Daily News - Archipelago

advertisement
Daily News
JCI Performance
Market Update
Archipelago Equity Growth
Bursa Amerika: Bursa Amerika masih melanjutkan tren bullish-nya
dengan Dow +0,71%, S&P 500 +1,08% dan Nasdaq +1,69%. Aksi beli
investor dipicu oleh penguatan data-data ekonomi AS antara lain: indeks
penjualan ritel (kecuali penjualan otomotif) naik 0,7% mom di bulan
Desember vs. bulan September dengan kenaikan 0,4% mom. Indeks total
persediaan korporasi turun menjadi 0,4% mom dibanding bulan
sebelumnya 0,7% mom. Namun demikian rasio persediaan dibanding
penjualan masih sama di level 1,29 mengindikasikan tren penjualan
masih stabil. Data lainnya yakni, indeks harga ekspor dan impor yang
masing-masing menguat mengindikasikan neraca perdagangan AS
perlahan mulai membaik. Hingga akhir pekan ini, kami tidak melihat
adanya sentimen negatif dari ekonomi AS dan global sehingga tren
penguatan kemungkinan masih akan berlanjut.
NAB/unit
% Change
1,277.88
1.51
Archipelago Balance Fund
NAB/unit
% Change
937.00
0.23
Statistik IHSG
Harga Penutupan
% Change
Kap Pasar (Rp tn)
52 wk low-high
PE (x)
4,390.77
3.19
4,327
3,838 – 5,251
14.80
Indeks Global/Regional
Market
Dow Jones
Nasdaq
S&P 500
Hang Seng
Nikkei
Shanghai
% Chg
0.71
1.69
1.08
-0.43
-3.08
0.86
Close
16,374
4,183
1,839
22,791
15,422
2,027
Bursa Komoditas
Tipe
Oil (US$/bbl)
Gas (US$/mmbtu)
Coal (US$/tonne)
Gold (US$/toz)
Tin (US$/mt)
Nickel (US$/mt)
CPO (MYR/tonne)
Rubber (US$/kg)
Corn (US$/bu)
Soybean (US$/bu)
Wheat (US$/bu)
DOC (Rp/chicken)
% Chg
0.86
2.22
-0.42
-0.46
0.37
1.01
-0.95
0.00
-0.69
-0.45
1.01
0.00
Close
92.59
4.37
83.15
1,245
21,730
14,331
2,493
247
431
37.40
579
6,750
Indikator Makro
Instrumen
Rp/US$
BI rate (%)
Inflation (%)
GDP growth (%)
% Chg
0.92
Close
12,050
7.50
8.37
5.62
Bursa Regional: Bursa Asia sebagian besar juga ikut mengalami
penguatan pagi ini dengan Nikkei +1,77% (atas pelemahan yen karena
dollar menguat akibat data ekonomi AS yang membaik), Hang Seng
+0,35% dan Shanghai -0,57%. Pelemahan bursa China terjadi setelah ahli
ekonomi tentang China, Michael Pettis menyatakan pertumbuhan 7%
merupakan angka yang terlalu optimis, dia melihat angka pertumbuhan
ekonomi China dalam jangka panjang sebesar 3%-4%.
Bursa Indonesia: Investor asing untuk pertama kalinya pada penutupan
pasar kemarin (13/1) membukukan aksi beli sebesar Rp1,9 triliun dari
rata-rata sebelumnya aksi jual. Kepercayaan diri investor asing timbul
setelah Megawati menegaskan dirinya tidak akan maju sebagai calon
presiden 2014 sehingga timbul spekulasi yang kuat bahwa Jokowi akan
dinominasikan sebagai capres. Rupiah di sisi lain tampaknya stabil
ditransaksikan di level Rp12.000/USD. Aksi beli di bursa IDX hari ini kami
perkirakan masih akan berlanjut.
Sectoral News
Indonesia memiliki stok BBM paling rendah dibanding negara Asia
lainnya. Seluruh stok BBM nasional hingga saat ini ditanggung oleh
Pertamina yang nilainya mencapai Rp 26 triliun. Negara Asia yang
memiliki stok BBM lebih besar dari Indonesia, sebut saja Jepang. Negara
ini memiliki cadangan BBM selama 164 hari dengan 94 hari ditanggung
pemerintah. Demikian pula Korea Selatan memiliki cadangan BBM
sebanyak 174 hari dengan 84 hari ditanggung pemerintah. Sementara di
negara ASEAN, Vietnam memiliki 67 hari stok BBM dengan negara
menanggung 22 hari, Thailand sebanyak 36 hari (private), Singapura
memiliki stok 90 hari (private), Filipina stok selama 22 hari (private).
Kemudian Myanmar selama 91 hari dengan total ditanggung
pemerintah, Laos stok selama 45 hari dengan 30 hari ditanggung
pemerintah, sedangkan Kamboja memiliki stok BBM 30 hari (private).
Sumber: Liputan 6
Pemerintah menargetkan bisa menyerap biodiesel sebanyak 4 juta
kiloliter (kl) sepanjang tahun ini. Angka itu naik dari tahun lalu sebanyak
1,07 juta kl. Kenaikan target penyerapan biodiesel tersebut sejalan
dengan kebijakan mandatory 10% campuran biodiesel ke solar,
ditambah penyerapan minimal 20% oleh PLN.
Sumber: Liputan 6
Source: Bloomberg
Wednesday, January 15, 2014
1
Daily News
Company News
Setelah mengubah bisnis inti ke industri tambang, AKKU
mengkaji akuisisi tambang dan berencana ikut
menggarap fasilitas pengolahan dan pemurnian
(smelter). Seperti diketahui pada 10 Juni 2013, Alam
Karya Unggul resmi mengubah bisnis inti dari produsen
kemasan botol plastik, menjadi bisnis pertambangan
dengan mengakuisisi PT Borneo Mining Kontraktor (BMK)
senilai total Rp15,1 miliar. Borneo Mining adalah
perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan,
perdagangan, jasa sewa-menyewa, dan perawatan yang
berbasis di Samarinda, Kalimantan Timur. Borneo Mining
sudah beroperasi menyewakan alat-alat berat kepada
perusahaan tambang. Selain mengakuisisi Borneo
Mining, perseroan juga telah mendivestasikan anak
usaha yang berbasis di Kota Tangerang, yakni PT Aneka
Plastindo Yutama (APY) kepada PT Asia Prima Packaging
(APP) senilai Rp8,4 miliar. Selanjutnya, perseroan telah
mendirikan dua anak usaha pada 24 Juli 2013 untuk
mencari peluang perdagangan dan investasi di bidang
pertambangan umum dan jasa pertambangan, yakni PT
Eka Swastika Sedaya dan PT Swastika Muliajaya.
Sumber: Bisnis
Direktur Keuangan ASGR Lim Eng Poh mengundurkan diri
dari jabatannya terhitung per 12 Januari 2014.
Sehubungan dengan pengunduran diri tersebut, tugas
dan wewenang direktur keuangan yang dijabat oleh Lim
Eng Poh akan dirangkap oleh Herrijadi Halim selaku wakil
presiden direktur Perseroan. Hingga saat ini kami belum
mendapat usulan pengganti Bapak Lim Eng Poh dari para
pemegang saham.
Sumber: Investor Daily
BBCA merogoh Rp70,11 miliar untuk melakukan
pembelian saham perusahaan pembiayaan PT Central
Santosa Finance. Transaksi tersebut merupakan
pembelian 20.000 lembar saham dalam PT Central
Santosa Finance (CSF) yang dimiliki oleh Multikem
Suplindo. Saham tersebut merupakan 20% dari modal
yang telah ditempatkan dan disetor dalam PT CSF.
Adapun BBCA juga membeli sebanyak 25.000 lembar
saham dalam PT CSF yang dimiliki oleh SMSF yang
merupakan 25% dari modal yang telah ditempatkan dan
disetor dalam PT CSF. Total harga pembelian saham
tersebut adalah sebesar Rp70,11 miliar, sehingga
perseroan memiliki 45% dari seluruh saham yang telah
ditempatkan dan disetor penuh pada PT CSF. Transaksi
tersebut bukan merupakan transaksi material karena
transaksi tidak mencapai 20% dari ekuitas perseroan.
Transaksi itu juga bukan merupakan transaksi afiliasi dan
benturan kepentingan transaksi tertentu.
Sumber: Bisnis
BMRI menargetkan pertumbuhan kredit pada 2014
sebesar 16-18 persen, lebih rendah bila dibandingkan
pertumbuhan kredit pada tahun sebelumnya yang
Wednesday, January 15, 2014
berada sekitar 22 persen. Salah satu faktor yang
menyebabkan
pihaknya
menurunkan
target
pertumbuhan kredit 2014 tersebut yakni tingkat suku
bunga acuan (BI rate) yang diperkirakan pada semester
pertama 2014 masih akan cukup tinggi dan baru akan
mengalami penyesuaian pada semester kedua 2014.
Kemudian juga beberapa kebijakan yang membuat
penyaluran kredit kita agak sedikit lebih ketat dan lebih
selektif dibandingkan tahun lalu, sehingga ini juga
menyebabkan tingkat pertumbuhan kredit pada 2014
akan sedikit menurun. Untuk 2014 sendiri, penyaluran
kredit ke sektor usaha mikro akan tetap menjadi yang
paling tinggi diikuti dengan sektor usaha kecil dan
menengah dengan tumbuh di atas 20 persen Sementara
itu untuk korporasi sendiri akan ada di kisaran 12-15
persen. Terkait dengan kredit bermasalah (NPL), sejauh
ini belum ada peningkatan NPL seiring dengan
meningkatnya BI rate yang dilakukan oleh Bank
Indonesia.
Sumber: Investor Daily
CENT memperoleh pinjaman dari salah satu pemegang
saham, Clover Universal Enterprise Ltd. senilai Rp100
miliar. Dana segar tersebut untuk modal kerja
pengembangan usaha perusahaan yang dulu bernama PT
Centrin Online Tbk. itu. Jangka waktu pengembalian
pinjaman itu hanya 3 bulan dengan tingkat suku bunga
20% per tahun. Perseroan menggadaikan saham 99,9% di
salah satu anak usahanya, PT Retower Asia. Perseroan
telah memiliki kontrak atas pembelian menara dan
direncanakan pembiayaan tersebut berasal dari fasilitas
pinjaman perbankan. Namun, biaya pembangunan
menara tersebut belum dapat direalisasikan dari
pinjaman bank sampai dengan dibutuhkan biaya.
Sementara itu, perseroan harus segera merealisasikan
pembangunan proyek sesuai jadwal yang telah
disepakati. Oleh karena itu, perseroan membutuhkan
pinjaman darurat dari salah satu pemegang saham, yakni
Clover Universal Enterprise.
Sumber: Bisnis
PT Saka Energi Indonesia, anak usaha PGAS,
berkomitmen meningkatkan produksi Blok Ujung
Pangkah, setelah berhasil menguasainya 100%. Saka
Energi akan semakin gencar mengakuisisi beberapa blok
migas lagi. Pada 10 Januari 2014, Hess Corporation,
perusahaan migas asal Amerika Serikat merilis bahwa
pihaknya telah menyelesaikan penjualan asetnya di Blok
Pangkah kepada anak usaha PT Saka Energi Indonesia.
PGN melalui Saka Energi sudah memiliki 25% hak
partisipasi di blok itu. Tahun lalu, Saka Energi
mengakuisisi 25% kepemilikan Blok Pangkah dari Kufpec
Indonesia (Pangkah) BV sebesar US$265 juta.
Selanjutnya, Saka menggunakan pre-emption rights atau
hak membeli terlebih dahulu, untuk membeli 75%
kepemilikan Hess di blok itu yang nilainya mencapai
US$650 juta (setelah mempertimbangkan beban pajak
dan utang). Jika dihitung dengan kurs saat ini (Rp12.000
2
Daily News
per dolar AS), total penguasaan 100% blok itu mencapai
US$915 juta atau hampir Rp11 triliun. Blok Ujung
Pangkah berproduksi rata-rata 9.000 barel minyak
ekuivalen per hari pada 9 bulan pertama 2013. Sumber
dana US$650 juta itu berasal dari internal perseroan.
Setelah ini, Saka Energi akan melakukan akuisisi lagi
secara bertahap. Saka Energi adalah anak usaha PGN
yang bergerak di bidang eksplorasi migas yang dibentuk
pada Juni 2011. Saka Energi dibentuk untuk
mengamankan pasokan gas PGN, baik dari blok migas
konvensional mau pun nonkonvensional seperti CBM dan
shale gas. Berdasarkan data PGN, hingga saat ini Saka
Energi terus aktif mencari blok-blok migas, baik di dalam
negeri mau pun di luar negeri seperti Timor Leste dan
Australia. Hal itu dilakukan demi memperkuat bisnis hulu
PGN.
Sumber: Bisnis
PT Archipelago Asset Management
Phone :+62 21 3100078, 3150460
Facsimile:+62 21 3151916
th
Sucaco Building 5 Floor
Jalan Kebon Sirih Kav. 71
Jakarta 10340 – Indonesia
www.archipelago.co.id
DISCLAIMER
The information contained herein has been compiled from sources that we believe to be reliable. No warranty, whether expressed
or implied, is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimations included in this report
constitute a subjective assessment of PT Archipelago Asset Management as of this date, without regards to its fairness, which are
subject to change without notice. This document has been prepared for general information only, without regards to the specific
objectives, financial situations and needs of any particular person who may receive it. No responsibility or liability whatsoever or
howsoever arising is accepted in relation to the contents hereof by any company mentioned herein, or any their respective
directors, officers or employees. This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This document is not
investment advisory nor solicitation or explanation of our investment products, products term sheets or offering materials, but
merely a general economic or financial research, without any single securities recommendations or specific financial instruments
or issuers. PT Archipelago Asset Management and its affiliates and their officers and employees may (i) have a position, make
markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, (ii)
perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and (iii) have acted upon or used any of the
recommendations herein, before they have been provided to you. In deciding whether to invest, you shall not rely on any
information provided herein and should make your own investigations and is encouraged to seek assistance from, as well as
consult to, experienced professionals in matters relating to investments. None of this material (the "Materials") or their contents
have been registered or filed under the securities laws or with the securities regulatory authorities of any jurisdiction. These
Materials do not constitute offers or sales and are for information and/or educational purposes only. The Materials have not been
approved or rejected by the Indonesian Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan - "BAPEPAM-LK ”), and BAPEPAM-LK has not passed on or endorsed the merits of this Materials or the
accuracy or the adequacy of the Materials.
Wednesday, January 15, 2014
3
Download