Abstrak Evaluasi Gen Porin Tipe 3 _hVDAC3_ 2004

advertisement
Abstrak (Ringkasan)
Evaluasi Gen Porin Tipe 3 (hVDAC3) dan Ekspresinya Pada Sperma dengan Motilitas
Baik dan Motilitas Rendah
Oleh: Dr. rer. nat. Asmarinah, Dra., MS
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
2004
Salah satu penyebab infertilitas [pada pria adalah rendahnya motilitas sperma atau
bahkan sperma tidak mempunyai kemampuan gerak sama sekali. Pria dengan masalah ini
dikategorikan ke dalam pasien asthenozoospermia. Kemampuan gerak yang lurus dan
cepat sangat diperlukan sperma untuk menempuh perjalanan sepanjang organ reproduksi
wanita dan untuk menembus lapisan-lapisan luar sel telur dalam proses fertilisasi. Untuk
memperoleh kemampuan gerak, sperma membutuhkan energi (adenosin tri phospat =
ATP), yang diperoleh dari proses glikolisis dalam mitokondria pada bagian midpiece
sperma. Setelah disintesis di dalam mitokondria, ATP ditansportasikan ke aksonem pada
bagian ekor, untuk selanjutnya diubah oleh enzim ATPase yang adal di dalam bagian
tersebut menjadi energi untuk pergerakan sperma. Porin atau juga dikenal dengan nama
voltage dependent anion channel (VDAC) merupakan kanal ion dengan selektifitas ke
arah anion, terutama terdapat di membran luar mitokondria sel eukariota. Porin tidak
hanya memperantarai transport ATP dari dalam mitokondria bahkan juga mengatur
proses keluarnya ATP. Selain itu diketahui bahwa kanal ini permeabel terhadap ion
CA2+. Dari hasil penelitian dengan menggunakan teknik ”knock-out mouse” dilaporkan
bahwa porin (VDAC) sebagai ion kanal pada membran luar mitokondria memegang
peran penting dalam motilitas sperma. Muncit jantan mutan adalah sehat tapi infertil.
Mencit jantan tersebut mempunyai jumlah/ konsentrasi sperma yang normal tetapi
mengalami penurunan dalam motilitas spermanya. Pada mencit kontrol, motilitas sperma
dengan kategori lurus dan cepat (kategori normal) mencapai kira-kira 70 %, sedangkan
pada m encit mutan homozigot hanya sekitar 17 % dengan kategori motilitas sperma
yang lurus dan cepat.
Dalam penelitian ini akan dievaluasi gen porin tipe 3 (VDAC3) pada sperma
bermotilitas rendah pasien asthenozoosperma dan sperma bermotilitas baik dari pria
fertil, serta VDAC3 protein dari sperma kedua jenis sampel tersebut. Pada tahap pertama
dan kedua penelitian ini akan dianalisa 4 exon terkhir dari 8 exon gen porin tipe 3
(VDAC3); dengan metode Polimerase Chain Reaction (PCR) menggunakan primer yang
spesifik. Selanjutnya hasil PCR akan disekuens untuk melihat apakah terjadi
keabnormalan gen VDAC3 pada pasien asthenozoospermia. Selain itu, pada tahap kedua
penelitian ini akan dilakukan produksi anti-VDAC3 antibodi poliklonal dan
mengkarakterisasinya dengan teknik ELISA, serta akan mengekstraksi protein dari kedua
jenis sampel sperma. Tahap terkhir dari penelitian ini direncanakan akan memisahkan
protein-protein sperma berdasarkan VDAC3 dari sperma dengan teknik ”wesren blot”
dilanjutkan dengan imunoblot menggunakan antibody yang telah diproduksi sebelumnya.
Selain itu direncanakan untuk mempurifikasi VDAC3 protein dan akhirnya menganalisis
VDAC3 protein secara kualitatif dan kuantitatif dari kedua macam sampel sperma.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan kemungkinan etiologi dari
keadaan athenozoospremia dari pria infertil yang sampai sekarang belum banyak
terungkap, sehingga dapat digunakan sebagai sarana diagnostik yang menentukan
penatalaksanaan selanjutnya pada pasien dengan infertilitas asthenozoospermia. Selain
itu dapat dipakai untuk pengembangan bahan/ zat kontrasepsi pria di masa yang akan
datang, yang dapat menurunkan motilitas sperma melalui penghambatannya terhadap
aktivitas porin (VDAC).
Download