145 EKSPERIMENTASI MODEL GGE DITINJAU DARI PARTISIPASI

advertisement
EKSPERIMENTASI MODEL GGE DITINJAU DARI PARTISIPASI BELAJAR
SISWA KELAS VIII MTs SALAFIYAH SYAFI’IYAH GROGOLPENATUS
Sinta Aryanti
Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Purworejo
e-mail: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah pretasi belajar matematika pada materi
bangun datar dengan pendekatan pembelajaran GGE akan lebih baik jika dibandingkan dengan
metode pembelajaran ekspositori; (2) apakah prestasi belajar siswa dengan partisipasi belajar
tinggi lebih baik daripada partisipasi belajar sedang dan rendah; dan apakah prestasi belajar
siswa dengan partisipasi belajar sedang lebih baik daripada partisipasi belajar rendah; (3)
apakah terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran GGE dengan partisipasi belajar
siswa di MTs Salafiyah Syafi’iyah Grogol Penatus Petanahan. Populasi dari penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas VIII MTs Salafiyah Syafi’iyah Grogol Penatus Petanahan Kebumen tahun
pelajaran 2015/2016. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling.
Teknik pengambilan data adalah metode dokumentasi, observasi dan tes. Instrumen penelitian
berupa tes prestasi belajar dan observasi partisipasi belajar siswa. Teknik analisis data
menggunakan uji anava dua jalan dan komparasi ganda untuk uji lanjut anava. Penelitian ini
menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran GGE memberikan prestasi belajar matematika
yang lebih baik dari metode pembelajaran ekspositori pada materi bangun ruang sisi datar,
partisipasi belajar tinggi memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari
partisipasi belajar sedang dan rendah pada materi bangun ruang sisi datar, partisipasi belajar
sedang memberikan prestasi belajar yang lebih baik dari partisipasi belajar rendah pada materi
bangun ruang sisi datar, serta tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan
partisipasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi bangun ruang sisi
datar.
Kata kunci : model pembelajaran GGE, prestasi belajar, partisipasi
PENDAHULUAN
Matematika merupakan suatu pelajaran yang berbentuk abstrak. Matematika
mempunyai banyak faktor yang mempengaruhi. Faktor dari dalam diri peserta didik
sendiri misalnya, minat belajar, partisipasi belajar, gaya belajar, sikap terhadap
matematika, serta kemampuan berpikir konvergen dan divergen. Selain pembelajaran
matematika diarahkan untuk mengembangkan prestasi belajar siswa, pembelajaran
matematika juga diarahkan untuk mengembangkan kebiasaan dan sikap belajar yang
berkualitas, yaitu pada karakteristik partisipasi belajar. Berdasarkan hasil observasi
yang dilakukan oleh peneliti pada bulan November 2015 di MTs Salafiyah Syafi’iyah
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Group to Group Exchange Ditinjau Dari Partisipasi Belajar Siswa Kelas
VIII MTs Salafiyah Safi’iyah Grogolpenatus Petanahan
145
Grogol Penatus Petanahan proses pembelajaran siswa masih berpusat pada guru.
Disamping itu dari hasil wawancara dengan guru matematika kelas VIII menyatakan
bahwa prestasi siswa masih rendah.
Tujuan penelitian ini adalah (1) apakah pretasi belajar matematika pada materi
bangun datar dengan pendekatan pembelajaran GGE akan lebih baik jika dibandingkan
dengan metode pembelajaran ekspositori, (2) untuk mengetahui apakah prestasi
belajar siswa dengan partisipasi belajar tinggi lebih baik daripada partisipasi belajar
sedang dan rendah; dan apakah prestasi belajar siswa dengan partisipasi belajar
sedang lebih baik daripada partisipasi belajar rendah, (3) untuk mengetahui apakah
terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran GGE dengan partisipasi belajar
siswa di MTs Salafiyah Syafi’iyah Grogol Penatus Petanahan.
Menurut Djamarah (2012: 19) “prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang
telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun kelompok”. WJS.
Poerwadarminta dalam Hamdani (2011: 137) berpendapat bahwa “prestasi adalah
hasil yang telah dicapai”. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
prestasi adalah hasil penilaian kemampuan nyata seseorang yang diperoleh dari usaha
atau kegiatan yang telah dilakukan.
Partisipasi merupakan sesuatu yang sangat penting dan sangat menentukan
bagi siapapun dalam melaksanakan tugas belajarnya baik di rumah, di masyarakat,
terutama di sekolah. Menurut John F. Echols
dalam Suryosubroto (2009: 293)
“partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “participation” yang berarti pengambilan
bagian atau pengikutsertaan”. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa partisipasi
adalah keterlibatan mental dan emosi serta fisik anggota dalam memberikan inisiatif
terhadap kegiatan-kegiatan yang dilancarkan oleh organisasi serta mendukung
pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya.
Syah (2013: 87) menyatakan bahwa belajar adalah “key term (istilah kunci) yang
paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak
pernah ada pendidikan”. Menurut Sudjana (2014: 28) “belajar adalah suatu proses
yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang”. Menurut Ahmadi dan
Widodo (2013: 128) belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
146
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Group to Group Exchange Ditinjau Dari Partisipasi Belajar Siswa
Kelas VIII MTs Salafiyah Safi’iyah Grogolpenatus Petanahan
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”. Dari penjelasan
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan
siswa dalam kegiatan pembelajaran untuk memperoleh pengetahuan dan menambah
wawasan, baik dengan bimbingan guru atau dengan usaha sendiri.
Menurut Silberman dalam Murni (2010: 4) “GGE adalah salah satu model
belajar aktif yang menuntut siswa untuk berpikir tentang apa yang dipelajari,
berkesempatan untuk berdiskusi dengan teman, bertanya dan membagi pengetahuan
yang diperoleh kepada yang lainnya”. Dalam model belajar aktif tipe GGE masingmasing kelompok diberi tugas untuk mempelajari satu topik materi, siswa dituntut
untuk menguasai materi karena setelah kegiatan diskusi kelompok berakhir, siswa
akan bertindak sebagai guru bagi siswa lain dengan mempresentasikan hasil diskusinya
kepada kelompok lain di depan kelas. GGE memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertindak sebagai guru bagi siswa lainnya.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan model penelitian eksperimental semu (quasi
exsperimental). Penelitiandilaksanakan di MTs Salafiyah Safi’iyah Grogolpenatus
Petanahan mulai dari November 2015 sampai Juli 2016. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Salafiyah Safi’iyah Grogolpenatus Petanahan. Teknik sampling yang digunakan adalah Cluster Random Sampling, diperoleh sampel 2
kelas yaitu kelas VIII 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII 4 sebagai kelas kontrol.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, observasi dan
tes. Instrumen penelitian berupa tes prestasi belajar dan Observasi partisipasi belajar
siswa. Teknik analisis data menggunakan uji anava dua jalan dan uji komparasi ganda.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh data hasil penelitian.
Analisis data pada penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu analisis data sebelum
perlakuan dan analisis data setelah perlakuan. Dari hasil analisis data sebelum
perlakuan dilakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji keseimbangan. Dari hasil
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Group to Group Exchange Ditinjau Dari Partisipasi Belajar Siswa Kelas
VIII MTs Salafiyah Safi’iyah Grogolpenatus Petanahan
147
perhitungan tersebut diperoleh data sampel yang berasal dari populasi yang
berdistribusi normal, mempunyai variansi yang homogen dan juga terjadi
keseimbangan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selanjutnya dilakukan
analisis data setelah perlakuan. Ada tiga tahapan yaitu uji normalitas, uji homogenitas,
dan juga uji hipotesis. Perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas menghasilkan
data sampel berdistribusi normal dan juga mempunyai variansi yang sama.
Dari analisis uji homogenitas variansi data sebelum perlakuan, dengan taraf
signifikansi
= 5% tampak bahwa nilai
kurang dari
= 0,5480 untuk setiap kelompok
= 3,841. Tabel di atas menunjukan bahwa kelompok kelas
eksperimen dan kelas kontrol mempunyai variansi yang sama. Dengan terpenuhinya
sifat normalitas dan homogenitas maka anava dua jalan dapat dilaksanakan. Pengujian
hasil hipotesis menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, yaitu
untuk melihat perbedaan berdasarkan kategori partisipasi belajar siswa (tinggi, sedang,
dan rendah), pendekatan pembelajaran yang digunakan antara pendekatan
pembelajaran GGE dan metode pembelajaran ekspositori. Dari perhitungan tersebut
dapat disimpulkan:
a. Pada efek utama A (model pembelajaran), harga statistik uji
4,08, ternyata
>
tingkat signifikansi
dengan demikian
0
= 41,7 dan
=
ditolak. Hal ini berarti pada
= 0,05 terdapat perbedaan prestasi belajar antara model
pembelajaran GGE dan model ekspositori pada materi prisma dan limas.
b. Pada efek utama B (partisipasi belajar), harga statistik uji
3,23, ternyata
>
tingkat signifikansi
dengandemikian
0
= 159,6dan
=
ditolak. Hal ini berarti pada
= 0,05 partisipasi belajar siswa yang tinggi, sedang dan rendah
memberikan perbedaan terhadap prestasi belajar siswa pada materi prisma dan
limas.
c. Pada efek interaksi AB (model pembealajaran dan partisipasi belajar), harga
statistik uji
0
= 3,15dan
= 3,28,ternyata
<
dengan demikian
diterima. Hal ini berarti pada tingkat signifikansi
= 0,05 tidak terdapat
interaksi antara metode pembelajaran dengan partisipasi belajar siswa terhadap
prestasi belajar matematika pada materi bangun ruang sisi datar.
148
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Group to Group Exchange Ditinjau Dari Partisipasi Belajar Siswa
Kelas VIII MTs Salafiyah Safi’iyah Grogolpenatus Petanahan
Berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh
bahwa
0
dan
0
ditolak, sehingga perlu dilakukan uji lanjut untuk melacak
perbedaan rerata khususnya pada efek utama A (model pembelajaran) dan efek utama
B (partisipasi belajar). Dalam penelitian ini uji lanjut menggunakan uji komparsi ganda
dengan metode Scheffe. Pada faktor baris yang terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok
model GGE ditinjau dari partisipasi belajar dan model ekspositori. Karena hanya terdiri
dari 2 kelompok sehingga cukup dengan melihat rataan marginalnya. Uji komparasi
ganda dilakukan pada faktor sel yang terdiri dari baris (model pembelajaran) dan
kolom (partisipasi belajar).
Karena variabel partisipasi belajar siswa mempunyai tiga kategori yaitu tinggi,
sedang, dan rendah, maka komparasi ganda antar kolom perlu dilakukan untuk melihat
manakah yang secara signifikan mempunyai rataan yang berbeda. Uji kelanjutan yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah uji Shceffe.
Berdasarkan analisis tersebut diperoleh F.1-.2 = 73,7165 > Ftabel = 6,46, maka H0
ditolak. Artinya ada perbedaan prestasi belajar siswa partisipasi belajar tinggi dengan
prestasi belajar siswa partisipasi belajar sedang. F.1-.3 = 302,6077> Ftabel = 6,46, maka H0
ditolak. Artinya ada perbedaan prestasi belajar siswa partisipasi belajar tinggi dengan
prestasi belajar siswa partisipasi belajar rendah. F.2-.3 = 95,3800< Ftabel = 6,46, maka H0
ditolak. Artinya ada perbedaan prestasi belajar siswa partisipasi belajar sedang dengan
prestasi belajar siswa partisipasi belajar rendah.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan dari penelitian ini yaitu (1) model pembelajaran GGE memberikan
prestasi belajar matematika yang lebih baik dari model pembelajaran ekspositori pada
materi bangun ruang sisi datar, (2) partisipasi belajar tinggi memberikan prestasi
belajar matematika yang lebih baik dari partisipasi belajar sedang dan rendah pada
materi bangun ruang sisi datar, partisipasi belajar sedang memberikan prestasi belajar
yang lebih baik dari partisipasi belajar rendah pada materi bangun ruang sisi datar, (3)
serta tidak ada interaksi antara model pembelajaran dengan partisipasi belajar
terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi bangun ruang sisi datar.
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Group to Group Exchange Ditinjau Dari Partisipasi Belajar Siswa Kelas
VIII MTs Salafiyah Safi’iyah Grogolpenatus Petanahan
149
Dari simpulan yang diperoleh, ada beberapa saran yang peneliti sampaikan
diantaranya yaitu: (1) bagi siswa, siswa diharapkan lebih aktif, kreatif, dan dapat
mengembangkan diri dalam pelajaran karena guru bukan satu-satunya sumber
informasi untuk mengetahui segala sesuatu; (2) bagi guru, guru diharapkan dapat
menumbuhkan rasa semangat belajar siswa dengan memberikan strategi, metode,
model, dan media yang menyenangkan sehingga siswa dapat belajar dengan rasa
nyaman dan senang.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi dan Widodo. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah. 2012. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Murni, Atma, dkk. 2009. Penerapan Metode Belajar Aktif Tipe Group to Group
Exchange untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X IPS 1
MAN 2 Model PekanbaruTahun Pelajaran 2008/2009. Tersedia dalam
http://jurnal.fkip.universitas-pekanbaru.ac.id(diakses pada tanggal 7 Maret
2016).
Sudjana. 2014. Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: SinarBaru Algensindo.
Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Syah. 2013. Psikologi Pendidikan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
150
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Group to Group Exchange Ditinjau Dari Partisipasi Belajar Siswa
Kelas VIII MTs Salafiyah Safi’iyah Grogolpenatus Petanahan
Download