BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam thypoid

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demam thypoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik. Demam thypoid
dijumpai secara luas di berbagai Negara berkembang terutama terletak di
daerah tropis dan subtropis. Kasus demam thypoid secara merata tersebar di
seluruh propinsi di Indonesia dengan insiden di daerah pedesaan 358 per
100.000 penduduk tiap tahunnya dan di daerah perkotaan 760 per 100.000
penduduk tiap tahunnya. Insiden tertinggi demam thypoid terdapat pada anakanak kelompok umur 5 tahun (Handini, 2009).
Demam thypoid merupakan suatu penyakit infeksi pada usus halus yang
disebabkan oleh salmonella typoid, dimana penularanya terjadi
melalui
makanan, minuman dan mulut yang terkontaminasi oleh kuman salmonella
thyposa. Gejala yang timbul pada kasus demam thypoid sangat bervariasi,
dalam minggu pertama keluhan dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut
seperti muncul gejala demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual
muntah, obstipasi atau diare, perasaan tidak enak di perut dan batuk. Pada
minggu kedua gejala timbul lebih jelas, berupa demam, bradikardi relatif, lidah
kotor, hepatomegali, splenomegali, gangguan kesadaran bahkan menyebabkan
kematian ( Riyadi dan Suharsono, 2010).
Demam typhoid merupakan masalah kesehatan yang penting di Negara
berkembang. Demam typhoid merupakan penyakit infeksi akut pada saluran
1
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
2
pencernaan yang berpotensi menjadi penyakit multi sistemik yang disebabkan
oleh salmonella typhi.(Muttaqin & Sari, 2011).
Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kualitas kebersihan pribadi dan
sanitasi lingkungan seperti lingkungan kumuh, kebersihan tempat umun yang
kurang serta perilaku masyarakat yang tidak mendukung untuk hidup sehat.
Angka rata-rata kesakitan demam typhoid di Indonesia mencapai
500/100.000 penduduk dengan angka kematian antara 0,6 – 5 %. Berdasar kan
Riset Kesehatan Dasar (RIKESDA) yang dilakukan oleh departemen kesehatan
tahun 2007, prevalensi demam typhoid di Indonesia mencapai 1,7 %. Distribusi
prevalensi tertinggi adalah pada usia 5 -14 tahun (1,9%), usia 1 – 4 tahun
(1,6%), usia 15 -24 tahun (1,5%) dan usia <1 tahun (0,8%). Kondisi ini
menunjukan bahwa anak-anak (0-18 tahun,WHO) merupakan populasi
penderita demam typhoid terbanyak di Indonesia. Data Dinas Kesehatan kota
Semarang, jumlah penderita demam typhoid di Semarang menunjukan
peningkatan. Penderita demam typhoid dirumah sakit tahun 2006 terdapat 7564
orang, sementara tahun 2007 meningkat menjadi 8708 penderita. (
Garisha,2013).
Menurut data WHO (World Health Organisation) memperkirakan angka
insidensi di seluruh dunia sekitar 17 juta jiwa per tahun, angka kematian akibat
demam typhoid mencapai 600.000 dan 70% nya terjadi di Asia. Di Indonesia
sendiri, penyakit Typhoid bersifat endemik, menurut WHO angka penderita
demam typhoid di Indonesia mencapai 81% per 100.000 (Depkes RI, 2013).
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
3
Berdasarkan data yang di peroleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
berdasarkan sistem surveilansi terpadu beberapa penyaki terpilih pada tahun
2010 penderita demam typhoid ada 44.422 penderita, termasuk urutan ketiga
dibawah diare dan TBC selaput otak, sedangkan pada tahun 2011 jumlah
penderita demam typhoid meningkat menjadi 46.142 penderita. Hal ini
menunjukan bahwa kejadian demam typhoid di Jawa Tengah termasuk tinggi
(Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,2011).
Data yang diproleh dari catatan rekam medik RSUD dr. R. Goeteng
Taroenadibrata purbalingga pada tahun 2016 didapatkan jumlah kasus typhoid
sebanyak 315 kasus. Sedangkan jumlah seluruh pasien diruang kenanga pada
tahun 2016 sebanyak 1479.
Data yang diperoleh dari catatan rekam medis Rumah Sakit Umum Daerah
Purbalingga ruang Kenanga pada bulan Maret sampai Mei didapatkan jumlah
pasien sebanyak 308. Sedangkan kasus kejadian demam typhoid sebanyak 67
kasus. (Data Rekam Medis RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata purbalingga).
Berdasarkan latar belakang dan data di atas, penulis tertarik untuk menyusun
tugas akhir yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Tn. B dengan Demam
Typhoid Di ruang Kenanga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga”
agar penulis mengetahui bagaimana asuhan keperawatan pada pasien tersebut
dan bertujuan untuk mengurangi angka pasien yang menderita demam typhoid.
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
4
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penulis dapat melaporkan kasus asuhan keperawatan dengan Demam
Typhoid di Ruang Kenanga RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata
Purbalingga.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan Demam
typhoid di Ruang Kenanga RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata
Purbalingga.
b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien
Demam Typhoid di Ruang Kenanga RSUD dr. R Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga.
c. Penulis mampu menyusun rencana keperawatan pada klien dengan
Demam Typhoid di Ruang Kenanga RSUD dr. R Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga.
d. Penulis mampu melakukan implementasi keperawatan pada klien
dengan Demam Typhoid di Ruang Kenanga RSUD dr. R Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga.
e. Penulis mampu melakukan evaluasi keperawatan pada klien dengan
Demam Typhoid di Ruang Kenanga RSUD dr. R Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga.
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
5
C. Pengumpulan Data
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis menggunakan metode deskriptif
yaitu menguraikan data secara nyata dan objektif. Tempat yang digunakan
dalam pengambilan kasus karya tulis ilmiah ini adalah di bangsal penyakit
dalam Ruang Kenanga RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.
Waktu yang digunakan adalah 23 Mei sampai 24 Mei 2017.
Metode yang digunakan meliputi :
1. Observasi
Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan secara langsung pada
klien dengan melakukan asuhan keperawatan dimana terdapat interaksi
perawat klien dan perawat keluarga klien.
2. Wawancara
Pengumpulan data didapat melalui tanya jawab kepada Tn. B, keluarga,
perawat ruangan dan tenaga medis lain yang ikut berpartisipasi dalam
proses perawatan klien
3. Pemeriksaan fisik
Pada tahap pengkajian dilakukan pemeriksaan fisik yaitu inspeksi, palpasi,
perkusi, dan auskultasi
4. Catatan Rekam Medik
Pengumpulan data didapat dengan cara menelaah catatan medis Tn. B yang
terdapat pada buku status perkembangan di Ruangan maupun di Rekam
medik.
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
6
5. Perpustakaan
Pengumpulan data didapat dengan cara menggali sumber-sumber
pengetahuan melalui buku-buku atau jurnal terkini yang berkaitan dengan
penyakit Typhoid.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Rumah Sakit.
Dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan asuhan keperawatan
khususnya bagi pasien dengan demam typhoid.
2. Bagi Perawat
Agar mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien penderita demam
typhoid dengan baik.
3. Bagi Instansi Akademik.
Sebagai informasi bagi institusi pendidikan dalam pengembangan dan
peningkatan mutu pendidikan di masa yang akan datang.
4. Bagi Pasien dan Keluarga
Agar pasien dan keluarga mendapatkan gambaran tentang penyakit demam
typhoid dan cara perawatan demam typhoid dengan benar.
5. Bagi Pembaca
Sebagai sumber informasi bagi pembaca tentang penyakit demam typhoid
dan cara perawatan pasien dengan demam typhoid.
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
7
E. Tempat dan waktu
Asuhan keperawatan medical bedah pada Tn. B dilakukan di Ruang Kenanga
Rumah Sakit Umum Daerah Goeteng Taroenadibrata, selama 2 hari dari tanggal
23 – 24 Mei 2017.
F. Sistematika penulisan
BAB I
: Pendahuluan bagian pendahuluan akan memaparkan tentang :
Latar Belakang, Manfaat Penulisan, Pengumpulan Data, dan
Tempat serta Waktu, termasuk disini akan dijelaskan Sistematika
Penulisan.
BAB II
: Tinjauan Pustaka, membahas tentang pustaka pustaka yang
terkait dengan masalah dan pemecahanya.
BAB III
: Tinjauan Kasus, membahas tentang tinjauan kasus.
BAB IV
: Pembahasan yang meliputi Pengkajian, Diagnosa Keperawatan,
Rencana Tindakan, Implementasi, Evaluasi.
BAB V
: Penutup, meliputi Kesimpulan dan Saran.
Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Download