Oksigen Terapi WK

advertisement
terapi oksigen
TAHAPAN RESPIRASI
1. VENTILASI
2. PERFUSI PARU - PARU
3. PERTUKARAN GAS DI PARU-PARU
4. TRANSPORT OKSIGEN
5. EKSTRAKSI ( OXYGEN UPTAKE )
Sumbatan jalan nafas pasien tak sadar
paling sering oleh pangkal lidah
OKSIGEN
DIPERLUKAN PADA PROSES METABOLISME
UNTUK PEMBENTUKAN
ENERGI BIOLOGIS ( ATP )
METABOLISME SECARA ANAEROBIK
AKAN MENGAKIBATKAN
GANGGUAN PEMBENTUKAN ATP
DAN PEMBENTUKAN
ASAM LAKTAT/ ASIDOSIS
Proses Produksi Energi
Glukosa + O2 → H2O + CO2 + 38 ATP
Glukosa tanpa O2 → Lactic Acid + 2 ATP
(Anerobik)
TERAPI OKSIGEN
DIINDIKASIKAN
•  BILA TERJADI GANGGUAN OKSIGENASI
JARINGAN
•  UNTUK MENCEGAH PENYULIT YANG TERJADI
KARENA HIPOKSEMIA
DERAJAT HIPOKSEMIA DITENTUKAN OLEH :
1.
A - a DO2 ( Alveolar - arterial O2 Difference )
= PAO2 - PaO2
PAO2 = ( PB - PH2O ) X FiO2 - PaCO2 / R
2. PaO2 / FiO2
TRANSPORT OKSIGEN :
DO2 = (Hb X CO X SaO2 X 1,34) + (0,003 X PaO2)
Transport oksigen
1. Kecukupan transport Oksigen Jaringan (Nunn-Freeman)
Av. O2
= CO {(Hb x SaO2 x 1.34)+(pO2 x 0.003)}
Available O2 = CO x Ca O2
Bila Ca O2 turun --> di-kompensasi dengan menaikkan CO
2. Oksigen dalam darah
Ca O2 = (Hb x Sa O2 x 1,34) + (Pa O2 x 0,003)
3. Cardiac Output (CO)
Volume aliran darah yang membawa oksigen ke jaringan
CO = Heart Rate x Stroke Volume
GEJALA - TANDA HIPOKSIA :
1. DYSPNEU ( SESAK )
2. DIAPHORESIS ( BERKERINGAT )
3. GELISAH
4. TAKIPNEU
5. TEKANAN DARAH / NADI MENINGKAT
6. PERUBAHAN POLA NAPAS
7. GANGGUAN MENTAL
8. SIANOSIS.
INDIKASI TERAPI OKSIGEN :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
HENTI NAPAS - JANTUNG
GAGAL NAPAS - TIPE I ATAU TIPE II
PAYAH JANTUNG
INFARK MIOKARD AKUT
SHOCK APAPUN PENYEBABNYA
PENINGKATAN KEBUTUHAN METABOLISME
( LUKA BAKAR,SEPSIS , MULTI TRAUMA )
7. PASCA BEDAH
8. KERACUNAN KARBONMONOKSIDA.
Tanda mengarah ke GAGAL NAPAS :
1. PERNAPASAN ABDOMINAL DOMINAN
2. GERAK OTOT NAPAS TAMBAHAN
- STERNOCLEIDOMASTOID
- INTERCOSTAL
3. RETRAKSI SUPRASTERNAL.INTERCOSTAL
HIPOKSIA
TERAPI OKSIGEN
METODE TERAPI OKSIGEN
SYARAT :
1. FiO2 DAPAT DIKENDALIKAN
2. PENCEGAHAN PENUMPUKAN CO2
3. RESISTENSI MINIMAL
4. EFFISIEN DAN EKONOMIS
5. NYAMAN BAGI PASIEN
KASKADE OKSIGEN /
OXYGEN GRADIENT
LEVEL
TEKANAN
AIR
150 mmHg
ALVEOLI
103 mmHg
ARTERI
100 mmHg
KAPILER
50 mmHg
MITOKONDRIA 1 – 20 mmHg
Klasifikasi Hipoksia
•  Hypoxic hypoxia
•  Stagnant hypoxia
•  Anemic hypoxia
•  Cytotoxc hypoxia
•  Demand hypoxia
•  Gangguan respirasi
•  Gangguan sirkulasi
•  Gangguan Hb
•  Gangguan penggunaan O2 di sel
•  Peningkatan kebutuhan O2
PERALATAN UNTUK
PEMBERIAN OKSIGEN
ALAT TERAPI OKSIGEN
I . FIXED SYSTEM ( FiO2 TIDAK DIPENGARUHI FAKTOR
PASIEN )
1. SISTIM VENTURI - HIGH FLOW
2. LOW FLOW BREATHING CIRCUITS ( CPAP,
BAG-MASK,JAKSON-REES ,MESIN ANESTESI )
II. VARIABLE SYSTEM ( FiO2 TERGANTUNG PADA FLOW
OKSIGEN,ALAT YANG DIGUNAKAN DAN PASIEN )
1. NASAL KATETER / PRONG
2. SIMPLE MASK
3. MASKER DAN REBREATHING BAG
III. BAYI - ANAK :
1, HEAD BOX
2. INKUBATOR
NASAL PRONG
24 - 40 %
SIMPEL MASK
40 - 50 %
VENTURI - MASK
24 - 50 %
PARTIAL REBREATHING
60 - 80 %
NON REBREATHING
- 90 %
CPAP
- 100 %
VENTILATOR
- 100 %
Konsentrasi Oksigen yang dihasilkan
tergantung pada :
1. Alat
2. Cara pemberian
3. Pasien kooperatif atau tidak
4. Pola napas pasien.
Pasien dengan tidal volume rendah,
takhipneu dan pola napastidak normal ,
konsentrasi Oksigen
yang masuk ke pasien akan berubah
SUPPLEMENTAL OXYGEN
1. Nasal cannula / prong
Low – flow system
Flow O2
: 1-6 L/m
FiO2
: 24-44% (1 L O2/M ↑ FiO2 4%)
2. Face mask
Low – flow system
Flow O2
: 8-10 L/m
FiO2
: 40-60 %
Nasal prong
Keuntungan : mudah penggunaan
ringan
ekonomis
disposable
nyaman,pasien bisa mobilisasi
Kerugian : mudah lepas
maksimum FiO2 40 %
iritasi telinga
Tehnik lain dengan kateter :
1. Nasal kateter
2. Transtracheal kateter.
Masker oksigen
Umum : digunakan bila perlu pemberian Oksigen secara cepat
untuk jangka waktu singkat
Konsentrasi Oksigen bervariasi antara 24 - 100 %
Kerugian :
1. Tidak nyaman,
2. Iritasi kulit akibat pemakaian masker ketat
3. Kontrol FiO2 sukar,( kecuali dengan sistim venturi )
4. Kalau pasien makan harus dilepas
Komplikasi :
1. Bila pasien muntah dapat terjadi aspirasi
2. Dapat mengakibatkan retensi CO2 dan hipoventilasi
kalau flow terlalu rendah atau lubang ekshalasi
tersumbat.
Masker Oksigen :
1. Simple mask ( 35 - 60 % dengan flow 6 - 10 L )
2. Partial rebreathing ( 35 - ≥ 60 % dengan flow 6 - 10 L )
3. Non rebreathing ( ≥ 90 % ,bila tidak ada kebocoran )
3. Face mask with oxygen reservoir
Constant – flow
Flow O2 : 6-10 L/m
FiO2
: 6L O2 / m : 60 % (1 L O2/M ↑ FiO2 10%)
Monitoring
1. Klinis :
keluhan subyektif
pemeriksaan klinis
2. Laboratoris:
Gas darah
Saturasi Oksigen
" Evaluasi dan monitoring
"
"
"
"
"
"
Klinis
Pulse oximetry
Kapnograf
ABG
X-ray
EKG
•  Terapi penyebab/definitif
Download