Jurnal Pena Edukasi ISSN 2407-0769 (Print) Vol. IV No. 5, Sept 2017, hlm. 371 – 380 ISSN 2549-4694 (Online) Available online at http://deacas.com/se/jurnal/index.php/JPE UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN Hias Bersih Dakhi SD Negeri 074038, kota Gunungsitoli Abstract: Problems observed in this study is the low learning outcomes of science students in the learning process. The purpose of this study is to know by applying Problem-Based learning model will improve student learning outcomes on the subject matter of changing the nature of objects in class V-A SD Negeri 074038 Tohia academic year 2016/2017. The study was conducted at SD Negeri 074038 Tohia in the academic year 2016/2017 with the subject of V-A students of 24 students. The results showed that the average score before the action was held was 42.32 where 25% of students who meet the learning mastery standard, after the first cycle was held the average score was 65.00 with 62.5% had reached the learning mastery standard and after held The action in cycle II the average score obtained to be 80.87 with 95.75% of students who have met the learning completeness standard. Thus the application of environment-based learning model on the subject matter of the change of nature in class V-A can improve the learning outcomes of science students V-A grade SD Negeri 074038 Tohia Lesson Year 2016/2017. Keywords: problem-based, character change Abstrak: Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPA siswa dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dengan menerapkan model pembelajaran Berbasis Masalah akan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok perubahan sifat benda di Kelas V-A SD Negeri 074038 Tohia Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 074038 Tohia tahun pelajaran 2016/2017 dengan subjek siswa kelas V-A yang berjumlah 24 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata sebelum diadakan tindakan adalah 42,32 dimana 25% siswa yang memenuhi standar ketuntasan belajar, setelah diadakan siklus I skor rata-rata adalah 65,00 dengan 62,5 % telah mencapai standar ketuntasan belajar dan setelah diadakan tindakan pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh menjadi 80,87 dengan 95,75 % siswa yang telah memenuhi standar ketuntasan belajar. Dengan demikian penerapan model pembelajaran berbasis lingkungan pada materi pokok perubahan sifat di kelas V-A dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V-A SD Negeri 074038 Tohia Tahun Pelajaran 2016/2017. Kata kunci: berbasis masalah, perubahan sifat 375 Jurnal Pena Edukasi ISSN 2407-0769 (Print) Vol. IV No. 5, Sept 2017, hlm. 371 – 380 ISSN 2549-4694 (Online) Available online at http://deacas.com/se/jurnal/index.php/JPE Pendidikan merupakan salah satu proses dalam kehidupan yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang handal dan profesional. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan bangsa dan negara. Pada umumnya, pendidikan berlangsung di sekolah dalam bentuk kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa. Dari beberapa mata pelajaran yang diajarkan di sekolah salah satu diantaranya adalah mata Ilmu Pengetahuan Alam. Ilmu Pengetahuan Alam berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga Ilmu Pengetahuan alam bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep dan prinsip saja, tetapi juga suatu proses penemuan. Pendidikan Ilmu Pengetahuan alam diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih menerapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan Ilmu Pengetahuan alam diarahkan untuk menemukan dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperolah pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Untuk membantu perserta didik memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Maka diperlukan proses pembelajaran yang diselenggarakan di lapangan pendidikan formal, untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam keseluruhan pendidikan di sekolah, kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling penting. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada proses belajar mengajar yang dialami siswa, diman guru sebagai sebagai pemegang utama untuk menguasai dan mengembangkan materi yang diajarkan kepada siswa. Rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA yang diterapkan oleh guru kelas V-A SD Negeri 074038 Tohia tahun pembelajaran 2015/2016, bahwa nilai ratarata siswa adalah 57 dari 18 siswa, terdiri dari 12 laki-laki dan 6 perempuan. Sementara nilai standar ketuntasan minimal 60, siswa yang mendapat nilai di atas 60 berjumlah 5 siswa dan 13 siswa mendapat nilai dibawah 60. Hasil belajar IPA kurang memuaskan disebabkan oleh kurangnya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dalam membelajarkan IPA. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sistem pembelajaran adalah guru, peserta didik, sarana dan prasarana, model pembelajaran, alat dan media ,serta faktor lingkungan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sanjaya (2006) Beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan proses sistem pendidikan, diantaranya faktor guru, faktor siswa, model pembelajaran, sarana, alat dan media yang tersedia, serta faktor lingkungan. Demikian juga siswa sama halnya dengan guru, yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran.. Setiap siswa memiliki pengetahuan yang berbeda, yang dapat dikelompokkan pada siswa berkemampuan tinggi, 376 Jurnal Pena Edukasi ISSN 2407-0769 (Print) Vol. IV No. 5, Sept 2017, hlm. 371 – 380 ISSN 2549-4694 (Online) Available online at http://deacas.com/se/jurnal/index.php/JPE sedang dan rendah. Ada kalanya ditemukan siswa pasif pada saat proses belajar mengajar, tidak kreatif, bahkan tidak sedikit ditemukan siswa memiliki motivasi yang rendah dalam belajar. Guru dan siswa adalah komponen utama dalam proses pembelajaran. Peserta didik harus terlibat terlibat langsung dalam proses belajar mengajar. Bukan seperti yang terjadi selama ini, dimana guru beperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar sementara siswa sangat pasif, hanya berperan sebagai pendengar yang setia dan lebih banyak menunggu pelajaran yang disajikan oleh guru, sehingga hasil belajar siswa rendah. Untuk mengatasi hal tersebut, siswa dituntut lebih aktif dalam proses belajar mengajar dan terlibat secara langsung, sehingga bukan hanya berperan sebagai penerima apa yang disajikan oleh guru di dalam proses belajar mengajar, tetapi siswa ikut serta dalam mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang mereka butuhkan. Bukan dalam arti guru lepas tangan dalam menjalankan tugasnya sebagai pengarah, pendidik, dan pelatih dalam proses belajar mengajar. Salah satu upaya yang dilakukan guru agar membuat siswa aktif dalam proses belajar mengajar adalah penggunaan model pembelajaran yang sesuai. hasil belajar siswa pada materi pokok Perubahan Sifat Benda di V-A SD Negeri 074038 Tohia. Penelitian ini dilaksanakan di V-A SD Negeri 074038 Tohia, kecamatan Gunungsitoli, kota Gunungsitoli. Pelaksanaan penelitian pada Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017, waktu yang dibutuhkan selama penelitian adalah dua minggu. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V-A SD Negeri 074038 Tohia yang berjumlah 24 orang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. Alat yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini adalah tes dan observasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Perencanaan Setelah mengetahui kesulitan yang dialami siswa, peneliti merancang suatu alternatif pemecahan masalah bagi siswa. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perncanaan adalah sebagai berikut: (1) Guru mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan materi pokok perubahan sifat benda dengan menggunakan metode ceramah, diskusi kelompok dan demonstrasi; (2) Membuat lembar observasi, guru mengamati proses pembelajaran; (3) Membuat lembar observasi, teman mengamati proses pembelajaran; (4) Mempersiapkan materi ajar dengan materi pokok perubahan sifat benda, serta mempersiapkan media pembelajaran; (5) Merancang pembagian kelompok dibagi menjadi 5 kelompok; (6) Menyusun alat evaluasi untuk untuk mengetahui tingkat keberhasilan METODE Jenis Penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan model pembelajaran Berbasis Masalah sebagai sasaran utama. Dimana penelitian ini berupa memaparkan upaya meningkatkan 377 Jurnal Pena Edukasi ISSN 2407-0769 (Print) Vol. IV No. 5, Sept 2017, hlm. 371 – 380 ISSN 2549-4694 (Online) Available online at http://deacas.com/se/jurnal/index.php/JPE siswa dalam akhir pembelajaran. siklus I diketahui persentase hasil pengamatan terhadap aktivitas guru sebesar 68.75% dengan kategori penilaian adalah cukup. Dengan demikian peneliti sudah melakukan 68.75% dari seluruh indikator yang harus dilaksanakan dengan baik. Untuk aktivitas siswa sebesar 66,6% dengan kategori cukup. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa selama proses pembelajaran berlangsung 66.67% aktivitas siswa sudah berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Namun demikian perlu dilakukan beberapa perbaikan pada bagian yang dianggap masih kurang baik. Pelaksanaan Peneliti memulai pelajaran dengan dengan mengucapkan salam. Kemudian mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pelajaran. Selanjutnya menyampaikan tujuan pelajaran, memberikan informasi prosedur ceramah diskusi kolompok dan demonstrasi pada kegiatan pembelajaran. Siswa dibagi dalam 5 kelompok, kemudian dibagikan alat dan bahan pembelajaran. Guru mengajak siswa mendiskusikan serta mencari informasi tentang sifat- sifat benda. Selanjutnya diberikan LKS yang telah disusun peneliti untuk didiskusikan secara bersama-sama dan memastikan semua anggota kelompok saling bekerjasama. Selanjutnya peneliti meminta salah satu dari kelompok untuk menyajikan hasil diskusinya di depan kelas. Pada akhir pembelajaran peneliti dan siswa samasama menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari. Refleksi Berdasarkan hasil pelaksanaan dan observasi yang dilakukan pada siklus I maka peneliti melakukan refleksi terhadap seluruh kegiatan pada siklus I yang hasilnya: 1. Pada siklus I tingkat persentase ketuntasan klasikal siswa masih dianggap rendah sehingga perlu dilakukan perbaikan dengan melaksanakan siklus II. 2. Pada siklus I peneliti belum mencapai indikator yang diinginkan dalam pembelajaran. 3. Pada siklus I masih banyak siswa yang merasa tidak puas dengan nilai yang didapat. Tabel 1. Hasil Belajar Siklus I Hasil Keterangan Nilai Terendah 45 Nilai Tertinggi 85 Nilai Rata-Rata 65,00 Siswa Tuntas 15 Perentase Ketuntasan 62,50% Siklus II Perencanaan Alternatif pemecahan masalah yang dirancang pada siklus II ini adalah sebagai berikut: (1) Menyusun RPP dan menentukan soal-soal latihan yang akan diberikan kepada siswa pada saat pembelajaran berlangsung; (2) Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran; (3) Peneliti kembali Pengamatan Pada tahap pengamatan, peneliti meminta bantuan kepada Bapak Musirius Lase,S.Pd sebagai teman untuk mengamati peneliti selama melangsungkan PBM dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah. Dari hasil pengamatan pada 378 Jurnal Pena Edukasi ISSN 2407-0769 (Print) Vol. IV No. 5, Sept 2017, hlm. 371 – 380 ISSN 2549-4694 (Online) Available online at http://deacas.com/se/jurnal/index.php/JPE membagi kelompok belajar; (4) Peneliti bersama dengan siswa membahas hasil diskusi. dalam pembelajaran. Dari pengamatan siklus II diketahui persentase hasil pengamatan terhadap aktivitas guru sebesar 85.42% dengan kategori penilaian baik. Dari pengataman terhadap aktivitas siswa pada saat kegiatan belajar mengajar sebesar 91,67% dengan kategori baik sekali. Pelaksanaan Peneliti kembali melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah dikelas dengan harapan adanya peningkatan hasil belajar siswa mengenai materi Perubahan sifat benda. Tindakan dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan pada pada siklus II ini hampir sama dengan pelaksanaan pada siklus I. hanya saja ada beberapa yang ditambah dengan kegiatan inti seperti memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran dan membagi kelompok yang telah ditentukan peneliti. Berikutnya untuk memaksimalkan hasil belajar siswa, peneliti mengajak satu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas. Peneliti juga meminta dari perwakilan setiap kelompok untuk mengomentari kelompok yang di depan. Diakhir pertemuan siklus II peneliti memberikan tes hasil belajar sebagai evaluasi terhadap siswa. Refleksi Berdasarkan hasil pelaksanaan dan observasi siklus II, maka diperoleh hasil bahwa: 1. Persentase ketuntasan klasikal semakin meningkat hingga mencapai 95,83%. 2. Peneliti sudah menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dengan baik dan sesuai dengan tahap-tahap pembelajarannya 3. Aktivitas siswa semakin meningkat, hal ini terlihat dari aktifnya siswa dalam kerjasama siswa dalam menemukan masalah. SIMPULAN Berdasarkan dari pembahasan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan: 1. Pada tindakan siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas 65,00 dan persentase ketuntasan klasikal 62,50% dan nilai observasi aktivitas siswa 66,67%. 2. Pada tindakan siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas semakin meningkat yaitu 80,75, jumlah persentase ketuntasan klasikal juga semakin meningkat hingga mencapai 95,83% dan nilai observasi aktivitas siswa meningkat mencapai 91,67% . Tabel 2. Hasil Belajar Siklus II Hasil Keterangan Nilai Terendah 56 Nilai Tertinggi 96 Nilai Rata-Rata 80,75 Siswa Tuntas 23 Perentase Ketuntasan 95,83% Pengamatan Pada tahap pengamatan siklus II ini masih tetap dengan bantuan guru untuk mengamati peneliti dan siswa 379 Jurnal Pena Edukasi ISSN 2407-0769 (Print) Vol. IV No. 5, Sept 2017, hlm. 371 – 380 ISSN 2549-4694 (Online) Available online at http://deacas.com/se/jurnal/index.php/JPE 3. Dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok perubahan sifat benda di kelas V-A SD Negeri 074038 Tohia tahun pelajaran 2016/2017. DAFTAR PUSTAKA Anni, C.T. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UNNES Press Dalyono. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Lufri. 2006. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: UNP Sanjaya, W. 2006. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Sardimam. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Slameto. 2010. Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sudjana. 2008. Metode Statistik. Bandung: Rineka Cipta Triyanto. 2007. Sertifikasi Guru dan Upaya Peningkatan Kualifikasi, Kompetensi & Kesejahteraan. Jakarta: Prestasi Pustaka 380