PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 Dan untuk periode tiga bulan yang berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 MARET 2017 DAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 DAN 2016 DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian.............…….……………….……………..…………….………… 1-3 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian....................……………………………………………… 4 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian .......................................................................................... 5 Laporan Arus Kas Konsolidasian..............……………………………………………………........................ 6 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian..............……………………………….............................. 7-47 ********************* PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 31 Maret 2017 31 Desember 2016 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak Ketiga Persediaan Pajak dibayar di muka Uang muka dan biaya dibayar di muka Total Aset Lancar 2f,2h,30,34 2g,2h,5,28,34 2i,3,6 2t,16a 2e,2j,7 6.815.853.238 9.175.857.106 892.610.620 319.123.793.839 4.398.678.315 27.660.599.425 358.891.535.437 1.668.166.327 319.219.648.342 4.398.678.315 27.841.624.063 362.303.974.153 621.536.051.624 6.147.836.332 73.605.204.591 - 621.433.792.589 6.147.836.332 701.289.092.547 1.060.180.627.984 701.527.131.559 1.063.831.105.712 ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 11.943.501.203 dan Rp11,663,819,161 pada tanggal 31 Mar 2017 dan 31 Des 2016, Aset pajak tangguhan Dana dalam pembatasan Sewa hak atas tanah Aset lain-lain 2k,9,25 2t,3 2h,2m,8,34 2n,10 Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 1 73.945.502.638 - PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 31 Maret 2017 31 Desember 2016 LIABILITAS DAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang kontraktor dan usaha Pihak ketiga Utang non-usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang Jangka Pendek Uang muka penjualan Biaya masih harus dibayar Utang pajak Bagian utang pembiayaan konsumen yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun 2h,2p,11,30,34 2h,12,30,34 12.229.302.740 12.101.857.515 119.579.585.794 129.720.612.217 2r,14,30 2h,15,30,34 2t,16b 20.799.705.924 44.945.681.523 27.726.071.427 32.028.942.208 18.261.977.592 45.348.193.415 21.085.895.176 31.711.625.758 2h,18,30,34 6.447.558 25.790.236 2p,17,28,30,34 38.603.645.991 42.411.856.128 295.919.383.166 300.667.808.037 2h,2o,17,28,30,34 385.280.596.345 385.280.596.340 2p,18,30,34 2q,19 17.193.492 9.533.937.037 394.831.726.874 4.298.373 8.832.511.693 394.117.406.406 690.751.110.039 694.785.214.443 2h,13,30,34 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang pembiayaan konsumen setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas imbalan kerja karyawan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 2 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 31 Maret 2017 31 Desember 2016 EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham - nilai nominal per saham Rp100 Modal dasar – 12.000.000.000 saham pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 Modal ditempatkan dan disetor penuh 3.550.000.250 saham pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 Tambahan modal disetor Defisit Sub-jumlah KEPENTINGAN NON-PENGENDALI JUMLAH EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) 20 21 2b,26 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 355.000.025.200 27.787.273.620 (16.359.359.873) 366.427.938.947 3.001.578.998 369.429.517.945 1.060.180.627.984 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 3 355.000.025.000 27.787.273.380 (16.577.300.015) 366.209.998.365 2.835.892.904 369.045.891.269 1.063.831.105.712 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan PENDAPATAN 2017 2016 2r,22,31 33.235.324.338 35.354.804.961 2r,23 9.942.392.260 16.461.267.848 23.292.932.078 18.893.537.113 38.621.400 10.257.479.004 62.791.834 11.431.767.459 Jumlah Beban Usaha 10.296.100.404 11.494.559.293 LABA (RUGI) USAHA 12.996.831.674 7.398.977.821 492.058 (12.483.755.161) 18.462.678 (1.230.907) (50.349.551) (12.516.380.883) 32.477.556 (3.611.664.942) (216.346.764) (82.507.145) (520.903.349) (4.398.944.644) BEBAN POKOK PENDAPATAN LABA BRUTO BEBAN USAHA Pemasaran Umum dan administrasi 2r,31 24 25 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan bunga Beban bunga Rugi selisih kurs - neto Administrasi bank Lain-lain - neto Jumlah Beban Lain-Lain – Neto 2r Laba (Rugi) Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan 480.450.791 Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - neto (281.292.060) 3.000.033.177 (574.333.451) Laba (Rugi) sebelum Laba (Rugi) Proforma dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Laba (Rugi) Proforma dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali 199.158.731 2.425.699.726 - - LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN 199.158.731 2.425.699.726 Pendapatan Komprehensif Lain JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF 199.158.731 2.425.699.726 217.940.142 (18.781.411) 2.519.831.304 (94.131.578) 199.158.731 2.425.699.726 0,06 0,71 JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan non-pengendali 2b,26 JUMLAH LABA (RUGI) NETO PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK 2s,27 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 4 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Tambahan Modal Disetor saham Saldo awal defisit subtotal nci ekuitas 355.000.025.000 27.787.273.380 (16.577.300.015) 366.209.998.365 3.020.360.409 369.230.358.774 200 240 - 440 - 440 Agio saham - - - - Laba bersih tahun berjalan - - 217.940.142 217.940.142 (18.781.411) 199.158.731 355.000.025.200 27.787.273.620 (16.359.359.873) 366.427.938.947 3.001.578.998 369.429.517.945 Penambahan setoran modal melalu warran Total - Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 5 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 2017 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kembali untuk: Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Pembayaran beban bunga dan keuangan Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Operasi 2016 33.608.368.152 34.306.573.279 (26.867.284.911) (91.316.509.505) (5.031.934.008) (3.591.868.590) 1.709.149.233 (60.601.804.817) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Penjualan aset tetap Agio Saham (381.941.077) 240 (4.484.585.604) - Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (381.940.837) (4.484.585.604) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Penerimaan (pembayaran) utang bank Penerimaan dari Pemegang Saham Penerimaan hasil penerbitan surat utang Penerimaan (pembayaran) surat utang kepada pihak berelasi Kenaikan (pelunasan)Pelunasan utang pembiayaan konsumen Dana dalam pembatasan 200 (3.680.764.907) (6.447.558) - 75.518.901.942 Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan Aktivitas Pendanaan (3.687.212.265) 76.148.522.649 KENAIKAN (PENURUNAN) NETO Kas dan setara kas (2.360.003.869) 11.062.132.228 Kas dan setara kas AWAL TAHUN 9.175.857.106 6.501.066.022 Kas dan setara kas AKHIR TAHUN 6.815.853.237 17.563.198.250 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 6 0 (100.851.816) 730.472.523 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk Periode Tiga Bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Saraswati Griya Lestari Tbk ("Perusahaan") didirikan berdasarkan Akta Notaris Rina Utami Djauhari, S.H., notaris di Jakarta, No. 5 tanggal 23 Maret 2006, dan diubah berdasarkan akta perubahan dari Akta Notaris yang sama No. 4 tanggal 10 Agustus 2006 mengenai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perusahaan, modal dasar dan modal ditempatkan serta disetor penuh serta susunan anggota Direksi dan Komisaris Perusahaan. Akta pendirian dan perubahannya telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. W7-02974 HT.01.01-TH 2007 tanggal 21 Maret 2007 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 41, Tambahan No. 4547 tanggal 21 Mei 2010. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 20 tanggal 15 Juli 2015 dari Chanda Lim SH., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan anggaran dasar Perusahaan menyesuaikan dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Surat Pemberitahuan No. AHU-AH.01.030952737 tanggal 29 Juli 2015. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah usaha penyediaan fasitas penginapan dengan segala fasilitas dan sarana penunjang lainnya, antara lain perhotelan, pondok wisata, bumi perkemahan, persinggahan karavan dan jasa pengelolaan properti seperti apartemen dan kondominium. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 2006. Perusahaan berkedudukan di The Belezza Shopping Arcade Lt. GF No. 30 - 31. Jl. Letjen Soepeno No. 34, Arteri Permata Hijau, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12210. Perusahaan mengoperasikan Hotel yang berlokasi di Magelang (Borobudur), Bali dan Jakarta. Entitas induk utama Perusahaan adalah PT Tiara Realty (TR) yang merupakan pemegang saham, yang mempunyai kepemilikan saham sebesar 81,97% Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016. TR berkedudukan di Jakarta. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 28 Desember 2012, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (kemudian berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/ BAPEPAM-LK dan terakhir dikenal sebagai Otoritas Jasa Keuangan/OJK) (BAPEPAM) melalui surat No. S-14829/BL/2012 dalam rangka penawaran umum perdana saham biasa Perusahaan sebanyak 550.000.000 saham dengan harga penawaran sebesar Rp 185 (nilai penuh) per saham disertai dengan penerbitan 275.000.000 Waran Seri 1. Waran Seri 1 tersebut memberikan hak kepada setiap pemegang 2 lembar saham biasa untuk membeli 1 (satu) saham biasa atas nama pada harga pelaksanaan sebesar Rp 220 per saham. Masa pelaksanaan Waran Seri 1 akan berakhir pada tanggal 9 Januari 2018. Jika Waran Seri 1 tersebut tidak dilaksanakan hingga habis masa berlakunya, Waran tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku lagi. Masa pelaksanaan Waran Seri 1 mulai berlaku pada tanggal 10 Januari 2014 dan akan berakhir pada tanggal 9 Januari 2018. Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 telah diterbitkan dan disetor penuh sehubungan dengan pelaksanaan Waran Seri I masing-masing sebesar 250 dan 0 lembar saham. Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, saham Perusahaan masing-masing sebanyak 355.000.025.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. 7 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Berdasarkan Akta Notaris Chandra Lim, S.H., LL.M., notaris di Jakarta No. 6 tanggal 06 Mei 2015, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris Independen : Ny. Elly Salim : Ny. Elizabeth Linandi Direktur Utama Direktur Direktur Tidak Terafiliasi : Tn. Bhakti Salim : Tn. Tubagus Yudi Yuniardi : Tn. Ferry Setiawan Komite Audit Susunan Komite Audit perusahaan Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut : Ketua (Komisaris Independen) Anggota Ny. Elizabeth Linandi Tn. Jeny Wardianto Sekretaris Perusahaan Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan No. 00836/SGL/FH/IPO/X/2012 tanggal 15 Oktober 2012, Ketua Sekretaris Perusahaan adalah Tn. Darmawan Kusnadi sebagai Sekretaris Perusahaan. Pada tanggal 16 Juni 2014 berdasarkan Surat Keputusan No. 00174I/SGL/BS/VI/2014 Ketua Sekretaris Perusahaan digantikan oleh Tn. Tubagus Yudi Yuniardi sebagai Sekretaris Perusahaan. Karyawan Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki masing-masing 146 dan 107 orang karyawan tetap d. Kepemilikan Entitas Anak Laporan keuangan konsolidasian mencakup akun-akun Perusahaan dan Entitas Anak, (selanjutnya disebut “Grup”), yang terdiri dari: Jumlah Aset (dalam jutaan Rupiah) Persentase Pemilikan Langsung Nama Perusahaan Kegiatan usaha Domisili Tahun Beroperasi Kepemilikan Langsung PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU) Perhotelan Hotel BWKB dan AULU Kepemilikan Tidak Langsung melalui CMU PT Tiara Inti Mulia (TIM) Properti Jakarta PT Bina Buana Sarana (BBS) Properti Jakarta PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN PT PratikaNugraha (PN) Properti Properti Jakarta Jakarta 01-Aug-11 Belum beroperasi Bali Agustus 2011 dan September 2012 31 Maret 2017 31 Desember 2016 31 Maret 2017 31 Desember 2016 99.9% 99.9% 861.467 851.260 01-Sep-12 99% 99% 301.269 301.769 Belum beroperasi 99% 99% 470.078 465.313 99% 99% 99% 99% 75.967 166.052 76.058 166.054 8 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) e. Restrukturisasi Entitas Anak Pada tanggal 15 April 2015, Perusahan mengalihkan seluruh kepemilikan saham pada PT Tiara Inti Mulia (TIM), PT Bina Buana Sarana (BBS), PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN), PT Pratika Nugraha (PN) kepada entitas anak langsung yaitu PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU). Restrukturisasi entitas anak tersebut tidak berdampak signifikan dalam laporan keuangan konsolidasian Grup f. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen Grup bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 7 Juni 2017 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) serta peraturan Badan Pengawas Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 1 Januari 2013), khususnya Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran dari Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep 347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”. b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai PSAK No. 1, “Penyajian Laporan Keuangan”. Dasar pengukuran yang digunakan adalah berdasarkan biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk periode sebelumnya, kecuali untuk penerapan beberapa PSAK dan ISAK baru yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2016 seperti yang diungkapkan dalam Catatan ini. Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun dengan dasar akrual. Laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik dan pertimbangan atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. Hal-hal yang melibatkan pertimbangan atau kompleksitas yang lebih tinggi atau hal-hal di mana asumsi dan estimasi adalah signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 3 atas laporan keuangan konsolidasian. 9 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) c. Penerapan Standar dan Interpretasi Baru dan Revisi Grup telah mengadopsi untuk pertama kalinya beberapa PSAK dan ISAK baru dan revisi yang wajib untuk aplikasi efektif 1 Januari 2016. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dilakukan seperti yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan transisi dalam standar masing-masing dan interpretasi. Amandemen PSAK 5 Segmen Operasi (i), mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan pertimbangan yang dibuat oleh manajemen dalam menerapkan kriteria penggabungan segmen operasi, termasuk deskripsi singkat tentang segmen operasi yang telah digabungkan dan indikator ekonomik yang telah dinilai dalam menentukan bahwa segmen operasi yang digabungkan memiliki karakteristik ekonomik yang serupa; dan (ii) mengklarifikasi bahwa rekonsiliasi total aset segmen dilaporkan terhadap aset entitas hanya diungkapkan jika aset segmen secara regular disediakan kepada pengambil keputusan operasional. Grup menggabungkan beberapa segmen operasi menjadi satu segmen operasi tunggal dan membuat pengungkapan yang disyaratkan dalam Catatan 29 sesuai dengan amandemen. Berikut ini adalah standar dan interpretasi yang telah diterbitkan, dan efektif untuk tahun buku yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2016 akan tetapi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan adalah sebagai berikut: • • • • • • • • • • • • • • • • PSAK No. 4 (Revisi 2015), “Laporan Keuangan Tersendiri” PSAK No. 7 (Revisi 2015), “Pengungkapan Pihak - pihak Berelasi” PSAK No. 13 (Revisi 2015), “Properti Investasi” PSAK No. 15 (Revisi 2015), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” PSAK No. 16 (Revisi 2015), “Aset Tetap” PSAK No. 19 (Revisi 2015), “Aset Takberwujud” PSAK No. 22 (Revisi 2015), “Kombinasi Bisnis” PSAK No. 24 (Revisi 2015), “Imbalan Kerja” PSAK No. 25 (Revisi 2015), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan” PSAK No. 53 (Revisi 2015), “Pembayaran Berbasis Saham” PSAK No. 65 (Revisi 2015), “Laporan Keuangan Konsolidasian” PSAK No. 66 (Revisi 2015), “Pengaturan Bersama” PSAK No. 67 (Revisi 2015), “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” PSAK No. 68 (Revisi 2015), “Pengukuran Nilai Wajar” PSAK No. 70, “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak” ISAK No. 30 (Revisi 2015), “Pungutan” Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017 adalah sebagai berikut: • • PSAK No. 1 (Revisi 2015), “Penyajian Laporan Keuangan Dengan Prakarsa Pengukapan” ISAK No. 31 (Revisi 2015), “Interpretasi Atas Ruang Lingkup PSAK No. 13, “Properti Investasi” Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018 adalah sebagai berikut: • • PSAK No. 69, “Agrikultur” PSAK No. 16, “Aset Tetap” 10 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) d. Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan aset dan liabilitas pada akhir periode pelaporan dan hasil usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut dari Perusahaan dan entitas di mana Perusahaan memiliki kemampuan untuk mengendalikan entitas tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kepentingan non-pengendali atas jumlah laba rugi komprehensif entitas anak diidentifikasi sesuai proporsinya dan disajikan sebagai bagian dari jumlah laba komprehensif yang dapat diatribusikan pada laporan laba rugi dan penghasilan lain komprehensif konsolidasian. Kepentingan nonpengendali atas aset neto entitas anak diidentifikasi pada tanggal kombinasi bisnis yang selanjutnya disesuaikan dengan proporsi atas perubahan ekuitas entitas anak dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam tahun berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sejak tanggal pengendalian dimulai. Bila pengendalian berakhir dalam tahun berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk bagian tahun dimana pengendalian masih berlangsung. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian dalam semua hal yang material telah diterapkan secara konsisten oleh entitas anak, kecuali dinyatakan lain. Seluruh transaksi dan saldo yang material antara perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian. Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan pada Grup. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Ketika pengendalian atas entitas anak hilang, bagian kepemilikan yang tersisa di entitas tersebut diukur kembali pada nilai wajarnya dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laba rugi. Bagian Perusahaan atas transaksi ekuitas entitas anak disajikan sebagai "komponen ekuitas lainnya" dalam bagian ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor: (1) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (a) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor. (b) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (c) Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. (2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (a) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). (b) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). (c) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (d) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. 11 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan) (e) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). (f) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (g) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. (h) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan pasca-kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. (i) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam angka (1). (j) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1) (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). (k) Entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personel manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk entitas pelapor. Transaksi signifikan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian. f. Kas dan Bank Kas dan bank mencakup kas dan kas pada bank, yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya. Kas dan bank diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2h untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. g. Piutang Usaha Piutang usaha yang mempunyai jangka waktu pembayaran yang tetap dan yang tidak diperdagangkan dalam pasar aktif diklasifikasikan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”. Lihat Catatan 2h untuk kebijakan akuntansi pinjaman yang diberikan dan piutang. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk piutang jangka pendek di mana pengakuan bunga tidak material. h. Instrumen Keuangan Aset Keuangan Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan bank, piutang usaha dan dana dalam pembatasan. Grup mengklasifikasikan aset keuangannya sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dilaporkan sebagai “Pendapatan Keuangan”. 12 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) h. Instrumen Keuangan (lanjutan) Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai “Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan”. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan Grup terdiri dari pinjaman bank jangka pendek, utang kontraktor dan usaha, utang lain-lain, beban masih harus dibayar, utang pembiayaan konsumen dan pinjaman bank jangka panjang. Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangannya sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan amortisasi diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya transaksi hanya meliputi biayabiaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk pengakuan suatu liabilitas keuangan yang diperoleh, dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila liabilitas keuangan yang diperoleh tidak diakui. Beban atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dibebankan dalam laporan laba rugi dan dicatat sebagai bagian dari “beban keuangan”. Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat ditukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar. PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan tertentu yang mensyaratkan klasifikasi aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan di dalam melakukan pengukuran nilai wajar. Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut: (a) Harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1); (b) Input selain harga kuotasi yang termasuk di dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik langsung (misalnya, harga) maupun tidak langsung (misalnya, derivasi dari harga) (tingkat 2); dan (c) Input untuk aset dan liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3). Tingkatan di dalam hirarki nilai wajar di mana aset keuangan atau liabilitas keuangan dikategorikan penetapannya pada basis tingkatan input paling rendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar. Aset keuangan dan liabilitas keuangan diklasifikasikan di dalam keseluruhan hanya ke dalam salah satu dari ketiga tingkatan tersebut. Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Grup untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 1. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2. 13 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) h. Instrumen Keuangan (lanjutan) Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam tingkat 3. Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup: (a) Penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis dan; (b) Teknik lainseperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan lainnya. . Penghentian Pengakuan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluarsa atau Grup mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi di mana Grup secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Grup diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah. Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Penghentian Pengakuan Dalam transaksi di mana Grup secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Grup menghentikan pengakuan aset tersebut jika Grup tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer di mana pengendalian atas aset masih dimiliki, Grup tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan yang berkelanjutan, di mana tingkat keberlanjutan Grup dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer. Saling Hapus Aset dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara bersih atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Penghasilan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. Penurunan Nilai Aset Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi Kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi adalah sebagai berikut: Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi hanya jika terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. 14 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) h. Instrumen Keuangan (lanjutan) Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karekteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi pada saat ini. Ketika piutang usaha dan piutang lain-lain tidak tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan piutang usaha dan piutang lain-lain yang tidak tertagih diklasifikasikan ke dalam “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai”. Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. i. Persediaan Harga perolehan persediaan real estate dialokasikan ke masing-masing proyek real estate ditentukan dengan menggunakan metode identifikasi khusus untuk beban langsung dan berdasarkan meter persegi untuk beban fasilitas umum dan sosial. Harga perolehan persediaan real estate meliputi biaya perizinan, pembebasan lahan, pengurusan surat-surat tanah, pematangan tanah, prasarana, pengembangan dan pembangunan proyek, termasuk kapitalisasi biaya pinjaman serta selisih kurs atas pokok pinjaman dalam valuta asing selama masa pembangunan dan pengembangan. Persediaan real estate yang berupa bangunan kondominium dan hotel dicatat berdasarkan biaya perolehan yang ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata dan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan estimasi nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih merupakan estimasi nilai jual dikurangi biaya pengembangan untuk menghasilkan produk yang siap 15 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) i. Persediaan (lanjutan) dijual dan biaya untuk merealisasi penjualan. Selisih antara harga perolehan dengan estimasi nilai realisasi bersih dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam akun “Beban Pokok Pendapatan”. Bangunan yang siap untuk dijual dikelompokkan sebagai “Persediaan Real Estate” di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Persediaan makanan, minuman, perlengkapan dan barang dagangan hotel dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata. Nilai realisasi neto ditentukan berdasarkan taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi taksiran biaya yang diperlukan untuk menjual persediaan tersebut. Penyisihan persediaan usang atau persediaan yang perputarannya lambat, ditentukan, jika ada, berdasarkan penelaahan atas kondisi masing-masing persediaan pada akhir tahun. j. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. k. Aset Tetap Grup menerapkan PSAK No. 16, “Aset Tetap”. Grup menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila bebanbeban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut: Tahun 20 8 4 4 Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan dan perabotan Kendaraan Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap (ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut), dan 16 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) k. Aset Tetap (lanjutan) diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. l. Hak atas Tanah Grup menerapkan ISAK No. 25, “Hak Atas Tanah”. Sesuai dengan ISAK No. 25, tanah, termasuk biaya pengurusan legal yang timbul pada awal perolehan hak atas tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan perpanjangan atau pembaharuan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi selama periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, periode mana yang lebih pendek. m. Dana dalam Pembatasan Deposito yang dibatasi penggunaannya diklasifikasikan bukan sebagai kas dan setara kas akan tetapi dicatat dalam akun “Dana dalam pembatasan”. n. Sewa Hak atas Tanah Sewa hak atas tanah dibayar di muka terdiri dari biaya sewa, pengurusan legal hak atas tanah awal dan perpanjangan atau pembaharuannya dan diamortisasi sesuai dengan umur hak sewa atas tanah. o. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (selain persediaan dan aset pajak tangguhan) Grup menilai pada tiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi penurunan nilai pada aset. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai, atau ketika penilaian penurunan nilai bagi aset secara tahunan disyaratkan, Grup membuat estimasi nilai terpulihkan aset. Suatu nilai terpulihkan aset lebih tinggi dibandingkan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset atau unit penghasil kas dan nilai pakainya dan ditentukan sebagai suatu aset individual, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset lain. Di dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas yang diharapkan diperoleh dari aset didiskontokan terhadap nilai kininya dengan menggunakan suku bunga diskon sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset. Di dalam menilai nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, dibutuhkan model penilaian yang tepat. Ketika nilai tercatat aset melebihi nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dicatat sebesar nilai terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Suatu penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan sebagaimana apabila terdapat segala indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya sudah tidak ada lagi atau mengalami penurunan. Suatu kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya, dibalikkan nilainya jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan aset sejak pengakuan terakhir kerugian penurunan nilai. Apabila demikian kondisinya, nilai tercatat aset meningkat pada jumlah terpulihkannya. Kenaikan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, 17 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) o. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (selain persediaan dan aset pajak tangguhan) (lanjutan) penyusutan bersih, tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya. Pembalikkan nilai tersebut diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. p. Pinjaman Pinjaman merupakan dana yang diterima dari bank atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan pinjaman dikurangkan dari jumlah pinjaman yang diterima. Lihat Catatan 2h untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. q. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Grup menyediakan imbalan pasca kerja karyawan pasti kepada karyawannya sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan Indonesia No. 13/2003. Tidak ada pendanaan yang telah dibuat untuk program imbalan pasti ini. Liabilitas neto Grup atas program imbalan pasti dihitung dari nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja karyawan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program, jika ada. Perhitungan liabilitas imbalan pasca kerja karyawan dilakukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dalam perhitungan aktuaria yang dilakukan setiap akhir periode pelaporan. Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca kerja karyawan, meliputi a) keuntungan dan kerugian aktuarial, b) imbal hasil atas aset program, tidak termasuk bunga, dan c) setiap perubahan dampak batas atas aset, tidak termasuk bunga, diakui di penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya. Ketika program imbalan berubah atau terdapat kurtailmen atas program, bagian imbalan yang berubah terkait biaya jasa lalu, atau keuntungan atau kerugian kurtailmen, diakui di laba rugi pada saat terdapat perubahan atau kurtailmen atas program. Grup menentukan (penghasilan) beban bunga neto atas (aset) liabilitas imbalan pasca kerja neto dengan menerapkan tingkat bunga diskonto pada awal periode pelaporan tahunan untuk mengukur liabilitas imbalan pasca kerja karyawan selama periode berjalan. Grup mengakui keuntungan dan kerugian atas penyelesaian liabilitas imbalan pasca kerja karyawan pada saat penyelesaian terjadi. Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian merupakan selisih antara nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja karyawan yang ditetapkan pada tanggal penyelesaian dengan harga penyelesaian, termasuk setiap aset program yang dialihkan dan setiap pembayaran yang dilakukan secara langsung oleh Perusahaan sehubungan dengan penyelesaian tersebut. Grup mengakui (1) biaya jasa, yang terdiri dari biaya jasa kini, biaya jasa lalu, dan setiap keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, dan (2) penghasilan atau beban bunga neto di laba rugi pada saat terjadinya. r. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan penjualan unit bangunan kondominium yang telah selesai proses pembangunannya diakui dengan metode akrual penuh (Full Accrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi: (1) Proses penjualan telah selesai dimana pengikatan jual beli atau perjanjian jual beli telah berlaku; 18 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) r. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) (2) (3) (4) (5) Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; Harga jual akan tertagih; dimana jumlah pembayaran yang diterima sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati; Penjual telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut; Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan secara keseluruhan dapat diperkirakan secara wajar. Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan metode deposit sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi. Pendapatan kamar hotel diakui berdasarkan tingkat hunian sementara pendapatan hotel lainnya diakui pada saat barang atau jasa telah diberikan kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual). s. Transaksi dan Saldo Mata Uang Asing Grup menerapkan PSAK No. 10, “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing”, yang menggambarkan bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri dalam laporan keuangan entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian. Grup mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya. Jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan penilaian untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya. Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup dan mata uang penyajian Grup. Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode yang bersangkutan. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan. Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah adalah sebagai berikut: 2017 2016 Dolar Amerika Serikat 13.321 13.436 t. Pajak Penghasilan Grup menerapkan PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan”. PSAK ini mensyaratkan Grup untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. PSAK No. 46 juga mensyaratkan Grup mencatat tambahan pajak penghasilan yang berasal dari periode lalu yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”), jika ada, sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan - Neto” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian kecuali untuk item yang diakui secara langsung di 19 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) t. Pajak Penghasilan (lanjutan) ekuitas, beban pajak yang terkait dengan item tersebut diakui di ekuitas. Beban pajak kini merupakan estimasi utang pajak yang dihitung atas laba kena pajak untuk periode yang bersangkutan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Grup menerapkan metode aset dan liabilitas dalam menghitung beban pajaknya. Dengan metode ini, aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui pada setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aset dan liabilitas untuk tujuan akuntansi dan tujuan perpajakan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa yang akan datang, seperti kompensasi kerugian fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa yang akan datang cukup besar (probable). Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika Grup mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tanggal 23 Maret 2002 yang efektif pada tanggal 1 Mei 2002, penghasilan dari sewa bangunan dan/atau lahan dikenakan pajak penghasilan final sebesar 10% dari pendapatan sewa. Beban pajak final diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui selama tahun berjalan. Perbedaan antara pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah pajak final yang dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak. Sebagai penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan final, perbedaan antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. u. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali Entitas sepengendali adalah pihak-pihak (perorangan, perusahaan atau bentuk entitas lainnya) yang, secara langsung atau tidak langsung (melalui satu atau lebih perantara), mengendalikan atau dikendalikan oleh atau berada di bawah pengendalian yang sama. Kombinasi bisnis entitas sepengendali adalah kombinasi bisnis semua entitas atau bisnis yang bergabung, yang pada akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama (baik sebelum atau sesudah kombinasi bisnis) dan pengendaliannya tidak bersifat sementara. Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas - entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok usaha tersebut. Berhubung transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dipertukarkan, maka transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. 20 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) u. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap kombinasi bisnis entitas sepengendali disajikan dalam akun tambahan modal disetor pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Entitas yang melepas bisnis, dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara imbalan yang diterima dan jumlah tercatat bisnis yang dilepas dalam akun tambahan modal disetor pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. v. Laba Bersih per Saham Dasar Laba per saham dihitung berdasarkan rata-rata terhitung jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan cara membagi laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. w. Informasi Segmen Grup mengidentifikasikan segmen operasi berdasarkan pelaporan internal yang dikaji secara regular oleh pengambil keputusan operasional dalam mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi Grup. Usaha Grup dikelompokkan menjadi dua kelompok usaha utama: hotel dan properti. Informasi keuangan mengenai segmen operasi disajikan pada Catatan 29 atas laporan keuangan konsolidasian. x. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG PENTING Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan lia bilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya. Pertimbangan dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan berikut, selain yang telah tercakup dalam estimasi, yang memiliki dampak signifikan atas jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan biaya dari masing-masing entitas. Penentuan mata uang fungsional mungkin memerlukan pertimbangan karena berbagai kompleksitas, antara lain, entitas dapat bertransaksi di lebih dari satu mata uang dalam kegiatan usahanya sehari-hari. 21 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 telah terpenuhi. Aset dan liabilitas keuangan diakui dan dikelompokkan sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2h dan 31 atas laporan keuangan konsolidasian. Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Umur Manfaat Aset Tetap Grup melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Jumlah tercatat aset tetap Grup pada tanggal laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di dalam Catatan 9 atas laporan keuangan konsolidasian. Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dievaluasi penurunan nilainya sesuai dengan Catatan 31 atas laporan keuangan konsolidasian. Kondisi spesifik counterparty penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima disetujui secara independen oleh manajemen. Perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif penurunan nilai terganggu, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan jenis produk. Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan cadangan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif. Penurunan Nilai Persediaan Manajemen melakukan penilaian analisis umur persediaan pada setiap tanggal pelaporan dan 22 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) membentuk penyisihan untuk persediaan usang dan persediaan yang memiliki perputaran yang lambat yang diidentifikasi tidak lagi sesuai untuk digunakan dalam produksi, dengan mempertimbangkan nilai realisasi neto dari persediaan barang jadi dan barang dalam proses berdasarkan pada harga jual dan kondisi pasar saat ini. Jumlah tercatat persediaan diungkapkan di dalam Catatan 6 laporan keuangan konsolidasian. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (Selain Persediaan dan Aset Pajak Tangguhan) Grup menelaah jumlah tercatat aset non-keuangan pada setiap akhir tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi, maka jumlah terpulihkan atau nilai pakai diestimasi. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja dan beban imbalan pasca kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dengan jumlah yang diestimasi diperlakukan sesuai dengan kebijakan sebagaimana diatur dalam catatan 2q atas laporan keuangan konsolidasian. Sementara manajemen Grup berpendapat bahwa asumsi yang digunakan adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dari hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan secara material dapat mempengaruhi perkiraan jumlah liabilitas atas imbalan pasca kerja karyawan dan beban imbalan pasca kerja karyawan. Jumlah tercatat liabilitas imbalan pasca kerja jangka panjang Grup diungkapkan pada Catatan 19 laporan keuangan konsolidasian. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan pajak tertentu yang penentuan akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Ketika hasil pajak yang dikeluarkan berbeda dengan jumlah yang awalnya diakui, perbedaan tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan dan penyisihan pajak tangguhan pada periode di mana penentuan tersebut dilakukan. Jumlah tercatat utang pajak penghasilan dan aset pajak tangguhan Grup masing-masing diungkapkan di dalam Catatan 16b dan 16d laporan keuangan konsolidasian. Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan. Penentuan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui berdasarkan perbedaan waktu dan laba fiskal di masa mendatang bersama-sama dengan strategi perencanaan pajak masa depan membutuhkan pertimbangan signifikan dari manajemen. 23 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari: 31 Maret 2017 Kas Kas kecil Kas resto Sub-jumlah Bank Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Mayapada Tbk PT Bank Nasional Indonesia Dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Sub-jumlah Deposito berjangka PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah 31 Desember 2016 229.368.670 30.000.000 259.368.670 243.285.591 5.019.046 248.304.637 401.582.633 1.662.263.558 631.042.208 1.260.101.581 99.548.580 7.514.623 1.052.497.186 3.272.189.291 1.024.453.943 1.975.473 99.486.562 5.762.135 1.785.414.101 696.262.294 12.754.991 6.556.484.569 305.209.857 3.152.893.238 13.084.784 8.927.552.469 6.815.853.238 9.175.857.107 Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 seluruh Kas dan setara kas tidak ada yang dijaminkan. 5. PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha berdasarkan jenis piutang adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Rupiah Piutang Agen Piutang Visa/ Master Card Lain-lain Sub-jumlah 24 355.118.670 307.592.194 229.899.756 1.013.384.082 456.285.946 198.496.299 892.610.620 1.668.166.327 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA (lanjutan) Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, semua piutang usaha berasal dari pihak ketiga dan memiliki umur piutang selama 1 bulan - 3 bulan. Manajemen Grup berpendapat bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan yang dibentuk untuk piutang usaha - pihak ketiga karena semua piutang dapat tertagih dan tidak turun nilainya Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016. 6. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari : 31 Maret 2017 Real Estat Bangunan Siap Dijual Kondominium Hotel Makanan Minuman Lain-lain Jumlah 31 Desember 2016 317.488.969.511 317.488.969.511 292.494.570 586.670.789 755.658.969 367.318.505 582.826.229 780.534.097 319.123.793.839 319.219.648.342 Rincian persediaan bangunan Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Pemilik PT Tiara Inti Mulia PT Cakrawala Usaha Nusantara Jumlah Nama Hotel Anantara Uluwatu Best Western Kuta Beach Jumlah Kondotel 47 Nilai 260.421.785.641 118 57.067.183.870 165 317.488.969.511 Mutasi persediaan kondominium adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Saldo awal tahun Reklasifikasi dari aset tetap 317.488.969.511 - 9.941.275.400 307.547.694.111 Saldo akhir tahun 317.488.969.511 317.488.969.511 25 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PERSEDIAAN (lanjutan) Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai persediaan dan barang usang, sehingga tidak perlu dibentuk penyisihan berkaitan dengan hal tersebut. 7. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA Akun ini terdiri dari : 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Uang Muka Lain-lain Sub-jumlah 25.973.021.839 25.973.021.839 Biaya dibayar di muka Asuransi Sewa Pemasaran Lisensi Lain-lain 354.592.397 418.360.801 (99.999.996) 80.129.072 934.495.311 Sub-jumlah Jumlah 1.687.577.586 27.660.599.424 26.436.243.735 26.436.243.735 478.667.790 315.610.073 49.814.481 561.287.984 1.405.380.328 27.841.624.063 Uang muka lain-lain merupakan uang muka atas pembayaran pemasok dan beban operasional Perusahaan. Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset dapat terealisasi seluruhnya. Oleh karena itu, tidak diperlukan cadangan penurunan nilai aset. 8. DANA DALAM PEMBATASAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 tidak ada dana dalam pembatasan. Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, tingkat suku bunga atas deposito berjangka dalam mata uang rupiah masing-masing berkisar antara 4,00%-5,50% dan 4,25%-6,00%. 26 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 Biaya Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan dan Prasarana Mesin (Genset) Peralatan dan Perabotan Kendaraan Saldo Awal Penambahan Penyesuaian/ Reklasifikasi Pengurangan Saldo Akhir 4.819.250.000 5.621.548.644 150.000.000 3.974.297.428 4.916.384.037 15.332.094 - - - 4.819.250.000 5.621.548.644 150.000.000 3.989.629.522 4.916.384.037 Bangunan Dalam Pelaksanaan 613.616.131.641 366.608.983 - - 613.982.740.623 Jumlah Biaya Perolehan 633.097.611.750 381.941.077 - - 633.479.552.827 3.170.698.640 150.000.000 3.839.515.655 4.503.604.869 138.877.827 11.152.663 129.651.550 - - 3.309.576.466 150.000.000 3.850.668.318 4.633.256.418 11.663.819.163 279.682.039 - - Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan dan Prasarana Mesin (Genset) Peralatan dan Perabotan Kendaraan Jumlah akumulasi Penyusutan Nilai Buku 621.433.792.586 31 Desember 2016 Saldo Awal 11.943.501.203 621.536.051.624 Penambahan Penyesuaian/ Reklasifikasi Pengurangan Saldo Akhir Biaya Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan dan Prasarana Mesin (Genset) Peralatan dan Perabotan Kendaraan 4.819.250.000 411.176.072.072 150.000.000 3.906.541.228 4.887.408.628 67.756.200 205.000.000 Bangunan Dalam Pelaksanaan 480.112.727.638 133.503.404.003 - Jumlah Biaya Perolehan 905.051.999.566 133.776.160.203 176.024.591 (405.554.523.428) 633.097.611.750 Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan dan Prasarana Mesin (Genset) Peralatan dan Perabotan Kendaraan 100.768.214.866 150.000.000 3.846.009.797 4.202.964.877 341.301.875 61.517.071 476.664.583 176.024.591 (97.938.818.101) (68.011.216) - 3.170.698.640 150.000.000 3.839.515.652 4.503.604.869 Jumlah akumulasi Penyusutan 108.967.189.540 879.483.529 176.024.591 (98.006.829.317) Nilai Buku 796.084.810.026 176.024.591 (405.554.523.428) - 4.819.250.000 5.621.548.644 150.000.000 3.974.297.428 4.916.384.037 613.616.131.641 11.663.819.161 621.433.792.589 Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dibebankan pada akun-akun sebagai berikut: Beban Pokok Pendapatan Beban Umum dan Administrasi 31 Maret 2017 235.433.338 31 Desember 2016 879.483.529 Jumlah Penyusutan 235.433.338 879.483.529 27 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. ASET TETAP (lanjutan) 31 Maret 2017 Nilai Bangunan Dalam Penyelesaian PT Bina Buana Sarana PT Pratika Nugraha Persentase penyelesaian Hotel 459.572.926.394 Hotel Westin Ubud 98% 154.409.814.230 Hotel The Sarasvati Luxury Collection 67% Tanggal penyelesaian September 2017 Desember 2018 Rincian akumulasi biaya provisi dan bunga pinjaman yang dikapitalisasi ke bangunan dalam penyelesaian: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 PT Bina Buana Sarana - 10.194.001.111 PT Pratika Nugraha - 741.675.525 - 10.935.676.636 Jumlah Berdasarkan penilaian manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016. 10. SEWA HAK ATAS TANAH 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Saldo Awal Amortisasi 80.484.045.000 (6.878.840.409) 80.484.045.000 (6.538.542.362) Saldo Akhir 73.605.204.591 73.945.502.638 Mutasi Amortisasi 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Saldo Awal Penambahan Pengurangan 6.538.542.362 340.298.047 - 5.099.508.902 1.439.033.460 - Saldo Akhir 6.878.840.409 6.538.542.362 PT Tiara Inti Mulia (TIM) Berdasarkan Perjanjian Sewa yang telah dicatat melalui Akta Notaris No. 138 tanggal 27 Juli 2009 dari Notaris Eddy Nyoman Winiarta, S.H., Drs. Ketut Loper Winartha, M.Pd, pihak ketiga, menyepakati untuk menyewakan lahan atau tanah yang dimiliki dengan total luas tanah seluas 44.700 m2 kepada 28 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. SEWA HAK ATAS TANAH (lanjutan) TIM. Tanah tersebut berlokasi di Banjar Dinas Labuan Sait, Desa/Keluarahan Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Jangka waktu sewa 45 tahun dimulai 1 September 2009 dan berakhir pada 1 September 2054. PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN) Berdasarkan Perjanjian Sewa yang telah dicatat melalui Akta Notaris J.S. Wibisono, S.H., No. 12 tanggal 5 Mei 2010, Tony Wijaya, pihak ketiga, menyepakati untuk menyewakan lahan atau tanah yang dimillikinya dengan total luas tanah seluas 1.850 m2 kepada CUN. Tanah tersebut berlokasi di Kelurahan Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Provisinsi Bali. Jangka waktu sewa 17 tahun dimulai 5 Mei 2010 dan berakhir pada 31 Juli 2027. Akta tersebut telah diperbaharui, berdasarkan surat keterangan dari Notaris Luh Putu Darmayanti, S.H., M.Kn., No. 09 tanggal 8 April 2011, notaris di Denpasar, dimana telah dilakukan perjanjian perpanjangan diri untuk melakukan pemberian hak guna bangunan atau hak pakai atas tanah hak milik. Jangka waktu sewa dimulai pada tanggal 1 Agustus 2027 untuk jangka waktu 15 tahun sehingga berakhir pada tanggal 31 Juli 2042. PT Bina Buana Sarana (BBS) Berdasarkan Surat Perjanjian Pemberian Hak Guna Bangunan atas Tanah Hak Milik No. 3 tanggal 27 September 2010, dari Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., BBS memperoleh Hak Guna Bangunan atas tanah hak milik selama 30 tahun dan bisa diperpanjang 20 tahun lagi, dengan rincian tanah seluas 1.700 m² dan 1.210 m² dengan sertifikat hak milik No. 1314 dan No. 1509 dan tercatat atas nama I Made Wirata dan I Wayan Lantra. BBS juga BBS memperoleh Hak Guna Bangunan atas tanah seluas 2.750 m2 dan 3.230 m2 dengan sertifikat hak milik No. 474 dan No. 1319 dan tercatat atas nama Laba Pura Puseh Kengetan. Tanah ini terletak di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Periode perjanjian ini terhitung mulai tanggal 25 Oktober 2010 sampai dengan 25 Oktober 2040. BBS memperoleh Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk Area tanah seluas 8.623 m2 yang terletak di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali yang akan berakhir tahun 2040. Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, BBS belum melakukan amortisasi hak atas tanah tersebut dikarenakan BBS belum beroperasi secara komersial. PT Pratika Nugraha (PN) PN mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan I Wayan Kanda berdasarkan Akta Notaris Eddy Nyoman Winarta, S.H., atas perjanjian sewa menyewa tanah No. 141 tanggal 19 Oktober 2010 atas sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 3629, seluas 2.770 m2, yang terletak di kelurahan Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Daerah Tingkat II Badung, provinsi Daerah Tingkat I Bali. Periode sewa menyewa dimulai pada tanggal 15 Oktober 2010 sampai tanggal 15 Oktober 2040. Pemilik tanah berjanji akan memberikan Sertifikat Hak Guna Bangunan untuk jangka waktu 30 tahun kepada PN apabila telah membayar lunas sewa tanah tersebut. PN memperoleh Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk Area tanah seluas 2.750 m2 yang terletak di kelurahan Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Daerah Tingkat II Badung, provinsi Daerah Tingkat I Bali yang akan berakhir tahun 2040. Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, PN belum melakukan amortisasi hak atas tanah tersebut dikarenakan PN belum beroperasi secara komersial. 29 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. UTANG BANK JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari : 2017 2016 Perusahaan PT Bank Victoria International Tbk: Pinjaman rekening koran PT CIMB Niaga: Pinjaman rekening koran 1.972.334.780 1.992.219.020 10.256.967.960 10.109.638.495 Total 12.229.302.74 12.101.857.515 Perusahaan memperoleh Fasilitas Pinjaman dari PT Bank Victoria International Tbk dengan jumlah plafon sebesar Rp 2.000.000.000 dan tingkat suku bunga sebesar 12,5% per tahun. Fasilitas pinjaman tersebut jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2018 dan diperpanjang kembali. Fasilitas kredit tersebut diberikan untuk pembiayaan renovasi Hotel Saraswati Borobudur berikut pembelian peralatan dan perlengkapannya, pelunasan pinjaman kepada pihak ketiga dan untuk modal kerja Perusahaan. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: - Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat pengganti hak milik nomor 1437/Borobudur seluas 780 m2 atas nama Perusahaan; - Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat hak milik nomor 2137/Borobudur seluas 1.250 m2 atas nama Perusahaan; - Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat hak milik nomor 1904/Borobudur seluas 1.800 m2 atas nama Perusahaan; - Mesin-mesin dan peralatan hotel dan peralatan lainnya;atas nama Perusahaan; - Inventaris peralatan hotel berikut perlengkapan-perlengkapannya; - Jaminan Perusahaan dari PT Intiputra Fikasa, pihak yang berelasi; - Jaminan pribadi dari Bhakti Salim, pemegang saham Perusahaan. Dalam perjanjian dengan Bank Victoria terdapat pembatasan kepada Perusahaan yang mewajibkan Perusahaan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank Victoria apabila: - Melakukan Merger dan Reserved Merger; - Akuisisi (pengambil alihan usaha); - Perubahan anggaran dasar dan susunan struktur saham dan pengurus Perusahaan; - Memperoleh pinjaman dari pihak lain diluar transaksi normal usaha; - Megalihkan jaminan kepada pihak lain; - Dan pembagian dividen Berdasarkan Surat Persetujuan atas pemberian fasilitas pinjaman oleh CIMB Niaga dengan No. 227/NH/CBG-1/XII/15 kepada CMU tanggal 3 Desember 2015, CMU memperoleh beberapa fasilitas kredit dari CIMB Niaga yaitu, pinjaman rekening koran dengan kredit maksimum sebesar Rp 15.000.000.000. 12. UTANG KONTRAKTOR DAN USAHA Utang kontraktor Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp119.579.585.794 dan Rp129.720.612.217 . 30 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. UTANG NON-USAHA Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2017 Pihak ketiga : Uang Muka Pelanggan Sewa hak atas tanah Service charge Komisi Agen Lain-lain Sub Jumlah 6.653.089.873 312.500.000 373.632.753 209.511.381 13.250.971.917 20.799.705.924 31 Desember 2016 3.964.549.917 312.500.000 710.032.156 315.558.493 12.959.337.026 18.261.977.592 14. UANG MUKA PENJUALAN Akun ini merupakan penerimaan uang atas pembelian kondominium hotel milik TIM dan BBS Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dari pelanggan yang sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian diterbitkan oleh manajemen, proses penjualan belum selesai. TIM dan BBS akan melaporkan uang muka sebagai penjualan setelah diselesaikannya perikatan jual beli atau pengikatan kredit dan dilakukan serah terima kunci pada pelanggan. Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 uang muka penjualan sebesar 44.945.681.523 dan Rp45.226.343.265 , semua uang muka penjualan milik TIM, dan BBS merupakan uang muka dari pihak ketiga. 15. BIAYA MASIH HARUS DI BAYAR Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2017 Bunga Pinjaman Operasional Hotel Pemasok Lain-lain Jumlah 13.529.539.780 8.102.902.905 2.446.444.430 3.647.184.312 27.726.071.427 31 31 Desember 2016 6.074.419.801 8.790.822.087 2.446.444.430 3.774.208.858 21.085.895.176 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PERPAJAKAN a. Pajak Dibayar Di Muka Akun ini terdiri dari : 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai 4.398.678.315 4.398.678.315 Jumlah 4.398.678.315 4.398.678.315 b. Utang Pajak Akun ini terdiri dari : 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 4 ayat 2 Pasal 29 PPn Keluaran Pajak Pembangunan 1 Pajak Final 3.620.123.562 903.888.267 30.189.251 17.581.124.783 998.798.387 7.241.508.724 299.219.609 1.354.089.625 3.053.318.324 938.447.943 30.189.251 17.443.224.448 1.249.472.539 7.241.508.724 401.374.905 1.354.089.625 Jumlah 32.028.942.208 31.711.625.758 32 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. UTANG BANK JANGKA PANJANG 31 Maret 2017 Rupiah Perusahaan PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Victoria International Tbk 31 Desember 2016 3.899.999.947 4.224.999.941 Entitas Anak PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri Tbk 419.984.242.390 - 423.467.452.527 Dollar AS Entitas Anak PT Bank CIMB Niaga Tbk - Jumlah 423.884.242.336 427.692.452.468 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Bagian Jangka Panjang 38.603.645.991 385.280.596.345 (42.411.856.125) 470.104.308.593 a. Pinjaman yang diperoleh Perusahaan, terdiri dari: PT Bank Victoria International Tbk Berdasarkan akta perjanjian kredit dengan memakai jaminan No.16 tanggal 15 Maret 2010 yang dibuat dihadapan notaris Fransisca Susi Setiawati, S.H., antara Perusahaan dengan PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria), Bank Victoria setuju untuk memberikan fasilitas kredit sebesar Rp13.000.000.000. Fasilitas kredit tersebut diberikan untuk pembiayaan renovasi hotel Saraswati Borobudur berikut pembelian peralatan dan perlengkapannya, pelunasan pinjaman kepada pihak ketiga dan untuk modal kerja Perusahaan. Jangka waktu pinjaman adalah 10 tahun (120 bulan) atau selambat-lambatnya 15 Maret 2020. Tingkat bunga pinjaman sebesar 12% per tahun dibayar efektif per bulan dan sewaktu-waktu dapat berubah. Jaminan pemberian pinjaman tersebut adalah: - Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat pengganti hak milik nomor 1437/Borobudur seluas 780 m2 atas nama Perusahaan; - Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat hak milik nomor 2137/Borobudur seluas 1.250 m2 atas nama Perusahaan; - Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat hak milik nomor 1904/Borobudur seluas 1.800 m2 atas nama Perusahaan; - Inventaris peralatan hotel berikut perlengkapan-perlengkapannya. - Jaminan Perusahaan dari PT Intiputra Fikasa dan Tn. Bhakti Salim berdasarkan akta PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) Berdasarkan surat Offering Letter atas Pemberian Fasilitas Kredit Kepada Perusahaan atas pemberian fasilitas kredit No. 427/NH/CBGI/X/2012 tanggal 6 Nopember 2012, dan telah diaktakan 33 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) berdasarkan akta notaris dan pejabat pembuat akta tanah No. 47 tanggal 22 Nopember 2012 dari Notaris E. Betty Budiyanti Moesigit, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus dari CIMB untuk keperluan pembiayaan modal disetor Entitas Anak dengan jumlah maksimum sebesar Rp115.000.000.000. Fasilitas kredit ini dikenai bunga sebesar 10,5% per tahun (dan bunga akan naik menjadi 12% apabila dalam quarter pertama 2013 pelaksanaan Penawaran Perdana Saham Perusahaan belum terlaksana). Provisi 0,5% dari jumlah maksimum fasilitas pinjaman dan dibayarkan pada saat penandatanganan perjanjian kredit. Pinjaman ini jatuh tempo selama lima (5) tahun sejak penarikan pertama. Jaminan yang diberikan Perusahaan atas fasilitas ini adalah sebagai berikut: 1. APHT 3 atas tanah dan bangunan SHGB No. 967 (sewa) atas nama TIM, Entitas Anak di atas SHM milik I Made Runteng dengan luas 17.000 m2 sebesar Rp93.280.000.000; 2. Gadai saham atas saham non-publik Perusahaan dengan harga par sebesar Rp60.000.000.000; 3. Personal guarantee dari Tn. Frans Faizal Hasjim dan Tn. Bhakti Salim; 4. Assignment cash flow dari TIM, CUN, PN, masing-masing merupakan Entitas Anak; 5. Cross company guarantee dari TIM, CUN, PN, CMU masing-masing merupakan Entitas Anak; dan PT Intiputra Fikasa, pihak yang berelasi; Berdasarkan perjanjian dengan CIMB, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, TIM, tidak diperbolehkan untuk menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian aset, mengubah susunan pengurus dan para pemegang saham kendali, membayar dividen, melakukan pengeluaran modal diatas lima miliar, mengubah jenis usaha dan mengubah rencana pembangunan/ peruntukan proyek. Pada tanggal 13 Januari 2016, seluruh pinjaman dari Mandiri tersebut telah dilunasi. b. Pinjaman yang diperoleh PT Tiara Inti Mulia (TIM) terdiri dari: PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) Berdasarkan surat Perubahan atas Persetujuan Pemberian Fasilitas Kredit TIM atas pemberian fasilitas kredit No. 194/NH/LCBI/V/2012 tanggal 21 Mei 2012, TIM memperoleh fasilitas pinjaman dari CIMB untuk keperluan pembiayaan konstruksi Hotel Anantara Uluwatu dengan jumlah maksimum sebesar Rp40.000.000.000. Fasilitas kredit ini dikenai bunga sebesar 10,5% per tahun dan dapat berubah sewaktu-waktu. Pinjaman ini jatuh tempo selama lima (5) tahun sejak penarikan pertama dan dapat diperpanjang setiap tahun. Pada tanggal 20 Januari 2010, TIM menerima fasilitas kredit pinjaman transaksi khusus dari CIMB dengan maksimum kredit sebesar USD9.428.650. Tingkat suku bunga pertahun sebesar 7,5% dan dapat berubah sewaktu-waktu. Pinjaman ini akan jatuh tempo selama tujuh (5) tahun sejak penarikan pertama dan diperpanjang setiap tahun sampai dengan 8 Februari 2016. Jaminan yang diberikan TIM atas fasilitas ini adalah hak tanggungan atas tanah dan bangunan hotel di Uluwatu, Bali, jaminan Perusahaan (Company’s Guarantee) atas nama PT Intiputra Fikasa dan jaminan lain dalam bentuk dan jumlah yang dapat diterima oleh Bank. Jaminan yang diberikan TIM atas fasilitas ini adalah sebagai berikut: 1. Akta Pemberian Hak Tanggungan atas tanah dan bangunan atas SHGB No. 9678 (sewa) atas 34 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 2. 3. 4. 5. 6. 7. nama TIM di atas SHM milik I Made Runteng dengan luas 17.000 m2. Personal guarantee dari Tn. Frans Hasjim Tn. Bhakti Salim dan Tn. Agung Salim. Corporate guarantee dari PT Intiputra Fikasa dan CMU. Fidusia atas piutang usaha dari penjualan unit kondo dan vila, Proceed of Insurance, Gadai saham TIM, Assignment Proceed Cashflow dari PT Intiputra Fikasa. Berdasarkan perjanjian dengan CIMB, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank, TIM, tidak akan menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian aset, mengubah susunan pengurus dan para pemegang saham kendali, membayar dividen, melakukan pengeluaran modal diatas 5 milyar, mengubah jenis usaha dan mengubah rencana pembangunan/ peruntukan proyek. Pada tanggal 13 Januari 2016, seluruh pinjaman dari CIMB Niaga tersebut telah dilunasi. c. Pinjaman yang diperoleh PT Bina Buana Sarana (BBS), terdiri dari: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Berdasarkan surat Penawaran atas Pemberian Fasilitas Kredit No. CBC.DPS/SPPK/111/2012 tanggal 18 Juli 2012, BBS memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi Umum (KIU) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk keperluan pembiayaan konstruksi Hotel The Westin Ubud Resort & Spa dan take over fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah maksimum sebesar Rp129.500.000.000. Utang ini dikenai bunga sebesar 11,5% per tahun dan dapat berubah sewaktu-waktu. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 13 Mei 2018 termasuk grace period angsuran pokok selama 12 bulan terhitung sejak penandatanganan Perjanjian Kredit dan dapat diperpanjang setiap tahun. Jaminan fasilitas ini adalah 11 Bidang tanah total luas 15.104 m 2 atas nama BBS berikut bangunan The Westin Ubud Resort & Spa di desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Bali, jaminan perusahaan (Company’s Guarantee) atas nama PT Saraswati Griya Lestari Tbk (SGL), pemegang saham, PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN) dan PT Tiara Inti Mulia (TIM) masing-masing pihak yang berelasi, Personal Guarantee dari Tn. Frans Faizal Hasjim dan Tn. Bhakti Salim, Deficit Cashflow Notarial SGL, pemegang saham, CUN dan TIM, pihak yang berelasi, bagian bangunan kondotel dan jaminan lain dalam bentuk dan jumlah yang dapat diterima oleh Bank. Berdasarkan perjanjian dengan Mandiri, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank, BBS tidak diperkenankan untuk merubah status hukum dan kepemilikan usaha, memperoleh fasilitas kredit, dari bank lain, kecuali dalam transaksi usaha yang wajar, mengikat diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan harta kekayaan BBS kepada pihak lain, mengambil bagian keuntungan Pada tanggal 7 Januari 2016, seluruh pinjaman dari CIMB Niaga tersebut telah dilunasi. d. Pinjaman yang diperoleh PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN), terdiri dari: PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) Pada tanggal 16 Juni 2010, CUN menerima fasilitas kredit pinjaman transaksi khusus dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) dengan maksimum kredit sebesar Rp51.000.000.000. Jangka waktu selama tujuh (7) tahun dengan tingkat suku bunga per tahun sebesar 12% pada saat CUN masih dalam tahap pengembangan dan 11% pada saat CUN sudah beroperasi secara komersial, provisi sebesar 4% flat dibayar di muka pada saat setelah penandatanganan perjanjian dan 1% dari 35 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) outstanding pinjaman pada saat ulang tahun perjanjian kredit. Jaminan yang diberikan atas fasilitas ini adalah hak tanggungan atas tanah dan bangunan hotel di Kuta, Bali, jaminan perusahaan (Company Guarantee) atas nama PT Intiputra Fikasa dan PT Kace Mas serta jaminan lain dalam bentuk dan jumlah yang dapat diterima oleh Bank. Berdasarkan perjanjian dengan CIMB, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank, CUN, tidak akan menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian aset, mengubah susunan pengurus dan para pemegang saham kendali, membayar dividen, melakukan perubahan struktur permodalan, dan mengubah rencana pembangunan/peruntukan proyek. Pada tanggal 13 Januari 2016, seluruh pinjaman dari CIMB Niaga tersebut telah dilunasi. e. Pinjaman yang diperoleh PT Pratika Nugraha (PN), terdiri dari: PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) Pada tanggal 23 Desember 2011, PN menerima fasilitas pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) dengan maksimum kredit sebesar Rp95.000.000.000 untuk tujuan pembiayaan pembangunan Hotel Saraswati Seminyak, Bali. Tingkat suku bunga per tahun sebesar 12% dan dapat berubah sewaktu-waktu dengan jangka waktu selama 7 tahun. Utang bank ini di jaminkan dengan Akta Pemberian Hak Tanggungan atas SHGB (sewa) tanah yang terletak dijalan Sarimande, Kuta Bali seluas 2800 m2, gadai saham PN, jaminan pribadi dari Tn. Frans Faizal Hasjim dan Tn. Bhakti Salim, jaminan perusahaan dari PT Inti Fikasa Raya, CMU, dan PT Saraswati Griya Lestari Tbk, pemegang saham PN. Sesuai dengan perjanjian pinjaman, PN diwajibkan mensyaratkan assignment proceed cash flow dari CUN, TIM, BBS, PT Inti Fikasa Raya, CMU, semuanya pihak-pihak yang berelasi atas utang bank kepada Bank CIMB dan memenuhi batasan-batasan tertentu. Sehubungan dengan pinjaman kepada CIMB, Perusahaan diwajibkan memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Tingkat leverage maksimal 4 kali pada tahun 2015, 3 kali pada tahun 2016 dan 2 kali pada tahun 2017 tahun-tahun selanjutnya. 2. Tingkat EBTIDA utang bank maksimal 3 kali pada tahun 2014 dan 2 kali pada tahun 2015 dan tahun-tahun selanjutnya. 3. Tingkat Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimum 1 kali pada tahun 2014 dan tahun-tahun selanjutnya. Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, Perusahaan dan Entitas Anak telah memenuhi semua persyaratan yang telah ada atau memperoleh waiver sebagaimana diperlukan. Pada tanggal 13 Januari 2016, seluruh pinjaman dari CIMB Niaga tersebut telah dilunasi. 36 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) f. Entitas Anak (PT Cakrawala Mitra Usaha) Berdasarkan Surat Persetujuan atas pemberian fasilitas pinjaman oleh CIMB Niaga dengan No. 227/NH/CBG-1/XII/15 kepada CMU tanggal 3 Desember 2015, CMU memperoleh beberapa fasilitas kredit dari CIMB Niaga yaitu, pinjaman rekening koran dengan kredit maksimum sebesar Rp 15.000.000.000 dan pinjaman transaksi khusus dengan nilai jumlah kredit maksimum untuk penarikan pertama sebesar Rp 255.000.000.000 dengan tujuan untuk pembayaran utang CUN, BBS, TIM, PN ke CIMB Niaga. Penarikan kedua maksimum sebesar Rp 70.000.000.000 dengantujuan untuk pembayaran utang kontraktor dan usaha. Penarikan ketiga maksimum dengan jumlah Rp 120.000.000.000 dengan tujuan untuk menyelesaikan proyek Westin Ubud. 18. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Akun ini merupakan utang atas fasilitas pembiayaan konsumen untuk pembelian kendaraan dengan rincian sebagai berikut: 31 Maret 2017 PT BCA Finance PT BII Finance PT Mitsui Leasing Capital Indonesia PT CIMB Niaga Finance PT Astra Finance 31 Desember 2016 23.641.050 30.088.609 23.641.050 30.088.609 6.447.558 25.790.236 17.193.492 4.298.373 Utang pembiayaan konsumen jangka panjang sebelum dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Dikurangi bagian utang pembiayaan konsumen yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang pembiayaan konsumen bagian jangka panjang Grup telah menandatangani beberapa perjanjian fasilitas sewa pembiayaan untuk pembiayaan kendaraan Grup. Fasilitas pembiayaan tersebut dikenakan bunga efektif yang berkisar antara 5% sampai dengan 13,2% per tahun. Fasilitas tersebut memiliki jangka waktu pembayaran 3 (tiga) tahun sampai dengan tahun 2017 dan dijamin dengan aset yang dibiayai. 19. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan Perusahaan dihitung oleh aktuaris independen, PT Prima Bhaksana Lestari, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” yang laporannya masing-masing bertanggal 16 Maret 2016 Asumsi aktuaria dan perhitungan yang digunakan oleh Perusahaan dalam menentukan beban dan liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 37 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 2017 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Usia pensiun Metode penilaian 2016 8,03% 10,00% 55 Tahun Projected Unit Credit 8,03% 10,00% 55 Tahun Projected Unit Credit Rekonsiliasi liabilitas imbalan kerja Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Liabilitas pada awal tahun Beban liabilitas diestimasi (Catatan 25) Pembayaran imbalan Kerugian (keuntungan) Aktuaria 8.832.511.693 701.425.344 - 7.393.441.595 2.782.732.130 (1.343.662.032) Liabilitas akhir tahun 9.533.937.037 8.832.511.693 20. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham dan kepemilikannya Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 Pemegang Saham Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Disetor penuh Pemilikan Jumlah PT Tiara Realty Tn. Bhakti Salim Tn. Frans Faizal Hasjim Tn. Agung Salim Masyarakat 2.910.000.000 45.000.000 30.000.000 15.000.000 550.000.252 81,97% 1,27% 0,85% 0,42% 15,49% 291.000.000.000 4.500.000.000 3.000.000.000 1.500.000.000 55.000.025.200 Jumlah 3.550.000.252 100,00% 355.000.025.200 31 Desember 2016 Pemegang Saham Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Disetor penuh Pemilikan Jumlah PT Tiara Realty Tn. Bhakti Salim Tn. Frans Faizal Hasjim Tn. Agung Salim Masyarakat 2.910.000.000 45.000.000 30.000.000 15.000.000 550.000.250 81,97% 1,27% 0,85% 0,42% 15,49% 291.000.000.000 4.500.000.000 3.000.000.000 1.500.000.000 55.000.025.000 Jumlah 3.550.000.250 100,00% 355.000.025.000 38 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. TAMBAHAN MODAL DI SETOR Akun ini merupakan tambahan modal disetor sehubungan dengan: 2017 Agio saham – IPO & Waran Biaya emisi saham Agio Saham Selisih nilai transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali Jumlah 2016 46.750.030.000 (6.440.935.552) 30.240 46.750.000.000 (6.440.935.552) 30.000 (12.521.821.068) (12.521.821.068) 27.787.273.620 27.787.273.380 22. PENDAPATAN Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2017 31 Mar 2016 Kamar Penjualan Kondominium Makanan dan minuman Departemental lainnya 19.234.145.472 11.278.337.114 2.722.841.752 22.592.848.910 10.749.738.928 2.012.217.123 Jumlah 33.235.324.338 35.354.804.961 Untuk tahun yang berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 2016, tidak ada transaksi pendapatan kepada satu pelanggan pihak ketiga yang jumlah pendapatan kumulatif melebihi 10% dari pendapatan usaha konsolidasian. 23. BEBAN POKOK PENDAPATAN Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2017 31 Mar 2016 Penyusutan aset tetap Makanan dan minuman Kamar Listrik, air, dan telekomunikasi Bangunan Tanah 3.241.892.145 2.178.524.189 1.273.493.794 340.298.047 7.092.068.164 3.004.767.087 1.936.042.471 1.272.815.523 341.812.332 Departemental lainnya 2.908.184.084 2.813.762.271 Jumlah 9.942.392.260 16.461.267.848 Untuk tahun yang berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 tidak ada transaksi pembelian kepada satu pemasok pihak ketiga yang jumlah pendapatan kumulatif melebihi 10% dari pendapatan usaha konsolidasian. 39 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. BEBAN USAHA - PEMASARAN Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2017 31 Mar 2016 Gaji dan tunjangan Perjalanan dinas Iklan Jamuan dan sumbangan Lain-lain 19.251.400 19.370.000 55.241.376 6.125.325 1.425.133 Jumlah 38.621.400 62.791.834 25. BEBAN USAHA - UMUM DAN ADMINISTRASI Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2017 Gaji dan tunjangan Jasa manajemen Sewa Imbalan kerja karyawan Penyusutan aset tetap Cadangan pembelian aset tetap Tenaga ahli Perjalanan dinas Asuransi Alat perlengkapan kantor Keamanan dan kebersihan Jamuan Perbaikan dan pemeliharaan Listrik, air dan telepon Pajak dan perijinan Biaya jasa alih daya Lain-lain Jumlah 40 31 Mar 2016 6.113.293.502 1.401.887.586 9.533.333 701.425.344 235.433.338 718.914.779 304.681.250 196.148.406 168.516.010 134.763.990 237.162.466 35.719.000 5.427.692.296 1.610.421.966 435.191.774 305.801.747 1.148.526.665 217.305.532 257.735.144 267.062.378 4.410.880 42.153.276 258.689.950 13.580.162 19.559.822 1.423.635.866 10.257.479.004 11.431.767.459 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. KEPENTINGAN NON PENGENDALI Perhitungan kepentingan non pengendali atas aset neto Entitas Anak yang dikonsolidasi Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 Kepentingan non pengendali pada awal tahun Efek pelepasan saham entitas anak 31 Mar 2016 3.020.360.409 Efek akuisisi entitas anak tidak langsung Bagian kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih tahun berjalan 3.020.360.409 (18.781.411) Kepentingan non pengendali (94.131.578) 3.001.578.998 2.926.228.831 27. LABA NETO PER SAHAM DASAR Laba neto per saham dasar dihitung dengan membagi laba komprehensif tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun berjalan. 31 Maret 2017 31 Mar 2016 Laba (rugi) bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Jumlah rata-rata tertimbang saham 217.940.142 3.550.000.208 2.519.831.304 3.550.000.208 Laba (rugi) neto per saham dasar 0,06 0,04 28. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Rincian saldo dengan pihak berelasi: Saldo 31 Maret 2017 Beban gaji dan tunjangan Imbalan Kerja Jangka Pendek Direksi Komisaris Saldo Beban Gaji dan Tunjangan 31 Mar 2016 Persentase terhadap Jumlah beban usaha yang 31 Maret 2017 31 Mar 2016 598.600.758 548.374.803 598.600.758 548.374.803 5,81% 5,33% 5,21% 4,77% 1.146.975.561 1.146.975.561 11,14% 9,98% 41 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. PERIKATAN DAN PERJANJIAN Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Grup telah mengadakan beberapa perjanjian sebagai berikut: a. PT Tiara Inti Mulia (TIM) mengadakan perjanjian dengan Lodging Management (Labuan) Limited (LML) dimana LML akan memberikan jasa sehubungan dengan operasional hotel TIM. Sebagai kompensasi, TIM akan membayar biaya manajemen bulanan yang terdiri dari biaya manajemen dasar sebesar 2,5% dari pendapatan bruto dan biaya insentif manajemen setinggi-tingginya sebesar 8% dari laba bruto operasional hotel yang telah disesuaikan. Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun sejak tanggal efektifnya perjanjian yaitu 9 Januari 2009 kecuali terdapat penyelesaian lebih dini sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian tersebut. Perjanjian ini dapat diperpanjang selama 10 tahun berturut-turut atas persetujuan kedua belah pihak. Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, Anantara Bali Uluwatu Resort & Spa sudah beroperasi, sehingga TIM sudah membayar dan membebankan biaya lisensi pada operasional hotel. b. TIM mengadakan perjanjian dengan Lodging Management (Labuan) Limited (LML) dimana TIM diberikan ijin untuk menggunakan nama “Anantara” termasuk logo, design, trademarks, service marks dan registrasi sehubungan dengan Hotel. Perjanjian ini berlaku sepanjang Management Agreement dengan LML masih berlaku, kecuali terdapat penyelesaian lebih dini sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam perjanjian tersebut. Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, Anantara Bali Uluwatu, Resort & Spa sudah beroperasi, sehingga TIM sudah membayar dan membebankan biaya manajemen pada operasional hotel. c. PT Bina Buana Sarana (BBS) mengadakan perjanjian dengan Starwood Asia Pacific Hotels & Resorts Pte. Ltd (Starwoods) dimana Starwoods akan memberikan jasa sehubungan dengan operasional hotel BBS. Sebagai kompensasi, BBS akan membayar biaya manajemen bulanan yang terdiri dari biaya manajemen dasar sebesar 2,5% dari pendapatan bruto dan biaya insentif manajemen sebesar 5% dari laba bruto operasional hotel yang telah disesuaikan, sebagaimana dijelaskan dalam perjanjian tersebut. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2016, BBS belum beroperasi sehingga belum ada pembayaran biaya manajemen ke Starwoods. d. PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU) mengadakan perjanjian dengan PT Bangun Wahana Indah Indonesia dalam Internasional Best Western (BWII) dimana BWII akan memberikan jasa sehubungan dengan operasional hotel Perusahaan. Sebagai kompensasi, CMU akan membayar biaya manajemen bulanan yang terdiri dari biaya manajemen dasar sebesar 2,5% dari pendapatan kotor dan biaya insentif manajemen sebesar 5% dari laba bruto operasional hotel yang telah disesuaikan. Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun sejak tanggal efektifnya perjanjian yaitu 30 Juni 2012 kecuali terdapat penyelesaian lebih dini sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian tersebut. Perjanjian ini dapat diperpanjang selama 3 periode 2 tahun berturut-turut atas persetujuan kedua belah pihak. e. Berdasarkan surat kesepakatan jual beli tanggal 6 Maret 2013 dengan Bhakti Salim, Perusahaan akan membeli tanah dengan luas 1.581 m2 yang terletak di Propinsi Jawa Barat Kabupaten Bekasi, Kecamatan Cikarang Selatan, Desa Pasir Sari, dengan uang muka yang sudah dibayarkan sebesar Rp 3.000.000.000. f. Berdasarkan surat kesepakatan jual beli tanggal 14 Maret 2013 dengan Agung Salim, Perusahaan akan membeli tanah dengan luas 584 m2 yang terletak di Jalan Gajah Mada No. 30 RT 002/RW 007, Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jakarta Barat, dengan uang muka yang sudah dibayarkan sebesar Rp 14.000.000.000 . g. Berdasarkan surat kesepakatan jual beli tanggal 25 Maret 2013 dengan PT Bangun Jaya Semesta, Perusahaan akan membeli tanah dengan luas 1.575 m2 yang terletak di Jalan Pantai Karang No. 23, Desa Sanur Kecamatan Denpasar Selatan, Bali, dengan uang muka yang sudah dibayarkan sebesar Rp 9.000.000.000 . 42 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada Tanggal 31 Maret 2017 aset dan liabilitas moneter Grup dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 Ekuivalen Mata Uang Asing IDR Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Jumlah Aset 2.494.431.386 - USD 187.256 - 2.494.431.386 Liabilitas Utang kontraktor dan usaha Biaya yang masih harus dibayar Utang bank Uang muka penjualan Jumlah Liabilitas Liabilitas dalam mata uang asing bersih 5.623.326.940 44.945.681.523 USD 422.140 USD 0,00 USD 3.374.047 50.569.008.463 (48.074.577.077) 31. INFORMASI SEGMEN Sesuai dengan PSAK No. 5, “Segmen Operasi”, informasi segmen di bawah ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen usaha dan di dalam mengalokasikan sumber daya. a. Segmen operasi Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan (Catatan 1a), Perusahaan dan Entitas Anak memiliki usaha bidang penyediaan akomodasi dibidang perhotelan dan properti. 43 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) b. Informasi menurut segmen operasi Informasi tentang Perusahaan dan Entitas Anak menurut segmen usaha adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 Hotel Pendapatan Pihak eksternal Hasil Hasil segmen Beban usaha Laba usaha Beban lain-lain, bersih Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan Manfaat (beban) pajak penghasilan Laba sebelum rugi entitas anak praakusisi dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Rugi entitas anak pra-akusisi dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Laba bersih tahun berjalan Properti 33.235.324.338 Jumlah - 23.633.230.125 9.957.205.180 13.676.024.945 (12.550.856.704) (340.298.047) 338.895.224 (679.193.271) 34.475.822 1.125.168.241 (644.717.449) (281.292.060) 843.876.181 (644.717.449) - Eliminasi Konsolidasian 33.235.324.338 - 33.235.324.338 23.292.932.078 10.296.100.404 12.996.831.674 (12.516.380.883) - 23.292.932.078 10.296.100.404 12.996.831.674 (12.516.380.883) 480.450.791 - 480.450.791 (281.292.060) - (281.292.060) 199.158.731 - 199.158.731 - - - - 843.876.181 (644.717.449) 199.158.731 - 199.158.731 843.876.181 (644.717.449) 199.158.731 - 199.158.731 Informasi lainnya Aset segmen 1.252.070.481.658 1.013.365.968.330 2.265.436.449.987 - 1.205.255.822.004 Liabilitas segmen 571.630.527.179 732.356.404.867 1.303.986.932.046 - Pendapatan komprehensif lain Jumlah Laba komprehensif Hotel Pendapatan Pihak eksternal Hasil Hasil segmen Beban usaha Laba usaha Beban lain-lain, bersih Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan Manfaat (beban) pajak penghasilan Laba sebelum rugi entitas anak praakusisi dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Rugi entitas anak pra-akusisi dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Laba bersih tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain Jumlah Laba komprehensif Informasi lainnya Aset segmen Liabilitas segmen 31 Desember 2016 Properti Jumlah 613.235.822.006 Eliminasi 1.060.180.627.984 690.751.110.039 Konsolidasian 118.980.274.935 - 118.980.274.935 - 118.980.274.935 91.696.841.848 40.266.876.295 51.429.965.553 (45.538.020.682) (1.439.033.460) 2.645.708.922 (4.084.742.382) (14.248.378.572) 90.257.808.388 42.912.585.217 47.345.223.171 (59.786.399.254) - 90.257.808.388 42.912.585.217 47.345.223.171 (59.786.399.254) 5.891.944.871 (18.333.120.954) (12.441.176.083) - (12.441.176.083) (1.477.838.008) - (1.477.838.008) (13.919.014.091) (1.477.838.008) 4.414.106.863 (18.333.120.954) (13.919.014.091) - - - - - 4.414.106.863 (18.333.120.954) (13.919.014.091) - (13.919.014.091) 1.007.746.524 5.421.853.387 (18.333.120.954) 1.007.746.524 (12.911.267.567) - 1.007.746.524 (12.911.267.567) 1.241.107.717.506 561.696.107.149 177.027.442.187 190.393.161.275 1.418.135.159.693 752.089.268.424 (354.304.053.981) (57.304.053.981) 1.063.831.105.712 694.785.214.443 44 - PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. CADANGAN UMUM Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 1/1995 yang diterbitkan di bulan Maret 1995 dan telah diubah dengan Undang-Undang No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007, mengharuskan pembentukan cadangan umum dari laba neto sejumlah minimal 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan penyisihan tersebut. Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, Perusahaan belum membentuk cadangan umum tersebut, dikarenakan Perusahaan masih mengalami saldo defisit. 33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko kredit, risiko mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Tujuan manajemen risiko Grup secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengelola risiko-risiko tersebut dan meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Grup. Direksi mereviu dan menyetujui semua kebijakan untuk mengelola setiap risiko, termasuk juga risiko ekonomi dan risiko usaha Grup, yang dirangkum di bawah ini, dan juga memantau risiko harga pasar yang timbul dari semua instrumen keuangan. a. Risiko kredit Resiko kredit timbul dari kemungkinan ketidakmampuan pelanggan untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan syarat normal transaksi pada saat jatuh tempo pembayaran. Risiko kredit timbul dari Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang non-usaha dan dana dalam pembatasan. Manajemen menempatkan kas, deposito berjangka dan investasi surat berharga (jika ada) hanya pada bank dan lembaga keuangan yang bereputasi baik dan terpercaya. Untuk meminimalisasi risiko kredit atas piutang usaha yang berasal dari penjualan properti, manajemen mengenakan denda atas keterlambatan pembayaran serta melakukan serah terima unit pada saat pelunasan. Untuk penyewaan properti, pelanggan diminta membayar uang sewa dimuka dan memberikan uang jaminan atas service charge dan utilitas. Untuk piutang kamar hotel, manajemen melakukan hubungan usaha dengan pihak agen perjalanan yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit. Kualitas kredit dari aset keuangan Grup berupa Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang non-usaha adalah lancar, yang ditelaah dengan mengacu pada kredibilitas dan reputasi pihak rekanan serta informasi historis mengenai penerimaan pembayaran. Risiko kredit maksimum Grup untuk komponen dalam laporan posisi keuangan konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah nilai tercatat seperti yang diilustrasikan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. b. Risiko mata uang asing Grup terekspos terhadap perubahan nilai tukar mata uang asing terutama dalam Rupiah Indonesia, Dolar Amerika Serikat dan Euro pada biaya-biaya tertentu, aset dan liabilitas yang timbul dari operasi sehari-hari. c. Risiko suku bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur utama Grup yang terkait dengan risiko suku bunga adalah utang bank. Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga melalui kombinasi utang 45 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang dan perikatan utang baru. d. Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya. Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah Kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal. Grup berencana dapat membayar semua liabilitas dalam periode mendatang. Untuk memenuhi komitmen kas, Grup berharap kegaiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup. Selain itu, Perusahaan memiliki aset keuangan yang likuid dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya. Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Dewan Direksi Grup telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan yang sejalan dengan tujuan Grup. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Grup. Pedoman utama dari kebijakan ini antara lain adalah sebagai berikut: - Meminimalisasi risiko fluktuasi tingkat suku bunga, mata uang dan risiko pasar untuk semua jenis transaksi; - Memaksimalisasi penggunaan “lindung nilai alami” yang menguntungkan sebanyak mungkin off setting alami antara pendapatan dan beban serta utang dan piutang dalam mata uang yang sama. Strategi yang sama ditempuh sehubungan dengan risiko tingkat suku bunga; dan - Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dipantau dan dilakukan secara bijaksana, konsisten dan mengikuti praktik pasar yang terbaik. 34. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat ditukar di dalam transaksi antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar masing-masing kelompok dari instrumen keuangan Grup: 1. Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang non-usaha, dana dalam pembatasan utang kontraktor dan usaha - pihak ketiga, utang non-usaha dan biaya masih harus dibayar (utang bunga) mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. 2. Nilai tercatat dari utang bank jangka pendek, utang jangka panjang berupa utang bank dan utang pembiayaan konsumen, mendekati nilai wajarnya karena suku bunga mengambang dari instrumen keuangan ini tergantung penyesuaian oleh pihak bank atau perusahaan pembiayaan. 46 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 3. Nilai wajar dana dalam pembatasan dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. 31 Maret 2017 Nilai Tercatat Nilai Wajar Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak Ketiga Piutang non-usaha Pihak ketiga Dana Dalam Pembatasan Liabilitas Keuangan Utang jangka pendek Utang bank jangka pendek Utang kontraktor dan usaha Beban masih harus dibayar Utang lain-lain Utang Pembiayaan Konsumen Utang Bank 31 Desember 2016 Nilai Tercatat Nilai Wajar 6.815.853.238 6.815.853.238 9.175.857.106 9.175.857.106 892.610.620 892.610.620 1.668.166.327 1.668.166.327 - - - - 12.229.302.740 119.579.585.794 27.726.071.427 20.799.705.924 23.641.050 423.884.242.336 12.229.302.740 119.579.585.794 27.726.071.427 20.799.705.924 23.641.050 423.884.242.336 12.101.857.515 129.720.612.217 21.085.895.176 18.261.977.592 30.088.609 427.692.452.468 12.101.857.515 129.720.612.217 21.085.895.176 18.261.977.592 30.088.609 427.692.452.468 35. PERKARA HUKUM DAN LIABILITAS BERSYARAT Grup tidak mempunyai perkara hukum yang signifikan Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016. Manajemen Grup berkeyakinan bahwa kewajiban atas gugatan hukum atau tuntutan dari pihak ketiga tidak akan mempengaruhi posisi keuangan dan hasil operasi masa yang akan datang secara signifikan. 36. PERISTIWA TAMBAHAN Grup memanfaatkan fasilitas pengampunan pajak (tax amnesty) dengan melakukan deklarasi harta. Rincian pengampunan pajak Grup adalah sebagai berikut: Perusahaan Entitas anak Kepemilikan langsung PT Cakrawala Mitra Usaha Tanggal Deklarasi Jenis harta Nilai 31 Maret 2017 Kas 10.000.000 31 Maret 2017 Kas 10.000.000 Kas Kas Kas 10.000.000 10.000.000 10.000.000 Kas 10.000.000 Kepemilikan tidak langsung melalui CMU PT Tiara Inti Mulia 31 Maret 2017 PT Bina Buana Sarana 31 Maret 2017 PT Cakrawala Usaha 31 Maret 2017 Nusantara PT Pratika Nugraha 31 Maret 2017 47