RENCANA OPERASIONAL PENYINGKIRAN HALANGAN KKLD ALOR VIDI BAHTIAR BETHAN Februari 2011 Bagian 1 – Ringkasan Eksekutif Apa: Untuk mengurangi penangkapan berlebih di dalam kawasan KKLD Alor, nelayan di sekitar Kawasan Konservasi Laut Daerah Kabupaten Alor, khususnya di perairan Pulau Batang dan Lapang. Dalam pengembangan Kawasan Konsevasi Laut Daerah Selat Pantar serta aplikasi daripenandatanganan MOU diatas, pada tanggal 22 Nopember 2008 atas dasar inisiatif masyarakat Kecamatan Pantar Barat (6 desa : Desa Baraler, Baranusa, Blangmerang,Piringsina, Illu dan Kabir) telah bersepakat untuk menutup sementara Pulau Batang dan Pulau Lapang dari aktifitas yang merusak kawasan tersebut dalam jangka waktu tertentu. Analisis kami menunjukkan bahwa MOU tersebut belum sepenuhnya dapat dilaksanakan. Belum ada pendekatan intensif untuk mengefektifkan pelaksanaan MOU tersebut karena nelayan merasa tidak ada pertukaran nilai-biaya yang memadai. MOU dinilai membatasi nelayan untuk mencari ikan (disinsentif yang tinggi) dan mengabaikan nilai yang akan didapat nelayan dengan penandatanganan MOU tersebut (insentif yang rendah). Dokumen ini dimaksudkan untuk merekonstruksi strategi insentif-disinsentif tersebut dengan memberikan gambaran besar untuk meningkatkan dukungan masyarakat dan mendefinisikan rangkaian kegiatan yang akan kami lakukan. Kawasan Batang dan Lapang dipilih sebagai fokus pelaksanaan strategi penyingkiran halangan dan akan dilakukan di 2 desa prioritas pride campaign yaitu Desa. Blangmerang (kecamatan Pantar Barat) dan Kelurahan Kabir (Kecamatan Pantar), pemilihan kawasan ini didasarkan atas beberapa pertimbangan antara lain : - Kawasan ini memiliki potensi sumber daya laut terutama ikan-ikan karang yang cukup tinggi - Kawasan ini memiliki tekanan penangkapan ikan secara berlebihan yang cukup tinggi - Kawasan ini merupakan salah satu alternatif zona inti Usaha ini sebelumnya belum diketahui keberhasilannya di tempat lain (sekitar kawasan konservasi), tetapi Dinas Kelautan dan Perikanan telah berhasil membentuk POKMASWAS (Kelompok Masyarakat Pengawas) yang merupakan pelaksana pengawasan di tingkat lapangan yang terdiri dari unsur tokoh agama, tokoh adat, LSM, nelayan, petani ikan, serta masyarakat maritim lainnya di 17 kecamatan termasuk di Kecamatan Pantar Barat, pada tanggal 27 Nopember 2010, dan Pantar, pada tanggal 28 Nopember 2010. Kedua kelompok yang dibentuk ini belum melakukan patroli rutin karena harga BBM meningkat dan tidak ada nilai lebih yang memadai bagi para anggotanya. 2 Kami berusaha merumuskan focus strategi umum penyingkiran halangan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Redefinisi MOU Penutupan Pulau Batang dan Lapang sebagai Pilot Project Zona Inti dan Pembuatan SOP POKMASWAS 2. Pemasangan Buoy pengawasan 3. Patroli masyarakat Pada dasarnya ketiga kegiatan di atas telah dilakukan di kawasan konservasi laut lainnya. Namun, kami berusaha menciptakan strategi baru yang akan mendorong semua stakeholder untuk menciptakan kerangka kerja baru pengelolaan zona larang tangkap yang efektif dengan: 1. Kegiatan yang inovatif dan berbiaya rendah sehingga bisa dilaksanakan oleh masyarakat secara berkesinambungan. 2. Petunjuk yang mudah dijalankan oleh nelayan 3. Menghapuskan, mengurangi, meningkatkan dan menciptakan nilai-nilai baru pengawasan laut yang efektif 4. Menciptakan semangat baru untuk menganalisis ulang solusi permasalahan yang terjadi Moto yang kami tawarkan adalah “Tidak perlu menjadi pahlawan besar, cukup bergabung dengan POKMASWAS berbiaya rendah”. Siapa: Kami berusaha meredefinisi kelompok-kelompok yang akan terlibat dalam kegiatan ini : 1. Kelompok Pemberi Pengaruh, terdiri dari Pemerintah Desa setempat, tokoh agama dan tokoh masyarakat 2. Masyarakat (Nelayan dan Non Nelayan) pada umumnya 3. Nelayan yang menjadi anggota POKMASWAS Melalui kampanye pride, jumlah masyarakat yang mendukung kegiatan POKMASWAS akan meningkat dan akan terus meningkat pada tahun-tahun selanjutnya. Kapan: Program ini akan dilaksanakan pada awal maret 2011, diawali dengan kegiatan sosialisasi dan pembentukan jaringan POKMASWAS di 2 Desa/Kelurahan tersebut. Tahap implementasi siswasmas akan dilaksanakan pada bulan mei 2011, Masyarakat diharapkan melaporkan kejadian pelanggaran di laut yang ditindaklanjuti oleh aparat terkait. Sedangkan program penjangkauan dan publisitas program ini akan dilaksanakan pada akhir bulan Juli sampai dengan Desember 3 2011. Fase monitoring akan dilaksanakan pada awal sampai dengan akhir program ini untuk mengukur dampak konservasi yang terjadi. Bagaimana: dengan rangkaian kegiatan fasilitasi pertemuan, pelatihan dan implementasi pengawasan di lapangan. Kegiatan fasilitasi akan sangat memperhatikan hal-hal sebagai berikut : - Mencermati alternatif-alternatif pola pengawasan efektif berbasis masyrakat - Mencermati kelompok-kelompok nelayan strategis yang mempunyai minat dalam strategi pengawasan - Mencermati kelompok-kelompok masyarakat lain yang potensial untuk diajak melakukan strategi pengawasan - Mencermati pelengkap strategi pengawasan agar menarik - Mencermati daya tarik fungsional strategi pengawasan - Mencermati trend yang sedang terjadi agar strategi berjalan selaras dengan program pemerintah desa dan pemerintah daerah 4 Bagian 2 – Analisis Tim Penyingkiran Halangan dan Pemangku Kepentingan Analisis orang-orang yang akan terlibat dalam strategi penyingkiran halangan pada dasarnya sama dengan segmentasi khalayak. Kelompok innovator yang ditonjolkan pertama kali adalah POKMASWAS. Dengan memilih tim penyingkiran halangan dan pemangku kepentingan diharapkan ide POKMASWAS bisa diterima sebagian besar khalayak di 2 desa. 2.1. Tim Proyek Utama Penyingkiran Halangan Tim Proyek utama adalah orang-orang yang pertama kali mengetahui tentang strategi penyingkiran halangan. - Sutio B. Ambao, S.Pi. (Kepala Seksi Pengelolaan Perairan dan Kekayaan Laut DKP Alor) - Solipin Abd. Lalang, S.Pi. (Kepala Seksi Konservasi dan Rehabilitasi Perairan DKP Alor) - M. M. Appah, S.Pi. (Kepala Seksi Eksplorasi dan Eksploitasi Laut DKP Alor) - S. R. Oramahi, A.Md. (Staf Bidang Perairan dan Kekayaan Laut DKP Alor) - Y. Sailana (Staf Bidang Perairan dan Kekayaan Laut DKP Alor) - M. Fadading (Staf Bidang Perairan dan Kekayaan Laut DKP Alor) - M. Ikram Panara (Staf Bidang Perairan dan Kekayaan Laut DKP Alor) - M. Umar, S.Pi. (Staf Bidang Perairan dan Kekayaan Laut DKP Alor) - D. Frare (Staf Bidang Perairan dan Kekayaan Laut DKP Alor) - Toufik Alansaf (WWF Indonesia – Solor Alor Project) - Ketua POKMASWAS Blangmerang - Ketua POKMASWAS Kabir 2.2. Para Pemangku Kepentingan Kunci Penyingkiran Halangan dan Peran Mereka no Pemimpin, 1 posisi, Latar Belakang Peran organisasi informasi Ir. M. I. Erna Da Silva Kepala Dinas Kelautan Penentu dan dalam penyingkiran halangan Kemungkinan Masalah Kebijakan Keterbatasan waktu Perikanan dalam Dinas Kelautan Kabupaten Alor dan Perikanan Kabupaten Alor 2 Ayi H. Ardisastra Project Leader Solor Penentu Alor Program WWF Kebijakan Keterbatasan waktu dan dalam WWF Solor Alor jarak kantor yang jauh (di Lembata kabupaten lain) 5 3 Pontius W. Mau Ketua LSM Link Membantu advokasi Keterbatasan dana dan pada masyarakat 4 M. Syamsu Enga Kabid Perairan dan Membantu Kekayaan Laut prrsonil LSM Link informasi - di bidang manajemen dan konservasi laut 5 Mesak T. Blegur Kabid Perikanan Laut Membantu informasi - di bidang pengelolan perikanan tangkap Pemerintah Kecamatan Membantu Pantar dan dukungan teknis Pemerintah Kecamatan Membantu Informasi dan dukungan teknis Pantar Barat Pemerintah Kelurahan Kabir Pemerintah Desa Blangmerang Tokoh Nelayan di 4 desa Informasi Membantu Informasi dan dukungan teknis Membantu Informasi dan dukungan teknis Membantu Informasi dan dukungan teknis 6 Bagian 3 – Sasaran, Kegiatan dan Tanggung Jawab Proyek 3.1. Tujuan, sasaran dan kegiatan proyek Tujuan utama strategi penyingkiran halangan di ini adalah pembuatan Pilot project Zona Inti Pulau Batang dan Lapang dengan kegiatan pengefektifan POKMASWAS. Sasarannya adalah : - Meningkatnya ketertiban dan ketaatan dalam pengelolaan dan pemanfaatan Ikan karang - Mewujudkan parenserta masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian laut - Menurunnya pelanggaran dalam pemanfaatan Ikan karang - Menurunnya kegiatan penangkapan ikan karang secara berlebihan KEGIATAN-KEGIATAN STRATEGI PENYINGKIRAN HALANGAN 1: Redefinisi MOU Penutupan Pulau Batang dan Lapang sebagai Pilot Project Zona Inti dan Pembuatan SOP POKMASWAS SASARAN –Paling lambat September 2011 telah terdapat kesepakatan bersama masyarakat di 2 Desa Blangmerang dan Kelurahan Kabir mengenai pengaturan Pilot Project Zona Inti serta SOP pengawasan bagi POKMASWAS. Tabel: Strategi Penyingkiran Halangan 1, Sasaran 1 Kegiatan Q1 Q2 Q3 Q4 Indikator keberhasilan Daftar Hadir Pertemuan awal untuk mengidentifikasi strategi tentang Pilot Project Zona Inti dan kegiatan X POKMASWAS (bagi tim proyek utama) Konsultasi public untuk mengumpulkan komentar Komentar-komentar masyarakat pasar tentang Pilot Project Zona Inti dan kegiatan X dalam rapat POKMASWAS Kesepakatan Desa tentang Pilot Pembentukan kesepakatan desa tentang Pilot Project Zona Inti Pulau Batang dan Lapang yang : X X Project Zona Inti Pulau Batang dan Lapang 7 - Mudah dilaksanakan - Aman secara politis - Akurat Pembentukan SOP Pengawasan Pilot Project Zona Inti Kesepakatan pembentukan SOP Pulau Batang dan Lapang untuk membahas : Pengawasan - Titik-titik rawan pelanggaran - Upaya melibatkan aparat hukum - Mekanisme pelaporan pelanggaran yang X X cepat - Upaya pelibatan aparat hukum - Mekanisme penindakan Konsultasi hukum, peraturan daerah dan peraturan X desa tentang kawasan larang tangkap bagi nelayan Daftar pertanyaan nelayan seputar kawasan larang tangkap Tindakan paska-proyek untuk memastikan keberlanjutannya: Konsultasi public evaluasi kegiatan untuk mengumpulkan daftar kesalahan dan kekurangan pelaksanaan strategi serta nilai-nilai yang perlu ditambah dan diciptakan untuk mengefektifkan strategi. STRATEGI PENYINGKIRAN HALANGAN 2: Pemasangan Buoy kawasan larang tangkap SASARAN 1 – Terdapatnya Buoy pengawasan untuk mempermudah kegiatan pengawasan POKMASWAS pada September 2011 Tabel: Strategi Penyingkiran Halangan 2, Sasaran 1 Kegiatan Q1 Q2 Q3 Q4 Indikator keberhasilan Penetapan Lokasi Buoy Penetapan bentuk buoy yang mudah dilihat, awet serta mudah dipasang Pembelian Buoy pendukungnya dan Lokasi Buoy X perlengkapan Spesifikasi Buoy X X Buoy 8 Pelatihan pemanfaatan dan perawatan buoy serta perbaikannya jika Daftar buoy X hadir pemahaman mengalami kerusakan dan hasil nelayan test tingkat terhadap POKMASWAS dan buoy Tindakan-tindakan paska-proyek untuk memastikan keberlanjutan: Evaluasi kegiatan Tabel: STRATEGI PENYINGKIRAN HALANGAN 3, Sasaran 1 Patroli masyarakat SASARAN –Paling lambat Oktober 2011 telah terdapat Kegiatan operasional dalam rangka menjamin ditaatinya kesepakatan pilot project zona inti dan SOP Pengawasan. Kegiatan Q1 Q2 Q3 Q4 Indikator keberhasilan Pelatihan keterampilan nelayan anggota POKMASWAS untuk Daftar Hadir dan evaluasi kegiatan membuat kegiatan pengawasan yang : X - Sederhana - Nyaman - Rendah risiko - Citra dan keceriaan yang baik Daftar Hadir dan evaluasi kegiatan Pelaksanaan kegiatan POKMASWAS termasuk : - mekanisme pelaporan yang cepat X - mekanisme menghubungi aparat hukum - pelacakan kesalahan pelaporan 9 Memperkirakan dampak Daftar Hadir dan evaluasi kegiatan strategi POKMASWAS melalui RUM Pilot X Project ZOna Inti oleh anggota POKMASWAS * Q = kuartal; kuartal disini mengacu pada periode fase implementasi Tindakan paska-proyek untuk memastikan keberlanjutan: Evaluasi kegiatan dan RUM 3.2 Tanggung jawab Proyek Bagian ini memberikan garis besar diagram “RACI” untuk menunjukkan peran dan tanggung jawab semua sasaran dan kegiatan yang telah diidentifikasi di atas R –Bertanggungjawab : Mereka yang melakukan pekerjaan tersebut atau menyediakan sumberdaya untuk melaksanakan tugas itu A –Penanggungjawab (Juga pemberi persetujuan) Paling bertanggungjawab atas penyelesaian tugas secara benar dan menyeluruh. Mengawasi atau menandatangani pekerjaan yang diselesaikan oleh R. C –Konsultasi : mereka yang pendapatnya diperlukan untuk menangani tugas 1 2 Pembuatan SOP POKMASWAS Pemasangan Buoy A C I I I C R C A I I I I I R C Blegur Enga Mesak T. Syamsu M. W. Mau Pontius Nlyn Tokoh 4 Desa Pemdes dan PB Cmat Ptr Ardisastra H. Silva Ayi Da Erna Ir. M. I. I – Informasi: Mereka yang mendapatkan informasi terbaru mengenai perkembangan tugas pengawasan 10 3 Patroli masyarakat A C I I I C R C 11 Bagian 4 - Monitoring Fase Monitoring dan Evaluasi Selama pelaksanaan program ini, Dinas Kelautan dan Perikanan, WWF beserta Rare akan melakukan monitoring keefektifan dan kesuksesan program ini. Untuk mencapai perlu dibangun program pengawasan laut yang dilaksanakan oleh masyarakat secara partisipatif. Tabel di bawah menunjukkan kegiatan monitoring yang akan dilaksanakan untuk menilai efektivitas pelaksanaan strategi Penyingkiran Halangan. Informasi monitoring ini juga tercatat dalam keseluruhan rencana monitoring Rencana Proyek, sebagai bagian integral dari keseluruhan proses Pride. SASARAN SMART KEGIATAN INDIKATOR Metode Siapa Kapan MONITORING LEMBAGA PENANGGUN PROTOKOL Data baseline Data UTAMA G JAWAB YANG DIPAKAI diperoleh dampak (kalau ada) paling lambat diperoleh : paling UNTUK MONITORING lambat : Pembuatan SOP POKMASWAS Pertemuan awal untuk Daftar Hadir mengidentifikasi strategi Dokumentasi DKP Alor Kegiatan Ir. M. I. Erna N/A N/A Da Silva September 2011 tentang Pilot Project Zona Inti dan kegiatan POKMASWAS (bagi tim proyek utama) Konsultasi public untuk Catatan komentarkomentar masyarakat Dokumentasi DKP Alor Ir. M. I. Erna N/A N/A September mengumpulkan dalam rapat Kegiatan Pembentukan Kesepakatan Desa tentang Dokumentasi kesepakatan desa Pilot Project Zona Inti Pulau Kegiatan tentang Pilot Project Batang dan Lapang Da Silva 2011 komentar pasar tentang Pilot Project Zona Inti dan kegiatan POKMASWAS DKP Alor Ir. M. I. Erna N/A N/A Da Silva September 2011 Zona Inti Pulau Batang dan Lapang yang : - Mudah dilaksanakan - Aman secara politis - Akurat Pembentukan SOP Dokumen Kesepakatan Dokumentasi Pengawasan Pilot Project pembentukan SOP Kegiatan Zona Inti Pulau Batang Pengawasan dan Lapang untuk membahas : - Titik-titik rawan pelanggaran - Upaya melibatkan aparat hukum DKP Alor Ir. M. I. Erna Da Silva N/A N/A September 2011 - Mekanisme pelaporan pelanggaran yang cepat - Upaya pelibatan aparat hukum - Mekanisme penindakan Konsultasi hukum, Daftar pertanyaan nelayan Dokumentasi peraturan daerah dan seputar kawasan larang Kegiatan peraturan desa tentang tangkap DKP Alor Ir. M. I. Erna N/A N/A Da Silva September 2011 kawasan larang tangkap bagi nelayan Pemasangan Buoy Penetapan Lokasi Buoy Lokasi Buoy pengawasan Peta Lokasi DKP Alor Buoy Penetapan bentuk buoy Spesifikasi Buoy Spesifikasi Buoy Ir. M. I. Erna N/A N/A Da Silva DKP Alor yang mudah dilihat, awet Ir. M. I. Erna September 2011 N/A N/A Da Silva September 2011 serta mudah dipasang Pembelian Buoy dan Buoy perlengkapan Jumlah dan DKP Alor ukuran Buoy Ir. M. I. Erna N/A N/A Da Silva September 2011 pendukungnya Pelatihan pemanfaatan Daftar hadir dan hasil test Dokumentasi dan perawatan buoy tingkat pemahaman kegiatan DKP Alor Ir. M. I. Erna Da Silva N/A N/A September 2011 serta perbaikannya jika nelayan terhadap buoy mengalami POKMASWAS dan buoy kerusakan Patroli masyarakat Pelatihan keterampilan Daftar Hadir dan evaluasi Dokumentasi nelayan anggota kegiatan kegiatan Daftar Hadir dan evaluasi kegiatan Dokumentasi DKP Alor Ir. M. I. Erna N/A N/A Da Silva September 2011 POKMASWAS untuk membuat kegiatan pengawasan yang : - Sederhana - Nyaman - Rendah risiko - Citra dan keceriaan yang baik Pelaksanaan kegiatan POKMASWAS termasuk : - mekanisme pelaporan yang cepat - mekanisme menghubungi aparat hukum - pelacakan kesalahan pelaporan kegiatan DKP Alor Ir. M. I. Erna Da Silva N/A N/A September 2011 Memperkirakan dampak strategi POKMASWAS Daftar Hadir dan evaluasi kegiatan Dokumentasi DKP Alor kegiatam Ir. M. I. Erna N/A Da Silva N/A September 2011 melalui RUM Pilot Project ZOna Inti oleh anggota POKMASWAS Bagian 5 - Penilaian Resiko Tabel di bawah ini merupakan rangkuman resiko utama strategi Penyingkiran Halangan ini Tabel: Penilaian risiko untuk strategi penyingkiran halangan Strategi Penyingkiran Halangan Pembuatan SOP POKMASWAS Risiko Rencana Apa yang Terjadi kalau Tidak Diselesaikan Tidak ada dukungan politis dari Mendefinisikan kembali stakeholder yang Kehilangan dukungan tokoh-tokoh terbaik yang pemerintah Kelurahan Kabir dan mendukung dan menolak MOU disegani masyarakat Desa Blangmerang Kesadaran yang rendah tentang Berusaha memanfaatkan pemberi pengaruh pentingnya Pilot Project Zona Inti untuk dan SOP POKMASWAS Pemasangan Buoy pengawasan turut mendukung kegiatan dan mempublikasikannya secara luas Keterbatasan sumber daya (dana, Hanya memasang pada titik-titik rawan Proyek memakan waktu yang besar dan rawan manusia) pelanggaran Buoy hilang Menunjukkan realitas terburuk jika tidak ada pilot project zona inti (studi kasus daerah- gagal Strategi Penyingkiran Halangan Risiko Rencana Apa yang Terjadi kalau Tidak Diselesaikan daerah lain yang belum mempunyai zona inti) Kegiatan Patroli Pengawasan Peserta patroli pengawasan sedikit Memanfaatkan masyarakat umum (tidak hanya nelayan) Pengetahuan dasar-dasar patroli Kampanye pride di awal kegiatan pengawasan juga Peserta kegiatan yang terbatas Bagian 6 – Kerangka Waktu Proyek PROYEK INDUK 2011 Mar Strategi penyingkiran Halangan 1 Pertemuan awal untuk mengidentifikasi strategi tentang Pilot Project Zona Inti dan kegiatan POKMASWAS (bagi tim proyek utama) Konsultasi public untuk mengumpulkan komentar pasar tentang Pilot Project Zona Inti dan kegiatan POKMASWAS Pembentukan kesepakatan desa tentang Pilot Project Zona Inti Pulau Batang dan Lapang yang : - Mudah dilaksanakan - Aman secara politis - Akurat Pembentukan SOP Pengawasan Pilot Project Zona Inti Pulau Batang dan Lapang untuk membahas : 2012 Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb - Titik-titik rawan pelanggaran - Upaya melibatkan aparat hukum - Mekanisme pelaporan pelanggaran yang cepat - Upaya pelibatan aparat hukum - Mekanisme penindakan Konsultasi hukum, peraturan daerah dan peraturan desa tentang kawasan larang tangkap bagi nelayan Startegi penyingkiran halangan 2 Penetapan Lokasi Buoy Penetapan bentuk buoy yang mudah dilihat, awet serta mudah dipasang Pembelian Buoy dan perlengkapan pendukungnya serta pemasangannya Pelatihan pemanfaatan dan perawatan buoy serta perbaikannya jika buoy mengalami kerusakan Strategi penyingkiran Halangan 3 Pelatihan keterampilan nelayan anggota POKMASWAS untuk membuat kegiatan pengawasan yang : - Sederhana - Nyaman - Rendah risiko - Citra dan keceriaan yang baik Pelaksanaan kegiatan POKMASWAS termasuk : - mekanisme pelaporan yang cepat - mekanisme menghubungi aparat hukum - pelacakan kesalahan pelaporan Memperkirakan dampak strategi POKMASWAS melalui RUM Pilot Project ZOna Inti oleh anggota POKMASWAS Bagian 7 – Anggaran BROP Tabel: Rincian anggaran untu kegiatan penyingkiran halangan No Strategi/Kegiatan Jumla h Kegiat an Sat ua n Biaya/satua n (Rp) DANA Jumlah Biaya DKP Alor RARE Strategi 1. Pembuatan SOP POKMASWAS 1. Pertemuan awal untuk mengidentifikasi strategi tentang Pilot Project Zona Inti dan kegiatan POKMASWAS (bagi tim proyek utama) Rincian Biaya : - Lokal Transport - Konsumsi dan 15 50.000 450.000 450.000 15 50.000 450.000 450.000 15 60.000 900.000 900.000 1.800.000 1.800.000 ATK - Honor peserta Total 2. Konsultasi public untuk mengumpulkan komentar pasar tentang Pilot Project Zona Inti dan kegiatan POKMASWAS Rincian Biaya : - Perjalanan - Lokal Transport - Konsumsi dan 4 250.000 1.000.000 1.000.000 70 50.000 3.500.000 3.500.000 70 50.000 3.500.000 3.500.000 5 200.000 1.000.000 1.000.000 8.000.000 9.000.000 ATK - Honor pembicara Total 1.000.000 3. Pembentukan kesepakatan desa tentang Pilot Project Zona Inti Pulau Batang dan Lapang Rincian Biaya : - Perjalanan - Lokal Transport - Konsumsi dan ATK - Honor 4 250.000 1.000.000 1.000.000 70 50.000 3.500.000 3.500.000 70 50.000 3.500.000 3.500.000 5 200.000 1.000.000 1.000.000 8.000.000 9.000.000 pembicara Total 1.000.000 4. Pembentukan SOP Pengawasan Pilot Project Zona Inti Pulau Batang dan Lapang - Perjalanan - Lokal Transport - Konsumsi dan 4 250.000 1.000.000 1.000.000 70 50.000 3.500.000 3.500.000 70 50.000 3.500.000 3.500.000 5 200.000 1.000.000 1.000.000 8.000.000 9.000.000 ATK - Honor pembicara Total 1.000.000 5. Konsultasi hukum, peraturan daerah dan peraturan desa tentang kawasan larang tangkap bagi nelayan Rincian Biaya : - Perjalanan - Fotocopy Peraturan - Honor 4 250.000 1.000.000 1.000.000 80 50.000 4.000.000 4.000.000 5 200.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 5.000.000 6.000.000 4.000.000 30.800.000 34.800.000 pembicara Total Total Strategi 1 Strategi 2. Pemasangan Buoy untuk Kawasan Larang Tangkap 1. Penetapan Lokasi Buoy Rincian Biaya : - Lokal Transport 70 50.000 3.500.000 3.500.000 - Konsumsi dan 70 50.000 3.500.000 3.500.000 5 200.000 1.000.000 1.000.000 8.000.000 8.000.000 12.500.000 12.500.000 12.500.000 12.500.000 ATK - Honor pembicara Total 2. Pembelian Buoy dan perlengkapan pendukungnya serta pemasangannya Pembelian Buoy 25 buoy 500.000 Total 3. Pelatihan pemanfaatan dan perawatan buoy serta perbaikannya jika buoy mengalami kerusakan Rincian Biaya : - Perjalanan - Lokal Transport - Konsumsi dan 4 250.000 1.000.000 1.000.000 70 50.000 3.500.000 3.500.000 70 50.000 3.500.000 3.500.000 5 200.000 1.000.000 1.000.000 8.000.000 9.000.000 ATK - Bahan Bakar Total 1.000.000 4. Pelatihan keterampilan nelayan anggota POKMASWAS untuk membuat kegiatan pengawasan Rincian Biaya : - Lokal Transport - Konsumsi dan 70 50.000 3.500.000 3.500.000 70 50.000 3.500.000 3.500.000 5 200.000 1.000.000 1.000.000 8.000.000 8.000.000 36.500.000 37.500.000 ATK - Honor pembicara Total Total Strategi 2 1.000.000 Strategi 3. Pelaksanaan POKMASWAS 1. Patroli mengawasi kawasan larang tangkap Rincian Biaya : - Perjalanan - Lokal Transport - Konsumsi dan ATK - Bahan Bakar 4 250.000 70 50.000 3.500.000 3.500.000 70 50.000 3.500.000 3.500.000 5 200.000 1.000.000 1.000.000 8.000.000 9.000.000 Total 1.000.000 1.000.000 1.000.000 2. Evaluasi kegiatan POKMASWAS Rincian Biaya : - Perjalanan - Konsumsi dan 4 250.000 1.000.000 1.000.000 70 50.000 3.500.000 3.500.000 5 200.000 1.000.000 1.000.000 ATK - Bahan Bakar Total 1.000.000 4.500.000 5.500.000 Total Strategi 3 2.000.000 12.500.000 14.500.000 TOTAL 7.000.000 79.800.000 86.800.000