PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN

advertisement
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2016
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
DAFTAR ISI
Halaman
Pernyataan Direksi
Laporan Auditor Independen
Laporan Posisi Keuangan
1
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
3
Laporan Perubahan Ekuitas
5
Laporan Arus Kas
6
Catatan atas Laporan Keuangan
7
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Laporan No.: 85/SGL/V/17
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk
Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Saraswati Griya Lestari Tbk dan Entitas Anak
terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2016 serta laporan
laba-rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan
laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan suatu ikhtisar kebijakan
akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian
tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang
dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang
bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut
berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh
Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta
merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan
keuangan konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan
pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan
auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang
disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor
mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan
keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk
tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup
pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang
dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis
bagi opini audit kami.
Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Saraswati Griya Lestari Tbk dan Entitas Anak tanggal
31 Desember 2016 serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016 sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Penekanan suatu hal
Kami membawa perhatian ke Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian terlampir, yang menjelaskan
bahwa Perusahaan telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku efektif pada
1 Januari 2016 baik secara retrospektif atau prospektif.
KANTOR AKUNTAN PUBLIK
GIDEON ADI & REKAN
William Suria Djaja Salim, M.Ak., CA., CPA
Registrasi Akuntan Publik No. AP. 1256
31 Mei 2017
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2016
2015
ASET
ASET LANCAR
Kas dan bank
Piutang usaha - pihak ketiga
Persediaan
Pajak dibayar dimuka
Uang muka dan biaya dibayar di muka
2f,2h,4,31,32
2g,2h,5,31,32
2i,6
2t,16a
2e,2j,7,28,30
9.175.857.106
1.668.166.327
319.219.648.342
4.398.678.315
27.841.624.063
6.501.066.022
1.631.264.355
11.647.875.940
13.811.502.337
40.219.133.876
Jumlah Aset Lancar
362.303.974.153
73.810.842.530
ASET TIDAK LANCAR
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 11.663.819.161 pada
tahun 2016 dan Rp 108.967.189.540 pada
tahun 2015
2k,9
Aset pajak tangguhan - bersih
2t,16d
Dana dalam pembatasan
2h,2m,8,31,32
Sewa hak atas tanah - bersih
2n,10
621.433.792.589
6.147.836.332
73.945.502.638
796.084.810.026
7.071.536.598
730.472.523
75.384.536.098
Jumlah Aset Tidak Lancar
701.527.131.559
879.271.355.245
1.063.831.105.712
953.082.197.775
JUMLAH ASET
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2016
2015
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Pinjaman bank jangka pendek
2h,2p,11,31,32
Utang kontraktor dan usaha - pihak ketiga
2h,12,31,32
Utang lain-lain
2h,13,31,32
Pihak berelasi
2e,28
Pihak ketiga
Uang muka penjualan
2r,14
Beban masih harus dibayar
2h,15,31,32
Utang pajak
2t,16b
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam
satu tahun
2h,31,32
Utang pembiayaan konsumen
18
Pinjaman bank
2p,17
12.101.857.515
129.720.612.217
1.811.876.120
160.446.632.979
18.261.977.592
45.348.193.415
21.085.895.176
31.711.625.758
29.456.024.248
24.098.208.368
45.226.343.285
21.038.379.795
28.839.614.673
25.790.236
42.411.856.128
216.831.375
55.094.311.750
300.667.808.037
366.228.222.593
4.298.373
385.280.596.340
8.832.511.693
23.633.378
197.479.741.373
7.393.441.595
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
394.117.406.406
204.896.816.346
JUMLAH LIABILITAS
694.785.214.443
571.125.038.939
355.000.025.000
27.787.273.380
(16.577.300.015 )
355.000.025.000
27.787.273.380
(3.850.499.953 )
366.209.998.365
2.835.892.904
378.936.798.427
3.020.360.409
369.045.891.269
381.957.158.836
1.063.831.105.712
953.082.197.775
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo dalam satu tahun
Utang pembiayaan konsumen
Pinjaman bank
Liabilitas imbalan kerja karyawan
2h,31,32
18
2p,17
2q,19
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Modal saham - nilai nominal per saham Rp 100
Modal dasar - 12.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh
3.550.000.250 saham
Tambahan modal disetor
Defisit
20
2u,21
Sub-jumlah
Kepentingan non-pengendali
22
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI
DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2016
2015
PENDAPATAN USAHA
2r,23
118.980.274.935
114.442.129.506
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2r,24
(28.722.466.547 )
(58.262.951.013 )
90.257.808.388
56.179.178.493
(75.868.566 )
(42.836.716.651 )
(108.308.986 )
(40.945.656.185 )
(42.912.585.217 )
(41.053.965.171 )
47.345.223.171
15.125.213.322
39.981.713
84.000.000
(45.577.977.418 )
(136.957.653 )
(14.195.445.896 )
22.071.663
833.850.000
(14.761.577.772 )
(869.552.944 )
(106.116.388 )
Jumlah Beban Lain-lain - Bersih
(59.786.399.254 )
(14.881.325.441 )
LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN PAJAK
PENGHASILAN
(12.441.176.083)
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
Beban pemasaran
Beban umum dan administrasi
2r
25
26
Jumlah Beban Usaha
LABA USAHA
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Pendapatan keuangan
Laba penjualan aset tetap
Beban keuangan
Rugi selisih kurs
Beban lain-lain - bersih
2r
9
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
Kini
Tangguhan
2r,2t
16c
16d
Jumlah Beban Pajak Penghasilan - Bersih
RUGI BERSIH TAHUN BERJALAN
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi
Pengukuran kembali imbalan pasca kerja
Manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan
terkait
2r
19
2t,16d
(890.053.250)
(587.784.758)
(2.019.125.537)
397.443.150
(1.477.838.008)
(1.621.682.387)
(13.919.014.091)
(1.377.794.506)
1.343.662.032
2.197.130.395
(335.915.508)
Jumlah Pendapatan Komprehensif Lain
Setelah Dikurangi Pajak
1.007.746.524
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN
(12.911.267.567)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
243.887.881
(549.282.599)
1.647.847.796
270.053.290
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI
DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2016
2015
Rugi bersih yang diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
(13.734.513.475 )
(184.500.616)
(1.400.129.035 )
22.334.529
Jumlah
(13.919.014.091)
(1.377.794.506 )
Laba (rugi) komprehensif yang
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
(12.726.800.062 )
(184.467.505 )
247.550.481
22.502.809
Jumlah
(12.911.267.567)
270.053.290
RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR YANG
DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK
ENTITAS INDUK
2v,27
(3,87 )
(0,39 )
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF PER SAHAM
DASAR YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA
PEMILIK ENTITAS INDUK
2v,27
(3,59 )
0,07
RUGI BERSIH PER SAHAM DILUSIAN
YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA
PEMILIK ENTITAS INDUK
2v,27
(3,85 )
(0,41 )
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF PER SAHAM
DILUSIAN YANG DIATRIBUSIKAN
KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
2v,27
(3,56 )
0,07
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Tambahan Modal
Modal Saham
Disetor
Defisit
Sub-jumlah
Saldo 1 Januari 2015
Jumlah Ekuitas
355.000.000.000
27.787.243.380
25.000
30.000
Penyesuaian sehubungan dengan
transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali
-
-
Rugi tahun berjalan
-
-
(1.400.129.035)
(1.400.129.035)
Pendapatan komprehensif lainnya
-
-
1.647.679.516
1.647.679.516
168.280
1.647.847.796
355.000.025.000
27.787.273.380
(3.850.499.953)
378.936.798.427
3.020.360.409
381.957.158.836
Rugi tahun berjalan
-
-
(13.734.513.475)
(13.734.513.475)
Pendapatan komprehensif lainnya
-
-
1.007.713.413
1.007.713.413
33.111
1.007.746.524
355.000.025.000
27.787.273.380
366.209.998.365
2.835.892.904
369.045.891.269
Penambahan setoran modal
melalui eksekusi waran
Saldo 31 Desember 2015
Saldo 31 Desember 2016
(4.119.320.017)
Kepentingan
Non-pengendali
378.667.923.363
3.019.127.183
381.687.050.546
-
55.000
-
55.000
21.269.583
21.269.583
(16.577.300.015)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
(21.269.583)
22.334.529
(184.500.616)
(1.377.794.506)
(13.919.014.091)
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2016
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran kepada pemasok dan karyawan
Pembayaran untuk beban usaha
Penerimaan (pembayaran) dari operasi lainnya
2015
119.065.223.094
(43.124.180.263)
(27.045.009.086)
(23.138.260.179)
118.584.962.701
(56.547.876.686)
(4.253.349.584)
3.719.159.209
25.757.773.566
61.502.895.640
Penerimaan dari pendapatan keuangan
Pembayaran untuk beban keuangan
Pembayaran pajak penghasilan
39.981.713
(56.513.654.054)
(325.279.441)
22.071.663
(32.981.620.930)
(7.278.731.631)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas
Operasi
(31.041.178.216)
21.264.614.742
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan dari penjualan aset tetap (Catatan 9)
Perolehan aset tetap (Catatan 9)
Penurunan (kenaikan) dana dalam pembatasan
84.000.000
(122.840.483.572)
730.472.523
1.055.500.000
(10.318.847.427)
(18.852.875)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(122.026.011.049)
(9.282.200.302)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Kenaikan pinjaman bank jangka pendek
Pembayaran pinjaman bank jangka panjang
Penerimaan pinjaman bank jangka panjang
Penerimaan (pembayaran) utang lain-lain - pihak berelasi
Penerimaan dari eksekusi Waran Seri 1
Pembayaran utang pembiayaan konsumen
Pembayaran promissory note
10.289.981.395
(261.859.425.111)
436.977.824.457
(29.456.024.247)
(210.376.145)
-
65.516.561
(40.965.049.879)
17.939.656.859
55.000
(545.208.213)
(13.000.000.000)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas
Pendanaan
155.741.980.349
(36.505.029.672)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
DAN SETARA KAS
2.674.791.084
(24.522.615.232)
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
6.501.066.022
31.023.681.254
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
9.175.857.106
6.501.066.022
Kas dihasilkan dari operasi
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM
a.
Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
PT Saraswati Griya Lestari Tbk ("Perusahaan") didirikan berdasarkan Akta No. 5 tanggal 23 Maret 2006
dan Akta No. 4 tanggal 10 Agustus 2006 seluruhya dari Notaris Rina Utami Djauhari, S.H.,
notaris di Jakarta, Akta pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. W7-02974 HT.01.01-TH 2007
tanggal 21 Maret 2007 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia
No. 41, Tambahan No. 4547 tanggal 21 Mei 2010.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris
No. 20 tanggal 15 Juli 2015 dari Chanda Lim SH., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan
anggaran dasar Perusahaan menyesuaikan dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) di Indonesia. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem
Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
Keputusan Surat Pemberitahuan No. AHU-AH.01.030952737 tanggal 29 Juli 2015.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah usaha
penyediaan fasitas penginapan dengan segala fasilitas dan sarana penunjang lainnya, antara lain
perhotelan, pondok wisata, bumi perkemahan, persinggahan karavan dan jasa pengelolaan properti
seperti apartemen dan kondominium. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 2006.
Perusahaan berkedudukan di The Belezza Shopping Arcade Lt. GF No. 30 - 31. Jl. Letjen Soepeno
No. 34, Arteri Permata Hijau, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
12210. Perusahaan mengoperasikan Hotel yang berlokasi di Magelang (Borobudur), Bali dan Jakarta.
Entitas induk utama Perusahaan adalah PT Tiara Realty (TR) yang merupakan pemegang saham, yang
mempunyai kepemilikan saham sebesar 81,97% pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
TR berkedudukan di Jakarta.
b.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 28 Desember 2012, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Badan
Pengawas Pasar Modal (kemudian berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan/ BAPEPAM-LK dan terakhir dikenal sebagai Otoritas Jasa Keuangan/OJK) (BAPEPAM)
melalui surat No. S-14829/BL/2012 dalam rangka penawaran umum perdana saham biasa Perusahaan
sebanyak 550.000.000 saham dengan harga penawaran sebesar Rp 185 (nilai penuh) per saham disertai
dengan penerbitan 275.000.000 Waran Seri 1.
Waran Seri 1 tersebut memberikan hak kepada setiap pemegang 2 lembar saham biasa untuk membeli
1 (satu) saham biasa atas nama pada harga pelaksanaan sebesar Rp 220 per saham. Masa pelaksanaan
Waran Seri 1 akan berakhir pada tanggal 9 Januari 2018. Jika Waran Seri 1 tersebut tidak dilaksanakan
hingga habis masa berlakunya, Waran tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku lagi.
Masa pelaksanaan Waran Seri 1 mulai berlaku pada tanggal 10 Januari 2014 dan akan berakhir pada
tanggal 9 Januari 2018. Pada tahun 2015 dan 2014 telah diterbitkan dan disetor penuh sehubungan
dengan pelaksanaan Waran Seri I masing-masing sebesar 250 dan 0 lembar saham.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saham Perusahaan sebanyak 355.000.025.000 saham telah
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
7
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
c.
Komisaris, Direksi, Komite Audit, dan Karyawan
Berdasarkan Akta Notaris Chandra Lim, S.H., LL.M., notaris di Jakarta No. 6 tanggal 6 Mei 2015,
susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris Independen
: Elly Salim
: Elizabeth Linandi
Dewan Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur Tidak Terafiliasi
: Bhakti Salim
: Tubagus Yudi Yuniardi
: Ferry Setiawan
Komite Audit
Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Ketua
Anggota
: Elizabeth Linandi
: Jeny Wardianto
Sekretaris Perusahaan
Berdasarkan
Surat
Keputusan
Direksi
Perusahaan
00174-I/SGL/BS/VI/2014
tanggal
16 Juni 2014, Ketua Sekretaris Perusahaan adalah Tubagus Yudi Yuniardi sebagai Sekretaris
Perusahaan.
Karyawan
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki masing-masing 146
dan 107 orang karyawan tetap (tidak diaudit).
d.
Entitas Anak
Laporan keuangan konsolidasian mencakup akun-akun Perusahaan dan Entitas Anak, (selanjutnya
disebut “Grup”), yang terdiri dari:
Entitas Anak
Kepemilikan langsung
PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU) Hotel Best Western dan
Anantara Resort & Spa
Kepemilikan tidak langsung
melalui CMU
PT Tiara Inti Mulia (TIM)
PT Bina Buana Sarana (BBS)
PT Cakrawala Usaha Nusantara
(CUN)
PT Pratika Nugraha (PN)
e.
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi
Dalam Jutaan Rupiah (Rp)
Domisili
Kegiatan
Usaha
Persentase
Kepemilikan
(%)
Mulai Beroperasi
Komersial
Bali
Perhotelan
99,99%
2011
851.620
622.280
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Properti
Properti
Properti
99%
99%
99%
2012
Belum beroperasi
2012
301.769
465.313
76.058
400.559
344.097
128.480
Jakarta
Properti
99%
Belum beroperasi
166.054
168.850
2016
2015
Restrukturisasi Entitas Anak
Pada tanggal 15 April 2015, Perusahan mengalihkan seluruh kepemilikan saham pada PT Tiara Inti Mulia
(TIM), PT Bina Buana Sarana (BBS), PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN), PT Pratika Nugraha (PN)
kepada entitas anak langsung yaitu PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU). Restrukturisasi entitas anak
tersebut tidak berdampak signifikan dalam laporan keuangan konsolidasian Grup.
8
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
f.
Penerbitan Laporan Keuangan
Laporan keuangan konsolidasian ini telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Dewan Direksi Perusahaan,
selaku pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan
konsolidasian, pada tanggal 31 Mei 2017.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
a.
Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi
Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) serta peraturan Badan Pengawas Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK
yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 1 Januari 2013), khususnya
Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran dari Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep 347/BL/2012 tanggal
25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan
Publik”.
b.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai PSAK No. 1, “Penyajian Laporan Keuangan”. Dasar
pengukuran yang digunakan adalah berdasarkan biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur
berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten
dengan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk periode sebelumnya,
kecuali untuk penerapan beberapa PSAK dan ISAK baru yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari
2016 seperti yang diungkapkan dalam Catatan ini.
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun dengan dasar
akrual. Laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokan
arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi
penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik dan pertimbangan atas kejadian dan
tindakan saat ini, hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. Hal-hal yang
melibatkan pertimbangan atau kompleksitas yang lebih tinggi atau hal-hal di mana asumsi dan estimasi
adalah signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 3 atas laporan
keuangan konsolidasian.
c.
Penerapan Standar dan Interpretasi Baru dan Revisi
Grup telah mengadopsi untuk pertama kalinya beberapa PSAK dan ISAK baru dan revisi yang wajib
untuk aplikasi efektif 1 Januari 2016. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dilakukan seperti yang
dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan transisi dalam standar masing-masing dan interpretasi.
9
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
c.
Penerapan Standar dan Interpretasi Baru dan Revisi (lanjutan)
Amandemen PSAK 5 Segmen Operasi (i), mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan pertimbangan
yang dibuat oleh manajemen dalam menerapkan kriteria penggabungan segmen operasi, termasuk
deskripsi singkat tentang segmen operasi yang telah digabungkan dan indikator ekonomik yang
telah dinilai dalam menentukan bahwa segmen operasi yang digabungkan memiliki karakteristik
ekonomik yang serupa; dan (ii) mengklarifikasi bahwa rekonsiliasi total aset segmen dilaporkan
terhadap aset entitas hanya diungkapkan jika aset segmen secara regular disediakan kepada
pengambil keputusan operasional. Grup menggabungkan beberapa segmen operasi menjadi satu
segmen operasi tunggal dan membuat pengungkapan yang disyaratkan dalam Catatan 29 sesuai dengan
amandemen.
Berikut ini adalah standar dan interpretasi yang telah diterbitkan, dan efektif untuk tahun buku yang
dimulai pada tanggal 1 Januari 2016 akan tetapi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan
keuangan adalah sebagai berikut:
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
PSAK No. 4 (Revisi 2015), “Laporan Keuangan Tersendiri”
PSAK No. 7 (Revisi 2015), “Pengungkapan Pihak - pihak Berelasi”
PSAK No. 13 (Revisi 2015), “Properti Investasi”
PSAK No. 15 (Revisi 2015), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”
PSAK No. 16 (Revisi 2015), “Aset Tetap”
PSAK No. 19 (Revisi 2015), “Aset Takberwujud”
PSAK No. 22 (Revisi 2015), “Kombinasi Bisnis”
PSAK No. 24 (Revisi 2015), “Imbalan Kerja”
PSAK No. 25 (Revisi 2015), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”
PSAK No. 53 (Revisi 2015), “Pembayaran Berbasis Saham”
PSAK No. 65 (Revisi 2015), “Laporan Keuangan Konsolidasian”
PSAK No. 66 (Revisi 2015), “Pengaturan Bersama”
PSAK No. 67 (Revisi 2015), “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”
PSAK No. 68 (Revisi 2015), “Pengukuran Nilai Wajar”
PSAK No. 70, “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”
ISAK No. 30 (Revisi 2015), “Pungutan”
Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku
yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017 adalah sebagai berikut:
•
•
PSAK No. 1 (Revisi 2015), “Penyajian Laporan Keuangan Dengan Prakarsa Pengukapan”
ISAK No. 31 (Revisi 2015), “Interpretasi Atas Ruang Lingkup PSAK No. 13, “Properti Investasi”
Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku
yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018 adalah sebagai berikut:
•
•
d.
PSAK No. 69, “Agrikultur”
PSAK No. 16, “Aset Tetap”
Prinsip Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan aset dan liabilitas pada akhir periode pelaporan dan
hasil usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut dari Perusahaan dan entitas di
mana Perusahaan memiliki kemampuan untuk mengendalikan entitas tersebut, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
10
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
d.
Prinsip Konsolidasian (lanjutan)
Kepentingan non-pengendali atas jumlah laba rugi komprehensif entitas anak diidentifikasi sesuai
proporsinya dan disajikan sebagai bagian dari jumlah laba komprehensif yang dapat diatribusikan pada
laporan laba rugi dan penghasilan lain komprehensif konsolidasian. Kepentingan non-pengendali atas
aset neto entitas anak diidentifikasi pada tanggal kombinasi bisnis yang selanjutnya disesuaikan dengan
proporsi atas perubahan ekuitas entitas anak dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada laporan
posisi keuangan konsolidasian.
Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam tahun berjalan, hasil usaha entitas tersebut
dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sejak tanggal
pengendalian dimulai. Bila pengendalian berakhir dalam tahun berjalan, hasil usaha entitas tersebut
dimasukkan ke dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk bagian
tahun dimana pengendalian masih berlangsung.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian dalam semua hal
yang material telah diterapkan secara konsisten oleh entitas anak, kecuali dinyatakan lain.
Seluruh transaksi dan saldo yang material antara perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasikan telah
dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.
Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang
tidak diatribusikan pada Grup.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Ketika pengendalian atas entitas anak hilang,
bagian kepemilikan yang tersisa di entitas tersebut diukur kembali pada nilai wajarnya dan keuntungan
atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laba rugi.
Bagian Perusahaan atas transaksi ekuitas entitas anak disajikan sebagai "komponen ekuitas lainnya"
dalam bagian ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
e.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor:
(1) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
(a) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor.
(b) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
(c) Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
(2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
(a) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas
induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
(b) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi
atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain
tersebut adalah anggotanya).
(c) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(d) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lainadalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga.
11
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
e.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan)
(e) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi
atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain
tersebut adalah anggotanya).
(f) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(g) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga.
(h) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan pasca-kerja dari
salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor
adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi
dengan entitas pelapor.
(i) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam
angka (1).
(j) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1) (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau
personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
(k) Entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok
tersebut, menyediakan jasa personel manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada
entitas induk entitas pelapor.
Transaksi signifikan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan
persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan
konsolidasian.
f.
Kas dan Bank
Kas dan bank mencakup kas dan kas pada bank, yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak
dibatasi penggunaannya.
Kas dan bank diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2h untuk
kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
g.
Piutang Usaha
Piutang usaha yang mempunyai jangka waktu pembayaran yang tetap dan yang tidak diperdagangkan
dalam pasar aktif diklasifikasikan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”. Lihat Catatan 2h untuk
kebijakan akuntansi pinjaman yang diberikan dan piutang. Bunga diakui dengan menggunakan metode
suku bunga efektif, kecuali untuk piutang jangka pendek di mana pengakuan bunga tidak material.
h.
Instrumen Keuangan
Aset Keuangan
Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan bank, piutang usaha dan dana dalam pembatasan.
Grup mengklasifikasikan aset keuangannya sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah
biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan
piutang dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dilaporkan
sebagai “Pendapatan Keuangan”.
12
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
h.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Aset Keuangan (lanjutan)
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai
tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai “Cadangan kerugian
penurunan nilai aset keuangan”.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan Grup terdiri dari pinjaman bank jangka pendek, utang kontraktor dan usaha, utang
lain-lain, beban masih harus dibayar, utang pembiayaan konsumen dan pinjaman bank jangka panjang.
Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangannya sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan amortisasi diakui pada
nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat
diatribusikan secara langsung untuk pengakuan suatu liabilitas keuangan yang diperoleh, dan merupakan
biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila liabilitas keuangan yang diperoleh tidak diakui. Beban
atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dibebankan dalam laporan laba
rugi dan dicatat sebagai bagian dari “beban keuangan”.
Penentuan Nilai Wajar
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat ditukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak
yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.
PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan tertentu yang mensyaratkan klasifikasi aset dan liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan
signifikansi input yang digunakan di dalam melakukan pengukuran nilai wajar. Hirarki nilai wajar memiliki
tingkatan sebagai berikut:
(a) Harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1);
(b) Input selain harga kuotasi yang termasuk di dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau
liabilitas, baik langsung (misalnya, harga) maupun tidak langsung (misalnya, derivasi dari harga)
(tingkat 2); dan
(c) Input untuk aset dan liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang
tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).
Tingkatan di dalam hirarki nilai wajar di mana aset keuangan atau liabilitas keuangan dikategorikan
penetapannya pada basis tingkatan input paling rendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan diklasifikasikan di dalam keseluruhan hanya ke dalam salah satu
dari ketiga tingkatan tersebut.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi
nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Grup untuk aset keuangan adalah
harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price).
Instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 1.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi
sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas
nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2.
13
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
h.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Penentuan Nilai Wajar (lanjutan)
Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka
instrumen tersebut masuk ke dalam tingkat 3.
Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup:
(a) Penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis dan;
(b) Teknik lainseperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen
keuangan lainnya.
Penghentian Pengakuan
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari
aset keuangan tersebut kadaluarsa atau Grup mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas
kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi di mana Grup secara substansial telah mentransfer
seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban
atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Grup diakui sebagai aset
atau liabilitas secara terpisah.
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak
dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
Penghentian Pengakuan
Dalam transaksi di mana Grup secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan
manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Grup menghentikan pengakuan aset tersebut jika Grup tidak
lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki
dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer di mana
pengendalian atas aset masih dimiliki, Grup tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar
keterlibatan yang berkelanjutan, di mana tingkat keberlanjutan Grup dalam aset yang ditransfer adalah
sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
Saling Hapus Aset dan Liabilitas Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk
melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara
bersih atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Penghasilan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Penurunan Nilai Aset Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
adalah sebagai berikut:
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti
yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
14
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
h.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Penurunan Nilai Aset Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan)
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah
terjadi hanya jika terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu
atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan
peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan
atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset
keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang
tidak signifikan secara individual.
Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan yang dinilai
secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset
tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karekteristik risiko kredit yang serupa dan
menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara
individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian
penurunan nilai secara kolektif.
Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan
nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif
awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian
penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian.
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif,
diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian
historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan
karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan
berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak
berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh
kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi pada saat ini.
Ketika piutang usaha dan piutang lain-lain tidak tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal
balik cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur
yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait
dengan piutang usaha dan piutang lain-lain yang tidak tertagih diklasifikasikan ke dalam “Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai”.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut
dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan.
Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian.
15
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
i.
Persediaan
Harga perolehan persediaan real estate dialokasikan ke masing-masing proyek real estate ditentukan
dengan menggunakan metode identifikasi khusus untuk beban langsung dan berdasarkan meter persegi
untuk beban fasilitas umum dan sosial.
Harga perolehan persediaan real estate meliputi biaya perizinan, pembebasan lahan, pengurusan suratsurat tanah, pematangan tanah, prasarana, pengembangan dan pembangunan proyek, termasuk
kapitalisasi biaya pinjaman serta selisih kurs atas pokok pinjaman dalam valuta asing selama masa
pembangunan dan pengembangan.
Persediaan real estate yang berupa bangunan kondominium dan hotel dicatat berdasarkan biaya
perolehan yang ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata dan dinyatakan sebesar nilai yang
lebih rendah antara biaya perolehan dan estimasi nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih merupakan
estimasi nilai jual dikurangi biaya pengembangan untuk menghasilkan produk yang siap dijual dan biaya
untuk merealisasi penjualan.
Selisih antara harga perolehan dengan estimasi nilai realisasi bersih dibukukan dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian dalam akun “Beban Pokok Pendapatan”. Bangunan yang siap untuk dijual
dikelompokkan sebagai “Persediaan Real Estate” di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Persediaan makanan, minuman, perlengkapan dan barang dagangan hotel dinyatakan sebesar nilai
terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan
menggunakan metode rata-rata. Nilai realisasi neto ditentukan berdasarkan taksiran harga jual yang
wajar setelah dikurangi taksiran biaya yang diperlukan untuk menjual persediaan tersebut. Penyisihan
persediaan usang atau persediaan yang perputarannya lambat, ditentukan, jika ada, berdasarkan
penelaahan atas kondisi masing-masing persediaan pada akhir tahun.
j.
Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan
dengan menggunakan metode garis lurus.
k.
Aset Tetap
Grup menerapkan PSAK No. 16, “Aset Tetap”.
Grup menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.
Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi termasuk biaya perawatan sehari-hari,
dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang
tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset
ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan,
dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila beban-beban
tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap
tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai
tambahan biaya perolehan aset tetap.
Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method)
selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
16
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
k.
Aset Tetap (lanjutan)
Tahun
Bangunan dan prasarana
Mesin
Peralatan dan perabotan
Kendaraan
20
8
4
4
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada
manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang
dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta
akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Keuntungan atau kerugian yang
timbul dari penghentian pengakuan aset tetap (ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil
pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut), dan diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan
penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset
tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang
bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
l.
Hak atas Tanah
Grup menerapkan ISAK No. 25, “Hak Atas Tanah”. Sesuai dengan ISAK No. 25, tanah, termasuk biaya
pengurusan legal yang timbul pada awal perolehan hak atas tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan
dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan perpanjangan atau pembaharuan
hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi selama periode hak atas tanah atau taksiran masa
manfaat ekonomis tanah, periode mana yang lebih pendek.
m. Dana dalam Pembatasan
Deposito yang dibatasi penggunaannya diklasifikasikan bukan sebagai kas dan setara kas akan tetapi
dicatat dalam akun “Dana dalam pembatasan”.
n.
Sewa Hak atas Tanah
Sewa hak atas tanah dibayar di muka terdiri dari biaya sewa, pengurusan legal hak atas tanah awal dan
perpanjangan atau pembaharuannya dan diamortisasi sesuai dengan umur hak sewa atas tanah.
o.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (selain persediaan dan aset pajak tangguhan)
Grup menilai pada tiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi penurunan nilai pada aset. Apabila
terdapat indikasi penurunan nilai, atau ketika penilaian penurunan nilai bagi aset secara tahunan
disyaratkan, Grup membuat estimasi nilai terpulihkan aset.
Suatu nilai terpulihkan aset lebih tinggi dibandingkan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset atau
unit penghasil kas dan nilai pakainya dan ditentukan sebagai suatu aset individual, kecuali aset tersebut
tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset lain. Di dalam menilai nilai
pakai, estimasi arus kas yang diharapkan diperoleh dari aset didiskontokan terhadap nilai kininya dengan
menggunakan suku bunga diskon sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai
waktu uang dan risiko spesifik aset. Di dalam menilai nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual,
dibutuhkan model penilaian yang tepat.
17
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
o.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (selain persediaan dan aset pajak tangguhan) (lanjutan)
Ketika nilai tercatat aset melebihi nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dicatat sebesar nilai
terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Suatu penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan sebagaimana apabila terdapat segala indikasi
bahwa kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya sudah tidak ada lagi atau mengalami
penurunan.
Suatu kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya, dibalikkan nilainya jika terdapat perubahan
estimasi yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan aset sejak pengakuan terakhir kerugian
penurunan nilai. Apabila demikian kondisinya, nilai tercatat aset meningkat pada jumlah terpulihkannya.
Kenaikan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, penyusutan bersih, tidak ada
kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya. Pembalikkan nilai tersebut diakui di dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian.
p.
Pinjaman
Pinjaman merupakan dana yang diterima dari bank atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran
kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.
Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan pinjaman
dikurangkan dari jumlah pinjaman yang diterima. Lihat Catatan 2h untuk kebijakan akuntansi atas
liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
q.
Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan
Grup menyediakan imbalan pasca kerja karyawan pasti kepada karyawannya sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan Indonesia No. 13/2003. Tidak ada pendanaan yang telah dibuat untuk program
imbalan pasti ini.
Liabilitas neto Grup atas program imbalan pasti dihitung dari nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja
karyawan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program, jika ada. Perhitungan
liabilitas imbalan pasca kerja karyawan dilakukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit
dalam perhitungan aktuaria yang dilakukan setiap akhir periode pelaporan.
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca kerja karyawan, meliputi a) keuntungan dan kerugian
aktuarial, b) imbal hasil atas aset program, tidak termasuk bunga, dan c) setiap perubahan dampak batas
atas aset, tidak termasuk bunga, diakui di penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya.
Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.
Ketika program imbalan berubah atau terdapat kurtailmen atas program, bagian imbalan yang berubah
terkait biaya jasa lalu, atau keuntungan atau kerugian kurtailmen, diakui di laba rugi pada saat terdapat
perubahan atau kurtailmen atas program.
Grup menentukan (penghasilan) beban bunga neto atas (aset) liabilitas imbalan pasca kerja neto dengan
menerapkan tingkat bunga diskonto pada awal periode pelaporan tahunan untuk mengukur liabilitas
imbalan pasca kerja karyawan selama periode berjalan.
Grup mengakui keuntungan dan kerugian atas penyelesaian liabilitas imbalan pasca kerja karyawan pada
saat penyelesaian terjadi. Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian merupakan selisih antara nilai
kini liabilitas imbalan pasca kerja karyawan yang ditetapkan pada tanggal penyelesaian dengan harga
penyelesaian, termasuk setiap aset program yang dialihkan dan setiap pembayaran yang dilakukan
secara langsung oleh Perusahaan sehubungan dengan penyelesaian tersebut.
18
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
q.
Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan)
Grup mengakui (1) biaya jasa, yang terdiri dari biaya jasa kini, biaya jasa lalu, dan setiap keuntungan
atau kerugian atas penyelesaian, dan (2) penghasilan atau beban bunga neto di laba rugi pada saat
terjadinya.
r.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan penjualan unit bangunan kondominium yang telah selesai proses pembangunannya diakui
dengan metode akrual penuh (Full Accrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi:
(1) Proses penjualan telah selesai dimana pengikatan jual beli atau perjanjian jual beli telah berlaku;
(2) Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang
akan diperoleh pembeli;
(3) Harga jual akan tertagih; dimana jumlah pembayaran yang diterima sekurang-kurangnya telah
mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati;
(4) Penjual telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui
suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau
terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut;
(5) Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan secara keseluruhan dapat diperkirakan
secara wajar.
Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli
diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan metode deposit sampai seluruh persyaratan
tersebut dipenuhi.
Pendapatan kamar hotel diakui berdasarkan tingkat hunian sementara pendapatan hotel lainnya diakui
pada saat barang atau jasa telah diberikan kepada pelanggan.
Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).
s.
Transaksi dan Saldo Mata Uang Asing
Grup menerapkan PSAK No. 10, “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing”, yang
menggambarkan bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri
dalam laporan keuangan entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian.
Grup mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang
fungsionalnya. Jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen
menggunakan penilaian untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan
pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya.
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup
dan mata uang penyajian Grup. Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang Rupiah
berdasarkan kurs tengah yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi
keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan
kurs pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode yang bersangkutan. Keuntungan atau
kerugian selisih kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan.
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah adalah sebagai berikut:
2016
Dolar Amerika Serikat
2015
13.436
19
13.795
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
t.
Pajak Penghasilan
Grup menerapkan PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan”. PSAK ini mensyaratkan Grup untuk
memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat
aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan transaksi dan
kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
PSAK No. 46 juga mensyaratkan Grup mencatat tambahan pajak penghasilan yang berasal dari periode
lalu yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”), jika ada, sebagai bagian dari “Beban Pajak
Penghasilan - Neto” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian kecuali untuk item yang diakui secara langsung di ekuitas, beban
pajak yang terkait dengan item tersebut diakui di ekuitas.
Beban pajak kini merupakan estimasi utang pajak yang dihitung atas laba kena pajak untuk periode yang
bersangkutan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Grup menerapkan metode aset dan liabilitas dalam menghitung beban pajaknya. Dengan metode ini, aset
dan liabilitas pajak tangguhan diakui pada setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aset
dan liabilitas untuk tujuan akuntansi dan tujuan perpajakan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan
manfaat pajak di masa yang akan datang, seperti kompensasi kerugian fiskal, jika kemungkinan realisasi
manfaat tersebut di masa yang akan datang cukup besar (probable).
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah
berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau
dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan kecuali pajak tangguhan
yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika Grup
mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan
liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian
aset dan liabilitas pajak kini.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tanggal 23 Maret 2002 yang efektif pada tanggal 1 Mei 2002,
penghasilan dari sewa bangunan dan/atau lahan dikenakan pajak penghasilan final sebesar 10% dari
pendapatan sewa.
Beban pajak final diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui selama
tahun berjalan. Perbedaan antara pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah pajak final
yang dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar
dimuka atau utang pajak. Sebagai penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan final, perbedaan
antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar
pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.
20
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
u.
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
Entitas sepengendali adalah pihak-pihak (perorangan, perusahaan atau bentuk entitas lainnya) yang,
secara langsung atau tidak langsung (melalui satu atau lebih perantara), mengendalikan atau
dikendalikan oleh atau berada di bawah pengendalian yang sama.
Kombinasi bisnis entitas sepengendali adalah kombinasi bisnis semua entitas atau bisnis yang
bergabung, yang pada akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama (baik sebelum atau sesudah
kombinasi bisnis) dan pengendaliannya tidak bersifat sementara.
Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka
reorganisasi entitas - entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan
perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak menimbulkan
laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok
usaha tersebut. Berhubung transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan
perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dipertukarkan, maka transaksi tersebut diakui
pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.
Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap kombinasi bisnis entitas
sepengendali disajikan dalam akun tambahan modal disetor pada bagian ekuitas dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian.
Entitas yang melepas bisnis, dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara
imbalan yang diterima dan jumlah tercatat bisnis yang dilepas dalam akun tambahan modal disetor pada
bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
v.
Laba Bersih per Saham Dasar
Laba per saham dihitung berdasarkan rata-rata terhitung jumlah saham yang beredar selama tahun yang
bersangkutan.
Laba per saham dilusian dihitung dengan cara membagi laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek
berpotensi saham biasa yang dilutif.
w.
Informasi Segmen
Grup mengidentifikasikan segmen operasi berdasarkan pelaporan internal yang dikaji secara regular oleh
pengambil keputusan operasional dalam mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen
operasi Grup.
Usaha Grup dikelompokkan menjadi dua kelompok usaha utama: hotel dan properti. Informasi keuangan
mengenai segmen operasi disajikan pada Catatan 29 atas laporan keuangan konsolidasian.
x.
Biaya Emisi Saham
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
3.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG PENTING
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan,
estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas,
dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan
estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas
dalam tahun pelaporan berikutnya.
21
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
Pertimbangan dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan berikut, selain
yang telah tercakup dalam estimasi, yang memiliki dampak signifikan atas jumlah-jumlah yang diakui dalam
laporan keuangan konsolidasian:
Penentuan Mata Uang Fungsional
Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi
utama di mana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi
pendapatan dan biaya dari masing-masing entitas. Penentuan mata uang fungsional mungkin memerlukan
pertimbangan karena berbagai kompleksitas, antara lain, entitas dapat bertransaksi di lebih dari satu mata
uang dalam kegiatan usahanya sehari-hari.
Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan
mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 telah terpenuhi. Aset dan liabilitas
keuangan diakui dan dikelompokkan sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada
Catatan 2h dan 31 atas laporan keuangan konsolidasian.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang
memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk
tahun/periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter
yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai
perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup.
Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Umur Manfaat Aset Tetap
Grup melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor
seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan
dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah
disebutkan di atas.
Jumlah tercatat aset tetap Grup pada tanggal laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di dalam
Catatan 9 atas laporan keuangan konsolidasian.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dievaluasi penurunan nilainya sesuai
dengan Catatan 31 atas laporan keuangan konsolidasian.
Kondisi spesifik counterparty penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan
dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan
akan diterima.
Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan
counterparty. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan
strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima disetujui secara independen
oleh manajemen.
22
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan)
Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)
Perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam
portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif penurunan
nilai terganggu, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menilai kebutuhan
untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan jenis produk.
Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan
kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman
masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan cadangan tergantung pada seberapa baik estimasi arus
kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan
dalam menentukan cadangan kolektif.
Penurunan Nilai Persediaan
Manajemen melakukan penilaian analisis umur persediaan pada setiap tanggal pelaporan dan membentuk
penyisihan untuk persediaan usang dan persediaan yang memiliki perputaran yang lambat yang diidentifikasi
tidak lagi sesuai untuk digunakan dalam produksi, dengan mempertimbangkan nilai realisasi neto dari
persediaan barang jadi dan barang dalam proses berdasarkan pada harga jual dan kondisi pasar saat ini.
Jumlah tercatat persediaan diungkapkan di dalam Catatan 6 laporan keuangan konsolidasian.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (Selain Persediaan dan Aset Pajak Tangguhan)
Grup menelaah jumlah tercatat aset non-keuangan pada setiap akhir tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi, maka jumlah
terpulihkan atau nilai pakai diestimasi.
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja dan beban imbalan pasca kerja Grup bergantung pada pemilihan
asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut
termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan
tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
Hasil aktual yang berbeda dengan jumlah yang diestimasi diperlakukan sesuai dengan kebijakan
sebagaimana diatur dalam catatan 2q atas laporan keuangan konsolidasian. Sementara manajemen Grup
berpendapat bahwa asumsi yang digunakan adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dari hasil aktual
atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan secara material dapat mempengaruhi perkiraan
jumlah liabilitas atas imbalan pasca kerja karyawan dan beban imbalan pasca kerja karyawan. Jumlah tercatat
liabilitas imbalan pasca kerja jangka panjang Grup diungkapkan pada Catatan 19 laporan keuangan
konsolidasian.
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat
transaksi dan perhitungan pajak tertentu yang penentuan akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha
normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat
tambahan pajak penghasilan badan. Ketika hasil pajak yang dikeluarkan berbeda dengan jumlah yang
awalnya diakui, perbedaan tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan dan penyisihan pajak
tangguhan pada periode di mana penentuan tersebut dilakukan. Jumlah tercatat utang pajak penghasilan dan
aset pajak tangguhan Grup masing-masing diungkapkan di dalam Catatan 16b dan 16d laporan keuangan
konsolidasian.
23
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan)
Pajak Penghasilan (lanjutan)
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan. Penentuan jumlah
aset pajak tangguhan yang dapat diakui berdasarkan perbedaan waktu dan laba fiskal di masa mendatang
bersama-sama dengan strategi perencanaan pajak masa depan membutuhkan pertimbangan signifikan dari
manajemen.
4.
KAS DAN BANK
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2016
Kas
2015
248.304.637
318.601.804
3.272.189.291
1.052.497.186
1.024.453.943
99.486.562
5.762.135
1.975.473
1.656.866.722
2.188.892.749
52.289.884
99.190.368
2.455.473
3.152.893.238
305.209.857
13.084.784
-
1.331.187.090
246.392.455
14.328.867
590.860.610
Sub-jumlah
8.927.552.469
6.182.464.218
Jumlah
9.175.857.106
6.501.066.022
Bank
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mayapada Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mega Tbk
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh penempatan kas dan bank adalah pada bank pihak
ketiga.
5.
PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA
Rincian piutang usaha - pihak ketiga berdasarkan jenis piutang adalah sebagai berikut:
2016
2015
Piutang agen
Piutang kartu kredit
Lain-lain
1.013.384.082
456.285.946
198.496.299
1.322.161.536
198.236.428
110.866.391
Jumlah
1.668.166.327
1.631.264.355
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, semua piutang usaha berasal dari pihak ketiga dan memiliki umur
kurang dari 30 hari dan dalam mata uang rupiah.
24
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan)
Berdasarkan telaah atas status dari masing-masing akun piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015, manajemen Grup berkeyakinan bahwa piutang usaha dapat tertagih seluruhnya, sehingga tidak
diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai untuk piutang usaha.
6.
PERSEDIAAN
Rincian persediaan adalah sebagai berikut:
2016
Real Estate
Bangunan siap dijual: kondominium
Hotel
Minuman
Makanan
Lain-lain
Jumlah
2015
317.488.969.511
9.941.275.400
582.826.229
367.318.505
780.534.097
475.942.873
314.384.480
916.273.187
319.219.648.342
11.647.875.940
Rincian persediaan bangunan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Nama Hotel
TIM
CUN
2016
Jumlah Kondotel
Anantara Bali Uluwatu
Best Western Kuta Beach
Jumlah
Nama Hotel
TIM
CUN
47
188
260.421.785.641
57.067.183.870
219
317.488.969.511
2015
Jumlah Kondotel
Anantara Bali Uluwatu
Best Western Kuta Beach
Jumlah
Nilai
Nilai
3
17
4.867.814.548
5.073.460.852
20
9.941.275.400
Mutasi persediaan bangunan adalah sebagai berikut:
2016
2015
Saldo awal
Reklasifikasi aset tetap (Catatan 9)
9.941.275.400
307.547.694.111
9.941.275.400
-
Saldo akhir
317.488.969.511
9.941.275.400
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen Grup
berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai persediaan dan barang usang, sehingga tidak perlu
dibentuk penyisihan berkaitan dengan hal tersebut.
25
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PERSEDIAAN (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, persediaan bangunan milik Grup dijadikan jaminan atas pinjaman
yang diterima Grup dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 17).
Estimasi nilai wajar persediaan bangunan CUN pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar
Rp 141.929.000.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai
Publik Susan Widjojo & Rekan, penilai independen.
Estimasi nilai wajar persediaan bangunan TIM pada tanggal 18 Maret 2016 adalah sebesar
Rp 425.535.000.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai
Publik Susan Widjojo & Rekan, penilai independen.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, persediaan bangunan telah diasuransikan terhadap risiko
kebakaran, kerusakan dan risiko lainnya dengan nilai keseluruhan pertanggungan masing-masing sebesar
Rp 559.620.038.500 dan Rp. 374.500.000.000 Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul atas persediaan.
7.
UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA
Rincian uang muka dan biaya dibayar dimuka adalah sebagai berikut:
2016
2015
Uang muka
Uang muka pembelian tanah
Pihak berelasi (Catatan 28 dan 30)
Pihak ketiga (Catatan 30)
Lain-lain
17.000.000.000
9.000.000.000
436.243.735
29.500.000.000
9.000.000.000
639.711.780
Sub-jumlah
26.436.243.735
39.139.711.780
478.667.790
315.610.073
49.814.481
561.287.984
524.715.226
114.732.605
51.955.233
388.019.032
1.405.380.328
1.079.422.096
27.841.624.063
40.219.133.876
Biaya dibayar di muka
Asuransi
Pemasaran
Lisensi dan perijinan
Lain-lain
Sub-jumlah
Jumlah
Uang muka pembelian tanah merupakan uang muka pembelian atas beberapa luas tanah yang terdiri dari:
a.
b.
c.
2
Sebidang tanah dengan luas 584 m terletak di Jalan Gajah Mada No. 30 Jakarta
2
Sebidang tanah dengan luas 1.575 m terletak di Jalan Pantai Karang No. 23 Denpasar Selatan - Sanur
2
Sebidang tanah dengan luas 1.581 m terletak di Jalan raya cibarusah cikarang kav. No. 16 Cikarang Jawa Barat
Uang muka lain-lain merupakan uang muka atas pembayaran pemasok dan beban operasional Perusahaan.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua uang muka dapat terealisasi seluruhnya. Oleh karena itu,
tidak diperlukan cadangan penurunan nilai.
26
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
DANA DALAM PEMBATASAN
Pada tanggal 31 Desember 2015, akun ini merupakan deposito berjangka milik PT Pratika Nugraha, Entitas
Anak pada PT Bank CIMB Niaga Tbk sebesar Rp 730.472.523 yang dijaminkan sehubungan dengan fasilitas
pinjaman bank pada PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 17).
Pada tanggal 31 Desember 2015, tingkat suku bunga atas deposito berjangka dalam mata uang rupiah
masing-masing berkisar antara 4,00%-5,50%.
Pada tanggal tanggal 14 Maret 2016 deposito berjangka tersebut telah dicairkan.
9.
ASET TETAP - BERSIH
Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut:
Saldo awal
Penambahan
2016
Pengurangan
Reklasifkasi
Saldo akhir
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin
Peralatan dan perabotan
Kendaraan
4.819.250.000
411.176.072.072
150.000.000
3.906.541.228
4.887.408.628
67.756.200
205.000.000
176.024.591
(405.554.523.428 )
-
4.819.250.000
5.621.548.644
150.000.000
3.974.297.428
4.916.384.037
Sub-jumlah
Aset dalam penyelesaian
424.939.271.928
480.112.727.638
272.756.200
133.503.404.003
176.024.591
-
(405.554.523.428 )
-
19.481.480.109
613.616.131.641
Jumlah Biaya Perolehan
905.051.999.566
133.776.160.203
176.024.591
(405.554.523.428 )
633.097.611.750
Akumulasi Penyusutan
Bangunan dan prasarana
Mesin
Peralatan dan perabotan
Kendaraan
100.768.214.866
150.000.000
3.846.009.797
4.202.964.877
341.301.875
61.517.071
476.664.583
176.024.591
(97.938.818.101 )
(68.011.216 )
-
3.170.698.640
150.000.000
3.839.515.652
4.503.604.869
Jumlah Akumulasi
Penyusutan
108.967.189.540
879.483.529
176.024.591
(98.006.829.317 )
11.663.819.161
Nilai Buku Bersih
796.084.810.026
621.433.792.589
27
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
ASET TETAP - BERSIH (lanjutan)
2015
Saldo awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo akhir
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin
Peralatan dan perabotan
Kendaraan
4.819.250.000
407.582.721.708
150.000.000
3.809.022.228
6.672.408.628
3.593.350.364
104.419.000
-
6.900.000
1.785.000.000
4.819.250.000
411.176.072.072
150.000.000
3.906.541.228
4.887.408.628
Sub-jumlah
Aset dalam penyelesaian
423.033.402.564
455.271.606.417
3.697.769.364
24.841.121.221
1.791.900.000
-
424.939.271.928
480.112.727.638
Jumlah Biaya Perolehan
878.305.008.981
28.538.890.585
1.791.900.000
905.051.999.566
Akumulasi Penyusutan
Bangunan dan prasarana
Mesin
Peralatan dan perabotan
Kendaraan
70.481.769.582
150.000.000
3.745.867.684
4.905.778.845
30.286.445.284
104.454.613
863.123.532
4.312.500
1.565.937.500
100.768.214.866
150.000.000
3.846.009.797
4.202.964.877
79.283.416.111
31.254.023.429
1.570.250.000
108.967.189.540
Jumlah Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku Bersih
799.021.592.870
796.084.810.026
Beban penyusutan aset tetap dialokasikan sebagai berikut:
2016
2015
Beban pokok pendapatan (Catatan 24)
Beban umum dan administrasi (Catatan 26)
879.483.529
29.851.166.281
1.402.857.148
Jumlah
879.483.529
31.254.023.429
Rincian penambahan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
2016
2015
Pembayaran kas
Penambahan melalui kapitalisasi bunga pinjaman
122.840.483.567
10.935.676.636
10.318.847.427
18.220.043.158
Jumlah
133.776.160.203
28.538.890.585
Pengurangan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
mencakup penjualan aset tetap dengan rincian keuntungan yang diperoleh sebagai berikut:
2016
2015
Hasil penjualan bersih
Nilai buku
84.0000.000
-
1.055.500.000
(221.650.000 )
Laba penjualan aset tetap
84.0000.000
833.850.000
Pada tahun 2016 aset tetap sebesar Rp 307.547.694.111 direklasifikasi ke persediaan bangunan (Catatan 6).
28
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
ASET TETAP - BERSIH (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, aset tetap milik Grup diasuransikan terhadap segala
risiko (all risks) dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 559.620.038.500 dan
Rp 714.933.562.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup
kerugian yang mungkin timbul.
Beberapa aset tetap milik Grup digunakan untuk jaminan pinjaman bank dan utang pembiayaan konsumen
(Catatan 11, 17 dan 18).
Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016
Nama Hotel
BBS
PN
The Residences At The Westin
Resort & Spa, Ubud
The Sarasvati A Luxury Collection
Resort
Jumlah
Nilai
Persentase Penyelesaian
Estimasi Penyelesaian
459.206.317.411
98%
September 2017
154.409.814.230
67%
Desember 2018
613.616.131.641
2015
Nama Hotel
BBS
PN
The Residences At The Westin
Resort & Spa, Ubud
The Sarasvati A Luxury Collection
Resort
Jumlah
Nilai
Persentase Penyelesaian
Estimasi Penyelesaian
326.864.788.413
95%
September 2017
153.247.939.225
66%
Desember 2018
480.112.727.638
Rincian akumulasi biaya provisi dan bunga pinjaman yang dikapitalisasi ke bangunan dalam penyelesaian:
2016
2015
PT Bina Buana Sarana
PT Pratika Nugraha
10.194.001.111
741.675.525
12.881.564.087
5.338.479.071
Jumlah
10.935.676.636
18.220.043.158
Manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terdapat kondisi atau peristiwa yang menimbulkan indikasi
penurunan nilai atas jumlah tercatat aset tetap, sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai
untuk aset tetap.
Manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara nilai wajar aset tetap
dengan jumlah tercatatnya.
10. SEWA HAK ATAS TANAH - BERSIH
Rincian sewa hak atas tanah adalah sebagai berikut:
2016
2015
Harga sewa
Akumulasi amortisasi
80.484.045.000
(6.538.542.362 )
80.484.045.000
(5.099.508.902 )
Nilai Buku – Bersih
73.945.502.638
75.384.536.098
29
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. SEWA HAK ATAS TANAH - BERSIH (lanjutan)
Mutasi akumulasi amortisasi adalah sebagai berikut:
2016
2015
Saldo awal
Penambahan tahun berjalan (Catatan 24)
5.099.508.902
1.439.033.460
3.660.475.442
1.439.033.460
Saldo Akhir
6.538.542.362
5.099.508.902
PT Tiara Inti Mulia (TIM)
Berdasarkan Perjanjian Sewa yang telah dicatat melalui Akta Notaris No. 138 tanggal 27 Juli 2009 dari Notaris
Eddy Nyoman Winiarta, S.H., Drs. Ketut Loper Winartha, M.Pd, pihak ketiga, menyepakati untuk menyewakan
2
lahan atau tanah yang dimiliki dengan total luas tanah seluas 44.700 m kepada TIM. Tanah tersebut
berlokasi di Banjar Dinas Labuan Sait, Desa/Keluarahan Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten
Badung, Provinsi Bali. Jangka waktu sewa 45 tahun dimulai 1 September 2009 dan berakhir pada
1 September 2054.
PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN)
Berdasarkan Perjanjian Sewa yang telah dicatat melalui Akta Notaris J.S. Wibisono, S.H., No. 1 tanggal
1 Februari 2010. Tony Wijaya, pihak ketiga, menyepakati untuk menyewakan lahan atau tanah
2
yang dimillikinya dengan total luas tanah seluas 1.850 m kepada CUN. Tanah tersebut berlokasi di Kelurahan
Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Provisinsi Bali. Jangka waktu sewa 45 tahun dimulai
1 Agustus 2007 dan berakhir pada 31 Juli 2027.
Selain itu CUN mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan I Wayan Medi, pihak ketiga yaitu pihak
2
pemegang hak atas sebidang tanah hak milik seluas 1.850 m , yang terletak di Provinsi Bali, Kabupaten
Badung, Kecamatan Kuta, Kelurahan Kuta, dengan nomor identifikasi tanah (NIB) 22.03.04.04.05995, untuk
jangka waktu sejak tanggal 1 Februari 2010 sampai dengan 31 Juli 2042.
PT Bina Buana Sarana (BBS)
Berdasarkan Surat Perjanjian Pemberian Hak Guna Bangunan atas Tanah Hak Milik No. 3 tanggal
27 September 2010, dari Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., BBS memperoleh Hak Guna Bangunan atas
tanah hak milik selama 30 tahun dan bisa diperpanjang 20 tahun lagi, dengan rincian tanah seluas 1.700 m²
dan 1.210 m² dengan sertifikat hak milik No. 1314 dan No. 1509 dan tercatat atas nama I Made Wirata dan
2
2
I Wayan Lantra. BBS juga BBS memperoleh Hak Guna Bangunan atas tanah seluas 2.750 m dan 3.230 m
dengan sertifikat hak milik No. 474 dan No. 1319 dan tercatat atas nama Laba Pura Puseh Kengetan. Tanah
ini terletak di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Periode perjanjian ini terhitung
mulai tanggal 25 Oktober 2010 sampai dengan 25 Oktober 2040.
BBS memperoleh Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk Area
2
tanah seluas 8.623 m yang terletak di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali yang
akan berakhir tahun 2040.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, PN belum melakukan amortisasi hak atas tanah tersebut
dikarenakan BBS belum beroperasi secara komersial.
30
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. SEWA HAK ATAS TANAH - BERSIH (lanjutan)
PT Pratika Nugraha (PN)
PN mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan I Wayan Kanda berdasarkan Akta Notaris Eddy Nyoman
Winarta, S.H., atas perjanjian sewa menyewa tanah No. 141 tanggal 19 Oktober 2010 atas sebidang tanah
2
dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 3629, seluas 2.770 m , yang terletak di kelurahan Kuta, Kecamatan
Kuta, Kabupaten Daerah Tingkat II Badung, provinsi Daerah Tingkat I Bali. Periode sewa menyewa dimulai
pada tanggal 15 Oktober 2010 sampai tanggal 15 Oktober 2040. Pemilik tanah berjanji akan memberikan
Sertifikat Hak Guna Bangunan untuk jangka waktu 30 tahun kepada PN apabila telah membayar lunas sewa
tanah tersebut.
PN memperoleh Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk Area
2
tanah seluas 2.750 m yang terletak di kelurahan Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Daerah Tingkat II
Badung, provinsi Daerah Tingkat I Bali yang akan berakhir tahun 2040.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, PN belum melakukan amortisasi hak atas tanah tersebut
dikarenakan PN belum beroperasi secara komersial.
11. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Jumlah
Batas
maksimum
kredit
Suku bunga
Jatuh tempo
15,5%
2017
2.000.000.000
1.992.219.020
1.811.876.120
12,5%
2017
15.000.000.000
10.109.638.495
-
12.101.857.515
1.811.876.120
Perusahaan - Rupiah
PT Bank Victoria International Tbk
Entitas Anak - Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Jumlah
2016
2015
PT Bank Victoria International Tbk
Perusahaan
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 15 Maret 2010, yang telah beberapa kali diperpanjang, terakhir
dengan Perjanjian Kredit No. 15 tanggal 14 Maret 2016, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit askep
revolving dari PT Bank Victoria International Tbk (pihak ketiga) dengan maksimum fasilitas kredit sebesar
Rp 2.000.000.000. Pinjaman tersebut digunakan untuk modal kerja, dikenakan bunga sebesar 15,5% dan
akan jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2017, dapat diperpanjang kembali.
Fasilitas kredit tersebut diberikan untuk pembiayaan renovasi Hotel Saraswati Borobudur berikut pembelian
peralatan dan perlengkapannya, pelunasan pinjaman kepada pihak ketiga dan untuk modal kerja Perusahaan.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan:
-
2
Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat pengganti hak milik nomor 1437/Borobudur seluas 780 m
atas nama Perusahaan;
2
Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat hak milik nomor 2137/Borobudur seluas 1.250 m atas
nama Perusahaan;
2
Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat hak milik nomor 1904/Borobudur seluas 1.800 m atas
nama Perusahaan;
31
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT Bank Victoria International Tbk (lanjutan)
Perusahaan (lanjutan)
-
Mesin-mesin dan peralatan hotel dan peralatan lainnya;atas nama Perusahaan;
Inventaris peralatan hotel berikut perlengkapan-perlengkapannya;
Jaminan Perusahaan dari PT Intiputra Fikasa, pihak yang berelasi;
Jaminan pribadi dari Bhakti Salim, pemegang saham Perusahaan.
Dalam perjanjian dengan PT Bank Victoria International Tbk terdapat pembatasan kepada Perusahaan yang
mewajibkan Perusahaan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari PT Bank Victoria International Tbk
apabila:
-
Melakukan Merger dan Reserved Merger;
Akuisisi (pengambil alihan usaha);
Perubahan anggaran dasar dan susunan struktur saham dan pengurus Perusahaan;
Memperoleh pinjaman dari pihak lain diluar transaksi normal usaha;
Megalihkan jaminan kepada pihak lain;
Dan pembagian dividen
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Entitas Anak (PT Cakrawala Mitra Usaha)
Berdasarkan surat Persetujuan atas pemberian fasilitas pinjaman oleh CIMB Niaga dengan No. 227/NH/CBG1/XII/15 kepada CMU tanggal 3 Desember 2015, CMU memperoleh fasilitas kredit dari CIMB Niaga yaitu,
pinjaman rekening koran dengan kredit maksimum sebesar Rp 15.000.000.000. Utang ini dikenai bunga
sebesar 12,5% per tahun dan dapat berubah sewaktu-waktu. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal
3 Desember 2017, dapat diperpanjang kembali.
Jaminan pemberian pinjaman tersebut adalah:
-
Apartement Somerset Berlian atas nama Marlen Nunotoredjo berlokasi di Permata Hijau, Jakarta.
Tanah atas nama PN berikut bangunan The Sarasvati A Luxury Collection Resort, Seminyak, Bali.
Akta Pemberian Hak Tanggungan atas tanah dan bangunan atas SHGB No.9678 (sewa) atas nama TIM
2
di atas SHM milik I Made Runteng dengan luas 17.000 m .
Hak tanggungan atas tanah dan bangunan hotel atas nama CUN di Kuta, Bali.
2
11 bidang tanah total luas 15.104 m atas nama BBS berikut bangunan The Residences At The Westin
Resort & Spa, Ubud di desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Bali.
Gadai saham entitas anak CUN, PN, TIM, BBS dan CMU.
Personal Guarantee dari Bhakti Salim.
Company’s Guarantee entitas anak atas nama CUN, PN, TIM dan BBS.
Piutang usaha dan persediaan milik CMU dengan nilai Rp 10.000.000.000.
Assignment atas seluruh akun dalam perjanjian Cash Waterfall.
Berdasarkan perjanjian dengan CIMB, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, CMU, tidak
diperbolehkan untuk menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian aset, mengubah susunan pengurus
dan para pemegang saham kendali, memberi atau menerima pinjaman dari pihak lain dan membayar dividen
32
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. UTANG KONTRAKTOR DAN USAHA - PIHAK KETIGA
Akun ini seluruhnya merupakan utang kepada kontraktor pihak ketiga atas pembagunan real estate dan
bangunan hotel. Saldo pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar
Rp 75.074.233.896 dan Rp 160.446.632.979.
Rincian utang kontraktor dan usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
2016
2015
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
124.048.739.477
5.671.872.740
158.482.184.563
1.964.448.416
Jumlah
129.720.612.217
160.446.632.979
Sebagian utang tersebut akan dibayar Grup jika telah terjadi penjualan kondominium dan pembangunan hotel
yang dibangun oleh BBS dan PN telah selesai dilakukan.
13. UTANG LAIN-LAIN
Rincian utang lain-lain adalah sebagai berikut:
2016
2015
Pihak ketiga
Uang muka pelanggan
Sewa hak atas tanah
Service charge
Komisi agen
Lain-lain
3.964.549.917
312.500.000
710.032.156
315.558.493
12.959.337.026
9.765.716.635
937.500.000
612.629.935
230.413.203
12.551.948.595
Sub-jumlah
18.261.977.592
24.098.208.368
Pihak berelasi (Catatan 29)
PT Tiara Realty
-
29.456.024.248
Sub-jumlah
-
29.456.024.248
18.261.977.592
53.554.232.616
Jumlah
14. UANG MUKA PENJUALAN
Akun ini merupakan penerimaan uang atas pembelian kondominium hotel milik dari pelanggan yang sampai
dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian diterbitkan oleh manajemen, proses penjualan belum selesai.
Grup akan melaporkan uang muka sebagai penjualan setelah diselesaikannya perikatan jual beli atau
pengikatan kredit dan dilakukan serah terima kunci pada pelanggan.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, nilai uang muka penjualan masing-masing sebesar
Rp 45.348.193.415 dan Rp 45.226.343.285.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, semua uang muka penjualan terdiri dari mata uang Dolar
Amerika Serikat dan berasal dari pihak ketiga.
33
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
Rincian beban masih harus dibayar adalah sebagai berikut:
2016
2015
Gaji
Pemasok
Jasa manajemen
Asuransi
Service charge
Bunga pinjaman
Lain-lain
4.315.462.869
2.303.444.430
2.724.767.177
1.064.031.787
390.496.927
139.799.905
10.147.892.081
6.769.279.622
5.303.444.433
2.249.103.877
469.640.035
291.244.545
1.781.007.370
4.174.659.913
Jumlah
21.085.895.176
21.038.379.795
16. PERPAJAKAN
a.
Pajak Dibayar Di Muka
Entitas Anak
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, akun ini merupakan Pajak Pertambahan Nilai.
b.
Utang Pajak
Rincian utang pajak adalah sebagai berikut:
2016
Perusahaan
Pajak penghasilan:
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 4 ayat 2
Pajak pembangunan 1
2015
173.168.080
532.358.635
178.461.956
157.790.023
100.552.145
530.495.635
178.461.956
101.428.932
1.041.778.694
910.938.668
Entitas Anak
Pajak penghasilan:
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 29
Pasal 4 ayat 2
BPHTB
Pajak pembangunan 1
Pajak pertambahan nilai
2.880.150.244
406.089.308
30.189.251
1.249.472.539
17.264.762.492
1.354.089.625
243.584.882
7.241.508.723
1.333.587.559
301.098.862
30.189.251
394.066.164
16.678.057.282
1.354.089.625
590.578.539
7.247.008.723
Sub-jumlah
30.669.847.064
27.928.676.005
Jumlah
31.711.625.758
28.839.614.673
Sub-jumlah
34
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
c.
Pajak Penghasilan Badan
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan, sebagaimana yang disajikan dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian dengan taksiran rugi fiskal untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, adalah sebagai berikut:
2016
2015
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan konsolidasian
Rugi (laba) entitas anak sebelum pajak penghasilan
(16.839.854.398 )
21.681.046.394
243.887.881
(768.818.115 )
Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan
4.841.191.996
(524.930.234 )
266.772.430
8.662.501
289.741.675
(1.374.311 )
Beda temporer:
Beban diestimasi atas imbalan kerja karyawan
Penyusutan aset tetap
Beda permanen:
Beban yang tidak dapat dikurangkan secara pajak
Pendapatan keuangan yang dikenakan pajak
penghasilan final
(1.137.769 )
Taksiran laba kena pajak (taksiran rugi fiskal)
5.115.489.158
(1.359.203 )
(237.922.073 )
Akumulasi rugi fiskal - awal tahun
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Rugi fiskal yang tidak dapat dikompensasi
(215.808.480 )
(402.477.447 )
(11.456.057.781 )
(11.271.767.333 )
(237.922.073 )
618.285.927
(215.808.480 )
(402.477.447 )
(11.456.057.781 )
(11.271.767.333 )
618.285.927
Akumulasi rugi fiskal - akhir tahun
(17.850.258.029 )
(22.965.747.187 )
Perusahaan tidak membuat perhitungan beban pajak penghasilan kini untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, karena Perusahaan berada dalam posisi rugi fiskal.
Rekonsiliasi pajak penghasilan kini Grup adalah sebagai berikut:
2016
Beban pajak penghasilan kini
Entitas Anak
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka
Entitas Anak
Utang pajak penghasilan (PPh 29) Entitas Anak tahun berjalan
Utang pajak penghasilan (PPh 29) Entitas Anak –
tahun 2015
Utang pajak penghasilan (PPh 29) Entitas Anak tahun 2014
Utang pajak penghasilan (PPh 29) Entitas Anak
35
890.053.250
(34.646.875 )
2015
326.525.537
(103.940.625 )
855.406.375
222.584.912
222.584.912
-
171.481.252
171.481.252
1.249.472.539
394.066.164
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
c.
Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)
Penghasilan kena pajak yang akan dilaporkan Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak
Penghasilan Badan untuk tahun fiskal 2016 akan didasarkan pada rekonsiliasi sebagaimana yang
disajikan di atas. Untuk tahun fiskal 2015, Perusahaan telah melaporkan laba kena pajak sesuai dengan
rekonsiliasi diatas.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan badan Grup dengan perkalian laba akuntansi Grup sebelum
pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016
2015
Laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian
Rugi (laba) entitas anak sebelum pajak penghasilan
(16.839.854.398 )
21.681.046.394
243.887.881
(768.818.115 )
Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan
4.841.191.996
(524.930.234 )
Beban (manfaat) pajak dihitung pada tarif pajak efektif
Pengaruh beda tetap atas pajak penghasilan badan
Pendapatan keuangan yang dikenakan pajak
penghasilan final
Beban yang tidak dapat dikurangkan secara pajak
Penyesuaian atas rugi fiskal yang tidak dapat
dikompensasi
1.210.298.004
(131.232.559 )
(284.447 )
(339.801 )
-
154.571.482
Beban pajak penghasilan badan:
Perusahaan
Entitas anak
1.210.013.557
267.824.451
22.999.122
1.598.683.265
Total
1.477.838.008
1.621.682.387
Berdasarkan undang-undang perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung,
menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktorat Jenderal Pajak
("DJP") dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat
terutangnya pajak. Koreksi terhadap kewajiban pajak Perusahaan diakui pada saat Surat Ketetapan
Pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan
Perusahaan tersebut telah ditetapkan.
Rincian pajak manfaat (beban) pajak penghasilan bedasarkan entitas adalah sebagai berikut:
2016
Pajak penghasilan badan tidak final
Entitas Anak
Pajak penghasilan badan final
Entitas Anak
Beban pajak penghasilan badan kini
36
2015
890.053.250
326.525.537
-
1.692.600.000
890.053.250
2.019.125.537
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
c.
Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)
2016
Dikurangi: kredit pajak penghasilan badan
Entitas Anak
Pajak penghasilan final yang telah dipotong oleh
pemotong pajak
Jumlah
Jumlah utang pajak penghasilan badan
tahun berjalan
2015
34.646.875
103.940.625
-
1.692.600.000
34.646.875
1.796.540.625
855.406.375
222.584.912
Perusahaan
Pada tanggal 21 April 2015, Perusahaan menerima beberapa Surat Tagihan Pajak (STP) dari Direktorat
Jendral Pajak yang menyatakan kurang bayar untuk tahun pajak 2014 dan 2015. Berdasarkan STP
tersebut Perusahaan ditetapkan kurang bayar sebesar Rp 1.656.991. Perusahaan telah menyetujui dan
membayar jumlah tersebut pada tanggal 20 Mei 2015 dan 19 Agustus 2015 kepada kantor pajak.
Entitas Anak
Pada tanggal 26 Juli 2016, TIM menerima beberapa Surat Tagihan Pajak (STP) dari Direktorat Jendral
Pajak yang menyatakan kurang bayar untuk tahun pajak 2014. Berdasarkan STP tersebut Perusahaan
ditetapkan kurang bayar sebesar Rp 29.987.218. TIM telah menyetujui dan membayar jumlah tersebut
pada tanggal 9 November 2016 kepada kantor pajak.
Pada tanggal 12 Mei 2015, CMU menerima Surat Tagihan Pajak (STP) No. 00065/106/13/013/15 dari
Direktorat Jendral Pajak yang menyatakan kurang bayar untuk tahun pajak 2013. Berdasarkan STP
tersebut Perusahaan ditetapkan kurang bayar sebesar Rp 7.427.890. CMU telah menyetujui dan
membayar jumlah tersebut pada tanggal 31 Juli 2015 kepada kantor pajak.
Pada tanggal 8 April 2015, TIM menerima beberapa Surat Tagihan Pajak (STP) dari Direktorat Jendral
Pajak yang menyatakan kurang bayar untuk tahun pajak 2012 dan 2011. Berdasarkan STP tersebut
Perusahaan ditetapkan kurang bayar sebesar Rp 34.537.833. TIM telah menyetujui dan membayar
jumlah tersebut pada tanggal 7 Mei 2015 kepada kantor pajak.
d.
Pajak Tangguhan
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara laporan komersial dan fiskal untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, adalah sebagai berikut:
Saldo awal
2016
Dikreditkan (dibebankan) ke
Pendapatan
Laba rugi
komprehensif lain
Saldo akhir
Aset pajak
tangguhan
Perusahaan
Cadangan imbalan pasca kerja
Penyusutan
Rugi fiscal
243.820.353
(241.234 )
5.741.436.796
66.693.108
2.165.625
(1.278.872.290 )
(106.779.291 )
-
203.734.170
1.924.391
4.462.564.506
Sub-jumlah
5.985.015.915
(1.210.013.557 )
(106.779.291 )
4.668.223.067
37
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
d.
Pajak Tangguhan (lanjutan)
2016 (lanjutan)
Dikreditkan (dibebankan) ke
Pendapatan
Laba rugi
komprehensif lain
Saldo awal
Saldo akhir
Entitas Anak
Cadangan imbalan pasca-kerja
Penyusutan
Amortisasi biaya pra-operasi
1.604.540.046
138.988.693
(657.008.056 )
628.989.925
(6.761.126 )
-
(229.136.217 )
-
2.004.393.754
132.227.567
(657.008.056 )
Sub-jumlah
1.086.520.683
622.228.799
(229.136.217 )
1.479.613.265
Jumlah
7.071.536.598
(587.784.758 )
(335.915.508 )
6.147.836.332
Saldo Awal
Aset pajak
tangguhan
Perusahaan
Cadangan imbalan
pasca-kerja
Penyusutan
Rugi fiscal
209.919.041
102.344
5.836.527.760
Sub-jumlah
6.046.549.145
2015
Dikreditkan (Dibebankan) ke
Pendapatan
Laba Rugi
Komprehensif Lain
Saldo Akhir
(38.534.107 )
-
(154.571.482 )
243.820.353
(241.234 )
5.741.436.796
131.572.359
(38.534.107 )
(154.571.482 )
5.985.015.915
389.975.986
129.842.860
454.189.335
9.145.833
(510.748.492 )
-
657.008.056
-
Sub-jumlah
1.176.826.902
463.335.168
(510.748.492 )
(42.892.895 )
1.086.520.683
Jumlah
7.223.376.047
594.907.527
(549.282.599 )
(197.464.377 )
7.071.536.598
Entitas Anak
Cadangan imbalan
pasca-kerja
Penyusutan
Amortisasi biaya praoperasi
72.435.419
(343.578 )
59.480.518
Penyesuaian
-
1.271.123.217
(1.314.016.112 )
1.604.540.046
138.988.693
(657.008.056 )
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa taksiran laba kena pajak masa mendatang akan memadai
untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh manfaat aset pajak tangguhan.
17. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG
Rincian pinjaman bank jangka panjang adalah sebagai berikut:
2016
Perusahaan
Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Victoria International Tbk
4.224.999.941
38
2015
43.695.167.020
5.566.791.045
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
2016
2015
Entitas Anak
Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
AS Dolar
PT Bank CIMB Niaga Tbk
423.467.452.527
-
77.360.677.672
105.494.000.000
-
20.457.417.386
Jumlah
427.692.452.468
252.574.053.123
Dikurangi: bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
(42.411.856.128)
(55.094.311.750)
Bagian Jangka Panjang
385.280.596.340
197.479.741.373
PT Bank Victoria International Tbk
Perusahaan
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 16 tanggal 15 Maret 2010 dari Notaris Fransisca Susi Setiawati, S.H.,
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 13.000.000.000 yang
digunakan pembiayaan renovasi hotel Saraswati Borobudur berikut pembelian peralatan dan
perlengkapannya, pelunasan pinjaman kepada pihak ketiga dan untuk modal kerja Perusahaan.
Pinjaman tersebut akan dilunasi dalam jangka waktu 10 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal
15 Maret 2020. Tingkat bunga pinjaman sebesar 12% per tahun dibayar efektif per bulan dan sewaktu-waktu
dapat berubah.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan:
-
2
Tanah dan bangunan dengan sertifikat pengganti hak milik No. 1437/Borobudur seluas 780 m atas nama
Perusahaan;
2
Tanah dan bangunan dengan sertifikat hak milik No. 2137/Borobudur seluas 1.250 m
2
No. 1904/Borobudur seluas 1.800 m atas nama Perusahaan;
Aset tetap berupa inventaris dan peralatan hotel;
Jaminan Perusahaan (Personal Guarantee) dari PT Intiputra Fikasa dan Bhakti Salim.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)
Perusahaan
Berdasarkan surat penawaran kredit atas Pemberian Fasilitas Kredit No. 427/NH/CBGI/X/2012 tanggal
6 Nopember 2012 dan telah diaktakan berdasarkan akta notaris No. 47 tanggal 22 Nopember 2012 dari
Notaris E. Betty Budiyanti Moesigit, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus dari
CIMB untuk keperluan pembiayaan modal disetor kepada Entitas Anak dengan jumlah maksimum sebesar
Rp 115.000.000.000.
Fasilitas kredit ini dikenai bunga sebesar 12,5% per tahun. Pinjaman ini jatuh tempo selama lima (5) tahun
sejak penarikan pertama.
39
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan)
Perusahaan (lanjutan)
Pinjaman tersebut dijamin dengan:
-
APHT 3 atas tanah dan bangunan SHGB No. 967 (sewa) atas nama TIM, Entitas Anak di atas SHM milik
2
I Made Runteng dengan luas 17.000 m sebesar Rp 93.280.000.000;
Saham Perusahaan dan saham Entitas Anak (CUN);
Personal guarantee dari Frans Faizal Hasjim dan Bhakti Salim;
Assignment cash flow dari TIM, CUN dan PN, masing-masing merupakan Entitas Anak kepemilikan tidak
langsung melalui CMU;
Cross company guarantee dari CMU merupakan Entitas Anak kepemilikan langsung; TIM, CUN dan PN,
masing-masing merupakan Entitas Anak kepemilikan tidak langsung melalui CMU; dan PT Intiputra
Fikasa, pihak yang berelasi;
Berdasarkan perjanjian tersebut, tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan, tidak menjual atau
menyewakan seluruh atau sebagian aset, mengubah susunan pengurus dan mengubah susunan pemegang
saham kendali, membagikan dividen dan mengubah jenis usaha. Menjaga posisi keuangan Perusahaan dan
30% dana dari Penawaran Umum Perdana Saham digunakan untuk pelunasan kredit.
Pada tanggal 13 Januari 2016, seluruh pinjaman dari CIMB tersebut telah dilunasi.
Entitas Anak (PT Tiara Inti Mulia)
Pada tanggal 20 Januari 2010, TIM menerima fasilitas kredit pinjaman transaksi khusus dari CIMB dengan
maksimum kredit sebesar USD 9.428.650. Tingkat suku bunga pertahun sebesar 7,5% dan dapat berubah
sewaktu-waktu. Pinjaman ini akan jatuh tempo selama lima (5) tahun sejak penarikan pertama dan
diperpanjang setiap tahun dan diperpanjang sampai dengan 8 Februari 2016.
Berdasarkan surat Perubahan atas Persetujuan Pemberian Fasilitas Kredit TIM No. 194/NH/LCBI/V/2012
tanggal 21 Mei 2012, TIM memperoleh fasilitas pinjaman dari CIMB yang digunakan untuk pembiayaan
konstruksi Hotel Anantara Bali Uluwatu Resort & Spa dengan jumlah maksimum sebesar Rp 40.000.000.000.
Fasilitas kredit ini dikenai bunga sebesar 12,5% per tahun dan dapat berubah sewaktu-waktu.
Pinjaman ini jatuh tempo selama lima (5) tahun sejak penarikan pertama dan dapat diperpanjang setiap tahun.
Jaminan pemberian pinjaman tersebut adalah:
-
-
Akta Pemberian Hak Tanggungan atas tanah dan bangunan Tamanpuri Permata Hijau Town House Jalan
Biduri 1 Kebayoran Lama atas SHGB No. 1888, 1893, 2979, 2029, 1899, 1896, 1959 Grogol utara dengan
2
luas 14.965 m atas nama PT Intiputra Fikasa.
Akta Pemberian Hak Tanggungan atas tanah dan bangunan atas SHGB No.9678 (sewa) atas nama
2
Perusahaan di atas SHM milik I Made Runteng dengan luas 17.000 m .
Personal guarantee dari Frans Hasjim, Bhakti Salim dan Agung Salim.
Corporate guarantee dari PT Intiputra Fikasa dan PT Cakrawala Mitra Usaha.
Fidusia atas piutang usaha dari penjualan unit kondominium dan vila.
Proceed of Insurance.
Gadai saham TIM.
Assignment Proceed cashflow dari PT Intiputra Fikasa.
Berdasarkan perjanjian dengan CIMB, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, TIM, tidak
diperbolehkan untuk menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian aset, mengubah susunan pengurus
dan para pemegang saham kendali, membayar dividen, melakukan pengeluaran modal diatas lima miliar,
mengubah jenis usaha dan mengubah rencana pembangunan/ peruntukan proyek.
Pada tanggal 13 Januari 2016, seluruh pinjaman dari CIMB Niaga tersebut telah dilunasi.
40
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan)
Entitas Anak (PT Cakrawala Usaha Nusantara)
Pada tanggal 16 Juni 2010, CUN menerima fasilitas kredit pinjaman transaksi khusus dari PT Bank CIMB
Niaga Tbk (CIMB) dengan maksimum kredit sebesar Rp 51.000.000.000. Jangka waktu selama tujuh (7)
tahun dengan tingkat suku bunga sebesar 12,5% per tahun pada saat CUN masih dalam tahap
pengembangan dan 11% pada saat CUN sudah beroperasi secara komersial.
Jaminan pemberian pinjaman tersebut adalah:
-
Hak tanggungan atas tanah dan bangunan hotel di Kuta, Bali.
Jaminan perusahaan (Company Guarantee) atas nama PT Intiputra Fikasa dan PT Kace Mas.
Jaminan lain dalam bentuk dan jumlah yang dapat diterima oleh Bank.
Berdasarkan perjanjian dengan CIMB, tanpa persetujuan, CUN tidak diperbolehkan untuk menjual atau
menyewakan seluruh atau sebagian aset, mengubah susunan pengurus dan susunan pemegang saham
kendali dan membayar dividen.
Pada tanggal 13 Januari 2016, seluruh pinjaman dari CIMB Niaga tersebut telah dilunasi.
Entitas Anak (PT Pratika Nugraha)
Pada tanggal 23 Desember 2011, PN menerima fasilitas pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)
dengan maksimum kredit sebesar Rp 95.000.000.000 untuk tujuan pembiayaan pembangunan Hotel
Sarasvati Seminyak, Bali. Jumlah fasilitas kredit yang telah diterima Perusahaan sampai dengan
31 Desember 2015 sebesar Rp 40.981.048.020.
Tingkat suku bunga per tahun sebesar 12,5% dan dapat berubah sewaktu-waktu dengan jangka waktu
selama 7 tahun. Utang bank ini dijaminkan dengan Akta Pemberian Hak Tanggungan atas SHGB (sewa)
2
tanah yang terletak dijalan Sarimande, Kuta Bali seluas 2800 m , gadai saham PN, jaminan pribadi dari
Frans Faizal Hasjim dan Bhakti Salim, jaminan perusahaan dari PT Inti Fikasa Raya, CMU dan
PT Saraswati Griya Lestari Tbk, serta deposito berjangka.
Sesuai dengan perjanjian pinjaman, PN diwajibkan mensyaratkan assignment proceed cash flow dari CUN,
TIM, BBS, PT Inti Fikasa Raya, pihak-pihak yang berelasi dan CMU pemegang saham atas utang bank
kepada Bank CIMB dan memenuhi batasan-batasan tertentu.
Sehubungan dengan pinjaman kepada CIMB, PN diwajibkan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
-
Tingkat leverage maksimal 4 kali pada tahun 2015, 3 kali pada tahun 2016 dan 2 kali pada tahun 2017
tahun-tahun selanjutnya.
Tingkat EBTIDA utang bank maksimal 3 kali pada tahun 2014 dan 2 kali pada tahun 2015 dan tahun-tahun
selanjutnya.
Tingkat Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimum 1 kali pada tahun 2014 dan tahun-tahun
selanjutnya.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Entitas Anak telah memenuhi semua persyaratan yang telah ada atau
memperoleh waiver sebagaimana diperlukan.
Pada tanggal 13 Januari 2016, seluruh pinjaman dari CIMB Niaga tersebut telah dilunasi.
41
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan)
Entitas Anak (PT Cakrawala Mitra Usaha)
Berdasarkan surat Persetujuan atas pemberian fasilitas pinjaman oleh CIMB Niaga dengan No. 227/NH/CBG1/XII/15 kepada CMU tanggal 3 Desember 2015, CMU memperoleh beberapa fasilitas kredit dari CIMB Niaga
yaitu pinjaman transaksi khusus dengan nilai jumlah kredit maksimum untuk penarikan pertama sebesar
Rp 255.000.000.000 dengan tujuan untuk pembayaran utang CUN, BBS, TIM, PN ke CIMB Niaga. Penarikan
kedua maksimum sebesar Rp 70.000.000.000 dengan tujuan untuk pembayaran utang kontraktor dan usaha.
Penarikan ketiga maksimum dengan jumlah Rp 120.000.000.000 dengan tujuan untuk menyelesaikan proyek
Westin Ubud. Utang ini dikenai bunga sebesar 12,5% per tahun dan dapat berubah sewaktu-waktu. Pinjaman
ini jatuh tempo pada tanggal 3 Desember 2022 termasuk grace period angsuran pokok selama 6 bulan
terhitung sejak penandatanganan Perjanjian Kredit dan dapat diperpanjang kembali.
Jaminan pemberian pinjaman tersebut adalah:
-
Apartement Somerset Berlian atas nama Marlen Nunotoredjo berlokasi di Permata Hijau, Jakarta.
Tanah atas nama PN berikut bangunan The Sarasvati A Luxury Collection Resort, Seminyak, Bali.
Akta Pemberian Hak Tanggungan atas tanah dan bangunan atas SHGB No.9678 (sewa) atas nama TIM
2
di atas SHM milik I Made Runteng dengan luas 17.000 m .
Hak tanggungan atas tanah dan bangunan hotel atas nama CUN di Kuta, Bali.
2
11 bidang tanah total luas 15.104 m atas nama BBS berikut bangunan The Residences At The Westin
Resort & Spa, Ubud di desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Bali.
Gada saham entitas anak CUN, PN, TIM, BBS dan CMU.
Personal Guarantee dari Bhakti Salim.
Company’s Guarantee entitas anak atas nama CUN, PN, TIM dan BBS.
Piutang usaha dan persediaan milik CMU dengan nilai Rp 10.000.000.000.
Assignment atas seluruh akun dalam perjanjian Cash Waterfall.
Berdasarkan perjanjian dengan CIMB, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, CMU, tidak
diperbolehkan untuk menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian aset, mengubah susunan pengurus
dan para pemegang saham kendali, memberi atau menerima pinjaman dari pihak lain dan membayar dividen
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Entitas Anak (PT Bina Buana Sarana)
Berdasarkan surat Penawaran atas Pemberian Fasilitas Kredit No. CBC.DPS/SPPK/111/2012 tanggal 18 Juli
2012, BBS memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi Umum (KIU) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
untuk keperluan pembiayaan konstruksi Hotel The Residence At The Westin Resort & Spa, Ubud dan take
over fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah maksimum sebesar Rp 129.500.000.000.
Utang ini dikenai bunga sebesar 12,5% per tahun dan dapat berubah sewaktu-waktu. Pinjaman ini jatuh
tempo pada tanggal 13 Mei 2018 termasuk grace period angsuran pokok selama 12 bulan terhitung sejak
penandatanganan Perjanjian Kredit dan dapat diperpanjang kembali.
Jaminan pemberian pinjaman tersebut adalah:
-
2
11 bidang tanah total luas 15.104 m atas nama BBS berikut bangunan The Residences At The Westin
Resort & Spa, Ubud di desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Bali.
Jaminan perusahaan (Company’s Guarantee) atas nama PT Saraswati Griya Lestari Tbk (SGL),
PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN) dan PT Tiara Inti Mulia (TIM) masing-masing pihak yang berelasi.
Personal Guarantee dari Frans Faizal Hasjim dan Bhakti Salim.
Deficit Cashflow Notarial SGL, CUN dan TIM, pihak yang berelasi.
Bagian bangunan kondotel dan jaminan lain dalam bentuk dan jumlah yang dapat diterima oleh Bank.
42
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Entitas Anak (PT Bina Buana Sarana) (lanjutan)
Berdasarkan perjanjian dengan Mandiri, tanpa persetujuan tertulis dari Mandiri, BBS tidak diperkenankan
untuk merubah status hukum dan kepemilikan usaha, memperoleh fasilitas kredit, dari bank lain, kecuali
dalam transaksi usaha yang wajar, mengikat diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan harta kekayaan
BBS kepada pihak lain, mengambil bagian keuntungan atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan
kepentingan pribadi dan memindahkan barang agunan.
Pada tanggal 7 Januari 2016, seluruh pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tersebut telah dilunasi.
18. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
Rincian pembayaran utang pembiayaan konsumen minimum pada masa yang akan datang berdasarkan
perjanjian-perjanjian pembiayaan adalah sebagai berikut:
2016
2015
Utang pembiayaan konsumen - bruto
Dikurangi: beban keuangan yang belum diakui
38.934.000
(8.845.391 )
261.220.933
(20.756.180 )
Utang pembiayaan konsumen - bersih
Dikurangi: bagian jangka pendek atas pembiayaan jangka
panjang
30.088.609
240.464.753
(25.790.236 )
(216.831.375 )
4.298.373
23.633.378
Bagian jangka panjang
Rincian utang pembiayaan konsumen berdasarkan lessor adalah sebagai berikut:
2016
2015
PT BCA Finance
PT Astra Finance
30.088.609
191.041.143
49.423.610
Jumlah
30.088.609
240.464.753
Grup telah menandatangani beberapa perjanjian fasilitas sewa pembiayaan untuk pembiayaan kendaraan
Grup. Fasilitas pembiayaan tersebut dikenakan bunga efektif yang berkisar antara 5% sampai dengan 13,2%
per tahun. Fasilitas tersebut memiliki jangka waktu pembayaran 3 - 4 tahun sampai dengan tahun 2017 dan
dijamin dengan aset yang dibiayai (Catatan 9).
19. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
Grup menghitung cadangan imbalan pasca-kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan
No. 13/2003.
43
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Prima Bhaksana Lestari. Asumsi
utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:
Umur pensiun
Tingkat bunga diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tabel mortalitas
2016
2015
55 tahun
8,03%
10,00%
TMI - 2011
55 tahun
8,98%
10,00%
TMI - 2011
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:
2016
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Beban yang diakui dalam laporan laba rugi
Pendapatan komprehensif lain
Jumlah
2015
2.107.129.162
675.602.968
1.908.022.445
198.476.570
2.782.732.130
(1.343.662.032 )
2.106.499.015
(2.197.130.395 )
1.439.070.098
(90.631.380 )
Dari biaya tahun berjalan, Rp 2.782.732.130 dan Rp 2.106.499.015 masing-masing termasuk dalam beban
umum dan administrasi tahun 2016 dan 2015 (Catatan 25).
Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:
2016
Saldo awal
Beban yang diakui dalam laporan laba rugi
Pendapatan komprehensif lain
Saldo Akhir
2015
7.393.441.595
2.782.732.130
(1.343.662.032 )
7.484.072.975
2.106.499.015
(2.197.130.395 )
8.832.511.693
7.393.441.595
Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Perusahaan terhadap risiko aktuarial seperti risiko
tingkat bunga dan risiko gaji.
Risiko Tingkat Bunga
Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program; Namun, sebagian akan di offset (saling
hapus) oleh peningkatan imbal hasil atas investasi instrumen utang.
Risiko Gaji
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan
demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.
Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto, kenaikan
gaji yang diharapkan dan mortalitas. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing
perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.
44
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)
Risiko Gaji (lanjutan)
•
Jika tingkat diskonto lebih tinggi (lebih rendah) sebesar 1%, kewajiban imbalan pasti akan berkurang
menjadi Rp 8.253.904.408 (meningkat menjadi Rp 9.488.831.749).
•
Jika pertumbuhan gaji yang diharapkan naik (turun) sebesar 1%, kewajiban imbalan pasti akan naik
menjadi Rp 9.469.884.398 (turun menjadi Rp 8.259.248.887).
Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam
kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena
beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi.
Tidak ada perubahan dalam metode dan asumsi yang digunakan dalam penyusunan analisis sensitivitas dari
tahun sebelumnya.
20. MODAL SAHAM
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan laporan
daftar pemegang saham dari PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Ditempatkan Dan
Disetor Penuh
Persentase
Pemilikan (%)
Jumlah (Rp)
PT Tiara Realty
Bhakti Salim
Frans Faizal Hasjim
Agung Salim
Masyarakat (masing-masing
dengan kepemilikan kurang
dari 5%)
2.910.000.000
45.000.000
30.000.000
15.000.000
81,97%
1,27%
0,85%
0,42%
291.000.000.000
4.500.000.000
3.000.000.000
1.500.000.000
550.000.250
15,49%
55.000.025.000
Jumlah
3.550.000.250
100,00%
355.000.025.000
21. TAMBAHAN MODAL DISETOR
2016
Agio saham dari penawaran umum perdana (Catatan 1)
Agio saham sehubungan dengan eksekusi Waran Seri 1
(Catatan 1)
Biaya emisi saham
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Jumlah
45
2015
46.750.000.000
46.750.000.000
30.000
(6.440.935.552 )
(12.521.821.068 )
30.000
(6.440.935.552 )
(12.521.821.068 )
27.787.273.380
27.787.273.380
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
2016
2015
Saldo awal
Bagian atas rugi (laba) bersih
Penyesuaian sehubungan dengan transaksi restrukturisasi
Entitas Anak
Penghasilan komprehensif lain
3.020.360.409
(184.500.616 )
Saldo Akhir
2.835.892.904
33.111
3.019.127.183
22.334.529
(21.269.583 )
168.280
3.020.360.409
23. PENDAPATAN USAHA
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2016
Sewa kamar hotel
Makanan dan minuman
Departemental lainnya
Jumlah
2015
74.232.419.845
36.236.611.948
8.511.243.142
67.133.290.370
38.148.157.536
9.160.681.600
118.980.274.935
114.442.129.506
Tidak terdapat pendapatan dari pihak berelasi pada tahun 2016 dan 2015.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak ada transaksi
pendapatan kepada satu pelanggan pihak ketiga yang jumlah pendapatan kumulatif melebihi 10% dari
pendapatan usaha konsolidasian.
24. BEBAN POKOK PENDAPATAN
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2016
Makanan dan minuman
Kamar hotel
Listrik, air, dan telekomunikasi
Amortisasi sewa hak atas tanah (Catatan 10)
Penyusutan aset tetap (Catatan 9)
Bangunan
Departemen lainnya
Jumlah
2015
8.139.669.805
6.359.655.790
5.216.294.722
1.439.033.460
7.567.812.770
7.876.382.889
6.190.568.798
4.351.029.343
1.439.033.460
29.851.166.281
1.500.000.000
7.054.770.242
28.722.466.547
58.262.951.013
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak ada transaksi pembelian
kepada satu pemasok pihak ketiga yang jumlah pendapatan kumulatif melebihi 10% dari beban pokok
pendapatan konsolidasian.
46
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. BEBAN PEMASARAN
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2016
2015
Gaji dan tunjangan
Iklan dan promosi
Perjalanan dinas
Jamuan dan sumbangan
Lain-lain (dibawah Rp 20.000.000)
73.655.066
2.213.500
-
100.139.504
2.000.000
4.776.282
1.393.200
Jumlah
75.868.566
108.308.986
26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2016
2015
Gaji dan tunjangan
Jasa manajemen
Cadangan perlengkapan hotel
Imbalan pasca kerja (Catatan 19)
Pajak dan perijinan
Sewa
Jasa profesional
Asuransi
Perbaikan dan pemeliharaan
Perjalanan dinas
Penyusutan aset tetap (Catatan 9)
Listrik, air dan komunikasi
Perlengkapan kantor
Jamuan
Renovasi gedung
Pra-opening hotel
Lain-lain (dibawah Rp 50.000.000)
19.551.040.521
6.255.198.497
3.220.684.304
2.782.732.130
2.297.897.615
2.139.779.628
1.454.236.932
1.045.839.869
1.058.009.791
960.960.640
879.483.529
416.706.770
99.647.257
24.915.333
649.583.835
17.297.074.907
5.730.103.529
2.771.092.549
2.106.499.015
416.279.966
2.957.450.077
1.160.012.101
1.089.710.414
125.994.656
566.185.594
1.402.857.148
209.889.507
59.147.524
142.419.413
3.210.000.000
123.625.111
1.577.314.674
Jumlah
42.836.716.651
40.945.656.185
27. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
Laba per saham dasar dihitung dengan cara membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang
saham dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun berjalan.
2016
Laba (rugi) bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada pemilik Entitas Induk
Jumlah rata-rata tertimbang saham
Laba bersih per saham dasar
47
2015
(13.734.513.475 )
3.550.000.208
(1.400.129.035 )
3.550.000.208
(3,87 )
(0,39 )
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (lanjutan)
2016
Jumlah laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada
pemilik Entitas Induk
Jumlah rata-rata tertimbang saham
2015
(12.726.800.062 )
3.550.000.208
247.550.481
3.550.000.208
(3,59 )
0,07
Laba bersih per saham dasar
28. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Harga jual atau beli
antara pihak-pihak berelasi ditentukan berdasarkan harga yang disepakati oleh kedua belah pihak.
Rincian pihak-pihak berelasi beserta sifat hubungannya adalah sebagai berikut:
Pihak Berelasi
Agung Salim
Frans Faizal Hasjim
Bhakti Salim
PT Tiara Realty
PT Tiara Global Propertindo
Sifat Hubungan
Transaksi
Pemegang saham
Pemegang saham
Pemegang saham
Pemegang saham
Pemegang saham Entitas Induk
Uang muka pembelian tanah
Uang muka pembelian tanah
Uang muka pembelian tanah
Utang lain-lain
Utang lain-lain
Rincian transaksi dan saldo dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
2016
2015
Persentase Terhadap
Jumlah Aset
2016
2015
Uang muka pembelian tanah
(Catatan 7 dan 31)
Agung Salim
Frans Faizal Hasjim
Bhakti Salim
14.000.000.000
3.000.000.000
14.000.000.000
12.500.000.000
3.000.000.000
1,32%
0,28%
1,47%
1,31%
0,31%
Jumlah
17.000.000.000
29.500.000.000
1,60%
3,09%
2016
Utang lain-lain
PT Tiara Realty
2015
-
2016
29.456.024.248
2015
Persentase Terhadap
Jumlah Liabilitas
2016
2015
-
5,16%
Persentase Terhadap
Jumlah Beban Usaha
2016
2015
Beban gaji dan tunjangan imbalan
kerja jangka pendek
Direksi
Komisaris
2.515.205.279
1.815.277.500
2.820.015.991
2.058.855.620
4,11%
2,97%
6,87%
5,01%
Jumlah
4.330.482.779
4.878.871.611
7,08%
11,88%
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, utang lain-lain kepada PT Tiara Realty dan PT Tiara Global
Propertindo merupakan pinjaman atas modal kerja Perusahaan yang tidak dikenakan bunga.
48
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. INFORMASI SEGMEN
Untuk tujuan analisis manajemen, usaha Grup dikelompokkan menjadi dua kelompok usaha utama, hotel dan
properti.
Informasi segmen operasi Grup adalah sebagai berikut:
31 Desember 2016
Hotel
Properti
Jumlah
Eliminasi
Konsolidasian
Pendapatan dari pelanggan
eksternal
Beban pokok pendapatan
118.980.274.935
(27.283.433.087 )
(1.439.033.460 )
118.980.274.935
(28.722.466.547 )
-
118.980.274.935
(28.722.466.547 )
Laba (Rugi) Kotor
Beban usaha
91.696.841.848
(40.266.876.295 )
(1.439.033.460 )
(2.645.708.922 )
90.257.808.388
(42.912.585.217 )
-
90.257.808.388
(42.912.585.217 )
Laba (Rugi) Usaha
Beban lain-lain
51.429.965.553
(45.538.020.682 )
(4.084.742.382 )
(14.248.378.572 )
47.345.223.171
(59.786.399.254 )
-
47.345.223.171
(59.786.399.254 )
5.891.944.871
(1.477.838.008 )
(18.333.120.954 )
-
(12.441.176.083 )
(1.477.838.008 )
-
(12.441.176.083 )
(1.477.838.008 )
4.414.106.863
(18.333.120.954 )
(13.919.014.091 )
-
(13.919.014.091 )
1.007.746.524
-
1.007.746.524
(12.911.267.567 )
-
(12.911.267.567 )
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
Penghasilan
Pajak penghasilan
Rugi Bersih
Pendapatan komprehensif
lain atas pengukuran
kembali imbalan pasca
kerja - bersih
Laba Komprehensif Tahun
Berjalan
Aset Segmen
Liabilitas Segmen
1.007.746.524
5.421.853.387
-
(18.333.120.954 )
1.241.107.717.506
177.027.442.187
1.418.135.159.693
561.696.107.149
190.393.161.275
752.089.268.424
(354.304.053.981 ) 1.063.831.105.712
(57.304.053.981 )
694.785.214.443
31 Desember 2015
Hotel
Properti
Jumlah
Eliminasi
Konsolidasian
Pendapatan dari pelanggan
eksternal
Beban pokok pendapatan
114.442.129.506
(41.972.751.272 )
47.100.000.000
(31.290.199.741 )
161.542.129.506
(73.262.951.013 )
(47.100.000.000 )
15.000.000.000
114.442.129.506
(58.262.951.013 )
Laba Kotor
Beban usaha
72.469.378.234
(69.171.851.295 )
15.809.800.259
(3.982.113.876 )
88.279.178.493
(73.153.965.171 )
(32.100.000.000 )
32.100.000.000
56.179.178.493
(41.053.965.171 )
Laba Usaha
Beban lain-lain
3.297.526.939
(6.955.745.182 )
11.827.686.383
(7.925.580.259 )
15.125.213.322
(14.881.325.441 )
-
15.125.213.322
(14.881.325.441 )
Laba Sebelum Pajak
Penghasilan
Pajak penghasilan
(3.658.218.243 )
70.917.613
3.902.106.124
(1.692.600.000 )
243.887.881
(1.621.682.387 )
-
243.887.881
(1.621.682.387 )
(3.587.300.630 )
2.209.506.124
(1.377.794.506 )
-
(1.377.794.506 )
-
1.647.847.796
-
1.647.847.796
2.209.506.124
270.053.290
-
270.053.290
1.082.225.743.469
1.046.442.660.633
2.128.668.404.102
(1.175.586.206.327 )
953.082.197.775
408.235.986.499
746.455.258.767
1.154.691.245.266
(583.566.206.327 )
571.125.038.939
Rugi bersih
Pendapatan komprehensif
lain atas pengukuran
kembali imbalan pasca
kerja - bersih
Laba Komprehensif Tahun
Berjalan
Aset Segmen
Liabilitas Segmen
1.647.847.796
(1.939.452.834 )
49
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. PERIKATAN DAN PERJANJIAN
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Grup telah mengadakan beberapa perjanjian sebagai berikut:
a.
PT Tiara Inti Mulia (TIM) mengadakan perjanjian dengan Lodging Management (Labuan) Limited (LML)
dimana LML akan memberikan jasa sehubungan dengan operasional hotel TIM. Sebagai kompensasi,
TIM akan membayar biaya manajemen bulanan yang terdiri dari biaya manajemen dasar sebesar 2,5%
dari pendapatan bruto dan biaya insentif manajemen setinggi-tingginya sebesar 8% dari laba bruto
operasional hotel yang telah disesuaikan. Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun sejak tanggal efektifnya
perjanjian yaitu 9 Januari 2009 kecuali terdapat penyelesaian lebih dini sesuai dengan ketentuan dalam
perjanjian tersebut. Perjanjian ini dapat diperpanjang selama 10 tahun berturut-turut atas persetujuan
kedua belah pihak. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Anantara Bali Uluwatu Resort & Spa
sudah beroperasi, sehingga TIM sudah membayar dan membebankan biaya lisensi pada operasional
hotel.
b.
TIM mengadakan perjanjian dengan Lodging Management (Labuan) Limited (LML) dimana TIM diberikan
ijin untuk menggunakan nama “Anantara” termasuk logo, design, trademarks, service marks dan
registrasi sehubungan dengan Hotel. Perjanjian ini berlaku sepanjang Management Agreement dengan
LML masih berlaku, kecuali terdapat penyelesaian lebih dini sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dalam perjanjian tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Anantara Bali Uluwatu, Resort &
Spa sudah beroperasi, sehingga TIM sudah membayar dan membebankan biaya manajemen pada
operasional hotel.
c.
PT Bina Buana Sarana (BBS) mengadakan perjanjian dengan Starwood Asia Pacific Hotels & Resorts
Pte. Ltd (Starwoods) dimana Starwoods akan memberikan jasa sehubungan dengan operasional hotel
BBS. Sebagai kompensasi, BBS akan membayar biaya manajemen bulanan yang terdiri dari biaya
manajemen dasar sebesar 2,5% dari pendapatan bruto dan biaya insentif manajemen sebesar 5% dari
laba bruto operasional hotel yang telah disesuaikan, sebagaimana dijelaskan dalam perjanjian tersebut.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, BBS belum beroperasi sehingga belum ada
pembayaran biaya manajemen ke Starwoods.
d.
PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU) mengadakan perjanjian dengan PT Bangun Wahana Indah Indonesia
dalam Internasional Best Western (BWII) dimana BWII akan memberikan jasa sehubungan dengan
operasional hotel Perusahaan. Sebagai kompensasi, CMU akan membayar biaya manajemen bulanan
yang terdiri dari biaya manajemen dasar sebesar 2,5% dari pendapatan kotor dan biaya insentif
manajemen sebesar 5% dari laba bruto operasional hotel yang telah disesuaikan. Perjanjian ini berlaku
selama 10 tahun sejak tanggal efektifnya perjanjian yaitu 30 Juni 2012 kecuali terdapat penyelesaian
lebih dini sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian tersebut. Perjanjian ini dapat diperpanjang selama
3 periode 2 tahun berturut-turut atas persetujuan kedua belah pihak.
e.
Berdasarkan surat kesepakatan jual beli tanggal 6 Maret 2013 dengan Bhakti Salim, Perusahaan akan
2
membeli tanah dengan luas 1.581 m yang terletak di Propinsi Jawa Barat Kabupaten Bekasi, Kecamatan
Cikarang Selatan, Desa Pasir Sari, dengan uang muka yang sudah dibayarkan sebesar
Rp 3.000.000.000 (Catatan 7 dan 28).
f.
Berdasarkan surat kesepakatan jual beli tanggal 14 Maret 2013 dengan Agung Salim, Perusahaan akan
2
membeli tanah dengan luas 584 m yang terletak di Jalan Gajah Mada No. 30 RT 002/RW 007, Propinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jakarta Barat, dengan uang muka yang sudah dibayarkan sebesar
Rp 14.000.000.000 (Catatan 7 dan 28).
g.
Berdasarkan surat kesepakatan jual beli tanggal 25 Maret 2013 dengan PT Bangun Jaya Semesta,
2
Perusahaan akan membeli tanah dengan luas 1.575 m yang terletak di Jalan Pantai Karang No. 23,
Desa Sanur Kecamatan Denpasar Selatan, Bali, dengan uang muka yang sudah dibayarkan sebesar
Rp 9.000.000.000 (Catatan 7).
50
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. INSTRUMEN KEUANGAN
Pada tabel berikut ini, instrumen keuangan telah dialokasikan berdasarkan klasifikasinya. Kebijakan akuntansi
penting pada Catatan 2h atas laporan keuangan konsolidasian menjelaskan bagaimana setiap kategori aset
keuangan dan liabilitas keuangan diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan
kerugian (perubahan nilai wajar instrumen keuangan) atas nilai wajar diakui.
Pengelompokan aset keuangan telah diklasifikasikan menjadi pinjaman yang diberikan dan piutang. Demikian
halnya dengan liabilitas keuangan telah diklasifikasikan menjadi liabilitas keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi.
2016
Liabilitas Keuangan
yang Diukur dengan
Biaya Perolehan
Diamortisasi
Pinjaman yang
Diberikan dan
Piutang
Aset keuangan
Kas dan bank
Piutang usaha - pihak ketiga
Jumlah
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
9.175.857.106
1.668.166.327
-
9.175.857.106
1.668.166.327
9.175.857.106
1.668.166.327
10.844.023.433
-
10.844.023.433
10.844.023.433
-
12.101.857.515
12.101.857.515
12.101.857.515
-
129.720.612.217
18.261.977.592
21.085.895.176
30.088.609
427.692.452.468
129.720.612.217
18.261.977.592
21.085.895.176
30.088.609
427.692.452.468
129.720.612.217
18.261.977.592
21.085.895.176
30.088.609
427.692.452.468
-
608.892.883.577
608.892.883.577
608.892.883.577
Liabilitas keuangan
Pinjaman bank jangka pendek
Utang kontraktor dan usaha pihak ketiga
Utang lain-lain
Beban masih harus dibayar
Utang pembiayaan konsumen
Pinjaman bank
Jumlah
2015
Liabilitas Keuangan
yang Diukur dengan
Biaya Perolehan
Diamortisasi
Pinjaman yang
Diberikan dan
Piutang
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Aset keuangan
Kas dan bank
Piutang usaha - pihak ketiga
Dana dalam pembatasan
6.501.066.022
1.631.264.355
730.472.523
-
6.501.066.022
1.631.264.355
730.472.523
6.501.066.022
1.631.264.355
730.472.523
Jumlah
8.862.802.900
-
8.862.802.900
8.862.802.900
-
1.811.876.120
1.811.876.120
1.811.876.120
-
160.446.632.979
53.554.232.616
21.038.379.795
240.464.753
252.574.053.123
160.446.632.979
53.554.232.616
21.038.379.795
240.464.753
252.574.053.123
160.446.632.979
53.554.232.616
21.038.379.795
240.464.753
252.574.053.123
-
489.665.639.386
489.665.639.386
489.665.639.386
Liabilitas keuangan
Pinjaman bank jangka pendek
Utang kontraktor dan usaha pihak ketiga
Utang lain-lain
Beban masih harus dibayar
Utang pembiayaan konsumen
Pinjaman bank
Jumlah
Metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar adalah sebagai berikut:
-
-
Nilai wajar kas dan bank, piutang usaha, dana dalam pembatasan, utang kontraktor dan usaha, utang
lain-lain dan beban yang masih harus dibayar mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo
yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
Nilai wajar pinjaman bank jangka pendek, pinjaman bank jangka panjang dan utang pembiayaan
konsumen ditentukan dengan menggunakan metode arus kas yang didiskonto berdasarkan tingkat bunga
masing-masing pinjaman yang diutilisasi.
51
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai
wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:
(a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1)
(b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau
liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari
harga) (tingkat 2), dan
(c) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang
tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Perkembangan industri jasa perhotelan yang disertai dengan persaingan yang ketat semakin mempertegas
pentingnya tata kelola perusahaan yang sehat (good corporate governance) dan manajemen risiko yang dapat
diandalkan. Penerapan manajemen risiko di Grup pada dasarnya sudah dilakukan sejak perusahaan berdiri,
meskipun dengan cara yang masih konvensional dan berkembang sesuai dengan perkembangan kondisi
internal dan eksternal.
Grup memiliki eksposur terhadap risiko-risiko atas instrumen keuangan seperti: risiko kredit, risiko pasar, risiko
likuiditas, risiko operasional dan risiko permodalan.
a.
Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko keuangan yang timbul jika pelanggan gagal memenuhi kewajiban
kontraktualnya kepada Grup. Risiko kredit Grup terutama melekat kepada kas dan bank dan piutang
usaha. Grup menempatkan kas dan bank pada institusi keuangan yang terpercaya, sedangkan untuk
piutang usaha yang terkena risiko kredit yang timbul dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk
mengurangi risiko ini, Grup memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa penjualan produk yang dibuat
hanya: (i) untuk pelanggan kredit dengan track record yang terbukti dan sejarah kredit yang baik, (ii)
setelah penerimaan uang muka dari pelanggan, terutama untuk pelanggan besar, dan (iii) ketika
perjanjian yang mengikat secara hukum untuk transaksi. Adalah kebijakan Grup bahwa semua pelanggan
yang ingin bertransaksi secara kredit tunduk pada prosedur verifikasi kredit. Selain itu, Grup akan
menghentikan pasokan semua produk kepada pelanggan dalam hal terjadi keterlambatan pembayaran
dan/atau default. Selain itu, saldo piutang dimonitor secara berkelanjutan untuk mengurangi kredit macet.
Risiko kredit dikelola terutama melalui penetapan kebijakan-kebijakan Grup dalam pemberian fasilitas
kredit. Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian, eksposur maksimum
terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya.
Eksposur maksimum atas risiko kredit tercermin dari nilai tercatat setiap aset keuangan setelah dikurangi
dengan cadangan kerugian penurunan nilai piutang pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah
sebagai berikut:
2016
Kas dan bank
Piutang usaha - pihak ketiga
Dana dalam pembatasan
Jumlah
52
2015
9.175.857.106
1.668.166.327
-
6.501.066.022
1.631.264.355
730.472.523
10.844.023.433
8.862.802.900
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
a.
Risiko Kredit (lanjutan)
Tabel berikut menjelaskan rincian aset keuangan Grup yang dibedakan antara yang mengalami
penurunan nilai dan yang tidak:
Tidak Mengalami
Penurunan Nilai
Kas dan bank
Piutang usaha - pihak ketiga
2016
Mengalami
Penurunan Nilai
Jumlah
9.175.857.106
1.668.166.327
-
9.175.857.106
1.668.166.327
Jumlah
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
10.844.023.433
-
-
10.844.023.433
-
Jumlah
10.844.023.433
-
10.844.023.433
Tidak Mengalami
Penurunan Nilai
2015
Mengalami
Penurunan Nilai
Jumlah
Kas dan bank
Piutang usaha - pihak ketiga
Dana dalam pembatasan
6.501.066.022
1.631.264.355
730.472.523
-
6.501.066.022
1.631.264.355
730.472.523
Jumlah
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
8.862.802.900
-
-
8.862.802.900
-
Jumlah
8.862.802.900
-
8.862.802.900
Tabel berikut menjelaskan rincian aset keuangan Grup yang penilaian penurunan nilainya dibedakan
antara yang dinilai secara individual dan kolektif.
Individual
Kas dan bank
Piutang usaha - pihak ketiga
2016
Kolektif
Jumlah
9.175.857.106
1.668.166.327
-
9.175.857.106
1.668.166.327
Jumlah
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
10.844.023.433
-
-
10.844.023.433
-
Jumlah
10.844.023.433
-
10.844.023.433
Individual
2015
Kolektif
Jumlah
Kas dan bank
Piutang usaha - pihak ketiga
Dana dalam pembatasan
6.501.066.022
1.631.264.355
730.472.523
-
6.501.066.022
1.631.264.355
730.472.523
Jumlah
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
8.862.802.900
-
-
8.862.802.900
-
Jumlah
8.862.802.900
-
8.862.802.900
53
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
b.
Risiko Pasar
Risiko pasar merupakan risiko yang terutama berkaitan dengan perubahan nilai suku bunga dan nilai
tukar mata uang yang akan menyebabkan berkurangnya pendapatan, atau bertambahnya biaya modal
Grup.
Manajemen risiko yang telah diterapkan oleh Grup adalah sebagai berikut:
-
Kewajiban untuk mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing.
Melakukan penelaahan atas tingkat suku bunga pinjaman.
Membatasi eksposur dalam investasi yang memiliki harga pasar yang fluktuatif.
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa depan instrumen
keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam nilai tukar mata uang. Eksposur grup terhadap
flkuktuasi nilai tukar mata uang asing, terutama disebabkan oleh pinjaman, piutang, utang dan
pembayaran utang dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.
Risiko suku bunga Grup timbul dari pinjaman jangka panjang. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat
bunga variabel mengekspos Grup terhadap risiko suku bunga arus kas yang sebagian disalinghapuskan
dengan kas dalam tingkat suku bunga variabel.
Manajemen risiko tingkat suku bunga terhadap limit perubahan tingkat suku bunga dilengkapi dengan
pemantauan atas sensitivitas aset dan liabilitas keuangan Grup terhadap beberapa skenario suku bunga
baku maupun non-baku.
Tabel berikut menjelaskan eksposur Grup atas risiko nilai tukar mata uang asing pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015. Termasuk didalamnya adalah instrumen keuangan Grup pada nilai
tercatat, dikategorikan berdasarkan jenis mata uang.
2016
USD
Aset dalam mata uang asing
Kas dan bank
Setara Rupiah
258.350
Jumlah
3.471.187.879
3.471.187.879
Liabilitas dalam mata uang asing
Utang kontraktor dan usaha
Uang muka penjualan
422.140
3.375.126
Jumlah
5.671.872.740
45.348.193.415
51.020.066.155
Liabilitas bersih dalam mata uang asing
(47.548.878.276 )
2015
USD
Aset dalam mata uang asing
Kas dan bank
Setara Rupiah
35.071
Jumlah
2.182.769.022
2.182.769.022
54
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
b.
Risiko Pasar
2015
USD
Liabilitas dalam mata uang asing
Utang kontraktor dan usaha
Uang muka penjualan
Pinjaman bank
Setara Rupiah
142.403
3.278.459
1.482.959
1.964.448.416
45.226.343.285
20.457.417.386
Jumlah
67.648.209.087
Liabilitas bersih dalam mata uang asing
(65.465.440.065 )
Pada tanggal 31 Desember 2016, jika Rupiah melemah 1% terhadap mata uang asing dengan seluruh
variabel tetap, maka laba bersih tahun berjalan lebih tinggi Rp 475.488.783 terutama yang timbul sebagai
akibat kerugian selisih kurs atas penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing.
Tabel berikut menjelaskan rincian aset dan liabilitas keuangan Grup yang dikelompokkan menurut mana
yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual untuk melihat dampak
perubahan tingkat suku bunga:
2016
Tingkat Suku Bunga Mengambang
< 3 bulan
Tingkat Bunga Tetap
3 - 36 bulan
< 3 bulan
3 - 12 bulan
1 - 2 tahun
> 2 tahun
Jumlah
Aset keuangan
Kas dan bank
8.927.552.469
-
-
-
-
-
8.927.552.469
Jumlah aset
keuangan
8.927.552.469
-
-
-
-
-
8.927.552.469
12.101.857.515
-
-
-
-
-
12.101.857.515
25.790.236
4.298.373
-
-
-
-
30.088.609
42.411.856.128
385.280.596.340
-
-
-
-
427.692.452.468
54.539.503.879
385.284.894.713
-
-
-
-
439.824.398.592
(45.611.951.410 )
(385.284.894.713 )
-
-
-
-
(430.896.846.123 )
Liabillitas
keuangan
Pinjaman bank
jangka pendek
Utang
pembiayaan
konsumen
Pinjaman bank
jangka panjang
Jumlah liabilitas
keuangan
Bersih
2015
Tingkat Suku Bunga Mengambang
< 3 bulan
Aset keuangan
Kas dan bank
Dana dalam
pembatasan
Jumlah aset
keuangan
Liabillitas
keuangan
Pinjaman bank
jangka pendek
Utang
pembiayaan
konsumen
Pinjaman bank
jangka panjang
Jumlah liabilitas
keuangan
Bersih
Tingkat Bunga Tetap
3 - 36 bulan
< 3 bulan
3 - 12 bulan
1 - 2 tahun
> 2 tahun
Jumlah
6.501.066.022
-
-
-
-
-
6.501.066.022
730.472.523
-
-
-
-
-
730.472.523
7.231.538.545
-
-
-
-
-
7.231.538.545
1.811.876.120
-
-
-
-
-
1.811.876.120
240.464.753
-
-
-
-
-
240.464.753
34.078.467.548
218.495.585.575
-
-
-
-
252.574.053.123
36.130.808.421
218.495.585.575
-
-
-
-
254.626.393.996
(28.899.269.876 )
(218.495.585.575 )
-
-
-
-
(247.394.855.451 )
55
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
b.
Risiko Pasar
Rincian kisaran suku bunga efektif atas masing masing instrumen keuangan adalah sebagai berikut:
2016
Aset keuangan
Kas dan bank
Dana dalam pembatasan
Liabillitas keuangan
Pinjaman bank jangka pendek
Utang pembiayaan konsumen
Pinjaman bank jangka panjang
2015
6%-8,75%
-
6%-8,75%
4%-5,50%
12,5%-15,5%
5,0%-13,2%
12%-12,5%
12,5%
5,0%-13,2%
10,5%-12,0%
Tabel berikut menjelaskan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan
variabel lain dianggap tetap, terhadap setara kas dan pinjaman:
2016
Kenaikan suku bunga 1% (100 basis poin)
Penurunan suku bunga 1% (100 basis poin)
c.
4.308.968.461
(4.308.968.461 )
2015
1.912.599.520
(1.912.599.520 )
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas merupakan risiko yang muncul dalam situasi dimana posisi arus kas Grup
mengindikasikan bahwa arus kas masuk dari pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk memenuhi
arus kas keluar untuk pengeluaran jangka pendek.
Untuk mengatur risiko likuiditas, Grup menerapkan manajemen risiko sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Memonitor dan menjaga level kas dan setara kas yang diperkirakan cukup untuk mendanai kegiatan
operasional Grup dan mengurangi pengaruh fluktuasi dalam arus kas.
Secara rutin melakukan monitor atas perkiraan arus kas dan arus kas actual.
Melakukan monitor atas profil jatuh tempo pinjaman.
Secara terus-menerus menilai kondisi pasar keuangan untuk kesempatan memperoleh dana.
Sebagai tambahan, Grup juga mengatur untuk memiliki fasilitas stand-by loan yang dapat ditarik
sesuai dengan permintaan untuk mendanai kegiatan operasi pada saat diperlukan.
Tabel dibawah ini menggambarkan liabilitas keuangan Grup berdasarkan jatuh temponya. Jumlah yang
terdapat di tabel ini adalah nilai kontraktual yang tidak terdiskonto:
56
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
c.
Risiko Likuiditas
Jumlah
Aset keuangan
Kas dan bank
Piutang usaha
2017
Jatuh Tempo
2018 dan seterusnya
Nilai wajar
9.175.857.106
1.668.166.327
9.175.857.106
1.668.166.327
-
9.175.857.106
1.668.166.327
10.844.023.433
10.844.023.433
-
10.844.023.433
Liabilitas keuangan
Pinjaman bank jangka pendek
Utang kontraktor dan usaha
Utang lain-lain
Beban masih harus dibayar
Utang pembiayaan konsumen
Pinjaman bank jangka panjang
12.101.857.515
129.720.612.217
18.261.977.592
21.085.895.176
30.088.609
427.692.452.468
12.101.857.515
129.720.612.217
18.261.977.592
21.085.895.176
25.790.236
42.411.856.128
4.298.373
385.280.596.340
12.101.857.515
129.720.612.217
18.261.977.592
21.085.895.176
30.088.609
427.692.452.468
Jumlah
608.892.883.577
223.607.988.864
385.284.894.713
608.892.883.577
(598.048.860.144 )
(212.763.965.431 )
(385.284.894.713 )
(598.048.860.144 )
Jumlah
Selisih aset dan liabilitas
keuangan
Grup mengalami defisit likuiditas jangka pendek yang cukup besar yaitu sebesar Rp 212.763.965.431.
Grup akan menutup defisit likuiditas tersebut melalui restrukturisasi pinjaman bank (Catatan 17).
d.
Risiko Permodalan
Tujuan Grup mengatur modal adalah untuk menjaga kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan usaha
yang terus menerus supaya memberikan keuntungan kepada pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya dan untuk mempertahankan struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya
modal.
Grup secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur
modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan
kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Grup, profitabilitas masa sekarang dan yang akan
datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis.
Sebagaimana praktik yang berlaku umum, Perusahaan mengevaluasi struktur permodalan melalui rasio
utang terhadap modal (gearing ratio) yang dihitung melalui pembagian antara utang neto dengan modal.
Utang neto adalah jumlah liabilitas sebagaimana disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasi
dikurangi dengan jumlah kas dan setara kas. Sedangkan modal meliputi seluruh ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada pemegang ekuitas Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
perhitungan rasio tersebut, adalah sebagai berikut:
2016
2014
Jumlah liabilitas
Dikurangi kas dan bank
694.785.214.443
(9.175.857.106 )
571.125.038.939
6.501.066.022 )
Liiabilitas bersih
Jumlah ekuitas
685.609.357.337
366.209.998.365
564.623.972.917
378.936.798.427
1,87
1,49
Rasio utang terhadap modal
57
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
Grup memanfaatkan fasilitas pengampunan pajak (tax amnesty) dengan melakukan deklarasi harta. Rincian
pengampunan pajak Grup adalah sebagai berikut:
Tanggal
deklarasi
Jenis harta
Perusahaan
31 Maret 2017
Kas
10.000.000
Entitas anak
Kepemilikan langsung
PT Cakrawala Mitra Usaha
31 Maret 2017
Kas
10.000.000
Kepemilikan tidak langsung melalui CMU
PT Tiara Inti Mulia
PT Bina Buana Sarana
PT Cakrawala Usaha Nusantara
PT Pratika Nugraha
31 Maret 2017
31 Maret 2017
31 Maret 2017
31 Maret 2017
Kas
Kas
Kas
Kas
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
58
Nilai
Download