PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI Halaman Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 3 Laporan Perubahan Ekuitas 5 Laporan Arus Kas 6 Catatan atas Laporan Keuangan 7 LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Laporan No.: 85/SGL/V/17 Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Saraswati Griya Lestari Tbk dan Entitas Anak terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2016 serta laporan laba-rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Tanggung jawab auditor Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan penyajian material. Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami. Opini Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Saraswati Griya Lestari Tbk dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2016 serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Penekanan suatu hal Kami membawa perhatian ke Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian terlampir, yang menjelaskan bahwa Perusahaan telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku efektif pada 1 Januari 2016 baik secara retrospektif atau prospektif. KANTOR AKUNTAN PUBLIK GIDEON ADI & REKAN William Suria Djaja Salim, M.Ak., CA., CPA Registrasi Akuntan Publik No. AP. 1256 31 Mei 2017 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 2016 2015 ASET ASET LANCAR Kas dan bank Piutang usaha - pihak ketiga Persediaan Pajak dibayar dimuka Uang muka dan biaya dibayar di muka 2f,2h,4,31,32 2g,2h,5,31,32 2i,6 2t,16a 2e,2j,7,28,30 9.175.857.106 1.668.166.327 319.219.648.342 4.398.678.315 27.841.624.063 6.501.066.022 1.631.264.355 11.647.875.940 13.811.502.337 40.219.133.876 Jumlah Aset Lancar 362.303.974.153 73.810.842.530 ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 11.663.819.161 pada tahun 2016 dan Rp 108.967.189.540 pada tahun 2015 2k,9 Aset pajak tangguhan - bersih 2t,16d Dana dalam pembatasan 2h,2m,8,31,32 Sewa hak atas tanah - bersih 2n,10 621.433.792.589 6.147.836.332 73.945.502.638 796.084.810.026 7.071.536.598 730.472.523 75.384.536.098 Jumlah Aset Tidak Lancar 701.527.131.559 879.271.355.245 1.063.831.105.712 953.082.197.775 JUMLAH ASET Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 1 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 2016 2015 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman bank jangka pendek 2h,2p,11,31,32 Utang kontraktor dan usaha - pihak ketiga 2h,12,31,32 Utang lain-lain 2h,13,31,32 Pihak berelasi 2e,28 Pihak ketiga Uang muka penjualan 2r,14 Beban masih harus dibayar 2h,15,31,32 Utang pajak 2t,16b Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun 2h,31,32 Utang pembiayaan konsumen 18 Pinjaman bank 2p,17 12.101.857.515 129.720.612.217 1.811.876.120 160.446.632.979 18.261.977.592 45.348.193.415 21.085.895.176 31.711.625.758 29.456.024.248 24.098.208.368 45.226.343.285 21.038.379.795 28.839.614.673 25.790.236 42.411.856.128 216.831.375 55.094.311.750 300.667.808.037 366.228.222.593 4.298.373 385.280.596.340 8.832.511.693 23.633.378 197.479.741.373 7.393.441.595 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 394.117.406.406 204.896.816.346 JUMLAH LIABILITAS 694.785.214.443 571.125.038.939 355.000.025.000 27.787.273.380 (16.577.300.015 ) 355.000.025.000 27.787.273.380 (3.850.499.953 ) 366.209.998.365 2.835.892.904 378.936.798.427 3.020.360.409 369.045.891.269 381.957.158.836 1.063.831.105.712 953.082.197.775 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang pembiayaan konsumen Pinjaman bank Liabilitas imbalan kerja karyawan 2h,31,32 18 2p,17 2q,19 EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal per saham Rp 100 Modal dasar - 12.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 3.550.000.250 saham Tambahan modal disetor Defisit 20 2u,21 Sub-jumlah Kepentingan non-pengendali 22 JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 2 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 2016 2015 PENDAPATAN USAHA 2r,23 118.980.274.935 114.442.129.506 BEBAN POKOK PENDAPATAN 2r,24 (28.722.466.547 ) (58.262.951.013 ) 90.257.808.388 56.179.178.493 (75.868.566 ) (42.836.716.651 ) (108.308.986 ) (40.945.656.185 ) (42.912.585.217 ) (41.053.965.171 ) 47.345.223.171 15.125.213.322 39.981.713 84.000.000 (45.577.977.418 ) (136.957.653 ) (14.195.445.896 ) 22.071.663 833.850.000 (14.761.577.772 ) (869.552.944 ) (106.116.388 ) Jumlah Beban Lain-lain - Bersih (59.786.399.254 ) (14.881.325.441 ) LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN (12.441.176.083) LABA KOTOR BEBAN USAHA Beban pemasaran Beban umum dan administrasi 2r 25 26 Jumlah Beban Usaha LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan keuangan Laba penjualan aset tetap Beban keuangan Rugi selisih kurs Beban lain-lain - bersih 2r 9 MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan 2r,2t 16c 16d Jumlah Beban Pajak Penghasilan - Bersih RUGI BERSIH TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali imbalan pasca kerja Manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan terkait 2r 19 2t,16d (890.053.250) (587.784.758) (2.019.125.537) 397.443.150 (1.477.838.008) (1.621.682.387) (13.919.014.091) (1.377.794.506) 1.343.662.032 2.197.130.395 (335.915.508) Jumlah Pendapatan Komprehensif Lain Setelah Dikurangi Pajak 1.007.746.524 LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (12.911.267.567) Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 3 243.887.881 (549.282.599) 1.647.847.796 270.053.290 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 2016 2015 Rugi bersih yang diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali (13.734.513.475 ) (184.500.616) (1.400.129.035 ) 22.334.529 Jumlah (13.919.014.091) (1.377.794.506 ) Laba (rugi) komprehensif yang diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali (12.726.800.062 ) (184.467.505 ) 247.550.481 22.502.809 Jumlah (12.911.267.567) 270.053.290 RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK 2v,27 (3,87 ) (0,39 ) LABA (RUGI) KOMPREHENSIF PER SAHAM DASAR YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK 2v,27 (3,59 ) 0,07 RUGI BERSIH PER SAHAM DILUSIAN YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK 2v,27 (3,85 ) (0,41 ) LABA (RUGI) KOMPREHENSIF PER SAHAM DILUSIAN YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK 2v,27 (3,56 ) 0,07 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 4 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Tambahan Modal Modal Saham Disetor Defisit Sub-jumlah Saldo 1 Januari 2015 Jumlah Ekuitas 355.000.000.000 27.787.243.380 25.000 30.000 Penyesuaian sehubungan dengan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali - - Rugi tahun berjalan - - (1.400.129.035) (1.400.129.035) Pendapatan komprehensif lainnya - - 1.647.679.516 1.647.679.516 168.280 1.647.847.796 355.000.025.000 27.787.273.380 (3.850.499.953) 378.936.798.427 3.020.360.409 381.957.158.836 Rugi tahun berjalan - - (13.734.513.475) (13.734.513.475) Pendapatan komprehensif lainnya - - 1.007.713.413 1.007.713.413 33.111 1.007.746.524 355.000.025.000 27.787.273.380 366.209.998.365 2.835.892.904 369.045.891.269 Penambahan setoran modal melalui eksekusi waran Saldo 31 Desember 2015 Saldo 31 Desember 2016 (4.119.320.017) Kepentingan Non-pengendali 378.667.923.363 3.019.127.183 381.687.050.546 - 55.000 - 55.000 21.269.583 21.269.583 (16.577.300.015) Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 5 (21.269.583) 22.334.529 (184.500.616) (1.377.794.506) (13.919.014.091) PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Pembayaran untuk beban usaha Penerimaan (pembayaran) dari operasi lainnya 2015 119.065.223.094 (43.124.180.263) (27.045.009.086) (23.138.260.179) 118.584.962.701 (56.547.876.686) (4.253.349.584) 3.719.159.209 25.757.773.566 61.502.895.640 Penerimaan dari pendapatan keuangan Pembayaran untuk beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan 39.981.713 (56.513.654.054) (325.279.441) 22.071.663 (32.981.620.930) (7.278.731.631) Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (31.041.178.216) 21.264.614.742 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari penjualan aset tetap (Catatan 9) Perolehan aset tetap (Catatan 9) Penurunan (kenaikan) dana dalam pembatasan 84.000.000 (122.840.483.572) 730.472.523 1.055.500.000 (10.318.847.427) (18.852.875) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (122.026.011.049) (9.282.200.302) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan pinjaman bank jangka pendek Pembayaran pinjaman bank jangka panjang Penerimaan pinjaman bank jangka panjang Penerimaan (pembayaran) utang lain-lain - pihak berelasi Penerimaan dari eksekusi Waran Seri 1 Pembayaran utang pembiayaan konsumen Pembayaran promissory note 10.289.981.395 (261.859.425.111) 436.977.824.457 (29.456.024.247) (210.376.145) - 65.516.561 (40.965.049.879) 17.939.656.859 55.000 (545.208.213) (13.000.000.000) Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan 155.741.980.349 (36.505.029.672) KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 2.674.791.084 (24.522.615.232) KAS DAN BANK AWAL TAHUN 6.501.066.022 31.023.681.254 KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 9.175.857.106 6.501.066.022 Kas dihasilkan dari operasi Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 6 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum PT Saraswati Griya Lestari Tbk ("Perusahaan") didirikan berdasarkan Akta No. 5 tanggal 23 Maret 2006 dan Akta No. 4 tanggal 10 Agustus 2006 seluruhya dari Notaris Rina Utami Djauhari, S.H., notaris di Jakarta, Akta pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. W7-02974 HT.01.01-TH 2007 tanggal 21 Maret 2007 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 41, Tambahan No. 4547 tanggal 21 Mei 2010. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 20 tanggal 15 Juli 2015 dari Chanda Lim SH., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan anggaran dasar Perusahaan menyesuaikan dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Surat Pemberitahuan No. AHU-AH.01.030952737 tanggal 29 Juli 2015. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah usaha penyediaan fasitas penginapan dengan segala fasilitas dan sarana penunjang lainnya, antara lain perhotelan, pondok wisata, bumi perkemahan, persinggahan karavan dan jasa pengelolaan properti seperti apartemen dan kondominium. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 2006. Perusahaan berkedudukan di The Belezza Shopping Arcade Lt. GF No. 30 - 31. Jl. Letjen Soepeno No. 34, Arteri Permata Hijau, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12210. Perusahaan mengoperasikan Hotel yang berlokasi di Magelang (Borobudur), Bali dan Jakarta. Entitas induk utama Perusahaan adalah PT Tiara Realty (TR) yang merupakan pemegang saham, yang mempunyai kepemilikan saham sebesar 81,97% pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. TR berkedudukan di Jakarta. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 28 Desember 2012, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (kemudian berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/ BAPEPAM-LK dan terakhir dikenal sebagai Otoritas Jasa Keuangan/OJK) (BAPEPAM) melalui surat No. S-14829/BL/2012 dalam rangka penawaran umum perdana saham biasa Perusahaan sebanyak 550.000.000 saham dengan harga penawaran sebesar Rp 185 (nilai penuh) per saham disertai dengan penerbitan 275.000.000 Waran Seri 1. Waran Seri 1 tersebut memberikan hak kepada setiap pemegang 2 lembar saham biasa untuk membeli 1 (satu) saham biasa atas nama pada harga pelaksanaan sebesar Rp 220 per saham. Masa pelaksanaan Waran Seri 1 akan berakhir pada tanggal 9 Januari 2018. Jika Waran Seri 1 tersebut tidak dilaksanakan hingga habis masa berlakunya, Waran tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku lagi. Masa pelaksanaan Waran Seri 1 mulai berlaku pada tanggal 10 Januari 2014 dan akan berakhir pada tanggal 9 Januari 2018. Pada tahun 2015 dan 2014 telah diterbitkan dan disetor penuh sehubungan dengan pelaksanaan Waran Seri I masing-masing sebesar 250 dan 0 lembar saham. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saham Perusahaan sebanyak 355.000.025.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. 7 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) c. Komisaris, Direksi, Komite Audit, dan Karyawan Berdasarkan Akta Notaris Chandra Lim, S.H., LL.M., notaris di Jakarta No. 6 tanggal 6 Mei 2015, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen : Elly Salim : Elizabeth Linandi Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Tidak Terafiliasi : Bhakti Salim : Tubagus Yudi Yuniardi : Ferry Setiawan Komite Audit Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota : Elizabeth Linandi : Jeny Wardianto Sekretaris Perusahaan Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan 00174-I/SGL/BS/VI/2014 tanggal 16 Juni 2014, Ketua Sekretaris Perusahaan adalah Tubagus Yudi Yuniardi sebagai Sekretaris Perusahaan. Karyawan Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki masing-masing 146 dan 107 orang karyawan tetap (tidak diaudit). d. Entitas Anak Laporan keuangan konsolidasian mencakup akun-akun Perusahaan dan Entitas Anak, (selanjutnya disebut “Grup”), yang terdiri dari: Entitas Anak Kepemilikan langsung PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU) Hotel Best Western dan Anantara Resort & Spa Kepemilikan tidak langsung melalui CMU PT Tiara Inti Mulia (TIM) PT Bina Buana Sarana (BBS) PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN) PT Pratika Nugraha (PN) e. Jumlah Aset Sebelum Eliminasi Dalam Jutaan Rupiah (Rp) Domisili Kegiatan Usaha Persentase Kepemilikan (%) Mulai Beroperasi Komersial Bali Perhotelan 99,99% 2011 851.620 622.280 Jakarta Jakarta Jakarta Properti Properti Properti 99% 99% 99% 2012 Belum beroperasi 2012 301.769 465.313 76.058 400.559 344.097 128.480 Jakarta Properti 99% Belum beroperasi 166.054 168.850 2016 2015 Restrukturisasi Entitas Anak Pada tanggal 15 April 2015, Perusahan mengalihkan seluruh kepemilikan saham pada PT Tiara Inti Mulia (TIM), PT Bina Buana Sarana (BBS), PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN), PT Pratika Nugraha (PN) kepada entitas anak langsung yaitu PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU). Restrukturisasi entitas anak tersebut tidak berdampak signifikan dalam laporan keuangan konsolidasian Grup. 8 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) f. Penerbitan Laporan Keuangan Laporan keuangan konsolidasian ini telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Dewan Direksi Perusahaan, selaku pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, pada tanggal 31 Mei 2017. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) serta peraturan Badan Pengawas Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 1 Januari 2013), khususnya Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran dari Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep 347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”. b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai PSAK No. 1, “Penyajian Laporan Keuangan”. Dasar pengukuran yang digunakan adalah berdasarkan biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk periode sebelumnya, kecuali untuk penerapan beberapa PSAK dan ISAK baru yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2016 seperti yang diungkapkan dalam Catatan ini. Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun dengan dasar akrual. Laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik dan pertimbangan atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. Hal-hal yang melibatkan pertimbangan atau kompleksitas yang lebih tinggi atau hal-hal di mana asumsi dan estimasi adalah signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 3 atas laporan keuangan konsolidasian. c. Penerapan Standar dan Interpretasi Baru dan Revisi Grup telah mengadopsi untuk pertama kalinya beberapa PSAK dan ISAK baru dan revisi yang wajib untuk aplikasi efektif 1 Januari 2016. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dilakukan seperti yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan transisi dalam standar masing-masing dan interpretasi. 9 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Penerapan Standar dan Interpretasi Baru dan Revisi (lanjutan) Amandemen PSAK 5 Segmen Operasi (i), mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan pertimbangan yang dibuat oleh manajemen dalam menerapkan kriteria penggabungan segmen operasi, termasuk deskripsi singkat tentang segmen operasi yang telah digabungkan dan indikator ekonomik yang telah dinilai dalam menentukan bahwa segmen operasi yang digabungkan memiliki karakteristik ekonomik yang serupa; dan (ii) mengklarifikasi bahwa rekonsiliasi total aset segmen dilaporkan terhadap aset entitas hanya diungkapkan jika aset segmen secara regular disediakan kepada pengambil keputusan operasional. Grup menggabungkan beberapa segmen operasi menjadi satu segmen operasi tunggal dan membuat pengungkapan yang disyaratkan dalam Catatan 29 sesuai dengan amandemen. Berikut ini adalah standar dan interpretasi yang telah diterbitkan, dan efektif untuk tahun buku yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2016 akan tetapi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan adalah sebagai berikut: • • • • • • • • • • • • • • • • PSAK No. 4 (Revisi 2015), “Laporan Keuangan Tersendiri” PSAK No. 7 (Revisi 2015), “Pengungkapan Pihak - pihak Berelasi” PSAK No. 13 (Revisi 2015), “Properti Investasi” PSAK No. 15 (Revisi 2015), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” PSAK No. 16 (Revisi 2015), “Aset Tetap” PSAK No. 19 (Revisi 2015), “Aset Takberwujud” PSAK No. 22 (Revisi 2015), “Kombinasi Bisnis” PSAK No. 24 (Revisi 2015), “Imbalan Kerja” PSAK No. 25 (Revisi 2015), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan” PSAK No. 53 (Revisi 2015), “Pembayaran Berbasis Saham” PSAK No. 65 (Revisi 2015), “Laporan Keuangan Konsolidasian” PSAK No. 66 (Revisi 2015), “Pengaturan Bersama” PSAK No. 67 (Revisi 2015), “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” PSAK No. 68 (Revisi 2015), “Pengukuran Nilai Wajar” PSAK No. 70, “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak” ISAK No. 30 (Revisi 2015), “Pungutan” Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017 adalah sebagai berikut: • • PSAK No. 1 (Revisi 2015), “Penyajian Laporan Keuangan Dengan Prakarsa Pengukapan” ISAK No. 31 (Revisi 2015), “Interpretasi Atas Ruang Lingkup PSAK No. 13, “Properti Investasi” Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018 adalah sebagai berikut: • • d. PSAK No. 69, “Agrikultur” PSAK No. 16, “Aset Tetap” Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan aset dan liabilitas pada akhir periode pelaporan dan hasil usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut dari Perusahaan dan entitas di mana Perusahaan memiliki kemampuan untuk mengendalikan entitas tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung. 10 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d. Prinsip Konsolidasian (lanjutan) Kepentingan non-pengendali atas jumlah laba rugi komprehensif entitas anak diidentifikasi sesuai proporsinya dan disajikan sebagai bagian dari jumlah laba komprehensif yang dapat diatribusikan pada laporan laba rugi dan penghasilan lain komprehensif konsolidasian. Kepentingan non-pengendali atas aset neto entitas anak diidentifikasi pada tanggal kombinasi bisnis yang selanjutnya disesuaikan dengan proporsi atas perubahan ekuitas entitas anak dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam tahun berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sejak tanggal pengendalian dimulai. Bila pengendalian berakhir dalam tahun berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk bagian tahun dimana pengendalian masih berlangsung. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian dalam semua hal yang material telah diterapkan secara konsisten oleh entitas anak, kecuali dinyatakan lain. Seluruh transaksi dan saldo yang material antara perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian. Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan pada Grup. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Ketika pengendalian atas entitas anak hilang, bagian kepemilikan yang tersisa di entitas tersebut diukur kembali pada nilai wajarnya dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laba rugi. Bagian Perusahaan atas transaksi ekuitas entitas anak disajikan sebagai "komponen ekuitas lainnya" dalam bagian ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor: (1) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (a) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor. (b) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (c) Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. (2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (a) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). (b) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). (c) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (d) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lainadalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. 11 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan) (e) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). (f) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (g) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. (h) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan pasca-kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. (i) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam angka (1). (j) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1) (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). (k) Entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personel manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk entitas pelapor. Transaksi signifikan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian. f. Kas dan Bank Kas dan bank mencakup kas dan kas pada bank, yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya. Kas dan bank diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2h untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. g. Piutang Usaha Piutang usaha yang mempunyai jangka waktu pembayaran yang tetap dan yang tidak diperdagangkan dalam pasar aktif diklasifikasikan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”. Lihat Catatan 2h untuk kebijakan akuntansi pinjaman yang diberikan dan piutang. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk piutang jangka pendek di mana pengakuan bunga tidak material. h. Instrumen Keuangan Aset Keuangan Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan bank, piutang usaha dan dana dalam pembatasan. Grup mengklasifikasikan aset keuangannya sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dilaporkan sebagai “Pendapatan Keuangan”. 12 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) h. Instrumen Keuangan (lanjutan) Aset Keuangan (lanjutan) Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai “Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan”. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan Grup terdiri dari pinjaman bank jangka pendek, utang kontraktor dan usaha, utang lain-lain, beban masih harus dibayar, utang pembiayaan konsumen dan pinjaman bank jangka panjang. Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangannya sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan amortisasi diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk pengakuan suatu liabilitas keuangan yang diperoleh, dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila liabilitas keuangan yang diperoleh tidak diakui. Beban atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dibebankan dalam laporan laba rugi dan dicatat sebagai bagian dari “beban keuangan”. Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat ditukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar. PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan tertentu yang mensyaratkan klasifikasi aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan di dalam melakukan pengukuran nilai wajar. Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut: (a) Harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1); (b) Input selain harga kuotasi yang termasuk di dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik langsung (misalnya, harga) maupun tidak langsung (misalnya, derivasi dari harga) (tingkat 2); dan (c) Input untuk aset dan liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3). Tingkatan di dalam hirarki nilai wajar di mana aset keuangan atau liabilitas keuangan dikategorikan penetapannya pada basis tingkatan input paling rendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar. Aset keuangan dan liabilitas keuangan diklasifikasikan di dalam keseluruhan hanya ke dalam salah satu dari ketiga tingkatan tersebut. Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Grup untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 1. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2. 13 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) h. Instrumen Keuangan (lanjutan) Penentuan Nilai Wajar (lanjutan) Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam tingkat 3. Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup: (a) Penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis dan; (b) Teknik lainseperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan lainnya. Penghentian Pengakuan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluarsa atau Grup mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi di mana Grup secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Grup diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah. Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Penghentian Pengakuan Dalam transaksi di mana Grup secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Grup menghentikan pengakuan aset tersebut jika Grup tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer di mana pengendalian atas aset masih dimiliki, Grup tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan yang berkelanjutan, di mana tingkat keberlanjutan Grup dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer. Saling Hapus Aset dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara bersih atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Penghasilan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. Penurunan Nilai Aset Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi Kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi adalah sebagai berikut: Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. 14 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) h. Instrumen Keuangan (lanjutan) Penurunan Nilai Aset Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan) Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi hanya jika terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karekteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi pada saat ini. Ketika piutang usaha dan piutang lain-lain tidak tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan piutang usaha dan piutang lain-lain yang tidak tertagih diklasifikasikan ke dalam “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai”. Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. 15 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) i. Persediaan Harga perolehan persediaan real estate dialokasikan ke masing-masing proyek real estate ditentukan dengan menggunakan metode identifikasi khusus untuk beban langsung dan berdasarkan meter persegi untuk beban fasilitas umum dan sosial. Harga perolehan persediaan real estate meliputi biaya perizinan, pembebasan lahan, pengurusan suratsurat tanah, pematangan tanah, prasarana, pengembangan dan pembangunan proyek, termasuk kapitalisasi biaya pinjaman serta selisih kurs atas pokok pinjaman dalam valuta asing selama masa pembangunan dan pengembangan. Persediaan real estate yang berupa bangunan kondominium dan hotel dicatat berdasarkan biaya perolehan yang ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata dan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan estimasi nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih merupakan estimasi nilai jual dikurangi biaya pengembangan untuk menghasilkan produk yang siap dijual dan biaya untuk merealisasi penjualan. Selisih antara harga perolehan dengan estimasi nilai realisasi bersih dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam akun “Beban Pokok Pendapatan”. Bangunan yang siap untuk dijual dikelompokkan sebagai “Persediaan Real Estate” di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Persediaan makanan, minuman, perlengkapan dan barang dagangan hotel dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata. Nilai realisasi neto ditentukan berdasarkan taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi taksiran biaya yang diperlukan untuk menjual persediaan tersebut. Penyisihan persediaan usang atau persediaan yang perputarannya lambat, ditentukan, jika ada, berdasarkan penelaahan atas kondisi masing-masing persediaan pada akhir tahun. j. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. k. Aset Tetap Grup menerapkan PSAK No. 16, “Aset Tetap”. Grup menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut: 16 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) k. Aset Tetap (lanjutan) Tahun Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan dan perabotan Kendaraan 20 8 4 4 Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap (ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut), dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. l. Hak atas Tanah Grup menerapkan ISAK No. 25, “Hak Atas Tanah”. Sesuai dengan ISAK No. 25, tanah, termasuk biaya pengurusan legal yang timbul pada awal perolehan hak atas tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan perpanjangan atau pembaharuan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi selama periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, periode mana yang lebih pendek. m. Dana dalam Pembatasan Deposito yang dibatasi penggunaannya diklasifikasikan bukan sebagai kas dan setara kas akan tetapi dicatat dalam akun “Dana dalam pembatasan”. n. Sewa Hak atas Tanah Sewa hak atas tanah dibayar di muka terdiri dari biaya sewa, pengurusan legal hak atas tanah awal dan perpanjangan atau pembaharuannya dan diamortisasi sesuai dengan umur hak sewa atas tanah. o. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (selain persediaan dan aset pajak tangguhan) Grup menilai pada tiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi penurunan nilai pada aset. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai, atau ketika penilaian penurunan nilai bagi aset secara tahunan disyaratkan, Grup membuat estimasi nilai terpulihkan aset. Suatu nilai terpulihkan aset lebih tinggi dibandingkan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset atau unit penghasil kas dan nilai pakainya dan ditentukan sebagai suatu aset individual, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset lain. Di dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas yang diharapkan diperoleh dari aset didiskontokan terhadap nilai kininya dengan menggunakan suku bunga diskon sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset. Di dalam menilai nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, dibutuhkan model penilaian yang tepat. 17 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) o. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (selain persediaan dan aset pajak tangguhan) (lanjutan) Ketika nilai tercatat aset melebihi nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dicatat sebesar nilai terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Suatu penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan sebagaimana apabila terdapat segala indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya sudah tidak ada lagi atau mengalami penurunan. Suatu kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya, dibalikkan nilainya jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan aset sejak pengakuan terakhir kerugian penurunan nilai. Apabila demikian kondisinya, nilai tercatat aset meningkat pada jumlah terpulihkannya. Kenaikan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, penyusutan bersih, tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya. Pembalikkan nilai tersebut diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. p. Pinjaman Pinjaman merupakan dana yang diterima dari bank atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan pinjaman dikurangkan dari jumlah pinjaman yang diterima. Lihat Catatan 2h untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. q. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Grup menyediakan imbalan pasca kerja karyawan pasti kepada karyawannya sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan Indonesia No. 13/2003. Tidak ada pendanaan yang telah dibuat untuk program imbalan pasti ini. Liabilitas neto Grup atas program imbalan pasti dihitung dari nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja karyawan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program, jika ada. Perhitungan liabilitas imbalan pasca kerja karyawan dilakukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dalam perhitungan aktuaria yang dilakukan setiap akhir periode pelaporan. Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca kerja karyawan, meliputi a) keuntungan dan kerugian aktuarial, b) imbal hasil atas aset program, tidak termasuk bunga, dan c) setiap perubahan dampak batas atas aset, tidak termasuk bunga, diakui di penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya. Ketika program imbalan berubah atau terdapat kurtailmen atas program, bagian imbalan yang berubah terkait biaya jasa lalu, atau keuntungan atau kerugian kurtailmen, diakui di laba rugi pada saat terdapat perubahan atau kurtailmen atas program. Grup menentukan (penghasilan) beban bunga neto atas (aset) liabilitas imbalan pasca kerja neto dengan menerapkan tingkat bunga diskonto pada awal periode pelaporan tahunan untuk mengukur liabilitas imbalan pasca kerja karyawan selama periode berjalan. Grup mengakui keuntungan dan kerugian atas penyelesaian liabilitas imbalan pasca kerja karyawan pada saat penyelesaian terjadi. Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian merupakan selisih antara nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja karyawan yang ditetapkan pada tanggal penyelesaian dengan harga penyelesaian, termasuk setiap aset program yang dialihkan dan setiap pembayaran yang dilakukan secara langsung oleh Perusahaan sehubungan dengan penyelesaian tersebut. 18 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) q. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan) Grup mengakui (1) biaya jasa, yang terdiri dari biaya jasa kini, biaya jasa lalu, dan setiap keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, dan (2) penghasilan atau beban bunga neto di laba rugi pada saat terjadinya. r. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan penjualan unit bangunan kondominium yang telah selesai proses pembangunannya diakui dengan metode akrual penuh (Full Accrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi: (1) Proses penjualan telah selesai dimana pengikatan jual beli atau perjanjian jual beli telah berlaku; (2) Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; (3) Harga jual akan tertagih; dimana jumlah pembayaran yang diterima sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati; (4) Penjual telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut; (5) Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan secara keseluruhan dapat diperkirakan secara wajar. Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan metode deposit sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi. Pendapatan kamar hotel diakui berdasarkan tingkat hunian sementara pendapatan hotel lainnya diakui pada saat barang atau jasa telah diberikan kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual). s. Transaksi dan Saldo Mata Uang Asing Grup menerapkan PSAK No. 10, “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing”, yang menggambarkan bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri dalam laporan keuangan entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian. Grup mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya. Jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan penilaian untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya. Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup dan mata uang penyajian Grup. Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode yang bersangkutan. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan. Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah adalah sebagai berikut: 2016 Dolar Amerika Serikat 2015 13.436 19 13.795 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) t. Pajak Penghasilan Grup menerapkan PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan”. PSAK ini mensyaratkan Grup untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. PSAK No. 46 juga mensyaratkan Grup mencatat tambahan pajak penghasilan yang berasal dari periode lalu yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”), jika ada, sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan - Neto” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian kecuali untuk item yang diakui secara langsung di ekuitas, beban pajak yang terkait dengan item tersebut diakui di ekuitas. Beban pajak kini merupakan estimasi utang pajak yang dihitung atas laba kena pajak untuk periode yang bersangkutan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Grup menerapkan metode aset dan liabilitas dalam menghitung beban pajaknya. Dengan metode ini, aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui pada setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aset dan liabilitas untuk tujuan akuntansi dan tujuan perpajakan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa yang akan datang, seperti kompensasi kerugian fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa yang akan datang cukup besar (probable). Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika Grup mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tanggal 23 Maret 2002 yang efektif pada tanggal 1 Mei 2002, penghasilan dari sewa bangunan dan/atau lahan dikenakan pajak penghasilan final sebesar 10% dari pendapatan sewa. Beban pajak final diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui selama tahun berjalan. Perbedaan antara pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah pajak final yang dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak. Sebagai penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan final, perbedaan antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. 20 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) u. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali Entitas sepengendali adalah pihak-pihak (perorangan, perusahaan atau bentuk entitas lainnya) yang, secara langsung atau tidak langsung (melalui satu atau lebih perantara), mengendalikan atau dikendalikan oleh atau berada di bawah pengendalian yang sama. Kombinasi bisnis entitas sepengendali adalah kombinasi bisnis semua entitas atau bisnis yang bergabung, yang pada akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama (baik sebelum atau sesudah kombinasi bisnis) dan pengendaliannya tidak bersifat sementara. Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas - entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok usaha tersebut. Berhubung transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dipertukarkan, maka transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap kombinasi bisnis entitas sepengendali disajikan dalam akun tambahan modal disetor pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Entitas yang melepas bisnis, dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara imbalan yang diterima dan jumlah tercatat bisnis yang dilepas dalam akun tambahan modal disetor pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. v. Laba Bersih per Saham Dasar Laba per saham dihitung berdasarkan rata-rata terhitung jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan cara membagi laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. w. Informasi Segmen Grup mengidentifikasikan segmen operasi berdasarkan pelaporan internal yang dikaji secara regular oleh pengambil keputusan operasional dalam mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi Grup. Usaha Grup dikelompokkan menjadi dua kelompok usaha utama: hotel dan properti. Informasi keuangan mengenai segmen operasi disajikan pada Catatan 29 atas laporan keuangan konsolidasian. x. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG PENTING Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya. 21 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) Pertimbangan dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan berikut, selain yang telah tercakup dalam estimasi, yang memiliki dampak signifikan atas jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan biaya dari masing-masing entitas. Penentuan mata uang fungsional mungkin memerlukan pertimbangan karena berbagai kompleksitas, antara lain, entitas dapat bertransaksi di lebih dari satu mata uang dalam kegiatan usahanya sehari-hari. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 telah terpenuhi. Aset dan liabilitas keuangan diakui dan dikelompokkan sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2h dan 31 atas laporan keuangan konsolidasian. Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Umur Manfaat Aset Tetap Grup melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Jumlah tercatat aset tetap Grup pada tanggal laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di dalam Catatan 9 atas laporan keuangan konsolidasian. Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dievaluasi penurunan nilainya sesuai dengan Catatan 31 atas laporan keuangan konsolidasian. Kondisi spesifik counterparty penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima disetujui secara independen oleh manajemen. 22 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan) Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif penurunan nilai terganggu, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan jenis produk. Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan cadangan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif. Penurunan Nilai Persediaan Manajemen melakukan penilaian analisis umur persediaan pada setiap tanggal pelaporan dan membentuk penyisihan untuk persediaan usang dan persediaan yang memiliki perputaran yang lambat yang diidentifikasi tidak lagi sesuai untuk digunakan dalam produksi, dengan mempertimbangkan nilai realisasi neto dari persediaan barang jadi dan barang dalam proses berdasarkan pada harga jual dan kondisi pasar saat ini. Jumlah tercatat persediaan diungkapkan di dalam Catatan 6 laporan keuangan konsolidasian. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (Selain Persediaan dan Aset Pajak Tangguhan) Grup menelaah jumlah tercatat aset non-keuangan pada setiap akhir tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi, maka jumlah terpulihkan atau nilai pakai diestimasi. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja dan beban imbalan pasca kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dengan jumlah yang diestimasi diperlakukan sesuai dengan kebijakan sebagaimana diatur dalam catatan 2q atas laporan keuangan konsolidasian. Sementara manajemen Grup berpendapat bahwa asumsi yang digunakan adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dari hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan secara material dapat mempengaruhi perkiraan jumlah liabilitas atas imbalan pasca kerja karyawan dan beban imbalan pasca kerja karyawan. Jumlah tercatat liabilitas imbalan pasca kerja jangka panjang Grup diungkapkan pada Catatan 19 laporan keuangan konsolidasian. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan pajak tertentu yang penentuan akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Ketika hasil pajak yang dikeluarkan berbeda dengan jumlah yang awalnya diakui, perbedaan tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan dan penyisihan pajak tangguhan pada periode di mana penentuan tersebut dilakukan. Jumlah tercatat utang pajak penghasilan dan aset pajak tangguhan Grup masing-masing diungkapkan di dalam Catatan 16b dan 16d laporan keuangan konsolidasian. 23 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan) Pajak Penghasilan (lanjutan) Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan. Penentuan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui berdasarkan perbedaan waktu dan laba fiskal di masa mendatang bersama-sama dengan strategi perencanaan pajak masa depan membutuhkan pertimbangan signifikan dari manajemen. 4. KAS DAN BANK Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2016 Kas 2015 248.304.637 318.601.804 3.272.189.291 1.052.497.186 1.024.453.943 99.486.562 5.762.135 1.975.473 1.656.866.722 2.188.892.749 52.289.884 99.190.368 2.455.473 3.152.893.238 305.209.857 13.084.784 - 1.331.187.090 246.392.455 14.328.867 590.860.610 Sub-jumlah 8.927.552.469 6.182.464.218 Jumlah 9.175.857.106 6.501.066.022 Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mayapada Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh penempatan kas dan bank adalah pada bank pihak ketiga. 5. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA Rincian piutang usaha - pihak ketiga berdasarkan jenis piutang adalah sebagai berikut: 2016 2015 Piutang agen Piutang kartu kredit Lain-lain 1.013.384.082 456.285.946 198.496.299 1.322.161.536 198.236.428 110.866.391 Jumlah 1.668.166.327 1.631.264.355 Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, semua piutang usaha berasal dari pihak ketiga dan memiliki umur kurang dari 30 hari dan dalam mata uang rupiah. 24 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan) Berdasarkan telaah atas status dari masing-masing akun piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, manajemen Grup berkeyakinan bahwa piutang usaha dapat tertagih seluruhnya, sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai untuk piutang usaha. 6. PERSEDIAAN Rincian persediaan adalah sebagai berikut: 2016 Real Estate Bangunan siap dijual: kondominium Hotel Minuman Makanan Lain-lain Jumlah 2015 317.488.969.511 9.941.275.400 582.826.229 367.318.505 780.534.097 475.942.873 314.384.480 916.273.187 319.219.648.342 11.647.875.940 Rincian persediaan bangunan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Nama Hotel TIM CUN 2016 Jumlah Kondotel Anantara Bali Uluwatu Best Western Kuta Beach Jumlah Nama Hotel TIM CUN 47 188 260.421.785.641 57.067.183.870 219 317.488.969.511 2015 Jumlah Kondotel Anantara Bali Uluwatu Best Western Kuta Beach Jumlah Nilai Nilai 3 17 4.867.814.548 5.073.460.852 20 9.941.275.400 Mutasi persediaan bangunan adalah sebagai berikut: 2016 2015 Saldo awal Reklasifikasi aset tetap (Catatan 9) 9.941.275.400 307.547.694.111 9.941.275.400 - Saldo akhir 317.488.969.511 9.941.275.400 Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai persediaan dan barang usang, sehingga tidak perlu dibentuk penyisihan berkaitan dengan hal tersebut. 25 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PERSEDIAAN (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, persediaan bangunan milik Grup dijadikan jaminan atas pinjaman yang diterima Grup dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 17). Estimasi nilai wajar persediaan bangunan CUN pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 141.929.000.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Susan Widjojo & Rekan, penilai independen. Estimasi nilai wajar persediaan bangunan TIM pada tanggal 18 Maret 2016 adalah sebesar Rp 425.535.000.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Susan Widjojo & Rekan, penilai independen. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, persediaan bangunan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kerusakan dan risiko lainnya dengan nilai keseluruhan pertanggungan masing-masing sebesar Rp 559.620.038.500 dan Rp. 374.500.000.000 Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul atas persediaan. 7. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA Rincian uang muka dan biaya dibayar dimuka adalah sebagai berikut: 2016 2015 Uang muka Uang muka pembelian tanah Pihak berelasi (Catatan 28 dan 30) Pihak ketiga (Catatan 30) Lain-lain 17.000.000.000 9.000.000.000 436.243.735 29.500.000.000 9.000.000.000 639.711.780 Sub-jumlah 26.436.243.735 39.139.711.780 478.667.790 315.610.073 49.814.481 561.287.984 524.715.226 114.732.605 51.955.233 388.019.032 1.405.380.328 1.079.422.096 27.841.624.063 40.219.133.876 Biaya dibayar di muka Asuransi Pemasaran Lisensi dan perijinan Lain-lain Sub-jumlah Jumlah Uang muka pembelian tanah merupakan uang muka pembelian atas beberapa luas tanah yang terdiri dari: a. b. c. 2 Sebidang tanah dengan luas 584 m terletak di Jalan Gajah Mada No. 30 Jakarta 2 Sebidang tanah dengan luas 1.575 m terletak di Jalan Pantai Karang No. 23 Denpasar Selatan - Sanur 2 Sebidang tanah dengan luas 1.581 m terletak di Jalan raya cibarusah cikarang kav. No. 16 Cikarang Jawa Barat Uang muka lain-lain merupakan uang muka atas pembayaran pemasok dan beban operasional Perusahaan. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua uang muka dapat terealisasi seluruhnya. Oleh karena itu, tidak diperlukan cadangan penurunan nilai. 26 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. DANA DALAM PEMBATASAN Pada tanggal 31 Desember 2015, akun ini merupakan deposito berjangka milik PT Pratika Nugraha, Entitas Anak pada PT Bank CIMB Niaga Tbk sebesar Rp 730.472.523 yang dijaminkan sehubungan dengan fasilitas pinjaman bank pada PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 17). Pada tanggal 31 Desember 2015, tingkat suku bunga atas deposito berjangka dalam mata uang rupiah masing-masing berkisar antara 4,00%-5,50%. Pada tanggal tanggal 14 Maret 2016 deposito berjangka tersebut telah dicairkan. 9. ASET TETAP - BERSIH Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut: Saldo awal Penambahan 2016 Pengurangan Reklasifkasi Saldo akhir Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan dan perabotan Kendaraan 4.819.250.000 411.176.072.072 150.000.000 3.906.541.228 4.887.408.628 67.756.200 205.000.000 176.024.591 (405.554.523.428 ) - 4.819.250.000 5.621.548.644 150.000.000 3.974.297.428 4.916.384.037 Sub-jumlah Aset dalam penyelesaian 424.939.271.928 480.112.727.638 272.756.200 133.503.404.003 176.024.591 - (405.554.523.428 ) - 19.481.480.109 613.616.131.641 Jumlah Biaya Perolehan 905.051.999.566 133.776.160.203 176.024.591 (405.554.523.428 ) 633.097.611.750 Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan dan perabotan Kendaraan 100.768.214.866 150.000.000 3.846.009.797 4.202.964.877 341.301.875 61.517.071 476.664.583 176.024.591 (97.938.818.101 ) (68.011.216 ) - 3.170.698.640 150.000.000 3.839.515.652 4.503.604.869 Jumlah Akumulasi Penyusutan 108.967.189.540 879.483.529 176.024.591 (98.006.829.317 ) 11.663.819.161 Nilai Buku Bersih 796.084.810.026 621.433.792.589 27 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. ASET TETAP - BERSIH (lanjutan) 2015 Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan dan perabotan Kendaraan 4.819.250.000 407.582.721.708 150.000.000 3.809.022.228 6.672.408.628 3.593.350.364 104.419.000 - 6.900.000 1.785.000.000 4.819.250.000 411.176.072.072 150.000.000 3.906.541.228 4.887.408.628 Sub-jumlah Aset dalam penyelesaian 423.033.402.564 455.271.606.417 3.697.769.364 24.841.121.221 1.791.900.000 - 424.939.271.928 480.112.727.638 Jumlah Biaya Perolehan 878.305.008.981 28.538.890.585 1.791.900.000 905.051.999.566 Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan dan perabotan Kendaraan 70.481.769.582 150.000.000 3.745.867.684 4.905.778.845 30.286.445.284 104.454.613 863.123.532 4.312.500 1.565.937.500 100.768.214.866 150.000.000 3.846.009.797 4.202.964.877 79.283.416.111 31.254.023.429 1.570.250.000 108.967.189.540 Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Bersih 799.021.592.870 796.084.810.026 Beban penyusutan aset tetap dialokasikan sebagai berikut: 2016 2015 Beban pokok pendapatan (Catatan 24) Beban umum dan administrasi (Catatan 26) 879.483.529 29.851.166.281 1.402.857.148 Jumlah 879.483.529 31.254.023.429 Rincian penambahan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 2016 2015 Pembayaran kas Penambahan melalui kapitalisasi bunga pinjaman 122.840.483.567 10.935.676.636 10.318.847.427 18.220.043.158 Jumlah 133.776.160.203 28.538.890.585 Pengurangan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 mencakup penjualan aset tetap dengan rincian keuntungan yang diperoleh sebagai berikut: 2016 2015 Hasil penjualan bersih Nilai buku 84.0000.000 - 1.055.500.000 (221.650.000 ) Laba penjualan aset tetap 84.0000.000 833.850.000 Pada tahun 2016 aset tetap sebesar Rp 307.547.694.111 direklasifikasi ke persediaan bangunan (Catatan 6). 28 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. ASET TETAP - BERSIH (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, aset tetap milik Grup diasuransikan terhadap segala risiko (all risks) dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 559.620.038.500 dan Rp 714.933.562.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul. Beberapa aset tetap milik Grup digunakan untuk jaminan pinjaman bank dan utang pembiayaan konsumen (Catatan 11, 17 dan 18). Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 2016 Nama Hotel BBS PN The Residences At The Westin Resort & Spa, Ubud The Sarasvati A Luxury Collection Resort Jumlah Nilai Persentase Penyelesaian Estimasi Penyelesaian 459.206.317.411 98% September 2017 154.409.814.230 67% Desember 2018 613.616.131.641 2015 Nama Hotel BBS PN The Residences At The Westin Resort & Spa, Ubud The Sarasvati A Luxury Collection Resort Jumlah Nilai Persentase Penyelesaian Estimasi Penyelesaian 326.864.788.413 95% September 2017 153.247.939.225 66% Desember 2018 480.112.727.638 Rincian akumulasi biaya provisi dan bunga pinjaman yang dikapitalisasi ke bangunan dalam penyelesaian: 2016 2015 PT Bina Buana Sarana PT Pratika Nugraha 10.194.001.111 741.675.525 12.881.564.087 5.338.479.071 Jumlah 10.935.676.636 18.220.043.158 Manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terdapat kondisi atau peristiwa yang menimbulkan indikasi penurunan nilai atas jumlah tercatat aset tetap, sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset tetap. Manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara nilai wajar aset tetap dengan jumlah tercatatnya. 10. SEWA HAK ATAS TANAH - BERSIH Rincian sewa hak atas tanah adalah sebagai berikut: 2016 2015 Harga sewa Akumulasi amortisasi 80.484.045.000 (6.538.542.362 ) 80.484.045.000 (5.099.508.902 ) Nilai Buku – Bersih 73.945.502.638 75.384.536.098 29 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. SEWA HAK ATAS TANAH - BERSIH (lanjutan) Mutasi akumulasi amortisasi adalah sebagai berikut: 2016 2015 Saldo awal Penambahan tahun berjalan (Catatan 24) 5.099.508.902 1.439.033.460 3.660.475.442 1.439.033.460 Saldo Akhir 6.538.542.362 5.099.508.902 PT Tiara Inti Mulia (TIM) Berdasarkan Perjanjian Sewa yang telah dicatat melalui Akta Notaris No. 138 tanggal 27 Juli 2009 dari Notaris Eddy Nyoman Winiarta, S.H., Drs. Ketut Loper Winartha, M.Pd, pihak ketiga, menyepakati untuk menyewakan 2 lahan atau tanah yang dimiliki dengan total luas tanah seluas 44.700 m kepada TIM. Tanah tersebut berlokasi di Banjar Dinas Labuan Sait, Desa/Keluarahan Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Jangka waktu sewa 45 tahun dimulai 1 September 2009 dan berakhir pada 1 September 2054. PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN) Berdasarkan Perjanjian Sewa yang telah dicatat melalui Akta Notaris J.S. Wibisono, S.H., No. 1 tanggal 1 Februari 2010. Tony Wijaya, pihak ketiga, menyepakati untuk menyewakan lahan atau tanah 2 yang dimillikinya dengan total luas tanah seluas 1.850 m kepada CUN. Tanah tersebut berlokasi di Kelurahan Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Provisinsi Bali. Jangka waktu sewa 45 tahun dimulai 1 Agustus 2007 dan berakhir pada 31 Juli 2027. Selain itu CUN mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan I Wayan Medi, pihak ketiga yaitu pihak 2 pemegang hak atas sebidang tanah hak milik seluas 1.850 m , yang terletak di Provinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan Kuta, Kelurahan Kuta, dengan nomor identifikasi tanah (NIB) 22.03.04.04.05995, untuk jangka waktu sejak tanggal 1 Februari 2010 sampai dengan 31 Juli 2042. PT Bina Buana Sarana (BBS) Berdasarkan Surat Perjanjian Pemberian Hak Guna Bangunan atas Tanah Hak Milik No. 3 tanggal 27 September 2010, dari Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., BBS memperoleh Hak Guna Bangunan atas tanah hak milik selama 30 tahun dan bisa diperpanjang 20 tahun lagi, dengan rincian tanah seluas 1.700 m² dan 1.210 m² dengan sertifikat hak milik No. 1314 dan No. 1509 dan tercatat atas nama I Made Wirata dan 2 2 I Wayan Lantra. BBS juga BBS memperoleh Hak Guna Bangunan atas tanah seluas 2.750 m dan 3.230 m dengan sertifikat hak milik No. 474 dan No. 1319 dan tercatat atas nama Laba Pura Puseh Kengetan. Tanah ini terletak di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Periode perjanjian ini terhitung mulai tanggal 25 Oktober 2010 sampai dengan 25 Oktober 2040. BBS memperoleh Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk Area 2 tanah seluas 8.623 m yang terletak di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali yang akan berakhir tahun 2040. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, PN belum melakukan amortisasi hak atas tanah tersebut dikarenakan BBS belum beroperasi secara komersial. 30 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. SEWA HAK ATAS TANAH - BERSIH (lanjutan) PT Pratika Nugraha (PN) PN mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan I Wayan Kanda berdasarkan Akta Notaris Eddy Nyoman Winarta, S.H., atas perjanjian sewa menyewa tanah No. 141 tanggal 19 Oktober 2010 atas sebidang tanah 2 dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 3629, seluas 2.770 m , yang terletak di kelurahan Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Daerah Tingkat II Badung, provinsi Daerah Tingkat I Bali. Periode sewa menyewa dimulai pada tanggal 15 Oktober 2010 sampai tanggal 15 Oktober 2040. Pemilik tanah berjanji akan memberikan Sertifikat Hak Guna Bangunan untuk jangka waktu 30 tahun kepada PN apabila telah membayar lunas sewa tanah tersebut. PN memperoleh Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk Area 2 tanah seluas 2.750 m yang terletak di kelurahan Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Daerah Tingkat II Badung, provinsi Daerah Tingkat I Bali yang akan berakhir tahun 2040. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, PN belum melakukan amortisasi hak atas tanah tersebut dikarenakan PN belum beroperasi secara komersial. 11. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Jumlah Batas maksimum kredit Suku bunga Jatuh tempo 15,5% 2017 2.000.000.000 1.992.219.020 1.811.876.120 12,5% 2017 15.000.000.000 10.109.638.495 - 12.101.857.515 1.811.876.120 Perusahaan - Rupiah PT Bank Victoria International Tbk Entitas Anak - Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah 2016 2015 PT Bank Victoria International Tbk Perusahaan Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 15 Maret 2010, yang telah beberapa kali diperpanjang, terakhir dengan Perjanjian Kredit No. 15 tanggal 14 Maret 2016, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit askep revolving dari PT Bank Victoria International Tbk (pihak ketiga) dengan maksimum fasilitas kredit sebesar Rp 2.000.000.000. Pinjaman tersebut digunakan untuk modal kerja, dikenakan bunga sebesar 15,5% dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2017, dapat diperpanjang kembali. Fasilitas kredit tersebut diberikan untuk pembiayaan renovasi Hotel Saraswati Borobudur berikut pembelian peralatan dan perlengkapannya, pelunasan pinjaman kepada pihak ketiga dan untuk modal kerja Perusahaan. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: - 2 Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat pengganti hak milik nomor 1437/Borobudur seluas 780 m atas nama Perusahaan; 2 Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat hak milik nomor 2137/Borobudur seluas 1.250 m atas nama Perusahaan; 2 Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat hak milik nomor 1904/Borobudur seluas 1.800 m atas nama Perusahaan; 31 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Victoria International Tbk (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) - Mesin-mesin dan peralatan hotel dan peralatan lainnya;atas nama Perusahaan; Inventaris peralatan hotel berikut perlengkapan-perlengkapannya; Jaminan Perusahaan dari PT Intiputra Fikasa, pihak yang berelasi; Jaminan pribadi dari Bhakti Salim, pemegang saham Perusahaan. Dalam perjanjian dengan PT Bank Victoria International Tbk terdapat pembatasan kepada Perusahaan yang mewajibkan Perusahaan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari PT Bank Victoria International Tbk apabila: - Melakukan Merger dan Reserved Merger; Akuisisi (pengambil alihan usaha); Perubahan anggaran dasar dan susunan struktur saham dan pengurus Perusahaan; Memperoleh pinjaman dari pihak lain diluar transaksi normal usaha; Megalihkan jaminan kepada pihak lain; Dan pembagian dividen PT Bank CIMB Niaga Tbk Entitas Anak (PT Cakrawala Mitra Usaha) Berdasarkan surat Persetujuan atas pemberian fasilitas pinjaman oleh CIMB Niaga dengan No. 227/NH/CBG1/XII/15 kepada CMU tanggal 3 Desember 2015, CMU memperoleh fasilitas kredit dari CIMB Niaga yaitu, pinjaman rekening koran dengan kredit maksimum sebesar Rp 15.000.000.000. Utang ini dikenai bunga sebesar 12,5% per tahun dan dapat berubah sewaktu-waktu. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 3 Desember 2017, dapat diperpanjang kembali. Jaminan pemberian pinjaman tersebut adalah: - Apartement Somerset Berlian atas nama Marlen Nunotoredjo berlokasi di Permata Hijau, Jakarta. Tanah atas nama PN berikut bangunan The Sarasvati A Luxury Collection Resort, Seminyak, Bali. Akta Pemberian Hak Tanggungan atas tanah dan bangunan atas SHGB No.9678 (sewa) atas nama TIM 2 di atas SHM milik I Made Runteng dengan luas 17.000 m . Hak tanggungan atas tanah dan bangunan hotel atas nama CUN di Kuta, Bali. 2 11 bidang tanah total luas 15.104 m atas nama BBS berikut bangunan The Residences At The Westin Resort & Spa, Ubud di desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Bali. Gadai saham entitas anak CUN, PN, TIM, BBS dan CMU. Personal Guarantee dari Bhakti Salim. Company’s Guarantee entitas anak atas nama CUN, PN, TIM dan BBS. Piutang usaha dan persediaan milik CMU dengan nilai Rp 10.000.000.000. Assignment atas seluruh akun dalam perjanjian Cash Waterfall. Berdasarkan perjanjian dengan CIMB, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, CMU, tidak diperbolehkan untuk menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian aset, mengubah susunan pengurus dan para pemegang saham kendali, memberi atau menerima pinjaman dari pihak lain dan membayar dividen 32 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. UTANG KONTRAKTOR DAN USAHA - PIHAK KETIGA Akun ini seluruhnya merupakan utang kepada kontraktor pihak ketiga atas pembagunan real estate dan bangunan hotel. Saldo pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 75.074.233.896 dan Rp 160.446.632.979. Rincian utang kontraktor dan usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2016 2015 Rupiah Dolar Amerika Serikat 124.048.739.477 5.671.872.740 158.482.184.563 1.964.448.416 Jumlah 129.720.612.217 160.446.632.979 Sebagian utang tersebut akan dibayar Grup jika telah terjadi penjualan kondominium dan pembangunan hotel yang dibangun oleh BBS dan PN telah selesai dilakukan. 13. UTANG LAIN-LAIN Rincian utang lain-lain adalah sebagai berikut: 2016 2015 Pihak ketiga Uang muka pelanggan Sewa hak atas tanah Service charge Komisi agen Lain-lain 3.964.549.917 312.500.000 710.032.156 315.558.493 12.959.337.026 9.765.716.635 937.500.000 612.629.935 230.413.203 12.551.948.595 Sub-jumlah 18.261.977.592 24.098.208.368 Pihak berelasi (Catatan 29) PT Tiara Realty - 29.456.024.248 Sub-jumlah - 29.456.024.248 18.261.977.592 53.554.232.616 Jumlah 14. UANG MUKA PENJUALAN Akun ini merupakan penerimaan uang atas pembelian kondominium hotel milik dari pelanggan yang sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian diterbitkan oleh manajemen, proses penjualan belum selesai. Grup akan melaporkan uang muka sebagai penjualan setelah diselesaikannya perikatan jual beli atau pengikatan kredit dan dilakukan serah terima kunci pada pelanggan. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, nilai uang muka penjualan masing-masing sebesar Rp 45.348.193.415 dan Rp 45.226.343.285. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, semua uang muka penjualan terdiri dari mata uang Dolar Amerika Serikat dan berasal dari pihak ketiga. 33 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Rincian beban masih harus dibayar adalah sebagai berikut: 2016 2015 Gaji Pemasok Jasa manajemen Asuransi Service charge Bunga pinjaman Lain-lain 4.315.462.869 2.303.444.430 2.724.767.177 1.064.031.787 390.496.927 139.799.905 10.147.892.081 6.769.279.622 5.303.444.433 2.249.103.877 469.640.035 291.244.545 1.781.007.370 4.174.659.913 Jumlah 21.085.895.176 21.038.379.795 16. PERPAJAKAN a. Pajak Dibayar Di Muka Entitas Anak Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, akun ini merupakan Pajak Pertambahan Nilai. b. Utang Pajak Rincian utang pajak adalah sebagai berikut: 2016 Perusahaan Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 ayat 2 Pajak pembangunan 1 2015 173.168.080 532.358.635 178.461.956 157.790.023 100.552.145 530.495.635 178.461.956 101.428.932 1.041.778.694 910.938.668 Entitas Anak Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pasal 4 ayat 2 BPHTB Pajak pembangunan 1 Pajak pertambahan nilai 2.880.150.244 406.089.308 30.189.251 1.249.472.539 17.264.762.492 1.354.089.625 243.584.882 7.241.508.723 1.333.587.559 301.098.862 30.189.251 394.066.164 16.678.057.282 1.354.089.625 590.578.539 7.247.008.723 Sub-jumlah 30.669.847.064 27.928.676.005 Jumlah 31.711.625.758 28.839.614.673 Sub-jumlah 34 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Pajak Penghasilan Badan Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan, sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian dengan taksiran rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, adalah sebagai berikut: 2016 2015 Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan konsolidasian Rugi (laba) entitas anak sebelum pajak penghasilan (16.839.854.398 ) 21.681.046.394 243.887.881 (768.818.115 ) Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan 4.841.191.996 (524.930.234 ) 266.772.430 8.662.501 289.741.675 (1.374.311 ) Beda temporer: Beban diestimasi atas imbalan kerja karyawan Penyusutan aset tetap Beda permanen: Beban yang tidak dapat dikurangkan secara pajak Pendapatan keuangan yang dikenakan pajak penghasilan final (1.137.769 ) Taksiran laba kena pajak (taksiran rugi fiskal) 5.115.489.158 (1.359.203 ) (237.922.073 ) Akumulasi rugi fiskal - awal tahun Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Rugi fiskal yang tidak dapat dikompensasi (215.808.480 ) (402.477.447 ) (11.456.057.781 ) (11.271.767.333 ) (237.922.073 ) 618.285.927 (215.808.480 ) (402.477.447 ) (11.456.057.781 ) (11.271.767.333 ) 618.285.927 Akumulasi rugi fiskal - akhir tahun (17.850.258.029 ) (22.965.747.187 ) Perusahaan tidak membuat perhitungan beban pajak penghasilan kini untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, karena Perusahaan berada dalam posisi rugi fiskal. Rekonsiliasi pajak penghasilan kini Grup adalah sebagai berikut: 2016 Beban pajak penghasilan kini Entitas Anak Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Entitas Anak Utang pajak penghasilan (PPh 29) Entitas Anak tahun berjalan Utang pajak penghasilan (PPh 29) Entitas Anak – tahun 2015 Utang pajak penghasilan (PPh 29) Entitas Anak tahun 2014 Utang pajak penghasilan (PPh 29) Entitas Anak 35 890.053.250 (34.646.875 ) 2015 326.525.537 (103.940.625 ) 855.406.375 222.584.912 222.584.912 - 171.481.252 171.481.252 1.249.472.539 394.066.164 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan) Penghasilan kena pajak yang akan dilaporkan Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan untuk tahun fiskal 2016 akan didasarkan pada rekonsiliasi sebagaimana yang disajikan di atas. Untuk tahun fiskal 2015, Perusahaan telah melaporkan laba kena pajak sesuai dengan rekonsiliasi diatas. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan badan Grup dengan perkalian laba akuntansi Grup sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 2016 2015 Laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian Rugi (laba) entitas anak sebelum pajak penghasilan (16.839.854.398 ) 21.681.046.394 243.887.881 (768.818.115 ) Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan 4.841.191.996 (524.930.234 ) Beban (manfaat) pajak dihitung pada tarif pajak efektif Pengaruh beda tetap atas pajak penghasilan badan Pendapatan keuangan yang dikenakan pajak penghasilan final Beban yang tidak dapat dikurangkan secara pajak Penyesuaian atas rugi fiskal yang tidak dapat dikompensasi 1.210.298.004 (131.232.559 ) (284.447 ) (339.801 ) - 154.571.482 Beban pajak penghasilan badan: Perusahaan Entitas anak 1.210.013.557 267.824.451 22.999.122 1.598.683.265 Total 1.477.838.008 1.621.682.387 Berdasarkan undang-undang perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktorat Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak. Koreksi terhadap kewajiban pajak Perusahaan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan Perusahaan tersebut telah ditetapkan. Rincian pajak manfaat (beban) pajak penghasilan bedasarkan entitas adalah sebagai berikut: 2016 Pajak penghasilan badan tidak final Entitas Anak Pajak penghasilan badan final Entitas Anak Beban pajak penghasilan badan kini 36 2015 890.053.250 326.525.537 - 1.692.600.000 890.053.250 2.019.125.537 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan) 2016 Dikurangi: kredit pajak penghasilan badan Entitas Anak Pajak penghasilan final yang telah dipotong oleh pemotong pajak Jumlah Jumlah utang pajak penghasilan badan tahun berjalan 2015 34.646.875 103.940.625 - 1.692.600.000 34.646.875 1.796.540.625 855.406.375 222.584.912 Perusahaan Pada tanggal 21 April 2015, Perusahaan menerima beberapa Surat Tagihan Pajak (STP) dari Direktorat Jendral Pajak yang menyatakan kurang bayar untuk tahun pajak 2014 dan 2015. Berdasarkan STP tersebut Perusahaan ditetapkan kurang bayar sebesar Rp 1.656.991. Perusahaan telah menyetujui dan membayar jumlah tersebut pada tanggal 20 Mei 2015 dan 19 Agustus 2015 kepada kantor pajak. Entitas Anak Pada tanggal 26 Juli 2016, TIM menerima beberapa Surat Tagihan Pajak (STP) dari Direktorat Jendral Pajak yang menyatakan kurang bayar untuk tahun pajak 2014. Berdasarkan STP tersebut Perusahaan ditetapkan kurang bayar sebesar Rp 29.987.218. TIM telah menyetujui dan membayar jumlah tersebut pada tanggal 9 November 2016 kepada kantor pajak. Pada tanggal 12 Mei 2015, CMU menerima Surat Tagihan Pajak (STP) No. 00065/106/13/013/15 dari Direktorat Jendral Pajak yang menyatakan kurang bayar untuk tahun pajak 2013. Berdasarkan STP tersebut Perusahaan ditetapkan kurang bayar sebesar Rp 7.427.890. CMU telah menyetujui dan membayar jumlah tersebut pada tanggal 31 Juli 2015 kepada kantor pajak. Pada tanggal 8 April 2015, TIM menerima beberapa Surat Tagihan Pajak (STP) dari Direktorat Jendral Pajak yang menyatakan kurang bayar untuk tahun pajak 2012 dan 2011. Berdasarkan STP tersebut Perusahaan ditetapkan kurang bayar sebesar Rp 34.537.833. TIM telah menyetujui dan membayar jumlah tersebut pada tanggal 7 Mei 2015 kepada kantor pajak. d. Pajak Tangguhan Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara laporan komersial dan fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, adalah sebagai berikut: Saldo awal 2016 Dikreditkan (dibebankan) ke Pendapatan Laba rugi komprehensif lain Saldo akhir Aset pajak tangguhan Perusahaan Cadangan imbalan pasca kerja Penyusutan Rugi fiscal 243.820.353 (241.234 ) 5.741.436.796 66.693.108 2.165.625 (1.278.872.290 ) (106.779.291 ) - 203.734.170 1.924.391 4.462.564.506 Sub-jumlah 5.985.015.915 (1.210.013.557 ) (106.779.291 ) 4.668.223.067 37 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Pajak Tangguhan (lanjutan) 2016 (lanjutan) Dikreditkan (dibebankan) ke Pendapatan Laba rugi komprehensif lain Saldo awal Saldo akhir Entitas Anak Cadangan imbalan pasca-kerja Penyusutan Amortisasi biaya pra-operasi 1.604.540.046 138.988.693 (657.008.056 ) 628.989.925 (6.761.126 ) - (229.136.217 ) - 2.004.393.754 132.227.567 (657.008.056 ) Sub-jumlah 1.086.520.683 622.228.799 (229.136.217 ) 1.479.613.265 Jumlah 7.071.536.598 (587.784.758 ) (335.915.508 ) 6.147.836.332 Saldo Awal Aset pajak tangguhan Perusahaan Cadangan imbalan pasca-kerja Penyusutan Rugi fiscal 209.919.041 102.344 5.836.527.760 Sub-jumlah 6.046.549.145 2015 Dikreditkan (Dibebankan) ke Pendapatan Laba Rugi Komprehensif Lain Saldo Akhir (38.534.107 ) - (154.571.482 ) 243.820.353 (241.234 ) 5.741.436.796 131.572.359 (38.534.107 ) (154.571.482 ) 5.985.015.915 389.975.986 129.842.860 454.189.335 9.145.833 (510.748.492 ) - 657.008.056 - Sub-jumlah 1.176.826.902 463.335.168 (510.748.492 ) (42.892.895 ) 1.086.520.683 Jumlah 7.223.376.047 594.907.527 (549.282.599 ) (197.464.377 ) 7.071.536.598 Entitas Anak Cadangan imbalan pasca-kerja Penyusutan Amortisasi biaya praoperasi 72.435.419 (343.578 ) 59.480.518 Penyesuaian - 1.271.123.217 (1.314.016.112 ) 1.604.540.046 138.988.693 (657.008.056 ) Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa taksiran laba kena pajak masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh manfaat aset pajak tangguhan. 17. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG Rincian pinjaman bank jangka panjang adalah sebagai berikut: 2016 Perusahaan Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Victoria International Tbk 4.224.999.941 38 2015 43.695.167.020 5.566.791.045 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 2016 2015 Entitas Anak Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk AS Dolar PT Bank CIMB Niaga Tbk 423.467.452.527 - 77.360.677.672 105.494.000.000 - 20.457.417.386 Jumlah 427.692.452.468 252.574.053.123 Dikurangi: bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (42.411.856.128) (55.094.311.750) Bagian Jangka Panjang 385.280.596.340 197.479.741.373 PT Bank Victoria International Tbk Perusahaan Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 16 tanggal 15 Maret 2010 dari Notaris Fransisca Susi Setiawati, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 13.000.000.000 yang digunakan pembiayaan renovasi hotel Saraswati Borobudur berikut pembelian peralatan dan perlengkapannya, pelunasan pinjaman kepada pihak ketiga dan untuk modal kerja Perusahaan. Pinjaman tersebut akan dilunasi dalam jangka waktu 10 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2020. Tingkat bunga pinjaman sebesar 12% per tahun dibayar efektif per bulan dan sewaktu-waktu dapat berubah. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: - 2 Tanah dan bangunan dengan sertifikat pengganti hak milik No. 1437/Borobudur seluas 780 m atas nama Perusahaan; 2 Tanah dan bangunan dengan sertifikat hak milik No. 2137/Borobudur seluas 1.250 m 2 No. 1904/Borobudur seluas 1.800 m atas nama Perusahaan; Aset tetap berupa inventaris dan peralatan hotel; Jaminan Perusahaan (Personal Guarantee) dari PT Intiputra Fikasa dan Bhakti Salim. PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) Perusahaan Berdasarkan surat penawaran kredit atas Pemberian Fasilitas Kredit No. 427/NH/CBGI/X/2012 tanggal 6 Nopember 2012 dan telah diaktakan berdasarkan akta notaris No. 47 tanggal 22 Nopember 2012 dari Notaris E. Betty Budiyanti Moesigit, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus dari CIMB untuk keperluan pembiayaan modal disetor kepada Entitas Anak dengan jumlah maksimum sebesar Rp 115.000.000.000. Fasilitas kredit ini dikenai bunga sebesar 12,5% per tahun. Pinjaman ini jatuh tempo selama lima (5) tahun sejak penarikan pertama. 39 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) Pinjaman tersebut dijamin dengan: - APHT 3 atas tanah dan bangunan SHGB No. 967 (sewa) atas nama TIM, Entitas Anak di atas SHM milik 2 I Made Runteng dengan luas 17.000 m sebesar Rp 93.280.000.000; Saham Perusahaan dan saham Entitas Anak (CUN); Personal guarantee dari Frans Faizal Hasjim dan Bhakti Salim; Assignment cash flow dari TIM, CUN dan PN, masing-masing merupakan Entitas Anak kepemilikan tidak langsung melalui CMU; Cross company guarantee dari CMU merupakan Entitas Anak kepemilikan langsung; TIM, CUN dan PN, masing-masing merupakan Entitas Anak kepemilikan tidak langsung melalui CMU; dan PT Intiputra Fikasa, pihak yang berelasi; Berdasarkan perjanjian tersebut, tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan, tidak menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian aset, mengubah susunan pengurus dan mengubah susunan pemegang saham kendali, membagikan dividen dan mengubah jenis usaha. Menjaga posisi keuangan Perusahaan dan 30% dana dari Penawaran Umum Perdana Saham digunakan untuk pelunasan kredit. Pada tanggal 13 Januari 2016, seluruh pinjaman dari CIMB tersebut telah dilunasi. Entitas Anak (PT Tiara Inti Mulia) Pada tanggal 20 Januari 2010, TIM menerima fasilitas kredit pinjaman transaksi khusus dari CIMB dengan maksimum kredit sebesar USD 9.428.650. Tingkat suku bunga pertahun sebesar 7,5% dan dapat berubah sewaktu-waktu. Pinjaman ini akan jatuh tempo selama lima (5) tahun sejak penarikan pertama dan diperpanjang setiap tahun dan diperpanjang sampai dengan 8 Februari 2016. Berdasarkan surat Perubahan atas Persetujuan Pemberian Fasilitas Kredit TIM No. 194/NH/LCBI/V/2012 tanggal 21 Mei 2012, TIM memperoleh fasilitas pinjaman dari CIMB yang digunakan untuk pembiayaan konstruksi Hotel Anantara Bali Uluwatu Resort & Spa dengan jumlah maksimum sebesar Rp 40.000.000.000. Fasilitas kredit ini dikenai bunga sebesar 12,5% per tahun dan dapat berubah sewaktu-waktu. Pinjaman ini jatuh tempo selama lima (5) tahun sejak penarikan pertama dan dapat diperpanjang setiap tahun. Jaminan pemberian pinjaman tersebut adalah: - - Akta Pemberian Hak Tanggungan atas tanah dan bangunan Tamanpuri Permata Hijau Town House Jalan Biduri 1 Kebayoran Lama atas SHGB No. 1888, 1893, 2979, 2029, 1899, 1896, 1959 Grogol utara dengan 2 luas 14.965 m atas nama PT Intiputra Fikasa. Akta Pemberian Hak Tanggungan atas tanah dan bangunan atas SHGB No.9678 (sewa) atas nama 2 Perusahaan di atas SHM milik I Made Runteng dengan luas 17.000 m . Personal guarantee dari Frans Hasjim, Bhakti Salim dan Agung Salim. Corporate guarantee dari PT Intiputra Fikasa dan PT Cakrawala Mitra Usaha. Fidusia atas piutang usaha dari penjualan unit kondominium dan vila. Proceed of Insurance. Gadai saham TIM. Assignment Proceed cashflow dari PT Intiputra Fikasa. Berdasarkan perjanjian dengan CIMB, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, TIM, tidak diperbolehkan untuk menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian aset, mengubah susunan pengurus dan para pemegang saham kendali, membayar dividen, melakukan pengeluaran modal diatas lima miliar, mengubah jenis usaha dan mengubah rencana pembangunan/ peruntukan proyek. Pada tanggal 13 Januari 2016, seluruh pinjaman dari CIMB Niaga tersebut telah dilunasi. 40 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan) Entitas Anak (PT Cakrawala Usaha Nusantara) Pada tanggal 16 Juni 2010, CUN menerima fasilitas kredit pinjaman transaksi khusus dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) dengan maksimum kredit sebesar Rp 51.000.000.000. Jangka waktu selama tujuh (7) tahun dengan tingkat suku bunga sebesar 12,5% per tahun pada saat CUN masih dalam tahap pengembangan dan 11% pada saat CUN sudah beroperasi secara komersial. Jaminan pemberian pinjaman tersebut adalah: - Hak tanggungan atas tanah dan bangunan hotel di Kuta, Bali. Jaminan perusahaan (Company Guarantee) atas nama PT Intiputra Fikasa dan PT Kace Mas. Jaminan lain dalam bentuk dan jumlah yang dapat diterima oleh Bank. Berdasarkan perjanjian dengan CIMB, tanpa persetujuan, CUN tidak diperbolehkan untuk menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian aset, mengubah susunan pengurus dan susunan pemegang saham kendali dan membayar dividen. Pada tanggal 13 Januari 2016, seluruh pinjaman dari CIMB Niaga tersebut telah dilunasi. Entitas Anak (PT Pratika Nugraha) Pada tanggal 23 Desember 2011, PN menerima fasilitas pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) dengan maksimum kredit sebesar Rp 95.000.000.000 untuk tujuan pembiayaan pembangunan Hotel Sarasvati Seminyak, Bali. Jumlah fasilitas kredit yang telah diterima Perusahaan sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp 40.981.048.020. Tingkat suku bunga per tahun sebesar 12,5% dan dapat berubah sewaktu-waktu dengan jangka waktu selama 7 tahun. Utang bank ini dijaminkan dengan Akta Pemberian Hak Tanggungan atas SHGB (sewa) 2 tanah yang terletak dijalan Sarimande, Kuta Bali seluas 2800 m , gadai saham PN, jaminan pribadi dari Frans Faizal Hasjim dan Bhakti Salim, jaminan perusahaan dari PT Inti Fikasa Raya, CMU dan PT Saraswati Griya Lestari Tbk, serta deposito berjangka. Sesuai dengan perjanjian pinjaman, PN diwajibkan mensyaratkan assignment proceed cash flow dari CUN, TIM, BBS, PT Inti Fikasa Raya, pihak-pihak yang berelasi dan CMU pemegang saham atas utang bank kepada Bank CIMB dan memenuhi batasan-batasan tertentu. Sehubungan dengan pinjaman kepada CIMB, PN diwajibkan memenuhi persyaratan sebagai berikut: - Tingkat leverage maksimal 4 kali pada tahun 2015, 3 kali pada tahun 2016 dan 2 kali pada tahun 2017 tahun-tahun selanjutnya. Tingkat EBTIDA utang bank maksimal 3 kali pada tahun 2014 dan 2 kali pada tahun 2015 dan tahun-tahun selanjutnya. Tingkat Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimum 1 kali pada tahun 2014 dan tahun-tahun selanjutnya. Pada tanggal 31 Desember 2015, Entitas Anak telah memenuhi semua persyaratan yang telah ada atau memperoleh waiver sebagaimana diperlukan. Pada tanggal 13 Januari 2016, seluruh pinjaman dari CIMB Niaga tersebut telah dilunasi. 41 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan) Entitas Anak (PT Cakrawala Mitra Usaha) Berdasarkan surat Persetujuan atas pemberian fasilitas pinjaman oleh CIMB Niaga dengan No. 227/NH/CBG1/XII/15 kepada CMU tanggal 3 Desember 2015, CMU memperoleh beberapa fasilitas kredit dari CIMB Niaga yaitu pinjaman transaksi khusus dengan nilai jumlah kredit maksimum untuk penarikan pertama sebesar Rp 255.000.000.000 dengan tujuan untuk pembayaran utang CUN, BBS, TIM, PN ke CIMB Niaga. Penarikan kedua maksimum sebesar Rp 70.000.000.000 dengan tujuan untuk pembayaran utang kontraktor dan usaha. Penarikan ketiga maksimum dengan jumlah Rp 120.000.000.000 dengan tujuan untuk menyelesaikan proyek Westin Ubud. Utang ini dikenai bunga sebesar 12,5% per tahun dan dapat berubah sewaktu-waktu. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 3 Desember 2022 termasuk grace period angsuran pokok selama 6 bulan terhitung sejak penandatanganan Perjanjian Kredit dan dapat diperpanjang kembali. Jaminan pemberian pinjaman tersebut adalah: - Apartement Somerset Berlian atas nama Marlen Nunotoredjo berlokasi di Permata Hijau, Jakarta. Tanah atas nama PN berikut bangunan The Sarasvati A Luxury Collection Resort, Seminyak, Bali. Akta Pemberian Hak Tanggungan atas tanah dan bangunan atas SHGB No.9678 (sewa) atas nama TIM 2 di atas SHM milik I Made Runteng dengan luas 17.000 m . Hak tanggungan atas tanah dan bangunan hotel atas nama CUN di Kuta, Bali. 2 11 bidang tanah total luas 15.104 m atas nama BBS berikut bangunan The Residences At The Westin Resort & Spa, Ubud di desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Bali. Gada saham entitas anak CUN, PN, TIM, BBS dan CMU. Personal Guarantee dari Bhakti Salim. Company’s Guarantee entitas anak atas nama CUN, PN, TIM dan BBS. Piutang usaha dan persediaan milik CMU dengan nilai Rp 10.000.000.000. Assignment atas seluruh akun dalam perjanjian Cash Waterfall. Berdasarkan perjanjian dengan CIMB, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, CMU, tidak diperbolehkan untuk menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian aset, mengubah susunan pengurus dan para pemegang saham kendali, memberi atau menerima pinjaman dari pihak lain dan membayar dividen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Entitas Anak (PT Bina Buana Sarana) Berdasarkan surat Penawaran atas Pemberian Fasilitas Kredit No. CBC.DPS/SPPK/111/2012 tanggal 18 Juli 2012, BBS memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi Umum (KIU) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk keperluan pembiayaan konstruksi Hotel The Residence At The Westin Resort & Spa, Ubud dan take over fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah maksimum sebesar Rp 129.500.000.000. Utang ini dikenai bunga sebesar 12,5% per tahun dan dapat berubah sewaktu-waktu. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 13 Mei 2018 termasuk grace period angsuran pokok selama 12 bulan terhitung sejak penandatanganan Perjanjian Kredit dan dapat diperpanjang kembali. Jaminan pemberian pinjaman tersebut adalah: - 2 11 bidang tanah total luas 15.104 m atas nama BBS berikut bangunan The Residences At The Westin Resort & Spa, Ubud di desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Bali. Jaminan perusahaan (Company’s Guarantee) atas nama PT Saraswati Griya Lestari Tbk (SGL), PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN) dan PT Tiara Inti Mulia (TIM) masing-masing pihak yang berelasi. Personal Guarantee dari Frans Faizal Hasjim dan Bhakti Salim. Deficit Cashflow Notarial SGL, CUN dan TIM, pihak yang berelasi. Bagian bangunan kondotel dan jaminan lain dalam bentuk dan jumlah yang dapat diterima oleh Bank. 42 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Entitas Anak (PT Bina Buana Sarana) (lanjutan) Berdasarkan perjanjian dengan Mandiri, tanpa persetujuan tertulis dari Mandiri, BBS tidak diperkenankan untuk merubah status hukum dan kepemilikan usaha, memperoleh fasilitas kredit, dari bank lain, kecuali dalam transaksi usaha yang wajar, mengikat diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan harta kekayaan BBS kepada pihak lain, mengambil bagian keuntungan atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan kepentingan pribadi dan memindahkan barang agunan. Pada tanggal 7 Januari 2016, seluruh pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tersebut telah dilunasi. 18. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Rincian pembayaran utang pembiayaan konsumen minimum pada masa yang akan datang berdasarkan perjanjian-perjanjian pembiayaan adalah sebagai berikut: 2016 2015 Utang pembiayaan konsumen - bruto Dikurangi: beban keuangan yang belum diakui 38.934.000 (8.845.391 ) 261.220.933 (20.756.180 ) Utang pembiayaan konsumen - bersih Dikurangi: bagian jangka pendek atas pembiayaan jangka panjang 30.088.609 240.464.753 (25.790.236 ) (216.831.375 ) 4.298.373 23.633.378 Bagian jangka panjang Rincian utang pembiayaan konsumen berdasarkan lessor adalah sebagai berikut: 2016 2015 PT BCA Finance PT Astra Finance 30.088.609 191.041.143 49.423.610 Jumlah 30.088.609 240.464.753 Grup telah menandatangani beberapa perjanjian fasilitas sewa pembiayaan untuk pembiayaan kendaraan Grup. Fasilitas pembiayaan tersebut dikenakan bunga efektif yang berkisar antara 5% sampai dengan 13,2% per tahun. Fasilitas tersebut memiliki jangka waktu pembayaran 3 - 4 tahun sampai dengan tahun 2017 dan dijamin dengan aset yang dibiayai (Catatan 9). 19. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA Grup menghitung cadangan imbalan pasca-kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. 43 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Prima Bhaksana Lestari. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut: Umur pensiun Tingkat bunga diskonto Tingkat kenaikan gaji Tabel mortalitas 2016 2015 55 tahun 8,03% 10,00% TMI - 2011 55 tahun 8,98% 10,00% TMI - 2011 Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut: 2016 Biaya jasa kini Biaya bunga Beban yang diakui dalam laporan laba rugi Pendapatan komprehensif lain Jumlah 2015 2.107.129.162 675.602.968 1.908.022.445 198.476.570 2.782.732.130 (1.343.662.032 ) 2.106.499.015 (2.197.130.395 ) 1.439.070.098 (90.631.380 ) Dari biaya tahun berjalan, Rp 2.782.732.130 dan Rp 2.106.499.015 masing-masing termasuk dalam beban umum dan administrasi tahun 2016 dan 2015 (Catatan 25). Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut: 2016 Saldo awal Beban yang diakui dalam laporan laba rugi Pendapatan komprehensif lain Saldo Akhir 2015 7.393.441.595 2.782.732.130 (1.343.662.032 ) 7.484.072.975 2.106.499.015 (2.197.130.395 ) 8.832.511.693 7.393.441.595 Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Perusahaan terhadap risiko aktuarial seperti risiko tingkat bunga dan risiko gaji. Risiko Tingkat Bunga Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program; Namun, sebagian akan di offset (saling hapus) oleh peningkatan imbal hasil atas investasi instrumen utang. Risiko Gaji Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu. Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto, kenaikan gaji yang diharapkan dan mortalitas. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan. 44 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) Risiko Gaji (lanjutan) • Jika tingkat diskonto lebih tinggi (lebih rendah) sebesar 1%, kewajiban imbalan pasti akan berkurang menjadi Rp 8.253.904.408 (meningkat menjadi Rp 9.488.831.749). • Jika pertumbuhan gaji yang diharapkan naik (turun) sebesar 1%, kewajiban imbalan pasti akan naik menjadi Rp 9.469.884.398 (turun menjadi Rp 8.259.248.887). Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi. Tidak ada perubahan dalam metode dan asumsi yang digunakan dalam penyusunan analisis sensitivitas dari tahun sebelumnya. 20. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan laporan daftar pemegang saham dari PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Jumlah Saham Ditempatkan Dan Disetor Penuh Persentase Pemilikan (%) Jumlah (Rp) PT Tiara Realty Bhakti Salim Frans Faizal Hasjim Agung Salim Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) 2.910.000.000 45.000.000 30.000.000 15.000.000 81,97% 1,27% 0,85% 0,42% 291.000.000.000 4.500.000.000 3.000.000.000 1.500.000.000 550.000.250 15,49% 55.000.025.000 Jumlah 3.550.000.250 100,00% 355.000.025.000 21. TAMBAHAN MODAL DISETOR 2016 Agio saham dari penawaran umum perdana (Catatan 1) Agio saham sehubungan dengan eksekusi Waran Seri 1 (Catatan 1) Biaya emisi saham Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Jumlah 45 2015 46.750.000.000 46.750.000.000 30.000 (6.440.935.552 ) (12.521.821.068 ) 30.000 (6.440.935.552 ) (12.521.821.068 ) 27.787.273.380 27.787.273.380 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 2016 2015 Saldo awal Bagian atas rugi (laba) bersih Penyesuaian sehubungan dengan transaksi restrukturisasi Entitas Anak Penghasilan komprehensif lain 3.020.360.409 (184.500.616 ) Saldo Akhir 2.835.892.904 33.111 3.019.127.183 22.334.529 (21.269.583 ) 168.280 3.020.360.409 23. PENDAPATAN USAHA Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2016 Sewa kamar hotel Makanan dan minuman Departemental lainnya Jumlah 2015 74.232.419.845 36.236.611.948 8.511.243.142 67.133.290.370 38.148.157.536 9.160.681.600 118.980.274.935 114.442.129.506 Tidak terdapat pendapatan dari pihak berelasi pada tahun 2016 dan 2015. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak ada transaksi pendapatan kepada satu pelanggan pihak ketiga yang jumlah pendapatan kumulatif melebihi 10% dari pendapatan usaha konsolidasian. 24. BEBAN POKOK PENDAPATAN Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2016 Makanan dan minuman Kamar hotel Listrik, air, dan telekomunikasi Amortisasi sewa hak atas tanah (Catatan 10) Penyusutan aset tetap (Catatan 9) Bangunan Departemen lainnya Jumlah 2015 8.139.669.805 6.359.655.790 5.216.294.722 1.439.033.460 7.567.812.770 7.876.382.889 6.190.568.798 4.351.029.343 1.439.033.460 29.851.166.281 1.500.000.000 7.054.770.242 28.722.466.547 58.262.951.013 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak ada transaksi pembelian kepada satu pemasok pihak ketiga yang jumlah pendapatan kumulatif melebihi 10% dari beban pokok pendapatan konsolidasian. 46 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. BEBAN PEMASARAN Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2016 2015 Gaji dan tunjangan Iklan dan promosi Perjalanan dinas Jamuan dan sumbangan Lain-lain (dibawah Rp 20.000.000) 73.655.066 2.213.500 - 100.139.504 2.000.000 4.776.282 1.393.200 Jumlah 75.868.566 108.308.986 26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2016 2015 Gaji dan tunjangan Jasa manajemen Cadangan perlengkapan hotel Imbalan pasca kerja (Catatan 19) Pajak dan perijinan Sewa Jasa profesional Asuransi Perbaikan dan pemeliharaan Perjalanan dinas Penyusutan aset tetap (Catatan 9) Listrik, air dan komunikasi Perlengkapan kantor Jamuan Renovasi gedung Pra-opening hotel Lain-lain (dibawah Rp 50.000.000) 19.551.040.521 6.255.198.497 3.220.684.304 2.782.732.130 2.297.897.615 2.139.779.628 1.454.236.932 1.045.839.869 1.058.009.791 960.960.640 879.483.529 416.706.770 99.647.257 24.915.333 649.583.835 17.297.074.907 5.730.103.529 2.771.092.549 2.106.499.015 416.279.966 2.957.450.077 1.160.012.101 1.089.710.414 125.994.656 566.185.594 1.402.857.148 209.889.507 59.147.524 142.419.413 3.210.000.000 123.625.111 1.577.314.674 Jumlah 42.836.716.651 40.945.656.185 27. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR Laba per saham dasar dihitung dengan cara membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun berjalan. 2016 Laba (rugi) bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Jumlah rata-rata tertimbang saham Laba bersih per saham dasar 47 2015 (13.734.513.475 ) 3.550.000.208 (1.400.129.035 ) 3.550.000.208 (3,87 ) (0,39 ) PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (lanjutan) 2016 Jumlah laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Jumlah rata-rata tertimbang saham 2015 (12.726.800.062 ) 3.550.000.208 247.550.481 3.550.000.208 (3,59 ) 0,07 Laba bersih per saham dasar 28. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Harga jual atau beli antara pihak-pihak berelasi ditentukan berdasarkan harga yang disepakati oleh kedua belah pihak. Rincian pihak-pihak berelasi beserta sifat hubungannya adalah sebagai berikut: Pihak Berelasi Agung Salim Frans Faizal Hasjim Bhakti Salim PT Tiara Realty PT Tiara Global Propertindo Sifat Hubungan Transaksi Pemegang saham Pemegang saham Pemegang saham Pemegang saham Pemegang saham Entitas Induk Uang muka pembelian tanah Uang muka pembelian tanah Uang muka pembelian tanah Utang lain-lain Utang lain-lain Rincian transaksi dan saldo dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: 2016 2015 Persentase Terhadap Jumlah Aset 2016 2015 Uang muka pembelian tanah (Catatan 7 dan 31) Agung Salim Frans Faizal Hasjim Bhakti Salim 14.000.000.000 3.000.000.000 14.000.000.000 12.500.000.000 3.000.000.000 1,32% 0,28% 1,47% 1,31% 0,31% Jumlah 17.000.000.000 29.500.000.000 1,60% 3,09% 2016 Utang lain-lain PT Tiara Realty 2015 - 2016 29.456.024.248 2015 Persentase Terhadap Jumlah Liabilitas 2016 2015 - 5,16% Persentase Terhadap Jumlah Beban Usaha 2016 2015 Beban gaji dan tunjangan imbalan kerja jangka pendek Direksi Komisaris 2.515.205.279 1.815.277.500 2.820.015.991 2.058.855.620 4,11% 2,97% 6,87% 5,01% Jumlah 4.330.482.779 4.878.871.611 7,08% 11,88% Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, utang lain-lain kepada PT Tiara Realty dan PT Tiara Global Propertindo merupakan pinjaman atas modal kerja Perusahaan yang tidak dikenakan bunga. 48 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. INFORMASI SEGMEN Untuk tujuan analisis manajemen, usaha Grup dikelompokkan menjadi dua kelompok usaha utama, hotel dan properti. Informasi segmen operasi Grup adalah sebagai berikut: 31 Desember 2016 Hotel Properti Jumlah Eliminasi Konsolidasian Pendapatan dari pelanggan eksternal Beban pokok pendapatan 118.980.274.935 (27.283.433.087 ) (1.439.033.460 ) 118.980.274.935 (28.722.466.547 ) - 118.980.274.935 (28.722.466.547 ) Laba (Rugi) Kotor Beban usaha 91.696.841.848 (40.266.876.295 ) (1.439.033.460 ) (2.645.708.922 ) 90.257.808.388 (42.912.585.217 ) - 90.257.808.388 (42.912.585.217 ) Laba (Rugi) Usaha Beban lain-lain 51.429.965.553 (45.538.020.682 ) (4.084.742.382 ) (14.248.378.572 ) 47.345.223.171 (59.786.399.254 ) - 47.345.223.171 (59.786.399.254 ) 5.891.944.871 (1.477.838.008 ) (18.333.120.954 ) - (12.441.176.083 ) (1.477.838.008 ) - (12.441.176.083 ) (1.477.838.008 ) 4.414.106.863 (18.333.120.954 ) (13.919.014.091 ) - (13.919.014.091 ) 1.007.746.524 - 1.007.746.524 (12.911.267.567 ) - (12.911.267.567 ) Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan Pajak penghasilan Rugi Bersih Pendapatan komprehensif lain atas pengukuran kembali imbalan pasca kerja - bersih Laba Komprehensif Tahun Berjalan Aset Segmen Liabilitas Segmen 1.007.746.524 5.421.853.387 - (18.333.120.954 ) 1.241.107.717.506 177.027.442.187 1.418.135.159.693 561.696.107.149 190.393.161.275 752.089.268.424 (354.304.053.981 ) 1.063.831.105.712 (57.304.053.981 ) 694.785.214.443 31 Desember 2015 Hotel Properti Jumlah Eliminasi Konsolidasian Pendapatan dari pelanggan eksternal Beban pokok pendapatan 114.442.129.506 (41.972.751.272 ) 47.100.000.000 (31.290.199.741 ) 161.542.129.506 (73.262.951.013 ) (47.100.000.000 ) 15.000.000.000 114.442.129.506 (58.262.951.013 ) Laba Kotor Beban usaha 72.469.378.234 (69.171.851.295 ) 15.809.800.259 (3.982.113.876 ) 88.279.178.493 (73.153.965.171 ) (32.100.000.000 ) 32.100.000.000 56.179.178.493 (41.053.965.171 ) Laba Usaha Beban lain-lain 3.297.526.939 (6.955.745.182 ) 11.827.686.383 (7.925.580.259 ) 15.125.213.322 (14.881.325.441 ) - 15.125.213.322 (14.881.325.441 ) Laba Sebelum Pajak Penghasilan Pajak penghasilan (3.658.218.243 ) 70.917.613 3.902.106.124 (1.692.600.000 ) 243.887.881 (1.621.682.387 ) - 243.887.881 (1.621.682.387 ) (3.587.300.630 ) 2.209.506.124 (1.377.794.506 ) - (1.377.794.506 ) - 1.647.847.796 - 1.647.847.796 2.209.506.124 270.053.290 - 270.053.290 1.082.225.743.469 1.046.442.660.633 2.128.668.404.102 (1.175.586.206.327 ) 953.082.197.775 408.235.986.499 746.455.258.767 1.154.691.245.266 (583.566.206.327 ) 571.125.038.939 Rugi bersih Pendapatan komprehensif lain atas pengukuran kembali imbalan pasca kerja - bersih Laba Komprehensif Tahun Berjalan Aset Segmen Liabilitas Segmen 1.647.847.796 (1.939.452.834 ) 49 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. PERIKATAN DAN PERJANJIAN Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Grup telah mengadakan beberapa perjanjian sebagai berikut: a. PT Tiara Inti Mulia (TIM) mengadakan perjanjian dengan Lodging Management (Labuan) Limited (LML) dimana LML akan memberikan jasa sehubungan dengan operasional hotel TIM. Sebagai kompensasi, TIM akan membayar biaya manajemen bulanan yang terdiri dari biaya manajemen dasar sebesar 2,5% dari pendapatan bruto dan biaya insentif manajemen setinggi-tingginya sebesar 8% dari laba bruto operasional hotel yang telah disesuaikan. Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun sejak tanggal efektifnya perjanjian yaitu 9 Januari 2009 kecuali terdapat penyelesaian lebih dini sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian tersebut. Perjanjian ini dapat diperpanjang selama 10 tahun berturut-turut atas persetujuan kedua belah pihak. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Anantara Bali Uluwatu Resort & Spa sudah beroperasi, sehingga TIM sudah membayar dan membebankan biaya lisensi pada operasional hotel. b. TIM mengadakan perjanjian dengan Lodging Management (Labuan) Limited (LML) dimana TIM diberikan ijin untuk menggunakan nama “Anantara” termasuk logo, design, trademarks, service marks dan registrasi sehubungan dengan Hotel. Perjanjian ini berlaku sepanjang Management Agreement dengan LML masih berlaku, kecuali terdapat penyelesaian lebih dini sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam perjanjian tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Anantara Bali Uluwatu, Resort & Spa sudah beroperasi, sehingga TIM sudah membayar dan membebankan biaya manajemen pada operasional hotel. c. PT Bina Buana Sarana (BBS) mengadakan perjanjian dengan Starwood Asia Pacific Hotels & Resorts Pte. Ltd (Starwoods) dimana Starwoods akan memberikan jasa sehubungan dengan operasional hotel BBS. Sebagai kompensasi, BBS akan membayar biaya manajemen bulanan yang terdiri dari biaya manajemen dasar sebesar 2,5% dari pendapatan bruto dan biaya insentif manajemen sebesar 5% dari laba bruto operasional hotel yang telah disesuaikan, sebagaimana dijelaskan dalam perjanjian tersebut. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, BBS belum beroperasi sehingga belum ada pembayaran biaya manajemen ke Starwoods. d. PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU) mengadakan perjanjian dengan PT Bangun Wahana Indah Indonesia dalam Internasional Best Western (BWII) dimana BWII akan memberikan jasa sehubungan dengan operasional hotel Perusahaan. Sebagai kompensasi, CMU akan membayar biaya manajemen bulanan yang terdiri dari biaya manajemen dasar sebesar 2,5% dari pendapatan kotor dan biaya insentif manajemen sebesar 5% dari laba bruto operasional hotel yang telah disesuaikan. Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun sejak tanggal efektifnya perjanjian yaitu 30 Juni 2012 kecuali terdapat penyelesaian lebih dini sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian tersebut. Perjanjian ini dapat diperpanjang selama 3 periode 2 tahun berturut-turut atas persetujuan kedua belah pihak. e. Berdasarkan surat kesepakatan jual beli tanggal 6 Maret 2013 dengan Bhakti Salim, Perusahaan akan 2 membeli tanah dengan luas 1.581 m yang terletak di Propinsi Jawa Barat Kabupaten Bekasi, Kecamatan Cikarang Selatan, Desa Pasir Sari, dengan uang muka yang sudah dibayarkan sebesar Rp 3.000.000.000 (Catatan 7 dan 28). f. Berdasarkan surat kesepakatan jual beli tanggal 14 Maret 2013 dengan Agung Salim, Perusahaan akan 2 membeli tanah dengan luas 584 m yang terletak di Jalan Gajah Mada No. 30 RT 002/RW 007, Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jakarta Barat, dengan uang muka yang sudah dibayarkan sebesar Rp 14.000.000.000 (Catatan 7 dan 28). g. Berdasarkan surat kesepakatan jual beli tanggal 25 Maret 2013 dengan PT Bangun Jaya Semesta, 2 Perusahaan akan membeli tanah dengan luas 1.575 m yang terletak di Jalan Pantai Karang No. 23, Desa Sanur Kecamatan Denpasar Selatan, Bali, dengan uang muka yang sudah dibayarkan sebesar Rp 9.000.000.000 (Catatan 7). 50 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. INSTRUMEN KEUANGAN Pada tabel berikut ini, instrumen keuangan telah dialokasikan berdasarkan klasifikasinya. Kebijakan akuntansi penting pada Catatan 2h atas laporan keuangan konsolidasian menjelaskan bagaimana setiap kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian (perubahan nilai wajar instrumen keuangan) atas nilai wajar diakui. Pengelompokan aset keuangan telah diklasifikasikan menjadi pinjaman yang diberikan dan piutang. Demikian halnya dengan liabilitas keuangan telah diklasifikasikan menjadi liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. 2016 Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Aset keuangan Kas dan bank Piutang usaha - pihak ketiga Jumlah Nilai Tercatat Nilai Wajar 9.175.857.106 1.668.166.327 - 9.175.857.106 1.668.166.327 9.175.857.106 1.668.166.327 10.844.023.433 - 10.844.023.433 10.844.023.433 - 12.101.857.515 12.101.857.515 12.101.857.515 - 129.720.612.217 18.261.977.592 21.085.895.176 30.088.609 427.692.452.468 129.720.612.217 18.261.977.592 21.085.895.176 30.088.609 427.692.452.468 129.720.612.217 18.261.977.592 21.085.895.176 30.088.609 427.692.452.468 - 608.892.883.577 608.892.883.577 608.892.883.577 Liabilitas keuangan Pinjaman bank jangka pendek Utang kontraktor dan usaha pihak ketiga Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Utang pembiayaan konsumen Pinjaman bank Jumlah 2015 Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Nilai Tercatat Nilai Wajar Aset keuangan Kas dan bank Piutang usaha - pihak ketiga Dana dalam pembatasan 6.501.066.022 1.631.264.355 730.472.523 - 6.501.066.022 1.631.264.355 730.472.523 6.501.066.022 1.631.264.355 730.472.523 Jumlah 8.862.802.900 - 8.862.802.900 8.862.802.900 - 1.811.876.120 1.811.876.120 1.811.876.120 - 160.446.632.979 53.554.232.616 21.038.379.795 240.464.753 252.574.053.123 160.446.632.979 53.554.232.616 21.038.379.795 240.464.753 252.574.053.123 160.446.632.979 53.554.232.616 21.038.379.795 240.464.753 252.574.053.123 - 489.665.639.386 489.665.639.386 489.665.639.386 Liabilitas keuangan Pinjaman bank jangka pendek Utang kontraktor dan usaha pihak ketiga Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Utang pembiayaan konsumen Pinjaman bank Jumlah Metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar adalah sebagai berikut: - - Nilai wajar kas dan bank, piutang usaha, dana dalam pembatasan, utang kontraktor dan usaha, utang lain-lain dan beban yang masih harus dibayar mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut. Nilai wajar pinjaman bank jangka pendek, pinjaman bank jangka panjang dan utang pembiayaan konsumen ditentukan dengan menggunakan metode arus kas yang didiskonto berdasarkan tingkat bunga masing-masing pinjaman yang diutilisasi. 51 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: (a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1) (b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2), dan (c) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3). 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Perkembangan industri jasa perhotelan yang disertai dengan persaingan yang ketat semakin mempertegas pentingnya tata kelola perusahaan yang sehat (good corporate governance) dan manajemen risiko yang dapat diandalkan. Penerapan manajemen risiko di Grup pada dasarnya sudah dilakukan sejak perusahaan berdiri, meskipun dengan cara yang masih konvensional dan berkembang sesuai dengan perkembangan kondisi internal dan eksternal. Grup memiliki eksposur terhadap risiko-risiko atas instrumen keuangan seperti: risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional dan risiko permodalan. a. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko keuangan yang timbul jika pelanggan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Grup. Risiko kredit Grup terutama melekat kepada kas dan bank dan piutang usaha. Grup menempatkan kas dan bank pada institusi keuangan yang terpercaya, sedangkan untuk piutang usaha yang terkena risiko kredit yang timbul dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk mengurangi risiko ini, Grup memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa penjualan produk yang dibuat hanya: (i) untuk pelanggan kredit dengan track record yang terbukti dan sejarah kredit yang baik, (ii) setelah penerimaan uang muka dari pelanggan, terutama untuk pelanggan besar, dan (iii) ketika perjanjian yang mengikat secara hukum untuk transaksi. Adalah kebijakan Grup bahwa semua pelanggan yang ingin bertransaksi secara kredit tunduk pada prosedur verifikasi kredit. Selain itu, Grup akan menghentikan pasokan semua produk kepada pelanggan dalam hal terjadi keterlambatan pembayaran dan/atau default. Selain itu, saldo piutang dimonitor secara berkelanjutan untuk mengurangi kredit macet. Risiko kredit dikelola terutama melalui penetapan kebijakan-kebijakan Grup dalam pemberian fasilitas kredit. Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Eksposur maksimum atas risiko kredit tercermin dari nilai tercatat setiap aset keuangan setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai piutang pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2016 Kas dan bank Piutang usaha - pihak ketiga Dana dalam pembatasan Jumlah 52 2015 9.175.857.106 1.668.166.327 - 6.501.066.022 1.631.264.355 730.472.523 10.844.023.433 8.862.802.900 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a. Risiko Kredit (lanjutan) Tabel berikut menjelaskan rincian aset keuangan Grup yang dibedakan antara yang mengalami penurunan nilai dan yang tidak: Tidak Mengalami Penurunan Nilai Kas dan bank Piutang usaha - pihak ketiga 2016 Mengalami Penurunan Nilai Jumlah 9.175.857.106 1.668.166.327 - 9.175.857.106 1.668.166.327 Jumlah Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai 10.844.023.433 - - 10.844.023.433 - Jumlah 10.844.023.433 - 10.844.023.433 Tidak Mengalami Penurunan Nilai 2015 Mengalami Penurunan Nilai Jumlah Kas dan bank Piutang usaha - pihak ketiga Dana dalam pembatasan 6.501.066.022 1.631.264.355 730.472.523 - 6.501.066.022 1.631.264.355 730.472.523 Jumlah Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai 8.862.802.900 - - 8.862.802.900 - Jumlah 8.862.802.900 - 8.862.802.900 Tabel berikut menjelaskan rincian aset keuangan Grup yang penilaian penurunan nilainya dibedakan antara yang dinilai secara individual dan kolektif. Individual Kas dan bank Piutang usaha - pihak ketiga 2016 Kolektif Jumlah 9.175.857.106 1.668.166.327 - 9.175.857.106 1.668.166.327 Jumlah Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai 10.844.023.433 - - 10.844.023.433 - Jumlah 10.844.023.433 - 10.844.023.433 Individual 2015 Kolektif Jumlah Kas dan bank Piutang usaha - pihak ketiga Dana dalam pembatasan 6.501.066.022 1.631.264.355 730.472.523 - 6.501.066.022 1.631.264.355 730.472.523 Jumlah Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai 8.862.802.900 - - 8.862.802.900 - Jumlah 8.862.802.900 - 8.862.802.900 53 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. Risiko Pasar Risiko pasar merupakan risiko yang terutama berkaitan dengan perubahan nilai suku bunga dan nilai tukar mata uang yang akan menyebabkan berkurangnya pendapatan, atau bertambahnya biaya modal Grup. Manajemen risiko yang telah diterapkan oleh Grup adalah sebagai berikut: - Kewajiban untuk mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing. Melakukan penelaahan atas tingkat suku bunga pinjaman. Membatasi eksposur dalam investasi yang memiliki harga pasar yang fluktuatif. Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa depan instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam nilai tukar mata uang. Eksposur grup terhadap flkuktuasi nilai tukar mata uang asing, terutama disebabkan oleh pinjaman, piutang, utang dan pembayaran utang dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Risiko suku bunga Grup timbul dari pinjaman jangka panjang. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat bunga variabel mengekspos Grup terhadap risiko suku bunga arus kas yang sebagian disalinghapuskan dengan kas dalam tingkat suku bunga variabel. Manajemen risiko tingkat suku bunga terhadap limit perubahan tingkat suku bunga dilengkapi dengan pemantauan atas sensitivitas aset dan liabilitas keuangan Grup terhadap beberapa skenario suku bunga baku maupun non-baku. Tabel berikut menjelaskan eksposur Grup atas risiko nilai tukar mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Termasuk didalamnya adalah instrumen keuangan Grup pada nilai tercatat, dikategorikan berdasarkan jenis mata uang. 2016 USD Aset dalam mata uang asing Kas dan bank Setara Rupiah 258.350 Jumlah 3.471.187.879 3.471.187.879 Liabilitas dalam mata uang asing Utang kontraktor dan usaha Uang muka penjualan 422.140 3.375.126 Jumlah 5.671.872.740 45.348.193.415 51.020.066.155 Liabilitas bersih dalam mata uang asing (47.548.878.276 ) 2015 USD Aset dalam mata uang asing Kas dan bank Setara Rupiah 35.071 Jumlah 2.182.769.022 2.182.769.022 54 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. Risiko Pasar 2015 USD Liabilitas dalam mata uang asing Utang kontraktor dan usaha Uang muka penjualan Pinjaman bank Setara Rupiah 142.403 3.278.459 1.482.959 1.964.448.416 45.226.343.285 20.457.417.386 Jumlah 67.648.209.087 Liabilitas bersih dalam mata uang asing (65.465.440.065 ) Pada tanggal 31 Desember 2016, jika Rupiah melemah 1% terhadap mata uang asing dengan seluruh variabel tetap, maka laba bersih tahun berjalan lebih tinggi Rp 475.488.783 terutama yang timbul sebagai akibat kerugian selisih kurs atas penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing. Tabel berikut menjelaskan rincian aset dan liabilitas keuangan Grup yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual untuk melihat dampak perubahan tingkat suku bunga: 2016 Tingkat Suku Bunga Mengambang < 3 bulan Tingkat Bunga Tetap 3 - 36 bulan < 3 bulan 3 - 12 bulan 1 - 2 tahun > 2 tahun Jumlah Aset keuangan Kas dan bank 8.927.552.469 - - - - - 8.927.552.469 Jumlah aset keuangan 8.927.552.469 - - - - - 8.927.552.469 12.101.857.515 - - - - - 12.101.857.515 25.790.236 4.298.373 - - - - 30.088.609 42.411.856.128 385.280.596.340 - - - - 427.692.452.468 54.539.503.879 385.284.894.713 - - - - 439.824.398.592 (45.611.951.410 ) (385.284.894.713 ) - - - - (430.896.846.123 ) Liabillitas keuangan Pinjaman bank jangka pendek Utang pembiayaan konsumen Pinjaman bank jangka panjang Jumlah liabilitas keuangan Bersih 2015 Tingkat Suku Bunga Mengambang < 3 bulan Aset keuangan Kas dan bank Dana dalam pembatasan Jumlah aset keuangan Liabillitas keuangan Pinjaman bank jangka pendek Utang pembiayaan konsumen Pinjaman bank jangka panjang Jumlah liabilitas keuangan Bersih Tingkat Bunga Tetap 3 - 36 bulan < 3 bulan 3 - 12 bulan 1 - 2 tahun > 2 tahun Jumlah 6.501.066.022 - - - - - 6.501.066.022 730.472.523 - - - - - 730.472.523 7.231.538.545 - - - - - 7.231.538.545 1.811.876.120 - - - - - 1.811.876.120 240.464.753 - - - - - 240.464.753 34.078.467.548 218.495.585.575 - - - - 252.574.053.123 36.130.808.421 218.495.585.575 - - - - 254.626.393.996 (28.899.269.876 ) (218.495.585.575 ) - - - - (247.394.855.451 ) 55 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. Risiko Pasar Rincian kisaran suku bunga efektif atas masing masing instrumen keuangan adalah sebagai berikut: 2016 Aset keuangan Kas dan bank Dana dalam pembatasan Liabillitas keuangan Pinjaman bank jangka pendek Utang pembiayaan konsumen Pinjaman bank jangka panjang 2015 6%-8,75% - 6%-8,75% 4%-5,50% 12,5%-15,5% 5,0%-13,2% 12%-12,5% 12,5% 5,0%-13,2% 10,5%-12,0% Tabel berikut menjelaskan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap setara kas dan pinjaman: 2016 Kenaikan suku bunga 1% (100 basis poin) Penurunan suku bunga 1% (100 basis poin) c. 4.308.968.461 (4.308.968.461 ) 2015 1.912.599.520 (1.912.599.520 ) Risiko Likuiditas Risiko likuiditas merupakan risiko yang muncul dalam situasi dimana posisi arus kas Grup mengindikasikan bahwa arus kas masuk dari pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk memenuhi arus kas keluar untuk pengeluaran jangka pendek. Untuk mengatur risiko likuiditas, Grup menerapkan manajemen risiko sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Memonitor dan menjaga level kas dan setara kas yang diperkirakan cukup untuk mendanai kegiatan operasional Grup dan mengurangi pengaruh fluktuasi dalam arus kas. Secara rutin melakukan monitor atas perkiraan arus kas dan arus kas actual. Melakukan monitor atas profil jatuh tempo pinjaman. Secara terus-menerus menilai kondisi pasar keuangan untuk kesempatan memperoleh dana. Sebagai tambahan, Grup juga mengatur untuk memiliki fasilitas stand-by loan yang dapat ditarik sesuai dengan permintaan untuk mendanai kegiatan operasi pada saat diperlukan. Tabel dibawah ini menggambarkan liabilitas keuangan Grup berdasarkan jatuh temponya. Jumlah yang terdapat di tabel ini adalah nilai kontraktual yang tidak terdiskonto: 56 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c. Risiko Likuiditas Jumlah Aset keuangan Kas dan bank Piutang usaha 2017 Jatuh Tempo 2018 dan seterusnya Nilai wajar 9.175.857.106 1.668.166.327 9.175.857.106 1.668.166.327 - 9.175.857.106 1.668.166.327 10.844.023.433 10.844.023.433 - 10.844.023.433 Liabilitas keuangan Pinjaman bank jangka pendek Utang kontraktor dan usaha Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Utang pembiayaan konsumen Pinjaman bank jangka panjang 12.101.857.515 129.720.612.217 18.261.977.592 21.085.895.176 30.088.609 427.692.452.468 12.101.857.515 129.720.612.217 18.261.977.592 21.085.895.176 25.790.236 42.411.856.128 4.298.373 385.280.596.340 12.101.857.515 129.720.612.217 18.261.977.592 21.085.895.176 30.088.609 427.692.452.468 Jumlah 608.892.883.577 223.607.988.864 385.284.894.713 608.892.883.577 (598.048.860.144 ) (212.763.965.431 ) (385.284.894.713 ) (598.048.860.144 ) Jumlah Selisih aset dan liabilitas keuangan Grup mengalami defisit likuiditas jangka pendek yang cukup besar yaitu sebesar Rp 212.763.965.431. Grup akan menutup defisit likuiditas tersebut melalui restrukturisasi pinjaman bank (Catatan 17). d. Risiko Permodalan Tujuan Grup mengatur modal adalah untuk menjaga kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan usaha yang terus menerus supaya memberikan keuntungan kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya dan untuk mempertahankan struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal. Grup secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Grup, profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis. Sebagaimana praktik yang berlaku umum, Perusahaan mengevaluasi struktur permodalan melalui rasio utang terhadap modal (gearing ratio) yang dihitung melalui pembagian antara utang neto dengan modal. Utang neto adalah jumlah liabilitas sebagaimana disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasi dikurangi dengan jumlah kas dan setara kas. Sedangkan modal meliputi seluruh ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang ekuitas Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, perhitungan rasio tersebut, adalah sebagai berikut: 2016 2014 Jumlah liabilitas Dikurangi kas dan bank 694.785.214.443 (9.175.857.106 ) 571.125.038.939 6.501.066.022 ) Liiabilitas bersih Jumlah ekuitas 685.609.357.337 366.209.998.365 564.623.972.917 378.936.798.427 1,87 1,49 Rasio utang terhadap modal 57 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Grup memanfaatkan fasilitas pengampunan pajak (tax amnesty) dengan melakukan deklarasi harta. Rincian pengampunan pajak Grup adalah sebagai berikut: Tanggal deklarasi Jenis harta Perusahaan 31 Maret 2017 Kas 10.000.000 Entitas anak Kepemilikan langsung PT Cakrawala Mitra Usaha 31 Maret 2017 Kas 10.000.000 Kepemilikan tidak langsung melalui CMU PT Tiara Inti Mulia PT Bina Buana Sarana PT Cakrawala Usaha Nusantara PT Pratika Nugraha 31 Maret 2017 31 Maret 2017 31 Maret 2017 31 Maret 2017 Kas Kas Kas Kas 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 58 Nilai