YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung 4214714 BAB 8 ANIMALIA Tujuan Pembelajaran 1. 2. 3. 4. Mengenal ciri-ciri umum animalia. Menjelaskan perbedaan hewan dengan yang bukan hewan. Menjelaskan dasar-dasar pengelompokkam dunia hewan. Mengidentifikasi karakteristik berbagai Philum anggota Kingdom Animalia. 5. Menjelaskan data/gambar, foto deskripsi berbagai invertebrata yang hidup dilingkungan sekitarnya berdasarkan pengamatan. A. PENDAHULUAN Animalia (Latin, anima = jiwa) memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Eukariotik Tidak memiliki dinding sel Tidak berklorofil (heterotrof) Reproduksi secara seksual Bentuk tubuh bervariasi: a. Berdasarkan simetri tubuh (radial dan bilateral) b. Berdasarkan lapisan penyusun tubuh (dipoblastik dan tripoblastik) c. Berdasarkan ada tidaknya rongga tubuh, selomata (memiliki rongga sejati), pseudoselomata (memiliki rongga semu) dan aselomata (tidak memiliki rongga tubuh) Hewan dapat dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya jaringan penyusun tubuh yaitu 1. Parazoa yaitu hewan yang tidak memiliki jaringan sejati, yaitu pada hewan anggota porifera. 2. Eumetazoa, yaitu hewan yang memiliki jaringan sejati, (filum selain porifera). Eumetazoa dibedakan berdasarkan simetri tubuhya menjadi radiata dan bilateria. Penyusun tubuh hewan terdiri dari lapisan : • Ektoderm → lapisan terluar embrio, berkembang menjadi epidermis, rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat, email gigi, sistem saraf, dan saraf reseptor. • Mesoderm → terletak diantara endoderm dan ektoderm. Berkembang menjadi tulang, jaringan ikat, otot, sistem peredaran darah, sistem ekskresi misalnya duktus deferens, dan sistem reproduksi. • Endoderm →lapisan terdalam dan menutupi saluran pencernaan. Endoderm berkembang menjadi saluran pencernaan, hati dan paru-paru (vertebrata), sistem pernapasan, pankreas, serta kelenjar gondok. Jika memiliki 2 lapisan yaitu ektoderm dan endoderm disebut diploblastik. Jika memiliki ketiganya disebut triploblastik. Hewan dapat dikelompokkan mejadi invertebrata (tidak memiliki tulang belakang) dan vertebrata (memiliki tulang belakang). B. INVERTEBRATA Invertebrata (Latin, in = tanpa dan vertebrae = tulang) ada hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Invertebrata dikelompokkan menjadi : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Porifera Coelenterata (Cnidaria dan Ctenopora) Platyhelminthes Nematoda Annelida Mollusca Arthropoda Echinodermata 1. PORIFERA a. Ciri-ciri : 1. Latin, porus =pori, fer = membawa. Merupakan hewan invertebrata yang tidak memiliki jaringan sejati (parazoa) 2. tubuhnya berpori (ostium) 3. tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri radial. 4. berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan 5. memiliki tiga tipe saluran air, yaitu askonoid, sikonoid, dan leukonoid - Askonoid merupakan Tipe saluran air porifera paling sederhana. Dari ostium air melalui saluran menuju rongga berkoanosit spongocoel dan keluar melalui oskulumContoh : Leucosolenia sp - Sikonoid. Ostia berhubungan dengan rongga yang langsung berhubungan dengan spongocoel. Contoh : Scypha sp - leukonoid Tipe paling kompleks yang ditandai dengan rongga – rongga kecil berkoanosit. Ostia dihubungkan dengan saluran yang bercabang – cabang ke rongga – rongga berkoanosit. Contoh : Spongilla sp 6. 7. pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit Porifera hidup secara heterotrof. Makanannya adalah bakteri dan plankton. Makanan yang masuk ke tubuhnya dalam bentuk cairan sehingga porifera disebut juga sebagai pemakan cairan. Habitat porifera umumnya di laut. 8. Memiliki lapisan tubuh berupa : - Epidermis (Sel pipih/pinakosit dan Sel porosit/berpori/ostium) - Mesenkim/mesoglea (Skleroblast : membentuk spikula, Arkeosit : membentuk sel – sel baru dan Amoebosit : mencerna dan mengedarkan makanan.) - Endodermis (Terdapat koanosit / sel leher). b. Reproduksi 1. Pembentukan tunas 2. Pembentukan gemmulae (butir benih) - Gemmulae tersusun atas sejumlah sel mesenkim yang berkelompok dan berbentuk seperti bola yang dilapisi kitin serta diperkuat spikula - Dibentuk jika lingkungan kurang menguntungkan. Jika lingkungan kembali kondusif, gemmulae menjadi porifera baru - Hanya terbentuk pada porifera air tawar c. Klasifikasi Porifera 1. Calcarea (kapur) Spikula tersusun atas zat kapur karbonat (CaCO3), hidup di air dangkal dan koanositnya besar. Contoh: Sycon dan Clathrina 2. Hexactinellida (ujung enam) Spikula dari zat kersik (silika), hidup di laut dalam. Contoh: Pheronema, Euplectella 3. Demospongia (spons tebal) Umumnya tidak berangka karena tersusun dari serabut spongin, memiliki saluran air rumit seperti sponge. Contoh: Spongilla, Euspongia molisima, Hypospongia equina d. Peranan Porifera 1. Beberapa jenis Porifera seperti Spongia dan Hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi. 2. Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi sebagai obat penyakit kanker dan penyakit lainnya. 3. Hiasan dalam aquarium 2. COELENTERATA a. Ciri-ciri 1. Hewan berongga yang disebut gastrovaskular yang bertugas sebagai usus dan pengedar zat makanan. 2. Simmteri radial, 3. Memiliki tentakel dan penyengat yang disebut nematocyst 4. Hanya ada lubang yang berfungsi sebagai mulut. 5. Hidup dalam air laut 6. Tubuh berbentuk simetris radial, tidak berkepala, dan dinding terdiri atas 2 lapisan (diploblastik): 1. Epidermis, 2. Mesoglea 3. Gastrodermis. 7. Bentuk tubuh Coelenterata ada 2 macam: 1. Polip, berbentuk tabung 2. Medusa, berbentuk payung b. Cara Reproduksi Cnidaria bereproduksi secara vegetatif dan generatif. Reproduksi secara vegetatif dengan pembentukan tunas. Tunas dibentuk oleh Cnidaria yang berbentuk polip, dan tumbuh di dekat kaki polip. Cnidaria memiliki daya regenerasi yang tinggi. Bila seekor Hydra dipotong menjadi dua, maka masing-masing akan melengkapi bagian tubuhnya yang hilang, sehingga akan didapatkan dua individu baru. Reproduksi secara generatif pada umumnya dilakukan oleh Cnidaria berbentuk medusa dengan cara membentuk sel gamet jantan atau betina. Hydra merupakan polip yang dapat bereproduksi secara generatif dengan cara membentuk sel-sel gamet pada kondisi lingkungan yang buruk. Zigot yang dihasilkannya tetap resisten dan dorman sampai kondisi lingkungan membaik. Cnidaria ada yang diesis dan ada pula yang hermafrodit. Reproduksi secara vegetatif pada stadium polip dan reproduksi secara generatif pada tahap medusa dapat terjadi secara bergantian, disebut metagenesis. Baik polip maupun medusa semuanya memiliki kromosom yang diploid (2n). Fertilisasi dapat terjadi secara eksternal di air atau secara internal di manubrium atau gonad. c. Klasifikasi 1. Hydrozoa - sebagian besar hidup di laut dan terdapat sebagian dari spesiesnya hidup di air tawar. - Hydrozoa hidup sebagai polip, medusa, atau keduanya. Gastrodermis Hydrozoa tidak mengandung nematosista. - Polip hidup secara soliter atau berkoloni. Pada saat polip soliter hydra membentuk tunas yang telah memiliki mulut dan tentakel yang akan lepas dari induknya. - Hydrozoa mempunyai dua macam alat indra, yaitu oseli sebagai pengindra cahaya dan statosista sebagai alat keseimbangan. - Sebagian medusa menunjukkan gerak fototaksis negatif (menjauhi sinar), namun ada juga yang fototaksis positif (mendekati sinar). Contohnya Hydrozoa adalah Obelia, Hydra, dan Physalia. 2. Scyphozoa - Memiliki ukuran yang besar dan terdapat banyak di pantai seperti ubur-ubur dan hidup di laut - Memiliki saluran bercabang sebagai alat pencernaan - Pada bagian tepi dikelilingi oleh tentakel - Pada sekitar mulut, terdapat empat lengan dengan terdapat nematokist yang berfungsi melemahkan mangsa. - Sistem saraf yang terbentuk anyaman - Contoh Scyphozoa adalah Aurlia, Cyanea, Perphylla Chrysaora, dan Rhizostoma. 3. Anthozoa - Memiliki bentuk yang menyerupai bunga, mempunyai warna yang beragam - Mempunyai tentakel dengan jumlah yang banyak dan berkelipatan 8 - Hewan yang hidup air laut yang jernih - Tidak memiliki bentuk medusa dan ada jua yang berbentuk polip namun sangat langka - Anthozoa memiliki 6.100 spesies diantaranya Metridium dan Edwardisia, merayap dengan pedal mirip dengan kaki, Acropor, Fungia, Astrangia, mempunyi rangkai luar dari zat kapur yang disebut dengan karang batu. d. Peranan - Hewan ubur-ubur dibuat tepung ubur-ubur yang diolah menjadi bahan kosmetik / kecantikan. - Di Jepang, ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan makanan. - Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang dapat melindungi pantai dari abrasi air laut. - Karang merupakan tempat persembunyian dan tempat perkembangbiakan ikan. 3. PLATYHELMINTHES a. Ciri –ciri - - Istilah Platyhelmintes berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata Platy yang berarti pipih dan Helmintes yang cacing. bersifat tripoblastik yang hidup parasit dan memiliki bentuk tubuh yang rata (pipih). Terdapat 18.500 spesies dari Platyhelmintes (cacing pipih). Saluran pencernaan tidak lengkap : mulut – faring – kerongkongan – usus. Tidak memiliki anus. Sistem saraf tangga tali b. Reproduksi - Walaupun Platyhelmintes (cacing pipih) merupakan hewan hermafrodit, beberapa cacing tidak bisa melakukan perkawinan secara individu. - Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual. Reproduksi seksual adalah dengan menghasilkan gamet. Fertilisasi ovum terjadi di dalam tubuh. Fertilisasi dapat dilakukan sendiri atau dengan pasangan lain. - Reproduksi aseksual dengan melakukan fragmentasi. c. Klasifikasi 1) Turbellaria (Cacing Rambut Getar) : Kelas turbellaria adalah bagian dari Platyhelmintes (cacing pipih) yang menggunakan bulu getar sebagai alat geraknya. Hidup di air tawar jernih, mempunyai faring yang dapat dijulurkan untuk menangkap makanan.Sistem saraf: sistem tangga tali (pusat saraf berupa ganglion otak) Sistem ekskresi : flame cell (sel api)Sistem reproduksi : aseksual dengan cara fragmentasi. Bila terpotong, setiap potongan tubuh menjadi planaria baru. seksual, yaitu pembuahan silang. Sistem gerak: dengan silia, atau otot di bawah epidermis. Contohnya: Planaria 2) Trematoda (Cacing Isap) : Kelas Trematoda adalah bagian dari Platyhelmintes (cacing pipih) yang memiliki alat hisap yang dilengkapi kait yang berfungsi melekatkan diri pada inangnya karena golongan ini hidup secara parasit pada manusia dan hewan. Contoh Trematoda adalah fasciola (cacing hati), Clonorchis, dan Schistosoma. Pada trematoda dewasa hidup dalam usus, hati, ginjal, paru-paru dan pembuluh darah vertebrata. 3) Cestoda (Cacing Pita) : Kelas Cestoda (cacing pita) adalah bagian Platyhelmintes (cacing pipih) yang memiliki kulit yang dilapisi dengan kitin sehingga tidak tercemar oleh enzim di usus inang. Cacing pipih hidup parasit pada hewan, contohnya adalah taenia solium dan T. Saginata. Spesies ini memiliki skoleks yang berfungsi atau digunakan untuk menempel pada usus inang. Reproduksi taenia adalah menggunakan telur yang telah dibuahi dan didalamnya terkandung larva yang disebut dengan onkosfer. d. Siklus Hidup/Daur Hidup Platyhelmintes (Cacing Pipih) a. Fasciola hepatica : telur (bersama feces) > larva bersilia (mirasidium) > siput air (lymnea auricularis atau lymnea javanica) > sporokista > redia > serkaria > keluar dari tubuh siput > menempel pada rumput/tanaman air > membentuk kista (metaserkaria) > dimakan domba (hepatica)/sapi(gigancatia) > usus > hati > sampai dewasa b. Chlornosis sinensis : telur (bersama feces) > mirasium > siput air > sporosista >menghasilkan redia > menghasilkan serkaria > keluar dari tubuh siput > ikan air tawar (menempel di ototnya) > membentuk kista (metaserkaria) > ikan dimakan > saluran pencernaan > hati > sampai dewasa c. Schistosoma javanicum : telur ( bersama feces > mirasidium > siput air > sporosista > menghasilkan redia > menghasilkan serkaria > keluar dari tubuh siput > menembus kulit manusia > pembuluh darah vena. d. Taenia saginata/taenia solium : Proglotid (bersama feces) > mencemari makanan babi > babi > usus babi (telur menetas jadi hexacan) > aliran darah > otot/daging (sistiserkus) > manusia > usus manusia (sistiserkus pecah > skolex menempel di dinding usus) > sampai dewasa di manusia > keluar bersama feces. e. Peranan a. Planaria memiliki peranan yang dimanfaatkan sebagai makanan ikan. b. Platyhelmintes (cacing pipih) lebih banyak memberikan dampak kerugian bagi manusia dan hewan, karena cacing tersebut parasit dalat hewan, ketika manusia mengkonsumsinya, dampaknya dapat merugikan manusia karena terinfeksi cacing yang dapat menyebakan masalahmasalah bagi kesehatan manusia. f. Usaha-Usaha Mencegah Platyhelmintes (Cacing Pipih) Platyhelmintes merupakan cacing yang umumnya merugikan manusia dan hewan, sehingga diperlukan usaha yang dapat berupaya mencegah masuknya atau terinfeksi Platyhelmintes (cacing pipih) antara lain sebagai berikut.... a. Memutuskan daur hidupnya b. Menghidari infeksi dari larva cacing c. Tidak membuang tinja sembarangan dan membuat tinja secara teratur (sesuai dengan syarat-syarat hidup sehat) d. Tidak memakan daging mentah atau setengah matang (masak daging sampai matang). 4. NEMATHELMINTHES a. Ciri-Ciri a. Memiliki bentuk tubuh bulat panjang dengan ujung yang runcing, tripoblastik dan simetri bilateral. Arti triploblastik adalah hewan dari kingdom animalia yang mempunyai 3 lapisan tubuh. b. Pada umumnya mempunyai ukuran mikroskopis c. d. e. f. g. h. i. j. Terdapat rongga tubuh semu (pseudoselomata) Ukuran betina lebih besar dibandingkan dengan jantan Tidak bersegmen Sistem pencernaan yang sempurna diantarnya mulut, faring, usus, dan anus. Bernapas secara defusi melalui permukaan tubuh Memiliki sifat kosmopolit di air tawar, air laut, dan sebagai parasit Memiliki kulit yang halus, licin, dengan dilapisi kutikula. Fungsi kutikula adalah melindungi diri dari enzim inangnya. Kutikula akan bertambah kuat, jika cacing gilig hidup di usus inangnya daripada hidup bebas. Tidak terdapat jantung dalam peredaran darah, tetapi memiliki cairan yang menyerupai darah b. Reproduksi Sistem reproduksi Nemathelmintes (cacing gilig) pada umumnya bereproduksi secara seksual yang bersifat gonokoris. Arti gonokoris adalah organ kelamin jantan dan betina terpisah dari individu yang berbeda. Sedangkan pada fertilisasi, terjadi secara internal. Telur fertilisasi membentuk kista yang hidup di lingkungan yang tidak menguntungkan. Membentuk kista dengan tujuan untuk melindungi diri. c. Klasifikasi 1) Ascaris Lumbriocides (Cacing Perut) Hidup didalam usus manusia Bereproduksi secara aseksual Menyebabkan penyakit askariasis atau cacingan Tubuh jantan lebih melengkung dan lebih kecil dibandingkan dengan betina Setiap hari betina mampu menghasilkan sampai dengan 200.000 telur. Daur Hidup Ascaris Lumbriocoides : Telur keluar bersama feses penderita => termakan oleh manusia => menetas menjadi larva dalam usus halus => larva menembus dinding usus => ikut aliran darah ke jantung => masuk ke paru-paru => trakea => tertelan lagi => lambung => kemudian menjadi dewasa di usus halus. 2) Anclyostoma Duodenale (Cacing Tambang) - Habitat di pertambangan pada daerah tropis - Hidup parasit dengan menyerap darah dan cairan tubuh yang terdapat pada usus halus manusia - Dapat menimbulkan penyakit acylostoiasis - banyak ditemukan di daerah pertambangan. Dengan panjang tubuh sekitar 1-1,5 cm. - Bersifat parasit di usus manusia dengan gigi-gigi kaitnya menghanbatkan diri pada dinding usus dan menghisap darah dari inangnya, sehingga cacing ini menyebabkan penyakit anemia. Larva cacing ini menginfeksi manusia melalui kulit telapak kaki yang tidak beralas. - Daur Hidup Ancylostoma Duodenale (Cacing Tambang) : Telur kelur bersama feses penderita => di tanah menetas menjadi larva => larva menembus kulit telepak kaki (tanpa alas) => ikut aliran darah ke jantung => masuk ke paru-paru => trakea => tertelan => lambung => di usus menjadi cacing dewasa. 3) Oxyuris Vermicularis (Cacing Kremi) - Hidup besar di usus besar manusia - Dapat melakukan autoinfeksi yaitu bagi penderita dapat menularkan infeksinya - Cacing jenis ini disebut juga Enterobios vermicularis yang parasit di usus besar manusia. - Jika ingin bertelur, cacing betina akan bermigrasi ke daerah pada sekitar anus sehingga menimbulkan rasa gatal. Jika terdapat kesengajaan menggaruknya, maka cacing tersebut tertelan kembali jika tanpa mencuci tangan. Cacing betina memiliki panjang sekitar 1 cm, sedangkan bagi cacing jantang memiliki panjang sekitar 0,5 cm. 4) Wuchereria Bancrofti (Cacing Rambut) - Hidup dalam pembuluh limfa Dapat menyebabkan penyakit elefantiasis atau kaki gajah Cacing jenis ini disebut dengan Filaria bancrofti (cacing filaria). Cacing yang menyebabkan penyakit kaki gajah (filariasis, elefantiasis), dengan tanda pembengkakan pada daerah kaki atau organ lain seperti skrotum. Terdapat banyak populasi cacing dalam saluran getah bening yang mengakibatkan penyumbatan di saluran kelenjar getah bening yang menimbulkan penyumbatan pada cairan getah bening terhadap suatu organ. 5) Trichinella Spiralis - Hidup dalam otot manusia - Menyebabkan penyakit trikhinosis, yaitu kerusakan pada otot manusia - Trichinella spiralis bersifat parasit pada manusia dan hewan (tikus, anjing, dan babi). Bagi yang terinfeksi cacing jenis ini dinamakan dengan trichinosis. Trichinella spiralis merupakan cacing dengan sistem pencernaan semurpuna. Sistem pernapasan secara defusi melalui permukaan tubuh. Alat ekskresi berupa nefridium sistem saraf tangga tali. d. Peranan a. Nemathelmintes terdiri dari dua macam ada yang bebas dan ada yang parasit. Nemathelmintes yang bebas berperan dalam tanah yang becek dan didasar perairan untuk menguraikan sampah-sampah organik. b. nemathelmintes yang parasit manusia dan hewan dalam tubuh inangnya dan memperoleh dengan menyerap nutrisi dan darah dari inangnya yang menyebabkan kerugian dengan menimbulkan penyakit ascariasis, filariasis, trichinosis, dan anemia. 5. ANNELIDA a. Ciri – ciri a. Memiliki tubuh bersegmen (beruas-ruas yang mirip dengan cincin) dan memiliki otot. b. Bersifat tripoblastik selomata, simetri bilateral, dan metameri c. Mempunyai sistem pencernaan sempurna (mulut, kerongkongan, perut otot, tembolok, usus, dan anus). d. Tubuh dilapisi dengan kutikula tipis dan lembab e. Sistem respirasi melalui permukaan kulit dan berlangsung difusi f. Sistem saraf berupa ganglion otak dan tali syaraf yang tersusun dari tangga tali. g. Sistem peredaran darah annelida adalah tertutup dengan tersusun dari pembuluh darah yang mempunyai hemoglobin h. Sistem ekskresinya berupa nefridia atau nefrostom i. Sifat kelamin annelida adalah hermaprodit, jadi reproduksi secara generatif dengan cara konjugasi, dan secara vegetatif dengan fragmentasi/ generasi (mempunyai daya regenerasi yang tinggi) b. Reproduksi - Reproduksi secara seksual dan aseksual - Reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi - Reproduksi seksual : bersifat hermafrodit tetapi melakukan perkawinan silang dengan saling menukarkan sperma. c. Klasifikasi 1) PolyChaeta - dari bahasa Yunani dari kata poly yang berarti banyak, dan Chaeta yang berarti rambut. - Berambut banyak - Hidup di laut dan dapat dibedakan antara jantan dan betina - Mempunya parapodia (alat gerak) - Memiliki panjang tubuh sekitar 5-10 cm, dengan diameter 210 mm. - Tinggal dalam tabung dan ada juga hidup bebas - - Tubuh dapat dibedakan menjadi prostomium (kepala) dan peristomium (segmen pertama). mempunyai tubuh bersegmen dengan struktur mirip daging yang bentuknya mirip dayung, hal ini disebut Parapodia (tunggal =parapodium). Contohnya : • Eunice viridis (Cacing Palolo), sebagai bahan makanan (mengandung protein tinggi) • Lysidice oele (Cacing Wawo), sebagai bahan makanan (mengandung protein tinggi) • Nereis domerlili, Nereis Virens, Neanthes Virens (cacing air laut). 2) Oligochaeta - dari bahasa Yunani dari kata Oligo yang berarti sedikit, dan Chaeta yang berarti rambut. - Tidak mempunyai parapodia - Mempunyai seta pada tubuhnya yang bersegmen - Memiliki sedikit rambut - Kepala berukuran kecil, tanpa alat peraba/tentakel dan mata - Mengalami penebalan antara segmen ke 32-37, yang disebut dengan klitelum. - Telur terbungkus oleh kokon, daya regenerasi tinggi - Hidup air tawar atau darat, hermafrodit - Contohnya : • Moniligaster houtenil (Cacing tanah sumatra) • Tubifex sp (Cacing air tawar/sutra), berperan sebagai indikator pencemaran air. • Lumbricus terestris, Pheretima sp (Cacing Tanah), berperan membantu aerasi tanah sehingga menyuburkan tanah • Perichaeta musica (C.Hutan) • 3) Hirudenia - Tidak memiliki parapodia dan seta di segmen tubuhnya - Ukuran tubuh beragam mulai dari 1-30 cm. - Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing. - Hidup air tawar, darat, dan air laut. - Memiliki zat antikoagulasi - hidup pada inangnya untuk menghisap darah dengan cara menempel. Sebagian mereka membuat luka pada permukaan tubuh inang sehingga dapat menghisap darahnya d. Peranan a. Heaemodipso zeylanice (Pacet), hidup di darat, tempel lembab, dan menempel pada daun b. Hirudo javanica (lintah yang terdapat di pulau jawa). c. Dinobdelia Ferox (lintah yang terdapat di India) d. Hirudo medicinalis (lintah), hidup di air tawar. 6. MOLLUSCA a. Ciri-ciri - Mollusca merupakan hewan bertubuh lunak - bersifat kosmopolit (terdapat dimana-mana). - Umumnya memiliki tiga bagian utama yang sama yaitu kaki, massa visera dan mantel - Kakinya berupa otot dan mengandung banyak lendir dan silia. - Massavisera mengandung organ iternal seperti pencernaan, ekskresi dan reproduksi. - Memiliki jantung yang terdiri dari 2 serambi dan 1 bilik. - Mantel mengekskresikan zat membentuk cangkang mempunyai sistem pencernaan, peredaran, pernapasan, eksresi, saraf, otot, dan reproduksi yang terbungkus dalam suatu mantel. - Ada yang herbivor maupun karnivor - Hidup di perairan maupun darat b. Reproduksi Reproduksi secara seksual. Umumnya gonokoris (organ kelamin jantan dan betida terdapat pada individu berbeda). Pembuahan secara internal. c. Klasifikasi 1) Amphineura ( Kiton) - Kiton merupakan hewan yang simetris bilateral, - - kaki ventral memanjang, mempunyai ruang mantel yang mengandung insang, permukaan dorsal tertutup oleh spikula berlendir, bersifat hermafrodit, hidup di laut, dan larva trokofor. Hewan ini banyak ditemukan menempel pada batuan dengan melingkarkan tubuhnya. Pembuahan dilakukan secara eksternal. Ada beberapa daerah yang menjadikan kiton sebagai makanan. Contohnya adalah Cryptochiton sp. Kiton 2) Pelecypoda (Bivalvia) - Mempunyai insang berlapis-lapis (Lamellibranchiata) dan bercangkok sepasang (bivalvia) - Tubuhnya simetris bilateral - Pencernaan:esofagus, lambung, usus, dan kelenjar pencernaan - Peredaran darah merupakan peredaran darah terbuka - Cangkang terdiri dari : periostrakum (terluar), prismatik (tengah), nakreas (lapisan mutiara) - Mutiara terbentuk ketika ada benda asing yang masuk ke dalam mante. Diantaa epitel mantel dan permukaan cangkang bagian nakreas terdapat rongga bersisi cairan ekstrapalial. Cairan tersebut yang akan meelingkupi benda asing yang lama kelamaan mengendap menjadi lapisan-lapisan mutiara. - Sistem saraf terdiri dari 3 ganglion : celebral/anterior, pedal, posterior Contoh: Asaphis detlorata (remis), Meleagrina marganitivera ( kerang mutiara) Berbagai jenis kerang (Pelecypoda) Berbagai jenis gastropoda 3) Gastropoda - Gaster =perut dan podos = kaki - Menggunakan perut sebagai kaki, dan mempunyai cangkang (kecuali vaginula) - Bersifat hemafrodit - Pernapasan: insang (larva),paru-paru(dewasa yang hidup di darat), insang (dewasa yang hidup di air) - Peredaran darah merupakan peredaran darah terbuka - Cangkok terdiri dari: periostrakum, prismatik, nakreas - Pencernaan : Kerongkongan, tembolok, lambung, usus, anus(terletak di atas mulut) - Contoh : Vivipara javanica (kreco), Limnaea trunchatula (siput), Achatina fulica (bekicot) 4) Scaphopoda - merupakan kelompok hewan yang mempunyai cangkang dengan bentuk tajam yang mirip taring atau terompet. - - Habitat hewan ini terdapat di daerah berlumpur atau berpasir, dan hidup dengan menanamkan diri di daerah tersebut. Di bagian ujung cangkangnya terdapat lubang yang berfungsi untuk beradaptasi diri pada habitatnya. Scaphopoda mempunyai kaki kecil yang digunakan untuk bergerak, di bagian kepala terdapat beberapa tentakel dan tidak mempunyai insang. Contoh schopoda adalah dentalium. 5) - Cephalopoda Yunani, kephale = kepala, podos = kaki) Kaki terdapat dikepala, tidak bercangkang (kecuali nautilus) Bergerak lambat dengan tentakel, sirip, dan cepat dengan cara menyemprotkan air - Warna kulit berubah sesuail lingkungan (karena zat kromator pada kulitnya) - Alat kelamin terpisah - Contoh : Loligo indica (cumi), Octopus vulgaris (gurita), sepia (ikan sotong), nautilus d. Peranan - Menguntungkan : dapat dimakan sebagian dan untuk hiasan (mutiara, tiram) - Merugikan : Tredo navalis (pengebor kayu di air asin), Limnaea trunchatula (penyebab penyakit fasciolosis pada ternak), Helix aspera (perusak tanaman budi daya). 7. ARTHROPODA Latin, arthros =ruas atau sendir, podos = kaki a. Ciri-ciri a. Tubuh beruas-ruas: kaput (kepala), toraks (dada), abdomen (perut). Bentuk simetris bilateral dengan rangka luar dari zat kitin. b. Sistem organ lengkap: peredaran, pencernaan, saraf, pernafasan, eksresi, reproduksi dan panca indra. c. Peredaran darah terbuka, dengan jantung pada bagian dorsal. Darah tidak mengandung Hb d. Alat pernafasan berupa trakea dan sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali e. Beralat kelamin terpisah dengan pembuahan internal dan perkembangan hidupnya mengalami metamorfosis f. Umumnya mempunyai antenna sebagai alat peraba, mata oselus dan mata majemuk yang terdiri atas banyak omatidium. b. Reproduksi Reproduksi terjadi secara seksual. Alat kemain terletak pada individu yang berbeda. Reproduksi dapat terjadi secara perkawinan (kopulasi dan partenogenesis. Partenogenesis adalah pembentukan individu tanpa melalui pembuahan. Sel telur dapat tumbuha menjadi individu jantan yang memiliki separuh kromosom dari betina. c. Peranan a. Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang, lobster dan kepiting. b. Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda. c. Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain: - Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda. - Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda. - Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam. d. Klasifikasi Crustacea Arachnida Myriapoda Insecta 8. ECHINODERMATA a. Ciri-ciri a. Hidup di pantai hingga di dasar laut b. Hidup bebas memakan udang, kepiting, ikan kecil atau bersimbiosis c. Simetri bilateral dan mengalami metamorfosis d. Tidak memiliki kepala dan tubuh tersusun dalam sumbu oral (yang memiliki mulut)– aboral(tidak memiliki mulut). e. Tubuh terdiri dari lima simetri f. Memiliki daya regenerasi yang tinggi, dapat memtong sebagian lengannya dalam kondisi terancam. g. Sistem pencernaan lengkap (mulut, esofagus, lambung, usus dan anus). h. Bernapas dengan insang kulit b. Reproduksi Dapat dilakukan secara seksual maupun aseksual. - Reproduksi aseksual dengan pembelahan fisi yaitu penyekatan dan pemisahan piringan pusat, kemudian melakukan regenarasi menjadi individu lengkap - Reproduksi seksual dengan pembuhan internalyang akan menghasilkan larva yang bermetamorfosis membentuk individu dewasa. c. Klasifikasi 1) Asteroidea (bintang laut) - Memiliki 5 lengan - Pada permukaan tubuh terdapat duri-duri, papula, insang, kulit dan pediselaria - Sistem pencernaan lengkap - Memiliki regenarasi yang tinggi - Merupakan hewan karnivora >> daging Moluska. - Mulutnya berada di bawah, sedangkan duburnya di atas. - Contohnya - Contohnya : Asterias forbesi, Linckia, Astripecten 2) Ophiuroidea (bintang mengular) - berbentuk bintang seperti Asteroidea, namun lengannya lebih langsung dan fleksibel - Lengan-lengannya panjang dan langsing, berfungsi untuk pergerakan. - Sistem pencernaan -> tidak memiliki anus. - Lengannya mudah putus tetapi dapa tumbuh lengan baru. - Contohnya : Ophiothrix fragilis, Ophiomyxa, Gorgonecephalus 3) Echinoidea - Disebut juga dengan bulu babi atau dolar pasir. - Berbentuk bulat seperti bola atau pupuh bundar - Memiliki dua macam duri yaitu duri panjang dan duri pendek - Pada sppesies tertentu, duri mengandung racun untuk pertahanan diri misalnya Asthenosoma - Pembentukan individu baru melalui pembuahan yang akan menghasilkan larva yang kemudian bermetamorfosis menjadi individu dewasa. - Contohnya : - bulu babi misalnya Cidarid dan diadema - bulu babi jantung berbentuk oval agak panjang misalnya Spatangus, Meoma ventricosa - Dolar pasir, tubuh pipih dan bundar misalnya Clypeaster dan Fibularia 4) Holothuroidea (mentimun laut) - timun laut atau tripang) tidak berlengan. - Tubuhnya memanjang dan tidak berduri. - Mulut dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan dari tubuhnya. - Sistem respirasinya disebut “pohon respirasi”. - Hermafrodit dan pembuahan eksternal. Telur menetas menjadi larva yang kemudian bermetamorfosis menjadi mentimun laut muda. 5) Crinoidea - terdiri dari kelompok yang tubuhnya bertangkai ( lili laut) dan tidak bertangkai (laut berbulu). - Tubuhnya tidak memiliki duri. - Hidup menetap pada kedalaman 100 m atau lebih. Tubuhnya terdiri atas kelopak berbentuk mangkuk kecil, memiliki tangkai panjang Memiliki daya regenerasi tinggi Memiliki anus. d. Peranan - Bulu babi banyak dikonsumsi oleh manusia - Timun laut dapat dijadikan keripik - Dapat menjadi pembensih pantai karena memakan bangkai - Namun ada yang merugikan karena bintang laut sering memakan kerang mutiara tempat budidaya kerang mutiara. B. CHORDATA Memiliki 4 ciri khas : 1. Memiliki notokorda 2. Memiliki tali saraf dorsal berlubang 3. Memiliki celah faring 4. Memiliki ekor pasca-anus yang berotot Terdiri atas 3 Subfilum : Urochordata, Cephalochordata, dan Vertebrata. 1. Urochordata Disebut Tunicata Berbentuk seperti kantong kecil, hidup di laut, sesil. Ada yang hidup berkoloni atau sebagai plankton Terbagi dalam 3 kelas : Ascidiacea, Thaliaceae, dan Larvaceae Klasifikasi Urochordata: a. Ascidiaceae Hidup di perairan di seluruh dunia Menempel pada karang, cangkang Mollusca, galangan kapal, dasar pasir atau lumpur Tubuh berbentuk kantong atau balon Mendapatkan makanan dengan cara menyaring plankton dari air yang mengalir melalui air. Contoh : Phallusia b. Thaliacea Hidup soliter atau berkoloni Bentuk tubuh silindris jika hidup berkoloni, sedangkan yang hidup soliter berbentuk gentong. Tubuh transparan Sifon air masuk dan sifon air keluar berlawanan letaknya Contoh : Pyrosoma c. Larvacea Tubuh transparan Tubuh dilindungi oleh suatu rumah dari zat semacam agar yg dihasilkan oleh epitel. Contoh : Oikopleura sp. 2. Cephalochordata Dikenal sebagai lancelet Hidup sebagai bentos di dalam pasir pantai yang dangkal, biasanya hanya kepalanya yang tersumbul di atas permukaan pasir Tubuh mirip dengan ikan kecil, pipih, kedua ujungnya runcing, bentuk kepala tidak jelas, mulut dilengkapi oleh sirus oral sebagai saringan Dinding tubuhnya berwarna merah muda dan transparan Tubuh dilapisi oleh epidermis tanpa kutikula Contoh: Amphioxus atau Branchistoma, Asymmetron, dan Epigonichthys 3. Vertebrata Seluruh atau sebagian notokord digantikan oleh ruas tulang belakang Memiliki tengkorak yang berisi otak Memiliki endoskeleton yang tersusun dari tulang keras dan tulang rawan Bertubuh kecil hingga besar dengan bentuk simetri bilateral Memiliki anggota badan yang berfungsi sebagai alat gerak Memiliki dua pasang rahang kecuali pada Agnatha Sistem peredaran darah tertutup. Jantung memiliki ruang ventrikel dan atrium. Darah mengandung hemoglobin (Hb) Sistem pencernaan lengkap Alar pernapasan berupa insang atau paru-paru Memiliki sepasang ginjal sebagai alat ekskresi Alat kelamin terpisah atau ada yang hermafrodit.fertilisasi internal atau eksternal dan bersifat ovipar, ovovivipar, dan vivipar Klasifikasi Vertebrata: Subfilum vertebrata dibagai menjadi dua superkelas : Pisces berupa ikan dengan sirip berpasangan dan Tetrapoda yang memiliki kaki berpasangan. a. Pisces (Ikan) Ciri-ciri pisces: Tubuh terdiri atas kepala, badan, dan ekor. Tubuh di tutupi oleh kulit yang bersisik atau berlendir. Terdapat empat tipe sisik : Ganoid, Plakoid, Stenoid, dan Sikloid. Endoskeleton dari tulang rawan atau tulang keras Bernapas dengan insang yg ditutup oleh operkulum. Insang ikan ada yang mengalami pelebaran disebut Labirin. Contoh : Anabas sp., Osphronemus goramy. Memiliki gelembung renang Bersifak poikiloterm (berdarah dingin/ suhu tubuh dipengaruhi oleh suhu lingkungan) Sistem peredaran darah tertutup tunggal. Jantung terdiri atas dua ruangan Sistem pencernaan lengkap Alat ekskresi berupa ginjal dengan tipe pronefron dari mesonefron Sistem koordinasi terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem hormon. Memiliki alat indera tambahan berupa gurat sisi untuk mengetahui perubahan tekanan air. Alat kelamin terpisah atau hermafrodit Fertilisasi eksternal dan internal Klasifikasi Pisces: 1) Agnatha (Cyclostomata) Berasal dari bahasa Yunani an: tidak dan gnathus: rahang. Hidup di dasar perairan asin dan tawar Memakan bangkai atau parasit pada ikan lainnya Berbentuk silindris memanjang Tidak memiliki rahang tapi memiliki mulut berbentuk lingkaran Memiliki lidah dan gigi dari zat tanduk Tidak memiliki sirip berpasangan, kulit tidak bersisik, bertubuh lunak (tersusun dari tulang rawan), dan berlendir. Alat kelamin terpisah atau hermafrodit pada saat larva. Fertilisasi secara eksternal. Contoh: Belut laut atau lamprey laut (Petromyzon marinus), lamprey sungai (Lamptera fluviatilis), dan Myxine sp. (hagfish). 2) Chondrichthyes Hidup di laut Tubuhnya tertutup oleh sisik plakoid yang kasar, berisi dentin, dan dilapisi email. Endoskeleton dari tulang rawan Alat pencernaan lengkap dengan kloaka sebagai lubang pengeluaran. Alat kelamin terpisah dan fertilisasi secara eksternal dan internal bersifat ovipar atau ovovivipar Contoh: Ikan hiu (Squalus sp.), ikan pari ( Makararaja sp.), dan pari listrik (Torpedo marmorata). 3) Osteichthyes Hidup di air laut, tawar, dan rawa-rawa Ikan bertulang sejati dengan endoskeleton yang mengandung kalsium fosfat keras. Kulit di tutupi oleh sisik, namun ada yang tidak Alat ekskresi berupa ginjal berwarna kehitaman dan urine dikeluarkan dari sinus urogrnital Alat kelamin terpisah dan bersifat ovipar namun ada yang vivipar (ikan perak) Contoh : Ikan mas koki (Carrasius auratus), Ikan terbang (Cypselurus sp.), Kuda laut (Hippocampus sp.) Peranan Pisces: Daging ikan merupakan sumber protein tinggi Kulit ikan tertentu disamak untuk dibuat tas Tulang ikan dibuat bahan pembuat lem Dipelihara sebagai ikan hias Pemberantas nyamuk secara biologi Dapat menyerang manusia. b. Amphibia Ciri-ciri amphibi: Bagian tubuh terdiri dari kepala dan badan, atau kepala, badan, dan ekor. Penutup tubuh kulit tidak bersisik, lunak, selalu basah Suhu tubuh poikiloterm Alat gerak : dua pasang kaki Peredaran darah : tertutup dan ganda Jantung terdiri dari 3 ruangan (1 atrium, 2 ventrikel) Lubang pengeluaran berupa kloaka Alat pernapasan: Insang, paru-paru, kulit Reproduksi : ovipar, ada yang ovovivipar, dan vivipar Klasifikasi amphibi: 1) Apoda (Gymnophiona), contoh: Ichthyophis glutinosus (Salamander cacing) 2) Urodela (Caudata), contoh : Phlethodon glutinosus (Salamander berlendir) 3) Anura (Salientia), contoh : Bangkong (Bufo bufo) dan katak pohon (Hyla caerulea) Peranan amphibi: Diambil daging dan telurnya untuk dimakan Kulit dapat disamak untuk pembuatan jaket Sebagai pemberantas nyamuk secara biologis Racun bufotalin dan bufotenin yang dihasilkan oleh Bufo marinus dimanfaatkan sebagai penguat denyut jantung c. Reptilia Ciri-ciri: Ukuran tubuh bervariasi. Tubuh terdiri atas bagian kepala, leher, badan, dan ekor. Memiliki 2 pasang kaki berjari 5, kacuali pada ular Kulit tubuh kering dan tertutup oleh sisik Reptilia memiliki kelenjar bau di dekat kloaka Bernapas dengan menggunakan paru-paru Merupakan hewan poikiloterm. Mengontrol suhu tubuh dengan tingkah laku. Alat pencernaan lengkap Perdearan darah tertutup dan ganda. Jantung terdiri dari 4 ruang, tetapi sekat belum sempurna. Alat ekskresi berupa sepasang ginjal pipih. Alat kelamin terpisah. Fertilisasi terjadi secara internal di dalamtubuh betina. Berumur panjang Klasifikasi : 1) Rhynchocephalia (reptilia primitif), contoh : Sphenodon punctatus (tuatara) 2) Chelonia (bangsa kura-kura), contoh: Heosemys spinosa (penyu berduri), Chelonia mydas (penyu hijau) 3) Squamata (bangsa kadal dan ular) Mencakup 3 subordo: a) Sauria (kadal), contoh: cecak rumah (Hemidactylus frenatus), tokek (Gekko gecko), biawak komodo (Varanus komodoensis), dan bunglon (Chamaeleo dilepis) b) Amphisbaena (kadal cacing), contoh: Bipes biporus dan Amphisbaena alba c) Serpentes (ular), contoh: ular boa (Boa constrictor), ular sanca raja (Python regius), ular laut (Hydrophis fasciatus) 4) Crocodilia (aligator/buaya), contoh: Crocodylus porosus (buaya muara), Crocodylus novaeguineae (buaya air tawar Papua) Peranan: Bahan pangan, misalnya daging dan telur dari ular dan penyu Obat-obatan, minyak dan bisa ular sering digunakan sebagai bahan obat Bahan kosmetik, minyak bulus dianggap dapat menghaluskan kulit Sebagai perdator alamiah, memangsa serangga dan tikus. d. Aves Ciri-ciri: Ukuran tubuh bervariasi. Tubuh terdiri atas kepala, leher, badan, ekor Mulut berparuh yang tersusun atas zat tanduk, tidak memiliki gigi. Mata berkembang baik Memiliki sepasang kaki untuk berjalan, bertengger, berenang, mencakar tanah, memegang makanan, atau menangkap mangsa. Bernapas dengan paru-paru yang berhubungan dengan pundi-pundi udara Memiliki alat suara siring yang terdapat di percabangan trakea Sistem pencernaan lengkap Bersifat homoioterm karena mempertahankan suhu tubuhnya dengan bulu-bulu. Peredaran darah ganda Alat ekskresi berupa ginja metanefros Bersifat ovipar dan fertilisasi terjadi secara internal Klasifikasi : 1) Galliformes (unggas), contoh: Meleagris gallopavo (kalkun), Gallus domesticus (ayam buras) 2) Casuariiformes (kasuari), contoh: Dromaius novaehollandiae (emu), Casuarius casuarius (Kasuari bergelambir ganda) 3) Passeriformes (burung penyanyi), contoh: Gracula religiosa (beo), Leucopsar rothschildi (jalak bali) 4) Strigiformes (Burung hantu), contoh: Uroglaux dimorpha (burung hantu sayap bundar), Strix sp. (burung hantu hutan) 5) Psittaciformes (burung nuri), contoh : Pionus menstruus (betet kepala biru) dan Cacatua galerita (kakatua berjambul) 6) Falconiformes (burung pemangsa), contoh : Haliaeetus leucocephalus (elang kepala botak), Microhierax caerulescens (alap-alap), Aquila chrysaetos (rajawali emas) 7) Columbiformes (burng merpati), contoh: Geopelia striata (perkutut) dan Goura cristata (burung dara mahkota elok) 8) Ciconiiformes (bangau), contoh: Egretta alba (kuntul putih besar) dan Mycteria leucocephala (bangau) Peranan: Telur dan dagingnya untuk bahan makanan sumber protein Bahan obat, sarang burung walet dan telur itik Hiburan, suara merdu burung yang dapat dilatih Predator alamiah, memangsa ulat dan serangga e. Mamalia Ciri-ciri: Tubuh terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor. Pada jari terdapat kuku atau cakar Memiliki kelenjar susu (glandula mammae) Memiliki rambut Bersifat homoioterm, beberapa melakukan hibernasi. Ruas tulang belakang leher berjumlah 7 buah Memiliki sekat diafragma yang membatasi rongga dada dan perut Sistem pencernaan lengkap Peredaran darah tertutup dan ganda Bernapas dengan paru-paru Sistem ekskresi dengan ginjal metanefros dengan 2 ureter yg mengalirkan urine Memiliki otak yang besar dan berkembang baik Memiliki alat kelamin yang terpisah. Fertilisasi terjadi secara internal dan bersifat vivipar. Klasifikasi : 1) Monotremata (mamalia bertelur), terdiri dari famili Tachyglossidae (landak semut): Tachyglossus aculeatus dan famili Ornithorhynchidae (platipus)> Ornithorhyncus anatinus 2) Marsupialia (berkantong), contoh: Phalanger sp. (kuskus), Megaleia rufa (kanguru merah raksasa), Phascolarctos cinereus (koala) 3) Insectivora (pemakan serangga), contoh: Talpa europaea ( tikus mondok) dan Crocidura russula (celurut rumah) 4) Tupaioidea (tupai), contoh : Dendrogale murina (tupai tanah) dan Dendrogale melanura (tupai ekor jambul) 5) Rodentia (hewan pengerat), contoh : Mus musculus (tikus rumah) dan Sciurus vulgaris (bajing merah) 6) Edentata (kukang), conoth: Dasypus novemcinctus (armadilo perisai sisik) dan Myrmecophaga tridactyla (amardilo pemakan semut) 7) Pholidota (trenggiling), contoh : Manis javanica (trenggiling jawa) dan Manis tetradactyla (trenggiling ekor panjang) 8) Carnivora , contoh : Panthera leo (singa), Felis silvestris (kucing), Canis lupus (serigala) 9) Primata, dibagi menjadi beberapa famili: a) Lemuridae, contoh: Cheirogaleus medius (lemur kerdil ekor gemuk) b) Cercopithecidae, contoh: Macaca mulatta (monyet rhesus) c) Pongidae, contoh: Pan troglodytes (simpanse), Pongo pygmaeus (orangutan kalimantan), Gorilla gorilla (gorila) d) Hominidae, contoh : Homo sapiens (Manusia) Peranan: Dikonsumsi sebagai sumber protein Hiburan, dilatih untuk sirkus Alat transportasi, kuda, sapi, unta Membajak tanah sawah, kerbau Bahan industri, kulit sapi Bahan wol, domba Penyebar kuman penyakit, penyakit pes yang dibawa tikus Pemakan buah-buahan, kalong Perusak lahan pertanian, babi liar.