Pendahuluan - Graha Ilmu

advertisement
Pendahuluan
i
Pertumbuhan Wilayah & Wilayah Pertumbuhan, oleh Prof. Dr. Rahardjo Adisasmita., M.Ec.
Hak Cipta © 2014 pada penulis
GRAHA ILMU
Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283
Telp: 0274-4462135; 0274-882262; Fax: 0274-4462136 E-mail: [email protected]
Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memper­banyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku
ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan
teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit.
ISBN: 978-602-262-150-8
Cetakan ke I, tahun 2014
Pendahuluan
v
KATA PENGANTAR
P
ertama-tama perkenankanlah kami memanjatkan puji dan syukur yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang
Maha Kuasa, atas rahmat dan karunia-Nya bahwa penulisan buku kami yang berjudul Pertumbuhan Wilayah dan
Wilayah Pertumbuhan telah berhasil dirampungkan dengan baik.
Kedua istilah, yaitu Pertumbuhan Wilayah dan Wilayah Pertumbuhan tersebut merupakan konsep pembangunan
yang sangat penting. Pertumbuhan wilayah menunjukkan kapasitas produksi untuk mencapai pertambahan output,
dalam upaya mewujudkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang lebih tinggi, yang dilakukan di suatu wilayah atau
di berbagai wilayah (daerah). Sedangkan wilayah pertumbuhan merupakan suatu wilayah bagi berbagai benda dan
kegiatan pembangunan yang diletakkan di atasnya.
Masing-masing wilayah memiliki potensi kondisi dan karakteristik yang berbeda-beda (bervariasi) satu sama
lainnya, fenomena ini menimbulkan ketidaksamaan atau kesenjangan (ketimpangan atau disparitas) antar wilayah.
Pembangunan (pertumbuhan) wilayah bertujuan untuk mencapai (a) pemerataan dalam tingkat pertumbuhan antar
wilayah, (b) pemerataan pendapatan antar wilayah, dan (c) memperkokoh struktur perekonomian antar wilayah.
Untuk mencapai tujuan pengembangan wilayah tersebut harus dilakukan perencanaan dan kegiatan pengembangan
wilayah secara komprehensif, dalam arti bagi wilayah-wilayah maju agar diperlamat tingkat pertumbuhan wilayahnya,
dan untuk wilayah-wilayah kurang maju agar ditingkatkan laju pertumbuhan wilayahnya, dengan harapan dalam
jangka waktu mendatang (katakanlah dalam 20 tahun yang akan datang kedua jenis wilayah tersebut, yaitu wilayah
yang maju dan wilayah yang kurang maju akan memasuki garis finish dengan kualifikasi karakteristik wilayah yang
relatif hampir sama (dalam tingkat pertumbuhan dan pendapatan per kapitanya). Pendekatan pembangunan wilayah
semacam ini disebut pendekatan pembangunan “kakak-beradik.” Kakak yang baik mendorong adiknya yang lemah.
Pembahasan pertumbuhan wilayah itu sangat luas aspeknya, selain meliuti aspek-aspek kuantitas dan kualitas
sumberdaya manusia (SDM), tersedianya sumber daya alam (SDA), modal, sarana dan prasarana, fasilitas pelayanan
ekonomi dan sosial, tersedianya jaringan transportasi dan distribusi, kemajuan teknologi, kemampuan kelembagaan
vi
Pertumbuhan Wilayah dan Wilayah Pertumbuhan
yang efektif dan efisien, serta sumber-sumberdaya pembangunan lainnya. Hal ini adalah sesuai dengan pernyataan
yang dikemukakan oleh seorang pakar pembangunan transportasi, bahwa “suatu negara yang maju apabila
memiliki kekayaan sumberdaya alam (SDA) yang potensial, sumberdaya penduduk (SDM) dalam jumlah besar dan
berkemampuan, dan sistem transportasi yang efektif dan efisien”.
Sistem transportasi yang efektif dan efisien, dalam arti menghubungkan antara tempat asal (origin) dan tempattempat tujuan (destination) secara lancar (cepat), selamat (aman), berkapasitas, terjangkau oleh daya beli masyarakat,
dan nyaman. Jaringan transportasi yang menghubungkan antar tempat (asal dan tujuan) di seluruh wilayah nasional,
berarti menyelenggarakan pelayanan jasa transportasi antar wilayah di seluruh wilayah tanah air. Kebutuhan jasa
transportasi yang menghubungkan antar wilayah harus disediakan untuk memenuhi arus barang dan manusia
penumpang). Arus faktor produksi (meliputi bahan baku, barang, modal dan peralatan, serta manusia) antar wilayah
memperlihatkan berlangsungnya kegiatan perekonomian dan pembangunan antar wilayah (daerah). Semakin intensif
kegiatan arus barang dan manusia antar wilayah, berarti semakin intensif kegiatan perekonomian dan semakin tinggi
tingkat pertumbuhan wilayah (dan antar wilayah), yang berarti pula kegiatan perekonomian dan pembangunan
pada masing-masing wilayah (pertumbuhan) menunjukkan peningkatan yang berbeda-beda intensitasnya. Dengan
demikian, secara jelas terdapat hubungan yang erat antara kegiatan pertumbuhan (antar) wilayah dengan wilayah
pertumbuhan sebagai wadah dari berbagai kegiatan pertumbuhan pembangunan. Pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan dilaksanakan di suatu wilayah dan antar wilayah (pertumbuhan). Sedangkan wilayah pertumbuhan
merupakan arena yang menampung berbagai kegiatan perekonomian dan pembangunan yang dilaksanakan di atasnya.
Mengingat sangat pentingnya dampak (pengaruh) yang dilaksanakan pada suatu wilayah dan antar wilayah
(pertumbuhan) di lihat dalam konteks pembangunan regional dan nasional, maka kami sebagai profesor (emeritus)
dalam kompetensi Ekonomi Pengembangan Wilayah merasa tertarik dan terpanggil untuk menulis buku yang
berjudul Pertumbuhan Wilayah dan Wilayah Pertumbuhan, sebagai sumbangan pemikiran untuk pengembangan Ilmu
Pembangunan Ekonomi Wilayah (Regional Economic Development) di tanah air. Ketertarikan kami menulis buku
tersebut diperkuat oleh dorongan dari isteri tercinta Andi Hafsah Pakki dan anak-anak tersayang, yaitu (1) Prof. DR.
dr. Sutji Pratiwi Rahardjo, Sp. THT-KL, (K), (2) Ir. Sakti Adji Adisasmita, M.Si., M.Eng.Sc., Ph.D., (3) Dra. Asli
Alifyanti, Apth., (4) Ir. Alif Abadi, MM., (5) DR. Muhammad Fajar Perkasa, Sp. THT-KL, (K). Untuk itu semua,
kami sampaikan apresiasi yang tinggi dan kami hargai yang sebesar-besarnya dari lubuk hati kami yang paling dalam,
dengan harapan agar anak-anak semuanya dapat mengikuti jejak ayahandanya gemar menulis buku ilmiyah. Mudahmudahan dapat terlaksana.
Selanjutnya, diharapkan buku ini dapat memberikan manfaat positif kepada para mahasiswa S1, S2 dan S3, para
peneliti dan perencana, para pemerhati, dan para dosen dalam bidang pembangunan (pengembangan) wilayah.
Akhirnya, tidak lupa disampaikan apresiasi yang tinggi kepada khalayak masyarakat, baik para akademisi,
maupun para praktisi yang tertarik memiliki buku ini. Diharapkan dapat memberikan manfaat positif, terutama dalam
meningkatkan kemampuan analisis yang lebih tajam dan memperoleh wawasan pembangunan yang lebih luas. Amin.
Makassar, 30 Maret 2013
Penulis (Pengarang)
Prof. DR. Rahardjo Adisasmita, M.Ec.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
BAB 2
PENDAHULUAN
1
1.1
1.2
1
Latar Belakang
Pentingnya Pertumbuhan Wilayah dan Wilayah Pertumbuhan Sebagai Unsur Dasar dalam
Pembangunan Wilayah
3
LINTASAN PEMIKIRAN AHLI-AHLI EKONOMI MENGENAI PERTUMBUHAN DAN
PEMBANGUNAN
7
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
BAB 3
v
vii
Masalah Ekonomi dan Unsur Pertumbuhan
Analisis Ekonomi Klasik
Analisis Ekonomi Neo-Klasik
Analisis Schumpeter
Analisis Harrod-Domar
Aliran Keynes dan Aliran Utama Modern
Perkembangan Paradigma Ilmu Ekonomi
WILAYAH Sebagai SUATU ELEMEN STRUKTUR SPASIAL
3.1
3.2
3.3
3.4
Pentingnya Dimensi Wilayah (Regional) Sebagai Faktor Lokasional dalam Perencanaan
Pembangunan
Implikasi Ekonomi Dimensi Tata Ruang Wilayah
Mengembangkan Konsep Tata Ruang Wilayah Ekonomi
Beberapa Pengertian Ruang dan Asas Pemanfaatannya
7
8
9
10
11
12
13
15
15
17
19
20
viii
BAB Pertumbuhan Wilayah dan Wilayah Pertumbuhan
PENGERTIAN DAN
PEMBANGUNAN
4.1
4.2
4.3
4.4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 9
DAN
KETATARUANGAN
DALAM
23
Pengertian dan Konsep Wilayah dalam Pembangunan Pengertian dan Konsep Daerah dalam Pembangunan Pengertian dan Konsep Kawasan dalam Pembangunan
Pengertian dan Konsep Tata Ruang Wilayah dalam Pembangunan 23
26
29
30
KLASIFIKASI WILAYAH
35
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
Klasifikasi Wilayah Menurut Logika Aristoteles
Klasifikasi Wilayah Berdasar Tingkat Kesejahteraan dan Kemampuan Berkembang
Klasifikasi Wilayah Menurut John Friedmann dan William Alonso Wilayah Cepat Berkembang dan Lamban Berkembang
Wilayah Terisolasi, Wilayah Terpencil, dan Wilayah Perbatasan
35
36
36
37
38
UNSUR-UNSUR FUNDEMENTAL DALAM PEMBANGUNAN REGIONAL (WILAYAH)
41
6.1
6.2
6.3
6.4
6.5
41
42
42
44
44
Isu dan Pendekatan Pembangunan Regional (Wilayah)
Unsur-unsur Fundamental Pengembangan Wilayah Struktur Dasar Pengembangan Wilayah Pengembangan Pusat-pusat Pelayanan Kecil
Efektivitas Pembangunan Regional PENDEKATAN PEMBANGUNAN WILAYAH (REGIONAL)
47
7.1
7.2
47
7.3
BAB 8
KONSEP KEWILAYAHAN
Perkembangan Pendekatan Pembangunan
Dari Pendekatan Pembangunan Sekotoral ke Pembangunan Regional dan Selanjutnya ke
Pembangunan Lokal
Pembangunan Ekonomi Lokal
48
50
KETERHUBUNGAN DAN KETERGANTUNGAN ANTAR WILAYAH MELALUI PUSAT
PERTUMBUHANNYA
53
8.1
8.2
8.3
8.4
8.5
8.6
8.7
53
54
57
58
59
60
61
Regionalisasi dan Pengertian Keuntungan (Keunggulan) Komparatif Kriteria Perwilayahan dan Interaksi Antar Titik – titik Spasial
Struktur Hirarki dan Hubungan Fungsional Antar Pusat atau Kota
Konfigurasi (Susunan) Pusat-pusat Spasial Kondisi Wilayah Bervariasi dan Spesialisasi Antar Wilayah
Daya Tarik dan Daya Penyebaran Pembangunan dari Pusat Pertumbuhan (Kota)
Sistem Keterkaitan (Keterhubungan) Antar Wilayah Melalui Kota atau Pusat-pusatnya
TEORI-TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI
63
9.1. Teori Pembangunan Seimbang (Balanced Development Theory)
9.2 Teori Pembangunan Tidak Seimbang (Unbalanced Development Theory)
9.3 Teori Pembangunan Ekonomi dalam Negara Berkembang yang Berlebihan Tenaga Kerja
63
66
66
Pendahuluan
9.4
9.5
BAB 10
BAB 11
Pengerahan Modal untuk Pembangunan Bukan Merupakan Faktor yang Terpenting
Anggaran Belanja Defisit Sebagai Strategi Pengerahan Modal
ix
68
69
TEORI PERTUMBUHAN WILAYAH
71
10.1 Pengertian dan Pendekatan Pertumbuhan Wilayah
10.2 Pendekatan Pertumbuhan Ekonomi
10.3 Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi Wilayah 71
71
72
TEORI PUSAT PERTUMBUHAN
75
Teori Tempat Sentral (Central palce Theory, W. Christaller)
75
Teori Kutub Pertumbuhan (Perroux)
76
Teori Kutub Pembangunan yang Terlokaslisasikan (Boudeville)
77
Dampak Tetesan Ke Bawah dan Polarisasi (Albert Hirschman) serta Dampak Penyebaran dan
Pengurasan (Gunnar Myrdal)
78
11.5. Teori Daerah Inti dan Daerah Pinggiran (Core Region and Periphery Region Theory)
79
11.6. Teori Simpul Jasa Distribusi (Poernomosidi Hadjisarosa)
80
11.1. 11.2. 11.3. 11.4.
BAB 12
BAB 13
TEORI AMBANG PINTU UNTUK PERENCANAAN KOTA DAN REGIONAL 83
12.1 Munculnya Konsep Ambang Pintu
12.2 Berbagai Aspek dan Strategi dalam Pembangunan
12.3 Berbagai Keterbatasan (limitasi) yang Dihadapi
83
84
84
PERAN DAN FUNGSI PUSAT PERTUMBUHAN KOTA DALAM PENGEMBANGAN
WILAYAH
87
13.1
13.2
13.3
13.4
BAB 14
BAB 15
BAB 16
Peranan dan Fungsi Kota dalam Perekonomian
Peran dan Fungsi Kota dalam Pengembangan Wilayah
Fungsi Kota Sebagai Pusat Pertumbuhan Pembangunan
Pertumbuhan Wilayah dan Wilayah Pertumbuhan
87
88
89
90
INDIKATOR PERTUMBUHAN WILAYAH
91
14.1 Pertumbuhan Ekonomi Wilayah
14.2 Indikator-indikator Petumbuhan Ekonomi Wilayah
91
91
HIRARKI PUSAT PERTUMBUHAN, POLA JARINGAN JASA DISTRIBUSI DAN
KESENJANGAN ANTAR WILAYAH
95
15.1 Fungsi dan Kriteria Hirarki Pusat Pertumbuhan
15.2 Orientasi Jasa Distribusi Pusat-pusat Bersifat ke dalam dan ke luar
15.3 Pola Jasa Distribusi yang Berkeseimbangan dan Kesenjangan Antar Wilayah
95
96
97
MEMILIH WILAYAH UNTUK PEMBANGUNAN
99
16.1 Kebijaksanaan Nasional dan Pembangunan Wilayah
16.2. Doktrin Biaya Komparatif 99
100
x
BAB 17
BAB 18
BAB 19
BAB 20
BAB 21
Pertumbuhan Wilayah dan Wilayah Pertumbuhan
16.3. Implikasi Kebijaksanaan 16.4. Penerapan Prinsip Lansekap Ekonomi
101
101
PEMBANGUNAN WILAYAH YANG KOMPREHENSIF
103
17.1 17.2. 17.3
17.4
17.5. 103
104
105
106
107
Sasaran Pembangunan Wilayah Efisiensi dan Keadilan
Tahap-tahap Penyusunan Perencanaan Wilayah yang Komprehensif
Kriteria Penentuan Investasi dalam Pembangunan Pengembangan Kawasan
MENGEMBANGKAN KONSEP WILYAH PERTUMBUHAN TIGA DIMENSI
109
18.1. 18.2. 18.3. 18.4.
109
110
111
113
Wilayah Pertumbuhan dan Pertumbuhan Wilayah
Klasifikasi Wilayah Menurut Boudeville
Pusat Pertumbuhan dan Wilayah Pertumbuhan Tiga Dimensi
Pertumbuhan Wilayah dan Wilayah Pertumbuhan Secara Komprehensif Tiga Dimensi STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH PERTUMBUHAN DAN PUSAT
PERTUMBUHAN
115
19.1. Peningkatan Pertumbuhan Wilayah
19.2. Strategi Pengembangan Wilayah Pertumbuhan
19.3. Strategi Pengembangan Pusat Pertumbuhan
115
116
118
MODEL DAN STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI WILAYAH
121
20.1 Model Pembangunan Ekonomi Wilayah
20.2 Strategi Pembangunan Ekonomi Wilayah
12
123
STRUKTUR DASAR PERTUMBUHAN WILAYAH YANG TIDAK BERKESEIMBANGAN
AKAN MENIMBULKAN BENCANA 127
21.1. Penataan dan Pemanfaatan Ruang yang Tidak Berimbang 21.2 Ketidakseimbangan Pembangunan Memiliki Dampak Negatif Terhadap Pertumbuhan
Wilayah dan Wilayah Pertumbuhan.
21.3 Pertumbuhan Wilayah senantiasa Berubah dan Berkembang (Is Always Changing and
Growing)
BAB 22
BAB 23
127
128
129
DIMUNCULKANNYA KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI (WILAYAH) KARUNIA
TUHAN YANG MAHA ESA
131
22.1 Wilayah Pertumbuhan Sebagai Bagian dari Bumi
22.3 Ruang Wilayah Merupakan Karunia Tuhan Yang Maha Kuasa
131
132
PENUTUP
135
DAFTAR PUSTAKA
137
--o0o--
Download