efektifitas model direct instruction dengan

advertisement
EFEKTIFITAS MODEL DIRECT INSTRUCTION DENGAN
ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) PADA MATERI
POKOK PERSAMAAN GARIS LURUS TERHADAP
PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
Nelly Indriastuti Purnamasari*
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manakah yang menghasilkan prestasi belajar
matematika lebih baik diantara siswa dengan Direct Instruction dengan AfL atau Direct Instruction tanpa
AfL. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas VIII. SMPN 1 Cepu. Sampel diperoleh dengan menggunakan teknik cluster random sampling
sehingga diperoleh kelas VIII F sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII G sebagai kelas kontrol. Hipotesis
diuji menggunakan uji t. berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa siswa dengan
Direct Instruction dengan AfL mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan Direct
Instruction tanpa AfL.
Kata Kunci: Direct Instruction dengan AfL, Direct Instruction, Prestasi Belajar Matematika.
PENDAHULUAN
Pembelajaran matematika merupakan salah
satu pembelajaran yang dianggap sentral dan penting
dalam pembelajaran di Indonesia. Sudah banyak
penelitian yang diadakan dalam bidang pembelajaran
matematika. Namun pada kenyataannya masih banyak
siswa mengalami kendala dalam belajar matematika.
Matematika masih dianggap sulit dan menakutkan
oleh siswa. Sudah banyak metode pembelajaran
dipakai untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam
pembelajaran. Dengan aktifnya siswa dalam
pembelajaran diharapkan akan meningkatkan
pemahaman siswa.
Rendahnya prestasi siswa Indonesia dalam
mata pelajaran matematika bisa dilihat dari hasil ujian
nasional yang dianggap sebagai salah satu tolok ukur
keberhasilan pembelajaran. Berdasarkan data ujian
nasional tahun 2012/2013, terdapat 19917 SMP
Negeri dengan 2168955 siswa. Data nilai rata-rata
mapel matematika dalam ujian nasionalnya 6,69
dengan nilai tertinggi 10,00 dan nilai terendah 2,70.
Jumlah siswa yang mendapat nilai di bawah 5,50 ada
441761 siswa dengan prosentase 20,45%. Tentunya
prosentase tersebut masih tergolong tinggi dan bahkan
menurun dari tahun sebelumnya. Sedangkan kondisi
hasil ujian nasional tahun 2012/2013 di kabupaten
Blora masih bisa dikatakan rendah, 55 SMP negeri
dengan jumlah peserta ujian nasioal 8169, sebanyak
5026 (61,525%) tidak lulus. Sedangkan nilai tertinggi
pada mata pelajaran matematika 10,00 dan nilai
terendah 0,75.
Berdasarkan data PAMER, SMP Negeri 1 Cepu
adalah salah satu SMP Negeri di Kabupaten Blora
yang tergolong rendah dalam pencapaian hasil ujian
nasional. SMP Negeri 1 Cepu mendapat ranking 53
dari 55 SMP Negeri se-Kabupaten Blora. Dari 161
* IKIP PGRI Bojonegoro
Magistra No. 90 Th. XXVI Desember 2014
ISSN 0215-9511
33
Efektifitas Model direct Instruction dengan Assessment for Learning (AFL) ....
peserta ujian nasional, sebanyak 127 siswa tidak lulus
atau sekitar 78,882% dengan rata-rata nilai
matematika 3,68. Bila ditinjau dari daya serap materi,
materi menentukan gradien, persamaan garis dan
grafik fungsi 26,09 untuk tingkat sekolah, 41,76 untuk
tingkat kabupaten, 47,76 untuk tingkat provinsi, dan
58,25% untuk tingkat nasional.
Carnine, & Gersten (Gregory et al. 2005) berpendapat
bahwa dua kaidah utama dari pembelajaran langsung
adalah mengajar lebih dalam waktu yang lebih
singkat, dan untuk mengontrol kejadian yang terjadi
secara mendetail. Kemungkinan hal itulah yang
menyebabkan kebanyakan guru lebih suka
menerapkan pembelajaran langsung daripada
Banyak model atau metode pembelajaran
kooperatif yang telah dikembangkan untuk menunjang
menggunakan model yang lain.
prestasi belajar siswa. Tetapi kebanyakan guru masih
mempunyai kendala untuk menerapkan pembelajaran
kooperatif. Kendala yang sering dikeluhkan
diantaranya keterbatasan waktu untuk mengejar target
evaluasi pada akhir pembelajaran. Kegiatan evaluasi
ini bertujuan untuk mengetahui apakah kegiatan
pembelajaran yang dilakukan sudah mencapai tujuan
pembelajaran atau belum. Seiring dengan
ujian nasional. Pada umumnya pembelajaran
kooperatif akan membutuhkan persiapan yang
matang, manajemen waktu yang tepat, dan
pengendalian kelas yang menyeluruh. Bila guru ingin
menerapkan suatu pembelajaran kooperatif, guru
tentunya membutuhkan waktu ekstra untuk
mempersiapkan perangkat yang dibutuhkan. Dengan
adanya berbagai kendala tersebut akhirnya guru lebih
memilih kembali menggunakan pembelajaran yang
berpusat pada guru atau pembelajaran langsung
(Direct Instruction). Dengan pembelajaran langsung
dinilai pemahaman tentang materi bisa tersampaikan
secara maksimal, guru bisa mengontrol kelas secara
maksimal.
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, aspek
asesmen tidak hanya bisa digunakan untuk
mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran.
Asesmen juga bisa digunakan sebagai strategi
pembelajaran atau biasa disebut Assessment for
Learning. Pada proses asesmen ini, siswa diberi
balikan atas pekerjaan yang telah dilakukan. Balikan
yang diberikan oleh guru terhadap pekerjaan siswa
berfungsi sebagai pembelajaran untuk siswa. Dengan
balikan tersebut siswa bisa mengetahui letak
kesalahan yang dilakukan. Bila kesalahan telah
diketahui, siswa bisa memperbaiki dibagian mana
mereka telah melakukan kesalahan. Goode, dkk
(2010) menyatakan bahwa AfL mempengaruhi
Al-Makahleh (2011) berpendapat bahwa
pembelajaran langsung mampu meningkatkan
pembelajaran siswa kelas 4 dan 5, serta meningkatkan
pembelajaran siswa secara langsung dengan
penguatan hubungan antara penilaian dan
pembelajaran. AfL terjadi sebagai sebuah bagian dari
kesenangan mereka terhadap matematika. Becker et
al. (Ewing, 2011) menyatakan bahwa dengan direct
instruction (pembelajaran langsung), fokusnya adalah
pada akademik yang objektif dan berdasarkan pada
pengajaran dan pembelajaran setiap hari dan
menggunakan informasi dari penilaian terus menerus
untuk mempertajam pembelajaran dalam kelas.
Selanjutnya Young (2005) menyatakan bahwa AfL itu
kepercayaan bahwa setiap siswa dapat berprestasi
secara akademik jika mereka menerima pembelajaran
yang cukup. Selanjutnya Engelmann, Becker,
membutuhkan perhatian, pertanyaan yang
membutuhkan pemikiran, mendengarkan dengan hatihati dan respon refleksif adalah penting, apakah
34
Selain itu, guru jarang melakukan kegiatan
Magistra No. 90 Th. XXVI Desember 2014
ISSN 0215-9511
Efektifitas Model direct Instruction dengan Assessment for Learning (AFL) ....
digunakan untuk menjelaskan sebelum pembelajaran,
dan mengeksplor kesalahpahaman yang terjadi
Tabel 1 Uji Normalitas Kemampuan Awal
Lobs
Ltabel
Keputusan Data
berdistribusi
Eksperimen 0,1353
0,1764
H0 diterima Normal
Kontrol
0,1764
H0 diterima Normal
Kelas
sekarang atau membimbing peningkatan setelahnya.
Pembatasan masalah selanjutnya adalah pada
prestasi belajar matematika siswa dalam penelitian
ini adalah prestasi belajar siswa kelas VIII pada ranah
kognitif siswa SMP Negeri 1 Cepu Kabupaten Blora
semester gasal tahun pelajaran 2013/2014 berdasarkan
tes yang diberikan selama penelitian yaitu pada materi
pokok Persamaan Garis Lurus.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui manakah yang menghasilkan prestasi
belajar yang lebih baik, siswa dengan model Direct
Instruction dengan AfL atau tanpa AfL.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimental semu. Analisis data dilakukan dengan
t-test dengan tingkat signifikansi 5%. Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN
1 Cepu Kabupaten Blora dengan ukuran sampel 48
siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster
ramdom sampling. Kelas VI A dan kelas VI B berada
pada keadaan seimbang. Dari seluruh kelas diambil
2 kelas secara acak masing-masing satu kelas
eksperimen model direct instruction dengan AfL dan
satu kelas kontrol model direct instruction tanpa AfL.
Uji normalitas kemampuan awal menggunakan
metode Lilliefors dan diperoleh hasil bahwa kedua
kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi
normal yang ditunjukkan pada Tabel 1 berikut:
0,1083
Uji homogenitas menggunakan uji Bartlett,
diperoleh bahwa ketiga kelompok mempunyai
variansi homogen (  2 Obs = 1,1795 < 3,841 =  2 Kritik).
Uji keseimbangan kemampuan awal menggunakan uji
t dan diperoleh
. Hal
ini menunjukkan bahwa kedua populasi memiliki
kemampuan awal yang sama atau seimbang.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
prestasi belajar matematika pada pokok bahasan
persamaan garis lurus, sedangkan variabel bebasnya
adalah model pembelajaran yang terbagi atas model
direct instruction dengan AfL pada kelas eksperimen
pertama, model direct instruction tanpa AfL pada
kelas kontrol. Metode pengumpulan data yang
digunakan pada penelitian ini adalah metode
dokumentasi dan metode tes. Metode dokumentasi
digunakan untuk mengumpulkan nilai siswa sebagai
data awal, guna mengetahui keseimbangan
kemampuan awal dari kedua kelompok. Metode tes
digunakan untuk mengetahui hasil prestasi belajar
siswa setelah perlakuan.
Uji coba instrumen dilakukan di SMPN 1 Cepu
pada siswa kelas VIII A dan E. Untuk instrumen tes
prestasi belajar, mengacu pada kriteria yaitu validitas
isi, daya pembeda (D e” 0,3), tingkat kesukaran (0,3
d” P d” 0,7), dan reliabilitas (r_11 > 0,70). Uji
prasyarat analisis yaitu uji normalitas dengan metode
Lilliefors dan uji homogenitas dengan uji Bartlett.
Diperoleh prasyarat normalitas dan homogenitas data
telah terpenuhi, sehingga dapat dilakukan analisis data
menggunakan uji t.
Magistra No. 90 Th. XXVI Desember 2014
ISSN 0215-9511
35
Efektifitas Model direct Instruction dengan Assessment for Learning (AFL) ....
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Setelah penelitian dilakukan diperoleh data
rata-rata pada kelas eksperimen (direct instruction
dengan AfL) sebesar 75, sedangkan rata-rata kelas
control (direct instruction tanpa AfL) sebesar 66,5.
Dari data yang diperoleh terlebih dahulu diuji
normalitas dan homogenitas sebagai prasyarat untuk
menggunakan uji t. Berdasarkan uji normalitas yang
dilakukan menunjukkan bahwa kedua kelompok
berasal dari populasi yang berdistribusi normal seperti
pada Tabel 2 berikut:
diberikan. Senada dengan Goode, dkk (2010) yang
menyatakan bahwa AfL mempengaruhi pembelajaran
siswa secara langsung dengan penguatan hubungan
antara penilaian dan pembelajaran. AfL terjadi sebagai
sebuah bagian dari pengajaran dan pembelajaran
setiap hari dan menggunakan informasi dari penilaian
terus menerus untuk mempertajam pembelajaran
dalam kelas.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data
Tabel 2 Uji Normalitas Tes Prestasi Siswa
Kelas
Lobs
Ltabel
Keputusan Data
berdistribusi
Eksperimen 0,1353
0,1764
H0 diterima Normal
Kontrol
0,1764
H0 diterima Normal
0,1192
Berdasarkan uji homogenitas menunjukkan
bahwa kedua kelompok mempunyai variansi yang
homogen (Obs = 2,2228 < 3,841 =Kritik). Setelah
diketahui hasil uji normalitas dan homogenitas,
diputuskan untuk menggunakan uji t untuk data yang
berdistribusi normal dan homogen. Nilai tobs diperoleh
1,7716 < 1,678 = ttabel. Oleh karena itu, H0 ditolak
sehingga dapat disimpulkan bahwa model direct
instruction dengan AfL menghasilkan prestasi belajar
matematika yang lebih baik daripada direct instruction
tanpa AfL. Hal ini disebabkan karena dalam direct
instruction dengan AfL, siswa diberikan balikan pada
setiap pekerjaan/evaluasi yang dilakukan setiap akhir
pembelajaran. Dengan balikan tersebut, siswa bisa
mengetahui dimana mereka melakukan kesalahan
sehingga siswa bisa memperbaiki kesalahan secara
yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
model direct instruction dengan AfL menghasilkan
prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada
direct instruction tanpa AfL. Berdasarkan simpulan
yang didapat, saran yang diberikan diantaranya
sebagai berikut: (1) bagi siswa : siswa hendaknya
menjadikan balikan yang diberikan guru hendaknya
dijadikan pembelajaran tersendiri supaya siswa bisa
meningkatkan pemahaman terhadap materi dengan
belajar dari kesalahan yang dilakukan. (2) bagi guru :
dengan menggunakan AfL guru hendaknya membuat
rubric penilaian yang jelas, supaya lebih mudah
dimengerti dan dipahami siswa. Guru hendaknya
memberikan balikan yang mudah dipahami oleh
siswa. Guru membuat atau memberi balikan dengan
kata-kata yang mudah dicerna dan dipahami oleh
siswa. Hal tersebut bertujuan agar pembelajaran siswa
lebih optimal. (3) bagi lembaga : hendaknya lembaga
memberikan fasilitas kepada guru-guru untuk
menerapkan berbagai macam model, metode, strategi
pembelajaran dengan tujuan memperdalam
pemahaman siswa.
tepat. Dalam langkah tersebut, siswa lebih mampu
meningkatkan pemahaman terhadap materi yang
36
Magistra No. 90 Th. XXVI Desember 2014
ISSN 0215-9511
Efektifitas Model direct Instruction dengan Assessment for Learning (AFL) ....
DAFTAR RUJUKAN
Al-Makahleh, A. A. A. 2011. The Effect of Direct
Instruction Strategy on Math Achievement of
Primary 4th and 5th Grade Students with
Learning Difficulties. International Education
Studies, 4(4), 199-205.
Ewing, B. 2011. Direct Instruction In Mathematics:
Issues for Schools With High Indigenous
Enrolments: A Literature Review. Australian
Journal of Teacher Education. 36(5), 64-91.
Magistra No. 90 Th. XXVI Desember 2014
ISSN 0215-9511
Goode, K., Kingston, T., Grant, J. M., dan Munson, L.
2010. Assessment for Learning. EtfoVoice. 21-24.
Gregory, A., McLaughlin, T. F., Weber, K. P., dan
Stookey, S. 2005. The Effects of Using Direct
Instruction and A Re-Reading Contingency with A
High School Student. The International Journal of
Special Education, Vol 20, No.1. 50-54.
Young, E. 2005. Assessment for Learning: Embedding
and Extending. AiFL.
37
Download