cover fatra - lotte chemical titan

advertisement
Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa (RUPSLB)
Tanggal Efektif
Tanggal Cum-HMETD di Pasar Reguler
dan Pasar Negosiasi
Tanggal Ex-HMETD di Pasar Reguler
dan Pasar Negosiasi
Tanggal Akhir Pencatatan Dalam DPS
yang berhak HMETD
Tanggal Cum-HMETD di Pasar Tunai
Tanggal Ex-HMETD di Pasar Tunai
Tanggal Distribusi Sertifikat Bukti HMETD
: 12 Desember 2007
: 12 Desember 2007
: 19 Desember 2007
: 26 Desember 2007
: 28 Desember 2007
: 28 Desember 2007
:
2 Januari 2008
:
2 Januari 2008
Periode Pemecahan Sertifikat Bukti HMETD
Tanggal Pencatatan HMETD
di Bursa Efek Indonesia
Periode Perdagangan Sertifikat Bukti HMETD
Periode Pelaksanaan HMETD
Periode Distribusi Saham Hasil HMETD
Tanggal Akhir Pembayaran Pemesanan
Saham Tambahan
Tanggal Penjatahan Efek Tambahan
Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan
Saham Tambahan
: 2 Januari 2008 – 18 Januari 2008
:
3 Januari 2008
: 3 Januari 2008 – 18 Januari 2008
: 3 Januari 2008 – 18 Januari 2008
: 7 Januari 2008 – 22 Januari 2008
:
:
22 Januari 2008
23 Januari 2008
:
25 Januari 2008
BAPEPAM-LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA
MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG
BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
PT FATRAPOLINDO NUSA INDUSTRI Tbk. BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA
KETERANGAN, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.
PT FATRAPOLINDO NUSA INDUSTRI Tbk.
Bidang Usaha:
Bergerak Dalam Bidang Industri Plastik Lembaran
Berkedudukan di Jakarta, Indonesia
Kantor Pusat:
Wisma LIA, Lantai 1 & 2
Jl. A.M. Sangaji No. 12 Jakarta 10130
Telepon : (021) 633 2909, (021) 632 7441, (021) 633 1720
Faksimili : (021) 633 1702
Pabrik:
Jl. Raya Curug Km 1,1
Desa Kadu Jaya, Tangerang, Banten
Telepon : (021) 598 1256, (021) 598 1257
Faksimili : (021) 598 1258
PENAWARAN UMUM TERBATAS I KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA
PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (HMETD)
Sejumlah 5.156.214.000 (lima miliar seratus lima puluh enam juta dua ratus empat belas ribu) Saham Biasa Atas Nama dengan
nilai nominal Rp 250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham yang ditawarkan dengan harga Rp 345,00 (tiga ratus empat
puluh lima Rupiah) (atau sebesar USD 0,0371 (nol koma nol tiga tujuh satu Dolar Amerika Serikat) dengan menggunakan kurs
nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per saham, sehingga seluruhnya berjumlah Rp 1.778.893.830.000 (satu triliun tujuh ratus tujuh
puluh delapan miliar delapan ratus sembilan puluh tiga juta delapan ratus tiga puluh ribu Rupiah), dimana setiap pemegang
saham yang memiliki 100 (seratus) saham yang namanya tercatat dalam DPS pada tanggal 28 Desember 2007 sampai dengan
pukul 16.00 WIB mempunyai 1.257 (seribu dua ratus lima puluh tujuh) HMETD untuk membeli 1.257 (seribu dua ratus lima puluh
tujuh) saham baru dengan nilai nominal Rp 250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) yang ditawarkan dengan harga Rp 345,00 (tiga
ratus empat puluh lima Rupiah) (atau sebesar USD 0,0371 (nol koma nol tiga tujuh satu Dolar Amerika Serikat) dengan
menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per saham yang harus dibayar penuh pada saat pelaksanaan HMETD. Saham
yang ditawarkan sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan HMETD ini seluruhnya adalah
Saham Baru yang dikeluarkan dari Portepel Perseroan dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. HMETD diperdagangkan di
Bursa Efek Indonesia selama 10 (sepuluh) hari kerja mulai tanggal 3 Januari 2008 sampai dengan tanggal 18 Januari 2008 dan
HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi.
Apabila saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD,
maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya sebagaimana
tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD secara proporsional sesuai peraturan yang berlaku. Dalam hal masih terdapat HMETD
yang belum dilaksanakan, maka seluruh sisa saham tersebut akan diambil oleh Titan International Corp. Sdn. Bhd. yang
bertindak selaku Pembeli Siaga dengan harga yang sama dengan harga penawaran, yaitu Rp Rp 345,00 (tiga ratus empat
puluh lima Rupiah) (atau sebesar USD 0,0371 (nol koma nol tiga tujuh satu Dolar Amerika Serikat) dengan menggunakan kurs
nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per saham.
PENAWARAN UMUM TERBATAS I INI MENJADI EFEKTIF SETELAH DISETUJUI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
LUAR BIASA PT FATRAPOLINDO NUSA INDUSTRI Tbk. DALAM HAL RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA
TIDAK MENYETUJUI PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU, MAKA KEGIATAN-KEGIATAN YANG
TELAH DILAKSANAKAN OLEH PT FATRAPOLINDO NUSA INDUSTRI Tbk. DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD
SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DIATAS DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA.
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH PERUBAHAN HARGA BAHAN BAKU YANG SECARA
LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG AKAN SANGAT MEMPENGARUHI BIAYA PRODUKSI PERSEROAN.
PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
Memperhatikan bahwa jumlah Saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini seluruhnya berjumlah
5.156.214.000 (lima miliar seratus lima puluh enam juta dua ratus empat belas ribu) saham, maka pemegang saham
yang tidak melaksanakan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham atau dilusi atas saham
Perseroan sampai dengan maksimum 92,63% (sembilan puluh dua koma enam puluh tiga persen).
PT FATRAPOLINDO NUSA INDUSTRI Tbk. AKAN MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS INI
DALAM BENTUK WARKAT DAN TANPA WARKAT. SAHAM DALAM BENTUK WARKAT HASIL PELAKSANAAN HMETD
AKAN DIDISTRIBUSIKAN MELALUI PT ADIMITRA TRANSFERINDO SEDANGKAN SAHAM BARU HASIL PELAKSANAAN
HMETD DALAM BENTUK TANPA WARKAT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK DI DALAM PENITIPAN
KOLEKTIF YANG DIADMINISTRASIKAN OLEH PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA.
Prospektus ini diterbitkan di Jakarta, tanggal 12 Desember 2007
PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. (“Perseroan”), telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran Emisi
Efek sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (selanjutnya disebut dengan “Penawaran Umum Terbatas I”) melalui surat Perseroan
No.0650/FNI-DIR/XI/07 pada tanggal 14 Nopember 2007 kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan (selanjutnya disebut “Bapepam-LK”), sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995, tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran
Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608 serta Peraturan Pelaksanaannya
(untuk selanjutnya di dalam prospektus ini disebut sebagai “UUPM”).
Komisaris dan Direksi Perseroan, Lembaga serta Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka
Penawaran Umum Terbatas I ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, pendapat
dan laporan yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam wilayah Republik Indonesia
serta kode etik, norma dan standar profesinya masing-masing.
Sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I ini, setiap pihak yang terafiliasi tidak diperkenankan
memberikan keterangan atau membuat pernyataan apapun mengenai data yang tidak diungkapkan
dalam Prospektus ini tanpa sebelumnya memperoleh persetujuan tertulis dari Perseroan.
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini dengan tegas
menyatakan bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak
langsung sebagaimana definisi”“Afiliasi” dalam UUPM.
Dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, maka pecahan efek tersebut
menjadi milik Perseroan dan harus dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya dimasukkan ke dalam
rekening Perseroan.
Setiap perubahan atau penambahan informasi mengenai HMETD sebagaimana tersebut di atas, akan
diumumkan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(“RUPSLB”).
Penawaran Umum Terbatas I ini tidak didaftarkan berdasarkan Undang-undang atau peraturan
lain selain yang berlaku di Indonesia. Barang siapa di luar Indonesia menerima Prospektus ini
atau Sertifikat Bukti HMETD, maka dokumen tersebut tidak dimaksudkan sebagai dokumen
penawaran untuk membeli saham atau melaksanakan HMETD, kecuali bila penawaran,
pembelian atau pelaksanaan HMETD tersebut tidak bertentangan dengan atau bukan merupakan
pelanggaran terhadap undang-undang atau peraturan yang berlaku di negara tersebut.
Perseroan telah mengungkapkan semua informasi yang wajib diketahui oleh Publik dan tidak
ada lagi informasi yang belum diungkapkan sehingga tidak menyesatkan publik.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
i
RINGKASAN
iii
DAFTAR DEFINISI DAN SINGKATAN
viii
I.
PENAWARAN UMUM TERBATAS I
1
II.
RENCANA PENGGUNAAN DANA DARI HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS I
5
III.
KETERANGAN TENTANG TRANSAKSI MATERIAL
6
IV.
KETERANGAN TENTANG PERUSAHAAN YANG AKAN DIAKUISISI
23
V.
PERNYATAAN HUTANG
45
VI.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
54
VII.
RISIKO USAHA
65
VIII.
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
67
IX.
KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN
A. Riwayat Singkat
B. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan
C. Keterangan Mengenai Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum
D. Keterangan Mengenai Anak Perusahaan
E. Pengurusan dan Pengawasan Perseroan
F. Sumber Daya Manusia
G. Keterangan tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Tanggung Jawab Sosial
H. Transaksi dan Saldo dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
I. Perkara-perkara yang sedang dihadapi Perseroan
J. Hubungan Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dengan
Anak Perusahaan Perseroan
K. Aset Perseroan
68
68
69
78
80
81
85
86
87
88
KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN
A. Umum
B. Kegiatan Usaha
C. Pemasaran
D. Asuransi
E. Prospek dan Strategi Usaha
F. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup (UPL)
G. Perjanjian-perjanjian dengan Pihak Ketiga
90
90
91
94
96
97
99
100
XI.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
101
XII.
EKUITAS
103
XIII.
KEBIJAKAN DIVIDEN
104
XIV.
PERPAJAKAN
105
XV.
PIHAK YANG BERTINDAK SEBAGAI PEMBELI SIAGA
107
X.
i
89
89
XVI. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
109
XVII. PERSYARATAN PEMESANAN DAN PEMBELIAN SAHAM
111
XVIII. KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU
116
XIX. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR SERTIFIKAT BUKTI HMETD
118
XX.
119
INFORMASI TAMBAHAN
LAMPIRAN A : LAPORAN PENILAI INDEPENDEN DARI STEF TON HARDI & REKAN ATAS
KEWAJARAN TRANSAKSI AKUISISI
LAMPIRAN B : LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT FATRAPOLINDO NUSA INDUSTRI TBK
DAN ANAK PERUSAHAAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 30 JUNI 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
LAMPIRAN C : LAPORAN KEUANGAN CHEMICAL BROTHERS LIMITED UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 31 DESEMBER 2006
LAMPIRAN D : LAPORAN KEUANGAN PT TITAN PETROKIMIA NUSANTARA UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 31 DESEMBER 2006
LAMPIRAN E : PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
LAMPIRAN F : LAPORAN PENLAI INDEPENDEN DARI STEF TON HARDI & REKAN ATAS NILAI
PASAR WAJAR 100.000 SAHAM CHEMICAL BROTHERS LIMITED
ii
RINGKASAN
Ringkasan di bawah ini merupakan bagian penting yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam
kaitannya dengan keterangan yang lebih terperinci, laporan keuangan, dan catatan-catatan yang tercantum
dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan Perseroan disajikan dalam mata uang Rupiah secara
konsisten sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Umum
Perseroan didirikan dengan nama PT Fatrapolindo Nusa Industri berdasarkan Akta Pendirian No. 19 tanggal
9 Desember 1987 yang diubah dengan Akta Perubahan No. 53 tanggal 18 Juli 1988, yang keduanya
dibuat dihadapan Rukmasanti Hardjasatya S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusannya No. C2.6603.HT.01.01-TH’88
tanggal 30 Juli 1988, dan telah didaftarkan di dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat dibawah No. 1759/1988 dan 1760/1988 keduanya tertanggal 10 Agustus 1988 serta telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 80 tanggal 5 Oktober 1990 Tambahan No. 3831.
Dalam rangka Penawaran Umum Perdana PT Fatrapolindo Nusa Industri yang dilakukan tanggal
6 – 8 Maret 2002, yang dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 21 Maret
2002, dengan jumlah emisi sejumlah 67.000.000 (enam puluh tujuh juta) Saham Biasa Atas Nama dengan
nilai nominal Rp 250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham dengan harga penawaran Rp 450,00
(empat ratus lima puluh Rupiah) per saham sehingga nilai total emisi adalah sebesar Rp 30.150.000.000,00
(tiga puluh miliar seratus lima puluh juta Rupiah), Anggaran Dasar Perseroan diubah seluruhnya termasuk
merubah nama Perseroan menjadi PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 7 tanggal 8 Maret 2001 yang dibuat dihadapan
Fathiah Helmi S.H., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. C-5565.HT.01.04-TH.2001 tanggal
23 April 2001 dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah
No. 1372/RUB.09.05/VIII/2001 tanggal 15 Agustus 2001 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 98 tanggal 7 Desember 2001 Tambahan No. 7972/2001.
Dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk., berdasarkan Akta
Keputusan Rapat No. 16 tertanggal 5 Nopember 2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di
Jakarta serta telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan
Surat Keputusannya No. C-05729 HT.01.04-TH.2007 tanggal 7 Desember 2007, Perseroan telah
melakukan Rapat Umum Pemegang Saham dengan salah satu agenda yaitu melakukan peningkatan
modal dasar Perseroan.
Susunan pemegang saham Perseroan per tanggal 30 Nopember 2007 berdasarkan Daftar Pemegang
Saham yang dikeluarkan oleh PT Adimitra Transferindo sebagai Biro Administrasi Efek Perseroan adalah
sebagai berikut:
Keterangan
Nilai Nominal Rp 250,00 per saham
Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rp)
Persentase
(%)
Pemegang Saham:
PT Sampoerna Printpack
PT Permata Surya Gitatama
UOB Kay Hian Pte., Ltd., Singapura
Djoni Prananto
Chua Sew Hoon
Beni Prananto
Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan
di bawah 5%)
101.007.879
25.251.969.750
24,62
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
410.200.000
102.550.000.000
100,00
73.418.540
70.288.888
53.775.580
50.206.344
31.378.965
30.123.804
iii
18.354.635.000
17.572.222.000
13.443.895.000
12.551.586.000
7.844.741.250
7.530.951.000
17,90
17,14
13,11
12,24
7,65
7,34
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 20 tanggal 20 Juni 2007 yang dibuat dihadapan
Kun Hidayat, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia sesuai dengan surat penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
No. W7-HT.01.10-12732 tanggal 12 September 2007, susunan Direksi dan Komisaris Perseroan adalah
sebagai berikut:
DEWAN KOMISARIS:
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
: Meizar Suyardi
: Roni Prananto
: Lily Sumarli
DIREKSI:
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur Tidak Terafiliasi
:
:
:
:
Beni Prananto
Stephen Angsono
Fendy Nagasaputra
Hari Prasad Sarda
Angka-angka data keuangan seperti tercantum pada tabel-tabel di bawah ini, berasal dari laporan
keuangan Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang dan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2004 yang telah diaudit oleh oleh Prasetio, Sarwoko dan Sandjaja, semuanya
dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
(dalam ribuan Rupiah)
Penjualan bersih
Beban pokok penjualan
Rugi kotor
Beban usaha
Rugi usaha
Penghasilan (beban) lain-lain
Rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan
Manfaat pajak penghasilan
Rugi sebelum pendapatan luar biasa
Pendapatan luar biasa
Rugi bersih
Rugi per saham
Jumlah aktiva lancar
Jumlah aktiva tidak lancar
Jumlah aktiva
Jumlah kewajiban lancar
Jumlah kewajiban tidak lancar
Jumlah kewajiban
Jumlah ekuitas
Jumlah kewajiban dan ekuitas
30 Juni
2007
2006
31 Desember
2005
2004
117.579.723
(130.795.915)
(13.216.192)
(7.495.751)
(20.711.943)
(8.333.324)
(29.045.267)
4.843.349
(24.201.918)
(24.201.918)
(59)
72.207.106
220.116.248
292.323.354
233.488.618
41.534.017
275.022.635
17.300.719
292.323.354
241.740.271
(257.643.139)
(15.902.868)
(16.902.258)
(32.805.126)
(5.249.808)
(38.054.934)
6.015.467
(32.039.467)
(32.039.467)
(78)
94.728.220
234.349.738
329.077.958
238.472.224
49.103.096
287.575.320
41.502.638
329.077.958
217.099.691
(239.875.865)
(22.776.174)
(15.683.646)
(38.459.820)
(25.153.698)
(63.613.518)
6.478.246
(57.135.272)
(57.135.272)
(139)
68.816.875
263.600.494
332.417.369
189.480.988
69.394.277
258.875.265
73.542.104
332.417.369
177.441.836
(193.089.631)
(15.647.795)
(16.743.653)
(32.391.448)
(10.318.078)
(42.709.526)
10.958.207
(31.751.319)
2.614.361
(29.136.958)
(71)
81.252.555
284.440.143
365.692.698
149.730.090
85.285.231
235.015.321
130.677.377
365.692.698
Catatan: Akun pendapatan barang sisa yang disajikan sebagai bagian dari Pendapatan (beban) lain-lain dalam Laporan Keuangan
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002, 2003 dan 2004 telah direklasifikasi dalam Prospektus
sebagai bagian dari Penjualan Bersih untuk menyesuaikan penyajian dengan Laporan Keuangan tahun-tahun selanjutnya.
Risiko Usaha
Risiko utama yang dihadapi Perseroan adalah risiko perubahan harga bahan baku. Bijih plastik
Polypropylene (“PP”) merupakan bahan baku utama yang dibutuhkan dalam pembuatan BOPP film.
Dalam pengadaan bahan baku tersebut, sekitar 15% bahan baku utama diimpor dan sisanya diperoleh
oleh pemasok lokal. Untuk bahan pembantu kopolimer dan zat-zat tambahan, 100% pengadaannya
diperoleh dari pemasok impor. Mengingat bijih plastik tersebut termasuk produk komoditi internasional
sebagai turunan minyak bumi, maka harganya selalu bergerak fluktuatif, yaitu dipengaruhi oleh dinamika
pasokan dan permintaan pasar global yang akhirnya secara langsung maupun tidak langsung akan
sangat mempengaruhi biaya produksi Perseroan.
iv
Selain itu Perseroan mempunyai risiko usaha lain sebagai berikut:
Risiko Persaingan Usaha
Risiko kebijakan Pemerintah
Risiko Makro Ekonomi
Risiko Akuisisi.
Kegiatan Usaha Perseroan
Kegiatan utama Perseroan adalah bergerak dalam bidang industri plastik lembaran.
Anak Perusahaan
Saat ini Perseroan memiliki 1 (satu) anak perusahaan yaitu Fatra International Holding Ltd. dimana
Perseroan melakukan penyertaan pada 19 Oktober 2007 dengan presentase kepemilikan sebesar 100%.
Penawaran Umum Terbatas I
Jenis Penawaran
: Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan HMETD kepada para
pemegang saham.
Nilai Nominal
: Rp 250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham.
Harga penawaran
: Setiap pemegang 1.257 (seribu dua ratus lima puluh tujuh) HMETD berhak untuk
membeli sebanyak 1.257 (seribu dua ratus lima puluh tujuh) Saham Baru dengan
harga Rp 345,00 (tiga ratus empat puluh lima Rupiah) (atau sebesar USD 0,0371
(nol koma nol tiga tujuh satu Dolar Amerika Serikat) dengan menggunakan kurs
nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per saham yang harus dibayar penuh pada saat
pelaksanaan HMETD.
Rasio konversi
: Setiap pemegang 100 (seratus) saham yang namanya tercatat dalam DPS pada
tanggal 28 Desember 2007 sampai dengan pukul 16.00 WIB mempunyai 1.257
(seribu dua ratus lima puluh tujuh) HMETD untuk membeli 1.257 (seribu dua ratus
lima puluh tujuh) Saham Baru.
Dilusi kepemilikan
: Pemegang saham yang tidak menggunakan haknya akan mengalami penurunan
persentase kepemilikan sampai dengan maksimum 92,63% (sembilan puluh dua
koma enam puluh tiga persen).
Pencatatan
: Saham Baru ini akan dicatatkan di BEI sama dengan saham-saham yang telah
dicatatkan sebelumnya oleh Perseroan. Dengan asumsi bahwa seluruh HMETD
dilaksanakan maka jumlah saham Perseroan yang akan dicatatkan menjadi
sebanyak 5.566.414.000 (lima miliar lima ratus enam puluh enam juta empat ratus
empat belas ribu) saham yang terdiri dari 410.200.000 (empat ratus sepuluh juta
dua ratus ribu) Saham Lama dan sebanyak 5.156.214.000 (lima miliar seratus
lima puluh enam juta dua ratus empat belas ribu) Saham Baru yang berasal dari
Penawaran Umum Terbatas I ini, masing-masing dengan nilai nominal Rp 250,00
(dua ratus lima puluh Rupiah) per saham.
Pembeli Siaga
: Apabila saham yang ditawarkan ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD,
maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan
pemesanan lebih dari haknya sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD
secara proporsional sesuai peraturan yang berlaku. Dalam hal masih terdapat
HMETD yang belum dilaksanakan, maka seluruh sisa saham tersebut akan diambil
oleh Titan International Corp. Sdn. Bhd. yang bertindak selaku Pembeli Siaga dengan
harga yang sama dengan harga penawaran, yaitu Rp 345,00 (tiga ratus empat
puluh lima Rupiah) (atau sebesar USD 0,0371 (nol koma nol tiga tujuh satu Dolar
Amerika Serikat) dengan menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per saham
sesuai dengan Akta Perjanjian Pembelian Siaga No. 36 tanggal 7 Nopember 2007
yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta.
v
Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini dilaksanakan seluruhnya
oleh pemegang saham Perseroan, maka susunan Modal Saham Perseroan sebelum dan sesudah
Penawaran Umum Terbatas I secara proforma adalah sebagai berikut:
Sebelum Penawaran Umum Terbatas I
Modal Dasar
Jumlah Saham
Nominal (Rp)
1.300.000.000
325.000.000.000
(%)
Setelah Penawaran Umum Terbatas I
Jumlah Saham
Nominal (Rp)
8.000.000.000
2.000.000.000.000
(%)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
PT Sampoerna Printpack
PT Permata Surya Gitatama
UOB Kay Hian Pte., Ltd. Singapura
Djoni Prananto
Chua Sew Hoon
Beni Prananto
Masyarakat (masing-masing dengan
Kepemilikan dibawah 5%)
73.418.540
70.288.888
53.775.580
50.206.344
31.378.965
30.123.804
18.354.635.000
17.572.222.000
13.443.895.000
12.551.586.000
7.844.741.250
7.530.951.000
17,90
17,14
13,11
12,24
7,65
7,34
996.289.588
953.820.210
729.734.621
681.300.088
425.812.555
408.780.020
249.072.396.950
238.455.052.540
182.433.655.150
170.325.022.020
106.453.138.763
102.195.005.070
17,90
17,14
13,11
12,24
7,65
7,34
101.007.879
25.251.969.750
24,62 1.370.676.918
342.669.229.508
24,62
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
410.200.000
102.550.000.000 100,00 5.566.414.000
Jumlah Saham Dalam Portepel
889.800.000
222.450.000.000
2.433.586.000
1.391.603.500.000 100,00
608.396.500.000
Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini seluruhnya tidak diambil
oleh pemegang saham Perseroan, maka susunan Modal Saham Perseroan sebelum dan sesudah
Penawaran Umum Terbatas I secara proforma adalah sebagai berikut:
Sebelum Penawaran Umum Terbatas I
Modal Dasar
Jumlah Saham
Nominal (Rp)
1.300.000.000
325.000.000.000
(%)
Setelah Penawaran Umum Terbatas I
Jumlah Saham
Nominal (Rp)
8.000.000.000
2.000.000.000.000
(%)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
PT Sampoerna Printpack
PT Permata Surya Gitatama
UOB Kay Hian Pte., Ltd. Singapura
Djoni Prananto
Chua Sew Hoon
Beni Prananto
Titan International Corp. Sdn. Bhd.
Masyarakat (masing-masing dengan
Kepemilikan dibawah 5%)
73.418.540
70.288.888
53.775.580
50.206.344
31.378.965
30.123.804
18.354.635.000
17.572.222.000
13.443.895.000
12.551.586.000
7.844.741.250
7.530.951.000
17,90
17,14
13,11
12,24
7,65
7,34
73.418.540
70.288.888
53.775.580
50.206.344
31.378.965
30.123.804
5.156.214.000
18.354.635.000
17.572.222.000
13.443.895.000
12.551.586.000
7.844.741.250
7.530.951.000
1.289.053.500.000
1,32
1,26
0,97
0,90
0,56
0,54
92,63
101.007.879
25.251.969.750
24,62
101.007.879
25.251.969.750
1,82
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
410.200.000
102.550.000.000 100,00 5.566.414.000
Jumlah Saham Dalam Portepel
889.800.000
222.450.000.000
2.433.586.000
1.391.603.500.000 100,00
608.396.500.000
Rencana Penggunaan Dana dari Hasil Penawaran Umum Terbatas I
Seluruh dana yang diperoleh Perseroan dari Penawaran Umum Terbatas I ini, setelah dikurangi dengan
biaya-biaya Penawaran Umum Terbatas I (dengan menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD)
akan digunakan untuk:
i.
Sebesar 98,4949% atau Rp 1.752.120.000.000,00 (satu triliun tujuh ratus lima puluh dua miliar
seratus dua puluh juta Rupiah) atau setara dengan USD 188.400.000,00 (seratus delapan puluh
delapan juta empat ratus ribu Dolar Amerika Serikat) untuk menambah modal Perseroan di Fatra
International Holding Ltd. yang akan digunakan seluruhnya untuk mengakuisisi 100% kepemilikan
Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. pada Chemical Brothers Limited. Penambahan modal yang dilakukan
Perseroan di Fatra Internasional Holding Ltd. adalah berupa penyertaan modal pada anak
perusahaan.
ii.
Sebesar 1,3000% atau Rp 23.125.619.790,00 (dua puluh tiga miliar seratus dua puluh lima juta
enam ratus sembilan belas ribu tujuh ratus sembilan puluh Rupiah) atau setara dengan USD 2.486.626
(dua juta empat ratus delapan puluh enam ribu enam ratus dua puluh enam Dolar Amerika Serikat)
untuk menambah modal kerja Perseroan.
vi
Sesuai dengan Surat Edaran Bapepam-LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang
Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan dalam Rangka Penawaran Umum, total biaya
yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sebesar 0,2051% atau sebesar Rp 3.648.210.210,00 (tiga
miliar enam ratus empat puluh delapan juta dua ratus sepuluh ribu dua ratus sepuluh Rupiah) dari
jumlah Penawaran Umum Terbatas I yang meliputi:
1. Biaya jasa Profesi penunjang Pasar Modal yaitu Akuntan Publik sebesar 0,0277%, Penilai 0,0236%,
Konsultan Hukum sebesar 0,0248% dan Notaris sebesar 0,0093%.
2. Biaya jasa Lembaga Penunjang Pasar Modal yaitu Biro Administrasi Efek sebesar 0,0025%.
3. Biaya RUPSLB, biaya percetakan, biaya pemasangan iklan surat kabar, biaya kunjungan lokasi dan
biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan proses Penawaran Umum Terbatas I ini sebesar
0,1172%.
Kebijakan Dividen
Pembagian dividen diatur sedemikian rupa sehingga tercapai keseimbangan yang baik antara kepentingan
pemegang saham dan kesehatan keuangan serta pertumbuhan Perseroan.
Untuk tahun buku 2007 dan seterusnya, Perseroan berencana membagikan dividen tanpa mengorbankan
kesehatan Perseroan dan mengusulkan agar pembayaran dividen kas ditentukan sebagai berikut:
Laba bersih setelah pajak
Sampai dengan Rp 40.000.000.000
Di atas Rp 40.000.000.000
Persentase dividen terhadap Laba Bersih setelah pajak
15 – 20%
21 – 40%
vii
DAFTAR DEFINISI DAN SINGKATAN
Afiliasi
: Hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama
BAE
: PT Adimitra Transferindo yang bertindak selaku Biro Administrasi Efek
Perseroan
Bapepam-LK
: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 3 ayat 1 Undang-undang Pasar Modal.
Bursa
: Bursa Efek Indonesia atau disingkat BEI
Dilusi
: Penurunan persentase kepemilikan saham sebagai akibat tidak
dilaksanakannya hak atas Saham Baru
DPS
: Daftar Pemegang Saham
FPPS
: Formulir Permohonan Pembelian Saham
KSEI
: Kustodian Sentral Efek Indonesia
HMETD
: Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
Mayoritas
: Jumlah saham terbanyak
Perseroan
: PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk., berkedudukan di Jakarta
Pembeli Siaga
: Titan International Corp. Sdn. Bhd.
Penilai Independen
: Stef Ton Hardi & Rekan yang bertindak selaku pihak independen yang
melakukan penilaian atas saham-saham Perusahaan Target Akuisisi dan
memberikan pendapat kewajaran (fairness opinion) atas Transaksi Akuisisi
Saham Baru
: Saham yang baru diterbitkan
Saham Biasa Atas Nama : Saham yang memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal
Saham Lama
: Saham yang dipegang pemilik lama
SBK
: Surat Bukti Kepemilikan
Sertifikat Bukti HMETD
: Sertifikat yang memberikan hak kepada pemegangnya atas bukti kepemilikan
HMETD yang telah mendapat persetujuan Bapepam-LK
Surat Kolektif Saham
: Surat dimana pemegang saham mempunyai hak kolektif terhadap saham
yang dimiliki
Transaksi Akuisisi
: Transaksi jual beli saham yang dilakukan antara Fatra International Holding
Ltd yang bertindak selaku pembeli dengan Titan Petchem (M) Sdn. Bhd.
selaku pihak penjual saham yang dimilikinya pada Chemical Brothers Limited.
UUPM
: Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995
viii
I. PENAWARAN UMUM TERBATAS I
Direksi atas nama Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) kepada para pemegang saham yang berhak sebesar
5.156.214.000 (lima miliar seratus lima puluh enam juta dua ratus empat belas ribu) Saham Biasa Atas Nama
dengan nilai nominal Rp 250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham yang ditawarkan dengan harga
Rp 345,00 (tiga ratus empat puluh lima Rupiah) (atau sebesar USD 0,0371 (nol koma nol tiga tujuh satu Dolar
Amerika Serikat) dengan menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per saham, sehingga seluruhnya
berjumlah Rp 1.778.893.830.000,00 (satu triliun tujuh ratus tujuh puluh delapan miliar delapan ratus sembilan
puluh tiga juta delapan ratus tiga puluh ribu Rupiah).
Setiap pemegang saham yang memiliki 100 (seratus) saham yang namanya tercatat dalam DPS pada tanggal
28 Desember 2007 sampai dengan pukul 16.00 WIB mempunyai 1.257 (seribu dua ratus lima puluh tujuh)
HMETD untuk membeli 1.257 (seribu dua ratus lima puluh tujuh) Saham Baru yang ditawarkan dengan harga
Rp 345,00 (tiga ratus empat puluh lima Rupiah) (atau sebesar USD 0,0371 (nol koma nol tiga tujuh satu Dolar
Amerika Serikat) dengan menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per saham yang harus dibayar
penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham melalui pelaksanaan HMETD. Saham Biasa
Atas Nama yang ditawarkan tersebut di atas seluruhnya adalah Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel
Perseroan yang mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham biasa atas nama
lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
Apabila saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang
HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang Saham lainnya yang melakukan pemesanan
lebih dari haknya sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD secara proporsional sesuai peraturan
yang berlaku. Dalam hal masih terdapat sisa saham yang belum diambil, maka seluruh sisa saham tersebut
akan diambil oleh Titan International Corp. Sdn. Bhd. yang bertindak selaku Pembeli Siaga dengan harga
yang sama dengan harga penawaran, yaitu Rp 345,00 (tiga ratus empat puluh lima Rupiah) (atau sebesar
USD 0,0371 (nol koma nol tiga tujuh satu Dolar Amerika Serikat) dengan menggunakan kurs nilai tukar
Rp 9.300,00/USD) per saham sesuai dengan Akta Perjanjian Pembelian Siaga No. 36 tanggal 7 Nopember
2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta.
Memperhatikan bahwa jumlah Saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini seluruhnya
berjumlah 5.156.214.000 (lima miliar seratus lima puluh enam juta dua ratus empat belas ribu) saham, maka
pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan
saham atau Dilusi atas saham Perseroan sampai dengan maksimum 92,63% (sembilan puluh dua koma
enam puluh tiga persen).
PT FATRAPOLINDO NUSA INDUSTRI Tbk.
Bidang Usaha:
Bergerak Dalam Bidang Industri Plastik Lembaran
Berkedudukan di Jakarta, Indonesia
Kantor Pusat:
Wisma LIA, Lantai 1 & 2
Jl. A.M. Sangaji No. 12 Jakarta 10130
Telepon: (021) 633 2909, (021) 632 7441, (021) 633 1720
Faksimili: (021) 633 1702
Pabrik:
Jl. Raya Curug Km 1,1
Desa Kadujaya, Tangerang, Banten
Telepon: (021) 598 1256, (021) 598 1257
Faksimili: (021) 598 1258
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH PERUBAHAN HARGA BAHAN BAKU
YANG SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG AKAN SANGAT MEMPENGARUHI BIAYA
PRODUKSI PERSEROAN.
Risiko usaha lainnya yang mungkin dihadapi oleh Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya,
dapat dilihat pada Bab VII dalam Prospektus ini.
1
Perseroan didirikan dengan nama PT Fatrapolindo Nusa Industri berdasarkan Akta Pendirian No. 19
tanggal 9 Desember 1987 yang diubah dengan Akta Perubahan No. 53 tanggal 18 Juli 1988, yang
keduanya dibuat dihadapan Ny. Rukmasanti Hardjasatya S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusannya
No. C2-6603.HT.01.01.Th.88 tanggal 30 Juli 1988, dan telah didaftarkan di dalam buku register di Kantor
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dibawah No. 1759/1988 dan 1760/1988 keduanya tertanggal 10 Agustus
1988 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 80 tanggal 5 Oktober 1990
Tambahan No. 3831.
Dalam rangka Penawaran Umum Perdana PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. yang dilakukan tanggal
6 – 8 Maret 2002, yang dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal
21 Maret 2002, dengan jumlah emisi sejumlah 67.000.000 (enam puluh tujuh juta) Saham Biasa Atas
Nama dengan nilai nominal Rp 250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham dengan harga penawaran
Rp 450,00 (empat ratus lima puluh Rupiah) per saham sehingga nilai total emisi adalah sebesar
Rp 30.150.000.000,00 (tiga puluh miliar seratus lima puluh juta Rupiah), Anggaran Dasar Perseroan
diubah seluruhnya termasuk merubah nama Perseroan menjadi PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk.
berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 7
tanggal 8 Maret 2001 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi S.H., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusannya No. C-5565.HT.01.04-TH.2001 tanggal 23 April 2001 dan telah didaftarkan pada Kantor
Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No. 1372/RUB.09.05/VIII/2001 tanggal
15 Agustus 2001 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 98 tanggal
7 Desember 2001 Tambahan No. 7972/2001.
Dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk., berdasarkan Akta
Keputusan Rapat No. 16 tertanggal 5 Nopember 2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di
Jakarta serta telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia berdasarkan
Surat Keputusannya No. C-05729 HT.01.04-TH.2007 tanggal 7 Desember 2007, Perseroan telah
melakukan Rapat Umum Pemegang Saham dengan salah satu agenda yaitu melakukan peningkatan
modal dasar Perseroan.
Susunan pemegang saham Perseroan per tanggal 30 Nopember 2007 (sebelum Penawaran Umum
Terbatas I) berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan oleh PT Adimitra Transferindo sebagai
Biro Administrasi Efek Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Nilai Nominal Rp 250,00 per saham
Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rp)
Persentase
(%)
Pemegang Saham:
PT Sampoerna Printpack
PT Permata Surya Gitatama
UOB Kay Hian Pte., Ltd., Singapura
Djoni Prananto
Chua Sew Hoon
Beni Prananto
Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan
di bawah 5%)
101.007.879
25.251.969.750
24,62
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
410.200.000
102.550.000.000
100,00
73.418.540
70.288.888
53.775.580
50.206.344
31.378.965
30.123.804
2
18.354.635.000
17.572.222.000
13.443.895.000
12.551.586.000
7.844.741.250
7.530.951.000
17,90
17,14
13,11
12,24
7,65
7,34
Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini dilaksanakan seluruhnya
oleh pemegang saham Perseroan, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan
sebelum dan sesudah Penawaran Umum Terbatas I secara proforma adalah sebagai berikut:
Sebelum Penawaran Umum Terbatas I
Modal Dasar
Jumlah Saham
Nominal (Rp)
1.300.000.000
325.000.000.000
(%)
Setelah Penawaran Umum Terbatas I
Jumlah Saham
Nominal (Rp)
8.000.000.000
2.000.000.000.000
(%)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
PT Sampoerna Printpack
PT Permata Surya Gitatama
UOB Kay Hian Pte., Ltd., Singapura
Djoni Prananto
Chua Sew Hoon
Beni Prananto
Masyarakat (masing-masing dengan
Kepemilikan di bawah 5%)
73.418.540
70.288.888
53.775.580
50.206.344
31.378.965
30.123.804
18.354.635.000
17.572.222.000
13.443.895.000
12.551.586.000
7.844.741.250
7.530.951.000
17,90
17,14
13,11
12,24
7,65
7,34
996.289.588
953.820.210
729.734.621
681.300.088
425.812.555
408.780.020
249.072.396.950
238.455.052.540
182.433.655.150
170.325.022.020
106.453.138.763
102.195.005.070
17,90
17,14
13,11
12,24
7,65
7,34
101.007.879
25.251.969.750
24,62 1.370.676.918
342.669.229.508
24,62
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
410.200.000
102.550.000.000 100,00 5.566.414.000
Jumlah Saham Dalam Portepel
889.800.000
222.450.000.000
2.433.586.000
1.391.603.500.000 100,00
608.396.500.000
Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini seluruhnya tidak diambil
oleh pemegang saham Perseroan, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan
sebelum dan sesudah Penawaran Umum Terbatas I secara proforma adalah sebagai berikut:
Sebelum Penawaran Umum Terbatas I
Modal Dasar
Jumlah Saham
Nominal (Rp)
1.300.000.000
325.000.000.000
(%)
Setelah Penawaran Umum Terbatas I
Jumlah Saham
Nominal (Rp)
8.000.000.000
2.000.000.000.000
(%)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
PT Sampoerna Printpack
PT Permata Surya Gitatama
UOB Kay Hian Pte., Ltd., Singapura
Djoni Prananto
Chua Sew Hoon
Beni Prananto
Titan International Corp. Sdn. Bhd.
Masyarakat (masing-masing dengan
Kepemilikan di bawah 5%)
73.418.540
70.288.888
53.775.580
50.206.344
31.378.965
30.123.804
18.354.635.000
17.572.222.000
13.443.895.000
12.551.586.000
7.844.741.250
7.530.951.000
17,90
17,14
13,11
12,24
7,65
7,34
73.418.540
70.288.888
53.775.580
50.206.344
31.378.965
30.123.804
5.156.214.000
18.354.635.000
17.572.222.000
13.443.895.000
12.551.586.000
7.844.741.250
7.530.951.000
1.289.053.500.000
1,32
1,26
0,97
0,90
0,56
0,54
92,63
101.007.879
25.251.969.750
24,62
101.007.879
25.251.969.750
1,82
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
410.200.000
102.550.000.000 100,00 5.566.414.000
Jumlah Saham Dalam Portepel
889.800.000
222.450.000.000
2.433.586.000
1.391.603.500.000 100,00
608.396.500.000
Saham Biasa Atas Nama yang akan ditawarkan kepada para pemegang saham dalam rangka Penawaran
Umum Terbatas I ini, seluruhnya adalah Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan yang
mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham biasa atas nama lainnya
yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
Sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.D.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-26/PM/2003,
tanggal 17 Juli 2003 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, maka:
•
Sertifikat Bukti HMETD dapat diperdagangkan mulai tanggal 3 Januari sampai dengan tanggal
18 Januari 2008 melalui Bursa dan di luar Bursa;
•
Dalam hal Pemegang Saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan
tersebut harus dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening
Perseroan.
Apabila saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini tidak seluruhnya diambil oleh
pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan
pemesanan lebih dari haknya sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD secara proporsional
sesuai peraturan yang berlaku. Dalam hal masih terdapat sisa saham yang belum diambil maka seluruh
sisa saham tersebut akan diambil oleh Titan International Corp. Sdn. Bhd. yang bertindak selaku Pembeli
Siaga dengan harga yang sama dengan harga penawaran, yaitu Rp 345,00 (tiga ratus empat puluh lima
Rupiah) (atau sebesar USD 0,0371 (nol koma nol tiga tujuh satu Dolar Amerika Serikat) dengan
menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per saham sesuai dengan Akta Perjanjian Pembelian
Siaga No. 36 tanggal 7 Nopember 2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto S.H., Notaris di Jakarta.
3
Saham Baru yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas I ini akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia
sama dengan saham-saham yang telah dicatatkan sebelumnya oleh Perseroan. Dengan asumsi bahwa
seluruh HMETD dilaksanakan maka jumlah saham Perseroan yang akan dicatatkan menjadi sebanyak
5.566.414.000 (lima miliar lima ratus enam puluh enam juta empat ratus empat belas ribu) saham yang
terdiri dari 410.200.000 (empat ratus sepuluh juta dua ratus ribu) Saham Lama dan sebanyak
5.156.214.000 (lima miliar seratus lima puluh enam juta dua ratus empat belas ribu) Saham Baru yang
berasal dari Penawaran Umum Terbatas I ini, masing-masing dengan nilai nominal Rp 250,00 (dua
ratus lima puluh Rupiah) per saham.
Dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran
dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I ini, Perseroan tidak merencanakan untuk
mengeluarkan, menjual atau menawarkan, baik secara langsung maupun tidak langsung, Saham
Baru atau efek lainnya (termasuk saham bonus) yang dapat dikonversikan menjadi saham bonus.
4
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN
UMUM TERBATAS I
Seluruh dana yang diperoleh Perseroan dari Penawaran Umum Terbatas I ini, setelah dikurangi dengan
biaya-biaya Penawaran Umum Terbatas I (dengan menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD)
akan digunakan untuk:
1.
Sebesar 98,4949% atau Rp 1.752.120.000.000,00 (satu triliun tujuh ratus lima puluh dua miliar
seratus dua puluh juta Rupiah) atau setara dengan USD 188.400.000,00 (seratus delapan puluh
delapan juta empat ratus ribu Dolar Amerika Serikat) untuk menambah modal Perseroan di Fatra
International Holding Ltd. yang akan digunakan seluruhnya untuk mengakuisisi 100% kepemilikan
Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. pada Chemical Brothers Limited. Penambahan modal yang dilakukan
Perseroan di Fatra Internasional Holding Ltd. adalah berupa penyertaan modal pada anak
perusahaan.
2.
Sebesar 1,3000% atau Rp 23.125.619.790,00 (dua puluh tiga miliar seratus dua puluh lima juta
enam ratus sembilan belas ribu tujuh ratus sembilan puluh Rupiah) atau setara dengan USD 2.486.626
(dua juta empat ratus delapan puluh enam ribu enam ratus dua puluh enam Dolar Amerika Serikat)
untuk menambah modal kerja Perseroan.
Mengingat transaksi yang terkait penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas I ini merupakan
Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.2, maka Perseroan wajib
memenuhi ketentuan dimaksud. Keterangan lebih lanjut mengenai rencana investasi dapat dilihat di
Bab III mengenai Transaksi Material di Prospektus ini.
Perseroan akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas I
ini kepada para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dan melaporkannya
kepada Bapepam-LK secara periodik sesuai dengan Peraturan Bapepam No.X.K.4, Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam No.Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Pelaporan Realisasi Penggunaan
Dana Hasil Penawaran Umum.
Penggunaan dana dari hasil Penawaran Umum Perdana telah sesuai dengan rencana penggunaan
dana sebagaimana dimuat dalam Prospektus dari Penawaran umum tersebut dan dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sesuai dengan Surat Edaran Bapepam-LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang
Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan dalam Rangka Penawaran Umum, total biaya
yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sebesar 0,2051% atau sebesar Rp 3.648.210.210,00 (tiga
miliar enam ratus empat puluh delapan juta dua ratus sepuluh ribu dua ratus sepuluh Rupiah) dari
jumlah Penawaran Umum Terbatas I yang meliputi:
1. Biaya jasa Profesi penunjang Pasar Modal yaitu Akuntan Publik sebesar 0,0277%, Penilai 0,0236%,
Konsultan Hukum sebesar 0,0248% dan Notaris sebesar 0,0093%.
2. Biaya jasa Lembaga Penunjang Pasar Modal yaitu Biro Administrasi Efek sebesar 0,0025%.
3. Biaya RUPSLB, biaya percetakan, biaya pemasangan iklan surat kabar, biaya kunjungan lokasi dan
biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan proses Penawaran Umum Terbatas I ini sebesar
0,1172%.
5
III. KETERANGAN TENTANG TRANSAKSI MATERIAL
1.
Transaksi Material
Peraturan Bapepam No. IX.E.2
Berdasarkan Peraturan Bapepam No. IX.E.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-05/PM/
2000 tanggal 13 Maret 2000 yang diubah dengan No. Kep-02/PM/2001 tanggal 20 Pebruari 2001 perihal
Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, yang dimaksud dengan Transaksi Material
adalah setiap pembelian, penjualan atau penyertaan saham, dan/atau pembelian, penjualan, pengalihan,
tukar menukar aktiva atau segmen usaha, yang nilainya sama atau lebih besar dari salah satu hal berikut:
•
10% (sepuluh perseratus) dari pendapatan (revenue) perusahaan; atau
•
20% (dua puluh perseratus) dari ekuitas.
Berhubung rencana penggunaan dana atas hasil Penawaran Umum Terbatas I ini antara lain akan
dipergunakan untuk transaksi akuisisi yang memenuhi kriteria sebagai Transaksi Material, oleh karenanya
wajib terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham.
Adapun transaksi yang akan dimintakan persetujuannya kepada para pemegang saham Perseroan adalah
untuk akuisisi 100% kepemilikan Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. pada Chemical Brothers Limited
(“Perusahaan Target Akuisisi”) yang secara langsung dan tidak langsung memiliki 100% saham PT TITAN
Petrokimia Nusantara.
Perseroan akan mengakuisisi Chemical Brothers Limited dengan cara menggunakan 98,4949% dana
yang diperoleh dari Penawaran Umum Terbatas I atau sebesar Rp 1.752.120.000.000 (setara dengan
USD 188.400.000,00, dengan menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) untuk menambah modal
Perseroan di Fatra International Holding Ltd., yang mana dana tersebut akan digunakan seluruhnya
untuk mengakuisisi 100% kepemilikan Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. pada Chemical Brothers Limited.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat yang dibuat antara Fatra International Holding Ltd.
dengan Titan Petchem (M) Sdn. Bhd., disepakati bahwa jumlah yang harus dibayar oleh Fatra International
Holding Ltd. kepada Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. adalah sebagai berikut:
Kesepakatan Nilai Saham (per lembar saham)
Tanggal Kesepakatan
Nilai Total Pembelian
USD 1.884,00
7 Nopember 2007
USD 188.400.000,00
Penetapan kurs nilai tukar USD 1 = Rp 9300,00 tersebut didasarkan pada kondisi nilai tukar pada saat
negosiasi dilaksanakan dengan memperhatikan kecenderungan kondisi makro-ekonomi terkait dengan
kurs nilai tukar mata uang Rupiah terhadap USD sampai dengan target waktu pelaksanaan transaksi.
Karena harga total pembelian atas Perusahaan Target Akuisisi melebihi 10% (sepuluh perseratus) dari
pendapatan atau 20% (dua puluh perseratus) dari ekuitas Perseroan, maka Transaksi Akuisisi ini termasuk
dalam kategori Transaksi Material sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan Bapepam No.IX.E.2. Oleh
karenanya, Transaksi Akuisisi ini harus memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.
Berhubung tidak terdapatnya hubungan afiliasi antara Direktur, Komisaris dan Pemegang Saham Utama
Perseroan dan Pemegang Saham Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. atau Titan Grup, maka Transaksi Akuisisi
ini bukan merupakan Transaksi Benturan Kepentingan.
Dampak Keuangan dari Transaksi
Proforma Laporan Keuangan Perseroan sebagaimana disajikan di bawah ini telah disusun berdasarkan
Prinsip Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di Indonesia (PSAK), dengan mengasumsikan
bahwa Perseroan melakukan Transaksi sebelum tanggal 30 Juni 2007. Proforma Laporan Keuangan
6
Perseroan tersebut dibuat oleh pihak Manajemen berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan yang diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang untuk periode 6 (enam) bulan yang
berakhir pada tanggal 30 Juni 2007. Berikut ini Proforma Laporan Ikhtisar Data Penting Perseroan sebelum
dan sesudah dilakukannya Transaksi, Proforma Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2007.
Sebelum Transaksi (Audit)
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas dan Bank
Dana yang Dibatasi Penggunaannya
Piutang Usaha - Bersih
- Pihak Hubungan Istimewa
- Pihak Ketiga
Piutang Lain-lain
Persediaan
Biaya Dibayar di Muka
Jumlah Aktiva Lancar
Aktiva Tidak Lancar
Investasi pada Anak Perusahaan
Aktiva Pajak Tangguhan
Dana Yang Dibatasi Penggunaannya
Taksiran Tagihan Pajak Penghasilan
Aktiva Tetap - Jumlah Tercatat
Aktiva Lain-Lain
- Lain-lain
- Goodwill
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
JUMLAH AKTIVA
7.223.265
2.837.404
25.689.187
107.144
35.563.225
786.880
72.207.106
54.095.823
26.773.830
2.837.404
170.679.943
107.144
471.105.895
23.584.852
749.184.892
19.061.840
3.176.436
1.211.031
196.081.021
214.655.402
3.176.436
1.211.031
2.048.266.855
585.920
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
Kewajiban Lancar
Hutang Bank
Hutang Usaha
- Pihak Ketiga
- Pihak Hubungan Istimewa
Hutang Lain-Lain
Hutang pajak
Beban Masih Harus Dibayar
Hutang Dividen
Uang Muka Penjualan
Pinjaman Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo
- Dalam Satu Tahun
- Hutang Bank
- Hutang Pembelian Mesin
Jumlah Kewajiban Lancar
Kewajiban Tidak Lancar
Hutang Hubungan Istimewa
Kewajiban Imbalan Kerja
Pinjaman Jangka Panjang Setelah Dikurangi
- Bagian Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun
- Hutang Bank
- Hutang Pembelian Mesin
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
JUMLAH KEWAJIBAN
EKUITAS
Modal Saham
Tambahan Modal Disetor
Saldo Rugi
-Telah Ditentukan Penggunaannya
- Belum Ditentukan Penggunaannya
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
7
(dalam ribuan Rupiah)
Setelah Transaksi (Proforma)
220.116.248
292.323.354
585.920
302.447.844
2.570.343.488
3.319.528.380
36.425.559
71.184.482
786.185
50.928
3.449.353
4.765.555
8.602.847
5.185.754
84.856.253
18.181.702
233.488.618
36.425.559
540.969.380
786.185
50.928
3.449.353
103.390.777
8.602.847
5.185.754
107.011.391
18.181.702
824.053.876
5.408.866
8.852.597
-
165.737.098
8.852.597
-
27.272.554
41.534.017
275.022.635
497.417.706
27.272.554
699.279.955
1.523.333.831
102.550.000
10.368.694
1.391.603.500
500.209.024
1.250.000
(96.867.975)
17.300.719
292.323.354
1.250.000
(96.867.975)
1.796.194.549
3.319.528.380
Sebelum Transaksi (Audit)
(dalam ribuan Rupiah)
Setelah Transaksi (Proforma)
117.579.723
130.795.915
(13.216.192)
7.495.751
(20.711.943)
(8.333.324)
117.579.723
130.795.915
(13.216.192)
7.495.751
(20.711.943)
(8.333.324)
(29.045.268)
(29.045.268)
4.843.349
(24.201.918)
59
4.843.349
(24.201.918)
59
Penjualan Bersih
Beban Pokok Penjualan
Rugi Kotor
Beban Usaha
Rugi Usaha
Beban Lain-lain - Bersih
Rugi sebelum Taksiran Pajak Penghasilan
dan Penyesuaian Proforma
Taksiran Pajak Penghasilan
Pajak Kini
Pajak Tangguhan
Rugi Bersih
Rugi Bersih per Saham Dasar
Dampak keuangan dari akuisisi terhadap profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas Perseroan adalah sebagai
berikut:
a.
Profitabilitas
Pada tanggal 30 Juni 2007, profitabilitas atas akuisisi yang dilakukan oleh Perseroan tidak mengalami
perubahan karena sebelum tanggal 30 Juni 2007 kegiatan operasional yang dilakukan oleh
perusahaan yang diambil alih sepenuhnya merupakan hasil usaha pemegang saham terdahulu.
b.
Likuiditas
Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek
dengan menggunakan aktiva lancar yang dimilikinya. Likuiditas dapat dihitung dengan
membandingkan aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Likuiditas Perseroan pada tanggal
30 Juni 2007 sebelum dan setelah akuisisi masing-masing sebesar 31% dan 91%.
c.
Solvabilitas
Solvabilitas menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya
dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimilikinya dan dengan menggunakan ekuitas yang
ditanamkan. Rasio Solvabilitas dapat dihitung dengan dua pendekatan sebagai berikut:
1. Jumlah Kewajiban dibagi dengan Jumlah Ekuitas (Solvabilitas Ekuitas);
2. Jumlah Kewajiban dibagi dengan Jumlah Aktiva (Solvabilitas Aktiva).
Rasio Solvabilitas Ekuitas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2007 sebelum dan sesudah akuisisi
masing-masing sebesar 1.589% dan 85%. Sedangkan Solvabilitas Aktiva Perseroan pada
30 Juni 2007 sebelum dan sesudah akuisisi masing-masing sebesar 94% dan 46%.
Dampak Transaksi Akuisisi terhadap Kegiatan Operasional Perseroan
Beberapa dampak transaksi akuisisi terhadap kegiatan operasional adalah sebagai berikut:
a.
Adanya diversifikasi usaha dan produk Perseroan
Dengan mengakuisisi CBL, Perseroan secara tidak langsung akan memiliki 100% penyertaan di
PT TITAN Petrokimia Nusantara (TPN) yang memiliki produk Polyethylene yang banyak digunakan
dalam industri konsumer produk. Hal ini merupakan diversifikasi dari produk Perseroan saat ini
yang hanya berkonsentrasi pada produk pengemasan yang berasal dari BOPP film.
b.
Sinergi dukungan modal kerja
Dengan terkonsolidasinya aset TPN pada Perseroan, kondisi keuangan Perseroan akan mengalami
perbaikan yang sangat signifikan. Dengan demikian kemampuan akses pendanaan yang dibutuhkan
khususnya untuk mendukung kebutuhan modal kerja akan diperoleh. Hal ini dengan sendirinya
akan mampu mendorong meningkatkan tingkat utilisasi kapasitas terpasang Perseroan.
8
c.
Sinergi dalam bidang marketing, manajemen dan dukungan teknis.
Dengan terkonsolidasinya fungsi pengelolaan (manajemen), maka bidang pemasaran, pengelolaan
sumber daya dan dukungan teknis diharapkan akan memperoleh efek sinergi yang positif dalam
upaya peningkatan produktivitas usaha.
Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Proforma Laporan Keuangan Perseroan Sebelum dan Setelah
Transaksi
Analisis dan pembahasan manajemen atas proforma Laporan Keuangan Perseroan sebelum dan setelah
transaksi adalah sebagai berikut:
a.
Profitabilitas
Pada tanggal 30 Juni 2007, profitabilitas Perseroan sebelum dan setelah transaksi tidak mengalami
perubahan karena pengakuisisian atas perusahaan yang diambil alih seolah-olah dilakukan pada
tanggal 30 Juni 2007 dengan metode pembelian sehingga profitabilitas atas perusahaan yang
diakuisisi akan dicatat sebagai perolehan laba perusahaan setelah tanggal 30 Juni 2007.
b.
Likuiditas
Likuiditas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2007 sebelum dan setelah akuisisi masing-masing sebesar
31% dan 91%. Yang mempengaruhi kenaikan likuiditas setelah transaksi adalah sebagai berikut:
1. Piutang usaha mengalami peningkatan sebesar Rp 119.301 juta atau 464% dibandingkan
sebelum transaksi;
2. Persediaan mengalami peningkatan sebesar Rp 399.979 juta atau 1.125% dibandingkan sebelum
transaksi.
c.
Solvabilitas
Rasio Solvabilitas Ekuitas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2007 sebelum dan sesudah akuisisi
masing-masing sebesar 1.589% dan 85%. Yang mempengaruhi penurunan solvabilitas setelah
transaksi adalah tambahan modal saham dan tambahan modal disetor masing-masing sebesar
Rp 1.289.053 juta dan Rp 489.840 juta.
Rasio Solvabilitas Aktiva Perseroan pada 30 Juni 2007 sebelum dan sesudah akuisisi masing-masing
sebesar 94% dan 46%. Yang mempengaruhi penurunan solvabilitas setelah transaksi terutama
karena:
1. Kenaikan aktiva tetap sebesar Rp 1.656.105 juta atau 845% dibandingkan sebelum transaksi;
2. Kenaikan piutang usaha dan persediaan seperti yang dijelaskan di likuiditas.
2.
Keterangan Atas Perusahaan yang Akan Diakuisisi
A. Chemical Brothers Limited
Akta Pendirian dan Perubahannya
Chemical Brothers Limited (“CBL”) adalah suatu perusahaan berbadan hukum Republik Mauritius yang
secara sah didirikan dan dijalankan berdasarkan peraturan perundang-undangan negara Republik
Mauritius. CBL berkedudukan di Mauritius, dengan alamat Barkly Wharf Lt. 5, Le Caudan Waterfront
Port Louis, Mauritius.
CBL didirikan dengan nama “Portbello Holdings Limited” sesuai dengan Memorandum of Association
tanggal 17 Oktober 2001 yang telah didaftarkan pada Registrar of International Companies sesuai dengan
Certificate Incorporation dengan No. File 6/2001/11185 tanggal 17 Oktober 2001 yang dikeluarkan oleh
Registrar of International Companies.
Kemudian nama Portbello Holdings Limited diubah berdasarkan Certificate of Incorporation on Change
of Name dengan Company No. 35967 tertanggal 8 April 2003 yang dikeluarkan oleh Registrar of
Companies dengan No. File CO/78/CBC2/35967 menjadi Chemical Brothers Limited.
9
Kegiatan Usaha
CBL menjalankan kegiatan usaha sebagai perusahaan induk investasi.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Susunan pemegang saham CBL sesuai dengan Memorandum of Association tanggal 17 Oktober 2001
yang telah didaftarkan pada Registrar International Companies sesuai dengan Certificate Incorporation
dengan No. File 6/2001/11185 tanggal 17 Oktober 2001 yang dikeluarkan oleh Registrar of International
Companies adalah sebagai berikut:
Keterangan
Nilai Nominal USD 1,00 per saham
Jumlah Saham
Nilai Nominal (USD)
Modal Dasar
100.000
100.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
Titan Petchem (M) Sdn. Bhd.
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
100.000
100.000
100.000
100.000
-
-
Jumlah Saham Dalam Portepel
Persentase
%
100,00
100,00
Pengurusan
Susunan pengurus CBL berdasarkan Certificate of Incumbency tanggal 21 Mei 2007, dengan Company
No. 35967 adalah sebagai berikut:
DIREKSI:
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
Thomas Patrick Grehl
Muhammad Fauzi Bin Abd. Ghani
Randhirsingh Juddoo
Swarnalata (Swan) Ghoorbin
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Data keuangan CBL yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
mengacu pada laporan keuangan CBL yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Moore Stephens dengan
pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
Penjualan bersih
Beban pokok penjualan
Laba kotor
Beban usaha
Laba (rugi) usaha
Penghasilan (beban) lain-lain
Laba (rugi) sebelum beban pajak
Pajak penghasilan
Laba (rugi) bersih
Rugi per saham
Jumlah aktiva lancar
Jumlah aktiva tidak lancar
Jumlah aktiva
Jumlah kewajiban lancar
Jumlah kewajiban tidak lancar
Jumlah kewajiban
Jumlah ekuitas
Jumlah kewajiban dan ekuitas
30 Juni
2007
2006
81.915
(72.589)
9.326
(6.723)
2.603
(2.612)
(9)
(1.096)
(1.105)
(11.05)
71.814
226.174
297.988
65.227
72.647
137.874
160.114
297.988
139.359
(128.340)
11.019
(16.555)
(5.536)
(1.448)
(6.983)
(1.928)
(8.911)
(4.456)
45.888
220.044
265.932
47.222
738.639
785.861
(519.929)
265.932
10
(dalam ribuan USD)
31 Desember
2005
2004
65.194
(65.156)
38
(15.316)
(15.278)
8.229
(23.506)
(23.506)
(11.753)
27.345
229.591
256.936
31.570
745.984
777.554
(520.618)
256.936
115.619
(114.411)
1.208
(16.589)
(15.381)
474
(14.907)
(64.454)
(79.361)
(39.681)
28.029
237.269
265.298
42.068
720.341
762.409
(497.111)
265.298
Perubahan material pada kewajiban tidak lancar dan jumlah ekuitas disebabkan karena telah dilakukannya
penghapusan sebagian pinjaman pemegang saham CBL dan Kuasi Reorganisasi pada PT TITAN
Petrokimia Nusantara (TPN) yang merupakan anak perusahaan CBL pada 30 Juni 2007.
CBL merupakan perusahaan induk investasi yang memiliki penyertaan secara langsung sebesar 99,85%
dan secara tidak langsung melalui South Wealth Finance Limited (“SWF”) sebesar 0,15% pada perusahaan
operasional, yaitu PT TITAN Petrokima Nusantara (“TPN”), sehingga secara langsung dan tidak
langsung CBL memiliki penyertaan 100% di TPN. Keterangan singkat mengenai TPN dan SWF disajikan
di bawah ini.
A.1. PT TITAN Petrokimia Nusantara
Akta Pendirian dan Perubahannya
PT TITAN Petrokimia Nusantara (“TPN”) didirikan pada tanggal 19 Juli 1990 dengan nama PT Petrokimia
Nusantara Interindo berdasarkan Akta Pendirian No. 68 tanggal 19 Juli 1990 yang diubah dengan Akta
Pembetulan No. 74 tanggal 10 Agustus 1990, yang keduanya dibuat dihadapan Moendjiati Soegito,
S.H., Notaris di Jakarta, akta-akta mana telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia sesuai surat keputusannya No. C2-4808.HT.01.01-TH.90 tanggal 15 Agustus 1990 dan telah
didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan masing-masing di bawah
No. 709/Not/1990/PN.JKT.SEL dan No. 710/Not/1990/PN.JKT.SEL keduanya tertanggal 13 September
1990 serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 84 tanggal 19 Oktober 1990 Tambahan Berita
Negara No. 4257.
Anggaran Dasar TPN telah mengalami beberapa kali perubahan, adapun perubahan terakhir adalah
berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 102 tertanggal 23 Nopember
2006 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta,
akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
sesuai dengan Surat Keputusannya No. W7-01129.HT.01.04-TH.2007 tanggal 30 Januari 2007 serta
telah didaftarkan pada Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan
dibawah No. 328 RUB.09.03/IV/2007 tanggal 10 September 2007.
Kegiatan Usaha
TPN memproduksi Polyethylene jenis High Density Polyethylene (“HDPE”) dan Linear Low Density
Polyethylene (“LLDPE”) dengan total kapasitas terpasang 450.000 ton per tahun. Pabrik TPN merupakan
salah satu pabrik Polyethylene terbesar di Indonesia. Lokasi pabrik TPN berada di Merak, Banten dengan
luas area 36 hektar dan mempunyai lahan yang belum digunakan seluas 44 hektar untuk perluasan
usaha di kemudian hari. Saat ini TPN mempunyai 3 (tiga) lini produksi yang dapat memproduksi
Polyethylene jenis HDPE dan LLDPE secara bergantian.
TPN melakukan kegiatan operasional melalui kantor pusat di Graha BIP Lantai 4, Jalan Jend. Gatot
Subroto Kav. 23, Jakarta, sedangkan kegiatan produksi TPN dilakukan di pabrik Polyethylene yang
berlokasi di Jalan Raya Merak Km 116, Rawa Arum, Cilegon, Banten.
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham TPN sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan
Para Pemegang Saham No. 102 tertanggal 23 Nopember 2006 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani,
S.H., Notaris pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah dilaporkan kepada Menteri
Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan bukti penerimaan laporan
No. W7.01129.HT.01.04-TH.2007 tanggal 30 Januari 2007, adalah sebagai berikut:
11
Keterangan
Nilai Nominal USD.1.00 per saham
Jumlah Saham
Nilai Nominal (USD)
Modal Dasar
515.000.000
515.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
Chemical Brothers Limited
(d/h Portbello Holdings Limited)
South Wealth Finance Ltd.
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
128.562.500
187.500
128.750.000
128.562.500
187.500
128.750.000
Jumlah Saham Dalam Portepel
386.250.000
386.250.000
Persentase
%
99,85
0,15
100,00
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan pengurus TPN berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 39 tanggal
11 Juli 2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto S.H., Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut:
DEWAN KOMISARIS:
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
: Thomas Patrick Grehl
: Muhammad Fauzi Bin Abd. Ghani
: Kemal Aziz Stamboel
DIREKSI:
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
:
:
Chris Lee Hock Beng
Wesley Ray Vaughan
Lau Chee Ming
Kamal Azhar Bin Tajuddin
Amir Hamzah Bin Abu Bakar
Michael Ching Yuan Tann
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Angka-angka data keuangan seperti tercantum pada tabel dibawah ini, berasal dari laporan keuangan
TPN untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Kanaka Puradiredja, Robert Yogi, Suhartono semuanya dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
Penjualan bersih
Beban pokok penjualan
Laba kotor
Beban usaha
Laba (rugi) usaha
Penghasilan (beban) lain-lain
Laba (rugi) sebelum pajak
Pajak penghasilan
Laba (rugi) bersih
Jumlah aktiva lancar
Jumlah aktiva tidak lancar
Jumlah aktiva
Jumlah kewajiban lancar
Jumlah kewajiban tidak lancar
Jumlah kewajiban
Jumlah ekuitas
Jumlah kewajiban dan ekuitas
30 Juni
2007
2006
81.915
(76.648)
5.266
(2.639)
2.628
2.388
5.016
(1.096)
3.920
71.798
226.173
297.971
65.207
88.561
153.768
144.203
297.971
139.359
(136.442)
2.917
(8.449)
(5.532)
8.151
2.619
(1.928)
691
45.871
220.043
265.914
47.217
93.561
140.778
125.135
265.914
12
(dalam ribuan USD)
31 Desember
2005
2004
65.172
(65.156)
16
(15.298)
(15.282)
(8.208)
(23.489)
(23.489)
27.313
229.591
256.904
31.542
100.917
132.459
124.445
256.904
115.619
(114.411)
1.208
(16.581)
(15.373)
474
(14.899)
(64.454)
(79.353)
28.015
237.269
265.284
41.057
76.293
117.350
147.934
265.284
A.2 South Wealth Finance Limited
Akta Pendirian dan Perubahannya
South Wealth Finance Limited (“SWF”) didirikan di British Virgin Island pada tanggal 3 Juli 2001 dengan
nomor registrasi 452211, dengan alamat Offshore Incorporations Limited, P.O. Box 957, Offshore
Incorporations Centre, Road Town, Tortola, British Virgin Island.
Kegiatan Usaha
SWF menjalankan kegiatan usaha sebagai perusahaan induk investasi.
Struktur Permodalan dan Pemilikan Saham
Susunan pemegang saham SWF adalah sebagai berikut:
Keterangan
Nilai Nominal USD 1,00 per saham
Jumlah Saham
Nilai Nominal (USD)
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
Chemical Brothers Limited
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
50.000
50.000
1
1
1
1
49.999
49.999
Persentase
%
100,00
100,00
Pengurusan
Susunan pengurus SWF adalah sebagai berikut:
DIREKSI:
Direktur
Direktur
: Thomas Patrick Grehl
: Muhammad Fauzi Bin Abd. Ghani
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Data keuangan SWF yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(tidak diaudit).
(dalam USD)
Penyertaan saham
Jumlah aktiva
Pinjaman pihak ketiga
Jumlah kewajiban
Modal disetor
Laba ditahan
Jumlah ekuitas
Jumlah kewajiban dan ekuitas
30 Juni
2007
210.004
210.004
188.049
188.049
1
21.954
21.955
210.004
2006
31 Desember
2005
2004
210.004
210.004
188.049
188.049
1
21.954
21.955
210.004
210.004
210.004
188.049
188.049
1
21.954
21.955
210.004
210.004
210.004
188.049
188.049
1
21.954
21.955
210.004
Keterangan:
Biaya terjadi hanya pada saat pendirian perusahaan. Oleh karena itu SWF sebagai perusahaan induk investasi
yang hanya memiliki 0,15% TPN tidak menyediakan laporan keuangan sebagaimana ketentuan di British Virgin
Island yang tidak mewajibkan perusahaan untuk membuat laporan keuangan.
13
3.
Keterangan Singkat Mengenai Pihak Yang Melakukan Transaksi
A. Fatra International Holding Ltd.
Akta Pendirian dan Perubahannya
Fatra International Holding Ltd. (“FIH”) didirikan di Labuan, Malaysia pada tanggal 19 Oktober 2007
dengan nama Fatra International Holding Ltd. berdasarkan Memorandum and Articles of association
tanggal 19 Oktober 2007, dengan Certificate of Incorporation of Offshore Company No. LL06183.
FIH berkedudukan di Labuan, Malaysia dengan alamat sebagai berikut:
Fatra International Holding Ltd.
Brumby House
Jalan Bahasa P.O.Box. 80148
87011 Labuan FT - Malaysia
FIH merupakan anak perusahaan yang 100% dimiliki oleh Perseroan, dimana Perseroan mulai melakukan
penyertaan di FIH pada tanggal 19 Oktober 2007.
Kegiatan Usaha
FIH menjalankan kegiatan usaha sebagai perusahaan induk investasi.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Susunan pemegang saham FIH berdasarkan Register of Member Pursuant to Section 105 of the Offshore
Companies Act 1990 adalah sebagai berikut:
Keterangan
Nilai Nominal USD 1,00 per saham
Jumlah Saham
Nilai Nominal (USD)
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk.
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
10.000
10.000
2
2
2
2
9.998
9.998
Persentase
%
100,00
100,00
Pengurusan
Susunan pengurus FIH berdasarkan Register of Directors Pursuant to Section 94 of the Offshore
Companies Act 1990 adalah sebagai berikut:
DIREKSI:
Direktur
Direktur
: Fendy Nagasaputra
: Emily Liew Fui Lin
B. Titan Petchem (M) Sdn. Bhd.
Akta Pendirian dan Perubahannya
Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. (“TPM”) didirikan di Malaysia tanggal 1 Agustus 1986 dengan nama Asia
Polymer (M) Sdn. Bhd. berdasarkan Perakuan Pemerbadanan Syarikat Sendirian tanggal 1 Agustus 1986.
Anggaran Dasar TPM telah mengalami beberapa kali perubahan, adapun perubahan terakhir adalah
berdasarkan Perakuan Pemerbadanan Atas Pertukaran Nama Syarikat tanggal 9 Desember 2004 dimana
nama TPM diubah menjadi Titan Petchem (M) Sdn. Bhd.
14
TPM berkedudukan di Kuala Lumpur, Malaysia dengan alamat sebagai berikut:
Titan Petchem (M) Sdn. Bhd
Bangunan Malaysian Re Lt. 6
Lorong Dungun No.17
Damansara Heights
50490 Kuala Lumpur - Malaysia
Kegiatan Usaha
TPM bergerak dalam bidang usaha yang berhubungan dengan manufacturing dan penjualan produk
Petrokimia dan Polyolefin Resins.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Susunan pemegang saham TPM adalah sebagai berikut:
Keterangan
Nilai Nominal RM 1,00 per saham
Jumlah Saham
Nilai Nominal (RM)
150.000.000
150.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
Titan Chemicals Corp. Bhd.
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
133.410.000
133.410.000
16.590.000
133.410.000
133.410.000
16.590.000
Persentase
%
100,00
100,00
TPM dan Titan International Corp. Sdn. Bhd., selaku pihak yang bertindak sebagai Pembeli Siaga dalam
Penawaran Umum Terbatas I ini merupakan perusahaan yang dimiliki 100% sahamnya oleh Titan
Chemicals Corp. Bhd.
Pengurusan
Susunan pengurus TPM adalah sebagai berikut:
DIREKSI:
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
:
:
Y. Bhg. Datin Anim Binti Haji Hassan
Thomas Patrick Grehl
Wesley Ray Vaughan
Muhammad Fauzi Bin Abd. Ghani
Woon Chiau Meng
Tan Soo Koong
Ikhtisar Data Keuangan Penting
2006
5.226.910
(4.476.834)
750.076
420.804
319.682
278.567
1.410.571
4.707.229
6.117.800
3.418.686
1.433.524
4.852.210
1.265.590
6.117.800
Penjualan bersih
Beban pokok penjualan
Laba kotor
Laba usaha
Laba sebelum pajak
Laba bersih
Jumlah aktiva lancar
Jumlah aktiva tidak lancar
Jumlah aktiva
Jumlah kewajiban lancar
Jumlah kewajiban tidak lancar
Jumlah kewajiban
Jumlah ekuitas
Jumlah kewajiban dan ekuitas
15
(dalam Ringgit Malaysia)
2005
4.497.571
(3.821.575)
675.996
495.333
362.749
239.146
1.351.027
4.916.497
6.267.524
3.485.694
1.720.606
5.206.300
1.061.224
6.267.524
Hubungan antara TPM dan Titan International Corp. Sdn. Bhd. selaku pihak yang bertindak sebagai
Pembeli siaga dalam Penawaran Umum Terbatas I ini adalah sebagai berikut:
Bagan Kepemilikan Saham Chemical Brothers Limited – Sebelum Transaksi Penawaran Umum
Terbatas I ini adalah sebagai berikut:
16
Bagan Kepemilikan Saham Chemical Brothers Limited – Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan
dalam Penawaran Umum Terbatas I dilaksanakan seluruhnya oleh Pemegang Saham Perseroan:
Bagan Kepemilikan Saham Chemical Brothers Limited – Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan
dalam Penawaran Umum Terbatas I seluruhnya tidak diambil oleh Pemegang Saham Perseroan:
17
4.
Laporan Penilai Independen
Stef Ton Hardi & Rekan bertindak selaku Penilai Independen telah melakukan penilaian atas 100.000
saham CBL dan penilaian atas Kewajaran Transaksi Akuisisi 100.000 saham CBL melalui anak perusahaan
Perseroan yaitu Fatra International Holding Ltd. Berdasarkan laporan penilaiannya No.STH-2007-109-B
tanggal 2 Nopember 2007 nilai pasar wajar 100.000 saham CBL adalah USD 215.188.887,00, sedangkan
dalam laporan penilaian atas kewajaran Transaksi Akuisisi 100.000 saham CBL melalui suratnya
No. STH-2007-109-C tanggal 7 Nopember 2007 telah melakukan analisa kewajaran atas Transaksi
Akuisisi tersebut dan berpendapat bahwa Transaksi Akuisisi tersebut adalah wajar bagi para pemegang
saham Perseroan.
Laporan lengkap Penilai Independen yang memuat asumsi-asumsi dan pertimbangan-pertimbangan,
dan penjelasan komprehensif atas verifikasi yang dilakukan oleh Penilai Independen, disajikan pada
Lampiran A dan Lampiran F dari Prospektus ini. Adapun ringkasan laporan penilai independen adalah
sebagai berikut:
a.
Pengkajian Penilaian Saham Chemical Brothers Limited
Metodologi Penilaian Saham
Dalam melakukan penilaian CBL dilakukan dengan menggunakan pendekatan penilaian yang disebut
Metode Penyesuaian Nilai Buku (Adjusted Book Value Method). Pendekatan Penilaian ini dipilih
mengingat aktivitas usaha utama CBL adalah melakukan investasi dalam bentuk saham pada perusahaan
lain atau sebagai “holding company”, yang pendapatan utamanya adalah pendapatan dividen dari anak
perusahaan.
Akan tetapi karena CBL merupakan holding company yang memiliki penyertaan pada perusahaan
operasional, yaitu TPN, maka untuk menghitung nilai saham Perusahaan dengan Metode Penyesuaian
Nilai Buku, perlu dilakukan penilaian saham TPN.
Perhitungan nilai saham TPN menggunakan penilaian dengan Metode Penyesuaian Nilai Buku
(Adjusted Book Value Method) dan Metode Arus Kas Yang Didiskonto (Discounted Cash Flow
Method) serta menerapkan korelasi atas hasil kedua metode penilaian yang bersangkutan sehingga
diperoleh nilai penyertaan CBL pada TPN.
b.
Hasil Penilaian
1.
Penilaian Saham TPN
(i)
Metode Penyesuaian Nilai Buku (Adjusted Book Value Method/ABVM)
Asumsi untuk Metode Penyesuaian Nilai Buku (Adjusted Book Value Method):
•
TPN tidak memberikan garansi kepada pihak ketiga atau kewajiban-kewajiban bersyarat lainnya
yang belum selesai yang memungkinkan timbulnya kerugian keuangan bagi TPN.
•
Persediaan telah disajikan dengan menggunakan nilai pasar, khususnya yang berhubungan dengan
persediaan bahan baku. Oleh karena itu untuk akun Persediaan tidak dilakukan penyesuaian.
•
Aktiva Tetap telah disajikan dengan nilai pasarnya. Oleh karena itu terhadap akun Aktiva Tetap tidak
dilakukan penyesuaian. Hal ini disebabkan dalam kuasi reorganisasi, seluruh aktiva tetap telah
disajikan dengan nilai pasarnya sesuai hasil penilaian kembali dari UJP Stef Ton Hardi & Rekan File
No.STH-2007-112-A tanggal 10 Oktober 2007. Aktiva tetap yang tercantum dalam Neraca TPN per
30 Juni 2007 merupakan aktiva tetap yang nilainya sama dengan aktiva tetap dalam laporan keuangan
kuasi reorganisasi yang dilakukan oleh TPN per 30 Juni 2007. Hasil Penilaian Aktiva Tetap adalah
sebagai berikut:
18
Uraian
Nilai (dalam USD)
Setelah penilaian
204.570.762,85
Sebelum penilaian
193.787.839,54
Selisih penilaian
10.782.923,31
Catatan : Nilai diatas sudah termasuk Construction in Progress sebesar USD 818.196,58
Surat Persetujuan dari Ditjen Pajak untuk tujuan Kuasi Reorganisasi TPN tidak diperlukan, karena
hal-hal sebagai berikut:
a). Penilaian yang dilakukan adalah untuk tujuan akuntansi (komersial) dan bukan untuk tujuan
perpajakan sebagaimana diatur dalam SK Menteri Keuangan No. 486/KMK.03/2002 tanggal
28 Nopember 2002 tentang Penilaian Kembali Aktiva Tetap untuk Tujuan Perpajakan.
b). Perusahaan menyelenggarakan pembukuan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dan
berdasarkan SK Menteri Keuangan tersebut diatas, tidak boleh melakukan penilaian kembali
untuk tujuan perpajakan.
c). Kuasi reorganisasi diperkenankan oleh Ditjen Pajak dan itu adalah untuk tujuan komersial sesuai
dengan PSAK No. 51 (Surat Dirjen Pajak No. S-185/PJ.42/2003 tanggal 7 April 2003). Oleh
karena itu pada saat perhitungan laba fiskal TPN akan melakukan koreksi positif atas kelebihan
penyusutan aktiva tetap karena aktiva tetapnya dilakukan revaluasi untuk tujuan komersial
(akuntansi kuasi reorganisasi).
•
•
Aktiva Pajak Tangguhan merupakan hasil perhitungan karena perbedaan temporer antara aktiva
dan kewajiban untuk keperluan akuntansi dan untuk keperluan pajak. Akun ini tidak mempunyai
nilai pasar. Oleh karena itu seluruh saldo akun ini dilakukan eliminasi.
Penilaian Goodwill TPN dilakukan dengan menggunakan metode kelebihan pendapatan (Excess
Earning Method). Dengan demikian nilai goodwill ini merupakan nilai kini daripada proyeksi kelebihan
pendapatan dari beberapa periode tertentu ke depan. Nilai goodwill TPN adalah negatip sebesar
US$ 28.610.000,00.
(ii) Metode Arus Kas Yang Didiskonto (Discounted Cash Flow Method/DCFM)
Asumsi-asumsi Penilaian dan Proyeksi Keuangan antara lain:
(a) Asumsi Pendapatan dan Biaya:
•
Kapasitas produksi selama periode 2007-2012 diproyeksikan meningkat dari 36% dari kapasitas
normal produksi pada tahun 2007 menjadi 95% dari kapasitas normal produksi pada tahun 2012.
•
Pendapatan penjualan setiap tahun diproyeksikan sebagai berikut:
Keterangan
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
•
•
Dalam ribuan USD
146.848
302.302
425.988
376.396
388.802
386.262
Harga pokok penjualan diasumsikan berkisar antara 88%-90% dari penjualan.
Beban usaha diasumsikan 3% dari pendapatan penjualan.
19
(b) Asumsi Investasi & Pembelanjaan (Financing):
•
Penambahan investasi setiap tahunnya dari tahun 2007 – 2012 diasumsikan sebagai berikut:
Tahun
Tahun 2007 (6 bulan)
2008
2009
2010
2011
2012
Belanja Modal
(dalam ribuan USD)
2.700
6.500
3.500
3.500
3.500
3.500
Beban Pemeliharaan Tahunan
(dalam ribuan USD)
3.500
-
Berdasarkan proses penilaian yang telah dilakukan, nilai wajar Ekuitas TPN adalah sebagai berikut:
Perusahaan
TPN
Jumlah Saham
(Lembar)
128.750.000
DCF
Bobot
ABVM
289.000
60%
122.600
(dalam ribuan USD)
Bobot
Nilai Wajar
Ekuitas
40%
222.440
Dasar pertimbangan memberikan bobot sebesar 60% untuk metode DCF dan 40% untuk ABVM adalah
sebagai berikut:
1. Penilaian dilakukan dengan pendekatan assets (ABVM) dan pendekatan pendapatan (DCF). Didalam
pemberian bobot relatif dalam SPI 2002 - SPI 12.6.5.4 – tidak ada penjelasan berapa besarnya
bobot relatif untuk masing-masing metode. Hanya dikemukakan bahwa Penilai harus menggunakan
pertimbangan yang dapat dipertanggung jawabkan.
2. Penilai mencoba mengacu pada apa yang lazim dilakukan di Amerika Serikat yaitu sesuai dengan
Revenue Ruling 59-60, Section 5 tentang Weight To Be Accorded Various Factors, yang menyatakan
untuk perusahaan yang menjual hasil produk atau jasa kepada masyarakat , pendekatan pendapatan
harus diberi bobot yang lebih tinggi dibanding dengan pendekatan aset. Oleh karena itu pembobotan
ABVM dan DCF tidak diambil sama (50:50) tetapi dalam hal ini DCF lebih tinggi dari ABVM yaitu
60:40.
3. Metode Arus Kas Yang Didiskonto (DCF) didasarkan pada gambaran proyeksi kemampuan
Perusahaan untuk memperoleh pendapatan dimasa mendatang yang pertumbuhannya dengan
memperhatikan pertumbuhan sebagaimana telah dicapai pada masa yang lalu. Proyeksi untuk
menentukan pendapatan ini pun telah didasarkan pada laporan keuangan masa yang lalu yang
telah dinormalisasi dan pendekatan pada kemampuan memperoleh pendapatan ini juga
memperhatikan kondisi intern yang dimiliki Perusahaan dan kondisi makro ekonomi yang dapat
mempengaruhi penilaian perusahaan.
4. Dalam Metode Penyesuaian Nilai Buku (ABVM), hasilnya didasarkan terutama pada penilaian dari
akun-akun yang terdapat pada Neraca Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2007, apakah telah dinilai
dengan nilai pasar atau nilai wajar. Dengan demikian metode ini tidak memperhatikan kemampuan
Perusahaan dalam menghasilkan pendapatan pada masa mendatang. Kemampuan dalam
menghasilkan pendapatan pada masa mendatang hanya untuk menghitung nilai goodwill.
2.
Penilaian Saham CBL
Asumsi untuk Metode Penyesuaian Nilai Buku (Adjusted Book Value Method):
•
CBL tidak memiliki kewajiban-kewajiban hukum yang belum selesai atau kewajiban-kewajiban bersyarat
lainnya yang belum selesai yang memungkinkan timbulnya kewajiban keuangan bagi CBL.
•
Investasi pada anak perusahaan (TPN) yang telah dilakukan revaluasi.
•
Dalam penilaian saham CBL telah diperhitungkan faktor ”lack of marketability” mengingat CBL
merupakan perusahaan tertutup, yang besarnya 10%. Alasan pertimbangan dasar penentuan diskon
lack of marketability sebesar 10% adalah biaya yang diperlukan untuk mengubah perusahaan tertutup
menjadi perusahaan terbuka atau sahamnya diperjualbelikan di pasar modal, maka diperlukan biayabiaya emisi untuk IPO seperti biaya penjamin emisi yang dapat mencapai 7% dan biaya-biaya lainnya
termasuk biaya konsultan hukum, akuntan, percetakan dan lembaga penunjang lainnya dapat berkisar
antara 2% pada perusahaan kecil sampai 6% pada perusahaan yang lebih besar dan kompleks
permasalahannya atau bisnisnya (Business News No. 7547/ 10-8-2007 halaman 11).
20
Berdasarkan proses penilaian yang telah dilakukan, nilai wajar ekuitas CBL adalah USD 215.188.887,00
untuk 100.000 lembar saham atau USD 2.152,00 per saham.
c.
Analisis Kewajaran atas Transaksi Akuisisi Saham CBL (Opini)
Perseroan berencana akan melakukan akuisisi 100.000 saham CBL dari TPM melalui anak perusahaannya
yaitu FIH yang 100% sahamnya dimiliki oleh Perseroan. Dana yang akan digunakan untuk mengakuisisi
saham CBL tersebut seluruhnya berasal dari dana Penawaran Umum Terbatas I Perseroan. Dalam
Penawaran Umum Terbatas I Perseroan ini, Titan International Corp. Sdn. Bhd. (“TIC”) akan ikut serta
sebagai Pembeli Siaga saham Perseroan.
TIC merupakan anak perusahaan Titan Chemicals Corp. Bhd. (“TCC”) dengan kepemilikan sahamnya
100%. TCC merupakan perusahaan terbuka berdomisili di Malaysia yang sahamnya telah dicatatkan di
bursa saham Malaysia (Bursa Malaysia Securities Berhad). TCC dan anak-anak perusahaannya
merupakan kelompok usaha yang berusaha dalam bidang industri petrokimia, diantaranya adalah TPM,
yang berusaha dalam bidang industri petrokimia yang memiliki dan mengusahakan pabrik crackers,
aromatic, Polyethylene dan Polypropylene, dan fasilitas lainnya yang berkaitan dengan kegiatan
bermacam-macam industri petrokimia dan polymer. Salah satu hasil produksinya, yaitu Polypropylene,
merupakan bahan baku dari kegiatan produksi Perseroan. Kapasitas produksi Polypropylene yang dimiliki
oleh TPM adalah 380.000 MT per tahun dan realisasi produksinya hampir mencapai seluruh kapasitas
produksi tersebut. Dalam pada itu Polypropylene yang dibutuhkan oleh Perseroan hanya 38.000 MT per
tahun sesuai dengan kapasitas terpasang produksi yang dimiliki oleh Perseroan. Dengan demikian bahan
baku yang diperlukan oleh Perseroan merupakan hasil produksi TPM, sehingga kesulitan penyediaan
bahan baku yang selama ini merupakan kendala yang paling utama bagi operasi Perseroan akan
terpecahkan. Oleh karenanya Perseroan dapat memaksimalkan utilisasi kapasitas produksi pabriknya,
sehingga kelangsungan dan peningkatan produksi bagi Perseroan dapat terjamin, yang pada akhirnya
akan meningkatkan kinerja Perseroan.
Apabila rencana akuisisi CBL ini disetujui pemegang saham Perseroan, Perseroan secara tidak langsung
akan memiliki investasi pada TPN yang berusaha dalam bidang industri petrokimia juga yaitu industri
yang menghasilkan Polyethylene. Berdasarkan kinerja TPN mulai tahun 2006 setelah diakuisisinya CBL
oleh TPM yang merupakan perusahaan dalam kelompok TITAN GROUP, TPN mulai menunjukkan kinerja
yang baik, maka diharapkan untuk tahun-tahun selanjutnya TPN dapat menghasilkan pendapatan yang
lebih stabil bahkan meningkat sehingga berkesinambungan bagi Perseroan di masa yang akan datang
yang pada akhirnya dapat memberikan nilai lebih kepada pemegang saham.
Perbandingan Harga Akuisisi dan Nilai Pasar Wajar adalah sebagai berikut:
Perusahaan
Chemical Brothers Limited
Kepemilikan Saham (Lembar)
Harga Akuisisi (USD)
Nilai Pasar Wajar (USD)
100.000
188.400.000,00
215.188.887,00
Dari tabel di atas terlihat bahwa harga akuisisi atas kepemilikan saham di CBL adalah lebih rendah dari
nilai pasar wajarnya sehingga dapat dikatakan bahwa harga akuisisi dalam Rencana Akuisisi adalah
wajar bagi Perseroan.
Berdasarkan prospek usaha setelah Akuisisi Saham CBL dan prospek usaha bila tidak dilakukan Akuisisi
Saham CBL dan dengan menerapkan Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (Weighted Average Cost of
Capital – WACC) sebesar 12%, terdapat kenaikan (increment) net cash flow (NCF) setiap tahun maupun
nilai kini net cash flow (PV NCF) untuk periode 1 Juli 2007 s/d 31 Desember 2012, sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Setelah Akuisisi Saham
Sebelum Akuisisi Saham
Kenaikan PV NCF & NCF
PV
NCF
NCF
2007*)
NCF
2008
NCF
2009
NCF
2010
NCF
2011
NCF
2012
281.115
180.638
100.477
72.988
51.208
21.780
27.511
18.919
8.592
43.988
29.526
17.462
51.587
48.516
3.071
114.317
56.936
57.381
93.626
50.781
42.845
*) 6 bulan
21
Dalam tahun 2007 untuk periode 6 bulan sebelum akuisisi dan setelah akuisisi terdapat kenaikan saldo
hutang usaha pada akhir tahun 2007 yang berasal dari transaksi pembelian bahan baku yang
menyebabkan net cash flownya meningkat, sedangkan untuk tahun-tahun selanjutnya yaitu tahun
2008 – 2010 terjadi penurunan saldo hutang usaha tersebut yang menyebabkan kenaikan modal kerja
yang pada akhirnya net cash flownya lebih rendah dari tahun 2007.
Berdasarkan analisis terhadap nilai saham Perseroan per 30 Juni 2007 dengan Metode Arus Kas Yang
Didiskonto (Discounted Cash Flow Method) bila dilakukan Akuisisi Saham CBL adalah Rp 1.293,00 per
lembar saham. Dalam pada itu bila tidak dilakukan Akuisisi Saham CBL, nilai sahamnya adalah
Rp 582,00 per lembar saham. Oleh karenanya bila dilakukan Akuisisi Saham terdapat kenaikan nilai
sebesar Rp 711,00 per lembar saham.
Berdasarkan analisis di atas dapat dilihat bahwa dengan dilakukannya Rencana Akuisisi maka Perseroan
akan memiliki kemampuan finansial lebih baik dibandingkan dengan jika tidak dilakukannya akuisisi,
sehingga dapat dikatakan bahwa Rencana Akuisisi di atas adalah wajar bagi para pemegang saham
Perseroan.
22
IV. KETERANGAN TENTANG PERUSAHAAN YANG AKAN
DIAKUISISI
1. Chemical Brothers Limited
Akta Pendirian dan Perubahannya
Chemical Brothers Limited (“CBL”) adalah suatu perusahaan berbadan hukum Republik Mauritius yang
berkedudukan di Mauritius, dengan alamat Barkly Wharf Lt. 5, Le Caudan Waterfront Port Louis, Mauritius.
CBL secara sah didirikan berdasarkan the Memorandum of Association of Portbello Holdings Limited
dan dijalankan berdasarkan peraturan perundang-undangan negara Republik Mauritius.
CBL didirikan dengan nama “Portbello Holdings Limited” sesuai dengan Memorandum of Association
tanggal 17 Oktober 2001 yang telah didaftarkan pada Registrar of International Companies sesuai dengan
Certificate Incorporation dengan No. File 6/2001/11185 tanggal 17 Oktober 2001 yang dikeluarkan oleh
Registrar of International Companies.
Kemudian nama Portbello Holdings Limited diubah berdasarkan Certificate of Incorporation on Change
of Name dengan Company No. 35967 tertanggal 8 April 2003 yang dikeluarkan oleh Registrar of
Companies dengan No. File CO/78/CBC2/35967 menjadi Chemical Brothers Limited.
Kegiatan Usaha
CBL menjalankan kegiatan usaha sebagai perusahaan induk investasi.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Susunan pemegang saham CBL sesuai dengan Memorandum of Association tanggal 17 Oktober 2001
yang telah didaftarkan pada Registrar International Companies sesuai dengan Certificate Incorporation
dengan No. File 6/2001/11185 tanggal 17 Oktober 2001 yang dikeluarkan oleh Registrar of International
Companies adalah sebagai berikut:
Keterangan
Nilai Nominal USD 1,00 per saham
Persentase
Jumlah Saham
Nilai Nominal (USD)
Modal Dasar
100.000
100.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
Titan Petchem (M) Sdn. Bhd.
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
100.000
100.000
100.000
100.000
-
-
Jumlah Saham Dalam Portepel
%
100,00
100,00
Pengurusan
Susunan pengurus CBL berdasarkan Certificate of Incumbency tanggal 21 Mei 2007, dengan Company
No. 35967 adalah sebagai berikut:
DIREKSI:
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
Thomas Patrick Grehl
Muhammad Fauzi Bin Abd. Ghani
Randhirsingh Juddoo
Swarnalata (Swan) Ghoorbin
23
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Data keuangan CBL yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
mengacu pada laporan keuangan CBL yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Moore Stephens dengan
pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
(dalam ribuan USD)
30 Juni
Penjualan bersih
Beban pokok penjualan
Laba kotor
Beban usaha
Laba (rugi) usaha
Penghasilan (beban) lain-lain
Laba (rugi) sebelum pajak
Pajak penghasilan
Laba (rugi) bersih
Rugi per saham
Jumlah aktiva lancar
Jumlah aktiva tidak lancar
Jumlah aktiva
Jumlah kewajiban lancar
Jumlah kewajiban tidak lancar
Jumlah kewajiban
Jumlah ekuitas
Jumlah kewajiban dan ekuitas
31 Desember
2007
2006
2005
2004
81.915
(72.589)
9.326
(6.723)
2.603
(2.612)
(9)
(1.096)
(1.105)
(11.05)
71.814
226.174
297.988
65.227
72.647
137.874
160.114
297.988
139.359
(128.340)
11.019
(16.555)
(5.536)
(1.448)
(6.983)
(1.928)
(8.911)
(4.456)
45.888
220.044
265.932
47.222
738.639
785.861
(519.929)
265.932
65.194
(65.156)
38
(15.316)
(15.278)
8.229
(23.506)
(23.506)
(11.753)
27.345
229.591
256.936
31.570
745.984
777.554
(520.618)
256.936
115.619
(114.411)
1.208
(16.589)
(15.381)
474
(14.907)
(64.454)
(79.361)
(39.681)
28.029
237.269
265.298
42.068
720.341
762.409
(497.111)
265.298
Perubahan material pada kewajiban tidak lancar dan jumlah ekuitas disebabkan karena telah dilakukannya
penghapusan sebagian pinjaman Pemegang Saham CBL dan Kuasi Reorganisasi pada PT TITAN
Petrokimia Nusantara (TPN) yang merupakan anak perusahaan CBL pada 30 Juni 2007.
2. PT TITAN Petrokimia Nusantara
Umum
PT TITAN Petrokimia Nusantara (“TPN”) didirikan pada tanggal 19 Juli 1990 dengan nama PT Petrokimia
Nusantara Interindo berdasarkan Akta Pendirian No. 68 tanggal 19 Juli 1990 yang diubah dengan Akta
Pembetulan No. 74 tanggal 10 Agustus 1990, yang keduanya dibuat dihadapan Moendjiati Soegito,
S.H., Notaris di Jakarta, akta-akta mana telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia sesuai surat keputusannya No. C2-4808.HT.01.01-TH.90 tanggal 15 Agustus 1990 dan telah
didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan masing-masing di bawah
No. 709/Not/1990/PN.JKT.SEL dan No. 710/Not/1990/PN.JKT.SEL keduanya tertanggal 13 September
1990 serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 84 tanggal 19 Oktober 1990 Tambahan Berita
Negara No. 4257.
Anggaran Dasar TPN telah mengalami beberapa kali perubahan, adapun perubahan terakhir adalah
berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 102 tertanggal 23 Nopember
2006 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta,
akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
sesuai dengan Surat Keputusannya No. W7-01129.HT.01.04-TH.2007 tanggal 30 Januari 2007 serta
telah didaftarkan pada Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan
dibawah No. 328 RUB.09.03/IV/2007 tanggal 10 September 2007.
Kegiatan Usaha
Lokasi pabrik TPN berada di Merak, Banten dengan luas area 36 hektar dan mempunyai lahan yang
belum digunakan seluas 44 hektar untuk perluasan usaha di kemudian hari. Saat ini TPN mempunyai
3 (tiga) lini produksi yang dapat memproduksi Polyethylene jenis HDPE dan LLDPE secara bergantian.
24
TPN melakukan kegiatan operasional melalui kantor pusat di Graha BIP Lantai 4, Jalan Jend. Gatot
Subroto Kav. 23, Jakarta, sedangkan kegiatan produksi TPN dilakukan di pabrik Polyethylene yang
berlokasi di Jalan Raya Merak Km 116, Rawa Arum, Cilegon, Banten .
Berikut adalah gambar lokasi pabrik TPN yang terletak di Merak, Banten:
1.
Produk dan Kapasitas Produksi
TPN memproduksi Polyethylene jenis High Density Polyethylene (“HDPE”) dan Linear Low Density
Polyethylene (“LLDPE”) yang merupakan bahan baku plastik utama yang banyak digunakan di seluruh
dunia. Pabrik Polyethylene TPN menggunakan sistem produksi BP Innovene Fluid Bed Process dimana
sistem katalis didesain secara spesifik untuk proses polimerisasi, yang dapat memproduksi produk
Polyethylene berkualitas tinggi dan menyediakan perlindungan yang optimum terhadap lingkungan,
dengan total kapasitas terpasang 450.000 ton per tahun.
Produk utama yang dihasilkan TPN secara garis besar dapat dilihat pada tabel berikut:
No.
Jenis
1.
High Density Polyethylene (HDPE)
2.
Penggunaannya
- Tutup botol air mineral
- Tali tambang
- Jaring plastik pengaman
- Plastik kemasan untuk makanan
- Kantong plastik belanja
Linear Low Density Polyethylene (LLDPE)
Tabel berikut menunjukkan kapasitas produksi dan volume produksi Polyethylene 31 Desember 2002
sampai dengan tanggal 30 Juni 2007:
Keterangan
Kapasitas Produksi (MT)
Lini Produksi Pertama
Lini Produksi Kedua
Lini Produksi Ketiga
Total Kapasitas Produksi (MT)
Volume Produksi (MT)
HDPE
LLDPE
Total Volume Produksi (MT)
Utilisasi Kapasitas Terpasang (%)
30 Juni
2007
2006
2005
62.500
62.500
125.000
225.000
125.000
125.000
250.000
450.000
125.000
125.000
250.000
450.000
50.094
10.355
60.449
27
77.805
36.571
114.376
25
38.419
19.605
58.024
13
25
31 Desember
2004
2003
2002
125.000
125.000
250.000
450.000
125.000
125.000
250.000
450.000
125.000
125.000
250.000
450.000
81.903
28.198
110.101
24
118.246
44.524
162.770
36
134.519
49.589
184.108
41
Seperti yang terlihat pada tabel diatas semenjak tahun 2002 tingkat utilisasi kapasitas terpasang TPN
cenderung mengalami penurunan dari 41% pada tahun 2002 menjadi 13% pada tahun 2005. Hal ini
disebabkan karena TPN mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan baku Ethylene. Tetapi mulai
tahun 2006 tingkat utilisasi produksi mulai meningkat terutama setelah Titan Chemicals Corp. Bhd.
mengakuisisi TPN.
2.
Bahan Baku
Bahan baku utama yang dibutuhkan TPN adalah Ethylene yang berasal dari Naphta. Di Indonesia hanya
ada satu produsen Ethylene yaitu PT Chandra Asri. Untuk memenuhi kebutuhannya, TPN mendapat
pasokan Ethylene utamanya dari Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. yang merupakan induk perusahaan TPN
di Malaysia. Induk perusahaan TPN tersebut memproduksi Ethylene sekitar 700.000 MT per tahun.
3.
Proses Produksi
Dalam proses produksi, fitur utama dari teknologi BP Innovene Fluid Bed Process adalah proses dimana
sistem katalis didesain secara spesifik untuk proses polimerisasi. Katalis ini memberikan keleluasaan
TPN untuk membuat banyak jenis produk Polyethylene yang cocok untuk kebutuhan di Indonesia dan
pasar regional. Katalis tersebut dimasukkan pada level konsentrasi yang rendah ke dalam fluidized bed
reaktor dimana proses polimerisasi terjadi. Produk akhir Polyethylene adalah dalam bentuk biji plastik
(pellet form) yang dikemas dalam karung 25 kg untuk pengiriman.
Gambar di bawah ini adalah proses BP Innovene Fluid Bed terjadi:
Pemasaran
Hasil produksi TPN dipasarkan seluruhnya untuk keperluan kemasan produk yang meliputi kebutuhan
sehari-hari, antara lain kantong plastik belanja (kantong kresek), tutup botol air mineral, dan lain
sebagainya. Pada dasarnya produk TPN merupakan barang yang melekat pada barang-barang konsumen
sehingga produk TPN dipasarkan ke para industri pengguna (industrial users).
26
Hasil penjualan produk utama yang dicapai TPN sampai dengan tanggal 30 Juni 2007 berdasarkan jenis
produk dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut:
Keterangan
30 Juni
31 Desember
2007
2006
2005
2004
2003
Penjualan Domestik
Polyethylene
- Volume (KT)
- Nilai (jutaan US Dollar)
55
75,1
93
125,9
52
55,6
114
108,9
147
97,9
Penjualan Ekspor
- Volume (KT)
- Nilai (jutaan US Dollar)
5
6,8
10
13,5
9
9,6
7
6,7
13
8,7
60
81,9
103
139,4
61
65,2
121
115,6
160
106,6
Jumlah Penjualan Keseluruhan
- Volume (KT)
- Nilai (jutaan US Dollar)
TPN memasarkan produknya langsung kepada konsumen sektor industri yang dikoordinasikan melalui
kantor pusat secara teratur oleh staf pemasaran yang dimiliki TPN. Tujuan pemasaran produk TPN
diarahkan kepada penjualan dalam negeri sekitar 90% dan penjualan luar negeri sekitar 10%.
Penjualan Dalam Negeri
TPN memfokuskan penjualan produk Polyethylene ke dalam negeri karena permintaan pasar domestik
yang sangat tinggi. Berdasarkan permintaan pasar, TPN dapat menjual seluruh barang yang diproduksinya
ke dalam negeri. Oleh karena itu perkiraan penjualan domestik sekitar 90%.
Penjualan Ekspor
Strategi TPN menjual sebagian produk Polyethylene ke luar negeri (ekspor) melalui Titan Trading Corp.
Sdn. Bhd. (TTCSB), yang merupakan afiliasi dari TPN, dilakukan untuk memperkenalkan merk dagang
“Titanvene”, agar pasar regional mengetahui bahwa Titan Grup juga memproduksi Polyethylene di
Indonesia dengan merk dagang Titanvene.
Untuk penjualan ekspor, TPN melalui staf pemasarannya melakukan pemasaran langsung secara aktif
ke luar negeri untuk mendapatkan konsumen di berbagai negara. Melalui kegiatan pemasaran ini, TPN
telah berhasil mengekspor produknya ke Singapura, Malaysia, China, India, dan lain sebagainya. Untuk
pendistribusian produknya ke negara tujuan, TPN telah menangani pendistribusiannya secara mandiri
dan langsung kepada pelangan-pelanggannya.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Susunan pemegang saham TPN sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham
No. 102 tertanggal 23 Nopember 2006 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris pengganti dari
Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia sesuai dengan bukti penerimaan laporan No. W7.01129.HT.01.04-TH.2007
tanggal 30 Januari 2007, adalah sebagai berikut:
Keterangan
Nilai Nominal USD 1,00 per saham
Jumlah Saham
Nilai Nominal (USD)
Modal Dasar
515.000.000
515.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
Chemicals Brothers Limited (d/h Portbello Holdings Limited)
South Wealth Finance Ltd.
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
128.562.500
187.500
128.750.000
128.562.500
187.500
128.750.000
Jumlah Saham Dalam Portepel
386.250.000
386.250.000
27
Persentase
%
99,85
0,15
100,00
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan pengurus TPN berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 39 tanggal
11 Juli 2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto S.H., Notaris di Jakarta yang adalah sebagai berikut:
DEWAN KOMISARIS:
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
: Thomas Patrick Grehl
: Muhammad Fauzi Bin Abd. Ghani
: Kemal Aziz Stamboel
DIREKSI:
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
:
:
Chris Lee Hock Beng
Wesley Ray Vaughan
Lau Chee Ming
Kamal Azhar Bin Tajuddin
Amir Hamzah Bin Abu Bakar
Michael Ching Yuan Tann
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Angka-angka data keuangan seperti tercantum pada tabel dibawah ini, berasal dari laporan keuangan
TPN untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Kanaka Puradiredja, Robert Yogi, Suhartono semuanya dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
(dalam ribuan USD)
30 Juni
Penjualan bersih
Beban pokok penjualan
Laba kotor
Beban usaha
Laba (rugi) usaha
Penghasilan (beban) lain-lain
Laba (rugi) sebelum pajak
Beban pajak penghasilan
Laba (rugi) bersih
Jumlah aktiva lancar
Jumlah aktiva tidak lancar
Jumlah aktiva
Jumlah kewajiban lancar
Jumlah kewajiban tidak lancar
Jumlah kewajiban
Jumlah ekuitas
Jumlah kewajiban dan ekuitas
31 Desember
2007
2006
2005
2004
81.915
(76.648)
5.266
(2.639)
2.628
2.388
5.016
(1.096)
3.920
71.798
226.173
297.971
65.207
88.561
153.768
144.203
297.971
139.359
(136.442)
2.917
(8.449)
(5.532)
8.151
2.619
(1.928)
691
45.871
220.043
265.914
47.217
93.561
140.778
125.135
265.914
65.172
(65.156)
16
(15.298)
(15.282)
(8.208)
(23.489)
(23.489)
27.313
229.591
256.904
31.542
100.917
132.459
124.445
256.904
115.619
(114.411)
1.208
(16.581)
(15.373)
474
(14.899)
(64.454)
(79.353)
28.015
237.269
265.284
41.057
76.293
117.350
147.934
265.284
Analisa Keuangan
a.
Penjualan Bersih
Penjualan Bersih TPN untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar
USD 81,9 juta yang terbagi atas penjualan domestik sebesar 91% dan penjualan ekspor sebesar 9%.
31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005
Penjualan Bersih TPN pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar USD 139,4 juta, mengalami
peningkatan sebesar USD 74,2 juta atau 114% dari Penjualan Bersih pada tanggal 31 Desember 2005.
Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya volume produksi dan volume penjualan.
28
31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004
Penjualan Bersih TPN pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar USD 65,2 juta, mengalami penurunan
sebesar USD 50,4 juta atau 44% dibandingkan dengan Penjualan Bersih pada tanggal 31 Desember
2004. Penurunan tersebut terutama disebabkan rendahnya tingkat produksi akibat sulitnya mendapatkan
pasokan bahan baku dari pasar regional karena TPN mengalami kesulitan modal kerja.
b.
Beban Pokok Penjualan
Beban Pokok Penjualan TPN untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah
sebesar USD 76,6 juta yang terutama terdiri dari pembelian bahan baku Ethylene sebesar
USD 69,1 juta.
31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005
Beban Pokok Penjualan TPN pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar USD 136,4 juta, mengalami
peningkatan sebesar USD 71,3 juta atau 109% dari Beban Pokok Penjualan pada tanggal 31 Desember
2005. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya penggunaan bahan baku Ethylene untuk
peningkatan volume produksi.
31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004
Beban Pokok Penjualan TPN pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar USD 65,2 juta, mengalami
penurunan sebesar USD 49,3 juta atau 43% dari Beban Pokok Penjualan pada tanggal 31 Desember
2004. Penurunan tersebut disebabkan TPN memiliki tingkat utilisasi produksi yang sangat rendah pada
tahun 2005, yaitu sekitar 15% dari total kapasitas terpasang.
29
c.
Laba Kotor
Laba Kotor TPN untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar
USD 5,3 juta.
31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005
Laba Kotor TPN pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar USD 2,9 juta, mengalami kenaikan
yang signifikan sebesar USD 2,9 juta atau 18.131% dari Laba Kotor TPN pada tanggal 31 Desember
2005. Kenaikan Laba Kotor tersebut disebabkan oleh peningkatan volume penjualan yang cukup signifikan.
31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004
Laba Kotor TPN pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar USD 1,2 juta, mengalami penurunan sebesar
USD 1,2 juta atau 99% dari Laba Kotor TPN pada tanggal 31 Desember 2004. Penurunan Laba Kotor
tersebut disebabkan oleh rendahnya volume penjualan pada tahun 2005 dikarenakan sulitnya memperoleh
bahan baku.
d.
Laba (Rugi) sebelum pajak
Laba (Rugi) sebelum pajak TPN untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah
sebesar USD 5 juta.
31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005
Laba sebelum pajak TPN pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar USD 2,6 juta, mengalami
peningkatan sebesar USD 26,1 juta atau 111% dari Laba sebelum pajak pada tanggal 31 Desember
2005. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya volume penjualan pada tahun 2006.
31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004
Rugi sebelum pajak TPN pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar USD 23,5 juta, mengalami peningkatan
sebesar USD 8,6 juta atau 58% dari Rugi sebelum pajak pada tanggal 31 Desember 2004. Peningkatan
tersebut disebabkan oleh rendahnya volume penjualan akibat rendahnya tingkat utilisasi produksi pada
tahun 2005.
30
e.
Laba (Rugi) Bersih
Laba Bersih TPN untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar
USD 3,9 juta.
31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005
Laba Bersih TPN pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar USD 0.7 juta, mengalami peningkatan
sebesar USD 24,2 juta atau 103% dari Rugi Bersih TPN pada tanggal 31 Desember 2005. Peningkatan
Laba Bersih tersebut disebabkan oleh meningkatnya volume penjualan dan menurunnya beban usaha
pada tahun 2006.
31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004
Rugi Bersih TPN pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar USD 23,5 juta, mengalami penurunan sebesar
USD 55,9 juta atau 70% dari Rugi Bersih TPN pada tanggal 31 Desember 2004. Penurunan Rugi Bersih
tersebut disebabkan oleh penurunan besarnya pajak yang ditangguhkan.
f.
Aktiva
Jumlah Aktiva TPN untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar
USD 298 juta.
31
31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005
Jumlah Aktiva yang dimiliki TPN pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar USD 265,9 juta atau
meningkat sebanyak USD 9 juta atau 4% dari Jumlah Aktiva pada tanggal 31 Desember 2005. Peningkatan
Aktiva pada tahun 2006 tersebut diakibatkan terutama oleh kenaikan jumlah Aktiva Lancar sebesar
USD 18,6 juta atau sebesar 68% dibandingkan dengan tahun 2005.
31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004
Jumlah Aktiva yang dimiliki TPN pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar USD 256,9 juta atau menurun
sebanyak USD 8,4 juta atau 3% dari Jumlah Aktiva pada tanggal 31 Desember 2004. Penurunan Aktiva
pada tahun 2005 tersebut diakibatkan terutama oleh penurunan jumlah Aktiva Lancar sebesar USD 0,7
juta atau sebesar 3% dan Aktiva Tidak Lancar sebesar USD 7,7 juta atau sebesar 3% dibandingkan
dengan tahun 2004.
g.
Kewajiban
Jumlah Kewajiban TPN untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar
USD 153,8 juta.
31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005
Jumlah Kewajiban yang dimiliki TPN pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar USD 140,8 juta
atau meningkat sebanyak USD 8,3 juta atau 6% dari Jumlah Kewajiban pada tanggal 31 Desember
2005. Kenaikan Kewajiban pada tahun 2006 tersebut diakibatkan terutama oleh kenaikan jumlah
Kewajiban Lancar sebesar USD 15,7 juta atau sebesar 50% dibandingkan dengan jumlah Kewajiban
Lancar pada tahun 2005.
31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004
Jumlah Kewajiban yang dimiliki TPN pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar USD 132,5 juta atau
meningkat sebanyak USD 15,1 juta atau 13% dari Jumlah Kewajiban pada tanggal 31 Desember 2004.
Penyebab terbesar peningkatan Kewajiban pada tahun 2005 adalah peningkatan Hutang Bank sebesar
USD 22,7 juta atau 76%.
32
h.
Ekuitas
Jumlah Ekuitas TPN untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar
USD 144,2 juta.
31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005
Jumlah Ekuitas TPN pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar USD 125,1 juta, mengalami
peningkatan sebesar USD 0,7 juta atau 1% dari Jumlah Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2005.
Peningkatan tersebut disebabkan TPN sudah membukukan saldo Laba bersih pada tahun 2006.
31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004
Jumlah Ekuitas TPN pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar USD 124,4 juta, mengalami penurunan
sebesar USD 23,5 juta atau 16% dari Jumlah Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2004. Penurunan
tersebut disebabkan oleh saldo rugi operasional pada tahun 2005 dikarenakan rendahnya volume produksi
dan volume penjualan.
i.
Likuiditas
Likuiditas menunjukkan kemampuan TPN dalam memenuhi Kewajiban Jangka Pendek dengan
menggunakan Aktiva Lancar yang dimilikinya. Likuiditas dapat dihitung dengan membandingkan Aktiva
Lancar dengan Kewajiban Lancar. Likuiditas TPN pada tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006, 2005
dan 2004 masing-masing adalah 110%; 97%; 87%; dan 68%.
33
j.
Solvabilitas
Solvabilitas menunjukan kemampuan TPN untuk memenuhi seluruh kewajibannya dengan menggunakan
seluruh aktiva yang dimilikinya dan dengan menggunakan ekuitas yang ditanamkan. Rasio Solvabilitas
dapat dihitung dengan dua pendekatan sebagai berikut:
1. Jumlah Kewajiban dibagi dengan Jumlah Ekuitas (Solvabilitas Ekuitas);
2. Jumlah Kewajiban dibagi dengan Jumlah Aktiva (Solvabilitas Aktiva).
Rasio Solvabilitas Ekuitas TPN pada tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 masingmasing 107%; 113%; 106%; dan 79%. Sedangkan Solvabilitas Aktiva TPN pada 30 Juni 2007,
31 Desember 2006, 2005 dan 2004 masing-masing 52%; 53%; 52%; dan 44%.
k.
Imbal Hasil Ekuitas dan Imbal Hasil Investasi
Imbal Hasil Ekuitas adalah kemampuan TPN dalam menghasilkan Laba Bersih dari Ekuitas yang
ditanamkan, yang dapat dihitung dari perbandingan antara Laba (Rugi) Bersih dengan Ekuitas. Imbal
Hasil Ekuitas TPN per tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 masing-masing sebesar
3%; 1%; -19%; dan -54%. Imbal Hasil Investasi adalah kemampuan TPN dalam menghasilkan Laba
Bersih dari Aktiva yang dimiliki, yang dapat dihitung dari perbandingan antara Laba/(Rugi) Bersih dengan
Jumlah Aktiva. Imbal Hasil Investasi per tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006, 2005, dan 2004
masing-masing 1%; 0,3%; -9%; dan -30%.
Prospek dan Strategi Usaha
TPN berkeyakinan bahwa kegiatan usaha industri Polyethylene memiliki prospek yang cerah. Sampai
dengan saat ini, baru terdapat 2 (dua) perusahaan yang memproduksi Polyethylene di Indonesia. Melihat
kenyataan tersebut, TPN berkeyakinan bahwa prospek terhadap permintaan biji plastik Polyethylene
tersebut masih sangat besar. Hal ini juga dikarenakan berbagai faktor yang sangat menunjang bagi
perkembangan kegiatan usaha ini, diantaranya adalah:
1.
Penduduk Indonesia yang telah mencapai lebih kurang 220 juta orang pangsa pasar dimana TPN
merupakan produsen untuk pembuatan barang konsumsi yang merupakan kebutuhan sehari-hari
seperti kantong plastik belanja, tutup botol air mineral, tangki air, kemasan botol, dan sebagainya.
Hal tersebut memberikan indikasi adanya pasar yang potensial yang menggunakan produk TPN
yang masih dapat dijangkau.
2.
Polyethylene bisnis TPN diharapkan dapat meningkatkan tingkat utilisasi produksi dari kondisi saat
ini sekitar 36% menjadi 48% di tahun 2008. Selain dari supply bahan baku Ethylene dari pabrik Titan
Malaysia, diharapkan juga ada ketersediaan bahan baku Ethylene yang lebih besar lagi di pasar
regional dan di Indonesia, sebagai imbas dari semakin banyaknya pabrik Ethylene berdiri di dunia,
termasuk di Asia Utara dan Timur Tengah. Dengan meningkatnya supply bahan baku Ethylene,
maka diharapkan harga Ethylene akan turun dan margin keuntungan TPN akan semakin baik.
Kemudian di tahun 2009 dan seterusnya, TPN juga diharapkan meningkatkan utilisasi produksi
sampai saatnya target yang diperkirakan.
3.
Meningkatkan diversifikasi produk dalam rangka memenuhi kebutuhan para pelanggan, dan juga
menawarkan pelatihan teknik kepada pelanggan. TPN mempunyai keuntungan memiliki Pusat
Pelatihan Teknik (“PTC”) yang berlokasi di Tanjung Langsat, Johor, Malaysia. Di sana para pelanggan
dapat mendapatkan pelayanan jasa yang memiliki nilai tambah seperti pengembangan dan perbaikan
produk, pelatihan teknik, dan proses pengembangan adaptasi untuk kebutuhan pelanggan. PTC
dilengkapi dengan laboratorium yang menyajikan analisa menyeluruh dan fasilitas pabrikan. Sejak
didirikannya PTC tahun 2000, PTC telah mengembangkan 37 jenis baru untuk Polyethylene dan
Polypropylene.
34
4.
Dari segi permintaan pasar (demand), Polyethylene diproduksi dari proses polimerisasi Ethylene
sebagai bahan baku utama dalam proses produksi plastik, serat (fibers) dan bahan kimia organik
lainnya. Dengan tingkat pertumbuhan permintaan pasar sebesar 4,6% per tahun, maka tingkat
permintaan pasar Ethylene secara global telah mencapai 102,7 juta Metric Ton per tahun (“MTPA”),
dan diperkirakan akan mencapai 128,3 juta MTPA pada tahun 2009. Sementara itu tingkat
pertumbuhan permintaan Ethylene di wilayah Asia diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,2% per
tahun. Beberapa importir Ethylene terbesar adalah China, Eropa, dan negara-negara Asia Tenggara
(khususnya Indonesia dan Filipina). Wilayah-wilayah ini telah mengkonsumsi sekitar 80% dari
keseluruhan impor Ethylene dunia. Dengan mulai beroperasinya lini-lini produksi baru untuk Ethylene
di China dan Timur Tengah, akan mendorong proses peningkatan kapasitas produksi Ethylene yang
selanjutnya turut menyumbang perubahan pola perdagangan Ethylene dan Polyethylene di pasar
global.
5.
Dari segi penawaran pasar (supply), pasokan global Ethylene pada tahun 2004 telah mencapai
111,6 juta MTPA. Produsen di wilayah Asia telah menyumbang sebesar 30% dari keseluruhan pasokan
global. Secara umum, beberapa eksportir terbesar adalah Timur Tengah, Jepang, dan Korea Selatan
dimana secara bersama-sama mereka telah menyumbang sebesar 50% pasokan ekspor produk
Ethylene. Produsen yang berasal dari Timur Tengah secara signifikan telah mengalami peningkatan
volume ekspor Ethylene sejalan dengan mulai beroperasinya beberapa lini produksi baru untuk
Ethylene di wilayah tersebut. Saat ini, Indonesia merupakan salah satu importir Ethylene terbesar di
Asia Tenggara, dengan total konsumsi telah mencapai 1,2 juta MTPA. Kebutuhan Ethylene di
Indonesia diperoleh dari PT Chandra Asri sebagai produsen tunggal Ethylene di Indonesia, sedangkan
sisa kebutuhan Ethylene di Indonesia diimpor.
Melihat potensi dan prospek yang positif dalam industri Polyethylene ini, TPN menetapkan beberapa
langkah strategis yang dinilai dapat menunjang kegiatan usaha TPN di masa datang, diantaranya
dengan:
1.
2.
3.
Memaksimalkan kapasitas produksi dan jenis produk
Meningkatkan penetrasi pasar domestik dan pasar ekspor
Pengembangan teknologi dan sumber daya manusia.
TPN berkeyakinan bahwa prospek terhadap permintaan Polyethylene di kemudian hari masih sangat
besar.
Risiko Usaha
Risiko usaha dalam industri petrokimia, terutama pada industri Polyethylene, termasuk iklim usaha yang
siklikal (cyclical nature) dalam industri petrokimia, memiliki tingkat kompetisi yang tinggi, tingkat
ketergantungan kepada personel kunci management, risiko dari otoritas, dan risiko operasional seperti
pasokan listrik dari Perusahaan Listrik Negara, dan ketersediaan tenaga kerja terlatih. Juga kemungkinan
risiko negara (country risks) seperti perubahan kondisi politik dan ekonomi di Indonesia. Tidak ada
keyakinan yang memadai bahwa perubahan pada faktor-faktor tersebut di atas tidak akan berpengaruh
terhadap kegiatan usaha TPN. Risiko lainnya dari sisi usaha dan komersial adalah kemungkinan adanya
rugi operasional dari perubahan kurs, integrasi usaha, dan tidak terealisasinya sinergi usaha.
1.
Risiko Kebijakan Pemerintah
Usaha TPN dapat dipengaruhi adanya risiko negara (country risk) seperti perubahan situasi politik, kondisi
ekonomi dan otoritas di Indonesia. Kemampuan TPN untuk mengembalikan tingkat profit atas investasinya
di Indonesia akan sangat tergantung kepada Peraturan Penanaman Modal Asing sehubungan dengan
pengembalian tingkat keuntungan yang berlaku di Indonesia. Perubahan pemerintahan dan peraturannya
seperti misalnya perubahan peraturan perpajakan, bea masuk, tarif, dan lain sebagainya dapat
mempengaruhi kemampuan TPN untuk memperoleh hasil usaha yang berbeda dengan hasil usaha
yang telah diperkirakan.
35
2.
Risiko Operasional
Sebagaimana industri petrokimia pada umumnya, operasional TPN juga melekat pada iklim usaha yang
siklikal (cyclical nature), tingkat kompetisi yang tinggi, dan ketergantungan kepada personel kunci management,
risiko dari otoritas, dan risiko operasional seperti pasokan listrik dari Perusahaan Listrik Negara, dan
ketersediaan tenaga kerja terlatih. Risiko lainnya dari sisi usaha dan komersial adalah kemungkinan adanya
rugi operasional dari perubahan kurs nilai tukar, integrasi usaha, dan tidak terealisasinya sinergi usaha.
3.
Risiko Perubahan Harga
Industri petrokimia adalah industri padat modal, artinya memerlukan modal investasi yang cukup besar. Marjin
keuntungan operasional dalam industri ini sepanjang sejarahnya terbukti berlansung secara siklikal. Marjin
sangat sensitif terhadap permintaan dan penawaran barang, baik domestik maupun internasional. Permintaan
pasar biasanya berkorelasi dengan tingkat kegiatan ekonomi. Apabila kondisi ekonominya lemah akan ada
kecenderungan berkurangnya permintaan pasar. Penawaran pasar sangat terpengaruh dengan adanya
penambahan kapasitas produksi, dan apabila penambahan kapasitas tersebut tidak memenuhi pertumbuhan
permintaan pasar, maka rata-rata tingkat operasional dan tingkat marjin akan mendapat tekanan untuk bergerak
turun. Akibatnya, industri petrokimia mempunyai sifat siklikal dengan karakteristiknya pada saat periode sulitnya
mendapatkan penawaran pasar. Tidak memungkinkan untuk membuat perkiraan yang akurat atas
keseimbangan permintaan dan penawaran pasar (supply and demand), kondisi pasar, dan faktor lainnya
yang dapat mempengaruhi harga dan tingkat marjin di masa yang akan datang.
4.
Risiko Persaingan Usaha
TPN menjual produknya pada pangsa pasar yang sangat kompetitif, karena sifat produk yang merupakan
barang komoditi. Itu sebabnya persaingan di pasar petrokimia ini sangat tergantung pada harga, dengan
tidak terlalu memperhatikan produk, jenis, waktu pengiriman, dan pelayanan pelanggan. Meskipun TPN
sejak dulu sudah terbukti selalu dapat melayani para pelanggan dengan baik, tidak ada jaminan bahwa
para pelanggan tersebut akan terus membeli dari TPN dengan mempertimbangkan faktor tersebut.
Akibatnya, TPN tidak dapat memproteksi posisi pangsa pasarnya sendiri saat ini.
5.
Risiko Lainnya
Beberapa risiko lainnya yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha TPN diantaranya adalah:
•
Kondisi makro ekonomi di Indonesia
•
Tingkat kegiatan usaha industri-industri dimana mereka menggunakan produk TPN di wilayah mereka
beroperasi
•
Masuknya pesaing baru di industri yang sama
•
Aksi para pesaing, termasuk peningkatan kapasitas terpasang dan supply barang dari pesaing
•
Fluktuasi mata uang
•
Kejadian internasional yang tidak dapat diprediksi, seperti perang, terorisme, ketidakstabilan politik,
termasuk di negara Timur Tengah, Nigeria, dan negara penghasil minyak lainnya, yang bisa
mempengaruhi harga bahan baku dunia
•
Kejadian berjangkitnya penyakit di wilayah tersebut (epidemics) seperti SARS (inspeksi saluran
pernafasan akut), flu burung, dan lain sebagainya yang dapat menghambat permintaan pasar secara
temporer.
Keterangan Tentang Aktiva Tetap
TPN memiliki tanah yang dipergunakan untuk menjalankan kegiatan usahanya sebagai berikut:
a.
Tanah seluas 13.011 m2, yang terletak di Desa Kotabumi, Kecamatan Pulomerak, Kabupaten Serang,
Propinsi Jawa Barat berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.838, yang dikeluarkan oleh
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Serang tanggal 1 Juli 1997 dan telah diperpanjang masa
berlakunya berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi
Banten Nomor. 80-550.2.28.-2004 tanggal 17 September 2004 sehingga jangka waktu berakhirnya
menjadi tanggal 7 Oktober 2024, sesuai dengan Gambar Situasi No.3315/1997 tanggal 1 Juli 1997;
36
Tanah beserta seluruh bangunan diatasnya baik yang ada maupun yang akan dibangun dikemudian
hari dijadikan jaminan oleh TPN kepada Bank International Indonesia, Tbk sesuai Sertifikat Hak
Tanggungan No.259/2006 tanggal 4 April 2006, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan
Kota Cilegon tanggal 4 April 2006, peringkat I (pertama) dengan jumlah pertanggungan sebesar
USD 583.980,10 (lima ratus delapan puluh tiga ribu sembilan ratus delapan puluh Dollar Amerika
Serikat sepuluh sen).
b.
Tanah seluas 6.154 m2 yang terletak di Desa Kotabumi, Kecamatan Pulomerak, Kabupaten Serang,
Propinsi Jawa Barat berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.839, yang dikeluarkan oleh
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Serang tanggal 30 Desember 1997 dan telah diperpanjang
masa berlakunya berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Propinsi Banten Nomor. 79-550.2.28.-2004 tanggal 17 September 2004 sehingga jangka waktu
berakhirnya menjadi tanggal 7 Oktober 2024, sesuai dengan Gambar Situasi No.3317/1997 tanggal
29 Desember 1997.
Tanah beserta seluruh bangunan diatasnya baik yang ada maupun yang akan dibangun dikemudian
hari dijadikan jaminan oleh TPN kepada Bank International Indonesia, Tbk sesuai Sertifikat Hak
Tanggungan No.262/2006 tanggal 4 April 2006, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan
Kota Cilegon tanggal 4 April 2006, peringkat I (pertama) dengan jumlah pertanggungan sebesar
USD 547.086,10(lima ratus empat puluh tujuh ribu delapan puluh enam Dollar Amerika Serikat
sepuluh sen).
c.
Tanah seluas 4.455 m2 yang terletak di Desa Kotabumi, Kecamatan Pulomerak, Kabupaten Serang,
Propinsi Jawa Barat berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.840, yang dikeluarkan oleh
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Serang tanggal 30 Desember 1997 dan telah diperpanjang
masa berlakunya berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Propinsi Banten Nomor. 78-550.2.28.-2004 tanggal 17 September 2004 sehingga jangka waktu
berakhirnya menjadi tanggal 7 Oktober 2024, sesuai dengan Gambar Situasi No.3316/1997 tanggal
29 Desember 1997.
Tanah beserta seluruh bangunan diatasnya baik yang ada maupun yang akan dibangun dikemudian
hari dijadikan jaminan oleh TPN kepada Bank International Indonesia, Tbk sesuai Sertifikat Hak
Tanggungan No.262/2006 tanggal 4 April 2006, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan
Kota Cilegon tanggal 4 April 2006, peringkat I (pertama) dengan jumlah pertanggungan sebesar
USD 547.086,10 (lima ratus empat puluh tujuh ribu delapan puluh enam Dollar Amerika Serikat
sepuluh sen).
d.
Tanah seluas 1.580 m2 yang terletak di Desa Kotabumi, Kecamatan Pulomerak, Kabupaten Serang,
Propinsi Jawa Barat berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.841, yang dikeluarkan oleh
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Serang tanggal 25 Oktober 1991 dan berakhir pada tanggal
25 Agustus 2027, sesuai dengan Gambar Situasi No.3330/1991 tanggal 25 Oktober 1991.
Tanah beserta seluruh bangunan diatasnya baik yang ada maupun yang akan dibangun dikemudian
hari dijadikan jaminan oleh TPN kepada Bank International Indonesia, Tbk sesuai Sertifikat Hak
Tanggungan No.262/2006 tanggal 4 April 2006, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan
Kota Cilegon tanggal 4 April 2006, peringkat I (pertama) dengan jumlah pertanggungan sebesar
USD 547.086,10 (lima ratus empat puluh tujuh ribu delapan puluh enam Dollar Amerika Serikat
sepuluh sen).
e.
Tanah seluas 10.901,5 m2 yang terletak di Desa Rawa Arum, Kecamatan Pulomerak, Kabupaten
Serang, Propinsi Jawa Barat berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.2, yang dikeluarkan
oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Serang tanggal 18 Oktober 1989, sesuai dengan Gambar
Situasi No.2529 tanggal 5 Oktober 1989.
37
Tanah beserta seluruh bangunan diatasnya baik yang ada maupun yang akan dibangun dikemudian
hari dijadikan jaminan oleh TPN kepada Bank International Indonesia, Tbk sesuai Sertifikat Hak
Tanggungan No.261/2006 tanggal 4 April 2006, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan
Kota Cilegon tanggal 4 April 2006, peringkat I (pertama) dengan jumlah pertanggungan sebesar
USD 4.721.601,36 (empat juta tujuh ratus dua puluh satu ribu enam ratus satu Dollar Amerika
Serikat tiga puluh enam sen).
f.
Tanah seluas 8.740 m2 yang terletak di Desa Rawa Arum, Kecamatan Pulomerak, Kabupaten Serang,
Propinsi Jawa Barat berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.18, yang dikeluarkan oleh Kepala
Kantor Pertanahan Kabupaten Serang tanggal 3 Oktober 1995 dan berakhir pada tanggal 21 Februari
2025, sesuai dengan Gambar Situasi No.6170 tanggal 2 Oktober 1995.
Tanah beserta seluruh bangunan diatasnya baik yang ada maupun yang akan dibangun dikemudian
hari dijadikan jaminan oleh TPN kepada Bank International Indonesia, Tbk sesuai Sertifikat Hak
Tanggungan No.258/2006 tanggal 4 April 2006, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan
Kota Cilegon tanggal 4 April 2006, peringkat I (pertama) dengan jumlah pertanggungan sebesar
USD 149.198.920,00 (seratus empat puluh sembilan juta seratus sembilan puluh delapan ribu
sembilan ratus dua puluh Dollar Amerika Serikat).
g.
Tanah seluas 381.045 m2 yang terletak di Desa Rawa Arum, Kecamatan Pulomerak, Kabupaten
Serang, Propinsi Jawa Barat berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.17, yang dikeluarkan
oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Serang tanggal 4 Oktober 1995 dan berakhir pada tanggal
21 Februari 2025, sesuai dengan Gambar Situasi No.6169 tanggal 2 Oktober 1995.
Tanah beserta seluruh bangunan diatasnya baik yang ada maupun yang akan dibangun dikemudian
hari dijadikan jaminan oleh TPN kepada Bank International Indonesia, Tbk sesuai Sertifikat Hak
Tanggungan No.258/2006 tanggal 4 April 2006, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan
Kota Cilegon tanggal 4 April 2006, peringkat I (pertama) dengan jumlah pertanggungan sebesar
USD 149.198.920,00 (seratus empat puluh sembilan juta seratus sembilan puluh delapan ribu
sembilan ratus dua puluh Dollar Amerika Serikat);
h.
Tanah seluas 374.390 m2 yang terletak di Desa Rawa Arum, Kecamatan Pulomerak, Kabupaten
Serang, Propinsi Jawa Barat berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.20, yang dikeluarkan
oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Serang tanggal 23 Nopember 1995 dan berakhir pada
tanggal 21 Februari 2025, sesuai dengan Gambar Situasi No.8765 tanggal 23 Nopember 1995.
Tanah beserta seluruh bangunan diatasnya baik yang ada maupun yang akan dibangun dikemudian
hari dijadikan jaminan oleh TPN kepada Bank International Indonesia, Tbk sesuai Sertifikat Hak
Tanggungan No.260/2006 tanggal 4 April 2006, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan
Kota Cilegon tanggal 4 April 2006, peringkat I (pertama) dengan jumlah pertanggungan sebesar
USD 1.760.520,54 (satu juta tujuh ratus enam puluh ribu lima ratus dua puluh Dollar Amerika Serikat
lima puluh empat sen);
i.
Tanah seluas 16.294 m2 yang terletak di Desa Gerem, Kecamatan Pulomerak, Kabupaten Serang,
Propinsi Jawa Barat berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.14, yang dikeluarkan oleh Kepala
Kantor Pertanahan Kabupaten Serang tanggal 18 Oktober 1989, sesuai dengan Gambar Situasi
No. 2528 tanggal 5 Oktober 1989.
Tanah beserta seluruh bangunan diatasnya baik yang ada maupun yang akan dibangun dikemudian
hari dijadikan jaminan oleh TPN kepada Bank International Indonesia, Tbk sesuai Sertifikat Hak
Tanggungan No.257/2006 tanggal 4 April 2006, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan
Kota Cilegon tanggal 4 April 2006, peringkat I (pertama) dengan jumlah pertanggungan sebesar
USD 6.236.892,63 (enam juta dua ratus tiga puluh enam ribu delapan ratus sembilan puluh dua
Dollar Amerika Serikat enam puluh tiga sen).
38
Bangunan
TPN memiliki bangunan-bangunan sebagai berikut:
1.
TPN memiliki/menguasai serta menggunakan bangunan-bangunan yang terletak di Desa Rawa
Arum, Kecamatan Pulo Merak, Kabupaten Daerah Tingkat II Serang sebagaimana diuraikan secara
rinci dalam Surat Keputusan Kepala Dinas Perijinan dan Bangunan No. 647/SK.694/SIMB/PB/1998
tertanggal 12 Juni 1998.
2.
TPN memiliki/menguasai serta menggunakan bangunan-bangunan yang terletak di Desa Rawa
Arum, Kecamatan Pulo Merak, Kabupaten Daerah Tingkat II Serang sebagaimana diuraikan secara
rinci dalam Surat Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum No. 647/SK.2.034/SIMB/PU/1994
tertanggal 31 Oktober 1994.
3.
TPN memiliki/menguasai serta menggunakan bangunan-bangunan yang terletak di Desa Kota Bumi
Kotif Cilegon, Kecamatan Pulo Merak, Kabupaten Daerah Tingkat II Serang sebagaimana diuraikan
secara rinci dalam Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Serang No. 648.3/SK.558/
SIMB/PU/1991 tertanggal 11 Nopember 1991.
Sumber Daya Manusia
Jumlah pegawai/tenaga kerja yang bekerja pada TPN baik pada kantor pusat TPN dan tempat kegiatan
usaha TPN pada saat ini adalah sebanyak 308 (tiga ratus delapan) orang karyawan, dengan komposisi
sebagai berikut:
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan
Jenjang Pendidikan
Pasca Sarjana/ Sarjana/ Sarjana Muda
SLTA dan sederajat
SLTP/ SD dan sederajat
Jumlah Karyawan
130
159
19
Persentase (%)
42,21
51,62
6,17
308
100,00
Jumlah Karyawan
6
3
12
94
42
121
30
Persentase (%)
1,95
0,97
3,90
30,52
13,64
39,29
9,74
308
100,00
Jumlah Karyawan
3
34
142
96
33
Persentase (%)
0,97
11,04
46,10
31,17
10,71
308
100,00
Jumlah
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Manajemen
Jenjang Manajemen
Direksi
General Manajer
Manajer
Superintendent/ Supervisor/ Officer
Staff Administrasi
Operator/ Teknisi/ Yunior Operator
Security/ Driver
Jumlah
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Usia
Jenjang Usia
Diatas 55 tahun
46 sampai dengan 55 tahun
36 sampai dengan 45 tahun
26 sampai dengan 35 tahun
18 sampai dengan 25 tahun
Jumlah
TPN telah melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan (“WLK”) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
ayat (2) Undang-Undang No. 7 tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan, di
Kantor Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia, baik untuk tenaga kerja TPN di kantor Pusat
maupun di tempat kegiatan usaha TPN.
39
TPN telah mengikutsertakan seluruh karyawannya dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(Jamsostek) dan telah melaksanakan kewajiban untuk melakukan pembayaran premi asuransi Jamsostek
sebagaimana terbukti dalam rincian bukti setoran iuran Jamsostek untuk periode bulan Agustus 2007
dan bulan September 2007.
TPN saat ini telah memenuhi kewajibannya untuk membayar upah kepada tenaga kerjanya baik yang bekerja
di Kantor Pusat maupun yang bekerja di tempat kegiatan usaha TPN diatas UMP yang ditetapkan tersebut.
TPN telah memiliki Perjanjian Kerja Bersama yang telah diperpanjang berdasarkan Surat Keputusan
Direktur Jendral Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
No.KEP.87/PHIJSK/PKKAD/2007 tanggal 26 September 2007 tentang Pendaftaran Perpanjangan
Perjanjian Kerja Bersama antara TPN dengan Serikat Pekerja TPN untuk periode 5 September 2007
sampai dengan 4 September 2009.
TPN mempekerjakan 6 (enam) orang tenaga kerja asing yang menduduki jabatan sebagai pengurus
TPN dan seluruhnya telah dilengkapi dengan perijinan sebagai berikut:
A. Ijin Kerja Tenaga Asing (IMTA)
1.
Surat Keputusan No. Kep.2629/MEN/P/IMTA/2007 tanggal 16 April 2007 tentang Pemberian Ijin
Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) kepada Kamal Azhar Bin Tajuddin dengan jabatan
Direktur Keuangan, yang dikeluarkan oleh Direktur Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja
Dalam Negeri u.b. Direktur Penggunaan Tenaga Kerja Asing atas nama Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia dan berlaku 12 bulan sejak tanggal pendaftaran yang tertera dalam
KITTAS;
2.
Surat Keputusan No. Kep.5941/MEN/B/IMTA/2007 tanggal 10 April 2007 tentang Pemberian Ijin
Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) kepada Kamarudin Bin Kasim dengan jabatan General
Manager, yang dikeluarkan oleh Direktur Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dalam
Negeri u.b. Direktur Penggunaan Tenaga Kerja Asing atas nama Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia dan berlaku 12 bulan sejak tanggal pendaftaran yang tertera dalam
KITTAS;
3.
Surat Keputusan No. Kep.621/MEN/B/IMTA/2007 tanggal 11 Januari 2007 tentang Pemberian Ijin
Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) kepada Amir Hamzah Bin Abu Bakar dengan jabatan
Direktur Corporate Services, yang dikeluarkan oleh Direktur Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga
Kerja Dalam Negeri u.b. Direktur Penggunaan Tenaga Kerja Asing atas nama Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Republik Indonesia dan berlaku 12 bulan sejak tanggal pendaftaran yang tertera
dalam KITTAS;
4.
Surat Keputusan No. Kep.2630/MEN/B/IMTA/2007 tanggal 16 April 2007 tentang Pemberian Ijin
Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) kepada Lau Chee Ming dengan jabatan Direktur Comercial,
yang dikeluarkan oleh Direktur Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri
u.b. Direktur Penggunaan Tenaga Kerja Asing atas nama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia dan berlaku 12 bulan sejak tanggal pendaftaran yang tertera dalam KITTAS;
5.
Surat Keputusan No. Kep.2539/MEN/B/IMTA/2007 tanggal 10 April 2007 tentang Pemberian Ijin
Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) kepada Chris Lee Hock Beng dengan jabatan Presiden
Direktur, yang dikeluarkan oleh Direktur Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri
u.b. Direktur Penggunaan Tenaga Kerja Asing Atas nama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia dan berlaku 12 bulan sejak tanggal pendaftaran yang tertera dalam KITTAS;
6.
Surat Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri
No. KEP-9872/P2TKDN/PTA/2006 tanggal 13 Juni 2006 tentang Pengesahan Rencana Penggunaan
Tenaga Kerja Asing pada TPN sebanyak 4 (empat) orang untuk 4 (empat) jabatan, yang ditetapkan
oleh Direktur Penggunaan Tenaga Kerja Asing Atas nama Direktur Jendral Pembinaan Penempatan
Tenaga Kerja dan berlaku sampai dengan bulan Juli 2009;
40
7.
Surat Keputusan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing No. KEP-9658/P2TKDN/PTA/2006 tanggal
9 Juni 2006 tentang Pengesahan Perubahan Nama TPN yang semula PT. Petrokimia Nusantara
Interindo menjadi PT. Titan Petrokimia Nusantara, yang ditetapkan oleh Direktur Penggunaan Tenaga
Kerja Asing Atas nama Direktur Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri;
8.
Surat Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri
No. KEP-559.5/P2TKDN/2006 tanggal 7 April 2006 tentang Pengesahan Rencana Penggunaan
Tenaga Kerja Asing pada TPN sebanyak 6 (enam) orang untuk 6 (enam) jabatan, yang ditetapkan
oleh Direktur Penggunaan Tenaga Kerja Asing atas nama Direktur Jendral Pembinaan Penempatan
Tenaga Kerja dan berlaku dari tahun 2006 sampai dengan bulan Mei 2008.
B. Kartu Ijin Tinggal Terbatas
1.
Kartu Ijin Tinggal Terbatas No. 2C1AE 0033-F tanggal 23 Maret 2007 kepada Kamarudin Bin Kasim
untuk ijin tinggal di Indonesia sampai dengan tanggal 18 Maret 2008, yang dikeluarkan oleh Direktorat
Jendral Imigrasi Departemen Kehakiman;
2.
Kartu Ijin Tinggal Terbatas No. 202.AF.0826-F tanggal 20 April 2007 kepada Lau Chee Ming untuk
ijin tinggal di Indonesia sampai dengan tanggal 16 Mei 2008, yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral
Imigrasi Departemen Kehakiman;
3.
Kartu Ijin Tinggal Terbatas No. 2C2.AF.0756-F tanggal 12 April 2007 kepada Chris Lee Hock Beng
untuk ijin tinggal di Indonesia sampai dengan tanggal 16 April 2008, yang dikeluarkan oleh Direktorat
Jendral Imigrasi Departemen Kehakiman;
4.
Kartu Ijin Tinggal Terbatas No. 2C1.AF.1785-E tanggal 11 Desember 2006 kepada Amir Hamzah Bin
Abu Bakar untuk ijin tinggal di Indonesia sampai dengan tanggal 6 Desember 2007, yang dikeluarkan
oleh Direktorat Jendral Imigrasi Departemen Kehakiman;
5.
Kartu Ijin Tinggal Terbatas No. 2C2JE 5339-F tanggal 3 Mei 2007 kepada Kamal Azhar Bin Tajudin
untuk ijin tinggal di Indonesia sampai dengan tanggal 11 Mei 2008, yang dikeluarkan oleh Direktorat
Jendral Imigrasi Departemen Kehakiman.
6.
Kartu Ijin Tinggal Terbatas No. 201JE.9379-F tanggal 14 Agustus 2007 kepada Wesley Ray Vaughan
untuk ijin tinggal di Indonesia sampai dengan tanggal 13 Agustus 2008, yang dikeluarkan oleh
Direktorat Jendral Imigrasi Departemen Kehakiman.
7.
Kartu Ijin Tinggal Terbatas No. 2-471213 tanggal 20 September 2007 kepada Michael Ching Yuan
Tann untuk ijin tinggal di Indonesia sampai dengan tanggal 13 September 2008, yang dikeluarkan
oleh Direktorat Jendral Imigrasi Departemen Kehakiman.
Saat ini TPN memiliki sarana dan prasarana pendukung seperti fasilitas pelatihan, tempat ibadah, fasiltas
pelayanan kesehatan karyawan, kantin, fasilitas olah raga, mobil pemadam kebakaran, mobil ambulance,
dengan rincian sebagai berikut:
Fasilitas
Sarana & Prasarana
Lokasi
Peribadatan
Fasilitas Training
Fasilitas Kantin
Mesjid
Ruang training
Kantin
Catering
Simpan Pinjam
Toko/warung koperasi
Peralatan tenis meja
Perawatan (rawat inap) - asuransi
Pengobatan rawat jalan - klinik
Kecelakaan kerja - asuransi
Jamsostek
Amenities
P2K3, Ahli K3
Tabung Pemadan Kebakaran
Mobil Damkar
Mobil Ambulance
Pabrik
Pabrik
Pabrik
Pabrik
Pabrik
Pabrik
Pabrik
Koperasi Karyawan
Fasilitas Olah Raga
Fasilitas Kesehatan
Fasilitas penginapan
Sarana K3
41
Pabrik
Pabrik
Pabrik
Pabrik
Pabrik
Pabrik
Untuk program pengembangan SDM, TPN mempunyai program magang di Departemen Produksi dan
Pemeliharaan Mesin (Maintenance). Selain itu TPN juga mempunyai pusat pelatihan internal yang
dilaksanakan secara rutin seperti pelatihan keselamatan kerja, pelatihan tentang pengetahuan produk,
pelatihan sistem evaluasi manajemen, pelatihan akuntansi, dan lain-lain.
Keterangan tentang Perkara yang sedang Dihadapi
Sampai pada saat Prospektus ini diterbitkan, TPN maupun Direksi dan Komisaris secara pribadi, tidak
sedang menghadapi perkara-perkara perdata, pidana, arbitrase, perburuhan, sengketa perpajakan dan
tata usaha negara serta perkara-perkara lainnya yang melibatkan/mempengaruhi secara langsung bagi
TPN serta anggota Komisaris dan Direksinya baik dalam jabatannya ataupun secara pribadi.
Keterangan tentang Kuasi Reorganisasi
TPN melaksanakan Kuasi Reorganisasi per tanggal 30 Juni 2007 dengan tujuan menghapus akumulasi
rugi dan merefleksikan nilai sesungguhnya dari TPN. TPN mengurangi modal dasar dari
USD 743.750.000,00 (yang terdiri dari 743.750.000 saham dengan nilai nominal USD 1,00) menjadi
USD 515.000.000,00 (yang terdiri dari 515.000.000 saham dengan nilai nominal USD 1,00) dan
mengurangi modal ditempatkan dan disetor penuh USD 643.750.000,00 (yang terdiri dari 643.750.000
saham dengan nilai nominal USD 1,00) menjadi USD 128.750.000,00 (yang terdiri dari 128.750.000
saham dengan nilai nominal USD 1,00). Seluruh aktiva dan kewajiban di nilai ulang oleh Penilai Independen
Stef Ton Hardi & Rekan menggunakan nilai pasar pada 30 Juni 2007.
Tabel berikut ini menunjukan posisi keuangan TPN sebelum dan sesudah Kuasi Reorganisasi pada
tangal 30 Juni 2007:
(dalam ribuan USD)
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Persedian
Biaya dibayar dimuka
Jumlah aktiva lancar
Aktiva tetap
Aktiva pajak tangguhan
Jumlah aktiva tidak lancar
Jumlah aktiva
Jumlah kewajiban lancar
Jumlah kewajiban tidak lancar
Jumlah kewajiban
Modal saham
Saham premium
Akumulasi rugi
Jumlah ekuitas
Jumlah kewajiban dan ekuitas
Sebelum
Sesudah
5.163
16.014
43.740
2.516
67.433
193.788
21.602
215.390
282.823
65.207
88.561
153.768
643.750
(515.695)
129.055
282.823
5.163
16.014
48.105
2.516
71.798
204.571
21.602
226.173
297.971
65.207
88.561
153.768
128.750
15.453
144.203
297.971
Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga
TPN telah memperoleh fasilitas kredit dari PT. Bank DBS Indonesia berdasarkan Perjanjian Fasilitas
Perbankan No. 220/ PFP-DBSI/VI/2007 tanggal 14 Juni 2007 yang dibuat dibawah tangan dan terdiri
dari 1 (satu) jenis fasilitas dengan tujuan dan ketentuan, sebagaimana yang dituangkan dalam dokumendokumen sebagai berikut:
Jenis Fasilitas
Tujuan
: Fasilitas Kredit
: Sebagai modal kerja bagi TPN untuk membayar utang kepada kepada PT Bank
Central Asia Tbk., PT Bank Niaga Tbk. dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
berdasarkan Perjanjian Kredit Sindikasi tanggal 16 Maret 2006 yang dibuat di bawah
tangan.
Jumlah Fasilitas : USD 58.000.000 (lima puluh delapan juta Dollar Amerika Serikat)
Jangka Waktu
: 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal 14 Juni 2007
42
Bunga
Jaminan
Pembatasan
: Bunga sebesar 1,25% per periode diatas SIBOR dalam jumlah dasar yang besar,
dapat dibayarkan pada akhir bulan ke-3 setelah tanggal pencairan.
: Promissory Notes (Surat Sanggup Bayar) tertanggal 5 Juli 2007 untuk membayar
kepada PT Bank DBS Indonesia
: TPN berjanji kepada Bank bahwa selama TPN masih berutang kepada Bank
berdasarkan pada perjanjian ini, tanpa persetujuan tertulis dari Bank, TPN tidak
dapat:
- Menyatakan secara pribadi sebagai Pendukung kredit untuk setiap pihak ketiga
- Melikuidasi atau membubarkan Perusahaan dan atau bisnisnya dan atau
memperakarsai suatu tindakan untuk kepentingan dan keuntungan untuk Kreditor
selain daripada Bank.
- Meminta untuk dinyatakan bangkrut atau atas penundaan pembayaran.
- Merubah status hukum atau bentuk hukum dari Perusahaan.
- Membayar utang kepada pemegang saham manapun, managemen dan atau
Perusahaan bentukan tambahan dalam bentuk apapun.
- turut sebagai pihak dan atau menyetujui perjanjian apapun yang memberikan
keuntungan secara material kepada managemen customer atau pihak manapun
yang terkait dengan hal tersebut; atau
- Menimbulkan atau setuju untuk menimbulkan, setiap pembelanjaan modal (baik
dalam 1 jenis transaksi atau dalam beberapa jenis transaksi) yang melampaui
USD 20.000.000,00.
Dalam hal pembiayaan antara TPN dengan Pihak Ketiga sesuai dengan Hasil Uji Tuntas Aspek Hukum
yang kami lakukan tidak terdapat pembatasan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang
saham publik dalam rangka Penawaran Umum Saham Terbatas I ini.
Perjanjian dengan Pihak Hubungan Istimewa
Untuk lisensi merek dagang, TPN dan Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. telah menandatangani Trade Mark
License Agreement tertanggal 15 Desember 2006 yang dibuat di bawah tangan untuk penggunaan
lisensi merek dagang milik Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. untuk digunakan dalam hasil produksi TPN.
Penggunaan lisensi merek dagang tersebut tidak mempunyai batas waktu penggunaan dan tidak
dikenakan biaya, kecuali biaya penandatanganan Trade Mark License sebesar RM 10 (sepuluh Ringgit
Malaysia) yang telah dibayarkan oleh TPN kepada Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. pada saat
ditandatanganinya Trade Mark License Agreement tersebut.
TPN dan Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. juga telah menandatangani Term Sales Agreement tertanggal
7 Nopember 2006 untuk pembelian Ethylene sejumlah 100.000 ton per tahun (tambah atau kurang 5%)
selama 5 (lima) tahun.
Dalam penjualan produk, TPN melakukan penjualan ekspor sebagian produknya ke Titan Trading Corp.
Sdn. Bhd. (TTCSB), yang merupakan afiliasi dari TPN. Penjualan melalui TTCSB ini ditujukan untuk
memperkenalkan produk Polyethlene dengan merek dagang “Titanvene” yang diproduksi oleh Titan
Grup di Indonesia.
Keterangan tentang Analisis Dampak Kegiatan Usaha TPN terhadap Lingkungan
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Lingkugnan Hidup No. 228 Tahun 2005 tentang Hasil
Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) 2004 - 2005 tertanggal 2
Agustus 2005, disampaikan bahwa peringkat kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
pada kurun waktu Januari 2004 sampai dengan Mei 2005 adalah BIRU.
Per 6 Juli 2007 TPN telah menyerahkan Laporan UKL-UPL untuk periode bulan Januari – Juni 2007
kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi (DLPHE) kota Cilegon, kantor Bapedal
Serang – Banten, kantor Pengelolaan Lingkungan Hidup Direktorat Jendral Perhubungan Laut - Jakarta,
kantor Kementrian Lingkungan Hidup – Jakarta, kantor BKPM Pusat – Jakarta, kantor Direktorat Jendral
Departemen Perindustrian – Jakarta, kantor Deperindag – Cilegon.
43
3. South Wealth Finance Limited
Akta Pendirian dan Perubahannya
South Wealth Finance Limited (“SWF”) didirikan di British Virgin Island pada tanggal 3 Juli 2001 dengan
nomor registrasi 452211, dengan alamat Offshore Incorporations Limited, P.O. Box 957, Offshore
Incorporations Centre, Road Town, Tortola, British Virgin Island.
Kegiatan Usaha
SWF menjalankan usaha sebagai perusahaan induk investasi.
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Susunan pemegang saham SWF adalah sebagai berikut:
Keterangan
Nilai Nominal USD 1,00 per saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
Chemical Brothers Limited
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Persentase
Jumlah Saham
Nilai Nominal (USD)
50.000
50.000
1
1
1
1
49.999
49.999
%
100,00
100,00
Pengurusan
Susunan pengurus SWF adalah sebagai berikut:
DIREKSI:
Direktur : Thomas Patrick Grehl
Direktur : Muhammad Fauzi bin Abd. Ghani
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Data keuangan SWF yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(tidak diaudit).
(dalam USD)
30 Juni
Penyertaan saham
Jumlah Aktiva
Pinjaman pihak ketiga
Jumlah Kewajiban
Modal disetor
Laba ditahan
Jumlah Ekuitas
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
31 Desember
2007
2006
2005
2004
210.004
210.004
188.049
188.049
1
21.954
21.955
210.004
210.004
210.004
188.049
188.049
1
21.954
21.955
210.004
210.004
210.004
188.049
188.049
1
21.954
21.955
210.004
210.004
210.004
188.049
188.049
1
21.954
21.955
210.004
Keterangan:
Biaya terjadi hanya pada saat pendirian perusahaan. Oleh karena itu SWF sebagai perusahaan induk investasi yang hanya
memiliki 0,15% TPN tidak menyediakan laporan keuangan sebagaimana ketentuan di British Virgin Island yang tidak mewajibkan
perusahaan untuk membuat laporan keuangan.
44
V. PERNYATAAN HUTANG
Berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal
30 Juni 2007 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang dengan
pendapat Wajar Tanpa Pengecualian, Perseroan memiliki jumlah kewajiban sekitar Rp 275.023 juta
yang terdiri dari:
(dalam ribuan Rupiah)
KEWAJIBAN
Kewajiban Lancar
Hutang bank
Hutang usaha
Pihak ketiga
Pihak hubungan istimewa
Hutang lain–lain – pihak ketiga
Uang muka penjualan
Hutang pajak
Biaya masih harus dibayar
Pihak ketiga
Pihak hubungan istimewa
Hutang dividen
Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun
Bank
Hutang pembelian mesin
Jumlah Kewajiban Lancar
Kewajiban Tidak Lancar
Kewajiban yang diestimasi atas imbalan kerja
Hutang pihak hubungan istimewa
Pinjaman jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
hutang pembelian mesin
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
JUMLAH KEWAJIBAN
36.425.559
71.184.482
786.185
50.927
5.185.754
3.449.353
4.386.499
379.055
8.602.847
84.856.253
18.181.703
233.488.618
8.852.597
5.408.866
27.272.554
41.534.017
275.022.635
A. Hutang Bank
Perseroan memiliki pinjaman bank jangka pendek dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebesar
Rp 36.425 juta dengan rincian sebagai berikut:
Hutang bank
(dalam ribuan Rupiah)
Fasilitas Non Cash Loan :
Letter of Credit impor dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) – USD 2.005.164
Fasilitas Kredit Modal Kerja eks Post Financing – USD 2.017.981
18.154.755
18.270.804
Jumlah hutang bank
36.425.559
Fasilitas Non Cash Loan
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Restrukturisasi Kredit No. SAM.CR.2/LWO.I.0144/2006
tanggal 29 Juni 2006 dan diaktakan dengan Akta Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H. No. 27
tanggal 17 Juli 2006, Perseroan memperoleh fasilitas Non Cash Loan dengan jumlah pagu kredit
sebesar USD 5.000.000 yang akan digunakan untuk pembukaan Letter of Credit dan SKBDN untuk
pembelian bahan baku dengan jangka waktu maksimum 180 hari. Fasilitas ini berjangka waktu
1 tahun dan telah berakhir pada tanggal 16 Juli 2007. Perpanjangan atas fasilitas ini sudah disetujui
oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sampai dengan tanggal 16 Juli 2008.
Sesuai dengan Perjanjian Kredit Modal Kerja eks Post Financing dengan PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk. No. KP-CRG/001/PK-KMK/VA/2007 tanggal 23 Pebruari 2007, hutang Perseroan atas Letter
of Credit dan SKBDN untuk pagu kredit sebesar USD 5.000.000 diatas yang telah jatuh tempo
sebesar USD 2.247.454,13 pada bulan Januari 2007 telah dikonversi menjadi pinjaman jangka
pendek berupa fasilitas Kredit Modal Kerja eks Post Financing dengan kredit limit maksimum sebesar
45
hutang yang telah jatuh tempo tersebut. Fasilitas tersebut dikenakan suku bunga antara 8% sampai
dengan 9% per tahun pada periode 2007 dan akan jatuh tempo pada tanggal 22 Agustus 2007.
Perpanjangan atas fasilitas ini sudah disetujui oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sampai dengan
tanggal 16 Juli 2008.
Seluruh fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan jaminan yang sama seperti fasilitas pinjaman
jangka panjang dari bank yang sama.
Fasilitas Letter of Credit Impor dan SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri)
Pada tahun 2004, Perseroan memperoleh fasilitas Letter of Credit impor dan Surat Kredit Berdokumen
Dalam Negeri (SKBDN) yang digunakan untuk pengadaan bahan baku, bahan pembantu lainnya
dan suku cadang sebesar USD 4.000.000 dengan jangka waktu maksimum 180 hari. Fasilitas tersebut
jatuh tempo pada tanggal 15 Januari 2005.
Berdasarkan surat dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. CBG.RM1/RD1-010/2005 tanggal
5 Januari 2005, fasilitas Letter of Credit impor dan SKBDN telah diperpanjang hingga tanggal
14 Januari 2006 dan peningkatan fasilitas yang semula USD 4.000.000 ditingkatkan menjadi
USD 7.500.000. Fasilitas tersebut telah direstrukturisasi menjadi pinjaman jangka panjang dan akan
jatuh tempo pada tahun 2011.
Fasilitas Kredit Modal Kerja
Fasilitas pinjaman modal kerja dengan pagu kredit sebesar Rp 20 miliar pada tahun 2005 yang
digunakan sebagai tambahan modal kerja dan dikenakan bunga tahunan antara 13% sampai dengan
15% per tahun pada tahun 2005.
Pinjaman tersebut telah direstrukturisasi menjadi pinjaman jangka panjang dan akan jatuh tempo
pada tahun 2011.
B. Hutang Usaha
Perseroan memiliki hutang usaha atas pembelian bahan baku dan bahan penunjang kepada para
pemasok sebesar Rp 71.971 juta yang terdiri atas:
Hutang usaha
(dalam ribuan Rupiah)
Pihak ketiga
Hubungan istimewa
PT Mitra Rajasa Tbk.
71.184.482
Jumlah hutang usaha
71.970.667
786.185
C. Uang Muka Penjualan
Perseroan telah menerima uang muka penjualan sebesar Rp 5.186 juta.
D. Hutang Pajak
Perseroan memiliki hutang pajak sebesar Rp 3.449 juta dengan rincian sebagai berikut:
Hutang pajak
(dalam ribuan Rupiah)
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 26
Pasal 4 (2)
Pajak pertambahan nilai
402.469
12.879
533.924
8.848
2.491.233
Jumlah hutang pajak
3.449.353
46
E.
Biaya Masih Harus Dibayar
Perseroan memiliki biaya yang masih harus dibayar sebesar Rp 4.765 juta dengan rincian sebagai
berikut:
Biaya yang masih harus dibayar
(dalam ribuan Rupiah)
Pihak ketiga
Listrik, gas dan telepon
Provisi bank
Gaji, upah dan tunjangan lainnya
Bunga pinjaman
Societe Generale (SG) Perancis
Asuransi
Honorarium tenaga ahli
Lain-lain
Jumlah biaya yang masih harus dibayar – Pihak ketiga
Pihak hubungan istimewa
Sewa kantor
Bunga pinjaman
Jumlah biaya yang masih harus dibayar – Pihak hubungan istimewa
Jumlah biaya yang masih harus dibayar
F.
1.693.180
981.793
717.729
581.511
281.140
59.125
72.020
4.386.499
340.701
38.355
379.055
4.765.505
Hutang Dividen
Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan belum membayarkan dividen untuk
tahun buku 2002 sebesar Rp 8.603 juta. Perseroan merencanakan untuk membayarkan hutang
dividen tersebut diatas pada 8 Januari 2008 kepada pemegang saham sesuai Daftar Pemegang
Saham tanggal 18 Desember 2007.
Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. selaku kreditur
Perseroan melalui Surat No. SAM.CR2/LWO1.520/2007 tanggal 6 Nopember 2007 untuk
membayarkan hutang dividen tahun buku 2002, sepanjang Pemegang Saham Pengelola yang
mewakili sebanyak 200.825.380 lembar Saham Perseroan melepaskan haknya dengan tidak
menerima pembayaran dividen tersebut seperti dinyatakan dalam surat dari PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk. No. SAM.CR2/LWO1.521/2007 tanggal 6 Nopember 2007.
Melalui surat ke PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. pada 7 Nopember 2007, para Pemegang Saham
Pengelola menyetujui untuk tidak menerima pembayaran hutang dividen tahun buku 2002. Adapun
para Pemegang Saham Pengelola Perseroan yang melepaskan haknya dengan tidak menerima
dividen tahun buku 2002 adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Beni Prananto - Mewakili 30.123.804 lembar saham
Djoni Prananto - Mewakili 50.206.344 lembar saham
Esther Angsono - Mewakili 3.765.476 lembar saham
Grace Angsono - Mewakili 3.765.476 lembar saham
Chua Sew Hoon - Mewakili 31.378.965 lembar saham
Stephen Angsono - Mewakili 7.530.951 lembar saham
Alice Angsono - Mewakili 3.765.476 lembar saham
PT Permata Surya Gitatama - Mewakili 70.288.888 lembar saham.
Pada tanggal 26 Nopember 2007, Perseroan memberitahukan kepada PT Bursa Efek Jakarta melalui
Surat No. 101/FNI-CS/XI/2007 mengenai pembayaran dividen kas atas laba bersih tahun 2002
sebesar Rp 25,00 per saham kepada 209.374.620 lembar saham yang akan dilakukan pada tanggal
8 Januari 2008.
47
G. Pinjaman Jangka Panjang
Pinjaman jangka panjang
(dalam ribuan Rupiah)
Pinjaman bank
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Fasilitas modal kerja
- Fasilitas maksimum USD 6.576.392,38
- Fasilitas maksimum Rp 19.396.755.542,49
Total fasilitas modal kerja
57.731.857
18.896.755
76.628.612
Fasilitas kredit investasi – fasilitas maksimum Rp 8.527.641.244,72
8.227.641
Jumlah pinjaman bank
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Jumlah pinjaman bank - jangka panjang
84.856.253
84.856.253
-
Hutang pembelian mesin
Societe Generale (SG), Perancis – USD 5.020.351
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Jumlah hutang pembelian mesin – jangka panjang
45.454.256
18.181.702
27.272.554
Jumlah pinjaman jangka panjang
27.272.554
a.
Fasilitas Kredit Modal Kerja - maksimum USD 6.576.392,38
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Restrukturisasi Kredit No. SAM.CR.2/LWO.I.0144/2006
tanggal 29 Juni 2006 dan diaktakan dengan Akta Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H.
No. 26 tanggal 17 Juli 2006, pinjaman fasilitas Letter of Credit impor dan Surat Kredit Berdokumen
Dalam Negeri (SKBDN) yang diperoleh tahun 2005 telah direstrukturisasi menjadi fasilitas Kredit
Modal Kerja Eks Post Financing dengan pagu kredit sebesar USD 6.576.392,38 dan jatuh tempo
pada tahun 2011. Sesuai hasil restrukturisasi ini, Perseroan dikenakan bunga yang dibayarkan
setiap bulan pada tanggal 23.
Jadual cicilan dari fasilitas tersebut adalah sebagai berikut:
Tahun
Triwulan
2007
2008
2009
2010
2011
I – IV
I – IV
I – IV
I – IV
I – IV
Cicilan Per Triwulan (USD)
100.000,00
300.000,00
360.000,00
410.000,00
474.098,10
Sedangkan atas tunggakan bunga Eks Letter of Credit Impor yang timbul sampai dengan tanggal
penandatanganan Perjanjian Restrukturisasi Kredit sebesar lebih kurang USD 648.212,76, diangsur
secara bulanan sejak bulan Agustus 2006 sampai dengan bulan Maret 2007 dan tanpa dikenakan
bunga. Tunggakan ini telah dilunasi pada bulan Maret 2007.
b.
Fasilitas Kredit Modal Kerja - maksimum Rp 19.396.755.542,49
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Restrukturisasi Kredit No. SAM.CR.2/LWO.I.0144/
2006 tanggal 29 Juni 2006 yang telah diubah dalam Surat Pemberitahuan Persetujuan Restrukturisasi
Kredit No. SAM.CR2/LWO.I.154/2006 tanggal 13 Juli 2006 dan diaktakan dengan Akta Notaris Isyana
Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H. No. 25 tanggal 17 Juli 2006, fasilitas kredit modal kerja dengan
pagu kredit Rp 20 miliar diturunkan pagu kreditnya menjadi sebesar Rp 19.396.755.542,49. Hutang
atas fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp 19.396.755.542,49, telah direstrukturisasi jatuh temponya
menjadi tahun 2011. Sesuai hasil restrukturisasi ini, Perseroan dikenakan bunga yang dibayarkan
setiap bulan pada tanggal 23.
48
Jadual cicilan dari fasilitas tersebut adalah sebagai berikut:
Tahun
Triwulan
Cicilan Per Triwulan (Rp)
2007
2008
2009
2010
2011
2011
I – IV
I – IV
I – IV
I – IV
I – III
IV
250.000.000,00
1.000.000.000,00
1.000.000.000,00
1.000.000.000,00
1.600.067.698,00
1.596.552.448,49
c.
Kredit investasi - maksimum Rp 8.527.641.244,72
Pada tahun 2005, pinjaman investasi kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terdiri dari 2 fasilitas
pinjaman sebagai berikut:
-
Fasilitas kredit investasi maksimum sebesar Rp 5,8 miliar digunakan untuk pembangunan gedung
dan mesin pendukung lini produksi III. Fasilitas pinjaman tersebut berjangka waktu 5 tahun
dengan masa tenggang waktu selama 9 bulan. Pinjaman tersebut diangsur secara triwulan
sebesar Rp 340 juta mulai dari bulan Januari 2004 sampai dengan bulan Desember 2007.
-
Fasilitas kredit investasi maksimum sebesar Rp 15 miliar digunakan untuk pembangunan gedung,
prasarana dan pembelian 1 (satu) unit mesin penggulung dan pemotong roll dengan kapasitas
tinggi (high capacity roll slitting and winding machine). Fasilitas pinjaman tersebut berjangka
waktu 36 bulan.
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Restrukturisasi Kredit No. SAM.CR.2/LWO.I.0144/
2006 tanggal 29 Juni 2006 yang telah diubah dalam Surat Pemberitahuan Persetujuan Restrukturisasi
Kredit No. SAM.CR2/LWO.I.154/2006 tanggal 13 Juli 2006 dan diaktakan dengan Akta Notaris Isyana
Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H. No. 24 tanggal 17 Juli 2006, fasilitas kredit investasi dengan pagu
kredit sebesar Rp 5,8 miliar dan Rp 15 miliar dengan jumlah total hutang yang belum terbayar
sebesar Rp 8.527.641.244,72, telah direstrukturisasi jatuh temponya menjadi tahun 2011. Atas
restrukturisasi ini, Perseroan dikenakan bunga yang dibayarkan setiap bulan pada tanggal 23.
Jadual cicilan dari fasilitas tersebut adalah sebagai berikut:
Tahun
Triwulan
2007
2008
2009
2010
2011
2011
I – IV
I – IV
I – IV
I – IV
I – II
III
Cicilan Per Triwulan (Rp)
150.000.000,00
350.000.000,00
500.000.000,00
600.000.000,00
710.000.000,00
707.641.244,72
Perseroan juga memperoleh fasilitas lain dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai berikut:
-
Fasilitas Standby Letter of Credit (SBLC) maksimum sebesar EURO 12.161.053 atau setara
dengan USD 12.000.000 digunakan untuk menjamin pembayaran angsuran atas fasilitas
pinjaman yang diperoleh Perseroan dari Societe Generale, Perancis dalam rangka pembelian
mesin produksi film plastik Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP) dari DMT S.A., Perancis.
SBLC tersebut berjangka waktu 6,5 tahun sejak 10 Januari 2003 sampai dengan 9 Juli 2009
dengan provisi sebesar 2,5% per tahun dari saldo SBLC. Fasilitas tersebut akan secara otomatis
berkurang menjadi USD 9.600.000 pada tanggal 30 Oktober 2005, kemudian berturut-turut
menjadi USD 7.125.000 pada tanggal 30 Oktober 2006, USD 4.650.000 pada tanggal 30 Oktober
2007 dan menjadi USD 2.375.000 pada tanggal 30 Oktober 2008 sepanjang tidak ada fasilitas
Standby Letter of Credit yang sudah dikeluarkan oleh bank pada atau sebelum tanggal-tanggal
yang disebutkan di atas.
49
-
Fasilitas Non Cash Loan yang akan digunakan untuk pembukaan Letter of Credit dan SKBDN
untuk pembelian bahan baku dengan tenor maksimum 180 hari dan dikenakan biaya provisi
sebesar 0,25%. Letter of Credit yang telah digunakan sampai dengan tanggal 30 Juni 2007
adalah sebesar USD 4.023.145 dan 31 Desember 2006 adalah sebesar USD 2.427.886 dan
Rp 978.342.411.
-
Fasilitas Letter of Credit impor digunakan untuk pembukaan Letter of Credit (sight dan usance)
dengan pagu kredit sebesar USD 7,5 juta pada tanggal 31 Desember 2005 dengan tenor
maksimum 180 hari dan dikenakan provisi sebesar 0,25%. Perseroan telah menggunakan
fasilitas Letters of Credit impor untuk bahan baku sebesar USD 6.574.874 pada tanggal
31 Desember 2005. Letter of Credit yang telah digunakan pada tanggal 31 Desember 2005
berjatuh tempo pada tanggal 14 Januari 2006. Fasilitas ini telah direstrukturisasi menjadi fasilitas
kredit modal kerja eks post financing yang akan jatuh tempo pada tahun 2011.
Fasilitas kredit investasi, fasilitas kredit modal kerja dan fasilitas Non Cash Loan, Letter of Credit
impor dan SKBDN serta fasilitas SBLC yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dijamin
dengan:
Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 38/Kadujaya dan No. 116/Kadujaya atas nama Perseroan;
Penyerahan secara fidusia mesin-mesin yang terdapat pada lini produksi I, II dan III sebesar
Rp 410.308.208.000;
Penyerahan secara fidusia 1 unit mesin penggulung dan pemotong roll dengan kapasitas tinggi
(high capacity roll slitting and winding machine) sebesar Euro 2.018.000;
Penyerahan persediaan bahan baku dan barang jadi secara fidusia sebesar Rp 83.000.000.000;
Penyerahan piutang usaha secara fidusia sebesar Rp 75.000.000.000;
Deposito untuk fasilitas Standby Letter of Credit (SBLC).
Perusahaan harus memelihara jumlah persediaan bahan baku dan barang jadi serta piutang usaha
minimal sebesar 70% dari saldo kredit modal kerja, fasilitas Letter of Credit impor dan Surat Kredit
Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN). Pada tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006 dan 2005,
rasio jumlah persediaan bahan baku, barang jadi serta piutang usaha terhadap saldo kredit modal
kerja, Letter of Credit impor dan SKBDN masing-masing sebesar 36%, 55% dan 38%.
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa pembatasan bagi Perseroan, antara lain tidak melakukan
hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.:
Memperoleh pinjaman dalam bentuk apapun dari pihak lain baik untuk modal kerja maupun
investasi kecuali dalam rangka transaksi dagang;
Memberikan pinjaman kepada siapapun juga termasuk kepada pemegang saham, kecuali jika
pinjaman tersebut diberikan dalam rangka transaksi dagang;
Mengadakan rapat umum pemegang saham yang acaranya mengubah anggaran dasar, modal
dasar disetor serta struktur permodalan, susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham;
Menyatakan dan membagi dividen;
Melakukan pembayaran bunga atas pinjaman kepada pemegang saham;
Melunasi hutang kepada pemegang saham sebelum fasilitas kredit dilunasi;
Mengadakan ekspansi usaha dan / atau investasi baru;
Memindahtangankan barang jaminan;
Mengikat diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan Perseroan kepada
pihak lain.
Rasio-rasio lainnya yang dipersyaratkan:
Rasio lancar minimum sebesar 120%;
Rasio hutang terhadap modal maksimum sebesar 233%.
Pada tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006 dan 2005, rasio lancar masing-masing sebesar
31%, 40% dan 36% sedangkan rasio hutang terhadap modal masing-masing sebesar 1.590%, 693%
dan 352%.
50
Berdasarkan surat No. CBG.RM1/Dept 1.118/ 2003 tanggal 5 Juni 2003, PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk. menyetujui pembagian dividen dari saldo laba tahun 2002 sebesar Rp 10.255.000.000.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 16 Mei 2007, Perseroan mengubah
susunan Komisaris Perseroan. Perseroan telah memperoleh persetujuan tertulis dari PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. melalui surat No. SAM.CR2/LWO.I.271/2007 tanggal 7 Juni 2007 tentang perubahan
komisaris tersebut.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 18 Mei 2006, Perseroan
mengubah susunan Komisaris dan Direksi Perseroan. Perseroan telah memperoleh persetujuan
tertulis dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. melalui surat No. SAM.CR2/LWO.I.0144/2006 tanggal
29 Juni 2006 tentang perubahan komisaris dan direksi tersebut.
Pada tanggal 30 Juni 2007 dan 31 Desember 2006, Perseroan tidak dapat memenuhi kewajiban
minimum rasio lancar 120% dan rasio hutang terhadap modal dibawah 233%, sedangkan pada
tanggal 31 Desember 2005, Perseroan tidak dapat memenuhi kewajiban minimum rasio lancar
120% yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Berdasarkan perjanjian pinjaman dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Perseroan antara lain
wajib menjaga rasio lancar di atas 120% dan rasio hutang di bawah 233%.
Menurut perjanjian pinjaman, ketidaktaatan atas persyaratan pinjaman dapat menyebabkan PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk. meminta dan menagih pembayaran seketika dan sekaligus atas seluruh
pinjaman yang diberikannya. Manajemen Perseroan berharap PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
mungkin tidak melaksanakan hal tersebut berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, seluruh saldo pinjaman jangka panjang dari PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk. direklasifikasi menjadi kewajiban lancar sejumlah Rp 66,9 miliar, Rp 74,1
miliar dan Rp 1,38 miliar masing- masing pada tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006 dan 2005.
Namun demikian berdasarkan surat Pemberitahuan Persetujuan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
No. SAM.CR2/LW01.520/2007 tanggal 6 Nopember 2007, Perseroan telah mendapatkan persetujuan
dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. untuk hal-hal sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang mengagendakan pelaksanaan
Penawaran Umum Terbatas I dengan melakukan perubahan anggaran dasar, susunan pengurus,
kepemilikan saham, peningkatan modal dasar dan modal disetor, status Perseroan, merger
dan akuisisi dan pembagian dividen sepanjang tidak terdapat tunggakan kewajiban dan default.
Mengadakan penyertaan pada perusahaan lain dengan menggunakan dana hasil Penawaran
Umum Terbatas.
Mengesahkan adanya hutang Perseroan kepada PT Giri Selo Indah yang merupakan pihak
hubungan istimewa.
Menunda pemberlakuan persyaratan dalam perjanjian kredit yaitu rasio lancar minimum sebesar
120% dan rasio hutang terhadap modal maksimum sebesar 233% sampai dengan 1 (satu)
tahun sejak masuknya investor strategis dengan batas waktu efektif paling lambat sampai dengan
akhir bulan Pebruari 2008.
Mengesahkan transaksi keuangan Perseroan yang tidak sesuai dengan perjanjian kredit untuk
menyalurkan seluruh aktivitas keuangan melalui PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dengan syarat
jika sampai 3 (tiga) bulan sejak masuknya investor strategis, Perseroan belum menyalurkan
aktivitas keuangan minimum 80% melalui PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., maka PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk. berhak menyatakan seluruh fasilitas kredit jatuh tempo seketika atau
suku bunga pinjaman akan dinaikan sebesar 6% per tahun diatas suku bunga yang berlaku.
Mengadakan perubahan klausula Hak Istimewa dalam perjanjian Fasilitas dengan PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk.
51
d.
Hutang Pembelian Mesin
Pada tanggal 7 Nopember 2002, Perseroan dan Societe Generale (SG), Perancis menandatangani
perjanjian pemberian kredit untuk pembelian mesin produksi film plastik Biaxially Oriented
Polypropylene (BOPP) dari DMT SA, Perancis. Nilai kredit dalam rangka pembelian mesin tersebut
adalah sebesar EURO 8.670.000 atau 75% dari nilai mesin. Hutang tersebut dijamin dengan Standby
Letter of Credit (SBLC) yang diterbitkan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sesuai dengan
perjanjian, Perseroan akan membayar angsuran pokok kredit setiap 6 bulan selama 10 kali dimana
angsuran pertama akan dilakukan pada tanggal 22 Maret 2004. Berdasarkan Perjanjian Kredit
Pembelian yang diamandemen pada tanggal 22 September 2004, pinjaman tersebut telah dijadualkan
kembali dan pembayaran cicilan pertama akan dimulai tanggal 21 Maret 2005. Pinjaman ini dibayar
dalam 10 cicilan sampai dengan tanggal 21 September 2009 dengan jumlah per angsuran sebesar
USD 1.004.070.
Bunga masih harus dibayar pada tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006 dan 2005 masingmasing sebesar USD 64.227 (setara dengan Rp 581.511.349), USD 77.072 (setara dengan
Rp 695.193.228) dan USD 102.763 (setara dengan Rp 1.010.162.551).
G. Kewajiban Diestimasi Atas Imbalan Kerja
Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja (post employment benefit) pada tanggal 30 Juni 2007 dicatat
berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Sienco Aktuarindo Utama, aktuaris independen,
berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 3 September 2007. Kewajiban diestimasi atas imbalan
kerja tersebut dihitung dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi tingkat diskonto
10% per tahun, tingkat kenaikan gaji 8% per tahun dan usia pensiun 55 tahun.
Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja
(dalam ribuan Rupiah)
Nilai kini kewajiban imbalan kerja
Biaya jasa lalu yang belum diakui
Kerugian aktuarial
11.911.746
(1.204.634)
(1.854.515)
Jumlah hutang pajak
8.852.597
H. Hutang Hubungan Istimewa
Pada tanggal 30 Juni 2007 Perseroan mempunyai saldo hubungan istimewa sebagai berikut:
-
Pinjaman untuk tujuan modal kerja dari Beni Prananto sebesar Rp 3.409 juta yang merupakan
pinjaman tanpa bunga dan tanpa jangka waktu pengembalian yang pasti.
-
Pinjaman untuk tujuan modal kerja dari PT Giri Selo Indah (Grisenda) sebesar Rp 2.000 juta
yang dikenakan tingkat suku bunga sebesar 13,5% per tahun. Pinjaman ini tanpa jangka waktu
pengembalian yang pasti. Bunga yang masih harus dibayar adalah sebesar Rp 38 juta untuk
periode 2007.
52
Perseroan tidak memiliki komitment dan kontinjensi yang mempunyai dampak material terhadap Laporan
Keuangan.
Seluruh kewajiban Perseroan per tanggal Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2007 telah
disajikan dan diungkapkan di dalam laporan keuangan serta disajikan dalam Prospektus.
Dari tanggal 30 Juni 2007 sampai dengan tanggal Laporan Auditor Independen, Perseroan
tidak membuat maupun menarik pinjaman dari pihak manapun selain yang telah diungkapkan
dalam Laporan Keuangan. Tidak ada kewajiban baru (selain hutang usaha yang timbul dari
kegiatan usaha normal Perseroan) yang terjadi sejak Tanggal Laporan Auditor Independen
sampai dengan efektifnya Pernyataan Pendaftaran.
Dengan adanya pengelolaan yang sistematis atas aktiva dan kewajiban serta peningkatan
hasil operasi di masa yang akan datang, Perseroan menyatakan kesanggupannya untuk dapat
menyelesaikan seluruh kewajibannya sesuai dengan persyaratan sebagaimana mestinya.
53
VI. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
1. Umum
Perseroan didirikan dengan nama PT Fatrapolindo Nusa Industri berdasarkan Akta Pendirian No. 19
tanggal 9 Desember 1987 yang diubah dengan Akta Perubahan No. 53 tanggal 18 Juli 1988, yang
keduanya dibuat dihadapan Rukmasanti Hardjasatya S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusannya
No. C2-6603.HT.01.01.Th.88 tanggal 30 Juli 1988, dan telah didaftarkan di dalam buku register di Kantor
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dibawah No. 1759/1988 dan 1760/1988 keduanya tertanggal 10 Agustus
1988 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 80 tanggal 5 Oktober 1990
Tambahan No. 3831.
Anggaran Dasar Perseroan kemudian diubah dalam rangka Penawaran Umum kepada masyarakat,
dimana Anggaran Dasar Perseroan diubah seluruhnya termasuk merubah nama Perseroan menjadi
PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa Perseroan No. 7 tanggal 8 Maret 2001 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi S.H.,
Notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. C-5565.HT.01.04-TH.2001 tanggal 23 April
2001 dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah
No. 1372/RUB.09.05/VIII/2001 tanggal 15 Agustus 2001 serta telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 98 tanggal 7 Desember 2001 Tambahan No. 7972/2001.
Dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk., berdasarkan Akta
Keputusan Rapat No. 16 tertanggal 5 Nopember 2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di
Jakarta serta telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia berdasarkan
Surat Keputusannya No. C-05729 HT.01.04-TH.2007 tanggal 7 Desember 2007, Perseroan telah
melakukan Rapat Umum Pemegang Saham dengan salah satu agenda yaitu melakukan peningkatan
modal dasar Perseroan.
Perseroan didirikan sebagai perusahaan dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri berdasarkan
surat keputusan Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 91/I/PMDN/1988 tanggal 15 Pebruari 1988.
Status tersebut kemudian diubah menjadi Perusahaan Modal Asing sesuai dengan surat persetujuan
dari Kepala Badan Penanaman Modal dan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara No. 185/V/PMA/2000
tanggal 30 Nopember 2000 yang ditegaskan dalam Akta Pernyataan Keputusan Seluruh Pemegang
Saham No. 22 tanggal 26 Januari 2001.
Perseroan berusaha dalam bidang industri plastik lembaran berproses bentangan dua arah (Bi-axially
Oriented Polypropylene/BOPP Film). Perseroan memasarkan hasil produksi tersebut baik lokal maupun
ekspor. Perseroan memulai kegiatan operasi secara komersil sejak tahun 1990 dengan mengoperasikan
satu lini produksi. Kemudian Perseroan menambah dua lini produksi masing-masing pada tahun 1999
dan 2004. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah mengoperasikan sebanyak
3 (tiga) lini produksi dengan jumlah kapasitas terpasang sebesar 38.000 ton per tahun.
Perseroan melakukan operasional melalui kantor pusat di Wisma Lia Lantai 1 & 2, Jalan A.M. Sangaji
No. 12, sedangkan kegiatan produksi Perseroan dilakukan di pabrik film BOPP yang berlokasi di Jalan
Raya Curug Km 1,1, Desa Kadujaya, KabupatenTangerang, Banten di atas areal tanah milik Perseroan
seluas 44.710 m2 dengan status Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 38 tanggal 16 Oktober 1989 dan
No. 00116/Kadujaya tanggal 3 Agustus 2000.
54
2. Analisa Keuangan
Angka-angka data keuangan seperti tercantum pada tabel dibawah ini, berasal dari laporan keuangan
Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang dan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2004 yang telah diaudit oleh Prasetio, Sarwoko dan Sandjaja, semuanya
dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
(dalam ribuan Rupiah)
30 Juni
Penjualan bersih
Beban pokok penjualan
Rugi kotor
Beban usaha
Rugi usaha
Penghasilan (beban) lain-lain
Rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan
Manfaat pajak penghasilan
Rugi sebelum pendapatan luar biasa
Pendapatan luar biasa
Rugi bersih
Rugi per saham
Jumlah aktiva lancar
Jumlah aktiva tidak lancar
Jumlah aktiva
Jumlah kewajiban lancar
Jumlah kewajiban tidak lancar
Jumlah kewajiban
Jumlah ekuitas
Jumlah kewajiban dan ekuitas
31 Desember
2007
2006
2005
2004
117.579.723
(130.795.915)
(13.216.192)
(7.495.751)
(20.711.943)
(8.333.324)
(29.045.267)
4.843.349
(24.201.918)
(24.201.918)
(59)
72.207.106
220.116.248
292.323.354
233.488.618
41.534.017
275.022.635
17.300.719
292.323.354
241.740.271
(257.643.139)
(15.902.868)
(16.902.258)
(32.805.126)
(5.249.808)
(38.054.934)
6.015.467
(32.039.467)
(32.039.467)
(78)
94.728.220
234.349.738
329.077.958
238.472.224
49.103.096
287.575.320
41.502.638
329.077.958
217.099.691
(239.875.865)
(22.776.174)
(15.683.646)
(38.459.820)
(25.153.698)
(63.613.518)
6.478.246
(57.135.272)
(57.135.272)
(139)
68.816.875
263.600.494
332.417.369
189.480.988
69.394.277
258.875.265
73.542.104
332.417.369
177.441.836
(193.089.631)
(15.647.795)
(16.743.653)
(32.391.448)
(10.318.078)
(42.709.526)
10.958.207
(31.751.319)
2.614.361
(29.136.958)
(71)
81.252.555
284.440.143
365.692.698
149.730.090
85.285.231
235.015.321
130.677.377
365.692.698
Catatan: Akun pendapatan barang sisa yang disajikan sebagai bagian dari Pendapatan (beban) lain-lain dalam Laporan Keuangan
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 telah direklasifikasi dalam Prospektus sebagai
bagian dari Penjualan Bersih untuk menyesuaikan penyajian dengan Laporan Keuangan tahun-tahun selanjutnya.
a.
Penjualan Bersih
Penjualan Bersih Perseroan untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah
sebesar Rp 117.580 juta yang terutama terdiri dari penjualan produk Falene Plain (polos) sebesar
Rp 95.880 juta.
31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005
Penjualan Bersih Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 241.740 juta, mengalami
peningkatan sebesar Rp 24.640 juta atau 11,35% dari Penjualan Bersih pada tanggal 31 Desember
2005 sebesar Rp 217.100 juta. Peningkatan Penjualan ini terutama disebabkan oleh pasar yang lebih
kondusif dengan berkurangnya jumlah impor produk BOPP film dari China sehingga permintaan akan
produk BOPP film dari produsen lokal meningkat. Selain itu, Perseroan juga meningkatkan harga penjualan
sebesar 10% sampai dengan 15% per kg.
31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004
Penjualan Bersih Perseroan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 217.100 juta, mengalami
peningkatan sebesar Rp 39.658 juta atau 22,35% dibandingkan dengan Penjualan Bersih pada tanggal
31 Desember 2004 sebesar Rp 177.442 juta. Peningkatan penjualan ini terutama disebabkan oleh
permintaan akan produk BOPP film meningkat dan pengaruh kurs nilai tukar Rupiah terhadap Dolar
Amerika Serikat yang melemah yang berdampak pada penjualan yang dilakukan dengan mata uang
USD.
55
b.
Beban Pokok Penjualan
Beban Pokok Penjualan Perseroan untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007
adalah sebesar Rp 130.796 juta yang terutama terdiri dari biaya bahan baku yang digunakan sebesar
Rp 79.966 juta dan jumlah beban pabrikasi sebesar Rp 31.355 juta.
31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005
Beban Pokok Penjualan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 257.643 juta,
mengalami peningkatan sebesar Rp 17.767 juta atau 7,41% dari Beban Pokok Penjualan pada tanggal
31 Desember 2005 sebesar Rp 239.876 juta. Peningkatan Beban Pokok Penjualan ini terutama
disebabkan oleh kenaikan harga minyak mentah dunia yang berdampak pada kenaikan bahan baku
Polypropylene sebesar ± 12%. Selain itu, kenaikan BBM di Indonesia menyebabkan pula kenaikan bahanbahan penunjang produksi dan meningkatnya tarif listrik dan gas sehingga berdampak pada kenaikan
beban produksi sebesar 10,42% dibanding tahun 2005.
31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004
Beban Pokok Penjualan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 239.876 juta, mengalami
peningkatan sebesar Rp 46.786 juta atau 24,23% dari Beban Pokok Penjualan pada tanggal 31 Desember
2004 sebesar Rp 193.090 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia
yang berdampak pada kenaikan bahan baku Polypropylene sebesar ± 15%. Selain itu, peningkatan Beban
Pokok Penjualan ini disebabkan oleh melemahnya kurs nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat.
c.
Rugi Kotor
Rugi Kotor Perseroan untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar
Rp 13.216 juta.
56
31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005
Rugi Kotor Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 15.903 juta, mengalami
penurunan sebesar Rp 6.873 juta atau 30,18% dari Rugi Kotor Perseroan pada tanggal 31 Desember
2005 sebesar Rp 22.776 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena Perseroan berhasil
meningkatkan harga penjualan sebesar 10% - 15% sehingga berdampak pada kenaikan penjualan bersih.
31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004
Rugi Kotor Perseroan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 22.776 juta, mengalami peningkatan
sebesar Rp 7.128 juta atau 45,56% dari Rugi Kotor Perseroan pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar
Rp 15.648 juta. Peningkatan Rugi Kotor ini terutama disebabkan oleh kenaikan beban pokok penjualan
sebesar 24,23% dan kenaikan harga rata-rata bahan baku Polypropylene sebesar 14,70% dibanding
tahun 2004.
d.
Beban Usaha
Beban Usaha Perseroan untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar
Rp 7.496 juta yang terdiri dari beban usaha sebesar Rp 6.256 juta dan beban penjualan sebesar
Rp 1.240 juta.
31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005
Beban Usaha Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 16.902 juta, mengalami
peningkatan sebesar Rp 1.218 juta atau 7,77% dari Beban Usaha pada tanggal 31 Desember 2005,
yaitu sebesar Rp 15.684 juta. Peningkatan beban usaha terutama disebabkan oleh kenaikan cadangan
imbalan kerja pada tahun 2006 yang mencapai 26,06% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004
Beban Usaha Perseroan pada tanggal 31 Desember 2005, yaitu sebesar Rp 15.684 juta, mengalami
penurunan sebesar Rp 1.060 juta atau 6,33% dari Beban Usaha pada tanggal 31 Desember 2004, yaitu
sebesar Rp 16.744 juta. Penurunan beban usaha terutama disebabkan karena pada tahun 2005 tidak
ada penyisihan atas nilai persediaan.
57
e.
Rugi Usaha
Rugi Usaha Perseroan untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar
Rp 20.712 juta.
31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005
Rugi Usaha Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 32.805 juta, mengalami
penurunan sebesar Rp 5.655 juta atau 14,70% dari Rugi Usaha Perseroan pada tanggal 31 Desember
2005 sebesar Rp 38.460 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh kenaikan penjualan tahun 2006
yang mencapai 11,34% dibanding tahun sebelumnya dan kenaikan harga rata-rata penjualan di atas
kenaikan harga rata-rata bahan baku sepanjang tahun 2006.
31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004
Rugi Usaha Perseroan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 38.460 juta, mengalami peningkatan
sebesar Rp 6.069 juta atau 18,74% dari Rugi Usaha Perseroan pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar
Rp 32.391 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan beban pokok penjualan sebesar
24,23% dan kenaikan rata-rata bahan baku tidak diimbangi dengan kenaikan harga penjualan sepanjang
tahun 2005.
f.
Rugi Bersih
Rugi Bersih Perseroan untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar
Rp 24.202 juta.
58
31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005
Rugi Bersih Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 32.039 juta, mengalami
penurunan sebesar Rp 25.096 juta atau 43,92% dari Rugi Bersih Perseroan pada tanggal 31 Desember
2005 sebesar Rp 57.135 juta.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh kenaikan penjualan bersih sebesar 11,35% dan adanya
keuntungan selisih kurs pada tahun 2006.
31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004
Rugi Bersih Perseroan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 57.135 juta, mengalami peningkatan
sebesar Rp 27.998 juta atau 96,09% dari Rugi Bersih Perseroan pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar
Rp 29.137 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah pinjaman Perusahaan dan
kenaikan suku bunga pinjaman serta melemahnya kurs nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat
sehingga Perseroan mengalami kerugian selisih kurs.
g.
Aktiva
Jumlah Aktiva Perseroan untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar
Rp 292.323 juta.
31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005
Jumlah Aktiva yang dimiliki Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 329.078 juta
atau menurun sebanyak Rp 3.339 juta atau 1,00% dari Jumlah Aktiva pada tanggal 31 Desember 2005
sebesar Rp 332.417 juta. Penurunan aktiva terutama disebabkan karena berkurangnya kebutuhan marjin
deposito yang terkait fasilitas Standby LC dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. untuk pembelian mesin
lini ketiga. Penurunan ini terjadi setiap tahun sesuai dengan jadual pembayaran angsuran atas pembelian
mesin tersebut.
31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004
Jumlah Aktiva yang dimiliki Perseroan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 332.417 juta atau
menurun sebanyak Rp 33.275 juta atau 9,10% dari Jumlah Aktiva pada tanggal 31 Desember 2004
sebesar Rp 365.693 juta.
Penurunan aktiva ini terutama disebabkan oleh peningkatan porsi penjualan tunai sehingga mempengaruhi
penurunan piutang usaha.
59
h.
Kewajiban
Jumlah Kewajiban Perseroan untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah
sebesar Rp 275.023 juta.
31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005
Jumlah Kewajiban yang dimiliki Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 287.575
juta atau meningkat sebanyak Rp 28.700 juta atau 11,09% dari Jumlah Kewajiban pada tanggal
31 Desember 2005 sebesar Rp 258.875 juta.
Peningkatan kewajiban ini terutama disebabkan karena ketidakmampuan arus kas Perseroan untuk
membayar hutang kepada pemasok sesuai jangka waktu yang diberikan, sehingga mengakibatkan
kenaikan hutang usaha sebesar 60,25% pada tahun 2006.
31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004
Jumlah Kewajiban yang dimiliki Perseroan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 258.875 juta atau
meningkat sebanyak Rp 23.860 juta atau 10,15% dari Jumlah Kewajiban pada tanggal 31 Desember 2004
sebesar Rp 235.015 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena bertambahnya hutang atas fasilitas
LC dan SKBDN untuk pembelian bahan baku sehingga berpengaruh pada kenaikan hutang Bank.
i.
Ekuitas
Jumlah Ekuitas Perseroan untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar
Rp 17.301 juta.
60
31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005
Jumlah Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 41.503 juta, mengalami
penurunan sebesar Rp 32.039 juta atau 43,57% dari Jumlah Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2005
sebesar Rp 73.542 juta.
Penurunan ekuitas terutama disebabkan karena Perseroan masih mengalami kerugian di tahun 2006.
31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004
Jumlah Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 73.542 juta, mengalami
penurunan sebesar Rp 57.135 juta atau 43,72% dari Jumlah Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2004
sebesar Rp 130.677 juta. Penurunan Ekuitas ini terutama disebabkan karena peningkatan rugi bersih
sebesar 96,09% dibanding tahun 2004.
j.
Likuiditas
Likuiditas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan
menggunakan aktiva lancar yang dimilikinya. Likuiditas dapat dihitung dengan membandingkan aktiva
lancar dengan kewajiban lancar. Likuiditas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006,
2005 dan 2004 masing-masing adalah 31%, 40%, 36% dan 54%.
Rasio likuiditas pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar 40% mengalami kenaikan dibandingkan dengan
rasio likuiditas pada 31 Desember 2005 yang sebesar 36%, kenaikan ini terutama disebabkan oleh
naiknya piutang usaha sebagai akibat naiknya penjualan pada tahun 2006.
Rasio likuiditas pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar 36% mengalami penurunan dibandingkan
dengan rasio likuiditas pada tanggal 31 Desember 2004 yang sebesar 54%, penurunan ini terutama
disebabkan oleh kenaikan kewajiban jangka pendek atas hutang bank.
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan tidak ada ikatan-ikatan, kejadian-kejadian atau ketidakpastian
yang dapat mempengaruhi likuiditas Perseroan.
k.
Solvabilitas
Solvabilitas menunjukan kemampuan Perseroan untuk memenuhi seluruh kewajibannya dengan
menggunakan seluruh aktiva yang dimilikinya dan dengan menggunakan ekuitas yang ditanamkan. Rasio
Solvabilitas dapat dihitung dengan dua pendekatan sebagai berikut:
1.
2.
Jumlah Kewajiban dibagi dengan Jumlah Ekuitas (Solvabilitas Ekuitas);
Jumlah Kewajiban dibagi dengan Jumlah Aktiva (Solvabilitas Aktiva).
61
Rasio Solvabilitas Ekuitas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
masing-masing 1.590%, 693%, 352% dan 180%. Sedangkan Solvabilitas Aktiva Perseroan pada
30 Juni 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 masing-masing 94%, 87%, 78% dan 64%.
Rasio Solvabilitas Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar 693% mengalami kenaikan
dibandingkan dengan rasio Solvabilitas Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2005 yang sebesar 352%,
terutama disebabkan oleh kenaikan kewajiban jangka panjang – bagian yang jatuh tempo dalam waktu
setahun atas hutang bank dan Perseroan masih mengalami kerugian di tahun 2006.
Rasio Solvabilitas Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar 352% mengalami kenaikan
dibandingkan dengan rasio Solvabilitas Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2004 yang sebesar 180%,
terutama disebabkan oleh kenaikan kewajiban jangka pendek atas hutang bank dan kenaikan kerugian
di tahun 2005.
Rasio Solvabilitas Aktiva pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar 87% mengalami kenaikan dibandingkan
dengan rasio Solvabilitas Aktiva pada tanggal 31 Desember 2005 yang sebesar 78%, terutama disebabkan
oleh kenaikan kewajiban jangka panjang – bagian yang jatuh tempo dalam waktu setahun atas hutang
bank.
Rasio Solvabilitas Aktiva pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar 78% mengalami kenaikan dibandingkan
dengan rasio Solvabilitas Aktiva pada tanggal 31 Desember 2004 yang sebesar 64%, disebabkan oleh
kenaikan kewajiban jangka pendek atas hutang bank.
l.
Imbal Hasil Ekuitas dan Imbal Hasil Investasi
Imbal Hasil Ekuitas adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan Laba Bersih dari Ekuitas yang
ditanamkan, yang dapat dihitung dari perbandingan antara Laba Bersih dengan Ekuitas. Imbal Hasil
Ekuitas Perseroan per tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 masing-masing -140%,
-77%, -78% dan -22%. Imbal Hasil Investasi adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan Laba
Bersih dari Aktiva yang dimiliki, yang dapat dihitung dari perbandingan antara Laba (Rugi) Bersih dengan
Jumlah Aktiva. Imbal Hasil Investasi per tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006, 2005, dan 2004
masing-masing -8%, -10%, -17% dan -8%.
Imbal Hasil Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar -77% mengalami penurunan dibandingkan
dengan Imbal Hasil Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar -78%, penurunan ini disebabkan
karena menurunnya kerugian bersih di tahun 2006.
Imbal Hasil Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar -78% mengalami kenaikan dibandingkan
dengan Imbal hasil ekuitas pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar -22%, kenaikan ini terutama
disebabkan karena meningkatnya kerugian bersih di tahun 2005.
Imbal Hasil Investasi pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar -10% mengalami penurunan dibandingkan
dengan Imbal Hasil Investasi pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar -17%, penurunan ini disebabkan
karena menurunnya kerugian bersih perseroan di tahun 2006.
Imbal Hasil Investasi pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar -17% mengalami kenaikan dibandingkan
dengan Imbal Hasil Investasi pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar -8%, kenaikan ini terutama
disebabkan karena meningkatnya kerugian bersih di tahun 2005.
3. Penjelasan Tambahan
a.
Ikatan yang material untuk investasi barang modal
Kewajiban pembelian mesin dijamin dengan Standby Letter of Credit (SBLC) yang diterbitkan oleh
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. kepada Societe Generale (SG) maksimum sebesar Euro 12.161.053
atau setara dengan USD 12.000.000. Kewajiban ini akan dilunasi dari dana hasil operasional Perseroan.
62
b.
Risiko fluktuasi kurs atau suku bunga
Sebagian besar transaksi penjualan dan pembelian yang dilakukan oleh Perseroan dilakukan dengan
mata uang USD, antara lain untuk pembelian bahan baku utama. Sebagian kecil transaksi dilakukan
dengan mata uang Rupiah antara lain pembayaran listrik, transportasi, pembungkusan material dan
biaya karyawan, yang mana besarannya kurang lebih seimbang dengan penjualan Perseroan yang
dilakukan dengan mata uang Rupiah. Dengan demikian Perseroan tidak mempunyai risiko kurs yang
berarti.
Untuk menghadapi risiko fluktuasi suku bunga, Perseroan akan senantiasa melakukan negosiasi dengan
pihak kreditur agar didapat kesepakatan tingkat suku bunga yang tidak membebani hasil usaha atau
keadaan keuangan Perseroan. Perseroan juga akan meningkatkan kapasitas produksi hingga mencapai
kapasitas normal, agar hasil penjualan yang diperoleh dapat mengatasi risiko kenaikan suku bunga.
c.
Informasi keuangan tentang kejadian yang sifatnya luar biasa dan tidak akan berulang lagi di
masa datang
Tidak ada kejadian luar biasa dan tidak akan berulang lagi di masa datang pada informasi keuangan
yang disajikan dalam laporan keuangan.
d.
Informasi keuangan tentang kejadian atau transaksi yang tidak normal dan jarang terjadi
atau perubahan penting dalam ekonomi yang dapat mempengaruhi jumlah pendapatan
Perseroan, dengan penekanan pada laporan keuangan terakhir
Tidak ada transaksi yang tidak normal dan jarang terjadi atau perubahan penting dalam ekonomi yang
mempengaruhi laporan keuangan terakhir.
e.
Dampak perubahan harga terhadap penjualan dan pendapatan bersih serta laba operasi
Perseroan
Kenaikan harga bahan baku dan beban produksi sejak tahun 2005 dan meningkatnya persaingan usaha
akibat barang impor dari China menyebabkan kenaikan harga jual tidak bisa mengimbangi kenaikan
beban pokok penjualan, yang mengakibatkan Perseroan berada dalam kondisi rugi.
4.
Manajemen Risiko
Perseroan telah melakukan sistem manajemen risiko secara menyeluruh untuk mengidentifikasi dan
upaya pengendalian risiko yang terjadi baik dari segi internal Perseroan dan eksternal Perseroan berupa
pembentukan Komite Audit dan penerapan ISO 9001:2000.
Risiko internal tersebut mencakup identifikasi dan pengendalian atas kewajaran kegiatan operasional
sehingga fungsi internal audit dan komite audit bisa dijalankan secara maksimal, sedangkan untuk
eksternal mencakup para pesaing, ketersediaan sumber bahan baku, pasokan energi dan modal kerja.
5.
Prospek Usaha
Perseroan berkeyakinan bahwa kegiatan usaha industri BOPP film ini memiliki prospek yang cerah.
Sampai dengan saat ini, baru terdapat 6 (enam) perusahaan yang memproduksi BOPP film dan hampir
mencapai tingkat kapasitas produksinya. Melihat kenyataan tersebut, Perseroan berkeyakinan bahwa
prospek terhadap permintaan plastik lembaran tersebut masih sangat besar. Hal ini juga dikarenakan
berbagai faktor yang sangat menunjang bagi perkembangan kegiatan usaha ini, diantaranya adalah:
1.
Penduduk Indonesia yang telah mencapai lebih kurang 220 juta orang pangsa pasar dimana
Perseroan merupakan produsen untuk kemasan barang konsumsi yang merupakan kebutuhan
sehari-hari seperti rokok, makanan, bumbu penyedap, deterjen, alat-alat kosmetik, pita perekat dan
sebagainya. Hal tersebut memberikan indikasi adanya pasar yang potensial yang menggunakan
produk Perseroan yang masih dapat dijangkau.
63
2.
Perkembangan industri kemasan di Indonesia telah mengalami tahap lanjut seiring dengan dimulainya
industri kemasan yang berbasis pada bahan plastik lembaran Polypropylene pada tahun 1980-an.
Penemuan teknologi BOPP ini memberikan jawaban atas kebutuhan kemasan yang memiliki sifat
yang lebih unggul yaitu jauh lebih murah, higienis, aman bagi kesehatan dan berpenampilan yang
tidak kalah menarik seperti cerah mengkilat dan bening dibandingkan dengan kemasan yang berbasis
plastik PVC, serat kayu (kertas dan selofin) atau logam (aluminum dan timah). Di samping itu BOPP
juga memiliki daya pelindung yang handal terhadap perubahan cuaca dan suhu karena sifat kedap
udara.
3.
Perkembangan lain yang juga dapat memberikan kontribusi peningkatan pemakaian BOPP film
tersebut adalah meningkatnya pengembangan produk (product development) barang-barang
konsumsi yang secara alamiah sangat pesat. Seperti yang telah terjadi saat ini, Perseroan telah
menjual seluruh hasil produk kepada para pelanggan, namun demikian mengingat persaingan yang
sangat ketat di industri barang akhir mendorong Perseroan untuk tetap meningkatkan jumlah produksi
serta akan terus melakukan pengembangan produk dengan nilai tambah. Selain itu munculnya
barang-barang dengan merek dan kemasan baru dari kegiatan pengembangan produk tersebut
telah memberikan dorongan nyata permintaan terhadap BOPP film.
Melihat potensi dan prospek yang positif dalam industri BOPP film ini, Perseroan menetapkan beberapa
langkah strategis yang dinilai dapat menunjang kegiatan usaha Perseroan di masa datang, diantaranya
dengan memaksimalkan kapasitas produksi dan jenis produk, meningkatkan penetrasi pasar dalam
negeri dan pasar ekspor, serta pengembangan teknologi dan sumber daya manusia. Perseroan
berkeyakinan bahwa prospek terhadap permintaan plastik lembaran tersebut masih sangat besar.
64
VII. RISIKO USAHA
Dalam menjalankan kegiatan usaha Perseroan menghadapi beberapa risiko usaha baik faktor makro
maupun mikro yang dapat mempengaruhi kinerja Perseroan. Risiko usaha tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Risiko Perubahan Harga Bahan Baku
Bijih plastik Polypropylene (“PP”) merupakan bahan baku utama yang dibutuhkan dalam pembuatan
BOPP film. Dalam pengadaan bahan baku tersebut, sekitar 15% bahan baku utama diimpor dan sisanya
diperoleh oleh pemasok lokal. Untuk bahan pembantu kopolimer dan zat-zat tambahan, 100%
pengadaannya diperoleh dari pemasok impor. Mengingat bijih plastik tersebut termasuk produk komoditi
internasional sebagai turunan minyak bumi, maka harganya selalu bergerak fluktuatif, yaitu dipengaruhi
oleh dinamika pasokan dan permintaan pasar global yang akhirnya secara langsung maupun tidak
langsung akan sangat mempengaruhi biaya produksi Perseroan.
2. Risiko Persaingan Usaha
Risiko munculnya perusahaan baru yang dapat menyaingi usaha Perseroan yakni adanya produsen
sejenis akan menyebabkan terjadinya kelebihan kapasitas produksi sehingga akan berpengaruh pada
harga jual. Hal ini dapat menimbulkan persaingan yang ketat yang menyebabkan Perseroan menghadapi
kemungkinan berkurangnya pangsa pasar yang dimiliki, yang pada akhirnya akan menurunkan
pendapatan yang diperoleh. Pada saat ini terdapat 6 (enam) produsen sejenis di Indonesia dimana saat
ini Perseroan menguasai pangsa pasar sekitar 15%.
3. Risiko Kebijakan Pemerintah
Perubahan kebijakan Pemerintah seperti perubahan pengenaan tarif bea masuk, kebijakan perdagangan
dengan penerapan AFTA dapat mempengaruhi usaha di segala bidang termasuk usaha dalam bidang
pembuatan BOPP film. Perubahan kebijakan serta keterlambatan dalam mengantisipasi perubahan
kebijakan Pemerintah tersebut dapat mempengaruhi pendapatan Perseroan. Perubahan pemerintahan
dan peraturannya seperti misalnya perubahan peraturan perpajakan, bea masuk, tarif, dan lain sebagainya
dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk memperoleh hasil usaha yang berbeda dengan
hasil usaha yang telah diperkirakan. Sebagai contoh peningkatan bea masuk atas bahan baku akan
berpengaruh secara siknifikan. Hampir keseluruhan hasil produksi Perseroan dikonsumsi oleh pasar
domestik, sehingga Perseroan tidak rentan terhadap perubahan kebijakan pemerintah untuk pasar ekspor.
4. Risiko Makro Ekonomi
Ketidakpastian kondisi makro ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, kenaikan tingkat suku bunga
pinjaman, ketidakpastian kurs nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat, inflasi, dan kenaikan
harga minyak dunia, dapat mempengaruhi usaha di segala bidang termasuk industri-industri yang
menggunakan plastik lembaran BOPP film sehingga secara langsung maupun tidak langsung mempunyai
dampak terhadap kegiatan Perseroan. Apabila perekonomian negara lemah atau mengalami kelesuan
yang berkepanjangan, maka daya beli industri pemesan produk Perseroan akan menurun. Penerapan
kebijakan uang ketat dan kenaikan tingkat suku bunga pinjaman dapat meningkatkan beban pinjaman
Perseroan dan mengakibatkan meningkatnya beban operasional yang telah direncanakan oleh Perseroan.
Dengan demikian perubahan kondisi makro ekonomi tersebut dapat mempengaruhi pendapatan
Perseroan.
65
5.
Risiko Akuisisi
Dalam melakukan investasi melalui transaksi akusisi, Perseroan menghadapi risiko tambahan yaitu apabila
TPN tidak berhasil memberikan kinerja yang baik sehingga secara konsolidasi akan semakin menambah
beban Perseroan.
Manajemen Perseroan menyatakan bahwa semua risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan dalam
melaksanakan kegiatan usahan telah diungkapkan dalam Prospektus.
66
VIII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN
AKUNTAN
a.
Pada tanggal 7 Desember 2007, Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum
Dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusannya No. C-05729 HT.01.04-TH.2007
tanggal 7 Desember 2007 sehubungan dengan penambahan modal dasar Perseroan dari
Rp 325.000.000.000,00 (tiga ratus dua puluh lima miliar Rupiah) yang terdiri dari 1.300.000.000
(satu miliar tiga ratus juta) lembar saham dengan nilai nominal Rp 250,00 per saham menjadi
Rp 2.000.000.000.000,00 (dua triliun Rupiah) yang terdiri dari 8.000.000.000 (delapan miliar) lembar
saham dengan nilai Rp 250,00 per saham.
b.
Pada tanggal 10 Desember 2007, Perseroan telah mendapat persetujuan dari Societe Generale,
Perancis tentang penambahan modal dasar Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas I, akuisisi
Chemical Brothers Limited oleh Fatra International Holding Ltd. dan perubahan Akta Anggaran Dasar
yang diakibatkan karena kedua persetujuan tersebut.
67
IX. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ANAK
PERUSAHAAN
A. Riwayat Singkat
Perseroan didirikan dengan nama PT Fatrapolindo Nusa Industri berdasarkan Akta Pendirian No. 19
tanggal 9 Desember 1987 yang diubah dengan Akta Perubahan No. 53 tanggal 18 Juli 1988, yang
keduanya dibuat dihadapan Rukmasanti Hardjasatya S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusannya
No. C2-6603.HT.01.01.Th.’88 tanggal 30 Juli 1988, dan telah didaftarkan di dalam buku register di Kantor
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dibawah No. 1759/1988 dan 1760/1988 keduanya tertanggal 10 Agustus
1988 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 80 tanggal 5 Oktober 1990
Tambahan No. 3831.
Anggaran Dasar Perseroan kemudian diubah berdasarkan Akta Berita Acara Perseroan No. 31 tanggal
15 Mei 1991 yang dibuat dihadapan Rukmasanti Hardjasatya S.H., Notaris di Jakarta, yang telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya
No. C2.2132.HT.01.04.TH.91 tanggal 13 Juni 1991, dan telah didaftarkan di dalam buku register di Kantor
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dibawah No. 1146/1991 tanggal 23 Juni 1991 serta telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3 tanggal 9 Januari 1996 Tambahan No. 367.
Anggaran Dasar Perseroan kemudian diubah berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Perseroan No. 11
tanggal 13 September 1996 yang dibuat dihadapan Mintarsih Natamihardja, S.H., Notaris di Jakarta,
yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat
Keputusannya No. C2-11007.HT.01.04.TH.96 tanggal 12 Desember 1996, dan telah didaftarkan di dalam
Daftar Perusahaan di Kantor Perusahaan Kodya Jakarta Pusat No. 578/BH.09.05/IV/1997 tanggal 2 Maret
1997 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 52 tanggal 1 Juli 1997 Tambahan
No. 2594.
Anggaran Dasar Perseroan kemudian diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Seluruh
Pemegang Saham Perseroan No. 22 tanggal 26 Januari 2001 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi,
S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Keputusannya No. C-1296.HT.01.04.Th.2001 tanggal 19
Februari 2001 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya
Jakarta Pusat No.620/RUB/09.05/V/2001 tanggal 2 Mei 2001 serta telah diumumkan dalam Berita Negara
No.61 Tambahan Berita Negara No.5027/2001 tanggal 31 Juli 2001.
Dalam rangka Penawaran Umum Perdana PT Fatrapolindo Nusa Industri yang dilakukan tanggal
6 – 8 Maret 2002, yang dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal
21 Maret 2002, dengan jumlah emisi sejumlah 67.000.000 (enam puluh tujuh juta) Saham Biasa Atas
Nama dengan nilai nominal Rp 250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham dengan harga penawaran
Rp 450,00 (empat ratus lima puluh Rupiah) per saham sehingga nilai total emisi adalah sebesar
Rp 30.150.000.000,00 (tiga puluh miliar seratus lima puluh juta Rupiah), Anggaran Dasar Perseroan
diubah seluruhnya termasuk merubah nama Perseroan menjadi PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk.
berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 7
tanggal 8 Maret 2001 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi S.H., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusannya No. C-5565.HT.01.04-TH.2001 tanggal 23 April 2001 dan telah didaftarkan pada Kantor
Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No. 1372/RUB.09.05/VIII/2001 tanggal 15 Agustus
2001 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 98 tanggal
7 Desember 2001 Tambahan No. 7972/2001.
68
Dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk., berdasarkan Akta
Keputusan Rapat No. 16 tertanggal 5 Nopember 2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di
Jakarta serta telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan
Surat Keputusannya No. C-05729 HT.01.04-TH.2007 tanggal 7 Desember 2007, Perseroan telah
melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan salah satu agenda yaitu melakukan
peningkatan modal dasar Perseroan.
Perseroan didirikan sebagai perusahaan dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri berdasarkan
surat keputusan Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 91/I/PMDN/1988 tanggal 15 Pebruari 1988.
Status tersebut kemudian diubah menjadi Perusahaan Modal Asing sesuai dengan surat persetujuan
dari Kepala Badan Penanaman Modal dan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara No. 185/V/PMA/2000
tanggal 30 Nopember 2000 yang ditegaskan dalam Akta Pernyataan Keputusan Seluruh Pemegang
Saham No. 22 tanggal 26 Januari 2001.
Perseroan berusaha dalam bidang industri plastik lembaran berproses bentangan dua arah (Bi-axially
Oriented Polypropylene/BOPP Film). Perseroan memasarkan hasil produksi tersebut baik lokal maupun
ekspor. Perseroan memulai kegiatan operasi secara komersil sejak tahun 1990 dengan mengoperasikan
satu lini produksi. Kemudian Perseroan menambah dua lini produksi masing-masing pada tahun 1999
dan 2004. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah mengoperasikan sebanyak
3 (tiga) lini produksi dengan jumlah kapasitas terpasang sebesar 38.000 ton per tahun.
Perseroan melakukan operasional melalui kantor pusat di Wisma LIA Lantai 1 & 2, Jalan A.M. Sangaji
No. 12, sedangkan kegiatan produksi Perseroan dilakukan di pabrik film BOPP yang berlokasi di Jalan
Raya Curug Km 1,1, Desa Kadujaya, Kabupaten Tangerang, Banten di atas areal tanah milik Perseroan
seluas 44.710 m2 dengan status Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 38 tanggal 16 Oktober 1989 dan
No. 00116/Kadujaya tanggal 3 Agustus 2000.
B. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan
Perubahan komposisi permodalan dan kepemilikan saham Perseroan sejak didirikan hingga Prospektus
ini diterbitkan adalah:
Tahun 1987
Berdasarkan Akta Pendirian No. 19, tanggal 9 Desember 1987 yang diubah dengan Akta Perubahan
No. 53 tanggal 18 Juli 1988, yang keduanya dibuat dihadapan Ny. Rukmasanti Hardjasatya S.H., Notaris
di Jakarta, akta-akta mana telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia
sesuai dengan surat keputusannya No. C2-6603.HT.01.01.Th.88 tanggal 30 Juli 1988. Modal Dasar
Perseroan adalah sebesar Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar Rupiah) yang terdiri dari 10.000 (sepuluh
ribu) saham dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta Rupiah)
per saham. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh adalah sebesar Rp 2.000.000.000,00 (dua miliar
Rupiah) yang terdiri dari 2.000 (dua ribu) saham biasa yang telah disetor seluruhnya dengan cara tunai.
Susunan pemegang saham Perseroan dengan struktur permodalan di atas adalah sebagai berikut:
Keterangan
Nilai Nominal Rp 1.000.000,00 per saham
Persentase
Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rp)
10.000
10.000.000.000
500
500
500
500
500.000.000
500.000.000
500.000.000
500.000.000
25,00
25,00
25,00
25,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
2.000
2.000.000.000
100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel
8.000
8.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
Sudwikatmono
Alex Budiman
Djoni Prananto
Boedyharto Angsono
69
%
Tahun 1989
Sesuai dengan Akta Berita Acara No. 54 tanggal 20 Maret 1989 yang dibuat dihadapan Nyonya
Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui
penjualan saham milik (i) Alex Budiman sebanyak 500 (lima ratus) saham kepada Djasmin dan milik
(ii) Djoni Prananto sebanyak 20 (dua puluh) saham kepada Sudwikatmono. Pengalihan tersebut dituangkan
di dalam Akta Jual Beli Saham No. 55 dan No. 56 tanggal 20 Maret 1989 yang keduanya dibuat di
hadapan Nyonya Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta.
Setelah terjadinya pengalihan saham tersebut, susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai
berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
Sudwikatmono
Djasmin
Djoni Prananto
Boedyharto Angsono
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Nilai Nominal Rp 1.000.000,00 per saham
Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rp)
10.000
10.000.000.000
520
500
500
480
2.000
8.000
520.000.000
500.000.000
500.000.000
480.000.000
2.000.000.000
8.000.000.000
Persentase
%
26,00
25,00
25,00
24,00
100,00
Tahun 1990
Sesuai dengan Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 29 Oktober 1990
yang tertuang pada Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 9 Desember 1995 yang dibuat
dihadapan Mintarsih Natamihardja, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan menyetujui
untuk mengeluarkan 8.000 (delapan ribu) saham dari portepel dengan nilai nominal keseluruhan sebesar
Rp 8.000.000.000,00 (delapan miliar Rupiah), dimana dari jumlah tersebut telah diambil bagian dan
ditempatkan masing-masing oleh (i) Sudwikatmono sebanyak 2.080 (dua ribu delapan puluh) saham atau
nilai nominal sebesar Rp 2.080.000.000,00 (dua miliar delapan puluh juta Rupiah), (ii) Djasmin sebanyak
2.000 (dua ribu) saham atau nilai nominal sebesar Rp 2.000.000.000,00 (dua miliar Rupiah), (iii) Boedyharto
Angsono sebanyak 2.000 (dua ribu) saham atau nilai nominal sebesar Rp 2.000.000.000,00 (dua miliar
Rupiah) dan (iv) Djoni Prananto sebanyak 1.920 (seribu sembilan ratus dua puluh) saham atau nilai nominal
sebesar Rp 1.920.000.000,00 (satu miliar sembilan ratus dua puluh juta Rupiah). Dengan adanya
pengeluaran saham dari portepel tersebut, Modal Dasar Perseroan adalah sebesar Rp 10.000.000.000,00
(sepuluh miliar Rupiah) serta Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh meningkat dari Rp 2.000.000.000,00
(dua miliar Rupiah) menjadi Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar Rupiah) yang terdiri dari 10.000 (sepuluh
ribu) saham biasa masing-masing dengan nilai nominal Rp 1.000.000,00 (satu juta Rupiah) per saham.
Atas peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh tersebut seluruhnya yaitu sebesar
Rp 8.000.000.000,00 (delapan miliar Rupiah) telah disetor oleh para pemegang saham dengan cara tunai
sebesar Rp 7.775.000.000,00 (tujuh miliar tujuh ratus tujuh puluh lima juta Rupiah) dan kapitalisasi hutang
kepada pemegang saham Perseroan sebesar Rp 225.000.000,00 (dua ratus dua puluh lima juta Rupiah).
Susunan pemegang saham Perseroan dengan struktur permodalan di atas adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
Sudwikatmono
Djasmin
Boedyharto Angsono
Djoni Prananto
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Nilai Nominal Rp 1.000.000,00 per saham
Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rp)
10.000
10.000.000.000
2.600
2.500
2.500
2.400
10.000
-
70
2.600.000.000
2.500.000.000
2.500.000.000
2.400.000.000
10.000.000.000
-
Persentase
%
26,00
25,00
25,00
24,00
100,00
Tahun 1991
Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat No. 31 tanggal 15 Mei 1991 yang dibuat dihadapan Rukmasanti
Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2.2132.HT.01.04-TH.91 tanggal 13 Juni 1991, para
Pemegang Saham Perseroan telah menyetujui untuk meningkatkan Modal Dasar dari
Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima
miliar Rupiah), Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh dari sebesar Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh
miliar Rupiah) menjadi Rp 12.750.000.000,00 (dua belas miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah) dan
merubah nilai nominal saham dari Rp 1.000.000,00 (satu juta Rupiah) menjadi Rp 100.000,00 (seratus
ribu Rupiah).
Atas peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh tersebut seluruhnya yaitu sebesar
Rp 2.750.000.000,00 (dua miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah) telah disetor oleh para Pemegang
Saham dengan cara kapitalisasi hutang kepada pemegang saham Perseroan sebesar
Rp 2.750.000.000,00 (dua miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah).
Susunan pemegang saham Perseroan dengan struktur permodalan di atas adalah sebagai berikut:
Keterangan
Nilai Nominal Rp 100.000,00 per saham
Persentase
Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rp)
250.000
25.000.000.000
33.150
31.875
31.875
30.600
3.315.000.000
3.187.500.000
3.187.500.000
3.060.000.000
26,00
25,00
25,00
24,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
127.500
12.750.000.000
100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel
122.500
12.250.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
Sudwikatmono
Djasmin
Boedyharto Angsono
Djoni Prananto
%
Tahun 1992
Sesuai dengan Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham tanggal 12 Maret 1992 yang
tertuang pada Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 8 tanggal 9 Desember 1995 yang dibuat dihadapan
Mintarsih Natamihardja, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui
pengeluaran 22.500 (dua puluh dua ribu lima ratus) saham dari dalam portepel dengan nilai nominal
keseluruhan sebesar Rp 2.250.000.000,00 (dua miliar dua ratus lima puluh juta Rupiah), dimana dari
jumlah tersebut telah diambil bagian dan masing-masing ditempatkan oleh (i) Sudwikatmono sebanyak
4.350 (empat ribu tiga ratus lima puluh) saham atau nilai nominal sebesar Rp 435.000.000,00 (empat
ratus tiga puluh lima juta Rupiah), (ii) Djasmin sebanyak 5.625 (lima ribu enam ratus dua puluh lima)
saham atau nilai nominal sebesar Rp 562.500.000,00 (lima ratus enam puluh dua juta lima ratus ribu
Rupiah), (iii) Boedyharto Angsono sebanyak 5.625 (lima ribu enam ratus dua puluh lima) saham atau
nilai nominal sebesar Rp 562.500.000,00 (lima ratus enam puluh dua juta lima ratus ribu Rupiah),
(iv) Djoni Prananto sebanyak 6.900 (enam ribu sembilan ratus) saham atau nilai nominal sebesar
Rp 690.000.000,00 (enam ratus sembilan puluh juta Rupiah). Dengan adanya pengeluaran saham dari
portepel tersebut, Modal Dasar Perseroan adalah sebesar Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar
Rupiah) serta Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh meningkat dari Rp 12.750.000.000,00 (dua belas
miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah) menjadi Rp 15.000.000.000,00 (lima belas miliar Rupiah) yang
terdiri dari 150.000 (seratus lima puluh ribu) saham biasa masing-masing dengan nilai nominal
Rp 100.000,00 (seratus ribu Rupiah) per saham.
Atas peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh tersebut seluruhnya yaitu sebesar
Rp 2.250.000.000,00 (dua miliar dua ratus lima puluh juta Rupiah) telah disetor sepenuhnya oleh para
pemegang saham dengan cara tunai.
71
Susunan pemegang saham Perseroan dengan struktur permodalan di atas adalah sebagai berikut:
Keterangan
Nilai Nominal Rp 100.000,00 per saham
Persentase
Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rp)
250.000
25.000.000.000
37.500
37.500
37.500
37.500
3.750.000.000
3.750.000.000
3.750.000.000
3.750.000.000
25,00
25,00
25,00
25,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
150.000
15.000.000.000
100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel
100.000
10.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
Sudwikatmono
Djasmin
Boedyharto Angsono
Djoni Prananto
%
Sesuai dengan Notulen Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham tanggal 6 Juli 1992 yang tertuang
pada Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 9 tanggal 9 Desember 1992 yang dibuat dihadapan Mintarsih
Natamihardja, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui penjualan
saham milik Djasmin sebanyak 37.500 (tiga puluh tujuh ribu lima ratus) saham kepada Beni Prananto.
Pengalihan saham tersebut telah dilaksanakan sesuai Akta Jual Beli Saham tanggal 15 Juli 1992 yang
dilegalisasi oleh Adam Kasdamardji, S.H., Notaris di Jakarta dengan No. L.8349/VII/1992.
Setelah terjadinya pengalihan saham tersebut, susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai
berikut:
Keterangan
Nilai Nominal Rp 100.000,00 per saham
Persentase
Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rp)
250.000
25.000.000.000
37.500
37.500
37.500
37.500
3.750.000.000
3.750.000.000
3.750.000.000
3.750.000.000
25,00
25,00
25,00
25,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
150.000
15.000.000.000
100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel
100.000
10.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
Sudwikatmono
Boedyharto Angsono
Djoni Prananto
Beni Prananto
%
Sesuai dengan Akta Risalah Rapat No. 64 tanggal 8 Desember 1992 yang dibuat dihadapan Endrawila
Parmata, S.H., pengganti Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan
telah menyetujui penjualan saham milik Beni Prananto sebanyak 15.000 (lima belas ribu saham) kepada
Sudwikatmono. Pengalihan saham tersebut telah dilaksanakan sesuai Akta Jual Beli No. 65 tanggal
8 Desember 1992, dibuat dihadapan Endrawila Parmata S.H., pengganti Benny Kristianto S.H., Notaris
di Jakarta.
Setelah terjadinya pengalihan saham tersebut, susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai
berikut:
Keterangan
Nilai Nominal Rp 100.000,00 per saham
Persentase
Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rp)
250.000
25.000.000.000
52.500
37.500
37.500
22.500
5.250.000.000
3.750.000.000
3.750.000.000
2.250.000.000
35,00
25,00
25,00
15,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
150.000
15.000.000.000
100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel
100.000
10.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
Sudwikatmono
Boedyharto Angsono
Djoni Prananto
Beni Prananto
72
%
Tahun 1993
Sesuai dengan Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham tanggal 27 Desember 1993
yang tertuang pada Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 10 tanggal 9 Desember 1995 yang dibuat
dihadapan Mintarsih Natamihardja, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan telah
menyetujui pengeluaran 40.000 (empat puluh ribu) saham dari dalam portepel dengan nilai nominal
keseluruhan sebesar Rp 4.000.000.000,00 (empat miliar Rupiah), dimana dari jumlah tersebut telah
diambil bagian dan ditempatkan masing-masing oleh (i) Sudwikatmono sebanyak 14.000 (empat belas
ribu) saham atau nilai nominal sebesar Rp 1.400.000.000,00 (satu miliar empat ratus juta Rupiah),
(ii) Djoni Prananto sebanyak 10.000 (sepuluh ribu) saham atau nilai nominal sebesar Rp 1.000.000.000,00
(satu miliar Rupiah), (iii) Boedyharto Angsono sebanyak 10.000 (sepuluh ribu) saham atau nilai nominal
sebesar Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar Rupiah) dan (iv) Beni Prananto sebanyak 6.000 (enam ribu)
saham atau nilai nominal sebesar Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta Rupiah). Dengan adanya
pengeluaran saham dari portepel tersebut, Modal Dasar Perseroan adalah sebesar Rp 25.000.000.000,00
(dua puluh lima miliar Rupiah) dan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh meningkat dari
Rp 15.000.000.000,00 (lima belas miliar Rupiah) menjadi Rp 19.000.000.000,00 (sembilan belas miliar
Rupiah) yang terdiri dari 19.000 (sembilan belas ribu) saham biasa masing-masing dengan nilai nominal
Rp 100.000,00 (seratus ribu Rupiah) per saham.
Atas peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh tersebut seluruhnya yaitu sebesar
Rp 4.000.000.000,00 (empat miliar Rupiah) telah disetor sepenuhnya oleh para pemegang saham dengan
cara kapitalisasi hutang kepada pemegang saham Perseroan sebesar Rp 4.000.000.000,00 (empat
miliar Rupiah).
Susunan pemegang saham Perseroan dengan struktur permodalan di atas adalah sebagai berikut:
Keterangan
Nilai Nominal Rp 100.000,00 per saham
Persentase
Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rp)
250.000
25.000.000.000
66.500
47.500
47.500
28.500
6.650.000.000
4.750.000.000
4.750.000.000
2.850.000.000
35,00
25,00
25,00
15,00
190.000
19.000.000.000
100,00
60.000
6.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
Sudwikatmono
Boedyharto Angsono
Djoni Prananto
Beni Prananto
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
%
Tahun 1995
Sesuai dengan Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham tanggal 18 Agustus 1995 yang
tertuang pada Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 11 tanggal 9 Desember 1995 yang dibuat dihadapan
Mintarsih Natamihardja, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui
pengeluaran 60.000 (enam puluh ribu) saham dari portepel dengan nilai nominal keseluruhan sebesar
Rp 6.000.000.000,00 (enam miliar Rupiah), dimana dari jumlah tersebut telah diambil bagian dan
ditempatkan seluruhnya oleh Beni Prananto sebanyak 60.000 (enam puluh ribu) saham atau nilai nominal
sebesar Rp 6.000.000.000,00 (enam miliar Rupiah). Dengan adanya pengeluaran saham dari dalam
portepel tersebut, Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh meningkat dari Rp 19.000.000.000,00 (sembilan
belas miliar Rupiah) menjadi Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar Rupiah) yang terdiri dari 250.000
(dua ratus lima puluh ribu) saham biasa masing-masing dengan nilai nominal Rp 100.000,00 (seratus
ribu Rupiah) per saham.
Atas peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh tersebut seluruhnya yaitu sebesar
Rp 6.000.000.000,00 (enam miliar Rupiah) telah disetor sepenuhnya oleh para pemegang saham dengan
cara tunai.
73
Susunan pemegang saham dengan struktur permodalan di atas adalah sebagai berikut:
Keterangan
Nilai Nominal Rp 100.000,00 per saham
Persentase
Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rp)
250.000
25.000.000.000
88.500
66.500
47.500
47.500
8.850.000.000
6.650.000.000
4.750.000.000
4.750.000.000
35,40
26,60
19,00
19,00
250.000
25.000.000.000
100,00
-
-
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
Beni Prananto
Sudwikatmono
Boedyharto Angsono
Djoni Prananto
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
%
Tahun 1996
Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat No. 11 tanggal 13 September 1996 yang dibuat dihadapan
Mintarsih Natamihardja, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-11007.HT.01.04 Th’96, tanggal 12 Desember
1996 para pemegang saham Perseroan telah menyetujui untuk meningkatkan modal dasar Perseroan
dari Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp 60.000.000.000,00 (enam
puluh miliar Rupiah).
Susunan pemegang saham Perseroan Perseroan dengan struktur permodalan di atas adalah sebagai
berikut:
Keterangan
Nilai Nominal Rp 100.000,00 per saham
Persentase
Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rp)
600.000
60.000.000.000
88.500
66.500
47.500
47.500
8.850.000.000
6.650.000.000
4.750.000.000
4.750.000.000
35,40
26,60
19,00
19,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
250.000
25.000.000.000
100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel
350.000
35.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
Beni Prananto
Sudwikatmono
Boedyharto Angsono
Djoni Prananto
%
Tahun 2000
Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat No. 9 tanggal 30 Oktober 2000 yang dibuat dihadapan Mintarsih
Natamihardja, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui penjualan
seluruh saham milik Sudwikatmono kepada PT Permata Surya Gitatama sebanyak 66.500 (enam puluh
enam ribu lima ratus) saham, pengalihan saham mana telah dilaksanakan sesuai Akta Jual Beli Saham
No. 10 tanggal 30 Oktober 2000, dibuat di hadapan Mintarsih Natamihardja, S.H., Notaris di Jakarta.
Susunan pemegang saham Perseroan dengan adanya pengalihan saham tersebut adalah sebagai berikut:
Keterangan
Nilai Nominal Rp 100.000,00 per saham
Persentase
Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rp)
600.000
60.000.000.000
88.500
66.500
47.500
47.500
8.850.000.000
6.650.000.000
4.750.000.000
4.750.000.000
35,40
26,60
19,00
19,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
250.000
25.000.000.000
100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel
350.000
35.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
Beni Prananto
PT Permata Surya Gitatama
Boedyharto Angsono
Djoni Prananto
74
%
Sesuai Pernyataan Persetujuan pemegang saham Perseroan tanggal 9 Nopember 2000, para Pemegang
Saham telah menyetujui penjualan saham milik Beni Prananto kepada PT Sampoerna Percetakan
Nusantara sebanyak 60.000 (enam puluh ribu) saham, pengalihan saham mana telah dilaksanakan
sesuai dengan Perjanjian Jual Beli Saham yang dibuat dibawah tangan pada tanggal 17 Nopember
2000.
Susunan pemegang saham Perseroan dengan adanya pengalihan saham tersebut adalah sebagai berikut:
Keterangan
Nilai Nominal Rp 100.000,00 per saham
Persentase
Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rp)
600.000
60.000.000.000
66.500
60.000
47.500
47.500
28.500
6.650.000.000
6.000.000.000
4.750.000.000
4.750.000.000
2.850.000.000
26,60
24,00
19,00
19,00
11,40
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
250.000
25.000.000.000
100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel
350.000
35.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
PT Permata Surya Gitatama
PT Sampoerna Percetakan Nusantara
Boedyharto Angsono
Djoni Prananto
Beni Prananto
%
Tahun 2001
Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 22 tanggal 26 Januari 2001 yang dibuat dihadapan
Fathiah Helmi S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Persetujuan No. C-1296.HT.01.04.Th.2001 tanggal 19 Pebruari
2001, para pemegang saham telah menyetujui pengeluaran saham sebanyak 74.700 (tujuh puluh empat
ribu tujuh ratus) saham dari portepel dengan nilai nominal keseluruhan sebesar Rp 7.470.000.000,00
(tujuh miliar empat ratus tujuh puluh juta Rupiah), dimana dari jumlah tersebut telah diambil bagian dan
ditempatkan seluruhnya oleh Batavia Investment Fund Limited sebanyak 41.832 (empat puluh satu ribu
delapan ratus tiga puluh dua) saham atau nilai nominal sebesar Rp 4.183.200.000,00 (empat miliar
seratus delapan puluh tiga juta dua ratus ribu Rupiah), oleh Soros Capital Indonesia (L) Limited sebanyak
17.928 (tujuh belas ribu sembilan ratus dua puluh delapan) saham atau nilai nominal sebesar
Rp 1.792.800.000,00 (satu miliar tujuh ratus sembilan puluh dua juta delapan ratus ribu Rupiah), dan
oleh Sit/Kim International Investment Limited Partnership sebanyak 14.940 (empat belas ribu sembilan
ratus empat puluh) saham atau nilai nominal sebesar Rp 1.494.000.000,00 (satu miliar empat ratus
sembilan puluh empat juta Rupiah). Dengan adanya pengeluaran saham dari dalam portepel tersebut,
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh meningkat dari Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar
Rupiah) menjadi Rp 32.470.000.000,00 (tiga puluh dua miliar empat ratus tujuh puluh juta Rupiah) yang
terdiri dari 324.700 saham dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp 100.000,00 (seratus
ribu Rupiah).
Atas peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh tersebut seluruhnya yaitu sebesar
Rp 7.470.000.000,00 (tujuh miliar empat ratus tujuh puluh juta Rupiah) telah disetor sepenuhnya oleh
para pemegang saham dengan cara konversi Mandatory Convertible Bond (MCB) dari Batavia Investment
Fund Limited, Soros Capital Indonesia (L) Limited dan Sit/Kim International Investment Limited Partnership.
75
Dengan adanya penyetoran modal disetor tersebut susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai
berikut:
Keterangan
Nilai Nominal Rp 100.000,00 per saham
Persentase
Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rp)
600.000
60.000.000.000
66.500
60.000
47.500
47.500
41.832
28.500
17.928
14.940
6.650.000.000
6.000.000.000
4.750.000.000
4.750.000.000
4.183.200.000
2.850.000.000
1.792.800.000
1.494.000.000
20,48
18,48
14,63
14,63
12,88
8,78
5,52
4,60
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
324.700
32.470.000.000
100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel
275.300
27.530.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
PT Permata Surya Gitatama
PT Sampoerna Percetakan Nusantara
Boedyharto Angsono
Djoni Prananto
Batavia Investment Fund Limited
Beni Prananto
Soros Capital Indonesia (L) Limited
Sit/Kim International Investment Limited Partnership
%
Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan
No. 7 tanggal 8 Maret 2001 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi S.H., Notaris di Jakarta, yang telah
mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Surat Keputusannya No. C-5565.HT.01.04-Th.2001 tanggal 23 April 2001, para pemegang saham
Perseroan telah menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan dari Rp 60.000.000.000,00 (enam puluh
miliar Rupiah) menjadi 325.000.000.000,00 (tiga ratus dua puluh lima miliar Rupiah), meningkatkan
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh dari sebesar Rp 32.470.000.000,00 (tiga puluh dua miliar empat
ratus tujuh puluh juta Rupiah) menjadi 85.800.000.000,00 (delapan puluh lima miliar delapan ratus juta
Rupiah) dan merubah nilai nominal saham yang semula sebesar Rp 100.000,00 (seratus ribu Rupiah)
per saham menjadi Rp 250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham. Peningkatan Modal Ditempatkan
terjadi akibat dari Pembagian saham bonus kepada para Pemegang Saham Perseroan dengan nilai
sebesar Rp 53.330.000.000,00 (lima puluh tiga miliar tiga ratus tiga puluh juta rupiah) yang berasal dari
(i) Agio Saham sebesar Rp 4.445.000.000,00 (empat miliar empat ratus empat puluh lima juta Rupiah),
(ii) Revaluasi Aktiva Tetap sebesar Rp 48.331.428.000,00 (empat puluh delapan miliar tiga ratus tiga
puluh satu juta empat ratus dua puluh delapan ribu Rupiah), dan (iii) Saldo Laba sebesar
Rp 553.572.000,00 (lima ratus lima puluh tiga juta lima ratus tujuh puluh dua ribu Rupiah).
Susunan pemegang saham Perseroan dan kepemilikan saham Perseroan setelah peningkatan modal
tersebut adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Nilai Nominal Rp 250,00 per saham
Persentase
Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rp)
1.300.000.000
325.000.000.000
70.288.888
63.418.540
50.206.344
50.206.344
44.215.408
30.123.804
18.949.456
15.791.216
17.572.222.000
15.854.635.000
12.551.586.000
12.551.586.000
11.053.852.000
7.530.951.000
4.737.364.000
3.947.804.000
20,48
18,48
14,63
14,63
12,88
8,78
5,52
4,60
100,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
PT Permata Surya Gitatama
PT Sampoerna Percetakan Nusantara
Boedyharto Angsono
Djoni Prananto
Batavia Investment Fund Limited
Beni Prananto
Soros Capital Indonesia (L) Limited
Sit/Kim International Investment Limited Partnership
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
343.200.000
85.800.000.000
Jumlah Saham Dalam Portepel
956.800.000
239.200.000.000
76
%
Tahun 2002
Dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham PT Fatrapolindo Nusa Industri, sesuai dengan Akta
Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 7 tanggal 8 Maret 2001 yang
dibuat dihadapan Fathiah Helmi S.H., Notaris di Jakarta, Akta mana telah memperoleh persetujuan dari
Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya
No. C-5565.HT.01.04.TH.2001 tanggal 23 April 2001 dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran
Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No. 1372/RUB.09.05/VIII/2001 tanggal 15 Agustus 2001
serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 98/2001 tanggal 7 Desember 2001,
Tambahan No. 7972/2001, Perseroan menawarkan kepada masyarakat sebesar 67.000.000 saham
dengan harga nominal Rp 250,00 atau sebesar 16,33% (enam belas koma tiga puluh tiga persen) dari
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh.
Susunan pemegang saham Perseroan dan kepemilikan saham Perseroan setelah Penawaran Umum
adalah sebagai berikut:
Keterangan
Nilai Nominal Rp 250,00 per saham
Persentase
Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rp)
1.300.000.000
325.000.000.000
70.288.888
63.418.540
50.206.344
50.206.344
44.215.408
30.123.804
18.949.456
15.791.216
67.000.000
17.572.222.000
15.854.635.000
12.551.586.000
12.551.586.000
11.053.852.000
7.530.951.000
4.737.364.000
3.947.804.000
16.750.000.000
17,14
15,46
12,24
12,24
10,78
7,34
4,62
3,85
16,33
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
410.200.000
102.550.000.000
100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel
889.800.000
222.450.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
PT Permata Surya Gitatama
PT Sampoerna Percetakan Nusantara
Boedyharto Angsono
Djoni Prananto
Batavia Investment Fund Limited
Beni Prananto
Soros Capital Indonesia (L) Limited
Sit/Kim International Investment Limited Partnership
Masyarakat
%
Tahun 2007
Dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk., berdasarkan Akta
Keputusan Rapat No. 16 tertanggal 5 Nopember 2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di
Jakarta serta telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia berdasarkan
Surat Keputusannya No. C-05729 HT.01.04-TH.2007 tanggal 7 Desember 2007, Perseroan telah
melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan salah satu agenda yaitu melakukan
peningkatan modal dasar Perseroan.
Susunan pemegang saham Perseroan per tanggal 30 Nopember 2007 berdasarkan Daftar Pemegang
Saham yang dikeluarkan oleh PT Adimitra Transferindo sebagai Biro Administrasi Efek Perseroan adalah
sebagai berikut:
Keterangan
Nilai Nominal Rp 250,00 per saham
Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rp)
73.418.540
70.288.888
53.775.580
50.206.344
31.378.965
30.123.804
18.354.635.000
17.572.222.000
13.443.895.000
12.551.586.000
7.844.741.250
7.530.951.000
Persentase
%
Pemegang Saham:
PT Sampoerna Printpack
PT Permata Surya Gitatama
UOB Kay Hian Pte., Ltd., Singapura
Djoni Prananto
Chua Sew Hoon
Beni Prananto
Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan
di bawah 5%)
101.007.879
25.251.969.750
24,62
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
410.200.000
102.550.000.000
100,00
77
17,90
17,14
13,11
12,24
7,65
7,34
C. Keterangan Mengenai Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum
1.
PT Sampoerna Printpack (“SP”)
Riwayat Singkat
PT Sampoerna Printpack (“SP”) didirikan dengan nama PT Jawa Printindo pada tahun 1982 berdasarkan
Akta No. 44 tanggal 26 Pebruari 1982 yang dibuat dihadapan Sastra Kosasih, S.H., Notaris di Surabaya
yang kemudian diubah dengan Akta No. 6 tanggal 3 Juni 1986 yang dibuat dihadapan Ny. Nursetiani
Budi, S.H. sebagai pengganti Sastra Kosasih, S.H., Notaris di Surabaya, akta mana telah mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusannya
No. C2-6705.HT.01.01.Th.’86 tanggal 27 September 1986, telah didaftarkan pada Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Surabaya di bawah No. 1009/1986 dan 1010/1986 tanggal 7 Oktober 1986 serta
telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 95, tanggal 28 Nopember 1986 Tambahan
Berita Negara No. 1476.
Berdasarkan Akta No. 23 tanggal 28 Nopember 1988 yang dibuat dihadapan Sastra Kosasih, S.H.,
Notaris di Surabaya nama PT Jawa Pritindo diubah menjadi PT Sampoerna Percetakan Nusantara dan
akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusannya No. C2-727.HT.01.04.TH.89 tanggal 24 Januari 1989.
Berdasarkan Akta No. 23 tanggal 2 Juli 2003 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta
nama PT Sampoerna Percetakan Nusantara diubah menjadi PT Sampoerna Printpack dan akta tersebut
telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
sesuai dengan Surat Keputusannya No. C-18253 HT.01.04.TH.2003 tanggal 4 Agustus 2003.
Anggaran dasar SP terakhir kali diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran
Dasar No. 23 tanggal 2 Juli 2003, yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana
telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat
Keputusannya No. C-18253 HT.01.04.TH.2003 tanggal 4 Agustus 2003 yang merubah nama
PT Sampoerna Percetakan Nusantara menjadi PT Sampoerna Printpack.
Kegiatan Usaha
Berusaha dalam bidang percetakan dalam arti kata yang seluas-luasnya.
Permodalan
Keterangan
Nilai Nominal Rp 5.000.000,00 per saham
Persentase
Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar
36.000
180.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
PT Union Sampoerna Dinamika
28.808
7.192
144.040.000.000
35.960.000.000
80,02
19,98
6.720
6.720.000.000
100,00
-
-
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Kepengurusan dan Pengawasan
DEWAN KOMISARIS:
Komisaris Utama : Martin Gray King
Komisaris
: Andrew Vanzeller White
DIREKSI:
Direktur Utama
Direktur
: Angky Camaro
: Salman Hameed
78
%
2.
PT Permata Surya Gitatama (“PSG”)
Riwayat Singkat
PT Permata Surya Gitatama (“PSG”) didirikan dengan nama PT Permata Surya Gitatama pada tahun
1998 berdasarkan Akta No. 17 tanggal 11 September 1998 yang dibuat dihadapan Miranti Tresnaning
Timur, S.H., Notaris di Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor di Ciawi, akta mana telah mendapat pengesahan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusannya No. C2-26075.HT.01.01.Th.98
tanggal 23 Nopember 1998, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta
Pusat di bawah No. 394/RUB/09.05 tanggal 9 April 1999.
Anggaran dasar PSG terakhir kali diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.102 tanggal
28 Pebruari 2001 yang dibuat dihadapan Mellyani Noor Shandra, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana
telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No.C-05904 HT.01.04 TH2001 tanggal 15 Agustus 2001, sedangkan Pemegang
Saham terakhir termuat dalam Akta Risalah Rapat No. 05 tanggal 4 Agustus 2006 dibuat oleh Mellyani
Noor Shandra, S.H., Notaris di Jakarta, Akta mana telah memperoleh Penerimaan Pemberitahuan dari
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. W7-HT.01.10-1983 tanggal 9 Oktober
2006. Selanjutnya pengurusan terakhir termuat dalam Akta Risalah Rapat No. 75 tanggal 10 Januari
2007, dibuat oleh Mellyani Noor Shandra, S.H., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh Penerimaan
Pemberitahuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. W7-HT.01.10-5314
tanggal 18 April 2007.
Kegiatan Usaha
Berusaha dalam bidang perdagangan umum, keagenan, perwakilan, kontraktor, jasa, angkutan,
percetakan, pertanian, pertambangan, real estate dan industri.
Permodalan
Keterangan
Nilai Nominal Rp 5.000.000,00 per saham
Persentase
Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar
6.720
6.720.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
Agus Lasmono
Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat
6.719
1
6.719.000.000
1.000.000
99,99
0,01
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
6.720
6.720.000.000
100,00
-
-
Jumlah Saham Dalam Portepel
%
Kepengurusan dan Pengawasan
DEWAN KOMISARIS:
Komisaris Utama : Agus Lasmono
Komisaris
: Tonyadi Halim
DIREKSI:
Direktur Utama
Direktur
3.
: Deddy Hariyanto
: Fendy Nagasaputra
UOB Kay Hian Pte., Ltd., Singapura
Riwayat Singkat
UOB Kay Hian Pte.,Ltd. Singapura didirikan pada tahun 2000 sebagai hasil merger dari Kay Hian Holding
Ltd, UOB Securities Pte., Ltd. dan United Overseas Bank Group’s Overseas Stockbroking Interests yang
merupakan anak perusahaan dari United Overseas Bank.
79
Kegiatan Usaha
UOB Kay Hian Pte., Ltd., Singapura menyediakan jasa perdagangan ekuitas, pengelolaan unit Trust
dan kustodian.
Permodalan
Jumlah Saham
Persentase (%)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
United Overseas Bank Ltd
U.I.P Holding Ltd
DBS Nominee Pte Ltd
Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%)
724.709.009
285.537.809
115.238.976
46.545.425
277.386.799
39,40
15,90
6,42
38,28
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
724.709.009
100,00
Kepengurusan dan Pengawasan
DIREKSI:
Direktur Utama dan Direktur Pelaksana
Wakil Direktur Pelaksana
Direktur Eksekutif
Direktur Eksekutif
Direktur Independen
Direktur Independen
Direktur Independen
Direktur Non Eksekutif
Direktur Non Eksekutif
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Wee Ee-chao
Tang Wee Loke
Neo Chin Sang
Esmond Choo
Henry Tay Yun Chwan
Chelva Retnam Rajah
Roland Knecht
Walter Tung Tau Chyr
Francis Lee Chin Yong
D. Keterangan Mengenai Anak Perusahaan
Fatra International Holding Ltd. (“FIH”)
Akta Pendirian dan Perubahannya
Fatra International Holding Ltd. (“FIH”) didirikan di Labuan, Malaysia pada tanggal 19 Oktober 2007
dengan nama Fatra International Holding Ltd. berdasarkan Memorandum and Articles of Association
tanggal 19 Oktober 2007, dengan Certificate of Incorporation of Offshore Company No. LL06183.
FIH berkedudukan di Labuan, Malaysia dengan alamat sebagai berikut:
Fatra International Holding Ltd
Brumby House
Jalan Bahasa P.O.Box. 80148
87011 Labuan FT - Malaysia
Perseroan mulai melakukan penyertaan di FIH pada tanggal 19 Oktober 2007.
Kegiatan Usaha
FIH menjalankan kegiatan usaha sebagai perusahaan induk investasi.
80
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Susunan Pemegang Saham FIH berdasarkan Register of Member Pursuant to Section 105 of the Offshore
Companies Act 1990 adalah sebagai berikut:
Keterangan
Nilai Nominal USD 1,00 per saham
Persentase
Jumlah Saham
Nilai Nominal (USD)
10.000
10.000
2
2
100,00
2
2
100,00
9.998
9.998
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk.
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
%
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan pengurus FIH berdasarkan Register of Directors Pursuant to Section 94 of the Offshore
Companies Act 1990 adalah sebagai berikut:
DIREKSI:
Direktur : Fendy Nagasaputra
Direktur : Emily Liew Fui Lin
E. Pengurusan dan Pengawasan Perseroan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 20 tanggal 20 Juni 2007 yang dibuat di hadapan
Kun Hidayat, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia No. W7-HT.01.10-12732 tanggal 12 September 2007, susunan Direksi dan
komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:
KOMISARIS:
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
: Meizar Suyardi
: Roni Prananto
: Lily Sumarli
DIREKSI:
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur (tidak terafiliasi)
:
:
:
:
Beni Prananto
Stephen Angsono
Fendy Nagasaputra
Hari Prasad Sarda
81
Berikut adalah keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Dewan
Direksi Perseroan:
DEWAN KOMISARIS
Meizar Suyardi, Komisaris Utama
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta 26 Mei 1970. Menyelesaikan pendidikan
di Chapman University, California pada tahun 1991.
Riwayat Pekerjaan:
1991
: Executive Trainee Legarleon Investment Ltd., Hongkong
1992
: Executive Assistant to the President Director PT Macadam
Indonesia
1993
: Direktur Aman Teguh Sdn., Bhd., Malaysia
2000
: Managing Director Aman Teguh Sdn., Bhd., Malaysia
2001
: Managing Director/CEO Arab-Malaysian Corporation
(AMCORP) Group MCM Technologies Bhd.
2003
: Komisaris PT Petrokimia Nusantara Interindo
2003 – 2006
: Komisaris Utama PT Petrokimia Nusantara Interindo
2005 – Sekarang : Komisaris PT Polypet Karyapersada
2006 – Sekarang : Komisaris Utama PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk.
Roni Prananto, Komisaris
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta 17 Maret 1967. Menyelesaikan pendidikan
di City University, Canada pada tahun 1991.
Riwayat Pekerjaan:
1988 – Sekarang : Komisaris PT Nusa Putera Kencana
1991 – 2002
: Direktur PT Trimanggada Nusantara Lines
1992 – Sekarang : Direktur PT Tasik Madu Shipping Company
1992 – Sekarang : Direktur PT Mas Millennium Indonesia
1994 – Sekarang : Direktur PT Intikencana Pranajati
1997 – Sekarang : Direktur Utama PT Intimas Lestari
1999 – Sekarang : Direktur PT Tridaya Baruna Perkasa
2000 – Sekarang : Direktur PT Tirtasari Persada
2000 – Sekarang : Direktur PT Panca Pilar Kencana
2004 – 2006
: Direktur PT Tri Mulia Baruna Perkasa
2006 – Sekarang : Komisaris PT Mitra Rajasa Tbk.
2007 – Sekarang : Komisaris PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk.
Lily Sumarli, Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta 9 Januari 1964. Menyelesaikan
pendidikan di Universitas Trisakti tahun 1990 dan Universitas Indonusa Esa Unggul
tahun 2003.
Riwayat Pekerjaan:
1988 – 1989
: Akuntan KAP Drs. Subijanto Tjahjo
1990 – 1995
: Asisten Manajer Internal Audit PT Inti Salim Corpora (Salim
Group Holding Co.) Biro Internal Audit
1995 – 1996
: Manajer PT Inti Salim Corpora (Salim Group Holding Co.)
Financial Analyst Division
1996 – 1999
: Manajer PT Inti Salim Corpora (Salim Group Holding Co.)
Tax Division
1999 – 2000
: Tax & Accounting Service Manager PT Bina Indocipta
Andalan
2002 – 2003
: Tax Partner KKP Setiadi Sumarli
2004 – Sekarang : Managing Director KKP Lily Sumarli
2006 – Sekarang : Komisaris Independen PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk.
82
DIREKSI
Beni Prananto, Direktur Utama
Warga Negara Indonesia, lahir di Kudus 3 Januari 1959. Menyelesaikan pendidikan
di Concordia University, Montreal, Kanada pada tahun 1981 dan Mc Gill University,
Montreal, Kanada pada tahun 1982.
Riwayat Pekerjaan:
1982 - 1994
: Manajer Keuangan PT Tri Manggada Nusantara Lines
1983 – 1989
: Wakil Direktur PT Tasik Madu Shipping
1985 – Sekarang : Direktur Utama PT Rama Dinamika Raya
1987 – 1988
: Direktur PT Zebra Indah Jaya
1987 – Sekarang : Direktur Utama PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk.
1989 – 1991
: Direktur PT Asia Perintis Contindo
1989 – 1994
: Direktur PT Tasik Madu Shipping
1991 – 1996
: Direktur Utama PT Asia Perintis Contindo
1994 – Sekarang : Direktur Utama PT Mitra Rajasa Tbk.
1994 – Sekarang : Direktur Utama PT Tasik Madu Shipping
2002 – Sekarang : Direktur Utama PT Panca Pilar Kencana
2003 – Sekarang : Direktur PT Giri Selo Indah
Stephen Angsono, Direktur
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta 14 Nopember 1970. Menyelesaikan
pendidikan di University of Southern California pada tahun 1991.
Riwayat Pekerjaan:
1991 – 1992
: Management Associates Corporate Banking – Credit
Department Citibank, Jakarta
1992 – Sekarang : Direktur Utama PT Samafitro
1993 – Sekarang : Direktur PT Asaba
1996 – Sekarang : Direktur PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk.
1997 – Sekarang : Vice President Director PT Zebra Asaba Industries
2003 – Sekarang : Direktur Utama PT Giri Selo Indah
Fendy Nagasaputra, Direktur
Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung 6 Agustus 1959. Menyelesaikan
pendidikan di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung pada tahun 1985.
Riwayat Pekerjaan:
1986 – 1999
: Commercial Credit Director PT Bank Internasional
Indonesia Tbk.
1999 – 2003
: Finance & Accounting Director PT Pindo Deli Pulp & Paper
2003–– 2004
: Finance & Accounting Director PT Argo Pantes Tbk.
2004 – 2006
: Commercial Director PT Petrokimia Nusantara Interindo
(PENI)
2004 – Sekarang : Direktur PT Polypet Karyapersada
2004 – Sekarang : Direktur PT Permata Surya Gitatama
2006 – Sekarang : Direktur PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk.
Hari Prasad Sarda, Direktur Tidak Terailiasi
Warga Negara India lahir di India 16 Pebruari 1948. Menyelesaikan pendidikan di
Vikram University, India pada tahun 1969.
Riwayat Pekerjaan:
1970 – 1981
: Electrical Project Manager PT Grasim Industries Limited,
(d/h Gwalior Rayons), India
1981 – 1989
: Chief Electrical Engineer PT Indobharat Rayon, Jawa Barat
1989 – 2000
: Chief Engineer PT Fatrapolindo Nusa Industri
2001 – Sekarang : Direktur PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk.
83
Jumlah gaji dan tunjangan lainnya yang diberikan kepada Komisaris dan Direksi Perseroan berjumlah
sekitar Rp 838 juta, Rp 1.641 juta dan Rp 1.561 juta masing-masing untuk periode enam bulan yang
berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006
dan 2005.
Berikut ini adalah struktur organisasi dari Perseroan:
Berdasarkan Surat Persetujuan Pengangkatan Komite Audit yang masing-masing ditandatangani oleh
Meizar Suyardi selaku Komisaris Utama, Djoni Prananto selaku Komisaris dan Lily Sumarli selaku
Komisaris Independen, susunan Komite Audit di Perseroan adalah sebagai berikut:
Ketua
: Lily Sumarli (Komisaris Independen)
Anggota : Kasturin
Daminto Darmadji
Berikut adalah keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Komite Audit Perseroan:
Kasturin
Warga Negara Indonesia. Lahir di Jepara tanggal 16 Juni 1964. Memperoleh gelar sarjana Ekonomi
jurusan Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Sejak tahun 2004 hingga saat ini menjabat
sebagai Direktur di PT Cita Lini Persada dan diangkat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak
tahun 2003.
Daminto Darmadji
Warga Negara Indonesia. Lahir di Nganjuk tanggal 17 Maret 1976. Memperoleh gelar sarjana Ekonomi
Jurusan Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesia pada tahun 2000.
Sejak tahun 2002 hingga saat ini menjabat sebagai Komisaris di PT Pelangi Indah Canindo Tbk. dan
diangkat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2006.
Berdasarkan Surat Keputusan No. Ref. 0269/FNI-Dir/III/02 tertanggal 11 Maret 2002, Sekretaris
Perusahaan di Perseroan adalah Merciana Anggani.
84
F. Sumber Daya Manusia
Perseroan menyadari pentingnya peranan sumber daya manusia dalam upaya untuk mencapai
keberhasilan usaha. Oleh karena itu pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia dilakukan
secara terencana dan berkesinambungan agar setiap karyawan dapat memberikan kontribusi yang optimal
terhadap kemajuan dan pertumbuhan Perseroan.
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, jumlah karyawan yang bekerja pada Perseroan dan Anak Perusahaan
termasuk Direksi berjumlah 413 orang. Adapun komposisi karyawan menurut jenjang manajemen dan
pendidikan adalah sebagai berikut:
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Manajemen
Jenjang Manajemen
Jumlah Karyawan
Persentase
Direksi dan Pimpinan Umum
Manager atau setingkat
Supervisor
Staf
5
15
136
258
1,21%
3,62%
32,85%
62,32%
Jumlah
414
100,00%
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan
Jenjang Pendidikan
Jumlah Karyawan
Persentase
Sarjana
SLTA dan Sederajat
SLTP dan sederajat
68
301
45
16,43%
72,70%
10,87%
Jumlah
414
100,00%
Jumlah Karyawan
Persentase
18 – 25 tahun
26 – 35 tahun
36 – 45 tahun
46-55
Lebih dari 55 tahun
18
190
164
39
3
4,35%
45,89%
39,61%
9,42%
0,73%
Jumlah
414
100,00
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Usia
Jenjang Usia
Perseroan saat ini telah memenuhi kewajibannya untuk membayar Upah Minimum Propinsi (UMP) kepada
tenaga kerjanya baik yang bekerja di kantor pusat maupun yang bekerja di tempat kegiatan usaha
Perseroan dengan membayar diatas UMP yang ditetapkan.
Perseroan telah menandatangani Kesepakatan Kerja Bersama dengan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
Tingkat Perusahaan Unit Kerja PT Fatrapolindo Nusa Industri tertanggal 20 Juni 2000 yang dilakukan
dihadapan Kepala Kantor Departemen Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang yang telah diperpanjang
terakhir berdasarkan Surat Kesepakatan tertanggal 1 Nopember 2007 yang dibuat dibawah tangan yang
memperpanjang kembali masa berlakunya PKB untuk jangka waktu 6 (enam) bulan sampai dengan
tanggal 26 Mei 2008. Surat Kesepakatan tersebut telah didaftarkan kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja
berdasarkan Surat dari Perseroan No. 056/FNI-HRD/PKB/XI/2007 tertanggal 1 Nopember 2007 yang
telah diterima Kantor Dinas Tenaga Kerja tanggal 1 Nopember 2007.
85
Perseroan memiliki 1 (satu) tenaga kerja asing yaitu Hari Prasad Sarda, berkewarganegaraan India
sebagai Direktur Tidak Terafiliasi. Sehubungan dengan hal tersebut ijin-ijin yang telah diperoleh adalah
sebagai berikut:
Surat Keputusan No. 5440/MEN/P/IMTA/2007 tanggal 18 Juli 2007 tentang Pemberian Ijin
Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Pembinaan
Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri u.b. Direktur Penggunaan Tenaga Kerja Asing atas nama
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia dan berlaku sejak tanggal 13 Agustus
2007sampai dengan 12 Agustus 2008;
(a) Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri
No. KEP-1105/P2TKDN/PTA/2006 tanggal 30 Juni 2006 tentang Pengesahan Rencana Penggunaan
Tenaga Kerja Asing Pada Perseroan, untuk tenaga kerja asing Perseroan yang berjumlah 1(satu)
orang dengan jabatan Direktur Produksi, yang dikeluarkan oleh Direktur Penggunaan Tenaga Kerja
Asing atas nama Direktur Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri dan berlaku
selama 3 (tiga) tahun sejak tahun 2006 sampai dengan Agustus 2009.
(b) Kartu Ijin Tinggal Tetap yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi Departemen Kehakiman
Republik Indonesia 2D1JD- 0038-C dengan masa berlaku tanggal 31 Mei 2005 yang berlaku sampai
dengan 20 Mei 2010.
Perseroan juga memiliki sarana dan prasarana pendukung seperti fasilitas pelatihan, tempat ibadah,
fasilitas pelayanan kesehatan karyawan, kantin dan lain-lain dengan rincian sebagai berikut:
Fasilitas
Sarana & Prasarana
Keterangan
Lokasi
Peribadatan
Mesjid
Mushola
Ruang training
Kantin
Catering
Simpan Pinjam
Toko/warung koperasi
Lapangan volly, basket, bulu tangkis dan tenis meja
Lapangan bola
Perawatan (rawat inap)
Pengobatan rawat jalan
Kecelakaan kerja
Luas 110m2
Luas 12m2
kapasitas 40 tempat duduk
kapasitas 150 tempat duduk
Restoran Sambalero
Pabrik
Pabrik
Pabrik/Kantor pusat
Pabrik
Fasilitas Training
Fasilitas Kantin
Koperasi Karyawan
Fasilitas Olah Raga
Fasilitas Kesehatan
Fasilitas penginapan
Sarana K3
Jamsostek
Mess karyawan
P2K3, Ahli K3
Tabung Pemadam Kebakaran
Mobil Damkar
Sembako
Sewa
Reimbursement
Reimbursement
RS Qodr (provider)
Klinik Bio Medika
JHT/KK/Kematian
Bangunan 2 lantai dengan 150 kamar
(30 tempat tidur)
36 tabung
1 mobil (kecil)
Pabrik
Pabrik/Kantor pusat
Pabrik (di luar)
Sesuai peraturan
Sesuai peraturan
Karawaci Tangerang
Curug Tangerang
Seluruh karyawan
Pabrik
Pabrik
Pabrik
Pabrik
G. Keterangan tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Tanggung Jawab
Sosial
Perseroan berupaya untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)
dalam menjalankan kegiatan usahanya sehari-hari dengan asas keterbukaan, akuntabilitas, tanggung
jawab, kewajaran dan independensi.
Sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.I.6 mengenai Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan
Publik dan untuk memenuhi salah satu ketentuan Bursa Efek Jakarta mengenai Tata Kelola Perusahaan
yang Baik, Perseroan memiliki Komisaris Independen yang jumlahnya sekurang-kurangnya 30% dari
jumlah seluruh anggota komisaris.
Komisaris Independen Perseroan juga telah sesuai dengan komisaris independen yang didefinisikan
dalam Peraturan Bapepam No.IX.I.5 mengenai Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite
Audit. Pada saat ini, Komisaris Independen Perseroan adalah Lily Sumarli.
86
Dewan Komisaris Perseroan juga telah membentuk Komite Audit dengan anggota, sebagai berikut:
•
Lily Sumarli – Ketua
•
Kasturin – Anggota
•
Darminto Darmadji – Anggota
Komite Audit merupakan komite yang dibentuk untuk membantu melaksanakan tugas dan fungsi dewan
komisaris terutama dalam pengawasan pengelolaan Perusahaan.
Komite Audit telah melakukan evaluasi atas laporan keuangan tahunan. Komite Audit melalui divisi internal
audit telah melakukan tinjauan ulang atas beberapa akun dari laporan keuangan sehubungan dengan
rasio likuiditas Perseroan.
Selain itu, Perseroan memiliki Sekretaris Perusahaan sesuai dengan Peraturan Bapepam No.IX.I.4 dan
dalam rangka pemenuhan salah satu ketentuan Bursa Efek Jakarta tentang Tata Kelola Perusahaan
yang Baik.
Dalam rangka tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility), Perseroan telah menerapkan
beasiswa bagi anak-anak karyawan yang berprestasi.
H. Transaksi dan Saldo dengan Pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa
Dalam kegiatan usaha normal, Perseroan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dilakukan pada tingkat harga dan persyaratan yang
wajar sebagaimana diperlakukan terhadap pihak ketiga (arm’s length basis), sebagai berikut:
a.
Penjualan barang jadi kepada PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk., pihak hubungan istimewa
sebesar 5,36% dari jumlah penjualan bersih pada periode 2007, 2,23% dari jumlah penjualan bersih
pada tahun 2006 dan penjualan barang jadi kepada PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan
PT Toppan Sampoerna Indonesia sebesar 1,58% dari jumlah penjualan bersih pada tahun 2005
dengan rincian sebagai berikut:
Keterangan
30 Juni
2007
31 Desember
2006
2005
(Kg)
(ribuan Rp)
(Kg)
(ribuan Rp)
(Kg)
(ribuan Rp)
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
PT Toppan Sampoerna Indonesia
222.075
-
6.296.752
-
194.406
-
5.385.946
-
99.548
85.181
2.642.466
792.787
Jumlah
222.075
6.296.752
194.406
5.385.946
184.729
3.435.253
Saldo piutang usaha yang timbul dari transaksi tersebut masing-masing sebesar 0,97%, 0,66% dan
0,17% dari jumlah aktiva pada tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006 dan 2005 dengan rincian
sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
30 Juni
Keterangan
b.
31 Desember
2007
2006
2005
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
PT Toppan Sampoerna Indonesia
2.837.404.350
-
2.183.849.914
-
435.600.000
131.573.447
Jumlah
2.837.404.350
2.183.849.914
567.173.447
Perseroan menggunakan jasa PT Mitra Rajasa Tbk. untuk jasa pengangkutan barang jadi sebesar
5,02% dari jumlah beban usaha pada periode 2007, jasa PT Mitra Rajasa Tbk. dan PT Sumber
Kencana Expressindo untuk jasa pengangkutan barang jadi sebesar 4,01% dari jumlah beban usaha
pada tahun 2006 dan jasa PT Mitra Rajasa Tbk. untuk jasa pengangkutan barang jadi sebesar
4,89% dari jumlah beban usaha pada tahun 2005 dengan rincian sebagai berikut:
87
(dalam Rupiah)
Keterangan
PT Mitra Rajasa Tbk.
PT Sumber Kencana Expressindo
30 Juni
2007
375.165.000
-
31 Desember
2006
2005
656.667.400
766.286.500
21.302.000
-
Jumlah
375.165.000
677.969.400
766.286.500
Saldo hutang yang timbul dari transaksi tersebut masing-masing sebesar 1,1%, 0,7% dan 0,9% dari
jumlah hutang usaha pada tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006 dan 2005 dengan rincian
sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
30 Juni
Keterangan
31 Desember
2007
2006
2005
PT Mitra Rajasa Tbk.
PT Sumber Kencana Expressindo
786.185.000
-
620.275.320
4.139.000
504.391.580
-
Jumlah
786.185.000
624.414.320
504.391.580
c.
Perseroan mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Nusaputra Kencana atas pemakaian
ruangan kantor di Jalan A.M. Sangaji No. 12, Jakarta. Biaya sewa tersebut adalah sebesar
Rp 265.440.000 pada periode 2007, Rp 530.880.000 pada tahun 2006 dan Rp 529.438.000 pada
tahun 2005 atau masing-masing sebesar 3,54%, 3,14% dan 3,38% dari jumlah beban usaha.
d.
Pada tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006 dan 2005, saldo hutang hubungan istimewa yang
timbul dari transaksi di luar usaha terdiri dari:
(dalam Rupiah)
30 Juni
Keterangan
31 Desember
2007
2006
2005
Beni Prananto
PT Giri Selo Indah (GSI)
3.408.866.075
2.000.000.000
2.843.341.700
2.000.000.000
1.802.028.100
2.000.000.000
Jumlah
5.408.866.075
4.843.341.700
3.802.028.100
Pinjaman untuk tujuan modal kerja dari Beni Prananto merupakan pinjaman tanpa bunga dan tanpa
jangka waktu pengembalian yang pasti.
Pinjaman untuk tujuan modal kerja dari GSI dikenakan tingkat suku bunga sebesar 13,5% per tahun
pada periode 2007, tahun 2006 dan 2005. Pinjaman ini tanpa jangka waktu pengembalian yang
pasti. Bunga yang masih harus dibayar masing-masing sebesar Rp 38.354.795, Rp 76.709.590
dan Rp 57.846.576, masing-masing pada periode 2007, tahun 2006 dan 2005.
I.
Perkara-Perkara yang Sedang Dihadapi Perseroan
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan terdaftar sebagai Penggugat melawan Ny Mee Fang Cs
sebagai pihak Tergugat dalam perkara perdata pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat dalam perkara
No. 142/PDT.G/2006/PN.JKT. BAR. Perkara Perseroan dengan Ny Meng Fang Cs terjadi karena
Perseroan mengajukan tuntutan kepada pengadilan pada tanggal 17 April 2006 karena kegagalan dari
Ny Meng Fang Cs dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengangkut barang milik Perusahaan dari
Tangerang ke Sidoarjo, Jawa Timur. Kegagalan tersebut disebabkan karena perampokan di perjalanan
dan telah merugikan Perseroan sebesar USD 19.468,25 dan telah dicatat sebagai beban pokok penjualan
dalam laporan keuangan tahun 2005.
Perseroan telah memenangkan pengadilan sesuai dengan Putusan Pengadilan No. 142/PDT.G/2006/
PN.JKT.BAR tanggal 21 Desember 2006 dan akan menerima biaya penggantian sebesar USD 19.468,25
namun demikian pihak tergugat mengajukan gugatan banding karena tergugat tidak mengganti kerugian
yang disebabkan karena force major antara lain kebakaran, perampokan, penggarongan, dll dan barang
yang hilang hanya dapat diganti 10x ongkos angkutan barang tersebut, sesuai dengan syarat-syarat
yang tertera pada Surat Angkutan.
88
Saat ini perkara tersebut dalam proses upaya hukum banding pada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dimana
Ny Mee Fang sebagai pihak Pembanding dan Perseroan sebagai pihak Terbanding. Namun Perseroan
berkeyakinan bahwa perkara tersebut tidak mengganggu jalannya kegiatan usaha Perseroan.
Selain perkara tersebut di atas, Perseroan tidak terlibat dalam perkara pidana, perdata, ketenagakerjaan,
perpajakan dan pengadilan tata usaha negara lainnya.
Perseroan maupun Direksi dan Komisaris baik dalam jabatannya maupun secara pribadi, tidak terdapat
pendaftaran atau masalah-masalah yang menyangkut kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran
utang pada Pengadilan Niaga dimana Perseroan berdomisili maupun pada tempat kegiatan usaha
Perseroan sebagaimana dimaksud dalamn UU. No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang serta pendaftaran atas pembubaran (likuidasi) Perseroan atas pemeriksaan
terhadap Perseroan sebagaimana dimaksud dalam UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.
J. Hubungan Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dengan Anak Perusahaan
Perseroan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nama
Meizar Suyardi
Roni Prananto
Lily Sumarli
Beni Prananto
Stephen Angsono
Fendy Nagasaputra
Hari Prasad Sarda
Emily Liew Fui Lin
Perseroan
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur Tidak Terafiliasi
-
FIH
Direktur
Direktur
K. Aset Perseroan
Tanah-tanah yang dimiliki Perseroan
Perseroan memiliki tanah yang dipergunakan untuk menjalankan kegiatan usahanya sebagai berikut:
1.
Tanah seluas 41.100 m2, yang terletak di Desa Kadujaya, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang,
Propinsi Jawa Barat berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.38/Kadujaya, yang dikeluarkan
oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tangerang tanggal 16 Oktober 1989 dan berakhir pada
tanggal 16 Oktober 2019 sesuai dengan Gambar Situasi No.12151 tanggal 1 Agustus 1989.
2.
Tanah seluas 3.610m2 yang terletak di Desa Kadujaya, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang,
Propinsi Jawa Barat berdasrkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.116/Kadujaya, yang dikeluarkan
oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tangerang tanggal 3 Agustus 2000 dan berakhir pada
tanggal 18 Juli 2030 sesuai dengan Surat Ukur No.35/Kadujaya tanggal 21 Juli 2000.
Bangunan yang dimiliki Perseroan
Perseroan memiliki/menguasai serta menggunakan bangunan-bangunan yang terletak di Desa Kedujaya,
Kecamatan Curug, Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang sebagaimana diuraikan secara rinci dalam
Surat Keputusan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah No.593.5/SK.287-BKPMD/1989
tertanggal 13 September 1989 (Lampiran-7) berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.38/Kadujaya
tanggal 16 Oktober 1989 dan berakhir tanggal 16 Oktober 2019, Gambar Situasi No.12151 tanggal 1 Agustus
1989 seluas 41.000m2 dan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.116/Kadujaya tanggal 3 Agustus 2000 dan
berakhir pada tanggal 18 Juli 2030, Surat Ukur No.35/Kadujaya tanggal 21 Juli 2000 seluas 3.610m2.
Aset lainnya yang dimiliki Perseroan
Sampai dengan saat Prospektus ini diterbitkan Perseroan memiliki dan menguasai 36 kendaraan bermotor
untuk menunjang kegiatan usaha Perseroan sehari-hari.
89
X. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN
A. Umum
Perseroan didirikan pada tanggal 9 Desember 1987 dengan nama PT Indofatra Plastik Industri yang
kemudian diubah menjadi PT Fatrapolindo Nusa Industri. Perseroan bergerak dalam bidang usaha
pembuatan, perdagangan dan pemasaran plastik lembaran berproses bentangan dua arah atau di dalam
istilah industrinya disebut sebagai Biaxially Oriented Polypropylene (untuk selanjutnya disebut “lembaran
BOPP”) dengan memakai merek dagang “Falene”. Pengertian “bentangan dua arah” (biaxialy oriented)
adalah proses pembuatan plastik lembaran tersebut melalui proses pembentangan lembaran plastik
dengan arah memanjang dan melebar sekaligus sehinga diperoleh ukuran tebal dan lebar lembaran
plastik yang didinginkan, sedangkan pengertian Polypropylene adalah jenis bahan baku bijih plastik
yang digunakan dalam proses produksi.
Perseroan memulai kegiatan operasionalnya sejak bulan Juni 1990 dengan kapasitas terpasang sebesar
8.000 ton per tahun. Pada bulan Juni 1999 Perseroan menambah 1 (satu) lini produksi baru dengan
kapasitas terpasang sebesar 12.000 ton per tahun. Pada tahun 2004 menambah lagi 1 (satu) lini produksi
baru dengan kapasitas terpasang sebesar 18.000 ton per tahun. Sampai dengan saat Prospektus ini
diterbitkan Perseroan memiliki 3 (tiga) lini produksi dengan total kapasitas terpasang keseluruhan sebesar
38.000 ton per tahun.
Perseroan melakukan operasional melalui kantor pusat di Wisma LIA Lantai 1 & 2, Jalan A.M. Sangaji
No. 12, sedangkan kegiatan produksi Perseroan dilakukan di pabrik film BOPP yang berlokasi di Jalan
Raya Curug Km 1,1, Desa Kadujaya, Kabupaten Tangerang, Banten di atas areal tanah milik Perseroan
seluas 44.710 m2 dengan status Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 38 tanggal 16 Oktober 1989 dan
No. 00116/Kadujaya tanggal 3 Agustus 2000.
Lembaran BOPP merupakan bahan film plastik yang digunakan sebagai kertas kaca pengemas untuk
berbagai macam barang-barang konsumen antara lain makanan, bumbu penyedap, rokok, deterjen,
alat-alat kantor, pita perekat, kosmetik, parfum, bahan pengganti aluminium, kaset audio/video dan
berbagai macam lainnya.
Pada saat ini terdapat 6 (enam) produsen film BOPP di Indonesia, di mana Perseroan memiliki pangsa
pasar sekitar lebih dari 15% pasar lembaran BOPP. Perseroan memasarkan 90% dari total produksinya
ke pasaran dalam negeri seiring dengan meningkatnya permintaan dalam negeri sedangkan 10% dari
total produksinya diekspor ke negara-negara Asean antara lain Singapura, Malaysia, Filipina, dan
negara-negara Eropa, Amerika Serikat, Pakistan, Hongkong serta Taiwan.
90
B. Kegiatan Usaha
1.
Produk dan Kapasitas Produksi
Pada saat ini produk utama Perseroan adalah lembaran BOPP yang digunakan sebagai kertas kaca
pengemas untuk bermacam-macam barang. Pada saat ini Perseroan telah menghasilkan bermacammacam lembaran BOPP yang terbagi atas 5 kategori utama. Produk utama yang dihasilkan Perseroan
secara garis besar dapat dilihat pada tabel berikut:
No. Kategori
1. Polos (Plain)
2.
Bisa Direkatkan
(Heat Sealable)
3.
4.
5.
Bungkus Rokok (Cigarette)
Buram (Dull)
Bisa Disepuh Logam
(Metalizeable)
Penggunaannya
- Untuk pembungkus bahan-bahan makanan, deterjen, bumbu masak
dan lain-lain.
- Pembungkus kartu ucapan selamat, album photo, sampul buku dan
lain-lain.
- Untuk pita perekat.
- Pembungkus luar kaset/VCD audio/video.
- Pembungkus luar produk kosmetik, biskuit, kembang gula dan
sebagainya.
- Bungkus luar produk tembakau/rokok.
- Pembungkus sabun, tas dan bahan makanan.
- Sebagai kemasan berlapis logam dan untuk dicetak.
- Bahan kemasan pengganti aluminium foil dan pembungkus rokok.
- Pembungkus bingkisan, kalender, dekorasi dan aneka ragam
kemasan.
Untuk masa yang akan datang, seiring dengan meningkatnya penggunaan dan permintaan lembaran
BOPP yang semakin beragam, Perseroan merencanakan untuk menambah jenis produk lembaran BOPP
yang baru yang memiliki nilai tambah yang tinggi serta berhubungan dengan kebutuhan lembaran plastik
antara lain jenis “Plastik Lembaran yang Bisa Direkatkan dengan Panas Rendah” (low heatsealable
Cigarette Overwrapping), “Plastik Lembaran yang Mempunyai Tingkat Keeratan yang Tinggi” (Shrinkage
Film), “Plastik Lembaran Berwarna” (Coloured Film), Plastik Lembaran yang Bisa Diputar” (Twistable
Film), dan “Plastik Lembaran yang Mempunyai Tingkat Keeratan yang Rendah Khusus untuk Dicetak”
(Low Shringking Printing Grade Film).
Tabel berikut menunjukkan kapasitas produksi dan produksi lembaran BOPP sejak tanggal 31 Desember
2002 sampai dengan tanggal 30 Juni 2007:
Keterangan
30 Juni
31 Desember
2007
2006
2005
2004
2003
2002
4.000
6.000
9.000
19.000
8.000
12.000
18.000
38.000
8.000
12.000
14.400
34.400
8.000
12.000
3.600
23.600
8.000
12.000
20.000
8.000
12.000
20.000
Volume Produksi (Ton)
Polos (Plain)
Bisa Direkatkan (Heat Sealable)
Bungkus Rokok (Cigarette)
Buram (Dull)
Bisa Disepuh Logam (Metalizeable)
Total Volume Produksi (Ton)
5.738
23
450
75
6.286
14.611
163
730
20
326
15.850
14.363
242
646
61
142
15.454
11.893
133
792
9
188
13.015
14.148
102
531
34
201
15.016
17.936
126
575
278
18.915
Utilisasi Kapasitas Terpasang (%)
33
42
45
55
75
95
Kapasitas Produksi (Ton)
Lini Produksi Pertama
Lini Produksi Kedua
Lini Produksi Ketiga
Total Kapasitas Produksi (Ton)
91
Seperti yang terlihat pada tabel diatas semenjak tahun 2003 tingkat utilisasi kapasitas terpasang Perseroan
terus mengalami penurunan dari 95% pada tahun 2002 menjadi 33% pada tahun 2007. Hal ini disebabkan
karena Perseroan meningkatkan kapasitas terpasang namun tidak didukung oleh ketersediaan modal
kerja dan bahan baku yang memadai.
Realisasi produksi Perseroan sampai dengan tanggal 30 Juni 2007 dengan pendekatan penggunaan
jam kerja adalah sebagai berikut:
Tabel Penggunaan Kapasitas berdasarkan Jam Kerja:
Keterangan
Waktu yang tersedia
Waktu yang digunakan
Lini Produksi Pertama
Lini Produksi Kedua
Lini Produksi Ketiga
Penggunaan Kapasitas
Lini Produksi Pertama
Lini Produksi Kedua
Lini Produksi Ketiga
2.
30 Juni
2007
2006
2005
31 Desember
2004
2003
3.600
7.200
7.200
7.200
7.200
7.200
2.573
516
2.147
5.145
3.550
4.844
5.843
2.072
4.709
5.424
4.957
1.312
5.798
7.159
-
7.152
7.668
-
71.5%
14,3%
59,6%
71,5%
49,3%
67,3%
81,1%
28,8%
65,4%
75,3%
68,8%
18,2%
80,5%
99,4%
-
99,3%
106,5%
-
2002
Bahan Baku
Bahan baku utama yang dibutuhkan Perseroan dibagi menjadi tiga golongan, yaitu bahan baku utama
untuk badan (inti) lembaran, yang disebut homopolimer (homopolymer), bahan baku pembantu untuk
lapisan kulit luar (skin) lembaran plastik yang memberikan nilai tambah lembaran berupa corak dan
karakteristik plastik yang disebut kopolimer (copolymer) dan bahan pembantu berupa zat-zat tambahan
(additive agents atau masterbatch) yang berfungsi untuk mengubah sifat fisik dari plastik seperti zat anti
kaku (antistatic), bening dan licin (superslip), dan tidak mudah membeku (anti block) dan atau warna.
Sebagaimana nama dari produk lembaran BOPP, homopolimer yang dipakai adalah bijih plastik
Polypropylene yang merupakan 96% kandungan bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan film
BOPP. Dalam pengadaan bahan baku tersebut, sekitar 15% bahan baku utama diimpor dari Singapura
dan sisanya atau sekitar 85% diperoleh oleh pemasok lokal. Untuk bahan pembantu kopolimer dan zatzat tambahan sebagai mana disebutkan di atas, 100% diimpor dari negara Jerman, Jepang, India, dan
Belgia. Selain Polypropylene yang diterima dari pemasok tersebut, Perseroan juga memperoleh bahan
baku dari proses daur ulang atas produk-produk Perseroan yang gagal atau rusak (defect). Penggunaan
bahan baku dari proses daur ulang tersebut memberikan kontribusi sekitar 5% dari jumlah bahan baku
yang dibutuhkan.
Tabel berikut ini menggambarkan perkembangan penggunaan bahan baku oleh Perseroan:
Keterangan
30 Juni
2007
Homopolimer:
- Volume (ton)
- Nilai (Rp juta)
Harga unit/ton (000)
Kopolimer:
- Volume (ton)
- Nilai (Rp juta)
Harga unit/ton (000)
Zat Tambahan:
- Volume (ton)
- Nilai (Rp juta)
6.171
76.665
12,423
31 Desember
2006
2005
2004
2003
2002
15.814 15.830 14.712 15.291 19.292
190.175 169.941 132.730 100.253 109.745
12,026 10,773
9,022
6,556
5,689
62
892
14.387
147
1.938
13.184
154
1.906
12.377
144
1.303
9.049
118
1.020
8.644
119
1.131
9.504
99
2.409
191
4.440
217
5.003
251
4.416
355
6.253
397
7.385
92
3.
Fasilitas Produksi
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki 3 (tiga) lini produksi untuk memproduksi
lembaran BOPP dengan jumlah kapasitas terpasang sebesar 38.000 ton per tahun. Penggunaan mesin
tersebut beroperasi selama 24 jam per hari yang terdiri dari 3 (tiga) giliran (shift). Fasilitas produksi
lembaran BOPP tersebut juga ditunjang dengan berbagai peralatan lainnya antara lain dilengkapi dengan
1 (satu) unit mesin daur ulang beserta 4 (empat) unit pembangkit tenaga listrik dengan jumlah kapasitas
sebesar 6.000 KVA.
Perseroan juga memiliki laboratorium yang digunakan baik untuk pengawasan mutu maupun untuk
penelitian dan pengembangan produk berikut tenaga ahli yang berkompeten yang bertanggung jawab
untuk menjalankan proses pengawasan mutu mulai dari bahan baku, barang dalam proses hingga barang
jadi untuk menjamin standar mutu produk Perseroan. Untuk itu laboratorium Perseroan melakukan standar
pengujian yang dimulai dengan pengujian bahan baku hingga barang jadi hasil produk dan menggunakan
peralatan pengujian yang terkomputerisasi. Perseroan juga terus menerus melakukan riset dan
pengembangan untuk meningkatkan kualitas produk Perseroan guna memenuhi tuntutan konsumen
yang semakin tinggi. Selain itu Perseroan juga melakukan pengembangan produk-produk baru yang
dibutuhkan oleh pasar.
Untuk menjaga kondisi mesin serta untuk meningkatkan kinerja mesin dalam upaya memberikan produk
yang maksimal, Perseroan berupaya untuk terus melakukan pemeriksaan dan perawatan mesin secara
rutin. Perseroan juga melakukan perbaikan besar atau overhaul yang dilakukan satu kali dalam satu
tahun dan servis tersebut dilaksanakan pada saat jadwal produksi yang tidak terlalu padat sehingga
tidak mempengaruhi produksi Perseroan.
4.
Proses Produksi
Berikut ini adalah uraian singkat dari produksi film BOPP tersebut:
Proses produksi film BOPP dimulai dengan memasukkan homopolimer ke dalam silo-silo penampung
untuk dicampur dengan dan zat-zat tambahan. Campuran resin tersebut kemudian dimasukkan ke dalam
Corong Pengering (Drying Hopper) dan selanjutnya dimasukkan ke dalam unit pelebur (Extruder) guna
memasuki proses peleburan sehingga menghasilkan lembaran yang masih belum dibentangkan
(non-oriented film) dalam bentuk padat.
Kopolimer yang bersifat perekat (sealant) dialirkan ke dalam unit pelebur tambahan (Satellite Extruder)
guna memberi lapisan ke dua sisi film tersebut agar dapat merekat pada suhu tertentu.
Selanjutnya lembaran film didinginkan melalui unit pencetakan (casting) untuk proses kristalisasi. Hasil
dari unit pencetakan (casting) tersebut kemudian dipanaskan di unit MDO (Machine Directional Orientation)
secara cepat dan merata sesuai dengan suhu yang dibutuhkan. Setelah lembaran plastik tersebut
dipanaskan pada unit MDO, proses pembentangan dimulai di unit TDO (Transverse Directional Orientation)
dengan pembentangan lembaran plastik ke arah melebar (membujur) kemudian dibarengi dengan
pembentangan ke arah melintang (memanjang) pada unit TDO Strecthing.
Tepi-tepi lembaran BOPP tersebut kemudian dipotong (trimming) dan hasil potongan tersebut dikirim ke
bagian unit penghancur (crusher) untuk dihancurkan dan langsung dimasukkan ke dalam unit pelebur
(extruder). Lembaran BOPP sebagai produk akhir kemudian digulung di unit penggulung (winding).
Gulungan lembaran BOPP disusun di rak-rak penyimpanan (storage), selanjutnya dipotong di unit
pemotongan (sliting) dan digulung kembali di unit penggulungan (rewinding) sesuai dengan spesifikasi
pemesan. Hasil dari pemotongan dan penggulungan kembali tersebut kemudian dilakukan pengemasan
dan siap didistribusikan kepada pemesan.
93
Untuk sisa-sisa yang tidak terpakai, akan diproses ulang dengan mesin Reclaimer sehingga produksi
hasil proses ini dapat digunakan kembali sebagai campuran pembuatan fim.
C. Pemasaran
Hasil produksi Perseroan dipasarkan seluruhnya untuk keperluan kemasan produk yang meliputi antara
lain produk-produk makanan, bumbu penyedap, rokok, deterjen, alat-alat kantor, pita perekat, kosmetik,
parfum, kaset audio/video serta kemasan berupa bahan pengganti alumunium dan berbagai industri
yang menggunakan lembaran plastik sebagai bahan utama pengemasannya. Pada dasarnya produk
Perseroan merupakan barang yang melekat pada barang-barang konsumen sehingga produk perseroan
dipasarkan ke para industri pengguna (industrial users).
94
Hasil penjualan produk utama yang dicapai Perseroan sampai dengan tanggal 30 Juni 2007 berdasarkan
jenis produk dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut:
Keterangan
30 Juni
31 Desember
2007
2006
2005
5.547
95.687
11.737
195.108
12.100
172.918
27
627
102
2.318
162
3.299
82
1.480
64
1.231
113
2.136
375
9.652
526
12.335
531
10.859
667
12.583
413
7.807
440
8.840
1
21
3
78
3
63
12
232
13
225
-
52
1.025
200
3.445
70
1.399
116
1.533
101
1.658
205
2.758
936
10.375
2.262
24.361
2.827
26.368
2.580
19.504
1.933
10.229
1.972
9.138
Jumlah Penjualan Domestik
- Volume (ton)
- Nilai (Rp juta)
6.938
117.387
14.830
237.645
15.693
214.906
14.640
13.904
175.039 157.309
17.475
212.863
Keterangan
30 Juni
2007
2006
2005
2004
2003
2002
11
193
272
3.902
109
1.535
205
2.403
336
3.493
1.348
12.546
-
-
-
-
-
1
20
-
-
-
-
-
-
-
11
193
37
659
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
193
283
4.095
146
2.194
205
2.403
336
3.493
1.349
12.566
Penjualan Domestik
Polos (Plain)
- Volume (ton)
- Nilai (Rp juta)
Bisa Direkatkan (Heat Sealable)
- Volume (ton)
- Nilai (Rp juta)
Bungkus Rokok (Cigarette)
- Volume (ton)
- Nilai (Rp juta)
Buram (Dull)
- Volume (ton)
- Nilai (Rp juta)
Bisa Disepuh Logam (Metalizeable)
- Volume (ton)
- Nilai (Rp juta)
Barang Sisa (Scrap)
- Volume (ton)
- Nilai (Rp juta)
Penjualan Ekspor
Polos (Plain)
- Volume (ton)
- Nilai (Rp juta)
Bisa Direkatkan (Heat Sealable)
- Volume (ton)
- Nilai (Rp juta)
Bungkus Rokok (Cigarette)
- Volume (ton)
- Nilai (Rp juta)
Buram (Dull)
- Volume (ton)
- Nilai (Rp juta)
Bisa Disepuh Logam (Metalizeable)
- Volume (ton)
- Nilai (Rp juta)
Jumlah Penjualan Ekspor
- Volume (ton)
- Nilai (Rp juta)
95
2004
2003
2002
11.183
11.380
139.707 136.159
14.745
189.991
31 Desember
Keterangan
Penjualan Keseluruhan
Polos (Plain)
- Volume (ton)
- Nilai (Rp juta)
Bisa Direkatkan (Heat Sealable)
- Volume (ton)
- Nilai (Rp juta)
Bungkus Rokok (Cigarette)
- Volume (ton)
- Nilai (Rp juta)
Buram (Dull)
- Volume (ton)
- Nilai (Rp juta)
Bisa Disepuh Logam (Metalizeable)
- Volume (ton)
- Nilai (Rp juta)
Barang Sisa (Scrap)
- Volume (ton)
- Nilai (Rp juta)
Jumlah Penjualan Keseluruhan
- Volume (ton)
- Nilai (Rp juta)
30 Juni
31 Desember
2007
2006
2005
2004
2003
2002
5.558
95.880
12.009
199.010
12.209
174.453
11.388
11.716
142.110 139.652
16.093
202.537
27
627
102
2.318
162
3.299
82
1.480
64
1.231
114
2.156
375
9.652
526
12.335
531
10.859
667
12.583
413
7.807
440
8.840
1
21
14
271
40
722
12
232
13
225
-
52
1.025
200
3.445
70
1.399
116
1.533
101
1.658
205
2.758
936
10.375
2.262
24.361
2.827
26.368
2.580
19.504
1.933
10.229
1.972
9.138
6.949
117.580
15.113
241.740
15.839
217.100
14.845
14.240
177.442 160.802
18.824
225.429
Perseroan memasarkan produknya langsung kepada konsumen sektor industri yang dikoordinasikan
melalui kantor pusat secara teratur oleh staf pemasaran yang dimiliki Perseroan. Tujuan pemasaran
produk Perseroan diarahkan sebagian besar untuk penjualan dalam negeri dan sisanya untuk penjualan
luar negeri.
Penjualan Dalam Negeri
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah menjual sekitar 95% dari produknya ke pasaran
di dalam negeri. Untuk pemasaran di dalam negeri, Perseroan menjual langsung kepada konsumennya
dengan berdasarkan kontrak. Staf pemasaran dengan aktif melakukan pemasaran ke daerah pemasaran
di dalam negeri meliputi antara lain di daerah-daerah yang berada di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.
Penjualan Ekspor
Untuk penjualan ekspor, Perseroan melalui staf pemasarannya melakukan pemasaran langsung secara
aktif ke luar negeri untuk mendapatkan konsumen di berbagai negara. Melalui kegiatan pemasaran ini,
Perseroan telah berhasil mengekspor produknya ke China, Hongkong, Pakistan, Amerika Serikat, dan
Jepang. Untuk pendistribusian produknya ke negara tujuan, Perseroan telah menangani
pendistribusiannya secara mandiri dan langsung kepada pelangan-pelanggannya.
D. Asuransi
Untuk melindungi harta kekayaan Perseroan dari berbagai risiko kerusakan (damage) yang disebabkan
faktor- faktor di luar kendali manajemen, seperti bencana alam, kebakaran, huru hara politik dan kriminal,
Perseroan telah mengasuransikan seluruh harta kekayaan tersebut dengan rincian sebagai berikut:
1.
Asuransi terhadap seluruh kendaraan-kendaraan Perseroan untuk menanggulangi beban akibat
risiko yang akan timbul, pada asuransi Indonesia, yaitu PT Asuransi Central Asia sebanyak 1 (satu)
kendaraan dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 2.500.000,00 dan PT Asuransi Allianz
Utama Indonesia sebanyak 28 (dua puluh delapan) dengan jumlah pertanggungan sebesar
Rp 1.811.800.000,00.
96
2.
Asuransi atas bangunan tempat kegiatan usaha yang dimiliki oleh Perseroan, yaitu yang dilindungi
oleh PT Asuransi Rama Satria Wibawa dengan No. Polis 70PR.7.0073.0607 yang berlaku sampai
dengan 1 Juni 2008 dengan nilai pertanggungan sebesar USD 46.340.000,00 untuk bangunan yang
terletak di Jl. Raya Curug KM 1.1, Desa Kadujaya, Tangerang; dan yang dilindungi oleh PT Staco
Jasapratama dengan No. Polis 00-N0031610/2007/0/0 yang berlaku sampai dengan 27 Juni 2008
dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar Rupiah) untuk bangunan
yang terletak di Jl. A.M Sangaji No. 12 Jakarta.
3.
Asuransi atas mesin-mesin yang dikuasai oleh Perseroan, yang dilindungi oleh PT Asuransi Allianz
Utama Indonesia dengan No. Polis JKT00-G-0507-02E0011547 yang berlaku sampai dengan
1 Juni 2008 dengan nilai pertanggungan sebesar USD 2.500.000,00 untuk mesin yang berlokasi di
Jl. Raya Curug KM 1.1, Desa Kadujaya, Tangerang.
4.
Asuransi atas Cash in Transit oleh PT Asuransi Rama Satria Wibawa dengan No. Polis 15.208/
00004-002 yang berlaku sampai dengan 1 Juni 2008 dengan nilai pertanggungan sebesar
Rp 6.500.000.000,00 yang berlokasi di Jl. Raya Curug KM 1.1, Desa Kadujaya, Tangerang dan
Jl. A.M. Sangaji 12, Jakarta.
5.
Asuransi atas Cash in Safe oleh PT Asuransi Bintang Tbk. dengan No. Polis 15408/00007-002 yang
berlaku sampai dengan 1 Juni 2008 dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 595.000.000,00 yang
berlokasi di Jl. A.M. Sangaji 12, Jakarta dan Jl. Raya Curug KM 1.1, Desa Kadujaya, Tangerang.
6.
Perseroan telah melindungi beberapa karyawannya dengan asuransi oleh PT Asuransi Bintang
Tbk., Asuransi atas kejadian-kejadian pengamanan keuangan oleh PT Asuransi Bintang Tbk. untuk
5 (lima) tenaga kerja tertanggung dengan No. Polis 15409/00007-002 yang berlaku sampai dengan
1 Juni 2008 dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 300.000.000,00.
E. Prospek dan Strategi Usaha
Perkembangan industri kemasan di Indonesia telah mengalami tahap lanjut seiring dengan dimulainya
industri kemasan plastik lembaran yang berproses bentangan dua arah berbasis Polypropylene atau yang
lebih dikenal dengan istilah Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP) pada tahun 1980-an. Penerapan
inovasi teknologi BOPP ini memberikan jawaban atas kebutuhan kemasan yang memiliki sifat yang lebih
unggul yaitu jauh lebih murah, higienis, dapat didaur ulang dan berpenampilan yang tidak kalah menarik
seperti cerah, mengkilat dan bening dibandingkan dengan kemasan yang berbasis plastik PVC, serat kayu
(kertas dan selofin) atau logam (aluminium dan timah). Di samping itu lembaran BOPP juga memiliki daya
pelindung yang handal terhadap perubahan cuaca dan suhu karena sifat kedap udara.
Lahirnya industri lembaran plastik BOPP ini telah mendorong pergeseran yang berarti dalam pengemasan
beragam produk-produk barang konsumsi seperti rokok, makanan, minuman, bumbu penyedap, farmasi,
kosmetik, kaset audio/video, pita perekat dan tinta printer, karena lembaran BOPP lebih menguntungkan bagi
industri hilir dibandingkan dengan bahan kemasan lainnya. Indonesia bahkan memiliki keunggulan komparatif
dalam industri lembaran BOPP dengan adanya dukungan kuat dari industri Polypropylene dan Propylene.
Perseroan berkeyakinan bahwa kegiatan usaha industri lembaran BOPP memiliki prospek yang cerah. Hal
ini disebabkan karena memulihnya tingkat kepercayaan konsumen (consumer confidence) yang ditunjukkan
dengan naiknya pertumbuhan ekonomi yang didorong salah satunya oleh naiknya konsumsi masyarakat.
Pada tahun 2006 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,5% per tahun, diperkirakan tahun 2007 ini
diperkirakan lebih tinggi dari tahun sebelumnya. namun pada tahun-tahun mendatang Indonesia diperkirakan
akan mampu mengembalikan pertumbuhan ekonominya pada kisaran 6% hingga 7% per tahun.
Perseroan memandang, bahwa industri kemasan lembaran BOPP adalah industri yang memiliki
keterkaitan erat dengan industri barang-barang konsumen sebagai industri pengguna. Sebagaimana
dikenal, industri barang konsumen adalah salah satu industri yang mampu bertahan dalam situasi ekonomi
resesi (bust). Sebaliknya di situasi ekonomi memulih (boom), industri barang konsumen juga yang pertama
mengalami pemulihan. Dengan demikian, industri lembaran BOPP diperkirakan akan mengalami
pertumbuhan pesat mengikuti karakteristik perkembangan industri penggunanya.
97
Melihat potensi dan prospek yang positif dalam industri lembaran BOPP ini, Perseroan menetapkan
beberapa langkah strategis yang dinilai dapat menunjang kegiatan usaha Perseroan di masa datang,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Memaksimalkan Penggunaan Kapasitas Produksi dan Jenis Produk
Untuk memenuhi pemesanan pelanggan yang semakin beragam dan meningkat serta memberikan
pelayanan yang optimal, Perseroan merencanakan untuk memaksimalkan penggunaan kapasitas
terpasang serta meningkatkan produksi atas jenis-jenis produk yang memiliki marjin laba yang lebih
tinggi.
Perseroan berusaha menambah jumlah produk-produk lembaran plastik yang memiliki nilai tambah
yang lebih tinggi. Hal ini akan mendorong efisiensi produksi plastik lembaran tersebut lebih optimal
sehingga manajemen berkeyakinan penambahan produk tersebut akan memberikan peluang bagi
Perseroan untuk memperoleh laba usaha yang lebih besar. Perseroan merencanakan untuk
memproduksi antara lain lembaran bernilai tambah lebih tinggi seperti “Plastik Lembaran yang Bisa
Direkatkan dengan Panas Rendah” (Low Heatsealable Cigarette Overwrapping), “Plastik Lembaran
yang Mempunyai Tingkat Keeratan yang Tinggi” (Shrinkage Film), “Plastik Lembaran Berwarna”
(Coloured Film), Plastik Lembaran yang Bisa Diputar” (Twistable Film), dan “Plastik Lembaran yang
Mempunyai Tingkat Keeratan yang Rendah Khusus untuk Dicetak” (Low Shrinking Printing Grade
Film).
2.
Meningkatkan Penetrasi Pasar Dalam Negeri dan Pasar Ekspor
Dalam upaya meningkatkan pasar dalam negeri, Perseroan berupaya untuk meningkatkan jumlah
pelanggan dalam negeri dengan menyediakan produk-produk yang dibutuhkan pelanggan atau
pengguna saat ini, mutu produk sesuai dengan spesifikasi permintaan pelanggan, sistem
pengendalian mutu yang ketat dan konsisten, pelayanan pengiriman barang tepat waktu serta
kemudahan fasiltas pembayaran kepada pelanggan yang telah dipercaya. Dengan demikian akan
berdampak positif terhadap pendapatan Perseroan.
Perseroan melihat bahwa kesempatan untuk bersaing di pasar ekspor sangat ketat dan merupakan
tantangan terhadap Perseroan. Saat ini Perseroan akan mengambil langkah-langkah untuk
mempertahankan pelanggan yang ada antara lain dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan
pelanggan serta memberikan servis yang memuaskan. Dalam upaya mengantisipasi adanya peluang
yang cukup besar untuk bersaing di pasar ekspor Perseroan juga berkeyakinan menjadi perusahaan
yang memiliki keunggulan yang kompetitif antara lain lokasi fasilitas produksi Perseroan yang telah
dihubungkan dengan infrastruktur jalan tol dengan sumber bahan baku dan pelabuhan ekspor. Selain
itu Perseroan akan secara aktif melakukan pemasaran dengan turut serta berpartisipasi dalam
kegiatan promosi dan pameran baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
3.
Pengembangan Teknologi dan Sumber Daya Manusia
Strategi pengembangan teknologi sangat berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia,
Perseroan berkeyakinan bahwa pengembangan teknologi memberikan kontribusi terhadap
peningkatan efisiensi produksi dan usaha Perseroan di masa mendatang. Oleh karena itu
pengembangan teknologi yang hendak diadopsi oleh Perseroan juga harus didukung oleh
sumberdaya manusia yang handal sehingga mendukung peningkatan produktivitas Perseroan. Di
samping itu pengembangan sumber daya manusia juga diperlukan dalam meningkatkan kualitas
kegiatan usaha Perseroan mulai dari kegiatan awal pemasaran, proses produksi hingga ke kegiatan
pengiriman dan pasca penjualan. Oleh karena itu Perseroan akan secara terus menerus
melaksanakan kegiatan pelatihan-pelatihan teknis baik secara sendiri (in-house) maupun dengan
pihak ketiga. Satu dan lain hal Perseroan akan berupaya untuk meningkatkan sumber daya manusia
serta profesi melalui ISO 9001:2000.
98
4.
Aliansi dengan Investor Strategis
Aliansi dengan investor strategis merupakan cara yang paling baik untuk dapat merevitalisasi kinerja
Perseroan secara menyeluruh, karena investor strategis tersebut akan dapat mendukung aspek
kebutuhan modal kerja dan pasokan bahan baku utama Perseroan (Polypropylene), mengingat investor
strategis yang bertindak sebagai Pembeli Siaga dalam transaksi Penawaran Umum Terbatas I ini
merupakan pemain regional dan salah satu produsen Polypropylene terbesar di Asia Tenggara.
F. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup (UPL)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 tanggal 23 Oktober 1993 (PP51) tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep 11/MENLH/
3/94 tanggal 19 Maret 1994 (“KEP 11”) yang kemudian disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah No.
27/1999 tanggal 7 Mei 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup No. 3/2000 tentang jenis Usaha dan Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan
Analisis Dampak Lingkungan, usaha atau kegiatan yang diperkirakan mempunyai dampak penting
terhadap lingkungan hidup dimana memerlukan analisis secara khusus. Secara umum, kegiatan Perseroan
tidak tercantum dalam Daftar Kegiatan Wajib AMDAL dan tidak terdapat pada lokasi kawasan lindung
sebagaimana penjelasan Pasal 7 ayat 1 Undang-undang No. 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang
dan Pasal 3 Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 32 tahun 1992 tentang pengelolaan Kawasan
Lindung. Selain itu industri Perseroan tidak menimbulkan limbah yang dapat membahayakan lingkungan
sekitarnya karena proses produksi Perseroan merupakan proses kering. Proses produksi ini pada dasarnya
tidak mengeluarkan limbah cair. Disamping itu, Perseroan memiliki proses daur ulang limbah padat sisa
lembaran plastik, sehingga jumlah limbah padat sangat minim. Dengan melihat faktor- faktor di atas,
maka kegiatan Perseroan tidak termasuk dalam kategori kegiatan yang wajib dilengkapi AMDAL.
Perijinan yang telah diperoleh Perseroan adalah sebagai berikut:
a.
Surat Keputusan Dinas Lingkungan Hidup No. 671.1/471.A/IUKS/DLH/2005 tentang Pemberian
Usaha Ketenagalistrikan Untuk Kepentingan Sendiri (IUKS) Kepada Perseroan tanggal 23 Desember
2005 untuk tempat Kegiatan Usaha Perseroan beralamat di Jalan Raya Curug Km 1,1, Kelurahan
Kadujaya, Kecamatan Curug, Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang yang dikeluarkan oleh Kepala
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang dan berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan
setiap 1 (satu) tahun akan dilakukan pengecekan ulang.
b.
Surat Ijin Pengambilan Air No. 691.22/125-DIS-LH tanggal 22 Maret 2007 dengan Surat Keputusan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang Nomor: 691.22/KEP.91/DU-Dis-LH/2007
tanggal 22 Maret 2007 untuk Kegiatan Usaha Perseroan yang beralamat di Jalan Raya Curug
Km 1,1, Kelurahan Kadujaya, Kecamatan Curug, Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang, yang
dikeluarkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Tangerang dengan
kewajiban pendaftaran ulang selanjutnya tanggal 22 Maret 2009 dan wajib melakukan pendaftaran
ulang pada tanggal 22 Maret 2009.
c.
Sehubungan dengan kegiatan industri yang dilakukan oleh Perseroan dan sesuai dengan Surat
Edaran Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No.369/SE/BKPM/
7/1998 Tentang Pedoman Mengenai Ketentuan Lingkungan Hidup Yang Berkaitan Dengan
Permohonan Perijinan Perusahaan PMA/PMDN dan ijin dan peraturan-peraturan di bidang
perindustrian dan lingkungan hidup khususnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup serta Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor KEP-17 Tahun 2001 tentang Jenis Usaha Dan/Atau Kegiatan
Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup No. 86 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, Perseroan tidak diwajibkan untuk
membuat AMDAL, tetapi diwajibkan untuk membuat Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) mengenai dampak dari kegiatan Industri Film
99
Plastik/OPP Film. Perseroan telah membuat UKL dan UPL yang telah disahkan oleh Departemen
Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Tangerang berdasarkan Surat Pengesahan
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Dan Upaya Pemantauan Lingkungan Nomor 660.1/271UKL & UPL – Din.LH tertanggal 10 Oktober 2005 yang disahkan oleh Kepala Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Tangerang.
G. Perjanjian-perjanjian Dengan Pihak Ketiga
Kontrak-kontrak/Perjanjian penting yang dimiliki oleh Perseroan sampai dengan Prospektus ini diterbitkan
adalah sebagai berikut:
1.
Perjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian Sewa Menyewa berdasarkan Kontrak Sewa No.14-01 tanggal 5 Februari 2007 yang
dibuat di bawah tangan antara Perseroan dengan Ibu Mariati Hartanto/Evi L. dengan ketentuan dan
syarat-syarat sebagai berikut:
Jangka waktu
Biaya
Obyek
2.
: 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 21 Maret 2007 sampai dengan tanggal
20 Maret 2008.
: Rp.106.680.000,00 (seratus enam juta enam ratus delapan puluh ribu Rupiah)
per tahun.
: Sebuah apartemen yang terletak di Menara Utara Westwood Towers/Apartemen
Kedoya Elok dengan No.Unit N.14-01 seluas 152M2 (seratus lima puluh dua
meter persegi).
Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik
Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik No.PJN/046/CAB.TGR/96 tanggal 24 April 1996 yang telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Suplemen V Tentang Perubahan Atas Surat Perjanjian tertanggal
21 Nopember 2005, seluruhnya dibuat dibawah tangan antara Perseroan dengan PT PLN (Persero)
Distribusi Jakarta Raya Dan Tangerang dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:
Jangka Waktu
Biaya
Obyek
Pembatasan
3.
: Tidak terbatas.
: Biaya penyambungan besarnya ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 2038.K/46/MEM/2001 tertanggal
24 Agustus 2001.
: Penyambungan tenaga listrik sebesar 6.600 kVA dengan tegangan nominal
20.KV dan frekuensi 50 Hertz pasokan TM/TM/TM.
: Perseroan tidak diperbolehkan untuk menjual dan/atau memberikan tenaga listrik
yang diterima dan dibeli dari Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jakarta
Raya dan Tangerang kepada Pihak Ketiga tanpa sepengetahuan dan persetujuan
PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya Dan Tangerang.
Perjanjian Jual Beli dan Penyaluran Gas Bumi
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli dan Penyaluran Gas Bumi Pelanggan Industri Jasa & Komersial
Kontrak dan Industri Manufaktur & Pembangkit Listrik No. 035700.PK/350/DW1BTN/2006 tanggal
1 Maret 2006 yang dibuat dibawah tangan antara Perseroan dengan PT Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk. (“PGN”) dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:
Jangka waktu
Biaya
Obyek
: 2 (dua) tahun, terhitung sejak tanggal 1 Maret 2006.
: Harga Gas yang berlaku dalam Perjanjian ini adalah Harga Kontrak (K1) yang
ditetapkan oleh Direksi PGN.
: Gas akan disalurkan kepada Perseroan melalui jaringan distribusi Gas sampai
dengan titik Penyerahan, yaitu di Lokasi Pelanggan di Jalan Raya Curug
Km. 1,1 Desa Kadujaya Tangerang.
100
XI. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Angka-angka data keuangan seperti tercantum pada tabel-tabel di bawah ini, berasal dari laporan
keuangan Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang dan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2004, 2003 dan 2002 yang telah diaudit oleh oleh Prasetio, Sarwoko
& Sandjaja, semuanya dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
NERACA
(dalam ribuan Rupiah)
30 Juni
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas dan bank
Piutang usaha
Pihak ketiga
Pihak hubungan istimewa
Piutang lain-lain – pihak ketiga
Persediaan
Uang muka, biaya dan pajak dibayar dimuka
Jumlah Aktiva Lancar
Aktiva Tidak Lancar
Aktiva tetap – bersih
Uang muka pembelian aktiva tetap
Aktiva pajak tangguhan
Deposito yang dibatasi penggunaannya
Taksiran tagihan pajak penghasilan
Uang jaminan telepon dan listrik
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
JUMLAH AKTIVA
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kewajiban Lancar
Hutang bank
Hutang usaha
Pihak ketiga
Pihak hubungan istimewa
Hutang lain – lain – pihak ketiga
Uang muka penjualan
Hutang pajak
Biaya masih harus dibayar
Hutang dividen
Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo
dalam waktu 1 tahun
Hutang pembelian mesin
Bank
Sewa guna usaha
Pembiayaan konsumen
Jumlah Kewajiban Lancar
31 Desember
2007
2006
2005
2004
2003
2002
7.223.265
3.223.881
3.471.617
683.873
967.943
11.084.924
25.689.187
2.837.404
107.145
35.563.225
786.880
72.207.106
35.508.459
2.183.850
38.971
51.746.637
2.026.422
94.728.220
22.298.096
567.173
490.873
38.894.592
3.094.524
68.816.875
45.124.506
1.576.401
157.700
33.024.868
685.207
81.252.555
19.798.028
1.181.404
1.768.511
28.923.697
12.088.816
64.728.399
21.845.326
933.446
706.808
28.042.082
879.069
63.491.655
196.081.021
19.061.840
3.176.436
1.211.031
585.920
220.116.248
292.323.354
210.323.221
14.218.491
6.426.750
2.795.356
585.920
234.349.738
329.077.958
239.864.738
8.203.024
12.237.370
3.295.362
263.600.494
332.417.369
269.845.071
1.724.778
11.368.006
1.502.288
284.440.143
365.692.698
36.425.559
22.877.879
84.568.504
38.953.956
8.035.740
1.896.736
71.184.482
786.185
50.927
5.185.754
3.449.353
4.765.555
8.602.847
89.183.539
624.414
130.451
575.633
4.161.897
6.958.682
8.602.847
55.651.709
504.392
59.542
276.714
2.806.386
8.030.875
8.602.847
59.476.626
1.450.755
522.387
266.055
1.276.743
4.325.098
8.602.847
51.248.789
925.835
2.177.292
91.009
5.091.153
3.014.983
8.602.847
20.969.618
493.240
1.019.415
59.446
2.654.098
1.725.487
-
18.181.702
84.856.254
-
18.113.426
87.243.456
-
19.740.019
9.240.000
-
18.655.623
16.200.000
-
20.369.210
19.963.824
59.369
-
14.220.440
2.400.000
117.075
353.181
233.488.618
238.472.224
189.480.988
149.730.090
119.580.051
45.908.736
269.309.778 128.259.841
- 46.931.302
11.031.780
1.611.711
15.156.167
295.497.725 176.802.854
360.226.124 240.294.509
Kewajiban Tidak Lancar
Kewajiban pajak tangguhan - bersih
Kewajiban yang diestimasi atas imbalan kerja
Hutang pihak hubungan istimewa
Pinjaman jangka panjang – setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Hutang pembelian mesin
Bank
Sewa guna usaha
8.852.597
5.408.866
8.032.903
4.843.342
6.372.191
3.802.028
4.868.319
5.794.417
9.233.429
3.913.003
649.500
11.285.948
1.763.898
-
27.272.554
-
36.226.851
-
59.220.058
-
74.622.495
-
67.035.806
-
7.110.220
600.000
59.369
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
41.534.017
49.103.096
69.394.277
85.285.231
80.831.738
20.819.435
102.550.000
10.368.694
102.550.000
10.368.694
102.550.000
10.368.694
102.550.000
10.368.694
102.550.000 102.550.000
10.368.694 10.368.694
1.250.000
(96.867.975)
17.300.719
292.323.354
1.250.000
1.250.000
(72.666.056) (40.626.590)
41.502.638
73.542.104
329.077.958 332.417.369
1.250.000
16.508.683
130.677.377
365.692.698
1.250.000
1.000.000
45.645.641 59.647.644
159.814.335 173.566.338
360.226.124 240.294.509
EKUITAS
Modal saham
Modal dasar – 1.300.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh 410.200.000 saham
Tambahan modal disetor
Saldo laba (rugi)
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
101
Laporan Laba Rugi
(dalam ribuan Rupiah)
30 Juni
Penjualan bersih
Beban pokok penjualan
Laba (rugi) kotor
Beban usaha
Laba (rugi) usaha
Penghasilan (beban) lain-lain
Laba (rugi) sebelum pajak
Manfaat (beban) pajak penghasilan
Laba (rugi) sebelum pendapatan luar biasa
Pendapatan luar biasa
Laba (rugi) bersih
Laba (rugi) per saham
31 Desember
2007
2006
117.579.723
(130.795.915)
(13.216.192)
(7.495.751)
(20.711.943)
(8.333.324)
(29.045.267)
4.843.349
(24.201.918)
(24.201.918)
(59)
241.740.271
(257.643.139)
(15.902.868)
(16.902.258)
(32.805.126)
(5.249.808)
(38.054.934)
6.015.467
(32.039.467)
(32.039.467)
(78)
2005
2004
2003
2002
217.099.691 177.441.836 160.801.532 225.429.013
(239.875.865) (193.089.631) (149.012.814) (164.030.573)
(22.776.174) (15.647.795)
11.788.718 61.398.440
(15.683.646) (16.743.653) (15.403.327) (13.872.493)
(38.459.820) (32.391.448)
(3.614.609) 47.525.947
(25.153.698) (10.318.078)
(689.486) (6.056.087)
(63.613.518) (42.709.526)
(4.304.095) 41.469.860
6.478.246
10.958.207
807.092 (12.625.521)
(57.135.272) (31.751.319)
(3.497.003) 28.844.339
2.614.361
(57.135.272) (29.136.958)
(3.497.003) 28.844.339
(139)
(71)
(9)
73
Catatan: Akun pendapatan barang sisa yang disajikan sebagai bagian dari Pendapatan (beban) lain-lain dalam Laporan Keuangan Perseroan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002, 2003 dan 2004 telah direklasifikasi dalam Prospektus sebagai bagian dari Penjualan
Bersih untuk menyesuaikan penyajian dengan Laporan Keuangan tahun-tahun selanjutnya.
Rasio-Rasio Keuangan Penting
Keterangan
30 Juni
31 Desember
2007
2006
2005
2004
2003
2002
n.a
n.a
n.a
n.a
n.a
n.a
n.a
11,35%
7,41%
-30,18%
-14,70%
-43,92%
-1,00%
11,09%
22,35%
24,23%
45,56%
18,73%
96,09%
-9,10%
10,15%
10,35%
29,58%
-232,74%
796,13%
733,20%
1,52%
17,27%
-28,67%
-9,16%
-80,80%
-107,61%
-112,12%
49,91%
200,34%
2,08%
3,19%
-0,76%
-5,84%
-13,01%
4,04%
-35,28%
Rasio Keuangan (%)
Aktiva Lancar terhadap Kewajiban Lancar
Jumlah Kewajiban terhadap Aktiva
Jumlah Kewajiban terhadap Ekuitas
30,93%
94,08%
1589,66%
39,72%
87,39%
692,91%
36,32%
77,88%
352,01%
54,27%
64,27%
179,84%
54,13%
55,63%
125,40%
133,30%
27,77%
38,45%
Rasio-rasio Usaha (%)
Rugi Kotor terhadap Penjualan
Rugi Usaha Terhadap Penjualan
Rugi Bersih Terhadap Penjualan
Rugi Kotor terhadap Jumlah Ekuitas
Rugi Usaha Terhadap Jumlah Ekuitas
Rugi Bersih Terhadap Jumlah Ekuitas
Rugi Kotor Terhadap Jumlah Aktiva
Rugi Usaha Terhadap Jumlah Aktiva
Rugi Bersih Terhadap Jumlah Aktiva
-11,24%
-17,62%
-20,58%
-76,39%
-119,72%
-139,89%
-4,52%
-7,09%
-8,28%
-6,58%
-13,57%
-13,25%
-38,32%
-79,04%
-77,20%
-4,83%
-9,97%
-9,74%
-10,49%
-17,72%
-26,32%
-30,97%
-52,30%
-77,69%
-6,85%
-11,57%
-17,19%
-8,82%
-18,25%
-16,42%
-11,97%
-24,79%
-22,30%
-4,28%
-8,86%
-7,97%
7,33%
-2,25%
-2,17%
7,38%
-2,26%
-2,19%
3,27%
-1,00%
-0,97%
27,24%
21,08%
12,80%
35,37%
27,38%
16,62%
25,55%
19,78%
12,00%
Rasio Pertumbuhan (%)
Penjualan
Beban Pokok Penjualan
Rugi Kotor
Rugi Usaha
Rugi Bersih
Jumlah Aktiva
Jumlah Kewajiban
102
XII. EKUITAS
Tabel berikut ini menunjukan perkembangan posisi Ekuitas Perseroan pada tanggal-tanggal 30 Juni
2007, 31 Desember 2006 dan 2005 dari laporan keuangan Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan
yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2006 dan 2005 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang.
Modal dasar
Modal ditempatkan dan disetor penuh
Tambahan modal disetor
Saldo laba (rugi)
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
Jumlah Ekuitas
30 Juni
2007
325.000.000
102.550.000
10.368.694
(dalam ribuan Rupiah)
31 Desember
2006
2005
325.000.000
325.000.000
102.550.000
102.550.000
10.368.694
10.368.694
1.250.000
(96.867.975)
17.300.719
1.250.000
(72.666.056)
41.502.638
1.250.000
(40.626.590)
73.542.104
Dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk., berdasarkan Akta
Keputusan Rapat No. 16 tertanggal 5 Nopember 2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di
Jakarta serta telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan
Surat Keputusannya No. C-05729 HT.01.04-TH.2007 tanggal 7 Desember 2007, Perseroan telah
melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan salah satu agenda yaitu melakukan
peningkatan modal dasar Perseroan. Dengan demikian modal dasar Perseroan meningkat dari Rp
325.000.000.000,00 (tiga ratus dua puluh lima miliar Rupiah) yang terdiri dari 1.300.000.000 (satu mililar
tiga ratus juta) lembar saham dengan nilai nominal Rp 250,00 per saham menjadi Rp 2.000.000.000.000,00
(dua triliun Rupiah) yang terdiri dari 8.000.000.000 (delapan miliar) lembar saham dengan nilai Rp 250,00
per saham.
Seandainya Penawaran Umum Terbatas I kepada para Pemegang Saham Perseroan ini dengan jumlah
sebanyak 5.156.214.000 (lima miliar seratus lima puluh enam juta dua ratus empat belas ribu) saham
dengan nilai nominal Rp 250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham yang ditawarkan dengan
harga Rp 345,00 (tiga ratus empat puluh lima Rupiah) (atau sebesar USD 0,0371 (nol koma nol tiga
tujuh satu Dolar Amerika Serikat) dengan menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per saham
dan seluruh HMETD yang ditawarkan seluruhnya diambil oleh para Pemegang Saham Perseroan pada
tanggal 30 Juni 2007, maka proforma ekuitas pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebagai berikut:
(dalam ribuan Rupiah)
Keterangan
Posisi ekuitas menurut laporan keuangan per 30 Juni 2007
Modal Saham Tambahan Modal
Disetor
Disetor Bersih
102.550.000
Saldo
defisit
Jumlah
Ekuitas
10.368.694 (95.617.975)
17.300.719
Perubahan ekuitas setelah tanggal 30 Juni 2007 jika
1.289.053.500
diasumsikan Penawaran Umum Terbatas I sebanyak
5.156.214.000 (lima miliar seratus lima puluh enam juta
dua ratus empat belas ribu) saham dengan nilai nominal
Rp 250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per Saham yang
ditawarkan dengan harga Rp 345,00 (tiga ratus empat puluh
lima Rupiah) (atau sebesar USD 0,0371 (nol koma nol tiga
tujuh satu Dolar Amerika Serikat) dengan menggunakan
kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per Saham.
489.840.330
Proforma Ekuitas pada tanggal 30 Juni 2007 setelah
Penawaran Umum Terbatas I
500.209.024 (95.617.975) 1.796.194.549
1.391.603.500
103
- 1.778.893.830
XIII. KEBIJAKAN DIVIDEN
Pemegang Saham Baru dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I ini mempunyai hak yang sama dan
sederajat dengan Pemegang Saham Perseroan lama lainnya termasuk hak untuk menerima dividen
yang mungkin dibagikan setelah Penawaran Umum Terbatas I ini.
Tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar, pembayaran dividen tunai atau dividen saham kepada Pemegang Saham
Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, tergantung pada
keuntungan Perseroan, kebutuhan modal kerja dan faktor-faktor lainnya didalam tahun buku yang
bersangkutan. Untuk tahun buku 2007 dan seterusnya, Perseroan berencana membagikan dividen tanpa
mengorbankan kesehatan Perseroan dan mengusulkan agar pembayaran dividen kas ditentukan sebagai
berikut:
Laba bersih setelah pajak
Sampai dengan Rp 40.000.000.000
Di atas Rp 40.000.000.000
Persentase dividen terhadap Laba Bersih setelah pajak
15 – 20%
21 – 40%
Tabel dibawah ini memuat keterangan tentang dividen yang telah dibagikan sesuai dengan periode yang
tercatat.
Tahun Buku
2001
2002
Laba Bersih (Rp)
Dividen (juta Rp)
Dividen (Rp/saham)
% Terhadap Laba Bersih
33.157.039.890
28.844..338.937
10.255.000.000
10.255.000.000
25
25
30,93%
35,55%
Keterangan:
Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan belum membayarkan dividen untuk tahun
buku 2002. Perseroan merencanakan untuk membayarkan hutang dividen tersebut diatas pada 8 Januari
2008 kepada Pemegang Saham sesuai daftar Pemegang Saham pada tanggal 18 Desember 2007.
Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. selaku kreditur Perseroan
melalui Surat No. SAM.CR2/LWO1.520/2007 tanggal 6 Nopember 2007 untuk membayarkan hutang
dividen tahun buku 2002, sepanjang Pemegang Saham Pengelola yang mewakili sebanyak 200.825.380
lembar Saham Perseroan melepaskan haknya dengan tidak menerima pembayaran dividen tersebut
seperti dinyatakan dalam surat dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. SAM.CR2/LWO1.521/2007
tanggal 6 Nopember 2007.
Melalui surat ke PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. pada 7 Nopember 2007, para Pemegang Saham
Pengelola menyetujui untuk tidak menerima pembayaran hutang dividen tahun buku 2002. Adapun para
Pemegang Saham Pengelola Perseroan yang melepaskan haknya dengan tidak menerima dividen
tahun buku 2002 adalah sebagai berikut:
1. Beni Prananto - Mewakili 30.123.804 lembar saham
2. Djoni Prananto - Mewakili 50.206.344 lembar saham
3. Esther Angsono - Mewakili 3.765.476 lembar saham
4. Grace Angsono - Mewakili 3.765.476 lembar saham
5. Chua Sew Hoon - Mewakili 31.378.965 lembar saham
6. Stephen Angsono - Mewakili 7.530.951 lembar saham
7. Alice Angsono - Mewakili 3.765.476 lembar saham
8. PT Permata Surya Gitatama - Mewakili 70.288.888 lembar saham.
Pada tanggal 26 Nopember 2007, Perseroan memberitahukan kepada PT Bursa Efek Jakarta melalui
Surat No. 101/FNI-CS/XI/2007 mengenai pembayaran dividen kas atas laba bersih tahun 2002
sebesar Rp 25,00 per saham kepada 209.374.620 lembar saham yang akan dilakukan pada tanggal
8 Januari 2008.
104
XIV. PERPAJAKAN
Pajak penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 tanggal 2 Agustus 2000 (berlaku efektif
1 Januari 2001) mengenai perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tanggal
9 Nopember 1994 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1991 tanggal 30 Desember
1991 mengenai perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, penerima
dividen atau pembagian keuntungan yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam
negeri, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis atau Badan Usaha Milik Negara atau Badan
Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan
di Indonesia juga tidak termasuk sebagai objek pajak penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat di
bawah ini terpenuhi:
dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan
bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima
dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah
modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif diluar kepemilikan saham tersebut.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan
atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, juncto Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 14 tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang
Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan Surat Edaran
Direktorat Jenderal Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Pebruari 1995, perihal Pengenaan Pajak
Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek (seri PPh Umum Nomor 3
juncto SE-06/Pj.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal: Pelaksanaan pemungutan PPh atas penghasilan
dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek), telah ditetapkan sebagai berikut:
1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan
saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi
dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek
melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham;
2. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,50% dari nilai saham
perusahaan pada saat Penawaran Umum Perdana;
3. Pemilik saham pendiri diberikan kemudahan untuk memenuhi kewajiban pajaknya berdasarkan
perhitungan sendiri sesuai dengan ketentuan di atas. Dalam hal ini, pemilik saham pendiri untuk
kepentingan perpajakan dapat menghitung final atas dasar anggapannya sendiri bahwa sudah ada
penghasilan. Penyetoran tambahan pajak penghasilan dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik
saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham diperdagangkan di
Bursa Efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memanfaatkan kemudahan tersebut, maka
penghitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku
umum sesuai dengan Pasal 17 Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1994.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 651/KMK.04/1994 tanggal
29 Desember 1994 tentang “Bidang-Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan
Kepada Dana Pensiun Yang Disetujui Menteri Keuangan Republik Indonesia Tidak Termasuk Sebagai
Objek Pajak Penghasilan”, maka penghasilan dari Dana Pensiun yang ijin usahanya disetujui Menteri
Keuangan Republik Indonesia tidak termasuk sebagai objek pajak penghasilan, apabila penghasilan
tersebut diterima atau diperoleh dari penanaman dalam bentuk efek yang diperdagangkan pada Bursa
Efek di Indonesia.
Sesuai dengan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-28/PJ.43/1995 tanggal 22 Mei 1995,
perihal Pajak Penghasilan Pasal 23 atas bunga obligasi dan dividen yang diterima Wajib Pajak Orang
Pribadi (seri PPh Pasal 23/Pasal 26 No. 6), maka bunga obligasi dan dividen baik yang berasal dari
saham atau sekuritas, baik yang diperdagangkan di Pasar Modal maupun yang tidak, yang terutang
atau dibayarkan kepada Wajib Pajak dalam negeri orang pribadi dalam tahun 1995 dan seterusnya,
dipotong Pajak Penghasilan Pasal 23 sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto.
105
Dividen yang dibayarkan kepada wajib Pajak luar negeri akan dikenakan tarif sebesar 20% (dua puluh
persen) atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan
penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu perjanjian penghindaran pajak berganda
dengan Indonesia, dengan memenuhi Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-03/PJ.101/1996 tanggal
29 Maret 1996 tentang Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B).
Berdasarkan Surat Keterangan Fiskal No. SR-227/WPJ.07/BD.04/2004 tertanggal 13 Agustus 2004 yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak, Perseroan telah memenuhi seluruh kewajiban perpajakannya.
CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM TERBATAS I INI DISARANKAN ATAS
BIAYA SENDIRI, UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAKNYA MASING-MASING
MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, KEPEMILIKAN MAUPUN
PENJUALAN ATAU PENGALIHAN DENGAN CARA LAIN ATAS SAHAM YANG DIBELI MELALUI
PENAWARAN UMUM TERBATAS I INI.
106
XV. PIHAK YANG BERTINDAK SEBAGAI PEMBELI SIAGA
Apabila Saham Baru yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini tidak seluruhnya diambil
oleh pemegang saham Perseroan, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya
yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Bukti
HMETD dan/atau Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan secara proporsional sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila setelah dilakukannya alokasi tersebut masih
terdapat sisa saham yang belum diambil, maka Pembeli Siaga yaitu Titan International Corp. Sdn. Bhd.
akan membeli seluruh sisa saham tersebut dengan Harga Pelaksanaan Rp 345,00 (tiga ratus empat
puluh lima Rupiah) (atau sebesar USD 0,0371 (nol koma nol tiga tujuh satu Dolar Amerika Serikat)
dengan menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per saham yang semuanya akan dibayar tunai
berdasarkan Akta Perjanjian Pembelian Siaga No. 36 tanggal 7 Nopember 2007, yang dibuat dihadapan
Sutjipto S.H., Notaris di Jakarta.
KETERANGAN TENTANG Titan International Corp. Sdn. Bhd.
Akta Pendirian dan Perubahannya
Titan International Corp. Sdn. Bhd. (“TIC”) didirikan di Malaysia pada tanggal 17 Oktober 2007 dengan
nama Titan International Corp. Sdn. Bhd. Berdasarkan Perakuran Pemerbadanan Syarikat Sendirian
tanggal 17 Oktober 2007.
TIC didirikan di Kuala Lumpur Malaysia pada tanggal 17 Oktober 2007 berdasarkan Akta Syarikat 1965,
dengan Nomor Syarikat 792180A. TIC berkedudukan di Kuala Lumpur dengan alamat sebagai berikut:
Titan International Corp. Sdn. Bhd.
6th Floor, Bangunan Malaysian RE No.17 Lorong Dungun,
Damansara Heights,
50490 Kuala Lumpur, Malaysia.
Telepon: 603-20934222 Faximili: 603-20935688
Kegiatan Usaha
TIC bergerak dalam bidang investasi (Investment Holding).
Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Susunan pemegang saham TIC adalah sebagai berikut:
Keterangan
Nilai Nominal RM 1,00 per saham
Jumlah Saham
Nilai Nominal (RM)
100.000
100.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
Titan Chemicals Corp. Bhd.
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
2
2
99.998
Pengurusan
Susunan pengurus TIC adalah sebagai berikut:
DIREKSI:
Direktur
Direktur
: Thomas Patrick Grehl
: Muhammad Fauzi Bin Abd. Ghani
107
2
2
99.998
Persentase
%
100,00
100,00
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Neraca pembukaan TIC adalah sebagai berikut:
(dalam Ringgit Malaysia)
17 Oktober 2007
2
0
2
2
Jumlah aktiva
Jumlah kewajiban
Jumlah ekuitas
Jumlah kewajiban dan ekuitas
Struktur Kepemilikan TIC
Bagan dan Hubungan Perseroan dengan TIC – Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam
Penawaran Umum Terbatas I seluruhnya tidak diambil oleh Pemegang Saham Perseroan
Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I seluruhnya tidak diambil
oleh pemegang saham Perseroan, maka hubungan antara Perseroan, TIC dan perusahaan yang diakuisisi
dapat digambarkan pada bagan dibawah ini:
Titan International Corp. Sdn. Bhd. (“TIC”) sebagai Pembeli Siaga telah mendapatkan dukungan
Bank/Lembaga Keuangan internasional yang menyatakan bahwa TIC memiliki kecukupan dana
untuk melaksanakan kewajibannya selaku Pembeli Siaga yaitu mengambil seluruh sisa saham
yang tidak diambil oleh pemegang saham dalam Penawaran Umum Terbatas I ini.
108
XVI. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum Terbatas I
ini adalah sebagai berikut:
Akuntan Publik
Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang
Bumi Daya Plaza Lt. 24
Jl. Imam Bonjol No. 61
Jakarta 10310
STTD BAPEPAM-LK No. 146/STTD-AP/PM/94.
Tugas Utama:
Melakukan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik
merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan yang memadai
bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material dan bertanggung
jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diaudit.
Tugas Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti
pendukung dalam pengungkapan laporan keuangan.
Konsultan Hukum
William, Effendy & Co.
Jalan Blora No. 31, Menteng
Jakarta 10310
STTD BAPEPAM-LK No. 361/PM/STTD-KH/2001.
Anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 200126.
Tugas Utama:
Melakukan pemeriksaan dan penelitian dengan kemampuan terbaik yang
dimilikinya atas fakta dari segi hukum yang ada mengenai Perseroan dan
keterangan lain yang berhubungan dengan itu sebagaimana disampaikan oleh
Perseroan. Hasil pemeriksaan dan penelitian mana telah dimuat dalam Laporan
Pemeriksaan dari segi Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat dari segi Hukum
yang diberikan secara obyektif dan mandiri serta guna meneliti informasi yang
dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi Hukum. Tugas dan fungsi
Konsultan Hukum yang diuraikan di sini adalah sesuai dengan standar profesi
dan peraturan pasar modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip
keterbukaan.
Penilai Independen
Stef Ton Hardi & Rekan
Wisma Sirca, Lt. 2
Jl. Johar No. 18 Menteng
Jakarta 10340
STTD BAPEPAM-LK No. 09/PM/STTD-P/AB/2006.
Anggota Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) dengan No. Anggota
81-S-00003.
Tugas Utama:
Melakukan penilaian atas saham-saham perusahaan yang akan diakuisisi dan
memberikan pendapat kewajaran atas Transaksi Akuisisi.
109
Notaris
Kantor Notaris Sutjipto S.H.
Menara Sudirman Lt. 18
Jl. Jend Sudirman Kav. 60
Jakarta 12190
STTD BAPEPAM-LK No. 11/PM/STTD-N/PM/1996.
Tugas Utama:
Notaris selaku profesi penunjang dalam rangka Penawaran Umum Terbatas
I ini antara lain menyiapkan dan membuatkan akta-akta dalam rangka
Penawaran Umum Terbatas I ini, antara lain meliputi perubahan Anggaran
Dasar (jika diperlukan) dan Perjanjian Pembelian Siaga.
Biro Administrasi Efek
PT Adimitra Transferindo
Plaza Property Lt. 2
Komplek Pertokoan Pulomas Blok VIII No.1
Jakarta 13210
Tugas Utama:
Ruang lingkup kerja BAE dalam Penawaran Umum Terbatas I ini termasuk
mempersiapkan daftar Pemegang Saham yang berhak, menerbitkan,
menyediakan dan mengirimkan Sertifikat Bukti HMETD kepada setiap
Pemegang Saham, melayani permohonan pemecahan Sertifikat Bukti
HMETD, melayani permohonan balik nama atas Sertifikat Bukti HMETD yang
sudah diperjualbelikan dan memproses pemesanan saham sesuai dengan
hak yang dimiliki berikut pesanan tambahan sampai dengan penerbitan Surat
Kolektif Saham. Dalam hal terjadi adanya hak yang tidak dilaksanakan, maka
BAE akan melakukan proses penjatahan atas pesanan tambahan dan
mencetak konfirmasi penjatahan serta menyiapkan laporan penjatahan. BAE
juga bertanggung jawab untuk menyesuaikan DPS dan Daftar Surat kolektif
Saham terhadap setiap tambahan saham yang telah diterbitkan karena adanya
pelaksanaan hak serta memeriksa kelengkapan dokumen para Pemesan dan
memberikan tanda terima pemesanan pembelian saham.
Semua Lembaga dan Profesi penunjang Pasar Modal yang turut serta dalam
Penawaran Umum Terbatas I ini, menyatakan dengan tegas tidak terafiliasi
baik secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan,
sebagaimana tertera di dalam Undang-undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal tanggal 10 Nopember 1995 (Lembaran Negara No.64 Tahun 1995,
Tambahan Lembaran Negara No.3608).
110
XVII. PERSYARATAN PEMESANAN DAN PEMBELIAN SAHAM
Saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I diterbitkan berdasarkan HMETD yang
dikeluarkan Perseroan kepada seluruh pemegang saham yang berhak. Bagi pemegang saham yang
saham-sahamnya ada dalam Penitipan Kolektif di KSEI maka saham hasil Penawaran Umum Terbatas I
ini tidak diterbitkan dalam bentuk sertifikat dan akan didistribusikan secara elektronik yang
diadministrasikan dalam penitipan kolektif KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Efek Yang
Bersifat Ekuitas pada Penitipan Kolektif.
Dengan didaftarkannya saham tersebut di KSEI maka atas saham-saham yang ditawarkan berlaku
ketentuan sebagai berikut:
1. Untuk saham-saham dalam Penitipan Kolektif, maka hak-hak yang melekat pada saham seperti
dividen kas, dividen saham, saham bonus, HMETD, waran, dan sebagainya akan didistribusikan
oleh KSEI kepada pemegang rekening di perusahaan efek dan/atau bank kustodi setelah KSEI
menerima instruksi terkait dari Perseroan. Selanjutnya pemegang rekening akan mendistribusikan
hak tersebut kepada Pemegang Saham yang menjadi nasabahnya.
2. Setelah Penawaran Umum Terbatas I, pemegang saham yang menghendaki Surat Kolektif Saham
dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif KSEI setelah saham hasil Penawaran
Umum Terbatas I didistribusikan ke dalam rekening efek perusahaan efek dan/atau bank kustodi
yang telah ditunjuk.
3. Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan efek kepada KSEI melalui
perusahaan efek dan/atau bank kustodi yang mengelola saham.
4. Saham-saham yang ditarik dari penitipan kolektif akan diterbitkan Surat Kolektif Sahamnya dalam
bentuk sertifikat jumbo selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah Perseroan menerima
permohonan penarikan efek.
Surat kolektif saham akan diterbitkan bagi saham-saham yang telah ditarik keluar dari penitipan kolektif
KSEI. Surat kolektif saham tersebut tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi di Bursa
Efek.
Pemesan yang Berhak
Para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam DPS pada tanggal 28 Desember 2007 sampai
dengan pukul 16.00 WIB, berhak untuk mengajukan pemesanan pembelian Saham Baru dalam rangka
Penawaran Umum Terbatas I ini dengan ketentuan bahwa setiap pemegang saham yang memiliki
100 (seratus) saham berhak memperoleh 1.257 (seribu dua ratus lima puluh tujuh) HMETD untuk membeli
atas 1.257 (seribu dua ratus lima puluh tujuh) Saham Baru dengan nilai nominal Rp 250,00 (dua ratus
lima puluh Rupiah) per saham dengan harga Rp 345,00 (tiga ratus empat puluh lima Rupiah) (atau
sebesar USD 0,0371 (nol koma nol tiga tujuh satu Dolar Amerika Serikat) dengan menggunakan kurs
nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per saham yang harus dibayar penuh pada saat pelaksanaan HMETD.
Pemesan yang berhak membeli Saham Baru adalah:
1. Para pemegang saham Perseroan yang memiliki Sertifikat Bukti HMETD yang sah dan tidak dijual/
dialihkan kepada pihak lain; atau
2. Para pemegang Sertifikat Bukti HMETD terakhir yang namanya tercantum dalam kolom endosemen
pada Sertifikat Bukti HMETD; atau
3. Pemegang saham atau pemilik Surat Bukti Kepemilikan (SBK) yang dikeluarkan oleh KSEI.
Pemesan harus merupakan perorangan, warga negara Indonesia dan/atau asing dan/atau lembaga
dan/atau Badan Hukum/Badan Usaha baik Indonesia/Asing sebagaimana diatur dalam UUPM.
Untuk memperlancar serta terpenuhinya jadual pendaftaran pemegang saham yang berhak menerima
HMETD, maka bagi pemegang saham yang akan menggunakan haknya untuk memperoleh HMETD
disarankan untuk mendaftar sebelum batas akhir pendaftaran Pemegang Saham yaitu tanggal
28 Desember 2007 sampai dengan pukul 16.00 WIB.
111
Distribusi Sertifikat Bukti HMETD
Sertifikat Bukti HMETD didistribusikan mulai tanggal 2 Januari 2008 dalam bentuk:
1.
Setifikat Bukti HMETD, kepada pemegang saham yang berhak yang belum melakukan penitipan
sahamnya secara kolektif kepada KSEI dengan ketentuan bahwa pemegang saham yang berhak
dapat mengambil Sertifikat Bukti HMETD dimulai tanggal 2 Januari 2008 pada hari kerja, pukul
09.30 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB di:
Biro Administrasi Efek
PT Adimitra Transferindo
Plaza Property Lt. 2
Komplek Pertokoan Pulomas Blok VIII No.1
Jakarta 13210
Telepon : (021) 4788 1515
Faksimili : (021) 470 9697
dengan membawa:
a. Fotocopy KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku (bagi pemegang saham perorangan) dan fotocopy
Anggaran Dasar (bagi pemegang saham Badan Hukum/Lembaga). Pemegang saham juga
wajib menunjukkan asli dari fotocopy tersebut. Pemesan berkewarganegaraan asing wajib
melampirkan fotocopy bukti jati diri (Paspor/KITAS) yang masih berlaku.
b. Asli surat kuasa (jika dikuasakan) bermeterai Rp 6.000,00 (enam ribu Rupiah) dilengkapi fotocopy
KTP/identitas lainnya yang masih berlaku baik untuk pemberi kuasa maupun penerima kuasa.
Pemegang saham berkewarganegaraan asing harus mencantumkan nama dan alamat penerima
kuasa secara lengkap dan jelas, serta nama dan alamat di luar negeri/domisili hukum yang sah
dari pemberi kuasa secara lengkap dan jelas.
2.
Data elektronik, kepada pemegang saham yang berhak yang sudah melakukan penitipan sahamnya
secara kolektif kepada KSEI, melalui pengkreditan oleh KSEI terhadap rekening efek perusahaan
efek atau bank kustodi tempat pemegang saham yang bersangkutan membuka rekening.
Pengkreditan tersebut dilakukan berdasarkan Daftar Pemegang Rekening Dalam Penitipan Kolektif
yang dikeluarkan oleh KSEI. Bersamaan dengan pengkreditan rekening efek tersebut, KSEI akan
menerbitkan Laporan Posisi Efek kepada perusahaan efek dan/atau bank kustodi. Selanjutnya
perusahaan efek dan/atau bank kustodi akan mendistribusikan Sertifikat Bukti HMETD kepada
pemegang saham yang berhak.
Bagi pemegang saham yang berhak dan telah menitipkan sahamnya secara kolektif kepada KSEI
melalui perusahaan efek dan/atau bank kustodi, KSEI akan menerbitkan secara elektronik SBK
melalui perusahaan efek dan/atau bank kustodi.
Selanjutnya pada saat pelaksanaan HMETD, Perseroan melalui BAE akan melakukan pengkreditan
terhadap rekening efek perusahaan efek dan/atau bank kustodi tempat pemegang saham yang
bersangkutan membuka rekening.
Pendaftaran dan Pelaksanaan HMETD
Para pemegang saham yang berhak dan/atau para pemegang Sertifikat Bukti HMETD yang akan
melaksanakan HMETD-nya, wajib menyerahkan sendiri atau dikuasakan pada jam kerja melalui:
Biro Administrasi Efek
PT Adimitra Transferindo
Plaza Property Lt. 2
Komplek Pertokoan Pulomas Blok VIII No.1
Jakarta 13210
Telepon : (021) 4788 1515
Faksimili : (021) 470 9697
112
dengan membawa dokumen-dokumen sebagai berikut:
a. Sertifikat Bukti HMETD asli yang telah ditanda tangani dan diisi lengkap.
b. Bukti pembayaran berupa Bukti Transfer/Giro/Cek/Tunai.
c. Fotocopy KTP/SIM/Paspor/KITAS (untuk perorangan) yang masih berlaku, fotocopy Anggaran Dasar
(bagi Badan Hukum/ Lembaga).
d. Surat Kuasa Asli (jika dikuasakan) bermaterai Rp 6.000,00 (enam ribu Rupiah) dilengkapi fotokopi
KTP yang masih berlaku dari pemberi kuasa dan yang diberi kuasa. Bagi pemesan
berkewarganegaraan asing disamping harus mencantumkan nama dan alamat pemberi kuasa secara
lengkap dan jelas. Juga wajib mencantumkan nama dan alamat di luar negeri/domisli hukum yang
sah dari pemberi kuasa secara lengkap dan jelas.
Bilamana pengisian pemesanan saham tidak sesuai dengan petunjuk/syarat-syarat pemesanan saham yang
tercantum dalam Prospektus, maka hal ini dapat mengakibatkan penolakan pemesanan. HMETD hanya
dianggap telah dilaksanakan apabila pembayaran tersebut telah terbukti diterima secara efektif (in good
funds) di rekening Perseroan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam syarat-syarat pembelian.
Pemesanan Tambahan
Pemegang Saham yang HMETD-nya tidak dijual atau pembeli/pemegang Sertifikat Bukti HMETD terakhir
yang namanya tercantum dalam kolom endosemen pada Sertifikat Bukti HMETD dapat melakukan
pemesanan Saham Tambahan melebihi porsi yang ditentukan sesuai dengan jumlah saham lama yang
dimiliki dengan mengisi kolom Pemesanan Tambahan yang telah disediakan pada Sertifikat Bukti HMETD
dan FPPS Tambahan yang telah disediakan. Pembayaran atas pemesanan tambahan tersebut dapat
dilakukan paling lambat pada tanggal 22 Januari 2008 telah diterima secara efektif (in good funds) di
rekening Perseroan. Pemesanan yang tidak memenuhi petunjuk yang sesuai dengan ketentuan dan
FPPS Tambahan dapat mengakibatkan penolakan pesanan.
Penjatahan Pemesanan Tambahan
Penjatahan pemesanan saham tambahan akan ditentukan pada tanggal 23 Januari 2008 secara
proporsional menurut jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham
yang melakukan pemesanan saham tambahan berdasarkan harga pesanan. Penjatahan dilakukan oleh
BAE dengan mengeluarkan Surat Konfirmasi Penjatahan.
Persyaratan Pembayaran
Pembayaran pemesanan pembelian saham dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I ini harus dibayar
penuh (full payment) pada saat mengajuan pemesanan secara tunai, cek, bilyet giro atau transfer/
pemindahbukuan, dengan mencantumkan nomor Sertifikat Bukti HMETD.
Apabila dibayarkan dalam mata uang Rupiah ke rekening Perseroan pada:
Standard Chartered Bank
Wisma Standard Chartered Bank
JL. Jend. Sudirman Kav. 33A
Jakarta 10220, Indonesia
A/N PT FATRAPOLINDO NUSA INDUSTRI Tbk.
No. Rek.: 30606-324531
Apabila dibayarkan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat ke rekening Perseroan pada:
Standard Chartered Bank
Wisma Standard Chartered Bank
JL. Jend. Sudirman Kav. 33A
Jakarta 10220, Indonesia
A/N PT FATRAPOLINDO NUSA INDUSTRI Tbk.
No. Rek.: 30606-324558
113
Dalam hal ini, Perseroan akan memberikan bukti pembayaran dimana tercantum di dalamnya nama
pemesan dan nomor Sertifikat Bukti HMETD.
Semua biaya yang timbul dalam rangka pembelian saham ini akan menjadi tanggungan pemesan.
Perseroan berhak membatalkan pemesanan apabila persyaratan pembayaran tidak terpenuhi.
Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan
cek atau wesel Bank tersebut ditolak oleh Bank yang bersangkutan, maka pemesanan pembelian saham
dianggap batal. Bila pembayaran dilakukan dengan cek atau pemindahbukuan atau bilyet giro, maka
tanggal pembayaran dihitung berdasarkan tanggal penerimaan cek/pemindahbukuan/giro yang dananya
telah diterima secara efektif (in good funds) di rekening Perseroan tersebut diatas paling lambat pada
tanggal 18 Januari 2008. Untuk pembelian saham tambahan, pembayaran dilakukan pada hari pemesanan
yang mana pembayaran tersebut harus diterima secara efektif dalam rekening Perseoan (in good funds)
paling lambat 2 (dua) hari setelah periode perdagangan yaitu tanggal 22 Januari 2008.
Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham
Pada saat menerima pengajuan pemesanan saham, Perseroan melalui BAE akan menyerahkan kepada
pemesan bukti tanda pemesanan saham.
Pembatalan Pemesanan Saham
Perseroan berhak untuk membatalkan pemesanan saham secara keseluruhan atau sebagian dengan
memperhatikan persyaratan yang berlaku. Pemberitahuan mengenai pembatalan pemesanan saham
akan diumumkan bersamaan dengan pengumuman penjatahan atas pemesanan tambahan yaitu tanggal
23 Januari 2008.
Pembatalan pemesanan saham tersebut dapat disebabkan oleh karena tidak memenuhi persyaratan
pembayaran yaitu pengisian formulir tidak benar/lengkap atau pembayaran untuk pemesanan tidak
diterima secara efektif (in good funds) di rekening Perseroan.
Pengembalian Uang Pemesanan
Dalam hal tidak terpenuhinya sebagian atau seluruhnya dari pemesanan saham yang lebih besar daripada
haknya atau dalam hal terjadi pembatalan pemesanan saham maka pengembalian uang akan dilakukan
selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah tanggal penjatahan yaitu tanggal 25 Januari 2008. Apabila
terjadi keterlambatan pengembalian uang, jumlah uang yang akan dikembalikan akan disertai dengan
biaya administrasi yang diperhitungkan sejak tanggal 26 Januari 2008 sampai dengan tanggal
pengembalian uang dan dihitung berdasarkan rata-rata bunga deposito untuk jangka waktu 1 bulan
yang berlaku di Standard Chartered Bank, JL. Jend. Sudirman Kav. 33A, Jakarta 10220, Indonesia,
kecuali keterlambatan tersebut disebabkan oleh pemesan yang tidak mengambil uang pengembalian
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan atau force majeure.
Uang yang dikembalikan hanya dapat diambil dengan menggunakan KTP asli pemesan atau tanda bukti
diri lainnya (bagi perorangan) yang masih berlaku, fotokopi anggaran dasar dan surat kuasa (bagi badan
hukum/lembaga) dan pemesan menyerahkan lembaran kedua dari FPPS Tambahan. Bila pemesan
berhalangan, pemesan dapat memberikan kuasa kepada orang yang ditunjuk untuk mengambil uang
pengembalian pemesanan.
Pengembalian dilakukan dalam mata uang Rupiah atau USD dengan menggunakan giro/cek atau
pemindahbukuan ke rekening pemesan. Apabila pengembalian pemesanan dilakukan dengan cara
pemindahbukuan, Perseroan akan memindahkan uang tersebut ke rekening atas nama pemesan langsung
sehingga pemesan tidak akan dikenakan biaya pemindahbukuan. Uang yang dikembalikan dalam bentuk
giro/cek dapat diambil di PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. mulai tanggal 25 Januari 2008 dari pukul
13.30 WIB.
114
Penyerahan Surat Saham
Bagi pemegang saham yang saham-sahamnya belum dimasukkan kedalam Penitipan Kolektif di KSEI
maka surat saham dapat diambil pada setiap hari kerja antara pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul
16.00 WIB mulai tanggal 7 Januari 2008 sampai dengan tanggal 22 Januari 2008 di BAE dengan
menunjukkan KTP atau jati diri lainnya atau anggaran dasar (Jika berbentuk badan hukum/lembaga)
dan bukti tanda terima pemesanan pembelian saham. Para pemesan yang akan mengambil surat saham
harus menunjukkan (a) KTP asli atau tanda bukti diri lainnya (bagi perorangan) yang masih berlaku,
(b) fotokopi anggaran dasar dan, (c) surat kuasa (bagi badan hukum/lembaga) serta menyerahkan
(d) bukti tanda terima pemesanan pembelian asli dan menyertakan fotokopi KTP atau tanda bukti diri.
Penyerahan Surat Kolektip Saham tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:
•
Bagi pemesan yang memesan kurang dari atau sama dengan jumlah hak yang dimiliki, maka surat
saham akan diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah tanggal pembayaran uang
pemesanan diterima secara efektif (in good funds) pada rekening Perseroan.
•
Bagi pemesan yang memesan lebih dari jumlah hak yang dimiliki, maka surat saham sejumlah hak
yang dimiliki akan diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah tanggal pembayaran
uang pemesanan diterima secara efektif (in good funds) pada rekening Perseroan. Sedangkan
kelebihan pemesanan saham di atas jumlah haknya akan dilakukan penjatahan secara proporsional
berdasarkan HMETD yang telah dilaksanakan selambat-lambatnya tanggal 23 Januari 2008 dan
surat saham hasil penjatahan pesanan tambahan akan diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua)
hari kerja setelah penjatahan.
•
Bagi para pemesan saham yang tidak dapat mengambil surat saham sendiri dapat menguasakan
pada pihak lain dengan menyerahkan surat kuasa bermaterai Rp 6.000,00 (enam ribu Rupiah) yang
disertai dengan KTP/tanda bukti diri asli (bagi perorangan, fotokopi anggaran dasar dan surat kuasa
(bagi badan hukum/lembaga) pemberi kuasa dan penerima kuasa dan menyerahkan fotokopi tanda
bukti diri.
Alokasi Sisa Saham yang Tidak Diambil
Apabila saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini tidak seluruhnya diambil oleh
pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan
pemesanan lebih dari haknya sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD secara proporsional
sesuai peraturan yang berlaku. Dalam hal masih terdapat sisa saham yang belum diambil, maka seluruh
sisa saham tersebut akan diambil oleh Titan International Corp. Sdn. Bhd. yang bertindak selaku Pembeli
Siaga dengan harga yang sama dengan harga penawaran, yaitu Rp 345,00 (tiga ratus empat puluh lima
Rupiah) (atau sebesar USD 0,0371 (nol koma nol tiga tujuh satu Dolar Amerika Serikat) dengan
menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per saham sesuai dengan Akta Perjanjian Pembelian
Siaga No. 36 tanggal 7 Nopember 2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta.
115
XVIII. KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK
TERLEBIH DAHULU
Saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini diterbitkan berdasarkan HMETD yang
dapat diperdagangkan selama masa perdagangan yang ditentukan dan merupakan salah satu persyaratan
pemesanan pembelian saham.
A. Pemegang HMETD yang Sah
Adalah para pemegang saham Perseroan yang namanya dengan sah tercatat dalam DPS Perseroan
pada tanggal 28 Desember 2007 sampai dengan pukul 16.00 WIB yang sertifikat bukti HMETD-nya tidak
dijual atau pembeli/pemegang Sertifikat Bukti HMETD terakhir yang namanya tercantum dalam kolom
endosemen Sertifikat Bukti HMETD sampai dengan tanggal terakhir periode perdagangan Sertifikat
Bukti HMETD.
B. Perdagangan Sertifikat Bukti HMETD
Sertifikat Bukti HMETD ini dapat diperjualbelikan atau dialihtangankan di luar Bursa Efek selama masa
perdagangan HMETD, yaitu mulai tanggal 3 Januari 2008 sampai dengan tanggal 18 Januari 2008.
C. Bentuk Sertifikat Bukti HMETD
Dalam Sertifikat Bukti HMETD dicantumkan nama dan alamat Pemegang Saham, jumlah saham yang
dimiliki, dan jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli saham, jumlah saham yang dibeli,
jumlah saham yang dibayar, jumlah pemesanan saham tambahan, kolom endosemen dan keterangan
lain yang diperlukan.
D. Permohonan Pemecahan Sertifikat Bukti HMETD
Bagi pemegang Sertifikat Bukti HMETD yang ingin menjual atau mengalihkan sebagian dari jumlah
HMETD yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD, maka pemegang Sertifikat Bukti HMETD yang
bersangkutan dapat menghubungi BAE untuk mendapatkan pecahan jumlah HMETD yang diinginkan.
Bagi pemegang Sertifikat Bukti HMETD yang memecah Sertifikat Bukti HMETD-nya, agar mengisi Formulir
Permohonan Pemecahan Sertifikat Bukti HMETD dan menyerahkannya ke kantor BAE mulai tanggal
2 Januari 2008 sampai dengan tanggal 18 Januari 2008.
Setiap permohonan pemecahan Sertifikat Bukti HMETD dapat dilakukan secara tertulis kepada BAE,
dimana Pemohon pemecahan Sertifikat Bukti HMETD akan dibebankan biaya administrasi sebesar
Rp 3.000,00 ditambah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% untuk setiap Sertifikat Bukti HMETD hasil
pemecahan.
E.
Nilai HMETD
Nilai dari HMETD yang ditawarkan oleh pemegang HMETD yang sah akan berbeda-beda dari pemegang
HMETD yang satu dan lainnya, berdasarkan permintaan dan penawaran dari pasar yang ada.
Sebagai contoh, perhitungan nilai HMETD dibawah ini merupakan salah satu cara untuk menghitung
nilai HMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang diperoleh adalah nilai
HMETD yang sesungguhnya. Penjabaran dibawah ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum
untuk menghitung nilai HMETD secara teoritis:
116
Diasumsikan:
Harga pasar per lembar saham
Harga Pelaksanaan per-saham
Jumlah saham lama
Jumlah saham baru
Jumlah saham yang beredar setelah pelaksanaan HMETD
Rasio konversi saham lama terhadap saham baru
Harga Teoritis Saham Baru (HTSB)
Harga Teoritis HMETD
=
=
=
=
=
=
=
=
Rp a
Rp b
A
B
A+B
1 : 12,57
[(Rp a x A) + (Rp b x B)]/(A+B) = Rp c
Rp c – Rp b
Contoh Perhitungan:
Harga pasar per lembar saham
Harga Pelaksanaan per-saham
Jumlah saham lama
Jumlah saham baru
Jumlah saham yang beredar setelah pelaksanaan HMETD
Rasio konversi saham lama terhadap saham baru
Harga Teoritis Saham Baru (HTSB)
=
=
=
=
=
=
=
Harga Teoritis HMETD
=
Rp 500,00
Rp 345,00
410.200.000
5.156.214.000
5.566.414.000
1 : 12,57
[(Rp 500 x 410.200.000) + (Rp 345 x 5.156.214.000)] /
(5.566.414.000) = Rp 356,42
Rp 356,42 – Rp 345 = Rp 11,42
E.
Penggunaan HMETD
HMETD adalah hak untuk memesan saham yang ditawarkan oleh Perseroan. HMETD ini tidak dapat
ditukarkan dengan uang atau apapun pada Perseroan. HMETD dalam bentuk Sertifikat Bukti HMETD
tidak dapat diperjualbelikan dalam bentuk fotokopi.
F.
Lain-lain
Segala biaya yang timbul dalam rangka pemindahan Bukti HMETD menjadi beban pemegang Sertifikat
Bukti HMETD atau calon pemegang Sertifikat Bukti HMETD.
117
XIX. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR
SERTIFIKAT BUKTI HMETD
Informasi Penting dalam bentuk prospektus ringkas telah diiklankan dalam 2 (dua) surat kabar yaitu
Bisnis Indonesia dan Investor Daily pada tanggal 14 Nopember 2007 dan telah diiklankan dalam 2 (dua)
surat kabar yaitu Bisnis Indonesia dan Investor Daily perubahannya pada tanggal 10 Desember 2007.
Para pemegang saham yang berhak dapat mengambil paket Bukti HMETD yang terdiri dari Prospektus,
Sertifikat Bukti HMETD, FPPS tambahan, dan lain-lain sejak tanggal 3 Januari 2008 sampai dengan
18 Januari 2008 pada hari kerja mulai pukul 09.30 sampai dengan 16.00 WIB di:
Biro Administrasi Efek
PT Adimitra Transferindo
Plaza Property Lt. 2
Komplek Pertokoan Pulomas Blok VIII No.1
Jakarta 13210
Telepon : (021) 4788 1515
Faksimili: (021) 470 9697
Pada saat mengambil paket tersebut, pemegang saham yang berhak harus menunjukkan fotokopi KTP/
SIM/Paspor/KITAS yang masih berlaku untuk pemegang saham perorangan dan fotokopi Anggaran Dasar
untuk pemegang saham berstatus Badan Hukum/Lembaga.
Surat Kuasa Asli (jika dikuasakan) untuk mengambil paket Bukti HMETD pemegang saham yang berhak
harus bermaterai Rp 6.000,00 (enam ribu Rupiah) dilengkapi fotokopi KTP/Identitas lainnya yang masih
berlaku dari Penerima dan Pemberi kuasa.
Bilamana sampai dengan tanggal 18 Januari 2008 pemegang saham Perseroan yang namanya dengan
sah tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 28 Desember 2007 belum menerima
atau mengambil Prospektus dan Formulir HMETD, serta Formulir Pemecahan dan tidak menghubungi
Biro Administrasi Efek dalam Penawaran Umum Terbatas I ini, maka hal tersebut bukan menjadi tanggung
jawab Perseroan melainkan merupakan tanggung jawab para pemegang saham yang bersangkutan.
118
XX. INFORMASI TAMBAHAN
Pelaksanaan RUPSLB
Sehubungan dengan akan diselenggarakannya RUPSLB Perseroan, Perseroan telah melakukan
pemberitahuan kepada Pemegang Saham yang dimuat dalam surat kabar Harian Investor Daily dan
Harian Media Indonesia pada tanggal 14 Nopember 2007. Panggilan kepada Pemegang Saham mengenai
penyelenggaraan RUPSLB ini dimuat dalam surat kabar yang sama pada tanggal 28 Nopember 2007.
RUPSLB Perseroan akan diselenggarakan pada tanggal 12 Desember 2007 pukul 17.00 WIB bertempat
di Ruang Jayakarta, Hotel Sari Pan Pacific, JL. MH Thamrin, Jakarta 10340. Pemegang Saham yang
berhak menghadiri RUPSLB adalah pemegang saham yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang
Saham Perseroan pada tanggal 27 Nopember 2007 pukul 16.00WIB.
Pemegang saham yang berhalangan untuk menghadiri RUPSLB dapat diwakili oleh kuasanya dengan
mengisi formulir Surat Kuasa yang terlampir dalam Keterbukaan Informasi ini dan mengembalikannya
kepada Perseroan paling lambat tanggal 11 Desember 2007 pukul 16.00 WIB pada Biro Administrasi
Efek Perseroan.
Tanggal-tanggal Penting sehubungan dengan RUPSLB Perseroan
Kegiatan
Tanggal
Pemberitahuan kepada Bapepam-LK sehubungan dengan RUPSLB dan agendanya
Iklan Pemberitahuan RUPSLB dan Iklan Keterbukaan Informasi kepada Pemegang Saham
Tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak menghadiri RUPSLB
Iklan Panggilan RUPSLB dan penyampaian Panggilan serta Keterbukaan Informasi kepada
Pemegang Saham
Pelaksanaan RUPSLB
Iklan Pemberitahuan hasil keputusan RUPSLB di surat kabar
7 Nopember 2007
14 Nopember 2007
27 Nopember 2007
28 Nopember 2007
12 Desember 2007
14 Desember 2007
Para Pemegang Saham dapat meminta informasi tambahan lainnya sehubungan dengan
Penawaran Umum Terbatas I ini kepada:
PT FATRAPOLINDO NUSA INDUSTRI Tbk.
Wisma Lia, Lantai 1 & 2
Jl. A.M. Sangaji No. 12
Jakarta 10130
Telepon : (021) 633 2909, (021) 632 7441, (021) 633 1720
Faksimili : (021) 633 1702
119
PT Adimitra Transferindo
Plaza Property Lt. 2
Komplek Pertokoan Pulomas Blok VIII No.1
Jakarta 13210
Telepon : (021) 4788 1515
Faksimili: (021) 470 9697
Halaman ini sengaja dikosongkan
120
Download