Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tanggal Efektif Tanggal Cum-HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi Tanggal Ex-HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi Tanggal Akhir Pencatatan Dalam DPS yang berhak HMETD Tanggal Cum-HMETD di Pasar Tunai Tanggal Ex-HMETD di Pasar Tunai Tanggal Distribusi Sertifikat Bukti HMETD : 12 Desember 2007 : 12 Desember 2007 : 19 Desember 2007 : 26 Desember 2007 : 28 Desember 2007 : 28 Desember 2007 : 2 Januari 2008 : 2 Januari 2008 Periode Pemecahan Sertifikat Bukti HMETD Tanggal Pencatatan HMETD di Bursa Efek Indonesia Periode Perdagangan Sertifikat Bukti HMETD Periode Pelaksanaan HMETD Periode Distribusi Saham Hasil HMETD Tanggal Akhir Pembayaran Pemesanan Saham Tambahan Tanggal Penjatahan Efek Tambahan Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Saham Tambahan : 2 Januari 2008 – 18 Januari 2008 : 3 Januari 2008 : 3 Januari 2008 – 18 Januari 2008 : 3 Januari 2008 – 18 Januari 2008 : 7 Januari 2008 – 22 Januari 2008 : : 22 Januari 2008 23 Januari 2008 : 25 Januari 2008 BAPEPAM-LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT FATRAPOLINDO NUSA INDUSTRI Tbk. BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA KETERANGAN, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. PT FATRAPOLINDO NUSA INDUSTRI Tbk. Bidang Usaha: Bergerak Dalam Bidang Industri Plastik Lembaran Berkedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Pusat: Wisma LIA, Lantai 1 & 2 Jl. A.M. Sangaji No. 12 Jakarta 10130 Telepon : (021) 633 2909, (021) 632 7441, (021) 633 1720 Faksimili : (021) 633 1702 Pabrik: Jl. Raya Curug Km 1,1 Desa Kadu Jaya, Tangerang, Banten Telepon : (021) 598 1256, (021) 598 1257 Faksimili : (021) 598 1258 PENAWARAN UMUM TERBATAS I KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (HMETD) Sejumlah 5.156.214.000 (lima miliar seratus lima puluh enam juta dua ratus empat belas ribu) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham yang ditawarkan dengan harga Rp 345,00 (tiga ratus empat puluh lima Rupiah) (atau sebesar USD 0,0371 (nol koma nol tiga tujuh satu Dolar Amerika Serikat) dengan menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per saham, sehingga seluruhnya berjumlah Rp 1.778.893.830.000 (satu triliun tujuh ratus tujuh puluh delapan miliar delapan ratus sembilan puluh tiga juta delapan ratus tiga puluh ribu Rupiah), dimana setiap pemegang saham yang memiliki 100 (seratus) saham yang namanya tercatat dalam DPS pada tanggal 28 Desember 2007 sampai dengan pukul 16.00 WIB mempunyai 1.257 (seribu dua ratus lima puluh tujuh) HMETD untuk membeli 1.257 (seribu dua ratus lima puluh tujuh) saham baru dengan nilai nominal Rp 250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) yang ditawarkan dengan harga Rp 345,00 (tiga ratus empat puluh lima Rupiah) (atau sebesar USD 0,0371 (nol koma nol tiga tujuh satu Dolar Amerika Serikat) dengan menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per saham yang harus dibayar penuh pada saat pelaksanaan HMETD. Saham yang ditawarkan sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan HMETD ini seluruhnya adalah Saham Baru yang dikeluarkan dari Portepel Perseroan dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. HMETD diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia selama 10 (sepuluh) hari kerja mulai tanggal 3 Januari 2008 sampai dengan tanggal 18 Januari 2008 dan HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi. Apabila saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD secara proporsional sesuai peraturan yang berlaku. Dalam hal masih terdapat HMETD yang belum dilaksanakan, maka seluruh sisa saham tersebut akan diambil oleh Titan International Corp. Sdn. Bhd. yang bertindak selaku Pembeli Siaga dengan harga yang sama dengan harga penawaran, yaitu Rp Rp 345,00 (tiga ratus empat puluh lima Rupiah) (atau sebesar USD 0,0371 (nol koma nol tiga tujuh satu Dolar Amerika Serikat) dengan menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per saham. PENAWARAN UMUM TERBATAS I INI MENJADI EFEKTIF SETELAH DISETUJUI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT FATRAPOLINDO NUSA INDUSTRI Tbk. DALAM HAL RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA TIDAK MENYETUJUI PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU, MAKA KEGIATAN-KEGIATAN YANG TELAH DILAKSANAKAN OLEH PT FATRAPOLINDO NUSA INDUSTRI Tbk. DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DIATAS DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA. RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH PERUBAHAN HARGA BAHAN BAKU YANG SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG AKAN SANGAT MEMPENGARUHI BIAYA PRODUKSI PERSEROAN. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN Memperhatikan bahwa jumlah Saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini seluruhnya berjumlah 5.156.214.000 (lima miliar seratus lima puluh enam juta dua ratus empat belas ribu) saham, maka pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham atau dilusi atas saham Perseroan sampai dengan maksimum 92,63% (sembilan puluh dua koma enam puluh tiga persen). PT FATRAPOLINDO NUSA INDUSTRI Tbk. AKAN MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS INI DALAM BENTUK WARKAT DAN TANPA WARKAT. SAHAM DALAM BENTUK WARKAT HASIL PELAKSANAAN HMETD AKAN DIDISTRIBUSIKAN MELALUI PT ADIMITRA TRANSFERINDO SEDANGKAN SAHAM BARU HASIL PELAKSANAAN HMETD DALAM BENTUK TANPA WARKAT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK DI DALAM PENITIPAN KOLEKTIF YANG DIADMINISTRASIKAN OLEH PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA. Prospektus ini diterbitkan di Jakarta, tanggal 12 Desember 2007 PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. (“Perseroan”), telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (selanjutnya disebut dengan “Penawaran Umum Terbatas I”) melalui surat Perseroan No.0650/FNI-DIR/XI/07 pada tanggal 14 Nopember 2007 kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (selanjutnya disebut “Bapepam-LK”), sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995, tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608 serta Peraturan Pelaksanaannya (untuk selanjutnya di dalam prospektus ini disebut sebagai “UUPM”). Komisaris dan Direksi Perseroan, Lembaga serta Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, pendapat dan laporan yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam wilayah Republik Indonesia serta kode etik, norma dan standar profesinya masing-masing. Sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I ini, setiap pihak yang terafiliasi tidak diperkenankan memberikan keterangan atau membuat pernyataan apapun mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa sebelumnya memperoleh persetujuan tertulis dari Perseroan. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini dengan tegas menyatakan bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana definisi”“Afiliasi” dalam UUPM. Dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, maka pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan harus dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan. Setiap perubahan atau penambahan informasi mengenai HMETD sebagaimana tersebut di atas, akan diumumkan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”). Penawaran Umum Terbatas I ini tidak didaftarkan berdasarkan Undang-undang atau peraturan lain selain yang berlaku di Indonesia. Barang siapa di luar Indonesia menerima Prospektus ini atau Sertifikat Bukti HMETD, maka dokumen tersebut tidak dimaksudkan sebagai dokumen penawaran untuk membeli saham atau melaksanakan HMETD, kecuali bila penawaran, pembelian atau pelaksanaan HMETD tersebut tidak bertentangan dengan atau bukan merupakan pelanggaran terhadap undang-undang atau peraturan yang berlaku di negara tersebut. Perseroan telah mengungkapkan semua informasi yang wajib diketahui oleh Publik dan tidak ada lagi informasi yang belum diungkapkan sehingga tidak menyesatkan publik. DAFTAR ISI DAFTAR ISI i RINGKASAN iii DAFTAR DEFINISI DAN SINGKATAN viii I. PENAWARAN UMUM TERBATAS I 1 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA DARI HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS I 5 III. KETERANGAN TENTANG TRANSAKSI MATERIAL 6 IV. KETERANGAN TENTANG PERUSAHAAN YANG AKAN DIAKUISISI 23 V. PERNYATAAN HUTANG 45 VI. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN 54 VII. RISIKO USAHA 65 VIII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN 67 IX. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN A. Riwayat Singkat B. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan C. Keterangan Mengenai Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum D. Keterangan Mengenai Anak Perusahaan E. Pengurusan dan Pengawasan Perseroan F. Sumber Daya Manusia G. Keterangan tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Tanggung Jawab Sosial H. Transaksi dan Saldo dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa I. Perkara-perkara yang sedang dihadapi Perseroan J. Hubungan Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dengan Anak Perusahaan Perseroan K. Aset Perseroan 68 68 69 78 80 81 85 86 87 88 KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN A. Umum B. Kegiatan Usaha C. Pemasaran D. Asuransi E. Prospek dan Strategi Usaha F. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) G. Perjanjian-perjanjian dengan Pihak Ketiga 90 90 91 94 96 97 99 100 XI. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING 101 XII. EKUITAS 103 XIII. KEBIJAKAN DIVIDEN 104 XIV. PERPAJAKAN 105 XV. PIHAK YANG BERTINDAK SEBAGAI PEMBELI SIAGA 107 X. i 89 89 XVI. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL 109 XVII. PERSYARATAN PEMESANAN DAN PEMBELIAN SAHAM 111 XVIII. KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU 116 XIX. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR SERTIFIKAT BUKTI HMETD 118 XX. 119 INFORMASI TAMBAHAN LAMPIRAN A : LAPORAN PENILAI INDEPENDEN DARI STEF TON HARDI & REKAN ATAS KEWAJARAN TRANSAKSI AKUISISI LAMPIRAN B : LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT FATRAPOLINDO NUSA INDUSTRI TBK DAN ANAK PERUSAHAAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 LAMPIRAN C : LAPORAN KEUANGAN CHEMICAL BROTHERS LIMITED UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 31 DESEMBER 2006 LAMPIRAN D : LAPORAN KEUANGAN PT TITAN PETROKIMIA NUSANTARA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 31 DESEMBER 2006 LAMPIRAN E : PENDAPAT DARI SEGI HUKUM LAMPIRAN F : LAPORAN PENLAI INDEPENDEN DARI STEF TON HARDI & REKAN ATAS NILAI PASAR WAJAR 100.000 SAHAM CHEMICAL BROTHERS LIMITED ii RINGKASAN Ringkasan di bawah ini merupakan bagian penting yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih terperinci, laporan keuangan, dan catatan-catatan yang tercantum dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan Perseroan disajikan dalam mata uang Rupiah secara konsisten sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Umum Perseroan didirikan dengan nama PT Fatrapolindo Nusa Industri berdasarkan Akta Pendirian No. 19 tanggal 9 Desember 1987 yang diubah dengan Akta Perubahan No. 53 tanggal 18 Juli 1988, yang keduanya dibuat dihadapan Rukmasanti Hardjasatya S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusannya No. C2.6603.HT.01.01-TH’88 tanggal 30 Juli 1988, dan telah didaftarkan di dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dibawah No. 1759/1988 dan 1760/1988 keduanya tertanggal 10 Agustus 1988 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 80 tanggal 5 Oktober 1990 Tambahan No. 3831. Dalam rangka Penawaran Umum Perdana PT Fatrapolindo Nusa Industri yang dilakukan tanggal 6 – 8 Maret 2002, yang dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 21 Maret 2002, dengan jumlah emisi sejumlah 67.000.000 (enam puluh tujuh juta) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham dengan harga penawaran Rp 450,00 (empat ratus lima puluh Rupiah) per saham sehingga nilai total emisi adalah sebesar Rp 30.150.000.000,00 (tiga puluh miliar seratus lima puluh juta Rupiah), Anggaran Dasar Perseroan diubah seluruhnya termasuk merubah nama Perseroan menjadi PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 7 tanggal 8 Maret 2001 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi S.H., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. C-5565.HT.01.04-TH.2001 tanggal 23 April 2001 dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No. 1372/RUB.09.05/VIII/2001 tanggal 15 Agustus 2001 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 98 tanggal 7 Desember 2001 Tambahan No. 7972/2001. Dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk., berdasarkan Akta Keputusan Rapat No. 16 tertanggal 5 Nopember 2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta serta telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusannya No. C-05729 HT.01.04-TH.2007 tanggal 7 Desember 2007, Perseroan telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham dengan salah satu agenda yaitu melakukan peningkatan modal dasar Perseroan. Susunan pemegang saham Perseroan per tanggal 30 Nopember 2007 berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh PT Adimitra Transferindo sebagai Biro Administrasi Efek Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp 250,00 per saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) Persentase (%) Pemegang Saham: PT Sampoerna Printpack PT Permata Surya Gitatama UOB Kay Hian Pte., Ltd., Singapura Djoni Prananto Chua Sew Hoon Beni Prananto Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%) 101.007.879 25.251.969.750 24,62 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 410.200.000 102.550.000.000 100,00 73.418.540 70.288.888 53.775.580 50.206.344 31.378.965 30.123.804 iii 18.354.635.000 17.572.222.000 13.443.895.000 12.551.586.000 7.844.741.250 7.530.951.000 17,90 17,14 13,11 12,24 7,65 7,34 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 20 tanggal 20 Juni 2007 yang dibuat dihadapan Kun Hidayat, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan surat penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. W7-HT.01.10-12732 tanggal 12 September 2007, susunan Direksi dan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: DEWAN KOMISARIS: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen : Meizar Suyardi : Roni Prananto : Lily Sumarli DIREKSI: Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi : : : : Beni Prananto Stephen Angsono Fendy Nagasaputra Hari Prasad Sarda Angka-angka data keuangan seperti tercantum pada tabel-tabel di bawah ini, berasal dari laporan keuangan Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang dan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 yang telah diaudit oleh oleh Prasetio, Sarwoko dan Sandjaja, semuanya dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. (dalam ribuan Rupiah) Penjualan bersih Beban pokok penjualan Rugi kotor Beban usaha Rugi usaha Penghasilan (beban) lain-lain Rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan Manfaat pajak penghasilan Rugi sebelum pendapatan luar biasa Pendapatan luar biasa Rugi bersih Rugi per saham Jumlah aktiva lancar Jumlah aktiva tidak lancar Jumlah aktiva Jumlah kewajiban lancar Jumlah kewajiban tidak lancar Jumlah kewajiban Jumlah ekuitas Jumlah kewajiban dan ekuitas 30 Juni 2007 2006 31 Desember 2005 2004 117.579.723 (130.795.915) (13.216.192) (7.495.751) (20.711.943) (8.333.324) (29.045.267) 4.843.349 (24.201.918) (24.201.918) (59) 72.207.106 220.116.248 292.323.354 233.488.618 41.534.017 275.022.635 17.300.719 292.323.354 241.740.271 (257.643.139) (15.902.868) (16.902.258) (32.805.126) (5.249.808) (38.054.934) 6.015.467 (32.039.467) (32.039.467) (78) 94.728.220 234.349.738 329.077.958 238.472.224 49.103.096 287.575.320 41.502.638 329.077.958 217.099.691 (239.875.865) (22.776.174) (15.683.646) (38.459.820) (25.153.698) (63.613.518) 6.478.246 (57.135.272) (57.135.272) (139) 68.816.875 263.600.494 332.417.369 189.480.988 69.394.277 258.875.265 73.542.104 332.417.369 177.441.836 (193.089.631) (15.647.795) (16.743.653) (32.391.448) (10.318.078) (42.709.526) 10.958.207 (31.751.319) 2.614.361 (29.136.958) (71) 81.252.555 284.440.143 365.692.698 149.730.090 85.285.231 235.015.321 130.677.377 365.692.698 Catatan: Akun pendapatan barang sisa yang disajikan sebagai bagian dari Pendapatan (beban) lain-lain dalam Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002, 2003 dan 2004 telah direklasifikasi dalam Prospektus sebagai bagian dari Penjualan Bersih untuk menyesuaikan penyajian dengan Laporan Keuangan tahun-tahun selanjutnya. Risiko Usaha Risiko utama yang dihadapi Perseroan adalah risiko perubahan harga bahan baku. Bijih plastik Polypropylene (“PP”) merupakan bahan baku utama yang dibutuhkan dalam pembuatan BOPP film. Dalam pengadaan bahan baku tersebut, sekitar 15% bahan baku utama diimpor dan sisanya diperoleh oleh pemasok lokal. Untuk bahan pembantu kopolimer dan zat-zat tambahan, 100% pengadaannya diperoleh dari pemasok impor. Mengingat bijih plastik tersebut termasuk produk komoditi internasional sebagai turunan minyak bumi, maka harganya selalu bergerak fluktuatif, yaitu dipengaruhi oleh dinamika pasokan dan permintaan pasar global yang akhirnya secara langsung maupun tidak langsung akan sangat mempengaruhi biaya produksi Perseroan. iv Selain itu Perseroan mempunyai risiko usaha lain sebagai berikut: Risiko Persaingan Usaha Risiko kebijakan Pemerintah Risiko Makro Ekonomi Risiko Akuisisi. Kegiatan Usaha Perseroan Kegiatan utama Perseroan adalah bergerak dalam bidang industri plastik lembaran. Anak Perusahaan Saat ini Perseroan memiliki 1 (satu) anak perusahaan yaitu Fatra International Holding Ltd. dimana Perseroan melakukan penyertaan pada 19 Oktober 2007 dengan presentase kepemilikan sebesar 100%. Penawaran Umum Terbatas I Jenis Penawaran : Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan HMETD kepada para pemegang saham. Nilai Nominal : Rp 250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham. Harga penawaran : Setiap pemegang 1.257 (seribu dua ratus lima puluh tujuh) HMETD berhak untuk membeli sebanyak 1.257 (seribu dua ratus lima puluh tujuh) Saham Baru dengan harga Rp 345,00 (tiga ratus empat puluh lima Rupiah) (atau sebesar USD 0,0371 (nol koma nol tiga tujuh satu Dolar Amerika Serikat) dengan menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per saham yang harus dibayar penuh pada saat pelaksanaan HMETD. Rasio konversi : Setiap pemegang 100 (seratus) saham yang namanya tercatat dalam DPS pada tanggal 28 Desember 2007 sampai dengan pukul 16.00 WIB mempunyai 1.257 (seribu dua ratus lima puluh tujuh) HMETD untuk membeli 1.257 (seribu dua ratus lima puluh tujuh) Saham Baru. Dilusi kepemilikan : Pemegang saham yang tidak menggunakan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sampai dengan maksimum 92,63% (sembilan puluh dua koma enam puluh tiga persen). Pencatatan : Saham Baru ini akan dicatatkan di BEI sama dengan saham-saham yang telah dicatatkan sebelumnya oleh Perseroan. Dengan asumsi bahwa seluruh HMETD dilaksanakan maka jumlah saham Perseroan yang akan dicatatkan menjadi sebanyak 5.566.414.000 (lima miliar lima ratus enam puluh enam juta empat ratus empat belas ribu) saham yang terdiri dari 410.200.000 (empat ratus sepuluh juta dua ratus ribu) Saham Lama dan sebanyak 5.156.214.000 (lima miliar seratus lima puluh enam juta dua ratus empat belas ribu) Saham Baru yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas I ini, masing-masing dengan nilai nominal Rp 250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham. Pembeli Siaga : Apabila saham yang ditawarkan ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD secara proporsional sesuai peraturan yang berlaku. Dalam hal masih terdapat HMETD yang belum dilaksanakan, maka seluruh sisa saham tersebut akan diambil oleh Titan International Corp. Sdn. Bhd. yang bertindak selaku Pembeli Siaga dengan harga yang sama dengan harga penawaran, yaitu Rp 345,00 (tiga ratus empat puluh lima Rupiah) (atau sebesar USD 0,0371 (nol koma nol tiga tujuh satu Dolar Amerika Serikat) dengan menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per saham sesuai dengan Akta Perjanjian Pembelian Siaga No. 36 tanggal 7 Nopember 2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta. v Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini dilaksanakan seluruhnya oleh pemegang saham Perseroan, maka susunan Modal Saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum Terbatas I secara proforma adalah sebagai berikut: Sebelum Penawaran Umum Terbatas I Modal Dasar Jumlah Saham Nominal (Rp) 1.300.000.000 325.000.000.000 (%) Setelah Penawaran Umum Terbatas I Jumlah Saham Nominal (Rp) 8.000.000.000 2.000.000.000.000 (%) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: PT Sampoerna Printpack PT Permata Surya Gitatama UOB Kay Hian Pte., Ltd. Singapura Djoni Prananto Chua Sew Hoon Beni Prananto Masyarakat (masing-masing dengan Kepemilikan dibawah 5%) 73.418.540 70.288.888 53.775.580 50.206.344 31.378.965 30.123.804 18.354.635.000 17.572.222.000 13.443.895.000 12.551.586.000 7.844.741.250 7.530.951.000 17,90 17,14 13,11 12,24 7,65 7,34 996.289.588 953.820.210 729.734.621 681.300.088 425.812.555 408.780.020 249.072.396.950 238.455.052.540 182.433.655.150 170.325.022.020 106.453.138.763 102.195.005.070 17,90 17,14 13,11 12,24 7,65 7,34 101.007.879 25.251.969.750 24,62 1.370.676.918 342.669.229.508 24,62 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 410.200.000 102.550.000.000 100,00 5.566.414.000 Jumlah Saham Dalam Portepel 889.800.000 222.450.000.000 2.433.586.000 1.391.603.500.000 100,00 608.396.500.000 Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini seluruhnya tidak diambil oleh pemegang saham Perseroan, maka susunan Modal Saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum Terbatas I secara proforma adalah sebagai berikut: Sebelum Penawaran Umum Terbatas I Modal Dasar Jumlah Saham Nominal (Rp) 1.300.000.000 325.000.000.000 (%) Setelah Penawaran Umum Terbatas I Jumlah Saham Nominal (Rp) 8.000.000.000 2.000.000.000.000 (%) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: PT Sampoerna Printpack PT Permata Surya Gitatama UOB Kay Hian Pte., Ltd. Singapura Djoni Prananto Chua Sew Hoon Beni Prananto Titan International Corp. Sdn. Bhd. Masyarakat (masing-masing dengan Kepemilikan dibawah 5%) 73.418.540 70.288.888 53.775.580 50.206.344 31.378.965 30.123.804 18.354.635.000 17.572.222.000 13.443.895.000 12.551.586.000 7.844.741.250 7.530.951.000 17,90 17,14 13,11 12,24 7,65 7,34 73.418.540 70.288.888 53.775.580 50.206.344 31.378.965 30.123.804 5.156.214.000 18.354.635.000 17.572.222.000 13.443.895.000 12.551.586.000 7.844.741.250 7.530.951.000 1.289.053.500.000 1,32 1,26 0,97 0,90 0,56 0,54 92,63 101.007.879 25.251.969.750 24,62 101.007.879 25.251.969.750 1,82 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 410.200.000 102.550.000.000 100,00 5.566.414.000 Jumlah Saham Dalam Portepel 889.800.000 222.450.000.000 2.433.586.000 1.391.603.500.000 100,00 608.396.500.000 Rencana Penggunaan Dana dari Hasil Penawaran Umum Terbatas I Seluruh dana yang diperoleh Perseroan dari Penawaran Umum Terbatas I ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya Penawaran Umum Terbatas I (dengan menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) akan digunakan untuk: i. Sebesar 98,4949% atau Rp 1.752.120.000.000,00 (satu triliun tujuh ratus lima puluh dua miliar seratus dua puluh juta Rupiah) atau setara dengan USD 188.400.000,00 (seratus delapan puluh delapan juta empat ratus ribu Dolar Amerika Serikat) untuk menambah modal Perseroan di Fatra International Holding Ltd. yang akan digunakan seluruhnya untuk mengakuisisi 100% kepemilikan Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. pada Chemical Brothers Limited. Penambahan modal yang dilakukan Perseroan di Fatra Internasional Holding Ltd. adalah berupa penyertaan modal pada anak perusahaan. ii. Sebesar 1,3000% atau Rp 23.125.619.790,00 (dua puluh tiga miliar seratus dua puluh lima juta enam ratus sembilan belas ribu tujuh ratus sembilan puluh Rupiah) atau setara dengan USD 2.486.626 (dua juta empat ratus delapan puluh enam ribu enam ratus dua puluh enam Dolar Amerika Serikat) untuk menambah modal kerja Perseroan. vi Sesuai dengan Surat Edaran Bapepam-LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan dalam Rangka Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sebesar 0,2051% atau sebesar Rp 3.648.210.210,00 (tiga miliar enam ratus empat puluh delapan juta dua ratus sepuluh ribu dua ratus sepuluh Rupiah) dari jumlah Penawaran Umum Terbatas I yang meliputi: 1. Biaya jasa Profesi penunjang Pasar Modal yaitu Akuntan Publik sebesar 0,0277%, Penilai 0,0236%, Konsultan Hukum sebesar 0,0248% dan Notaris sebesar 0,0093%. 2. Biaya jasa Lembaga Penunjang Pasar Modal yaitu Biro Administrasi Efek sebesar 0,0025%. 3. Biaya RUPSLB, biaya percetakan, biaya pemasangan iklan surat kabar, biaya kunjungan lokasi dan biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan proses Penawaran Umum Terbatas I ini sebesar 0,1172%. Kebijakan Dividen Pembagian dividen diatur sedemikian rupa sehingga tercapai keseimbangan yang baik antara kepentingan pemegang saham dan kesehatan keuangan serta pertumbuhan Perseroan. Untuk tahun buku 2007 dan seterusnya, Perseroan berencana membagikan dividen tanpa mengorbankan kesehatan Perseroan dan mengusulkan agar pembayaran dividen kas ditentukan sebagai berikut: Laba bersih setelah pajak Sampai dengan Rp 40.000.000.000 Di atas Rp 40.000.000.000 Persentase dividen terhadap Laba Bersih setelah pajak 15 – 20% 21 – 40% vii DAFTAR DEFINISI DAN SINGKATAN Afiliasi : Hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama BAE : PT Adimitra Transferindo yang bertindak selaku Biro Administrasi Efek Perseroan Bapepam-LK : Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat 1 Undang-undang Pasar Modal. Bursa : Bursa Efek Indonesia atau disingkat BEI Dilusi : Penurunan persentase kepemilikan saham sebagai akibat tidak dilaksanakannya hak atas Saham Baru DPS : Daftar Pemegang Saham FPPS : Formulir Permohonan Pembelian Saham KSEI : Kustodian Sentral Efek Indonesia HMETD : Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Mayoritas : Jumlah saham terbanyak Perseroan : PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk., berkedudukan di Jakarta Pembeli Siaga : Titan International Corp. Sdn. Bhd. Penilai Independen : Stef Ton Hardi & Rekan yang bertindak selaku pihak independen yang melakukan penilaian atas saham-saham Perusahaan Target Akuisisi dan memberikan pendapat kewajaran (fairness opinion) atas Transaksi Akuisisi Saham Baru : Saham yang baru diterbitkan Saham Biasa Atas Nama : Saham yang memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal Saham Lama : Saham yang dipegang pemilik lama SBK : Surat Bukti Kepemilikan Sertifikat Bukti HMETD : Sertifikat yang memberikan hak kepada pemegangnya atas bukti kepemilikan HMETD yang telah mendapat persetujuan Bapepam-LK Surat Kolektif Saham : Surat dimana pemegang saham mempunyai hak kolektif terhadap saham yang dimiliki Transaksi Akuisisi : Transaksi jual beli saham yang dilakukan antara Fatra International Holding Ltd yang bertindak selaku pembeli dengan Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. selaku pihak penjual saham yang dimilikinya pada Chemical Brothers Limited. UUPM : Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 viii I. PENAWARAN UMUM TERBATAS I Direksi atas nama Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) kepada para pemegang saham yang berhak sebesar 5.156.214.000 (lima miliar seratus lima puluh enam juta dua ratus empat belas ribu) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham yang ditawarkan dengan harga Rp 345,00 (tiga ratus empat puluh lima Rupiah) (atau sebesar USD 0,0371 (nol koma nol tiga tujuh satu Dolar Amerika Serikat) dengan menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per saham, sehingga seluruhnya berjumlah Rp 1.778.893.830.000,00 (satu triliun tujuh ratus tujuh puluh delapan miliar delapan ratus sembilan puluh tiga juta delapan ratus tiga puluh ribu Rupiah). Setiap pemegang saham yang memiliki 100 (seratus) saham yang namanya tercatat dalam DPS pada tanggal 28 Desember 2007 sampai dengan pukul 16.00 WIB mempunyai 1.257 (seribu dua ratus lima puluh tujuh) HMETD untuk membeli 1.257 (seribu dua ratus lima puluh tujuh) Saham Baru yang ditawarkan dengan harga Rp 345,00 (tiga ratus empat puluh lima Rupiah) (atau sebesar USD 0,0371 (nol koma nol tiga tujuh satu Dolar Amerika Serikat) dengan menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham melalui pelaksanaan HMETD. Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan tersebut di atas seluruhnya adalah Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan yang mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham biasa atas nama lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Apabila saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang Saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD secara proporsional sesuai peraturan yang berlaku. Dalam hal masih terdapat sisa saham yang belum diambil, maka seluruh sisa saham tersebut akan diambil oleh Titan International Corp. Sdn. Bhd. yang bertindak selaku Pembeli Siaga dengan harga yang sama dengan harga penawaran, yaitu Rp 345,00 (tiga ratus empat puluh lima Rupiah) (atau sebesar USD 0,0371 (nol koma nol tiga tujuh satu Dolar Amerika Serikat) dengan menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per saham sesuai dengan Akta Perjanjian Pembelian Siaga No. 36 tanggal 7 Nopember 2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta. Memperhatikan bahwa jumlah Saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini seluruhnya berjumlah 5.156.214.000 (lima miliar seratus lima puluh enam juta dua ratus empat belas ribu) saham, maka pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham atau Dilusi atas saham Perseroan sampai dengan maksimum 92,63% (sembilan puluh dua koma enam puluh tiga persen). PT FATRAPOLINDO NUSA INDUSTRI Tbk. Bidang Usaha: Bergerak Dalam Bidang Industri Plastik Lembaran Berkedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Pusat: Wisma LIA, Lantai 1 & 2 Jl. A.M. Sangaji No. 12 Jakarta 10130 Telepon: (021) 633 2909, (021) 632 7441, (021) 633 1720 Faksimili: (021) 633 1702 Pabrik: Jl. Raya Curug Km 1,1 Desa Kadujaya, Tangerang, Banten Telepon: (021) 598 1256, (021) 598 1257 Faksimili: (021) 598 1258 RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH PERUBAHAN HARGA BAHAN BAKU YANG SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG AKAN SANGAT MEMPENGARUHI BIAYA PRODUKSI PERSEROAN. Risiko usaha lainnya yang mungkin dihadapi oleh Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya, dapat dilihat pada Bab VII dalam Prospektus ini. 1 Perseroan didirikan dengan nama PT Fatrapolindo Nusa Industri berdasarkan Akta Pendirian No. 19 tanggal 9 Desember 1987 yang diubah dengan Akta Perubahan No. 53 tanggal 18 Juli 1988, yang keduanya dibuat dihadapan Ny. Rukmasanti Hardjasatya S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusannya No. C2-6603.HT.01.01.Th.88 tanggal 30 Juli 1988, dan telah didaftarkan di dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dibawah No. 1759/1988 dan 1760/1988 keduanya tertanggal 10 Agustus 1988 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 80 tanggal 5 Oktober 1990 Tambahan No. 3831. Dalam rangka Penawaran Umum Perdana PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. yang dilakukan tanggal 6 – 8 Maret 2002, yang dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 21 Maret 2002, dengan jumlah emisi sejumlah 67.000.000 (enam puluh tujuh juta) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham dengan harga penawaran Rp 450,00 (empat ratus lima puluh Rupiah) per saham sehingga nilai total emisi adalah sebesar Rp 30.150.000.000,00 (tiga puluh miliar seratus lima puluh juta Rupiah), Anggaran Dasar Perseroan diubah seluruhnya termasuk merubah nama Perseroan menjadi PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 7 tanggal 8 Maret 2001 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi S.H., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. C-5565.HT.01.04-TH.2001 tanggal 23 April 2001 dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No. 1372/RUB.09.05/VIII/2001 tanggal 15 Agustus 2001 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 98 tanggal 7 Desember 2001 Tambahan No. 7972/2001. Dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk., berdasarkan Akta Keputusan Rapat No. 16 tertanggal 5 Nopember 2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta serta telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusannya No. C-05729 HT.01.04-TH.2007 tanggal 7 Desember 2007, Perseroan telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham dengan salah satu agenda yaitu melakukan peningkatan modal dasar Perseroan. Susunan pemegang saham Perseroan per tanggal 30 Nopember 2007 (sebelum Penawaran Umum Terbatas I) berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan oleh PT Adimitra Transferindo sebagai Biro Administrasi Efek Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp 250,00 per saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) Persentase (%) Pemegang Saham: PT Sampoerna Printpack PT Permata Surya Gitatama UOB Kay Hian Pte., Ltd., Singapura Djoni Prananto Chua Sew Hoon Beni Prananto Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%) 101.007.879 25.251.969.750 24,62 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 410.200.000 102.550.000.000 100,00 73.418.540 70.288.888 53.775.580 50.206.344 31.378.965 30.123.804 2 18.354.635.000 17.572.222.000 13.443.895.000 12.551.586.000 7.844.741.250 7.530.951.000 17,90 17,14 13,11 12,24 7,65 7,34 Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini dilaksanakan seluruhnya oleh pemegang saham Perseroan, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum Terbatas I secara proforma adalah sebagai berikut: Sebelum Penawaran Umum Terbatas I Modal Dasar Jumlah Saham Nominal (Rp) 1.300.000.000 325.000.000.000 (%) Setelah Penawaran Umum Terbatas I Jumlah Saham Nominal (Rp) 8.000.000.000 2.000.000.000.000 (%) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: PT Sampoerna Printpack PT Permata Surya Gitatama UOB Kay Hian Pte., Ltd., Singapura Djoni Prananto Chua Sew Hoon Beni Prananto Masyarakat (masing-masing dengan Kepemilikan di bawah 5%) 73.418.540 70.288.888 53.775.580 50.206.344 31.378.965 30.123.804 18.354.635.000 17.572.222.000 13.443.895.000 12.551.586.000 7.844.741.250 7.530.951.000 17,90 17,14 13,11 12,24 7,65 7,34 996.289.588 953.820.210 729.734.621 681.300.088 425.812.555 408.780.020 249.072.396.950 238.455.052.540 182.433.655.150 170.325.022.020 106.453.138.763 102.195.005.070 17,90 17,14 13,11 12,24 7,65 7,34 101.007.879 25.251.969.750 24,62 1.370.676.918 342.669.229.508 24,62 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 410.200.000 102.550.000.000 100,00 5.566.414.000 Jumlah Saham Dalam Portepel 889.800.000 222.450.000.000 2.433.586.000 1.391.603.500.000 100,00 608.396.500.000 Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini seluruhnya tidak diambil oleh pemegang saham Perseroan, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum Terbatas I secara proforma adalah sebagai berikut: Sebelum Penawaran Umum Terbatas I Modal Dasar Jumlah Saham Nominal (Rp) 1.300.000.000 325.000.000.000 (%) Setelah Penawaran Umum Terbatas I Jumlah Saham Nominal (Rp) 8.000.000.000 2.000.000.000.000 (%) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: PT Sampoerna Printpack PT Permata Surya Gitatama UOB Kay Hian Pte., Ltd., Singapura Djoni Prananto Chua Sew Hoon Beni Prananto Titan International Corp. Sdn. Bhd. Masyarakat (masing-masing dengan Kepemilikan di bawah 5%) 73.418.540 70.288.888 53.775.580 50.206.344 31.378.965 30.123.804 18.354.635.000 17.572.222.000 13.443.895.000 12.551.586.000 7.844.741.250 7.530.951.000 17,90 17,14 13,11 12,24 7,65 7,34 73.418.540 70.288.888 53.775.580 50.206.344 31.378.965 30.123.804 5.156.214.000 18.354.635.000 17.572.222.000 13.443.895.000 12.551.586.000 7.844.741.250 7.530.951.000 1.289.053.500.000 1,32 1,26 0,97 0,90 0,56 0,54 92,63 101.007.879 25.251.969.750 24,62 101.007.879 25.251.969.750 1,82 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 410.200.000 102.550.000.000 100,00 5.566.414.000 Jumlah Saham Dalam Portepel 889.800.000 222.450.000.000 2.433.586.000 1.391.603.500.000 100,00 608.396.500.000 Saham Biasa Atas Nama yang akan ditawarkan kepada para pemegang saham dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I ini, seluruhnya adalah Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan yang mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham biasa atas nama lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.D.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-26/PM/2003, tanggal 17 Juli 2003 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, maka: • Sertifikat Bukti HMETD dapat diperdagangkan mulai tanggal 3 Januari sampai dengan tanggal 18 Januari 2008 melalui Bursa dan di luar Bursa; • Dalam hal Pemegang Saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan tersebut harus dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan. Apabila saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD secara proporsional sesuai peraturan yang berlaku. Dalam hal masih terdapat sisa saham yang belum diambil maka seluruh sisa saham tersebut akan diambil oleh Titan International Corp. Sdn. Bhd. yang bertindak selaku Pembeli Siaga dengan harga yang sama dengan harga penawaran, yaitu Rp 345,00 (tiga ratus empat puluh lima Rupiah) (atau sebesar USD 0,0371 (nol koma nol tiga tujuh satu Dolar Amerika Serikat) dengan menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per saham sesuai dengan Akta Perjanjian Pembelian Siaga No. 36 tanggal 7 Nopember 2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto S.H., Notaris di Jakarta. 3 Saham Baru yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas I ini akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia sama dengan saham-saham yang telah dicatatkan sebelumnya oleh Perseroan. Dengan asumsi bahwa seluruh HMETD dilaksanakan maka jumlah saham Perseroan yang akan dicatatkan menjadi sebanyak 5.566.414.000 (lima miliar lima ratus enam puluh enam juta empat ratus empat belas ribu) saham yang terdiri dari 410.200.000 (empat ratus sepuluh juta dua ratus ribu) Saham Lama dan sebanyak 5.156.214.000 (lima miliar seratus lima puluh enam juta dua ratus empat belas ribu) Saham Baru yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas I ini, masing-masing dengan nilai nominal Rp 250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham. Dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I ini, Perseroan tidak merencanakan untuk mengeluarkan, menjual atau menawarkan, baik secara langsung maupun tidak langsung, Saham Baru atau efek lainnya (termasuk saham bonus) yang dapat dikonversikan menjadi saham bonus. 4 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS I Seluruh dana yang diperoleh Perseroan dari Penawaran Umum Terbatas I ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya Penawaran Umum Terbatas I (dengan menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) akan digunakan untuk: 1. Sebesar 98,4949% atau Rp 1.752.120.000.000,00 (satu triliun tujuh ratus lima puluh dua miliar seratus dua puluh juta Rupiah) atau setara dengan USD 188.400.000,00 (seratus delapan puluh delapan juta empat ratus ribu Dolar Amerika Serikat) untuk menambah modal Perseroan di Fatra International Holding Ltd. yang akan digunakan seluruhnya untuk mengakuisisi 100% kepemilikan Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. pada Chemical Brothers Limited. Penambahan modal yang dilakukan Perseroan di Fatra Internasional Holding Ltd. adalah berupa penyertaan modal pada anak perusahaan. 2. Sebesar 1,3000% atau Rp 23.125.619.790,00 (dua puluh tiga miliar seratus dua puluh lima juta enam ratus sembilan belas ribu tujuh ratus sembilan puluh Rupiah) atau setara dengan USD 2.486.626 (dua juta empat ratus delapan puluh enam ribu enam ratus dua puluh enam Dolar Amerika Serikat) untuk menambah modal kerja Perseroan. Mengingat transaksi yang terkait penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas I ini merupakan Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.2, maka Perseroan wajib memenuhi ketentuan dimaksud. Keterangan lebih lanjut mengenai rencana investasi dapat dilihat di Bab III mengenai Transaksi Material di Prospektus ini. Perseroan akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas I ini kepada para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dan melaporkannya kepada Bapepam-LK secara periodik sesuai dengan Peraturan Bapepam No.X.K.4, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Pelaporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. Penggunaan dana dari hasil Penawaran Umum Perdana telah sesuai dengan rencana penggunaan dana sebagaimana dimuat dalam Prospektus dari Penawaran umum tersebut dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sesuai dengan Surat Edaran Bapepam-LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan dalam Rangka Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sebesar 0,2051% atau sebesar Rp 3.648.210.210,00 (tiga miliar enam ratus empat puluh delapan juta dua ratus sepuluh ribu dua ratus sepuluh Rupiah) dari jumlah Penawaran Umum Terbatas I yang meliputi: 1. Biaya jasa Profesi penunjang Pasar Modal yaitu Akuntan Publik sebesar 0,0277%, Penilai 0,0236%, Konsultan Hukum sebesar 0,0248% dan Notaris sebesar 0,0093%. 2. Biaya jasa Lembaga Penunjang Pasar Modal yaitu Biro Administrasi Efek sebesar 0,0025%. 3. Biaya RUPSLB, biaya percetakan, biaya pemasangan iklan surat kabar, biaya kunjungan lokasi dan biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan proses Penawaran Umum Terbatas I ini sebesar 0,1172%. 5 III. KETERANGAN TENTANG TRANSAKSI MATERIAL 1. Transaksi Material Peraturan Bapepam No. IX.E.2 Berdasarkan Peraturan Bapepam No. IX.E.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-05/PM/ 2000 tanggal 13 Maret 2000 yang diubah dengan No. Kep-02/PM/2001 tanggal 20 Pebruari 2001 perihal Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, yang dimaksud dengan Transaksi Material adalah setiap pembelian, penjualan atau penyertaan saham, dan/atau pembelian, penjualan, pengalihan, tukar menukar aktiva atau segmen usaha, yang nilainya sama atau lebih besar dari salah satu hal berikut: • 10% (sepuluh perseratus) dari pendapatan (revenue) perusahaan; atau • 20% (dua puluh perseratus) dari ekuitas. Berhubung rencana penggunaan dana atas hasil Penawaran Umum Terbatas I ini antara lain akan dipergunakan untuk transaksi akuisisi yang memenuhi kriteria sebagai Transaksi Material, oleh karenanya wajib terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham. Adapun transaksi yang akan dimintakan persetujuannya kepada para pemegang saham Perseroan adalah untuk akuisisi 100% kepemilikan Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. pada Chemical Brothers Limited (“Perusahaan Target Akuisisi”) yang secara langsung dan tidak langsung memiliki 100% saham PT TITAN Petrokimia Nusantara. Perseroan akan mengakuisisi Chemical Brothers Limited dengan cara menggunakan 98,4949% dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Terbatas I atau sebesar Rp 1.752.120.000.000 (setara dengan USD 188.400.000,00, dengan menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) untuk menambah modal Perseroan di Fatra International Holding Ltd., yang mana dana tersebut akan digunakan seluruhnya untuk mengakuisisi 100% kepemilikan Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. pada Chemical Brothers Limited. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat yang dibuat antara Fatra International Holding Ltd. dengan Titan Petchem (M) Sdn. Bhd., disepakati bahwa jumlah yang harus dibayar oleh Fatra International Holding Ltd. kepada Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. adalah sebagai berikut: Kesepakatan Nilai Saham (per lembar saham) Tanggal Kesepakatan Nilai Total Pembelian USD 1.884,00 7 Nopember 2007 USD 188.400.000,00 Penetapan kurs nilai tukar USD 1 = Rp 9300,00 tersebut didasarkan pada kondisi nilai tukar pada saat negosiasi dilaksanakan dengan memperhatikan kecenderungan kondisi makro-ekonomi terkait dengan kurs nilai tukar mata uang Rupiah terhadap USD sampai dengan target waktu pelaksanaan transaksi. Karena harga total pembelian atas Perusahaan Target Akuisisi melebihi 10% (sepuluh perseratus) dari pendapatan atau 20% (dua puluh perseratus) dari ekuitas Perseroan, maka Transaksi Akuisisi ini termasuk dalam kategori Transaksi Material sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan Bapepam No.IX.E.2. Oleh karenanya, Transaksi Akuisisi ini harus memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. Berhubung tidak terdapatnya hubungan afiliasi antara Direktur, Komisaris dan Pemegang Saham Utama Perseroan dan Pemegang Saham Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. atau Titan Grup, maka Transaksi Akuisisi ini bukan merupakan Transaksi Benturan Kepentingan. Dampak Keuangan dari Transaksi Proforma Laporan Keuangan Perseroan sebagaimana disajikan di bawah ini telah disusun berdasarkan Prinsip Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di Indonesia (PSAK), dengan mengasumsikan bahwa Perseroan melakukan Transaksi sebelum tanggal 30 Juni 2007. Proforma Laporan Keuangan 6 Perseroan tersebut dibuat oleh pihak Manajemen berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007. Berikut ini Proforma Laporan Ikhtisar Data Penting Perseroan sebelum dan sesudah dilakukannya Transaksi, Proforma Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007. Sebelum Transaksi (Audit) AKTIVA Aktiva Lancar Kas dan Bank Dana yang Dibatasi Penggunaannya Piutang Usaha - Bersih - Pihak Hubungan Istimewa - Pihak Ketiga Piutang Lain-lain Persediaan Biaya Dibayar di Muka Jumlah Aktiva Lancar Aktiva Tidak Lancar Investasi pada Anak Perusahaan Aktiva Pajak Tangguhan Dana Yang Dibatasi Penggunaannya Taksiran Tagihan Pajak Penghasilan Aktiva Tetap - Jumlah Tercatat Aktiva Lain-Lain - Lain-lain - Goodwill Jumlah Aktiva Tidak Lancar JUMLAH AKTIVA 7.223.265 2.837.404 25.689.187 107.144 35.563.225 786.880 72.207.106 54.095.823 26.773.830 2.837.404 170.679.943 107.144 471.105.895 23.584.852 749.184.892 19.061.840 3.176.436 1.211.031 196.081.021 214.655.402 3.176.436 1.211.031 2.048.266.855 585.920 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban Lancar Hutang Bank Hutang Usaha - Pihak Ketiga - Pihak Hubungan Istimewa Hutang Lain-Lain Hutang pajak Beban Masih Harus Dibayar Hutang Dividen Uang Muka Penjualan Pinjaman Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo - Dalam Satu Tahun - Hutang Bank - Hutang Pembelian Mesin Jumlah Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Hutang Hubungan Istimewa Kewajiban Imbalan Kerja Pinjaman Jangka Panjang Setelah Dikurangi - Bagian Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun - Hutang Bank - Hutang Pembelian Mesin Jumlah Kewajiban Tidak Lancar JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS Modal Saham Tambahan Modal Disetor Saldo Rugi -Telah Ditentukan Penggunaannya - Belum Ditentukan Penggunaannya JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 7 (dalam ribuan Rupiah) Setelah Transaksi (Proforma) 220.116.248 292.323.354 585.920 302.447.844 2.570.343.488 3.319.528.380 36.425.559 71.184.482 786.185 50.928 3.449.353 4.765.555 8.602.847 5.185.754 84.856.253 18.181.702 233.488.618 36.425.559 540.969.380 786.185 50.928 3.449.353 103.390.777 8.602.847 5.185.754 107.011.391 18.181.702 824.053.876 5.408.866 8.852.597 - 165.737.098 8.852.597 - 27.272.554 41.534.017 275.022.635 497.417.706 27.272.554 699.279.955 1.523.333.831 102.550.000 10.368.694 1.391.603.500 500.209.024 1.250.000 (96.867.975) 17.300.719 292.323.354 1.250.000 (96.867.975) 1.796.194.549 3.319.528.380 Sebelum Transaksi (Audit) (dalam ribuan Rupiah) Setelah Transaksi (Proforma) 117.579.723 130.795.915 (13.216.192) 7.495.751 (20.711.943) (8.333.324) 117.579.723 130.795.915 (13.216.192) 7.495.751 (20.711.943) (8.333.324) (29.045.268) (29.045.268) 4.843.349 (24.201.918) 59 4.843.349 (24.201.918) 59 Penjualan Bersih Beban Pokok Penjualan Rugi Kotor Beban Usaha Rugi Usaha Beban Lain-lain - Bersih Rugi sebelum Taksiran Pajak Penghasilan dan Penyesuaian Proforma Taksiran Pajak Penghasilan Pajak Kini Pajak Tangguhan Rugi Bersih Rugi Bersih per Saham Dasar Dampak keuangan dari akuisisi terhadap profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas Perseroan adalah sebagai berikut: a. Profitabilitas Pada tanggal 30 Juni 2007, profitabilitas atas akuisisi yang dilakukan oleh Perseroan tidak mengalami perubahan karena sebelum tanggal 30 Juni 2007 kegiatan operasional yang dilakukan oleh perusahaan yang diambil alih sepenuhnya merupakan hasil usaha pemegang saham terdahulu. b. Likuiditas Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang dimilikinya. Likuiditas dapat dihitung dengan membandingkan aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Likuiditas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2007 sebelum dan setelah akuisisi masing-masing sebesar 31% dan 91%. c. Solvabilitas Solvabilitas menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimilikinya dan dengan menggunakan ekuitas yang ditanamkan. Rasio Solvabilitas dapat dihitung dengan dua pendekatan sebagai berikut: 1. Jumlah Kewajiban dibagi dengan Jumlah Ekuitas (Solvabilitas Ekuitas); 2. Jumlah Kewajiban dibagi dengan Jumlah Aktiva (Solvabilitas Aktiva). Rasio Solvabilitas Ekuitas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2007 sebelum dan sesudah akuisisi masing-masing sebesar 1.589% dan 85%. Sedangkan Solvabilitas Aktiva Perseroan pada 30 Juni 2007 sebelum dan sesudah akuisisi masing-masing sebesar 94% dan 46%. Dampak Transaksi Akuisisi terhadap Kegiatan Operasional Perseroan Beberapa dampak transaksi akuisisi terhadap kegiatan operasional adalah sebagai berikut: a. Adanya diversifikasi usaha dan produk Perseroan Dengan mengakuisisi CBL, Perseroan secara tidak langsung akan memiliki 100% penyertaan di PT TITAN Petrokimia Nusantara (TPN) yang memiliki produk Polyethylene yang banyak digunakan dalam industri konsumer produk. Hal ini merupakan diversifikasi dari produk Perseroan saat ini yang hanya berkonsentrasi pada produk pengemasan yang berasal dari BOPP film. b. Sinergi dukungan modal kerja Dengan terkonsolidasinya aset TPN pada Perseroan, kondisi keuangan Perseroan akan mengalami perbaikan yang sangat signifikan. Dengan demikian kemampuan akses pendanaan yang dibutuhkan khususnya untuk mendukung kebutuhan modal kerja akan diperoleh. Hal ini dengan sendirinya akan mampu mendorong meningkatkan tingkat utilisasi kapasitas terpasang Perseroan. 8 c. Sinergi dalam bidang marketing, manajemen dan dukungan teknis. Dengan terkonsolidasinya fungsi pengelolaan (manajemen), maka bidang pemasaran, pengelolaan sumber daya dan dukungan teknis diharapkan akan memperoleh efek sinergi yang positif dalam upaya peningkatan produktivitas usaha. Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Proforma Laporan Keuangan Perseroan Sebelum dan Setelah Transaksi Analisis dan pembahasan manajemen atas proforma Laporan Keuangan Perseroan sebelum dan setelah transaksi adalah sebagai berikut: a. Profitabilitas Pada tanggal 30 Juni 2007, profitabilitas Perseroan sebelum dan setelah transaksi tidak mengalami perubahan karena pengakuisisian atas perusahaan yang diambil alih seolah-olah dilakukan pada tanggal 30 Juni 2007 dengan metode pembelian sehingga profitabilitas atas perusahaan yang diakuisisi akan dicatat sebagai perolehan laba perusahaan setelah tanggal 30 Juni 2007. b. Likuiditas Likuiditas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2007 sebelum dan setelah akuisisi masing-masing sebesar 31% dan 91%. Yang mempengaruhi kenaikan likuiditas setelah transaksi adalah sebagai berikut: 1. Piutang usaha mengalami peningkatan sebesar Rp 119.301 juta atau 464% dibandingkan sebelum transaksi; 2. Persediaan mengalami peningkatan sebesar Rp 399.979 juta atau 1.125% dibandingkan sebelum transaksi. c. Solvabilitas Rasio Solvabilitas Ekuitas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2007 sebelum dan sesudah akuisisi masing-masing sebesar 1.589% dan 85%. Yang mempengaruhi penurunan solvabilitas setelah transaksi adalah tambahan modal saham dan tambahan modal disetor masing-masing sebesar Rp 1.289.053 juta dan Rp 489.840 juta. Rasio Solvabilitas Aktiva Perseroan pada 30 Juni 2007 sebelum dan sesudah akuisisi masing-masing sebesar 94% dan 46%. Yang mempengaruhi penurunan solvabilitas setelah transaksi terutama karena: 1. Kenaikan aktiva tetap sebesar Rp 1.656.105 juta atau 845% dibandingkan sebelum transaksi; 2. Kenaikan piutang usaha dan persediaan seperti yang dijelaskan di likuiditas. 2. Keterangan Atas Perusahaan yang Akan Diakuisisi A. Chemical Brothers Limited Akta Pendirian dan Perubahannya Chemical Brothers Limited (“CBL”) adalah suatu perusahaan berbadan hukum Republik Mauritius yang secara sah didirikan dan dijalankan berdasarkan peraturan perundang-undangan negara Republik Mauritius. CBL berkedudukan di Mauritius, dengan alamat Barkly Wharf Lt. 5, Le Caudan Waterfront Port Louis, Mauritius. CBL didirikan dengan nama “Portbello Holdings Limited” sesuai dengan Memorandum of Association tanggal 17 Oktober 2001 yang telah didaftarkan pada Registrar of International Companies sesuai dengan Certificate Incorporation dengan No. File 6/2001/11185 tanggal 17 Oktober 2001 yang dikeluarkan oleh Registrar of International Companies. Kemudian nama Portbello Holdings Limited diubah berdasarkan Certificate of Incorporation on Change of Name dengan Company No. 35967 tertanggal 8 April 2003 yang dikeluarkan oleh Registrar of Companies dengan No. File CO/78/CBC2/35967 menjadi Chemical Brothers Limited. 9 Kegiatan Usaha CBL menjalankan kegiatan usaha sebagai perusahaan induk investasi. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Susunan pemegang saham CBL sesuai dengan Memorandum of Association tanggal 17 Oktober 2001 yang telah didaftarkan pada Registrar International Companies sesuai dengan Certificate Incorporation dengan No. File 6/2001/11185 tanggal 17 Oktober 2001 yang dikeluarkan oleh Registrar of International Companies adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal USD 1,00 per saham Jumlah Saham Nilai Nominal (USD) Modal Dasar 100.000 100.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 100.000 100.000 100.000 100.000 - - Jumlah Saham Dalam Portepel Persentase % 100,00 100,00 Pengurusan Susunan pengurus CBL berdasarkan Certificate of Incumbency tanggal 21 Mei 2007, dengan Company No. 35967 adalah sebagai berikut: DIREKSI: Direktur Direktur Direktur Direktur : : : : Thomas Patrick Grehl Muhammad Fauzi Bin Abd. Ghani Randhirsingh Juddoo Swarnalata (Swan) Ghoorbin Ikhtisar Data Keuangan Penting Data keuangan CBL yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 mengacu pada laporan keuangan CBL yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Moore Stephens dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Laba (rugi) usaha Penghasilan (beban) lain-lain Laba (rugi) sebelum beban pajak Pajak penghasilan Laba (rugi) bersih Rugi per saham Jumlah aktiva lancar Jumlah aktiva tidak lancar Jumlah aktiva Jumlah kewajiban lancar Jumlah kewajiban tidak lancar Jumlah kewajiban Jumlah ekuitas Jumlah kewajiban dan ekuitas 30 Juni 2007 2006 81.915 (72.589) 9.326 (6.723) 2.603 (2.612) (9) (1.096) (1.105) (11.05) 71.814 226.174 297.988 65.227 72.647 137.874 160.114 297.988 139.359 (128.340) 11.019 (16.555) (5.536) (1.448) (6.983) (1.928) (8.911) (4.456) 45.888 220.044 265.932 47.222 738.639 785.861 (519.929) 265.932 10 (dalam ribuan USD) 31 Desember 2005 2004 65.194 (65.156) 38 (15.316) (15.278) 8.229 (23.506) (23.506) (11.753) 27.345 229.591 256.936 31.570 745.984 777.554 (520.618) 256.936 115.619 (114.411) 1.208 (16.589) (15.381) 474 (14.907) (64.454) (79.361) (39.681) 28.029 237.269 265.298 42.068 720.341 762.409 (497.111) 265.298 Perubahan material pada kewajiban tidak lancar dan jumlah ekuitas disebabkan karena telah dilakukannya penghapusan sebagian pinjaman pemegang saham CBL dan Kuasi Reorganisasi pada PT TITAN Petrokimia Nusantara (TPN) yang merupakan anak perusahaan CBL pada 30 Juni 2007. CBL merupakan perusahaan induk investasi yang memiliki penyertaan secara langsung sebesar 99,85% dan secara tidak langsung melalui South Wealth Finance Limited (“SWF”) sebesar 0,15% pada perusahaan operasional, yaitu PT TITAN Petrokima Nusantara (“TPN”), sehingga secara langsung dan tidak langsung CBL memiliki penyertaan 100% di TPN. Keterangan singkat mengenai TPN dan SWF disajikan di bawah ini. A.1. PT TITAN Petrokimia Nusantara Akta Pendirian dan Perubahannya PT TITAN Petrokimia Nusantara (“TPN”) didirikan pada tanggal 19 Juli 1990 dengan nama PT Petrokimia Nusantara Interindo berdasarkan Akta Pendirian No. 68 tanggal 19 Juli 1990 yang diubah dengan Akta Pembetulan No. 74 tanggal 10 Agustus 1990, yang keduanya dibuat dihadapan Moendjiati Soegito, S.H., Notaris di Jakarta, akta-akta mana telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai surat keputusannya No. C2-4808.HT.01.01-TH.90 tanggal 15 Agustus 1990 dan telah didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan masing-masing di bawah No. 709/Not/1990/PN.JKT.SEL dan No. 710/Not/1990/PN.JKT.SEL keduanya tertanggal 13 September 1990 serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 84 tanggal 19 Oktober 1990 Tambahan Berita Negara No. 4257. Anggaran Dasar TPN telah mengalami beberapa kali perubahan, adapun perubahan terakhir adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 102 tertanggal 23 Nopember 2006 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya No. W7-01129.HT.01.04-TH.2007 tanggal 30 Januari 2007 serta telah didaftarkan pada Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan dibawah No. 328 RUB.09.03/IV/2007 tanggal 10 September 2007. Kegiatan Usaha TPN memproduksi Polyethylene jenis High Density Polyethylene (“HDPE”) dan Linear Low Density Polyethylene (“LLDPE”) dengan total kapasitas terpasang 450.000 ton per tahun. Pabrik TPN merupakan salah satu pabrik Polyethylene terbesar di Indonesia. Lokasi pabrik TPN berada di Merak, Banten dengan luas area 36 hektar dan mempunyai lahan yang belum digunakan seluas 44 hektar untuk perluasan usaha di kemudian hari. Saat ini TPN mempunyai 3 (tiga) lini produksi yang dapat memproduksi Polyethylene jenis HDPE dan LLDPE secara bergantian. TPN melakukan kegiatan operasional melalui kantor pusat di Graha BIP Lantai 4, Jalan Jend. Gatot Subroto Kav. 23, Jakarta, sedangkan kegiatan produksi TPN dilakukan di pabrik Polyethylene yang berlokasi di Jalan Raya Merak Km 116, Rawa Arum, Cilegon, Banten. Struktur permodalan dan susunan pemegang saham TPN sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 102 tertanggal 23 Nopember 2006 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan bukti penerimaan laporan No. W7.01129.HT.01.04-TH.2007 tanggal 30 Januari 2007, adalah sebagai berikut: 11 Keterangan Nilai Nominal USD.1.00 per saham Jumlah Saham Nilai Nominal (USD) Modal Dasar 515.000.000 515.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: Chemical Brothers Limited (d/h Portbello Holdings Limited) South Wealth Finance Ltd. Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 128.562.500 187.500 128.750.000 128.562.500 187.500 128.750.000 Jumlah Saham Dalam Portepel 386.250.000 386.250.000 Persentase % 99,85 0,15 100,00 Pengurusan dan Pengawasan Susunan pengurus TPN berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 39 tanggal 11 Juli 2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto S.H., Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut: DEWAN KOMISARIS: Komisaris Utama Komisaris Komisaris : Thomas Patrick Grehl : Muhammad Fauzi Bin Abd. Ghani : Kemal Aziz Stamboel DIREKSI: Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur : : : : : : Chris Lee Hock Beng Wesley Ray Vaughan Lau Chee Ming Kamal Azhar Bin Tajuddin Amir Hamzah Bin Abu Bakar Michael Ching Yuan Tann Ikhtisar Data Keuangan Penting Angka-angka data keuangan seperti tercantum pada tabel dibawah ini, berasal dari laporan keuangan TPN untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Robert Yogi, Suhartono semuanya dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Laba (rugi) usaha Penghasilan (beban) lain-lain Laba (rugi) sebelum pajak Pajak penghasilan Laba (rugi) bersih Jumlah aktiva lancar Jumlah aktiva tidak lancar Jumlah aktiva Jumlah kewajiban lancar Jumlah kewajiban tidak lancar Jumlah kewajiban Jumlah ekuitas Jumlah kewajiban dan ekuitas 30 Juni 2007 2006 81.915 (76.648) 5.266 (2.639) 2.628 2.388 5.016 (1.096) 3.920 71.798 226.173 297.971 65.207 88.561 153.768 144.203 297.971 139.359 (136.442) 2.917 (8.449) (5.532) 8.151 2.619 (1.928) 691 45.871 220.043 265.914 47.217 93.561 140.778 125.135 265.914 12 (dalam ribuan USD) 31 Desember 2005 2004 65.172 (65.156) 16 (15.298) (15.282) (8.208) (23.489) (23.489) 27.313 229.591 256.904 31.542 100.917 132.459 124.445 256.904 115.619 (114.411) 1.208 (16.581) (15.373) 474 (14.899) (64.454) (79.353) 28.015 237.269 265.284 41.057 76.293 117.350 147.934 265.284 A.2 South Wealth Finance Limited Akta Pendirian dan Perubahannya South Wealth Finance Limited (“SWF”) didirikan di British Virgin Island pada tanggal 3 Juli 2001 dengan nomor registrasi 452211, dengan alamat Offshore Incorporations Limited, P.O. Box 957, Offshore Incorporations Centre, Road Town, Tortola, British Virgin Island. Kegiatan Usaha SWF menjalankan kegiatan usaha sebagai perusahaan induk investasi. Struktur Permodalan dan Pemilikan Saham Susunan pemegang saham SWF adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal USD 1,00 per saham Jumlah Saham Nilai Nominal (USD) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: Chemical Brothers Limited Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel 50.000 50.000 1 1 1 1 49.999 49.999 Persentase % 100,00 100,00 Pengurusan Susunan pengurus SWF adalah sebagai berikut: DIREKSI: Direktur Direktur : Thomas Patrick Grehl : Muhammad Fauzi Bin Abd. Ghani Ikhtisar Data Keuangan Penting Data keuangan SWF yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 (tidak diaudit). (dalam USD) Penyertaan saham Jumlah aktiva Pinjaman pihak ketiga Jumlah kewajiban Modal disetor Laba ditahan Jumlah ekuitas Jumlah kewajiban dan ekuitas 30 Juni 2007 210.004 210.004 188.049 188.049 1 21.954 21.955 210.004 2006 31 Desember 2005 2004 210.004 210.004 188.049 188.049 1 21.954 21.955 210.004 210.004 210.004 188.049 188.049 1 21.954 21.955 210.004 210.004 210.004 188.049 188.049 1 21.954 21.955 210.004 Keterangan: Biaya terjadi hanya pada saat pendirian perusahaan. Oleh karena itu SWF sebagai perusahaan induk investasi yang hanya memiliki 0,15% TPN tidak menyediakan laporan keuangan sebagaimana ketentuan di British Virgin Island yang tidak mewajibkan perusahaan untuk membuat laporan keuangan. 13 3. Keterangan Singkat Mengenai Pihak Yang Melakukan Transaksi A. Fatra International Holding Ltd. Akta Pendirian dan Perubahannya Fatra International Holding Ltd. (“FIH”) didirikan di Labuan, Malaysia pada tanggal 19 Oktober 2007 dengan nama Fatra International Holding Ltd. berdasarkan Memorandum and Articles of association tanggal 19 Oktober 2007, dengan Certificate of Incorporation of Offshore Company No. LL06183. FIH berkedudukan di Labuan, Malaysia dengan alamat sebagai berikut: Fatra International Holding Ltd. Brumby House Jalan Bahasa P.O.Box. 80148 87011 Labuan FT - Malaysia FIH merupakan anak perusahaan yang 100% dimiliki oleh Perseroan, dimana Perseroan mulai melakukan penyertaan di FIH pada tanggal 19 Oktober 2007. Kegiatan Usaha FIH menjalankan kegiatan usaha sebagai perusahaan induk investasi. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Susunan pemegang saham FIH berdasarkan Register of Member Pursuant to Section 105 of the Offshore Companies Act 1990 adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal USD 1,00 per saham Jumlah Saham Nilai Nominal (USD) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel 10.000 10.000 2 2 2 2 9.998 9.998 Persentase % 100,00 100,00 Pengurusan Susunan pengurus FIH berdasarkan Register of Directors Pursuant to Section 94 of the Offshore Companies Act 1990 adalah sebagai berikut: DIREKSI: Direktur Direktur : Fendy Nagasaputra : Emily Liew Fui Lin B. Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. Akta Pendirian dan Perubahannya Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. (“TPM”) didirikan di Malaysia tanggal 1 Agustus 1986 dengan nama Asia Polymer (M) Sdn. Bhd. berdasarkan Perakuan Pemerbadanan Syarikat Sendirian tanggal 1 Agustus 1986. Anggaran Dasar TPM telah mengalami beberapa kali perubahan, adapun perubahan terakhir adalah berdasarkan Perakuan Pemerbadanan Atas Pertukaran Nama Syarikat tanggal 9 Desember 2004 dimana nama TPM diubah menjadi Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. 14 TPM berkedudukan di Kuala Lumpur, Malaysia dengan alamat sebagai berikut: Titan Petchem (M) Sdn. Bhd Bangunan Malaysian Re Lt. 6 Lorong Dungun No.17 Damansara Heights 50490 Kuala Lumpur - Malaysia Kegiatan Usaha TPM bergerak dalam bidang usaha yang berhubungan dengan manufacturing dan penjualan produk Petrokimia dan Polyolefin Resins. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Susunan pemegang saham TPM adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal RM 1,00 per saham Jumlah Saham Nilai Nominal (RM) 150.000.000 150.000.000 Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: Titan Chemicals Corp. Bhd. Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel 133.410.000 133.410.000 16.590.000 133.410.000 133.410.000 16.590.000 Persentase % 100,00 100,00 TPM dan Titan International Corp. Sdn. Bhd., selaku pihak yang bertindak sebagai Pembeli Siaga dalam Penawaran Umum Terbatas I ini merupakan perusahaan yang dimiliki 100% sahamnya oleh Titan Chemicals Corp. Bhd. Pengurusan Susunan pengurus TPM adalah sebagai berikut: DIREKSI: Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur : : : : : : Y. Bhg. Datin Anim Binti Haji Hassan Thomas Patrick Grehl Wesley Ray Vaughan Muhammad Fauzi Bin Abd. Ghani Woon Chiau Meng Tan Soo Koong Ikhtisar Data Keuangan Penting 2006 5.226.910 (4.476.834) 750.076 420.804 319.682 278.567 1.410.571 4.707.229 6.117.800 3.418.686 1.433.524 4.852.210 1.265.590 6.117.800 Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba kotor Laba usaha Laba sebelum pajak Laba bersih Jumlah aktiva lancar Jumlah aktiva tidak lancar Jumlah aktiva Jumlah kewajiban lancar Jumlah kewajiban tidak lancar Jumlah kewajiban Jumlah ekuitas Jumlah kewajiban dan ekuitas 15 (dalam Ringgit Malaysia) 2005 4.497.571 (3.821.575) 675.996 495.333 362.749 239.146 1.351.027 4.916.497 6.267.524 3.485.694 1.720.606 5.206.300 1.061.224 6.267.524 Hubungan antara TPM dan Titan International Corp. Sdn. Bhd. selaku pihak yang bertindak sebagai Pembeli siaga dalam Penawaran Umum Terbatas I ini adalah sebagai berikut: Bagan Kepemilikan Saham Chemical Brothers Limited – Sebelum Transaksi Penawaran Umum Terbatas I ini adalah sebagai berikut: 16 Bagan Kepemilikan Saham Chemical Brothers Limited – Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I dilaksanakan seluruhnya oleh Pemegang Saham Perseroan: Bagan Kepemilikan Saham Chemical Brothers Limited – Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I seluruhnya tidak diambil oleh Pemegang Saham Perseroan: 17 4. Laporan Penilai Independen Stef Ton Hardi & Rekan bertindak selaku Penilai Independen telah melakukan penilaian atas 100.000 saham CBL dan penilaian atas Kewajaran Transaksi Akuisisi 100.000 saham CBL melalui anak perusahaan Perseroan yaitu Fatra International Holding Ltd. Berdasarkan laporan penilaiannya No.STH-2007-109-B tanggal 2 Nopember 2007 nilai pasar wajar 100.000 saham CBL adalah USD 215.188.887,00, sedangkan dalam laporan penilaian atas kewajaran Transaksi Akuisisi 100.000 saham CBL melalui suratnya No. STH-2007-109-C tanggal 7 Nopember 2007 telah melakukan analisa kewajaran atas Transaksi Akuisisi tersebut dan berpendapat bahwa Transaksi Akuisisi tersebut adalah wajar bagi para pemegang saham Perseroan. Laporan lengkap Penilai Independen yang memuat asumsi-asumsi dan pertimbangan-pertimbangan, dan penjelasan komprehensif atas verifikasi yang dilakukan oleh Penilai Independen, disajikan pada Lampiran A dan Lampiran F dari Prospektus ini. Adapun ringkasan laporan penilai independen adalah sebagai berikut: a. Pengkajian Penilaian Saham Chemical Brothers Limited Metodologi Penilaian Saham Dalam melakukan penilaian CBL dilakukan dengan menggunakan pendekatan penilaian yang disebut Metode Penyesuaian Nilai Buku (Adjusted Book Value Method). Pendekatan Penilaian ini dipilih mengingat aktivitas usaha utama CBL adalah melakukan investasi dalam bentuk saham pada perusahaan lain atau sebagai “holding company”, yang pendapatan utamanya adalah pendapatan dividen dari anak perusahaan. Akan tetapi karena CBL merupakan holding company yang memiliki penyertaan pada perusahaan operasional, yaitu TPN, maka untuk menghitung nilai saham Perusahaan dengan Metode Penyesuaian Nilai Buku, perlu dilakukan penilaian saham TPN. Perhitungan nilai saham TPN menggunakan penilaian dengan Metode Penyesuaian Nilai Buku (Adjusted Book Value Method) dan Metode Arus Kas Yang Didiskonto (Discounted Cash Flow Method) serta menerapkan korelasi atas hasil kedua metode penilaian yang bersangkutan sehingga diperoleh nilai penyertaan CBL pada TPN. b. Hasil Penilaian 1. Penilaian Saham TPN (i) Metode Penyesuaian Nilai Buku (Adjusted Book Value Method/ABVM) Asumsi untuk Metode Penyesuaian Nilai Buku (Adjusted Book Value Method): • TPN tidak memberikan garansi kepada pihak ketiga atau kewajiban-kewajiban bersyarat lainnya yang belum selesai yang memungkinkan timbulnya kerugian keuangan bagi TPN. • Persediaan telah disajikan dengan menggunakan nilai pasar, khususnya yang berhubungan dengan persediaan bahan baku. Oleh karena itu untuk akun Persediaan tidak dilakukan penyesuaian. • Aktiva Tetap telah disajikan dengan nilai pasarnya. Oleh karena itu terhadap akun Aktiva Tetap tidak dilakukan penyesuaian. Hal ini disebabkan dalam kuasi reorganisasi, seluruh aktiva tetap telah disajikan dengan nilai pasarnya sesuai hasil penilaian kembali dari UJP Stef Ton Hardi & Rekan File No.STH-2007-112-A tanggal 10 Oktober 2007. Aktiva tetap yang tercantum dalam Neraca TPN per 30 Juni 2007 merupakan aktiva tetap yang nilainya sama dengan aktiva tetap dalam laporan keuangan kuasi reorganisasi yang dilakukan oleh TPN per 30 Juni 2007. Hasil Penilaian Aktiva Tetap adalah sebagai berikut: 18 Uraian Nilai (dalam USD) Setelah penilaian 204.570.762,85 Sebelum penilaian 193.787.839,54 Selisih penilaian 10.782.923,31 Catatan : Nilai diatas sudah termasuk Construction in Progress sebesar USD 818.196,58 Surat Persetujuan dari Ditjen Pajak untuk tujuan Kuasi Reorganisasi TPN tidak diperlukan, karena hal-hal sebagai berikut: a). Penilaian yang dilakukan adalah untuk tujuan akuntansi (komersial) dan bukan untuk tujuan perpajakan sebagaimana diatur dalam SK Menteri Keuangan No. 486/KMK.03/2002 tanggal 28 Nopember 2002 tentang Penilaian Kembali Aktiva Tetap untuk Tujuan Perpajakan. b). Perusahaan menyelenggarakan pembukuan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dan berdasarkan SK Menteri Keuangan tersebut diatas, tidak boleh melakukan penilaian kembali untuk tujuan perpajakan. c). Kuasi reorganisasi diperkenankan oleh Ditjen Pajak dan itu adalah untuk tujuan komersial sesuai dengan PSAK No. 51 (Surat Dirjen Pajak No. S-185/PJ.42/2003 tanggal 7 April 2003). Oleh karena itu pada saat perhitungan laba fiskal TPN akan melakukan koreksi positif atas kelebihan penyusutan aktiva tetap karena aktiva tetapnya dilakukan revaluasi untuk tujuan komersial (akuntansi kuasi reorganisasi). • • Aktiva Pajak Tangguhan merupakan hasil perhitungan karena perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban untuk keperluan akuntansi dan untuk keperluan pajak. Akun ini tidak mempunyai nilai pasar. Oleh karena itu seluruh saldo akun ini dilakukan eliminasi. Penilaian Goodwill TPN dilakukan dengan menggunakan metode kelebihan pendapatan (Excess Earning Method). Dengan demikian nilai goodwill ini merupakan nilai kini daripada proyeksi kelebihan pendapatan dari beberapa periode tertentu ke depan. Nilai goodwill TPN adalah negatip sebesar US$ 28.610.000,00. (ii) Metode Arus Kas Yang Didiskonto (Discounted Cash Flow Method/DCFM) Asumsi-asumsi Penilaian dan Proyeksi Keuangan antara lain: (a) Asumsi Pendapatan dan Biaya: • Kapasitas produksi selama periode 2007-2012 diproyeksikan meningkat dari 36% dari kapasitas normal produksi pada tahun 2007 menjadi 95% dari kapasitas normal produksi pada tahun 2012. • Pendapatan penjualan setiap tahun diproyeksikan sebagai berikut: Keterangan Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 • • Dalam ribuan USD 146.848 302.302 425.988 376.396 388.802 386.262 Harga pokok penjualan diasumsikan berkisar antara 88%-90% dari penjualan. Beban usaha diasumsikan 3% dari pendapatan penjualan. 19 (b) Asumsi Investasi & Pembelanjaan (Financing): • Penambahan investasi setiap tahunnya dari tahun 2007 – 2012 diasumsikan sebagai berikut: Tahun Tahun 2007 (6 bulan) 2008 2009 2010 2011 2012 Belanja Modal (dalam ribuan USD) 2.700 6.500 3.500 3.500 3.500 3.500 Beban Pemeliharaan Tahunan (dalam ribuan USD) 3.500 - Berdasarkan proses penilaian yang telah dilakukan, nilai wajar Ekuitas TPN adalah sebagai berikut: Perusahaan TPN Jumlah Saham (Lembar) 128.750.000 DCF Bobot ABVM 289.000 60% 122.600 (dalam ribuan USD) Bobot Nilai Wajar Ekuitas 40% 222.440 Dasar pertimbangan memberikan bobot sebesar 60% untuk metode DCF dan 40% untuk ABVM adalah sebagai berikut: 1. Penilaian dilakukan dengan pendekatan assets (ABVM) dan pendekatan pendapatan (DCF). Didalam pemberian bobot relatif dalam SPI 2002 - SPI 12.6.5.4 – tidak ada penjelasan berapa besarnya bobot relatif untuk masing-masing metode. Hanya dikemukakan bahwa Penilai harus menggunakan pertimbangan yang dapat dipertanggung jawabkan. 2. Penilai mencoba mengacu pada apa yang lazim dilakukan di Amerika Serikat yaitu sesuai dengan Revenue Ruling 59-60, Section 5 tentang Weight To Be Accorded Various Factors, yang menyatakan untuk perusahaan yang menjual hasil produk atau jasa kepada masyarakat , pendekatan pendapatan harus diberi bobot yang lebih tinggi dibanding dengan pendekatan aset. Oleh karena itu pembobotan ABVM dan DCF tidak diambil sama (50:50) tetapi dalam hal ini DCF lebih tinggi dari ABVM yaitu 60:40. 3. Metode Arus Kas Yang Didiskonto (DCF) didasarkan pada gambaran proyeksi kemampuan Perusahaan untuk memperoleh pendapatan dimasa mendatang yang pertumbuhannya dengan memperhatikan pertumbuhan sebagaimana telah dicapai pada masa yang lalu. Proyeksi untuk menentukan pendapatan ini pun telah didasarkan pada laporan keuangan masa yang lalu yang telah dinormalisasi dan pendekatan pada kemampuan memperoleh pendapatan ini juga memperhatikan kondisi intern yang dimiliki Perusahaan dan kondisi makro ekonomi yang dapat mempengaruhi penilaian perusahaan. 4. Dalam Metode Penyesuaian Nilai Buku (ABVM), hasilnya didasarkan terutama pada penilaian dari akun-akun yang terdapat pada Neraca Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2007, apakah telah dinilai dengan nilai pasar atau nilai wajar. Dengan demikian metode ini tidak memperhatikan kemampuan Perusahaan dalam menghasilkan pendapatan pada masa mendatang. Kemampuan dalam menghasilkan pendapatan pada masa mendatang hanya untuk menghitung nilai goodwill. 2. Penilaian Saham CBL Asumsi untuk Metode Penyesuaian Nilai Buku (Adjusted Book Value Method): • CBL tidak memiliki kewajiban-kewajiban hukum yang belum selesai atau kewajiban-kewajiban bersyarat lainnya yang belum selesai yang memungkinkan timbulnya kewajiban keuangan bagi CBL. • Investasi pada anak perusahaan (TPN) yang telah dilakukan revaluasi. • Dalam penilaian saham CBL telah diperhitungkan faktor ”lack of marketability” mengingat CBL merupakan perusahaan tertutup, yang besarnya 10%. Alasan pertimbangan dasar penentuan diskon lack of marketability sebesar 10% adalah biaya yang diperlukan untuk mengubah perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka atau sahamnya diperjualbelikan di pasar modal, maka diperlukan biayabiaya emisi untuk IPO seperti biaya penjamin emisi yang dapat mencapai 7% dan biaya-biaya lainnya termasuk biaya konsultan hukum, akuntan, percetakan dan lembaga penunjang lainnya dapat berkisar antara 2% pada perusahaan kecil sampai 6% pada perusahaan yang lebih besar dan kompleks permasalahannya atau bisnisnya (Business News No. 7547/ 10-8-2007 halaman 11). 20 Berdasarkan proses penilaian yang telah dilakukan, nilai wajar ekuitas CBL adalah USD 215.188.887,00 untuk 100.000 lembar saham atau USD 2.152,00 per saham. c. Analisis Kewajaran atas Transaksi Akuisisi Saham CBL (Opini) Perseroan berencana akan melakukan akuisisi 100.000 saham CBL dari TPM melalui anak perusahaannya yaitu FIH yang 100% sahamnya dimiliki oleh Perseroan. Dana yang akan digunakan untuk mengakuisisi saham CBL tersebut seluruhnya berasal dari dana Penawaran Umum Terbatas I Perseroan. Dalam Penawaran Umum Terbatas I Perseroan ini, Titan International Corp. Sdn. Bhd. (“TIC”) akan ikut serta sebagai Pembeli Siaga saham Perseroan. TIC merupakan anak perusahaan Titan Chemicals Corp. Bhd. (“TCC”) dengan kepemilikan sahamnya 100%. TCC merupakan perusahaan terbuka berdomisili di Malaysia yang sahamnya telah dicatatkan di bursa saham Malaysia (Bursa Malaysia Securities Berhad). TCC dan anak-anak perusahaannya merupakan kelompok usaha yang berusaha dalam bidang industri petrokimia, diantaranya adalah TPM, yang berusaha dalam bidang industri petrokimia yang memiliki dan mengusahakan pabrik crackers, aromatic, Polyethylene dan Polypropylene, dan fasilitas lainnya yang berkaitan dengan kegiatan bermacam-macam industri petrokimia dan polymer. Salah satu hasil produksinya, yaitu Polypropylene, merupakan bahan baku dari kegiatan produksi Perseroan. Kapasitas produksi Polypropylene yang dimiliki oleh TPM adalah 380.000 MT per tahun dan realisasi produksinya hampir mencapai seluruh kapasitas produksi tersebut. Dalam pada itu Polypropylene yang dibutuhkan oleh Perseroan hanya 38.000 MT per tahun sesuai dengan kapasitas terpasang produksi yang dimiliki oleh Perseroan. Dengan demikian bahan baku yang diperlukan oleh Perseroan merupakan hasil produksi TPM, sehingga kesulitan penyediaan bahan baku yang selama ini merupakan kendala yang paling utama bagi operasi Perseroan akan terpecahkan. Oleh karenanya Perseroan dapat memaksimalkan utilisasi kapasitas produksi pabriknya, sehingga kelangsungan dan peningkatan produksi bagi Perseroan dapat terjamin, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja Perseroan. Apabila rencana akuisisi CBL ini disetujui pemegang saham Perseroan, Perseroan secara tidak langsung akan memiliki investasi pada TPN yang berusaha dalam bidang industri petrokimia juga yaitu industri yang menghasilkan Polyethylene. Berdasarkan kinerja TPN mulai tahun 2006 setelah diakuisisinya CBL oleh TPM yang merupakan perusahaan dalam kelompok TITAN GROUP, TPN mulai menunjukkan kinerja yang baik, maka diharapkan untuk tahun-tahun selanjutnya TPN dapat menghasilkan pendapatan yang lebih stabil bahkan meningkat sehingga berkesinambungan bagi Perseroan di masa yang akan datang yang pada akhirnya dapat memberikan nilai lebih kepada pemegang saham. Perbandingan Harga Akuisisi dan Nilai Pasar Wajar adalah sebagai berikut: Perusahaan Chemical Brothers Limited Kepemilikan Saham (Lembar) Harga Akuisisi (USD) Nilai Pasar Wajar (USD) 100.000 188.400.000,00 215.188.887,00 Dari tabel di atas terlihat bahwa harga akuisisi atas kepemilikan saham di CBL adalah lebih rendah dari nilai pasar wajarnya sehingga dapat dikatakan bahwa harga akuisisi dalam Rencana Akuisisi adalah wajar bagi Perseroan. Berdasarkan prospek usaha setelah Akuisisi Saham CBL dan prospek usaha bila tidak dilakukan Akuisisi Saham CBL dan dengan menerapkan Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (Weighted Average Cost of Capital – WACC) sebesar 12%, terdapat kenaikan (increment) net cash flow (NCF) setiap tahun maupun nilai kini net cash flow (PV NCF) untuk periode 1 Juli 2007 s/d 31 Desember 2012, sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) Setelah Akuisisi Saham Sebelum Akuisisi Saham Kenaikan PV NCF & NCF PV NCF NCF 2007*) NCF 2008 NCF 2009 NCF 2010 NCF 2011 NCF 2012 281.115 180.638 100.477 72.988 51.208 21.780 27.511 18.919 8.592 43.988 29.526 17.462 51.587 48.516 3.071 114.317 56.936 57.381 93.626 50.781 42.845 *) 6 bulan 21 Dalam tahun 2007 untuk periode 6 bulan sebelum akuisisi dan setelah akuisisi terdapat kenaikan saldo hutang usaha pada akhir tahun 2007 yang berasal dari transaksi pembelian bahan baku yang menyebabkan net cash flownya meningkat, sedangkan untuk tahun-tahun selanjutnya yaitu tahun 2008 – 2010 terjadi penurunan saldo hutang usaha tersebut yang menyebabkan kenaikan modal kerja yang pada akhirnya net cash flownya lebih rendah dari tahun 2007. Berdasarkan analisis terhadap nilai saham Perseroan per 30 Juni 2007 dengan Metode Arus Kas Yang Didiskonto (Discounted Cash Flow Method) bila dilakukan Akuisisi Saham CBL adalah Rp 1.293,00 per lembar saham. Dalam pada itu bila tidak dilakukan Akuisisi Saham CBL, nilai sahamnya adalah Rp 582,00 per lembar saham. Oleh karenanya bila dilakukan Akuisisi Saham terdapat kenaikan nilai sebesar Rp 711,00 per lembar saham. Berdasarkan analisis di atas dapat dilihat bahwa dengan dilakukannya Rencana Akuisisi maka Perseroan akan memiliki kemampuan finansial lebih baik dibandingkan dengan jika tidak dilakukannya akuisisi, sehingga dapat dikatakan bahwa Rencana Akuisisi di atas adalah wajar bagi para pemegang saham Perseroan. 22 IV. KETERANGAN TENTANG PERUSAHAAN YANG AKAN DIAKUISISI 1. Chemical Brothers Limited Akta Pendirian dan Perubahannya Chemical Brothers Limited (“CBL”) adalah suatu perusahaan berbadan hukum Republik Mauritius yang berkedudukan di Mauritius, dengan alamat Barkly Wharf Lt. 5, Le Caudan Waterfront Port Louis, Mauritius. CBL secara sah didirikan berdasarkan the Memorandum of Association of Portbello Holdings Limited dan dijalankan berdasarkan peraturan perundang-undangan negara Republik Mauritius. CBL didirikan dengan nama “Portbello Holdings Limited” sesuai dengan Memorandum of Association tanggal 17 Oktober 2001 yang telah didaftarkan pada Registrar of International Companies sesuai dengan Certificate Incorporation dengan No. File 6/2001/11185 tanggal 17 Oktober 2001 yang dikeluarkan oleh Registrar of International Companies. Kemudian nama Portbello Holdings Limited diubah berdasarkan Certificate of Incorporation on Change of Name dengan Company No. 35967 tertanggal 8 April 2003 yang dikeluarkan oleh Registrar of Companies dengan No. File CO/78/CBC2/35967 menjadi Chemical Brothers Limited. Kegiatan Usaha CBL menjalankan kegiatan usaha sebagai perusahaan induk investasi. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Susunan pemegang saham CBL sesuai dengan Memorandum of Association tanggal 17 Oktober 2001 yang telah didaftarkan pada Registrar International Companies sesuai dengan Certificate Incorporation dengan No. File 6/2001/11185 tanggal 17 Oktober 2001 yang dikeluarkan oleh Registrar of International Companies adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal USD 1,00 per saham Persentase Jumlah Saham Nilai Nominal (USD) Modal Dasar 100.000 100.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 100.000 100.000 100.000 100.000 - - Jumlah Saham Dalam Portepel % 100,00 100,00 Pengurusan Susunan pengurus CBL berdasarkan Certificate of Incumbency tanggal 21 Mei 2007, dengan Company No. 35967 adalah sebagai berikut: DIREKSI: Direktur Direktur Direktur Direktur : : : : Thomas Patrick Grehl Muhammad Fauzi Bin Abd. Ghani Randhirsingh Juddoo Swarnalata (Swan) Ghoorbin 23 Ikhtisar Data Keuangan Penting Data keuangan CBL yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 mengacu pada laporan keuangan CBL yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Moore Stephens dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. (dalam ribuan USD) 30 Juni Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Laba (rugi) usaha Penghasilan (beban) lain-lain Laba (rugi) sebelum pajak Pajak penghasilan Laba (rugi) bersih Rugi per saham Jumlah aktiva lancar Jumlah aktiva tidak lancar Jumlah aktiva Jumlah kewajiban lancar Jumlah kewajiban tidak lancar Jumlah kewajiban Jumlah ekuitas Jumlah kewajiban dan ekuitas 31 Desember 2007 2006 2005 2004 81.915 (72.589) 9.326 (6.723) 2.603 (2.612) (9) (1.096) (1.105) (11.05) 71.814 226.174 297.988 65.227 72.647 137.874 160.114 297.988 139.359 (128.340) 11.019 (16.555) (5.536) (1.448) (6.983) (1.928) (8.911) (4.456) 45.888 220.044 265.932 47.222 738.639 785.861 (519.929) 265.932 65.194 (65.156) 38 (15.316) (15.278) 8.229 (23.506) (23.506) (11.753) 27.345 229.591 256.936 31.570 745.984 777.554 (520.618) 256.936 115.619 (114.411) 1.208 (16.589) (15.381) 474 (14.907) (64.454) (79.361) (39.681) 28.029 237.269 265.298 42.068 720.341 762.409 (497.111) 265.298 Perubahan material pada kewajiban tidak lancar dan jumlah ekuitas disebabkan karena telah dilakukannya penghapusan sebagian pinjaman Pemegang Saham CBL dan Kuasi Reorganisasi pada PT TITAN Petrokimia Nusantara (TPN) yang merupakan anak perusahaan CBL pada 30 Juni 2007. 2. PT TITAN Petrokimia Nusantara Umum PT TITAN Petrokimia Nusantara (“TPN”) didirikan pada tanggal 19 Juli 1990 dengan nama PT Petrokimia Nusantara Interindo berdasarkan Akta Pendirian No. 68 tanggal 19 Juli 1990 yang diubah dengan Akta Pembetulan No. 74 tanggal 10 Agustus 1990, yang keduanya dibuat dihadapan Moendjiati Soegito, S.H., Notaris di Jakarta, akta-akta mana telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai surat keputusannya No. C2-4808.HT.01.01-TH.90 tanggal 15 Agustus 1990 dan telah didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan masing-masing di bawah No. 709/Not/1990/PN.JKT.SEL dan No. 710/Not/1990/PN.JKT.SEL keduanya tertanggal 13 September 1990 serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 84 tanggal 19 Oktober 1990 Tambahan Berita Negara No. 4257. Anggaran Dasar TPN telah mengalami beberapa kali perubahan, adapun perubahan terakhir adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 102 tertanggal 23 Nopember 2006 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya No. W7-01129.HT.01.04-TH.2007 tanggal 30 Januari 2007 serta telah didaftarkan pada Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan dibawah No. 328 RUB.09.03/IV/2007 tanggal 10 September 2007. Kegiatan Usaha Lokasi pabrik TPN berada di Merak, Banten dengan luas area 36 hektar dan mempunyai lahan yang belum digunakan seluas 44 hektar untuk perluasan usaha di kemudian hari. Saat ini TPN mempunyai 3 (tiga) lini produksi yang dapat memproduksi Polyethylene jenis HDPE dan LLDPE secara bergantian. 24 TPN melakukan kegiatan operasional melalui kantor pusat di Graha BIP Lantai 4, Jalan Jend. Gatot Subroto Kav. 23, Jakarta, sedangkan kegiatan produksi TPN dilakukan di pabrik Polyethylene yang berlokasi di Jalan Raya Merak Km 116, Rawa Arum, Cilegon, Banten . Berikut adalah gambar lokasi pabrik TPN yang terletak di Merak, Banten: 1. Produk dan Kapasitas Produksi TPN memproduksi Polyethylene jenis High Density Polyethylene (“HDPE”) dan Linear Low Density Polyethylene (“LLDPE”) yang merupakan bahan baku plastik utama yang banyak digunakan di seluruh dunia. Pabrik Polyethylene TPN menggunakan sistem produksi BP Innovene Fluid Bed Process dimana sistem katalis didesain secara spesifik untuk proses polimerisasi, yang dapat memproduksi produk Polyethylene berkualitas tinggi dan menyediakan perlindungan yang optimum terhadap lingkungan, dengan total kapasitas terpasang 450.000 ton per tahun. Produk utama yang dihasilkan TPN secara garis besar dapat dilihat pada tabel berikut: No. Jenis 1. High Density Polyethylene (HDPE) 2. Penggunaannya - Tutup botol air mineral - Tali tambang - Jaring plastik pengaman - Plastik kemasan untuk makanan - Kantong plastik belanja Linear Low Density Polyethylene (LLDPE) Tabel berikut menunjukkan kapasitas produksi dan volume produksi Polyethylene 31 Desember 2002 sampai dengan tanggal 30 Juni 2007: Keterangan Kapasitas Produksi (MT) Lini Produksi Pertama Lini Produksi Kedua Lini Produksi Ketiga Total Kapasitas Produksi (MT) Volume Produksi (MT) HDPE LLDPE Total Volume Produksi (MT) Utilisasi Kapasitas Terpasang (%) 30 Juni 2007 2006 2005 62.500 62.500 125.000 225.000 125.000 125.000 250.000 450.000 125.000 125.000 250.000 450.000 50.094 10.355 60.449 27 77.805 36.571 114.376 25 38.419 19.605 58.024 13 25 31 Desember 2004 2003 2002 125.000 125.000 250.000 450.000 125.000 125.000 250.000 450.000 125.000 125.000 250.000 450.000 81.903 28.198 110.101 24 118.246 44.524 162.770 36 134.519 49.589 184.108 41 Seperti yang terlihat pada tabel diatas semenjak tahun 2002 tingkat utilisasi kapasitas terpasang TPN cenderung mengalami penurunan dari 41% pada tahun 2002 menjadi 13% pada tahun 2005. Hal ini disebabkan karena TPN mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan baku Ethylene. Tetapi mulai tahun 2006 tingkat utilisasi produksi mulai meningkat terutama setelah Titan Chemicals Corp. Bhd. mengakuisisi TPN. 2. Bahan Baku Bahan baku utama yang dibutuhkan TPN adalah Ethylene yang berasal dari Naphta. Di Indonesia hanya ada satu produsen Ethylene yaitu PT Chandra Asri. Untuk memenuhi kebutuhannya, TPN mendapat pasokan Ethylene utamanya dari Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. yang merupakan induk perusahaan TPN di Malaysia. Induk perusahaan TPN tersebut memproduksi Ethylene sekitar 700.000 MT per tahun. 3. Proses Produksi Dalam proses produksi, fitur utama dari teknologi BP Innovene Fluid Bed Process adalah proses dimana sistem katalis didesain secara spesifik untuk proses polimerisasi. Katalis ini memberikan keleluasaan TPN untuk membuat banyak jenis produk Polyethylene yang cocok untuk kebutuhan di Indonesia dan pasar regional. Katalis tersebut dimasukkan pada level konsentrasi yang rendah ke dalam fluidized bed reaktor dimana proses polimerisasi terjadi. Produk akhir Polyethylene adalah dalam bentuk biji plastik (pellet form) yang dikemas dalam karung 25 kg untuk pengiriman. Gambar di bawah ini adalah proses BP Innovene Fluid Bed terjadi: Pemasaran Hasil produksi TPN dipasarkan seluruhnya untuk keperluan kemasan produk yang meliputi kebutuhan sehari-hari, antara lain kantong plastik belanja (kantong kresek), tutup botol air mineral, dan lain sebagainya. Pada dasarnya produk TPN merupakan barang yang melekat pada barang-barang konsumen sehingga produk TPN dipasarkan ke para industri pengguna (industrial users). 26 Hasil penjualan produk utama yang dicapai TPN sampai dengan tanggal 30 Juni 2007 berdasarkan jenis produk dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut: Keterangan 30 Juni 31 Desember 2007 2006 2005 2004 2003 Penjualan Domestik Polyethylene - Volume (KT) - Nilai (jutaan US Dollar) 55 75,1 93 125,9 52 55,6 114 108,9 147 97,9 Penjualan Ekspor - Volume (KT) - Nilai (jutaan US Dollar) 5 6,8 10 13,5 9 9,6 7 6,7 13 8,7 60 81,9 103 139,4 61 65,2 121 115,6 160 106,6 Jumlah Penjualan Keseluruhan - Volume (KT) - Nilai (jutaan US Dollar) TPN memasarkan produknya langsung kepada konsumen sektor industri yang dikoordinasikan melalui kantor pusat secara teratur oleh staf pemasaran yang dimiliki TPN. Tujuan pemasaran produk TPN diarahkan kepada penjualan dalam negeri sekitar 90% dan penjualan luar negeri sekitar 10%. Penjualan Dalam Negeri TPN memfokuskan penjualan produk Polyethylene ke dalam negeri karena permintaan pasar domestik yang sangat tinggi. Berdasarkan permintaan pasar, TPN dapat menjual seluruh barang yang diproduksinya ke dalam negeri. Oleh karena itu perkiraan penjualan domestik sekitar 90%. Penjualan Ekspor Strategi TPN menjual sebagian produk Polyethylene ke luar negeri (ekspor) melalui Titan Trading Corp. Sdn. Bhd. (TTCSB), yang merupakan afiliasi dari TPN, dilakukan untuk memperkenalkan merk dagang “Titanvene”, agar pasar regional mengetahui bahwa Titan Grup juga memproduksi Polyethylene di Indonesia dengan merk dagang Titanvene. Untuk penjualan ekspor, TPN melalui staf pemasarannya melakukan pemasaran langsung secara aktif ke luar negeri untuk mendapatkan konsumen di berbagai negara. Melalui kegiatan pemasaran ini, TPN telah berhasil mengekspor produknya ke Singapura, Malaysia, China, India, dan lain sebagainya. Untuk pendistribusian produknya ke negara tujuan, TPN telah menangani pendistribusiannya secara mandiri dan langsung kepada pelangan-pelanggannya. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Susunan pemegang saham TPN sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 102 tertanggal 23 Nopember 2006 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan bukti penerimaan laporan No. W7.01129.HT.01.04-TH.2007 tanggal 30 Januari 2007, adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal USD 1,00 per saham Jumlah Saham Nilai Nominal (USD) Modal Dasar 515.000.000 515.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: Chemicals Brothers Limited (d/h Portbello Holdings Limited) South Wealth Finance Ltd. Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 128.562.500 187.500 128.750.000 128.562.500 187.500 128.750.000 Jumlah Saham Dalam Portepel 386.250.000 386.250.000 27 Persentase % 99,85 0,15 100,00 Pengurusan dan Pengawasan Susunan pengurus TPN berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 39 tanggal 11 Juli 2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto S.H., Notaris di Jakarta yang adalah sebagai berikut: DEWAN KOMISARIS: Komisaris Utama Komisaris Komisaris : Thomas Patrick Grehl : Muhammad Fauzi Bin Abd. Ghani : Kemal Aziz Stamboel DIREKSI: Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur : : : : : : Chris Lee Hock Beng Wesley Ray Vaughan Lau Chee Ming Kamal Azhar Bin Tajuddin Amir Hamzah Bin Abu Bakar Michael Ching Yuan Tann Ikhtisar Data Keuangan Penting Angka-angka data keuangan seperti tercantum pada tabel dibawah ini, berasal dari laporan keuangan TPN untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Robert Yogi, Suhartono semuanya dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. (dalam ribuan USD) 30 Juni Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Laba (rugi) usaha Penghasilan (beban) lain-lain Laba (rugi) sebelum pajak Beban pajak penghasilan Laba (rugi) bersih Jumlah aktiva lancar Jumlah aktiva tidak lancar Jumlah aktiva Jumlah kewajiban lancar Jumlah kewajiban tidak lancar Jumlah kewajiban Jumlah ekuitas Jumlah kewajiban dan ekuitas 31 Desember 2007 2006 2005 2004 81.915 (76.648) 5.266 (2.639) 2.628 2.388 5.016 (1.096) 3.920 71.798 226.173 297.971 65.207 88.561 153.768 144.203 297.971 139.359 (136.442) 2.917 (8.449) (5.532) 8.151 2.619 (1.928) 691 45.871 220.043 265.914 47.217 93.561 140.778 125.135 265.914 65.172 (65.156) 16 (15.298) (15.282) (8.208) (23.489) (23.489) 27.313 229.591 256.904 31.542 100.917 132.459 124.445 256.904 115.619 (114.411) 1.208 (16.581) (15.373) 474 (14.899) (64.454) (79.353) 28.015 237.269 265.284 41.057 76.293 117.350 147.934 265.284 Analisa Keuangan a. Penjualan Bersih Penjualan Bersih TPN untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar USD 81,9 juta yang terbagi atas penjualan domestik sebesar 91% dan penjualan ekspor sebesar 9%. 31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005 Penjualan Bersih TPN pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar USD 139,4 juta, mengalami peningkatan sebesar USD 74,2 juta atau 114% dari Penjualan Bersih pada tanggal 31 Desember 2005. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya volume produksi dan volume penjualan. 28 31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004 Penjualan Bersih TPN pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar USD 65,2 juta, mengalami penurunan sebesar USD 50,4 juta atau 44% dibandingkan dengan Penjualan Bersih pada tanggal 31 Desember 2004. Penurunan tersebut terutama disebabkan rendahnya tingkat produksi akibat sulitnya mendapatkan pasokan bahan baku dari pasar regional karena TPN mengalami kesulitan modal kerja. b. Beban Pokok Penjualan Beban Pokok Penjualan TPN untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar USD 76,6 juta yang terutama terdiri dari pembelian bahan baku Ethylene sebesar USD 69,1 juta. 31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005 Beban Pokok Penjualan TPN pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar USD 136,4 juta, mengalami peningkatan sebesar USD 71,3 juta atau 109% dari Beban Pokok Penjualan pada tanggal 31 Desember 2005. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya penggunaan bahan baku Ethylene untuk peningkatan volume produksi. 31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004 Beban Pokok Penjualan TPN pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar USD 65,2 juta, mengalami penurunan sebesar USD 49,3 juta atau 43% dari Beban Pokok Penjualan pada tanggal 31 Desember 2004. Penurunan tersebut disebabkan TPN memiliki tingkat utilisasi produksi yang sangat rendah pada tahun 2005, yaitu sekitar 15% dari total kapasitas terpasang. 29 c. Laba Kotor Laba Kotor TPN untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar USD 5,3 juta. 31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005 Laba Kotor TPN pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar USD 2,9 juta, mengalami kenaikan yang signifikan sebesar USD 2,9 juta atau 18.131% dari Laba Kotor TPN pada tanggal 31 Desember 2005. Kenaikan Laba Kotor tersebut disebabkan oleh peningkatan volume penjualan yang cukup signifikan. 31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004 Laba Kotor TPN pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar USD 1,2 juta, mengalami penurunan sebesar USD 1,2 juta atau 99% dari Laba Kotor TPN pada tanggal 31 Desember 2004. Penurunan Laba Kotor tersebut disebabkan oleh rendahnya volume penjualan pada tahun 2005 dikarenakan sulitnya memperoleh bahan baku. d. Laba (Rugi) sebelum pajak Laba (Rugi) sebelum pajak TPN untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar USD 5 juta. 31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005 Laba sebelum pajak TPN pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar USD 2,6 juta, mengalami peningkatan sebesar USD 26,1 juta atau 111% dari Laba sebelum pajak pada tanggal 31 Desember 2005. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya volume penjualan pada tahun 2006. 31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004 Rugi sebelum pajak TPN pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar USD 23,5 juta, mengalami peningkatan sebesar USD 8,6 juta atau 58% dari Rugi sebelum pajak pada tanggal 31 Desember 2004. Peningkatan tersebut disebabkan oleh rendahnya volume penjualan akibat rendahnya tingkat utilisasi produksi pada tahun 2005. 30 e. Laba (Rugi) Bersih Laba Bersih TPN untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar USD 3,9 juta. 31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005 Laba Bersih TPN pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar USD 0.7 juta, mengalami peningkatan sebesar USD 24,2 juta atau 103% dari Rugi Bersih TPN pada tanggal 31 Desember 2005. Peningkatan Laba Bersih tersebut disebabkan oleh meningkatnya volume penjualan dan menurunnya beban usaha pada tahun 2006. 31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004 Rugi Bersih TPN pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar USD 23,5 juta, mengalami penurunan sebesar USD 55,9 juta atau 70% dari Rugi Bersih TPN pada tanggal 31 Desember 2004. Penurunan Rugi Bersih tersebut disebabkan oleh penurunan besarnya pajak yang ditangguhkan. f. Aktiva Jumlah Aktiva TPN untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar USD 298 juta. 31 31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005 Jumlah Aktiva yang dimiliki TPN pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar USD 265,9 juta atau meningkat sebanyak USD 9 juta atau 4% dari Jumlah Aktiva pada tanggal 31 Desember 2005. Peningkatan Aktiva pada tahun 2006 tersebut diakibatkan terutama oleh kenaikan jumlah Aktiva Lancar sebesar USD 18,6 juta atau sebesar 68% dibandingkan dengan tahun 2005. 31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004 Jumlah Aktiva yang dimiliki TPN pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar USD 256,9 juta atau menurun sebanyak USD 8,4 juta atau 3% dari Jumlah Aktiva pada tanggal 31 Desember 2004. Penurunan Aktiva pada tahun 2005 tersebut diakibatkan terutama oleh penurunan jumlah Aktiva Lancar sebesar USD 0,7 juta atau sebesar 3% dan Aktiva Tidak Lancar sebesar USD 7,7 juta atau sebesar 3% dibandingkan dengan tahun 2004. g. Kewajiban Jumlah Kewajiban TPN untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar USD 153,8 juta. 31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005 Jumlah Kewajiban yang dimiliki TPN pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar USD 140,8 juta atau meningkat sebanyak USD 8,3 juta atau 6% dari Jumlah Kewajiban pada tanggal 31 Desember 2005. Kenaikan Kewajiban pada tahun 2006 tersebut diakibatkan terutama oleh kenaikan jumlah Kewajiban Lancar sebesar USD 15,7 juta atau sebesar 50% dibandingkan dengan jumlah Kewajiban Lancar pada tahun 2005. 31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004 Jumlah Kewajiban yang dimiliki TPN pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar USD 132,5 juta atau meningkat sebanyak USD 15,1 juta atau 13% dari Jumlah Kewajiban pada tanggal 31 Desember 2004. Penyebab terbesar peningkatan Kewajiban pada tahun 2005 adalah peningkatan Hutang Bank sebesar USD 22,7 juta atau 76%. 32 h. Ekuitas Jumlah Ekuitas TPN untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar USD 144,2 juta. 31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005 Jumlah Ekuitas TPN pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar USD 125,1 juta, mengalami peningkatan sebesar USD 0,7 juta atau 1% dari Jumlah Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2005. Peningkatan tersebut disebabkan TPN sudah membukukan saldo Laba bersih pada tahun 2006. 31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004 Jumlah Ekuitas TPN pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar USD 124,4 juta, mengalami penurunan sebesar USD 23,5 juta atau 16% dari Jumlah Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2004. Penurunan tersebut disebabkan oleh saldo rugi operasional pada tahun 2005 dikarenakan rendahnya volume produksi dan volume penjualan. i. Likuiditas Likuiditas menunjukkan kemampuan TPN dalam memenuhi Kewajiban Jangka Pendek dengan menggunakan Aktiva Lancar yang dimilikinya. Likuiditas dapat dihitung dengan membandingkan Aktiva Lancar dengan Kewajiban Lancar. Likuiditas TPN pada tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 masing-masing adalah 110%; 97%; 87%; dan 68%. 33 j. Solvabilitas Solvabilitas menunjukan kemampuan TPN untuk memenuhi seluruh kewajibannya dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimilikinya dan dengan menggunakan ekuitas yang ditanamkan. Rasio Solvabilitas dapat dihitung dengan dua pendekatan sebagai berikut: 1. Jumlah Kewajiban dibagi dengan Jumlah Ekuitas (Solvabilitas Ekuitas); 2. Jumlah Kewajiban dibagi dengan Jumlah Aktiva (Solvabilitas Aktiva). Rasio Solvabilitas Ekuitas TPN pada tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 masingmasing 107%; 113%; 106%; dan 79%. Sedangkan Solvabilitas Aktiva TPN pada 30 Juni 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 masing-masing 52%; 53%; 52%; dan 44%. k. Imbal Hasil Ekuitas dan Imbal Hasil Investasi Imbal Hasil Ekuitas adalah kemampuan TPN dalam menghasilkan Laba Bersih dari Ekuitas yang ditanamkan, yang dapat dihitung dari perbandingan antara Laba (Rugi) Bersih dengan Ekuitas. Imbal Hasil Ekuitas TPN per tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 masing-masing sebesar 3%; 1%; -19%; dan -54%. Imbal Hasil Investasi adalah kemampuan TPN dalam menghasilkan Laba Bersih dari Aktiva yang dimiliki, yang dapat dihitung dari perbandingan antara Laba/(Rugi) Bersih dengan Jumlah Aktiva. Imbal Hasil Investasi per tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006, 2005, dan 2004 masing-masing 1%; 0,3%; -9%; dan -30%. Prospek dan Strategi Usaha TPN berkeyakinan bahwa kegiatan usaha industri Polyethylene memiliki prospek yang cerah. Sampai dengan saat ini, baru terdapat 2 (dua) perusahaan yang memproduksi Polyethylene di Indonesia. Melihat kenyataan tersebut, TPN berkeyakinan bahwa prospek terhadap permintaan biji plastik Polyethylene tersebut masih sangat besar. Hal ini juga dikarenakan berbagai faktor yang sangat menunjang bagi perkembangan kegiatan usaha ini, diantaranya adalah: 1. Penduduk Indonesia yang telah mencapai lebih kurang 220 juta orang pangsa pasar dimana TPN merupakan produsen untuk pembuatan barang konsumsi yang merupakan kebutuhan sehari-hari seperti kantong plastik belanja, tutup botol air mineral, tangki air, kemasan botol, dan sebagainya. Hal tersebut memberikan indikasi adanya pasar yang potensial yang menggunakan produk TPN yang masih dapat dijangkau. 2. Polyethylene bisnis TPN diharapkan dapat meningkatkan tingkat utilisasi produksi dari kondisi saat ini sekitar 36% menjadi 48% di tahun 2008. Selain dari supply bahan baku Ethylene dari pabrik Titan Malaysia, diharapkan juga ada ketersediaan bahan baku Ethylene yang lebih besar lagi di pasar regional dan di Indonesia, sebagai imbas dari semakin banyaknya pabrik Ethylene berdiri di dunia, termasuk di Asia Utara dan Timur Tengah. Dengan meningkatnya supply bahan baku Ethylene, maka diharapkan harga Ethylene akan turun dan margin keuntungan TPN akan semakin baik. Kemudian di tahun 2009 dan seterusnya, TPN juga diharapkan meningkatkan utilisasi produksi sampai saatnya target yang diperkirakan. 3. Meningkatkan diversifikasi produk dalam rangka memenuhi kebutuhan para pelanggan, dan juga menawarkan pelatihan teknik kepada pelanggan. TPN mempunyai keuntungan memiliki Pusat Pelatihan Teknik (“PTC”) yang berlokasi di Tanjung Langsat, Johor, Malaysia. Di sana para pelanggan dapat mendapatkan pelayanan jasa yang memiliki nilai tambah seperti pengembangan dan perbaikan produk, pelatihan teknik, dan proses pengembangan adaptasi untuk kebutuhan pelanggan. PTC dilengkapi dengan laboratorium yang menyajikan analisa menyeluruh dan fasilitas pabrikan. Sejak didirikannya PTC tahun 2000, PTC telah mengembangkan 37 jenis baru untuk Polyethylene dan Polypropylene. 34 4. Dari segi permintaan pasar (demand), Polyethylene diproduksi dari proses polimerisasi Ethylene sebagai bahan baku utama dalam proses produksi plastik, serat (fibers) dan bahan kimia organik lainnya. Dengan tingkat pertumbuhan permintaan pasar sebesar 4,6% per tahun, maka tingkat permintaan pasar Ethylene secara global telah mencapai 102,7 juta Metric Ton per tahun (“MTPA”), dan diperkirakan akan mencapai 128,3 juta MTPA pada tahun 2009. Sementara itu tingkat pertumbuhan permintaan Ethylene di wilayah Asia diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,2% per tahun. Beberapa importir Ethylene terbesar adalah China, Eropa, dan negara-negara Asia Tenggara (khususnya Indonesia dan Filipina). Wilayah-wilayah ini telah mengkonsumsi sekitar 80% dari keseluruhan impor Ethylene dunia. Dengan mulai beroperasinya lini-lini produksi baru untuk Ethylene di China dan Timur Tengah, akan mendorong proses peningkatan kapasitas produksi Ethylene yang selanjutnya turut menyumbang perubahan pola perdagangan Ethylene dan Polyethylene di pasar global. 5. Dari segi penawaran pasar (supply), pasokan global Ethylene pada tahun 2004 telah mencapai 111,6 juta MTPA. Produsen di wilayah Asia telah menyumbang sebesar 30% dari keseluruhan pasokan global. Secara umum, beberapa eksportir terbesar adalah Timur Tengah, Jepang, dan Korea Selatan dimana secara bersama-sama mereka telah menyumbang sebesar 50% pasokan ekspor produk Ethylene. Produsen yang berasal dari Timur Tengah secara signifikan telah mengalami peningkatan volume ekspor Ethylene sejalan dengan mulai beroperasinya beberapa lini produksi baru untuk Ethylene di wilayah tersebut. Saat ini, Indonesia merupakan salah satu importir Ethylene terbesar di Asia Tenggara, dengan total konsumsi telah mencapai 1,2 juta MTPA. Kebutuhan Ethylene di Indonesia diperoleh dari PT Chandra Asri sebagai produsen tunggal Ethylene di Indonesia, sedangkan sisa kebutuhan Ethylene di Indonesia diimpor. Melihat potensi dan prospek yang positif dalam industri Polyethylene ini, TPN menetapkan beberapa langkah strategis yang dinilai dapat menunjang kegiatan usaha TPN di masa datang, diantaranya dengan: 1. 2. 3. Memaksimalkan kapasitas produksi dan jenis produk Meningkatkan penetrasi pasar domestik dan pasar ekspor Pengembangan teknologi dan sumber daya manusia. TPN berkeyakinan bahwa prospek terhadap permintaan Polyethylene di kemudian hari masih sangat besar. Risiko Usaha Risiko usaha dalam industri petrokimia, terutama pada industri Polyethylene, termasuk iklim usaha yang siklikal (cyclical nature) dalam industri petrokimia, memiliki tingkat kompetisi yang tinggi, tingkat ketergantungan kepada personel kunci management, risiko dari otoritas, dan risiko operasional seperti pasokan listrik dari Perusahaan Listrik Negara, dan ketersediaan tenaga kerja terlatih. Juga kemungkinan risiko negara (country risks) seperti perubahan kondisi politik dan ekonomi di Indonesia. Tidak ada keyakinan yang memadai bahwa perubahan pada faktor-faktor tersebut di atas tidak akan berpengaruh terhadap kegiatan usaha TPN. Risiko lainnya dari sisi usaha dan komersial adalah kemungkinan adanya rugi operasional dari perubahan kurs, integrasi usaha, dan tidak terealisasinya sinergi usaha. 1. Risiko Kebijakan Pemerintah Usaha TPN dapat dipengaruhi adanya risiko negara (country risk) seperti perubahan situasi politik, kondisi ekonomi dan otoritas di Indonesia. Kemampuan TPN untuk mengembalikan tingkat profit atas investasinya di Indonesia akan sangat tergantung kepada Peraturan Penanaman Modal Asing sehubungan dengan pengembalian tingkat keuntungan yang berlaku di Indonesia. Perubahan pemerintahan dan peraturannya seperti misalnya perubahan peraturan perpajakan, bea masuk, tarif, dan lain sebagainya dapat mempengaruhi kemampuan TPN untuk memperoleh hasil usaha yang berbeda dengan hasil usaha yang telah diperkirakan. 35 2. Risiko Operasional Sebagaimana industri petrokimia pada umumnya, operasional TPN juga melekat pada iklim usaha yang siklikal (cyclical nature), tingkat kompetisi yang tinggi, dan ketergantungan kepada personel kunci management, risiko dari otoritas, dan risiko operasional seperti pasokan listrik dari Perusahaan Listrik Negara, dan ketersediaan tenaga kerja terlatih. Risiko lainnya dari sisi usaha dan komersial adalah kemungkinan adanya rugi operasional dari perubahan kurs nilai tukar, integrasi usaha, dan tidak terealisasinya sinergi usaha. 3. Risiko Perubahan Harga Industri petrokimia adalah industri padat modal, artinya memerlukan modal investasi yang cukup besar. Marjin keuntungan operasional dalam industri ini sepanjang sejarahnya terbukti berlansung secara siklikal. Marjin sangat sensitif terhadap permintaan dan penawaran barang, baik domestik maupun internasional. Permintaan pasar biasanya berkorelasi dengan tingkat kegiatan ekonomi. Apabila kondisi ekonominya lemah akan ada kecenderungan berkurangnya permintaan pasar. Penawaran pasar sangat terpengaruh dengan adanya penambahan kapasitas produksi, dan apabila penambahan kapasitas tersebut tidak memenuhi pertumbuhan permintaan pasar, maka rata-rata tingkat operasional dan tingkat marjin akan mendapat tekanan untuk bergerak turun. Akibatnya, industri petrokimia mempunyai sifat siklikal dengan karakteristiknya pada saat periode sulitnya mendapatkan penawaran pasar. Tidak memungkinkan untuk membuat perkiraan yang akurat atas keseimbangan permintaan dan penawaran pasar (supply and demand), kondisi pasar, dan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi harga dan tingkat marjin di masa yang akan datang. 4. Risiko Persaingan Usaha TPN menjual produknya pada pangsa pasar yang sangat kompetitif, karena sifat produk yang merupakan barang komoditi. Itu sebabnya persaingan di pasar petrokimia ini sangat tergantung pada harga, dengan tidak terlalu memperhatikan produk, jenis, waktu pengiriman, dan pelayanan pelanggan. Meskipun TPN sejak dulu sudah terbukti selalu dapat melayani para pelanggan dengan baik, tidak ada jaminan bahwa para pelanggan tersebut akan terus membeli dari TPN dengan mempertimbangkan faktor tersebut. Akibatnya, TPN tidak dapat memproteksi posisi pangsa pasarnya sendiri saat ini. 5. Risiko Lainnya Beberapa risiko lainnya yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha TPN diantaranya adalah: • Kondisi makro ekonomi di Indonesia • Tingkat kegiatan usaha industri-industri dimana mereka menggunakan produk TPN di wilayah mereka beroperasi • Masuknya pesaing baru di industri yang sama • Aksi para pesaing, termasuk peningkatan kapasitas terpasang dan supply barang dari pesaing • Fluktuasi mata uang • Kejadian internasional yang tidak dapat diprediksi, seperti perang, terorisme, ketidakstabilan politik, termasuk di negara Timur Tengah, Nigeria, dan negara penghasil minyak lainnya, yang bisa mempengaruhi harga bahan baku dunia • Kejadian berjangkitnya penyakit di wilayah tersebut (epidemics) seperti SARS (inspeksi saluran pernafasan akut), flu burung, dan lain sebagainya yang dapat menghambat permintaan pasar secara temporer. Keterangan Tentang Aktiva Tetap TPN memiliki tanah yang dipergunakan untuk menjalankan kegiatan usahanya sebagai berikut: a. Tanah seluas 13.011 m2, yang terletak di Desa Kotabumi, Kecamatan Pulomerak, Kabupaten Serang, Propinsi Jawa Barat berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.838, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Serang tanggal 1 Juli 1997 dan telah diperpanjang masa berlakunya berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Banten Nomor. 80-550.2.28.-2004 tanggal 17 September 2004 sehingga jangka waktu berakhirnya menjadi tanggal 7 Oktober 2024, sesuai dengan Gambar Situasi No.3315/1997 tanggal 1 Juli 1997; 36 Tanah beserta seluruh bangunan diatasnya baik yang ada maupun yang akan dibangun dikemudian hari dijadikan jaminan oleh TPN kepada Bank International Indonesia, Tbk sesuai Sertifikat Hak Tanggungan No.259/2006 tanggal 4 April 2006, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Cilegon tanggal 4 April 2006, peringkat I (pertama) dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 583.980,10 (lima ratus delapan puluh tiga ribu sembilan ratus delapan puluh Dollar Amerika Serikat sepuluh sen). b. Tanah seluas 6.154 m2 yang terletak di Desa Kotabumi, Kecamatan Pulomerak, Kabupaten Serang, Propinsi Jawa Barat berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.839, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Serang tanggal 30 Desember 1997 dan telah diperpanjang masa berlakunya berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Banten Nomor. 79-550.2.28.-2004 tanggal 17 September 2004 sehingga jangka waktu berakhirnya menjadi tanggal 7 Oktober 2024, sesuai dengan Gambar Situasi No.3317/1997 tanggal 29 Desember 1997. Tanah beserta seluruh bangunan diatasnya baik yang ada maupun yang akan dibangun dikemudian hari dijadikan jaminan oleh TPN kepada Bank International Indonesia, Tbk sesuai Sertifikat Hak Tanggungan No.262/2006 tanggal 4 April 2006, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Cilegon tanggal 4 April 2006, peringkat I (pertama) dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 547.086,10(lima ratus empat puluh tujuh ribu delapan puluh enam Dollar Amerika Serikat sepuluh sen). c. Tanah seluas 4.455 m2 yang terletak di Desa Kotabumi, Kecamatan Pulomerak, Kabupaten Serang, Propinsi Jawa Barat berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.840, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Serang tanggal 30 Desember 1997 dan telah diperpanjang masa berlakunya berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Banten Nomor. 78-550.2.28.-2004 tanggal 17 September 2004 sehingga jangka waktu berakhirnya menjadi tanggal 7 Oktober 2024, sesuai dengan Gambar Situasi No.3316/1997 tanggal 29 Desember 1997. Tanah beserta seluruh bangunan diatasnya baik yang ada maupun yang akan dibangun dikemudian hari dijadikan jaminan oleh TPN kepada Bank International Indonesia, Tbk sesuai Sertifikat Hak Tanggungan No.262/2006 tanggal 4 April 2006, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Cilegon tanggal 4 April 2006, peringkat I (pertama) dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 547.086,10 (lima ratus empat puluh tujuh ribu delapan puluh enam Dollar Amerika Serikat sepuluh sen). d. Tanah seluas 1.580 m2 yang terletak di Desa Kotabumi, Kecamatan Pulomerak, Kabupaten Serang, Propinsi Jawa Barat berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.841, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Serang tanggal 25 Oktober 1991 dan berakhir pada tanggal 25 Agustus 2027, sesuai dengan Gambar Situasi No.3330/1991 tanggal 25 Oktober 1991. Tanah beserta seluruh bangunan diatasnya baik yang ada maupun yang akan dibangun dikemudian hari dijadikan jaminan oleh TPN kepada Bank International Indonesia, Tbk sesuai Sertifikat Hak Tanggungan No.262/2006 tanggal 4 April 2006, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Cilegon tanggal 4 April 2006, peringkat I (pertama) dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 547.086,10 (lima ratus empat puluh tujuh ribu delapan puluh enam Dollar Amerika Serikat sepuluh sen). e. Tanah seluas 10.901,5 m2 yang terletak di Desa Rawa Arum, Kecamatan Pulomerak, Kabupaten Serang, Propinsi Jawa Barat berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.2, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Serang tanggal 18 Oktober 1989, sesuai dengan Gambar Situasi No.2529 tanggal 5 Oktober 1989. 37 Tanah beserta seluruh bangunan diatasnya baik yang ada maupun yang akan dibangun dikemudian hari dijadikan jaminan oleh TPN kepada Bank International Indonesia, Tbk sesuai Sertifikat Hak Tanggungan No.261/2006 tanggal 4 April 2006, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Cilegon tanggal 4 April 2006, peringkat I (pertama) dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 4.721.601,36 (empat juta tujuh ratus dua puluh satu ribu enam ratus satu Dollar Amerika Serikat tiga puluh enam sen). f. Tanah seluas 8.740 m2 yang terletak di Desa Rawa Arum, Kecamatan Pulomerak, Kabupaten Serang, Propinsi Jawa Barat berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.18, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Serang tanggal 3 Oktober 1995 dan berakhir pada tanggal 21 Februari 2025, sesuai dengan Gambar Situasi No.6170 tanggal 2 Oktober 1995. Tanah beserta seluruh bangunan diatasnya baik yang ada maupun yang akan dibangun dikemudian hari dijadikan jaminan oleh TPN kepada Bank International Indonesia, Tbk sesuai Sertifikat Hak Tanggungan No.258/2006 tanggal 4 April 2006, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Cilegon tanggal 4 April 2006, peringkat I (pertama) dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 149.198.920,00 (seratus empat puluh sembilan juta seratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus dua puluh Dollar Amerika Serikat). g. Tanah seluas 381.045 m2 yang terletak di Desa Rawa Arum, Kecamatan Pulomerak, Kabupaten Serang, Propinsi Jawa Barat berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.17, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Serang tanggal 4 Oktober 1995 dan berakhir pada tanggal 21 Februari 2025, sesuai dengan Gambar Situasi No.6169 tanggal 2 Oktober 1995. Tanah beserta seluruh bangunan diatasnya baik yang ada maupun yang akan dibangun dikemudian hari dijadikan jaminan oleh TPN kepada Bank International Indonesia, Tbk sesuai Sertifikat Hak Tanggungan No.258/2006 tanggal 4 April 2006, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Cilegon tanggal 4 April 2006, peringkat I (pertama) dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 149.198.920,00 (seratus empat puluh sembilan juta seratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus dua puluh Dollar Amerika Serikat); h. Tanah seluas 374.390 m2 yang terletak di Desa Rawa Arum, Kecamatan Pulomerak, Kabupaten Serang, Propinsi Jawa Barat berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.20, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Serang tanggal 23 Nopember 1995 dan berakhir pada tanggal 21 Februari 2025, sesuai dengan Gambar Situasi No.8765 tanggal 23 Nopember 1995. Tanah beserta seluruh bangunan diatasnya baik yang ada maupun yang akan dibangun dikemudian hari dijadikan jaminan oleh TPN kepada Bank International Indonesia, Tbk sesuai Sertifikat Hak Tanggungan No.260/2006 tanggal 4 April 2006, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Cilegon tanggal 4 April 2006, peringkat I (pertama) dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 1.760.520,54 (satu juta tujuh ratus enam puluh ribu lima ratus dua puluh Dollar Amerika Serikat lima puluh empat sen); i. Tanah seluas 16.294 m2 yang terletak di Desa Gerem, Kecamatan Pulomerak, Kabupaten Serang, Propinsi Jawa Barat berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.14, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Serang tanggal 18 Oktober 1989, sesuai dengan Gambar Situasi No. 2528 tanggal 5 Oktober 1989. Tanah beserta seluruh bangunan diatasnya baik yang ada maupun yang akan dibangun dikemudian hari dijadikan jaminan oleh TPN kepada Bank International Indonesia, Tbk sesuai Sertifikat Hak Tanggungan No.257/2006 tanggal 4 April 2006, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Cilegon tanggal 4 April 2006, peringkat I (pertama) dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 6.236.892,63 (enam juta dua ratus tiga puluh enam ribu delapan ratus sembilan puluh dua Dollar Amerika Serikat enam puluh tiga sen). 38 Bangunan TPN memiliki bangunan-bangunan sebagai berikut: 1. TPN memiliki/menguasai serta menggunakan bangunan-bangunan yang terletak di Desa Rawa Arum, Kecamatan Pulo Merak, Kabupaten Daerah Tingkat II Serang sebagaimana diuraikan secara rinci dalam Surat Keputusan Kepala Dinas Perijinan dan Bangunan No. 647/SK.694/SIMB/PB/1998 tertanggal 12 Juni 1998. 2. TPN memiliki/menguasai serta menggunakan bangunan-bangunan yang terletak di Desa Rawa Arum, Kecamatan Pulo Merak, Kabupaten Daerah Tingkat II Serang sebagaimana diuraikan secara rinci dalam Surat Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum No. 647/SK.2.034/SIMB/PU/1994 tertanggal 31 Oktober 1994. 3. TPN memiliki/menguasai serta menggunakan bangunan-bangunan yang terletak di Desa Kota Bumi Kotif Cilegon, Kecamatan Pulo Merak, Kabupaten Daerah Tingkat II Serang sebagaimana diuraikan secara rinci dalam Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Serang No. 648.3/SK.558/ SIMB/PU/1991 tertanggal 11 Nopember 1991. Sumber Daya Manusia Jumlah pegawai/tenaga kerja yang bekerja pada TPN baik pada kantor pusat TPN dan tempat kegiatan usaha TPN pada saat ini adalah sebanyak 308 (tiga ratus delapan) orang karyawan, dengan komposisi sebagai berikut: Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan Jenjang Pendidikan Pasca Sarjana/ Sarjana/ Sarjana Muda SLTA dan sederajat SLTP/ SD dan sederajat Jumlah Karyawan 130 159 19 Persentase (%) 42,21 51,62 6,17 308 100,00 Jumlah Karyawan 6 3 12 94 42 121 30 Persentase (%) 1,95 0,97 3,90 30,52 13,64 39,29 9,74 308 100,00 Jumlah Karyawan 3 34 142 96 33 Persentase (%) 0,97 11,04 46,10 31,17 10,71 308 100,00 Jumlah Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Manajemen Jenjang Manajemen Direksi General Manajer Manajer Superintendent/ Supervisor/ Officer Staff Administrasi Operator/ Teknisi/ Yunior Operator Security/ Driver Jumlah Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Usia Jenjang Usia Diatas 55 tahun 46 sampai dengan 55 tahun 36 sampai dengan 45 tahun 26 sampai dengan 35 tahun 18 sampai dengan 25 tahun Jumlah TPN telah melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan (“WLK”) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) Undang-Undang No. 7 tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan, di Kantor Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia, baik untuk tenaga kerja TPN di kantor Pusat maupun di tempat kegiatan usaha TPN. 39 TPN telah mengikutsertakan seluruh karyawannya dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) dan telah melaksanakan kewajiban untuk melakukan pembayaran premi asuransi Jamsostek sebagaimana terbukti dalam rincian bukti setoran iuran Jamsostek untuk periode bulan Agustus 2007 dan bulan September 2007. TPN saat ini telah memenuhi kewajibannya untuk membayar upah kepada tenaga kerjanya baik yang bekerja di Kantor Pusat maupun yang bekerja di tempat kegiatan usaha TPN diatas UMP yang ditetapkan tersebut. TPN telah memiliki Perjanjian Kerja Bersama yang telah diperpanjang berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan No.KEP.87/PHIJSK/PKKAD/2007 tanggal 26 September 2007 tentang Pendaftaran Perpanjangan Perjanjian Kerja Bersama antara TPN dengan Serikat Pekerja TPN untuk periode 5 September 2007 sampai dengan 4 September 2009. TPN mempekerjakan 6 (enam) orang tenaga kerja asing yang menduduki jabatan sebagai pengurus TPN dan seluruhnya telah dilengkapi dengan perijinan sebagai berikut: A. Ijin Kerja Tenaga Asing (IMTA) 1. Surat Keputusan No. Kep.2629/MEN/P/IMTA/2007 tanggal 16 April 2007 tentang Pemberian Ijin Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) kepada Kamal Azhar Bin Tajuddin dengan jabatan Direktur Keuangan, yang dikeluarkan oleh Direktur Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri u.b. Direktur Penggunaan Tenaga Kerja Asing atas nama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia dan berlaku 12 bulan sejak tanggal pendaftaran yang tertera dalam KITTAS; 2. Surat Keputusan No. Kep.5941/MEN/B/IMTA/2007 tanggal 10 April 2007 tentang Pemberian Ijin Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) kepada Kamarudin Bin Kasim dengan jabatan General Manager, yang dikeluarkan oleh Direktur Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri u.b. Direktur Penggunaan Tenaga Kerja Asing atas nama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia dan berlaku 12 bulan sejak tanggal pendaftaran yang tertera dalam KITTAS; 3. Surat Keputusan No. Kep.621/MEN/B/IMTA/2007 tanggal 11 Januari 2007 tentang Pemberian Ijin Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) kepada Amir Hamzah Bin Abu Bakar dengan jabatan Direktur Corporate Services, yang dikeluarkan oleh Direktur Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri u.b. Direktur Penggunaan Tenaga Kerja Asing atas nama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia dan berlaku 12 bulan sejak tanggal pendaftaran yang tertera dalam KITTAS; 4. Surat Keputusan No. Kep.2630/MEN/B/IMTA/2007 tanggal 16 April 2007 tentang Pemberian Ijin Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) kepada Lau Chee Ming dengan jabatan Direktur Comercial, yang dikeluarkan oleh Direktur Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri u.b. Direktur Penggunaan Tenaga Kerja Asing atas nama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia dan berlaku 12 bulan sejak tanggal pendaftaran yang tertera dalam KITTAS; 5. Surat Keputusan No. Kep.2539/MEN/B/IMTA/2007 tanggal 10 April 2007 tentang Pemberian Ijin Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) kepada Chris Lee Hock Beng dengan jabatan Presiden Direktur, yang dikeluarkan oleh Direktur Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri u.b. Direktur Penggunaan Tenaga Kerja Asing Atas nama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia dan berlaku 12 bulan sejak tanggal pendaftaran yang tertera dalam KITTAS; 6. Surat Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri No. KEP-9872/P2TKDN/PTA/2006 tanggal 13 Juni 2006 tentang Pengesahan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing pada TPN sebanyak 4 (empat) orang untuk 4 (empat) jabatan, yang ditetapkan oleh Direktur Penggunaan Tenaga Kerja Asing Atas nama Direktur Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan berlaku sampai dengan bulan Juli 2009; 40 7. Surat Keputusan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing No. KEP-9658/P2TKDN/PTA/2006 tanggal 9 Juni 2006 tentang Pengesahan Perubahan Nama TPN yang semula PT. Petrokimia Nusantara Interindo menjadi PT. Titan Petrokimia Nusantara, yang ditetapkan oleh Direktur Penggunaan Tenaga Kerja Asing Atas nama Direktur Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri; 8. Surat Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri No. KEP-559.5/P2TKDN/2006 tanggal 7 April 2006 tentang Pengesahan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing pada TPN sebanyak 6 (enam) orang untuk 6 (enam) jabatan, yang ditetapkan oleh Direktur Penggunaan Tenaga Kerja Asing atas nama Direktur Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan berlaku dari tahun 2006 sampai dengan bulan Mei 2008. B. Kartu Ijin Tinggal Terbatas 1. Kartu Ijin Tinggal Terbatas No. 2C1AE 0033-F tanggal 23 Maret 2007 kepada Kamarudin Bin Kasim untuk ijin tinggal di Indonesia sampai dengan tanggal 18 Maret 2008, yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Imigrasi Departemen Kehakiman; 2. Kartu Ijin Tinggal Terbatas No. 202.AF.0826-F tanggal 20 April 2007 kepada Lau Chee Ming untuk ijin tinggal di Indonesia sampai dengan tanggal 16 Mei 2008, yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Imigrasi Departemen Kehakiman; 3. Kartu Ijin Tinggal Terbatas No. 2C2.AF.0756-F tanggal 12 April 2007 kepada Chris Lee Hock Beng untuk ijin tinggal di Indonesia sampai dengan tanggal 16 April 2008, yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Imigrasi Departemen Kehakiman; 4. Kartu Ijin Tinggal Terbatas No. 2C1.AF.1785-E tanggal 11 Desember 2006 kepada Amir Hamzah Bin Abu Bakar untuk ijin tinggal di Indonesia sampai dengan tanggal 6 Desember 2007, yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Imigrasi Departemen Kehakiman; 5. Kartu Ijin Tinggal Terbatas No. 2C2JE 5339-F tanggal 3 Mei 2007 kepada Kamal Azhar Bin Tajudin untuk ijin tinggal di Indonesia sampai dengan tanggal 11 Mei 2008, yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Imigrasi Departemen Kehakiman. 6. Kartu Ijin Tinggal Terbatas No. 201JE.9379-F tanggal 14 Agustus 2007 kepada Wesley Ray Vaughan untuk ijin tinggal di Indonesia sampai dengan tanggal 13 Agustus 2008, yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Imigrasi Departemen Kehakiman. 7. Kartu Ijin Tinggal Terbatas No. 2-471213 tanggal 20 September 2007 kepada Michael Ching Yuan Tann untuk ijin tinggal di Indonesia sampai dengan tanggal 13 September 2008, yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Imigrasi Departemen Kehakiman. Saat ini TPN memiliki sarana dan prasarana pendukung seperti fasilitas pelatihan, tempat ibadah, fasiltas pelayanan kesehatan karyawan, kantin, fasilitas olah raga, mobil pemadam kebakaran, mobil ambulance, dengan rincian sebagai berikut: Fasilitas Sarana & Prasarana Lokasi Peribadatan Fasilitas Training Fasilitas Kantin Mesjid Ruang training Kantin Catering Simpan Pinjam Toko/warung koperasi Peralatan tenis meja Perawatan (rawat inap) - asuransi Pengobatan rawat jalan - klinik Kecelakaan kerja - asuransi Jamsostek Amenities P2K3, Ahli K3 Tabung Pemadan Kebakaran Mobil Damkar Mobil Ambulance Pabrik Pabrik Pabrik Pabrik Pabrik Pabrik Pabrik Koperasi Karyawan Fasilitas Olah Raga Fasilitas Kesehatan Fasilitas penginapan Sarana K3 41 Pabrik Pabrik Pabrik Pabrik Pabrik Pabrik Untuk program pengembangan SDM, TPN mempunyai program magang di Departemen Produksi dan Pemeliharaan Mesin (Maintenance). Selain itu TPN juga mempunyai pusat pelatihan internal yang dilaksanakan secara rutin seperti pelatihan keselamatan kerja, pelatihan tentang pengetahuan produk, pelatihan sistem evaluasi manajemen, pelatihan akuntansi, dan lain-lain. Keterangan tentang Perkara yang sedang Dihadapi Sampai pada saat Prospektus ini diterbitkan, TPN maupun Direksi dan Komisaris secara pribadi, tidak sedang menghadapi perkara-perkara perdata, pidana, arbitrase, perburuhan, sengketa perpajakan dan tata usaha negara serta perkara-perkara lainnya yang melibatkan/mempengaruhi secara langsung bagi TPN serta anggota Komisaris dan Direksinya baik dalam jabatannya ataupun secara pribadi. Keterangan tentang Kuasi Reorganisasi TPN melaksanakan Kuasi Reorganisasi per tanggal 30 Juni 2007 dengan tujuan menghapus akumulasi rugi dan merefleksikan nilai sesungguhnya dari TPN. TPN mengurangi modal dasar dari USD 743.750.000,00 (yang terdiri dari 743.750.000 saham dengan nilai nominal USD 1,00) menjadi USD 515.000.000,00 (yang terdiri dari 515.000.000 saham dengan nilai nominal USD 1,00) dan mengurangi modal ditempatkan dan disetor penuh USD 643.750.000,00 (yang terdiri dari 643.750.000 saham dengan nilai nominal USD 1,00) menjadi USD 128.750.000,00 (yang terdiri dari 128.750.000 saham dengan nilai nominal USD 1,00). Seluruh aktiva dan kewajiban di nilai ulang oleh Penilai Independen Stef Ton Hardi & Rekan menggunakan nilai pasar pada 30 Juni 2007. Tabel berikut ini menunjukan posisi keuangan TPN sebelum dan sesudah Kuasi Reorganisasi pada tangal 30 Juni 2007: (dalam ribuan USD) Kas dan setara kas Piutang usaha Persedian Biaya dibayar dimuka Jumlah aktiva lancar Aktiva tetap Aktiva pajak tangguhan Jumlah aktiva tidak lancar Jumlah aktiva Jumlah kewajiban lancar Jumlah kewajiban tidak lancar Jumlah kewajiban Modal saham Saham premium Akumulasi rugi Jumlah ekuitas Jumlah kewajiban dan ekuitas Sebelum Sesudah 5.163 16.014 43.740 2.516 67.433 193.788 21.602 215.390 282.823 65.207 88.561 153.768 643.750 (515.695) 129.055 282.823 5.163 16.014 48.105 2.516 71.798 204.571 21.602 226.173 297.971 65.207 88.561 153.768 128.750 15.453 144.203 297.971 Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga TPN telah memperoleh fasilitas kredit dari PT. Bank DBS Indonesia berdasarkan Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 220/ PFP-DBSI/VI/2007 tanggal 14 Juni 2007 yang dibuat dibawah tangan dan terdiri dari 1 (satu) jenis fasilitas dengan tujuan dan ketentuan, sebagaimana yang dituangkan dalam dokumendokumen sebagai berikut: Jenis Fasilitas Tujuan : Fasilitas Kredit : Sebagai modal kerja bagi TPN untuk membayar utang kepada kepada PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Niaga Tbk. dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk. berdasarkan Perjanjian Kredit Sindikasi tanggal 16 Maret 2006 yang dibuat di bawah tangan. Jumlah Fasilitas : USD 58.000.000 (lima puluh delapan juta Dollar Amerika Serikat) Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal 14 Juni 2007 42 Bunga Jaminan Pembatasan : Bunga sebesar 1,25% per periode diatas SIBOR dalam jumlah dasar yang besar, dapat dibayarkan pada akhir bulan ke-3 setelah tanggal pencairan. : Promissory Notes (Surat Sanggup Bayar) tertanggal 5 Juli 2007 untuk membayar kepada PT Bank DBS Indonesia : TPN berjanji kepada Bank bahwa selama TPN masih berutang kepada Bank berdasarkan pada perjanjian ini, tanpa persetujuan tertulis dari Bank, TPN tidak dapat: - Menyatakan secara pribadi sebagai Pendukung kredit untuk setiap pihak ketiga - Melikuidasi atau membubarkan Perusahaan dan atau bisnisnya dan atau memperakarsai suatu tindakan untuk kepentingan dan keuntungan untuk Kreditor selain daripada Bank. - Meminta untuk dinyatakan bangkrut atau atas penundaan pembayaran. - Merubah status hukum atau bentuk hukum dari Perusahaan. - Membayar utang kepada pemegang saham manapun, managemen dan atau Perusahaan bentukan tambahan dalam bentuk apapun. - turut sebagai pihak dan atau menyetujui perjanjian apapun yang memberikan keuntungan secara material kepada managemen customer atau pihak manapun yang terkait dengan hal tersebut; atau - Menimbulkan atau setuju untuk menimbulkan, setiap pembelanjaan modal (baik dalam 1 jenis transaksi atau dalam beberapa jenis transaksi) yang melampaui USD 20.000.000,00. Dalam hal pembiayaan antara TPN dengan Pihak Ketiga sesuai dengan Hasil Uji Tuntas Aspek Hukum yang kami lakukan tidak terdapat pembatasan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang saham publik dalam rangka Penawaran Umum Saham Terbatas I ini. Perjanjian dengan Pihak Hubungan Istimewa Untuk lisensi merek dagang, TPN dan Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. telah menandatangani Trade Mark License Agreement tertanggal 15 Desember 2006 yang dibuat di bawah tangan untuk penggunaan lisensi merek dagang milik Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. untuk digunakan dalam hasil produksi TPN. Penggunaan lisensi merek dagang tersebut tidak mempunyai batas waktu penggunaan dan tidak dikenakan biaya, kecuali biaya penandatanganan Trade Mark License sebesar RM 10 (sepuluh Ringgit Malaysia) yang telah dibayarkan oleh TPN kepada Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. pada saat ditandatanganinya Trade Mark License Agreement tersebut. TPN dan Titan Petchem (M) Sdn. Bhd. juga telah menandatangani Term Sales Agreement tertanggal 7 Nopember 2006 untuk pembelian Ethylene sejumlah 100.000 ton per tahun (tambah atau kurang 5%) selama 5 (lima) tahun. Dalam penjualan produk, TPN melakukan penjualan ekspor sebagian produknya ke Titan Trading Corp. Sdn. Bhd. (TTCSB), yang merupakan afiliasi dari TPN. Penjualan melalui TTCSB ini ditujukan untuk memperkenalkan produk Polyethlene dengan merek dagang “Titanvene” yang diproduksi oleh Titan Grup di Indonesia. Keterangan tentang Analisis Dampak Kegiatan Usaha TPN terhadap Lingkungan Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Lingkugnan Hidup No. 228 Tahun 2005 tentang Hasil Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) 2004 - 2005 tertanggal 2 Agustus 2005, disampaikan bahwa peringkat kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup pada kurun waktu Januari 2004 sampai dengan Mei 2005 adalah BIRU. Per 6 Juli 2007 TPN telah menyerahkan Laporan UKL-UPL untuk periode bulan Januari – Juni 2007 kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi (DLPHE) kota Cilegon, kantor Bapedal Serang – Banten, kantor Pengelolaan Lingkungan Hidup Direktorat Jendral Perhubungan Laut - Jakarta, kantor Kementrian Lingkungan Hidup – Jakarta, kantor BKPM Pusat – Jakarta, kantor Direktorat Jendral Departemen Perindustrian – Jakarta, kantor Deperindag – Cilegon. 43 3. South Wealth Finance Limited Akta Pendirian dan Perubahannya South Wealth Finance Limited (“SWF”) didirikan di British Virgin Island pada tanggal 3 Juli 2001 dengan nomor registrasi 452211, dengan alamat Offshore Incorporations Limited, P.O. Box 957, Offshore Incorporations Centre, Road Town, Tortola, British Virgin Island. Kegiatan Usaha SWF menjalankan usaha sebagai perusahaan induk investasi. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Susunan pemegang saham SWF adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal USD 1,00 per saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: Chemical Brothers Limited Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel Persentase Jumlah Saham Nilai Nominal (USD) 50.000 50.000 1 1 1 1 49.999 49.999 % 100,00 100,00 Pengurusan Susunan pengurus SWF adalah sebagai berikut: DIREKSI: Direktur : Thomas Patrick Grehl Direktur : Muhammad Fauzi bin Abd. Ghani Ikhtisar Data Keuangan Penting Data keuangan SWF yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 (tidak diaudit). (dalam USD) 30 Juni Penyertaan saham Jumlah Aktiva Pinjaman pihak ketiga Jumlah Kewajiban Modal disetor Laba ditahan Jumlah Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 31 Desember 2007 2006 2005 2004 210.004 210.004 188.049 188.049 1 21.954 21.955 210.004 210.004 210.004 188.049 188.049 1 21.954 21.955 210.004 210.004 210.004 188.049 188.049 1 21.954 21.955 210.004 210.004 210.004 188.049 188.049 1 21.954 21.955 210.004 Keterangan: Biaya terjadi hanya pada saat pendirian perusahaan. Oleh karena itu SWF sebagai perusahaan induk investasi yang hanya memiliki 0,15% TPN tidak menyediakan laporan keuangan sebagaimana ketentuan di British Virgin Island yang tidak mewajibkan perusahaan untuk membuat laporan keuangan. 44 V. PERNYATAAN HUTANG Berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian, Perseroan memiliki jumlah kewajiban sekitar Rp 275.023 juta yang terdiri dari: (dalam ribuan Rupiah) KEWAJIBAN Kewajiban Lancar Hutang bank Hutang usaha Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Hutang lain–lain – pihak ketiga Uang muka penjualan Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Hutang dividen Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun Bank Hutang pembelian mesin Jumlah Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Kewajiban yang diestimasi atas imbalan kerja Hutang pihak hubungan istimewa Pinjaman jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun hutang pembelian mesin Jumlah Kewajiban Tidak Lancar JUMLAH KEWAJIBAN 36.425.559 71.184.482 786.185 50.927 5.185.754 3.449.353 4.386.499 379.055 8.602.847 84.856.253 18.181.703 233.488.618 8.852.597 5.408.866 27.272.554 41.534.017 275.022.635 A. Hutang Bank Perseroan memiliki pinjaman bank jangka pendek dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebesar Rp 36.425 juta dengan rincian sebagai berikut: Hutang bank (dalam ribuan Rupiah) Fasilitas Non Cash Loan : Letter of Credit impor dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) – USD 2.005.164 Fasilitas Kredit Modal Kerja eks Post Financing – USD 2.017.981 18.154.755 18.270.804 Jumlah hutang bank 36.425.559 Fasilitas Non Cash Loan Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Restrukturisasi Kredit No. SAM.CR.2/LWO.I.0144/2006 tanggal 29 Juni 2006 dan diaktakan dengan Akta Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H. No. 27 tanggal 17 Juli 2006, Perseroan memperoleh fasilitas Non Cash Loan dengan jumlah pagu kredit sebesar USD 5.000.000 yang akan digunakan untuk pembukaan Letter of Credit dan SKBDN untuk pembelian bahan baku dengan jangka waktu maksimum 180 hari. Fasilitas ini berjangka waktu 1 tahun dan telah berakhir pada tanggal 16 Juli 2007. Perpanjangan atas fasilitas ini sudah disetujui oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sampai dengan tanggal 16 Juli 2008. Sesuai dengan Perjanjian Kredit Modal Kerja eks Post Financing dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. KP-CRG/001/PK-KMK/VA/2007 tanggal 23 Pebruari 2007, hutang Perseroan atas Letter of Credit dan SKBDN untuk pagu kredit sebesar USD 5.000.000 diatas yang telah jatuh tempo sebesar USD 2.247.454,13 pada bulan Januari 2007 telah dikonversi menjadi pinjaman jangka pendek berupa fasilitas Kredit Modal Kerja eks Post Financing dengan kredit limit maksimum sebesar 45 hutang yang telah jatuh tempo tersebut. Fasilitas tersebut dikenakan suku bunga antara 8% sampai dengan 9% per tahun pada periode 2007 dan akan jatuh tempo pada tanggal 22 Agustus 2007. Perpanjangan atas fasilitas ini sudah disetujui oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sampai dengan tanggal 16 Juli 2008. Seluruh fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan jaminan yang sama seperti fasilitas pinjaman jangka panjang dari bank yang sama. Fasilitas Letter of Credit Impor dan SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri) Pada tahun 2004, Perseroan memperoleh fasilitas Letter of Credit impor dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) yang digunakan untuk pengadaan bahan baku, bahan pembantu lainnya dan suku cadang sebesar USD 4.000.000 dengan jangka waktu maksimum 180 hari. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 15 Januari 2005. Berdasarkan surat dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. CBG.RM1/RD1-010/2005 tanggal 5 Januari 2005, fasilitas Letter of Credit impor dan SKBDN telah diperpanjang hingga tanggal 14 Januari 2006 dan peningkatan fasilitas yang semula USD 4.000.000 ditingkatkan menjadi USD 7.500.000. Fasilitas tersebut telah direstrukturisasi menjadi pinjaman jangka panjang dan akan jatuh tempo pada tahun 2011. Fasilitas Kredit Modal Kerja Fasilitas pinjaman modal kerja dengan pagu kredit sebesar Rp 20 miliar pada tahun 2005 yang digunakan sebagai tambahan modal kerja dan dikenakan bunga tahunan antara 13% sampai dengan 15% per tahun pada tahun 2005. Pinjaman tersebut telah direstrukturisasi menjadi pinjaman jangka panjang dan akan jatuh tempo pada tahun 2011. B. Hutang Usaha Perseroan memiliki hutang usaha atas pembelian bahan baku dan bahan penunjang kepada para pemasok sebesar Rp 71.971 juta yang terdiri atas: Hutang usaha (dalam ribuan Rupiah) Pihak ketiga Hubungan istimewa PT Mitra Rajasa Tbk. 71.184.482 Jumlah hutang usaha 71.970.667 786.185 C. Uang Muka Penjualan Perseroan telah menerima uang muka penjualan sebesar Rp 5.186 juta. D. Hutang Pajak Perseroan memiliki hutang pajak sebesar Rp 3.449 juta dengan rincian sebagai berikut: Hutang pajak (dalam ribuan Rupiah) Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 4 (2) Pajak pertambahan nilai 402.469 12.879 533.924 8.848 2.491.233 Jumlah hutang pajak 3.449.353 46 E. Biaya Masih Harus Dibayar Perseroan memiliki biaya yang masih harus dibayar sebesar Rp 4.765 juta dengan rincian sebagai berikut: Biaya yang masih harus dibayar (dalam ribuan Rupiah) Pihak ketiga Listrik, gas dan telepon Provisi bank Gaji, upah dan tunjangan lainnya Bunga pinjaman Societe Generale (SG) Perancis Asuransi Honorarium tenaga ahli Lain-lain Jumlah biaya yang masih harus dibayar – Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Sewa kantor Bunga pinjaman Jumlah biaya yang masih harus dibayar – Pihak hubungan istimewa Jumlah biaya yang masih harus dibayar F. 1.693.180 981.793 717.729 581.511 281.140 59.125 72.020 4.386.499 340.701 38.355 379.055 4.765.505 Hutang Dividen Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan belum membayarkan dividen untuk tahun buku 2002 sebesar Rp 8.603 juta. Perseroan merencanakan untuk membayarkan hutang dividen tersebut diatas pada 8 Januari 2008 kepada pemegang saham sesuai Daftar Pemegang Saham tanggal 18 Desember 2007. Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. selaku kreditur Perseroan melalui Surat No. SAM.CR2/LWO1.520/2007 tanggal 6 Nopember 2007 untuk membayarkan hutang dividen tahun buku 2002, sepanjang Pemegang Saham Pengelola yang mewakili sebanyak 200.825.380 lembar Saham Perseroan melepaskan haknya dengan tidak menerima pembayaran dividen tersebut seperti dinyatakan dalam surat dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. SAM.CR2/LWO1.521/2007 tanggal 6 Nopember 2007. Melalui surat ke PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. pada 7 Nopember 2007, para Pemegang Saham Pengelola menyetujui untuk tidak menerima pembayaran hutang dividen tahun buku 2002. Adapun para Pemegang Saham Pengelola Perseroan yang melepaskan haknya dengan tidak menerima dividen tahun buku 2002 adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Beni Prananto - Mewakili 30.123.804 lembar saham Djoni Prananto - Mewakili 50.206.344 lembar saham Esther Angsono - Mewakili 3.765.476 lembar saham Grace Angsono - Mewakili 3.765.476 lembar saham Chua Sew Hoon - Mewakili 31.378.965 lembar saham Stephen Angsono - Mewakili 7.530.951 lembar saham Alice Angsono - Mewakili 3.765.476 lembar saham PT Permata Surya Gitatama - Mewakili 70.288.888 lembar saham. Pada tanggal 26 Nopember 2007, Perseroan memberitahukan kepada PT Bursa Efek Jakarta melalui Surat No. 101/FNI-CS/XI/2007 mengenai pembayaran dividen kas atas laba bersih tahun 2002 sebesar Rp 25,00 per saham kepada 209.374.620 lembar saham yang akan dilakukan pada tanggal 8 Januari 2008. 47 G. Pinjaman Jangka Panjang Pinjaman jangka panjang (dalam ribuan Rupiah) Pinjaman bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Fasilitas modal kerja - Fasilitas maksimum USD 6.576.392,38 - Fasilitas maksimum Rp 19.396.755.542,49 Total fasilitas modal kerja 57.731.857 18.896.755 76.628.612 Fasilitas kredit investasi – fasilitas maksimum Rp 8.527.641.244,72 8.227.641 Jumlah pinjaman bank Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah pinjaman bank - jangka panjang 84.856.253 84.856.253 - Hutang pembelian mesin Societe Generale (SG), Perancis – USD 5.020.351 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah hutang pembelian mesin – jangka panjang 45.454.256 18.181.702 27.272.554 Jumlah pinjaman jangka panjang 27.272.554 a. Fasilitas Kredit Modal Kerja - maksimum USD 6.576.392,38 Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Restrukturisasi Kredit No. SAM.CR.2/LWO.I.0144/2006 tanggal 29 Juni 2006 dan diaktakan dengan Akta Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H. No. 26 tanggal 17 Juli 2006, pinjaman fasilitas Letter of Credit impor dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) yang diperoleh tahun 2005 telah direstrukturisasi menjadi fasilitas Kredit Modal Kerja Eks Post Financing dengan pagu kredit sebesar USD 6.576.392,38 dan jatuh tempo pada tahun 2011. Sesuai hasil restrukturisasi ini, Perseroan dikenakan bunga yang dibayarkan setiap bulan pada tanggal 23. Jadual cicilan dari fasilitas tersebut adalah sebagai berikut: Tahun Triwulan 2007 2008 2009 2010 2011 I – IV I – IV I – IV I – IV I – IV Cicilan Per Triwulan (USD) 100.000,00 300.000,00 360.000,00 410.000,00 474.098,10 Sedangkan atas tunggakan bunga Eks Letter of Credit Impor yang timbul sampai dengan tanggal penandatanganan Perjanjian Restrukturisasi Kredit sebesar lebih kurang USD 648.212,76, diangsur secara bulanan sejak bulan Agustus 2006 sampai dengan bulan Maret 2007 dan tanpa dikenakan bunga. Tunggakan ini telah dilunasi pada bulan Maret 2007. b. Fasilitas Kredit Modal Kerja - maksimum Rp 19.396.755.542,49 Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Restrukturisasi Kredit No. SAM.CR.2/LWO.I.0144/ 2006 tanggal 29 Juni 2006 yang telah diubah dalam Surat Pemberitahuan Persetujuan Restrukturisasi Kredit No. SAM.CR2/LWO.I.154/2006 tanggal 13 Juli 2006 dan diaktakan dengan Akta Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H. No. 25 tanggal 17 Juli 2006, fasilitas kredit modal kerja dengan pagu kredit Rp 20 miliar diturunkan pagu kreditnya menjadi sebesar Rp 19.396.755.542,49. Hutang atas fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp 19.396.755.542,49, telah direstrukturisasi jatuh temponya menjadi tahun 2011. Sesuai hasil restrukturisasi ini, Perseroan dikenakan bunga yang dibayarkan setiap bulan pada tanggal 23. 48 Jadual cicilan dari fasilitas tersebut adalah sebagai berikut: Tahun Triwulan Cicilan Per Triwulan (Rp) 2007 2008 2009 2010 2011 2011 I – IV I – IV I – IV I – IV I – III IV 250.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.600.067.698,00 1.596.552.448,49 c. Kredit investasi - maksimum Rp 8.527.641.244,72 Pada tahun 2005, pinjaman investasi kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terdiri dari 2 fasilitas pinjaman sebagai berikut: - Fasilitas kredit investasi maksimum sebesar Rp 5,8 miliar digunakan untuk pembangunan gedung dan mesin pendukung lini produksi III. Fasilitas pinjaman tersebut berjangka waktu 5 tahun dengan masa tenggang waktu selama 9 bulan. Pinjaman tersebut diangsur secara triwulan sebesar Rp 340 juta mulai dari bulan Januari 2004 sampai dengan bulan Desember 2007. - Fasilitas kredit investasi maksimum sebesar Rp 15 miliar digunakan untuk pembangunan gedung, prasarana dan pembelian 1 (satu) unit mesin penggulung dan pemotong roll dengan kapasitas tinggi (high capacity roll slitting and winding machine). Fasilitas pinjaman tersebut berjangka waktu 36 bulan. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Restrukturisasi Kredit No. SAM.CR.2/LWO.I.0144/ 2006 tanggal 29 Juni 2006 yang telah diubah dalam Surat Pemberitahuan Persetujuan Restrukturisasi Kredit No. SAM.CR2/LWO.I.154/2006 tanggal 13 Juli 2006 dan diaktakan dengan Akta Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H. No. 24 tanggal 17 Juli 2006, fasilitas kredit investasi dengan pagu kredit sebesar Rp 5,8 miliar dan Rp 15 miliar dengan jumlah total hutang yang belum terbayar sebesar Rp 8.527.641.244,72, telah direstrukturisasi jatuh temponya menjadi tahun 2011. Atas restrukturisasi ini, Perseroan dikenakan bunga yang dibayarkan setiap bulan pada tanggal 23. Jadual cicilan dari fasilitas tersebut adalah sebagai berikut: Tahun Triwulan 2007 2008 2009 2010 2011 2011 I – IV I – IV I – IV I – IV I – II III Cicilan Per Triwulan (Rp) 150.000.000,00 350.000.000,00 500.000.000,00 600.000.000,00 710.000.000,00 707.641.244,72 Perseroan juga memperoleh fasilitas lain dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai berikut: - Fasilitas Standby Letter of Credit (SBLC) maksimum sebesar EURO 12.161.053 atau setara dengan USD 12.000.000 digunakan untuk menjamin pembayaran angsuran atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perseroan dari Societe Generale, Perancis dalam rangka pembelian mesin produksi film plastik Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP) dari DMT S.A., Perancis. SBLC tersebut berjangka waktu 6,5 tahun sejak 10 Januari 2003 sampai dengan 9 Juli 2009 dengan provisi sebesar 2,5% per tahun dari saldo SBLC. Fasilitas tersebut akan secara otomatis berkurang menjadi USD 9.600.000 pada tanggal 30 Oktober 2005, kemudian berturut-turut menjadi USD 7.125.000 pada tanggal 30 Oktober 2006, USD 4.650.000 pada tanggal 30 Oktober 2007 dan menjadi USD 2.375.000 pada tanggal 30 Oktober 2008 sepanjang tidak ada fasilitas Standby Letter of Credit yang sudah dikeluarkan oleh bank pada atau sebelum tanggal-tanggal yang disebutkan di atas. 49 - Fasilitas Non Cash Loan yang akan digunakan untuk pembukaan Letter of Credit dan SKBDN untuk pembelian bahan baku dengan tenor maksimum 180 hari dan dikenakan biaya provisi sebesar 0,25%. Letter of Credit yang telah digunakan sampai dengan tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar USD 4.023.145 dan 31 Desember 2006 adalah sebesar USD 2.427.886 dan Rp 978.342.411. - Fasilitas Letter of Credit impor digunakan untuk pembukaan Letter of Credit (sight dan usance) dengan pagu kredit sebesar USD 7,5 juta pada tanggal 31 Desember 2005 dengan tenor maksimum 180 hari dan dikenakan provisi sebesar 0,25%. Perseroan telah menggunakan fasilitas Letters of Credit impor untuk bahan baku sebesar USD 6.574.874 pada tanggal 31 Desember 2005. Letter of Credit yang telah digunakan pada tanggal 31 Desember 2005 berjatuh tempo pada tanggal 14 Januari 2006. Fasilitas ini telah direstrukturisasi menjadi fasilitas kredit modal kerja eks post financing yang akan jatuh tempo pada tahun 2011. Fasilitas kredit investasi, fasilitas kredit modal kerja dan fasilitas Non Cash Loan, Letter of Credit impor dan SKBDN serta fasilitas SBLC yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dijamin dengan: Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 38/Kadujaya dan No. 116/Kadujaya atas nama Perseroan; Penyerahan secara fidusia mesin-mesin yang terdapat pada lini produksi I, II dan III sebesar Rp 410.308.208.000; Penyerahan secara fidusia 1 unit mesin penggulung dan pemotong roll dengan kapasitas tinggi (high capacity roll slitting and winding machine) sebesar Euro 2.018.000; Penyerahan persediaan bahan baku dan barang jadi secara fidusia sebesar Rp 83.000.000.000; Penyerahan piutang usaha secara fidusia sebesar Rp 75.000.000.000; Deposito untuk fasilitas Standby Letter of Credit (SBLC). Perusahaan harus memelihara jumlah persediaan bahan baku dan barang jadi serta piutang usaha minimal sebesar 70% dari saldo kredit modal kerja, fasilitas Letter of Credit impor dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN). Pada tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006 dan 2005, rasio jumlah persediaan bahan baku, barang jadi serta piutang usaha terhadap saldo kredit modal kerja, Letter of Credit impor dan SKBDN masing-masing sebesar 36%, 55% dan 38%. Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa pembatasan bagi Perseroan, antara lain tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.: Memperoleh pinjaman dalam bentuk apapun dari pihak lain baik untuk modal kerja maupun investasi kecuali dalam rangka transaksi dagang; Memberikan pinjaman kepada siapapun juga termasuk kepada pemegang saham, kecuali jika pinjaman tersebut diberikan dalam rangka transaksi dagang; Mengadakan rapat umum pemegang saham yang acaranya mengubah anggaran dasar, modal dasar disetor serta struktur permodalan, susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; Menyatakan dan membagi dividen; Melakukan pembayaran bunga atas pinjaman kepada pemegang saham; Melunasi hutang kepada pemegang saham sebelum fasilitas kredit dilunasi; Mengadakan ekspansi usaha dan / atau investasi baru; Memindahtangankan barang jaminan; Mengikat diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan Perseroan kepada pihak lain. Rasio-rasio lainnya yang dipersyaratkan: Rasio lancar minimum sebesar 120%; Rasio hutang terhadap modal maksimum sebesar 233%. Pada tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006 dan 2005, rasio lancar masing-masing sebesar 31%, 40% dan 36% sedangkan rasio hutang terhadap modal masing-masing sebesar 1.590%, 693% dan 352%. 50 Berdasarkan surat No. CBG.RM1/Dept 1.118/ 2003 tanggal 5 Juni 2003, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menyetujui pembagian dividen dari saldo laba tahun 2002 sebesar Rp 10.255.000.000. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 16 Mei 2007, Perseroan mengubah susunan Komisaris Perseroan. Perseroan telah memperoleh persetujuan tertulis dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. melalui surat No. SAM.CR2/LWO.I.271/2007 tanggal 7 Juni 2007 tentang perubahan komisaris tersebut. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 18 Mei 2006, Perseroan mengubah susunan Komisaris dan Direksi Perseroan. Perseroan telah memperoleh persetujuan tertulis dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. melalui surat No. SAM.CR2/LWO.I.0144/2006 tanggal 29 Juni 2006 tentang perubahan komisaris dan direksi tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2007 dan 31 Desember 2006, Perseroan tidak dapat memenuhi kewajiban minimum rasio lancar 120% dan rasio hutang terhadap modal dibawah 233%, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2005, Perseroan tidak dapat memenuhi kewajiban minimum rasio lancar 120% yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Berdasarkan perjanjian pinjaman dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Perseroan antara lain wajib menjaga rasio lancar di atas 120% dan rasio hutang di bawah 233%. Menurut perjanjian pinjaman, ketidaktaatan atas persyaratan pinjaman dapat menyebabkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. meminta dan menagih pembayaran seketika dan sekaligus atas seluruh pinjaman yang diberikannya. Manajemen Perseroan berharap PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mungkin tidak melaksanakan hal tersebut berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, seluruh saldo pinjaman jangka panjang dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. direklasifikasi menjadi kewajiban lancar sejumlah Rp 66,9 miliar, Rp 74,1 miliar dan Rp 1,38 miliar masing- masing pada tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006 dan 2005. Namun demikian berdasarkan surat Pemberitahuan Persetujuan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. SAM.CR2/LW01.520/2007 tanggal 6 Nopember 2007, Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. untuk hal-hal sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang mengagendakan pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I dengan melakukan perubahan anggaran dasar, susunan pengurus, kepemilikan saham, peningkatan modal dasar dan modal disetor, status Perseroan, merger dan akuisisi dan pembagian dividen sepanjang tidak terdapat tunggakan kewajiban dan default. Mengadakan penyertaan pada perusahaan lain dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum Terbatas. Mengesahkan adanya hutang Perseroan kepada PT Giri Selo Indah yang merupakan pihak hubungan istimewa. Menunda pemberlakuan persyaratan dalam perjanjian kredit yaitu rasio lancar minimum sebesar 120% dan rasio hutang terhadap modal maksimum sebesar 233% sampai dengan 1 (satu) tahun sejak masuknya investor strategis dengan batas waktu efektif paling lambat sampai dengan akhir bulan Pebruari 2008. Mengesahkan transaksi keuangan Perseroan yang tidak sesuai dengan perjanjian kredit untuk menyalurkan seluruh aktivitas keuangan melalui PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dengan syarat jika sampai 3 (tiga) bulan sejak masuknya investor strategis, Perseroan belum menyalurkan aktivitas keuangan minimum 80% melalui PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., maka PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berhak menyatakan seluruh fasilitas kredit jatuh tempo seketika atau suku bunga pinjaman akan dinaikan sebesar 6% per tahun diatas suku bunga yang berlaku. Mengadakan perubahan klausula Hak Istimewa dalam perjanjian Fasilitas dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 51 d. Hutang Pembelian Mesin Pada tanggal 7 Nopember 2002, Perseroan dan Societe Generale (SG), Perancis menandatangani perjanjian pemberian kredit untuk pembelian mesin produksi film plastik Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP) dari DMT SA, Perancis. Nilai kredit dalam rangka pembelian mesin tersebut adalah sebesar EURO 8.670.000 atau 75% dari nilai mesin. Hutang tersebut dijamin dengan Standby Letter of Credit (SBLC) yang diterbitkan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sesuai dengan perjanjian, Perseroan akan membayar angsuran pokok kredit setiap 6 bulan selama 10 kali dimana angsuran pertama akan dilakukan pada tanggal 22 Maret 2004. Berdasarkan Perjanjian Kredit Pembelian yang diamandemen pada tanggal 22 September 2004, pinjaman tersebut telah dijadualkan kembali dan pembayaran cicilan pertama akan dimulai tanggal 21 Maret 2005. Pinjaman ini dibayar dalam 10 cicilan sampai dengan tanggal 21 September 2009 dengan jumlah per angsuran sebesar USD 1.004.070. Bunga masih harus dibayar pada tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006 dan 2005 masingmasing sebesar USD 64.227 (setara dengan Rp 581.511.349), USD 77.072 (setara dengan Rp 695.193.228) dan USD 102.763 (setara dengan Rp 1.010.162.551). G. Kewajiban Diestimasi Atas Imbalan Kerja Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja (post employment benefit) pada tanggal 30 Juni 2007 dicatat berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Sienco Aktuarindo Utama, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 3 September 2007. Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja tersebut dihitung dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi tingkat diskonto 10% per tahun, tingkat kenaikan gaji 8% per tahun dan usia pensiun 55 tahun. Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja adalah sebagai berikut: Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja (dalam ribuan Rupiah) Nilai kini kewajiban imbalan kerja Biaya jasa lalu yang belum diakui Kerugian aktuarial 11.911.746 (1.204.634) (1.854.515) Jumlah hutang pajak 8.852.597 H. Hutang Hubungan Istimewa Pada tanggal 30 Juni 2007 Perseroan mempunyai saldo hubungan istimewa sebagai berikut: - Pinjaman untuk tujuan modal kerja dari Beni Prananto sebesar Rp 3.409 juta yang merupakan pinjaman tanpa bunga dan tanpa jangka waktu pengembalian yang pasti. - Pinjaman untuk tujuan modal kerja dari PT Giri Selo Indah (Grisenda) sebesar Rp 2.000 juta yang dikenakan tingkat suku bunga sebesar 13,5% per tahun. Pinjaman ini tanpa jangka waktu pengembalian yang pasti. Bunga yang masih harus dibayar adalah sebesar Rp 38 juta untuk periode 2007. 52 Perseroan tidak memiliki komitment dan kontinjensi yang mempunyai dampak material terhadap Laporan Keuangan. Seluruh kewajiban Perseroan per tanggal Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2007 telah disajikan dan diungkapkan di dalam laporan keuangan serta disajikan dalam Prospektus. Dari tanggal 30 Juni 2007 sampai dengan tanggal Laporan Auditor Independen, Perseroan tidak membuat maupun menarik pinjaman dari pihak manapun selain yang telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan. Tidak ada kewajiban baru (selain hutang usaha yang timbul dari kegiatan usaha normal Perseroan) yang terjadi sejak Tanggal Laporan Auditor Independen sampai dengan efektifnya Pernyataan Pendaftaran. Dengan adanya pengelolaan yang sistematis atas aktiva dan kewajiban serta peningkatan hasil operasi di masa yang akan datang, Perseroan menyatakan kesanggupannya untuk dapat menyelesaikan seluruh kewajibannya sesuai dengan persyaratan sebagaimana mestinya. 53 VI. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN 1. Umum Perseroan didirikan dengan nama PT Fatrapolindo Nusa Industri berdasarkan Akta Pendirian No. 19 tanggal 9 Desember 1987 yang diubah dengan Akta Perubahan No. 53 tanggal 18 Juli 1988, yang keduanya dibuat dihadapan Rukmasanti Hardjasatya S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusannya No. C2-6603.HT.01.01.Th.88 tanggal 30 Juli 1988, dan telah didaftarkan di dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dibawah No. 1759/1988 dan 1760/1988 keduanya tertanggal 10 Agustus 1988 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 80 tanggal 5 Oktober 1990 Tambahan No. 3831. Anggaran Dasar Perseroan kemudian diubah dalam rangka Penawaran Umum kepada masyarakat, dimana Anggaran Dasar Perseroan diubah seluruhnya termasuk merubah nama Perseroan menjadi PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 7 tanggal 8 Maret 2001 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi S.H., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. C-5565.HT.01.04-TH.2001 tanggal 23 April 2001 dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No. 1372/RUB.09.05/VIII/2001 tanggal 15 Agustus 2001 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 98 tanggal 7 Desember 2001 Tambahan No. 7972/2001. Dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk., berdasarkan Akta Keputusan Rapat No. 16 tertanggal 5 Nopember 2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta serta telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusannya No. C-05729 HT.01.04-TH.2007 tanggal 7 Desember 2007, Perseroan telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham dengan salah satu agenda yaitu melakukan peningkatan modal dasar Perseroan. Perseroan didirikan sebagai perusahaan dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri berdasarkan surat keputusan Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 91/I/PMDN/1988 tanggal 15 Pebruari 1988. Status tersebut kemudian diubah menjadi Perusahaan Modal Asing sesuai dengan surat persetujuan dari Kepala Badan Penanaman Modal dan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara No. 185/V/PMA/2000 tanggal 30 Nopember 2000 yang ditegaskan dalam Akta Pernyataan Keputusan Seluruh Pemegang Saham No. 22 tanggal 26 Januari 2001. Perseroan berusaha dalam bidang industri plastik lembaran berproses bentangan dua arah (Bi-axially Oriented Polypropylene/BOPP Film). Perseroan memasarkan hasil produksi tersebut baik lokal maupun ekspor. Perseroan memulai kegiatan operasi secara komersil sejak tahun 1990 dengan mengoperasikan satu lini produksi. Kemudian Perseroan menambah dua lini produksi masing-masing pada tahun 1999 dan 2004. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah mengoperasikan sebanyak 3 (tiga) lini produksi dengan jumlah kapasitas terpasang sebesar 38.000 ton per tahun. Perseroan melakukan operasional melalui kantor pusat di Wisma Lia Lantai 1 & 2, Jalan A.M. Sangaji No. 12, sedangkan kegiatan produksi Perseroan dilakukan di pabrik film BOPP yang berlokasi di Jalan Raya Curug Km 1,1, Desa Kadujaya, KabupatenTangerang, Banten di atas areal tanah milik Perseroan seluas 44.710 m2 dengan status Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 38 tanggal 16 Oktober 1989 dan No. 00116/Kadujaya tanggal 3 Agustus 2000. 54 2. Analisa Keuangan Angka-angka data keuangan seperti tercantum pada tabel dibawah ini, berasal dari laporan keuangan Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang dan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 yang telah diaudit oleh Prasetio, Sarwoko dan Sandjaja, semuanya dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. (dalam ribuan Rupiah) 30 Juni Penjualan bersih Beban pokok penjualan Rugi kotor Beban usaha Rugi usaha Penghasilan (beban) lain-lain Rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan Manfaat pajak penghasilan Rugi sebelum pendapatan luar biasa Pendapatan luar biasa Rugi bersih Rugi per saham Jumlah aktiva lancar Jumlah aktiva tidak lancar Jumlah aktiva Jumlah kewajiban lancar Jumlah kewajiban tidak lancar Jumlah kewajiban Jumlah ekuitas Jumlah kewajiban dan ekuitas 31 Desember 2007 2006 2005 2004 117.579.723 (130.795.915) (13.216.192) (7.495.751) (20.711.943) (8.333.324) (29.045.267) 4.843.349 (24.201.918) (24.201.918) (59) 72.207.106 220.116.248 292.323.354 233.488.618 41.534.017 275.022.635 17.300.719 292.323.354 241.740.271 (257.643.139) (15.902.868) (16.902.258) (32.805.126) (5.249.808) (38.054.934) 6.015.467 (32.039.467) (32.039.467) (78) 94.728.220 234.349.738 329.077.958 238.472.224 49.103.096 287.575.320 41.502.638 329.077.958 217.099.691 (239.875.865) (22.776.174) (15.683.646) (38.459.820) (25.153.698) (63.613.518) 6.478.246 (57.135.272) (57.135.272) (139) 68.816.875 263.600.494 332.417.369 189.480.988 69.394.277 258.875.265 73.542.104 332.417.369 177.441.836 (193.089.631) (15.647.795) (16.743.653) (32.391.448) (10.318.078) (42.709.526) 10.958.207 (31.751.319) 2.614.361 (29.136.958) (71) 81.252.555 284.440.143 365.692.698 149.730.090 85.285.231 235.015.321 130.677.377 365.692.698 Catatan: Akun pendapatan barang sisa yang disajikan sebagai bagian dari Pendapatan (beban) lain-lain dalam Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 telah direklasifikasi dalam Prospektus sebagai bagian dari Penjualan Bersih untuk menyesuaikan penyajian dengan Laporan Keuangan tahun-tahun selanjutnya. a. Penjualan Bersih Penjualan Bersih Perseroan untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar Rp 117.580 juta yang terutama terdiri dari penjualan produk Falene Plain (polos) sebesar Rp 95.880 juta. 31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005 Penjualan Bersih Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 241.740 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 24.640 juta atau 11,35% dari Penjualan Bersih pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 217.100 juta. Peningkatan Penjualan ini terutama disebabkan oleh pasar yang lebih kondusif dengan berkurangnya jumlah impor produk BOPP film dari China sehingga permintaan akan produk BOPP film dari produsen lokal meningkat. Selain itu, Perseroan juga meningkatkan harga penjualan sebesar 10% sampai dengan 15% per kg. 31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004 Penjualan Bersih Perseroan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 217.100 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 39.658 juta atau 22,35% dibandingkan dengan Penjualan Bersih pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar Rp 177.442 juta. Peningkatan penjualan ini terutama disebabkan oleh permintaan akan produk BOPP film meningkat dan pengaruh kurs nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat yang melemah yang berdampak pada penjualan yang dilakukan dengan mata uang USD. 55 b. Beban Pokok Penjualan Beban Pokok Penjualan Perseroan untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar Rp 130.796 juta yang terutama terdiri dari biaya bahan baku yang digunakan sebesar Rp 79.966 juta dan jumlah beban pabrikasi sebesar Rp 31.355 juta. 31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005 Beban Pokok Penjualan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 257.643 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 17.767 juta atau 7,41% dari Beban Pokok Penjualan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 239.876 juta. Peningkatan Beban Pokok Penjualan ini terutama disebabkan oleh kenaikan harga minyak mentah dunia yang berdampak pada kenaikan bahan baku Polypropylene sebesar ± 12%. Selain itu, kenaikan BBM di Indonesia menyebabkan pula kenaikan bahanbahan penunjang produksi dan meningkatnya tarif listrik dan gas sehingga berdampak pada kenaikan beban produksi sebesar 10,42% dibanding tahun 2005. 31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004 Beban Pokok Penjualan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 239.876 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 46.786 juta atau 24,23% dari Beban Pokok Penjualan pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar Rp 193.090 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia yang berdampak pada kenaikan bahan baku Polypropylene sebesar ± 15%. Selain itu, peningkatan Beban Pokok Penjualan ini disebabkan oleh melemahnya kurs nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. c. Rugi Kotor Rugi Kotor Perseroan untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar Rp 13.216 juta. 56 31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005 Rugi Kotor Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 15.903 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 6.873 juta atau 30,18% dari Rugi Kotor Perseroan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 22.776 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena Perseroan berhasil meningkatkan harga penjualan sebesar 10% - 15% sehingga berdampak pada kenaikan penjualan bersih. 31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004 Rugi Kotor Perseroan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 22.776 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 7.128 juta atau 45,56% dari Rugi Kotor Perseroan pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar Rp 15.648 juta. Peningkatan Rugi Kotor ini terutama disebabkan oleh kenaikan beban pokok penjualan sebesar 24,23% dan kenaikan harga rata-rata bahan baku Polypropylene sebesar 14,70% dibanding tahun 2004. d. Beban Usaha Beban Usaha Perseroan untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar Rp 7.496 juta yang terdiri dari beban usaha sebesar Rp 6.256 juta dan beban penjualan sebesar Rp 1.240 juta. 31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005 Beban Usaha Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 16.902 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 1.218 juta atau 7,77% dari Beban Usaha pada tanggal 31 Desember 2005, yaitu sebesar Rp 15.684 juta. Peningkatan beban usaha terutama disebabkan oleh kenaikan cadangan imbalan kerja pada tahun 2006 yang mencapai 26,06% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004 Beban Usaha Perseroan pada tanggal 31 Desember 2005, yaitu sebesar Rp 15.684 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 1.060 juta atau 6,33% dari Beban Usaha pada tanggal 31 Desember 2004, yaitu sebesar Rp 16.744 juta. Penurunan beban usaha terutama disebabkan karena pada tahun 2005 tidak ada penyisihan atas nilai persediaan. 57 e. Rugi Usaha Rugi Usaha Perseroan untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar Rp 20.712 juta. 31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005 Rugi Usaha Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 32.805 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 5.655 juta atau 14,70% dari Rugi Usaha Perseroan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 38.460 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh kenaikan penjualan tahun 2006 yang mencapai 11,34% dibanding tahun sebelumnya dan kenaikan harga rata-rata penjualan di atas kenaikan harga rata-rata bahan baku sepanjang tahun 2006. 31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004 Rugi Usaha Perseroan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 38.460 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 6.069 juta atau 18,74% dari Rugi Usaha Perseroan pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar Rp 32.391 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan beban pokok penjualan sebesar 24,23% dan kenaikan rata-rata bahan baku tidak diimbangi dengan kenaikan harga penjualan sepanjang tahun 2005. f. Rugi Bersih Rugi Bersih Perseroan untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar Rp 24.202 juta. 58 31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005 Rugi Bersih Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 32.039 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 25.096 juta atau 43,92% dari Rugi Bersih Perseroan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 57.135 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh kenaikan penjualan bersih sebesar 11,35% dan adanya keuntungan selisih kurs pada tahun 2006. 31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004 Rugi Bersih Perseroan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 57.135 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 27.998 juta atau 96,09% dari Rugi Bersih Perseroan pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar Rp 29.137 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah pinjaman Perusahaan dan kenaikan suku bunga pinjaman serta melemahnya kurs nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat sehingga Perseroan mengalami kerugian selisih kurs. g. Aktiva Jumlah Aktiva Perseroan untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar Rp 292.323 juta. 31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005 Jumlah Aktiva yang dimiliki Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 329.078 juta atau menurun sebanyak Rp 3.339 juta atau 1,00% dari Jumlah Aktiva pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 332.417 juta. Penurunan aktiva terutama disebabkan karena berkurangnya kebutuhan marjin deposito yang terkait fasilitas Standby LC dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. untuk pembelian mesin lini ketiga. Penurunan ini terjadi setiap tahun sesuai dengan jadual pembayaran angsuran atas pembelian mesin tersebut. 31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004 Jumlah Aktiva yang dimiliki Perseroan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 332.417 juta atau menurun sebanyak Rp 33.275 juta atau 9,10% dari Jumlah Aktiva pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar Rp 365.693 juta. Penurunan aktiva ini terutama disebabkan oleh peningkatan porsi penjualan tunai sehingga mempengaruhi penurunan piutang usaha. 59 h. Kewajiban Jumlah Kewajiban Perseroan untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar Rp 275.023 juta. 31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005 Jumlah Kewajiban yang dimiliki Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 287.575 juta atau meningkat sebanyak Rp 28.700 juta atau 11,09% dari Jumlah Kewajiban pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 258.875 juta. Peningkatan kewajiban ini terutama disebabkan karena ketidakmampuan arus kas Perseroan untuk membayar hutang kepada pemasok sesuai jangka waktu yang diberikan, sehingga mengakibatkan kenaikan hutang usaha sebesar 60,25% pada tahun 2006. 31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004 Jumlah Kewajiban yang dimiliki Perseroan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 258.875 juta atau meningkat sebanyak Rp 23.860 juta atau 10,15% dari Jumlah Kewajiban pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar Rp 235.015 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena bertambahnya hutang atas fasilitas LC dan SKBDN untuk pembelian bahan baku sehingga berpengaruh pada kenaikan hutang Bank. i. Ekuitas Jumlah Ekuitas Perseroan untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar Rp 17.301 juta. 60 31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005 Jumlah Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 41.503 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 32.039 juta atau 43,57% dari Jumlah Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 73.542 juta. Penurunan ekuitas terutama disebabkan karena Perseroan masih mengalami kerugian di tahun 2006. 31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004 Jumlah Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 73.542 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 57.135 juta atau 43,72% dari Jumlah Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar Rp 130.677 juta. Penurunan Ekuitas ini terutama disebabkan karena peningkatan rugi bersih sebesar 96,09% dibanding tahun 2004. j. Likuiditas Likuiditas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang dimilikinya. Likuiditas dapat dihitung dengan membandingkan aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Likuiditas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 masing-masing adalah 31%, 40%, 36% dan 54%. Rasio likuiditas pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar 40% mengalami kenaikan dibandingkan dengan rasio likuiditas pada 31 Desember 2005 yang sebesar 36%, kenaikan ini terutama disebabkan oleh naiknya piutang usaha sebagai akibat naiknya penjualan pada tahun 2006. Rasio likuiditas pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar 36% mengalami penurunan dibandingkan dengan rasio likuiditas pada tanggal 31 Desember 2004 yang sebesar 54%, penurunan ini terutama disebabkan oleh kenaikan kewajiban jangka pendek atas hutang bank. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan tidak ada ikatan-ikatan, kejadian-kejadian atau ketidakpastian yang dapat mempengaruhi likuiditas Perseroan. k. Solvabilitas Solvabilitas menunjukan kemampuan Perseroan untuk memenuhi seluruh kewajibannya dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimilikinya dan dengan menggunakan ekuitas yang ditanamkan. Rasio Solvabilitas dapat dihitung dengan dua pendekatan sebagai berikut: 1. 2. Jumlah Kewajiban dibagi dengan Jumlah Ekuitas (Solvabilitas Ekuitas); Jumlah Kewajiban dibagi dengan Jumlah Aktiva (Solvabilitas Aktiva). 61 Rasio Solvabilitas Ekuitas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 masing-masing 1.590%, 693%, 352% dan 180%. Sedangkan Solvabilitas Aktiva Perseroan pada 30 Juni 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 masing-masing 94%, 87%, 78% dan 64%. Rasio Solvabilitas Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar 693% mengalami kenaikan dibandingkan dengan rasio Solvabilitas Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2005 yang sebesar 352%, terutama disebabkan oleh kenaikan kewajiban jangka panjang – bagian yang jatuh tempo dalam waktu setahun atas hutang bank dan Perseroan masih mengalami kerugian di tahun 2006. Rasio Solvabilitas Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar 352% mengalami kenaikan dibandingkan dengan rasio Solvabilitas Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2004 yang sebesar 180%, terutama disebabkan oleh kenaikan kewajiban jangka pendek atas hutang bank dan kenaikan kerugian di tahun 2005. Rasio Solvabilitas Aktiva pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar 87% mengalami kenaikan dibandingkan dengan rasio Solvabilitas Aktiva pada tanggal 31 Desember 2005 yang sebesar 78%, terutama disebabkan oleh kenaikan kewajiban jangka panjang – bagian yang jatuh tempo dalam waktu setahun atas hutang bank. Rasio Solvabilitas Aktiva pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar 78% mengalami kenaikan dibandingkan dengan rasio Solvabilitas Aktiva pada tanggal 31 Desember 2004 yang sebesar 64%, disebabkan oleh kenaikan kewajiban jangka pendek atas hutang bank. l. Imbal Hasil Ekuitas dan Imbal Hasil Investasi Imbal Hasil Ekuitas adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan Laba Bersih dari Ekuitas yang ditanamkan, yang dapat dihitung dari perbandingan antara Laba Bersih dengan Ekuitas. Imbal Hasil Ekuitas Perseroan per tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 masing-masing -140%, -77%, -78% dan -22%. Imbal Hasil Investasi adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan Laba Bersih dari Aktiva yang dimiliki, yang dapat dihitung dari perbandingan antara Laba (Rugi) Bersih dengan Jumlah Aktiva. Imbal Hasil Investasi per tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006, 2005, dan 2004 masing-masing -8%, -10%, -17% dan -8%. Imbal Hasil Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar -77% mengalami penurunan dibandingkan dengan Imbal Hasil Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar -78%, penurunan ini disebabkan karena menurunnya kerugian bersih di tahun 2006. Imbal Hasil Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar -78% mengalami kenaikan dibandingkan dengan Imbal hasil ekuitas pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar -22%, kenaikan ini terutama disebabkan karena meningkatnya kerugian bersih di tahun 2005. Imbal Hasil Investasi pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar -10% mengalami penurunan dibandingkan dengan Imbal Hasil Investasi pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar -17%, penurunan ini disebabkan karena menurunnya kerugian bersih perseroan di tahun 2006. Imbal Hasil Investasi pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar -17% mengalami kenaikan dibandingkan dengan Imbal Hasil Investasi pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar -8%, kenaikan ini terutama disebabkan karena meningkatnya kerugian bersih di tahun 2005. 3. Penjelasan Tambahan a. Ikatan yang material untuk investasi barang modal Kewajiban pembelian mesin dijamin dengan Standby Letter of Credit (SBLC) yang diterbitkan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. kepada Societe Generale (SG) maksimum sebesar Euro 12.161.053 atau setara dengan USD 12.000.000. Kewajiban ini akan dilunasi dari dana hasil operasional Perseroan. 62 b. Risiko fluktuasi kurs atau suku bunga Sebagian besar transaksi penjualan dan pembelian yang dilakukan oleh Perseroan dilakukan dengan mata uang USD, antara lain untuk pembelian bahan baku utama. Sebagian kecil transaksi dilakukan dengan mata uang Rupiah antara lain pembayaran listrik, transportasi, pembungkusan material dan biaya karyawan, yang mana besarannya kurang lebih seimbang dengan penjualan Perseroan yang dilakukan dengan mata uang Rupiah. Dengan demikian Perseroan tidak mempunyai risiko kurs yang berarti. Untuk menghadapi risiko fluktuasi suku bunga, Perseroan akan senantiasa melakukan negosiasi dengan pihak kreditur agar didapat kesepakatan tingkat suku bunga yang tidak membebani hasil usaha atau keadaan keuangan Perseroan. Perseroan juga akan meningkatkan kapasitas produksi hingga mencapai kapasitas normal, agar hasil penjualan yang diperoleh dapat mengatasi risiko kenaikan suku bunga. c. Informasi keuangan tentang kejadian yang sifatnya luar biasa dan tidak akan berulang lagi di masa datang Tidak ada kejadian luar biasa dan tidak akan berulang lagi di masa datang pada informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan. d. Informasi keuangan tentang kejadian atau transaksi yang tidak normal dan jarang terjadi atau perubahan penting dalam ekonomi yang dapat mempengaruhi jumlah pendapatan Perseroan, dengan penekanan pada laporan keuangan terakhir Tidak ada transaksi yang tidak normal dan jarang terjadi atau perubahan penting dalam ekonomi yang mempengaruhi laporan keuangan terakhir. e. Dampak perubahan harga terhadap penjualan dan pendapatan bersih serta laba operasi Perseroan Kenaikan harga bahan baku dan beban produksi sejak tahun 2005 dan meningkatnya persaingan usaha akibat barang impor dari China menyebabkan kenaikan harga jual tidak bisa mengimbangi kenaikan beban pokok penjualan, yang mengakibatkan Perseroan berada dalam kondisi rugi. 4. Manajemen Risiko Perseroan telah melakukan sistem manajemen risiko secara menyeluruh untuk mengidentifikasi dan upaya pengendalian risiko yang terjadi baik dari segi internal Perseroan dan eksternal Perseroan berupa pembentukan Komite Audit dan penerapan ISO 9001:2000. Risiko internal tersebut mencakup identifikasi dan pengendalian atas kewajaran kegiatan operasional sehingga fungsi internal audit dan komite audit bisa dijalankan secara maksimal, sedangkan untuk eksternal mencakup para pesaing, ketersediaan sumber bahan baku, pasokan energi dan modal kerja. 5. Prospek Usaha Perseroan berkeyakinan bahwa kegiatan usaha industri BOPP film ini memiliki prospek yang cerah. Sampai dengan saat ini, baru terdapat 6 (enam) perusahaan yang memproduksi BOPP film dan hampir mencapai tingkat kapasitas produksinya. Melihat kenyataan tersebut, Perseroan berkeyakinan bahwa prospek terhadap permintaan plastik lembaran tersebut masih sangat besar. Hal ini juga dikarenakan berbagai faktor yang sangat menunjang bagi perkembangan kegiatan usaha ini, diantaranya adalah: 1. Penduduk Indonesia yang telah mencapai lebih kurang 220 juta orang pangsa pasar dimana Perseroan merupakan produsen untuk kemasan barang konsumsi yang merupakan kebutuhan sehari-hari seperti rokok, makanan, bumbu penyedap, deterjen, alat-alat kosmetik, pita perekat dan sebagainya. Hal tersebut memberikan indikasi adanya pasar yang potensial yang menggunakan produk Perseroan yang masih dapat dijangkau. 63 2. Perkembangan industri kemasan di Indonesia telah mengalami tahap lanjut seiring dengan dimulainya industri kemasan yang berbasis pada bahan plastik lembaran Polypropylene pada tahun 1980-an. Penemuan teknologi BOPP ini memberikan jawaban atas kebutuhan kemasan yang memiliki sifat yang lebih unggul yaitu jauh lebih murah, higienis, aman bagi kesehatan dan berpenampilan yang tidak kalah menarik seperti cerah mengkilat dan bening dibandingkan dengan kemasan yang berbasis plastik PVC, serat kayu (kertas dan selofin) atau logam (aluminum dan timah). Di samping itu BOPP juga memiliki daya pelindung yang handal terhadap perubahan cuaca dan suhu karena sifat kedap udara. 3. Perkembangan lain yang juga dapat memberikan kontribusi peningkatan pemakaian BOPP film tersebut adalah meningkatnya pengembangan produk (product development) barang-barang konsumsi yang secara alamiah sangat pesat. Seperti yang telah terjadi saat ini, Perseroan telah menjual seluruh hasil produk kepada para pelanggan, namun demikian mengingat persaingan yang sangat ketat di industri barang akhir mendorong Perseroan untuk tetap meningkatkan jumlah produksi serta akan terus melakukan pengembangan produk dengan nilai tambah. Selain itu munculnya barang-barang dengan merek dan kemasan baru dari kegiatan pengembangan produk tersebut telah memberikan dorongan nyata permintaan terhadap BOPP film. Melihat potensi dan prospek yang positif dalam industri BOPP film ini, Perseroan menetapkan beberapa langkah strategis yang dinilai dapat menunjang kegiatan usaha Perseroan di masa datang, diantaranya dengan memaksimalkan kapasitas produksi dan jenis produk, meningkatkan penetrasi pasar dalam negeri dan pasar ekspor, serta pengembangan teknologi dan sumber daya manusia. Perseroan berkeyakinan bahwa prospek terhadap permintaan plastik lembaran tersebut masih sangat besar. 64 VII. RISIKO USAHA Dalam menjalankan kegiatan usaha Perseroan menghadapi beberapa risiko usaha baik faktor makro maupun mikro yang dapat mempengaruhi kinerja Perseroan. Risiko usaha tersebut adalah sebagai berikut: 1. Risiko Perubahan Harga Bahan Baku Bijih plastik Polypropylene (“PP”) merupakan bahan baku utama yang dibutuhkan dalam pembuatan BOPP film. Dalam pengadaan bahan baku tersebut, sekitar 15% bahan baku utama diimpor dan sisanya diperoleh oleh pemasok lokal. Untuk bahan pembantu kopolimer dan zat-zat tambahan, 100% pengadaannya diperoleh dari pemasok impor. Mengingat bijih plastik tersebut termasuk produk komoditi internasional sebagai turunan minyak bumi, maka harganya selalu bergerak fluktuatif, yaitu dipengaruhi oleh dinamika pasokan dan permintaan pasar global yang akhirnya secara langsung maupun tidak langsung akan sangat mempengaruhi biaya produksi Perseroan. 2. Risiko Persaingan Usaha Risiko munculnya perusahaan baru yang dapat menyaingi usaha Perseroan yakni adanya produsen sejenis akan menyebabkan terjadinya kelebihan kapasitas produksi sehingga akan berpengaruh pada harga jual. Hal ini dapat menimbulkan persaingan yang ketat yang menyebabkan Perseroan menghadapi kemungkinan berkurangnya pangsa pasar yang dimiliki, yang pada akhirnya akan menurunkan pendapatan yang diperoleh. Pada saat ini terdapat 6 (enam) produsen sejenis di Indonesia dimana saat ini Perseroan menguasai pangsa pasar sekitar 15%. 3. Risiko Kebijakan Pemerintah Perubahan kebijakan Pemerintah seperti perubahan pengenaan tarif bea masuk, kebijakan perdagangan dengan penerapan AFTA dapat mempengaruhi usaha di segala bidang termasuk usaha dalam bidang pembuatan BOPP film. Perubahan kebijakan serta keterlambatan dalam mengantisipasi perubahan kebijakan Pemerintah tersebut dapat mempengaruhi pendapatan Perseroan. Perubahan pemerintahan dan peraturannya seperti misalnya perubahan peraturan perpajakan, bea masuk, tarif, dan lain sebagainya dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk memperoleh hasil usaha yang berbeda dengan hasil usaha yang telah diperkirakan. Sebagai contoh peningkatan bea masuk atas bahan baku akan berpengaruh secara siknifikan. Hampir keseluruhan hasil produksi Perseroan dikonsumsi oleh pasar domestik, sehingga Perseroan tidak rentan terhadap perubahan kebijakan pemerintah untuk pasar ekspor. 4. Risiko Makro Ekonomi Ketidakpastian kondisi makro ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, kenaikan tingkat suku bunga pinjaman, ketidakpastian kurs nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat, inflasi, dan kenaikan harga minyak dunia, dapat mempengaruhi usaha di segala bidang termasuk industri-industri yang menggunakan plastik lembaran BOPP film sehingga secara langsung maupun tidak langsung mempunyai dampak terhadap kegiatan Perseroan. Apabila perekonomian negara lemah atau mengalami kelesuan yang berkepanjangan, maka daya beli industri pemesan produk Perseroan akan menurun. Penerapan kebijakan uang ketat dan kenaikan tingkat suku bunga pinjaman dapat meningkatkan beban pinjaman Perseroan dan mengakibatkan meningkatnya beban operasional yang telah direncanakan oleh Perseroan. Dengan demikian perubahan kondisi makro ekonomi tersebut dapat mempengaruhi pendapatan Perseroan. 65 5. Risiko Akuisisi Dalam melakukan investasi melalui transaksi akusisi, Perseroan menghadapi risiko tambahan yaitu apabila TPN tidak berhasil memberikan kinerja yang baik sehingga secara konsolidasi akan semakin menambah beban Perseroan. Manajemen Perseroan menyatakan bahwa semua risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usahan telah diungkapkan dalam Prospektus. 66 VIII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN a. Pada tanggal 7 Desember 2007, Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusannya No. C-05729 HT.01.04-TH.2007 tanggal 7 Desember 2007 sehubungan dengan penambahan modal dasar Perseroan dari Rp 325.000.000.000,00 (tiga ratus dua puluh lima miliar Rupiah) yang terdiri dari 1.300.000.000 (satu miliar tiga ratus juta) lembar saham dengan nilai nominal Rp 250,00 per saham menjadi Rp 2.000.000.000.000,00 (dua triliun Rupiah) yang terdiri dari 8.000.000.000 (delapan miliar) lembar saham dengan nilai Rp 250,00 per saham. b. Pada tanggal 10 Desember 2007, Perseroan telah mendapat persetujuan dari Societe Generale, Perancis tentang penambahan modal dasar Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas I, akuisisi Chemical Brothers Limited oleh Fatra International Holding Ltd. dan perubahan Akta Anggaran Dasar yang diakibatkan karena kedua persetujuan tersebut. 67 IX. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN A. Riwayat Singkat Perseroan didirikan dengan nama PT Fatrapolindo Nusa Industri berdasarkan Akta Pendirian No. 19 tanggal 9 Desember 1987 yang diubah dengan Akta Perubahan No. 53 tanggal 18 Juli 1988, yang keduanya dibuat dihadapan Rukmasanti Hardjasatya S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusannya No. C2-6603.HT.01.01.Th.’88 tanggal 30 Juli 1988, dan telah didaftarkan di dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dibawah No. 1759/1988 dan 1760/1988 keduanya tertanggal 10 Agustus 1988 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 80 tanggal 5 Oktober 1990 Tambahan No. 3831. Anggaran Dasar Perseroan kemudian diubah berdasarkan Akta Berita Acara Perseroan No. 31 tanggal 15 Mei 1991 yang dibuat dihadapan Rukmasanti Hardjasatya S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya No. C2.2132.HT.01.04.TH.91 tanggal 13 Juni 1991, dan telah didaftarkan di dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dibawah No. 1146/1991 tanggal 23 Juni 1991 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3 tanggal 9 Januari 1996 Tambahan No. 367. Anggaran Dasar Perseroan kemudian diubah berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Perseroan No. 11 tanggal 13 September 1996 yang dibuat dihadapan Mintarsih Natamihardja, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusannya No. C2-11007.HT.01.04.TH.96 tanggal 12 Desember 1996, dan telah didaftarkan di dalam Daftar Perusahaan di Kantor Perusahaan Kodya Jakarta Pusat No. 578/BH.09.05/IV/1997 tanggal 2 Maret 1997 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 52 tanggal 1 Juli 1997 Tambahan No. 2594. Anggaran Dasar Perseroan kemudian diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Seluruh Pemegang Saham Perseroan No. 22 tanggal 26 Januari 2001 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Keputusannya No. C-1296.HT.01.04.Th.2001 tanggal 19 Februari 2001 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat No.620/RUB/09.05/V/2001 tanggal 2 Mei 2001 serta telah diumumkan dalam Berita Negara No.61 Tambahan Berita Negara No.5027/2001 tanggal 31 Juli 2001. Dalam rangka Penawaran Umum Perdana PT Fatrapolindo Nusa Industri yang dilakukan tanggal 6 – 8 Maret 2002, yang dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 21 Maret 2002, dengan jumlah emisi sejumlah 67.000.000 (enam puluh tujuh juta) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham dengan harga penawaran Rp 450,00 (empat ratus lima puluh Rupiah) per saham sehingga nilai total emisi adalah sebesar Rp 30.150.000.000,00 (tiga puluh miliar seratus lima puluh juta Rupiah), Anggaran Dasar Perseroan diubah seluruhnya termasuk merubah nama Perseroan menjadi PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 7 tanggal 8 Maret 2001 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi S.H., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. C-5565.HT.01.04-TH.2001 tanggal 23 April 2001 dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No. 1372/RUB.09.05/VIII/2001 tanggal 15 Agustus 2001 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 98 tanggal 7 Desember 2001 Tambahan No. 7972/2001. 68 Dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk., berdasarkan Akta Keputusan Rapat No. 16 tertanggal 5 Nopember 2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta serta telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusannya No. C-05729 HT.01.04-TH.2007 tanggal 7 Desember 2007, Perseroan telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan salah satu agenda yaitu melakukan peningkatan modal dasar Perseroan. Perseroan didirikan sebagai perusahaan dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri berdasarkan surat keputusan Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 91/I/PMDN/1988 tanggal 15 Pebruari 1988. Status tersebut kemudian diubah menjadi Perusahaan Modal Asing sesuai dengan surat persetujuan dari Kepala Badan Penanaman Modal dan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara No. 185/V/PMA/2000 tanggal 30 Nopember 2000 yang ditegaskan dalam Akta Pernyataan Keputusan Seluruh Pemegang Saham No. 22 tanggal 26 Januari 2001. Perseroan berusaha dalam bidang industri plastik lembaran berproses bentangan dua arah (Bi-axially Oriented Polypropylene/BOPP Film). Perseroan memasarkan hasil produksi tersebut baik lokal maupun ekspor. Perseroan memulai kegiatan operasi secara komersil sejak tahun 1990 dengan mengoperasikan satu lini produksi. Kemudian Perseroan menambah dua lini produksi masing-masing pada tahun 1999 dan 2004. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah mengoperasikan sebanyak 3 (tiga) lini produksi dengan jumlah kapasitas terpasang sebesar 38.000 ton per tahun. Perseroan melakukan operasional melalui kantor pusat di Wisma LIA Lantai 1 & 2, Jalan A.M. Sangaji No. 12, sedangkan kegiatan produksi Perseroan dilakukan di pabrik film BOPP yang berlokasi di Jalan Raya Curug Km 1,1, Desa Kadujaya, Kabupaten Tangerang, Banten di atas areal tanah milik Perseroan seluas 44.710 m2 dengan status Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 38 tanggal 16 Oktober 1989 dan No. 00116/Kadujaya tanggal 3 Agustus 2000. B. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan Perubahan komposisi permodalan dan kepemilikan saham Perseroan sejak didirikan hingga Prospektus ini diterbitkan adalah: Tahun 1987 Berdasarkan Akta Pendirian No. 19, tanggal 9 Desember 1987 yang diubah dengan Akta Perubahan No. 53 tanggal 18 Juli 1988, yang keduanya dibuat dihadapan Ny. Rukmasanti Hardjasatya S.H., Notaris di Jakarta, akta-akta mana telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan surat keputusannya No. C2-6603.HT.01.01.Th.88 tanggal 30 Juli 1988. Modal Dasar Perseroan adalah sebesar Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar Rupiah) yang terdiri dari 10.000 (sepuluh ribu) saham dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta Rupiah) per saham. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh adalah sebesar Rp 2.000.000.000,00 (dua miliar Rupiah) yang terdiri dari 2.000 (dua ribu) saham biasa yang telah disetor seluruhnya dengan cara tunai. Susunan pemegang saham Perseroan dengan struktur permodalan di atas adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000.000,00 per saham Persentase Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) 10.000 10.000.000.000 500 500 500 500 500.000.000 500.000.000 500.000.000 500.000.000 25,00 25,00 25,00 25,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.000 2.000.000.000 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 8.000 8.000.000.000 Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: Sudwikatmono Alex Budiman Djoni Prananto Boedyharto Angsono 69 % Tahun 1989 Sesuai dengan Akta Berita Acara No. 54 tanggal 20 Maret 1989 yang dibuat dihadapan Nyonya Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui penjualan saham milik (i) Alex Budiman sebanyak 500 (lima ratus) saham kepada Djasmin dan milik (ii) Djoni Prananto sebanyak 20 (dua puluh) saham kepada Sudwikatmono. Pengalihan tersebut dituangkan di dalam Akta Jual Beli Saham No. 55 dan No. 56 tanggal 20 Maret 1989 yang keduanya dibuat di hadapan Nyonya Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta. Setelah terjadinya pengalihan saham tersebut, susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: Sudwikatmono Djasmin Djoni Prananto Boedyharto Angsono Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel Nilai Nominal Rp 1.000.000,00 per saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) 10.000 10.000.000.000 520 500 500 480 2.000 8.000 520.000.000 500.000.000 500.000.000 480.000.000 2.000.000.000 8.000.000.000 Persentase % 26,00 25,00 25,00 24,00 100,00 Tahun 1990 Sesuai dengan Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 29 Oktober 1990 yang tertuang pada Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 9 Desember 1995 yang dibuat dihadapan Mintarsih Natamihardja, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan menyetujui untuk mengeluarkan 8.000 (delapan ribu) saham dari portepel dengan nilai nominal keseluruhan sebesar Rp 8.000.000.000,00 (delapan miliar Rupiah), dimana dari jumlah tersebut telah diambil bagian dan ditempatkan masing-masing oleh (i) Sudwikatmono sebanyak 2.080 (dua ribu delapan puluh) saham atau nilai nominal sebesar Rp 2.080.000.000,00 (dua miliar delapan puluh juta Rupiah), (ii) Djasmin sebanyak 2.000 (dua ribu) saham atau nilai nominal sebesar Rp 2.000.000.000,00 (dua miliar Rupiah), (iii) Boedyharto Angsono sebanyak 2.000 (dua ribu) saham atau nilai nominal sebesar Rp 2.000.000.000,00 (dua miliar Rupiah) dan (iv) Djoni Prananto sebanyak 1.920 (seribu sembilan ratus dua puluh) saham atau nilai nominal sebesar Rp 1.920.000.000,00 (satu miliar sembilan ratus dua puluh juta Rupiah). Dengan adanya pengeluaran saham dari portepel tersebut, Modal Dasar Perseroan adalah sebesar Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar Rupiah) serta Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh meningkat dari Rp 2.000.000.000,00 (dua miliar Rupiah) menjadi Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar Rupiah) yang terdiri dari 10.000 (sepuluh ribu) saham biasa masing-masing dengan nilai nominal Rp 1.000.000,00 (satu juta Rupiah) per saham. Atas peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh tersebut seluruhnya yaitu sebesar Rp 8.000.000.000,00 (delapan miliar Rupiah) telah disetor oleh para pemegang saham dengan cara tunai sebesar Rp 7.775.000.000,00 (tujuh miliar tujuh ratus tujuh puluh lima juta Rupiah) dan kapitalisasi hutang kepada pemegang saham Perseroan sebesar Rp 225.000.000,00 (dua ratus dua puluh lima juta Rupiah). Susunan pemegang saham Perseroan dengan struktur permodalan di atas adalah sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: Sudwikatmono Djasmin Boedyharto Angsono Djoni Prananto Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel Nilai Nominal Rp 1.000.000,00 per saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) 10.000 10.000.000.000 2.600 2.500 2.500 2.400 10.000 - 70 2.600.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 2.400.000.000 10.000.000.000 - Persentase % 26,00 25,00 25,00 24,00 100,00 Tahun 1991 Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat No. 31 tanggal 15 Mei 1991 yang dibuat dihadapan Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2.2132.HT.01.04-TH.91 tanggal 13 Juni 1991, para Pemegang Saham Perseroan telah menyetujui untuk meningkatkan Modal Dasar dari Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar Rupiah), Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh dari sebesar Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar Rupiah) menjadi Rp 12.750.000.000,00 (dua belas miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah) dan merubah nilai nominal saham dari Rp 1.000.000,00 (satu juta Rupiah) menjadi Rp 100.000,00 (seratus ribu Rupiah). Atas peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh tersebut seluruhnya yaitu sebesar Rp 2.750.000.000,00 (dua miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah) telah disetor oleh para Pemegang Saham dengan cara kapitalisasi hutang kepada pemegang saham Perseroan sebesar Rp 2.750.000.000,00 (dua miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah). Susunan pemegang saham Perseroan dengan struktur permodalan di atas adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp 100.000,00 per saham Persentase Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) 250.000 25.000.000.000 33.150 31.875 31.875 30.600 3.315.000.000 3.187.500.000 3.187.500.000 3.060.000.000 26,00 25,00 25,00 24,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 127.500 12.750.000.000 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 122.500 12.250.000.000 Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: Sudwikatmono Djasmin Boedyharto Angsono Djoni Prananto % Tahun 1992 Sesuai dengan Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham tanggal 12 Maret 1992 yang tertuang pada Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 8 tanggal 9 Desember 1995 yang dibuat dihadapan Mintarsih Natamihardja, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui pengeluaran 22.500 (dua puluh dua ribu lima ratus) saham dari dalam portepel dengan nilai nominal keseluruhan sebesar Rp 2.250.000.000,00 (dua miliar dua ratus lima puluh juta Rupiah), dimana dari jumlah tersebut telah diambil bagian dan masing-masing ditempatkan oleh (i) Sudwikatmono sebanyak 4.350 (empat ribu tiga ratus lima puluh) saham atau nilai nominal sebesar Rp 435.000.000,00 (empat ratus tiga puluh lima juta Rupiah), (ii) Djasmin sebanyak 5.625 (lima ribu enam ratus dua puluh lima) saham atau nilai nominal sebesar Rp 562.500.000,00 (lima ratus enam puluh dua juta lima ratus ribu Rupiah), (iii) Boedyharto Angsono sebanyak 5.625 (lima ribu enam ratus dua puluh lima) saham atau nilai nominal sebesar Rp 562.500.000,00 (lima ratus enam puluh dua juta lima ratus ribu Rupiah), (iv) Djoni Prananto sebanyak 6.900 (enam ribu sembilan ratus) saham atau nilai nominal sebesar Rp 690.000.000,00 (enam ratus sembilan puluh juta Rupiah). Dengan adanya pengeluaran saham dari portepel tersebut, Modal Dasar Perseroan adalah sebesar Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar Rupiah) serta Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh meningkat dari Rp 12.750.000.000,00 (dua belas miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah) menjadi Rp 15.000.000.000,00 (lima belas miliar Rupiah) yang terdiri dari 150.000 (seratus lima puluh ribu) saham biasa masing-masing dengan nilai nominal Rp 100.000,00 (seratus ribu Rupiah) per saham. Atas peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh tersebut seluruhnya yaitu sebesar Rp 2.250.000.000,00 (dua miliar dua ratus lima puluh juta Rupiah) telah disetor sepenuhnya oleh para pemegang saham dengan cara tunai. 71 Susunan pemegang saham Perseroan dengan struktur permodalan di atas adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp 100.000,00 per saham Persentase Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) 250.000 25.000.000.000 37.500 37.500 37.500 37.500 3.750.000.000 3.750.000.000 3.750.000.000 3.750.000.000 25,00 25,00 25,00 25,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 150.000 15.000.000.000 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 100.000 10.000.000.000 Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: Sudwikatmono Djasmin Boedyharto Angsono Djoni Prananto % Sesuai dengan Notulen Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham tanggal 6 Juli 1992 yang tertuang pada Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 9 tanggal 9 Desember 1992 yang dibuat dihadapan Mintarsih Natamihardja, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui penjualan saham milik Djasmin sebanyak 37.500 (tiga puluh tujuh ribu lima ratus) saham kepada Beni Prananto. Pengalihan saham tersebut telah dilaksanakan sesuai Akta Jual Beli Saham tanggal 15 Juli 1992 yang dilegalisasi oleh Adam Kasdamardji, S.H., Notaris di Jakarta dengan No. L.8349/VII/1992. Setelah terjadinya pengalihan saham tersebut, susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp 100.000,00 per saham Persentase Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) 250.000 25.000.000.000 37.500 37.500 37.500 37.500 3.750.000.000 3.750.000.000 3.750.000.000 3.750.000.000 25,00 25,00 25,00 25,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 150.000 15.000.000.000 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 100.000 10.000.000.000 Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: Sudwikatmono Boedyharto Angsono Djoni Prananto Beni Prananto % Sesuai dengan Akta Risalah Rapat No. 64 tanggal 8 Desember 1992 yang dibuat dihadapan Endrawila Parmata, S.H., pengganti Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui penjualan saham milik Beni Prananto sebanyak 15.000 (lima belas ribu saham) kepada Sudwikatmono. Pengalihan saham tersebut telah dilaksanakan sesuai Akta Jual Beli No. 65 tanggal 8 Desember 1992, dibuat dihadapan Endrawila Parmata S.H., pengganti Benny Kristianto S.H., Notaris di Jakarta. Setelah terjadinya pengalihan saham tersebut, susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp 100.000,00 per saham Persentase Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) 250.000 25.000.000.000 52.500 37.500 37.500 22.500 5.250.000.000 3.750.000.000 3.750.000.000 2.250.000.000 35,00 25,00 25,00 15,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 150.000 15.000.000.000 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 100.000 10.000.000.000 Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: Sudwikatmono Boedyharto Angsono Djoni Prananto Beni Prananto 72 % Tahun 1993 Sesuai dengan Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham tanggal 27 Desember 1993 yang tertuang pada Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 10 tanggal 9 Desember 1995 yang dibuat dihadapan Mintarsih Natamihardja, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui pengeluaran 40.000 (empat puluh ribu) saham dari dalam portepel dengan nilai nominal keseluruhan sebesar Rp 4.000.000.000,00 (empat miliar Rupiah), dimana dari jumlah tersebut telah diambil bagian dan ditempatkan masing-masing oleh (i) Sudwikatmono sebanyak 14.000 (empat belas ribu) saham atau nilai nominal sebesar Rp 1.400.000.000,00 (satu miliar empat ratus juta Rupiah), (ii) Djoni Prananto sebanyak 10.000 (sepuluh ribu) saham atau nilai nominal sebesar Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar Rupiah), (iii) Boedyharto Angsono sebanyak 10.000 (sepuluh ribu) saham atau nilai nominal sebesar Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar Rupiah) dan (iv) Beni Prananto sebanyak 6.000 (enam ribu) saham atau nilai nominal sebesar Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta Rupiah). Dengan adanya pengeluaran saham dari portepel tersebut, Modal Dasar Perseroan adalah sebesar Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar Rupiah) dan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh meningkat dari Rp 15.000.000.000,00 (lima belas miliar Rupiah) menjadi Rp 19.000.000.000,00 (sembilan belas miliar Rupiah) yang terdiri dari 19.000 (sembilan belas ribu) saham biasa masing-masing dengan nilai nominal Rp 100.000,00 (seratus ribu Rupiah) per saham. Atas peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh tersebut seluruhnya yaitu sebesar Rp 4.000.000.000,00 (empat miliar Rupiah) telah disetor sepenuhnya oleh para pemegang saham dengan cara kapitalisasi hutang kepada pemegang saham Perseroan sebesar Rp 4.000.000.000,00 (empat miliar Rupiah). Susunan pemegang saham Perseroan dengan struktur permodalan di atas adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp 100.000,00 per saham Persentase Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) 250.000 25.000.000.000 66.500 47.500 47.500 28.500 6.650.000.000 4.750.000.000 4.750.000.000 2.850.000.000 35,00 25,00 25,00 15,00 190.000 19.000.000.000 100,00 60.000 6.000.000.000 Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: Sudwikatmono Boedyharto Angsono Djoni Prananto Beni Prananto Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel % Tahun 1995 Sesuai dengan Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham tanggal 18 Agustus 1995 yang tertuang pada Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 11 tanggal 9 Desember 1995 yang dibuat dihadapan Mintarsih Natamihardja, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui pengeluaran 60.000 (enam puluh ribu) saham dari portepel dengan nilai nominal keseluruhan sebesar Rp 6.000.000.000,00 (enam miliar Rupiah), dimana dari jumlah tersebut telah diambil bagian dan ditempatkan seluruhnya oleh Beni Prananto sebanyak 60.000 (enam puluh ribu) saham atau nilai nominal sebesar Rp 6.000.000.000,00 (enam miliar Rupiah). Dengan adanya pengeluaran saham dari dalam portepel tersebut, Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh meningkat dari Rp 19.000.000.000,00 (sembilan belas miliar Rupiah) menjadi Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar Rupiah) yang terdiri dari 250.000 (dua ratus lima puluh ribu) saham biasa masing-masing dengan nilai nominal Rp 100.000,00 (seratus ribu Rupiah) per saham. Atas peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh tersebut seluruhnya yaitu sebesar Rp 6.000.000.000,00 (enam miliar Rupiah) telah disetor sepenuhnya oleh para pemegang saham dengan cara tunai. 73 Susunan pemegang saham dengan struktur permodalan di atas adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp 100.000,00 per saham Persentase Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) 250.000 25.000.000.000 88.500 66.500 47.500 47.500 8.850.000.000 6.650.000.000 4.750.000.000 4.750.000.000 35,40 26,60 19,00 19,00 250.000 25.000.000.000 100,00 - - Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: Beni Prananto Sudwikatmono Boedyharto Angsono Djoni Prananto Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel % Tahun 1996 Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat No. 11 tanggal 13 September 1996 yang dibuat dihadapan Mintarsih Natamihardja, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-11007.HT.01.04 Th’96, tanggal 12 Desember 1996 para pemegang saham Perseroan telah menyetujui untuk meningkatkan modal dasar Perseroan dari Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp 60.000.000.000,00 (enam puluh miliar Rupiah). Susunan pemegang saham Perseroan Perseroan dengan struktur permodalan di atas adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp 100.000,00 per saham Persentase Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) 600.000 60.000.000.000 88.500 66.500 47.500 47.500 8.850.000.000 6.650.000.000 4.750.000.000 4.750.000.000 35,40 26,60 19,00 19,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 250.000 25.000.000.000 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 350.000 35.000.000.000 Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: Beni Prananto Sudwikatmono Boedyharto Angsono Djoni Prananto % Tahun 2000 Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat No. 9 tanggal 30 Oktober 2000 yang dibuat dihadapan Mintarsih Natamihardja, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui penjualan seluruh saham milik Sudwikatmono kepada PT Permata Surya Gitatama sebanyak 66.500 (enam puluh enam ribu lima ratus) saham, pengalihan saham mana telah dilaksanakan sesuai Akta Jual Beli Saham No. 10 tanggal 30 Oktober 2000, dibuat di hadapan Mintarsih Natamihardja, S.H., Notaris di Jakarta. Susunan pemegang saham Perseroan dengan adanya pengalihan saham tersebut adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp 100.000,00 per saham Persentase Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) 600.000 60.000.000.000 88.500 66.500 47.500 47.500 8.850.000.000 6.650.000.000 4.750.000.000 4.750.000.000 35,40 26,60 19,00 19,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 250.000 25.000.000.000 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 350.000 35.000.000.000 Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: Beni Prananto PT Permata Surya Gitatama Boedyharto Angsono Djoni Prananto 74 % Sesuai Pernyataan Persetujuan pemegang saham Perseroan tanggal 9 Nopember 2000, para Pemegang Saham telah menyetujui penjualan saham milik Beni Prananto kepada PT Sampoerna Percetakan Nusantara sebanyak 60.000 (enam puluh ribu) saham, pengalihan saham mana telah dilaksanakan sesuai dengan Perjanjian Jual Beli Saham yang dibuat dibawah tangan pada tanggal 17 Nopember 2000. Susunan pemegang saham Perseroan dengan adanya pengalihan saham tersebut adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp 100.000,00 per saham Persentase Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) 600.000 60.000.000.000 66.500 60.000 47.500 47.500 28.500 6.650.000.000 6.000.000.000 4.750.000.000 4.750.000.000 2.850.000.000 26,60 24,00 19,00 19,00 11,40 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 250.000 25.000.000.000 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 350.000 35.000.000.000 Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: PT Permata Surya Gitatama PT Sampoerna Percetakan Nusantara Boedyharto Angsono Djoni Prananto Beni Prananto % Tahun 2001 Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 22 tanggal 26 Januari 2001 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Persetujuan No. C-1296.HT.01.04.Th.2001 tanggal 19 Pebruari 2001, para pemegang saham telah menyetujui pengeluaran saham sebanyak 74.700 (tujuh puluh empat ribu tujuh ratus) saham dari portepel dengan nilai nominal keseluruhan sebesar Rp 7.470.000.000,00 (tujuh miliar empat ratus tujuh puluh juta Rupiah), dimana dari jumlah tersebut telah diambil bagian dan ditempatkan seluruhnya oleh Batavia Investment Fund Limited sebanyak 41.832 (empat puluh satu ribu delapan ratus tiga puluh dua) saham atau nilai nominal sebesar Rp 4.183.200.000,00 (empat miliar seratus delapan puluh tiga juta dua ratus ribu Rupiah), oleh Soros Capital Indonesia (L) Limited sebanyak 17.928 (tujuh belas ribu sembilan ratus dua puluh delapan) saham atau nilai nominal sebesar Rp 1.792.800.000,00 (satu miliar tujuh ratus sembilan puluh dua juta delapan ratus ribu Rupiah), dan oleh Sit/Kim International Investment Limited Partnership sebanyak 14.940 (empat belas ribu sembilan ratus empat puluh) saham atau nilai nominal sebesar Rp 1.494.000.000,00 (satu miliar empat ratus sembilan puluh empat juta Rupiah). Dengan adanya pengeluaran saham dari dalam portepel tersebut, Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh meningkat dari Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar Rupiah) menjadi Rp 32.470.000.000,00 (tiga puluh dua miliar empat ratus tujuh puluh juta Rupiah) yang terdiri dari 324.700 saham dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp 100.000,00 (seratus ribu Rupiah). Atas peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh tersebut seluruhnya yaitu sebesar Rp 7.470.000.000,00 (tujuh miliar empat ratus tujuh puluh juta Rupiah) telah disetor sepenuhnya oleh para pemegang saham dengan cara konversi Mandatory Convertible Bond (MCB) dari Batavia Investment Fund Limited, Soros Capital Indonesia (L) Limited dan Sit/Kim International Investment Limited Partnership. 75 Dengan adanya penyetoran modal disetor tersebut susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp 100.000,00 per saham Persentase Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) 600.000 60.000.000.000 66.500 60.000 47.500 47.500 41.832 28.500 17.928 14.940 6.650.000.000 6.000.000.000 4.750.000.000 4.750.000.000 4.183.200.000 2.850.000.000 1.792.800.000 1.494.000.000 20,48 18,48 14,63 14,63 12,88 8,78 5,52 4,60 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 324.700 32.470.000.000 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 275.300 27.530.000.000 Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: PT Permata Surya Gitatama PT Sampoerna Percetakan Nusantara Boedyharto Angsono Djoni Prananto Batavia Investment Fund Limited Beni Prananto Soros Capital Indonesia (L) Limited Sit/Kim International Investment Limited Partnership % Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 7 tanggal 8 Maret 2001 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-5565.HT.01.04-Th.2001 tanggal 23 April 2001, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan dari Rp 60.000.000.000,00 (enam puluh miliar Rupiah) menjadi 325.000.000.000,00 (tiga ratus dua puluh lima miliar Rupiah), meningkatkan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh dari sebesar Rp 32.470.000.000,00 (tiga puluh dua miliar empat ratus tujuh puluh juta Rupiah) menjadi 85.800.000.000,00 (delapan puluh lima miliar delapan ratus juta Rupiah) dan merubah nilai nominal saham yang semula sebesar Rp 100.000,00 (seratus ribu Rupiah) per saham menjadi Rp 250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham. Peningkatan Modal Ditempatkan terjadi akibat dari Pembagian saham bonus kepada para Pemegang Saham Perseroan dengan nilai sebesar Rp 53.330.000.000,00 (lima puluh tiga miliar tiga ratus tiga puluh juta rupiah) yang berasal dari (i) Agio Saham sebesar Rp 4.445.000.000,00 (empat miliar empat ratus empat puluh lima juta Rupiah), (ii) Revaluasi Aktiva Tetap sebesar Rp 48.331.428.000,00 (empat puluh delapan miliar tiga ratus tiga puluh satu juta empat ratus dua puluh delapan ribu Rupiah), dan (iii) Saldo Laba sebesar Rp 553.572.000,00 (lima ratus lima puluh tiga juta lima ratus tujuh puluh dua ribu Rupiah). Susunan pemegang saham Perseroan dan kepemilikan saham Perseroan setelah peningkatan modal tersebut adalah sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Nilai Nominal Rp 250,00 per saham Persentase Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) 1.300.000.000 325.000.000.000 70.288.888 63.418.540 50.206.344 50.206.344 44.215.408 30.123.804 18.949.456 15.791.216 17.572.222.000 15.854.635.000 12.551.586.000 12.551.586.000 11.053.852.000 7.530.951.000 4.737.364.000 3.947.804.000 20,48 18,48 14,63 14,63 12,88 8,78 5,52 4,60 100,00 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: PT Permata Surya Gitatama PT Sampoerna Percetakan Nusantara Boedyharto Angsono Djoni Prananto Batavia Investment Fund Limited Beni Prananto Soros Capital Indonesia (L) Limited Sit/Kim International Investment Limited Partnership Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 343.200.000 85.800.000.000 Jumlah Saham Dalam Portepel 956.800.000 239.200.000.000 76 % Tahun 2002 Dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham PT Fatrapolindo Nusa Industri, sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 7 tanggal 8 Maret 2001 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi S.H., Notaris di Jakarta, Akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. C-5565.HT.01.04.TH.2001 tanggal 23 April 2001 dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No. 1372/RUB.09.05/VIII/2001 tanggal 15 Agustus 2001 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 98/2001 tanggal 7 Desember 2001, Tambahan No. 7972/2001, Perseroan menawarkan kepada masyarakat sebesar 67.000.000 saham dengan harga nominal Rp 250,00 atau sebesar 16,33% (enam belas koma tiga puluh tiga persen) dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh. Susunan pemegang saham Perseroan dan kepemilikan saham Perseroan setelah Penawaran Umum adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp 250,00 per saham Persentase Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) 1.300.000.000 325.000.000.000 70.288.888 63.418.540 50.206.344 50.206.344 44.215.408 30.123.804 18.949.456 15.791.216 67.000.000 17.572.222.000 15.854.635.000 12.551.586.000 12.551.586.000 11.053.852.000 7.530.951.000 4.737.364.000 3.947.804.000 16.750.000.000 17,14 15,46 12,24 12,24 10,78 7,34 4,62 3,85 16,33 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 410.200.000 102.550.000.000 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 889.800.000 222.450.000.000 Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: PT Permata Surya Gitatama PT Sampoerna Percetakan Nusantara Boedyharto Angsono Djoni Prananto Batavia Investment Fund Limited Beni Prananto Soros Capital Indonesia (L) Limited Sit/Kim International Investment Limited Partnership Masyarakat % Tahun 2007 Dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk., berdasarkan Akta Keputusan Rapat No. 16 tertanggal 5 Nopember 2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta serta telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusannya No. C-05729 HT.01.04-TH.2007 tanggal 7 Desember 2007, Perseroan telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan salah satu agenda yaitu melakukan peningkatan modal dasar Perseroan. Susunan pemegang saham Perseroan per tanggal 30 Nopember 2007 berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh PT Adimitra Transferindo sebagai Biro Administrasi Efek Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp 250,00 per saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) 73.418.540 70.288.888 53.775.580 50.206.344 31.378.965 30.123.804 18.354.635.000 17.572.222.000 13.443.895.000 12.551.586.000 7.844.741.250 7.530.951.000 Persentase % Pemegang Saham: PT Sampoerna Printpack PT Permata Surya Gitatama UOB Kay Hian Pte., Ltd., Singapura Djoni Prananto Chua Sew Hoon Beni Prananto Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%) 101.007.879 25.251.969.750 24,62 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 410.200.000 102.550.000.000 100,00 77 17,90 17,14 13,11 12,24 7,65 7,34 C. Keterangan Mengenai Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum 1. PT Sampoerna Printpack (“SP”) Riwayat Singkat PT Sampoerna Printpack (“SP”) didirikan dengan nama PT Jawa Printindo pada tahun 1982 berdasarkan Akta No. 44 tanggal 26 Pebruari 1982 yang dibuat dihadapan Sastra Kosasih, S.H., Notaris di Surabaya yang kemudian diubah dengan Akta No. 6 tanggal 3 Juni 1986 yang dibuat dihadapan Ny. Nursetiani Budi, S.H. sebagai pengganti Sastra Kosasih, S.H., Notaris di Surabaya, akta mana telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusannya No. C2-6705.HT.01.01.Th.’86 tanggal 27 September 1986, telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya di bawah No. 1009/1986 dan 1010/1986 tanggal 7 Oktober 1986 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 95, tanggal 28 Nopember 1986 Tambahan Berita Negara No. 1476. Berdasarkan Akta No. 23 tanggal 28 Nopember 1988 yang dibuat dihadapan Sastra Kosasih, S.H., Notaris di Surabaya nama PT Jawa Pritindo diubah menjadi PT Sampoerna Percetakan Nusantara dan akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-727.HT.01.04.TH.89 tanggal 24 Januari 1989. Berdasarkan Akta No. 23 tanggal 2 Juli 2003 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta nama PT Sampoerna Percetakan Nusantara diubah menjadi PT Sampoerna Printpack dan akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya No. C-18253 HT.01.04.TH.2003 tanggal 4 Agustus 2003. Anggaran dasar SP terakhir kali diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 23 tanggal 2 Juli 2003, yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Keputusannya No. C-18253 HT.01.04.TH.2003 tanggal 4 Agustus 2003 yang merubah nama PT Sampoerna Percetakan Nusantara menjadi PT Sampoerna Printpack. Kegiatan Usaha Berusaha dalam bidang percetakan dalam arti kata yang seluas-luasnya. Permodalan Keterangan Nilai Nominal Rp 5.000.000,00 per saham Persentase Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) Modal Dasar 36.000 180.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. PT Union Sampoerna Dinamika 28.808 7.192 144.040.000.000 35.960.000.000 80,02 19,98 6.720 6.720.000.000 100,00 - - Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel Kepengurusan dan Pengawasan DEWAN KOMISARIS: Komisaris Utama : Martin Gray King Komisaris : Andrew Vanzeller White DIREKSI: Direktur Utama Direktur : Angky Camaro : Salman Hameed 78 % 2. PT Permata Surya Gitatama (“PSG”) Riwayat Singkat PT Permata Surya Gitatama (“PSG”) didirikan dengan nama PT Permata Surya Gitatama pada tahun 1998 berdasarkan Akta No. 17 tanggal 11 September 1998 yang dibuat dihadapan Miranti Tresnaning Timur, S.H., Notaris di Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor di Ciawi, akta mana telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusannya No. C2-26075.HT.01.01.Th.98 tanggal 23 Nopember 1998, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No. 394/RUB/09.05 tanggal 9 April 1999. Anggaran dasar PSG terakhir kali diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.102 tanggal 28 Pebruari 2001 yang dibuat dihadapan Mellyani Noor Shandra, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-05904 HT.01.04 TH2001 tanggal 15 Agustus 2001, sedangkan Pemegang Saham terakhir termuat dalam Akta Risalah Rapat No. 05 tanggal 4 Agustus 2006 dibuat oleh Mellyani Noor Shandra, S.H., Notaris di Jakarta, Akta mana telah memperoleh Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. W7-HT.01.10-1983 tanggal 9 Oktober 2006. Selanjutnya pengurusan terakhir termuat dalam Akta Risalah Rapat No. 75 tanggal 10 Januari 2007, dibuat oleh Mellyani Noor Shandra, S.H., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. W7-HT.01.10-5314 tanggal 18 April 2007. Kegiatan Usaha Berusaha dalam bidang perdagangan umum, keagenan, perwakilan, kontraktor, jasa, angkutan, percetakan, pertanian, pertambangan, real estate dan industri. Permodalan Keterangan Nilai Nominal Rp 5.000.000,00 per saham Persentase Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) Modal Dasar 6.720 6.720.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: Agus Lasmono Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat 6.719 1 6.719.000.000 1.000.000 99,99 0,01 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 6.720 6.720.000.000 100,00 - - Jumlah Saham Dalam Portepel % Kepengurusan dan Pengawasan DEWAN KOMISARIS: Komisaris Utama : Agus Lasmono Komisaris : Tonyadi Halim DIREKSI: Direktur Utama Direktur 3. : Deddy Hariyanto : Fendy Nagasaputra UOB Kay Hian Pte., Ltd., Singapura Riwayat Singkat UOB Kay Hian Pte.,Ltd. Singapura didirikan pada tahun 2000 sebagai hasil merger dari Kay Hian Holding Ltd, UOB Securities Pte., Ltd. dan United Overseas Bank Group’s Overseas Stockbroking Interests yang merupakan anak perusahaan dari United Overseas Bank. 79 Kegiatan Usaha UOB Kay Hian Pte., Ltd., Singapura menyediakan jasa perdagangan ekuitas, pengelolaan unit Trust dan kustodian. Permodalan Jumlah Saham Persentase (%) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: United Overseas Bank Ltd U.I.P Holding Ltd DBS Nominee Pte Ltd Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%) 724.709.009 285.537.809 115.238.976 46.545.425 277.386.799 39,40 15,90 6,42 38,28 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 724.709.009 100,00 Kepengurusan dan Pengawasan DIREKSI: Direktur Utama dan Direktur Pelaksana Wakil Direktur Pelaksana Direktur Eksekutif Direktur Eksekutif Direktur Independen Direktur Independen Direktur Independen Direktur Non Eksekutif Direktur Non Eksekutif : : : : : : : : : Wee Ee-chao Tang Wee Loke Neo Chin Sang Esmond Choo Henry Tay Yun Chwan Chelva Retnam Rajah Roland Knecht Walter Tung Tau Chyr Francis Lee Chin Yong D. Keterangan Mengenai Anak Perusahaan Fatra International Holding Ltd. (“FIH”) Akta Pendirian dan Perubahannya Fatra International Holding Ltd. (“FIH”) didirikan di Labuan, Malaysia pada tanggal 19 Oktober 2007 dengan nama Fatra International Holding Ltd. berdasarkan Memorandum and Articles of Association tanggal 19 Oktober 2007, dengan Certificate of Incorporation of Offshore Company No. LL06183. FIH berkedudukan di Labuan, Malaysia dengan alamat sebagai berikut: Fatra International Holding Ltd Brumby House Jalan Bahasa P.O.Box. 80148 87011 Labuan FT - Malaysia Perseroan mulai melakukan penyertaan di FIH pada tanggal 19 Oktober 2007. Kegiatan Usaha FIH menjalankan kegiatan usaha sebagai perusahaan induk investasi. 80 Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Susunan Pemegang Saham FIH berdasarkan Register of Member Pursuant to Section 105 of the Offshore Companies Act 1990 adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal USD 1,00 per saham Persentase Jumlah Saham Nilai Nominal (USD) 10.000 10.000 2 2 100,00 2 2 100,00 9.998 9.998 Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel % Pengurusan dan Pengawasan Susunan pengurus FIH berdasarkan Register of Directors Pursuant to Section 94 of the Offshore Companies Act 1990 adalah sebagai berikut: DIREKSI: Direktur : Fendy Nagasaputra Direktur : Emily Liew Fui Lin E. Pengurusan dan Pengawasan Perseroan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 20 tanggal 20 Juni 2007 yang dibuat di hadapan Kun Hidayat, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. W7-HT.01.10-12732 tanggal 12 September 2007, susunan Direksi dan komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: KOMISARIS: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen : Meizar Suyardi : Roni Prananto : Lily Sumarli DIREKSI: Direktur Utama Direktur Direktur Direktur (tidak terafiliasi) : : : : Beni Prananto Stephen Angsono Fendy Nagasaputra Hari Prasad Sarda 81 Berikut adalah keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan: DEWAN KOMISARIS Meizar Suyardi, Komisaris Utama Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta 26 Mei 1970. Menyelesaikan pendidikan di Chapman University, California pada tahun 1991. Riwayat Pekerjaan: 1991 : Executive Trainee Legarleon Investment Ltd., Hongkong 1992 : Executive Assistant to the President Director PT Macadam Indonesia 1993 : Direktur Aman Teguh Sdn., Bhd., Malaysia 2000 : Managing Director Aman Teguh Sdn., Bhd., Malaysia 2001 : Managing Director/CEO Arab-Malaysian Corporation (AMCORP) Group MCM Technologies Bhd. 2003 : Komisaris PT Petrokimia Nusantara Interindo 2003 – 2006 : Komisaris Utama PT Petrokimia Nusantara Interindo 2005 – Sekarang : Komisaris PT Polypet Karyapersada 2006 – Sekarang : Komisaris Utama PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. Roni Prananto, Komisaris Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta 17 Maret 1967. Menyelesaikan pendidikan di City University, Canada pada tahun 1991. Riwayat Pekerjaan: 1988 – Sekarang : Komisaris PT Nusa Putera Kencana 1991 – 2002 : Direktur PT Trimanggada Nusantara Lines 1992 – Sekarang : Direktur PT Tasik Madu Shipping Company 1992 – Sekarang : Direktur PT Mas Millennium Indonesia 1994 – Sekarang : Direktur PT Intikencana Pranajati 1997 – Sekarang : Direktur Utama PT Intimas Lestari 1999 – Sekarang : Direktur PT Tridaya Baruna Perkasa 2000 – Sekarang : Direktur PT Tirtasari Persada 2000 – Sekarang : Direktur PT Panca Pilar Kencana 2004 – 2006 : Direktur PT Tri Mulia Baruna Perkasa 2006 – Sekarang : Komisaris PT Mitra Rajasa Tbk. 2007 – Sekarang : Komisaris PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. Lily Sumarli, Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta 9 Januari 1964. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Trisakti tahun 1990 dan Universitas Indonusa Esa Unggul tahun 2003. Riwayat Pekerjaan: 1988 – 1989 : Akuntan KAP Drs. Subijanto Tjahjo 1990 – 1995 : Asisten Manajer Internal Audit PT Inti Salim Corpora (Salim Group Holding Co.) Biro Internal Audit 1995 – 1996 : Manajer PT Inti Salim Corpora (Salim Group Holding Co.) Financial Analyst Division 1996 – 1999 : Manajer PT Inti Salim Corpora (Salim Group Holding Co.) Tax Division 1999 – 2000 : Tax & Accounting Service Manager PT Bina Indocipta Andalan 2002 – 2003 : Tax Partner KKP Setiadi Sumarli 2004 – Sekarang : Managing Director KKP Lily Sumarli 2006 – Sekarang : Komisaris Independen PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. 82 DIREKSI Beni Prananto, Direktur Utama Warga Negara Indonesia, lahir di Kudus 3 Januari 1959. Menyelesaikan pendidikan di Concordia University, Montreal, Kanada pada tahun 1981 dan Mc Gill University, Montreal, Kanada pada tahun 1982. Riwayat Pekerjaan: 1982 - 1994 : Manajer Keuangan PT Tri Manggada Nusantara Lines 1983 – 1989 : Wakil Direktur PT Tasik Madu Shipping 1985 – Sekarang : Direktur Utama PT Rama Dinamika Raya 1987 – 1988 : Direktur PT Zebra Indah Jaya 1987 – Sekarang : Direktur Utama PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. 1989 – 1991 : Direktur PT Asia Perintis Contindo 1989 – 1994 : Direktur PT Tasik Madu Shipping 1991 – 1996 : Direktur Utama PT Asia Perintis Contindo 1994 – Sekarang : Direktur Utama PT Mitra Rajasa Tbk. 1994 – Sekarang : Direktur Utama PT Tasik Madu Shipping 2002 – Sekarang : Direktur Utama PT Panca Pilar Kencana 2003 – Sekarang : Direktur PT Giri Selo Indah Stephen Angsono, Direktur Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta 14 Nopember 1970. Menyelesaikan pendidikan di University of Southern California pada tahun 1991. Riwayat Pekerjaan: 1991 – 1992 : Management Associates Corporate Banking – Credit Department Citibank, Jakarta 1992 – Sekarang : Direktur Utama PT Samafitro 1993 – Sekarang : Direktur PT Asaba 1996 – Sekarang : Direktur PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. 1997 – Sekarang : Vice President Director PT Zebra Asaba Industries 2003 – Sekarang : Direktur Utama PT Giri Selo Indah Fendy Nagasaputra, Direktur Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung 6 Agustus 1959. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung pada tahun 1985. Riwayat Pekerjaan: 1986 – 1999 : Commercial Credit Director PT Bank Internasional Indonesia Tbk. 1999 – 2003 : Finance & Accounting Director PT Pindo Deli Pulp & Paper 2003–– 2004 : Finance & Accounting Director PT Argo Pantes Tbk. 2004 – 2006 : Commercial Director PT Petrokimia Nusantara Interindo (PENI) 2004 – Sekarang : Direktur PT Polypet Karyapersada 2004 – Sekarang : Direktur PT Permata Surya Gitatama 2006 – Sekarang : Direktur PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. Hari Prasad Sarda, Direktur Tidak Terailiasi Warga Negara India lahir di India 16 Pebruari 1948. Menyelesaikan pendidikan di Vikram University, India pada tahun 1969. Riwayat Pekerjaan: 1970 – 1981 : Electrical Project Manager PT Grasim Industries Limited, (d/h Gwalior Rayons), India 1981 – 1989 : Chief Electrical Engineer PT Indobharat Rayon, Jawa Barat 1989 – 2000 : Chief Engineer PT Fatrapolindo Nusa Industri 2001 – Sekarang : Direktur PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. 83 Jumlah gaji dan tunjangan lainnya yang diberikan kepada Komisaris dan Direksi Perseroan berjumlah sekitar Rp 838 juta, Rp 1.641 juta dan Rp 1.561 juta masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005. Berikut ini adalah struktur organisasi dari Perseroan: Berdasarkan Surat Persetujuan Pengangkatan Komite Audit yang masing-masing ditandatangani oleh Meizar Suyardi selaku Komisaris Utama, Djoni Prananto selaku Komisaris dan Lily Sumarli selaku Komisaris Independen, susunan Komite Audit di Perseroan adalah sebagai berikut: Ketua : Lily Sumarli (Komisaris Independen) Anggota : Kasturin Daminto Darmadji Berikut adalah keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Komite Audit Perseroan: Kasturin Warga Negara Indonesia. Lahir di Jepara tanggal 16 Juni 1964. Memperoleh gelar sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Sejak tahun 2004 hingga saat ini menjabat sebagai Direktur di PT Cita Lini Persada dan diangkat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2003. Daminto Darmadji Warga Negara Indonesia. Lahir di Nganjuk tanggal 17 Maret 1976. Memperoleh gelar sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesia pada tahun 2000. Sejak tahun 2002 hingga saat ini menjabat sebagai Komisaris di PT Pelangi Indah Canindo Tbk. dan diangkat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2006. Berdasarkan Surat Keputusan No. Ref. 0269/FNI-Dir/III/02 tertanggal 11 Maret 2002, Sekretaris Perusahaan di Perseroan adalah Merciana Anggani. 84 F. Sumber Daya Manusia Perseroan menyadari pentingnya peranan sumber daya manusia dalam upaya untuk mencapai keberhasilan usaha. Oleh karena itu pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia dilakukan secara terencana dan berkesinambungan agar setiap karyawan dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap kemajuan dan pertumbuhan Perseroan. Pada saat Prospektus ini diterbitkan, jumlah karyawan yang bekerja pada Perseroan dan Anak Perusahaan termasuk Direksi berjumlah 413 orang. Adapun komposisi karyawan menurut jenjang manajemen dan pendidikan adalah sebagai berikut: Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Manajemen Jenjang Manajemen Jumlah Karyawan Persentase Direksi dan Pimpinan Umum Manager atau setingkat Supervisor Staf 5 15 136 258 1,21% 3,62% 32,85% 62,32% Jumlah 414 100,00% Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan Jenjang Pendidikan Jumlah Karyawan Persentase Sarjana SLTA dan Sederajat SLTP dan sederajat 68 301 45 16,43% 72,70% 10,87% Jumlah 414 100,00% Jumlah Karyawan Persentase 18 – 25 tahun 26 – 35 tahun 36 – 45 tahun 46-55 Lebih dari 55 tahun 18 190 164 39 3 4,35% 45,89% 39,61% 9,42% 0,73% Jumlah 414 100,00 Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Usia Jenjang Usia Perseroan saat ini telah memenuhi kewajibannya untuk membayar Upah Minimum Propinsi (UMP) kepada tenaga kerjanya baik yang bekerja di kantor pusat maupun yang bekerja di tempat kegiatan usaha Perseroan dengan membayar diatas UMP yang ditetapkan. Perseroan telah menandatangani Kesepakatan Kerja Bersama dengan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Tingkat Perusahaan Unit Kerja PT Fatrapolindo Nusa Industri tertanggal 20 Juni 2000 yang dilakukan dihadapan Kepala Kantor Departemen Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang yang telah diperpanjang terakhir berdasarkan Surat Kesepakatan tertanggal 1 Nopember 2007 yang dibuat dibawah tangan yang memperpanjang kembali masa berlakunya PKB untuk jangka waktu 6 (enam) bulan sampai dengan tanggal 26 Mei 2008. Surat Kesepakatan tersebut telah didaftarkan kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja berdasarkan Surat dari Perseroan No. 056/FNI-HRD/PKB/XI/2007 tertanggal 1 Nopember 2007 yang telah diterima Kantor Dinas Tenaga Kerja tanggal 1 Nopember 2007. 85 Perseroan memiliki 1 (satu) tenaga kerja asing yaitu Hari Prasad Sarda, berkewarganegaraan India sebagai Direktur Tidak Terafiliasi. Sehubungan dengan hal tersebut ijin-ijin yang telah diperoleh adalah sebagai berikut: Surat Keputusan No. 5440/MEN/P/IMTA/2007 tanggal 18 Juli 2007 tentang Pemberian Ijin Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri u.b. Direktur Penggunaan Tenaga Kerja Asing atas nama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia dan berlaku sejak tanggal 13 Agustus 2007sampai dengan 12 Agustus 2008; (a) Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri No. KEP-1105/P2TKDN/PTA/2006 tanggal 30 Juni 2006 tentang Pengesahan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing Pada Perseroan, untuk tenaga kerja asing Perseroan yang berjumlah 1(satu) orang dengan jabatan Direktur Produksi, yang dikeluarkan oleh Direktur Penggunaan Tenaga Kerja Asing atas nama Direktur Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri dan berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tahun 2006 sampai dengan Agustus 2009. (b) Kartu Ijin Tinggal Tetap yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi Departemen Kehakiman Republik Indonesia 2D1JD- 0038-C dengan masa berlaku tanggal 31 Mei 2005 yang berlaku sampai dengan 20 Mei 2010. Perseroan juga memiliki sarana dan prasarana pendukung seperti fasilitas pelatihan, tempat ibadah, fasilitas pelayanan kesehatan karyawan, kantin dan lain-lain dengan rincian sebagai berikut: Fasilitas Sarana & Prasarana Keterangan Lokasi Peribadatan Mesjid Mushola Ruang training Kantin Catering Simpan Pinjam Toko/warung koperasi Lapangan volly, basket, bulu tangkis dan tenis meja Lapangan bola Perawatan (rawat inap) Pengobatan rawat jalan Kecelakaan kerja Luas 110m2 Luas 12m2 kapasitas 40 tempat duduk kapasitas 150 tempat duduk Restoran Sambalero Pabrik Pabrik Pabrik/Kantor pusat Pabrik Fasilitas Training Fasilitas Kantin Koperasi Karyawan Fasilitas Olah Raga Fasilitas Kesehatan Fasilitas penginapan Sarana K3 Jamsostek Mess karyawan P2K3, Ahli K3 Tabung Pemadam Kebakaran Mobil Damkar Sembako Sewa Reimbursement Reimbursement RS Qodr (provider) Klinik Bio Medika JHT/KK/Kematian Bangunan 2 lantai dengan 150 kamar (30 tempat tidur) 36 tabung 1 mobil (kecil) Pabrik Pabrik/Kantor pusat Pabrik (di luar) Sesuai peraturan Sesuai peraturan Karawaci Tangerang Curug Tangerang Seluruh karyawan Pabrik Pabrik Pabrik Pabrik G. Keterangan tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Tanggung Jawab Sosial Perseroan berupaya untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dalam menjalankan kegiatan usahanya sehari-hari dengan asas keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, kewajaran dan independensi. Sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.I.6 mengenai Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik dan untuk memenuhi salah satu ketentuan Bursa Efek Jakarta mengenai Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Perseroan memiliki Komisaris Independen yang jumlahnya sekurang-kurangnya 30% dari jumlah seluruh anggota komisaris. Komisaris Independen Perseroan juga telah sesuai dengan komisaris independen yang didefinisikan dalam Peraturan Bapepam No.IX.I.5 mengenai Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Pada saat ini, Komisaris Independen Perseroan adalah Lily Sumarli. 86 Dewan Komisaris Perseroan juga telah membentuk Komite Audit dengan anggota, sebagai berikut: • Lily Sumarli – Ketua • Kasturin – Anggota • Darminto Darmadji – Anggota Komite Audit merupakan komite yang dibentuk untuk membantu melaksanakan tugas dan fungsi dewan komisaris terutama dalam pengawasan pengelolaan Perusahaan. Komite Audit telah melakukan evaluasi atas laporan keuangan tahunan. Komite Audit melalui divisi internal audit telah melakukan tinjauan ulang atas beberapa akun dari laporan keuangan sehubungan dengan rasio likuiditas Perseroan. Selain itu, Perseroan memiliki Sekretaris Perusahaan sesuai dengan Peraturan Bapepam No.IX.I.4 dan dalam rangka pemenuhan salah satu ketentuan Bursa Efek Jakarta tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Dalam rangka tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility), Perseroan telah menerapkan beasiswa bagi anak-anak karyawan yang berprestasi. H. Transaksi dan Saldo dengan Pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usaha normal, Perseroan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dilakukan pada tingkat harga dan persyaratan yang wajar sebagaimana diperlakukan terhadap pihak ketiga (arm’s length basis), sebagai berikut: a. Penjualan barang jadi kepada PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk., pihak hubungan istimewa sebesar 5,36% dari jumlah penjualan bersih pada periode 2007, 2,23% dari jumlah penjualan bersih pada tahun 2006 dan penjualan barang jadi kepada PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan PT Toppan Sampoerna Indonesia sebesar 1,58% dari jumlah penjualan bersih pada tahun 2005 dengan rincian sebagai berikut: Keterangan 30 Juni 2007 31 Desember 2006 2005 (Kg) (ribuan Rp) (Kg) (ribuan Rp) (Kg) (ribuan Rp) PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. PT Toppan Sampoerna Indonesia 222.075 - 6.296.752 - 194.406 - 5.385.946 - 99.548 85.181 2.642.466 792.787 Jumlah 222.075 6.296.752 194.406 5.385.946 184.729 3.435.253 Saldo piutang usaha yang timbul dari transaksi tersebut masing-masing sebesar 0,97%, 0,66% dan 0,17% dari jumlah aktiva pada tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006 dan 2005 dengan rincian sebagai berikut: (dalam Rupiah) 30 Juni Keterangan b. 31 Desember 2007 2006 2005 PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. PT Toppan Sampoerna Indonesia 2.837.404.350 - 2.183.849.914 - 435.600.000 131.573.447 Jumlah 2.837.404.350 2.183.849.914 567.173.447 Perseroan menggunakan jasa PT Mitra Rajasa Tbk. untuk jasa pengangkutan barang jadi sebesar 5,02% dari jumlah beban usaha pada periode 2007, jasa PT Mitra Rajasa Tbk. dan PT Sumber Kencana Expressindo untuk jasa pengangkutan barang jadi sebesar 4,01% dari jumlah beban usaha pada tahun 2006 dan jasa PT Mitra Rajasa Tbk. untuk jasa pengangkutan barang jadi sebesar 4,89% dari jumlah beban usaha pada tahun 2005 dengan rincian sebagai berikut: 87 (dalam Rupiah) Keterangan PT Mitra Rajasa Tbk. PT Sumber Kencana Expressindo 30 Juni 2007 375.165.000 - 31 Desember 2006 2005 656.667.400 766.286.500 21.302.000 - Jumlah 375.165.000 677.969.400 766.286.500 Saldo hutang yang timbul dari transaksi tersebut masing-masing sebesar 1,1%, 0,7% dan 0,9% dari jumlah hutang usaha pada tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006 dan 2005 dengan rincian sebagai berikut: (dalam Rupiah) 30 Juni Keterangan 31 Desember 2007 2006 2005 PT Mitra Rajasa Tbk. PT Sumber Kencana Expressindo 786.185.000 - 620.275.320 4.139.000 504.391.580 - Jumlah 786.185.000 624.414.320 504.391.580 c. Perseroan mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Nusaputra Kencana atas pemakaian ruangan kantor di Jalan A.M. Sangaji No. 12, Jakarta. Biaya sewa tersebut adalah sebesar Rp 265.440.000 pada periode 2007, Rp 530.880.000 pada tahun 2006 dan Rp 529.438.000 pada tahun 2005 atau masing-masing sebesar 3,54%, 3,14% dan 3,38% dari jumlah beban usaha. d. Pada tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006 dan 2005, saldo hutang hubungan istimewa yang timbul dari transaksi di luar usaha terdiri dari: (dalam Rupiah) 30 Juni Keterangan 31 Desember 2007 2006 2005 Beni Prananto PT Giri Selo Indah (GSI) 3.408.866.075 2.000.000.000 2.843.341.700 2.000.000.000 1.802.028.100 2.000.000.000 Jumlah 5.408.866.075 4.843.341.700 3.802.028.100 Pinjaman untuk tujuan modal kerja dari Beni Prananto merupakan pinjaman tanpa bunga dan tanpa jangka waktu pengembalian yang pasti. Pinjaman untuk tujuan modal kerja dari GSI dikenakan tingkat suku bunga sebesar 13,5% per tahun pada periode 2007, tahun 2006 dan 2005. Pinjaman ini tanpa jangka waktu pengembalian yang pasti. Bunga yang masih harus dibayar masing-masing sebesar Rp 38.354.795, Rp 76.709.590 dan Rp 57.846.576, masing-masing pada periode 2007, tahun 2006 dan 2005. I. Perkara-Perkara yang Sedang Dihadapi Perseroan Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan terdaftar sebagai Penggugat melawan Ny Mee Fang Cs sebagai pihak Tergugat dalam perkara perdata pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat dalam perkara No. 142/PDT.G/2006/PN.JKT. BAR. Perkara Perseroan dengan Ny Meng Fang Cs terjadi karena Perseroan mengajukan tuntutan kepada pengadilan pada tanggal 17 April 2006 karena kegagalan dari Ny Meng Fang Cs dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengangkut barang milik Perusahaan dari Tangerang ke Sidoarjo, Jawa Timur. Kegagalan tersebut disebabkan karena perampokan di perjalanan dan telah merugikan Perseroan sebesar USD 19.468,25 dan telah dicatat sebagai beban pokok penjualan dalam laporan keuangan tahun 2005. Perseroan telah memenangkan pengadilan sesuai dengan Putusan Pengadilan No. 142/PDT.G/2006/ PN.JKT.BAR tanggal 21 Desember 2006 dan akan menerima biaya penggantian sebesar USD 19.468,25 namun demikian pihak tergugat mengajukan gugatan banding karena tergugat tidak mengganti kerugian yang disebabkan karena force major antara lain kebakaran, perampokan, penggarongan, dll dan barang yang hilang hanya dapat diganti 10x ongkos angkutan barang tersebut, sesuai dengan syarat-syarat yang tertera pada Surat Angkutan. 88 Saat ini perkara tersebut dalam proses upaya hukum banding pada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dimana Ny Mee Fang sebagai pihak Pembanding dan Perseroan sebagai pihak Terbanding. Namun Perseroan berkeyakinan bahwa perkara tersebut tidak mengganggu jalannya kegiatan usaha Perseroan. Selain perkara tersebut di atas, Perseroan tidak terlibat dalam perkara pidana, perdata, ketenagakerjaan, perpajakan dan pengadilan tata usaha negara lainnya. Perseroan maupun Direksi dan Komisaris baik dalam jabatannya maupun secara pribadi, tidak terdapat pendaftaran atau masalah-masalah yang menyangkut kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran utang pada Pengadilan Niaga dimana Perseroan berdomisili maupun pada tempat kegiatan usaha Perseroan sebagaimana dimaksud dalamn UU. No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang serta pendaftaran atas pembubaran (likuidasi) Perseroan atas pemeriksaan terhadap Perseroan sebagaimana dimaksud dalam UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. J. Hubungan Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dengan Anak Perusahaan Perseroan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Nama Meizar Suyardi Roni Prananto Lily Sumarli Beni Prananto Stephen Angsono Fendy Nagasaputra Hari Prasad Sarda Emily Liew Fui Lin Perseroan Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi - FIH Direktur Direktur K. Aset Perseroan Tanah-tanah yang dimiliki Perseroan Perseroan memiliki tanah yang dipergunakan untuk menjalankan kegiatan usahanya sebagai berikut: 1. Tanah seluas 41.100 m2, yang terletak di Desa Kadujaya, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Propinsi Jawa Barat berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.38/Kadujaya, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tangerang tanggal 16 Oktober 1989 dan berakhir pada tanggal 16 Oktober 2019 sesuai dengan Gambar Situasi No.12151 tanggal 1 Agustus 1989. 2. Tanah seluas 3.610m2 yang terletak di Desa Kadujaya, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Propinsi Jawa Barat berdasrkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.116/Kadujaya, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tangerang tanggal 3 Agustus 2000 dan berakhir pada tanggal 18 Juli 2030 sesuai dengan Surat Ukur No.35/Kadujaya tanggal 21 Juli 2000. Bangunan yang dimiliki Perseroan Perseroan memiliki/menguasai serta menggunakan bangunan-bangunan yang terletak di Desa Kedujaya, Kecamatan Curug, Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang sebagaimana diuraikan secara rinci dalam Surat Keputusan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah No.593.5/SK.287-BKPMD/1989 tertanggal 13 September 1989 (Lampiran-7) berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.38/Kadujaya tanggal 16 Oktober 1989 dan berakhir tanggal 16 Oktober 2019, Gambar Situasi No.12151 tanggal 1 Agustus 1989 seluas 41.000m2 dan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.116/Kadujaya tanggal 3 Agustus 2000 dan berakhir pada tanggal 18 Juli 2030, Surat Ukur No.35/Kadujaya tanggal 21 Juli 2000 seluas 3.610m2. Aset lainnya yang dimiliki Perseroan Sampai dengan saat Prospektus ini diterbitkan Perseroan memiliki dan menguasai 36 kendaraan bermotor untuk menunjang kegiatan usaha Perseroan sehari-hari. 89 X. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN A. Umum Perseroan didirikan pada tanggal 9 Desember 1987 dengan nama PT Indofatra Plastik Industri yang kemudian diubah menjadi PT Fatrapolindo Nusa Industri. Perseroan bergerak dalam bidang usaha pembuatan, perdagangan dan pemasaran plastik lembaran berproses bentangan dua arah atau di dalam istilah industrinya disebut sebagai Biaxially Oriented Polypropylene (untuk selanjutnya disebut “lembaran BOPP”) dengan memakai merek dagang “Falene”. Pengertian “bentangan dua arah” (biaxialy oriented) adalah proses pembuatan plastik lembaran tersebut melalui proses pembentangan lembaran plastik dengan arah memanjang dan melebar sekaligus sehinga diperoleh ukuran tebal dan lebar lembaran plastik yang didinginkan, sedangkan pengertian Polypropylene adalah jenis bahan baku bijih plastik yang digunakan dalam proses produksi. Perseroan memulai kegiatan operasionalnya sejak bulan Juni 1990 dengan kapasitas terpasang sebesar 8.000 ton per tahun. Pada bulan Juni 1999 Perseroan menambah 1 (satu) lini produksi baru dengan kapasitas terpasang sebesar 12.000 ton per tahun. Pada tahun 2004 menambah lagi 1 (satu) lini produksi baru dengan kapasitas terpasang sebesar 18.000 ton per tahun. Sampai dengan saat Prospektus ini diterbitkan Perseroan memiliki 3 (tiga) lini produksi dengan total kapasitas terpasang keseluruhan sebesar 38.000 ton per tahun. Perseroan melakukan operasional melalui kantor pusat di Wisma LIA Lantai 1 & 2, Jalan A.M. Sangaji No. 12, sedangkan kegiatan produksi Perseroan dilakukan di pabrik film BOPP yang berlokasi di Jalan Raya Curug Km 1,1, Desa Kadujaya, Kabupaten Tangerang, Banten di atas areal tanah milik Perseroan seluas 44.710 m2 dengan status Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 38 tanggal 16 Oktober 1989 dan No. 00116/Kadujaya tanggal 3 Agustus 2000. Lembaran BOPP merupakan bahan film plastik yang digunakan sebagai kertas kaca pengemas untuk berbagai macam barang-barang konsumen antara lain makanan, bumbu penyedap, rokok, deterjen, alat-alat kantor, pita perekat, kosmetik, parfum, bahan pengganti aluminium, kaset audio/video dan berbagai macam lainnya. Pada saat ini terdapat 6 (enam) produsen film BOPP di Indonesia, di mana Perseroan memiliki pangsa pasar sekitar lebih dari 15% pasar lembaran BOPP. Perseroan memasarkan 90% dari total produksinya ke pasaran dalam negeri seiring dengan meningkatnya permintaan dalam negeri sedangkan 10% dari total produksinya diekspor ke negara-negara Asean antara lain Singapura, Malaysia, Filipina, dan negara-negara Eropa, Amerika Serikat, Pakistan, Hongkong serta Taiwan. 90 B. Kegiatan Usaha 1. Produk dan Kapasitas Produksi Pada saat ini produk utama Perseroan adalah lembaran BOPP yang digunakan sebagai kertas kaca pengemas untuk bermacam-macam barang. Pada saat ini Perseroan telah menghasilkan bermacammacam lembaran BOPP yang terbagi atas 5 kategori utama. Produk utama yang dihasilkan Perseroan secara garis besar dapat dilihat pada tabel berikut: No. Kategori 1. Polos (Plain) 2. Bisa Direkatkan (Heat Sealable) 3. 4. 5. Bungkus Rokok (Cigarette) Buram (Dull) Bisa Disepuh Logam (Metalizeable) Penggunaannya - Untuk pembungkus bahan-bahan makanan, deterjen, bumbu masak dan lain-lain. - Pembungkus kartu ucapan selamat, album photo, sampul buku dan lain-lain. - Untuk pita perekat. - Pembungkus luar kaset/VCD audio/video. - Pembungkus luar produk kosmetik, biskuit, kembang gula dan sebagainya. - Bungkus luar produk tembakau/rokok. - Pembungkus sabun, tas dan bahan makanan. - Sebagai kemasan berlapis logam dan untuk dicetak. - Bahan kemasan pengganti aluminium foil dan pembungkus rokok. - Pembungkus bingkisan, kalender, dekorasi dan aneka ragam kemasan. Untuk masa yang akan datang, seiring dengan meningkatnya penggunaan dan permintaan lembaran BOPP yang semakin beragam, Perseroan merencanakan untuk menambah jenis produk lembaran BOPP yang baru yang memiliki nilai tambah yang tinggi serta berhubungan dengan kebutuhan lembaran plastik antara lain jenis “Plastik Lembaran yang Bisa Direkatkan dengan Panas Rendah” (low heatsealable Cigarette Overwrapping), “Plastik Lembaran yang Mempunyai Tingkat Keeratan yang Tinggi” (Shrinkage Film), “Plastik Lembaran Berwarna” (Coloured Film), Plastik Lembaran yang Bisa Diputar” (Twistable Film), dan “Plastik Lembaran yang Mempunyai Tingkat Keeratan yang Rendah Khusus untuk Dicetak” (Low Shringking Printing Grade Film). Tabel berikut menunjukkan kapasitas produksi dan produksi lembaran BOPP sejak tanggal 31 Desember 2002 sampai dengan tanggal 30 Juni 2007: Keterangan 30 Juni 31 Desember 2007 2006 2005 2004 2003 2002 4.000 6.000 9.000 19.000 8.000 12.000 18.000 38.000 8.000 12.000 14.400 34.400 8.000 12.000 3.600 23.600 8.000 12.000 20.000 8.000 12.000 20.000 Volume Produksi (Ton) Polos (Plain) Bisa Direkatkan (Heat Sealable) Bungkus Rokok (Cigarette) Buram (Dull) Bisa Disepuh Logam (Metalizeable) Total Volume Produksi (Ton) 5.738 23 450 75 6.286 14.611 163 730 20 326 15.850 14.363 242 646 61 142 15.454 11.893 133 792 9 188 13.015 14.148 102 531 34 201 15.016 17.936 126 575 278 18.915 Utilisasi Kapasitas Terpasang (%) 33 42 45 55 75 95 Kapasitas Produksi (Ton) Lini Produksi Pertama Lini Produksi Kedua Lini Produksi Ketiga Total Kapasitas Produksi (Ton) 91 Seperti yang terlihat pada tabel diatas semenjak tahun 2003 tingkat utilisasi kapasitas terpasang Perseroan terus mengalami penurunan dari 95% pada tahun 2002 menjadi 33% pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena Perseroan meningkatkan kapasitas terpasang namun tidak didukung oleh ketersediaan modal kerja dan bahan baku yang memadai. Realisasi produksi Perseroan sampai dengan tanggal 30 Juni 2007 dengan pendekatan penggunaan jam kerja adalah sebagai berikut: Tabel Penggunaan Kapasitas berdasarkan Jam Kerja: Keterangan Waktu yang tersedia Waktu yang digunakan Lini Produksi Pertama Lini Produksi Kedua Lini Produksi Ketiga Penggunaan Kapasitas Lini Produksi Pertama Lini Produksi Kedua Lini Produksi Ketiga 2. 30 Juni 2007 2006 2005 31 Desember 2004 2003 3.600 7.200 7.200 7.200 7.200 7.200 2.573 516 2.147 5.145 3.550 4.844 5.843 2.072 4.709 5.424 4.957 1.312 5.798 7.159 - 7.152 7.668 - 71.5% 14,3% 59,6% 71,5% 49,3% 67,3% 81,1% 28,8% 65,4% 75,3% 68,8% 18,2% 80,5% 99,4% - 99,3% 106,5% - 2002 Bahan Baku Bahan baku utama yang dibutuhkan Perseroan dibagi menjadi tiga golongan, yaitu bahan baku utama untuk badan (inti) lembaran, yang disebut homopolimer (homopolymer), bahan baku pembantu untuk lapisan kulit luar (skin) lembaran plastik yang memberikan nilai tambah lembaran berupa corak dan karakteristik plastik yang disebut kopolimer (copolymer) dan bahan pembantu berupa zat-zat tambahan (additive agents atau masterbatch) yang berfungsi untuk mengubah sifat fisik dari plastik seperti zat anti kaku (antistatic), bening dan licin (superslip), dan tidak mudah membeku (anti block) dan atau warna. Sebagaimana nama dari produk lembaran BOPP, homopolimer yang dipakai adalah bijih plastik Polypropylene yang merupakan 96% kandungan bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan film BOPP. Dalam pengadaan bahan baku tersebut, sekitar 15% bahan baku utama diimpor dari Singapura dan sisanya atau sekitar 85% diperoleh oleh pemasok lokal. Untuk bahan pembantu kopolimer dan zatzat tambahan sebagai mana disebutkan di atas, 100% diimpor dari negara Jerman, Jepang, India, dan Belgia. Selain Polypropylene yang diterima dari pemasok tersebut, Perseroan juga memperoleh bahan baku dari proses daur ulang atas produk-produk Perseroan yang gagal atau rusak (defect). Penggunaan bahan baku dari proses daur ulang tersebut memberikan kontribusi sekitar 5% dari jumlah bahan baku yang dibutuhkan. Tabel berikut ini menggambarkan perkembangan penggunaan bahan baku oleh Perseroan: Keterangan 30 Juni 2007 Homopolimer: - Volume (ton) - Nilai (Rp juta) Harga unit/ton (000) Kopolimer: - Volume (ton) - Nilai (Rp juta) Harga unit/ton (000) Zat Tambahan: - Volume (ton) - Nilai (Rp juta) 6.171 76.665 12,423 31 Desember 2006 2005 2004 2003 2002 15.814 15.830 14.712 15.291 19.292 190.175 169.941 132.730 100.253 109.745 12,026 10,773 9,022 6,556 5,689 62 892 14.387 147 1.938 13.184 154 1.906 12.377 144 1.303 9.049 118 1.020 8.644 119 1.131 9.504 99 2.409 191 4.440 217 5.003 251 4.416 355 6.253 397 7.385 92 3. Fasilitas Produksi Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki 3 (tiga) lini produksi untuk memproduksi lembaran BOPP dengan jumlah kapasitas terpasang sebesar 38.000 ton per tahun. Penggunaan mesin tersebut beroperasi selama 24 jam per hari yang terdiri dari 3 (tiga) giliran (shift). Fasilitas produksi lembaran BOPP tersebut juga ditunjang dengan berbagai peralatan lainnya antara lain dilengkapi dengan 1 (satu) unit mesin daur ulang beserta 4 (empat) unit pembangkit tenaga listrik dengan jumlah kapasitas sebesar 6.000 KVA. Perseroan juga memiliki laboratorium yang digunakan baik untuk pengawasan mutu maupun untuk penelitian dan pengembangan produk berikut tenaga ahli yang berkompeten yang bertanggung jawab untuk menjalankan proses pengawasan mutu mulai dari bahan baku, barang dalam proses hingga barang jadi untuk menjamin standar mutu produk Perseroan. Untuk itu laboratorium Perseroan melakukan standar pengujian yang dimulai dengan pengujian bahan baku hingga barang jadi hasil produk dan menggunakan peralatan pengujian yang terkomputerisasi. Perseroan juga terus menerus melakukan riset dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas produk Perseroan guna memenuhi tuntutan konsumen yang semakin tinggi. Selain itu Perseroan juga melakukan pengembangan produk-produk baru yang dibutuhkan oleh pasar. Untuk menjaga kondisi mesin serta untuk meningkatkan kinerja mesin dalam upaya memberikan produk yang maksimal, Perseroan berupaya untuk terus melakukan pemeriksaan dan perawatan mesin secara rutin. Perseroan juga melakukan perbaikan besar atau overhaul yang dilakukan satu kali dalam satu tahun dan servis tersebut dilaksanakan pada saat jadwal produksi yang tidak terlalu padat sehingga tidak mempengaruhi produksi Perseroan. 4. Proses Produksi Berikut ini adalah uraian singkat dari produksi film BOPP tersebut: Proses produksi film BOPP dimulai dengan memasukkan homopolimer ke dalam silo-silo penampung untuk dicampur dengan dan zat-zat tambahan. Campuran resin tersebut kemudian dimasukkan ke dalam Corong Pengering (Drying Hopper) dan selanjutnya dimasukkan ke dalam unit pelebur (Extruder) guna memasuki proses peleburan sehingga menghasilkan lembaran yang masih belum dibentangkan (non-oriented film) dalam bentuk padat. Kopolimer yang bersifat perekat (sealant) dialirkan ke dalam unit pelebur tambahan (Satellite Extruder) guna memberi lapisan ke dua sisi film tersebut agar dapat merekat pada suhu tertentu. Selanjutnya lembaran film didinginkan melalui unit pencetakan (casting) untuk proses kristalisasi. Hasil dari unit pencetakan (casting) tersebut kemudian dipanaskan di unit MDO (Machine Directional Orientation) secara cepat dan merata sesuai dengan suhu yang dibutuhkan. Setelah lembaran plastik tersebut dipanaskan pada unit MDO, proses pembentangan dimulai di unit TDO (Transverse Directional Orientation) dengan pembentangan lembaran plastik ke arah melebar (membujur) kemudian dibarengi dengan pembentangan ke arah melintang (memanjang) pada unit TDO Strecthing. Tepi-tepi lembaran BOPP tersebut kemudian dipotong (trimming) dan hasil potongan tersebut dikirim ke bagian unit penghancur (crusher) untuk dihancurkan dan langsung dimasukkan ke dalam unit pelebur (extruder). Lembaran BOPP sebagai produk akhir kemudian digulung di unit penggulung (winding). Gulungan lembaran BOPP disusun di rak-rak penyimpanan (storage), selanjutnya dipotong di unit pemotongan (sliting) dan digulung kembali di unit penggulungan (rewinding) sesuai dengan spesifikasi pemesan. Hasil dari pemotongan dan penggulungan kembali tersebut kemudian dilakukan pengemasan dan siap didistribusikan kepada pemesan. 93 Untuk sisa-sisa yang tidak terpakai, akan diproses ulang dengan mesin Reclaimer sehingga produksi hasil proses ini dapat digunakan kembali sebagai campuran pembuatan fim. C. Pemasaran Hasil produksi Perseroan dipasarkan seluruhnya untuk keperluan kemasan produk yang meliputi antara lain produk-produk makanan, bumbu penyedap, rokok, deterjen, alat-alat kantor, pita perekat, kosmetik, parfum, kaset audio/video serta kemasan berupa bahan pengganti alumunium dan berbagai industri yang menggunakan lembaran plastik sebagai bahan utama pengemasannya. Pada dasarnya produk Perseroan merupakan barang yang melekat pada barang-barang konsumen sehingga produk perseroan dipasarkan ke para industri pengguna (industrial users). 94 Hasil penjualan produk utama yang dicapai Perseroan sampai dengan tanggal 30 Juni 2007 berdasarkan jenis produk dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut: Keterangan 30 Juni 31 Desember 2007 2006 2005 5.547 95.687 11.737 195.108 12.100 172.918 27 627 102 2.318 162 3.299 82 1.480 64 1.231 113 2.136 375 9.652 526 12.335 531 10.859 667 12.583 413 7.807 440 8.840 1 21 3 78 3 63 12 232 13 225 - 52 1.025 200 3.445 70 1.399 116 1.533 101 1.658 205 2.758 936 10.375 2.262 24.361 2.827 26.368 2.580 19.504 1.933 10.229 1.972 9.138 Jumlah Penjualan Domestik - Volume (ton) - Nilai (Rp juta) 6.938 117.387 14.830 237.645 15.693 214.906 14.640 13.904 175.039 157.309 17.475 212.863 Keterangan 30 Juni 2007 2006 2005 2004 2003 2002 11 193 272 3.902 109 1.535 205 2.403 336 3.493 1.348 12.546 - - - - - 1 20 - - - - - - - 11 193 37 659 - - - - - - - - - 11 193 283 4.095 146 2.194 205 2.403 336 3.493 1.349 12.566 Penjualan Domestik Polos (Plain) - Volume (ton) - Nilai (Rp juta) Bisa Direkatkan (Heat Sealable) - Volume (ton) - Nilai (Rp juta) Bungkus Rokok (Cigarette) - Volume (ton) - Nilai (Rp juta) Buram (Dull) - Volume (ton) - Nilai (Rp juta) Bisa Disepuh Logam (Metalizeable) - Volume (ton) - Nilai (Rp juta) Barang Sisa (Scrap) - Volume (ton) - Nilai (Rp juta) Penjualan Ekspor Polos (Plain) - Volume (ton) - Nilai (Rp juta) Bisa Direkatkan (Heat Sealable) - Volume (ton) - Nilai (Rp juta) Bungkus Rokok (Cigarette) - Volume (ton) - Nilai (Rp juta) Buram (Dull) - Volume (ton) - Nilai (Rp juta) Bisa Disepuh Logam (Metalizeable) - Volume (ton) - Nilai (Rp juta) Jumlah Penjualan Ekspor - Volume (ton) - Nilai (Rp juta) 95 2004 2003 2002 11.183 11.380 139.707 136.159 14.745 189.991 31 Desember Keterangan Penjualan Keseluruhan Polos (Plain) - Volume (ton) - Nilai (Rp juta) Bisa Direkatkan (Heat Sealable) - Volume (ton) - Nilai (Rp juta) Bungkus Rokok (Cigarette) - Volume (ton) - Nilai (Rp juta) Buram (Dull) - Volume (ton) - Nilai (Rp juta) Bisa Disepuh Logam (Metalizeable) - Volume (ton) - Nilai (Rp juta) Barang Sisa (Scrap) - Volume (ton) - Nilai (Rp juta) Jumlah Penjualan Keseluruhan - Volume (ton) - Nilai (Rp juta) 30 Juni 31 Desember 2007 2006 2005 2004 2003 2002 5.558 95.880 12.009 199.010 12.209 174.453 11.388 11.716 142.110 139.652 16.093 202.537 27 627 102 2.318 162 3.299 82 1.480 64 1.231 114 2.156 375 9.652 526 12.335 531 10.859 667 12.583 413 7.807 440 8.840 1 21 14 271 40 722 12 232 13 225 - 52 1.025 200 3.445 70 1.399 116 1.533 101 1.658 205 2.758 936 10.375 2.262 24.361 2.827 26.368 2.580 19.504 1.933 10.229 1.972 9.138 6.949 117.580 15.113 241.740 15.839 217.100 14.845 14.240 177.442 160.802 18.824 225.429 Perseroan memasarkan produknya langsung kepada konsumen sektor industri yang dikoordinasikan melalui kantor pusat secara teratur oleh staf pemasaran yang dimiliki Perseroan. Tujuan pemasaran produk Perseroan diarahkan sebagian besar untuk penjualan dalam negeri dan sisanya untuk penjualan luar negeri. Penjualan Dalam Negeri Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah menjual sekitar 95% dari produknya ke pasaran di dalam negeri. Untuk pemasaran di dalam negeri, Perseroan menjual langsung kepada konsumennya dengan berdasarkan kontrak. Staf pemasaran dengan aktif melakukan pemasaran ke daerah pemasaran di dalam negeri meliputi antara lain di daerah-daerah yang berada di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Penjualan Ekspor Untuk penjualan ekspor, Perseroan melalui staf pemasarannya melakukan pemasaran langsung secara aktif ke luar negeri untuk mendapatkan konsumen di berbagai negara. Melalui kegiatan pemasaran ini, Perseroan telah berhasil mengekspor produknya ke China, Hongkong, Pakistan, Amerika Serikat, dan Jepang. Untuk pendistribusian produknya ke negara tujuan, Perseroan telah menangani pendistribusiannya secara mandiri dan langsung kepada pelangan-pelanggannya. D. Asuransi Untuk melindungi harta kekayaan Perseroan dari berbagai risiko kerusakan (damage) yang disebabkan faktor- faktor di luar kendali manajemen, seperti bencana alam, kebakaran, huru hara politik dan kriminal, Perseroan telah mengasuransikan seluruh harta kekayaan tersebut dengan rincian sebagai berikut: 1. Asuransi terhadap seluruh kendaraan-kendaraan Perseroan untuk menanggulangi beban akibat risiko yang akan timbul, pada asuransi Indonesia, yaitu PT Asuransi Central Asia sebanyak 1 (satu) kendaraan dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 2.500.000,00 dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia sebanyak 28 (dua puluh delapan) dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 1.811.800.000,00. 96 2. Asuransi atas bangunan tempat kegiatan usaha yang dimiliki oleh Perseroan, yaitu yang dilindungi oleh PT Asuransi Rama Satria Wibawa dengan No. Polis 70PR.7.0073.0607 yang berlaku sampai dengan 1 Juni 2008 dengan nilai pertanggungan sebesar USD 46.340.000,00 untuk bangunan yang terletak di Jl. Raya Curug KM 1.1, Desa Kadujaya, Tangerang; dan yang dilindungi oleh PT Staco Jasapratama dengan No. Polis 00-N0031610/2007/0/0 yang berlaku sampai dengan 27 Juni 2008 dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar Rupiah) untuk bangunan yang terletak di Jl. A.M Sangaji No. 12 Jakarta. 3. Asuransi atas mesin-mesin yang dikuasai oleh Perseroan, yang dilindungi oleh PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dengan No. Polis JKT00-G-0507-02E0011547 yang berlaku sampai dengan 1 Juni 2008 dengan nilai pertanggungan sebesar USD 2.500.000,00 untuk mesin yang berlokasi di Jl. Raya Curug KM 1.1, Desa Kadujaya, Tangerang. 4. Asuransi atas Cash in Transit oleh PT Asuransi Rama Satria Wibawa dengan No. Polis 15.208/ 00004-002 yang berlaku sampai dengan 1 Juni 2008 dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 6.500.000.000,00 yang berlokasi di Jl. Raya Curug KM 1.1, Desa Kadujaya, Tangerang dan Jl. A.M. Sangaji 12, Jakarta. 5. Asuransi atas Cash in Safe oleh PT Asuransi Bintang Tbk. dengan No. Polis 15408/00007-002 yang berlaku sampai dengan 1 Juni 2008 dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 595.000.000,00 yang berlokasi di Jl. A.M. Sangaji 12, Jakarta dan Jl. Raya Curug KM 1.1, Desa Kadujaya, Tangerang. 6. Perseroan telah melindungi beberapa karyawannya dengan asuransi oleh PT Asuransi Bintang Tbk., Asuransi atas kejadian-kejadian pengamanan keuangan oleh PT Asuransi Bintang Tbk. untuk 5 (lima) tenaga kerja tertanggung dengan No. Polis 15409/00007-002 yang berlaku sampai dengan 1 Juni 2008 dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 300.000.000,00. E. Prospek dan Strategi Usaha Perkembangan industri kemasan di Indonesia telah mengalami tahap lanjut seiring dengan dimulainya industri kemasan plastik lembaran yang berproses bentangan dua arah berbasis Polypropylene atau yang lebih dikenal dengan istilah Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP) pada tahun 1980-an. Penerapan inovasi teknologi BOPP ini memberikan jawaban atas kebutuhan kemasan yang memiliki sifat yang lebih unggul yaitu jauh lebih murah, higienis, dapat didaur ulang dan berpenampilan yang tidak kalah menarik seperti cerah, mengkilat dan bening dibandingkan dengan kemasan yang berbasis plastik PVC, serat kayu (kertas dan selofin) atau logam (aluminium dan timah). Di samping itu lembaran BOPP juga memiliki daya pelindung yang handal terhadap perubahan cuaca dan suhu karena sifat kedap udara. Lahirnya industri lembaran plastik BOPP ini telah mendorong pergeseran yang berarti dalam pengemasan beragam produk-produk barang konsumsi seperti rokok, makanan, minuman, bumbu penyedap, farmasi, kosmetik, kaset audio/video, pita perekat dan tinta printer, karena lembaran BOPP lebih menguntungkan bagi industri hilir dibandingkan dengan bahan kemasan lainnya. Indonesia bahkan memiliki keunggulan komparatif dalam industri lembaran BOPP dengan adanya dukungan kuat dari industri Polypropylene dan Propylene. Perseroan berkeyakinan bahwa kegiatan usaha industri lembaran BOPP memiliki prospek yang cerah. Hal ini disebabkan karena memulihnya tingkat kepercayaan konsumen (consumer confidence) yang ditunjukkan dengan naiknya pertumbuhan ekonomi yang didorong salah satunya oleh naiknya konsumsi masyarakat. Pada tahun 2006 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,5% per tahun, diperkirakan tahun 2007 ini diperkirakan lebih tinggi dari tahun sebelumnya. namun pada tahun-tahun mendatang Indonesia diperkirakan akan mampu mengembalikan pertumbuhan ekonominya pada kisaran 6% hingga 7% per tahun. Perseroan memandang, bahwa industri kemasan lembaran BOPP adalah industri yang memiliki keterkaitan erat dengan industri barang-barang konsumen sebagai industri pengguna. Sebagaimana dikenal, industri barang konsumen adalah salah satu industri yang mampu bertahan dalam situasi ekonomi resesi (bust). Sebaliknya di situasi ekonomi memulih (boom), industri barang konsumen juga yang pertama mengalami pemulihan. Dengan demikian, industri lembaran BOPP diperkirakan akan mengalami pertumbuhan pesat mengikuti karakteristik perkembangan industri penggunanya. 97 Melihat potensi dan prospek yang positif dalam industri lembaran BOPP ini, Perseroan menetapkan beberapa langkah strategis yang dinilai dapat menunjang kegiatan usaha Perseroan di masa datang, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Memaksimalkan Penggunaan Kapasitas Produksi dan Jenis Produk Untuk memenuhi pemesanan pelanggan yang semakin beragam dan meningkat serta memberikan pelayanan yang optimal, Perseroan merencanakan untuk memaksimalkan penggunaan kapasitas terpasang serta meningkatkan produksi atas jenis-jenis produk yang memiliki marjin laba yang lebih tinggi. Perseroan berusaha menambah jumlah produk-produk lembaran plastik yang memiliki nilai tambah yang lebih tinggi. Hal ini akan mendorong efisiensi produksi plastik lembaran tersebut lebih optimal sehingga manajemen berkeyakinan penambahan produk tersebut akan memberikan peluang bagi Perseroan untuk memperoleh laba usaha yang lebih besar. Perseroan merencanakan untuk memproduksi antara lain lembaran bernilai tambah lebih tinggi seperti “Plastik Lembaran yang Bisa Direkatkan dengan Panas Rendah” (Low Heatsealable Cigarette Overwrapping), “Plastik Lembaran yang Mempunyai Tingkat Keeratan yang Tinggi” (Shrinkage Film), “Plastik Lembaran Berwarna” (Coloured Film), Plastik Lembaran yang Bisa Diputar” (Twistable Film), dan “Plastik Lembaran yang Mempunyai Tingkat Keeratan yang Rendah Khusus untuk Dicetak” (Low Shrinking Printing Grade Film). 2. Meningkatkan Penetrasi Pasar Dalam Negeri dan Pasar Ekspor Dalam upaya meningkatkan pasar dalam negeri, Perseroan berupaya untuk meningkatkan jumlah pelanggan dalam negeri dengan menyediakan produk-produk yang dibutuhkan pelanggan atau pengguna saat ini, mutu produk sesuai dengan spesifikasi permintaan pelanggan, sistem pengendalian mutu yang ketat dan konsisten, pelayanan pengiriman barang tepat waktu serta kemudahan fasiltas pembayaran kepada pelanggan yang telah dipercaya. Dengan demikian akan berdampak positif terhadap pendapatan Perseroan. Perseroan melihat bahwa kesempatan untuk bersaing di pasar ekspor sangat ketat dan merupakan tantangan terhadap Perseroan. Saat ini Perseroan akan mengambil langkah-langkah untuk mempertahankan pelanggan yang ada antara lain dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pelanggan serta memberikan servis yang memuaskan. Dalam upaya mengantisipasi adanya peluang yang cukup besar untuk bersaing di pasar ekspor Perseroan juga berkeyakinan menjadi perusahaan yang memiliki keunggulan yang kompetitif antara lain lokasi fasilitas produksi Perseroan yang telah dihubungkan dengan infrastruktur jalan tol dengan sumber bahan baku dan pelabuhan ekspor. Selain itu Perseroan akan secara aktif melakukan pemasaran dengan turut serta berpartisipasi dalam kegiatan promosi dan pameran baik di dalam negeri maupun di luar negeri. 3. Pengembangan Teknologi dan Sumber Daya Manusia Strategi pengembangan teknologi sangat berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia, Perseroan berkeyakinan bahwa pengembangan teknologi memberikan kontribusi terhadap peningkatan efisiensi produksi dan usaha Perseroan di masa mendatang. Oleh karena itu pengembangan teknologi yang hendak diadopsi oleh Perseroan juga harus didukung oleh sumberdaya manusia yang handal sehingga mendukung peningkatan produktivitas Perseroan. Di samping itu pengembangan sumber daya manusia juga diperlukan dalam meningkatkan kualitas kegiatan usaha Perseroan mulai dari kegiatan awal pemasaran, proses produksi hingga ke kegiatan pengiriman dan pasca penjualan. Oleh karena itu Perseroan akan secara terus menerus melaksanakan kegiatan pelatihan-pelatihan teknis baik secara sendiri (in-house) maupun dengan pihak ketiga. Satu dan lain hal Perseroan akan berupaya untuk meningkatkan sumber daya manusia serta profesi melalui ISO 9001:2000. 98 4. Aliansi dengan Investor Strategis Aliansi dengan investor strategis merupakan cara yang paling baik untuk dapat merevitalisasi kinerja Perseroan secara menyeluruh, karena investor strategis tersebut akan dapat mendukung aspek kebutuhan modal kerja dan pasokan bahan baku utama Perseroan (Polypropylene), mengingat investor strategis yang bertindak sebagai Pembeli Siaga dalam transaksi Penawaran Umum Terbatas I ini merupakan pemain regional dan salah satu produsen Polypropylene terbesar di Asia Tenggara. F. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 tanggal 23 Oktober 1993 (PP51) tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep 11/MENLH/ 3/94 tanggal 19 Maret 1994 (“KEP 11”) yang kemudian disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah No. 27/1999 tanggal 7 Mei 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 3/2000 tentang jenis Usaha dan Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Dampak Lingkungan, usaha atau kegiatan yang diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup dimana memerlukan analisis secara khusus. Secara umum, kegiatan Perseroan tidak tercantum dalam Daftar Kegiatan Wajib AMDAL dan tidak terdapat pada lokasi kawasan lindung sebagaimana penjelasan Pasal 7 ayat 1 Undang-undang No. 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang dan Pasal 3 Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 32 tahun 1992 tentang pengelolaan Kawasan Lindung. Selain itu industri Perseroan tidak menimbulkan limbah yang dapat membahayakan lingkungan sekitarnya karena proses produksi Perseroan merupakan proses kering. Proses produksi ini pada dasarnya tidak mengeluarkan limbah cair. Disamping itu, Perseroan memiliki proses daur ulang limbah padat sisa lembaran plastik, sehingga jumlah limbah padat sangat minim. Dengan melihat faktor- faktor di atas, maka kegiatan Perseroan tidak termasuk dalam kategori kegiatan yang wajib dilengkapi AMDAL. Perijinan yang telah diperoleh Perseroan adalah sebagai berikut: a. Surat Keputusan Dinas Lingkungan Hidup No. 671.1/471.A/IUKS/DLH/2005 tentang Pemberian Usaha Ketenagalistrikan Untuk Kepentingan Sendiri (IUKS) Kepada Perseroan tanggal 23 Desember 2005 untuk tempat Kegiatan Usaha Perseroan beralamat di Jalan Raya Curug Km 1,1, Kelurahan Kadujaya, Kecamatan Curug, Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang dan berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan setiap 1 (satu) tahun akan dilakukan pengecekan ulang. b. Surat Ijin Pengambilan Air No. 691.22/125-DIS-LH tanggal 22 Maret 2007 dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang Nomor: 691.22/KEP.91/DU-Dis-LH/2007 tanggal 22 Maret 2007 untuk Kegiatan Usaha Perseroan yang beralamat di Jalan Raya Curug Km 1,1, Kelurahan Kadujaya, Kecamatan Curug, Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang, yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Tangerang dengan kewajiban pendaftaran ulang selanjutnya tanggal 22 Maret 2009 dan wajib melakukan pendaftaran ulang pada tanggal 22 Maret 2009. c. Sehubungan dengan kegiatan industri yang dilakukan oleh Perseroan dan sesuai dengan Surat Edaran Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No.369/SE/BKPM/ 7/1998 Tentang Pedoman Mengenai Ketentuan Lingkungan Hidup Yang Berkaitan Dengan Permohonan Perijinan Perusahaan PMA/PMDN dan ijin dan peraturan-peraturan di bidang perindustrian dan lingkungan hidup khususnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup serta Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor KEP-17 Tahun 2001 tentang Jenis Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 86 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, Perseroan tidak diwajibkan untuk membuat AMDAL, tetapi diwajibkan untuk membuat Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) mengenai dampak dari kegiatan Industri Film 99 Plastik/OPP Film. Perseroan telah membuat UKL dan UPL yang telah disahkan oleh Departemen Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Tangerang berdasarkan Surat Pengesahan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Dan Upaya Pemantauan Lingkungan Nomor 660.1/271UKL & UPL – Din.LH tertanggal 10 Oktober 2005 yang disahkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang. G. Perjanjian-perjanjian Dengan Pihak Ketiga Kontrak-kontrak/Perjanjian penting yang dimiliki oleh Perseroan sampai dengan Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: 1. Perjanjian Sewa Menyewa Perjanjian Sewa Menyewa berdasarkan Kontrak Sewa No.14-01 tanggal 5 Februari 2007 yang dibuat di bawah tangan antara Perseroan dengan Ibu Mariati Hartanto/Evi L. dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut: Jangka waktu Biaya Obyek 2. : 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 21 Maret 2007 sampai dengan tanggal 20 Maret 2008. : Rp.106.680.000,00 (seratus enam juta enam ratus delapan puluh ribu Rupiah) per tahun. : Sebuah apartemen yang terletak di Menara Utara Westwood Towers/Apartemen Kedoya Elok dengan No.Unit N.14-01 seluas 152M2 (seratus lima puluh dua meter persegi). Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik No.PJN/046/CAB.TGR/96 tanggal 24 April 1996 yang telah diubah beberapa kali terakhir dengan Suplemen V Tentang Perubahan Atas Surat Perjanjian tertanggal 21 Nopember 2005, seluruhnya dibuat dibawah tangan antara Perseroan dengan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya Dan Tangerang dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut: Jangka Waktu Biaya Obyek Pembatasan 3. : Tidak terbatas. : Biaya penyambungan besarnya ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 2038.K/46/MEM/2001 tertanggal 24 Agustus 2001. : Penyambungan tenaga listrik sebesar 6.600 kVA dengan tegangan nominal 20.KV dan frekuensi 50 Hertz pasokan TM/TM/TM. : Perseroan tidak diperbolehkan untuk menjual dan/atau memberikan tenaga listrik yang diterima dan dibeli dari Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang kepada Pihak Ketiga tanpa sepengetahuan dan persetujuan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya Dan Tangerang. Perjanjian Jual Beli dan Penyaluran Gas Bumi Berdasarkan Perjanjian Jual Beli dan Penyaluran Gas Bumi Pelanggan Industri Jasa & Komersial Kontrak dan Industri Manufaktur & Pembangkit Listrik No. 035700.PK/350/DW1BTN/2006 tanggal 1 Maret 2006 yang dibuat dibawah tangan antara Perseroan dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (“PGN”) dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut: Jangka waktu Biaya Obyek : 2 (dua) tahun, terhitung sejak tanggal 1 Maret 2006. : Harga Gas yang berlaku dalam Perjanjian ini adalah Harga Kontrak (K1) yang ditetapkan oleh Direksi PGN. : Gas akan disalurkan kepada Perseroan melalui jaringan distribusi Gas sampai dengan titik Penyerahan, yaitu di Lokasi Pelanggan di Jalan Raya Curug Km. 1,1 Desa Kadujaya Tangerang. 100 XI. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Angka-angka data keuangan seperti tercantum pada tabel-tabel di bawah ini, berasal dari laporan keuangan Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang dan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2004, 2003 dan 2002 yang telah diaudit oleh oleh Prasetio, Sarwoko & Sandjaja, semuanya dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. NERACA (dalam ribuan Rupiah) 30 Juni AKTIVA Aktiva Lancar Kas dan bank Piutang usaha Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Piutang lain-lain – pihak ketiga Persediaan Uang muka, biaya dan pajak dibayar dimuka Jumlah Aktiva Lancar Aktiva Tidak Lancar Aktiva tetap – bersih Uang muka pembelian aktiva tetap Aktiva pajak tangguhan Deposito yang dibatasi penggunaannya Taksiran tagihan pajak penghasilan Uang jaminan telepon dan listrik Jumlah Aktiva Tidak Lancar JUMLAH AKTIVA KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban Lancar Hutang bank Hutang usaha Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Hutang lain – lain – pihak ketiga Uang muka penjualan Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Hutang dividen Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun Hutang pembelian mesin Bank Sewa guna usaha Pembiayaan konsumen Jumlah Kewajiban Lancar 31 Desember 2007 2006 2005 2004 2003 2002 7.223.265 3.223.881 3.471.617 683.873 967.943 11.084.924 25.689.187 2.837.404 107.145 35.563.225 786.880 72.207.106 35.508.459 2.183.850 38.971 51.746.637 2.026.422 94.728.220 22.298.096 567.173 490.873 38.894.592 3.094.524 68.816.875 45.124.506 1.576.401 157.700 33.024.868 685.207 81.252.555 19.798.028 1.181.404 1.768.511 28.923.697 12.088.816 64.728.399 21.845.326 933.446 706.808 28.042.082 879.069 63.491.655 196.081.021 19.061.840 3.176.436 1.211.031 585.920 220.116.248 292.323.354 210.323.221 14.218.491 6.426.750 2.795.356 585.920 234.349.738 329.077.958 239.864.738 8.203.024 12.237.370 3.295.362 263.600.494 332.417.369 269.845.071 1.724.778 11.368.006 1.502.288 284.440.143 365.692.698 36.425.559 22.877.879 84.568.504 38.953.956 8.035.740 1.896.736 71.184.482 786.185 50.927 5.185.754 3.449.353 4.765.555 8.602.847 89.183.539 624.414 130.451 575.633 4.161.897 6.958.682 8.602.847 55.651.709 504.392 59.542 276.714 2.806.386 8.030.875 8.602.847 59.476.626 1.450.755 522.387 266.055 1.276.743 4.325.098 8.602.847 51.248.789 925.835 2.177.292 91.009 5.091.153 3.014.983 8.602.847 20.969.618 493.240 1.019.415 59.446 2.654.098 1.725.487 - 18.181.702 84.856.254 - 18.113.426 87.243.456 - 19.740.019 9.240.000 - 18.655.623 16.200.000 - 20.369.210 19.963.824 59.369 - 14.220.440 2.400.000 117.075 353.181 233.488.618 238.472.224 189.480.988 149.730.090 119.580.051 45.908.736 269.309.778 128.259.841 - 46.931.302 11.031.780 1.611.711 15.156.167 295.497.725 176.802.854 360.226.124 240.294.509 Kewajiban Tidak Lancar Kewajiban pajak tangguhan - bersih Kewajiban yang diestimasi atas imbalan kerja Hutang pihak hubungan istimewa Pinjaman jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang pembelian mesin Bank Sewa guna usaha 8.852.597 5.408.866 8.032.903 4.843.342 6.372.191 3.802.028 4.868.319 5.794.417 9.233.429 3.913.003 649.500 11.285.948 1.763.898 - 27.272.554 - 36.226.851 - 59.220.058 - 74.622.495 - 67.035.806 - 7.110.220 600.000 59.369 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 41.534.017 49.103.096 69.394.277 85.285.231 80.831.738 20.819.435 102.550.000 10.368.694 102.550.000 10.368.694 102.550.000 10.368.694 102.550.000 10.368.694 102.550.000 102.550.000 10.368.694 10.368.694 1.250.000 (96.867.975) 17.300.719 292.323.354 1.250.000 1.250.000 (72.666.056) (40.626.590) 41.502.638 73.542.104 329.077.958 332.417.369 1.250.000 16.508.683 130.677.377 365.692.698 1.250.000 1.000.000 45.645.641 59.647.644 159.814.335 173.566.338 360.226.124 240.294.509 EKUITAS Modal saham Modal dasar – 1.300.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 410.200.000 saham Tambahan modal disetor Saldo laba (rugi) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 101 Laporan Laba Rugi (dalam ribuan Rupiah) 30 Juni Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba (rugi) kotor Beban usaha Laba (rugi) usaha Penghasilan (beban) lain-lain Laba (rugi) sebelum pajak Manfaat (beban) pajak penghasilan Laba (rugi) sebelum pendapatan luar biasa Pendapatan luar biasa Laba (rugi) bersih Laba (rugi) per saham 31 Desember 2007 2006 117.579.723 (130.795.915) (13.216.192) (7.495.751) (20.711.943) (8.333.324) (29.045.267) 4.843.349 (24.201.918) (24.201.918) (59) 241.740.271 (257.643.139) (15.902.868) (16.902.258) (32.805.126) (5.249.808) (38.054.934) 6.015.467 (32.039.467) (32.039.467) (78) 2005 2004 2003 2002 217.099.691 177.441.836 160.801.532 225.429.013 (239.875.865) (193.089.631) (149.012.814) (164.030.573) (22.776.174) (15.647.795) 11.788.718 61.398.440 (15.683.646) (16.743.653) (15.403.327) (13.872.493) (38.459.820) (32.391.448) (3.614.609) 47.525.947 (25.153.698) (10.318.078) (689.486) (6.056.087) (63.613.518) (42.709.526) (4.304.095) 41.469.860 6.478.246 10.958.207 807.092 (12.625.521) (57.135.272) (31.751.319) (3.497.003) 28.844.339 2.614.361 (57.135.272) (29.136.958) (3.497.003) 28.844.339 (139) (71) (9) 73 Catatan: Akun pendapatan barang sisa yang disajikan sebagai bagian dari Pendapatan (beban) lain-lain dalam Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002, 2003 dan 2004 telah direklasifikasi dalam Prospektus sebagai bagian dari Penjualan Bersih untuk menyesuaikan penyajian dengan Laporan Keuangan tahun-tahun selanjutnya. Rasio-Rasio Keuangan Penting Keterangan 30 Juni 31 Desember 2007 2006 2005 2004 2003 2002 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 11,35% 7,41% -30,18% -14,70% -43,92% -1,00% 11,09% 22,35% 24,23% 45,56% 18,73% 96,09% -9,10% 10,15% 10,35% 29,58% -232,74% 796,13% 733,20% 1,52% 17,27% -28,67% -9,16% -80,80% -107,61% -112,12% 49,91% 200,34% 2,08% 3,19% -0,76% -5,84% -13,01% 4,04% -35,28% Rasio Keuangan (%) Aktiva Lancar terhadap Kewajiban Lancar Jumlah Kewajiban terhadap Aktiva Jumlah Kewajiban terhadap Ekuitas 30,93% 94,08% 1589,66% 39,72% 87,39% 692,91% 36,32% 77,88% 352,01% 54,27% 64,27% 179,84% 54,13% 55,63% 125,40% 133,30% 27,77% 38,45% Rasio-rasio Usaha (%) Rugi Kotor terhadap Penjualan Rugi Usaha Terhadap Penjualan Rugi Bersih Terhadap Penjualan Rugi Kotor terhadap Jumlah Ekuitas Rugi Usaha Terhadap Jumlah Ekuitas Rugi Bersih Terhadap Jumlah Ekuitas Rugi Kotor Terhadap Jumlah Aktiva Rugi Usaha Terhadap Jumlah Aktiva Rugi Bersih Terhadap Jumlah Aktiva -11,24% -17,62% -20,58% -76,39% -119,72% -139,89% -4,52% -7,09% -8,28% -6,58% -13,57% -13,25% -38,32% -79,04% -77,20% -4,83% -9,97% -9,74% -10,49% -17,72% -26,32% -30,97% -52,30% -77,69% -6,85% -11,57% -17,19% -8,82% -18,25% -16,42% -11,97% -24,79% -22,30% -4,28% -8,86% -7,97% 7,33% -2,25% -2,17% 7,38% -2,26% -2,19% 3,27% -1,00% -0,97% 27,24% 21,08% 12,80% 35,37% 27,38% 16,62% 25,55% 19,78% 12,00% Rasio Pertumbuhan (%) Penjualan Beban Pokok Penjualan Rugi Kotor Rugi Usaha Rugi Bersih Jumlah Aktiva Jumlah Kewajiban 102 XII. EKUITAS Tabel berikut ini menunjukan perkembangan posisi Ekuitas Perseroan pada tanggal-tanggal 30 Juni 2007, 31 Desember 2006 dan 2005 dari laporan keuangan Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang. Modal dasar Modal ditempatkan dan disetor penuh Tambahan modal disetor Saldo laba (rugi) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas 30 Juni 2007 325.000.000 102.550.000 10.368.694 (dalam ribuan Rupiah) 31 Desember 2006 2005 325.000.000 325.000.000 102.550.000 102.550.000 10.368.694 10.368.694 1.250.000 (96.867.975) 17.300.719 1.250.000 (72.666.056) 41.502.638 1.250.000 (40.626.590) 73.542.104 Dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk., berdasarkan Akta Keputusan Rapat No. 16 tertanggal 5 Nopember 2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta serta telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusannya No. C-05729 HT.01.04-TH.2007 tanggal 7 Desember 2007, Perseroan telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan salah satu agenda yaitu melakukan peningkatan modal dasar Perseroan. Dengan demikian modal dasar Perseroan meningkat dari Rp 325.000.000.000,00 (tiga ratus dua puluh lima miliar Rupiah) yang terdiri dari 1.300.000.000 (satu mililar tiga ratus juta) lembar saham dengan nilai nominal Rp 250,00 per saham menjadi Rp 2.000.000.000.000,00 (dua triliun Rupiah) yang terdiri dari 8.000.000.000 (delapan miliar) lembar saham dengan nilai Rp 250,00 per saham. Seandainya Penawaran Umum Terbatas I kepada para Pemegang Saham Perseroan ini dengan jumlah sebanyak 5.156.214.000 (lima miliar seratus lima puluh enam juta dua ratus empat belas ribu) saham dengan nilai nominal Rp 250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham yang ditawarkan dengan harga Rp 345,00 (tiga ratus empat puluh lima Rupiah) (atau sebesar USD 0,0371 (nol koma nol tiga tujuh satu Dolar Amerika Serikat) dengan menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per saham dan seluruh HMETD yang ditawarkan seluruhnya diambil oleh para Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 30 Juni 2007, maka proforma ekuitas pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebagai berikut: (dalam ribuan Rupiah) Keterangan Posisi ekuitas menurut laporan keuangan per 30 Juni 2007 Modal Saham Tambahan Modal Disetor Disetor Bersih 102.550.000 Saldo defisit Jumlah Ekuitas 10.368.694 (95.617.975) 17.300.719 Perubahan ekuitas setelah tanggal 30 Juni 2007 jika 1.289.053.500 diasumsikan Penawaran Umum Terbatas I sebanyak 5.156.214.000 (lima miliar seratus lima puluh enam juta dua ratus empat belas ribu) saham dengan nilai nominal Rp 250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per Saham yang ditawarkan dengan harga Rp 345,00 (tiga ratus empat puluh lima Rupiah) (atau sebesar USD 0,0371 (nol koma nol tiga tujuh satu Dolar Amerika Serikat) dengan menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per Saham. 489.840.330 Proforma Ekuitas pada tanggal 30 Juni 2007 setelah Penawaran Umum Terbatas I 500.209.024 (95.617.975) 1.796.194.549 1.391.603.500 103 - 1.778.893.830 XIII. KEBIJAKAN DIVIDEN Pemegang Saham Baru dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dengan Pemegang Saham Perseroan lama lainnya termasuk hak untuk menerima dividen yang mungkin dibagikan setelah Penawaran Umum Terbatas I ini. Tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar, pembayaran dividen tunai atau dividen saham kepada Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, tergantung pada keuntungan Perseroan, kebutuhan modal kerja dan faktor-faktor lainnya didalam tahun buku yang bersangkutan. Untuk tahun buku 2007 dan seterusnya, Perseroan berencana membagikan dividen tanpa mengorbankan kesehatan Perseroan dan mengusulkan agar pembayaran dividen kas ditentukan sebagai berikut: Laba bersih setelah pajak Sampai dengan Rp 40.000.000.000 Di atas Rp 40.000.000.000 Persentase dividen terhadap Laba Bersih setelah pajak 15 – 20% 21 – 40% Tabel dibawah ini memuat keterangan tentang dividen yang telah dibagikan sesuai dengan periode yang tercatat. Tahun Buku 2001 2002 Laba Bersih (Rp) Dividen (juta Rp) Dividen (Rp/saham) % Terhadap Laba Bersih 33.157.039.890 28.844..338.937 10.255.000.000 10.255.000.000 25 25 30,93% 35,55% Keterangan: Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan belum membayarkan dividen untuk tahun buku 2002. Perseroan merencanakan untuk membayarkan hutang dividen tersebut diatas pada 8 Januari 2008 kepada Pemegang Saham sesuai daftar Pemegang Saham pada tanggal 18 Desember 2007. Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. selaku kreditur Perseroan melalui Surat No. SAM.CR2/LWO1.520/2007 tanggal 6 Nopember 2007 untuk membayarkan hutang dividen tahun buku 2002, sepanjang Pemegang Saham Pengelola yang mewakili sebanyak 200.825.380 lembar Saham Perseroan melepaskan haknya dengan tidak menerima pembayaran dividen tersebut seperti dinyatakan dalam surat dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. SAM.CR2/LWO1.521/2007 tanggal 6 Nopember 2007. Melalui surat ke PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. pada 7 Nopember 2007, para Pemegang Saham Pengelola menyetujui untuk tidak menerima pembayaran hutang dividen tahun buku 2002. Adapun para Pemegang Saham Pengelola Perseroan yang melepaskan haknya dengan tidak menerima dividen tahun buku 2002 adalah sebagai berikut: 1. Beni Prananto - Mewakili 30.123.804 lembar saham 2. Djoni Prananto - Mewakili 50.206.344 lembar saham 3. Esther Angsono - Mewakili 3.765.476 lembar saham 4. Grace Angsono - Mewakili 3.765.476 lembar saham 5. Chua Sew Hoon - Mewakili 31.378.965 lembar saham 6. Stephen Angsono - Mewakili 7.530.951 lembar saham 7. Alice Angsono - Mewakili 3.765.476 lembar saham 8. PT Permata Surya Gitatama - Mewakili 70.288.888 lembar saham. Pada tanggal 26 Nopember 2007, Perseroan memberitahukan kepada PT Bursa Efek Jakarta melalui Surat No. 101/FNI-CS/XI/2007 mengenai pembayaran dividen kas atas laba bersih tahun 2002 sebesar Rp 25,00 per saham kepada 209.374.620 lembar saham yang akan dilakukan pada tanggal 8 Januari 2008. 104 XIV. PERPAJAKAN Pajak penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 tanggal 2 Agustus 2000 (berlaku efektif 1 Januari 2001) mengenai perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tanggal 9 Nopember 1994 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1991 tanggal 30 Desember 1991 mengenai perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, penerima dividen atau pembagian keuntungan yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis atau Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia juga tidak termasuk sebagai objek pajak penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat di bawah ini terpenuhi: dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif diluar kepemilikan saham tersebut. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Pebruari 1995, perihal Pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek (seri PPh Umum Nomor 3 juncto SE-06/Pj.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal: Pelaksanaan pemungutan PPh atas penghasilan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek), telah ditetapkan sebagai berikut: 1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham; 2. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,50% dari nilai saham perusahaan pada saat Penawaran Umum Perdana; 3. Pemilik saham pendiri diberikan kemudahan untuk memenuhi kewajiban pajaknya berdasarkan perhitungan sendiri sesuai dengan ketentuan di atas. Dalam hal ini, pemilik saham pendiri untuk kepentingan perpajakan dapat menghitung final atas dasar anggapannya sendiri bahwa sudah ada penghasilan. Penyetoran tambahan pajak penghasilan dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham diperdagangkan di Bursa Efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memanfaatkan kemudahan tersebut, maka penghitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku umum sesuai dengan Pasal 17 Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1994. Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 651/KMK.04/1994 tanggal 29 Desember 1994 tentang “Bidang-Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun Yang Disetujui Menteri Keuangan Republik Indonesia Tidak Termasuk Sebagai Objek Pajak Penghasilan”, maka penghasilan dari Dana Pensiun yang ijin usahanya disetujui Menteri Keuangan Republik Indonesia tidak termasuk sebagai objek pajak penghasilan, apabila penghasilan tersebut diterima atau diperoleh dari penanaman dalam bentuk efek yang diperdagangkan pada Bursa Efek di Indonesia. Sesuai dengan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-28/PJ.43/1995 tanggal 22 Mei 1995, perihal Pajak Penghasilan Pasal 23 atas bunga obligasi dan dividen yang diterima Wajib Pajak Orang Pribadi (seri PPh Pasal 23/Pasal 26 No. 6), maka bunga obligasi dan dividen baik yang berasal dari saham atau sekuritas, baik yang diperdagangkan di Pasar Modal maupun yang tidak, yang terutang atau dibayarkan kepada Wajib Pajak dalam negeri orang pribadi dalam tahun 1995 dan seterusnya, dipotong Pajak Penghasilan Pasal 23 sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto. 105 Dividen yang dibayarkan kepada wajib Pajak luar negeri akan dikenakan tarif sebesar 20% (dua puluh persen) atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu perjanjian penghindaran pajak berganda dengan Indonesia, dengan memenuhi Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-03/PJ.101/1996 tanggal 29 Maret 1996 tentang Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B). Berdasarkan Surat Keterangan Fiskal No. SR-227/WPJ.07/BD.04/2004 tertanggal 13 Agustus 2004 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak, Perseroan telah memenuhi seluruh kewajiban perpajakannya. CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM TERBATAS I INI DISARANKAN ATAS BIAYA SENDIRI, UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAKNYA MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, KEPEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN ATAU PENGALIHAN DENGAN CARA LAIN ATAS SAHAM YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM TERBATAS I INI. 106 XV. PIHAK YANG BERTINDAK SEBAGAI PEMBELI SIAGA Apabila Saham Baru yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham Perseroan, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD dan/atau Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan secara proporsional sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila setelah dilakukannya alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang belum diambil, maka Pembeli Siaga yaitu Titan International Corp. Sdn. Bhd. akan membeli seluruh sisa saham tersebut dengan Harga Pelaksanaan Rp 345,00 (tiga ratus empat puluh lima Rupiah) (atau sebesar USD 0,0371 (nol koma nol tiga tujuh satu Dolar Amerika Serikat) dengan menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per saham yang semuanya akan dibayar tunai berdasarkan Akta Perjanjian Pembelian Siaga No. 36 tanggal 7 Nopember 2007, yang dibuat dihadapan Sutjipto S.H., Notaris di Jakarta. KETERANGAN TENTANG Titan International Corp. Sdn. Bhd. Akta Pendirian dan Perubahannya Titan International Corp. Sdn. Bhd. (“TIC”) didirikan di Malaysia pada tanggal 17 Oktober 2007 dengan nama Titan International Corp. Sdn. Bhd. Berdasarkan Perakuran Pemerbadanan Syarikat Sendirian tanggal 17 Oktober 2007. TIC didirikan di Kuala Lumpur Malaysia pada tanggal 17 Oktober 2007 berdasarkan Akta Syarikat 1965, dengan Nomor Syarikat 792180A. TIC berkedudukan di Kuala Lumpur dengan alamat sebagai berikut: Titan International Corp. Sdn. Bhd. 6th Floor, Bangunan Malaysian RE No.17 Lorong Dungun, Damansara Heights, 50490 Kuala Lumpur, Malaysia. Telepon: 603-20934222 Faximili: 603-20935688 Kegiatan Usaha TIC bergerak dalam bidang investasi (Investment Holding). Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Susunan pemegang saham TIC adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal RM 1,00 per saham Jumlah Saham Nilai Nominal (RM) 100.000 100.000 Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: Titan Chemicals Corp. Bhd. Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel 2 2 99.998 Pengurusan Susunan pengurus TIC adalah sebagai berikut: DIREKSI: Direktur Direktur : Thomas Patrick Grehl : Muhammad Fauzi Bin Abd. Ghani 107 2 2 99.998 Persentase % 100,00 100,00 Ikhtisar Data Keuangan Penting Neraca pembukaan TIC adalah sebagai berikut: (dalam Ringgit Malaysia) 17 Oktober 2007 2 0 2 2 Jumlah aktiva Jumlah kewajiban Jumlah ekuitas Jumlah kewajiban dan ekuitas Struktur Kepemilikan TIC Bagan dan Hubungan Perseroan dengan TIC – Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I seluruhnya tidak diambil oleh Pemegang Saham Perseroan Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I seluruhnya tidak diambil oleh pemegang saham Perseroan, maka hubungan antara Perseroan, TIC dan perusahaan yang diakuisisi dapat digambarkan pada bagan dibawah ini: Titan International Corp. Sdn. Bhd. (“TIC”) sebagai Pembeli Siaga telah mendapatkan dukungan Bank/Lembaga Keuangan internasional yang menyatakan bahwa TIC memiliki kecukupan dana untuk melaksanakan kewajibannya selaku Pembeli Siaga yaitu mengambil seluruh sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang saham dalam Penawaran Umum Terbatas I ini. 108 XVI. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini adalah sebagai berikut: Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang Bumi Daya Plaza Lt. 24 Jl. Imam Bonjol No. 61 Jakarta 10310 STTD BAPEPAM-LK No. 146/STTD-AP/PM/94. Tugas Utama: Melakukan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material dan bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diaudit. Tugas Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti pendukung dalam pengungkapan laporan keuangan. Konsultan Hukum William, Effendy & Co. Jalan Blora No. 31, Menteng Jakarta 10310 STTD BAPEPAM-LK No. 361/PM/STTD-KH/2001. Anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 200126. Tugas Utama: Melakukan pemeriksaan dan penelitian dengan kemampuan terbaik yang dimilikinya atas fakta dari segi hukum yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu sebagaimana disampaikan oleh Perseroan. Hasil pemeriksaan dan penelitian mana telah dimuat dalam Laporan Pemeriksaan dari segi Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat dari segi Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri serta guna meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi Hukum. Tugas dan fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan di sini adalah sesuai dengan standar profesi dan peraturan pasar modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan. Penilai Independen Stef Ton Hardi & Rekan Wisma Sirca, Lt. 2 Jl. Johar No. 18 Menteng Jakarta 10340 STTD BAPEPAM-LK No. 09/PM/STTD-P/AB/2006. Anggota Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) dengan No. Anggota 81-S-00003. Tugas Utama: Melakukan penilaian atas saham-saham perusahaan yang akan diakuisisi dan memberikan pendapat kewajaran atas Transaksi Akuisisi. 109 Notaris Kantor Notaris Sutjipto S.H. Menara Sudirman Lt. 18 Jl. Jend Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190 STTD BAPEPAM-LK No. 11/PM/STTD-N/PM/1996. Tugas Utama: Notaris selaku profesi penunjang dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I ini antara lain menyiapkan dan membuatkan akta-akta dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I ini, antara lain meliputi perubahan Anggaran Dasar (jika diperlukan) dan Perjanjian Pembelian Siaga. Biro Administrasi Efek PT Adimitra Transferindo Plaza Property Lt. 2 Komplek Pertokoan Pulomas Blok VIII No.1 Jakarta 13210 Tugas Utama: Ruang lingkup kerja BAE dalam Penawaran Umum Terbatas I ini termasuk mempersiapkan daftar Pemegang Saham yang berhak, menerbitkan, menyediakan dan mengirimkan Sertifikat Bukti HMETD kepada setiap Pemegang Saham, melayani permohonan pemecahan Sertifikat Bukti HMETD, melayani permohonan balik nama atas Sertifikat Bukti HMETD yang sudah diperjualbelikan dan memproses pemesanan saham sesuai dengan hak yang dimiliki berikut pesanan tambahan sampai dengan penerbitan Surat Kolektif Saham. Dalam hal terjadi adanya hak yang tidak dilaksanakan, maka BAE akan melakukan proses penjatahan atas pesanan tambahan dan mencetak konfirmasi penjatahan serta menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung jawab untuk menyesuaikan DPS dan Daftar Surat kolektif Saham terhadap setiap tambahan saham yang telah diterbitkan karena adanya pelaksanaan hak serta memeriksa kelengkapan dokumen para Pemesan dan memberikan tanda terima pemesanan pembelian saham. Semua Lembaga dan Profesi penunjang Pasar Modal yang turut serta dalam Penawaran Umum Terbatas I ini, menyatakan dengan tegas tidak terafiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan, sebagaimana tertera di dalam Undang-undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal tanggal 10 Nopember 1995 (Lembaran Negara No.64 Tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara No.3608). 110 XVII. PERSYARATAN PEMESANAN DAN PEMBELIAN SAHAM Saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I diterbitkan berdasarkan HMETD yang dikeluarkan Perseroan kepada seluruh pemegang saham yang berhak. Bagi pemegang saham yang saham-sahamnya ada dalam Penitipan Kolektif di KSEI maka saham hasil Penawaran Umum Terbatas I ini tidak diterbitkan dalam bentuk sertifikat dan akan didistribusikan secara elektronik yang diadministrasikan dalam penitipan kolektif KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Efek Yang Bersifat Ekuitas pada Penitipan Kolektif. Dengan didaftarkannya saham tersebut di KSEI maka atas saham-saham yang ditawarkan berlaku ketentuan sebagai berikut: 1. Untuk saham-saham dalam Penitipan Kolektif, maka hak-hak yang melekat pada saham seperti dividen kas, dividen saham, saham bonus, HMETD, waran, dan sebagainya akan didistribusikan oleh KSEI kepada pemegang rekening di perusahaan efek dan/atau bank kustodi setelah KSEI menerima instruksi terkait dari Perseroan. Selanjutnya pemegang rekening akan mendistribusikan hak tersebut kepada Pemegang Saham yang menjadi nasabahnya. 2. Setelah Penawaran Umum Terbatas I, pemegang saham yang menghendaki Surat Kolektif Saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif KSEI setelah saham hasil Penawaran Umum Terbatas I didistribusikan ke dalam rekening efek perusahaan efek dan/atau bank kustodi yang telah ditunjuk. 3. Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan efek kepada KSEI melalui perusahaan efek dan/atau bank kustodi yang mengelola saham. 4. Saham-saham yang ditarik dari penitipan kolektif akan diterbitkan Surat Kolektif Sahamnya dalam bentuk sertifikat jumbo selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah Perseroan menerima permohonan penarikan efek. Surat kolektif saham akan diterbitkan bagi saham-saham yang telah ditarik keluar dari penitipan kolektif KSEI. Surat kolektif saham tersebut tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi di Bursa Efek. Pemesan yang Berhak Para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam DPS pada tanggal 28 Desember 2007 sampai dengan pukul 16.00 WIB, berhak untuk mengajukan pemesanan pembelian Saham Baru dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I ini dengan ketentuan bahwa setiap pemegang saham yang memiliki 100 (seratus) saham berhak memperoleh 1.257 (seribu dua ratus lima puluh tujuh) HMETD untuk membeli atas 1.257 (seribu dua ratus lima puluh tujuh) Saham Baru dengan nilai nominal Rp 250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham dengan harga Rp 345,00 (tiga ratus empat puluh lima Rupiah) (atau sebesar USD 0,0371 (nol koma nol tiga tujuh satu Dolar Amerika Serikat) dengan menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per saham yang harus dibayar penuh pada saat pelaksanaan HMETD. Pemesan yang berhak membeli Saham Baru adalah: 1. Para pemegang saham Perseroan yang memiliki Sertifikat Bukti HMETD yang sah dan tidak dijual/ dialihkan kepada pihak lain; atau 2. Para pemegang Sertifikat Bukti HMETD terakhir yang namanya tercantum dalam kolom endosemen pada Sertifikat Bukti HMETD; atau 3. Pemegang saham atau pemilik Surat Bukti Kepemilikan (SBK) yang dikeluarkan oleh KSEI. Pemesan harus merupakan perorangan, warga negara Indonesia dan/atau asing dan/atau lembaga dan/atau Badan Hukum/Badan Usaha baik Indonesia/Asing sebagaimana diatur dalam UUPM. Untuk memperlancar serta terpenuhinya jadual pendaftaran pemegang saham yang berhak menerima HMETD, maka bagi pemegang saham yang akan menggunakan haknya untuk memperoleh HMETD disarankan untuk mendaftar sebelum batas akhir pendaftaran Pemegang Saham yaitu tanggal 28 Desember 2007 sampai dengan pukul 16.00 WIB. 111 Distribusi Sertifikat Bukti HMETD Sertifikat Bukti HMETD didistribusikan mulai tanggal 2 Januari 2008 dalam bentuk: 1. Setifikat Bukti HMETD, kepada pemegang saham yang berhak yang belum melakukan penitipan sahamnya secara kolektif kepada KSEI dengan ketentuan bahwa pemegang saham yang berhak dapat mengambil Sertifikat Bukti HMETD dimulai tanggal 2 Januari 2008 pada hari kerja, pukul 09.30 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB di: Biro Administrasi Efek PT Adimitra Transferindo Plaza Property Lt. 2 Komplek Pertokoan Pulomas Blok VIII No.1 Jakarta 13210 Telepon : (021) 4788 1515 Faksimili : (021) 470 9697 dengan membawa: a. Fotocopy KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku (bagi pemegang saham perorangan) dan fotocopy Anggaran Dasar (bagi pemegang saham Badan Hukum/Lembaga). Pemegang saham juga wajib menunjukkan asli dari fotocopy tersebut. Pemesan berkewarganegaraan asing wajib melampirkan fotocopy bukti jati diri (Paspor/KITAS) yang masih berlaku. b. Asli surat kuasa (jika dikuasakan) bermeterai Rp 6.000,00 (enam ribu Rupiah) dilengkapi fotocopy KTP/identitas lainnya yang masih berlaku baik untuk pemberi kuasa maupun penerima kuasa. Pemegang saham berkewarganegaraan asing harus mencantumkan nama dan alamat penerima kuasa secara lengkap dan jelas, serta nama dan alamat di luar negeri/domisili hukum yang sah dari pemberi kuasa secara lengkap dan jelas. 2. Data elektronik, kepada pemegang saham yang berhak yang sudah melakukan penitipan sahamnya secara kolektif kepada KSEI, melalui pengkreditan oleh KSEI terhadap rekening efek perusahaan efek atau bank kustodi tempat pemegang saham yang bersangkutan membuka rekening. Pengkreditan tersebut dilakukan berdasarkan Daftar Pemegang Rekening Dalam Penitipan Kolektif yang dikeluarkan oleh KSEI. Bersamaan dengan pengkreditan rekening efek tersebut, KSEI akan menerbitkan Laporan Posisi Efek kepada perusahaan efek dan/atau bank kustodi. Selanjutnya perusahaan efek dan/atau bank kustodi akan mendistribusikan Sertifikat Bukti HMETD kepada pemegang saham yang berhak. Bagi pemegang saham yang berhak dan telah menitipkan sahamnya secara kolektif kepada KSEI melalui perusahaan efek dan/atau bank kustodi, KSEI akan menerbitkan secara elektronik SBK melalui perusahaan efek dan/atau bank kustodi. Selanjutnya pada saat pelaksanaan HMETD, Perseroan melalui BAE akan melakukan pengkreditan terhadap rekening efek perusahaan efek dan/atau bank kustodi tempat pemegang saham yang bersangkutan membuka rekening. Pendaftaran dan Pelaksanaan HMETD Para pemegang saham yang berhak dan/atau para pemegang Sertifikat Bukti HMETD yang akan melaksanakan HMETD-nya, wajib menyerahkan sendiri atau dikuasakan pada jam kerja melalui: Biro Administrasi Efek PT Adimitra Transferindo Plaza Property Lt. 2 Komplek Pertokoan Pulomas Blok VIII No.1 Jakarta 13210 Telepon : (021) 4788 1515 Faksimili : (021) 470 9697 112 dengan membawa dokumen-dokumen sebagai berikut: a. Sertifikat Bukti HMETD asli yang telah ditanda tangani dan diisi lengkap. b. Bukti pembayaran berupa Bukti Transfer/Giro/Cek/Tunai. c. Fotocopy KTP/SIM/Paspor/KITAS (untuk perorangan) yang masih berlaku, fotocopy Anggaran Dasar (bagi Badan Hukum/ Lembaga). d. Surat Kuasa Asli (jika dikuasakan) bermaterai Rp 6.000,00 (enam ribu Rupiah) dilengkapi fotokopi KTP yang masih berlaku dari pemberi kuasa dan yang diberi kuasa. Bagi pemesan berkewarganegaraan asing disamping harus mencantumkan nama dan alamat pemberi kuasa secara lengkap dan jelas. Juga wajib mencantumkan nama dan alamat di luar negeri/domisli hukum yang sah dari pemberi kuasa secara lengkap dan jelas. Bilamana pengisian pemesanan saham tidak sesuai dengan petunjuk/syarat-syarat pemesanan saham yang tercantum dalam Prospektus, maka hal ini dapat mengakibatkan penolakan pemesanan. HMETD hanya dianggap telah dilaksanakan apabila pembayaran tersebut telah terbukti diterima secara efektif (in good funds) di rekening Perseroan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam syarat-syarat pembelian. Pemesanan Tambahan Pemegang Saham yang HMETD-nya tidak dijual atau pembeli/pemegang Sertifikat Bukti HMETD terakhir yang namanya tercantum dalam kolom endosemen pada Sertifikat Bukti HMETD dapat melakukan pemesanan Saham Tambahan melebihi porsi yang ditentukan sesuai dengan jumlah saham lama yang dimiliki dengan mengisi kolom Pemesanan Tambahan yang telah disediakan pada Sertifikat Bukti HMETD dan FPPS Tambahan yang telah disediakan. Pembayaran atas pemesanan tambahan tersebut dapat dilakukan paling lambat pada tanggal 22 Januari 2008 telah diterima secara efektif (in good funds) di rekening Perseroan. Pemesanan yang tidak memenuhi petunjuk yang sesuai dengan ketentuan dan FPPS Tambahan dapat mengakibatkan penolakan pesanan. Penjatahan Pemesanan Tambahan Penjatahan pemesanan saham tambahan akan ditentukan pada tanggal 23 Januari 2008 secara proporsional menurut jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang melakukan pemesanan saham tambahan berdasarkan harga pesanan. Penjatahan dilakukan oleh BAE dengan mengeluarkan Surat Konfirmasi Penjatahan. Persyaratan Pembayaran Pembayaran pemesanan pembelian saham dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I ini harus dibayar penuh (full payment) pada saat mengajuan pemesanan secara tunai, cek, bilyet giro atau transfer/ pemindahbukuan, dengan mencantumkan nomor Sertifikat Bukti HMETD. Apabila dibayarkan dalam mata uang Rupiah ke rekening Perseroan pada: Standard Chartered Bank Wisma Standard Chartered Bank JL. Jend. Sudirman Kav. 33A Jakarta 10220, Indonesia A/N PT FATRAPOLINDO NUSA INDUSTRI Tbk. No. Rek.: 30606-324531 Apabila dibayarkan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat ke rekening Perseroan pada: Standard Chartered Bank Wisma Standard Chartered Bank JL. Jend. Sudirman Kav. 33A Jakarta 10220, Indonesia A/N PT FATRAPOLINDO NUSA INDUSTRI Tbk. No. Rek.: 30606-324558 113 Dalam hal ini, Perseroan akan memberikan bukti pembayaran dimana tercantum di dalamnya nama pemesan dan nomor Sertifikat Bukti HMETD. Semua biaya yang timbul dalam rangka pembelian saham ini akan menjadi tanggungan pemesan. Perseroan berhak membatalkan pemesanan apabila persyaratan pembayaran tidak terpenuhi. Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan cek atau wesel Bank tersebut ditolak oleh Bank yang bersangkutan, maka pemesanan pembelian saham dianggap batal. Bila pembayaran dilakukan dengan cek atau pemindahbukuan atau bilyet giro, maka tanggal pembayaran dihitung berdasarkan tanggal penerimaan cek/pemindahbukuan/giro yang dananya telah diterima secara efektif (in good funds) di rekening Perseroan tersebut diatas paling lambat pada tanggal 18 Januari 2008. Untuk pembelian saham tambahan, pembayaran dilakukan pada hari pemesanan yang mana pembayaran tersebut harus diterima secara efektif dalam rekening Perseoan (in good funds) paling lambat 2 (dua) hari setelah periode perdagangan yaitu tanggal 22 Januari 2008. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham Pada saat menerima pengajuan pemesanan saham, Perseroan melalui BAE akan menyerahkan kepada pemesan bukti tanda pemesanan saham. Pembatalan Pemesanan Saham Perseroan berhak untuk membatalkan pemesanan saham secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan persyaratan yang berlaku. Pemberitahuan mengenai pembatalan pemesanan saham akan diumumkan bersamaan dengan pengumuman penjatahan atas pemesanan tambahan yaitu tanggal 23 Januari 2008. Pembatalan pemesanan saham tersebut dapat disebabkan oleh karena tidak memenuhi persyaratan pembayaran yaitu pengisian formulir tidak benar/lengkap atau pembayaran untuk pemesanan tidak diterima secara efektif (in good funds) di rekening Perseroan. Pengembalian Uang Pemesanan Dalam hal tidak terpenuhinya sebagian atau seluruhnya dari pemesanan saham yang lebih besar daripada haknya atau dalam hal terjadi pembatalan pemesanan saham maka pengembalian uang akan dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah tanggal penjatahan yaitu tanggal 25 Januari 2008. Apabila terjadi keterlambatan pengembalian uang, jumlah uang yang akan dikembalikan akan disertai dengan biaya administrasi yang diperhitungkan sejak tanggal 26 Januari 2008 sampai dengan tanggal pengembalian uang dan dihitung berdasarkan rata-rata bunga deposito untuk jangka waktu 1 bulan yang berlaku di Standard Chartered Bank, JL. Jend. Sudirman Kav. 33A, Jakarta 10220, Indonesia, kecuali keterlambatan tersebut disebabkan oleh pemesan yang tidak mengambil uang pengembalian sesuai dengan waktu yang telah ditentukan atau force majeure. Uang yang dikembalikan hanya dapat diambil dengan menggunakan KTP asli pemesan atau tanda bukti diri lainnya (bagi perorangan) yang masih berlaku, fotokopi anggaran dasar dan surat kuasa (bagi badan hukum/lembaga) dan pemesan menyerahkan lembaran kedua dari FPPS Tambahan. Bila pemesan berhalangan, pemesan dapat memberikan kuasa kepada orang yang ditunjuk untuk mengambil uang pengembalian pemesanan. Pengembalian dilakukan dalam mata uang Rupiah atau USD dengan menggunakan giro/cek atau pemindahbukuan ke rekening pemesan. Apabila pengembalian pemesanan dilakukan dengan cara pemindahbukuan, Perseroan akan memindahkan uang tersebut ke rekening atas nama pemesan langsung sehingga pemesan tidak akan dikenakan biaya pemindahbukuan. Uang yang dikembalikan dalam bentuk giro/cek dapat diambil di PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. mulai tanggal 25 Januari 2008 dari pukul 13.30 WIB. 114 Penyerahan Surat Saham Bagi pemegang saham yang saham-sahamnya belum dimasukkan kedalam Penitipan Kolektif di KSEI maka surat saham dapat diambil pada setiap hari kerja antara pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB mulai tanggal 7 Januari 2008 sampai dengan tanggal 22 Januari 2008 di BAE dengan menunjukkan KTP atau jati diri lainnya atau anggaran dasar (Jika berbentuk badan hukum/lembaga) dan bukti tanda terima pemesanan pembelian saham. Para pemesan yang akan mengambil surat saham harus menunjukkan (a) KTP asli atau tanda bukti diri lainnya (bagi perorangan) yang masih berlaku, (b) fotokopi anggaran dasar dan, (c) surat kuasa (bagi badan hukum/lembaga) serta menyerahkan (d) bukti tanda terima pemesanan pembelian asli dan menyertakan fotokopi KTP atau tanda bukti diri. Penyerahan Surat Kolektip Saham tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut: • Bagi pemesan yang memesan kurang dari atau sama dengan jumlah hak yang dimiliki, maka surat saham akan diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah tanggal pembayaran uang pemesanan diterima secara efektif (in good funds) pada rekening Perseroan. • Bagi pemesan yang memesan lebih dari jumlah hak yang dimiliki, maka surat saham sejumlah hak yang dimiliki akan diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah tanggal pembayaran uang pemesanan diterima secara efektif (in good funds) pada rekening Perseroan. Sedangkan kelebihan pemesanan saham di atas jumlah haknya akan dilakukan penjatahan secara proporsional berdasarkan HMETD yang telah dilaksanakan selambat-lambatnya tanggal 23 Januari 2008 dan surat saham hasil penjatahan pesanan tambahan akan diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah penjatahan. • Bagi para pemesan saham yang tidak dapat mengambil surat saham sendiri dapat menguasakan pada pihak lain dengan menyerahkan surat kuasa bermaterai Rp 6.000,00 (enam ribu Rupiah) yang disertai dengan KTP/tanda bukti diri asli (bagi perorangan, fotokopi anggaran dasar dan surat kuasa (bagi badan hukum/lembaga) pemberi kuasa dan penerima kuasa dan menyerahkan fotokopi tanda bukti diri. Alokasi Sisa Saham yang Tidak Diambil Apabila saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD secara proporsional sesuai peraturan yang berlaku. Dalam hal masih terdapat sisa saham yang belum diambil, maka seluruh sisa saham tersebut akan diambil oleh Titan International Corp. Sdn. Bhd. yang bertindak selaku Pembeli Siaga dengan harga yang sama dengan harga penawaran, yaitu Rp 345,00 (tiga ratus empat puluh lima Rupiah) (atau sebesar USD 0,0371 (nol koma nol tiga tujuh satu Dolar Amerika Serikat) dengan menggunakan kurs nilai tukar Rp 9.300,00/USD) per saham sesuai dengan Akta Perjanjian Pembelian Siaga No. 36 tanggal 7 Nopember 2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta. 115 XVIII. KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini diterbitkan berdasarkan HMETD yang dapat diperdagangkan selama masa perdagangan yang ditentukan dan merupakan salah satu persyaratan pemesanan pembelian saham. A. Pemegang HMETD yang Sah Adalah para pemegang saham Perseroan yang namanya dengan sah tercatat dalam DPS Perseroan pada tanggal 28 Desember 2007 sampai dengan pukul 16.00 WIB yang sertifikat bukti HMETD-nya tidak dijual atau pembeli/pemegang Sertifikat Bukti HMETD terakhir yang namanya tercantum dalam kolom endosemen Sertifikat Bukti HMETD sampai dengan tanggal terakhir periode perdagangan Sertifikat Bukti HMETD. B. Perdagangan Sertifikat Bukti HMETD Sertifikat Bukti HMETD ini dapat diperjualbelikan atau dialihtangankan di luar Bursa Efek selama masa perdagangan HMETD, yaitu mulai tanggal 3 Januari 2008 sampai dengan tanggal 18 Januari 2008. C. Bentuk Sertifikat Bukti HMETD Dalam Sertifikat Bukti HMETD dicantumkan nama dan alamat Pemegang Saham, jumlah saham yang dimiliki, dan jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli saham, jumlah saham yang dibeli, jumlah saham yang dibayar, jumlah pemesanan saham tambahan, kolom endosemen dan keterangan lain yang diperlukan. D. Permohonan Pemecahan Sertifikat Bukti HMETD Bagi pemegang Sertifikat Bukti HMETD yang ingin menjual atau mengalihkan sebagian dari jumlah HMETD yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD, maka pemegang Sertifikat Bukti HMETD yang bersangkutan dapat menghubungi BAE untuk mendapatkan pecahan jumlah HMETD yang diinginkan. Bagi pemegang Sertifikat Bukti HMETD yang memecah Sertifikat Bukti HMETD-nya, agar mengisi Formulir Permohonan Pemecahan Sertifikat Bukti HMETD dan menyerahkannya ke kantor BAE mulai tanggal 2 Januari 2008 sampai dengan tanggal 18 Januari 2008. Setiap permohonan pemecahan Sertifikat Bukti HMETD dapat dilakukan secara tertulis kepada BAE, dimana Pemohon pemecahan Sertifikat Bukti HMETD akan dibebankan biaya administrasi sebesar Rp 3.000,00 ditambah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% untuk setiap Sertifikat Bukti HMETD hasil pemecahan. E. Nilai HMETD Nilai dari HMETD yang ditawarkan oleh pemegang HMETD yang sah akan berbeda-beda dari pemegang HMETD yang satu dan lainnya, berdasarkan permintaan dan penawaran dari pasar yang ada. Sebagai contoh, perhitungan nilai HMETD dibawah ini merupakan salah satu cara untuk menghitung nilai HMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang diperoleh adalah nilai HMETD yang sesungguhnya. Penjabaran dibawah ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum untuk menghitung nilai HMETD secara teoritis: 116 Diasumsikan: Harga pasar per lembar saham Harga Pelaksanaan per-saham Jumlah saham lama Jumlah saham baru Jumlah saham yang beredar setelah pelaksanaan HMETD Rasio konversi saham lama terhadap saham baru Harga Teoritis Saham Baru (HTSB) Harga Teoritis HMETD = = = = = = = = Rp a Rp b A B A+B 1 : 12,57 [(Rp a x A) + (Rp b x B)]/(A+B) = Rp c Rp c – Rp b Contoh Perhitungan: Harga pasar per lembar saham Harga Pelaksanaan per-saham Jumlah saham lama Jumlah saham baru Jumlah saham yang beredar setelah pelaksanaan HMETD Rasio konversi saham lama terhadap saham baru Harga Teoritis Saham Baru (HTSB) = = = = = = = Harga Teoritis HMETD = Rp 500,00 Rp 345,00 410.200.000 5.156.214.000 5.566.414.000 1 : 12,57 [(Rp 500 x 410.200.000) + (Rp 345 x 5.156.214.000)] / (5.566.414.000) = Rp 356,42 Rp 356,42 – Rp 345 = Rp 11,42 E. Penggunaan HMETD HMETD adalah hak untuk memesan saham yang ditawarkan oleh Perseroan. HMETD ini tidak dapat ditukarkan dengan uang atau apapun pada Perseroan. HMETD dalam bentuk Sertifikat Bukti HMETD tidak dapat diperjualbelikan dalam bentuk fotokopi. F. Lain-lain Segala biaya yang timbul dalam rangka pemindahan Bukti HMETD menjadi beban pemegang Sertifikat Bukti HMETD atau calon pemegang Sertifikat Bukti HMETD. 117 XIX. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR SERTIFIKAT BUKTI HMETD Informasi Penting dalam bentuk prospektus ringkas telah diiklankan dalam 2 (dua) surat kabar yaitu Bisnis Indonesia dan Investor Daily pada tanggal 14 Nopember 2007 dan telah diiklankan dalam 2 (dua) surat kabar yaitu Bisnis Indonesia dan Investor Daily perubahannya pada tanggal 10 Desember 2007. Para pemegang saham yang berhak dapat mengambil paket Bukti HMETD yang terdiri dari Prospektus, Sertifikat Bukti HMETD, FPPS tambahan, dan lain-lain sejak tanggal 3 Januari 2008 sampai dengan 18 Januari 2008 pada hari kerja mulai pukul 09.30 sampai dengan 16.00 WIB di: Biro Administrasi Efek PT Adimitra Transferindo Plaza Property Lt. 2 Komplek Pertokoan Pulomas Blok VIII No.1 Jakarta 13210 Telepon : (021) 4788 1515 Faksimili: (021) 470 9697 Pada saat mengambil paket tersebut, pemegang saham yang berhak harus menunjukkan fotokopi KTP/ SIM/Paspor/KITAS yang masih berlaku untuk pemegang saham perorangan dan fotokopi Anggaran Dasar untuk pemegang saham berstatus Badan Hukum/Lembaga. Surat Kuasa Asli (jika dikuasakan) untuk mengambil paket Bukti HMETD pemegang saham yang berhak harus bermaterai Rp 6.000,00 (enam ribu Rupiah) dilengkapi fotokopi KTP/Identitas lainnya yang masih berlaku dari Penerima dan Pemberi kuasa. Bilamana sampai dengan tanggal 18 Januari 2008 pemegang saham Perseroan yang namanya dengan sah tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 28 Desember 2007 belum menerima atau mengambil Prospektus dan Formulir HMETD, serta Formulir Pemecahan dan tidak menghubungi Biro Administrasi Efek dalam Penawaran Umum Terbatas I ini, maka hal tersebut bukan menjadi tanggung jawab Perseroan melainkan merupakan tanggung jawab para pemegang saham yang bersangkutan. 118 XX. INFORMASI TAMBAHAN Pelaksanaan RUPSLB Sehubungan dengan akan diselenggarakannya RUPSLB Perseroan, Perseroan telah melakukan pemberitahuan kepada Pemegang Saham yang dimuat dalam surat kabar Harian Investor Daily dan Harian Media Indonesia pada tanggal 14 Nopember 2007. Panggilan kepada Pemegang Saham mengenai penyelenggaraan RUPSLB ini dimuat dalam surat kabar yang sama pada tanggal 28 Nopember 2007. RUPSLB Perseroan akan diselenggarakan pada tanggal 12 Desember 2007 pukul 17.00 WIB bertempat di Ruang Jayakarta, Hotel Sari Pan Pacific, JL. MH Thamrin, Jakarta 10340. Pemegang Saham yang berhak menghadiri RUPSLB adalah pemegang saham yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 27 Nopember 2007 pukul 16.00WIB. Pemegang saham yang berhalangan untuk menghadiri RUPSLB dapat diwakili oleh kuasanya dengan mengisi formulir Surat Kuasa yang terlampir dalam Keterbukaan Informasi ini dan mengembalikannya kepada Perseroan paling lambat tanggal 11 Desember 2007 pukul 16.00 WIB pada Biro Administrasi Efek Perseroan. Tanggal-tanggal Penting sehubungan dengan RUPSLB Perseroan Kegiatan Tanggal Pemberitahuan kepada Bapepam-LK sehubungan dengan RUPSLB dan agendanya Iklan Pemberitahuan RUPSLB dan Iklan Keterbukaan Informasi kepada Pemegang Saham Tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak menghadiri RUPSLB Iklan Panggilan RUPSLB dan penyampaian Panggilan serta Keterbukaan Informasi kepada Pemegang Saham Pelaksanaan RUPSLB Iklan Pemberitahuan hasil keputusan RUPSLB di surat kabar 7 Nopember 2007 14 Nopember 2007 27 Nopember 2007 28 Nopember 2007 12 Desember 2007 14 Desember 2007 Para Pemegang Saham dapat meminta informasi tambahan lainnya sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I ini kepada: PT FATRAPOLINDO NUSA INDUSTRI Tbk. Wisma Lia, Lantai 1 & 2 Jl. A.M. Sangaji No. 12 Jakarta 10130 Telepon : (021) 633 2909, (021) 632 7441, (021) 633 1720 Faksimili : (021) 633 1702 119 PT Adimitra Transferindo Plaza Property Lt. 2 Komplek Pertokoan Pulomas Blok VIII No.1 Jakarta 13210 Telepon : (021) 4788 1515 Faksimili: (021) 470 9697 Halaman ini sengaja dikosongkan 120