a Jurn h M ah a wa sis lmia lI Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP FISIP Analisis Manajemen Produksi Program Berita “Seputar Aceh” di RCTI Aceh An Nisa Dian Rahma1), Hamdani M. Syam2) 1) Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala Abstrak - Penelitian ini berjudul Analisis Manajemen Produksi Program Berita “Seputar Aceh” di RCTI Aceh. Manajemen produksi program bertujuan untuk mengatur strategi tim produksi untuk menjalankan proses produksi yang lebih baik. Program berita sangat wajib dimiliki oleh seluruh stasiun televisi karena menjadi pilihan masyarakat untuk mendapatkan informasi. Oleh sebab itu, tidak mudah dalam menjalankan manajemen produksi program berita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana manajemen produksi yang diterapkan dalam program berita “Seputar Aceh” di RCTI Aceh. Teori yang digunakan adalah teori strukturasi dari Anthony Giddens dengan fokus penelitian manajemen program. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara semi terstruktur terhadap beberapa informan, observasi non participant, dan dokumentasi. Pemilihan informan dengan menggunakan teknik purposive, yaitu menentukan informan berdasarkan dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian, manajemen produksi program yang diterapkan dalam program berita “Seputar Aceh” sudah berjalan sesuai dengan prosedur standar manajemen produksi program, tetapi ada sedikit perbedaan manajemen produksi RCTI Aceh dengan RCTI pusat. Manajemen yang diterapkan meliputi perencanaan program, produksi program, eksekusi program, dan evaluasi program. Meskipun program berita “Seputar Aceh” sudah menerapkan standar manajemen program, tetapi masih ditemukan beberapa kendala selama proses produksi. Kata Kunci: Manajemen Produksi Program, “Seputar Aceh” RCTI Aceh Abstract - This study, entitled Analysis of Production Management News Program "Seputar Aceh" in RCTI Aceh. Production management program aims to regulate the production team's strategy to run the production process better. News program must be owned by all TV stations for people's choice to get information. Therefore, it is not easy to run a news program production management. This study aims to determine how production management applied in the news program "Seputar Aceh" in RCTI Aceh. The theory used is the structuration theory by Anthony Giddens with a focus on program management. The method used in this research is qualitative method with descriptive approach. Data collection is done by interviews with several informants, non-participant observation, and documentation. The interviews were conducted by using purposive, determining informant based with some predetermined criteria. Based on the research, production management programs implemented in the news Corresponding Author : [email protected] JIM FISIP Unsyiah: AGB, Vol. 1. №. 1, Januari 2017: 1-11 1 a Jurn h M ah a wa sis lmia lI Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP FISIP program "Seputar Aceh" has been running in accordance with standard procedures production management program, but there is little difference in production management between RCTI Aceh and RCTI central (Jakarta). Applied management includes program planning, program production, program execution, and evaluation of programs. Although the news program "Seputar Aceh" is already implementing program management standards, but still found some obstacles during the production process. Keyword: Production Management Program, “Seputar Aceh” RCTI Aceh PENDAHULUAN Masyarakat tidak bisa terlepas dari pengaruh televisi. Jumlah stasiun televisi terus-menerus bertambah. Stasiun televisi pun bersaing untuk mendapat perhatian masyarakat dengan menyajikan berbagai program yang menarik, seperti reality show, talkshow, music, dan news (berita). Di antara berbagai program itu, program news merupakan program yang wajib dimiliki oleh seluruh stasiun televisi karena masyarakat mempunyai keingintahuan yang besar mengenai isu pemberitaan yang terjadi di dunia. Menurut JB Wahyudi (dalam Fachruddin, 2012: 47), berita adalah laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting, menarik dari sebagian khalayak, media baru dan disiarkan secara luas melalui media massa periodik. Peristiwa atau pendapat tidak akan menjadi berita apabila tidak disiarkan melalui media massa periodik. Dengan adanya media massa melalui program berita, masyarakat akan lebih mudah mendapatkan berita terbaru. Satu-satunya program yang dimiliki RCTI Aceh adalah program berita “Seputar Aceh”. Program ini pertama kali ditayangkan pada bulan September 2014. Program ini memiliki durasi kurang lebih 30 menit dan secara khusus menyiarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di Aceh. Program ini tayang pada pukul 05.30 WIB. Jumlah berita per tayang program adalah sekitar 5-8 berita. Program ini tidak disiarkan secara live (langsung) tetapi secara taping. Bedasarkan observasi awal peneliti, RCTI Aceh tidak memiliki rating khusus untuk program ”Seputar Aceh” dan berita yang disajikan oleh program berita ”Seputar Aceh” di RCTI Aceh ternyata sama dengan program berita ”Sekitar Aceh” di I-News Aceh yang merupakan sesama anak perusahaan dari MNC Group namun memiliki perbedaanya yang terletak pada presenter dan saluran televisi yang menayangkannya. Perlu dikemukakan bahwa salah satu syarat atau nilai berita adalah harus aktual (terbaru). Namun, menurut peneliti, program “Seputar Aceh” masih belum aktual dalam menyampaikan beritanya. Berita yang disiarkan biasanya sudah terjadi 1-2 hari yang lalu. Selain belum aktual, dalam penyampaian beritanya, program news “Seputar Aceh” juga memiliki perbedaan dengan “Seputar Indonesia”, antara lain, dari segi tampilan program, gaya presenter, dan redaksi bahasa berita. Sebagian masyarakat masih banyak belum mengenal program berita ”Seputar Aceh” karena tayangnya terlalu pagi. Analisis Manajemen Produksi Program Berita “Seputar Aceh” di RCTI Aceh (An Nisa Dian Rahma, Hamdani M. Syam,) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 1. №. 1. Januari 2017 1-11 2 a Jurn h M ah a wa sis lmia lI Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP FISIP Dari latar belakang permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah Untuk menjelaskan manajemen produksi berita pada program news “Seputar Aceh” di RCTI Aceh. Kemudian hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan terhadap kajian-kajian ilmu komunikasi, khususnya bidang jurnalistik dan manajemen media massa, dan memperluas wawasan pengetahuan pembaca mengenai proses produksi sebuah program, khususnya program news yang baik TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini menggunakan teori Giddens. Teori Giddens menjelaskan Struktur organisasi tercipta ketika individu berkomunikasi dengan individu lainnya pada perumpamaan (metafora) tiga “lokasi” atau “pusat strukturasi” (centers of structuration), yaitu: (1) Lokasi konsepsi, lokasi konsepsi mencakup seluruh episode atau waktu hidup organisasi ketika orang membuat keputusan dan pilihan yang membatasi apa yang terjadi dalam organisasi, (2) Lokasi implementasi, lokasi kedua strukturasi organisasi adalah penulisan atau kodifikasi formal (misalnya membuat surat keputusan) yang dilanjutkan dengan pengumuman surat keputusan mengenai pilihan yang diambil, dan (3) Lokasi resepsi, Strukturasi terjadi ketika anggota organisasi bertindak sesuai dengan keputusan organisasi, dan ini merupakan lokasi resepsi (Morrisan, 2013:426-427). Teori strukturasi dalam manajemen media massa bertujuan untuk mengungkap keterkaitan antara struktur dan agensi dari para jurnalis sebagai aktor dalam media massa. Jurnalisme menurut teori strukturasi akan tergantung pada kepatuhan pada aspek constraining sehingga ia akan mengembangkan kebebasannya dalam memproduksi berita. Relasi sistem teknologi yang digunakan baik secara individu maupun organisasi dengan individu akan menentukan kinerja praktek jurnalisme mereka. Posisi aktor dalam teori strukturasi merupakan agen yang menjalankan sistem sosial yang dalam hal ini organisasi media yang aktifitasnya mengacu pada struktur media. Struktur dalam konsep strukurasi ialah aturan dan sumber daya (Rusadi, 2012:112-114). Selama proses produksi program, strategi program yang ditinjau dari aspek manajemen atau sering juga disebut dengan manajemen strategis program siaran yang terdiri dari: (1) Perencanaan program, mencakup pekerjaan mempersiapkan rencana jangka pendek, menengah, dan jangka panjang yang memungkinkan stasiun penyiaran mendapatkan tujuan program dan tujuan keuangannya,(2) Produksi dan pembelian program, melaksanakan rencana program yang sudah ditetapkan dengan cara memproduksi sendiri program atau mendapatkannya dari sumber lain atau akuisisi (membeli), (3) Eksekusi program, mencakup kegiatan menayangkan program sesuai dengan rencana yang ditetapkan, dan (4) Pengawasan dan evaluasi program, stasiun penyiaran menetapkan rencana dan tujuan seberapa jauh suatu rencana dan tujuan sudah dapat dicapai oleh stasiun penyiaran, departemen, dan karyawan. Proses pencarian dan pengumpulan bahan atau proses produksi berita dijelaskan melalui model komunikasi Bass (arus berita). Tahap pertama terjadi Analisis Manajemen Produksi Program Berita “Seputar Aceh” di RCTI Aceh (An Nisa Dian Rahma, Hamdani M. Syam,) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 1. №. 1. Januari 2017 1-11 3 a Jurn h M ah Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP a wa sis lmia lI FISIP ketika para pencari berita membuat berita kasar (peristiwa, pidato, konferensi pers) menjadi copy berita atau bahan berita. Tahap kedua terjadi ketika para pengolah berita mengubah atau menggabung-gabungkan bahan itu menjadi hasil akhir (sebuah siaran atau sebuah surat kabar) yang disiarkan kepada umum. Tindakan gatekeeping yang terjadi di dalam organisasi pemberitaan, dan prosesnya dapat dibagi dalam dua tahap, yaitu (Nurhasanah, 2011: 14): Tahap 1 (Perolehan Berita) Tahap 2 (Pengolahan Berita) Bahan Berita Pencarian Berita Copy Berita Pengolah Produksi Akhir Sumber: Bass Gambar 2.1 Model Komunikasi Bass Pada bagian ini dijelaskan kerangka pemikiran untuk menunjukkan hubungan antara objek penelitian, masalah, teori, dan temuan penelitian. Hal ini dibuat dalam gambar berikut. Teori Strukturasi Program Berita “Seputar Aceh” RCTI Aceh Manajemen Produksi Berita Hasil Penelitian Sumber: peneliti Lokasi Konsepsi Lokasi Implementasi Lokasi Resepsi Perencanaan program Produksi dan pembelian program Eksekusi program Pengawasan dan evaluasi program Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ini terletak di kantor RCTI Aceh yang beralamat di Jalan Teuku Umar No 303A, Kelurahan Geuce Kaye Jato, Kecamatan Bandar Raya, kota Banda Aceh. Berdasarkan pendekatan yang digunakan, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moloeng, Analisis Manajemen Produksi Program Berita “Seputar Aceh” di RCTI Aceh (An Nisa Dian Rahma, Hamdani M. Syam,) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 1. №. 1. Januari 2017 1-11 4 a Jurn h M ah Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP a wa sis lmia lI FISIP 2013: 56), penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Sementara itu, teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Subjek penelitian yang dimaksud adalah sejumlah informan yang mendukung dalam penelitian ini, yaitu seluruh karyawan yang ikut adil dalam proses produksi program berita “Seputar Aceh” di RCTI Aceh. Objek penelitian yang dimaksud adalah manajemen produksi program berita “Seputar Aceh” di RCTI Aceh Informan dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011: 68). Pada penelitian ini informan dipilih secara sengaja dengan pertimbangan mampu memberikan data yang dibutuhkan si peneliti. Kriterianya adalah karyawan yang terlibat dan bertanggung jawab dalam proses produksi program berita ”Seputar Aceh” di RCTI Aceh. Adapun nama informan dan jabatannya disajikan pada tabel di bawah: Tabel 3.1 Informan Peneliti No Nama Informan Jabatan 1 Misdarul Ihsan Kepala Biro 2 A Munir Noer News Verivication Koordinator Daerah Koordinator Liputan 3 Zahloel Yusra Produser Koordinator Liputan 4 Jamaluddin Wartawan 5 Muhajir Program Director Kameramen Dalam penelitian ini, sumber data yaang digunakan ada 2, yaitu: data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari informan yang bersangkutan dengan melakukan wawancara. Sumber data dalam penelitian ini adalah orang-orang yang berkecimpung dalam kegiatan proses produksi program news “Seputar Aceh”, yaitu kepala biro, produser, reporter, editor, dan news verivicator. Data sekunder penelitian ini diperoleh dari kepustakaan dan sumbersumber tertulis lainnya. Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk penelitian ini, diperlukan teknik pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data yaitu: (1) Wawancara, dilakukan kepada orang-orang yang terlibat dalam proses produksi program news “Seputar Aceh”. Wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur, (2) Observasi, ini dilakukan untuk meninjau langsung lingkungan kerja RCTI Aceh untuk memperoleh data penelitian. Analisis Manajemen Produksi Program Berita “Seputar Aceh” di RCTI Aceh (An Nisa Dian Rahma, Hamdani M. Syam,) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 1. №. 1. Januari 2017 1-11 5 a Jurn h M ah a wa sis lmia lI Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP FISIP Observasi yang digunakan adalah observasi non-participant yang proses pengamatan observer tanpa ikut dalam kehidupan orang yang diobservasi dan secara terpisah berkedudukan sebagai pengamat (Margono, 2005:161-162), dan (3) Dokumentasi, dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiono, 2013: 240). Untuk mengolah data yang diperoleh dari penelitian ini digunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif, yaitu analisis data yang diperoleh dengan membangun penjelasan secara deskriptif sehingga temuan hasil penelitian akan tersaji secara runtut, detail, dan mendalam. Metode deskriptif yang dimaksud adalah metode nonstatistik dengan penyajian atau pola pikir dari umum ke khusus (Moleong, 2013:10). Analisis data dapat dilakukan dengan mengorganisasikan data, memilih mana yang penting dan akan dipelajari serta membuat kesimpulan yang akan diceritakan kepada orang lain (Krisyantono, 2008:165). Proses-proses analisis data dapat dijelaskan ke dalam tiga langkah yaitu: (1) Tahap Reduksi data, proses pemilihan pemusatan perhatian pada penyederhanaan abstraksi dan transformasi data kasar yang diperoleh di lapangan, (2) Tahap Penyajian Data, sebagai sekumpulan informasi yang tersusun yang memungkinkan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan, dan (3) Tahap Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Data, dimulai dari permulaan pengumpulan data, riset kualitatif, mencari makna dari setiap gejala yang diperoleh di lapangan, mencatat keteraturan, atau pola penjelasan dan konfigurasi yang mungkin ada, alur kausalitas dan preposisi. . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Menurut Morrisan (2008: 273) manajemen strategis program (management strategic) siaran teridiri dari empat hal yaitu: (1) perencanan program, (2) produksi dan pembelian program, (3) eksekusi program, dan (4) pengawasan dan evaluasi program. Berdasarkan hasil penelitian, RCTI Aceh sudah menerapkan ke empat manajemen strategis yang telah disebutkan sebelumnya. Pada tahap pertama yaitu perencanaan program, program “Seputar Aceh” tidaklah redaksi Aceh yang membuat. Program ini awalnya dicetuskan oleh tim produksi news RCTI pusat yang sudah dirancang lebih dulu dengan direksi dan departemen lainnya di Jakarta, kemudian tim produksi RCTI pusat memberikan ide tersebut kepada redaksi RCTI Aceh. Sebelum melakukan peliputan, langkah awal yang akan dilakukan melakukan rapat redaksi. Rapat redaksi yang dihadiri oleh kepala biro, news verification, produser, koordinator daerah, koodinator liputan, untuk membahas materi apa yang akan diliput, siapa saja yang melakukan peliputan, biaya peliputan, peralatan apa saja yang dibutuhkan selama peliputan, dan lokasi peliputan. Rapat redaksi dilakukan agar ketika selama proses peliputan untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan selama di lapangan dan agar perencanaan yang lebih matang menghasilkan produk yang berhasil juga. Analisis Manajemen Produksi Program Berita “Seputar Aceh” di RCTI Aceh (An Nisa Dian Rahma, Hamdani M. Syam,) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 1. №. 1. Januari 2017 1-11 6 a Jurn h M ah a wa sis lmia lI Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP FISIP Untuk berita soft news dan features, akan dilakukan rapat redaksi mingguan, mengingat berita soft news dan features ditayangkan seminggu sekali selama proses penayangan program. Untuk berita harian atau lebih dikenal hard news, tidak dilakukan rapat redaksi secara khusus setiap minggu tetapi setiap hari melalui grup pesan whatsapp. Selanjutnya pada tahap kedua yaitu produksi dan pembelian program, program berita “Seputar Aceh” melakukan proses produksi sendiri. Para wartawan RCTI Aceh mengemban one man news team yang berarti wartawan itu merangkap menjadi reporter, kameramen, dan editor. Kemudian wartawan mencari berita sesuai dengan TOR (Term Of Reference) yang dibuat oleh wartawan itu sendiri (untuk berita hard news). Setelah selesai peliputan berita, wartawan menyeleksi gambar selama liputan, apakah gambar itu perlu dilakukan sensor karena menampilkan hal-hal yang tidak senonoh atau apakah gambar itu cocok dengan naskah berita. Selain menyeleksi gambar, tugas lainnya adalah memilih soundbyte mana yang akan dikirim ke redaksi sekaligus membuat naskah mengenai isi liputan berita. Setelah selesai memilih, wartawan akan membuat shooting list yang fungsinya menjadi daftar liputan agar editor grafis tidak mengalami kebingungan saat akan melakukan pengeditan supaya naskah berita, soundbyte, dan gambar seimbang. Wartawan akan mengirim hasil liputan melalui email redaksi Aceh atau meng-upload ke web streaming MNC Group agar pihak pusat dapat mengambil hasil liputan tiap-tiap kontributor berita daerah. Setelah hasil liputan masuk ke redaksi Aceh, news verification yang sekaligus menjabat koordinator daerah dan liputan men-download hasil liputan itu. News verification beserta produser menyeleksi kembali naskah, gambar, dan soundbyte yang dikirim oleh wartawan. Jika mengalami kesalahan atau kurangnya bahan yang dikirim, hasil liputan itu kembali lagi dikirim ke wartawan untuk perbaikan ulang. Terkadang kepala biro dan kameramen akan ikut andil dalam proses penyeleksian hasil liputan ketika kekurangan anggota. Setelah hasil liputan sudah selesai melewati penyeleksian, hasil liputan diserahkan kepada bagian editor grafis untuk di-dubbing dan diedit videonya sesuai dengan naskah yang ada. Kemudian produser membuat rundown untuk menentukan urutan berita dan urutan segmen. Setelah itu semuanya selesai, naskah berita akan di taping. Presenter akan dipandu oleh MCR dan program director sekaligus kameramen selama proses taping. Ketika presenter membacakan lead berita yang sudah disiapkan sesuai rundown yang telah dibuat oleh produser dan program director sekaligus kameramen merekam selama proses taping. MCR akan memberikan aba-aba dan memantau selama proses berjalannya taping dari ruang monitoring. Setelah selesai taping, maka hasil rekaman tersebut diberikan kepada editor grafis untuk diedit kembali. Pada tahap ketiga yaitu eksekusi program. Paket berita yang sudah di edit kembali akan diseleksi oleh produser dan news verification agar memastikan apakah paket berita sudah seperti yang direncanakan. Setelah diseleksi oleh produser dan news verification, paket berita akan diseleksi kembali oleh kepala Analisis Manajemen Produksi Program Berita “Seputar Aceh” di RCTI Aceh (An Nisa Dian Rahma, Hamdani M. Syam,) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 1. №. 1. Januari 2017 1-11 7 a Jurn h M ah a wa sis lmia lI Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP FISIP biro. Tetapi terkadang kepala biro tidak melakukan lagi penyeleksian. Setelah diseleksi, paket berita akan dikirim ke kantor transmisi RCTI Aceh untuk disiarkan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Terakhir pada tahap keempat, pengawasan dan evaluasi program. Setelah penayangan dilakukan oleh kantor transmisi RCTI Aceh, kepala biro beserta produser dan news verification melakukan pengawasan apakah selama penayangan program ada mengalami kendala atau tidak. Jika mengalami kendala akan dibahas pada rapat mingguan. Teori strukturasi sangat berkaitan erat dengan manajemen produksi program berita “Seputar Aceh” dan siapa-siapa saja yang ikut andil dalam proses produksi. Menurut Rusadi (2012:114), keterkaitan teori strukturasi selama proses perencanaan adalah para aktor media bekerja sesuai dengan struktur. Struktur yang dimaksud ialah aturan dan sumber daya yang ditetapkan selama sistem produksi berita, dan aktornya adalah para karyawan yang terlibat selama proses produksi berita. Berdasarkan hasil penelitian, para karyawan RCTI Aceh menjalankan sistem sosial yang sudah ditetapkan oleh RCTI pusat. Karyawan RCTI Aceh tidak merasa terkekang dengan keputusan yang sudah ditetapkan oleh RCTI pusat, melainkan secara tidak langsung memberikan kebebasan dalam melakukan proses produksi, asalkan kebebasan itu tidak melenceng dari aturan yang sudah ditetapkan. Aturan yang dibuat hanya untuk mengontrol, bukan untuk mengekang. Karyawan RCTI Aceh melaksanakan pekerjaan sesuai dengan struktur yang sudah ditetapkan dan keahlian yang dimiliki oleh masing-masing karyawan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, struktur akan diberikan sesuai dengan keahlian masing-masing dari karyawan. Teori strukturasi mempunyai tiga asumsi, yaitu lokasi konsepsi, lokasi implementasi, dan lokasi resepsi. Berdasarkan hasil penelitian, lokasi konsepsi merupakan awal perencanaan sebuah program. Direksi pusat, tim produksi news RCTI pusat dan departemen lainnya berdiskusi merencanakan program apa yang akan dipilih menjadi program yang layak untuk ditayangkan di Aceh sesuai dengan visi dan misi RCTI. Lokasi implementasi, menjelaskan bagaimana karyawan membuat keputusan strategi untuk mendukungnya program tersebut berjalan dengan baik. Redaksi RCTI Aceh mulai merencanakan hal-hal apa saja yang menjadi faktor pendukung keberhasilan program mulai dari sumber daya manusia, biaya produksi, dan alat-alat produksi. Lokasi resepsi, menjelaskan bagaimana berjalannya proses produksi sesuai dengan perencanaan yang ditentukan sebelumnya. Selama berjalannya proses produksi berita, RCTI Aceh telah menerapkan proses produksi program berita “Seputar Aceh” sesuai dengan model komunikasi Bass (Nurhasanah, 2011:14), yang mana dalam model komunikasi Bass pada tahap pertama (perolehan berita) ketika para wartawan membuat berita kasar (hasil liputan) menjadi bahan berita. pada tahap kedua ketika para pengolah berita (news verification dan produser yang juga merangkap sebagai koordinator daerah dan koordinator liputan) menyeleksi dan mengolah bahan berita agar menjadi naskah berita dan memproduksinya hingga menjadi rekaman paket berita, Analisis Manajemen Produksi Program Berita “Seputar Aceh” di RCTI Aceh (An Nisa Dian Rahma, Hamdani M. Syam,) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 1. №. 1. Januari 2017 1-11 8 a Jurn h M ah a wa sis lmia lI Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP FISIP selanjutnya akan masuk fase produksi akhir yaitu menjadikan paket berita untuk disiarkan kepada masyarakat. RCTI Aceh hanya memiliki satu program saja dibandingkan I-News Aceh yang memiliki 7 program. Perbedaan jumlah program merupakan keputusan dari RCTI pusat dam RCTI merupakan televisi yang notabene-nya televisi hiburan, berbeda dengan I-News Aceh yang merupakan televisi berita. Program berita “Seputar Aceh” pada awalnya tayang pada pukul 04.00-04.30 WIB dan kemudian dipindahkan menjadi pukul 05.30-06.00 WIB. Pemindahan jam tayang program merupakan keputusan dari tim produksi news RCTI pusat yang harus disesuaikan dengan rundown nasional. Khususnya untuk program berita “Seputar Aceh” juga harus mengikuti jadwal program berita “Seputar Indonesia”. Durasi tayangan masih tetap dengan 30 menit yang dinilai cukup untuk menyampaikan informasi seputaran Aceh. Jika dalam tayangan tersebut berita yang disampaikan tidak cukup sampai 5-8 berita, biasanya tayangan program berita “Seputar Aceh” tetap menayangkan selama durasi 30 menit dengan catatan memperlama penayangan iklan. Satu-satunya iklan yang mengisi progam berita “Seputar Aceh” adalah iklan jalinan kasih dari MNC Group. Tidak ada iklan lain yang mengiringi program berita “Seputar Aceh” karena untuk daerah Aceh sendiri, pemasangan iklan untuk televisi sangat minim, hal ini juga menjadi alasan mengapa tidak diberlakukannya rating pada televisi berjaringan. Untuk tampilan RCTI Aceh dan RCTI pusat juga memiliki sedikit perbedaan, yaitu terletak pada posisi presenter dan kualitas gambar. Pada RCTI Aceh posisi presenter membacakan lead berita dengan posisi berdiri, sedangkan presenter RCTI pusat dengan posisi duduk. Untuk kualitas gambar masih sedikit kurang baik dibandingkan RCTI pusat karena secara teknis dinilai masih belum mendukung program berita “Seputar Aceh”. Kendala-kendala yang dialami oleh tim produksi program berita “Seputar Aceh” adalah kekurangan karyawan sehingga mengharuskan merangkap 2-3 jabatan dalam sekaligus, hal itu dikarenakan para karyawan RCTI Aceh dituntut dapat bisa dalam semua hal. Karena para karyawan yang bisa melakukan pekerjaan yang banyak, redaksi Aceh memutuskan memilih merangkap pekerjaan agar tidak kelebihan orang. Kekurangan alat juga menjadi alasan sehingga tidak dapat memproduksi berita secara live dan jaringan dalam pengiriman berita sehingga berita tidak menjadi aktual. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian yang sudah didapatkan selama peneltian, dapat diambil kesimpulan bahwa selama proses produksi, tim produksi berita “Seputar Aceh” menjalankan proses produksi secara umum:mulai dari: 1. Perencanaan program, para karyawan RCTI melakukan rapat redaksi untuk menentukan topik liputan, biaya produksi, tim yang melakukan peliputan, dan alat-alat yang digunakan. kemudian wartawan membuat TOR (Term Of Reference). Analisis Manajemen Produksi Program Berita “Seputar Aceh” di RCTI Aceh (An Nisa Dian Rahma, Hamdani M. Syam,) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 1. №. 1. Januari 2017 1-11 9 a Jurn h M ah a wa sis lmia lI Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP FISIP 2. Produksi dan pembelian pogram, wartawan akan melakukan peliputan berita sesuai dengan TOR (Term Of Refrence). Setelah peliputan selesai, maka hasil liputan dikirim ke melalui email redaksi Aceh atau website MNC Group. News verification dan produser kemudian men-download hasil liputan dan menyeleksinya. Setelah menyeleksi naskah berita, Lead berita yang sudah disiapkan akan dibawah ke ruang studio akan di-taping oleh presenter, program director/kameran, dan MCR (Master Conrol Room). 3. Eksekusi program, proses ini menjelaskan ketika hasil taping sudah diedit menjadi paket berita, kemudiaan dibawa ke kantor transmisi untuk ditayangkan. 4. Pengawasan dan evaluasi program merupakan tahap terakhir untuk hasil paket berita yang sudah ditayangkan tetap diawasi oleh pihak redaksi Aceh. Jika mengalami kesalahan pada pasca penayangan, tim produksi progtam berita “Seputar Aceh” akan membahas di rapat mingguan agar tidak terjadi kesalahan terulang. 5. Manajemen produksi yang dilakukan RCTI Aceh sudah berjalan sesuai dengan prosedur standar manajemen produksi program. Namun, masih terdapat beberapa kendala selama proses produksi yaitu kurangnya jumlah karyawan dari RCTI Aceh yang mengharuskan merangkap pekerjaan, berita yang belum aktual, dan kekurangan alat atau teknisi sehingga tidak memungkinkan untuk tayang secara live. 6. Untuk secara keseluruhan, manajemen produksi RCTI Aceh dengan RCTI pusat sama saja, namun yang membedakannya pada jumlah karyawan dan alat yang mendukung proses produksi. Adapun saran-saran peneliti untuk penelitian ini adalah: 1. Untuk menambah jumlah anggota di tim produksi berita “Seputar Aceh dan alat-alat yang mendukung program berita “Seputar Aceh” agar dapat tayang secara live. 2. Sebagai bahan kajian tim produksi program berita “Seputar Aceh” untuk menjalankan manajemen proses produksi yang lebih baik 3. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan agar melakukan penelitian terhadap keberhasilan program agar lebih mengetahui sejauh mana program berita “Seputar Aceh” sudah diterima di masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Daradjat, Zakiyah. 1998. Kesehatan Psikologi Islam. jakarta: Hajimas Agung, Fachruddin, Andi. 2012. Dasar-Dasar Produksi Televisi. Jakarta: Kencana Preanada Media Group Margono, 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Morrisan. 2008. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta: Kencana Preanada Media Group Analisis Manajemen Produksi Program Berita “Seputar Aceh” di RCTI Aceh (An Nisa Dian Rahma, Hamdani M. Syam,) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 1. №. 1. Januari 2017 1-11 10 a Jurn h M ah a wa sis lmia lI Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP FISIP Morissan. 2010. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta: Kencana Preanada Media Group Morrisan. 2013. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana Preanada Media Group Nurhasanah. 2011. Analisis Produksi Siaran Berita Televisi (Proses Produksi Siaran Program Berita Reportase Minggu Di Trans Tv). Skripsi. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarief Hidayatullah Rusadi, Udi. 2012. Kompetensi Jurnalis Sebagai Aktor dalam Produksi Berita Media Multiplatform. Jurnal. Badan Litbang SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta. Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta CV Wibowo, Fred. 2007. Teknik Produksi Program Berita. Yogyakarta Analisis Manajemen Produksi Program Berita “Seputar Aceh” di RCTI Aceh (An Nisa Dian Rahma, Hamdani M. Syam,) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 1. №. 1. Januari 2017 1-11 11