BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pasar modal

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pasar modal
Pasar modal merupakan tempat atau sarana bertemunya anatara permintaan
dan penawaran atas instrument keuangan jangka panjang yang umumnya lebih dari
satu tahun (Tandellin 2013). Menurut Suad Husnan (2004:3) mendefinisikan bahwa
pasar modal merupakan pasar untuk berbagi instrumen keuangan (atau sekuritas)
jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun
modal sendiri, baik yang diterbitkan pemerintah, public aothorities, maupun
perusahaan swasta.
Secara umum pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar yang melakukan
kegiatan memperjual-belikan
instrumen keuangan jangka panjang, seperti surat
utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivative lainnya yang terjadi
di bursa efek.
Dalam pasar modal dapat dibedakan menjadi 2 pasar yaitu:
1. Pasar pertama (Perdana)
Pasar perdana merupakan sarana bagi perusahaan yang pertama kali
menawarkan saham atau obligasi ke masyarkat umum. Penawaran umum
pertama kali ini disebut juga Initial Public Offering (IPO) yang merubah
status perusahaan yang berawal dari perseroan tertutup menjadi perseroan
terbuka (Tbk) yang dapat dimiliki oleh masyarakat umum dan perusahaan
wajib membuka informasi kepada pemegang saham dan masyarakat,
kecuali informasi yang bersifat rahasia untuk menjaga persaingan.
2. Pasar Kedua (Sekunder)
Pasar sekunder merupakan sarana transaksi jual-beli antar investor dan
harga dibentuk oleh investor melalui perantara efek. Selain itu pasra
sekunder juga dapat didefinisikan sebagai sarana transaksi jual-beli suratsurat berharga yang sudah beredar atau bukan emisi baru diperdagangkan.
Fungsi pasar modal salah satunya adalah tempat bertemunya pihak yang memiliki
dana lebih (lender) dengan pihak yang memerlukan dana jangka panjang tersebut
(borrower). Dalam hal ini pihak lender dapat melakukan investasi dengan dananya
didalam pasar modal, sedangkan pihak borrower dapat menjadikan pasar modal
menjadi salah satu alternatif pendanaan.
Sekuritas yang diperdagangkan dalam pasar modal antara lain adalah:
1. Saham biasa ( common stock)
Saham biasa merupakan sertifikat atau tanda bukti yang menunjukan
kepemilikian perusahaan. Keuntungan yang didapatkan dari saham biasa
adalah Deviden. Deviden diterima dalam pemilikan saham biasa ini
jumlahnya tidak tetap, dan pemilik saham biasa mempunyai hak memilih
(vote) dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
2. Saham preferen (preferred stock)
Saham preferen merupakan saham yang akan memberikan keuntungan
kepada pemegang saham dalam bentuk deviden dengan jumlah tetap dan
tidak pernah berubah dari waktu kewaktu. Pembagian deviden kepada
pemegang saham preferen lebih didahulukan sebelum diberikan kepada
pemegang saham biasa.
3. Obligasi (bonds)
Obligasi ( bonds) merupakan surat tanda bukti hutang yang dikeluarkan oleh
perusahaan. Pemegang obligasi ini akan mendapatkan kupon sebagai
pendapatan tetap dari perusahaan dan pada saat jatuh tempo pemegang
obligasi ini mendapatkan pengembalian dananya.
4. Right issue
Right issue merupakan hak khusus para pemegang saham lama untuk dapat
membeli saham baru perusahaan pada suatu periode yang ditetapkan untuk
membeli saham pada waktu tertentu. Di Indonesia, right issue disebut juga
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Kebijakan right issue
merupakan upaya emiten untuk menambah saham yang beredar, guna
menambah modal perusahaan. Sebab, dengan pengeluaran saham baru
tersebut, berarti pemodal harus mengeluarkan uang untuk membeli saham
yang berasal dari right issue. Kemudian uang ini akan masuk ke modal
perusahaan.
5. Waran
Waran merupakan hak untuk membeli saham pada harga tertentu dalam
jangka waktu tertentu. Waran tidak hanya diberikan kepada pemegang
saham lama, tetapi juga dapat diberikan kepada pemegang obligasi.
2. Efisiensi Pasar
Pasar modal yang efisien dapat didefinisikan ketika pasar dimana harga
sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan. Dimana semakin
cepat informasi baru tercermin pada harga sekuritas, semakin efisien pasar modal
tersebut. Selain itu pasar dapat dikatakan efisien didasarkan pada informasi yang
direspon cepat dan efisien oleh pasar yang tercermin pada harga pasar.
Professor Eugene Fama dalam Mohamad Samsul:2013 membagi tiga tingkatan
pasar efisiensi, yaitu:
1. Efisiensi pasar dikatakan lemah (weak form) karena dalam proses
pengambilan keputusan jual beli saham investor menggunakan data harga
dan volume yang tercermin dari masa lalu. Didalam weak form ini model
analisis teknis didasarkan oleh harga dan volume masalalu untuk digunakan
sebagai arah harga akan naik atau turun. Jika harga saham akan naik maka
investor menentukan untuk membeli saham tersebut, ataupun sebaliknya jika
saham turun maka investor akan menjual saham tersebut. Analisis teknis ini
mempelajari pola pergerakan saham menurut setiap kondisi ekonomi yang
sedang
berlangsung.
Kelemahan weak form
ini adalah
analisi
ini
mengabaikan variabel lain yang membengaruhi harga saham di masa
datang, sehingga kesalahan dalam mengestimasi harga mungkin saja terjadi.
2. Efisiensi pasar dikatakan setengah kuat ( Semi strong form) karena dalam
menentukan proses pengambilan keputusan jual-beli saham investor
menggunakan data harga masa lalu, volume masa lalu dan semua informasi
yang dipublikasikan secara umum oleh perusahaan seperti laporan
keuangan, laporan tahunan, pengumuman bursa, informasi keuangan
internasional, peraturan perundang-undangan pemerintah, peristiwa ekonomi
dan peristiwa politik. Semi strong form ini digunakan investor sebagai
pedoman dalam menghitung nilai saham untuk tawaran harga jual maupun
tawaran beli yang
fundamental.
menggabungkan analisis teknis dengan analisis
3. Efisiensi pasar dikatakan kuat (strong form) karena investor dalam
menentukan pengambilan keputusan investasi menggunakan data yang lebih
lengkap. Strong form dikatakan menggunakan data yang lebih lengkap
karena menggunakan harga dan volume masa lalu,informasi yang
dipublikasikan, dan informasi privat yang tidak dipublikasikan secara umum.
Salah satu informasi privat yang digunakan dalam strong form ini adalah hasil
riset yang diterbitkan sendiri oleh unit kerja riset yang ada didalam
perusahaan atau dibeli dari hasil riset lembaga riset lainnya. Kegiatan riset ini
tentu mengeluarkan biaya riset yang tinggi,namun kegiatan riset untuk
menganalisis variabel-variabel yang berpengaruh terhadap harga saham
sangat penting agar dapat meningkatkan return perusahaan.
3. Coorporate Action
Corporate action merupakan tindakan emiten yang dapat mempengaruhi
baik jumlah saham yang beredar ataupun harga yang bergerak di pasar.
Corporate action merupakan yang umumnya yang menyedot perhatian pihakpihak yang terkait di pasar modal khususnya para pemegang saham. Keputusan
corporate action harus disetujui dalam suatu rapat umum, baik Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) atau Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB). Hal ini penting karena kebijakan yang akan diambil disamping akan
mempengaruhi jumlah saham yang ada di pasar juga akan mempengaruhi para
pemegang sahamnya. Corporate action merupakan salah satu cara perusahaan
untuk menutup kebutuhan perusahaan setelah go public atau initial public
offering. Adapun bentuk coporate action antara lain adalah right issue, stock
split, saham bonus,waran.
4. Return
Return
merupakan
salah
satu
faktor
yang
memotivasi
investor
berinvestasi dan juga merupakan imbalan keberanian investor menanggung
risiko atas investasi yang dilakukannya. Return biasa diartikan sebagai
keuntungan yang diperoleh oleh investor dari investasi (Jogianto,2000:109).
Return dari suatu investasi tergantung pada instrumen investasinya. Beberapa
investasi dalam intrusment investasi dapat menjamin tingkat keuntungan (return)
yang akan diterima, seperti halnya obligasi yang menjanjikan kupon bunga yang
akan dibayarkan secara periodik. Namun lain halnya dengan saham, saham
tidak menjanjikan suatu return yang pasti bagi pemodal,bahkan pemodalpun
suatu saat tidak mendapatkan keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan
dikarenakan kondisi perusahaan yang tidak memungkinnkan untuk membagi
deviden. Selain pemodal mendapatkan keuntungan dalam bentuk deviden,
didalam investasi saham pemodal juga dapat mendapatkan keuntungan tidak
dalam bentuk deviden melainkan saham bonus dan capital gain
5. Abnormal Return
Abnormal return merupakan selisih antara return aktual dan return yang
diharapkan yang dapat terjadi sebelum informasi resmi diterbitkan atau telah
terjadi kebocoran informasi sesudah informasi resmi diterbitkan (Mohamad
Samsul : 275).
6. Trading Volume Activity (TVA)
Trading Volume Activity (TVA) merupakan suatu instrumen yang dapat
digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui
parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan di pasar. Ditinjau dari
fungsinya, maka dapat dikatakan bahwa TVA merupakan suatu variasi dari event
study. Volume perdagangan saham diukur dengan melihat indikator aktivitas
volume perdagangan saham. Perubahan volume perdagangan saham di pasar
modal menunjukkan aktivitas perdagangan saham di bursa mencerminkan
keputusan investasi investor.
B. Penelitian terdahulu
Penelitian Hartomo (2008) menunjukkan adanya reaksi positif investor terhadap
pengumuman right issue. Selain itu Penelitian yang dilakukan oleh Tubastuvi (2001)
dan Yusi (2004) menemukan bahwa investor bereaksi negatif terhadap pengumuman
right issue. Pramita (2009) menemukan perbedaan actual return dan abnormal return
yang signifikan antara sebelum dan setelah pengumuman right issue. Didalam penilitian
yang dilakukan oleh eka (2007) menemukan bahwa Pengumuman right issue yang
bertujuan untuk investasi menyebabkan reaksi pasar yang memiliki kandungan informasi
sehingga menyebabkan adanya reaksi pasar yang signifikan antara sebelum dan
setelah pengumuman. Pooja miglani (2014) melakukan penelitian tentang dampak
pengaruh right issue di perusahaan yang terdaftar dibursa efek india menunjukan bahwa
nilai saham perusahaan mengalami peningkatan pada hari pengumuman right issue dan
terjadi abnormal return yang signifikan tepat pada tanggal dimana pengumuman Right
issue dikeluarkan dan disekitar tanggal pengumuman right issue tersebut. Namun dalam
Asna Manullang (2008) Secara empiris informasi mengenai pengumuman right issue
pada pasar saham memberikan pengaruh yang negatif dimana ini menggambarkan dari
penurunan harga saham/return dan meningkatkan total volume perdagangan saham
disekitar hari pengumuman right issue.
C. Kerangka Penelitian
Banyak hasil temuan studi tentang right issue tentang reaksi yang ditunjukan
setelah maupun sebelum peristiwa right issue. Dalam hal ini penelitian tertarik pada
hipotesis efisiensi pasar yang ditujukan ada tidaknya reaksi pasar pada pengumuman
right issue yang terlihat pada abnormal return. Adapun kerangka penelitian yang
dimaksudkan termuat dalam gambar berikut:
Sebelum Event Right Issue
Setelah Event Right Issue
Abnormal Return
Abnormal Return
Trading volume Activity
Uji Beda
Gambar II.1 Kerangka Pemikiran.
Trading volume Activity
D. Hipotesis
Hipotesis penelitian merupakan dugaan sementara yang digunakan sebelum
dilakukannya penelitian dalam hal pendugaannya menggunakan statistika untuk
menganalisisnya sampai terbukti melalui data yang terkumpul dan harus diuji secara
empiris. Pengumuman Right Issue berpengaruh signifikan terhadap abnormal return
pada perusahaan perusahaan yang melakukan Right issue. Dalam penelitian
sebelumnya (Ni Putu Sentia Dewi & I Nyoman Wijana Asmara Putra, 2013) ditemukan
bahwa Pengumuman Right Issue tidak berpengaruh signifikan terhadap abnormal return
pada perusahaan perusahaan yang melakukan Right issue. Hasil analisis statistik dalam
penelitian sbelumnya menunjukkan bahwa terdapat reaksi pasar yang negatif atas
pengumuman right issue pada t-1, t0 dan t+4 dan pengumuman Right Issue tidak
menyebabkan perbedaan return saham (Indrawan Adisulistyo,2009). Oleh sebab itu
maka dirumuskan Hipotesis 1 yaitu:
H1a
: Pengumuman Right Issue menimbulkan reaksi pasar yang ditunjukan adanya
abnormal return.
H1b
: Terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah
pengumuman Right Issue perusahaan-perusahaan di BEI periode 2007-2014.
H1c
:Terdapat perbedaan cumulative abnormal return sebelum dan sesudah
pengumuman Right Issue perusahaan-perusahaan di BEI periode 2007-2014.
Right Issue menambah jumlah saham yang beredar dengan harga dan tingkat
likuiditas yang baru yang akan mempengaruhi volume perdagangan yang terjadi dilantai
bursa. Dengan demikian hipotesi kedua diajukan
volume
akan
menjelaskan
perbedaan
perdagangan pada sebelum dan setelah pengumuman Right Issue. Dalam
penelitian sebelumnya ditemukan bahwa Right Issue menyebabkan perbedaan likuiditas
saham (average trading volume activity) sebelum dan setelah Right Issue (Indrawan
Adisulistyo,2009). Selain itu dalam penelitian sebelumnya (Adintya Dwinando Bintoro,
2010) menunjukan bahwa Right Issue tidak berpengaruh terhadap perubahan volume
perdagangan. Oleh sebab itu dirumuskan hipotesis 2 sebagai berikut:
H2a
: Terjadi perubahan volume perdagangan yang signifikan sebelum dan setelah
pengumuman Right Issue.
H2b
: Terdapat
perbedaan rata-rata volume perdagangan pada periode sebelum
pengumuman Right Issue dan setelah pengumuman Right Issue.
Efisiensi pasar dapat ditinjau dari segi ketersediaan informasinya saja atau
kecanggihan pelaku pasar dalam mengambil keputusan berdasarkan analisis dari
informasi yang tersedia (Jogiyanto,2000). Jika pengumuman yang mengandung
informasi maka akan terjadi reaksi pasar. Dalam hipotesis pasar efisien pada event
studi bahwa terjadi reaksi pasar pada windows event pengumuman Right Issue ini
tercermin terdapatnya abnormal return disekitar waktu peritiwa itu terjadi. Penelitian
sebelumnya (Fudji Sri Mar’ati,2010) menunjukan bahwa pasar modal indonesia
menunjukan bentuk pasar setengah kuat dikarenakan informasi perusahaan yang
disampaikan kepada publik merupakan informasi yang akurat atau informasi tersebut
menggambarkan kondisi perusahaan yang dapat dengan cepat diterima oleh publik
sehingga informasi tersebut dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan yang
tepat oleh investor. Oleh sebab itu maka dapat dirumuskan hipotesis 3 yaitu :
H3a
: Pasar modal Indonesia menunjukan efisiensi pasar bentuk setengah kuat.
Download