PT Budi Starch & Sweetener Tbk dan Entitas Anak/and Its Subsidiaries Laporan Keuangan Konsolidasian Interim/ Interim Consolidated Financial Statements Pada Tanggal 30 Juni 2015 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2014 (diaudit) Serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (tidak diaudit) As of June 30, 2015 (unaudited) and December 31, 2014 (audited) and For the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (unaudited) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk dan Entitas Anak/and Its Subsidiaries Daftar Isi/Table of Contents Halaman/ Page Laporan Auditor Independen/Independent Auditors’ Report Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim PT Budi Starch & Sweetener Tbk dan Entitas Anak pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014/ The Directors’ Statement on the Responsibility for Interim Consolidated Financial Statements of PT Budi Starch & Sweetener Tbk and Its Subsidiaries as of June 30, 2015 and December 31, 2014 and For the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM – Pada tanggal 30 June 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014/ INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – As of June 30, 2015 (Unaudited) and Decemb er 31, 2014 (Audited) and For the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Interim/Interim Consolidated Statements of Financial Position 1 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Interim/Interim Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income 3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Interim/Interim Consolidated Statements of Changes in Equity 4 Laporan Arus Kas Konsolidasian Interim/Interim Consolidated Statements of Cash Flows 5 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim/Notes to Interim Consolidated Financial Statements 6 PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Interim Consolidated Statements of Financial Position June 30, 2015 and Desember 31, 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Catatan/ Notes 30 Juni/ June 30 2015 31 Desember/ December 31 2014 ASET Aset Lancar Kas Deposito berjangka Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Persediaan Pajak dibayar dimuka Uang muka dan biaya dibayar dimuka ASSETS 4 5 6 31 7 8 9 Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 1.230.046 dan Rp 1.158.595 pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 Aset lain-lain 170.932 16.523 34.885 4.581 478.710 146.652 432.471 90.845 1.662 5.191 348.013 790 63.146 3.248 269.981 3.362 149.153 Current Assets Cash Time deposits Trade accounts receivable Related party Third parties Other accounts receivable Related party Third parties Inventories Prepaid taxes Advances and prepaid expenses 1.231.619 988.526 Total Current Assets 1.657.617 13.771 1.480.942 7.514 Noncurrent Assets Property, plant and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 1,230,046 and Rp 1,158,595 as of June 30, 2015 and December 31, 2014, respectively Other assets Jumlah Aset Tidak Lancar 1.671.388 1.488.456 Total Noncurrent Assets JUMLAH ASET 2.903.007 2.476.982 Total Assets 10 11 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -1- PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Interim Consolidated Statements of Financial Position June 30, 2015 and Desember 31, 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Catatan/ Notes 30 Juni/ June 30 2015 31 Desember/ December 31 2014 LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Beban akrual Utang lain-lain Bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Liabilitas sewa pembiayaan Utang bank jangka panjang LIABILITIES AND EQUITY 12 13 694.167 14 15 18 8.860 259.174 29.885 12.598 117 3.574 94.041 4.472 15.111 117 17 12 9.441 146.598 10.501 123.134 Current portion of long-term liabilities: Lease liabilities Long-term bank loans 1.214.318 945.117 Total Current Liabilities Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Liabilitas sewa pembiayaan Utang bank jangka panjang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan Current Liabilities Short-term bank loans Trade accounts payable Related parties Third parties Taxes payable Accrued expenses Other accounts payable 747.645 Noncurrent Liabilities 17 12 28 29 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas 3.663 569.035 22.057 116.756 8.077 475.857 22.057 112.523 Long-term liabilities - net of current portion: Lease liabilities Long-term bank loans Long-term employee benefits liability Deferred tax liabilities 711.511 618.514 Total Noncurrent Liabilities 1.925.829 1.563.631 Total Liabilities EKUITAS EQUITY Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp 125 (dalam Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 6.000.000.000 saham dan 4.200.000.000 saham pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 Modal ditempatkan dan disetor penuh 4.498.997.362 saham dan 4.098.997.362 saham pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 Saham treasuri - 134.480.000 saham masing-masing pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 Tambahan modal disetor Selisih kurs penjabaran kegiatan usaha luar negeri Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya 7.500 241.223 898.557 837.476 Total 78.621 75.875 977.178 913.351 2.903.007 2.476.982 20 562.375 512.375 21 22 (22.356) 103.768 (22.356) 103.879 2 (4.811) (5.145) 23 Jumlah Kepentingan Nonpengendali 8.000 251.581 Equity Attributable to Owners of the Company Capital stock - Rp 125 (in full Rupiah) par value per share Authorized - 6,000,000,000 shares and 4,200,000,000 shares as of June 30, 2015 and December 31, 2014, respectively Issued and paid-up - 4,498,997,362 shares and 4,098,997,362 shares as of June 30, 2015 and December 31, 2014, respectively Treasury stocks - 134,480,000 shares as of June 30, 2015 and December 31, 2014, respectively Additional paid-in capital Exchange differences on translating foreign operations Retained earnings Appropriated Unappropriated 19 Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim. Non-Controlling Interests Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY See accompanying notes to interim consolidated financial statements which are an integral part of the interim consolidated financial statements. -2- PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Interim Untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH AND SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Interim Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income For the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 30 Juni (Enam bulan)/ June, 30 (Six months) 2015 2014 Catatan/ Notes PENDAPATAN USAHA 24 1.142.436 1.250.229 NET SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 25 1.011.865 1.095.131 COST OF SALES 130.571 155.098 24.020 30.471 39.074 37.211 OPERATING EXPENSES Selling expenses General and administrative expenses Jumlah Beban Usaha 54.491 76.285 Total Operating Expenses LABA USAHA 76.080 78.813 INCOME FROM OPERATIONS 21.013 82 (61.325) (18.352) 339 561 (54.142) 12.249 2.407 OTHER INCOME (EXPENSES) Certified emission reduction (CER) income - net Interest income Interest and other financial charges Gain (loss) on foreign exchange - net Others - net Beban Lain-lain - Bersih (58.243) (38.925) Other Expenses - Net LABA SEBELUM PAJAK 17.837 39.888 PROFIT BEFORE TAX 4.233 12.802 TAX EXPENSE (BENEFIT) Current Deferred 4.233 12.802 Total Tax Expense 13.604 27.086 PROFIT FOR THE PERIOD LABA KOTOR BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan emisi yang disertifikasi (CER) - bersih Pendapatan bunga Beban bunga dan keuangan lainnya Keuntungan (kerugian) selisih kurs - bersih Lain-lain - bersih BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK Kini Tangguhan 26 33 27 29 Jumlah Beban Pajak LABA PERIODE BERJALAN GROSS PROFIT PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Items that will be reclassified subsequently to profit and loss Exchange differences on translating foreign operation Selisih kurs penjabaran kegiatan usaha luar negeri 2 JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN Laba periode berjalan yang teratribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Jumlah Penghasilan komprehensif yang teratribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Jumlah LABA BERSIH PER SAHAM DASAR DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (Dalam Rupiah Penuh) 334 65 13.938 27.151 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE PERIOD 10.858 2.746 13.604 21.430 5.656 27.086 Profit for the period attributable to: Owners of the Company Non-controlling interest Total 11.192 2.746 13.938 21.495 5.656 27.151 Comprehensive income attributable to: Owners of the Company Non-controlling interest Total 19 19 30 2,41 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim. -3- 5,23 BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE COMPANY (in full Rupiah) See accompanying notes to interim consolidated financial statements which are an integral part of the interim consolidated financial statements. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Interim Untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes Saldo pada tanggal 1 Januari 2014 Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Company Selisih Kurs Penjabaran Tambahan Modal Kegiatan Usaha Saldo Laba/Retained Earnings Saham Disetor/ Luar Negeri/ Additional Exchange Differences Ditentukan Tidak ditentukan Treasuri/ Modal Saham/ Treasury on Translating Penggunaannya/ Penggunaannya/ Jumlah/ Paid-in Stocks Capital Foreign Operation Total Capital Stock Appropriated Unappropriated 512.375 23 PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Interim Consolidated Statements of Changes in Equity For the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) (22.356) 103.879 (4.876) 7.000 213.811 (500) 809.833 Kepentingan Nonpengendali/ Non-Controlling Interests Jumlah Ekuitas/ Total Equity 75.288 885.121 - - - - 500 - - - Laba bersih periode berjalan - - - - - 21.430 21.430 5.656 27.086 Penghasilan komprehensif lain - - - 65 - - 65 - 65 Balance as of January 1, 2014 Appropriation to general reserve Net income for the period Other comprehensive income Saldo pada tanggal 30 Juni 2014 512.375 (22.356) 103.879 (4.811) 7.500 234.741 831.328 80.944 912.272 Balance as of June 30, 2014 Saldo pada tanggal 1 Januari 2014 512.375 (22.356) 103.879 (4.876) 7.000 213.811 809.833 75.288 885.121 Balance as of January 1, 2014 - - - 27.912 587 28.499 Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya Laba bersih periode berjalan Penghasilan komprehensif lain Saldo pada tanggal 31 Desember 2014 Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya Penambahan modal tanpa melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu 23 - - - - 500 - - - - - 512.375 - (22.356) - 50.000 - Biaya emisi saham - - Laba bersih periode berjalan - - Penghasilan komprehensif lain Saldo pada tanggal 30 Juni 2015 562.375 (22.356) (500) 27.912 - (269) - - 103.879 (5.145) 7.500 241.223 - (111) 103.768 - 500 (500) - - - - - - - - 10.858 334 (4.811) (269) - (269) 837.476 75.875 913.351 - - - 50.000 (111) 10.858 2.746 50.000 (111) 13.604 - - 334 - 334 8.000 251.581 898.557 78.621 977.178 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim. Appropriation to general reserve Net income for the period Other comprehensive income Balance as of December 31, 2014 Appropriation to general reserve Additional Issuance through right issue without pre-emtive rights to the existing shareholders Shares emission costs Net income for the period Other comprehensive income Balance as of June 30, 2015 See accompanying notes to interim consolidated financial statements which are an integral part of the interim consolidated financial statements. -4- PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Arus Kas Konsolidasian Interim Untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada kontraktor, pemasok, karyawan dan lainnya PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Interim Consolidated Statements of Cash Flows For the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 2015 2014 1.144.616 1.287.446 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers (967.729) (1.232.787) 176.887 (70.813) (6.232) 54.659 (56.251) 15.137 (3.457) Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 99.842 10.088 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penempatan deposito berjangka Uang muka pembelian aset tetap Perolehan aset tetap (11.942) (3.507) (148.093) (25.775) (92.471) (4.349) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (163.542) (122.595) 53.478 (61.682) 160.000 126.115 (48.053) 166.250 50.000 (5.776) (10.691) CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from short-term bank loans Payments for long-term bank loans Proceeds from long-term bank loans Proceeds from additional issuance through right issue without pre-emtive rights to the existing shareholders Payments for lease liabilities Kas bersih dihasilkan dari operasi Pembayaran beban bunga Penerimaan pajak penghasilan Pembayaran pajak penghasilan ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan utang bank jangka pendek Pembayaran utang bank jangka panjang Perolehan utang bank jangka panjang Hasil penambahan modal tanpa melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan Cash paid to contractors, suppliers, employees and others Net cash generated from operations Payment of interest Income tax receipts Income tax paid Net Cash Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Placement in time deposits Advances for purchase of property, plant, and equipment Acquisitions of property, plant and equipment Net Cash Used in Investing Activities Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 196.020 233.621 Net Cash Provided by Financing Activities PENINGKATAN BERSIH KAS 132.320 121.114 NET INCREASE IN CASH KAS AWAL PERIODE Pengaruh perubahan kurs mata uang asing KAS AKHIR PERIODE 34.885 3.727 170.932 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi interim. 53.440 (102) 174.452 CASH AT THE BEGINNING OF THE PERIOD Effect of foreign exchange rate changes CASH AT THE END OF THE PERIOD See accompanying notes to interim consolidated financial statements which are an integral part of the interim consolidated financial statements. -5- PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 1. Umum PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 1. a. Pendirian dan Informasi Umum General a. Establishment and General Information PT Budi Starch & Sweetener Tbk (Perusahaan), didirikan berdasarkan Akta No. 15 tanggal 15 Januari 1979 dibuat dihadapan Henk Limanow, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No YA5/279/11 tanggal 12 September 1979 dan diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No. 12 tanggal 8 Februari 1980, Tambahan No. 67. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa mengalami perubahan, terakhir dengan Akta No. 12 tanggal5 Juni 2015 dibuat dihadapan Antoni Halim, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan pengurus; peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor; perubahan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha penunjang dan perubahan anggaran dasar Perusahaan. Perubahan Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU 0936691.AH.01.02 tahun 2015 tanggal 8 Juni 2015 yang penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar tersebut telah dicatat dan diterima didalam sistem Administrasi Badan Hukum Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0937733 tanggal 8 Juni 2015 dan penerimaan pemberitahuan perubahan data Perseroan telah dicatat dan diterima didalam sistem Administrasi Badan Hukum Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHUAH.01.03-0937734 tanggal 8 Juni 2015. PT Budi Starch & Sweetener Tbk (the Company), was established based on Notarial Deed No. 15 dated January 15, 1979 made before Henk Limanow, S.H., Notary in Jakarta. The Deed of Established had been approved by Ministy of Justice of the Republic of Indonesia by virtue of the decree No. YA5/279/11 dated September 12, 1979 and published in of the Official Gazette of the Republic of Indonesia No.12 dated February 8, 1980. The Supplement the Official Gezette No. 67. The Company’s Articles of Association have been amended several times, the final changes by the Deed No. 12 dated June 5, 2015 made before Antoni Halim, S.H., Notary in Jakarta, on the change in the Company’s management, increase of the Company’s authorized capital, issued and paid-up capital; change of the Company’s purpose and objective as well as supporting business activities and change of the Company’s Articles of Association. The amendment of the Established Deed had been approved by the Ministry of Law and Human Rights of Republic of Indonesia by virtue of the decree No. AHU 0936691.AH.01.02 Year 2015 dated June 8, 2015, the notice with respect to the changes of the Company’s Articles of Association had been received and recorded by Corporate Body Administration System of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHUAH.01.03-0937733 dated June 8, 2015 and the notice with respect to the changes of the Company’s data had been received and recorded by Corporate Body Administration System of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHUAH.01.03-0937734 dated June 8, 2015. Perusahaan dan entitas anak (selanjutnya disebut Grup) didirikan dan menjalankan usahanya di Indonesia. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Sungai Budi. The Company and its subsidiaries (herein after refered to as “the Group”) are incorporated and conduct their operations in Indonesia. The Company operates under the Sungai Budi group of businesses. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama tidak terbatas pada industri pengolahan bahan makanan dan kimia, beserta semua hasil derivatif (turunannya) yang diproses dari ketela pohon (cassava), ubi manis/ubi jalar, kelapa sawit, kopra dan hasil bumi lainnya, dan berbagai macam industri terutama industri plastik. Saat In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is not only mainly to engage in manufacturing of chemicals and food products, including derivative products produced from cassava, sweet potatoes, coconut palm, copra and other agricultural products and other industries particularly plastic industry. At present, the Company -6- PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) ini, Perusahaan bergerak dalam pembuatan dan penjualan tepung tapioka, sweeteners (glukosa, fruktosa, sorbitol dan maltodextrin), karung plastik, asam sulfat dan bahan-bahan kimia lainnya. engages in the manufacture and sale of tapioca starch, sweeteners (glucose, fructose, sorbitol and maltodextrine), plastic packaging, sulfuric acid and other chemicals. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Wisma Budi lantai 8-9, Jalan HR. Rasuna Said Kav C-6, Jakarta. Lokasi Pabrik Perusahaan di Subang, Lampung, Madiun, Surabaya dan Makasar. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Januari 1981. The Company’s main office is located in th Wisma Budi 8-9 floor, HR. Rasuna Said Street Kav C-6, Jakarta. Its factories are located in Subang, Lampung, Madiun, Surabaya and Makasar. The Company commenced its commercial operations in January 1981. b. Penawaran Umum Efek b. Public Offering of Shares Pada tanggal 31 Maret 1995, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam dan LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan/OJK) untuk menawarkan 30.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 500 (dalam Rupiah penuh) per saham kepada masyarakat melalui Jakarta Efek Indonesia (BEJ) (sekarang Bursa Efek Indonesia/BEI) dengan harga penawaran sebesar Rp 3.000 (dalam Rupiah penuh) per saham. Pada tanggal 8 Mei 1995, Perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya di BEJ (sekarang BEI). On March 31, 1995, the Company obtained the effective statement from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam-LK) (currently Financial Service Authority/OJK) to offer its 30,000,000 shares of stock with par value of Rp 500 (in full Rupiah) per share to the public through the Jakarta Stock Exchange (BEJ) (currently Indonesia Stock Exchange/BEI) at the offering price of Rp 3,000 (in full Rupiah) per share. As of May 8, 1995, the Company listed all of its issued shares in BEJ (currently BEI). Pada tanggal 26 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dan LK (sekarang OJK) untuk Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada Pemegang Saham sebanyak 2.463.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 125 (dalam Rupiah penuh) per saham melalui BEJ (sekarang BEI) pada harga penawaran Rp 150 (dalam Rupiah penuh) per saham dimana melekat sebanyak 410.500.000 Waran Seri I dimana satu (1) Waran Seri I memiliki hak untuk membeli satu (1) saham baru pada harga penawaran sebesar Rp 125 (dalam Rupiah penuh) per saham mulai tanggal 11 Januari 2008 sampai 10 Juli 2012. On June 26, 2007, the Company obtained the effective statement from the Chairman of Bapepam and LK (currently OJK) for Limited Public Offering I with pre-emptive rights to the Stockholders of 2,463,000,000 shares with a nominal value of Rp 125 (in full Rupiah) per share through BEJ (currently BEI) at the offering price of Rp 150 (in full Rupiah) per share with an attached 410,500,000 Series I Warrant in which one (1) Series I Warrant has the right to buy one (1) new share at an exercise price of Rp 125 (in full Rupiah) per share starting from January 11, 2008 until July 10, 2012. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, seluruh saham Perusahaan sebanyak 4.498.997.362 saham dan 4.098.997.362 telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. At June 30, 2015 and December 31, 2014, all of the 4,498,997,362 shares and 4,098,997,362 shares of the Company are listed in the Indonesia Stock Exchange. -7- PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) c. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan Anak Perusahaan/Subsidiaries d. c. Consolidated Subsidiaries Domisili/ Domicile PT Budi Lumbung Cipta Tani (BLCT) Jakarta PT Associated British Budi (ABB) Jakarta Budi Acid Jaya Singapore Pte., Ltd. (BAJS) Singapore Tahun Operasi/ Start of Commercial Operations Aktivitas Utama/ Principal Activities Industri Tapioka/ Tapioca Manufacturing Industri Glukosa dan Fruktosa/ Glucose and Fructose Manufacturing Perdagangan/Trading Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2015 2014 % % Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi)/ Total Assets (Before Elimination) 2015 2014 1996 99,98 99,98 159.301 189.674 2005 50,10 50,10 367.236 334.181 2007 100,00 100,00 140 109 PT Ve Wong Budi Indonesia PT Ve Wong Budi Indonesia Berdasarkan putusan Mahkamah Agung yang diberitahukan kepada VWBI melalui Pengadilan Negeri pada tanggal 21 Agustus 2013, menyatakan pembubaran VWBI (Catatan 36). Based on the Supreme Court decision through District Court, dated August 21, 2013, VWBI has been approved to be liquidated (Note 36). Berdasarkan Surat No. AHU-UM-01.01-00019 dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia – Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, diberitahukan bahwa status badan hukum PT. Ve Wong Budi Indonesia (dalam likuidasi) telah berakhir dan dihapus dari Daftar Perseroan. Based on Letter No. AHU-UM-01.01-00019 from the Indonesia Minister of Law and Human Rights – Director General of General Administrative Law, the body of law status of PT. Ve Wong Budi Indonesia ( in liquidation) is over and erased from Company List. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi d. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 30 Juni 2015 berdasarkan Akta No. 12 tanggal 5 Juni 2015 dari Antoni Halim, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: Employees, Board of Commissioners and Directors The members of the Board of Commissioners and Directors as of Juni 30, 2015 based on Notarial Deed No. 12 dated June 5, 2015 of Antoni Halim, S.H., a public notary in Jakarta, are as follows: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen : : : Widarto Oey Alfred Daniel Kandinata : : : Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur : : : : : : Directors President Director Deputy President Director Directors Direktur Independen : Santoso Winata Sudarmo Tasmin Djunaidi Nur Sugandhi Oey Albert Mawarti Wongso Tan Anthony Sudirjo : Independend Director -8- PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) The Company’s Audit Committee in 2015 and 2014 comprises of the following: Susunan Komite Audit Perusahaan pada tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota 2. : : Daniel Kandinata Liesye Lestari Yetty Semiawaty Chairman Members Personel manajemen kunci Grup terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi. Key management personnel of the Group consists of the Commissioners and Directors. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, Grup memiliki jumlah karyawan tetap (tidak diaudit) masing-masing sebanyak 2.478 dan 2.768 karyawan. As of June 30, 2015 and December 31, 2014, the Group has 2,478 and 2,768 permanent employees (unaudited), respectively. Laporan keuangan konsolidasian Interim PT Budi Starch & Sweetener Tbk dan entitas anak untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2015 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 24 Juli 2015. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian tersebut. The Interim consolidated financial statements of PT Budi Starch & Sweetener Tbk and its subsidiaries for the six-month periods ended June 30, 2015 were completed and authorized for issuance on July 24, 2015 by the Company’s Directors who are responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a. : : 2. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies a. and Basis of Consolidated Financial Statements Preparation and Measurement Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Penyesuaian 2014), “Penyajian Laporan Keuangan” dan PSAK No. 3 (Penyesuaian 2010) ”Laporan Keuangan Interim”. The consolidated financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 1 (Amended 2014), “Presentation of Financial Statements” and PSAK No. 3 (Amended 2010) “Interim Financial Reporting”. Laporan keuangan konsolidasian juga disusun dan disajikan sesuai Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK), (sekarang Otoritas Jasa Keuangan/OJK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. The consolidated financial statements have been also prepared and presented in accordance with Regulation No. VIII.G.7 regarding “Presentation and Disclosures of Public Companies’ Financial Statements” included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam – LK), (currently Financial Services Authority) No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012. Such consolidated financial statements are an English translation of the Group’s statutory report in Indonesia. Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. The consolidated financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”. -9- PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian. The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing, and financing activities. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2015 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014. The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the six-month periods ended June 30, 2015 are consistent with those adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2014. Mata uang yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rupiah) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan. The currency used in the preparation and presentation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rupiah) which is also the functional currency of the Company. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat. All figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah unless otherwise stated. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi tertentu. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3. The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgment in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3. - 10 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Efektif 1 Januari 2015 PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) b. Application of Statements of Financial Accounting Standards (PSAKs) Effective January 1, 2015 Pada tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) baru, revisi dan penyesuaian yang wajib diterapkan pada tanggal tersebut. Kebijakan akuntansi tertentu Grup telah diubah seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi. On January 1, 2015, the Group applied new, revised and amended Statements of Financial Accounting Standards (PSAKs) that are mandatory for application from that date. Changes to the Group’s accounting policies have been, as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations 1. PSAK No. 1, “Penyajian Laporan Keuangan”, mensyaratkan pengelompokkan komponen penghasilan komprehensif lain yang terdiri dari pospos yang akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi dan tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi. 1. PSAK No. 1, “Presentation of Financial Statements”, requires items of other comprehensive income to be split between those that have the potential to be recycled to profit or loss and those that do not. Sebagai dampak penerapan terhadap standar yang disesuaikan tersebut, Grup telah memodifikasi penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Informasi komparatif telah disajikan kembali. As a result of the application of this amended standard, the Group has modified the presentation of items of other comprehensive income (OCI) in its consolidated statement of profit or loss and OCI. Comparative information has been represented accordingly. 2. PSAK No. 24, “Imbalan Kerja”, mengubah persyaratan untuk pengakuan, pengukuran dan penyajian program manfaat karyawan. 2. PSAK No. 24, “Employee Benefits”, amends the recognition, measurement and presentation requirements for defined benefit schemes. Sebagai dampak penerapan standar penyesuaian tersebut, Grup telah mengubah kebijakan akuntansi untuk mengakui semua keuntungan dan kerugian aktuarial dalam penghasilan komprehensif lain dan semua biaya jasa lalu dalam laba rugi pada periode terjadinya. As a result of the adoption of the amendments of this standard, the Group has changed its accounting policy to recognize all actuarial gains and losses in other comprehensive income and all past service costs in profit or loss in the period which they occur. Dampak kuantitatif perubahan tersebut tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian The quantitative impact of the change do not have material impact to the consolidated financial statements 3. PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, menyatakan definisi nilai wajar dan menyediakan pedoman pengukuran nilai wajar, dalam hal nilai wajar disyaratkan atau diizinkan, serta memperluas pengungkapan mengenai nilai wajar. 3. - 11 - PSAK No. 68, “Fair Value Measurements”, clarifies the definition of fair value and provides guidance on how to measure fair value, when fair value is required or permitted, and aims to enhance fair value disclosures. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Sebagai dampak penerapan standar baru ini, Grup menambahkan pengungkapan mengenai nilai wajar (Catatan 18). As a result of adoption of this new standard, the Group has included additional fair value disclosures (Note 18). Sesuai dengan ketentuan transisi standar ini, Grup menerapkan pedoman pengukuran nilai wajar yang baru secara prospektif sehingga informasi komparatif terkait pengungkapan baru tidak diungkapkan. Perubahan tersebut tidak menimbulkan dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Grup. In accordance with the transitional provisions of this standard, the Group has applied the new fair value measurement guidance prospectively and has not provided any comparative information for new disclosures. Notwithstanding the above, the change had no significant impact on the measurements of the Group’s assets and liabilities. Berikut ini adalah PSAK revisi dan penyesuaian yang wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015, yang relevan namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian: The following are the revised and amended PSAKs applied effective January 1, 2015 which are relevant but do not have material impact to the consolidated financial statements: 1. PSAK No. 46 (Revisi 2014), Pajak Penghasilan 1. PSAK No. 46 (Revised 2014), Income Taxes 2. PSAK No. 48 (Revisi Penurunan Nilai Aset 2014), 2. PSAK No. 48 (Revised Impairment of Assets 3. PSAK No. 50 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian 3. PSAK No. 50 (Revised 2014), Financial Instruments: Presentation 4. PSAK No. 55 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran 4. PSAK No. 55 (Revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement 5. PSAK No. 60 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan 5. PSAK No. 60 (Revised 2014), Financial Instruments: Disclosures 6. PSAK No. 65, Laporan Keuangan Konsolidasian 6. PSAK No. 65, Consolidated Financial Statement Prinsip Konsolidasian c. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak sebagaimana diungkapkan pada Catatan 1c. 2014), Principles of Consolidation The consolidated financial statements include the accounts of the Company and Subsidiaries mentioned in Note 1c. Seluruh transaksi, saldo akun dan laba atau rugi yang belum direalisasi dari transaksi antar entitas telah dieliminasi. l Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan Inter-company transactions, balances and unrealized gains or loss on transactions between Group companies are eliminated. Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control - 12 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika terdapat: ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through another subsidiary, more than half of the voting power of an entity unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. Control also exists under certain circumstances when there is: ï‚· kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; ï‚· power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; ï‚· kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; ï‚· power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement; ï‚· kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau ï‚· power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or ï‚· kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut. ï‚· power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by the board or body. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the noncontrolling interest (NCI) even if that results in a deficit balance. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup: In case of loss of control over a subsidiary, the Group: ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam komponen laba rugi; dan ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· - 13 - derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) ï‚· d. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) ï‚· mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke komponen laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari anak-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statement of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to owners of the Company. Transaksi dengan kepentingan nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif atas nilai tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Laba atau rugi dari pelepasan kepada kepentingan nonpengendali juga dicatat di ekuitas. Transactions with NCI that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to NCI are also recorded in equity. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali d. Business Combination Among Entities Under Common Control Entitas sepengendali adalah entitas yang secara langsung atau tidak langsung (melalui satu atau lebih perantara), mengendalikan, atau dikendalikan oleh atau berada di bawah pengendalian yang sama. Entities under common control are parties which directly or indirectly (through one or more intermediaries) control, or are controlled by or are under the same control. Kombinasi bisnis entitas sepengendali adalah kombinasi bisnis semua entitas atau bisnis yang bergabung, yang pada akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama (baik sebelum atau sesudah kombinasi bisnis) dan pengendaliannya tidak bersifat sementara. Business combination of entities under common control is a business combination of all entities or combined businesses, which are ultimately controlled by the same party (prior or subsequent to the business combination), in which the control is not temporary. Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok usaha tersebut. Berhubung transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dipertukarkan, maka Business combination transaction of entities under common control in form of business transfer with regard to reorganization of entities within the same group of companies does not result in a change of the economic substance of the ownership, in which the transaction does not incur gain or loss to the group as a whole or to the individual company within the group. Therefore, the transaction is recognized at carrying value based on pooling of interest method. - 14 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. e. Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap kombinasi bisnis entitas sepengendali disajikan dalam akun tambahan modal disetor pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Any difference between amount of consideration transferred and the carrying value of each business combination of entities under common control is recognized as additional paid-in capital as part of equity section in the consolidated statement of financial position. Entitas yang melepas bisnis, dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara imbalan yang diterima dan jumlah tercatat bisnis yang dilepas dalam akun tambahan modal disetor pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. An entity which is disposing a business unit in connection with the disposal of a business unit of an entity under common control recognizes the difference between the consideration received and carrying amount of the disposed business unit as additional paid-in capital as part of equity section in the consolidated statement of financial position. Penjabaran Mata Uang Asing e. Foreign Currency Translation Mata Uang Fungsional dan Pelaporan Functional and Reporting Currencies Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas dalam Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Items included in the financial statements of each of the Group’s companies are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the functional currency). Transaksi dan Saldo Transactions and Balances Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi. Foreign currency transactions are translated into the functional currency using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at year end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in profit or loss. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, kurs konversi yakni kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan oleh Grup adalah sebagai berikut: As of June 30, 2015 and December 31, 2014, the conversion rates used by the Group were the middle rates of Bank Indonesia as follows: Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Yen Jepang 2015 2014 13.332 9.895 14.920 109 12.440 9.422 15.133 104 - 15 - U.S. Dollar Singapore Dollar Euro Japanese Yen PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Kelompok usaha Grup Hasil usaha dan posisi keuangan kelompok usaha Grup yang memiliki uang fungsional yang berbeda dengan uang pelaporan, dijabarkan pada mata pelaporan sebagai berikut: f. Group Companies dari mata mata uang The results and financial position Group companies that have a currency different from the currency are translated into the currency as follows: of all the functional reporting reporting 1. aset dan liabilitas dari setiap laporan posisi keuangan yang disajikan, dijabarkan pada kurs penutup pada tanggal laporan posisi keuangan; 1. assets and liabilities for each statement of financial position presented are translated at the closing rate at the date of that statement of financial position; 2. penghasilan dan beban untuk setiap laporan laba rugi dijabarkan menggunakan kurs rata rata; dan 2. income and expenses for each statement of income are translated at average exchange rates; and 3. seluruh selisih kurs yang timbul diakui dalam komponen ekuitas yang terpisah. 3. all resulting exchange differences are recognized as a separate component of equity. Transaksi Pihak Berelasi f. Transactions with Related Parties Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup: A related party is a person or entity that is related to the Group: 1. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Grup jika orang tersebut: 1. A person or a close member of that person's family is related to the Group if that person: a. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Grup; a. Has control or joint control over the Group; b. Memiliki pengaruh signifikan atas Grup; atau b. Has significant influence over the Group; or c. Personil manajemen kunci Grup atau entitas induk Perusahaan. c. Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the Group. 2. Suatu entitas berelasi dengan Grup jika memenuhi salah satu hal berikut: 2. An entity is related to the Group if any of the following conditions applies: a. Entitas dan Grup adalah anggota dari kelompok usaha yang sama. a. The entity and the Group members of the same group. b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). b. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member). c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. c. Both entities are joint ventures of the same third party. - 16 - are PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) g. h. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. d. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup. Jika Grup adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Grup. e. The entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the Group or an entity related to the Group. If the Group is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the Group. f. f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (1). The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (1). g. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1) (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). g. A person identified in (1) (a) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity). Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. All significant transactions with related parties are disclosed in the consolidated financial statements. Kas g. Cash Kas terdiri dari kas dan bank, yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. Cash consists of cash on hand and in banks, which are not used as collateral and are not restricted. Deposito berjangka yang dijaminkan, atau dibatasi pencairannya, dikeluarkan dari kas. Time deposits which are used as collateral or are restricted, are excluded from cash. Instrumen Keuangan h. Financial Instruments Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi. The Group recognizes a financial asset or a financial liability in the consolidated statement of financial position if, and only if, it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. All regular way purchases and sales of financial instruments are recognized on the transaction date. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments or - 17 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instruments or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. When calculating the effective interest rate, the Group estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate. Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment. - 18 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan. The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market. At initial recognition, the Group classifies its financial instruments in following categories: financial assets at FVPL, loans and receivables, heldto-maturity (HTM) investments, available for sale (AFS) financial assets, financial liabilities at FVPL, and other financial liabilities; and, where allowed and appropriate, re-evaluates such classification at every reporting date. Penentuan Nilai Wajar Determination of Fair Value Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. The fair value of financial instruments traded in active markets at the consolidated statement of financial position date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, comparison to similar instruments for which market observable prices exist, options pricing models, and other relevant valuation models. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, Grup memiliki instrumen keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang dan liabilitas keuangan lain-lain. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi terkait dengan instrumen keuangan dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi tidak diungkapkan. As of June 30, 2015 and December 31, 2014, the Group has financial instruments under loans and receivables and other financial liabilities categories. Thus, accounting policies related to financial assets at FVPL, HTM investments, AFS financial assets, and financial liabilities at FVPL were not disclosed. - 19 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Laba/Rugi Hari ke-1 “Day 1” Profit/Loss Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Grup mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Grup menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai. Where the transaction price in a non-active market is different from the fair value of other observable current market transactions in the same instrument or based on a valuation technique whose variables include only data from observable market, the Group recognizes the difference between the transaction price and fair value (a “Day 1” profit/loss) in the consolidated statement of comprehensive income unless it qualifies for recognition as some other type of asset. In cases where the data is not observable, the difference between the transaction price and model value is only recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the inputs become observable or when the instrument is derecognized. For each transaction, the Group determines the appropriate method of recognizing the “Day 1” profit/loss amount. Aset Keuangan Financial Assets Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loans and Receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset tersedia untuk dijual. Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, HTM investments or AFS financial assets. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laba rugi. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laba rugi. After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in profit or loss. The losses arising from impairment are recognized in profit or loss. - 20 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, Grup mengklasifikasikan kas, deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain, dan aset lain-lain berupa setoran jaminan dalam kategori ini. As of June 30, 2015 and December 31, 2014, the Group has classified its cash, time deposits, trade accounts receivable, other accounts receivable, and other assets-margin deposits under this category. Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas Keuangan Lain-lain Other Financial Liabilities Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability. Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Issued financial instruments or their components are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Group having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares. Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Other financial liabilities are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the effective interest method of amortization (or accretion) for any related premium, discount, and any directly attributable transaction costs. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, kategori ini meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, beban akrual, utang lain-lain, dan utang bank jangka panjang yang dimiliki oleh Grup. As of June 30, 2015 and December 31, 2014, the Group’s short-term bank loans, trade accounts payable, accrued expenses, other accounts payable, and long-term bank loans are included in this category. Saling Hapus Instrumen Keuangan Offsetting of Financial Instruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously. - 21 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Penurunan Nilai Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi Impairment of Amortized Cost Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment. Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi. If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to profit or loss. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut. If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date. - 22 - Financial Assets at PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan 1. Aset dan PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Derecognition of Financial Assets and Liabilities Aset Keuangan 1. Financial Assets Aset keuangan (atau bagian dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: Financial assets (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; a. the rights to receive cash flows from the asset have expired; b. Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau b. the Group retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or c. Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut. c. the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset. Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Grup dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup. Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a passthrough arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor the transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay. - 23 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2. Liabilitas Keuangan PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 2. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laba rugi. Financial Liabilities A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged, cancelled or has expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability. The recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss. i. Pengukuran Nilai Wajar i. Fair Value Measurement Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur di antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar didasarkan pada asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas akan terjadi: Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either: • di pasar utama untuk aset atau liabilitas tersebut atau; • in the principal market for the asset or liability or; • jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut; • in the absence of a principal market, in the most advantageous market for the asset or liability Grup harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan. The principal or the most advantageous market must be accessible by the Group. Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya. The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their economic best interest. Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya, atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya. A fair value measurement of a non-financial asset takes into account a market participant’s ability to generate economic benefits by using the asset in its highest and best use or by selling it to another market participant that would use the asset in its highest and best use. - 24 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) j. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Grup menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan menimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. The Group uses valuation techniques that are appropriate in the circumstances and for which sufficient data are available to measure fair value, maximizing the use of relevant observable inputs and minimizing the use of unobservable inputs. Seluruh aset dan liabilitas, baik yang diukur pada nilai wajar, atau dimana nilai wajar aset atau liabilitas tersebut diungkapkan, dikategorikan dalam hirarki nilai wajar, berdasarkan level input terendah yang signifikan terhadap keseluruhan pengukuran, sebagai berikut: All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the financial statements are categorized within the fair value hierarchy, described as follows, based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole: • Level 1 - harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; • Level 1 - Quoted (unadjusted) market prices in active markets for identical assets or liabilities; • Level 2 - teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi, baik secara langsung maupun tidak langsung; • Level 2 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable; • Level 3 - teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi. • Level 3 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is unobservable. Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang dalam laporan keuangan konsolidasian, maka Grup menentukan apakah telah terjadi transfer di antara level hirarki nilai wajar dengan cara menilai kembali pengkategorian level nilai wajar (berdasarkan level input terendah yang signifikan terhadap keseluruhan pengukuran) pada setiap akhir periode pelaporan. For assets and liabilities that are recognized in the consolidated financial statements on a recurring basis, the Group determines whether transfers have occurred between levels in the hierarchy by re-assessing categorization (based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole) at the end of each reporting period. j. Persediaan Inventories Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya persediaan ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method. Cadangan persediaan usang dan cadangan kerugian penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. Allowance for inventory obsolescence and decline in value of the inventories are provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable values. Net realizable value is an estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale. - 25 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) k. Biaya Dibayar Dimuka PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) k. Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. l. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method. Aset Tetap l. Property, Plant and Equipment Pemilikan Langsung Direct acquisitions Aset tetap pemilikan langsung, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai, jika ada. Direct acquisitions of property, plant and equipment, except land, are carried at cost, excluding day-to day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value. Land is not depreciated and is stated at cost less any impairment in value. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan slesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. The initial cost of property, plant and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property, plant and equipment to its working condition and location for its intended use. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Expenditures incurred after the property, plant and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property, plant and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property, plant and equipment. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah, dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah. Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognized as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognized as intangible assets and amortized during the period of the land rights. - 26 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut: Depreciation is computed on a straight-line basis over the property, plant and equipment’s useful lives as follows: Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat berat Perabot dan peralatan kantor 5 - 20 10 - 20 5 5 Buildings and infrastructure Machineries and equipment Transportation and heavy equipment Furnitures, fixtures and equipment Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. The carrying values of property, plant and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property, plant and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are eliminated from the accounts. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laba rugi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and amortization and any impairment loss are eliminated from the accounts. Any gains or loss arising from de-recognition of property, plant and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in profit or loss in the year the item is derecognized. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. The asset’s residual values, useful lives and depreciation and amortization method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end. - 27 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) m. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Aset Tetap Dalam Pembangunan Construction in Progress Aset tetap dalam pembangunan merupakan aset tetap dalam tahap konstruksi, yang dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya. Construction in progress represents property, plant and equipment under construction which is stated at cost and is not depreciated. The accumulated costs are reclassified to the respective property, plant and equipment account and depreciated when the construction is substantially complete and the asset is ready for its intended use. Transaksi Sewa m. Lease Transactions Penentuan apakah suatu kontrak merupakan atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut. The determination of whether an arrangement is or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset. Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi: A reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies: 1. Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada; 1. There is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the agreement; 2. Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihakpihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa; 2. A renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term; 3. Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau 3. There is a change in the determination of whether the fulfillment is dependent on a specified asset; or 4. Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa. 4. There is a substantial change to the asset. Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario 1, 3 atau 4 dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario 2. Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios 1, 3 or 4 and the date of renewal or extension period for scenario 2. - 28 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) n. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Perusahaan atau entitas anak sebagai Lessee Company or its subsidiaries as Lessee Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan dan entitas anak, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Leases, which transfer to the Company or its subsidiaries substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item, are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly against consolidated statements of comprehensive income. Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Perusahaan atau entitas anak akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Capitalized leased assets are depreciated over the estimated useful life of the assets except if there is no reasonable certainty that the Company or its subsidiaries will obtain ownership by the end of the lease term, in which case the lease assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statement of comprehensive income on a straight-line basis over the lease term. Saham Treasuri n. Pada saat Perusahaan membeli kembali saham Perusahaan (saham treasuri), maka imbalan yang dibayarkan, termasuk biaya-biaya transaksi inkremental yang teratribusikan langsung (bersih setelah pajak penghasilan), dikurangkan dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham Perusahaan sampai dengan saham tersebut dibatalkan atau diterbitkan kembali. Jika saham tersebut kemudian diterbitkan kembali, maka setiap imbalan yang diterima, setelah dikurangkan dengan biaya-biaya transaksi inkremental yang teratribusikan langsung dan dampak pajak penghasilan, dibukukan pada ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham Perusahaan. Treasury Stocks Where the Company purchases the Company’s equity share capital (treasury shares), the consideration paid, including any directly attributable incremental transaction costs (net of income taxes) is deducted from equity attributable to the owners of the Company until the shares are cancelled or reissued. Where such ordinary shares are subsequently reissued, any consideration received, net of any directly attributable incremental transaction costs and the related income tax effects owners, is included in equity attributable to the owners of the Company. - 29 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) o. Biaya Emisi Efek Ekuitas PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) o. Biaya emisi efek ekuitas dikurangkan dari akun “Tambahan Modal Disetor” bagian yang berhubungan dengan proses penerbitan saham dan tidak diamortisasi. p. Stock Issuance Costs Stock issuance costs are deducted from the “Additional paid-in capital” portion of the related proceeds from issuance of shares and are not amortized. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan p. Impairment of Non-Financial Assets Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui dalam laba rugi sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia. An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in profit or loss as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui dalam laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statement of profit or loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets. Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized - 30 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. q. impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life. Pengakuan Pendapatan dan Beban q. Revenue and Expense Recognition Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke Grup dan pendapatan ini dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan pendapatan berikut harus dipenuhi sehingga pendapatan dapat diakui: Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized: Penjualan lokal diakui pada saat pengiriman barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui sesuai persyaratan penjualan. Revenues from local sales are recognized when the goods are delivered to the customers, while revenues from export sales are recognized in accordance with the terms of the sale. Uang muka diterima akan diakui sebagai pendapatan pada saat pengiriman barang kepada pelanggan telah dilakukan. Advances received will be recognized as revenue when the goods had been delivered to the customer. Pendapatan Certified Emission Reduction (CER) akan diakui sebagai pendapatan pada saat Sertifikasi CER diperoleh dan diserahkan kepada pembeli. Income from Certified Emission Reduction (CER) will be recognized as revenue when the buyer obtained the CER certification and delivered to buyer. Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif. Interest income and interest expense for all financial instruments are recognized in the consolidated statements of comprehensive income on accrual basis using the effective interest rate method. - 31 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) r. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dari penjualan barang dan jasa dalam kegiatan usaha normal Grup. Revenue is measured as the fair value of the consideration received or receivable for the sale of goods and services in the ordinary course of the Group’s activities. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). Expenses are recognized when incurred (accrual basis). Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan. Transaction costs that are directly attributable to the acquisition or issuance of financial instruments not measured at FVPL are amortized over the life of financial instruments using the effective interest rate method and recorded as part of interest income for transaction costs directly attributable to financial assets, and as part of interest expense for transaction costs directly attributable to financial liabilities. Biaya Pinjaman r. Borrowing Costs Biaya pinjaman merupakan bunga dan selisih kurs pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dan biaya lainnya (amortisasi diskon/premium dari pinjaman diterima) yang terjadi sehubungan dengan peminjaman dana. Borrowing costs are interest and exchange difference on foreign currency denominated borrowings and other costs (amortization of discounts/premiums on borrowings) incurred in connection with the borrowing of funds. Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Borrowing costs which are directly attributable to the acquisition, construction, or production of qualifying assets are capitalized as part of the acquisition cost of the qualifying assets. Other borrowing costs are recognized as expense in the period in which they are incurred. Jika Grup meminjam dana secara khusus untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian, maka Grup menentukan jumlah biaya pinjaman yang layak dikapitalisasikan sebesar biaya pinjaman aktual yang terjadi selama periode berjalan dikurangi penghasilan investasi atas investasi sementara dari pinjaman tersebut. To the extent that the Group borrows funds specifically for the purpose of obtaining a qualifying asset, the amount of borrowing costs eligible for capitalization is determined as the actual borrowing costs incurred on that borrowing during the year less any investment income on the temporary investment of those borrowings. Jika pengembangan aktif atas aset kualifikasian dihentikan, Grup menghentikan kapitalisasi biaya pinjaman selama periode yang diperpanjang tersebut. The Group suspends capitalization of borrowing costs during extended periods in which it suspends active development of a qualifying asset. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan saat selesainya secara subtansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya. The Group ceases capitalizing borrowing costs when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying asset for its intended use or sale are complete. - 32 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) s. t. Imbalan Kerja PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) s. Employee Benefits Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits liability Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan tunjangan lainnya. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laba rugi. Short-term employee benefits are in the form of wages, salaries, and other employee benefits. Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability, after deducting any amount already paid, in the consolidated statements of financial position and as an expense in profit or loss. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Long-term employee benefits liability Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca-kerja manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait, dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya. Pengukuran kembali yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain tidak akan direklasifikasi ke laba rugi dan menjadi bagian dari saldo laba. Biaya liabilitas imbalan pasti lainnya, termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu, keuntungan atau kerugian dari kurtailmen dan penyelesaian dan biaya (pendapatan) bunga neto terkait dengan program imbalan pasti diakui dalam laba rugi. Long-term employment benefits liability repesents post-employment benefits, unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefit liability, related current service costs, and past service costs is the Projected Unit Credit. Remeasurement is reflected immediately in the consolidated statement of financial position with a charge or credit recognized in other comprehensive income in the period in which they occur. Remeasurement recognized in other comprehensive income will not be reclassified in profit or loss and is reflected immediately in retained earnings. All other costs, including current service cost, past service cost as well as gains and losses on curtailments and settlements and net interest expense (income) related to the defined-benefit plan are recognized in profit or loss. Pajak Penghasilan t. Income Tax Pajak Penghasilan Final Final Income Tax Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. In accordance with the tax laws and regulations, income subject to final income tax is not to be reported as taxable income and all expenses related to income subject to final income tax are not deductible. However, such income and expenses are included in the profit and loss calculation for accounting purposes - 33 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. The current tax expense on income subject to final income tax is recognized in proportion to the total income recognized during the year for accounting purposes. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini dalam laba rugi diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak. The difference between the amount of final income tax payable and the amount charged as current tax in profit or loss comprehensive is recognized either as prepaid taxes and taxes payable, accordingly. Pajak Kini Current Tax Pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates. Pajak Tangguhan Deferred Tax Pajak tangguhan diakui sebagai liabilitas jika terdapat perbedaan temporer kena pajak yang timbul dari perbedaan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan jumlah tercatatnya pada tanggal pelaporan. Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date, Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali: Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences, except: ï‚· Liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari pengakuan awal goodwill atau aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan, pada saat transaksi, tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi fiskal). ï‚· When the deferred tax liability arises from the initial recognition of goodwill or an asset or liability in a transaction that is not a business combination and, at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss. ï‚· Perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak, entitas asosiasi dan kepentingan dalam ventura bersama, jika waktu pembalikan perbedaan temporer dapat dikendalikan dan kemungkinan besar perbedaan temporer tidak akan dibalik di masa depan yang dapat diperkirakan. ï‚· In respect of taxable temporary differences associated with investments in subsidiaries, associates and interests in joint ventures, when the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not reverse in the foreseeable future. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang dapat dikompensasikan. Aset pajak tangguhan diakui dan direviu pada setiap tanggal pelaporan atau diturunkan jumlah tercatatnya, sepanjang Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and the carry forward benefit of any unused tax losses. Deferred tax assets are recognized and reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is probable that - 34 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) kemungkinan besar laba kena pajak tersedia untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang dapat dikompensasikan. Aset pajak tangguhan diakui, kecuali: taxable profit will be available against which the deductible temporary differences and the carry forward benefit of unused tax losses can be utilized. Deferred tax assets are recognized except: ï‚· Aset pajak tangguhan terkait dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan, pada saat transaksi, tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi fiskal) ï‚· When the deferred tax asset relating to the deductible temporary difference arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and, at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss. ï‚· Perbedaan temporer yang dapat dikurangkan terkait dengan investasi pada entitas anak, entitas asosiasi dan kepentingan dalam ventura bersama, diakui hanya jika kemungkinan besar pembalikan perbedaan temporer terjadi di masa depan yang dapat diperkirakan dan tersedia laba kena pajak untuk pemanfaatan perbedaan temporer tersebut. ï‚· In respect of deductible temporary differences associated with investments in subsidiaries, associates and interests in joint ventures, deferred tax assets are recognized only to the extent that it is probable that the temporary differences will reverse in the foreseeable future and taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Aset pajak tangguhan yang tidak diakui dinilai kembali pada setiap tanggal pelaporan dan diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untuk pemulihan aset pajak tangguhan tersebut. Unrecognized deferred tax assets are re-assessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profits will allow the deferred tax asset to be recovered. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (atau peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the year when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (or tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika dan hanya jika, terdapat hak yang dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama. Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset if and only if, a legally enforceable right exists to set off current tax assets against current tax liabilities and the deferred taxes relate to the same taxable entity and the same taxation authority. - 35 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) u. Laba Per Saham PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) u. Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. v. Earnings per Share Basic earnings per dividing net income the Company by number of shares year. Informasi Segmen v. share are computed by attributable to owners of the weighted average outstanding during the Segment Information Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal atas komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Grup. Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: An operating segment is a component of an entity: 1. Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); 1. That engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity); 2. Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan 2. Whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and 3. Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. 3. For which discrete financial information is available. Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode-periode terdahulu. Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resources allocation and assessment of its performance is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment information reported in the prior period. - 36 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 3. Penggunaan Estimasi, Asumsi Manajemen Pertimbangan dan PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 3. Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan. In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgments, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgments, and assumptions made that affected certain reported amounts and disclosures in the consolidated financial statements: Pertimbangan Judgments Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements: a. a. Mata Uang Fungsional Functional Currency Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan untuk menentukan mata uang fungsional entitas anak luar negeri. In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made judgment on the determination of its functional currency and that of the foreign subsidiary. Mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak adalah mata uang lingkungan ekonomi utama dimana masing-masing entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas, dan merupakan mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan. The functional currency of the Company and its subsidiaries is the currency of the primary economic environment in which each of them operates. It is the currency, among others, that mainly influences sales prices for goods and services, and of the country whose competitive forces and regulations mainly determine the sales prices of its goods and services, and the currency in which funds from financing activities are generated. - 37 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) b. Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2. c. Classification of Financial Financial Liabilities Assets and The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the financial assets and liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan c. Allowance for Impairment of Financial Assets Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). The Group assesses specifically at each consolidated statement of financial position date whether there is an objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible). Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktorfaktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectability such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor or significant delay in payments. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan. If there is objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Allowance for doubtful accounts is provided on accounts specifically identified as impaired. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of allowance for impairment recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used. Nilai tercatat aset keuangan Grup dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 sebagai berikut: The carrying values of the Group’s financial assets categorized as loans and receivables as of June 30, 2015 and December 31, 2014 follows: - 38 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 30 Juni June 30 2015 d. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 31 Desember December 31 2014 Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas Deposito berjangka Piutang usaha Piutang lain-lain Aset lain-lain - setoran jaminan 170.932 16.523 625.362 6.853 228 34.885 4.581 523.316 3.248 222 Loans and receivables Cash Time deposits Trade accounts receivable Other accounts receivable Other assets - margin deposits Jumlah 819.898 566.252 Total Sewa Pembiayaan – Grup sebagai Lessee d. Grup telah menandatangani perjanjian sewa kendaraan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa pembiayaan, karena Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut. e. Finance Lease – Group as Lessee The Group has entered into commercial vehicle lease arrangements. The Group has determined that these are finance leases since it bears substantially all the significant risks and benefits incidental to the ownership of these properties. Pajak Penghasilan e. Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan. Terdapat sejumlah transaksi dan perhitungan yang menimbulkan ketidakpastian penentuan jumlah pajak penghasilan karena interpretasi atas peraturan pajak yang berbeda. Jika hasil pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi. Income Taxes Significant judgment is required in determining the provision for income taxes. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain due to different interpretation of tax regulations. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will have an impact on the current and deferred income tax assets and liabilities in the period in which such determination is made. Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi: The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur: - 39 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) a. b. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) a. Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 18. The fair values of financial assets and financial liabilities are set out in Note 18. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap b. Estimated Useful Life of Property, Plant and Equipment Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap. The useful life of each of the item of the Group’s property, plant and equipment is estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama tahun berjalan. Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 1.657.617 dan Rp 1.480.942 (Catatan 10). There is no change in the estimated useful lives of property and equipment during the year. The carrying value of property and equipment as of June 30, 2015 and December 31, 2014 amounted to Rp 1,657,617 and Rp 1,480,942, respectively (Note 10). similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of property, plant and equipment would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these assets. - 40 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c. d. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) c. Impairment of Non-Financial Assets Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terjadi indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada jumlah nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup. Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations. Nilai tercatat aset non-keuangan tersebut pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 1.657.617 dan Rp 1.480.942 (Catatan 10). The carrying value of these assets as of June 30, 2015 and December 31, 2014 amounted to Rp 1,657,617 and Rp 1,480,942, respectively (Note 10). Imbalan Kerja Jangka Panjang d. Long-term Employee Benefits Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka panjang dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 28 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup dibukukan pada penghasilan komprehensif lain dan dengan demikian, berdampak pada jumlah penghasilan komprehensif lain yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periodeperiode mendatang.Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang. The determination of the long-term employee benefits is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 28 and include, among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Group’s assumptions are charged to comprehensive income and therefore, generally affect the recognized comprehensive income and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of long-term employee benefits liability. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, liabilitas imbalan kerja jangka panjang masing-masing adalah sebesar Rp 22.057 (Catatan 28). As of June 30, 2015 and December 31, 2014, long-term employee benefits liability amounted to Rp 22,057, respectively (Note 28). - 41 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 4. Kas 4. 30 Juni June 30 2015 Kas Rupiah Mata Uang Asing (Catatan 35) Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Jumlah Jumlah - Kas Bank - pihak ketiga Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Central Asia Tbk Lain-lain Jumlah Mata Uang Asing (Catatan 35) Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Lain-lain Dolar Singapura United Overseas Bank Ltd., Singapura Euro PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah Mata Uang Asing Jumlah - Bank Jumlah Suku bunga per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro 5. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 31 Desember December 31 2014 10.899 147 1 148 154 1 155 9.446 11.054 Total - Cash on hand 101 13.849 67 3.658 2.362 20.037 Cash in banks - third parties Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Central Asia Tbk Others Subtotal 50.102 29.441 20.076 5.132 721 105.472 54.917 314 385 1.954 321 1.226 31 6 201 146 20 94 149 44 56.014 3.794 161.486 23.831 170.932 34.885 0,25% - 9,50% 0,00% - 1,00% 0,00% - 1,00% 0,50% - 6,25% 0,00% - 1,00% 0,00% - 1,00% 5. 30 Juni June 30 2015 Jumlah Cash on hand Rupiah Foreign currencies (Note 35) U.S. Dollar Singapore Dollar Subtotal 9.298 Deposito Berjangka Dolar Amerika Serikat (Catatan 35) PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cash Total foreign currencies Total - Cash in banks Total Interest rates per annum Rupiah U.S. Dollar Euro Time Deposits 31 Desember December 31 2014 7.879 6.386 2.258 2.703 58 1.820 16.523 4.581 Deposito berjangka diatas digunakan sebagai jaminan atas Letters of Credit (L/C) yang dibuka pada bank yang bersangkutan (Catatan 12 dan 33). Foreign currencies (Note 35) U.S. Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Others Singapore Dollar United Overseas Bank Ltd., Singapore Euro PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk U.S. Dollar (Note 35) PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Subtotal These time deposits are used as collateral for Letters of Credit (L/C) which are issued by the aforementioned banks (Notes 12 and 33). - 42 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 6. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Piutang Usaha 6. Trade Accounts Receivable Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: The details of trade accounts receivable are as follows: a. a. Berdasarkan pelanggan 30 Juni June 30 2015 Pihak berelasi (Catatan 31) PT Sungai Budi b. 31 Desember December 31 2014 478.710 432.471 Related party (Note 31) PT Sungai Budi Pihak ketiga PT Kievit Indonesia PT Heinz ABC Indonesia PT Tirta Investama PT Sorini Towa Berlian Corporindo AG Commodities PT Mayora Indah Tbk PT Agel Langgeng PT Ultra Prima Abadi PT Frisian Flag Indonesia PT Torabika Eka Semesta Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5.000) Jumlah 37.996 20.458 13.808 12.495 7.533 6.391 6.042 5.856 - 30.188 5.124 8.567 1.731 7.453 5.057 8.567 3.684 Third parties PT Kievit Indonesia PT Heinz ABC Indonesia PT Tirta Investama PT Sorini Towa Berlian Corporindo AG Commodities PT Mayora Indah Tbk PT Agel Langgeng PT Ultra Prima Abadi PT Frisian Flag Indonesia PT Torabika Eka Semesta 36.073 146.652 20.474 90.845 Others (each below Rp 5,000) Total Jumlah 625.362 523.316 Berdasarkan Umur b. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, seluruh piutang usaha belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai. c. By Debtor c. 30 Juni June 30 2015 Mata Uang Asing (Catatan 35) Dolar Amerika Serikat Jumlah By Age As of June 30, 2015 and December 31, 2014, all trade accounts receivable are not past due and unimpaired. Berdasarkan Mata Uang Rupiah Total By Currency 31 Desember December 31 2014 578.285 490.662 47.077 32.654 625.362 523.316 Rupiah Foreign currencies (Note 35) U.S. Dollar Total Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dapat ditagih sehingga tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai. Management believes that all the above receivables are collectible, thus no allowance for impairment was provided. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang dari pihak ketiga. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables. Piutang usaha Grup digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek dan utang bank jangka panjang (Catatan 12). The Group’s trade accounts receivable are used as collateral for short-term bank loans and longterm bank loans (Note 12). - 43 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 7. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Persediaan 7. Rincian persediaan adalah sebagai berikut: The details of inventories are as follows: 30 Juni June 30 2015 8. 31 Desember December 31 2014 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan tidak langsung Barang dalam perjalanan 153.920 29.114 51.395 106.318 7.266 79.274 26.960 52.997 106.897 3.853 Finished goods Work-in-process Raw materials Indirect materials Goods-in-transit Jumlah 348.013 269.981 Total Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat persediaan pada tanggal 30 Juni 2015 dan Desember 2014 telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya sehingga tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai. Management believes that the carrying values as of June 30, 2015 and December 31, 2014 reflect the net realizable values of the inventories that there is allowance for decline in value. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Dayin Mitra, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 3,50 juta dan Rp 240.150. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian aset yang dipertanggungkan. As of June 30, 2015 and December 31, 2014, Inventories are insured with PT Asuransi Dayin Mitra, third party, against losses from fire, theft and other possible risks for US$ 3.50 million and Rp 240,150. Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses on the assets insured. Pajak Dibayar Dimuka 8. Merupakan Pajak Pertambahan Nilai yang dimiliki oleh entitas anak. 9. Inventories These represent subsidiaries. Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka 9. Rincian uang muka dan biaya dibayar dimuka adalah sebagai berikut: Biaya dibayar dimuka Sewa Asuransi Lain-lain Jumlah Jumlah Value Added Tax of the Advances and Prepaid Expenses The details of advances and prepaid expenses follows: 30 Juni June 30 2015 Uang muka Pembelian aset tetap Pembelian bahan baku dan bahan tidak langsung Lain-lain Jumlah Prepaid Taxes 31 Desember December 31 2014 23.043 5.254 25.106 53.403 110.167 5.502 18.307 133.976 5.756 705 3.282 9.743 11.146 2.807 1.224 15.177 63.146 149.153 - 44 - Advances Purchases of property, plant and equipment Purchases of raw materials and indirect materials Others Subtotal Prepaid expenses Rent Insurance Others Subtotal Total PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 10. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Aset Tetap 10. 1 Januari 2015/ January 1, 2015 Harga Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat berat Perabot dan peralatan kantor Kendaraan sewa pembiayaan Aset tetap dalam pembangunan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Jumlah Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat berat Perabot dan peralatan kantor Kendaraan sewa pembiayaan Property, Plant and Equipment Perubahan selama tahun 2015/ Changes during 2015 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications 30 Juni 2015 June 30, 2015 60.032 359.271 1.703.141 144.781 17.342 71.216 172 100 41.301 286 858 302 - 1.353 - 60.204 359.371 1.745.795 145.067 18.200 71.518 115.613 168.141 24.246 180.861 - (1.353) 139.859 347.649 2.639.537 248.126 - - 2.887.663 At cost Direct acquisitions Land Buildings and infrastructure Machineries and equipment Transportation and heavy equipment Furnitures, fixtures and equipment Leased vehicle Construction in progress Buildings and infrastructures Machineries and equipment Total Accumulated depreciation Direct acquisitions Buildings and infrastructure Machineries and equipment Transportation and heavy equipment Furnitures, fixtures and equipment Leased vehicle 143.227 869.933 135.650 9.787 - 6.625 53.411 10.910 505 - - - 149.852 923.344 146.559 10.291 - Jumlah 1.158.596 71.450 - - 1.230.046 Total Nilai Tercatat 1.480.942 1.657.617 Net Book Value 1 Januari 2014/ January 1, 2014 Harga Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat berat Perabot dan peralatan kantor Kendaraan sewa pembiayaan Aset tetap dalam pembangunan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Jumlah Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat berat Perabot dan peralatan kantor Kendaraan sewa pembiayaan Perubahan selama tahun 2014/ Changes during 2014 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications 31 Desember 2014 December 31, 2014 52.617 338.638 1.581.144 132.250 15.216 56.450 28 10.978 100.297 13.783 2.248 14.766 (279) (2.506) (4.540) (1.252) (122) - 7.666 12.161 26.240 - 60.032 359.271 1.703.141 144.781 17.342 71.216 44.062 96.251 73.955 115.553 - (2.404) (43.663) 115.613 168.141 2.316.628 331.608 (8.699) - 2.639.537 At cost Direct acquisitions Land Buildings and infrastructure Machineries and equipment Transportation and heavy equipment Furnitures, fixtures and equipment Leased vehicle Construction in progress Buildings and infrastructures Machineries and equipment Total Accumulated depreciation Direct acquisitions Buildings and infrastructure Machineries and equipment Transportation and heavy equipment Furnitures, fixtures and equipment Leased vehicle 131.078 788.383 88.623 8.818 27.920 14.330 85.556 1.945 1.091 18.412 (2.181) (4.006) (1.252) (122) - - 143.227 869.933 89.316 9.787 46.332 Jumlah 1.044.822 121.334 (7.561) - 1.158.595 Total Nilai Tercatat 1.271.806 1.480.942 Net Book Value - 45 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Depreciation is allocated as follows: 30 Juni June 30 2015 31 Desember December 31 2014 Beban pokok penjualan Beban penjualan (Catatan 26) Beban umum dan administrasi (Catatan 26) 67.404 3.156 890 111.042 5.766 4.526 Cost of sales Selling expenses (Note 26) General and administrative expenses (Note 26) Jumlah 71.450 121.334 Total Bunga yang dikapitalisasi pada aset tetap dalam pembangunan masing-masing sebesar Rp 9.100 pada tahun 2015 dan 8.404 pada tahun 2014. Interest capitalized to construction in progress amounted to Rp 9,100 in 2015 and 8,404 in 2014. Selama tahun 2014, aset tetap dengan nilai tercatat sebesar Rp 1.138 dijual dengan harga Rp 3.000. Laba atas penjualan aset tetap sebesar Rp 1.862 diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. In 2014, property, plant and equipment with a net book value amounting to Rp 1,138, was sold amounting to Rp 3,000. Gain on sale of property, plant and equipment amounting to Rp 1,862 was recognized in the consolidated statement of comprehensive income. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, aset tetap dengan nilai tercatat sebesar Rp 912.500 dan Rp 919.583, digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka panjang (Catatan 12). As of June 30, 2015 and December 31, 2014, certain property, plant and equipment with a total net book value of Rp 912,500 and Rp 919,583, respectively, are used as collaterals for long-term bank loans (Note 12). Grup memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jambi, Lampung, Solo dan Karawang dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang akan jatuh tempo antara tahun 2022 dan 2031. The Group own several parcels of land located in Jambi, Lampung, Solo and Karawang with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) which will expire in 2022 to 2031. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT Asuransi Dayin Mitra, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masingmasing sebesar EUR 2,42 juta, US$ 75,08 juta dan Rp 949.440. As of June 30, 2015 and December 31, 2014, property, plant and equipment, except for land, are insured with PT Asuransi Dayin Mitra, third party, against losses from fire and other risks, with insurance coverage of EUR 2.42 million, US$ 75.08 million and Rp 949,440. - 46 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Rincian aset tetap dalam pembangunan pada tanggal 30 Juni 2015 adalah sebagai berikut: The details of construction in progress as of June 30, 2015 is as follows: 30 June/ June 30 , 2015 Persentase Akumulasi Penyelesaian/ Biaya/ Percentage of Accumulated Completion Costs % Lokasi/ Location Pabrik glukosa/ glucose factories Mesin dan bangunan pabrik lainnya/ machineries and other factory buildings Agustus 2017/August 2017 Lampung dan/and Surabaya 60 - 65 187.265 Lampung 20 - 95 300.243 September 2015/September 2015 Jumlah 11. Estimasi tanggal Penyelesaian/ Estimated Completion Date 487.508 Total Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, estimasi nilai wajar aset tetap tertentu berupa tanah, bangunan dan prasarana, mesin dan peralatan adalah masing-masing sebesar Rp 1.359.633 yang ditentukan berdasarkan hasil laporan penilai yang dilakukan oleh KJPP Bambang & Ernasapta dan KJPP Karmanto & Rekan, penilai independen. As of June 30, 2015 and December 31, 2014, the estimated fair value of certain land, buildings and infrastructure, machineries and equipment, amounted to Rp 1,359,633 based on report of KJPP Bambang & Ernasapta and KJPP Karmanto & Rekan, independent valuers. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014. As of June 30, 2015 and December 31, 2014, management believes that there is no impairment in values of the aforementioned property, plant and equipment. Aset Lain-lain 11. 30 Juni June 30 2015 Setoran jaminan Tagihan pajak penghasilan: Perusahaan Tahun 2015 Tahun 2014 Tahun 2013 Jumlah Entitas anak Tahun 2015 Tahun 2014 Jumlah Jumlah Jumlah 228 Other Assets 31 Desember December 31 2014 222 5.101 2.342 1.159 8.602 2.342 1.159 3.501 1.150 3.791 4.941 3.791 3.791 13.543 7.292 13.771 7.514 - 47 - Margin deposits Claims for tax refund: The Company Year 2015 Year 2014 Year 2013 Subsidiaries Year 2015 Year 2014 Subtotal Total PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Pada tahun 2014, Perusahaan dan entitas anak menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar untuk pajak penghasilan masing-masing sebesar Rp 14.333 dan Rp 778. Restitusi pajak ini diterima Perusahaan dan entitas anak pada bulan April dan Juni 2014. 12. In 2014, the Company and its subsidiaries received tax assessment letters on overpayment of income tax amounting to Rp 14,333 and Rp 778, respectively. This tax refund was received by the Company and its subsidiaries on April and June 2014. Utang Bank 12. 30 Juni June 30 2015 Bank Loans 31 Desember December 31 2014 Utang Bank Jangka Pendek Short-term Bank Loans Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 734.953 685.878 Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dolar Amerika Serikat (Catatan 35) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk 10.223 2.469 2.232 6.057 U.S. Dollar (Note 35) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk 12.692 8.289 747.645 694.167 Jumlah Jumlah Utang Bank Jangka Panjang Subtotal Total Long-term Bank Loans Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 475.657 337.751 Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dolar Amerika Serikat (Catatan 35) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 239.976 261.240 U.S. Dollar (Note 35) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah 715.633 598.991 Total (146.598) (123.134) 569.035 475.857 Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun Suku bunga rata-rata per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat 10,75% 3,55 - 5,70% 10,50%-10,75% 3,75%-5,75% Less current portion Long-term portion Average interest rates per annum Rupiah U.S. Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) 1. 1. Fasilitas kredit yang diterima Perusahaan dari Mandiri adalah sebagai berikut: a. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) pada tahun 2010 dengan jumlah maksimum Rp 345.575. Fasilitas kredit telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir sampai 31 Maret 2016. The loan facilities obtained by the Company from Mandiri consist of the following a. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 339.917 dan Rp 292.662. Working Capital Loan Facility in 2010 with maximum amount of Rp 345,575. The term of this loan has been extended several times, the latest until March 31, 2016. As of June 30, 2015 and December 31, 2014, outstanding loans amounted to Rp 339.917 and Rp 292,662, respectively. - 48 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b. Fasilitas Kredit Modal Kerja Pinjaman Tetap pada tahun 2012 sebesar Rp 175.000. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu 1 (satu) tahun dan telah diperpanjang beberapa kali. Pada tahun 2014, fasilitas ini menjadi Kredit Modal Kerja Non Revolving dengan jumlah maksimum menjadi Rp 289.000 dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2016. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) b. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masingmasing sebesar Rp 289.000. c. As of June 30, 2015 and December 31, 2014, the outstanding loans amounted to Rp 289,000, respectively. Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun 2012, dengan jumlah maksimum sebesar Rp 23.400 yang jatuh tempo tanggal 23 September 2018. Fasilitas tersebut digunakan untuk pembiayaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bio Gas (PLTBG) di daerah Buyut Ilir dan Menggala. c. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masingmasing adalah sebesar Rp 9.909 dan Rp 10.503. d. Investment loan Facility in 2012 for maximum amount of Rp 23,400 and with a term until September 23, 2018. The purpose of the loan is to finance the construction of Bio Gas Power Plant (PLTBG) in Buyut Ilir and Menggala. As of June 30, 2015 and December 31, 2014, outstanding loans amounted to Rp 9,909 and Rp 10,503, respectively. Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun 2011 dengan jumlah maksimum sebesar US$ 32 juta yang jatuh tempo tanggal 23 Juni 2018. Fasilitas tersebut digunakan untuk pembiayaan PLTBG di daerah Tulang Bawang, Gunung Agung, Pakuan Agung, Terbanggi, Way Jepara, Unit IV, Ketapang dan Way Abung. d. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masingmasing adalah sebesar US$ 18 juta dan US$ 21 juta. e. Working Capital Loan Facility - Fixed Loan in 2012 with maximum amount of Rp 175,000. This facility has tenor 1 (one) year and has been extended several times. In 2014, the loan facility becomes Non Revolving Working Capital with a maximum to Rp 289,000 and will fall due on March 31, 2016. Investment loan facility in 2011 for maximum amount of US$ 32 million and with a term until June 23, 2018. The purpose of the loan is to finance PLTBG in Tulang Bawang, Gunung Agung, Pakuan Agung, Terbanggi, Way Jepara, Unit IV, Ketapang and Way Abung. As of June 30, 2015 and December 31, 2014, outstanding loans amounted to US$ 18 million and US$ 21 million, respectively. Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun 2010 dengan jumlah maksimum sebesar Rp 86.000 yang jatuh tempo tanggal 31 Desember 2016. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan pabrik glukosa yang berlokasi di Lampung. e. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 25.000 dan Rp 33.000. Investment loan facility in 2010 with a maximum amount of Rp 86,000, and with a term until December 31, 2016. The purpose of the loan is to finance the building of a glucose factory, which is located in Lampung. As of June 30, 2015 and December 31, 2014, outstanding loans amounted to Rp 25,000 and Rp 33,000, respectively. - 49 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) f. Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun 2014 dengan jumlah maksimum sebesar Rp 35.700 yang jatuh tempo pada tanggal 23 Desember 2018. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan pabrik tepung tapioka yang berlokasi di Madiun. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) f. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 29.200 dan Rp 32.700. g. As of Juni 30, 2015 and December 31, 2014, outstanding loans amounted to Rp 29,200 and Rp 32,700, respectively. Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun 2014 dengan jumlah maksimum sebesar Rp 227.000 yang jatuh tempo pada tanggal 20 Mei 2021. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan pabrik sweetener yang berlokasi di Lampung dan Surabaya. g. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masingmasing adalah sebesar Rp 165.700. h. Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun 2015 dengan jumlah maksimum sebesar Rp 130.000 yang jatuh tempo pada tanggal 8 Desember 2020. h. Investment loan facility in 2015 with a maximum amount of Rp 130,000, and with a term until December 8, 2020. As of June 30, 2015 and December 31, 2014, outstanding loans amounted to Rp 130,000, respectively. Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun 2015 dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000 yang jatuh tempo pada tanggal 8 Desember 2020. i. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masingmasing adalah sebesar Rp 30.000. j. Investment loan facility in 2014 with a maximum amount of Rp 227,000, and with a term until May 20, 2021. The purpose of the loan is to finance the building of sweetener factories, which is located in Lampung and Surabaya. As of June 30, 2015 and December 31, 2014, outstanding loans amounted to Rp 165,700, respectively. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masingmasing adalah sebesar Rp 130.000 i. Investment loan facility in 2014 with a maximum amount of Rp 35,700, and with a term until December 23, 2018. The purpose of the loan is to finance the building of a tapioca starch factory, which is located in Madiun. Investment loan facility in 2015 with a maximum amount of Rp 30,000, and with a term until December 8, 2020. As of June 30, 2015 and December 31, 2014, outstanding loans amounted to Rp 30,000, respectively. Fasilitas Non Cash Loan (NCL) dalam bentuk L/C impor dan SKBDN serta Supply Chain Financing (SCF) sebesar US$ 10 juta. Fasilitas tersebut telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir sampai dengan tanggal 31 Maret 2014, dimana fasilitas ini berubah menjadi fasilitas Import General Facility (IGF) dalam bentuk L/C atau SKBDN, Trust Receipt, Acceptance Inward Documentary Collection, Bank Garansi serta Supply Chain Financing (SCF) dengan jumlah maksimum j. - 50 - Non Cash Loan Facility in form of import L/C, SKBDN (Local L/C) and Supply Chain Financing amounting to US$ 10 million. This facility has been extended several times, latest extention on March 31, 2014, where the facility has been changed to Import General Facility (IGF) in the form of L/C or SKBDN, Trust Receipt, Acceptance Inward Documentary Collection, Bank Guarantee and Supply Chain Financing (SCF) with total maximum of US$ 10 million and will due latest on PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) US$ 10 juta dan jatuh tempo terakhir pada tanggal 31 Maret 2016. Fasilitas ini digunakan dalam rangka pembelian bahan baku dan barang modal kerja lainnya baik impor dan lokal. Perusahaan diwajibkan untuk menempatkan marjin tunai sebesar 5% dari nilai L/C yang diterbitkan. March 31, 2016. This facility is used to finance the purchases of raw materials and others working capital in import or local. The Company is required to place a 5% cash margin from the value of L/C which is issued. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan (Catatan 6 dan 7) dan marjin tunai sebesar 5% - 10% dari nilai setiap L/C yang dibuka. The loan is secured by rade accounts receivable, inventories (Notes 6 and 7) and a 5% - 10% cash margin of each L/C issued. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2015 sebesar 0,77 juta dan 31 Desember 2014 sebesar US$ 0,18 juta untuk fasilitas tunai, sedangkan untuk fasilitas non tunai adalah dalam bentuk L/C yang dibuka pada tanggal 30 Juni 2015 sebesar US$ 4,88 juta dengan margin tunai sebesar US$ 0,12 juta serta 31 Desember 2014 sebesar US$ 2,93 juta dengan marjin tunai sebesar US$ 0,15 juta (Catatan 5). As of June 30, 2015 outstanding loan amounted to 0.77 million and December 31, 2014 amounted US$ 0.18 million for cash loan, while, for non cash loan in form of L/C issued as of June 30, 2015 amounted to US$ 4.88 million with cash margin amounted to US$ 0.12 million and December 31,2014 amounted to US$ 2.93 million with cash margin amounted to US$ 0.15 million (Note 5). Fasilitas fasilitas kredit yang diterima Perusahaan dari Mandiri dijamin dengan aset Perusahaan berupa piutang usaha, persediaan, tanah, bangunan, mesin dan peralatan tertentu (Catatan 6, 7 dan 10). All loan facilities obtained by the Company from Mandiri are secured with the Company’s trade accounts receivable, inventories, land, building, certain machineries and equipment (Notes 6, 7 and 10). ABB, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit Mandiri sebagai berikut: a. 2. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) sebesar maksimum Rp 87.000. Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali dimana pada perpanjangan terakhir tanggal 19 Maret 2013, fasilitas ini diturunkan menjadi Rp 47.000 dengan jatuh tempo terakhir sampai tanggal 31 Maret 2016. ABB, a subsidiary, obtained loan facilities from Mandiri as follow: a. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masingmasing adalah sebesar Rp 42.638 dan Rp 42.651. Working capital facility from Mandiri for a maximum limit of Rp 87,000. The facility has been extended several times, the latest was on March 19, 2013 where this facility is reduced to Rp 47,000 and the latest maturity date is until March 31, 2016. As of June 30, 2015 and December 31, 2014, outstanding loans amounted to Rp 42,638 and Rp 42,651, respectively. - 51 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Fasilitas Kredit Modal Kerja Pinjaman Tetap pada tahun 2013 sebesar Rp 40.000. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu 1 (satu) tahun dan telah diperpanjang beberapa kali. Pada tahun 2014, fasilitas ini menjadi Kredit Modal Kerja Non Revolving dan akan jatuh tempo terakhir pada tanggal 31 Maret 2016. b. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masingmasing sebesar Rp 40.000. c. 3. Working Capital Loan Facility - Fixed Loan in 2013 with maximum amount of Rp 40,000. This facility has tenor 1 (one) year and has been extended several times. In 2014, the loan facility becomes Non Revolving Working Capital will fall due latest on March 31, 2016. As of June 30, 2015 and December 31, 2014, outstanding loans amounted to Rp 40,000, respectively. Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun 2014 dengan jumlah maksimum Rp 60.000 yang jatuh tempo 23 Desember 2019. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan aset ABB berupa pabrik yang berlokasi di Karawang. c. Investment loan facility in 2014 with a maximum amount of Rp 60,000, and with a term until December 23, 2019. The purpose of the loan is to finance ABB’s assets in form of the existing factory building which is located in Karawang. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 60.000. As of June 30, 2015 and December 31, 2014, outstanding loans amounted to Rp 60,000, respectively. Seluruh fasilitas kredit yang diterima ABB dari Mandiri dijamin dengan piutang, persediaan, aset tetap berupa tanah, bangunan pabrik, peralatan dan kendaraan milik ABB (Catatan 6, 7 dan 10). All loan facilities obtained by ABB from Mandiri is secured by receivables, inventories, property, plant and equipment in form of land, factory building, equipment and vehicles owned by ABB (Notes 6, 7 and 10). Fasilitas kredit yang diterima BLCT, entitas anak, dari Mandiri adalah sebagai berikut: a. 3. Fasilitas Kredit Modal Kerja pada tahun 2013 dengan jumlah maksimum sebesar Rp 10.100. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 24 September 2015. The loan facilities received by BLCT, a subsidiary, from Mandiri consist of the following: a. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masingmasing adalah sebesar Rp 9.398 dan Rp 7.565. Working Capital Credit Facility in 2013 with maximum limit of Rp 10,100. The loan matures on September 24, 2015. As of June 30, 2015 and December 31, 2014, outstanding loans amounted to Rp 9,398 and Rp 7,565,respectively. - 52 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b. Fasilitas Kredit Modal Kerja Non Revolving (KMK NR) pada tahun 2014 dengan jumlah maksimum sebesar Rp 14.000. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 24 September 2015. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) b. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 14.000. c. Non Revolving Working Capital facility in 2014 with maximum limit of Rp 14,000. The loan matures on September 24, 2015. As of June 30, 2015 and December 31, 2014, outstanding loans amounted to Rp 14,000, respectively. Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun 2010 dengan jumlah maksimum sebesar Rp 56.105 dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2017. Fasilitas ini digunakan untuk pembangunan pabrik glukosa di Solo. c. Investment Loan Facility with maximum limit of Rp 56,105 and will mature on June 30, 2017. This facility is used to finance the construction of glucose factory in Solo. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 29.848 dan Rp 35.848. As of June 30, 2015 and December 31, 2014, outstanding loans amounted to Rp 29,848 and Rp 35,848, respectively. Semua fasilitas kredit dari Mandiri yang diperoleh BLCT dijamin dengan piutang, persediaan, tanah, bangunan, mesin dan peralatan milik BLCT (Catatan 6, 7 dan 10). All loan facilities obtained by BLCT from Mandiri are secured by receivables, inventories, land, building, machineries and equipment owned by BLCT (Notes 6, 7 and 10). PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk Perusahaan memperoleh fasilitas L/C dan SKBDN dengan limit maksimum sebesar US$ 20 juta. Fasilitas tersebut dapat digunakan juga dalam bentuk Post Import Financing (PIF) maksimum sebesar US$ 10 juta. Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan 2 September 2015. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian barang jadi, bahan bakar, mesin serta suku cadang. Perusahaan diwajibkan untuk menempatkan marjin tunai sebesar 10% dari nilai L/C yang diterbitkan. The Company obtained an L/C Import facility and SKBDN amounted to US$ 20 million. This facility can be used also in the form of Post Import Financing Facility (PIF) amounted to Rp US$ 10 million. This facility has been extended several times, latest extention will due on September 2, 2015. This facility is used to finance the purchases of finished good, fuel, machine and spareparts. The Company is required to place a 10% cash margin from the value of L/C which is issued. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan (Catatan 6 dan 7) dan marjin tunai sebesar 10% dari nilai setiap L/C yang dibuka. The loan is secured by trade accounts receivable, inventories (Notes 6 and 7) and a 10% cash margin of each L/C issued. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2015 sebesar 0,19 dan 31 Desember 2014 sebesar US$ 0,49 juta untuk fasilitas tunai. Sedangkan saldo pinjaman non tunai dalam bentuk L/C yang dibuka pada tanggal 30 Juni 2015 sebesar US$ 5,91 juta dengan marjin tunai sebesar US$ 0,59 juta, serta 31 Desember 2014 sebesar US$ 2,18 juta dengan margin tunai sebesar US$ 0,22 juta (Catatan 5). As of June 30, 2015 outstanding loans amounted to nil and December 31, 2014, amounted to US$ 0.49 million for cash loan. While, for non cash loan in form of L/C issued as of June 30, 2015 amounted to US$ 5.91 million with cash margin amounted to US$ 0.59 million, and as of December 31, 2014 amounted to US$ 2.18 million with cash margin US$ 0.22 million (Note 5). - 53 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) PT Bank CIMB Tbk PT Bank CIMB Tbk Perusahaan memperoleh fasilitas Letters of Credit (L/C) dengan jumlah maksimum sebesar US$ 20 juta (sublimit Trust Receipt atau TR sebesar US$ 10 juta) dari CIMB. Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir sampai dengan 9 September 2015. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembelian bahan baku, bahan bakar dan mesin. Perusahaan diwajibkan untuk menempatkan marjin tunai sebesar 5% dari nilai L/C yang diterbitkan. The Company obtained Letters of Credit (L/C) Facility from CIMB with maximum amount of US$ 20 million (sub limit Trust Receipt or TR amounted US$ 10 million). The facility has been extended several time, latest extention on June 9, 2015. This facility is used for the purpose of purchasing raw materials, fuel and engines. The Company is required to place a 5% cash margin from the value of L/C which is issued. Nilai L/C yang dibuka pada tanggal 30 Juni 2015 sebesar US$ 9,65 juta dan dengan marjin tunai sebesar US$ 0,48 juta, serta pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar US$ 0,09 juta dan dengan marjin tunai sebesar US$ 0,1 juta (Catatan 5). The balance of L/C issued as of June 30, 2015 amounted to US$ 9.65 with cash margin amounted to US$ 0.48 million and as of December 31, 2014 amounted to US$ 0.09 million with cash margin amounted to US$ 0.01 million. (Note 5). PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) Pada tahun 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas Omnibus Export Facility yang dapat dipakai untuk pembiayaan pre-ekspor dan Negosiasi L/C dengan jumlah maksimum sebesar US$ 5 juta. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu sampai dengan 8 Oktober 2014. In 2013, the Company obtained an Omnibus Export Facility which can be used to finance the pre-export Financing and Negotiation of LC with a maximum amount of US$ 5 million. This facility matures on October 8, 2014. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha milik Perusahaan (Catatan 6). The loan is secured with trade receivable of the Company (Note 6). Perusahaan telah melunasi fasilitas ini pada tahun 2014. This facility has been settled by the Company in 2014. Seluruh utang bank yang diperoleh Grup mencakup persyaratan yang membatasi hak Grup antara lain untuk memberikan pinjaman, menjadi penjamin, mengubah status hukum dan kegiatan usaha, membubarkan diri, melakukan merger, konsolidasi atau reorganisasi. Perjanjian tersebut mencakup berbagai kondisi pelanggaran perjanjian. All the bank loans, obtained by the Group, contain covenants which among others, restrict the Group to grant loans, act as quarantor, change the legal status and activities of its business and conduct liquidation, merger, consolidation or reorganization. The agreements also provide various events of defaults. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, Grup telah mematuhi seluruh persyaratan dalam perjanjian utang yang disebutkan diatas. As of June 30, 2015 and December 31, 2014, the Group has complied with the aforementioned loan covenants. - 54 - accounts PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 13. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Utang Usaha 13. Trade Accounts Payable Rincian utang usaha adalah sebagai berikut: The details of trade accounts payable are as follows: a. Berdasarkan pelanggan a. By Debtor 30 Juni June 30 2015 Pihak berelasi (Catatan 31) PT Budi Makmur Perkasa PT Tunas Baru Lampung Tbk Lain-lain Jumlah Jumlah 131 3.443 3.574 75.132 60.704 27.964 26.627 22.929 3.410 3.399 1.191 - 31.089 5.500 7.046 5.825 15.055 10.147 5.393 3.521 37.818 10.465 Others (below Rp 5,000 each) 259.174 94.041 Subtotal 268.034 97.615 b. Berdasarkan Mata Uang Third parties Eiamsiri Starch Co. Ltd Bangna Tapioca Flour Co. Ltd Kean Chareon Co. Ltd Chaodee Starch (2004) Co. Ltd Zhucheng Dongxiao Biotechnology Co. Ltd PT Tulus Adjie Perkasa PT Bara Abadi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk SC Industry Co. Ltd PT AKR Corporindo Tbk EBP Intertrade Co. Ltd PT Sinar Energi Andalas Total b. By Currency 30 Juni June 30 2015 Rupiah Related parties (Note 31) PT Budi Makmur Perkasa PT Tunas Baru Lampung Tbk Others (below Rp 1,000 million each) Subtotal 3.270 5.590 8.860 Pihak ketiga Eiamsiri Starch Co. Ltd Bangna Tapioca Flour Co. Ltd Kean Chareon Co. Ltd Chaodee Starch (2004) Co. Ltd Zhucheng Dongxiao Biotechnology Co. Ltd PT Tulus Adjie Perkasa PT Bara Abadi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk SC Industry Co. Ltd PT AKR Corporindo Tbk EBP Intertrade Co. Ltd PT Sinar Energi Andalas Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5.000) Jumlah 31 Desember December 31 2014 31 Desember December 31 2.014 41.342 40.410 Rupiah Mata Uang Asing (Catatan 35) Dolar Amerika Serikat Euro Jumlah 226.352 340 226.692 56.860 345 57.205 Foreign currencies (Note 35) U.S. Dollar Euro Subtotal Jumlah 268.034 97.615 Total - 55 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 14. Utang Pajak PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 14. 30 Juni June 30 2015 31 Desember December 31 2014 Pajak penghasilan badan (Catatan 29) Pajak Penghasilan: Pasal 4 (2) Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai - bersih - 5 33 633 1 28 29.190 1.177 6 3.078 56 5 145 Corporate income tax (Note 29) Income tax: Article 4 (2) Article 15 Article 21 Article 23 Article 25 Value Added Tax - net Jumlah 29.885 4.472 Total The filed tax returns are based on the Group’s own calculation of tax liabilities (self-assessment). Based on the Law No. 28 Year 2007, regarding the third amendment of the General Taxation Provisions and Procedures’ the time limit for the tax authorities to assess or amend taxes was reduced to five (5) years, subject to certain exceptions, in accordance with provisions of the Law. Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self-assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun setelah terutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sebagaimana diatur dalam Undang-undang tersebut. 15. Beban Akrual 15. 30 Juni June 30 2015 Gaji, upah dan tunjangan lainnya Listrik, air dan telepon Bunga Lain-lain Jumlah 16. Taxes Payable Accrued Expenses 31 Desember December 31 2014 4.787 4.757 1.172 1.882 6.472 4.476 2.480 1.683 12.598 15.111 Uang Muka Diterima 16. Salaries, wages and other benefits Electricity, water and telephone Interest Others Total Advances Received NEDO NEDO Pada tanggal 21 Mei 2007, Perusahaan memperoleh dana sebesar JPY 402.139.501 dari New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) untuk membiayai PLTBG I (dicatat dalam akun aset tetap – Catatan 10) untuk pembelian karbon kredit yang dapat dilaksanakan setelah Perusahaan memperoleh Certified Emission Reduction (CER). CER adalah satuan pengurangan emisi bersertifikat yang On May 21, 2007, the Company received JPY 402,139,501 from New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) to finance PLTBG I (recorded in property, plant and equipment - Note 10) for the purchase of carbon credit from the Company after obtaining Certified Emission Reduction (CER). CER is a unit of certified emission reductions issued by the United Nations Framework Convention in Climate - 56 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 17. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) diterbitkan oleh United Nations Framework Convention in Climate Change (UNFCCC). Pendapatan diterima dimuka CER akan diakui sebagai pendapatan pada saat sertifikasi CER diperoleh dan diserahkan ke NEDO. Pada tahun 2014 dan 2013, Perusahaan menerima CER dan telah menyerahkan kepada NEDO (Catatan 33.a). Change (UNFCCC). The amount received on CER will be recognized as revenue when the certification of CERs is obtained and given to NEDO. In 2014 and 2013, the Company received CER and submit to NEDO (Note 33.a). CER yang ditransfer ke rekening pemerintah Jepang tidak lebih dari Maret 2015 sebagai pertukaran untuk penggunaan dana NEDO (New Energy and Industrial Technology Development Organization). The Company will transfer part of CERs to Japanese Government accounts not more than March 2015 as an exchange for the use of NEDO’s fund (New Energy and Industrial Technology Development Organization). Sampai dengan akhir tahun 2014, Perusahaan telah menyelesaikan seluruh kewajibannya terhadap NEDO dengan penyerahan CER. At the end of 2014, the Company has completed all of its obligation to NEDO with CER deliver. Liabilitas Sewa Pembiayaan 17. 30 Juni June 30 2015 Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: 2015 2016 2017 2018 Jumlah pembayaran sewa pembiayaan minimum Bunga Nilai sekarang pembayaran sewa pembiayaan minimum Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Lease Liabilities 31 Desember December 31 2014 5.687 8.684 1.012 10 12.221 8.602 929 - Payments due in: 2015 2016 2017 2018 15.393 (2.289) 21.752 (3.174) Total minimum lease payments Interest 13.104 (9.441) 18.578 (10.501) 3.663 8.077 Bagian utang jangka panjang Present value of minimum lease payments Less current portion Long-term portion Grup memperoleh kendaraan dan alat berat melalui sewa pembiayaan. Liabilitas sewa pembiayaan berjangka waktu tiga (3) tahun, dengan suku bunga 3,60% - 6,26% per tahun pada tahun 2015 dan 2014. The Group acquired vehicles and heavy equipment through finance lease. These liabilities have a term of three (3) years with interest rate per annum of 3.60% - 6.26% in 2015 and 2014. Liabilitas sewa pembiayaan tersebut dijamin dengan aset sewaan yang disewa (Catatan 10). The finance lease liabilities are secured with the related leased assets (Note 10). - 57 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 18. Nilai Wajar Aset Keuangan dan liabilitas Keuangan PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 18. Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto. Fair value is defined as the amount at which the financial instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction, other than in a forced sale or liquidation. Fair values are obtained from quoted prices, discounted cash flows model, as appropriate. Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014: The following table sets forth the carrying amounts and estimated fair values of the Group’s financial assets and financial liabilities as of June 30, 2015 and December 31, 2014: 30 Juni/ June 30 2015 Estimasi Nilai Nilai Wajar/ Tercatat/ Estimated Carrying Amounts Fair Values Aset Keuangan Lancar Kas Deposito berjangka Piutang usaha Piutang lain-lain Jumlah Aset Keuangan Lancar Aset Keuangan Tidak Lancar Aset lain-lain - setoran jaminan Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Utang bank jangka pendek Utang usaha Beban akrual Utang lain-lain Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Pendek 31 Desember/ December 31 2014 Estimasi Nilai Nilai Wajar/ Tercatat/ Estimated Carrying Amounts Fair Values Current Financial Assets Cash Time deposits Trade accounts receivable Other accounts receivable Total Current Financial Assets 170.932 16.523 625.362 6.853 819.670 170.932 16.523 625.362 6.853 819.670 34.885 4.581 523.316 3.248 566.030 34.885 4.581 523.316 3.248 566.030 228 228 222 222 819.898 819.898 566.252 566.252 Total Financial Assets 747.645 268.034 12.598 117 1.028.394 747.645 268.034 12.598 117 1.028.394 694.167 97.615 15.111 117 807.010 694.167 97.615 15.111 117 807.010 Current Financial Liabilities Short-term bank loans Trade accounts payable Accrued expenses Other accounts payable Total Current Financial Liabilities Noncurrent Financial Assets Other assets - margin deposits Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Utang bank jangka panjang (termasuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun) 715.633 715.633 598.991 598.991 Non-current Financial Liabilities Long-term bank loans (including current and noncurrent portion) Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Panjang 715.633 715.633 598.991 598.991 Total Non-current Financial Liabilities 1.744.027 1.744.027 1.406.001 1.406.001 Jumlah Liabilitas Keuangan - 58 - Total Financial Liabilities PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Hirarki Nilai Wajar Fair Value Hierarchy Tabel berikut mengungkapkan hirarki nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan: The following table discloses the fair value hierarchy of financial assets and liabilities: 30 Juni/June 30 ,2015 Level 2 Level 3 Level 1 Jumlah/Total Pinjaman yang diberikan dan Piutang Aset Keuangan Lancar Kas Deposito berjangka Piutang usaha Piutang lain-lain Jumlah Aset Keuangan lancar - - 170.932 16.523 625.362 6.853 819.670 170.932 16.523 625.362 6.853 819.670 Aset Keuangan Tidak Lancar Aset lain-lain - setoran jaminan - - 228 228 Jumlah Aset Keuangan - - 819.898 819.898 - 747.645 747.645 268.034 12.598 117 280.749 747.645 268.034 12.598 117 1.028.394 Liabilitas Keuangan Lain-lain Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Utang bank jangka pendek Utang usaha Beban akrual Utang lain-lain Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Utang bank jangka panjang (termasuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun) - 715.633 - Jumlah Liabilitas Keuangan Janka Panjang - 715.633 - Jumlah Liabilitas Keuangan - 1.463.278 280.749 715.633 715.633 1.744.027 Current Financial Assets Cash Time deposits Trade accounts receivable Other accounts receivable Total Current Financial Assets Noncurrent Financial Assets Other assets - margin deposits Total Financial Assets Current Financial Liabilities Short-term bank loan Trade accounts payable Accrued expenses Other accounts payable Total Current Financial Liabilities Noncurrent Financial Liabilities Long-term bank loans (including current and noncurrent portion) Total Non-current Financial Liabilities Total Financial Liabilities Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan: The following methods and assumptions were used by the Group to estimate the fair value of each class of financial instrument: Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek Current financial assets and liabilities Instrumen keuangan lancar/jangka pendek dengan sisa jatuh tempo satu (1) tahun atau kurang terdiri dari kas, deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain, utang bank jangka pendek, utang usaha, beban akrual, dan utang lain-lain. Current financial instruments with remaining maturities of one (1) year or less consist of cash, time deposits, trade accounts receivable, other accounts receivable, short-term bank loans, trade accounts payable, accrued expenses and other accounts payable. Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset keuangan lancar dan liabilitas jangka pendek telah mendekati estimasi nilai wajarnya. Due to the short-term nature of the transactions, the carrying amounts of the non-derivative current financial assets and liabilities approximate the estimated fair market values. Aset tidak lancar dan liabilitas keuangan jangka panjang Noncurrent financial assets and liabilities Nilai wajar aset tidak lancar lain-lain, utang bank jangka panjang ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa depan menggunakan tingkat diskonto yang diambil dari transaksi pasar kini yang dapat diobservasi untuk instrumen dengan syarat, risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang sama. The fair value of other noncurrent assets, longterm bank loans is determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk and remaining maturities. - 59 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 19. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Kepentingan Nonpengendali 19. Rincian kepentingan nonpengendali atas aset bersih dan rugi (laba) entitas anak adalah sebagai berikut: Non-Controlling Interests The details of noncontrolling interests in net assets and net loss (income) of subsidiaries are as follows: 30 Juni/ June 30 2015 Aset Bersih/ Rugi (Laba) Bersih/ Net Assets Net Loss (Income) 20. 31 Desember/ December 31 2014 Aset Bersih/ Rugi (Laba) Bersih/ Net Assets Net Loss (Income) PT Associated British Budi PT Budi Lumbung Ciptatani 78.614 7 (2.746) - 75.868 7 (586) (1) Jumlah/Total 78.621 (2.746) 75.875 (587) Modal Saham 20. Susunan kepemilikan saham Perusahaan per 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Nama Pemegang Saham/Name of Stockholders Capital Stock The share ownership in the Company as of June 30, 2015 and December 31, 2014 are as follows: Jumlah Saham/ Number of Shares PT Sungai Budi PT Budi Delta Swakarya Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%)/ Public (each less than 5%) 30 Juni/ June 30 2015 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership % Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-up Capital Stock 1.076.296.998 1.083.143.833 23,92 24,08 134.537 135.393 2.205.076.531 49,01 275.635 Saham treasuri/Treasury Stock 4.364.517.362 134.480.000 97,01 2,99 545.565 16.810 Jumlah/Total 4.498.997.362 100,00 562.375 Nama Pemegang Saham/Name of Stockholders 31 Desember/ December 31 2014 Persentase Jumlah Modal Kepemilikan/ Disetor/ Jumlah Saham/ Percentage of Total Paid-up Number of Shares Ownership Capital Stock % PT Sungai Budi PT Budi Delta Swakarya Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%)/ Public (each less than 5%) 1.076.296.998 1.083.143.833 26,26 26,42 134.537 135.393 1.805.076.531 44,04 225.635 Saham treasuri/Treasury Stock 3.964.517.362 134.480.000 96,72 3,28 495.565 16.810 Jumlah/Total 4.098.997.362 100,00 512.375 - 60 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 5 Juni 2015 yang didokumentasikan dalam Akta No.12 tanggal 5 Juni 2015 dari Antoni Halim, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan penambahan modal tanpa melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan cara mengeluarkan saham masing-masing bernilai nominal Rp 125 (dalam Rupiah penuh) per saham sebanyak 400.000.000 saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125 (dalam Rupiah penuh) atau Rp 50.000 Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-0936691.AH.01.02.TAHUN 2015 tanggal 8 Juni 2015; Perubahan data Perseroan telah disimpan di dalam sistem Administrasi Badan Hukum dalam Surat No. AHU-AH.01.030937734 tanggal 8 Juni 2014. Based on the Extraordinary Stockholders’ Meeting held on June 5, 2015 which has been documented in Deed No.12 dated June 5, 2015 of Antoni Halim, S.H., a public notary in Jakarta, the stockholders approve the Company’s plan to increase the capital without Right Issue (pre-emptive rights) by issuing shares with nominal amount of Rp 125 (in full Rupiah amount) per share amounting to 400,000,000 shares with exercise price of Rp 125 (in full Rupiah amount) per share or amounting to Rp 50,000. The changes of the Company’s Articles of Association has been received and recorded by Minister of Justice of the Republic Indonesia in his Letter No. AHU0936691.AH.01.02.Year 2015 dated June 8,2015. The changes of the Company’s Articles of Association has been received and recorded by Minister of Justice of the Republic Indonesia in his Letter No. AHU-AH.01.03-0937734 dated June 8,2014. Perusahan telah menerima setoran tersebut pada tanggal 23 Juni 2015 modal The Company has received the said paid up capital on June 23, 2015. Perubahan dalam jumlah saham yang beredar adalah sebagai berikut: The changes in the number of shares outstanding are as follows: Jumlah Saham/ Number of Shares Saldo pada tanggal 1 Januari dan 31 Desember 2014 Penerbitan saham tanpa HMETD tahun 2015 Saldo pada tanggal 30 Juni 2015 4.098.997.362 400.000.000 4.498.997.362 Balance as of January 1 and December 31, 2013 Issuance of shares through Right Issues without pre-emptive rights to the existing shareholders Balance as of June 30, 2015 Manajemen Permodalan Capital Management Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa Grup mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Grup tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu. The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Group is not required to meet any capital requirements. Grup mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi. Grup memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni membagi utang bersih terhadap jumlah modal. Struktur modal Grup terdiri dari ekuitas dan pinjaman diterima dikurangi dengan kas dan deposito berjangka yang dijaminkan. The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. The Group monitors its capital using gearing ratios, by dividing net debt by total capital. The Group’s capital structure consists of equity and loans received reduced by cash and restricted time deposits. - 61 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Rasio utang bersih terhadap modal pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Ratio of net debt to equity as of June 30, 2015 and December 31, 2014 are as follows: 30 Juni June 30 2015 Jumlah utang berbunga Dikurangi kas dan deposito berjangka Utang bersih 21. 31 Desember December 31 2014 Total interest bearing borrowings Less cash and time deposits Net debt 1.476.382 187.455 1.288.927 1.311.736 39.466 1.272.270 Total ekuitas 898.557 837.476 Total equity Rasio utang bersih terhadap modal 143,44% 151,92% Net Debt-to-Equity Ratio Saham Treasuri 21. Treasury Stock Pada tanggal 19 Juni 2008, para pemegang saham menyetujui transaksi Pembelian Kembali Saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan dan tercatat pada Bursa Efek Indonesia (Peraturan Bapepam dan LK (sekarang OJK) No. XI.B.2) sebanyak-banyaknya 5% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh. On June 19, 2008, the Company’s stockholders approved to repurchase the shares which have been issued by the Company (Buy-Back) and have been registered in the Indonesian Stock Exchange (Bapepam and LK (currently OJK) Regulation No. XI.B.2) at the maximum of 5% of the total subscribed and fully-paid capital. Berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK (sekarang OJK) No. XI.B.3 tentang Pembelian Kembali Saham Emiten atau Perusahaan Publik dalam Kondisi Pasar yang Berpotensi Krisis, maka manajemen Perusahaan memutuskan untuk melakukan pembelian kembali saham sebanyak-banyaknya 19% dari jumlah saham dan akan dilakukan secara bertahap sejak tanggal 20 Oktober 2008 sampai dengan 19 Januari 2009. Based on Bapepam and LK (currently OJK) Regulation No. XI.B.3 regarding Repurchases of Shares of Public Companies in the Potentially Market Crisis Condition, the Company’s management decided to repurchase the shares issued by the Company at the maximum of 19% from the total shares from October 20, 2008 until January 19, 2009. Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 2/POJK.04/2013 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emitten atau Perusahaan Publik Dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi Secara Signifikan, maka manajemen Perusahaan memutuskan untuk melakukan pembelian kembali saham sebanyak-banyaknya 5% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dan akan dilakukan secara bertahap sejak tanggal 5 September 2013 sampai dengan 3 Desember 2013. Based on Financial Services Authority (OJK) No. 2/POJK.04/2013 regarding Repurchases of Shares of Public Companies in the Fluctuatif Market Significant Condition, the Company’s management decided to repurchase the shares issued by the Company at the maximum of 5% from the total shares from September 5, 2013 until December 3, 2013. - 62 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Selama tahun 2015 dan 2014 tidak terdapat transaksi pembelian dan penjualan saham treasuri, sedangkan pada tahun 2013, transaksi saham treasuri adalah sebagai berikut: During 2015 dan 2014, there are no treasury stock transaction, while during 2013 are as follows: Nilai Akuisisi Rata-rata per Lembar (dalam Rupiah penuh)/ Average Acquisition Cost Per Share (in full Rupiah) Jumlah Lembar/ Number of Shares Jumlah Nilai Akuisisi/ Total Acquisition Cost Rp Saldo pada tanggal 31 Desember 2013 Balance as of December 31,2013 59.066.000 Pembelian selama tahun 2013/ Purchase during year 2013 September/September Oktober/October November /November Desember/December Jumlah/Sub total Saldo pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014/ Balance as of June 30, 2015 and December 31, 2014 13.547 12.101.500 1.978.000 45.988.500 15.346.000 99,7 99,8 118,8 126,4 1.206 197 5.466 1.940 75.414.000 8.809 134.480.000 22.356 % terhadap jumlah saham beredar tahun 2015/2014 2,99%/3,28% % to number of shares issued and paid up in 2015 and 2014 22. Tambahan Modal Disetor 22. 30 Juni 2015/ June 30, 2015 Penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tahun 1998 Penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tahun 2004 Penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tahun 2007 Biaya emisi saham tahun 2007 Selisih nilai transaksi dengan Entitas Sepengendali Biaya emisi saham tahun 2015 Jumlah Additional Paid-in Capital 31 Desember 2014/ December 31, 2015 28.750 28.750 13.613 13.613 61.575 (7.452) 61.575 (7.452) 7.393 7.393 (111) 103.768 - 63 - 103.879 The issuance new share without pre-emptive rights in 1998 The issuance new share without pre-emptive rights in 2004 The issuance new share without pre-emptive rights in 2007 Shares emission costs year 2007 Difference in value arising from transactions with Entities Under Common Control Shares emission costs year 2015 Total PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 23. 24. Saldo Laba Penggunaannya yang Telah Ditentukan PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 23. Appropriation for General Reserve Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta No. 8 tanggal 5 Juni 2014 dari Antoni Halim, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp 500 yang diambil dari saldo laba. In the Annual Stockholders’ Meeting as documented in Notarial Deed No. 8 dated June 5, 2014 of Antoni Halim, S.H., public notary in Jakarta, the stockholders approved to appropriate Rp 500 from its unappropriated retained earnings as general reserve. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta No. 33 tanggal 20 Juni 2014 dari Antoni Halim, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp 500 yang diambil dari saldo laba. In the Annual Stockholders’ Meeting as documented in Notarial Deed No. 33 dated June 20, 2014 of Antoni Halim, S.H., public notary in Jakarta, the stockholders approved to appropriate Rp 500 from its unappropriated retained earnings as general reserve. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya masing-masing sebesar Rp 8.000 dan Rp 7.500. As of June 30, 2015 and December 31, 2014, the total appropriation for general reserve amounted to Rp 8,000 and Rp 7,500, respectively. Pendapatan Usaha 24. Net Sales 30 Juni (6 Bulan) June 30 (Six Months) 2015 2014 Penjualan Lokal Pihak berelasi (Catatan 31) Tepung tapioka Sweeteners Karung plastik Asam sitrat dan produk kimia lainnya Jumlah 643.764 59.824 35.208 1.925 740.721 635.442 52.944 41.782 246 730.414 Local Sales Related Party (Note 31) Tapioca starch Sweeteners Plastic packaging Citrid acid and other chemical products Total Pihak ketiga Sweeteners Tepung tapioka Asam sitrat dan produk kimia lainnya Karung plastik Jumlah 315.441 57.414 7.401 380.256 345.169 97.607 13.675 6.152 462.603 Third Party Sweeteners Tapioca starch Citrid acid and other chemical products Plastic packaging Total 1.120.977 1.193.017 Jumlah penjualan lokal Penjualan Ekspor Pihak ketiga Sweeteners Karung plastik Tepung tapioka Jumlah penjualan ekspor Jumlah 19.808 1.544 107 21.459 13.347 1.321 42.544 57.212 1.142.436 1.250.229 - 64 - Total local sales Export Sales Third Party Sweeteners Plastic packaging Tapioca starch Total export sales Total PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Penjualan bersih kepada pihak berelasi yaitu PT Sungai Budi sebesar Rp 740.721 (64,84%) dan Rp 730.414 (58,42%) dari penjualan bersih pada tahun 2015 dan 2014 (Catatan 31). PT Sungai Budi merupakan satu-satunya konsumen dengan penjualan bersih melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasian. Net sales to PT Sungai Budi, a related party amounted to Rp 740,721 (64.84%) and Rp 730,414 (58.42%) of net sales in 2015 and 2014, respectively (Note 31). PT Sungai Budi is the only customer with net sales exceeding 10% of the consolidated net sales. 25. Beban Pokok Penjualan 25. Cost of Sales 30 Juni (6 Bulan) June 30 (June Months) 2015 2014 Pemakaian bahan Tenaga kerja langsung Beban overhead Jumlah biaya produksi 864.239 31.600 192.826 1.088.665 869.533 32.854 239.877 1.142.264 Materials used Direct labors Factory overhead Total manufacturing costs Barang dalam proses Awal Akhir Harga pokok produksi 26.960 (29.114) 1.086.511 22.382 (30.830) 1.133.816 Work-in-process Beginning Ending Total cost of goods manufactured 79.274 (153.920) 82.089 (120.774) Barang jadi Awal Akhir Beban pokok penjualan 26. 1.011.865 1.095.131 Finished goods Beginning Ending Total cost of sales Tidak terdapat pembelian dari pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha pada tahun 2015 dan 2014. There were no purchases from a supplier that exceeded 10% of the total sales revenue in 2015 and 2014. Sebesar Rp 25.914 (2,56%) dan Rp 26.746 (2,44%) dari jumlah pembelian bersih masing-masing pada tahun 2015 dan 2014 merupakan pembelian dari pihak berelasi (Catatan 31). Rp 25,914 (2.56%) and Rp 26,746 (2.44%) of the net purchases were from related parties in 2015 and 2014, respectively (Note 31). Beban Usaha 26. Beban Penjualan Operating Expenses Selling Expenses 30 Juni (6 Bulan) June 30 (Six Months) 2015 2014 Pengangkutan Pemasaran Penyusutan (Catatan 10) Gaji, upah dan tunjangan lainnya Sewa Iklan Lain-lain Jumlah 8.349 3.321 3.156 2.997 2.775 2.650 772 19.770 7.932 2.687 2.393 2.088 2.243 1.961 Freight-out Marketing Depreciation (Note 10) Salaries, wages and other benefits Rent Advertising Others 24.020 39.074 Total - 65 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses 30 Juni (6 Bulan) June 30 (Six Months) 2015 2014 Gaji, upah dan tunjangan lainnya Sewa Asuransi Penyusutan (Catatan 10) Perlengkapan kantor Pajak dan lisensi Listrik dan air Telepon dan telex Perbaikan dan pemeliharaan Jamuan dan representasi Lain-lain 21.116 2.898 1.123 890 764 640 621 500 193 181 1.545 23.857 2.088 2.131 1.214 1.190 1.054 1.825 465 607 366 2.414 Salaries, wages and other benefits Rent Insurance Depreciation (Note 10) Office supplies Taxes and licenses Electricity and water Telephone and telex Repairs and maintenance Representation and entertainment Others Jumlah 30.471 37.211 Total Sebesar Rp 5.673 (10,41 %) dan Rp 4.221 (5,53%) dari jumlah beban usaha masing-masing pada tahun 2015 dan 2014 dibayarkan kepada pihak berelasi (Catatan 31). 27. Beban Bunga dan Keuangan Lainnya In 2015 and 2014, Rp 5,673 (10.41%) and Rp 4,221 (5.53%), respectively, of total operating expenses were paid to related parties (Note 31). 27. Interest and Other Financial Charges 30 Juni (6 Bulan) June 30 (Six Months) 2015 2014 28. Beban bunga dari: Utang bank Liabilitas sewa pembiayaan 60.405 920 53.030 1.112 Interest expense on: Bank loans Finance lease liabilities Jumlah 61.325 54.142 Total Imbalan Pasca-Kerja 28. Post-Employment Benefits Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan kerja jangka panjang tersebut. The amount of post-employment benefits is determined based on Law No. 13 Year 2003, dated March 25, 2003. No funding of the benefits has been made to date. Perhitungan aktuaria terakhir atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, tertanggal 27 Februari 2015. The latest actuarial valuation report on the defined-benefit post-employment reserve was from PT Dian Artha Tama, an independent actuary dated February 27, 2015. - 66 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Rekonsiliasi nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang tidak didanai dengan jumlah liabilitas imbalan kerja pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: A reconciliation of the present value of unfunded long-term employee benefit liability to the amount of long-term employee benefit liabilty presented in the consolidated statements of financial position is follows: 2015 2014 2013 2012 2011 Nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka panjang tidak didanai Beban jasa lalu Kerugian aktuarial yang tidak diakui 22.057 - 27.603 (72) (5.474) 21.391 (80) (2.272) 24.038 (259) (2.391) 23.241 (278) (3.422) Present value of unfunded defined-benefit reserve Past service costs Unrecognized actuarial losses Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 22.057 22.057 19.039 21.388 19.541 Long-term employee benefit liability Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut: 30 Juni June 30 2015 Saldo liabilitas imbalan kerja jangka panjang awal tahun Beban imbalan kerja jangka panjang berjalan (Catatan 26) Saldo akhir tahun Movements of the long-term employee benefit liability are as follows: 31 Desember December 31 2014 22.057 19.039 - 3.018 22.057 22.057 Asumsi utama yang digunakan untuk menghitung imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut: Balance at beginning of the year Long-term employee benefit expense during the year (Note 26) Balance at end of the year The principal assumptions used in the valuation of the defined post-employment benefits are as follows: Tingkat kematian : Indonesia II : Mortality rate Umur pensiun normal : 55 tahun/55 years old : Normal pension age Tingkat kenaikan gaji : 5% per tahun/5% per annum : Salary increase rate Tingkat bunga diskonto : 8,00% dan 8,50% per tahun pada tahun 2014 dan 2013/ : Discount rate 8.00% and 8.50% per annum in 2014 and 2013 Tingkat pengunduran diri : 3% per tahun antara usia 18 sampai dengan 44 tahun lalu : Withdrawal/Resignation rate menurun menjadi 0% per tahun antara usia 45 sampai dengan 54 tahun/ 3% per annum at age 18 up to 44 years old, then decrease to 0% per annum at age 45 up to 54 years old - 67 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 29. Pajak Penghasilan PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 29. Income Tax 30 Juni (6 Bulan) June 30 (Six Months) 2015 2014 Pajak kini Pajak tangguhan 4.233 12.802 Current tax Deferred tax Jumlah 4.233 12.802 Total Pajak Kini Current Tax Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut: A reconciliation between income before tax per consolidated statements of comprehensive income and fiscal loss of the Company follows: 30 Juni (6 Bulan) June 30 (Six Months) 2015 2014 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak entitas anak - bersih Laba (loss) sebelum pajak Induk Perusahaan Perbedaan temporer: Cadangan kerugian penurunan (pemulihan) nilai piutang Amortisasi biaya dibayar dimuka Sewa pembiayaan Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Jumlah - bersih Perbedaan tetap: Jamuan dan representasi Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final Lain-lain Jumlah - bersih 17.837 (7.110) 10.727 39.888 (15.735) 24.153 (3.506) 5.711 (29) (4.763) 3.691 (4.607) (15) 1.588 (10.600) (3.316) Income before tax per consolidated statements comprehensive of income Income before tax of subsidiaries - net Income (loss) before tax of the Company Temporary differences: Provision for impairment losses Amortization of prepaid expenses Capital lease Difference between commercial and fiscal depreciation Net Permanent differences: Representation and entertainment 149 347 (71) 78 (551) 26 (178) Laba fiskal Perusahaan Rugi fiskal tahun sebelumnya 6.198 (114.459) 20.659 (94.626) Fiscal gain of the Company Fiscal loss caried forward from previous years Akumulasi rugi fiskal (108.261) (73.967) Accumulated fiscal loss - 68 - Interest income already subjected to final tax Others Net PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Rincian beban dan utang pajak kini Grup adalah sebagai berikut: Current tax expense and payable of the Group are as follows: 30 Juni (6 Bulan) June 30 (Six Months) 2015 2014 Beban pajak kini - Dikurangi pembayaran pajak dimuka Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 22 Entitas anak BLCT ABB Jumlah Estimasi tagihan pajak (Catatan 11) Perusahaan Entitas anak BLCT ABB Jumlah - (5.101) (632) (86) (1.064) (1.150) (166) (1.673) (1.839) (6.251) (2.471) (5.101) (632) (86) (1.064) (166) (1.673) (6.251) (2.471) Current tax expense Less prepaid taxes Company Income taxes Article 22 Subsidiary BLCT ABB Subtotal Estimated claim for tax (Note 11) The Company Subsidiary BLCT ABB Subtotal Pajak Tangguhan Deferred Tax Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut: The details of the Group’s deferred tax assets (liabilities) are as follows: 1 Januari 2014/ January 1, 2014 Liabilitas pajak tangguhan: Rugi fiskal 24.288 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 3.960 Cadangan kerugian penurunan nilai piutang (341) Sewa pembiayaan (3.709) Akumulasi penyusutan aset tetap Biaya dibayar dimuka Liabilitas pajak tangguhan bersih Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian/ Credited (charged) to consolidated statements of comprehensive income for the year 31 Desember 2014/ December 31, 2014 Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian/ Credited (charged) to consolidated statements of comprehensive income for the year 30 Juni 2015/ June 30, 2015 (1.396) 451 22.892 4.411 (391) - 22.501 4.411 341 (3.561) (7.270) 175 (1.155) 175 (8.425) (122.728) 17 (9.840) (5) (132.568) 12 (2.850) (12) (135.418) - (98.513) (14.010) (112.523) (4.233) (116.756) - 69 - Deferred tax liabilities: Fiscal loss Long-term employee benefit Allowance for impairment loss Capital lease Accumulated depreciation of property, plant and equipment Prepaid expenses Deferred tax liabilities - net PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Berikut ini adalah perincian tangguhan per entitas: liabilitas PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) pajak The details of deferred tax liabilities of each entity are as follows: 30 Juni June 30 2015 Liabilitas pajak tangguhan: Perusahaan Entitas anak ABB BLCT Jumlah 31 Desember December 31 2014 93.944 91.777 18.812 4.000 16.968 3.778 116.756 112.523 Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: Deferred tax liabilities: Company Subsidiaries ABB BLCT Total A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax per consolidated statements of comprehensive income is as follows: 30 Juni (6 Bulan) June 30 (Six Months) 2015 2014 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak entitas anak - bersih 17.837 (7.110) 38.888 (14.735) Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan 10.727 24.153 2.145 4.831 30 69 (14) 16 (110) 5 (36) Beban (penghasilan) pajak dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas perbedaan tetap Jamuan dan representasi Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final Lain-lain Jumlah - bersih Koreksi amortisasi biaya dibayar dimuka 6 - Beban pajak perusahaan Beban pajak entitas anak 2.167 2.066 4.795 8.007 Jumlah beban pajak 4.233 12.802 Income before tax per consolidated statements of comprehensive income Income before tax of the subsidiaries - net Income (loss) before tax of the Company Tax expense (income) at effective tax rates Tax effect of permanent differences Representation and entertainment Interest income already subjected to final tax Others Net Amortization of prepaid expenses correction Tax expense of the Company Tax expense of the subsidiaries Total tax expense Pada tahun 2014, Perusahaan memperoleh hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2012, sesuai surat ketetapan No.0079/406/12/054/14, tanggal 25 April 2014, yang menetapkan bahwa rugi fiskal diakui sebesar Rp 26.166 yang sebelumnya dibukukan sebesar Rp 52.980, saldo rugi fiskal yang dikoreksi adalah sebesar Rp 26.814. In 2014, the Company obtained the tax audit for the fiscal year 2012, according decree No. 0079/406/12/054/14, dated April 25, 2014, which stipulates that the fiscal loss recognized amounted to Rp 26,166 previously recorded of Rp 52,980, the fiscal losses correction is amounting to Rp 26,814. Pada bulan Desember 2007, Pemerintah mengeluarkan aturan penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5% dari tarif pajak penghasilan In December 2007, the Government issued a regulation relating to a tax rate reduction of 5% from the applicable tax rates for publicly listed - 70 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 30. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2008 untuk Perseroan Terbuka, apabila syarat-syarat tertentu mengenai komposisi pemegang saham terpenuhi (Catatan 20). entities effective January 1, 2008, if they comply with certain requirements relating to shareholding composition (Note 20). Perusahaan telah memenuhi persyaratanpersyaratan tersebut dan beranggapan akan tetap memenuhi persyaratan tersebut sampai dengan saat Perusahaan dapat merealisasikan pajak tangguhan tersebut dan karenanya telah mengaplikasikan penurunan tarif pajak tersebut dalam penghitungan pajak penghasilan tangguhan. The Company has complied with these requirements and expects to still comply at the time that the Company expects to realize the deferred tax and therefore, has applied the reduced tax rate in determining its deferred tax. Laba Per Saham 30. Earnings Per Share Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham: The following are the data used for the computation of earnings per share: 30 Juni (6 Bulan) June 30 (Six Months) 2015 Laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham Perusahaan untuk perhitungan laba per saham dasar Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk perhitungan laba per saham dasar Laba bersih per saham dasar (dalam Rupiah Penuh) 31. 2014 10.858 21.430 4.498.997.362 4.098.997.362 2,41 5,23 Sifat dan Transaksi Hubungan Berelasi 31. Net income attributable to owners of the Company for computation of basic earnings per share Weighted average number of shares outstanding for computation of basic earnings per share Basic earnings per share (in full Rupiah) Nature of Relationship and Transactions with Related Parties Sifat Hubungan Berelasi Nature of Relationship a. PT Sungai Budi dan PT Budi Delta Swakarya merupakan pemegang saham Perusahaan. a. PT Sungai Budi and PT Budi Delta Swakarya are stockholders of the Company. b. Santoso Winata merupakan presiden direktur Perusahaan. b. Santoso Winata is the president director of the Company. c. Perusahaan yang sebagian pemegang sahamnya sama dengan Grup adalah sebagai berikut: c. Companies which have partly the same stockholders as the Group are as follows: - PT Budi Makmur Perkasa PT Tunas Baru Lampung Tbk Transaksi pihak berelasi Transactions with Related Parties Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi, yang meliputi antara lain: In the normal course of business, the Group entered into certain transactions with related parties involving the following: - 71 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Jumlah/Total 30 Juni/ 31 Desember/ June 30 December 31 2015 2014 Aset Piutang usaha PT Sungai Budi 478.710 Piutang lain-lain PT Tunas Baru Lampung Tbk 432.471 1.662 Liabilitas Utang usaha PT Budi Makmur Perkasa PT Tunas Baru Lampung Tbk Lain-lain Jumlah 3.270 5.590 8.860 Persentase terhadap jumlah Aset/Liabilitas atau Pendapatan/Beban yang Bersangkutan/ Percentage to Total Assets/Liabilitas or Total Respective Revenue/Expenses 30 Juni/ 31 Desember/ June 30 December 31 2015 2014 % % 16,49 17,46 0,06 - - 131 3.443 3.574 Jumlah/Total 30 Juni (6 Bulan) June 30 (Six Months) 2015 2014 Pendapatan usaha PT Sungai Budi PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 0,17 0,29 0,46 0,01 0,22 0,23 Assets Trade accounts receivable PT Sungai Budi Other accounts receivable PT Tunas Baru Lampung Tbk Liabilities Trade accounts payable PT Budi Makmur Perkasa PT Tunas Baru Lampung Tbk Others Total Persentase terhadap jumlah Aset/Liabilitas atau Pendapatan/Beban yang Bersangkutan/ Percentage to Total Assets/Liabilitas or Total Respective Revenues/Expenses 30 Juni (6 Bulan) June 30 (Six Months) 2015 2014 % % Net sales PT Sungai Budi 740.721 730.414 64,84 58,42 8.440 17.474 25.914 8.964 17.782 26.746 0,83 1,73 2,56 0,82 1,62 2,44 Cost of sales PT Tunas Baru Lampung Tbk PT Budi Makmur Perkasa Total Beban usaha PT Budi Delta Swakarya PT Budi Makmur Perkasa 5.673 - 4.176 45 10,41 - 5,47 0,06 Operating expenses PT Budi Delta Swakarya PT Budi Makmur Perkasa Jumlah 5.673 4.221 10,41 5,53 Total Beban pokok penjualan PT Tunas Baru Lampung Tbk PT Budi Makmur Perkasa Jumlah Grup memberikan kompensasi kepada karyawan kunci. Imbalan yang diberikan kepada karyawan kunci (Dewan Komisaris dan Direksi) adalah sebagai berikut: The Group provides compensation to the key management personnel. The renumeration of the key management (Board of Commissioners and Directors) were as follows: 30 Juni (6 Bulan)/ June 30 (Six Months) 2015 Dewan Komisaris/ Direksi/ Board of Jumlah/Total Directors Commissioners % % Gaji dan imbalan kerja jangka pendek 100% 11.064 100% - 72 - 3.506 14.570 Salary and other short-term employee benefits PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 30 Juni (6 Bulan)/ June 30 (Six Months) 2014 Dewan Komisaris/ Direksi/ Board of Jumlah/Total Directors Commissioners % % Gaji dan imbalan kerja jangka pendek 100% 10.004 100% 2.974 12.978 Salary and other short-term employee benefits Perjanjian-perjanjian antara Grup dengan pihakpihak berelasi: Significant agreements between the Group and related parties are as follows: a. a. Distribusi dan Perjanjian Penjualan 1. Pada tanggal 1 Februari 1994, Perusahaan melakukan perjanjian keagenan dengan PT Sungai Budi (SB), pemegang saham, yang berlaku selama lima (5) tahun dan dapat diperpanjang dengan persetujuan kedua belah pihak. Berdasarkan perjanjian ini SB ditunjuk sebagai agen tunggal di seluruh wilayah di Indonesia atas produk asam sitrat, tapioka dan karung plastik yang diproduksi Perusahaan. Perusahaan tidak diperkenankan memasarkan produkproduk ini di seluruh wilayah Indonesia melalui distributor lain tanpa persetujuan dari SB. Harga jual ke SB ditentukan berdasarkan harga jual rata-rata SB kepada para pelanggan dikurangi dengan sejumlah Rupiah tertentu per kilogram produk untuk asam sitrat, tapioka dan karung plastik. Jangka waktu kredit adalah empat bulan dari tanggal pengiriman, setelah itu denda akan dikenakan kepada SB dengan suku bunga yang akan ditentukan oleh kedua belah pihak. Tidak ada denda yang dikenakan selama tahun 2015 dan 2014. Distributorship and Sales Agreements 1. On February 1, 1994, the Company entered into a distributorship agreement with PT Sungai Budi (SB), a stockholder, for a period of five (5) years and can be extended upon approval of both parties. Based on this agreement SB was appointed as the sole distributor in Indonesia for citric acid, tapioca starch and plastic packaging products manufactured by the Company. The Company can not sell these products in Indonesia through other distributors without the consent of SB. The selling price charged to SB is determined based on the average selling price of SB to its third party customers after deducting certain Rupiah per kilogram products for citric acid, tapioca starch and plastic packaging. The credit term is four (4) months from delivery date, after which a penalty will be charged to SB at a rate to be determined by both parties. No penalty was charged in 2015 and 2014. Berdasarkan addendum perjanjian terakhir tanggal 3 Januari 2011, Perusahaan dan SB setuju bahwa harga produk-produk khusus dari tepung tapioka, asam sitrat dan karung plastik adalah harga jual rata-rata agen (exworks) kepada pelanggan selama sebulan setelah dikurangi masing-masing sebesar Rp 350 (dalam Rupiah penuh) per kilogram, Rp 400 (dalam Rupiah penuh) per kilogram dan Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per kilogram. Angkutan laut atau biaya pengiriman (jika ada) akan dibebankan kepada Perusahaan. Based on the latest addendum agreement dated January 3, 2011, the Company and SB agreed that the prices of special products of tapioca starch, citric acid and plastic packaging are the average selling price of agents (ex-works) to customers during the month after deduction of Rp 350 (in full Rupiah) per kilogram, Rp 400 (in full Rupiah) per kilogram and Rp 200 (in full Rupiah) per kilogram, respectively. The sea freight or shipping cost (if any) will be charged to the Company. Perjanjian ini 31 Desember 2015. This agreement December 31, 2015. berlaku sampai - 73 - valid until PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2. b. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Pada tanggal 2 Januari 1996, BLCT juga mengadakan perjanjian keagenen tepung tapioka dengan SB sesuai dengan syarat dan kondisi yang sama dengan perjanjian distribusi di antara Perusahaan dan SB. 2. On January 2, 1996, BLCT also entered into a tapioca starch distributorship agreement with SB under the same terms and conditions as the distributorship agreement between the Company and SB. Berdasarkan addendum terakhir pada tanggal 3 Januari 2011, BLCT dan SB juga setuju untuk meningkatkan nilai penambah dari dasar harga jual tepung tapioka menjadi Rp 350 (dalam Rupiah penuh) per kilogram. Based on the latest addendum on January 3, 2011, BLCT and SB also agreed for a further reduction in the selling price of tapioca starch to Rp 350 (in full Rupiah) per kilogram. Perjanjian ini 31 Desember 2015. This agreement December 31, 2015. berlaku sampai Perjanjian Sewa c. b. valid until Lease Agreement 1. Perusahaan menyewa ruang kantor mereka di Jakarta secara tahunan dari PT Budi Delta Swakarya. Berdasarkan perjanjian sewa menyewa, beban sewa ditetapkan sebesar Rp 4.622 per tahun, terakhir diperpanjang untuk periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015. 1. The Company lease its office spaces in Jakarta on an annual basis from PT Budi Delta Swakarya. Based on the rental agreement, the annual rental fee amounted to Rp 4,622 per annum for the period from January 1, 2015 until December 31, 2015. 2. Pada tahun 1995, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa tanah dengan Santoso Winata untuk jangka waktu 30 tahun untuk pabrik karung plastik berlokasi di Lampung. 2. In 1995, the Company entered into land rental agreement with Santoso Winata for a period of 30 years for its plastic packaging factory located in Lampung. Berdasarkan addendum terakhir perjanjian sewa menyewa tanah pada tanggal 1 November 2010, harga sewa tanah per tahun adalah sebesar Rp 600 yang berlaku sampai 31 Oktober 2015. 3. Pada tahun 2002, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa tanah dengan PT Budi Makmur Perkasa untuk jangka waktu dua (2) tahun untuk pabrik karung plastik yang berlokasi di Subang. Perjanjian sewa tersebut telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir untuk periode 1 November 2014 – 31 Oktober 2016 dengan beban sewa sebesar Rp 90 per tahun. Based on the latest amendment of the rental agreement dated November 1, 2010, the rental fee per annum is Rp 600 and valid until October 31, 2015. 3. c. d. - 74 - In 2002, the Company entered into a land rental agreement with PT Budi Makmur Perkasa for a period of two (2) years for its plastic packaging factories located in Subang. The rental agreement has been extended several times with latest extention for period November 1, 2014 until October 31, 2016 and the rental fee amounted to Rp 90 per annum. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 32. Tujuan dan Keuangan Kebijakan Manajemen Risiko PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 32. Financial Risk Management Objectives and Policies Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko pasar (yakni risiko suku bunga dan risiko mata uang asing) risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup. The main risks arising from the Group’ financial instruments is market risk (including interest rate risk and foreign exchange risk), credit risk and liquidity risk. The operational activities of the Group is managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses. Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi. Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko suku bunga, risiko mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas. Risk management is the responsibility of the Board of Directors (BOD). The BOD has the responsibility to determine the basic principles of the Group’s risk management as well as principles covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk and liquidity risk. Risiko Pasar Market Risk Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Grup dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko suku bunga dan risiko mata uang asing. Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. The Group is exposed to market risks, in particular, interest rate risks and foreign currency exchange risk. Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk Risiko suku bunga Grup timbul dari utang bank jangka pendek dan jangka panjang. Pinjaman yang diterima dengan suku bunga mengambang mengakibatkan timbulnya risiko suku bunga arus kas terhadap Grup. The Group’s interest rate risk arises from shortterm and long-term bank loans. Borrowings issued at floating rates expose the Group to cash flow interest rate risk. Pada tanggal 30 Juni 2015, saldo pinjaman dengan suku bunga mengambang adalah sebesar Rp 1.463.278 yang terdiri atas utang bank jangka pendek dan jangka panjang. As of June 30, 2015, the Group’s floating rate borrowings amounted to Rp 1,463,278, consists of short term bank loans and long-term bank loans. Pada tanggal 30 Juni 2015, jika suku bunga atas pinjaman yang didenominasikan dalam Rupiah lebih tinggi/rendah 1% dan variabel lain dianggap tetap, laba setelah pajak untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2015 akan lebih tinggi/rendah masing-masing sebesar Rp 12.106 terutama sebagai akibat beban bunga yang lebih tinggi/rendah dari pinjaman dengan suku bunga mengambang. As of June 30, 2015, if interest rates on Rupiahdenominated borrowings had been 1% higher/lower with all other variables held constant, post-tax profit for the six-month period ended June 30, 2015 would have been amounted to Rp 12,106 higher/lower, mainly as a result of higher/lower interest expense on floating rate borrowings. Pada tanggal 30 Juni 2015, apabila suku bunga atas pinjaman berdenominasi Dolar Amerika Serikat meningkat/ menurun sebesar 0,1% dan variabel lain tetap, laba setelah pajak untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2015 akan lebih tinggi/rendah masing-masing sebesar Rp 253, terutama sebagai akibat beban bunga yang lebih tinggi/rendah dari pinjaman dengan suku bunga mengambang. As of June 30, 2015, if interest rates on U.S. Dollar-denominated borrowings at that date had been 0.1% higher/lower with all other variables held constant, post- tax profit for six-month period ended June 30, 2015 would have been amounted to Rp 253 respectively, lower/higher, mainly as a result of higher/lower interest expense on floating rate borrowings. - 75 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Risiko Mata Uang Asing Foreign Exchange Risk Grup terpengaruh risiko nilai tukar mata uang asing yang timbul dari berbagai eksposur mata uang, terutama terhadap Dolar Amerika Serikat. Risiko nilai tukar mata uang asing timbul dari transaksi komersial di masa depan serta aset dan liabilitas yang diakui. The Group is exposed to foreign exchange risk arising from various currency exposures, primarily with respect to the U.S. Dollar. foreign exchange risk arises from future commercial transactions and recognized assets and liabilities. Manajemen telah menetapkan kebijakan yang mengharuskan entitas-entitas dalam Grup mengelola risiko nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang fungsionalnya. Risiko nilai tukar mata uang asing timbul ketika transaksi komersial masa depan atas aset dan liabilitas yang diakui didenominasikan dalam mata uang yang bukan mata uang fungsional. Risiko diukur dengan menggunakan proyeksi arus kas. Management has set up a policy to require Group companies to manage their foreign exchange risk against their functional currency. Foreign exchange risk arises when future commercial transactions or recognized assets or liabilities are denominated in a currency that is not the entity’s functional currency. The risk is measured using cash flow forecasts. Pada tanggal 30 Juni 2015, jika mata uang melemah/menguat sebesar 5% terhadap Dolar Amerika Serikat dengan variabel lain konstan, laba setelah pajak untuk tahun berjalan akan lebih tinggi/rendah masing-masing sebesar Rp 17.983 terutama diakibatkan kerugian/keuntungan dari penjabaran aset keuangan serta penjabaran utang dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. As of June 30, 2014, if the currency had weakened/strengthened by 5%, against the U.S. Dollar with all other variables held constant, post-tax profit for the years would have been amounted to Rp 17,983 higher/lower, mainly as a result of foreign exchange gains (losses) translation of U.S. Dollar denominated financial assets translation of U.S. Dollar-denominated borrowings. Risiko Kredit Credit Risk Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih. Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Group manages and controls the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure to bad debts. Perusahaan mengantisipasi risiko kredit dengan penuh kehati-hatian dengan menerapkan kebijakan manajemen risiko kredit. Selain penilaian kredit dengan penuh kehati-hatian, Perusahaan juga telah memiliki pengendalian intern yang kuat, manajemen penagihan yang baik dan secara berkala melakukan pemantauan dan analisa terhadap kondisi usaha debitur dan obyek pembiayaan sepanjang kontrak berjalan. The Company anticipates full credit risk by adopting prudent credit risk management. Besides the credit rating with great prudence, strong internal control, good collection management and regular monitoring and analysis of customers business and financial and financed asset. - 76 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur. The credit quality of financial assets that are neither past due nor impaired are assessed by reference to historical information about counterparty default rates. Berikut adalah eksposur maksimum laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014: The table below shows consolidated statements of financial position exposures related to credit risk as of June 30, 2015 and December 31, 2014: 30 Juni/ June 30 2015 31 Desember/ December 31 2014 Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas Deposito berjangka Piutang usaha Piutang lain-lain 161.486 16.523 625.362 6.853 23.831 4.581 523.316 3.248 Loans and receivables Cash Time deposits Trade accounts receivable Other accounts receivable Jumlah 810.224 554.976 Total Risiko Likuiditas Liquidity Risk Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya. Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due. Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal. In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash deemed adequate to finance The Group’ operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluate the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources. Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan konsolidasian berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014: The table below summarizes the maturity profile of consolidated financial assets and liabilities based on contractual undiscounted payments as of June 30, 2015 and December 31, 2014: - 77 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) <= 1 tahun/ <= 1 year Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang usaha Beban akrual Utang lain-lain Liabilitas sewa pembiayaan Utang bank jangka panjang Jumlah 33. 30 Juni/ June 30 , 2015 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ > 5 tahun/ 1-2 years 3-5 years > 5 years 747.645 268.034 12.598 117 9.441 146.598 3.611 167.143 1.184.433 170.754 <= 1 tahun/ <= 1 year PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 52 277.192 124.700 747.645 268.034 12.598 117 13.104 715.633 277.244 124.700 1.757.131 31 Desember/ December 31 , 2014 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ > 5 tahun/ 1-2 years 3-5 years > 5 years Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang usaha Beban akrual Utang lain-lain Liabilitas sewa pembiayaan Utang bank jangka panjang 694.167 97.615 15.111 117 10.501 123.134 7.301 139.349 Jumlah 940.645 146.650 Ikatan dan Perjanjian Penting Nilai Tercatat/ As Reported - Total Nilai Tercatat/ As Reported 776 243.808 92.700 694.167 97.615 15.111 117 18.578 598.991 244.584 92.700 1.424.579 33. Liabilities Short-term bank loans Trade accounts payable Accrued expenses Other accounts payable Lease liabilities Long-term bank loans Liabilities Short-term bank loans Trade accounts payable Accrued expenses Other accounts payable Lease liabilities Long-term bank loans Total Agreements and Commitments Kontrak Penjualan Sales Contract Perusahaan menandatangani beberapa kontrak penjualan dengan Pembeli terkait penjualan ekspor tepung tapioka. Berdasarkan kontrak penjualan tersebut, Perusahaan akan mengirimkan tepung tapioka dengan kuantitas tertentu selama tahun 2014. Perusahaan telah menerima pembayaran dimuka atas kontrak tersebut yang dibukukan sebagai uang muka diterima (Catatan 16). The Company has signed some sales contract with the Buyers in relation export sales of tapioca starch. Based on those sales contracts, the Company has to deliver tapioca starch in certain quantity during 2014. The Company has received advance on the said contracts which is recorded as advances received (Note 16). Pada tahun diselesaikan. In 2014, the sales contract has been realized. 2014, kontrak penjualan telah Pengurangan Emisi yang Disertifikasi Certified Emission Reduction a. a. Berdasarkan Perjanjian Penerapan Kerjasama tanggal 16 Februari 2006, Perusahaan dan Sumitomo Corporation, Jepang (SC) menyetujui skema dasar pembangunan proyek Clean Development Mechanism (CDM) sesuai dengan Protokol Kyoto tahun 1997 dan pembagian pendapatan atas penjualan Pengurangan Emisi yang Disertifikasi (Certified Emission Reduction – CER). - 78 - Based on Joint Implementation Agreement dated February 16, 2006, the Company and Sumitomo Corporation, Japan (SC) agreed to the project development of Clean Development Mechanism (CDM) scheme in accordance with Kyoto Protocol of 1997 and revenue sharing on the Certified Emission Reduction – CERs sales proceeds/costs. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Berdasarkan Perjanjian Bagi Hasil Pengurangan Emisi yang Disertifikasi tanggal 21 Juli 2006, Perusahaan menyetujui untuk menghasilkan dan mentransfer CER dalam jumlah tertentu ke rekening Pemerintah Jepang dan SC National Registry Account. Based on Certified Eduction Revenue Sharing Agreement dated July 21, 2006, the Company agreed to generate and transfer the CERs in certain amount into the Japanese Government account and SC National Registry Account. Sehubungan dengan telah diselesaikannya seluruh kewajiban Perusahaan kepada NEDO dengan penyerahan CER, maka pada tanggal 7 November 2014, Perusahaan dan Sumitomo Corporation, Jepang telah menandatangani termination agreement atas Perjanjian Bagi Hasil atas Pengurangan Emisi yang Disertifikasi (CER) atas proyek Perusahaan di pabrik Way Abung. In connection with the has settled its entire obligation to the Company to NEDO with the deliver of CER, then on November 7, 2014, the Company and Sumitomo Corporation, Japan, has signed a termination agreement over the Production Sharing Agreement Certified Emission Reductions (CERs) for the Company's factory projects in Way Abung b. c. Pada tanggal 24 Agustus 2007, Perusahaan dan Sumitomo Corporation, Jepang (SC) mengadakan Perjanjian Bagi Hasil atas Pengurangan Emisi yang Disertifikasi (CER) atas proyek Perusahaan di pabrik Tulang Bawang, Pakuan Agung dan BLP (Gunung Agung). b. On August 24, 2007, the Company and Sumitomo Corporation, Japan (SC) Based on Certified Emission Reduction (CER) Revenue Sharing Agreement for the Company’s project in Tulang Bawang, Pakuan Agung and BLP (Gunung Agung) factories. Seluruh pendapatan atas penjualan CER setelah dipotong biaya-biaya, akan dibagi antara Perusahaan dan SC. The net sales proceeds of CERs after deducting any charges shall be shared between the Company and SC. Pada bulan Juni 2011 dan November 2012, Perusahaan telah memperoleh CER yang telah disertifikasi untuk proyek PLTBG yang berlokasi di Gunung Agung. Sedangkan dua (2) proyek lainnya masih dalam proses sertifikasi. Pada tanggal 24 Februari 2014, Perusahaan dan Sumitomo Corporation, Jepang telah menandatangani termination agreement atas Perjanjian Bagi Hasil atas Pengurangan Emisi yang Disertifikasi (CER) atas proyek Perusahaan di pabrik Tulang Bawang, Pakuan Agung dan BLP Gunung Agung. In June 2011 and November 2012, the Company has successfully obtained CER Certificate for PLTBG in Gunung Agung, while the certificates for the two (2) other projects are still in process. On February 24, 2014, the Company and Sumitomo Corporation, Japan, has signed a termination agreement over the Production Sharing Agreement Certified Emission Reductions (CERs) for the Company's factory projects in Tulang Bawang, Pakuan Agung and BLP Gunung Agung. Berdasarkan Perjanjian Pembelian CER dengan Cargill International SA, Switzerland (Cargill) pada tanggal 14 Juli 2011, Perusahaan setuju untuk menjual seluruh CER yang akan dihasilkan dari proyek PLTBG yang berlokasi di Way Jepara, Unit VI–Lampung dan Terbanggi kepada Cargill dengan harga tertentu dan kondisi tertentu. Sampai dengan 31 Desember 2013, Perusahaan telah memperoleh CER yang telah disertifikasi untuk periode tertentu untuk ketiga proyek PLTBG tersebut dan telah diserahkan ke Cargill dan disajikan dalam akun “Penghasilan (beban) lain-lain – Pendapatan emisi yang disertifikasi CER-bersih” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. - 79 - c. Based on Certified Carbon Emission Reduction (CER) Agreement with Cargill International SA, Switzerland (Cargill) dated July 14, 2011, the Company agreed to sale all CER from PLTBG project in Way Jepara, Unit VI-Lampung and Terbanggi to Cargill with price and condition term. As of December 31, 2013, the Company has successfully obtained CER Certificate for all PLTBG projects and has been handed to Cargill and presented in account “Other income (expense) Certified emission reduction – CER income-net” in consolidated statements of comprehensive income. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 34. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Informasi Segmen Usaha 34. Segment Information Segmen Primer Primary Segment Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan pelaporan internal kepada pembuat keputusan operasional, yang bertanggung jawab atas alokasi sumber daya ke masing-masing segmen yang dilaporkan serta menilai kinerja masing-masing segmen tersebut. Informasi segmen Grup disajikan berdasarkan jenis produk, yakni tepung tapioka, glukosa dan fruktosa, asam sitrat dan produk kimia lainnya, karung plastik, tepung tapioka modifikasi dan lain-lain. Produk-produk tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Grup, sebagai berikut: Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance. he Group’ segment information is presented based on their products, namely tapioca starch, glucose and fructose, citric acid and other chemical products, plastic packaging, modified tapioca starch and others. These products are the basis on which the Group reports its primary segment information, as follows: Tepung Tapioka/ Tapioca Starch 30 Juni (6 Bulan)/ June 30 (Six Months) 2015 Asam Sulfat dan Produk Glukosa Lainnya/ Karung dan Fruktosa/ Sulfuric Acid Plastik/ Glucose and and Other Plastic Eliminasi/ Fructose Products Packaging Elimination Konsolidasi/ Consolidated Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Pendapatan usaha Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income 797.714 425.517 9.326 36.751 (126.872) 1.142.436 79.849 46.210 1.181 3.331 - Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban bunga dan keuangan lainnya Beban lain-lain - bersih (14.689) (8.501) (217) (613) - 130.571 (24.020) (18.634) (10.784) (276) (777) - (30.471) (38.571) 2.982 (20.531) 91 (450) 3 (1.773) 6 - (61.325) 3.082 Selling Expense General and administrative expenses Interest and other financial charges Other expenses - net Laba sebelum pajak Jumlah beban pajak 10.937 (1.547) 6.485 (2.611) 241 (20) 174 (55) - 17.837 (4.233) Income before tax Total tax expense Laba periode berjalan 9.390 3.874 221 119 - 13.604 Profit for the Period Hasil segmen Laba kotor Revenues Segment results Segment gross profits 75.076 70.890 12.475 7.391 Interim Statement of Financial Position Laporan Posisi Keuangan Interim Aset Segmen 1.663.701 913.203 212.196 113.117 - 2.902.217 Segment Assets 2.294.672 (607.545) Liabilitas Segmen 1.110.957 514.173 120.777 33.281 - 1.779.188 Segment Liabilities 1.440.773 (338.415) INFORMASI LAINNYA Pengeluaran modal 200.807 43.230 3.752 337 - 248.126 Penyusutan aset tetap 56.210 13.624 31 1.585 - 71.450 *) OTHER INFORMATION Capital expenditures Depreciation of property, plant and equipment Aset segmen tidak termasuk pajak dibayar dimuka dan aset pajak tangguhan, sedangkan liabilitas segmen tidak termasuk utang pajak dan liabilitas pajak tangguhan/ - 80 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Tepung Tapioka/ Tapioca Starch PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) '30 Juni (6 Bulan)/ June 30 (Six Months) 2014 Asam Sitrat dan Produk Kimia Lainnya/ Glukosa Citric Acid Karung dan Fruktosa/ and Other Plastik/ Glucose and Chemical Plastic Eliminasi/ Fructose Product Packaging Elimination Konsolidasi/ Consolidated Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Pendapatan usaha Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income 873.667 457.316 13.922 49.255 97.717 45.365 9.673 2.343 - 155.098 Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban bunga dan keuangan lainnya Beban lain-lain - bersih (24.618) (11.429) (2.437) (590) - (39.074) (23.444) (10.884) (2.321) (562) - (37.211) (32.709) 9.586 (19.309) 4.451 (468) 949 (1.656) 230 - (54.142) 15.216 Selling Expense General and administrative expenses Interest and other financial charges Other expenses - net Laba sebelum pajak Jumlah beban pajak 26.532 (6.778) 8.194 (5.237) 5.396 (634) (235) (153) - 39.888 (12.802) Income before tax Total tax expense Laba bersih 19.754 2.957 4.762 (235) - 27.086 Profit for the Period Hasil segmen Laba kotor (143.931) 1.250.229 Segment results Segment gross profits Interim Statement of Financial Position Laporan Posisi Keuangan Interim Aset Segmen Revenues 1.310.618 871.991 227.031 143.689 - 2.553.329 Segment Assets 694.239 606.664 123.471 90.301 - 1.514.675 Segment Liabilities INFORMASI LAINNYA Pengeluaran modal 58.146 64.610 14 126 - 122.896 Penyusutan aset tetap 47.473 13.728 288 1.638 - 63.127 Liabilitas Segmen *) OTHER INFORMATION Capital expenditures Depreciation of property, plant and equipment Aset segmen tidak termasuk pajak dibayar dimuka dan aset pajak tangguhan, sedangkan liabilitas segmen tidak termasuk utang pajak dan liabilitas pajak tangguhan/ Penjualan antar segmen ditetapkan dengan harga sesuai kesepakatan kedua belah pihak. - 81 - Inter-segment sales are agreement of both parties. based on the PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Segmen Sekunder Secondary Segment Bentuk segmen sekunder pelaporan segmen Perusahaan dan entitas anak adalah segmen geografis yang ditentukan berdasarkan lokasi fasilitas produksi. Informasi berdasarkan geografis adalah sebagai berikut: The secondary segment reporting for the Company and its subsidiaries on geographical segment is based on the production facility location. The geographical segments are as follows: 30 Juni (6 Bulan) June 30(Six Months) 2015 2014 Pendapatan usaha dari pihak eksternal Lokal Lampung Surabaya Subang Solo Karawang Jumlah Ekspor 823.557 52.903 3.569 68.168 172.780 1.120.977 21.459 914.978 55.713 13.251 45.987 163.088 1.193.017 57.212 Sales from external parties Domestic Lampung Surabaya Subang Solo Karawang Subtotal Export Jumlah Pendapatan Usaha 1.142.436 1.250.229 Total Net Sales Aset Segmen Lokal Lampung Jambi Surabaya Subang Solo Karawang 2.127.547 122.892 125.241 159.301 367.236 1.824.049 7.060 127.016 143.690 156.995 294.519 Segment assets Domestic Lampung Jambi Surabaya Subang Solo Karawang Aset Konsolidasian 2.902.217 2.553.329 Consolidated Assets Capital Expenditures Domestic Lampung Surabaya Solo Karawang Subang Pengeluaran Modal Lokal Lampung Surabaya Solo Karawang Subang 205.141 13.721 7.376 21.788 100 66.370 40.316 13.047 3.132 31 Jumlah 248.126 122.896 - 82 - Total PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 35. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Aset dan Liabilitas Moneter Bersih dalam Mata Uang Asing 35. Tabel berikut mengungkapkan jumlah aset dan liabilitas moneter konsolidasian: The following table shows monetary assets and liabilities: 30 Juni/ June 30 , 2015 Mata uang asal/ Ekuivalen/ Original Equivalent in Currency Rupiah Aset Kas dan setara kas Deposito berjangka Piutang usaha Jumlah aset Liabiltas Utang bank jangka pendek Utang usaha Beban akrual Utang bank jangka panjang Jumlah Liabilitas 4.182.674 3.198 24.627 1.239.329 3.531.150 55.763 32 367 16.523 47.077 119.762 293.825 685 18.988 368.276 2.624.894 3.655 7 287 4.581 32.654 41.184 US$ US$ EUR US$ US$ 951.970 16.978.078 22.800 18.000.000 12.692 226.352 340 239.976 479.360 666.352 4.570.769 22.800 26.250 21.000.000 8.289 56.860 345 327 261.240 327.061 359.598 285.877 Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, kurs konversi yang digunakan Grup diungkapkan pada Catatan 2d atas laporan keuangan konsolidasian. Likuidasi Entitas Anak consolidated 31 Desember/ December 31 , 2014 Mata uang asal/ Ekuivalen/ Original Equivalent in Currency Rupiah US$ SGD EUR US$ US$ Jumlah Liabilitas - Bersih 36. Net Monetary Assets and Liabilities Denominated in Foreign Currencies Assets Cash and cash equivalents Time deposits Trade accounts receivable Total assets Liabilities Short-term bank loans Trade accounts payable Accrued expenses Long-term bank loans Total Liabilities Net Liabilities As of June 30, 2015 and December 31, 2014, the conversion rates used by the Group were disclosed in Note 2d to consolidated financial statements. 36. Liquidation of a Subsidiary Pada tahun 2008, VWBI dan Perusahaan, mengajukan usulan likuidasi VWBI ke Pengadilan Negeri Gunung Sugih, Lampung Tengah karena ketidakpastian signifikan VWBI untuk beroperasi secara berkelanjutan. In 2008, VWBI and the Company, submitted a proposal of VWBI’s liquidation to the District Court of Gunung Sugih, Central Lampung due to its significant uncertainty to operate as a continued operating as a going concern entity. Pada tanggal 28 Januari 2009, Pengadilan Negeri memutuskan untuk menyetujui usulan likuidasi VWBI. Atas keputusan tersebut, Ve Wong Corporation (VWC), Taiwan, mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia. On January 28, 2009, approved VWBI liquidation Ve Wong Corporation appealed to the Supreme Republic of Indonesia for such liquidation process. Pada tanggal 26 Mei 2010, MA mengabulkan permohonan Kasasi VWC dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri tanggal 28 Januari 2009. Terkait dengan keputusan tersebut, VWBI dan Perusahaan mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke MA. On May 26, 2010, the Supreme Court granted the request of VWC cessation and cancelled the District Court decision dated January 28, 2009. In response to the court’s decision, the of VWBI and the Company filed an appeal for a judicial review (PK) to the Supreme Court. - 83 - the District Court proposal. However, (VWC), Taiwan, Court (MA) of the the cancellation of PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 37. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Interim Consolidated Financial Statements As of June 30, 2015 and December 31, 2014 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Berdasarkan putusan Mahkamah Agung yang diberitahukan kepada VWBI melalui Pengadilan Negeri pada tanggal 21 Agustus 2013, menyatakan pembubaran VWBI. Based on the Supreme Court decision through District Court, dated August 21, 2013, VWBI has been approved to be liquidated. Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung tersebut, proses likuidasi dilakukan dengan mengadakan lelang atas aset dan melakukan pembayaran kepada kreditur-kreditur VWBI dan pesangon karyawan. Based on the decision of the Supreme Court above, the liquidation process had been done by holding an auction of the assets and made the payments to the creditors of VWBI and severance pay for employees. Berdasarkan Surat No. AHU-UM-01.01-00019 dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia – Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, diberitahukan bahwa status badan hukum PT. Ve Wong Budi Indonesia (dalam likuidasi) telah berakhir dan dihapus dari Daftar Perseroan. Based on Letter No. AHU-UM-01.01-00019 from the Indonesia Minister of Law and Human Rights – Director General of General Administrative Law, the body of law status of PT. Ve Wong Budi Indonesia (in liquidation) is over and erased from Company List. Pengungkapan Tambahan Laporan Arus Kas Konsolidasian 37. Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Supplement Disclousures For Consolidated Statement of Cash Flows The following are the noncash investing and financing activities of the Group: 30 Juni (6 Bulan)/ June 30 (Six Months) 2015 2014 Kapitalisasi beban bunga ke aset dalam pembangunan 9.100 14.624 Interest capitalized to construction in progress Penambahan aset tetap melalui sewa pembiayaan 302 13.905 Acquisition of property and equipment through capital lease Realisasi uang muka pembelian untuk perolehan aset tetap 90.631 1.896 Acquisition of property and equipment through application of advances ******** - 84 -