pt bursa efek jakarta (jakarta stock exchange) dan

advertisement
PT Budi Starch & Sweetener Tbk
dan Entitas Anak/and Its Subsidiaries
Laporan Keuangan Konsolidasian Interim/
Interim Consolidated Financial Statements
Pada Tanggal 30 Juni 2015 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2014
(diaudit)
Serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni
2015 dan 2014 (tidak diaudit)
As of June 30, 2015 (unaudited) and December 31, 2014 (audited)
and
For the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014 (unaudited)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
dan Entitas Anak/and Its Subsidiaries
Daftar Isi/Table of Contents
Halaman/
Page
Laporan Auditor Independen/Independent Auditors’ Report
Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Interim PT Budi Starch & Sweetener Tbk dan Entitas Anak pada tanggal 30 Juni 2015 dan
31 Desember 2014 serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan
2014/
The Directors’ Statement on the Responsibility for Interim Consolidated Financial
Statements of PT Budi Starch & Sweetener Tbk and Its Subsidiaries as of June 30, 2015 and
December 31, 2014 and For the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM – Pada tanggal 30 June 2015 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014/
INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – As of June 30, 2015 (Unaudited) and
Decemb er 31, 2014 (Audited) and For the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and
2014
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Interim/Interim Consolidated Statements of
Financial Position
1
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Interim/Interim
Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Interim/Interim Consolidated Statements of
Changes in Equity
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian Interim/Interim Consolidated Statements of Cash Flows
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim/Notes to Interim Consolidated
Financial Statements
6
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Interim Consolidated Statements of Financial Position
June 30, 2015 and Desember 31, 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Catatan/
Notes
30 Juni/
June 30
2015
31 Desember/
December 31
2014
ASET
Aset Lancar
Kas
Deposito berjangka
Piutang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Piutang lain-lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Persediaan
Pajak dibayar dimuka
Uang muka dan biaya dibayar dimuka
ASSETS
4
5
6
31
7
8
9
Jumlah Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan masing-masing sebesar
Rp 1.230.046 dan Rp 1.158.595 pada tanggal
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Aset lain-lain
170.932
16.523
34.885
4.581
478.710
146.652
432.471
90.845
1.662
5.191
348.013
790
63.146
3.248
269.981
3.362
149.153
Current Assets
Cash
Time deposits
Trade accounts receivable
Related party
Third parties
Other accounts receivable
Related party
Third parties
Inventories
Prepaid taxes
Advances and prepaid expenses
1.231.619
988.526
Total Current Assets
1.657.617
13.771
1.480.942
7.514
Noncurrent Assets
Property, plant and equipment - net of accumulated
depreciation of Rp 1,230,046 and Rp 1,158,595
as of June 30, 2015 and December 31, 2014,
respectively
Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.671.388
1.488.456
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
2.903.007
2.476.982
Total Assets
10
11
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements
which are an integral part of the consolidated financial statements.
-1-
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Interim Consolidated Statements of Financial Position
June 30, 2015 and Desember 31, 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Catatan/
Notes
30 Juni/
June 30
2015
31 Desember/
December 31
2014
LIABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang pajak
Beban akrual
Utang lain-lain
Bagian liabilitas jangka panjang yang akan
jatuh tempo dalam waktu satu tahun:
Liabilitas sewa pembiayaan
Utang bank jangka panjang
LIABILITIES AND EQUITY
12
13
694.167
14
15
18
8.860
259.174
29.885
12.598
117
3.574
94.041
4.472
15.111
117
17
12
9.441
146.598
10.501
123.134
Current portion of long-term liabilities:
Lease liabilities
Long-term bank loans
1.214.318
945.117
Total Current Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian
yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun:
Liabilitas sewa pembiayaan
Utang bank jangka panjang
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Liabilitas pajak tangguhan
Current Liabilities
Short-term bank loans
Trade accounts payable
Related parties
Third parties
Taxes payable
Accrued expenses
Other accounts payable
747.645
Noncurrent Liabilities
17
12
28
29
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
3.663
569.035
22.057
116.756
8.077
475.857
22.057
112.523
Long-term liabilities - net of current portion:
Lease liabilities
Long-term bank loans
Long-term employee benefits liability
Deferred tax liabilities
711.511
618.514
Total Noncurrent Liabilities
1.925.829
1.563.631
Total Liabilities
EKUITAS
EQUITY
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
Modal saham - nilai nominal Rp 125 (dalam Rupiah penuh)
per saham
Modal dasar - 6.000.000.000 saham dan 4.200.000.000 saham
pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Modal ditempatkan dan disetor penuh 4.498.997.362 saham dan 4.098.997.362 saham
pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Saham treasuri - 134.480.000 saham masing-masing
pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Tambahan modal disetor
Selisih kurs penjabaran kegiatan usaha
luar negeri
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
7.500
241.223
898.557
837.476
Total
78.621
75.875
977.178
913.351
2.903.007
2.476.982
20
562.375
512.375
21
22
(22.356)
103.768
(22.356)
103.879
2
(4.811)
(5.145)
23
Jumlah
Kepentingan Nonpengendali
8.000
251.581
Equity Attributable to Owners of
the Company
Capital stock - Rp 125 (in full Rupiah)
par value per share
Authorized - 6,000,000,000 shares and 4,200,000,000 shares
as of June 30, 2015 and December 31, 2014, respectively
Issued and paid-up - 4,498,997,362 shares and
4,098,997,362 shares as of June 30, 2015
and December 31, 2014, respectively
Treasury stocks - 134,480,000 shares as of
June 30, 2015 and December 31, 2014, respectively
Additional paid-in capital
Exchange differences on translating foreign
operations
Retained earnings
Appropriated
Unappropriated
19
Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim.
Non-Controlling Interests
Total Equity
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to interim consolidated financial statements
which are an integral part of the interim consolidated financial statements.
-2-
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Konsolidasian Interim
Untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH AND SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Interim Consolidated Statements of Profit or Loss
and Other Comprehensive Income
For the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
30 Juni (Enam bulan)/
June, 30 (Six months)
2015
2014
Catatan/
Notes
PENDAPATAN USAHA
24
1.142.436
1.250.229
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
25
1.011.865
1.095.131
COST OF SALES
130.571
155.098
24.020
30.471
39.074
37.211
OPERATING EXPENSES
Selling expenses
General and administrative expenses
Jumlah Beban Usaha
54.491
76.285
Total Operating Expenses
LABA USAHA
76.080
78.813
INCOME FROM OPERATIONS
21.013
82
(61.325)
(18.352)
339
561
(54.142)
12.249
2.407
OTHER INCOME (EXPENSES)
Certified emission reduction (CER) income - net
Interest income
Interest and other financial charges
Gain (loss) on foreign exchange - net
Others - net
Beban Lain-lain - Bersih
(58.243)
(38.925)
Other Expenses - Net
LABA SEBELUM PAJAK
17.837
39.888
PROFIT BEFORE TAX
4.233
12.802
TAX EXPENSE (BENEFIT)
Current
Deferred
4.233
12.802
Total Tax Expense
13.604
27.086
PROFIT FOR THE PERIOD
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Pendapatan emisi yang disertifikasi (CER) - bersih
Pendapatan bunga
Beban bunga dan keuangan lainnya
Keuntungan (kerugian) selisih kurs - bersih
Lain-lain - bersih
BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK
Kini
Tangguhan
26
33
27
29
Jumlah Beban Pajak
LABA PERIODE BERJALAN
GROSS PROFIT
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Items that will be reclassified subsequently
to profit and loss
Exchange differences on translating
foreign operation
Selisih kurs penjabaran kegiatan
usaha luar negeri
2
JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF
PERIODE BERJALAN
Laba periode berjalan yang teratribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
Jumlah
Penghasilan komprehensif yang teratribusikan
kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
Jumlah
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK
ENTITAS INDUK
(Dalam Rupiah Penuh)
334
65
13.938
27.151
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE PERIOD
10.858
2.746
13.604
21.430
5.656
27.086
Profit for the period attributable to:
Owners of the Company
Non-controlling interest
Total
11.192
2.746
13.938
21.495
5.656
27.151
Comprehensive income attributable to:
Owners of the Company
Non-controlling interest
Total
19
19
30
2,41
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim.
-3-
5,23
BASIC EARNINGS PER SHARE
ATTRIBUTABLE TO OWNERS
OF THE COMPANY
(in full Rupiah)
See accompanying notes to interim consolidated financial statements
which are an integral part of the interim consolidated financial statements.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Interim
Untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/
Notes
Saldo pada tanggal 1 Januari 2014
Saldo laba yang telah ditentukan
penggunaannya
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Company
Selisih Kurs
Penjabaran
Tambahan
Modal
Kegiatan Usaha
Saldo Laba/Retained Earnings
Saham
Disetor/
Luar Negeri/
Additional
Exchange Differences
Ditentukan
Tidak ditentukan
Treasuri/
Modal Saham/
Treasury
on Translating
Penggunaannya/
Penggunaannya/
Jumlah/
Paid-in
Stocks
Capital
Foreign Operation
Total
Capital Stock
Appropriated
Unappropriated
512.375
23
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Interim Consolidated Statements of Changes in Equity
For the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
(22.356)
103.879
(4.876)
7.000
213.811
(500)
809.833
Kepentingan
Nonpengendali/
Non-Controlling
Interests
Jumlah Ekuitas/
Total Equity
75.288
885.121
-
-
-
-
500
-
-
-
Laba bersih periode berjalan
-
-
-
-
-
21.430
21.430
5.656
27.086
Penghasilan komprehensif lain
-
-
-
65
-
-
65
-
65
Balance as of January 1, 2014
Appropriation to general reserve
Net income for the period
Other comprehensive income
Saldo pada tanggal 30 Juni 2014
512.375
(22.356)
103.879
(4.811)
7.500
234.741
831.328
80.944
912.272
Balance as of June 30, 2014
Saldo pada tanggal 1 Januari 2014
512.375
(22.356)
103.879
(4.876)
7.000
213.811
809.833
75.288
885.121
Balance as of January 1, 2014
-
-
-
27.912
587
28.499
Saldo laba yang telah ditentukan
penggunaannya
Laba bersih periode berjalan
Penghasilan komprehensif lain
Saldo pada tanggal 31 Desember 2014
Saldo laba yang telah ditentukan
penggunaannya
Penambahan modal tanpa melalui
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
23
-
-
-
-
500
-
-
-
-
-
512.375
-
(22.356)
-
50.000
-
Biaya emisi saham
-
-
Laba bersih periode berjalan
-
-
Penghasilan komprehensif lain
Saldo pada tanggal 30 Juni 2015
562.375
(22.356)
(500)
27.912
-
(269)
-
-
103.879
(5.145)
7.500
241.223
-
(111)
103.768
-
500
(500)
-
-
-
-
-
-
-
-
10.858
334
(4.811)
(269)
-
(269)
837.476
75.875
913.351
-
-
-
50.000
(111)
10.858
2.746
50.000
(111)
13.604
-
-
334
-
334
8.000
251.581
898.557
78.621
977.178
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim.
Appropriation to general reserve
Net income for the period
Other comprehensive income
Balance as of December 31, 2014
Appropriation to general reserve
Additional Issuance through right issue
without pre-emtive rights to the
existing shareholders
Shares emission costs
Net income for the period
Other comprehensive income
Balance as of June 30, 2015
See accompanying notes to interim consolidated financial statements
which are an integral part of the interim consolidated financial statements.
-4-
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Laporan Arus Kas Konsolidasian Interim
Untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran kepada kontraktor, pemasok,
karyawan dan lainnya
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Interim Consolidated Statements of Cash Flows
For the Six-Month Periods Ended June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
2015
2014
1.144.616
1.287.446
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Cash receipts from customers
(967.729)
(1.232.787)
176.887
(70.813)
(6.232)
54.659
(56.251)
15.137
(3.457)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
99.842
10.088
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penempatan deposito berjangka
Uang muka pembelian aset tetap
Perolehan aset tetap
(11.942)
(3.507)
(148.093)
(25.775)
(92.471)
(4.349)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(163.542)
(122.595)
53.478
(61.682)
160.000
126.115
(48.053)
166.250
50.000
(5.776)
(10.691)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Proceeds from short-term bank loans
Payments for long-term bank loans
Proceeds from long-term bank loans
Proceeds from additional issuance through right issue
without pre-emtive rights to the existing shareholders
Payments for lease liabilities
Kas bersih dihasilkan dari operasi
Pembayaran beban bunga
Penerimaan pajak penghasilan
Pembayaran pajak penghasilan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Perolehan utang bank jangka pendek
Pembayaran utang bank jangka panjang
Perolehan utang bank jangka panjang
Hasil penambahan modal tanpa melalui
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan
Cash paid to contractors, suppliers, employees and others
Net cash generated from operations
Payment of interest
Income tax receipts
Income tax paid
Net Cash Provided by Operating Activities
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Placement in time deposits
Advances for purchase of property, plant, and equipment
Acquisitions of property, plant and equipment
Net Cash Used in Investing Activities
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
196.020
233.621
Net Cash Provided by Financing Activities
PENINGKATAN BERSIH KAS
132.320
121.114
NET INCREASE IN CASH
KAS AWAL PERIODE
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
KAS AKHIR PERIODE
34.885
3.727
170.932
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi interim yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi interim.
53.440
(102)
174.452
CASH AT THE BEGINNING OF THE PERIOD
Effect of foreign exchange rate changes
CASH AT THE END OF THE PERIOD
See accompanying notes to interim consolidated financial statements
which are an integral part of the interim consolidated financial statements.
-5-
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
1.
Umum
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
1.
a. Pendirian dan Informasi Umum
General
a. Establishment and General Information
PT
Budi
Starch
&
Sweetener
Tbk
(Perusahaan), didirikan berdasarkan Akta No.
15 tanggal 15 Januari 1979 dibuat dihadapan
Henk Limanow, S.H., Notaris di Jakarta. Akta
pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No YA5/279/11 tanggal 12
September 1979 dan diumumkan dalam berita
Negara Republik Indonesia No. 12 tanggal 8
Februari 1980, Tambahan No. 67. Anggaran
Dasar Perusahaan telah beberapa mengalami
perubahan, terakhir dengan Akta No. 12
tanggal5 Juni 2015 dibuat dihadapan Antoni
Halim, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai
perubahan susunan pengurus; peningkatan
modal dasar, modal ditempatkan dan modal
disetor; perubahan maksud dan tujuan serta
kegiatan usaha penunjang dan perubahan
anggaran dasar Perusahaan. Perubahan Akta
tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan
Surat
Keputusan
No.
AHU
0936691.AH.01.02 tahun 2015 tanggal 8 Juni
2015 yang penerimaan pemberitahuan
perubahan anggaran dasar tersebut telah
dicatat
dan
diterima
didalam
sistem
Administrasi Badan Hukum Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No. AHU-AH.01.03-0937733 tanggal 8 Juni
2015
dan
penerimaan
pemberitahuan
perubahan data Perseroan telah dicatat dan
diterima didalam sistem Administrasi Badan
Hukum Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No. AHUAH.01.03-0937734 tanggal 8 Juni 2015.
PT Budi Starch & Sweetener Tbk (the
Company), was established based on Notarial
Deed No. 15 dated January 15, 1979 made
before Henk Limanow, S.H., Notary in Jakarta.
The Deed of Established had been approved
by Ministy of Justice of the Republic of
Indonesia by virtue of the decree No.
YA5/279/11 dated September 12, 1979 and
published in of the Official Gazette of the
Republic of Indonesia No.12 dated February
8, 1980. The Supplement the Official Gezette
No. 67.
The Company’s Articles of
Association have been amended several
times, the final changes by the Deed No. 12
dated June 5, 2015 made before Antoni
Halim, S.H., Notary in Jakarta, on the change
in the Company’s management, increase of
the Company’s authorized capital, issued and
paid-up capital; change of the Company’s
purpose and objective as well as supporting
business activities and change of the
Company’s Articles of Association. The
amendment of the Established Deed had been
approved by the Ministry of Law and Human
Rights of Republic of Indonesia by virtue of
the decree No. AHU 0936691.AH.01.02 Year
2015 dated June 8, 2015, the notice with
respect to the changes of the Company’s
Articles of Association had been received and
recorded by Corporate Body Administration
System of the Ministry of Law and Human
Rights of the Republic of Indonesia No. AHUAH.01.03-0937733 dated June 8, 2015 and
the notice with respect to the changes of the
Company’s data had been received and
recorded by Corporate Body Administration
System of the Ministry of Law and Human
Rights of the Republic of Indonesia No. AHUAH.01.03-0937734 dated June 8, 2015.
Perusahaan dan entitas anak (selanjutnya
disebut Grup) didirikan dan menjalankan
usahanya di Indonesia. Perusahaan tergabung
dalam kelompok usaha Sungai Budi.
The Company and its subsidiaries (herein
after refered to as “the Group”) are
incorporated and conduct their operations in
Indonesia. The Company operates under the
Sungai Budi group of businesses.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar
Perusahaan,
ruang
lingkup
kegiatan
Perusahaan terutama tidak terbatas pada
industri pengolahan bahan makanan dan
kimia,
beserta
semua
hasil
derivatif
(turunannya) yang diproses dari ketela pohon
(cassava), ubi manis/ubi jalar, kelapa sawit,
kopra dan hasil bumi lainnya, dan berbagai
macam industri terutama industri plastik. Saat
In accordance with article 3 of the Company’s
Articles of Association, the scope of its
activities is not only mainly to engage in
manufacturing of chemicals and food
products,
including
derivative products
produced from cassava, sweet potatoes,
coconut palm, copra and other agricultural
products and other industries particularly
plastic industry. At present, the Company
-6-
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
ini, Perusahaan bergerak dalam pembuatan
dan penjualan tepung tapioka, sweeteners
(glukosa, fruktosa, sorbitol dan maltodextrin),
karung plastik, asam sulfat dan bahan-bahan
kimia lainnya.
engages in the manufacture and sale of
tapioca starch, sweeteners (glucose, fructose,
sorbitol and maltodextrine), plastic packaging,
sulfuric acid and other chemicals.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Wisma
Budi lantai 8-9, Jalan HR. Rasuna Said
Kav C-6, Jakarta. Lokasi Pabrik Perusahaan di
Subang, Lampung, Madiun, Surabaya dan
Makasar. Perusahaan mulai beroperasi secara
komersial pada bulan Januari 1981.
The Company’s main office is located in
th
Wisma Budi 8-9 floor, HR. Rasuna Said
Street Kav C-6, Jakarta. Its factories are
located in Subang, Lampung, Madiun,
Surabaya and Makasar. The Company
commenced its commercial operations in
January 1981.
b. Penawaran Umum Efek
b. Public Offering of Shares
Pada tanggal 31 Maret 1995, Perusahaan
memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam dan
LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan/OJK)
untuk menawarkan 30.000.000 lembar saham
dengan nilai nominal Rp 500 (dalam Rupiah
penuh) per saham kepada masyarakat melalui
Jakarta Efek Indonesia (BEJ) (sekarang Bursa
Efek Indonesia/BEI) dengan harga penawaran
sebesar Rp 3.000 (dalam Rupiah penuh) per
saham. Pada tanggal 8 Mei 1995, Perusahaan
mencatatkan seluruh sahamnya di BEJ
(sekarang BEI).
On March 31, 1995, the Company obtained
the effective statement from the Chairman of
the Capital Market Supervisory Agency
(Bapepam-LK) (currently Financial Service
Authority/OJK) to offer its 30,000,000 shares
of stock with par value of Rp 500 (in full
Rupiah) per share to the public through the
Jakarta Stock Exchange (BEJ) (currently
Indonesia Stock Exchange/BEI) at the offering
price of Rp 3,000 (in full Rupiah) per share.
As of May 8, 1995, the Company listed all of
its issued shares in BEJ (currently BEI).
Pada tanggal 26 Juni 2007, Perusahaan
memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Bapepam dan LK (sekarang OJK) untuk
Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada
Pemegang Saham sebanyak 2.463.000.000
saham dengan nilai nominal Rp 125 (dalam
Rupiah penuh) per saham melalui BEJ
(sekarang BEI)
pada harga penawaran
Rp 150 (dalam Rupiah penuh) per saham
dimana melekat sebanyak 410.500.000 Waran
Seri I dimana satu (1) Waran Seri I memiliki
hak untuk membeli satu (1) saham baru pada
harga penawaran sebesar Rp 125 (dalam
Rupiah penuh) per saham mulai tanggal
11 Januari 2008 sampai 10 Juli 2012.
On June 26, 2007, the Company obtained the
effective statement from the Chairman of
Bapepam and LK (currently OJK) for Limited
Public Offering I with pre-emptive rights to the
Stockholders of 2,463,000,000 shares with a
nominal value of Rp 125 (in full Rupiah) per
share through BEJ (currently BEI) at the
offering price of Rp 150 (in full Rupiah) per
share with an attached 410,500,000 Series I
Warrant in which one (1) Series I Warrant has
the right to buy one (1) new share at an
exercise price of Rp 125 (in full Rupiah)
per share starting from January 11, 2008 until
July 10, 2012.
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember
2014, seluruh saham Perusahaan sebanyak
4.498.997.362 saham dan 4.098.997.362 telah
tercatat di Bursa Efek Indonesia.
At June 30, 2015 and December 31, 2014, all
of
the
4,498,997,362
shares
and
4,098,997,362 shares of the Company are
listed in the Indonesia Stock Exchange.
-7-
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
c. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan
Anak Perusahaan/Subsidiaries
d.
c. Consolidated Subsidiaries
Domisili/
Domicile
PT Budi Lumbung Cipta Tani (BLCT)
Jakarta
PT Associated British Budi (ABB)
Jakarta
Budi Acid Jaya Singapore Pte., Ltd. (BAJS)
Singapore
Tahun
Operasi/
Start of
Commercial
Operations
Aktivitas Utama/
Principal Activities
Industri Tapioka/
Tapioca Manufacturing
Industri Glukosa dan Fruktosa/
Glucose and Fructose Manufacturing
Perdagangan/Trading
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
2015
2014
%
%
Jumlah Aset
(Sebelum Eliminasi)/
Total Assets
(Before Elimination)
2015
2014
1996
99,98
99,98
159.301
189.674
2005
50,10
50,10
367.236
334.181
2007
100,00
100,00
140
109
PT Ve Wong Budi Indonesia
PT Ve Wong Budi Indonesia
Berdasarkan putusan Mahkamah Agung
yang
diberitahukan
kepada
VWBI
melalui Pengadilan Negeri pada tanggal
21 Agustus 2013, menyatakan pembubaran
VWBI (Catatan 36).
Based on the Supreme Court decision
through District Court, dated August 21, 2013,
VWBI has been approved to be liquidated
(Note 36).
Berdasarkan Surat No. AHU-UM-01.01-00019
dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia – Direktorat
Jenderal
Administrasi
Hukum
Umum,
diberitahukan bahwa status badan
hukum
PT. Ve Wong Budi Indonesia (dalam likuidasi)
telah berakhir dan dihapus dari Daftar
Perseroan.
Based on Letter No. AHU-UM-01.01-00019
from the Indonesia Minister of Law and
Human Rights – Director General of General
Administrative Law, the body of law status of
PT. Ve Wong Budi Indonesia ( in liquidation)
is over and erased from Company List.
Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi
d.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
pada tanggal 30 Juni 2015 berdasarkan Akta
No. 12 tanggal 5 Juni 2015 dari Antoni Halim,
S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai
berikut:
Employees, Board of Commissioners and
Directors
The members of the Board of Commissioners
and Directors as of Juni 30, 2015 based on
Notarial Deed No. 12 dated June 5, 2015 of
Antoni Halim, S.H., a public notary in Jakarta,
are as follows:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
:
:
:
Widarto
Oey Alfred
Daniel Kandinata
:
:
:
Board of Commissioners
President Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Direksi
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur
:
:
:
:
:
:
Directors
President Director
Deputy President Director
Directors
Direktur Independen
:
Santoso Winata
Sudarmo Tasmin
Djunaidi Nur
Sugandhi
Oey Albert
Mawarti Wongso
Tan Anthony Sudirjo
:
Independend Director
-8-
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
The Company’s Audit Committee in 2015 and
2014 comprises of the following:
Susunan Komite Audit Perusahaan pada
tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Ketua
Anggota
2.
:
:
Daniel Kandinata
Liesye Lestari
Yetty Semiawaty
Chairman
Members
Personel manajemen kunci Grup terdiri dari
Dewan Komisaris dan Direksi.
Key management personnel of the Group
consists of the Commissioners and Directors.
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember
2014, Grup memiliki jumlah karyawan tetap
(tidak diaudit) masing-masing sebanyak
2.478 dan 2.768 karyawan.
As of June 30, 2015 and December 31, 2014,
the Group has 2,478 and 2,768 permanent
employees (unaudited), respectively.
Laporan keuangan konsolidasian
Interim
PT Budi Starch & Sweetener Tbk dan entitas
anak untuk periode enam bulan yang berakhir
30 Juni 2015 telah diselesaikan dan
diotorisasi
untuk
terbit
oleh
Direksi
Perusahaan pada tanggal 24 Juli 2015.
Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas
penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasian tersebut.
The Interim consolidated financial statements
of PT Budi Starch & Sweetener Tbk and its
subsidiaries for the six-month periods ended
June 30, 2015 were completed and authorized
for issuance on July 24, 2015 by the
Company’s Directors who are responsible for
the preparation and presentation of the
consolidated financial statements.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Penting
a.
:
:
2.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran
Laporan Keuangan Konsolidasian
Summary of Significant Accounting
Financial Reporting Policies
a.
and
Basis
of
Consolidated
Financial
Statements Preparation and Measurement
Laporan keuangan konsolidasian disusun
sesuai
dengan
Pernyataan
Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1
(Penyesuaian 2014), “Penyajian Laporan
Keuangan” dan PSAK No. 3 (Penyesuaian
2010) ”Laporan Keuangan Interim”.
The consolidated financial statements are
prepared in accordance with the Statement of
Financial Accounting Standard (“PSAK”)
No. 1 (Amended 2014), “Presentation of
Financial Statements” and PSAK No. 3
(Amended
2010)
“Interim
Financial
Reporting”.
Laporan keuangan konsolidasian juga
disusun dan disajikan sesuai Peraturan
No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten
atau
Perusahaan
Publik”,
Lampiran
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam
dan
LK),
(sekarang
Otoritas
Jasa
Keuangan/OJK)
No.
Kep-347/BL/2012
tanggal 25 Juni 2012.
The consolidated financial statements have
been also prepared and presented in
accordance with Regulation No. VIII.G.7
regarding “Presentation and Disclosures of
Public Companies’ Financial Statements”
included in the Appendix of the Decree of the
Chairman of the Capital Market and Financial
Institution Supervisory Agency (Bapepam –
LK), (currently Financial Services Authority)
No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012.
Such consolidated financial statements are
an English translation of the Group’s statutory
report in Indonesia.
Laporan keuangan konsolidasian disusun
sesuai
dengan
Pernyataan
Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi
2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.
The consolidated financial statements are
prepared in accordance with the Statement of
Financial Accounting Standard (“PSAK”)
No. 1 (Revised 2009), “Presentation of
Financial Statements”.
-9-
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Dasar pengukuran laporan keuangan
konsolidasian ini adalah konsep biaya
perolehan (historical cost), kecuali beberapa
akun
tertentu
disusun
berdasarkan
pengukuran lain, sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi masing-masing
akun
tersebut.
Laporan
keuangan
konsolidasian ini disusun dengan metode
akrual, kecuali laporan arus kas
konsolidasian.
The measurement basis used is the historical
cost, except for certain accounts which are
measured on the bases described in the
related accounting policies. The consolidated
financial
statements,
except
for
the
consolidated statements of cash flows, are
prepared under the accrual basis of
accounting.
Laporan arus kas konsolidasian disusun
dengan menggunakan metode langsung
dengan mengelompokkan arus kas dalam
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows
are prepared using the direct method with
classifications of cash flows into operating,
investing, and financing activities.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan
dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian untuk untuk periode enam
bulan yang berakhir 30 Juni 2015 adalah
konsisten dengan kebijakan akuntansi yang
diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2014.
The accounting policies adopted in the
preparation of the consolidated financial
statements for the six-month periods ended
June 30, 2015 are consistent with those
adopted in the preparation of the consolidated
financial statements for the year ended
December 31, 2014.
Mata
uang
yang
digunakan
dalam
penyusunan
dan
penyajian
laporan
keuangan konsolidasian adalah mata uang
Rupiah (Rupiah) yang juga merupakan mata
uang fungsional Perusahaan.
The currency used in the preparation and
presentation of the consolidated financial
statements is the Indonesian Rupiah (Rupiah)
which is also the functional currency of the
Company.
Seluruh angka dalam laporan keuangan
konsolidasian ini, kecuali dinyatakan secara
khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan
dalam jutaan Rupiah yang terdekat.
All figures in the consolidated financial
statements are rounded to and stated in
millions of Rupiah unless otherwise stated.
Penyusunan
laporan
keuangan
konsolidasian sesuai dengan Standar
Akuntansi
Keuangan
di
Indonesia
mengharuskan
penggunaan
estimasi
tertentu. Hal tersebut juga mengharuskan
manajemen untuk membuat pertimbangan
dalam
proses
penerapan
kebijakan
akuntansi Grup. Area yang kompleks atau
memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih
tinggi atau area di mana asumsi dan
estimasi berdampak signifikan terhadap
laporan
keuangan
konsolidasian
diungkapkan di Catatan 3.
The preparation of consolidated financial
statements in conformity with Indonesian
Financial Accounting Standards requires the
use of certain critical accounting estimates.
It also requires management to exercise its
judgment in the process of applying the
Group’s accounting policies. The areas
involving a higher degree of judgment or
complexity, or areas where assumptions and
estimates are significant to the consolidated
financial statements are disclosed in Note 3.
- 10 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
b.
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) Efektif 1 Januari 2015
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
b.
Application of Statements of Financial
Accounting Standards (PSAKs) Effective
January 1, 2015
Pada tanggal 1 Januari 2015, Grup
menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (“PSAK”) baru, revisi dan
penyesuaian yang wajib diterapkan pada
tanggal tersebut. Kebijakan akuntansi
tertentu Grup telah diubah seperti yang
disyaratkan, sesuai dengan ketentuan
transisi dalam masing-masing standar dan
interpretasi.
On January 1, 2015, the Group applied new,
revised and amended Statements of
Financial Accounting Standards (PSAKs)
that are mandatory for application from that
date. Changes to the Group’s accounting
policies have been, as required, in
accordance with the transitional provisions in
the respective standards and interpretations
1. PSAK No. 1, “Penyajian Laporan
Keuangan”,
mensyaratkan
pengelompokkan komponen penghasilan
komprehensif lain yang terdiri dari pospos yang akan direklasifikasi lebih lanjut
ke laba rugi dan tidak akan direklasifikasi
lebih lanjut ke laba rugi.
1. PSAK No. 1, “Presentation of Financial
Statements”, requires items of other
comprehensive income to be split
between those that have the potential to
be recycled to profit or loss and those
that do not.
Sebagai dampak penerapan terhadap
standar yang disesuaikan tersebut, Grup
telah memodifikasi penyajian pos-pos
penghasilan komprehensif lain dalam
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif
lain
konsolidasian.
Informasi komparatif telah disajikan
kembali.
As a result of the application of this
amended standard, the Group has
modified the presentation of items of
other comprehensive income (OCI) in its
consolidated statement of profit or loss
and OCI. Comparative information has
been represented accordingly.
2. PSAK
No.
24,
“Imbalan
Kerja”,
mengubah
persyaratan
untuk
pengakuan, pengukuran dan penyajian
program manfaat karyawan.
2.
PSAK No. 24, “Employee Benefits”,
amends the recognition, measurement
and presentation requirements for
defined benefit schemes.
Sebagai dampak penerapan standar
penyesuaian
tersebut,
Grup
telah
mengubah kebijakan akuntansi untuk
mengakui semua keuntungan dan
kerugian aktuarial dalam penghasilan
komprehensif lain dan semua biaya jasa
lalu dalam laba rugi pada periode
terjadinya.
As a result of the adoption of the
amendments of this standard, the Group
has changed its accounting policy to
recognize all actuarial gains and losses
in other comprehensive income and all
past service costs in profit or loss in the
period which they occur.
Dampak kuantitatif perubahan tersebut
tidak berdampak material terhadap
laporan keuangan konsolidasian
The quantitative impact of the change do
not have material impact to the
consolidated financial statements
3. PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”,
menyatakan definisi nilai wajar dan
menyediakan pedoman pengukuran nilai
wajar, dalam hal nilai wajar disyaratkan
atau
diizinkan,
serta
memperluas
pengungkapan mengenai nilai wajar.
3.
- 11 -
PSAK
No.
68,
“Fair
Value
Measurements”, clarifies the definition of
fair value and provides guidance on how
to measure fair value, when fair value is
required or permitted, and aims to
enhance fair value disclosures.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
c.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Sebagai dampak penerapan standar baru
ini, Grup menambahkan pengungkapan
mengenai nilai wajar (Catatan 18).
As a result of adoption of this new
standard, the Group has included
additional fair value disclosures
(Note 18).
Sesuai dengan ketentuan transisi standar
ini,
Grup
menerapkan
pedoman
pengukuran nilai wajar yang baru secara
prospektif sehingga informasi komparatif
terkait
pengungkapan
baru
tidak
diungkapkan. Perubahan tersebut tidak
menimbulkan
dampak
signifikan
terhadap pengukuran aset dan liabilitas
Grup.
In accordance with the transitional
provisions of this standard, the Group
has applied the new fair value
measurement guidance prospectively
and has not provided any comparative
information
for
new
disclosures.
Notwithstanding the above, the change
had no significant impact on the
measurements of the Group’s assets and
liabilities.
Berikut ini adalah PSAK revisi dan
penyesuaian yang wajib diterapkan untuk
tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015,
yang relevan namun tidak berdampak
material terhadap laporan keuangan
konsolidasian:
The following are the revised and
amended PSAKs applied effective
January 1, 2015 which are relevant but
do not have material impact to the
consolidated financial statements:
1.
PSAK No. 46 (Revisi 2014), Pajak
Penghasilan
1.
PSAK No. 46 (Revised 2014), Income
Taxes
2.
PSAK No. 48 (Revisi
Penurunan Nilai Aset
2014),
2.
PSAK No. 48 (Revised
Impairment of Assets
3.
PSAK No. 50 (Revisi 2014),
Instrumen Keuangan: Penyajian
3.
PSAK No. 50 (Revised 2014),
Financial Instruments: Presentation
4.
PSAK No. 55 (Revisi 2014),
Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran
4.
PSAK No. 55 (Revised 2014),
Financial Instruments: Recognition
and Measurement
5.
PSAK No. 60 (Revisi 2014),
Instrumen Keuangan: Pengungkapan
5.
PSAK No. 60 (Revised 2014),
Financial Instruments: Disclosures
6.
PSAK No. 65, Laporan Keuangan
Konsolidasian
6.
PSAK No. 65, Consolidated Financial
Statement
Prinsip Konsolidasian
c.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi
laporan keuangan Perusahaan dan entitas
anak sebagaimana diungkapkan pada
Catatan 1c.
2014),
Principles of Consolidation
The consolidated financial statements
include the accounts of the Company and
Subsidiaries mentioned in Note 1c.
Seluruh transaksi, saldo akun dan laba atau
rugi yang belum direalisasi dari transaksi
antar entitas telah dieliminasi.
l
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh
sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal
Perusahaan memperoleh pengendalian,
sampai
dengan
tanggal
Perusahaan
Inter-company transactions, balances and
unrealized gains or loss on transactions
between Group companies are eliminated.
Subsidiaries are fully consolidated from the
date of acquisition, being the date on which
the Company obtained control, and continue
to be consolidated until the date such control
- 12 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
kehilangan pengendalian. Pengendalian
dianggap ada ketika Perusahaan memiliki
secara langsung atau tidak langsung melalui
entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan
suara entitas, kecuali dalam keadaan yang
jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa
kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan
pengendalian.
Dalam kondisi tertentu,
pengendalian juga ada ketika terdapat:
ceases. Control is presumed to exist if the
Company owns, directly or indirectly through
another subsidiary, more than half of the
voting power of an entity unless, in
exceptional circumstances, it can be clearly
demonstrated that such ownership does not
constitute control. Control also exists under
certain circumstances when there is:
ï‚·
kekuasaan yang melebihi setengah hak
suara
sesuai
perjanjian
dengan
investor lain;
ï‚·
power over more than half of the voting
rights by virtue of an agreement with
other investors;
ï‚·
kekuasaan untuk mengatur kebijakan
keuangan dan operasional entitas
berdasarkan anggaran dasar atau
perjanjian;
ï‚·
power to govern the financial and
operating policies of the entity under a
statute or an agreement;
ï‚·
kekuasaan untuk menunjuk atau
mengganti sebagian besar direksi atau
dewan komisaris atau organ pengatur
setara dan mengendalikan entitas
melalui dewan atau organ tersebut;
atau
ï‚·
power to appoint or remove the
majority of the members of the board of
directors or equivalent governing body
and control of the entity is by that
board or body; or
ï‚·
kekuasaan untuk memberikan suara
mayoritas pada rapat direksi dan
dewan komisaris atau organ pengatur
setara dan mengendalikan entitas
melalui direksi dan dewan komisaris
atau organ tersebut.
ï‚·
power to cast the majority of votes at
meetings of the board of directors or
equivalent governing body and control
of the entity is by the board or body.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara
penuh diatribusikan pada Kepentingan
Nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini
mengakibatkan KNP mempunyai saldo
defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are
attributed to the noncontrolling interest (NCI)
even if that results in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu
entitas anak, maka Grup:
In case of loss of control over a subsidiary,
the Group:
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
menghentikan
pengakuan
aset
(termasuk setiap goodwill) dan liabilitas
entitas anak;
menghentikan
pengakuan
jumlah
tercatat setiap KNP;
menghentikan pengakuan akumulasi
selisih penjabaran, yang dicatat di
ekuitas, bila ada;
mengakui nilai wajar pembayaran yang
diterima;
mengakui setiap sisa investasi pada
nilai wajarnya;
mengakui setiap perbedaan yang
dihasilkan sebagai keuntungan atau
kerugian dalam komponen laba rugi;
dan
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
- 13 -
derecognizes the assets (including
goodwill) and liabilities of the
subsidiary;
derecognizes the carrying amount of
any NCI;
derecognizes
the
cumulative
translation differences, recorded in
equity, if any;
recognizes the fair value of the
consideration received;
recognizes the fair value of any
investment retained;
recognizes any surplus or deficit in
profit or loss; and
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
ï‚·
d.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
ï‚·
mereklasifikasi bagian entitas induk
atas komponen yang sebelumnya
diakui
sebagai
pendapatan
komprehensif lain ke komponen laba
rugi,
atau
mengalihkan
secara
langsung ke saldo laba.
reclassifies the parent’s share of
components previously recognized in
other comprehensive income to profit
or loss or retained earnings, as
appropriate.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau
rugi dan aset neto dari anak-entitas anak
yang tidak dapat diatribusikan secara
langsung maupun tidak langsung oleh
Perusahaan, yang masing-masing disajikan
dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dan dalam ekuitas pada
laporan posisi keuangan konsolidasian,
terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of the profit or
loss and net assets of the subsidiaries
attributable to equity interests that are not
owned directly or indirectly by the Company,
which are presented in the consolidated
statement of comprehensive income and
under the equity section of the consolidated
statement of financial position, respectively,
separately from the corresponding portion
attributable to owners of the Company.
Transaksi
dengan
kepentingan
nonpengendali yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian dicatat sebagai
transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar
imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif
atas nilai tercatat aset bersih entitas anak
yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Laba atau
rugi dari pelepasan kepada kepentingan
nonpengendali juga dicatat di ekuitas.
Transactions with NCI that do not result in
loss of control are accounted for as equity
transactions. The difference between the fair
value of any consideration paid and the
relevant share acquired of the carrying value
of net assets of the subsidiary is recorded in
equity. Gains or losses on disposals to NCI
are also recorded in equity.
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
d.
Business Combination Among Entities
Under Common Control
Entitas sepengendali adalah entitas yang
secara langsung atau tidak langsung
(melalui satu atau lebih perantara),
mengendalikan, atau dikendalikan oleh atau
berada di bawah pengendalian yang sama.
Entities under common control are parties
which directly or indirectly (through one or
more intermediaries) control, or are
controlled by or are under the same control.
Kombinasi bisnis entitas sepengendali
adalah kombinasi bisnis semua entitas
atau bisnis yang bergabung, yang pada
akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama
(baik sebelum atau sesudah kombinasi
bisnis) dan pengendaliannya tidak bersifat
sementara.
Business combination of entities under
common control is a business combination
of all entities or combined businesses, which
are ultimately controlled by the same party
(prior or subsequent to the business
combination), in which the control is not
temporary.
Transaksi
kombinasi
bisnis
entitas
sepengendali, berupa pengalihan bisnis
yang dilakukan dalam rangka reorganisasi
entitas-entitas yang berada dalam suatu
kelompok usaha yang sama, bukan
merupakan perubahan kepemilikan dalam
arti substansi ekonomi, sehingga transaksi
tersebut tidak menimbulkan laba atau rugi
bagi kelompok usaha secara keseluruhan
ataupun bagi entitas individual dalam
kelompok usaha tersebut. Berhubung
transaksi
kombinasi
bisnis
entitas
sepengendali
tidak
mengakibatkan
perubahan substansi ekonomi kepemilikan
atas bisnis yang dipertukarkan, maka
Business combination transaction of entities
under common control in form of business
transfer with regard to reorganization of
entities within the same group of companies
does not result in a change of the economic
substance of the ownership, in which the
transaction does not incur gain or loss to the
group as a whole or to the individual
company within the group. Therefore, the
transaction is recognized at carrying value
based on pooling of interest method.
- 14 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
transaksi tersebut diakui pada jumlah
tercatat berdasarkan metode penyatuan
kepemilikan.
e.
Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan
dan jumlah tercatat dari setiap kombinasi
bisnis entitas sepengendali disajikan dalam
akun tambahan modal disetor pada bagian
ekuitas dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Any difference between amount of
consideration transferred and the carrying
value of each business combination of
entities under common control is recognized
as additional paid-in capital as part of equity
section in the consolidated statement of
financial position.
Entitas yang melepas bisnis, dalam
pelepasan bisnis entitas sepengendali,
mengakui selisih antara imbalan yang
diterima dan jumlah tercatat bisnis yang
dilepas dalam akun tambahan modal disetor
pada bagian ekuitas dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian.
An entity which is disposing a business unit
in connection with the disposal of a business
unit of an entity under common control
recognizes the difference between the
consideration received and carrying amount
of the disposed business unit as additional
paid-in capital as part of equity section in the
consolidated statement of financial position.
Penjabaran Mata Uang Asing
e.
Foreign Currency Translation
Mata Uang Fungsional dan Pelaporan
Functional and Reporting Currencies
Akun-akun yang tercakup dalam laporan
keuangan setiap entitas dalam Grup diukur
menggunakan mata uang dari lingkungan
ekonomi utama dimana entitas beroperasi
(mata uang fungsional).
Items included in the financial statements of
each of the Group’s companies are
measured using the currency of the primary
economic environment in which the entity
operates (the functional currency).
Transaksi dan Saldo
Transactions and Balances
Transaksi
dalam
mata
uang
asing
dijabarkan kedalam mata uang fungsional
menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari
penyelesaian transaksi dan dari penjabaran
pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing diakui
dalam laba rugi.
Foreign currency transactions are translated
into the functional currency using the
exchange rates prevailing at the dates of the
transactions. Foreign exchange gains and
losses resulting from the settlement of such
transactions and from the translation at year
end exchange rates of monetary assets and
liabilities denominated in foreign currencies
are recognized in profit or loss.
Pada
tanggal
30
Juni
2015
dan
31 Desember 2014, kurs konversi yakni kurs
tengah Bank Indonesia, yang digunakan
oleh Grup adalah sebagai berikut:
As of June 30, 2015 and December 31,
2014, the conversion rates used by the
Group were the middle rates of Bank
Indonesia as follows:
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura
Euro
Yen Jepang
2015
2014
13.332
9.895
14.920
109
12.440
9.422
15.133
104
- 15 -
U.S. Dollar
Singapore Dollar
Euro
Japanese Yen
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Kelompok usaha Grup
Hasil usaha dan posisi keuangan
kelompok usaha Grup yang memiliki
uang fungsional yang berbeda dengan
uang pelaporan, dijabarkan pada mata
pelaporan sebagai berikut:
f.
Group Companies
dari
mata
mata
uang
The results and financial position
Group companies that have a
currency different from the
currency are translated into the
currency as follows:
of all the
functional
reporting
reporting
1.
aset dan liabilitas dari setiap laporan
posisi keuangan yang disajikan,
dijabarkan pada kurs penutup pada
tanggal laporan posisi keuangan;
1.
assets and liabilities for each
statement
of
financial
position
presented are translated at the closing
rate at the date of that statement of
financial position;
2.
penghasilan dan beban untuk setiap
laporan
laba
rugi
dijabarkan
menggunakan kurs rata rata; dan
2.
income and expenses for each
statement of income are translated at
average exchange rates; and
3.
seluruh selisih kurs yang timbul diakui
dalam komponen ekuitas yang terpisah.
3.
all resulting exchange differences are
recognized as a separate component
of equity.
Transaksi Pihak Berelasi
f.
Transactions with Related Parties
Pihak berelasi adalah orang atau entitas
yang terkait dengan Grup:
A related party is a person or entity that is
related to the Group:
1. Orang atau anggota keluarga terdekat
mempunyai relasi dengan Grup jika
orang tersebut:
1. A person or a close member of that
person's family is related to the Group if
that person:
a. Memiliki
pengendalian
atau
pengendalian bersama atas Grup;
a. Has control or joint control over the
Group;
b. Memiliki pengaruh signifikan atas
Grup; atau
b. Has significant influence over the
Group; or
c. Personil manajemen kunci Grup atau
entitas induk Perusahaan.
c. Is a member of the key management
personnel of the reporting entity or of
a parent of the Group.
2. Suatu entitas berelasi dengan Grup jika
memenuhi salah satu hal berikut:
2. An entity is related to the Group if any of
the following conditions applies:
a. Entitas dan Grup adalah anggota dari
kelompok usaha yang sama.
a. The entity and the Group
members of the same group.
b. Satu entitas adalah entitas asosiasi
atau ventura bersama dari entitas lain
(atau entitas asosiasi atau ventura
bersama yang merupakan anggota
suatu kelompok usaha, yang mana
entitas
lain
tersebut
adalah
anggotanya).
b. One entity is an associate or joint
venture of the other entity (or an
associate or joint venture of
a member of a group of which the
other entity is a member).
c. Kedua entitas tersebut adalah
ventura bersama dari pihak ketiga
yang sama.
c. Both entities are joint ventures of the
same third party.
- 16 -
are
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
g.
h.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
d. Satu entitas adalah ventura bersama
dari entitas ketiga dan entitas yang
lain adalah entitas asosiasi dari
entitas ketiga.
d. One entity is a joint venture of a third
entity and the other entity is
an associate of the third entity.
e. Entitas
tersebut
adalah
suatu
program imbalan pascakerja untuk
imbalan kerja dari Grup atau
entitas yang terkait dengan Grup.
Jika Grup adalah entitas yang
menyelenggarakan program tersebut,
maka entitas sponsor juga berelasi
dengan Grup.
e. The entity is a post-employment
defined benefit plan for the benefit of
employees of either the Group or an
entity related to the Group. If the
Group is itself such a plan, the
sponsoring employers are also
related to the Group.
f.
f.
Entitas yang dikendalikan atau
dikendalikan bersama oleh orang
yang diidentifikasi dalam huruf (1).
The entity is controlled or jointly
controlled by a person identified
in (1).
g. Orang yang diidentifikasi dalam huruf
(1) (a) memiliki pengaruh signifikan
atas entitas atau merupakan personil
manajemen kunci entitas (atau
entitas induk dari entitas).
g. A person identified in (1) (a) has
significant influence over the entity or
is a member of the key management
personnel of the entity (or of a parent
of the entity).
Semua transaksi signifikan dengan pihak
berelasi telah diungkapkan dalam laporan
keuangan konsolidasian.
All significant transactions with related
parties are disclosed in the consolidated
financial statements.
Kas
g.
Cash
Kas terdiri dari kas dan bank, yang tidak
dijaminkan
serta
tidak
dibatasi
pencairannya.
Cash consists of cash on hand and in
banks, which are not used as collateral and
are not restricted.
Deposito berjangka yang dijaminkan, atau
dibatasi pencairannya, dikeluarkan dari kas.
Time deposits which are used as collateral
or are restricted, are excluded from cash.
Instrumen Keuangan
h.
Financial Instruments
Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas
keuangan pada laporan posisi keuangan
konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup
menjadi salah satu pihak dalam ketentuan
pada
kontrak
instrumen
tersebut.
Pembelian atau penjualan yang reguler atas
instrumen keuangan diakui pada tanggal
transaksi.
The Group recognizes a financial asset or a
financial liability in the consolidated
statement of financial position if, and only if,
it becomes a party to the contractual
provisions of the instrument. All regular way
purchases and sales of financial instruments
are recognized on the transaction date.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal
diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan
nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal
aset keuangan) atau yang diterima (dalam
hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang
diserahkan atau diterima ditentukan dengan
mengacu pada harga transaksi atau harga
pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak
dapat ditentukan dengan andal, maka nilai
wajar kas yang diserahkan atau diterima
Financial instruments are recognized initially
at fair value, which is the fair value of the
consideration given (in case of an asset) or
received (in case of a liability). The fair value
of the consideration given or received is
determined by reference to the transaction
price or other market prices. If such market
prices are not reliably determinable, the fair
value of the consideration is estimated as
the sum of all future cash payments or
- 17 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
dihitung berdasarkan estimasi jumlah
seluruh pembayaran atau penerimaan kas
masa
depan,
yang
didiskontokan
menggunakan suku bunga pasar yang
berlaku untuk instrumen sejenis dengan
jatuh tempo yang sama atau hampir sama.
Pengukuran awal instrumen keuangan
termasuk biaya transaksi, kecuali untuk
instrumen keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi.
receipts, discounted using the prevailing
market rates of interest for similar
instruments with similar maturities. The initial
measurement of financial instruments,
except for financial instruments at fair value
through profit and loss (FVPL), includes
transaction costs.
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang
dapat diatribusikan secara langsung pada
perolehan atau penerbitan aset keuangan
atau liabilitas keuangan, dimana biaya
tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi
apabila entitas tidak memperoleh atau
menerbitkan instrumen keuangan. Biaya
transaksi tersebut diamortisasi sepanjang
umur instrumen menggunakan metode suku
bunga efektif.
Transaction costs include only those costs
that are directly attributable to the acquisition
of a financial asset or issue of financial
liability and they are incremental costs that
would not have been incurred if the
instrument had not been acquired or issued.
Such transaction costs are amortized over
the terms of the instruments based on the
effective interest rate method.
Metode suku bunga efektif adalah metode
yang digunakan untuk menghitung biaya
perolehan diamortisasi dari aset keuangan
atau liabilitas keuangan dan metode untuk
mengalokasikan pendapatan bunga atau
beban bunga selama periode selama
periode yang relevan, menggunakan suku
bunga yang secara tepat mendiskontokan
estimasi pembayaran atau penerimaan kas
di masa depan selama perkiraan umur
instrumen keuangan atau, jika lebih tepat,
digunakan periode yang lebih singkat untuk
memperoleh nilai tercatat bersih dari
instrumen keuangan. Pada saat menghitung
suku bunga efektif, Grup mengestimasi
arus kas dengan mempertimbangkan
seluruh persyaratan kontraktual dalam
instrumen
keuangan
tersebut,
tanpa
mempertimbangkan kerugian kredit di masa
depan, namun termasuk seluruh komisi dan
bentuk lain yang dibayarkan atau diterima,
yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari suku bunga efektif.
Effective interest rate method is a method of
calculating the amortized cost of a financial
asset or a financial liability and allocating the
interest income or expense over the relevant
period by using an interest rate that exactly
discounts estimated future cash payments or
receipts through the expected life of the
instruments or, when appropriate, a shorter
period to the net carrying amount of the
financial instruments. When calculating the
effective interest rate, the Group estimates
future cash flows considering all contractual
terms of the financial instruments excluding
future credit losses and includes all fees and
points paid or received that are an integral
part of the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset
keuangan atau liabilitas keuangan adalah
jumlah aset keuangan atau liabilitas
keuangan yang diukur pada saat pengakuan
awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah
atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif
menggunakan metode suku bunga efektif
yang dihitung dari selisih antara nilai awal
dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi
penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat
ditagih.
Amortized cost is the amount at which the
financial asset or financial liability is
measured at initial recognition, minus
principal repayments, plus or minus the
cumulative amortization using the effective
interest rate method of any difference
between the initial amount recognized and
the maturity amount, minus any reduction for
impairment.
- 18 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Pengklasifikasian
instrumen
keuangan
dilakukan berdasarkan tujuan perolehan
instrumen tersebut dan mempertimbangkan
apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi
harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan
awal, Grup mengklasifikasikan instrumen
keuangan dalam kategori berikut: aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan
dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh
tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual,
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi, dan liabilitas
keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi
kembali atas kategori-kategori tersebut pada
setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan
dan tidak melanggar ketentuan yang
disyaratkan.
The classification of the financial instruments
depends on the purpose for which the
instruments were acquired and whether they
are quoted in an active market. At initial
recognition, the Group classifies its financial
instruments in following categories: financial
assets at FVPL, loans and receivables, heldto-maturity (HTM) investments, available for
sale (AFS) financial assets, financial liabilities
at FVPL, and other financial liabilities; and,
where allowed and appropriate, re-evaluates
such classification at every reporting date.
Penentuan Nilai Wajar
Determination of Fair Value
Nilai wajar instrumen keuangan yang
diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian
adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau
harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk
posisi beli dan ask price untuk posisi jual),
tanpa memperhitungkan biaya transaksi.
Apabila bid price dan ask price yang terkini
tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir
yang digunakan untuk mencerminkan bukti
nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat
perubahan signifikan dalam perekonomian
sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh
instrumen keuangan yang tidak terdaftar
pada suatu pasar aktif, maka nilai wajar
ditentukan menggunakan teknik penilaian.
Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini
(net present value), perbandingan terhadap
instrumen sejenis yang memiliki harga pasar
yang dapat diobservasi, model harga opsi
(options pricing models), dan model penilaian
lainnya.
The fair value of financial instruments traded
in active markets at the consolidated
statement of financial position date is based
on their quoted market price or dealer price
quotations (bid price for long positions and
ask price for short positions), without any
deduction for transaction costs. When current
bid and asking prices are not available,
the price of the most recent transaction is
used since it provides evidence of the current
fair value as long as there has not been
a
significant
change
in
economic
circumstances since the time of the
transaction. For all other financial instruments
not listed in an active market, the fair value is
determined by using appropriate valuation
techniques. Valuation techniques include net
present value techniques, comparison to
similar instruments for which market
observable prices exist, options pricing
models, and other relevant valuation models.
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember
2014, Grup memiliki instrumen keuangan
dalam kategori pinjaman yang diberikan dan
piutang dan liabilitas keuangan lain-lain.
Oleh karena itu, kebijakan akuntansi terkait
dengan instrumen keuangan dalam kategori
aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, investasi dimiliki hingga
jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk
dijual, dan liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi tidak
diungkapkan.
As of June 30, 2015 and December 31, 2014,
the Group has financial instruments under
loans and receivables and other financial
liabilities categories. Thus, accounting
policies related to financial assets at FVPL,
HTM investments, AFS financial assets, and
financial liabilities at FVPL were not
disclosed.
- 19 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Laba/Rugi Hari ke-1
“Day 1” Profit/Loss
Apabila harga transaksi dalam suatu
pasar yang tidak aktif berbeda dengan
nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi
pasar terkini yang dapat diobservasi atau
berbeda dengan nilai wajar yang dihitung
menggunakan teknik penilaian dimana
variabelnya merupakan data yang diperoleh
dari pasar yang dapat diobservasi, maka
Grup mengakui selisih antara harga transaksi
dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi
hari ke-1) dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian, kecuali jika
selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan
sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak
terdapat data yang dapat diobservasi, maka
selisih antara harga transaksi dan nilai yang
ditentukan berdasarkan teknik penilaian
hanya diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian apabila data
tersebut menjadi dapat diobservasi atau
pada saat instrumen tersebut dihentikan
pengakuannya.
Untuk
masing-masing
transaksi,
Grup
menerapkan
metode
pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.
Where the transaction price in a non-active
market is different from the fair value of other
observable current market transactions in the
same instrument or based on a valuation
technique whose variables include only data
from observable market, the Group
recognizes the difference between the
transaction price and fair value (a “Day 1”
profit/loss) in the consolidated statement of
comprehensive income unless it qualifies for
recognition as some other type of asset. In
cases where the data is not observable, the
difference between the transaction price and
model value is only recognized in the
consolidated statements of comprehensive
income when the inputs become observable
or when the instrument is derecognized. For
each transaction, the Group determines the
appropriate method of recognizing the
“Day 1” profit/loss amount.
Aset Keuangan
Financial Assets
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah
aset
keuangan
non-derivatif
dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan
untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak
diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi,
investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau
aset tersedia untuk dijual.
Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active
market. They are not entered into with the
intention of immediate or short-term resale
and are not classified as financial assets at
FVPL, HTM investments or AFS financial
assets.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang
diberikan dan piutang diukur pada biaya
perolehan
diamortisasi
menggunakan
metode suku bunga efektif, dikurangi
cadangan
kerugian
penurunan
nilai.
Biaya perolehan diamortisasi tersebut
memperhitungkan premi atau diskonto yang
timbul pada saat perolehan serta imbalan
dan biaya yang merupakan bagian integral
dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat
sebagai bagian dari pendapatan bunga
dalam laba rugi. Kerugian yang timbul akibat
penurunan nilai diakui dalam laba rugi.
After initial measurement, loans and
receivables are subsequently measured at
amortized cost using the effective interest
method, less allowance for impairment.
Amortized cost is calculated by taking into
account any discount or premium on
acquisition and fees and costs that are
integral part of the effective interest rate. The
amortization is included as part of interest
income in profit or loss. The losses arising
from impairment are recognized in profit or
loss.
- 20 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember
2014, Grup mengklasifikasikan kas, deposito
berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain,
dan aset lain-lain berupa setoran jaminan
dalam kategori ini.
As of June 30, 2015 and December 31, 2014,
the Group has classified its cash, time
deposits, trade accounts receivable, other
accounts receivable, and other assets-margin
deposits under this category.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Liabilitas Keuangan Lain-lain
Other Financial Liabilities
Kategori ini merupakan liabilitas keuangan
yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau
pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan
untuk diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi.
This category pertains to financial liabilities
that are not held for trading or not designated
at FVPL upon the inception of the liability.
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau
komponen dari instrumen keuangan tersebut,
diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan
lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual
mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas
atau aset keuangan lain kepada pemegang
instrumen keuangan, atau jika liabilitas
tersebut
diselesaikan
tidak
melalui
penukaran kas atau aset keuangan lain atau
saham sendiri yang jumlahnya tetap atau
telah ditetapkan.
Issued financial instruments or their
components are classified as other financial
liabilities, where the substance of the
contractual arrangement results in the Group
having an obligation either to deliver cash or
another financial asset to the holder, or to
satisfy the obligation other than by the
exchange of a fixed amount of cash or
another financial asset for a fixed number of
own equity shares.
Liabilitas
keuangan
lain-lain
pada
pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan
sesudah pengakuan awal diukur pada
biaya perolehan diamortisasi, dengan
memperhitungkan dampak amortisasi (atau
akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas
premi, diskonto, dan biaya transaksi yang
dapat diatribusikan secara langsung.
Other financial liabilities are recognized
initially at fair value and are subsequently
carried at amortized cost, taking into account
the impact of applying the effective interest
method of amortization (or accretion) for any
related premium, discount, and any directly
attributable transaction costs.
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31
Desember 2014, kategori ini meliputi utang
bank jangka pendek, utang usaha, beban
akrual, utang lain-lain, dan utang bank
jangka panjang yang dimiliki oleh Grup.
As of June 30, 2015 and December 31,
2014, the Group’s short-term bank loans,
trade accounts payable, accrued expenses,
other accounts payable, and long-term bank
loans are included in this category.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
saling hapus dan nilai bersihnya disajikan
dalam
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat
ini memiliki hak yang berkekuatan hukum
untuk melakukan saling hapus atas jumlah
yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk
menyelesaikan secara neto atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and
the net amount reported in the consolidated
statement of financial position if, and only if,
there is a currently enforceable right to offset
the recognized amounts and there is
intention to settle on a net basis, or to realize
the
asset
and
settle
the
liability
simultaneously.
- 21 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Penurunan Nilai Aset Keuangan pada
Biaya Perolehan Diamortisasi
Impairment of
Amortized Cost
Manajemen pertama-tama menentukan
apakah terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai secara individual atas aset
keuangan yang signifikan secara individual,
atau secara kolektif untuk aset keuangan
yang jumlahnya tidak signifikan secara
individual. Jika manajemen menentukan
tidak terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai atas aset keuangan yang
dinilai secara individual, baik aset keuangan
tersebut signifikan atau tidak signifikan,
maka aset tersebut dimasukkan ke dalam
kelompok aset keuangan yang memiliki
karakteristik risiko kredit yang sejenis dan
menilai penurunan nilai kelompok tersebut
secara kolektif. Aset yang penurunan
nilainya dinilai secara individual, dan untuk
itu kerugian penurunan nilai diakui atau
tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian
penurunan nilai secara kolektif.
The management first assesses whether
objective evidence of impairment exists
individually for financial assets that are
individually significant, or collectively for
financial assets that are not individually
significant. If the management determines
that no objective evidence of impairment
exists for an individually assessed financial
asset, whether significant or not, the asset is
included in a group of financial assets with
similar credit risk characteristics and that
group of financial assets is collectively
assessed for impairment. Assets that are
individually assessed for impairment and for
which an impairment loss, is or continues to
be recognized are not included in a
collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi
penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah
kerugian tersebut diukur sebagai selisih
antara nilai tercatat aset dengan nilai kini
estimasi arus kas masa depan (tidak
termasuk kerugian kredit di masa depan
yang belum terjadi) yang didiskonto
menggunakan suku bunga efektif awal dari
aset tersebut (yang merupakan suku bunga
efektif yang dihitung pada saat pengakuan
awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung
dikurangi dengan penurunan nilai yang
terjadi atau menggunakan akun cadangan
dan jumlah kerugian yang terjadi diakui
dalam laba rugi.
If there is an objective evidence that an
impairment loss has been incurred, the
amount of the loss is measured as the
difference between the asset’s carrying
amount and the present value of estimated
future cash flows (excluding future credit
losses that have not been incurred)
discounted at the financial asset’s original
effective interest rate (i.e., the effective
interest rate computed at initial recognition).
The carrying amount of the asset shall be
reduced either directly or through the use of
an allowance account. The amount of loss is
charged to profit or loss.
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian
penurunan nilai berkurang karena suatu
peristiwa yang terjadi setelah penurunan
nilai tersebut diakui, maka dilakukan
penyesuaian atas cadangan kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya diakui.
Pemulihan penurunan nilai selanjutnya
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian, dengan ketentuan nilai
tercatat aset setelah pemulihan penurunan
nilai tidak melampaui biaya perolehan
diamortisasi pada tanggal pemulihan
tersebut.
If, in a subsequent year, the amount of
the impairment loss decreases because of
an event occurring after the impairment was
recognized, the previously recognized
impairment
loss
is
reversed.
Any
subsequent reversal of an impairment loss is
recognized in the consolidated statement of
comprehensive income, to the extent that
the carrying value of the asset does not
exceed its amortized cost at the reversal
date.
- 22 -
Financial
Assets
at
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
Penghentian
Pengakuan
Liabilitas Keuangan
1.
Aset
dan
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Derecognition of Financial Assets and
Liabilities
Aset Keuangan
1.
Financial Assets
Aset keuangan (atau bagian dari aset
keuangan
atau
kelompok
aset
keuangan
serupa)
dihentikan
pengakuannya jika:
Financial assets (or, where applicable, a
part of a financial asset or part of a
group of similar financial assets) is
derecognized when:
a.
Hak kontraktual atas arus kas yang
berasal
dari
aset
keuangan
tersebut berakhir;
a.
the rights to receive cash flows
from the asset have expired;
b.
Grup tetap memiliki hak untuk
menerima arus kas dari aset
keuangan tersebut, namun juga
menanggung liabilitas kontraktual
untuk membayar kepada pihak
ketiga atas arus kas yang diterima
tersebut secara penuh tanpa
adanya penundaan yang signifikan
berdasarkan suatu kesepakatan;
atau
b.
the Group retains the right to
receive cash flows from the asset,
but has assumed an obligation to
pay them in full without material
delay to a third party under a
“pass-through” arrangement; or
c.
Grup telah mentransfer haknya
untuk menerima arus kas dari aset
keuangan dan (i) telah mentransfer
secara substansial seluruh risiko
dan manfaat atas aset keuangan,
atau (ii) secara substansial tidak
mentransfer atau tidak memiliki
seluruh risiko dan manfaat atas
aset keuangan, namun telah
mentransfer pengendalian atas
aset keuangan tersebut.
c.
the Group has transferred its
rights to receive cash flows from
the asset and either
(i) has
transferred substantially all the
risks and rewards of the asset, or
(ii) has neither transferred nor
retained substantially all the risks
and rewards of the asset, but has
transferred control of the asset.
Ketika Grup telah mentransfer hak
untuk menerima arus kas dari suatu
aset keuangan atau telah menjadi pihak
dalam suatu kesepakatan, dan secara
substansial tidak mentransfer dan tidak
memiliki seluruh risiko dan manfaat atas
aset keuangan dan masih memiliki
pengendalian atas aset tersebut,
maka aset keuangan diakui sebesar
keterlibatan berkelanjutan Grup dengan
aset keuangan tersebut. Keterlibatan
berkelanjutan dalam bentuk pemberian
jaminan atas aset yang ditransfer diukur
berdasarkan jumlah terendah antara
nilai aset yang ditransfer dengan nilai
maksimal dari pembayaran yang
diterima yang mungkin harus dibayar
kembali oleh Grup.
Where the Group has transferred its
rights to receive cash flows from an
asset or has entered into a passthrough arrangement, and has neither
transferred nor retained substantially all
the risks and rewards of the asset nor
the transferred control of the asset, the
asset is recognized to the extent of the
Group continuing involvement in the
asset. Continuing involvement that
takes the form of a guarantee over the
transferred asset is measured at the
lower of the original carrying amount of
the asset and the maximum amount of
consideration that the Group could be
required to repay.
- 23 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
2.
Liabilitas Keuangan
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
2.
Liabilitas
keuangan
dihentikan
pengakuannya jika liabilitas keuangan
tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah
kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan
tertentu digantikan dengan liabilitas
keuangan lain dari pemberi pinjaman
yang sama namun dengan persyaratan
yang berbeda secara substansial, atau
terdapat modifikasi secara substansial
atas ketentuan liabilitas keuangan yang
ada saat ini, maka pertukaran atau
modifikasi tersebut dianggap sebagai
penghentian
pengakuan
liabilitas
keuangan awal. Pengakuan timbulnya
liabilitas keuangan baru serta selisih
antara nilai tercatat liabilitas keuangan
awal dengan yang baru diakui dalam
laba rugi.
Financial Liabilities
A financial liability is derecognized when
the obligation under the contract is
discharged, cancelled or has expired.
Where an existing financial liability is
replaced by another from the same
lender on substantially different terms,
or the terms of an existing liability are
substantially
modified,
such
an
exchange or modification is treated as a
derecognition of the original liability.
The recognition of a new liability and
the difference in the respective
carrying amounts is recognized in
profit or loss.
i. Pengukuran Nilai Wajar
i. Fair Value Measurement
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima
untuk menjual suatu aset atau harga yang
akan dibayar untuk mengalihkan suatu
liabilitas dalam transaksi teratur di antara
pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Pengukuran nilai wajar didasarkan pada
asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset
atau mengalihkan liabilitas akan terjadi:
Fair value is the price that would be received
to sell an asset or paid to transfer a liability in
an orderly transaction between market
participants at the measurement date. The fair
value measurement is based on the
presumption that the transaction to sell the
asset or transfer the liability takes place either:
• di pasar utama untuk aset atau liabilitas
tersebut atau;
• in the principal market for the asset or
liability or;
• jika tidak terdapat pasar utama, di pasar
yang paling menguntungkan untuk aset atau
liabilitas tersebut;
• in the absence of a principal market, in the
most advantageous market for the asset or
liability
Grup harus memiliki akses ke pasar utama
atau pasar yang paling menguntungkan.
The principal or the most advantageous
market must be accessible by the Group.
Nilai wajar aset atau liabilitas diukur
menggunakan asumsi yang akan digunakan
pelaku pasar ketika menentukan harga aset
atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa
pelaku pasar bertindak dalam kepentingan
ekonomi terbaiknya.
The fair value of an asset or a liability is
measured using the assumptions that market
participants would use when pricing the asset
or liability, assuming that market participants
act in their economic best interest.
Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan
memperhitungkan kemampuan pelaku pasar
untuk menghasilkan manfaat ekonomik
dengan
menggunakan
aset
dalam
penggunaan tertinggi dan terbaiknya, atau
dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain
yang akan menggunakan aset tersebut dalam
penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
A fair value measurement of a non-financial
asset takes into account a market participant’s
ability to generate economic benefits by using
the asset in its highest and best use or by
selling it to another market participant that
would use the asset in its highest and best
use.
- 24 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
j.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Grup menggunakan teknik penilaian yang
sesuai dalam keadaan dan dimana data yang
memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar,
memaksimalkan penggunaan input yang dapat
diobservasi yang relevan dan menimalkan
penggunaan
input
yang
tidak
dapat
diobservasi.
The Group uses valuation techniques that are
appropriate in the circumstances and for
which sufficient data are available to measure
fair value, maximizing the use of relevant
observable inputs and minimizing the use of
unobservable inputs.
Seluruh aset dan liabilitas, baik yang diukur
pada nilai wajar, atau dimana nilai wajar aset
atau
liabilitas
tersebut
diungkapkan,
dikategorikan dalam hirarki nilai wajar,
berdasarkan level input terendah yang
signifikan terhadap keseluruhan pengukuran,
sebagai berikut:
All assets and liabilities for which fair value is
measured or disclosed in the financial
statements are categorized within the fair
value hierarchy, described as follows, based
on the lowest level input that is significant to
the fair value measurement as a whole:
• Level 1 - harga kuotasian (tanpa
penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau
liabilitas yang identik;
• Level 1 - Quoted (unadjusted) market prices
in active markets for identical assets or
liabilities;
• Level 2 - teknik penilaian dimana level input
terendah yang signifikan terhadap pengukuran
nilai wajar dapat diobservasi, baik secara
langsung maupun tidak langsung;
• Level 2 - Valuation techniques for which the
lowest level input that is significant to the fair
value measurement is directly or indirectly
observable;
• Level 3 - teknik penilaian dimana level input
terendah yang signifikan terhadap pengukuran
nilai wajar tidak dapat diobservasi.
• Level 3 - Valuation techniques for which the
lowest level input that is significant to the fair
value measurement is unobservable.
Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai
wajar secara berulang dalam laporan
keuangan
konsolidasian,
maka
Grup
menentukan apakah telah terjadi transfer di
antara level hirarki nilai wajar dengan cara
menilai kembali pengkategorian level nilai
wajar (berdasarkan level input terendah yang
signifikan terhadap keseluruhan pengukuran)
pada setiap akhir periode pelaporan.
For assets and liabilities that are recognized in
the consolidated financial statements on a
recurring basis, the Group determines whether
transfers have occurred between levels in the
hierarchy by re-assessing categorization
(based on the lowest level input that is
significant to the fair value measurement as a
whole) at the end of each reporting period.
j.
Persediaan
Inventories
Persediaan
dinyatakan
berdasarkan
biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang
lebih rendah (the lower of cost and
net realizable value). Biaya persediaan
ditentukan berdasarkan metode rata-rata
tertimbang.
Inventories are stated at cost or net
realizable value, whichever is lower. Cost is
determined using the weighted average
method.
Cadangan persediaan usang dan cadangan
kerugian
penurunan
nilai
persediaan
dibentuk
untuk
menyesuaikan
nilai
persediaan ke nilai realisasi bersih. Nilai
realisasi bersih adalah estimasi harga jual
dalam kegiatan usaha biasa dikurangi
estimasi biaya penyelesaian dan estimasi
biaya yang diperlukan untuk membuat
penjualan.
Allowance for inventory obsolescence and
decline in value of the inventories are
provided to reduce the carrying value of
inventories to their net realizable values. Net
realizable value is an estimated selling price
in the ordinary course of business less the
estimated costs of completion and the
estimated costs necessary to make the sale.
- 25 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
k.
Biaya Dibayar Dimuka
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
k.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama
masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus.
l.
Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over their
beneficial periods using the straight-line
method.
Aset Tetap
l.
Property, Plant and Equipment
Pemilikan Langsung
Direct acquisitions
Aset tetap pemilikan langsung, kecuali
tanah, dinyatakan berdasarkan biaya
perolehan, tetapi tidak termasuk biaya
perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan
nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan
dinyatakan berdasarkan biaya perolehan
dikurangi akumulasi penurunan nilai, jika
ada.
Direct acquisitions of property, plant and
equipment, except land, are carried at cost,
excluding day-to day servicing, less
accumulated
depreciation
and
any
impairment in value. Land is not depreciated
and is stated at cost less any impairment in
value.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi
harga perolehan, termasuk bea impor dan
pajak
pembelian
yang
tidak
boleh
dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat
diatribusikan
secara
langsung
untuk
membawa aset ke lokasi dan kondisi
yang diinginkan slesuai dengan tujuan
penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of property, plant and
equipment consists of its purchase price,
including import duties and taxes and any
directly attributable costs in bringing the
property, plant and equipment to its working
condition and location for its intended use.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap
digunakan, seperti beban perbaikan dan
pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian pada saat
terjadinya. Apabila beban-beban tersebut
menimbulkan
peningkatan
manfaat
ekonomis di masa datang dari penggunaan
aset tetap tersebut yang dapat melebihi
kinerja normalnya, maka beban-beban
tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan
biaya perolehan aset tetap.
Expenditures incurred after the property,
plant and equipment have been put
into operations, such as repairs and
maintenance costs, are normally charged to
operations in the year such costs are
incurred. In situations where it can be clearly
demonstrated that the expenditures have
resulted in an increase in the future
economic benefits expected to be obtained
from the use of the property, plant and
equipment beyond its originally assessed
standard of performance, the expenditures
are capitalized as additional costs of
property, plant and equipment.
Biaya pengurusan legal hak atas tanah
ketika tanah diperoleh pertama kali diakui
sebagai bagian dari biaya perolehan tanah,
dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya
pengurusan perpanjangan atau pembaruan
legal hak atas tanah diakui sebagai aset
takberwujud dan diamortisasi sepanjang
umur hukum hak atas tanah.
Initial legal costs incurred to obtain legal
rights are recognized as part of the
acquisition cost of the land, and these costs
are not depreciated. Costs related to
renewal of land rights are recognized as
intangible assets and amortized during the
period of the land rights.
- 26 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Penyusutan dihitung berdasarkan metode
garis lurus (straight-line method) selama
masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed on a straight-line
basis over the property, plant and
equipment’s useful lives as follows:
Tahun/Years
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan dan alat berat
Perabot dan peralatan kantor
5 - 20
10 - 20
5
5
Buildings and infrastructure
Machineries and equipment
Transportation and heavy equipment
Furnitures, fixtures and equipment
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan
dilakukan penurunan nilai apabila terdapat
peristiwa atau perubahan kondisi tertentu
yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut
tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
The carrying values of property, plant and
equipment are reviewed for impairment when
events or changes in circumstances indicate
that the carrying values may not be
recoverable.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan,
biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat
aset tetap sebagai suatu penggantian
apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya
inspeksi signifikan yang dikapitalisasi
tersebut diamortisasi selama periode sampai
dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
When each major inspection is performed, its
cost is recognized in the carrying amount of
the item of property, plant and equipment as
a replacement if the recognition criteria are
satisfied. Such major inspection is capitalized
and amortized over the next major inspection
activity.
Aset tetap yang dijual atau dilepaskan,
dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut
akumulasi penyusutan serta akumulasi
penurunan nilai yang terkait dengan aset
tetap tersebut.
When assets are sold or retired, the cost and
related accumulated depreciation and any
impairment loss are eliminated from the
accounts.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya (derecognized) pada saat
dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis
masa
depan
yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap
yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari
kelompok aset tetap berikut akumulasi
penyusutan dan amortisasi serta akumulasi
penurunan nilai yang terkait dengan aset
tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul
dari penghentian pengakuan aset tetap
ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah
neto hasil pelepasan, jika ada, dengan
jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan
diakui dalam laba rugi pada tahun terjadinya
penghentian pengakuan.
An item of property, plant and equipment is
derecognized upon disposal or when no
future economic benefits are expected from
its use or disposal. When assets are sold or
retired, the cost and related accumulated
depreciation and amortization and any
impairment loss are eliminated from the
accounts. Any gains or loss arising from
de-recognition of property, plant and
equipment (calculated as the difference
between the net disposal proceeds, if any,
and the carrying amount of the item) is
included in profit or loss in the year the item
is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode
penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap
akhir tahun dan dilakukan penyesuaian
apabila hasil telaah berbeda dengan
estimasi sebelumnya.
The asset’s residual values, useful lives and
depreciation and amortization method are
reviewed and adjusted if appropriate, at
each financial year end.
- 27 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
m.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Aset Tetap Dalam Pembangunan
Construction in Progress
Aset tetap dalam pembangunan merupakan
aset tetap dalam tahap konstruksi, yang
dinyatakan pada biaya perolehan dan
tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan
direklasifikasi ke akun aset tetap yang
bersangkutan dan akan disusutkan pada
saat konstruksi selesai secara substansial
dan aset tersebut telah siap digunakan
sesuai tujuannya.
Construction
in
progress
represents
property, plant and equipment under
construction which is stated at cost and is
not depreciated. The accumulated costs are
reclassified to the respective property, plant
and equipment account and depreciated
when the construction is substantially
complete and the asset is ready for its
intended use.
Transaksi Sewa
m.
Lease Transactions
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan
atau mengandung unsur sewa adalah
berdasarkan substansi kontrak pada tanggal
awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat
kontrak tergantung pada penggunaan aset
tertentu dan kontrak tersebut berisi hak
untuk menggunakan aset tersebut.
The
determination
of
whether
an
arrangement is or contains a lease is based
on the substance of the arrangement at
inception date of whether the fulfillment of
the arrangement is dependent on the use of
a specific asset or assets and the
arrangement conveys a right to use the
asset.
Evaluasi ulang atas perjanjian sewa
dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya
jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:
A reassessment is made after inception of
the lease only if one of the following applies:
1.
Terdapat
perubahan
dalam
persyaratan perjanjian kontraktual,
kecuali jika perubahan tersebut hanya
memperbarui atau memperpanjang
perjanjian yang ada;
1.
There is a change in contractual terms,
other than a renewal or extension of the
agreement;
2.
Opsi pembaruan dilakukan atau
perpanjangan disetujui oleh pihakpihak yang terkait dalam perjanjian,
kecuali ketentuan pembaruan atau
perpanjangan pada awalnya telah
termasuk dalam masa sewa;
2.
A renewal option is exercised or
extension granted, unless the term of
the renewal or extension was initially
included in the lease term;
3.
Terdapat perubahan dalam penentuan
apakah
pemenuhan
perjanjian
tergantung pada suatu aset tertentu;
atau
3.
There is a change in the determination
of whether the fulfillment is dependent
on a specified asset; or
4.
Terdapat perubahan subtansial atas
aset yang disewa.
4.
There is a substantial change to the
asset.
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan,
maka akuntansi sewa harus diterapkan atau
dihentikan penerapannya pada tanggal
dimana terjadi perubahan kondisi pada
skenario 1, 3 atau 4 dan pada tanggal
pembaharuan atau perpanjangan sewa pada
skenario 2.
Where a reassessment is made, lease
accounting shall commence or cease from
the date when the change in circumstances
gave rise to the reassessment for scenarios
1, 3 or 4 and the date of renewal or
extension period for scenario 2.
- 28 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
n.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Perusahaan atau entitas anak sebagai
Lessee
Company or its subsidiaries as Lessee
Sewa pembiayaan, yang mengalihkan
secara substansial seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan
suatu aset kepada Perusahaan dan entitas
anak, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar
nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai
kini dari pembayaran sewa minimum, jika
nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian
yang merupakan beban keuangan dan
bagian yang merupakan pelunasan liabilitas
sehingga menghasilkan suatu suku bunga
periodik yang konstan atas saldo liabilitas.
Beban keuangan dibebankan ke laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian tahun
berjalan.
Leases, which transfer to the Company or its
subsidiaries substantially all the risks and
benefits incidental to ownership of the
leased item, are capitalized at the inception
of the lease at the fair value of the leased
property or, if lower, at the present value of
the minimum lease payments. Lease
payments are apportioned between the
finance charges and reduction of the lease
liability so as to achieve a constant rate of
interest on the remaining balance of the
liability. Finance charges are charged
directly against consolidated statements of
comprehensive income.
Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi
umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat
keyakinan memadai bahwa Perusahaan
atau entitas anak akan memperoleh hak
kepemilikan atas aset tersebut pada akhir
masa sewa, maka aset sewaan disusutkan
sepanjang estimasi umur manfaat aset atau
masa sewa, mana yang lebih pendek.
Capitalized leased assets are depreciated
over the estimated useful life of the assets
except if there is no reasonable certainty
that the Company or its subsidiaries will
obtain ownership by the end of the lease
term, in which case the lease assets are
depreciated over the shorter of the
estimated useful life of the assets and the
lease term.
Pembayaran sewa dalam sewa operasi
diakui sebagai beban dalam laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian dengan
dasar garis lurus (straight-line basis) selama
masa sewa.
Operating lease payments are recognized
as an expense in the consolidated statement
of comprehensive income on a straight-line
basis over the lease term.
Saham Treasuri
n.
Pada saat Perusahaan membeli kembali
saham Perusahaan (saham treasuri),
maka imbalan yang dibayarkan, termasuk
biaya-biaya transaksi inkremental yang
teratribusikan langsung (bersih setelah
pajak penghasilan), dikurangkan dari
ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemegang saham Perusahaan sampai
dengan saham tersebut dibatalkan atau
diterbitkan kembali. Jika saham tersebut
kemudian diterbitkan kembali, maka setiap
imbalan yang diterima, setelah dikurangkan
dengan biaya-biaya transaksi inkremental
yang teratribusikan langsung dan dampak
pajak penghasilan, dibukukan pada ekuitas
yang dapat diatribusikan kepada pemegang
saham Perusahaan.
Treasury Stocks
Where the Company purchases the
Company’s equity share capital (treasury
shares), the consideration paid, including
any
directly
attributable
incremental
transaction costs (net of income taxes) is
deducted from equity attributable to the
owners of the Company until the shares are
cancelled or reissued. Where such ordinary
shares are subsequently reissued, any
consideration received, net of any directly
attributable incremental transaction costs
and the related income tax effects owners,
is included in equity attributable to the
owners of the Company.
- 29 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
o.
Biaya Emisi Efek Ekuitas
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
o.
Biaya emisi efek ekuitas dikurangkan dari
akun “Tambahan Modal Disetor” bagian
yang
berhubungan
dengan
proses
penerbitan saham dan tidak diamortisasi.
p.
Stock Issuance Costs
Stock issuance costs are deducted from the
“Additional paid-in capital” portion of the
related proceeds from issuance of shares
and are not amortized.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
p.
Impairment of Non-Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan
tahunan, Grup menelaah apakah terdapat
indikasi suatu aset mengalami penurunan
nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau
pada saat uji tahunan penurunan nilai aset
perlu dilakukan, maka Grup membuat
estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual
reporting period whether there is an
indication that an asset may be impaired. If
any such indication exists, or when annual
impairment testing for an asset is required,
the Group makes an estimate of the asset’s
recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk
aset individual adalah jumlah yang lebih
tinggi antara nilai wajar aset atau UPK
dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai
pakainya, kecuali aset tersebut tidak
menghasilkan arus kas masuk yang secara
signifikan independen dari aset atau
kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset
lebih besar daripada nilai terpulihkannya,
maka aset tersebut dinyatakan mengalami
penurunan nilai dan nilai tercatat aset
diturunkan nilai menjadi sebesar nilai
terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari
operasi yang berkelanjutan diakui dalam
laba rugi sebagai “Rugi penurunan nilai”.
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus
kas masa depan bersih didiskontokan ke
nilai kini dengan menggunakan tingkat
diskonto sebelum pajak yang mencerminkan
penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan
risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung
nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual,
transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika
tersedia.
An asset’s recoverable amount is the higher
of an asset’s or CGU’s fair value less costs
to sell and its value in use, and is
determined for an individual asset, unless
the asset does not generate cash inflows
that are largely independent of those from
other assets or groups of assets. Where the
carrying amount of an asset exceeds its
recoverable amount, the asset is considered
impaired and is written down to its
recoverable amount. Impairment losses of
continuing operations are recognized in
profit or loss as “impairment losses”. In
assessing the value in use, the estimated
net future cash flows are discounted to their
present value using a pre-tax discount rate
that reflects current market assessments of
the time value of money and the risks
specific to the asset. In determining fair
value less costs to sell, recent market
transactions are taken into account, if
available.
Jika transaksi pasar kini tidak tersedia,
Grup menggunakan model penilaian yang
sesuai untuk menentukan nilai wajar
aset. Perhitungan-perhitungan ini harus
didukung oleh metode penilaian tertentu
(valuation multiples) atau indikator nilai wajar
lain yang tersedia.
If no such transactions can be identified, an
appropriate valuation model is used to
determine the fair value of the assets. These
calculations are corroborated by valuation
multiples or other available fair value
indicators.
Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui
dalam laba rugi sesuai dengan kategori
biaya yang konsisten dengan fungsi dari
aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations,
if any, are recognized in the consolidated
statement of profit or loss under expense
categories that are consistent with the
functions of the impaired assets.
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap
periode
pelaporan
tahunan
untuk
mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa
An assessment is made at each annual
reporting period as to whether there is any
indication
that
previously
recognized
- 30 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
rugi penurunan nilai aset yang telah diakui
dalam periode sebelumnya mungkin tidak
ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika
indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup
mengestimasi jumlah terpulihkan aset
tersebut. Kerugian penurunan nilai yang
diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan
hanya jika terdapat perubahan asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan
jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi
penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal
ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah
terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi
sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi
jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat,
neto setelah penyusutan, seandainya tidak
ada rugi penurunan nilai yang telah diakui
untuk aset tersebut pada tahun-tahun
sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai
diakui dalam laba rugi. Setelah pemulihan
tersebut,
penyusutan
aset
tersebut
disesuaikan di periode mendatang untuk
mengalokasikan nilai tercatat aset yang
direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan
dasar yang sistematis selama sisa umur
manfaatnya.
q.
impairment losses recognized for an asset
may no longer exist or may have decreased.
If such indication exists, the recoverable
amount
is
estimated.
A
previously
recognized impairment loss for an asset is
reversed only if there has been a change in
the assumptions used to determine the
asset’s recoverable amount since the last
impairment loss was recognized. If that is
the case, the carrying amount of the asset is
increased to its recoverable amount. The
reversal is limited so that the carrying
amount of the assets does not exceed its
recoverable amount nor exceed the carrying
amount that would have been determined,
net of depreciation, had no impairment
loss been recognized for the asset in prior
years. Reversal of an impairment loss is
recognized in profit or loss. After such
a reversal, the depreciation charge on the
said asset is adjusted in future periods to
allocate the asset’s revised carrying amount,
less any residual value, on a systematic
basis over its remaining useful life.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
q.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui ketika kemungkinan
besar manfaat ekonomi masa depan akan
mengalir ke Grup dan pendapatan ini dapat
diukur secara andal. Kriteria pengakuan
pendapatan berikut harus dipenuhi sehingga
pendapatan dapat diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is
probable that the economic benefits will flow
to the Group and the revenue can be reliably
measured. The following specific recognition
criteria must also be met before revenue is
recognized:
Penjualan lokal diakui pada saat pengiriman
barang kepada pelanggan, sedangkan
penjualan ekspor diakui sesuai persyaratan
penjualan.
Revenues from local sales are recognized
when the goods are delivered to the
customers, while revenues from export sales
are recognized in accordance with the terms
of the sale.
Uang muka diterima akan diakui sebagai
pendapatan pada saat pengiriman barang
kepada pelanggan telah dilakukan.
Advances received will be recognized as
revenue when the goods had been
delivered to the customer.
Pendapatan Certified Emission Reduction
(CER) akan diakui sebagai pendapatan pada
saat Sertifikasi CER diperoleh dan
diserahkan kepada pembeli.
Income from Certified Emission Reduction
(CER) will be recognized as revenue when
the buyer obtained the CER certification and
delivered to buyer.
Pendapatan bunga dan beban bunga dari
instrumen keuangan diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian secara
akrual menggunakan metode suku bunga
efektif.
Interest income and interest expense for all
financial instruments are recognized in the
consolidated statements of comprehensive
income on accrual basis using the effective
interest rate method.
- 31 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
r.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Pendapatan diukur dengan nilai wajar
imbalan yang diterima atau dapat diterima
dari penjualan barang dan jasa dalam
kegiatan usaha normal Grup.
Revenue is measured as the fair value of the
consideration received or receivable for the
sale of goods and services in the ordinary
course of the Group’s activities.
Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun
yang bersangkutan (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred
(accrual basis).
Biaya transaksi yang terjadi dan dapat
diatribusikan secara langsung terhadap
perolehan
atau penerbitan instrumen
keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi diamortisasi
sepanjang umur instrumen keuangan
menggunakan metode suku bunga efektif dan
dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga
untuk biaya transaksi terkait aset keuangan,
dan sebagai bagian dari beban bunga untuk
biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.
Transaction
costs
that
are
directly
attributable to the acquisition or issuance of
financial instruments not measured at FVPL
are amortized over the life of financial
instruments using the effective interest rate
method and recorded as part of interest
income for transaction costs directly
attributable to financial assets, and as part of
interest expense for transaction costs
directly attributable to financial liabilities.
Biaya Pinjaman
r.
Borrowing Costs
Biaya pinjaman merupakan bunga dan
selisih kurs pinjaman yang diterima dalam
mata uang asing dan biaya lainnya
(amortisasi diskon/premium dari pinjaman
diterima) yang terjadi sehubungan dengan
peminjaman dana.
Borrowing costs are interest and exchange
difference on foreign currency denominated
borrowings and other costs (amortization of
discounts/premiums on borrowings) incurred
in connection with the borrowing of funds.
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan
secara
langsung
dengan
perolehan,
konstruksi,
atau
pembuatan
aset
kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian
dari biaya perolehan aset tersebut. Biaya
pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada
saat terjadinya.
Borrowing costs which are directly
attributable to the acquisition, construction,
or production of qualifying assets are
capitalized as part of the acquisition cost of
the qualifying assets. Other borrowing costs
are recognized as expense in the period in
which they are incurred.
Jika Grup meminjam dana secara khusus
untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian,
maka Grup menentukan jumlah biaya
pinjaman yang layak dikapitalisasikan
sebesar biaya pinjaman aktual yang terjadi
selama
periode
berjalan
dikurangi
penghasilan
investasi
atas
investasi
sementara dari pinjaman tersebut.
To the extent that the Group borrows funds
specifically for the purpose of obtaining a
qualifying asset, the amount of borrowing
costs eligible for capitalization is determined
as the actual borrowing costs incurred on
that borrowing during the year less any
investment income on the temporary
investment of those borrowings.
Jika pengembangan aktif atas aset
kualifikasian dihentikan, Grup menghentikan
kapitalisasi biaya pinjaman selama periode
yang diperpanjang tersebut.
The Group suspends capitalization of
borrowing costs during extended periods in
which it suspends active development of a
qualifying asset.
Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan saat
selesainya secara subtansi seluruh aktivitas
yang diperlukan untuk mempersiapkan aset
kualifikasian agar dapat digunakan atau
dijual sesuai dengan maksudnya.
The Group ceases capitalizing borrowing
costs when substantially all the activities
necessary to prepare the qualifying asset for
its intended use or sale are complete.
- 32 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
s.
t.
Imbalan Kerja
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
s.
Employee Benefits
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits liability
Imbalan kerja jangka pendek merupakan
upah, gaji, dan tunjangan lainnya. Imbalan
kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah
yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada
laporan posisi keuangan konsolidasian
setelah dikurangi dengan jumlah yang telah
dibayar dan sebagai beban pada laba rugi.
Short-term employee benefits are in the form
of wages, salaries, and other employee
benefits. Short-term employee benefits are
recognized at its undiscounted amount as a
liability, after deducting any amount already
paid, in the consolidated statements of
financial position and as an expense in profit
or loss.
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Long-term employee benefits liability
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
merupakan imbalan pasca-kerja manfaat
pasti yang dibentuk tanpa pendanaan
khusus dan didasarkan pada masa kerja dan
jumlah penghasilan karyawan saat pensiun.
Metode penilaian aktuarial yang digunakan
untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan
pasti, beban jasa kini yang terkait, dan
beban jasa lalu adalah metode Projected
Unit Credit. Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasti diakui dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian dan penghasilan
komprehensif lain pada periode terjadinya.
Pengukuran kembali yang diakui dalam
penghasilan komprehensif lain tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi dan menjadi
bagian dari saldo laba. Biaya liabilitas
imbalan pasti lainnya, termasuk biaya jasa
kini, biaya jasa lalu, keuntungan atau
kerugian dari kurtailmen dan penyelesaian
dan biaya (pendapatan) bunga neto terkait
dengan program imbalan pasti diakui dalam
laba rugi.
Long-term employment benefits liability
repesents
post-employment
benefits,
unfunded defined-benefit plans which
amounts are determined based on years of
service and salaries of the employees at the
time of pension. The actuarial valuation
method used to determine the present value
of defined-benefit liability, related current
service costs, and past service costs is the
Projected Unit Credit. Remeasurement is
reflected immediately in the consolidated
statement of financial position with a charge
or credit recognized in other comprehensive
income in the period in which they occur.
Remeasurement
recognized
in
other
comprehensive
income
will
not be
reclassified in profit or loss and is reflected
immediately in retained earnings. All other
costs, including current service cost, past
service cost as well as gains and losses on
curtailments and settlements and net
interest expense (income) related to the
defined-benefit plan are recognized in profit
or loss.
Pajak Penghasilan
t.
Income Tax
Pajak Penghasilan Final
Final Income Tax
Sesuai dengan peraturan perundangan
perpajakan,
pendapatan
yang
telah
dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi
dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak,
dan semua beban sehubungan dengan
pendapatan yang telah dikenakan pajak
penghasilan final tidak boleh dikurangkan.
Di lain pihak, baik pendapatan maupun
beban tersebut dipakai dalam perhitungan
laba rugi menurut akuntansi.
In accordance with the tax laws and
regulations, income subject to final income
tax is not to be reported as taxable income
and all expenses related to income subject
to final income tax are not deductible.
However, such income and expenses are
included in the profit and loss calculation for
accounting purposes
- 33 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Beban pajak atas pendapatan yang
dikenakan pajak penghasilan final diakui
secara
proporsional
dengan
jumlah
pendapatan menurut akuntansi yang diakui
pada tahun berjalan.
The current tax expense on income subject
to final income tax is recognized in
proportion to the total income recognized
during the year for accounting purposes.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final
terutang dengan jumlah yang dibebankan
sebagai pajak kini dalam laba rugi diakui
sebagai pajak dibayar dimuka atau utang
pajak.
The difference between the amount of final
income tax payable and the amount charged
as current tax in profit or loss
comprehensive is recognized either as
prepaid
taxes
and
taxes
payable,
accordingly.
Pajak Kini
Current Tax
Pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena
pajak dalam tahun yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang
berlaku.
Current tax expense is determined based on
the taxable income for the year computed
using prevailing tax rates.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Pajak tangguhan diakui sebagai liabilitas
jika terdapat perbedaan temporer kena pajak
yang timbul dari perbedaan antara dasar
pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan
jumlah tercatatnya pada tanggal pelaporan.
Deferred tax is provided using the liability
method on temporary differences between
the tax bases of assets and liabilities and
their carrying amounts for financial reporting
purposes at the reporting date,
Seluruh perbedaan temporer kena pajak
diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan,
kecuali:
Deferred tax liabilities are recognized for all
taxable temporary differences, except:
ï‚·
Liabilitas pajak tangguhan yang timbul
dari pengakuan awal goodwill atau aset
atau liabilitas dari transaksi yang bukan
kombinasi bisnis dan, pada saat
transaksi, tidak mempengaruhi laba
akuntansi atau laba kena pajak (rugi
fiskal).
ï‚·
When the deferred tax liability arises
from the initial recognition of goodwill or
an asset or liability in a transaction that
is not a business combination and, at
the time of the transaction, affects
neither the accounting profit nor taxable
profit or loss.
ï‚·
Perbedaan temporer kena pajak terkait
dengan investasi pada entitas anak,
entitas asosiasi dan kepentingan dalam
ventura
bersama,
jika
waktu
pembalikan perbedaan temporer dapat
dikendalikan dan kemungkinan besar
perbedaan temporer tidak akan dibalik
di
masa
depan
yang
dapat
diperkirakan.
ï‚·
In respect of taxable temporary
differences associated with investments
in
subsidiaries,
associates
and
interests in joint ventures, when the
timing of the reversal of the temporary
differences can be controlled and it is
probable that the temporary differences
will not reverse in the foreseeable
future.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh
perbedaan temporer yang dapat dikurangkan
dan rugi fiskal yang dapat dikompensasikan.
Aset pajak tangguhan diakui dan direviu
pada setiap tanggal pelaporan atau
diturunkan jumlah tercatatnya, sepanjang
Deferred tax assets are recognized for all
deductible temporary differences and the
carry forward benefit of any unused tax
losses. Deferred tax assets are recognized
and reviewed at each reporting date and
reduced to the extent that it is probable that
- 34 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
kemungkinan besar laba kena pajak tersedia
untuk pemanfaatan perbedaan temporer
yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang
dapat
dikompensasikan.
Aset
pajak
tangguhan diakui, kecuali:
taxable profit will be available against which
the deductible temporary differences and the
carry forward benefit of unused tax losses
can be utilized. Deferred tax assets are
recognized except:
ï‚·
Aset pajak tangguhan terkait dengan
perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan
yang
timbul
dari
pengakuan awal aset atau liabilitas dari
transaksi yang bukan kombinasi bisnis
dan, pada saat transaksi, tidak
mempengaruhi laba akuntansi atau
laba kena pajak (rugi fiskal)
ï‚·
When the deferred tax asset relating to
the deductible temporary difference
arises from the initial recognition of an
asset or liability in a transaction that is
not a business combination and, at the
time of the transaction, affects neither
the accounting profit nor taxable profit
or loss.
ï‚·
Perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan terkait dengan investasi
pada entitas anak, entitas asosiasi dan
kepentingan dalam ventura bersama,
diakui hanya jika kemungkinan besar
pembalikan perbedaan temporer terjadi
di masa depan yang dapat diperkirakan
dan tersedia laba kena pajak untuk
pemanfaatan
perbedaan
temporer
tersebut.
ï‚·
In respect of deductible temporary
differences associated with investments
in
subsidiaries,
associates
and
interests in joint ventures, deferred tax
assets are recognized only to the
extent that it is probable that the
temporary differences will reverse in
the foreseeable future and taxable
profit will be available against which the
temporary differences can be utilized.
Aset pajak tangguhan yang tidak diakui
dinilai kembali pada setiap tanggal
pelaporan
dan
diakui
sepanjang
kemungkinan besar laba kena pajak masa
depan akan tersedia untuk pemulihan aset
pajak tangguhan tersebut.
Unrecognized deferred tax assets are
re-assessed at each reporting date and
are recognized to the extent that it has
become probable that future taxable
profits will allow the deferred tax asset
to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur
dengan menggunakan tarif pajak yang
diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan
atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif
pajak (atau peraturan pajak) yang telah
berlaku atau secara substantif telah berlaku
pada tanggal pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are
measured at the tax rates that are
expected to apply in the year when the
asset is realized or the liability is
settled, based on tax rates (or tax laws)
that
have
been
enacted
or
substantively enacted at the reporting
date.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak
tangguhan saling hapus jika dan hanya jika,
terdapat hak yang dipaksakan secara hukum
untuk melakukan saling hapus aset pajak
kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak
tangguhan tersebut terkait dengan entitas
kena pajak yang sama dan dikenakan oleh
otoritas perpajakan yang sama.
Deferred tax assets and deferred tax
liabilities are offset if and only if, a
legally enforceable right exists to set off
current tax assets against current tax
liabilities and the deferred taxes relate
to the same taxable entity and the
same taxation authority.
- 35 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
u.
Laba Per Saham
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
u.
Laba per saham dasar dihitung dengan
membagi
laba
bersih
yang
dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham
yang
beredar
pada
tahun
yang
bersangkutan.
v.
Earnings per Share
Basic earnings per
dividing net income
the Company by
number of shares
year.
Informasi Segmen
v.
share are computed by
attributable to owners of
the weighted average
outstanding during the
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan
kebijakan akuntansi yang dianut dalam
penyusunan
dan
penyajian
laporan
keuangan konsolidasian.
Segment information is prepared using the
accounting policies adopted for preparing
and presenting the consolidated financial
statements.
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan
laporan internal atas komponen-komponen
Grup yang secara berkala dilaporkan kepada
pengambil keputusan operasional dalam
rangka alokasi sumber daya ke dalam
segmen dan penilaian kinerja Grup.
Operating segments are identified on the
basis of internal reports about components
of the Group that are regularly reviewed by
the chief operating decision maker in order
to allocate resources to the segments and to
assess their performances.
Segmen operasi adalah suatu komponen
dari entitas:
An operating segment is a component of an
entity:
1. Yang terlibat dalam aktivitas bisnis
yang memperoleh pendapatan dan
menimbulkan
beban
(termasuk
pendapatan dan beban terkait dengan
transaksi dengan komponen lain dari
entitas yang sama);
1.
That engages in business activities
which it may earn revenue and incur
expenses (including revenue and
expenses relating to the transaction
with other components of the same
entity);
2. Hasil operasinya dikaji ulang secara
reguler oleh pengambil keputusan
operasional untuk membuat keputusan
tentang sumber daya yang dialokasikan
pada segmen tersebut dan menilai
kinerjanya; dan
2.
Whose operating results are reviewed
regularly by the entity’s chief operating
decision maker to make decision about
resources to be allocated to the
segments and assess its performance;
and
3. Tersedia informasi keuangan yang dapat
dipisahkan.
3.
For which discrete financial information
is available.
Informasi yang dilaporkan kepada pengambil
keputusan operasional untuk tujuan alokasi
sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih
difokuskan pada kategori masing-masing
produk, yang mana serupa dengan segmen
usaha yang dilaporkan pada periode-periode
terdahulu.
Information reported to the chief operating
decision maker for the purpose of resources
allocation
and
assessment
of
its
performance is more specifically focused on
the category of each product, which is
similar to the business segment information
reported in the prior period.
- 36 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
3.
Penggunaan Estimasi,
Asumsi Manajemen
Pertimbangan
dan
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
3.
Management Use of Estimates, Judgments
and Assumptions
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup,
seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada
laporan keuangan konsolidasian, manajemen
harus membuat estimasi, pertimbangan, dan
asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang
tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi
dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman
historis dan faktor lain yang dipertimbangkan
relevan.
In the application of the Group’s accounting
policies, which are described in Note 2 to the
consolidated financial statements, management is
required to make estimates, judgments, and
assumptions about the carrying amounts of
assets and liabilities that are not readily apparent
from other sources. The estimates and
assumptions are based on historical experience
and other factors that are considered to be
relevant.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan
berikut telah mencakup ikhtisar estimasi,
pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat
oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap
jumlah-jumlah
yang
dilaporkan
serta
pengungkapan
dalam
laporan
keuangan
konsolidasian.
Management believes that the following represent
a summary of the significant estimates,
judgments, and assumptions made that affected
certain reported amounts and disclosures in the
consolidated financial statements:
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh
manajemen dalam proses penerapan kebijakan
akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling
signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui
dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by
management in the process of applying the
Group’s accounting policies that have the most
significant effects on the amounts recognized in
the consolidated financial statements:
a.
a.
Mata Uang Fungsional
Functional Currency
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi
Grup,
manajemen
telah
membuat
pertimbangan untuk menentukan mata uang
fungsional entitas anak luar negeri.
In the process of applying the Group’s
accounting policies, management has made
judgment on the determination of its
functional currency and that of the foreign
subsidiary.
Mata uang fungsional Perusahaan dan
entitas anak adalah mata uang lingkungan
ekonomi utama dimana masing-masing
entitas beroperasi. Mata uang tersebut
adalah yang paling mempengaruhi harga jual
barang dan jasa, dan mata uang dari negara
yang kekuatan persaingan dan peraturannya
sebagian besar menentukan harga jual
barang dan jasa entitas, dan merupakan
mata uang yang mana dana dari aktivitas
pendanaan dihasilkan.
The functional currency of the Company and
its subsidiaries is the currency of the primary
economic environment in which each of them
operates. It is the currency, among others,
that mainly influences sales prices for goods
and services, and of the country whose
competitive forces and regulations mainly
determine the sales prices of its goods and
services, and the currency in which funds
from financing activities are generated.
- 37 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
b.
Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas
Keuangan
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
b.
Grup menentukan klasifikasi aset dan
liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan menilai apakah
aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi
yang ditetapkan dalam PSAK No. 55.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi
Grup sebagaimana diungkapkan dalam
Catatan 2.
c.
Classification of Financial
Financial Liabilities
Assets
and
The Group determines the classifications of
certain assets and liabilities as financial
assets and liabilities by judging if they meet
the definition set forth in PSAK No. 55.
Accordingly, the financial assets and
liabilities are accounted for in accordance
with the Group’s accounting policies
disclosed in Note 2.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset
Keuangan
c.
Allowance for Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian,
Grup
secara
spesifik
menelaah apakah telah terdapat bukti
obyektif bahwa suatu aset keuangan telah
mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
The Group assesses specifically at each
consolidated statement of financial position
date whether there is an objective evidence
that a financial asset is impaired
(uncollectible).
Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan
pengalaman penagihan masa lalu dan faktorfaktor lainnya yang mungkin mempengaruhi
kolektibilitas, antara lain kemungkinan
kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan
yang signifikan yang dialami oleh debitur atau
penundaan pembayaran yang signifikan.
The level of allowance is based on past
collection experience and other factors that
may affect collectability such as the
probability of insolvency or significant
financial difficulties of the debtor or significant
delay in payments.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai,
maka saat dan besaran jumlah yang dapat
ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman
kerugian masa lalu. Cadangan kerugian
penurunan nilai dibentuk atas akun-akun
yang diidentifikasi secara spesifik telah
mengalami penurunan nilai. Suatu evaluasi
atas
piutang,
yang
bertujuan
untuk
mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus
dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang
tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran
jumlah cadangan kerugian penurunan nilai
yang tercatat pada setiap periode dapat
berbeda tergantung pada pertimbangan dan
estimasi yang digunakan.
If there is objective evidence of impairment,
timing and collectible amounts are estimated
based on historical loss data. Allowance for
doubtful accounts is provided on accounts
specifically identified as impaired. Evaluation
of receivables to determine the total
allowance to be provided is performed
periodically during the year. Therefore, the
timing and amount of allowance for
impairment recorded at each period might
differ based on the judgments and estimates
that have been used.
Nilai tercatat aset keuangan Grup dalam
kategori pinjaman yang diberikan dan piutang
tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
sebagai berikut:
The carrying values of the Group’s financial
assets categorized as loans and receivables
as of June 30, 2015 and December 31, 2014
follows:
- 38 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
30 Juni
June 30
2015
d.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
31 Desember
December 31
2014
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas
Deposito berjangka
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Aset lain-lain - setoran jaminan
170.932
16.523
625.362
6.853
228
34.885
4.581
523.316
3.248
222
Loans and receivables
Cash
Time deposits
Trade accounts receivable
Other accounts receivable
Other assets - margin deposits
Jumlah
819.898
566.252
Total
Sewa Pembiayaan – Grup sebagai Lessee
d.
Grup telah menandatangani perjanjian sewa
kendaraan. Grup menentukan bahwa sewa
tersebut adalah sewa pembiayaan, karena
Grup menanggung secara signifikan seluruh
risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset
tersebut.
e.
Finance Lease – Group as Lessee
The Group has entered into commercial
vehicle lease arrangements. The Group has
determined that these are finance leases
since it bears substantially all the significant
risks and benefits incidental to the ownership
of these properties.
Pajak Penghasilan
e.
Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan
untuk menentukan jumlah pajak penghasilan.
Terdapat sejumlah transaksi dan perhitungan
yang menimbulkan ketidakpastian penentuan
jumlah pajak penghasilan karena interpretasi
atas peraturan pajak yang berbeda. Jika hasil
pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah
yang sebelumnya telah dibukukan, maka
selisih tersebut akan berdampak terhadap
aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan
dalam periode dimana hasil pemeriksaan
tersebut terjadi.
Income Taxes
Significant
judgment
is
required
in
determining the provision for income taxes.
There are many transactions and calculations
for which the ultimate tax determination is
uncertain due to different interpretation of tax
regulations. Where the final tax outcome of
these matters is different from the amounts
that were initially recorded, such differences
will have an impact on the current and
deferred income tax assets and liabilities in
the period in which such determination is
made.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan
sumber utama lain dalam mengestimasi
ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang
mempunyai
risiko
signifikan
yang
dapat
menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai
tercatat aset dan liabilitas dalam periode
berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup
mendasarkan asumsi dan estimasi pada
parameter yang tersedia saat laporan keuangan
konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan
asumsi mengenai perkembangan masa depan
dapat berubah karena perubahan situasi pasar
yang berada di luar kendali Grup. Perubahan
tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan
tersebut terjadi:
The key assumptions concerning the future and
other key sources of estimation uncertainty at the
reporting date that have a significant risk of
causing a material adjustment to the carrying
amounts of assets and liabilities within the next
financial period are disclosed below. The Group
based its assumptions and estimates on
parameters available when the consolidated
financial statements were prepared. Existing
circumstances and assumptions about future
developments may change due to market
changes on circumstances arising beyond the
control of the Group. Such changes are reflected
in the assumptions when they occur:
- 39 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
a.
b.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas
Keuangan
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
a.
Fair Value of Financial Assets and Financial
Liabilities
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
mensyaratkan pengukuran aset keuangan
dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai
wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan
penggunaan
estimasi.
Komponen
pengukuran nilai wajar yang signifikan
ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif
yang dapat diverifikasi (seperti suku bunga),
sedangkan saat dan besaran perubahan nilai
wajar dapat menjadi berbeda karena
penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Indonesian Financial Accounting Standards
require measurement of certain financial
assets and liabilities at fair values, and the
disclosure requires the use of estimates.
Significant
component
of
fair
value
measurement is determined based on
verifiable objective evidence (i.e. interest
rate), while timing and amount of changes in
fair value might differ due to different
valuation method used.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas
keuangan diungkapkan pada Catatan 18.
The fair values of financial assets and
financial liabilities are set out in Note 18.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
b.
Estimated Useful Life of Property, Plant and
Equipment
Masa manfaat dari masing-masing aset tetap
Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu
aset tersebut diharapkan tersedia untuk
digunakan. Estimasi tersebut didasarkan
pada penilaian kolektif berdasarkan bidang
usaha yang sama, evaluasi teknis internal
dan pengalaman dengan aset sejenis.
Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah
secara berkala dan diperbarui jika estimasi
berbeda dari perkiraan sebelumnya yang
disebabkan karena pemakaian, usang secara
teknis atau komersial serta keterbatasan
hak atau pembatasan lainnya terhadap
penggunaan aset. Dengan demikian, hasil
operasi di masa mendatang mungkin dapat
terpengaruh secara signifikan oleh perubahan
dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya
karena perubahan yang disebabkan oleh
faktor-faktor yang disebutkan di atas.
Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis
setiap aset tetap akan menyebabkan
kenaikan beban penyusutan dan penurunan
nilai tercatat aset tetap.
The useful life of each of the item of the
Group’s property, plant and equipment is
estimated based on the period over which the
asset is expected to be available for use.
Such estimation is based on a collective
assessment of similar business, internal
technical evaluation and experience with
Tidak terdapat perubahan dalam estimasi
masa manfaat aset tetap selama tahun
berjalan. Nilai tercatat aset tetap pada
tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
masing-masing adalah sebesar Rp 1.657.617
dan Rp 1.480.942 (Catatan 10).
There is no change in the estimated useful
lives of property and equipment during the
year. The carrying value of property and
equipment as of June 30, 2015 and
December
31,
2014
amounted
to
Rp 1,657,617 and Rp 1,480,942, respectively
(Note 10).
similar assets. The estimated useful life of
each asset is reviewed periodically and
updated if expectations differ from previous
estimates due to physical wear and tear,
technical or commercial obsolescence, and
legal or other limits on the use of the asset. It
is possible, however, that future results of
operations could be materially affected by
changes in the amounts and timing of
recorded expenses brought about by
changes in the factors mentioned above. A
reduction in the estimated useful life of any
item of property, plant and equipment would
increase the recorded depreciation and
decrease the carrying values of these assets.
- 40 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
c.
d.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
c.
Impairment of Non-Financial Assets
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan
apabila terjadi indikasi penurunan nilai aset
tertentu. Penentuan nilai wajar aset
membutuhkan estimasi arus kas yang
diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian
berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset
tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan
nilai wajar dapat berdampak signifikan pada
jumlah nilai terpulihkan dan jumlah kerugian
penurunan nilai yang terjadi mungkin
berdampak material pada hasil operasi Grup.
Impairment review is performed when certain
impairment
indicators
are
present.
Determining the fair value of assets requires
the estimation of cash flows expected to be
generated from the continued use and
ultimate disposition of such assets. Any
significant changes in the assumptions used
in determining the fair value may materially
affect the assessment of recoverable values
and any resulting impairment loss could have
a material impact on results of operations.
Nilai tercatat aset non-keuangan tersebut
pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember
2014
masing-masing
adalah
sebesar
Rp 1.657.617 dan Rp 1.480.942 (Catatan 10).
The carrying value of these assets as of June
30, 2015 and December 31, 2014 amounted
to Rp 1,657,617 and Rp 1,480,942,
respectively (Note 10).
Imbalan Kerja Jangka Panjang
d.
Long-term Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka
panjang dipengaruhi oleh asumsi tertentu
yang digunakan oleh aktuaris dalam
menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi
tersebut dijelaskan dalam Catatan 28 dan
mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan
tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang
berbeda dengan asumsi Grup dibukukan
pada penghasilan komprehensif lain dan
dengan demikian, berdampak pada jumlah
penghasilan komprehensif lain yang diakui
dan liabilitas yang tercatat pada periodeperiode mendatang.Manajemen berkeyakinan
bahwa asumsi-asumsi yang digunakan
adalah tepat dan wajar, namun demikian,
perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau
perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi
tersebut dapat berdampak signifikan pada
jumlah liabilitas imbalan kerja jangka
panjang.
The determination of the long-term employee
benefits is dependent on the selection of
certain assumptions used by actuary in
calculating
such
amounts.
Those
assumptions are described in Note 28 and
include, among others, discount rate and rate
of salary increase. Actual results that differ
from the Group’s assumptions are charged to
comprehensive income and therefore,
generally
affect
the
recognized
comprehensive
income
and
recorded
obligation in such future periods. While it is
believed that the Group’s assumptions are
reasonable and appropriate, significant
differences in actual experience or significant
changes in assumptions may materially affect
the amount of long-term employee benefits
liability.
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember
2014, liabilitas imbalan kerja jangka panjang
masing-masing adalah sebesar Rp 22.057
(Catatan 28).
As of June 30, 2015 and December 31, 2014,
long-term
employee
benefits
liability
amounted to Rp 22,057, respectively (Note
28).
- 41 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
4.
Kas
4.
30 Juni
June 30
2015
Kas
Rupiah
Mata Uang Asing (Catatan 35)
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura
Jumlah
Jumlah - Kas
Bank - pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
Lain-lain
Jumlah
Mata Uang Asing (Catatan 35)
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Lain-lain
Dolar Singapura
United Overseas Bank Ltd., Singapura
Euro
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Jumlah Mata Uang Asing
Jumlah - Bank
Jumlah
Suku bunga per tahun
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Euro
5.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
31 Desember
December 31
2014
10.899
147
1
148
154
1
155
9.446
11.054
Total - Cash on hand
101
13.849
67
3.658
2.362
20.037
Cash in banks - third parties
Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
Others
Subtotal
50.102
29.441
20.076
5.132
721
105.472
54.917
314
385
1.954
321
1.226
31
6
201
146
20
94
149
44
56.014
3.794
161.486
23.831
170.932
34.885
0,25% - 9,50%
0,00% - 1,00%
0,00% - 1,00%
0,50% - 6,25%
0,00% - 1,00%
0,00% - 1,00%
5.
30 Juni
June 30
2015
Jumlah
Cash on hand
Rupiah
Foreign currencies (Note 35)
U.S. Dollar
Singapore Dollar
Subtotal
9.298
Deposito Berjangka
Dolar Amerika Serikat (Catatan 35)
PT Bank Permata Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Cash
Total foreign currencies
Total - Cash in banks
Total
Interest rates per annum
Rupiah
U.S. Dollar
Euro
Time Deposits
31 Desember
December 31
2014
7.879
6.386
2.258
2.703
58
1.820
16.523
4.581
Deposito berjangka diatas digunakan sebagai
jaminan atas Letters of Credit (L/C) yang dibuka
pada bank yang bersangkutan (Catatan 12 dan 33).
Foreign currencies (Note 35)
U.S. Dollar
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Others
Singapore Dollar
United Overseas Bank Ltd., Singapore
Euro
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
U.S. Dollar (Note 35)
PT Bank Permata Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Subtotal
These time deposits are used as collateral for
Letters of Credit (L/C) which are issued by the
aforementioned banks (Notes 12 and 33).
- 42 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
6.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Piutang Usaha
6.
Trade Accounts Receivable
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:
The details of trade accounts receivable are as
follows:
a.
a.
Berdasarkan pelanggan
30 Juni
June 30
2015
Pihak berelasi (Catatan 31)
PT Sungai Budi
b.
31 Desember
December 31
2014
478.710
432.471
Related party (Note 31)
PT Sungai Budi
Pihak ketiga
PT Kievit Indonesia
PT Heinz ABC Indonesia
PT Tirta Investama
PT Sorini Towa Berlian Corporindo
AG Commodities
PT Mayora Indah Tbk
PT Agel Langgeng
PT Ultra Prima Abadi
PT Frisian Flag Indonesia
PT Torabika Eka Semesta
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp 5.000)
Jumlah
37.996
20.458
13.808
12.495
7.533
6.391
6.042
5.856
-
30.188
5.124
8.567
1.731
7.453
5.057
8.567
3.684
Third parties
PT Kievit Indonesia
PT Heinz ABC Indonesia
PT Tirta Investama
PT Sorini Towa Berlian Corporindo
AG Commodities
PT Mayora Indah Tbk
PT Agel Langgeng
PT Ultra Prima Abadi
PT Frisian Flag Indonesia
PT Torabika Eka Semesta
36.073
146.652
20.474
90.845
Others (each below Rp 5,000)
Total
Jumlah
625.362
523.316
Berdasarkan Umur
b.
Pada
tanggal
30
Juni
2015
dan
31 Desember 2014, seluruh piutang usaha
belum jatuh tempo dan tidak mengalami
penurunan nilai.
c.
By Debtor
c.
30 Juni
June 30
2015
Mata Uang Asing (Catatan 35)
Dolar Amerika Serikat
Jumlah
By Age
As of June 30, 2015 and December 31,
2014, all trade accounts receivable are not
past due and unimpaired.
Berdasarkan Mata Uang
Rupiah
Total
By Currency
31 Desember
December 31
2014
578.285
490.662
47.077
32.654
625.362
523.316
Rupiah
Foreign currencies (Note 35)
U.S. Dollar
Total
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang
usaha dapat ditagih sehingga tidak dibentuk
cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that all the above
receivables are collectible, thus no allowance for
impairment was provided.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat
risiko terkonsentrasi secara signifikan atas
piutang dari pihak ketiga.
Management believes that there are no significant
concentrations of credit risk in third party
receivables.
Piutang usaha Grup digunakan sebagai jaminan
atas utang bank jangka pendek dan utang bank
jangka panjang (Catatan 12).
The Group’s trade accounts receivable are used
as collateral for short-term bank loans and longterm bank loans (Note 12).
- 43 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
7.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Persediaan
7.
Rincian persediaan adalah sebagai berikut:
The details of inventories are as follows:
30 Juni
June 30
2015
8.
31 Desember
December 31
2014
Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan baku
Bahan tidak langsung
Barang dalam perjalanan
153.920
29.114
51.395
106.318
7.266
79.274
26.960
52.997
106.897
3.853
Finished goods
Work-in-process
Raw materials
Indirect materials
Goods-in-transit
Jumlah
348.013
269.981
Total
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat
persediaan pada tanggal 30 Juni 2015 dan
Desember 2014 telah mencerminkan nilai
realisasi bersihnya sehingga tidak dibentuk
cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that the carrying values as
of June 30, 2015 and December 31, 2014 reflect
the net realizable values of the inventories that
there is allowance for decline in value.
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember
2014, persediaan telah diasuransikan kepada
PT Asuransi Dayin Mitra, pihak ketiga, terhadap
risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya
dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 3,50
juta dan Rp 240.150. Manajemen berpendapat
bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian aset yang
dipertanggungkan.
As of June 30, 2015 and December 31, 2014,
Inventories are insured with PT Asuransi Dayin
Mitra, third party, against losses from fire, theft
and other possible risks for US$ 3.50 million and
Rp 240,150. Management believes that the
insurance coverages are adequate to cover
possible losses on the assets insured.
Pajak Dibayar Dimuka
8.
Merupakan Pajak Pertambahan Nilai yang dimiliki
oleh entitas anak.
9.
Inventories
These represent
subsidiaries.
Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka
9.
Rincian uang muka dan biaya dibayar dimuka
adalah sebagai berikut:
Biaya dibayar dimuka
Sewa
Asuransi
Lain-lain
Jumlah
Jumlah
Value
Added
Tax
of
the
Advances and Prepaid Expenses
The details of advances and prepaid expenses
follows:
30 Juni
June 30
2015
Uang muka
Pembelian aset tetap
Pembelian bahan baku dan bahan tidak langsung
Lain-lain
Jumlah
Prepaid Taxes
31 Desember
December 31
2014
23.043
5.254
25.106
53.403
110.167
5.502
18.307
133.976
5.756
705
3.282
9.743
11.146
2.807
1.224
15.177
63.146
149.153
- 44 -
Advances
Purchases of property, plant and equipment
Purchases of raw materials and indirect materials
Others
Subtotal
Prepaid expenses
Rent
Insurance
Others
Subtotal
Total
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
10.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Aset Tetap
10.
1 Januari 2015/
January 1, 2015
Harga Perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan dan alat berat
Perabot dan peralatan kantor
Kendaraan sewa pembiayaan
Aset tetap dalam pembangunan
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Jumlah
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan dan alat berat
Perabot dan peralatan kantor
Kendaraan sewa pembiayaan
Property, Plant and Equipment
Perubahan selama tahun 2015/
Changes during 2015
Penambahan/ Pengurangan/
Reklasifikasi/
Additions
Deductions
Reclassifications
30 Juni 2015
June 30, 2015
60.032
359.271
1.703.141
144.781
17.342
71.216
172
100
41.301
286
858
302
-
1.353
-
60.204
359.371
1.745.795
145.067
18.200
71.518
115.613
168.141
24.246
180.861
-
(1.353)
139.859
347.649
2.639.537
248.126
-
-
2.887.663
At cost
Direct acquisitions
Land
Buildings and infrastructure
Machineries and equipment
Transportation and heavy equipment
Furnitures, fixtures and equipment
Leased vehicle
Construction in progress
Buildings and infrastructures
Machineries and equipment
Total
Accumulated depreciation
Direct acquisitions
Buildings and infrastructure
Machineries and equipment
Transportation and heavy equipment
Furnitures, fixtures and equipment
Leased vehicle
143.227
869.933
135.650
9.787
-
6.625
53.411
10.910
505
-
-
-
149.852
923.344
146.559
10.291
-
Jumlah
1.158.596
71.450
-
-
1.230.046
Total
Nilai Tercatat
1.480.942
1.657.617
Net Book Value
1 Januari 2014/
January 1, 2014
Harga Perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan dan alat berat
Perabot dan peralatan kantor
Kendaraan sewa pembiayaan
Aset tetap dalam pembangunan
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Jumlah
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan dan alat berat
Perabot dan peralatan kantor
Kendaraan sewa pembiayaan
Perubahan selama tahun 2014/
Changes during 2014
Penambahan/ Pengurangan/
Reklasifikasi/
Additions
Deductions
Reclassifications
31 Desember 2014
December 31, 2014
52.617
338.638
1.581.144
132.250
15.216
56.450
28
10.978
100.297
13.783
2.248
14.766
(279)
(2.506)
(4.540)
(1.252)
(122)
-
7.666
12.161
26.240
-
60.032
359.271
1.703.141
144.781
17.342
71.216
44.062
96.251
73.955
115.553
-
(2.404)
(43.663)
115.613
168.141
2.316.628
331.608
(8.699)
-
2.639.537
At cost
Direct acquisitions
Land
Buildings and infrastructure
Machineries and equipment
Transportation and heavy equipment
Furnitures, fixtures and equipment
Leased vehicle
Construction in progress
Buildings and infrastructures
Machineries and equipment
Total
Accumulated depreciation
Direct acquisitions
Buildings and infrastructure
Machineries and equipment
Transportation and heavy equipment
Furnitures, fixtures and equipment
Leased vehicle
131.078
788.383
88.623
8.818
27.920
14.330
85.556
1.945
1.091
18.412
(2.181)
(4.006)
(1.252)
(122)
-
-
143.227
869.933
89.316
9.787
46.332
Jumlah
1.044.822
121.334
(7.561)
-
1.158.595
Total
Nilai Tercatat
1.271.806
1.480.942
Net Book Value
- 45 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Depreciation is allocated as follows:
30 Juni
June 30
2015
31 Desember
December 31
2014
Beban pokok penjualan
Beban penjualan (Catatan 26)
Beban umum dan administrasi (Catatan 26)
67.404
3.156
890
111.042
5.766
4.526
Cost of sales
Selling expenses (Note 26)
General and administrative expenses (Note 26)
Jumlah
71.450
121.334
Total
Bunga yang dikapitalisasi pada aset tetap dalam
pembangunan masing-masing sebesar Rp 9.100
pada tahun 2015 dan 8.404 pada tahun 2014.
Interest capitalized to construction in progress
amounted to Rp 9,100 in 2015 and 8,404 in 2014.
Selama tahun 2014, aset tetap dengan nilai
tercatat sebesar Rp 1.138 dijual dengan harga
Rp 3.000. Laba atas penjualan aset tetap sebesar
Rp 1.862 diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
In 2014, property, plant and equipment with a net
book value amounting to Rp 1,138, was sold
amounting to Rp 3,000. Gain on sale of property,
plant and equipment amounting to Rp 1,862 was
recognized in the consolidated statement of
comprehensive income.
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember
2014, aset tetap dengan nilai tercatat sebesar
Rp 912.500 dan Rp 919.583, digunakan sebagai
jaminan atas utang bank jangka panjang
(Catatan 12).
As of June 30, 2015 and December 31, 2014,
certain property, plant and equipment with a total
net book value of Rp 912,500 and Rp 919,583,
respectively, are used as collaterals for long-term
bank loans (Note 12).
Grup memiliki beberapa bidang tanah yang
terletak di Jambi, Lampung, Solo dan Karawang
dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan
yang akan jatuh tempo antara tahun 2022 dan
2031.
The Group own several parcels of land located in
Jambi, Lampung, Solo and Karawang with
Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or
HGB) which will expire in 2022 to 2031.
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember
2014, aset tetap, kecuali tanah, telah
diasuransikan kepada PT Asuransi Dayin Mitra,
pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran dan risiko
lainnya dengan jumlah pertanggungan masingmasing sebesar EUR 2,42 juta, US$ 75,08 juta
dan Rp 949.440.
As of June 30, 2015 and December 31, 2014,
property, plant and equipment, except for land,
are insured with PT Asuransi Dayin Mitra, third
party, against losses from fire and other risks, with
insurance coverage of EUR 2.42 million, US$
75.08 million and Rp 949,440.
- 46 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Rincian aset tetap dalam pembangunan pada
tanggal 30 Juni 2015 adalah sebagai berikut:
The details of construction in progress as of June
30, 2015 is as follows:
30 June/ June 30 , 2015
Persentase
Akumulasi
Penyelesaian/
Biaya/
Percentage of
Accumulated
Completion
Costs
%
Lokasi/
Location
Pabrik glukosa/
glucose factories
Mesin dan bangunan pabrik lainnya/
machineries and other factory buildings
Agustus 2017/August 2017
Lampung dan/and
Surabaya
60 - 65
187.265
Lampung
20 - 95
300.243 September 2015/September 2015
Jumlah
11.
Estimasi tanggal
Penyelesaian/
Estimated
Completion Date
487.508
Total
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember
2014, estimasi nilai wajar aset tetap tertentu
berupa tanah, bangunan dan prasarana, mesin
dan peralatan adalah masing-masing sebesar
Rp 1.359.633 yang ditentukan berdasarkan hasil
laporan penilai yang dilakukan oleh KJPP
Bambang & Ernasapta dan KJPP Karmanto &
Rekan, penilai independen.
As of June 30, 2015 and December 31, 2014, the
estimated fair value of certain land, buildings and
infrastructure, machineries and equipment,
amounted to Rp 1,359,633 based on report of
KJPP Bambang & Ernasapta and KJPP Karmanto
& Rekan, independent valuers.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat
penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014.
As of June 30, 2015 and December 31, 2014,
management believes that there is no impairment
in values of the aforementioned property, plant
and equipment.
Aset Lain-lain
11.
30 Juni
June 30
2015
Setoran jaminan
Tagihan pajak penghasilan:
Perusahaan
Tahun 2015
Tahun 2014
Tahun 2013
Jumlah
Entitas anak
Tahun 2015
Tahun 2014
Jumlah
Jumlah
Jumlah
228
Other Assets
31 Desember
December 31
2014
222
5.101
2.342
1.159
8.602
2.342
1.159
3.501
1.150
3.791
4.941
3.791
3.791
13.543
7.292
13.771
7.514
- 47 -
Margin deposits
Claims for tax refund:
The Company
Year 2015
Year 2014
Year 2013
Subsidiaries
Year 2015
Year 2014
Subtotal
Total
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Pada tahun 2014, Perusahaan dan entitas anak
menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
untuk pajak penghasilan masing-masing sebesar
Rp 14.333 dan Rp 778. Restitusi pajak ini diterima
Perusahaan dan entitas anak pada bulan
April dan Juni 2014.
12.
In 2014, the Company and its subsidiaries
received tax assessment letters on overpayment
of income tax amounting to Rp 14,333 and
Rp 778, respectively. This tax refund was
received by the Company and its subsidiaries on
April and June 2014.
Utang Bank
12.
30 Juni
June 30
2015
Bank Loans
31 Desember
December 31
2014
Utang Bank Jangka Pendek
Short-term Bank Loans
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
734.953
685.878
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Dolar Amerika Serikat (Catatan 35)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk
10.223
2.469
2.232
6.057
U.S. Dollar (Note 35)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk
12.692
8.289
747.645
694.167
Jumlah
Jumlah
Utang Bank Jangka Panjang
Subtotal
Total
Long-term Bank Loans
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
475.657
337.751
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Dolar Amerika Serikat (Catatan 35)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
239.976
261.240
U.S. Dollar (Note 35)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah
715.633
598.991
Total
(146.598)
(123.134)
569.035
475.857
Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu
lebih dari satu tahun
Suku bunga rata-rata per tahun
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
10,75%
3,55 - 5,70%
10,50%-10,75%
3,75%-5,75%
Less current portion
Long-term portion
Average interest rates per annum
Rupiah
U.S. Dollar
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)
1.
1.
Fasilitas kredit yang diterima Perusahaan
dari Mandiri adalah sebagai berikut:
a.
Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) pada
tahun 2010 dengan jumlah maksimum
Rp 345.575. Fasilitas kredit telah
diperpanjang beberapa kali dengan
perpanjangan
terakhir
sampai
31 Maret 2016.
The loan facilities obtained by the Company
from Mandiri consist of the following
a.
Saldo
pinjaman
pada
tanggal
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
masing-masing
adalah
sebesar
Rp 339.917 dan Rp 292.662.
Working Capital Loan Facility in 2010
with maximum amount of Rp 345,575.
The term of this loan has been
extended several times, the latest until
March 31, 2016.
As of June 30, 2015 and December 31,
2014, outstanding loans amounted to
Rp
339.917
and
Rp 292,662,
respectively.
- 48 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
b.
Fasilitas Kredit Modal Kerja Pinjaman
Tetap pada tahun 2012 sebesar
Rp 175.000. Fasilitas ini mempunyai
jangka waktu 1 (satu) tahun dan telah
diperpanjang beberapa kali. Pada tahun
2014, fasilitas ini menjadi Kredit Modal
Kerja Non Revolving dengan jumlah
maksimum menjadi Rp 289.000 dan
akan jatuh tempo pada tanggal
31 Maret 2016.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
b.
Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni
2015 dan 31 Desember 2014 masingmasing sebesar Rp 289.000.
c.
As of June 30, 2015 and December 31,
2014, the outstanding loans amounted
to Rp 289,000, respectively.
Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada
tahun 2012, dengan jumlah maksimum
sebesar Rp 23.400 yang jatuh tempo
tanggal 23 September 2018. Fasilitas
tersebut digunakan untuk pembiayaan
pembangunan
Pembangkit
Listrik
Tenaga Bio Gas (PLTBG) di daerah
Buyut Ilir dan Menggala.
c.
Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni
2015 dan 31 Desember 2014 masingmasing adalah sebesar Rp 9.909 dan
Rp 10.503.
d.
Investment loan Facility in 2012 for
maximum amount of Rp 23,400 and
with a term until September 23, 2018.
The purpose of the loan is to finance
the construction of Bio Gas Power
Plant (PLTBG) in Buyut Ilir and
Menggala.
As of June 30, 2015 and December 31,
2014, outstanding loans amounted to
Rp 9,909 and Rp 10,503, respectively.
Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada
tahun 2011 dengan jumlah maksimum
sebesar US$ 32 juta yang jatuh tempo
tanggal 23 Juni 2018. Fasilitas tersebut
digunakan untuk pembiayaan PLTBG di
daerah Tulang Bawang, Gunung
Agung, Pakuan Agung, Terbanggi, Way
Jepara, Unit IV, Ketapang dan Way
Abung.
d.
Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni
2015 dan 31 Desember 2014 masingmasing adalah sebesar US$ 18 juta
dan US$ 21 juta.
e.
Working Capital Loan Facility - Fixed
Loan in 2012 with maximum amount of
Rp 175,000. This facility has tenor
1 (one) year and has been extended
several times. In 2014, the loan facility
becomes Non Revolving Working
Capital with a maximum to Rp 289,000
and will fall due on March 31, 2016.
Investment loan facility in 2011 for
maximum amount of US$ 32 million
and with a term until June 23, 2018.
The purpose of the loan is to finance
PLTBG in Tulang Bawang, Gunung
Agung, Pakuan Agung, Terbanggi,
Way Jepara, Unit IV, Ketapang and
Way Abung.
As of June 30, 2015 and December 31,
2014, outstanding loans amounted to
US$ 18 million and US$ 21 million,
respectively.
Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada
tahun 2010 dengan jumlah maksimum
sebesar Rp 86.000 yang jatuh tempo
tanggal 31 Desember 2016. Fasilitas ini
digunakan untuk pembiayaan pabrik
glukosa yang berlokasi di Lampung.
e.
Saldo
pinjaman
pada
tanggal
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
masing-masing
adalah
sebesar
Rp 25.000 dan Rp 33.000.
Investment loan facility in 2010 with a
maximum amount of Rp 86,000, and
with a term until December 31, 2016.
The purpose of the loan is to finance
the building of a glucose factory, which
is located in Lampung.
As of June 30, 2015 and December 31,
2014, outstanding loans amounted to
Rp
25,000
and
Rp
33,000,
respectively.
- 49 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
f.
Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada
tahun 2014 dengan jumlah maksimum
sebesar Rp 35.700 yang jatuh tempo
pada tanggal 23 Desember 2018.
Fasilitas
ini
digunakan
untuk
pembiayaan pabrik tepung tapioka
yang berlokasi di Madiun.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
f.
Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni
2015 dan 31 Desember 2014 adalah
sebesar Rp 29.200 dan Rp 32.700.
g.
As of Juni 30, 2015 and December 31,
2014, outstanding loans amounted to
Rp 29,200
and
Rp
32,700,
respectively.
Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada
tahun 2014 dengan jumlah maksimum
sebesar Rp 227.000 yang jatuh tempo
pada tanggal 20 Mei 2021. Fasilitas ini
digunakan untuk pembiayaan pabrik
sweetener yang berlokasi di Lampung
dan Surabaya.
g.
Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni
2015 dan 31 Desember 2014 masingmasing adalah sebesar Rp 165.700.
h.
Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada
tahun 2015 dengan jumlah maksimum
sebesar Rp 130.000 yang jatuh tempo
pada tanggal 8 Desember 2020.
h.
Investment loan facility in 2015 with a
maximum amount of Rp 130,000, and
with a term until December 8, 2020.
As of June 30, 2015 and December 31,
2014, outstanding loans amounted to
Rp 130,000, respectively.
Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada
tahun 2015 dengan jumlah maksimum
sebesar Rp 30.000 yang jatuh tempo
pada tanggal 8 Desember 2020.
i.
Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni
2015 dan 31 Desember 2014 masingmasing adalah sebesar Rp 30.000.
j.
Investment loan facility in 2014 with a
maximum amount of Rp 227,000, and
with a term until May 20, 2021. The
purpose of the loan is to finance the
building of sweetener factories, which
is located in Lampung and Surabaya.
As of June 30, 2015 and December 31,
2014, outstanding loans amounted to
Rp 165,700, respectively.
Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni
2015 dan 31 Desember 2014 masingmasing adalah sebesar Rp 130.000
i.
Investment loan facility in 2014 with a
maximum amount of Rp 35,700, and
with a term until December 23, 2018.
The purpose of the loan is to finance
the building of a tapioca starch factory,
which is located in Madiun.
Investment loan facility in 2015 with a
maximum amount of Rp 30,000, and
with a term until December 8, 2020.
As of June 30, 2015 and December 31,
2014, outstanding loans amounted to
Rp 30,000, respectively.
Fasilitas Non Cash Loan (NCL) dalam
bentuk L/C impor dan SKBDN serta
Supply Chain Financing (SCF) sebesar
US$ 10 juta. Fasilitas tersebut telah
diperpanjang beberapa kali dengan
perpanjangan terakhir sampai dengan
tanggal 31 Maret 2014, dimana fasilitas
ini berubah menjadi fasilitas Import
General Facility (IGF) dalam bentuk L/C
atau SKBDN, Trust Receipt, Acceptance
Inward Documentary Collection, Bank
Garansi serta Supply Chain Financing
(SCF) dengan jumlah maksimum
j.
- 50 -
Non Cash Loan Facility in form of
import L/C, SKBDN (Local L/C) and
Supply Chain Financing amounting to
US$ 10 million. This facility has been
extended
several
times,
latest
extention on March 31, 2014, where
the facility has been changed to Import
General Facility (IGF) in the form of L/C
or SKBDN, Trust Receipt, Acceptance
Inward Documentary Collection, Bank
Guarantee
and
Supply
Chain
Financing (SCF) with total maximum of
US$ 10 million and will due latest on
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
US$ 10 juta dan jatuh tempo terakhir
pada tanggal 31 Maret 2016. Fasilitas
ini digunakan dalam rangka pembelian
bahan baku dan barang modal kerja
lainnya
baik
impor
dan
lokal.
Perusahaan
diwajibkan
untuk
menempatkan marjin tunai sebesar 5%
dari nilai L/C yang diterbitkan.
March 31, 2016. This facility is used to
finance the purchases of raw materials
and others working capital in import or
local. The Company is required to
place a 5% cash margin from the value
of L/C which is issued.
Pinjaman ini dijamin dengan piutang
usaha, persediaan (Catatan 6 dan 7)
dan marjin tunai sebesar 5% - 10%
dari nilai setiap L/C yang dibuka.
The loan is secured by rade accounts
receivable, inventories (Notes 6 and 7)
and a 5% - 10% cash margin of each
L/C issued.
Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni
2015 sebesar 0,77 juta dan 31
Desember 2014 sebesar US$ 0,18 juta
untuk fasilitas tunai, sedangkan untuk
fasilitas non tunai adalah dalam bentuk
L/C yang dibuka pada tanggal 30 Juni
2015 sebesar US$ 4,88 juta dengan
margin tunai sebesar US$ 0,12 juta
serta 31 Desember 2014
sebesar
US$ 2,93 juta dengan marjin tunai
sebesar US$ 0,15 juta (Catatan 5).
As of June 30, 2015 outstanding loan
amounted to 0.77 million and
December 31, 2014 amounted US$
0.18 million for cash loan, while, for non
cash loan in form of L/C issued as of
June 30, 2015 amounted to US$ 4.88
million with cash margin amounted to
US$ 0.12 million and December
31,2014 amounted to US$ 2.93 million
with cash margin amounted to
US$ 0.15 million (Note 5).
Fasilitas fasilitas kredit yang diterima
Perusahaan dari Mandiri dijamin dengan
aset Perusahaan berupa piutang usaha,
persediaan, tanah, bangunan, mesin dan
peralatan tertentu (Catatan 6, 7 dan 10).
All loan facilities obtained by the Company
from Mandiri are secured with the
Company’s trade accounts receivable,
inventories,
land,
building,
certain
machineries and equipment (Notes 6, 7
and 10).
ABB, entitas anak, memperoleh fasilitas
kredit Mandiri sebagai berikut:
a.
2.
Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
sebesar
maksimum
Rp
87.000.
Fasilitas
ini
telah
diperpanjang
beberapa
kali
dimana
pada
perpanjangan terakhir tanggal 19 Maret
2013, fasilitas ini diturunkan menjadi
Rp 47.000 dengan jatuh tempo terakhir
sampai tanggal 31 Maret 2016.
ABB, a subsidiary, obtained loan facilities
from Mandiri as follow:
a.
Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni
2015 dan 31 Desember 2014 masingmasing adalah sebesar Rp 42.638 dan
Rp 42.651.
Working capital facility from Mandiri for
a maximum limit of Rp 87,000. The
facility has been extended several
times, the latest was on March 19,
2013 where this facility is reduced to
Rp 47,000 and the latest maturity date
is until March 31, 2016.
As of June 30, 2015 and December 31,
2014, outstanding loans amounted to
Rp
42,638
and
Rp
42,651,
respectively.
- 51 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
b.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Fasilitas Kredit Modal Kerja Pinjaman
Tetap pada tahun 2013 sebesar
Rp 40.000. Fasilitas ini mempunyai
jangka waktu 1 (satu) tahun dan telah
diperpanjang beberapa kali. Pada
tahun 2014, fasilitas ini menjadi Kredit
Modal Kerja Non Revolving dan akan
jatuh tempo terakhir pada
tanggal
31 Maret 2016.
b.
Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni
2015 dan 31 Desember 2014 masingmasing sebesar Rp 40.000.
c.
3.
Working Capital Loan Facility - Fixed
Loan in 2013 with maximum amount of
Rp 40,000. This facility has tenor
1 (one) year and has been extended
several times. In 2014, the loan facility
becomes Non Revolving Working
Capital will fall due latest on March 31,
2016.
As of June 30, 2015 and December 31,
2014, outstanding loans amounted to
Rp 40,000, respectively.
Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada
tahun 2014 dengan jumlah maksimum
Rp
60.000
yang
jatuh
tempo
23 Desember 2019. Fasilitas ini
digunakan untuk pembiayaan aset ABB
berupa pabrik yang berlokasi di
Karawang.
c.
Investment loan facility in 2014 with a
maximum amount of Rp 60,000, and
with a term until December 23, 2019.
The purpose of the loan is to finance
ABB’s assets in form of the existing
factory building which is located in
Karawang.
Saldo
pinjaman
pada
tanggal
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
masing-masing
adalah
sebesar
Rp 60.000.
As of June 30, 2015 and December 31,
2014, outstanding loans amounted to
Rp 60,000, respectively.
Seluruh fasilitas kredit yang diterima ABB
dari Mandiri dijamin dengan piutang,
persediaan, aset tetap berupa tanah,
bangunan pabrik, peralatan dan kendaraan
milik ABB (Catatan 6, 7 dan 10).
All loan facilities obtained by ABB from
Mandiri
is
secured
by receivables,
inventories, property, plant and equipment in
form of land, factory building, equipment and
vehicles owned by ABB (Notes 6, 7 and 10).
Fasilitas kredit yang diterima BLCT, entitas
anak, dari Mandiri adalah sebagai berikut:
a.
3.
Fasilitas Kredit Modal Kerja pada tahun
2013 dengan jumlah maksimum
sebesar Rp 10.100. Pinjaman ini jatuh
tempo pada tanggal 24 September 2015.
The loan facilities received by BLCT, a
subsidiary, from Mandiri consist of the
following:
a.
Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni
2015 dan 31 Desember 2014 masingmasing adalah sebesar Rp 9.398 dan
Rp 7.565.
Working Capital Credit Facility in 2013
with maximum limit of Rp 10,100. The
loan matures on September 24, 2015.
As of June 30, 2015 and December 31,
2014, outstanding loans amounted to
Rp 9,398 and Rp 7,565,respectively.
- 52 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
b.
Fasilitas Kredit Modal Kerja Non
Revolving (KMK NR) pada tahun 2014
dengan jumlah maksimum sebesar
Rp 14.000. Pinjaman ini jatuh tempo
pada tanggal 24 September 2015.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
b.
Saldo
pinjaman
pada
tanggal
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
adalah sebesar Rp 14.000.
c.
Non Revolving Working Capital facility
in 2014 with maximum limit of
Rp 14,000. The loan matures on
September 24, 2015.
As of June 30, 2015 and December 31,
2014, outstanding loans amounted to
Rp 14,000, respectively.
Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun
2010 dengan jumlah maksimum sebesar
Rp 56.105 dan akan jatuh tempo pada
tanggal 30 Juni 2017. Fasilitas ini
digunakan untuk pembangunan pabrik
glukosa di Solo.
c.
Investment Loan Facility with maximum
limit of Rp 56,105 and will mature on
June 30, 2017. This facility is used to
finance the construction of glucose
factory in Solo.
Saldo
pinjaman
pada
tanggal
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
masing-masing
adalah
sebesar
Rp 29.848 dan Rp 35.848.
As of June 30, 2015 and December 31,
2014, outstanding loans amounted to
Rp 29,848 and Rp 35,848, respectively.
Semua fasilitas kredit dari Mandiri yang
diperoleh BLCT dijamin dengan piutang,
persediaan, tanah, bangunan, mesin dan
peralatan milik BLCT (Catatan 6, 7 dan 10).
All loan facilities obtained by BLCT from
Mandiri are secured by receivables,
inventories, land, building, machineries and
equipment owned by BLCT (Notes 6, 7
and 10).
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Permata Tbk
Perusahaan memperoleh fasilitas L/C dan SKBDN
dengan limit maksimum sebesar US$ 20 juta.
Fasilitas tersebut dapat digunakan juga dalam
bentuk Post Import Financing (PIF) maksimum
sebesar US$ 10 juta. Fasilitas ini telah
diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai
dengan 2 September 2015. Fasilitas ini digunakan
untuk pembelian barang jadi, bahan bakar, mesin
serta suku cadang. Perusahaan diwajibkan untuk
menempatkan marjin tunai sebesar 10% dari nilai
L/C yang diterbitkan.
The Company obtained an L/C Import facility and
SKBDN amounted to US$ 20 million. This facility
can be used also in the form of Post Import
Financing Facility (PIF) amounted to Rp US$ 10
million. This facility has been extended several
times, latest extention will due on September 2,
2015. This facility is used to finance the
purchases of finished good, fuel, machine and
spareparts. The Company is required to place a
10% cash margin from the value of L/C which is
issued.
Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha,
persediaan (Catatan 6 dan 7) dan marjin tunai
sebesar 10% dari nilai setiap L/C yang dibuka.
The loan is secured by trade accounts receivable,
inventories (Notes 6 and 7) and a 10% cash
margin of each L/C issued.
Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2015
sebesar 0,19 dan 31 Desember 2014 sebesar
US$ 0,49 juta untuk fasilitas tunai. Sedangkan
saldo pinjaman non tunai dalam bentuk L/C yang
dibuka pada tanggal 30 Juni 2015 sebesar
US$ 5,91 juta dengan marjin tunai sebesar
US$ 0,59 juta, serta 31 Desember 2014 sebesar
US$ 2,18 juta dengan margin tunai sebesar
US$ 0,22 juta (Catatan 5).
As of June 30, 2015 outstanding loans amounted
to nil and December 31, 2014, amounted to US$
0.49 million for cash loan. While, for non cash
loan in form of L/C issued as of June 30, 2015
amounted to US$ 5.91 million with cash margin
amounted to US$ 0.59 million, and as of
December
31,
2014
amounted
to
US$ 2.18 million with cash margin US$ 0.22
million (Note 5).
- 53 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
PT Bank CIMB Tbk
PT Bank CIMB Tbk
Perusahaan memperoleh fasilitas Letters of Credit
(L/C) dengan jumlah maksimum sebesar
US$ 20 juta (sublimit Trust Receipt atau TR
sebesar US$ 10 juta) dari CIMB. Fasilitas ini telah
diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan
terakhir sampai dengan 9 September 2015.
Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembelian
bahan baku, bahan bakar dan mesin. Perusahaan
diwajibkan untuk menempatkan marjin tunai
sebesar 5% dari nilai L/C yang diterbitkan.
The Company obtained Letters of Credit (L/C)
Facility from CIMB with maximum amount of US$
20 million (sub limit Trust Receipt or TR amounted
US$ 10 million). The facility has been extended
several
time,
latest
extention
on
June 9, 2015. This facility is used for the purpose
of purchasing raw materials, fuel and engines.
The Company is required to place a 5% cash
margin from the value of L/C which is issued.
Nilai L/C yang dibuka pada tanggal 30 Juni 2015
sebesar US$ 9,65 juta dan dengan marjin tunai
sebesar US$ 0,48 juta, serta pada tanggal
31 Desember 2014 sebesar US$ 0,09 juta dan
dengan marjin tunai sebesar US$ 0,1 juta (Catatan
5).
The balance of L/C issued as of June 30, 2015
amounted to US$ 9.65 with cash margin
amounted to US$ 0.48 million and as of
December 31, 2014 amounted to
US$ 0.09
million with cash margin amounted to US$ 0.01
million. (Note 5).
PT Bank ICBC Indonesia (ICBC)
PT Bank ICBC Indonesia (ICBC)
Pada tahun 2013, Perusahaan memperoleh
fasilitas Omnibus Export Facility yang dapat
dipakai untuk pembiayaan pre-ekspor dan
Negosiasi L/C dengan jumlah maksimum sebesar
US$ 5 juta. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu
sampai dengan 8 Oktober 2014.
In 2013, the Company obtained an Omnibus
Export Facility which can be used to finance the
pre-export Financing and Negotiation of LC with a
maximum amount of US$ 5 million. This facility
matures on October 8, 2014.
Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha milik
Perusahaan (Catatan 6).
The loan is secured with trade
receivable of the Company (Note 6).
Perusahaan telah melunasi fasilitas ini pada
tahun 2014.
This facility has been settled by the Company in
2014.
Seluruh utang bank yang diperoleh Grup
mencakup persyaratan yang membatasi hak Grup
antara lain untuk memberikan pinjaman, menjadi
penjamin, mengubah status hukum dan kegiatan
usaha, membubarkan diri, melakukan merger,
konsolidasi atau reorganisasi. Perjanjian tersebut
mencakup berbagai kondisi pelanggaran perjanjian.
All the bank loans, obtained by the Group, contain
covenants which among others, restrict the Group
to grant loans, act as quarantor, change the
legal status and activities of its business and
conduct liquidation, merger, consolidation or
reorganization. The agreements also provide
various events of defaults.
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember
2014, Grup telah mematuhi seluruh persyaratan
dalam perjanjian utang yang disebutkan diatas.
As of June 30, 2015 and December 31, 2014, the
Group has complied with the aforementioned loan
covenants.
- 54 -
accounts
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
13.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Utang Usaha
13.
Trade Accounts Payable
Rincian utang usaha adalah sebagai berikut:
The details of trade accounts payable are as follows:
a. Berdasarkan pelanggan
a. By Debtor
30 Juni
June 30
2015
Pihak berelasi (Catatan 31)
PT Budi Makmur Perkasa
PT Tunas Baru Lampung Tbk
Lain-lain
Jumlah
Jumlah
131
3.443
3.574
75.132
60.704
27.964
26.627
22.929
3.410
3.399
1.191
-
31.089
5.500
7.046
5.825
15.055
10.147
5.393
3.521
37.818
10.465
Others (below Rp 5,000 each)
259.174
94.041
Subtotal
268.034
97.615
b. Berdasarkan Mata Uang
Third parties
Eiamsiri Starch Co. Ltd
Bangna Tapioca Flour Co. Ltd
Kean Chareon Co. Ltd
Chaodee Starch (2004) Co. Ltd
Zhucheng Dongxiao Biotechnology Co. Ltd
PT Tulus Adjie Perkasa
PT Bara Abadi
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk
SC Industry Co. Ltd
PT AKR Corporindo Tbk
EBP Intertrade Co. Ltd
PT Sinar Energi Andalas
Total
b. By Currency
30 Juni
June 30
2015
Rupiah
Related parties (Note 31)
PT Budi Makmur Perkasa
PT Tunas Baru Lampung Tbk
Others (below Rp 1,000 million each)
Subtotal
3.270
5.590
8.860
Pihak ketiga
Eiamsiri Starch Co. Ltd
Bangna Tapioca Flour Co. Ltd
Kean Chareon Co. Ltd
Chaodee Starch (2004) Co. Ltd
Zhucheng Dongxiao Biotechnology Co. Ltd
PT Tulus Adjie Perkasa
PT Bara Abadi
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk
SC Industry Co. Ltd
PT AKR Corporindo Tbk
EBP Intertrade Co. Ltd
PT Sinar Energi Andalas
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp 5.000)
Jumlah
31 Desember
December 31
2014
31 Desember
December 31
2.014
41.342
40.410
Rupiah
Mata Uang Asing (Catatan 35)
Dolar Amerika Serikat
Euro
Jumlah
226.352
340
226.692
56.860
345
57.205
Foreign currencies (Note 35)
U.S. Dollar
Euro
Subtotal
Jumlah
268.034
97.615
Total
- 55 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
14.
Utang Pajak
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
14.
30 Juni
June 30
2015
31 Desember
December 31
2014
Pajak penghasilan badan (Catatan 29)
Pajak Penghasilan:
Pasal 4 (2)
Pasal 15
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pajak Pertambahan Nilai - bersih
-
5
33
633
1
28
29.190
1.177
6
3.078
56
5
145
Corporate income tax (Note 29)
Income tax:
Article 4 (2)
Article 15
Article 21
Article 23
Article 25
Value Added Tax - net
Jumlah
29.885
4.472
Total
The filed tax returns are based on the Group’s
own calculation of tax liabilities (self-assessment).
Based on the Law No. 28 Year 2007, regarding
the third amendment of the General Taxation
Provisions and Procedures’ the time limit for the
tax authorities to assess or amend taxes was
reduced to five (5) years, subject to certain
exceptions, in accordance with provisions of the
Law.
Besarnya pajak yang terutang ditetapkan
berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan
sendiri oleh wajib pajak (self-assessment).
Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007
mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak
dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan
pajak dalam jangka waktu 5 tahun setelah
terutangnya
pajak,
dengan
beberapa
pengecualian,
sebagaimana
diatur
dalam
Undang-undang tersebut.
15.
Beban Akrual
15.
30 Juni
June 30
2015
Gaji, upah dan tunjangan lainnya
Listrik, air dan telepon
Bunga
Lain-lain
Jumlah
16.
Taxes Payable
Accrued Expenses
31 Desember
December 31
2014
4.787
4.757
1.172
1.882
6.472
4.476
2.480
1.683
12.598
15.111
Uang Muka Diterima
16.
Salaries, wages and other benefits
Electricity, water and telephone
Interest
Others
Total
Advances Received
NEDO
NEDO
Pada tanggal 21 Mei 2007, Perusahaan
memperoleh dana sebesar JPY 402.139.501 dari
New Energy and Industrial Technology Development
Organization (NEDO) untuk membiayai PLTBG I
(dicatat dalam akun aset tetap – Catatan 10)
untuk pembelian karbon kredit yang dapat
dilaksanakan setelah Perusahaan memperoleh
Certified Emission Reduction (CER). CER adalah
satuan pengurangan emisi bersertifikat yang
On May 21, 2007, the Company received
JPY 402,139,501 from New Energy and Industrial
Technology Development Organization (NEDO) to
finance PLTBG I (recorded in property, plant and
equipment - Note 10) for the purchase of carbon
credit from the Company after obtaining Certified
Emission Reduction (CER). CER is a unit of
certified emission reductions issued by the United
Nations Framework Convention in Climate
- 56 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
17.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
diterbitkan oleh United Nations Framework
Convention in Climate Change (UNFCCC).
Pendapatan diterima dimuka CER akan diakui
sebagai pendapatan pada saat sertifikasi CER
diperoleh dan diserahkan ke NEDO. Pada tahun
2014 dan 2013, Perusahaan menerima CER dan
telah menyerahkan kepada NEDO (Catatan 33.a).
Change (UNFCCC). The amount received on
CER will be recognized as revenue when the
certification of CERs is obtained and given to
NEDO. In 2014 and 2013, the Company received
CER and submit to NEDO (Note 33.a).
CER yang ditransfer ke rekening pemerintah
Jepang tidak lebih dari Maret 2015 sebagai
pertukaran untuk penggunaan dana NEDO (New
Energy and Industrial Technology Development
Organization).
The Company will transfer part of CERs to
Japanese Government accounts not more than
March 2015 as an exchange for the use of
NEDO’s fund (New Energy and Industrial
Technology Development Organization).
Sampai dengan akhir tahun 2014, Perusahaan
telah menyelesaikan seluruh kewajibannya
terhadap NEDO dengan penyerahan CER.
At the end of 2014, the Company has completed
all of its obligation to NEDO with CER deliver.
Liabilitas Sewa Pembiayaan
17.
30 Juni
June 30
2015
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun:
2015
2016
2017
2018
Jumlah pembayaran sewa pembiayaan minimum
Bunga
Nilai sekarang pembayaran sewa pembiayaan
minimum
Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
Lease Liabilities
31 Desember
December 31
2014
5.687
8.684
1.012
10
12.221
8.602
929
-
Payments due in:
2015
2016
2017
2018
15.393
(2.289)
21.752
(3.174)
Total minimum lease payments
Interest
13.104
(9.441)
18.578
(10.501)
3.663
8.077
Bagian utang jangka panjang
Present value of minimum lease payments
Less current portion
Long-term portion
Grup memperoleh kendaraan dan alat berat
melalui sewa pembiayaan. Liabilitas sewa
pembiayaan berjangka waktu tiga (3) tahun,
dengan suku bunga 3,60% - 6,26% per tahun
pada tahun 2015 dan 2014.
The Group acquired vehicles and heavy
equipment through finance lease. These liabilities
have a term of three (3) years with interest rate
per annum of 3.60% - 6.26% in 2015 and 2014.
Liabilitas sewa pembiayaan tersebut dijamin
dengan aset sewaan yang disewa (Catatan 10).
The finance lease liabilities are secured with the
related leased assets (Note 10).
- 57 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
18.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan liabilitas
Keuangan
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
18.
Fair Value of Financial Assets and Financial
Liabilities
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen
keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk melakukan
transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai
penjualan akibat kesulitan keuangan atau
likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh
dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto.
Fair value is defined as the amount at which the
financial instruments could be exchanged in a
current transaction between knowledgeable,
willing parties in an arm’s length transaction, other
than in a forced sale or liquidation. Fair values are
obtained from quoted prices, discounted cash
flows model, as appropriate.
Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai
wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup pada
tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014:
The following table sets forth the carrying
amounts and estimated fair values of the Group’s
financial assets and financial liabilities as of June
30, 2015 and December 31, 2014:
30 Juni/ June 30
2015
Estimasi
Nilai
Nilai Wajar/
Tercatat/
Estimated
Carrying Amounts
Fair Values
Aset Keuangan Lancar
Kas
Deposito berjangka
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Jumlah Aset Keuangan Lancar
Aset Keuangan Tidak Lancar
Aset lain-lain - setoran jaminan
Jumlah Aset Keuangan
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Beban akrual
Utang lain-lain
Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
31 Desember/ December 31
2014
Estimasi
Nilai
Nilai Wajar/
Tercatat/
Estimated
Carrying Amounts
Fair Values
Current Financial Assets
Cash
Time deposits
Trade accounts receivable
Other accounts receivable
Total Current Financial Assets
170.932
16.523
625.362
6.853
819.670
170.932
16.523
625.362
6.853
819.670
34.885
4.581
523.316
3.248
566.030
34.885
4.581
523.316
3.248
566.030
228
228
222
222
819.898
819.898
566.252
566.252
Total Financial Assets
747.645
268.034
12.598
117
1.028.394
747.645
268.034
12.598
117
1.028.394
694.167
97.615
15.111
117
807.010
694.167
97.615
15.111
117
807.010
Current Financial Liabilities
Short-term bank loans
Trade accounts payable
Accrued expenses
Other accounts payable
Total Current Financial Liabilities
Noncurrent Financial Assets
Other assets - margin deposits
Liabilitas Keuangan Jangka Panjang
Utang bank jangka panjang (termasuk
bagian yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun)
715.633
715.633
598.991
598.991
Non-current Financial Liabilities
Long-term bank loans (including
current and noncurrent
portion)
Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Panjang
715.633
715.633
598.991
598.991
Total Non-current Financial Liabilities
1.744.027
1.744.027
1.406.001
1.406.001
Jumlah Liabilitas Keuangan
- 58 -
Total Financial Liabilities
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Hirarki Nilai Wajar
Fair Value Hierarchy
Tabel berikut mengungkapkan hirarki nilai wajar
dari aset keuangan dan liabilitas keuangan:
The following table discloses the fair value
hierarchy of financial assets and liabilities:
30 Juni/June 30 ,2015
Level 2
Level 3
Level 1
Jumlah/Total
Pinjaman yang diberikan dan Piutang
Aset Keuangan Lancar
Kas
Deposito berjangka
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Jumlah Aset Keuangan lancar
-
-
170.932
16.523
625.362
6.853
819.670
170.932
16.523
625.362
6.853
819.670
Aset Keuangan Tidak Lancar
Aset lain-lain - setoran jaminan
-
-
228
228
Jumlah Aset Keuangan
-
-
819.898
819.898
-
747.645
747.645
268.034
12.598
117
280.749
747.645
268.034
12.598
117
1.028.394
Liabilitas Keuangan Lain-lain
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Beban akrual
Utang lain-lain
Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
Liabilitas Keuangan Jangka Panjang
Utang bank jangka panjang (termasuk
bagian yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun)
-
715.633
-
Jumlah Liabilitas Keuangan Janka Panjang
-
715.633
-
Jumlah Liabilitas Keuangan
-
1.463.278
280.749
715.633
715.633
1.744.027
Current Financial Assets
Cash
Time deposits
Trade accounts receivable
Other accounts receivable
Total Current Financial Assets
Noncurrent Financial Assets
Other assets - margin deposits
Total Financial Assets
Current Financial Liabilities
Short-term bank loan
Trade accounts payable
Accrued expenses
Other accounts payable
Total Current Financial Liabilities
Noncurrent Financial Liabilities
Long-term bank loans (including
current and noncurrent
portion)
Total Non-current Financial Liabilities
Total Financial Liabilities
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh
Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar
setiap kelompok instrumen keuangan:
The following methods and assumptions were
used by the Group to estimate the fair value of
each class of financial instrument:
Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan
jangka pendek
Current financial assets and liabilities
Instrumen keuangan lancar/jangka pendek
dengan sisa jatuh tempo satu (1) tahun atau
kurang terdiri dari kas, deposito berjangka,
piutang usaha, piutang lain-lain, utang bank
jangka pendek, utang usaha, beban akrual, dan
utang lain-lain.
Current financial instruments with remaining
maturities of one (1) year or less consist of cash,
time deposits, trade accounts receivable, other
accounts receivable, short-term bank loans, trade
accounts payable, accrued expenses and other
accounts payable.
Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo
dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset
keuangan lancar dan liabilitas jangka pendek
telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
Due to the short-term nature of the transactions,
the carrying amounts of the non-derivative current
financial assets and liabilities approximate the
estimated fair market values.
Aset tidak lancar dan liabilitas keuangan jangka
panjang
Noncurrent financial assets and liabilities
Nilai wajar aset tidak lancar lain-lain, utang bank
jangka
panjang
ditentukan
dengan
mendiskontokan
arus
kas
masa
depan
menggunakan tingkat diskonto yang diambil dari
transaksi pasar kini yang dapat diobservasi untuk
instrumen dengan syarat, risiko kredit dan sisa
jatuh tempo yang sama.
The fair value of other noncurrent assets, longterm bank loans is determined by discounting
future cash flows using applicable rates from
observable current market transactions for
instruments with similar terms, credit risk and
remaining maturities.
- 59 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
19.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Kepentingan Nonpengendali
19.
Rincian kepentingan nonpengendali atas aset
bersih dan rugi (laba) entitas anak adalah sebagai
berikut:
Non-Controlling Interests
The details of noncontrolling interests in net
assets and net loss (income) of subsidiaries are
as follows:
30 Juni/ June 30
2015
Aset Bersih/
Rugi (Laba) Bersih/
Net Assets
Net Loss (Income)
20.
31 Desember/ December 31
2014
Aset Bersih/
Rugi (Laba) Bersih/
Net Assets
Net Loss (Income)
PT Associated British Budi
PT Budi Lumbung Ciptatani
78.614
7
(2.746)
-
75.868
7
(586)
(1)
Jumlah/Total
78.621
(2.746)
75.875
(587)
Modal Saham
20.
Susunan kepemilikan saham Perusahaan per
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah
sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham/Name of Stockholders
Capital Stock
The share ownership in the Company as of June 30,
2015 and December 31, 2014 are as follows:
Jumlah Saham/
Number of Shares
PT Sungai Budi
PT Budi Delta Swakarya
Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%)/
Public (each less than 5%)
30 Juni/ June 30
2015
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
%
Jumlah Modal
Disetor/
Total Paid-up
Capital Stock
1.076.296.998
1.083.143.833
23,92
24,08
134.537
135.393
2.205.076.531
49,01
275.635
Saham treasuri/Treasury Stock
4.364.517.362
134.480.000
97,01
2,99
545.565
16.810
Jumlah/Total
4.498.997.362
100,00
562.375
Nama Pemegang Saham/Name of Stockholders
31 Desember/ December 31
2014
Persentase
Jumlah Modal
Kepemilikan/
Disetor/
Jumlah Saham/
Percentage of
Total Paid-up
Number of Shares
Ownership
Capital Stock
%
PT Sungai Budi
PT Budi Delta Swakarya
Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%)/
Public (each less than 5%)
1.076.296.998
1.083.143.833
26,26
26,42
134.537
135.393
1.805.076.531
44,04
225.635
Saham treasuri/Treasury Stock
3.964.517.362
134.480.000
96,72
3,28
495.565
16.810
Jumlah/Total
4.098.997.362
100,00
512.375
- 60 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa pada tanggal 5 Juni 2015 yang
didokumentasikan dalam Akta No.12 tanggal 5
Juni 2015 dari Antoni Halim, S.H., notaris di
Jakarta, pemegang saham menyetujui rencana
Perusahaan untuk melakukan penambahan
modal tanpa melalui Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (HMETD) dengan cara mengeluarkan
saham masing-masing bernilai nominal Rp 125
(dalam Rupiah penuh) per saham sebanyak
400.000.000 saham dengan harga pelaksanaan
sebesar Rp 125 (dalam Rupiah penuh)
atau
Rp
50.000
Perubahan
Anggaran
Dasar
Perusahaan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam
Surat No. AHU-0936691.AH.01.02.TAHUN 2015
tanggal 8 Juni 2015; Perubahan data Perseroan
telah disimpan di dalam sistem Administrasi
Badan Hukum dalam Surat No. AHU-AH.01.030937734 tanggal 8 Juni 2014.
Based on the Extraordinary Stockholders’ Meeting
held on June 5, 2015 which has been documented in
Deed No.12 dated June 5, 2015 of Antoni Halim,
S.H., a public notary in Jakarta, the stockholders
approve the Company’s plan to increase the capital
without Right Issue (pre-emptive rights) by issuing
shares with nominal amount of Rp 125 (in full Rupiah
amount) per share amounting to 400,000,000 shares
with exercise price of Rp 125 (in full Rupiah amount)
per share or amounting to Rp 50,000. The changes
of the Company’s Articles of Association has been
received and recorded by Minister of Justice of the
Republic Indonesia in his Letter No. AHU0936691.AH.01.02.Year 2015 dated June 8,2015.
The changes of the Company’s Articles of
Association has been received and recorded by
Minister of Justice of the Republic Indonesia in his
Letter No. AHU-AH.01.03-0937734 dated June
8,2014.
Perusahan telah menerima setoran
tersebut pada tanggal 23 Juni 2015
modal
The Company has received the said paid up capital
on June 23, 2015.
Perubahan dalam jumlah saham yang beredar
adalah sebagai berikut:
The changes in the number of shares outstanding
are as follows:
Jumlah Saham/
Number of Shares
Saldo pada tanggal 1 Januari dan
31 Desember 2014
Penerbitan saham tanpa HMETD tahun 2015
Saldo pada tanggal 30 Juni 2015
4.098.997.362
400.000.000
4.498.997.362
Balance as of January 1 and
December 31, 2013
Issuance of shares through Right Issues
without pre-emptive rights to
the existing shareholders
Balance as of June 30, 2015
Manajemen Permodalan
Capital Management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup
adalah
untuk
memastikan
bahwa
Grup
mempertahankan rasio modal yang sehat dalam
rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan
nilai pemegang saham. Grup tidak diwajibkan
untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.
The primary objective of the Group’s capital
management is to ensure that it maintains healthy
capital ratios in order to support its business and
maximize shareholder value. The Group is not
required to meet any capital requirements.
Grup mengelola struktur modal dan membuat
penyesuaian
terhadap
struktur
modal
sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi.
Grup memantau modalnya dengan menggunakan
analisa gearing ratio (rasio utang terhadap
modal), yakni membagi utang bersih terhadap
jumlah modal. Struktur modal Grup terdiri dari
ekuitas dan pinjaman diterima dikurangi dengan
kas dan deposito berjangka yang dijaminkan.
The Group manages its capital structure and
makes adjustments to it, in light of changes in
economic conditions. The Group monitors its
capital using gearing ratios, by dividing net debt
by total capital. The Group’s capital structure
consists of equity and loans received reduced by
cash and restricted time deposits.
- 61 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Rasio utang bersih terhadap modal pada tanggal
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah
sebagai berikut:
Ratio of net debt to equity as of
June 30, 2015 and December 31, 2014 are as
follows:
30 Juni
June 30
2015
Jumlah utang berbunga
Dikurangi kas dan deposito berjangka
Utang bersih
21.
31 Desember
December 31
2014
Total interest bearing borrowings
Less cash and time deposits
Net debt
1.476.382
187.455
1.288.927
1.311.736
39.466
1.272.270
Total ekuitas
898.557
837.476
Total equity
Rasio utang bersih terhadap modal
143,44%
151,92%
Net Debt-to-Equity Ratio
Saham Treasuri
21.
Treasury Stock
Pada tanggal 19 Juni 2008, para pemegang
saham menyetujui transaksi Pembelian Kembali
Saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan dan
tercatat pada Bursa Efek Indonesia (Peraturan
Bapepam dan LK (sekarang OJK) No. XI.B.2)
sebanyak-banyaknya 5% dari jumlah saham yang
ditempatkan dan disetor penuh.
On June 19, 2008, the Company’s stockholders
approved to repurchase the shares which have
been issued by the Company (Buy-Back) and
have been registered in the Indonesian Stock
Exchange (Bapepam and LK (currently OJK)
Regulation No. XI.B.2) at the maximum of 5% of
the total subscribed and fully-paid capital.
Berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK
(sekarang OJK) No. XI.B.3 tentang Pembelian
Kembali Saham Emiten atau Perusahaan Publik
dalam Kondisi Pasar yang Berpotensi Krisis,
maka manajemen Perusahaan memutuskan
untuk melakukan pembelian kembali saham
sebanyak-banyaknya 19% dari jumlah saham dan
akan dilakukan secara bertahap sejak tanggal
20 Oktober 2008 sampai dengan 19 Januari 2009.
Based on Bapepam and LK (currently OJK)
Regulation No. XI.B.3 regarding Repurchases of
Shares of Public Companies in the Potentially
Market Crisis Condition, the Company’s
management decided to repurchase the shares
issued by the Company at the maximum of 19%
from the total shares from October 20, 2008 until
January 19, 2009.
Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) No. 2/POJK.04/2013 tentang Pembelian
Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emitten
atau Perusahaan Publik Dalam Kondisi Pasar
yang Berfluktuasi Secara Signifikan, maka
manajemen Perusahaan memutuskan untuk
melakukan
pembelian
kembali
saham
sebanyak-banyaknya 5% dari jumlah saham
yang ditempatkan dan disetor penuh dan
akan
dilakukan
secara
bertahap
sejak
tanggal 5
September 2013 sampai dengan
3 Desember 2013.
Based on Financial Services Authority (OJK)
No. 2/POJK.04/2013 regarding Repurchases of
Shares of Public Companies in the Fluctuatif
Market Significant Condition, the Company’s
management decided to repurchase the shares
issued by the Company at the maximum of 5%
from the total shares from September 5, 2013
until December 3, 2013.
- 62 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Selama tahun 2015 dan 2014 tidak terdapat
transaksi pembelian dan penjualan saham
treasuri, sedangkan pada tahun 2013, transaksi
saham treasuri adalah sebagai berikut:
During 2015 dan 2014, there are no treasury
stock transaction, while during 2013 are as
follows:
Nilai Akuisisi
Rata-rata per Lembar
(dalam Rupiah penuh)/
Average Acquisition Cost
Per Share (in full Rupiah)
Jumlah
Lembar/
Number of
Shares
Jumlah
Nilai Akuisisi/
Total
Acquisition Cost
Rp
Saldo pada tanggal 31 Desember 2013
Balance as of December 31,2013
59.066.000
Pembelian selama tahun 2013/
Purchase during year 2013
September/September
Oktober/October
November /November
Desember/December
Jumlah/Sub total
Saldo pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014/
Balance as of June 30, 2015 and December 31, 2014
13.547
12.101.500
1.978.000
45.988.500
15.346.000
99,7
99,8
118,8
126,4
1.206
197
5.466
1.940
75.414.000
8.809
134.480.000
22.356
% terhadap jumlah saham beredar tahun 2015/2014
2,99%/3,28%
% to number of shares issued and paid up in 2015 and 2014
22.
Tambahan Modal Disetor
22.
30 Juni 2015/
June 30, 2015
Penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu tahun 1998
Penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu tahun 2004
Penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu tahun 2007
Biaya emisi saham tahun 2007
Selisih nilai transaksi dengan Entitas Sepengendali
Biaya emisi saham tahun 2015
Jumlah
Additional Paid-in Capital
31 Desember 2014/
December 31, 2015
28.750
28.750
13.613
13.613
61.575
(7.452)
61.575
(7.452)
7.393
7.393
(111)
103.768
- 63 -
103.879
The issuance new share without pre-emptive rights
in 1998
The issuance new share without pre-emptive rights
in 2004
The issuance new share without pre-emptive rights
in 2007
Shares emission costs year 2007
Difference in value arising from transactions with
Entities Under Common Control
Shares emission costs year 2015
Total
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
23.
24.
Saldo
Laba
Penggunaannya
yang
Telah
Ditentukan
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
23.
Appropriation for General Reserve
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta
No. 8 tanggal 5 Juni 2014 dari Antoni Halim, S.H.,
notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui
untuk meningkatkan saldo laba yang telah
ditentukan penggunaannya sebesar Rp 500 yang
diambil dari saldo laba.
In the Annual Stockholders’ Meeting as
documented in Notarial Deed No. 8 dated
June 5, 2014 of Antoni Halim, S.H., public notary
in Jakarta, the stockholders approved to
appropriate Rp 500 from its unappropriated
retained earnings as general reserve.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta
No. 33 tanggal 20 Juni 2014 dari Antoni Halim,
S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham
menyetujui untuk meningkatkan saldo laba yang
telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp 500
yang diambil dari saldo laba.
In the Annual Stockholders’ Meeting as
documented in Notarial Deed No. 33 dated
June 20, 2014 of Antoni Halim, S.H., public notary
in Jakarta, the stockholders approved to
appropriate Rp 500 from its unappropriated
retained earnings as general reserve.
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember
2014, saldo laba yang telah ditentukan
penggunaannya
masing-masing
sebesar
Rp 8.000 dan Rp 7.500.
As of June 30, 2015 and December 31, 2014, the
total appropriation for general reserve amounted
to Rp 8,000 and Rp 7,500, respectively.
Pendapatan Usaha
24.
Net Sales
30 Juni (6 Bulan)
June 30 (Six Months)
2015
2014
Penjualan Lokal
Pihak berelasi (Catatan 31)
Tepung tapioka
Sweeteners
Karung plastik
Asam sitrat dan produk kimia lainnya
Jumlah
643.764
59.824
35.208
1.925
740.721
635.442
52.944
41.782
246
730.414
Local Sales
Related Party (Note 31)
Tapioca starch
Sweeteners
Plastic packaging
Citrid acid and other chemical products
Total
Pihak ketiga
Sweeteners
Tepung tapioka
Asam sitrat dan produk kimia lainnya
Karung plastik
Jumlah
315.441
57.414
7.401
380.256
345.169
97.607
13.675
6.152
462.603
Third Party
Sweeteners
Tapioca starch
Citrid acid and other chemical products
Plastic packaging
Total
1.120.977
1.193.017
Jumlah penjualan lokal
Penjualan Ekspor
Pihak ketiga
Sweeteners
Karung plastik
Tepung tapioka
Jumlah penjualan ekspor
Jumlah
19.808
1.544
107
21.459
13.347
1.321
42.544
57.212
1.142.436
1.250.229
- 64 -
Total local sales
Export Sales
Third Party
Sweeteners
Plastic packaging
Tapioca starch
Total export sales
Total
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Penjualan bersih kepada pihak berelasi yaitu
PT Sungai Budi sebesar Rp 740.721 (64,84%) dan
Rp 730.414 (58,42%) dari penjualan bersih pada
tahun 2015 dan 2014 (Catatan 31). PT Sungai Budi
merupakan
satu-satunya
konsumen
dengan
penjualan bersih melebihi 10% dari penjualan bersih
konsolidasian.
Net sales to PT Sungai Budi, a related party
amounted to Rp 740,721 (64.84%) and
Rp 730,414 (58.42%) of net sales in 2015 and
2014, respectively (Note 31). PT Sungai Budi is
the only customer with net sales exceeding
10% of the consolidated net sales.
25.
Beban Pokok Penjualan
25.
Cost of Sales
30 Juni (6 Bulan)
June 30 (June Months)
2015
2014
Pemakaian bahan
Tenaga kerja langsung
Beban overhead
Jumlah biaya produksi
864.239
31.600
192.826
1.088.665
869.533
32.854
239.877
1.142.264
Materials used
Direct labors
Factory overhead
Total manufacturing costs
Barang dalam proses
Awal
Akhir
Harga pokok produksi
26.960
(29.114)
1.086.511
22.382
(30.830)
1.133.816
Work-in-process
Beginning
Ending
Total cost of goods manufactured
79.274
(153.920)
82.089
(120.774)
Barang jadi
Awal
Akhir
Beban pokok penjualan
26.
1.011.865
1.095.131
Finished goods
Beginning
Ending
Total cost of sales
Tidak terdapat pembelian dari pemasok yang
melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha pada
tahun 2015 dan 2014.
There were no purchases from a supplier that
exceeded 10% of the total sales revenue in
2015 and 2014.
Sebesar Rp 25.914 (2,56%) dan Rp 26.746 (2,44%)
dari jumlah pembelian bersih masing-masing pada
tahun 2015 dan 2014 merupakan pembelian dari
pihak berelasi (Catatan 31).
Rp 25,914 (2.56%) and Rp 26,746 (2.44%) of
the net purchases were from related parties in
2015 and 2014, respectively (Note 31).
Beban Usaha
26.
Beban Penjualan
Operating Expenses
Selling Expenses
30 Juni (6 Bulan)
June 30 (Six Months)
2015
2014
Pengangkutan
Pemasaran
Penyusutan (Catatan 10)
Gaji, upah dan tunjangan lainnya
Sewa
Iklan
Lain-lain
Jumlah
8.349
3.321
3.156
2.997
2.775
2.650
772
19.770
7.932
2.687
2.393
2.088
2.243
1.961
Freight-out
Marketing
Depreciation (Note 10)
Salaries, wages and other benefits
Rent
Advertising
Others
24.020
39.074
Total
- 65 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Beban Umum dan Administrasi
General and Administrative Expenses
30 Juni (6 Bulan)
June 30 (Six Months)
2015
2014
Gaji, upah dan tunjangan lainnya
Sewa
Asuransi
Penyusutan (Catatan 10)
Perlengkapan kantor
Pajak dan lisensi
Listrik dan air
Telepon dan telex
Perbaikan dan pemeliharaan
Jamuan dan representasi
Lain-lain
21.116
2.898
1.123
890
764
640
621
500
193
181
1.545
23.857
2.088
2.131
1.214
1.190
1.054
1.825
465
607
366
2.414
Salaries, wages and other benefits
Rent
Insurance
Depreciation (Note 10)
Office supplies
Taxes and licenses
Electricity and water
Telephone and telex
Repairs and maintenance
Representation and entertainment
Others
Jumlah
30.471
37.211
Total
Sebesar Rp 5.673 (10,41 %) dan Rp 4.221 (5,53%)
dari jumlah beban usaha masing-masing pada tahun
2015 dan 2014 dibayarkan kepada pihak berelasi
(Catatan 31).
27.
Beban Bunga dan Keuangan Lainnya
In 2015 and 2014, Rp 5,673 (10.41%) and
Rp 4,221 (5.53%), respectively, of total
operating expenses were paid to related parties
(Note 31).
27.
Interest and Other Financial Charges
30 Juni (6 Bulan)
June 30 (Six Months)
2015
2014
28.
Beban bunga dari:
Utang bank
Liabilitas sewa pembiayaan
60.405
920
53.030
1.112
Interest expense on:
Bank loans
Finance lease liabilities
Jumlah
61.325
54.142
Total
Imbalan Pasca-Kerja
28.
Post-Employment Benefits
Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan
Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret
2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang
disisihkan sehubungan dengan imbalan kerja jangka
panjang tersebut.
The amount of post-employment benefits is
determined based on Law No. 13 Year 2003,
dated March 25, 2003. No funding of the
benefits has been made to date.
Perhitungan aktuaria terakhir atas liabilitas imbalan
kerja jangka panjang dilakukan oleh PT Dian
Artha Tama, aktuaris independen, tertanggal
27 Februari 2015.
The latest actuarial valuation report on the
defined-benefit post-employment reserve was
from PT Dian Artha Tama, an independent
actuary dated February 27, 2015.
- 66 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Rekonsiliasi nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka
panjang yang tidak didanai dengan jumlah liabilitas
imbalan kerja pada laporan posisi keuangan
konsolidasian adalah sebagai berikut:
A reconciliation of the present value of
unfunded long-term employee benefit liability to
the amount of long-term employee benefit
liabilty
presented
in
the
consolidated
statements of financial position is follows:
2015
2014
2013
2012
2011
Nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka panjang
tidak didanai
Beban jasa lalu
Kerugian aktuarial yang tidak diakui
22.057
-
27.603
(72)
(5.474)
21.391
(80)
(2.272)
24.038
(259)
(2.391)
23.241
(278)
(3.422)
Present value of unfunded defined-benefit
reserve
Past service costs
Unrecognized actuarial losses
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
22.057
22.057
19.039
21.388
19.541
Long-term employee benefit liability
Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang
adalah sebagai berikut:
30 Juni
June 30
2015
Saldo liabilitas imbalan kerja jangka panjang
awal tahun
Beban imbalan kerja jangka panjang
berjalan (Catatan 26)
Saldo akhir tahun
Movements of the long-term employee benefit
liability are as follows:
31 Desember
December 31
2014
22.057
19.039
-
3.018
22.057
22.057
Asumsi utama yang digunakan untuk menghitung
imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai
berikut:
Balance at beginning of the year
Long-term employee benefit expense
during the year (Note 26)
Balance at end of the year
The principal assumptions used in the valuation
of the defined post-employment benefits are as
follows:
Tingkat kematian
: Indonesia II
: Mortality rate
Umur pensiun normal
: 55 tahun/55 years old
: Normal pension age
Tingkat kenaikan gaji
: 5% per tahun/5% per annum
: Salary increase rate
Tingkat bunga diskonto
: 8,00% dan 8,50% per tahun pada tahun 2014 dan 2013/
: Discount rate
8.00% and 8.50% per annum in 2014 and 2013
Tingkat pengunduran diri
: 3% per tahun antara usia 18 sampai dengan 44 tahun lalu : Withdrawal/Resignation rate
menurun menjadi 0% per tahun antara usia 45 sampai dengan
54 tahun/
3% per annum at age 18 up to 44 years old, then decrease to
0% per annum at age 45 up to 54 years old
- 67 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
29.
Pajak Penghasilan
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
29.
Income Tax
30 Juni (6 Bulan)
June 30 (Six Months)
2015
2014
Pajak kini
Pajak tangguhan
4.233
12.802
Current tax
Deferred tax
Jumlah
4.233
12.802
Total
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
dengan rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai
berikut:
A reconciliation between income before tax per
consolidated statements of comprehensive
income and fiscal loss of the Company follows:
30 Juni (6 Bulan)
June 30 (Six Months)
2015
2014
Laba sebelum pajak menurut laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian
Laba sebelum pajak entitas anak - bersih
Laba (loss) sebelum pajak Induk Perusahaan
Perbedaan temporer:
Cadangan kerugian penurunan (pemulihan)
nilai piutang
Amortisasi biaya dibayar dimuka
Sewa pembiayaan
Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal
Jumlah - bersih
Perbedaan tetap:
Jamuan dan representasi
Pendapatan bunga yang telah dikenakan
pajak final
Lain-lain
Jumlah - bersih
17.837
(7.110)
10.727
39.888
(15.735)
24.153
(3.506)
5.711
(29)
(4.763)
3.691
(4.607)
(15)
1.588
(10.600)
(3.316)
Income before tax per consolidated statements
comprehensive of income
Income before tax of subsidiaries - net
Income (loss) before tax of the Company
Temporary differences:
Provision for impairment losses
Amortization of prepaid expenses
Capital lease
Difference between commercial and fiscal depreciation
Net
Permanent differences:
Representation and entertainment
149
347
(71)
78
(551)
26
(178)
Laba fiskal Perusahaan
Rugi fiskal tahun sebelumnya
6.198
(114.459)
20.659
(94.626)
Fiscal gain of the Company
Fiscal loss caried forward from previous years
Akumulasi rugi fiskal
(108.261)
(73.967)
Accumulated fiscal loss
- 68 -
Interest income already subjected to final tax
Others
Net
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Rincian beban dan utang pajak kini Grup adalah
sebagai berikut:
Current tax expense and payable of the Group
are as follows:
30 Juni (6 Bulan)
June 30 (Six Months)
2015
2014
Beban pajak kini
-
Dikurangi pembayaran pajak dimuka
Perusahaan
Pajak penghasilan
Pasal 22
Entitas anak
BLCT
ABB
Jumlah
Estimasi tagihan pajak (Catatan 11)
Perusahaan
Entitas anak
BLCT
ABB
Jumlah
-
(5.101)
(632)
(86)
(1.064)
(1.150)
(166)
(1.673)
(1.839)
(6.251)
(2.471)
(5.101)
(632)
(86)
(1.064)
(166)
(1.673)
(6.251)
(2.471)
Current tax expense
Less prepaid taxes
Company
Income taxes
Article 22
Subsidiary
BLCT
ABB
Subtotal
Estimated claim for tax (Note 11)
The Company
Subsidiary
BLCT
ABB
Subtotal
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Grup
adalah sebagai berikut:
The details of the Group’s deferred tax assets
(liabilities) are
as follows:
1 Januari
2014/
January 1,
2014
Liabilitas pajak tangguhan:
Rugi fiskal
24.288
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 3.960
Cadangan kerugian
penurunan nilai piutang
(341)
Sewa pembiayaan
(3.709)
Akumulasi penyusutan aset tetap
Biaya dibayar dimuka
Liabilitas pajak tangguhan bersih
Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
komprehensif
konsolidasian/
Credited (charged)
to consolidated
statements of
comprehensive income
for the year
31 Desember
2014/
December 31,
2014
Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
komprehensif
konsolidasian/
Credited (charged)
to consolidated
statements of
comprehensive income
for the year
30 Juni
2015/
June 30,
2015
(1.396)
451
22.892
4.411
(391)
-
22.501
4.411
341
(3.561)
(7.270)
175
(1.155)
175
(8.425)
(122.728)
17
(9.840)
(5)
(132.568)
12
(2.850)
(12)
(135.418)
-
(98.513)
(14.010)
(112.523)
(4.233)
(116.756)
- 69 -
Deferred tax liabilities:
Fiscal loss
Long-term employee benefit
Allowance for impairment loss
Capital lease
Accumulated depreciation of
property, plant and equipment
Prepaid expenses
Deferred tax liabilities - net
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
Berikut ini adalah perincian
tangguhan per entitas:
liabilitas
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
pajak
The details of deferred tax liabilities of each
entity are as follows:
30 Juni
June 30
2015
Liabilitas pajak tangguhan:
Perusahaan
Entitas anak
ABB
BLCT
Jumlah
31 Desember
December 31
2014
93.944
91.777
18.812
4.000
16.968
3.778
116.756
112.523
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian
laba akuntansi sebelum pajak menurut laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian dengan tarif pajak
yang berlaku adalah sebagai berikut:
Deferred tax liabilities:
Company
Subsidiaries
ABB
BLCT
Total
A reconciliation between the total tax expense
and the amounts computed by applying the
effective tax rates to income before tax per
consolidated statements of comprehensive
income is as follows:
30 Juni (6 Bulan)
June 30 (Six Months)
2015
2014
Laba sebelum pajak menurut laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian
Laba sebelum pajak entitas anak - bersih
17.837
(7.110)
38.888
(14.735)
Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan
10.727
24.153
2.145
4.831
30
69
(14)
16
(110)
5
(36)
Beban (penghasilan) pajak dengan
tarif pajak yang berlaku
Pengaruh pajak atas perbedaan tetap
Jamuan dan representasi
Pendapatan bunga yang telah dikenakan
pajak final
Lain-lain
Jumlah - bersih
Koreksi amortisasi biaya dibayar dimuka
6
-
Beban pajak perusahaan
Beban pajak entitas anak
2.167
2.066
4.795
8.007
Jumlah beban pajak
4.233
12.802
Income before tax per consolidated statements
of comprehensive income
Income before tax of the subsidiaries - net
Income (loss) before tax of the Company
Tax expense (income) at effective tax rates
Tax effect of permanent differences
Representation and entertainment
Interest income already subjected to
final tax
Others
Net
Amortization of prepaid expenses correction
Tax expense of the Company
Tax expense of the subsidiaries
Total tax expense
Pada tahun 2014, Perusahaan memperoleh hasil
pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2012, sesuai
surat ketetapan No.0079/406/12/054/14, tanggal
25 April 2014, yang menetapkan bahwa rugi fiskal
diakui sebesar Rp 26.166 yang sebelumnya
dibukukan sebesar Rp 52.980, saldo rugi fiskal yang
dikoreksi adalah sebesar Rp 26.814.
In 2014, the Company obtained the tax audit for
the fiscal year 2012, according decree
No. 0079/406/12/054/14, dated April 25, 2014,
which stipulates that the fiscal loss recognized
amounted to Rp 26,166 previously recorded of
Rp 52,980, the fiscal losses correction is
amounting to Rp 26,814.
Pada
bulan
Desember
2007,
Pemerintah
mengeluarkan aturan penurunan tarif pajak
penghasilan sebesar 5% dari tarif pajak penghasilan
In December 2007, the Government issued a
regulation relating to a tax rate reduction of 5%
from the applicable tax rates for publicly listed
- 70 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
30.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2008 untuk
Perseroan Terbuka, apabila syarat-syarat tertentu
mengenai komposisi pemegang saham terpenuhi
(Catatan 20).
entities effective January 1, 2008, if they
comply with certain requirements relating to
shareholding composition (Note 20).
Perusahaan
telah
memenuhi
persyaratanpersyaratan tersebut dan beranggapan akan tetap
memenuhi persyaratan tersebut sampai dengan
saat Perusahaan dapat merealisasikan pajak
tangguhan
tersebut
dan
karenanya
telah
mengaplikasikan penurunan tarif pajak tersebut
dalam penghitungan pajak penghasilan tangguhan.
The Company has complied with these
requirements and expects to still comply at the
time that the Company expects to realize the
deferred tax and therefore, has applied the
reduced tax rate in determining its deferred tax.
Laba Per Saham
30.
Earnings Per Share
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk
perhitungan laba per saham:
The following are the data used for the
computation of earnings per share:
30 Juni (6 Bulan)
June 30 (Six Months)
2015
Laba bersih yang diatribusikan kepada
pemegang saham Perusahaan untuk perhitungan
laba per saham dasar
Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk
perhitungan laba per saham dasar
Laba bersih per saham dasar (dalam Rupiah Penuh)
31.
2014
10.858
21.430
4.498.997.362
4.098.997.362
2,41
5,23
Sifat dan Transaksi Hubungan Berelasi
31.
Net income attributable to owners of the Company
for computation of basic earnings per
share
Weighted average number of shares outstanding
for computation of basic earnings per share
Basic earnings per share (in full Rupiah)
Nature of Relationship and Transactions
with Related Parties
Sifat Hubungan Berelasi
Nature of Relationship
a.
PT Sungai Budi dan PT Budi Delta Swakarya
merupakan pemegang saham Perusahaan.
a.
PT Sungai Budi and PT Budi Delta
Swakarya are stockholders of the Company.
b.
Santoso Winata merupakan presiden direktur
Perusahaan.
b.
Santoso Winata is the president director
of the Company.
c.
Perusahaan
yang
sebagian
pemegang
sahamnya sama dengan Grup adalah sebagai
berikut:
c.
Companies which have partly the same
stockholders as the Group are as follows:
-
PT Budi Makmur Perkasa
PT Tunas Baru Lampung Tbk
Transaksi pihak berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan
transaksi tertentu dengan pihak berelasi, yang
meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Group
entered into certain transactions with related
parties involving the following:
- 71 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
Jumlah/Total
30 Juni/
31 Desember/
June 30
December 31
2015
2014
Aset
Piutang usaha
PT Sungai Budi
478.710
Piutang lain-lain
PT Tunas Baru Lampung Tbk
432.471
1.662
Liabilitas
Utang usaha
PT Budi Makmur Perkasa
PT Tunas Baru Lampung Tbk
Lain-lain
Jumlah
3.270
5.590
8.860
Persentase terhadap jumlah
Aset/Liabilitas atau
Pendapatan/Beban yang
Bersangkutan/
Percentage to Total
Assets/Liabilitas or
Total Respective
Revenue/Expenses
30 Juni/
31 Desember/
June 30
December 31
2015
2014
%
%
16,49
17,46
0,06
-
-
131
3.443
3.574
Jumlah/Total
30 Juni (6 Bulan)
June 30 (Six Months)
2015
2014
Pendapatan usaha
PT Sungai Budi
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
0,17
0,29
0,46
0,01
0,22
0,23
Assets
Trade accounts receivable
PT Sungai Budi
Other accounts receivable
PT Tunas Baru Lampung Tbk
Liabilities
Trade accounts payable
PT Budi Makmur Perkasa
PT Tunas Baru Lampung Tbk
Others
Total
Persentase terhadap jumlah
Aset/Liabilitas atau
Pendapatan/Beban yang
Bersangkutan/
Percentage to Total
Assets/Liabilitas or
Total Respective
Revenues/Expenses
30 Juni (6 Bulan)
June 30 (Six Months)
2015
2014
%
%
Net sales
PT Sungai Budi
740.721
730.414
64,84
58,42
8.440
17.474
25.914
8.964
17.782
26.746
0,83
1,73
2,56
0,82
1,62
2,44
Cost of sales
PT Tunas Baru Lampung Tbk
PT Budi Makmur Perkasa
Total
Beban usaha
PT Budi Delta Swakarya
PT Budi Makmur Perkasa
5.673
-
4.176
45
10,41
-
5,47
0,06
Operating expenses
PT Budi Delta Swakarya
PT Budi Makmur Perkasa
Jumlah
5.673
4.221
10,41
5,53
Total
Beban pokok penjualan
PT Tunas Baru Lampung Tbk
PT Budi Makmur Perkasa
Jumlah
Grup memberikan kompensasi kepada karyawan
kunci. Imbalan yang diberikan kepada karyawan
kunci (Dewan Komisaris dan Direksi) adalah
sebagai berikut:
The Group provides compensation to the key
management personnel. The renumeration of
the key management (Board of Commissioners
and Directors) were as follows:
30 Juni (6 Bulan)/ June 30 (Six Months) 2015
Dewan Komisaris/
Direksi/
Board of
Jumlah/Total
Directors
Commissioners
%
%
Gaji dan imbalan kerja
jangka pendek
100%
11.064
100%
- 72 -
3.506
14.570
Salary and other short-term
employee benefits
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
30 Juni (6 Bulan)/ June 30 (Six Months) 2014
Dewan Komisaris/
Direksi/
Board of
Jumlah/Total
Directors
Commissioners
%
%
Gaji dan imbalan kerja
jangka pendek
100%
10.004
100%
2.974
12.978
Salary and other short-term
employee benefits
Perjanjian-perjanjian antara Grup dengan pihakpihak berelasi:
Significant agreements between the Group and
related parties are as follows:
a.
a.
Distribusi dan Perjanjian Penjualan
1.
Pada
tanggal
1
Februari
1994,
Perusahaan
melakukan
perjanjian
keagenan dengan PT Sungai Budi (SB),
pemegang saham, yang berlaku selama
lima (5) tahun dan dapat diperpanjang
dengan persetujuan kedua belah pihak.
Berdasarkan perjanjian ini SB ditunjuk
sebagai agen tunggal di seluruh wilayah
di Indonesia atas produk asam sitrat,
tapioka dan karung plastik yang
diproduksi Perusahaan. Perusahaan tidak
diperkenankan memasarkan produkproduk ini di seluruh wilayah Indonesia
melalui distributor lain tanpa persetujuan
dari SB. Harga jual ke SB ditentukan
berdasarkan harga jual rata-rata SB
kepada para pelanggan dikurangi dengan
sejumlah Rupiah tertentu per kilogram
produk untuk asam sitrat, tapioka dan
karung plastik. Jangka waktu kredit
adalah empat bulan dari tanggal
pengiriman, setelah itu denda akan
dikenakan
kepada
SB
dengan
suku bunga yang akan ditentukan oleh
kedua belah pihak. Tidak ada denda
yang dikenakan selama tahun 2015
dan 2014.
Distributorship and Sales Agreements
1.
On February 1, 1994, the Company
entered
into
a
distributorship
agreement with PT Sungai Budi
(SB), a stockholder, for a period of
five (5) years and can be extended
upon approval of both parties. Based
on this agreement SB was appointed
as the sole distributor in Indonesia
for citric acid, tapioca starch and
plastic
packaging
products
manufactured by the Company. The
Company can not sell these products
in
Indonesia
through
other
distributors without the consent of
SB. The selling price charged to SB
is determined based on the average
selling price of SB to its third party
customers after deducting certain
Rupiah per kilogram products for
citric acid, tapioca starch and plastic
packaging. The credit term is four (4)
months from delivery date, after
which a penalty will be charged to
SB at a rate to be determined by
both parties. No penalty was charged
in 2015 and 2014.
Berdasarkan
addendum
perjanjian
terakhir tanggal 3 Januari 2011,
Perusahaan dan SB setuju bahwa harga
produk-produk khusus dari tepung
tapioka, asam sitrat dan karung plastik
adalah harga jual rata-rata agen (exworks) kepada pelanggan selama
sebulan setelah dikurangi masing-masing
sebesar Rp 350 (dalam Rupiah penuh)
per kilogram, Rp 400 (dalam Rupiah
penuh) per kilogram dan Rp 200 (dalam
Rupiah penuh) per kilogram. Angkutan
laut atau biaya pengiriman (jika ada) akan
dibebankan kepada Perusahaan.
Based on the latest addendum
agreement dated January 3, 2011,
the Company and SB agreed that the
prices of special products of tapioca
starch, citric acid and plastic
packaging are the average selling
price of agents (ex-works) to
customers during the month after
deduction of Rp 350 (in full Rupiah)
per kilogram, Rp 400 (in full Rupiah)
per kilogram and Rp 200 (in full
Rupiah) per kilogram, respectively.
The sea freight or shipping cost
(if any) will be charged to the
Company.
Perjanjian
ini
31 Desember 2015.
This
agreement
December 31, 2015.
berlaku
sampai
- 73 -
valid
until
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
2.
b.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 2 Januari 1996, BLCT juga
mengadakan perjanjian keagenen tepung
tapioka dengan SB sesuai dengan syarat
dan kondisi yang sama dengan perjanjian
distribusi di antara Perusahaan dan SB.
2.
On January 2, 1996, BLCT also
entered into a tapioca starch
distributorship agreement with SB
under the same terms and conditions
as the distributorship agreement
between the Company and SB.
Berdasarkan addendum terakhir pada
tanggal 3 Januari 2011, BLCT dan SB
juga setuju untuk meningkatkan nilai
penambah dari dasar harga jual tepung
tapioka menjadi Rp 350 (dalam Rupiah
penuh) per kilogram.
Based on the latest addendum on
January 3, 2011, BLCT and SB also
agreed for a further reduction in the
selling price of tapioca starch to
Rp 350 (in full Rupiah) per kilogram.
Perjanjian
ini
31 Desember 2015.
This
agreement
December 31, 2015.
berlaku
sampai
Perjanjian Sewa
c. b.
valid
until
Lease Agreement
1.
Perusahaan menyewa ruang kantor
mereka di Jakarta secara tahunan dari
PT Budi Delta Swakarya. Berdasarkan
perjanjian sewa menyewa, beban sewa
ditetapkan sebesar Rp 4.622 per tahun,
terakhir diperpanjang untuk periode
1
Januari
2015
sampai
dengan
31 Desember 2015.
1.
The Company lease its office spaces
in Jakarta on an annual basis from
PT Budi Delta Swakarya. Based on
the rental agreement, the annual
rental fee amounted to Rp 4,622 per
annum for the period from January 1,
2015 until December 31, 2015.
2.
Pada
tahun
1995,
Perusahaan
mengadakan perjanjian sewa tanah
dengan Santoso Winata untuk jangka
waktu 30 tahun untuk pabrik karung plastik
berlokasi di Lampung.
2.
In 1995, the Company entered into
land rental agreement with Santoso
Winata for a period of 30 years for its
plastic packaging factory located in
Lampung.
Berdasarkan addendum terakhir perjanjian
sewa menyewa tanah pada tanggal
1 November 2010, harga sewa tanah per
tahun adalah sebesar Rp 600 yang
berlaku sampai 31 Oktober 2015.
3.
Pada
tahun
2002,
Perusahaan
mengadakan perjanjian sewa tanah
dengan PT Budi Makmur Perkasa untuk
jangka waktu dua (2) tahun untuk pabrik
karung plastik yang berlokasi di Subang.
Perjanjian
sewa
tersebut
telah
diperpanjang beberapa kali dengan
perpanjangan terakhir untuk periode
1 November 2014 – 31 Oktober 2016
dengan beban sewa sebesar Rp 90 per
tahun.
Based on the latest amendment of
the
rental
agreement
dated
November 1, 2010, the rental fee per
annum is Rp 600 and valid until
October 31, 2015.
3.
c.
d.
- 74 -
In 2002, the Company entered into a
land rental agreement with PT Budi
Makmur Perkasa for a period of two
(2) years for its plastic packaging
factories located in Subang. The
rental agreement has been extended
several times with latest extention for
period November 1, 2014 until
October 31, 2016 and the rental fee
amounted to Rp 90 per annum.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
32.
Tujuan dan
Keuangan
Kebijakan
Manajemen
Risiko
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
32.
Financial Risk Management Objectives and
Policies
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen
keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko pasar
(yakni risiko suku bunga dan risiko mata uang
asing) risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan
operasional Grup dijalankan secara berhati-hati
dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak
menimbulkan potensi kerugian bagi Grup.
The main risks arising from the Group’ financial
instruments is market risk (including interest
rate risk and foreign exchange risk), credit risk
and liquidity risk. The operational activities of
the Group is managed in a prudential manner
by managing those risks to minimize potential
losses.
Manajemen risiko merupakan tanggung jawab
Direksi. Direksi bertugas menentukan prinsip dasar
kebijakan
manajemen
risiko
Grup
secara
keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu
seperti risiko suku bunga, risiko mata uang asing,
risiko kredit dan risiko likuiditas.
Risk management is the responsibility of the
Board of Directors (BOD). The BOD has the
responsibility to determine the basic principles
of the Group’s risk management as well as
principles covering specific areas, such as
foreign exchange risk, interest rate risk, credit
risk and liquidity risk.
Risiko Pasar
Market Risk
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari
arus kas masa depan dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi karena perubahan
harga pasar. Grup dipengaruhi oleh risiko pasar,
terutama risiko suku bunga dan risiko mata uang
asing.
Market risk is the risk that the fair value of
future cash flows of a financial instrument will
fluctuate because of changes in market prices.
The Group is exposed to market risks, in
particular, interest rate risks and foreign
currency exchange risk.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga Grup timbul dari utang bank
jangka pendek dan jangka panjang. Pinjaman yang
diterima dengan suku bunga mengambang
mengakibatkan timbulnya risiko suku bunga arus
kas terhadap Grup.
The Group’s interest rate risk arises from shortterm and long-term bank loans. Borrowings
issued at floating rates expose the Group to
cash flow interest rate risk.
Pada tanggal 30 Juni 2015, saldo pinjaman dengan
suku bunga mengambang adalah
sebesar
Rp 1.463.278 yang terdiri atas utang bank jangka
pendek dan jangka panjang.
As of June 30, 2015, the Group’s floating rate
borrowings amounted to Rp 1,463,278, consists
of short term bank loans and long-term bank
loans.
Pada tanggal 30 Juni 2015, jika suku bunga atas
pinjaman yang didenominasikan dalam Rupiah lebih
tinggi/rendah 1% dan variabel lain dianggap tetap,
laba setelah pajak untuk periode enam bulan yang
berakhir 30 Juni 2015 akan lebih tinggi/rendah
masing-masing sebesar Rp 12.106 terutama
sebagai akibat beban bunga
yang lebih
tinggi/rendah dari pinjaman dengan suku bunga
mengambang.
As of June 30, 2015, if interest rates on Rupiahdenominated borrowings had been 1%
higher/lower with all other variables held
constant, post-tax profit for the six-month period
ended June 30, 2015 would have been
amounted to Rp 12,106 higher/lower, mainly as
a result of higher/lower interest expense on
floating rate borrowings.
Pada tanggal 30 Juni 2015, apabila suku bunga atas
pinjaman berdenominasi Dolar Amerika Serikat
meningkat/ menurun sebesar 0,1% dan variabel lain
tetap, laba setelah pajak untuk periode enam bulan
yang berakhir 30 Juni 2015 akan lebih tinggi/rendah
masing-masing sebesar Rp 253, terutama sebagai
akibat beban bunga yang lebih tinggi/rendah dari
pinjaman dengan suku bunga mengambang.
As of June 30, 2015, if interest rates on U.S.
Dollar-denominated borrowings at that date had
been 0.1% higher/lower with all other variables
held constant, post- tax profit for six-month
period ended June 30, 2015 would have been
amounted to Rp 253 respectively, lower/higher,
mainly as a result of higher/lower interest
expense on floating rate borrowings.
- 75 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Risiko Mata Uang Asing
Foreign Exchange Risk
Grup terpengaruh risiko nilai tukar mata uang asing
yang timbul dari berbagai eksposur mata uang,
terutama terhadap Dolar Amerika Serikat. Risiko
nilai tukar mata uang asing timbul dari transaksi
komersial di masa depan serta aset dan liabilitas
yang diakui.
The Group is exposed to foreign exchange risk
arising from various currency exposures,
primarily with respect to the U.S. Dollar. foreign
exchange risk arises from future commercial
transactions and recognized assets and
liabilities.
Manajemen telah menetapkan kebijakan yang
mengharuskan
entitas-entitas
dalam
Grup
mengelola risiko nilai tukar mata uang asing
terhadap mata uang fungsionalnya. Risiko nilai tukar
mata uang asing timbul ketika transaksi komersial
masa depan atas aset dan liabilitas yang diakui
didenominasikan dalam mata uang yang bukan
mata uang fungsional. Risiko diukur dengan
menggunakan proyeksi arus kas.
Management has set up a policy to require
Group companies to manage their foreign
exchange risk against their functional currency.
Foreign exchange risk arises when future
commercial transactions or recognized assets
or liabilities are denominated in a currency that
is not the entity’s functional currency. The risk is
measured using cash flow forecasts.
Pada tanggal 30 Juni 2015, jika mata uang
melemah/menguat sebesar 5% terhadap Dolar
Amerika Serikat dengan variabel lain konstan, laba
setelah pajak untuk tahun berjalan akan lebih
tinggi/rendah masing-masing sebesar Rp 17.983
terutama diakibatkan kerugian/keuntungan dari
penjabaran aset keuangan serta penjabaran utang
dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.
As of June 30, 2014, if the currency had
weakened/strengthened by 5%, against the
U.S. Dollar with all other variables held
constant, post-tax profit for the years would
have been amounted to Rp 17,983
higher/lower, mainly as a result of foreign
exchange gains (losses) translation of U.S.
Dollar denominated financial assets translation
of U.S. Dollar-denominated borrowings.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan
mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan
atau pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban
kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa
tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi
secara signifikan. Grup mengendalikan risiko kredit
dengan cara melakukan hubungan usaha dengan
pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan
kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta
memantau kolektibilitas piutang secara berkala
untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.
Credit risk is the risk that the Group will incur
a loss arising from the customers or
counterparties which fail to fulfill their
contractual obligations. Management believes
that there are no significant concentrations of
credit risk. The Group manages and controls
the credit risk by dealing only with recognized
and credit worthy parties, setting internal
policies on verifications and authorizations of
credit, and regularly monitoring the collectibility
of receivables to reduce the exposure to bad
debts.
Perusahaan mengantisipasi risiko kredit dengan
penuh kehati-hatian dengan menerapkan kebijakan
manajemen risiko kredit. Selain penilaian kredit
dengan penuh kehati-hatian, Perusahaan juga telah
memiliki pengendalian intern yang kuat, manajemen
penagihan yang baik dan secara berkala melakukan
pemantauan dan analisa terhadap kondisi usaha
debitur dan obyek pembiayaan sepanjang kontrak
berjalan.
The Company anticipates full credit risk by
adopting prudent credit risk management.
Besides the credit rating with great prudence,
strong internal control, good collection
management and regular monitoring and
analysis of customers business and financial
and financed asset.
- 76 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum
jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai
dapat dinilai dengan mengacu pada informasi
historis mengenai tingkat gagal bayar debitur.
The credit quality of financial assets that are
neither past due nor impaired are assessed by
reference to historical information about
counterparty default rates.
Berikut adalah eksposur maksimum laporan posisi
keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit
pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014:
The table below shows consolidated statements
of financial position exposures related to credit
risk as of June 30, 2015 and December 31,
2014:
30 Juni/
June 30
2015
31 Desember/
December 31
2014
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas
Deposito berjangka
Piutang usaha
Piutang lain-lain
161.486
16.523
625.362
6.853
23.831
4.581
523.316
3.248
Loans and receivables
Cash
Time deposits
Trade accounts receivable
Other accounts receivable
Jumlah
810.224
554.976
Total
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul
karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup
untuk memenuhi liabilitasnya.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow
position of the Group is not enough to cover the
liabilities which become due.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen
memantau dan menjaga jumlah kas yang dianggap
memadai untuk membiayai operasional Grup dan
untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas.
Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas
proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk
jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus
melakukan penelaahan pasar keuangan untuk
mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.
In the management of liquidity risk,
management monitors and maintains a level of
cash deemed adequate to finance The Group’
operations and to mitigate the effects of
fluctuation in cash flows. Management also
regularly evaluate the projected and actual cash
flows, including loan maturity profiles, and
continuously assess conditions in the financial
markets for opportunities to obtain optimal
funding sources.
Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas
keuangan konsolidasian berdasarkan pembayaran
kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014:
The table below summarizes the maturity profile
of consolidated financial assets and liabilities
based on contractual undiscounted payments
as of June 30, 2015 and December 31, 2014:
- 77 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
<= 1 tahun/
<= 1 year
Liabilitas
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Beban akrual
Utang lain-lain
Liabilitas sewa pembiayaan
Utang bank jangka panjang
Jumlah
33.
30 Juni/ June 30 , 2015
1-2 tahun/
3-5 tahun/
> 5 tahun/
1-2 years
3-5 years
> 5 years
747.645
268.034
12.598
117
9.441
146.598
3.611
167.143
1.184.433
170.754
<= 1 tahun/
<= 1 year
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
52
277.192
124.700
747.645
268.034
12.598
117
13.104
715.633
277.244
124.700
1.757.131
31 Desember/ December 31 , 2014
1-2 tahun/ 3-5 tahun/
> 5 tahun/
1-2 years
3-5 years
> 5 years
Liabilitas
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Beban akrual
Utang lain-lain
Liabilitas sewa pembiayaan
Utang bank jangka panjang
694.167
97.615
15.111
117
10.501
123.134
7.301
139.349
Jumlah
940.645
146.650
Ikatan dan Perjanjian Penting
Nilai Tercatat/
As Reported
-
Total
Nilai Tercatat/
As Reported
776
243.808
92.700
694.167
97.615
15.111
117
18.578
598.991
244.584
92.700
1.424.579
33.
Liabilities
Short-term bank loans
Trade accounts payable
Accrued expenses
Other accounts payable
Lease liabilities
Long-term bank loans
Liabilities
Short-term bank loans
Trade accounts payable
Accrued expenses
Other accounts payable
Lease liabilities
Long-term bank loans
Total
Agreements and Commitments
Kontrak Penjualan
Sales Contract
Perusahaan menandatangani beberapa kontrak
penjualan dengan Pembeli terkait penjualan ekspor
tepung tapioka. Berdasarkan kontrak penjualan
tersebut, Perusahaan akan mengirimkan tepung
tapioka dengan kuantitas tertentu selama tahun
2014. Perusahaan telah menerima pembayaran
dimuka atas kontrak tersebut yang dibukukan
sebagai uang muka diterima (Catatan 16).
The Company has signed some sales contract
with the Buyers in relation export sales of
tapioca starch.
Based on those sales
contracts, the Company has to deliver tapioca
starch in certain quantity during 2014. The
Company has received advance on the said
contracts which is recorded as advances
received (Note 16).
Pada tahun
diselesaikan.
In 2014, the sales contract has been realized.
2014,
kontrak
penjualan
telah
Pengurangan Emisi yang Disertifikasi
Certified Emission Reduction
a.
a.
Berdasarkan Perjanjian Penerapan Kerjasama
tanggal 16 Februari 2006, Perusahaan
dan Sumitomo Corporation, Jepang (SC)
menyetujui skema dasar pembangunan proyek
Clean Development Mechanism (CDM) sesuai
dengan Protokol Kyoto tahun 1997 dan
pembagian
pendapatan
atas
penjualan
Pengurangan Emisi yang Disertifikasi (Certified
Emission Reduction – CER).
- 78 -
Based on Joint Implementation Agreement
dated February 16, 2006, the Company
and Sumitomo Corporation, Japan (SC)
agreed to the project development of Clean
Development Mechanism (CDM) scheme
in accordance with Kyoto Protocol of 1997
and revenue sharing on the Certified
Emission Reduction – CERs sales
proceeds/costs.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Berdasarkan
Perjanjian
Bagi
Hasil
Pengurangan Emisi yang Disertifikasi tanggal
21 Juli 2006, Perusahaan menyetujui untuk
menghasilkan dan mentransfer CER dalam
jumlah tertentu ke rekening Pemerintah Jepang
dan SC National Registry Account.
Based on Certified Eduction Revenue
Sharing Agreement dated July 21, 2006,
the Company agreed to generate and
transfer the CERs in certain amount into
the Japanese Government account and SC
National Registry Account.
Sehubungan dengan telah diselesaikannya
seluruh kewajiban Perusahaan kepada NEDO
dengan penyerahan CER, maka pada tanggal 7
November 2014, Perusahaan dan Sumitomo
Corporation, Jepang telah menandatangani
termination agreement atas Perjanjian Bagi
Hasil atas Pengurangan Emisi yang Disertifikasi
(CER) atas proyek Perusahaan di pabrik Way
Abung.
In connection with the has settled its entire
obligation to the Company to NEDO with
the deliver of CER, then on November 7,
2014, the Company and Sumitomo
Corporation, Japan, has signed a
termination agreement over the Production
Sharing Agreement Certified Emission
Reductions (CERs) for the Company's
factory projects in Way Abung
b.
c.
Pada tanggal 24 Agustus 2007, Perusahaan
dan Sumitomo Corporation, Jepang (SC)
mengadakan Perjanjian Bagi Hasil atas
Pengurangan Emisi yang Disertifikasi (CER)
atas proyek Perusahaan di pabrik Tulang
Bawang, Pakuan Agung dan BLP (Gunung
Agung).
b.
On August 24, 2007, the Company and
Sumitomo Corporation, Japan (SC) Based
on Certified Emission Reduction (CER)
Revenue Sharing Agreement for the
Company’s project in Tulang Bawang,
Pakuan Agung and BLP (Gunung Agung)
factories.
Seluruh pendapatan atas penjualan CER
setelah dipotong biaya-biaya, akan dibagi
antara Perusahaan dan SC.
The net sales proceeds of CERs after
deducting any charges shall be shared
between the Company and SC.
Pada bulan Juni 2011 dan November 2012,
Perusahaan telah memperoleh CER yang telah
disertifikasi untuk proyek PLTBG yang berlokasi
di Gunung Agung. Sedangkan dua (2) proyek
lainnya masih dalam proses sertifikasi.
Pada tanggal 24 Februari 2014, Perusahaan
dan Sumitomo Corporation, Jepang telah
menandatangani termination agreement atas
Perjanjian Bagi Hasil atas Pengurangan Emisi
yang
Disertifikasi
(CER)
atas
proyek
Perusahaan di pabrik Tulang Bawang, Pakuan
Agung dan BLP Gunung Agung.
In June 2011 and November 2012, the
Company has successfully obtained CER
Certificate for PLTBG in Gunung Agung,
while the certificates for the two (2) other
projects are still in process.
On February 24, 2014, the Company and
Sumitomo Corporation, Japan, has signed
a termination agreement over the Production
Sharing Agreement Certified Emission
Reductions (CERs) for the Company's factory
projects in Tulang Bawang, Pakuan Agung
and BLP Gunung Agung.
Berdasarkan Perjanjian Pembelian CER
dengan Cargill International SA, Switzerland
(Cargill) pada tanggal 14 Juli 2011, Perusahaan
setuju untuk menjual seluruh CER yang akan
dihasilkan dari proyek PLTBG yang berlokasi di
Way Jepara, Unit VI–Lampung dan Terbanggi
kepada Cargill dengan harga tertentu dan
kondisi tertentu. Sampai dengan 31 Desember
2013, Perusahaan telah memperoleh CER
yang telah disertifikasi untuk periode tertentu
untuk ketiga proyek PLTBG tersebut dan telah
diserahkan ke Cargill dan disajikan dalam akun
“Penghasilan (beban) lain-lain – Pendapatan
emisi yang disertifikasi CER-bersih” dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
- 79 -
c.
Based on Certified Carbon Emission
Reduction (CER) Agreement with Cargill
International SA, Switzerland (Cargill)
dated July 14, 2011, the Company agreed
to sale all CER from PLTBG project in Way
Jepara, Unit VI-Lampung and Terbanggi to
Cargill with price and condition term. As of
December 31, 2013, the Company has
successfully obtained CER Certificate for
all PLTBG projects and has been handed
to Cargill and presented in account “Other
income (expense) Certified emission
reduction
–
CER
income-net”
in
consolidated statements of comprehensive
income.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
34.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Informasi Segmen Usaha
34.
Segment Information
Segmen Primer
Primary Segment
Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan
pelaporan internal kepada pembuat keputusan
operasional, yang bertanggung jawab atas alokasi
sumber daya ke masing-masing segmen yang
dilaporkan serta menilai kinerja masing-masing
segmen tersebut. Informasi segmen Grup disajikan
berdasarkan jenis produk, yakni tepung tapioka,
glukosa dan fruktosa, asam sitrat dan produk kimia
lainnya, karung plastik, tepung tapioka modifikasi
dan lain-lain. Produk-produk tersebut menjadi dasar
pelaporan informasi segmen primer Grup, sebagai
berikut:
Operating segments are reported in accordance
with the internal reporting provided to the chief
operating decision maker, which is responsible
for allocating resources to the reportable
segments and assesses its performance. he
Group’ segment information is presented based
on their products, namely tapioca starch,
glucose and fructose, citric acid and other
chemical products, plastic packaging, modified
tapioca starch and others. These products are
the basis on which the Group reports its primary
segment information, as follows:
Tepung
Tapioka/
Tapioca
Starch
30 Juni (6 Bulan)/ June 30 (Six Months) 2015
Asam Sulfat
dan Produk
Glukosa
Lainnya/
Karung
dan Fruktosa/ Sulfuric Acid
Plastik/
Glucose and
and Other
Plastic
Eliminasi/
Fructose
Products
Packaging
Elimination
Konsolidasi/
Consolidated
Laporan Laba Rugi dan
Penghasilan Komprehensif Lain
Pendapatan usaha
Statement of Profit or Loss and
Other Comprehensive Income
797.714
425.517
9.326
36.751
(126.872)
1.142.436
79.849
46.210
1.181
3.331
-
Beban penjualan
Beban umum dan
administrasi
Beban bunga dan keuangan
lainnya
Beban lain-lain - bersih
(14.689)
(8.501)
(217)
(613)
-
130.571
(24.020)
(18.634)
(10.784)
(276)
(777)
-
(30.471)
(38.571)
2.982
(20.531)
91
(450)
3
(1.773)
6
-
(61.325)
3.082
Selling Expense
General and administrative
expenses
Interest and other financial
charges
Other expenses - net
Laba sebelum pajak
Jumlah beban pajak
10.937
(1.547)
6.485
(2.611)
241
(20)
174
(55)
-
17.837
(4.233)
Income before tax
Total tax expense
Laba periode berjalan
9.390
3.874
221
119
-
13.604
Profit for the Period
Hasil segmen
Laba kotor
Revenues
Segment results
Segment gross profits
75.076
70.890
12.475
7.391
Interim Statement of Financial
Position
Laporan Posisi Keuangan Interim
Aset Segmen
1.663.701
913.203
212.196
113.117
-
2.902.217
Segment Assets
2.294.672
(607.545)
Liabilitas Segmen
1.110.957
514.173
120.777
33.281
-
1.779.188
Segment Liabilities
1.440.773
(338.415)
INFORMASI LAINNYA
Pengeluaran modal
200.807
43.230
3.752
337
-
248.126
Penyusutan aset tetap
56.210
13.624
31
1.585
-
71.450
*)
OTHER INFORMATION
Capital expenditures
Depreciation of property, plant and
equipment
Aset segmen tidak termasuk pajak dibayar dimuka dan aset pajak tangguhan, sedangkan liabilitas segmen tidak termasuk utang pajak dan liabilitas pajak tangguhan/
- 80 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
Tepung
Tapioka/
Tapioca
Starch
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
'30 Juni (6 Bulan)/ June 30 (Six Months) 2014
Asam Sitrat
dan Produk
Kimia Lainnya/
Glukosa
Citric Acid
Karung
dan Fruktosa/ and Other
Plastik/
Glucose and
Chemical
Plastic
Eliminasi/
Fructose
Product
Packaging
Elimination
Konsolidasi/
Consolidated
Laporan Laba Rugi dan
Penghasilan Komprehensif Lain
Pendapatan usaha
Statement of Profit or Loss and
Other Comprehensive Income
873.667
457.316
13.922
49.255
97.717
45.365
9.673
2.343
-
155.098
Beban penjualan
Beban umum dan
administrasi
Beban bunga dan keuangan
lainnya
Beban lain-lain - bersih
(24.618)
(11.429)
(2.437)
(590)
-
(39.074)
(23.444)
(10.884)
(2.321)
(562)
-
(37.211)
(32.709)
9.586
(19.309)
4.451
(468)
949
(1.656)
230
-
(54.142)
15.216
Selling Expense
General and administrative
expenses
Interest and other financial
charges
Other expenses - net
Laba sebelum pajak
Jumlah beban pajak
26.532
(6.778)
8.194
(5.237)
5.396
(634)
(235)
(153)
-
39.888
(12.802)
Income before tax
Total tax expense
Laba bersih
19.754
2.957
4.762
(235)
-
27.086
Profit for the Period
Hasil segmen
Laba kotor
(143.931)
1.250.229
Segment results
Segment gross profits
Interim Statement of Financial
Position
Laporan Posisi Keuangan Interim
Aset Segmen
Revenues
1.310.618
871.991
227.031
143.689
-
2.553.329
Segment Assets
694.239
606.664
123.471
90.301
-
1.514.675
Segment Liabilities
INFORMASI LAINNYA
Pengeluaran modal
58.146
64.610
14
126
-
122.896
Penyusutan aset tetap
47.473
13.728
288
1.638
-
63.127
Liabilitas Segmen
*)
OTHER INFORMATION
Capital expenditures
Depreciation of property, plant and
equipment
Aset segmen tidak termasuk pajak dibayar dimuka dan aset pajak tangguhan, sedangkan liabilitas segmen tidak termasuk utang pajak dan liabilitas pajak tangguhan/
Penjualan antar segmen ditetapkan dengan harga
sesuai kesepakatan kedua belah pihak.
- 81 -
Inter-segment sales are
agreement of both parties.
based
on
the
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Segmen Sekunder
Secondary Segment
Bentuk segmen sekunder pelaporan segmen
Perusahaan dan entitas anak adalah segmen
geografis yang ditentukan berdasarkan lokasi
fasilitas produksi. Informasi berdasarkan geografis
adalah sebagai berikut:
The secondary segment reporting for the
Company and its subsidiaries on geographical
segment is based on the production facility
location. The geographical segments are as
follows:
30 Juni (6 Bulan)
June 30(Six Months)
2015
2014
Pendapatan usaha dari pihak eksternal
Lokal
Lampung
Surabaya
Subang
Solo
Karawang
Jumlah
Ekspor
823.557
52.903
3.569
68.168
172.780
1.120.977
21.459
914.978
55.713
13.251
45.987
163.088
1.193.017
57.212
Sales from external parties
Domestic
Lampung
Surabaya
Subang
Solo
Karawang
Subtotal
Export
Jumlah Pendapatan Usaha
1.142.436
1.250.229
Total Net Sales
Aset Segmen
Lokal
Lampung
Jambi
Surabaya
Subang
Solo
Karawang
2.127.547
122.892
125.241
159.301
367.236
1.824.049
7.060
127.016
143.690
156.995
294.519
Segment assets
Domestic
Lampung
Jambi
Surabaya
Subang
Solo
Karawang
Aset Konsolidasian
2.902.217
2.553.329
Consolidated Assets
Capital Expenditures
Domestic
Lampung
Surabaya
Solo
Karawang
Subang
Pengeluaran Modal
Lokal
Lampung
Surabaya
Solo
Karawang
Subang
205.141
13.721
7.376
21.788
100
66.370
40.316
13.047
3.132
31
Jumlah
248.126
122.896
- 82 -
Total
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
35.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Aset dan Liabilitas Moneter Bersih dalam Mata
Uang Asing
35.
Tabel berikut mengungkapkan jumlah aset dan
liabilitas moneter konsolidasian:
The following table shows
monetary assets and liabilities:
30 Juni/ June 30 , 2015
Mata uang
asal/
Ekuivalen/
Original
Equivalent in
Currency
Rupiah
Aset
Kas dan setara kas
Deposito berjangka
Piutang usaha
Jumlah aset
Liabiltas
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Beban akrual
Utang bank jangka panjang
Jumlah Liabilitas
4.182.674
3.198
24.627
1.239.329
3.531.150
55.763
32
367
16.523
47.077
119.762
293.825
685
18.988
368.276
2.624.894
3.655
7
287
4.581
32.654
41.184
US$
US$
EUR
US$
US$
951.970
16.978.078
22.800
18.000.000
12.692
226.352
340
239.976
479.360
666.352
4.570.769
22.800
26.250
21.000.000
8.289
56.860
345
327
261.240
327.061
359.598
285.877
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014,
kurs konversi yang digunakan Grup diungkapkan
pada Catatan 2d atas laporan keuangan
konsolidasian.
Likuidasi Entitas Anak
consolidated
31 Desember/ December 31 , 2014
Mata uang
asal/
Ekuivalen/
Original
Equivalent in
Currency
Rupiah
US$
SGD
EUR
US$
US$
Jumlah Liabilitas - Bersih
36.
Net Monetary Assets and Liabilities
Denominated in Foreign Currencies
Assets
Cash and cash equivalents
Time deposits
Trade accounts receivable
Total assets
Liabilities
Short-term bank loans
Trade accounts payable
Accrued expenses
Long-term bank loans
Total Liabilities
Net Liabilities
As of June 30, 2015 and December 31, 2014,
the conversion rates used by the Group were
disclosed in Note 2d to consolidated financial
statements.
36.
Liquidation of a Subsidiary
Pada tahun 2008, VWBI dan Perusahaan,
mengajukan usulan likuidasi VWBI ke Pengadilan
Negeri Gunung Sugih, Lampung Tengah karena
ketidakpastian signifikan VWBI untuk beroperasi
secara berkelanjutan.
In 2008, VWBI and the Company, submitted a
proposal of VWBI’s liquidation to the District
Court of Gunung Sugih, Central Lampung due
to its significant uncertainty to operate as a
continued operating as a going concern entity.
Pada tanggal 28 Januari 2009, Pengadilan Negeri
memutuskan untuk menyetujui usulan likuidasi
VWBI. Atas keputusan tersebut, Ve Wong
Corporation (VWC), Taiwan, mengajukan Kasasi ke
Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia.
On January 28, 2009,
approved VWBI liquidation
Ve Wong Corporation
appealed to the Supreme
Republic of Indonesia for
such liquidation process.
Pada tanggal 26 Mei 2010, MA mengabulkan
permohonan Kasasi VWC dan membatalkan
putusan Pengadilan Negeri tanggal 28 Januari
2009. Terkait dengan keputusan tersebut, VWBI dan
Perusahaan mengajukan Peninjauan Kembali (PK)
ke MA.
On May 26, 2010, the Supreme Court granted
the request of VWC cessation and cancelled
the District Court decision dated January 28,
2009. In response to the court’s decision, the
of VWBI and the Company filed an appeal for
a judicial review (PK) to the Supreme Court.
- 83 -
the District Court
proposal. However,
(VWC), Taiwan,
Court (MA) of the
the cancellation of
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
37.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Interim Consolidated Financial Statements
As of June 30, 2015 and December 31, 2014
and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2015 and 2014
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Berdasarkan putusan Mahkamah Agung yang
diberitahukan kepada VWBI melalui Pengadilan
Negeri pada tanggal 21 Agustus 2013, menyatakan
pembubaran VWBI.
Based on the Supreme Court decision through
District Court, dated August 21, 2013, VWBI
has been approved to be liquidated.
Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung tersebut,
proses likuidasi dilakukan dengan mengadakan
lelang atas aset dan melakukan pembayaran
kepada kreditur-kreditur VWBI dan pesangon
karyawan.
Based on the decision of the Supreme Court
above, the liquidation process had been done
by holding an auction of the assets and made
the payments to the creditors of VWBI and
severance pay for employees.
Berdasarkan Surat No. AHU-UM-01.01-00019 dari
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik
Indonesia
–
Direktorat
Jenderal
Administrasi Hukum Umum, diberitahukan bahwa
status badan hukum PT. Ve Wong Budi Indonesia
(dalam likuidasi) telah berakhir dan dihapus dari
Daftar Perseroan.
Based on Letter No. AHU-UM-01.01-00019
from the Indonesia Minister of Law and Human
Rights – Director General of General
Administrative Law, the body of law status of
PT. Ve Wong Budi Indonesia (in liquidation) is
over and erased from Company List.
Pengungkapan Tambahan Laporan Arus Kas
Konsolidasian
37.
Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak
mempengaruhi kas:
Supplement Disclousures For Consolidated
Statement of Cash Flows
The following are the noncash investing and
financing activities of the Group:
30 Juni (6 Bulan)/
June 30 (Six Months)
2015
2014
Kapitalisasi beban bunga ke aset dalam
pembangunan
9.100
14.624
Interest capitalized to construction
in progress
Penambahan aset tetap melalui sewa
pembiayaan
302
13.905
Acquisition of property and equipment
through capital lease
Realisasi uang muka pembelian untuk
perolehan aset tetap
90.631
1.896
Acquisition of property and equipment
through application of advances
********
- 84 -
Download