HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KONSUJVIEN TERHADAP LOSS LEADER PRICING DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA ALFAMART (Studi Kasus cabang Lagoa-Jakarta Utara) Skripsi Diajukan untuk l'vlemenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) Oleh: Siti N m:seha 103046128321 KONSENTRASI PERBANKAN SYARI' AH PROGRAM STUDI MUAMALAT ( EKONOMI ISLA!Vl ) FAKULTAS SY ARI' AH DAN HUKUM UIN SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA 1428 HJ2007 M HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP LOSS LEADER PRICING DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA ALFAMART ( Studi Kasus cabang Lagoa-Jakarta Utara) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syari'ah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) Oleh SITI NURSEHA 103046128321 , Di .,w,, , _Z" ai, m" 1l'- '-l '" i~, u~,_'-Y_, ;.J, s" u~M . , ,D"'rs,_,_."'H,_,_. ""-d NIP. 150 204 484 Bi~rr [I F ii' \ ~1~1:JJ~i. S Ao M Si NIP. 150 326 914 KONSENTRASI PERBANKAN SY ARI' AH PROGRAM STUDI MUA!VIALAT ( EKONOM.I ISLAM) FAKULTAS SYARI' AH DAN Hill<.:TJM. UIN SYAR.IF HIDAYATULLAJI JAKARTA 1428 H/2tJ07 JVJ PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi bcrjudul HUBUNGAN ANTARA PERSEPS! KONSUMEN TERHADAP J,OSS LEADER PRICING DENGAN KEPUfUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA ALFAMART (STUD! KASUS CABANQ LAGOA-JAKARTA UTARA) telah diujikan dalam sidang Munaqasah Fakultas Syari ·ah dan Hukum Univcrsitas Islam Negcri (UfN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 21 November 2007. Skripsi ini tel ah ditcrima sebagai salah satu syarat mcmpcrolch gclar Sarjana Ekonomi _Islam (SE!) pacla Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam). Jakarta 21 November 2007 Mengcsahkan, PANITIA U.!JAN L Kctua NIP.150210422 2. Sekretaris : Ah. Azharuddin Lathif M.A<> NIP. 150318308 3. Pcmbimbing l : Ors. H. Zainul Arifin Yusuf. M.gd NIP. 150 204 484 ·I Pcmbimbing II : Fahmi Muhammad 1\hmacli. S.Ag. M.Si NIP. 150 326 914 5. Pcngu1i I Ii. Pcnguji II M.artono. SE. MM : lr.H.Mulmmmad Nadralumunan Hasen rvt;_MEc.Ph.D NIP. -150 005 011> LEMBARPERNYATAAN 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata l di Universitas Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau mernpakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta. Jakarta, 4 Januari 2008 Siti Nurseha KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami pa1zjatkan kehadirat Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul "Hubungan Antaira Persepsi Konsnmen Terhadap Loss Leader Pricing Dengan Keputusan Pembelian Konsumen Pada Alfamart" yang merupakan salah satu persyaratan akademik untuk menyelesaikan studi pada Strata I Jurusan Perbankan Syari'ah, Fakultas Syari'ah dan Hukum di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada: J _ Bapak Prof Dr. H. M. Amin Suma, SH, MA, MM, selaku Dekan Fakultas Syari'ah dan Hukum. 2. lbu Euis Amalia, M.Ag, selaku Ketua Program Studi Mu'amalat. 3. Bapak Ah. Azharuddin Lathif M.Ag, sela1a1 Sekretaris Program Studi Mu'amalat. 4. Bapak Ors. H. Zainul Arifin Yusuf, M.pd, selaku pembimbing I, yang telah banyak meluangkan wak-iu kepada penulis dalam membimbing skripsi. 5. Bapak Fahrni Muhammad Ahmadi, M.Si, selaku pembimbing II, yang telah banyak meluangkan wak-iu kepada penulis dalam membimbing skripsi. 6. Bapak/Ibu dosen, selaku pengajar, yang telah memberikan kami ilmu selama kuliah. 7. Pihak Alfamart yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian. 8. Konsumen Alfamart yang bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. 9. My Mother, Rohati, yang telah memberikan aku semangat, terima kasih untuk do' a dan cucuran air mata yang senantiasa ikhlas kau keluarkan untukku. l 0. My Brother, Sutisna, yang telah memberikan dorongan agar aku dapat menyelesaikan skripsi ini dengan cepat. 11. My Sister, Rohani, yang telah membantuku dalam pembuatan skripsi ini 12. Kakak iparku, Steven Hamber, yang telah memimjamkan aku Lap Top sehingga aku dapat dengan mudah menyelesaikan skripsiku tanpa harus ke Rental. 13. Kakak iparku, Ayu Zahra, yang telah membantuku dalam mengolah data. 14. My best friends, Devi, Ida, Yuni, Nanda dan teman-teman Jurusan Perbankan Syari'ah angkatan 2003 khusunya PS-C, yang telah menemani hari-hariku selama kuliah di UIN tercinta. 15. Pihak-pihak yang telah memberikan bantuan bantuan kemudahan kepada penulis dalam menyelesikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tentunya masih jauh dari sempuma baik isi maupun penyajiannya. Namun demikian segala kritik dan saran bagi penyempurnaan skripsi ini sangat penulis harapkan. Akhirnya harapan penulis semoga skripsi ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang memerlukannya. Jakarta, 4 Januari 2008 Penulis DAI•'TAR ISI Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Ill DAFTAR TABEL Vi DAFTAR GAMBAR Vil DAFTAR LAMPIRAN Vlll BABIPENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 5 c. 6 Tujuan dan Manfaat Penelitian D. Tinjauan Pustaka 7 E. Kerangka Toeri 8 F. Metode Penelitian 9 G. Sistematika Penelitian 17 BAB U KAJIAN TEORI A. Persepsi Konsumen 18 L Pengertian Persepsi 18 2. Karakteristik yang Mempengaruhi Persepsi 18 3. Penge11ian Persepsi Konsumen 20 4. Persepsi Mengenai Harga 22 B. Keputusan Membeli L Pengertian Keputusan Membeli 2. Tahap-tahap dalam Proses Keputusan Membeli 3. Faktor Utama yang Mempengaruhi Pembelian 4. Peran Individu dalam Keputusan Pembelian 23 23 24 27 28 C. Pemasaran 28 I. Pengertian Pemasaran 28 2. Pengertian Pemasaran Syari'ah 29 3. Landasan Bukum Pemasaran 30 D. Pengertian Bauran Pemasaran dalam Perspektif Syari'ah 31 E. Barga 35 F. I. Pengertian Barga 35 2. Penyusunan Strategi Barga 38 3. Politik Penetapan Harga 47 4. Penetapan Harga Promosi 50 5. Loss leader pricing dalam Perspektif Islam 53 Usaha Eceran (Retailer) 55 BAB HI GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A Sejarah Singkat Alfamart 57 B. Visi, Misi, Motto dan Kebudayaan Alfamart 58 c. 60 Target Konsumen D. Network/Cabang Alfamart 61 E. Prestasi Alfamart 63 BAB IV PENE.MUAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden 65 B. Penemuan dan Pembahasan 70 I. Persepsi Konsumen terhadap Loss Leader Pricing yang dilakukan Alfamart 75 2. Uji validitas dan Reliabilitas 77 3. Hubungan antara Persepsi Konsumen Terhadap Loss LeaderPricing dengan Keputusan Pembelian Konsumen Pada Alfamart 77 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 82 B. Saran 84 DAFTAR PUSTAKA 87 LAMPIRAN-LAMPIRAN 89 DAFTAR TABEL TABEL HALAMAN I. I Operasional Variabel Penelitian 14 4. I Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 65 4.2 Responden Berdasarkan usia 66 4.3 Responden Berdasarkan Status perkawinan 66 4.4 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir 67 4.5 Responden Berdasarkan Penghasilan Rata-rata Perbulan 68 4.6 Responden Berdasarkan Pengeluarannya Perbuian 69 4. 7 Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan 69 4.8 Descritive statistic 72 4.9 Correlation 77 4.10 Model Summary 78 4.11 Pedoman untuk memberikan menginterpretasikan koefisien korelasi 79 4.12 ANOVA 80 DAFTAR GAMBAR Garnbar 1.1 Kerangka teori Hal aman 9 DAFTAR LAMPIRAN Lampi ran Halaman I. Kuesioner Penelitian 88 2. Tabulasi Data 93 3. Hasil Pengolahan Data 98 BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan yang keras, dinamis dan ketidakpastian yang terjadi dihampir semua pasar dewasa ini, menuntut perusahaan untuk selalu menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Disamping itu kemunculan pesaing baru menambah kompleksnya tingkat persaingan dalam dunia usaha. Karenanya, perusahaan perlu merancang strategi yang tepat sehingga dapat memenangkan persaingan. Strategi yang dipakai tidak lepas dari bauran pemasaran yang terdiri atas produk, harga, distribusi dan promosi atau dikenal dengan istilah 4P (price, product, place, promotion ). Keempat bauran pemasaran tersebut merupakan konsep dasar yang umumnya digunakan sebagai pedoman bagi para pengusaha dalam melakukan aktivitas usahanya. Perusahaan dalam melaksanakan aktivitas usaha tersebut berpedoman dan bertujuan mempertahankan kelangsungan hidup pemsahaan, perkembangan perusahaan dan mendapatkan keuntungan. Tujuan perusahaan akan dapat dicapai, apabila perusahaan melaksanakan seluruh fungsi-fungsi clalam perusahaan secara optimal. Pemasaran sebagai salah satu fongsi perusahaan merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan rencana strategis yang diarahkan pada usaha kebutuhan dan keinginan menghasilkan laba. membeli, guna mendapatkan penjualan yang Pemasaran merupakan usaha penyampaian barang atau jasa hasil produksi perusahaan kepada pelanggan dengan tujuan utama memberikan kepuasan optimal kepada konsumen. Pihak manajemen perusahaan hams mengetahui dan memahami perilaku pelanggan, sebagai pedoman untuk menetapkan strategi kegiatan pemasaran. Perilaku pelanggan adalah bergantung pada jenis keputusan pembelian 1. Inti dari pelaku pelanggan, pengambilan keputusan membeli barang atau jasa basil produksi perusahaan yang dipengaruhi faktor intern dan ekstern. Keputusan membeli yang mempakan model perilaku konsumen. Assael mengatakan bahwa keputusan membeli merupakan proses untuk mempersepsikan dan mengevaluasi merk, mempertimbangakan berbagai alternatif merk untuk membeli kebutuhan konsumen dan memutuskan sebuah merk. Pengambilan keputusan sebagai inti perilaku konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor baik internal maupun eksternai2. Faktor internal adalah faktor yang berada di dalam diri konsumen sendiri, sedangkan faktor ekstemal berupa pengaruh lingkungan konsumen dan program pemasaran yang dilakukan perusahaan. Philip Kotler mengatakan bahwa secara tradisional, harga berperan sebagai penentu utama dari pilihan pembeli 3 . Bahwa konsumen akan membandingkan harga sebuah produk dengan harga produk sejenis dari pesaing untuk menentukan produk mana yang nanti akan dipilih. Atas dasar itulah 1 . Philip Kotler "Manajemen Pemasaran ·· edisi milenium 1, Jakru1a: Prenhallido 2002, h.202 ::. Hcn1u Assael, "LOnsun1en BehaviorandAJa1·keting.4ction" Niassachusetts, Boston: l(ent Publishing Compru1y, 1987, h.28 3 . Philip Kotler ''.~fanajemen Pemasaran" ... Op.cit. h.512 3 perusahaan harus dapat merancang strategi harga yang sesuai dengan keinginan konsumen. Beberapa perusahaan menggunakan strategi harga sebagai salah satu aspek daya saing di pasar. Begitu pula yang dilakukan oleh Alfamart yang menetapkan strategi harga loss leader pricing, yaitu strategi harga yang digunakan dengan menurunkan harga merk tertentu, sementara harga produk lainnya tetap atau dinaikkan. Strategi ini ditujukan untuk memancing konsumen berkunjung ke toko tersebut dengan stimulus (rangsangan) potongan harga tersebut. Potongan harga tersebut juga bertujuan untuk: 1). Memotivasi konsumen untuk berkunjung dan mernbeli produk tersebut. 2). Konsurnen akan rnembeli produk lainnya setelah berkunjung ke toko. 3). Mernpercepat penjualan produk terutarna untuk produk yang lama. Strategi yang dilahikan Alfamart untuk memotivasi konsumen untuk berkunjung dan membeli produk tersebut bergantung pada sikap kosumen. Menurut Assael, dalam memutuskan pembelian akan mempersepsikan dan mengevaluasi merk terlebih dahulu, mempe11imbangkan merk untuk mernbeli dan memutuskan sebuah merk. Pengambilan keputusan sebagai inti perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor internal dan ekternal. Faktor internal adalah faktor yang berada dalam diri konsumen sendiri, sedangkan eksternal berupa pengarnh lingkungan konsumen dan program pemasaran yang dilakukan perusahaan. 4 Faktor internal yang berada dalam diri konsumen sendiri yaitu berupa sikap yang mereka ambil saat membeli barang dimana. mereka mempersepsikan barang tersebut. Persepsi sebagai proses pemberian arti terhadap objek pengamatan merupakan salah satu faktor psikologis penting yang sering dipertimbangkan dan diperhitungkan guna memahami perilaku konsumen. Menurut Kotler, persepsi merupakan bagian dari faktor psikologis yang merupakan salah satu faktor utama yang mernpengaruhi perilaku pembelian. Menurutnya, seseorang yang termotivasi be11indak akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi itu sendiri diartikan sebagai proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih, mengorganisasi dan menginterpretasi masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Juga menentukan individu memilih pesan tertentu dan mengabaikan pesan lain, memberi makna tertentu pada pesan tersebut dan tidak memberi makna lain. Persepsi juga merupakan salah satu faktor psikologis selain motivasi, pembelajaran, keyakinan dan sikap yang dapat mempengaruhi prilaku konsumen dalam membeli suatu produk atau dapat kita sebut dengan keputusan membeli. Selain itu, ternyata yang sangat mempengaruhi dalam suatu proses keputusan membeli yang dilakukan oleh konsumen selain persepsi adalah faktor yang berasal dari dalam diri konsumen itu sendiri. Seperti faktor kebudayaan, misalnya status sosial yang dimilikinya. 5 Selain itu ada faktor personal/karakteristik pribadi seperti usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian seseorang dan latar belakang pendidikan yang dimilikinya serta proses kognitif yang ikut berperan di dalamnya. Proses kognitif tersebut dibagi menjadi lima tahapan, antara lain: pengenalan masalah, pencanan informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan pasca pembelian. Setiap individu mungkin akan melewati kelima tahapan tersebut secara berbeda dalam arti tahapan tersebut akan dilalui secara tidak berumtan atau bahkan terdapat tahapan yang tidak dilaluinya. Hal ini dapat terjadi karena konsumen sebagai individu memegang keputusan akhir mengenai produk barang atau jasa yang dipilihnya. Atas dasar pe1iimbangan uraian masalab yang dijelaskan di atas serta berdasarkan situasi pasar dengan memperbatikan beberapa faktor psikologis utama untuk mempengamhi seseorang dalam piliban pembelian, diantaranya persepsi dan keputusan membeli, maka penulis merasa tertarik untuk mengkaj i serta meneliti lebih mendalam tentang " .H11b1mgan Antara Persepsi Konsumen terhadap Loss Leader Pricing dengan Kepntnsan Pembelian Konsumen Pada Alfamart ( Stndi Kasus Alfamart cabang Lagoa-Jaka1·ta Utara)" B. Pembatasan dau Perumusan Masalah Untuk menghindari kesalabpahaman terhadap persepsi masalah yang hendak ditulis, penulis rnernberikan batasan dan perumusan masalah terhadap objek yang dikaji. Adapun masalahnya berkisar pada Persepsi konsumen terbadap 6 Loss Leader Pricing dan keputusan pembelian konsumen Alfamart. Sedangkan perumusan masalahnya sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi konsumen terhadap loss leader pricing yang dilakukan Alfamart? 2. Bagaimana proses pengambilan keputusan konsumen dalam membeli pada Alfamart? 3. Adakah hubungan antara persepsi konsumen terhadap loss leader pricing dengan keputusan pembelian konsumen? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini antara lain: l. Untuk mengetahui loss leader pricing yang dilakukan oleh Alfamart. 2. Untuk mengetahui persepsi konsumen tentang loss leader pricing yang dilakukan Alfamart. 3. Untuk menganalisis hubungan antara persepsi konsumen terhadap loss leader pricing dengan keputusan pembelian konsumen Sedangkan manfaat dari penelitian ini antara lain: 1. Bagi Penulis Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat mengaplikasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan khususnya dibidang pemasaran. 2. Bagi Akademisi 7 Hasil studi ini diharapkan menambah khazanah literatur untuk perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu pemasaran. 3. Bagi Perusahaan Dari penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi p•erusahaan untuk lebih mengoptirnalkan strategi persaingannya. 4. Bagi Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini dapat menarnbah dalarn memperkaya bahan ilmiah dalam ilmu pengetahuan. D. Ti11jaua11 Pustaka I. E1wi Prasetyo, "Pengaruh Loss leader Pricing Dan Periklanan Terhadap Keputusan Pembel ian Konsumen Pada Minimarket lndomaret", Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil dari skripsi ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara loss leader pricing dan periklanan terhadap keputusan pembelian konsumen pada minimarket Indomaret. 2. Qiqi Zulkarnaen, "Hubungan antara Persepsi Terhadap Iklan sabun mandi Lifebuoy Versi Kerja Bakti dengan Keputusan Membeli Pada Konsumen", Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil dari skripsi ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap iklan sabun mandi lefebuoy versi kerja bakti dengan keputusan membeli pada konsumen. 8 E. Kerangka Teori Disadari ataupun tidak, dalam mengambil keputusan pembelian itu konsumen akan melalui suatu proses keputusan membeli. Oleh Kotler dibagi menjadi lima tahapan, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi altematif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Proses ilmiah inilah yang umum dilakukan oleh konsumen dalam upaya memutuskan membeli suatu produk dari altematif produk yang ada. Walaupun secara teoritis konsumen akan melalui tahapan dalam proses keputusan membeli tersebut, namun pada kenyataannya tiap individu akan melalui kelima tahapan tersebut secara berbeda atau bahkan akan terdapat tahapan yang tidak dilaluinya walaupun produk tersebut sama. Hal ini dikarenakan banyaknya faktor yang mempengaruhi di dalamnya, antara lain persepsi konsumen. Persepsi menjadi psikologis penting di dalam keputusan membeli karena berdasarkan persepsi konsumen akan menilai suatu produk tertentu. Dalam mempersepsikan suatu produk akan berdampak positif, perusahaan menggunakan berbagai earn. Salah satunya diantaranya melalui pemotongan harga. Berdasarkan sekelumit penjelasan di atas serta teori yang digunakan, maka penulis beranggapan dan merumuskan bahwa apabila persepsi terhadap loss leader pricing dapat mempengaruhi serta mendorong konsumen untuk membeli, maka konsumen tersebut cenderung akan mengambil keputusan untuk membeli demikian sebaliknya, apabila persepsi terhadap loss leader pricing tidak dapat mempengaruhi dan mendorong konsumen, maim kecenderungan konsumen 9 mengambil keputusan untuk tidak membeli akan terbuka. Kerangka berpikir peneliti digambarkan dalam skema berikut: l[jV!engenali kebutuhan r Pencarian informasi Loss leader pricing 1---1---i.j Evaluasi alternatif perseps1 L __ _ _ _ _ _ _ _ _ , [Keputusan pembelian Gambar I.I Kerangka Teori 4erilaku pasca pembelian F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Pada penelitian ini digunakan jenis penelitian kuantitatif karena untuk mengetahui hubungan antara persepsi konsumen terhadap loss leader pricing dengan keputusan pembelian konsumen Alfamart digunakan metode kuantitatif dengan analisa statistika. 2. Sumber Data a. Primer: kuisioner (angket) yang langsung disebarkan kepada konsumen Alfamart. b. Sekunder: buku, majalah. Koran, internet dan laporan-laporan terdahulu. 3. Teknik Pengambilan Data Teknik pengumpulan data yang di1,,>unakan adalah menggunakan angket/kuesioner yang disebarkan ke konsumen Alfamart. 10 4. Populasi dan Sampel Populasi yang dipilih adalah konsumen Alfamart yang didapat dari rata-rata pengunjung tiap hari sebanyak 213 orang. Pengambilan sampel dengan teknik non probability sampling yaitu menggunakan teknik sampling aksidental dimana teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sampel, bila dipandang orang untuk kebetulan diketemui cocok sebagai sumber data. Yang dijadikan sampel sebagai konsumen antara lain usia remaja 15 s.d 25 tahun, usia dewasa 26 s.d 40 tahun dan usia tua >40 tahun. Sampel akan ditentukan jumlahnya berdasarkan rumus sebagai berikut: N 11 = ....................... N(d)2+1 213 11 = ....................... 213 (0,1) 2 +I n = 68,05 digenapkan menjadi 70 orang responden. Di mana: n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi (didapat dmi rata-rata pengunjung perhari) d = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir I diinginkan 10% (0, 1). 11 5. Teknik Analisa Data 1. Uji Validitas Untuk menentukan besarnya validitas item-item yang telah diuji cobakan digunakan formula koefisien korelasi Spearman dengan rumus: l- 6I,di2 rs = ---------n( n 2-1) Di mana: rs= Ranking Spearman di= Beda (selisih) setiap pasang rank n Jumlah pasang rank 2. Uji Reliabilitas kr a= ----------- 1+( k- l )r Di mana: a= koefisien reliabilitas r = rata-rata korelasi semua factor pembentuk sub variabel kcc jumlah factor pembentuk variabel 3. Korelasi Sederhana Dalam penelitian deskriptif korelasional besar atau tingginya hubungan antar variable dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Di 12 dalam penelitian deskriptif koefisien korelasi menentang sejauh mana dua atau lebih variabel berkorelasi. Untuk menganalisis data yang diperoleh dan mengetahui ada tidaknya korelasi antara dua variabel penelitian menggunakan teknik statistik korelasi Spearman dengan mmus: 1- 6IAi2 rs= --------n(n 2-1) Keterangan: rs = Ranking Spearman di= Beda (selisih) setiap pasang rank n = Jumlah pasang rank Perhitungan statistik dilakukan menggunakan sistem komputerisasi program SPSS versi 15,00 yang akan diinterpretasikan dengan mengacu pada tabel koefisien korelasi Spearman. Jika perhitungannya lebih besar dari r tabel, maka korelasinya dianggap signifikan dengan kata lain Ha diterima dan Ho ditolak. Tetapi jika hasil perhitungannya lebil kecil dari r tabel maka korelasinya dianggap tidak signifikan atau Ha ditolak dan Ho diterima. 4. Uji hipotesis dengan t-test. Untuk 112:10 dapat digunakan uji hipotesis dengan t-test yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas memiliki hubungan 13 signifikan atau tidak dengan variabel terikat secara individual untuk setiap variabel. Rumus yang digunakan untuk mengetabui nilai t-hitung adalah sebagai berikut: rs '1 n-2 T-hitung ../1 -rs 2 Setelah didapatkan nilai t-hitung melalui rumus di atas, maka untuk menginterpretasi hasilnya berlaku ketentuan sebagai berikut: - Jika t-hitung >t-tabel--t> Ho ditolak (ada hubungan signifikan) Jika t-hitung<t-tabel-!> Ho diterima (tidak ada hubungan yang signifikan). Untuk mengetabui t-tabel digunakan ketentuan n-2 pada level of significance (a) sebesar 5% (tingkat kesalahan 5% atau 0,05) atau taraf keyakinan 95% atau (0,95). Jadi apabila tingkat kesalahan suatu variabel adalah lebih dari 5% berarti variabel tersebut tidak signifikan. 5. Perhitungan nilai koefisien determinasi. Untuk mengukur seberapa besar variabel-variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat, digunakan koefisien determinasi (R2). Koefisien ini menunjukkan proporsi variabilitas total pada variabel terikat yang dijelaskan oleh model regresi. Nilai R2 berada pada interval O<R2<1. 14 Secara logika, makin baik estimasi model dalam menggambarkan data, maka ma.kin dekat nilai R ke nilai 1 (satu). Nilai R2 <la.pat diperoleh dengan rumus: R 2 =(r)2x100% Dimana: R 2 = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi 7. Operasional Varia.be! Penelitian Ta.be! 1.1 Operasional V aria.be! Penelitian VaTiabel/Sub-variabel Konsep variabel Variabel: Persepsi konsumen ter- Persepsi konsumen terhadap loss leader pricing hadap pestrategi nurunan harga produk tertentu dengan hara.pan konsumen <la.tang membeli produk la.innya dengan harga tetap Sub-Varia.be!: a. Tingkat ambang batas Kemampuan konsumen untuk mendeteksi perbedaan <la.lam suara, ca.ha.ya, bau, a.tau stimuli lainnya. lndikator 1. 2. b. Persepsi bawah sadar Skala Ukur Ordinal Potongan harga terhadap barang yang dibutuhkan Potongan harga sebesar20% Kemampuan konsumen lklan tentang Ordinal memberikan tanggapan potongan harga terhadap stimulus yang 15 I berada di bawah kesadaran atau berada di bawah am bang batas kesadaran ' c. Tingkat adaptasi Keadaan man a di konsumen tidak lagi memperhatikan keadaan yang berulang-ulang Tingkat potongan harga tidak yang pernah berubah Ordinal d. Generalisasi stimulus proses perseps1 yang terjadi pad a konsumen ketika melihat dua stimulus atau lebih mempunya1 kesamaan dan memsaling pengaruhi satu dengan yang lainnya 1. Potongan harga pad a produk/merk baru. 2. Potongan harga yang lebih tinggi Ordinal e. Peran ekspektasi Harapan konsumen Hubungan harga dan kualitas. Ordinal f Semiotis lnterpretasi konsumen terhadap kata-kata, syarat, gambar, logo dan oroduk Semiotis (katakata dalam iklan) Ordinal mana Keadaan Tahapan di yang konsumen menyadari diinginkan adanya kebutuhan Ordinal Upaya konsumen untuk memperoleh informasi tentang pemenuhan kebutuhan. Iklan Ordinal Tahapan di mana konsumen mempertimbangkan beberapa I. Kemudahan pencanan barang. Ordinal Variabel: Keputusan pembelian Sub-Variabel: a. Mengenali kebutuhan b. Pencarian informasi c. Evaluasi alternatif 16 alternatifyang ada 2. Harga lebih murah 3. Ada bonus (potongan harga) d. Keputusan membeli Keputusan konsumen 1. Jarak dekat dalam memutuskan 2. Pelayanan untuk membeli atau baik tidak membeli. Ordinal Ordinal e. Perilaku pasca pem- Keputusan setelah membelian beli suatu produk Puas harga dengan ~--- Selanjutnya kuesioner yang digunakan didesain berdasarkan skala model Likert yang berisikan pertanyaan yang menyatakan objek yang hendak diungkap. penskoran atas kuesioner skala model Likert yang digunakan merujuk pada lima jawaban altematif, sebagai berikut: - 5 = Sangat setuju - 4 = Setuju - 3 = Ragu - 2 = Tidak setuju - 1 = Sangat tidak setuju 8. Teknik Penulisan Untuk teknik penulisan, penulisan mengacu pada buku " Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta " tahun 2007. 17 G. Sistematika Penulisan Secara garis besar skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab dengan beberapa sub bab, agar mendapat arah dan gambaran yang jelas mengenai hal yang tertuli s dalam skripsi ini, maka akan dijelaskan beberapa ha! dalam pembahasan sebgai berikut: Bab I: Bab ini merupakan pendahuluan yang membahas latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, objek penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II: Tinjauan pustaka yang membahas tentang pengertian perseps1, proses yang mempengaruhi persepsi, pengertian persepsi konsumen, Persepsi mengenai harga, keputusan membeli, tahap-tahap dalam proses keputusan membeli, faktor utama yang mempengaruhi pembelian, peran individu dalam keputusan pembelian, pengertian pemasaran, pengertian pemasaran syariah, pengertian bauran pemasaran dalam. perspektif syari'ah, pengertian harga, penyusunan strategi harga, penetapan harga promosi, dan loss leader pricing dalam perspektifislam. Bab Ill: Gambaran umum perusahaan Bab IV: Analisa hasil dari penelitian yaitu tentang gambaran umum responden, persepsi konsumen terhadap loss leader pricing, uji validitas dan reliabilitas dan hubungan persepsi konsumen tarhadap loss leadder pricing dengan keputusan pembelian . Bab V: Kesimpulan dan saran dari hasil penelitian. BABU KAJIAN TEORI A. Persepsi Konsumen 1. Pengertian Persepsi Setiap individu akan melihat suatu realitas menurut persepsmya masing-masing, sehingga apabila beberapa orang melihat suatu benda yang sama, maka masnig-masing orang akan memiliki persepsinya sendiri-sendiri pula tentang benda tersebut. Menurut William J. Stanton persepsi adalah makna yang kita pertalikan berdasarkan pengalaman masa lalu, stimuli (rangangan-rangsangan) yang kita terima melalui indera. Sedangkan menurut Webster persepsi adalah proses bagaimana stimuli-stimuli itu diseleksi, diorganisasi dan diinterpretasikan. Dari dua definisi di atas, seperti disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan persepsi adalah proses di mana individu memahami sesuatu cara memilih dan mengorganisasikan melalui penginderaan yang berhubungan dengan lingkungan-lingkungan disekitarnya sehingga dapat memberi makna pada masukan tersebut. 2. Karnkteristik Yang Mempengamhi Persepsi. Beberapa karakteristik konsumen yang mempengaruhi perseps1 adalah sebagai berikut: 19 l , Membedakan stimulus Membedakan stimulus yaitu tahapan di mana konsumen merasakan perbedaan merek berdasarkan rasa, perabaan, harga, dan kemasan produk. 2. Tingkat ambang batas (Threshould Level). Tingkat ambang batas yaitu kemampuan konsumen untuk mendeteksi perbedaan dalam suara, cahaya, bau atau stimuli lainnya. Ada dua jenis threshould level, yaitu absolute threshould yang merupakan jumlah rangsangan minimum yang dapat dideteksi oleh chanel inderawi dan yang kedua differential threshould merupakan kemampuan sistem inderawi untuk mendeteksi atau membedakan antara dua stimuli. Pada tahapan ini menurut Weber konsumen menyadmi perubahan harga yaitu penurunan harga sebesar 20% yang dinamakan dengan istilah JND (differential threshould just noticeable). 3. Persepsi bawah sadar Persepsi bawah sadar adalah kemampuan konsumen memberikan tanggapan terhadap stimulus yang berada di bawah ambang batas kesadarannya.. 4. Tingkat adaptasi Tingkat adaptasi yaitu keadaan di mana konsumen tidak lagi memperhatikan sesuatu yang berulang-ulang. Misalnya ketika konsumen melihat iklan produk dengan potongan harga 20%, pada 20 pertama kali konsumen akan merasa tertarik. Tetapi ketika iklan itu ditayangkan terus menerus dan tidak ada perubahan potongan harga, konsumen sudah merasa terbiasa dan tidak memperhatikan iklan tersebut. 5. Generalisasi stimulus Generalisasi stimulus yaitu proses persepsi yang terjadi pada konsumen ketika melihat dua stimulus atau lebih mempunyai kesamaan (mempunyai hubungan yang dekat) yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. 6. Ekspektasi Ekspektasi (harapan) adalah keyakinan, kepercayaan individual sebelumnya, mengenai apa yang sehaiusnya terjadi pada situasi tertentu. Pemahaman ekspektasi konsumen dapat mempunyai dampak yang penting pada strategi harga. 7. Semiotis Semiotis yaitu pemahaman konsumen dalam menginterpretasikan pengertian symbol (kata-kata, isyarat, gambar, logo, dan produk). 3. Pengertian Persepsi Konsumen Persepsi setiap orang terhadap suatu objek akan berbeda-beda, oleh karena itu persepsi memiliki sifat subjektif Persepsi yang dibentuk oleh seseorang dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan sekitarnya. Selain itu, 21 satu ha! yang perlu diperhatikan daii persepsi bahwa perseps1 secara substansial bisa sangat berbeda dengan realitas. Persepsi itu sendiri diartikan sebagai proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih, mengorganisasikan dan menginterpretasikan ma:mkan-masukan infonnasi guna menciptakan gambaran dunia yang memilliki arti. Persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan fisik tetapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Orang dapat memiliki persepsi yang berbeda atas obyek yang sama karena tergantung proses persepsi: 1. Perhatian selektif, orang terlibat kontak dengan rangsangan yang sangat banyak setiap hari, karena seseorang tidak mungkin dapat menanggapi semua rangsangan akan disaring. 2. Distorsi selektif, rangsangan yang telah mendapatkan perhatian tidak selalu muncul dipikiran orang persis seperti yang diinginkan oleh penciptanya. Distorsi selektif adalah kecendenmgan untuk mengubah informasi menjadi bermakna pribadi dan menginterpretasikan informasi itu dengan cara yang akan mendukung pro-konsepsi mereka. 3. lngatan/retensi selektif, orang akan melupakan banyak hal yang mereka pelajari namun cenderung akan mengingat informasi yang menyokong pandangan dan keyakinan mereka. Karena adanya ingatan selektif, kita cenderung akan mengingat hal-hal yang baik yang disebutkan tentang produk yang kita sukai dan melupakan hal-hal baik yang disebutkan 22 tentang produk yang bersaing. Ingatan selektif menjelaskan mengapa para pemasar menggunakan drama dan pengulangan dalam mengirimkan pesan ke pasar sasaran mereka. 4. Persepsi Mengenai Harga. Dari perspektif konsumen, harga adalah sesuatu yang dikorbankan untuk mendapatkan suatu produk. Zeithmal menunjukkan komponenkomponen harga: harga objektif, harga moneter, harga moneter dan pengorbanan. Harga moneter seringkali bukan harga yang dinilai oleh konsumen. Konsumen tidak selalu mengetahui atau mengingat harga aktual suatu produk, mereka mengingat harga dengan cara berlainan. Tingkat perhatian, kesadaran dan pengetahuan harga yang dimiliki konsumen cenderung rendah sehingga mereka tidak selalu ingat harga. Harga moneter bukan merupakan satu-satunya pengorbanan yang dilakukan konsumen untuk mendapatkan produk. Biaya-biaya lain seperti waktu, pencarian dan psikis, semuanya termasuk baik secara langsung atau tidak langsung ke dalam persepsi pengorbanan konsumen. Misalnya, ketika konsumen tidak bisa menemukan produk di rak supermarket suatu toko, maka mereka harus mencari ke toko lain dengan menempuh jarak yang jauh untuk membelinya, berarti mereka telah melakukan pengorbanan. B. Keputusan Membeli 1. Pengertian Keputusau Pembeliau Robbins menyatakan bahwa pengambilan keputusan terjadi sebagai suatu reaksi terhadap suatu masalah (problem). Masalah ini diartikan sebagai suatu penyimpangan antara keadaan saat ini clengan keaclaan yang cliinginkan oleh indiviclu sehingga menuntun individu tersebut ke arah tinclakan alternatif clalam rnengambil keputusan rnernbeli. Pacla keputusan rnembeli juga harus dapat clibeclakan clengan rnaksucl rnembeli yang dilakukan oleh konsurnen. Di dalarn rnaksucl rnembeli akan clipengaruhi oleh sikap orang lain dan faktor-faktor situasional yang tak terduga yang rnungkin clapat rnengubah rnaksucl rnernbeli tersebut baik itu jacli membeli maupun ticlak jacli membeli, sedangkan di clalarn keputusan membeli yang dilakukan oleh konsumen suclah lebih jelas, dalam arti konsumen sudah rnemutuskan untuk jadi mernbeli ini menangguhkan atau batal membeli. Di dalam keputusan membeli ini konsumen telah mengambil risiko yang clitang!,>uhkan dari produk yang dibeli tersebut. Menurut Engel, Black Well and Miniard, pengambilan keputusan untuk membeli sebagai suatu sikap yang rnerupakan hasil atau kelanjutan dari proses yang dilakukan individu ketika berhadapan pada situasi clan alternatiftertentu untuk berperilaku dalarn rnemenuhi kebutuhannya. Sedangkan perilaku keputusan membeli untuk kebanyakan produk hanyalah suatu kegiatan rutin dalam arti kebutuhan yang terangsang akan 24 cukup terpuaskan melalui pembelian ulang suatu produk yang sama. Namun apabila terjadi perubahan (harga, produk dan pelayanannya) maka pembeli mungkin akan mengulang kembali proses keputusan membeli dengan mempertimbangkan berbagai alternatif mereka atau produk. 1 Dari berbagai pendapat dan pengertian tentang keputusan membeli di atas, maka dapat ditarik kesimpulan dari keputusan membeli tersebut, yaitu sebagai suatu proses yang terdiri dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif pembelian dan basil pembelian yang dilakukan individu dalam upaya memenuhi kebutuhan atau keinginannya atas suatu produk dengan melakukan pemilihan dari alternatif yang tersedia dan proses ini berlaku untuk pembelian baru maupun pembelian ulangan atau lanjutan. 2. Tahap-tahap dalam Pengambilan Keputusan Menurut Kotler terdapat lima tahapan dari konsumen dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli yang meliputi: 2 I. Pengenalan Masalah (Problem Recognition). Yaitu proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Dalam kasus pertama salah satu kebutuhan umum, dimana pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu 1 William J. Stanton. "Fundamental <if Marketing", Toronto Canada, Mc Graw-Hill Book Company, 1999. h. 159 25 kebutuhan tertentu. Dengan men1:,>umpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu kategori produk. Pemasar kemudian dapat mengembangkan strategi pemasaran yang mem1cu minat konsumen. 2. Pencarian Informasi (Information Search). Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak, maka konsumen akan mencari informasi yang berkaitan dengan keberadaan produk yang diinginkannya. Hal tersebut dilakukan melalui iklan, brosur-brosur atau informasi dari teman atau bahkan mendatangi langsung ke toko tersebut. 3. Evaluasi Alternatif (Evaluation ofAlternative). Pada tahap ini konsumen melakukan penilaian dan seleksi terhadap alternatif-alternatif informasi produk yang telah diperolehnya berdasarkan kesadaran dan rasio. 4. Keputusan Pembelian (Purchase Decision). Pada tahap ini konsumen telah memperoleh alternatif dan telah membentuk preferensi atas merek dari kumpulan pilihan. Konsumen juga telah membentuk niat untuk membeli produk yang paling disuka. Pada pembelian barang/produk kebutuhan sehari-hari, melibatkan sedikit keputusan dan pertimbangan. 2 Philip Kotler '\\Ianajemen Pemasaran", edisi milenium 1 (Jakarta, Prenhallido, 2002) h.204 26 5. Perilaku Pasca Pembelian (Post Purchase Behavi01). Merupakan tahap setelah konsumen membeli produk. Pada tahap ini konsumen merasakan atau mengalami tingkat kepuasan atau ketidakpuasan konsumen terhadap produk yang sudah dibeli akan mempengaruhi perilaku selanjutnya mengenai kemungkinan lebih tinggi untuk membeli kembali jika konsumen puas atau sebaliknya jika tidak puas akan mengembalikan produk dan melakukan keluhan atau pengaduan. Senada dengan Kotler di atas, Stanton juga menjelaskan proses yang dilakukan oleh para konsumen ketika membuat keputusan membeli (decision-111aki11g process i11 buying) yang terdiri atas lima tahapan antara lain: pengenalan kebutuhan yang belum terpuaskan, identifikasi pelbagai alternatif untuk memperoleh kepuasan, evaluasi pelbagai alternatif, keputusan beli (purchase decision) dan perilaku puma beli (Post purchase behavim). 3 Dari dua pendapat tokoh di atas, dapat diasumsikan bahwa suatu pengambilan keputusan membeli memerlukan lima tahapan, meskipun mungkin tidak dilakukan secara beruntun dan rnungkin keterlibatan setiap konsumen pun berbeda-beda terhadap suatu produk yang sama tetapi pada akhirnya akan diperoleh jadi atau tidaknya keputusan untuk mernbeli suatu 3 William J. S1'mton, "Fundamental ()(Marke/inf!" <Toronto. Canada. Mc Graw-Hill Book Company.1953) h.16o 27 produk, baik dalam pembelian baru maupun pembelian kelanjutan. 3. Faktor Utama yang M.empengarnhi Perilakn Pembelian. Perilaku pembelian pada konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Dari keempat faktor tersebut, faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam. I. Faktor budaya; faktor ini terdiri dari: Budaya, yang merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Sub-budaya, pada bagian ini terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis. Kelas sosial, pada dasarnya semua masyarakat memiliki strata sosial. 2. Faktor social; faktor ini juga terdiri dari: kelompok acuan, terdiri dari semua kelompok yang memilki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Keluarga, merupakan organisasi pemberian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. 3. Faktor pribadi; keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri. 4. Faktor psikologis; pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh 28 karakteristik empat faktor psikologi utama: motivasi, perseps1, pembelajaran serta keyakinan dan pendirian. 4. Peran lndividn dalam Keputusau Pembelian. Kita dapat membedakan lima peran yang dimainkan orang dalam keputusan pembelian yang sesuai dengan pendapat yang diutamakan oleh Kotler. 1. Pencetus; seseorang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli suatu produk atau jasa. 2. Pemberi pengaiuh; seseorang yang pandangan atau sasarannya mempengaruhi keputusan. 3. Pengambilan keputusan; seseorang yang mengambil keputusan untuk setiap komponen apakah membeli, tidak membeli, bagaimana membeli dan di mana akan membeli. 4. Pembeli; orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya. 5. Pemakai; seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa yang bersangkutan. C. Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Menurut William J. Stanton; pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan 29 kebutuhan para pembeli yang ada maupun pembeli potensiaL ·1 Sedangkan menurut Philip Kotler pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan/inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain'. 2. Pengertian Pemasaran Syari'ah Dengan landasan pengertian pemasaran yang telah dipaparkan, M. Syakir Sula mendefinisikan pemasaran syari'ah sebagai sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan pernbahan values dari satu inisiator kepada stakeholdersnya, yang dalam keselurnhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip rnuamalah dalarn lslam 6 Syakir juga mengatakan bahwa kata kunci dalam pemasaran syari'ah adalah bahwa dalam selun1h proses, baik proses penciptaan, proses penawaran maupun proses pernbahan nilai (value), tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muarnalah dalam Islam. Sepanjang hal tersebut dapat dijamin dan penyimpangan prinsip-prinsip muamalah tidak terjadi, maka bentuk transaksi apapun dalam bisnis 4 Ibid. IU79 s Philip J(ot1er 111\Ja11aje11len Pe111a.vara11 '', edisi 1nileniu1n l (Jakarta, Prenhallido, 2002), h. 9 6 It 15 Dr. Muhammad Firdaus, "Dasar & Strategi Pemasaran Syari'ah", (Jakarta, Renaisan, 2005) 30 dibolehkan dalam syari'at Islam. Karena itu Allah mengingatkan agar senantiasa menghindari perbuatan yang zalim dalam bisnis termasuk dalam proses penciptaan, penawaran dan proses perubahan nilai dalam pemasaran. 7 Allah berfirman: "... Sungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang bersyarikat (berbisnis) itu sebagian dari mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang beriman dan menge1jakan amal saleh, dan amat sedikit mereka itu... " (QS Shaad [38]:24) 3. Landasan Hukum Pemasaran• Dengan adanya hadits Nabi yang telah dijelaskan sebelumnya dalildalil tentang pemasaran syari'ah. a. Landasan hukum dari Al-Qur'an: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya kepadamu. "(An-Nisa:29) . • Ibid. h.16 Allah adalah Maha Penyayang 31 b. Landasa11 hukum dari Hadits Nabi: Artinya: Nabi lvfuhammad SAW pernah ditanya: Apakah profesi yang paling baik? Rasufullah menjawab: "usaha tangan manusia sendiri dan setiapjual beli yang diberkati ". (HR. Al-Barzaar dan Al-Hakim). D. Pengertian Bauran Pemasaran dalam Perspektif Syari'ah J'vfarketing mix (bauran pemasaran) adalah deskripsi dari suatu kumpulan alat-alat yang dapat digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi penjualan. Ada beberapa tahapan Formula marketing mix ini. Hermawan mengawalinya dengan 4A (assortment, qffordable, available, announcement), kemudian 4B (best, bargaining, b11ffer-stocking, bombarding), selanjautnya 4P (product, price, place, promotion), 4V (variety, value, venue, voice), 4C (custumer solution, cost, convenience, communication). Namun, pada bahasan ini akan difokuskan pada telaah 4P sebagai marketing mix klasik dan paling mendasar dalam pemasaran. 9 Produksi (product) 1. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kesuatu pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan. Dalam perspektif syari'ah produksi merupakan suatu yang penting. Al-Qur'an menggunakan konsep produksi barang dalam arti yang sangat luas. Tekanan dalam Al-Qur'an diarahkan pada manfaat dari barang yang diproduksi. Memproduksi suatu 8 lbid. h.19-20 32 barang harus mempunyai hubungan dengan kebutuhan manusia dan tidak memproduksi barang-barang mewah secara berlebihan yang tidak sesua1 dengan kebutuhan manusia. Disamping itu, Islam mengajarkan untuk memperhatikan kualitas dan keberadaan produk tersebut. Islam melarang jual beli suatu produk yang belum jelas (gharw) bagi pembeli. Selain keberadaan produk, Islam juga memerintahkan untuk memperhatikan kualitas produk. Barang yang dijual harus terang dan jelas kualitasnya, sehingga pembeli dapat dengan mudah memberi penilaian. Produk dalam perspek1:if syari'ah hams memenuhi standarisasi mutu dan keberadaan barang. Fiqh muamalah tegas mengharamkan prak1:ek jual beli yang menipu dengan ketidakjelasan mutu dan keberadaan barang. 2. Harga (price) Harga mernpakan sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dengan barang beserta pelayanannya. Penentuan harga ini merupakan salah satu keputusan yang penting bagi manajemen. Dalam konsep Islam, penentuan harga ditentukan oleh mekanisme pasar, yakni bergantung pada kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran. Permintaan dan penawaran itu harus berlangsung secara sukarela (an taradhiin). Ini bermakna tidak ada yang menganiaya dan dizalimi. Dalam fiqh muamalah, pricing mengambil posisi tengah, tidak 9 Ibid. h.22 34 seringkali dekat-dekat dengan pomografi. Promosi dengan seperti ini tegas dilarang oleh Islam. Pada prinsipnya, dalam Islam mempromosikan suatu barang diperbolehkan. Hanya saja dalam berpromosi tersebut hams mengedepankan faktor kejujuran dan menjauhi penipuan. Di samping itu, metode yang dipakai dalam promosi tidak bertentangan dengan syari'ah Islam. 4. Tempat atau distribusi (place) Semua perusahaan perlu melaksanaan fungsi distribusi, dalam ha! ini sangat penting bagi pembangunan perekonomian masayarakat karena bertugas menyampaikan barang dan jasa yang diperlukan oleh konsumen. Jadi saluran ditribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen ke konsumen atau pemakai industri. Dalam ha! ini Nabi dengan tegas mdarang pemotongan j alur distribusi dengan maksud untuk menaikkan harga. Nabi bersabda, "Janganlah menjual orang kola untuk orang desa dan janganlah "c'2£:hadang pedagang yang darang dari desa"(Riwayat Al-Bukhari dan Muslim). Ini bisa dimaknai bahwa jangan membeli dari penjual yang belum mengetahui harga pasar yaitu pedagang yang datang dari desa yang belum mengetahui harga pasar. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi penjual dari 35 penipuan mengenai harga yang sebenamya. E. Harga 1. Pengertian Harga Hakekat harga merupakan satu-satunya elemen dari bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan bagi perusahaan/produsen. Harga bersifat fleksibel karena dapat diubah dengan cepat. Menurut Hawkins, dkk, harga didefinisikan sebagai sejumlah uang yang harus dibayarkan untuk mendapatkan hak menggunakan suatu produk. Secara tradisional harga berperan sebagai penentu utama pilihan pembeli walaupun faktor non harga telah menjadi sernakin penting dalam perilaku pembeli, harga masih tetap merupakan salah satu unsur terpenting dalam menentukan pangsa pasar dan profitabilitas perusahaan. Penetapan dan persaingan harga juga rnerupakan masalah utarna yang dihadapi banyak perusahaan oleh karena itu perusahaan harus mempertimbangkan banyak faktor dalam menetapkan kebijakan harga' 0• Menurut Husein Umar, keputusan penetapan harga dipengaruhi oleh faktor internal (perusahaan) dan faktor eksternal (lingkungan). 11 Dalam faktor internal, keputusan harga disesuaikan dengan sasaran pemasaran dan strategi bauran pemasaran sebagai satu kesatuan dan didasarkan juga pada 10 Philio Kotler. "Aianaie111en nen1asaran".... on.cit h.521 36 pertimbangan organisasi, sedangkan untuk faktor eksternal antara lain sebelum menetapkan harga hams dipahami terlebih dahulu antara harga dengan permintaan, baik untuk jenis pasar berbeda maupun persepsi konsumennya. Harga dan tawaran pesaing perlu diketahui untuk menentukan harga dan reaksi pesaing setelah keputusan harga diberlakukan. Faktor ekstemal lainnya adalah kondisi ekonomi seperti tingkat inflasi, biaya, resesi, booming dan keputusan pemerintah yang keefektifan strategi pendapatan harga. Berkaitan dengan keperluan harga pembeli terdapat 8 (delapan) faktor yang dapat mempengaruhi kepekaan tersebut:" 1. Pengamh nilai unik (konsumen kurang peka terhadap harga apabila produk tersebut lebih langka). Pengamh kesadaran atas produk pengganti (konsumen semakin kurang peka terhadap harga jika mereka tidak menyadari adanya produk pengganti). 2. Pengaruh perbandingan yang sulit (konsumen semakin kurang peka terhadap harga jika mereka merasa sulit rnembandingkan kl!alitas barang pengganti). 3. Pengaruh pengeluaran total (konsurnen sernakin kurang peka terhadap harga jika pengeluaran tersebut rendah dibandingkan total pendapatan). 11 "''.Sein Umar. 'Wset Pemasaran". (Jakarta. Bussiness Research Center.2000lh.32-33 ;~:d. 37 4. Pengaruh manfaat akhir (konsumen semakin kurang peka terhadap harga apabila pengeluaran semakin kecil jika dibandingkan dengan total biaya produk akhir). 5. Pengamh biaya yang dibagi (konsumen semakin kurang peka terhadap harga jika sebagian biaya tergantung pihak lain). 6. Pengamh investasi tertanam (konsumen semakin kurang peka terhadap harga jika produk tersebut digunakan bersama dengan aktiva yang telah dibeli sebelumnya). 7. Pengaruh kualitas harga (konsumen semakin kurang peka terhadap harga jika produk tersebut dianggap memiliki kualitas, gengsi, atau ekslusive lebih). 8. Pengamh persediaan (konsurnen semakin kurang peka terhadap harga jika mereka tidak menyimpan produk tersebut). Konsumen paling peka terhadap harga untuk produk yang mahal atau sering dibeli, tetapi konsumen hampir tidak mernperhatikan kenaikan harga untuk jenis produk yang rnurah dan jarang dibeli. Menurut Hardi lrawan bahwa untuk konsumen yang peka terhadap harga, biasanya harga murah rnempakan sumber kepuasan yang penting karena konsumen akan rnendapatkan "value for money" yang tinggi. 38 Komponen harga ini relatif tidak penting bagi konsumen yang tidak sensitif terhadap harga. Sedangkan menurut Sutisna me1tjelaskan secara umum bahwa harga yang lebih tinggi mempunyai kemungkinan untuk dibeli oleh konsumen. Dalam beberapa kondisi, konsumen mempunyai kesadaran atas hubungan harga dan kualitas produk pada saat harga digunakan sebagai indikasi produk berkualitas di mana konsumen mempunyai keyakinan dan kepercayaan bahwa dalam situasi tertentu harga menunjukkan kualitas produk. 2. Penyusunan Strategi Harga Sepe11i halnya strategi manaJemen pemasaran secara keseluruhan agar dapat menyusun strategi harga yang efektif, perusahaan wajib mempertimbangkan berbagai macam faktor intern dan ekstern. Termasuk dalam faktor intern dan ekstern perusahaan dalam menyusun strategi harga adalah tujuan strategi harga (pricing objective), biaya pengadaan produk (product cost), ciri khusus produk (product's characteristic), persepsi pasar terhadap nilai produk, elastisitas harga dan pengaruh pemerintah. 1. Tujuan Strategi Harga Agar dapat menyusun strategi harga yang efektif perusahaan wajib merumuskan tujuan usaha apa yang ingin dicapai dengan strategi 39 harga. Tujuan usaha yang berlainan membutuhkan strategi harga yang berbeda pula. Semakin jelas tujuan usaha yang in gin dicapai perusahaan. Semakin mudah menentukan harga produk. Disamping itu perlu diupayakan agar tujuan strategi harga tidak menyimpang clari tujuan strategi manajemen pemasaran yang telah digariskan perusahaan_ Hal itu clisebabkan karena strategi harga merupakan elemen dari strategi manaiemen pemasaran. Berikut ini disajikan strategi harga yang ingin dicapai perusahaan. a l'vlencapai presentase keuntungan tertentu. Banyak perusahaan menentukan harga procluk mereka dengan tujuan mencapai satu presentase keuntungan tertentu, misalnya 5% return on investment atau 8% return on equity. Yang dimaksud clengan return on investment adalah perbanclingan antara jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan dari produk atau proclukprocluk tertentu, tiap masa tertentu clengan jumlah dana yang diperlukan untuk memproduksi dan memasarkan procluk tersebut. b Maksimal Jumlah Keuntungan. Mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya merupakan tujuan strategi harga lain yang banyak dianut perusahaan sebagai dasar menentukan harga procluk mereka. Salah satu cara untuk 40 mendapatkan keuntungan maksimal adalah dengan menetapkan harga produk setinggi mungkin. c Meningkatkan Jumlah basil penjualan. Pernsahaan yang mencantumkan tujuan ini menyadari bahwa semakin besar jumlah produk yang dapat mereka produksi dan jual, semakin besar kemungkinan mereka dapat menetapkan harga yang lebih rendah tanpa hams mengorbankan keuntungan. d. Menjaga stabilitas harga. Tujuan perusahaan menjaga stabilitas harga pasar selaras dengan tujuan mereka mencapai keuntungan sebesar persentase keuntungan te1tentu. Agar persentase keuntungan tersebut tercapai diperlukan stabilitas harga pasar. e Mengikuti atau rnencegah persaingan. Perusahaan yang berkedudukan di pasar tidak kuat sekali menetapkan harga produk rnereka dengan berpedoman "follow the leader", mengikuti harga pasar yang ditentukan the market leader. 2. Biaya Pengadaan Produk. Biaya merupakan pertimbangan lain bagi pernsahaan menentukan harga produk. Apakah perusahaan bersedia mernproduksi dan memasarkan produk tertentu, antara lain ditentukan oleh 41 perhitungan mereka apakah harga jual produk tersebut dapat menutup biaya produksi dan pemasarannya, serta masalah dapat menyisakan keuntungan secukupnya. Berikut ini diuraikan tiga macam cara menentukan harga jual produk dengan mernpergunakan biaya pengadaan produk sebagai bahan pertimbangan. 11. Mark Up Pricing. Cara menetapkan harga produk ini banyak dilakukan pedagang eceran. Dengan cara ini pedagang menetapkan harga produk yang mereka perdagangkan dengan jalan menambahkan l % margin (selisih) harga tertentu diatas harga pembelian produk dari produsen atau pedagang terdahulu. Jumlah harga margin yang mereka peroleh dari produk-produk yang diperdagangkan secara keseluruhan, diharapkan dapat menutup beban biaya tetap tiap masa tertentu dan masih menyisakan keuntungan yang layak. Jumlah persentase margin harga tiap jenis produk ditentukan oleh kondisi masingmasing produk. Barang atau jasa yang kuat perrnintaannya (tidak elastis terhadap perubahan harga) dapat dibebani margin harga yang tinggi, sedangkan produk yang lemah permintaannya dibebani margin harga secukupnya saja. b. Cost Plus Pricing Cara menetapkan harga jual produk dengan cost plus pncmg 42 banyak dilakukan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktor. Dengan earn ini produsen merencanakan jumlah barang yang akan rnereka jual setiap masa tertentu rnisalnya satu bulan, serta menghitung jumlah biaya variabel tiap satuan barang yang akan dijual. Selanjutnya mereka hitung jumlah alokasi biaya tetap untuk produk tersebut tiap masa tertentu dan jumlah keuntungan yang mereka inginkan. c. Rate of Return pricing Dalam rate of return pricing perusahaan menetapkan harga produk yang diharapkan dapat membantu perusahaan mencapai satu persentase keuntungan tertentu, misalnya X% return on investmellf atau Y% profit on sale, oleh karena dalam uraian tentang tujuan strategi harga untuk mencapai persentase keuntungan tertentu. 3. Ciri Klrnsus Produk. Walaupun banyak jenis cm khusm: produk yang dapat dipertimbangkan perusahaan dalam menentukan harga produk ada dua yang paling penting, antara lain: a. Daya tahan produk dalam jangka lama. Harga produk yang mudah rusak dan tunm mutunya apabila ter!alu lama dijajakan (seperti sayur-sayuran dan buah-buahan) wajib 43 ditetapkan sedemikian rupa sehingga tidak menghambat kecepatan penjualan. Apabila harga ditentukan lebih tinggi dari sewajarnya tidak banyak konsumen bersedia membelinya. Dengan demikian butuh waktu lama untuk menghabiskan seluruh persediaan produk yang akan dijual, dengan risiko mutu produk tersebut akan turun atau rusak. Daya tahan produk musiman juga tidak !mat, walaupun mutu produk tersebut hanya dibeli konsumen dalarn jangka waktu tertentu saja, misalnya selama bulan Ramadhan, hari Natal, tahun baru atau musim dingin di negara-negara dengan ernpat musim. Bilamana musim-musim tersebut telah berlalu konsumen tidak mencmi produk itu lagi. Harga produk musiman juga perlu ditetapkan sedemikian rupa sehingga tidak menghambat kelancaran penjualannya. b. Posisi produk dalam siklus kehidupannya. Tahap siklus kehidupan produk mempunym pengaruh dalarn penyusunan strategi harga. Selama tahap pengenalan, produk masih barn dirnasyarakat belurn banyak konsumen mengenal produk tersebut dan perusahaan saingan belum muncul. Selama tahap siklus kehidupan produk ini banyak perusahaan menerapkan salah satu dari dua pilihan teknik menentukan harga produk, yaitu skim milk pricing merupakan harga penetrasi. Skim milk pricing adalah harga yang ditetapkan lebih tinggi dari rata- 44 rata konsumen bersedia membayar. Tujuan skim milk pricing adalah menarik konsumen dari segmen pasar tertentu yang lebih mementingkan status sosial, kualitas desain, mutu atau keunikan produk. Apabila strategi ini berhasil perusahaan akan memperoleh keuntungan tinggi. Strategi harga skim milk pricing dirasakan lebih aman bilamana perusahaan mampu mencegah atau mengeliminir munculnya perusahaan saingan. Dalam teknik harga penetrasi, teknik harga produk ditentukan rendah namun tetap dapat menyumbangkan keuntungan perusahaan. Tujuan yang akan dicapai, agar produk dapat cepat memasuki segmen pasar yang dituju. Pada tahap pertumbuhan siklus kehidupan produk telah mulai muncul perusahaan saingan yang memasarkan produk serupa. Untuk menghadapi persaingan itu perusahaan dapat menurunkan harga dengan harapan jumlah permintaan pasar produk mereka tetap tinggi, sekaligus menghambat jumlah perusahaan saingan memasuki pasar. 4. Persepsi Pasar Terhadap Nilai Produk. Persepsi pasar terhadap nilai produk merupakan salah satu faktor ekstern perusahaan yang wajib dipertimbangkan dalam menyusun strategi harga. Dibandingkan dengan teknik menentukan harga berdasarkan biaya, menentukan harga berdasarkan persepsi pasar terhadap nilai produk jauh lebih sulit. Teknik menentukan harga yang 45 disebut terakhir membutuhkan keahlian pimpinan perusahaan menilai produk di dalam pikiran pembeli. Salah satu cara "rnenghitung" persepsi nilai produk di dalarn pikiran pembeli itu rnenurut E. Raymond Corey dalam artikelnya pricing: 171e strategy and process, adalah dengan rnembedakan nilai produk yang dirasakan pembeli saat ini dengan nilai potensial yang diberikan pembeli setelah memperoleh himbauan dari produsen. Apabila nilai potensial lebih tinggi dari nilai produk saat ini ada kemungkinan pembeli bersedia membeli produk dengan harga lebih tinggi. Perusahaan menghimbau pembeli agar menerima nilai potensial produk dengan jalan memasang iklan atau menerjunkan sales executies and sales promotm:;·. 5. Elastisitas Harga. Faktor ekstem perusahaan ini perlu dijadikan bahan pertimbangan menyusun strategi harga produk adalah elastisitas harga. Elastisitas harga adalah perubahan jumlah permintaan produk oleh pasar atau segmen pasar tertentu yang disebabkan karena perubahan perubahan harga. Elastisitas harga menggambarkan kepekaan permintaan pasar terhadap harga, pe1111intaan produk dapat dikatakan elastis bilamana jurnlahnya berubah karena harganya berubah. 46 6. Penmingan Pasar. Apabila perusahaan tidak menghadapi persamgan, prosedur menentukan harga jual produk tidak begitu sulit. Produsen hanya mempertimbangkan biaya pengadaan produk, elastisitas harga dan tujuan strategi harga yang ingin dituju. Dalam persaingan pasar seringkali ada perusahaan yang menduduki posisi market leader tidak sedikit pula yang menempati posisi the follower. Oleh karena itu produsen menentukan harga produk menjadi t.idak sederhana lagi. Di samping biaya pengadaan produk, elastisitas harga dan tujuan strategi harga, perusahaan hams mempertimbangkan perusahaan saingan, terutama the market leader kalau ada. Dalam berbagai macam bidang usaha (misalnya makanan dalam kemasan, otomotif, jasa perhotelan, komoditas perkebunan dan pertambangan seringkali terdapat perusahaan tertentu yang bertindak sebagai price leader. Perusahaan-perusahaan tersebut mempunya1 pangsa pasar terbesar, manajemen perusahaan yang profesional, beroperasi secara efisien dan memper1,,>unakan teknologi maju. 7. Pengamh Pemerintah (adanya intervensi harga) dalam Islam Dalam sektor usaha tertentu pemerintah dibanyak negara mempunyai pengaruh dalam penentuan harga produk. Dalam keadaan seperti itu perusahaan tidak bebas menentukan harga produk mereka. 47 Peraturan pemerintah pusat dan daereh ikut menjadi bahan pertimbangan penting. Dalam rangka melindungi hak pembeli dan penjual. Islam membolehkan intervensi harga yang dilakukan oleh pemerintah jika kenaikkan harga disebabkan adanya distorsi pasar terhadap Genuine supply. Intervensi pasar 1111 boleh dilakukan dengan alasan sebagai berikut: a. Price intrvention menyangkut kepentingan masyarakat yaitu melindungi penjual dalam hal pro.fit margin sekaligus melindungi pembeli dalam ha! purchasing power. b. Apabila tidak dilalmkan price intervention maka penjual dapat menaikkan harga dengan cara ikhtikar atau ghaban faahisy. Dalam ha! ini penjual menzalimi si pembeli. c. Pembeli biasanya mewakili masyarakat yang lebih luas, sedangkan penjual mewakili kelompok masyarakat yang lebih kecil. Sehingga price intervention berarti pula melindungi kepentingan masyarakat yang lebih luas. 3. Politik Penetapan Harga. Penetapan harga bagi perusahaan yang besar sering melibatkan beberapa manajer seperti: manajer produk, manajer penjualan dan manajer 48 lain. Beberapa politik penetapan harga yang akan dibahas disini antara lain: a. Penetapan harga psikologis Kebijaksanaan ini biasanya digunakan untuk penjualan barang pada tingkat pengecer. Dalam metode ini, harga ditetapkan dengan angka yang ganjil, misalnya Rp.199.999,- yang dipakai oleh pernsahaan sepatu BATA b. Price lining Price lining ini lebih banyak digunakan oleh pengecer dari pada pedagang besar. Di sini, penjual menentukan be:berapa tingkatan harga pada semua barang yang telah dijual. Misalnya., sebuah toko menjual berbagai macam sepatu dengan model, ukuran, dan kua!itas yang berbeda, telah menemukan tingkatan yang berbeda. Hal nu memudahkan dalam pengambilan keputusan konsumen. c. Potongan harga. Potongan (discount) mernpakan pengurangan dari harga yang ada. Biasanya potongan harga ini diwujudkan dalam bentuk tunai dan dimaksudkan untuk menarik konsumen. Adapun jenis-jenis potongan antara lain. 1) Potongan kuantitas. Potongan kuantitas adalah potongan harga yang ditawarkan oleh 49 penjual agar konsumen bersedia membeli dalam jumlah yang lebih besar, atau bersedia memusatkan pembeliannya pada penjualan tersebut. Misalnya pembeli yang membeli dari l 0 unit produk yang sama akan diberikan potongan. 2) Potongan dagang. Potongan dagang atau disebut potongan fungsional merupakan potongan harga yang ditawarkan pada pembeli atas pembayaran untuk fungsi-fungsi pemasaran yang mereka lakukan. Jadi, potongan dagang ini diberikan kepada pembeli yang ikut memasarkan produkproduknya. 3) Potongan tunai. Potongan tunai adalah potongan yang dibt~rikan kepada pembeli atas pembayaran rekeningnya pada suatu periode dan mereka melakukan pembayaran tepat pada waki:unya. Misalnya: penjualan menawarkan produknya dengan syarat pembayaran 2/10,n/30, jika pembeli dapat membayar dalam waktu sepuluh hari, mereka mendapat potongan 2% dan pembayaran hams dilakukan dalam waktu 30 hari sesudah barang diterima. 4) Potongan musiman. Potongan musiman adalah potongan harga yang diberikan kepada 50 pembeli yang melakukan pembelian diluar musim tertentu. Misalnya: pembeli yang membeli jas hujan pada musim panas, akan memperoleh potongan. d. Penetapim harga geografis. Disini penjualan harus mempertimbangkan ongkos angkut atau ongkos kirim untuk barang-barang yang disampaikan kepada pembeli. Salah satunya adalah dengan FJ·ee on Board (F.O.B) yang digolongkan menjadi dua golongan, antara lain: I). F.O.B tempat asal dimana seluruh ongkos angkut ditanggung oleh pembeli. 2). F.O.B tujuan dimana seluruh ongkos angkut clitanggung oleh penjual termasuk keamanan perjalanan. 4. Penetapan Harga Promosi Dalam merancang strategi promosi melalui harga. Kotler mengatakan ada 7, diantaranya: 13 a. Harga pemimpin rugi (Loss Leader Pricing): pasar swalayan dan toko toserba ada yang sering menurunkan harga merek-merek terkenal untuk memancing lebih banyak orang yang datang. l ). Penge1tian loss leader pricing 51 Loss leader a product !?ffered at less than cost to attract purchasers to a store so that they will buy other items at regular prices 14 Loss leader pricing adalah strategi menurunkan harga produk tertentu dengan harapan konsumen datang membeli produk lainnya dengan harga yang tetap. 2). Tujuan loss leaderpricing Secara umum tujuan utarna dari loss leader pricing adalah sebagai be1ikut: Pertarna; memotivasi konsumen untuk berkunjung dan membeli produk tersebut. Kedua; konsumen akan membeli produk lainnya setelah berkunjung ke toko. Ketiga; mernpercepat penjualan produk ieerutama untuk produkproduk yang lama. 3). Keuntungan loss leader pricing Beberapa keuntungan dari loss leader pricing sebagai berikut: 15 13 on.cit Kollerh.538 hitp://,..,,--,.V\v.buseco.rnonash.edu " http: //www.bizhelp24.com 1 52 Pertama; memberikan keunggulan bersaing rnelalui potongan harga. Kedua; rnernbangun citra perusahaan rnelalui penyediaan produk berkualitas dengan harga murah. Ketiga; rnernbuka potensi penjualan untuk produk-produk sejenis yang dijual dengan harga normal. Kempat; bermanfaat untuk promosi mulut ke mulut. b. Harga peristiwa (special-event-pricnig): penjualan akan menetapkan harga khusus pada musim-musim tertentu untuk lebih menarik (lebih banyak pelanggan setiap bulan Agustus, ada penjualan kembali ke sekolah). c. Rabat tunai (Cash Rebates): Perusahaan-perusahaan mobil dan barang konsumen lainnya menawarkan rabat tunai untuk mendorong pembelian atas produk-produk. Produk manufaktur dalam suatu periode waktu yang khusus, dengan rabat dapat mernbantu rnenghabiskan persediaan tanpa memotong harga eceran yang telah ditetapkan. d. Pembiayaan bunga rendah (low-interest financing): Sebagai ganti dari menurunkan harga, perusahaan dapat rnenawarkan pembiayaan 53 berbunga rendah kepada pelanggannya. Produsen mobil rnemberikan pembiayaan dengan bunga 3% dan bahkan ada yang 0 persen guna menarik pelanggan. e. Syarat pembayaran yang lebih lama (longer payment termc;): para penjual, terutama bank pemberi hipotik dan perusahaan mobil, memperpanjang pinjaman rnereka untuk periode yang lebih lama sehingga memperkecil cicilan bulanan. Para konsumen sering kurang memikirkan biaya (yaitu tingkat bunga) atas penjualan dan lebih suka memikirkan apakah mereka rnampu rnernbayar cicilan bulanan. f. Garansi dan kontrak jasa (waranties and service contracts): pemsahaan dapat rneningkatkan penjualan dengan menambahkan penawaran garansi gratis atau kontrak jasa. g. Diskon psikologis (psycological dicounting): strategi ini memberikan harga produk yang ditinggikan dan kemudian menawarkan sebagai penemuan besar. 5. Loss Leader Pricing dalam Islam Dalam fiqh muamalah, pricing mengambil posisi tengah, tidak berlebih-lebihan, tidak pula merendah-rendahkan. Ini berarti bahwa dalam praktek fiqh muamalah, pricing mestinya harus proporsional. 54 Tetapi pada dasarnya dalam konsep Islam, mencari keuntungan dalam bisnis pada prinsipnya merupakan suatu perkara yangjaiz (boleh) dan dibenarkan syara', bahkan secara khusus diperintahkan Allah kepada orangorang yang mendapatkan amanat harta milik orang-orang yang lemah, misalnya anak-anak yatim. Firman Allah: ,-- 3 ,,- ,,.,_. ,-, "S:., •. 1$':ilil v, : I (29:oWI) ~.. ..! (""' ..• () (_ y. .!- ! " Y;."',, ;..s::,.:...O.:,i I l:_;I·;; ...- C y. ,, ":J'3 ;.s:::.,_:; · I'.. I . ,<..J"" f "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali denganjalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah !vfaha Penyayang kepadamu. "(An-Nisa:29). (lihat An-Nisa:29, Al-Baqarah: 194, 275, 282, AnNur:37, Al-jumu' ah: l 0, A1-Muzamil:20, Quraisy: 1-3) Dari ayat-ayat diatas tidak ada satu nash pun yang membatasi margin keuntungan, misalnya 25%, 50%, l00% atau lebih dari modal. Bila kita jumpai pembatasan jumlah keuntungan yang dibolehkan malrn pada umumnya tidak memiliki landasan yang kuat. Laba atau keuntungan berapapun besarnya selama tidak mengandung unsur-unsur keharaman dan kedzaliman dalam praktek pencapain, maka hal itu dibenarkan syari'ah. Menurut Imam Ghazali dalam Ihya' Ulumuddin (IV72) menganjurkan perilaku ihsan dalam berbisnis sebagai sumber keberkahan yakni mengambil keuntungan rasional yang lazim berlaku pada bisnis di tempat itu. Beliau juga menegaskan bahwa siapapun yang qana 'ah (puas) 55 dengan kadar keuntungan yang sedikit maka niscaya akan meningkat volume penjualannya. Selain itu dengan meningkatnya volume penjualan dengan frekuensi yang bemlang-ulang (sering) maka justru akan mendapatkan margin keuntungan banyak dan akan menimbulkan berkah. Dari penjelasan di alas kita dapat mengambil kesimpulan apabila suatu pemsahaan atau toserba menggunakan strategi menurunkan harga produk te1tentu dengan harapan konsumen datang membeli produk lainnya dengan harga yang tetap (loss leader pricing) dengan tujuan memancing lebih banyak orang datang selama ha! tersebut tidak mengandung unsur keharaman dan kezaliman dalam prakteknya maka ha! tersebut diperbolehkan oleh Islam. F. Usaha Ecenm (Retailer) Usaha eceran meliputi semua kegiatan yang Verlibat dalam penjualan barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis. Pengecer atau toko eceran adalah bisnis yang volume penjualannya terutama berasal dari penjualan eceran. Jenis toko ini muncul untuk memenuhi berbagai level dan jenis layanan antara lain: l. Swalayan: Swalayan merupakan dasar dari semua operasi diskon. Swalayan ini banyak macamnya. 2. Swapilih: Para pelanggan mencari barang sendiri, walaupun mereka dapat meminta bantuan. Para pelanggan menyelesaikan transaksi 56 mereka setelah membayar kepada pramuniaga. 3. Pelayanan-Terbatas: Pengecer ini mulai menjual lebih banyak barang shaping dan pelanggan memerlukan lebih banyak informasi serta bantuan. 4. Pelayanan-Penuh: Pramuniaga siap untuk membantu dalam tiap tahap menemnkan-membandingkan-memilih. Pelanggan yang snka dilayani akan memilih toko jenis ini. BABIH GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Sumber Alfaria Trijaya (SAT) atau Alfamart merupakan perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok dan sehari-hari. Alfamart didirikan pada tanggal 27 Juni 1999 yang pada awalnya mempergunakan nama PT. Alfa Mitramart Utama (AMU). Dimana pada masa itu saham dimiliki oleh PT. Lancar Distrindo sebanyak 49%. Pada tanggal 18 Oktober 1999 dilakukan pembukaan toko pertama yang diberi nama "Alfa Minimart" yang terletak dikawasan Tangerang tepatnya di Ji. Beringin Raya Karawaci Tangerang. Seiring dengan perubahan waktu, terjadi pula perubahan kepemilikan saham dimana sebelumnya dimiliki oleh PT. Alfa Reta.ilindo clan PT. Lancar Distrindo beralih kepemilikan kepada PT. Sumber Alfaria Trijaya (SAT), para 58 pemegang sahamnya adalah: PT. HM Sampoerna Tbk sebanyak 70% dan sisanya sebanyak 30% dimiliki oleh PT. Sigmantara Alfrindo ha! ini terjadi tepatnya pada tanggal I Agustus 2002. Satu tahun kemudian tepatnya tanggal I Januari 2003 nama Alfa Minimart diganti dengan menggunakan nama "Alfamart" yang lebih singkat dan lebih mudah diingat oleh masyarakat. Nama ini digunakan hingga saat ini dan belum mengalami perubahan lagi. Pada Desember 2006 jumlah toko Alfamart sudah lebih dari 1750. B. Visi, Misi, Motto dan Kebudayaan Perusahaan I. Visi PT. Sumber Alfaria Trijaya (SAT), antara lain: Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen serta mampu bersaing secara global. 2. Misinya adalah: a). Memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan berfokus pada produk dan pelayanan yang berkualitas. 59 b). Selalu menjadi yang terbaik dalam segala ha! yang dilakukan dan selalu menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tinggi. c). Ikut berpartisipasi dalam membangun Negara dengan menumbuh kembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha. d). Membangun organisasi global yang terpercaya, terpesat dan terns bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan, pemasok:, karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya. 3. Motto Perusahaan: "Belanja Puas Hmga Pas" 4. Budaya yang diciptakan oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya (SAT) aclalah: a. Integritas yang tinggi. b. Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik. c. Kualitas dan produktifitas yang tinggi. d. Kerjasama team. e. Kepuasan pelanggan melalui standar pelayanan yang terbaik. 60 C. Target Konsumen. Alfamart merupakan perusahaan Jasa distribution eceran menyediakan kebutuhan sehari-hari dengan luas kurang dari 250 m2 . I. Target Geografis (dimana mereka berrbelanja) a. Area perumahan. b. Fasilitas public. c. Gudang perkantoran. 2. Target Demografi (siapa yang berbelanja) a. lbu rumah tangga. b. Anak-anak. c. Kelas menengah. 3. .Target Psikologi a. Kenyamanan. b. Lingkungan yang ramah. c. Memilih sendiri sebelum membeli. yang 61 D. Network/Cabang Alfamart. PT Sumber Alfaria Trijaya berdiri 18 Oktober 1999 bersamaan dengan mulai beroperasinya gerai Alfa Mini Mart pertama di jalan beringin Tangerang, Banten_ Sejalan dengan visi menjadi jaringan distribusi ritel terkemuka yang dimiliki masyarakat luas berorientasi pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen dan mampu bersaing global, toko Alfamart tumbuh bingga ke pelosok daerab. Hal ini memudabkan masyarakat dalam memenuhi kebutuban sebari-bari. Gerai Alfamart 2117 itu didukung 10 distribution centre (DC) yang meliputi Cileungsi l, Cileungsi 2, Serpomg, Bekasi, Bandung, Cirebon, Semarang, Cilacap, Surabaya dan DC Lampung. PT Sumber Alfaria Trijaya, pengelola minimarket Alfamart membuka kantor cabang yang ke 9 pada tanggal 1 November 2007 di Lampung untuk memperluas jaringan dan mendukung selurub toko Alfamart di Lampung. Hingga kini jumlah Alfamart di Lampung mencapai 50 toko melengkapi 2117 jaringan Alfamart secara nasionaL 62 Dari jumlah Alfamart secara nasional yang beroperasi di Jawa dan Lampung, tidak kurang 40% diantaranya merupakan toke yang dimiliki masyarakat melalui program franchise (waralaba) dan operator mandiri. Selain mitra perorangan, banyak mitra institusi yang bergabung menjadi franchise Alfamart. Antara lain, Puskopontren Da-runnajah, Puskopontren As' Syafi'iyah, Puskopat Akostrad, Pus-Kopolda Jawa Barnt, Koperasi karyawan PT Jasa Marga (Persero), Koperasi karyawan PLN, Koperasi karyawan PT Pos Indonesia (Persero), Universitas Indonesia, Universitas Bunda Mulia, IWAPI, Pa_6>uyuban Warga Banten (Puwnten) dan yayasa Annahal. Pada tanggal 3 Desember 2007 PT Sumber AJfaria Trijaya dan PP Muhammadiyah meresmikan mini market Alfamart Sang Surya di Bandung. PP Muhammadiyah melalui PT Surya Menara Makmur, untuk pertama kalinya membuka bisnis rite!. Untuk kepentingan itu, PP Muhammadiyah bekerjasama dengan perusahaan rite! terkemuka, Alfamart. Ke1jasarna ini sebagai realisai pertama proyek dari proyek kerjasama pembentukan 300 gerai serupa hingga tahun 2011. Bekerjasama dengan Alfamart dinilai sebagai pilihan tepat 63 karena mempunyai netrwork dari pulau Jawa dan Lampung, dan diprediksi akan terus mengalami perkembangan positif Rencananya Brand sang Surya akan diperkenalkan ke sejumlah produk yang akan dimiliki PP Muhammadiyah dan akan di lempar ke pasar lnternasional. Direktur Franchisor Alfamart Maria Hardjono mengatakan, germ 1111 mempakan gerai ke 2180 yang dimiliki Alfamart dalam skala nasional. Kerjasama tersebut sesuai dengan visi Alfamart untuk menjadi jaringan distribusi rite! terkemuka yang dimilki masyarakat luas dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat kecil. E. PRESTASI ALFAMART Prosesi penyerahan sertifikat ISO 9001:2000 dan Rekor MURI pada tanggal 22 Januari 2007 di Hotel Shangri La Jakarta dengan tema "Alfamart, We Care". Dimana pada saat yang sama Alfamart juga menyerahkau bantuan kepada panti-panti asuhan dan UNICEF indonesia untuk pengembangan pendidikan anak-anak di Indonesia sebagai tanda keperduliannya kepada sosial. ISO 9001:2000 64 ISO (lnternational Organization For Standardization) adalah sebuah badan yang terdiri atas organisasi-organisasi dari seluruh dt1nia yang bertanggungjavvab ·untuk rnewujudkan standard internasional di negara masing-masing. Dengan diterimanya Sertifikat !SO 9001 ·::woo bagi Alfamart berarti Alfamart telah berhasil menerapkan standar-standar internasional di dalam setiap unit-unit usaha di dalamnya dan memmjukkan bahwa perusahaan nasional mampu ,,-;.bcrsaing secara internasional RekorMURI i\!USEUM REKOR-DUN1A !NDONESIA (MURI) mernpakan lembaga pcrtama di Indonesia yang khusus menghirnpun data rekor superlatif di lndonesia. Penclirian dan pelaksanaan kegiatan MURI didukung sepenulrnya oleh kelompok usaha JAMU JAGO. Dalam hal ini MURI mernberikan penghargaanya kepada Alfarnm1 karena telah berbasi.1 memjacli perusahaan nasional pertama yang berbasii menjacli jaringan minimarket pertama di Indonesia yang berhasil rnendapatkan se11ifikasi standard internasiona! ISO 90012000. Franchise Gold Toko Waralaba Alfamart adalab salah satu '.varnlaba yang paling diminati saa1 im. Warnlaba Alfamart juga telah mernih penghargaan Franchise Gold 2006. Alfamart terbukti telab memberikan keuntungan dan kerjasama yang baik dengan para terwaralaba. BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM RESPONDEN Gambaran umum responden penelitian akan diuraikan secara deskriptif dan dibantu dengan penyajian dalam bentuk tabel dari jumlah responden, jenis kelamin, usia, status pernikahan, pendidikan terakhir, pendapatan dan pengeluaran perbulan serta jenis pekerjaan. 1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Table 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin . Jenis Kelamin Pria Wanita Total -· I Percent (%) , Responden 19 I 27.1 % 51 72.9 'Vo I ·1 JOO % 70 ' Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa penelitian ini didomonasi oleh wanita sebanyak 51 orang (72,9%) dan \aki-laki sebanyak 19 orang (27,1%). Dari data tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa wanita lebih suka berbelanja dibandingkan dengan laki-laki. 2. Responden Berdasarkan Usia Tabel berikut memberikan gambaran mengena1 usia responden, yaitu berapa responden yang berada pada rentangan I 5-25 tahun masuk ke dalam kateori remaja, 26-40 tahun (dewasa) dan di atas 40 tahun (tua). 66 Table4.2 Responden Berdasarkan usi.a -·~ kelamin Pria F % Wanita F % Total F % Remaja (15-25) 14 20.0% 28 40.0% 42 60.0% Usia Dewasa (26-40) Tua (>40) 2 2.9% 4 5.7% 6 8.6% ~ J 4.3% 19 27.1% 22 31.4% I Total 19 27.1% 51 72.9% 70 100.0% Berdasarkan usianya secara keseluruhan responden penelitian ini didominasi oleh mereka yang berada pada rentang usia 15-25 tahun sebanyak 42 orang dengan persentase 60% yang terdiri dari wanita sebanyak 28 orang (40%) dan pria sebanyak 14 ornng (20% ), selaitjutnya usia 26-40 tahun sebanyak 22 orang (31,4%) yang terdiri dari wanita 19 orang (27, 1%) clan pria 3 orang (4,3%) clan usia di atas 40 tahun sebanyak 4 orang (5, 7%) clan pria 2 orang (2,9%). 3. Responden Berdasarlum Statns Perkawinan Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Status perkawinan -:T ~-- StatUSj)t;rkawinan Belum menikah I Menikah 1 Total >--~~~~~~~-1-~~-+-~;;:..;;;;;c,;;;;:..;;;;:.;:.;:;;::: kelamin Laki-laki F 13 i 6 ! 19 % 18.6% I 8.6% 27.1% Wanita 51 F 23 28 I % 32.9% , 40.0% I 72.9% 1--~~~-----t----+----'--='-'--'-'~ 70 Total F 36 34 % 51.4% 48.6% 100.0% ~---------'--'-''---'-----'-'"-'-'-"--! I j' 67 Dari tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa rnsponden yang belum menikah ada 36 orang yaitu sebesar 51,4% yang terdiri dari pria 13 orang (18,6%) dan wanita 23 orang (32,9%) dan responden yang sudah menikah sebesar 34 orang (48,6%) terdiri dari pria 6 orang (8,6%) dan wanita 28 orang (40%). 4. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidkan Terakhir SD/MI SLTP/M.Ts SLT A/SMK/M.Aliyah Dipl.(1) Diploma 3 Sarjana Total Frequency 5 16 42 1 -..--. 2 4 70 Percent 7.1 22.9 60.0 - I ' ]l.4 ------ 2.9 5.7 100.0 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak adalah mereka yang berpendidikan terakhir SLTA sederajat yaitu 42 orang (60%), lalu SLTP sebanyak 16 orang (22,9%), SD/MI sebanyak 5 orang (7,1%), Sarjana 4 orang (5,7%), Diploma 3 sebanyak 2 orang (2,9%) dan Diploma 1 hanya 1 orang (1,4%). 68 5. Responden Berdasarkan Penghasilan Rata-rata Perbulan Tabet 4.5 Responden Berdasarkan Penghasilan Rata-rata Perbulan Frequency 11 20 18 16 4 1 70 Penghasilan Rata-rata/bulan <Rp.250.000 Rp.250.000-500.000 Rp.500. 001-1.000.000 Rp.1.000.001-2.500.000 Rp.2.500.000-5.000.000 I>Rp.5.000.000 Total . Percent 15.7 28.6 25.7 22.9 5.7 1.4 100.0 Berdasarkan penghasilan rata-rata perbulan secara keseluruhan responden penelitian ini didominasi oleh mereka yang berpenghasilan rata-rata perbulan Rp.250.000-500.000/bulan yaitu sebanyak 20 orang (28,65%), lalu yang berpenghasilan Rp.500.001-1.000.000/bu.lan sebanyak 18 orang (25, 7%), kemudian yang berpenghasilan Rp.1.000.001-2.500.000/bulan sebanyak 16 orang <Rp.250.000/bulan, 5.000.000/bulan (22,9%), lalu sebanyak selanjutnya yang 4 orang yang berpenghasilan berpenghasilan Rp.2.500.000- (5, 7%) dan terakhir berpenghasilan >Rp.5.000.000/bulan sebanyak 1 orang (1,4%). yang 69 6. Responden Berdasarkan Pengeluaran Perbulan Tabel 4.6 Responden Berdasarkan Pengeluarannya Perbulan <Rp.500000 Rp. 500001-900000 Rp. 900001-1500000 Rp.1500001-3000000 > Rp.3000000 Total Frequency 37 17 10 5 l 70 Percent 52.9 24.3 14.3 7.1 1.4 100.0 -- Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak adalah responden yang mempunyai pengeluaran/bulan <Rp.500.000/bulan sebanyak 37 orang (52,9%), lalu Rp.500.001-Rp.900.000/bulan sebanyak 17 orang (24,3%), kemudian Rp.900.001-Rp.1.500.000/bulan sebanyak 10 orang (14,3%), Rp.1.500.001-Rp.3.000 .000 sebanyak 5 orang (7, 1%) dan terakhir yang mempunyai pengeluaran/bulan >Rp.3000.000/bulan. 7. Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Tabel 4.7 Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan I Peiajar/mahasiswa Wiraswasta ibu rumah tarnwa PNS Karyawan swasta Pemusik Total I Freguency I 24 6 21 5 13 1 70 Percent 34.3 8.6 30.0 7.1 18.5 1.4 100.0 70 Berdasarkan tabel di atas rnenunjukkan bahwa yang rnenjadi responden terbanyak adalah pelajar dan rnahasiswa sebanya.k 24 orang (34,3%), lalu ibu rurnah tangga sebanyak 21 orang (30%), karyawan swasta sebanyak 13 orang (18,5%), wiraswasta sebanyak 6 orang (8,.6%), PNS sebanyak 5 orang (7,1%), dan pernusik sebanyak l orang (l,4%). B. PENEMUAN DAN PEMBAHASAN 1. PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP LOSS LEADER PRICING YANG DILAKUKAN ALFAMART Philip Kotler mengatakan bahwa secara tradisional, harga herperan sebagai penentu utama dari pilihan pembeli. Atas dasar itulah perusahaan barns dapat merancang strategi harga yang sesuai dengan keinginan konsurnen. Beberapa perusahaan rnenggunakan strategi harga sebagai salah satu aspek day a saing dipasar. Begitu pula yang di lakukan oleh Alfamart yang menetapkan strategi harga loss leader pricing, yaitu strategi harga yang digunakan dengan menurunkan harga merk tertentu, sernentara harga produk lainnya tetap atau dinaikkan. Strategi ini ditujukan untuk memancing konsurnen berkunjung ke toko tersebut dengan stimulus (rangsangan) potongan harga tersebut. Namun strategi yang dilakukan Alfama.rt untuk memotivasi konsumen berkunjung dan membeli produk tersebut bergantung pada sikap kosumen dalam mengambil keputusan yang dipengaruhi oleh 71 banyak faktor baik internal dan eksternal. Salah satunya, faktor internal yang berada dalam diri konsumen sendiri yaitu berupa sikap yang mereka ambil saat membeli barang yaitu mereka mempersepsikan barang tersebut. Menurut William J. Stanton persepsi adalah makna yang kita pertalikan berdasarkan pengalaman masa lalu, stimuli (ranganganrangsangan) yang kita terima melalui indera. Setiap individu akan melihat suatu realitas menurut persepsinya masing-rnasing, sehingga apabila beberapa orang melihat suatu benda yang sama, malrn masnig-masing orang akan memiliki persepsmya sendiri-sendiri pula tentang benda tersebut. Berikut ini peneliti akan menguraikan deskripsi hasil perhitungan. Statistik. Statistik deskriptif di bawah ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden, dari tiap-tiap variable, baik variabel belias (X) maupun variable tidak bebas (Y). Skor responden penelitian yang dibantu dengan penyajian dalam bentuk tabel sebagai berikut: 72 Tabel 4.8 Descl"iptive Statistics N mendapatkan Produk yang ad al ah produk potongan harga yang dibutuhkan Potongan harga sebesar 20% Iklan ten tang potongan harga menarik perhatian Tingkat potongan harga tidak pernah ada perubahan Potongan harga pada rnerk barn Potongan harga lebih tinggi dari minirnarket lainnya Potongan harga pada produk yang rendah kualitasnya Informasi tentang pot. harga katakatanya mudah dipahami I Min ' i Max j_ Mean Ste;!; Deviation 70 2 5 3.66 1048 70 2 5 3.61 0.873 70 2 5 3.63 0.783 70 2 5 3.77 0.685 70 I 5 3.50 0.881 70 2 5 3.70 0.998 70 2 5 3.63 0.887 70 l 5 3.59 0.825 Keputusan Pembelian konsumen 70 18 39 32.39 4.953 Valid N (listwise) 70 l. Potongan harga pada produk yang dibutuhkan Menurut Siswanto Sutojo, potongan harga pada produk yang diinginkan bertujuan untuk mencapai persentase keuntungan tertentu, maksimalisasi jumlah keuntungan dan menjaga stabilisasi harga. Berdasarkan ha! tersebut Alfamart menerapkan potongan harga terhadap produk yang dibutuhkan oleh konsurnen. Untuk variable potongan harga pada produk yang cliinginkan kisaran (range) sesungguhnya dari jawaban responden adalah sebesar 2-5 dengan mean sebesar 3,66 dan standar deviasi sebesarl,048. lni berarti I 73 Alfamart memberikan potongan harga terhadap produk yang dibutuhkan oleh konsumen sehingga mempengaruhi persepsi mereka tentang harga yang ada di Alfamart yang menyebabkan konsumen berbelanja di Alfamart dan membeli produk lainnya. 2. Potongan harga sebesar ±20% Dalam penerapan hukum Weber pada penetapan harga adalai1 agar perubahan atau penurunan harga disadari oleh konsumen, perubahan itu sekurang-kurangnya harus 20%. Untuk variabel potongan harga pada produk sebesar ±20% kisaran (range) sesungguhnya dari jawaban responden sebesar 2-5 dengan mean sebesar 3,61 dan standar deviasi sebesar 0,873. Dari data tersebut menunjukkan bahwa potongan harga yang diberikan oleh Alfamart sekitar ±20% dapat disadari oleh konsumen. 3. lldan tentang potongan ha1·ga menarik perhatian Tujuan pemasar mengiklankan produknya adalah untuk mendapatkan perhatian konsumen. Tidak berarti apa-apa bagi perusahaan, jika iklan tersebut tidak mampu menarik perhatian konsumen. Untuk variabel Iklan tentang potongan harga menarik perhatian kisaran (range) sesungguhnya dari jawaban responden adalah sebesar 2-5 dengan mean sebesar 3,63 dan standar deviasi sebesar 0,783. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa Alfamart 74 telah berhasil menarik perhatian konsumen dengan adanya iklan potongan harga. 4. Tingkat potongan harga tidak ada pernbahan Tingkat adaptasi merupakan salah satu konsep yang berkaitan erat dengan ambang batas absolut (Absolute 771reshold). Tingkat adaptasi terjadi ketika konsumen tidak Jagi memperhatikan stimulus yang berulang-ulang. Begitu juga dengan tingkat potongan harga yang diberikan oleh Alfamart. Ketika pertama kali konsumen melihat iklan produk dengan potongan harga 20%, pada pertama kali konsumen akan merasa tertarik tetapi apabila iklan tersebut diputar berulangulang dan tidak ada perubahan tingkat potongan harga, konsumen sudah merasa terbiasa dan tidak memperhatikan iklan tersebut. Untuk variabel Tingkat potongan harga tidak ada perubahan kisaran (range) sesungguhnya dari jawaban responden sebesar 2-5 dengan mean sebesar 3, 77 dan standar deviasi sebesar 0,685. lni menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen menganggap potongan harga yang diberikan Alfamart mengalami perubahan. 5. Potongan harga pada merek baru Harapan produsen memberikan potongan harga pada merek baru adalah konsumen melakukan generalisasi terhadap manfaat dasar produk pemimpin pasar, sehingga konsumen bisa menerima merek baru. Agar konsumen mau mencoba manfaat dari produk baru tersebut 75 maka perusahaan meng1o,>unakan strategi pemberian potongan harga pada produk dengan merek baru tersebut. Untuk variabel potongan harga pada merek baru kisaran (range) sesungguhnya dari jawaban responden sebesar 1-5 dengan mean sebesar 3,:50 dan standar deviasi sebesar 0,881. 6. Potongan harga lebih tinggi dari minimarket lainnya Menurut Siswanto Sutojo potongan harga merupakan pemberian diskon untuk setiap pembayaran yang lebih cepat, pembelian dalam jumlah besar dan pembelian diluar musim. Untuk melihat pandangan konsumen terhadap potongan harga tersebut ada hubungan atau tidak, disini lah umumnya harga menarik konsumen datang dan berkunjung membeli. Untuk variabel potongan harga pada produk yang diinginkan kisaran (range) sesungguhnya dari jawaban respond en sebesar 2-5 dengan mean sebesar 3, 70 dan standart deviasi sebesar 0,998. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa konsumen mempunyai pandangan potongan harga yang diberikan Alfamart cukup bersaing dengan minimarket lainnya yaitu Alfamart memberikan potongan harga lebih tinggi dari mini market lainnya. 7. Potongan harga pada prodnk yang rendah kualitasnya Dalam rentang tertentu untuk suatu produk, konsumen mungkin mempunyai anggapan bahwa harga yang lebih mahal mencerminkan kualitas lebih baik sebaliknya harga yang lebih murah 76 mencerminkan kualitas yang rendah. Untuk variabel potongan harga pad a produk yang diinginkan kisaran (range) sesungguhnya dari jawaban responden sebesar 2-5 dengan mean sebesar 3, 77 dan standar deviasi sebesar 0,685. Dari data tersebut menunjukkan bahwa konsumen tidak setuju bahwa produk yang diberikan potongan harga atau dengan kata lain produk yang harganya murah adalah produk yang rendah kualitasnya. 8. lnformasi tentang potongan harga kata-katanya mndah dipahami. Menurut Siswanto Sutojo elemen iklan (informasi) agar mudah dipahami hendaknya hams memenuhi ketentuan AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) dan agar penyampaian pesan berjalan efektif ada dua syarat yang waj ib dipenuhi pemasangan iklan yang benar dan pesan disampaikan dengan media yang tepat dalam frekuensi yang tepat dan dalam waktu-waktu yang tepat pula sehingga dapat menjangkau konsumen sasaran secara tepat. Untuk variabel potongan harga pada produk yang diinginkan kisaran (range) sesungguhnya dari jawaban responden sebesar 2-5 dengan mean sebesar 3, 77 dan standar deviasi sebesar 0,685. Berdasarkan ha! te:rsebut Alfamart dengan menerapkan ketentuan dan media yang digunakan tersebut agar konsumen memahami 1s1 dari iklan tersebut dan meyakinkan konsumen tentang manfaat yang ditawarkan dari produk tersebut. 77 Dalam hal ini konsumen memahami informasi potongan harga yang diberikan oleh Alfamm1. 2. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Bahwa berdasarkan basil penelitian data tersebut sudah valid karena koefisien validitas diatas 0,3 (terlampir). Data tersebut juga reliable karena r-alpha > r -alpha if item delete yaitu r alpha sebesar 0,820 m1 berarti semua instrument adalah reliable. 3. HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KONSU!WEN TERHADAP LOSS LEADER PRICING DENGAN KEPUTUSAN PEJ\1BELIAN KONSUMEN ALFAMART a. Uji signifikan korelasi Speannan Tabel 4.9 Correlations Persepsi Konsumen Terhadap Loss Leader Prlcina Spearman's rho Persepsi Konsumen Correlation Coefficient Terhadap Loss Leader Pricing Sig. (2-lailed) N Keputusan Pembelian konsumen Correlation Coefficient Sig. 70 (2~taHed) .347'"* ,347° .003 70 1.000 .003 70 N ** 1.000 Keputusan Pembetian konsumen Correlation 1s significant at the 0.01 level (2~ta1!ed). Berdasarkan table 4.9 didapat rxy = 0,347. maka untuk menginterpretasi hasilnya berlaku ketentuan sebagai berikut: Jika t-hitung>t-tabel-Ho ditolak (ada hubungan signifikan). 70 78 Jika t-hitung<t-tabel--Ho diterima (tidak ada hubungan yang signifikan). Di mana t didapat dari: 0,347 '1(70-2) t = -------------------------· '11-(0,347) 2 Juga digunakan ketentuan n-2 pada level of significance (a) sebesar 5% (tingkat kesalahan 5% atau 0,05) atau tarafkeyakinan 95% atau 0,95). Karena t-hitung (3,051) > t-tabel (1,626) maka Ho ditolak sehingga kesimpulannya adalah bahwa ada korelasi (hubungan yang signifikan) antara persepsi konsumen terhadap loss leader pricing dengan keputusan pembelian konsumen pada Alfamart. b. Nilai Koefisien Determinasi Tabet 4.10 Model Summary b Model 1 R R Square .4333 .187 Adjusted R Square Std . Error of the Estimate .175 Durbin-Watson 4.498 1.541 a. Predictors: (Constant), Perseps1 Konsumen thd Loss Leader Pricing b. Dependent Variable: Keputusan pembelian Konsumen Berdasarkan tabel 4.10 di atas kolorn kedua merupakan nilai koefsien korelasi (R) sebesar 0,433 menunjukkan bahwa variabel perseps1 konsumen terhadap loss leader pricing dengan variabel keputusan pembelian konsumen Alfamart mempunyai hubungan dengan korelasi sedang. 79 Hasil perhitungan di atas dapat diketahui terdapat hubungan yang positif sebesar 0,433 antara variabel persepsi konsumen terhadap loss leader pricing dengan variabel keputusan pembelian konsumen. Interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat digunakan pedoman tabel ini. Tabel 4.11 Pedoman untuk memberikan menginterpretasikan koefisien korelasi Interval koefisien 0,00-0, 199 0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 -~·~ - 0.80-1.000 Sumbcr: Sug10no (2002: l 83) Tingkat hubungan Sangat ren~~~-Rendah -Sedang ·Ku at -Sangat Kuat -- Hasil pada tabeI 4 .11 juga menunjukkan koefisien determinasi yang disesuaikan (R square) sebesar = 0,187, artinya 18,7% variabel keputusan pembelian konsumen (Y) dapat dijelaskan oleh variabel persepsi konsumen terhadap loss leader pricing. Sedangkan sisanya sebesar 71,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model. 80 c. Uji F hitung Tabel 4.12 ANOVAb B Sum of Sauares Mean Sauare Model df F 1 Regression 316.948 316.948 1 15.661 Residua\ 1375.637 68 20.230 Total 1692.586 69 a. Predictors: (Constant), Perseps1 Konsumen thd Loss Leader Pndng b. Dependent Variable: Keputusan pembelian Konsumen Hasil di atas menunjukkan koefisien regresi linier sederhana, diperoleh F hitung 15,667 sedangkan taraf signifikan menunjukkan 0,000<0,05 dan F tabcl 3,98 dengan derajat kebebasan 68, maka dapat disimpulkan bahwa F hitung > F tabcl aitinya bahwa signifikan berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disirnpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi konsurnen terhadap loss leader pricing dengan keputusan pembelian konsurnen Alfarnait. Dengan adanya hubungan antara persepsi konsurnen terhadap loss leader pricing dengan keputusan pernbelian konsumen berarti dapat dikatakan strategi loss leader pricing yang dilakukan Alfamart dapat mernpengaruhi keputusan pembelian konsumennya. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi loss leader pricing yang dilakukan oleh Alfarnait dapat menarik perhatian konsurnen untuk datang. Dengan adanya produk yang mendapatkan potongan harga, konsumen tertarik untuk berbelanja dan rnembeli produk lainnya. Strategi ini juga 81 mengakibatkan konsumen berkunjung kembali karena menurut pandangan mereka potongan harga yang diberikan Alfamart cukup bersaing dengan minimarket lainnya. Meskipun menurut penelitian sebagian harga yang ada di Alfamart lebih tinggi dibandingkan dengan minimarket lainnya tetapi konsumen tidak terpengaruh. Menurut Philip Kotler perila1''U keputusan pembelian atas empat jenis: a). Perilaku pembelian yang rumit b). Perilaku pembelian pengurang ketidaknyamanan, c). Perilaku pembelian Karena kebiasaan, d). Perilaku pembelian yang mencari variasi. Hasil survey yang sudah dilakukan banyak yang mengat.akan para konsumen berbelanja dengan adanya perilaku pembelian pengurang ketidaknyamanan yaitu dengan adanya pelayanan yang baik dan penataan tempat yang baik pula yang ada di Alfamart. Strategi yang dilakukan oleh Alfamart hanya sebagai motivasi konsumen untuk berkunjung ke toko tersebut. Jadi jelas dengan adanya teori tersebut perilaku keputusan pembelian konsumen, Alfamart dengan menerapkan strategi loss leader pricing sebagai pembujuk motivasi konsumen untuk membeli. BABV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESil\ilPULAN Berdasarkan hasil penelitian pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis menunjukkan hasil yang mendukung hipotesis tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa variabel persepsi konsumen terhadap los:~ leader pricing dengan keputusan pembelian konsumen mempunyai hubungan yang signifikan yaitu dengan menggunakan: I. Berdasarkan tabel 4.25 didapat rxy = 0,347 maka t hitung adalah sebesar 3,051. Karena t-hitung (3,05l)>t-tabel (!,626) maka Ho ditolak sehingga kesimpulannya adalah bahwa ada korelasi (hubungan yang signifikan) antara persepsi konsumen terhadap loss leader pricing dengan keputusan pembelian konsumen pada Alfamart. 2. Koefisien determinasi yang disesuaikan (R square) sebesar = 0, 187, artinya l 8, 7% variabel keputusan pembelian konsumen (Y) dapat dijelaskan 83 oleh variabel persepsi konsumen terhadap loss leader pricing. Sedangkan sisanya sebesar 71,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model. 3. Dengan menggunakan koefisien regresi linier sederhana, diperoleh Fhitung 15,667 sedangkan taraf signifikan menunjukkan 0,000<0,05 dan Ftabcl 3,98 dengan derajat kebebasan 68, maka dapat disimpulkan bahwa Fhitung > Ftabel artinya bahwa signifikan berarti Ho ditolak dan Ha diterima. 4. Berdasarkan tabel coefficients pada bab IV untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen di mana variabel perseps1 konsumen terhadap loss leader pricing memiliki t hitung 3,958 > t table 1,347 artinya signifikan. Dengan adanya hubungan antara persepsi konsurnen terhadap loss leader pricing dengan keputusan pembelian konsumen berarti dapat dikatakan strategi Loss leader pricing yang dilakukan Alfamart dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumennya. Menurut Philip Kotler perilaku keputusan pembelian atas empat jenis: a). 84 perilaku pembelian yang mmit b). perilaku pembelian pengurang ketidaknyamanan, c). perilaku pembelian Karena kebiasaan, d). perilakCI pembelian yang mencari variasi 1 . Hasil survey menyatakan para konsumen berbelanja dengan adanya perilaku pembelian pen!,'llrang ketidaknyamanan yaitu dengan adanya pelayanan yang baik dan penataan tempat yang baik pula yang ada di Alfamart. Strategi yang dilakukan oleh Alfamart hanya sebagai motivasi konsumen untuk berkunjung ke toko tersebut. Jadi jelas dengan adanya teori tersebut perilaku keputusan pembelian konsumen Alfamart dengan menerapkan strategi Loss leader pricing sebagai pembujuk motivasi konsumen untuk membeli. B. SARAN Perusahaan menerapkan strategi ini dapat dilihat mempunyai hubungan yang signifikan dengan keputusan pembelian konsumen akan tetapi bila strategi ini diterapkan lebih mendalam yaitu dengan memberikan potongan harga pada produk-produk kebutuhan pokok dengan potongan harga yang bersaing maka akan 1 ll.202. Philip Kotler. "Manajemen Pemasaran ", edisi milenium I, Jakarta: Prenhallido, 2002, 85 lebih efektif dan efisien. Strategi ini sudah banyak digunakan oleh para pesaing-pesaing yang ada, Alfamart harus lebih mampu bersaing lagi dengan memberikan penyediaan produk yang diberikan potongan harga agar konsumen berminat untuk berkunjung dan pada akhirnya membeli dan ini semua tidak lepas dari adanya media periklanan yang memberikan informasi tentang adanya potongan harga yang ada di Alfamart. Karena dengan adanya iklan yang menarik perhatian mereka maka para konsumen akan memutuskan untuk membeli kebutuhan mereka dengan mendatangi langsung toko tersebut. Yang harus diperhatikan lagi potongan harga yang ditetapkan oleh Alfamart harus mengalami perubahan, karena apabila tidak mengalami perubahan maka konsumen akan merasa terbiasa dan tidak memperhatikan iklan tersebut sehingga tidak lagi mempengaruhi keputusan membeli mereka. Berdasarkan hasil penelitian dapat direkomendasikan beberapa ha! sebagai berikut: 1. Untuk perusahaan sebagai bahan masukan dan pe11imbangan dalam rangka pengembangan strategi pemasarannya untuk mneghadapi persaingan. 86 2. Untuk peneliti lebih lanjut disarankan agar dalam menggunakan model dengan melihat strategi-strategi lainnya yang diterapkan Alfamart. 3. Untuk akademisi hasil penelitian ini agar dapat menjadi khazanah literatur perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pemasaran. DAFTAR PUSTAKA Agung, Bhuono. "Strategi Jitu Memilih Metode Statistika Penelitian Dengan SPSS" Yogyakarta, CV. Andi Offset, 2005 Assaeel, Henry. "Consumer Behavior and Marketing Action" Mssachusetts, Boston: Kent Publishing Company, 1987. Firdaus, Muhammad. "Ekonomatrika Suatu Pendekatan Aplikasi" Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2004 "Dasar & Strategi Pemasaran Syari'ah", (Jakarta, Renaisan, 2005) -------- Handoko, T. "Manajernen", BPFE UGM, Yogyakarta, 1998. Iqbal, Hasan M. "Pokok-Pokok Materi Metodologi dan Aplikasinya'', Ghalia Indonesia, 2002. Kotler, Philip. "Manajernen Pernasaran", edisi rnilenium I, Jakarta: Prenhallido, 2002. Rangkuti, Freddy. "Riset Pemasaran",Jakarta, PT. Gramedia Pustaka, 2005. Roesli, Abu Bakar."llmu Pemasaran", Jakarta, Surnber Bahagia Offset, 1998. Santoso, Gernpur. "Metodologi Penelitian", Jakarta, Prestasi Pustaka, 2005. Sugiyono." Metode Penelitian Bisnis". Alfabeta, 2002. Sutojo, Siswanto, "Menyusun Strategi Harga", Jakarta, PT. Ascli Mahastya, 2005 88 Swastha, Basu DH dan Sukotjo, "Pengantar Bisnis Modern", edisi ketiga, Yogyakarta, Liberty, 1999_ Stanton, William J, "Fundamental of Marketing", Toronto Canada, Mc Graw-Hill Book Company, 1999. Umar, Husein, "Rise! Pemasaran dan Perilaku Konsumen", Jakarta Bussiness Research Centre, 2000_ www. bizhelp24. com www.boseco.monash.edu www.alfamarku.com KUESIONER Respond en Yth, Bersama ini penulis sampaikan angket penelitian. Adapun maaksud dari penyampaian angket ini untnk mendapatkan data yang digunakan dalam pembuatan skripsi "'Hubungan Antara Persepsi Konsumen Yerhadap Loss Leader Pricing Dengan Keputusan Pembelian Konsumen PadaA(famart" Dengan segala kerendahan hati saya mengharapkan bantuan dari saudara/i untuk mengisi setiap pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini. Mengingat data yang saya kumpulkan ini sangat besar art] dan pengaruhnya terhadap basil penelitian ini, maka saya mohon kesediaan saudara/i untuk mengisi angket ini secara jujur dan henar sehingga say a memperoleh data sesuai dengan kenyataan. Atas bantuan dan kesediaan saudara/i meluangkan waktu, saya ucapkan terima kasih. Jakarta. 7 Juli 2007 Siti Nurseha PETUNJUK PENGISIAN Pertanyaan diisi sendiri oleh responden. Jika ada pertanyaan yang tidak jelas, anda bisa menanyakan kepada saya (mahasiswa pengumpul data). Teknik untuk memberi jawaban dengan cara rnemberi tanda (X) nomor jawaban pilihan yang tersedia, atau dengan cara mengisi tempat kosong yang tersedia. A. IDENTJTAS DAN ASAL USUL RESPOND EN ;Vo. I?.esponden tahun I. Usia Anda sekarang? 2. Apa tingkat pendidikan terakhir yang pemah Anda tanmtkan? 1. Tidak sekolah 5. Diploma (1/2) 2. SD/MI 6. Diploma 3 3. SMP/M.Ts 7. Saijana 4. SMA/M.Aliyah 3. Berapa rata-rata penghasilan bulanan Anda? I. <Rp250.000 4. Rp.1.000.001-2.500.000 2. Rp.250.000-500.000 5. Rp.2.500.000-5.000.000 3. 4. Rp500.00J-l.OOO.OOO 6. Rp>5.000.000 Berapa rata-rata pengeluarai1 Anda perbulan (untuk kebutuhan pokok sehari-hari)O I. Dibawah Rp.500.000 4. l.500.001-Rp.3000.000 2. Rp.500.001-Rp.Rp.900.000 5. Diatas Rp.3.000.000 3. Rp.900.001-Rp. l.500.000 S. Peke1jaan Anda saat iniU l. Pelajar/Mahasiswa 5. PNS 9. Pelayanal1 jasa ID1gkutal1 2. Wiraswasta 6. Guru l 0. Karyawan swasta 3. Buruh Pabrik 7. Perawat l l. SPG 4. Ibu Rumah tangga 8. Pelayai·an B. PERSEPSI KONSUMEN 12. Pemusik TERHADAP PRICING/POTONGAN HAR GA PADA ALFAMART No. Pernvataan SS Produk yang diberikan potongal1 harga oleh 1 Alfainart adalah produk Val1g saya butuhkan Alfamart memberikan potongai1 harga sebesai· 2 ±20% (misal: minyak goring Filma semula Rp.18.925 meniadi Rp.15.140) Iklan tentai1g potongan harga pada Alfamait ~ san<>at menarik perhatian Anda 4 Tingkat ootongan harga vanu diberikan ~ LOSS s R LEADER TS STS 5 6 7 8 Alfamm1 tidak pemah ada perubahan \ Alfammt memberikan potongan harga pad a I uroduk:/merk barn I Alfamm1 memberikan potongan harga yang lebih tinooi dari minimarket lainnva Potongan harga yang diberikan oleh Alfammt [ adalah produk yang rendah kualitasnya ! lnformasi tentang potongm1 harga pada [ Alfamart menggunakan kata-kata yang mudah I dii:iahami C. KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADAALFAMART s- - R No. Pemvataan ______ _____ __ SS _______ ,•••www-·----"---··-.,_._,,_, .. _____ 1 ---- ,. -------·-- ,. ~------ TS STS I Anda memutuskan membeli di Alfamm·t i karena Alfammt me11jual sernua kebutuhan I vang Anda inginkan 2 I Anda memu!uskan mernbeli di Alfan1mt km·ena tertarik oleh iklan. 3 / Anda memutuskan rnembeli di Alfamart 1 karena sudah terkenaL 4 I Anda memutuskan membeli di Alfammt , karena penataan tempatnya baik sehingga ___ j_nl(Jf11Ud_~hka_1~unl_ukPencarii111J>l!f'1flg, ____ -·-·-5 1 Anda memutuskan membeli di Alfamart ! karena harga produk-produknva lebih mnrah - - - - - Anda·- memutuskm1 membeh d-i - Alfarnart___kar(lna ada bonus (pot011gan harga). __ _ __ •Anda memutuskan membeli di Alfan1mt 7 I karena iaraknva dekat dengan rumah Anda. I Anda memutuskan membeli di Alfam mt 8 karena nelavanannva baik. 9 Anda memuh1skan membeli di Alfammt karena nuas dengan ha.rgmwa .. 6-) ____ ,,_,.. -···-"'''''" " - -·------------- ---- ____ - - - ---····-···- TABULASI DATA No 1 2 3 4 5 -- 6 7 8 9 10 ll 12 13 14 l5 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 ~ ~·-· PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP LOSS LEADER PRICING 3 5 1 2 4 6 7 8 2 4 4 4 4 4 4 2 5 5 4 5 2 4 4 4 2 3 3 2 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 3 3 4 3 3 5 4 4 4 5 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 ,., 5 2 5 5 5 5 5 J 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 2 2 3 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 ,., 2 2 2 2 3 2 2 J 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 l 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 5 4 5 5 4 4 2 4 2 3 2 4 l 3 3 3 3 2 l 2 5 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 2 4 2 3 ,., 4 4 4 4 4 4 4 J 2 4 2 4 4 2 2 4 2 4 3 3 3 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 ,., 3 3 2 3 3 3 2 J I ---1 TOTAL 28 33 23 32 36 30 29 32 35 32 32 -22 32 18 -·32 19 32 30 32 36 25 18 29 32 29 31 24 24 30 22 I 4 31 4 32 33 3 34 2 35 2 36 4 4 37 38 4 39 5 40 2 41 4 42 4 43 4 44 4 45 4 46 2 47 3 5 48 4 49 3 50 51 3 52 5 53 3 54 4 55 4 56 5 57 - 5 58 4 59 4 60 4 61 4 5 62 63 3 4 64 4 4 3 2 2 2 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 2 3 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 65 3 4 ~ -~··- 2 I 4 2 3 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 3 2 2 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 5 4 3 4 5 3 4 4 5 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 2 ~~ - - 2 2 2 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 3 2 2 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 - - 28 26 23 20 16 28 28 32 32 28 32 32 32 32 32 29 22 34 32 24 29 32 30 32 32 34 34 32 28 32 32 32 26 30 26 - - --- 66 67 5 5 5 4 5 4 5 4 2 4 5 5 5 4 2 4 34 34 68 5 4 4 4 4 5 4 4 34 69 70 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 4 22 30 8 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 9 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 TOTAL 36 35 28 39 39 34 36 34 28 37 39 29 36 32 35 34 36 36 36 30 36 21 36 33 No l 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 3 4 3 3 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 1 4 4 Keputusan pembelian 6 4 5 7 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 2 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4·-4 4 -· 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 -4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 ,, .:> 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 ~- 4 4 4 ,., _) 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 5 4 3 4 I 4 4 4 3 4 3 2 ,, J 2 2 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 3 4 3 2 2 2 2 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 ,., _) 3 1 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 5 2 2 2 2 2 4 4 4 2 2 4 4 4 3 3 2 3 4 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 5 1 - - - I 4 4 4 4 4 5 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 3 4 3 2 3 2 2 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 - -- 36 36 34 30 30 35 26 22 -20 26 27 36 36 36 35 34 34 35 36 35 34 32 30 -38 36 25 28 18 34 34 34 27 35 39 31 60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 61 5 2 3 5 4 5 2 5 4 35 62 63 64 65 66 67 68 3 2 4 4 5 4 4 2 3 4 3 2 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 2 5 3 4 2 3 4 3 4 4 2 4 4 2 3 3 4 4 4 2 3 3 2 5 5 4 3 3 2 2 4 4 4 4 2 4 3 3 2 4 2 4 4 4 4 32 - -25 37 35 28 33 31 21 --25 69 70 2 4 4 2 4 1 2 2 4 2 2 -~ 4 3 4 UJI VAllDITAS PAOA ~ARIABEL F'ERSEPSI KGNSUMEt·i TERHAOO.P LOSS LEl>DER PRICll~G C~·rrei1atic•n$ infoniaoi -Rnmro 1nr 0rnN1iKy;iri: Mrga Jt.ncrga 1etl pot.na-ga nen:iap<tkm ngkat pot ot.narga :;c1 lk an ttf pJt. aq>t1da t1ng£1 can ada r-rJau :ata-ka:anya mudah proctukyf oJ:.har~a arga menari erna1 ad otharga pd rninimarl;et sng ren:la ,u;i itaEnV8 diP3h31li TJ1;\_ dib_ituhkan bs2r 20t pe-hatian erub:;l1ar rner' bare laitT\'3 2"".-.... .4[/~ 356,. .3 ·4· .619" Sp ea ·inan'o JrodJ' yang rnen:I; CJrrel~:iJn Coeff .919· .4~S"" 1.000 .442"" . "! 11 t dlJn :; l '.1'111111 Sif. (2 tai Ed) .OJO .008 .O[:E .DCC .DO 002 .000 DCO l1t11Jll Jt ~(':fl t.J 70 70 7C 70 70 70 70 70 7C .038* Jot.rsrqn nboor 20' CJrrclci:iJn Cocfi 2:)' .DCC* .177 .:J~9*1 .2(i.:* .004• .442' 1.JJO "' Sic (7-l"i HI) H Ulan tg pct.nar~a 1lenarik r-emstisn AU Sig. (2-tai Ed) H .000 rrt H JOtJ-crga po:la rner CJ1Telo:iJn Coeff Sif. (2 tai ed) N JOt.r~rqo ictih tnq! CJr;olci:iJn Cocfi 11!n r:o~kct !Dinn~to SI£. (2~t3 ,1 .:c; I< Jot.rcrga pa:1a pro• CJrrera:Dn coen V""9 rend8h kLalta Sii;. (2-tai ed) " Le·1.a11y p CJ11ekUJ11 Cut:fl ·1nr!J-":l kaln-..;;-i r1r1yn Si~. (2-tni cd) 1lUCl8h 01pan<1rn1 hi TOT."'L ~. 70 C:Jrre1a:1Jn i::oert -11]1Vll harc8 nc c-1rrnl'n1n ,-;nP1'1 Jerna1 ada percbal Gi.c. (2-tai Ed) rifJ1H1c.~i .UUU Cxrela:iJn Coeft Slf:. (2-tal ed) I< CJrrelotiJn Is SiJnificant at the 0.01 lev:. '.2-tailej)_ *. :c1Tel2tcn '3icni1ican: :li:the 0.05 level (2-tcilec). f~ 70 ..:\.d!J~ .JJU .ULo .u:.J: Uob .UU1 .ULL .1~~ 70 7C 70 70 7C 70 '!'.:.'..!...,., :1'..:H:l.,. .'10-1 .... .'.:i 1e" .1 ' ; .0.:.10" .DCC 047 .000 .OC1 .1as .OJO IC 70 70 7C 70 70 '.occ .32T'· .007 70 .2EE* .0'.:E /[ ??B 1!=:f .061 .1C~ '.ULU 70 70 70 .252' .036 70 .255* .7~2*' (lf5ft .002 70 ,9'9' l .!JUU 7C 070 062 70 ?:::fl.... mr 1 nnn .CW/ .5E~ .om .J26 70 7'\ 1 .)55 70 70 .)J4* JJ:I 70 I 70 7C 4t;L'*" ::I~L"' ULU I .UL! I 70 225 U(:;' 7C .4'.l:S*· 70 l I :o I 1.000 I 7C .330~ .379~ .JJO 70 .DC 1 70 .2EE" .OLf.' 7C 19G 104 70 .000 70 /[ '177 '17?: n:::F. iFH1' 17fi ·1f; .000 .144 .10~ .77C 000 .145 .1::L .'U /U IU IL .'U IU IL _772• .000 70 744• .DCC iC ;.:· 4' .6' 9• .000 70 .53~ .6~:J ... .4~L"" ~60· .JJO 70 DCO 70 .DCC IC 000 70 70 .1125~ IC '.DCC 70 C'J .·B2* .OJO 70 .035 .776 70 ~on• /Rii* .OJO 70 .000 70 .178 1~~ ;u .ULL 70 70 _;199* .000 70 .UJU .772* I .182 .132 70 1 nnn u:~ /U .7-11" .OJO 70 417'· .OJO :u ;::..•':>""+ /U 0' 1.0JO .000 70 70 . I UJI VALIDITAS Pl!J:·A \IARIA6EL f\EPUTUSAN reMBELl!IJ-l hON$UMEM C'>rrel~tions vero?l1 d1 EnJ?l!d 1<lemJel1 di l<lem1e11 di MEmDe I Cl r~ern1ie11 di .l8T3rt f4TI .llJl8rna1t Mem!Jeli di •tam81t kr1 ra 11 art 1<r1 ven1211 01 l'IErnDe I Cl warner: krn W8rr~rt krn T<na't rn'J-1 '"na ttan µmrnarH<r1 penat<an a·ga r-rodu µrarnart 1<n taTart krn e1aya1anrry uas cenga1 rsrq:m,a IU A_ ~nJa 1:nma Jle1 I.( sn >:i1 rkenal rnornya oa1. !Dh mu-an :;; :::iJt. 11ar ral<rrva de< IJ3!< .022.,.. Sp::irmor'< Mcrnbc i cl Al'mn: CorrclntiOn Co :::c.fr" .05(' AGL· I .CCO .350' .O'" 308' .'1'19· .47C""" Af~-nart m)ual DO 51J. (2-loil~Jl nn;i rm nnn nnn nn~ rm nm nnr nr:: kbtrrm N IC 70 70 70 70 70 10 10 10 7C :"i ... .., .. >Aerntre I cl Al'a1m Correlation Co1 ,696' .:.:t3" 1.000 d, ::.i:.:s· .7Bfr .705"" '.:05 .::70"" .362"" t'tcr~ o eh lf~lan SI;). (1-toUeJ) .(~/ .CC3 .000 .000 C89 000 .oo: .DCC .000 7[ N 70 70 70 10 70 70 70 70 7C Mernoe 1cl Al'arm i::orre1auon Co1 .::!~ ('' .l:i%'· -~ 111.UUU L8U G:.:l.'" .1~8 .bbF .l:i~:J' .Hit sdnt1<era1 SI~. (2-tlllcJ) .CC9 .000 510 000 .1c1 .01~ .ODO .000 .101 N wlcmbo I cl Al'om: CorrclutiOn Co1 pc1Jt~rnn tTpt1v: s1;i. c2-ta11e~1 N Mtrn!Je I ci /..!'am: Currel0Liu11 Cut lli:l'Yo 1-1 .JUUk ltJI I Si'.]. (2-talleJ) N Mernbe i cl Al'arn; CorralatlOn Cot ada pot. rarga GIJ, (2-t~llej) N >Acrnbc i ci Al'om' Corrclntion Co< jar:H1'1'1 dckat fiiJ (?-loile l) N Mtl!llJ~ i cl ,Af~ltl: Curr~l~UUll Cut I'" c)ir.11xrn1y" t ci 81~. (2 talleJ) N MErnbe I Cl Al"8ITT< correl800n ICO• pua3 oengBn n8f! Gi;J. (Z-loile:il i'I I Corrcl<ition Co< C:iJ (?-1 oile l) .'U ill iU I COO .~46'' .20:J ,080 .LL:J .U8~ .o'U IU IL IL IU 130 '..16 : 10 .::c i".. .24C... .lYI 1 7C .4c'1· 1 nnn ;.: '! fi" 10 70 70 :=r:=i~ fi .... "T, fi;:J7' 10 ·1 :'if\ .000 ::;GI 7fl 711 711 201'* 8181: .CC2 7fl A49' .000 .CCO .024 711 .270"' IU ;u .'170' .809• .LLU 70 I .uu" 70 :::F.n . . L?i~' .[[2 70 .000 70 .;JE2' ./88· .cco .000 iU .('.22-!: .cco N 70 ~. corrn1a11on 1s s1grn1ca'1t attne u .1J1 level (:!-tall3:1J. ·' cntTP.l:;r11~11:::; :::1gn i r.r.rt :::it ltlP. n nfi IP.VP.I (?-t1!1Fr:) T:JTAL :u IU .198 .10' ;u I .197 .1 u' 70 797' C11 oo; iU ;u ~L5~ Vl 10 ~AL• .O' ",..I coo 70 .667' .000 70 167 166 :u :u .155' .000 70 .840' .000 70 I 210 u~u 10 U 1 10 .CCI 70 I .CCO I IU .:;:.::lo* 7·1r .05'( .occ 7r 1r .167 .100 70 fi?n'· .000 7n .24E* .D39 .3'11' .OC4 .224 .OU2 IL IL IC !.!if~ .!Jt:7t '.DOC .L~8 70 .ULL 7C ::\ITT ... Lnn~ :::L.1 ·1 ... 000 70 620' 000 .[CL 70 .oo:: -~'.::/ .CC2 .23[ .OOC 7[ I .LJL" 7[ · nrr 7C .2-1E* .o-=c .409· .UUIJ 70 liq8' .000 711 .599" .000 :u IU .200 .Ubt> '70 ?ctR... .08!J 70 1.000 I .001* u~~ !U 57R' .000 70 .657' .000 ~- iU iU IU IL IL ru <409* coo 10 099' 000 10 .:SSS"' .cco 70 .001* .DOC 7C .57C' .057' .ace .ODO 70 /[ :u :u 1.000 70 I UJI RKLIABILITAS PADA VARIABEL PERSEPSI KONSl[JMEN TERHADAP LOSS LEADER PRICING Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Cronbach's Item-Total Alpha if Item Correlation Deleted 21.81 10.907 ,558 .724 21.80 11.496 .523 .733 21.86 12.576 .379 .760 21.93 11.401 .456 .746 minimarket Jainnya pot.harga pada produk yang rendah kualitasnya informasi tentang pot. 21.73 10.433 .5'36 .730 21.80 10.742 .577 .720 harga kata-katanya 21.84 11.960 .3!~3 .758 pot.harga sbsar 20% ik!an ttg pot.harga menarik perhatian tingkat pot.harga tidak pernah ada perubahan pot.harga pada merk baru pot.harga \ebih tinggi dari mudah dipahami Reliability Statistics Cronbach's Aloha 1• .768 ! N of Items 7 UJI REUABIUTAS PADA VARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Item-Total Statistics Membeli di Alfamart kma Alfamart m1ual semua kbthan Membe!i di Alfarnart krna t'tarik oleh il<lan Membeli di Alfamart kma sdh t'kenal Membeli di Alfamart krna penataan tmptnya baik Membeli di Affamart krna harga produk lbh murah Membeli di Alfamart krna ada pot. harga Membe!i di Affamart kn1a jaraknya dekat Membeli di Alfamart kma pe!ayanannya baik Membeli di Alfamart krna puas dengan harganya Scafe Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted Corrected Item-Total Carrelation Cronbach's Alpha if Item Deleted 28.66 19.678 .563 .818 29.00 17.913 .708 .800 28.83 19.361 .616 .812 28.59 21.637 .374 .836 28.94 19.040 .648 .808 28.97 20.057 .426 .835 28.79 20.316 .415 .835 28.54 20.455 .572 .819 28.77 19.541 .629 .811 Reliability Statistics Cronbach's I Alpha I N of Items .837 i 9 Descriptive Statistics N I Min ' Max mendapatkan Produk yang 5 potongan harga adalah produk yang 70 2 dibutuhkan 70 Potongan harga sebesar 20% 2 5 Iklan ten tang potongan harga 70 2 5 menarik perhatian Tingkat potongan hm·ga tidak 70 2 5 pemah ada perubahan 70 Potongan harga pada merk baru l 5 Potongan harga lebih tinggi dari 70 5 2 minimarket lainnya Potongan harga pada produk yang 70 2 5 rendah kualitasnya Informasi tentang pot. harga 70 5 1 kata-katanya mudah dipahan1i Kepulusan Pembelian konsumen 70 Valid N (listwise) 70 18 39 Mean Std. Deviation 3.66 l.048 I ' 3.61 0.873 I 3.63 0.783 I 3.77 0.685 i ! I I ' I 3.50 ' 3.70 I i I I I ! 3_59 II I I I 32.39 I I - 0.998 0.887 3.63 I 0.88 l 0.825 4.953 I korelasi Spearman Correlations Persepsi Konsurnen Keputusan Terhadap Loss Pernbelian '"""'--::----.-:-:--.--""":--~.,.,.,~--.,---,~--,..,.,---c,,.-..,.,,~+:-Le~a~d~e~.r.:.,~~~1rnen Spearman's rhc Persepsi Konsumen Correlation Coefficier Terhadap Loss Sig. (2-tailed) Leader Pricing N Keputusan Pernbelia Correlation Coefficier konsumen Sig. (2-tailed) N *' Correlatron 1s srgnrf1cant at the 0.01 level (2-tailed). Regression '1.000 70 .347*' .003 70 .347" .003 70 1.000 70 Variables Entered/Removed" Model 1 Variables Entered Persepsi Konsumen thd Loss Variables Removed Method Enter Leade~ Pricing a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Keputusan pe1nbelian Konsume Model Summar,>' Model 1 R R Sauare Adjusted R Sauare Std. Error of the Estimate .187 .175 4.498 .433a Durbin-Watson 15;l!_ a. Predictors: (Constant), Perseps1 Konsumen thd Loss Leader Pnc1ng b. Dependent Variable: Keputusan pembelian Konsumen ANOVAb Sum of Squares Model Regression 1 Residual Total Mean Sauare df 316.948 1375.637 1692.586 316.948 20.230 1 68 69 F 15.667 a. Predictors: (Constant), Perseps1 l<onsumen thd Loss Leader Pncmg b. Dependent Variable: Keputusan pembelian Konsumen CoefficientSJ Unstandardized Coefficients 8 Std. Error Model 1 (Constant) Persepsi Konsumen th Loss Leader Pricing 19.058 3.410 .458 .116 Standardized Coefficients Beta .433 5()M Confidence Interval for B Lower Bound Upper Bound Sig. t 5.589 .000 12.254 25.862 3.958 .000 .227 .689 a. Dependent Variable: Keputusan pembelian Konsumen Residuals Statistics a Predicted Value Residual Std. Predicted Value Std. Residual Minimum 26.39 -15.721 -2.798 -3.495 Maximum 35.55 6.236 1.478 1.386 Mean 32.39 .000 000 .000 a. Dependent Variable: Keputusan pembehan Konsumen Std. Devialion 2.143 4.465 1.0OD .9~ N 70 70 70 70 DAFTAR HARGA RARANG ALFAMARTYANG LEIUH RENDAH DIBANDINGKAN DENGAN TOKO LAINNYA No NamaBarang I Alfamart Indomaret Carrefour I Ran1ayana Lestari Ramah Rp.2.825 Rp.2.450 I Rp.2.72:5 Rp.2.600 Rp.2.650 Rp.2.400 Rp.2.500 Rp.6.400 Rp.6.150 +~---- Rp.5.875 I 1 2 ------ ------ 3 Malkis ' Roma ! Rp.2.375 I 150 gr I Kino candy I Rp.2.125 -·--·--·---·- Emeron I __J_.......... \ Rp.5.850 ! shampoo 200 ml 4 I I I I I Rp.2.750 I Rp.2.600 I Rp.2.650 I +Rp.6.575 ' I I ! I i Daia detergen 1 ' Rp.9.800 kg l' RpS sTo- I I Rp.9.925 ' Rp.9.840 '' \ Rp.l0.925 I I I Birnoli Refil 2L I Rp.19.550 6 Sania Refil 2L 7 Filma Refil 2L 8 Agar-agar I Rp.19.600 Rp.19.650 ! ' I' Rp.20.200 I Rp.21.375 I Rp.20.430 I Rp.21.:175 I I ') 075 Rp.1.700 I Rp.1.900 I Rp. 1.725 IIRp..•.. I I iI I ! l i I ' Rp.5.225 I Rp.5.575 Rp.5.490 I Rp.6.850 swallow globe 9 Lays 75 gr 10 Beng-beng 22 gr Rp.925 Rp.10.100 Rp.10.000 Rp.23.250 Rp.22.850 Rp.19.875 Rp.19.650 Rp.21.975 Rp.21.000 Rp.1.800 Rp.1.725 Rp.5.725 Rp.6.050 Rp.1000 Rp.1000 I 5 I ------ Rp.19.975 I Rp.21.090 I Rp.22.850 ' I I' Rp.20.990 I Rp.20.200 ' I Rp.1.025 I Rp.1.020 I Rp.900 ' I DAFTAR HARGA RARANG ALFAMART YANG LEBJH TlNGGI DIBANDINGKAN DENGAN TOKO LAINNYA I Ramah No I Nama Barang Alfamart Indomaret Canefour Rama:yana Lestari 1 ! Minori 30 gr Rp.4.150 Rp.3.975 Rp.3.750 Rp.2. 500 Rp.3.600 Rp.3.650 2 I Chitato 19 gr Rp.l.625 Rp.1.525 Rp.1.390 Rp.1.;~50 Rp.1.400 Rp.1.400 --r--· .. ···-------· ·--------.-------3 : Cheetos 48 gr Rp.2.950 Rp.2.175 Rp.1.910 -- -------------Rp.2.(175 Rp.2.000 Rp. l.850 -------·· ' I 4 Rodeo 200 gr Rp.5.550 Rp.4.295 Rp.5.150 Rp.5.:~75 Rp.4.650 Rp.5.000 5 IKisper 10 sst Rp.5.775 Rp.5.425 Rp. 4.540 Rp.5.<;50 Rp.5.050 Rp.5.150 6 IRelaxa Rp.4.500 Rp.3.995 Rp.4.160 Rp.4.l 75 Rp.3.900 Rp.4.200 Rp.765 Rp.95 0 Barley I Mint 140 gr I rasa Rp.1.000 lndomie 7 so to r 8 9 \ Smax 75 gr I I Rp.775 ------t--=-~~---; Rp.925 Rp.900 i I ·-·-- ------ ----------------r-·-·--·-----·---·-------- Rp.3.375 Rp.3.195 Rp. 3.100 Rp.2.:;so Rp.3.225 Rp.3.250 II Rp.5.900 Rp.5.590 Rp.S.:;75 Rp.5.500 Rp.5.300 Rp.765 Rp.95 0 Rp.925 Rp.925 ! ·--~----. i I Rexona teens Rp.5.950 I 10 hndomie I ! ! rasa Rp.!.000 ayam bawang Rp.775