hubungan antara persepsi konsujvien terhadap loss leader pricing

advertisement
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KONSUJVIEN TERHADAP
LOSS LEADER PRICING DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN
KONSUMEN PADA ALFAMART
(Studi Kasus cabang Lagoa-Jakarta Utara)
Skripsi
Diajukan untuk l'vlemenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)
Oleh:
Siti N m:seha
103046128321
KONSENTRASI PERBANKAN SYARI' AH
PROGRAM STUDI MUAMALAT ( EKONOMI ISLA!Vl )
FAKULTAS SY ARI' AH DAN HUKUM
UIN SY ARIF HIDAY ATULLAH
JAKARTA
1428 HJ2007 M
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP
LOSS LEADER PRICING DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN
KONSUMEN PADA ALFAMART
( Studi Kasus cabang Lagoa-Jakarta Utara)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Syari'ah dan Hukum
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)
Oleh
SITI NURSEHA
103046128321
, Di .,w,,
, _Z" ai, m" 1l'- '-l '" i~, u~,_'-Y_, ;.J, s" u~M .
, ,D"'rs,_,_."'H,_,_.
""-d
NIP. 150 204 484
Bi~rr [I
F
ii' \
~1~1:JJ~i.
S Ao M Si
NIP. 150 326 914
KONSENTRASI PERBANKAN SY ARI' AH
PROGRAM STUDI MUA!VIALAT ( EKONOM.I ISLAM)
FAKULTAS SYARI' AH DAN Hill<.:TJM.
UIN SYAR.IF HIDAYATULLAJI
JAKARTA
1428 H/2tJ07 JVJ
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi bcrjudul HUBUNGAN ANTARA PERSEPS! KONSUMEN TERHADAP J,OSS
LEADER PRICING
DENGAN
KEPUfUSAN
PEMBELIAN
KONSUMEN
PADA
ALFAMART (STUD! KASUS CABANQ LAGOA-JAKARTA UTARA) telah diujikan
dalam sidang Munaqasah Fakultas Syari ·ah dan Hukum Univcrsitas Islam Negcri (UfN)
Syarif Hidayatullah Jakarta pada 21 November 2007. Skripsi ini tel ah ditcrima sebagai salah
satu syarat mcmpcrolch gclar Sarjana Ekonomi _Islam (SE!) pacla Program Studi Muamalat
(Ekonomi Islam).
Jakarta 21 November 2007
Mengcsahkan,
PANITIA U.!JAN
L
Kctua
NIP.150210422
2.
Sekretaris
: Ah. Azharuddin Lathif M.A<>
NIP. 150318308
3.
Pcmbimbing l
: Ors. H. Zainul Arifin Yusuf. M.gd
NIP. 150 204 484
·I
Pcmbimbing II
: Fahmi Muhammad 1\hmacli. S.Ag. M.Si
NIP. 150 326 914
5.
Pcngu1i I
Ii.
Pcnguji II
M.artono. SE. MM
: lr.H.Mulmmmad Nadralumunan Hasen rvt;_MEc.Ph.D
NIP. -150 005 011>
LEMBARPERNYATAAN
1.
Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar strata l di Universitas Islam Negeri (UIN)
SyarifHidayatullah Jakarta.
2.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3.
Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
mernpakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 4 Januari 2008
Siti Nurseha
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami pa1zjatkan kehadirat Allah SWT sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul "Hubungan Antaira Persepsi Konsnmen
Terhadap Loss Leader Pricing Dengan Keputusan Pembelian Konsumen Pada
Alfamart" yang merupakan salah satu persyaratan akademik untuk menyelesaikan
studi pada Strata I Jurusan Perbankan Syari'ah, Fakultas Syari'ah dan Hukum di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan
kepada:
J _ Bapak Prof Dr. H. M. Amin Suma, SH, MA, MM, selaku Dekan Fakultas Syari'ah
dan Hukum.
2. lbu Euis Amalia, M.Ag, selaku Ketua Program Studi Mu'amalat.
3. Bapak Ah. Azharuddin Lathif M.Ag, sela1a1 Sekretaris Program Studi Mu'amalat.
4. Bapak Ors. H. Zainul Arifin Yusuf, M.pd, selaku pembimbing I, yang telah banyak
meluangkan wak-iu kepada penulis dalam membimbing skripsi.
5. Bapak Fahrni Muhammad Ahmadi, M.Si, selaku pembimbing II, yang telah banyak
meluangkan wak-iu kepada penulis dalam membimbing skripsi.
6. Bapak/Ibu dosen, selaku pengajar, yang telah memberikan kami ilmu selama
kuliah.
7. Pihak Alfamart yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian.
8. Konsumen Alfamart yang bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
9. My Mother, Rohati, yang telah memberikan aku semangat, terima kasih untuk do' a
dan cucuran air mata yang senantiasa ikhlas kau keluarkan untukku.
l 0. My Brother, Sutisna, yang telah memberikan dorongan agar aku dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan cepat.
11. My Sister, Rohani, yang telah membantuku dalam pembuatan skripsi ini
12. Kakak iparku, Steven Hamber, yang telah memimjamkan aku Lap Top sehingga
aku dapat dengan mudah menyelesaikan skripsiku tanpa harus ke Rental.
13. Kakak iparku, Ayu Zahra, yang telah membantuku dalam mengolah data.
14. My best friends, Devi, Ida, Yuni, Nanda dan teman-teman Jurusan Perbankan
Syari'ah angkatan 2003 khusunya PS-C, yang telah menemani hari-hariku selama
kuliah di UIN tercinta.
15. Pihak-pihak yang telah memberikan bantuan bantuan kemudahan kepada penulis
dalam menyelesikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tentunya masih jauh dari sempuma baik isi
maupun penyajiannya. Namun demikian segala kritik dan saran bagi penyempurnaan
skripsi ini sangat penulis harapkan.
Akhirnya harapan penulis semoga skripsi ini dapat berguna bagi pihak-pihak
yang memerlukannya.
Jakarta, 4 Januari 2008
Penulis
DAI•'TAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Ill
DAFTAR TABEL
Vi
DAFTAR GAMBAR
Vil
DAFTAR LAMPIRAN
Vlll
BABIPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
5
c.
6
Tujuan dan Manfaat Penelitian
D. Tinjauan Pustaka
7
E. Kerangka Toeri
8
F. Metode Penelitian
9
G. Sistematika Penelitian
17
BAB U KAJIAN TEORI
A. Persepsi Konsumen
18
L Pengertian Persepsi
18
2. Karakteristik yang Mempengaruhi Persepsi
18
3. Penge11ian Persepsi Konsumen
20
4. Persepsi Mengenai Harga
22
B. Keputusan Membeli
L
Pengertian Keputusan Membeli
2. Tahap-tahap dalam Proses Keputusan Membeli
3.
Faktor Utama yang Mempengaruhi Pembelian
4. Peran Individu dalam Keputusan Pembelian
23
23
24
27
28
C. Pemasaran
28
I. Pengertian Pemasaran
28
2. Pengertian Pemasaran Syari'ah
29
3.
Landasan Bukum Pemasaran
30
D. Pengertian Bauran Pemasaran dalam Perspektif Syari'ah
31
E. Barga
35
F.
I. Pengertian Barga
35
2. Penyusunan Strategi Barga
38
3.
Politik Penetapan Harga
47
4.
Penetapan Harga Promosi
50
5. Loss leader pricing dalam Perspektif Islam
53
Usaha Eceran (Retailer)
55
BAB HI GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A Sejarah Singkat Alfamart
57
B. Visi, Misi, Motto dan Kebudayaan Alfamart
58
c.
60
Target Konsumen
D. Network/Cabang Alfamart
61
E. Prestasi Alfamart
63
BAB IV PENE.MUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Responden
65
B. Penemuan dan Pembahasan
70
I.
Persepsi Konsumen terhadap Loss Leader Pricing yang dilakukan
Alfamart
75
2.
Uji validitas dan Reliabilitas
77
3.
Hubungan antara Persepsi Konsumen Terhadap Loss LeaderPricing
dengan Keputusan Pembelian Konsumen Pada Alfamart
77
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
82
B. Saran
84
DAFTAR PUSTAKA
87
LAMPIRAN-LAMPIRAN
89
DAFTAR TABEL
TABEL
HALAMAN
I. I Operasional Variabel Penelitian
14
4. I
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
65
4.2
Responden Berdasarkan usia
66
4.3
Responden Berdasarkan Status perkawinan
66
4.4
Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
67
4.5
Responden Berdasarkan Penghasilan Rata-rata Perbulan
68
4.6 Responden Berdasarkan Pengeluarannya Perbuian
69
4. 7 Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
69
4.8
Descritive statistic
72
4.9
Correlation
77
4.10 Model Summary
78
4.11 Pedoman untuk memberikan menginterpretasikan koefisien korelasi
79
4.12 ANOVA
80
DAFTAR GAMBAR
Garnbar
1.1
Kerangka teori
Hal aman
9
DAFTAR LAMPIRAN
Lampi ran
Halaman
I. Kuesioner Penelitian
88
2. Tabulasi Data
93
3. Hasil Pengolahan Data
98
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan yang keras, dinamis dan ketidakpastian yang terjadi dihampir
semua pasar dewasa ini, menuntut perusahaan untuk selalu menyesuaikan diri
dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Disamping itu kemunculan pesaing
baru menambah kompleksnya tingkat persaingan dalam dunia usaha. Karenanya,
perusahaan perlu merancang strategi yang tepat sehingga dapat memenangkan
persaingan. Strategi yang dipakai tidak lepas dari bauran pemasaran yang terdiri
atas produk, harga, distribusi dan promosi atau dikenal dengan istilah 4P (price,
product, place, promotion ). Keempat bauran pemasaran tersebut merupakan
konsep dasar yang umumnya digunakan sebagai pedoman bagi para pengusaha
dalam melakukan aktivitas usahanya.
Perusahaan dalam melaksanakan aktivitas usaha tersebut berpedoman dan
bertujuan mempertahankan kelangsungan hidup pemsahaan, perkembangan
perusahaan dan mendapatkan keuntungan. Tujuan perusahaan akan dapat dicapai,
apabila perusahaan melaksanakan seluruh fungsi-fungsi clalam perusahaan secara
optimal. Pemasaran sebagai salah satu fongsi perusahaan merupakan salah satu
usaha untuk mengembangkan rencana strategis yang diarahkan pada usaha
kebutuhan
dan keinginan
menghasilkan laba.
membeli,
guna
mendapatkan penjualan
yang
Pemasaran merupakan usaha penyampaian barang atau jasa hasil produksi
perusahaan kepada pelanggan dengan tujuan utama memberikan kepuasan
optimal kepada konsumen. Pihak manajemen perusahaan hams mengetahui dan
memahami perilaku pelanggan, sebagai pedoman untuk menetapkan strategi
kegiatan pemasaran. Perilaku pelanggan adalah bergantung pada jenis keputusan
pembelian 1. Inti dari pelaku pelanggan, pengambilan keputusan membeli barang
atau jasa basil produksi perusahaan yang dipengaruhi faktor intern dan ekstern.
Keputusan membeli yang mempakan model perilaku konsumen. Assael
mengatakan bahwa keputusan membeli merupakan proses untuk mempersepsikan
dan mengevaluasi merk, mempertimbangakan berbagai alternatif merk untuk
membeli kebutuhan konsumen dan memutuskan sebuah merk. Pengambilan
keputusan sebagai inti perilaku konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor baik
internal maupun eksternai2. Faktor internal adalah faktor yang berada di dalam
diri konsumen sendiri, sedangkan faktor ekstemal berupa pengaruh lingkungan
konsumen dan program pemasaran yang dilakukan perusahaan.
Philip Kotler mengatakan bahwa secara tradisional, harga berperan
sebagai
penentu
utama dari
pilihan
pembeli 3 .
Bahwa konsumen
akan
membandingkan harga sebuah produk dengan harga produk sejenis dari pesaing
untuk menentukan produk mana yang nanti akan dipilih. Atas dasar itulah
1
. Philip Kotler "Manajemen Pemasaran ·· edisi milenium 1, Jakru1a: Prenhallido 2002, h.202
::. Hcn1u Assael, "LOnsun1en BehaviorandAJa1·keting.4ction" Niassachusetts, Boston: l(ent
Publishing Compru1y, 1987, h.28
3
. Philip Kotler ''.~fanajemen Pemasaran" ... Op.cit. h.512
3
perusahaan harus dapat merancang strategi harga yang sesuai dengan keinginan
konsumen. Beberapa perusahaan menggunakan strategi harga sebagai salah satu
aspek daya saing di pasar. Begitu pula yang dilakukan oleh Alfamart yang
menetapkan strategi harga loss leader pricing, yaitu strategi harga yang
digunakan dengan menurunkan harga merk tertentu, sementara harga produk
lainnya tetap atau dinaikkan. Strategi ini ditujukan untuk memancing konsumen
berkunjung ke toko tersebut dengan stimulus (rangsangan) potongan harga
tersebut.
Potongan harga tersebut juga bertujuan untuk: 1). Memotivasi konsumen
untuk berkunjung dan mernbeli produk tersebut. 2). Konsurnen akan rnembeli
produk lainnya setelah berkunjung ke toko. 3). Mernpercepat penjualan produk
terutarna untuk produk yang lama.
Strategi yang dilahikan Alfamart untuk memotivasi konsumen untuk
berkunjung dan membeli produk tersebut bergantung pada sikap kosumen.
Menurut Assael, dalam memutuskan pembelian akan mempersepsikan dan
mengevaluasi merk terlebih dahulu, mempe11imbangkan merk untuk mernbeli dan
memutuskan sebuah merk. Pengambilan keputusan sebagai inti perilaku
konsumen dipengaruhi oleh faktor internal dan ekternal. Faktor internal adalah
faktor yang berada dalam diri konsumen sendiri, sedangkan eksternal berupa
pengarnh lingkungan konsumen dan program pemasaran yang dilakukan
perusahaan.
4
Faktor internal yang berada dalam diri konsumen sendiri yaitu berupa
sikap yang mereka ambil saat membeli barang dimana. mereka mempersepsikan
barang tersebut.
Persepsi sebagai proses pemberian arti terhadap objek pengamatan
merupakan salah satu faktor psikologis penting yang sering dipertimbangkan dan
diperhitungkan guna memahami perilaku konsumen. Menurut Kotler, persepsi
merupakan bagian dari faktor psikologis yang merupakan salah satu faktor utama
yang mernpengaruhi perilaku pembelian. Menurutnya, seseorang yang termotivasi
be11indak akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi itu
sendiri diartikan sebagai proses yang digunakan oleh seorang individu untuk
memilih, mengorganisasi dan menginterpretasi masukan-masukan informasi guna
menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Juga menentukan individu
memilih pesan tertentu dan mengabaikan pesan lain, memberi makna tertentu
pada pesan tersebut dan tidak memberi makna lain.
Persepsi juga merupakan salah satu faktor psikologis selain motivasi,
pembelajaran, keyakinan dan sikap yang dapat mempengaruhi prilaku konsumen
dalam membeli suatu produk atau dapat kita sebut dengan keputusan membeli.
Selain itu, ternyata yang sangat mempengaruhi dalam suatu proses keputusan
membeli yang dilakukan oleh konsumen selain persepsi adalah faktor yang
berasal dari dalam diri konsumen itu sendiri. Seperti faktor kebudayaan, misalnya
status sosial yang dimilikinya.
5
Selain itu ada faktor personal/karakteristik pribadi seperti usia, pekerjaan,
keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian seseorang dan latar belakang
pendidikan yang dimilikinya serta proses kognitif yang ikut berperan di
dalamnya. Proses kognitif tersebut dibagi menjadi lima tahapan, antara lain:
pengenalan
masalah,
pencanan
informasi,
evaluasi
alternatif,
keputusan
pembelian dan pasca pembelian. Setiap individu mungkin akan melewati kelima
tahapan tersebut secara berbeda dalam arti tahapan tersebut akan dilalui secara
tidak berumtan atau bahkan terdapat tahapan yang tidak dilaluinya. Hal ini dapat
terjadi karena konsumen sebagai individu memegang keputusan akhir mengenai
produk barang atau jasa yang dipilihnya.
Atas dasar pe1iimbangan uraian masalab yang dijelaskan di atas serta
berdasarkan situasi pasar dengan memperbatikan beberapa faktor psikologis
utama untuk mempengamhi seseorang dalam piliban pembelian, diantaranya
persepsi dan keputusan membeli, maka penulis merasa tertarik untuk mengkaj i
serta meneliti lebih mendalam tentang " .H11b1mgan Antara Persepsi Konsumen
terhadap Loss Leader Pricing dengan Kepntnsan Pembelian Konsumen Pada
Alfamart ( Stndi Kasus Alfamart cabang Lagoa-Jaka1·ta Utara)"
B. Pembatasan dau Perumusan Masalah
Untuk menghindari kesalabpahaman terhadap persepsi masalah yang
hendak ditulis, penulis rnernberikan batasan dan perumusan masalah terhadap
objek yang dikaji. Adapun masalahnya berkisar pada Persepsi konsumen terbadap
6
Loss Leader Pricing dan keputusan pembelian konsumen Alfamart. Sedangkan
perumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimana persepsi konsumen terhadap loss leader pricing yang dilakukan
Alfamart?
2. Bagaimana proses pengambilan keputusan konsumen dalam membeli pada
Alfamart?
3. Adakah hubungan antara persepsi konsumen terhadap loss leader pricing
dengan keputusan pembelian konsumen?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini antara lain:
l. Untuk mengetahui loss leader pricing yang dilakukan oleh Alfamart.
2. Untuk mengetahui persepsi konsumen tentang loss leader pricing yang
dilakukan Alfamart.
3. Untuk menganalisis hubungan antara persepsi konsumen terhadap loss leader
pricing dengan keputusan pembelian konsumen
Sedangkan manfaat dari penelitian ini antara lain:
1. Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat mengaplikasikan
teori yang telah diperoleh selama perkuliahan khususnya dibidang pemasaran.
2. Bagi Akademisi
7
Hasil studi ini diharapkan menambah khazanah literatur untuk perkembangan
ilmu pengetahuan khususnya ilmu pemasaran.
3. Bagi Perusahaan
Dari penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi p•erusahaan untuk lebih
mengoptirnalkan strategi persaingannya.
4. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini dapat menarnbah dalarn memperkaya bahan ilmiah dalam
ilmu pengetahuan.
D. Ti11jaua11 Pustaka
I. E1wi Prasetyo, "Pengaruh Loss leader Pricing Dan Periklanan Terhadap
Keputusan Pembel ian Konsumen Pada Minimarket lndomaret", Jurusan
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Hasil dari skripsi ini adalah terdapat pengaruh yang
signifikan antara loss leader pricing dan periklanan terhadap keputusan
pembelian konsumen pada minimarket Indomaret.
2. Qiqi Zulkarnaen, "Hubungan antara Persepsi Terhadap Iklan sabun mandi
Lifebuoy Versi Kerja Bakti dengan Keputusan Membeli Pada Konsumen",
Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Hasil dari skripsi ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi
terhadap iklan sabun mandi lefebuoy versi kerja bakti dengan keputusan
membeli pada konsumen.
8
E. Kerangka Teori
Disadari ataupun tidak, dalam mengambil keputusan pembelian itu
konsumen akan melalui suatu proses keputusan membeli. Oleh Kotler dibagi
menjadi lima tahapan, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi
altematif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Proses ilmiah
inilah yang umum dilakukan oleh konsumen dalam upaya memutuskan membeli
suatu produk dari altematif produk yang ada. Walaupun secara teoritis konsumen
akan melalui tahapan dalam proses keputusan membeli tersebut, namun pada
kenyataannya tiap individu akan melalui kelima tahapan tersebut secara berbeda
atau bahkan akan terdapat tahapan yang tidak dilaluinya walaupun produk
tersebut sama. Hal ini dikarenakan banyaknya faktor yang mempengaruhi di
dalamnya, antara lain persepsi konsumen.
Persepsi menjadi psikologis penting di dalam keputusan membeli karena
berdasarkan persepsi konsumen akan menilai suatu produk tertentu. Dalam
mempersepsikan suatu produk akan berdampak positif, perusahaan menggunakan
berbagai earn. Salah satunya diantaranya melalui pemotongan harga.
Berdasarkan sekelumit penjelasan di atas serta teori yang digunakan, maka
penulis beranggapan dan merumuskan bahwa apabila persepsi terhadap loss
leader pricing dapat mempengaruhi serta mendorong konsumen untuk membeli,
maka konsumen tersebut cenderung akan mengambil keputusan untuk membeli
demikian sebaliknya, apabila persepsi terhadap loss leader pricing tidak dapat
mempengaruhi dan mendorong konsumen, maim kecenderungan konsumen
9
mengambil keputusan untuk tidak membeli akan terbuka. Kerangka berpikir
peneliti digambarkan dalam skema berikut:
l[jV!engenali kebutuhan
r
Pencarian informasi
Loss leader pricing 1---1---i.j Evaluasi alternatif
perseps1
L __ _ _ _ _ _ _ _ _ ,
[Keputusan pembelian
Gambar I.I
Kerangka Teori
4erilaku pasca pembelian
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini digunakan jenis penelitian kuantitatif karena untuk
mengetahui hubungan antara persepsi konsumen terhadap loss leader pricing
dengan keputusan pembelian konsumen
Alfamart digunakan
metode
kuantitatif dengan analisa statistika.
2. Sumber Data
a. Primer: kuisioner (angket) yang langsung disebarkan kepada konsumen
Alfamart.
b. Sekunder: buku, majalah. Koran, internet dan laporan-laporan terdahulu.
3. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengumpulan data yang di1,,>unakan adalah menggunakan
angket/kuesioner yang disebarkan ke konsumen Alfamart.
10
4. Populasi dan Sampel
Populasi yang dipilih adalah konsumen Alfamart yang didapat dari
rata-rata pengunjung tiap hari sebanyak 213 orang. Pengambilan sampel
dengan teknik non probability sampling yaitu menggunakan teknik sampling
aksidental dimana teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sampel, bila dipandang orang untuk
kebetulan diketemui cocok sebagai sumber data. Yang dijadikan sampel
sebagai konsumen antara lain usia remaja 15 s.d 25 tahun, usia dewasa 26 s.d
40 tahun dan usia tua >40 tahun. Sampel akan ditentukan jumlahnya
berdasarkan rumus sebagai berikut:
N
11
= .......................
N(d)2+1
213
11 = .......................
213 (0,1) 2 +I
n = 68,05 digenapkan menjadi 70 orang responden.
Di mana:
n
=
Ukuran sampel
N = Ukuran populasi (didapat dmi rata-rata pengunjung perhari)
d = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditolerir I diinginkan 10% (0, 1).
11
5.
Teknik Analisa Data
1.
Uji Validitas
Untuk menentukan besarnya validitas item-item yang telah diuji
cobakan digunakan formula koefisien korelasi Spearman dengan rumus:
l- 6I,di2
rs = ---------n( n 2-1)
Di mana:
rs= Ranking Spearman
di= Beda (selisih) setiap pasang rank
n
Jumlah pasang rank
2. Uji Reliabilitas
kr
a=
-----------
1+( k- l )r
Di mana:
a= koefisien reliabilitas
r = rata-rata korelasi semua factor pembentuk sub variabel
kcc jumlah factor pembentuk variabel
3. Korelasi Sederhana
Dalam penelitian deskriptif korelasional besar atau tingginya
hubungan antar variable dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Di
12
dalam penelitian deskriptif koefisien korelasi menentang sejauh mana dua
atau lebih variabel berkorelasi.
Untuk menganalisis data yang diperoleh dan mengetahui ada
tidaknya korelasi antara dua variabel penelitian menggunakan teknik
statistik korelasi Spearman dengan mmus:
1- 6IAi2
rs= --------n(n 2-1)
Keterangan:
rs = Ranking Spearman
di= Beda (selisih) setiap pasang rank
n = Jumlah pasang rank
Perhitungan statistik dilakukan menggunakan sistem komputerisasi
program SPSS versi 15,00 yang akan diinterpretasikan dengan mengacu
pada tabel koefisien korelasi Spearman. Jika perhitungannya lebih besar
dari r tabel, maka korelasinya dianggap signifikan dengan kata lain Ha
diterima dan Ho ditolak. Tetapi jika hasil perhitungannya lebil kecil dari r
tabel maka korelasinya dianggap tidak signifikan atau Ha ditolak dan Ho
diterima.
4. Uji hipotesis dengan t-test.
Untuk 112:10 dapat digunakan uji hipotesis dengan t-test yang
digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas memiliki hubungan
13
signifikan atau tidak dengan variabel terikat secara individual untuk setiap
variabel. Rumus yang digunakan untuk mengetabui nilai t-hitung adalah
sebagai berikut:
rs '1 n-2
T-hitung
../1 -rs
2
Setelah didapatkan nilai t-hitung melalui rumus di atas, maka
untuk menginterpretasi hasilnya berlaku ketentuan sebagai berikut:
- Jika t-hitung >t-tabel--t>
Ho ditolak (ada hubungan signifikan)
Jika t-hitung<t-tabel-!> Ho diterima (tidak ada hubungan yang
signifikan).
Untuk mengetabui t-tabel digunakan ketentuan n-2 pada level of
significance (a) sebesar 5% (tingkat kesalahan 5% atau 0,05) atau taraf
keyakinan 95% atau (0,95). Jadi apabila tingkat kesalahan suatu variabel
adalah lebih dari 5% berarti variabel tersebut tidak signifikan.
5. Perhitungan nilai koefisien determinasi.
Untuk mengukur seberapa besar variabel-variabel bebas dapat
menjelaskan variabel terikat, digunakan koefisien determinasi (R2).
Koefisien ini menunjukkan proporsi variabilitas total pada variabel terikat
yang dijelaskan oleh model regresi. Nilai R2 berada pada interval O<R2<1.
14
Secara logika, makin baik estimasi model dalam menggambarkan
data, maka ma.kin dekat nilai R ke nilai 1 (satu). Nilai R2 <la.pat diperoleh
dengan rumus:
R 2 =(r)2x100%
Dimana:
R 2 = Koefisien determinasi
r
=
Koefisien korelasi
7. Operasional Varia.be! Penelitian
Ta.be! 1.1
Operasional V aria.be! Penelitian
VaTiabel/Sub-variabel
Konsep variabel
Variabel:
Persepsi konsumen ter- Persepsi konsumen terhadap loss leader pricing
hadap
pestrategi
nurunan harga produk
tertentu dengan hara.pan
konsumen <la.tang membeli produk la.innya
dengan harga tetap
Sub-Varia.be!:
a. Tingkat ambang batas Kemampuan konsumen
untuk mendeteksi perbedaan <la.lam suara,
ca.ha.ya, bau, a.tau stimuli
lainnya.
lndikator
1.
2.
b.
Persepsi bawah sadar
Skala
Ukur
Ordinal
Potongan
harga
terhadap
barang yang
dibutuhkan
Potongan
harga
sebesar20%
Kemampuan konsumen lklan
tentang Ordinal
memberikan tanggapan potongan harga
terhadap stimulus yang
15
I
berada di bawah kesadaran atau berada di
bawah am bang batas
kesadaran
'
c.
Tingkat adaptasi
Keadaan
man a
di
konsumen tidak lagi
memperhatikan keadaan
yang berulang-ulang
Tingkat
potongan harga
tidak
yang
pernah berubah
Ordinal
d.
Generalisasi stimulus
proses perseps1 yang
terjadi pad a konsumen
ketika
melihat
dua
stimulus
atau
lebih
mempunya1 kesamaan
dan
memsaling
pengaruhi satu dengan
yang lainnya
1. Potongan
harga pad a
produk/merk
baru.
2. Potongan
harga yang
lebih tinggi
Ordinal
e.
Peran ekspektasi
Harapan konsumen
Hubungan harga
dan kualitas.
Ordinal
f
Semiotis
lnterpretasi konsumen
terhadap kata-kata,
syarat, gambar, logo dan
oroduk
Semiotis (katakata
dalam
iklan)
Ordinal
mana Keadaan
Tahapan
di
yang
konsumen
menyadari diinginkan
adanya kebutuhan
Ordinal
Upaya konsumen untuk
memperoleh informasi
tentang pemenuhan kebutuhan.
Iklan
Ordinal
Tahapan
di
mana
konsumen
mempertimbangkan beberapa
I. Kemudahan
pencanan
barang.
Ordinal
Variabel:
Keputusan pembelian
Sub-Variabel:
a. Mengenali kebutuhan
b. Pencarian informasi
c.
Evaluasi alternatif
16
alternatifyang ada
2. Harga
lebih
murah
3. Ada bonus
(potongan
harga)
d. Keputusan membeli
Keputusan
konsumen 1. Jarak dekat
dalam
memutuskan 2. Pelayanan
untuk membeli atau
baik
tidak membeli.
Ordinal
Ordinal
e. Perilaku pasca pem- Keputusan setelah membelian
beli suatu produk
Puas
harga
dengan
~---
Selanjutnya kuesioner yang digunakan didesain berdasarkan skala
model Likert yang berisikan pertanyaan yang menyatakan objek yang
hendak diungkap. penskoran atas kuesioner skala model Likert yang
digunakan merujuk pada lima jawaban altematif, sebagai berikut:
- 5 = Sangat setuju
- 4 = Setuju
- 3 = Ragu
- 2 = Tidak setuju
- 1 = Sangat tidak setuju
8. Teknik Penulisan
Untuk teknik penulisan, penulisan mengacu pada buku " Pedoman
Penulisan Skripsi Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta " tahun 2007.
17
G. Sistematika Penulisan
Secara garis besar skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab dengan beberapa sub
bab, agar mendapat arah dan gambaran yang jelas mengenai hal yang tertuli s
dalam skripsi ini, maka akan dijelaskan beberapa ha! dalam pembahasan sebgai
berikut:
Bab I:
Bab ini merupakan pendahuluan yang membahas latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, objek
penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II: Tinjauan pustaka yang membahas tentang pengertian perseps1, proses
yang mempengaruhi persepsi, pengertian persepsi konsumen, Persepsi
mengenai harga, keputusan membeli, tahap-tahap dalam proses keputusan
membeli, faktor utama yang mempengaruhi pembelian, peran individu
dalam keputusan pembelian, pengertian pemasaran, pengertian pemasaran
syariah,
pengertian bauran pemasaran dalam.
perspektif syari'ah,
pengertian harga, penyusunan strategi harga, penetapan harga promosi,
dan loss leader pricing dalam perspektifislam.
Bab Ill: Gambaran umum perusahaan
Bab IV: Analisa hasil dari penelitian yaitu tentang gambaran umum responden,
persepsi konsumen terhadap loss leader pricing, uji validitas dan
reliabilitas dan hubungan persepsi konsumen tarhadap loss leadder
pricing dengan keputusan pembelian .
Bab V: Kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.
BABU
KAJIAN TEORI
A. Persepsi Konsumen
1.
Pengertian Persepsi
Setiap individu akan melihat suatu realitas menurut persepsmya
masing-masing, sehingga apabila beberapa orang melihat suatu benda yang
sama, maka masnig-masing orang akan memiliki persepsinya sendiri-sendiri
pula tentang benda tersebut. Menurut William J. Stanton persepsi adalah
makna yang kita pertalikan berdasarkan pengalaman masa lalu, stimuli
(rangangan-rangsangan) yang kita terima melalui indera.
Sedangkan
menurut Webster persepsi adalah proses bagaimana stimuli-stimuli itu
diseleksi, diorganisasi dan diinterpretasikan.
Dari dua definisi di atas, seperti disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan persepsi adalah proses di mana individu memahami sesuatu cara
memilih dan mengorganisasikan melalui penginderaan yang berhubungan
dengan lingkungan-lingkungan disekitarnya sehingga dapat memberi makna
pada masukan tersebut.
2.
Karnkteristik Yang Mempengamhi Persepsi.
Beberapa karakteristik konsumen yang mempengaruhi perseps1
adalah sebagai berikut:
19
l , Membedakan stimulus
Membedakan stimulus yaitu tahapan di mana konsumen merasakan
perbedaan merek berdasarkan rasa, perabaan, harga, dan kemasan
produk.
2.
Tingkat ambang batas (Threshould Level).
Tingkat ambang batas yaitu kemampuan konsumen untuk mendeteksi
perbedaan dalam suara, cahaya, bau atau stimuli lainnya. Ada dua jenis
threshould level, yaitu absolute threshould yang merupakan jumlah
rangsangan minimum yang dapat dideteksi oleh chanel inderawi dan
yang kedua differential threshould merupakan kemampuan sistem
inderawi untuk mendeteksi atau membedakan antara dua stimuli. Pada
tahapan ini menurut Weber konsumen menyadmi perubahan harga yaitu
penurunan harga sebesar 20% yang dinamakan dengan istilah JND
(differential threshould just noticeable).
3.
Persepsi bawah sadar
Persepsi bawah sadar adalah kemampuan konsumen memberikan
tanggapan terhadap stimulus yang berada di bawah ambang batas
kesadarannya..
4.
Tingkat adaptasi
Tingkat adaptasi yaitu keadaan di mana konsumen tidak lagi
memperhatikan
sesuatu
yang
berulang-ulang.
Misalnya
ketika
konsumen melihat iklan produk dengan potongan harga 20%, pada
20
pertama kali konsumen akan merasa tertarik. Tetapi ketika iklan itu
ditayangkan terus menerus dan tidak ada perubahan potongan harga,
konsumen sudah merasa terbiasa dan tidak memperhatikan iklan
tersebut.
5.
Generalisasi stimulus
Generalisasi stimulus yaitu proses persepsi yang terjadi pada konsumen
ketika melihat dua
stimulus atau
lebih
mempunyai
kesamaan
(mempunyai hubungan yang dekat) yang saling mempengaruhi satu
dengan yang lainnya.
6.
Ekspektasi
Ekspektasi
(harapan)
adalah
keyakinan,
kepercayaan
individual
sebelumnya, mengenai apa yang sehaiusnya terjadi pada situasi tertentu.
Pemahaman ekspektasi konsumen dapat mempunyai dampak yang
penting pada strategi harga.
7.
Semiotis
Semiotis yaitu pemahaman konsumen dalam menginterpretasikan
pengertian symbol (kata-kata, isyarat, gambar, logo, dan produk).
3.
Pengertian Persepsi Konsumen
Persepsi setiap orang terhadap suatu objek akan berbeda-beda, oleh
karena itu persepsi memiliki sifat subjektif Persepsi yang dibentuk oleh
seseorang dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan sekitarnya. Selain itu,
21
satu ha! yang perlu diperhatikan daii persepsi bahwa perseps1 secara
substansial bisa sangat berbeda dengan realitas. Persepsi itu sendiri diartikan
sebagai proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih,
mengorganisasikan dan menginterpretasikan ma:mkan-masukan infonnasi
guna menciptakan gambaran dunia yang memilliki arti.
Persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan fisik tetapi juga
pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan
individu yang bersangkutan. Orang dapat memiliki persepsi yang berbeda
atas obyek yang sama karena tergantung proses persepsi:
1.
Perhatian selektif, orang terlibat kontak dengan rangsangan yang sangat
banyak setiap hari, karena seseorang tidak mungkin dapat menanggapi
semua rangsangan akan disaring.
2.
Distorsi selektif, rangsangan yang telah mendapatkan perhatian tidak
selalu muncul dipikiran orang persis seperti yang diinginkan oleh
penciptanya. Distorsi selektif adalah kecendenmgan untuk mengubah
informasi menjadi bermakna pribadi dan menginterpretasikan informasi
itu dengan cara yang akan mendukung pro-konsepsi mereka.
3.
lngatan/retensi selektif, orang akan melupakan banyak hal yang mereka
pelajari namun cenderung akan mengingat informasi yang menyokong
pandangan dan keyakinan mereka. Karena adanya ingatan selektif, kita
cenderung akan mengingat hal-hal yang baik yang disebutkan tentang
produk yang kita sukai dan melupakan hal-hal baik yang disebutkan
22
tentang produk yang bersaing. Ingatan selektif menjelaskan mengapa
para
pemasar
menggunakan
drama
dan
pengulangan
dalam
mengirimkan pesan ke pasar sasaran mereka.
4.
Persepsi Mengenai Harga.
Dari perspektif konsumen, harga adalah sesuatu yang dikorbankan
untuk mendapatkan suatu produk. Zeithmal menunjukkan komponenkomponen harga: harga objektif, harga moneter, harga moneter dan
pengorbanan. Harga moneter seringkali bukan harga yang dinilai oleh
konsumen. Konsumen tidak selalu mengetahui atau mengingat harga aktual
suatu produk, mereka mengingat harga dengan cara berlainan. Tingkat
perhatian, kesadaran dan pengetahuan harga yang dimiliki konsumen
cenderung rendah sehingga mereka tidak selalu ingat harga.
Harga moneter bukan merupakan satu-satunya pengorbanan yang
dilakukan konsumen untuk mendapatkan produk. Biaya-biaya lain seperti
waktu, pencarian dan psikis, semuanya termasuk baik secara langsung atau
tidak langsung ke dalam persepsi pengorbanan konsumen. Misalnya, ketika
konsumen tidak bisa menemukan produk di rak supermarket suatu toko,
maka mereka harus mencari ke toko lain dengan menempuh jarak yang jauh
untuk membelinya, berarti mereka telah melakukan pengorbanan.
B. Keputusan Membeli
1.
Pengertian Keputusau Pembeliau
Robbins menyatakan bahwa pengambilan keputusan terjadi sebagai
suatu reaksi terhadap suatu masalah (problem). Masalah ini diartikan sebagai
suatu penyimpangan antara keadaan saat ini clengan keaclaan yang
cliinginkan oleh indiviclu sehingga menuntun individu tersebut ke arah
tinclakan alternatif clalam rnengambil keputusan rnernbeli.
Pacla keputusan rnembeli juga harus dapat clibeclakan clengan rnaksucl
rnembeli yang dilakukan oleh konsurnen. Di dalarn rnaksucl rnembeli akan
clipengaruhi oleh sikap orang lain dan faktor-faktor situasional yang tak
terduga yang rnungkin clapat rnengubah rnaksucl rnernbeli tersebut baik itu
jacli membeli maupun ticlak jacli membeli, sedangkan di clalarn keputusan
membeli yang dilakukan oleh konsumen suclah lebih jelas, dalam arti
konsumen sudah rnemutuskan untuk jadi mernbeli ini menangguhkan atau
batal membeli. Di dalam keputusan membeli ini konsumen telah mengambil
risiko yang clitang!,>uhkan dari produk yang dibeli tersebut.
Menurut Engel, Black Well and Miniard, pengambilan keputusan
untuk membeli sebagai suatu sikap yang rnerupakan hasil atau kelanjutan
dari proses yang dilakukan individu ketika berhadapan pada situasi clan
alternatiftertentu untuk berperilaku dalarn rnemenuhi kebutuhannya.
Sedangkan perilaku keputusan membeli untuk kebanyakan produk
hanyalah suatu kegiatan rutin dalam arti kebutuhan yang terangsang akan
24
cukup terpuaskan melalui pembelian ulang suatu produk yang sama. Namun
apabila terjadi perubahan (harga, produk dan pelayanannya) maka pembeli
mungkin akan mengulang kembali proses keputusan membeli dengan
mempertimbangkan berbagai alternatif mereka atau produk. 1
Dari berbagai pendapat dan pengertian tentang keputusan membeli di
atas, maka dapat ditarik kesimpulan dari keputusan membeli tersebut, yaitu
sebagai suatu proses yang terdiri dari pengenalan masalah, pencarian
informasi, evaluasi alternatif pembelian dan basil pembelian yang dilakukan
individu dalam upaya memenuhi kebutuhan atau keinginannya atas suatu
produk dengan melakukan pemilihan dari alternatif yang tersedia dan proses
ini berlaku untuk pembelian baru maupun pembelian ulangan atau lanjutan.
2.
Tahap-tahap dalam Pengambilan Keputusan
Menurut Kotler terdapat lima tahapan dari konsumen dalam proses
pengambilan keputusan untuk membeli yang meliputi: 2
I.
Pengenalan Masalah (Problem Recognition).
Yaitu proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah
atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan
internal atau eksternal. Dalam kasus pertama salah satu kebutuhan
umum, dimana pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu
1
William J. Stanton. "Fundamental <if Marketing", Toronto Canada, Mc Graw-Hill Book
Company, 1999. h. 159
25
kebutuhan tertentu. Dengan men1:,>umpulkan informasi dari sejumlah
konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling
sering membangkitkan minat akan suatu kategori produk. Pemasar
kemudian dapat mengembangkan strategi pemasaran yang mem1cu
minat konsumen.
2.
Pencarian Informasi (Information Search).
Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak, maka konsumen akan mencari informasi
yang berkaitan dengan keberadaan produk yang diinginkannya. Hal
tersebut dilakukan melalui iklan, brosur-brosur atau informasi dari
teman atau bahkan mendatangi langsung ke toko tersebut.
3.
Evaluasi Alternatif (Evaluation ofAlternative).
Pada tahap ini konsumen melakukan penilaian dan seleksi terhadap
alternatif-alternatif
informasi
produk
yang
telah
diperolehnya
berdasarkan kesadaran dan rasio.
4.
Keputusan Pembelian (Purchase Decision).
Pada tahap ini konsumen telah memperoleh alternatif dan telah
membentuk preferensi atas merek dari kumpulan pilihan. Konsumen
juga telah membentuk niat untuk membeli produk yang paling disuka.
Pada pembelian barang/produk kebutuhan sehari-hari, melibatkan
sedikit keputusan dan pertimbangan.
2
Philip Kotler '\\Ianajemen Pemasaran", edisi milenium 1 (Jakarta, Prenhallido, 2002) h.204
26
5.
Perilaku Pasca Pembelian (Post Purchase Behavi01).
Merupakan tahap setelah konsumen membeli produk. Pada tahap ini
konsumen
merasakan
atau
mengalami
tingkat
kepuasan
atau
ketidakpuasan konsumen terhadap produk yang sudah dibeli akan
mempengaruhi perilaku selanjutnya mengenai kemungkinan lebih tinggi
untuk membeli kembali jika konsumen puas atau sebaliknya jika tidak
puas akan mengembalikan produk dan melakukan keluhan atau
pengaduan.
Senada dengan Kotler di atas, Stanton juga menjelaskan proses yang
dilakukan oleh para konsumen ketika membuat keputusan membeli
(decision-111aki11g process i11 buying) yang terdiri atas lima tahapan antara
lain: pengenalan kebutuhan yang belum terpuaskan, identifikasi pelbagai
alternatif untuk memperoleh kepuasan,
evaluasi
pelbagai
alternatif,
keputusan beli (purchase decision) dan perilaku puma beli (Post purchase
behavim). 3
Dari dua pendapat tokoh di atas, dapat diasumsikan bahwa suatu
pengambilan keputusan membeli memerlukan lima tahapan, meskipun
mungkin tidak dilakukan secara beruntun dan rnungkin keterlibatan setiap
konsumen pun berbeda-beda terhadap suatu produk yang sama tetapi pada
akhirnya akan diperoleh jadi atau tidaknya keputusan untuk mernbeli suatu
3
William J. S1'mton, "Fundamental ()(Marke/inf!" <Toronto. Canada. Mc Graw-Hill Book
Company.1953) h.16o
27
produk, baik dalam pembelian baru maupun pembelian kelanjutan.
3.
Faktor Utama yang M.empengarnhi Perilakn Pembelian.
Perilaku pembelian pada konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor
budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Dari keempat faktor tersebut, faktor
budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam.
I.
Faktor
budaya; faktor ini terdiri dari: Budaya, yang merupakan
penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Sub-budaya,
pada bagian ini terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok ras, dan
daerah geografis. Kelas sosial, pada dasarnya semua masyarakat
memiliki strata sosial.
2.
Faktor social; faktor ini juga terdiri dari: kelompok acuan, terdiri dari
semua kelompok yang memilki pengaruh langsung (tatap muka) atau
tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Keluarga,
merupakan organisasi pemberian konsumen yang paling penting dalam
masyarakat dan anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer
yang paling berpengaruh.
3.
Faktor pribadi; keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia, pekerjaan, keadaan
ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri.
4.
Faktor psikologis; pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh
28
karakteristik empat faktor psikologi utama:
motivasi,
perseps1,
pembelajaran serta keyakinan dan pendirian.
4.
Peran lndividn dalam Keputusau Pembelian.
Kita dapat membedakan lima peran yang dimainkan orang dalam
keputusan pembelian yang sesuai dengan pendapat yang diutamakan oleh
Kotler.
1.
Pencetus; seseorang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk
membeli suatu produk atau jasa.
2.
Pemberi pengaiuh; seseorang yang pandangan
atau sasarannya
mempengaruhi keputusan.
3.
Pengambilan keputusan; seseorang yang mengambil keputusan untuk
setiap komponen apakah membeli, tidak membeli, bagaimana membeli
dan di mana akan membeli.
4.
Pembeli; orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya.
5.
Pemakai; seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk
atau jasa yang bersangkutan.
C. Pemasaran
1.
Pengertian Pemasaran
Menurut William J. Stanton; pemasaran adalah sistem keseluruhan
dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan
29
kebutuhan para pembeli yang ada maupun pembeli potensiaL ·1
Sedangkan menurut Philip Kotler pemasaran adalah suatu proses
sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan/inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara
bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain'.
2.
Pengertian Pemasaran Syari'ah
Dengan landasan pengertian pemasaran yang telah dipaparkan, M.
Syakir Sula mendefinisikan pemasaran syari'ah sebagai sebuah disiplin
bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan
pernbahan values dari satu inisiator kepada stakeholdersnya, yang dalam
keselurnhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip rnuamalah
dalarn lslam 6
Syakir juga mengatakan bahwa kata kunci dalam pemasaran syari'ah
adalah bahwa dalam selun1h proses, baik proses penciptaan, proses
penawaran maupun proses pernbahan nilai (value), tidak boleh ada hal-hal
yang bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muarnalah dalam Islam.
Sepanjang hal tersebut dapat dijamin dan penyimpangan prinsip-prinsip
muamalah tidak terjadi, maka bentuk transaksi apapun dalam bisnis
4
Ibid. IU79
s Philip J(ot1er 111\Ja11aje11len Pe111a.vara11 '', edisi 1nileniu1n l (Jakarta, Prenhallido, 2002), h. 9
6
It 15
Dr. Muhammad Firdaus, "Dasar & Strategi Pemasaran Syari'ah", (Jakarta, Renaisan, 2005)
30
dibolehkan dalam syari'at Islam. Karena itu Allah mengingatkan agar
senantiasa menghindari perbuatan yang zalim dalam bisnis termasuk dalam
proses penciptaan, penawaran dan proses perubahan nilai dalam pemasaran. 7
Allah berfirman:
"... Sungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang bersyarikat (berbisnis)
itu sebagian dari mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali
orang beriman dan menge1jakan amal saleh, dan amat sedikit mereka itu... "
(QS Shaad [38]:24)
3.
Landasan Hukum Pemasaran•
Dengan adanya hadits Nabi yang telah dijelaskan sebelumnya dalildalil tentang pemasaran syari'ah.
a.
Landasan hukum dari Al-Qur'an:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh
dirimu.
Sesungguhnya
kepadamu. "(An-Nisa:29) .
• Ibid. h.16
Allah
adalah
Maha
Penyayang
31
b. Landasa11 hukum dari Hadits Nabi:
Artinya: Nabi lvfuhammad SAW pernah ditanya: Apakah profesi yang
paling baik? Rasufullah menjawab: "usaha tangan manusia sendiri dan
setiapjual beli yang diberkati ". (HR. Al-Barzaar dan Al-Hakim).
D. Pengertian Bauran Pemasaran dalam Perspektif Syari'ah
J'vfarketing mix (bauran pemasaran) adalah deskripsi dari suatu kumpulan
alat-alat yang dapat digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi penjualan.
Ada beberapa tahapan Formula marketing mix ini. Hermawan mengawalinya
dengan 4A (assortment, qffordable, available, announcement), kemudian 4B
(best, bargaining, b11ffer-stocking, bombarding), selanjautnya 4P (product, price,
place, promotion), 4V (variety, value, venue, voice), 4C (custumer solution, cost,
convenience, communication). Namun, pada bahasan ini akan difokuskan pada
telaah 4P sebagai marketing mix klasik dan paling mendasar dalam pemasaran. 9
Produksi (product)
1.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kesuatu pasar
untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan. Dalam perspektif syari'ah
produksi merupakan suatu yang penting. Al-Qur'an menggunakan konsep
produksi barang dalam arti yang sangat luas. Tekanan dalam Al-Qur'an
diarahkan pada manfaat dari barang yang diproduksi. Memproduksi suatu
8
lbid. h.19-20
32
barang harus mempunyai hubungan dengan kebutuhan manusia dan tidak
memproduksi barang-barang mewah secara berlebihan yang tidak sesua1
dengan kebutuhan manusia. Disamping itu, Islam mengajarkan untuk
memperhatikan kualitas dan keberadaan produk tersebut. Islam melarang
jual beli suatu produk yang belum jelas (gharw) bagi pembeli. Selain
keberadaan produk, Islam juga memerintahkan untuk memperhatikan
kualitas produk. Barang yang dijual harus terang dan jelas kualitasnya,
sehingga pembeli dapat dengan mudah memberi penilaian. Produk dalam
perspek1:if syari'ah hams memenuhi standarisasi mutu dan keberadaan barang.
Fiqh muamalah tegas mengharamkan prak1:ek jual beli yang menipu dengan
ketidakjelasan mutu dan keberadaan barang.
2.
Harga (price)
Harga
mernpakan
sejumlah
uang
yang
dibutuhkan
untuk
mendapatkan sejumlah kombinasi dengan barang beserta pelayanannya.
Penentuan harga ini merupakan salah satu keputusan yang penting bagi
manajemen. Dalam konsep Islam, penentuan harga ditentukan oleh
mekanisme pasar, yakni bergantung pada kekuatan-kekuatan permintaan dan
penawaran. Permintaan dan penawaran itu harus berlangsung secara sukarela
(an taradhiin). Ini bermakna tidak ada yang menganiaya dan dizalimi.
Dalam fiqh muamalah, pricing mengambil posisi tengah, tidak
9
Ibid. h.22
34
seringkali dekat-dekat dengan pomografi. Promosi dengan seperti ini tegas
dilarang oleh Islam.
Pada prinsipnya,
dalam
Islam
mempromosikan suatu barang
diperbolehkan. Hanya saja dalam berpromosi tersebut hams mengedepankan
faktor kejujuran dan menjauhi penipuan. Di samping itu, metode yang
dipakai dalam promosi tidak bertentangan dengan syari'ah Islam.
4.
Tempat atau distribusi (place)
Semua perusahaan perlu melaksanaan fungsi distribusi, dalam ha! ini
sangat penting bagi pembangunan perekonomian masayarakat karena
bertugas menyampaikan barang dan jasa yang diperlukan oleh konsumen.
Jadi saluran ditribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk
menyalurkan barang tersebut dari produsen ke konsumen atau pemakai
industri.
Dalam ha! ini Nabi dengan tegas mdarang pemotongan j alur
distribusi dengan maksud untuk menaikkan harga. Nabi bersabda,
"Janganlah menjual orang kola untuk orang desa dan janganlah
"c'2£:hadang pedagang yang darang dari desa"(Riwayat Al-Bukhari dan
Muslim).
Ini bisa dimaknai bahwa jangan membeli dari penjual yang belum
mengetahui harga pasar yaitu pedagang yang datang dari desa yang belum
mengetahui harga pasar. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi penjual dari
35
penipuan mengenai harga yang sebenamya.
E. Harga
1. Pengertian Harga
Hakekat
harga
merupakan
satu-satunya
elemen
dari
bauran
pemasaran yang menghasilkan pendapatan bagi perusahaan/produsen. Harga
bersifat fleksibel karena dapat diubah dengan cepat.
Menurut Hawkins, dkk, harga didefinisikan sebagai sejumlah uang
yang harus dibayarkan untuk mendapatkan hak menggunakan suatu produk.
Secara tradisional harga berperan sebagai penentu utama pilihan pembeli
walaupun faktor non harga telah menjadi sernakin penting dalam perilaku
pembeli, harga masih tetap merupakan salah satu unsur terpenting dalam
menentukan pangsa pasar dan profitabilitas perusahaan. Penetapan dan
persaingan harga juga rnerupakan masalah utarna yang dihadapi banyak
perusahaan oleh karena itu perusahaan harus mempertimbangkan banyak
faktor dalam menetapkan kebijakan harga' 0•
Menurut Husein Umar, keputusan penetapan harga dipengaruhi oleh
faktor internal (perusahaan) dan faktor eksternal (lingkungan). 11
Dalam
faktor internal, keputusan harga disesuaikan dengan sasaran pemasaran dan
strategi bauran pemasaran sebagai satu kesatuan dan didasarkan juga pada
10
Philio Kotler. "Aianaie111en nen1asaran".... on.cit h.521
36
pertimbangan organisasi, sedangkan untuk faktor eksternal antara lain
sebelum menetapkan harga hams dipahami terlebih dahulu antara harga
dengan permintaan, baik untuk jenis pasar berbeda maupun persepsi
konsumennya. Harga dan tawaran pesaing perlu diketahui untuk menentukan
harga dan reaksi pesaing setelah keputusan harga diberlakukan. Faktor
ekstemal lainnya adalah kondisi ekonomi seperti tingkat inflasi,
biaya,
resesi, booming dan keputusan pemerintah yang keefektifan strategi
pendapatan harga.
Berkaitan dengan keperluan harga pembeli terdapat 8 (delapan)
faktor yang dapat mempengaruhi kepekaan tersebut:"
1.
Pengamh nilai unik (konsumen kurang peka terhadap harga apabila
produk tersebut lebih langka). Pengamh kesadaran atas produk
pengganti (konsumen semakin kurang peka terhadap harga jika mereka
tidak menyadari adanya produk pengganti).
2.
Pengaruh perbandingan yang sulit (konsumen semakin kurang peka
terhadap harga jika mereka merasa sulit rnembandingkan kl!alitas
barang pengganti).
3.
Pengaruh pengeluaran total (konsurnen sernakin kurang peka terhadap
harga jika pengeluaran tersebut rendah dibandingkan total pendapatan).
11 "''.Sein Umar. 'Wset Pemasaran". (Jakarta. Bussiness Research Center.2000lh.32-33
;~:d.
37
4.
Pengaruh manfaat akhir (konsumen semakin kurang peka terhadap
harga apabila pengeluaran semakin kecil jika dibandingkan dengan total
biaya produk akhir).
5.
Pengamh biaya yang dibagi (konsumen semakin kurang peka terhadap
harga jika sebagian biaya tergantung pihak lain).
6.
Pengamh investasi tertanam (konsumen semakin kurang peka terhadap
harga jika produk tersebut digunakan bersama dengan aktiva yang telah
dibeli sebelumnya).
7.
Pengaruh kualitas harga (konsumen semakin kurang peka terhadap
harga jika produk tersebut dianggap memiliki kualitas, gengsi, atau
ekslusive lebih).
8.
Pengamh persediaan (konsurnen semakin kurang peka terhadap harga
jika mereka tidak menyimpan produk tersebut).
Konsumen paling peka terhadap harga untuk produk yang mahal atau
sering dibeli, tetapi konsumen hampir tidak mernperhatikan kenaikan harga
untuk jenis produk yang rnurah dan jarang dibeli.
Menurut Hardi lrawan bahwa untuk konsumen yang peka terhadap
harga, biasanya harga murah rnempakan sumber kepuasan yang penting
karena konsumen akan rnendapatkan "value for money" yang tinggi.
38
Komponen harga ini relatif tidak penting bagi konsumen yang tidak sensitif
terhadap harga.
Sedangkan menurut Sutisna me1tjelaskan secara umum bahwa harga
yang lebih tinggi mempunyai kemungkinan untuk dibeli oleh konsumen.
Dalam beberapa kondisi, konsumen mempunyai kesadaran atas hubungan
harga dan kualitas produk pada saat harga digunakan sebagai indikasi
produk berkualitas di
mana konsumen
mempunyai
keyakinan dan
kepercayaan bahwa dalam situasi tertentu harga menunjukkan kualitas
produk.
2.
Penyusunan Strategi Harga
Sepe11i halnya strategi manaJemen pemasaran secara keseluruhan
agar dapat menyusun strategi harga yang efektif, perusahaan wajib
mempertimbangkan berbagai macam faktor intern dan ekstern. Termasuk
dalam faktor intern dan ekstern perusahaan dalam menyusun strategi harga
adalah tujuan strategi harga (pricing objective), biaya pengadaan produk
(product cost), ciri khusus produk (product's characteristic), persepsi pasar
terhadap nilai produk, elastisitas harga dan pengaruh pemerintah.
1.
Tujuan Strategi Harga
Agar dapat menyusun strategi harga yang efektif perusahaan
wajib merumuskan tujuan usaha apa yang ingin dicapai dengan strategi
39
harga. Tujuan usaha yang berlainan membutuhkan strategi harga yang
berbeda pula. Semakin jelas tujuan usaha yang in gin dicapai perusahaan.
Semakin mudah menentukan harga produk. Disamping itu perlu
diupayakan agar tujuan strategi harga tidak menyimpang clari tujuan
strategi manajemen pemasaran yang telah digariskan perusahaan_ Hal itu
clisebabkan karena strategi harga merupakan elemen dari strategi
manaiemen pemasaran.
Berikut ini disajikan strategi harga yang ingin dicapai perusahaan.
a
l'vlencapai presentase keuntungan tertentu.
Banyak perusahaan menentukan harga procluk mereka dengan
tujuan mencapai satu presentase keuntungan tertentu, misalnya 5%
return on investment atau 8% return on equity. Yang dimaksud
clengan return on investment adalah perbanclingan antara jumlah
keuntungan yang diperoleh perusahaan dari produk atau proclukprocluk tertentu, tiap masa tertentu clengan jumlah dana yang
diperlukan untuk memproduksi dan memasarkan procluk tersebut.
b
Maksimal Jumlah Keuntungan.
Mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya merupakan tujuan
strategi harga lain yang banyak dianut perusahaan sebagai dasar
menentukan
harga
procluk mereka.
Salah satu cara untuk
40
mendapatkan keuntungan maksimal adalah dengan menetapkan
harga produk setinggi mungkin.
c
Meningkatkan Jumlah basil penjualan.
Pernsahaan yang mencantumkan tujuan ini menyadari bahwa
semakin besar jumlah produk yang dapat mereka produksi dan jual,
semakin besar kemungkinan mereka dapat menetapkan harga yang
lebih rendah tanpa hams mengorbankan keuntungan.
d.
Menjaga stabilitas harga.
Tujuan perusahaan menjaga stabilitas harga pasar selaras dengan
tujuan mereka mencapai keuntungan sebesar persentase keuntungan
te1tentu. Agar persentase keuntungan tersebut tercapai diperlukan
stabilitas harga pasar.
e
Mengikuti atau rnencegah persaingan.
Perusahaan yang berkedudukan di pasar tidak kuat
sekali
menetapkan harga produk rnereka dengan berpedoman "follow the
leader", mengikuti harga pasar yang ditentukan the market leader.
2.
Biaya Pengadaan Produk.
Biaya
merupakan
pertimbangan
lain
bagi
pernsahaan
menentukan harga produk. Apakah perusahaan bersedia mernproduksi
dan
memasarkan
produk tertentu,
antara lain ditentukan
oleh
41
perhitungan mereka apakah harga jual produk tersebut dapat menutup
biaya produksi dan pemasarannya, serta masalah dapat menyisakan
keuntungan secukupnya. Berikut ini diuraikan tiga macam cara
menentukan
harga jual
produk
dengan
mernpergunakan
biaya
pengadaan produk sebagai bahan pertimbangan.
11.
Mark Up Pricing.
Cara menetapkan harga produk ini banyak dilakukan pedagang
eceran. Dengan cara ini pedagang menetapkan harga produk yang
mereka perdagangkan dengan jalan menambahkan
l % margin
(selisih) harga tertentu diatas harga pembelian produk dari produsen
atau pedagang terdahulu. Jumlah harga margin yang mereka peroleh
dari produk-produk yang diperdagangkan secara keseluruhan,
diharapkan dapat menutup beban biaya tetap tiap masa tertentu dan
masih menyisakan keuntungan yang layak. Jumlah persentase
margin harga tiap jenis produk ditentukan oleh kondisi masingmasing produk. Barang atau jasa yang kuat perrnintaannya (tidak
elastis terhadap perubahan harga) dapat dibebani margin harga yang
tinggi, sedangkan produk yang lemah permintaannya dibebani
margin harga secukupnya saja.
b. Cost Plus Pricing
Cara menetapkan harga jual produk dengan cost plus pncmg
42
banyak dilakukan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri
manufaktor. Dengan earn ini produsen merencanakan jumlah barang
yang akan rnereka jual setiap masa tertentu rnisalnya satu bulan,
serta menghitung jumlah biaya variabel tiap satuan barang yang
akan dijual. Selanjutnya mereka hitung jumlah alokasi biaya tetap
untuk produk tersebut tiap masa tertentu dan jumlah keuntungan
yang mereka inginkan.
c.
Rate of Return pricing
Dalam rate of return pricing perusahaan menetapkan harga produk
yang diharapkan dapat membantu perusahaan mencapai satu
persentase keuntungan tertentu, misalnya X% return on investmellf
atau Y% profit on sale, oleh karena dalam uraian tentang tujuan
strategi harga untuk mencapai persentase keuntungan tertentu.
3.
Ciri Klrnsus Produk.
Walaupun banyak jenis cm khusm: produk yang dapat
dipertimbangkan perusahaan dalam menentukan harga produk ada dua
yang paling penting, antara lain:
a. Daya tahan produk dalam jangka lama.
Harga produk yang mudah rusak dan tunm mutunya apabila ter!alu
lama dijajakan (seperti sayur-sayuran dan buah-buahan) wajib
43
ditetapkan sedemikian rupa sehingga tidak menghambat kecepatan
penjualan. Apabila harga ditentukan lebih tinggi dari sewajarnya
tidak banyak konsumen bersedia membelinya. Dengan demikian
butuh waktu lama untuk menghabiskan seluruh persediaan produk
yang akan dijual, dengan risiko mutu produk tersebut akan turun atau
rusak. Daya tahan produk musiman juga tidak !mat, walaupun mutu
produk tersebut hanya dibeli konsumen dalarn jangka waktu tertentu
saja, misalnya selama bulan Ramadhan, hari Natal, tahun baru atau
musim dingin di negara-negara dengan ernpat musim. Bilamana
musim-musim tersebut telah berlalu konsumen tidak mencmi produk
itu lagi. Harga produk musiman juga perlu ditetapkan sedemikian
rupa sehingga tidak menghambat kelancaran penjualannya.
b. Posisi produk dalam siklus kehidupannya.
Tahap siklus kehidupan produk mempunym
pengaruh dalarn
penyusunan strategi harga. Selama tahap pengenalan, produk masih
barn dirnasyarakat belurn banyak konsumen mengenal produk
tersebut dan perusahaan saingan belum muncul. Selama tahap siklus
kehidupan produk ini banyak perusahaan menerapkan salah satu dari
dua pilihan teknik menentukan harga produk, yaitu skim milk pricing
merupakan harga penetrasi.
Skim milk pricing adalah harga yang ditetapkan lebih tinggi dari rata-
44
rata konsumen bersedia membayar. Tujuan skim milk pricing adalah
menarik
konsumen
dari
segmen
pasar tertentu
yang
lebih
mementingkan status sosial, kualitas desain, mutu atau keunikan
produk. Apabila strategi ini berhasil perusahaan akan memperoleh
keuntungan tinggi. Strategi harga skim milk pricing dirasakan lebih
aman bilamana perusahaan mampu mencegah atau mengeliminir
munculnya perusahaan saingan. Dalam teknik harga penetrasi, teknik
harga produk ditentukan rendah namun tetap dapat menyumbangkan
keuntungan perusahaan. Tujuan yang akan dicapai, agar produk
dapat cepat memasuki segmen pasar yang dituju.
Pada tahap pertumbuhan siklus kehidupan produk telah mulai
muncul perusahaan saingan yang memasarkan produk serupa. Untuk
menghadapi persaingan itu perusahaan dapat menurunkan harga
dengan harapan jumlah permintaan pasar produk mereka tetap tinggi,
sekaligus menghambat jumlah perusahaan saingan memasuki pasar.
4.
Persepsi Pasar Terhadap Nilai Produk.
Persepsi pasar terhadap nilai produk merupakan salah satu faktor
ekstern perusahaan yang wajib dipertimbangkan dalam menyusun
strategi
harga.
Dibandingkan dengan teknik
menentukan harga
berdasarkan biaya, menentukan harga berdasarkan persepsi pasar
terhadap nilai produk jauh lebih sulit. Teknik menentukan harga yang
45
disebut terakhir membutuhkan keahlian pimpinan perusahaan menilai
produk di dalam pikiran pembeli.
Salah satu cara "rnenghitung" persepsi nilai produk di dalarn
pikiran pembeli itu rnenurut E. Raymond
Corey dalam artikelnya
pricing: 171e strategy and process, adalah dengan rnembedakan nilai
produk yang dirasakan pembeli saat ini dengan nilai potensial yang
diberikan pembeli setelah memperoleh himbauan dari produsen. Apabila
nilai potensial lebih tinggi dari nilai produk saat ini ada kemungkinan
pembeli bersedia membeli produk dengan harga lebih tinggi. Perusahaan
menghimbau pembeli agar menerima nilai potensial produk dengan
jalan memasang iklan atau menerjunkan sales executies and sales
promotm:;·.
5.
Elastisitas Harga.
Faktor
ekstem
perusahaan
ini
perlu
dijadikan
bahan
pertimbangan menyusun strategi harga produk adalah elastisitas harga.
Elastisitas harga adalah perubahan jumlah permintaan produk oleh pasar
atau
segmen pasar tertentu yang disebabkan karena perubahan
perubahan
harga.
Elastisitas
harga
menggambarkan
kepekaan
permintaan pasar terhadap harga, pe1111intaan produk dapat dikatakan
elastis bilamana jurnlahnya berubah karena harganya berubah.
46
6.
Penmingan Pasar.
Apabila perusahaan tidak menghadapi persamgan, prosedur
menentukan harga jual produk tidak begitu sulit. Produsen hanya
mempertimbangkan biaya pengadaan produk, elastisitas harga dan
tujuan strategi harga yang ingin dituju. Dalam persaingan pasar
seringkali ada perusahaan yang menduduki posisi market leader tidak
sedikit pula yang menempati posisi the follower. Oleh karena itu
produsen menentukan harga produk menjadi t.idak sederhana lagi. Di
samping biaya pengadaan produk, elastisitas harga dan tujuan strategi
harga, perusahaan hams mempertimbangkan perusahaan saingan,
terutama the market leader kalau ada.
Dalam berbagai macam bidang usaha (misalnya makanan dalam
kemasan, otomotif, jasa perhotelan,
komoditas perkebunan dan
pertambangan seringkali terdapat perusahaan tertentu yang bertindak
sebagai price leader. Perusahaan-perusahaan tersebut mempunya1
pangsa pasar terbesar, manajemen perusahaan yang profesional,
beroperasi secara efisien dan memper1,,>unakan teknologi maju.
7.
Pengamh Pemerintah (adanya intervensi harga) dalam Islam
Dalam sektor usaha tertentu pemerintah dibanyak negara
mempunyai pengaruh dalam penentuan harga produk. Dalam keadaan
seperti itu perusahaan tidak bebas menentukan harga produk mereka.
47
Peraturan
pemerintah
pusat
dan
daereh
ikut
menjadi
bahan
pertimbangan penting. Dalam rangka melindungi hak pembeli dan
penjual. Islam membolehkan intervensi harga yang dilakukan oleh
pemerintah jika kenaikkan harga disebabkan adanya distorsi pasar
terhadap Genuine supply.
Intervensi pasar
1111
boleh dilakukan dengan alasan sebagai
berikut:
a.
Price intrvention menyangkut kepentingan masyarakat yaitu
melindungi penjual dalam hal pro.fit margin sekaligus melindungi
pembeli dalam ha! purchasing power.
b.
Apabila tidak dilalmkan price intervention maka penjual dapat
menaikkan harga dengan cara ikhtikar atau ghaban faahisy. Dalam
ha! ini penjual menzalimi si pembeli.
c.
Pembeli biasanya mewakili masyarakat yang lebih luas, sedangkan
penjual mewakili kelompok masyarakat yang lebih kecil. Sehingga
price intervention berarti pula melindungi kepentingan masyarakat
yang lebih luas.
3.
Politik Penetapan Harga.
Penetapan harga bagi perusahaan yang besar sering melibatkan
beberapa manajer seperti: manajer produk, manajer penjualan dan manajer
48
lain. Beberapa politik penetapan harga yang akan dibahas disini antara lain:
a.
Penetapan harga psikologis
Kebijaksanaan ini biasanya digunakan untuk penjualan barang pada
tingkat pengecer. Dalam metode ini, harga ditetapkan dengan angka
yang ganjil, misalnya Rp.199.999,- yang dipakai oleh pernsahaan sepatu
BATA
b. Price lining
Price lining ini lebih banyak digunakan oleh pengecer dari pada
pedagang besar. Di sini, penjual menentukan be:berapa tingkatan harga
pada semua barang yang telah dijual. Misalnya., sebuah toko menjual
berbagai macam sepatu dengan model, ukuran, dan kua!itas yang
berbeda,
telah
menemukan
tingkatan
yang
berbeda.
Hal
nu
memudahkan dalam pengambilan keputusan konsumen.
c.
Potongan harga.
Potongan (discount) mernpakan pengurangan dari harga yang ada.
Biasanya potongan harga ini diwujudkan dalam bentuk tunai dan
dimaksudkan untuk menarik konsumen. Adapun jenis-jenis potongan
antara lain.
1) Potongan kuantitas.
Potongan kuantitas adalah potongan harga yang ditawarkan oleh
49
penjual agar konsumen bersedia membeli dalam jumlah yang lebih
besar, atau bersedia memusatkan pembeliannya pada penjualan
tersebut. Misalnya pembeli yang membeli dari l 0 unit produk yang
sama akan diberikan potongan.
2) Potongan dagang.
Potongan dagang atau disebut potongan fungsional merupakan
potongan harga yang ditawarkan pada pembeli atas pembayaran
untuk fungsi-fungsi pemasaran yang mereka lakukan. Jadi, potongan
dagang ini diberikan kepada pembeli yang ikut memasarkan produkproduknya.
3) Potongan tunai.
Potongan tunai adalah potongan yang
dibt~rikan
kepada pembeli atas
pembayaran rekeningnya pada suatu periode dan mereka melakukan
pembayaran tepat pada waki:unya. Misalnya: penjualan menawarkan
produknya dengan syarat pembayaran 2/10,n/30, jika pembeli dapat
membayar dalam waktu sepuluh hari, mereka mendapat potongan 2%
dan pembayaran hams dilakukan dalam waktu 30 hari sesudah
barang diterima.
4) Potongan musiman.
Potongan musiman adalah potongan harga yang diberikan kepada
50
pembeli yang melakukan pembelian diluar musim tertentu. Misalnya:
pembeli yang membeli jas hujan pada musim panas, akan
memperoleh potongan.
d.
Penetapim harga geografis.
Disini penjualan harus mempertimbangkan ongkos angkut atau ongkos
kirim untuk barang-barang yang disampaikan kepada pembeli. Salah
satunya adalah dengan FJ·ee on Board (F.O.B) yang digolongkan
menjadi dua golongan, antara lain:
I). F.O.B tempat asal dimana seluruh ongkos angkut ditanggung oleh
pembeli.
2). F.O.B tujuan dimana seluruh ongkos angkut clitanggung oleh penjual
termasuk keamanan perjalanan.
4.
Penetapan Harga Promosi
Dalam merancang strategi promosi melalui harga. Kotler mengatakan
ada 7, diantaranya: 13
a. Harga pemimpin rugi (Loss Leader Pricing): pasar swalayan dan toko
toserba ada yang sering menurunkan harga merek-merek terkenal
untuk memancing lebih banyak orang yang datang.
l ). Penge1tian loss leader pricing
51
Loss leader a product !?ffered at less than cost to attract
purchasers to a store so that they will buy other items at regular
prices
14
Loss leader pricing adalah strategi menurunkan harga produk
tertentu dengan harapan konsumen datang membeli produk
lainnya dengan harga yang tetap.
2). Tujuan loss leaderpricing
Secara umum tujuan utarna dari loss leader pricing adalah sebagai
be1ikut:
Pertarna; memotivasi konsumen untuk berkunjung dan membeli
produk tersebut.
Kedua;
konsumen
akan
membeli
produk
lainnya
setelah
berkunjung ke toko.
Ketiga; mernpercepat penjualan produk ieerutama untuk produkproduk yang lama.
3). Keuntungan loss leader pricing
Beberapa keuntungan dari loss leader pricing sebagai berikut: 15
13
on.cit Kollerh.538
hitp://,..,,--,.V\v.buseco.rnonash.edu
" http: //www.bizhelp24.com
1
52
Pertama; memberikan keunggulan bersaing rnelalui potongan
harga.
Kedua; rnernbangun citra perusahaan rnelalui penyediaan produk
berkualitas dengan harga murah.
Ketiga; rnernbuka potensi penjualan untuk produk-produk sejenis
yang dijual dengan harga normal.
Kempat; bermanfaat untuk promosi mulut ke mulut.
b. Harga peristiwa (special-event-pricnig): penjualan akan menetapkan
harga khusus pada musim-musim tertentu untuk lebih menarik (lebih
banyak pelanggan setiap bulan Agustus, ada penjualan kembali ke
sekolah).
c. Rabat tunai (Cash Rebates): Perusahaan-perusahaan mobil dan barang
konsumen
lainnya
menawarkan
rabat tunai
untuk
mendorong
pembelian atas produk-produk. Produk manufaktur dalam suatu
periode
waktu
yang
khusus,
dengan
rabat
dapat
mernbantu
rnenghabiskan persediaan tanpa memotong harga eceran yang telah
ditetapkan.
d. Pembiayaan bunga rendah (low-interest financing): Sebagai ganti dari
menurunkan harga,
perusahaan dapat
rnenawarkan pembiayaan
53
berbunga rendah kepada pelanggannya. Produsen mobil rnemberikan
pembiayaan dengan bunga 3% dan bahkan ada yang 0 persen guna
menarik pelanggan.
e. Syarat pembayaran yang lebih lama (longer payment termc;): para
penjual, terutama bank pemberi hipotik dan perusahaan mobil,
memperpanjang pinjaman rnereka untuk periode yang lebih lama
sehingga memperkecil cicilan bulanan. Para konsumen sering kurang
memikirkan biaya (yaitu tingkat bunga) atas penjualan dan lebih suka
memikirkan apakah mereka rnampu rnernbayar cicilan bulanan.
f.
Garansi dan kontrak jasa (waranties and service contracts):
pemsahaan dapat rneningkatkan penjualan dengan menambahkan
penawaran garansi gratis atau kontrak jasa.
g. Diskon psikologis (psycological dicounting): strategi ini memberikan
harga produk yang ditinggikan dan kemudian menawarkan sebagai
penemuan besar.
5.
Loss Leader Pricing dalam Islam
Dalam fiqh muamalah, pricing mengambil posisi tengah, tidak
berlebih-lebihan, tidak pula merendah-rendahkan. Ini berarti bahwa dalam
praktek fiqh muamalah, pricing mestinya harus proporsional.
54
Tetapi pada dasarnya dalam konsep Islam, mencari keuntungan
dalam bisnis pada prinsipnya merupakan suatu perkara yangjaiz (boleh) dan
dibenarkan syara', bahkan secara khusus diperintahkan Allah kepada orangorang yang mendapatkan amanat harta milik orang-orang yang lemah,
misalnya anak-anak yatim. Firman Allah:
,--
3
,,-
,,.,_. ,-,
"S:., •. 1$':ilil v,
: I
(29:oWI) ~.. ..! (""' ..• ()
(_
y.
.!-
! " Y;."',,
;..s::,.:...O.:,i
I
l:_;I·;;
...-
C
y.
,,
":J'3 ;.s:::.,_:;
· I'..
I
. ,<..J"" f
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali denganjalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah !vfaha Penyayang
kepadamu. "(An-Nisa:29). (lihat An-Nisa:29, Al-Baqarah: 194, 275, 282, AnNur:37, Al-jumu' ah: l 0, A1-Muzamil:20, Quraisy: 1-3)
Dari ayat-ayat diatas tidak ada satu nash pun yang membatasi margin
keuntungan, misalnya 25%, 50%, l00% atau lebih dari modal. Bila kita
jumpai pembatasan jumlah keuntungan yang dibolehkan malrn pada
umumnya tidak memiliki landasan yang kuat.
Laba atau keuntungan berapapun besarnya selama tidak mengandung
unsur-unsur keharaman dan kedzaliman dalam praktek pencapain, maka hal
itu dibenarkan syari'ah.
Menurut
Imam
Ghazali
dalam
Ihya'
Ulumuddin
(IV72)
menganjurkan perilaku ihsan dalam berbisnis sebagai sumber keberkahan
yakni mengambil keuntungan rasional yang lazim berlaku pada bisnis di
tempat itu. Beliau juga menegaskan bahwa siapapun yang qana 'ah (puas)
55
dengan kadar keuntungan yang sedikit maka niscaya akan meningkat volume
penjualannya. Selain itu dengan meningkatnya volume penjualan dengan
frekuensi yang bemlang-ulang (sering) maka justru akan mendapatkan
margin keuntungan banyak dan akan menimbulkan berkah.
Dari penjelasan di alas kita dapat mengambil kesimpulan apabila
suatu pemsahaan atau toserba menggunakan strategi menurunkan harga
produk te1tentu dengan harapan konsumen datang membeli produk lainnya
dengan harga yang tetap (loss leader pricing) dengan tujuan memancing
lebih banyak orang datang selama ha! tersebut tidak mengandung unsur
keharaman
dan
kezaliman
dalam
prakteknya
maka
ha!
tersebut
diperbolehkan oleh Islam.
F. Usaha Ecenm (Retailer)
Usaha eceran meliputi semua kegiatan yang Verlibat dalam penjualan
barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan
pribadi dan bukan bisnis. Pengecer atau toko eceran adalah bisnis yang
volume penjualannya terutama berasal dari penjualan eceran. Jenis toko ini
muncul untuk memenuhi berbagai level dan jenis layanan antara lain:
l.
Swalayan: Swalayan merupakan dasar dari semua operasi diskon.
Swalayan ini banyak macamnya.
2.
Swapilih: Para pelanggan mencari barang sendiri, walaupun mereka
dapat meminta bantuan. Para pelanggan menyelesaikan transaksi
56
mereka setelah membayar kepada pramuniaga.
3.
Pelayanan-Terbatas: Pengecer ini mulai menjual lebih banyak barang
shaping dan pelanggan memerlukan lebih banyak informasi serta
bantuan.
4.
Pelayanan-Penuh: Pramuniaga siap untuk membantu dalam tiap tahap
menemnkan-membandingkan-memilih. Pelanggan yang snka dilayani
akan memilih toko jenis ini.
BABIH
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A.
Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Sumber Alfaria Trijaya (SAT) atau Alfamart merupakan perusahaan
nasional yang bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa eceran yang
menyediakan kebutuhan pokok dan sehari-hari.
Alfamart didirikan pada tanggal 27 Juni 1999 yang pada awalnya
mempergunakan nama PT. Alfa Mitramart Utama (AMU). Dimana pada masa itu
saham dimiliki oleh PT. Lancar Distrindo sebanyak 49%. Pada tanggal 18
Oktober 1999 dilakukan pembukaan toko pertama yang diberi nama "Alfa
Minimart" yang terletak dikawasan Tangerang tepatnya di Ji. Beringin Raya
Karawaci Tangerang.
Seiring dengan perubahan waktu, terjadi pula perubahan kepemilikan
saham dimana sebelumnya dimiliki oleh PT. Alfa Reta.ilindo clan PT. Lancar
Distrindo beralih kepemilikan kepada PT. Sumber Alfaria Trijaya (SAT), para
58
pemegang sahamnya adalah: PT. HM Sampoerna Tbk sebanyak 70% dan sisanya
sebanyak 30% dimiliki oleh PT. Sigmantara Alfrindo ha! ini terjadi tepatnya pada
tanggal I Agustus 2002.
Satu tahun kemudian tepatnya tanggal I Januari 2003 nama Alfa
Minimart diganti dengan menggunakan nama "Alfamart" yang lebih singkat dan
lebih mudah diingat oleh masyarakat. Nama ini digunakan hingga saat ini dan
belum mengalami perubahan lagi. Pada Desember 2006 jumlah toko Alfamart
sudah lebih dari 1750.
B. Visi, Misi, Motto dan Kebudayaan Perusahaan
I.
Visi PT. Sumber Alfaria Trijaya (SAT), antara lain:
Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat
luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan
kebutuhan dan harapan konsumen serta mampu bersaing secara global.
2.
Misinya adalah:
a). Memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan berfokus
pada produk dan pelayanan yang berkualitas.
59
b). Selalu menjadi yang terbaik dalam segala ha! yang dilakukan dan selalu
menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tinggi.
c). Ikut berpartisipasi dalam membangun Negara dengan menumbuh
kembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha.
d). Membangun organisasi global yang terpercaya, terpesat dan terns
bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan, pemasok:, karyawan,
pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.
3.
Motto Perusahaan:
"Belanja Puas Hmga Pas"
4.
Budaya yang diciptakan oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya (SAT) aclalah:
a. Integritas yang tinggi.
b. Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik.
c. Kualitas dan produktifitas yang tinggi.
d. Kerjasama team.
e. Kepuasan pelanggan melalui standar pelayanan yang terbaik.
60
C.
Target Konsumen.
Alfamart
merupakan
perusahaan Jasa
distribution
eceran
menyediakan kebutuhan sehari-hari dengan luas kurang dari 250 m2 .
I. Target Geografis (dimana mereka berrbelanja)
a. Area perumahan.
b. Fasilitas public.
c. Gudang perkantoran.
2. Target Demografi (siapa yang berbelanja)
a. lbu rumah tangga.
b. Anak-anak.
c. Kelas menengah.
3. .Target Psikologi
a. Kenyamanan.
b. Lingkungan yang ramah.
c. Memilih sendiri sebelum membeli.
yang
61
D.
Network/Cabang Alfamart.
PT Sumber Alfaria Trijaya berdiri 18 Oktober 1999 bersamaan dengan
mulai beroperasinya gerai Alfa Mini Mart pertama di jalan beringin Tangerang,
Banten_ Sejalan dengan visi menjadi jaringan distribusi ritel terkemuka yang
dimiliki
masyarakat
luas
berorientasi
pemberdayaan
pengusaha
kecil,
pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen dan mampu bersaing global, toko
Alfamart tumbuh bingga ke pelosok daerab.
Hal ini memudabkan masyarakat dalam memenuhi kebutuban sebari-bari.
Gerai Alfamart 2117 itu didukung 10 distribution centre (DC) yang meliputi
Cileungsi l, Cileungsi 2, Serpomg, Bekasi, Bandung, Cirebon, Semarang,
Cilacap, Surabaya dan DC Lampung.
PT Sumber Alfaria Trijaya, pengelola minimarket Alfamart membuka
kantor cabang yang ke 9 pada tanggal 1 November 2007 di Lampung untuk
memperluas jaringan dan mendukung selurub toko Alfamart di Lampung.
Hingga kini jumlah Alfamart di Lampung mencapai 50 toko melengkapi 2117
jaringan Alfamart secara nasionaL
62
Dari jumlah Alfamart secara nasional yang beroperasi di Jawa dan
Lampung, tidak kurang 40% diantaranya merupakan toke yang dimiliki
masyarakat melalui program franchise (waralaba) dan operator mandiri. Selain
mitra perorangan, banyak mitra institusi yang bergabung menjadi franchise
Alfamart. Antara lain, Puskopontren Da-runnajah, Puskopontren As' Syafi'iyah,
Puskopat Akostrad, Pus-Kopolda Jawa Barnt, Koperasi karyawan PT Jasa Marga
(Persero), Koperasi karyawan PLN, Koperasi karyawan PT Pos Indonesia
(Persero), Universitas Indonesia, Universitas Bunda Mulia, IWAPI, Pa_6>uyuban
Warga Banten (Puwnten) dan yayasa Annahal.
Pada tanggal 3 Desember 2007 PT Sumber AJfaria Trijaya dan PP
Muhammadiyah meresmikan mini market Alfamart Sang Surya di Bandung. PP
Muhammadiyah melalui PT Surya Menara Makmur, untuk pertama kalinya
membuka bisnis rite!. Untuk kepentingan itu, PP Muhammadiyah bekerjasama
dengan perusahaan rite! terkemuka, Alfamart. Ke1jasarna ini sebagai realisai
pertama proyek dari proyek kerjasama pembentukan 300 gerai serupa hingga
tahun 2011. Bekerjasama
dengan Alfamart
dinilai sebagai pilihan tepat
63
karena mempunyai netrwork dari pulau Jawa dan Lampung, dan diprediksi akan
terus mengalami perkembangan positif Rencananya Brand sang Surya akan
diperkenalkan ke sejumlah produk yang akan dimiliki PP Muhammadiyah dan
akan di lempar ke pasar lnternasional.
Direktur Franchisor Alfamart Maria Hardjono mengatakan, germ
1111
mempakan gerai ke 2180 yang dimiliki Alfamart dalam skala nasional.
Kerjasama tersebut sesuai dengan visi Alfamart untuk menjadi jaringan distribusi
rite! terkemuka yang dimilki
masyarakat luas dan berorientasi
pada
pemberdayaan masyarakat kecil.
E.
PRESTASI ALFAMART
Prosesi penyerahan sertifikat ISO 9001:2000 dan Rekor MURI pada tanggal 22
Januari 2007 di Hotel Shangri La Jakarta dengan tema "Alfamart, We Care".
Dimana pada saat yang sama Alfamart juga menyerahkau bantuan kepada
panti-panti asuhan dan UNICEF indonesia untuk pengembangan pendidikan
anak-anak di Indonesia sebagai tanda keperduliannya kepada sosial.
ISO 9001:2000
64
ISO (lnternational Organization For Standardization) adalah sebuah badan yang
terdiri atas organisasi-organisasi dari seluruh dt1nia yang bertanggungjavvab
·untuk rnewujudkan standard internasional di negara masing-masing. Dengan
diterimanya Sertifikat !SO 9001 ·::woo bagi Alfamart berarti Alfamart telah
berhasil menerapkan standar-standar internasional di dalam setiap unit-unit
usaha di dalamnya dan memmjukkan bahwa perusahaan nasional mampu
,,-;.bcrsaing secara internasional
RekorMURI
i\!USEUM
REKOR-DUN1A
!NDONESIA (MURI)
mernpakan
lembaga
pcrtama di Indonesia yang khusus menghirnpun data rekor superlatif di
lndonesia. Penclirian dan pelaksanaan kegiatan MURI didukung sepenulrnya
oleh kelompok usaha JAMU JAGO. Dalam hal ini MURI mernberikan
penghargaanya kepada Alfarnm1 karena telah berbasi.1 memjacli perusahaan
nasional pertama yang berbasii menjacli jaringan minimarket pertama di
Indonesia yang berhasil rnendapatkan se11ifikasi standard internasiona! ISO
90012000.
Franchise Gold
Toko Waralaba Alfamart adalab salah satu '.varnlaba yang paling diminati saa1
im.
Warnlaba Alfamart juga telah mernih penghargaan Franchise Gold 2006.
Alfamart terbukti telab memberikan keuntungan dan kerjasama yang baik
dengan para terwaralaba.
BAB IV
ANALISA HASIL PENELITIAN
A. GAMBARAN UMUM RESPONDEN
Gambaran umum responden
penelitian akan
diuraikan
secara
deskriptif dan dibantu dengan penyajian dalam bentuk tabel dari jumlah
responden, jenis kelamin, usia, status pernikahan, pendidikan terakhir,
pendapatan dan pengeluaran perbulan serta jenis pekerjaan.
1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Table 4.1
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
.
Jenis Kelamin
Pria
Wanita
Total
-·
I
Percent (%) ,
Responden
19
I 27.1 %
51
72.9 'Vo
I
·1 JOO %
70
'
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa penelitian ini didomonasi oleh
wanita sebanyak 51 orang (72,9%) dan \aki-laki sebanyak 19 orang
(27,1%). Dari data tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
wanita lebih suka berbelanja dibandingkan dengan laki-laki.
2. Responden Berdasarkan Usia
Tabel berikut memberikan gambaran mengena1 usia responden, yaitu
berapa responden yang berada pada rentangan I 5-25 tahun masuk ke
dalam kateori remaja, 26-40 tahun (dewasa) dan di atas 40 tahun (tua).
66
Table4.2
Responden Berdasarkan usi.a
-·~
kelamin Pria
F
%
Wanita
F
%
Total
F
%
Remaja
(15-25)
14
20.0%
28
40.0%
42
60.0%
Usia
Dewasa
(26-40)
Tua
(>40)
2
2.9%
4
5.7%
6
8.6%
~
J
4.3%
19
27.1%
22
31.4%
I
Total
19
27.1%
51
72.9%
70
100.0%
Berdasarkan usianya secara keseluruhan responden penelitian ini
didominasi oleh mereka yang berada pada rentang usia 15-25 tahun
sebanyak 42 orang dengan persentase 60% yang terdiri dari wanita
sebanyak 28 orang (40%) dan pria sebanyak 14 ornng (20% ), selaitjutnya
usia 26-40 tahun sebanyak 22 orang (31,4%) yang terdiri dari wanita 19
orang (27, 1%) clan pria 3 orang (4,3%) clan usia di atas 40 tahun sebanyak
4 orang (5, 7%) clan pria 2 orang (2,9%).
3. Responden Berdasarlum Statns Perkawinan
Tabel 4.3
Responden Berdasarkan Status perkawinan
-:T
~-- StatUSj)t;rkawinan
Belum menikah I Menikah 1 Total
>--~~~~~~~-1-~~-+-~;;:..;;;;;c,;;;;:..;;;;:.;:.;:;;:::
kelamin Laki-laki
F
13
i
6
! 19
%
18.6%
I 8.6%
27.1%
Wanita
51
F
23
28
I
%
32.9%
, 40.0% I 72.9%
1--~~~-----t----+----'--='-'--'-'~
70
Total
F
36
34
%
51.4%
48.6%
100.0%
~---------'--'-''---'-----'-'"-'-'-"--!
I
j'
67
Dari tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa rnsponden yang belum
menikah ada 36 orang yaitu sebesar 51,4% yang terdiri dari pria 13 orang
(18,6%) dan wanita 23 orang (32,9%) dan responden yang sudah menikah
sebesar 34 orang (48,6%) terdiri dari pria 6 orang (8,6%) dan wanita 28
orang (40%).
4. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.4
Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidkan Terakhir
SD/MI
SLTP/M.Ts
SLT A/SMK/M.Aliyah
Dipl.(1)
Diploma 3
Sarjana
Total
Frequency
5
16
42
1 -..--.
2
4
70
Percent
7.1
22.9
60.0
-
I
'
]l.4
------
2.9
5.7
100.0
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak adalah mereka
yang berpendidikan terakhir SLTA sederajat yaitu 42 orang (60%), lalu
SLTP sebanyak 16 orang (22,9%), SD/MI sebanyak 5 orang (7,1%),
Sarjana 4 orang (5,7%), Diploma 3 sebanyak 2 orang (2,9%) dan Diploma
1 hanya 1 orang (1,4%).
68
5. Responden Berdasarkan Penghasilan Rata-rata Perbulan
Tabet 4.5
Responden Berdasarkan Penghasilan Rata-rata Perbulan
Frequency
11
20
18
16
4
1
70
Penghasilan Rata-rata/bulan
<Rp.250.000
Rp.250.000-500.000
Rp.500. 001-1.000.000
Rp.1.000.001-2.500.000
Rp.2.500.000-5.000.000
I>Rp.5.000.000
Total
.
Percent
15.7
28.6
25.7
22.9
5.7
1.4
100.0
Berdasarkan penghasilan rata-rata perbulan secara keseluruhan responden
penelitian ini didominasi oleh mereka yang berpenghasilan rata-rata
perbulan Rp.250.000-500.000/bulan yaitu sebanyak 20 orang (28,65%),
lalu yang berpenghasilan Rp.500.001-1.000.000/bu.lan sebanyak 18 orang
(25, 7%), kemudian yang berpenghasilan Rp.1.000.001-2.500.000/bulan
sebanyak
16
orang
<Rp.250.000/bulan,
5.000.000/bulan
(22,9%),
lalu
sebanyak
selanjutnya
yang
4
orang
yang
berpenghasilan
berpenghasilan
Rp.2.500.000-
(5, 7%)
dan
terakhir
berpenghasilan >Rp.5.000.000/bulan sebanyak 1 orang (1,4%).
yang
69
6. Responden Berdasarkan Pengeluaran Perbulan
Tabel 4.6
Responden Berdasarkan Pengeluarannya Perbulan
<Rp.500000
Rp. 500001-900000
Rp. 900001-1500000
Rp.1500001-3000000
> Rp.3000000
Total
Frequency
37
17
10
5
l
70
Percent
52.9
24.3
14.3
7.1
1.4
100.0
--
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak
adalah responden yang mempunyai pengeluaran/bulan <Rp.500.000/bulan
sebanyak 37 orang (52,9%), lalu Rp.500.001-Rp.900.000/bulan sebanyak
17 orang (24,3%), kemudian Rp.900.001-Rp.1.500.000/bulan sebanyak 10
orang (14,3%), Rp.1.500.001-Rp.3.000 .000 sebanyak 5 orang (7, 1%) dan
terakhir yang mempunyai pengeluaran/bulan >Rp.3000.000/bulan.
7. Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Tabel 4.7
Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
I
Peiajar/mahasiswa
Wiraswasta
ibu rumah tarnwa
PNS
Karyawan swasta
Pemusik
Total
I Freguency
I
24
6
21
5
13
1
70
Percent
34.3
8.6
30.0
7.1
18.5
1.4
100.0
70
Berdasarkan tabel di atas rnenunjukkan bahwa yang rnenjadi responden
terbanyak adalah pelajar dan rnahasiswa sebanya.k 24 orang (34,3%), lalu
ibu rurnah tangga sebanyak 21 orang (30%), karyawan swasta sebanyak
13 orang (18,5%), wiraswasta sebanyak 6 orang (8,.6%), PNS sebanyak 5
orang (7,1%), dan pernusik sebanyak l orang (l,4%).
B. PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
1. PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP LOSS LEADER PRICING
YANG DILAKUKAN ALFAMART
Philip Kotler mengatakan bahwa secara tradisional, harga herperan
sebagai penentu utama dari pilihan pembeli. Atas dasar itulah perusahaan
barns dapat merancang strategi harga yang sesuai dengan keinginan
konsurnen. Beberapa perusahaan rnenggunakan strategi harga sebagai
salah satu aspek day a saing dipasar. Begitu pula yang di lakukan oleh
Alfamart yang menetapkan strategi harga loss leader pricing, yaitu
strategi harga yang digunakan dengan menurunkan harga merk tertentu,
sernentara harga produk lainnya tetap atau dinaikkan. Strategi ini
ditujukan untuk memancing konsurnen berkunjung ke toko tersebut
dengan stimulus (rangsangan) potongan harga tersebut.
Namun strategi yang dilakukan Alfama.rt untuk memotivasi
konsumen berkunjung dan membeli produk tersebut bergantung pada
sikap kosumen dalam mengambil keputusan yang dipengaruhi oleh
71
banyak faktor baik internal dan eksternal. Salah satunya, faktor internal
yang berada dalam diri konsumen sendiri yaitu berupa sikap yang mereka
ambil saat membeli barang yaitu mereka mempersepsikan barang tersebut.
Menurut William J. Stanton persepsi adalah makna yang kita
pertalikan berdasarkan pengalaman masa lalu, stimuli (ranganganrangsangan) yang kita terima melalui indera. Setiap individu akan melihat
suatu realitas menurut persepsinya masing-rnasing, sehingga apabila
beberapa orang melihat suatu benda yang sama, malrn masnig-masing
orang akan memiliki persepsmya sendiri-sendiri pula tentang benda
tersebut.
Berikut ini peneliti akan menguraikan deskripsi hasil perhitungan.
Statistik. Statistik deskriptif di bawah ini digunakan sebagai dasar untuk
menguraikan kecenderungan jawaban responden, dari tiap-tiap variable,
baik variabel belias (X) maupun variable tidak bebas (Y). Skor responden
penelitian yang dibantu dengan penyajian dalam bentuk tabel sebagai
berikut:
72
Tabel 4.8
Descl"iptive Statistics
N
mendapatkan
Produk
yang
ad
al
ah produk
potongan harga
yang dibutuhkan
Potongan harga sebesar 20%
Iklan ten tang potongan harga
menarik perhatian
Tingkat potongan harga tidak
pernah ada perubahan
Potongan harga pada rnerk barn
Potongan harga lebih tinggi dari
minirnarket lainnya
Potongan harga pada produk yang
rendah kualitasnya
Informasi tentang pot. harga katakatanya mudah dipahami
I Min
'
i
Max
j_ Mean
Ste;!; Deviation
70
2
5
3.66
1048
70
2
5
3.61
0.873
70
2
5
3.63
0.783
70
2
5
3.77
0.685
70
I
5
3.50
0.881
70
2
5
3.70
0.998
70
2
5
3.63
0.887
70
l
5
3.59
0.825
Keputusan Pembelian konsumen
70
18
39
32.39
4.953
Valid N (listwise)
70
l. Potongan harga pada produk yang dibutuhkan
Menurut Siswanto Sutojo, potongan harga pada produk yang
diinginkan bertujuan untuk mencapai persentase keuntungan tertentu,
maksimalisasi jumlah keuntungan dan menjaga stabilisasi harga.
Berdasarkan ha! tersebut Alfamart menerapkan potongan harga
terhadap produk yang dibutuhkan oleh konsurnen. Untuk variable
potongan harga pada produk yang cliinginkan kisaran (range)
sesungguhnya dari jawaban responden adalah sebesar 2-5 dengan
mean sebesar 3,66 dan standar deviasi sebesarl,048. lni berarti
I
73
Alfamart memberikan potongan
harga terhadap
produk yang
dibutuhkan oleh konsumen sehingga mempengaruhi persepsi mereka
tentang harga yang ada di Alfamart yang menyebabkan konsumen
berbelanja di Alfamart dan membeli produk lainnya.
2.
Potongan harga sebesar ±20%
Dalam penerapan hukum Weber pada penetapan harga adalai1
agar perubahan atau penurunan harga disadari oleh konsumen,
perubahan itu sekurang-kurangnya harus 20%. Untuk variabel
potongan harga pada produk sebesar ±20% kisaran (range)
sesungguhnya dari jawaban responden sebesar 2-5 dengan mean
sebesar 3,61 dan standar deviasi sebesar 0,873. Dari data tersebut
menunjukkan bahwa potongan harga yang diberikan oleh Alfamart
sekitar ±20% dapat disadari oleh konsumen.
3.
lldan tentang potongan ha1·ga menarik perhatian
Tujuan pemasar mengiklankan produknya adalah untuk
mendapatkan perhatian konsumen. Tidak berarti apa-apa bagi
perusahaan, jika iklan tersebut tidak mampu menarik perhatian
konsumen. Untuk variabel Iklan tentang potongan harga menarik
perhatian kisaran (range) sesungguhnya dari jawaban responden
adalah sebesar 2-5 dengan mean sebesar 3,63 dan standar deviasi
sebesar 0,783. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa Alfamart
74
telah berhasil menarik perhatian konsumen dengan adanya iklan
potongan harga.
4.
Tingkat potongan harga tidak ada pernbahan
Tingkat adaptasi merupakan salah satu konsep yang berkaitan
erat dengan ambang batas absolut (Absolute 771reshold). Tingkat
adaptasi terjadi ketika konsumen tidak Jagi memperhatikan stimulus
yang berulang-ulang. Begitu juga dengan tingkat potongan harga yang
diberikan oleh Alfamart. Ketika pertama kali konsumen melihat iklan
produk dengan potongan harga 20%, pada pertama kali konsumen
akan merasa tertarik tetapi apabila iklan tersebut diputar berulangulang dan tidak ada perubahan tingkat potongan harga, konsumen
sudah merasa terbiasa dan tidak memperhatikan iklan tersebut. Untuk
variabel Tingkat potongan harga tidak ada perubahan kisaran (range)
sesungguhnya dari jawaban responden sebesar 2-5 dengan mean
sebesar 3, 77 dan standar deviasi sebesar 0,685. lni menunjukkan
bahwa sebagian besar konsumen menganggap potongan harga yang
diberikan Alfamart mengalami perubahan.
5. Potongan harga pada merek baru
Harapan produsen memberikan potongan harga pada merek
baru adalah konsumen melakukan generalisasi terhadap manfaat dasar
produk pemimpin pasar, sehingga konsumen bisa menerima merek
baru. Agar konsumen mau mencoba manfaat dari produk baru tersebut
75
maka perusahaan meng1o,>unakan strategi pemberian potongan harga
pada produk dengan merek baru tersebut. Untuk variabel potongan
harga pada merek baru kisaran (range) sesungguhnya dari jawaban
responden sebesar 1-5 dengan mean sebesar 3,:50 dan standar deviasi
sebesar 0,881.
6.
Potongan harga lebih tinggi dari minimarket lainnya
Menurut
Siswanto
Sutojo
potongan
harga
merupakan
pemberian diskon untuk setiap pembayaran yang lebih cepat,
pembelian dalam jumlah besar dan pembelian diluar musim. Untuk
melihat pandangan konsumen terhadap potongan harga tersebut ada
hubungan atau tidak, disini lah umumnya harga menarik konsumen
datang dan berkunjung membeli. Untuk variabel potongan harga pada
produk yang diinginkan kisaran (range) sesungguhnya dari jawaban
respond en sebesar 2-5 dengan mean sebesar 3, 70 dan standart deviasi
sebesar 0,998. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa konsumen
mempunyai pandangan potongan harga yang diberikan Alfamart
cukup
bersaing
dengan
minimarket
lainnya
yaitu
Alfamart
memberikan potongan harga lebih tinggi dari mini market lainnya.
7.
Potongan harga pada prodnk yang rendah kualitasnya
Dalam rentang tertentu untuk suatu produk, konsumen
mungkin mempunyai anggapan bahwa harga yang lebih mahal
mencerminkan kualitas lebih baik sebaliknya harga yang lebih murah
76
mencerminkan kualitas yang rendah. Untuk variabel potongan harga
pad a produk yang diinginkan kisaran (range) sesungguhnya dari
jawaban responden sebesar 2-5 dengan mean sebesar 3, 77 dan standar
deviasi sebesar 0,685. Dari data tersebut menunjukkan bahwa
konsumen tidak setuju bahwa produk yang diberikan potongan harga
atau dengan kata lain produk yang harganya murah adalah produk
yang rendah kualitasnya.
8.
lnformasi tentang potongan harga kata-katanya mndah dipahami.
Menurut Siswanto Sutojo elemen iklan (informasi) agar mudah
dipahami hendaknya hams memenuhi ketentuan AIDA (Attention,
Interest, Desire, Action) dan agar penyampaian pesan berjalan efektif
ada dua syarat yang waj ib dipenuhi pemasangan iklan yang benar dan
pesan disampaikan dengan media yang tepat dalam frekuensi yang
tepat dan dalam waktu-waktu yang tepat pula sehingga dapat
menjangkau konsumen sasaran secara tepat. Untuk variabel potongan
harga pada produk yang diinginkan kisaran (range) sesungguhnya dari
jawaban responden sebesar 2-5 dengan mean sebesar 3, 77 dan standar
deviasi sebesar 0,685. Berdasarkan ha! te:rsebut Alfamart dengan
menerapkan ketentuan dan media yang digunakan tersebut agar
konsumen memahami 1s1 dari iklan tersebut dan meyakinkan
konsumen tentang manfaat yang ditawarkan dari produk tersebut.
77
Dalam hal ini konsumen memahami informasi potongan harga yang
diberikan oleh Alfamm1.
2. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Bahwa berdasarkan basil penelitian data tersebut sudah valid
karena koefisien validitas diatas 0,3 (terlampir). Data tersebut juga reliable
karena r-alpha > r -alpha if item delete yaitu r alpha sebesar 0,820 m1
berarti semua instrument adalah reliable.
3. HUBUNGAN ANTARA
PERSEPSI KONSU!WEN TERHADAP
LOSS LEADER PRICING DENGAN KEPUTUSAN PEJ\1BELIAN
KONSUMEN ALFAMART
a. Uji signifikan korelasi Speannan
Tabel 4.9
Correlations
Persepsi
Konsumen
Terhadap Loss
Leader Prlcina
Spearman's rho
Persepsi Konsumen
Correlation Coefficient
Terhadap Loss
Leader Pricing
Sig. (2-lailed)
N
Keputusan Pembelian
konsumen
Correlation Coefficient
Sig.
70
(2~taHed)
.347'"*
,347°
.003
70
1.000
.003
70
N
**
1.000
Keputusan
Pembetian
konsumen
Correlation 1s significant at the 0.01 level (2~ta1!ed).
Berdasarkan table 4.9 didapat
rxy =
0,347. maka untuk
menginterpretasi hasilnya berlaku ketentuan sebagai berikut:
Jika t-hitung>t-tabel-Ho ditolak (ada hubungan signifikan).
70
78
Jika t-hitung<t-tabel--Ho diterima (tidak ada hubungan yang
signifikan).
Di mana t didapat dari:
0,347 '1(70-2)
t = -------------------------·
'11-(0,347) 2
Juga digunakan ketentuan n-2 pada level of significance (a)
sebesar 5% (tingkat kesalahan 5% atau 0,05) atau tarafkeyakinan 95%
atau 0,95). Karena t-hitung (3,051) > t-tabel (1,626) maka Ho ditolak
sehingga kesimpulannya adalah bahwa ada korelasi (hubungan yang
signifikan) antara persepsi konsumen terhadap loss leader pricing
dengan keputusan pembelian konsumen pada Alfamart.
b. Nilai Koefisien Determinasi
Tabet 4.10
Model Summary b
Model
1
R
R Square
.4333
.187
Adjusted R
Square
Std . Error of
the Estimate
.175
Durbin-Watson
4.498
1.541
a. Predictors: (Constant), Perseps1 Konsumen thd Loss Leader Pricing
b. Dependent Variable: Keputusan pembelian Konsumen
Berdasarkan tabel 4.10 di atas kolorn kedua merupakan nilai
koefsien korelasi (R) sebesar 0,433 menunjukkan bahwa variabel
perseps1 konsumen terhadap loss leader pricing dengan variabel
keputusan pembelian konsumen Alfamart mempunyai hubungan
dengan korelasi sedang.
79
Hasil perhitungan di atas dapat diketahui terdapat hubungan
yang positif sebesar 0,433 antara variabel persepsi konsumen terhadap
loss leader pricing dengan variabel keputusan pembelian konsumen.
Interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat digunakan
pedoman tabel ini.
Tabel 4.11
Pedoman untuk memberikan menginterpretasikan koefisien korelasi
Interval koefisien
0,00-0, 199
0,20-0,399
0,40-0,599
0,60-0,799
-~·~
-
0.80-1.000
Sumbcr: Sug10no (2002: l 83)
Tingkat hubungan
Sangat ren~~~-Rendah
-Sedang
·Ku at
-Sangat Kuat
--
Hasil pada tabeI 4 .11 juga menunjukkan koefisien determinasi
yang disesuaikan (R square) sebesar
=
0,187, artinya 18,7% variabel
keputusan pembelian konsumen (Y) dapat dijelaskan oleh variabel
persepsi konsumen terhadap loss leader pricing. Sedangkan sisanya
sebesar 71,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam model.
80
c. Uji F hitung
Tabel 4.12
ANOVAb
B
Sum of
Sauares
Mean Sauare
Model
df
F
1
Regression 316.948
316.948
1
15.661
Residua\
1375.637
68
20.230
Total
1692.586
69
a. Predictors: (Constant), Perseps1 Konsumen thd Loss Leader Pndng
b. Dependent Variable: Keputusan pembelian Konsumen
Hasil di atas menunjukkan koefisien regresi linier sederhana,
diperoleh F
hitung
15,667 sedangkan taraf signifikan menunjukkan
0,000<0,05 dan F tabcl 3,98 dengan derajat kebebasan 68, maka dapat
disimpulkan bahwa F
hitung
> F tabcl aitinya bahwa signifikan berarti
Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disirnpulkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi konsurnen
terhadap loss leader pricing dengan keputusan pembelian konsurnen
Alfarnait.
Dengan adanya hubungan antara persepsi konsurnen terhadap
loss leader pricing dengan keputusan pernbelian konsumen berarti
dapat dikatakan strategi loss leader pricing yang dilakukan Alfamart
dapat mernpengaruhi keputusan pembelian konsumennya. Hal tersebut
dapat disimpulkan bahwa strategi loss leader pricing yang dilakukan
oleh Alfarnait dapat menarik perhatian konsurnen untuk datang.
Dengan adanya produk yang mendapatkan potongan harga, konsumen
tertarik untuk berbelanja dan rnembeli produk lainnya. Strategi ini juga
81
mengakibatkan konsumen berkunjung kembali karena menurut
pandangan mereka potongan harga yang diberikan Alfamart cukup
bersaing dengan minimarket lainnya. Meskipun menurut penelitian
sebagian harga yang ada di Alfamart lebih tinggi dibandingkan dengan
minimarket lainnya tetapi konsumen tidak terpengaruh.
Menurut Philip Kotler perila1''U keputusan pembelian atas
empat jenis: a). Perilaku pembelian yang rumit b). Perilaku pembelian
pengurang
ketidaknyamanan,
c).
Perilaku
pembelian
Karena
kebiasaan, d). Perilaku pembelian yang mencari variasi. Hasil survey
yang sudah dilakukan banyak yang mengat.akan para konsumen
berbelanja
dengan
adanya
perilaku
pembelian
pengurang
ketidaknyamanan yaitu dengan adanya pelayanan yang baik dan
penataan tempat yang baik pula yang ada di Alfamart. Strategi yang
dilakukan oleh Alfamart hanya sebagai motivasi konsumen untuk
berkunjung ke toko tersebut.
Jadi jelas dengan adanya teori tersebut perilaku keputusan
pembelian konsumen, Alfamart
dengan menerapkan strategi loss
leader pricing sebagai pembujuk motivasi konsumen untuk membeli.
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESil\ilPULAN
Berdasarkan hasil penelitian pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis
menunjukkan hasil yang mendukung hipotesis tersebut. Hasilnya menunjukkan
bahwa variabel persepsi konsumen terhadap
los:~
leader pricing dengan keputusan
pembelian konsumen mempunyai hubungan yang signifikan yaitu dengan
menggunakan:
I. Berdasarkan tabel 4.25 didapat rxy = 0,347 maka t hitung adalah sebesar 3,051.
Karena
t-hitung
(3,05l)>t-tabel
(!,626)
maka Ho
ditolak sehingga
kesimpulannya adalah bahwa ada korelasi (hubungan yang signifikan) antara
persepsi konsumen terhadap loss leader pricing dengan keputusan pembelian
konsumen pada Alfamart.
2. Koefisien determinasi yang disesuaikan (R square) sebesar
=
0, 187, artinya
l 8, 7% variabel keputusan pembelian konsumen (Y) dapat dijelaskan
83
oleh variabel persepsi konsumen terhadap loss leader pricing. Sedangkan
sisanya sebesar 71,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam model.
3. Dengan menggunakan koefisien regresi linier sederhana, diperoleh Fhitung
15,667 sedangkan taraf signifikan menunjukkan 0,000<0,05 dan Ftabcl 3,98
dengan derajat kebebasan 68, maka dapat disimpulkan bahwa Fhitung > Ftabel
artinya bahwa signifikan berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
4. Berdasarkan tabel coefficients pada bab IV untuk mengetahui hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen di mana variabel perseps1
konsumen terhadap loss leader pricing memiliki t hitung 3,958 > t table 1,347
artinya signifikan.
Dengan adanya hubungan antara persepsi konsurnen terhadap loss leader
pricing dengan keputusan pembelian konsumen berarti dapat dikatakan strategi
Loss leader pricing yang dilakukan Alfamart dapat mempengaruhi keputusan
pembelian konsumennya.
Menurut Philip Kotler perilaku keputusan pembelian atas empat jenis: a).
84
perilaku pembelian yang mmit b). perilaku pembelian pengurang ketidaknyamanan,
c). perilaku pembelian Karena kebiasaan, d). perilakCI pembelian yang mencari
variasi 1 . Hasil survey menyatakan para konsumen berbelanja dengan adanya
perilaku pembelian pen!,'llrang ketidaknyamanan yaitu dengan adanya pelayanan
yang baik dan penataan tempat yang baik pula yang ada di Alfamart. Strategi yang
dilakukan oleh Alfamart hanya sebagai motivasi konsumen untuk berkunjung ke
toko tersebut.
Jadi jelas dengan adanya teori tersebut perilaku keputusan pembelian
konsumen Alfamart
dengan menerapkan strategi Loss leader pricing sebagai
pembujuk motivasi konsumen untuk membeli.
B. SARAN
Perusahaan menerapkan strategi ini dapat dilihat mempunyai hubungan
yang signifikan dengan keputusan pembelian konsumen akan tetapi bila strategi ini
diterapkan lebih mendalam yaitu dengan memberikan potongan harga pada
produk-produk kebutuhan pokok dengan potongan harga yang bersaing maka akan
1
ll.202.
Philip Kotler. "Manajemen Pemasaran ", edisi milenium I, Jakarta: Prenhallido, 2002,
85
lebih efektif dan efisien.
Strategi ini sudah banyak digunakan oleh para pesaing-pesaing yang ada,
Alfamart harus lebih mampu bersaing lagi dengan memberikan penyediaan produk
yang diberikan potongan harga agar konsumen berminat untuk berkunjung dan
pada akhirnya membeli dan ini semua tidak lepas dari adanya media periklanan
yang memberikan informasi tentang adanya potongan harga yang ada di Alfamart.
Karena dengan adanya iklan yang menarik perhatian mereka maka para konsumen
akan memutuskan untuk membeli kebutuhan mereka dengan mendatangi langsung
toko tersebut. Yang harus diperhatikan lagi potongan harga yang ditetapkan oleh
Alfamart harus mengalami perubahan, karena apabila tidak mengalami perubahan
maka konsumen akan merasa terbiasa dan tidak memperhatikan iklan tersebut
sehingga tidak lagi mempengaruhi keputusan membeli mereka.
Berdasarkan hasil penelitian dapat direkomendasikan beberapa ha! sebagai
berikut:
1.
Untuk perusahaan sebagai bahan masukan dan pe11imbangan dalam rangka
pengembangan strategi pemasarannya untuk mneghadapi persaingan.
86
2.
Untuk peneliti lebih lanjut disarankan agar dalam menggunakan model
dengan melihat strategi-strategi lainnya yang diterapkan Alfamart.
3.
Untuk akademisi hasil penelitian ini agar dapat menjadi khazanah literatur
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pemasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Bhuono. "Strategi Jitu Memilih Metode Statistika Penelitian Dengan SPSS"
Yogyakarta, CV. Andi Offset, 2005
Assaeel, Henry. "Consumer Behavior and Marketing Action" Mssachusetts, Boston:
Kent Publishing Company, 1987.
Firdaus, Muhammad. "Ekonomatrika Suatu Pendekatan Aplikasi" Jakarta, PT. Bumi
Aksara, 2004
"Dasar & Strategi Pemasaran Syari'ah", (Jakarta, Renaisan, 2005)
--------
Handoko, T. "Manajernen", BPFE UGM, Yogyakarta, 1998.
Iqbal, Hasan M. "Pokok-Pokok Materi Metodologi dan Aplikasinya'', Ghalia
Indonesia, 2002.
Kotler, Philip. "Manajernen Pernasaran", edisi rnilenium I, Jakarta: Prenhallido, 2002.
Rangkuti, Freddy. "Riset Pemasaran",Jakarta, PT. Gramedia Pustaka, 2005.
Roesli, Abu Bakar."llmu Pemasaran", Jakarta, Surnber Bahagia Offset, 1998.
Santoso, Gernpur. "Metodologi Penelitian", Jakarta, Prestasi Pustaka, 2005.
Sugiyono." Metode Penelitian Bisnis". Alfabeta, 2002.
Sutojo, Siswanto, "Menyusun Strategi Harga", Jakarta, PT. Ascli Mahastya, 2005
88
Swastha, Basu DH dan Sukotjo, "Pengantar Bisnis Modern", edisi ketiga, Yogyakarta,
Liberty, 1999_
Stanton, William J, "Fundamental of Marketing", Toronto Canada, Mc Graw-Hill
Book Company, 1999.
Umar, Husein, "Rise! Pemasaran dan Perilaku Konsumen", Jakarta Bussiness
Research Centre, 2000_
www. bizhelp24. com
www.boseco.monash.edu
www.alfamarku.com
KUESIONER
Respond en Yth,
Bersama ini penulis sampaikan angket penelitian. Adapun maaksud dari
penyampaian angket ini untnk mendapatkan data yang digunakan dalam pembuatan
skripsi "'Hubungan Antara Persepsi Konsumen Yerhadap Loss Leader Pricing Dengan
Keputusan Pembelian Konsumen PadaA(famart"
Dengan segala kerendahan hati saya mengharapkan bantuan dari saudara/i untuk
mengisi setiap pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini. Mengingat data yang saya
kumpulkan ini sangat besar art] dan pengaruhnya terhadap basil penelitian ini, maka saya
mohon kesediaan saudara/i untuk mengisi angket ini secara jujur dan henar sehingga say a
memperoleh data sesuai dengan kenyataan.
Atas bantuan dan kesediaan saudara/i meluangkan waktu, saya ucapkan terima
kasih.
Jakarta. 7 Juli 2007
Siti Nurseha
PETUNJUK PENGISIAN
Pertanyaan diisi sendiri oleh responden. Jika ada pertanyaan yang tidak jelas, anda
bisa menanyakan kepada saya (mahasiswa pengumpul data). Teknik untuk memberi
jawaban dengan cara rnemberi tanda (X) nomor jawaban pilihan yang tersedia, atau
dengan cara mengisi tempat kosong yang tersedia.
A. IDENTJTAS DAN ASAL USUL RESPOND EN
;Vo. I?.esponden
tahun
I. Usia Anda sekarang?
2. Apa tingkat pendidikan terakhir yang pemah Anda tanmtkan?
1. Tidak sekolah
5. Diploma (1/2)
2. SD/MI
6. Diploma 3
3. SMP/M.Ts
7. Saijana
4. SMA/M.Aliyah
3. Berapa rata-rata penghasilan bulanan Anda?
I. <Rp250.000
4. Rp.1.000.001-2.500.000
2. Rp.250.000-500.000
5. Rp.2.500.000-5.000.000
3.
4.
Rp500.00J-l.OOO.OOO
6. Rp>5.000.000
Berapa rata-rata pengeluarai1 Anda perbulan (untuk kebutuhan pokok sehari-hari)O
I. Dibawah Rp.500.000
4. l.500.001-Rp.3000.000
2. Rp.500.001-Rp.Rp.900.000
5. Diatas Rp.3.000.000
3. Rp.900.001-Rp. l.500.000
S. Peke1jaan Anda saat iniU
l. Pelajar/Mahasiswa 5. PNS
9. Pelayanal1 jasa ID1gkutal1
2. Wiraswasta
6. Guru
l 0. Karyawan swasta
3. Buruh Pabrik
7. Perawat
l l. SPG
4. Ibu Rumah tangga 8. Pelayai·an
B. PERSEPSI
KONSUMEN
12. Pemusik
TERHADAP
PRICING/POTONGAN HAR GA PADA ALFAMART
No. Pernvataan
SS
Produk yang diberikan potongal1 harga oleh
1
Alfainart adalah produk Val1g saya butuhkan
Alfamart memberikan potongai1 harga sebesai·
2
±20% (misal: minyak goring Filma semula
Rp.18.925 meniadi Rp.15.140)
Iklan tentai1g potongan harga pada Alfamait
~
san<>at menarik perhatian Anda
4
Tingkat ootongan harga vanu diberikan
~
LOSS
s
R
LEADER
TS
STS
5
6
7
8
Alfamm1 tidak pemah ada perubahan
\ Alfammt memberikan potongan harga pad a
I uroduk:/merk barn
I Alfamm1 memberikan potongan harga yang
lebih tinooi dari minimarket lainnva
Potongan harga yang diberikan oleh Alfammt
[ adalah produk yang rendah kualitasnya
! lnformasi tentang potongm1 harga pada
[ Alfamart menggunakan kata-kata yang mudah
I dii:iahami
C. KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADAALFAMART
s- - R
No. Pemvataan
______ _____
__ SS
_______ ,•••www-·----"---··-.,_._,,_, .. _____
1
----
,.
-------·--
,.
~------
TS
STS
I Anda memutuskan membeli di Alfamm·t
i karena
Alfammt me11jual sernua kebutuhan
I vang Anda inginkan
2
I Anda memu!uskan mernbeli di Alfan1mt
km·ena tertarik oleh iklan.
3
/ Anda memutuskan rnembeli di Alfamart
1 karena sudah terkenaL
4
I Anda memutuskan membeli di Alfammt
, karena penataan tempatnya baik sehingga
___ j_nl(Jf11Ud_~hka_1~unl_ukPencarii111J>l!f'1flg, ____ -·-·-5
1 Anda
memutuskan membeli di Alfamart
! karena harga produk-produknva lebih mnrah - - - - - Anda·- memutuskm1 membeh d-i - Alfarnart___kar(lna ada bonus (pot011gan harga).
__ _ __
•Anda memutuskan membeli di Alfan1mt
7
I karena iaraknva dekat dengan rumah Anda.
I Anda memutuskan membeli di Alfam mt
8
karena nelavanannva baik.
9
Anda memuh1skan membeli di Alfammt
karena nuas dengan ha.rgmwa ..
6-)
____ ,,_,..
-···-"'''''"
"
- -·-------------
----
____
- - - ---····-···-
TABULASI DATA
No
1
2
3
4
5
--
6
7
8
9
10
ll
12
13
14
l5
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
~
~·-·
PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP LOSS LEADER
PRICING
3
5
1
2
4
6
7
8
2
4
4
4
4
4
4
2
5
5
4
5
2
4
4
4
2
3
3
2
4
3
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
4
4
5
3
3
4
3
3
5
4
4
4
5
4
4
2
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
,.,
5
2
5
5
5
5
5
J
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
3
2
2
3
2
5
4
4
4
4
4
4
4
4
,.,
2
2
2
2
3
2
2
J
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
4
l
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
5
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
3
5
4
5
5
4
4
2
4
2
3
2
4
l
3
3
3
3
2
l
2
5
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
2
4
2
3
,.,
4
4
4
4
4
4
4
J
2
4
2
4
4
2
2
4
2
4
3
3
3
4
2
3
4
4
2
4
4
4
4
4
,.,
3
3
2
3
3
3
2
J
I
---1
TOTAL
28
33
23
32
36
30
29
32
35
32
32 -22
32
18 -·32
19
32
30
32
36
25
18
29
32
29
31
24
24
30
22
I
4
31
4
32
33
3
34
2
35
2
36
4
4
37
38
4
39
5
40
2
41
4
42
4
43
4
44
4
45
4
46
2
47
3
5
48
4
49
3
50
51
3
52
5
53
3
54
4
55
4
56
5
57 - 5
58
4
59
4
60
4
61
4
5
62
63
3
4
64
4
4
3
2
2
2
2
4
5
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
2
3
4
2
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
3
65
3
4
~ -~··-
2
I
4
2
3
4
2
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
3
2
3
2
2
2
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
2
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
3
2
4
4
4
4
4
3
3
5
4
3
4
5
3
4
4
5
5
4
4
4
4
5
3
4
4
4
2
~~
-
-
2
2
2
2
4
5
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
2
3
2
2
2
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
2
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
2
4
3
4
-
-
28
26
23
20
16
28
28
32
32
28
32
32
32
32
32
29
22
34
32
24
29
32
30
32
32
34
34
32
28
32
32
32
26
30
26
-
-
---
66
67
5
5
5
4
5
4
5
4
2
4
5
5
5
4
2
4
34
34
68
5
4
4
4
4
5
4
4
34
69
70
2
4
3
4
3
3
3
3
3
4
2
4
3
4
3
4
22
30
8
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
2
4
4
9
4
4
2
4
4
4
4
4
2
4
4
TOTAL
36
35
28
39
39
34
36
34
28
37
39
29
36
32
35
34
36
36
36
30
36
21
36
33
No
l
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
4
4
3
4
5
4
4
4
4
4
5
2
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
4
4
2
4
4
4
4
4
2
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
3
4
1
4
4
3
4
3
3
4
5
4
4
4
2
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
2
4
1
4
4
Keputusan pembelian
6
4
5
7
4
4
4
4
3
4
4
5
4
4
4
2
4
5
4 5
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4·-4
4
-·
4
2
4
4
4
2
4
4
4
4
4
5
5
4
5
4
4
3
3
3
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
-4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
2
4
3
,,
.:>
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
~-
4
4
4
,.,
_)
2
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
5
4
3
4
I
4
4
4
3
4
3
2
,,
J
2
2
2
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
2
2
2
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
3
4
3
2
2
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
2
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
2
4
4
2
4
4
4
3
4
3
2
2
2
2
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
,.,
_)
3
1
2
2
4
4
4
4
4
4
4
2
3
2
5
2
2
2
2
2
4
4
4
2
2
4
4
4
3
3
2
3
4
4
2
4
2
4
4
4
4
2
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
3
5
4
3
4
2
4
4
4
4
2
2
4
4
4
2
2
4
5
1
-
-
-
I
4
4
4
4
4
5
4
3
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
4
4
4
3
5
5
4
4
4
4
3
4
3
2
3
2
2
2
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
2
3
3
4
4
4
4
4
4
4
-
--
36
36
34
30
30
35
26
22 -20
26
27
36
36
36
35
34
34
35
36
35
34
32
30
-38
36
25
28
18
34
34
34
27
35
39
31
60
4
4
4
4
4
4
4
4
4
36
61
5
2
3
5
4
5
2
5
4
35
62
63
64
65
66
67
68
3
2
4
4
5
4
4
2
3
4
3
2
4
4
2
4
4
3
4
4
4
4
2
5
3
4
2
3
4
3
4
4
2
4
4
2
3
3
4
4
4
2
3
3
2
5
5
4
3
3
2
2
4
4
4
4
2
4
3
3
2
4
2
4
4
4
4
32
- -25
37
35
28
33
31
21
--25
69
70
2
4
4
2
4
1
2
2
4
2
2
-~
4
3
4
UJI VAllDITAS PAOA ~ARIABEL F'ERSEPSI KGNSUMEt·i TERHAOO.P LOSS LEl>DER PRICll~G
C~·rrei1atic•n$
infoniaoi
-Rnmro 1nr
0rnN1iKy;iri:
Mrga
Jt.ncrga 1etl pot.na-ga
nen:iap<tkm
ngkat pot
ot.narga :;c1
lk an ttf pJt. aq>t1da
t1ng£1 can ada r-rJau :ata-ka:anya
mudah
proctukyf oJ:.har~a arga menari erna1 ad otharga pd rninimarl;et sng ren:la
,u;i itaEnV8 diP3h31li TJ1;\_
dib_ituhkan bs2r 20t pe-hatian erub:;l1ar rner' bare
laitT\'3
2"".-....
.4[/~
356,.
.3 ·4·
.619"
Sp ea ·inan'o JrodJ' yang rnen:I; CJrrel~:iJn Coeff
.919·
.4~S""
1.000
.442""
.
"! 11 t dlJn :; l '.1'111111 Sif. (2 tai Ed)
.OJO
.008
.O[:E
.DCC
.DO
002
.000
DCO
l1t11Jll Jt ~(':fl
t.J
70
70
7C
70
70
70
70
70
7C
.038*
Jot.rsrqn nboor 20' CJrrclci:iJn Cocfi
2:)'
.DCC*
.177
.:J~9*1
.2(i.:*
.004•
.442' 1.JJO
"'
Sic (7-l"i HI)
H
Ulan tg pct.nar~a
1lenarik r-emstisn
AU
Sig. (2-tai Ed)
H
.000
rrt
H
JOtJ-crga po:la rner CJ1Telo:iJn Coeff
Sif. (2 tai ed)
N
JOt.r~rqo
ictih tnq! CJr;olci:iJn Cocfi
11!n r:o~kct !Dinn~to SI£. (2~t3 ,1 .:c;
I<
Jot.rcrga pa:1a pro• CJrrera:Dn coen
V""9 rend8h kLalta Sii;. (2-tai ed)
"
Le·1.a11y p CJ11ekUJ11 Cut:fl
·1nr!J-":l kaln-..;;-i r1r1yn Si~. (2-tni cd)
1lUCl8h 01pan<1rn1
hi
TOT."'L
~.
70
C:Jrre1a:1Jn i::oert
-11]1Vll
harc8 nc c-1rrnl'n1n ,-;nP1'1
Jerna1 ada percbal Gi.c. (2-tai Ed)
rifJ1H1c.~i
.UUU
Cxrela:iJn Coeft
Slf:. (2-tal ed)
I<
CJrrelotiJn Is SiJnificant at the 0.01 lev:. '.2-tailej)_
*. :c1Tel2tcn '3icni1ican: :li:the 0.05 level (2-tcilec).
f~
70
..:\.d!J~
.JJU
.ULo
.u:.J:
Uob
.UU1
.ULL
.1~~
70
7C
70
70
7C
70
'!'.:.'..!...,.,
:1'..:H:l.,.
.'10-1 ....
.'.:i 1e"
.1 ' ;
.0.:.10"
.DCC
047
.000
.OC1
.1as
.OJO
IC
70
70
7C
70
70
'.occ
.32T'·
.007
70
.2EE*
.0'.:E
/[
??B
1!=:f
.061
.1C~
'.ULU
70
70
70
.252'
.036
70
.255*
.7~2*'
(lf5ft
.002
70
,9'9' l
.!JUU
7C
070
062
70
?:::fl....
mr
1 nnn
.CW/
.5E~
.om
.J26
70
7'\ 1
.)55
70
70
.)J4*
JJ:I
70
I
70
7C
4t;L'*"
::I~L"'
ULU
I
.UL!
I
70
225
U(:;'
7C
.4'.l:S*·
70
l
I
:o I
1.000
I
7C
.330~
.379~
.JJO
70
.DC 1
70
.2EE"
.OLf.'
7C
19G
104
70
.000
70
/[
'177
'17?:
n:::F.
iFH1'
17fi
·1f;
.000
.144
.10~
.77C
000
.145
.1::L
.'U
/U
IU
IL
.'U
IU
IL
_772•
.000
70
744•
.DCC
iC
;.:· 4'
.6' 9•
.000
70
.53~
.6~:J ...
.4~L""
~60·
.JJO
70
DCO
70
.DCC
IC
000
70
70
.1125~
IC
'.DCC
70
C'J
.·B2*
.OJO
70
.035
.776
70
~on•
/Rii*
.OJO
70
.000
70
.178
1~~
;u
.ULL
70
70
_;199*
.000
70
.UJU
.772*
I
.182
.132
70
1 nnn
u:~
/U
.7-11"
.OJO
70
417'·
.OJO
:u
;::..•':>""+
/U
0'
1.0JO
.000
70
70
.
I
UJI VALIDITAS Pl!J:·A \IARIA6EL f\EPUTUSAN reMBELl!IJ-l hON$UMEM
C'>rrel~tions
vero?l1 d1 EnJ?l!d
1<lemJel1 di l<lem1e11 di
MEmDe I Cl r~ern1ie11 di
.l8T3rt f4TI .llJl8rna1t Mem!Jeli di •tam81t kr1 ra 11 art 1<r1 ven1211 01 l'IErnDe I Cl warner: krn W8rr~rt krn
T<na't rn'J-1 '"na ttan µmrnarH<r1 penat<an a·ga r-rodu µrarnart 1<n taTart krn e1aya1anrry uas cenga1
rsrq:m,a IU A_
~nJa 1:nma Jle1 I.( sn >:i1 rkenal rnornya oa1. !Dh mu-an :;; :::iJt. 11ar ral<rrva de<
IJ3!<
.022.,..
Sp::irmor'< Mcrnbc i cl Al'mn: CorrclntiOn Co
:::c.fr"
.05('
AGL·
I .CCO
.350'
.O'"
308'
.'1'19·
.47C"""
Af~-nart m)ual DO 51J. (2-loil~Jl
nn;i
rm
nnn nnn
nn~
rm
nm
nnr
nr::
kbtrrm
N
IC
70
70
70
70
70
10
10
10
7C
:"i ... .., ..
>Aerntre I cl Al'a1m Correlation Co1
,696'
.:.:t3"
1.000
d,
::.i:.:s·
.7Bfr .705""
'.:05
.::70""
.362""
t'tcr~ o eh lf~lan
SI;). (1-toUeJ)
.(~/
.CC3
.000
.000
C89
000
.oo:
.DCC
.000
7[
N
70
70
70
10
70
70
70
70
7C
Mernoe 1cl Al'arm i::orre1auon Co1
.::!~ (''
.l:i%'·
-~ 111.UUU
L8U
G:.:l.'"
.1~8
.bbF
.l:i~:J'
.Hit
sdnt1<era1
SI~. (2-tlllcJ)
.CC9
.000
510
000
.1c1
.01~
.ODO
.000
.101
N
wlcmbo I cl Al'om: CorrclutiOn Co1
pc1Jt~rnn tTpt1v: s1;i. c2-ta11e~1
N
Mtrn!Je I ci /..!'am: Currel0Liu11 Cut
lli:l'Yo 1-1 .JUUk ltJI I Si'.]. (2-talleJ)
N
Mernbe i cl Al'arn; CorralatlOn Cot
ada pot. rarga
GIJ, (2-t~llej)
N
>Acrnbc i ci Al'om' Corrclntion Co<
jar:H1'1'1 dckat
fiiJ (?-loile l)
N
Mtl!llJ~ i cl ,Af~ltl: Curr~l~UUll Cut
I'" c)ir.11xrn1y" t ci 81~. (2 talleJ)
N
MErnbe I Cl Al"8ITT< correl800n ICO•
pua3 oengBn n8f! Gi;J. (Z-loile:il
i'I
I
Corrcl<ition Co<
C:iJ (?-1 oile l)
.'U
ill
iU
I COO
.~46''
.20:J
,080
.LL:J
.U8~
.o'U
IU
IL
IL
IU
130
'..16 :
10
.::c i"..
.24C...
.lYI 1
7C
.4c'1·
1 nnn
;.: '! fi"
10
70
70
:=r:=i~
fi .... "T,
fi;:J7'
10
·1 :'if\
.000
::;GI
7fl
711
711
201'*
8181:
.CC2
7fl
A49'
.000
.CCO
.024
711
.270"'
IU
;u
.'170'
.809•
.LLU
70
I
.uu"
70
:::F.n . .
L?i~'
.[[2
70
.000
70
.;JE2'
./88·
.cco
.000
iU
.('.22-!:
.cco
N
70
~. corrn1a11on 1s s1grn1ca'1t attne u .1J1 level (:!-tall3:1J.
·' cntTP.l:;r11~11:::; :::1gn i r.r.rt :::it ltlP. n nfi IP.VP.I (?-t1!1Fr:)
T:JTAL
:u
IU
.198
.10'
;u
I
.197
.1 u'
70
797'
C11
oo;
iU
;u
~L5~
Vl
10
~AL•
.O' ",..I
coo
70
.667'
.000
70
167
166
:u
:u
.155'
.000
70
.840'
.000
70
I
210
u~u
10
U 1
10
.CCI
70
I .CCO
I
IU
.:;:.::lo*
7·1r
.05'(
.occ
7r
1r
.167
.100
70
fi?n'·
.000
7n
.24E*
.D39
.3'11'
.OC4
.224
.OU2
IL
IL
IC
!.!if~
.!Jt:7t
'.DOC
.L~8
70
.ULL
7C
::\ITT ...
Lnn~
:::L.1 ·1 ...
000
70
620'
000
.[CL
70
.oo::
-~'.::/
.CC2
.23[
.OOC
7[
I
.LJL"
7[
· nrr
7C
.2-1E*
.o-=c
.409·
.UUIJ
70
liq8'
.000
711
.599"
.000
:u
IU
.200
.Ubt>
'70
?ctR...
.08!J
70
1.000
I
.001*
u~~
!U
57R'
.000
70
.657'
.000
~-
iU
iU
IU
IL
IL
ru
<409*
coo
10
099'
000
10
.:SSS"'
.cco
70
.001*
.DOC
7C
.57C'
.057'
.ace
.ODO
70
/[
:u
:u
1.000
70
I
UJI RKLIABILITAS PADA VARIABEL PERSEPSI KONSl[JMEN TERHADAP
LOSS LEADER PRICING
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Cronbach's
Item-Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
21.81
10.907
,558
.724
21.80
11.496
.523
.733
21.86
12.576
.379
.760
21.93
11.401
.456
.746
minimarket Jainnya
pot.harga pada produk
yang rendah kualitasnya
informasi tentang pot.
21.73
10.433
.5'36
.730
21.80
10.742
.577
.720
harga kata-katanya
21.84
11.960
.3!~3
.758
pot.harga sbsar 20%
ik!an ttg pot.harga
menarik perhatian
tingkat pot.harga tidak
pernah ada perubahan
pot.harga pada merk baru
pot.harga \ebih tinggi dari
mudah dipahami
Reliability Statistics
Cronbach's
Aloha
1•
.768 !
N of Items
7
UJI REUABIUTAS PADA VARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN
KONSUMEN
Item-Total Statistics
Membeli di Alfamart kma
Alfamart m1ual semua
kbthan
Membe!i di Alfarnart krna
t'tarik oleh il<lan
Membeli di Alfamart kma
sdh t'kenal
Membeli di Alfamart krna
penataan tmptnya baik
Membeli di Affamart krna
harga produk lbh murah
Membeli di Alfamart krna
ada pot. harga
Membe!i di Affamart kn1a
jaraknya dekat
Membeli di Alfamart kma
pe!ayanannya baik
Membeli di Alfamart krna
puas dengan harganya
Scafe Mean if
Scale Variance
Item Deleted
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Carrelation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
28.66
19.678
.563
.818
29.00
17.913
.708
.800
28.83
19.361
.616
.812
28.59
21.637
.374
.836
28.94
19.040
.648
.808
28.97
20.057
.426
.835
28.79
20.316
.415
.835
28.54
20.455
.572
.819
28.77
19.541
.629
.811
Reliability Statistics
Cronbach's
I
Alpha
I N of Items
.837 i
9
Descriptive Statistics
N I Min ' Max
mendapatkan
Produk
yang
5
potongan harga adalah produk yang 70
2
dibutuhkan
70
Potongan harga sebesar 20%
2
5
Iklan ten tang potongan harga
70
2
5
menarik perhatian
Tingkat potongan hm·ga tidak
70
2
5
pemah ada perubahan
70
Potongan harga pada merk baru
l
5
Potongan harga lebih tinggi dari
70
5
2
minimarket lainnya
Potongan harga pada produk yang
70
2
5
rendah kualitasnya
Informasi tentang pot. harga
70
5
1
kata-katanya mudah dipahan1i
Kepulusan Pembelian konsumen
70
Valid N (listwise)
70
18
39
Mean
Std. Deviation
3.66
l.048
I
'
3.61
0.873
I
3.63
0.783
I
3.77
0.685
i
!
I
I
'
I
3.50
' 3.70
I
i
I
I
I
!
3_59
II
I
I
I 32.39 I
I
-
0.998
0.887
3.63
I
0.88 l
0.825
4.953
I
korelasi Spearman
Correlations
Persepsi
Konsurnen
Keputusan
Terhadap Loss Pernbelian
'"""'--::----.-:-:--.--""":--~.,.,.,~--.,---,~--,..,.,---c,,.-..,.,,~+:-Le~a~d~e~.r.:.,~~~1rnen
Spearman's rhc Persepsi Konsumen Correlation Coefficier
Terhadap Loss
Sig. (2-tailed)
Leader Pricing
N
Keputusan Pernbelia Correlation Coefficier
konsumen
Sig. (2-tailed)
N
*' Correlatron 1s srgnrf1cant at the 0.01 level (2-tailed).
Regression
'1.000
70
.347*'
.003
70
.347"
.003
70
1.000
70
Variables Entered/Removed"
Model
1
Variables
Entered
Persepsi
Konsumen
thd Loss
Variables
Removed
Method
Enter
Leade~
Pricing
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Keputusan pe1nbelian Konsume
Model Summar,>'
Model
1
R
R Sauare
Adjusted R
Sauare
Std. Error of
the Estimate
.187
.175
4.498
.433a
Durbin-Watson
15;l!_
a. Predictors: (Constant), Perseps1 Konsumen thd Loss Leader Pnc1ng
b. Dependent Variable: Keputusan pembelian Konsumen
ANOVAb
Sum of
Squares
Model
Regression
1
Residual
Total
Mean Sauare
df
316.948
1375.637
1692.586
316.948
20.230
1
68
69
F
15.667
a. Predictors: (Constant), Perseps1 l<onsumen thd Loss Leader Pncmg
b. Dependent Variable: Keputusan pembelian Konsumen
CoefficientSJ
Unstandardized
Coefficients
8
Std. Error
Model
1
(Constant)
Persepsi Konsumen th
Loss Leader Pricing
19.058
3.410
.458
.116
Standardized
Coefficients
Beta
.433
5()M Confidence Interval for B
Lower Bound Upper Bound
Sig.
t
5.589
.000
12.254
25.862
3.958
.000
.227
.689
a. Dependent Variable: Keputusan pembelian Konsumen
Residuals Statistics a
Predicted Value
Residual
Std. Predicted Value
Std. Residual
Minimum
26.39
-15.721
-2.798
-3.495
Maximum
35.55
6.236
1.478
1.386
Mean
32.39
.000
000
.000
a. Dependent Variable: Keputusan pembehan Konsumen
Std. Devialion
2.143
4.465
1.0OD
.9~
N
70
70
70
70
DAFTAR HARGA RARANG ALFAMARTYANG LEIUH RENDAH
DIBANDINGKAN DENGAN TOKO LAINNYA
No
NamaBarang
I
Alfamart
Indomaret
Carrefour
I Ran1ayana
Lestari
Ramah
Rp.2.825
Rp.2.450
I Rp.2.72:5
Rp.2.600
Rp.2.650
Rp.2.400
Rp.2.500
Rp.6.400
Rp.6.150
+~----
Rp.5.875
I
1
2
------ ------
3
Malkis
'
Roma ! Rp.2.375
I
150 gr
I
Kino candy
I Rp.2.125
-·--·--·---·-
Emeron
I
__J_..........
\ Rp.5.850
!
shampoo 200 ml
4
I
I
I
I
I Rp.2.750 I Rp.2.600 I Rp.2.650
I
+Rp.6.575
'
I
I
!
I
i
Daia detergen 1 ' Rp.9.800
kg
l' RpS sTo-
I
I Rp.9.925 ' Rp.9.840
''
\ Rp.l0.925
I
I
I
Birnoli Refil 2L
I Rp.19.550
6
Sania Refil 2L
7
Filma Refil 2L
8
Agar-agar
I Rp.19.600 Rp.19.650
!
'
I' Rp.20.200 I Rp.21.375 I Rp.20.430 I Rp.21.:175
I
I
') 075
Rp.1.700 I Rp.1.900 I Rp. 1.725 IIRp..•..
I
I
iI
I
!
l
i
I
'
Rp.5.225 I Rp.5.575
Rp.5.490 I Rp.6.850
swallow globe
9
Lays 75 gr
10
Beng-beng 22 gr
Rp.925
Rp.10.100
Rp.10.000
Rp.23.250
Rp.22.850
Rp.19.875
Rp.19.650
Rp.21.975
Rp.21.000
Rp.1.800
Rp.1.725
Rp.5.725
Rp.6.050
Rp.1000
Rp.1000
I
5
I
------
Rp.19.975
I Rp.21.090 I Rp.22.850
'
I
I' Rp.20.990 I Rp.20.200
'
I Rp.1.025 I Rp.1.020 I Rp.900
'
I
DAFTAR HARGA RARANG ALFAMART YANG LEBJH TlNGGI
DIBANDINGKAN DENGAN TOKO LAINNYA
I Ramah
No
I Nama Barang
Alfamart
Indomaret
Canefour
Rama:yana
Lestari
1
! Minori 30 gr
Rp.4.150
Rp.3.975
Rp.3.750
Rp.2. 500
Rp.3.600
Rp.3.650
2
I Chitato 19 gr
Rp.l.625
Rp.1.525
Rp.1.390
Rp.1.;~50
Rp.1.400
Rp.1.400
--r--· .. ···-------· ·--------.-------3
: Cheetos 48 gr
Rp.2.950
Rp.2.175
Rp.1.910
-- -------------Rp.2.(175
Rp.2.000
Rp. l.850
-------··
'
I
4
Rodeo 200 gr
Rp.5.550
Rp.4.295
Rp.5.150
Rp.5.:~75
Rp.4.650
Rp.5.000
5
IKisper 10 sst
Rp.5.775
Rp.5.425
Rp. 4.540
Rp.5.<;50
Rp.5.050
Rp.5.150
6
IRelaxa
Rp.4.500
Rp.3.995
Rp.4.160
Rp.4.l 75
Rp.3.900
Rp.4.200
Rp.765
Rp.95 0
Barley
I Mint 140 gr
I
rasa Rp.1.000
lndomie
7
so to
r
8
9
\ Smax 75 gr
I
I Rp.775
------t--=-~~---;
Rp.925
Rp.900
i
I
·-·-- ------ ----------------r-·-·--·-----·---·--------
Rp.3.375
Rp.3.195
Rp. 3.100
Rp.2.:;so
Rp.3.225
Rp.3.250
II Rp.5.900
Rp.5.590
Rp.S.:;75
Rp.5.500
Rp.5.300
Rp.765
Rp.95 0
Rp.925
Rp.925
!
·--~----.
i
I Rexona teens
Rp.5.950
I
10
hndomie
I
!
!
rasa Rp.!.000
ayam bawang
Rp.775
Download