1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan bagian mendasar dari kehidupan seseorang yang secara umum melayani proses perpindahan orang atau barang dari suatu tempat ke tempat lain. Sasaran transportasi jalan berguna untuk menciptakan penyelenggaraan transportasi yang efektif dan efisien. Efektif artinya memiliki aksesibilitas yang baik, kapasitas mencukupi, handal, terpadu, tertib, aman, cepat dan lancar, nyaman dan murah. Efisien maksudnya adalah beban publiknya rendah, utilitas yang cukup tinggi dalam jaringan transportasi jalan (Sistranas, 2005). Provinsi Bali sebagai pusat pengembangan pariwisata di Indonesia merupakan salah satu wilayah yang mempunyai tingkat pertumbuhan ekonomi yang baik dengan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ratarata sebesar 6,01% per tahun dalam lima tahun terakhir dan diharapkan terus berkembang dimasa yang akan datang. Perkembangan ekonomi yang menggembirakan utamanya di Bali Selatan, diimbangi dengan pertumbuhan jumlah penduduk rata-rata sebesar 1,95% per tahun serta pertumbuhan jumlah kendaraan rata-rata mencapai 9,96% per tahun dalam lima tahun terakhir (BPS Provinsi Bali, 2010) menyebabkan berbagai permasalahan muncul, salah satu diantaranya adalah permasalahan transportasi. 2 Beberapa penyebab lain yang menimbulkan masalah transportasi seperti yang terjadi pada Jalan By Pass Ngurai Rai adalah jalan ini merupakan satusatunya jalan arteri primer yang menghubungkan arus lalu lintas orang dan barang dari / menuju Kuta, Jimbaran dan Nusa Dua. Kondisi lalu lintasnya sudah bisa dikatakan buruk dengan Volume Jam Puncak sebesar 6.256 smp/jam/2 arah (Dinas PU, Provinsi Bali 2011) sementara kapasitas jalan tersebut adalah sebesar 5.358 smp/jam/2 arah. Hal itu berarti, kondisi diatas memerlukan waktu lebih lama untuk melintasinya. Keadaan tersebut jelas menjadi penghambat perkembangan aktivitas ekonomi dan sosial seperti pendistribusian orang dan barang ke wilayah Bali Selatan, khususnya Nusa Dua serta telah menyebabkan tundaan dan antrian yang panjang secara rutin. Untuk mengatasi permasalahan di atas, sekaligus untuk lebih memperlancar mobilitas penduduk, barang dan jasa, suatu sistem jaringan jalan arteri yang memiliki standar kapasitas tinggi serta terbebas dari hambatan telah merupakan suatu kebutuhan yang mutlak dan mendasar. Atas dasar pemikiran tersebut direncanakan membangun ruas jalan alternatif menuju ke Jimbaran dan Nusa Dua. Bila rencana tersebut terwujud, dapat diharapkan pendistribusian orang dan barang dari / ke Jimbaran dan Nusa Dua lebih lancar dan sekaligus dapat mengurangi beban lalu-lintas. Untuk membangun jalan baru diperlukan biaya yang besar sementara keuangan pemerintah tidak cukup dimana pemerintah harus pula mempertimbangkan sektor lainnya demi pemerataan pembangunan. Bila mengharapkan peran swasta (investor), maka secara finansial investor harus 3 mendapatkan keuntungan, yang artinya, pembangunan dan pengelolaannya diserahkan kepada pihak swasta (investor) dan oleh karenanya para pengguna jalan yang akan melewati rute tersebut dikenakan biaya/Tol (Tax On Location). Terkait dengan kemungkinan pemerintah memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk membangun dan mengelola jalan tersebut di atas perlu dilakukan suatu kajian kelayakan terlebih dahulu. Hasil dari kajian kelayakan ini diharapkan menjadi dasar pertimbangan terhadap kebijakan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah terkait dengan rencana pembangunan jalan tol tersebut. Pada penelitian ini dikaji kelayakan pembangunan jalan Tol BenoaBandara-Nusa Dua tersebut di atas berdasarkan trase terpilih dan kelayakan pembangunannya ditinjau dari segi finansial. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang ingin diungkapkan dalam studi ini adalah: 1. Bagaimanakah kinerja jalan eksisting tanpa dan dengan adanya jalan Tol Benoa-Bandara-Nusa Dua ? 2. Berapakah besarnya tarif tol yang akan diberlakukan untuk mengimbangi biaya yang dikeluarkan? 3. Bagaimanakah kelayakan investasi pembangunan jalan tol tersebut dari segi finansialnya ? 4 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis kinerja jalan eksisting tanpa dan dengan adanya jalan Tol Benoa-Bandara-Nusa Dua. 2. Menganalisis besar tarif tol yang dapat diberlakukan agar dapat mengimbangi biaya yang diperlukan. 3. Untuk menganalisis kelayakan finansial investasi pembangunan jalan tol sesuai manfaat yang diperoleh dan biaya yang diperlukan berdasarkan kriteria investasi 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Pemerintah memperoleh masukan dan bahan pertimbangan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan langkah kebijakan lebih lanjut tentang rencana pembangunan dan pengelolaan jalan tol 2. Sebagai bahan evaluasi transparan bagi masyarakat maupun pihak yang terlibat dalam investasi, agar pembangunan jalan tol yang dilaksanakan dapat memberi manfaat besar bagi pemakai jalan maupun bagi masyarakat disekitar lokasi proyek 3. Secara teoritis untuk menerapkan konsep yang jelas tentang kelayakan finansial jalan Tol Benoa-Bandara-Nusa Dua dan Bagi peneliti lainnya dapat digunakan sebagai bahan kajian studi lebih lanjut. 5 1.5 Batasan Masalah Oleh karena sangat luasnya permasalahan yang timbul sebagai akibat dari pembangunan jalan tol, maka lingkup penelitian studi ini dibatasi pada: 1. Analisis Pembebanan Lalu Lintas (Trip Asignment) ke jalan tol berdasarkan Kurve Diversi. 2. Analisis lalu-lintas didasarkan pada faktor pertumbuhan normal (normal growth factor), tidak dilakukan analisis terhadap bangkitan pergerakan yang timbul sebagai akibat perubahan tata guna lahan di sekitar lokasi pintu tol. 3. Analisis finansial kelayakan investasi ditinjau dari sisi investor berdasarkan kriteria investasi yang meliputi analisis Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV), dan Internal Rate of Return (IRR). 4. Analisis transportasi diprediksi sampai dengan rentang waktu 30 (tiga puluh) tahun sejak pembukaan jalan baru dengan pertimbangan umur investasi untuk bisa dinilai manfaatnya terhadap biaya yang dibutuhkan untuk mewujudkannya. 5. Manfaat pembangunan jalan baru (tol) ini kepada masyarakat untuk penentuan tariff tol dihitung dari segi biaya operasi kendaraan dan nilai waktu perjalanan. 6. Tidak diperhitungkan kebutuhan jumlah lajur yang diakibatkan oleh pertumbuhan jumlah kendaraan. 7. Tidak memperhitungkan jenis barang yang diangkut oleh angkutan barang yang melewati jalan tol. 6 8. Tidak dilakukan analisis terhadap dampak lingkungan dan sosial budaya yang timbul karena pembangunan jalan tol ini.