leaflet osteo kel.5

advertisement
Osteoporosis adalah penyakit tulang
yang dapat menyebabkan berkurangnya
kepadatan tulang, yang disertai dengan
penurunan kualitas jaringan tulang yang pada
akhirnya dapat menimbulkan kerapuhan pada
tulang (Endang Purwoastuti, 2009)
Pertumbuhan tulang yang optimal
selama masa anak- anak dan remaja, dapat
mencegah resiko osteoporosis dikemudian
hari. Petumbuhan tulang paling optimal,
terjadi pada awal masa remaja, yakni sekitar
usia 10-14 tahun (perempuan) dan 12- 16
tahun (laki-laki) (Ivy Alexander & Karla A.
Knight, 2010)
Gejala penyakit tulang osteoporosis tidak
akan terlihat oleh kasat mata. Osteoporosis
merupakan penyakit diam atau silent
disease.
Penyakit ini tidak menunjukkan gejala apapun
ditahap awalnya. Beberapa ahli juga
menyebutkan osteoporosis merupakan salah
satu pencuri diam-diam atau silent thief yang
mencuri massa tulang kita sedikit demi sedikit
tanpa pernah kita sadari. Selain tidak
membuat tulang berderak, kehilangan tulang
tidak membuat sendi Anda nyeri atau
bengkak.
PENGEMBANGAN
MEDIA
KOMUNIKASI
find me in here :
@Sandyayuw
@murykuswary
@hammad_ali
@Gizi_kebugaran
Penyerapan kalsium hanya sekitar 30%
dari konsumsi kalsium. Penyerapan kalsium
maksimal bisa didapat dengan konsumsi 12001500 mg/hari. Jika berlebihan hampir semua
kelebihannya akan dibuang. Sebaliknya, jika
kurang tulang tidak akan menerima cukup
kalsium yang dibutuhkan sehingga puncak
massa tulang tidak tercapai.
Gejala penyakit tulang osteoporosis biasanya
ditunjukkan dengan kerapuhan tulang yang
memudahkan terjadinya fraktur stress, yakni
fraktur yang muncul dari tekanan pada tulang
sewaktu melakukan kegiatan normal
PENYEBAB
OSTEOPOROSIS
PENCEGAHAN
OSTEOPOROSIS
Normalnya osteoporosis terjadi pada
wanita pasca menopause atau pada pria
usia lanjut. Ini disebut osteoporosis primer.
Ada juga osteoporisis sekunder, yakni
karena penyakit. Misalnya menopause
dini, gangguan fungsi hati, ginjal,
hematologi, dan saluran pencernaan.
Pencegahan dapat dilakukan dengan
menghindari factor resiko dan penyebab,
serta melakukan kegiatan yang dapat
memperkecil volume terjadinya serangan,
menurut Felicia Cosman (2009) sbb:
Gaya hidup juga dapat menjadi faktor
resiko terhadap terjadinya osteoporosis.
Antara lain merokok dan alkohol, kurang
terpapar
sinar
matahari
sehngga
mengalami defisiensi vitamin D, dan malas
bergerak (Ivy Alexander & Karla A. Knight,
2010)
Asupan kalsium yang cukup dapat
membantu melindungi tulang sepanjang
hidup kita. Pada orang dewasa (sampai
awal empat puluh tahun), asupan kalsium
yang
cukup
dapat
membantu
mempertahankan
kepadatan
tulang
khususnya di bagian pinggul, tulang yang
rawan terjadi pengeroposan.
3. Kalsium
4. Vitamin D
Vitamin D berfungsi sebagai penyerap
kalsium dan dapat berdampak langsung
pada tulang. Vitamin D adalah vitamin
yang larut dalam lemak sehingga dapat
disimpan lama dalam tubuh.
Ditemukan bahwa makin lama dan
makin banyak seseorang merokok,
resiko fraktur menjadi semakin besar.
Perokok yang mengalami fraktur, biasanya membutuhkan waktu lebih lama
untuk pulih.
5. Olahraga
Penurunan aktifitas pada lansia dapat
mengurangi
massa
tulang,
oleh
karenanya perbanyak aktifitas rutin untuk
mencegah penurunan massa tulang.
1. Batasi konsumsi garam dapur
Garam dapur terdiri Natrium (Na) dan
klorida (Cl). Konsumsi natrium yang
berlebih baik dari garam dapur maupun
dari Monosodium Glutamat (MSG) dapat
berdampak buruk bagi kesehatan. Selain
hipertensi, konsumsi natrium akan
menghilangkan kalsium melalui urine.
Cara menghindari kehilangan kalsium
adalah mengurangi konsumsi natrium
dengan cara mengurangi konsumsi
bahan makanan asin atau berbahan
pengawet garam.
2. Hati-hati dalam penggunaan obat
Beberapa obat, mengganggu kinerja
tulang, contohnya kortikosteroid, menekan
hormone pembentukan tulang, obat lain
adalah:
antacid,
obat
pencahar,
cholesteramine, obat diuretic, anti gout,
dan obat anti rematik. Obat tsb
mengganggu penyerapan kalsium.
Download