Osteoporosis adalah penyakit tulang yang dapat menyebabkan berkurangnya kepadatan tulang, yang disertai dengan penurunan kualitas jaringan tulang yang pada akhirnya dapat menimbulkan kerapuhan pada tulang (Endang Purwoastuti, 2009) Pertumbuhan tulang yang optimal selama masa anak- anak dan remaja, dapat mencegah resiko osteoporosis dikemudian hari. Petumbuhan tulang paling optimal, terjadi pada awal masa remaja, yakni sekitar usia 10-14 tahun (perempuan) dan 12- 16 tahun (laki-laki) (Ivy Alexander & Karla A. Knight, 2010) Gejala penyakit tulang osteoporosis tidak akan terlihat oleh kasat mata. Osteoporosis merupakan penyakit diam atau silent disease. Penyakit ini tidak menunjukkan gejala apapun ditahap awalnya. Beberapa ahli juga menyebutkan osteoporosis merupakan salah satu pencuri diam-diam atau silent thief yang mencuri massa tulang kita sedikit demi sedikit tanpa pernah kita sadari. Selain tidak membuat tulang berderak, kehilangan tulang tidak membuat sendi Anda nyeri atau bengkak. PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI find me in here : @Sandyayuw @murykuswary @hammad_ali @Gizi_kebugaran Penyerapan kalsium hanya sekitar 30% dari konsumsi kalsium. Penyerapan kalsium maksimal bisa didapat dengan konsumsi 12001500 mg/hari. Jika berlebihan hampir semua kelebihannya akan dibuang. Sebaliknya, jika kurang tulang tidak akan menerima cukup kalsium yang dibutuhkan sehingga puncak massa tulang tidak tercapai. Gejala penyakit tulang osteoporosis biasanya ditunjukkan dengan kerapuhan tulang yang memudahkan terjadinya fraktur stress, yakni fraktur yang muncul dari tekanan pada tulang sewaktu melakukan kegiatan normal PENYEBAB OSTEOPOROSIS PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS Normalnya osteoporosis terjadi pada wanita pasca menopause atau pada pria usia lanjut. Ini disebut osteoporosis primer. Ada juga osteoporisis sekunder, yakni karena penyakit. Misalnya menopause dini, gangguan fungsi hati, ginjal, hematologi, dan saluran pencernaan. Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari factor resiko dan penyebab, serta melakukan kegiatan yang dapat memperkecil volume terjadinya serangan, menurut Felicia Cosman (2009) sbb: Gaya hidup juga dapat menjadi faktor resiko terhadap terjadinya osteoporosis. Antara lain merokok dan alkohol, kurang terpapar sinar matahari sehngga mengalami defisiensi vitamin D, dan malas bergerak (Ivy Alexander & Karla A. Knight, 2010) Asupan kalsium yang cukup dapat membantu melindungi tulang sepanjang hidup kita. Pada orang dewasa (sampai awal empat puluh tahun), asupan kalsium yang cukup dapat membantu mempertahankan kepadatan tulang khususnya di bagian pinggul, tulang yang rawan terjadi pengeroposan. 3. Kalsium 4. Vitamin D Vitamin D berfungsi sebagai penyerap kalsium dan dapat berdampak langsung pada tulang. Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak sehingga dapat disimpan lama dalam tubuh. Ditemukan bahwa makin lama dan makin banyak seseorang merokok, resiko fraktur menjadi semakin besar. Perokok yang mengalami fraktur, biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih. 5. Olahraga Penurunan aktifitas pada lansia dapat mengurangi massa tulang, oleh karenanya perbanyak aktifitas rutin untuk mencegah penurunan massa tulang. 1. Batasi konsumsi garam dapur Garam dapur terdiri Natrium (Na) dan klorida (Cl). Konsumsi natrium yang berlebih baik dari garam dapur maupun dari Monosodium Glutamat (MSG) dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Selain hipertensi, konsumsi natrium akan menghilangkan kalsium melalui urine. Cara menghindari kehilangan kalsium adalah mengurangi konsumsi natrium dengan cara mengurangi konsumsi bahan makanan asin atau berbahan pengawet garam. 2. Hati-hati dalam penggunaan obat Beberapa obat, mengganggu kinerja tulang, contohnya kortikosteroid, menekan hormone pembentukan tulang, obat lain adalah: antacid, obat pencahar, cholesteramine, obat diuretic, anti gout, dan obat anti rematik. Obat tsb mengganggu penyerapan kalsium.