10 HAL PENTING DALAM PEMBENTUK KARAKTER SEPERTI KRISTUS "Ketika la dicaci maki, la tidak membalas dengan mencaci maki; ketika la menderita, la tidak mengancam, tetapi la menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil' (1 Ptr,2:23). Saat ini ada banyak orang berusaha memperoleh berbagai karunia roh, seperti: penglihatan, nubuatan, dan kuasa untuk melakukan perkara-perkara besar. Namun, Allah justru sedang mencari orang-orang yang bersedia dibentuk oleh Roh Kudus agar bisa memiliki karakter Ilahi, menjadi tulus dan penuh dengan tanggung jawab. Dalam rumah Allah terdapat perabot-perabot yang mulia dan ada juga perabot-perabot yang tidak mulia seperti yang Paulus katakan dalam ll Timotius 2:20-21. Anda boleh yakin bahwa apabila Roh Kudus ingin memberikan karunia-karuniaNya kepada seseorang, la akan menjadi perabot yang memiliki karakter dan stabilitas yang sedemikian rupa sehingga dapat menyatakan diriNya kepada dunia. Ada kesanggupan-kesanggupan tertentu yang harus dikerjakan di dalam kehidupan putra-putra Allah supaya mereka bisa memberi kesaksian tentang kehidupan Yesus. Kita akan melihat beberapa kesanggupan untuk menjadi seperti Yesus! Karena Kristus merupakan teladan hidup yang berkenan kepada Allah. Inilah satu daftar kesanggupan yang kita perlukan kalau kita ingin memiliki karakter Ilahi. 1. Kesanggupan untuk Diperlakukan Kasar, Dicaci maki dan Dikhianati Tanpa ada Kepahitan Memang benar, bahwa ada banyak umat Allah yang menderita penghinaan dari dunia. Banyak istri dan anak menderita cacian dari suami dan ayah yang belum bertobat. Kadangkala orang tualah yang menderita, karena kelakuan anak-anaknya. Hal yang paling buruk bukanlah kelakuan atau tindakan yang kasar ini, melainkan kepahitan yang kadang-kadang tersimpan dalam hati sebagai akibatnya. Lihat kehidupan Daud yang mengabdikan diri sepenuhnya kepada Saul dan mau mengambil resiko hidupnya untuk kepentingan Saul. Tetapi karena Saul iri hati, Daud dituduh yang tidak-tidak, disalah mengertikan, hidupnya terancam dan reputasinya hancur. Daud sebenarnya mempunyai alasan untuk menyimpan kepahitan terhadap Saul dan bangsa lsrael yang berbalik melawan dirinya. Seakan-akan Daud telah berbuat sesuatu yang salah dan sebagai akibatnya ia dihukum. Padahal ia sama sekali tidak bersalah. Tetapi Daud tidak mau kepahitan menguasai hidupnya. Ia telah diurapi oleh Allah dan urapan ini memelihara Daud tetap manis dalam rohnya. Ketika ada kesempatan untuk membunuh Saul, - sebenarnya ia dapat mengakhiri perlakuanperlakuan yang tidak wajar itu - Daud tidak mau menjamah orang yang pernah diurapi Allah, ia tahu panggilan hidupnya di dalam Allah dan ia memiliki keyakinan, bahwa Allah dapat dan akan menggenapi FirmanNya. Maka ia menyerahkan Saul ke dalam tangan Allah. Tidak ada kata yang dapat melukiskan betapa beratnya penderitaan yang dialami Yesus, ketika dicaci maki dan dikhianati. "Ketika la dicaci maki, la tidak membalas dengan mencaci maki, ketika la menderita, ia tidak mengancam, tetapi la menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil (l Pet. 2:23). Sesungguhnya Dia adalah Pencipta dan Juru Selamat umat manusia, yang penuh kasih dan perhatian kepada semua manusia, namun dicaci maki, dikhianati dan diperlakukan seolah-olah Dia seorang penjahat kelas berat yang melakukan kejahatan besar. Sekalipun demikian, la mengasihi dan memberkati musuh-musuhNya sampai akhir hidupNya. Sungguh luar biasa! Sikap ini diikutijuga oleh Stefanus, ketika Stefanus dianiaya dengan cara dilempari batu, sambil berlutut, ia berseru dengan suara nyaring, "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia (Kis. 7:60). Inilah sikap seorang anak Allah yang benar. 2. Kesanggupan Untuk Miskin Tanpa Ada Keluhan Miskin bukanlah dosa, juga bukan sesuatu yang luar biasa. Bukan juga sebagai bukti kurangnya iman seperti yang diajarkan beberapa orang. Tentu saja yang saya maksud bukan kemiskinan akibat kemalasan atau karena tidak bisa mengatur keuangan. Tetapi tidak semua kemiskinan disebabkan oleh hal-hal tersebut, kadang-kadang orang yang penuh iman hidup dalam kemiskinan, tetapi masih berjalan dalam kemenangan. lni merupakan suatu proses belajar. Dalam Filipi 4:11-12, Paulus mengatakan, "Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segata hal keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan apa itu kelimpahan. Dalam segala hai dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan, maupun dalam hal kekurangan". Lihat rasul yang memiliki iman besar ini pun menderita kekurangan! Sama sekali tidak ada hubungannya dengan kualitas imannya. Kesanggupan untuk menjadi miskin dan tetap memiliki kemenangan ada rahasianya, yaitu tidak mengeluh. Pujilah Allah di dalam segala keadaan, dan jadilah puas dengan apa yang Ia sediakan. Ada beberapa orang yang memiliki urapan khusus untuk menerima dan memberi. Berkat yang hanya sepihak saja (hanya menerima tanpa memberi) sangat berbahaya. orang-orang ini tahu bahwa Allah memberkati mereka supaya mereka bisa memberkati orang lain. Mereka merupakan kekuatan yang besar bagi Kerajaan Allah, dan merupakan penolong yang kuat dalam mendukung gereja lokal dan mengirim bahan-bahan cetakan yang berisi Kabar Baik. Allah telah memberikan urapan yang khusus ini. 3. Kesanggupan utk menjadi Kaya tanpa ada ketamakan Allah senang melihat kebutuhan anak-anakNya terpenuhi. Ia senang umatNya berkecukupan, supaya mereka bisa memberkati / menjadi alat berkat bagi yang lain. Masalahnya adalah sering orang-orang Kristen bisa betul-betul rohani apabila ia berada dalam keadaan miskin. Mereka berdoa dengan sepenuh hati untuk kebutuhan yang tercukupi. Tetapi apabila mereka mulai hidup berkelimpahan, mereka justru mulai melupakan kebutuhan akan Allah, dan sibuk dgn hal-hal yang mulai mereka timbun. Allah senang membuat Abraham menjadi kaya, karena ia tahu Abraham bisa menggunakan kekayaanya dengan bijaksana. 4. Keanggupan Untuk Mengasihi Tanpa Pamrih Ketika Yesus mengatakan kepada kita untuk mengasihi musuh-musuh kita, la meminta kepada kita untuk melakukan sesuatu yang sulit. Ia mengatakan bahwa orangorang dunia, sekalipun mereka penuh dan kebencian, mereka tetap bisa mengasihi orang lain. Sebenarnya kalau kita mau mencoba dengan sungguh-sungguh, tidaklah terlalu sukar untuk memberi satu pemberian kepada orang yang tidak dapat membalas pemberian kita. Seharusnya motivasi kita dalam memberi adalah karena kita ingin memberi, bukan untuk mendapatkan kembali pemberian balasanya yang bersifat "korban" di mana kita memberikan barang yang bernilai khusus, timbul di hati kita keinginan agar orang yang kita beri itu dapat menghargai pemberian itu dan akhirnya mau mengasihi kita. Tetapi Yesus menunjukkan pada kita bahwa Ia bisa memberikan hidupNya untuk mereka yang membenci clan menghinaNya Dialah Raja pemberi! Apakah kasih Anda terhadap orang lain mulai dingin tatkala anda mengetahui bahwa ia suka menggosipkan Anda? Apakah Anda tidak mau lagi memperhatikan orang lain karena mereka tidak menghargai pemberian Anda? Apakah Anda mencoba menghindari seseorang yang pernah menolak memberi pertolongan pada waktu Anda membutuhkannya? Jika benar demikian, mintalah kepada Allah supaya Ia memberikan kasih Yesus kepada Anda. Harga kasih semacam itu besar sekali bagi menusia, tetapi lebih terutama lagi Kristus yang ada di dalam Anda akan bersukacita. Sukacita dan kasih ini akan mengalir keluar dari bejana hati Anda, dan banyak orang akan diberkati dan dibaharui oleh Kristus yang nyata dalam hidup Anda. 5. Kesanggupan Untuk Tidak Dikenal Tanpa Ada Rasa Kasihan Terhadap Diri Sendiri Ada sebuah traktat yang ditulis beberapa tahun yang lalu dengan judul 'MATI TERHADAP DIRI SENDIRI". Traktat tersebut isinya sebagi beriktu: "Apabila Anda dilupakan, tidak dikenal, atu tidak dianggap sama sekali, dan anda tidak merasa sakit hati terhadap penghinaan dan sebaliknya hati anda bergembira, merasa layak untuk menderita bersama dengan Kristus, “ITULAH MATI TERHADAP DIRI SENDIRI”. Mengasihi diri sendiri adalah sifat manusia. Kristus yang berada didalam kita tidak berkenan pada sifat ini, karena ia tahu bahwa kita adalah raja-raja dan imam-imam, dan kita dipersiapkan untuk menerima seluruh kepenuhan Allah. Penderiataan yang kita alami saat ini tidak berarti jika dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan dalam kehidupan kitaNabi-nabi besar pun pernah "terperangkap' oleh musuh kecil ini. Elia adalah salah satu nabi yang terbesar, tetapi setelah ia memperoleh kemenangan besar di atas gunung Karmel, ia melihat Izebel mengejar untuk menghancurkannya. Lalu ia mulai merasa kasihan terhadap diri sendiri. Dalam situali yang diha-dapi Elia, Allah tetap penuh kemurahan dan kasih terhadap nabiNya, teiapi la sengaja membiarkan Elia karena la tahu dengan pasti bahwa keluhan-keluhannya sungguh tidak beralasan dan hanya merupakan kelemahan manusiawinya sendiri. Apakah ada saat-saat di mana anda merasa telah melakukan yang terbaik bagi Allah, bagi gereja, bagi persekutuan, atau bagi orang lain, namun tidak ada seorang pun yang memperhatikan atau mempedulikan? Jauh dalam hati, anda tahu bahwa anda melakukan pelayanan itu dengan motivasi untuk Allah dan bukan untuk mencari penghargaan. Tetapi masih saja Anda merasa bahwa orang lain seharusnya tahu betapa payahnya Anda telah bekerja dengan penuh pengabdian dan perhatian. Kasihan terhadap diri sendiri dapat menghancurkan kekuatan dan tenaga. Seseorang akan merasa kecapaian yang terus menerus sepanjang hari. Setiap orang yang tidak bisa mengatasinya tidak akan bisa melakukan pekerjaan sehari-hari dengan baik. Bila Anda mengalami kelelahan rohani secara terus menerus, Anda harus menyelidiki hati apakah "self pity" (kasihan terhadap diri sendiri) telah mulai menggerogoti hati Anda? Sekarang roh ini memiliki Seorang pengacara yang cakap sekali, namanya "self defence" (pembelaan terhidap diri sendiri) yang sedang mengajukan kasusnya. Jadi, tidaklah gampang bagi Seseorang yang memiliki "self defence" untuk mengakuinya bahwa ia dalam keadaan mengasihi diri sendiri. Jujur terhadap diri sendiri adalah salah satu jalan untuk dapat mengatasinya. Ada banyak orang kudus dalam Alkitab yang pernah masuk dalam perangkap self pity, seperti Daud, Abraham, Musa dan lain-lain. Tetapi lihatlah yesus. la tidali bisa dibandingkan dengan orang yang lain. la telah menetapkan satu pola bagi kita. Kita akan diubah menjadi sama seperti Dia. Kemenangan kita hanya terletak pada "Menjadi seperti Yesus dalam segala hal. 6. Kesanggupan untuk Mengalami Kepuasan di Dalam Pasokan Allah Ini merupakan proses belajar, khususnya di dalam dunia yang penuh dengan ketamakan hidup ini. Orang-orang muda, yang belum lahir pada waktu orang tua mereka hidup di dalam kemiskinan di mana tidak ada barang-barang mewah, sekarang mereka melihat orang tua memiliki rumah yang bagus. Memiliki mobil, perabotperabot rumah yang indah, dan sebagainya. Lalu mereka berpikir bahwa mereka juga harus memiliki barang-barang seperti ini untuk memulai hidup dalam pernikahannya. Mereka meminjam uang untuk membayar uang muka sebuah rumah dengan harga yang sebenarnya terlalu tinggi bagi mereka. Kemudian mendapat pinjaman lain lagi untuk membeli mobil, atau membeli rumah komplit dengan perabot-perabotnya. Dan semua tindakan itu mereka sebut sebagai uiman". Ketika suatu musibah menimpa mereka, hingga menyebabkan segala sesuatunya bangkrut, mereka menuduh bahwa Allah telah meninggalkan mereka dan iman mereka hancur. Selain mereka kehilangan kehidupan r:ohani dan harta benda mereka, mereka juga meninggalkan suatu kesaksian yang buruk tentang kebenran iman dan kehidupan kerajaan (Altah). Banyak pelayanan yang menjadi hancur karena kegagalan mereka untuk hidup di dalam pasokan Allah. Saya melihat ada pelayanan radio, televisi dan percetakan yang semula mendapat dukungan yang terus mengalir. Lalu beberapa orang mulai memikirkan dan menghitung-hitung pertumbuhan yang diharapkan pada masa yang akan datang, karena pelayanan mereka yang semakin meluas, lalu melipatgandakan semuanya dengan bertindak atas "iman". Mereka kemudian terjerat hutang untuk membayar harga peralatan yang mahal atau bangunan yang besar dan luas. Tatkala dampak kesukaran uang mulai terasa, mereka lalu membuat permohonan-permohonan kepada pendukung dana mereka dengan cucuran air mati. Kehidupan yang oernah mereka memiliki dan yang dibagikan kepada orang lain, sekarang diganti dengan rencana-rencana tentang bagaimana cara mendapatkan uang untuk mencegah kehancuran. Apabila Anda melihat sebuah pelayanan gagal karena kekurangan uang, maka Anda akan tahu bahwa sebenarnya mereka tidak mendengar suara Allah dan tidak puas hidup di dalam pasokan yang Allah berikan. Sebaliknya kita tahu ada banyak orang yang dengan iman melakukan perkara-prakara yang mereka dengar dari Allah. Mereka tidak akan gagal. Kita tahu bahwa pasokan dari Allah tidak terbatas, la bisa melakukan apa saja, dan la ingin supaya kita memiliki yang terbaik, Tetapi tuntunan tanganNya diperlukan di dalam semua keputusan kita. Sejak bertahun-tahun yang lalu saya mengambil kesimpulan bahwa pekerjaan Allah yang dikerjakan dengan cara Allah tidak akan pernah kekurangan pasokan. Dan kita memutuskan bahwa jika Allah setuju dengan apa yang sedang saya lakukan, la akan mengirimkan apa yang saya butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan itu. 7. Kesanggupan untuk Berjalan Dalam Kekudusan Di tengah-tengah Dunia yang Gelap dan Rusak Banyak orang merenungkan betapa indahnya kalau mereka dipindahkan ke suatu tempat di mana tidak ada lagi dosa dan iblis, dan betapa mudahnya untuk hidup kudus di tempat semacam itu- Ya, memang akan lebih mudah, tetapi tidak semulia kesaksian mereka yang hidup di dalam kebenaran, damai sejahtera dan sukacita di dalam Roh Kudus di atas bumi yang jahat ini. Allah akan memiliki satu umat yang akan memberikan kemuliaan bagi namaNya dengan menyatakan kemuliaanNya dan bersinar dengan terangNya di dalam dunia yang gelap ini. Hari sudah gelap tatkala Yesus lahir di bumi ini. Bangsa Romawi yang menyembah berhala memerintah dunia dengan kekuasaan dan kejahatannya. Yunani mempengaruhi orang dengan filsafatnya, penyembahan berhala, dan percabulannya yang jahat. Bahkan bangsa lsrael, satu-satunya bangsa yang memiliki Allah yang benar dan hidup, berada dalam keadaan krisis dengan kebobrokan agamanya. lmam-imam. ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa umat Allah masuk ke alam perbudakan keagamaan yang mengerikan. Inilah waktu di mana orangorang berjalan di dalam kemunafikan dengan pikirang-pikirannya yang penuh dosa. Pada waktu seperti itulah Yesus lahir. la bersinar dengan ketulusan, kemumian, dan kekudusanNya yang membutakan mata manusia. la berjalan ditengah-tengah perempuan sundal, pencuripencuri dan orang banyak, telapi tak seorang pun yang bisa membuatNya berdosa. la mengampuni oiang-orang berdosa, memberkati orang-orang kafir, dan mencerca kepalsuan-tepatiuan agama di dalam Bait Allah. la menunjukkan kepada kita bahwa kebenaran itu dapat dilakukan. la adalah contoh terang sempurna di dalam dunia yang gelap ini. Banyak anak Tuhan mengeluh tentang tetangga-tetangga mereka, orang orang kafir di sekitar mereka dan mengatakan betapa mereka akan menjadi orang-orang Kristen yang lebih baik jika keadaan sekeliling mereka berbeda. Sementara yang lain, dalam keadaan yang sama, mulai mengadakan kebaktian Sekolah Minggu atau Pelajaran Alkitab, yang akhirnya memenangkan banyak jiwa bagi Tuhan. Ada satu cerita tentang dua orang wiraniaga (salesman) sepatu yang dikirim ke daerah pegunungan untuk menjual sepatu. Beberapa minggu kemudian kantor pusat menerima telegram dari dua orang ini. yang satu berkata, "Mohon saya dipindahkan saja dari sini. Tidak ada kesempatan sama sekali untuk menjual sepatu di sini. Mereka tidak tahu apakah sepatu itu, dan tidak banyak orang yang memakai sepatu sehingga sulit bagi seorang wiraniaga sepatu untuk dapat hidup di sini". Tetapi telegram yang satunya mengatakan, "Mohon dikirim lebih banyak sepatu, saya kehabisan barang. Tidak seorang pun di sini yang memakai sepatu, maka ini merupakan satu kesempatan yang baik sekali bagi wiraniaga sepatu." Jadi, yang terpenting bukanlah keadaan, tetapi cara mereka menghadapi keadaan itu sendiri yang menentukan apakah mereka berhasil atau gagal. Oleh sebab itu, semakin gelap keadaan di sekitar Anda, semakin terang Anda seharusnya bercahaya. Semakin jahat lingkungan Anda, semakin besar kesempatan yang Anda miliki untuk menjadi orang Kudus. Anda tidak boleh menyerah kepada dunia sekitar atau berkompromi dengan jalan-jalannya. Anda harus belajar untuk berjalan di dalam kekudusan di tengah-tengah dunia yang bobrok ini. 8. Kesanggupan utk Melihat Kesalahan Orang lain Tanpa Celaan Orang yang bisa melihat kejelekan-kejelekan orang lain tanpa ada penghakiman atas mereka, memiliki potensi yang besar untuk melayani di bidang konseling. Jika Anda memiliki kasih yang sedemikian rupa sehingga anda ingin melihat orang yang Anda layani bisa mengatasi kelemahankelemahan hidup mereka, dengan tidak mengkritik mereka katau mereka gagal, maka Anda akan menjadi orang yang mereka butuhkan. Lihat bagaimana Yesus dengan lembut membela dan berurusan dengan perempuan yang tertangkap basah saat berzinah. Yesus tidak menghukumnya. la sudah terhukum di dalam hatinya sendiri pada waktu ia duduk di depan kemurnian dan kekudusan Yesus. Yesus tidak berkompromi dengan perzinahannya ataupun setuju dengan kehidupan masa lalunya, tetapi yesus mengampuninya dan membawanya melangkah pada kelepasa. Tidak seorang pun menginginkan ada dosa di dalam gereja. Tetapi kita bisa lepas dari semuanya itu dengan mengeluai'kan dosan'y-a, bukan oi"ang nya. Kesanggupan yang lain adalah bisa melihat kekurangan di anda sendiri tanpa ada keputusasaan dan dalih-dalih. Belum ada seoi-ang pun yang sempurna, tetapi jangan menyerah, Allah belum selesai berurusan dengan Anda. Dan jangan menutupi kesalahan-kesalahan dengan mengatakan, saya tidak lebih jelek dari orang lain'. Mungkin ini betul, tetapi akan membuat anda sadar akan kebuiuhan Anda untiik bisa lebih maju lagi. Tak ada seoi"ang pun yang mengetahui pikiran dan perasaan Anda kecuali Anda sendiri. Kadangkadang Anda tergoda untuk berpikir bahwa Anda lebih jelek dari pada orang lain karena Anda tidak tahu persoalan-persoalan mereka. Mungkin saja Anda benar dan mungkin juga tidak, tetapi permasalahannya bukan di situ. Persoalannya adalah bahwa kita semua harus tahu bahwa kita adalah anak-anak anugerah dan anak kesayangan Nya, Ia akan menyempurnakan kita pada waktul.,Nya. Jangan putus asa terhadap diri sendiri. 9. Kesanggupan untuk Tetap Rendah Hati Sebagian dari kita menjadi sombong ketika mendapat sambutan meriah dari orang banyak. Mungkin mereka hanya berkata, "Saudara Andreas, sungguh bagus sekali khotbah Anda malam ini," atau "Wah, Anda menyanyi dengan bagus sekali, Saudari Lisa. Hati saya betul-betul tersentuh.' Lalu Anda menjadi bangga dan sombong. Tetapi kami harap tidak demikian, Kadang-kadang Allah melakukan mukjizat yang bisa dilihat dengan mata seperti yang dilakukan bagi Paulus dan Barnabas di dalam Kisah 14. Banyak orang kemudian mulai meninggikan pelayanan ini sampai pada taraf yang membahayakan, seperti yang mereka lakukan terhadap Paulus dan Bamabas. Sangat sulit bagi manusia jasmaniah untuk tetap rendah hati di dalam situasi semacam itu. T idak seperti Paulus dan Barnabas yang berlari-lari kepada khalayak ramai untuk menjelaskan bahwa Yesuslah yang melakukan mulizatmujizat itu, bukan diri mereka, banyak hamba Tuhan justru mulai membusungkan dada karena memiliki nama baik sebagai pelayan kelepasan dan kesembuhan. Petrus di rumah Komelius dalam Kisah 10 adalah contoh lain dari kerendahan hati. la tidak mau membiarkan mareka memuja dirinya, atau menerima kemuliaan bagi dirinya sendiri. Ada banyak orang memiliki pelayanan mujizat yang dasyat dan menerima pujian dari banyak orang, teiapi mereka tidak memberikan pujian untuk diri mereka sendiri. Mereka mengembaiikan semua pujian itu kepada Tuha Yesus, kai'ena mei'eka ingat, bahwa mereka bukanlah apa-apa tanpa Dia. Jadi belajarlah untuk tetap rendah hati di tengah-tengah sorak tepuk tangan orang banyak. 10. Kesanggupan untuk Mampu Menghadapi Penganiayaan dan Tuduhan Palsu Tanpa Ada Pembelaan Diri atau Membenci Pada suatu saat kita semua bisa mengalami penganiayaan, atau tuduhan palsu. Di dalam Matius 5 Yesus mengatakan, bahwa saat seperti itu haruslah menjadi saat yang menggembirakan. Tetapijika Anda mengizinkan peristiwa itu menjadi pintu di mana iblis bisa masuk dengan satu timbunan kebencian atau sakit hati, maka lebih baik Anda berdoa agar Anda bisa mengatasinya. Kebencian bisa menghancurkan jiwa Anda, juga membawa penyakit bagi tubuh Anda. Dengan perkataan lain, jika Anda mengasihi diri sendiri dan keselamatan sendiri, maka belajarlah juga untuk mengasihi orang lain, bahkan musuh-musuh anda sendiri Daud tidak membenci Saul. Ia bukanlah seorang pengecut, dan ia tidak takut terhadap Saul. la pergi ke perkemahan Saul dan mengambil tombah sang raja. Ia menghormati Saul karena Allah pemah mengurapi dia sebagai raja. Dan Daud merasa sedih begitu ia tahu, bahwa Saul akhrinya akan dihukum. Tetapi ia tidak membencinya. la tidak mau membiarkan kebencian meracuni hidupnya. la tidak akan pernah menjadi raja yang baik di hadapan manusia dan Allah, jika kebencian menguasai haiinya. Tidak ada oi'ang sepeiti Yesus yang dapat menunjukkan kepada kita bagaimana mengasihi orang-orang yang menganiaya kita dan yang berlaku kasar terhadap kita. Jika Anda menginginkan kuasa kasih yang murni, mendekatlah kepada Yesus. Izinkan Dia menguasai hati anda dan memenuhi hidup anda dengan hadiratNya. Pokok dan intisari dari berita ini adalah: jika Anda menginginkan karakter Ilahi, maka carilah Allah dan mintalah kesanggupan untuk menjadi seperti Tuhan Yesus