10 HAL PENTING DALAM PEMBENTUK

advertisement
10 HAL PENTING DALAM PEMBENTUK KARAKTER
SEPERTI KRISTUS
"Ketika la dicaci maki, la tidak membalas dengan mencaci maki; ketika la
menderita, la tidak mengancam, tetapi la menyerahkannya kepada Dia, yang
menghakimi dengan adil' (1 Ptr,2:23). Saat ini ada banyak orang berusaha memperoleh
berbagai karunia roh, seperti: penglihatan, nubuatan, dan kuasa untuk melakukan
perkara-perkara besar. Namun, Allah justru sedang mencari orang-orang yang bersedia
dibentuk oleh Roh Kudus agar bisa memiliki karakter Ilahi, menjadi tulus dan penuh
dengan tanggung jawab.
Dalam rumah Allah terdapat perabot-perabot yang mulia dan ada juga perabot-perabot
yang tidak mulia seperti yang Paulus katakan dalam ll Timotius 2:20-21. Anda boleh
yakin bahwa apabila Roh Kudus ingin memberikan karunia-karuniaNya kepada
seseorang, la akan menjadi perabot yang memiliki karakter dan stabilitas yang
sedemikian rupa sehingga dapat menyatakan diriNya kepada dunia.
Ada kesanggupan-kesanggupan tertentu yang harus dikerjakan di dalam
kehidupan putra-putra Allah supaya mereka bisa memberi kesaksian tentang kehidupan
Yesus. Kita akan melihat beberapa kesanggupan untuk menjadi seperti Yesus! Karena
Kristus merupakan teladan hidup yang berkenan kepada Allah. Inilah satu daftar
kesanggupan yang kita perlukan kalau kita ingin memiliki karakter Ilahi.
1. Kesanggupan untuk Diperlakukan Kasar, Dicaci maki dan Dikhianati Tanpa
ada Kepahitan
Memang benar, bahwa ada banyak umat Allah yang menderita penghinaan dari
dunia.
Banyak istri dan anak menderita cacian dari suami dan ayah yang belum
bertobat. Kadangkala orang tualah yang menderita, karena kelakuan anak-anaknya. Hal
yang paling buruk bukanlah kelakuan atau tindakan yang kasar ini, melainkan
kepahitan yang kadang-kadang tersimpan dalam hati sebagai akibatnya.
Lihat kehidupan Daud yang mengabdikan diri sepenuhnya kepada Saul dan mau
mengambil resiko hidupnya untuk kepentingan Saul. Tetapi karena Saul iri hati, Daud
dituduh yang tidak-tidak, disalah mengertikan, hidupnya terancam dan reputasinya
hancur. Daud sebenarnya mempunyai alasan untuk menyimpan kepahitan terhadap Saul
dan bangsa lsrael yang berbalik melawan dirinya. Seakan-akan Daud telah berbuat
sesuatu yang salah dan sebagai akibatnya ia dihukum. Padahal ia sama sekali tidak
bersalah. Tetapi Daud tidak mau kepahitan menguasai hidupnya. Ia telah diurapi oleh
Allah dan urapan ini memelihara Daud tetap manis dalam rohnya.
Ketika ada
kesempatan untuk membunuh Saul, - sebenarnya ia dapat mengakhiri perlakuanperlakuan yang tidak wajar itu - Daud tidak mau menjamah orang yang pernah diurapi
Allah, ia tahu panggilan hidupnya di dalam Allah dan ia memiliki keyakinan, bahwa
Allah dapat dan akan menggenapi FirmanNya. Maka ia menyerahkan Saul ke dalam
tangan Allah.
Tidak ada kata yang dapat melukiskan betapa beratnya penderitaan yang
dialami Yesus, ketika dicaci maki dan dikhianati. "Ketika la dicaci maki, la tidak
membalas dengan mencaci maki, ketika la menderita, ia tidak mengancam, tetapi la
menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil (l Pet. 2:23).
Sesungguhnya Dia adalah Pencipta dan Juru Selamat umat manusia, yang penuh kasih
dan perhatian kepada semua manusia, namun dicaci maki, dikhianati dan diperlakukan
seolah-olah Dia seorang penjahat kelas berat yang melakukan kejahatan besar.
Sekalipun demikian, la mengasihi dan memberkati musuh-musuhNya sampai akhir
hidupNya. Sungguh luar biasa! Sikap ini diikutijuga oleh Stefanus, ketika Stefanus
dianiaya dengan cara dilempari batu, sambil berlutut, ia berseru dengan suara nyaring,
"Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu
meninggallah ia (Kis. 7:60). Inilah sikap seorang anak Allah yang benar.
2. Kesanggupan Untuk Miskin Tanpa Ada Keluhan
Miskin bukanlah dosa, juga bukan sesuatu yang luar biasa. Bukan juga sebagai
bukti kurangnya iman seperti yang diajarkan beberapa orang. Tentu saja yang saya
maksud bukan kemiskinan akibat kemalasan atau karena tidak bisa mengatur keuangan.
Tetapi tidak semua kemiskinan disebabkan oleh hal-hal tersebut, kadang-kadang orang
yang penuh iman hidup dalam kemiskinan, tetapi masih berjalan dalam kemenangan.
lni merupakan suatu proses belajar.
Dalam Filipi 4:11-12, Paulus mengatakan,
"Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri
dalam segata hal keadaan.
Aku tahu apa itu kekurangan dan apa itu kelimpahan.
Dalam segala hai dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia
bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal
kelimpahan, maupun dalam hal kekurangan". Lihat rasul yang memiliki iman besar ini
pun menderita kekurangan! Sama sekali tidak ada hubungannya dengan kualitas
imannya.
Kesanggupan untuk menjadi miskin dan tetap memiliki kemenangan ada
rahasianya, yaitu tidak mengeluh. Pujilah Allah di dalam segala keadaan, dan jadilah
puas dengan apa yang Ia sediakan. Ada beberapa orang yang memiliki urapan khusus
untuk menerima dan memberi. Berkat yang hanya sepihak saja (hanya menerima tanpa
memberi) sangat berbahaya. orang-orang ini tahu bahwa Allah memberkati mereka
supaya mereka bisa memberkati orang lain. Mereka merupakan kekuatan yang besar
bagi Kerajaan Allah, dan merupakan penolong yang kuat dalam mendukung gereja
lokal dan mengirim bahan-bahan cetakan yang berisi Kabar Baik. Allah telah
memberikan urapan yang khusus ini.
3. Kesanggupan utk menjadi Kaya tanpa ada ketamakan
Allah senang melihat kebutuhan anak-anakNya terpenuhi. Ia senang umatNya
berkecukupan, supaya mereka bisa memberkati / menjadi alat berkat bagi yang lain.
Masalahnya adalah sering orang-orang Kristen bisa betul-betul rohani apabila ia berada
dalam keadaan miskin. Mereka berdoa dengan sepenuh hati untuk kebutuhan yang
tercukupi. Tetapi apabila mereka mulai hidup berkelimpahan, mereka justru mulai
melupakan kebutuhan akan Allah, dan sibuk dgn hal-hal yang mulai mereka timbun.
Allah senang membuat Abraham menjadi kaya, karena ia tahu Abraham bisa
menggunakan kekayaanya dengan bijaksana.
4. Keanggupan Untuk Mengasihi Tanpa Pamrih
Ketika Yesus mengatakan kepada kita untuk mengasihi musuh-musuh kita, la
meminta kepada kita untuk melakukan sesuatu yang sulit. Ia mengatakan bahwa orangorang dunia, sekalipun mereka penuh dan kebencian, mereka tetap bisa mengasihi
orang lain. Sebenarnya kalau kita mau mencoba dengan sungguh-sungguh, tidaklah
terlalu sukar untuk memberi satu pemberian kepada orang yang tidak dapat membalas
pemberian kita. Seharusnya motivasi kita dalam memberi adalah karena kita ingin
memberi, bukan untuk mendapatkan kembali pemberian balasanya yang bersifat
"korban" di mana kita memberikan barang yang bernilai khusus, timbul di hati kita
keinginan agar orang yang kita beri itu dapat menghargai pemberian itu dan akhirnya
mau mengasihi kita. Tetapi Yesus menunjukkan pada kita bahwa Ia bisa memberikan
hidupNya untuk mereka yang membenci clan menghinaNya Dialah Raja pemberi!
Apakah kasih Anda terhadap orang lain mulai dingin tatkala anda mengetahui
bahwa ia suka menggosipkan Anda? Apakah Anda tidak mau lagi memperhatikan
orang lain karena mereka tidak menghargai pemberian Anda? Apakah Anda mencoba
menghindari seseorang yang pernah menolak memberi pertolongan pada waktu Anda
membutuhkannya? Jika benar demikian, mintalah kepada Allah supaya Ia memberikan
kasih Yesus kepada Anda. Harga kasih semacam itu besar sekali bagi menusia, tetapi
lebih terutama lagi Kristus yang ada di dalam Anda akan bersukacita. Sukacita dan
kasih ini akan mengalir keluar dari bejana hati Anda, dan banyak orang akan diberkati
dan
dibaharui oleh Kristus yang nyata dalam hidup Anda.
5. Kesanggupan Untuk Tidak Dikenal Tanpa Ada Rasa Kasihan Terhadap Diri
Sendiri
Ada sebuah traktat yang ditulis beberapa tahun yang lalu dengan judul 'MATI
TERHADAP DIRI SENDIRI". Traktat tersebut isinya sebagi beriktu: "Apabila Anda
dilupakan, tidak dikenal, atu tidak dianggap sama sekali, dan anda tidak merasa sakit
hati terhadap penghinaan dan sebaliknya hati anda bergembira, merasa layak untuk
menderita bersama dengan Kristus, “ITULAH MATI TERHADAP DIRI SENDIRI”.
Mengasihi diri sendiri adalah sifat manusia. Kristus yang berada didalam kita tidak
berkenan pada sifat ini, karena ia tahu bahwa kita adalah raja-raja dan imam-imam, dan
kita dipersiapkan untuk menerima seluruh kepenuhan Allah. Penderiataan yang kita
alami saat ini tidak berarti jika dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan
dalam kehidupan kitaNabi-nabi besar pun pernah "terperangkap' oleh musuh kecil ini. Elia adalah salah satu
nabi yang terbesar, tetapi setelah ia memperoleh kemenangan besar di atas gunung
Karmel, ia melihat Izebel mengejar untuk menghancurkannya. Lalu ia mulai merasa
kasihan terhadap diri sendiri.
Dalam situali yang diha-dapi Elia, Allah tetap penuh
kemurahan dan kasih terhadap nabiNya, teiapi la sengaja membiarkan Elia karena la
tahu dengan pasti bahwa keluhan-keluhannya sungguh tidak beralasan dan hanya
merupakan kelemahan manusiawinya sendiri. Apakah ada saat-saat di mana anda
merasa telah melakukan yang terbaik bagi Allah, bagi gereja, bagi persekutuan, atau
bagi orang lain, namun tidak ada seorang pun yang memperhatikan atau
mempedulikan? Jauh dalam hati, anda tahu bahwa anda melakukan pelayanan itu
dengan motivasi untuk Allah dan bukan untuk mencari penghargaan. Tetapi masih saja
Anda merasa bahwa orang lain seharusnya tahu betapa payahnya Anda telah bekerja
dengan penuh pengabdian dan perhatian.
Kasihan terhadap diri sendiri dapat menghancurkan kekuatan dan tenaga. Seseorang
akan merasa kecapaian yang terus menerus sepanjang hari. Setiap orang yang tidak bisa
mengatasinya tidak akan bisa melakukan pekerjaan sehari-hari dengan baik. Bila Anda
mengalami kelelahan rohani secara terus menerus, Anda harus menyelidiki hati apakah
"self pity" (kasihan terhadap diri sendiri) telah mulai menggerogoti hati Anda?
Sekarang roh ini memiliki Seorang pengacara yang cakap sekali, namanya "self
defence" (pembelaan terhidap diri sendiri) yang sedang mengajukan kasusnya. Jadi,
tidaklah gampang bagi Seseorang yang memiliki "self defence" untuk mengakuinya
bahwa ia dalam keadaan mengasihi diri sendiri. Jujur terhadap diri sendiri adalah salah
satu jalan untuk dapat mengatasinya.
Ada banyak orang kudus dalam Alkitab yang
pernah masuk dalam perangkap self pity, seperti Daud, Abraham, Musa dan lain-lain.
Tetapi lihatlah yesus. la tidali bisa dibandingkan dengan orang yang lain. la telah
menetapkan satu pola bagi kita. Kita akan diubah menjadi sama seperti Dia.
Kemenangan kita hanya terletak pada "Menjadi seperti Yesus dalam segala hal.
6. Kesanggupan untuk Mengalami Kepuasan di Dalam Pasokan Allah
Ini merupakan proses belajar, khususnya di dalam dunia yang penuh dengan
ketamakan hidup ini. Orang-orang muda, yang belum lahir pada waktu orang tua
mereka hidup di dalam kemiskinan di mana tidak ada barang-barang mewah, sekarang
mereka melihat orang tua memiliki rumah yang bagus. Memiliki mobil, perabotperabot rumah yang indah, dan sebagainya. Lalu mereka berpikir bahwa mereka juga
harus memiliki barang-barang seperti ini untuk memulai hidup dalam pernikahannya.
Mereka meminjam uang untuk membayar uang muka sebuah rumah dengan harga yang
sebenarnya terlalu tinggi bagi mereka. Kemudian mendapat pinjaman lain lagi untuk
membeli mobil, atau membeli rumah komplit dengan perabot-perabotnya. Dan semua
tindakan itu mereka sebut sebagai uiman". Ketika suatu musibah menimpa mereka,
hingga menyebabkan segala sesuatunya bangkrut, mereka menuduh bahwa Allah telah
meninggalkan mereka dan iman mereka hancur. Selain mereka kehilangan kehidupan
r:ohani dan harta benda mereka, mereka juga meninggalkan suatu kesaksian yang buruk
tentang kebenran iman dan kehidupan kerajaan (Altah).
Banyak pelayanan yang menjadi hancur karena kegagalan mereka untuk hidup
di dalam pasokan Allah. Saya melihat ada pelayanan radio, televisi dan percetakan
yang semula mendapat dukungan yang terus mengalir. Lalu beberapa orang mulai
memikirkan dan menghitung-hitung pertumbuhan yang diharapkan pada masa yang
akan datang, karena pelayanan mereka yang semakin meluas, lalu melipatgandakan
semuanya dengan bertindak atas "iman".
Mereka kemudian terjerat hutang untuk
membayar harga peralatan
yang mahal atau bangunan yang besar dan luas. Tatkala dampak kesukaran uang mulai
terasa, mereka lalu membuat permohonan-permohonan kepada pendukung dana mereka
dengan cucuran air mati. Kehidupan yang oernah mereka memiliki dan yang dibagikan
kepada orang lain, sekarang diganti dengan rencana-rencana tentang bagaimana cara
mendapatkan uang untuk mencegah kehancuran.
Apabila Anda melihat sebuah pelayanan gagal karena kekurangan uang, maka
Anda akan tahu bahwa sebenarnya mereka tidak mendengar suara Allah dan tidak puas
hidup di dalam pasokan yang Allah berikan. Sebaliknya kita tahu ada banyak orang
yang dengan iman melakukan perkara-prakara yang mereka dengar dari Allah. Mereka
tidak akan gagal. Kita tahu bahwa pasokan dari Allah tidak terbatas, la bisa melakukan
apa saja, dan la ingin supaya kita memiliki yang terbaik, Tetapi tuntunan tanganNya
diperlukan di dalam semua keputusan kita. Sejak bertahun-tahun yang lalu saya
mengambil kesimpulan bahwa pekerjaan Allah yang dikerjakan dengan cara Allah
tidak akan pernah kekurangan pasokan. Dan kita memutuskan bahwa jika Allah setuju
dengan apa yang sedang saya lakukan, la akan mengirimkan apa yang saya butuhkan
untuk menyelesaikan pekerjaan itu.
7. Kesanggupan untuk Berjalan Dalam Kekudusan Di tengah-tengah Dunia yang
Gelap dan Rusak
Banyak orang merenungkan betapa indahnya kalau mereka dipindahkan ke
suatu tempat di mana tidak ada lagi dosa dan iblis, dan betapa mudahnya untuk hidup
kudus di tempat semacam itu- Ya, memang akan lebih mudah, tetapi tidak semulia
kesaksian mereka yang hidup di dalam kebenaran, damai sejahtera dan sukacita di
dalam Roh Kudus di atas bumi yang jahat ini. Allah akan memiliki satu umat yang
akan memberikan kemuliaan bagi namaNya dengan menyatakan kemuliaanNya dan
bersinar dengan terangNya di dalam dunia yang gelap ini. Hari sudah gelap tatkala
Yesus lahir di bumi ini.
Bangsa Romawi yang menyembah berhala memerintah dunia dengan kekuasaan
dan kejahatannya. Yunani mempengaruhi orang dengan filsafatnya, penyembahan
berhala, dan percabulannya yang jahat. Bahkan bangsa lsrael, satu-satunya bangsa yang
memiliki Allah yang benar dan hidup, berada dalam keadaan krisis dengan kebobrokan
agamanya. lmam-imam. ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa umat Allah
masuk ke alam perbudakan keagamaan yang mengerikan. Inilah waktu di mana orangorang berjalan di
dalam kemunafikan dengan pikirang-pikirannya yang penuh dosa. Pada waktu seperti
itulah Yesus lahir. la bersinar dengan ketulusan, kemumian, dan kekudusanNya yang
membutakan mata manusia. la berjalan ditengah-tengah perempuan sundal, pencuripencuri dan orang banyak, telapi tak seorang pun yang bisa membuatNya berdosa. la
mengampuni oiang-orang berdosa, memberkati orang-orang kafir, dan mencerca
kepalsuan-tepatiuan agama di dalam Bait Allah. la menunjukkan kepada kita bahwa
kebenaran itu dapat dilakukan. la adalah contoh terang sempurna di dalam dunia yang
gelap ini.
Banyak anak Tuhan mengeluh tentang tetangga-tetangga mereka, orang orang
kafir di sekitar mereka dan mengatakan betapa mereka akan menjadi orang-orang
Kristen yang lebih baik jika keadaan sekeliling mereka berbeda. Sementara yang lain,
dalam keadaan yang sama, mulai mengadakan kebaktian Sekolah Minggu atau
Pelajaran Alkitab, yang akhirnya memenangkan banyak jiwa bagi Tuhan. Ada satu
cerita tentang dua orang wiraniaga (salesman) sepatu yang dikirim ke daerah
pegunungan untuk menjual sepatu. Beberapa minggu kemudian kantor pusat menerima
telegram dari dua orang ini. yang satu
berkata, "Mohon saya dipindahkan saja dari sini. Tidak ada kesempatan sama sekali
untuk menjual sepatu di sini. Mereka tidak tahu apakah sepatu itu, dan tidak banyak
orang yang memakai sepatu sehingga sulit bagi seorang wiraniaga sepatu untuk dapat
hidup di sini". Tetapi telegram yang satunya mengatakan, "Mohon dikirim lebih banyak
sepatu, saya kehabisan barang. Tidak seorang pun di sini yang memakai sepatu, maka
ini merupakan satu kesempatan yang baik sekali bagi wiraniaga sepatu." Jadi, yang
terpenting bukanlah keadaan, tetapi cara mereka menghadapi keadaan itu sendiri yang
menentukan apakah mereka berhasil atau gagal.
Oleh sebab itu, semakin gelap keadaan di sekitar Anda, semakin terang Anda
seharusnya bercahaya. Semakin jahat lingkungan Anda, semakin besar kesempatan
yang Anda miliki untuk menjadi orang Kudus. Anda tidak boleh menyerah kepada
dunia sekitar atau berkompromi dengan jalan-jalannya. Anda harus belajar untuk
berjalan di dalam kekudusan di tengah-tengah dunia yang bobrok ini.
8. Kesanggupan utk Melihat Kesalahan Orang lain Tanpa Celaan
Orang yang bisa melihat kejelekan-kejelekan orang lain tanpa ada penghakiman
atas mereka, memiliki potensi yang besar untuk melayani di bidang konseling. Jika
Anda memiliki kasih yang sedemikian rupa sehingga anda ingin melihat orang yang
Anda layani bisa mengatasi kelemahankelemahan hidup mereka, dengan tidak
mengkritik mereka katau mereka gagal, maka Anda akan menjadi orang yang mereka
butuhkan. Lihat bagaimana Yesus dengan lembut membela dan berurusan dengan
perempuan yang tertangkap basah saat berzinah. Yesus tidak menghukumnya. la sudah
terhukum di dalam hatinya sendiri pada waktu ia duduk di depan kemurnian dan
kekudusan Yesus. Yesus tidak berkompromi dengan perzinahannya ataupun setuju
dengan kehidupan masa lalunya, tetapi yesus mengampuninya dan membawanya
melangkah pada kelepasa. Tidak seorang pun menginginkan ada dosa di dalam gereja.
Tetapi kita bisa lepas dari semuanya itu dengan mengeluai'kan dosan'y-a, bukan oi"ang
nya.
Kesanggupan yang lain adalah bisa melihat kekurangan di anda sendiri tanpa
ada keputusasaan dan dalih-dalih. Belum ada seoi-ang pun yang sempurna, tetapi
jangan menyerah, Allah belum selesai berurusan dengan Anda. Dan jangan menutupi
kesalahan-kesalahan dengan mengatakan, saya tidak lebih jelek dari orang lain'.
Mungkin ini betul, tetapi akan membuat anda sadar akan kebuiuhan Anda untiik bisa
lebih maju lagi. Tak ada seoi"ang pun yang mengetahui pikiran dan perasaan Anda
kecuali Anda sendiri. Kadangkadang Anda tergoda untuk berpikir bahwa Anda lebih
jelek dari pada orang lain
karena Anda tidak tahu persoalan-persoalan mereka. Mungkin saja Anda benar dan
mungkin juga tidak, tetapi permasalahannya bukan di situ. Persoalannya adalah bahwa
kita semua harus tahu bahwa kita adalah anak-anak anugerah dan anak kesayangan
Nya, Ia akan menyempurnakan kita pada waktul.,Nya. Jangan putus asa terhadap diri
sendiri.
9. Kesanggupan untuk Tetap Rendah Hati
Sebagian dari kita menjadi sombong ketika mendapat sambutan meriah dari
orang banyak. Mungkin mereka hanya berkata, "Saudara Andreas, sungguh bagus
sekali khotbah Anda malam ini," atau "Wah, Anda menyanyi dengan bagus sekali,
Saudari Lisa. Hati saya betul-betul tersentuh.' Lalu Anda menjadi bangga dan sombong.
Tetapi kami harap tidak demikian, Kadang-kadang Allah melakukan mukjizat yang
bisa dilihat dengan mata seperti yang dilakukan bagi Paulus dan Barnabas di dalam
Kisah 14. Banyak orang kemudian mulai meninggikan pelayanan ini sampai pada taraf
yang membahayakan, seperti yang mereka lakukan terhadap Paulus dan Bamabas.
Sangat sulit bagi manusia jasmaniah untuk tetap rendah hati di dalam situasi semacam
itu. T idak seperti Paulus dan Barnabas yang berlari-lari kepada khalayak ramai untuk
menjelaskan bahwa Yesuslah yang melakukan mulizatmujizat itu, bukan diri mereka,
banyak hamba Tuhan justru mulai
membusungkan dada karena memiliki nama baik sebagai pelayan kelepasan dan
kesembuhan. Petrus di rumah Komelius dalam Kisah 10 adalah contoh lain dari
kerendahan hati. la tidak mau membiarkan mareka memuja dirinya, atau menerima
kemuliaan bagi dirinya sendiri.
Ada banyak orang memiliki pelayanan mujizat yang dasyat dan menerima pujian dari
banyak orang, teiapi mereka tidak memberikan pujian untuk diri mereka sendiri.
Mereka mengembaiikan semua pujian itu kepada Tuha Yesus, kai'ena mei'eka ingat,
bahwa mereka bukanlah apa-apa tanpa Dia. Jadi belajarlah untuk tetap rendah hati di
tengah-tengah sorak tepuk tangan orang banyak.
10. Kesanggupan untuk Mampu Menghadapi Penganiayaan dan Tuduhan Palsu
Tanpa Ada Pembelaan Diri atau Membenci
Pada suatu saat kita semua bisa mengalami penganiayaan, atau tuduhan palsu.
Di dalam Matius 5 Yesus mengatakan, bahwa saat seperti itu haruslah menjadi saat
yang menggembirakan. Tetapijika Anda mengizinkan peristiwa itu menjadi pintu di
mana iblis bisa masuk dengan satu timbunan kebencian atau sakit hati, maka lebih baik
Anda berdoa agar Anda bisa mengatasinya.
Kebencian bisa menghancurkan jiwa
Anda, juga membawa penyakit bagi tubuh Anda. Dengan perkataan lain, jika Anda
mengasihi diri sendiri dan keselamatan sendiri, maka belajarlah juga untuk mengasihi
orang lain, bahkan musuh-musuh anda sendiri
Daud tidak membenci Saul. Ia bukanlah seorang pengecut, dan ia tidak takut
terhadap Saul. la pergi ke perkemahan Saul dan mengambil tombah sang raja. Ia
menghormati Saul karena Allah pemah mengurapi dia sebagai raja. Dan Daud merasa
sedih begitu ia tahu, bahwa Saul akhrinya akan dihukum. Tetapi ia tidak membencinya.
la tidak mau membiarkan kebencian meracuni hidupnya. la tidak akan pernah menjadi
raja yang baik di hadapan manusia dan Allah, jika kebencian menguasai haiinya. Tidak
ada oi'ang sepeiti Yesus yang dapat menunjukkan kepada kita bagaimana mengasihi
orang-orang yang menganiaya kita dan yang berlaku kasar terhadap kita. Jika Anda
menginginkan kuasa kasih yang murni, mendekatlah kepada Yesus. Izinkan Dia
menguasai hati anda dan memenuhi hidup anda dengan hadiratNya.
Pokok dan intisari dari berita ini adalah: jika Anda menginginkan karakter Ilahi, maka
carilah Allah dan mintalah kesanggupan untuk menjadi seperti Tuhan Yesus
Download