BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah untuk mengetahui secara signifikan pengaruh dari kualitas audit, ukuran perusahaan, leverage, kepemilikan manajerial, serta kepemilikan institusional terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2010 sampai 2015. Dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda hasil pengujian terhadap 66 sampel perusahaan manufaktur diperoleh hasil adalah, sebagai berikut : 1. Kualitas audit (KA) tidak berpengaruh terhadap manajemen laba (ML), dikarenakan perusahaan manufaktur yang diaudit oleh KAP Big Four belum tentu dapat menjalankan proses manajemen laba untuk memperbaiki permasalahan keuangan dalam perusahaan tersebut, sebab auditor dari KAP Big Four biasanya diharapkan dapat membatasi dan mengurangi terjadinya praktek manajemen laba di suatu perusahaan. 2. Ukuran perusahaan (SIZE) tidak berpengaruh terhadap manajemen laba (ML), dikarenakan selain menggunakan praktek manajemen laba, masih ada beberapa cara alternatif yang bisa digunakan oleh perusahaan baik besar maupun kecil untuk mengatasi laba yang tidak stabil maupun meningkatkan minat investor, seperti : meminimalkan biaya pengeluaran perusahaan, pengembangan di sektor lain melalui anak perusahaan, ataupun pengembangan produk turunan dari basic produk perusahaan tersebut. 3. Leverage (LEV) berpengaruh terhadap manajemen laba (ML), dikarenakan beberapa perusahaan dapat menggunakan praktek manajemen laba untuk menanggulangi leverage agar investor maupun kreditor mau berinvestasi ataupun memberikan kredit terhadap perusahaan tersebut, sebab semakin tinggi leverage yang terjadi di suatu perusahaan justru akan membuat perusahaan tersebut semakin susah dalam melakukan proses operasionalnya di masa yang akan datang. 4. Kepemilikan manajerial (KM) berpengaruh terhadap manajemen laba (ML), dikarenakan dengan adanya kepemilikan manajerial maka akan mendorong dilakukannya praktek manajemen laba di suatu perusahaan, dimana kepentingan manajemen dengan pemilik perusahaan dapat disatukan dan salah satu kepentingan dari kedua pihak tersebut ialah mendapatkan tambahan dana baru yang berasal dari investor maupun kreditor yang nantinya dapat digunakan untuk proses operasional perusahaan di masa yang akan datang. 5. Kepemilikan institusional (KI) berpengaruh terhadap manajemen laba (ML), dikarenakan pihak institusional dapat mendorong terjadinya praktek manajemen laba di suatu perusahaan sebab secara ekonomi pihak institusional juga tidak mau merugi atas dana yang sudah dikeluarkan untuk mendapatkan status kepemilikan, serta juga ingin merasakan manfaat dari proses operasional perusahaan tersebut melalui aktivitas pendanaan baik dari investor lain maupun kreditor. 6. Hasil koefisien uji determinasi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Adjusted R-Square dari penelitian ini sebesar 0.113 (dalam penelitian ini sebesar 11,3 persen variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen). 7. Hasil uji F dalam penelitian ini menunjukkan bahwa model persamaan F mempunyai nilai sebesar 2,654 dengan tingkat signifikansi 0,031. Dikarenakan hasil uji F penelitian ini memiliki signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,031; maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen dalam penelitian ini secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran yang dapat diberikan adalah, sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan - Diharapkan untuk mengatur keuangan perusahaan yang nantinya berdampak pada profitabilitas, perusahaan perlu memperhatikan rasio leverage agar tingkat leverage tidak semakin tinggi yang nantinya akan berdampak pada masalah keuangan perusahaan tersebut. - Diharapkan dalam pengambilan keputusan maupun kebijakan dalam hal keuangan; hendaknya perusahaan dapat mewadahi kepentingan pemilik, manajerial, serta institusional agar semua kepentingan dapat merasakan manfaat dari keputusan maupun kebijakan tersebut. 2. Bagi investor Dalam hal untuk menginvestasikan modal atau dana, investor diharapkan mengetahui karakteristik dari perusahaan tersebut serta memilih perusahaan yang baik dan benar dalam pengelolaan keuangannya agar tidak terjadi masalah bagi investor dikemudian hari. 5.3 Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang nantinya dapat dijadikan masukan untuk penelitian selanjutnya, antara lain : 1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Dari hasil sampel dapat ditemukan banyak perusahaan manufaktur yang belum memiliki saham kepemilikan manajerial, sehingga dalam kriteria ketersediaan saham kepemilikan manajerial banyak yang tidak lolos sampel. 3. Dari hasil penelitian ini mempunyai nilai Adjusted R-Square kecil hanya sebesar 11,3 persen, berarti sebesar 88,7 persen dipengaruhi oleh faktor – faktor lain di luar penelitian ini. 5.4 Agenda Penelitian Yang Akan Datang Dengan keterbatasan dalam penelitian ini maka penelitian yang akan datang perlu melakukan beberapa perbaikan dan penambahan agar hasil dari penelitian selanjutnya lebih baik dan akurat, antara lain : 1. Penelitian selanjutnya disarankan dapat menambah jumlah sampel dari perusahaan manufaktur serta menambah tahun periode pengamatannya. 2. Penelitian selanjutnya disarankan dapat menambah beberapa variabel dari rasio aktivitas, profitabilitas, solvabilitas, ataupun rasio pasar; misalnya dengan variabel Account Receivable Turnover, Return On Asset, Net Profit Margin, Price Book Value, dll. Dengan demikian, diharapkan hasil dari penelitian selanjutnya akan lebih baik dan akurat.