hubungan antara kecerdasan emosi dengan burnout pada aviation

advertisement
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN
BURNOUT PADA AVIATION SECURITY DI BANDARA
SOEKARNO HATTA
Nama
NPM
Dosen Pembimbing
Disusun oleh :
: Sharfina Nur Utama Justicia
: 18512405
: Dr. M. Fakhrurozzi, S.Psi., M.Psi
Di setiap Bandara di dunia, terdapat Personel Keamanan
Penerbangan atau aviation security yang bertugas untuk
menjaga keamanan dan keselamatan penerbangan.
Beragamnya tugas-tugas aviation security dan tanggung jawab
aviation security yang besar, maka hal ini dapat memicu
kelelahan kerja (burnout) pada aviation security sehingga akan
beresiko mengalami kelalaian dalam bekerja yang dapat
menyebabkan segi keamanan terganggu.
Aviation security juga membutuhkan kecerdasan emosi karena
tugas-tugas aviation security berinteraksi dengan berbagai macam
sifat maupun perilaku penumpang yang memasuki wilayah bandara
yang juga dapat mempengaruhi kinerja aviation security dalam
menjaga keamanan bandara dan melindungi penerbangan dari
tindakan gangguan melawan hukum
Hasil
penelitian
sebelumnya
• membuktikan
bahwa
terdapat
hubungan negatif yang signifikan
antara
kecerdasan
emosional
dengan kecenderungan burnout.
Artinya bagi mereka yang memiliki
kecerdasan
emosional
tinggi
cenderung
tidak
mengalami
burnout di dalam bekerja
TUJUAN
PENELITIAN
• Adapun tujuan dari penulisan
ilmiah ini adalah untuk menguji
apakah
terdapat
hubungan
antara kecerdasan emosi dengan
burnout pada aviation security di
Bandara Soekarno Hatta.
PENGERTIAN BURNOUT
Menurut Maslach (dalam Gold & Roth, 1993)
menyatakan bahwa sindrom burnout adalah
respon dari kondisi stres setiap hari yang
kronis. Apa yang berubah dari waktu ke waktu
adalah
bagaimana
toleransi
seseorang
terhadap
stres
yang
berlarut-larut
ini,
toleransi yang secara bertahap akan menipis
seiring dengan tekanan emosional yang tidak
ada habisnya.
Aspek-Aspek Burnout
menurut Farber (dalam Gold & Roth, 1993) adalah :
a. Penarikan diri dari klien dan sinisme kepada klien
b. Kelelahan secara fisik dan emosional
c. Beberapa simptom psikologis seperti sifat yang
lekas
marah,
kecemasan,
kesedihan,
dan
menurunnya kepercayaan diri
Pengertian kecerdasan
emosi
Goleman (dalam Cartwright &
Solloway,
2007)
menyatakan
bahwa kecerdasan emosi adalah
kemampuan mengenali perasaan
diri dan orang lain, memotivasi
diri, mengelola emosi diri dan
membina
hubungan
dengan
orang lain
Aspek-aspek kecerdasan
emosi
Menurut
Salovey
Goleman, 1998) adalah :
(dalam
a. Mengenali emosi diri
b. Mengelola emosi
c. Memotivasi diri sendiri
d. Mengenali emosi orang lain
e. Membina hubungan
Aviation Security
Pengertian aviation security atau
Personel
Keamanan
Penerbangan
adalah personel yang mempunyai
lisensi yang diberi tugas dan tanggung
jawab
di
bidang
keamanan
penerbangan.
Identifikasi Variabelvariabel Penelitian
Populasi dan Sampel
Populasi
penelitian
aviation
Bandara
Hatta.
Variabel Kriterium
(DV) : Burnout
Variabel Prediktor
(IV) : Kecerdasan
Emosi
pada
ini adalah
security di
Soekarno
Jumlah sampel dalam
penelitian
ini
berjumlah 50 orang
yang
ditentukan
berdasarkan
kriteria
yaitu berprofesi sebagai
aviation security di
Bandara
Soekarno
Hatta dan memiliki
lama kerja minimal
satu tahun.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan metode
skala psikologi. Sebagai alat ukur, skala
psikologi memiliki karakteristik khusus
yang
membedakannya
dari
berbagai
bentuk instrumen pengumpulan data
yang lain seperti angket (questionnaire),
daftar isian, dan lain-lainnya (Azwar,
Teknik Pengumpulan Data
Skala Kecerdasan Emosi
Kecerdasan emosi dapat diukur dengan
menggunakan skala kecerdasan emosi. Skala ini
disusun
berdasarkan
aspek-aspek
dari
kecerdasan emosi menurut Salovey (dalam
Goleman, 1998), yaitu :
Mengenali emosi diri
Mengelola emosi
Memotivasi diri sendiri
Mengenali emosi orang lain
Membina hubungan
Teknik Pengumpulan Data
Skala Burnout
Burnout dapat diukur dengan menggunakan
skala Burnout. Skala ini disusun berdasarkan
aspek-aspek dari Burnout menurut Maslach (dalam
Gold & Roth, 1993), yaitu :
Kelelahan secara emosi (perasaan digunakan
atau dimanfaatkan hingga “habis”)
•Depersonalisasi (perasaan yang keras dan
memperlakukan seseorang seolah olah mereka
itu objek impersonal)
•Kurangnya
pencapaian
(perasaan
tidak
memadai dan tidak efektif)
Validitas, Reliabilitas, dan Daya
Diskriminasi
Validitas yang dipakai pada skala kecerdasan
emosi dan skala burnout adalah validitas isi
yaitu untuk melihat apakah item-item kuesioner
sudah mencakup dan sesuai untuk mengukur
kecerdasan emosi dan burnout berdasarkan dari
aspek-aspek kecerdasan emosi dan aspek-aspek
burnout
Pengertian reliabilitas menurut Azwar (2013)
mengacu
kepada
keterpercayaan
atau
konsistensi hasil ukur yang mengandung makna
seberapa tinggi kecermatan pengukuran.
Menurut Azwar (2013) daya diskriminasi aitem
adalah sejauh mana aitem mampu membedakan
antara individu atau kelompok individu yang
memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang
diukur
Teknik Analisis Data
Untuk
menguji
hipotesis
hubungan kecerdasan emosi
dengan burnout pada aviation
security di Bandara Soekarno
Hatta
digunakan
teknik
korelasi
Product
Moment
Pearson.
Download