FISIOLOGI PENCERNAAN

advertisement
FISIOLOGI
PENCERNAAN
Dr. Katrin Roosita, MSi.
ORGAN-ORGAN SISTEM
PENCERNAAN
Organ sistem pencernaan:
1. Traktus gastro intestinal, berupa pipa, 5-7m (in living
individu)/7-9m (cadaver) memanjang dari mulut sampai anus
pencernaan.exe
2. Organ asesori:
a. Yang terdapat di dalam mulut:
1. Gigi geligi
2. Lidah
3. Tiga kelenjar saliva: parotid, sublingual &
submandibulari
b. Berupa organ terpisah dan berfungsi mengeluarkan getah:
1. Hati dan kandung empedu
2. Pankreas
STRUKTUR MIKROSKOPIS
SALURAN PENCERNAAN
Esofagus sampai anus mempunyai struktur dasar
yang sama:
1. Lapisan mukosa: jaringan epitel.
fungsi:



Sekresi kelenjar
Absorbsi zat gizi
Pelindung terhadap bakteri
R. Bowen, 2004
2. Lapisan submukosa
Disini terdapat arteriole,venule dan jaringan
saraf pleksus submukosa & Meissner’s.
3. Dua lapis otot polos, dari dalam keluar:



Otot sirkular yang berbentuk spiral
rapat, berfungsi kontriksi saluran
pencernaan.
Otot longitudinal, berbentuk spiral
panjang, berfungsi memendekkan
saluran
Kedua lapisan ini bekerja sama untuk
mengaduk makanan agar pencernaan
secara kimiawi dapat berlangsung.
KONTROL DAN KOORDINASI AKTIFITAS
SALURAN PENCERNAAN



Saraf pleksus mienterikus (Auerbach’s) terletak di antara
lapisan otot sirkuler & longitudinal. Fungsi koordinasi
gerakan otot polos dinding usus
Pleksus Meisner’s di submukosa, fungsi mengontrol aliran
darah & mendeteksi sensasi keregangan usus.
Saraf parasimpatis Vagus (dari brain stem) mengatur
kecepatan gerakan dan sekresi getah usus serta hormonhormon (Gastrin, Kolesistokinin (CCK) dan sekretin).
http://people.eku.edu/ritchisong/301notes2b.html
AKTIFITAS SISTEM PENCERNAAN





Ingesti, memasukkan makanan ke dalam tubuh
Mengalirkan makanan sepanjang saluran
pencernaan
Digesti, memecah makanan menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil baik secara kemis maupun mekanis
Absorbsi, menyerap makanan dari saluran
pencernaan dipindahkan ke sistim kardiovaskuler
dan limfa untuk diedarkan ke seluruh tubuh
Defekasi, pengeluaran sisa makanan yang tidak
tercerna keluar tubuh.
INGESTI DAN MASTIKASI
Di dalam mulut makanan dihancurkan
melalui:
 Mastikasi / pengunyahan
 Pelumasan oleh air liur/saliva
Netralisasi asam dalam makanan
dengan bikarbonat
Saliva diproduksi oleh sel-sel asini
dari:
 Kelenjar parotis: mengeluarkan
air liur encer
 Kelenjar submandibularis
 Kelenjar sublingualis
 Kelenjar-kelenjar lain pada
mukosa mulut.

Modifikasi dari sumber :
http://abdellab.sunderland.ac.uk/Lectures/nurses/
pics/Formulations/sublingual.jpg
PERANGSANGAN PENGELUARAN AIR LIUR
Merupakan suatu respon refleks yang dimulai dari
reseptor-reseptor yang ada dalam mulut
 reseptor cita rasa
 reseptor bau
 reseptor raba akibat pengunyahan.
Rangsangan kemudian diteruskan ke hipotalamus
dan pusat pengatur air liur.
liateskrim.exe, makaneskrim.exe
DIGLUTISI (PENELANAN)
1. Tahap bukal : makanan dikumpulkan
dipermukaan atas lidah sebagai bolus
yang lembab. Kemudian bolus didorong
ke dalam faring.
2. Tahap faringeal : faring tertarik ke atas
di bawah dasar lidah, inlet laringeal
berkonstriksi, dan epiglotis menutupi
laring untuk mencegah makanan masuk
trakea. Otot-otot faring kemudian
mendorong bolus ke dalam esofagus
bagian atas.
3. Tahap esofagus: gelombang peristaltik
membawa bolus ke bawah terus ke
lambung. menelan.exe
Pencegahan Regurgitasi (Refluks)
Kembali Ke Esofagus




Kontraksi otot pada ujung
bawah esofagus
Lipatan mukosa pada
esofagus bagian bawah
Jepitan esofagus oleh
diafragma
Jalan masuk yang
bertonjolan dari esofagus ke
dalam lambung
ANATOMI LAMBUNG






Kapasitas: kosong, 50-100 ml,
saat makan sd 1 liter, maks. 2 lt.
Kardia, pintu masuk lambung
Fundus, berdinding tipis dengan
sedikit kelenjar berfungsi
menyimpan makanan
Korpus/badan lambung,
dindingnya berotot & banyak
kelenjar.
Antrum pilorus tdd otot tebal
berfungsi memompa kimus
(bubur makanan) ke duodenum.
Sfingter pilorik, pintu keluar
lambung ke duodenum
Getah Lambung (Gastric Juice)
1. Pepsinogen
Dihasilkan chief sel fundus & korpus
2. Asam lambung (HCl )
Dihasilkan sel-sel parietal (oktinsik)
fundus & korpus. Berfungsi:
 Mengubah pepsinogen menjadi
pepsin (enzim pemecah protein).
 Mensterilkan makanan (pH 1.5-2.5)
 Membuat kalsium & besi menjadi
lebih mudah diserap dalam usus
halus.
http://www.gerd.com/media/micview.gif
Getah Lambung (Gastric Juice) dan
Hormon yang dihasilkan Lambung
3. Faktor intrinsik (protein) untuk
penyerapan vitamin B12,
dihasilkan sel parietal (fundus
dan korpus).
4. Mukus dihasilkan Goblet sel pada
antrum pilorik.
Enterochromaffin-like (ECL) cells:
menghasilkan histamin
G sel pada antrum menghasilkan
hormon peptida (Gastrin). Fungsi:
stimulasi sekresi HCL pada
parietal sel.
Tahap-tahap Pengeluaran
Getah Lambung
1. Fase Sefalik (Fase Psikoneural)
 Makanan dalam mulut memulai refleks perangsangan
sekresi getah lambung
 Rangsangan berupa citarasa, bau dan penglihatan.
 Defisiensi glukosa dalam otak juga merupakan
rangsangan
 Melalui eferen Nervus Vagus menstimulasi :
a. Sel parietal untuk mensekresi HCl
b. Sel G pada antrum pilorus untuk mensekresi gastrin.
REGULASI PENGELUARAN GETAH
LAMBUNG makanandilambung2.exe
Tahap-tahap Pengeluaran Getah
Lambung (Lanjutan)
2. Fase Lokal (Fase Gastrik)
 Gastrin dilepas bila isi lambung kontak dengan antrum,
secara: mekanik dan kemis (kimiawi)
 Melalui aliran darah gastrin merangsang sekresi HCl
 Gastrin dihambat bila di dalam lumen pH kurang dari 3.
3. Fase Intestinal
 Sekresi lambung ditingkatkan dengan jalur hormonal,
oleh: regangan duodenum dan absorbsi asam amino
yang meningkat.
Sekresi lambung dihambat oleh hormon enterogastron
Yang dikeluarkan duodenum, bila : pH kimus yang
memasuki duodenum rendah atau Lemak dalam kimus
meningkat.
PANKREAS
Volume pankreas tdd:
1. sel acini penghasil zymogen
dan enzym (82%)
2. sel kelenjar (duct cell) yg
memproduksi cairan (1000
ml/hari) dan bikarbonat
(3.2%)
3. sel endokrin yg menghasilkan
insulin & glukagon (1.8%)
Zimogen dan Enzim Pankreas
Zimogen (pro-enzim)
1. tripsinogen
2. kimotripsinogen
3. prokarboksipeptidase
4. proelastase
5. profosfolipase
Enzim
tripsin
kimotripsin
karboksipeptidase
elastase
fosfolipase
Aktivasi tripsinogen dilakukan oleh
enterokinase/enteropetidase (duodenum) dan tripsin
(reaksi autokalitik).
Aktifasi zimogen pankreas dilakukan oleh tripsin
Enzim Pankreas




Alfa amilase
Lipase
DNase (deoksiribonuklease), menghidrolisis DNA
menjadi deoksiadenosin monofosfat (dAMP),
deoksitimidin monofosfat (dTMP),
deoksiguanosin monofosfat (dGMP),
deoksisitosin monofosfat (dCMP),
RNase (Ribonuklease)
STRUKTUR KELENJAR PANKREAS DAN
KANTUNG EMPEDU
Purves et al., Life: The Science of Biology, 4th Edition, by Sinauer
Associates (http://www.sinauer.com/) and WH Freeman
(http://www.whfreeman.com/) in www.emc.maricopa.edu
Pengaturan pengeluaran Getah
Pankreas
Sekresi getah pankreas diatur oleh nervus vagus dan
hormon yang dihasilkan epitel duodenum:
 Hormon sekretin yang merangsang pengeluaran
getah pankreas dan kandungan HCO3 nya.
 Hormon CCK (kolesistokinin yang identik dengan
pankreosimin), merangsang pengeluaran enzimenzim pankreas.
Pengeluaran hormon sekretin dan CCK dirangsang
dengan adanya lemak dan pH rendah yang dalam
duodenum.
GETAH EMPEDU
Getah empedu merupakan
cairan alkalis, hasil sekresi
sel hati, 0.5 – 1.0 liter/hari:
 Fungsi garam empedu :
1. Mengaktifkan lipase
pankreas
2. Merangsang sekresi
pankreas
3. Meningkatkan absorbsi
lemak.
Purves et al., Life: The Science of Biology, 4th
Edition, by Sinauer Associates
(http://www.sinauer.com/) and WH Freeman
(http://www.whfreeman.com/) in
www.emc.maricopa.edu
KOMPOSISI GETAH EMPEDU



Garam empedu (2/3 berat bersih empedu),
kombinasi dari kolesterol dan asam (asam
kolat dan asam amino).
Pigmen empedu, terutama bilirubin. Pigmen
ini merupakan hasil pemecahan hemoglobin
dalam limfa dan sumsum tulang (bone
marrow). Pigmen ini memberikan warna pada
feses.
Kolesterol, lesitin, garam dan air.
Pengaturan pengeluaran Getah
Empedu
Kontraksi kandung empedu dikontrol oleh:
 Refleks kolagogus, dengan adanya lemak, kuning telur
dan MgSO4 dalam duodenum
 Kontrol hormon kolesistokinin (CCK) dari epitel
duodenum.pancreas.exe
USUS HALUS
TIPE PERGERAKAN USUS HALUS
SECARA OTONOM




Gerakan ke belakang dan ke depan dari masingmasing vili, hasil kontraksi otot mukosa
Gerakan pendular (ayunan) oleh otot longitudinal
Gerakan sirkuler secara ritmik oleh otot sirkuler
Gelombang peristaltik (30-120 cm/menit),
mendorong isi usus halus (± 1cm/menit) ke arah
usus besar.
Berlanjut dengan topik fisiologi absorpsi.
Sampai jumpa……..
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA
Download