1 analisi pengaruh citra merek, kualitas produk dan word of mouth

advertisement
ANALISI PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK DAN WORD OF
MOUTH COMMUNICATION TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
( STUDI KASUS : KONSUMEN SEPATU MEREK CONVERSE DIKOTA PADANG )
Handilla Pratama1, Irda., S.E,M.A2, Reni Yuliviona., S.E,M.M3
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta
E-mail: [email protected]@[email protected]
Abstract
The purpose of this study was to determine the effect of brand image, product quality and
word of mouth communication on consumer purchasing decisions of the Converse brand
shoes. The object of research is the consumer who used the Converse brand shoes in the city
of Padang. This research is a descriptive study and using purposive sampling methode. The
results of this study stated that the brand image, product quality and word of mouth
communication significantly influence to consumer purchase decisions of the Converse brand
shoes in the city of Padang.
Key Words:Consumer Purchasing Decisions
PENDAHULUAN
menarik dan berkualitas guna menarik
Latar Belakang
minat
beli
konsumen.Pada
saat
ini
Perkembangan indutri fashion di
Converse menjadi salah satu produsen
Indonesia kini mencapai puncaknya. Kini
sepatu dunia yang memiliki konsumen
banyak
fashion
terbanyak di Indonesia khususnya dikota
berlomba-lomba menciptakan model dan
Padang. Hal tersebut dapat dibuktikan
style terbaru pada produk mereka untuk
dengan data penjualan dari tokoSport
menarik minat beli konsumen. Saat ini
Station pada Basko Grand MallPadang
produsen harus bisa menemukan celah-
sebagai berikut :
produsen
industri
celah dimana mereka bisa masuk dan
Tabel 1.1
mengerti keinginan konsumen agar bisa
Data Penjualan SepatuPada Sport
berhasil dalam persaingan industri yang
Station Basko GrandMallPadang
sangat ketat. Salah satu barang fashion
Tahun 2013 – 2015
yang memiliki pangsa pasar terbesar
Data Penjualan (pasang)
adalah sepatu. Kini sepatu sudah menjadi
Brand
2013
2014
2015
barang wajib dalam menunjang gaya atau
Converse
370
390
420
style berpakaian masyarakat indonesia
Adidas
340
320
360
Nike
270
300
280
Total
980
1010
1060
sehari-hari.
Converse
sebagai
salah
satu
brand sepatu terkenal didunia tidak
Sumber : Sport Station Basko Grand Mall
Padang(2016)
ketinggalan dalam menghasilkan produk
sepatu
yang
memiliki
desain
yang
1
Dari data pada tabel 1.1 dapat
lainnya, mereka akan cenderung memilih
dilihat bahwa Converse mampu melampaui
nama merek terlebih dahulu setelah itu
pesaing-pesaingnya dengan menjadi brand
memikirkan harga, ini karena citra merek
sepatu dengan penjualan terbanyak dari
yang terbentuk di benak konsumen yang
tahun 2013 hingga tahun 2015 pada toko
terbiasa
Sport Stasion Basko Grand Mall Padang.
cenderung memiliki konsistensi dalam
Dapat dilihat pada tahun 2013sepatu merek
pembelian produk yg diinginkan.
Converse terjual sebanyak 370 pasang,
mengalahkan
penjualan
dari
menggunakan
merek
tertentu
Selain itu kualitas suatu produk
produk
menjadi
salah
satu
pertimbangan
pesaing seperti Adidas hanya terjual 340
konsumen dalam melakukan keputusan
pasang dan Nike yang hanya terjual
pembelian produk yang akan digunakan.
sebanyak 270 pasang. Pada tahun 2014
Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk
penjualan
bisa memproduksi barang atau jasa yang
Converse
mengalami
peningkatan menjadi 390 pasang. Pada
berkualitas,
tahun 2015 penjualan sepatu Converse
dengan kompetitor. Jika kualitas produk
kembali meningkat menjadi 420 pasang.
sesuai dengan apa yang diinginkan dan
Hal ini dapat artikan bahawa sepatu merek
dibutuhkan,
Converse adalah merek sepatu paling laku
melakukan keputusan pembelian pada
dan paling banyak dibeli
produk tersebut.
pada Sport
Station Basko Grand Mall Padang.
sehingga
dapat
bersaing
maka konsumen akan
Disamping
harus
meningkatkan
Citra suatu merek sangat membantu
kualitas untuk memenuhi kebutuhan dan
produsen dalam memasarkan dan menarik
keinginan konsumen produsen juga harus
minat beli konsumen.Citra merek juga
mencari
merupakan
yang
memasarkan produk tersebut. Salah satu
pembelian
strategi pemasaran yang cukup efektif dan
konsumen. Persaingan yang semakin ketat
banyak digunakan oleh para produsen yaitu
saat ini untuk semua kategori produk
strategi worf of mouth communication atau
melahirkan berbagai macam merek yang
komunikasi dari mulut ke mulut. Meskipun
menjadi identitas masing-masing produk
dianggap sebagai strategi pemasaran yang
tersebut. Menurut Peter dan Olson (2002)
tradisional, namun cara ini cukup ampuh
menyatakan bahwa dalam pengambilan
dalam
keputusan
konsumen
melakukan keputusan pembelian. Produsen
dihadapkan pada pilihan seperti nama
sangat berharap terjadinya promosi dari
merek, harga, serta berbagai atribut produk
mulut
menentukan
salah
satu
faktor
keputusan
pembelian
jika
2
strategi
yang
tepat
dalam
menyakinkan konsumen dalam
kemulut,
karena
metode
ini
membantu penyebaran kesadaran produk
3. Bagaimana pengaruh word of mouth
hingga menjangkau konsumen yang tidak
communication
terhadap
keputusan
bisa dijangkau oleh produsen melalui
pembelian sepatu merek Converse
kontak promosi secara langsung (Peter dan
dikota Padang?
Olson, 2002). Seorang konsumen mungkin
saja dapat bercerita langsung denga orang
Tujuan Penelitian
lain mengenai pengalaman positif setelah
Berdasarkan
menggunakan sebuah produk. Hal ini akan
rumusan
masalah,
tujuan dari penelitian in iadalah :
menjadi keuntungan bagi produsen kerena
mengurangi biaya promosi. Hal tersebut
1. Menganalisis pengaruh citra merek
dikarenakan tanpa disadari para konsumen
terhadap keputusan pembelian sepatu
yang telah merasa puas dan percaya pada
merek Converse dikota Padang.
suatu produk atau jasa konsumen tersebut
telah
berbagi
informasi
yang
2. Menganalisis pengaruh kualitas produk
sangat
terhadap keputusan pembelian sepatu
berharga.
merek Converse dikota Padang.
Berdasarkan hal tersebut
maka
3. Menganalisis pengaruh word of mouth
dalam penelitian ini akan menganalisi
communication
pengaruh citra merek, kualitas produk,
pembelian sepatu merek Converse
danword of mouth communicationterhadap
dikota Padang.
keputusan
konsumen
melakukan
keputusan
TINJAUAN PUSTAKA
pembelian sepatu merek Conversedikota
Keputusan Pembelian
Padang.
Keputusan pembelian adalah suatu
proses
Berdasarkan
maka
pengambilan
keputusan
dalam
membeli suatu produk yang dimulai dari
Rumusan Masalah
tersebut,
terhadap
rumusan
dapat
masalah
pengenalan masalah, pencarian informasi,
dirumuskan
penilaian alternative, membuat keputusan
pertanyaan penelitian sebagai berikut :
pembelian, dan akhirnya mendapatkan
perilaku setelah pembelianya itu puas atau
1. Bagaimana
pengaruh
citra
merek
tidak puas terhadap suatu produk yang
dibeli (Kotler, 2009).
terhadap keputusan pembelian sepatu
merek Convers edikota Padang?
Keputusan pembelian merupakan
2. Bagaimana pengaruh kualitas produk
salah satu proses dari perilaku konsumen.
terhadap keputusan pembelian sepatu
Menurut Mangkunegara (2013) perilaku
merek Converse dikota Padang?
konsumen adalah kerangka kinerja atau
3
terbentuk di benak konsumen”.
sesuatu yang mewakili apa yang diyakini
yang
konsumen dalam mengambil keputusan
Aaker (1997) menyatakan asosiasi merek
membeli. Dalam keputusan pembelian
adalah segala hal yang berkaitan dengan
dengan membeli produk atau merek yang
ingatan mengenai sebuah merek.
paling disukai. Ada 2 faktor yang muncul
Sedangkan menurut Kotler dan
antara niat dalam membuat keputusan
Keller (2009) merek adalah suatu nama,
untuk membeli. Faktor yang pertama
istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau
adalah sikap orang lain dan yang kedua
kombinasi
factor situasi yang tidak diharapkan.
dimaksudkan
Setelah membeli produk konsumen akan
barang atau jasa penjual atau kelompok
mengalami
sebagai
penjual dan untuk mendiferensiasikannya
tingkah laku paska pembelianya itu suatu
dari produk atau jasa lain yang dirancang
perasaan senang atau kecewa seseorang
untuk memuaskan kebutuhan yang sama.
proses
kepuasan
dari
semuanya,
untuk
yang
mengidentifikasi
yang berasal dari perbandingan antara
Menurut penelitian yang dilakukan
kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu
oleh Ian Antonius Ong dan Sugiono
produk dan harapannya.
Sugiharto (2013) menytakan indiKator
Menurut
purwati,
dkk
(2012)
pengukur citra merek terbagi dalam 4
indikator pengukur keputusan pembelian
aspek :
antara lain :
1. Minat
1. Atribut merek
beli
dikarenakan
adanya
2. Manfaat merek
kebutuhan dan keinginan
2. Keputusa
pembelian
3. Nilai merek
atas
data
4. Pemakaian merek
informasi dari sumber-sumber yang
berkaitan.
3. Keputusan
Kualitas Produk
pembelian
setelah
Kualitas produk adalah kemampuan
melakukan penilaian dan seleksi
suatu produk untuk melakukan fungsi-
terhadap berbagai alternatif
fungsinya yang meliputi daya tahan,
4. Melakukan pembelian ulang
keandalan, ketepatan, kemudahan, operasi
5. Kebiasaan dalam pembelian produk
dan perbaikan serta atribut lainya ( Kotler
6. Kemantapan dalam sebuah produk
dan Armstrong, 2008 ). Kualitas produk
memiliki arti penting bagi persaingan pada
pasar. Konsumen akan membeli produk
Citra Merek
Menurut Rangkuti (2002) Citra
jika merasa cocok, karena itu suatu produk
Merek adalah “sekumpulan asosiasi merek
harus memiliki kualitas yang sesuai dengan
4
keinginan dan kebutuhan konsumen atau
lain untuk mencapai tujuan yang sama,
target pasar, dengan kata lain, pembuatan
serta mempunyai latar belakang yang sama
produk
dan tidak berbadan hukum. Kegiatan word
lebih
baik
berorientasi
pada
keinginan pasar atau selera konsumen.
of mouth communication merupakan satu
Menurut penelitian yang dilakukan
aktivitas
yang
dapat
menghasilakn
oleh purwati, dkk (2012) menyatakan
publisitas, kegembiraan dan informasi
bahwa
kepada konsumen.
indikator
pengkuruan
kualitas
produk terdiri dari 5 aspek :
Indikator pengukur word of mouth
1.
Model
antaralain :
2.
Karakteristik
1. Membicarakan
3.
Varian produk
2. Mempromosikan
4.
Desain
3. Mengajak dan membujuk
5.
Daya tahan
Hipotesis
Hipotesis
Word of Mouth Communication
Word of Mouth Communication
sementara
merupakan
terhadap
rumusan
jawaban
masalah
sering kali menjadi peran penting dalam
penelitian yang bertujuan mengarahkan
pemasaran.Ketika
seorang
dan memberikan pedoman dalam pokok
berbicara
yang
dengan
pelanggan
tentang
permasalahan serta tujuan penelitian. Maka
beberapa aspek dari produk yang dibeli
dari penelitian terdahulu yang ada dapat
ataupun layanan yang diberikan, maka
dimunculkan suatu hipotesis penelitian
informasi ini akan berpengaruh baik pada
sebagai berikut:
perilaku
H1: Citra merek berpengaruh signifikan
mereka
ataupun
lain
juga
pada
kepuasan mereka terhadap layanan itu
terhadap
sendiri. Menurut Mowen & Minor (2002)
merek Conversedikota Padang.
mengemukakan bahwa, komunikasi dari
H2:
mulut
signifikan terhadap keputusan pembelian
ke
mulut
(Word
of
Mouth
keputusan
Kualitas
pembelian
produk
sepatu
berpengaruh
Communication) mengacu pada pertukaran
sepatu merek Conversedikota Padang.
komentar, pemikiran dan ide-ide diantara
H3 : Word of mouth communication
dua konsumen atau lebih, yang tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan
satupun merupakan sumber pemasaran.
pembelian sepatu merek Converse dikota
Peter & Olson (2002) menegaskan
Padang.
bahwa sebuah group terdiri dari dua atau
lebih orang yang berinteraksi satu sama
5
perwakilan dari populasi itu yang disebut
Kerangka Konseptual
dengan sampel (Ferdinand, 2006).
Untuk
CITRA
lingkup
H1
MEREK
mempersempit
penelitian
maka
ruang
dilakukan
pengambilan sample. Menurut Sekaran
(2011) sampel merupakan bagian dari
KUALITAS
PRODUK
H2
KEPUTUSAN
populasi yang dianggap mewakili. Pada
PEMBELIAN
penelitian ini sampel yang digunakan
adalah beberapa orang konsumen sepatu
WORD OF
MOUTH
COMMUNICATI
ON
merek Converse yang ada di kota Padang
H3
dengan ukuran sample yang digunakan
adalah 100 orang responden.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Analisis Regresi Linear Berganda
Populasi adalah gabungan dari
Analisis regresi linear berganda
seluruh elemen yang berbentuk peristiwa,
adalah analisis yang digunakan untuk
hal, atau orang yang memliki karakteristik
mengukur kekuatan hubungan antara dua
yang serupa dan menjadi pusat semesta
variabel atau lebih, juga menunjukkan arah
penelitian (Ferdinand, 2006) sedangkan
hubungan antar variabel dependen dengan
menurut Sugiyono (2010) populasi ialah
variabel independen (Ghozali, 2011).
wilayah generalisasi yang terdiri dari objek
atau subjek yang mempunyai kualitas dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
peneliti untuk dipelajari dan kemudian
Tabel 1.2
ditarik kesimpulanya. Dalam penelitian ini,
populasi
peneliti
mengacu
Variab
el
Terikat
kepada
konsumen sepatu merek Conversedikota
Padang.
Konstanta
(a)
Sampel adalah subset dari populasi,
terdiri dari beberapa anggota populasi.
Citra merek
Keputu (X1)
san
pembeli Kualitas
an (Y) Produk (X2)
Subset ini diambil kerena dalam beberapa
kasus tidak mungkin meneliti seluruh
anggota
populasi,
maka
Konstanta
dan
Variabel
Bebas
diambil
6
Koefisi
en
Signifik
Regres
an
i
0,978
0,006
0,474
0,000
0,413
0,000
Word of
Moth
Communica
tion (X3)
-0,140
F
60,166
R
Square(R2)
0,653
Hasil Uji Hipotesis (Uji t)
0,014
Dari
tabel
1.2
terlihat
hasil
pengujian hipotesis untuk variable citra
merek (X1) diperoleh hasil pengujian t-
0,000
statistik dengan nilai signifikan 0,00< 0,05.
Hal ini berarti variable citra
berpengaruh
terhadap
(Sumber: data diolah, 2016)
pembelian
(Y)
diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa
diperoleh sebesar 60,166 dengan nilai
0,00 .
keputusan
signifikan
Padang. Dalam hal ini Ho ditolak dan Ha
Dari tabel 1.2 dapat dilihat bahwa F
signifikan
dan
konsumen sepatu merek Converse dikota
Hasil Uji Kelayakan Model (Uji f)
a
positif
merek
merek
berpengaruh
positif
dan
probability
signifikan terhadap keputusan pembelian
dari
nilai
konsumen sepatu merek Converse dikota
hal ini dapat
Padang. Hasil hipotesis pertama terbukti
disimpulkan bahwa variable citra merek,
yang menyatakan bahwa citra merek
kualitas produk dan word of mouth
berpengaruh signifikan terhadap keputusan
communication
pembelian
signifikannya
Karene
citra
lebih
kecil
signifikan 0,05, maka
secara
bersama-sama
memiliki pengaruh terhadap keputusAN
pembelian
konsumen
sepatu
konsumen
sepatu
merek
Converse dikota Padang.
merek
Untuk variable Kualitas Produk
Converse dikota Padang.
(X2) diperoleh hasil pengujian t-statistik
dengan nilai signifikan 0,00< 0,05. Hal ini
Koefisien Determinan (R square)
Dari
tabel
1.2
dapat
berarti
dilihat
variable
berpengaruh
2
kualitas
positif
dan
produk
signifikan
diperoleh hasil R sebesar 0,653. Hal ini
terhadap
berarti 65.3% dari keputusan pembelian
konsumen sepatu merek Converse dikota
konsumen sepatu merek Converse dikota
Padang. Dalam hal ini Ho ditolak dan Ha
Padang dipengaruhi oleh variable citra
diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa
merek, kualitas produk dan word of mouth
kualitas produk berpengaruh signifikan
communication,
terhadap keputusan pembelian konsumen
sisanya
yaitu
34,7%
dipengaruhi oleh variabel lain.
keputusan
pembelian
(Y)
sepatu merek Converse dikota Padang.
Hasil
hipotesis
menyatakan
kedua
bahwa
terbukti
kualitas
yang
produk
berpengaruh signifikan terhadap keputusan
7
pembelian
konsumen
sepatu
merek
Pengaruh Kualitas Produk Terhadap
Converse dikota Padang.
Keputusan Pembelian
Untuk variable word of mouth
Berdasarkan hasil uji hipotesis
communication (X3) hasil pengujian t-
kedua diperoleh nilai signifikan untuk
statistik dengan nilai signifikan 0,014<
variabel kualitas produk sebesar
0,05. Hal ini berarti variable word of mouth
dengan pengujian tingkat kesalahan yang
communication berpengaruh positif dan
digunakan adalah
signifikan
signifikan lebih kecil dari alpha 0,05
terhadap
keputusan
(Y)
0,00
0,05 berarti nilai
konsumen sepatu merek Converse dikota
(>0,05).
Berdasarkan analisis
tersebut
Padang. Dalam hal ini Ho ditolak dan Ha
dapat simpulkan bahwa variabel kualitas
diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa
produk berpengaruh signifikan terhadap
variabel word of mouth communication
keputusan pembelian konsumen sepatu
berpengaruh signifikan terhadap keputusan
merek Converse dikota Padang.
konsumen sepatu merek Converse dikota
Padang. Hasil hipotesis ketiga terbukti
Pengaruh
yang menyatakan bahwa variabel word of
Communication Terhadap Keputusan
mouth
Pembelian
communication
berpengaruh
Word
of
Mouth
signifikan terhadap keputusan pembelian
Berdasarkan hasil uji hipotesis
konsumen sepatu merek Converse dikota
kedua diperoleh nilai signifikan untuk
Padang.
variabel word of mouth communication
Pembahasan
sebesar 0,014 dengan
Pengaruh
Citra
Merek
pengujian tingkat
kesalahan yang digunakan adalah 0,05
Terhadap
berarti nilai signifikan lebih kecil dari
Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil uji hipotesis
alpha 0,05 (>0,05). Berdasarkan analisis
pertama diperoleh nilai signifikan untuk
tersebut dapat simpulkan bahwa variabel
variabel citra merek sebesar 0,00 dengan
word
pengujian
berpengaruh signifikan terhadap keputusan
tingkat
digunakan adalah
kesalahan
yang
0,05 berarti nilai
pembelian
signifikan lebih kecil dari alpha 0,05
(>0,05).
Berdasarkan analisis
of
mouth
konsumen
communication
sepatu
merek
analisis
dan
Converse dikota Padang.
tersebut
dapat disimpulkan bahwa variabel citra
PENUTUP
merek berpengaruh signifikan terhadap
Kesimpulan
keputusan pembelian konsumen sepatu
Berdasarkan
merek Converse dikota Padang.
pembahasan hasil pengujian hipotesis yang
8
telah dilakukan dapat di ajukan beberapa
tingkat keakuratan dari hasil penelitian
kesimpulan penting yang merupakan inti
belum bisa mewakili data sebenarnya .
dari penelitian ini, yaitu :
3.
1.
yang belum digunakan pada penelitian ini
Hasil pengujian hipotesis pertama
ditemukan
bahwa
berpengaruh
Citra
positif
dan
Masih kurangnya jumlah variabel
Merek
seperti promosi, gaya hidup (life style),
signifikan
lokasi, brand trush, kepuasan, dan lain-
terhadap keputusan pembelian konsumen
lain.
sepatu merek Converse dikota Padang.
4.
2.
pengetahuan peneliti sehingga disarankan
Hasil pengujian hipotesis kedua
ditemukan
bahwa
berpengaruh
kualitas
positif
dan
produk
Keterbatasan
untuk
signifikan
kemampuan
penelitian
dan
selanjutnya
memperbanyak jurnal-jurnal dan data, agar
terhadap keputusan pembelian konsumen
penelitian menjadi lebih baik dan akurat
sepatu merek Converse dikota Padang.
Saran
3.
Hasil pengujian hipotesis ketiga
ditemukan
bahwa
word
of
Berdasarkan
mouth
diperoleh
pada
kesimpulan
penelitian
ini,
untuk
communication berpengaruh positif dan
meningkatkan
signifikan terhadap keputusan pembelian
konsumen sepatu merek Converse dikota
konsumen sepatu merek Converse dikota
Padang maka disarankan sebagai berikut :
Padang.
1.
Keterbatasan Penelitian
mempertahankan
Peneliti
menyadari
keputusan
yang
Perusahaan
pembelian
harus
mampu
dan
bahkan
bahwa
meningkatkan pada aspek citra merek yang
telah dilaksanakan ini
terbentuk untuk para konsumen Converse.
masih memiliki beberapa kekurangan yang
Dalam hal ini Converse juga dapat
disebabkan
meningkatkan asumsi konsumen dengan
penelitian yang
peneliti
adanya
miliki
penelitian
ini.
keterbatasan
selama
yang
pembuatan
Keterbatasan
memberikan
tersebut
keunggulan-keunggulan
dalam fasilitas seperti layanan keluhan
meliputi:
pelanggan agar terbangun rasa percaya
1.
antara
Jumlah sampel yang digunakan
konsumen
kepada
masih sedikit sehingga secara empiris
sehingga
belum menggambarkan populasi yang
konsumen terhadap citra merek Converse
sesungguhnya.
itu sendiri.
2.
Waktu
yang
digunakan
dalam
2.
penelitian ini sangat minim sehingga
meningkatakan
produsen
Perusahaan
harus
keyakinan
meningkatkan
dan memperbaiki asumsi konsumen pada
aspek kualitas produk. Dalam hal ini
9
perusahaan harus meningkatkan kualitas
Basu Swasta,Irawan., (2008). Manajemen
Pemasaran
Modern.
Liberty,
Yogyakarta
produk denga cara meningkatkan kualitas
bahan baku yang digunakan dalam proses
Ferdinand, Augusty, (2006). Metode
Penelitian Manajemen. Semarang:
Badan
Penerbit
Universitas
Diponegoro.
produksi serta perusahaan juga harus
selektif dalam dalam pengecekan ulang
produk yang akan dikirim ke konsumen
agar produk bebas cacat.
3.
Perusahaan
harus
Fristiana, Dessy Amelia, (2012). Pengaruh
Citra Merek dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Ramai
Swalayan Peterongan Semarang.
Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis.
meningkatkan
dan memperbaiki asumsi konsumen pada
aspek word of mouth communication.
Dalam
hal
ini
meningkatkan
perusahaan
aspek
word
of
harus
Ghozali, Imam, (2011). Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program
SPSS. Badan penerbit Diponegoro,
Semarang.
mouth
communication dengan cara menciptakan
desain yang unik dan menarik sehinga
Keller, L. Kevin, (2009).Strategic Brand
Management, Second Edition,
Prestice
Hall.
Kotler Philip, Armstrong, Garry, (2008).
Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
dapat memicu terjadinya word of mouth
communicationpositif.
Perusahaan
juga
dapat memberikan potongan harga atau
reward bagi setiap konsumen yang dapat
mengajak konsumen lain untuk membeli
Kotler Philip, Keller Kevin Lane, (2009).
Manajemen Pemasaran. Jakarta:
Erlangga.
sepatu merek converse.
4.
Bagi
peneliti
selanjutnya
diharapkan dapat meneliti dengan variabel-
Kotler,
variabel lain diluar variabel yang telah
ditelti agar memperoleh hasil yang lebih
bervariatif
yang
dapat
Philip, (2009). Manajamen
Pemasaran,Jilid 1 dan 2.Jakarta:
PT. Indeks Kelompok Gramedia.
berpengaruh
Low, G. S dan Lamb, Ch. W, (2000), The
measurement and dimensionality of
associations, The Journal of
Product and Brand Management,
Vol. 9 No.6, pp.350-68
Adinda, Silvana & Harsono L Dwi, (2015).
Pengaruh
Word
of
Mouth
Communication Terhadap Proses
Pengambilan Keputusan Pembelian
Ponsel Android. Jurnal Manajemen
Bisnis
Telekomunikasi
dan
Informatika Universitas Telkom..
Mangkunegara, A.P. (2013). Perilaku
Konsumen Edisi Revisi. Bandung:
Refika Aditama.
terhadap keputusan pembelian.
DAFTAR PUSTAKA
Mowen, John C dan Minor, Michael,
(2002).
Perilaku
Konsumen.
Jakarta: Erlangga.
10
Ong A. Ian & Sugiharto, Sugiono, (2013).
Analisis
Pengaruh
Strategi
Diferensiasi, Citra Merek, Kualitas
Produk dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Pelanggan di
Cincau Station Surabaya. Jurnal
Manajemen Pemasaran, Vol. 1 No.
2.
& Analisis. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka utama.
Sari, D.K. Ratna & Astuti, R.T. Sri,
(2012). Analisis Pengaruh Kualitas
Produk, Persepsi Harga, dan Word
of Mouth Communication Terhadap
Keputusan Pembelian Mebel Pada
CV. Mega Jaya Mebel Semarang.
Diponegoror
Journal
of
Management, Vol. 1 No. 1 2012.
Purwati, dkk, (2012). Pengaruh Harga dan
Kualitas
Produk
terhadap
Keputusan Pembelian Motor Honda
Matic Beat Pada PT. Nusantara
Solar Sakti. Jurnal Ekonomi dan
Informatika Akutansi (JENIUS).
Vol. 2 No. 3 September 2012.
Schiffman , Leon. G., & Kanuk, Leslie
Lazar,
(2006).
Perilaku
KonsumenEd. 7.Prentice Hall,
Jakarta.
Peter, J. Paul dan Jerry C Olson, (2002).
Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran.
Terjemahan.Jakarta:Erlangga.
Ries,
Sekaran,
Uma, (2011). Metodologi
Penelitian
Bisnis.
Jakarta:
Erlangga.
Sugiyono,
(2010).Metode
Penelitian
Bisnis. Bandung: Alfabetha.
Al dan Trout, Jack, (2002).
Positioning: The Battle For Your
Mind, Jakarta: PT. Salemba Empat
Patria.
Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra
Dadi Adriana, (2008). Pemasaran
strategik. Yogyakarta: Andi
Rangkuti,
Freddy,
(2002).
Teknik
Mengukur
dan
Strategi
Meningkatkan KepuasanPelanggan
.
11
Download