ANALISI PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK DAN WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ( STUDI KASUS : KONSUMEN SEPATU MEREK CONVERSE DIKOTA PADANG ) Handilla Pratama1, Irda., S.E,M.A2, Reni Yuliviona., S.E,M.M3 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta E-mail: [email protected]@[email protected] Abstract The purpose of this study was to determine the effect of brand image, product quality and word of mouth communication on consumer purchasing decisions of the Converse brand shoes. The object of research is the consumer who used the Converse brand shoes in the city of Padang. This research is a descriptive study and using purposive sampling methode. The results of this study stated that the brand image, product quality and word of mouth communication significantly influence to consumer purchase decisions of the Converse brand shoes in the city of Padang. Key Words:Consumer Purchasing Decisions PENDAHULUAN menarik dan berkualitas guna menarik Latar Belakang minat beli konsumen.Pada saat ini Perkembangan indutri fashion di Converse menjadi salah satu produsen Indonesia kini mencapai puncaknya. Kini sepatu dunia yang memiliki konsumen banyak fashion terbanyak di Indonesia khususnya dikota berlomba-lomba menciptakan model dan Padang. Hal tersebut dapat dibuktikan style terbaru pada produk mereka untuk dengan data penjualan dari tokoSport menarik minat beli konsumen. Saat ini Station pada Basko Grand MallPadang produsen harus bisa menemukan celah- sebagai berikut : produsen industri celah dimana mereka bisa masuk dan Tabel 1.1 mengerti keinginan konsumen agar bisa Data Penjualan SepatuPada Sport berhasil dalam persaingan industri yang Station Basko GrandMallPadang sangat ketat. Salah satu barang fashion Tahun 2013 – 2015 yang memiliki pangsa pasar terbesar Data Penjualan (pasang) adalah sepatu. Kini sepatu sudah menjadi Brand 2013 2014 2015 barang wajib dalam menunjang gaya atau Converse 370 390 420 style berpakaian masyarakat indonesia Adidas 340 320 360 Nike 270 300 280 Total 980 1010 1060 sehari-hari. Converse sebagai salah satu brand sepatu terkenal didunia tidak Sumber : Sport Station Basko Grand Mall Padang(2016) ketinggalan dalam menghasilkan produk sepatu yang memiliki desain yang 1 Dari data pada tabel 1.1 dapat lainnya, mereka akan cenderung memilih dilihat bahwa Converse mampu melampaui nama merek terlebih dahulu setelah itu pesaing-pesaingnya dengan menjadi brand memikirkan harga, ini karena citra merek sepatu dengan penjualan terbanyak dari yang terbentuk di benak konsumen yang tahun 2013 hingga tahun 2015 pada toko terbiasa Sport Stasion Basko Grand Mall Padang. cenderung memiliki konsistensi dalam Dapat dilihat pada tahun 2013sepatu merek pembelian produk yg diinginkan. Converse terjual sebanyak 370 pasang, mengalahkan penjualan dari menggunakan merek tertentu Selain itu kualitas suatu produk produk menjadi salah satu pertimbangan pesaing seperti Adidas hanya terjual 340 konsumen dalam melakukan keputusan pasang dan Nike yang hanya terjual pembelian produk yang akan digunakan. sebanyak 270 pasang. Pada tahun 2014 Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk penjualan bisa memproduksi barang atau jasa yang Converse mengalami peningkatan menjadi 390 pasang. Pada berkualitas, tahun 2015 penjualan sepatu Converse dengan kompetitor. Jika kualitas produk kembali meningkat menjadi 420 pasang. sesuai dengan apa yang diinginkan dan Hal ini dapat artikan bahawa sepatu merek dibutuhkan, Converse adalah merek sepatu paling laku melakukan keputusan pembelian pada dan paling banyak dibeli produk tersebut. pada Sport Station Basko Grand Mall Padang. sehingga dapat bersaing maka konsumen akan Disamping harus meningkatkan Citra suatu merek sangat membantu kualitas untuk memenuhi kebutuhan dan produsen dalam memasarkan dan menarik keinginan konsumen produsen juga harus minat beli konsumen.Citra merek juga mencari merupakan yang memasarkan produk tersebut. Salah satu pembelian strategi pemasaran yang cukup efektif dan konsumen. Persaingan yang semakin ketat banyak digunakan oleh para produsen yaitu saat ini untuk semua kategori produk strategi worf of mouth communication atau melahirkan berbagai macam merek yang komunikasi dari mulut ke mulut. Meskipun menjadi identitas masing-masing produk dianggap sebagai strategi pemasaran yang tersebut. Menurut Peter dan Olson (2002) tradisional, namun cara ini cukup ampuh menyatakan bahwa dalam pengambilan dalam keputusan konsumen melakukan keputusan pembelian. Produsen dihadapkan pada pilihan seperti nama sangat berharap terjadinya promosi dari merek, harga, serta berbagai atribut produk mulut menentukan salah satu faktor keputusan pembelian jika 2 strategi yang tepat dalam menyakinkan konsumen dalam kemulut, karena metode ini membantu penyebaran kesadaran produk 3. Bagaimana pengaruh word of mouth hingga menjangkau konsumen yang tidak communication terhadap keputusan bisa dijangkau oleh produsen melalui pembelian sepatu merek Converse kontak promosi secara langsung (Peter dan dikota Padang? Olson, 2002). Seorang konsumen mungkin saja dapat bercerita langsung denga orang Tujuan Penelitian lain mengenai pengalaman positif setelah Berdasarkan menggunakan sebuah produk. Hal ini akan rumusan masalah, tujuan dari penelitian in iadalah : menjadi keuntungan bagi produsen kerena mengurangi biaya promosi. Hal tersebut 1. Menganalisis pengaruh citra merek dikarenakan tanpa disadari para konsumen terhadap keputusan pembelian sepatu yang telah merasa puas dan percaya pada merek Converse dikota Padang. suatu produk atau jasa konsumen tersebut telah berbagi informasi yang 2. Menganalisis pengaruh kualitas produk sangat terhadap keputusan pembelian sepatu berharga. merek Converse dikota Padang. Berdasarkan hal tersebut maka 3. Menganalisis pengaruh word of mouth dalam penelitian ini akan menganalisi communication pengaruh citra merek, kualitas produk, pembelian sepatu merek Converse danword of mouth communicationterhadap dikota Padang. keputusan konsumen melakukan keputusan TINJAUAN PUSTAKA pembelian sepatu merek Conversedikota Keputusan Pembelian Padang. Keputusan pembelian adalah suatu proses Berdasarkan maka pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk yang dimulai dari Rumusan Masalah tersebut, terhadap rumusan dapat masalah pengenalan masalah, pencarian informasi, dirumuskan penilaian alternative, membuat keputusan pertanyaan penelitian sebagai berikut : pembelian, dan akhirnya mendapatkan perilaku setelah pembelianya itu puas atau 1. Bagaimana pengaruh citra merek tidak puas terhadap suatu produk yang dibeli (Kotler, 2009). terhadap keputusan pembelian sepatu merek Convers edikota Padang? Keputusan pembelian merupakan 2. Bagaimana pengaruh kualitas produk salah satu proses dari perilaku konsumen. terhadap keputusan pembelian sepatu Menurut Mangkunegara (2013) perilaku merek Converse dikota Padang? konsumen adalah kerangka kinerja atau 3 terbentuk di benak konsumen”. sesuatu yang mewakili apa yang diyakini yang konsumen dalam mengambil keputusan Aaker (1997) menyatakan asosiasi merek membeli. Dalam keputusan pembelian adalah segala hal yang berkaitan dengan dengan membeli produk atau merek yang ingatan mengenai sebuah merek. paling disukai. Ada 2 faktor yang muncul Sedangkan menurut Kotler dan antara niat dalam membuat keputusan Keller (2009) merek adalah suatu nama, untuk membeli. Faktor yang pertama istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau adalah sikap orang lain dan yang kedua kombinasi factor situasi yang tidak diharapkan. dimaksudkan Setelah membeli produk konsumen akan barang atau jasa penjual atau kelompok mengalami sebagai penjual dan untuk mendiferensiasikannya tingkah laku paska pembelianya itu suatu dari produk atau jasa lain yang dirancang perasaan senang atau kecewa seseorang untuk memuaskan kebutuhan yang sama. proses kepuasan dari semuanya, untuk yang mengidentifikasi yang berasal dari perbandingan antara Menurut penelitian yang dilakukan kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu oleh Ian Antonius Ong dan Sugiono produk dan harapannya. Sugiharto (2013) menytakan indiKator Menurut purwati, dkk (2012) pengukur citra merek terbagi dalam 4 indikator pengukur keputusan pembelian aspek : antara lain : 1. Minat 1. Atribut merek beli dikarenakan adanya 2. Manfaat merek kebutuhan dan keinginan 2. Keputusa pembelian 3. Nilai merek atas data 4. Pemakaian merek informasi dari sumber-sumber yang berkaitan. 3. Keputusan Kualitas Produk pembelian setelah Kualitas produk adalah kemampuan melakukan penilaian dan seleksi suatu produk untuk melakukan fungsi- terhadap berbagai alternatif fungsinya yang meliputi daya tahan, 4. Melakukan pembelian ulang keandalan, ketepatan, kemudahan, operasi 5. Kebiasaan dalam pembelian produk dan perbaikan serta atribut lainya ( Kotler 6. Kemantapan dalam sebuah produk dan Armstrong, 2008 ). Kualitas produk memiliki arti penting bagi persaingan pada pasar. Konsumen akan membeli produk Citra Merek Menurut Rangkuti (2002) Citra jika merasa cocok, karena itu suatu produk Merek adalah “sekumpulan asosiasi merek harus memiliki kualitas yang sesuai dengan 4 keinginan dan kebutuhan konsumen atau lain untuk mencapai tujuan yang sama, target pasar, dengan kata lain, pembuatan serta mempunyai latar belakang yang sama produk dan tidak berbadan hukum. Kegiatan word lebih baik berorientasi pada keinginan pasar atau selera konsumen. of mouth communication merupakan satu Menurut penelitian yang dilakukan aktivitas yang dapat menghasilakn oleh purwati, dkk (2012) menyatakan publisitas, kegembiraan dan informasi bahwa kepada konsumen. indikator pengkuruan kualitas produk terdiri dari 5 aspek : Indikator pengukur word of mouth 1. Model antaralain : 2. Karakteristik 1. Membicarakan 3. Varian produk 2. Mempromosikan 4. Desain 3. Mengajak dan membujuk 5. Daya tahan Hipotesis Hipotesis Word of Mouth Communication Word of Mouth Communication sementara merupakan terhadap rumusan jawaban masalah sering kali menjadi peran penting dalam penelitian yang bertujuan mengarahkan pemasaran.Ketika seorang dan memberikan pedoman dalam pokok berbicara yang dengan pelanggan tentang permasalahan serta tujuan penelitian. Maka beberapa aspek dari produk yang dibeli dari penelitian terdahulu yang ada dapat ataupun layanan yang diberikan, maka dimunculkan suatu hipotesis penelitian informasi ini akan berpengaruh baik pada sebagai berikut: perilaku H1: Citra merek berpengaruh signifikan mereka ataupun lain juga pada kepuasan mereka terhadap layanan itu terhadap sendiri. Menurut Mowen & Minor (2002) merek Conversedikota Padang. mengemukakan bahwa, komunikasi dari H2: mulut signifikan terhadap keputusan pembelian ke mulut (Word of Mouth keputusan Kualitas pembelian produk sepatu berpengaruh Communication) mengacu pada pertukaran sepatu merek Conversedikota Padang. komentar, pemikiran dan ide-ide diantara H3 : Word of mouth communication dua konsumen atau lebih, yang tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan satupun merupakan sumber pemasaran. pembelian sepatu merek Converse dikota Peter & Olson (2002) menegaskan Padang. bahwa sebuah group terdiri dari dua atau lebih orang yang berinteraksi satu sama 5 perwakilan dari populasi itu yang disebut Kerangka Konseptual dengan sampel (Ferdinand, 2006). Untuk CITRA lingkup H1 MEREK mempersempit penelitian maka ruang dilakukan pengambilan sample. Menurut Sekaran (2011) sampel merupakan bagian dari KUALITAS PRODUK H2 KEPUTUSAN populasi yang dianggap mewakili. Pada PEMBELIAN penelitian ini sampel yang digunakan adalah beberapa orang konsumen sepatu WORD OF MOUTH COMMUNICATI ON merek Converse yang ada di kota Padang H3 dengan ukuran sample yang digunakan adalah 100 orang responden. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Analisis Regresi Linear Berganda Populasi adalah gabungan dari Analisis regresi linear berganda seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, adalah analisis yang digunakan untuk hal, atau orang yang memliki karakteristik mengukur kekuatan hubungan antara dua yang serupa dan menjadi pusat semesta variabel atau lebih, juga menunjukkan arah penelitian (Ferdinand, 2006) sedangkan hubungan antar variabel dependen dengan menurut Sugiyono (2010) populasi ialah variabel independen (Ghozali, 2011). wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan HASIL DAN PEMBAHASAN karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh Hasil Analisis Regresi Linear Berganda peneliti untuk dipelajari dan kemudian Tabel 1.2 ditarik kesimpulanya. Dalam penelitian ini, populasi peneliti mengacu Variab el Terikat kepada konsumen sepatu merek Conversedikota Padang. Konstanta (a) Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi. Citra merek Keputu (X1) san pembeli Kualitas an (Y) Produk (X2) Subset ini diambil kerena dalam beberapa kasus tidak mungkin meneliti seluruh anggota populasi, maka Konstanta dan Variabel Bebas diambil 6 Koefisi en Signifik Regres an i 0,978 0,006 0,474 0,000 0,413 0,000 Word of Moth Communica tion (X3) -0,140 F 60,166 R Square(R2) 0,653 Hasil Uji Hipotesis (Uji t) 0,014 Dari tabel 1.2 terlihat hasil pengujian hipotesis untuk variable citra merek (X1) diperoleh hasil pengujian t- 0,000 statistik dengan nilai signifikan 0,00< 0,05. Hal ini berarti variable citra berpengaruh terhadap (Sumber: data diolah, 2016) pembelian (Y) diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa diperoleh sebesar 60,166 dengan nilai 0,00 . keputusan signifikan Padang. Dalam hal ini Ho ditolak dan Ha Dari tabel 1.2 dapat dilihat bahwa F signifikan dan konsumen sepatu merek Converse dikota Hasil Uji Kelayakan Model (Uji f) a positif merek merek berpengaruh positif dan probability signifikan terhadap keputusan pembelian dari nilai konsumen sepatu merek Converse dikota hal ini dapat Padang. Hasil hipotesis pertama terbukti disimpulkan bahwa variable citra merek, yang menyatakan bahwa citra merek kualitas produk dan word of mouth berpengaruh signifikan terhadap keputusan communication pembelian signifikannya Karene citra lebih kecil signifikan 0,05, maka secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap keputusAN pembelian konsumen sepatu konsumen sepatu merek Converse dikota Padang. merek Untuk variable Kualitas Produk Converse dikota Padang. (X2) diperoleh hasil pengujian t-statistik dengan nilai signifikan 0,00< 0,05. Hal ini Koefisien Determinan (R square) Dari tabel 1.2 dapat berarti dilihat variable berpengaruh 2 kualitas positif dan produk signifikan diperoleh hasil R sebesar 0,653. Hal ini terhadap berarti 65.3% dari keputusan pembelian konsumen sepatu merek Converse dikota konsumen sepatu merek Converse dikota Padang. Dalam hal ini Ho ditolak dan Ha Padang dipengaruhi oleh variable citra diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa merek, kualitas produk dan word of mouth kualitas produk berpengaruh signifikan communication, terhadap keputusan pembelian konsumen sisanya yaitu 34,7% dipengaruhi oleh variabel lain. keputusan pembelian (Y) sepatu merek Converse dikota Padang. Hasil hipotesis menyatakan kedua bahwa terbukti kualitas yang produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan 7 pembelian konsumen sepatu merek Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Converse dikota Padang. Keputusan Pembelian Untuk variable word of mouth Berdasarkan hasil uji hipotesis communication (X3) hasil pengujian t- kedua diperoleh nilai signifikan untuk statistik dengan nilai signifikan 0,014< variabel kualitas produk sebesar 0,05. Hal ini berarti variable word of mouth dengan pengujian tingkat kesalahan yang communication berpengaruh positif dan digunakan adalah signifikan signifikan lebih kecil dari alpha 0,05 terhadap keputusan (Y) 0,00 0,05 berarti nilai konsumen sepatu merek Converse dikota (>0,05). Berdasarkan analisis tersebut Padang. Dalam hal ini Ho ditolak dan Ha dapat simpulkan bahwa variabel kualitas diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa produk berpengaruh signifikan terhadap variabel word of mouth communication keputusan pembelian konsumen sepatu berpengaruh signifikan terhadap keputusan merek Converse dikota Padang. konsumen sepatu merek Converse dikota Padang. Hasil hipotesis ketiga terbukti Pengaruh yang menyatakan bahwa variabel word of Communication Terhadap Keputusan mouth Pembelian communication berpengaruh Word of Mouth signifikan terhadap keputusan pembelian Berdasarkan hasil uji hipotesis konsumen sepatu merek Converse dikota kedua diperoleh nilai signifikan untuk Padang. variabel word of mouth communication Pembahasan sebesar 0,014 dengan Pengaruh Citra Merek pengujian tingkat kesalahan yang digunakan adalah 0,05 Terhadap berarti nilai signifikan lebih kecil dari Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil uji hipotesis alpha 0,05 (>0,05). Berdasarkan analisis pertama diperoleh nilai signifikan untuk tersebut dapat simpulkan bahwa variabel variabel citra merek sebesar 0,00 dengan word pengujian berpengaruh signifikan terhadap keputusan tingkat digunakan adalah kesalahan yang 0,05 berarti nilai pembelian signifikan lebih kecil dari alpha 0,05 (>0,05). Berdasarkan analisis of mouth konsumen communication sepatu merek analisis dan Converse dikota Padang. tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel citra PENUTUP merek berpengaruh signifikan terhadap Kesimpulan keputusan pembelian konsumen sepatu Berdasarkan merek Converse dikota Padang. pembahasan hasil pengujian hipotesis yang 8 telah dilakukan dapat di ajukan beberapa tingkat keakuratan dari hasil penelitian kesimpulan penting yang merupakan inti belum bisa mewakili data sebenarnya . dari penelitian ini, yaitu : 3. 1. yang belum digunakan pada penelitian ini Hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa berpengaruh Citra positif dan Masih kurangnya jumlah variabel Merek seperti promosi, gaya hidup (life style), signifikan lokasi, brand trush, kepuasan, dan lain- terhadap keputusan pembelian konsumen lain. sepatu merek Converse dikota Padang. 4. 2. pengetahuan peneliti sehingga disarankan Hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa berpengaruh kualitas positif dan produk Keterbatasan untuk signifikan kemampuan penelitian dan selanjutnya memperbanyak jurnal-jurnal dan data, agar terhadap keputusan pembelian konsumen penelitian menjadi lebih baik dan akurat sepatu merek Converse dikota Padang. Saran 3. Hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa word of Berdasarkan mouth diperoleh pada kesimpulan penelitian ini, untuk communication berpengaruh positif dan meningkatkan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen sepatu merek Converse dikota konsumen sepatu merek Converse dikota Padang maka disarankan sebagai berikut : Padang. 1. Keterbatasan Penelitian mempertahankan Peneliti menyadari keputusan yang Perusahaan pembelian harus mampu dan bahkan bahwa meningkatkan pada aspek citra merek yang telah dilaksanakan ini terbentuk untuk para konsumen Converse. masih memiliki beberapa kekurangan yang Dalam hal ini Converse juga dapat disebabkan meningkatkan asumsi konsumen dengan penelitian yang peneliti adanya miliki penelitian ini. keterbatasan selama yang pembuatan Keterbatasan memberikan tersebut keunggulan-keunggulan dalam fasilitas seperti layanan keluhan meliputi: pelanggan agar terbangun rasa percaya 1. antara Jumlah sampel yang digunakan konsumen kepada masih sedikit sehingga secara empiris sehingga belum menggambarkan populasi yang konsumen terhadap citra merek Converse sesungguhnya. itu sendiri. 2. Waktu yang digunakan dalam 2. penelitian ini sangat minim sehingga meningkatakan produsen Perusahaan harus keyakinan meningkatkan dan memperbaiki asumsi konsumen pada aspek kualitas produk. Dalam hal ini 9 perusahaan harus meningkatkan kualitas Basu Swasta,Irawan., (2008). Manajemen Pemasaran Modern. Liberty, Yogyakarta produk denga cara meningkatkan kualitas bahan baku yang digunakan dalam proses Ferdinand, Augusty, (2006). Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. produksi serta perusahaan juga harus selektif dalam dalam pengecekan ulang produk yang akan dikirim ke konsumen agar produk bebas cacat. 3. Perusahaan harus Fristiana, Dessy Amelia, (2012). Pengaruh Citra Merek dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Ramai Swalayan Peterongan Semarang. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis. meningkatkan dan memperbaiki asumsi konsumen pada aspek word of mouth communication. Dalam hal ini meningkatkan perusahaan aspek word of harus Ghozali, Imam, (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan penerbit Diponegoro, Semarang. mouth communication dengan cara menciptakan desain yang unik dan menarik sehinga Keller, L. Kevin, (2009).Strategic Brand Management, Second Edition, Prestice Hall. Kotler Philip, Armstrong, Garry, (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1. Jakarta: Erlangga. dapat memicu terjadinya word of mouth communicationpositif. Perusahaan juga dapat memberikan potongan harga atau reward bagi setiap konsumen yang dapat mengajak konsumen lain untuk membeli Kotler Philip, Keller Kevin Lane, (2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga. sepatu merek converse. 4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan variabel- Kotler, variabel lain diluar variabel yang telah ditelti agar memperoleh hasil yang lebih bervariatif yang dapat Philip, (2009). Manajamen Pemasaran,Jilid 1 dan 2.Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia. berpengaruh Low, G. S dan Lamb, Ch. W, (2000), The measurement and dimensionality of associations, The Journal of Product and Brand Management, Vol. 9 No.6, pp.350-68 Adinda, Silvana & Harsono L Dwi, (2015). Pengaruh Word of Mouth Communication Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Ponsel Android. Jurnal Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika Universitas Telkom.. Mangkunegara, A.P. (2013). Perilaku Konsumen Edisi Revisi. Bandung: Refika Aditama. terhadap keputusan pembelian. DAFTAR PUSTAKA Mowen, John C dan Minor, Michael, (2002). Perilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga. 10 Ong A. Ian & Sugiharto, Sugiono, (2013). Analisis Pengaruh Strategi Diferensiasi, Citra Merek, Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan di Cincau Station Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 1 No. 2. & Analisis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka utama. Sari, D.K. Ratna & Astuti, R.T. Sri, (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Persepsi Harga, dan Word of Mouth Communication Terhadap Keputusan Pembelian Mebel Pada CV. Mega Jaya Mebel Semarang. Diponegoror Journal of Management, Vol. 1 No. 1 2012. Purwati, dkk, (2012). Pengaruh Harga dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Motor Honda Matic Beat Pada PT. Nusantara Solar Sakti. Jurnal Ekonomi dan Informatika Akutansi (JENIUS). Vol. 2 No. 3 September 2012. Schiffman , Leon. G., & Kanuk, Leslie Lazar, (2006). Perilaku KonsumenEd. 7.Prentice Hall, Jakarta. Peter, J. Paul dan Jerry C Olson, (2002). Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Terjemahan.Jakarta:Erlangga. Ries, Sekaran, Uma, (2011). Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Erlangga. Sugiyono, (2010).Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabetha. Al dan Trout, Jack, (2002). Positioning: The Battle For Your Mind, Jakarta: PT. Salemba Empat Patria. Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra Dadi Adriana, (2008). Pemasaran strategik. Yogyakarta: Andi Rangkuti, Freddy, (2002). Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan KepuasanPelanggan . 11