15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Komunikasi adalah

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan,
ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. pada umumnya,
komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh
kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti
oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan
gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. cara seperti ini disebut
komunikasi nonverbal. Beberapa bentuk komunikasi ini adalah:
2.1.1 Pesan
Pesan adalah suatu bentuk komunikasi yang memuat
informasi, hiburan atau bisa juga berupa kalimat yang menandakan
untuk sebuah perintah, permintaan atau nasihat yang diberikan oleh
komunikator (pengirim pesan) kepada komunikan (Penerima
pesan).
Pesan pada dasarnya bersifat abstrak. Untuk membuatnya
konkret agar dapat dikirim dan diterima oleh komunikan, manusia
dengan akal budinya menciptakan sejumlah lambang komunikasi
15
16
berupa suara, mimik, gerak – gerik, bahas lisan, dan bahasa
tulisan.9
2.1.2
Ide
Ide merupakan sesuatu yang sangat penting dalam proses
kehidupan manusia. Ide yang cemerlang selalu dibutuhkan saat kita
sedang mencari solusi dalam memecahkan masalah. Apapun jenis
kegiatan, pekerjaan, usaha manusia untuk kelangsungan hidupnya
tidak pernah terlepas dengan istilah ide. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), ide adalah rancangan yang tersusun di
pikiran. Artinya sama dengan gagasan atau cita-cita. Selama ide
belum dituangkan menjadi suatu konsep dengan tulisan maupun
gambar yang nyata, maka ide masih berada di dalam pikiran.
2.1.3
Gagasan
Gagasan merupakan sebuah pemikiran yang dikembangkan
dari sebuah ide. Gagasan dapat timbul ketika kita dihadapkan pada
kebutuhan akan pemikiran-pemikiran baru yang fresh, menarik,
dan belum pernah ada sebelumnya. Pada intinya, gagasan terbentuk
dari ide-ide yang terkumpul dan dapat dijadikan sebuah konsep dan
nantinya bisa direalisasikan.
9
http://definisiahli.blogspot.com/2013/05/definisi-pesan-menurut-ahli.html.Diakses pada tanggal
20 April 2015
17
2.2
Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang berbeda dari
komunikasi verbal. Jika komunikasi verbal adalah komunikasi yang
menggunakan perkataan lisan, sedangkan komunikasi non verbal adalah
kmunikasi yang tidak menggunakan perkataan atau lisan melainkan bahasa
tubuh.
Suatu hal penting yang dikemukakan Hal ialah bahwa dalam
interaksi orang lain membaca perilaku kita, bukan kata kita. Ini penting
untuk
diperhatikan,
karena
dalam
interaksi
kita
tidak
hanya
memperhatikan apa yang di katakan orang lain tetapi juga apa yang
dilakukannya. Hall dan Hall (1971) mengemukakan bahwa komunikasi
non verbal (nonverbal communication) atau bahasa tubuh (body language),
yang menurutnya ada sebelum ada bahasa lisan dan merupakan bentuk
komunikasi pertama yang dipelajari manusia, kita gunakan secara sadar
maupun tidak untuk menyampaikan perasaan kita kepada orang lain.10
Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi non verbal juga tidak
dapat terelakan oleh kita semua. Banyak orang lain atau bahkan diri kita
sendiri sering menggunakannya. Seperti melambaikan tangan ke kerabat,
menaikan alis, menjulurkan lidah, mengacungkan jari jempol, mata
melirik, mengangguk dan menggelengkan kepala serta berbagai macam
bentuk bahsa tubuh lainnya yang dapat diartikan atau dimaknai orang lain
sebagai sebuah bentuk komunikasi.
10
Kamanto Sunarto. Pengantar Sosiologi (Edisi Revisi) (Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. 2004), hal 41.
18
Komukasi non verbal juga mempengaruhi interaksi yang terjadi
antara komunikator dengan komunikan dalam sebuah kelompok atau
antarpribadi dalam ruang lingkup luas maupun sempit.
Ada tiga tujuan dari bagian mengenai fungsi komunikasi
nonverbal. Pertama, kita berusaha meningkatkan pemahaman kita
mengenai sifat dan fungsi komunikasi nonverbal. Kedua, kita berusaha
meningkatkan pemahaman kita terhadap diri sendiri dan terhadap orang
lain sebagai komunikator nonverbal. Ketiga, kita berusaha meningkatkan
kemampuan kita untuk berkomunikasi secara lebih efektif sebagai
pengirim dan penerima pesan-pesan nonverbal.11
Dalam berbagai contoh sampai contoh yang paling sederhana, ada
tiga karateristik penting dari komunikasi non verbal yang jelas :
2.2.1 Sejumlah faktor mempengaruhi komunikasi non verbal.
2.2.2
Pesan non verbal umunya memiliki berbagai makna.
2.2.3
Penafsiran komunikasi nonverbal tergantung pada pesan non verbal
itu sendiri dan juga keadaan dan pengamat.
2.3
Fungsi Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal dapat dijalankan sejumlah fungsi penting.
Periset nonverbal mengidentifikasi enam fungsi utama yaitu :
2.3.1 Untuk menekankan. Kita menggunakan komunikasi nonverbal
untuk menonjolkan atau menekankan beberapa bagian dari pesan
11
Joseph A. Devito. Komunikasi Antarmanusia. Jakarta:_____, ), hal. 193.
19
verbal. Misalnya, Anda mungkin tersenyum untuk menekankan
kata atau ungkapan tertentu atau Anda dapat memukulkan tangan
Anda ke meja untuk menekankan suatu hal tertentu.
2.3.2 Untuk melengkapi. Kita juga menggunakan komunikasi nonverbal
untuk memperkuat warna atau sikap umum yang dikomunikasikan
oleh pesan verbal. Jadi, Anda mungkin tersenyum ketika
menceritakan kisah lucu, atau menggeleng-gelengkan kepala ketika
menceritakan ketidakjujuran seseorang.
2.3.3
Untuk menunjukkan kontradiksi. Kita juga dapat secara sengaja
mempertentangkan pesan verbal kita dengan gerakan nonverbal.
Sebagai contoh, Anda dapat menyilangkan jari Anda atau
mengedipkan mata untuk menunjukkan bahwa yang Anda katakan
adalah tidak benar.
2.3.4
Untuk mengatur. Gerak-gerik nonverbal dapat mengendalikan atau
mengisyaratkan keinginan Anda untuk mengatur arus pesan verbal.
Mengerutkan bibir, mencondongkan badan ke depan, atau
membuat gerakan tangan untuk menunjukkan bahwa Anda ingin
mengatakan
sesuatu
merupakan
contoh-contoh
dari
fungsi
mengatur ini.
2.3.5
Untuk mengulangi. Kita juga dapat mengulangi atau merumuskanulang makna dari pesan verbal. Misalnya, Anda dapat menyertai
pernyataan verbal “Apa benar?’ dengan mengangkat alis mata
20
Anda, atau Anda dapat menggerakkan kepala atau tangan untuk
mengulangi pesan verbal “Ayo kita pergi.”
2.3.6
Untuk
menggantikan.
Komunikasi
nonverbal
juga
dapat
menggantikan pesan verbal. Misalnya, mengatakan “oke” dengan
tangan Anda tanpa berkata apa-apa. Anda dapat menganggukkan
kepala untuk mengatakan “ya” atau menggelengkan kepala untuk
mengatakan “tidak.”12
Oleh sebab itu, Mark Knapp menyebut bahwa penggunaan kode
nonverbal dalam berkomunikasi memiliki fungsi untuk :
2.3.1
Meyakinkan apa yang diucapkannya.
2.3.2
Menunjukkan perasaan dan emosi yang tidak bisa diutarakan
dengan kata-kata.
2.3.3
Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya.
2.3.4
Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasakan belum
sempuna.13
2.4
Proses-Proses Nonverbal
Komunikasi nonverbal memainkan peranan
penting dalam
kehidupan manusia, walaupun hal ini sering kali tidak disadari.
Kebanyakan ahli komunikasi sepakat apabila dalam interaksi tatap muka
suatu pesan yang disampaikan dengan kata-kata. Maka ada yang
mengatakan bahwa bahasa verbal penting, tetapi bahasa nonverbal tidak
12
13
Ibid., Hal 193
Hafied Cangara,Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada ), hal 104.
21
kalah pentingnya, bahkan mungkin lebih penting, dalam peristiwa
komunikasi.
Baik secara sadar maupun tidak sadar, dengan maksud maupun
tidak dengan maksud, kita mengirim dan menerima pesan nonverbal.
Bahkan kita membuat penilaian dan keputusan berdasarkan data nonverbal
tersebut.14
2.5
Studi Tentang Komunikasi Binatang
Dalam
ranah
keilmuan
dikenal
studi
tentang
animal
communication. Inilah studi tentang tanda-tanda bahasa yang bersumber
dari perilaku binatang yang disebut zoosemiotics untuk membedakan
dengan anthroposemiotics atau studi tentang bahasa semiotika manusia.
Sebenarknya studi tentang pesan-pesan nonverbal kebanyakan bersumber
dari zoosemiotics yang dibandingkan dengan anthroposemiotics. Studi
zoosemiotics telah memainkan peranan penting dalam pengembangan
ethology (studi tentang perilaku binatang, etologi merupakan subtopik dari
zoologi).
Sebutan animal communication atau yang sering disebut “bahasa
binatang” merupakan istilah “praktis” yang menjelaskan bentuk-bentuk
perilaku kinesika, proksemik, dan perilaku paralinguistik yang ditampilkan
binatang. Pelbagai temuan menunjukkan bahwa ternyata perilaku simbolis
14
Daryanto. Ilmu Komunikasi.1. (Bandung : _____, 2011), hal 104.
22
binatang mempunyai efek terhadap perubahan perilaku binatang lain
bahkan terhadap perubahan perilaku manusia.
Berdasarkan konsep animal communication itulah para pawang
melatih beragam jenis binatang yang berpartisipasi dalam sirkus sehingga
mereka, secara refleks dan insting, dapat merekam dan memahami
“bahasa” pawang lalumemperagakan kembalipelbagai gerakan. Beberapa
definisi komunikasi malah mengakui bahwa pada hakikatnya bahasa
binatang sama dengan bahasa “binatang sosial” (manusia), bahasa tersebut
dapat digunakan sebagai alat komunikasi dengan sesama. Diduga, ada
binatang yang mempunyai cara berkomunikasi sangat mirip dengan
manusia, namun hanya komunikasi manusia yang diakui karena memiliki
parameter dalam analisis interaksi simbolis.15
2.6
Interaksi Sosial
Dalam
hidup
bermasyarakat
tentunya
kita
harus
saling
berkomunikasi dengan manusia lainnya. Dengan adanya komunikasi tentu
akan terjadi interaksi antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok, kelompok dengan kelompok yang dapat menimbulkan
pengaruh atau saling mempengaruhi satu sama lain.
Secara harfiah interaksi berarti tindakan (action) yang berbalasan
antar individu atau antar kelompok. Tindakan saling mempengaruhi ini
seringkali dinyatakan dalam bentuk simbol-simbol atau konsep-konsep.
15
Alo Liliweri. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna. (Jakarta: Kencana, 2011). Hal 1005 &
1006.
23
Jadi, pengertian interaksi sosial, yaitu hubungan timbal balik yang dinamis
antara individu dan individu, antara individu dan kelompok, atau antara
kelompok dengan kelompok baik dalam kerja sama, persaingan, ataupun
pertikaian.
Interaksi sosial melibatkan proses-proses sosial yang bermacammacam, yang menyusun unsur-unsur dinamis dari masyarakat, yaitu
proses-proses tingkah laku yang dikaitkan dengan struktur sosial.
2.6.1
Faktor Terjadinya Interaksi Sosial
Berlangsungnya suatu proses interaksi didasari oleh faktorfaktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Faktor-faktor
tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri secara terpisah atau dalam
keadaan yang bergabung.
1.
Faktor Imitasi
Faktor imitasi dapat mendorong seseorang untuk
memusuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku,
tetapi juga bisa mengakibatkan terjadinya hal-hal yang
negatif, sebab yang ditiru mungkin tindakan-tindakan yang
menyimpang.
2.
Faktor Sugesti
Faktor ini berlangsung kalau seseorang memberi
sesuatu pandangan yang berasal dari dirinya, yang
24
kemudian diterima oleh pihak lain. Berlangsungnya sugesti,
dapat juga terjadi karena pihak yang menerima dilanda oleh
emosi.
3.
Faktor Identifikasi
Identifikasi, yaitu kecenderungan atau keinginankeinginan dalam diri seseorang untuk menyamakan dirinya
dengan pihak lain. Identifikasi bersifat lebih mendalam
daripada imitasi dan sugesti. Proses identifikasi dapat
berlangsung dengan sendirinya ataupun dengan disengaja.
4.
Faktor Simpati
Simpati, yaitu suatu proses di mana seseorang
merasa tertarik kepada pihak lain. Di dalam proses ini
perasaan seseorang memegang peranan yang sangat
penting. Proses simpati akan dapat berkembang jika
terdapat saling pengertian pada kedua belah pihak.
5.
Faktor Empati
Empati, yakni gejala kejiwaan tetapi dibarengi
dengan perasaan organisma tubuh yang sangat dalam
sehingga seolah-olah ikut merasakan penderitaan seseorang
atau sekelompok orang yang terkena musibah. Misalnya,
25
kita ikut merasa iba sampai meneteskan air mata ketika
menyaksikan peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa.
2.6.2
Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Menurut Gillin dan Gillin tidak semua hubungan sosial
dapat dikatakan interaksi sosial. Suatu hubungan sosial dikatakan
interaksi sosial jika terdapat dua syarat yang terpenuhi. Syaratsyarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial
(social contact) dan komunikasi (communication).16
1. Kontak Sosial (Social Contact)
Kontak Sosial berasal dari bahasa latin con atau cum
(bersama-sama) dan tango (menyentuh), jadi, artinya secara
harfiah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak
sosial terjadi apabila adanya hubungan fisikal, sebagai gejala
sosial hal itu bukan semata-mata hubungan badaniah, karena
hubngan social terjadi tidak saja secara menyentuh seseorang,
namun dapat berhubungan dengan orang lain tanpa harus
menyentuhnya.17
Kontak sosial lebih menunjuk pada suatu hubungan sosial
yang
bersifat
langsung.
Sebagai
contohnya,
sentuhan,
percakapan, maupun tatap muka. Namun, seiring dengan
perkembangan zaman serta majunya teknologi saat ini telah
16
http://www.zonasiswa.com/2014/07/interaksi-sosial-pengertian-faktor.html. Diakses pada
tanggal 15 September 2015. Pukul 22.05 WIB.
17
Burhan Bungin. Sosiologi Komunikasi. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2006). Hal 55
26
memungkinkan terjadinya kontak sosial yang bersifat tidak
langsung.
Di
mana
pihak-pihak
yang
bersangkutan
menggunakan media perantara untuk melakukan kontak sosial
seperti e-mail, SMS, telepon, dan lain-lain.
2. Komunikasi (Communication)
Komunikasi terjadi setelah kontak sosial berlangsung.
Pada umumnya komunikasi mengacu pada proses penyampaian
pesan dari seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara
langsung maupun melalui alat bantu agar orang lain
memberikan tanggapan atau respons tertentu.18
18
http://www.zonasiswa.com/2014/07/interaksi-sosial-pengertian-faktor.html. Diakses pada
tanggal 15 September 2015. Pukul 22.05 WIB.
Download