^2 t f BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG BERBASIS AKRUAL TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, Menimbang bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 6 ayat (4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual dengan berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintah; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1999' tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkayang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3823); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Pemeriksaaan Nomor 15 Tahun Pengelolaan dan 2004 tentang Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor Pemerintahan Daerah 32 Tahun 2004 tentang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang ^erubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 ); 7. Undang-Undang Pembentukan Nomor 12 Tahun Peraturan 2011 tentang Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 9. Peraturan Pemer intah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/ Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemer intahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan sebagaimana telah diubah Keuangan Daerah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Neger i Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menter i Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 12. Peraturan Menteri Dalam Neger i Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 13. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemer intahan yang menjadi Kewenangan Pemer intah Kabupaten Bengkayang; 14. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2007 tentang PokokPokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2007 tentang PokokPokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 15. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bengkayang sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2012 Peraturan Daerah Nomor tentang Perubahan 13 Tahun 2011 Atas tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bengkayang; 16. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkayang Tahun Anggaran 2014; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG BERBASIS AKRUAL TAHUN 2014 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah adalah pemer intah pusat dan pemer intah daerah. 2. Akuntansi adalah proses identif ikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasif ikasian, pengikht isaran transaksi dan kejadian keuangan, penyajian laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya. 3. Standar Akuntansi Pemer intahan, selanjutnya disingkat SAP adalah prinsipprinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah/pemerintah daerah. 4. Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan organisasi pemerintahan daerah. 5. SAP Berbasis Akrual adalah SAP yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan f inansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBD. 6. Basis Akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. 7. Basis Kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. 8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. 9. Laporan laporan Realisasi Anggaran yang selanjutnya disingkat LRA adalah yang menyajikan informasi realisasi pendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit-LRA, pembiayaan, dan sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran, yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode. 10.Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih yang selanjutnya disingkat LPSAL adalah laporan yang menyajikan informasi kenaikan dan penurunan SAL tahun pelaporan yang terdir i dari SAL awal, SiLPA/SiKPA, koreksi dan SAL akhir. 11. Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, utang dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. 12. Laporan Operasional yang selanjutnya disingkat LO adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan surplus/defisit yang tercermin operasional dalam dar i pendapatan-LO, suatu entitas beban pelaporan dan yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya. 13. Laporan Arus Kas yang selanjutnya disingkat LAK adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. 14. Laporan Perubahan Ekuitas yang selanjutnya disingkat LPE adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai perubahan ekuitas yang terdir i dar i ekuitas awal, surplus/defisit-LO, koreksi dan ekuitas akhir. 15. Catatan atas Laporan Keuangan yang selanjutnya disingkat CaLK adalah laporan yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam LRA, LPSAL, LO, LPE, Neraca dan LAK dalam rangka pengungkapan yang memadai. 16.Aset adalah Sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemer intah daerah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dar i mana manfaat ekonomi da/atau social dimasa depan diharapkan dapat diperoleh oleh pemer intah daerah, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber - sumber daya yang dipelihara karena alas an sejarah dan budaya. 17.Aset tak berwujud adalah asset nonkeuangan yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainya termasuk hak atas kekayaan intelektual 18.Aset Tetap adalah set berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dar i 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemer intah daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. 19. Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan dana relative besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran. 20. Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih antara asset dan kewajiban pemer intah daerah. 21. Entitas Akuntansi adalah Satuan Kerja Pengguna Anggaran/Pengguna Barang dan oleh karenannya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Yang termasuk ke dalam entitas akuntansi adalah SKPD dan PPKD. 22. Entitas Pelaporan adalah Pemerintah Daerah yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang - undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan pemda. 23. Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperolej manfaat ekonomik seperti bunga, deviden, dan royalty, atau manfaat social sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam rangka pelayanan masyarakat. 24. Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di Bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan. 25. Kas Umur a Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Bendaharawan Umum Daerah untuk menampung seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintah daerah. 26. Kewajiban adalah utang yang timbul dar i perist iwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah daerah. 27. Laporan Keuangan Gabungan adalah suatu laporan keuangan yang merupakan gabungan keseluruhan laporan keuangan entitas akuntansi sehingga tersaji sebagai satu entitas pelaporan tunggal. 28. Mata uang Asing adalah mata uang selain mata uang rupiah. 29.Materialitas adalah suatu kondisi jika tidak tersajikannya atau salah saji suatu informasi akan mempengaruhi keputusan atau penilaian pengguna yang dibuat atas dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada hakikat atau besarnya pos atau kesalahan yang dipertimbangkan dari keadaan khusus dimana kekurangan atau salah saji terjadi. 30. Nilai Wajar adalah nilai tukar asset atau penyelesaian kewajiban antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melkukan transaksi wajar. 31. Pembiayaan (Financing) adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun - tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah daerah terutama dimaksudkan untuk menutup def isit atau memanfaatkan surflus anggaran. 32. Pendapatan adalah semua pener imaan Rekening Kas umum Daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemer intah daerah. 33. Belanja adalah semua pengeluaran dar i rekening kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana lancer dalam per iode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah 34. Penyusutan adalah penyesuain nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dar i suatu asset. 35. Persediaan adalah asset lancer dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah, dan barang - barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. 36. Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Gubernur/Bupati/Walikota untuk menampung seluruh pener imaan daerah ddan membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan. 37. Selisih Kurs adalah selisih yang timbul karena penjabaran mata uang asing ke rupiah pada kurs yang berbeda. 38.Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SILPA/SIKPA) adalah selisih lebih/kurang antara realisasi pener imaan dan pengeluaran APBD selama satu per iode pelaporan. 39. Surplus/Def isit adalah selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu per iode pelaporan. 40.Tanggal Pelaporan adalah tanggal har i terakhir dan suatu per iode pelaporan. 41. Penyesuaian adalah transaksi penyesuaian pada akhir per iode untuk mengakui pos-pos seperti persediaan, piutang, utang dan yang lain yang berkaitan dengan adanya perbedaan waktu pencatatan dan yang belum dicatat pada transaksi berjalan atau pada per iode yang berjalan. BAB II KETENTUAN KHUSUS Pasal 2 Sistem Akuntansi Pemer intah Daerah memuat pilihan prosedur dan teknik akuntansi dalam melakukan ident if ikasi transaksi, pencatatan pada jurnal, posting kedalam buku besar, penyusunan neraca saldo ser ta penyajian laporan keuangan. Pasal 3 Penyajian laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdiri atas: a. laporan realisasi anggaran; b. laporan perubahan saldo anggaran lebih; c. neraca; d. laporan operasional; e. laporan arus kas; f. laporan perubahan ekuitas; dan g. catatan atas laporan keuangan. Pasal 4 Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdiri atas: a. sistem akuntansi PPKD; dan b. sistem akuntansi SKPD Pasal 5 Sistem akuntansi PPKD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a mencakup teknik pencatatan, pengakuan dan pengungkapan atas pendapatan-LO, beban, pendapatan-LRA, belanja, transfer, pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas, penyesuaian dan koreksi, penyusunan laporan keuangan PPKD ser ta penyusunan laporan keuangan konsolidasian pemerintah daerah. Pasal 6 Sistem akuntansi SKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b mencakup teknik pencatatan, pengakuan dan pengungkapan atas pendapatanLO, beban, pendapatan-LRA, belanja, aset, kewajiban, ekuitas, penyesuaian dan koreksi serta penyusunan laporan keuangan SKPD. Pasal 7 Penyusunan tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang Berbasis Akrual sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB III KETENTUAN PERALIHAN Pasal 8 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati yang mengatur tentang Sistem Akuntansi dan Prosedur Penatausahaan serta Pertanggungjawaban APBD Pemer intah Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 30 Tahun 2013 masih berlaku sampai Tahun 2014 dan Penerapan Sistem Akuntansi Pemer intah Daerah Rerhasis Akrual Tahun 2014 berlaku mulai Tahun 2015. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal9 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan menempatkannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bengkayang. Ditetapkan di Bengkayang pada tanggal y-| September 2014 //BUPATI BENGKAYANG,/ V f t SURYADMAK GIDOT Diundangkan di Bengkayang pada tanggal R.5 -September- 2014 SEKRETAgl&JDAERAH ffc KABUPj^E^jpE^SKAYANG,]^ BERITA DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG TAHUN 2014 NOMOR 3 I LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BENGKAYANQ NOMOR : 31 TAHUN2014 TANGGAL: 2H $ef tEn\ TENTANG : K 2014 SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG BERBASIS AKRUAL DAFTAR ISI BAB I BAB II PROSEDUR AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH 1 A. Kerangka Umum Siklus Akuntansi 4 B. Dokumen Sumber 6 C. Pencatatan Transaksi 6 D. Pengklasif ikasian 16 E. Pengikhtisaran 17 F. Penyusunan Laporan Keuangan 18 SISTEM AKUNTANSI SATUAN KERJA PBRANGKAT DAERAH. 19 A. Akuntansi Pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA 20 B. Akuntansi Beban dan Belanja 27 C. Akuntansi Piutang 34 D. Akuntansi Persediaan 35 E. Sistem dan Prosedur Akuntansi Aset Tetap 36 F. Sistem dan Prosedur Akuntansi Kewajiban 38 G. Sistem dan Prosedur Akuntansi Ekuitas 39 H. Sistem dan Prosedur Akuntansi Penyesuaian dan Koreksi... 39 BAB in SISTEM AKUNTANSI PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (PPKD) 43 A. Akuntansi Pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA 44 B. Akuntansi Beban, Belanja, dan Transfer 50 C. Akuntansi Pembiayaan 54 D. Akuntansi Aset dan Kewajiban 59 BAB IV E. Akuntansi Koreksi 60 AKUNTANSI KONSOLIDASI 61 A. Transaksi Antar Entitas Akuntansi 62 B. Penyesuaian Akun Antara 63 C- Prosedur Penggabungan Laporan Keuangan SKPD dan PPKD BAB v BAB VI 64 D. Penyajian LKPD Konsolidasian 67 JURNAL STANDAR AKUNTANSI 68 A. Jurnal Standar Anggaran 68 B. Jurnal Standar Pendapatan-LO dan Pendapatan LRA 71 C. Jurnal Standar Beban dan Belanja 77 D. Jurnal Standar Pembiayaan 84 E. Jurnal Standar Aset, Kewajiban dan Ekuitas 90 F. Jurnal Standar Penyesuaian Akhir Tahun 103 G. Jurnal Standar Penutup 103 H. Jurnal Koreksi 106 1. Koreksi Kesalahan yang Berulang dan Sistematik 106 2. Koreksi Kesalahan Yang Tidak Berulang 107 BAGAN AKUN STANDAR 114 BAB VII TATA CARA PBNATAUSAHAAN DAN PBNTUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA PENTAMPAIANNTA . 183 Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 183 B- Tata Cara Penatausahaan Penerimaan 185 C- Tata Cara Penatausahaan Pengeluaran 211 D- Penyusunan Laporan Bendahara Umum Daerah 276 BAB I PROSEDUR AKITNTANSI PEMERINTAH DAERAH Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah merupakan serangkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan data (dokumen sumber), pencatatan transaksi, pengklasif ikasian, pengikhtisaran, sampai dengan penyusunan laporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah, yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan teknologi informasi/aplikasi komputer. Sesuai Permendagri Nomor 64 Tahun 2013, Sistem Akuntansi Pemer intah Daerah (SAPD) merupakan suatu instrument penting yang harus disiapkan dalam rangka implementasi SAP berbasis akrual. SAPD sebagai alat untuk mewujudkan pr insip- prinsip dasar yang telah ditetapkan oleh SAP dan kebijakan akuntansi menjadi serangkaian prosedur pencatatan dengan menggunakan akuntansi double entry melalui alat-alatnya berupa buku jurnal, buku besar, neraca saldo, dan laporan keuangan itu sendir i. Sesuai dengan fungsi pengelolaan keuangan di pemer intah daerah maka sistem akuntansi dibagi menjadi dua yaitu sistem akuntansi SKPD dan sistem akuntansi PPKD. Sistem Akuntansi SKPD adalah sistem akuntansi yang diselenggarakan oleh masing-masing SKPD yang mencatat transaksi atas Pendapatan dan Belanja. Transaksi Pendapatan yang dicatat adalah transaksi Pendapatan Asli Daerah sedangkan yang dicatat Pegawai dan adalah Belanja Belanja Tidak transaksi Belanja Langsung khususnya Belanja Langsung yang terdir i dar i Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, serta Belanja Modal. Sistem Akuntansi PPKD adalah sistem akuntansi yang diselenggarakan oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) yang mencatat transaksi atas Pendapatan, Belanja Tidak Langsung, dan Pembiayaan. Transaksi Pendapatan yang dicatat adalah Pendapatan Transfer dan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah, sedangkan transaksi Belanja yang dicatat adalah Belanja Tidak Langsung yang terdir i dari Belanja Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Bagi Hasil, dan Belanja Tidak Terduga. PPKD sebagai BUD juga menyelenggarakan transaksi Kas Daerah. PPKD akan mengkompilasi semua Pendapatan dar i SKPD dan Pendapatan dar i PPKD sehingga dapat disusun Laporan Arus Kas. Pada pemerintah daerah, Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) mempunyai dua fungsi yaitu sebagai SKPD dan PPKD sehingga SKPKD menyelenggarakan dua sistem akuntansi yaitu sistem akuntansi SKPD dan PPKD. Selain akuntansi SKPD dan PPKD, juga mencakup akuntansi konsolidasi yang berfungsi menggabungkan laporan keuangan dar i seluruh SKPD dan laporan keuangan PPKD sehingga menjadi laporan keuangan pemerintah daerah. Dengan demikian, sistem akuntansi keuangan pemer intah daerah dimaksud mencakup : 1. Akuntansi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) 2. Akuntansi pada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) 3. Akuntansi Konsolidasi Sistem Akuntansi pada SKPD dan selanjutnya disebut akuntansi SKPD (termasuk SKPD pada SKPKD) diselenggarakan oleh masing masing SKPD sebagai entitas akuntansi dan Kepala SKPD yang bertanggungjawab atas penyelenggaraannya. Dalam ketentuan dan pelaksanaannya akuntansi SKPD dilakukan oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan pada SKPD (PPK-SKPD). Hasil akhir dar i sistem akuntansi SKPD adalah Laporan Keuangan SKPD berupa: 1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) 2. Laporan Operasional 3. Laporan Perubahan Ekuitas 4. Neraca 5. Catatan atas Laporan Keuangan Akuntansi PPKD diselenggarakan oleh SKPKD sebagai entitas akuntansi. Kepala SKPKD bertanggungjawab atas penyelenggaraan akuntansi Dalam pelaksanaannya, akuntansi PPKD Penatausahaan Keuangan SKPKD menyelenggarakan pada PPKD. dilimpahkan kepada Pejabat (PPK-SKPKD) yang juga akuntansi SKPD pada SKPKD. Hasil dar i proses akuntansi pada PPKD adalah laporan keuangan berupa: 1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) 2. Laporan Operasional 3. Laporan Perubahan Ekuitas 4. Neraca 5. Catatan atas Laporan Keuangan Transaksi akuntansi yang diselenggarakan oleh PPKD termasuk juga transaksi akuntansi yang diselenggarakan oleh BUD. Hal ini disebabkan PPKD bertindak dalam kapasitas sebagai BUD. Kepala SKPKD bertanggungjawab atas penyelenggaraannya dan dalam pelaksanaannya, dilimpahkan kepada Kuasa BUD atau pejabat yang melaksanakan fungsi pengelolaan kas daerah pada SKPKD. Sistem Akuntansi SKPD dan Sistem Akuntansi PPKD dibangun dengan struktur kantor pusat dan kantor cabang atau Home Office dan Branch Off ice (HOBO). Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan transaksinya, PPKD diibaratkan sebagai kantor pusat (Home Off ice) dan SKPD sebagai kantor cabang (Branch Off ice). Transaksi keuangan antara PPKD dan SKPD merupakan transaksi antar entitas akuntansi sehingga memerlukan akun transitoris untuk melakukan proses akuntansi. Oleh sebab itu, harus dibuat sebuah akun perantara yang berfungsi untuk menjembatani antara PPKD dan SKPD. Akun yang dimaksud adalah R/K PPKD dan R/K SKPD. Pada Akuntansi PPKD dibuatkan akun R/K SKPD untuk menampung seluruh transaksi yang terkait dengan entitas akuntansi SKPD dan pada Akuntansi SKPD dibuatkan akun R/K PPKD untuk menampung transaksi yang terkait dengan akun yang diselenggarakan entitas akuntansi PPKD. Transaksi akuntansi yang terjadi antara PPKD (BUD) dengan SKPD pada umumnya merupakan transaksi kas. Sebagai contoh adalah transaksi penyetoran Pendapatan Retr ibusi oleh Bendahara Penerimaan SKPD kepada BUD/Kas Daerah maka transaksi tersebut akan menambah R/K PPKD dan mengurangi Kas di Bendahara Penerimaan SKPD. Akuntansi Konsolidasi menggabungkan laporan keuangan seluruh SKPD termasuk SKPKD sebagai SKPD dan PPKD. Akuntansi Konsolidasi diselenggarakan oleh SKPKD dan hasil dari proses konsolidasi tersebut adalah Laporan Keuangan Pemerintah Daerah berupa : 1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih 3. Laporan Operasional 4. Laporan Perubahan Ekuitas; 5. Neraca 6. Laporan Arus Kas 7. Catatan atas Laporan Keuangan A. Kerangka Umum Siklus Akuntansi Secara umum siklus akuntansi dapat digambarkan pada f lowchart h#r ikijt ini : 9. Transaksi pencatatan Aset, Kewajiban, dan Ekuitas 10. Transaksi Penyesuaian dan Penutup akhir tahun anggaran 11. Transaksi awal tahun anggaran (jurnal balik). Dokumen sumber yang dihasilkan dari transaksi tersebut diatas misalnya berupa Perda APBD, DPA, SP2D, bukti pengeluaran, bukti penerimaan, dan bukti memorial. Berdasarkan dokumen sumber kemudian dilakukan proses pencatatan transaksi pada buku jurnal, sebagai contoh transaksi pendapatan dicatat pada buku jurnal pendapatan, transaksi belanja dicatat pada buku jurnal pengeluaran dan transksi penyesuaian dicatat pada buku jurnal memor ial. Setelah pencatatan berikutnya adalah dengan jurnal pengklasif ikasian selesai yaitu dilakukan, dengan proses melakukan post ing ke Buku Besar dan Buku Pembantu di subsistem masingmasing. Tahap berikutnya adalah pengikhtisaran dimana dilakukan perhitungan saldo dari masing-masing akun yang terdapat pada buku besar. Dengan mengikhtisarkan buku besar dan buku pembantu di setiap pusat pertanggungjawaban keuangan akan dihasilkan laporan keuangan pemerintah daerah. Dari f lowchart diatas, siklus akuntansi secara umum meliputi: 1. Dokumen sumber 2. Pencatatan transaksi 3. Pengklasif ikasian 4. Pengikhtisaran 5. Penyusunan Laporan Keuangan. B. Dokumen Sumber Dokumen sumber adalah dokumen berisi informasi transaksi keuangan yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pencatatan akuntansi (jurnal/proses input data). Contoh Dokumen Sumber adalah sebagai ber ikut: 1. Dokumen sumber untuk pengakuan Anggaran, contohnya adalah Perda APBD dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD (DPA-SKPD). 2. Dokumen sumber untuk pengakuan Pendapatan-LO, contohnya adalah Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-D) dan Surat Ketetapan Retr ibudi Daerah (SKRD) untuk Pendapatan Asli Daerah dan Peraturan Presiden tentang Besaran Dana Alokasi Umum Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota untuk Pendapatan Dana Perimbangan. 3. Dokumen sumber untuk pengakuan Pendapatan-LRA, contohnya adalah Surat Daerah dan Tanda Setoran (STS) untuk Pendapatan Asli Nota Kredit/Bukti Transfer Bank untuk Pendapatan Dana Perimbangan. 4. Dokumen sumber untuk pengakuan Beban, contohnya adalah Surat Tagihan, Berita Acara Penyerahan Barang, dan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan. 5. Dokumen sumber untuk pengakuan Belanja, contohnya adalah Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) GU/LS/N1HIL untuk Belanja Pegawai, Barang dan Jasa, dan Belanja Modal. 6. Dokumen sumber untuk pengakuan Pener imaan Pembiayaan, contohnya adalah Nota Kredit atas penerimaan pinjaman dari Bank dan Bukti Pencairan Dana Cadangan. 7. Dokumen sumber untuk pengakuan Pengeluaran Pembiayaan, contohnya adalah Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)-LS untuk penyertaan modal pemer intah daerah. C. Pencatatan Transaksl Proses pencatatan transaksi pada dasarnya adalah mencatat pada buku jurnal berdasarkan dokumen sumbernya. Dalam proses pencatatan transaksi satu hal yang penting adalah masalah pengakuan {recognit ion). Pengakuan adalah penentuan kapan berdasarkan basis/dasar akuntansi. suatu transaksi aicatat Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan per istiwa terjadi (dan bukan hanya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar). Oleh karena itu transaksi- transaksi dan per istiwa dicatat dalam catatan akuntansi dan diakui dalam laporan keuangan pada per iode terjadinya. Contoh buku jurnal adalah sebagai ber ikut : PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG DINAS "X" JURNAL UHUM Tahun Anggaran 20X1 No. Tanggal KodeAkun Pencatatan transaksi untuk Uraian Ref Debet Kredit pengakuan Fendapatan-iAJ menurut kondisinya dapat dibedakan menjadi 3 yaitu sebagai berikut : 1. Pencatatan Miuiiiin transaksi untuk pengakuan Pendapatan-LO Imis r iiterima. Contoh transaksi untuk pengakuan pendapatan-LU sebeium Kas diterima adalah Pajak Bumi dan Bangunan dan Pajak Air Permukaan yang diakui pendapatannya Daerah pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP-D) diterbitkan dengan mencatatnya di jurnal umum. mniur.hn.rt nva daDat digambarkan sebagai berikut : a. Pengakuan Pendapatan Asli Daerah-LO Gambar 2 Flowchart Pengakuan Pendapatan Asli Daerah-LO Sebelum Kas Diter ima Disptnd. Penbmt o SW-O K1M> 0 ttntf lmo SKP-D/SC T-0 I Cwcatatan Jumsl ft etf cg Ketika terdapat pelunasan oleh wajib pajak atau wajib retr ibusi (WP/WR), maka akan diakui Pendapatan-LRA dan Perubahan SAL, Kas di Bendahara Penerimaan ber tambah, dan Piutang WP/WR berkurang. Flowchart atas transaksi tersebut adalah sebagai berikut : Gambar 3 Flowchart Pelunasan Pendapatan Asli Daerah-LO Oleh WP/WR Btndihin Ptrnrimiin SWD/SMO, HakKOft mebWtwi ftmbtfuan 0 0 0 0 b. Pengakuan Pendapatan Dana Transfer-LO Gambar 4 Flowchart Pengakuan Pendapatan Dana Transfer-LO Sebelum Kas Diterima @ 10 Seperti halnya Pendapatan Asli Daerah, ketika terdapat transfer atas Pendapatan Dana Transfer, maka akan diakui Pendapatan-LRA dan Perubahan SAL. Kas di Kas Daerah bertambah dan Piutang Dana Transfer berkurang. Flowchart atas transaksi tersebut adalah sebagai ber ikut : Gambar 5 Flowchart Transfer Pendapatan Dana Transfer-LO Panwriir tah Punt/Provinri| PuMt/Provt osi 0 i 0 Houindtyaii -L -r^ i I + MembuatNot o Kiwt t i 0 Penyusunan Ner acsLguf dM*IWMai o>eJ 0 2. Pencatatan pada transaksi untuk pengakuan Pendapatan-LO saat bersamaan dengan penerimaan kas Apabila dalam hal proses transaksi pendapatan daerah tidak terjadi perbedaan waktu antara penetapan hak pendapatan daerah dan pener imaan Kas Daerah, dimana penetapan hak pendapatan dilakukan bersamaan dengan diterimanya kas, maka Pendapatan LO diakui/dicatat pada jurnal pada saat kas diterima dan terbitnya dokumen penetapan. Contoh dari jenis pajak ini adalah Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Hotel dan Restoran, dan Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Flowchart nya dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 6 Flowchart Pengakuan Pendapatan Asli Daerah-LO Bersamaan Dengan Pener imaan Kas Pi^aJ. SMW Wntt of r aaht f oihiniMan't aili 0 I 0 SMf lOW ****k JMfSMW 00 @r aup SMjMMm 0 3. Pencatatao transaksl iintuk pengakuan Pendapatan-LO setelah penerimaan kas Apabila dalam hal proses transaksi pendapatan daerah terjadi perbedaan waktu antara penetapan hak pendapatan daerah dan 12 pener imaan kas daerah, dimana dahulu, dapat diakui sebagai Pendapatan karena namun belum kas telah diter ima terlebih belum menjadi hak pemer intah daerah, maka Pendapatan-LO diakui/dicatat pada jurnal pada saat pendapatan telah menjadi hak pemer intah daerah. Contoh dari jenis pajak ini adalah Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Reklame. Flowchart nya dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 7 Flowchart Pengakuan Pendapatan Asli Daerah-LO Setelah Dengan Pener imaan Kas 0 0 00 0 Pencatatan transaksi untuk pengakuan Beban menurut kondisinya juga dibedakan menjadi 3 yaitu sebagai ber ikut : 1. Pencatatan transaksi untuk pengakuan Beban sebelum pengeluaran kas. Dalam hal proses transaksi pengeluaran daerah terjadi perbedaan waktu antara penetapan kewajiban daerah dan pengeluaran kas, dimana penetapan kewajiban daerah dilakukan lebih dulu, maka 13 , // beban diakui/dicatat pada jurnal penetapan/pengakuan pada kewajiban saat walaupun terbit dokumen kas belum dikeluarkan. Misalnya, Surat Tagihan, Ber ita Acara Penyerahan Barang (BAPB), atau Ber ita Acara Kemajuan Pekerjaan (BAKP). Flowchart nya dapat digambarkan sebagai ber ikut : Gambar 8 Flowchart Pengakuan Beban Sebelum Pengeluaran Kas. PFTX/Pih.k K l|i Btndihin Parntluinn I| @ Met akakan penjeoeUn Pencjtaun dat onf tif aj JunH 7 V Penytf iunan Keracal^tir Post* 0 Apabila Bendahara Pengeluaran atau Kas Daerah melakukan pembayaran atas Surat Tagihan, Ber ita Acara Penyerahan Barang atau Berita Acara Kemajuan Pekerjaan kepada Pihak Ketiga, maka akan diakui pengakuan Belanja, yang digambarkan pada flowchart 14 berikut ini : Gambar 9 ninmrhnrt. Pembavaran Tagihan Kepada Pihak Ket iga. .nd.h.r.rin..lu...n/K d- | Plhik K Hl 0 meWuikanpengMfit ondan pembaywanlcepadaMt a* Ket a.*d kanKt t<U memprwesSP2EKS benhsarmnSPM 2. Pencatatan transaksi unniK penganian @> Uo>o uu...u pengeluaran kas Apabila dalam hal proses transaksi pengeluaran daerah tidak terjadi perbedaan waktu antara penetapan kewajiban daerah dan pengeluaran kas daerah, maka beban diakui/dicatat pada jurnal bersamaan dengan saat pengeluaran kas. Flowchart nya dapat PPTK/Pih k f atlgi andjhar t e Pn|<mf n/k d Gambar 10 Flowchart Pengakuan Beban Bersamaan Pengeluaran Kas. // / @"" B@ @**" / o 0 Melakiriuuipengecelan dwiPembayannkcpada Mm*KM* 3. Pencatatan transaksi untuk pengakuan Beban setelah pengeluaran kas Apabila dalam hal proses transaksi pengeluaran daerah terjadi perbedaan pengeluaran waktu kas antara penetapan daerah, dimana kewajiban penetapan daerah kewajiban dan daerah dilakukan setelah pengeluaran kas, maka Beban diakui/dicatat pada jurnal saat barang atau jasa diterima walaupun kas sudah dikeluarkan. Pada saat pengeluaran kas mendahului saat barang atau jasa dimanfaatkan, pengeluaran tersebut belum dapat diakui sebagai Beban. Pener imaan tersebut diklasifikasikan sebagai Beban 16 Dibayar di Muka (akun neraca). Flowchart nya dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 11 Flowchart Pengakuan Beban Setelah Pengeluaran Kas. PPTK/Plhik Kr tifa I B ndh r P ng lu in/k di o 4/ *.fg=r / M lafcukan pengecet en danPembayarankepada PAakK*tl|a i D. Pengklaslf ikast an Setelah pencatatan dengan jurnal selesai dilakukan, proses berikutnya adalah melakukan posting ke Buku Besar atau Sub Buku Besar di subsistem masing-masing. Post ing adalah memindahkan catatan dari Buku Jurnal ke dalam Buku Besar/Sub Buku Besar sesuai dengan jenis transaksi dan nama akun masingmasing. Contoh Buku Besar adalah sebagai berikut: PEMERINTAH KABUPATEN "X" DINAS "X" BUKUBESAR Tahun Buku 20X1 Unit Organisasi : DINAS "X" Kode Akun : 1 Nama Akun : Kas di Kas Daerah Saldo Normal : Debet 1 1 1 Ref. No. Tanggal Debet Kredlt Saldo Uraian Jurn Jtiml&h Pejabat Penatausahaan Keuangan pada Dinas/Badan/Kantor dan Pejabat Fungsi Akuntansi pada PPKD setelah melakukan posting pada buku besar, secara berkala akan menyusun Neraca Lajur sebagai dasar penyusunan laporan keuangan. E. Pengikhtisaran Pengikhtisaran merupakan tahap perhitungan saldo dari masing-masing akun yang terdapat pada buku besar. Tahapan prosedur pengikhtisaran secara r ingkas dapat dijelaskan adalah sebagai berikut : 1. Saldo-saldo buku besar pada akhir per iode diikhtisarkan dalam Neraca Lajur. 2. Berdasakan Neraca untuk pos- pos Lajur yang kemudian dilakukan penyesuaian memerlukan penyesuaian. Beberapa pos yang memerlukan penyesuaian pada akhir tahun meliputi : 1) Persediaan 18 2) Piutang 3) Penyusutan Aset Tetap 4) Bagian Lancar Tagihan 5) Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 3. Setelah seluruh penyesuaian dimasukan akan dihasilkan jumlahjumlah saldo buku besar setelah penyesuaian. Langkah berikutnya adalah memindahkan masing-masing saldo tersebut ke Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, dan Neraca. Akun nominal dipindahkan ke LRA atau LO, sedangkan akun nil dipindahkan ke Neraca. 4. Membuat Jurnal Penutup. 5. Menyajikan Laporan Keuangan. F. Penyusunan Laporan Keuangan Dengan mengikhtisarkan buku besar dan buku pembantu di setiap pusat pertanggungjawaban keuangan akan dihasilkan Laporan Keuangan. Laporan tersebut disusun pada akhir tahun anggaran maupun pada periode tertentu. Laporan Keuangan pada SKPD selaku entitas akuntansi terdiri dari: 1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Laporan Operasional 3. Laporan Perubahan Ekuitas 4. Neraca 5. Catatan atas Laporan Keuangan Laporan Keuangan pada PPKD selaku entitas pelaporan terdiri dari : 1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Laporan Operasional 3. Laporan Perubahan Ekuitas 4. Neraca 5. Laporan Perubahan SAL 19 BAB II SISTEM AKUNTANSI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah perangkat daerah pada pemer intah daerah selaku pengguna anggaran/barang. SKPD merupakan entitas akuntansi yaitu suatu entitas/unit pada pemer intahan yang mengelola anggaran, kekayaan, dan kewajiban. Selaku entitas akuntansi, SKPD wajib menyelenggarakan sistem akuntansi, yaitu dengan melakukan pencatatan atas transaksi-transaksi keuangan yang terjadi di lingkungannya dan menyajikannya dalam bentuk laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Sesuai PP Nomor 71 Tahun 2010 dan Permendagri Nomor 64 Tahun 2013, laporan keuangan yang harus disajikan oleh SKPD terdir i dar i: Laporan Realisasi Anggaran (LRA) - Neraca - Laporan Operasional (LO) Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Terkait dengan kewajiban SKPD untuk menyajikan laporan keuangan, SKPD harus menyelenggarakan akuntansi dalam bentuk suatu sistem, baik manual ataupun terkomputerisasi. Penyelenggaraan sistem tersebut meliputi pihak-pihak terkait dan dokumen yang terkait serta prosedumya. Sistem akuntansi pada SKPD dilaksanakan oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD) berdasarkan dokumen- dokumen sumber yang diserahkan oleh bendahara penerimaan, bendahara pengeluaran, terjadi atau pihak terkait lainnya. Transaksi-transaksi yang di lingkungan satuan kerja harus dicatat dan dibukukan oleh PPK- SKPD. Transaksi- transaksi tersebut antara lain: 21 - Akuntasi Pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA - Akuntansi Beban dan Belanja - Akuntansi Piutang - Akuntansi Persediaan - Akuntansi Aset Tetap - Akuntansi Kewajiban - Akuntansi Ekuitas - Akuntansi Penyesuaian dan Koreksi A. Akuntansi Pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA Akuntansi Pendapatan-LO Pendapatan dan pada Pendapatan-LRA. SKPD meliputi Perlakuan akuntansi akuntansi yang berbeda atas kedua jenis pendapatan tersebut merupakan implikasi berlakunya basis akrual sebagaimana diatur dalam PP No. 71 Tahun 2010. Perlakuan akuntansi di atas meliputi pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan. Pengukuran Pendapatan, baik LO ataupun LRA, dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu dengan membukukan pener imaan secara bruto dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Akuntansi Pendapatan pada lingkup SKPD dilakukan hanya untuk mengakui, mencatat, dan melaporkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berada dalam wewenang SKPD. Pendapatan tersebut terdiri dari Pendapatan Pajak, Pendapatan Retribusi, dan Lain-lain PAD yang Sah. Adapun Lain-lain PAD yang Sah meliputi pendapatan hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga, penerimaan atas tuntutan ganti kerugian daerah, penerimaan komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh daerah, penerimaan keuntungan dar i selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, pendapatan denda pajak, pendapatan denda retr ibusi, 22 pendapatan hasil eksekusi penyelenggaraan atas jaminan, pendidikan dan dan pelatihan, pendapatan pendapatan dar i hasil pemanfaatan kekayaan daerah, dan pendapatan dar i angsuran/cicilan penjualan. Pembahasan akuntansi pendapatan meliputi pihak yang terkait, dokumen yang terkait, serta sistem dan prosedur akuntansi akan dijelaskan berikut ini. 1. Pihak yang terkait Pihak-pihak yang terkait dalam prosedur akuntansi PendapatanLO dan Pendapatan-LRA dikelompokkan sebagai berikut: a. Pihak yang terkait dengan penetapan Pendapatan-LO - Kepala SKPD yang menerbitkan SKP-Daerah dan SKRD - PPK-SKPD - Pihak ketiga (WP/WR/pihak ketiga lainnya) b. Pihak yang terkait dengan penetapan Pendapatan-LRA - PPK-SKPD - Bendahara Penerimaan - BUD 2. Dokumen yang terkait Dokumen yang terkait dalam prosedur akuntansi PendapatanLO dan Pendapatan-LRA secara umum dikelompokkan sebagai ber ikut: a. Dokumen penetapan Pendapatan-LO, antara lain: - Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-Daerah) - Surat Ketetapan Retr ibusi Daerah (SKRD) - Tanda Bukti Pener imaan (TBP) dar i Bendahara Pener imaan kepada pihak ketiga (dalam hal Pendapatan-LO diakui bersamaan dengan penerimaan kas) - Surat Tanda Setoran (STS) (dalam hal Pendapatan-LO diakui bersamaan dengan penerimaan kas) 23 - Bukti transfer/setor (dalam hal Pendapatan-LO diakui bersamaan dengan penerimaan kas) - Nota kredit bank (dalam hal Pendapatan-LO diakui bersamaan dengan penerimaan kas) - Bukti memor ial b. Dokumen penetapan Pendapatan-LRA - TBP - STS - Bukti transfer/setor - Nota kredit bank - Bukti transaksi penerimaan kas lainnya c. Dokumen penyetoran ke Kas Daerah oleh Bendahara Pener imaan - STS - bukti transfer/ setor 3. Slstem dan prosedur akuntansi Terkait dengan penerapan basis akrual, terdapat tiga kondisi pengakuan Pendapatan-LO yang akan mempengaruhi sistem dan prosedur akuntansi Pendapatan-LO. Ketiga kondisi tersebut adalah Pendapatan-LO diakui sebelum pener imaan kas, PendapatanLO diakui bersamaan dengan penerimaan kas, dan Pendapatan-LO diakui setelah pener imaan kas. a. Pendapatan-LO diakui sebelum penerimaan kas 1) Pada kondisi ini, diawali pihak PPK-SKPD mener ima dokumen penetapan Pendapatan-LO dar i Kepala SKPD yang menerbitkan SKP- Daerah atau Berdasar dokumen tersebut, pihak terkait lainnya. PPK- SKPD akan mencatat pengakuan Pendapatan-LO dan Piutang. 2) WP/pihak ketiga lainnya melakukan pembayaran melalui Bendahara Pener imaan, dan atas pembayaran tersebut, 24 Bendahara Pener imaan menerbitkan TBP. Selanjutnya TBP tersebut ditembuskan pada PPK-SKPD untuk membukukan pengakuan Pendapatan-LRA, penambahan kas di Bendahara Pener imaan, dan pengurangan Piutang. Berdasar TBP tersebut, Bendahara Pener imaan membuat STS untuk menyetorkan pener imaan tersebut ke Kas Daerah. Selanjutnya STS tersebut ditembuskan pada PPK-SKPD untuk membukukan R/K PPKD dan pengurangan kas di Bendahara Pener imaan. 3) Apabila WP/pihak ketiga lainnya melakukan pembayaran langsung ke Kas Daerah, Kas Daerah akan menerbitkan bukti transfer/setor untuk WP/ pihak ketiga dan nota kredit untuk PPK-SKPD untuk membukukan R/K PPKD, pengurangan Piutang, dan pengakuan Pendapatan-LRA. b. Pendapatan-LO diakui bersamaan dengan penerimaan kas 1) WP/WR/pihak melalui ketiga Bendahara lainnya melakukan Pener imaan, dan atas pembayaran pembayaran tersebut, Bendahara Penerimaan menerbitkan TBP. Selanjutnya TBP tersebut ditembuskan pada membukukan penambahan kas di pengakuan Pendapatan-LO, dan PPK-SKPD untuk Bendahara Penerimaan, pengakuan Pendapatan-LRA. Berdasar TBP tersebut, Bendahara Penerimaan membuat STS untuk menyetorkan Selanjutnya SKPD kas STS pener imaan tersebut untuk membukukan di tersebut ke ditembuskan R/K PPKD Kas Daerah. kepada dan PPK- pengurangan Bendahara Pener imaan. 2) Apabila WP/WR/pihak ketiga lainnya melakukan pembayaran langsung ke Kas Daerah, Kas Daerah akan menerbitkan bukti transfer/setor untuk WP/WR/pihak ketiga dan nota kredit untuk PPK-SKPD untuk membukukan R/K PPKD, pengakuan Pendapatan-LO, dan pengakuan Pendapatan-LRA. 25 c. Pendapatan-LO dlakui setelah penerlmaan kas l) WP/pihak ketiga lainnya bendahara penerimaan, melakukan dan atas pembayaran pembayaran melalui tersebut, bendahara pener imaan menerbitkan TBP. Selanjutnya TBP tersebut ditembuskan pada PPK-SKPD untuk membukukan penambahan kas di Bendahara Pener imaan, pengakuan Pendapatan-LRA, dan Pendapatan Diter ima di Muka. Berdasar TBP tersebut, Bendahara Pener imaan membuat STS untuk menyetorkan pener imaan tersebut ke Kas Daerah. Selanjutnya STS tersebut ditembuskan pada PPK-SKPD untuk membukukan R/K PPKD dan pengurangan kas di Bendahara Pener imaan. 2) Apabila WP/pihak ketiga lainnya melakukan pembayaran langsung ke Kas Daerah, Kas Daerah akan menerbitkan bukti transfer/setor untuk WP/ pihak ketiga dan nota kredit untuk PPK-SKPD. Berdasarkan bukti transfer/setor atau nota kredit tersebut, PPK-SKPD membukukan R/K PPKD dan pengakuan Pendapatan-LRA. 3) Terkait dengan pajak pembayaran tersebut di SKP-Daerah Berdasarkan daerah, atas, Kepala dan ditembuskan SKP-Daerah bersamaan dengan SKPD menerbitkan kepada PPK-SKPD. tersebut, untuk setiap periode pengakuan, PPK-SKPD membuat bukti memor ial dan mencatat pengakuan Pendapatan-LO dan pengurangan Pendapatan Diter ima Dimuka. Adapun dokumen yang digunakan sebagai dasar pengakuan Pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA untuk pendapatan pajak, pendapatan retribusi, dan Iain-lain PAD yang sah diuraikan pada tabel di bawah ini. 26 NO JBNISPENDAPATAN DOKUMEN PENETAPAN PENDAPATAN-LO 1 PajakDaerah DOKUMEN PENETAPAN PENDAPATAN- LRA Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP- D) - TBP 2 Retr ibusi Daerah Surat Ketetapan Retr ibusi Daerah (SKRD) - Bukti transfer/setor - Nota kredit - TBP Hasil PenjualanAset DaerahyangTidak Dipisahkan Surat PerjanjianJual Beli 4 Pener imaan Jasa Giro Rekening Koran Rekening Koran 5 Pendapatan Bunga Deposito Sertif ikat Deposito Sertifikat Deposito 6 Tuntutan Ganti Kerugian Surat - STS Daerah Tanggung 3 7 Komisi, Potongan, dan Selisih NilaiTukar Rupiah - Surat Tanda Setoran(STS) - TBP Keterangan Jawab Mutlak(SKTJM) - TBP - SuratPerjanjian - STS Jual Beli (untuk komisi dan potongan} - TBP - Nilai kurs saat transaksi {published rate) 8 Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan - Perjanjian/ kontrak - STS kerja sama - Ber ita Acara - TBP Penyelesaian Pekerjaan 9 Pendapatan Denda SKP-D - Bukti transfer/setor Pajak NO JENISPENDAPATAN DOKUMEN PENETAPAN PENDAPATAN-LO DOKUMEN PENETAPAN PENDAPATAN- LRA - Nota kredit - TBP 10 SKRD Pendapatan Denda - Bukti Retribusi (denda transfer/setor administrasi) - Notakredit - TBP 11 Pendapatan Hasil - Perjanjian/ EksekusiatasJaminan - STS kontrakkerja sama - TBP - BeritaAcara Penyelesaian Pekerjaan 12 Pendapatan dari Dokumen - STS Pengembalian penetapan - TBP kelebihan bayar 13 Pendapatan dari Surat perjanjian - STS - TBP Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan 14 Pendapatan dari - STS Angsuran/Cicilan - - TBP Penjualan-LRA 15 16 Hasil dari Pemanfaatan Surat Perjanjian - STS Kekayaan Daerah - TBP Pendapatan Zakat Surat Ketetapan - STS Zakat - TBP 17 Pendapatan BLUD Laporan Laporan keuangan keuangan berkala berkala B. Akuntansi Beban dan Belanja Berdasarkan PP No. 71 Tahun 2010 dan Permendagr i Nomor 64 Tahun 2013 dikenal istilah beban dan belanja. Perlakuan akuntansi yang berbeda atas beban dan belanja merupakan implikasi berlakunya basis akrual sebagaimana di atur dalam PP No. 71 Tahun 2010 dan Permendagri Nomor 64 Tahun 2013. Akuntansi Beban pada lingkup SKPD melingkupi pengakuan, pencatatan, dan pelaporan beban gaji dan tunjangan, beban honorarium/lembur/vakasi/tunjangan khusus dan beban pegawai transito, beban kontribusi sosial, beban barang, beban jasa, beban pemeliharaan, beban perjalanan dinas, dan beban murni akrual. Beban kontr ibusi sosial terdiri dar i beban pensiun dan uang tunggu PNS, beban pensiun dan uang tunggu pejabat negara, beban tunjangan hari tua, iuran asuransi kesehatan PNS dan pejabat negara serta penerima pensiun, serta cadangan perubahan sharing. Beban barang terdiri dar i beban bahan pakai habis, beban bahan/mater ial, beban pengir iman surat dinas pos pusat, beban cetak dan penggandaan, beban makanan dan minuman, beban barang operasional lainnya, beban barang transito, dan beban barang non operasional lainnya. Beban jasa terdir i dar i beban langganan daya dan jasa, beban sewa rumah/gedung/gudang/ parkir, beban sewa sarana mobilitas, beban sewa alat berat, beban sewa perlengkapan dan peralatan kantor, beban jasa konsultan, beban jasa profesi, dan beban jasa lainnya. Beban murni akrual digunakan untuk mencatat beban-beban murni akrual yang hanya digunakan pada LO dan tidak ada pada LRA seperti beban penyusutan, beban penyisihan piutang tidak tertagih, 29 beban amortisasi, dan beban kerugian selisih kurs. Pembahasan akuntansi beban dan belanja meliputi pihak yang terkait, dokumen yang terkait serta sistem dan prosedur akuntansi, yang akan dijelaskan di bawah ini. 1. Pihak yang terkait Pihak-pihak yang terkait dalam prosedur akuntansi beban dan belanja dikelompokan sebagai berikut: a. Pihak yang terkait dengan penetapan beban - PPTK Pihak ketiga - PPK-SKPD Kepala Dinas yang berwenang b. Pihak yang terkait dengan penetapan belanja Pihak ketiga Bendahara Pengeluaran - PPK-SKPD - BUD 2. Dokumen yang terkait Dokumen yang terkait dalam prosedur akuntansi beban dan belanja dikelompokkan sebagai berikut : a. Dokumen pendapatan beban 1) SuratTagihan 2) Ber ita Acara Penyelesaian Pekerjaan/Serah Terima Barang 3) Bukti Memorial b. Dokumen penetapan belanja 1) SP2D GU/LS/Nihil 2) Nota Debet 30 3. Sistem dan prosedur akuntansi Terkait dengan penggunaan basis akrual, terdapat tiga kondisi pengakuan beban yang akan mempengaruhi sistem dan prosedur akuntansi beban. Ketiga kondisi sebelum pengeluaran kas, tersebut adalah beban beban diakui bersamaan diakui dengan pengeluaran kas, dan beban diakui setelah pengeluaran kas. a. Beban diakui sebelum pengeluaran kas Pengeluaran kas di lingkungan SKPD umumnya melalui Bendahara Pengeluaran, PPTK, atau langsung oleh BUD. Penjelasan atas pengeluaran tersebut diuraikan di bawah ini. 1) Pengeluaran kas melalui Bendahara Pengeluaran (a) Pada kondisi ini, tembusan dokumen diawali pihak PPK-SKPD mener ima penetapan beban dari Bendahara Pengeluaran atau pihak terkait lainnya. Berdasar dokumen tersebut, PPK-SKPD akan mencatat pengakuan Beban dan Utang Beban. (b) Apabila Bendahara Pengeluaran melakukan pembayaran pada pihak ketiga, bukti pengeluaran tersebut ditembuskan pada PPK- SKPD. Atas tembusan tersebut, PPK-SKPD akan mencatat pengurangan Utang Beban dan pengurangan Kas di Bendahara Pengeluaran. (c) Setelah SP2D GU diterbitkan oleh BUD, PPK-SKPD mencatat penambahan kas di Bendahara Pengeluaran, R/K PPKD dan pengakuan Belanja. 2) Pengeluaran kas melalui BUD (a) Pada kondisi ini, diawali pihak Bendahara Pengeluaran menerima surat tagihan/dokumen penetapan beban dari pihak ketiga dan menembuskannya pada PPK-SKPD. Berdasar dokumen tersebut, PPK-SKPD akan mencatat pengakuan Beban dan Utang Beban. 31 (b) Kemudian BUD menerbitkan SP2D-LS dan menembuskan pada PPK-SKPD. Berdasar dokumen tersebut, PPK-SKPD akan mencatat pengurangan Utang Beban, R/K PPKD, dan pengakuan Belanja. b. Beban dlakui bersamaan dengan pengeluaran kas 1) Pengeluaran kas melalui Bendahara Pengeluaran (a) Pada kondisi ini, dokumen diawali pihak PPK-SKPD menerima penetapan Beban (surat tagihan, rekenlng listr ik/telepon, atau lainnya) dari Bendahara Pengeluaran atau pihak terkait lainnya. Berdasar dokumen tersebut, Bendahara Pengeluaran melakukan pembayaran pada pihak ketiga dan bukti pengeluaran tersebut ditembuskan PPK-SKPD. PPK-SKPD akan mencatat Uang Muka pada dan pengurangan kas pada Bendahara Pengeluaran. Setelah bukti-bukti pengeluaran di atas disahkan oleh Pengguna Anggaran, maka Beban diakui dan Uang Muka dikredit. (b) Kemudian BUD menerbitkan SP2D-GU terkait pengeluaran di atas dan ditembuskan pada PPK-SKPD. PPK-SKPD akan mencatat penambahan kas pada Bendahara Pengeluaran, R/K PPKD, dan pengakuan Belanja. 2) Pengeluaran kas melalui BUD Pada kondisi ini, tagihan/dokumen diawali pihak penetapan BUD beban menerima dari surat Bendahara Pengeluaran dengan tembusan kepada PPK-SKPD. Kemudian BUD menerbitkan SP2D-LS dan menembuskannya pada PPKSKPD. Berdasar dokumen tersebut, PPK- SKPD akan mencatat pengakuan Beban, R/K PPKD, dan Belanja. 3) Pengeluaran kas r aelalui PPTK Pada praktiknya, terkadang terjadi pember ian uang panjar kegiatan kepada PPTK dari Bendahara Pengeluaran. Adapun sistem dan prosedur akuntansi terkait dengan pengeluaran kas melalui PPTK diuraikan di bawah ini. (a) Kondisi ini diawali Bendahara Pengeluaran tersebut dengan kepada pengeluaran PPTK. kas Bukti dar i panjar ditembuskan pada PPK-SKPD dan berdasar dokumen tersebut PPK-SKPD mencatat Panjar Kegiatan dan pengurangan Kas pada Bendahara Pengeluaran. (b) Kemudian PPTK mempertanggungjawabkan penggunaan uang panjar kegiatan tersebut pada Bendahara Pengeluaran dan bukti pertanggungjawaban tersebut ditembuskan pada PPK-SKPD. Selanjutnya PPK-SKPD mencatat Uang Muka dan pengurangan Panjar Kegiatan serta mencatat penambahan Kas pada Bendahara Pengeluaran apabila masih ada sisa uang panjar kegiatan. (c) Setelah bukt i-bukti pengeluaran di atas disahkan oleh Pengguna Anggaran, maka PPK-SKPD akan mengakui Beban dan mengkredit Uang Muka. Selanjutnya, apabila bukti-bukti tersebut disahkan oleh BUD maka BUD akan menerbitkan SP2D GU dan menembuskannya kepada PPK-SKPD. PPKSKPD akan mencatat pengakuan Belanja, penambahan Kas pada Bendahara Pengeluaran, dan R/K PPKD. c. Beban diakul setelah pengeluar an kas 1) Pengeluaran kas melalui Bendahara Pengeluaran (a) Pada kondisi ini, diawali pengeluaran kas oleh Bendahara Pengeluaran dan bukti pengeluaran tersebut ditembuskan pada PPK-SKPD. PPK-SKPD akan mencatat Beban Dibayar 33 Dimuka, dan pengurangan kas di Bendahara Pengeluaran. (b) Selanjutnya BUD akan menerbitkan SP2D-GU terkait pengeluaran kas di atas dan ditembuskan pada PPK-SKPD. Berdasar SP2D pengakuan tersebut, Belanja, PPK-SKPD penambahan kas akan di mencatat Bendahara Pengeluaran, dan R/K PPKD. (c) Pada setiap akhir per iode yang ditetapkan, berdasar bukti memorial yang dibuat, PPK-SKPD akan mencatat pengakuan Beban dan pengurangan Beban Dibayar Dimuka. 2) Pengeluaran kas melalui BUD (a) Pada kondisi ini, diawali dengan penerbitan SP2D-LS oleh BUD dan ditembuskan pada PPK-SKPD. PPK-SKPD akan mencatat Beban Dibayar Dimuka, R/K PPKD, dan pengakuan Belanja. (b) Pada setiap akhir periode yang ditetapkan, berdasar bukti memor ial yang dibuat, PPK-SKPD akan mencatat pengakuan Beban dan pengurangan Beban Dibayar Dimuka. Dokumen yang digunakan sebagai dasar pengakuan Belanja adalah SP2D GU, LS, ataupun Nihil, sedangkan dokumen yang digunakan untuk mengakui Beban diuraikan pada tabel di bawah ini. 34 NO JENIS BBBAN DOKUMENPBNETAPAN BBBAN 1 Beban gaji dan tunjangan Daftar gaji dan tunjangan 2 Beban Daf tar honorar ium/lembur/vakasi/ honorarium/lembur/vakasi/ tunjangan khusus & beban tunjangan khusus 8s beban pegawai transito pegawai transito Beban pensiun dan Daftar pensiun dan uang uang tunggu PNS dan tunggu PNS dan pejabat pejabat negara negara 4 Beban tunjangan hari tua Daftar tunjangan hari tua 5 Iuran asuransi kesehatan Daftar iuran asuransi PNS dan pejabat negara kesehatan PNS dan pejabat serta pener ima pensiun negara serta penerima 3 pensiun 6 Beban bahan pakai habis Invoice/Kuitansi/Bukti Memorial 7 Beban bahan/mater ial Invoice/Kuitansi/ Bukti Memorial 8 Beban pengiriman surat Bukti Memor ial/Kuitansi dinas pos pusat 9 Beban cetak Bukti Memor ial/Kuitansi dan 10 Beban makanan dan Bukti Memor ial/Kuitansi 11 Beban barang Bukti Memor ial/Kuitansi operasional lainnya 12 Beban barangtransito Bukti Memor ial/Kuitansi dan beban barangnon operasional lainnya Beban langganan daya 13 Surat tagihan danjasa 35 DOKUMEN PENETAPAN JENISBBBAN NO BBBAN 14 Suratperjanjian sewa Beban sewa rumah/gedung/ gudang/ parkir, sarana mobilitas, alatberat, perlengkapan dan peralatan kantor 15 Surat perjanjian/kontrak Bebanjasa konsultan, jasa profesi, danjasa 16 Beban penyusutan Bukti memor ial 17 Beban penyisihan Bukti memor ial piutangtidak ter tagih 18 Beban amortisasi Bukti memor ial 19 Beban deplesi Bukti memor ial ial Beban kerugian selisih kurs Bukti memor 20 C. Akuntansi Piutang Piutang daerah adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada pemer intah daerah dan/atau hak pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan Prosedur pelaporan atau akibat lainnya yang sah. akuntansi piutang pada SKPD meliputi pencatatan dan akuntansi atas transaksi-transaksi yang mengakibatkan penambahan maupun pengurangan nilai piutang. Penambahan saldo piutang umumnya disebabkan adanya transaksi dimana hak pemerintah daerah atas suatu pendapatan sudah dapat diakui namun kas belum diterima. Pengurangan atas saldo piutang umumnya disebabkan adanya kas masuk atas pendapatan yang telah diakui atau adanya penghapusan piutang tak tertagih. Kecuali 36 penghapusan piutang tak tertagih, sistem dan prosedur akuntansi atas penambahan dan pengurangan piutang telah dibahas dalam sistem dan prosedur akuntansi Pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA. Pada praktiknya, tidak semua piutang dapat tertagih. Sistem dan prosedur akuntansi atas piutang yang tidak dapat ditagih akan diuraikan sebagai berikut: 1. Pihak yang terkait a. Kepala Daerah b. PPK-SKPD 2. Dokumen yang terkait a. Piutang Sementara Belum Dapat Ditagih (PSBDT) b. Bukti Memorial 3. Sistem dan prosedur akuntansi Terdapat dua metode penghapusan piutang yang mempengaruhi sistem dan prosedur akuntansi penghapusan piutang, yaitu metode langsung dan tidak langsung. Masing-masing tersebut akan dijelaskan di bawah ini. a. Metode Langsung Berdasar buku piutang, PPK-SKPD membuat bukti memorial atas jumlah piutang yang tak tertagih. Setelah mendapatkan tembusan pengakuan PSDBT Beban dari Kepala Daerah, PPK-SKPD mencatat Penyisihan Piutang Tidak Tertagih dan pengurangan Piutang. b. Metode Tidak Langsung Berdasar buku piutang, PPK-SKPD membuat bukti memorial atas jumlah piutang yang tak tertagih. Berdasar bukti memorial tersebut, PPK-SKPD mencatat pengakuan Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih dan pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih. Setelah mendapatkan tembusan PSDBT dari kepala daerah, PPK-SKPD mencatat pengurangan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih dan pengurangan Piutang. D. Akuntansi Persediaan Akuntansi Persediaan pada SKPD meliputi pencatatan dan pelaporan atas transaksi-transaksi yang terkait dengan Persediaan. Terdapat dua metode yang mempengaruhi sistem dan prosedur akuntansi persediaan, yaitu metode periodik dan perpetual. Penjelasan sistem dan prosedur akuntansi masing- masing metode tersebut, diuraikan dibawah ini: 1. Pihak yang terkait a. PPK-SKPD b. Bendahara Pengeluaran c. BUD d. Bagian Pener imaan Barang/Gudang 2. Dokumen yang terkait a. SP2DGU/LS b. Bukti Pembayaran c. Bukti Memor ial d. Ber ita Acara Hasil Opname Fisik Persediaan 3. Sistem dan prosedur akuntansi a. Metode Per iodik a) Pada awal tahun, berdasar Bukti Memorial, PPK-SKPD mencatat pengakuan Beban Persediaan dan pengurangan Persediaan atas persediaan awal pada neraca. b) Berdasarkan tembusan SP2D dar i BUD/Invoice, PPK- SKPD akan mencatat pengakuan Beban Persediaan dan R/K PPKD/ pengakuan Utang. tersebut, PPK-SKPD juga Berdasarkan tembusan SP2D akan mencatat Belanja Bahan Habis Pakai. c) Pemakaian persediaan pada periode berjalan tidak dibukukan. d) Pada akhir tahun, berdasarkan tembusan ber ita acara hasil opname fisik persediaan dar i bagian gudang, PPK-SKPD akan 38 melakukan pencatatan Persediaan (akhir) dan pengurangan Beban Persediaan. b. Metode Prepetual a) Berdasarkan tembusan SP2D dar i BUD atas pembelian barang persediaan, PPK-SKPD akan mencatat Belanja Bahan Habis Pakai b) Berdasarkan SKPD tembusan SP2D dari BUD/Invoice, PPK- akan mencatat Persediaan dan R/K PPKD/ pengakuan Piutang. c) Berdasarkan bukti memor ial, pada saat penggunaan/ pemakaian persediaan, PPK-SKPD akan mencatat pengakuan Beban Persediaan dan pengurangan Persediaan. d) Persediaan akhir merupakan saldo Persediaan awal + pembelian - pemakaian Persediaan selama tahun berjalan. E. Sistem dan Prosedur Akuntansi Aset Tetap Pada bagian ini, yang dibahas adalah akuntansi Aset Tetap, sedangkan pembahasan atas aset lancar telah dibahas pada bagian pendapatan dan piutang. Prosedur akuntansi Aset Tetap pada SKPD meliputi pencatatan dan pelaporan akuntansi atas transaksi-transaksi yang mengakibatkan penambahan maupun pengurangan nilai aset tetap yang dimiliki SKPD. Transaksi-transaksi dalam akuntansi aset tetap dikelompok menjadi dua, yaitu : 1. Penambahan nilai aset tetap berasal dari perolehan aset tetap melalui belanja modal, perolehan aset tetap dar i bantuan, hibah, atau donasi, revaluasi aset dar i hasil kegiatan sensus barang, dan lain sebagainya. 2. Pengurangan nilai aset tetap terjadi karena pelepasan aset (penjualan dan hibah aset tetap kepada pihak ketiga), penghapusan, dan penyusutan. Sistem dan prosedur akuntansi penambahan dan pengurangan nilai aset 39 tetap meliputi: 1.Pihak yang terkait a. PPK-SKPD b. Bendahara Pengeluaran c. BUD d. Penyedia Barang/Jasa e. Panitia/Pejabat Pener ima Hasil Pekerjaan 2. Dokumen yang terkait a. Ber ita Acara Penerimaan Barang b. Berita Acara Serah Terima Barang c. Bukti Memor ial d. Ber ita Acara Sensus Barang e. Ber ita Acara Penjualan f. Bukti Pembayaran g. STS 3. Sistem dan prosedur akuntansi Pembahasan tentang sistem dan prosedur akuntansi atas aset tetap dibagi menjadi dua kelompok yaitu: sistem dan prosedur penambahan nilai aset tetap serta sistem dan prosedur akuntansi pengurangan nilai aset tetap. a. Penambahan nilai aset 1) Berdasarkan tembusan SP2D yang diterbitkan BUD untuk membayar penyelesaian pekerjaan pengadaan aset tetap kepada pihak ketiga, PPK-SKPD akan mencatat pengakuan Belanja Modal untuk perolehan aset tetap. 2) Kemudian berdasarkan tembusan bukti transaksi berupa Ber ita Acara Penerimaan Barang, PPK-SKPD akan mencatat pengakuan penambahan nilai Aset Tetap dan R/K PPKD. b. Pengurangan nilai aset Sistem dan prosedur akuntansi pengurangan nilai aset yang 40 diuraikan di bawah ini membahas akuntansi pengurangan nilai aset karena adanya penjualan aset tetap. Sistem dan Prosedur Penyusutan aset Tetap akan dibahas pada bagian ber ikutnya. 1) Berdasar tembusan bukti pembayaran dar i Bendahara Pener imaan, tembusan dokumen pelepasan barang (contoh: Berita Acara Penjualan, PPK-SKPD akan mencatat pengakuan pengurangan nilai Aset Tetap, pengurangan nilai Akumulasi Penyusutan Aset Tetap, penambahan Kas di Bendahara Penerimaan dan Surplus/Def isit Penjualan Aset. 2) Berdasar dokumen/bukti pembayaran dari Bendahara Penerimaan, PPK-SKPD mencatat pengakuan Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan-LRA. Setelah Bendahara Penerimaan menyetorkan penerimaan kas tersebut ke BUD, Bendahara Penerimaan akan menembuskan STS pada PPKSKPD. Berdasarkan tembusan tersebut, PPK-SKPD akan mencatat R/K PPKD dan pengurangan kas di Bendahara Penerimaan. F. Sistem dan Prosedur Akuntansi Kew^jiban Sistem dan prosedur meliputi pencatatan transaksi akuntansi dan kewajiban/utang pelaporan akuntansi pada atas SKPD transaksi- yang menimbulkan Utang Jangka Pendek bagi SKPD. Penambahan saldo Utang Jangka Pendek pada SKPD dapat timbul akibat beban yang belum dibayar atau perpindahan status dar i pinjaman jangka panjang menjadi pinjaman jangka pendek, sedangkan pengurangan atas saldo Utang Jangka Pendek disebabkan adanya kas keluar untuk pelunasan utang. Pembahasan tentang sistem dan prosedur akuntansi atas penambahan dan pengurangan Utang Jangka Pendek telah dibahas dalam sistem dan prosedur akuntansi Beban dan Belanja. G. Sistem dan Prosedur Akuntansi Bkuitas Sistem dan prosedur akuntansi Ekuitas biasanya terkait dengan jurnal penutup pada akhir tahun, baik untuk menutup akun-akun Pendapatan-LO dan Beban, maupun untuk menutup akun-akun Pendapatan-LRA dan Belanja. Selain itu, Nilai Ekuitas juga bisa berubah apabila terdapat koreksi kesalahan yang terjadi pada periodeper iode sebelumnya, yang laporan keuangannya sudah diterbitkan. Dokumen yang dipakai untuk membuat jurnal penutup maupun untuk melakukan koreksi adalah Bukti Memorial. H. Sistem dan Prosedur Akuntansi Penyesuaian dan Koreksi Prosedur pencatatan jurnal penyesuaian dan koreksi pada SKPD merupakan pencatatan akuntansi yang berkaitan dengan semua transaksi atau kejadian yang bersifat penyesuaian dan koreksi atas akun-akun terkait. Penyesuaian tersebut meliputi penyesuaian Persediaan dan Penyusutan Aset Tetap. Sistem dan prosedur akuntansi penyesuaian dan koreksi meliputi: 1. Pihak yang terkait a. PPK-SKPD 2. Dokumen yang terkait a. Bukti Memorial b. Bukti-bukti transaksi 3. Sistem dan prosedur akuntansi a. Penyesuaian Persediaan Pada setiap akhir periode sebelum menyusun laporan keuangan, secara rutin biasanya akan dilakukan stock opnarne untuk mengetahui sisa persediaan yang dimiliki. Apabila SKPD melakukan transaksi persediaan dengan menggunakan metode periodik, maka berdasarkan berita acara stock opname tersebut, 42 PPK-SKPD akan mengakui Persediaan (akhir) dan mengurangi Beban Persediaan. b. Penyusutan Aset Tetap Selain Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan, seluruh Aset Tetap SKPD dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakter istik aset tersebut. Jurnal penyusutan Aset Tetap ini dibuat pada akhir tahun. Berdasar bukti memorial, setiap akhir tahun PPK-SKPD akan mencatat penambahan Beban Penyusutan Aset Tetap dan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap. c. Koreksi Kesalahan Pencatatan Koreksi merupakan tindakan pembetulan secara akuntansi agar akun/pos yang tersaji dalam laporan keuangan entitas menjadi sesuai dengan yang seharusnya. Ditinjau dari sifat kejadiannya, sistem dan prosedur akuntansi untuk koreksi kesalahan dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu sistem dan prosedur akuntansi untuk kesalahan yang berulang/sistemik serta kesalahan yang tidak berulang. 1) Koreksi Kesalahan yang Berulang dan Sistemik Jurnal koreksi tidak perlu dibuat untuk kesalahan jenis ini, akan tetapi berdasarkan bukti pengeluaran/penerimaan Kas untuk mengembalikan kelebihan/kekurangan pendapatan, PPKSKPD akan mengurangi/menambah Pendapatan-LRA maupun Pendapatan-LO yang bersangkutan. 2) Koreksi Kesalahan yang Tidak Berulang Sistem dan prosedur akuntansi atas koreksi kesalahan yang tidak berulang dibagi dalam dua kelompok, yaitu koreksi atas kesalahan yang terjadi pada periode berjalan dan koreksi atas kesalahan yang terjadi pada periode-periode sebelumnya. a. Koreksi Kesalahan yang Tidak Berulang pada Per iode Berjalan Berdasar bukti memor ial yang telah diotorisasi, PPK- 43 SKPD akan membuat koreksi bersangkutan dalam periode berjalan, Pendapatan-LRA atau Pendapatan-LO atau mempengaruhi posisi akun pada akun yang baik pada akun Belanja, maupun akun akun Beban. kas, Apabila pencatatan tidak pembetulan hanya dilakukan pada akun-akun neraca terkait, pada per iode kesalahan ditemukan. b. Koreksi Kesalahan yang Tidak Berulang pada PeriodePer iode Sebelumnya Apabila kesalahan ditemukan sebelum laporan keuangan diterbitkan, maka berdasarkan bukti memorial PPK-SKPD akan melakukan koreksi dengan melaksanakan prosedur koreksi sebagaimana koreksi kesalahan yang tidak berulang pada periode berjalan. Jika kesalahan ditemukan setelah laporan keuangan diterbitkan, berdasar bukti memorial PPK-SKPD melakukan koreksi dengan prosedur sebagai berikut: Koreksi posisi kesalahan yang tidak mempengaruhi Kas, pembetulan dilakukan pada akun-akun neraca terkait, pada periode kesalahan ditemukan. Kesalahan atas kelebihan pengeluaran Belanja/Beban sehingga mengakibatkan pener imaan kembali Belanja/Beban dan menambah posisi Kas, pembetulan dilakukan pada akun Pendapatan Lain-lain-LRA dan Pendapatan Lain-lain-LO. - Kesalahan atas kekurangan pengeluaran Belanja/Beban sehingga mengakibatkan penambahan Belanja/Beban dan mengurangi posisi Kas, pembetulan dilakukan pada akun Saldo Anggaran Lebih (SAL) atau akun Ekuitas. Koreksi kesalahan atas pener imaan Pendapatan- 44 LRA/Pendapatan-LO yang menambah maupun mengurangi posisi Kas, dilakukan dengan pembetulan pada akun Kas dan akun Saldo Anggaran Lebih (SAL)/akun Ekuitas. Koreksi kesalahan atas penerimaan atau pengeluaran pembiayaan yang menambah maupun mengurangi posisi Kas, pembetulan dilakukan pada akun Kas dan akun Saldo Anggaran Lebih (SAL). Koreksi kesalahan atas perolehan aset selain Kas yang menambah atau mengurangi posisi Kas, dilakukan dengan pembetulan pada akun Kas dan akun aset bersangkutan. Koreksi kesalahan atas pencatatan kewajiban yang menambah maupun mengurangi posisi Kas, dilakukan dengan pembetulan pada akun Kas dan akun Kewajiban bersangkutan. 45 BAB HI SISTEM AKUNTANSI PEJABAT PENGELOLA KBUANGAN DAERAH (PPKD) Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya, Akuntansi PPKD adalah Sistem sistem akuntansi yang diselenggarakan oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) yang mencatat transaksi atas Pendapatan, Belanja Tidak Langsung, dan Pembiayaan. Transaksi Pendapatan yang dicatat adalah Pendapatan Transfer dan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah, sedangkan transaksi Belanja yang dicatat adalah Belanja Tidak Langsung yang terdiri dari Belanja Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Bagi Hasil, dan Belanja Tidak Terduga. PPKD sebagai BUD juga menyelenggarakan transaksi Kas Daerah. Akuntansi keuangan yang diselenggarakan oleh PPKD meliputi: a. Pencatatan Anggaran pada PPKD b. Akuntansi Pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA c. Akuntansi Beban, Belanja, dan Transfer d. Akuntansi Penerimaan Pembiayaan e. Akuntansi Pengeluaran Pembiayaan f. Akuntansi Aset dan Kewajiban g. Akuntansi Koreksi Peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai jenis-jenis transaksi yang terjadi pada PPKD antara lain: @ Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 123A ayat (3), yang menyatakan bahwa DPA PPKD digunakan untuk menampung: a) pendapatan yang berasal dari dana per imbangan dan pendapatan hibah; b) belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, 46 belanja bagi hasil, belanja bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga; dan c) Pener imaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan daerah; @ Permendagr i Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pember ian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dar i APBD pasal 12 yang menyebutkan bahwa pelaksanaan anggaran hibah berupa uang berdasarkan atas DPA-PPKD dan pasal bantuan sosial berupa uang 29 ayat (1) menyatakan dicantumkan dalam RKA-PPKD; @ Permendagr i Nomor 62 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS), yang menyatakan bahwa PPKD Provinsi melaksanakan anggaran BOS berdasarkan DPA-PPKD Provinsi; @ Peraturan Menter i Keuangan 165/PMK.07/2012 tentang Republik Pengalokasian Indonesia Anggaran Nomor Transfer ke Daerah, yang menyatakan bahwa Transfer ke Daerah adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi yang terdiri dar i Dana Per imbangan, Dana Otonomi Khusus, dan Dana Penyesuaian. A. Akuntansi Pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA Pendapatan yang dikelola PPKD provinsi/kabupaten/kota adalah pendapatan yang pemer intah pusat berasal dar i dana transfer, baik dar i maupun pemerintah provinsi, yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang- undangan tentang alokasi dana tersebut. Selain Pendapatan Transfer, PPKD juga mengelola Lain-lain Pendapatan yang Sah dan pendapatan yang dihasilkan dar i dana transfer yang disimpan pada Kas Daerah berupa Jasa Giro atau Bunga. Pendapatan yang dikelola PPKD meliputi: 1. Pendapatan transfer dar i pemer intah pusat, yaitu: a. Dana Perimbangan, berupa Pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak, Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (Kehutanan, Per tambangan Umum, Per ikanan, Migas, dan Panas Bumi), Dana Alokasi 47 Umum, dan Dana Alokasi Khusus. b. Dana Otonomi Papua, Khusus, berupa Dana Otonomi Khusus Dana Otonomi Khusus Papua Barat, Dana Otonomi Khusus Aceh, Dana Infrastruktur Otsus Papua, dan Dana Infrastruktur Otsus Papua Barat. c. Dana Penyesuaian, berupa Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pegawai Negeri Dana Tambahan Penghasilan Guru Sipil Daerah, Bantuan Operasional Sekolah, dan Dana Insentif Daerah. 2. Pendapatan transfer dar i pemer intah provinsi untuk kabupaten/kota yaitu Pendapatan Bagi Hasil Pajak Provinsi, dan Pendapatan Dana Otonomi Khusus. 3. Lain-lain Pendapatan yang Sah, yaitu: a. Pendapatan Hibah, yang dapat diterima dari pemerintah, pemerintah daerah lainnya, badan/lembaga/organisasi swasta dalam negeri, kelompok masyarakat/perorangan, dan lembaga luar neger i yang tidak mengikat dalam bentuk uang maupun barang (jika dalam kebijakan pengelolaan keuangan daerah menyatakan bahwa pendapatan hibah tidak dikelola oleh SKPD); b. Pendapatan Dana Darurat (dari pemerintah) dalam rangka penanggulangan korban/kerusakan akibat bencana alam. c. Pendapatan Lainnya, yaitu pendapatan yang tidak termasuk dalam kelompok pendapatan sebagaimana di atas. Pembahasan akuntansi pendapatan meliputi pihak yang terkait, dokumen yang terkait, serta sistem dan prosedur akuntansi akan dijelaskan ber ikut ini. 1. Pihak yang terkait Pihak-pihak yang terkait dalam prosedur akuntansi pendapatan pada PPKD secara umum antara lain: 48 a. Kementer ian Keuangan b. PPKD c. BUD d. Pungsi Akuntansi PPKD e. Bank Kas Daerah. Untuk Pendapatan Hibah melibatkan juga: a. Pemerintah daerah lain, dan b. Pihak pemberi hibah selain pemerintah. 2. Dokumen terkait Dokumen-dokumen yang terkait dengan Transfer dari pemerintah pusat ke pemerintah provinsi/kabupaten/kota, antara lain: a. DAU : Peraturan Presiden RI Tentang Dana Alokasi Umum Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota (yang diterbitkan tiap tahun). b. DAK : Peraturan Menteri Keuangan tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Alokasi Khusus (yang diterbitkan tiap tahun). c. Dana Bagi Hasil : - Peraturan Menteri Keuangan tentang Bagi Hasil Pajak Penghasilan(yang diterbitkan tiap tahun). - Peraturan Menteri Keuangan tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (Pertambangan Umum, Migas, Kehutanan, dan Cukai yang diterbitkan tiap tahun). - Peraturan Menteri Keuangan tentang Alokasi Kurang Bayar Dana Bagi Hasil (yang diterbitkan tiap tahun). d. Dana Otonomi Khusus Peraturan Menteri Keuangan tentang Alokasi Dana Otonomi Khusus ke Provinsi (yang diterbitkan tiap tahun). e. Dana Penyesuaian: - Peraturan Menteri Keuangan tentang Tunjangan Profesi Guru 49 Pegawai Negeri Sipil Daerah (yang diterbitkan tiap tahun); Peraturan Menteri Keuangan tentang Dana Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah. - Peraturan Menteri Keuangan tentang Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) (untuk provinsi) yang diterbitkan tiap tahun, Peraturan Kepala Daerah tentang Satuan Pendidikan Dasar Penerima Dana BOS (untuk kabupaten/kota), Rekening Koran Bank Satuan Pendidikan Dasar Penerima Hibah BOS dari provinsi. - Peraturan Menteri Keuangan tentang Alokasi Dana Insentif Daerah (yang diterbitkan tiap tahun). Dokumen-dokumen yang terkait dengan Lain-lain Pendapatan yang Sah, antara lain: a. Dana Hibah: - Naskah Perjanjian Hibah Daerah (antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat/pemerintah daerah lainnya/pihak selain pemerintah). - Naskah Perjanjian Penerusan Hibah (antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah atas hibah yang sumber dananya dari hibah luar negeri). - Dokumen-dokumen lain yang dipersyaratkan untuk permintaan pencairan dana hibah dari pemerintah, antara lain Surat Permintaan Penyaluran Hibah, Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak, Rencana Penggunaan Hibah, salinan DPA-SKPD, salinan SPM yang disampaikan oleh SKPD kepada BUD, salinan rekening koran, Laporan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan, salinan SP2D yang disahkan oleh BUD untuk pembayaran hibah tahap sebelumnya, Laporan Penggunaan Hibah, Laporan Penggunaan Dana Pendamping untuk tahap 50 sebelumnya. - Ber ita Acara Serah Terima Barang yang dihibahkan. b. Dana Darurat : Keputusan Menter i Keuangan tentang Alokasi Dana Darurat Dokumen lainnya yang terkait dengan Pendapatan Transfer dan Lainlain Pendapatan yang Sah, antara lain Nota kredit dar i Bank Kas Daerah atas Rekening Koran dar i Bank Kas Daerah. Dokumen-dokumen yang terkait dengan Transfer dar i pemer intah provinsi ke pemerintah kabupaten/kota ini antara lain: a. Dana Bagi Hasil Provinsi : Peraturan Gubernur tentang penetapan alokasi Bagi Hasil Pajak provinsi ke kabupaten/kota (yang diterbitkan tiap tahun); b. Dana Otonomi Khusus ke kabupaten/kota: Peraturan Gubernur tentang alokasi Dana Otonomi Khusus kepada kabupaten/kota (yang diterbitkan tiap tahun); c. Nota kredit dar i Bank Kas Daerah pemer intah kabupaten. 3. Slstem dan prosedur akuntansi Dalam peraturan perundang-undangan tentang alokasi dana transfer, baik oleh pemer intah pusat maupun pemer intah daerah telah dinyatakan dengan jelas entitas pener ima dana, jumlah dana yang akan diber ikan, waktu penyalurannya, dan hal-hal lain terkait jika terjadi kekurangan atau kelebihan penyaluran dana. Berdasarkan hal tersebut, maka Pendapatan Transfer-LO pada PPKD, seluruhnya dapat diakui sebelum penerimaan kas, yaitu saat diterbitkan/ditetapkannya dokumen peraturan perundang- undangan atas alokasi dana transfer dokumen tersebut oleh PPKD. tersebut atau saat diter imanya Otonomi Khusus ke provinsi, sedangkan PPKD pemerintah kabupaten/kota mengakui Pendapatan-LO ini saat terbitnya Peraturan Gubernur tentang alokasi Dana Otonomi Khusus kepada kabupaten/kota. f. Pendapatan Hibah Pendapatan-LO ini diakui PPKD pemer intah provinsi/ kabupaten/kota saat disepakatinya Naskah Perjanjian Hibah Daerah ataupun Naskah Perjanjian Penerusan Hibah. Jika Hibah dalam bentuk barang diter ima sebelum adanya Naskah Perjanjian Hibah Daerah, maka Pendapatan Hibah-LO diakui berdasarkan tanggal Ber ita Acara Serah Ter ima Barang. Pendapatan Hibah dalam bentuk barang dinilai berdasarkan harga wajar pada tanggal pengakuan. g. Pendapatan Dana Darurat Pendapatan-LO ini diakui PPKD pemer intah provinsi/ kabupaten/kota saat terbitnya Keputusan Menteri Keuangan tentang Alokasi Dana Darurat. Prosedur akuntansi atas pencatatan Pendapatan Transfer adalah sebagai ber ikut: a. Fungsi Akuntansi PPKD mencatat Pendapatan Transfer-LO dan Piutang Transfer saat ditetapkan/diterimanya dokumen peraturan perundang- undangan atas alokasi dana transfer. b. Saat dana tersebut ditransfer dar i Kas Negara/Kas Daerah Provinsi dan diter ima oleh Kas Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, maka Bank Kas Daerah membuat Nota Kredit atas pener imaan tersebut dan disampaikan kepada Fungsi Akuntansi PPKD. c. Berdasar akuntansi Nota Kredit dar i Bank Kas Daerah, Fungsi PPKD membukukan penambahan Kas Daerah dan pengurangan Piutang Transfer. Bersamaan dengan itu, Fungsi Akuntansi PPKD membukukan Pendapatan Transfer-LRA. 53 B. Akuntansi Beban, Belanja, dan Tr ansf er Akuntansi Beban pada lingkup PPKD dilakukan untuk mengakui, mencatat, dan melaporkan Beban Bunga, Beban Subsidi, Beban Hibah, Beban Bantuan Sosial, Beban Transfer (termasuk Transfer Bantuan Keuangan), dan Beban Luar Biasa. Akuntansi Belanja pada lingkup PPKD dilakukan untuk mengakui, mencatat, dan melaporkan Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, dan Belanja Tak Terduga. Akuntansi Transfer pada lingkup PPKD dilakukan untuk mengakui, mencatat, dan pengeluaran melaporkan uang dari Transfer. Transfer merupakan suatu entitas pelaporan kepada entitas pelaporan lain, yang meliputi: @ Transfer pemerintah provinsi ke pemerintah kabupaten/kota, berupa Transfer Bagi Hasil Pajak dan Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya. @ Transfer pemerintah kabupaten/kota ke desa, berupa Transfer Bagi Hasil Pajak, Transfer Bagi Hasil Retr ibusi, dan Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya. 1. Pihak yang terkait Pihak-pihak yang terkait dalam prosedur akuntansi Belanja, dan Transfer pada PPKD secara umum antara lain: Beban, a. BUD b. Fungsi Akuntansi PPKD c. Kas Daerah d. Pihak Ketiga 2. Dokumen yang terkait Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur dan akuntansi Beban, Belanja, dan Ttransfer pada PPKD antara lain: a. Surat Perjanjian Pinjaman Jangka Panjang 54 b. Naskah Perjanjian Hibah Daerah dengan pener ima hibah c. Naskah Perjanjian Bantuan Sosial dengan pener ima bantuan d. Peraturan Kepala Daerah tentang Bantuan Keuangan kepada Partai Politik e. Peraturan Kepala Daerah tentang Alokasi Bantuan Keuangan f. Peraturan Pajak/Bagi g. Peraturan Daerah Provinsi tentang Bagi Hasil Hasil Pendapatan Lainnya ke kabupaten/kota Daerah Kabupaten/Kota tentang Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Retr ibusi/ Bagi Hasil Pendapatan Lainnya ke desa h. Surat Tagihan dar i pihak ketiga i. SP2D 3. Sistem dan prosedur akuntansi Terkait dengan penggunaan basis akrual, pengakuan Beban pada PPKD dapat diakui sebelum pengeluaran kas atau bersamaan dengan pengeluaran kas. Pengakuan Beban tersebut ditetapkan sebagai berikut: a. Beban diakui sebelum pengeluaran kas. Pengakuan beban sebelum pengeluaran kas terjadi pada saat peralihan kewajiban dar i pihak lain ke pemer intah daerah tanpa diikuti keluarnya kas dar i kas umum daerah, meliputi: 1) Beban Bunga Beban ini diakui PPKD pemer intah provinsi/kabupaten/kota sesuai tanggal jatuh tempo pembayaran bunga yang dinyatakan dalam Perjanjian Pinjaman Jangka Panjang. Jika dalam perjanjian tersebut dinyatakan bahwa pembayaran bunga pinjaman jatuh tempo setiap tanggal 30 November, maka Beban Bunga di akui oleh PPKD setiap tanggal 30 November dengan menggunakan Memo Jurnal. 55 2) Beban Subsidi Beban ini diakui PPKD pemer intah provinsi/kabupaten/kota sesuai dengan tanggal disetujuinya Tagihan Subsidi dari pihak ketiga kepada pemerintah daerah. 3) Beban Hibah dalam bentuk uang Beban ini diakui PPKD pemerintah provinsi/kabupaten/kota sesuai dengan tanggal disepakatinya Naskah Perjanjian Hibah Daerah dengan Penerima Hibah. 4) Beban Bantuan Sosial dalam bentuk uang (baik yang telah direncanakan maupun yang belum direncanakan) Meskipun bantuan sosial telah direncanakan dengan jelas dalam APBD, namun untuk pencairannya tetap berdasarkan Naskah Perjanjian Bantuan Sosial dengan penerima bantuan. Beban Bantuan Sosial dalam bentuk uang diakui PPKD pemerintah provinsi/kabupaten/kota pada saat ditandatanganinya Perjanjian Bantuan Sosial dengan penerima bantuan. 5) Beban Bantuan Keuangan Beban ini diakui PPKD pemerintah kabupaten sesuai dengan tanggal diterbitkannya Peraturan Kepala Daerah tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik, dan Peraturan Kepala Daerah tentang Alokasi Bantuan Keuangan (termasuk Alokasi Dana Desa). 6) Beban Transfer. Beban ini diakui PPKD pemerintah provinsi saat terbitnya Peraturan Daerah Provinsi tentang Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Pendapatan Lainnya ke kabupaten, dan diakui PPKD pemerintah kabupaten sesuai dengan saat terbitnya Peraturan Daerah Kabupaten tentang Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Retribusi/ Bagi Hasil Pendapatan Lainnya ke desa. 56 Prosedur akuntansi atas pencatatan Beban/Belanja/Transfer ini adalah sebagai berikut: a) Fungsi Akuntansi PPKD mencatat pengakuan Beban dan Utang berdasarkan dokumen pengakuan Beban sebagaimana yang diuraikan di atas. b) Berdasarkan SP2D-LS atas pembayaran Beban, maka Fungsi Akuntansi PPKD mencatat pengurangan Kas Daerah dan Utang Beban. Pada saat yang bersamaan Fungsi Akuntansi PPKD juga membukukan Belanja/Tranfer. b. Beban diakui bersamaan dengan pengeluaran kas Beban diakui saat pengeluaran kas kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban, misalnya pengakuan atas Beban Luar Biasa. Beban Luar Biasa salah satunya adalah untuk membiayai keadaan darurat akibat bencana alam. Keadaan darurat memaksa pemerintah daerah harus bergerak cepat untuk menanganinya sehingga prosedur pengadaan tidak dapat dilakukan sebagaimana mestinya. Beban Luar Biasa dibukukan oleh Fungsi Akuntansi PPKD pemer intah provinsi/kabupaten/kota saat diterbitkannya SP2D-LS untuk pembayaran pengeluaran luar biasa tersebut. Pada saat yang bersamaan Fungsi Akuntansi PPKD juga membukukan Belanja Tak Terduga. C. AJnintansi Pembiayaan Pembiayaan adalah setiap pener imaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran tahun anggaran berikutnya, yang yang akan bersangkutan dalam diterima maupun penganggaran kembali, baik pada tahun-tahun anggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup def icit atau memanfaatkan surplus anggaran. 57 1. Akuntansi Pener imaan Pembiayaan Penerimaan Pembiayaan meliputi semua penerimaan Kas Daerah yang antara lain berasal dar i penerimaan pinjaman jangka panjang, penjualan obligasi pemerintah, pr ivatisasi perusahaan daerah, penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga, dan pencairan dana cadangan. a. Pihak yang terkait 1) BUD 2) Bendahara Penerimaan 3) Fungsi Akuntansi PPKD 4) Bank Kas Daerah 5) Pihak Ket iga. b. Dokumen yang terkait 1)Nota Kredit dari Bank Kas Daerah 2)Rekening Koran dari Bank Kas Daerah c. Sistem dan prosedur akuntansi Penerimaan pembiayaan diakui oleh PPKD bersamaan dengan penerimaan kas di Kas Daerah, dan dibukukan oleh Fungsi Akuntansi PPKD berdasarkan Nota Kredit/Rekening Koran dari Bank Kas Daerah. Berdasarkan IPSAP Nomor 03, pengakuan Pener imaan Pembiayaan mencakup : 1) Pener imaan pembiayaan yang diterima pada RKUN/RKUD; 2) Pener imaan pembiayaan pada rekening khusus, yang dibentuk untuk menampung transaksi pembiayaan yang bersumber dar i utang; 3) Pencairan BUN/BUD oleh pemberi pinjaman atas perintah untuk membayar pihak ketiga atau pihak lain terkait atas dana pinjaman yang dianggarkan sebagai 58 pembiayaan. Transaksi Penerimaan Pembiayaan antara lain : 1) Pener imaan Pinjaman Jangka Panjang Pinjaman yang diter ima oleh pemerintah daerah dapat berasal dari pemerintah, pemer intah derah lain, lembaga keuangan bank, lembaga keuangan bukan bank, dan lainnya. Sepanjang tidak diatur secara khusus dalam perjanjian pinjaman, pada umumnya utang dalam neger i diakui pada saat dana diterima di Kas Daerah. Pada saat Nota Kredit/ Rekening Koran dar i Bank Kas Daerah diterima dan menunjukkan terjadinya penerimaan Kas Daerah dar i pinjaman ini, PPKD membukukan Utang Dalam Neger i. Bersamaan dengan itu dibukukan pula Pener imaan Pinjaman Dalam Neger i (akun Pener imaan Pembiayaan) . 2) Penjualan Obligasi Pemer intah Daerah Obligasi adalah Surat Pengakuan Utang Jangka Panjang. Sepanjang tidak diatur secara khusus dalam perjanjian, penerimaan penjualan obligasi diakui pada saat dana diter ima di Kas Daerah. Pada saat Nota Kredit/ Rekening Koran dar i Bank Kas Daerah diterima dan menunjukkan terjadinya penerimaan Kas Daerah dar i pinjaman ini, Fungsi Akuntansi PPKD membukukan Utang Dalam Negeri-Obligasi. Bersamaan dengan itu dibukukan pula Pener imaan Hasil Penerbitan Obligasi Daerah (akun Penerimaan Pembiayaan). Sehubungan dengan transaksi penjualan obligasi maka pemer intah daerah mempunyai kewajiban untuk melakukan pembayaran bunga obligasi kepada pembeli obligasi. 3) Privatisasi Perusahaan Daerah Privatisasi perusahaan kepemilikan pemer intah daerah adalah daerah atas penjualan suatu hak perusahaan 59 daerah. Hasil dari penjualan saham ini dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian bagi pemer intah daerah jika nilai kas yang diterima lebih besar atau lebih kecil dar i nilai buku saham tersebut. Pada saat Nota Kredit/Rekening Koran dari Bank Kas Daerah diterima dan menunjukkan terjadinya pener imaan Kas Daerah dar i penjualan ini, maka Fungsi Akuntansi PPKD membukukan pengurangan Penyertaan Modal Pemer intah Daerah. Jika terjadi keuntungan, maka akan dibukukan Surplus Penjualan Aset Non Lancar-LO sebesar selisih kas yang diterima dengan nilai buku Penyertaan Modal. Jika terjadi kerugian, maka akan dibukukan Def isit Penjualan Aset Non Lancar-LO sebesar selisih nilai buku Penyertaan Modal dengan kas yang diter ima. Bersamaan dengan itu dibukukan juga Hasil Penjualan Perusahaan Milik Daerah (akun pener imaan pembiayaan). 4) Pener imaan Kembali Pinjaman Jangka Panjang; Transaksi ini dicatat oleh PPKD saat Nota Kredit/Rekening Koran dar i Bank Kas Daerah diterima dan menunjukkan terjadinya penerimaan Kas Daerah. PPKD menjurnal dengan mendebet Kas di Kas Daerah dan mengkredit Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya. Bersamaan dengan itu dibukukan Penerimaan Kembali Piutang Jangka Panjang (akun Penerimaan Pembiayaan) . 5) Pencairan Dana Cadangan Pencairan Dana Cadangan adalah transaksi pemindahan (reklas) akun Dana Cadangan, yang kemungkinan dalam bentuk deposito, menjadi bentuk kas yang dapat dipergunakan untuk pembiayaan kegiatan yang telah direncanakan. Berdasarkan Nota Kredit/ Rekening Koran dar i Bank Kas Daerah yang menunjukkan terjadinya reklas tersebut, Fungsi Akuntansi PPKD membukukan penambahan Kas dan pengurangan Dana Cadangan. Bersamaan dengan itu Fungsi Akuntansi PPKD juga membukukan Pencairan Dana Cadangan. 2. Akuntansi Pengeluaran Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan meliputi semua pengeluaran Kas Daerah, antara lain untuk pember ian pinjaman kepada pihak ketiga, penyertaan modal pemerintah, pembayaran pokok pinjaman, dan pembentukan dana cadangan. a. Pihak yang terkait 1. BUD 2. Fungsi Akuntansi PPKD 3. Bank Kas Daerah 4. Pihak Ketiga. b. Dokumen yang terkait 1) SP2D-LS 2) Perjanjian Pinjaman Jangka Panjang c. Sistem dan prosedur akuntansi Pengeluaran Pembiayaan diakui oleh PPKD bersamaan dengan pengeluaran kas dari Kas Daerah, dan dicatat berdasarkan terbitnya SP2D-LS atas pengeluaran tersebut. Berdasarkan 1PSAP Nomor 03, pengakuan Pengeluaran Pembiayaan mencakup juga pengeluaran pembiayaan yang tidak melalui RKUD yang diakui oleh BUD. Transaksi Pengeluaran Pembiayaan antara lain : 1) Pember ian Pinjaman kepada Pihak Ketiga Pemberian pinjaman yang dikelola oleh PPKD adalah yang bersifat jangka panjang. Pember ian Pinjaman ini dibukukan oleh Fungsi Akuntansi PPKD berdasarkan SP2D yang 61 diterbitkan oleh BUD dengan membukukan pengurangan atas Kas dan penambahan Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya. Bersamaan dengan itu Fungsi Akuntansi PPKD membukukan Pemberian Pinjaman Daerah (akun Pengeluaran Pembiayaan). 2) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Transaksi ini berdasarkan membukukan dibukukan SP2D yang oleh Fungsi diterbitkan penambahan Akuntansi oleh Penyertaan BUD Modal PPKD dengan Pemerintah Daerah dan pengurangan Kas. Bersamaan dengan itu Fungsi Akuntansi PPKD membukukan Penyertaan Modal pada BUMD (akun Pengeluaran Pembiayaan). 3) Pembayaran Kembali Pokok Pinjaman Transaksi ini merupakan pembayaran pokok pinjaman (Utang) pemerintah daerah kepada pihak pemberi pinjaman. Pada saat transaksi ini terjadi seharusnya masih terdapat saldo pada akun Utang Dalam Negeri, yang menunjukkan bahwa masih ada utang yang harus di bayar. Pembayaran kembali pokok pinjaman ini diakui saat dikeluarkannya SP2D oleh BUD untuk pembayaran tersebut. Berdasarkan SP2D, Fungsi Akuntansi PPKD membukukan pengurangan Kas Daerah dan Utang Dalam Negeri. Bersamaan dengan itu Fungsi Akuntansi PPKD membukukan Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri (akun Pengeluaran Pembiayaan). 4) Pembentukan Dana Cadangan Pembentukan Dana Cadangan adalah pembentukan dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan dana yang relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran. 62 Dana Cadangan harus disimpan dalam bentuk yang ber isiko rendah namun tetap dapat menghasilkan. Bentuk Dana Cadangan yang mungkin dapat direalisasikan adalah Deposito. Deposito ini harus dengan nomor rekening tersendiri yang terpisah dengan rekening Kas Daerah. Pembentukan Dana Cadangan dilakukan dengan penerbitan SP2D oleh BUD. Berdasarkan SP2D tersebut Fungsi Akuntansi PPKD mer abukukan Dana Cadangan dan mengurangi Kas Daerah. Bersamaan dengan itu Fungsi Akuntansi PPKD membukukan Pembentukan Dana Cadangan (akun Pengeluaran Pembiayaan). Pendapatan bunga deposito atas Dana Cadangan akan menambah nilai Dana Cadangan. D. Akuntansi Aset dan Kewajiban Dari pencatatan atas transaksi-transaksi Pendapatan, Beban, Belanja, Transfer, dan Pembiayaan sebagaimana diuraikan di atas, maka akan dihasilkan akun- akun di Neraca antara lain sebagai berikut: 1. Aset : meliputi Kas di Kas Daerah, Piutang Transfer, Pinjaman Jangka Panjang, Penyertaan Modal Pemerintah, dan Dana Cadangan 2. Kewajiban : meliputi Utang Beban Bunga/Subsidi/Hibah/ Bantuan Sosial/Bantuan Keuangan/Transfer, dan Utang Dalam Neger i. Selain transaksi-transaksi Pendapatan, Beban, Belanja, Transfer, dan Pembiayaan, di PPKD terdapat transaksi lainnya yang akan mempengaruhi akun-akun Neraca, meliputi: 1. Pengakuan Bagian Lancar Pinjaman Jangka Panjang Transaksi ini adalah pengakuan atas piutang jangka panjang yang akan jatuh tempo di tahun berikutnya. Pengakuan ini dilakukan 63 diakhir tahun dengan mekanisme jurnal penyesuaian. Dokumen yang dijadikan dasar untuk melakukan pembukuan adalah Memo Penyesuaian Akhir Tahun, yang telah mencantumkan uraian atas piutang jangka panjang yang disesuaikan diser tai nilai penyesuaiannya. Berdasarkan Memo Penyesuaian, Fungsi Akuntansi PPKD membukukan Bagian Lancar Pinjaman Jangka Panjang dan mengurangi Pinjaman Jangka Panjang. 2. Pengakuan Bagian Lancar Utang Dalam Negeri Transaksi ini adalah pengakuan atas Utang Jangka Panjang yang akan jatuh tempo di tahun berikut aya. Pengakuan ini dilakukan diakhir tahun dengan mekanisme jurnal penyesuaian. Dokumen yang dijadikan dasar untuk melakukan penjurnalan adalah Memo Penyesuaian Akhir Tahun yang telah mencantumkan uraian atas Utang Jangka penyesuaiannya. Panjang yang Berdasarkan disesuaikan Memo disertai Penyesuaian, nilai Fungsi Akuntansi PPKD membukukan Bagian Lancar Utang Dalam Negeri dan pengurangan Utang Dalam Negeri. E. Akuntansi Koreksi Koreksi atas pencatatan akuntansi yang dilakukan oleh PPKD dilakukan dengan menggunakan Jurnal Koreksi berdasarkan dokumen Memo Koreksi. Dokumen ini harus dengan jelas mencantumkan uraian atas koreksi yang akan dilakukan dan disertai dengan nilai koreksinya. Koreksi kesalahan pada PPKD pada umumnya sama dengan koreksi kesalahan pada SKPD. Jurnal koreksi yang secara khusus ada di PPKD dan tidak ada di SKPD adalah koreksi kesalahan atas transaksi penerimaan atau pengeluaran pembiayaan. Koreksi kesalahan atas penerimaan dan pengeluaran pembiayaan yang tidak berulang, yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan menambah maupun mengurangi posisi Kas, apabila laporan keuangan per iode tersebut belum diterbitkan, pembetulan dilakukan pada akunakun yang bersangkutan. Apabila laporan keuangan tersebut sudah diterbitkan, pembetulan dilakukan pada akun Kas di Kas Daerah dan akun Saldo Anggaran Lebih (SAL). 65 BAB IV AKUNTANSI KONSOLIDASI PPKD dan SKPD sebagai entitas akuntansi menyusun laporan keuangan masing- masing. Selanjutnya, PPKD akan menggabungkan laporan keuangan PPKD dengan seluruh laporan SKPD ditambah dengan laporan BLUD menjadi laporan keuangan pemerintah daerah sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Laporan keuangan yang digabung meliputi LRA, LO, LPE, Neraca, dan CaLK. Gabungan laporan-laporan tersebut merupakan laporan keuangan pemerintah daerah yang merupakan laporan entitas pelaporan (EP). Selain lima laporan tersebut, PPKD juga menyusun LAK dan LPSAL, sehingga jumlah komponen laporan keuangan pemerintah daerah menjadi tujuh laporan. Penggabungan laporan keuangan entitas akuntansi (EA) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) menjadi laporan keuangan entitas pelaporan (EP) dapat digambarkan dalam skema sebagai ber ikut : SKEMA PENOGABUNOAN LAPORAN KEUANGAN PEMDA AKUNTANSI KONSOLIDASI PENGGABUNGAN PD /\ 6 A. Transaksi Antar Entitas Akuntansi Transaksi keuangan antara PPKD dan SKPD merupakan txansaksi antar entitas akuntansi sehingga memerlukan akun transitoris berupa akun perantara yang berfungsi sebagai jembatan antara PPKD dan SKPD untuk melakukan proses akuntansi. Hubungan akuntansi antara PPKD, yang juga menyelanggarakan akuntansi BUD, dengan SKPD secara teknis umumnya merupakan hubungan transaksi kas. Penyetoran penerimaan pendapatan SKPD kepada BUD, misalnya, akan menambah Kas Daerah di BUD dan menambah Pendapatan di SKPD. Untuk itu, perlu dibuka akun R/K SKPD pada PPKD untuk menampung seluruh transaksi yang terkait dengan akun yang diselenggarakan entitas akuntansi SKPD. Begitu pula di entitas akuntansi SKPD dibuka akun R/K PPKD untuk menampung transaksi yang terkait dengan akun yang diselenggarakan entitas akuntansi PPKD yaitu akun Kas di Kas Daerah. Mekanisme transaksi antar entitas akuntansi yang memerlukan akun transitor is untuk melakukan proses akuntansi adalah sebagai berikut: 1. Fungsi Akuntansi PPKD menerima salinan Laporan Posisi Kas Harian dari BUD. Laporan ini akan menjadi dokumen sumber untuk penjurnalan akuntansi pada PPKD. 2. Dari PPKD Laporan Posisi Kas Har ian ini, Fungsi Akuntansi harus mengidentifikasi aliran kas keluar dar i BUD kepada Bendahara Pengeluaran SKPD (berdasarkan dokumen sumber SP2D) dan sebaliknya aliran kas masuk dar i Bendahara Pener imaan SKPD ke BUD (berdasarkan dokumen sumber Nota Kredit). 3. Fungsi Akuntansi PPKD kemudian mencatat aliran dana dar i Kas Daerah ke Kas di Bendahara Pengeluaran SKPD. Karena akuntansi PPKD tidak dapat membebani atau membukukan langsung ke akun Kas di Bendahara Pengeluaran maka dibukukan ke akun perantara yaitu R/ K SKPD, dengan jurnal sebagai ber ikut: R/KSKPD Kas di Kas Daerah 4. Untuk mencatat aliran dana dar i Bendahara Penerimaan SKPD ke Kas Daerah, Fungsi Akuntansi PPKD mencatat jurnal sebagai ber ikut: Kas di Kas Daerah R/K SKPD B. Penyesualan Akun Antara Akun R/K SKPD dan R/K PPKD selaku akun perantara bersifat timbal balik (reciprocal) sehingga perlu disesuaikan pada saat penggabungan dalam rangka penyusunan LKPD. Dalam kondisi normal, pada akhir tahun akun R/K SKPD pada PPKD akan bersaldo debet, sedangkan akun R/K PPKD pada SKPD akan bersaldo kredit. Penggabungan pada akhir tahun yang dilakukan oleh Fungsi Akuntansi PPKD terkait dengan akun perantara di atas adalah sebagai berikut: R/K PPKD R/K SKPD 68 Dengan dilakukannya penggabungan tersebut, maka pada nera pemer intah daerah seharusnya tidak akan ada lagi akun R/K SKF maupun akun R/K PPKD. C. Prosedur Penggabungan Laporan Keuangan SKPD dan PPKD Laporan keuangan untuk tujuan umum dari unit pemer intahan yan ditetapkan sebagai entitas pelaporan disajikan secara terkonsolida; menurut SAP agar mencerminkan satu kesatuan entitas. Lapora: keuangan konsolidasian pada pemer intah daerah sebagai entita pelaporan mencakup laporan keuangan semua entitas akuntansi termasuk laporan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Periode pelaporan keuangan konsolidasian sama dengan per iod( pelaporan keuangan entitas akuntansi. Proses konsolidasi diikut dengan eliminasi akun-akun timbal balik (reciprocal accounts) Namun demikian, apabila eliminasi dimaksud belum dimungkinkan, maka hal tersebut diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. 1. Penyusunan Neraca Awal Pemerintah Daerah Setelah neraca awal SKPD dan PPKD berdasarkan hasil mapping dar i basis kas menuju akrual (PP 24 Tahun 2005) ke basis akrual (PP 71 Tahun 2010) tersedia, maka seluruh neraca awal tersebut digabung menjadi neraca awal pemerintah daerah dengan mekanisme sebagai ber ikut: a. Membuat kertas kerja penggabungan neraca awal dengan memasukan seluruh rekening yang ada dalam neraca awal dari setiap entitas akuntansi. b. Mengeliminasi akun timbal balik [reciprocal account) di antara entitas akuntansi yaitu akun R/K SKPD pada PPKD dengan akun R/K PPKD pada SKPD c. Menggabungkan/menjumlahkan semua akun yang sama. d. Menyusun neraca awal pemerintah daerah. 69 Kertas kerja penggabungan neraca awal disajikan pada halaman 304. 2. Penyusunan Neraca Akhir Pemerintah Daerah Prosedur/mekanisme penggabungan neraca akhir SKPD dan PPKD menjadi neraca akhir pemerintah daerah sama dengan penyusunan neraca awal di atas. Kertas kerja penggabungan neraca akhir sama dengan neraca awal (halaman 304). 3. Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Daerah Penyusunan Laporan Realiasasi Anggaran (LRA) pemerintah daerah dilakukan dengan menggabungkan saldo akun-akun LRA masingmasing SKPD dan PPKD untuk dijumlahkan per masing-masing akun LRA dalam kertas kerja untuk mendapatkan saldo akun pemerintah daerah. Berdasarkan kertas kerja tersebut kemudian dapat disusun LRA pemerintah daerah. Kertas kerja penggabungan LRA disajikan pada halaman 307. 4. Penyusunan Laporan Operasional Pemerintah Daerah Penyusunan Laporan Operasional (LO) pemer intah daerah dilakukan dengan membuat kertas kerja yang menggabungkan saldo akun-akun Pendapatan-LO (termasuk Pendapatan TransferLO), Beban (termasuk Beban Transfer), Kegiatan Non Operasional, dan Pos Luar Biasa dari seluruh SKPD dan PPKD. Ker tas kerja penggabungan LO disajikan pada halaman 311. 5. Penyusunan Laporan Perubahan Ekuitas Pemerintah Daerah Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) pemerintah daerah disusun dengan membuat kertas kerja yang menggabungkan saldo Ekuitas Awal dari seluruh SKPD dan PPKD lalu ditambah/dikurangi dengan Surplus/Defisit-LO masing-masing SKPD dan PPKD, kemudian ditambah/dikurangi dengan dampak kumulatif perubahan kebijakan/kesalahan mendasar periode-periode sebelumnya, (misalnya: koreksi selisih revaluasi kesalahan Aset Tetap) masing-masing SKPD dan PPKD. Saldo Ekuitas Awal dapat kita peroleh dari Neraca Awal masing-masing SKPD dan PPKD, saldo Surplus/ Def isit-LO dari Laporan Operasional masing-masing SKPD dan PPKD, dampak kumulatif perubahan kebijakan/kesalahan mendasar juga dari masing-masing SKPD dan PPKD. Saldo Ekuitas Akhir yang diperoleh dari hasil proses penggabungan tersebut seharusnya sama nilainya dengan saldo Ekuitas pada Neraca Akhir pemerintah daerah. Kertas kerja penggabungan LPE disajikan pada halaman 314. Penyusunan Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah Penyusunan Laporan Arus Kas (LAK) pemerintah daerah juga memerlukan kertas kerja. Meskipun hanya PPKD yang membuat laporan arus kas, pada kertas kerja kita perlu menampilkan arus kas tiap-tiap aktivitas (aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitor is) pada masing-masing kolom SKPD/PPKD agar laporan arus kas yang dihasilkan memperlihatkan arus masuk dan keluar dari keseluruhan aktivitas PPKD maupun SKPD yang ada. Dalam kaitannya dengan akun Lain-Lain PAD yang Sah, hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan ker tas kerja penyusunan laporan arus kas gabungan ini adalah: Jumlah Lain-Lain PAD yang Sah perlu dikurangj dengan jumlah pendapatan dari penjualan aset tetap. Pengurangan ini perlu dilakukan agar jumlah Lain-Lain PAD yang Sah tersebut murni berasal dari aktivitas operasi dan tidak tercampur dengan aktivitas investasi aset non keuangan seperti pendapatan penjualan aset tetap. Pendapatan aset tetap tersebut masuk dari penjualan ke dalam kelompok arus kas dari aktivitas investasi. Kertas kerja penggabungan LAK disajikan pada halaman 315. 71 7. Penyusunan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih Pemer intah daerah Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL) pemerintah daerah disusun pemer intah dengan menggunakan akun-akun LRA daerah (bukan dar i masing-masing SKPD). Saldo Anggaran Lebih Akhir diperoleh dengan cara: SAL Awal - Penggunaan SAL sebagai salah satu unsur penerimaan pembiayaan tahun berjalan +/- SiLPA/SiKPA +/- koreksi kesalahan pembukuan tahun sebelumnya +/- Lain-lain. LPSAL pemer intah daerah dapat dilihat pada halaman 318. D. Penyajlan LKPD Konsolidaslan Berdasarkan proses konsolidasi, laporan keuangan konsolidasian pemerintah daerah yang harus disajikan dan merupakan lembar muka Laporan Keuangan Pemer intah Daerah (LKPD) meliputi : 1. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja (LRA) 2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL) 3. Laporan Arus Kas (LAK) 4. Laporan Operasional (LO) 5. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) 6. Neraca BABV JURNAL STANDAR AKUNTANSI A. JURNAL STANDAR ANGGARAN Anggaran merupakan target iskal f yang menggambarkan keseimbangan antara belanja, pendapatan, dan pembiayaan pada instansi pemer intah. Anggaran mengoordinasikan aktivitas belanja pemerintah dan memberi landasan bagi upaya perolehan pendapatan dan pembiayaan oleh pemerintah untuk suatu periode tertentu. Menurut PP 71 Tahun 2010 pemerintah daerah masih diwajibkan menyusun dan menyajikan laporan realisasi anggaran dengan basis kas. Untuk dapat menyajikan LRA perlu dikembangkan sistem akuntansi anggaran untuk mengumpulkan dan mengolah data anggaran dan realisasi anggaran. Akuntansi anggaran merupakan teknik akuntansi untuk mencatat transaksi-transaksi yang terdapat pada anggaran mulai dari saat anggaran disahkan, dialokasikan, dilaksanakan/direalisasikan sampai ditutup pada akhir tahun anggaran. Akuntansi anggaran merupakan teknik akuntansi yang menyajikan jumlah yang dianggarkan, dan dicatat secara berpasangan (double entry). Akuntansi anggaran merupakan praktik akuntansi yang banyak digunakan organisasi sektor publik khususnya pemerintahan, yang mencatat dan menyajikan akun operasi dalam format yang sama dan sejajar dengan anggarannya. Jumlah akun belanja yang dianggarkan akan dikreditkan terhadap akun yang sesuai. Kemudian apabila belanja tersebut direalisasikan, maka akun tersebut didebit kembali. Saldo yang ada dengan demikian menunjukkan jumlah anggaran yang belum dibelanjakan. Teknik akuntansi anggaran dapat membandingkan secara sistematik dan kontiniu jumlah anggaran dengan realisasi anggaran. Tujuan utama teknik ini adalah menekankan peran anggaran dalam siklus 73 perencanaan, pengendalian, dan akuntabilitas. Alasan yang melatarbelakangi teknik akuntansi anggaran adalah anggaran dan realisasi harus selalu dibandingkan sehingga dapat dilakukan koreksi apabila terdapat var ians (selisih). Namun pada praktiknya, akuntansi anggaran lebih menekankan kepada bentuk dar i akun-akun keuangan bukan isi (content) dar i akun itu sendir i. Salah satu kelemahan teknik akuntansi anggaran adalah teknik ini sangat kompleks. Akan lebih mudah dan lebih komprehensif apabila akun-akun yang ada menunjukkan realisasi pendapatan dan belanja, dan anggaran menunjukkan pendapatan dan belanja yang dianggarkan. Apabila pemerintah daerah menerapkan akuntansi anggaran maka diperlukan jurnal anggaran. Jurnal anggaran merupakan salah satu cir i khas dar i jurnal akuntansi pemerintahan, yang dibuat ketika anggaran (APBD) ditetapkan. Jurnal anggaran dilakukan dengan mendebet akun Estimasi Pendapatan dan Estimasi Penerimaan Pembiayaan mengkredit Akun Apropiasi Belanja dan Apropr iasi serta Pengeluaran Pembiayaan. Selisih dar i akun Estimasi Pendapatan dan Estimasi Pener imaan Pembiayaan dengan Apropriasi Belanja dan Apropr iasi Pengeluaran Pembiayaan dimasukkan dalam akun "Estimasi Perubahan SAL" yang merupakan akun penyeimbang. Ilustrasi penjurnalan anggaran sebagai ber ikut: Estimasi Pendapatan Estimasi Pener imaan Pembiayaan XXX (a) XXX (b) Apropriasi Belanja XXX (c) Apropriasi Pengeluaran Pembiayaan XXX (d) Estimasi Perubahan SAL XXX (a+b-c-d) Dengan pertimbangan kepraktisan dan biaya/manfaat pemer intah daerah dapat tidak menyelenggarakan pencatatan anggaran secara berpasangan dengan pertimbangan: 74 Perubahan Pendapatan-LRA Perubahan Penerimaan SALSAL Pembiayaan-Pinjaman 1. Nilai anggaran pada laporan realisasi anggaran diperoleh dar i dokumen anggaran seperti DPA SKPD dan DPA PPKD. 2. Pengendalian anggaran yang merupakan salah satu tujuan diselenggarakan akuntansi anggaran telah diakomodasi pada sistem penatausahaan pelaksanaan anggaran. Dengan alasan tersebut maka informasi anggaran tidak perlu lagi diolah dan disajikan dalam sistem dan prosedur akuntansi anggaran secara tersendiri. Apabila pemer intah daerah tidak menyelenggarakan pencatatan anggaran secara berpasangan maka pencatatan realisasi anggaran baik pener imaan kas maupun pengeluaran kas dibukukan pada akun realisasi anggaran yaitu akun "Perubahan SAL" yang pemerintah daerah tidak melakukan mengasumsikan pencatatan anggaran. Jurnal standar atas transaksi realisasi anggaran adalah sebagai berikut: 1. Realisasi Pendapatan LRA Relisasi Pendapatan-LRA dicatat dengan jurnal sebagai berikut: XXX 2. R ealisasi Belanja ealisasi Belanjadiakui dan dicatat denganjurnal sebagaiberikut: R XXX XXX 3. Realisasi Penerimaan Pembiayaan XXX XXX 4. Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan-Penyertaan Modal pada BUMD.... XXX Perubahan SAL XXX 75 B. JURNAL STANDAR PENDAPATAN-LO DAN PENDAPATAN-LRA Penerapan akuntansi berbasis akrual dalam pengelolaan keuangan pemerintah membawa beberapa konsekuensi antara lain terhadap pengakuan pendapatan. Menuruti PP 71 Tahun 2010, dalam komponen laporan keuangan terdapat dua jenis pendapatan dalam akuntansi berbasis akrual, yaitu Pendapatan-LO pada Laporan Operasional dan Pendapatan-LRA pada Laporan Realisasi Anggaran. Pendapatan-LO adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Pendapatan-LO diakui pada saat hak untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi tanpa memperhatikan apakah kas telah diterima di Rekening Kas Umum Negara/ Daerah. Dalam konteks keuangan daerah, Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam per iode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah, dan tidak perlu dibayar kembali. Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diter ima di rekening Kas Umum Daerah. Berdasarkan paragraf 21 PSAP 02 Lampiran I PP No. 71 Tahun 2010 Pendapatan- LRA diakui pada saat diter ima pada Rekening Kas Umum Daerah. Namun berdasarkan IPSAP 02 Tahun 2012 tentang Pengakuan Pendapatan Diterima RKUN/RKUD, pengakuan Pendapatan ditentukan oleh BUN/BUD sebagai pemegang otoritas dan bukan sematamata oleh RKUN/RKUD sebagai salah satu tempat penampungannya. Oleh karena itu, pernyataan bahwa Pendapatan diakui pada saat diter ima pada RKUN/RKUD perlu diinterpretasikan, sehingga mencakup transaksi berikut: 1. Pendapatan kas yang telah diterima pada RKUN/RKUD. 2. Pendapatan kas yang diter ima oleh bendahara pener imaan yang sebagai pendapatan negara/daerah dan hingga tanggal pelaporan 76 belum disetorkan keRKUN/RKUD, penerimaan dengan ketentuan bendahara tersebut merupakan bagian dar i BUN/BUD. 3. Pendapatan kas yang diter ima satker/SKPD dan digunakan langsung tanpa disetor ke RKUN/RKUD, dengan syarat entitas penerima wajib melaporkannya kepada BUN/BUD untuk diakui sebagai pendapatan negara/daerah. 4. Pendapatan kas yang berasal dari hibah langsung dalam/luar negeri yang digunakan untuk mendanai pengeluaran entitas dengan syarat entitas penerima wajib melaporkannya kepada BUN/BUD untuk diakui sebagai pendapatan negara/daerah. 5. Pendapatan kas yang diterima entitas lain di luar entitas pemerintah berdasarkan otoritas yang diberikan oleh BUN/BUD, dan BUN/BUD mengakuinya sebagai pendapatan. Pada praktiknya, terdapat tiga kondisi pengakuan Pendapatan-LO bila dikaitkan dengan penerimaan kas, yaitu: 1. Pendapatan-LO diakui sebelum penerimaan kas 2. Pendapatan-LO diakui bersamaan dengan penerimaan kas 3. Pendapatan-LO diakui setelah penerimaan kas Untuk mengakomodasi ketiga kondisi di atas, diperlukan jurnal standar atas Pendapatan-LO maupun Pendapatan-LRA, baik pada SKPD maupun PPKD. 1. Pendapatan-LO Diakui Sebelum Penerimaan Kas Apabila dalam hal proses transaksi pendapatan daerah terjadi perbedaan waktu antara penetapan hak pendapatan daerah dan penerimaan kas daerah, dimana penetapan hak pendapatan dilakukan lebih dulu, maka pendapatan LO harus diakui pada saat terbit dokumen penetapan walaupun kas belum diterima. Contoh dari jenis pajak ini adalah Pajak Bumi dan Bangunan, pendapatannya Ketetapan Pajak Bumi dan pada saat Surat yang diakui Bangunan diterbitkan. 77 Jurnal Pendapatan-LO pada SKPD a. Pada saat dokumen penetapan pendapatan daerah diterbitkan, maka dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Piutang XXX Pendapatan-LO XXX b. Pada saat kas diter ima oleh Bendahara Penerimaan ataupun BUD yang didukung dengan Surat Tanda Setoran dar i pihak ketiga akan dijurnal sebagai berikut: 1) Pada saat kas diterima oleh Bendahara Penerimaan Kas di Bendahara Penerimaan XXX Piutang XXX 2) Apabila pihak ketiga langsung melakukan penyetoran ke Kas Daerah R/KPPKD XXX Piutang Pengakuan pada saat penerimaan XXX kas dilakukan dengan mendebet akun Kas untuk proses penyajian Laporan Operasional (LO). Dengan demikian, terkait pener imaan kas untuk proses penyajian Laporan Realisasi Anggaran (LRA) tidak dapat menggunakan akun Kas agar tidak terjadi duplikasi pengakuan Kas. Oleh karena itu, untuk mencegah duplikasi pencatatan akun Kas dalam sistem akuntansi berbasis akrual ini akan digunakan akun Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Perubahan SAL). Akun ini akan menjadi pengganti akun Kas terkait dengan sistem akuntansi yang akan menghasilkan penyajian LRA. Pada saat pihak III menyetor kas, baik kepada Bendahara Penerimaan ataupun langsung kepada BUD, maka PendapatanLRA dicatat dengan jurnal sebagai berikut: 78 Perubahan SAL XXX Pendapatan-LRA c. Pada saat Bendahara Penerimaan XXX menyetorkan penerimaan pendapatan di atas ke Kas Daerah, maka dicatat dengan jurnal sebagai ber ikut: R/KPPKD XXX Kas di Bendahara Penerimaan XXX Jurnal Pendaoatan-LO oada PPKD (BUD! Pada saat BUD menerima setoran dari Bendahara Penerimaan ataupun setoran langsung dar i pihak III ataupun wajib pajak, maka dicatat dengan jurnal sebagai ber ikut: Kas di Kas Daerah XXX R/KSKPD XXX 2. Pendapatan-LO Diakui Bersamaan dengan Pener imaan Kas Apabila dalam hal proses transaksi pendapatan daerah tidak terjadi perbedaan waktu antara penetapan hak pendapatan daerah dan penerimaan kas daerah, dimana penetapan hak pendapatan dilakukan bersamaan dengan diter imanya kas, maka pendapatan LO diakui pada saat kas diterima dan terbitnya dokumen penetapan. Contoh dari jenis pajak ini adalah Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Hotel dan Restoran, dan Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). tl Pendaoatan-LO nada SKPD f a. Pada saat kas diterima oleh Bendahara Penerimaan, maka dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Kas di Bendahara Penerimaan Pendapatan-LO XXX XXX 79 dicatat dengan jurnal sebagai berikut: b. Bila pihak ketiga langsung menyetor ke Kas Daerah, maka dicatat dengan jurnal sebagai ber ikut: R/K PPKD XXX Pendapatan-LO XXX Pada saat pihak III menyetor kas, baik kepada Bendahara Pener imaan ataupun langsung kepada BUD, maka PendapatanLRA dicatat dengan jurnal sebagai ber ikut: Perubahan SAL XXX Pendapatan-LRA XXX c.Pada saat kas disetor oleh Bendahara Penerimaan ke Kas Daerah, dicatat dengan jurnal sebagai berikut: R/K PPKD XXX Kas di Bendahara Penerimaan XXX Jumal Pendapatan-LO pada PPKD (BUD) Pada saat BUD menerima setoran dari Bendahara Pener imaan ataupun setoran langsung dari pihak III ataupun wajib pajak, maka Kas di Kas Daerah XXX R/K SKPD 3. XXX Pendapatan-LO Diakui Setelah Penerimaan Kas Apabila dalam hal proses transaksi pendapatan daerah terjadi perbedaan waktu antara penetapan hak pendapatan daerah dan pener imaan kas daerah, dimana dahulu, dapat diakui sebagai pendapatan karena namun belum kas telah diterima terlebih belum menjadi hak pemda, maka Pendapatan-LO diakui pada saat pendapatan telah menjadi hak pemerintah daerah. Contoh dari jenis pajak ini adalah Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Reklame. a. Pada saat kas diterima oleh Bendahara Penerimaan berdasarkan Surat Tanda Setoran dari pihak ketiga, Pendapatan-LO belum bisa diakui, sehingga dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Kas di Bendahara Penerimaan XXX Pendapatan Diter ima di XXX Apabila pihak ket iga langsung menyetorkan ke Kas Daerah (tidak melalui Bendahara Penerimaan), maka dicatat dengan jurnal sebagai berikut: R/KPPKD Pendapatan Diter ima Dimuka... XXX XXX Pada saat kas diterima oleh Bendahara Penerimaan ataupun BUD dari pihak ket iga, maka dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Perubahan SAL XXX Pendapatan-LRA XXX b. Pada saat kas disetor oleh Bendahara Pener imaan ke Kas Daerah, maka dicatat dengan jurnal sebagai berikut: R/KPPKD Kas di Bendahara Penerimaan XXX XXX c. Apabila telah jatuh tempo pengakuan Pendapatan-LO, maka dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Pendapatan Diterima di Muka Pendapatan-LO XXX XXX 81 C. JURNAL STANDAR BEBAN DAN BELANJA Selain terhadap pendapatan, berlakunya akuntansi berbasis akrual juga membawa konsekuensi terhadap pengakuan Beban dan Belanja. Beban disajikan Belanja disajikan dalam Laporan Operasional sedangkan dalam Laporan Realisasi Anggaran. Beban adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, konsumsi terjadinya aset, atau penurunan terjadinya manfaat ekonomi atau potensi jasa. Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemer intah. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Khusus untuk pengeluaran melalui Bendahara Pengeluaran, pengakuan Belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. Selain itu, berdasarkan IPSAP 02 Tahun 2012 Belanja sudah dapat diakui terkait dengan pengakuan pendapatan di bawah ini: 1. Pendapatan kas yang diterima satker/SKPD dan digunakan langsung tanpa disetor ke RKUN/RKUD, dengan syarat entitas pener ima wajib melaporkannya kepada BUN/BUD untuk diakui sebagai pendapatan negara/daerah. 2. Pendapatan kas yang berasal dar i hibah langsung dalam/luar neger i yang digunakan untuk mendanai pengeluaran entitas dengan syarat entitas penerima wajib melaporkannya kepada BUN/BUD untuk diakui sebagai pendapatan negara/daerah. 3. Pendapatan kas yang diter ima entitas lain di luar entitas pemer intah berdasarkan otor itas yang diber ikan oleh BUN/BUD, 83 diterbitkan, maka dicatat dengan jurnal sebagai ber ikut: dan BUN/BUD mengakuinya sebagai pendapatan. Terkait dengan Beban, terdapat tiga kondisi yang mempengaruhi saat pengakuan Beban, yaitu: 1. Beban diakui sebelum pengeluaran kas 2. Beban diakui bersamaan dengan pengeluaran kas 3. Beban diakui setelah pengeluaran kas Di bawah ini diuraikan jurnal standar atas perlakuan Beban dengan kondisi tersebut di atas pada SKPD dan PPKD. 1. Beban Diakui Sebelum Pengeluaran Kas Dalam hal proses transaksi pengeluaran daerah terjadi perbedaan waktu antara penetapan kewajiban daerah dan pengeluaran kas, dimana penetapan kewajiban daerah dilakukan lebih dulu, maka beban diakui pada saat terbit dokumen penetapan/pengakuan kewajiban walaupun kas belum dikeluarkan. Misalnya, Surat Tagihan, Berita Acara Penyerahan Barang, atau Berita Acara Kemajuan Pekerjaan. Jurnal pada SKPD 1. Pengeluaran kas dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran a. Pada saat dokumen penetapan/pengakuan Beban kewajiban XXX Utang Beban XXX b. Pada saat kas dikeluarkan oleh Bendahara Pengeluaran, maka dicatat dengan jurnal sebagai ber ikut: Utang Beban Kas di Bendahara Pengeluaran XXX XXX 84 maka dicatat dengan jurnal sebagai ber ikut: c. Selama belum diterbitkan SP2D GU dar i Bendahara Umum Daerah, maka pengeluaran kas belum dapat diakui sebagai Belanja sehingga dicatat dengan jurnal sebagai ber ikut: Uang Muka XXX Perubahan XXX d. Apabila telah diterbitkan SP2D GU dari BUD, maka dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Kas di Bendahara Pengeluaran XXX R/K PPKD Belanja XXX XXX UangMuka XXX 2. Pengeluaran kas dilakukan oleh BUD Apabila pengeluaran dilakukan langsung dar i Kas Daerah melalui mekanisme LS, maka dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Utang Beban XXX R/K PPKD XXX Sedangkan Belanja diakui dan dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Belanja XXX Perubahan SAL XXX Jurnal pada PPKD IBUDI Pada saat BUD menerbitkan SP2D GU ataupun SP2D LS, R/KSKPD Kas di Kas Daerah XXX XXX 85 Aira^t ^pnoan iiirnqi ttfhprjai Vw*]-j]fiit* 2.Beban Diakui Bersamaan dengan Pengeluaran Kas Apabila dalam hal proses transaksi pengeluaran daerah tidak terjadi perbedaan waktu antara penetapan kewajiban daerah dan pengeluaran kas daerah, maka beban diakui bersamaan dengan saat pengeluaran kas. Jr arnal Pf tda SKPP 1. Pengeluaran kas dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran a. Pada saat kas dikeluarkan oleh Bendahara Pengeluaran, maka Beban XXX Kas di Bendahara Pengeluaran XXX b. Selama belum diterbitkan SP2D GU dari Bendahara Umum Daerah, maka pengeluaran kas di atas belum bisa diakui sebagai Belanja sehingga dicatat dengan jurnal sebagai ber ikut: Uang Muka XXX Perubahan SAL XXX c. Apabila telah diterbitkan SP2D GU dari BUD, maka dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Kas di Bendahara Pengeluaran XXX R/K PPKD XXX Belanja XXX Uang Muka XXX 2. Pengeluaran kas dilakukan oleh BUD Apabila pengeluaran dilakukan langsung dar i Kas Daerah melalui mekanisme LS, maka dicatat dengan jurnal sebagai berikut: 86 Beban XXX R/KPPKD XXX Sedangkan Belanja diakui dan dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Belanja XXX Perubahan SAL XXX Jnrnal Pf tda PPKD fBUDl Pada saat BUD menerbitkan SP2D GU ataupun SP2D LS, maka dicatat dengan jurnal sebagai ber ikut: R/K SKPD XXX Kas di Kas Daerah XXX Jumal Pember ian ITpng H^yf tp tfelanja kepada PPTK Pada praktiknya, terkadang terjadi pember ian uang muka belanja kepada PPTK oleh Bendahara Pengeluaran. 1. Saat pengeluaran kas oleh Bendahara Pengeluaran kepada PPTK, dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Panjar Kegiatan XXX Kas di Bendahara Pengeluaran XXX 2. Pada saat PPTK mempertanggungjawabkan penggunaan panjar kegiatan kepada Bendahara Pengeluaran, maka dicatat dengan jurnal sebagai ber ikut: Uang Muka XXX Kas di Bendahara Pengeluaran XXX Panjar Kegiatan XXX 87 Pendebetan akun Kas di Bendahara Pengeluaran pada jurnal di atas dilakukan apabila ada selisih lebih antara panjar yang diber ikan oleh Bendahara Pengeluaran dengan penggunaan panjar tersebut oleh PPTK. 3. Pada saat SPJ dari PPTK di atas disahkan oleh Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran, akan didijurnal sebagai berikut: Beban XXX Uang Muka 4. Pengakuan baru belanja atas XXX penggunaan panjar oleh PPTK bisa dilakukan setelah diterbitkan SP2D GU oleh BUD, yang dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Kas di Bendahara Pengeluaran XXX R/KPPKD Belanja XXX XXX Perubahan SAL XXX Jurnal pada PPKD {BUD! Pada saat BUD menerbitkan SP2D GU ataupun SP2D LS, maka dicatat dengan jurnal sebagai berikut: R/K SKPD XXX Kas di Kas Daerah XXX 3.Beban Diakui Setelah Pengeluaran Kas Apabila dalam hal proses transaksi pengeluaran daerah terjadi perbedaan waktu antara penetapan kewajiban daerah dan pengeluaran kas daerah, dimana penetapan kewajiban daerah dilakukan setelah pengeluaran kas, maka Beban diakui saat barang atau jasa dimanfaatkan walaupun kas sudah dikeluarkan. Pada saat pengeluaran kas mendahului saat barang atau jasa dimanfaatkan, pengeluaran tersebut belum dapat diakui sebagai Beban tetapi diklasifikasikan sebagai Beban Dibayar di Muka (akun neraca). Jurnal nada 8KPD 1. Pengeluaran kas dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran a. Pada saat Bendahara Pengeluaran mengeluarkan kas sementara pengeluaran tersebut belum merupakan kewajiban, maka dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Beban Dibayar Dimuka Kas di Bendahara Pengeluaran XXX XXX Selama belum diterbitkan SP2D GU dari Bendahara Umum Daerah, maka pengeluaran kas belum bisa diakui sebagai belanja dan tidak dilakukan penjurnalan atas akun-akun LRA. b. Pada saat SP2D GU diterbitkan oleh BUD, maka dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Kas di Bendahara Pengeluaran R/KPPKD Belanja Perubahan SAL 2. XXX XXX XXX XXX Pengeluaran kas dilakukan oleh BUD a. Apabila pengeluaran dilakukan langsung dari Kas Daerah melalui mekanisme LS, maka dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Beban Dibayar Dimuka XXX R/K PPKD XXX Belanja XXX Perubahan SAL XXX b. Pada saat penetapan kewajiban, maka Beban dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Beban XXX Beban Dibayar Dimuka XXX Jurnal pada PPKD IBOD) Pada saat penerbitan SP2D GU (kas dikeluarkan oleh Bendahara Pengeluaran SKPD) ataupun pengeluaran kas melalui mekanisme SPM-LS, maka dicatat dengan jurnal sebagai berikut: R/KSKPD XXX Kas di Kas Daerah XXX D. JURNAL STANDAR PEMB1AYAAN Transaksi pembiayaan adalah transaksi pener imaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahuntahun anggaran ber ikutnya, yang dalam penganggaran pemer intah terutama dimaksudkan untuk menutup def isit atau memanfaatkan surplus anggaran. Transaksi penerimaan pembiayaan antara lain berupa: 90 1. Penggunaan SiLPA tahun sebelumnya 2. Pener imaan pinjaman 3. Penjualan obligasi pemerintah 4. Privatisasi perusahaan negara/daerah 5. Pener imaan kembali pinjaman yang diber ikan kepada pihak ketiga 6. Penjualan investasi permanen lainnya 7. Pencairan dana cadangan Transaksi pengeluaran pembiayaan antara lain berupa: 1. Pember ian pinjaman kepada pihak ketiga 2. Penyertaan modal pemer intah 3. Pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun anggaran tertentu 4. Pembentukan dana cadangan Berdasarkan No.71 paragraf 52 Tahun dan 56 PSAP 02 Lampiran I PP 2010 Pener imaan/Pengeluaran Pembiayaan diakui pada saat diter ima/dikeluarkan Rekening Kas Umum Daerah. Namun berdasarkan IPSAP 03 Tahun 2012 tentang Pengakuan Pener imaan Pembiayaan yang Diterima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah dan Pengeluaran Pembiayaan yang Dikeluarkan dar i Rekening Kas Umum Negara/daerah RKUN/RKUD, pengakuan pener imaan/pengeluaran pembiayaan ditentukan oleh BUN/BUD sebagai pemegang otoritas dan bukan semata-mata oleh RKUN/RKUD sebagai salah satu tempat penampungannya. Oleh karena itu, pernyataan bahwa Penerimaan/Pengeluaran Pembiayaan diakui pada saat diterima pada RKUN/RKUD perlu diinterpretasikan, sehingga mencakup transaksi ber ikut: 1. Penerimaan pembiayaan yang diter ima pada RKUN/RKUD. 2. Penerimaan dibentuk pembiayaan pada rekening khusus, yang untuk menampung transaksi pembiayaan yang 91 Kas Perubahan di Kas Daerah SAL bersumber dari utang. 3. Pencairan oleh pemberi pinjaman atas per intah BUN/BUD untuk membayar pihak ketiga atau pihak lain terkait atas dana pinjaman yang dianggarkan sebagai pembiayaan. 4. Pengeluaran pembiayaan yang dikeluarkan dar i RKUN/RKUD. 5. Pengeluaran pembiayaan yang tidak melalui RKUN/RKUD yang diakui oleh BUN/BUD. Transaksi Penerimaan/ Pengeluaran Pembiayaan baik penganggaran maupun realisasinya dicatat pada PPKD sebagai BUD. a. Jurnal Standar Transaksi Penerimaan Pembiayaan 1. Penggunaan SiLPA tahun sebelumnya: Perubahan SAL XXX Penggunaan SiLPA Tahun Sebelumnya XXX 2. Penerimaan pinjaman: Kas di Kas Daerah XXX Utang XXX Perubahan SAL XXX Pener imaan Pembiayaan-Pinjaman XXX 3. Penjualan obligasi pemerintah: XXX UtangDalam Neger i-Obligasi XXX XXX Pener imaan Hasil Penerbitan Obligasi Daerah XXX 4. Privatisasi perusahaan daerah: a. Jika pr ivatisasi perusahaan daerah menghasilkan keuntungan, yaitu nilai kas yang diter ima lebih besar dari 92 Kas di Kas Daerah Non Lancar-LO nilai buku Penyer taan Modal Pemer intah pada Perusahaan Daerah. Kas di Kas Daerah XXX Penyertaan Modal Pemer intah Daerah XXX Surplus Penjualan Aset Non Lancar-LO t>erubahan SAL XXX XXX Hasil penjualan perusahaan milik daerah/BUMD ....XXX b. Jika privatisasi perusahaan daerah menimbulkan kerugian, yaitu nilai kas yang diterima lebih kecil dari nilai buku Penyertaan Modal Pemerintah pada Perusahaan Daerah: ...XXX Def isit Penjualan Aset XXX Penyertaan ModalPemerintah Daerah .... .XXX Perubahan SAL XXX Hasil Penjualan Perusahaan Milik Daerah/ BUMD 5. XXX Pener imaan kembali pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga: Kas di Kas Daerah XXX Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya Perubahan SAL Penerimaan Kembali Piutang kepada 6. XXX XXX XXX Penerimaan dar i pengumuman laba BUMD dan pembayaran dividen BUMD. a. Pengumuman laba perusahaan daerah 1) Jika kepemilikan saham pemda di perusahaan daerah 93 menggunakan metode biaya (kepemilikan saham kurang dari 20% modal perusahaan daerah dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam pengendalian perusahaan daerah), maka pada saat pengumuman laba perusahaan idak ada jurnal pembiayaan. t 2) Jika kepemilikan saham pemda di perusahaan daerah menggunakan metode ekuitas (kepemilikan lebih dari 20 % atau kurang dari 20 % modal perusahaan daerah, tetapi memiliki pengaruh yang pengendalian perusahaan daerah), pengumuman laba signifikan maka dalam pada saat perusahaan dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Penyertaan Modal Pemer intah Daerah XXX Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada BUMD-LO....XXX Nilai yang dijurnal adalah = Y % kepemilikan x Nilai laba yang diumumkan. 'emhayaran dividen Penyertaan Modal Pemerintah Perubahan SAL XXX XXX Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada BUMD-LRA... XXX 7. Pencairan dana cadangan Pencairan dana cadangan berar ti petnindahan akun Dana Cadangan, yang kemungkinan dalam bentuk deposito, menjadi bentuk kas yang dapat dipergunakan untuk pembiayaan kegiatan yang telah direncanakan. Atas transaksi tersebut akan dicatat dengan jurnal sebagai berikut: 94 1. Pemberian pinjaman kepada pihak ketiga Kas di Kas Daerah XXX Dana Cadangan Perubahan SAL XXX XXX Pencairan Dana Cadangan XXX Jika terdapat hasil dari Dana Cadangan yang didepositokan, maka pener imaan bunga deposito Dana Cadangan tersebut harus menambah Dana Cadangan dengan jurnal sebagai ber ikut: Dana Cadangan XXX Pendapatan Bunga-LO b. XXX Jurnal Standar Transaksl Pengeluaran Pemblayaan Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya Kas di Kas Daer ah Pember ian Pinjaman Daerah kepada XXX XXX XXX Perubahan SAL XXX 2. Penyertaan modal pemerintah pada perusahaan daerah Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kas di Kas Daerah Pengeluaran pembiayaan-Penyertaan Modal pada BUMD XXX XXX XXX Perubahan SAL XXX 3. Pembayaran kembali pinjaman Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya Beban Bunga Utang Pinjaman Kas di Kas Daerah XXX XXX XXX 95 Pembayaran Pokok Pinjaman kepada....-LRA Belanja Bunga Utang Pinjaman Perubahan SAL XXX XXX XXX 4. Pembentukan dana cadangan Dana Cadangan XXX Kas di Kas Daerah Pembentukan Dana Cadangan XXX XXX Perubahan SAL XXX E. JURNAL STANDAR ASBT, KEWAJIBAN, DAN EKUITAS B.I Jurnal Standar Aset Bab ini menguraikan jurnal standar untuk transaksi-transaksi yang melibatkan Aset Tetap tersebut memerlukan dan Persediaan. Kedua akun perlakuan yang disesuaikan dengan berbagai var iasi transaksi yang terjadi. Transaksi-transaksi yang melibatkan Aset Tetap antara lain: 1. Pengadaan aset tetap, yang terdiri dari: a. Pembelian b. Pembangunan c. Penerimaan hibah 2. Penetapan dan mutasi aset tetap 3. Pemanfaatan aset tetap, yang terdiri dari: a. Menyewakan b. Pinjam pakai c. Kerjasama operasi (KSO) 96 d. Bangun Serah Guna (Built Transfer Operate - BTO) e. Bangun Guna Serah (Built Operate Transfer- BOT) 4. Penyusutan aset tetap 5. Penghentian dan pelepasan aset tetap, yang terdir i dar i: a. Reklasif ikasi dari Aset Tetap ke Aset Lain-lain b. Penghapusan aset tetap yang rusak berat c. Penjualan d. Pertukaran e. Hibah f. Aset tetap sebagai penyertaan modal pemerintah 1. Jurnal Standar Aset Tetap a. Pembelian Perolehan aset dengan pembelian dapat dilakukan dengan SPMUP melalui Bendahara Pengeluaran ataupun melalui PPKD dengan mekanisme SPM - LS. 1) Pembelian aset melalui Bendahara Pengeluaran dengan Uang Persediaan (UP) a) Saat pengeluaran kas dengan Uang Persediaan, SKPD akan menjurnal sebagai berikut: AsetTetap XXX Kas di Bendahara Pengeluaran UangMuka XXX XXX Perubahan SAL XXX b) Saat penerbitan SP2D GU, SKPD akan menjurnal sebagai ber ikut: Belanja Modal Pengadaan UangMuka XXX XXX 97 Jurnal di SKPD: Jurnal di PPKD: R/K SKPD XXX Kas di Kas Daerah XXX 2) Perolehan aset melalui mekanisme SPM-LS: AsetTetap XXX R/KPPKD Belanja Modal Pengadaan XXX XXX Perubahan SAL XXX, Jurnal di PPKD: R/KSKPD XXX Kas Di Kas Daerah XXX UtangPFK XXX Utang PFK merupakan utang kepada Kas Negara atas kewajiban pungut atas PPh dan PPN oleh Bendahara Umum Daerah. b. Pembangunan Perolehan aset dengan pembangunan dilakukan dengan mekanisme SPM-LS. Selama pembangunan aset tetap belum selesai 100%, maka setiap realisasi pembayaran ditampung dalam akun Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP). Jurnal standar transaksi sama dengan pembelian melalui mekanisme SPM-LS. Setelah pembayaran selesai 100% dan Ber ita Acara Serah Terima Barang (BAST) dibuat, maka akun KDP direklas menjadi akun Aset Tetap. 98 Jurnal di SKPD : 1) Saat belum selesai 100% Konstruksi Dalam Pengerjaan XXX R/KPPKD XXX Belanja Modal Pengadaan XXX Perubahan SAL XXX Jurnal di PPKD: R/K SKPD XXX Kas Di Kas Daerah XXX UtangPFK XXX 2) Saat selesai 100% dan dibuat Ber ita Acara Serah Terima (BAST) Jurnal di SKPD: AsetTetap XXX Konstruksi Dalam Pengerjaan XXX c. Pener imaan Hibah Aset Tetap/Aset Lain-lain Pendapatan Hibah dari XXX -LO XXX Akun Lain-lain dimunculkan jika aset diterima oleh pemda dan dikelola oleh PPKD sehingga belum ditetapkan SKPD penggunanya. Setelah ditetapkan penggunanya, maka Aset Lainlain tersebut dipindahkan ke laporan keuangan SKPD yang bersangkutan. 99 d. Mutasi Aset Tetap Mutasi Aset Tetap adalah perubahan pengguna aset tetap yang didasarkan pada SK penetapan pengguna aset tetap. Mutasi aset tetap dapat terjadi baik dari SKPD kepada PPKD maupun dari PPKD kepada SKPD. 1) Mutasi aset tetap dari SKPD kepada PPKD Jurnal di SKPD: R/KPPKD XXX AsetTetap XXX Jurnal di PPKD: Aset Lain-lain XXX R/KSKPD XXX 2) Mutasi aset tetap dar i PPKD kepada SKPD Jurnal di SKPD: AsetTetap XXX R/KPPKD XXX Jurnal di PPKD: R/KSKPD XXX Aset Lain-lain XXX e. Henyewakan Menyewakan aset tetap kepada pihak lain t idak menimbulkan jurnal khusus atas aset tetap, melainkan dibuatnya jurnal atas pendapatan sewa tersebut sesuai jurnal standar pendapatan di bab sebelumnya. Aset yang disewakan adalah aset yang 100 berikut: Menyewakan aset tetap kepada pihak lain tidak menimbulkan jumal khusus atas aset tetap, melainkan dibuatnya jurnal atas pendapatan sewa tersebut sesuai jurnal standar pendapatan di bab sebelumnya. Aset yang disewakan adalah aset yang dikelompokkan dalam Aset Lain-lain karena tidak dipergunakan oleh SKPD. Untuk mencatat Pendapatan pada SKPD dibuat jurnal sebagai Kas di Bendahara Penerima XXX Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah-LO Perubahan SAL XXX XXX Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah-LRA XXX f. Pinjam Pakai Transaksi pinjam pakai aset pemda oleh pihak lain juga tidak menimbulkan jurnal khusus atas aset yang dipinjampakaikan. Aset yang dipinjampakaikan adalah aset yang dikelompokkan dalam Aset Lain- lain karena tidak digunakan oleh SKPD. g. Keijasama Oper as! (KSO) Jurnal standar untuk mencatat transaksi KSO sebagai berikut: 1) Jika dilakukan oleh PPKD sebagai pengelola barang: Kemitraan dengan Pihak Ketiga-Kerjasama Operasi Aset Lain-lain 2) XXX XXX Jika dilakukan oleh SKPD sebagai pengguna barang: Kemitraan dengan Pihak Ketiga- Kerjasama Operasi Aset Tetap/Aset Lain-lain XXX XXX 101 keijasama tersebut dengan jurnal sebagai berikut: h. Bangun Serah Guna {Built Transfer Operate @ BTO) 1) Pada tanah saat kontrak ditandatangani dan dibuat BAST milik pemda untuk dikerjasamakan, maka dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Bangun Serah Guna (BTO) XXX Tanah 2) Pada saat bangunan dengan XXX BTO telah selesai dan diserahkan ke pemda dengan BAST, maka dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Bangun Serah Guna (BTO) XXX Utang Jangka Panjang Lainnya XXX 3) Pada saat aset BTO telah menghasilkan, maka selama masa kerjasama, misalnya 10 tahun, dicatat pendapatan dari Kas di Kas Daerah XXX Hasil dar i Pemanfaatan Kekayaan Daerah-LO Perubahan SAL XXX XXX Hasil dar i Pemanfaatan Kekayaan Daerah-LRA 4) Pada XXX saat kerjasama dengan pihak kedua telah selesai maka berdasarkan memo jurnal dijurnal sebagai berikut: Bangunan XXX Tanah XXX Bangun Serah Guna (BTO) XXX i. Bangun Guna Serah (Built Operate Transfer - BOT) 1) Pada tanah saat kontrak ditandatangani dan dibuat BAST milik pemda untuk dikerjasamakan, maka dicatat 102 dengan jurnal sebagai ber ikut: Bangun Guna Serah (BOT) XXX Tanah XXX 2) Pada saat aset BOT telah menghasilkan, maka dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Kas di Kas Daerah XXX Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah-LO Perubahan SAL XXX XXX Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah-LRA 3) Pada saat bangunan dengan BOT XXX telah selesai dikerjasamakan dan diserahkan ke pemda, maka berdasarkan memo jurnal dijurnal sebagai berikut: Tanah Bangunan XXX XXX Bangun Guna Serah (BOT) XXX Pendapatan Lainnya-LO XXX Akun Pendapatan Lainnya-LO digunakan untuk mencatat pendapatan atas penerimaan aset tetap berupa Bangunan dari pihak kedua sesuai nilai buku pada saat penyerahan. j. Penyusutan Aset Tetap Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan XXX XXX k. Tukar Menukar Aset 1) Jika pertukaran aset menghasilkan keuntungan karena nilai aset yang masuk lebih tinggi dari aset yang keluar. 103 Aset Tetap (yang masuk) XXX Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (yang keluar) XXX Aset Tetap...(yang keluar) XXX Surplus Penjualan Aset Non Lancar-LO XXX 2) Jika pertukaran aset menimbulkan kerugian karena nilai aset yang masuk lebih rendah dar i aset yang keluar. Aset Tetap...(yang masuk) XXX Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (yang keluar) XXX Defisit Penjualan Aset Non Lancar-LO XXX Aset Tetap...(yang keluar) XXX 1. Penjualan Aset Kas di Bendahara Penerimaan/Piutang XXX Akumulasi Penyusutan XXX Surplus Penjualan Aset Nonlancar-LO AsetTetap Perubahan SAL XXX XXX XXX Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan-LRA..XXX 2. Jurnal Standar Persediaan a. Metode Periodik 1) Pada awal tahun diakui beban persediaan atas persediaan awal pada neraca Beban Persediaan Persediaan XXX XXX 2) Saat pembelian persediaan Beban Persediaan Kas di Bendahara Pengeluaran XXX XXX 104 Belanja Bahan Pakai Habis XXX Perubahan SAL XXX 3) Saat penggunaan/pemakaian persediaan tidak dilakukan penjurnalan. 4) Pada akhir tahun, untuk mengakui saldo persediaan pada neraca berdasarkan hasil opname f isik, dengan jurnal sebagai berikut: Persediaan XXX Beban Persediaan XXX b. Metode Perpetual 1) Di awal tahun tidak dilakukan penjurnalan. 2) Saat pembelian persediaan: Persediaan XXX Kas di Bendahara Pengeluaran Belanja Bahan Pakai Habis Perubahan SAL 3) XXX XXX Saat penggunaan/pemakaian persediaan: Beban Persediaan Persediaan 4) XXX XXX XXX Tidak terdapat jurnal di akhir tahun. E.2 Jurnal Standar Kewajiban Kewajiban terdiri dari kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. Kewajiban Jangka Pendek adalah kewajiban yang jatuh tempo atau diharapkan dibayar dalam 12 bulan setelah tanggal pelaporan, antara lain utang transfer pemerintah, utang 105 kepada pegawai, utang bunga pinjaman, utang jangka pendek kepada pihak ketiga, utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), utang ganti rugi kepada masyarakat, dan bagian lancar utang jangka panjang. Kewajiban Jangka Panjang adalah kewajiban yang jatuh tempo atau diharapkan dibayar setelah 12 bulan setelah tanggal pelaporan antara lain utang pinjaman kepada pemerintah. Transaksi yang berkaitan dengan kewajiban meliputi: - Pengakuan kewajiban - Penyelesaian/pelunasan kewajiban 1. Pengakuan Kewajiban a. Utang transfer pemerintah Transaksi ini dijurnal pada saat Peraturan Kepala Daerah tentang alokasi transfer ke daerah bawahan ditetapkan, dengan jurnal standar sebagai berikut: Beban Transfer XXX Utang Beban Transfer XXX b. Utang kepada pegawai Transaksi ini dijurnal pada saat timbulnya kewajiban pemer intah kepada pegawai atas gaji, tunjangan pegawai, serta honor pegawai, dengan jurnal standar sebagai berikut: Beban Pegawai Utang Beban Pegawai XXX XXX c. Utang bunga pinjaman Untuk pengakuan beban bunga yang jatuh tempo kurang dari 12 bulan setelah tanggal pelaporan, akan dibuat jurnal standar sebagai ber ikut: 106 Beban Bunga XXX Utang Bunga XXX d. Utangjangka pendek dari pihak ketiga Transaksi ini dijurnal pada saat pemda mener ima hak atas barang dari pihak ketiga, termasuk barang dalam perjalanan yang telah menjadi haknya. Pemer intah harus mengakui kewajiban atas jumlah yang belum dibayarkan untuk barang tersebut, dengan jurnal standar sebagai ber ikut: Beban Persediaan (metode per iodik) XXX Utang Beban Barang XXX e. Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) Transaksi ini dijurnal pada saat Bendahara Pengeluaran melakukan pemotongan dan memungut iuran Taspen, Askes, Taperum, dan PPh Pusat dar i pembayaran gaji pegawai dan melakukan pemungutan PPh Pusat dan PPN Pusat dari rekanan, dengan jurnal standar sebagai ber ikut: Kas di Kas Daerah/ Kas di Bendahara Pengeluaran Utang Perhitungan Pihak Ketiga f. XXX XXX Utang ganti rugi kepada masyarakat Transaksi ini dijurnal pada saat pemerintah secara tidak sengaja menyebabkan kerusakan pada kepemilikan pr ibadi. Kewajiban timbul sepanjang hukum yang berlaku dan kebijakan yang ada memungkinkan pemerintah akan membayar kerusakan, dan sepanjang jumlah pembayarannya dapat diestimasi dengan handal. Jurnal standar transaksi ini adalah sebagai berikut: Beban Lain-lain Utang Beban Lain-lain XXX XXX 107 g. Pengakuan utang jangka pendek yang berasal dar i utang jangka panjang. Transaksi ini dijurnal pada akhir tahun untuk mereklas utang jangka panjang yang jatuh tempo setelah tanggal 12 bulan laporan keuangan, dengan jurnal standar sebagai ber ikut: Utang Jangka Panjang XXX Bagian Lancar Utang Jangka Panjang XXX 2. Penyelesalan/Pelunasan Kewajiban Penyelesaian kewajiban pada umumnya dilakukan oleh pemer intah melalui pengeluaran kas yang dibayarkan kepada pihak yang memberikan utang (kreditur). Jurnal standar untuk hal ini adalah: Utang XXX Kas di Kas Daerah/ Bendahara Pengeluaran XXX Jika penyelesaian utang dengan pengeluaran kas tersebut untuk utang beban, selain jurnal di atas, maka harus juga dibuat jurnal untuk mengakui belanja LRA atas pengeluaran kas tersebut. Belanja Perubahan SAL XXX XXX Jika penyelesaian utang dilakukan dengan penyerahan barang milik pemerintah, maka apabila terdapat selisih antara nilai barang yang diserahkan dengan saldo utang akan diakui sebagai Pendapatan-LO atau Beban. Jurnal standar untuk transaksi ini adalah: a. Jika nilai buku aset tetap yang diserahkan lebih kecil dari nilai utang: 108 Utang XXX Akumulasi Penyusutan AsetTetap XXX AsetTetap XXX Surplus Penjualan Aset Non Lancar-LO XXX b. Jika nilai buku aset tetap yang ditukarkan lebih besar dari nilai utang: Utang XXX Akumulasi Penyusutan Aset Tetap XXX Def isit Penjualan Aset Non Lancar-LO XXX Aset Tetap XXX E.3 Jurnal Standar Ekuitas Jurnal standar Ekuitas terdapat pada jurnal penutup LO akhir tahun untuk menambah/mengurangi ekuitas pada tahun berjalan. Selain itu, Ekuitas juga akan dijurnal ketika terdapat koreksi kesalahan atas periode yang telah lalu yang laporan keuangannya sudah diterbitkan, yang mengakibatkan kas keluar/masuk atas kesalahan Pendapatan-LO atau kas keluar atas kesalahan Beban. F. JURNAL STANDAR PENYESUAIAN AKHIR TAHUN Pada akhir tahun perlu dilakukan penyesuaian terhadap akun neraca agar neraca keuangan pemerintah yang disajikan menggambarkan posisi daerah yang sebenarnya. Jurnal standar penyesuaian akhir tahun yang dibuat meliputi transaksi-transaksi: 1. Penyesuaian isik f persediaan berdasarkan hasil opname dengan menggunakan metode periodik Persediaan Beban Persediaan XXX XXX 109 2. Pengakuan Bagian Lancar Piutang Jangka Panianf, Bagian Lancar Tagihan/Pinjaman Jangka Panjang XXX Tagihan/Pinjaman Jangka Panjang XXX 3- Pe"gaf euan Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Utang Jangka Panjang XXX Bagian Lancar Utang Jangka Panjang XXX 4. Pengakuan Beban dan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap !__ _ Beban Penyusutan Aset Tetap XXX Akumulasi Penyusutan XXX 5. Pengakuan Beban dan Akumulasi Penyisihan Piutang Beban Penyisihan Piutang XXX Penyisihan Piutang XXX G. JURNAL STANDAR PENUTUP Jurnal Penutup merupakan jurnal pada akhir tahun untuk menihilkan saldo buku besar akun-akun nominal (akun LRA dan akun LO, termasuk akun Perubahan SAL) agar di awal tahun berikutnya mempunyai saldo awal nol. Setelah akun-akun nominal tersebut ditutup, kita bisa mendapatkan saldo/nilai Ekuitas akhir yang akan terbawa ke Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) dan Neraca, serta saldo/nilai SiLPA/SiKPA pada LRA dan Saldo Anggaran Lebih (SAL) akhir pada Laporan Perubahan SAL (LPSAL). 1. Jurnal untuk menutup akun-akun LO adalah sebagai berikut: Pendapatan-LO XXX Beban XXX Surplus/ Def isit-LO XXX no Surplus/Def isit-LO XXX Ekuitas 2. XXX Jurnal untuk menu tup akun-akun LRA adalah sebagai berikut: Pendapatan-LRA Belanja XXX XXX Transfer XXX Surplus/Def isit-LRA XXX Penerimaan Pembiayaan XXX Pengeluaran Pembiayaan XXX Pembiayaan Netto XXX Surplus/ Def isit-LRA XXX Pembiayaan Netto XXX SiLPA/SiKPA XXX Nilai SiLPA pada jurnal penutupan merupakan selisih antara (Pendapatan-LRA + Penerimaan Pembiayaan) dengan (Belanja + Transfer + Pengeluaran Pembiayaan). Nilai SiLPA dari proses jurnal penutupan ini harus sama dengan saldo akhir Perubahan SAL. Akhir dari proses penutupan ini adalah dengan menutup akun SiLPA/SiKPA dan akun Perubahan SAL, dengan jurnal sebagai berikut: SiLPA/SiKPA Perubahan SAL XXX XXX Jika dengan jurnal terakhir tersebut ternyata akun Perubahan SAL masih bersaldo, maka dapat disimpulkan bahwa masih terdapat kesalahan pada jurnal transaksi/penyesuaian/penutup yang perlu dikoreksi. H. JURNAL KOREKSI Koreksi adalah tindakan pembetulan secara akuntansi karena adanya kesalahan agar akun-akun yang tersaji dalam laporan keuangan entitas menjadi sesuai dengan yang seharusnya. Kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan dapat terjadi pada satu atau beberapa periode sebelumnya yang baru ditemukan pada periode berjalan. Kesalahan dapat terjadi karena adanya: 1.Keterlambatan penyampaian bukti transaksi oleh pengguna anggaran, 2. Kesalahan perhitungan matematis, 3. Kesalahan dalam penerapan standar dan kebijakan akuntansi, 4. Kesalahan interpretasi fakta, 5. Kecurangan, atau 6. Kelalaian. Ditinjau dari sifat kejadiannya, kesalahan dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu kesalahan yang berulang dan sistemik serta kesalahan yang tidak berulang. H.I Koreksi Kesalahan yang Berulang dan Sistemik Kesalahan ini disebabkan sifat alamiah (normal) dari jenis-jenis transaksi tertentu yang diperkirakan akan terjadi secara berulang. Koreksi ini biasanya terjadi pada penerimaan pajak dari Wajib Pajak (WP) berupa kelebihan atau kekurangan bayar pajak. Berdasarkan SAP, jurnal koreksi tidak perlu dibuat untuk kesalahan seperti ini, pengeluaran/penerimaan tetapi kas dicatat pada untuk saat terjadi mengembalikan 112 1. Transaksi Wajib Pajak Lebih Bayar: kelebihan/kekurangan menambah pendapatan Pendapatan-LRA dengan maupun mengurangi/ Pendapatan-LO yang bersangkutan. Jurnal standar untuk koreksi ini sebagai berikut: Pendapatan Pajak ... -LO XXX Kas di Kas Daerah XXX Pendapatan Pajak ... -LRA XXX Perubahan SAL XXX 2. Transaksi Wajib Pajak Kurang Bayar: Kas di Kas Daerah XXX Pendapatan Pajak ... -LO XXX Perubahan SAL XXX Pendapatan Pajak ... -LRA XXX H.2 Koreksi Kesalahan yang TIdak Berulang Koreksi ini merupakan koreksi atas kesalahan yang diharapkan tidak akan terjadi kembali pada masa-masa yang akan datang. Koreksi ini dapat terjadi pada periode berjalan maupun pada periode-per iode sebelumnya. 1. Koreksi Kesalahan yang Tidak Berulang pada Periode Berjalan Baik mempengaruhi posisi Kas maupun tidak, koreksi atas kesalahan ini dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan dalam periode berjalan, baik pada akun Pendapatan-LRA atau akun Belanja, maupun akun 113 Pendapatan-LO atau akun Beban. Apabila tidak mempengaruhi posisi Kas, pembetulan hanya dilakukan pada akun-akun neraca terkait pada per iode kesalahan ditemukan. 2. Koreksi Kesalahan yang Per iode-Per iode Sebelumnya Tidak Berulang pada a. Apabila laporan keuangan belum diterbitkan: 1) Jika mempengaruhi dilakukan posisi Kas, koreksi dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan, baik pada akun Pendapatan-LRA atau akun Belanja, maupun akun Pendapatan- LO atau akun Beban. 2) Jika tidak mempengaruhi posisi kas, pembetulan dilakukan pada akun-akun neraca terkait, pada periode kesalahan ditemukan. b. Apabila laporan keuangan telah diterbitkan 1) Koreksi posisi kesalahan yang tidak mempengaruhi Kas, pembetulan dilakukan pada akun-akun neraca terkait, pada periode kesalahan ditemukan. 2) Kesalahan atas kelebihan pengeluaran belanja/beban sehingga mengakibatkan penerimaan belanja/beban dan menambah pembetulan dilakukan pada posisi kembali Kas, maka akun Kas, Pendapatan Lain-lain-LRA, dan Pendapatan Lain-lain-LO. Kas di Kas Daerah/Bendahara Pengeluaran ....XXX Pendapatan Lainnya-LO Perubahan SAL Pendapatan Lainnya-LRA XXX XXX XXX 114 SiLPA/SiKPA XXX Perubahan SAL 6) Koreksi kesalahan pengeluaran atas pembiayaan XXX penerimaan sehingga atau mengakibatkan penambahan maupun pengurangan posisi Kas, pembetulan dilakukan pada akun Kas, SiLPA/SiKPA, dan akun neraca yang terkait. a) Pener imaan Pembiayaan - mengakibatkan penambahan posisi Kas. Kesalahan atas kekurangan Pener imaan Pembiayaan sehingga mengakibatkan penambahan posisi Kas. Contoh: Pemda menerima setoran atas kekurangan pembayaran angsuran pokok pinjaman tahun lalu dan BUMD, akan dijumal sebagai berikut: Kas di Kas Daerah XXX Pinjaman Jangka Panjang kepada BUMD Perubahan SAL XXX XXX SiLPA/SiKPA XXX b) Penerimaan Pembiayaan - mengakibatkan pengurangan posisi Kas. Kesalahan atas kelebihan Pener imaan Pembiayaan sehingga mengakibatkan pengurangan posisi Kas Contoh: Pemda angsuran pokok mengembalikan pinjaman kelebihan tahun lalu setoran kepada BUMD, akan dijurnal sebagai berikut: 116 dicatat, akan dikoreksi sebagai berikut: Pinjaman Jangka Panjang kepada BUMD XXX Kas di Kas Daerah SiLPA/SiKPA XXX XXX Perubahan SAL XXX c) Pengeluaran Pembiayaan - mengakibatkan penambahan posisi Kas. Kesalahan atas kelebihan Pengeluaran Pembiayaan sehingga mengakibatkan penambahan posisi Kas Contoh : Pemda menerima kelebihan pembayaran angsuran utang jangka panjang tahun lalu kepada pemer intah pusat, akan dijurnal sebagai berikut: Perubahan SAL SiLPA/SiKPA Kas di Kas Daerah Utang Pemer intah Pusat XXX XXX XXX XXX d) Pengeluaran Pembiayaan - mengakibatkan pengurangan posisi Kas. Kesalahan atas kekurangan Pengeluaran Pembiayaan sehingga mengakibatkan pengurangan posisi Kas. Contoh : Terdapat pembayaran angsuran utang jangka panjang tahun lalu kepada pemerintah pusat yang belum Utang Pemerintah Pusat Kas di Kas Daerah XXX XXX 117 SiLPA/SiKPA XXX Perubahan SAL . XXX . 7) Koreksi kesalahan atas perolehan aset selain Kas dan menambah atau mengurangi posisi Kas, dilakukan dengan pembetulan pada aknn Kas, SiLPA/SiKPA, dan akun Aset bersangkutan. a) Jika menambah Kas dan mengurangi nilai Aset Tetap. Misalnya, pemda kelebihan membayar harga tanah yang dibeli, akan dikoreksi sebagai ber ikut: Kas di Kas Daerah/Bendahara Pengeluaran XXX Tanah Kantor XXX Perubahan SAL XXX SiLPA/SiKPA XXX b) Jika mengurangi Kas dan menambah nUai Aset I Tetap. Misalnya, pemda kurang membayar harga peralatan kantor yang dibeli. Peralatan Kantor XXX Kas di Kas Daerah/Bendahara Pengeluaran SiLPA/SiKPA Perubahan SAL XXX XXX XXX 118 I 8) Koreksi kesalahan atas pencatatan kewajiban yang menambah maupun mengurangi posisi Kas, dilakukan dengan pembetulan pada akun Kas, SiLPA/SiKPA, dan akun Kewajiban bersangkutan. a) Jika menambah Kas. Misalnya, pemda kelebihan membayar angsuran utang jangka panjang. Kas di Kas Daerah XXX Utang XXX Perubahan SAL XXX SiLPA/SiKPA b) Jika mengurangi Kas. Misalnya, XXX Pemda kurang membayar angsuran utang jangka panjang. Utang XXX Kas di Kas Daerah SiLPA/SiKPA Perubahan SAL XXX XXX XXX 119 BAB VI BAGAN AKUN STANDAR Pengelolaan keuangan negara yang baik memerlukan adanya suatua klasiilkasi dalam sistem yang dijabarkan dalam Bagan Akun Standar. BAS antara lain mencakup kode p[erkiraan buku besar akuntansi. Kode perkiraan tersebut terdiri dar i kumpulan akun nominal dan akun riil secara lengkap. Kumpulan akun tersebut digunakan didalam pembuatan jurnal, buku besar, neraca lajur, neraca percobaan dan laporan keuangan. BAS merupakan tools untuk mensinkronkan prose perencanaan dan penganggaran dengan proses akuntansi dan pelaporan. Diharapkan dengan adanya BAS, kebutuhan akan pelaporan yang konsisten dari sejak terjadinya proses perencanaan dan penganggaran akan dapat terpenuhi. Mengingat pentingnya peran kode BAS tersebut maka diperlukan standar isasi kode akun sehingga akan dicapai keseragaman dalam pemakaiannya. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka BAS seyogyanya disusun sedemikian rupa sehingga dapat ber fungsi secara efektif. Untuk itu setidaknya perlu dipertimbangkan agar memenuhi hal-hal sebagai berikut : 1. Memungkinkan adanya analisis "multi dimensional level" dalam penyusunan BAS. 2. Menghasilkan pelaporan keuangan dan manajer ial yang bermanfaat; 3. Menyederhanakan proses manual sehingga dapat mempunyai lebih banyak waktu untuk melakukan reviu analistis dan pengembangan/perbaikan proses bisnis; 4. Kombinasi yang tepat antara orang, proses dan teknologi. 120 Tujuan pembakuan kode perkiraan akuntansi adalah mengakomodasi proses manajemen keuangan dengan anggaran berbasis kinerja sedemikian rupa agar diperoleh : 1. Perencanaan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan dilakukan secara proporsional, transparan dan profesional; 2. Pelaksanaan anggaran berbasis kinerja dilakukan secara lebih akuntabel; dan 3. Laporan Keuangan mengakomodasi secara baik pengendalian anggaran, pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja keuangan dalam Laporan Keuangan. Ber ikut adalah Bagan Akun Standar Pemer intah Daerah. Deposito PiutangsiPajak Jangka Jangka Hotel Parkir Pendck Fendek BLUD Kas dan Sctara Kas "Kag"di"Kaa3aerah Kas di Kas Daer ah Kas di Bendahar a Pener imaan TtasdTBcndahara Pener imaan Kas di Bendahara Pcngeluaran Kaa di Bendahar a Pengeluai KasdiBLUD IInveatasi Jangka Pcndek /cstasi dalam Saham Invcstasi dalam Saham .... Dst'TTTTT"""' [investasi daiam Deposito taaidalam SUN Lrestasi dalam SUN_ Hnvestaai dalam SBI [inveslasi dalam SBI nvestasi dalam SPN jlnveatam dalam SPN ft Peruf ck BLUD si Jangka Pendek Lainnya Plu tang f^ndapstan Piutang Pajak Dacrah [Piutang Bea BaUk Nama Kendaraan Bermotor rpiiitang Pajak Sahan Bakar Kendaraan Bermotoi Piulang Pajak Air Pcrmukaan Piutang Pajak Rokok g P^jak Restor er] Piutang Pajak Reklamc pYutang Pajak Pcncrangan Jalan Piutang Pajak Air' inah Piutang Pajak Sar ong Burung Walet Piutang Pajak Mineral Bukart Logam dan Baluan Piutang Pajak Bumi dan Bangunan Pcdeaaan dan Pcrkota Piutanjj Bea Per olehan Hak Atas Tanah dan Bangunan 122 DM... Plutang ' Transfer Dana BOS Kurang Salur Piutang Retr ibusi Piutang Retr ibusi Pelayanan Kesehatan oihan Piutang Retribusi Pclayanan Persampahan/Keber aiggantian Biaya Cetak Kar tu Tanda Penduduk dan Akta Catalan S(pil_ _ Piutang Retr ibusi Ft Piutang Retr ibusi Pelayanan Femakaman dan Pengabuan Mayat Piutang Retr ibusi Pelayanan Parlor di Tepi Jalan Umum Piutang Retr ibusi Pelayanan T'asar Piulang Retr ibusi Pengujian Kendaraan Bermotor l^utang Retr ibusi Pemeriksaan Pemer iksaan Alat Be Pe madam Kebakaran Kcbakara ,Pi u tang Retr ibusi Penggantian Blaya Cctak Peta Piutang Retr ibusi Pcnyediaan dan/atau Fenyedotan Kakus jpjutang Retribusi | Piutang Retr ibusi [Phitang Retribusi Piutang Retribuai Piutang Retribuai Pelayanan Kepelabuhan jPiutang Retrlbusi Tempat Rekreasl dan Olah r aga angan Air Piutang Retr ibusi^ Penyebr Piutang Retr ibuai Pcnjualan Produksi Usaha Daerah iitan Bangurtan ' Piutang Retr ibusi Izin Mendlr Piutang Retr ibusi ion Tempat Penjualan Minuman Bei Piutang Rctribusi Piutang Retr ibuai Izin Trayek Piutang Retr ibus Piutang Retribua Pengendalian LaJu Lintas [Piutang Retr ibusi Ferpanjangan Mn Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (1MTA) [Piutang Hasil Pcngelolasn Kckayaan Dacr ah yang Dipisahkan [Piutang Bagian l*ba at ea pcnyertaan moda] pada Pemsahaan MiiHTDaerah/BUMD Ipiutang Hasil Ekaekusi atas Jar oinan Piutang dan Pengembalian ifaatan Kckayaan Dacrah Piutang Hasil Penjualan Aact Daerah Yang Tidak Dipiaahkan [Piulang Hasil dar i pengeloban dana bcrgulir tnafer Pemer intah Puaat-Dana Per imbangan Fiutang Bagi Hasil Bukan Pjuak/Sumber C Piutflng Transfer Pcmerintah Lainnya Piutang Tr ansfer Pten* tah Daerah Lainnya Piutang Tr ansfer Bagi Hasil Pajak Daerah Dat DS1 "i 1 i 3 08 3 ,08 01 3 08 02 1 1 01 T ~4 01 i l i IT 4 _.L 01 02 BagianLancarTagihanPinjamanJangkaPanjangkepadaEntitasLainnya 02 4 02 01 BagianLancarTagihanPinjamankepadaBadanUsahaMilikNcgara 4 02 02 BagianLancarTagihanPinjamankepadaBadanUsahaMilikDaerah 4 n? 03 04 BagianLancarTagihanPinjamankepadaPemerintahDaerahLainnya 4 02 05 i i i i l ~r i i i i i i 4 03 4 03 01 BagianLancarTagihanPcnjualanAngauranPcnjualanRumahDinasDaerahGolonganHi 4 03 02 BagianLancarTagihanPenjualanAnRSuranPenjualanKendaraanPeronuiganDinas 4 03 03 i i _*_ 04 ahTerhadapBendahara ~04 bT BagianlancarTuntutanOantiKerugianDaer ahTcrhadapPegawaiNegeriBukanBendahara 4 04 02 BagianlancarTuntutanOantiKerugianDaer i i i 05 05 01 4 05 02 i 4 i i i i i i i i i i ) i i i i l i i i i i t i i "F i i 5 ~5~ 5 5 5 5 5 01 01 01 01 01 01 5 01 ft 01 02 02 02 02 5 02 5 02 5 02 of 02 03 PenyisihanPiutangFlaailPengctolaanKekayaanDaerahyangDipiaahkan 04 05 PenyiaihanPiutangTransferPemerintahPusat-DanaPerimbangan 06 07 08 5 01 02 PenyisihanBagianLancarTagihanPinjamanJangkaPanjangkepadaEntitaaLainnya 03 PenyisihanBagianLancarTagihanPenjualanAngnuran 04 PenyisihanBagianlancarTuntutanOantiKerugian 05 06 j. 6 @__ i i 6 01 01 i 6 "f 6 02 i" 01 03 ~r i i l _L i i 1 1 i 02 6 02 01 02 6 BebanJaaaDibayarDimuka 03 6 03 01 BebanJasaDibayarDimuka ft 03 02 f> 03 03 I T ~6~ 6 04 01 1 1 6 04J)2 124 BebanLainnya Dst Investaaikepada~BadanUsahaMiloTNeRara InvestasidalamObligasi 3st 3KSKPD Dat Dst nvestasidalamProyekPernbangunan D8t nvestasiNonPermanenLainnya 1 i 1 " Per eediaan 01 i i i i i l i i l ~ BebanUinnya 05 05 01 05 02 1 1 T "~ r i i i i i i i i .._]_ i i i i i i i i -1- _L 01 01 01 01 01 01 01 01 01 02 03 04 05 06 07 08 09 02 02 02 02 02 Wi 02 02 01 02 03 04 05 Of) 07 Ptr acdiaanBahan"PakaiHabis ~ " Prr ecdiaanAlatTulisKantor PersedlaanDokumen/AdmlnlstrasiTender PcrsediaanAlatListr ikdandcklronik(lampupijar,batterykering) Pcr acdiaanPcrangko,materaidanbcndaposlainnya PcrsediaanPeralatankeberaihandanbahanpcmbcrsih PeraediaanBahanBakarMinyak/Gas PeraediaanIsitabungpt^nadamkebakaran PcrsediaanIsitabunggas Per aediaanBahanbakubangunan PersediaanBahan/bibittanaman Per aediaanBibittcrnak Per aediaanBahanobat-obaian Per aediaanBahankimla Per aediaanBahanMakananPokok 03 aediaanBarangYangAkandiBenkanKepadaPihakKetiga 03 01 Per 03 02 [ 1 1 i i l _L. i 8 1 1 1 i i i RKSKPD 8 01 8 01 01 01 02 1 2 1 ?. AsetUntukDikonsolidasikan 1NVESTAS1JANOKAPAN.IANG 1 InvestasiJangkaPanjangkepadaEntitasl^ainnya 2 -|01" 01 2 2 1 01 02 T' 2 1 01 03 i 2 1 01 04 1 1 I InvestasidalamObligaai 02 02 01 (YJ m 1 03 2 1 03 02 ! 2 2 ? l" 04 01 1 04 0? 1 1 1 2 2 ? 1 j ! DcpositoJangkaPanjang 05 05 01 05 02 1 1 ? ? 2 1 1 1 Of i Of i 01 06 02 1 2 2 i i i -f 2 2 ) i 1 03 01 [nvestasiJangkaPanjangPermanen ? 7 01 1 2 2 01 01 PenycrtaanModalKepadaBUMN taanModalKepadaBUMD 2 @2 01 02 Penyer 125 11 02TTanah [bat Tanah Udang Untuk Banginan Gedung Pcrdagangan/Perusahaan Tanah Ferkampungan Tanah Kampung |Tanah Empiaamen [D = 17". .._ PPcrtanian Sawah Satu Tahui Tcgalan Pariah Perkebum Tanah Perkebunan "Dst"r~. Kebun Campuran __ Bidang Tanah Yang Tidak Ada Jar ingan Fengain 02 |Tumbuh Liar Bercampur Jenis Lain IHutan Lebat [Hutan Belukar |Hutan~AJam Sejenis/Hutan Raw a [Tlutan Untuk Pcnggunaan Khusui roster Air Tawar iah Taniius/Rusak pTanah Ruaak Alang-alang dan Padang Kumput Padang Rumput __ _ ITanah Untuk Bangunan Gedung Tanah Untuk Bangunan Induatr i ___ [Tanah Untuk Bangunan Tcmpat Keija/Jasf [Tanah Koaong I Tan ah ^tcrnakan Tanah Lcmbir an/Bantaran/lcpe-lepe/Sctrcn dot Dst "_ 126 Dat 1 1 ; J... l I l "I i l i l l l V i 2 2 01 2 02 3 3 01 3 02 - 3 03 3 13 13 3 3 3 3 3 13 1.1 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 2 01 01 01 o 02 03 01 04 01 05 01 06 07 08 01 09 01 10 01 11 01 12 - - n? 0? 01 02 02 03 02 04 02 05 0? 06 3 03 03 03 0,1 0.1 03 03 OS {J 3 j o 03 04 05 06 07 OH 09 PcmbangkitUapAirPanas/SistetnGenerator 10 4 04 04 04 04 04 04 04 - 01 02 03 04 orBcrodaDua 05 KendaraanBermot odaTiga 06 KendaraanBermotorBer 07 OS 05 01 05 02 endaraanTakBermotorKhusus 05 03 t 127 Dst Dst Dat - 2 2 2 2 06 66 01 06 02 0 i 03 AlatAngkutApungBermotor AlatAngkutApungBermotorBarang AlatAngkutApungBermotorPenumpang AlatAngkutApunfiBermotorKhusus 2 2 2 2 07 ( 7 01 ( 7 02 0 7 03 AlatAngkutApungTakBermotor AlatAngkutApungTakBermotorUntukBarang AlatAngkutApungTakBermotorPenumpang AlatAngkutApungTakBermotorKhusus AlatAngkutBermotorUdara 2( i 2 0 8 01 PesawatTerbang 2 ( 3 02 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 09 ( 9 01 ( 9 02 ( 9 03 ( 9 04 ( 9 05 ( @9 06 ( 9 07 ( 9 08 09 09 0 9 10 AlatBcngkelBermesin PcrkakasKonstruksiLogamTcrpasangpadaPondasi FerkakasKonstruksiLogamyangBerpindah PerkakasBengkellistr ik PerkakasBengkelService PerkakasPengangkatBcrmcsin PerkakasBcngkclKayu PcrkakasBengkelKhusus PeralatanLas PerkakasPabr ikEs 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 ) : 0 01 : 3 02 1 1 0" 04 ; ) 05 1 0 06 1 ) 07 1 0 08 ] ) 09 1 ) 10 1 1 11 1 0 12 AtatBengkelTakBermesin PerkakasBengkelKonstruksiLogam PerkakasBengkelListrik PerkakasBengkelService PerkakasPengangkat PerkakasStandar(StandartTool) PcrkakasKhusus(SpecialTool) fcrkakasBengkelKerja PeralatanTukang-tukangBesi PeralatanTukangKayu Per at atanTukangKulit PeralatanUkur,Qip&Feting 2 1 2""T 1 01 2 1 I 02 2 1 1 03 2 1 I 04 2 1 1 05 2 1 1 06 2 ! 1 07 2 1 1 08 2 ] 1 09 2 1 1 10 2 1 1 11 2 1 I 12 I-? 1 1 13 2 1 i 14 2 1 1 15 2 i 1 16 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 AlatUkur AlatUkuruniversal AlatUkur/TestIntelegensia AlatUkur/TestAlatKepr ibadian AlatUkur/TestKlinisUin AlatCalibr asi Oscilloscope UniversalTester AlatUkur/Per nbanding AlatUkurLainnya AlatTimbangan/Blora \ akTimbangan/Biasa TakaranKer ing TakaranBahanBangunan2HL TakaranLatex/GetahSusu GelasTakarBerbagaiCapasitas AlatPengolahan I 1 2 01 AlatPengolahanTanahdanTanaman 1 2 02 AlatPanen/Pengolahan 1 2 03 Alat-AlatPetemakan 1 2 04 AlatPenyimpananHasilPercobaanPertanian iumPertanian 1 2 05 AlatLaborator 1 2 06 AlatProcessing 1 2 07 AlatPascaPancn 1 2 08 AlatProduksiPerikanan 1 2 09 128 Alat-alat |Dsi.....T..."" Alal Alat Pendingin Aiat Pf Repr enyimpanan Saudi odukai (Pengganda) Per iengkapan Kantor jAlat Pcmcliharaan Tar jAJat Pcmeliharaan Tar |Aln! Penyimpanan jAlal Laborator ium Alat Pcnangkap Ikan __ __ Meain Hilung/Jumlah Alat Kan lor Lainnya Alat Rumah Tangga Alat Pengukur Waktu Alat Rumah fangga Lalnnya (Home Uaej _ Aiat Pemadam Kcbakar an Per alatan Komputer Mainfraii Per alatan Mini Komputer Persia tan Personal Komputcr PcrJQtfln iJflrio^Bn Mcja Dan Kur ai Kcija/Rapat Pcjabat jMeja Kerja Pejabal Meja Rapat Pejabat Kursi Rapal Pejabet ___ Kurai Hadap Depan Meja Kerja Pejabat AJat Studio Persia Ian Studio Visual Peraiatan Studio Video~dan Filir Pcralalan Studio Video dan J^iln Per aiatan Cctak Per alatan Femetaan Ukur Mat Komunlkasi Telephone" ~ Alat Komunikaai Radio SSB Alat Komunikasi Radio HF/FM Alat Komunikaai Radio VHF Alat Komun*ikasTRadio~UHF'"' Per alatan Pemancar MF/MW __ PenUatan Pemancar HF/SW Peralatan Pemancar VHF/FM pWaJatanJ^manoar UHF 129 PcralatanAntenaHF/SW Dst Ost - - - 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 J20 ^20 20 '20 05 06 07 Of t 09 10 11 12 13 14 15" 16 1? lft 19 20 Per alatanPemancarSHF Per eiatanAntenaMP/MW PeralatanAntenaUHF Per alatanAntenaSHF/Parabola Per alatanTranslatorVHF/UHF PeralatanTr anslatorUHF/VHF PeralatanMicrovaweFPU PeralatanMicr ovaweTer estr ial Per alatanMicrovaweTVRO SwitcherAntena Switcher/MenaraAntena Feeder "22~ Humiti^Control "23 Pr ogramInputEquipment alatanAntenaPener imaVHF 24 Per 25 ?1 21 21 21 21 ?l 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 ?1 21 71 ?1 21 21 21 01 02 03 04 OS 06 07 OB 09 0 AlatKedokteran AlatKedokter anUmum AlatKedokteranMata AlatKedokteranT.H.T Ala!Farmasi AlatKedokter anBedah AlatKesehatanKebidanandanPenyakitKandungan AlatKedokteranBanianPenyakitDalam a AlatKesehatanAnak 3 PoliklinikSet itaCacatTubuh 4 Pendcr 6 17 IS 11 m 21 22 23 ^ AlatKedokteranNuklir AlatKedokter anKulitdanKelamin AlatKedokter anOawatDarurat AlatKedokteranJtwa AlatKedokter anHewan AlatKesehatan AlatKeaehatanPerawatan AlfltKeaehatanRehabUitasiMedis AlalKesehatanMatraLaut AlatKeaehatanMatr a Udar a AlatKeaehatanKedokteranKepolisian AlatKesehatanOlahraga Dst . . .... _ 22 22 22 7? 22 22 22 0) 02 0.1 04 05 06 07 23 23 23 T.\ 3 23 23 23 73 23 ?1 ?3 2,1 23 Unit-UnitLaboratorium atoriumKimiaAir 01 AlalLabor 0? ator iumHidroKimia (13 AlatLabor 04 iumBuatan/Geologi OS AlatLaborator ator iumBahanBangunanKonstruksi 06 AlatLabor ator iumAspalCat&Kimia 07 AlatLabor iumMekanikTanah&Batuan m AlatLaborator iumCocokTanam m AlatLaboralor 10 n iumUmum @@> AlatLftborator atoriumUr aumA 13 AlatLabor 130 5sl Dst iumKedokteran 3 2 23 14 AlatLaborator , 2 23 15 iumKimia 3 2 23 16 AlatLaborator J 2 23 IS 2 23 19 23 20 2 23 21 2 23 22 2 23 23 23 23 2 23 2 23 2 23 2 23 25 26 27 28 29 30 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 2 23 2 23 2 23 2 23 2 23 45 46 47 48 49 50 SI 52 53 54 55 56 57 5B 59 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 61 62 63 64 65 AlatLaborator iumPatologj AlatLaborator iumImmunologi AlatLaborator iumHematologi AlatUiborator iumFilm AlatLaborator iumMakanan Ala!laborator iumStandar isasi,Kalibrasldaninstrumental AlatLaborator iumFarmasi AlatLaborator iumFisika AlatLaborator iumHidr odinamika AlatLaborator iumKhmatolofri AlalLaborator iumPr osesPeleburan AlatLaborator iumPasir AlatLaboratoriumProsesPembuatanCetakan AlatLaborator iumMetalogr aphy AlatLaborator iumUjiPr osesPengelasan AlfltLabor ator iumProsesPembuatanLogam AlatLaboratoriumMatrologie AlatLaborator iumProsesPclapfsanLogam AlatLaborator iumPr osesPengolahanPanas AlatLaborator iumUjiTekstel UatLaborator iumPr osesTeknot ogiKeramik AlalLabor atoriumProsesTeknologiKulitKaret AlatLaborator iumUjiKulit,KaretdanPlastik AlatLaborator iumUjiKer amik AlalLabor ator ium ProsesTeknologiSelulosa AlalLaborator iumPertanian AlatLaborator iumPertanianA UatLaborator iumPertanianB AlatLaborator iumEk-ktr onikadanDays AlatLaborator iumKonversiBatubaradanBlomas AlatLaborator iumOceanof cr aii UatLaboratoriumLingkunganPerairan AlatLaborator iumGeofisika AlatLaborator iumTar nbang AlatLaborator iumProses/TeknikKimia AlatLaborator iumProsesIndustr i AlatLaboratoriumKesehatanKena Laborator iumKearsipan ^borator iumHematologi&Ur inalisis ^borator iumHematologif tUr inalisisA AlatLaborator iumLainnya 2 24 2 ?4 01 3idangStud :BahasaIndonesia 2 ?4 m. BidangStud :Matematika cStud :(PADasar 2 V4 03 3idanf 2 24 04 3idangStud :IPALanjutan 2 74 OS BidangStud 2 24 06 BidangStud :IPAAtas 2 24 07 BidangStud :TPS 2 V4 OK BidangStud 2 ?4 09 3idangStud 2 24 10 BidangStud :Kesenian 2 24 _!.!_ BidangStud :OlahRaga 2 2 ?4 24 ampilanLain-lain 13 AlatPeraga/PraktekSekolahBidangPendidikan/Kelr 14 UnitAlalLaborator iumKimiaNuklir 2 ?5 01 Analyticalinstrument 2 131 Dst Dsi D 2S 25 25 25 35 25 26 26 26 26 26 26 _26 26 26 26 - - - - 26 27 27 27 27 27 27 27 02 03 04 05 06 LaboratorySafetyEquipment 07 AlatUborator iumFisikaNuklir/Elektr onika 01 RadiationDetector 02 03 04 05 06 07 08 Accclator 09 ReactorExpermentalSystem 10 AlatProteksiRadiasi/ProteksiUngkunRan 01 AlatUkurFisikaKcschatan 02 03 04 05 SumberRadiasi i*. RadiationAplkationandNonDestructiveTestingLaboratory(BATAM) 28 r 28 6i - - - 28 28 28 38 02 03 04 05 29 29 29 29 29 29 29 iumKualitasAirdantanah 01 Alatlaborator iumKualitasUdara 02 AlatLaborator iumKebtaingandanOetaran 03 AlatLaborator 04 05 06 PeralatanLaboratoriumHidr odinamika 30 .10 01 .10 07 WaveGeneratorandAbsorber 30 03 04 CavitationTunnel 30 05 OverheadCranes 30 06 30 07 Pemesinan:ModelShipWorkshop 30 08 30 09 Pemesinan:MechanicalWorkshop 30 10 Pemeainan:PrecisionMechanicalWorkshop 30 11 30 12 Pemesinan:ShipModelPreparationShop icalWorkshop 30 13 Pemesinan:Electr 30 14 MOB 30 IS 30 16 31 31 01 02 31 03 31 04 ;ti 05 31 06 31 07 31 08 31 31 31 11 Sen^taApi AnbLapisBaja Artiler i Medan(Armedl PeluruKendali/Rudal Kavaler i SenjataLain-lain D Non t@@@"Senjata "!" _ Api Per aenjataan Non Senjata A| Alat Kcamanan |Senjata Sinar ' [P^i^i:- "" " ' ~ Alal Keamanan dan Periindunyan Alat Bantu Keamanan Alat Perlindungan Alat Bantu Lalu Unta Dar at dan Air IGedung dan Bangunan [Bangunan Qcdung Kantor ~ [Bangunan Ocdung Tempat Pertemuan Bangunan Oedung Ternpa I Pendkiikan PBangunan Gcdung Tempat Olah Raga [Bangunan n Gedung Gedung Pertokoan/Kopcrasi/ Fertokoan / Kopcrasi/Pasar Bangunan Gedunf t Untuk Per n J\ Bangunan Qedung Gar asi/Pool Bangunan Qcdung Pemotongan Hcwan Bangunan Gcdung Pabr ik ' Bangunan Stasiun Bus |Bangunan GedungPcrpuatakaan Bangunan Qcdung Muaeiii Bangunan Gedung Terminal/Pclabuhan/Bandar Bangunan Lcmbaga Petnaayarakatan Banyinan Rutnah Tahanan __ Bangunan Gedung Kramator i ur n Bangunan Fembakar an Bangkai Hc t Bangunan Gedung Tempat Kcrja Lai Bangurmn Gedung Tempat Ting Rumah Negar a Golongan I Rumah Negara Golongan II Rumah Negara Golongan III Meas/wistna/Bungalow/Tempal Peristir ahati Bangunan Mcnara Telekomunlkasi Dst ; ~~ IBangunan Ber acjar ah Istana Pcnngata Rumah Adat [Rumah Feninggalan Se Makam Sejar ah" _ Bangunan ^Tcmpal Ibadah Beraejarah 133 .- *! Dst 3 05 3 05 01 3 05 02 as 03 - Candi 3 3 06 ~oT CandiHindhu 3 06 02 CandiBudha 3 06 _9J3 CandiLainnya - 3 07 3 07 _01. 3 08 3 08 01 OH 02 - ~3~ 3 3 3 m at 09 01 RambuBcrsuarLaluLintasDar 09 02 RambuTidakBcrsuar 09 03 3 ~3~ 3 3 3 _3^ 3 3 ib 10 10 10 10 | O ] Rambu-Rambu I^aluLintasUdara 01 02 03 04 07 4 4 ~4~ 4 4 4 4 4 4 of 01 01 01 01 01 01 01 01 03 04 07 08 09 l j o 01 4 02 4 4 (Y? 03 4 02 04 07 05 - 4 0? 06 -4 02 07 4 02 08 02 09 4 02 10 0.1 03 03 03 03 4 03 4 03 4 03 4 4 4 4 4 O4 04 04 04 4 "O4 4 01 02 03 04 OS BangunanPengamanIngasi igasi 06 DanminanPelcngkapIr 07 _ _ 01 02 03 BangunanPembawaPasangSurut 04 DangunanPcmbuangPasangSurut 134 [Ban gu nan Per obuang Pa sang Surut [Bangunan Pengaman Pasang Surut pB ngiinan Pelengkap Pa sang Surut [Banf linan Sawah Pasang Surut f Bangunan Air Rawa Bangunan Air Fengembang Rawa dan f*oder [Bangunan Pengembalian Pa sang Rawa Bangunan Fengamanan Paaang Surut Bangunan Pelengkap Pasang Raws Bangunan Sawah Pengeinbangan Raw a lan Pfcngaman Sungai dan Fenanggulangan Bencana Alam Bangunan Waduk Fenanggulangan Sungai 02 JBanguna Bangunan Pembuatig Fcngftinan Bangunan Pembuang Pengaman Sungai Bangunan Pcngaman Pengamanan Sungai Bangunan Pekengkap Fengamanan Sungai ~Dstl..... '_ ___ ' ~_ Bangunan Pengembangan Sumber Air dan Air Tanah Bangunan Waduk Pcngembangan Sumber Air Bangunan Pengambilan Pengcmbangan Sumber Air iBangunan Fcmbawa Pengembangan Sumber Air Bangunan Fembuang Fgngembangan Sumbcr Air Bangur a i Pengamanan Pengembangan Sumber Air Bangum i Peliengkap Ftngembangan Sumber Air Pat... Bangunan Air Ber aih/Baku _ Waduk^Air Ber aih/Air Baku Bangunan Pengambilan Air Bcrain/Baku [Bangum i Pembawa Air Beraih a Pembuang Air Ber ath/Atr Baku n Pelengkap Air Ber aih/Air Baku Bangunan Air Kotor ____ angunan f cngaman Air Kotoi [Bangunan Pckngkf lp Air Kot o rfnatf llasi Air Minui [XirMukaTanah Air Sumber /Mata Air Air Tanah Daiam Air Tanah Dangkal Air Bersih/Air Baku LainnjTi [Stalest Air Kotor stalasi Air Kotor instaiasi Fcngolahan Sampah Organik dan Non Organik talasi f trngolahan Sam pah Non Organik 135 Dst InstalasiPengoiahanBahanBangunan Dst 3st 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 _ 3 3 --3 I 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 InstalesiPengoiahanBahanBangunan 14 14 01 14 02 15 15 15 15 15 15 15 15 15 01 02 03 04 OS 06 07 08 09 15 10 15 11 InstalesiPembangkitUstrik PembangkitListr ikTenagaAir(PLTA) PembangkitListr ikTenagaDiesel(PLTD) PembangkitLiatr ikTenagaMikr o (Hidr o) PembangkitUstrikTenagaAngin(PLTAN) PembangkitListr ikTenagaUap(PLTU) PembangkitListrikTenagaNuklir(PLTN) PembangkitListr ikTenagaGas(PLTG) PembangkitListrikTenagaPanasBumi(PLTP) PembangkitListrikTenagaTenagaSurya(PLTS) PembangkitListrikTenagaBiogas(PLTB) PembangkitListr ikTenagaSamudra/GelombangSamudr a (PLTSm) [nstalasiGarduListr ik r 4 76 01 InstalasiGarduListr ikInduk ikDistr ibusi 1 4 16 02 InstalasiGarduListr ik 3 4 16 03 InstalasiPusatPengaturListr 1 4 16 04 i 4 ; 4 i 4 InstalasiPertahanan 17 17 01 nstalasiPertahananDiDarat 17 02 i 4 1 4 1 4 InstalasiGas 18 18 01 InstalasiGarduGas inganPipaGas IS 02 InstalasiJar i 4 , 4 3 4 InstalasiPengaman 19 19 01 InstalasiFengamanPenangkalPetir 19 02 , 4 20 ; 4"1 20 01 > 4 20 02 ; 4 20 03 i 4 20 04 ; 4 20 05 Jar inganAirMinum Jar inganPembawa Jar inganIndukDistr ibusi Jar inganCabangDistr ibusi Jar inganSambungankerumah 3 4 , 4 ; 4 21~ @ Jar inganListr ik 21 01 JaringanTransmisi inganDistr ibusi 21 02 Jar 3 3 ; % Jar inganTelepon 22 inganTeleponDiatasTanah 22 01 Jar 22 02 JaringanTeleponDibawahTanah 22 03 JaringanTeleponDidalamAir 4 4 4 4 JannganGas . 4 23 inganPipaGasTransmisi 4 23 01 Jar inganPipaDistr ibusi J 4 23 02 Jar @ 4 23 03 JaringanPipaDinas 4 23 04 JaringanBBM 4 23 05 5 @ AsetTctapLainnya 3uku 01 01 01 Jmum 01 02 Filsafat 01 03 Agama 01 04 llmuSostal 01 05 llmuBahasa 5 01 06 Matematika&Pengetahuanalam 5 01 07 ImuPengetahuanPraktis 5 01 OH Arsitektur, Kesenian,Olahraga ali,Sejar ah 5 01 09 GeograG,Biogr 5 01 10 5 5 5 5 5 - 136 Dst Dat Dst KonstruksiDalamPengerjaan Qst Terbitan 5 02 5 02 01 TcrbitanBerkala 5 02 5 03 03 I Barang-BarangPerpustakaan Peta 5 5 S 5 5 5 5 5 5 5 5 5 03 0,1 03 on 03 03 03 03 03 03 03 03 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 04 04 04 O4 04 04 04 04 04 04 .__. 01 Pahatan 02 03 AlatKesenian 04 OS 06 MaketdanFotoDokumen 07 08 09 S 5 5 5 5 OS 05 05 05 05 01 Senam 02 03 AlatOlahRagaUdara 04 5 5 5 5 5 5 5 5 Of, Of t 06 06 06 06 06 06 01 02 03 04 05 06 07 S 07 07 5 07 5 07 5 07 5 07 07 01 02 03 04 05 06 Muslk ThreeDimensionalArtet acsandRcallta Tar acalt Hewan TanamanHoitikultura TanamanKehutanan TanamanHias TanamanObatdanKosmetika h 08 S OR 01 5 08 02 _6_ 01 6 0] 6 01 konstruksiDalamPengerjaan 01 02 7 7 7 7 7 "7 7 01 oi 01 01 01 AkumulasiPimyusuianperalatandanMesin 01 02 03 04 05 AkumulasiPenyusutanAlatAngkutanBeratTakBermotor 137 Akumulasi Penyusutan Bangunan Rambu-Rambu JAkumulf lsl Penyusutan Alat Rumah Tangga Ultumulasi Penyusutan Peralatan Komputer tAkumulaai Pcnyusutan Meja Dan Kur ai Kerja Rapar Pejabat Akumulasi Fenyi ulan Ala! Studio [Akumulaai Penyuautan Alat Komunikaai Akumulaai Ptnyusutan Per alatan Pemancar Akumutasi Fenyu mtan Alat Kedokter an AkumuLasi Pcnyu tutan Alat Kcsehatari Akumulasi Fenymmtan Unit-Unit Laborato Akumulasi Penyusutan Alat Alal Feraga/Praktek P raga/Prali Sekotah Akumulaai Penyusulan Unit Alat Laborator Labora ium Kimia Nuklir ator ium Akumulaai Pcnyuautan Alat Ubor Laborator ui Fiaika Nuklir / Elektrwiikr '""'"~~ Akumulaai Penyusulan Alat Proteksi Radiasi / Pr oteksi Lingkungan Akumulasi Penyu: n Aplicati( and Non Destructive Testing Laboratory (BATAM) Akumulaai Penyusutan Alat Labors t ori um Ungkungan Hidup 30 JAkumulaai Pcnyuautan Peralatan Labor atorium Hidr odinamika " Akumulasi Penyuautan Feraenjataan Non Senjata Api Akumuiaai Penyuautan Alat Keamanan dan Fer iindungan Akumulasi Penyusutan Qedung dan Bangunan Akumulasi PenyuButan Bangunan Oedung Tempat Kerja Akumulasi Penyusuttm BoiuEunsji Gcdunfl Tcinpflt Tinggal Akumulflsi Penyusutan Bangunan Menara Akumulasi f cnyusutan Bangurtan Beraejarah Akumulasi Fenyusutan Tugu Per ingalan Akumulasi Fenyuautan Candi Akumulasi Penyusutan Monumen/Bangunan Ber aejarah Akumulasi Penyuautan Tugu Titik Kontrol/Pasti Akumulasi Fenyusutan Bangunan Rambu-Rambu Lalu Lintas Udar n Jalan, Ir igasi, dan jaringan Akumulasi Penyusi rt Jalan Akumulasi Penyusi n Jcmbata Akum ulaai Penyuautan Bangunan Bangun Air Paaang Suru AkumuLasi Fcnyuautan Bangunan Bangun Air Rawa Akumulasi Penyuautan itan Bangunan Bangun Pengaman Sungai dan Fenanggulangan Bcncana Alam itan Bangunan Rengembangan Sumber Air dan Air Tanah Akumulasi Penyusutitan Bangunan Air Ber aih/Baku Akumulaai f cnyusutan Bangurian Air Kotor Akumulasi Benyusuian Bangunan Air Akumulasi Pcnyusutan Inataiasi Air Minum/Air Bcr8ih Akumulasi Penyuautan Instat es! Air Kotor Akuntulaai Penyusutan Instalasi Pengolahan Sampah Akumulaai Fcnyusutan lnstalasi Pengolahan Bahan Bangunan Akumulasi Penyusutan Instalasi Pembangkit Listr ik Akumulasi Penyuautan Instalasi Gardu Lisirik Akumulaai Rmyusutan Inatalasi Inatalasi Pcitalianan Pertahanan lulfl&i Ptnyusutan Aku i u la si Pfcnyusutan Instalaai Oaa Akum li Penyusutan Instalaai Pengamai Akumulaai Penyuautan Jar ingan Air Minum Akumulaai PenyuButan Jarlngan Llstrik jAkumulasi Penyuautan Jar ingan Tetepon I Akumulaai Penyusulan Jar ingan Gaa 138 ." DanaCadangan Sewa Bangungunascr Dst Bangunser 08[ KcrjasamaPemanfaatan Dat Jst [) Dst 3stt ahguna ah 1 4 DANACADANGAN J 4 1 DanaCadangan 1 1 1 4 4 4 1 1 1 DanaCadangan 01 01 01 01 02 ASET1.AINNYA 1 1 1 1 1 \ 5 5 5 5 1 5 5 1 5 J 1 1 5 5 5 5 .... 5 TagihanJangkaPanjang 1 01 TagihanPenjualanAngsur an anPenjualanRumahDinasDaerahGolongan111 01 of TagihanAngsur orangan Dinas 1 01 02 TagihanAngsuranPenjualanKendaraanPcr 1 01 03 TuntuIanGantiKerugianDaerah 02 a 2 02 01 TuntutanGantiKcrugianDaerahTerhadapBendahar ahTerhadapPegawaiNeger i BukanBendahara 2 02 02 TuntutanGantiKerugianDaer Kemitr aandenganPihakKctiga Scwa 2 01 2 01 01 2 01 02 KerjaaamaPemanfaatan 2 02 02 01 2 02 02 ] 1 1 5 5 5 Bangungunaserah J@ 03 2 03 01 2 03 02 1 I 5 5 5 3angunserahguna 2 04 2 O4 01 2 04 02 X 5 3 J 5 5 1 T R i i 5 5 i 5 i 5 l 5 1 1 1 1 @ GoodwiU 3 01 3 01 ~oT Goodwill 3 01 02 Liaensidanfrenchise 3 02 3 02 01 LLBensidanircnchise.,-. 02 02 HakCipta 3 03 1 03 01 3 03 02 f> Paten 3 04 3 04 01 Paten.... 3 04 02 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 s 3 3 R .1 3 j 1 1 1 1 5 " AsctTidalBerwujudLainnya OS 05 01 Software 05 02 Kajian 05 03 AkumulasiAmoriisasiAsctTidakBerwujud Ob 06 01 \ umulamAmortiaaniGoodwill anchise 06 02 AkumulasiAmortisasiUsensidanfr 06 03 AkumulasiAmortiaasiHakCipta On 04 AkumulasiAmortisasiPaten Of t f)S AkumulasiAmortisasiAsetTidakBerwujudUiinnya 139 AsetLainlain Dst Dst Dst Dst @_-:---_ r ~5~ 4 i i i 5 5 5 4 4 4 AsctLain-lain AaetUin-lain 01 01 01 01 02 KEWAJIBAN 2 KEWAJ1BANJANGKAPENDEK 2 1 2 1 2 2 1 01 1 _L __!_ 01 2 2 i l "2 2 2 2 2 2 T 1 01 02 02 01 i i ] 1 1 1 I 1 03 0.1 03 03 03 03 2 2 i i 1 1 04 04 _oT 2 2 i i 1 I OS 05 01 2 2 i i 1 1 06 06 01 2 2 2 -- ~i i i 07 07 01 07 02 2 a i i i i i i 08 08 01 oa 02 2 , 2 2 2 i i 7. 01 1 01 ? 2 i i 2 02 7. 02 01 2 02 02 7 i ? i _2_ i } 03 7 03 01 7 03 02 i i ni 02 03 O4 05 01 ? ? 2 i i i 2 04 2 04 01 2 04 02 UtangBungfl kepadaLembagaKeuanganBukanBank ? ? l i i 2 05 7 OS 01 ?. OS 02_ ? 2 i i i t 2 Of 1 Of i 01 2 06 02 2 i 3 Baf tian1-ancarUtangJangkaPanjang 2 i 3 01 ? i 3 01 01 2 3 01 02 140 BagianLancarUtangPemerintahPusat UangMukaPenjualanPr Setor Dst 3agianLancarUtangdanLembagaKeuanganBukanBank bst UangMukaLelangPenjualanAsetDaerah UtangBelanjaOajidanTunjangan UtangTransferLainnya Jst BagianLancarUtangPemer Dat PendapatanDiterimaDimukalainnya Dst 3st anKekrbihanPembayaranDar odukPemdaDar intahKabupaten/Kota i PihakHI i Pihak111 2 2 2 1 1 1 BagianLancarUtangdariLembagaKeuanganBukanBank 3 02 3 02 01 3 02 02 2 2 2 1 1 1 3agianLancarUtangFemer intahPusat 3 03 3 03 01 3 m 02 2 2 2 1 1 BagianLancarUtangPemertntahProvinsILainnya 3 04 3 04 01 3 04 02 2 2 2 I 1 1 BagianLancarUtangPemer intahKabupaten/Kota 3 05 3 OS 01 .1 Ofi 02 2 1 4 ~2~ 2 1 2 1 4 4 4 PendapatanDiterimaDir auka SetoranKetebihanPembayaranDariPihakIII 01 01 01 01 02 2 2 2 1 1 1 UangMukaPenjualanPr odukPemdaDar i Ptnak[II 4 02 4 02 0] 4 02 02 2 2 2 1 1 1 UangMukaLelangPenjualanAaetDaer ah 4 03 4 03 01 4 03 02 2 2 2 1 1 1 PendapatanDiter imaDimukalainnya 4 04 4 04 01 4 04 02 2 1 f> 2 2 2 1 1 1 UtangBelanjaPegawai 5 01 5 01 01 01 02 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 ,S 5 S H 5 5 5 02 02 02 02 02 02 02 UtangBelanjaBar angdanJasa 01 02 JtangBelanjaPemeliharaan 03 04 UtangBelanjaBeasiswaPendidikanPNS 05 UtangBelanjakursus,pelatihan,sosialisasidanbimbinganteknisPNS 06 2 1 2 _I 2 2 1 2 1 2 1 5 5 S 5 5 5 03 03 03 03 03 03 01 02 03 04 05 2 2 2 2 2 I 1 1 1 1 04 5 04 04 5 04 5 04 2 2 2 2 1 1 1 1 5 5 5 5 UtangBelanja UtangBelanjaModal UtangBelanjaModalTanah UtangBelanjaModalPer alatandanMesln " UtangBelanjaModalQedungdanBangunan UtangBelanjaModalJalan,Ir igasidanJanngan UtangBelanjaModalAsetTetapLainnya " "" UtangBelanjaSubsidi 01 UtangBelanjaSubsidikepadaBUMN 02 UtangBelanjaSubsidikepadaBUMD 03 UtangBelanjaSubsidikepadaPihakKetigaLainnya 04 UtangTransferPemer intahDaer ahLainnya 05 05 01 UtangTransferBagiBasilPajakDaerah 05 02 05 03 UtangBelanjaLain-lain 2 1 5 06 2 1 R 06 01 2 I s 06 02 141 Dst ] ~T 2 2 2 fi 6 6 6 6 6 1 m 01 01 01 03 JtangKekebihanPembayaranHasilPcngclolaanKckayaandaerahyangclipisahkan anLain-lainPADyangaah 01 04 UtangKclebihanPembayar tf 0? UlangKeleblhanPembayaranTr ansferPemer intahPusat-DanaPer imbangan 6 UtangMclebihanPembayaranTransferPemer intahPusatLainnya 6 UtangKelebihanPembayar anTr ansferPemer intahDaer ahLainnya 6 anTr ansferBantuanKeuangandanProvinaidanPemer intah Daer ahLainnya "(12 "oV UtangKelebihanPembayar 2 2 2 2 7 ... 6 03 01 6 6 03 02 UtangKelebihanPembayaranPendapatanLainnya O4 rw 04 04 04 04 ~04 2 7 2 7 2, 2 2 if 6 6 fi 6 6 6 2 7 7 tf 05 i 05 01 f fi 05 02 2 KEWAJ1BANJANGKAPANJANG 2 ~T 2 7 7 01 ansferBagiHasilPendapatanLainnya 02 UtangTr ansferBantuanKeuangankePemerintahDaer ahLainnya 03 UtangTr 04 05 06~ 2 2 2 1 1 ni 01 UtangDalamNeger i ScktorPerbankan 01 ui ,02 02 ~oT UtanRDanLembagaKeuanganBukanBank 2 7 @. ? j 1 03 03 01 7 2 2 2 j 1 04 04 01 7, 2 7 ] 05 05 01 2 7 2 ? 2 06 2" 2 01 2 2 ~2 2 _2_ oi 01 @ UtangJangkaPanjangLainnya UtanKJanftkaPaniangLainnya 142 @@ EKUITAS 3 EKUITAS 3 1 3 1 1 Ekuit as 3 3 1 1 1 1 Ekuitas 01 01 01 Ekuitas 3 3 1 1 1 02 1 02 01 3 1 2 3 3 1 1 2 01 2 01 01 3 3 1 1 EatiniasiPcticr imaanPembiayaan 2 02 2 02 01 3 3 I 1 a 03 2 03 01 3 3 I 1 2 04 2 04 01 3 3 I 1 EstimasiPerubahanSAL 2 05 2 05 01 EstimasiPerubahanSAL 3 3 1 1 2 Ob 2 06 01 3 1 3 3 3 1 1 RKPPKD 3 01 3 01 01 RKPPKD EkuitasSAL EkuitasuntukDikonaalidasukan PENDAPATAN-LRA 4 4 PENDAPATANASL1DAERAH(PAD)-LRA 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 01 01 01 01 01 01 01 01 01 01 01 01 01 01 02 03 04 05 Ob 07 OB oy 10 11 12 1 1 1 I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 BeaBalikNamaKendaraanBermotor(BBNKB)-LRA 01 02 03 BBNKB-MobilPenumpang-Minibus-LRA obus-LRA 04 BBNKB-MobUBus-Micr 05 BBNKB-MobilBus-Bus-LRA 06 BBNKB-MobilBarang/Beban-pickUp-LRA ang/Beban-LightTruck-LRA 07 BBNKB-MobUBar 08 BBNKB-MobilBarang/Beban-Truck-LRA 09 BBNKB-SepedaMotor-SepedaMotorRoda2-LRA 10 BBNKB-SepedaMotor-SepedaMotorRoda3-LRA asikandiAir-LRA 11 BBNKB-KendaraanBermotoryangDioper 12 PKB-MobilPenumpang-Minibus-LRA PKB-MobilBus-Microbua-LRA PKB-MobUBus-Bus-LRA PKB-MobilBar ang/Beban-LightTruck-LRA PKB-MobilBar ang/Beban-Truck-LRA PKB-SepedaMotor-SepedaMotorRoda3-LRA PKB-KendaraanBermotoryangDioperasikandiAir-LRA 143 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 PajakSarangBliningWalet-LRA 13 13 01 PajakSarangBurungWale!-LRA i I PajakMiner alBukanLogamdanBatuan-LRA 14 14 01 Asbcs-LRA 14 02 BaluTulis-LRA 14 03 Batusetengahpermata-LRA 04 BatuK pur-LRA 14 05 BatuApung-LRA 14 06 BatuPcrmata-LRA 07 - -@ .14 08 Dolomit LRA 1 14 09 Feldspar-LRA l 14 10 GaramBalu(Halite|-LRA afit-LRA 14 1 Gr l anit/Andesit-LRA 1' 2 Gr i 1-1 3 Gipa-LRA l 1 14 4 Kalsit-LRA i 14 5 Kaolin-LRA 1 6 Leusil-LRA 1 14 7 Magnesit-LRA 8 Mika-LRA l 14 9 Manner-LRA l H 20 Nitrat-LRA i 14 21 Opsidien-LRA i i 14 22 Oker-LRA 1 14 23 Pasirdankerikil-LRA 1 24 PasirKuarsa LRA 14 25 Perlit-LRA i 26 Phospat LRA "14 27 Talk-LRA "if 28 TanahScrap(Pullersearth)-LRA r29 PanahDiatome-LRA 14 30 TanahLiat-LRA i 14 31 Tawas(Alum|-LRA i 32 Tras LRA -j14 33 Yarosif-LRA 14 34 Zeolli-LRA 1 \ 35 Jasal-LRA akit-LRA 1 14 36 Tr albukanlogamdanlainnya-LRA 11 37 Miner ] l l l 1 i j l i ~ ~ *ajakBumidanBangunanPcdesaandanPerkotaan-LRA 15 15 01 PajakBumidanBangunanPedesaandanPerkotaan-LRA 4 4 1 1 4 4 4 1 1 4 V 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 ] 1 1 2 2 i 2 i 2 2 4 1 ] 2 J 4 I 4 1 4 4 4 4 4 4 tetribusiPenggantianBlayaCetakKanuTandaPendudukdanAktaCatalanSipil-LRA }, 03 tartuTandaPenduduk-LRA 2 03 2 03 02 CartuKelcranganBertempeiTinggal-LRA i 7 01 0.1 CartuIdenlitaaKerja-LRA a -LRA ! 7 0.3 04 CartuPendudukSemcntar l 2 03 05 KartuIdcntitaaPendudukMusiman-LRA - - -- - " " " eaPer t olchanHakAtasTanahdanBangunan(BPHTB)-LRA 16 16 01 JPHTB-PemindahanHak-LRA ianHakBaru-LRA 16 m 3PHTB-Pember 'endapatanRetribusiDaer ah-LRA ibusiPelayananKesehatan-LRA 01 @ Rctr 01 01 PclayanankeaehatandiPuskesmas-LRA 01 02 'uskesmaskehling-LRA 01 03 'uskesmaspembantu-LRA 01 04 BalaiPengobatan-LRA 01 05 iumahSakitUmumDaerah-LRA 01 06 "cmpatpclayanankesehatanlainnyayangsejenisyangdimilikidan/ataudikelolaolehpemda-LRA 02 @ 02 01 (etr ibusiPelayananPeraampahan/Kcbersihan-LRA ^eiTiKanibilAn/Pengumpulun Smnpvil1]dunsumberriyiikeluluisjpdribukuiguiiueuienUim-LRA 1engangkutanSampahdariSumbemyadan/ataulokasipembuanganacmentarakelokasipembuangan/peinbuangan 2 02 02 akhirsampah-LRA ? 02 03 @nyediaanLokasin^nbuangan/Pemusnahan AkhirSampah-LRA 1 ; 145 Retr FasiiitasLainnyadiLingkunganTerminal-LRA PelelanganIkan-LRA PeklanganTcmak-LRA PelelanganHasilBumi ibusiTerminal-LRA LRA 4 4 4 4 4 4 1 I 1 1 1 4 1 ] 2 2 2 2 J 17 17 17 17 17 Rctr ibusiTempatPelelangan-LRA 1 4 4 1 I 2 2 Retr ibusiTempatKhususParkir-LRA 19 19 01 PelayananTempatKhususParkir-LRA ~4 4 1 1 2 2 Retr ibusiTempatPenginapan/ Pesanggr ahan/Villa-LRA 20 ahan/Vila-LRA 20 01 PelayananTempatPenginapan/Pesanggr 4 4 1 1 Retr ibusiRumahPotongHewan-LRA 1 21 iksaanKesehatanHewansebelumdipotong-LRA 2 21 01 PelayananPemcr 2_ ^21 02 PelayananPemeriksaanKesehatanHewansesudahdipotong~LRA ~4~ 4 i 2 22 01 i i i i 2 2 2 2 Retr ibusiTempatRckr eaaidanOlahr ega-LRA 23 easi-LRA 23 01 PelayananTempatRekr iwisata-LRA 23 02 PelayananTempatPar 23 03 4 4 4.. i i 2 2 2 Retr ibusiRsnyeberanganAir-LRA 24 24 01 24 02 PelayananPenyrbcranganBanang-LRA 4 4 i i 2 2 Retr ibusiPenjuaJanPr odukaiUsahaDacr ah-LRA 25 25 01 4 4 i i 2 2 RetnbusiIzinMendir ikanBangunan-LRA 26 26 01 4 4 i 2 2 Retr ibusiIzinTempatPenjualanMinumanBeralkohol-LRA 27 ianliinfcmpatPenjualanMinumanBeralkohol-LRA 27 01 Pember 4 4 4 i i i_ @2 @2 2 Retr ibusiIzinOangguan-LRA 28 ibadi-LRA 2H 01 @emberianMnUangguantempatUsaha/KegiatankepadaUrangPr iH 02 'emberianIzinGangguantempatUsaha/KegiatankepadaBadan-LRA 4 4 4 i 2 2 2 Retr ibusiIzinTrayek-LRA 29 ianizinTrayekkepadaOrangPr ibadi-LRA 29 01 Pember ianIzinTr ayekkepadaBadan-LRA 29 02 Pember 4 4 4 i i i 2 2 2 (etr ibusiIzinPer ikanan-LRA 30 ibadi-LRA 10 01 PemberianIzinusahaPerikanankepadaOrangPr 30 02 PemberianIzinusahaPerikanankepadaBadan-LRA 4 4 i 2 2 2 2 Jl 31 31 31 4 " "~ "" JasaPelelanganscrtaFasilitasLainnyayangdisediakandiTempatPelclangan-LRA 4 4 4 4 4 @@@ 01 02 03 04 2 @2 2 2 T " "" " " -- - _' IB eanPcnumpangdanBisUmur o -LRA IB 01 PelayananPenyediaanTempatParkiruntukKendar " """ IB 02 TempatKegiatanUsaha-LRA 18 03 r 2 22 i i " ' @ '" Retr ibusiPelayananKepelabuhan-LRA " " Retr ibusiPengendalianLalulintas-LRA 01 02 03 @enggunaankawasantertentupadawaktutertentuolehkendaraanbermotorpcrseorangandanbarang-LRA Jetr ibusiPerpanjanganIzinMempekerjakanTenagaKerjaAsing(IMTA)-LRA 4 i 2 12 ianPerpanjanganIMTAkepadaPcmberiKer iaTenagaKerjaAsing-LRA 4 i 2 32 31 Pember O2| 01 JPendapatan [Bagian [Pendapatan Hatul Pendapatan PCnjualan LabaHasil Denda yang Dcnda tr f a Pengrlolaan dibagikan atas Pajak latanKeterlambatan dan Hotel kepada Kekayaan Meain - LRAPetnda - LRA Pelakaanaan Daerah (deviden) yangFf atas c Dtpisahkan kerjaan penyertaan j_LRA modal - LRA pada BUMN - LRA__ Ragian Laba yang dlbagikan kcpada Bemda (devidcn) atas pcnyer taan modal pads Peru ahaan Milik Dacrah/BUMD - LRA ahaan Dacr ah/BUMD" ] iBagian Laba yong dibaf fkan kepada Betnda (deviden) a a penyertaan modal pada Peru LRA 021 JBagian Laba yang dibagikan kepada Pemda (dcviden) atas penyertaan modal pada Pemaihaan Milik Negara/BUMN _ LRA Bagiian Laba yang dibagikan kepada fVmda (deviden) atas penyertaan modai peda Pcruaahaan Milik Swaste - LRA Bagian Laba yang dibagikan kepada Pemda (deviden) atas penyertaan modal pada Pemsahaan Milik Swasta .. Lain-lain PAD Yang Sah - LRA Hasil Fenjualan Aaet Daer ah Yang Tidak Dipiaahkan LRA HasiTPenjualan Tanah - LRA Pener imaaif Komisi dan Penempatan Kas Daer ah - LRA Pener imaan Polongan dari - LRA Pener imaan Keuntungan Selisih Nilai Tukar Rupi Dst ~. "" ~_ "___ Pendapatan Denda ataa Keterlambatan Pelakaanaan Pckerjaan - LRA Pendapalan Dcnda F^jak - LRA Pcndapatan Denda Rajah Kendaraan Bermotor - LRA Pendapatan Denda Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor - IRA Pendapatan Dcnda Dcnda f tyak Bahan Bakar Kendaraan Bcrmotor - LR Pcndapatan Pendapetari Denda Pajak Air Permukaan - LR> Pendapatan Denda Pujak Rokok - LRa" Pcndapatan Dcnda Pajak Restoran - LRA Ptndapatan Denda Pajak Hibur an - LRA Pendapatan Dcnda Pajak Reklame - LRA Pendapatan Dt-nda Pajak PcnerangarTjalan - LRA_ Fendapatan Dcnda Pajak Parkir - LRA 12 | Pendapatan Denda Pajak Air Tanah - LRA 148 Pendapatan PendapatanDenda PCnyelcnggaraafTPiklf Retr ibuai busi Tempat PengganUan lt -Pcielangan LRABiaya ~" C - tRA ak Pe'ta - LRA Pendapatan Denda Pajak Mineral Bukan Logam dan Baiuan - LRA Pendapatan Denda Pajak Bumi dan Bangunan Pedeaaan dan Perkptaan - LRA Pcndapetan Denda Bca Per otehan Hak Atas Tanah dan Bangunan - LRA [Pendapatan Dcnda Retr ibusi - LRA [Pcndapatan benda Retr ibuai Relayanankcachatan - LRA ' Pendapatan Dcnda Retribusi Pclayanan Peraampahan/ Kcbcrsihan - LRA Pendapatan Denda Retr ibuai Penggantian Biaya Cctak Kartu Tanda Pcnduduk dan Akta Catatan Sipil - LRA Pendapatan Denda Rctr ibuaT PeJayanan Parkir di Tepi Jaian Umum - LRA |Pendapatan Denda Retr ibusi Pelayanan Paaar - LRA Pendapatan Denda Retr ibusi Pengujian Kcndar aan Bermotor - LRA Pendapatan Denda Retr ibusi Pemer iksaan Mat Pemadam Kebakaran - LRA ____ Pendapatan Denda Rctr ibusi Penyediaan dan/atau Fenyedotan Kakus - LRA Pendapatan Pcnda Retr ibusi Fcngoiahan Limbah Cair - l.RA __ Pendapatan Denda Retr ibusi Pelayanan Tcra/Tcra Ulang - LRA Pcndapatan Deoda Retr ibusi Felayanan Pendidikan - LRA Pendapatan Denda Retr ibuai Fengendalian Menara Telekomunikasi - LRA Pendapatan Denda Retribusi Pasar Gr osir dan/ atau Pertokoan - LRA Pcndapatan Pcnda Retr ibuaJ Terminal - LRA Pendapatan Penda Retr ibusi Ter opat Khuaus Parlor - LRA n Denda Retr ibusi Tempat Pengi tn/ Peaanggr ahan/ Villa - LRA lapatan Dcnrta Retr ibusi Rumah Potong Hewan - LRA Pendapatan Pendfl Retribusi tempat Rekreasi dan Olah r aga- LRA Pen da pe tan ibusi Penjualan Produkw Uaaha Paer ah - LRA Pendapatan Denda~ Retr Pendapaian Denda' Retr ibuai Izln Tempat Penjualan Minuman Bcmlkohol - LRA Pendapatan Denda Retribuai Izin Gangguan - LRA Pendapalan Denda Rctribusi Izin Trayek - LRA Pendapatan Dcnda Retribusi ban Per ikanan - LRA n Dcnda Retr ibusi Pengendalian Lahi Lintaa @ LRA an Der nla Rctiibusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan T^naga Keija Aaing (1MTA) - LRA Pendapatan Denda Pcmanfaatan Asct Daerah - LRA Fendapatan Denda S^a Aact Dacrah ~ LRA ah - LRA Pendapatan Denda Kerji a Pemanfaatan Aact Dacr Pendapatan Denda Bangun Guna Scrah - LRA Pendapatan Denda Bangun Scran Guna - LRA __ Pcndapalan Pcnda Atas Pr ianggaran Perda - LRA _ Pendapatan Dcnda Alas Pelanggaran Perda - LRA is Pcngadaan Bar ang/.lasa - LRA_ Vpembongkar an Reklnme - LRA Pcndapatan dar i Fengetnbalian Prndapatan dar i Pengembalian Kelebihan Pajak Fenghaailan PaaaJ 21 - LRA Pendapetan Dan Pcngcmbalian Kelcbihan Pembayaran Asuransi Keaehatan -LRA Pendspetan Dari Pengcmbalian Kelebihan Pembeyar an Osyi dan Tunjangan - LRA Pendapatan Dar i Pengemballan Kelebihan Pcmbayar an PCrjalanan Dinas - LRA Pcndapatan Penyelenggaraan Sekolah dan Dikt at - LRA Pendapatan Penyelenggaraan Sekolah - LRA Dst ^..^ [Pcndapatan dar i Angsuran/Cicilan Penjualan - LRA Angsur an/Cicilan f enjualan Rumah Dinas Daerah Oolongan [II - LRA Angsuran/Cicilan Penjualan Kendanutn Per orangan Haail dar i Pemanf aatan Kekayaan Daerah Sewa - LRA "' ^^_ Dot PendapatanHasilKerjasamaBLUD-LRA Jst HasildariPemanfaatanKekayaanDaerahBangunScrahGuna-LRA 4 4 4 1 1 4 4 4 "f 4 j_ 4 -r 4 4 i 4 i_ 4 4 4 i 4 2 4 2 4 4 ' i PemanfaatanKekayaanDaer ahKcnasamaPemanfaatan- LRA 16 02 Hasildar ahBangunGunaSerah-LRA 16 03 HasildanPcmanfaatanKekayaanDaer 16 04 PendapatanBLUD-LRA IS 18 01 PcndapetanJasaLayananUmumBLUD-LRA 02 PendapatanHibahBLUD-LRA 18 03 18 04 Lain-lainPADyangSahLainnya-LRA 19 01 Lain-lainPADyangSahLainnya-LRA @ " PENDAPATANTRANSFER-LRA PendapatanTransf erPemer intahPusat-DanaPer imbangan-LRA 1 ^2 T 01 2 -j- Ul 01 01 02 4 1 2 i 01 03 4 2 i 4 2 i BagiHasilPajak-LRA BagHasildar i PajakBumidanBangunanaelctorPertambangan-LRA BagiHasildariPajakBumidanBangunansektorPerlcebunan~T~RA " BagiHasildanPajakBumidanBangunansektorPerhutanan-LRA BagiHasildar i PajakPenghasilan(PPh)Paaal25danPasal29WajibPajakOr angPr ibadiDatamNeger i danPPhPasal21 01 O4 LRA 01 05 BagihasUCukaiHasilTembakau-LRA 4 2 2 2 2 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 )anaAlokasiUmum(DAU|-LRA 0.1 03 01 DanaAlokasiUmum-LRA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 i l i i i i l j i l i 4 4 ? 2 i l 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 04 04 04 04 04 04 i 04 i O4 i 04 l 04 i 04 04 i !H i 04 t O4 i 04 i O4 i 04 ? i [M 2 i 04 2 j_ 04 2 2 2 2 2 2 2 ? 2 2 ? 2 2 2 2 ? i l i i i 4 ? ? 4 4 ? ? ? ? ? ? 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 01 02 0.1 04 05 06 07 OK 0<J 10 11 12 13 14 15 16 17 IK 19 20 BagiHasilBukanPajak/SumberDayaAlam-LRA BagiHasildarilur anHakPcngusahaanHutan-LRA BagiHasildar iPr ovisiSumberDayaHutan-LRA BagiHasildar i DanaReboisasi-LRA BagiHasildar i lur anTetap(Land-Rent)-LRA BagiHasildariluranEksplorasidanluranEkspkntasi(Royalti)-LRA BagiHasildanPungutanPengusahaanPerikanan-LRA lagiHasildar i PungutanHasilPerikanan-LRA BagiHasildar i PertambanganMinyakBumi-LRA BagiHasildar i PertambanganGasBumi-LRA BagiHasildanPertambanganPanasBumi-LRA )anaAlokasiKhusus(DAK)-LRA DAKBidangInfrastrukturJalan-LRA )AKBidangInfrastrukturIr igasi-LRA )AKBidangInfrastrukturAirMinum-LRA DAKBidangInfr astrukturSanitaai-LRA DAKBidangKeluargaBer encana -LRA DAKBidangKehutanan-LRA 3AKBidangPerumahandanKawasanPemukiman-LRA )AKBidangKcsehatan-LRA )AKBidangKelautandanPerikanan-LRA DAKBidangPrasaranaPemer intahan-LRA DAKBidangTransports*!Perdesaan-LRA 1AKBidangPerdagangan-LRA }AKBidangLingkunganHidup@LRA DAKBidangSaranadanPrasaranaDaerahTertinggal(SPOT)-LRA DAKBidangPertanian-LRA )AKBidangEnei^iPedesaan-LRA MKBidangSaranadanPrasaranaKawaaanPerbatasan-LRA DAKBidangPendidikan-LRA )AKBidangKesclamatanTransportasiDarat-LRA @endapatanTr ansf erPemerintahPusat-Lainnya-LRA JanaOtonomiKhusus-LRA 01 (11 01 DanaOtonomiKhusus-LRA 01 n? JanaTambahanInfrastruktur-LRA )anaPenyesuaian-LRA 4 2 2 1)3 ofesiGuruPNSD LRA 4 2 2 03 01 @unjanganPr 150 Ds! Dal Dst Dsl Dst 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 ^ 3~ - _ PendapatanTransferPemcrintahDaerahLainnya-LRA 4 4 4 2 2 2 3 01 3 01 01 3 01 02 4 4 4 2 2 2 PendapatanBagihasilLainnya-LRA 3 02 3 02 01 3 02 02 4 2 2 3 03 3 03 01 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 01 01 01 4 4 4 2 2 2 4 4 4 BantuanKeuangandar i Pemer intah DaerahKabupaten-LRA 02 02 01 BantuanKeuangandanPemenntah UaeraiiKabupaten 02 02 4 4 4 2 4 4 BantuanKeuangandar i Pemer intah Daer ahKota-LRA 03 intah Daer ahKota 03 01 BantuanKeuangandanPemer _O3 02 Dst ..".,".. "" 4 3 4 3 J 4 4 3 3 1 L n\ 1 01 4 4 .1 3 i l 02 i Pemer intahDaerahLainnya-LRA 02 -P-L ^endapatanHibahdar 4 3 4 3 4 L3 1 i i PendapatanHibahdar i Badan/Lembaga/Organises)SwastadalamNcger i -LRA 03 i Badan/Lembaga/OrganiaasiSwastadalamNcger i -LRA 03 01 PendapatanHibahdar 03 4 3 4 3 .1. 3 i i i PendapatanHibahdankelompokmasyarakat/perorangan -LRA 04 04 01 04 02 4 3 2 4 4 4 3 3 2 01 ? 01 01 2 01 02 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 01 3 01 3 01 2 03 03 03 03 03 02 ah-LRA 03 DanaInsentifDaer DanaProyekPemer intahDaerahdanDesentralisasiProvinsi-LRA BantuanOperasionalSekolah-LRA@ " 05 06 BantuanKeuangandanPemcrintah DaerahPr ovinsiLainnya-LRA intah DaerahPr ovinsi -LRA ot BantuanKeuangandanPemer 02 -LKA -LRA LAIN-LAINPENDAPATANDAERAHYANGSAH-LRA _. DanaDarur at-LRA 01 02 @ 5 1ELANJAOPERASI 5 1 5 1 5 5 ;- 1 01 01 1 1 01 1 01 02 151 Insentif Biaya Pemungutan PemungutanPajak Retr ibusi Bumi Daer dan ahBangunan - Pengolahan Perhutanan Limbah Cair - LRA ^__ i Jtunjangan Ber as '_ "_'_ ' iTunjangan PPh/Tunjangan Khusua . I Per nbulaun G^i JTunjangan Badan Musyaw ijTunjangan Komisi : JTunjangan Badan Anggara Tur^angan Badan Kehormatan Tunjangan Alal Kcleneitapan~Laii Tunjangan Pcrumahan ~ ~ Uang Duka Wafat/fewaa Uang Jasa " a Pengabdion Pengabdian^ Ffambahan Pen^iasilan berdasarkan ter npat bertugas [Tambahan Penghasilan berdaaarkan kondisj ktrja Tambahan Penghasilan berdaaarkan kelangkaan profeai ;r ta KDH/WKDH [ Biaya Pcmungutan Pajak By mi dan Bangui Biaya Fcmungut on Pajak Bumi dan Bangui iBiaya Fcmungutan Bangunan Pertamb Biaya Femungutan Pajak Bumi dan Bangunan Pcrkebui Insentif Pemungutan Pajak Dacr ah - Pajak Kendaraan Bermotor - I,RA inacntif Pemungutan f tuak Dae r ah - Bea Balik Nama Kendar aan it ennot of"-" LRA [nsentif Pemungutan Pajak Dacrah - Pajak Bahan Bakar Kendaraan Ef crmotor -LR [naentif Pemungutan Fajah Dae r ah - Pajak Air Per oiukaan - LRA _ Insentif Penmngulan Pajak Daer ah - Pajak Rokok - LRA" ~~~ ~ ^ ~ Insentif Pemungutan Prmiinmiiun Pajak PaiuL' Daerah nQi-@^ - Pajak UnJ-i' Hotel u--i - LRA ' da [nsentif Pemungutan Fajak Dae r ah - Pajak Restor an - LRA Inscntif Pemungutan Fujak Daer ah - Pajak Hibur an - LRA _ Inaentif Pemungutan Pajak Daer ah - Pajak Keklamc - LRA ' Inscntif Pemungutan Piyak Daerah - Pajak Pencrangan Jalan - LRA Inseritif Pemungutan Pajak Daer ah - Pajak_Parkir ^RA ~ _ " Insentif Pemungutan Pajak Daerah - Pajak Sarang Burung Walct - LRA~ '_ " nsentif Pemungutan Pajak Daer ah - Pajak Mineral Bukan LoganTdan Batuan - LRA ~ ~~ naentif Pemungutan Pajak Daer ah - Pajak Bumi dan Bangunan Pcdeaaan dan Perkotaan* -~LRA nacntif Pemungutan Pajak Daerah - Bea Per okhan Hak Alas Tanah dan Bangunan - LRA [nsentif Femungutan Rctr ibuai Dacr ah Insentif Ptmungutan Retr ibuai Daerah - Pclayanan Keaehatan - LRA InBentif Pemungotan Retr ibusi Daer ah - Peiayanan Rer aampahan/ Kebcr aihan - LRA~ isentif Pemungutan Retr ibusi Daer ah - Penggantian Biaya Cetak Kami Tanda Penduduk dan Akta Cata iseniif Pemungutan Retr ibusi Daerah - Pelayanan Pcmakaman dan Pengabuan Mayat - LRA Insentif Pcmungutan Retr ibusi Daerah - Pelayanan Pasar - LRA In sent if Pcmungutan Retr ibusi Daerah * Pengujian Kcndaraan Dcrmotor - LRA Insmli? Pcmungutan Retr ibusi Daerah - Pemeriksaan Atat Pemadam Kcbakar an - LRA Inscntif Pemungutan Retr ibuai Daerah - Penggantian Biaya Cctak Pcta - LRA if Pemungutan Retribusi Daer ah - Fenycdiaan dan/amu Penyedoian Kakus ~~ Inacntif Pemungutan Retr ibusi Dacrah - Pelayanan Ter a/Ter a Ulang - LRA Insentif Pemungutan Retr ibusi Daer ah - Pelayanan Rendidikan - LRA Inaentif Pemungutan Retribuai Dacrah - Penaendalian Mcnara Tctekomunikaai - LRA mtif Pemungutan Retr ibuai Daerah - Pcmakaian Kekayaan Daerah - LRA InaenUf Hemungutan Retr ibuai Dacr ah - Paaar Gr oair dan/ atau Pcr tokoaii- LRA [ risentif Pemungutan Retr ibusi Daerah - Tempat Pelelangan - LRA 152 ilif Pemungutan Relr ibusi Daerah - Ter isentif Pemungutan Rctr ibusi Daer ah - Tempat Khusua Parkir - LRA ;ntif Pernungutan Rctr ibusi Daerah - Tempat Penginapan/ Pesanggrahan/ Villa - LRA [nsentif Pemungutan Retribusi Daer ah - Rumah Potong Hew an - LRA [nsentif Pemungutan Retr ibusi Daerah - Pel ayan an Kepelabuhan - LRA insentif Pemungutan Retr ibusi Daer ah - Tempat Rekreaai dan Olah r aga- LRA Insentif Pemungutan Retribusi Daer ah - Penjualan Produksi Uaaha Daerah - LRA Insentif Pemungutan Retribusi Daer ah - Izin Mendir ikan Bangunan - LRA Insentif Pemimgutart Rctr tbusi Daerah - lzln Tempat Pcnjualan Min n Beralkohol - LRA icntif Pernungutan Retr ibusi Daer ah - Ian Gangguan - LRA isentif Pcmungutan Rctr ibusi Daerah - Izin Trayck - LRA ntif Pemungutan Retr ibusi Daerah - Izin Per ikanan - LRA lehtirKmungutah Betr ibuaT Dacrati - Pcrpanjangan Izin Mcmpekerjakan Tenaga Keija"Asfng"(IHTA) - LRA Uang Lembur Uang~Leinbur>NS UangLembur Non PNS [Belaya Barang dan Jaaa I Belanja Bahan PHkai Hat jBetania alat tulis kanto iBelanja dokumen/administrasi lender [Belanja alat listr ik dan elektr onik (lampu pijar, battery ker ing) Belanja perangko, materai dan benda pos lainnya BelatxJa peralatan kebersihan dan bahan pember aih Belanja Prcmi Asuransi Barang Milik Daer ah I5sr.~~~~~. z~. ~~ Belanja Perawatan Kendaraan Bennoto Belanja Jaaa Service Belanja Penggantian Suku Cadang Belanja Bahan f takar Mttiyak/Oaa dan p iclanja Jasa KIR [gejanja Pajak Kendaraan Bermotor jBdanja Bea Batik Nama Kendaraan Bern __ iBelanja Cetak dan Per [Belflnja Fenggandaan 153 [Belanja ja aewa gedung/ pakaian adat/lradtaional kantor/temjxit_ [Belanja Sewa Rumah/Oedung/Oudang/Parldr Belanja sewa rumah jabatan/rumah dinas va gedung/ kan tor/ter npat @a ruang r apat/pertemtian jBelanja aewa tempat parkir/uang tambat/har^ IBelanja Sewa Sarana Mobilitas Beianja aeWa Sarana Mobililaa Para pBeianJa aewa Sarana MoblBtag Air"'" Belanja aewa Sarana Mobilitaa Udar a pelanja Sewa Alat Beral |Bclar\ a aewa Eskavator [Belanja scwa Buldoaer Belaya Sewa Pterlengkapan dan Per alatan Kantor Belanja aewa meja kursi Belanja aewa kompuler dan printer Belanja scwa pr oycktor BcJanja sewa generator Belai\ a aewa tends iBelanJa Makanan dai Belanja makanan dai [Belanja makanan dan minui JBclanja makanan dan minuman tamu JBclf lnja makanan dan minuman pelatihan Belanja Pakaian Dinas dan Atr ibutnya Belanja pakaian Dinas KOH dan WKDH Bclanja Pakaian Sipil Har ian(P3H| [Bclaoja Pakaian Sipil Lengkap (P9L) n [PDHI Belanja Pakaian Dinas Upacar a (PDU| Bclanja Pakaian Kerja [Belanja pakaian kerja lapangan rBclanja Pakaian khusvjs dan har i-hari t< iBelanja pakaian KORPRI [Belanja pakaian adat dacrah elanja pakaian batik tradiaional B^ianja pakaian olahr aga |Belanja Perjalanan Dinaa Bclanja peijalanan dinas dalam daerah Belagja pcrjat anan dlnaa luar daerah [Belanja pcrjalanan dinas luar neger i Bclanja Feijalanan Pindah Tugas Belanja perjalanan pindah tugas dalam daerah Belanja perjalanan pindah tugas luar daer ah Belar^a pemulangan pegawai yang penaiun dalam daerah jBelanja pcmulmigan pegawai yang pensiun luar daetah MBelanja Pemeliharaan [Bclanja Pcmelihar an Tanah fBeiaqja Pemeliharan Pf er alatan dan Meain IBelanja Femelihar an Gedung dan Banguni iBelanja Femeliharan Jalan, Ir igaai, dan Ja Belanja Peme'liharan Aset Tetap Lainnya 154 BungaUtangObligasi Dst Dsl 1st Dst JS( BelanjaJasaKonsultansi 5 5 S 5 5 1 1 1 ] I 2 2 2 2 2 19 19 iy 19 19 5 5 _5_ 1 1 1 2 2 2 BelanjaBar angUntukDiserahkankcpadaMasyar akat/PihakKetiga 20 20 01 BelanjaBarangYangAkanDiserahkanKepadaMasyarakal 2oJ 02 BelanjaBarangYangAkanDiserahkanKepadaPihakKetiga 5 5 5 1 1 1 2 2 BelanjaBarangUntukDgualkepadaMasyar akat/PihakKetiga '2\ angYangAkanDuualKepadaMasyarakat 1 01 BelanjaBar angYangAkanDijualKepadaPihakKetiga 21 02 BelanjaBar 5 5 5 5 5 5 1 , 2 22 1 2 22 01 1 2 22 02 1 2 22 03 2 22 04 1 2 22 05 1 1 1 1 1 h 5 5 5 01 02 03 04 BclanjaJasaKonsultansiPenelitian BelanjaJasaKonsultansiPrrcncanaan BelanjaJasaKonsultansiPtngawasan Dst ' BelanjaBeasiswaPtndidikanPNS ielanjabeasiswatugasbclajarD3 BelanjabeasiswatugasbelajarSI BelanjabcasiswatugasbelajarS2 3elanjabeasiswatugasbclajarS3 Belanjakur eus,pelatihan,sosialisasidanbimbingantcknisPNS 2 23 2 2.1 ~oi Jcianjakursus-kursussingkat/pelatihan 2 23 02 Belanjasosialisasi 2 23 03 ) lanjabimbinganteknis 2 23 04 f 2 24 5 5 5 5 1 1 1 BelanjaHonorariumNonF*egawal 2 24 01 2 24 02 Moderator 2 24 03 5 5 5 5 5 1 1 1 1 1 Honorar iumPNS 2 25 ariumPanidaPelakaanaKegiatan 2 25 01 Honor iumTimPcngadaanBar angdanJaaa 2 25 02 (onorar asumber 2 25 03 lonoranumTenagaAhli/lnstruktur/Nar 2 25 O4 5 5 5 5 @ Honorar iumNonPNS 2 ariumTenagaAhli/lnstruklur/Nar asumber 2 2fi 01 Honor iumPegawaiHonor er/TidakTetap i 2 26 02 honorar j__ 2 26 03 ; 5 -j5 5 i 5 i 2 27 JanguntukdiberikankepadaPihakKetiga/Maayar akat 2 27 01 UanguntukdibenkankepadaPihakKetiga akat 2 27 02 JanguntukdibenkankepadaMasyar 2 27 03 5 -L 3 5 5 5 5 5 5 i i i l i i ~ 3 01 II 3 )l 3 01 3 01 3 01 5 5 i l .1 3 4 5 5 5 5 i i i i 4 4 4 4 J> l 5 lelanjaBunga BungaUtangPinjaman intah 01 lungaUtangPinjamankepadaPemer intahDaerahlainnya 02 )ungaUtangPinjamankepadaPemer 03 3ungaUtangPinjamankepadaLembagaKeuanganBank 04 BungaUtangPinjamankepadalembagaKeuanganBukanBank 05 lungaUtangPiiijantanLainnya 0? 02 01 JungaUtangObligasi elanjaSubsidi t IclanjaSubsidi 01 01 01 BclanjaSubsidikepadaBUMN )} 02 telanjaSubsidikepadaBUMD 01 03 BclanjaSubsidikepadaPihakKetigaLainnya _ BclanjaHibah clanjaHibahkepadaPemerintah f 5 i s 01 inWh '-50101BclanjaHibahkepadaftmcr 155 " Belanja Hiheh kepada Perusahaan Daer ah/BUMD _ Belanja Hibah kepada Pemerintah Dacrah lainnya Tlibah kepada f trnerintah Pr ovinsi Hibah kepada Pemcrintah Kabupaicn Hibah kcpada Ptmer inlah Kota Beianja Hibah kepada t ouaahaan Paerah/BUMD .. Bclanja Hibah kepada Kelompok Maayarakat [Belanja Hibah kepada Kciompok Masyar akat , [Belanja Hibah kepada Organisasi Kemaayar akatan iBelanja Hibah kepada Organiaasi Kemaayaralcaian .. |Belanja Hibah Dana BOS untuk Satu [Belajija Hibah Dana BOS kc Satuan Fendidikan Daaar di Kabupaten/Kot Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan SoaiaJ kepada Organisasi Sosial Kemasyar akata Belanja Bantuan SosiaJ kepada Qrganisasi Soaial Ketnasyar akatan Dst...~.'.~ ~ [Belanja Bantuan Sosial kepada Maayar akat Bdanja Bantuan Soaial kepada .. BELANJA MODAL BeJainja modal Pengadaan Tanah Pcrkampungan Belanja modal Pengadaan Tanah Kampung 'Belarya. modal Fengadaan fanah EmplaBtnei JBelanJa modal Pengadaan Tanah Kuburan " "~ [Belanja modal FengadaanTanah Pertanian Beianja modal Pengadaan Tanah Sawah Satu Tahun Ditanami Belanja modal Pengadaan Tanah Tegaian Belanja modal Pcngadaan Tanah Ladang iBelanja modal Pengadaan Tanah Pcrkcbunt [Belanja modal Pengadaan Tanah Perkeburu [Belanja modal Pengadaan Ktbun Campur a IBelarya modal Fengadaan Bidang Tanah Yang Tidak Ada Jaringan Pcngairan [Bclanja modal PCngHdaan Tumbuh Liar Bcrcampur Jenia Lain ~ [DsT.l.. '"'" "" _I^J ___ __ Belanja modal Pengadaan [Betanja modal Pengadaan Hutan Lebat Bclanja modal Pengadaan Hutan Belukar Belanja modal Pengadaan Hutan Tanaman Jenis [Bclanja modal PcngadaanTiutan Alam Sejenis/Hutan Rawa' Bet anja modal Pengadi [Belarus modal Pengadaan Tanah Danau/Rawa Beianja modal Pengadaan tanah Rawa 02 }Belanja modal Pengadaan tanah Danau 156 Bclanja Beiai^a Bet anja modal modaJ Fengadaan t;ngadaan Tanah f Penamhangan Amphibi Lapangan Dr edger Olah Raga [Bejanja modal Pcngadaan Tanah Tandus/Ruaa [Belanja modal Pengadaan Tanah Tandus [Bflanja modal Fengadaan Tanah Rusak .Uelanja modal Pengadaan Tanah Alang-alang dan Padang Rumput [Belanja modal Pengadaan tanah Alang-aliang Belanja modal Pengadaan tanah Radang Rumput IBelanja modal Pengadaan Tanah Fengguna Lain Belanja modal Fengarfaan Tanah Pei [Belanja modal Fengadaan Tanah Untuk Bangunan Gedung Belanja modal Pengadaan Tanah Bangunan F^rumahan/Odung Ten Belanja modal Fengadaan Tanah Untuk Bangunan Oedung Berdagangan/Perusahaan Belanja modal Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Industri Belanja modal Pengadaan Tanah Ontuk Bangum i Tempat Kerja/Jasa Belanja modal Rengadaan Tanah Kosong ,Belanja modal Pengadaan Tanah Petemakan |Belanja modal Pengadaan Tanah Bangunan Penf [Belanja modal lYngudaan Tanah Bangum l Jalan dan Jembatan cn_ IBetanja modal Pengadaan Tanah Lembirai /Bantaran/ |^:!<^/Setr hDst.7~ ~ Bclanja modal FVngadaan Tanah Pertain b&ngan Belanja modal Fcngadaan Tanah Untuk Bangun&n Dukan Gedung n Tanah Lapangan Parlor Bcla^ja modal Pem Belanja modal Pengadaan Tanah Lapengan Penir obun Barang Belarya modal Pengadaan Tanah Lapangan Pemancar dan Studio Alam Belanja modal Pengadaan Tanah Lapangan Ftngujian/Pengolahan Belanja modal Pengadaan Tanah Lapangan Terbang Belanja modal Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Jalan Belanja modal Pengadaan Tr actor Beianja modal Pengadaan Gr ader __ Bclanja modal Pengadaan Excavator Belanja modal Rsngadaan Pile Driver Belanja modal Pengadaan Hauler ~" --@@ Belanja modal Pwigadaan Asphal Equipment Belanja modal Pengadaan Compacting Equipment Belanja modal Pengadaan Aggregate S Concrete EquipmcnT Belanja modal Pengadaan Loader - @- @ Belanja modal Pengadaan Mesin Pr oses JBelanja modal Pengadaan Alat-Alat Beaar Apung . JBelanja modal Pengadaan Dredger Bclanja modal Pengadaan Floating Excavator Bclanja modal Pcngadaan Meain Pr oses Apung Belanja modaJ Fengadaan Alat-alal Bai Belarya modal Ff engactaan Alat Rsnartk Bclanja modal Pcngadaan Feeder Belanja modal Fengadaan Compressor 157 "[Bclanja Bclanja modal modal Pengadaan Pengadaan Perkakaa Alat UkurBcngkel Kayu __ Belanja modal Pcngadaan Electr ic Generating Set To5 [Belanja modal Pengadaan Pom pa | 06 jBelanja modal Pengadaan Mesin Bor jBelanja modal Ft engadaan Unit Pemcliharaan Lapangan iBflanja modafPengadaan Alat Penjpiahan Air Kotor 11 03 jBelanja modal Pengadaan Kendaraan Bermotor Angkut v| fMjBelanja modal Pengadaan Kendar aan Bennotor Khusu: BcUuija modal Fengadaan Kendar aan Bcrmotor Beroda Una Bclanjs modal Pengadaan Kcndaraan Bermotor Beroda Tiga Belanja modal Pengadaan Alat Angkutan Darat Tak Bermotor Belanja modal Pengadaan Kcndaraan Bermotor Angkutan Bar ang Bclanja modal Pengadaan Kendaraan Tak Bermotor Berpenumpang Bclanja modal Pengadaan Alat Angkut Apung Bermotor n Alat Angkut Apung Bermotor Barang iBelanja modal Pengadaan Alat Angkut Apung Bcrmolor Pcrtumpang Belanja modflJ Fenf fadaan Alat Angkut Apung Bermotor Khusus 01 Belanja modal Fengadaan Alat Angkut Apung Tak Bcrmotor Untuk Barang 02 Bclanja modal Pengadaan At erAngkut Apung Tak Bcrmotor Penumpang Bcianja modal Pengadaan Alat Angkut Apung Tak Ber aiotor Khuoua Belaya modal Pengadaan Alat Angkut Bern iBelanja modal f t^ngpHaan Peaawat Terbang [Bclanja modal Pengadaan Mat Bengkel Bermesin [Bclanja modal Pengadaan Pcrkakas Konstrukai Logam Tcrpasang pada Pondasi Belanja modal Pgngadaan Perkakas Konatruksi Logam yang Berpindah [Bclanja modal Pengadaan Perkakas Bcngkd Uatr ik " | Belanja modal Pengadaan Perkaka* Bengkcl Service ~" Belanja modal Pengadoan Perkakas Pengangkat Bermcsin Belanja modal Pengadaan Pcrkakaa Bengkcl Khu: [Belanja modal Pcngadaan Peralatan Las Belanja modal Pcngfldaan Perkakas Pabrik Es [Belanja modal Pengadaan Alat Bengkel Tak Bermcain __ [Bclanja ikodal Penepdaan Pcrkakaa Ben^cel Konatruksi LQga'm elanja modal Pcngadaan Ferkakas Bengke! Lisirik [BelanjH modal Pcngadaan Perkakas Bengkel Scrv I Belanja modal Fengadaan Pcrkakas Pengangkal I Belanja modal Pengadaan Perkakas Standar (Standart Tool) 06JBclanja modal Rmgadaan Perkakas Khusus (Special Toot} Belanja modal Pengadaan Perkakaa Bengkel Ke_rja_ Belanja modal Pengadaan Peralatan Tukang-Iukang Besi Belanja modal Pcngadaan Per alatan Tukang Kayu tO [Belanja modal Fengadaan Perat atan Tukang Kulit 11 JBelanja modal PengadaanFer alatan Ukur, Gip h Feting _ fiTDat 7 " ' '_ _^ I __ IBelanja modal Pengadaan AJat Ukur universal [Belanja modal Pengadaan Aiat Ukur/Teat Intetegensia fBelanja modal Pengadaan Alat Ukur/Ter t Mat Kepr ibadia IBclanja modal Pengadaan Alat Ukur /Test Klinia Lain [Belanja modal Pengadaan Alat Calibraai Bclanja modal Pengadaan Oscilloscope |BeTanja modal Pengadaan Universal Tester [Bclanja modal Pengadaan Mat Ukur/Pembanding Belanja modal Pcngadaan Alat Ukur Utinnya |Belanja modal f tpgd'"'i Alat Timbangan/Blora I I 11 |Belanja modal Pcngadaan Anak Timbangan/Biaaa 158 04[Bclanja JBelanja Bclanja modal f e Pf Pengadaan en^daan ngadaan Mcja Ala I Labor Alat Panen nKerja Hitung/Jumlah aPqabat tor i ur n __^ lanja modal Pengadaan Takaran Kcr ing Belanja modal Pengadaan Takaran Bahan B Belanja modal Pcngadaan fakar an Latex/Getah Suau Belanja modal Fengadaan Oelaa Takar Berbagai Capaaitas JBelanja modai Pengadaan Alat Pengolahan Bctanja modal Pt-ngadaan Alat Pcngolahan Tanah dan Tar [Belanja modal pengadaan Alat Par en/Pengolahi IBelanja modal Pengadaan Alat-Alat Peternakan JBeianja modal Pengadaan Mat Penyimpanan Hasil Percobaan Pertania |Belanja modal Pengadaan Alat Labors tori um Pertanian Bclanja modal Pengadaan Mat Pr occsing ~" )7 iBelanja modal Pcngadaan At at Pasca Pancn )8 iBeianja modal Pcngadaan Alat Produkai Perlkanan Belanja modal Pengadaan AJat Femelihar aan Tanaman/Alal Penyimpan Belanja modal Perigadaan Alat Pemeliharaan Tanamon 03[Belanja modal Fengadaan Alal Penyimpanan Belanja modal Fengadaan Alat Penangkap Ikan [Belanja modal Fcngadaan Mat KanI Bclanja modal Pengadaan Mcsin Kelik 02iBelanja modal Fengadas 03j Beianja modal Pengadat i Mat Repr odukai (Penggandaj iBeiaixJa modal Pengadaan Alat Penyimpanan Perlengkapan Kant Belanja modal Pengadaan Alat Kantor Lainnya [Bcjanja modal Pengadaan Alat Rur aah Tangga Belanja modal Pcngadaan Meubelair Belanja modal fVngadaan Alat Pengukur Waktu (Belanja modal Pengadaan Komputer Unit/Jar ingan [Belanja modal Ft engadaan Peralatan Komputer Mainframe @Betanja modal Fengariaan Mrja Dan Kur ai Keija/Rapat Pejabai 05 Belanja modal Pengadaan Kurai Hadap Depan Meja Kerja Pejabat j5T Belanja modal PengadaajTKursi Tamu di Ruangan Pejabat Belanja modal Pcngadaan Lemar i dan Araip Prjabal Bclanja modal Pengadaan Alat Studio JBeianja modal Fengadaan Peralatan Studio Visual " Belanja modal Pengadaf Fengadaan Pfcr alatan" Studio Video dan Fflm~X~ 03 iBelanja [Bclanja modal Pengadaan Peralatan Cetak Belanja modal Ptngadaan Pcralatan Pemetaan Ukur 159 iRrlnnifl modal Pencadaan Alat Komunikasi mr amus.nz D>LiBelania modal Pencadaan Mat Komunikasi Telephone GE in El El |_19_[Si.iBelania modal Peneadaan Mat Komunikasi Radio HUB I.5JI_2J I | \ I i I i I I 1 I I I I I I I | , L?J adaan Mat Komunikaai Radio KF/P'M Li]I ?JDlILiiL03J Rrlanfa modal Penr 1st,iBelanja modal Pennadaan Alat Komunikasi Radio V1IF LjlJUlJmt o I 05 iBelania modal Penaadaan Alat Komunik&si Radio uhh UUUJUJU2l LjUUUUJL19JI 06 iBelanja modal Pen adaan Alat Komunikasi Sosial modal Penaf ldaan Alat-alat Sandi I JJI 2.1mLI9JLZJIRelAtiin LO J[n t [ 2lr a QE Id r_jnr.]?L I mmwL fBelania modal Pwiaadaan Ptralatan Pemancar m LAJL?JL?JUOJLaiJiHHania modal Peiuzadaan Persia Ian FVmancar MP/MW L?JL?JUl]|20,I 02 iBelania modal Denjtadaan Feralatan Femancar HF/SW aletan Femancar vhk/km 1.5JuuLUISl ?JiBelania modal Pensadaan Per UlJL?JUJL20JL JIBelania modal Pengadaan PenUatan Pemancar UHK I 05 | iHrlnnia modal Pensadaan Per alatan Pemancar SHF LjlJLiJLjlI[20J d lR<-l n[a mort al Pcnoadaan Pfer alatan Antena MF/MW r[ 2 1[I]Ho]|06| a iBelania modal Pfcnaadaan Pcr alatan Antena HF/SW |O T | 3 m m m 2 1 08 Belanja modal Fengadaan Peralatan Antena VHF/FM _ I 2 I L sJ[Betania^modal Pcnfiadaan PcmialBn Antcna UHF mu mD __ I 5 I 2 I 2 |I 20] 10JiRj-lania inmtsl Pmoadaan Peralatan Antena SHK/FaraDoia I . modal Pcnsadaan Pcr alatan Translator VHF/VHF 4\@mRis[Belanja m4^ iRplnnla modal Pcnandaan FeraiaTan Tr anslator VHF/UHF -a 3oj i tim m alatan Translator UHF/VHF m al 2lMDHjiRflnmn mnrfAl Fenfadaan Fer J JLJ335]D15][BHanla modal Penaadaan Peralaten Microvawe PPU m ovawe Terminal LU 2j ^0]LjL<UiRrlanin modal PenoadafUi Ptraiatan Micr a !Ll[Rrlnnin modal Pwitzadaan Per elatan Microvawe TVRO 12mD m^1 mnrinl Prnsadaan Peralatatl Dummy Load al m 2] 20]DLJiRHnma Belania modal Pcnoadaan Switcher Antcna aSID<J]IiFt mTJ elania modal Peneadaan Switcher/Menara Antcna . ?.! [jlJ LjlJJLJI Ml JLl13u ]uuiBelania modal Penjtadaan Feeder El I =1 2 | 3j 20JL J n^lnnin modal Ppnaadaan Humititv Control iBclania modal Fcruadaan ProRr am Input Equipment SJ El331] M] 20 24 iBeianja modal Fcngadaan Peralatan Antena Peneruna VHK IIT1 m ? LH:A3 m XI "" " [ IRHnnia mortal Pens&daan Alat Kedokter an JUJ an Umum J Jroi iiRrlnniB modal Peruradaan Alat Kedokter [Bclanja modal Pengadaan Alal Kedokteran Gigi _^ ___ ___ 20] _J 2] 25jIriaT' """" LJ LJ 41n\ rRHnnia modal Pwuzadaan Alat Kedokteran Mata m4\ " m arljiiJro4i [Belanja modal Pengadaan At a t Kedokter a n T.H.T 05 | H1]il] m mIDinHIED ~ " | 06 IIRi-lnniH linnrial Peruradaan Alal Rotsen iHelania modal f enoadaan Alat Farmasi an Bcdah 2] aJJ*iJ[ tl HclBtiia modal PWuzadaan Alat Kedokter I si 51 2.1 [Ml[Rrlania modal PenmKiafln Alat Kesehatan Kebidanan dan Penyalat Karulungan Ti^nTH [R^innin mndnl Ppncadflan Alat Kedokteran Bajdan Penyakit Dalam alnnia modal Rsnaadaan Mortuary ._. \ Ift 2j 211 I2JiRelnnia modal Peneadaan Alat Keaehatan Anak iBelaf lja modal Pengadaan Poliklinik Set ^fvlnnt o mortal Benaadaan At ot Kedokteran PMider iifl Cacat Tubuh Ftrlania mnrinl f t-noadaan Alat Kedokteran Neur ologi (Byar al) "2 | il 2.1 J*2 HHarTia modal Peneadaan Alat Kedoktenui Jantung an Nuklir 2f lJ vj RHnnia modal Fenaadaan Alat Kcdokter al Rrlnnin mort al Pencadaan Alat Kedokter an Radiolofd nrrT7in _1 si[[f an KuUt dan Kelamln ~llTI 2.1] i9] c-i nia mnHnl Ppruradaan Alat Kedokter t-noadaan Alat Kedokteran Gawgt Darur at 2 1 ~a | anraoiiRoUniH mnHaff an Jiwa 21 IrBclanja modal Pengadaan Mat Kedokter 2i [Belanja modal Penggdaan Mat Kedoktcran Hewan ^ ~2 I [13 Id npa m mX!313DD en XI u Vi1\1\ M r a m nn El3113in n in n no m m 1 i til zizl3 22j I I I I | I I | I I I 1 I I I @ _ . 1 I I j I I I . ~ 1 I j I | I | l - ^i m 2] 2[ JE adaan Alat Kesehatan J Rrlnnia modal Fenr Bctanja modal Pengadaan AJat Kesehatan Per awatan 41 \ Inrinnia [44-S m mnrinl Pmmdaan Mai Kesehatan Matr a Laul -ft @Si -ft Ml tf\ Bclanja modal Fcngadaan Alat Keaehatan Matra Udar aKepoiisian _" 04 R^lnniH morfal Ptniadaan Alat Kcochatan Kedokteran 1\1\ 22] 05 I I i ~" _ _ ~~ al Penoadaan Mat Keaehatan Olahraga a I ^1-@22\r06l n^lonin mort m^1 T\ HI 07J ZI in13 ] ~ Ji j E3 I 160 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5~1 2 7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 7. 2 5 5 5 S 5 5 5 S 5 5 5 5 5 S 5 S 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 S 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 -\ 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 ?3 r" @- BelanjamodalPcngadaanUnit-UnitLaboratorium 02 03 04 05 06 07 08 io 1 2 3 4 5 ft BelanjamodalPcngadaanAlatLabor ator iumHidroKimia BelanjamodalPcngadaanAlatLabor ator iumModel/Hidrolika BelanjamodalPcngadaanAlatlaborator iumBuatan/C.eologi BelanjamodalPcngadaanAlatLabor ator iumBahanBangunanKonstruksi BelanjamodalPengadaanAlatLabor ator iumAapalCat&Kimia BelanjamodalPengadaanAlatlaborator iumMekanikTanahdanBatuan BelanjamodalPengadaanAlatLaboratoriumCocokTanam BelanjamodalPcngadaanAlatLabor ator iumLogam,Mesin,Listrik BelanjamodalPengadaanAlatLaboratoriumLogam,MesinListr ikA BelanjamodalPengadaanAlatLaboratoriumUmum BelanjamodalPengadaanAlatLabor ator iumUmumA BelanjamodalPengadaanAlatLaborator iumKedoktcran 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 2 23 2 23 7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 tf ator iumImmunologi 9 BelanjamodalPengadaanAlatLabor 20 BelanjamodalPengadaanAlatLaboratoriumHematologi ator iumFilm 21 BelanjamodalPcngadaanAlatLabor atorium Makanan 22 BelanjamodalPengadaanAlatLabor 23 BelanjamodalPcngadaanAlatLaboratoriumStandansasi,KalibrasidanInstrumental atoriumFarmasi 24 BelanjamodalPengadaanAlatLabor atoriumFisika 25 BelanjamodalPengadaanAlatLabor 26 BelanjamodalPengadaanAlatLaboratoriumKidrodinamika ator ium Klimatologi 27 BelanjamodalPcngadaanAlatLabor ator iumProsesPeleburan 2H BelanjamodalPengadaanAlatLabor ator iumPasir 29 BelanjamodalPengadaanAlatLabor ator iumProsesPembuatanCeiakan 30 BelanjamodalPengadaanAlatLabor ator iumProsesPembuatanPola 31_j BelanjamodalPcngadaanAlatLabor iumMetalography 32 BelanjamodalPcngadaanAlatLaborator ator iumProsesPengelasan 33 BelanjamodalPengadaanAlatLabor ator iumUjiProsesPengelasan 34 3elanjamodalPcngadaanAlatLabor ator iumProsesPembuatanLogam 35 3elanjamodalPengadaanAlatLabor atoriumMatrologie 36 BelanjamodalPengadaanAlatLabor atoriumProsesPclapisanLogam 37 BelanjamodalPengadaanAlatLabor atoriumProsesPengolahanPanas 38 BelanjamodalPengadaanAlatLabor ator iumProsesTeknologiTextH 39 BelanjamodalPengadaanAlatLabor 40 iumProsesTeknologiKeramik 41 BelanjamodalPcngadaanAlatLaborator ator iumPr osesTeknologiKulitKarct 42 BelanjamodalPengadaanAlatLabor ator iumUjiKulit.KarctdanPlastik 43 3elanjamodalPengadaanAlatLabor SelanjamodalPengadaanAlatLabor ator iumUjiKeramik iumProsesTeknologiSelulosa 23 4S BelanjamodalPcngadaanAlatLaborator 23 46 iumPertanianA 23 47 BelanjamodalPengadaanAlatLaborator 3elanjamodalPengadaanAlatLabor ator iumPertanianB 23 atoriumElektr omkadanDaya 23 49 BelanjamodalPengadaanAlatLabor ator iumEnergiSurya 23 50 BeJanjamodalPengadaanAlatLabor iumKonvcrsiBatubaradanBiomas 23 51 BelaryamodalPengadaanAlatLaborator 23 52 ator iumLingkunganPerairan 23 53 3elanjamodalPengadaanAlatLabor ator iumBiologiPeralatan 23 54 3e!anjamodalPengadaanAlatLabor ator iumBiologi 23 55 BelanjamodalPengadaanAlatLabor ator iumGeofisika 23 56 BelanjamodalPengadaanAlatLabor ator iumTambang 23 57 BelanjamodalPengadaanAlatLabor iumProses/teknikKimia 23 58 BelanjamodalPengadaanAlatLaborator iumProsesIndustn 23 59 UelanjamodalFengadaanAlatLaborator elanjamodalPengadaanAlatLabor atonumKesehatanKerja 91 60 t iumKearsipan 23 61 BelanjamodalPengadaanLaborator iumHematologi&Urinalisis 23 62 BelanjamodalPengadaanLaborator iumHematologi&Ur inalisisA 23 63 BelanjamodalPcngadaanLaborator ator iumLainnya 23 64 3elan]amodalPengadaanAlatLabor 23 65 161 JBclanja |5 Belar\ Belanja a modal modal" Pengadaan Pengadaan ""'" " ~Pemeainan"7ModeTsh[p MOB Mat Bangunan Per iindungan Oedung Unluk Workshop Poa Jaga __ ium Hidr odin c Belanja modan^igadaan Peralatan Laborator Belanja modal PcngHttaan Towing Carr Carriage iage Belanja modal Pcngadaan Wave Generator and Abaorbcr Belanja modal Fengadaan Data Accquistion and Analyzing Systi [Bclanja modaJ Hengadaan Captation Tunnel Belanja modal f engadaan alatan ur aum Be Ut rye modal PengadaonFer BeLairija JBelanjiTmodal Fengadaan Femesinan : Pr opeller Model Workshop IBe tan) a modal Pengadaan Pcmesinan : Mechanical Workshop Bclanja modal Fengadaan Femesinan : Precision Mechanical Workshop [Bclanja modal Pengadaan Peniesinan : Ship Model Preparation Shop eclanja modal Pcngadaan PemCBinan ^Electr f ical Workshop [Belanja modal Pengadaan Photo and Film Equipment Bclanja modal Pengadaan Amunisi Dai fBctanja modal Pengadaan Senji [Belanja modal Pengadaan Lasc Belanja modal Pcngadaan Alat Keamanan dan Ferljndungan Belanja modal Pengadaan Alat Bantu Keamanan __@ Bclanja modal Pengadaan Atat Bantu Lalu Lintaa Dar al dan Air Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Bangun n Gcdung Tempat Kerja P Belanja modal Fengadaan lielanja or Belanja modal Pengadaan P Bangun n Oedung Kant Belanja" modal Pengadaan Bangun, Bclanja modal Pengadaan Bangunan Gudang Untuk Bcngkel Belanja modal ft engadaan Bangunan Gedung Instat es: __ Pengadaan Bangunan Gedung Labor ator iur n Pengadaan Bangunan Kesehatan Pengadaan Bangunan Oceanarium/Opscrvator ii Pengadaan Bangunan Gcdung Tempal Ibadah Pengadaan Bangunan Gcdung Tempal f trtemui Belanja modal Pengadaan Bangunan Qedung Tempat Pcndidikan Belanja Belarya modal Pengadaan Bangunan Gedung Periokoen/koperasi/Pi Belanja Belanja modal Pengadaan Bangunan Oedung Garaai/Pool a modal Pengadaan Bangunan Gedung Pemotongan Hewai a modal Pengadaan Bangunan Oiedung Pabr ik h mcxlal Pcngadaan Bangunan Stasiun Bus a modal Pengadaan Bangunan Kandang Hewan/Tcrnak 163 Dst Jst ____ Dst lat .._ .._. 5 2 5 2 5 2 5 5 ~2 5 2 5 2 5 2 5 2 01 0! 01 01 01 01 01 01 01 5~ 2 5 2 6 2 __2_ 5 2 5 2 5 2 2 5 2 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 5 5 5 5 5 2 2 2 2 2 03 03 03 03 03 5 5 5 5 5 2 2 2 2 2 2 5 V 01 02 03 04 05 04 06 's 5 2 2 ? 2 05 @ BelanjamodalPengadaanTuguPenngatan 05 01 JelanjamodalPengadaanTuguKemerdekaan nbangunan 1)5 02 ielanjamodalPengadaanTuguPer JelanjamodalPengadaanTuguPer ingatanLainnya 05 5 5 5 "ff 2 2 2 5 ~2~ 2 5 5 2 2~ 5 2 5 2 _5_ 2_ 5 5 5 5 2 2 2 2 ~5~ 5 2 5 2 5 2 5 2 R 2 5 2 52 . . 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Et elanjamodalPengadaanBangunanGedungPerpustakaan BelanjamodalPengadaanttangunan(JedungMuseum BelanjamodalPengadaanBangunanGcdungTerminal/Pelabuhan/Bandar BelanjamodalPengadaanBangunanPengujianKelaikan BelanjamodalPengadaanBangunanLembagaPemaayarakalan BelanjamodalPengadaanBangunanRumahTahanan BelanjamodalPengadaanBangunanGedungKramator ium BelanjamodalPengadaanBangunanPembakaranBangkaiHewan BelanjamodalPengadaanBangunanOedungfempatKerjaLainnya 01 02 03 04 05 06 07 BelanjamodalPengadaanBangunanOedungTempatTinggal BelanjamodalPengadaanBangunanRumahNegaraGolongani BetanjamodalPengadaanBangunanRumahNegar a GolonganII BelanjamodalPengadaanBangunanRumahNegaraGoloonganIII BelanjamodalPengadaanBangunanMess/Wisma/Bungalow/Tempat Per istirahatan BelanjamodalPengadaanBangunanAsrama BelanjamodalPengadaanBangunanHotel JelanjamodalPengadaanBangunanMotel JL 09 BelanjamodalPengadaanBangunanMenar a a PerambuanPenerangPantai 01 BelanjamodalPengadaanBangunanMenar ambutPener anganPanialTfdakBermenara 02 BelanjamodalPengadaanBangunanPer 03 BelanjamodalPengadaanBangunanMenaraTelekomunikasi 04 04 04 04 04 04 - .. 3elanjamodalPengadaanBangunanBersejarah BelanjamodalPengadaanIstanaPenngatan BelanjamodalPengadaanRumahAdat BelanjamodalPengadaanRumahPeningggalanSejarah jelanjamodalPengadaanMakamSejarah lelanjamodalPengadaanBangunanTempatIbadahBersejar ah 3elanjamodalPengadaanCandi 06 36 01 JelanjamodalPengadaanCandiHindhu 06 02 BelanjamodalPengadaanCandiBudha 06 03 BelanjamodalPengadaanCandiLainnya 07 07 01 ielanjamodalPengadaanMonumen/Bangunan[Jerscjarah letanjamodalPengadaanBangunanBeraejarahlainnya JelanjamodalPengadaanTuguPeringatan OB -08 01 BelanjamodalPengadaanTuguPer ingatan BelanjamodalPengadaanTuguTitik(Contr ol/Pastl 09 !)9 01 JclanjamodalPengadaanTugu/TandaBatas 09 02 JetanjamodalPengadaanRambU'Ranibu 10 10 01 BelanjamodalPengadaanRambuBersuarLaluLintasDarat 10 02 BelanjamodalPengadaanRambuTidakBersuar 1003 3elanjamodalPengadaanRambu-RambuLalulintasUdar a 01 ielanjamodalPengadaanRumwey/ThreBholdLight oachSlopeIndicator(VASI) 02 ielanjamodalPengadaanVisualAppr 03 lelanjamodalPengadaanApproachlight clanjamodalPengadaanRumweyIdentificationLight(Rella) 04 f 05 3elanjamodalPengadaanSignal 06 07 164 Dst Dst )st Dst _5 2 SelanjaModalJaJan,irigasidanJar ingan 4 5 5 5 5 b 5 5 5 $ "5 01 01 01 01 01 01 01 Ol 01 01 _JL 02 5 5 5 5 5 5 5 5 5_ 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 03 04 05 06 07 08 09 10 5 5 5 5 5 5 5 5 03 03 03 03 03 03 03 03 01 02 03 04 05 06 07 5 5 04 04 04 04 04 04 04 04 04 "of 02 03 04 05 Ob 07 08 ~5 5 05 05 05 OS 05 05 05 A.OS 05 01 0'2 03 04 05 06 07 08~ 5 5 5 5 5 "5 5 5 06 06 06 06 06 06 06 06 01 02 03 04 05 O6 07 t - "5 5 5 5 Jl 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 - BelanjamodalPengadaanJalan BelanjamodalPengadaanJalanNegara/Nasional BelanjamodalFengadaanJalanPropinsi BelanjamodalPengadaanJalanKabupaten/Kota BelanjamodalPengadaanJalanDcsa belanjamodalr engadaanJalanKhusus BelanjamodalPengadaanJalanTol BelanjamodalPengadaanJalanKer eta BelanjamodatPengadaanLamiasanPacuPesawatTerbang 01 02 03 04 05 06 07 OB 09 . "" BelanjamodalPengadaanJembatan BelanjamodalPengadaanJembatanPropinsi BelanjamodalPengadaanJembatanKabupaten/Kota belanjamodalr ertgadaanJemDatanUcsa BelanjamodalPengadaanJembatanKhusua BelanjamodalPengadaanJembatanPadaJalanfol BelanjamodalHengadaanJembatanl*adaJalanKeretaApi BelanjamodalPengadaanJembatanPadaLandaaanPacuPesawatTerbang BelanjamodalPengadaanJembatanPenyeber angan BelanjamodalPengadaanBangunanAirIrigasi BelanjamodalPengadaanBangunanWaduk BelanjamodalPengadaanBangunanPengambilanIrigasi BelanjamodalPengadaanBangunanPembawaIrigasi BelanjamodalPengadaanBangunanPembuangIrigasi BelanjamodalPengadaanBangunanPengamanIrigasi BelanjamodalPengadaanBangunanPelengkapIrigasi BelanjamodalPengadaanBangunanAirPasangSurut BelanjamodalPengadaanBangunanWaduk BelanjamodalPengadaanBangunanPengambilanPasangSurut BelanjamodalPengadaanBangunanPembawaPasangSurut BelanjamodalPengadaanBangunanPembuangPasangSurut BelanjamodalPengadaanBangunanPengamanPasangSurut BelanjamodalPengadaanBangunanPelengkapPasangSurut BelanjamodalPengadaanBangunanSawahPasangSurut BelanjamodalPengadaanBangunanAirRawa BelanjamodalPengadaanBangunanAirPengembangRawadanPoder BelanjamodalPengadaanBangunanPengembalianPasangRawa. clanjamodalPengadaanBangunanPembawaPasangRawa f BelanjamodalPengadaanBangunanPembuangPasangRawa 3elanjamodalPengadaanBangunanPengamananPasangSurut BelanjamodalPengadaanBangunanPelengkapPasangRawa BelanjamodalPengadaanBangunanSawahPengembanganRawa BelanjamodalPengadaanBangunanPengamanSungaidanPenanggulanganBencanaAlam BelanjamodalPengadaanBangunanWadukPenanggulanganSungai 3elanjamodalPengadaanBangunanPengambilanPengamananSungai BelanjamodalPengadaanBangunanPembuangPengaman BelanjamodalPengadaanBangunanPembuangPengamanSungai BelanjamodalPengadaanBangunanPengamanPengamananSungai BelanjamodalPengadaanBangunanPelengkapPengamananSungai BelanjamodalPengadaanBangunanPengembanganSumberAirdanAirTanah 07 07 01 BelanjamodaTPengadaanBangunanWadukPengembanganSumberAir 07 02 3elanjamodalPengadaanBangunanPengambilanPengembanganSumberAir 07 03 BelanjamodalPengadaanBangunanPembawaPengembanganSumberAir 0704 3elanjamodatPengadaanBangunanPembuangPengembanganSumberAir " O 5 5 5 Ds) Dst Dst D3t Dst _ BelanjamodalPengadaanBangunanPcngamananPengembanganSumberAir 4 07 ! 4 07 ~Q6 BelanjamodalPengadaanBangunanPekngltapPengembanganSumberAir 2" "4 07 07" 5 BelanjamodalPengadaanBangunanAirBersih/Baku 4 4 4 ,U 08 06 OP tW O; 01 02 03 04 05 06 4 4 4 4 4 4 4 Ot & 0< 0<J <)* 0? (W 01 02 03 04 05 06 2 2 7. 2 5 i 5 7 2 "is"' 2 5 S 5 2 4 4 4 4 BelanjamodalPengadaanBangunanAir 1C 11 01 BelanjamodalPengadaanBangunanAirLaut 11 02 BelanjamodalPengadaanBangunanAirTawar 10 03 4 4 4 4 4 1 01 1 1 0? 03 04 05 06 ? 2 ? 4 4 4 4 4 5 "5" ~5~ 5 5 5 S 5 5 i 2 2 7. 2 2 2 2 ?. ?. 2 2 5 5 5 5 S 5 5 5 5 2 4 4 4 BelanjamodalPengadaanBangunanPengambUanAirBersih/Baku BelanjamodalPengadaanHangunanPetnbawaAirBersih BelanjamodalPengadaanBangunanPembuangAirBersih/AirBaku BelanjamodalPengadaanBangunanPelengkapAirBersih/AirBaku BelanjamodalPengadaanBangunanAirKotor BelanjamodalPengadaanBangunanWadukAirKotor BelanjamodalPengadaanBangunanPembuanganAirKotor BelanjamodalPengadaanBangunanPengamanAirKotor BelanjamodalPengadaanBangunanPelengkapAirKotor BelanjamodalPengadaanInstalasiAirMinumBersih SelanjamodalPengadaanAirMukaTanah BelanjamodalPengadaanAirTanahDalam BelanjamodalPengadaanAirBersih/AirBakuLainnya 01 BelanjamodalPengadaanInstalasiAirKotor 02 BelanjamodalPengadaanInstalasiAirBuarvganlndustri tanian 03 BelanjamodalPengadaanInstalasiAirBuanganPer 04 " 5 2 5 2 __5_" 7 4 4 BelanjamodalPengadaanInstalasiPengolahanSampahNonUrganik 01 BelanjamodalPengadaanInstalasiPengolahanSampahOrganik 02 BelanjamodalPengadaanInstalasiPengolahanSampahNonOrganik 7 _5_ :@2 4 4 BelanjamodalPengadaanInstalasiPengolahanBahanBangunan _J_ BelanjamodalPengadaanInstalasiPengolah S 5 5 @s 7 2 1 7 4 4 4 4 S 7 2 7 2 ?, 2 -2 4 4 4 4 5 s" 5 _5 5 2 1 5 2' 5' 2 5 ! I : 5 4 4 4 4 4 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 ^ BelanjamodalPengadaanInstalasiPembangkitListrik BelanjamodalPengadaanPembangkitListr i TenagaAir BeianjamodalPengadaanPembangkitUstr i TenagaDiesel o (Hidt o) BelanjamodalPengadaanPembangkitLiatr i :TenagaMikr BelanjamodalPengadaanPembangkitListr i tTenagaAngin(PLTAN) Belanjamodal"PengadaanPembangkitListr i TenagaUap(PLTUJ BetanjamodalPengadaanPembangkitListr i TenagaNukUr(PLTN) BelanjamodalPengadaanPembangkitListr i TenagaGas(PLTG| BelanjamodalPengadaanPembangkitListrikTenagaPanaaBumi(PLTP) BelanjamodalPengadaanPembangkitUstr il BelanjamodalPengadaanPembangkitListr i<TenagaBiogas(PLTB) BelanjamodalPengadaanInstalasiPembangkitUstrikTenagaSamudera/QelombangSamudera(PLTSm) BelanjamodalPengadaanInstalasiGarduListr ik 01 _02_ ik 03 BelanjamodalPengadaanInstalasiPusatPengaturUstr 04 4 01 02 166 f Dst DM Dst Dst """ 5 5 5 5 a 2_ 2 BelunjamodalPengadaanInstalasiGas 18 IB 01 BelanjamodalPengadaanInstalasiGarduGas Tif 02 BelanjamodalPengadaanInstalasiJaringanPipaOas 18 03 5 5 5 2 2 2 BelanjamodalPengadaanInstatasiPengaman 19 19 01 BelanjamodalPengadaanInstalasiPengamanPcnangkalPctir 11 -p-2_ 5 5 5 5 5 5 2 2 2 2 2 2 20 20 20 20 20 20 BelanjamodalPengadaanJaringanAirMinum 01 BelanjamodalPengadaanJaringan Pembawa 02 inganCabangDistr ibusi 03 BelanjamodalPengadaanJar inganSambunganKcrumah 04 BelanjamodalPengadaanJar 05 5 ~2" 5 2 5 2 21 ~bT 21 02 5 2 5 5 5 @?, BelanjamodalPengadaanJaringanTelepon 22 22 01 BelanjamodalPengadaanJaringanTeleponDiataaTanah 22 02 BelanjamodalPengadaanJaringanTeleponDibawahTanah 22 03 5 BelanjamodalPengadaanJar inganGas 23 23 01 BelanjamodalPengadaanJaringanPipaGasTransmisi 23 BelanjamodalPengadaanJarinpmPipaDinas 23 inganBBM 23 04 BelanjamodalPengadaanJar 23 OS "2 2 2 2 ...... 2 5 2 2 2 5 2 5 2 S 2 2 ~5~ 2 5 2 5 2 5 1 5 5 5 5 2 7 ? 2 ? ? 5 a 2 5~ 2 5 5 5 5 2 ?" ? 5 ? 5 BelanjaModalAsetTetapLainnya 2 ~5 5 ilelanjamodalPengadaanBuku 01 0) 01 3elanjamodalPengadaanUtrtum 01 01 ~o.V BelanjamodalPengadaanAgama BelanjamodalPengadaanllmuSosial 0) 01 05 01 01 07 ni OR 01 10 02 02 "01 02 0? 02 03 D" 0.1 1)3 03 03 03 l j s 01 02 03 04 05 06 07 Of t _.. . .. . BelanjamodalPengadaanNaskah(Manuskr ip) BelanjamodalPengadaanKaryaGraf ika(GraphicMaterial) BelanjamodalPengadaanThreeDimensionalArtetacsandRealita BelanjamodalPengadaanBemukMicro(Microform) o^ 03 10 03 11 167 Dst TransferBagHaailPendapatanLainnyaKepadaPemenntahanKabupaten/Kota TransferBagiHasilPajakDaerahKepadaPemer Dst intahanKabupaten/Kota 2 2 2 2 2 2 2 5 5 5 5 JT 5 5 5 b 5 s 5 5 5 5~ 5 2'" 5 5 04 04 04 04 04 04 O4 04 04 04 01 02 03 04 05 06 07 08 09 BelanjamodalPengadaanAlatOlahRagaLainnya 5 5 05 5 ~2' 5 05 6T 5 2 5 OS 02 5 2 S 05 03 5 2 5 05 04 BelanjamodalPengadaanAlatOlahRagaLainnya 5 2 5 05 05 2 2 2 2 2 2 2 2 5 5 S 5 5 5 5 5 06 06 06 Of. 06 06 06 06 BelanjamodalPengadaanHewan 01 BelanjamodalPcngadaanBinalangTemak 02 03 04 05 06 07 5 S 5 5 5 5 5 2 2 2 2 2 2 ? 07 07 07 07 07 07 07 01 02 03 04 05 06 S .1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 BELANJATAKTERDUGA 5 1 5 5_ 3 1 1 ni oi 01 ~6~ TRANSFER ._. 6 _l_ "!_ ~6~ 6 6 6 1 1 1 ~K Tr ansferBagiHasilPajakDaerahKepadaPemer intahanKabupaten/Kota 01 01 01 01 02 Dst.... 7 6 6 J> 1 1 6 2 6 "f i i 1 i f TransferBagiHasilPendapatanLainnyaKepadaI'emer intahanKabupaten/Kota V 01 2 01 2 | '?" 0? TRANSFERBANTUANKEUANOAN 2 ] 2 2 r TransferBantuanKeuangankePemerintahDaerahlainnya 01 01 01 02 6 2 i 02 6 2 i 02 02"o? 6 2 168 Dsl PinjamanDalamNegendanBank IBantuan Dst PencairanDanaCadangan Keuangan kepada Partai Politik transfer Bantuan Keuangan ke Desa Transfer Bantuan Keuangan kc Desa [Transfer Bantuan Keuangan ke Desa .. Ttransf er Bantuan Keuangan Lainnya _____ Bantuan Keuangan kepada Partai Politik [Transfer Dana Otonomi Khm Tr ansfer Dana Otsua Kabupaten/Kota Tr ansfer Dana Otsus Kab u paten/Kota .. PEMBIAYAAN 7 7 i 7 1 7 7 7 PenggunaanSiLPA i PcnggunaanSiLPAtahunsebelumnya _i_ 01 01 01 PenggunaanSiLPAtahunsebelumnya 7 7 7 PENER1MAANPEMBIAYAAN PencairanDanaCadangan A- 2_ l l i PencairanDanaCadangan 2 01 2 01 01 2 01 02 7~ __ ~3~ 7 7 _ HasilPenjualanKekayaanDaerahyangDipisahkan HasilPenjualanKekayaanDaerahyangDipisahkan 01 01 01 Hasil"penjualankekayaandaerahyangdipisahkanpadaperusahaanmilikPemerintah/BUMN 01 02 Hasilpenjualankekayaandaerahyangdipisahkanpadaperusahaanmilikdaerah/BUMD 01 03 Hasilpenjualankekayaandaerahyangdipisahkanpadaperusahaanmilikswasta 7 j l l i 3 3 3 3 7 i 4 7 l 7 i PinjamanDalamNeger i danBank 4 01 4 01 01 4 01 02 7 7 i i 4 4 l 4 03 4 PfryamanDaiamNeger i PinjamanDalamNeger i dar i LembagaKeuanganBukanBank 02 i LembagaKeuanganBukanBank 02 01 PinjamanDalamNegeridar PenerimaanHasilPenC TbitanObligasiDaerah SIL PencrimaanHasilPenerbitanObligasiDaerah 7 7 f ~4~ 04 l 4 7 7 i l PinjamanDalamNegeridanPemer intahProvinsiLainnya 4 05 i dar i Pemer intahProvinsiLainnya 4 05 01 PinjamanDalamNeger 7 j 4 7 l 5 7 7 l i 5 5 PinjamanDalamNegeridar i Pemer intahPusat idanPemer intahPusat 04 01 PinjamanDalamNeger 'uijamanDalamNeger i danPemer intahKabupaten/Kota Of i idanPemer intahKabupaten/Kota 06 01 PinjamanDalamNeger Pener imaanKembaliPiutang PenenmaanKembaltPiutangkepadaPerusahaanNegara 01 imaanKembaliPiutangkepadaPentsahaanNegara 01 01 Pener Pener imaanKembaliPiutangkepadaPerusahaanDaerah 7 i 5 02 7 l 5 02 01 PenenmaanKcmbaJiPiutangkepadaPerusahaanDaerah 169 Pelunasan Obligasi Daer ahingan Penerimaan Kembali Piutang kcpeda Per n. i Kcmbali Piutang kepada Petnerintah Puss fpcncr imaf ln Kembali Piutang kepada Pemer intah Daerah Lainnya Penerimaan KembaJi Piutang kepada Pcmer intah Daer ah Lainnya n Kembali Piulang Lainnya Penerimaan Kembali Piutang La'iinnya Pcner imaan Ker abali lovestasi Non Permancn Lainnya Pener imaan Kembali Invcslasi dalam Proyek PcmbanRUi Pinjaman Luar Neger i Pinjaman Luar Negeri Fener imaan Utang Jangka Panjang Lainnya__ Pener imaan Utang Jangka Panjang Lainnya Pener imaan Utang Jangka Panjang Lainnya PENGELUARAN PEMBIAYAAN Rsmbenlukan Dana Cadangan I Rwnbentukan Dana Cadai 1 Pembentukan Dana Cadangan t;nycrtaan Modal/Investami Pemer f intah Daer ah Penyertaan Modal pada BUM N_ Penyertaan Modal pada BUMN Penyeftaan Modal pada BUMP Pcnyeriaan Modal pada~BUMD~ Penyertaan Modal pads Penycrtaan Modal pada Pcrusahaan Swat Ptembayar an Pokok Pinjaman Dalam Negcr i Pembayaran Pokok Pinjaman kepada Bank Pembayaran Pokok Pinjaman kepada Bank Pembeyaran Pokok Pinjaman kepada Lembaga Keuangan Bukan Bank Pembayar an Pokok Pinjaman kepada Lembaga Keuangan Bukan Bank Pembayaran Pokok Pinjaman kepada Pemcr intah Puaat Pembayar an Pokok Pinjaman kepada Pcmer intah Pusat Pcmbayaran Pokok Pinjaman kepada Femerintah Pr avinsi Lainnya Pembayaran Pokok Pu\ aman kepada Pemcr intah Pr ovinsi I^innya 170 Dst 7 7 2 2 PembayaranPokokPinjamankepadaPemer intahKabupatcn/Koca 3 06 intahKabupaten/Kota 3 06 01 PembayaranPokokPinjamankepadaPemer 7 2 4 ~T 2 7 4 01 01 01 02 02 01 2 ~T~~ @}, 4 _7_^ 2 _7_ 2 4^ 03 ahkepadaPemerintahPusat 4 03 01 RsmberianPinjamanDaer PemberianPinjamanDaerahkepadaPemerintahDaer ahUunnya CM ahkepadaPemerintahDaer ahLainnya O4 01 PemberianPinjamanDaer 7 7 _2_ 4 4 7 2 5 7 7 2 2 PembentukanInvestasidalamProyekPembangunan 5 01 5 01 01 PembentukanInvestasidalamProyekPembangunan 7 2 2 5" 02 5 02 6i~ 7 7 2 2 5 03 5 03 01 PembentukanDepositoJangkaPanjang 61 ~y 2 ? 6 6 oi 7 7 2 2 7 7 01 01 0! PKNDAPATAN-LO 8 a"" V PendapaianPajakDaerah-LO 8 8 8 1 1 1 1 rr H 1 1 1 1 1 1 1 1 ft 1 8 1 8 ft ft 8 ft 01 m 01 01 01 01 02 IVA obus-LO 04 PKB-MobilBus-Micr 05 PKB-MobilBus-Bus-LO 06 01 07 PKB-MobilBarang/Beban-LightTruck-LO io. 01 'n 01 12 02 0? 02 02 07 W 02 0? 02 BeaBallkNamaKendaraanBermotor(BBNKBJ-LO 01 02 03 04 OS BBNKB-MobilBus-Bus-LO 06 07 ang/Beban-Truck-LO 08 BBNKB-MobilBar 172 PajakAirTanah-LO 2 01 PajakAirTanah-LO i 8~ "i" 8 i 8 8 8 8 8 ~8~ PajakSanuigBurungWalet-LO angBurungWalet-LO 3 01 PajakSar i ~1 8 i a i 8 i 8 8 8 ~r 8 i 8 i 8 i 8 8 8 i 8 i 8 8 i 8 i 8 1 8 i 8 8 i 8 8 8 i 8 i 8 8 8 T 8 i 8 i 8 i 8 _L. 8 ~8 8 i 8 i 4 01^ 4 02 4 03 4 04 4 05 4 06 4 ^7 4 08 4 09 4 10 4 12 4 13 4 14 4 15 4 16 4 17 4 18 4 19 4 20 4 21 4 22 i:i 4 24 4 35 4 26 4 27 4 28 4 29 4 30 4 31 4 32 4 33 4 34 4 35 4 36 4 37 T ~2 8 8 8 t 1 BatuPermata-LO Bentonit-LO Doiomit-LO " GaramBatu(Halite)-LO Gr afit-LO Granit/Andeait-LO Gips-LO Kalsit-LO Kaolin-LO Leusit-LO Magoesit-LO Mika-LO Wanner-LO Nitr at-LO Opsdien-LO Oker-LO Paairdanker ikil-1X5 PasirKuaraa-1X3 tr f iil-LO Phospat-LO Talk LO TanahScr ap(Fullersearth)-LO TanahDiatome-LO TanahLiat-LO Tawas(Alum)-LO Tras-LO Yar osif-LO Zeolil-LO Basal-LO Trakit-LO Miner albukanlogamdanlainnya-LO BcaPer olehanHakAUsTanahdanBangunan(BPHTB)-LO 5 6 01 BPHTB-PcmindahanHak-LO ianHakBaru-LO 6 02 BPHTB-Pember i i ! 1 PajakMiner alBukanLogamdanBatuan-LO Asbes-LO BamTulls-l-O Satusetengahpermata-IX) BatuKapur-LO PajakBumldanBangunanPedesaandanPerkotaan-LO 5 01 PajakBumidanBangunanPcrdesaandanPerkotaan-LO -- 8 8 a " 2 2 2 2 2 2 2 ~' PcndupatanRelr ibusiDaer ah-LO ( 1 ( 1 01 01 01 1 1 ( 1 01 02 03 04 05 06 Puskesmaspembantu-LO BalaiPengobatan-LO RumahSakilUmumDaerah-LO Ter opatpelayanankeaehatanlainnyayangaejenisyangdimilUddan/ataudikelolaolchpemda@LO Retr ibusiPelayananPer aampahan/ Keber eihan-LO 1 i_2 0 2 a -LO 0 2 01 Pengambilan/Pengumpulan Sampahdansumbemyakelokasipembuangansementar PengangkutanSampahdaiiSumbemyadan/ataulokas)pembuangansementar a kelokaslpembuangan/pembuangan c 2 02 akhirsampah-LO f" ~T t r 2 03 PenyediaanLokasiPembuangan/Pemusnahan AkhirSampah-LO a ; Rctr ibusiPenggantianBiayaCctakKartuTandaPendudukdanAktaCatalanSipil-LO "ft" ~i" 2 C 3 tuTandaPenduduk-LO a l 2 03 01 Kar 173 " Dst 8 8 8 8 I I "s~ 1 8 ] 8 j. 8 2 2 2" 2 03 03 03 03 03 03 02 03 04 05 06 07 KartuIdcntltasKerja-LO KanuPcndudukSementara-LO KartuIdcntitasPcndudukMusiman-LO KanuKeluw^a-LO ibusiPclayananPemakamandanPengabuanMayat-LO 2 04 @ Rcir 2 O4 01 PelayananPcnguburan/Pemakaman -I-O W2 ScwaTempatPemakamanatauPembakaran/PengabuanMayat-LO RetribusiFtlayananParkirdiTepiJalanUmum-LO 2 2 05 01 PenyediaanPelayananParkirdiTcpiJatanUmum-LO RetnbusiPelayananPasar-LO 2 06 an-LO 2 06 01 Pclatar 2 06 02 Los-LO 06 03 Kios-LO ~8~ 8 1 1 8 8 8 8 8 8 8 1 1 1 IT .... 1 ) u1 1 ~8 ~8~ A 8 8 8 1 1 1 8 8 1 I 1 @~8~" :@8 8 a i '8 2 2 2 2 _2_ 07 07 07 07 oi 07 07 07 07 07 07 "2- 7)8 2 08 2 O8 I 2 08 1 2 8 8 8 ~8~ 8 a 2 2 2 2 2 2 2 i 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 It 12 Retr ibusiPengujianKendaraanBcrmotor-LO Retr ibuaiPKB-Mobi!Pcnumpang-Sedan-LO RetribusiPKB-MobilPcnumpang-Jeep-LO Retr ibusiPKB-MobilPenumpang-Minibus-LO Rctr ibusiPKB-Mobi!Bus-Mf crobus-LO RetribusiPKB-MobilBus-Bus-LO RetribusiPKB-MobilBar ang/Beban-PickUp-LO Retr ibusiPKB MobilBar ang/Beban-LightTr ack-LO Retr ibusiPKB-SepedaMotor-ScpedaMotorRoda2-\ i Retr ibusiPKB-SepedaMotor-SepedaMotorRoda3-LO Retr ibusiPKB-KendaraanBcrmotoryangDioper asikandiAir-LO Retr ibusiPemer iksaanAlatPonadamKebakaran-LO iksaandan/atauPengujianAlatPemadamKebakaran-LO 01 PelayananPemer 02 AlatPenanggulanganKebakaran-LO 03 AlatPenyelematanJiwa -LO 04 7 2 7 2 2 7 Tw 09 m 09 09 09 2 7 Retr ibusiPenyediaandan/atauPenyedotanKakus-LO 10 in 01 2 2 7 2 Retr ibusiPengolahanUr nbahCair-LO 11 11 01 RumahTangga-LO 11 02 Rerkantoran-LO i -LO 11 03 Industr 01 PcnyediaanPetaDasar(Oaris)-LO 02 PenyediaanPetaFoto-LO 03 04 05 ~2~ ? 1? 01 PengujianAlat-alatukur,takar,timbang,danpcrlengkapannya-LO 2 12 02 Pengujiandalamkeadaanterbungkus-LO T 7. 13 02 PelatihanTeknis-LO i 8 8 ft 8 8 i 14 of Pemanfaatanruanguntukmenaratelekomunikasi-IX) 2 2 ? 2 15 15 15 15 Ol" 02 Laboratorium-LO 03 04 KendaraanBermotor-LO 8 H 8 1 "I T "a R i ~8~ T 8 i 8 i 8 1 8 8 8 ? 2 2 2 1b 16 01 16 02 16 03 FasilitaaPasaratauFcrtokoanyangdiscdiakan/disclenggarakjinolchPemerintahDaeiah-LO 2 2 2 2 2 17 17 17 17 17 17 2 2 7 2 Retr ibusiTerminal-LO 18 iuruntukKendar aanPenumpangdanBisUmum-LO 18 01 PclayananPenyediaanTempatPar 18 02 18 03 FasilitasLainnyadiLingkunganTerminal-LO i 2 J- 2 H 01 02 03 04 05 JasaPelelangansenaFasilitasLainnyayangdisediakandiTempatPelelangan-LO 19 19 01 2 2_ 01 , iksaanKesehatanHewansebelumdipotong-LO 01 PeiayananPemer 02 PeiayananPemeriksaanKesehatanHewansesudahdipotong-LO 8 1 8 8 "T 2 ~2T 8~ "V 8 i 2 2 22 22 01 8 8 8 8 i i i 2 2 2 2 23 23 01 23 02 23 03 a R i i i 2 2 2 24 24 01 24 02 8 i 2 2 Retr ibusiPenjuat anProduksiUsahaDaerah-LO 25 Penjuat anHasilProduksiUsahaDaerah-LO" 25 01 8 8 i i 2 2 26 26 01 8 8 i i 2 2 27 ianIzinuntukTempatPenjualanMinumanBeralkohol-LO 27 01 Pember 8 8 8 i l i 2 2 2 28 ianIzinGangguantempatUsaha/KegiatankepadaOrangPribadi-LO 28 01 Pember 28 02 PemberianIzinGangguantempatUsaha/KegiatankepadaBadan-LO 8 8 8 i i l } 29 2 29 2 29 02 8 8 8 i 7 i 2 " 30 ;w> 01 ikanankepadaBadan-IX) 30 02 PemberianIzinusahaPer 8 T" 7 31 8 i 2 31 01 02 8 i 2 angandanbarang-LO 8 i T 3T "0T Penggunaankawasantertenlupadawaktutertentuolehkendaraanbermotorperseor Retr ibusiPerpanjanganIzinMempekerjakanTenagaKcrjaAsing(IMTA)-LO 8 l 2 32 ianPerpanjanganIMTAkepadaPemneriKerjaTenagaKerjaAsing-LO 8 i 2 32 01 Pember 175 Dst PendapatanHasilPengelolaanKekayaanDaerahyangDipisahkan-LO 3 8 8 8 8 8 8 ~8 8 8 ~8~ 3 01 1 3 - BagianLabeyangdibagikankepadaPemda(deviden)ataspenyertaanmodalpadaPeru&ahaanMilikDaerah/BUMD-LO 01 BagianLabavary?ditxypkankepadaPemda(devidoi)ataspenyertaanmodalpadaPeruaahaanDaerah-LO -LO 03 T ~3 of 02 BagianLabayangdibagikankcpadaPemda(deviden)alaspenyertaanmodalpadaBUMD 3 01 i BagianLabayangdibagikankcpadaPemda(devidcn)ataspenyertaanmodalpadaPeruaahaanMilikPemerintah/BUMN 3 02 LO l 31 02 01 BagianLabayangdibagikankepadaPemda(deviden}ataspenyertaanmodalpadaBUMN-LO lH "3" 02 02 P* i BagianLabavanndibagikankepadaPemda(deviden)ataspenyertaanmodalpadaPerusahaanMilikSwasta-LO 03 i 3 l 3 03 01 BagianLabayangdibagikankcpadaPemda(devidcn)ataspenyertaanmodalpadaPerusahaanMilikSwasta.... -LO i 3 03 02 8 j_ 4 8 8 8 01 1)1 ()] 01 01 01 4 8 8 i l i i i i 8 8 i i 4 02 4 0'2 01 8 8 8 8 8 i i i 4 4 4 4 4 8 8 8 i i i ^ i 4 4 4 4 0.1 03 03 03 03 01 02 03 04 05 HasilPenjualanAsetTetapLainnya-LO 01 02 03 JasaGiroDanaCadangan-LO 04 4 (M 4 04 01 4 04 02 4 04 03 IT i 05 8 i ~4~ OS 01 ahTerhadapPcgawaiNegeriBukanBendahara-LO 8^ i A. 05 0? TuntutanGantiKerugianDaer R B 8 a t f ft 8 8 06 O6 06 06 U6 i i i i l 4 4 4 .^_ t i i PendapatanDendaatasKeterlambetanPelakaanaanPekerjaan-LO 07 4 07 01 PendapatanDendaatasKetcrlambatanPclakaanaanPekenaan-LO 4 07 02 i i i i i i i i i i i i l i 4 4_| 4 4 4 8 'R 4 4 t f 4 8 4 8 4 8 4 H 4 ft 4 ft 8 4 8 f- 4 l f 4 8 i 4 01 02, 03"1 Pener imaanKeuntunganSelisihNilaiTukarRupiahdar i -LO _O4_ 08 OB 01 OH 02 08 03 08 04 08 05 08 06 OH 07 OR OR 08 09 08 0 08 1 OH @i Of t .1 OB 4 on Of t PendapatanDendaBcaBalikNamaKendar aanBermotor-LO PendapatanDendaPajakBahanBakarKendaraanBermotor-LO PendapatanDendaPajakMineralBukanLogamdanBaiuan-LO PendapatanDendaPajakBumidanBangunanPcrtJcseandanPerkotaan-LO PendapatanDendaBeaPerolehanHakAtasTanahdanBangunan-LO 176 Dst Dst.. 8 8 8 8 8 8 8 8 8 m 09 O9 09 09 09 09 0*i 09 09, 09 09 09 09 09 09 09 09 O9 09 09 09 09 09 09 09 09 09 09 09 PendapatanDendaRetr ibusi-LO PendapatanDendaRetr ibusiPelayananKesehatan-LO PendapatanDendaRetribuaiPelayananPersampahan/Kebersihan-IX) m~ PendapatanDendaKetnbusiPenggantianBiayaCetakKartu TandaPendudukdanAktaCatalanSipil-LO ibusiPelayananPemakamandanPengabuanMayat-LO 04 PendapatanDendaRetr it irdlTepiJalanUmum-LO 05 PendapatanDendaRetribuaiPelayananPar 06 PendapatanDendaRetribusiPelayananPasar-LO 07 PendapatanDendaRetnbusiPengujianKendaraanBermolor-LO iksaanAlatPemadamKebakaran-LO 08 PendapatanDendaRetnbusiPemer 09 PendapatanDendaRetribuaiPenggantianBiayaCetakPeta-LO ibusiPenyediaandan/atauPenyedotanKakus-LO 10 PendapatanDendaRetr ibusiPengoiahanLimbahCair-LO 11 PendapatanDendaRetr ibusiPelayananTera/TeraUlang-LO 12 PendapatanDendaRetr 13 PendapatanDendaRetribusiPelayananPendidikan-LO ibusiPengendalianMenaraTelekomunikasi LO 14 PendapatanDendaRetr ibusiPemakaianKekayaanDaer ah-LO Yb PendapatanDendaRetr 16 PendapatanDendaKetnbusiPasarUrosirdan/atauPcrtokoan-LO ibusiTempatPelelangan-LO 17 PendapatanDendaRetr ibusiTerminal-LO 18 PendapatanDendaRetr PendapatanDendaRetr ibusiTempatKhususParkir-LO PendapatanDendaRetr ibusiTempatPenginapan/Pesanggrahan/Villa-LO ibusiRumahPotongHcwan-LO 21 PendapatanDendaRctr ibusiPelayananKepelabuhan-LO 22 PendapatanDendaRctr ibusiTempatRekreaatdanOlahrags-LO 23 PendapatanDendaRetr 24 PendapatanDendaRetribusiPcnyebranganAir-LO ibusiPenjualanProdukaiUsahaDaerah-LO 25 PendapatanDendaRetr ibusiUinMendir ikanBangunan-LO 26 PendapatanDendaRetr apatPenjualanMinumanBeralkohol-LO 27 PendapatanDendaRetribusiIzinTer 28 PendapatanDendaRetribusiIzinGangguan-LO ibusiIzinTrayek-LO 29 PendapatanDendaRctr 30 PendapatanDendaRetribusiIzinPerikanan-LO ibusiPengendalianLaluLtntas-LO 31 PendapatanDendaRetr ibusiPerpanjanganIzinMempekerjakanTenagaKenaAsing(IMTA)-LO 32 PendapatanDendaRetr 8 8 8 8 8 10 10 10 10 10 01 O2 03 04 8 8 8 PendapatanDendaAtasPelanggaranPcrda-LRA 11 11 01 PendapatanDendaAtasPelanggaranPerda-LRA 11 02 8 8 PendapatanHasiJEksekusiatasJaminan -LO 12 12 01 HasilEksekusiAtasJaminanatasPelaksanaanPengadaanBarang/Jasa-LO 12 02 12 03 8 8_ 8 "4 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 - 8 8 8 8 8 01 02 03 04 05" PendapatandanPengembalian-LO PendapatandariPengembalianPajakPenghasilanPasal21-LO PendapatanDar i PengembalianKelebihanPembayaranAsuransiKesehalan-LO PendapatanDar i PengembalianKelebihanPembayaranGajidanTunjangan-LO PendapatanDar i PengembalianKelebihanPembayaranPerjalananDinas-LO FaailitasSoalaldanFasllltasUmum-LO 14 14 01 FasilitasSosial-LO 14 02 FaailitasUmum-LO 14 03 8 8 8 8 ~8 8 8 8 13 13 13 13 13 13 PendapatanDendaPemanfaatanAsctDaer ah-LO PendapatanDendaSewaAsetDaerah-LO ^endapatanDendaKerjasamaPemanfaatanAsetDaerah-LO PcndapetanDendaBangunGunaSer eh-LO PendapatanDendaBangunSerahGuna-LO - @endapatanPenyelenggar aanSekolahdanDiktat LO 15 15 01 PendapatanPenyelenggaraanSekolah-LO J5~ 02 VndapatanPenyelenggaraanDiklat-LO 15 03 16 16 16 16 16 8 1 4 17 Pendapatandar i PenyelenggaraanPendidikandanPelatihan-LO taran/UjianMasuk-LO 01 UangPendaf 02 UangSekolah/PendidikandanPelatihan-LO 03 UangUjianKenaikanTingkat/Kelas-LO ___ 04 Dst Pendapatandar i Angsuran/CicilanPenjualan-LO 177 Dst Dst 8 ~T 4 8 8 -j 4 an/CicilanPenjuaianRumahDinasDacrahGolongan111-LO IV i_01 Angsur 17 02 Angsuran/CicilanPcnjuaianKenderaanPcrorangan Dinas-LO 17 03 tf ft ft 8 ft 1 i i i 1 4 4 4 4 4 18 18 18 18 18 tf 8 8 i i i 4 4 4 19 19 01 19 02 B 8 8 8 i -4 i 4 i 4 i 4 i 4 20 20 20 20 20 01 02 03 04 8 8 i i 21 21 01 8 2 8 7 4 4 2 7 Hasi]dariPemanfaatanKekayaanDacrah-LO HasildanPemanfaatanKekayaanDaerahSewa-LO HasildanPemanfaatanKekayaanDaerahKerjasamaPemanfaatan-LO HasildariPemanfaatanKekayaanDaerahBangunOunaSerah-LO Haaildar i PemanfaatanKekayaanDaerahBangunScranGuna-LO PENDAPATANTRANSFER-LO 1 2 tf 8 8 01 02 03 04 1 1 ] i PajakBumidanBangunansektorPertambangan-LO 01 of BagiHasildar i PajakBumidanBangunansektorPerkebunan-LO 01 02 BagiHasildar i PajakBumidanBangunansektorPerhutanan-LO 01 Oil BagiHasildar BagiHasildar iPajakPenghasilan(PPh|Paaal25danPasal29WajibPajakOrangPr ibadiDalamNeger i danPPhPasal21 01 04 LO 01 05 8 2 ~ft~ 2 1 1 1 1 8 8 8 8 8 ft J3 8 7 2 2 '2 2 2 2 2 2 ? 2 1 1 1 1 i 1 1 O'A iIuranHakPengusahaanHutan-LO 02 01 BagiHasildar BaRiHasildar iPr ovlsiSumberDayaHutan-LO i DanaReboisasi-LO 02 03 BagiHasildar i IuranTetap(Land-Rent)-LO 02 O4 BagiHasildar iIuranEksplor asidanIuranEksploitasi(Royalti)-LO 02 05 BagiHasildar i PungutanPengusahaanPenkanan-LO 02 06 BagiHasildar i PungutanHasitFerikanan-LO 02 07 BagiHaaildar i PertambanganMinyakBumi-LO 02 08 BagiHasiidar i PertambanganOasBumi-LO 02 09 BagiHasildar 02 10 BagiHasildanPertambanganPanasBumi-LO tf ft 2 2 1 1 DanaAlokasiUmum(DAU)-LO 03 03 01 DanaAlokasiUmum-LO 8 8 I DanaAlokaaiKhusus(DAK)-LO 1 04 j 04 01 ] 04 02 1 O4 03 astrukturSanitasi-LO 1 04 04 DAKBidangInfr 1 04 05 DAKBidangKeluargaBerencana -LO 1 04 Ob 1 04 07 DAKBidangPerumahandanKawasanPemuldman-LO 08 DAKBidangKesehatan-LO 1 O4 09 DAKBidangKelautandanPerikanan-LO O4 !> tasiPerdesaan-L0 1 04 1 DAKBidangTranspor 1 04 1 04 DAKBidangSaranadanPrasaranaDaerahTertinggaljSPDT)-LO 1 04 DAKBidangPcrtanian-LO 1 04 DAKBidangEnergiPedcsaan-LO 04 "ft" 2 "T" 04 DAKBidangSaranadanPrasaranaKawasanPerbatasan-LO 8 i 04 DAKBidangKeselamatanTr ansportasiDarat-LO 8 2 i O4 8 2 i 04 20 8 if t f ft t f ft 8 a 8 8 ft 8 ft 8 8 8 ? 2 2 2 2 2 2 2 2 ? 2 7 2 2 2 178 Pen'dapalanBagihaaiiLaTnnyaTy.7-1.6 Dst ~" I Pendapatan Transfer Femerintah Pusat - Lainnya - LO I Dana Otonomi Khu: Dana Tambahan Infrastruktur- LO 8 8 8 8 8 8 7 7 7 2 2 2 DanaPenyeauaian-LO 7. 03 of esiGuruPNSD-LO 7 03 01 TunjanganPr 7 03 02 DanaTambahanPenghasilanGuruPNSD-LO 2 03 03 DanaInsentifDaerah-LO 03 04 2 03 06 DsT~......@..! 8 2 3 8 8 8 2 ?. 2 3 3 8 8 8 2 7 7 PendapatanBagihasilLainnya-LO 02 3 02 01 3 02 02 ~ PendapatanTransf erPemerintahDaerahLainnya-LO PendapatanBagiHasilPajak-LO 01 01 01 PendapatanBagiHaailPajak -LO 01 02 PendapatanDanaOtonomiKhusus-LO 8 2 3 03 "8 ~2~ ~3~ 03 "or PendapatanDanaOtonomiKhusus-LO BantuanKeuangan-LO 8 2 4 4 01 a 7 2 2 4 01 8 8 8 2 2 2 BantuanKeuangandar i Pemer intah DaerahKabupatcn-LO 4 02 i Pemer intah Daer ahKabupaten 4 02 01 BantuanKeuangandar 4 02 02 Dst.... 8 8 8 2 2 2 4 4 4 8 3 8 3 1 8 a 3 3 1 1 PendapatanHibahdar i Pemer intah-LO 01 i Pemer intah-LO 01 01 PendapatanHibahdar 8 8 3 3 1 1 PendapatanHibahdari Pemer intahDaerahLainnya-LO 02 iPemer intahDaerahLainnya-LO 02 01 PendapatanHibahdar BantuanKeuangandariPemer intah DaerahProvinsiLainnya-LO i Pemer intah DaerahProvinsi -LO 01 BantuanKeuangandar 02 BantuanKeuangandar i Pemer intah Daer ahKota-LRA 03 i Pemer intah DaerahKota 03 01 BantuanKeuangandar 03 02 -LO -LRA LAIN-LAINPENDAPATANDAERAHYANOSAH-LO ~8~ ~3 "l 8 3 1 8 3 1 8 8 8 3 3 3 1 1 1 8 3 2 8 3 a 3 8_ 3 2 2 2 ~8~ ~3~ 3 PendapatanHibah-LO PendapatanHibahdar i Badan/Lembaga/OrganisesiSwastadalamNeger i -LO 03 i Badan/Lembaga/Organises!SwastadalamNeger i....-LO 03 01 PendapatanHibahdar 03 02 PendapatanHibahdankelompokmasyarakat/perorangan-LO 04 04 01 PendapatanHibahdari kelompokmasyarakat-LO orangan-LO 04 02 PendapatanHibahdankelompokper DanaDarurat-LO DanaDarur at-LO 01 01 01 Korban/KerusakanAkibatBencanaAlam-LO 01 02 PendapatanLainnya-LO PendapatanLainnya-LO 8 3 3 01 B 3 3 0) 01 PendapatanLainnya-LO 8 3 3 01 02 179 Dst Dst Dst 8 ~8~ 8 8 8 8 8 8 ~R SURPLUSNONOPERASIONAL-LO 4 01 0] 01 01 01 01 01 01 i ~4 4 4 4 i i i 4 i 8 4 2_ 8 8 8 4 7 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 8 8 8 8 8 4 4 4 8 4 01 07 03 04 0!S 06 07 01 01 01 01 01 01 02 03 04 05 06 01 07 Ol 08 SurplusPcnyelesaianUtangDalamNegeriSektorPerbankan-LO SurplusPenyelesaianUtangDar i LembagaKcuanganBukanBank-LO SurplusPenyelesaianUtangDalamNegen-Obbgasi-LO SurplusPenyelesaianUtangPemerintahPusat-LO SurplusPenyelesaianUtangPemer intahKabupaten/Kola-LO 8 4 "~3~ 01 t" f 01 7>T 01 m 8 4 8 4 3 01 03 8 B PENDAPATANLUARB1ASA-LO 8 5^ 1 PendapatanLuarBiaaa-LO 8 8 5 5 01 01 1 3EBAN q I 9 01 1 9 9 9 1 9 ~\ 9 9 1 9 9 9 1_ 9 9 9 1 9 9 ~r 9 i 9 9 i 9 i 9 9 i 9 i 9 i 9 ~i 9 i __ 1 :: 01 01 ^)f 01 01 01 01 01 01 01 01 01 01 j o 01 01 01 02 03 04 05 Oft 07 08 09 luranJaminanKesehatan -LO 10 11 12 TunjanganBadanAnggaran-LO 14 TunjanganBadanKehormatan-LO 151 16 , 17 UangDukaWafat/Tewas-LO 18 UangJasaPengabdian-LO asionalPimptnanDPRD-LO 19 BelanjaPenunjangOper 20 21 BebanTambahanPenghasilanPNS-LO 02 02 01 fambahanPenghasilanberdaaarkanbebankerja -LO 02 02 TambahanPenghasilanbcrdasarkantempatbertugas-LO 180 Dst 9 9 9 02 03 TambaiianPcnghasilanberdasarkankondisikerja-LO 02 O4 TambahanPcnghasilanberdasarkankelangkaanprotest @LO 02 05_ 9 9 9 9 BebanPener imaanlainnyaPimpinandananggotsDP " "* KDH/WKDH-LO 03 03 01 BebanTunjanganKomunikasiintensifPimpinandanAnggotaDPRD-LO 03 02 BebanPenunjangOperasionalKDH/WKDH-LO 03 03 BebanPemungutanPajakBur ntdanBangunan-LO O4 04 01 BebanPemungutanPajakBumfdanBangunanPertambangan -LO 04 02 BebanPemungutanPajakBumldanBangunanPerkebunan-IX) - 04 03 BebanPemungutanPajakBumidanBangunanFerhulanan-LO 9 _9j ~9~ 9 9 InsentifPemungutanPajakDaer ah InsentifPemungutanPajakDaerah-PajakKendar aanBennotor-\ > (nsentifPemungutanPajakDaer ah-BeaBalikNamaKendar aanBermotor-LO InsentifPemungutanPajakDaerah-PajakBahanBakarKendaraanBermotor-LO In cntifPemungutanPajakDaer ah-PajakAirPcrmukaan LO ~ ~ InsentifPemungutanPajakDaer ah-PajakRokok-LO InsentifPemungutanPajakDaer ah-PajakHotel-LO InsentifPemungutanPajakDaerah-PajakRestoran-LO InsentifPemungutanPajakDaer ah-PajakHiburan-LO InsentifPemungutanPajakDaer ah-PajakReklame-LO InsentifPemungutanPajakDaer ah-PajakPeneranganJalan-LO InsentifPemungutanPajakDaerah-PajakParkir-LO [nsentifPemungutanPajakDaer ah-PajakAirTanah-LO [nsentifPemungutanPajakDaerah-PajakSarangBurungWalet-LO InsenlifPemungutanPajakDaer ah-PajakMineralBukanLogamdanBatuan-LO InsentifPemungutanPajakDaer ah-PajakBumidanBangunanPedesaandanPerkotaan-LO insentifPemungutanPajakDaer ah-BeaPerolehanHakAtasTanahdanBangunan-LO 9 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 9 9 9 InsentifPemungutanRetr ibusiDaerah 06 06 01 InsentifPemungutanRetribusiDaerah-PelayananKesehatan-LO ibusiDaer ah-PelayananPersampahan/Keberaihan-LO Ob 02 InsentifPemungutanRetr 9 ibusiDaerah-PenggantianBiayaCctakKartuTandaPendudukdanAktaCatatanSipil-LO 06 03 InsentifPemungutanRetr 06 04 InsentifPemungutanRetribusiDaerah-PelayananPemakamandanPengabuanMayat-LO ibusiDaerah-PelayananParkirdiTepiJalanUmum LO 06 05 InsentifPemungutanRetr ibusiDaerah-PelayananPasar-LO 06 06 InsentifPemungutanRetr ibusiDaer ah-PengujianKendaraanBermotor-LO 06 07 InsentifPemungutanRetr ibusiDaerah-Pemer iksaanAlatPemadamKebakaran-LO 06 08 InsentifPemungutanRetr ibusiDaerah-PenggantianBiayaCctakPeta-LO 06 09 InsentifPemungutanRetr ibusiDaer ah-Penyediaandan/atauPenyedotanKakus-LO 06 0 InsentifPemungutanRetr InsentifPemungutanRetr ibusiDaer ah-PengolahanLimbahCair-LO 06 ibusiDaerah-PelayananTer a/TeraUlang-LO 06 2" InsentifPemungutanRetr ibusiDaerah-PelayananPcndidikan-LO 06 3 [nsentifPemungutanRetr 06 4 InsentifPemungutanRetribusiDaerah-PengendalianMcnaraTelekomunikasi-LO ibusiDaerah-PemakaianKekayaanDaerah-LO 06 5 insentifPemungutanRetr ibusiDaerah-PasarOrosirdan/atauPertokoan-LO 06 6 InsentifPemungutanRetr ibusiDaerah-Ter npatPelelangan-LO 06 7 InsentifPemungutanRetr ibusiDaerah-Terminal-LO 06 a InsentifPemungutanRetr ibusiDaerah-TempatKhususParkir-LO 06 9 InsentifPemungutanRetr ibusiDaer ah-TempatPcnginapan/Pesanggrahan/Villa-LO 06 20 InsentifPemungutanRetr ibusiDaerah-RumenPotongHewan-LO 06 21 InsentifPemungutanRetr 06 22 InsentifPemungutanRetribusiDaerah-PelayananKepelabuhan-LO ibusiDaerah-TempatRekreasidanOlahr aga-LO 06 23 InsentifPemungutanRetr ibusiDaerah-PenyebranganAir-LO 06 24 InsentifPemungutanRetr ibusiDaerah-PenjualanProduksiUsahaDaerah-LO 06 25 InaentifPemungutanRetr ibusiDaerah-IzinMendir ikanBangunan-LO 06 26 InsentifPemungutanRetr onTempatPenjualanMinumanBeralkohol-LO 06 27 InsentifPemungutanRetribusiDaerah-t 06 28 InsentifPemungutanRetribusiDaerah-IzinQangguan-LO ibusiDaerah-IzinTrayek-LO 06 29 InsentifPemungutanRetr ibusiDaer ah-IzinPerikanan-LO 06 30 nsentifPemungutanRetr ibuaiDaer ah-PengendalianLaluUntas-LO 06 31 nsentifPemungutanRetr ibusiDaer ah-PcrpanjanganizinMempekerjakanTenagaKerjaAsing(1MTA)-LO 06 32 InsentifPemungutanRetr 9 9 ~9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 V 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 J> 9 9 9 - 01 02 03 04 05 06 07 08 i9 0 11 12 13 14 15 16 UangLembur-LO 07 07 01 UangLemburPNS LO 07 02 UangLemburNonPNS-LO 181 Dst Qst 9 1 9 1 ] 9' 1 9 9 I 9 1 9 I 9 ~9~ V 9 .... 9 9 9 9 9 1 1 1 1 1 ; 9 9 _! BebanBarangdanJasa 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0! ni 01 01 01 01 01 01 2 2 2 2 2 2 2 2 02 02 02 02 02 02 02 02 01 02 03 04 05 06 07 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 U 12 01 02 03 O4 05 06 07 08 01" 09 BebanBahanPakaiHabiB BebanPersediaanalattuliskantor BebanPersediaandokumen/administrasitender BebanPersediaanalatlistrikdanelektr onik(iaxnpupijar,batteryker ing) BebanPersediaanpcr angko,materaidanbendaposlainnya BebanPer aediaanperalatankebersihandanbahanpembersih BebanPersediaanBahanBakarMinyak/Gaa BebanPersediaanpenglsiantabungpemadamkebakaran BebanPersediaanpengisianisitabunggas BebanPersediaanBahan/ Mater ial BebanPersediaanbahanbakubangunan BebanPersediaanbahan/bibittanaman BebanPersediaanbibitternak BebanPer aediaanbahanobat-obatan BebanPer aediaanbahankimia BebanPersediaanMakananPokok " BebanJasaKantor BebanJasatelepon BebanJasaair BebanJasalistr ik BebanJasapengumumanlelang/pemenanglelang 3ebanJasasuratkabar/majalah BebanJasakawat/faksimili/internet BebanJasapaket/pengir iman BebanJasaSer tifikasi BebanJasaTransaksiKeuangan BebanJasaadministr asipungutanPajakPeneranganJalanUmuni BebanJasaadministr asipungutanPajakBahanBakarKendaraanBermotor Dst .... . . 9 9 9 9 9 9 9 y 9 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 9 9 9 9 i i i i BebanPremiAsuransi 2 04 2 04 01 BebanJasaPremiAsuransiKeaehatan ansiBarangMilikDaerah 2 04 02 BebanJasaPremiAsur 2 04 03 9 9 9 9 9 9 9 i 1 i i i 2 2 2 2 2 2 2 9 9 9 JL i i i i i i i i i i i 05 05 05 05 05 05 OS 01 02 03 04 05 Of i . . BebanPerawatanKendaraanBermotor BebanJasaService 3ebanPenggantianSukuCadang BebanBahanBakarMinyak/Gaadanpelumas BebanJasaKIR BebanPajakKendaraanBermotor 3ebanBeaBalikNamaKendaraanBermotor g 9 9 T 1 3ebanCetakdanPenggandaan T Of* 2 Ot BebanCetak 2 Oft 02 BebanPenggandaan 9 9 9 @) 9 9 1 1 1 1 1 1 2 2 2 7, 2 2 07 07 07 07 07 07 01 02 03 04 05 BebanSewaRumah/Gedung/Oudang/Parkir 3ebanscwaruoiahjabatan/rumahdinas Bebansewagedung/kantor/ter npat 3ebansewaruangrapat/pertemuan 3ebansewatempatparldr/uangtambat/hanggarsaranarnobilitas 3st.... 9 9 9 9 9 1 1 1 1 1 2 2 ? 2 2 08 Of t oa 08 oa 01 02 03 04 3ebanSewaSaranaMobilitas BebanSewaSar anaMobilitasDarat BebanSewaSar anaMobilitasAir BebanSewaSar anaMobilitasUdara Jst... \ BebanSewaAlatBerat 2 09 2 09 01 3ebanSewaEskavator 2 09 02 3ebanSewaBuldoser 2 09 03 Dst... 9 9 9 9 1 ~ 182 DaL 9 9 g 9 9 9 9 9 BebanScwaPerlengkapandanPenalatanKantor 2 10 2 10 01 Bebansewar aejaloirs! 2 1C 02 Bebansewfl bomputerdanpr inter 2 10 03 Bebansewaprpyektor ator 2 1C 04 Bebansewagener 2 10 05 Bebanscwatenda 2 10 06 2 10 07 Dst.... 9 9 ) 9 g 9 2 )1 2 11 2 11 2 11 2 11 2 11 01 02 03 04 05 BebanMakanandanMinuman Bebanmakanandanminumanhar ianpegawai Bebanmakanandanminumanrapat Bebanmak^nandanminuman'Amu Bebanmakanandonminumanpelatihan Dst... 9 9 y 9 9 9 2 12 2 12 2 12 2 12 2 12 2 12 2 12 01 02 03 04 05 06 BebanPakaianDinasdanAtr ibutnya BebanpakaianDitiasKDMdanWKDH BebanPakaianSipilHar ian(PSH) BebanPakaianSipilLengkap(PSL) BebanPakaianDinaaHar ian(PDH) BebanPakaianDinasUpacar a (PDU) Dst... 9 9 9 2 2 2 9 9 9 9 9 9 2 14 2 14 01 2 14 02 2 14 03 2 14 04 2 14 05 9 9 9 9 2 2 2 2 BebanPcr ialananDinas 15 15 01 Bebanpeijalanandinasdalamdaer ah 15 02 Bebanpeijalanandinasluardaerah i 15 03 Bebanpeijalanandinasluarneger 9 9 9 2 2 2 16 BebanPeijalananPlndahTugas 16 01 Bebanpeijalananpindahtugasdalamdaerah 16 02 Bebanpeijalananpindahtugasluardaerah 9 9 9 2 2 2 17 BebanPemulanganPegawai 17 01 Bebanpemulanganpegawaiyangpensiun.dalamdaerah 17 02 Bebanpemuianganpegawaiyangpensuinluardaerah 9 9 9 9 9 9 9 2 18 2 18 2 18 2 IS 2 18 2 18 2 18 01 02 03 04 05 06 9 9 9 9 9 2 2 2 2 2 3ebanJasaKonsultasi 01 BebanJasaKonsultansiPcnelitian 02 BebanJasaKonsultansiPcrcncanaan 03 04 Dat... 9 9 9 2 20 BebanBar angUntukDiser ahkankepadaMasyarakat/PihakKetiga 2 20 01 BebanBarangYangAkanDiserahkanKepadaMasyarakat 2 20 02 t ebanBarangYangAkanDiserahkanKepadaPihakKetiga 13 BelanjaPakaianKeija 13 01 Bebanpakaiankerjalapangan 13 02 Dst... 19 19 19 19 19 BelanjaPakaiankhususdanhar i-hariter tentu BebanpakaianKORPRI Bebanpakaianadatdaer ah Bebanpakaianbatiktradisional Dst... BebanPemelihar aan BebanPemeliharanTanah BebanPemeliharanPeralatandanMesin BebanPemelihar anGedungdanBangunan BebanPemeliharanJalan,Ir igasi,danJar ingan BebanPemeliharanAsetTetapLainnya 9 2 21 BebanBar angUntukDijualkepadaMaeyamkat/PihakKetiga 9 akat 2 21 01 BebanBarangYangAkanDijualKepadaMasyar 9 22102BebanBarangYangAkanDijualKepadaPihakKetiga 183 BebanHibahkepadaKelompokMasyarakat Dst Dst Dst _ 9 | 1 1 1 1 Bebankur aus,pelatihan,sosialisasidanbimbinganteknisPNS ? 73 ? 7?, 01 Bebankursus-kursussuigkal/pelatihan 07 Bebanaoslallsasi 7 2 22 03 Bebanbimbinganteknis z; 04 1 i 2 2_ 2 2 BebanHonorar iumNonPegawai 24 ar iumTcnagaAhJi/Narasumbcr/Inairuktur 24 01 Honor ator 24 02 Moder 24 03 2 2 2 2 Honor ar iumPNS 25 iumPanitiaPelaksanaKegiatan 25 of Honorar Honorar iumTimPengadaanBarangdanJasa 25 Honor ar iumTenagaAhli/lnstruktur/Nar asumber 25 25 04 Dsi 2 2 2 2 Honor ar iumNonPNS 26 26 01 HonoranumTenagaAhli/lnstruktur/Narasumber ar iumPegawaiHonor er/TidakTetap 26 02 Honor 26 03 ~9 9 V q 9 9 9 9 9 9 9 ~i "9~ 9 i 9 9 i 2 9 9 ~T 2 9 i 2 9 '@ 2 27 22 77 22 'JJ ?? BebanBcasinwaPendidikanPNS BebenbeasiswatugasbelajarD3 BebanbeasiswatugasbclajarSI 9cbanbeasiswalugasbclajarS2 BebanbeasiswatugasbelajarS3 2 2 7 2 9 9 01 02 03 (M 05 01 01 01 01 01 01 BungaUtangPinjaman BebanBungaUtangPinjamankepadaPcmcrintah BebanBungaUtangPinjamankepadaPemerintahDaerahlainnya BebanBungaUtangPinjamankepadaLcmbagaKeuanganBank BebenBungaUtangPinjamankepadaLembagaKeuanganBukanBank SungaUtangPinjamanLainnya 9 9 9 3 3 3 3 3 3 9 9 i i BungaUtangOblJgasi 3 07 3 02 01 BungaUtangObligasi 9 i 4 9 9 9 9 i 4 4 4 4 jT ~ BebanBunga i i i i i i 9 9 " Uanguntukdibcr ikankepadaPihakKetiga/Masyar akat 27 ikankepadaPihakKetiga 27 01 Uanguntukdibcr akat 27 02 UanguntukdibenkankepadaPihakMasyar 27 03 3 9 - - - - _. . 01 02 03 04 05 BebanSubaidi """ """" i i BebanSubsidi of 01 BebanSubsidikepadaBUMN 01 02 BebanSubsidikepadaBUMD UI 03 BebanSubsidikepadaPihakKetigaLainnya ~9~ ~r 5 9 9 i i BebanHibah 5 01 5 01 BebanHibahkepadaPemer intah angkepadaPemer intah 01 BebanHibahBar BebanHibahkepadaPemer intahDaer ahlainnya 02 ovinsi 02 01 BebanHibahkepadaPemerintahPr intahKabupaten 02 02 BebanHibahkepadaPemer intahKota 02 03 BebanHibahkepadaPemer 9 9_ i 9 i 9 i 5 5~ 5 5 9 9 9 BebanHibahkepadaPcrusahaanDaerah/BUMD 5 03 03 01 - - -@ -5 03 02 D - i l lebunHibahkepadaKekimpokMasynrakai 9 -j S~ ~O4 9 i 5 04 01 9 i 5 04 01 184 JBeban Jjcban Jf Beban Beben a leban benPenyusutan Penyusutan inTugu Senjata Mat Alat Alal Laborator Mat Peralatan Peraga/Praktek Runmh Angkul Bengkel Titik ApiPemancar Kontr Tangga Apung i Tak um ol/Paati Bermeain Ungkungan Bermotor Sekolah Hidup Bcban Bantuan Soaial Bcban Bantuan SosiaJ kepada Organisaai SoaialKemasyarakata UJeban Beban Bami Baniuan Sosial kepada Organiaasi Soaial Kemasyamkata Beban Bamuan Soaial kepada Masyarakat Beban Bantuan Sosial b n dan Amor t isasi [Bcban Pcnyuautan Persia tan dan Meain |Dcban Pcnyut Beban f enyusutan Alal-Alat Beaar Apung jBeben Penyuautan Alat Angkutan Dar at Bermotor jBeban Penyuautan Alat Angkutan Ber at fak Bcrmotor Beban Pcnyusutan AlaI Angkut Apung Tak Bcrmotor Beban Fenyusutan Alat Angkut Bermotor Udara Beban Fenyuautan Mat Ukur \ I Be ban Penyusulan Alal Pengolahan Pertanian Ef eban Penyusutan Alat Pemeliharaan Tanaman/Alat Penyimpan Pertania Jeban Penyusutan Alat Kan tor Beban Fenyusutan Per aJatan Kompute Bcban Penyusutan Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pcjabat Beban Penyuautan Alat Studio JBeban Penyusutan Ala) Komunikasi iBeban Penyusutan Atat Kedokter an iBeban Penyusutan Alat Keaehatan JBeban Penyuautan Unit-Unit Laborator ium I Bcban Penyusutan Unit Alat Labor at orium Kimia Nuklir [Beban Penyijautan Alat Labotator ium Fiaika Nuklir / Elektronika 1Bcban Pcnyusutan Alal Pr oleksi Radiaai / Pr otckai Lingkungan IBcban Penyusutan Radiation Aplication and and Non Hon Destructive Destructive Testing Testi Laboratory (BATAM) @Bcban Penyuautan Fer alatan Labor atorium Hidrodint Be ban Penyusutan Persenjaiaan Non Senjata Api 33 iBeban Penyuautan Alat Keamanan dan Fcr iindui [Bebein Rcnyusulan Gedung dan Bangunan [Beban Pcnyusutan Bangunan Gedung Tempal Kcrja Beban Pcnyuautan Bangunan Gedung Tempat Tinggal n Penyusutan Bangunan Menara n Fenyuautan Bangunan Beraejar ah n Penyusutan Tugu Per ingatan n R?nyuautan Monu men/Bangunan Beraejarah n Penyuautan Tugu Per ingatan Lain Bcban Penyusulan Bang n Rambu-Rambu TBcban Penyuautan Bangunan Rambu-Rambu Lalu Lintas Udara IBe ban Prtiyuautan Jalan, Irigaai, dan Jaringan [Bcban Penyuautan Jalan [Bcban Benyusutaii Jcmbata 185 Dst Dsl BebanPenyusutanBangunanAirIr igasi BebanPenyusutanBangunanAirPasangSurut BebenPenyusutanBangunanAirRawa BebenFenyusutanBangunanPengamanSungaidanPenanggulanganBencanaAlam BcbanPenyusutanBangunanPenger abanganSumberAirdanAirTanah BebanPenyusutanBangunanAirBersih/Baku BebanPenyusutanBangunanAirKotor BebanPenyusutanBangunanAir BebanPenyusutanInslaiasiAirMinum/AirBersih BebanPenyusutanInstalaslAirKotor BebanPenyusutanInstalasiPengolahanSampan BebanPenyusutanInstalasiPengolahanBahanBangunan BebanPcnyuautanInstalasiPembangkitListr ik BebanPenyusutanInstalasiGarduListrik 3ebanPenyusutanInstalasiPer tahanan BebanPenyusutanInstalasiOas BebanPenyusutanInstalasiPengaman BebanPenyusutanJannganAirMinum 7 03 04 05 06 07 OH 09 0 1 2 3 4 5 b 7 8 9 20 21 03 22 9 9 9 9 7 7 7 7 7 7 04 04 04 04 04 04 BebanAmor tisasiAsetTidakBerwujud BebanAmortisasiGoodwill BcbanAmortisasiUsensidanfrenchise BebanAmortisasiHakCipta BebanAmortisasiPaten BebanAmortisasiAsctTidatBerwujudLainnya 9 8 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 8 01 8_ 01 8 01 8 01 8 01 8 01 8 01 8 01 a 01 8 8 "oil 8 01 1 2 03 04 05 06 07 08 09 10 11 9~ 9 9 9 9 9 9 a 8 K ft 8 8 8 01 02 03 04 05 06 9 9 9 9 BebenPenurunanNilaiInvestaai 9 01 9 01 01 BebenPenurunanNilaiInvestasi 9 9 BebanPenyisihanDanaBergulir 9 02 9 02 01 BebanPenyisihanDanaBergulir 9~ 9 9 03 @ BebanLain-lain 9 03 01 BebanLain-lain 9 9 i p g 9 9 9 9 9 9 g 9 9 9 9 9 9 9 9 - 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 9 9 2 9 2 m 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 01 02 03 04 05 BebanPenyusulanJar inganTelepon BebanPenyusutanJar inganOas BcbanPenyisihanPiutang 02 02 02 02 02 02 02 BebanPenyisihanPiutangPendapatan BebanPenyisihanPiutangPajak 3ebanPenyisihanPiutangRctr ibusi BebanPenyisihanPiutangHasilPengelolaanKekayaanDaerahyangDipisahkan BebanPenyisihanPiutangLain-lainPADyangSah BebanPenyisihanPiutangTr ansferPemerintahPusat BebenPenyisihanPiutangTr ansf erPemerintahPusat-Lainnya BebanPenyisihanPiutangTransferPemer intahDaerahLainnya BebanPenyisihanPiutangBantuanKeuangan BebanPenyisihanPiutangHibah Beban^nyisihanPiutangPendapatanLainnya BebanPenyisihanPiutangLainnya BebanPenyisihanBagianLancarTagflianJangkaPanjang BebanPenyisihanBagianLancarTagihanPinjamanJangkaPanjangkepadaEntitasLainnya BebanPenyisihanBagianLancarTaRihanPeniualanAngsuran BebanPenyisihanBagianlancarTuntutanGantiRugi BebanPenyisihanUangMuka BebanLain-lain BEBANTRANSFER 1 BebanTransferBagiHasilPajakDaerah BebanTransferBagiHasilPajakDaerahKepadaPemer intahanKabupaten/Kota intahanKabupalen/Kola.... 01 oT BebanTransferBagiHasilPajakDaerahKepadaPemer 9 2 1 01 02 Dst... 9 ^2 -J 01 186 Dst BebanTransferBagiHasilPendapatanLainnyaKepadaPemerintahanKabupaten/Kota BebanTransferBantuanKepadaPartaiPolitik BebanTr Dst ansf erBantuanKeuangankeKabupaten/Kota BebanTransferBagiHasilPendapatanLainnya 9 2 2 9 9 2 ? 2 2 ? 3 9 2 3 9 @} 9 2 ? 2 BebanTransferBantuanKeuangankePropinsi 3 01 3 01 01 BebanTransferBantuanKeuangankePropinsi.... 3 01 02 9 9 9 2 '/ BebanTransferBantuanKeuangankeKabupaten/Kota 02 3 oy 01 3 0? m 9 2 4 9 g q 2 2 4 4 BebanTransf erBagiHasilPendapatanLainnyaKepadaPemer intahanKabupaten/Kola 01 01 01 02 BebanTransferBantuanKeuangankePemer intahDaer ahLainnya 3ebanTransferBantuanKeuangankeDesa @ 01 01 BebanTransferBantuanKeuangankeDesa erBantuanKeuangankeDesa.... 01 BebanTransf 02 Dst.... BebanTransferBantuanKeuanganLainnya 9 BebanTransferBantuanKepadaPartaiPolitik 01 02 Dst.... 9 2 2 2 5 01 S 01 5 01 9 2 6 9 9 9 2 2 2 BebanTr ansferDanaOtsusKabupaten/Kota 6 01 (S 01 0! BebanTransferDanaOtsuaKabupaten/Kota... i 01 02 Dst.... f y 3 9 a 9 9 9 9 9 9 9 9 3 .1 .1 3 9 3 3 3 3 3 3 3 3 9 3 9 3 9 3 9 3 9 9 ~9~ 9 BebanTransferDanaOtonomiKhusus DEFISITNONOPERAS1ONAL DefisitPenjualanAsetNonLancar-LO 1 i i i i i T i 1 DefisitPenjualanAsetNonLancar-LO 01 01 01 DefisitPenjualanAsetTanah-LO 01 02 DefisitPenjualanAsetPeralatandanMesin-LO 01 03 DefisitPenjualanAsetGedungdanBangunan-LO 04 DefisitPenjualanAsetNonLancar/AsetTetapLainnya-LO oi 05 DefiaitPelcpasanlnveatasiJangkaPanjang-LO 01 Of i DefisitPenjualanAsetLam-lain-LO 01 07 DefisitPenyelesaianKewajibanJangkaPanjang-LO 2 2 2 7 ? ? 2 ? 2 ? 01 01 01 01 01 01 01 01 01 DefiaitPenyeiesaianKewajibanJangkaPanjang-LO 01 DefisitPenyelesaianUtangDalamNegeriSektorPerbankan-LO 02 DefisitPenyeiesaianUtangDariLembagakeuanganBukanBank-LO i -Obligasi-LO 03 DefisitPenyelesaianUtangDalamNeger intahPusat-LO 04 DefisitPenyeiesaianUtangPemer intahProvinsi-LO 05 DefisitPenyclesaianUtangPemer intahKabupaten/Kota-LO 06 DefisitPcnyelesaianUtangPemer 07 DefisitPenyelesaianPremium(Diskonto)Obligasi-LO Ofi 187 r~Q~| 3 3 DeflsitdariKeguatanNonOperasionalLainnya- LO 3 3 ni ni 3 m 02 3 01 03 Deflaitdari KegiatanNonOpe asionalLainnya- LO asionalLainnya- LO Dcfisi dariKegiatanNonOpcr Deiisi PelepasanInvestasiJangkaPendek-LO Dst.. 9 9 9 3 9 4 g 4 1 q" 9 9 9 4 4 4 4 , 1 1 1 3EBANLUARB1ASA Beba LuarBiasa - Bebai LuarBiasa 01 01 01 Bebar BencanaAlam 01 02 BebanLuarBiasaLainnya 01 03 Dst.. " . . . . ... .. BAB VII TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PBNYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA PBNTAMPAIANNYA A.KEDUDUKAN KEUANQAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH Sesuai amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pemerintah Daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemer intah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pember ian otonomi luas kepada daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat. Prinsip otonomi daerah menggunakan prinsip otonomi seluas- luasnya dalam arti daerah diberikan kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan diluar yang menjadi urusan pemer intah yang ditetapkan Undang-Undang. Daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk member i pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa, dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Sejalan dengan pr insip tersebut dilaksanakan pula prinsip otonomi yang nyata dan bertanggungjawab. Dalam rangka penyelenggaraan otonomi yang luas, nyata, dan bertanggungjawab tersebut, Bupati dan Wakil Bupati mempunyai peranan yang sangat pembangunan, strategis dan di bidang pelayanan penyelenggaraan masyarakat serta pemer intahan, bertanggungjawab sepenuhnya tentang jalannya pemer intah daerah. Oleh karena itu, dalam melaksanakan tugas dan fangsinya sebagai pejabat Negara perlu diberikan hak keuangan seperti gaji, tunjangan, tambahan penghasilan, dan biaya lainnya. Dalam melaksanakan 189 kedudukannya sebagai Bupati dan wakil Bupati disediakan biaya operasional antara lain : 1.Biaya rumah tangga, dipergunakan untuk membiayai kegiatan rumah tangga Bupati dan Wakil Bupati; 2.Biaya pembelian inventar is rumah jabatan, digunakan untuk membeli barang-barang inventar is rumah jabatan Bupati dan Wakil Bupati; 3.Biaya pemeliharaan rumah jabatan dan barang-barang inventar is, digunakan untuk pemeliharaan rumah jabatan dan barang-barang inventaris yang dipakai atau digunakan oleh Bupati dan Wakil Bupati; 4.Biaya pemeliharaan kendaraan dinas, digunakan untuk pemeliharaan kendaraan dinas yang dipakai atau digunakan oleh Bupati dan Wakil Bupati; 5.Biaya pemeliharaan kesehatan, dipergunakan untuk pengobatan, perawatan, rehabilitasi bagi Bupati dan Wakil Bupati beserta keluarga; 6.Uang duka bagi Bupati dan Wakil Bupati, diberikan kepada ahli wans; 7.Biaya perjalanan dinas, dipergunakan untuk membiayai perjalanan dinas dalam rangka tugas Bupati dan Wakil Bupati; 8.Biaya pakaian dinas, dipergunakan untuk pengadaan pakaian dinas Bupati dan Wakil Bupati ber ikut atr ibutnya; 9.Biaya penunjang operasional, digunakan untuk koordinasi, penanggulangan kerawanan sosial kemasyarakatan, pengamanan, dan kegiatan khusus lainnya guna mendukung pelaksanaan tugas Bupati dan Wakil Bupati, kwitansi atau tanda terima lainnya adalah sebagai bukti surat pertanggungjawaban (SPJ) yang sah dan berlaku untuk tanda ter ima penerimaan uang. 10. Besarnya biaya penunjang operasional Bupati dan Wakil Bupati ditetapkan berdasarkan klasif ikasi Pendapatan Daerah Asli sebagai ber ikut : a. Sampai dengan Rp 5 milyar paling rendah Rp 125 juta dan paling tinggi sebesar 3%; b. Diatas Rp 5 milyar s/d 10 milyar paling rendah Rp 150 juta dan paling tinggi sebesar 2%; 190 c. Diatas 10 milyar s/d 20 milyar paling rendah Rp 200 juta dan paling tinggi sebesar 1,50%; d. Diatas 20 milyar s/d 50 milyar paling rendah Rp 300 juta dan paling tinggi sebesar 0,80%; e. Diatas Rp 50 milyar s/d Rp 150 milyar paling rendah Rp 400 juta dan paling tinggi sebesar 0,40%; f. Diatas Rp 150 milyar paling rendah Rp 600 juta dan paling tinggi 0,15%. Menyadari kondisi dan keterbatasan kemampuan keuangan daerah, maka pengaturan mengenai biaya operasional disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah dan tetap memperhatikan prinsip ef isiensi, efektif itas, transparansi, kehematan, dan dapat dipertanggungjawabkan. B. TATA CARA PENATAUSAHAAN PENEMMAAN. 1. PENDAHULUAN Sistem dan prosedur penatausahaan penerimaan merupakan system dan prosedur yang digunakan menerima, menyimpan, mempertanggungjawabkan dalam menyetor, menatausahakan membayar, pener imaan uang kegiatan menyerahkan yang berada dan dalam pengelolaan Bendahara Pener imaan. Penerimaan daerah dianggap sah bilamana Kuasa Bendahara Umum daerah ( BUD ) telah menerima nota kredit. Pungsi Bendahara Penerimaan dapat dibantu oleh Bendahara Penerimaan Pembantu bilamana terdapat objek pendapatan daerah yang tersebar atas pertimbangan kondisi geograf is atau kondisi lainnya yang menuntut penunjukan Bendahara Pener imaan Pembantu. Kepala Daerah juga berhak menunjuk Bank, badan. Lembaga keuangan atau kantor pos untuk menjalankan sebagian tugas dan fungsi Bendahara Penerimaan. 191 2. KETENTUAN UMUM 1) Semua pener imaan daerah dalam rangka pelaksanaan urusan pemer intahan daerah dikelola dalam APBD. Setiap SKPD yang mempunyai tugas memungut dan/atau menerima pendapatan daerah wajib mengintensif lcan pemungutan pendapatan yang menjadi wewenang dan tanggungjawabnya. 2) SKPD dilarang melakukan pungutan selain dari yang ditetapkan dalam peraturan daerah. 3) Pener imaan SKPD dilarang digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundangundangan. Pener imaan SKPD berupa uang atau cek harus disetor ke Rekening Kas Umum Daerah paling lambat 1 (satu) har i kerja, kecuali untuk daerah yang jarak tempuhnya lebih dar i 6 jam dapat disetorkan lebih dar i 2 x 24 jam. 4) Pener imaan daerah disetor ke Rekening Kas Umum Daerah. 5) Bendahara Penerimaan dilarang melakukan, baik secara langsung maupun tidak langsung kegiatan perdagangan, pekerjaan pemborongan dan penjualan jasa atau bertindak sebagai penjamin atas kegiatan/pekerjaan/penjualan. 6) Bendahara Pener imaan juga tidak boleh membuka rekening dengan atas nama pr ibadi pada Bank atau giro pos dengan tujuan pelaksanaan APBD. 7) Bendahara Penerimaan tidak diperbolehkan menyimpan uang, cek atau surat berharga lebih dar i 1 (satu) har i kerja. 3. FUWGSI TANG TERKAIT 1) Pengguna Anggaran Dalam kegiatan ini Pengguna Anggaran memiliM wewenang untuk menerima dan mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban Penerimaan dari Bendahara Penerimaan melalui PPK-SKPD. 192 2) PPK-SKPD Dalam kegiatan ini PPK-SKPD memiliki wewenang untuk melakukan verif ikasi har ian atas pener imaan. 3) Bendahara Penerimaan Dalam kegiatan ini Bendahara Pener imaan memiliki wewenang untuk : a) Menerima pembayaran sejumlah uang yang tertera pada Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-Daerah)/Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKR-Daerah) atau dokumen lain yang dipersamakan dari Wajib Pajak/Retr ibusi; b) Memverif ikasi kesesuaian jumlah uang yang diter ima dengan dokumen Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-Daerah)/Surat Ketetapan Retr ibusi Daerah (SKR-Daerah) atau dokumen lain yang dipersamakan yang diter imanya. c) Membuat Surat Tanda Setoran (STS) dan Surat Tanda Bukti Pembayaran/Bukti lain yang sah. d) Menyerahkan Tanda Bukti Pembayaran/tanda bukti lain yang sah kepada Wajib Pajak/Retr ibusi. e) Menyerahkan STS (Surat Tanda Setoran) beserta uang yang diterimanya pada Bank. f) Membuat dan menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Penerimaan kepada Pengguna Anggaran dan PPKD selaku BUD. 4) PPKD selaku BUD Dalam kegiatan ini PPKD selaku BUD memiliki wewenang untuk : a. Menerima Laporan Pertanggungjawaban Penerimaan dar i Bendahara Penerimaan. b. Melakukan ver ifikasi, evaluasi serta analisis atas laporan pertanggungjawaban bendahara pener imaan SKPD dalam rangka rekonsiliasi penerimaan. 193 4.PENATAU8AHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIHAAN SKPD Uraian prosedur penatausahaan pener imaan adalah sebagai berikut : a. Penatausahaan Pener imaan Pendapatan Bendahara penerimaan SKPD menerima pembayaran sejumlah uang yang tertera pada Surat Ketetapan Pajak (SKP) daerah dan/atau Surat Ketetapan Retr ibusi (SKR) dan/atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SKP/SKR dari wajib pajak dan/atau wajib retribusi dan/atau pihak ketiga penerimaan yang SKPD berada dalam mempunyai pengurusannya. kewajiban untuk Bendahara melakukan pemeriksaan kesesuaian antara jumlah uang dengan jumlah yang telah ditetapkan. Bendahara penerimaan SKPD kemudian membuat Surat Tanda Bukti Pembayaran/bukti lain yang sah untuk diberikan kepada wajib pajak/wajib retr ibusi. b. Pembukuan Pener imaan Pendapatan Pembukuan pendapatan oleh bendahara penerimaan menggunakan Buku Pener imaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan Dalam melakukan pembukuan tersebut, bendahara pener imaan menggunakan dokumen-dokumen tertentu sebagai dasar pencatatan antara lain : @ Surat Tanda Bukti Pembayaran @ Nota Kredit @ Bukti Penerimaan Yang Sah, dan @ Surat Tanda Setoran Daftar STS yang dibuat oleh bendahara pener imaan didokumentasikan dalam Register STS Prosedur pembukuan dapat dikembangkan dalam 3 (tiga) prosedur, antara lain : 1) Pembukuan atas pendapatan yang dibayar tunai 2) Pembukuan atas pendapatan yang dibayar melalui rekening bendahara penerimaan 3) Pembukuan atas pendapatan yang dibayar melalui Kas Umum Daerah Tata cara pembukuan atas ketiga prosedur tersebut adalah sebagai ber ikut : 1) Pembukuan atas pendapatan yang dibayar tunai Proses pencatatan yang dilakukan dimulai dari saat bendahara pener imaan mener ima pembayaran tunai dar i wajib pajak atau wajib retr ibusi. Apabila pembayaran menggunakan cek/giro, maka pencatatan dilakukan ketika cek tersebut diuangkan bukan pada saat cek tersebut diterima. Selanjutnya pencatatan dilakukan pada saat bendahara pener imaan menyetorkan pendapatan yang diter imanya ke rekening kas umum daerah. Pencatatan dilakukan pada Buku Kas Umum. Langkah-langkah pembukuan pada saat pener imaan tunai adalah sebagai ber ikut : > Berdasarkan Bukti Penerimaan/Bukti Lain Yang Sah, bendahara penerimaan mengisi Register Tanda Bukt i penerimaan. 195 > Kemudian bendahara penerimaan mengidentif ikasi jenis dan kode rekening pendapatan. Lalu bendahara penerimaan mencatat pada Buku Kas Umum. Langkah-langkah pembukuan pada saat penyetoran adalah sebagai berikut : > Bendahara penerimaan membuat STS dan melakukan penyetoran pendapatan yang diter imanya ke rekening kas umum daerah. > Bendahara penerimaan mencatat penyetoran ke kas umum daerah pada buku kas umum pada bagian penyetoran . Selain pembukuan pada Buku Kas Umum, bendahara pener imaan mengisi register STS. Berikut adalah bagan alir yang menggambarkan proses Pembukuan Penerimaan dan Penyetoran atas Penerimaan Secara Tunai. a).l. Pencatatan Pener imaan Tunai Uraian Bendahara Pener imaan Proses Penerimaan Tunai 1. Bendahara penerimaan menyiapkan Surat Tanda Bukti Pembayaran/Bukti Lain Yang SuratTandaBukti Pembayar an/Bukti lain Yang Sah Sah 2. Berdasarkan Dokumen Bukti Pembayaran/Bukti Lain Yang Sah tersebut, Bendahara Penerimaan melakukan Pengisian Buku Kas Umum pada bagian pener imaan. Melakukan Penglsian buku kas umum 3. Hasil dar i penatausahaan ini adalah buku kas umum yang sudah terupdate. 197 a).2. Pencatatan atas Penyetoran Penerimaan Tunai Bendahara Penerimaan Uraian ProsesPenyetoran PenerimaanTunaikekas 1. Bendahara penerimaan menyiapkan bukti tanda setoran ke rekening kas umum daerah 2. Berdasarkan STS tersebut, bendahara penerimaan mengisi Buku Kas Umum pada Bagian S**fnr3n Melakukan Pengisian buku kas umum Penyetoran. 3. Kemudian bendahara pener imaan mengisi register Melakukan Pengisisan register STS STS 4. Hasil dari penatausahaan ini adalah buku kas umum dan register STS yang sudah Suku Kas Umum terupdate. 198 2) Pembukuan atas pendapatan yang dibayar melalui rekening bendahara penerimaan Wajib pajak/wajib retribusi dapat melakukan pembayaran melalui rekening bendahara penerimaan. Dalam kondisi tersebut, pencatatan dilakukan saat bendahara penerimaan menerima informasi dari bank mengenai adanya penerimaan pendapatan pada rekening bendahara penerimaan hingga penyetorannya. Pencatatan dilakukan pada Buku Kas Umum pada saat penerimaan dan penyetoran Langkah-langkah dalam membukukan penerimaan yang diterima di rekening bank bendahara penerimaan adalah sebagai berikut : 1. Bendahara penerimaan menerima pemberitahuan dari pihak Bank mengenai adanya penerimaan di rekening bendahara penerimaan. 2. Berdasarkan info tersebut dan info pembayaran dari wajib pajak/retribusi bendahara penerimaan melakukan verifikasi dan rekonsiliasi atas penerimaan tersebut. 3. Setelah melakukan verifikasi dan mengetahui asal pener imaan, bendahara penerimaan mencatat penerimaan di buku kas umum. 4. Kemudian bendahara pener imaan mengisi kolom kode rekening sesuai dengan jenis pendapatan yang diter ima. Langkah-langkah dalam membukukan penyetoran ke rekening kas umum daerah atas pener imaan pendapatan melalui rekening bank bendahara penerimaan adalah sebagai berikut : 1. Bendahara pener imaan membuat STS dan melakukan penyetoran pendapatan yang diter imanya dengan cara mentransfer melalui rekening bank bendahara penerimaan ke rekening kas umum daerah. 199 2. Bendahara penerimaan mencatat penyetoran ke kas umutn daerah pada buku kas umum pada bagian penyetoran. Selain pembukuan pada buku kas umum bendahara penerimaan mengisi register STS. Berikut adalah bagan alir yang menggambarkan proses pembukuan dan penyetoran atas penerimaan melalui rekening bendahara penerimaan. b)l. Pembukuan Penerimaan melalui Rekening Bank Bendahara Penerimaan Uraian Bendahara Pener imaan ProsesPenerimaandibank bendaharapenerimaan 1. Bendahara penerimaan menyiapkan nota kredit/informasilainnya mengenai adanya penerimaandi rekeningbankbendahara penerimaan 2. Bendahara penerimaan melakukan pengisian Buku Kas Umum pada bagian Nota kredit/informasi pener imaantainnya ( MelakukanPengisian bukukasumum pener imaan. 3. Hasil dar i penatausahaan ini adalahbukukasumum Bendahara Pener imaanyang sudah terupdate. BukuKasUmum Bendahara Ppnprimaan 200 terupdate. b)2. Penyetoran Penerimaan di rekening Bendahara Penerimaan ke Kas Umum Daerah Uraian Bendahara Penerimaan ProsesPenyetoran Penerimaan kekasumum 1. Bendahara penerimaan menyiapkan bukti surat tanda setoran ke rekening kas umum daerah dan nota credit yang dikeluarkan oleh bank. 2. Berdasarkan STS dan nota credit tersebut, bendahara penerimaan mengisi Buku Kas Umum pada Bagian Penyetoran. SuratTandaSetoran NotaKredit __^^@ MetakukanPengisian bukukasumum MelakukanPengisisan registerSTS 3. Kemudian bendahara penerimaan mengisi register STS | RegisterSTS | BukuKasUmum 4. Hasil dari penatausahaan ini adalah buku kas umum Bendahara Penerimaan dan register STS yang sudah 201 3) Pembukuan atas pendapatan yang dibayar melalui Kas Umum Daerah Wajib pajak/wajib retr ibusi dapat melakukan pembayaran secara langsung melalui rekening kas umum daerah. Pencatatan dilakukan saat bendahara pener imaan menerima informasi BUD mengenai adanya penerimaan pendapatan pada rekening kas umum daerah. Pencatatan dilakukan pada Buku Kas Umum. Langkah-langkah dalam membukukan penerimaan yang diterima langsung direkening bank Kas Umum Daerah adalah sebagai berikut : 1. Bendahara penerimaan menerima slip setoran/bukti lain yang sah dari wajib pajak/retribusi atas pembayaran yang mereka lakukan ke kas umum daerah. 2. Berdasarkan slip setoran/bukti lainnya, bendahara penerimaan mencatat pener imaan pada buku kas umum pada bagian penerimaan. 3. Lalu berdasarkan slip setoran/bukti lainnya, bendahara penerimaan juga mencatat penyetoran pada buku kas umum pada bagian penyetoran. Berikut adalah bagan alir yang menggambarkan proses pembukuan penerimaan dan penyetoran pendapatan melalui rekening kas umum daerah. 202 c) Penerimaan di Rekening Kas Umum Daerah Uraian Bendahara Penerimaan ProsesPenerimaandikas umumdaer ah 1 1 MelakukanPengisianbuku kasumumbendahara penerimaan 1 MelakukanPenglsianBukukas umumpadaPenerimaandan Penyetoran i Bukukasumum BendaharaPenerimaan 4. Hasil akhir dar i proses ini adalah buku kasumum. c. Pertanggungjawaban dan Penyampaian a) Pertanggungjawaban Administrate Bendahara penerimaan pengelolaan uang SKPD yang wajib menjadi mempertanggungjawabkan tanggungjawabnya secara administrat ive kepada Pengguna Anggaran melalui PPK SKPD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Laporan pertanggungjawaban penggabungan dengan bendahara laporan pener imaan merupakan pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu dan memuat informasi tentang rekapitulasi 203 pener imaan, penyetoran dan saldo kas yang ada di bendahara. Laporan pertanggungjawaban tersebut dilampiri dengan : @ Buku Kas Umum @ Buku Pendapatan Harian @ Register STS @ Bukti Penerimaan yang sah dan lengkap @ Pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu Langkah - langkah penyusunan dan penyampaian pertanggungjawaban bendahara penerimaan SKPD adalah sebagai berikut : 1. Bendahara pener imaan menerima pertanggungjawaban yang dibuat oleh bendahara pembantu paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya. 2. Bendahara pener imaan melakukan ver if ikasi, evaluasi dan analisis kebenaran pertanggungjawban yang disampaikan oleh bendahara peneriimaan pembantu. 3. Bendahara penerimaan menggunakan data per tanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu yang telah diverifikasi dalam proses pembuatan pener imaan yang laporan pertanggungjawban merupakan gabungan bendahara dengan laporan pertanggungjawaban bendahara pembantu. 4. Bendahara pener imaan member ikan laporan pertanggungjawaban kepada PA/KPA melalui PPK SKPD. 5. Atas pertanggungjawaban yang disampaikan oleh bendahara pener imaan, maka PPK SKPD akan melakukan verifikasi kebenaran terhadap Laporan Pertanggungjawaban tersebut. 6. Apabila disetujui, maka Pengguna Anggaran akan menandatangani Laporan Pertanggungjawaban (administrative) sebagai bentuk pengesahan. 204 Per tanggungjawaban administrative pada bulan terakhir tahun anggaran disampaikan paling lambat hari kerja terakhir bulan tersebut. b) Pertanggungjawaban Fungsional Bendahara pener imaan SKPD juga menyampaikan pertanggungjawaban secara fungsional kepada PPKD paling lambat tanggal 10 bulan pertanggungjawaban berikutnya yang menggunakan sama dengan format laporan pertanggungjawban administrative. Laporan pertanggungjawaban fungsional ini dilampiri dengan : @ Buku Kas Umum @ Buku Pendapatan Har ian @ Register STS @ Pertanggungjawaban bendahara penerimaan Langkah - langkah penyusunan dan penyampaian pertanggungjawaban bendahara penerimaan SKPD adalah sebagai berikut : 1. Bendahara penerimaan menerima pertanggungjawaban yang dibuat oleh bendahara penerimaan pembantu paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya. 2. Bendahara penerimaan melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis kebenaran pertanggungjawaban yang disampaikan oleh bendahara penerimaan pembantu. 3. Bendahara penerimaan menggunakan data pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu yang telah diverifikasi dalam proses pembuatan laporan pertanggungjawaban bendahara 205 penerimaan yang merupakan gabungan dengan laporan pertanggungjawaban bendahara pembantu. 4. Bendahara dapat menyempurnakan laporannya apabila terdapat masukan dari PPK SKPD ket ika melakukan verif ikasi atas pertanggungjawaban administrative. 5. Bendahara penerimaan menyerahkan 1 (satu) lembar laporan pertanggungjawaban kepada PPKD sebagai bentuk pertanggungjawaban fungsional paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. 6. PPKD kemudian melakukan verif ikasi, evaluasi dan analisis dalam rangka rekonsiliasi pendapatan. Pertanggungjawaban fungsional pada bulan terakhir tahun anggaran disampaikan paling lambat hari kerja terakhir bulan tersebut. Format dokumen tata cara penatausahaan penerimaan terdapat pada halaman 319 sampai dengan 326 Berikut Bagan Alir Penyampaian Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan 206 8 o S.@ c @ or 1 pifffl 1 I * E 11 8 ? O o a>a- 5. PENATAUSAHAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN PENTUSUNAN OLEH BENDAHARA LAPORAN PENERIMAAN PBMBANTU SKPD a. Penatausahaan Penerimaan Pendapatan Bendahara pener imaan pembantu SKPD mener ima pemabayaran sejumlah uang yang ter tera pada Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan/atau Surat Ketetapan Retr ibusi (SKR) dan/atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SKP/SKR dar i wajib pajak dan/atau wajib retr ibusi dan/atau pihak ketiga yang berada dalam pengurusannya. Bendahara pener imaan pembantu SKPD mempunyai kewajiban untuk melakukan pemer iksaan kesesuaian antara jumlah uang dengan jumlah yang telah ditetapkan. Bendahara penerimaan pembantu SKPD kemudian membuat Surat Tanda Bukti Pembayaran/bukti lain yang sah untuk diberikan kepada wajib pajak/wajib retr ibusi. Setiap pener imaan yang diterima oleh bendahara pener imaan pembantu SKPD harus disetor ke rekening kas umum daerah paling lambat 1 9satu) har i ker ia ber ikutnya dengan menggunakan formulir Surat Tanda Setoran (STS) b.Pembukuan Pendapatan Pembukuan pendapatan oleh bendahara pener imaan pembantu menggunakan Buku Kas Umum. Dalam melakukan pembukuan tersebut, bendahara pener imaan pembantu menggunakan dokumen-dokumen tertentu sebagai dasar pencatatan antara lain : 1. Surat Tanda Bukti Pembayaran 2. Bukti Penerimaan yang Sah, dan 3. Surat Tanda Setoran 208 Daftar STS yang dibuat oleh bendahara pener imaan pembantu didokumentasikan dalam Register STS. Khusus bendahara penerimaan pembantu ada satu prosedur pembukuan penerimaan dan cara pembayaran yang dilakukan oleh wajib pajak atau wajib retribusi. Prosedur tersebut adalah pembukuan atas pendapatan yang dilakukan secara tunai. Proses pencatatan yang dilakukan dimulai dari saat bendahara penerimaan pembantu menerima pembayaran tunai dari wajib pajak atau wajib retribusi. Apabila pembayaran menggunakan cek/giro, maka pencatatan dilakukan ketika cek tersebut diuangkan bukan pada saat cek tersebut diterima. Sedangkan pencatatan transaksi penyetoran dilakukan pada saat bendahara penerimaan pembantu menyetorkan pendapatan yang diterimanya ke rekening kas umum daerah. Pencatatan dilakukan pada Buku Kas Umum pada saat penerimaan dan pada saat penyetoran. Berikut Bagan alir yang menggambarkan proses pembukuan penerimaan dan penyetoran atas pener imaan secara tunai. 209 b.l). Pembukuan atas Pener imaanTunai Uraian Bendahara Penerimaan Pembantu ProsesPenerimaan tunai i SuratTandaBukti Pembavaran MeiakukanPengisian bukukasumum bendahara penerimaan BukuKasUmum bendaharapenerimaan pembantu 3. Hasil akhir dari penatausahaan ini adalah buku kasumum bendahara penerimaan pembantuyangtelahterupdate. 210 b.2). Pembukuan atas Penyetoran Penerimaan Tunai Uraian Bendahara Penerimaan Pembantu ProsesPenerimaan tunai i 1. Bendahara pener imaan pembantu menyiapkan bukti surat tanda setoran ke rekening kas umum daerah 2. Berdasarkan Surat Tanda Setoran tersebut penerimaan pembantu mengisi buku kas umum bendahara penerimaan. SuratTandasetoran MelakukanPengisianbuku kasumum MelakukanPenglsfanRegister STS 3. Kemudian bendahara penerimaan pembantu mengisi register STS 4. Hasil akhir dari penatausahaan ini adalah buku kas umum bendahara pener imaan pembantu yang telah terupdate. Buku kas umum bendahara penerlmaan pembantu 211 c. Pertanggungjawaban dan Penyampaiannya Bendahara penerimaan pembantu SKPD menyampaikan pertanggungjawaban kepada bendahara penerimaan paling lambat pada tanggal 5 bulan berikutnya. Pertanggungjawaban ini berupa Buku Pener imaan dan Penyetoran yang telah dilakukan penutupan pada akhir bulan, dilampiri dengan : 1. Register STS 2. Bukti pener imaan yang sah dan lengkap Pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu pada bulan terakhir tahun anggaran disampaikan paling lambat 5 har i kerja sebelum har i kerja terakhir bulan tersebut. Berikut adalah bagan alir Penyampaian Pertanggungjawaban Bendahara Pener imaan Pembantu 212 3; m\ si oo Ec D O O fl> cl 6. PENATAUSAHAAN DAN PBNYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN PPKD 8ERTA PENYAMPAIANNYA a. PENATAUSAHAAN PENERIBIAAN PPKD Penerimaan yang dikelola PPKD dapat berupa pendapatan dana per imbangan, pendapatan Iain-lain yang sah, dan pembiayaan pener imaan. Pener imaan-penerimaan tersebut diter ima secara langsung di Kas Umum Daerah. b. PEMBUKUAN PENERIMAAN PPKD Pembukuan Pendapatan oleh bendahara penerimaan PPKD menggunakan Buku Penerimaan Pendapatan PPKD Dalam melakukan pembukuan tersebut, bendahara penerimaan PPKD menggunakan dokumen-dokumen tertentu sebagai dasar pencatatan dengan menggunakan bukti penerimaan lainnya yang sah. Pembukuan pendapatan PPKD dimulai dari saat bendahara penerimaan PPKD menerima informasi dari BUD/Kuasa BUD mengenai adanya penerimaan di rekening kas umum daerah. Format Buku penerimaan PPKD tercantum dalam halaman 327 Berikut bagan alir yang menggambarkan proses Pembukuan Penerimaan Pendapatan PPKD 214 b. Pembukuan atas Penerimaan PPKD Uraian Bendahara Penerimaan PPKD Pr oses Penerimaan dikas umum daerah yang telah diatur dalam PerKDH mengenai system dan NotaKr edit/BuktiLain YangSah MelakukanPengisianbuku penerimaanPPKD 3. Hasil akhirdari penatausahaan ini adalah buku pendapatan BukuPenerimaan PPKD PPKD. c. PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENYAMPAIANNYA Bendahara penerimaan PPKD mempertanggungjawabkan pengelolaan uang yang menjadi tanggungjawabnya kepada PPKD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Pertanggungjawaban tersebuut berupa Buku Penerimaan PPKD yang telah dilakukan penutupan pada akhir bulan, dilampiri dengan bukti-bukti pendukung yang sah dan lengkap. Berikut adalah bagan alir yang menggambarkan proses penyusunan dan penyampaian pertanggungjawaban bendahara penerimaan PPKD 215 c.Penyampaian Per tanggungjawaban Bendahara Penerimaan PPKD Uraian PPKD Fungsi Ver iif ikasi Bendahara Pener imaan PPKD 1. Berdasarkan Buku Penerimaan PPKD dan Bukti penerimaan yang sah Bendahara Penerimaan PPKD menyusun Pertanggungjawabannya 2. Bendahara pener imaan PPKD menyerahkan Pertanggungjawaban bendahara pener imaan PPKD kepada verif ikasi PPKD Penangfung)Mvab wiBwK>ah*r* Pvrwtimun PWCD fungsi 3. Dilakukan proses verif ikasi, evaluasi dan analisis untuk mendapat informasi pendapatan PPKD yang sinkron dan kredibel 4. PPKD melakukan penandatanganan pertanggungjawaban bendahara penerimaan sebagai bentuk Bcndr tin Penertmun PPKD Per tanBundw*ban Bendihan persetujuan 216 C. TATA CARA PENATAUSAHAAN PENGELUARAN 1.PBNDAHULUAN Prosedur Penatausahaan Bendahara Pengeluaran merupakan Prosedur yang digunakan menatausahakan menerima, menyimpan, menyetor, membayar, menyerahkan dan mempertanggungjawabkan pengeluaran uang yang berada dalam pengelolaan Bendahara Pengeluaran. 2.KETENTUAN UMUH a. Setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah. b. Bukti tersebut harus mendapat pengesahan oleh pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab atas kebenaran material yang timbul dari penggunaan bukti tersebut. c. Bendahara pengeluaran baik secara langsung maupun tidak langsung dilarang melakukan kegiatan perdagangan, pekerjaan pemborongan dan penjualan jasa atau bertindak sebagai penjamin atas kegiatan/pekerjaan/penjualan, ser ta membuka rekening/giro pos atau menyimpan uang pada suatu bank atau lembaga keuangan lainnya atas nama pribadi. 3.FUNGSI TANG TERKAIT Secara umum fungsi yang terkait pada Prosedur Penatausahaan Bendahara Pengeluaran antara lain : 1) Bendahara Pengeluaran Merupakan Pegawai yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan 217 uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD. 2) Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ( PPTK ) Merupakan Pejabat pada Unit Kerja SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya dan bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Pengguna Anggaran, PPTK bertugas mencakup : a) pengendalian pelaksanaan kegiatan; b) melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan; dan c) menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan. 3) Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah ( PPK - SKPD ) Dalam kegiatan ini PPK-SKPD memiliki wewenang untuk melakukan verif ikasi harian atas pengeluaran. PPK-SKPD tidak boleh merangkap sebagai pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan Negara/daerah, bendahara, dan/atau PPTK. 4) Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran ( PA/KPA) 5) Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Selaku Bendahara Umum Daerah (PPKD selaku BUD) 6) Pembantu Bendahara Pengeluaran 7) Kuasa Bendahara Umum Daerah ( Kuasa BUD ) 218 4.PENATAUSAHAAN DAN PERTANQGUNGJAWABAN PENYUSUNAN BENDAHARA LAPORAN PENGELUARAN SKPD SERTA PENYAMPA1ANNYA Dalam melakukan penatausahaan pengeluaran Pemer intah Kabupaten Bengkayang telah menggunakan Simda Keuangan sehingga Prosedur penatausahaan pengeluaran mengacu pada peraturan berlaku yang terdiri atas : 4.1 PBNBRBITAN SURAT PENYEDIAAN DANA (SPD) Dokumen yang digun.ak.an dalam prosedur penyediaan dana, penerbitan Surat Penyediaan Dana ( SPD ) adalah sebagai berikut: a) Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Pengelolaan Keuangan Daerah ( DPA - SKPD ); b) Dokumen Anggaran Kas Pemerintah Daerah; dan c) Surat penyediaan dana (SPD ). Uraian Prosedur untuk penerbitan Surat penyediaan Dana (SPD) adalah sebagai berikut : a) SPD diterbitkan oleh Bendahara Umum Daerah dapat berdasarkan anggaran kas yang sudah dibuat oleh SKPD dan sudah ditetapkan sebagai Anggaran Kas Pemerintah Daerah. b) Dokumen Rancangan Anggaran Kas Pemer intah Daerah dan DPA - SKPD yang sudah disahkan kemudian didistr ibusikan ke pihak-pihak terkait, Yaitu : - Bidang Anggaran; - Satuan Kerja yang bersangkutan, sebagai arsip. 219 c) PPKD selaku BUD membuat dokumen SPD sejumlah 3 (tiga) rangkap, masing - masing sebagai ber ikut : - 2 (dua) rangkap diserahkan kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran. - 1 (satu) rangkap digunakan sebagai arsip oleh PPKD selaku BUD. d) SKPD menggunakan SPD sebagai dasar pengajuan SPP yang dibuat oleh Bendahara Pengeluaran. e) Penerbitan SPD dilakukan perbulan, pertriwulan atau persemester sesuai ketersediaan dana. Hal - hal yang harus diperhatikan dalam penerbitan SPD antara lain : a) Pembuatan SPD tidak dapat dilakukan jika tanggal pengesahan DPA tidak diisi. b) Kecuali sampai tahun anggaran berjalan belum ditetapkan APBD, maka dalam rangka pemenuhan belanja yang bersifat wajib dan mengikat dapat dibuatkan SPD. c) Pembuatan SPD harus memasukkan rencana penggunaan dana sampai ke rekening rincian objek yang dapat diambil dari Anggaran Kas yang telah ditetapkan. 4.2 PENGAJUAN SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP) Bendahara pengeluaran mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dalam rangka melaksanakan belanja. Dalam hal ini bendahara pengeluaran menyusun dokumen SPP yang dapat berupa : @ Uang Persediaan (UP) @ Ganti Uang (GU) @ Tambah Uang (TU) @ Langung (LS) @ LS untuk pembayaran Gaji dan Tunjangan @ LS untuk pengadaan Barang dan jasa Disamping membuat SPP Bendahara Pengeluaran juga membuat register untuk SPP yang diajukan, SPM dan SP2D yang sudah diterima oleh bendahara. a) SPP Uang Persediaan (UP) Bendahara pengeluaran mengajukan SPP Uang Persediaan (UP) setiap awal tahun anggaran setelah dikeluarkannya SK Kepala Daerah tentang besaran UP. SPP-UP dipergunakan untuk mengisi uang persediaan tiap-tiap SKPD. Pengajuan UP hanya dilakukan sekali dalam setahun tanpa pembebanan pada kode rekening tertentu. Bendahara mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai lampiran dalam pengajuan SPP UP, selain dari dokumen SPP UP itu sendiri. Lampiran tersebut antara lain : @ Surat Pengantar SPP-UP @ Ringkasan SPP-UP @ Rincian SPP-UP @ Salinan SPD @ Draf Surat pernyataan Pengguna Anggaran 221 Bendahara Pengeluaran SKPD dapat melimpahkan sebagian uang persediaan yang dikelolanya kepada bendahara pengeluaran pembantu pelaksanaan kegiatan. SKPD untuk kelancaran Pelimpahan tersebut dilakukan berdasarkan persetujuan pengguna anggaran. b) SPP Ganti Uang Persediaan (GU) Ganti uang merupakan mekanisme penggantian uang persediaan yang dapat dilakukan jika realisasi uang persediaan mencapai 50 % dari total uang persediaan yang diberikan kepada SKPD Pada saat uang persediaan telah terpakai bendahara pengeluaran dapat mengajukan SPP Ganti Uang Persediaan (GU) dengan besaran sejumlah SPJ penggunaan uang persediaan yang telah disahkan pada periode waktu ter tentu. SPP-GU tersebut dapat disampaikan untuk satu kegiatan tertentu atau beberapa kegiatan sesuai dengan kebutuhan yang ada. Dokumen yang digunakan dalam prosedur pengajuan Surat Permintaan Pembayaran Ganti Uang ( SPP - GU ) adalah : @ Surat Pengantar SPP - GU; @ Ringkasan SPP - GU; @ Rincian Penggunaan SP2D UP/GU yang lalu; @ Bukti transaksi yang sah dan lengkap; @ Salinan SPD @ Surat Pernyataan Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran yang menyatakan bahwa uang yang diminta 222 tidak dipergunakan untuk keperluan selain ganti uang persediaan saat pengajuan SP2D kepada Kuasa BUD; SPP Tambahan Uang (TU) Apabila terdapat kebutuhan belanja yang sifatnya mendesak, yang harus dikelola oleh bendahara pengeluaran, dan uang persediaan tidak mencukupi karena sudah direncanakan untuk kegiatan yang lain, maka bendahara pengeluaran dapat mengajukan SPPTU. Batas jumlah pengajuan SPP-TU harus mendapat persetujuan dari PPKD dengan memperhatikan r incian kebutuhan dan waktu penggunaan. Jumlah dana yang dimintakan dalam SPP-TU ini harus dipertanggungjawabkan tersendiri dan bila tidak habis, harus disetorkan kembali. Dalam hal dana tambahan uang tidak habis digunakan dalam l(satu) bulan, maka sisa tambahan uang disetor ke rekening kas umum daerah. Ketentuan batas waktu penyetoran sisa tambahan uang dikecualikan untuk : @ Kegiatan yang pelaksanaannya melebihi 1 (satu) bulan; @ Kegiatan yang mengalami penundaan dari jadwal yang telah ditetapkan yang diakibatkan oleh per istiwa diluar kendali PA/KPS; Dokumen yang digunakan dalam prosedur pengajuan Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang ( SPP TU ) adalah : @ Surat Pengantar SPP - TU; @ Ringkasan SPP - TU; 223 @ Rincian rencana penggunaan TU; @ Salinan SPD; @ Surat pernyataan untuk ditandatangani oleh Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran yang menyatakan bahwa uang yang diminta tidak dipergunakan untuk keperluan selain tambahan uang persediaan saat pengajuan SP2D kepada Kuasa BUD; @ Surat keterangan yang memuat penjelasan keperluan pengisian tambahan uang persediaan; @ Surat pernyataan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran yang menyatakan bahwa uang yang diminta akan habis digunakan dalam waktu 1 (satu) bulan, apabila tidak habis maka sisanya akan dikembalikan kecuali untuk kegiatan pelaksanaannya lebih dari (satu) bulan yang 1 dan kegiatan yang mengalami penundaan dari jadwal yang telah ditetapkan yang diakibatkan oleh peristiwa diluar kendali. d) SPP Langsung (LS) SPP Langsung (SPP-LS), yang dipergunakan untuk pembayaran langsung pada pihak ketiga dengan jumlah yang te;ah ditetapkan. SPP-LS dapat dikelompokkan menjadi @ SPP-LS untuk pembayaran Gaji dan Tunjangan @ SPP-LS untuk pengadaan Barang dan Jasa Bendahara mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai lampiran dalam pengajuan SPP LS, selain dar i dokumen SPP LS itu sendir i. Lampiran t*r<w*hiit antara lain : 224 Dokumen yang digunakan dalam prosedur pengajuan Surat Permintaan Pembayaran Langsung ( SPP-LS ) Gaji dan Tunjangan adalah : i. Surat Pengantar SPP-LS; ii. Ringkasan SPP-LS; iii. Rincian SPP-LS; iv. Lampiran SPP-LS, yang terdiri dari : @ Pembayaran gaji induk; @ Gaji susulan; @ Kekurangan gaji; @ Gaji terusan; @ Uang duka wafat/tewas yang dilengkapi dengan daftar gaji induk/gaji susulan/kekurangan gaji/uang duka wafat/tewas; @ SKCPNS; @ SKPNS; @ SK kenaikan Pangkat; @ SKJabatan; @ Kenaikan gaji berkala; @ Surat Pernyataan Pelantikan; @ Surat pernyataan masih mendudukijabatan; @ Surat pernyataan melaksanakan tugas; @ Daftar keluarga (KP4); @ Fotokopi surat nikah; @ Fotokopi akte kelahiran; 225 @ Surat keterangan pemberhentian pembayaran (SKPP) gaji; @ Daftar potongan sewa rumah dinas; @ Surat keterangan masih sekolah/kuliah; @ Surat pindah; @ Surat kematian; @ SSP PPh Pasal 21; dan @ Peraturan perundang - undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Dokumen yang digunakan dalam prosedur pengajuan Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS) barang dan jasa adalah sebagai berikut: i. Surat Pengantar SPP-LS; ii. Ringkasan SPP-LS; iii. Rincian SPP-LS; iv. Lampiran SPP-LS, yang terdiri dari : @ Salinan SPD; @ Salinan surat rekomendasi dari SKPD teknis terkait; @ SSP disertai faktur pajak (PPN dan PPh ) yang telah ditandatangani wajib pajak dan wajib pungut; @ Surat perjanjian kerjasama/kontrak antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan pihak ketiga serta mencantumkan nomor rekekning Bank pihak ketiga; 226 Ber ita Acara penyelesaian pekerjaan; Berita Acara Serah Ter ima barang dan jasa; Berita Acara Pembayaran; Kwitansi bermaterai, ditandatangani pihak nota/faktur ketiga dan yang PPK ser ta disetujui oleh Pengguna Anggaran; Surat jaminan Bank atau yang dipersamakan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan lainnya non bank; Dokumen lain yang dipersyaratkan untuk kontrak - kontrak yang dananya sebagian atau seluruhnya bersumber dari penelusuran pinjaman/hibah luar negeri; Berita acara pemeriksaan yang ditandatangani oleh pihak ketiga/rekanan serta unsur panitia pemeriksaan barang berikut lampiran daftar barang yang diper iksa; Surat angkutan atau konosemen apabila pengadaan barang dilaksanakan di luar wilayah kerja; Surat pember itahuan keterlambatan pekerjaan potongan apabila denda pekerjaan mengalami keterlambatan; Foto/buku/dokumentasi tingkat kemajuan /penyelesaian pekerjaan; Potongan jamsostek (potongan sesuai dengan ketentuan yang berlaku/surat pemberitahuan jamsostek); dan 227 @ Khusus untuk perhitungan pekerjaan harganya konsultan menggunakan yang biaya personil (billing rate), ber ita acara presentasi kemajuan pekerjaan dilampiri dengan bukti kehadiran tenaga konsultan sesuai pentahapan waktu pekerjaan dan bukti penyewaan/pembelian alat penunjang serta bukti pengeluaan lainnya berdasarkan rincian dalam surat penawaran. Ber ikut adalah format register SPP/SPM/SP2D R M O N 2 P S D L G N A T H A L M U J O M N R M P S L A G N T H A L M U J R M O N P P S T L A G N s" 5 2 tO - o g D CD D CO asZ 4.3 PRO8EDUR PENERBITAN SURAT PBRINTAH MEMBAYAR (SP1 @ PPK mener ima SPP yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaj dan dicatat dalam Register SPP-UP/GU/TU/LS. @ PPK meneliti kelengkapan dan kesesuaian dokumen ya diajukan oleh Bendahara Pengeluaran dengan SPD dan DF SKPD. @ Penelitian dilakukan dengan cara memberi tanda check list pada lembar penelitian kelengkapan dokumen. @ Jika proses verif ikasi tidak dilakukan SPM tidak dapat disiapke oleh fungsi tata usaha keuangan (PPK SKPD) dengan aplika simda keuangan. . Jika SPP- SPP-UP/GU/TU/LS dinyatakan tidak lengkap mak PPK-SKPD membuat surat penolakan penerbitan SPM. @ Surat Penolakan Penerbitan SPM yang diserahkan kepadi Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran paling lambat ] (satu) hari kerja sejak SPP diterima. Format Surat penolakan Penerbitan SPM terdapat pada halaman 328 @ Pengguna Anggaran/Kuasa pengguna Anggaran melakukan otorisasi terhadap Surat Penolakan Penerbitan SPM sebelum mengajukan kembali usulan pembuatan SPP-UP/GU/TU/LS yang baru kepada bendahara. @ SPP-UP/GU/TU/LS yang dinyatakan lengkap PPK menyampaikan kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk mendapatkan persetujuan pembayaran, atas dasar nota persetujuan maka PPK menyiapkan SPM untuk ditandatangani oleh Pengguna Anggaran. 230 Penerbitan SPM tersebut paling lambat 2 (dua) har i kerja terhitung sejak diter imanya dokumen SPP-UP/GU/TU/LS. SPM yang telah diterbitkan tersebut dijadikan dasar pengajuan SP2D yang diajukan kepada Kuasa BUD untuk penerbitan SP2D. Penerbitan SPM-UP/GU/TU/LS terdir i dari 5 rangkap : - Lembar 1, 2 dan 3 dikirim ke Kuasa BUD (BPKAD) - Lembar 3 akan dikembalikan ke SKPD (untuk arsip Bendahara Pengeluaran) setelah dibubuhi cap : telah diterima Kuasa BUD - Lembar 4 sebagai arsip PPK SKPD - Lembar 5 untuk PPTK SPM lembar 1, 2 dan 3 berikut Dokumen SPP (Salinan 1 dan 2) beserta kelengkapan/lampirannya kemudian disampaikan oleh Bendahara Pengeluaran kepada Kuasa BUD (BPKAD) untuk penerbitan SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana). SPM GU yang dipersiapkan oleh PPK SKPD harus memperhatikan hal - hal sebagai berikut : - Rekening pada SPM GU menunjuk rekening-rekening belanja sesuai dengan pengesahan SPJ atas penggunaan uang persediaan. - Rekening-rekening pada SPM GU memisahkan program dan kegiatan untuk masing-masing realisasi.penggunaan uang persediaan. - Dalam SPM GU tidak ada potongan SPM karena SPM GU merupakan perpindahan kas yang didasarkan atas pengesahan SPJ, sehingga jumlah nilai pada SPM GU akan sama dengan jumlah nilai pada pengesahan SPJ. - Perlakuan, sifat dan nilai SPM GU sesuai dengan SPP GU. - Jumlah bans rincian objek yang ditampilkan dalam tiap halaman SPM maxsimal sebanyak 10 baris, maka halaman SPM diterbitkan dalam beberapa halaman dan harus 231 ditandatangani/diparaf oleh Pengguna Anggaran pada setiaj: halaman. SPM TU yang dipersiapkan oleh PPK SKPD juga harus memperhatikan hal - hal sebagai berikut : - Uraian rekening pada SPM TU menunjuk ke rekening Kas di bendahara Pengeluaran sesuai dengan SPP TU. - SPM TU tidak ada potongan maupun informasi potongan, hal ini disebabkan oleh SPM TU merupakan sarana transfer kas dari Kas di Kas daerah ke kas di Kas di Bendahara Pengeluaran. SPM LS yang dipersiapkan oleh PPK SKPD harus memperhatikan hal - hal sebagai berikut : - Potongan SPM Potongan SPM akan diperlakukan sebagai pengurangan nilai pembayaran. - Informasi SPM Informasi SPM mempunyai batasan seperti potongan SPM, namun informasi SPM benar - benar berfungsi sebagai informasi, informasiSPM tidak akan mengurangi jumlah pembayaran SPM. 4.4PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH PBNCAIRAN DANA (SP2D) Langkah - langkah dalam penerbitan SP2D adalah : @ Kuasa BUD menerima dan meneliti kelengkapan SPM yang diajukan oleh Pengguna Anggaran terhadap pengeluaran yang diajukan antara lain : - Tidak melampaui pagu - Memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan 232 Jika Dokumen SPM tidak lengkap dan/atau tidak sah pengeluaran melampaui pagu, kuasa BUD menolak menerbitkan SP2D, paling lama 1 (satu) hari kerja sejak SPM diterima. Format surat penolakan penerbitan SP2D tercantum pada halaman 329 Jika Dokumen SPM telah lengkap dan sah, Kuasa BUD menerbitkan SP2D paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak SPM diterima. Penerbitan SP2D terdir i dari 6 lembar : - Lembar 1 dikjrim ke Bank - Lembar 2 dikirim ke SKPD (diserahkan kepada PPK) - Lembar 3 dan 4 untuk arsip Kuasa BUD - Lembar 5 untuk fungsi akuntansi BPKAD - Lembar 6 untuk pihak ketiga (pengadaan barang dan jasa). SP2D untuk pembayaran Uang Persediaan ( UP ) langsung menunjuk ke rekening Kas di Bendahara Pengeluaran sehingga belum membebani rekening belanja dan pengakuannya hanya merupakan perpindahan kas dari Kas di Kas Daerah ke Kas di Kas Bendahara Pengeluaran. Jurnal untuk perpindahan kas ini dilakukan dengan lawan rekening antara ( R/K SKPD dan R/K Pusat) Dalam hal sisa Uang Persediaan tahun lalu tidak disetor, maka Bendahara Pengeluaran wajib menyetorkan terlebih dahulu Uang Persediaan tahun lalu, kemudian SPP UP dapat diajukan sesuai ketetapan SP2D untuk pembayaran Ganti Uang Persediaan yang diterbitkan oleh BUD menunjuk rekening belanja sesuai pengesahan SPJ, SPP dan SPM. Dalam SP2D untuk pembayaran Gantu Uang ( GU ) mempunyai 2 fungsi yaitu : 233 Pengakuan Belanja Sesuai penjelasan pada point SPP Nihil bahwa pengakuan belanja ada di unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan yaitu SKPKD yang berfungsi sebagai BUD. Dalam aplikasi simda keuangan semua Pengakuan terletak pada unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan pada saat penerbitan SP2D. Demikian juga untuk belanja pada penerbitan SP2D GU, maka rincian belanja/rekening - rekening belanja pada SP2D merupakan pengakuan belanja definitive atas penggunaan uang persediaan sebelumnya. Jadi pada saat SP2D atas pembayaran GU belanja - belanja definitive/SPJ atas penggunaan Uang Persediaan diakui. Pengakuan belanja ini sesuai dengan rekening-rekening belanja pada pengesahan SPJ UP/GU. Pengisian kembali uang persediaan Rekening - rekening belanja yang telah diakui sebagai belanja definitive tersebut harus diganti dengan jumlah uang dengan nilai yang sama dengan pengakuan belanja. Penggantian kembali uang persediaan tersebut diberikan sebesar jumlah yang sama dengan pengakuan belanja SP2D LS, pembayaran langsung dengan SP2D LS merupakan proses pembayaran yang langsung membebani anggaran/mengakui belanja secara definitif. Ketentuan belanja LS berikut dokumen pendukung mengacu pada ketentuan peraturan yang berlaku. Rekening - rekening belanja yang diajukan sesuai dengan SPM akan segera dijurnal/diakui ke belanja yang bersangkutan saat dokumen ini diterbitkan oleh BUD. Kas yang dibayarkan kepada penerima sebesar jumlah yang diminta dikurangi dengan potongan SPM jika ada, untuk potongan SPM akan secara otomatis dijurnal ke rekening penerimaan perhitungan Fihak Ketiga ( PFK ) oleh BUD. 234 @ Hal- hal yang harus diperhatikan dalam rangka penerbitan SP2D antara lain : a. SP2D merupakan dokumen yang dijadikan dasar pengakuan belanja. b.Jurnal pengakuan belanja dilakukan saat dokumen ini dibuat sehingga penerbitan SP2D merupakan dasar pencatatan atas semua transaksi belanja. 4.5TATA CARA PENCAIRAN UP/GU/TU/LS Tata cara pencairan UP/GU/TU/LS dapat dilakukan dengan cara : @ SP2D yang diterbitkan dapat langsung diserahkan ke Bank untuk proses pemindahbukuan dar i rekening Kas Umum Daerah ke Rekening Bendahara Pengeluaran atau Rekening Pihak Ketiga. @ SP2D yang telah diterbitkan oleh Kuasa BUD diserahkan ke Pemegang Kas Daerah untuk dibuatkan Bilyet Giro (BG). Untuk SP2D LS barang dan jasa dibuatkan dalam 2 BG antara lain : 1 ( satu ) BG untuk diserahkan kepada pihak ketiga. 1 ( satu ) BG untuk pajak yang dipotong oleh BUD . BG yang telah diterbitkan diserahkan oleh Bendahara Pengeluaran kepada Bank untuk dilakukan transfer ke rekening Bendahara Pengeluaran SKPD, BG yang diterbitkan untuk pihak ketiga diserahkan kepada Bank oleh pihak ketiga untuk dilakukan transfer ke rekening pihak ketiga. 235 4.6 PEMBUKUAN BBLANJA a) Buku-Buku Yang Digunakan Pembukuan Belanja oleh bendahara pengeluaran menggunakan : @ Buku Kas Umum (BKU) @ Buku Pembantu BKU seperti : Buku Pembantu Kas Tunai; Buku Pembantu Simpanan/Bank; Buku Pembantu Panjar; Buku Pembantu Pajak; Buku Pembantu Rincian Objek Belanja. Dalam pelaksanaannya, tidak semua dokumen pembukuan digunakan secara bersamaan untuk membukukan satu transaksi keuangan yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran. Dokumen-dokumen yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan pembukuan adalah : . SP2D UP/GU/TU/LS @ Bukti Transaksi yang sah dan lengkap @ Dokumen-dokumen pendukung lainnya Format Buku Penatausahaan Pengeluaran terdapat pada halaman 330 sampai 336 236 b) Pembukuan Penerimaan SP2D UP/GU/TU Pembukuan pener imaan SP2D UP/GU/TU merupakan proses pencatatan transaksi 87pener imaan SP2D UP/GU ke dalam BKU dan Buku Pembantu yang terkait. Proses pembukuan dilakukan ketika bendahara pengeluaran menerima SP2D UP/GU/TU dan BUD/Kuasa BUD. Pencatatan dilakukan sebesar jumlah yang tercantum di SP2D sebagai "penerimaan SP2D". Apabila atas persetujuan pengeluaran melakukan Pengguna Anggaran, pelimpahan bendahara uang persediaan ke bendahara pengeluaran pembantu maka pencatatan dilakukan sebesar jumlah yang dilimpahkan sebagai "pelimpahan UP" Untuk keperluan pengendalian, bendahara pengeluaran dapat membuat buku pembantu yang dioperasikan secara khusus untuk memantau jumlah uang persediaan pada bendahara pembantu. Ber ikut adalah bagan alir untuk menggambarkan prosedur diatas 237 b. 1) Penatausahaan Penerimaan SP2D UP/GU/TU Uraian Bendahara Pengeluaran ProsespenerbitanSP2D UP/GUAU 2. Bendahara pengelual 5P2D UP/GU/TU mener ima SP2D UP/GU/Tl] 3. Bendahara pengeluaran kemudian melakukan proses pengisian BKU pada kolom penerimaan 4. Kemudian bendahara pengeluaran melakukan proses pengisian Buku Pembantu Simpanan/Bank Melakukan pengisian BKU Melakukan pengisian Buku Pembantu Simpanan/Bank pada kolom pener imaan 5. Hasil akhir dari proses ini adalah BKU dan Buku Pembantu Simpanan/Bank c 8uku Pembantu Simpanan/Bank yang sudah ter-update 238 Pengeluaran b.2) Pembukuan Pergeseran Dana dari Rekening Bank Bendahara Pengeluaran ke Kas Tunai Bendahara Uraian Bendahara Pengeluaran Prosespergeserandana 1. Bendahara pengeluaran menyiapkan bukti pergeseran dana 2. Berdasarkan bukti tersebut, bendahara pengeluaran mencatat di BKU pada kolom pengeluaran 3. Bendahara pengeluaran mencatat di BKU pada kolo, penerimaan. Jumlah yang dicatat sama dengan jumlah yang dicatat pada kolom pengeluaran 4. Kemudian Bendahara pengeluaran mencatat di Buku Pembantu Simpanan/Bank pada kolom pengeluaran 5. Selanjutnya Bendahara pengeluaran mencatat di buku pembantu kas tunai pada kolom penerimaan Melakukan pengisian BKU pada kolom pengeluaran Melakukan pengisian BKU pada kolom pengeluaran Melakukan pengisian Buku Pembantu Sltnpanan/Bank Metakukan pengisian Buku Pembantu Kas Tunai 6. Hasil akhir dari proses ini adalah BKU dan Buku Pembantu BKU yang sudah ter-update. Buku Pembantu Slmpanan/Bank Buku Pembantu Kas Tunai 239 b.3). Pembukuan Pelimpahan Dana UP/GU ke Bendahara Pengeluaran Pembantu Bendahara Bendahara Uraian Pengeluaran Pengeluaran Per nbantu Proses pergesera 1. Bendahara Pengeluaran melakukan transfer dana ke rekcning bank bendahara pengeluaran Bukti transfer pembantu 2. Berdasarkan bukti transfer, bendahara pengehaaran mencatat di BKU pada kolom Melakukan pengisian BKU pengeluaran 3. Bendahara mencatat Melakukan pengisian Buku pengeluar an di Buku Pembantu Simpanan/Bank pada kolom pengeluaran 4. Bendahara Melakukan pertgisian BKU pengeluaran pembantu mencatat pener imaan di BKU 5. Bendahara pengeluaran pembantu mencatat penerimaan di Buku Pembantu Simpanan/Bank 6. Hasil dari proses ini adalah BKU pembantu dan Buku Pembantu BKU c Butcu Pembantu Simpanan/Bank yang terupdate 240 c) Pembukuan Belanja menggunakan Uang Persediaan Dalam proses belanja menggunakan uang persediaan, terdapat kemungkinan 2 (dua) cara bagi bendahara pengeluaran dalam melakukan pembayaran. pembayaran tanpa Pertama melalui bendahara panjar. Kedua melakukan bendahara pengeluaran melakukan pembayaran ,elalui panjar terlebih dahulu kepada PPTK. @ Pembukuan pembayaran belanja tanpa melalui uang panjar Proses pembukuan dimulai ketika Bendahara pengeluaran membayar sejumlah uang atas belanja yang telah dilakukan. Pembayaran dapat saja menggunakan uang yang ada di kas tunai maupun uang yang ada di rekening bank bendahara pengeluaran. Berdasarkan bukti-bukti belanja yang disiapkan oleh PPTK, bendahara melakukan pembayaran. Atas pembayaran tersebut, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar nilai belanja bruto sebagai "belanja". Jika pembayaran dilakukan dengan transfer dari rekening bank, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar nilai belanja bruto sebagai "belanja" Apabila bendahara pengeluaran melakukan pungutan pajak atas transaksi belanja di atas, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar jumlah pajak yang dipotong sebagai "pemotongan PPh/PPN" Ketika bendahara pengeluaran penyetoran atas pungutan pajak, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar jumlah pajak yang disetorkan sebagai "setoran PPh/PPN" 241 1) Pembukuan Belanja UP/GU/TU-Rekening Bendahara Pengeluaran URAIAN BENDAHARA PENGELUARAN Proses BelanjaUP/GUAU | 1. Bendahara Pengeluaran menyiapkan bukti belanja dan bukti pembayaran yang terkait 2. Bendahara pengelauran kemudian melakukan proses pengisian BKU pada kolom pengeluaran 3. Bendahara pengeluaran melakukan proses pengisian Buku Pembantu Sim panan/Bank pada kolom pengeluaran 4. Kemudian bendahara pengeluaran melakukan proses pengisian buku pembantu r incian obyek belanja 5. Hasil akhir dari proses ini adalah BKU dan Buku Pembantu BKU yang sudah ter-update Buktl B*ati|. Melakukan pengisian BKU Melakukan pengisian Suku Pembantu Melakukan pengisian Buku pern bantu Buku Pembantu j Simpanan/Bank | @| Buku Pembantu 1 rincian I Simpanan/Bank 242 .2) Pembukuan Belanja UP/OU/TU-Kaa Tunai Bendahara Pengeluaran URAIAN BENDAHARA PENGELUARAN 5 Belanja UP/GU/TU 1. Bendahara Pengeluaran menyiapkan bukti belanja dan bukti pembayaran yang terkait 2. Bendahara pengelauran kemudian melakukan proses pengisian BKU pada kolom pengeluaran 3. Bendahara pengeluaran melakukan proses pengisian Buku Pembantu Kas tunai pada kolom pengeluaran Bukti BaTanja Bukti Pembavar an Melakukan pengisian BKU Melakukan pengisian Buku Pembantu Kas 4. Kemudian bendahara pengeluaran melakukan proses pengisian buku pembantu rincian obyek bclanja 5. Hasil akhir dar i proses ini adalah BKU dan Buku Pembantu BKU yang sudah ter-update 243 Pembukuan belanja melalui uang panjar Pembukuan atas uang panjar merupakan proses pencatatan pember ian uang panjar kepada PPTK termasuk didalamnya pencatatan atas pertanggungjawaban yang diberikan oleh PPTK untuk uang panjar yang diterimanya. Proses pembukuan dimulai ketika bendahara pengeluaran memberikan uang panjar kepada PPTK untuk melaksanakan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Berdasarkan Nota Pencairan Dana (NPD), memo persetujuan PA/KPA, serta bukti pengeluaran uang/bukti lainnya yang sah, Bendahara Pengeluaran mencatat pemberian uang panjar sebesar uang yang diberikan. Langkah-langkah dalam membukukan pertanggungjawaban uang panjar adalah sebagai berikut : 1. Bendahara pengeluaran menerima bukti belanja/bukti pengeluaran uang/bukti lainnya yang sah dar i PPTK sebagai bentuk pertanggungjawaban uang panjar. Setelah pertanggungjawaban tersebut diterima, Bendahara Pengeluaran mencatat pengembalian panjar. 2. Bendahara sebenarnya Pengeluaran terjadi kemudian berdasarkan mencatat belanja yang per tanggungjawaban yang diberikan PPTK. 3. Apabila uang panjar yang diberikan lebih besar daripada belanja yang dilakukan, PPTK mengembalikan kelebihan tersebut. 4. Apabila uang panjar yang diberikan kecil daripada belanja yang dilakukan, bendahara pengeluaran membayar kekurangannya kepada PPTK. 244 c.3) Pembukuan Pemberian Uang Panjar Uraian Bendahara Pengeluaran Prosespemberian uangpanjar 1. Bendahara pengeluaran menyiapkan NPD, memo persetujuan, bukti pcmbayaran/bukti lainnya yang sah 2. Bendahara pengeluaran kemudian melakukan proses pengisian BKU Melakukan pengisian BKU pada kolom pengeluaran 3. Jika uang panjar diberikan melalui kas tunai, pengeluaran maka bendahara melakukan proses Melakukan pengisian Buku pembantu kas pengisian buku pembantu kas tunai kolom pengeluaran 4. Jika uang panjar diberikan melalui rekening bank, maka bendahara pengeluaran melakukan pengisian buku simpanan/Bank proses Melakukan pengisian Buku pembantu kas pembantu pada kolom pengeluaran 5. Kemudian bendahara pengeluaran melakukan proses pengisian buku pembantu panjar pada Melakukan pengisian Buku pembantu kolom pengeluaran 6. Hasil akhir dar i proses ini adalah BKU dan buku pembantu BKU yang audah terupdate 245 p74) Pembukuan Pertanggungjawaban Uang Panjar Bendahara Pengeluaran Uraian Proses Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran menerima bukti belanja/bukti pengeluaran uang lainnya clar i PPTK dan sejumlah uang yang Ij Bukti belanja berasal dari sisa uang panjar Bendahara pengeluaran kemudian melakukan proses pengisian BKU pada Melakukar^pengisian BKU kolom penerimaan. Jumlah yang dicatat sebesar jumlah uang panjar yang pernah diberikan Bendahara Pengeluaran melakukan proses pengisian buku pembantu panjar Melakukanf engisianBuku Per nbantu Panjar pada kolom penerimaan Bendahara Pengeluaran mencatat belanja di BKU pada kolom pengeluaran Melakukan pengisian Buku Kas Umum sebesar yang diberikan kepada PPTK Bendahara Pengeluaran mencatat belanja pada buku pembantu perincian obyek. Proses selanjutnya adalah pencatatan actual belanja yang dilakukan. Apakah uang panjar kurang dari jumlah belanja atau lebih dari uang belanja 246 :.5) Pembukuan Pertanggungjawaban Uang Panjar Uraian Bendahara Pengeluaran Jika uang panjar lebih besar dari pada belanja maka mengembalikan tersebut, PPTK sisa uang Bendahara wajib panjar Pengeluaran mencatat pengembalian uang panjar Melakukan pengisian Buku Pembantu Kas Tunai atau Buku Simpatian/Bank dalam buku pembantu kas tunai atau buku pembantu simpanan/bank pada kolom penerimaan sejumlah sisa uang panjar. Jika uang panjar kurang dari belanja, bendahara pengeluaran melakukam pembayaran atas kekurangan tersebut Bendahara Pengeluaran mencatat pada buku pembantu kas tunai atau buku pembantu simpanan/ bank sejumlah kekurangan uang panjar. I 9. Hasil akhir dari proses ini adalah BKU Bendahara dan Buku Pembantu BKU Bendahara Pengeluaran yang sudah terupdate 247 d) Pembukuan Belanja melalui LS @ Pembukuan SP2D LS untuk pengadaan Barang dan Jasa Pembukuan atas proses belanja LS untuk pengadaan barang dan jasa dimulai ketika bendahara pengeluaran menerima SP2D LS barang dan jasa dari BUD atau Kuasa BUD melalui Pengguna Anggaran. Pembukuan dilakukan sebesar jumlah belanja bruto (sebelum dikurangi potongan) sebagai "belanja barang dan jasa" Terhadap informasi potongan pajak terkait belanja pengadaan barang dan jasa, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar jumlah pajak yang dipotong sebagai "pemotongan PPh/PPN. @ Pembukuan SP2D LS untuk pembayaran Gaji dan Tunjangan Pembukuan atas SP2D LS untuk pembayaran Gaji dan Tunjangan dimulai ketika bendahara pengeluaran menerima SP2D LS Gaji dari BUD atau Kuasa BUD melalui Pengguna Anggaran. Pembukuan dilakukan sebesar jumlah belanja bruto (sebelum dikurangi potongan) sebagai "belanja gaji dan tunjangan'' 248 |d. 1) Penatausahaan Belanja SP2D LS Barang dan Jasa Uraian Bendahara Pengeluaran Proses Penerbftan SP2O 15 Barang dan Jasa Bendahara Pengeluaran mener ima SP2D LS barang dan jasa untuk belanja SP2D LS Barang dan Jasa yang dilakukan Bendahara kemudian pengisian pengeluaran melakukan BKU pada proses Melakukan pengisian BKU kolom penerimaan. Bendahara melakukan Pengeluaran proses pengisian Melakukan pengisian Buku pada kolom pengeluaran BKU pada kolom pengeluaran. Tanggal dan jumlah yang dicatat sama dengan tanggal dan jumlah yang dicatat di kolom penerimaan. Bendahara melakukan Pengeluaran proses pengisian Melakukan pengisian Buku pembantu rincian objek belanja buku pembantu rincian objek belanja Hasil akhir dari proses ini adalah BKU dan Buku Pembantu BKU yang sudah ter-update 249 ^1.2) Penatausahaan Belanja SP2D LS Gaji Uraian Bendahara Pengeluaran ProsesPenerbitanSP2D LSGajl Bendahara Pengeluaran SP2DLSGaji mener ima SP2D LS gaji untuk belanja yang dilakukan 2. Bendahara kemudian pengeluaran pengisian melakukan BKU pada proses MelakukanpengisianBKU kolom penerimaan. Bendahara melakukan Pengeluaran proses pengisian Melakukan pengtsian Buku pada kolom pengeiuaran BKU pada kolom pengeluaran. Tanggal dan jumlah yang dicatat sama dengan tanggal dan jumlah yang dicatat di kolom penerimaan. Bendahara melakukan Pengeluaran proses pengisian Melakukan pengisian Buku pembantu nncian objek belanja buku pembantu rincian objek belanja Hasil akhir dari proses ini adalah BKU dan Buku Pembantu BKU yang sudah ter-update 250 4.7 PBRTANGGUNGJAWABAN DAN PBNYAMPAIANNYA Bendahara Pengeluaran wajib menyampaikan pertanggungjawaban atas pengelolaan uang yang terdapat dalam kewenangannya. Pertanggungjawaban tersebut terdiri atas : 1) Pertanggungjawaban Penggunaan Uang persediaan 2) Pertanggungjawaban penggunaan TU 3) Pertanggungjawaban administrative 4) Pertanggungjawaban fungsional 1) Per tanggungjawaban Penggunaan Uang Persediaan Bendahara Pengeluaran melakukan pertanggungjawaban penggunaan uang persediaan setiap akan mengajukan GU. Dalam melakukan pertanggungjawaban tersebut dokumen yang disampaikan adalah Laporan Pertanggungjawaban Uang Persediaan dan dilampiri dengan bukti - bukti belanja yang sah. Langkah - langkah dalam membuat per tanggungjawaban uang persediaan adalah : @ Mengumpulkan bukti - bukti yang sah atas belanja yang menggunakan uang persediaan termasuk bukti - bukti yang dikumpulkan oleh Bendahara Pengeluaran pembantu, jika ada sebagian uang persediaan yang sebelumnya dilimpahkan kepada bendahara pengeluaran pembantu. @ Berdasarkan bukti - bukti yang sah tersebut bendahara pengeluaran merekapitulasi belanja ke dalam Laporan Pertanggungjawaban Uang Persediaan sesuai dengan program dan kegiatannya masing - masing. 251 @ Laporan Pertanggungjawaban Uang Persediaan tersebut dijadikan lampiran pengajuan SPP-GU Format Laporan pertanggungjawaban Uang persediaan pada halaman 337 2) Pertanggungjawaban Penggunaan TU Bendahara Pengeluaran melakukan pertangungjawaban penggunaan TU apabila TU yang dikelolanya habis/selesai digunakan untuk membiayai suatu kegiatan atau telah sampai pada waktu yang ditentukan sejak TU diter ima. Dalam melakukan pertanggungjawaban tersebut dokumen yang disampaikan adalah Laporan pertanggungjawaban Tambahan Uang Persediaan. Dokumen ini dilampirkan dengan bukti bukti belanja yang sah dan lengkap. Langkah - langkah dalam membuat pertanggungjawaban TU adalah sebagai berikut : @ Bendahara Pengeluaran mengumpulkan bukti - bukti belanja yang sah atas penggunaan tambahan uang persediaan. @ Apabila terdapat TU yang tidak digunakan bendahara pengeluaran melakukan setoran ke Kas Umum Daerah. Surat Tanda Setoran atas penyetoran itu dilampirkan sebagai lampiran laporan pertanggungjawaban TU. @ Berdasarkan bukti - bukti belanja yang sah dan lengkap tersebut dan bukti penyetoran sisa tambahan uang persediaan ( apabila tambahan uang persediaan melebihi belanja yang merekapitulasi dilakukan) belanja bendahara pengeluaran kedalam Laporan Pertanggungjawaban Tambahan Uang Persediaan sesuai dengan program dan kegiatannya yang dicantumkan pada awal pengajuan TU. @ Laporan pertanggungjawaban tersebut kemudian diberikan kepada Pengguna Anggaran melalui PPK SKPD. @ PPK SKPD kemudian pertanggungjawaban yang melakukan dilakukan verif ikasi oleh atas bendahara pengeluaran. @ Pengguna Anggaran kemudian menandatangani laporan pertanggungjawaban TU sebagai bentuk pengesahan. @ Berdasarkan pengesahan SPJ TU, bendahara pengeluaran membuat SPP nihil. Nilai SPP nihil adalah sebesar nilai pengesahan pertanggungjawaban SPJ. @ PPK SKPD melakukan verif ikasi atas SPP nihil dan menyiapkan SPM Nihil. Berdasarkan SPM Nihil, maka BUD menerbitkan SP2D nihil atas TU tersebut. @ Dengan terbitnya SP2D Nihil maka penggunaan TU telah diakui/disahkan pertanggungjawaban belanja -belanjanya oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. Format Laporan pertanggungjawaban Tambahan Uang persediaan pada halaman 338 253 f2. Pertanggungjawaban Penggunaan TU Uraian Bendahara PA/KPA Bendahara Pengeluaran Pengeluaran menyiapkan bukti setoran sisa dana TU ke rekening kas Umum Daerah dan bukti belanja atas penggunaan TU Bendahara pengeluaran membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan dana TU dan menyampaikan ke PA/ KPA melalui PPK SKPD PPK SKPD melakukan ver if ikasi atas pertanggungjawaban yang disampaikan dan kemudian memberikan kepada PA/KPA untuk mendapatkan pengesahan Buktf Setor an BuktiBdanja LapPengguna TUP PA/KPS melakukan proses pengesahan laporan pertanggungjawaban penggunaan TUP PA/KPA member ikan laporan pertanggungjawaban kepada TUP Bendahara Pengeluaran Bendahara Pengeluaran menyampaikan iaporan pertanggungjawaban dan bukti setor TUP kepada Bukti setoran dan Lap pertanggungjawaban TUP BUD/Kuasa BUD 254 3) Pertanggungjawaban Administratif Pertanggungjawaban administrative dibuat oleh bendahara pengeluaran dan disampaikan kepada Pejabat Pengguna Anggaran paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Pertanggungjawaban administrative tersebut berupa Surat Pertanggungjawaban (SPJ) yang menggambarkan jumlah anggaran, realisasi dan sisa pagu anggaran baik secara kumulatif maupun perkegiatan. SPJ ini merupakan penggabungan dengan SPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu Pertanggungjawaban administrative berupa SPJ dilampiri dengan : @ Buku Kas Umum; @ Laporan Pertanggungjawaban Kas; @ SPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu. Pertanggungjawaban administrative pada bulan terakhir tahun anggaran disampaikan paling lambat hari kerja terakhir bulan tersebut. Per tanggungjawban tersebut harus dilampiri bukti setoran sisa uang persediaan. Langkah - langkah dalam membuat dan menyampaikan SPJ bendahara pengeluaran adalah sebagai berikut : @ Bendahara Pengeluaran menyiapkan laporan penutupan kas. @ Bendahara pengeluaran melakukan rekapitulasi jumlah jumlah belanja dan item terkait lainnya berdasarkan BKU dan buku pembantu BKU lainnya serta khususnya Buku Pembantu Rincian Obyek untuk mendapatkan nilai belanja perrincian obyek. 25S @ Bendahara Pengeluaran menggabungkan hasil rekapitulasi tersebut dengan hasil yang ada d SPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu. @ Berdasarkan rekapitulasi dan penggabungan itu, bendahara pengeluaran membuat SPJ atas pengelolaan uang yang menjadi tanggungjawabnya. @ Dokumen SPJ beserta BKU, laporan penutupan kas dan SPJ bendahara pengeluaran pembantu kemudian diberikan ke PPK SKPD untuk dilakukan verif ikasi. @ Setelah mendapatkan verif ikasi, Pengguna Anggaran menandatangani sebagai bentuk pengesahan. Format Laporan penutupan Pertanggungjawaban kas Bendahara bulanan dan Pengeluaran Laporan (SPJ-Belanja Administratif) pada halaman 340 sampai 341 4) Pertanggungjawaban Fungsional Pertanggungjawaban fungsional dibuat oleh bendahara pengeluaran dan disampaikan kepada PPKD selaku BUD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Pertanggungjawaban fungsional tersebut berupa Surat Pertanggungjawaban (SPJ) yang merupakan penggabungan dengan SPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu. SPJ tersebut dilampiri dengan : @ Laporan Penutupan Kas; @ Berita Acara Penutupan Kas; @ Buku Kas Umum; @ Buku Kas Tunai; @ Buku Pembantu Simpanan/Bank; @ Buku Pajak ser ta SSP; 256 @ Rincian Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran; @ Buku Rekapitulasi Pengeluaran Per incian Obyek; @ Pengesahan Per tanggungjawaban Bendahara Pengeluaran; @ Surat Pengesahan Bendahara Pengeluaran ( SPJ Belanja). @ Bukti - bukti belanja yang sah dan lengkap; Pertanggungjawaban fungsional pada bulan terakhir tahun anggaran disampaikan paling lambat har i kerja terakhir bulan tersebut. Pertanggungjawaban tersebut dilampiri dengan bukti setoran sisa uang persediaan, sisa UYHD per 31 Desember harus disetorkan ke Kas Daerah paling lambat tanggal 10 Januari tahun berikutnya. Format Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran (SPJ Fungsional) pada halaman 342 sampai 343 Berikut adalah bagan alir pertanggungjawaban bendahara pengeluaran 257 5. PENATAUSAHAAN BENDAHARA PENGELUARAN PBHBANTU SKPD a. PENGAJUAN SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP) Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang dilakukan bendahara pengeluaran pembantu meliputi : a)Tambahan Uang (TU) b) Langsung (LS) Barang dan Jasa Bendahara pengeluaran pembantu hanya bisa mengajukan SPP TU dan SPP LS pengadaan barang dan jasa karena untuk UP/GU dan LS gaji hanya boleh dilakukan oleh bendahara pengeluaran. Disamping membuat SPP bendahara pengeluaran pembantu juga membuat register untuk SPP yang diajukan, SPM dan SP2D yang sudah diterima oleh bendahara pengeluaran pembantu. a) SPP tambahan Uang (TU) Apabila terdapat kebutuhan belanja yang sifatnya mendesak, yang harus dikelola oleh bendahara pengeluaran pembantu, dan uang persediaan yang diberikan oleh bendahara pengeluaran tidak mencukupi karena sudah direncanakan untuk kegiatan yang lain, maka bendahara pengeluaran pembantu dapat mengajukan SPP Tambahan Uang (TU). Batas jumlah pengajuan SPP-TU harus mendapat persetujuan dari PPKD dengan memperhatikan rincian kebutuhan dan waktu penggunaan. Jumlah dana yang dimintakan dalam SPP TU ini harus dipertanggungjawabkan tersendiri dan bila tidak habis, harus disetorkan kembali. Dalam hal dana tambahan uang tidak habis digunakan dalam 1 (satu) bulan, maka sisa tambahan uang disetor ke rekening kas umum daerah. Ketentuan batas waktu penyetoran sisa tambahan uang dikecualikan untuk : 259 > Kegiatan yang pelaksanaannya melebihi 1 (satu) bulan; > Kegiatan yang mengalami penundaan dari jadwal yang telah ditetapkan yang diakibatkan oleh peristiwa di luar kendali KPA; b) SPP Langsung (LS) Bendahara pengeluaran pembantu dapat mengajukan SPP-LS Barang dan Jasa kepada Pengguna Anggaran melalui PPK-SKPD berdasarkan dokumen-dokumen yang disiapkan oleh PPTK. b. PEMBUKUAN Pembukuan Belanja oleh bendahara pengeluaran pembantu menggunakan : a) Buku Kas Umum (BKU) b) Buku Pembantu BKU yang terdiri dari : @ Buku Pembantu Kas Tunai; @ Buku Pembantu Simpanan/Bank; @ Buku Pembantu Pajak; @ Buku Pembantu panjar; @ Buku Pembantu Rincian Objek Belanja. Dalam pelaksanaannya, tidak semua dokumen pembukuan digunakan secara bersamaan untuk membukukan satu transaksi keuangan yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran pembantu. Pembukuan penerimaan SP2D TU dan Pelimpahan UP/GU Pembukaun penerimaan SP2D TU merupakan proses pencatatan transaksi penerimaan SP2D TU ke dalam BKU dan Buku Pembantu 260 yang terkait. Proses pembukuan dilakukan ketika bendahara pengeluaran pembantu menerima SP2D TU dari BUD/Kuasa BUD. Pencatatan dilakukan sebesar jumlah yang tercantum di SP2D sebagai "pener imaan SP2D" Atas persetujuan Pengguna Anggaran, bendahara pengeluaran pembantu melakukan pelimpahan uang persediaan ke bendahara pengeluaran pembantu.Atas dasar "pelimpahan UP: tersebut, maka bendahara pengeluaran pembantu mencatat sebesar jumlah yang dilimpahkan. b. 1 Pembukuan Pener imaan SP2D TU Uraian Bendahara Pembantu Pengeluaran Prosespenerbitan SP2DTU 1. Bendahara pengeluaran pembantu menerima SP2D TU 2. Bendahara pengeluaran pembantu kemudian melakukan proses pengisian BKU pada kolom pener imaan 3. Kemudian pengeluaran Melakukan pengisian BKU bendahara pembantu melakukan proses pengisian Buku Pembantu SImpanan/Bank pada kolom Melakukan pengisian buku pembantu pener imaan 4. Hasil akhir dari proses ini adalah BKU dan Buku Pembantu simpana/bank yang sudah ter-update u Buku Pembantu Simpanan/Bank 261 b.2 Pembukuan Pelimpahan Dana UP/GU dar i Bendahar a Pengeluaran Bendahara Pengeluaran Uraian . Bendahara Pengeluaran melakukan transfer dana kc rekening bank bendahara pengeluaran pembantu Berdasarkan bukti transfer, bendahara pengeluaran mencatat di Bendahara Pengeluaran Pembantu Melakukan pengisian BKI BKU. 3. Bendahara mencatat pengeluaran di Buku Pembantu Simpanan/ Bank kolom pengeluaran 4. Bendahara pada pengeluaran pembantu mencatat penerimaan di BKU 5. Bendaahara pengeluaran pembantu mencatat penerimaan di Buku Pembantu Simpanan/ Bank Metakukan penglslan buku pembantu Melakukan pengisian BKU Melakultan kukan pengisiati buku pembantu Hasil dari proses ini adalah BKU pembantu dan Buku pembantu simpanan/bank yang terupdate 262 Pembukuan Belanja Menggunakan Uang Persedlaan Dalam proses belanja menggunakan uang persediaan, terdapat kemungkinan 2 (dua) cara bagi bendahara pengelauaran pembantu dalam melakukan pembayaran. Pertama bendahara melakukan pembayaran tanpa melalui panjar. Kedua bendahara pengeluaran melakukan pembayaran melalui panjar terlebih dahulu kepada PPTK. @ Pembukuan pembayaran belanja tanpa melalui uang panjar Proses pembukuan dimulai ketika Bendahara pengeluaran pembantu membayar sejumlah uang atas belanja yang telah dilakukan. Pembayaran dapat saja menggunakan uang yang ada di kas tunai maupun uang yang ada di rekening bank bendahara pengeluaran. Berdasarkan bukti-bukti belanja yang disiapkan oleh PPTK, bendahara pengeluaran pembantu melakukan pembayaran. Atas pembayaran tersebut, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar nilai belanja bruto sebagai "belanja". Jika pembayaran dilakukan dengan transfer dari rekening bank, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar nilai belanja bruto sebagai "belanja" Apabila bendahara pengeluaran melakukan pungutan pajak atas transaksi belanja di atas, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar jumlah pajak yang dipotong sebagai "pemotongan PPh/PPN" Ketika bendahara pengeluaran penyetoran atas pungutan pajak, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar jumlah pajak yang disetorkan sebagai "setoran PPh/PPN" 263 Pembukuan Belanja UP/GU/TU-RekeninR Bendahara Pengeluaran Pembantu Bendahara Pengeluaran Pembantu Uraian Pr osesBelanjaUP/6U/TU 1 Bendahara Pengeluaran pembantu menyiapkan bukti belanja dan bukti pembayaran yang terkait 2. Bendahara pengeluaran pembantu kemudian melakukan proses pengisian BKU pada kolom pengeluaran 3. Bendahara pengeluaran pembantu melakukan proses pengisian Buku Pembantu Simpanan/Bank pada kolom pengeluaran Melakukan pengislan BKU Melakukan pengisian Buku Pembantu 4. Kemudian bendahara pcngeluaran pembantu melakukan proseB pengisian buku pembantu r incian obyek belanja 5. Hasil akhir dari proses ini adalah BKU dan Buku Pembantu BKU yang sudah ter-update 264 Pembantu c.2) Pembukuan Belanja UP/GU/TU-Kas Tunai Bendahara Pengeluaran Pembantu Bendahara Pengeluaran ProsesBeianjaUP/GU/TU 1. Bendahara Pengeluaran pembantu menyiapkan bukti belanja dan bukti pembayaran yang terkait 2. Bendahara pengeluaran pembantu kemudian melakukan proses pengisian BKU pada kolom Bukti Belanja Bukti Pembayaran Melakukan pengisian BKU pengeluaran 3. Bendahara pengeluaran pembantu melakukan proses pengisian Buku Pembantu Kas tunai pada kolom pengeluaran 4. Kemudian bendahara pengeluaran pembantu melakukan pr oses pengisian buku pembantu r incian Meiakukan pengisian Buku Pembantu Kas Melakukan pengisian 6uku pembantu obyek belanja 5. Hasil akhir dari proses ini adalah BKU dan Buku Pembantu BKU yang sudah ter-update 265 Pembukuan belanja melalui uang panjar Pembukuan pember ian atas uang panjar merupakan proses pencatatan uang panjar kepada PPTK termasuk didalamnya pencatatan atas pertanggungjawaban yang diberikan oleh PPTK untuk uang panjar yang diterimanya. Proses pembukuan dimulai ketika bendahara pengeluaran pembantu memberikan uang panjar kepada PPTK untuk melaksanakan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Berdasarkan Nota Pencairan Dana (NPD), memo persetujuan PA/KPA, serta bukti pengeluaran uang/bukti lainnya yang sah, Bendahara Pengeluaran pembantu mencatat pemberian uang panjar sebesar uang yang diberikan. Langkah-langkah dalam membukukan pertanggungjawaban uang panjar adalah sebagai berikut : 1. Bendahara pengeluaran menerima bukti belanja/bukti pengeluaran uang/bukti lainnya yang sah dar i PPTK sebagai bentuk pertanggungjawaban uang panjar. Setelah pertanggungjawaban tersebut diterima, Bendahara Pengeluaran mencatat pengembalian panjar. 2. Bendahara sebenarnya Pengeluaran terjadi kemudian berdasarkan mencatat belanja yang pertanggungjawaban yang diberikan PPTK. 3. Apabila uang panjar yang diber ikan lebih besar daripada belanja yang dilakukan, PPTK mengembalikan kelebihan tersebut. 4. Apabila uang panjar yang diberikan kecil dar ipada belanja yang dilakukan, bendahara pengeluaran membayar kekurangannya kepada PPTK. 266 c.3) Pembukuan Pemberian Uang Panjar Uraian Bendahara Pengeluaran Per nbantu Prosespemberian uangpanjar 1. Bendahara pengeluaran pembantu menyiapkan NPD, memo persetujuan, bukti pcmbayaran/bukti lainnya yang sah 2. Bendahara pengetuaran pembantu kemudian melakukan proses pengisian Melakukan pengisian BKU BKU pada kolom pengeluaran 3. Jika uang panjar diberikan melalui kas , tunai, maka bendahara pengeluaran pembantu melakukan proses pengisian buku pembantu kas tunai kolom pengeluaran 4. Jika uang panjar diberikan melalui rekening bank, maka bendahara pengeluaran melakukan pengisian buku simpanan/Bank proses pembantu pada kolom pengeluaran 5. Kemudian bendahara pengeluaran melakukan proses pengisian buku pembantu panjar pada kolom pengeluaran 6. Hasil akhir dar i proses ini adalah BKU dan buku pembantu BKU yang sudah ter-update 267 ;.4) Pembukuan Per tanggungjawaban Uang Panjar Uraian Bendahara Pengeluaran Pembantu Proses Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran pembantu mener ima bukti belanja/bukti pengeluaran uang lainnya dar i PPTK 0 Bukti belanja dan sejumlah uang yang berasal dari sisa uang panjar Bendahara pengeluaran pembantu kemudian pengisian melakukan BKU pada proses i Melakukan pengisian BKU kolom pener imaan. Jumlah yang dicatat sebesar jumlah uang panjar yang pernah diber ikan Bendahara Pengeluaran pembantu melakukan proses pengisian buku pembantu panjar pada Melakukan pengisian Buku Pembantu Panjar kolom penerimaan Bendahara Pengeluaran pembantu mencatat belanja di BKU pada Melakukan pengisian Buku KasUmum kolom pengeluaran sebesar yang diberikan kepada PPTK Bendahara Pengeluaran pembantu mencatat belanja pada buku Melakutcan pengtsian Buku Pembantu Perincian obyek pembantu per incian obyek. Proses selanjutnya pencatatan actual dilakukan. Apakah adalah belanja yang uang panjar kurang dar i jumlah belanja atau I lebih dar i uang belanja 268 |c.5) Pembukuan Pertanggungjawaban Uang Panjar Uraian Bendahara Pengeluaran Pembantu Jika uang panjar lebih besar dari pacla belanja maka PPTK wajib mengembalikan sisa uang panjar tersebut, Bendahara Pengeluaran pcmbantu mencatat pengembalian K+rai^ Melakukan pengisian Buku Pembantu Kas Tunai atau Buku Simpanan/Bank uang panjar dalam buku pembantu kas tunai atau buku pembantu simpanan / bank penerimaan pada sejumlah kolom sisa uang panjar. Jika uang belanja, panjar kurang dari bendahara pengeluaran pembantu melakukam pembayaran atas kekurangan tersebut Bendahara Pengeluaran mencatat pada buku pembantu kas tunai atau buku pembantu simpanan/bank sejumlah kekurangan uang panjar. Hasil akhir dari proses ini adalah BKU Bendahara Pembantu BKU dan Buku Bendahara Pengeluaran yang sudah terupdate 269 Pembukuan Belanja melalui LS @ Pembukuan SP2D LS untuk pengadaan Barang dan Jasa Pembukuan atas proses belanja LS untuk pengadaan barang dan jasa dimulai ketika bendahara pengeluaran mener ima SP2D LS barang dan jasa dari BUD atau Kuasa BUD melalui Pengguna Anggaran. Pembukuan dilakukan sebesar jumlah belanja bruto (sebelum dikurangi potongan) sebagai "belanja barang dan jasa" Terhadap Unformasi potongan pajak terkait belanja pengadaan barang dan jasa, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar jumlah pajak yang dipotong sebagai "pemotongan PPh/PPN. 270 ^i.l) Penatausahaan Belanja SP2D LS Barang dan Jasa Bendahara Pengeluaran Pembantu Uraian Proies Penerbitan SP2O LS Barang dan Jasa Bendahara Pengeluaran pembantu mener ima SP2D LS barang dan jasa SP2D LS Barang dan Jasa untuk belanja yang dilakukan Bendahara pengeluaran kemudian pengisian pembantu melakukan BKU proses pada Melakukan pengisian BKU kolom penerimaan. Bendahara Pengeluaran pembantu melakukan proses pengisian BKU Melakukan pengisian Buku pada kolom pengeluaran pada kolom pengeluaran. Tanggal dan jumlah yang dicatat sama dengan tanggal dan jumlah yang dicatat di kolom penerimaan. Bendahara Pengeluaran pembantu melakukan proses pengisian buku Melakukan pengisian Buku petnbantu rtncian objek belanja pembantu rincian objek belanja 5. Hasil akhir dari proses ini adalah BKU dan Buku Pembantu BKU yang sudah ter-update 271 c. PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENYAMPAIANNYA Pertanggungjawaban pengeluaran merupakan proses per tanggungjawaban seluruh pengeluaran belanja yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran pembantu dalam rangka pelaksanaan APBD. Proses ini merupakan proses lanjutan dari proses pembukuan pengeluaran. Pertanggungjawaban bendahara pengeluaran pembantu terdiri dari : a) Pertanggungjawaban penggunaan tambahan uang persediaan Bendahara Pengeluaran pertangungjawaban penggunaan pembantu TU apabila melakukan TU yang dikelolanya habis/selesai digunakan untuk membiayai suatu kegiatan atau telah sampai pada waktu yang ditentukan sejak TU diterima. Dalam melakukan pertanggungjawaban tersebut dokumen yang disampaikan adalah Laporan pertanggungjawaban Tambahan Uang Persediaan. Dokumen ini dilampirkan dengan bukti bukti belanja yang sah dan lengkap. Langkah - langkah dalam membuat pertanggungjawaban TU adalah sebagai berikut : @ Bendahara Pengeluaran pembantu mengumpulkan bukti bukti belanja yang sah atas penggunaan tambahan uang persediaan. @ Apabila terdapat TU yang lidak digunakan bendahara pengeluaran pembantu melakukan setoran ke Kas Umum Daerah. Surat Tanda Setoran atas penyetoran itu dilampirkan sebagai lampiran laporan pertanggungjawaban TU. @ Berdasarkan bukti - bukti belanja yang sah dan lengkap tersebut dan bukti penyetoran sisa tambahan uang 272 persediaan (apabila tambahan uang persediaan melebihi belanja yang dilakukan) bendahara pengeluaran pembantu merekapitulasi belanja kedalam Laporan Pertanggungjawaban Tambahan Uang Persediaan sesuai dengan program dan kegiatannya yang dicantumkan pada awal pengajuan TU. @ Laporan pertanggungjawaban tersebut kemudian diberikan kepada Pengguna Anggaran melalui PPK SKPD. @ PPK SKPD kemudian pertanggungjawaban yang melakukan dilakukan verifikasi oleh atas bendahara pengeluaran. @ Pengguna Anggaran kemudian menandatangani laporan pertanggungjawaban TU sebagai bentuk pengesahan. 273 3.a. PertanggungjawabanPenggunaanTU PA/KPA Uraian 1. Bendahara PPKSKPD Pengeluaran Bendahara Pengeluaran Pembantu rr~ 1 aukttsetoran | Pembantu menyiapkan bukti setoran sisa dana TU kc L rekening kas Umum Daerah dan bukti belanja I atas penggunaanTU 2. Bendahara Belanja -~~~' pengeluaran Pembantu membuat laporan | BuktiSetoran | BuktiSetoran L| But t)Belanja | [1 BuktiBelanja pertanggungjawaban LapPenggunaan 1 penggunaan dana TU dan LapPenggunaan TUP TUP 1 menyampaikan ke PA/KPA melaluiPPKSKPD 3. PPK SKPD melakukan ver if ikasi atas per tanggungjawaban yang member ikan kepada PA/KPA untuk I""" y^Apakah ^s. *s. disetujui? j?~ disampaikan dan kemudian mendapatkan pengesahan Y 1 BuktiSetor an 1 BuktiSetoran L 1 BuktiBelanja L I BuktiBelanja | I LapPenggunaan TUP laporan LapPenggunaan TUP 1 PA/KPS melakukan proses pengesahan 1 Proses pengesahan pertanggungjawaban ? penggunaanTUP 5. 6. PA/KPA memberikan laporan pertanggungjawaban TUP kepada Bendahara Pengeluaran Pembantu Bendahara Pengeluaran Pembantu menyampaikan laporan pertanggungjawaban TUP dan bukti setor kepada BUD/KuasaBUD LJ BukrlBelanja 1 LapPenggunaan 1 t Ir uktiSetoran BuktiSetoran TUP 1 1 BuktiBelanja | LapPenggunaan TUP @" Bukti setoran dan pertanggungjawaban TUP 274 b) Pertanggungjawaban fungsional Pertanggungjawaban fungsional dibuat oleh bendahara pengeluaran dan disampaikan kepada PPKD selaku BUD paling lambat tanggal 5 bulan ber ikutnya. Pertanggungjawaban fungsional tersebut berupa Surat Pertanggungjawaban (SPJ) dilampir i dengan : @ Buku kas Umum @ Laporan Penutupan Kas Pertanggungjawaban fungsional pada bulan terakhir tahun anggaran disampaikan paling lambat 5 hari kerja sebelum hari kerja terakhir bulan tersebut. Pertanggungjawaban tersebut dilampiri bukti setor sisa uang persediaan. 275 I 2 I SIS en co n 3 c J E g@a s o. Hi lit &a! fggl Iflfl pa 6 @ -3 a 6. PBNATAVSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN PPKD SERTA PENYAMPAIANNYA a. PENGAJUAN SURAT PBRMINTAAN PEMBAYARAN (SPP) Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang dilakukan bendahara pengeluaran PPKD adalah untuk melakukan pengeluaran/belanja PPKD dan pengeluaran pembiayaan. Dalam proses ini bendahara pengeluaran PPKD menyusun dokumen SPP-LS PPKD. SPP-LS PPKD sebagai alat pengajuan dana atas belanja-belanja PPKD seper ti belanja hibah, belanja bunga dan belanja tak terduga. SPP-LS PPKD ini disusun oleh bendahara pengeluaran PPKD. Bendahara mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai lampiran dalam pengajuan SPP-LS, selain dari dokumen SPPLS itu sendiri. Lampiran tersebut antara lain : > Surat Keputusan Kepala Daerah tentang belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bunga dan belanja tak terduga; > NPHD untuk belanja hibah; > Proposal pengajuan dana; dan > Lampiran lain yang diperlukan. Setelah itu bendahara pengeluaran PPKD mengisi dokumen SPP-LS PPKD yang telah disiapkan. Disamping membuat SPP, bendahara pengeluaran PPKD juga membuat register untuk SPP yang diajukan, SPM dan SP2D yang sudah diterima oleh bendahara. b. PEMBUKUAN BELANJA PPKD Pembukuan bendahara pengeluaran PPKD merupakan proses pencatatan SP2D LS PPKD ke dalam BKU Pengeluaran dan Buku Pembantu yang terkait. Pembukuan dimulai ketika bendahara pengeluaran PPKD menerima SP2D LS PPKD dari BUD/Kuasa BUD Dokumen-dokumen yang digunakan dalam pembukuan bendahara pengeluaran PPKD adalah : a. Buku Kas Umum (BKU)-Bendahara Pengeluaran PPKD b. Buku Pembantu BKU-Bendahara Pengeluaran PPKD yang terdiri dari Buku rekapitulasi pengeluaran per rincian objek-bendahara pengeluaran PPKD Langkah-langkah dalam membukukan SP2D LS PPKD yang diter ima adalah sebagai berikut : a. Pembukuan bendahara pengeluaran PPKD menggunakan BKUBendahara pengeluaran PPKD dan Buku rekapitulasi pengeluaran per objek. b. Terhadap SP2D LS PPKD yang diterima oleh bendahara pengeluaran PPKD, transaksi tersebut dicatat di BKU-bendahara pengeluaran PPKD. Nilai yang dicatat sebesar jumlah kotor. Kemudian bendahara pengeluaran PPKD mencatat di BKU bendahara pengeluaran PPKD pada kolom pengeluaran sebesar jumlah yang dicatat sebelumnya di kolom penerimaan. c. Terhadap semua pengeluaran belanja PPKD yang selain dilakukan dicatat pada oleh bendahara BKU-bendahara pengeluaran PPKD, belanja-belanja tersebut juga perlu dicatat di Buku Pembantu rincian per objek. 278 2) Pembukuan Belanja SP2D LS PPKD Uraian Bendahara Pengeluaran PPKD neratiiranvpnohcHakii 1. Bendahara pengeluaran PPKD mener ima SP2D LS PPKD untuk belanja yang dilakukan 2. Bendahara pengeluaran PPKD kemudian melakukan proses pengisian BKU-Bendahara Pengeluaran PPKD pada Melakukan penglsian BKU Bend h ra Pengeluaran PPKD pada Kolom penerimaan 3.Bendahara pengeluaran PPKD kemudian melakukan proses pengisian BKU-bendahara pengeluaran PPKD pada Melakukan pengtsian BKU Bendahara Pengeluaran PPKO pada kolom pengeluaran. Tanggal dan jumlah yang dicatat sama dengan tanggal dan jumlah yang dicatat di kolom pener imaan 4.Bendahara pengeluaran PPKD melakukan proses pengisian buku pengeluaran rekapitulasi per Melakufcan peng&an BKU Bendahara Pengeluaran PPKD pa da rincian objek-bendahara pengeluaran PPKD 5.Hasil akhir dari proses ini adalah BKU-bendahara pengeluaran PPKD dan Buku Pembantu BKU-Bendahara Pengeluaran PPKD BKU Bendahara Peneeluaran PPKO Buku rekapitulasi perinclan pengeluaran per-objek-pengeluaran 279 c. PERTANGGUNGJAWABAN Bendahara pengeluaran PPKD menyampaikan pertanggungjawaban atas pengelolaan fungsi tanggungjawabnya kebendaharaan setiap tanggal 10 yang berada bulan dalam berikutnya. Pertanggungjawaban disampaikan kepada PPKD. Dalam melakukan pertanggungjawaban tersebut, dokumen yang disampaikan adalah Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Dokumen SPJ tersebut dilampirkan dengan : a. Buku kas Umum (BKU)- bendahara pengeluaran PPKD b. Ringkasan pengeluaran per rincian objek-bendahara pengeluaran PPKD yang disertai dengan bukti-bukti pengeluaran yang sah atas pengeluaran dari setiap rincian objek yang tercantum dalam ringkasan pengeluaran per rincian objek dimaksud. Disamping laporan pertanggungjawaban diatas bendahara pengeluaran PPKD membuat register untuk SPP yang diajukan serta SPM dan SP2D yang telah diterbitkan. Langkah-langkah dalam membuat dan menyampaikan SPJ bendahara PPKD adalah sebagai berikut : a. Berdasarkan BKU-bendahara PPKD dan buku pembantu BKU lainnya, bendahara pengeluaran PPKD membuat SPJ atas pengelolaan uang yang menjadi tanggungjawabnya. b. Dokumen SPJ bendahara pengeluaran PPKD dan kelengkapannya tersebut kemudian diberikan ke PPK SKPKD untuk melakukan verif ikasi. c. Setelah mendapat ver if ikasi, dokumen SPJ bendahara pengeluaran PPKD dan kelengkapannya tersebut kemudian diber ikan ke PPKD untuk mendapatkan pengesahan. 280 Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran PPKD Uraian PPKD 1. Berdasarkan BKU Pengeluaran PPKD, dan Buku Pembantu BKU pengeluaran PPKD, Bendahara pengeluaran PPKD membuat SPJ Bendahara Pengeluaran PPKD Bendahara pengeluaran PPKD menyerahkan SPJ bendahara pengeluaran PPKD kepada PPKD melalui PPK SKPKD 3. PPK SKPKD melakukan ver ifikasi atas SPJ yang disampaikan dan kemudian member ikan kepada PPKD untuk mendapatkan pengesahan k. PPKD melakukan verif ikasi, | evaluasi dan analisis atas SPJ bendahara pengeluaran PPKD yang disampaikan Selanjutnya PPKD melakukan pengesahan atas SPJ yang disampaikan oleh bendahara pengeluaran PPKD 282 D. PENYUSUNAN LAPORAN BENDAHARA UMUM DABRAH Bendahara umum Daerah membuat laporan atas kas umum daerah yang berada dalam pengelolaannya. Bendahara Umum Daerah menyampaikan laporan tersebut kepada Kepala Daerah. Dokumendokumen yang dihasilkan oleh penatausahaan dan bukti-bukti transaksi pada kas umum daerah akan dijadikan dasar dalam membuat laporan BUD. Laporan Bendahara Umum Daerah disusun dalam bentuk : a. Laporan Posisi Kas Har ian (LPKH); dan b. Rekonsiliasi Bank Laporan tersebut dibuat setiap hari dan diserahkan kepada Kepala Daerah setiap har i kerja pertama setiap minggunya Disamping laporan-laporan diatas Bendahara Umum Daerah membuat register untuk SPP yang diajukan serta SPM dan SP2D yang diterbitkan. Format dokumen laporan terdapat pada halaman 344 sampai dengan 347 Bendahara Umum Daerah menyusun pertanggungjawabannya setiap har i dalam bentuk Rekonsiliasi Bank dan Laporan Posisi Kas Har ian. Langkah-langkah dalam menyusun Rekonsiliasi Bank dan Laporan Posisi Kas har ian adalah sebagai ber ikut : a. Berdasarkan bukti-bukti yang ada (SP2D/STS/Bukti lainnya yang sah), setiap har i BUD menyususn laporan posisi kas har ian. b. BUD menerima rekening koran dan Bank setiap har i untuk transaksi satu har i sebelumnya. 283 c. Berdasarkan rekening koran dan laporan posisi kas har ian BUD menyususn rekonsiliasi bank. d. Rekonsiliasi bank disusun dengan cara membandingkan saldo kas di Bank menurut rekening koran dengan saldo kas di Bank menurut laporan posisi kas harian. e. Laporan posisi kas harian dan rekonsiliasi bank tersebut diserahkan kepada Kelapa Daerah hari pertama setiap minggunya. Berikut adalah bagan alir pertanggungjawaban Bendahara Umum Daerah 284 Pertanggunaawaban Bendahara Umum Daerah Uraian tyttemdinprofiedur J 1. Bendahara Ur aum daerah mengumpulkan semua buktibukti transaksi yang terjadi dalam satu har i. I SP2D/STS/BuktJ I lalnnyayang sah 2. Berdasarkan bukti-bukti yang ada Bendahara Umum Daerah menyusun laporan posisi kas harian 3. Laporan posisi kas har ian akan dijadikan dasar penyusunan rekonsiliasi bank 4. BUD menerima rekening kor an dar i bank setiap har i untuk transaksi satu har i sebelumnya 5. BUD menyusun Rekonailiasi Bank dengan membandingkan saldo kas pada laporan posisi kas har ian dan saldo kas rekening koran 6. BUD menyerahkan laporan 1 posisi kas harian kepada Kepala Daerah setiap har i pertama kcrja setiap miinggunya Pembuatan rekorwlllasl Bank 285 E. PENBRTCBAN PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PENCATATAN PAJAK. a. Ketentuan Pemotongan Pajak. Pemotongan Pajak PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23 dan PPN mengacu pada aturan perpajakan yang berlaku. Pemer intah Daerah dalam hal ini Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang dapat membuat peraturan daerah mengenai belanja yang kena pajak, untuk menambah pendapatan daerah. b. Pemungutan dan Penyetor an Pajak Tata Cara Pemungutan dan Penyetoran : 1) Pemungutan pajak dilakukan oleh bendahara pengeluaran dengan membuat SSP dan faktur pajak atas setiap pembayaran barang kena pajak dan/atau jasa kena pajak. 2) Faktur pajak tersebut disesuaikan dengan ketentutan perpajakan yang berlaku dibuat dalam rangkap 3 ( tiga ) Lembar kesatu untuk bendaharawan Lembar kedua arsip PKP rekanan Lembar ketiga untuk KPP 3) SSP sebagaimana yang dimaksud pada angka 1 diisi dengan membubuhkan NPWP serta identitas rekanan/bendahara pemungut dan mengisi kode MAP sesuai dengan jenis pemotongan pajak menurut ketentuan perpajakan yang berlaku dibuat dalam rangkap 5 (lima ) @ Lembar kesatu untuk PKP rekanan @ Lembar kedua untuk KPP melalui Bank/Pos @ Lembar ketiga untuk lampiran SPT masa PPN @ Lembar keempat untuk Bank Persepsi/Pos dan Giro @ Lembar kelima sebagai arsip bendaharawan 4) NPWP rekanan harus berdomisili di Kabupaten Bengkayang 5) SSP tersebut sah apabila telah dibubuhi tandatangan dan telah dicap oleh Bank persepsi atau Kantor Pos sebagai bukti bahwa pajak tersebut telah disetorkan ke Kas Negara. 6) Pajak yang telah dipungut harus disetorkan ke kas Negara melalui Bank Persepsi/pos dan giro di tahun berjalan sehingga tidak ada pajak yang terhutang. 7) Untuk PPN Penyetoran dilakukan selambat - lambatnya tanggal 7 bulan takwim berikutnya setelah Masa pajak berakhir jika tanggal 7 bertepatan dengan har i libur, maka penyetoran dilakukan pada hari kerja berikutnya. 8) PPH Pasal 22 penyetoran dilakukan di hari yang sama. 9) PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 4 ayat (2) penyetoran dilakukan selambat - lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya. 10) Ketelambatan setor dikenakan sanksi bunga sesuai ketentuan yang berlaku dalam peraturan perpajakan. c. Pelaporan Pajak. Pemungutan pajak yang telah dilakukan wajib dilaporkan oleh Bendahara ke KPP tempat dimana Bendahara terdaftar. Pelaporan dilakukan dengan menggunakan Surat Pemberitahuan (SPT) a. Untuk PPh Pasal 22 ( Bendahara Jselambat - lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah masa pajak berakhir dalam hal tanggal 14 jatuh pada hari libur maka pelaporan dilakukan pada hari kerja sebelumnya. b. Untuk PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 4 ayat ( 2) selambat - lambatnya dilaporkan pada tanggal 20 bulan berikutnya. c. Keterlambatan lapor dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku dalam peraturan perpajakan. 287 d. Pencatatan Pajak Pajak yang telah dipungut dan disetorkan oleh Bendahara Pengeluaran wajib dicatat dalam buku pajak SKPD dengan ketentuan : @ Pajak yang dipungut dicatat pada sisi pemotongan di Buku pajak. @ Pencantuman tanggal pungut pada buku pajak sesuai dengan tanggal transaksi belanja untuk barang kena pajak dilakukan. @ Pajak yang telah disetorkan dicatat pada sisi penyetoran. @ Pencantuman tanggal penyetoran pada buku pajak sesuai dengan tanggal validasi SSP yang dilakukan oleh Bank persepsi/Kantor Pos. @ Untuk memudahkan pengendalian dan pengawasan terhadap pajak yang dipungut dan disetorkan oleh bendahara, pada SSP sisi kanan atas wajib dicantumkan nomor sesuai dengan nomor unit pada buku pajak. F. PEDOMAN PERSYARATAN DOKUMEN YANG VALID DAN AKUNTABEL UNTUK PBRTANGQUNGMWABAN KEUANGAN DAERAH Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan akan menekankan pada bahasan bagaimana menyiapkan laporan keuangan sehingga laporan keuangan tersebut dapat disajikan dengan akurat dan menampilkan data dan dokumen yang valid dan akuntable, dasar pembuatan laporan keuangan adalah surat per tanggungjawaban bendahara pengeluaran (SPJ) ser ta bukti - bukti pendukung yang sah, berikut adalah bukti - bukti yang sah yang harus dilampirkan dalam surat pertanggungjawaban bendahara sesuai dengan belanja yang dilakukan: 1. Untuk Belanja Pegawai/Personalia yang meliputi : Belanja Gaji, Tunjangan Keluarga, Tunjangan Jabatan, Tunjangan Beras dan Tunjangan PPh harus dilengkapi Daftar Gaji. - Tunjangan Kesejahteraan harus dilengkapi oleh SK Bupati Bengkayang, Daftar Kesejahteraan Pegawai yang telah ditanda tangani oleh Pegawai yang bersangkutan dan dikenakan Pajak bagi Pegawai Golongan IV, HI dan Tenaga Honorer sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Untuk Belanja Beasiswa, Bantuan Tugas Belajar Ikatan Dinas dilengkapi dengan : - Rekomendasi /Surat Tugas Bupati tentang Tugas Belajar - SK Bupati Bengkayang yang memuat Besaran Biaya pertahun atau perpaket bagi Pegawai yang mendapatkan Biaya Tugas Belajar Ikatan Dinas yang berjenjang - Kwitansi adalah tanda terima dari Pegawai yang berhak sesuai dengan Lampiran SK Bupati Bengkayang. 3. Untuk Belanja Pelatihan dan Kursus Ketrampilan dilengkapi dengan : Harus terprogram dalam satu tahun jenis - jenis pelatihan dan kursus ketrampilan yang harus diikuti Fax/ surat pember itahuan diadakan Pelatihan/kursus ketrampilan - Surat Tugas dan Surat Perintah Perjalanan Dinas dari Kepala Dinas berikut lampiran belakang yang ditandatangani oleh pejabat yang dikunjungi. - Kwitansi setoran Pelatihan/kursus ketrampilan. - Fotocopy Sertifikat Pelatihan atau Kursus Ketrampilan yang diikuti. - Besaran Biaya Perjalanan Dinas untuk Pelatihan/kursus ketrampilan mengacu pada standar Perjalanan Dinas. 4. Belanja alat listrik dan elektronik, ATK, Penggandaan, Peralatan pembersih dan bahan pembersih, Belanja penggantian suku cadang harus dilengkapi dengan : Harga barang sesuai dengan standar harga barang yang ditetapkan oleh SK Bupati Bengkayang. - Surat Pesanan dan Surat Tagihan/SPK yang besarannya sesuai dengan peraturan mengenai pengadaan barang dan jasa yang berlaku. - Kwitansi pembayaran - Bukti setoran Pajak berupa SPP untuk barang yang kena pajak. 5. Belanja pengisian tabung kebakaran, gas dan belanja perangko, materai dan benda pos lainnya, BBM harus dilengkapi dengan : - Surat Pesanan Barang dan Surat Tagihan - Kwitansi pembayaran 6. Belanja Makan minum dilengkapi dengan : - Harga barang sesuai dengan standar harga barang yang ditetapkan oleh SK Bupati Bengkayang; - Surat Pesanan dan Surat Tagihan/ SPK yang besarannya sesuai dengan peraturan mengenai pengadaan barang dan jasa yang berlaku. 290 Pengenaan pajak untuk makan minum sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk PPh 23 dan Pajak daerah. Bukti penyetoran pajak berupa SSP yang telah ditandatangani oleh Bank persepsi/kantor pos. Bukti setor pajak daerah yang telah ditandatangani oleh Bank. Kwitansi pembayaran. 7. Belanja Sewa dilengkapi dengan : Surat perjanjian sewa; Surat Tagihan, kwitansi pembayaran dan dikenakan pajak sesuai aturan perpajakan yang berlaku; - Bukti penyetoran pajak berupa SSP yang telah ditandatangani oleh Bank persepsi/kantor pos. Kwitansi pembayaran. 8. Belanja listrik, Telepon, dan Air harus dilengkapi dengan : Belanja yang dibayar adalah belanja riil keperluan Kantor bukan yang lainnya. - Kwitansi ditandatangani oleh petugas yang bersangkutan (pihak listrik, telepon dan air). 9. Honorarium Tim Panitia Pelaksana Kegiatan, Uang Lembur PNS dan Uang Lembur Non PNS harus dilengkapi dengan : SK/Surat Tugas yang ditandatangani oleh Bupati atau Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkayang jika kegiatan yang dilaksanakan lintas SKPD, - SK Kepala SKPD/Surat Tugas jika kegiatan yang dilaksanakan hanya dilingkup SKPD yang bersangkutan, Daftar nama Pegawai yang menerima honorarium dan uang lembur yang ditandatangani oleh PPTK dan diketahui oleh Pengguna Anggaran dan dikenakan Pajak sesuai aturan perpajakan yang berlaku. Untuk uang lembur dan Honorarium Tim besarannya sesuai dengan SK Bupati Bengkayang yang dilengkapi dengan surat tugas, 291 daftar hadir lembur berikut jam lembur daftar lembur dan dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. - Kwitansi yang ditandatangani oleh PPTK. Bukti penyetoran pajak berupa SSP yang telah ditandatangani oleh Bank persepsi/kantor pos. 10. Honorar ium Peserta dilengkapi dengan: daftar nama serta tanda tangan peserta yang menerima dan dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. - Bukti penyetoran pajak berupa SSP yang telah ditandatangani oleh Bank persepsi/kantor pos. Kwitansi yang ditandatangani oleh PPTK 11. Upah Tukang/tukang tebas/Honorar ium Pegawai tidak tetap dilengkapi dengan Surat Tugas, daftar nama serta tanda tangan yang mener ima dan kwitansi yang ditandatangani oleh PPTK. 12. Belanja Cetak dan Fotocopy harus dilengkapi dengan : Harga harus sesuai dengan standar harga barang yang ditetapkan oleh SK Bupati Bengkayang - Surat Pesanan dan Surat Tagihan/SPK yang besarannya sesuai dengan peraturan mengenai pengadaan barang dan jasa yang berlaku. Kwitansi Pembayaran. Bukti penyetoran pajak berupa SSP yang telah ditandatangani oleh Bank persepsi/kantor pos. 13. Belanja Pakaian Dinas harus dilengkapi dengan : - Harga barang harus sesuai dengan standar harga barang yang berlaku. Kwitansi pembayaran. Surat Pesanan dan Surat Tagihan/ SPK yang besarannya sesuai dengan peraturan mengenai pengadaan barang dan jasa yang berlaku. - Bukti penyetoran pajak berupa SSP yang telah ditandatangani oleh Bank persepsi/kantor pos. 292 14. Belanja Perjalanan Dinas harus dilengkapi dengan : - SPPD dan Surat Tugas - Berdasarkan Standar biaya perjalanan dinas yang ditetapkan oleh SK Bupati Bengkayang Laporan Perjalanan Dinas Kwitansi diter ima oleh pegawai yang bersangkutan 15. Untuk belanja yang bersifat LS barang dan jasa kelengkapannya sesuai dengan Peraturan mengenai pengadaan barang dan jasa ii PEMERINTAH KABUPATEN BENOKAYANG BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH - PPKD LAPORAN RBALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan Tahun 20X1 Uraian No 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi PENDAPATAN - LRA PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) -LRA Pendapatan Pajak Daerah - LRA Pendapatan Retribusi Daerah - LRA Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Lain-lain PAD yang Sah - LRA 6 Jumlah Pendapatan Asli Daerah (3 s.d. 6) 7 8 9 PENDAPATAN TRANSFER -LRA Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat -LRA 10 Bagi Hasil Pajak - LRA 11 Bagi Hasil Sumber Daya Alam - LRA 12 Dana Alokasi Umum (DAU) - LRA 13 Dana Alokasi Khusus (DAK) - LRA 14 jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - LRA 15 (11 s.d. 14) 16 17 18 19 20 21 Pendapatan Bagi hasil Lalnnya - LRA Pendapatan Bagi Hasil Pajak - LRA Pendapatan Bagi Hasil Lainnya -LRA Jumlah Pendapatan Bagi Hasil Lainnya - LRA (18 s.d. Jumlah Pendapatan Transfer (15 + 20) 23 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH - LRA Pendapatan Hibah dari Pemer intah Pusat - LRA 24 Pendapatan Lainnya - LRA 25 Jumlah Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah (24 s.d. 25) 26 27 JUMLAH PENDAPATAN -LRA(7 +21 + 26) 28 29 BELANJA 30 BELANJA OPERASI Belanja Pegawai 31 Belanja Barang dan Jasa 32 Belanja Bunga 33 Belanja Subsidi 34 Belanja Hibah 35 Belanja Bantuan Sosial 36 Jumlah Belanja Operas! ( 31 s.d. 36) 37 38 295 Ur aian No Anggaran Realisasl 39 BELANJA TAKTERDUQA Belanja TakTerduga 40 Jumlah Belanja TakTerduga (40) 41 42 JUMLAH BELANJA (37 + 41) 43 44 TRANSFER 45 " TRANSFER BAGI HASIL PENDAPATAN Transfer Bagi Hasil Pajak 46 Transfer Bagi Hasii Pendapatan Lainnya 47 Jumlah Transfer Bagi Hasil Pendapatan (46 s.d. 47) 48 ~"4<T 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 '"66 JUMLAH TRANSFER (48) JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER (42 + 50) SURPLUS/DEFISIT (27 - 51) PEMBIAYAAN PENERIMAAN PEMBIAYAAN Penggunaan SiLPA Pencairan Dana Cadangan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Pinjaman Dalam Neger i Pener imaan Kembali Piutang Penerimaan Kembali Investasi Dana Bergulir Jumlah Penerimaan Pembiayaan (56 s.d. 61) Pembentukan Dana Cadangan Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri Pember ian Pinjaman Daerah 67 Jumlah Pengeluaran Pemblayaan (65 s.d. 67) 68 69 PEMBIAYAAN NETTO (62 -68) 70 SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANOOARAN (52 + 69) 71 296 PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG LAPORAN OPERASIONAL BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH - PPKD Untuk Tahun Tang Berakhir Sampai Dengan Tahun 20X1 Uraian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Jumlah KEGIATAN OPERASIONAL PBNDAPATAN - LO PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LO Pendapatan Pajak Daerah - LO Pendapatan Retr ibusi Daerah - LO Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - LO Lain-lain PADyang Sah - LO Jumlah Pendapatan Asli Daerah - LO (4 .d. 7) PBNDAPATAN TRANSFER-LO Pendapatan Transfer Pemerlntah Pusat -LO Bagi Hasil Pajak - LO Bagi Hasil Sumber DayaAlam - LO DanaAlokasi Umum (DAU) - LO DanaAlokasi Khusus (DAK) - LO Jumlah Pendapatan Transfer Pemerlntah Pusat - LO (11 s.d. 14) Pendapatan Transfer Pemerlntah Pusat - Lainnya - LO Dana Otonomi Khusus - LO Dana Penyesuaian - LO Dana Darurat - LO Jumlah Pendapatan Transfer Pemerlntah Pusat - Lainnya - LO Pendapatan Transfer Pemerlntah Daerah Lainnya - LO Pendapatan Bagi Hasil Pajak - LO Pendapatan Bagi Hasil Lainnya - LO Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Daerah Lainnya - LO Bantuan Keuangan - LO Bantuan Keuangan dar i Pemerintah Daerah Lainnyayang Bersifat Umum - LO Bantuan Keuangan dar i Pemer intah Daerah Lainnyayang Bersifat Khusus - LO Jumlah Bantuan Keuangan - LO (26 s.d. 27) Total Pendapatan Transfer 115 + 20 + 24 +28) LAIN-LAIN PENDAPATAN YANGSAH -LO Pendapatan Hibah - LO Pendapatan Lainnya - LO Total Lain-lain Pendapatan DaerahYangSah (31 s.d. 32) TOTALPENDAPATAN -LO 18 +29 +331 35 36 BEBAN BEBANOPERASI-LO 37 Beban Pegawai 38 Beban Barang 39 Beban Bunga 40 Beban Subsidi 41 Beban Hibah 42 Beban Bantuan Sosial 43 Beban Penyusutan 44 Beban Penyisihan Piutang 45 Beban Lain-lain 46 Jumlah Beban Operas! (38 s.d. 46) 47 297 - Uraian No 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 Jumlah Transfer Bantuan Keuansan ke Pemer intah Daerah Lainnya Transfer Bantuan Keuangan ke Desa Transfer Bantuan KeuanRan Lainnya Jumlah Beban Transfer (49 *.d. S3) TOTALBEBANOPERAS! DANTRANSFER(47 +54) SURPLUS/DEFISIT KEGIATANOPERASIONAL(34- 55) _S9_ 60 61 62 63 64 65 66 67 68 Surplus Penjualan Aset Non Lancar - LO Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang- LO Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO Jumlah Pendapatan Non Operasional - LO (61 s.d. 63) BEBANNONOPERASIONAL Def isit Peniualan Aset Non Lancar - LO Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Paniang - LO Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO Jumlah Beban Non Operasional (66 s.d. 68) 70 ~ 71 72 73 74 75 "76 8URPLU8/DEFIS1T KEOIATAN NONOPERASIONAL(64- 691 POSLUARBIASA-LO Pos Luar Biasa - LO Jumlah Pos Lnar Blasa (75) 77 BEBAN LUARBIASA 78 79 80 81 SURPLUS/DEFISIT POSLUARBIASA176-80) 82 83 SURPLUS/DEFISIT - LO(57 +71 + 831 84 298 PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH - PPKD LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Periode yang Berakhlr Sampai Dengan 31 Desember 20X1 Uraian No. 1 2 3 4 5 "~~6~ Jumlah Ekuitas Awal ISurplus/Def isit - LO DampakKumulatifPerubahan Kebijakan/Kesalahan - Koreksi Nilai Persediaan - Selisih RevaluasiAsetTetap - Lain-lain EkuitasAkhlr 7 299 JUMLAH KEWAJIBAN (32 + 38) PEMERINTAH KABUPATEN BENGKATANO BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH - PPKD NERACA Per Desember 20X1 dan 20X0 Uraian No. 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 20X1 20X0 ASETLANCAR Kas di Kas Daerah Investasi Jangka Pendek R/KSKPD Jumlah Aset Lancar 13 s/d SI INVESTASI JANOKAPANJANQ Piniaman Janeka PanianR Jumlah Investasi Nonpennanen (9| InvestasiPermanen Penvertaan Modal Pemer intah Daerah jumlah Investasi Permanen (12 1 Jumlah InvestasiJanKka Panjane (10 + DANACADANGAN DanaCadangan JumlahDanaCadanxan(17) @ - @ ASETUUNNYA Kemitraan denean Pihak KetiRa Aset Lain-Lain JumlahAsetLainnya (21 s/d221 JUMLAHASET(6+ 14+ 18 + 23) KEWAJIBAN JANGKAPENDEK UtanR PerhitunRan Pihak KetiRa (PFK) BaRiajl Lancar UtanRJangka PanianR JumlahKewajibanJanKka Pendek(29 s/d KEWAJIBANJANGKAPANJANG UtanR Dalam NeRer i - Sektor Perbankan UtanR Pemer intah Pusat 36 UtanRJanKka PanianR Lainnva 37 jumlahKewajibanJangka Panjanc(35 s/d 38 39 40 EKUITA8 41 EKUITAS 42 JUMLAH KEWAJIBAN DAKEKUITASDANA 43 300 PEMERINTAH KABUPATBN BBNGKATANG LAPORAN ARUS KAS Untuk Tabun yang Berakhlr Sampai Dengan 31 Desember 20X1 Uraian No Jumlah ARUS KASDARIAKTIWTASOPERASI 2 Arns Hasnk Km Penerimaan PajakDaerah 4 5 Penerimaan Retribusi Daerah Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerahyang Dipisahkan Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah - Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak dar i Pemerintah Pusat 7 Pener imaan Dana Bagi Bukan Pajak dar i Pemerintah Pusat 8 Pener i maan Dana Alokasi Umum 9 Penerimaan Dana Alokasi Khusus 10 Penerimaan Bagi Hasil Pajakdar i Provinsi 11 Penerimaan Hibah 12 13 jumlah Arus Masuk Kas 14 15 al Keluar Kas 16 Ar 17 Pembayaran BarangdanJasa 18 19 Pembayaran Subsidi 20 Pembayaran Hibah 21 Pembayaran Bantuan Sosial 22 Pembayaran TakTerduga 23 Pembayaran Bagi Hasil Retr ibusi ke Desa 24 Jumlah Arus Keluar Kas 25 27 28 Arus Kas Bersih dar i Aktivitas Operas! (14-25) ARUS KASDARIAKTIVITAS INVESTASI ~ 30 Arus Masuk Kas Penerimaan dari Penjualan AsetTetap 31 jumlahArus Masuk Kas 32 33 34 Arus Keluar Kas 35 36 Pembayaran Gedung dan Bangunan 37 Pembayaran Jalan, Ir igasi dan Jaringan 38 Pembayaran AsetTetap Lainnya 39 Pembayaran Aset Lainnya 40 Jumlah Arus Keluar Kas 41 42 Arus Kas Bersih dariAktivitas Investasi (32-41) 43 @ @ @ - @ 301 AnM Jumlah Masuk Ka Am* Keluar Ka Uralan No Jumlah 4 45 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan *iL Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 48 Jumlah Arus Hasuk Kaa 49 50 51 {Arus Keluar Kas Pembentukan Dana Cadangan 52 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Neger i - Pemerintah Pusat 53 Pember ian Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah _55_ 56 57 58~ Anu Km Bertlh dar i Af ctirlta* Pendanaan (49-56) 59 Iarus kas dari aktivitas trawsitows 61 62 63 [Atus Masuk Kas Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) Investasi jangka pendek {Deposito 6 bin) .inwiiph Arus Blasuk Kan 65 67 I Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) ~68 | 69 70 71 72 Jumlah Arus Keluar Kas Ann Km B r ih dari AkOvitas Tr an itor i (64-68) Kenalkan/Penurunan Km (27+43+58+70) _73 74 Saldo Awal Kas : - Kas di Kas Daerah 76 11 78 79 ?Q_ 81 82 ~83_ 84_ - Kas di Bendahara Pengeluaran - Kas di Bendahara Pener imaan Jumlah Saldo Awal Kas Soldo Akhlr Km (72+78) Perincian Saldo Kas - Kas di Kas Daerah - Kas di Bendahara Pengeluaran - Kas di Bendahara Pener imaan 86^ 302 PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANQ LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANOOARAN LBBIH Per 31 Desember 20X1 Uraian No. Jtunlah Saldo Anggaran LebihAwal Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan 3 4 Subtotal(1-2) Sisa Lebih/KurangPembiayaanAnggaran (SILPA/SIKPA) 5 Subtotal(3+4) Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya 7 Lain-Lain SaldoAnggar anLebihAkbir(5+6+7) 8 303 L? I i i II 5 - I"! 1 no 5? I a g. L* ? I I CO U U KJj >@ O IT I 2 I: m. ml -a\ w S K 3 I* Q g c 3 OS @ 3? 1 p I El I1 2 o I 3> s @ "S n 55 |a.| I 3 I 1 Ill It II U ?* if 5 5 P3 8S 5f Pi T |0i|-^|w|K)j -*|O| l|C*|0i|-*|w|N)|i-'|O|vO|00|- C 11 s @p I3 it !|2 8; B S2 I? @^ no i?H @II s- &. a & > Sif ti a n ! a Hi g!j m @ tr Er p 5 5 m a <@ @ a "i i 3 25?? 131 4 3 Is PEMERINTAH KABUPATEN BBNGKAYANG LAPORAN PERXJBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH Per 31 December 20X1 Uraian No. 1 Saldo Anggaran Lebih Awal 2 Penggunaan SAL scbagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan 3 4 Jumlah Subtotal (1-2) Sisa Lebih/Kurang PembiayaanAnggaran (SILPA/SIKPA) Subtotal(3+4) 5 Koreksi Kesalahan PembukuanTahun Sebelumnya 6 7 Lain-Lain SaldoAnggaran LebihAkhir(5+6+7) 8 318 FORMAT BUKU PENATAU8AHAAN ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN 1. FORMAT BUKU PENATAUSAHAAN PENERIMAAN a. BUKU KA8 UMUM KABUPATEN BENGKAYANG BUKUKAS UMUM SKPD :@ Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pener imaan :3 No Tgl No. Bukti 1 2 3 Kode Rek Uraian 4 Pener imaan 5 Jumlah per iode ini Jumlah sampai per iode lalu Jumlah sampai per iode ini Sisa Kas :2 Pengeluaran/Penyetoran 6 7 Rp. Rp. Rp. Rp. T3 Rp, Rp. Pada har i ini Oleh Kami didapat didalam kas Dengan huruf) Mengetahui, Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran ( tanda tangan ) ( nama lengkap ) NIP. Bendahara Penerimaan ( tanda tangan) ( nama lengkap) NIP. 319 Cara Pengisian : 1. ' Diisi dengan nama SKPD. 2. 2 Diisi dengan nama pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran. 3. 3 Diisi dengan nama bendahara pener imaan. 4. Kolom 1 diisi dengan nomor unit penerimaan kas. 5. Kolom 2 diisi dengan tanggal pener imaan kas. 6. Kolom 3 diisi dengan nomor STS. 7. Kolom 4 diisi dengan kode rekening penerimaan kas. 8. Kolom 5 diisi dengan uraian penerimaan kas. 9. Kolom 6 diisi dengan jumlah rupiah pener imaan kas. 10. Kolom 7 diisi dengan jumlah rupiah pengeluaran kas. 320 b. REKAPITULASI PENERIMAAN HARIAN/BUKU PENDAPATAN HARIAN PEMERINTAH KABUPATEN BBNOKATANG BUKU PENDAPATAN HARIAN Unit Organisasi :' Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pener imaan :3 s/d Periode Per iode Kode Rek Uraian Jumlah Anggaran :2 ini lalu s/d per iode ini Penerimaan Penyetoran Sisa Anggaran sisa 1 2 3 4 5 6 7 Mengetahui, Pengguna Anggaran, Bendahara Pener imaan ( tanda tangan ) ( tanda tangan) ( nama lengkap ) ( nama lengkap) NIP. NIP. 321 Cara Pengisian: 1. Per iode diisi sesuai per iode SPJ 2. @ Diisi dengan nama SKPD. 3. 2Diisi dengan nama Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran. 4. 3Diisi dengan nama bendahara pener imaan. 5. Kolom 1 diisi dengan kode rekening. 6. Kolom 2 diisi dengan uraian penerimaan kas. 7. Kolom 3 diisi dengan jumlah anggaran/target. 8. Kolom 4 diisii dengan jumlah penerimaan periode yang lalu. 9. Kolom 5 diisi dengan jumlah penerimaan per iode ini. 10. Kolom 6 diisi dengan jumlah total penerimaan sampai periode ini. 11. Kolom 7 diisi dengan jumlah sisa anggaran/target penerimaan 322 (dengan huruf) c. SURAT TANDA SBTORAN ( STS ) PEMERINTAH KABUPATBN BBNOKATANG SURAT TANDA SBTORAN (STS) STS No Bank :.. No. Rekening Harap diter ima uang sebesar Rp.. Dengan rincian pener imaan sebagai berikut : No Kode Rekening Uraian Rincian Objek Jumlah (Rp) 1 2 3 4 Rp. Jumlah Rp. Mengetahui, Pengguna Anggaran, Bendahara Penerimaan ( tanda tangan ) ( tanda tangan) ( nama lengkap ) NIP. ( nama lengkap) NIP. Catatan : STS dilampiri slip setoran Bank Cara Pengisian : 1. Kolom Kode rekening diisi dengan kode rekening setiap r incian objek pendapatan; 2. Kolom uraian rincian objek diisi uraian nama rincian objek pendapatan; 3. KOlom jumlah diisi dengan nilai nominal penerimaan setiap rincian objek pendapatan 323 Per iode d. REGISTER SURAT TANDA SETORAN (STS) PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG REGISTER SURAT TANDA SETORAN Tanggal No. STS 1 2 Nilai STS 4 Uraian 3 Rp. Rp. Total Cara pengisian : 1. Kolom 1 diisi dengan tanggal sesuai dengan tanggal terima uang yang tertera di STS; 2. Kolom 2 diisi dengan nomor STS; 3. Kolom 3 diisi dengan Uraian nama rincian objek pendapatan; 4. Kolom 4 diisi dengan nominal penerimaan sesuai dengan STS. 324 2. Bendahara penerimaan Pembantu Rp f. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN ADMINISTRATIF/FUNGSIONAL BENDAHARA PENERIMAAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN ADMINISTRATE/FUNGSIONAL BENDAHARA PENERIMAAN SKPD : PERIODE : Mengetahui, Pengguna Anggaran, Bendahara Pener imaan ( tanda tangan ) ( tanda tangan) ( nama lengkap ) ( nama lengkap) NIP. NIP. FORMAT BUKU PENEREMAAN PPKD PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG BUKU PENERIMAAN PPKD/BKU BENDAHARA PENERIMAAN PPKD No 1 Tgl 2 No. Kode Bukti Rek 3 Uraian 4 Penerimaan 5 Jumlah periode ini Jumlah sampai periode lalu Jumlah sampai periode ini Sisa Kas Pada hari ini Pengeluaran/Penyetoran 6 7 Rp. Rp. Rp. Rp. _REL Rp. Oleh Kami didapat didalam kas Dengan huruf) Mengetahui, PPKD Bendahara Penerimaan PPKD ( tanda tangan j (tanda tangan) ( nama lengkap ) ( nama lengkap) NIP. NIP. 327 1 FORMAT SURAT PENOLAKAN PBNBRBITAN SPH KABUPATEN BENGKAYANG SURAT PENOLAKAN PENERBITAN SPM .20.. Kepada Yth. Bendahara/PPTK.. di- Perihal : Pengembalian SPP Bersama ini terlampir Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan/Ganti Uang/Tambahan Uang dan Langsung (SPPtanggal 20 dikembalikan karena tidak memenuhi syarat untuk diproses. Adapun kekurangannya sebagai ber ikut : 2. 3. Demikian disampaikan, atas kerjasamanya diucapkan terima kasih. Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran (tanda tangan) [nama lengkap) NIP. 328 1 FORMAT SURAT PENOLAKAN PENERBITAN SP2D KABUPATEN BENGKAYANG SURAT PENOLAKAN PENERBITAN SP2D .20.. Kepada Yth. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran di- Perihal : Pengembalian SPM Bersama ini terlampir Surat Per intah Membayaran Uang Persediaan/Ganti Uang/Tambahan Uang dan Langsung (SPPtanggal 20 dikembalikan karena tidak memenuhi syarat untuk diproses. Adapun kekurangannya sebagai berikut : Demikian disampaikan, atas kerjasamanya diucapkan ter ima kasih. Kuasa Bendahara Umum Daerah (tanda tangan) Inama lengkap) NIP. 329 Sub c.Surat Unit Berharga Organisasi Rp : 2. FORMAT BUKU PENATAUSAHAAN PENGELUARAN a. BUKU KAS UMUM PEMERIHTAH KABUPATEN BENGKATANG BUKU KAS UMUM BENDAHARA PENGELUARAN No. 1 Tanggal No. Bukti 2 3 Uraian Kode Rek. 4 5 Penerimaan Pengeluaran 6 Saldo 7 8 Kas di Bendahara Pengeluaran Rp.. Dengan huruf) Terdiri dari : Mengetahui, Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran ( tanda tangan) ( nama lengkap ) NIP. Bendahara Pengeluaran ( tanda tangan) ( nama lengkapl NIP. 330 Cara Pengisian : 1. Per iode diisi sesuai dengan per iode pertanggungjawaban. 2. Unit pemerintahan, bidang pemerintahan, unit organisasi dan sub unit organisasi diisi sesuai SKPD yang bersangkutan. 3. Kolom 1 diisi dengan nomor urut transaksi BKU Bendahara Pengeluaran ( dimulai dar i nomor 1 dan seterusnya). 4. Kolom 2 diisi dengan tanggal transaksi. 5. Kolom 3 diisi sesuai dengan nomor bukti pada kwitansi. 6. Kolom 4 diisi dengan uraian transaksi. 7. Kolom 5 diisi dengan nomor kode rekening 8. Kolom 6 diisi dengan jumlah rupiah transaksi penerimaan. 9. Kolom 7 diisi dengan jumlah rupiah transaksi pengeluaran 10. Kolom 8 diisi dengan jumlah atau saldo 11. Kas dibendahara pengeluaran diisi dengan nilai yang tercantum pada kolom saldo pada saat penutupan akhir bulan. Kas dibendahara pengeluaran dapat berupa kas tunai atau simpanan di Bank. 331 Perlode b. BUKU PEMBANTU KAS TUNAI PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG BUKU PBMBANTU KAS TUNAI BENDAHARA PENGELUARAN Urusan Pemerintahan Bidang Pemerintahan Unit Organisasi Sub Unit Organisasi Tanggal No. Uraian 2 Penerimaan Pengeluaran Saldo Rek. Bukti 1 Kode 3 4 5 6 7 Kas di Bendahara Pengeluaran Rp.. Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran ( tanda tangan) ( tanda tangan) ( nama lengkap ) ( nama lenekap) NIP. NIP. Cara Pengisian : 1. Per iode diisi sesuai dengan per iode pertanggungjawaban. 2. Unit pemerintahan, bidang pemerintahan, unit organisasi dan sub unit organisasi diisi sesuai SKPD yang bersangkutan. 3. Kolom 1 diisi dengan tanggal pener imaan atau pengeluaran tunai bendahara pengeluaran. 4. Kolom 2 diisi dengan nomor bukti sesuai dengan kwitansi. 5. Kolom 3 diisi dengan uraian penerimaan atau pengeluaran. 6. Kolom 4 diisi dengan kode rekening pengeluaran. 7. Kolom 5 diisi dengan jumlah penerimaan tunai. 8. Kolom 6 diisi dengan jumlah rupiah pengeluaran tunai. 9. Kolom 7 diisi dengan jumlah/saldo kas tunai 332 Per iode c. BUKU PEMBANTU SIHPANAN/BANK PEMERINTAH KABUPATEN BENGKATANG BUKU PEMBANTU SIMPANAN/BANK BENDAHARA PENGELUARAN Urusan Pemer intahan Bidang Pemerintahan Unit Organisasi Sub Unit Organisasi Tanggal No. Uraian Kode 2 Pengeluaran Saldo Rek. Bukti 1 Penerimaan 3 4 5 6 7 Kas di Bendahara Pengeluaran Rp.. Mengetahui, Pengguna Anggar an, Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran ( tanda tangan) ( tanda tangan) ( nama lengkap ) ( nama lengkapl NIP. NIP. Cara Pengisian : 1. Periode diisi sesuai dengan periode pertanggungjawaban. 2. Unit pemer intahan, bidang pemerintahan, unit organisasi dan sub unit organisasi diisi sesuai SKPD yang bersangkutan. 3. Kolom 1 diisi dengan tanggal penerimaan atau pengeluaran tunai bendahara pengeluaran. 4. Kolom 2 diisi dengan nomor bukti sesuai dengan kwitansi. 5. Kolom 3 diisi dengan uraian penerimaan atau pengeluaran. 6. Kolom 4 diisi dengan kode rekening pengeluaran. 7. Kolom 5 diisi dengan jumlah penerimaan melalui Bank. 8. Kolom 6 diisi dengan jumlah rupiah pengeluaran melalui Bank. 9. Kolom 7 diisi dengan jumlah/saldo Bank. 333 Per iode d. BUKU PEMBANTU PANJAR PBHBRINTAH KABUPATBN BENGKAYANG BUKU PBMBANTU PANJAR BENDAHARA PBNGELUARAN Urusan Pemer intahan Bidang Pemerintahan Unit Organisasi Sub Unit Organisasi Tanggal No. Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo BKU 1 2 3 4 Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran 5 Bendahara Pengeluaran ( tanda tangan ) ( tanda tangan) ( nama lengkap) ( nama lengkap) NIP. 6 NIP. Cara Pengisian : 1. Per iode diisi sesuai dengan per iode pertanggungjawaban. 2. Unit pemerintahan, bidang pemer intahan, unit organisasi dan sub unit organisasi diisi sesuai SKPD yang bersangkutan. 3. Kolom 1 diisi dengan tanggal penerimaan atau pengeluaran tunai bendahara pengeluaran. 4. Kolom 2 diisi dengan nomor unit penerimaan atau pertanggungjawaban panjar pada BKU 5. Kolom 3 diisi dengan uraian penerimaan atau pertanggungjawaban panjar. 6. Kolom 5 diisi dengan jumlah rupiah SPJ panjar. 7. Kolom 6 diisi dengan jumlah rupiah pemberian panjar. 8. Kolom 7 diisi dengan jumlah/saldo sisa panjar yang masih berada pada PPTK. 334 Per iode e. BUKU PEMBANTU PAJAK PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG BUKU PEMBANTU PAJAK BENDAHARA PENGELUARAN Urusan Pemerintahan Bidang Pemer intahan Unit Organisasi Sub Unit Organisasi Tanggal No. Uraian Pemotongan Penyetoran Saldo BKU 1 2 3 4 Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran 5 Bendahara Pengeluaran (tanda tangan ) (tanda tangan| ( nania lengkap ) 1 nama lengkapl NIP. 6 NIP. Cara Pengisian : 1. Per iode diisi sesuai dengan per iode pertanggungjawaban. 2. Unit pemerintahan, bidang pemerintahan, unit organisasi dan sub unit organisasi diisi sesuai SKPD yang bersangkutan. 3. Kolom tanggal diisi dengan tanggal pemotongan atau penyetoran pajak. 4. Kolom nomor BKU diisi dengan nomor pemotongan atau penyetoran pajak. 5. Kolom Uraian diisi dengan uraian pemotongan atau penyetoran pajak. 6. Kolom Pemotongan diisi dengan jumlah rupiah pemotongan pajak. 7. Kolom penyetoran diisi dengan jumlah rupiah penyetoran pajak. 8. Kolom saldo diisi dengan saldo/jumlah pemotongan atau penyetoran pajak. 335 f. BUKU RINCIAN OBJBK BELANJA Kode Rekening Nama rekening Kredit APBD Tahun Anggaran No. BKU No. Bukti 1 2 Pengeluaran UP/GU/TU LS 3 Jumlah 4 5 Jumlah Per iode ini Jumlah sampai per iode lalu Jumlah semua sampai per iode ini Mengetahui, Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran Bendahar a Pengeluaran ( tanda tangan ) ( tanda tangan) ( nar aa lcngkap ) ( nama lengkapl NIP. NIP. Cara Pengisian : 1. Kode rekening, nama rekening, kredit APBD dan tahun anggaran diisi sesuai dengan rekening belanja. 2. Kolom 1 diisi dengan nomor BKU. 3. Kolom 2 diisi dengan nomor SPJ pengesahan. 4. Kolom 3 diisi dengan jumlah rupiah belanja yang menggunakan SPP LS 5. Kolom 4 diisi dengan jumlah rupiah belanja yang menggunakan SPP UP/GU/TU. 6. Kolom 5 diisi dengan akumulasi dari setiap transaksi belanja UP/GU, TU dan LS 336 Kepala SKPD LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN UANG PERSEDIAAN BENDAHARA PENGELUARAN Urusan Pemerintahan Unit Organisasi Sub Unit Organisasi Tahun Anggaran Program Kegiatan Tanggal SP2D KODE REKENING URAIAN JUMLAH Total Uang Persediaan/Ganti Uang Persediaan Awal Periode Uang Persediaan/Ganti Uang PersediaanAkhir Per iode Menyetujui, Bendahara Pengeluaran (nama lengkap) NIP. (nama lengkap) NIP. 337 Kepala SKPD LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BENDAHARA PENGELUARAN Urusan Pemer intahan Unit Organisasi Sub Unit Organisasi Tahun Anggaran Program Kegiatan Tanggal SP2D KODE REKENING URAIAN JUMLAH Total Tambahan Uang Persediaan SisaTambahan Uang Persediaan Menyetujui, Bendahara Pengeluaran fnama lengkap) NIP. (nama lengkap) NIP. 338 2. Saldo di Bank BULAN TAHUN Rp FORMAT LAPORAN PENUTUPAN KAS BULANAN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG LAPORAN PENUTUPAN KAS BULANAN Kepada Yth. Di Tempat Tahun tentang Sistem Akuntansi dan Prosedur Penatausahaan dan Per tanggungjawaban APBD bersama ini kami sampaikan Laporan Penutupan Kas Bulanan yang terdapat di Bendahara Pengeluaran SKPD adalah sejumlah Rp dengan rincian sebagai berikut : A. Kas di Bendahara Pengeluaran Saldo akhir bulan tanggal.... Terdiri dari saldo di kas tunai sebesar B. Kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu Saldo akhir bulan tanggal.... Terdiri dari saldo di kas tunai sebesar C. Rekapitulasi Posisi Kas di Bendahara Pengeluaran 3. Saldo Total Rp.. Bendahara Pengeluaran ( tanda tangan) ( nama lengkap) NIP. 339 a g n r i S P u g a s A ( S T ) d L G / P U + s. P S l h J J m u a i B l n a u 2< i B d l s. a n u o P B S L d J n a s a q r - ni I d i ! B l i s. a u n P S JG U T / S P G p J L a- <2< << m53 <<5 X X UJ ma si J l h m u a A r a g n ae 2 5 I J l P h i t K m n a u r p e U i a r n J l h m u a P j k t g n o a D O 0 I li i R k i e g n K d o e 2 5 13 Df i D wl 2 PS D i r P e n m n a CO h- CM 1 2 CN CN .S z F P a. P F b. P F c. d. Fi P L l a- r n a J l h i P m a u n e r g n a i S P g a u s A S L ( G / P U T ) d + s. l h J J P S m u a B l i n u a : O :O : JD : <1> : O> :c : <D @ D- as O) I D @g o 0) o o z -q P S L B J d n a s a q r - B i l n a u P S JT U G / P G S i i J L a- d l B s. n a u u h J l m u a A n a r g D D O) O) c < M en y n e g a u c 0 O) c S a T ( d T a n o U i a r n P U G ( D 2 S / T L ] +@ j t P k a e n r y o r a u n 2 h P c.- 2 3 hP d. 1 2 t P b. > 2 P N a. R k i e g n l P g n r e u n a l i L a nn J l P h m u a e e q n K d o e O -3 m 03 5 3 + -D SO 3 as -J el Q jr ot D <n D co a, m "3 m xi O .2 @ . oh *! !@ FORMAT LAPORAN BENDAHARA UMUM DAERAH KABUPATBN BENGKAYANG LAPORAN POSISI KAS HARIAN HARI : TANGGAL : PERIODE : Transaksi Nomor SP2D STS Penerimaan Uraian Lain- Pengeluaran lain 1 3 2 4 5 Jumlah Perubahan Posisi Kas Har i ini Posisi Kas (H-l) Posisi Kas (H) Rekapitulasi Posisi Kas di BUD Saldo di Bank 1 Saldo di Bank 2 Total Saldo Kas* Rp Rp Rp Bendahara Umum Daerah (Tanda Tangan) (nama Jelas) NIP. ?Total saldo harus sama dengan Posisi Kas (H) Cara Pengisian : 1. Judul diisi dengan nama Kabupaten, Hari, tanggal dan per iode diisi dengan hari, tanggal dan bulan laporan posisi kas har ian. 2. Kolom 1 diisi dengan nomor urut transaksi. 3. Kolom 2 diisi dengan nomor salah satu bukti transaksi apakah SP2D/STS/Bukti lain yang sah. 4. Kolom 3 diisi dengan uraian sesuai dengan bukti transaksi. 5. KOlom 4 diisi dengan jumlah (Rp) penerimaan yang masuk ke kas umum daerah. 6. Kolom 5 diisi dengan jumlah (Rp) pengeluaran yang keluar dari kas umum daerah. 7. Jumlah diisi dengan jumlah kolom penerimaan dan pengeluaran. 8. Perubahan posisi kas hari ini diisi dengan jumlah selisih antara jumlah kolom penerimaan dengan jumlah kolom pengeluaran. Apabila lebih besar jumlah kolom penerimaan maka selisih ditulis pada kolom pengeluaran. Apabila lebih besar jumlah kolom pengeluaran maka selisih ditulis pada kolom penerimaan. 9. Posisi Kas (H-l) diisi Posisi Kas satu hari sebelumnya. 10. Posisi Kas (H) diisi dengan penjumlahan antara posisi Kas (H-l) dengan Perubahan Posisi Kas Har i ini. 345 c. Dst a. b. SP2DKredit Nota No No Periode KABUPATEN BENGKAYANG REKONSILIASI BANK 2. Saldo Kas Umum Daerah menurut Buku Saldo Kas Umum Daerah menurut Bank Rp. Selisih Rp.. Rp.. Keterangan Selisih Penerimaan yang telah dicatat oleh buku, Belum dicatat oleh Bank Rp. b. Bukti Lain yang sah Rp. Rp._ Rp.. Rp. B. Pengeluaran yang telah dicatat oleh buku, Belum dicatat oleh Bank a. SP2D No b. Bukti Lain yang sah Rp. Rp. Rp. c. Dst... Rp. C. Penerimaanyang telah dicatat oleh Bank, BelumdicatatolehBuku Rp. Rp. c. Bukti LainYang Sah Rp. Rp. D Pengeluaran yang telah dicatat oleh Bank, Belum dicatat oleh Buku a. SP2D No b. Nota Debit No c. Bukti Lain Yang San Rp. Rp. Rp. d. Dst.... Rp.- Rp.. Rp. Bendahara Umum Daerah (Tanda Tangan) (Nama Jelas) NIP. 346 Cara Pengisian : 1. Judul diisi dengan nama Kabupaten, per iode diisi dengan tanggal rekonsiliasi. 2. Saldo Kas Umum Daerah menurut Buku diisi jumlah saldo akhir kas pada rekening bank menurut catatan buku pada tanggal rekonsiliasi. 3. Saldo Kas umum daerah menurut Bank diisi jumlah saldo akhir kas di Bank menurut catatan Bank pada tanggal rekonsiliasi. 4. Selisih diisi dengan jumlah selisih antara kas menurut catatan buku dan menurut catatan bank. 5. Penerimaan yang telah dicatat oleh buku, belum dicatat oleh Bank diisi dengan jumlah (Rp) STS/Bukti Lain Yang Sah yang sudah dicatat dibuku tetapi belum dicatat di Bank. 6. Pengeluaran yang telah dicatat oleh buku, Belum dicatat oleh Bank diisi dengan jumlah (Rp) SP2D/Bukti lain yang sah yang sudah dicatat di buku tetapi belum dicatat di Bank. 7. Penerimaan yang telah dicatat oleh Bank, belum dicatat oleh Buku diisi jumlah (Rp) STS/Bukti lain yang sah yang sudah dicatat di bank tetapi belum dicatat di Buku. 8. Pengeluaran yang telah dicatat oleh bank, Belum dicatat oleh buku diisi dengan jumlah (Rp) SP2D/Bukti lain yang sah yang sudah dicatat di bank tetapi belum dicatat di buku. A^UPATI BENGKAYANG.f- b SURYADM^N GIDOT 347