bab 2 landasan teori

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Teori Umum
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang pengertian secara umum dari jaringan
komputer, manajemen jaringan, keamanan jaringan, wireless, remote access, firewall,
proxy server, bandwidth, NAT, mikrotik.
2.1.1
Jaringan Komputer
Menurut
Tanenbaum
(2003,
p1),
jaringan
komputer
merupakan
penggabungan beberapa teknologi komputer dan komunikasi yang merupakan
sekumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisah-pisah akan tetapi saling
berhubungan dalam melaksanakan tugasnya.
2.1.2
Arsitektur Jaringan
2.1.2.1 OSI Model
Arsitektur jaringan menurut Open Systems Interconnection (OSI)
dibagi menjadi 7 layer, yaitu :
1.
Layer 1 – Physical
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode
pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau
Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga
mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi
dengan media kabel atau radio.
6
7
2.
Layer 2 – Data link
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan
menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi
koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti
halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan
bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan
switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi
dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media
Access Control (MAC).
3.
Layer 3 – Network
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header
untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking
dengan menggunakan router dan switch layer-3.
4.
Layer 4 - Transport
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta
memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun
kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga
membuat
sebuah
tanda
bahwa
paket
diterima
dengan
sukses
(acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang
hilang di tengah jalan.
5.
Layer 5 – Session
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat,
dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi
nama.
8
6.
Layer 6 – Presentation
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan
oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.
Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor
(redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan
juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau
Remote Desktop Protocol (RDP)).
7.
Layer 7 - Application
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas
jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan
kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam
lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
2.1.2.2 TCP/IP Model
TCP/IP merupakan sekumpulan protokol yang dikembangkan untuk
mengijinkan komputer-komputer agar dapat saling membagi sumber daya
yang dimiliki masing-masing melalui media jaringan.
Protokol-protokol TCP/IP dikembangkan sebagai bagian dari riset
yang dikembangkan oleh Defense Advanced Research Projects Agency
(DARPA). Pertama kalinya TCP/IP dikembangkan untuk komunikasi antar
jaringan yang terdapat pada DARPA. Selanjutnya, TCP/IP dimasukkan pada
distribusi software UNIX. Sekarang TCP/IP telah digunakan sebagai standar
komunikasi internetwork dan telah menjadi protokol transport bagi internet,
sehingga memungkinkan jutaan komputer berkomunikasi secara global.
9
TCP/IP
memungkinkan
komunikasi
di
antara
sekumpulan
interkoneksi jaringan dan dapat diterapkan pada jaringan LAN ataupun
WAN. Tidak seperti namanya, TCP/IP tidaklah hanya memuat protokol di
layer 3 dan 4 dari OSI layer (seperti IP dan TCP), tetapi juga memuat
protokol-protokol aplikasi lainnya seperti email, remote login, ftp, http, dan
sebagainya.
TCP/IP dapat diterima oleh masyarakat dunia karena memiliki
karakteristik sebagai berikut:
- Protokol TCP/IP dikembangkan menggunakan standar protokol
yang terbuka.
-
Standar protokol TCP/IP dalam bentuk Request For Comment
(RFC) dapat diambil oleh siapapun tanpa biaya.
-
TCP/IP dikembangkan dengan tidak tergantung pada sistem
operasi atau perangkat keras tertentu.
-
Pengembangan TCP/IP dilakukan dengan konsensus dan tidak
tergantung pada vendor tertentu.
-
TCP/IP independen terhadap perangkat keras jaringan dan dapat
dijalankan pada jaringan Ethernet, Token Ring, jalur telepon dialup, jaringan X.25, dan praktis jenis media transmisi apapun.
-
Pengalamatan TCP/IP bersifat unik dalam skala global. Dengan
cara ini, komputer dapat saling terhubung walaupun jaringannya
seluas internet sekarang ini.
-
TCP/IP memiliki fasilitas routing yang memungkinkan sehingga
dapat diterapkan pada internetwork.
10
1.
TCP/IP memiliki banyak jenis layanan.
Layer 1 - Network access
Lapis ini merupakan lapis terbawah pada lapis TCP/IP. Fungsi
protokol-protokol pada lapis ini adalah:
-
Mendefinisikan
bagaimana
menggunakan
jaringan
untuk
mengirimkan frame, yang merupakan unit data yang dilewatkan
melalui media fisik.
-
Protokol pada layer ini harus mampu menerjemahkan sinyal
listrik menjadi data digital yang dimengerti komputer, yang
berasal dari peralatan lain yang sejenis.
Pada lapis ini terdapat protokol-protokol seperti Ethernet, Token Ring, PPP,
FDDI, ATM, X.25, dan SLIP
2.
Layer 2 - Internet
Lapis ini bertanggung jawab atas routing yang ada pada jaringan.
Protokol-protokol pada lapis ini menyediakan sebuah datagram network
service. Datagram merupakan paket-paket informasi yang terdiri atas header,
data, dan trailer. Header berisi informasi, seperti alamat tujuan yang
dibutuhkan oleh jaringan untuk merutekan datagram. Sebuah header juga
dapat berisi informasi lainnya seperti alamat asal dari pengirim. Trailer
biasanya berupa nilai checksum yang digunakan untuk memastikan bahwa
data tidak dimodifikasi pada saat transit.
Pada lapis ini terdapat protokol IP (Internet Protocol) yang berfungsi
untuk menyampaikan paket data ke alamat yang tepat. ICMP, yang
menyediakan kemampuan kontrol dan pesan. ARP, yang menentukan MAC
11
address dari dari alamat IP yang diketahui, serta RARP yang menentukan
alamat IP jika diketahui alamat MAC.
3.
Layer 3 – Transport
Lapis transport memiliki dua fungsi flow control, yang disediakan
oleh sliding windows; dan reliability, yang disediakan oleh sequence number
dan acknoledgement. Pada lapis transport terdapat dua buah protokol:
-
TCP, merupakan protokol yang bersifat connection-oriented dan
reliable. TCP akan melakukan retransmisi apabila data yang
dikirimkan ke tujuan tidak diterima dan menyediakan sebuah
virtual circuit di antara aplikasi-aplikasi end user. Kelebihan dari
TCP adalah adanya jaminan penghantaran paket ke tujuan.
-
UDP, merupakan protokol yang bersifat connectionless dan
unreliable; meskipun bertanggung jawab untuk mengirimkan
paket, tidak ada software yang melakukan pengecekan terhadap
segmen yang dikirim. Kelebihan dari protokol ini adalah
kecepatan, karena UDP tidak menyediakan acknoledgement.
4.
Layer 4 - Application
Lapis ini merupakan lapis teratas pada TCP/IP. Lapis ini
menyediakan fungsi-fungsi bagi aplikasi-aplikasi pengguna. Lapis ini
menyediakan layanan-layanan yang dibutuhkan oleh aplikasi-aplikasi user
untuk berkomunikasi pada jaringan. Pada lapis ini terdapat beberapa protokol
seperti TFTP, FTP, NFS untuk file transfer. SMTP dan POP3 sebagai
protokol aplikasi email. Telnet dan FTP sebagai aplikasi remote login. SNMP
sebagai protokol manajemen jaringan. Kemudian DNS, sebagai protokol
12
aplikasi sistem penamaan diinternet. Serta HTTP, sebagai protokol aplikasi
web.
Gambar 2.1 OSI Model(kiri) dan TCP/IP Model(kanan)
2.1.3
Media Transmisi Data
Data-data pada jaringan dapat ditransmisikan melalui 3 media.
2.1.3.1 Copper media (media tembaga)
Copper media merupakan semua media transmisi data yang terbuat
dari bahan tembaga yang dikenal dengan sebutan kabel. Data yang dikirim
melalui kabel yang berbentuk sinyal listrik. Contoh spesifikasi kabel :
● 10BASE-2 (Thin Ethernet)
● 10BASE-5 (Thick Ethernet)
● 10BASE-T
● 100BASE-TX
13
Jenis-jenis kabel yang dipakai sebagai transmisi data pada jaringan
a.
Coaxial
Keuntungan menggunakan kabel coaxial adalah murah dan
jarak jangkauannya cukup jauh. Kekurangannya adalah susah pada
saat instalasi.
1
Gambar 2.2 Kabel Koaksial
Gambar 2.3 Thin Ethernet (kiri) dan Thick Ethernet (kanan)
b.
STP
Keuntungan menggunakan kabel STP (Shielded Twisted Pair)
adalah lebih tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik
baik dari dari dalam maupun dari luar. Kekurangannya adalah mahal,
susah pada saat instalasi (terutama masalah grounding), dan jarak
jangkauannya hanya 100m.
14
Gambar 2.4 Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
c.
ScTP
ScTP (Screened Twisted Pair) merupakan kabel twisted pair
yang seimbang dan dilingkupi oleh anyaman logam, lapisan timah
(yang disebut layar), atau keduanya, dan dijadikan satu dalam sarung
kabel tunggal. Kabel ini memiliki kekebalan terhadap noise tapi
harganya lebih mahal bila dibandingkan dengan UTP (Unshielded
Twisted Pair).
Gambar 2.5 Kabel ScTP (Screened Twisted Pair)
d.
UTP
UTP (Unshielded Twisted Pair) merupakan jenis media kabel
yang tidak memiliki lapisan pelindung (shield) dan hanya dilindungi
oleh lapisan paling luar (outer jacket). Keuntungan menggunakan
kabel UTP adalah murah dan mudah diinstalasi. Kekurangannya
adalah rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik, dan
15
jarak jangkauannya hanya 100m. Spesifikasi dari kabel UTP antara
lain :
•
Cat 1 : Voice Only (Kabel Telpon RJ-11)
•
Cat 2 : 4 Mbps
•
Cat 3 : 10 Mbps
•
Cat 4 : 16 Mbps
•
Cat 5 : 100 Mbps
•
Cat 5e : 100 – 1000 Mbps
•
Cat 6 : 1 Gbps
Gambar 2.6 Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
2.1.3.2 Optical Media (media optik)
Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang
sangat kecil (skala mikron). Biasanya dikenal dengan nama fibre optic (serat
optic). Data yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk cahaya (laser
atau infrared) dengan kecepatan pengiriman data yang cukup tinggi. Media
jenis ini juga memiliki jangkauan lebih dari 3 km.
16
Gambar 2.7 Fibre Optic
2.1.3.3 Wireless Media (media tanpa kabel)
Media transmisi wireless menggunakan gelombang radio frekuensi
tinggi. Biasanya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 2.4 Ghz dan 5
Ghz. Data-data digital yang dikirim melalui wireless ini akan dimodulasikan
ke dalam gelombang elektromagnetik ini.
Macam-macam jaringan wireless atau jaringan nirkabel yaitu:
a.
Wireless Personal Area Network (WPAN)
Wireless Personal Area Network merupakan jaringan komputer
yang digunakan untuk melakukan komunikasi antara perangkat
komputer (termasuk telepon dan Personal Digital Assistants (PDA)) ke
satu orang. Jangkauan untuk Personal Area Network hanya beberapa
meter saja. Teknologi yang menggunakan WPAN misalnya adalah
bluetooth dan infrared.
b.
Wireless Local Area Network (WLAN)
Wireless Local Area Network menggunakan radio untuk
melakukan pengiriman data antar komputer pada jaringan LAN. Jenis –
jenis WLAN adalah :
17
•
Wi-Fi, biasanya menggunakan jaringan wireless dalam
sistem komputer yang dapat menghubungkan internet atau
mesin lainnya yang memiliki fungsi Wi-Fi.
•
Fixed Wireless Data, merupakan tipe jaringan nirkabel data
yang dapat digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih
gedung secara bersamaan untuk memperluas atau membagi
bandwith jaringan tanpa menggunakan kabel (secara fisik)
pada gedung.
c.
Wireless Metropolitan Area Network (WMAN)
Koneksi ini dapat mencakup jangkauan yang sangat luas seperti
pada sebuah kota atau negara, melalui beberapa antena atau sistem
satelit yang digunakan oleh penyelenggara jasa telekomunikasi.
Teknologi WMANs ini dikenal dengan sistem 2G (second generation).
Inti dari sistem 2G ini termasuk di dalamnya Global System for Mobile
Communications (GSM), Celluler Digital Packet Data (CDPD) dan
Code Divition Multiple Access (CDMA).
2.1.4
Peralatan Local Area Network
2.1.4.1 Switch
Switch menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN,
sama seperti hub. Perbedaannya adalah switch dapat beroperasi dengan mode
full-duplex dan mampu mengalihkan jalur dan menyaring informasi ke dan
dari tujuan yang spesifik.
18
Switch lebih pintar dibanding hub dan menawarkan dedicated
bandwidth kepada user atau kelompok user. Switch meneruskan paket data
hanya ke port penerima yang dituju, berdasarkan informasi dalam header
paket. Untuk memisahkan transmisi dari port yang lain, switch membuat
koneksi sementara antara sumber dan tujuan, kemudian memutuskan koneksi
tersebut setelah komunikasi selesai.
Gambar 2.8 Switch
2.1.4.2 Router
Router adalah peningkatan kemampuan dari bridge. Router mampu
menunjukkan rute/jalur (route) dan memfilter informasi pada jaringan yang
berbeda. Beberapa router mampu secara otomatis mendeteksi masalah dan
mengalihkan jalur informasi dari area yang bermasalah.
Dibandingkan dengan hub dan switch, router masih lebih pintar.
Router menggunakan alamat lengkap paket untuk menentukan router atau
workstation mana yang menerima paket. Berdasarkan peta jaringan yang
disebut “tabel routing”, router dapat memastikan bahwa paket berjalan
melalui jalur yang paling efisien ke tujuan mereka. Jika link antara kedua
19
router gagal, router pengirim dapat memilih rute alternatif supaya traffic
tetap berjalan.
Router juga menyediakan link antarjaringan yang menggunakan
protokol yang berbeda. Router tidak hanya menghubungkan jaringan pada
satu lokasi atau satu gedung tetapi mereka menyediakan interface atau socket
untuk terhubung ke WAN.
Gambar 2.9 Router
2.1.4.3 Access Point
Access Point merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari
client ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringanya adalah
milik
perusahaan.
fungsinya
mengkonversi
sinyal
frekuensi
radio
menjadisinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel atau disalurkan
keperangkat WLAN yang lain dengan dikonversi kembali menjadi sinyal
frekuensi radio.
20
Gambar 2.10 Access Point
2.1.5
Manajemen jaringan
Menurut
Subramanian
(2000,
p40),
Pengelolaan
jaringan
dapat
didefinisikan sebagai OAM & P (operasional, administrasi, pemeliharaan, dan
penyediaan) jaringan dan layanan. Tipe pengoperasian berkaitan dengan operasi
sehari-hari dalam menyediakan layanan jaringan.
Manajemen jaringan adalah sebuah pekerjaan untuk memelihara seluruh
sumber jaringan dalam keadaan baik. Sistem manajemen jaringan adalah
sekumpulan perangkat untuk memantau dan mengontrol jaringan. Sistem
manajemen jaringan terdiri dari tambahan perangkat keras dan piranti lunak yang
diimplementasikan di antara komponen–komponen jaringan yang sudah ada.
2.1.6
Keamanan Jaringan
Menurut Stallings (2003, p4), arti dari keamanan jaringan adalah
melindungi jaringan, tetapi melindungi dalam hal ini adalah masih mempunyai
artian luas. Keamanan tidak hanya tentang menjaga orang–orang di dalam jaringan
dari dunia luar.Akan tetapi juga menyediakan akses ke dalam jaringan dengan cara
21
yang dikehendaki, mempersilahkan orang-orang di dalam jaringan itu untuk
bekerja sama. Ada beberapa elemen tentang keamanan jaringan yaitu:
a. Integrity
Data yang diterima mestilah sama dengan yang diinginkan.
b. Reliability
Data dapat digunakan secara baik tanpa ada halangan.
c. Availability
Ketersediaan data jika diperlukan.
d. Security
Data yang dikirim maupun yang diterima dilindungi dari akses yang
tidak diinginkan.
2.1.7
Firewall
Menurut Chris Brenton (2001, p113), Firewall adalah sistem yang
menjalankan izin pengontrolan akses pada jalur jaringan yang melewati. Jika
tingkat koneksi telah ditentukan, maka firewall akan memastikan tidak adanya
akses tambahan yang melibihi jangkauan yang diizinkan. firewall akan
memastikan pengaturan izin pengaksesan yang dikiuti semua pengguna di dalam
sebuah jaringan.
2.1.7.1
Kegunaan dari firewall
Saat ini sebagian besar firewall menggunakan kombinasi dari
fungsi, untuk melindungi network dari traffic yang bersebrangan atau
bertentangan. :
22
2.1.8
•
Static packet filtering
•
Dynamic packet filtering
•
Stateful filtering
•
Proxy
Proxy Server
Proxy server adalah sebuah komputer server atau program komputer yang
dapat bertindak sebagai komputer lainnya untuk melakukan request terhadap
content dari internet atau intranet.
Proxy Server bertindak sebagai gateway terhadap dunia internet untuk
setiap komputer client. Proxy server tidak terlihat oleh komputer client, seorang
pengguna yang berinteraksi dengan internet melalui sebuah proxy server tidak
akan mengetahui bahwa sebuah proxy server sedang menangani request yang
dilakukannya. Web server yang menerima request dari proxy server akan
menginterpretasikan request-request tersebut seolah-olah request itu datang secara
langsung dari komputer client, bukan dari proxy server.
Proxy server juga dapat digunakan untuk mengamankan jaringan pribadi
yang dihubungkan ke sebuah jaringan publik (seperti halnya internet). Proxy
server memiliki lebih banyak fungsi daripada router yang memiliki fitur packet
filtering karena memang proxy server beroperasi pada level yang lebih tinggi dan
memiliki kontrol yang lebih menyeluruh terhadap akses jaringan. Proxy server
yang berfungsi sebagai sebuah "agen keamanan" untuk sebuah jaringan pribadi,
umumnya dikenal sebagai firewall.
23
2.1.9
Remote Access
Adalah suatu proses untuk komunikasi, pertukaran data manajemen server
dari jarak jauh.
2.1.10 Bandwidth
Bandwidth Komputer Di dalam jaringan Komputer, sering digunakan
sebagai suatu sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat
dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya
dalam detik). Bandwidth ini biasanya diukur dalam bps (bits per second).
Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Suatu modem yang
bekerja pada 57,600 bps mempunyai Bandwidth dua kali lebih besar dari modem
yang bekerja pada 28,800 bps. Secara umum, koneksi dengan Bandwidth yang
besar atau tinggi memungkinkan pengiriman informasi yang besar seperti
pengiriman gambar dalam video presentasi. Artinya semakin besar bandwidth
suatu media, semakin tinggi kecepatan data yang dapat dilaluinya (Jonathan Lukas,
2006, p56).
2.1.11 NAT
Network Address Translation, atau yang lebih biasa disebut dengan NAT,
adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan
internet dengan menggunakan satu alamat IP. NAT merupakan teknologi yang
memungkinkan jaringan IP Private dapat membagi koneksi akses internet jaringan
yang didesain untuk menyerdehanakan IP address, dan berperan juga untuk
melindungi jaringan dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.
24
Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang
terbatas.
NAT berlaku sebagai penerjemah antara dua jaringan. Dalam beberapa
kasus pada jaringan perubahan, posisi NAT ada diantara jaringan internet dan
jaringan lokal Anda. Internet sebagai si ”public” dan jaringan lokal anda sebagai si
private. Ketika komputer pada jaringan private menginginkan data dari jaringan
(public internet), maka perangkat NAT membuka sedikit saluran antara komputer
Anda
dan
komputer
tujuan.
Ketika
komputer
pada
jaringan
internet
mengembalikan hasil dari permintaan, yang dilewati melalui perangkat NAT
kepada komputer peminta, paket tersebut dapat diteruskan melewati jaringan
public.
Ketika suatu komputer terkoneksi ke internet, komputer tersebut tidak saja
dapat mengakses, misal keserver suatu web tertentu, tetapi komputer tersebut juga
sangat mungkin untuk diakes oleh komputer lain yang juga terkoneksi ke internet.
Jika disalah gunakan, hal tersebut bisa sangat berbahaya. Data-data penting bisa
saja dilihat atau bahkan dicuri oleh orang yang tak bertanggung jawab. NAT secara
otomatis akan memberikan proteksi, sepeti halnya
firewall, denan hanya
mengizinkan koneksi yang berasal dari dalam jaringan. Hal ini berarti tingkat
keamanan suatu jaringan akan meningkat, karena kemungkinan koneksi dari luar
ke dalam jaringan menjadi relatif sangat kecil.
Beberapa keuntungan lain dalam menggunakan NAT, diantaranya :
1. Menghemat IP legal yang diberikan oleh ISP (internet service provider).
2. Mengurangi terjadinya duplikasi IP address pada jaringan.
3. Menghindari proses pengalamatan kembali pada saat jaringan berubah.
25
4. Meningkatkan fleksibilitas untuk koneksi keinternet.
2.1.12 Routing
Menurut Norton dan Kearns (1999, p265), protokol routing dinamik
digunakan oleh router untuk menjalankan tiga fungsi dasar yaitu :
1. Menemukan route yang baru.
2. Komunikasi informasi dengan route yang baru ditemukan dengan
router lain.
3. Forward paket dengan menggunakan route tersebut.
Protokol routing dinamik terbagi atas tiga kategori luas : distance-vector,
link state, dan hybrids. Salah satu cara alternatif ke dalam dynamic routing adalah
static routing. Sebuah router yang di program untuk static routing meneruskan
paket ke dalam port-port yang telah di tentukan. Setelah static routing di
konfigurasi, router tidak perlu lagi untuk mencari route atau komunikasi informasi
tentang route. Peran dari router hanya secara mudah meneruskan paket-paket.
Static routing sangat bagus untuk jaringan yang kecil yang hanya mempunyai jalur
tunggal ke dalam tujuan yang telah ditentukan. Di dalam kasus seperti ini, static
routing dapat menjadi mekanisme routing yang paling efisien karena tidak
memakan bandwidth untuk menemukan router atau komunikasi dengan router
lain. Sebagaimana jaringan bertambah luas dan redudansi ditambah ke dalam
tujuan, static routing menjadi kewajiban labor-intensive. Segala perubahan yang
terdapat di dalam router atau fasilitas transmisi di dalam WAN harus secara
manual ditemukan dan di program. WAN yang mempunyai fitur topologi yang
makin kompleks menawarkan potensi yang lebih banyak memerlukan routing
26
dinamik. Apabila menggunakan static routing di dalam jaringan kompleks, WAN
yang mempunyai banyak jalur mengatasi redundansi route.
2.1.13 Mikrotik
Mikrotik adalah salah satu distro linux sebuah sistem operasi yang
dikhususkan untuk router, yang dapat dijadikan sebagai gateway network yang
handal, mencakup bebagai fitur lengkap untuk network dan wireless, serta tidak
membutuhkan spesifikasi komputer yang tinggi. Sistem operasi ini juga sudah
tertanam pada routerboard.
2.2
Teori Khusus
Pada bagian ini akan dijelaskan lebih khusus tentang jaringan yang
menggunakan teknologi, mikrotik, IP address dan membahas manajemen jaringan.
2.2.1
Manajemen jaringan
Menurut Leinwand dan Conroy (1996, p3-144), manajemen jaringan
terbagi menjadi lima wilayah fungsional manajemen jaringan, yaitu :
1. Manajemen kegagalan (Fault Management)
Tujuan utama dari manajemen kegagalan adalah:
a. Menemukan suatu masalah.
b. Mengidentifikasikan penyebab utama dari setiap kegagalan (akar
penyebab), yaitu komponen jaringan yang terkecil yang dapat
diperbaiki yang sedang mengandung kegagalan.
c. Secara rutin dan efisien memperbaiki kegagalan (jika mungkin).
27
2. Manajemen Konfigurasi (Configuration Management)
Manajemen konfigurasi adalah proses menemukan dan melakukan
konfigurasi devices (alat - alat). Tujuannya ialah :
a. Menggabungkan biaya.
b. Mencatat konfigurasi saat ini.
c. Mengidentifikasikan komponen jaringan.
d. Inisialisasi sistem jaringan.
e. Mengubah parameter jaringan.
3. Manajemen Keamanan (Security Management)
Manejemen keamanan berfungsi melakukan pendeteksian dan pencegahan
terhadap usaha untuk membobol keamanan jaringan. Tujuannya ialah :
a. Mengkontrol kerumitan jaringan.
b. Meningkatkan pelayanan jaringan.
c. Mengurangi downtime.
d. Mengontrol biaya yang digunakan.
4. Manajemen Akuntasi (Accounting Management)
Accounting management mengatur fasilitas dengan kemampuan menarik
biaya untuk penggunaan resource jaringan, yaitu :
a. Menginformasikan user biaya yang ditanggung.
b. Menginformasikan user biaya yang masih dapat digunakan.
c. Menetapkan limitasi biaya.
d. Menggabungkan biaya.
28
5. Manajemen unjuk kerja (Performance Management)
Manajemen unjuk kerja dapat digunakan oleh suatu organisasi untuk
mengukur beberapa karakteristik dari operasi jaringan. Menurut standar
OSI, pengukuran didefinisikan sebagai berikut :
a. Throughput.
b. Workload.
c. Delay propagasi.
d. Wait time.
e. Response time.
f. Quality of service.
Pada level yang lebih luas, manajemen unjuk kerja diorganisasikan atau
fungsi - fungsi:
a. Monitoring throughput, digunakan untuk mengukur throughput
pada rangkaian komunikasi atau suatu node jaringan.
b. Monitoring response time, digunakan untuk mengevaluasi waktu
response dari suatu node komunikasi atau jaringan.
c. Statistical analysis, sebuah grup aktivitas yang digunakan untuk
memonitor catatan dan menetukan unjuk kerja merupakan hal
yang penting bagi fungsi statistical analisis.
d. Performace tuning, digunakan untuk mengukur unjuk kerja
antrian, seperti panjang antrian dan waktu tunggu antrian. Model
akan mengukur waiting time, serving time, dan interarrival time.
29
2.2.2
IP Addressing
IP address adalah alamat logika yang diberikan ke peralatan jaringan yang
menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri dari 32 bit angka binary, yang
ditulis dalam empat kelompok terdari dari 8 bit (oktat) yang dipisah oleh tanda
titik. Contohnya:
11000000.00010000.00001010.00000001
Atau dapat ditulis dalam bentuk empat kelompok format desimal (0-255)
misalnya :
192.16.10.1
Baik bilangan binary dan desimal merepresentasikan nilai yang sama.
Namun IP address lebih mudah dimengerti dalam notasi bilangan desimal. Salah
satu masalah dengan penggunaan bilangan binary adalah pengulangan bilangan 0
dan 1 yang panjang akan membuat kesempatan terjadi kesalahan semakin besar.
IP address yang terdiri atas 32 bit angka dikenal sebagai IP versi 4 (IPv4).
IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network
ID menentukan alamat jaringan sedangkan host ID menentukan alamat host atau
komputer. Oleh sebab itu, IP address memberikan alamat lengkap suatu komputer
berupa gabungan alamat jaringan dan alamat host. Berapa jumlah kelompok angka
yang termasuk network ID dan berapa yang termasuk host ID adalah bergantung
pada kelas IP address yang dipakai
2.2.2.1 Pembagian Class IP Addressing
IP address dapat dibedakan menjadi lima kelas, yaitu A, B, C, D, dan
E (Mansfield,2002,p134). Dalam hal ini kelas A, B, dan C digunakan untuk
30
address biasa. Sedangkan kelas D untuk multicasting (224.0.0.0239.255.255.255) dan kelas E (240.0.0.0 – 247.255.255.255) dicadangkan
dan belum digunakan.
•
Class A address
Class A didesain untuk mensupport network yang besar,
dengan jumlah lebih dari 16 juta host address yang tersedia. IP
address Class A hanya menggunakan oktet yang pertama untuk
menunjukkan network address, dan tiga oktet sisanya tersedia untuk
host address.
Bit pertama dari Class A address adalah 0. Dengan bit
pertama adalah 0 maka angka terendah yang dapat direpresentasikan
adalah 00000000 dalam bilangan biner sedangkan dalam bilangan
desimal adalah 0. Dan angka tertinggi yang dapat direpresentasikan
adalah 01111111 dalam bilangan biner dan dalam bilangan desimal
adalah 127. Angka 0 dan 127 tidak dapat digunakan, serta IP address
127.0.0.0 tidak dapat digunakan karena dipakai untuk loopback
testing, maka alamat IP address yang oktet pertamanya yang dimulai
dengan angka antara 1 sampai 126 di dalam oktet pertama adalah
alamat Class A
•
Class B address
Class B address didesain untuk mensupport kebutuhan
jaringan dengan ukuran menengah sampai dengan ukutan besar.
Sebuah IP address Class B menggunakan dua oktet pertama dari
31
empat oktet untuk menunjukkan network address, dan sisanya
menunjukkan host address.
Dua bit pertama dari oktet pertama Class B selalu 10. Sisa
dari enam bit berikutnya diisi baik oleh 0 dan 1, oleh karena itu angka
terendah yang dapat direpresentasikan dalam bilangan biner adalah
10000000 dan dalam bilangan desimal adalah 128, sedangkan angka
tertinggi yang dapat direpresentasikan dalam bilangan biner adalah
10111111 dan dalam bilangan desimal adalah 191. Address IP yang
oktet pertamanya dimulai dengan angka 128-191 adalah alamat Class
B.
•
Class C address
Class C address adalah kebanyakan yang dipakai untuk
alamat address yang sebenarnya. Alamat ini dimaksudkan untuk
mensupport jaringan kecil dengan jumlah maksimum 254 host.
Class C address dimulai dengan bilangan binary 110. Oleh
karena itu, angka terendah yang dapat direpresentasikan adalah
11000000 dalam bilangan binary dan dalam bilangan desimal adalah
192 sedangkan angka tertinggi yang dapat direpresentasikan adalah
11011111 dalam bilangan binary dan dalam bilangan desimal adalah
223. Address IP yang oktet pertamanya dimulai dengan angka 192 –
223 adalah alamat Class C.
32
•
Class D address
Class
D
address
diciptakan
untuk
memungkinkan
multicasting di dalam suatu IP address. Multicast address adalah
network address unik yang menunjukkan paket dengan address
tujuan ke group predefined dari sebuah IP address, oleh karena itu
single unit dapat mentransmit aliran tunggal dari data secara simultan
ke penerima lebih dari satu.
Class D address dimulai dengan bilangan binary 1110. Oleh
karena itu, angka terendah yang dapat direpresentasikan adalah
11100000 dalam bilangan binary dan dalam bilangan desimal adalah
224 sedangkan angkat tertinggi yang dapat direpresentasikan adalah
11101111 dalam bilangan binary dan dalam bilangan desimal adalah
239. Address IP yang oktet pertamanya dimulai dengan angka 224 –
239 adalah alamat Class D.
•
Class E address
Class E address telah ditetapkan, namun Internet Engineering
Task Force (IETF) menetapkan address ini untuk keperluan riset,
oleh karena itu tidak ada IP di Class E address yang dikeluarkan
untuk digunakan dalam internet. Empat bit pertama dari Class E
address selalu diset menjadi 1111. Oleh karena itu, range oktet
pertama untuk Class E address adalah 11110000 sampai 11111111
atau 240 sampai 255.
33
Agar peralatan dapat mengetahui kelas suatu IP address, maka setiap
IP harus memiliki subnet mask. Dengan memperhatikan default subnet mask
yang diberikan, kelas suatu IP address dapat diketahui. Berikut tabel 2.1
dijelaskan mengenai pengelompokkan kelas-kelas IP address beserta dengan
jumlah jaringan dan jumlah host per jaringan dapat digunakan beserta default
subnet mask-nya.
Tabel 2.1 Kelas – Kelas IP Address
Kelas ip
address
Kelompok
A
B
C
1-126
128-191
192-223
w.
w.x.
w.x.y.
x.y.z.
y.z.
Z
127
16.384
2.097.152
16.777.216
65.536
256
255.0.0.0
255.255.0.0
255.255.255.0
oktat pertama
Network ID
Host ID
Jumlah
jaringan
Jumlah host
perjaringan
Default subnet
mask
Dalam penggunaan IP address ada peraturan tambahan yang harus diketahui,
yaitu:
•
Angka 127 pada oktat pertama digunakan untuk loopback.
•
Network ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1.
34
•
Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1.
Jika host ID berupa angka binary 0, IP address ini merupakan network ID
jaringan. Jika host ID semuanya berupa angka binary 1, IP address ini
biasanya digunakan untuk broadcast ke semua host dalam jaringan lokal.
2.2.2.2 Variable Length Subnet Mask (VLSM)
Variable Length Subnet Mask (VLSM) juga dapat diartikan sebagai
teknologi kunci pada jaringan skala besar. Mastering konsep VLSM tidak
mudah, namun VLSM adalah sangat penting dan bermanfaat untuk
merancang jaringan.
Perhitunggan dengan VLSM :
1. Mulailah menentukan IP jaringan yang memerlukan host terbanyak
dahulu.
2. Kemudian dilanjutkan ke jaringan yang membutuhkan host di bawah
jaringan terbanyak hostnya, begitu seterusnya sampai yang terkecil.
3. Dari jaringan 1 ke yang lain, dalam menentukan IP jaringan lebih baik di
urutkan sesuai urutan jaringan dalam IP private tersebut.
Rumus : 2n-2 > h
n = bilangan yang akan dikurangkan dengan subnet default.
h = host yang diperlukan.
Contoh : kita membutuhkan 112 host di jaringan pegawai, maka 2n-2 > 112
hasilnya adalah 7. Jadi, subnetting yang kita gunakan adalah
11111111.11111111.11111111.10000000 –> bit yang bernilai 0 ada 7 buah,
sesuai dengan hasil yang kita hitung di atas. Jika ditulis dalam bentuk lain,
35
subnetnya adalah 255.255.255.128 atau 192.168.1.1/25 (karena bit yang
nilainya 1 ada 25 buah). Maka host maksimal dari network tersebut adalah
yaitu 128 – 2 = 126. Mengapa dikurangi 2 ?, karena akan ada 2 IP
yang sudah akan terisi oleh broadcast jaringan itu sendiri dan juga net ID
jaringan berikutnya.
Manfaat dari VLSM adalah:
•
Efisien menggunakan alamat IP: alamat IP yang dialokasikan sesuai
dengan kebutuhan ruang host setiap subnet.
•
VLSM mendukung hirarkis menangani desain sehingga dapat secara
efektif mendukung rute agregasi, juga disebut route summarization.
•
Yang terakhir dapat berhasil mengurangi jumlah rute di routing table
oleh berbagai jaringan subnets dalam satu ringkasan alamat. Misalnya
subnets 192.168.10.0/24, 192.168.11.0/24 dan 192.168.12.0/24 semua
akan dapat diringkas menjadi 192.168.8.0/21.
2.2.3
Virtual LAN ( VLAN )
Vlan adalah Implementasi dari standar protokol 802.1Q VLAN untuk
mikrotik router OS. Adanya VLAN, memungkinkan pembuatan multiple Virtual
LAN pada single ethernet atau pada antarmuka wireless, yang memberi efisiensi
pada pembentukan LAN.
VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi
fisik seperti LAN, hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara
virtual tanpa
harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan
membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat
36
segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada
lokasi workstation.
VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk
mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC addresses, dan sebagainya.
Semua informasi yang mengandung penandaan/ pengalamatan suatu vlan (tagging)
di simpan dalam suatu database (tabel), jika penandaannya berdasarkan port yang
digunakan maka database harus mengindikasikan port-port yang digunakan oleh
VLAN. Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch/bridge yang
manageable atau yang bisa di atur. switch/bridge inilah yang bertanggung jawab
menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua
switch/bridge memiliki informasi yang sama. Switch akan menentukan kemana
data-data akan diteruskan dan sebagainya atau dapat pula digunakan suatu software
pengalamatan (bridging software) yang berfungsi mencatat/menandai suatu VLAN
beserta workstation yang didalamnya. untuk menghubungkan antar VLAN
dibutuhkan router.
Keuntungan Virtual LAN :
1.
Keamanan
Jaringan yang terpisah dengan jaringan yang lain, sehingga mengurangi
terjadinya ancaman dari serangan.
2. Mengurangi Biaya
Mengurangi kebutuhan hardware, jaringan dapat dipisahkan secara
logika tidak harus secara fisik.
3. Meningkatkan kinerja
Menambah jumlah broadcast domain tetapi mengurangi masing-masing,
37
yang otomatis menurunkan trafik jaringan.
2.2.4
Mikrotik
Dahulu mikrotik adalah sebuah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia,
bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan
Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang berkewarganegaraan Amerika yang
berimigrasi ke Latvia. Di Latvia ia bejumpa dengan Arnis, Seorang sarjana Fisika
dan Mekanik sekitar tahun 1995.
John dan Arnis mulai me-routing dunia pada tahun 1996 (misi Mikrotik
adalah me-routing seluruh dunia). Mulai dengan sistem Linux dan MS-DOS yang
dikombinasikan dengan teknologi Wireless-LAN (WLAN) Aeronet berkecepatan 2
Mbps di Moldova, negara tetangga Latvia, baru kemudian melayani lima
pelanggannya di Latvia.
Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (W-ISP), tetapi
membuat program router yang handal dan dapat dijalankan diseluruh dunia. Latvia
hanya merupakan tempat eksperimen John dan Arnis, karena saat ini mereka sudah
membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar 400
pengguna. Linux yang pertama kali digunakan adalah Kernel 2.2 yang
dikembangkan secara bersama-sama denag bantuan 5-15 orang staff Research and
Development (R&D) mikrotik yang sekarang menguasai dunia routing di negaranegara berkembang. Menurut Arnis, selain staf di lingkungan mikrotik, mereka
juga merekrut tenega-tenaga lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif
mengembangkan mikrotik secara protokol.
38
Mikrotik RouterOS™, merupakan router operasi Linux base yang
diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan
bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application
(WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard komputer PC
(Personal Computer). PC yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak
memerlukan sumber yang cukup besar untuk penggunaan standar, misalnya hanya
sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network yang kompleks,
routing yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC
yang memadai.
Mikrotik Router OS hadir dalam berbagai level. Tiap level memiliki
kemampuanya masing-masing, mulai dari level 1, hingga level 6. Untuk level 1-5
fiturnya dibatasi, sedangkan level 6 unlimited. Utuk aplikasi hotspot, bisa
digunakan level 4(200 user),level 5 (500 user),dan level 6(unlimited user).
Detail masing-masing level dapat dilihat pada tabel 2.2 di bawah ini :
Tabel 2.2 Level-Level Mikrotik
Level Number
1 (DEMO)
3
(ISP)
4
(WISP)
5
(WISPAP)
6
(Controller)
-
-
yes
yes
yes
-
-
-
yes
yes
-
-
yes
yes
yes
unlimited
unlimited
Wireless Client
and Bridge
Wireless AP
Synchronous
Interfaces
EoIP tunnels
1
PPPoE tunnels
1
200
200
500
unlimited
PPTP tunnels
1
200
200
unlimited
unlimited
unlimited unlimited
39
L2TP tunnels
1
200
200
unlimited
unlimited
VLAN
interfaces
1
unlimited unlimited
unlimited
unlimited
1
unlimited unlimited
unlimited
unlimited
1
unlimited unlimited
unlimited
unlimited
P2P firewall
rules
NAT rules
HotSpot active
1
1
200
500
unlimited
RADIUS client
-
yes
yes
yes
yes
Queues
1
unlimited
unlimited
Web proxy
-
yes
yes
yes
yes
-
yes
yes
yes
yes
configuration
erased on
upgrade
yes
yes
yes
yes
users
unlimited unlimited
RIP, OSPF,
BGP protocols
Upgrade
Built-in Hardware merupakan mikrotik dalam bentuk perangkat keras yang
khusus dikemas dalam board router yang didalamnya sudah terinstal Mikrotik
Router OS.
Sebuah sistem jaringan, baik itu skala kecil maupun skala besar,
memerlukan sebuah perangkat yang disebut sebagai router (baca: rowter).
Perangkat router ini menentukan titik jaringan berikutnya di mana sebuah paket
data dikirim ke jalur-jalur jaringan yang dituju.
Sebuah perangkat router umumnya terhubung sedikitnya ke dua jaringan,
dalam konfigurasi dua buah LAN (Local Area Network) dengan WAN (Wide Area
Network, seperti akses pita lebar broadband) atau sebuah LAN dengan jaringan
penyedia akses internet (Internet Service Provider, ISP). Sebuah router biasanya
40
terletak pada sebuah gateway, tempat di mana dua atau lebih jaringan terkoneksi
satu sama lainnya.
Ada banyak router yang tersedia di pasaran yang dijual dengan harga yang
bervariasi, tergantung dari kebutuhan sebuah jaringan. Untuk penggunaan akses
broadband yang dikombinasi dengan penggunaan fasilitas nirkabel berupa Access
Point, umumnya perangkat ini sudah dilengkapi dengan sebuah fasilitas router
yang sudah lumayan lengkap.
Namun, untuk sebuah usaha kecil menengah dengan kebutuhan beberapa
jasa jaringan seperti e-mail, web server, dan sejenisnya untuk menggunakan
beberapa alamat protocol internet (IP address), perangkat router yang tersedia
akan menjadi sangat mahal. Apalagi, kalau IP address yang digunakan hanya
dalam jumlah yang terbatas, maka penggunaan perangkat keras router bermerek
menjadi terlalu mahal.
Salah satu kemungkinan adalah membuat sendiri apa yang disebut PC
router, menggunakan komputer sederhana dan murah dan memiliki dua perangkat
ethernet masing-masing digunakan untuk jaringan lokal dan lainnya untuk akses ke
jaringan WAN (terhubung ke ISP). Perangkat PC router ini kemudian diisi dengan
sebuah perangkat lunak router buatan mikrotik (www.mikrotik.com) dengan
membayar lisensi sekitar 45 dollar AS.
Perangkat lunak router mikrotik memiliki seluruh fasilitas routing yang
dibutuhkan, mampu mengendalikan jaringan kerja yang kompleks. Penggunaan
dan pemasangannya sederhana, cukup dengan pelatihan sebentar saja, sebuah
UKM mampu menggunakan fasilitas router ini tanpa harus memiliki departemen
teknologi informasi sendiri.
41
Fitur PC router Mikrotik ini mencakup load balancing untuk membagi
beban akses jaringan, fasilitas tunneling untuk membuat akses aman VPN (Virtual
Private Network), bandwith management untuk mengatur berbagai protokol dan
port, serta memiliki kemampuan untuk dikombinasikan dengan jaringan nirkabel.
Miktrotik juga menyediakan fasilitas firewall untuk melindungi akses dari
berbagai ancaman yang tersebar diinternet. Mereka yang memiliki dana terbatas
tapi menginginkan akses jaringan di dalam dan luar yang aman, mudah digunakan,
murah, dan tangguh, menggunakan Mikrotik adalah pilihan yang menarik.
2.2.4.1
Fitur-Fitur MIKROTIK
Mikrotik mempunyai fitur-fitur yang cukup lengkap sebagai salah
router. Dibawah ini adalah fitur-fitur yang disediakan oleh router
MIKROTIK yaitu:
1. Address List
Pengelompokan IP address berdasarkan nama.
2. Asynchrounus
Mendukung serial PPP dial in atau dial out, dengan otentifikasi
CHAP,PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, radius, dial on demand,
modem pool hingga 128 ports.
3. Bonding
Mendukung dalan pengkombinasian beberapa antarmuka ethernet ke
dalam 1 pipa pada koneksi yang cepat.
42
4. Bridge
Mendukung fungsi bridge spanning tree,multiple bridge interface dan
bridge firewalling.
5. Data Rate Management
QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst, PCQ,RED,SFQ, FIFO
queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer.
6. DHCP
Mendukung DHCP tiap antar muka: DHCP relay; DHCP client,
multiple network DHCP; static dan dynamic DHCP leases.
7. Firewall dan NAT
Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT dan
Destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP address,
range port, protokol IP, pemilihan opsi protokol .
8. Hotspot
Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS, mendukung limit data
rate, SSL, HTTPS.
9. IPSec
Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellman groups
1,2,5; MD5 dan algoritma SHA1hashing; algoritma enkripsi
Menggunakan DES, #DES, AES-128,AES-192, AES-256; perfect
forwading secresy (PFS) MODP groups 1,2,5.
43
10. ISDN
Mendukung ISDN dial-in atau dial out. Dengan otentikasi PAP,
CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung Cisco
HDLC.
11. MP3
Mikrotik Protokol Packet Packer untuk wireless links dan Ethernet.
12. MNDP
Mikrotik Discovery Neighbor Protocol, juga mendukung Cisco
Discovery Protocol (CDP).
13. Monitoring atau Accounting
Laporan traffic IP, log, statistic graphs yang dapat diakses melalui
HTTP.
14. NTP
Network Time Protocol untuk server dan clients; sinkronisasi
menggunakan system GPS.
15. Point to Point Tunneling Protocol
PPTP, PPoE dan L2TP Access Concentrators; protocol otentikasi
menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentikasi
dan laporan RADIUS; enkripsi MPPE; kompresi untuk PpoE; Limit
data rate.
16. Proxy
Cache untuk FTP dan HTTP proxy server; HTPPS proxy; transparent
proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protocol SOKCS;
mendukung parent proxy; static DNS.
44
17. Routing
Routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4.
18. SDSL
Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan
jaringan.
19. Simple Tunnels
Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).
20. SNMP
Mode akses read –only.
21. Syncronus
V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media types; sync-PPP, Cisco
HDLC; Frame Relay line protocol; ANSI-617d (ANDI atau annex D)
dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay jenis LMI.
22. Tool
Ping; traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet
sniffer; Dinamik DNS update.
23. UPnP
Mendukung antarmuka universal Plug and Play.
24. VLAN
Mendukung Virtual LAN IEEE802.1q untuk jaringan Ethernet dan
wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.
25. VOIP
Mendukung aplikasi voice over IP.
45
26. VRRP
Mendukung Virtual Router Redudant Protocol.
27. Winbox
Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengonfigurasi Mikrotik
RouterOS.
Penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras Mikrotik sudah cukup
meluas di beberapa belahan dunia. Di Denmark, router Mikrotik digunakan untuk
pengaturan RT/RW-net yang sampai saat ini telah memiliki 2.000 pengguna. Di
Belanda, jaringan wireless Mikrotik ini digunakan juga secara internal sebagai
media jaringan kamera keamanan (video surveillance).
Meskipun tidak gratis, perangkat lunak mikrotik ini bisa didapatkan dengan
membayar lisensi seharga 45 dollar AS. Dengan membayar lisensi ini, pengguna
juga mendapatkan hak untuk melakukan upgrade versi secara gratis selama satu
tahun. Setelah itu, router akan tetap bisa digunakan, tetapi tidak bisa di-upgrade ke
versi yang lebih baru, kecuali kalau pengguna memperpanjang lisensinya.
Secara umum, mikrotik memang memiliki cukup banyak fasilitas yang
sangat berguna untuk sebuah router. Kemampuannya jika diinstal pada komputer
Pentium IV menyamai router bermerek kelas menengah, sedangkan penggunaan
routerboard sebagai perangkat wireless juga cukup bisa diandalkan dan
disejajarkan dengan perangkat-perangkat wireless kelas satu.
Satu hal yang bisa cukup mengganggu untuk pengguna awal adalah
kebingungan saat melakukan instalasi awal dikarenakan tersedia cukup banyaknya
fitur. Pengguna awal akan bingung di bagian mana harus mulai menginstalasi
46
router-nya. Namun, jika pengguna mau sedikit sabar meneliti panduannya,
mikrotik cukup nyaman dan handal untuk digunakan dalam jaringan.
Download