HUBUNGAN PENGGllNAAN KONTRASEPSI

advertisement
PGM 2004,27(2): 17-24
Hubungan penggunaankontrasepsi hormonal
Suryati, K; dkk
HUBUNGAN PENGGllNAAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN NlLAl TSH DAN T4
PADA WANITA PASANGAN USlA SUBllR Dl DAERAH ENDEMI GONDOK
Suryati, K; Sukati, S; Donny, K; Samsudin, M; Mucherdiyantiningsih
dan Sri Supadmi
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP OF HORMONAL CONTRASEPTION WITH SERUM THYROID
STIMULATING HORMON (TSH) AND THYROXIN (T4) OF MARRIED WOMAN
IN ENDEMIC GOITER AREA
Background: Family planning program has been practiced, not only in urban but also in rural area, including
remote villages in mountainous area where sometimes were also recognized as endemic goiter area. There are
findings from several studies related to the effect of using hormonal contraception to the thyroid gland function. It
was recomendation to study the relationship of using hormonal contraception with serum TSH and T4 of married
woman.
Methods: A Case control study was conducted among married woman (20-40years old) in IDD enamic area of
Sawangan Magelang district, Central Java. There groups of married women aged 20-40 years were selected of
this study (38 women for each group) as follows: Group A womwn using contraception (pill), group B using
injection and group C using non hormonal contraception (IUD, condom or sterilization).
Results: The median value of serum TSH for group A and B (1,6 pUlml), while group C were 1.7 pUlml. The
median value of serum T4 for group A, group B and C were 8,7 ~ g l d l8,3
, pgldl and 6.9 ~ U l mrespectively.
l
The
,
and 163 pglLl
median value of urine excretion (UIE) for group A, group B and group C were 159 ~ g l L 199ugR
respectively.
Conclutions: There were no significant differance of serum TSH among three groups. Serum T4 of group A and
group B were significantly higher than that of group C. [Penel Gizi Makan 2004,27(2): 17-24].
Key words: Hormonal contraception; TSH; T4 and endemic goiter.
PENDAHULUAN
P
rogram Keluarga Berencana bertujuan
ganda, yaitu meningkatkan kesejahteraan ibu
dan anak serta mewujudkan keluarga kecil
yang bahagia dan sejahtera. Program KB ini sudah
merambah ke daerah-daerah pedalaman, termasuk
ke lereng-lereng gunung yang biasanya juga
merupakan daerah endemi gondok.
Menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 1991, terdapat 75,5 %
Passnqan Usia Subur (PUS) yang berkeinginan
untuk menunda kehamilan sehingga kelompok ini
rnernerlukan bantuan dalam memilih salah' satu alat
kor~trasepsl.PUS yang telah menggunakan alat
kontraseps~terdapat 69,3%. Metode kontrasepsi
efektif yang ada rneliputi pil, suntik, alat kontrasepsi
dalam rahim dan alat kontrasepsi bawah kulit atau
ifiplant. Kontrasepsi yang mengandung hormon
estrogen adaiah jenis suntik, sedangkan yang
mengandung horrnon campuran estrogen dan
progesteron adalah pil, dan inplant (BKKBN, 1994).
Ada berbagai macam pendapat mengenai
pengaruh kontrasepsi hormonal terhadap fungsi
tiroid, terutama terhadap nilai Thyroid Stimulating
Hormon (TSH), Triiodotyronin (T3) dan Tyroksin
(T4). Croxato (1985) mengatakan bahwa pengaruh
hormon progesteron terhadap fungsi tiroid, yaitu
kadar TSH tidak berubah tetapi kadar T4 menurun,
meski masih dalam batas normal. Menurut
Cunninghan (1995), pada wanita yang memakai
kontrasepsi pil, kadar tiroksin dan Thyroid Binding
Protein (TBG) mereka akan mengalami
peningkatan, sedangka ambilan T3 oleh resin
menurun.
Menurut Greenspan (1998) estrogen merupakan
hormon steroid yang dapat meningkatkan
sensitivitas tirotrof terhadap Thyroid Releasing
Hormon (TRH). Menurut WHO, wanita yang
memakai alat kontrasepsi hormonal, terutama
kontrasepsi oral, akan mengalami peningkatan
dalam protein iodium (TBG), dan nilai T4 total
Download