Start Enter Selamat Welcome Bank Niaga, bank terkemuka di Indonesia untuk masa lebih dari empat dekade, berhasil bangkit dari krisis keuangan di Asia untuk menjadi bank ritel unggulan dengan portofolio nasabah konsumer, bisnis dan korporasi yang proporsional serta kinerja keuangan yang baik. Bank Niaga, a leading bank in Indonesia for over four decades, is emerging from the Asian financial crisis as a premier retail bank with a well distributed portfolio of consumer, business and corporate customers and a strong financial performance. Laporan ini menguraikan pertumbuhan laba bersih yang dicapai, neraca yang baik dan penghargaan terhadap para karyawan. Laporan ini mencerminkan pula cara berpikir dan bertindak kami. This report describes the growth achieved in net income, the strength of our balance sheet and the value we place in our people. It is also an insight as to how we think and act. 5. Ferry A. Junus Manager 1. Martin Simorangkir Manager 6. Agustina Lubis Assistant Manager 4. Dadi Danuja Manager 2. Cindy Prasetyo Sub Manager 3. Wahyu Nenda Krisno Putra Sub Manager < Index > datang di bank Anda to your bank... Enam Nilai Dasar Bank Niaga: merupakan nilai- Bank Niaga’s Six Core Values: these are the nilai yang diharapkan untuk dihayati seluruh karyawan dan menjadi landasan bagi budaya Perusahaan. values we expect of all our employees; they form the bedrock of our corporate culture. Komitmen terhadap kesetaraan, kejujuran, dan standar etika bisnis. Integritas Integrity A commitment to fairness, honesty and sound business ethics. Senantiasa mengutamakan nasabah. Pelayanan Service Putting customer first, every time. Dorongan kuat untuk meraih standar tertinggi dalam segala yang dikerjakan. Antusias Enthusiasm Kepemimpinan, berbagi pengetahuan dan kerja sama. Pengaruh Influence Leadership, the sharing of knowledge and teamwork. Proaktif, tepat waktu dan tuntas. Tindakan Action To be proactive, timely and thorough. Adaptasi Adaptability To face, accept and manage change. Untuk menghadapi, menerima dan mengelola perubahan. A passion for achieving the highest standards in everything we do. 1 < Index > Salah satu One of the leading • Didirikan pada 26 September 1955, berpengalaman lebih dari empat dekade dalam memberikan layanan berkualitas tinggi secara konsisten, menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dan terdepan dalam pengembangan sumber daya manusia. Melalui Technical Assistance Agreement dengan Citibank tahun 1974, Bank Niaga berhasil mengembangkan landasan sistem yang kokoh, etos kerja dan standar yang tinggi sampai kini. • Established on September 26th 1955, with a track record spanning four decades of consistent, high quality service, governance and leadership in human resource development. In signing a Technical Assistance Agreement with Citibank in 1974, we set the foundation of strong systems, work ethics, and standards in place today. • Pionir teknologi informasi : ditahun 1987 Bank Niaga merupakan bank pertama di Indonesia yang menyediakan layanan ATM, memperoleh berbagai penghargaan dibidang Teknologi Informasi dan barubaru ini merupakan yang pertama membangun Dual Data Centre. • A pioneer in information technology: in 1987 we were the first Indonesian bank to provide ATM service, and more recently, the first to establish a Dual Data Centre. We are recipient of numerous IT awards. • Terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tahun 1989. • Listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges in 1989. • Menjalin sejumlah kerjasama strategis dengan institusi internasional terkemuka dalam dasawarsa 90-an. • Built a number of strategic partnerships with leading international institutions during the 1990s. • Tahun 2002: Commerce Asset-Holding Berhad (CAHB) menjadi induk perusahaan Bank Niaga. CAHB adalah lembaga keuangan ternama di Malaysia yang terdaftar di Bursa Efek Kuala Lumpur. Melalui grup perbankan CAHB, Bank Niaga memperoleh akses ke jaringan internasional di Singapura, Hong Kong, Tokyo, London dan Mauritius. • 2002: Commerce Asset-Holding Berhad (CAHB) became the holding company of the bank. CAHB is a leading Malaysian financial institution listed on the Kuala Lumpur Stock Exchange and through the CAHB group of banks, Bank Niaga gains access to an international network in Singapore, Hong Kong, Tokyo, London and Mauritius. • Tahun 2003: suatu kerjasama strategis terjalin di antara anak perusahaan CAHB, CIMB (L) Limited dan PT Niaga Sekuritas. Kerjasama ini diberi identitas baru PT CIMB Niaga Securities. • 2003: A strategic partnership was announced between CAHB subsidiary, CIMB (L) Limited and PT Niaga Sekuritas under a new identity, PT CIMB Niaga Securities. Keterangan-keterangan yang terdapat di dalam Buku Laporan Tahunan ini, kecuali disebutkan lain, merujuk pada Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Niaga Tbk dan anak perusahaannya. References throughout this annual report unless otherwise stated refer to the consolidated financial statements of PT Bank Niaga Tbk and subsidiaries. 2 < Index > Bank terkemuka di Indonesia Banks in Indonesia 26% 53% 21% Commerce AssetHolding Berhad IBRA Public PT BANK NIAGA Tbk 100% Niaga Finance Co. Ltd 99% 82% PT Niaga Aset Manajemen PT Saseka Gelora Finance 53% PT Niaga International Factors 60% Niaga Remittance Ltd 20% PT Asuransi Cigna 49% PT CIMB Niaga Securities 3 < Index > 4 6 Contents Daftar isi 8 9 11 14 16 19 25 27 33 60 73 82 85 i viii ix x xii xiii xviii xxvi Daftar Isi Contents Kinerja Bank Anda di tahun 2003 How your Bank Performed in 2003 Kejadian Penting 2003 Important Events 2003 Visi 2007 Vision 2007 Sambutan Presiden Komisaris Message from the President Commissioner Dewan Komisaris Board of Commissioners Laporan Komite Audit Report of the Audit Committee Sambutan Presiden Direktur Message from the President Director Dewan Direksi Board of Directors Tinjauan Keuangan Financial Review Tinjauan Operasi Operating Review Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Pernyataan Pengendalian Intern Internal Control Statement Kepatuhan dan Pengungkapan Hal-hal yang bersifat material Compliance and Material Disclosure Informasi Pemegang Saham Shareholder Information Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements Data Perusahaan Company Data Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank Niaga Tbk Board of Commissioners and Directors PT Bank Niaga Tbk Struktur Organisasi Organisation Structure Pejabat Eksekutif Senior Board of Senior Executive Profil Karyawan Employee Profile Produk dan Layanan Products and Services Daftar Alamat Kantor Directories Informasi Tambahan Additional Information 4 < Index > Halaman 11 Presiden Komisaris, Dr. Rozali bin Mohamed Ali mengulas kondisi ekonomi, perbankan dan kinerja Bank Anda Halaman 19 Presiden Direktur, Peter B. Stok mengkaji kinerja Bank Anda di tahun 2003 dan tinjauan tentang pertumbuhan mendatang Jika Anda seorang pemegang saham, Page 11 President Commissioner, Dr. Rozali bin Mohamed Ali discusses the state of the economy, banking and the performance of your bank Page 19 President Director, Peter B. Stok reviews your bank’s performance in 2003 and the outlook for growth Page 85 In this section we cover shareholder information and share prices Page xiii Check out the latest list products and services Page 50 Our feature, “Boundless Access” shows how much easier it is getting to bank with us Page 52 Why not read our section on Human Resources and careers Page 60 We suggest you take a look at our approach to managing risks, and our code of governance as a public listed company As a shareholder, Halaman 85 B e r i s i i n f o r m a s i b a g i pemegang saham dan harga saham Halaman xiii Daftar produk dan layanan Halaman 50 Fitur kami “Akses Tanpa Batas” menunjukkan betapa semakin mudahnya melakukan aktivitas perbankan bersama kami Halaman 52 Mengapa tidak membaca bagian tentang Sumber Daya Manusia dan karir Halaman 60 Kami sarankan membaca sejenak bagaimana kami melaksanakan pengelolaan risiko dan penerapan tata kelola perusahaan sebagai perusahaan tercatat di bursa efek Jika Anda seorang nasabah, As a customer, Jika Anda seorang pencari kerja, As a job seeker, Dan jika Anda baru mengenal Bank Niaga... And if you are completely new to Bank Niaga... 5 < Index > Kinerja Bank Anda di tahun 2003 How your Bank performed in 2003 Analisa kinerja 5 tahun secara rinci dapat dilihat di halaman 30 For a detailed 5 year analysis please turn to page 30 (dalam miliar Rupiah) kecuali rasio, data saham tertentu, data karyawan dan cabang (billion Rupiah) except ratios, selected share data, people and branches data Laporan Laba Rugi Pendapatan bunga bersih Pendapatan selain bunga Laba bersih 2003 938 493 467 2002 477 399 141 2001 167 457 203 Income Statement Net interest income Non interest income Net income Total Pinjaman / Total Loans Laba Bersih / Net Income 938 14,408 11,756 Net Interest Income 8,931 Data Saham Jumlah saham yang beredar (dalam angka penuh) Laba bersih (per saham) Sekilas Neraca Akhir Tahun Total aktiva Total aktiva produktif Total pinjaman Total dana masyarakat Total ekuitas Modal inti (TIER-1) 477 Share Data Shares issued (in whole number) 78,246,067,184 5.97 23,749 22,734 14,408 19,332 1,975 1,313 78,246,067,184 1.80 22,838 21,789 11,756 17,906 1,476 1,177 467 Net Income 167 78,246,067,184 2.60 Net income (per share) 22,957 21,735 8,931 17,279 1,217 1,133 Balance Sheet Highlight at year end Total assets Total earning assets Total loans Total deposits from customers Total equity (TIER-1) Capital 203 2001 2002 2003 2001 141 2002 2003 Imbal Hasil Ekuitas / Return on Equity 40 37.53% 30 20.62% Rasio Kinerja Tertentu % Marjin pendapatan bunga bersih Imbal hasil aktiva Imbal hasil ekuitas Pinjaman diberikan terhadap total dana masyarakat Gross NPL (Non Performing Loans) Rasio kecukupan modal Rasio biaya terhadap pendapatan 4.22 1.92 37.53 72.82 3.61 11.58 50.44 2.19 0.61 12.22 60.23 6.16 12.72 65.94 0.84 0.37 20.62 45.96 8.28 16.58 78.99 Performance Ratios Highlight % Net interest margin Return on Assets Return on Equity Loan to Deposit Ratio Gross NPL (Non Performing Loans) Capital Adequacy Ratio Cost to income ratio 20 12.22% 10 2001 Aset / Assets: Komposisi yang membaik / Improving Mix 100% Karyawan dan Cabang Jumlah karyawan tetap Jumlah cabang 3,468 181 3,492 154 3,413 133 People and Branches Number of permanent employees Number of branches 19% 100% Segmen Bisnis Business Segment 21% Konsumer Customer 2003 Kewajiban / Liabilities: Dana Murah / Low Cost Deposits 4,467 3,635 3,307 41% 40% 6 2002 Rp 22,838 2002 45% Bisnis Business 34% Korporasi Corporate Rp 23,749 2003 2,484 2001 3,746 Giro / Current Account 2,716 Tabungan / Savings Account 2002 2003 7 < Index > Kejadian Penting 2003 Important Events 2003 Bulan / Month Perihal / Subject Januari January • Meluncurkan Niaga Ponsel Access Launched Niaga Ponsel Access Maret March • Memperoleh Award “The best high availability Implementation on IBM eService iSeries in Indonesia” dari PT IBM Indonesia Achieved “The best high availability Implementation on IBM eService iSeries in Indonesia” from PT IBM Indonesia Memperoleh International Standard Certificate ISO 9001:2000 for Information System Technology Achieved International Standard Certificate ISO 9001:2000 for Information System Technology Memperoleh “Bank Service Excellence Awards 2002” dari Marketing Research Indonesia Achieved “Bank Service Excellence Awards 2002” from Marketing Research Indonesia • • April April • Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Annual General Meeting of Shareholders (AGM) Mei May • Peluncuran Program Sejuta Buku Launched One Million Book Programme Juli July • Pembukaan UKM Center ketiga di Sidoarjo Opened the 3rd SME Center in Sidoarjo Agustus August • Penandatanganan kerjasama dengan Bumiputra-Commerce Bank Berhad untuk jasa pengiriman uang (CashLaju) di Kuala Lumpur Signed agreement with Bumiputra-Commerce Bank Berhad for remittance services (CashLaju) in Kuala Lumpur Oktober October • Memperoleh Award Platinum Partner 2003 dari Standard Chartered Bank untuk the Best Trade Bank in South East Asia Awarded Platinum Partner Award 2003 by Standard Chartered Bank for the Best Trade Bank in South East Asia. Memperoleh ISO 9001:2000 in Quality Management System Category untuk Custodian Service and Bills Operation Processing dari Societe Generale Surveillance (SGS) Obtained ISO 9001:2000 in Quality Management System Category for Custodian Service and Bills Operation Processing from Societe Generale Surveillance (SGS) Bank Niaga menjadi pemenang ketiga dalam Annual Report Awards Bank Niaga was ranked third in the Annual Report Awards • • Nopember November • • • Desember December • CIMB (L) Limited membeli 51 persen saham PT Niaga Sekuritas CIMB (L) Limited bought 51 per cent share of PT Niaga Sekuritas Peluncuran Electronic Delivery Monitoring Centre Launched Electronic Delivery Monitoring Centre Pengembalian Bank Niaga ke pengawasan Bank Indonesia Bank Niaga returned to the regular supervision of the Central Bank Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menyetujui Kuasi-Reorganisasi pada tanggal 31 Juli 2003 dan Employee Stock Option Programme (ESOP) Extraordinary General Meeting (EGM) approved Quasi-Reorganisation as at July 31st, 2003 and Employee Stock Option Programme 8 < Index > Visi / Vision 2007 “Menjadi lima besar bank di Indonesia.” “To become a top five bank in Indonesia” Di tahun 2003 Bank Niaga meraih kemajuan pesat untuk menjadi Bank Ritel Unggulan In 2003 we made steady progress towards recognition as a Premier Retail Bank • Terjadi pertumbuhan penyaluran kredit, terutama di segmen perbankan konsumer dan perbankan bisnis. Komposisi penyaluran dana murah Bank Niaga meningkat, mencerminkan daya jangkau yang semakin baik terhadap pasar ritel dan pengakuan atas layanan berkualitas Bank Niaga. • Growth in lending was largely in the chosen segments of consumer and business banking. The expansion of the bank’s low cost deposit base reflected improved reach into the retail market and recognition of the service quality associated with our name. • Untuk menjaga keanekaragaman dan keseimbangan bisnis, kami terus mengembangkan layanan perbankan korporasi terutama melalui kegiatan treasury. Hal ini memberikan prospek pertumbuhan yang menguntungkan di masa depan melalui kerjasama dengan PT CIMB Niaga Securities dan grup CAHB di Malaysia. • Maintaining the diversity and balance of the bank’s business activities, we continued to develop our corporate banking service closely associated with our treasury capability. This area provides us with exciting growth prospects for the future working with PT CIMB Niaga Securities and with the CAHB group in Malaysia. Di tahun 2004 kami membangun momentum pewujudan Visi kami melalui sejumlah langkah strategis: In 2004 we are building the momentum toward our Vision through a number of strategic imperatives: • Fokus yang jelas: kami akan melanjutkan diversifikasi portofolio kredit, baik dalam segmen konsumer, bisnis dan korporasi. Kami akan meluncurkan perbankan Syariah. • Clear focus: we expect to continue to diversify our loan portfolio across consumer, business and corporate segments. We are launching Syariah banking. • Jaringan Pelayanan: kami akan memperluas cabang dan jaringan TI. • Delivery Channels: we are expanding our branch and IT network. • Manajemen Penjualan: kami akan melipatduakan jumlah tenaga pemasaran di tahun depan. • Sales Management: our marketing representatives will double in the year ahead. • Operasi dan fungsi pendukung: kami akan menerapkan sistem baru di antaranya Customer Relationship Management (CRM), Credit Scoring, Risk Rating dan Performance Management serta meluncurkan Human Resources Information System (HRIS) yang baru. • Operation and support functions: new systems including Customer Relationship Management (CRM), Credit Scoring, Risk Rating and Performance Management will be put in place and we are launching our Human Resources Information System (HRIS). 9 < Index > Dr. Rozali bin Mohamed Ali Presiden Komisaris President Commissioner < Index > Sambutan Presiden Komisaris Message from the President Commissioner Kinerja baik dengan kondisi operasional yang stabil A strong performance in stable operating conditions Industri perbankan tahun 2003 berada dalam kondisi operasi yang stabil dengan pertumbuhan ekonomi 4,1 persen, inflasi turun secara signifikan dan defisit anggaran yang terendah di Asia, yakni 1,8 persen dari PDB. Ekonomi makro yang stabil dan perbaikan di sektor konsumsi maupun bisnis, mengiringi Indonesia memasuki era baru pasca IMF. The banking industry in 2003 enjoyed stable operating conditions with economic growth at 4.1 per cent, a significantly reduced rate of inflation and a budget deficit of 1.8 per cent of GDP, one of the lowest in Asia. Macroeconomic stability and an improvement in both consumer and business sentiment accompanied Indonesia into a new post-IMF era. Dengan gembira saya laporkan bahwa Bank Niaga di tahun 2003 berhasil mencetak kinerjanya yang terbaik, apalagi jika mengingat meningkatnya persaingan di sektor konsumer dan ritel. Laba bersih mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp 467 miliar atau laba bersih Rp 5,97 per saham dibandingkan dengan Rp 141 miliar atau Rp 1,80 per saham di tahun 2002. I am pleased to report a record result for the bank in 2003, a particularly creditable performance given increased competition in the retail and consumer markets. Net income grew substantially to Rp 467 billion or Rp 5.97 earnings per share compared with Rp 141 billion or Rp 1.80 per share in 2002. Perekonomian dan industri perbankan The economy and the banking industry Sektor konsumsi masih memegang peran penting dalam perekonomian negeri ini, dengan kontribusi lebih dari 80 persen dari pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2003. Meskipun investasi baru masih sedikit sehingga belum dapat menciptakan lapangan pekerjaan sebagaimana yang diharapkan, namun daya beli masyarakat membaik karena adanya peningkatan pinjaman konsumer. Dengan diselenggarakannya Pemilihan Umum di tahun 2004, keadaan akan lebih positif berkat peningkatan konsumsi, peningkatan jumlah uang beredar, dan pertumbuhan PDB yang diperkirakan akan mencapai hampir 5 persen. Penguatan nilai Rupiah dan tingkat inflasi yang telah berkurang separuh menjadi sekitar 5 persen, memungkinkan Bank Indonesia untuk mengurangi tingkat suku bunga SBI secara bertahap. Bursa Efek Jakarta merupakan pasar ekuitas dengan kinerja terbaik kedua di Asia dengan pertumbuhan hampir 70 persen untuk Index Gabungan Jakarta (JCI) dalam setahun, dan kondisi ini terus berlanjut ketika memasuki tahun 2004. The Indonesian consumer continued to play an important role in the country’s fortunes, being responsible for over 80 per cent of the expansion of the economy in 2003. Despite a paucity of new investment to create badly-needed jobs, buying power held up not least due to an increase in consumer credit and with an election year in 2004, the outlook is positive with increased consumption, more money in circulation and GDP growth expected to reach almost 5 per cent. A stronger Rupiah and a halving of inflation to about 5 per cent allowed Bank Indonesia to gradually reduce the SBI rate. The Jakarta Stock Exchange was Asia’s second best performing equity market with growth of just under 70 per cent in the Jakarta Composite Index (JCI) during the year, a rally which has continued into 2004. Seiring dengan perkembangan-perkembangan positif dalam tahun 2003, sungguh membesarkan hati melihat pertumbuhan penyaluran pinjaman terutama di sektor usaha kecil dan menengah. Rentang antara tingkat suku bunga pinjaman dan tingkat suku bunga deposito mengalami perbaikan signifikan sepanjang tahun ini yang disebabkan Over the year as these positive developments played out, it has been encouraging to see loan growth especially in the small and medium enterprise sector. Spreads between loan and deposit rates improved significantly during the year as the pace of decline in lending rates was slower than that for deposit rates. The bank’s improved performance (and a revaluation gain on fixed assets) enabled our CAR (Capital Adequacy Ratio) to be maintained at a comfortable level. 11 < Index > oleh laju penurunan tingkat suku bunga kredit yang lebih lambat dibandingkan dengan laju penurunan tingkat suku bunga deposito. Kinerja Bank Niaga yang semakin baik (dan selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap) telah membuat CAR (Capital Adequacy Ratio) Bank Niaga bertahan pada posisi yang baik. Further regulations governing risk management were issued in 2003 raising the level of reporting and control required over the activities of banks and bringing the overall development of bank supervision broadly into line with international practice. Sound progress Tahun 2003 Pemerintah juga menetapkan peraturanperaturan lebih rinci tentang manajemen risiko yang mengintensifkan pelaporan dan pengawasan terhadap aktivitas-aktivitas Bank dan mendorong pelaksanaan pengawasan Bank sesuai dengan praktek internasional. Against this backdrop I am pleased to note there has been substantial progress made in the key areas discussed in last year’s report which underlined the strategic partnership forged in 2002 as Commerce Asset-Holding Berhad (CAHB) “... tahun yang ditandai dengan reorganisasi yang penting dan kinerja istimewa dengan lingkungan operasional yang stabil....” Kemajuan yang pesat Dengan latar belakang perkembangan perekonomian dan industri perbankan sebagaimana yang disebut di atas, saya dengan gembira mencatat adanya kemajuan pesat di bidang yang sangat penting, sebagaimana telah dilaporkan pada tahun sebelumnya, yang menekankan pada kerjasama strategis di tahun 2002 dimana Commerce Asset-Holding Berhad (CAHB) menjadi pemegang saham mayoritas Bank Niaga. Pertama, sebagaimana dapat dilihat pada halamanhalaman berikut, Bank Niaga telah menjalankan peran penting sebagai salah satu bagian dalam proses pemulihan ekonomi. Kedua, Bank Niaga telah memanfaatkan peluang dari proses restrukturisasi dan konsolidasi pada sektor perbankan melalui pengembangan bisnis baru. Ketiga, Bank Niaga telah mulai memanfaatkan adanya peluang kerjasama strategis dengan CAHB, tidak terbatas pada berbagi pengalaman, melainkan juga kesempatan pengembangan produk-produk tertentu seperti peluncuran jasa pengiriman uang dari Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia yang ditawarkan melalui Bumiputra-Commerce Bank Berhad, anggota Group CAHB. Hal menggembirakan lainnya di masa yang akan datang adalah rencana koordinasi untuk segmen korporasi dan pasar modal dengan PT CIMB Niaga Securities, yang sekarang merupakan anak perusahaan CIMB (L) Limited. Terdapat beberapa perkembangan penting sekitar akhir tahun 2003 yang perlu dicatat para pemegang saham. Bank Niaga tidak lagi berada di bawah pengawasan langsung BPPN. Setelah penutupan tahun 2003, Pemerintah Indonesia mengumumkan pengurangan jumlah saham yang dimilikinya di Bank Niaga sebesar 5,85 persen hingga mencapai 20,3 persen. Sehingga 26,88 persen saham Bank Niaga dimiliki publik. Melalui suatu kuasi-reorganisasi yang dilaksanakan pada bulan Juli, defisit yang terakumulasi dari tahun-tahun sebelumnya telah dihilangkan sehingga manajemen dapat merekomendasikan pembagian dividen kepada para pemegang saham. became the majority shareholder. First, as you will read in successive pages, the Bank is already playing an important role in the process of economic recovery. Second, the Bank is taking advantage of opportunities from the processes of restructuring and consolidation happening across the banking sector by building new business. Third, the bank is beginning to utilize the advantage of the strategic partnership with CAHB, not just in terms of shared experience but through selected product opportunities such as the launch of the remittance service for Indonesian workers in Malaysia offered through CAHB Group’s BumiputraCommerce Bank Berhad. Plans for a coordinated approach to the corporate sector and capital market by working with PT CIMB Niaga Securities, now a subsidiary of CIMB (L) Limited, represents another exciting opportunity for the future. There were several important developments around the year end for shareholders to note. The bank was able to emerge from direct supervision under IBRA, the Indonesian Bank Restructuring Agency. Subsequent to the year end the Government of Indonesia announced a reduction of its share holding in Bank Niaga by 5.85 per cent to 20.3 per cent. Therefore, 26.88 per cent of the shares of Bank Niaga are in public hands. Through a quasi-reorganisation carried out in July the accumulated deficit of past years was cleared leaving the management in a position to consider recommending a return to paying dividends to shareholders. Progress in the areas of governance and risk management has been made but as international standards continue to rise, the bank’s management team is focusing on still further improvements. Prospects Completing a year characterized by important reorganisation and excellent results in a stable operating environment we believe your bank is well positioned for the year ahead. Although there is still room for improvement in the areas 12 < Index > Tata kelola perusahaan dan manajemen risiko telah mengalami kemajuan namun mengingat bahwa standar internasional senantiasa berkembang, maka tim Manajemen Bank terus berusaha untuk melakukan penyempurnaanpenyempurnaan. Prospek Setelah menjalani tahun yang ditandai dengan reorganisasi yang penting dan kinerja istimewa dengan lingkungan operasional yang stabil, kami yakin bahwa Bank Anda sangat siap untuk menghadapi tahun-tahun yang akan datang. Meskipun masih terdapat hal yang perlu diperbaiki of employment, direct investment and infrastructure development, we view the 2004 economic conditions positively. A welcome improvement in Indonesia’s credit ratings will help Government plans to issue global bonds to finance the budget deficit in 2004. To sustain the momentum towards a stronger and more effective banking industry, Bank Indonesia commissioned a study to develop a vision for the future which encompassed the regulation, independent supervision and infrastructure for supporting the industry and the protection and empowerment of customers. The implementation of these new measures is planned to start in 2004. “... a year characterized by important reorganisation and excellent results in a stable operating environment...” dalam penyediaan kesempatan kerja, investasi langsung dan pengembangan infrastruktur, kami melihat kondisi ekonomi tahun 2004 akan membaik. Peningkatan credit rating Indonesia akan mempermudah Pemerintah dalam mengeluarkan obligasi global untuk membiayai defisit anggaran 2004. Untuk mempertahankan pertumbuhan ke arah industri perbankan yang lebih kuat dan efektif, Bank Indonesia telah membuat peta perbankan jangka panjang yang memuat hal-hal mengenai peraturan, pengawasan independen, infrastruktur yang mendukung industri perbankan dan perlindungan terhadap nasabah. Hal ini akan mulai diimplementasikan di tahun 2004. Penghargaan dan Ucapan Terima Kasih Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang lalu, dengan gembira kami menyambut Datuk Hamzah bin Bakar untuk bergabung dengan Ibu Gunarni Soeworo dan Bapak Sigid Moerkardjono sebagai Komisaris Independen. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) bulan Desember 2003, Bapak Mohammad Syahrial mengundurkan diri sebagai Komisaris Bank Niaga dan kami ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bapak Syahrial atas bimbingan dan kontribusi yang diberikan kepada Bank serta mengharapkan yang terbaik untuk Beliau. Dalam kesempatan ini, kami juga menyambut gembira kehadiran Bapak Ananda Barata sebagai pengganti Bapak Syahrial. Perubahan auditor yaitu dari Kantor Akuntan Publik Siddharta Siddharta & Widjaja (KPMG) ke Drs. Hadi Sutanto & Rekan (PricewaterhouseCoopers) telah disetujui oleh pemegang saham dalam RUPST, sesuai ketentuan Bapepam tentang rotasi auditor. Acknowledgement and Appreciation At the Annual General Shareholders’ Meeting (AGM) last year it was a pleasure to welcome Datuk Hamzah bin Bakar who joins Ms. Gunarni Soeworo and Mr. Sigid Moerkardjono as Independent Commissioners. At an Extraordinary General Meeting of Shareholders in December 2003, Mr. Mohammad Syahrial resigned from the Board of Commissioners and we take this opportunity to thank Mr. Syahrial for his guidance and contribution to the bank’s progress and wish him well for the future. We welcomed Mr. Ananda Barata, in Mr. Syahrial’s place. A change of auditors, from Siddharta Siddharta & Widjaja (KPMG) to Drs Hadi Sutanto & Rekan (PricewaterhouseCoopers) was approved by shareholders at the AGM in compliance with Bapepam (the Indonesian Capital Markets Supervisory Agency) regulations governing the rotation of auditors. I close this message by taking the opportunity to extend our appreciation to the customers of Bank Niaga for their support, to both Boards and their members, to the management, staff, strategic and business partners and not least to you, our shareholders. Saya akhiri sambutan ini dengan menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada para nasabah Bank Niaga atas dukungannya, kepada Komisaris dan Direksi, manajemen, karyawan, mitra strategis dan mitra bisnis, serta pada Anda, para pemegang saham kami. Dr. Rozali bin Mohamed Ali Presiden Komisaris / President Commissioner 20 Pebruari 2004 / February 20th, 2004 13 < Index > Dewan Komisaris Board of Commissioners Dr. Rozali bin Mohamed Ali President Commissioner Presiden Komisaris PT Bank Niaga Tbk sejak Nopember 2002. Disamping itu, Beliau juga menjabat sebagai Managing Director/Chief Executive Officer di BumiputraCommerce Bank Berhad; Chairman di Commerce International Merchant Bankers Berhad, dan Direktur di Commerce AssetHolding Berhad. Beliau menjabat sebagai Direktur Eksekutif di Commerce Asset-Holding Berhad pada Januari 1996. Dari tahun 1990 hingga 1995, Beliau menjabat sebagai Assisten Direktur Jendral di Institute of Strategic and International Studies (ISIS), Malaysia dan Direktur di Center for Environmental Studies. Sejak tahun 1970 hingga 1990, Beliau menjabat berbagai posisi senior di bidang Teknik, Operasional, Perencanaan, Penelitian dan Administrasi di National Electricity Board Malaysia. Saat ini, Dr. Rozali juga menjabat sebagai Komisaris di Malaysian Energy Commission, serta sebagai Chairman di Association of Banks Malaysia. Beliau juga menduduki jabatan dalam Asia-Pacific Advisory Council di INSEAD dan anggota Dewan International Centre for Leadership in Finance (ICLIF). Dr. Rozali meraih gelar BSc. di bidang Mechanical Engineering dari Brighton Polytechnic, Inggris, gelar MSc. di bidang Thermal Power Engineering, sekaligus gelar PhD di bidang Electric Power System Planning dari the Imperial College of Science and Technology, University of London. Gunarni Soeworo Vice President Commissioner President Commissioner of PT Bank Niaga Tbk since November 2002. Concurrently, he serves as Managing Director/Chief Executive Officer at BumiputraCommerce Bank Berhad, Chairman at Commerce International Merchant Bankers Berhad and Director at Commerce AssetHolding Berhad. He assumed the post of Executive Director of Commerce Asset-Holding Berhad in January 1996. From 1990 to 1995 he served as Assistant Director General of the Institute of Strategic and International Studies (ISIS), Malaysia and Director of the Center for Environmental Studies. From 1970 to 1990 he held various senior positions at the National Electricity Board of Malaysia in engineering, operations, planning, research and administration. Today Dr. Rozali also serves as a Commissioner at the Malaysian Energy Commission, as well as Chairman of the Association of Banks Malaysia. He also serves on the Asia-Pacific Advisory Council of INSEAD and on the Board of the International Centre for Leadership in Finance (ICLIF). Dr. Rozali holds BSc. in Mechanical Engineering from Brighton Polytechnic, UK, MSc. in Thermal Power Engineering and PhD in Electric Power System Planning from The Imperial College of Science and Technology, University of London. Sejak bulan Juni 2000 menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Bank Niaga Tbk. Sejak 1987 Beliau menjabat sejumlah posisi manajemen senior di Bank Niaga hingga mencapai puncak karier sebagai Presiden Direktur dari Juni 1994 hingga Maret 1999, ketika Beliau diangkat menjadi anggota Dewan Komisaris. Beliau juga menjabat Komisaris di PT Garuda Indonesia Tbk, Wakil Ketua Komite Nasional Corporate Governance, dan anggota Dewan Nasional Institut Bankir Indonesia (IBI). Beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) dan Ketua Kompartemen Perbankan Kadin Indonesia. Sigid Moerkardjono Commissioner Vice President Commissioner of PT Bank Niaga Tbk since June 2000. Since 1987 Ms. Gunarni Soeworo has held a number of senior management positions in her career at Bank Niaga culminating in serving as President Director from June 1994 to March 1999, at which point she joined the Board of Commissioners. Sejak bulan Juni 2000 menjabat sebagai Komisaris PT Bank Niaga Tbk dan pada tahun 2002 diangkat menjadi Komisaris Independen. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Kepatuhan (Maret 1999 – Juni 2000), Kepala Auditor Internal - Comptroller (Februari 1999 – Maret 1999). Sebelum menjabat anggota Direksi tahun 1999, sejak 1976 Beliau sudah memegang berbagai posisi senior di Bank Niaga termasuk Head of Internal Audit (Comptroller), Area Manager dan Pimpinan Cabang. Ms. Soeworo serves as a Commissioner at PT Garuda Indonesia Tbk, Vice Chairperson of National Committee for Corporate Governance and Member of National Board of the Indonesian Bankers’ Institute (IBI). Ms. Soeworo was former Chairperson of National Private Sector Bank Association (Perbanas) and Chairperson of the Banking Compartment of the Indonesian Chamber of Trade and Commerce (Kadin Indonesia). Commissioner of PT Bank Niaga Tbk since June 2000 and was appointed in 2002 as an Independent Commissioner. Formerly served as Compliance Director (March 1999 – June 2000) and Comptroller (February 1999 – March 1999). Before he joined the Board of Directors in 1999, Mr. Moerkardjono served since 1976 in a variety of senior positions at the bank including Head of Internal Audit (Comptroller), Area Manager and Branch Manager. 14 < Index > Encik Mohd Salleh bin Mahmud Commissioner Datuk Hamzah bin Bakar Commissioner Sejak bulan Nopember 2002 menjabat sebagai Komisaris PT Bank Niaga Tbk. Sekarang Beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris Crest Petroleum Bhd. Komisaris di Commerce International Merchant Bankers Bhd., Komisaris di UEM World Bhd. dan Komisaris di Scomi Group Bhd. Sebelumnya Beliau menjabat berbagai posisi senior dan Direksi di Petronas. Commissioner of PT Bank Niaga Tbk since November 2002. He concurrently serves as President Commissioner of Crest Petroleum Bhd., Commissioner of Commerce International Merchant Bankers Bhd., Commissioner of UEM World Bhd. and Commissioner of Scomi Group Bhd. Prior to this he served in Petronas where he held a number of senior executive and board positions. Sejak bulan Nopember 2002 menjabat Komisaris PT Bank Niaga Tbk. Beliau memiliki pengalaman yang luas di bidang akuntansi di Malaysia dan pernah menjabat beberapa posisi senior, termasuk Wakil Akuntan Publik (Manajemen), Kantor Akuntan Publik, Departemen Keuangan, Pemerintah Malaysia dari April 2000 hingga sekarang. Sebelumnya Beliau menjabat berbagai posisi senior eksekutif di Departemen Keuangan, Pekerjaan Umum dan Telekomunikasi. Ia ditunjuk sebagai Dewan Komisaris Commerce Asset-Holding Berhad tanggal 27 Pebruari 2001. Commissioner of PT Bank Niaga Tbk since November 2002. He has extensive experience in accounting in Malaysia and has held various senior positions, including Vice Public Accountant (Management), Public Accountant’s Office, Department of Finance, Government of Malaysia from April 2000 to the present. Prior to this he held a number of senior executive positions at the Departments of Finance, Public Services and Telecommunications. He was appointed to the Board of Commerce Asset-Holding Berhad on February 27th, 2001. Ananda Barata Commissioner Dato’ Halim bin Muhamat Commissioner Sejak bulan Nopember 2002 menjabat Komisaris PT Bank Niaga Tbk. Sebelum menjabat sebagai Group Corporate Advisor di Commerce Asset-Holding Berhad sejak Pebruari 2004, Beliau adalah Executive Director / Chief Operating Officer di Bumiputra-Commerce Bank Berhad. Selama tiga puluh tahun Beliau bergabung dan menjabat berbagai posisi di Bank Bumiputra Malaysia Berhad. Commissioner of PT Bank Niaga Tbk since November 2002. He was the Executive Director / Chief Operating Officer of BumiputraCommerce Bank Berhad, prior to his appointment as Group Corporate Advisor at Commerce Asset-Holding Berhad since February 2004. Previously he held various positions at Bank Bumiputra Malaysia Berhad in a career which spanned over 30 years. Sejak bulan Desember 2003 menjabat Komisaris PT Bank Niaga Tbk. Sebelumnya Beliau menjabat sebagai Kepala Divisi Bank Resolution & Divestment – Bank Restructuring Unit – BPPN. Sebelumnya Beliau juga menjabat berbagai posisi eksekutif di PT Bank Nusa Nasional dan The Chase Manhattan Bank, Jakarta. Memperoleh gelar BSBA di bidang keuangan dari American University, Washington DC, Amerika Serikat. Commissioner of PT Bank Niaga Tbk since December 2003. Until recently he served as Division Head of Bank Resolution & Divestment – Bank Restructuring Unit - the Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA). Prior to this he held executive positions at PT Bank Nusa Nasional and The Chase Manhattan Bank, Jakarta. He holds BSBA degree in Finance from the American University, Washington DC, USA. 15 < Index > Laporan Komite Audit Tugas Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam memastikan dilaksanakannya tata kelola perusahaan yang baik, yang meliputi tugas-tugas berikut: The Audit Committee’s objective is to assist the Board of Commissioners in ensuring good corporate governance practices are adhered to and includes the following duties: • Menelaah perencanaan audit baik oleh pihak internal maupun eksternal, termasuk merekomendasikan penunjukan Kantor Akuntan Publik. • Review of the audit plan of internal and external auditors, including recommending the appointment of external auditors. • Menelaah laporan audit internal dan eksternal. • Review of all internal and external audit reports. • Menelaah pengendalian internal dan manajemen risiko. • Review of internal controls and risk management. • Menelaah penerapan tata kelola perusahaan, etika bisnis serta pedoman perilaku. • Review of the implementation of corporate governance, business ethics and code of conduct. 16 < Index > Report of the Audit Committee Sepanjang tahun 2003 Komite Audit telah melaksanakan 19 kali pertemuan dan 3 kali pertemuan dengan Dewan Komisaris dengan fokus pada: During year 2003, the Audit Committee met 19 times and 3 times with the Board of Commissioners focusing on: • Peningkatan kualitas penyajian laporan keuangan agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. • Improving the quality of financial reporting to comply with regulations. • Penelaahan penerapan dan kelengkapan kebijakan manajemen risiko, terutama risiko kredit, pasar dan operasional serta kecukupan pengendalian internal. • Reviewing the implementation and adequacy of risk management policy, especially credit risk, market risk, operational risk and internal controls. • Penerapan tata kelola perusahaan, etika bisnis serta pedoman perilaku. • Implementation of corporate governance, business ethics, and code of conduct. Susunan Komite Audit per 31 Desember 2003 adalah: At December 31st, 2003 membership of the Audit Committee comprised: Ketua Chairperson : Sigid Moerkardjono Komisaris Independen Independent Commissioner Sekretaris merangkap Anggota Secretary concurrently as a Member : Kanaka Puradiredja Anggota Member : Mawar I.R Napitupulu Sigid Moerkardjono Ketua Komite Audit Audit Committee Chairperson 17 < Index > Peter B. Stok Presiden Direktur President Director < Index > Sambutan Presiden Direktur Message from the President Director Nasabah dan Pemegang Saham, Dear Customers and Shareholders, Tahun 2003 merupakan momentum sangat penting bagi Bank Niaga karena merupakan tahun dimulainya langkah besar dalam mencapai komitmen yang tertuang sebagai Visi Bank Niaga yaitu Visi 2007. Visi 2007 itu sendiri merupakan bagian dari kerangka jangka panjang Bank Niaga untuk dapat mengambil peran yang sangat besar dalam industri keuangan nasional. Didukung dengan kondisi makro ekonomi yang membaik, tahun 2003 memberikan makna yang sangat membanggakan bagi Bank Niaga karena keberhasilan-keberhasilan yang dicapai. The year 2003 generated momentum for Bank Niaga in its steps toward Vision 2007, the centre of the bank’s long term planning framework designed to give Bank Niaga a prominent role in the nation’s financial services industry. Good macro economic conditions also helped drive the bank to a successful result. Dari sisi keuangan, Bank Niaga mencatat prestasi laba bersih tiga kali lebih besar dibanding tahun 2002, yaitu sebesar Rp 467 miliar sehingga earnings per share menjadi Rp 5,97 dan return on equity meningkat menjadi 37,53 persen. Pinjaman tumbuh 23 persen dan di sisi lain Dana Pihak Ketiga tumbuh 9 persen. Tahun lalu, kami mencanangkan Lima Strategi Pokok yang akan digunakan Bank Niaga untuk mencapai Visi 2007 yaitu pengembangan usaha, pengelolaan risiko, pembagian peran dalam organisasi, kinerja keuangan serta peningkatan sumber daya manusia. Dengan gembira saya sampaikan bahwa kami mampu memenuhi sebagian besar dari kelima Strategi Pokok dimaksud untuk periode tahun 2003. 1. Pengembangan Usaha Dalam upaya mewujudkan usaha perbankan ritel, Bank Niaga berhasil memperbaiki komposisi Dana Pihak Ketiga dengan memperbesar dana murah (yaitu giro dan tabungan) dibanding tahun lalu menjadi 43 persen (ditahun 2002 sebesar 36 persen). Cabang-cabang baru telah didirikan, dan meluncurkan produk baru e-banking seperti Niaga Ponsel Access. Berbagai aliansi strategis juga dilakukan Bank Niaga ditahun 2003, misalnya kerjasama dengan PT Asuransi Jiwa Sequis Life Indonesia dan PT Asuransi Jiwa Asih Great Eastern, dengan PT Satelit Palapa Indonesia untuk pengisian ulang pulsa melalui ATM dan Niaga Access, dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Telkom untuk pembayaran tagihan. From the financial perspective, the bank’s net income was over three times higher than 2002 at Rp 467 billion or Rp 5.97 earnings per share and the return on equity increased to 37.53 per cent. Lending grew 23 per cent and deposits grew by 9 per cent. Last year, we set five core strategies in the areas of business development, risk management, organisational role sharing, financial performance and human resources development to achieve Vision 2007. I am pleased to report we were able to deliver on the majority of these priorities in 2003. 1. Business Development In the move into retail banking, the bank was able to improve the composition of its deposits with low cost deposits (current and savings account balances) representing 43 per cent of total deposits compared with 36 per cent in 2002. We built new branches and launched new e-banking products such as Niaga Ponsel Access. We arranged a number of strategic alliances in 2003, including cooperation with PT Asuransi Jiwa Sequis Life Indonesia and PT Asuransi Jiwa Asih Great Eastern, a top up mobile phone service with PT Satelit Palapa Indonesia via ATM’s and Niaga Access, and a bills payment service with Perusahaan Listrik Negara (PLN) and Telkom. Leading among Bank Niaga’s key success factors was our excellent quality service supported by fast and efficient transaction handling. We can only maintain such high standards by investing in employee training and through continual improvements in Information Technology. Recognition of Bank Niaga’s commitment to excellent quality service over the last few years came in the bank’s ranking by MRI research as best yet again in a survey on service quality. Beberapa kunci keberhasilan Bank Niaga juga didukung oleh upaya-upaya yang berkaitan dengan Service Quality 19 < Index > dengan memberikan layanan yang efisien dan cepat dalam menangani transaksi. Hal ini dapat diwujudkan dengan investasi yang berkelanjutan melalui pelatihan-pelatihan karyawan dan pengembangan Teknologi Informasi. Hingga saat ini Bank Niaga masih membuktikan komitmennya untuk memberikan Service Quality terbaik bagi nasabah, dimana secara konsisten bertahun-tahun Bank Niaga berada di peringkat terbaik dalam Service Quality berdasarkan riset oleh MRI. 2. Pengelolaan Risiko Untuk meningkatkan kualitas pinjaman, Bank Niaga sangat menaruh perhatian pada Manajemen Risiko sehingga di tahun 2003 kualitas Pinjaman juga dapat diperbaiki. Kredit bermasalah sebelum memperhitungkan cadangan penghapusan (NPL gross) menurun menjadi 3,61 persen, turun dari 6,16 persen di tahun 2002. Penurunan NPL ini bukan hanya disebabkan oleh meningkatnya pinjaman baru, namun juga oleh menurunnya jumlah / volume NPL itu sendiri. Di lain pihak dampak dari pertumbuhan pinjaman adalah menurunnya CAR dari 12,72 persen menjadi 11,58 persen ditahun 2003, yang masih diatas persyaratan yaitu sebesar 8 persen. Komposisi pinjaman juga dapat dikelola dengan baik sehingga untuk perbankan konsumer menjadi 21 persen (dari 19 persen tahun 2002), perbankan bisnis menjadi 45 persen (dari 41 persen ditahun 2002) dan perbankan korporasi menjadi 34 persen (dari 40 persen ditahun 2002). Dalam pemberian pinjaman Bank Niaga menekankan pentingnya kualitas dan nilai jaminan di satu pihak, dan di lain pihak memelihara jumlah pencadangan pinjaman yang sangat cukup. 2. Risk Management By placing more emphasis on risk management, the quality of lending has improved in 2003. The level of gross nonperforming loans was lower at 3.61 per cent, down from 6.16 per cent a year earlier, an indicator not only of the growth in new lending but also reduction in the volume of problem loans itself. The effect of loan growth was the reduction in the capital adequacy ratio from 12.72 per cent in 2002 to 11.58 per cent in 2003, a level still above the minimum requirement of 8 per cent. The composition of the loan portfolio was well managed with consumer banking contributing 21 per cent of total loans (19 per cent in 2002), business banking contributing 45 per cent (41 per cent in 2002) and corporate banking contributing 34 per cent (40 per cent in 2002). We were able to emphasize the importance of quality and collateral value while on the other hand maintaining a sufficient level of provision. As Bank Niaga expands, extra care has been taken with regard to providing adequate internal controls and adherence to the principles of corporate governance in every aspect of the organisation. Bank Niaga is recognised amongst companies in Indonesia as a leader in practising good corporate governance and has been an active participant for improving the code of corporate governance in Indonesia. 3. Organisational Role Sharing We have concentrated on maximising our efforts in each of our chosen business segments. Business banking has focused on the SME segment (small and medium enterprise) for instance, via KKPA loans (credit offered through primary cooperatives). Consumer banking has focused on car loans Kami semakin dekat dalam mencapai visi menjadi lima besar bank di Indonesia pada tahun 2007. Tahun depan merupakan momen yang penting..., mengingat kami melakukan investasi pada jaringan bank dan untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang lebih banyak dan lebih bervariasi. 20 Pengembangan usaha Bank Niaga tetap dilakukan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian sehingga Internal Control dan tata kelola perusahaan (Corporate Governance) senantiasa menjadi hal yang penting di setiap aspek organisasi. Bank Niaga termasuk dalam kategori perusahaan yang mempraktekkan Good Corporate Governance di Indonesia dan berpartisipasi aktif untuk mengembangkannya lebih jauh di Indonesia. and housing loans while corporate banking has expanded business selectively with the best corporate borrowers. In 2003 Bank Niaga contributed 16 per cent of the profits of CAHB Group (Commerce Asset-Holding Berhad), our < Index > 3. Pembagian Peran Dalam Organisasi Upaya pembagian peran utama dilakukan dengan menekankan fokus usaha pada masing-masing segmen, dimana perbankan bisnis menjalankan usahanya dengan fokus pada segmen UKM misalnya melalui program KKPA (Kredit Koperasi Primer untuk Anggotanya). Perbankan konsumer menekankan pada penjualan pinjaman melalui Kredit Mobil dan Kredit Rumah, sedangkan perbankan korporasi tetap tumbuh secara selektif dengan perusahaanperusahaan yang berkualitas baik. Di tahun 2003 Bank Niaga memberikan kontribusi sebesar 16 persen laba CAHB (Commerce Asset-Holding Berhad) Group yang merupakan pemegang saham mayoritas Bank Niaga dan kami terus berupaya memanfaatkan kerjasama dengan CAHB Group untuk memperbesar bisnis baru. Group CAHB saat ini memiliki jaringan kantor BCB di Singapura, Hong Kong, Tokyo, London dan Mauritius. Salah satu contoh bentuk kerjasama dimaksud adalah layanan jasa pengiriman uang bagi TKI di Malaysia melalui layanan “CashLaju”. Sedangkan anak perusahaan Bank Niaga di tahun 2003 telah memberikan kontribusi laba bersih sebesar 7,5 persen (Rp 35 miliar). 4. Kinerja Keuangan Dalam rangka mengimbangi ekspansi usaha, dilakukan berbagai usaha untuk memperbaiki struktur neraca. Dari sisi Aktiva, berhasil diperbaiki dengan menurunkan rasio Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah terhadap Total Aktiva menjadi hanya sebesar 20 persen (dibanding 24 persen ditahun 2002) yang berarti Bank Niaga telah dapat mengurangi tingkat ketergantungan pada pendapatan bunga Obligasi Rekap dimaksud dan lebih fokus untuk meningkatkan pendapatan dari pinjaman dan aktiva produktif lainnya. holding company. CAHB’s network includes BCB offices in Singapore, Hong Kong, Tokyo, London and Mauritius and we are looking at how we can utilize this network more effectively to enhance our earnings and generate new business. One good example of the value of the network was the creation of a remittance service known as “CashLaju” for Indonesian workers in Malaysia wanting to send funds home. Bank Niaga subsidiaries in 2003 contributed 7.5 per cent (Rp 35 billion) to the consolidated net profits. 4. Financial Performance Bank Niaga was able to improve the structure of the balance sheet with a reduction in the level of Government recapitalisation bonds to 20 per cent of total assets compared with 24 per cent in 2002. This reduced the level of dependence on interest earned from the bonds leaving the bank to focus on improving its earnings from lending and other interest earning assets. Significant growth in profit was evident in 2003 alongside an improvement in the cost to income ratio to 50.4 per cent compared with 65.9 per cent last year. This has been achieved by consistently re-engineering the business process, controlling expenses and through the efforts of an assigned ‘efficiency team’. A good business performance, among other successes, contributed to the bank obtaining healthy bank status in November 2003 moving directly under Bank Indonesia supervision. This will help to improve Bank Niaga’s image with its stakeholders. At an Extraordinary General Shareholders’ Meeting on December 17th, 2003 shareholders approved a quasi-reorganisation based on the financial report of July 31st, 2003. We moved closer to our vision of becoming a top 5 bank by 2007. The year ahead will be crucial..., as we invest in our bank network and to meet the needs of a larger, more diverse customer base Pada saat yang bersamaan, upaya-upaya peningkatan laba perusahaan dilakukan dengan memperbaiki manajemen biaya sehingga rasio biaya dibanding pendapatan dapat ditekan menjadi 50,4 persen dari tahun sebelumnya yaitu 65,9 persen. Hal ini dilakukan dengan tetap konsisten melakukan business process reengineering serta kontrol pengeluaran biaya dan investasi secara khusus oleh tim efisiensi. 5. Human Resources Development In addition to routine training activities, the bank’s HR team developed a distance-learning training platform to be effected all over Indonesia. This program has been used for training and certifying all frontliners. At the Extraordinary General Shareholders’ Meeting, December 17th, 2003 approval was 21 < Index > Kinerja Bank Niaga yang cukup menggembirakan di atas diiringi pula oleh keberhasilan lain yang perlu dicatat yaitu berhasilnya Bank Niaga keluar dari status Bank Dalam Penyehatan pada bulan Nopember 2003 sehingga sejak saat itu pengawasannya dikembalikan ke Bank Indonesia, dengan demikian akan membantu meningkatkan citra Bank Niaga di mata stakeholders secara keseluruhan. Pada RUPSLB 17 Desember 2003 telah disetujui Kuasi Reorganisasi yang didasarkan atas laporan keuangan per 31 Juli 2003. 5. Peningkatan Sumber Daya Manusia Untuk Sumber Daya Manusia, di samping pelatihan-pelatihan yang secara rutin dilakukan, pada tahun 2003 telah dikembangkan platform training dengan konsep distance learning yang beroperasi secara online di seluruh Indonesia. Program ini dapat digunakan untuk pelatihan dan sertifikasi seluruh frontliners. RUPSLB 17 Desember 2003 telah menyetujui ESOP (Employee Stock Option Program) dengan menerbitkan saham baru sebesar 5 persen dari lembar saham ditempatkan dan disetor untuk meningkatkan rasa kepemilikan karyawan terhadap Bank Niaga. Dilain pihak untuk mendukung proses operasional layanan yang dilakukan oleh Sumber Daya Manusia, maka upaya pendukung juga mencakup memelihara stabilitas dan meningkatkan secara kontinyu aspek Teknologi Informasi, dimana pada tahun 2003 telah diimplementasikan Electronic Delivery Monitoring Centre yang dioperasikan selama 24 jam sehari. Hal itu dimaksudkan agar Electronic Banking dapat diberikan dengan prima. Di samping itu juga telah dilakukan penyempurnaan terhadap Dual Data Center (DDC). Tantangan Di samping keberhasilan yang diperoleh Bank Niaga di atas, tantangan yang saat ini masih dihadapi adalah bagaimana Bank Niaga dapat memposisikan diri sebagai perbankan ritel di tengah kompetisi yang cukup ketat mengingat banyak bank yang juga mengarah pada usaha perbankan ritel. Hal yang berkaitan dengan itu adalah upaya penggalangan Dana Pihak Ketiga yang saat ini kami perkirakan seharusnya masih dapat lebih baik lagi. Pengembangan usaha yang memerlukan tenaga karyawan baru dalam jumlah yang cukup besar juga merupakan tantangan tersendiri, karena bukan hanya secara kuantitas yang harus memenuhi, namun juga secara kualitas harus dapat memenuhi syarat. Hal itu menjadi sangat penting mengingat budaya dan nilai-nilai Bank Niaga yang telah berjalan sangat baik harus dapat dipelihara oleh seluruh karyawan baik yang telah ada maupun yang baru. Tinjauan ke tahun 2004 Pemilihan Umum mendatang di Indonesia akan mempengaruhi sentimen bisnis ditahun-tahun berikutnya. Sebagaimana biasanya pada saat Pemilu, maka akan terjadi peningkatan likuiditas dan peredaran uang. Prospek given to issue additional new shares up to 5 per cent number of shares issued and paid-up to be available for an Employee Stock Option Program (ESOP), to reward and encourage loyalty among our employees. In addition to supporting the bank’s operations as carried out by our employees, our Information Technology team established an Electronic Delivery Monitoring Centre operating 24 hours a day throughout the year. EDMC ensures Bank Niaga can provide one of the best electronic banking services available in the market. In the same year, the final enhancements to our Dual Data Center (DDC) ensured the bank has an effective back up for all data and systems functionality. Challenges Amidst the bank’s overall success, our main challenges continue to be to position Bank Niaga as a premier retail bank in a highly competitive market with many banks moving in the same direction and to find the most effective ways to build low cost deposits, an area where we were successful but believe we could have raised even more. Large numbers of new employees to operate the expanded bank is another challenge, not only in securing the right quantity, but also the best quality people. This is a crucial aspect as our success is dependent on building common values and a strong culture shared equally by existing employees and new ones. Outlook 2004 The next election in Indonesia will influence business sentiment for the year ahead. Traditionally election years are times of increased liquidity and cash in circulation. Prospects for increased banking business in 2004 will benefit from the unusually low level of interest rates, rapid expansion in retail mall construction, waiting lists of four to ten months for recently launched small cars and increased investment in bond and equity markets which will help strengthen the corporate sector. There are also a number of adverse factors to bear in mind, including the continued high level of unemployment and poverty, the relatively low level of direct investment, the need for more investment in infrastructure, particularly roads and power and a generally weak recovery of exports. The determining factor for the future if there is just one, must be the size and diversity of Indonesia’s population. The relatively low penetration of banking services in this market gives a clear indication of the vast opportunities for Bank Niaga to explore. Recent media surveys covering 36 million Indonesian city dwellers show 86 per cent owned a TV set, 43 per cent owned a motorcycle but only 26 per cent owned a bank account. 22 < Index > bagi peningkatan bisnis perbankan ditahun 2004 adalah tingkat suku bunga rendah yang tidak biasanya terjadi, ekspansi pusat perbelanjaan dan ritel yang cepat, kebutuhan pembelian mobil yang cukup besar (hingga ada daftar tunggu selama empat hingga sepuluh bulan untuk pembelian mobil kecil yang baru-baru ini diluncurkan), serta peningkatan investasi pada pasar obligasi dan saham yang akan membantu memperkuat sektor korporasi. Terdapat pula sejumlah faktor yang bertolakbelakang dan perlu dicermati, seperti tetap tingginya tingkat penggangguran dan kemiskinan, tingkat investasi langsung yang secara relatif rendah, kebutuhan yang lebih banyak pada investasi infrastruktur, khususnya jalan dan tenaga listrik serta ekspor yang secara umum masih belum pulih. Faktor penentu masa depan yang sangat penting adalah besarnya dan beranekaragamnya masyarakat Indonesia. Penetrasi layanan perbankan di pasar ini memberikan indikasi yang jelas bahwa masih terdapat kesempatan besar yang dapat dijajaki oleh Bank Niaga. Survei media terbaru yang mengikutsertakan 36 juta penduduk kota Indonesia menunjukkan bahwa 86 persen memiliki seperangkat TV, 43 persen memiliki sebuah sepeda motor namun hanya 26 persen memiliki sebuah rekening bank. I and my colleagues are determined that Bank Niaga will capture a substantial share of this future potential next year. To support the realisation of Vision 2007, Bank Niaga will continue to carry out its five core strategies in the areas of business development, risk management, organisational role-sharing, financial performance and human resources development. On behalf of the Board of Directors, I would like to take this opportunity to thank our stakeholders, customers, shareholders – including CAHB as the biggest shareholder, the Indonesian Banking Restructuring Agency, Bank Niaga’s ‘big family’ and society at large for supporting Bank Niaga’s success. 2003 was a very important year for us. With a strong performance, Bank Niaga will have the opportunity to do even better in 2004 and the years ahead. Kami dan segenap rekan kerja bertekad bahwa Bank Niaga akan mengambil bagian pada masa depan yang sangat potensial ditahun depan. Untuk mendukung pencapaian Visi 2007, Bank Niaga akan tetap konsisten pada lima Strategi Pokok yaitu pengembangan usaha, pengelolaan risiko, pembagian peran dalam organisasi, kinerja keuangan serta peningkatan sumber daya manusia. Akhirnya, atas nama Direksi, perkenankanlah saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh stakeholder yaitu para nasabah, mitra usaha, pemegang saham termasuk CAHB sebagai pemegang saham terbesar, Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), keluarga besar Bank Niaga dan masyarakat luas yang telah mendukung keberhasilan Bank Niaga. Tahun 2003 ini benar-benar memiliki arti yang penting bagi kita. Dengan perpaduan serta sinergi yang lebih kuat lagi, Bank Niaga akan memiliki peluang usaha yang lebih baik lagi ditahun 2004 dan seterusnya. Peter B. Stok Presiden Direktur / President Director 20 Pebruari 2004 / February 20th, 2004 23 < Index > < Index > Dewan Direksi Board of Directors 1. C. Heru Budiargo Director 2. Peter B. Stok President Director Presiden Direktur PT Bank Niaga Tbk sejak Juni 2000 dan Wakil Presiden Direktur dari tahun 1994 hingga 1997. Selama periode 1998 sampai 2000 Beliau menduduki berbagai jabatan yaitu Executive Vice President PT Bank Mandiri, Direktur Utama PT Bank Dagang Negara (Persero), Direktur Utama Aerowisata. Sebelumnya Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris PT Aerowisata, Komisaris Utama PT Bank Danamon Tbk, Komisaris PT Niaga Aset Manajemen dan Komisaris PT Saseka Gelora Finance. Direktur Compliance & Risk Management PT Bank Niaga Tbk sejak Juni 2000. Beliau menjabat berbagai posisi manajemen senior sejak bergabung dengan PT Bank Niaga Tbk pada tahun 1977, antara lain Corporate Affairs Head, Human Resources Group Head, Comptroller, dan Quality Assurance & Audit Group Head. Compliance and Risk Management Director of PT Bank Niaga Tbk since June 2000. He has held a number of senior management positions since joining the bank in 1977 and these include Corporate Affairs Head, Human Resources Group Head, Comptroller, and Quality Assurance & Audit Group Head. 1 President Director of PT Bank Niaga Tbk since June 2000 and Vice President Director from 1994 to 1997. During the period 1998 to 2000, he held a number of positions including Executive Vice President PT Bank Mandiri (Persero), President Director of PT Bank Dagang Negara (Persero) and President Director of PT Aerowisata. Other positions 7 2 3 4 5 6 held in the past include Commissioner of PT Aerowisata, President Commissioner of PT Bank Danamon Tbk, Commissioner of PT Niaga Asset Management and Commissioner of PT Saseka Gelora Finance. 3. Tay Un Soo Director Direktur Finance & Corporate Planning di PT Bank Niaga Tbk, sejak November 2002. Beliau adalah Certified Public Accountant (Malaysia) dan Certified Internal Auditor. Mengawali karirnya di Price Waterhouse pada tahun 1975. Kemudian Beliau menduduki berbagai posisi manajemen pada management consulting dan auditing sebelum bergabung dengan Bank of Commerce Berhad yang selanjutnya dikenal sebagai Commerce Asset–Holding Berhad sebagai Group Chief Internal Auditor di Bumiputra–Commerce Bank. Beliau menjabat sebagai ketua dalam profesi internal audit, sebelumnya menjabat sebagai President of Information System Audit & Control Association (Malaysia Chapter), Chairperson of Chief Internal Auditor Networking Group (IBBM) dan Vice President Institute of Internal Auditors Malaysia. Finance & Corporate Planning Director of PT Bank Niaga Tbk, since November 2002. A Certified Public Accountant (Malaysia) and Certified Internal Auditor, he began his career at Price Waterhouse in 1975. He then held a series of management positions in management consulting and auditing before joining Bank of Commerce Berhad later known as Commerce Asset–Holding Berhad as the Group Chief Internal Auditor operating out of Bumiputra-Commerce Bank. A leader in the internal auditing profession, he was the past President of Information System Audit & Control Association (Malaysia Chapter), Chairperson of Chief Internal Auditor Networking Group (IBBM), and Vice President, Institute of Internal Auditors Malaysia. 4. V. Catherinawati Hadiman Director Direktur Corporate Banking PT Bank Niaga Tbk sejak November 2002. Beliau menduduki berbagai posisi senior di PT Bank Niaga Tbk antara lain Head of Corporate Banking, Treasury Management Group Head, Direktur PT Niaga Management Company and Niaga Finance Company Hong Kong. Sebelumnya Beliau merupakan Auditor di KPMG Hanadi Sudjendro. Corporate Banking Director of PT Bank Niaga Tbk since November, 2002. Her senior career positions at PT Bank Niaga Tbk include Head of Corporate Banking, Treasury Management Group Head, Director of PT Niaga Management Company and Niaga Finance Company, Hong Kong. She was formerly an auditor at KPMG Hanadi Sudjendro. 25 < Index > 5. Andi Mohammad Hatta Director Direktur Information Technology & System PT Bank Niaga Tbk sejak November 2002. Jabatan yang pernah dipegang di PT Bank Niaga Tbk sejak 1993 adalah Wakil Presiden Direktur, Anggota Tim Manajemen, Direktur dan Comptroller (Kepala Satuan Pengawas Intern). Beliau telah berkarir di Bank Niaga selama lebih dari 30 tahun. Information Technology and System Director of PT Bank Niaga Tbk since November 2002. Positions held at PT Bank Niaga Tbk since 1993 include Vice President Director, Member of the Management Team, Director and Comptroller. His career with Bank Niaga covers over 30 years in the bank’s development. 6. Daniel James Rompas Director Direktur Business Banking PT Bank Niaga Tbk sejak Nopember 2002. Beliau menjabat sebagai Direktur sejak tahun 1999 dan menduduki berbagai posisi senior antara lain Direktur Commercial B a n k i n g , A n g g o ta Ti m Manajemen, Special Asset Management Group Head, Corporate Banking Group Head, dan Merchant Banking Group Head. Business Banking Director of PT Bank Niaga Tbk since November 2002. He has been a Director since 1999 and held senior positions including Commercial Banking Director, Member of the Management Te a m , S p e c i a l A s s e t Management Group Head, Corporate Banking Group Head, and Merchant Banking Group Head. 7. Hashemi Albakri Vice President Director Wa k i l P r e s i d e n D i r e k t u r PT Bank Niaga Tbk sejak Nopember 2002. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur South East Asia Bank, Ltd., Direktur Bumiputra-Commerce Bank (BCB) International Trust ( L a b u a n ) , L td . , D i r e k t u r Bumiputra-Commerce Bank (L) L i m i t e d , E x e c u t i v e Vi c e President dan Head of Corporate dan Institutional Banking di BumiputraCommerce Bank Berhad. Sebelumnya Beliau menyelesaikan kualifikasi dalam bidang hukum di Hudgell Yeates & Co. dan Arbeid & Co. Vice President Director PT Bank Niaga Tbk since November 2002. His former positions include Director of South East Asia Bank, Ltd., Director Bumiputra–Commerce Bank (BCB) International Trust (L) Limited., Director BumiputraCommerce Bank (Labuan), Ltd., Executive Vice President and Head of Corporate and Institutional Banking at Bumiputra-Commerce Bank Berhad. Prior to his career in banking he completed his articles at law firms Hudgell Yeates & Co. and Arbeid & Co. 26 < Index > Tinjauan Keuangan Financial Review Analisa & Pembahasan oleh Manajemen Mengenai Kondisi Keuangan dan Hasil Operasional Management’s Discussion & Analysis of Financial Condition and Results of Operations Laporan Laba Rugi Income Statement Pendapatan bunga bersih meningkat hampir dua kali lipat mencapai Rp 938 miliar di tahun 2003 Net interest income almost doubled to Rp 938 billion in 2003 Tingkat suku bunga Rupiah mengalami penurunan hampir separuh dalam 24 bulan terakhir, sebesar 418 basis point di tahun 2003 dan 400 basis point di tahun 2002 mengacu pada SBI. Beberapa faktor yang memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan bunga bersih yang signifikan meliputi penurunan tingkat suku bunga simpanan yang lebih cepat dibandingkan dengan penurunan tingkat suku bunga kredit di tahun ini, peningkatan aktiva produktif, penetapan pricing dan persyaratan kredit oleh Bank, serta membaiknya komposisi pendanaan. Bunga bersih meningkat hampir dua kali lipat dari Rp 477 miliar di tahun 2002 menjadi Rp 938 miliar di tahun 2003. Pertumbuhan pendapatan bunga bersih berlangsung terus di sepanjang tahun ini dengan pendapatan tertinggi di triwulan terakhir. Rupiah interest rates have halved in the last 24 months, dropping by 418 basis points in 2003 and 400 basis points in 2002 using the SBI benchmark. Several factors contributed to a significant improvement in the bank’s net interest income, including the decline in deposit rates that far exceeded the decline in lending rates over the year, the expansion of the interest-earning asset base, the bank’s pricing and terms of credits, and an improvement in the mix of funding. Net interest almost doubled from Rp 477 billion in 2002 to Rp 938 billion in 2003. The growth of net interest income was sustained throughout the year, with the highest net interest income recorded in the fourth quarter. Dalam miliar Rupiah Bunga diterima dari: 2003 kontribusi % % contribution 67 23 4 4 2 100 2002 1,209 1,134 144 186 47 2,720 kontribusi % % contribution 44 42 5 6 2 100 Pinjaman Obligasi Pemerintah Surat berharga Penempatan pada bank lain Lainnya 1,565 548 98 86 36 2,333 Bunga dibayar untuk: 2003 kontribusi% % contribution 2002 kontribusi% % contribution 896 229 122 92 63 16 9 7 1,659 224 131 155 73 10 5 7 2 67 1,408 5 100 23 76 2,268 1 4 100 Deposit berjangka & sertifikat deposito Tabungan Giro Pinjaman yang diterima Surat berharga yang diterbitkan Lainnya In billion Rupiah Interest earned from: Loans Government bonds Marketable securities Interbank placements Other Interest paid for: Time deposits & certificates of deposit Saving account Current accounts Borrowing Marketable securities issued Other 27 < Index > Bunga diterima Interest earned Pendapatan bunga tercatat 14 persen lebih rendah di tahun 2003 yaitu sebesar Rp 2.333 miliar yang mencerminkan penurunan tingkat suku bunga pasar dan perubahan komposisi aktiva produktif Bank Niaga. Terlepas dari tingkat suku bunga yang berlaku di pasar, bunga yang diperoleh dari obligasi Pemerintah dan surat berharga lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengingat sebagian dari instrumen-instrumen ini telah dijual. Peningkatan portofolio kredit Bank Niaga dalam Rupiah (meningkat 42 persen menjadi Rp 10.195 miliar) memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan total pendapatan bunga dari pinjaman yang naik sebesar 29 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penyaluran pinjaman dalam valuta asing sedikit lebih rendah yang mencerminkan kesuksesan Bank Niaga beralih ke bisnis ritel, dimana pinjaman konsumen meningkat menjadi Rp 2.901 miliar, atau 20,1 persen dari total pinjaman, dibanding 17,6 persen tahun sebelumnya. Interest income was 14 per cent lower in 2003 at Rp 2,333 billion reflecting the decline in market interest rates and changes in the composition of the bank’s interest-earning assets. Aside from the market interest rate situation, interest earned from Government bonds and marketable securities was lower compared with the previous year because the total value of these instruments had been reduced through disposals. The bank’s expanding Rupiah denominated loan portfolio (up 42 per cent at Rp 10,195 billion) contributed to a total of 29 per cent growth in interest earned from loans year on year. The level of foreign currency lending was slightly lower, reflecting the success of the bank’s shift toward retail business and in particular to consumer lending which increased in size to Rp 2,901 billion, resulting in a higher contribution of 20.1 per cent of total lending, compared to only 17.6 per cent previous year. Interest paid Bunga dibayar Pengelolaan yang lebih baik atas kewajiban dan tingkat suku bunga telah menurunkan jumlah bunga dibayar 38 persen hingga mencapai Rp 1.408 miliar. Komposisi dana murah (giro dan tabungan) meningkat menjadi 43 persen terhadap total dana masyarakat, dibanding 36 persen tahun sebelumnya. Dana murah dalam Rupiah tumbuh secara signifikan sebesar 45 persen mencapai Rp 6.317 miliar. Deposito dalam valuta asing mengalami penurunan hampir 4 persen. Better liability and interest rate management, has resulted in a 38 per cent reduction in interest paid at Rp 1,408 billion., Low cost deposits (current and savings account balances) now contributing 43 per cent of total deposits compared with a 36 per cent contribution a year earlier. Low cost deposits in Rupiah grew a significant 45 per cent to Rp 6,317 billion. Deposits in foreign currencies reduced by less than 4 per cent. Other Operating Income Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan selain bunga meningkat 23 persen menjadi Rp 493 miliar yang disebabkan oleh peningkatan pendapatan komisi dan jasa di luar kredit (terutama berasal dari jasa kustodian). Bank Niaga merupakan salah satu bank yang terkemuka dalam jasa kustodian di Indonesia. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan efek, terutama dari obligasi Pemerintah berbunga tetap, meningkat sebesar kurang lebih Rp 46 miliar dan peningkatan pendapatan jasa perbankan lainnya sebesar Rp 25 miliar juga memberikan kontribusi terhadap meningkatnya pendapatan selain bunga. Komposisi pendapatan komisi mengalami perubahan sejalan dengan pertumbuhan pinjaman dan trade finance yang diharapkan dapat terus berkembang sedangkan pendapatan komisi dari penjualan produk yang terkait dengan reksadana Non interest income was higher, up 23 per cent to Rp 493 billion due to increases in non-credit related fees and commissions (mainly from custodial fees). Bank Niaga is one of the top Custodian banks in Indonesia. Gains made from the sale of securities, mainly fixed rate Government bonds, increased to approximately Rp 46 billion and an increase in other banking services income of Rp 25 billion also contributed to the increase in non interest income. The composition of fee income is changing as loan and trade finance business is expected to continue to grow while the contribution of mutual fund related income will proportionately reduce. The Bank’s fee income ratio at 16.9 per cent in 2003 represented a significant increase compared to 12.6 per cent in 2002. 28 < Index > diperkirakan akan menurun. Di tahun 2003, fee income ratio sebesar 16,9 persen merupakan suatu peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan 12,6 persen di tahun 2002. Beban Operasional Lainnya Sejalan dengan ekspansi yang dilakukan oleh Bank Niaga di pasar ritel, penyebab utama kenaikan biaya sebesar 28 persen dibanding tahun 2002 adalah biaya karyawan termasuk pelatihan dan biaya promosi. Meskipun demikian, di tahun 2003 ini rasio biaya terhadap pendapatan adalah 50,4 persen, membaik dari 65,9 persen di tahun 2002. Terdapat peningkatan provisi dan penyisihan penghapusan aktiva produktif yang dilakukan sesuai dengan langkah Bank yang semakin berhatihati. Peningkatan biaya ini sejalan dengan rencana untuk memperluas bisnis ritel dan konsumen yang telah menunjukkan pertumbuhan dan profitabilitas yang lebih baik. Laba Bersih Di tahun 2003, pendapatan operasional bersih mencapai Rp 337 miliar. Setelah memperhitungkan pendapatan non operasional seperti pendapatan selisih kurs, manfaat pajak penghasilan dan hak minoritas, maka laba bersih Bank tahun 2003 adalah Rp 467 miliar atau Rp 5,97 per saham, dibandingkan dengan Rp 141 miliar atau Rp 1,80 per saham ditahun 2002. Kontribusi Anak Perusahaan Di akhir tahun 2003, anak perusahaan telah memberikan kontribusi sebesar Rp 35 miliar atau 7,5 persen terhadap profitabilitas Bank Niaga. Niaga Finance Co. Ltd. Hong Kong merupakan kontributor utama sebesar Rp 26 miliar atau 5,5 persen terhadap laba bersih Bank Niaga. Other Operating Expenses As the bank continues to expand in the very lucrative retail market, costs relating to staff, training and the promotion of the bank’s brand and service excellence were two of the main features behind a 28 per cent increase in costs over the year. However, the cost to income ratio at 50.4 per cent in 2003 represented an improvement from 65.9 per cent in 2002. Provisions and allowances for possible losses on earning assets increased, as the bank took a more prudent view. The increases are in line with the plans to expand retail and consumer business, areas already demonstrating stronger growth and profitability. Net Income Net operating income for the year was Rp 337 billion. After applying non-operating gains on translation adjustments, deferred tax benefits and a small minority interest, net income for the year was Rp 467 billion or Rp 5.97 per share, compared with Rp 141 billion or Rp 1.80 per share in 2002. Subsidiaries Contribution As of year-end 2003, subsidiaries contributed Rp 35 billion or 7.5 per cent to Bank Niaga’s group profitability. The main contributor was Niaga Finance Co. Ltd. Hong Kong with Rp 26 billion or 5.5 per cent to total Bank Niaga’s group net profit. Balance Sheet Asset growth Neraca Bank Niaga menutup tahun 2003 dengan neraca yang lebih baik yang mencerminkan selain peningkatan laba yang diinvestasikan kembali, juga komposisi aktiva produktif yang lebih baik. Total aktiva mengalami peningkatan sebesar Rp 911 miliar atau meningkat 4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sejak tahun 2002, ketergantungan Bank Niaga terhadap bunga dari obligasi Pemerintah telah berkurang secara signifikan dengan saldo obligasi Pemerintah pada The bank closed the year with a stronger balance sheet reflecting not just the reinvestment of the improved earnings but a better composition of earning assets. Total assets grew by Rp 911 billion or an increase of 4 per cent compared to previous year. For the second successive year the reliance on interest from Government bonds was significantly reduced, with the value of Government bonds in the balance sheet lower by 16 per cent, representing 19.7 per cent of total assets. The contribution of lending activities has now grown from 39 per cent of total assets two years ago to 61 per cent of total assets with total loan growth over the year of bersambung ke halaman 32 continued on page 32 Pertumbuhan aktiva 29 < Index > Data Keuangan Utama Financial Highlights Dalam miliar Rupiah, kecuali data per-saham biasa Selama setahun Laba / (rugi) bersih Laba / (rugi) sebelum pajak Per-saham biasa Laba / (rugi) bersih Pada Akhir tahun Total aktiva Total pinjaman Cadangan penghapusan & penyisihan pinjaman Total dana masyarakat Modal inti (TIER-1) Total ekuitas Total kewajiban Total aktiva produktif Total aktiva produktif penghasil bunga Pendapatan / (beban) bunga bersih Pendapatan selain bunga Total biaya dana pihak ketiga Total pendapatan operasional Total beban operasional Laba / (rugi) operasional Jumlah lembar saham yang ditempatkan dan disetor (dalam angka penuh) Rasio Keuangan Tertentu Imbal hasil aktiva (ROA: Return on Assets) Imbal hasil aktiva produktif (ROEA: Return on Earning Assets) Imbal hasil ekuitas (ROE: Return on Equity) Marjin pendapatan bunga bersih Pendapatan selain bunga terhadap pendapatan operasional Beban operasional terhadap pendapatan operasional Rasio biaya terhadap pendapatan Ekuitas terhadap total aktiva Kewajiban terhadap ekuitas (dalam X) Kewajiban terhadap aktiva (dalam X) Rasio kecukupan modal (CAR: Capital Adequacy Ratio) Cadangan penghapusan & penyisihan kredit terhadap total kredit Kredit diklasifikasikan terhadap total kredit (NPL gross) Kredit diklasifikasikan terhadap total kredit (NPL netto) Kredit diberikan terhadap dana masyarakat Giro Wajib Minimum (Rupiah) Posisi Devisa Netto Persentase Pelanggaran BMPK - Pihak terkait - Pihak tidak terkait Persentase Pelampauan BMPK - Pihak terkait - Pihak tidak terkait Jumlah karyawan a) Jumlah cabang a) Karyawan tetap. tidak termasuk anak perusahaan # Saldo rata-rata modal inti / ekuitas defisit 30 2003 2002 2001 2000 1999 467 446 141 141 203 77 65 67 (5,604) (5,604) In billion Rupiah. except per share data For the Year Net income / (loss) Net income / (loss) before tax 5.97 1.80 2.60 1.38 (4,442.00) Per-Common Share Net income (Loss) 23,749 14,408 (604) 19,332 1,313 1,975 21,766 22,734 22,688 938 493 1,247 2,922 (2,585) 337 22,838 11,756 (540) 17,906 1,177 1,476 21,355 21,789 21,762 477 399 2,014 3,176 (3,153) 23 22,957 8,931 (551) 17,279 1,133 1,217 21,738 21,735 21,717 167 457 1,809 2,838 (2,817) 22 18,887 6,278 (981) 14,290 839 1,096 17,798 18,049 18,034 (131) 770 1,319 2,404 (2,347) 57 6,651 6,122 (2,355) 12,578 (8,690) (8,420) 15,083 7,905 7,902 (1,599) 212 2,305 1,652 (7,457) (5,804) 78,246,067,184 78,246,067,184 78,246,067,184 78,246,067,184 718,539,351 1.92% 2.01% 37.53% 4.22% 16.86% 88.48% 50.44% 8.32% 11.02 0.92 11.58% 4.20% 3.61% 2.07% 72.82% 5.36% 1.48% 0.61% 0.65% 12.22% 2.19% 12.57% 99.28% 65.94% 6.46% 14.47 0.94 12.72% 4.60% 6.16% 4.11% 60.23% 5.35% 1.17% 0.37% 0.39% 20.62% 0.84% 16.09% 99.24% 78.99% 5.30% 17.87 0.95 16.58% 6.16% 8.28% 6.74% 45.96% 5.47% 2.29% 0.52% 0.52% # -1.01% 32.04% 97.62% 66.12% 5.80% 16.24 0.94 21.34% 15.62% 29.82% 43.93% 8.45% 22.64% -59.22% -51.62% # -14.73% 12.85% 451.27% -27.11% # # 2.27 -122.61% 38.47% 73.84% 48.67% 5.44% 193.63% 0.71% 9.94% 3,468 181 19.73% 3,492 154 20.41% 3,413 133 22.72% 3,238 95 At Year End Total assets Total loans Allowance for loan losses Total deposits from customers TIER-1 capital Total equity Total liabilities Total earning assets Total interest-earning assets Net interest income / (expense) Non interest income Total cost of funds on third party funds Total operating income Total operating expense Net operating income (expense) Number of issued and paid-in shares (in whole number) Selected Financial Ratio ROA: Return on Assets ROEA: Return on Earning Assets ROE: Return on Equity Net interest margin Non interest income to operating income Operating expense to operating income Cost to income ratio Equity to total assets Liabilities to shareholder's equity Liabilities to total assets CAR: Capital Adequacy Ratio Loan losses allowance to total loans Classified loans to total loans (NPL gross) Classified loans to total loans (NPL net) Loan to Deposit Ratio Minimum deposit requirement (Rupiah) Net open position Percentage of legal lending limit violation - Related parties - Non-related parties Percentage of loans over legal lending limit - Related parties - Non-related parties Number of employees a) Number of branches 32.54% 414.98% 3,345 78 a) Permanent employees. excluding subsidiaries # Deficit equity / Tier-1 balance. 31 < Index > sambungan dari halaman 29 continued from page 29 neraca menurun 16 persen sehingga menjadi hanya 19,7 persen dari total aktiva. Kontribusi pinjaman telah meningkat dari hanya sebesar 39 persen dua tahun lalu menjadi 61 persen di tahun 2003, dengan pertumbuhan pinjaman sebesar 23 persen menjadi Rp 14.408 miliar. Secara keseluruhan, pertumbuhan pinjaman Rupiah sebesar 42 persen menjadi Rp 10.195 miliar sangatlah baik. Nonperforming loans (gross) bertahan di tingkat 3,61 persen yang jauh lebih baik dibanding 6,16 persen di tahun 2002, dan masih dalam batas yang dapat diterima. 23 per cent to Rp 14,408 billion. Within this overall performance, Rupiah denominated loan growth of 42 per cent at Rp 10,195 billion was particularly robust. Nonperforming loans (gross) stood at just 3.61 per cent, a significant improvement compared with 6.16 per cent a year ago and well within acceptable limits. Kewajiban: lebih beragam dan dana murah yang meningkat Neraca yang semakin baik disebabkan peningkatan total dana masyarakat sebesar 8 persen dan peningkatan dana murah sehingga Bank Niaga memiliki profitabilitas yang lebih baik. Kami berhasil menjalankan program pemasaran untuk lebih mengembangkan pasar ritel dengan hasil meningkatnya giro dan tabungan dalam Rupiah sebesar 45 persen menjadi Rp 6.317 miliar, sedangkan deposito berjangka Rupiah tetap masih merupakan sumber dana pihak ketiga yang paling besar mencapai Rp 8.242 miliar pada tahun 2003. Ekspansi yang terus dilaksanakan oleh Bank Niaga melalui pembukaan cabang baru ataupun melalui perbankan elektronik diharapkan dapat terus meningkatkan komposisi dana murah. Modal Modal pada 31 Desember 2003 adalah Rp 1.975 miliar, meningkat 34 persen dari Rp 1.476 miliar ditahun 2002. Peningkatan ini terutama berasal dari besarnya laba, sedangkan penambahan modal yang disetor penuh sebesar Rp 9.270 miliar telah diimbangi dengan akumulasi kerugian sebesar Rp 8.732 miliar sejalan dengan kuasi-reorganisasi di bulan Juli 2003. Selain itu terdapat penilaian kembali aktiva tetap Bank sebesar Rp 108 miliar ditahun 2003. Liabilities: more diversity and lower funding cost Contributing to the overall improvement of the balance sheet was an increase of 8 per cent in total deposits from customer and a change of emphasis toward growth of lower cost third party funds and hence better profitability. The bank’s marketing programmes to build a bigger retail emphasis are working, with current account and saving accounts in Rupiah up 45 per cent to Rp 6,317 billion while time deposits in Rupiah still remained the largest source of third party funds at Rp 8,242 billion in 2003. Continued expansion of the Bank Niaga franchise both on the ground and via electronic access is expected to boost this trend. Equity Shareholders’ equity at December 31st, 2003 was Rp 1,975 billion an increase of 34 per cent from Rp 1,476 billion in 2002. The increase was primarily due to the effect of high earnings, while additional paid up capital of Rp 9,270 billion was off-set against accumulated losses of Rp 8,732 billion following the quasi-reorganisation in July 2003. In addition there was a revaluation of fixed assets at the end of 2003 amounting to Rp 108 billion. The bank’s capital adequacy ratio at December 31st, 2003 was 11.58 per cent, comfortably higher than the Bank Indonesia minimum requirement of 8 per cent. The bank also reported a strong Tier-1 capital of Rp 1,313 billion as of December 31 st , 2003 an increase of 11.5 per cent compared to the previous year. Rasio kecukupan modal Bank pada 31 Desember 2003 adalah 11,58 persen, lebih tinggi dari persyaratan minimum Bank Indonesia sebesar 8 persen. Bank Niaga juga memiliki modal Tier-1 yang kuat sebesar Rp 1.313 miliar pada 31 Desember 2003, meningkat 11,5 persen dibandingkan tahun 2002. 32 < Index > Tinjauan Operasi Operating Review Perbankan Konsumer Consumer Banking Perbankan Bisnis Business Banking Perbankan Korporasi Corporate Banking Operasi dan Teknologi Informasi Operations and Information Technology Sumber Daya Manusia Human Resources Bank Niaga Peduli kepada Masyarakat Bank Niaga in the Community 33 < Index > Perbankan Konsumer Consumer Banking Lynna A. Muliawan, Head of Consumer Banking Development Tetap fokus pada nasabah, menyediakan produk yang tepat Staying focused on the customer, providing the right products Tim perbankan konsumer Bank Niaga memusatkan usaha mereka di tahun 2003 mereorganisasi bauran produk kami untuk difokuskan pada relung pasar utama, memenuhi kebutuhan nasabah yang sebenarnya dan bahkan memberikan standar layanan yang lebih tinggi dan efisiensi, serta memanfaatkan kompetensi dalam memproses transaksi. Ini membuktikan kami memiliki strategi yang efektif dan dengan gembira kami melaporkan hasil yang positif. Pinjaman perorangan meningkat mencapai Bank Niaga’s consumer banking team concentrated on rationalizing our mix of products focused at key market niches, meeting genuine customer needs and delivered with even higher service standards and efficiency, leveraging our competence in processing transactions. This proved an effective strategy and we are pleased to report positive results. Consumer loans increased to Rp 2,901 billion. Rupiah savings and current account balances in consumer banking increased 45.7 per cent to Rp 6,316 billion. We 34 < Index > initially expected still higher growth in funding however the entire banking sector faced a certain amount of switching by customers from Rupiah savings and deposits to mutual funds as falling money market interest rates impacted yields. Our response was to upgrade our range of mutual funds as part of our service offer. A growing presence, better qualified people Our branch network grew to 181 outlets over the year which include banking centres and kiosks, mobile banks and payment points. We broadened our representation to include Sumatera and Eastern Indonesia and consolidated several general service branches to focus specifically on consumer banking. “Preferred Circle” outlets were expanded to 26 nationwide, a substantial contributor to our funding base. We opened 16 new kiosk style outlets, 17 cash collecting units and a telesales centre. Financial planner training was provided to raise our frontliner expertise level and we completed the year with almost 1,000 marketing Rp 2.901 miliar. Saldo tabungan dan giro dalam Rupiah dari perbankan konsumer meningkat 45,7 persen menjadi Rp 6.316 miliar. Pada awalnya kami masih berharap pertumbuhan pendanaan yang lebih tinggi akan tetapi sektor perbankan secara keseluruhan menghadapi peralihan sejumlah tertentu dari nasabah yang memiliki tabungan dan deposito dalam Rupiah ke reksadana sebagai dampak turunnya tingkat suku bunga yang berlaku di pasar. Kami menanggapinya dengan meningkatkan keragaman reksadana sebagai bagian dari layanan yang kami tawarkan. Kehadiran kami bertambah, karyawan juga lebih berkualitas Jaringan cabang bertambah hingga mencapai 181 gerai termasuk cabang utama dan cabang pembantu, kios, kas mobil dan payment point. Kami memperluas keberadaan di Sumatera dan Indonesia Timur serta mengkonsolidasikan beberapa cabang layanan umum untuk memfokuskan khususnya pada perbankan konsumer. Preferred Circle telah diperluas menjadi 26 gerai di seluruh Indonesia, merupakan kontributor penting bagi sumber pendanaan. Kami membuka 16 gerai baru berjenis kios, 17 unit kas mobil dan sebuah telesales centre. Pelatihan perencanaan keuangan diberikan untuk meningkatkan keahlian frontliners < Index > representatives tasked with generating new sales leads. We expect to double this number in the year ahead. Our ATM presence (both own and via shared networks) expanded from 1,500 to 2,864 machines to give Bank Niaga customers better access to their accounts from more ATMs than ever before. Our IT support team provided instant monitoring of all Bank Niaga ATMs to ensure we can maintain machine availability at the optimum. Relationship focused, technology driven dan hingga akhir 2003 kami memiliki hampir 1.000 tenaga pemasaran yang bertugas meningkatkan penjualan. Kami berharap dapat melipatgandakan jumlah ini di tahun depan. Kehadiran ATM (yang dimiliki sendiri dan via jaringan bersama) diperbanyak dari 1.500 menjadi 2.864 mesin agar nasabah Bank Niaga dapat mengakses rekening mereka menggunakan ATM dengan lebih mudah dari yang pernah ada sebelumnya. Tim pendukung TI setiap saat memonitor semua ATM Bank Niaga untuk memastikan agar dapat memelihara ketersediaan mesin tersebut secara optimal. As competition grows, we have reorganised ourselves in order to be more responsive, moving from the classic approach of separate servicing for deposit and borrowing customers to a more customer centric viewpoint. We now view our customers and their needs from a total relationship perspective rather than on a product-by-product basis. Part of the process of doing this is to place more emphasis on the use of information technology to provide customers electronic access to the bank at times and in places that are most convenient to them: building business through strengthening our Boundless Access initiative while saving on the costs associated with maintaining a traditional bricks and mortar branch network. In January we launched a dedicated cellular phone banking service, Niaga Ponsel Access. Fokus pada hubungan yang baik, dukungan teknologi Sejalan dengan kompetisi yang semakin ketat, kami melakukan reorganisasi agar dapat lebih responsif, beralih dari pendekatan klasik yang memisahkan layanan untuk nasabah penyimpan dana dan peminjam dana ke pendekatan yang lebih fokus terhadap nasabah. Sekarang kami memandang nasabah dan kebutuhan mereka dari suatu perspektif hubungan yang menyeluruh dibandingkan dengan dari product-by-product basis. Sebagai bagian dari proses ini, kami menggunakan lebih banyak teknologi informasi agar nasabah dapat mengakses ke bank secara elektronik pada saat dan tempat yang paling nyaman bagi mereka : membangun bisnis dengan memperkuat prakarsa Akses Tanpa Batas, selain menghemat biaya yang berhubungan dengan pemeliharaan jaringan cabang yang sudah ada. Di bulan Januari kami meluncurkan suatu layanan perbankan dengan telepon selular, Niaga Ponsel Access. 36 < Index > Siap melayani Anda At your service Di Bank Niaga layanan yang baik merupakan alasan utama At Bank Niaga good service has been our very reason for kami untuk tetap eksis, namun layanan yang baik akan dapat existing, but service is only good when standards are tetap dipertahankan bila standar senantiasa ditingkatkan dan continuously raised and regularly re-examined. It was dievaluasi secara teratur. Oleh sebab itu kami dengan bangga therefore with some pride that we maintained our position berhasil mempertahankan posisi pertama dalam Kualitas as First in Service Quality as awarded by Marketing Research Layanan sebagaimana diberikan oleh Marketing Research Indonesia (MRI). We were also delighted to receive the Indonesia (MRI). Kami juga dengan gembira menerima Visa Electron Outstanding Performance Award for having penghargaan Visa Electron Outstanding Performance Award the highest average transaction amount, an indication in atas jumlah transaksi rata-rata tertinggi, merupakan suatu our view that good service remains vital in cultivating greater indikasi bahwa bagi kami layanan yang baik itu tetap penting levels of business from customers. Properti Indonesia untuk meningkatkan bisnis yang diperoleh dari nasabah. magazine recognised us as the most innovative bank for Majalah Properti Indonesia memberikan penghargaan sebagai housing loan products. bank yang paling inovatif dalam mengembangkan produkproduk kredit rumah. 37 < Index > Pertumbuhan pinjaman yang mantap Strong credit growth Terdapat sejumlah produk pinjaman yang berhasil diluncurkan kembali di tahun ini. Salah satunya adalah Niaga Kredit Rumah, suatu fasilitas pinjaman rumah dan merupakan yang pertama menawarkan tingkat suku bunga tetap selama 20 tahun. Niaga Kredit Mobil telah diperkenalkan di bulan Maret untuk para pembeli mobil dengan persyaratan yang kompetitif termasuk rencana pembayaran kembali yang fleksibel. Keistimewaan kartu kredit Bank Niaga telah ditingkatkan dan jumlah pemegang kartu kredit meningkat lebih dari 50 persen di tahun ini. Total pertumbuhan pinjaman perorangan melampaui target dan menunjukkan adanya peningkatan kontribusi terhadap total penyaluran pinjaman Bank sebesar 21 persen dibandingkan dengan 19 persen di tahun lalu. Di saat yang sama kami berhasil mempertahankan kualitas pinjaman mengingat non-performing pinjaman perorangan sebenarnya lebih rendah yaitu 0,85 persen dari total pinjaman dibandingkan dengan 0,9 persen di tahun 2002. There were a number of successful credit products relaunched during the year. These included Niaga Kredit Rumah, a house loan facility and the first to offer a 20 year term that was soon being copied. Niaga Kredit Mobil was introduced in March for car buyers with competitive terms which included a flexible repayment plan. The features of Bank Niaga’s credit card were improved and the active cardholder base expanded by over 50 per cent during the year. Total consumer credit growth was above target and represents an increased contribution to the bank’s total lending of 21 per cent compared to 19 per cent last year but with no decline in quality as the level of non-performing consumer loans was actually lower at 0.85 per cent of total loans versus 0.9 per cent in 2002. Aliansi strategis Untuk memperluaskan dan memperdalam hubungan dengan para nasabah, kami terus membangun aliansi strategis dengan para spesialis di pelbagai bidang termasuk Daimler Chrysler untuk pembiayaan mobil, merupakan bagian dari rencana yang sudah ada untuk melakukan aliansi dengan distributor dan pabrikan merek mobil lainnya. Kami menawarkan nasabah private banking suatu gabungan layanan wealth management dan produk perlindungan kesehatan GoldenlinQ dengan PT Asuransi Jiwa Sequis Life. Kami bekerjasama dengan PT Asuransi Jiwa Asih Great Eastern menerbitkan suatu co-branded Mastercard, menandatangani suatu kerjasama dengan Citibank dan AIG Lippo guna memanfaatkan jaringan elektronik terpadu agar nasabah dapat membayar premi asuransi mereka dengan lebih mudah. Kami menjalin kerjasama dengan ERA Indonesia, sebuah agen properti dan sejumlah pengembang kawasan hunian yang besar untuk menyediakan aspek yang paling utama dari keamanan finansial bagi sebuah keluarga, yaitu sebuah rumah baru. Strategic alliances To broaden and deepen our relationship with customers we continued to build strategic alliances with specialists in a number of fields including Daimler Chrysler for car finance, adding to our existing plans with other leading auto brand manufacturers and distributors. We offered private banking customers a combined wealth management and healthcare product GoldenlinQ with PT Asuransi Jiwa Sequis Life. In cooperation with PT Asuransi Jiwa Asih Great Eastern we issued a co-branded Mastercard. We signed an agreement with Citibank and AIG Lippo to leverage our combined electronic networks to make it easier for customers to pay their insurance premiums. And we worked with ERA Indonesia, a property agent and a number of large housing developers to provide the most important aspect of financial security for any family, a new home. 38 < Index > Perbankan Bisnis Business Banking Daniel James Rompas, Director Kinerja yang baik dengan potensi lebih besar lagi Good results, but even greater potential Segmen usaha kecil dan menengah merupakan peluang yang besar bagi Bank Niaga, dan kami melakukan pendekatan yang berbeda antara segmen usaha kecil dan segmen usaha menengah dengan menyesuaikan produk, layanan dan jenis jaringan/cabang untuk masing-masing segmen. The small and medium business segment is a vast opportunity for Bank Niaga and our approach has been to differentiate the small business segment from the middle commercial market and organize ourselves to tailor our product, presence and service accordingly. Sejalan dengan prakarsa Bank secara menyeluruh untuk fokus dalam berhubungan dengan nasabah dan dalam menentukan target pasar dengan jelas, di tahun 2003 kami berhasil mencapai pertumbuhan yang signifikan dan stabil sebesar 36 persen dari total kredit, yang juga memberikan kontribusi pada pendanaan. Proporsi dana murah pihak ketiga berhasil ditingkatkan oleh tim perbankan bisnis dari 27 persen menjadi 37 persen, terutama berasal dari giro. Bisnis trade finance tumbuh sebesar 51 persen. Strategi pelayanan usaha kecil Besarnya pasar usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan tantangan terbesar. Kami telah memperluas jaringan dan berencana untuk melakukan investasi besar di tahun 2004 agar dapat semakin dekat dengan nasabah pada segmen ini. Turun ke lapangan dan memahami permasalahan setempat merupakan kunci keberhasilan yang sangat penting. Kami membagi kategori UKM ke dalam kategori kredit usaha mikro dan kecil dan menilai setiap kredit berdasarkan jumlah sales nasabah, total pinjaman masing-masing nasabah, dan kriteria lain yang sesuai dengan peraturan Bank Indonesia (sebagai contoh Rp 50 juta untuk usaha mikro, Rp 500 juta untuk kredit usaha kecil). Pinjaman ini diberikan melalui mitra kerja seperti lembaga Pemerintah dan koperasi, bank perkreditan rakyat, perusahaan multifinance dan korporasi besar. Melalui merekalah kami memberikan pinjaman kepada end user seperti petani atau peternak, pedagang kecil atau usaha lokal. Pada bulan Mei 2003, bersama dengan sebuah BPR di Cipanas kami menyalurkan total kredit mikro sebesar Rp 15 miliar, dimana masing-masing pedagang eceran di Cianjur, Jawa Barat, menerima Rp 50 juta. Pada bulan September 2003, kami membantu 1.000 petani di Riau dengan total pembiayaan sebesar Rp 29 miliar untuk mengembangkan perkebunan In line with the Bank-wide initiative to focus on relationships and clearly defined target markets, we were able to achieve sound and balanced growth in 2003 of 36 per cent in terms of total credits as well as contributing to deposits raised. The proportion of low cost third party deposits raised by the business banking team increased from 27 per cent to 37 per cent, mainly in the form of current accounts. Our trade finance business grew by 51 per cent. Strategies for serving the small business The sheer size of the small and medium enterprise (SME) market is our greatest challenge. We have broadened our representation and plan to invest considerably in the year ahead to bring us closer to customers in this segment. Being on the ground and in touch with local issues is a critical success factor. We divide the SME category into micro and small business credits and assess each credit using customer sales turnover, total exposure for each customer and criteria in line with Central Bank regulations (for example Rp 50 million for micro credits, Rp 500 million for small enterprise credits). Credit is provided through business partners. These partners include Government institutions and cooperatives, rural banks, multi-finance companies and large corporations. We work through them to give financing to end users such farmers or livestock breeders, small traders or local businesses. In May 2003, through a rural bank (BPR) in Cipanas, West Java we distributed Rp 15 billion in micro credits of around Rp 50 million each to market retailers in Cianjur. In September 2003, we helped 1,000 farmers in Riau with finance totalling Rp 29 billion to develop palm oil plantations. CPO (crude palm oil) prices are at historic highs and working capital loans help these farmers to maintain their crop yields from year to year. 39 < Index > kelapa sawit. Dalam sejarahnya CPO (minyak kelapa sawit) memiliki harga yang tinggi dan kredit modal kerja ini dimaksudkan untuk membantu para petani tersebut mempertahankan hasil panen mereka dari tahun ke tahun. Selain itu kami juga menyalurkan pembiayaan bagi nasabah UKM di pelbagai sektor antara lain agrobisnis, pertanian, lembaga keuangan dan industri kecil untuk sektor manufaktur dan perdagangan. UKM memberikan kemajuan cukup berarti dalam rangka mencapai target pada Visi 2007. Kami juga memberikan pinjaman bagi segmen ritel menengah bawah (hingga sebesar Rp 5 miliar) dan menengah atas. Untuk segmen ritel menengah bawah kami fokuskan pada pusat-pusat perbelanjaan yang menghasilkan bisnis baru maupun bisnis yang diperkenalkan oleh nasabah yang sudah kami kenal jalur distribusinya. Yang dapat dimasukkan ke dalam kategori menengah atas adalah nasabah dengan aktiva atau penjualan hingga Rp 500 miliar dalam sektor industri yang kami kuasai seperti farmasi, o t o m o t i f , m e b e l , k e m a s a n d a n a g r o - e k s p o r. Fokus transaksi Menjalankan suatu bisnis kecil membutuhkan usaha yang keras, karena itulah tim Perbankan Bisnis kami senantiasa membantu mempermudah seluruh aktivitas pengusaha kecil. Kami meluncurkan Niaga Kredit Ritel, suatu kredit yang diproses lebih cepat untuk meningkatkan respon kami terhadap nasabah ritel menengah. Apapun program atau kategori nasabah, kami memiliki pendekatan yang komprehensif kepada masing-masing nasabah yang kami sebut solusi layanan menyeluruh, meliputi berbagai produk seperti PC Banking yang menggunakan jalur khusus komputer, jasa pengambilan uang tunai (pick up service), pembayaran rekening dan perhitungan pajak serta konsultasi keuangan lainnya. Melalui program pertemuan khusus dengan nasabah (Customer Gathering), kami dapat melakukan diskusi dengan nasabah secara langsung dan memperoleh masukan mengenai pendekatan dan jenis layanan yang diperlukan nasabah. Dengan layanan yang semakin baik untuk nasabah, kami dapat meningkatkan jumlah dana murah yang sangat bermanfaat untuk komposisi pendanaan Bank Niaga. Under this programme approach we have financed SME customers in several economic sectors, such as agricultural plantations, farming, financial institutions and small industries related to manufacturing and trading. SME is making good progress toward our targets for Vision 2007. We also operate credit programmes for the medium retail segment (up to Rp 5 billion) and medium high end segment. The former is concentrated in retail commercial centres generating both new and referral business from existing customers where we know and understand the supply and distribution chain. The latter is defined as customers with assets or sales up to Rp 500 billion within a range of industrial sectors such as pharmaceutical, automotive, furniture, packaging and agro-exports, sectors in which we have experience and knowledge. Transaction focused Running a small business requires considerable effort, even at the best of times, which is why our business banking teams are constantly looking at ways to make life for the small entrepreneur as easy as possible. We launched a speedier credit processing system, Niaga Retail Credit to improve our response time for medium retail customers. Whatever the programme or category, our approach to each customer is comprehensive; we call it a total solution service which encompasses products such as PC Banking using a dedicated line, cash pick up services, payment of bills and tax assessment and financial advice. Customer gatherings help promote discussion and better understanding of how we can customise our approach and as our service capabilities grow, the low cost deposits grow also, contributing positively to the bank’s funding mix. Our geographical spread Our efforts so far have been to concentrate on the major centres of commerce, in the islands of Java, Bali and Sumatera which combined account for 65-70 per cent of the population. Looking beyond this main axis using our branch representation and visits to the other islands we are able to capture suitable opportunities as they occur. During the year we opened another SME business centre at Sidoarjo, south of Surabaya and signed a cooperation agreement with the local government to develop SME 40 < Index > Jaringan yang tersebar luas Usaha kami sejauh ini terpusatkan di pusat-pusat perdagangan di sekitar pulau Jawa, Bali dan Sumatera yang berpenduduk 65-70 persen dari keseluruhan penduduk Indonesia. Namun demikian juga melayani wilayah-wilayah lainnya. business in the district. Our other centres are in Lampung, Jakarta and Bandung, with further centres planned for Yogyakarta, Bali and Makassar. Our service footprint covers five business banking areas (Sumatera, West Java, Jakarta, Central Java, and East Java) and two SME banking areas, (West Indonesia and East Indonesia). Business Banking is Education Tahun ini kami membuka lagi tambahan UKM Center di Sidoarjo (selatan Surabaya) dan menandatangani suatu kerjasama dengan Pemerintah setempat untuk mengembangkan UKM di kawasan tersebut. UKM Center lainnya terdapat di Lampung, Jakarta dan Bandung. Kami juga merencanakan pengembangan di Yogyakarta, Bali dan Makasar. Layanan perbankan bisnis meliputi lima area (yaitu Sumatera, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur), serta dua area untuk UKM yaitu Indonesia Barat dan Indonesia Timur. Aside from the day to day contact with our customers, we managed a series of dedicated education workshops and we invest in training for our account officers. Workshops were held in March, September and December covering SME support, general financing schemes and warehouse financing. Perbankan bisnis adalah pendidikan Di samping aktivitas rutin sehari-hari dalam berhubungan dengan nasabah, account officers mengikuti serangkaian seminar dan pendidikan yang dirancang khusus untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan mereka, yaitu pada bulan Maret, September dan Desember yang mencakup materi seputar UKM, skema pembiayaan secara umum dan warehouse financing. 41 < Index > Jawa Barat / West Java 21 KC 5 Kas Mobil 2 Payment Point ATM Representation Jawa Tengah / Central Java 12 KC 4 Kas Mobil 1 Payment Point ATM Representation Jaringan Bank Niaga Yogyakarta A growing network Sumatera Utara/ North Sumatera 6 1 5 1 5 KC Kas Mobil Payment Point ATM Representation Kalimantan Timur/ East Kalimantan Sulawesi Utara/ North Sulawesi Papua Tengah/ Central Papua 1 1 1 1 5 KC Kas Mobil ATM Representation KC Kas Mobil ATM Representation KC ATM Representation KC Kas Mobil ATM Representation Riau 5 1 KC Kas Mobil ATM Representation Lampung 1 1 KC Kas Mobil ATM Representation < Index > Banten 7 Lampung UKM/SME KC ATM Representation Jawa Timur/ East Java 29 KC 4 Kas Mobil 2 Payment Point ATM Representation Jakarta 41 KC 5 Kas Mobil 4 Payment Point ATM Representation Business Banking Sumatera Area covers Business Banking Jakarta Area covers Medan, Pekanbaru & Batam Jabotabek, Cilegon & Bandar Lampung 42 Bandung UKM/SME Sidoarjo UKM/SME Business Banking Jawa Barat/ West Java Area covers Business Banking Jawa Tengah/ Central Java Area covers Business Banking Jawa Timur/ East Java Area covers Bandung & Cirebon Semarang, Kudus, Magelang, Yogyakarta, & Solo Surabaya, Malang, Gresik, Denpasar, Makasar, Balikpapan, Manado, Papua Barat (Timika/Kuala Kencana) Bali 5 1 KC Kas Mobil ATM Representation Sulawesi Selatan/ South Sulawesi 2 1 KC Payment Point ATM Representation KC (Kantor Cabang) - Branch Kas Mobil - Mobile Unit Payment Point ATM : : : : 141 25 15 223 43 < Index > Bank Niaga berarti Bisnis Bank Niaga means Business “Besarnya pasar Usaha Kecil dan Menengah merupakan tantangan terbesar. Turun ke lapangan dan memahami permasalahan setempat merupakan kunci keberhasilan yang sangat penting” “The sheer size of the SME Market is our greatest challenge. Being on the ground and in touch with local issues is a critical success factor” Bersama BPR, Bank Niaga mendistribusikan kredit mikro sebesar Rp 15 miliar atau Rp 50 juta untuk masing-masing nasabah di Cianjur, Jawa Barat. With a rural bank (BPR), Bank Niaga distributed Rp 15 billion in micro credits of Rp 50 million each in Cianjur, West Java. Kredit UKM memberikan kontribusi yang terus meningkat terhadap total portofolio kredit Bank Niaga di tahun 2003. The contribution of SME Loans to the Bank’s total portfolio increased in 2003. < Index > “Membantu pertumbuhan gerai ritel, kami meluncurkan Niaga Kredit Ritel, suatu sistem pemrosesan kredit yang lebih cepat” “Helping retail outlets grow, we launched a speedy credit processing system, Niaga Retail Credit” “Terbang bersama kami” “Come fly with me” Bank Niaga dan RPX Group telah membina hubungan perbankan selama 15 tahun. Bank Niaga turut membantu pembiayaan pengembangan usaha RPX melalui masa krisis keuangan di tahun 1997-1998 dan masa berikutnya. Hubungan dengan RPX didasarkan atas kepercayaan dan layanan yang baik, juga hubungan yang akan mengantar RPX menjadi perusahaan regional di bidang angkutan udara dan logistik. Bank Niaga and RPX Group’s banking relationship goes back 15 years. Bank Niaga has helped finance the company’s business expansion through the financial crisis in 19971998 and beyond. It is a relationship based on service and trust. And a relationship that is literally taking off as RPX seeks to become a regional player in the growing airfreight and logistics business. Bapak Harsha E. Joesoef Presiden Direktur RPX Group 45 < Index > Perbankan Korporasi Corporate Banking V. Catherinawati Hadiman, Director Aktivitas perbankan korporasi Bank Niaga mencakup pinjaman korporasi, trade finance, cash management, money market dan layanan foreign exchange untuk nasabah perusahaan. Di lain pihak di masa mendatang melalui kerjasama dengan PT CIMB Niaga Securities, kami memiliki strategi untuk meningkatkan pendapatan komisi dari pinjaman dan kegiatan pasar modal (saham dan obligasi). The bank’s activities in the corporate sector encompass corporate lending, trade finance, cash management, money market and foreign exchange services for selected corporate and institutional customers. Our strategy going forward is to expand the bank’s fee earning base by working closely with PT CIMB Niaga Securities in assisting companies to make effective use of commercial lending and capital markets (equity and debt). Pinjaman korporasi Corporate Lending Pinjaman korporasi meningkat hampir sepertiga dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang diperoleh dari penyaluran pinjaman modal kerja, pinjaman investasi (jangka panjang), trade finance dan layanan cash management. Business was up by almost one third of the previous year with activities centered around working capital loans, term loans, trade finance and cash management services. Treasury Treasury Pasar uang dan valuta asing di dalam negeri memberikan reaksi yang positif terhadap kerjasama strategis Bank Niaga dengan CAHB. Aktivitas derivatif tidak banyak, namun The news of the Bank’s strategic partnership with CAHB was received very positively in the local foreign exchange and money markets. There was little activity in derivatives “Pinjaman korporasi meningkat hampir sepertiga dibandingkan dengan tahun sebelumnya...” demikian terdapat peningkatan terhadap penggunaan option untuk meningkatkan pendapatan dari bunga deposito yang rendah. Stabilnya nilai tukar Rupiah membuat banyak perusahaan tidak menggunakan transaksi forwards. Di lain pihak suku bunga di tahun 2004 diperkirakan akan tetap turun, untuk selanjutnya bertahan di semester kedua 2004. Sebagai dampak maraknya pasar obligasi, Treasury memperoleh keuntungan dari peningkatan yang signifikan pada pendapatan komisi sebagai tambahan terhadap pendapatan yang diperoleh dari transaksi valuta asing. but the practice of utilizing options as a means to enhance yields on low interest rate deposits grew. A stable rupiah served to dissuade many corporate customers from using forwards. Interest rates are expected to fall still further in 2004 before firming during the second half of the year. As a result of the bullish bond market, Treasury benefited from a significant increase in fee income in addition to earnings from foreign exchange transactions. 46 < Index > Trade Finance Trade Finance Volume trade finance (termasuk transaksi yang dihasilkan oleh Business Banking) meningkat 36 persen menjadi US$ 634 juta, memberikan kontribusi pada pendapatan komisi Bank di tahun 2003 terutama dari pembiayaan ekspor. Perkembangan positif lainnya untuk trade finance adalah produk baru warehouse financing yang peluncurannya disaksikan oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan di Makasar pada April 2003, sertifikasi ISO 9001 untuk proses ekspor impor dan penghargaan dari Bank Standard Chartered sebagai “Bank dengan Trade Finance terbaik di Asia Tenggara”. Trade Finance volumes (including the business generated by Business Banking) were up 36 per cent to US$ 634 million contributing to the bank’s fee income with particularly strong growth in export financing during the year. Other positive developments included the launch, witnessed by the Minister of Trade and Industry, of a new warehousing finance product in April 2003 in Makassar. The bank’s bill processing system was accredited under ISO 9001 and an award was received from Standard Chartered Bank for “Best Trade Finance Bank in South East Asia”. Investment Services Group Investment Services Group Investment Services Group memberikan kontribusi pendapatan komisi yang signifikan yaitu meningkat hampir 50 persen dibanding tahun 2002 yang diperoleh dari transaksi jasa kustodian dan wali amanat. Custodial Service Division juga berhasil meningkatkan mutu operasionalnya dengan ISO 9001 dan baru saja memperoleh penghargaan dari Surabaya Stock Exchange sebagai bank kustodian yang paling aktif dalam transaksi obligasi. Di tahun mendatang melalui kerjasama dengan PT CIMB Niaga Securities, akan ditingkatkan transaksi wali amanat, underwriting dan aktivitas lainnya di bidang jasa kustodial untuk nasabah PT CIMB Niaga Securities. Contributing to the bank’s total fee income from custodial and trust services business, the Investment Services Group had a very positive year with fees up almost 50 per cent over 2002. Custodial Service Division succeeded in upgrading its operations to ISO 9001 and recently was awarded by Surabaya Stock Exchange as the most active custodian bank in bond transactions. For the year ahead efforts will be concentrated on closer cooperation with PT CIMB Niaga Securities to develop corporate trust business, in underwriting issues as well as developing new business in custodial services for PT CIMB Niaga Securities customers. Financial Institutions & Product Group Financial Institutions & Product Group Grup ini berhasil meningkatkan jasa cash management dan jasa pengiriman uang. Beberapa kerjasama cash management telah dijalin dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya, yakni ABN Amro, Bank UFJ Indonesia, Bank of China, Bank of America dan AIG Lippo. Selain itu juga dikembangkan suatu jasa electronic banking khusus The group has successfully improved its cash management and remittance service. Several new cash management alliances were made with other financial institutions, namely ABN Amro, Bank UFJ Indonesia, Bank of China, Bank of America and AIG Lippo. The group has also developed an electronic banking service tailored for financial institutions called EFFICient. Together with Bumiputra-Commerce Bank, “Business was up by almost one third of the previous year...” untuk lembaga-lembaga keuangan yang dinamakan EFFICient. Bekerjasama dengan Bumiputra-Commerce Bank, juga telah meluncurkan CashLaju, suatu jasa remittance bagi para Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia untuk mengirimkan uang ke Tanah Air. the group launched CashLaju, a remittance service for Indonesian workers in Malaysia to send their money home. 47 < Index > Semua nasabah adalah penting, dan kami turut bangga atas keberhasilan mereka All our customers are important, and when they celebrate, we celebrate with them Strategi perbankan korporasi tetap difokuskan hanya pada pasar, segmen dan bisnis yang telah kami ketahui dan pahami. Di tahun 2003 kami dengan gembira merayakan keberhasilan seorang nasabah lama kami, Bapak Djoenaedi Joesoef, yang dinobatkan sebagai “Entrepreneur of the Year” oleh dewan juri independen yang diketuai oleh Bapak Kuntoro Mangkusubroto dan disponsori oleh kantor akuntan publik internasional Ernst and Young. Part of our strategy at corporate banking is to remain focused on niches and segments that we know and understand. In 2003 we were delighted to celebrate the success of a longstanding customer, Mr. Djoenaedi Joesoef, named “Entrepreneur of the Year” by an independent panel of judges led by Mr. Kuntoro Mangkusubroto and sponsored by international accounting firm, Ernst and Young. Untuk itu kami mengucapkan selamat kepada Bapak Djoenaedi Joesoef dan seluruh karyawan PT KONIMEX KARYA UTAMA (Konimex) atas penghargaan yang diterima. Hampir tiga puluh tahun yang lalu Bank Niaga memberikan bantuan pembiayaan bagi pendirian kantornya di Jakarta yang merupakan awal dari hubungan antara Bank Niaga dengan Konimex hingga sekarang. Bapak Djoenaedi mulai membangun usahanya dengan 70 orang karyawan dan kini Konimex mempekerjakan 4.000 orang. Terdapat 400 jenis produk yang dihasilkan dengan lebih dari 100 merek dagang, yang kini telah menjadi bagian dari kebutuhan rumah tangga sehari-hari di seluruh Indonesia. Suatu perjalanan yang cukup panjang yang membuat kami turut bangga untuk menjadi bagian dari perjalanan suksesnya. Kami menanyakan kepada Bapak Djoenaedi apa yang membuat Beliau menjadi nasabah setia Bank Niaga? Our congratulations go to Mr. Djoenaedi Joesoef and everyone at his company, PT KONIMEX KARYA UTAMA. Nearly 30 years ago Bank Niaga was pleased to assist Mr. Joesoef with finance to establish his Jakarta office. That was the beginning of a relationship that continues to this very day. When he started his business he had 70 employees. Today the number of his employees is 4,000 producing 400 products, 100 trademarks and a brand that is a household word across Indonesia. It has been a long journey and we are proud to be a part of it. We asked Mr. Djoenaedi what made him such a steady customer? “The answer is simple,” he says, “The systems and attitudes at Bank Niaga have stood firm. Managers change, but the level of service and commitment has always been there, year after year and that is extremely rare in any service business. I hope it never changes!” “Jawabannya mudah,” katanya “Sistem dan sikap di Bank Niaga yang kokoh. Meskipun susunan Manajemen mengalami perubahan, namun tingkat layanan dan komitmen yang diberikan tetap konsisten dari tahun ke tahun dan ini sangat jarang ditemukan pada bisnis layanan. Saya berharap ini tidak akan pernah berubah!” “Sistem dan sikap di Bank Niaga yang kokoh. Meskipun susunan Manajemen mengalami perubahan, namun tingkat layanan dan komitmen yang diberikan tetap konsisten dari tahun ke tahun dan ini sangat jarang ditemukan pada bisnis layanan. Saya berharap ini tidak akan pernah berubah!” - Bapak Djoenaedi Joesoef, Chairman of the Board PT Konimex Karya Utama. “The systems and attitudes at Bank Niaga have stood firm. Managers change, but the level of service and commitment has always been there, year after year and that is extremely rare in any service business. I hope it never changes!” - Mr. Djoenaedi Joesoef, Chairman of the Board PT Konimex Karya Utama. < Index > Operasi dan Teknologi Informasi Operations and Information Technology Upaya untuk beralih ke perbankan ritel dan konsumer dilakukan di tahun 2003 dengan berusaha meningkatkan akses nasabah ke layanan perbankan elektronik dan juga mendirikan lebih banyak gerai / jaringan cabang. Nasabah Bank Niaga menginginkan informasi tentang rekening bank mereka dan transaksi yang ada secara akurat dan tepat waktu, dan kini semakin bertambah nasabah yang ingin memperoleh informasi ini dengan segera. Tim TI kami menjawab kebutuhan dimaksud dengan menyelesaikan 53 proyek TI di tahun 2003, dimana 94 persen dari proyek tersebut dapat diselesaikan dalam 60 hari kerja. Beberapa proyek ini meliputi di antaranya Niaga Quick Pay (layanan pembayaran tagihan rutin dan isi ulang pulsa), peningkatan kemampuan transfer melalui SWIFT, peningkatan fungsi pengolahan data dan akses yang lebih mudah melalui ATM. Agar bisnis berjalan lancar Andi Mohammad Hatta, Director The shift into individual and retail banking continued hand in hand during 2003 with efforts to improve customer access to the bank using more electronic channels and outlets. Bank Niaga’s customers want timely and accurate information about their bank accounts and the transactions over these accounts, and increasingly they want to access this information instantly. Our IT team has responded by delivering solid results : 53 different projects were completed over the year with 94 per cent of them delivered within 60 working days. A selection of these projects includes, Niaga Quick Pay (a bill payment service), enhancements to the bank’s SWIFT transfer service capability, improved data mining functions and more ATM access. Pertumbuhan jaringan Bank Niaga di tahun ini yang meningkat 18 persen hingga mencapai 181 gerai tentunya membutuhkan adanya sarana pendukung dan pemeliharaan yang berkualitas. Sejalan dengan peningkatan jumlah nasabah kami hingga mencapai 1.300.000 nasabah di akhir tahun 2003, maka kami telah meningkatkan kemampuan layanan agar para nasabah kami dapat mengakses rekening melalui 2.864 ATM (baik ATM Bank Niaga maupun ATM Bersama). Electronic Delivery Monitoring Center yang baru diterapkan pada bulan Nopember 2003 dimaksudkan untuk memastikan Bank menjalankan fungsinya secara penuh siang dan malam hari. Business as usual Standar operasional yang tinggi sangat penting bagi Bank Niaga, dan sebagai buktinya di bulan Maret 2003 telah diterapkan ISO 9001:2000 untuk Teknologi Sistem Informasi, dan juga diterimanya penghargaan dari IBM Indonesia untuk implementasi dan pengoperasian peralatan eServer iSeries. Di bulan yang sama melalui kerjasama yang erat dengan Bumiputra-Commerce Bank Berhad, tim TI telah sangat berperan dalam membantu pengembangan dan peluncuran CashLaju yang merupakan layanan pengiriman uang bagi para pekerja Indonesia di Malaysia. Selain itu baru-baru ini Bank Niaga menerima dua penghargaan e-business dari Warta Ekonomi, menduduki peringkat kedua untuk kategori perbankan dan ketiga untuk seluruh industri. High operating standards are essential at Bank Niaga, in March an ISO 9001:2000 for Information System Technology was implemented and the bank was awarded by IBM Indonesia for the best High Availability Implementation on IBM eServer iSeries in Indonesia. In the same month through close cooperation with Bumiputra-Commerce Bank Berhad the IT team played a key role in facilitating the development and launch of the CashLaju money transmission service for Indonesian workers in Malaysia. The bank recently received further awards from Warta Ekonomi magazine for our capability in e-business, coming second in the category of banking and third overall for all industries. Menyongsong masa depan Preparing for the future Untuk mendukung pertumbuhan usaha Bank Niaga di masa mendatang maka di kuartal terakhir tahun 2003 tim TI melakukan reorganisasi dengan mengalihkan sebagian fungsi pendukung untuk perbankan konsumer dan perbankan bisnis ke tim Network & Services. Investasi untuk hardware dan software di tahun 2004 akan menjadi dua kali lipat di samping kami akan melakukan outsourcing dengan mitra strategis untuk beberapa proyek pengembangan. Kami akan memperkuat core applications dan kapasitas infrastruktur untuk meningkatkan bisnis. As the bank enters its next growth phase and reorganizes both business and support units, IT must respond. In the last quarter of 2003 the IT function was reorganized, transferring the support of Consumer and Business Banking to the Network & Services team. Capital expenditure on hardware and software will double in 2004 and using strategic partners we plan to outsource selected new developments, while strengthening our core applications and capacity to handle increased levels of business. As the bank’s network grew over the year so too did the required level of support and maintenance. The branch network grew by 18 per cent to 181 outlets. As our customer base grew we added to our service capability so that by the end of the year any of our 1,300,000 customers could access their accounts via 2,864 ATMs, including dedicated Bank Niaga ATMs and ATM Bersama shared units. A new Electronic Delivery Monitoring Centre was implemented in November 2003 to ensure the bank was fully functional, day and night in its electronic delivery systems. 49 < Index > Akses tanpa Batas Boundless Access Tim dari TI dan Network & Services mempunyai tanggung jawab untuk mewujudkan slogan “Akses Tanpa Batas”. Dengan slogan ini maka konsep ‘akses kapan saja, di mana saja’ diwujudkan melalui Dual Data Centre yang dibangun pada tahun 2002 dan ditambah dengan layanan-layanan baru di tahun 2003. Bank Niaga’s IT and Network & Services Team has the responsibility to make the promise of “Boundless Access” a reality. At the heart of this ‘access any time, anywhere’ concept is the Dual Data Centre which was set up in 2002 and some additional service offerings were rolled out in 2003. Niaga Ponsel EDMC Pengolahan Data dengan SAP Yang terbaru dari serangkaian layanan perbankan elektronik Bank Niaga adalah Niaga Ponsel Access, suatu standar baru perbankan yang mobile /bergerak. Setelah mendaftarkan nomor telepon seluler di ATM manapun, nasabah dapat memperoleh informasi saldo, memindahkan dana, membayar tagihan, mengisi ulang pulsa dan mendapatkan informasi nilai tukar valuta asing dan tingkat suku bunga. Electronic Delivery Monitoring Centre kami luncurkan pada Nopember 2003 untuk memastikan agar Bank dapat memonitor dan mengelola layanan ATM, Phone Banking Call Centre, Internet Banking, Cellular Banking dan PC Banking selama 24 jam sehari. Prakarsa yang dimulai pada tahun 2003 dengan bekerjasama dengan SAP ini memungkinkan Bank Niaga memiliki sejumlah sistem manajemen penting yang dapat meningkatkan kinerja, kemampuan perencanaan, penetapan biaya dan penetapan harga / tarif dan juga memahami para nasabah kami dengan lebih baik menggunakan teknik pengolahan data (data mining). Niaga Ponsel The latest in the family of electronic banking services Niaga Ponsel sets new standards in “on-the-move” banking. After registering their mobile phone number via any ATM, customers can obtain balance information, transfer between accounts, pay bills, re-load their mobile phones and obtain exchange and interest rate information. EDMC Our Electronic Delivery Monitoring Centre launched in November 2003 ensures the Bank is able to monitor and manage the performance of ATMs bankwide, the Phone Banking Call Centre, Internet Banking, Cellular Banking and PC Banking services 24 hours a day. Data Mining with SAP This initiative began in 2003, in conjunction with SAP and will give the b a n k a n u m b e r o f i m p o r ta n t management systems with which to upgrade performance, planning, costing and pricing capabilities as well as understand our customers better using data mining techniques. 50 < Index > Internet Banking Niaga Global@ccess Call Center Niaga Access 14041 JUST - DO - IT Direktorat Operasi dan Teknologi Informasi Bank Niaga sepenuhnya difokuskan agar unit bisnisnya menjalankan bisnis. Menurut Direktur TI, Andi Mohammad Hatta, “TI seharusnya tidak tampak namun harus dapat diandalkan sepenuhnya” Bank Niaga’s Directorate of Operation and Information Technology (DO-IT) is focused totally on letting the bank’s business units do business “IT should be invisible yet totally reliable” says IT Director, Andi Mohammad Hatta 51 < Index > Sumber Daya Manusia C. Heru Budiargo, Director Human Resources Apa yang membedakan karyawan Bank Niaga? What makes Bank Niaga people different? Bank Niaga, pencipta lapangan kerja tanpa diskriminasi, memiliki budaya yang sangat kuat hingga terbangun reputasi dalam kompetensi dan layanan yang unggul di bidang jasa keuangan selama bertahun-tahun. Layanan yang baik serta hubungan yang baik dengan para nasabah diawali dan diakhiri dengan mutu dan sikap yang baik para frontliners kami. Lingkungan dan suasana kerja di Bank Niaga adalah salah satu aspek pendorong dan pemberdayaan. Penilaian kinerja murni didasarkan atas prestasi sehingga tidak ada penghalang bagi karyawan yang berprestasi untuk dipromosikan. Praktek dan kebiasaan sehari-hari membuat kami mudah untuk melihat kontribusi setiap individu, dan penghargaan yang diberikan adalah berdasarkan atas kinerja semata. Bank Niaga, an equal opportunities employer, has a very strong culture, responsible for building a reputation for excellent service and competence in financial services over many years. Good service and a sound relationship with our customers starts and ends with the quality and attitude of our frontliners. The working environment at Bank Niaga is one of encouragement and empowerment, a true meritocracy in which there are no barriers to advancement. Our practices and routines make it easy to see the contribution of each individual and rewards are based solely on performance. Persaingan dalam dunia perbankan semakin kompetitif dari waktu ke waktu, sehingga dalam hal ini usaha untuk mempertahankan dan mengembangkan karyawan agar mereka dapat tetap menjaga reputasi bank secara terusmenerus sekaligus memelihara kualitas pendapatan adalah merupakan suatu prioritas. Visi kami adalah menjadi lima besar bank pada tahun 2007 dan berdasarkan benchmark kami sendiri di tahun 2003 kami telah menjadi 3 besar dilihat dari laba yang dihasilkan oleh karyawan dan laba dibandingkan dengan total biaya staf per karyawan. Pelatihan memiliki peran yang penting, dan sepanjang tahun 2003 sekitar separuh dari 3.468 staf kami menghadiri pelatihan intern formal, kursus ekstern dan pelatihan khusus. Hampir semua karyawan ikut serta berbagi pengetahuan dan aktivitas mentoring dalam 12 bulan terakhir. Budaya berbagi pengetahuan telah membedakan Bank Niaga terutama melalui role model oleh para pengawas, pelatihan, standar yang tinggi dalam praktek sehari-hari serta sistem kerja. Bank Niaga menempatkan integritas pada prioritas tertinggi. Setiap karyawan diminta untuk menandatangani penyataan kode etik setiap tahun dan pelanggaran terhadap kode etik tersebut harus dilaporkan, didiskusikan dan dikaji ulang oleh Komite Personalia. Kebijakan Bank tidak memberi toleransi sekecil apapun terhadap penyimpangan di bidang etika bisnis dan integritas. The banking landscape is more competitive than ever and the retention and development of people who can sustain the bank’s reputation and at the same time maintain a quality earnings base will make the difference. Our vision is to be a top 5 bank by 2007 and from our own benchmarking in 2003 we are already top 3 in terms of profit generated by employee and profit to total staff costs per employee. Training plays a big role and during the year about half of our 3,468 staff attended formal internal training, external courses and special events. Almost everyone participated in some form of knowledge sharing and mentoring activities in the last 12 months including the use of supervisors as role models, through direct coaching and in the high standards of day to day practices and working systems. It is the culture of sharing of knowledge that differentiates Bank Niaga Integrity is given the highest priority. Every employee is requested to sign a Code of Conduct statement and breaches of the code are reported, discussed and reviewed by the Personnel Committee. The bank’s policy calls for zero tolerance of any deviation from ethical business practice and integrity. Hiring for an expansion The priority in human resources development during 2003 was very much on future planning. To fulfill our Vision 2007 we estimate the manpower of the bank will have to double in size and our challenge is to hit this target, maintain and improve productivity and build on the professional service standards for which Bank Niaga is already well known. 52 < Index > Merekrut untuk memenuhi kebutuhan ekspansi Prioritas pengembangan sumber daya manusia untuk tahun 2003 adalah perencanaan untuk masa depan. Untuk mencapai Visi 2007 kami memperkirakan Bank Niaga perlu menggandakan jumlah tenaga kerjanya dan tantangan kami adalah mencapai target ini, mempertahankan dan meningkatkan produktivitas dan standar layanan yang profesional yang telah terkenal dimiliki oleh Bank Niaga. Di sepanjang tahun ini Bank Niaga telah menyelesaikan rencana jangka panjangnya meliputi peralatan, metodologi, manual dan sistem yang diperlukan untuk menambahkan sekitar 3.000 karyawan baru sejak tahun 2003 sampai dengan tahun 2007. Jumlah karyawan kami meningkat sekitar 600 orang di tahun 2003. Penambahan ini termasuk juga rekrutmen untuk karyawan non manajerial dengan status pra headcount. Memperluas peran SDM di seluruh jajaran Bank Di tahun ini telah terjadi perubahan besar dalam perekrutan, pelatihan dan pengembangan karier. Di masa depan, manajemen unit lini dan bisnis diminta untuk mengemban suatu peran yang aktif dalam Manajemen SDM, dan proses pendelegasian ini tidak hanya untuk memastikan suatu kebijakan perekrutan tenaga kerja lokal yang lebih efektif di mana saja kami berada, namun juga mendorong para manajer untuk menyadari pentingnya seleksi karyawan yang baik sebagai suatu sarana untuk mencapai target bisnis mereka. SDM sepanjang tahun ini sibuk menyiapkan HRIS (Sistem Informasi Sumber Daya Manusia) untuk diluncurkan di tahun 2004, mempersiapkan semua manajer dengan informasi SDM secara online dan peralatan yang membantu mereka untuk memperoleh dan mengelola orangorang terbaik di bidangnya. Manajemen SDM secara bertahap akan memfokuskan diri sebagai konsultan bagi unit bisnis Bank Niaga. SDM dan Organisasi yang lebih ramping Selama lebih dari 18 bulan yang lalu kami terus menerus melakukan perampingan organisasi dengan mengurangi tingkat pelaporan hingga menjadi empat tingkat (dari enam tingkat sebelumnya). Selain itu, kami juga menerapkan penilaian kinerja dan sistem insentif yang menyeluruh. During the year we completed our long range plan agreeing on the new recruitment tools, methodologies, manuals and systems required to add 3,000 new staff to Bank Niaga by 2007. Our total manpower increased by around 600 staff in 2003. This additional included new hires for non officer employees with pra headcount status. Broadening the HR role across the bank It was also a year of progressive change in the way the bank manages recruitment, training and career development. Going forward, line and business unit management are being asked to play an active role in HRM (human resources management), and this process of devolution not only ensures a more effective local recruitment policy wherever we are represented but encourages managers to recognize the importance of good selection as a means to achieving their business targets. HRM was busy during the year preparing an HRIS (Human Resources Information System) to be launched during 2004, providing all managers with online HR information and tools to assist them to obtain and manage the best people for the job. HRM will increasingly focus as a consultant to the business units of the bank. HR and a flatter organization Over the past 18 months we have steadily flattened the organization by stripping out reporting levels to just four (previously six levels) while implementing a comprehensive performance appraisal and incentive system. In 2003 we launched a new structure for the bank as an organization to separate the business development function from the key operational support functions. Employee stock ownership The Employee Stock Option Programme (ESOP) was approved by shareholders in December 2003 giving employees the opportunity to buy shares through an increase in share capital without pre-emptive rights. This will form an important part of our ongoing efforts to attract, retain and motivate high quality, career-oriented achievers. 53 < Index > “....kami berusaha untuk menjaga nilai-nilai dasar dan budaya Bank Niaga sebagai kunci pertumbuhan laba yang berkualitas secara terus menerus sekaligus mempertahankan reputasi kami.” Di tahun 2003 kami meluncurkan suatu rancangan struktur organisasi baru dimana Bank Niaga memisahkan fungsi pengembangan bisnis dari fungsi pendukung operasional utama. Kepemilikan Saham oleh Karyawan Employee Stock Option Programme (ESOP) telah disetujui oleh para pemegang saham di bulan Desember 2003, dimana karyawan mendapatkan kesempatan untuk membeli saham Bank Niaga melalui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Prakarsa ini merupakan bagian penting dari usaha berkelanjutan kami untuk menarik, mempertahankan dan memotivasi para karyawan yang berkualitas tinggi dan berorientasi pada karir. Looking forward 2004 will be a year of significant expansion with a large number of new branches to open and run. We will recruit more than double the number of new entrants hired in 2003 at various levels of experience. We will continue to concentrate on quality service and sales capability. Our approach to rewarding staff is based on the function of their job, their productivity and to offer incentives to retaining the best. Greater emphasis will be given to raise the level of understanding and adoption of good corporate governance practices, business ethics and employee discipline as the bank welcomes a substantial amount of new employees. The implementation of a complete HR information and resource planning system in 2004 will be a further valuable tool in a phase of aggressive recruitment. Tinjauan ke Depan Tahun 2004 akan menjadi tahun penting untuk ekspansi dengan pembukaan dan pengoperasian sejumlah besar cabang baru. Kami akan merekrut lebih dari dua kali lipat jumlah karyawan baru di tahun 2003 dengan berbagai tingkat pengalaman. Kami akan terus berkonsentrasi pada layanan yang berkualitas, serta kemampuan penjualan. Penghargaan diberikan kepada karyawan berdasarkan pada HR faces two big challenges; first, to continue to spread the message both internally and externally that Bank Niaga is steadily shifting its business focus toward the retail market. Second, as we hire large numbers of new people for the expansion, our efforts to preserve the core values and culture of the bank are key to sustaining quality earnings growth and preserving our reputation. 54 < Index > “.....our efforts to preserve the core values and culture of the bank are key to sustaining quality earnings growth and preserving our reputation”. fungsi pekerjaan, produktivitas mereka dan menawarkan insentif untuk mempertahankan karyawan yang paling berprestasi. Penekanan lebih besar akan diberikan untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan praktek tata kelola perusahaan, etika bisnis dan disiplin karyawan mengingat Bank Niaga akan menyambut banyak karyawan baru. Implementasi informasi SDM dan sistem perencanaan sumber daya manusia secara menyeluruh di tahun 2004 akan menjadi suatu alat yang semakin berharga pada fase perekrutan yang agresif. Sumber Daya Manusia menghadapi dua tantangan besar; pertama, untuk meneruskan dan menyebarluaskan pesan baik secara internal maupun eksternal bahwa Bank Niaga secara mantap mengalihkan fokus bisnisnya menuju pasar ritel. Kedua, sementara kami merekrut banyak karyawan baru untuk memenuhi kebutuhan ekspansi, maka kami berusaha untuk menjaga nilai-nilai dasar dan budaya Bank Niaga sebagai kunci pertumbuhan laba yang berkualitas secara terus menerus dan mempertahankan reputasi kami. 55 < Index > Karir di Bidang Keuangan Careers in Financial Services “Pelatihan berperan besar di Bank Niaga. Budaya berbagi pengetahuan membuat kami berbeda” “Training plays a big role at Bank Niaga. It is the culture of sharing of knowledge that make us different” Layanan yang baik dan hubungan dengan nasabah ditentukan oleh kualitas dan sikap karyawan Bank Niaga. Bank Niaga merencanakan penambahan karyawan sejumlah 3.000 orang sampai dengan tahun 2007. Good service and customer relationships depend on the quality and attitude of Niaga people. The Bank plans to add 3,000 new staff by 2007. 56 < Index > Hampir seluruh karyawan Bank Niaga berpartisipasi dalam berbagai pelatihan atau aktivitas mentoring di tahun 2003 Almost everyone at the bank participated in some form of training or mentoring activities in 2003 “Employee Stock Option Programme yang telah disetujui di tahun 2003 memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berpartisipasi dalam penghargaan yang diberikan atas kerja keras mereka seiring dengan ekspansi yang dilakukan” Sistem Perencanaan Sumber Daya Manusia yang baru membantu kami mengelola jenjang karir untuk mempertahankan karyawan yang berprestasi tinggi. “An employee stock option programme approved in 2003 gives employees the chance to participate in the rewards from their efforts, as the bank expands” A new Human Resource Department planning system will help us manage career paths to retain the best. 57 < Index > Bank Niaga peduli kepada Masyarakat Di tahun 2003 aktivitas Tanggung Jawab Sosial Bank Niaga secara konsisten tetap difokuskan pada tema “Niaga Peduli Pendidikan” In 2003 for the Bank’s Corporate Social Responsibility activities were still consistently centred around a “Niaga Cares about Education” theme. Beasiswa dan Dukungan kepada Universitas Scholarship and University Support Donasi berupa beasiswa sejumlah Rp 1 miliar diberikan dalam rangka peringatan ulang tahun Bank Niaga yang ke 48 pada 26 September 2003. Dukungan finansial ini ditujukan bagi para mahasiswa yang kurang beruntung untuk membantu penyelesaian studi mereka, bersamaan dengan pemberian sumbangan dana langsung untuk melengkapi fasilitas universitas seperti buku-buku baru untuk perpustakaan dan penyediaan komputer. Tujuh universitas yang terpilih yaitu Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga - Surabaya, Universitas Hasanuddin - Makassar, Universitas Gajah Mada - Yogyakarta, Universitas Atmajaya - Jakarta, Universitas Brawijaya - Malang dan Institut Teknologi Sepuluh November - Surabaya. A donation of Rp 1 billion for scholarships was given to celebrate Bank Niaga’s 48th anniversary on September 26th, 2003. This financial support was directed to students from under-privileged backgrounds to enable them to complete their studies, together with some direct grants to improve university facilities such as new books for libraries and the provision of computers. Seven universities were selected: Bandung Institute of Technology, Airlangga University Surabaya, Hasanuddin University - Makassar, Gajah Mada University - Yogyakarta, Atmajaya University - Jakarta, Brawijaya University - Malang and Tenth November Institute of Technology - Surabaya. Million Books Programme Program Sejuta Buku Program “Sejuta Buku“ merupakan suatu program pengumpulan buku bacaan untuk disumbangkan bagi para siswa dan anak-anak di yayasan sosial, panti asuhan dan sekolah-sekolah pada komunitas yang kurang beruntung. Program ini dimulai pada bulan Mei 2003 dengan pengumpulan donasi buku baru dan bekas melalui jaringan Bank Niaga di seluruh Indonesia dan pada akhir tahun terkumpul sebanyak 802.621 buku yang telah dibagikan kepada panti asuhan dan sekolah yang berhak mendapatkannya. The “Million Books” programme was highly successful in providing children in social institutions, orphanages and schools in under-privileged communities with reading material. Starting in May 2003 the programme gathered new and used books using the bank’s network across Indonesia and by year end, 802,621 books had already been distributed to deserving orphanages and schools. UNICEF/UNESCO support for Elementary Education Continuing the programme with the Department of National Education and these two aid agencies, Bank Niaga is participating from 2002 to 2005 to improve and develop standards at elementary schools and learning communities in Cirebon. This initiative is designed to encourage the school authorities to develop their own resources more efficiently. < Index > Bank Niaga in the Community Dukungan UNICEF/UNESCO untuk Pendidikan Dasar Melanjutkan kerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional dan dua lembaga bantuan PBB yaitu UNICEF dan UNESCO, Bank Niaga berpartisipasi dalam program tiga tahun (dari tahun 2002 hingga tahun 2005) yaitu program untuk meningkatkan standar pendidikan di sejumlah sekolah dasar dan kelompok belajar di Kotamadya Cirebon. Prakarsa ini dirancang untuk mendorong para pendidik sekolah agar dapat mengembangkan sumber daya mereka sendiri secara lebih efisien. Niaga Junior Readers Starting October 2003, Bank Niaga commenced a self help initiative for the children of its employees to study English through a voluntary teaching programme by Bank Niaga employee. With the help and effort of Bank Niaga volunteers, this English study programme will continue into 2004, to broaden the outlook and knowledge of our children. Aid and donations In support of a number of good causes in the community during the year the bank dispersed around Rp 1 billion. Niaga Junior Readers Berawal di bulan Oktober 2003, Bank Niaga memulai inisiatif program belajar Bahasa Inggris untuk anak-anak karyawan Bank Niaga, melalui program mengajar sukarela oleh karyawan Bank Niaga. Dengan bantuan dan usaha secara sukarela dari karyawan Bank Niaga, maka program belajar Bahasa Inggris ini akan berlanjut terus hingga tahun 2004, guna memperluas wawasan dan pengetahuan anak-anak karyawan. Bantuan dan donasi Bank telah mengeluarkan bantuan dan donasi senilai kurang lebih Rp 1 miliar untuk berbagai kegiatan amal bagi masyarakat pada tahun 2003 ini. Program Sejuta Buku The Million Books Programme 59 < Index > Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Gunarni Soeworo Vice President Commissioner Mengapa tata kelola perusahaan sedemikian penting bagi bank? Corporate Governance: why is it so important for banks? Sebuah wawancara dengan Ibu Gunarni Soeworo, Wakil Presiden Komisaris Bank Niaga. Ibu Gunarni Soeworo telah memelopori tata kelola perusahaan selama bertahun-tahun. Di bawah ini adalah pandangan Beliau tentang pokok bahasan tata kelola perusahaan, suatu topik yang masih sering disalah artikan. An interview with Ms Gunarni Soeworo, Vice President Commissioner of Bank Niaga. Ms. Gunarni Soeworo has championed the good corporate governance cause for many years. Here is a selection of her views on this often misunderstood subject. Apakah tata kelola perusahaan itu dan mengapa sedemikian penting? What is corporate governance and why is it so important? Tata kelola perusahaan adalah acuan pokok dari praktek, sikap dan perilaku yang mendasari tanggung jawab moral perusahaan untuk melindungi kepentingan pemegang saham, karyawan, nasabah serta masyarakat luas. Baru-baru ini saya membaca bahwa Federal Reserve Chairman, Alan Greenspan menjabarkannya dengan lebih sederhana lagi : “mengoptimalkan penggunaan sumber daya suatu bangsa untuk tujuan yang paling produktif.” Corporate governance (CG) is an umbrella term covering practices, attitudes and codes of behaviour which support responsible and moral management of companies for the benefit of their shareholders, employees, customers and the public at large. I read recently that Federal Reserve Chairman, Alan Greenspan puts it even more simply: “to promote the allocation of a nation’s savings to its most productive uses.” Tata kelola perusahaan menjadi sangat penting bagi Bank karena peran Bank yang sangat dominan dalam pertumbuhan ekonomi sebagai suatu sumber pembiayaan, di samping alternatif sumber dari pasar modal (saham dan obligasi). Bank perlu memiliki kewenangan dalam menyalurkan dana menjadi pinjaman namun perlu juga meyakinkan bahwa dilakukan pemeriksaan dan pengendalian proses pemberian pinjaman guna melindungi kepentingan penyimpan dana, peminjam dan pemegang saham. Jika publik telah memiliki keraguan bahwa suatu bank memiliki tata kelola yang baik maka akan timbul krisis kepercayaan dan dapat memicu penarikan dana besarbesaran yang juga dapat terjadi pada bank-bank lainnya. CG is important to banks because banks have been historically dominant in fast-emerging economies as one important source of finance alongside equity and bond markets for companies seeking to grow. The freedom of bank managers to use depositors’ funds to lend is essential. Equally of course is the need for checks and controls to manage the process properly for the protection of depositors, borrowers and public shareholders. If the public has some doubts about the way a bank is governed, widespread withdrawals could easily trigger problems not only for one bank but possibly lead to a systemic failure. Krisis ekonomi dan krisis kepercayaan terhadap perusahaan telah menjadikan tata kelola perusahaan sebagai topik utama yang menarik untuk dibahas dalam media masa. Krisis keuangan di Asia yang dimulai di Thailand merupakan katalisator bagi perubahan perbankan di Indonesia. Sedangkan di Amerika Serikat, penurunan yang tajam atas harga saham dan obligasi setelah kasus Enron dan Worldcom telah mendorong munculnya ketentuan Sarbanes - Oxley yang mengatur akurasi dan pertanggung jawaban atas keterbukaan dan laporan perusahaan (lihat tabel di halaman berikut). Biaya It took a major economic and corporate crisis to really bring corporate governance on to the front pages of our newspapers and our televisions scream. The Asian Financial crisis, which began in Thailand in 1997, was a catalyst for change in banking and corporate circles in Indonesia. In the US, the sharp decline in stock and bond prices after the collapse of Enron and Worldcom led ultimately to the Sarbanes-Oxley Act, a series of tough measures to promote transparency and reliability in corporate reporting (see table next page). The cost of ignoring the principles of corporate governance in developing countries has been estimated by 60 < Index > yang timbul akibat mengabaikan prinsip tata kelola perusahaan di negara berkembang diperkirakan oleh Bank Dunia sebesar US 1 triliun, di lain pihak kini sedang dilakukan perhitungan biaya yang timbul untuk di Amerika Serikat dan Eropa. Dunia tentunya tidak dapat mentolerir timbulnya kesalahan serupa di kemudian hari. Ketentuan-ketentuan terkini yang terkait dengan tata kelola perusahaan Basel II the World Bank at US$ 1 trillion and both the US and Europe are still counting the financial and job losses of the past two years of corporate malfeasance. The world just cannot afford to make mistakes of this magnitude. Recent corporate governance legislation and new developments in Indonesia Basel II Di tahun 1998, Komite Basel pada Pengawasan Perbankan memperkenalkan aturan kecukupan modal bagi bank untuk menerapkan suatu kerangka pengukuran risiko keuangan. Indonesia diwakili oleh kelompok-kelompok kerja yang ikut terlibat dalam penyusunan aturan tersebut. Seperangkat peraturan baru yang disebut BASEL II direncanakan akan diselenggarakan di 2004 akan menggantikan ketentuan semula dengan memasukkan perhitungan terhadap risiko operasional dan risiko keuangan dimana kemudian akan mensyaratkan adanya jumlah modal minimum yang dibutuhkan dan tuntutan agar bank lebih terbuka dalam laporan keuangannya. In 1998, The Basel Committee on Banking Supervision introduced capital adequacy rules for banks requiring them to implement a financial risk measurement framework. Indonesia was represented in working groups involved. A new set of regulations called Basel II is planned in 2004 to replace the original and covers operational risk as well as financial risk and goes beyond minimum capital requirements to a supervisory review process and greater disclosure of banks’ financial status. Bank Indonesia telah memberikan indikasi agar bank-bank bersiap diri untuk menerapkan BASEL II. Bank Indonesia has already indicated it expects banks to be ready to implement Basel II Standar Akuntansi Internasional Pada Februari 2001 Komisi Eropa mengusulkan agar sejak tahun 2005, semua laporan keuangan perusahaan yang tercatat di Uni Eropa harus mengikuti standar akuntansi internasional (IAS) guna meningkatkan transparansi akuntansi dan menyediakan laporan yang lebih akurat dan konsisten. Bank Indonesia telah mengadopsi standar baru bekerjasama dengan IAI (Ikatan Akuntan Indonesia). Pada Desember 2003 Bapepam mengeluarkan ketentuan yang mensyaratkan adanya pernyataan pertanggung jawaban oleh Direksi saat mempublikasikan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. International Accounting Standards In February 2001 the European Commission proposed from 2005, all listed EU companies’ accounts should be in accordance with a set of international accounting standards (IAS) to improve the transparency of accounting and provide more accurate and consistent reports. Bank Indonesia has adopted new standards working with the Indonesian Institute of Accountants. In December 2003 Bapepam issued a regulation calling for a signed Directors’ statement of responsibility for the publishing of the financial statements, in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia. Ketentuan Sarbanes-Oxley Ketua Komisi Perbankan di Senat Amerika Serikat Paul Sarbanes dan anggota kongres dari partai Republik Michael Oxley telah membuat Ketentuan yang kemudian dijadikan sebagai undang-undang pada bulan Juli 2002 di Amerika Serikat. Undang-undang ini mengatur prosedur mengenai akurasi dan keandalan dari keterbukaan / laporan keuangan perusahaan dan membatasi auditor dari penyediaan jasa non-auditing. Manajemen puncak harus melakukan verifikasi laporan keuangan secara pribadi. Sarbanes-Oxley Act Senate Banking Committee Chairman, Paul Sarbanes and Republican congressman Michael Oxley wrote the Act, which became law in July 2002 in the US. It sets out procedures regarding the accuracy and reliability of corporate disclosures, restricts auditors from providing non-audit services. It requires top executives to verify their accounts personally. Di Indonesia Asosiasi Praktisi Hukum sedang melihat kemungkinan untuk mengajukan draft perubahan undangundang perseroan melalui konsultasi dengan Departemen Perundang-undangan. In Indonesia our Lawyers Association is looking closely at drafting changes to company law in consultation with the Ministry of Justice 61 < Index > Bagaimana pendekatan Bank Niaga terhadap tata kelola perusahaan ? Alasan utama manajemen Bank Niaga menangani tata kelola perusahaan dengan sangat serius adalah untuk menjaga reputasi Bank. Merupakan tugas yang sangat b e r a t u n t u k m e n e k a n k a n b e ta pa p e n t i n g n y a mempertahankan reputasi yang baik di pasar keuangan. Ketentuan-ketentuan mudah untuk diikuti, namun ketentuan yang ada hanya memandu sebagian kecil dari aktivitas manajemen sehari-hari. Selebihnya diatur oleh nilai-nilai pribadi yang dimiliki seseorang yang dikembangkan melalui budaya kejujuran, keterbukaan, tanggungjawab dan akuntabilitas. Ini telah berlanjut menjadi budaya Bank Niaga. Reputasi atas layanan Bank yang tinggi merupakan aspek utama untuk meraih kepercayaan nasabah selama ini. Bagaimana tata kelola perusahaan dipraktekkan sehari-hari di Bank Niaga ? Secara formal tentunya hal ini dipaparkan dalam analisa dan pembahasan di dalam laporan tahunan ini. Tata kelola perusahaan bukanlah sesuatu yang hanya akan dibahas terbatas di ruang rapat, namun telah merupakan bagian dari aktivitas bank sehari-hari. Bank Niaga mempunyai struktur organisasi yang lebih ramping dibandingkan dengan bank-bank lainnya, hal ini merupakan suatu usaha untuk mempercepat komunikasi dan memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap bisnis dan tantangan yang dihadapi. Ya, di Bank Niaga terdapat pelatihan formal yang menyeluruh mengenai setiap jenis manajemen risiko namun juga senantiasa dilakukan pembahasan atas pentingnya prinsip transparansi dan perilaku yang etis. Kedua aspek tersebut ikut berperan dalam pengembangan karier. Tata kelola perusahaan berpengaruh dalam kebijakan remunerasi, dalam sistem penghargaan (reward) dan dalam kebijakan mengenai Tanggung Jawab Sosial perusahaan. Hal-hal di atas akan tercermin antara lain saat Bank Niaga menjalin kerjasama dengan mitra strategisnya. Pengendalian internal dan manajemen risiko Bank Niaga merupakan bagian penting dalam tata kelola perusahaan, untuk memastikan risiko yang ada dan dampaknya telah dikelola secara memadai sebagaimana diharapkan oleh semua stakeholder. Team Manajemen Risiko juga bertanggung jawab terhadap pengalokasian modal secara optimal. Lima Komite Eksekutif dimana masing-masing komite mengawasi risiko yang berbeda, membantu What is Bank Niaga’s approach to CG? Bank Niaga’s management takes corporate governance very seriously indeed for one key reason; the bank’s reputation. It is very hard to overstate the importance of maintaining a good reputation in a market economy. Rules are easy to follow, but rules guide only a small number of day-to-day management decisions. The rest are governed by the personal code of values and judgment that good managers must have, developed through a culture of fairness, transparency, responsibility and accountability. That has been and continues to be Bank Niaga’s culture. The bank’s strong service reputation has everything to do with the trust of the customer. So how is corporate governance demonstrated in practical terms? Formally it is covered through detailed analysis and discussion in the pages of this annual report. Corporate governance is not something that is restricted to boardroom discussions. It is part of the culture and is happening throughout the bank, every day. Bank Niaga has a flatter organisation structure than many other banks, a deliberate effort on the part of the management to help speed communication and obtain better understanding of our business and the challenges we face. Yes, there is extensive formal training on every type of risk management but there is also communication of the important principles of transparency and ethical behaviour. Both play a part in career development. CG is influential in our remuneration policy, in our rewards system and in our Corporate Social Responsibility policy as we play a role in the community. Increasingly it will be evident in the way we do business with strategic partners. Bank Niaga’s approach to internal control and risk management is a significant part of corporate governance to protect and sustain the bank on behalf of all stakeholder’s, The bank’s risk management team carry the responsibility for adequately managing all risks and the optimum allocation of capital. Assistance from five executive committees, each with a specific area of risk to monitor, helps maintain the quality and effectiveness of decision making. Bank Niaga’s information technology (IT) systems are a very important part of good corporate governance, by providing access to data - the intelligence to enable us to manage the bank’s financial performance and risk position. 62 < Index > mempertahankan kualitas dan efektivitas pengambilan keputusan. Sistem teknologi informasi (TI) Bank Niaga juga merupakan bagian yang sangat penting dalam tata kelola perusahaan, dengan menyediakan akses ke data – suatu kecanggihan yang memungkinkan kami untuk mengelola kinerja keuangan sekaligus diimbangi dengan perhitungan risiko. Masih banyak pekerjaan yang sedang kami laksanakan untuk meningkatkan penyimpanan dan pengolahan data, proteksi dan akses guna membantu Bank Niaga mematuhi persyaratan pengawasan dan pelaporan ke Bank Indonesia. Sudah pasti bahwa untuk mengelola semua ini cukup mahal, sehingga tata kelola perusahaan hanya merupakan biaya dan akan mengurangi laba ? Itu adalah suatu pertanyaan yang baik tetapi juga merupakan suatu mitos. Memahami dan mengimplementasikan tata kelola perusahaan justru dapat meningkatkan nilai dan kemampuan menghasilkan laba bagi bank. Manajemen risiko yang baik akan membuat Bank dapat melihat arah bisnis kedepannya dengan jelas dan menghindari kesulitankesulitan. Memahami manajemen risiko akan membantu mengembangkan strategi untuk menetapkan harga (pricing) yang tepat. Menyangkut biaya, sebagian telah diinvestasikan dalam bentuk teknologi informasi. Bila Bank merasakan biaya ini merupakan beban maka perlu dicari alternatif kerjasama strategis dengan pihak lain. Di Thailand, enam bank terbesar menguasai sekitar 75 persen dari pasar jasa keuangan. Di Indonesia kita sudah menyaksikan adanya konsolidasi penting di sektor perbankan baru-baru ini, termasuk Bank Niaga, bank asing dan juga bank lokal sedang melakukan konsolidasi dan sedang terjadi kecenderungan perubahan kepemilikan secara signifikan. Ini berarti akan terdapat gagasan baru dan peningkatan layanan bagi nasabah, lebih banyak pengalaman, keahlian serta secara umum membaiknya sektor perbankan yang akan bermanfaat bagi semua pihak hal mana merupakan bagian dari tujuan tata kelola perusahaan. Work still goes on to improve data storage, protection and access to help comply with the supervisory and reporting requirements of Bank Indonesia as the industry regulator. Surely the management of all of this is expensive and so presumably CG is a cost and a drag on profits? That is a good question but it is also a myth. A sound grasp and implementation of CG can raise the value and earning power of a bank. Good risk management allows the bank to see its future business direction clearly and avoid problems. And a good grasp of risk management helps develop a sound pricing strategy. As to the costs, a number of them are already in the investments necessary in information technology. And increasingly when banks find this a burden, mergers and cooperation arrangements are an alternative solution. In nearby Thailand, the six largest banks control about 75 per cent of the financial services market. In Indonesia we have seen significant consolidation in the banking sector recently, Bank Niaga included, as foreign banks as well as local banks are merging and taking significant equity positions. This often means new ideas and service improvements for customers, the injection of more experience and expertise and a general upgrading of the sector, providing value for everyone. And more value creation is the best endorsement of all for corporate governance. 63 < Index > Tata Kelola Perusahaan di Bank Niaga Corporate Governance at Bank Niaga Dewan Komisaris dan Direksi Bank Niaga memiliki komitmen untuk memastikan bahwa praktek-praktek tata kelola perusahaan dilaksanakan sebagai bagian mendasar dari bentuk tanggung jawab mereka dalam melindungi dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham. The Board of Commissioners and Board of Directors are committed to ensuring that Good Corporate Governance (GCG) practices are implemented as a fundamental part of discharging their responsibility to protect and enhance shareholder value. Sejak Nopember 2000 Bank Niaga telah menerbitkan manual tata kelola perusahaan yang mengatur aspek utama dan penerapan praktek terbaik tata kelola perusahaan secara nasional maupun internasional. In November 2000 Bank Niaga published a GCG manual setting out the key aspects and application of national and international best practices in governance. Principles of Good Corporate Governance Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan Ada empat prinsip utama berkenaan dengan tata kelola perusahaan, yakni keterbukaan, tanggung jawab, akuntabilitas dan kesetaraan. Prinsip ini tercermin pada kegiatan operasional sehari-hari oleh para profesional yang memiliki komitmen untuk menjalankan operasional Bank sesuai dengan kepentingan utama Bank dan para pemegang sahamnya. Informasi mengenai kegiatan operasional dan hasil yang dicapai oleh Bank disebarkan secara teratur kepada stakeholders (pihak-pihak yang berkepentingan) melalui media massa, pertemuan publik dan juga pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Tim manajemen Bank Niaga memegang komitmen untuk memastikan Bank memenuhi semua peraturan dan hukum yang berlaku. Dewan Komisaris Di tahun 2003 Dewan Komisaris Bank Niaga terdiri dari tujuh orang anggota, yaitu Presiden Komisaris, Wakil Presiden Komisaris (dengan kapasitas sebagai Komisaris Independen), dua Komisaris Independen yang lain dan tiga anggota lainnya. Dewan Komisaris bertindak mewakili Pemegang Saham bertugas memeriksa dan mengawasi Direksi dalam peran kolektifnya mengelola Bank sesuai dengan tujuan dan strategi-strategi bisnis yang telah ditetapkan. Dewan ini bertugas mengawasi pekerjaan audit ekternal maupun internal dan memastikan temuan audit ditindaklanjuti. Komite Audit, Komite Remunerasi serta Komite Nominasi membantu para Komisaris memastikan tata kelola perusahaan diterapkan secara terus menerus. Komisaris Independen There are four core principles relating to GCG in Bank Niaga, namely transparency, responsibility, accountability and fairness. These principles are reflected in the day to day operations and management of Bank Niaga by professionals committed to operating in the best interests of the bank and its shareholders. Information about the operations and the results of the bank is disseminated regularly to stakeholders using the media, through public meetings and also at the Annual General Meeting of shareholders. Bank Niaga’s management team remain committed to ensure the bank is compliant with all regulations and all prevailing laws. The Board of Commissioners The Board of Commissioners of Bank Niaga consisted of seven members, comprising a President Commissioner, a Vice President Commissioner (in the capacity of Independent Commissioner), a further two Independent Commissioners and three members. The Board of Commissioners acts on behalf of the shareholders to provide oversight and supervision of the Board of Directors in their collective role to manage the bank in line with stated goals and business strategies. They are charged with supervising external and internal audit work and to ensure audit findings are followed up. The Audit Committee and the Remuneration and Nomination committee assist the Commissioners in ensuring good corporate governance practice is adhered to at all times. Independent Commissioners Independent Commissioners are defined as persons not affiliated in any way with the controlling shareholders, with Komisaris Independen didefinisikan sebagai seseorang 64 < Index > yang tidak terafiliasi dalam segala hal dengan pemegang saham pengendali, tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Direksi atau Dewan Komisaris serta tidak sedang menjabat sebagai Direktur pada suatu perusahaan yang terkait dengan Bank. Sesuai dengan peraturan yang berlaku minimum 30 persen dari total anggota Dewan Komisaris harus independen. no affiliated relation with any of the Board of Directors or Commissioners and not concurrently holding the position of a Director in a company related in any way with the bank. According to the law not less than 30 per cent of the total number of Commissioners shall be independent. Direksi The Board of Directors comprises a President Director, a Vice President Director and five Directors, one of whom serves as Compliance Director responsible for the implementation of good corporate governance and compliance with the prevailing laws and regulations relating to bank supervision and public company status. Direksi terdiri atas Presiden Direktur, Wakil Presiden Direktur dan lima Direktur, salah satu Direktur menjabat sebagai Direktur Kepatuhan yang bertanggung jawab terhadap implementasi tata kelola perusahaan dan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku mengenai pengawasan bank dan status perusahaan publik. Direksi bertanggung jawab untuk menciptakan pengawasan internal yang efektif dan efisien, memonitor dan mengelola risiko, memelihara iklim yang kondusif bagi peningkatan produktivitas dan profesionalisme, mengelola sumber daya manusia dan suksesi serta melaporkan kinerja Bank secara keseluruhan kepada para pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Direksi dicalonkan dan dipilih oleh RUPST untuk masa jabatan yang berakhir pada RUPST ketiga sejak tanggal pengangkatan. Meskipun demikian, para pemegang saham diperkenankan untuk memberhentikan Direktur sebelum masa kerjanya berakhir melalui keputusan RUPST. Pencalonan Direksi diusulkan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi yang terdiri dari paling sedikit tiga anggota yang memiliki tanggung jawab sebagai berikut : • Mengembangkan sistem nominasi bagi Direksi dan • • • • Komisaris Melaksanakan pengkajian ulang kinerja Direksi dan Komisaris Menyetujui peran, tanggung-jawab dan deskripsi tugas secara rinci masing-masing anggota Direksi dan Komisaris Merekomendasikan sistem remunerasi yang tepat bagi Direksi dan Komisaris Meyakinkan tersedianya suksesi kepemimpinan The Board of Directors The Board of Directors is responsible for effective and efficient internal control, for monitoring and managing risks, to maintain a conducive climate for increased productivity and professionalism; to manage the bank’s human resources and report to shareholders at the Annual General Meeting of Shareholders (AGM) on the overall performance of the bank. The Board of Directors are nominated and elected by the AGM for a term that ends from the date of their appointment. Shareholders may however, remove any Director prior to the expiration of his or her office through the resolution of an AGM. Nomination to the Board of Directors is proposed by the Nomination and Remuneration Committee which consists of at least three members with an Independent Commissioner as the head of Committee with the following responsibilities: • To develop the nomination system for both boards • To conduct performance reviews of both boards • To agree the roles, responsibilities and detailed job description for each board member • To recommend an appropriate remuneration system for • both boards To assure the bank’s top management succession plan All directors have unrestricted access to Bank Niaga’s records and information including detailed financial and operational reports from senior management as required, and may consult with other employees and seek information upon request. Semua Direktur memiliki akses tidak terbatas, boleh mempergunakan semua catatan dan informasi Bank Niaga 65 < Index > termasuk laporan keuangan dan operasional dari manajemen senior sebagaimana diperlukan dan diperkenankan untuk berkonsultasi dengan karyawan lain serta mencari informasi sesuai dengan keperluan yang ada. Pengkajian Kinerja Direksi dan Dewan Komisaris Para pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) diperkenankan untuk mengkaji ulang kinerja Direksi ataupun Dewan Komisaris, anggotaanggota yang ada serta tanggung jawab penting mereka. Dewan Komisaris juga mengevaluasi kinerja Direksi, secara individu dan secara tim pada pertemuan bulanan Dewan Komisaris dan Direksi. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris mengadakan rapat setiap bulan, sedangkan Direksi mengadakan rapat paling sedikit dua minggu sekali atau kapan saja jika diperlukan. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi diselenggarakan setiap bulan untuk membahas kemajuan Bank secara umum. Setiap notulen rapat terdaftar dan didiskusikan. Performance Review of the Board of Directors and Board of Commissioners The shareholders at the Annual General Meeting of Shareholders (AGM) may review the performance of either board, the members and key areas of responsibilities. The Board of Commissioners also evaluates the performance of the Board of Directors, individually and as a team, at the monthly joint Board Meeting. Meetings of the Boards The Board of Commissioners meets monthly, the Board of Directors meets at least fortnightly or as and when required and both boards meet together every month to discuss the general progress of the bank. The minutes of each meeting are tabled and discussed. The summary of the board meetings by attendance during 2003 is as follows: Ringkasan daftar hadir Rapat Dewan Komisaris dan Direksi di tahun 2003 adalah sebagai berikut: Rapat Dewan Komisaris Board of Commissioners (BoC) Meetings Dr Rozali bin Mohammed Ali Gunarni Soeworo Sigid Moerkardjono Datuk Hamzah bin Bakar Encik Mohd Saleh bin Mahmud Dato’ Halim bin Muhamat Mohammad Syahrial *) Peter B. Stok Hashemi Albakri Andi M. Hatta Tay Un Soo V. Catherinawati Hadiman C. Heru Budiargo D. James Rompas Rapat Direksi Board of Directors (BoD) Meetings Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi BoC and BoD joint Meetings 12 12 11 11 8 12 6 - 12 12 11 11 8 12 6 - 22 22 19 22 22 19 22 11 12 11 12 12 11 11 *) Mengundurkan diri sejak 21 Oktober 2003 *) Resigned as at October 21st, 2003 66 < Index > Komite-komite yang melapor kepada Dewan Komisaris Committees reporting to the Board of Commissioners Dewan Komisaris dibantu oleh dua komite yaitu: The Board of Commissioners is assisted by two committees: 1. Komite Audit 1. The Audit Committee Komite Audit mengadakan pertemuan sedikitnya sebulan sekali, terdiri atas tiga anggota (termasuk satu Komisaris Independen) dimana masing-masing sangat kompeten dalam bidang keuangan, perbankan dan akuntansi. Tanggung jawab kolektif mereka adalah mengawasi dan memeriksa kelalaian yang terdapat pada laporan keuangan, pengendalian internal dan proses audit. The Audit Committee, meeting at least once a month, is comprised of three members (including an Independent Commissioner) each of whom is highly competent in finance, banking and accounting. Their collective responsibility is supervision and oversight of financial reporting, internal control and the audit process. Susunan Komite Audit di tahun 2003 adalah sebagai berikut: The composition of the Audit Committee in 2003 was as follows: Ketua : Sigid Moerkardjono (Komisaris Independen) Sekretaris dan Anggota : Kanaka Puradiredja Anggota : Mawar I.R Napitupulu Chairperson : Secretary and Member Member : : Bp. Kanaka Puradiredja dan Ibu Mawar I.R Napitupulu keduanya memiliki pengalaman yang luas dalam bidang akuntansi dan manajemen keuangan dimana mereka masing-masing adalah managing partner di salah satu Kantor Akuntan Publik di Indonesia. Both Mr. Kanaka and Ms. Mawar I.R Napitupulu have considerable expertise in accounting and financial management in their positions as managing partners of Indonesian accounting firms. 2. Komite Nominasi dan Remunerasi 2. The Nomination and Remuneration Committee Dewan Komisaris membentuk Komite Remunerasi di bulan Maret 2000, dan kemudian digabungkan dengan Komite Nominasi yang dibentuk pada bulan Maret 2002 (disahkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2002) dengan tugas untuk mengkaji dan menentukan: The Board of Commissioners formed a Remuneration Committee in March 2000, and combined it with a Nomination Committee established on March 2002, (endorsed at the Annual General Meeting of Shareholders 2002), with the duties to review and determine: • • Jumlah dan susunan Dewan Komisaris dan Direksi • Kriteria keanggotaan Dewan meliputi kualifikasi yang diinginkan, dan pengalaman untuk individu yang baru diangkat The size and composition of the Board of Commissioners and Directors. • The criteria for Board membership including desirable qualifications and experience for individual new appointees. • Potential candidates for appointment to the Boards of Commissioners and Directors. • The basis for determining and calculating performancebased bonus payments awarded to Directors and Commissioners to be proposed to the Annual General Meeting of Shareholders of Bank Niaga. • The appropriate remuneration system for Board of Commissioners and Directors. • Mengidentifikasi calon potensial untuk diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi • Dasar untuk menentukan dan menghitung pembagian bonus prestasi yang diberikan kepada Direksi dan Komisaris yang diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank Niaga • Merekomendasikan sistem remunerasi yang tepat bagi Direksi dan Komisaris Komite Nominasi dan Remunerasi terdiri dari seluruh anggota Dewan Komisaris dan Presiden Direktur. Sigid Moerkardjono (Independent Commissioner) Kanaka Puradiredja Mawar I.R Napitupulu The Nomination and Remuneration Committee consists of all members of the Board of Commissioners and the President Director. 67 < Index > 3. Komite Eksekutif Direksi dibantu oleh delapan Komite Eksekutif : Komite Manajemen Risiko (RMC) Komite Risiko dan Kebijakan Kredit (CRPC) Komite Asset dan Liability (ALCO) Komite Risiko Pasar (MARCO) Komite Operasional dan Teknologi (OTC) Komite Personalia (PC) Komite Pengembangan Bisnis dan Pemasaran 3. Executive Committees The Board of Directors is assisted by eight Executive Committees: • • • • • • • Tanggung jawab Komite Eksekutif adalah untuk memberikan opini secara profesional dan membantu Direksi dalam mengimplementasikan strategi secara efisien dan efektif, mengkaji ulang kinerja operasional dan masalah penting yang dihadapi Bank Niaga serta mengelola risiko secara sistematis dan proaktif. Credit Risk and Policy Committee (CRPC) Asset and Liability Committee (ALCO) Market Risk Committee (MARCO ) Operation and Technology Committee (OTC) Personnel Committee (PC) Business Development and Marketing Committee (BDMC) (BDMC) Komite Tata Kelola Perusahaan (CGC) Risk Management Committee (RMC) • Corporate Governance Committee (CGC) The Executive Committees are responsible to provide professional opinions and assistance to directors in the efficient and effective implementation of strategies, to review operating performance and significant issues confronting Bank Niaga and to managing risks systematically and proactively. 68 < Index > Tabel di bawah ini menunjukkan jumlah rapat yang diselenggarakan oleh masing-masing komite dan kehadiran masing-masing Direktur pada rapat tersebut di tahun 2003: Komite Committee The table below shows the number of meetings held by each committee and attendance by each of the Directors during 2003: Peter B. Stok Hashemi Albakri D. James V.C. Rompas Hadiman A.M. Hatta C. Heru Budiargo Tay Un Soo Manajemen Risiko Risk Management Dipimpin oleh/chaired by: Peter B. Stok A H 4 4 2 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 Risiko & Kebijakan Kredit Credit Risk & Policy Dipimpin oleh/Chaired by: C. Heru Budiargo A H 12 13 8 13 12 13 13 13 * 13 10 13 * 13 Asset & Liability Asset & Liability Dipimpin oleh/Chaired by: A H 12 13 10 13 12 13 12 13 * 13 10 13 13 13 A H 12 12 8 12 1* 12 11 12 * * 10 12 10 12 A H 5 5 3 5 * 5 * 5 5 5 4 5 5 5 A H 9 10 7 10 10 10 9 10 8 10 10 10 9 10 A H 6 6 6 6 4 6 5 6 4 6 2* 6 5 6 A H 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Tay Un Soo Risiko Pasar Market Risk Dipimpin oleh/Chaired by: V. Catherinawati Hadiman Operasional dan Teknologi Operational and Technology Dipimpin oleh/Chaired by: Andi M. Hatta Personalia Personnel Dipimpin oleh/Chaired by: C. Heru Budiargo Pengembangan Bisnis & Pemasaran Business Development & Marketing Dipimpin oleh/Chaired by: Hashemi Albakri Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Dipimpin oleh/Chaired by: Peter B. Stok A: Rapat yang dihadiri Attended meeting H: Rapat yang diadakan Meetings Held *) Bukan anggota Non members 69 < Index > Kebijakan Remunerasi Remuneration Policy Anggaran Dasar Bank Niaga menyebutkan bahwa RUPST menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi. Pada RUPST di tahun 2003, kewenangan untuk menetapkan remunerasi Direksi telah didelegasikan kepada Dewan Komisaris. Bank Niaga’s Articles of Association specify the AGM shall determine the remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors. At the AGM of Shareholders in 2003, the authority to determine the Board of Directors remuneration was delegated to the Board of Commissioners. Remunerasi Komite Audit, Komisaris dan Direksi untuk tahun 2003 dan 2002 dalam Rupiah adalah sebagai berikut: The aggregate remuneration in Rupiah of the Audit Committee, Commissioners and the Directors for the year 2003 and 2002 are as follows : Komite Audit Audit Committee Total Komisaris Commissioners Gaji Salary Tunjangan Tetap Fixed Allowance 2003 2002 744,231,000 671,153,846 2003 2002 3,837,596,360 2,197,692,336 190,384,625 *) 79,500,000 4,027,980,985 2,277,192,336 2003 2002 8,261,165,760 7,182,217,928 Tunjangan Tetap Fixed Allowance 6,101,873,558 *) 2,969,580,615 Total 14,363,039,318 Total Direksi Directors Gaji Salary *) Kenaikan yang cukup signifikan dalam komponen Tunjangan Tetap Komisaris dan Direksi di tahun 2003 (dibandingkan tahun 2002) disebabkan adanya perubahan kebijakan remunerasi yang diterapkan di tahun 2003 sesuai keputusan RUPS tahun 2003, disamping adanya perbedaan perlakuan pajak, dimana di tahun 2002 Tunjangan Tetap diberikan dalam bentuk Benefit in Kind (subject to corporate tax) sedangkan di tahun 2003 Tunjangan Tetap diberikan dalam bentuk Benefit in Cash (subject to individual tax). 10,151,798,543 *) The significant increase in Fixed Allowance for Commissioners and Directors in 2003 (compared to 2002) was due to a change of remuneration policy in accordance with AGM resolution in 2003, in addition to a change in tax treatment : in 2002 Fixed Allowance was a Benefit in Kind (subject to corporate tax) and in 2003 a Benefit in Cash (subject to individual tax). Dalam RUPS April 2003 (untuk Laporan Keuangan tahun At the AGM in April 2003 (for financial year 2002) 2002) telah disetujui pemberian Special Allowance / Bonus shareholders approved a Special Allowance / Bonus / Tantiem / Tantiem bagi Komisaris dan Direksi Perseroan masingfor Commissioners and Directors as follows : masing sebagai berikut : Komisaris Rp 722.807.664 Commissioners Direksi Rp 3.425.641.025 Directors Special Allowance / Bonus / Tantiem bagi Komisaris dan Direksi Perseroan untuk tahun 2003 akan dibicarakan dan disetujui dalam RUPS tahun 2004 sehingga tidak tercantum dalam Laporan ini. The Special Allowance / Bonus / Tantiem for Commissioners and Directors for financial year 2003 will be reviewed at the AGM in 2004. 70 < Index > Laporan Keuangan Financial Reporting Direksi bermaksud untuk menyajikan penilaian yang seimbang, jelas dan bermanfaat atas posisi dan prospek Bank Niaga dan anak perusahaannya dalam Buku Laporan Tahunan terutama dalam Sambutan Presiden Komisaris, Sambutan Presiden Direktur dan Analisa & Pembahasan oleh Manajemen mengenai Kondisi Keuangan dan Hasil Operasional. The Boards aim to present a balanced, clear and meaningful assessment of the Bank’s and Group’s financial positions and prospects in the Annual Report primarily through the Message from the President Commissioner, Message from the President Director and Management’s Discussion & Analysis of Financial Condition and Results of Operations. Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Konsolidasi Directors’ Statement Regarding the Responsibility for the Consolidated Financial Statement Dapat dilihat pada bagian Laporan Auditor halaman pertama sesuai ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. VIII.G.11 tertanggal 22 Desember 2003. Please refer to the statement contained in the first page of the Audit Report as required by Capital Market Supervisory Board (Bapepam) Regulation No. VIII.G.11 December 22nd, 2003. Indeks Persepsi Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Perception Index Berdasarkan index yang disusun oleh Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG), di tahun 2003 Bank Niaga berada di posisi kelima di antara perusahaan publik lainnya. Bank Niaga was ranked fifth amongst public listed companies in the survey conducted by the Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG). Laporan Tahunan Annual Report Di tahun 2003 Bank Niaga berada di posisi ketiga diantara perusahaan tercatat lainnya dalam hal transparansi yang dinilai berdasarkan pada tingkat keterbukaan informasi dalam Buku Laporan Tahunan 2002 sesuai dengan survey yang dilakukan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Direktorat Jendral Pajak, Badan Pengawas Pasar Modal, Bursa Efek Jakarta, Ikatan Akuntan Indonesia dan Komite Nasional tata kelola perusahaan. In 2003 Bank Niaga was ranked third among public listed companies for transparency based on the level of information and disclosure in its annual report 2002 as surveyed by the Ministry of State Owned Enterprises, Directorate General of Tax, the Indonesian Capital Market Supervisory Agency, the Jakarta Stock Exchange, the Indonesian Institute of Accountants and The National Committee for Corporate Governance. Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Komunikasi yang efektif antara Bank Niaga dan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) merupakan hal yang sangat penting dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan merupakan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan yang dalam hal ini berada di bawah supervisi Presiden Direktur. Sekretaris Perusahaan juga bertugas mengingatkan akan tanggung jawab dan akuntabilitasnya dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Effective communication between the bank and its stakeholders is an important factor in the implementation of corporate governance and is the responsibility of the Corporate Secretary who reports direct to the President Director in this matter. The Corporate Secretary is also tasked to remind the Board of Directors as to their responsibility and accountability in implementing corporate governance. 71 < Index > Kegiatan Tata Kelola Perusahaan di tahun 2003 Corporate Governance Calendar 2003 Januari January : Revisi Pedoman Standar Etika Karyawan serta Penandatanganan oleh seluruh karyawan Bank Niaga. Published a revised set of standards governing business ethics to be signed by all employees of Bank Niaga. Maret : 1. Ibu Gunarni Soeworo, Wakil Presiden Komisaris, menjadi pembicara dalam sosialisasi tentang “A Code for Good Corporate Governance for the Banking Sector” yang diselenggarakan oleh FIAB (Federation of Indonesian Association of Banks). 2. Pembaharuan Piagam Nominasi dan Remunerasi. 1. Ms. Gunarni Soeworo, Vice President Commissioner, spoke on the subject of “A Code for Good Corporate Governance for the Banking Sector” at the FIAB (Federation of the Indonesian Association of Banks). 2. The Nomination and Remuneration Committee charter was revised. : Dalam rangka memperingati ulang tahun Indonesian Institute of Corporate Governance, Bp. C. Heru Budiargo selaku Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko menjadi pembicara untuk topik “Paradigm Shifting toward Good Corporate Governance”. Mr. C. Heru Budiargo, Compliance and Risk Management Director gave a speech at an event commemorating the anniversary of the Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG) on the topic “Paradigm Shifting toward Good Corporate Governance”. : Bp. C. Heru Budiargo selaku Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko menjadi pembicara dalam pertemuan bulanan yang diselenggarakan oleh National Committee for Corporate Governance membawakan topik “How to Develop Transparency and Disclosure in your Company”. Mr. C. Heru Budiargo, Compliance and Risk Management Director gave a speech at the monthly meeting of the National Committee for Corporate Governance (NCCG) entitled “How to Develop Transparency and Disclosure in your Company”. : Berpartisipasi dalam Survey Corporate Governance Perception Index yang dilakukan oleh the Indonesian Institute of Corporate Governance, untuk menilai pencapaian perusahaan dalam mengimplementasikan Tata Kelola Perusahaan. Participation in the Corporate Governance Perception Index Survey of the IICG as an assessment of Good Corporate Governance practices. : Terpilih sebagai pemenang ketiga Annual Report Awards dalam penyajian informasi yang transparan untuk Laporan Tahunan 2002 dengan kategori Perusahaan Terbuka (Listed Company) yang diselenggarakan oleh Menteri Negara Urusan BUMN, Direktorat Jendral Pajak, Badan Pengawas Pasar Modal, Bursa Efek Jakarta, Ikatan Akuntan Indonesia dan National Committee for Corporate Governance. Ranked third for Annual Report Awards amongst public listed companies for transparency based on the level of information and disclosure in its Annual Report 2002 as surveyed by the Ministry of State Owned Enterprises, Directorate General of Tax, the Indonesian Capital Market Supervisory Agency, the Jakarta Stock Exchange, the Indonesian Institute of Accountants and the National Committee for Corporate Governance. Desember : 1. Berpartisipasi dalam Survey Pengukuran Corporate Governance Perception Index yang dilakukan oleh the Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG). 2. Rapat Komite Tata Kelola Perusahaan melakukan revisi standar etika karyawan dalam hal penerimaan hadiah dan bingkisan. 1. Participated in the Perception Index Measurement Survey run by IICG. 2. Meeting of the Corporate Governance Committee of Bank Niaga to revise the code of ethics relating to procedures governing the receipt of gifts by employees. March Juni June Juli July Agustus August Oktober October December 72 < Index > Pernyataan Pengendalian Intern Internal Control Statement Tanggung Jawab Direksi terhadap Pengendalian Intern Board of Directors’ Responsibility for Internal Control Direksi menyatakan bertanggung jawab terhadap sistem pengendalian intern dan penelaahan terhadap keefektifannya. Direksi memiliki komitmen untuk meningkatkan sistem perbankan yang aman dan handal melalui manajemen risiko yang efektif dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik. The Board of Directors acknowledges its responsibility for the system of internal control and for reviewing its effectiveness. It is committed to promoting a secure and sound banking system through effective risk management and good corporate governance practices. Pengendalian intern ditetapkan setelah mempertimbangkan pengaruh lingkungan secara menyeluruh yang dilakukan bersama-sama dengan penilaian yang memadai terhadap risiko yang relevan serta mekanisme pemantauan yang efektif. Meskipun demikian, penting untuk disadari bahwa sistem pengendalian yang ada hanya dapat memberikan keyakinan yang memadai dan tidak memberikan jaminan sepenuhnya terhadap salah saji atau kerugian yang material. Tujuan dari pengendalian intern adalah bukan untuk meniadakan risiko sama sekali, namun untuk memungkinkan Bank mencapai tujuannya dalam batas risiko yang masih dapat dikelola. Keefektifan pengendalian intern harus dikaji dalam konteks ini. The internal controls were established after the overall control environment had been considered together with a proper assessment of the relevant risks and monitoring mechanisms. However, it is essential to realize that any control system can only provide reasonable and not absolute assurance against any material misstatement or loss. The objective of the system of internal control is not to eliminate risk completely, but to enable the Bank to achieve its corporate objectives within a managed risk profile. The effectiveness of internal controls should be reviewed in this context. Manajemen Risiko Risk Management Direksi memastikan bahwa proses yang berkesinambungan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengelola risiko yang signifikan telah dilaksanakan sepanjang tahun. Proses ini ditentukan melalui review teratur oleh Direksi dengan menelaah hal-hal sebagai berikut: The Board confirms that an on-going process for identifying, evaluating and managing the Bank’s significant risks has operated throughout the year. This process has been subject to regular review by the Board and the main points of the process are as follows: • Risiko strategis dipertimbangkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi dalam konteks kerangka kerja strategis yang telah ditetapkan. Proses perencanaan strategis didukung oleh rencana bisnis tahunan untuk merespon tantangantantangan strategis yang dihadapi Bank. Penelaahan atas rencana bisnis per kuartal disampaikan kepada Direksi, yang mencakup pencapaian kinerja dibandingkan dengan rencana, analisa terhadap penyimpangan yang signifikan serta indikator-indikator kinerja utama. • Strategic risks are considered by both Boards in the context of an agreed strategic framework. The strategic planning process is supported by an annual business plan to respond to the strategic challenges facing the Bank. Quarterly reviews of the business plan are provided to the Board of Directors covering actual performance against plan, analysis of significant variances and scrutiny of key performance indicators. • Risiko bisnis dari setiap unit bisnis terkait ditelaah secara independen dan teratur. • Business risks relating to the respective business units are monitored via independent reviews on a regular basis. 73 73 < Index > • 74 Terdapat lima komite pada Bank Niaga termasuk Komite Manajemen Risiko yang melakukan peninjauan dan pengarahan terhadap profil risiko dan risk appetite. Semua komite bertemu secara rutin untuk mengkaji penerapan manajemen risiko dan dampaknya terhadap kelangsungan bisnis Bank. Komite-komite tersebut mendiskusikan risiko dan mengambil langkah-langkah serta memberikan rekomendasi tindak lanjut yang diperlukan. • There are five risk committees at the Bank including the Risk Management Committee, which provide an overview and direction for the Bank’s risk profile and risk appetite. All the committees meet on a regular basis to review the risk management implementation and the impact on the Bank’s business. The committees discuss the risks and measures taken and recommend suitable follow-up actions to be taken. Pengendalian Intern Internal Control Dibutuhkan pengendalian intern yang handal untuk memastikan adanya pemisahan tugas, garis otoritas serta kebijakan dan prosedur terkait secara jelas. Karyawan pada semua jajaran mendapat pelatihan sehingga mereka dapat mengimplementasikannya secara efektif dan bertindak dengan cepat. Upaya pengawasan dilaksanakan untuk memastikan pedoman dan prosedur yang ada sepenuhnya diikuti dan penyimpangan yang ada akan ditindaklanjuti. Direksi mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa kegiatan operasional sesuai dengan peraturan yang berlaku. There are sound internal controls to ensure proper segregation of duties together with clear lines of authority and respective policy and procedures. Staff at every level are trained so that they can implement effective and speedy action. Supervisory efforts are made to ensure the guidelines and procedures are adhered to and any deviations will be addressed accordingly. The Bank has taken satisfactory steps to ensure that its operations are in compliance with regulatory requirements. Audit intern dan ekstern melengkapi sistem pengendalian intern dengan memberikan nilai tambah dan saran-saran, memantau kecukupan dan integritas pengendalian intern serta proses manajemen risiko. Bank juga diaudit oleh para regulator. The internal auditors and external auditors complement the internal control system by adding value and providing objective advice, relating to the adequacy and integrity of internal controls and risk management processes. The Bank is also audited by the regulatory authorities. Komite Audit Audit Committee Komite Audit terdiri dari seorang Komisaris Independen dan dua orang Akuntan Publik terdaftar independen dengan reputasi baik yang memberikan kontribusi penting dalam proses assurance. Komite Audit mengadakan pertemuan secara rutin untuk menelaah laporan audit dan tindakantindakan yang telah diambil Manajemen. The Audit Committee comprising of an Independent Commissioner and two independent Public Accountants each with a good reputation, makes an important contribution to the monitoring process. The Audit Committee meets regularly to review the audit reports and action taken by the management. Kesimpulan Conclusion Direksi memberikan opini bahwa sistem pengendalian intern di Bank Niaga dilaksanakan secara memuaskan dan langkah-langkah berkesinambungan telah diambil untuk meningkatkan pengendalian intern sehingga sesuai dengan perubahan-perubahan lingkungan. The Board of Directors are of the opinion that the system of internal controls in the Bank is operating satisfactionly and that continuous steps are being taken in enhancing the internal controls in order to meet the changing environment. 37 < Index > Bagaimana manajemen risiko di Bank dilaksanakan How the Bank’s risk management is carried out Hubungan antara risiko dan pendapatan The connection between risk and reward Langkah menuju visi jangka panjang Bank Niaga memerlukan kemajuan dalam kualitas manajemen risiko pada aktivitas Bank sehari-hari, khususnya pada proses dan pengukuran risiko. Bank Niaga memperoleh pendapatannya dari menerima dan mengelola risiko nasabah untuk laba. Risiko adalah alasan mengapa kami melakukan usaha. Struktur tata kelola manajemen risiko Bank yang kuat menjadi dasar evaluasi keseimbangan antara risiko dan tingkat pengembalian untuk menghasilkan pendapatan yang berkesinambungan, mengurangi fluktuasi pendapatan serta meningkatkan nilai bagi pemegang saham. Progress toward the long term vision of Bank Niaga requires progress in managing the risks of the bank’s every day activities and in particular the process and quality of risk assessment. Bank Niaga derives its revenues from assuming and managing customer risk for profit. Risk is central to why we do business. The bank’s strong risk governance structure is used to evaluate risk and return to produce sustainable revenue, to reduce the volatility of earnings and to increase shareholder value. Definisi kami mengenai risiko Our definitions of risk Bisnis Bank Niaga dipaparkan ke dalam empat risiko utama yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas dan risiko operasional. The business of Bank Niaga is exposed to four major risks, credit risk, market risk, liquidity risk and operational risk. Risiko kredit adalah ketidakmampuan nasabah untuk memenuhi kewajiban membayar kembali. Risiko pasar adalah fluktuasi nilai asset yang disebabkan oleh perubahan harga-harga pasar dan yields. Risiko likuiditas adalah suatu ketidakmampuan untuk mengakomodasi jatuh tempo kewajiban dan penarikan serta pembiayaan pertumbuhan aktiva dan untuk memenuhi kewajiban pada tingkat harga pasar yang layak. Risiko operasional adalah potensi kerugian dari kejadian yang melibatkan orang, proses, teknologi, permasalahan hukum, kejadian eksternal, kepatuhan atau reputasi. Credit risk is the inability of a customer to meet their repayment or delivery obligations. Market risk is the fluctuation of asset values caused by changes in market prices and yields. Liquidity risk represents an inability to accommodate liability maturities and withdrawals, to fund asset growth and otherwise meet contractual obligations at reasonable market rates. Operational risk is the potential for loss resulting from events involving people, processes, technology, legal issues, external events, execution of regulations and others. Siapa yang menilai risiko Bank? Who assess the bank’s risks? Risiko dibahas dan dinilai pada tingkatan Dewan Komisaris (sebagaimana telah diuraikan sebelumnya), pada tingkatan Direksi serta Board of Senior Executive (BoSE) dengan menggunakan struktur komite yang menyeluruh seperti ditunjukkan di halaman berikut. Risk is discussed and assessed at the Board of Commissioners level (as described earlier), at the level of the Board of Directors and by the Board of Senior Executives (BoSE) using a comprehensive committee structure as described in the diagramme on the next page. 75 < Index > Proses Manajemen Risiko dan Tata Kelola di Bank Niaga The risk management and governance process at Bank Niaga Board Committees > Establish commitee > Establish tolerance level & shape risk profile > Review portfolio concentration & ensure diversification DIREKSI BOARD OF DIRECTORS DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee CRPC / ALCO / MARCO > Establish policies and approve limit Kebijakan Kredit Credit Risk Policy Committee ALCO MARCO Komite Audit Audit Committee Komite Operasional + TI Operational + IT Committee Exposure review Review Risiko Bisnis Busi ness Ri sk Revi ew Business Unit / Line Management initiate and manage risk and compliance Unit Perbankan Konsumen & Bisnis Business & Individual Banking Revi ew Ri si ko Pasar Mar ket Ri sk Revi ew Treasury & ALM BOD & BOC delegate responsibility Review Risiko Operasional Operation Risk Review review the portfolio Audit Internal BRR review credit risk portfolio MRR review market risk portfolio ORR review operation risk portfolio Unit Operations Operations 76 < Index > Komite Eksekutif yang terlibat dalam manajemen risiko adalah: Executive Committees involved in risk management: 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. Komite Manajemen Risiko Komite Risiko dan Kebijakan Kredit Komite Asset / Liability (ALCO) Komite Risiko Pasar Komite Operasional dan Teknologi Risk Management Committee Credit Risk and Policy Committee The Asset/Liability Committee (ALCO) Market Risk Committee Operations and Technology Committee Komite Eksekutif terdiri dari anggota Board of Senior Executive dan Group Head terkait sebagai sekretaris. Beberapa Group Head lainnya, Area Managers dan beberapa Karyawan Senior turut diundang sebagai narasumber. The Executive Committee members consist of the Board of Senior Executives and several Group Heads who act as secretaries for committees. Selected Group Heads, Area Managers and senior officers are also invited to contribute but not to vote. Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee Komite ini dipimpin oleh Presiden Direktur, beranggotakan satu orang Komisaris dan anggota Board of Senior Executive. Komite ini bertemu sedikitnya tiga bulan sekali untuk menentukan dan menganalisa tingkat risiko yang berkaitan dengan bisnis Bank, peluang bisnis yang ada dan kecukupan modal Bank. Keputusan dari komite ini dituangkan menjadi kebijakan operasional dan pedoman kerja untuk semua tingkat organisasi. Chaired by the President Director, one Commissioner and the members of BoSE meets at least every three months to determine the appetite for risk, based on analyses of the risk profile of the bank’s business, the business opportunities involved and the capital adequacy of the bank. Decisions of this Committee are incorporated in operational policy and working guidelines at all levels. Tugas Komite ini adalah melakukan kajian atas : The Risk Management Committee reviews : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Penetapan kerangka dan tata kelola manajemen risiko Arah, strategi dan program manajemen risiko Profil risiko dan analisa kecukupan modal Kebijakan dan implementasi manajemen risiko Metodologi pengukuran manajemen risiko Rencana keadaan darurat (Contingency Plan) Kecukupan pencadangan penghapusan Untuk membantu peran komite dimaksud, maka kontrol dan pemeriksaan secara independen terhadap aspek operasional Bank dilakukan oleh internal audit yang diketuai oleh Comptroller. Frame work and governance in risk management Direction, strategy and risk management programme Risk profile and capital analysis Policy and implementation for risk management Methodology in risk measurement Contingency plans for extraordinary events Adequacy of provisions made for losses In addition to the committee’s role, independent supervision and control over the Bank’s operation is conducted by the internal áudit unit, a working unit led by the Comptroller. 77 < Index > Pengelolaan Risiko Kredit Credit Risk Management Risiko kredit di sini dimaksudkan sebagai ketidakmampuan debitur untuk melunasi kewajibannya kepada Bank. Risiko kredit dikelola dengan melakukan review terhadap: Credit risk is the inability of a customer to meet their repayment obligations. Credit risk is managed based on the review of: 1. Diversifikasi risiko kredit dan portofolio (segmen bisnis / sektor industri / debitur) 2. Penetapan kebijakan dan prosedur kredit 3. Penetapan kecukupan pencadangan penghapusan 4. Penetapan profil indikator risiko kredit dan metode pengukuran kredit 1. The diversification of credit risk and portfolio (business segment / industry sectors / borrowers) 2. Credit policy and procedure 3. Adequacy of provisions for loan losses 4. Other major risk indicators and methods of credit risk measurement Komite Risiko dan Kebijakan Kredit bertemu sedikitnya 6 kali setahun dan diketuai oleh Direktur Compliance and Risk Management, dihadiri oleh Presiden Direktur dan anggota Board of Senior Executive lainnya. Pertumbuhan pinjaman yang sehat serta penurunan gross Non Performing Loan Bank Niaga dari 6,16 persen menjadi 3,61 persen ditahun 2003 menunjukkan efektifitas pengelolaan risiko kredit di Bank Niaga. The Credit Risk and Policy Committee meets at least 6 times a year and is chaired by Director of Compliance and Risk Management and attended by the President Director and the other Board of Senior Executive members. The Bank’s loan growth and reduction of the gross non performing loan ratio from 6.16 per cent to 3.61 per cent in 2003 is one indicator of the effectiveness of the Bank’s credit risk management. 78 < Index > Pinjaman di Bank Niaga berdasarkan Industri Loans by Industry 1% Jasa-jasa sosial/masyarakat Social services 1% Layanan Konstruksi 1% Pertambangan Mining Construction services 6% Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, warehousing and communications 1% Listrik, gas dan air Electricity, gas and water 16% Jasa-jasa dunia usaha Business services 4% Pertanian Agriculture 25% Lain-lain Others 2003 15% Perdagangan, restoran dan hotel Trading, restaurants and hotels 30% Industri pengolahan Manufacturing 1% Jasa-jasa sosial/masyarakat Social services 6% Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, warehousing and communications 1% Pertambangan Mining 13% Jasa-jasa dunia usaha Business services 2% Listrik, gas dan air Electricity, gas and water 3% Pertanian Agriculture 26% Lain-lain Others 2002 15% Perdagangan, restoran dan hotel Trading, restaurants and hotels 33% Industri pengolahan Manufacturing 79 79 < Index > Pengelolaan Risiko Likuiditas Liquidity Risk Management Pengelolaan risiko likuiditas adalah kemampuan yang berkesinambungan untuk mengakomodasi jatuh tempo dan penarikan kewajiban, serta membiayai pertumbuhan aktiva dan untuk memenuhi kewajiban pada suku bunga pasar yang layak. Manajemen likuiditas terlibat dalam aktifitas Bank dalam memelihara kapasitas pembiayaan yang bermacam-macam, aktiva lancar dan sumber kas lainnya untuk mengakomodasi fluktuasi pada level aktiva dan kewajiban yang disebabkan oleh gangguan bisnis atau peristiwa yang tidak diantisipasi. Bank Niaga mengelola risiko likuiditas pada beberapa tingkatan yaitu Grup Keuangan, Akuntansi dan Perencanaan yang merumuskan strategi likuiditas dan tingkat suku bunga, Grup Treasury mengelola likuiditas dan tingkat suku bunga secara operasional dan Komite Asset dan Liability (ALCO) mengawasi posisi dan kondisi dari neraca Bank sehubungan dengan kondisi pasar yang dalam pertemuan-pertemuan bulanannya menentukan strategi optimal untuk mengelola risiko ini. ALCO diketuai oleh Direktur Finance & Corporate Planning dengan anggota terdiri dari Presiden Direktur dan Board of Senior Executive. Liquidity risk management is the ongoing ability to accommodate liability maturities and withdrawals, to fund asset growth and otherwise meet contractual obligations at reasonable market rates. Liquidity management involves the bank in maintaining ample and diverse funding capacity, liquid assets and other sources of cash to accommodate fluctuations in asset and liability levels caused by business shocks or unanticipated events. Bank Niaga manages liquidity risk on several levels; the Finance, Accounting and Planning Group formulates liquidity and interest rate strategy, the Treasury Group manages liquidity and interest rate exposure operationally and the Asset and Liability Committee (ALCO) oversees the position and condition of the bank’s balance sheet relative to market conditions and determines at its monthly meetings the optimum strategy to manage this risk. ALCO is chaired by the Director of Finance & Corporate Planning and membership consists of the President Director and Board of Senior Executives. ALCO memusatkan perhatiannya pada besarnya aktiva lancar, termasuk kecukupan cadangan likuiditas di Bank Indonesia, kemampuan Bank untuk menggalang dana dari inter-bank market, struktur pendanaan Bank, jatuh tempo aktiva dan kewajiban, tingkat suku bunga dan kecenderungan pasar, kecukupan pendanaan di masa mendatang dan kondisi ekonomi makro. Selama 2003, kemampuan manajemen risiko likuiditas Bank terbukti dengan jelas dapat menentukan struktur pendanaan yang semakin baik dengan meningkatnya dana murah dengan stabil. Pengelolaan Risiko Pasar Risiko pasar adalah potensi kerugian yang disebabkan oleh perubahan pada harga-harga pasar dan yields. Risiko pasar berkaitan dengan pinjaman nasabah Bank, deposito, aktivitas perdagangan surat-surat berharga dan produk derivatif. Risiko pasar dikelola dalam batas risiko secara menyeluruh dan menggunakan teknik lindung nilai (hedging). Seluruh aktivitas perdagangan sehubungan pada pertukaran mata uang asing, derivatif, pasar uang dan surat-surat berharga dipantau setiap hari dan dikaji dengan basis mark to market sesuai dengan limit yang ditetapkan oleh Komite Risiko Pasar dan sejalan dengan peraturan Bank Indonesia. Komite Risiko Pasar yang diketuai oleh Direktur Corporate Banking bertemu sedikitnya setiap tiga bulan sekali dan dihadiri oleh Presiden Direktur serta anggota Board of Senior Executive. Penurunan kontribusi pendapatan bunga dari Obligasi Pemerintah terhadap persentase total pendapatan bunga ALCO focuses on the size of liquid assets, including reserve requirements at Bank Indonesia, the capacity of the bank to raise money on the inter-bank market, the bank’s funding structure, maturities of assets and liabilities, interest rates and expected trends, future funding requirements and macro economic conditions. During 2003, the bank’s liquidity risk management capabilities were evident in the improved structure of the funding mix with a significant increase in low cost, stable, third party deposits. Market Risk Management Market risk is the potential loss caused by changes in market prices and yields. Market risk is therefore inherent in the bank’s customer loans, deposits, in its trading activities, in securities and in derivatives. Market risk is managed within our overall appetite for risk using hedging techniques. All trading activities in foreign exchange, derivatives, money market and securities are monitored daily and assessed on a mark to market basis conforming to limits set by the Market Risk Committee and in line with Bank Indonesia regulations. The Market Risk Committee meets at least once every three months and is chaired by the Director of Corporate Banking and attended by the President Director and members of the Board of Senior Executives. The reduction in the contribution of interest income from Government bonds as a percentage of total interest income (as the bank’s customer loan portfolio grew) is a good example of the continuous process of Bank Niaga’s efforts through market risk management to optimize yield from its asset mix. 80 < Index > (seiring dengan peningkatan portfolio pinjaman perorangan) merupakan suatu contoh yang baik dari proses usaha Bank Niaga yang berkesinambungan melalui manajemen risiko pasar untuk mengoptimalkan hasil dari bauran aktivanya. Pengelolaan Risiko Operasional Risiko operasional adalah potensi kerugian yang disebabkan oleh suatu peristiwa yang melibatkan orang, kegagalan proses, teknologi, permasalahan hukum, kejadian eksternal, kepatuhan peraturan dan sebagainya. Di bawah struktur tata kelola Bank, masing-masing unit bisnis bertanggung jawab untuk risiko yang terjadi pada kegiatan operasional sehari-hari dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur, pengendalian dan pengawasan rutin. Sebagai tambahan, risiko profil bank secara keseluruhan dan sistem pengawasan intern telah dikembangkan dan dimonitor oleh Komite Operasional dan Teknologi, yang diketuai oleh Direktur Information Technology & System, dengan anggota Board of Senior Executive serta beberapa Group Heads terkait. Komite ini bertemu sekurangnya tiga kali dalam satu tahun dan memusatkan perhatiannya kepada risiko operasional yang berhubungan dengan pengembangan produk, sistem, sumber daya manusia dan prinsip ‘know your customer’ sebagai aspek pencegahan terhadap kemungkinan adanya penipuan dan malpraktek. Operational Risk Management Operational risk is the potential for loss resulting from events involving people, processes failure, technology, legal issues, external events, execution of regulations and others. Under the bank’s corporate governance structure each business unit carries the responsibility for the risks incurred in day to day operations by following laid down policies and procedures, controls and monitoring routines. In addition a bankwide risk profile and internal control system has been developed and is monitored by the Operations and Technology Committee, chaired by the Director of IT with participation by the Board of Senior Executives and selected Group Heads. The committee meets three times a year focusing on the operational risks related to product development, systems, human resources and the principle of ‘know your customer’ as a key preventative measure against bad practice and fraud. Audit Control In addition to the risk management systems and committees already mentioned Bank Niaga maintains an extra line of defense in its Internal Control System. Aside from their regular duties, the Director of Compliance and Risk Management and the Comptroller can be invited in every Audit Committee forum as the reference. Audit Control Sebagai tambahan terhadap sistem dan komite manajemen risiko Bank Niaga telah membentuk fungsi khusus dalam sistem pengendalian internnya. Disamping tugas-tugas rutin yang ada, Direktur Compliance and Risk Management serta Comptroller dapat diundang dan menghadiri setiap Forum Komite Audit sebagai nara sumber. Komite Audit Bank Niaga bertemu sedikitnya sekali dalam sebulan sebagai bagian dari perannya untuk mengkaji ulang setiap kegiatan operasional Bank. Audit intern mengemban pengkajian secara independen pada semua area dan unit bisnis secara sistematis, untuk membahas masalah pengontrolan, memadai tidaknya kebijakan dan prosedur, kepatuhan pada ketentuan bank sentral dan peraturan intern serta efektivitas dari pengawasan dan struktur manajemen, dan melaporkannya langsung kepada Presiden Direktur. Bank Niaga’s Audit Committe meets at least once a month as part of its role to review any and every activity within the bank’s operations. Internal audit carries out independent reviews of all areas and business units on a systematic basis, to examine control issues, adequacy of policies and procedures, compliance with central bank and internal regulations and effectiveness of supervision and management structures, reporting direct to the President Director. In addition as described elsewhere, the Audit Committee of the bank chaired by an Independent Commissioner with two other independent members is tasked with reviewing the effectiveness of the bank’s accounting systems, internal audit function and the work of external auditors. Sebagai tambahan dari seperti yang telah diuraikan sebelumnya, Komite Audit Bank diketuai oleh seorang Komisaris Independen dengan dua anggota independen lain yang bertugas meninjau ulang efektivitas sistem akuntansi Bank, dan fungsi internal audit dan pekerjaan auditor ekstern. 81 < Index > Kepatuhan dan Pengungkapan Hal-hal yang bersifat material Compliance and Material Disclosure Bagian ini memberikan ikhtisar beberapa corporate actions yang dilakukan oleh Bank dan kepatuhan terhadap peraturan Bank Indonesia. This section of the report highlights some of the Bank’s corporate actions and matters of compliance with Bank Indonesia regulations. Paparan Publik Public Expose Sebagai bagian dari komitmen Bank untuk berkomunikasi dengan para pemegang saham, masyarakat umum dan media massa, maka Bank menyelenggarakan sebuah Paparan Publik pada 25 April 2003 untuk menyampaikan kondisi Bank Niaga. As part of the bank’s commitment to have regular dialogue with shareholders, the general public and the press, a public expose was held April 25th, 2003 to disclose the condition of the bank. AGM and EGMs RUPST dan RUPSLB Selama tahun 2003, Bank Niaga telah mengadakan satu kali Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan dua kali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). RUPST diadakan pada tanggal 25 April 2003 dengan menghasilkan beberapa keputusan yaitu: • • • • Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2002 dan mengesahkan Perhitungan Tahunan Perseroan tahun buku 2002 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik ”Siddharta Siddharta & Widjaja”. Menetapkan bahwa laba berjalan Perseroan tahun buku 2002 diperhitungkan untuk menutup kerugian kumulatif Perseroan dalam tahun buku sebelumnya dan menetapkan tidak ada pembagian dividen kepada pemegang saham Perseroan untuk tahun buku 2002. Menyetujui penunjukkan Kantor Akuntan Publik ”Drs. Hadi Sutanto & Rekan” sebagai kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2003 dan Menyetujui usul pengangkatan Datuk Hamzah bin Bakar selaku tambahan Komisaris Independen Perseroan. Pada tanggal 3 Nopember 2003, Perseroan menyelenggarakan RUPSLB untuk menyetujui tindakan Perseroan untuk melepaskan haknya dalam PT CIMB Niaga Securities (dahulu PT Niaga Sekuritas) sebesar 51 persen kepada CIMB (L) Limited Malaysia, suatu perusahaan yang dimiliki secara tidak langsung oleh CAHB. Dengan adanya pelepasan hak oleh Perseroan tersebut maka kepemilikan During the year 2003 the bank held an Annual General Meeting of Shareholders (AGM) and two Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGMs). The AGM was held on April 25th, 2003. Material resolutions passed at the AGM were among others: • Approval and acceptance of the Annual Report including the Financial Statements for the year 2002 as audited by “Siddharta Siddharta & Widjaja” as public accountant. • Approval of the Bank’s profit for year 2002 to be off-set against the Bank’s cumulative losses in the previous years and to declare that no dividend payment is to be made to shareholders. • Appointment of “Drs. Hadi Sutanto & Rekan” as Public Accountants to audit the Bank’s Financial Statements for the year 2003 and • Appointment of Datuk Hamzah bin Bakar as an additional Independent Commissioner. On November 3rd, 2003 an EGM was held to approve the acquisition by CIMB (L) Limited, Malaysia, a company owned indirectly by CAHB, of 51 per cent shareholding in PT Niaga Sekuritas. After the acquisition, ownership of the Bank in PT CIMB Niaga Securities (formerly PT Niaga Sekuritas) was diluted from 99 per cent to 49 per cent. On December 17th, 2003 the Bank held another EGM, relating to a Quasi Reorganisation and an Employee Stock Option Program (ESOP). The EGM also approved resignation of Mr. Mohammad Syahrial as Commissioner and appointed Mr. Ananda Barata as a replacement. 82 < Index > saham Perseroan dalam PT Niaga Sekuritas akan terdilusi dari semula sebesar 99 persen menjadi sebesar 49 persen. Pada tanggal 17 Desember 2003, Perseroan kembali menyelenggarakan RUPSLB yang menyetujui pelaksanaan Kuasi Reorganisasi dan Employee Stock Option Programme (ESOP). RUPSLB juga menyetujui pengunduran diri Bapak Mohammad Syahrial selaku Komisaris dan mengangkat Bapak Ananda Barata sebagai menggantikan Bapak Mohammad Syahrial. IBRA’s Supervision In September 2003, the Bank was released from supervision by IBRA (the Indonesian Bank Restructuring Agency). Outstanding Litigation There were no outstanding material litigation cases as at the reporting date. Employee Code of Ethics Status Pengawasan BPPN Bank Niaga berhasil melepaskan statusnya sebagai Bank Dalam Penyehatan (BDP) dari BPPN dibulan September 2003. Litigasi yang belum terselesaikan Hingga tanggal laporan ini, tidak terdapat litigasi yang perlu dilaporkan. In January 2003, the Bank published an updated code of ethical behaviour to be adopted by all employees. The management subsequently issued a regulation governing the treatment of gifts or benefits offered by customers, suppliers and other third parties to employees, Directors and Commissioners. Regulatory Compliance • Standar Etika Karyawan telah diperbaharui, terakhir dilakukan dibulan Januari 2003. Sebagai tindak lanjut, manajemen telah mengeluarkan peraturan mengenai penerimaan hadiah atau bingkisan dari nasabah, supplier dan pihak ketiga lainnya, yang berlaku baik bagi karyawan, Direksi dan Komisaris. Capital adequacy ratio: the bank’s capital adequacy ratio as at December 31, 2003 was 11.58 per cent, well in excess of the minimum ratio of 8 per cent as stipulated by Bank Indonesia. • Non-performing loans: the bank’s gross NPL ratio improved at reporting date to 3.61 per cent from 6.16 per cent in 2002. Kepatuhan terhadap peraturan • Net Open Position: the bank’s net open position was 1.48 per cent compared with the Bank Indonesia maximum limit of 20 per cent of equity. Credits, marketable securities, derivative transactions and foreign exchange transactions were all within acceptable limits as reported to Bank Indonesia in 2003. • Legal lending limit: Bank Indonesia imposes limits on the percentage of a bank’s credit which may be extended to affiliated customers (10 per cent) and non-affiliated customers (20 per cent).The bank had one outstanding credit to a non-affiliated customer (a legacy loan prior to the 1998 Rupiah crisis) in excess of the legal lending limit for 9.94 per cent. Interest payments are being met under this facility pending a future reduction of principal outstanding. As at December 31st , 2003 the related party limit was breached by 0.71 per cent. Standar Etika Karyawan • Rasio Kecukupan Modal: Rasio kecukupan modal Bank Niaga pada akhir Desember 2003 adalah 11,58 persen, lebih besar dari batas minimum 8 persen yang disyaratkan oleh Bank Indonesia. • Non-performing loan: Pada tanggal pelaporan, rasio NPL gross Bank Niaga adalah 3,61 persen, semakin baik bila dibandingkan dengan 6,16 persen ditahun 2002. • Posisi Devisa Neto: Posisi devisa neto Bank Niaga adalah 1,48 persen jauh lebih rendah jika dibandingkan 83 < Index > dengan batas maksimum yang di tetapkan Bank Indonesia adalah 20 persen dari ekuitas. Kredit, surat berharga, transaksi derivatif dan transaksi valuta asing telah memenuhi ketentuan yang berlaku sebagaimana yang dilaporkan kepada Bank Indonesia ditahun 2003. • Batas Maksimum Pemberian Kredit: Bank Indonesia membatasi maksimum persentase kredit yang diberikan bank kepada pihak terkait (10 persen) dan pihak tidak terkait (20 persen). Terdapat kredit kepada pihak tidak terkait yang melampaui ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit sebesar 9,94 persen akibat melonjaknya nilai mata uang (kurs pada tahun 1998). Meskipun demikian debitur ini masih dapat memenuhi kewajiban pembayaran bunganya. Per 31 Desember 2003, jumlah pelampauan BMPK kepada pihak terkait sebesar 0,71 persen. • Know Your Customer (Prinsip Mengenal Nasabah): Bank Niaga sepenuhnya mematuhi peraturan Bank Indonesia No. 3/10/PBI/2001, No. 5/21/PBI/2003 dan No. 5/32/DPnP tentang Tindak Pidana Pencucian Uang dan malpraktek lainnya. Sejumlah program pelatihan telah dilaksanakan ditahun 2003 ini untuk memastikan agar semua unit bisnis dan unit pendukung mendapat penjelasan yang memadai tentang pencegahan praktek pencucian uang. Sistem laporan transaksi nasabah juga telah dikembangkan bersama oleh tim Teknologi Informasi dan Compliance Management Group. • Know Your Customer (KYC): Bank Niaga is in full compliance with Bank Indonesia regulation No. 3/10/PBI/2001, No. 5/21/PBI/2003 and No. 5/32/DPnP relating to the prevention of money laundering and other illegal practices. A number of specific training courses were carried out in the year 2003 to ensure all business and support units were properly briefed on the precautions against and prevention of suspicious of money laundering. Customer transaction reporting systems were implemented by the bank’s IT team and Compliance Management Group. 84 < Index > Informasi Pemegang Saham Shareholder Information Perbandingan harga saham triwulanan selama tahun 2003 dibandingkan dengan tahun sebelumnya 2003 Quarterly share prices compared with the previous year PERIODE PERIOD Quarter 1st 2nd 3rd 4th TERTINGGI HIGHEST 2003 Rp. 35,Rp. 50,Rp. 50,Rp. 35,- 2002 Rp.155,Rp.180,Rp. 60,Rp. 40,- TERRENDAH LOWEST 2003 Rp. 25,Rp. 25,Rp. 25,Rp. 25,- PENUTUPAN CLOSING VOLUME (dalam ribuan unit) VOLUME (in thousand unit) 2002 2003 2002 2003 2002 Rp. 55,Rp. 65,Rp. 30,Rp. 25,- Rp. 25,Rp. 40,Rp. 30,Rp. 35,- Rp. 135,Rp. 60,Rp. 30,Rp. 35,- 114.613 1.025.076 5.597.269 3.091.894 1.549.510 2.395.680 1.038.243 287.834 Perkembangan dan kebijakan dividen selama lima tahun terakhir Share highlights and dividend policy for the last five years DESCRIPTION Jumlah pemegang saham Total Shareholders 2003 2002 2001 2000 1999 10,191 7,750 5,694 7,126 7,055 - Nominal Rp 500 per saham / share 718,539,351 718,539,351 718,539,351 718,539,351 - Nominal Rp. 5,- per saham / share 77,527,527,833 77,527,527,833 77,527,527,833 77,527,527,833 1,513,582,378 Dividen tunai per saham Cash dividend per share - - - - - Saham bonus yang dibagikan per saham Bonus share given per share - - - - - 25.24 18.87 15.55 14.00 - 5.97 1.80 2.60 1.38 (4.442) Jumlah saham yang beredar Total Shares Issued Nilai buku saham (Rp) Book Value per share Laba bersih per saham (Rp) Net Income per share 718,539,351 85 < Index > Perkembangan Saham Share History 1. Pada bulan Agustus 1999 dalam rangka rekapitalisasi, diadakan penawaran saham baru melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue) III, dengan perbandingan setiap 1 saham lama yang dimiliki dengan nilai nominal Rp 500,- mempunyai hak untuk membeli 99 saham baru dengan nilai nominal Rp 5,- (kelas B). Dengan demikian pada tahun 1999 ini terjadi penambahan saham sejumlah 1.513.582.378 saham Kelas B (rights yang diambil oleh publik/masyarakat). 1. In the recapitalization programme, of August 1999, a new share offering was made through Rights Issue III. Each share with the nominal value of Rp 500,- had the rights to purchase 99 common shares with par value of Rp 5,- (class B). Consequently an additional 1,513,582,378 Class B common shares (rights acquired by public) were issued in 1999. 2. In May 2000, the remaining shares that had not been acquired by the public under the Rights Issue III in 1999 being 69,621,813,371 Class B common shares, were purchased by the Government as the Standby Buyer. In addition, the Government purchased 6,392,132,084 Class B shares through private placement, as approved at the Annual General Meeting of Shareholders (AGM) on June 29th, 2000, in order to attain a Capital Adequacy Ratio (CAR) of 4 per cent in that year. 3. In April 2001, 77,463,606,512 shares were listed in the scripless trading system, and hence the Bank’s shares are traded on a scripless basis both on the Jakarta Stock Exchange and the Surabaya Stock Exchange. 4. In 2002 and 2003 the Bank did not issue any new shares. 2. Pada bulan Mei 2000, sisa saham yang tidak diambil alih oleh publik/masyarakat pada Rights Issue III tahun 1999 yaitu sejumlah 69.621.813.371 saham Kelas B, diambil oleh Pemerintah selaku Pembeli Siaga. Selain itu, adanya penambahan saham oleh Pemerintah sebesar 6.392.132.084 saham Kelas B tanpa melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yang disetujui dan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 29 Juni 2000 yaitu dalam rangka mencapai Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 4 persen pada tahun yang bersangkutan. 3. Mulai bulan April 2001 saham-saham Bank Niaga sebanyak 77.463.606.512 saham diikutkan dalam penerapan sistem perdagangan saham tanpa warkat (scripless trading), sehingga perdagangan saham di bursa baik di Bursa Efek Jakarta maupun Bursa Efek Surabaya dilakukan tanpa warkat. 4. Di tahun 2002 dan tahun 2003 tidak terjadi penambahan saham Perseroan. Kebijakan Dividen 1. Sejak tahun 1999, Bank Niaga tidak membagikan dividen karena mengalami kerugian kumulatif yang diakibatkan oleh krisis ekonomi. 2. Sejak tahun 2000 yaitu sejak Bank Niaga di rekapitalisasi oleh Pemerintah, Bank telah memperoleh laba, namun sesuai ketentuan program penjaminan dari Pemerintah dan ketentuan Pasal 25 ayat 25.5 anggaran dasar Perseroan, Bank Niaga belum diperbolehkan untuk membagikan dividen, dan laba berjalan diperhitungkan untuk menutup kerugian kumulatif dalam tahun-tahun buku sebelumnya. Hal tersebut telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dividend Policy 1. Since 1999, the bank has not paid any dividend due to cumulative losses caused by the economic crisis. 2. Since 2000, when the Bank was recapitalized by the Government, the Bank has been making profits. However, in accordance with the Government guarantee program and stipulated in the Bank’s Articles of Association Article 25 Clause 25.5, the Bank was not permitted to pay any dividend and current profits were utilized to off-set cumulative losses as approved by the Annual General Meeting of Shareholders. 3. In order to set-off the Bank’s cumulative losses, an Extraordinary Meeting of Shareholders on December 17th, 2003 agreed to execute a quasi reorganisation enabling the Bank to be able to pay dividends in the future. 3. Pada tahun 2003 dalam upaya menutupi kerugian kumulatif tersebut, para pemegang saham Perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 17 Desember 2003 telah menyetujui untuk melakukan kuasi reorganisasi, sehingga memungkinkan Bank untuk membagikan dividen pada masa yang akan datang. 86 < Index > Kronologis Penambahan dan Pencatatan Saham Shares Listing Chronology No Keterangan Pengeluaran Saham Description Jumlah Saham dikeluarkan Number of Shares Issued Tanggal Pencatatan Listing Date Bursa Stock Exchange Nilai Nominal Rp. 500,- per saham : Nominal Value Rp. 500,- per share 1 Penawaran Umum Perdana Initial Public Offering 5.000.000 29-11-1989 Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya 2 Dividen Saham Stock Dividend 1.170.953 19-02-1991 Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya 3 Penawaran Umum Terbatas I Rights Issue I 5.252.500 23-12-1992 Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya 4 Company Listing Company Listing 46.353.964 01-03-1993 Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya 5 Saham bonus dari Agio Bonus Share 57.777.417 26-12-1995 Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya 6 Obligasi Konversi Convertible Bonds 42.020.000 15-02-1996 Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya 7 Penawaran Umum Terbatas II Rights Issue II 31.514.487 15-11-1997 Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya Jumlah (Total) 189.089.321 8 Pemecahan Nilai Nominal Saham Stock Split 378.178.642 08-09-1997 Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya 9 Saham bonus dari Agio Bonus Share 340,360,709 16-09-1997 Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya Jumlah 718,539,351 Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya 71.135.395.749 Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya Nilai Nominal Rp. 5,- per saham : Nominal value Rp. 5,- per share 10 11 Penawaran Umum Terbatas III Rights Issue III Penawaran Saham Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Private Placement 6.392.132.084 09-08-1999 Jumlah seluruh saham yang dikeluarkan Number of issued shares : 78.246.067.184 25-04-2001 & 21-03-2001 Jumlah saham dicatatkan Listed shares 77.463.606.512 Jumlah saham tidak dicatatkan Un Listed shares 782.460.672 * Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 29/1999 dan surat persetujuan BPPN No. PB - 720/BPPN/0700 tanggal 6 Juli 2000 dimana sebanyak 1 persen dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan wajib untuk tidak dicatatkan. Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya (tercatat sebanyak 5.609.671.412 saham)* Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya Tidak terdaftar Un Listed * Subject to PP No. 29/1999 and approval letter from BPPN No. PB - 720/BPPN/0700 dated July 6th, 2000 which stipulates that 1 per cent of shares issued should not be listed. 1 87 < Index > Struktur Saham Perseroan pada 31 Desember 2003 Share Structure as at December 31st, 2003 Keterangan Description 1. Jumlah Saham Authorized Capital Kelas A (nominal @Rp. 500,-) Class A Kelas B (nominal @Rp. 5,-) Class B 2. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Paid-up Capital Kelas A (nominal @Rp. 500,-) Class A Kelas B (nominal @Rp. 5,-) Class B 3. Saham dalam Portepel Shares in Portfolio Kelas A (nominal @Rp. 500,-) Class A Kelas B (nominal @Rp. 5,-) Class B Jumlah Nominal (Rp) Nominal (Rp) Jumlah Saham Number of Shares 208,864,604,251 1,400,000,000,000 718,539,351 359,269,675,500 208,146,064,900 1,040,730,324,500 78,246,067,184 746,907,314,665 718,539,351 359,269,675,500 77,527,527,833 387,637,639,165 130,618,537,067 653,092,685,335 - - 130,618,537,067 653,092,685,335 Struktur pemegang saham mayoritas pada 31 Desember 2003 Majority Shareholder as at December 31st, 2003 Pemegang Saham Shareholder Jumlah Saham Number of Shares % 1. Commerce Asset-Holding Berhad - Commerce Asset-Holding Berhad 41,331,001,000 52.82 2. Negara Republik Indonesia - Republic of Indonesia qq Badan Penyehatan Perbankan Nasional - qq Indonesian Bank Restructuring Agency 20,459,237,955 26.15 16,455,828,229 21.03 78,246,067,184 100 3. Pemegang saham lainnya (publik) - Others (public) TOTAL : 88 < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER/DECEMBER 2003, 31 JULI/JULY 2003 DAN/AND 31 DESEMBER/DECEMBER 2002 < Index > SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 SERTA UNTUK PERIODE LIMA BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003, PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003 DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002 PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DIRECTORS’ STATEMENT REGARDING THE RESPONSIBILITY FOR THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 AND FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003, THE SEVEN- MONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003, AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002 PT BANK NIAGA Tbk AND SUBSIDIARIES Kami yang bertanda tangan dibawah ini: We, the undersigned: 1. Nama Alamat Kantor Alamat Rumah : Peter B. Stok : Jl. Jend. Sudirman Kav. 58 : Jl. KH. Muhasyim IV/41, RT.012/006 Cilandak : 2505151, 2505252, 2505353 : Presiden Direktur 1. Name Office address Residential address : Tay Un Soo : Jl. Jend. Sudirman Kav. 58 : Komp. Bank Niaga Jl. Bank Niaga No. 19 Pejaten Pasar Minggu - Jakarta : 2505151, 2505252, 2505353 : Direktur Keuangan dan Perencanaan 2. Name Office address Residential address Nomor Telepon Jabatan 2. Nama Alamat Kantor Alamat Rumah Nomor Telepon Jabatan Telephone Title Telephone Title Menyatakan bahwa: Declare that: 1. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian PT Bank Niaga Tbk dan anak perusahaan (“Bank”); 1. 2. Laporan keuangan konsolidasian Bank telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia; : Tay Un Soo : Jl. Jend. Sudirman Kav. 58 : Komp. Bank Niaga Jl. Bank Niaga No. 19 Pejaten Pasar Minggu - Jakarta : 2505151, 2505252, 2505353 : Finance and Corporate Planning Director We are responsible for the preparation and the presentation of the consolidated financial statements of PT Bank Niaga Tbk and subsidiaries (the “Bank”); 2. The Bank’s consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia; 3. a. All information has been fully and correctly disclosed in the Bank’s consolidated financial statements; 3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan konsolidasian Bank telah dimuat secara lengkap dan benar; b. Laporan keuangan konsolidasian Bank tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; 4. Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian interen Bank. : Peter B. Stok : Jl. Jend. Sudirman Kav. 58 : Jl. KH. Muhasyim IV/41, RT.012/006 Cilandak : 2505151, 2505252, 2505353 : President Director b. The Bank’s consolidated financial statements do not contain false material information or facts, nor do they not omit material information or facts; 4. We are responsible for the Bank’s internal control system. This is our declaration, which has been made truthfully. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. JAKARTA, 20 Januari/January 2004 Atas nama dan mewakili Direksi/For and on behalf of the Board Peter B. Stok Direktur Utama/ President Director Tay Un Soo Direktur Keuangan dan Perencanaan/ Finance and Corporate Planning Director < Index > pwc Kantor Akuntan Publik Drs. Hadi Sutanto & Rekan Gedung PricewaterhouseCoopers Jl H.R. Rasuna Said Kav. C-3 Jakarta 12920 – INDONESIA P.O. Box 2473 JKP 10001 Telephone: +62 21 521 2901 - 06 Facsimile: +62 21 521 2911/12 LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM INDEPENDENT AUDITORS' REPORT TO THE SHAREHOLDERS OF PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Kami telah mengaudit neraca konsolidasian PT Bank Niaga Tbk (“Bank Niaga”) dan anak perusahaan tanggal 31 Desember 2003 dan 31 Juli 2003, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas konsolidasian untuk periode lima bulan yang berakhir tanggal 31 Desember 2003 dan untuk periode tujuh bulan yang berakhir tanggal 31 Juli 2003. Laporan keuangan konsolidasian adalah tanggung jawab manajemen. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasian berdasarkan audit kami. Laporan keuangan konsolidasian Bank Niaga dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002 diaudit oleh auditor independen lain, yang laporannya bertanggal 28 Pebruari 2003, menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai denda atas keterlambatan dan kekurangan pembayaran premi program penjaminan pemerintah terhadap kewajiban bank umum dan dampak memburuknya kondisi ekonomi di Indonesia terhadap Bank Niaga dan anak perusahaan di laporan tahun 2002. We have audited the accompanying consolidated balance sheets of PT Bank Niaga Tbk (“Bank Niaga”) and subsidiaries as at 31 December 2003 and 31 July 2003, and the related consolidated statements of income, changes in equity and cash flows for the fivemonth period ended 31 December 2003 and for the seven-month period ended 31 July 2003. These consolidated financial statements are the responsibility of the management. Our responsibility is to express an opinion on these consolidated financial statements based on our audits. The consolidated financial statements of Bank Niaga and subsidiaries for the year ended 31 December 2002 were audited by other independent auditors, whose report dated 28 February 2003, expressed an unqualified opinion with explanatory paragraphs regarding the penalty assessed on late payments and on the shortage of payments related to the premium fees on the government guarantee program on obligations of commercial banks and the effects of the adverse economic conditions in Indonesia on Bank Niaga and subsidiaries in 2002 report. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance that the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the financial statements. We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion. < Index > pwc Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasian yang disebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Bank Niaga Tbk dan anak perusahaan tanggal 31 Desember 2003 dan 31 Juli 2003, dan hasil usaha, serta arus kas konsolidasian untuk periode lima bulan yang berakhir tanggal 31 Desember 2003 dan untuk periode tujuh bulan yang berakhir tanggal 31 Juli 2003 sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. In our opinion, the consolidated financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the consolidated financial position of PT Bank Niaga Tbk and subsidiaries as at 31 December 2003 and 31 July 2003, and consolidated results of their operations, and cash flows for the fivemonth period ended 31 December 2003 and for the seven-month period ended 31 July 2003, in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia. Seperti dijelaskan pada Catatan 1, 2d dan 42 atas laporan keuangan konsolidasian, PT Bank Niaga Tbk melaksanakan kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Juli 2003 sesuai dengan peraturan yang berlaku dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 51 “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”, dan selanjutnya mengeliminasi saldo akumulasi kerugian pada tanggal 31 Juli 2003 sebesar Rp 8.731.614 juta. Laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2003 juga disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian untuk kemudahan pembaca saja. As disclosed in Notes 1, 2d and 42 to the consolidated financial statements, PT Bank Niaga Tbk executed a quasi-reorganisation as at 31 July 2003 in accordance with the prevailing regulation and the Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) No. 51 “Accounting for Quasi-Reorganisation”, and had therefore eliminated the balance of its accumulated losses as at 31 July 2003 of Rp 8,731,614 million. The consolidated statement of income, changes in equity and cash flow for the year ended 31 December 2003 has also been presented in the consolidated financial statements for the convenience of the reader only. Audit kami dilaksanakan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. Informasi keuangan tambahan PT Bank Niaga Tbk, induk perusahaan saja, pada dan untuk periode lima bulan yang berakhir 31 Desember 2003 dan untuk periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2003 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002 yang terlampir pada halaman 6/1 sampai 6/11, disajikan untuk tujuan analisa tambahan dan bukan merupakan bagian yang diharuskan dari laporan keuangan konsolidasian. Informasi keuangan tambahan tersebut telah tercakup dalam prosedur audit yang kami lakukan atas audit laporan keuangan konsolidasian dan menurut pendapat kami, dalam segala hal yang material, telah disajikan secara wajar, dalam hubungannya dengan laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. Our audits were conducted to form an opinion on the consolidated financial statements tak en as a whole. The supplementary financial information on page 6/1 to 6/11 in respect of PT Bank Niaga Tbk, parent company only, as at and for the five-month period ended 31 December 2003 and for the seven-month period ended 31 July 2003 and for the year ended 31 December 2002, is presented for the purposes of additional analysis and is not a required part of the consolidated financial statements. Such supplementary financial information has been subjected to auditing procedures applied in the audit of the consolidated financial statements and in our opinion, is fairly stated in all material respects in relation to the consolidated financial statements taken as a whole. JAKARTA 20 Januari/January 2004 Drs. Haryanto Sahari Surat Izin Praktek Akuntan Publik/ License of Public AccountantNo. 98.1.0286 The accompanying consolidated financial statements are not intended to present the consolidated financial position, results of operations, and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. Accordingly the accompanying consolidated balance sheets and related consolidated statements of income, and cash flows and their utilisation are not designed for those who are not informed about Indonesian accounting principles, procedures and practices. The standards, procedures and practices utilised in Indonesia to audit such consolidated financial statements may differ from those generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah, except par value per share) NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham) Catatan/ Notes AKTIVA Kas 3 Giro pada Bank Indonesia 4 Giro pada bank lain setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 4.606 pada 31 Desember 2003 (31 Juli 2003: Rp 2.370; 31 Desember 2002: Rp 4.161) 2e,2k,5 Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 15.653 pada 31 Desember 2003 (31 Juli 2003: Rp 21.318; 31 Desember 2002: Rp 10.661) 2f,2k,6 Surat berharga setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 73.141 pada 31 Desember 2003 (31 Juli 2003: Rp 73.584; 31 Desember 2002: Rp 21.159) 2g,2k,7 Tagihan derivatif setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 33 pada 31 Desember 2003 (31 Juli 2003: Rp 35; 31 Desember 2002: Rp 10) 2i,2k,8 Kredit yang diberikan setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 604.424 pada 31 Desember 2003 (31 Juli 2003: Rp 506.010; 31 Desember 2002: Rp 540.464) 2j,2k,9 - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2v - Pihak ketiga Tagihan akseptasi setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 947 pada 31 Desember 2003 (31 Juli 2003: Rp 1.089; 31 Desember 2002: Rp 1.122) 2k,2l Obligasi Pemerintah 2g,10 Penyertaan setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 19.567 pada 31 Desember 2003 (31 Juli 2003: Rp 20.370; 31 Desember 2002: Rp 19.882) 2k,2m,11 - Penyertaan sementara dalam rangka debt to equity swaps - Penyertaan jangka panjang Aktiva tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 154.942 pada 31 Desember 2003 (31 Juli 2003: Rp 140.210; 31 Desember 2002: Rp 122.542) 2n,12 Aktiva pajak tangguhan - bersih 2s,19c Aktiva lain-lain dan biaya dibayar di muka 2k,2o,13 JUMLAH AKTIVA 31 Desember/ December 2003 31 Juli/ July 2003 *) 31 Desember/ December 2002 ASSETS Cash Current accounts with 874,772 Bank Indonesia Current accounts with other banks net of allowance for possible losses of Rp 4,606 in 31 December 2003 (31 July 2003: Rp 2,370; 428,638 31 December 2002: Rp 4,161) Placements with other banks and Bank Indonesia net of allowance for possible losses of Rp 15,653 in 31 December 2003 (31 July 2003: Rp 21,318; 2,033,003 31 December 2002: Rp 10,661) Marketable securities net of allowance for possible losses of Rp 73,141 in 31 December 2003 (31 July 2003: Rp 73,584; 31 December 2002: 1,059,269 Rp 21,159) Derivative receivables net of allowance for possible losses of Rp 33 in 31 December 2003 (31 July 2003: Rp 35; 329 31 December 2002: Rp 10) Loans net of allowance for possible losses of Rp 604,424 in 31 December 2003 (31 July 2003: Rp 506,010; 31 December 2002: Rp 540,464) 300,286 232,677 291,504 941,130 858,722 380,007 287,834 1,555,991 1,965,389 705,853 1,762,945 2,697 3,464 171,950 13,631,503 169,109 11,643,254 163,144 11,052,325 220,849 4,667,640 153,935 4,692,205 111,437 5,571,946 975 24,999 4,089 4,120 4,557 2,864 376,855 166,334 266,777 105,303 281,590 140,762 602,260 582,208 821,422 Related parties Third parties Acceptance receivables net of allowance for possible losses of Rp 947 in 31 December 2003 (31 July 2003: Rp 1,089; 31 December 2002: Rp 1,122) Government Bonds Investments net of allowance for possible losses of Rp 19,567 in 31 December 2003 (31 July 2003: Rp 20,370; 31 December 2002:Rp 19,882) Temporary investments from debt to equity swaps Long term investments Fixed assets net of accumulated depreciation of Rp154,942 in 31 December 2003 (31 July 2003: Rp 140,210; 31 December 2002:Rp 122,542) Deferred tax asset - net Other assets and prepayments 23,749,329 22,732,031 22,837,562 TOTAL ASSETS Setelah penyesuaian kuasi-reorganisasi (lihat Catatan 2d dan 42) After adjustment for quasi-reorganisation (refer to Notes 2d * and 42) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. * Halaman – 1/1 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah, except par value per share) NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham) Catatan/ Notes 31 Desember/ December 2003 31 Desember/ December 2002 31 Juli/ July 2003 *) LIABILITIES AND EQUITY KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Simpanan nasabah - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Hutang pajak Penyisihan penghapusan atas transaksi pada rekening administratif Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain 2v EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham untuk saham seri A, dan Rp 5 per saham untuk saham seri B Modal dasar – 718.539.351 saham seri A dan 208.146.064.900 saham seri B Modal ditempatkan dan disetor penuh - 718.539.351 saham seri A dan 77.527.527.833 saham seri B Tambahan modal disetor Selisih penilaian kembali aktiva tetap Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Laba/(rugi) yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Cadangan umum dan wajib Saldo laba/(akumulasi kerugian) Jumlah ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS Related parties Third parties Deposits from other banks Securities sold under repurchase agreements Derivative payables Acceptance payables Marketable securities issued Borrowings 7,029 19,325,286 857,291 4,753 18,643,270 662,753 24,868 17,880,940 608,755 2h,16 2i,8 2l 17 18 1,657 320,735 - 768 128,231 - 420,178 67,370 453,785 90,000 2v 191,795 697,197 13,035 46,971 1,084,162 17,963 49,735 1,390,712 21,765 2k 4,533 5,816 9,784 20 347,306 316,665 336,807 Related parties Third parties Taxes payable Allowance for possible losses on off balance sheet transactions Accruals and other liabilities 21,765,864 20,911,352 21,354,699 Total liabilities 8,239 6,724 6,736 MINORITY INTEREST 15 2s,19a Jumlah kewajiban HAK MINORITAS LIABILITIES Deposits from customers 2p,14 31 EQUITY Share capital - par value per share Rp 500 for class A shares, and Rp 5 for class B shares 21 2d,21,42 2n,12 Authorised – 718,539,351 class A shares and 208,146,064,900 class B shares Issued and fully paid – 718,539,351 class A shares and 77,527,527,833 746,907 class B shares 9,270,323 Additional paid up capital 147,222 Fixed assets revaluation reserve Difference in transaction of 844 equity changes in subsidiary 746,907 538,709 255,116 746,907 538,709 147,222 11b 1,163 844 2g 19,320 150,293 (51,897) 2c 143,355 37,138 192,842 37,138 290,941 37,138 2d,42 233,518 - 1,975,226 1,813,955 1,476,127 Total equity 23,749,329 22,732,031 22,837,562 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY (8,965,351) Unrealised gains/(losses) on available for sale securities Cumulative translation adjustments General and legal reserve Retained earnings/ (accumulated losses) Setelah penyesuaian kuasi-reorganisasi (lihat Catatan 2d dan 42) After adjustment for quasi-reorganisation (refer to Notes 2d * and 42) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. * Halaman – 1/2 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2003, FOR THE FIVEMONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003 AND THE SEVENMONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003 AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah, except earnings per share) LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003, UN TUK PERIODE LIMA BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham) 31 Desember/ December 2003 Catatan/ Notes PENDAPATAN/(BEBAN) BUNGA Pendapatan bunga Pendapatan provisi dan komisi Beban bunga Beban provisi dan komisi 2q,22 2r 2q,23 Pendapatan bunga bersih PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Pendapat an komisi dan jasa yang tidak berasal dari pemberian kredit Laba penjualan efek Laba belum direalisasi dari efek untuk tujuan diperdagangkan Laba dari transaksi valuta asing Laba dari kontrak derivatif Laba dari pelunasan lebih awal atas Obligasi Pemerintah Pendapatan jasa perbankan lainnya Lain-lain BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Gaji dan tunjangan Umum dan administrasi Rugi belum direalisasi dari efek untuk tujuan diperdagangkan Rugi dari transaksi valuta asing Rugi dari kontrak derivatif Rugi restrukturisasi Tambahan penyisihan penghapusan aktiva produktif Sewa, penyusutan dan pemeliharaan gedung Penurunan permanen nilai surat berharga Lain - lain PENDAPATAN OPERASIONAL BERSIH (lihat Catatan/ refer to Note 42) 1 Agustus/ August 31 Desember/ December 2003 1 Januari/ January 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 (12 bulan/ months) (5 bulan/ months) (7 bulan/ months) (12 bulan/ months) 2,333,226 95,931 954,374 50,140 1,378,852 45,791 2,720,366 56,569 2,429,157 1,004,514 1,424,643 2,776,935 (1,408,157) (83,148) (478,274) (38,205) (929,883) (44,943) (2,268,054) (31,950) (1,491,305) (516,479) (974,826) (2,300,004) 937,852 488,035 449,817 476,931 2g 165,342 120,397 64,974 67,356 100,368 53,041 90,234 74,891 2g - - 50,889 6,902 2c 2i 75,485 18,950 - 80,385 43,244 24 110,536 20,851 50,568 14,775 59,968 6,076 90,845 85,265 7,885 492,611 216,623 350,727 399,266 25 26 (285,216) (246,080) (136,385) (128,702) (148,831) (117,378) 2g (65) (50,954) - 2c 2i 2j (110) - (4,900) - (19,060) - (92,998) (67,955) 2k (372,192) (129,727) (242,465) (93,006) (88,807) (39,408) (49,399) (88,029) (101,352) (47,254) (54,098) (21,531) (88,180) (1,093,822) (537,330) (631,231) (853,292) 336,641 167,328 169,313 22,905 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. (222,833) (178,760) - INTEREST INCOME/ (EXPENSE) Interest income Fees and commissions income Interest expense Fees and commissions expense Net interest income OTHER OPERATING INCOME Non-credit related fees and commissions income Gain from sale of securities Unrealised gain on trading securities Gain from foreign exchange transactions Gain on derivative contracts Gain on early termination of Government Bonds Other banking services income Other OTHER OPERATING EXPENSES Salaries and benefits General and administrative Unrealised loss on trading securities Loss from foreign exchange transactions Loss on derivative contracts Loss on restructuring Additional allowance for possible losses on earning assets Building rental, depreciation and maintenance Permanent decline in value of marketable securities Other NET OPERATING INCOME The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman – 2/1 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2003, FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003 AND THE SEVENMONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003 AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah, except earnings per share) LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003, UN TUK PERIODE LIMA BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham) 31 Desember/ December 2003 Catatan/ Notes PENDAPATAN BUKAN OPERASIONAL - BERSIH Keuntungan dari pelunasan lebih awal atas Exchange Offer Program Pendapatan dari pemulihan selisih kurs penjabaran laporan keuangan atas penghentian kegiatan operasional cabang/kantor perwakilan luar negeri Lain-lain 18 2c,39 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN DAN POS LUAR BIASA MANFAAT/(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2s,19b LABA SEBELUM POS LUAR BIASA POS LUAR BIASA HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 18 31 LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (Rupiah penuh) 2u,28 (lihat Catatan/ refer to Note 42) 1 Agustus/ August 31 Desember/ December 2003 1 Januari/ January 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 (12 bulan/ months) (5 bulan/ months) (7 bulan/ months) (12 bulan/ months) - - - 89,213 20,625 5,074 89,213 15,551 109,838 5,074 104,764 NON OPERATING INCOME - NET Gain on early termination of 2,524 Exchange Offer Program Income from reversal of translation adjustments of discontinued operation of overseas branch/ 32,332 agency office 19,666 Other 54,522 446,479 172,402 274,077 77,427 INCOME BEFORE TAX AND EXTRAORDINARY ITEM 22,497 62,792 (40,295) 14,696 INCOME TAX CREDIT/(EXPENSE) 468,976 235,194 233,782 92,123 INCOME BEFORE EXTRAORDINARY ITEM - - - 63,384 EXTRAORDINARY ITEM 468,976 235,194 233,782 155,507 (1,721) (1,676) (45) (14,388) MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF SUBSIDIARIES 467,255 233,518 233,737 141,119 NET INCOME 1.80 BASIC EARNINGS PER SHARE (Full Rupiah) 5.97 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 2.98 2.99 The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman – 2/2 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2003 (refer to Note 42), FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003 AND THE SEVEN-MONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003 AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 (lihat Catatan 42), UNTUK PERIODE LIMA B ULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Catatan/ Notes Saldo 1 Januari 2002 Tambahan modal disetor/ Additional paid up capital Modal saham/ Share capital Laba/(rugi) yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual/ Unrealised gain/(losses) available for sale securities Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/ Difference in transaction of equity changes in subsidiary Selisih penilaian kembali aktiva tetap/ Fixed assets revaluation reserve 746,907 9,270,323 147,222 844 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Cumulative translation adjustments (227,476) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2c - - - - - Laba yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual 2g - - - - 222,218 Laba yang direalisasi atas penjualan efek dalam kelompok tersedia untuk dijual 2g - - - - (46,639) Pemulihan selisih kurs penjabaran laporan keuangan cabang/kantor perwakilan luar negeri yang dihentikan operasinya Laba bersih tahun berjalan Saldo 31 Desember 2002 2c,39 - - - - - - - - - - 746,907 9,270,323 147,222 844 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. (51,897) Cadangan umum dan wajib/ General and legal reserve 348,294 (25,021) Akumulasi kerugian/ Accumulated losses 37,138 Jumlah ekuitas/ Total equity (9,106,470) 1,216,782 Balance as at 1 January 2002 Cumulative t ranslation adjustments - - (25,021) - - - 222,218 - - - (46,639) Realised gain on sale of available for sale securities (32,332) Reversal of cumulative translation adjustments from discontinued operation of overseas branch/ agency office (32,332) - - - - 141,119 290,941 37,138 (8,965,351 ) 141,119 1,476,127 Unrealised gain available for sale securities Net income for the year Balance as at 31 December 2002 The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman – 3/1 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2003 (refer to Note 42), FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003 AND THE SEVEN-MONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003 AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 (lihat Catatan 42), UNTUK PERIODE LIMA B ULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Catatan/ Notes Saldo 1 Januari 2003 Tambahan modal disetor/ Additional paid up capital Modal saham/ Share capital Laba/(rugi) yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual/ Unrealised gain/(losses) available for sale securities Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/ Difference in transaction of equity changes in subsidiary Selisih penilaian kembali aktiva tetap/ Fixed assets revaluation reserve Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Cumulative translation adjustments 746,907 9,270,323 147,222 844 (51,897) 2c - - - - - Laba yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual 2g - - - - 236,184 Laba yang direalisasi atas penjualan efek dalam kelompok tersedia untuk dijual 2g - - - - (33,994) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Pemulihan selisih kurs penjabaran laporan keuangan cabang/kantor perwakilan luar negeri yang dihentikan operasinya 2c,39 Laba bersih periode tujuh bulan sejak 1 Januari sampai dengan 31 Juli 2003 Saldo 31 Juli 2003 sebelum kuasi-reorganisasi Penggunaan tambahan modal disetor untuk mengeliminasi akumulasi kerugian dalam rangka kuasi -reorganisasi Saldo 31 Juli 2003 setelah kuasi-reorganisasi 2d,42 - - - - - Saldo laba/ (akumulasi kerugian)/ Retained earnings/ (accumulated losses) Cadangan umum dan wajib/ General and legal reserve 290,941 (8,965,351) - - - - - 236,184 - - - (33,994) Realised gain on sale of available for sale securities (89,213) Reversal of cumulative translation adjustments from discontinued operation of overseas branch/ agency office (8,886) (89,213) - - - - - - - 746,907 9,270,323 147,222 844 150,293 192,842 37,138 746,907 (8,731,614 ) 538,709 - 233,737 (8,731,614) 1,476,127 (8,886) Cumulative t ranslation adjustments Unrealised gain available for sale securities 233,737 Net income for the seven-month period since 1 January to 31 July 2003 1,813,955 Balance as at 31 July 2003 before quasi -reorganisation - - - - - 8,731,614 - 147,222 844 150,293 192,842 37,138 - 1,813,955 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. Balance as at 1 January 2003 37,138 - - Jumlah ekuitas/ Total equity Utilisation of additional paid up capital to eliminate accumulated losses in relation to the quasi-reorganisation Balance as at 31 July 2003 after quasi -reorganisation The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman – 3/2 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2003 (refer to Note 42), FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003 AND THE SEVEN-MONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003 AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 (lihat Catatan 42), UNTUK PERIODE LIMA B ULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Catatan/ Notes Saldo 1 Agustus 2003 setelah kuasi-reorganisasi Tambahan modal disetor/ Additional paid up capital Modal saham/ Share capital Laba/(rugi) yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual/ Unrealised gain/(losses) available for sale securities Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/ Difference in transaction of equity changes in subsidiary Selisih penilaian kembali aktiva tetap/ Fixed assets revaluation reserve Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Cumulative translation adjustments 746,907 538,709 147,222 844 150,293 - Cadangan umum dan wajib/ General and legal reserve 192,842 Saldo laba/ Retained earnings Jumlah ekuitas/ Total equity 1,813,955 Balance as at 1 August 2003 after quasi -reorganisation 37,138 - - - (49,487) Cumulative t ranslation adjustments Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2c - - - - Rugi yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual 2g - - - - (99,351) - - - (99,351) Unrealised loss available for sale securities Laba yang direalisasi atas penjualan efek dalam kelompok tersedia untuk dijual 2g - - - - (31,622) - - - (31,622) Realised gain on sale of available for sale securities 11b - - - 319 - - - - 319 Difference in transaction of equity changes in subsidiary 2n,12 - - 107,894 - - - - - 107,894 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih penilaian kembali aktiva tetap Laba bersih periode lima bulan sejak 1 Agustus sampai dengan 31 Desember 2003 Saldo 31 Desember 2003 (49,487) - - - - - - - 233,518 233,518 746,907 538,709 255,116 1,163 19,320 143,355 37,138 233,518 1,975,226 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. Fixed assets revaluation reserve Net income for the five-month period since 1 August to 31 December 2003 Balance as at 31 December 2003 The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman – 3/3 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2003 (refer to Note 42), FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003 AND THE SEVEN-MONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003 AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) LAPORAN PERUBAHAN EK UITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 (lihat Catatan 42), UNTUK PERIODE LIMA B ULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Catatan/ Notes Saldo 1 Januari 2003 Tambahan modal disetor/ Additional paid up capital Modal saham/ Share capital Laba/(rugi) yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual/ Unrealised gain/(losses) available for sale securities Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusaha an/ Difference in transaction of equity changes in subsidiary Selisih penilaian kembali aktiva tetap/ Fixed assets revaluation reserve Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Cumulative translation adjustments 746,907 9,270,323 147,222 844 (51,897) 2c - - - - - Laba yang belum direalisas i atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual 2g - - - - 136,833 Laba yang direalisasi atas penjualan efek dalam kelompok tersedia untuk dijual 2g - - - - (65,616) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Pemulihan selisih kurs penjabaran laporan keuangan cabang/kantor perwakilan luar negeri yang dihentikan operasinya Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih penilaian kembali aktiva tetap Penggunaan tambahan modal disetor untuk mengeliminasi akumulasi kerugian dalam rangka kuasi -reorganisasi Laba bersih tahun berjalan Saldo 31 Desember 2003 2c,39 - - - - - 11b - - - 319 - 2n,12 - - 107,894 - - 2d,42 Saldo laba/ (akumulasi kerugian)/ Retained earnings/ (accumulated losses) Cadangan umum dan wajib/ General and legal reserve 290,941 (58,373) 37,138 Jumlah ekuitas/ Total equity (8,965,351) 1,476,127 - - (58,373) - - - 136,833 - - - (65,616) Balance as at 1 January 2003 Cumulative t ranslation adjustments Unrealised gain available for sale securities Realised gain on sale of available for sale securities - - (89,213) Reversal of cumulative translation adjustments from discontinued operation of overseas branch/ agency office - - - 319 Difference in transaction of equity changes in subsidiary - - - 107,894 Fixed assets revaluation reserve (89,213) - - - - - 8,731,614 - Utilisation of additional paid up capital to eliminate accumulated losses in relation to the quasi-reorganisation - - - - - - - 467,255 467,255 Net income for the year 746,907 538,709 255,116 1,163 19,320 143,355 37,138 233,518 1,975,226 Balance as at 31 December 2003 - (8,731,614) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman – 3/4 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2003, FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003 AND THE SEVENMONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003 AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003, UN TUK PERIODE LIMA BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Arus kas dari kegiatan operasi: Bunga, provisi dan komisi yang diterima Bunga, provisi dan komisi yang dibayar Pendapatan operasional lainnya (Kerugian)/keuntungan selisih kurs - bersih Beban operasional lainnya Pendapatan bukan operasional - bersih Laba sebelum perubahan dalam aktiva dan kewajiban operasi Perubahan dalam aktiva dan kewajiban operasi: - Penurunan/(kenaikan) aktiva operasi: - Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia - Efek untuk tujuan diperdagangkan - Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - Kredit yang diberikan - Tagihan akseptasi - Aktiva lain-lain dan biaya dibayar dimuka - Kenaikan/(penurunan) kewajiban operasi: - Simpanan nasabah - Simpanan dari bank lain - Kewajiban akseptasi - Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain - Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Kas bersih (digunakan untuk)/ diperoleh dari kegiatan operasi 31 Desember/ December 2003 (lihat Catatan/ refer to Note 42) 1 Agustus/ August 31 Desember/ December 2003 1 Januari/ January 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 (12 bulan/ months) (5 bulan/ months) (7 bulan/ months) (12 bulan/ months) 2,834,609 1,057,952 1,776,657 (1,527,322) 130,474 (27,445) (844,502) 2,319 (540,797) 76,250 3,933 (323,967) (11,534) (986,525) 54,224 (31,378) (520,535) 13,853 568,133 261,837 306,296 Cash flows from operating activities: 3,091,372 Interest, fees and commissions received Payments of interest, (2,349,205) fees and commissions 1,482 Other operating income (251,371) Foreign exchange (losses)/gain - net (490,448) Other operating expenses 1,641 Non operating income - net 3,471 472,020 (17,303) 415,063 1,275,092 56,957 (1,292,395) (74,711) 98,179 (2,651,725) (109,237) (2,083,509) (66,772) (568,216) (42,465) 51,294 (3,150,427) (53,423) 86,065 46,527 39,538 256,042 1,426,506 248,536 (133,050) 684,289 194,538 192,504 742,217 53,998 (325,554) 649,547 (617,434) 394,649 889 15,203 (14,314) 48,823 (58,373) (49,487) (8,886) (25,021) (167,539) 885,285 (1,052,824) (2,419,011) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. Profit before changes in operating assets and liabilities Changes in operating assets and liabilities: Decrease/(increase) in operating assets: Placements with other banks and Bank Indonesia Trading securities Securities purchased under resale agreements Loans Acceptance receivables Other assets and prepayments Increase/(decrease) in operating liabilities: Deposits from customers Deposits from other banks Acceptance payables Accruals and other liabilities Cummulative translation adjustments Net cash (used in)/provided from operating activities The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman – 4/1 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2003, FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003 AND THE SEVENMONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003 AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003, UN TUK PERIODE LIMA BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 31 Desember/ December 2003 (lihat Catatan/ refer to Note 42) 1 Agustus/ August 31 Desember/ December 2003 1 Januari/ January 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 (12 bulan/ months) (5 bulan/ months) (7 bulan/ months) (12 bulan/ months) Arus kas dari kegiatan investasi: Penurunan/(kenaikan) surat berharga yang tersedia untuk dijual dan yang dimiliki hingga jatuh tempo Penurunan/(kenaikan) Obligasi Pemerintah Penambahan aktiva tetap Hasil penjualan aktiva tetap 287,565 1,046,163 (758,598) 214,826 1,006,631 (39,558) 1,489 (1,421,081) (24,225) 426 2,427,712 (15,333) 1,063 3,029,505 (52,676) 11,936 Kas bersih diperoleh dari/(digunakan untuk) kegiatan investasi 1,256,127 1,654,844 3,203,591 (398,717) Cash flows from investing activities: Decrease/(increase) in available for sale and held to maturity securities Decrease/(increase) in Government Bonds Acquisition of fixed assets Proceeds from sale of fixed assets Net cash provided from/(used in) investing activities (90,000) (551,456) (242,142) (90,000) (309,314) (420,178) - (420,178) Cash flows from financing activities: Decrease in marketable (10,000) securities issued (612,669) Decrease in fund borrowings Payment for securites sold under (16,418) repurchase agreements (242,142) (819,492) (639,087) Net cash used in financing activities 26,954 244,426 (217,472) 145,493 Net increase/(decrease) in cash and cash equivalents Kas dan setara kas pada awal periode 1,599,075 1,381,603 1,599,075 1,453,582 Cash and cash equivalents at the beginning of the period Kas dan setara kas pada akhir periode 1,626,029 1,626,029 1,381,603 1,599,075 Cash and cash equivalents at the end of the period 300,286 941,130 384,613 300,286 941,130 384,613 232,677 858,722 290,204 1,626,029 1,626,029 1,381,603 Arus kas dari kegiatan pendanaan: Penurunan surat berharga yang diterbitkan Penurunan pinjaman yang diterima Pembayaran surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali Kas bersih digunakan untuk kegiatan pendanaan Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Jumlah kas dan setara kas (1,061,634) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. Cash and cash equivalents consist of: 291,504 Cash 874,772 Current accounts with Bank Indonesia 432,799 Current accounts with other banks 1,599,075 Total cash and cash equivalents The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman – 4/2 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2003, FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003 AND THE SEVENMONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003 AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003, UN TUK PERIODE LIMA BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 31 Desember/ December 2003 (lihat Catatan/ refer to Note 42) 1 Agustus/ August 31 Desember/ December 2003 1 Januari/ January 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 (12 bulan/ months) (5 bulan/ months) (7 bulan/ months) (12 bulan/ months) Supplemental cash flow information: Informasi tambahan arus kas: Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: - Penghapusan akumulasi kerugian dalam rangka kuasi-reorganisasi - Penambahan nilai aktiva tetap dari penilaian kembali - Pendapatan dari pemulihan selisih kurs penjabaran laporan keuangan atas penghent ian kegiatan operasioal cabang/kantor perwakilan luar negeri 8,731,614 8,731,614 - 107,894 107,894 - 89,213 - 89,213 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. Activities not affecting cash flows: Elimination of accumulated losses in - relation to the quasi-reorganisation Increase of fixed assets value due to revaluation Income from reversal of translation adjustments of discontinued operation of overseas 32,332 branch/agency office The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman – 4/3 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 1. 1. UMUM GENERAL PT Bank Niaga Tbk (“Bank Niaga”) didirikan menurut hukum yang berlaku d i Indonesia, berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan No. 90 yang dibuat dihadapan Raden Meester Soewandi, Notaris di Jakarta tanggal 26 September 1955 dan diubah dengan akta notaris yang sama No. 9 tanggal 4 Nopember 1955. Akta-akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia) dengan surat keputusan No. J.A.5/110/15 tanggal 1 Desember 1955 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 729, Berita Negara Republik Indonesia No. 71 tanggal 4 September 1956. PT Bank Niaga Tbk (“Bank Niaga") was established in accordance with Indonesian Corporate Law by Notarial Deed of Raden Meester Soewandi dated 26 September 1955 No. 90, which was amended by deed No. 9 of the same notary dated 4 November 1955. These deeds were approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently Ministry of Justice and Human Rights) in its decision letter No. J.A.5/110/15 dated 1 December 1955, and was published in Supplement No. 729 to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 71 dated 4 September 1956. Bank Niaga memperoleh izin usaha sebagai bank umum dan bank devisa masing-masing berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan No. 249544/U.M.II tanggal 11 Nopember 1955 dan surat keputusan Direksi Bank Indonesia No. 7/116/Kep/Dir/UD tanggal 22 Nopember 1974. Bank Niaga obtained a license as a commercial bank and a foreign exchange bank based on the decision letter of the Ministry of Finance No. 249544/U.M.II dated 11 November 1955 and the decision letter of the Directors of Bank Indonesia No. 7/116/Kep/Dir/UD dated 22 November 1974, respectively. Anggaran Dasar Bank Niaga telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 34 tanggal 25 Nopember 2002, dibuat di hadapan Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM, Notaris di Jakarta, berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 25 Nopember 2002 mengenai pembagian sisa kekayaan setelah likuidasi. Perubahan ini telah dilaporkan ke Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. Bank Niaga’s Articles of Association have been amended from time to time, the latest by notarial deed No. 34 of Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM, in Jakarta, dated 25 November 2002 based on the Extraordinary General Shareholders’ Meeting on 25 November 2002 regarding the distribution of the remaining assets after liquidation. This amendment was reported to the Ministry of Justice and Human Rights. Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Bank Niaga, ruang lingkup kegiatan Bank Niaga adalah melakukan usaha dibidang perbankan sesuai dengan undangundang dan peraturan yang berlaku. Kantor Pusat Bank Niaga berlokasi di Jl. Jend. Sudirman Kav. 58, Jakarta. Hingga tanggal 31 Desember 2003, jaringan operasi Bank Niaga terbagi menjadi 5 wilayah yang membawahi 181 kantor cabang domestik, cabang pembantu domestik dan kios domestik plus. According to Article 3 of its Articles of Association, Bank Niaga’s scope of activities is to conduct general banking services in accordance with the prevailing laws and regulations. Bank Niaga’s head office is located in Jl. Jend. Sudirman Kav. 58, Jakarta. As at 31 December 2003, Bank Niaga’s operation network was devided into 5 regions, covering 181 domestic branches, sub-branches and kiosk plus. Pada tanggal 30 Mei 2000, Bank Niaga bersama Pemerintah Republik Indonesia menandatangani Perjanjian Penyertaan Modal Sementara Pemerintah sebagai persetujuan Pemerintah Republik Indonesia untuk melakukan penyetoran modal ke Bank Niaga melalui program rekapitalisasi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 1999. Sehubungan dengan itu, pada tanggal 31 Mei 2000 Menteri Keuangan menyetujui penerbitan Obligasi Pemerintah berbunga tetap sebesar Rp 9.462.596 untuk membiayai penyertaan modal sementara pemerintah tersebut. Dengan selesainya rekapitalisasi ini maka modal saham Bank Niaga yang ditempatkan dan disetor menjadi 718.539.351 saham seri A dan 77.527.527.833 saham seri B. On 30 May 2000, Bank Niaga and Government of the Republic of Indonesia signed the Government’s Temporary Capital Injection Agreement, whereby the Government of the Republic of Indonesia agreed to inject capital into Bank Niaga through the recapitalisation program under Government Regulation No. 52, year 1999. In relation to that, on 31 May 2000, the Ministry of Finance confirmed the issuance of Fixed Rate Government Bonds of Rp 9,462,596 for financing the Government’s temporary capital injection. Through this recapitalisation, Bank Niaga’s issued and paid up capital became 718,539,351 class A shares and 77,527,527,833 class B shares. Halaman – 5/1 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 1. 1. UMUM (lanjutan) GENERAL (continued) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 29 Juni 2000, para pemegang saham menyetujui untuk mengubah modal disetor Bank Niaga yang berasal dari Pemerintah Republik Indonesia (qq. BPPN) dari 69.621.813.371 saham seri B dengan jumlah nilai nominal Rp 348.109 menjadi 76.013.945.455 saham seri B dengan jumlah nilai nominal Rp 380.070. Perubahan ini telah disetujui oleh Direktorat Jendral Hukum dan Perundangundangan tanggal 30 Juni 2000. Based on the Extraordinary General Shareholders’ Meeting dated 29 June 2000, the shareholders agreed to change the paid up capital of Bank Niaga from the Government of the Republic of Indonesia (qq. IBRA) from 69,621,813,371 class B shares with total par value of Rp 348,109 to 76,013,945,455 class B shares with total par value of Rp 380,070. This change was approved by the Directorate General of Laws and Regulations on 30 June 2000. Sejak 8 Nopember 2002, Bank Niaga merupakan anak perusahaan dari Commerce Asset-Holding Berhad, Malaysia (lihat Catatan 21). Since 8 November 2002, Bank Niaga has been a subsidiary of Commerce Asset-Holding Berhad, Malaysia (refer to Note 21). Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank Niaga tanggal 17 Desember 2003, para pemegang saham menyetujui: Based on Bank Niaga’s Extraordinary General Shareholders’ Meeting dated 17 December 2003, the shareholders approved: • • • • pelaksanaan kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Juli 2003 (lihat Catatan 42); peningkatan modal ditempatkan dan disetor dalam rangka pemberian opsi kepada karyawan untuk membeli saham; perubahan susunan Dewan Komisaris. • • Bank Niaga has direct and indirect ownership in the following subsidiaries and associates: Bank Niaga mempunyai kepemilikan langsung dan tidak langsung pada anak perusahaan dan perusahaan asosiasi berikut ini: Nama perusahaan/ Company’s name a. Niaga Finance Company Ltd., Hong Kong b. PT Niaga Aset Manajemen c. PT Saseka Gelora Finance d. PT Niaga International Factors Kegiatan usaha/ Business activity the execution of a quasi-reorganisation as at 31 July 2003 (refer to Note 42); an increase of issued and fully paid up capital in relation to the employee stock option program; a change in the composition of the Board of Commissioners. Tahun beroperasi Persentase kepemilikan/ komersial/ Percentage of ownership Jumlah Aktiva/ Total Assets 31 Desember/ Year commercial 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ operations December December December December 31 Juli/ 31 Juli/ commenced 2003 July 2003 2002 2003 July 2003 2002 Pembiayaan/Financing Manajemen investasi/ Investment management 99.99% 99.99% 99.99% 1982 204,721 185,261 177,793 99.00% 99.00% 99.00% 1997 7,723 7,391 1,912 Pembiayaan/Financing Pembiayaan dan anjak piutang/ Financing and factoring 81.96% 81.96% 81.96% 1993 127,961 101,289 91,137 53.00% 53.00% 53.00% 1990 47,502 57,641 54,062 49.00% 99.00% 99.00% 1992 57,223 25,299 32,908 59.99% 59.99% 59.99% 1999 2,578 2,384 2,481 20.00% 20.00% 20.00% 1990 178,201 116,623 111,062 e. PT CIMB Niaga Securities (dahulu/formerly Pialang efek/ PT Niaga Sekuritas) Stockbroking f. Niaga Remittance Ltd., Pengiriman uang/ Hong Kong Remmitance g. PT Asuransi Cigna Asuransi jiwa/ Life insurance Halaman – 5/2 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 1. 1. UMUM (lanjutan) GENERAL (continued) Semua anak perusahaan dan perusahaan asosiasi Bank Niaga tersebut berkedudukan di Jakarta, kecuali Niaga Finance Company Ltd. dan Niaga Remmitance Ltd. yang berkedudukan di Hong Kong. All of the subsidiaries and associates of Bank Niaga listed above are domiciled in Jakarta, except for Niaga Finance Company Ltd. and Niaga Remittance Ltd., which are domiciled in Hong Kong. Pada tanggal 3 Nopember 2003, Rapat Umum Pemegang Saham PT Niaga Sekuritas, anak perusahaan, memutuskan untuk meningkatkan modal ditempatkan dari Rp 17.900 menjadi Rp 36.166. Seluruh tambahan modal ditempatkan tersebut, telah dipesan dan disetor oleh CIMB (L) Limited karena Bank Niaga melepaskan haknya untuk memiliki terlebih dahulu saham tersebut. Sebagai akibatnya, kepemilikan Bank Niaga di PT Niaga Sekuritas terdilusi dari 99% menjadi 49% (lihat Catatan 11b). On 3 November 2003, at the General Shareholders’ Meeting of PT Niaga Sekuritas, the subsidiary, resolved to increase the issued capital from Rp 17,900 to Rp 36,166. All the additional issued capital was subscribed and paid up by CIMB (L) Limited as Bank Niaga waived its pre-emptive right to acquire the shares. As a result, Bank Niaga’s ownership interest at PT Niaga Sekuritas was diluted from 99% to 49% (refer to Note 11b). Dengan berubahnya susunan pemegang saham tersebut, nama PT Niaga Sekuritas di ubah menjadi PT CIMB Niaga Securities, efektif pada tanggal 4 Nopember 2003. Following the above changes to the shareholders’ composition, the name of PT Niaga Sekuritas was changed to PT CIMB Niaga Securities, effectively on 4 November 2003. Pada tanggal 3 Desember 2002, Bank Niaga membeli 18.504 saham PT Saseka Gelora Finance yang dimiliki oleh International Finance Corporation (IFC), sehingga kepemilikan Bank Niaga meningkat dari 79,65% menjadi 81,96%. On 3 December 2002, Bank Niaga acquired 18,504 shares of PT Saseka Gelora Finance owned by International Finance Corporation (IFC), as a result, Bank Niaga’s ownership increased from 79.65% to 81.96% . Pada tanggal 31 Desember 2003, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank Niaga adalah sebagai berikut: As at 31 December 2003, the members of Bank Niaga’s Board of Commissioners and Directors were as follows: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Bpk/Mr Dr. Rozali bin Mohammed Ali Ibu/Ms Gunarni Soeworo Bpk/Mr Sigid Moekardjono Bpk/Mr Datuk Hamzah bin Bakar Bpk/Mr Encik Mohd. Salleh bin Mahmud Bpk/Mr Dato’ Halim bin Muhamat Bpk/Mr Ananda Barata * President Commissioner Vice President Commisioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Bpk/Mr Peter B. Stok Bpk/Mr Hashemi Albakri bin Abu Bakar Bpk/Mr Andi Mohammad Hatta Bpk/Mr Tay Un Soo Bpk/Mr C. Heru Budiargo Bpk/Mr Daniel James Rompas Ibu/Mrs Veronica Catherinawati Hadiman President Director Vice President Director Director Director Director Director Director * Penunjukkan akan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2003, karyawan Bank Niaga berjumlah 3.468 (31 Juli 2003: 3.466; 31 Desember 2002: 3.492). Appointment will be effective upon receiving approval from Bank Indonesia. * As at 31 December 2003, the number of employees of Bank Niaga was 3,468 (31 July 2003: 3,466; 31 December 2002: 3,492). Halaman – 5/3 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Laporan keuangan konsolidasian PT Bank Niaga Tbk (“Bank Niaga”) dan anak perusahaan telah diselesaikan oleh Direksi pada tanggal 16 Januari 2004. The consolidated financial statements of PT Bank Niaga Tbk (“Bank Niaga”) and subsidiaries were completed by the Directors on 16 January 2004. Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian PT Bank Niaga Tbk dan anak perusahaan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umu m di Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7. tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam lampiran keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. KEP -06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000. Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements of PT Bank Niaga Tbk and subsidiaries which are in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia and regulation No. VIII.G.7. regarding “Financial Statements Presentation Guidelines” included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the Capital Market Supervisory Board No. KEP06/PM/2000 dated 13 March 2000. a. a. b. Dasar penyusunan konsolidasian laporan keuangan Basis of preparation of the consolidated financial statements Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar harga perolehan dan konsep akrual, kecuali dinyatakan secara khusus. The consolidated financial statements have been prepared on the basis of historical costs and the accrual concept, unless otherwise stated. Laporan arus kas konsolidasian menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. The consolidated statements of cash flows present cash receipts and payments classified on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia and current accounts with other banks. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi jutaan Rupiah yang terdekat. Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah unless otherwise stated. b. Prinsip-prinsip konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Bank Niaga dan anak perusahaan dimana Bank Niaga mempunyai penyertaan saham dengan hak suara lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, serta apabila Bank Niaga memiliki 50% atau kurang saham dengan hak suara tetapi dapat dibuktikan adanya pengendalian. Anak Perusahaan dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian telah beralih kepada Bank Niaga secara efektif dan tidak dikonsolidasi sejak tanggal pelepasan. Principles of consolidation The consolidated financial statements include the financial statements of Bank Niaga and subsidiaries in which Bank Niaga directly or indirectly has ownership of more than 50% of the voting rights, or if equal or less than 50% of the voting rights but Bank Niaga has the ability to control the entity. Subsidiaries are consolidated from the date when effective control is transferred to Bank Niaga and are no longer consolidated from the date of disposal. Halaman – 5/4 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. c. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) Principles of consolidation (continued) Dampak dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian. The effect of all transactions and balances between consolidated companies has been eliminated in preparing the consolidated financial statements. Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali dinyatakan secara khusus. The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries, unless otherwise stated. c. Penjabaran mata uang asing Foreign currency translation Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke Rupiah dengan kurs pada tanggal neraca. Transactions denominated in foreign currencies are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At balance sheet date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing at balance sheet date. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currencies and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the consolidated statement of income. Laporan keuangan kantor cabang luar negeri dijabarkan kedalam Rupiah dengan kurs sebagai berikut: The financial statements of overseas branches were translated into Rupiah, using the following exchange rates: • Aktiva dan kewajiban serta komitmen dan kontinjensi – menggunakan kurs pada tanggal neraca. • Assets and liabilities, commitments and contingencies – at the exchange rates prevailing at balance sheet date. • Pendapatan, beban, laba dan rugi – menggunakan kurs rata-rata yang berlaku pada bulan yang bersangkutan. • Revenues, expenses, gains and losses – at the average monthly exchange rates. Selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan tersebut disajikan pada bagian ekuitas konsolidasian dalam neraca konsolidasian sebagai “selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan”. The resulting translation adjustment is presented in the consolidated equity section of the balance sheet as “cumulative translation adjustments”. Jika kantor cabang luar negeri ditutup, jumlah kumulatif selisih kurs yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan sehubungan dengan cabang yang bersangkutan yang telah ditangguhkan, diakui sebagai pendapatan atau beban dalam periode dimana penutupan kantor cabang luar negeri dilakukan. When an overseas branch is closed, the cumulative translation adjustment relating to the overseas branch that has previously been deferred is recognised as income or expense in the period in which the closure occurred. Halaman – 5/5 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) Below are the major exchange rates used for translation into Rupiah at 31 December 2003, 31 July 2003 and 31 December 2002 using the Reuters’ middle rate at 16:00 Western Indonesia Time (full Rupiah): Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran ke dalam Rupiah pada tanggal 31 Desember 2003, 31 Juli 2003 dan 31 Desember 2002 yang menggunakan kurs tengah Reuters pada pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat (Rupiah penuh): 31 Desember/ December 2003 Dolar Amerika Serikat Yen Euro Dolar Singapura d. e. 8,425.00 78.93 10,648.76 4,964.27 31 Desember/ December 2002 31 Juli/ July 2003 8,490.00 70.74 9,644.82 4,832.30 d. Kuasi-reorganisasi Foreign currency translation (continued) 8,950.00 75.43 9,367.08 5,153.75 United States Dollars Yen Euro Singapore Dollars Quasi-reorganisation Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 51 “Akuntansi KuasiReorganisasi”, kuasi-reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur perusahaan untuk merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh aktiva dan kewajibannya berdasarkan nilai wajarnya, tanpa melalui reorganisasi secara hukum. Based on the Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) No. 51 “Accounting for QuasiReorganisation”, a quasi-reorganisation is an accounting procedure which provides for the company’s restructuring of its equity by eliminating its deficit and revaluing all of its assets and liabilities to their fair value, without going through a legal reorganisation. Penentuan nilai wajar aktiva dan kewajiban Bank Niaga dalam rangka kuasi-reorganisasi ini dilakukan berdasarkan nilai pasar pada tanggal kuasi-reorganisasi. Apabila nilai pasar tidak tersedia atau tidak menggambarkan nilai wajar yang sebenarnya, estimasi nilai wajar dilakukan dengan mempertimbangkan harga aktiva sejenis, estimasi perhitungan nilai sekarang (present value) atau arus kas diskontoan dengan mempertimbangkan tingkat risiko yang dihadapi yang sesuai dengan karakteristik aktiva dan kewajiban tersebut. The determination of Bank Niaga’s assets and liabilities fair values in relation to the quasireorganisation is done based on market value on the date of quasi-reorganisation. Where the market value is not available or does not describe a real fair value, the estimated fair value is determined by considering the price of similar assets, estimation of fair value or discounted cash flow by considering the risk level based on the characteristics of the assets and liabilities. Atas dasar konservatif, manajemen Bank Niaga memutuskan untuk tidak mengakui kenaikan atas penilaian kembali nilai wajar aktiva dan kewajiban tersebut (lihat Catatan 42). On the basis of conservatism, Bank Niaga’s management decided not to recognise the revaluation uplift of the fair value of the assets and liabilities (refer to Note 42). e. Giro pada bank lain Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan penghapusan. Current accounts with other banks Current accounts with other banks are stated at their outstanding balances less any allowance for possible losses. Halaman – 5/6 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f. g. Penempatan Indonesia pada bank lain dan Bank 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f. Placements with other banks and Bank Indonesia Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi penyisihan penghapusan. Placements with other banks are stated at the outstanding balance less any allowance for possible losses. Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi pendapatan bunga yang ditangguhkan. Placements with Bank Indonesia are stated at the outstanding balance less unearned interest income. Surat berharga dan Obligasi Pemerintah g. Marketable securities and Government Bonds Surat berharga yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia, saham, obligasi korporasi, wesel tagih dengan suku bunga mengambang (floating rate notes), obligasi Republic of Indonesia (ROI), unit penyertaan reksadana, dan surat berharga pasar uang dan pasar modal lainnya. Marketable securities consist of Bank Indonesia Certificates, shares, corporate bonds, floating rate notes, Republic of Indonesia (ROI) bonds, mutual fund investment units and other money market and capital market securities. Obligasi Pemerintah yang dimiliki termasuk Obligasi Pemerintah yang diterima dalam rangka program rekapitalisasi dan Obligasi Pemerintah yang dibeli setelahnya. Government Bonds include those received as part of the recapitalisation program and those that have been subsequently purchased. Surat berharga dan Obligasi Pemerintah yang dimiliki diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan, dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual. Marketable securities and Government Bonds are classified as either trading, held to maturity or available for sale. Surat berharga dan Obligasi Pemerintah yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan dalam nilai wajar dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasian. Marketable securities and Government Bonds classified as trading are stated at fair value. Unrealised gains or losses from changes in fair values are credited or charged to the consolidated statement of income. Surat berharga dan Obligasi Pemerintah yang diklasifikasikan ke dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah ditambah atau dikurangi dengan saldo premi atau diskonto yang belum diamortisasi dan disajikan bersih setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan, kecuali untuk Obligasi Pemerintah dalam rangka program rekapitalisasi yang diklasifikasikan ke dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan sebesar nilai nominalnya. Amortisasi premi atau diskonto dilakukan berdasarkan metode garis lurus sejak surat berharga tersebut dibeli hingga tanggal jatuh temponya. Marketable securities and Government Bonds classified as held to maturity are stated at cost, adjusted for unamortised premiums or discounts and are presented net of an allowance for possible losses, except for Government Bonds from the recapitalisation program classified as held to maturity are stated at nominal value. Amortisation of premiums and discounts is based on the straight-line method over the period from purchase date until maturity. Halaman – 5/7 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Surat berharga dan Obligasi Pemerintah (lanjutan) g. Marketable securities and Government Bonds (continued) Surat berharga dan Obligasi Pemerintah yang diklasifikasikan ke dalam kelompok tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi sebagai akibat dari perubahan nilai wajar disajikan pada bagian ekuitas konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang telah direalisasi dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasian. Marketable securities and Government Bonds classified as available for sale are stated at fair value. Unrealised gains or losses from changes in fair value are presented in the consolidated equity section. Realised gains or losses are credited or charged to the consolidated statement of income. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar yang berlaku. Direksi akan menentukan nilai wajar surat berharga jika harga pasar atas surat berharga tersebut tidak tersedia. Fair values are determined based on quoted market prices. Directors will assess the fair value of marketable securities where a reliable market value is not available. Laba dan rugi yang direalisasi dari penjualan surat berharga dan Obligasi Pemerintah dihitung berdasarkan metode identifikasi khusus dan dikreditkan/dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian periode yang bersangkutan. Realised gains and losses from selling marketable securities and Government Bonds are calculated based on a specific identification method and credited/charged to the current period consolidated statement of income. h. Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/efek yang dijual dengan janji dibeli kembali h. Securities purchased under resale agreements/ securities sold under repurchase agreements Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repos) disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali yang disepakati dikurangi dengan selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati (pendapatan bunga yang ditangguhkan). Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek itu dibeli hingga saat dijual kembali. Securities purchased under resale agreements (reverse repos) are presented as receivables at the agreed resale price net of the difference between the purchase price and the agreed resale price (unearned interest income). The difference between the purchase price and the agreed resale price is amortised as interest income over the period, commencing from the acquisition date to the resale date. Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repos) disajikan sebagai kewajiban sebesar harga beli kembali yang disepakati dikurangi selisih antara harga jual dan harga beli kembali yang disepakati (beban bunga dibayar dimuka). Selisih antara harga jual dan harga beli kembali yang disepakati tersebut diamortisasi sebagai beban bunga selama jangka waktu sejak efek dijual hingga dibeli kembali. Securities sold under repurchase agreements (repos) are presented as liabilities at the agreed repurchase price net of the difference between the selling price and the agreed repurchase price (prepaid interest expense). The difference between the selling price and the agreed repurchase price is amortised as interest expense over the period commencing from the selling date to the repurchase date. Halaman – 5/8 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i. j. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i. Instrumen keuangan derivatif Derivative financial instruments Dalam melakukan usaha bisnisnya, Bank Niaga melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif seperti kontrak berjangka mata uang asing, foreign currency swaps, kontrak opsi mata uang asing dan interest rate swaps. Instrumen keuangan derivatif dinilai dan dibukukan di neraca konsolidasian pada nilai wajar dengan menggunakan harga pasar. Derivatif dicatat sebagai aktiva apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai kewajiban apabila memiliki nilai wajar negatif. In the normal course of business, Bank Niaga enters into transactions involving derivative financial instruments such as foreign currency forward contracts, foreign currency swaps, foreign currency option contracts and interest rate swaps. Derivative instruments are valued and recorded on consolidated balance sheet at their fair value using market rates. Derivatives are carried as assets when the fair value is positive and as liabilities when the fair value is negative. Keuntungan atau kerugian yang terjadi dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Gains or losses as a result of fair value changes are recognised in the consolidated statement of income. j. Kredit yang diberikan Loans Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit dikurangi dengan penyisihan penghapusannya. Kredit yang diberikan dalam rangka pembiayaan bersama (pinjaman sindikasi) dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank Niaga. Loans are stated at their outstanding balance less any allowance for possible losses. Loans under joint financing (syndicated loans) are stated at the principal amount according to the risk portion assumed by Bank Niaga. Kredit yang direstrukturisasi dinyatakan sebesar saldo kredit dikurangi dengan penyisihan penghapusan dengan memperhitungkan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Restructured loans are stated at their outstanding balance less any allowance for possible losses which takes into account the net present value of the total future cash receipts after restructuring. Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau hubungan normal antara Bank Niaga dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit penyisihan penghapusan. Pelunasan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, dikreditkan ke dalam penyisihan penghapusan kredit di neraca konsolidasian. Loans are written off when there is no realistic prospect of collection or when Bank Niaga’s normal relationship with the borrowers has ceased to exist. When loans are deemed uncollectible, they are written off against the related allowance for possible losses. Subsequent recoveries are credited to the allowance for possible losses in the consolidated balance sheet. Kredit yang dibeli dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”) Loans purchased from the Indonesian Bank Restructuring Agency (“IBRA”) Selama tahun 2002, Bank Niaga membeli kredit dari BPPN. Perlakuan akuntansi atas kredit ini mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002 tentang “Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank dari BPPN”. During 2002, Bank Niaga purchased loans from IBRA. The accounting treatment for these loans follows Bank Indonesia Regulation No. 4/7/PBI/2002 dated 27 September 2002 regarding “Prudential Principles for Credits Purchased by Banks from IBRA”. Halaman – 5/9 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j. Kredit yang diberikan (lanjutan) Loans (continued) Kredit yang dibeli dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”) (lanjutan) Loans purchased from the Indonesian Bank Restructuring Agency (“IBRA”) (continued) Selisih antara pokok kredit dan harga beli, jika ada, dibukukan sebagai penyisihan penghapusan kredit apabila Bank Niaga tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur, dan dibukukan sebagai pendapatan ditangguhkan apabila Bank Niaga membuat perjanjian baru dengan debitur. The difference between the oustanding loan principal and purchase price, if any, is booked as an allowance for possible losses if Bank Niaga does not enter into a new loan agreement with the borrowers, and as deferred income if Bank Niaga does enter into a new loan agreement with borrowers. Penerimaan pembayaran dari debitur terlebih dahulu diakui sebagai pengurang pokok kredit dan kelebihan penerimaan pembayaran diakui sebagai pendapatan bunga. Koreksi atas penyisihan penghapusan kredit atau pendapatan ditangguhkan hanya dapat dilakukan apabila Bank Niaga telah menerima pembayaran sebesar harga belinya. Any receipts from borrowers must be deducted from the outstanding loan principal first, and any excess is recognised as interest income. The allowance for loan losses or deferred income is only adjusted once Bank Niaga has received the payment equivalent to the original purchase price. Pendapatan bunga atas kredit yang dibeli dari BPPN diakui pada saat pendapatan tersebut diterima (cash basis). Interest income on loans purchased from IBRA is recognised only to the extent that interest is received in cash. Kredit dihapus buku apabila dalam masa 5 tahun sejak tanggal pembelian, kredit belum dilunasi. Loans must be written off if they cannot be recovered within 5 years from the date of purchase. k. Penyisihan penghapusan atas aktiva produktif k. Allowance for possible losses on earning assets Aktiva produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia, surat berharga, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan, serta komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif yang mempunyai risiko kredit. Earning assets include current accounts with other banks, placements with other banks and Bank Indonesia, marketable securities, securities purchased under resale agreements, derivative receivables, loans, acceptance receivables, investments, and commitments and contingencies arising from off balance sheet transactions which carry credit risk. Penyisihan penghapusan atas aktiva produktif ditentukan berdasarkan kriteria Bank Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31/148/KEP/DIR tanggal 12 Nopember 1998 yang mengklasifikasikan aktiva produktif menjadi lima kategori dengan persentase penyisihan penghapusan sebagai berikut : The allowances for possible losses on earning assets have been determined using Bank Indonesia criteria in accordance with the Decree of Directors of Bank Indonesia No. 31/148/KEP/DIR dated 12 November 1998 which classified earning assets into five categories with the percentage of allowance for possible losses as follows: Halaman – 5/10 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. k. k. Penyisihan penghapusan atas aktiva produktif (lanjutan) Klasifikasi SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Allowance for possible losses on earning assets (continued) Persentase minimum penyisihan penghapusan/ Minimum percentage of allowance for possible losses Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet 1% 5% 15% 50% 100% Classification Pass Special mention Substandard Doubtful Loss Persentase di atas berlaku untuk aktiva produktif dan komitmen dan kontinjensi, dikurangi nilai agunan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia, kecuali untuk aktiva produktif dan komitmen dan kontinjensi yang dikategorikan sebagai lancar dan dalam perhatian khusus, dimana persentasenya berlaku langsung atas saldo aktiva produktif dan komitmen dan kontinjensi yang bersangkutan. The above percentages are applied to earning assets and commitments and contingencies, less the collateral value, in accordance with the Decree of the Directors of Bank Indonesia, except for earning assets and commitments and contingencies categorised as pass and special mention, where the rates are applied directly to the outstanding balance of earning assets and commitments and contingencies. Untuk kredit korporasi dan menengah, penyisihan penghapusan dibentuk berdasarkan review dan evaluasi berkala atas risiko masingmasing debitur, sementara untuk kredit konsumen, penyisihan penghapusan dibentuk berdasarkan review atas jumlah portofolio kredit. For corporate and business loans, allowances for possible losses are provided based on regular reviews and evaluations of individual exposures, whilst for consumer loans, the allowances for possible losses are provided based on review of the loan portfolio. Aktiva produktif dengan kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, digolongkan sebagai aktiva produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk aktiva produktif dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet digolongkan sebagai aktiva produktif bermasalah. Earning assets classified as pass and special mention, in accordance with Bank Indonesia regulations, are considered performing. Nonperforming earning assets consist of assets classified as substandard, doubtful and loss. Penyisihan penghapusan kredit penyisihan khusus dan umum. dari The allowance for loan losses consists of specific and general provisions. Penyisihan khusus terhadap kredit bermasalah dihitung berdasarkan kemampuan peminjam dalam membayar hutang dan kecukupan jaminan. Jaminan tidak diperhitungkan dalam menentukan penyisihan khusus atas kredit dengan kategori dalam perhatian khusus. Specific provisions for non-performing loans are calculated based on the borrower's debt servicing capacity and adequacy of collateral. Collateral is not taken into account in determining specific provisions for loans classified as special mention. terdiri Halaman – 5/11 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k. Penyisihan penghapusan atas aktiva produktif (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k. Allowance for possible losses on earning assets (continued) Penyisihan khusus dibuat jika kemampuan membayar diidentifikasikan kurang baik dan, menurut pertimbangan Direksi, estimasi kemampuan membayar peminjam berada di bawah jumlah pokok dan bunga kredit yang belum terbayar. Specific provisions are made as soon as the debt servicing of the loan is questionable and the Directors consider that the estimated recovery from the borrower is likely to fall short of the amount of principal and interest outstanding. Penyisihan umum dimaksudkan untuk menyisihkan kerugian yang belum teridentifikasi namun diperkirakan mungkin terjadi berdasarkan pengalaman masa lalu, dari keseluruhan portofolio kredit. Dalam menentukan tingkat penyisihan umum, Direksi mengacu pada peraturan Bank Indonesia. General provisions are maintained for losses that are not yet identified but can reasonably be expected to arise, based on historical experience, from the existing overall loan portfolio. In determining the level of general provisions, the Directors use Bank Indonesia regulations. Penyisihan penghapusan atas komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif disajikan sebagai kewajiban di neraca konsolidasian. Allowances for possible losses on commitments and contingencies arising from off balance sheet transactions are presented in the liability section of the consolidated balance sheet. Pada tahun 2003, penyisihan penghapusan atas penyertaan sementara ditentukan berdasarkan kriteria Bank Indonesia sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 5/10/PBI/2003 tanggal 11 Juni 2003 tentang “Prinsip Kehati-hatian dalam Kegiatan Penyertaan Modal” yang mengklasifikasikan penyertaan sementara dalam rangka debt to equity swaps menjadi empat kategori dengan persentase penyisihan penghapusan sebagai berikut: In 2003, the allowance for possible losses on temporary investments has been determined using Bank Indonesia criteria in accordance with Bank Indonesia regulation No. 5/10/PBI/2003 dated 11 June 2003 on “Prudential Principles in Investment Activities” which classifies temporary investments from debt to equity swaps into four categories with the percentage of allowance for possible losses as follows: Klasifikasi Lancar Kurang lancar Diragukan Macet Batas waktu sejak pengambilalihan/ Period since acquisition Kurang dari 1 tahun/Less than 1 year 1 – 4 tahun/years 4 – 5 tahun/years Apabila penyertaan modal sementara belum ditarik kembali setelah 5 tahun meskipun debitur telah memenuhi laba kumulatif pada saat itu/ If the temporary investment has not been liquidated after 5 years irrespective that the investee has already booked an accumulated profit at that time Classification Pass Substandard Doubtful Loss Halaman – 5/12 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l. Tagihan dan kewajiban akseptasi Acceptance receivables and payables Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai nominalnya. Acceptance receivables and payables are stated at the value of the nominal. Penyisihan penghapusan disajikan pengurang dari akun tagihan akseptasi. Acceptance receivables are recorded net of an allowance for possible losses. sebagai m. Investments m. Penyertaan Penyertaan merupakan penanaman dana dalam bentuk saham pada perusahaan non-publik yang bergerak di bidang jasa keuangan yang tidak melalui pasar modal untuk tujuan jangka panjang, serta investasi sementara dalam rangka debt to equity swaps. Investments represent investments in nonpublicly-listed companies engaged in the financial services industry held for the long term, and temporary investments in debtor companies as a result of debt to equity swaps. Penyertaan jangka panjang Long term investments Investasi Bank Niaga yang mempunyai persentase kepemilikan antara 20% hingga 50% dicatat dengan metode ekuitas. Dengan metode ini, investasi dicatat sebesar biaya perolehannya dan nilainya disesuaikan dengan bagian Bank Niaga atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi yang bersangkutan sesuai dengan jumlah persentase kepemilikannya dikurangi dengan penerimaan dividen sejak tanggal perolehannya. Investments where Bank Niaga has an ownership interest of 20% to 50% are recorded based on the equity method. Under this method, investments are stated at cost and adjusted for Bank Niaga’s share of net income or losses of the investees and deducted by dividends earned since the date of acquisition. Penyertaan sementara Temporary investments Penyertaan sementara berasal dari hasil debt to equity swaps pada perusahaan debitur dicatat sebesar biaya perolehannya, tanpa mempertimbangkan persentase kepemilikan, dikurangi dengan penyisihan penghapusan berdasarkan kriteria Bank Indonesia seperti yang dijelaskan pada Catatan 2k. Temporary investments in debtor companies arising from debt to equity swaps are recorded at cost, regardless of the ownership interest, deducted by an allowance for possible losses based on the Bank Indonesia criteria as disclosed in Note 2k. Penurunan nilai penyertaan jangka panjang dan sementara dibawah harga perolehan yang sifatnya permanen diakui sebagai kerugian dalam laporan laba rugi konsolidasian periode berjalan. Permanent impairments in the value of long term and temporary investments are recognised as losses in the current year consolidated statement of income. Halaman – 5/13 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n. Aktiva tetap dan penyusutan Fixed assets and depreciation Aktiva tetap dicatat sebesar harga perolehannya, kecuali aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali berdasarkan peraturan perundangan, dikurangi dengan akumulasi penyusutannya. Selisih penilaian kembali aktiva tetap dikreditkan ke “selisih penilaian kembali aktiva tetap” yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Fixed assets are recorded at cost, except for certain fixed assets which are revalued in accordance with government regulations, less accumulated depreciation. Differences resulting from the revaluation of such fixed assets are credited to the “fixed assets revaluation reserve” presented in the equity section. Kecuali tanah, semua aktiva tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang estimasi masa manfaat aktiva yang bersangkutan sebagai berikut: Fixed assets, except land, are depreciated using the straight line method over their expected useful lives as follows: Tahun/ Years Bangunan Renovasi bangunan milik sendiri Instalasi (listrik, penyejuk udara, telepon, telex) Perlengkapan dan perabot kantor, kendaraan bermotor o. Buildings Renovation of owned buildings Installations (electricity, air conditioning, telephone, telex) Office equipment and furniture, motor vehicles 20 10 3-10 3-7 Biaya pemeliharaan dan perbaikan dicatat sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aktiva dikapitalisasi dan disusutkan. Maintenance and repair costs are charged as an expense when incurred. Expenditure that extends the future life of assets is capitalised and depreciated. Apabila nilai tercatat aktiva lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aktiva diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang menggunakan nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use. Apabila aktiva tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya dihapuskan dari laporan keuangan konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang terjadi, diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian periode terjadinya. When assets are retired or disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements. The resulting gain or losses are recognised in the related period’s consolidated statement of income. o. Agunan yang diambil alih Agunan yang diambil alih dalam penyelesaian kredit diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dengan sisa pokok kredit, jika ada, dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian periode berjalan. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan yang bersangkutan. Foreclosed collateral Foreclosed collateral is recognised at its net realisable value. Differences between the value of the foreclosed collateral and the remaining loan principal, if any, is charged to the current period consolidated statement of income. Any differences between the value of the foreclosed collateral and the proceeds from its sale is recognised as a gain or loss upon the sale of the foreclosed collateral. Halaman – 5/14 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p. q. r. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p. Simpanan nasabah Deposits from customers Giro dan tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban. Current accounts and savings are stated at the amount payable. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal. Time deposits are stated at their nominal value. Sertifikat deposito dinyatakan sebesar nilai nominal dikurangi dengan bunga yang belum diamortisasi. Certificates of deposits are stated at their nominal value less unamortised interest. q. Pendapatan dan beban bunga Interest income and expense Pendapatan dan beban bunga diakui berdasarkan konsep akrual. Pendapatan bunga atas kredit yang diberikan atau aktiva produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai bermasalah diakui pada saat pendapatan tersebut diterima. Interest income and expense are recognised on an accrual basis. Interest income on loans or other earning assets that are classified as nonperforming is recognised only to the extent that interest is received in cash. Pada saat kredit diklasifikasikan sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi. When a loan is classified as non-performing, any interest income previously recognised but not yet collected is reversed against interest income. The reversed interest income is recognised as a contingent receivable. Penerimaan tunai atas kredit yang diklasifikasikan sebagai diragukan atau macet dipergunakan terlebih dahulu untuk mengurangi pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasian. Cash receipts from loans that are classified as doubtful or loss are applied to the loan principal first. The excess of cash receipts over loan principal is recognised as interest income in the consolidated statement of income. r. Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan, atau pendapatan provisi dan komisi yang berhubungan dengan jangka waktu tertentu, diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu kontrak. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan baru diakui pada saat kredit dilunasi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya diakui pada saat terjadinya transaksi. Fee and commission income Significant fees and commission income directly related to lending activities, or fees and commission income that relates to a specific period are amortised using the straight-line method over the term of the underlying contract. Unamortised fees and commissions relating to loans settled prior to maturity are recognised at the settlement date. Other fees and commissions are recognised at the transaction date. Halaman – 5/15 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s. t. u. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s. Perpajakan Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban. Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan. Deferred income tax is provided using the liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes. Currently enacted tax rates are used to determine deferred income tax. Aktiva pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasikan. A deferred tax asset is recognised to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the asset can be utilised. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined. t. Dana pensiun Pension plan Bank Niaga memiliki program pensiun manfaat pasti yang mencakup seluruh karyawan yang mempunyai hak manfaat pensiun sebagaimana ditetapkan dalam peraturan dana pensiun Bank Niaga. Bank Niaga has a defined benefit plan covering all employees who have the right to pension benefits as stipulated in Bank Niaga’s pension fund regulations. Beban jasa lalu dan koreksi yang belum diakui, diamortisasi sesuai dengan estimasi sisa masa kerja dari karyawan yang ada, sebagaimana yang ditentukan oleh aktuaris. Unrecognised past service costs and unrecognised experience adjustments are amortised over the expected future years of service of existing employees, as determined by an actuary. u. Laba per saham Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Earnings per share A basic earnings per share is computed by dividing net income with the weighted average number of common shares outstanding during the period. Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. v. Taxation v. Bank Niaga dan anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Definisi pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dipakai adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK No. 7 “Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa”. Transactions with related parties Bank Niaga and its subsidiaries enter into transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with PSAK No. 7 “Related party disclosures”. Halaman – 5/16 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) v. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) v. Transaksi antara Bank Niaga dan anak perusahaan dengan Pemerintah Indonesia termasuk setiap entitas yang dikendalikan oleh Pemerintah dan antara Bank Niaga dan perusahaan yang dimiliki oleh Bank Niaga dari hasil debt to equity swaps, tidak diungkapkan sebagai transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transactions between Bank Niaga and subsidiaries with the Government of Indonesia, including any entities controlled by the Government, and between Bank Niaga and entities owned by Bank Niaga as a result of debt to equity swaps, are not disclosed as transactions with related parties. Jenis transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, apakah yang dilaksanakan dengan atau tidak dengan syarat atau kondisi normal yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. The nature of transactions and balances of accounts with related parties, whether or not transacted at normal terms and conditions similar to those with non-related parties, are disclosed in the consolidated financial statements. w. Employee service and retirement benefits w. Uang jasa dan pensiun karyawan Entitlements relating to employees’ voluntary resignation and retirement as a result of past services rendered by employees up to the balance sheet date is calculated based on the Law No. 13 of 2003 which became effective on 25 March 2003. Previously, a provision for employee liabilities was calculated based on Kep.Men 150/Men/2002 set out by the Minister of Manpower. Hak karyawan atas uang jasa sehubungan dengan pengunduran diri karyawan secara sukarela dan pensiun diakui sejak jasa diberikan oleh karyawan sampai dengan tanggal neraca dan dihitung sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 yang berlaku efektif pada tanggal 25 Maret 2003. Sebelumnya, estimasi kewajiban kepada karyawan dihitung sesuai dengan Kep.Men 150/Men/2002 yang ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja. x. Transactions with related parties (continued) x. Penggunaan estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan Direksi untuk membuat berbagai estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban serta pengungkapan aktiva dan kewajiban komitmen dan kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda dari jumlah yang diestimasikan. Use of estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires the Directors to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of commitments and contingencies assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amount of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates. Halaman – 5/17 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 3. 3. KAS 31 Desember/ December 2003 Rupiah Mata uang asing CASH 31 Desember/ December 2002 31 Juli/ July 2003 264,719 35,567 179,562 53,115 232,891 58,613 300,286 232,677 291,504 The Rupiah balance includes cash in ATMs (Automatic Teller Machines) amounting to Rp 51,061 as at 31 December 2003 (31 July 2003: Rp 18,038; 31 December 2002: Rp 42,056). Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada ATM (Automatic Teller Machine) berjumlah Rp 51.061 pada tanggal 31 Desember 2003 (31 Juli 2003: Rp 18.038; 31 Desember 2002: Rp 42.056). 4. 4. GIRO PADA BANK INDONESIA CURRENT INDONESIA 31 Desember/ December 2003 782,715 158,415 668,647 190,075 685,617 189,155 941,130 858,722 874,772 31 Desember/ December 2003 Dikurangi: Penyisihan penghapusan 31 Desember/ December 2002 31 Juli/ July 2003 3,172 287,032 3,570 429,229 384,613 290,204 432,799 380,007 b. By currency 1,582 383,031 (4,606) (2,370) 287,834 b. Berdasarkan kolektibilitas Rupiah United States Dollars CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS a. Berdasarkan mata uang Rupiah Mata uang asing BANK As at 31 December 2003, the percentage of statutory reserve in Rupiah and United States Dollars were 5.4% and 3.1% (31 July 2003: 5.0% and 3.3%; 31 December 2002: 5.4% and 3.1%), respectively. 5. GIRO PADA BANK LAIN a. WITH 31 Desember/ December 2002 31 Juli/ July 2003 Pada tanggal 31 Desember 2003, persentase giro wajib minimum dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat masing-masing adalah sebesar 5,4% dan 3,1% (31 Juli 2003: 5,0% dan 3,3%; 31 Desember 2002: 5,4% dan 3,1%). 5. ACCOUNTS By currency Berdasarkan mata uang Rupiah Dolar Amerika Serikat Rupiah Foreign currencies (4,161) Rupiah Foreign currencies Less: Allowance for possible losses 428,638 By collectibility Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2003, 31 Juli 2003 dan 31 Desember 2002 digolongkan sebagai lancar. All current accounts with other banks as at 31 December 2003, 31 July 2003 and 31 December 2002 were classified as pass. Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan di atas telah memadai. The Directors believe that the above allowance for possible losses is adequate. Halaman – 5/18 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 6. PENEMPATAN PADA BANK LAIN DAN BANK INDONESIA 6. PLACEMENTS WITH OTHER BANKS AND BANK INDONESIA Informasi mengenai saat jatuh tempo dan tingkat suku bunga diungkapkan pada Catatan 35 dan 36. Information in respect of maturities and interest rates is disclosed in Notes 35 and 36. a. a. Berdasarkan jenis dan mata uang 31 Desember/ December 2003 Rupiah - Bank Indonesia – Call money - Pinjaman tetap kepada bank - Call money - Deposito berjangka Mata uang asing - Call money - Deposito berjangka Dikurangi: Penyisihan penghapusan 31 Desember/ December 2002 31 Juli/ July 2003 194,957 77,660 365,000 2,617 1,170,000 43,335 255,000 5,822 929,559 22,222 170,000 10,955 640,234 1,474,157 1,132,736 817,225 114,185 377,920 134,630 769,988 140,940 931,410 512,550 910,928 1,571,644 1,986,707 2,043,664 (15,653) 1,555,991 (21,318) 1,965,389 c. b. Berdasarkan kolektibilitas (10,661) Rupiah Bank Indonesia – Call money Fixed loans to banks Call money Time deposits Foreign currency Call money Time deposits - Less: Allowance for possible losses 2,033,003 Foreign currency placements with other banks were mainly denominated in United States Dollars. Penempatan pada bank lain dalam mata uang asing terutama terdiri dari penempatan dalam Dolar Amerika Serikat. b. By type and currency By collectibility Seluruh penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2003, 31 Juli 2003 dan 31 Desember 2002 digolongkan sebagai lancar. All placements with other banks and Bank Indonesia as at 31 December 2003, 31 July 2003 and 31 December 2002 were classified as pass. Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan di atas telah memadai. The Directors believe that the above allowance for possible losses is adequate. Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia yang diblokir dan dijadikan sebagai jaminan c. Placements with other banks and Bank Indonesia blocked and pledged as collateral Pada tanggal 31 Desember 2003, deposito berjangka dalam mata uang Dolar Amerika Serikat masing-masing setara dengan Rp 16.850 dan Rp 67.400 (31 Juli 2003: Rp 42.450 dan Rp 67.920; 31 Desember 2002: Rp 49.225 dan Rp 53.700) diblokir dan dijadikan jaminan untuk fasilitas trade finance dan transaksi valuta asing. As at 31 December 2003, time deposits in United States Dollars currency equivalent to Rp 16,850 and Rp 67,400 (31 July 2003: Rp 42,450 and Rp 67,920; 31 December 2002: Rp 49,225 and Rp 53,700) were blocked and pledged for trade finance and foreign exchange lines, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2002, deposito berjangka dalam mata uang Dolar Amerika Serikat setara dengan Rp 19.220 diblokir dan dijadikan jaminan untuk pinjaman yang diterima. As at 31 December 2002, time deposits in United States Dollars currency equivalent to Rp 19,220 were blocked and pledged for borrowings. Halaman – 5/19 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 6. PENEMPATAN PADA BANK LAIN DAN BANK INDONESIA (lanjutan) c. 7. 6. PLACEMENTS WITH OTHER BANKS AND BANK INDONESIA (continued) c. Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia yang diblokir dan dijadikan sebagai jaminan (lanjutan) Placements with other banks and Bank Indonesia blocked and pledged as collateral (continued) Pada tanggal 31 Juli 2003, deposito berjangka dalam mata uang Dolar Amerika Serikat setara dengan Rp 4.245 diblokir dan dijadikan jaminan untuk penghentian operasi kantor cabang Cayman Islands (lihat Catatan 39). As at 31 July 2003, time deposits in United States Dollars currency equivalent to Rp 4,245 were blocked and pledged for the discontinued operations of Cayman Islands branch (refer to Note 39). Pada tanggal 31 Desember 2002, deposito berjangka dalam mata uang Dolar Amerika Serikat setara dengan Rp 4.475 diblokir dan dijadikan jaminan untuk penghentian operasi kantor perwakilan Los Angeles (lihat Catatan 39). As at 31 December 2002, time deposits in United States Dollars currency equivalent Rp 4,475 were blocked and pledged for the discontinued operations of Los Angeles agency office (refer to Note 39). 7. SURAT BERHARGA MARKETABLE SECURITIES Informasi mengenai saat jatuh tempo dan tingkat suku bunga diungkapkan pada Catatan 35 dan 36. Information in respect of maturities and interest rates is disclosed in Notes 35 and 36. a. a. Berdasarkan jenis dan mata uang 31 Desember/ December 2003 Harga Nilai pasar/ tercatat/ Market Carrying price value 31 Juli/ July 2003 Harga Nilai pasar/ tercatat/ Market Carrying price value By type and currency 31 Desember/ December 2002 Harga Nilai pasar/ tercatat/ Market Carrying price value Held to maturity: Dimiliki hingga jatuh tempo: Rupiah - Sertifikat Bank Indonesia - setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp nihil pada 31 Desember 2003 (31 Juli 2003: Rp 2.739; 31 Desember 2002: Rp nihil) - Obligasi korporasi - setelah dikurangi penurunan nilai permanen sebesar Rp nihil pada 31 Desember 2003 (31 Juli 2003: Rp nihil; 31 Desember 2002: Rp 12.180) - Tagihan wesel ekspor - 34,000 500 34,500 750,356 34,509 34,000 500 - 34,978 784,856 42,820 1,153 41,400 Rupiah Certificates of Bank Indonesia - net of unamortised interest of Rp nil in 31 December 2003 (31 July 2003: Rp 2,739; 31 December 2002: Rp nil) Corporate b onds - net of permanent decline in value of Rp nil in 31 December 2003 (31 July 2003: Rp nil; 31 December 2002: Rp 12,180) Bills receivable - 43,973 Halaman – 5/20 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 7. 7. SURAT BERHARGA (lanjutan) a. a. Berdasarkan jenis dan mata uang (lanjutan) 31 Desember/ December 2003 Nilai Harga tercatat/ pasar/ Carrying Market value price MARKETABLE SECURITIES (continued) 31 Juli/ July 2003 Nilai Harga tercatat/ pasar/ Carrying Market value price By type and currency (continued) 31 Desember/ December 2002 Nilai Harga tercatat/ pasar/ Carrying Market value price Held to maturity: Dimiliki hingga jatuh tempo: (continued) (lanjutan) Mata uang asing - Wesel tagih dengan tingkat suku bunga mengambang - Obligasi konversi - Obligasi korporasi - setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 40 pada 3 1 Desember 2003 (31 Juli 2003: Rp 45; 31 Desember 2002: Rp 56) dan penurunan nilai permanen sebesar Rp 20.268 pada 31 Desember 2003 (31 Juli 2003: Rp 20.424; 31 Desember 2002: Rp 21.531) - Tagihan wesel ekspor Foreign currency 60,842 2,696 273,537 119,185 57,900 234,470 59,298 2,717 276,420 82,394 54,939 276,246 50,211 2,864 300,670 72,033 456,260 420,829 425,778 Jumlah 490,760 1,205,685 469,751 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (73,141) Jumlah - bersih 417,619 31 Desember/ December 2003 Nilai tercatat dan harga pasar/ Carrying value and market price (73,584) 1,132,101 31 Juli/ July 2003 Nilai tercatat dan harga pasar/ Carrying value and market price (21,159) 448,592 Mata uang asing - Wesel tagih dengan tingkat suku bunga mengambang - Obligasi Republic of Indonesia (ROI) - Obligasi korporasi Jumlah 292,418 Floating rate notes Convertible bonds Corporate b onds - net of unamortised discount of Rp 40 in 31 December 2003 (31 July 2003: Rp 45; 31 December 2002: Rp 56) and permanent decline in value of Rp 20,268 in 31 December 2003 (31 July 2003: Rp 20,424; 31 December 2002: Rp 21,531) Bills receivable - Total Less: Allowance for possible losses Total - net 31 Desember/ December 2002 Nilai tercatat dan harga pasar/ Carrying value and market price Trading: Diperdagangkan: Rupiah - Saham - Unit penyertaan reksa dana - Obligasi korporasi 44,620 625 - 267 27,476 243 10,855 12,720 625 27,743 23,818 Rupiah Shares Mutual fund investment units Corporate bonds Foreign currency - - 30,658 Floating rate notes - 87,864 18,466 53,653 47,883 - Republic of Indonesia (ROI) bonds Corporate bonds - 87,864 72,119 78,541 88,489 99,862 102,359 Total Halaman – 5/21 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 7. 7. SURAT BERHARGA (lanjutan) a. a. Berdasarkan jenis dan mata uang (lanjutan) 31 Desember/ December 2003 Nilai tercatat dan harga pasar/ Carrying value and market price MARKETABLE SECURITIES (continued) 31 Juli/ July 2003 Nilai tercatat dan harga pasar/ Carrying value and market price By type and currency (continued) 31 Desember/ December 2002 Nilai tercatat dan harga pasar/ Carrying value and market price Available for sale: Tersedia untuk dijual: Rupiah - Saham - Unit penyertaan reksa dana - Sertifikat Bank Indonesia - Obligasi korporasi Mata uang asing - Wesel tagih dengan tingkat suku bunga mengambang - Obligasi korporasi - Obligasi Republic of Indonesia (ROI) Jumlah 80,762 10,769 360 96,639 60,555 492 75,498 24,564 985 91,531 157,554 101,539 Foreign currency 108,214 230,318 56,778 201,565 Floating rate notesCorporate bonds- - 143,110 148,436 Republic of Indonesia (ROI) bonds- 108,214 373,428 406,779 199,745 530,982 508,318 705,853 1,762,945 1,059,269 b. Berdasarkan penerbit 31 Desember/ December 2003 Pemerintah dan Bank Indonesia Bank Korporasi Dikurangi: Penyisihan penghapusan 234,054 544,940 778,994 (73,141) 705,853 Total Foreign currency marketable securities are mainly denominated in United States Dollars. Seluruh surat berharga dalam mata uang asing terutama terdiri dari surat berharga dalam Dolar Amerika Serikat. b. Rupiah SharesMutual fund investment unitsCertificates of Bank Indonesia Corporate bonds- 31 Juli/ July 2003 911,932 315,452 609,145 1,836,529 (73,584) 1,762,945 By issuer 31 Desember/ December 2002 220,883 312,972 546,573 1,080,428 (21,159) Governments and Bank Indonesia Banks Corporates Less: Allowance for possible losses 1,059,269 Halaman – 5/22 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 7. 7. SURAT BERHARGA (lanjutan) c. c. Berdasarkan kolektibilitas 31 Desember/ December 2003 Lancar Macet Dikurangi: Penyisihan penghapusan MARKETABLE SECURITIES (continued) 776,298 2,696 778,994 (73,141) 705,853 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 1,833,812 2,717 1,836,529 (73,584) 1,762,945 e. Surat berharga yang dijadikan jaminan Pass Loss 1,068,301 12,127 1,080,428 (21,159) Less: Allowance for possible losses 1,059,269 The Directors believe that the above allowance for possible losses is adequate. Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan di atas telah memadai. d. By collectibility d. Marketable securities pledged as collateral Pada tanggal 31 Desember 2003, tidak terdapat surat berharga yang dijaminkan. As at 31 December 2003, there were no marketable securities pledged. Pada tanggal 31 Desember 2002, Obligasi ROI sebesar USD 1,6 juta (Rp 14.320) dijadikan jaminan atas transaksi cross currency swap dengan Deutsche Bank AG, Cabang Jakarta (lihat Catatan 8). As at 31 December 2002, ROI Bonds of USD 1.6 million (Rp 14,320) were pledged for cross currency swap transaction with Deutsche Bank AG, Jakarta Branch (refer to Note 8). Pada tanggal 31 Desember 2002, Obligasi Korporasi dan Obligasi ROI masing-masing sebesar USD 10,7 juta (Rp 96.025) dan USD 4 juta (Rp 35.800) telah dijual dengan janji dibeli kembali (lihat Catatan 16). As at 31 December 2002, Corporate Bonds and ROI Bonds of USD 10.7 million (Rp 96,025) and USD 4 million (Rp 35,800), respectively were sold under repurchase agreements (refer to Note 16). Informasi pokok lainnya sehubungan dengan surat berharga e. Untuk periode lima bulan yang berakhir 31 Desember 2003, tidak terdapat penjualan surat berharga untuk tujuan dimiliki hingga jatuh tempo (untuk periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2003: Rp 8.820 dan USD 1,035 juta; untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2002: Rp 11.000). Laba/(rugi) atas penjualan tersebut untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2003 sebesar Rp 1.661 (untuk periode lima bulan yang berakhir 31 Desember 2003: Rp nihil; untuk periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2003: Rp 1.661; untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2002: Rp (6.400)) telah dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian. Other significant information marketable securities relating to For the five-month period ended 31 December 2003, there were no sale of marketable securities classified as held to maturity (for the sevenmonth period ended 31 July 2003: Rp 8,820 and USD 1.035 million; for the year ended 31 December 2002: Rp 11,000). Gains/(losses) from these sales for the year ended 31 December 2003 amounted to Rp 1,661 (for the five-month period ended 31 December 2003: Rp nil; for the seven-month period ended 31 July 2003: Rp 1,661; for the year ended 31 December 2002: Rp (6,400)) have been recorded in the consolidated statement of income. Halaman – 5/23 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 7. 7. SURAT BERHARGA (lanjutan) e. Informasi pokok lainnya sehubungan dengan surat berharga (lanjutan) MARKETABLE SECURITIES (continued) e. Other significant information relating marketable securities (continued) to Termasuk ke dala m obligasi korporasi untuk tujuan dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2003, 31 Juli 2003 dan 31 Desember 2002 adalah surat hutang dengan nilai nominal USD 31 juta yang diterbitkan oleh Capital Instrument Limited, sebuah perusahaan yang didirikan oleh Deutsche Bank AG, Cayman Islands (Deutsche Bank). Surat hutang tersebut dibeli pada tanggal 5 Juli 2002 sebagai bagian dari penjualan kredit bermasalah dalam Loan Assignment Agreement dengan Deutsche Bank yang kemudian oleh Deutsche Bank ditransfer ke Capital Instrument Limited. Bank Niaga juga ditunjuk sebagai agen untuk menangani administrasi kredit bermasalah yang bersangkutan berdasarkan Eligible Assets Servicing Agreement yang ditandatangani bersama dengan Capital Instrument Limited dan berhak atas fee sebesar 5% dari total penerimaan. Included in corporate bonds classified as held to maturity as at 31 December 2003, 31 July 2003 and 31 December 2002 is a secured note (“Note”) with nominal value of USD 31 million issued by Capital Instrument Limited, a special purpose vehicle established by Deutsche Bank AG, Cayman Islands (Deutsche Bank). The Note was purchased on 5 July 2002 as part of the sale of a non-performing loan under the Loan Assignment Agreement with Deutsche Bank, who then assigned it to Capital Instrument Limited. Bank Niaga was also appointed as the agent to service the eligible asset (non-performing loan) under the Eligible Assets Servicing Agreement with Capital Instrument Limited and entitled to a fee of 5% of all receipts. Tingkat suku bunga yang digunakan untuk surat hutang itu adalah tingkat suku bunga tetap sebesar 1,05% yang berlaku untuk masa 10 tahun ditambah tingkat pengembalian sebesar 95% dari penerimaan kredit bermasalah. Surat hutang tersebut terdaftar di Bursa Efek Cayman Islands dan mendapat peringkat AA- oleh Standard & Poor’s Rating Services pada tanggal 31 Desember 2003 dan 31 Juli 2003 (31 Desember 2002: peringkat AA). Saldo penyisihan penghapusan dan penurunan nilai permanen atas surat hutang ini pada tanggal 31 Desember 2003 masing-masing sebesar USD 5,5 juta dan USD 2,4 juta (31 Juli 2003: USD 5,5 juta dan USD 2,4 juta; 31 Desember 2002: USD 0,3 juta dan USD 2,4 juta). The interest rate is fixed at 1.05% for 10 years plus additional yield from 95% of the recovery amount of the underlying non-performing loan. The Note is listed on the Cayman Islands Stock Exchange and rated as AA- by Standard & Poor’s Rating Services at 31 December 2003 and 31 July 2003 (31 December 2002: rated AA). The allowance for possible losses and permanent diminution of this Note at 31 December 2003 was USD 5.5 million and USD 2.4 million (31 July 2003: USD 5.5 million and USD 2.4 million; 31 December 2002: USD 0.3 million and USD 2.4 million), respectively. Setelah tanggal neraca, Bank Niaga menyelesaikan surat hutang ini sebelum jatuh tempo (lihat Catatan 43). Subsequent to the balance sheet date, Bank Niaga early settled this Note (refer to Note 43). Halaman – 5/24 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 7. e. 8. 7. SURAT BERHARGA (lanjutan) MARKETABLE SECURITIES (continued) e. Informasi pokok lainnya sehubungan dengan surat berharga (lanjutan) Other significant information marketable securities (continued) relating to Pada tanggal 31 Desember 2002, termasuk di dalam wesel tagih dengan tingkat suku bunga mengambang tersedia untuk dijual adalah wesel tagih yang diterbitkan oleh Deutsche Bank AG, Cabang Singapura (Deutsche Bank Notes) sebesar USD 12 juta. Bank Niaga telah mengakui penurunan nilai wajar atas Deutsche Bank Notes tersebut sebesar USD 5,7 juta atau setara dengan Rp 51.396 dan telah dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun 2002. As at 31 December 2002, included in floating rate notes as available for sale was a note issued by Deutsche Bank AG, Singapore Branch (Deutsche Bank Notes) amounting to USD 12 million. Bank Niaga has recognised a permanent decline in value of this Deutsche Bank Notes amounting to USD 5.7 million or equivalent to Rp 51,396 and has been charged to the 2002 consolidated statement of income. Pada tahun 2003, Deutsche Bank Notes tersebut telah diselesaikan sebelum tanggal jatuh temponya (lihat Catatan 8). In 2003, the Deutsche Bank Notes was settled before its maturity date (refer to Note 8). TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF 8. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES 31 Desember/December 2003 Instrumen Jumlah nosional/ Notional amount (Jumlah penuh/ Full amount) Nilai wajar/Fair values Tagihan derivatif/ Derivative receivables Kewajiban derivatif/ Derivative payables 181 Foreign currency forwards 2,671 66 Foreign currency swaps - 1,353 Interest rate swaps 57 2,730 57 1,657 Options Kontrak berjangka valuta asing USD GBP 5,316,400 150,000 2 Swap valuta asing USD 57,000,000 Swap tingkat suku bunga IDR 80,000,000,000 Opsi USD 3,389,166 Dikurangi: Penyisihan penghapusan Instruments (33) - 2,697 Less: Allowance for possible losses 1,657 31 Juli/July 2003 Instrumen Jumlah nosional/ Notional amount (Jumlah penuh/ Full amount) Nilai wajar/Fair values Tagihan derivatif/ Derivative receivables Kewajiban derivatif/ Derivative payables Instruments Kontrak berjangka valuta asing USD 13,472,146 1,143 345 Foreign currency forwards Swap valuta asing USD 21,000,000 2,356 423 Foreign currency swaps 3,499 768 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (35) 3,464 - Less: Allowance for possible losses 768 Halaman – 5/25 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 8. TAGIHAN (lanjutan) DAN KEWAJIBAN DERIVATIF 8. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES (continued) 31 Desember/December 2002 Instrumen Jumlah nosional/ Notional amount (Jumlah penuh/ Full amount) Nilai wajar/Fair values Tagihan derivatif/ Derivative receivables 7,641,081 200,000 500,000 Kewajiban derivatif/ Derivative payables Instruments 452 Foreign currency forwards - 4,769 Market value forward contract - 62,149 Foreign currency swaps Kontrak berjangka valuta asing USD GBP NZD 339 Kontrak berjangka atas nilai pasar USD 12,000,000 Swap valuta asing USD SGD JPY EUR 60,819,050 2,610,250 120,266,000 1,000,000 339 67.370 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (10) 329 - Less: Allowance for possible losses 67.370 Termasuk ke dalam swap valuta asing tanggal 31 Desember 2002 adalah kontrak cross currency swap dengan Deutsche Bank AG, Cabang Jakarta, dimana Bank Niaga membayar jumlah nosional sebesar Rp 408.750 dan menerima jumlah nosional sebesar USD 57,3 juta pada tanggal 25 Juli 2001. Bunga atas jumlah nosional USD adalah tingkat bunga mengambang yang didasarkan atas tingkat bunga USD LIBOR enam bulanan ditambah 2%. Sedangkan bunga atas jumlah nosional Rupiah adalah tingkat bunga SBI tiga-bulanan ditambah dengan 0,5% dan dikapitalisasi ke jumlah nosional Rupiah. Transaksi ini dijamin dengan Exchange Offer Loan dan Obligasi ROI yang berjumlah USD 100,3 juta dan USD 1,6 juta pada tanggal 31 Desember 2002 (lihat Catatan 7 dan 9a). Included in the foreign currency swaps at 31 December 2002 were cross currency swap contracts with Deutsche Bank AG, Jakarta Branch, whereby Bank Niaga paid the notional amount of Rp 408,750 and received the notional amount of USD 57.3 million on 25 July 2001. The interest for USD notional amount was floating rate based on sixmonth USD LIBOR interest rate plus 2%. Whilst, the interest for Rupiah notional amount was based on three-month Certificates of Bank Indonesia floating rate plus 0.5% and capitalised into the Rupiah notional amount. Exchange Offer Loans and ROI Bonds of USD 100.3 million and USD 1.6 million, respectively as at 31 December 2002 were pledged for this transaction (refer to Notes 7 and 9a). Pada tanggal 2 Juni 2003, transaksi tersebut telah jatuh tempo dan Bank Niaga telah membukukan kerugian sebesar ekuivalen Rp 921 pada laporan laba rugi konsolidasian periode tersebut. Bank Niaga memperoleh pinjaman dari Deutsche Bank AG, Cabang Jakarta sebesar USD 45 juta untuk membantu pelunasan swap valuta asing diatas yang berjumlah USD 57,3 juta (lihat Catatan 18). On 2 June 2003, this transaction matured and Bank Niaga booked a loss equivalent to Rp 921 in that period’s consolidated statement of income. Bank Niaga obtained borrowings from Deutsche Bank AG, Jakarta Branch of USD 45 million to support the above settlement of foreign currency swap of USD 57.3 million (refer to Note 18). Kontrak berjangka atas nilai pasar merupakan kontrak dengan Deutsche Bank AG, Cabang Singapura. Pada tanggal jatuh tempo (dalam 2 tahun sejak tanggal transaksi, 26 September 2002) Bank Niaga akan membayar atau menerima selisih bersih antara nilai pasar Deutsche Bank Notes dengan nilai nominal sebesar USD 12 juta dan nilai pasar Indonesian Government Loan dengan nilai nominal USD 4.075.300 dan JPY 838.554.449. The market value of forward contract represents a contract with Deutsche Bank AG, Singapore Branch. On the termination date (stated as 2 years from the trade date, 26 September 2002), Bank Niaga will pay or receive the net differences between the market value of Deutsche Bank Notes with face value equal to USD 12 million and the market value of Indonesian Government Loan with face value of USD 4,075,300 and JPY 838,554,449. Halaman – 5/26 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 8. 9. TAGIHAN (lanjutan) DAN KEWAJIBAN DERIVATIF 8. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES (continued) Pada tanggal 28 Maret 2003, transaksi yang diuraikan diatas telah diseles aikan lebih awal sebelum tanggal jatuh temponya dan Bank Niaga telah membebankan laba selisih kurs sebesar Rp 7.301 pada laporan laba rugi konsolidasian (lihat Catatan 7e). On 28 March 2003, the transaction above was early settled and Bank Niaga has booked a foreign exchange gain of Rp 7,301 to the consolidated statement of income (refer to Note 7e). Seluruh tagihan derivatif pada tanggal 31 Desember 2003, 31 Juli 2003 dan 31 Desember 2002 digolongkan sebagai lancar. All derivative receivables as at 31 December 2003, 31 July 2003 and 31 December 2002 were classified as pass. Direksi berpendapat bahwa jumlah penghapusan di atas telah memadai. The Directors believe that the above allowance for possible losses is adequate. penyisihan 9. KREDIT YANG DIBERIKAN LOANS Kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam Catatan 30. Informasi mengenai jatuh tempo dan tingkat suku bunga diungkapkan dalam Catatan 35 dan 36. Loans to related parties are disclosed in Note 30. Information in respect of maturities and interest rates is disclosed in Notes 35 and 36. a. a. Berdasarkan jenis dan mata uang 31 Desember/ December 2003 Rupiah - Kredit tetap - Rekening koran - Kredit program BI - Kredit konsumen - Kartu kredit - Karyawan Mata uang asing - Kredit tetap - Exchange Offer Loans - Kredit program BI, ekspor dan konsumen Jumlah Dikurangi: Pendapatan bunga diterima dimuka Pendapatan bunga diterima dimukaExchange Offer Loan Pendapatan bunga ditangguhkan sehubungan dengan kredit berkolektibilitas diragukan dan macet Penyisihan penghapusan 31 Juli/ July 2003 By type and currency 31 Desember/ December 2002 5,734,421 248,902 680,065 3,119,214 266,380 169,313 10,218,295 4,704,906 201,552 648,109 2,385,291 178,683 166,610 8,285,151 4,590,623 223,106 530,020 1,564,305 151,236 159,980 7,219,270 3,830,385 329,860 3,515,639 543,084 3,604,099 972,591 56,463 4,216,708 31,045 4,089,768 30,992 4,607,682 14,435,003 12,374,919 11,826,952 Rupiah Fixed term Current accounts BI program loans Consumer loans Credit card Employees Foreign currencies Fixed term Exchange Offer Loans BI program, export and consumer loans Total (24,499) (55,241) (67,038) (233) (408) (1,339) Less: Unearned interest income Unearned interest incomeExchange Offer Loan (2,394) (604,424) (897) (506,010) (2,642) (540,464) Suspended interest related to doubtful and loss loan Allowance for possible losses 13,803,453 11,812,363 11,215,469 Halaman – 5/27 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 9. 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) a. b. LOANS (continued) a. Berdasarkan jenis dan mata uang (lanjutan) By type and currency (continued) Kredit yang diberikan dalam mata uang asing terdiri dari Dolar Amerika Serikat, Dolar Singapura, Euro dan Dolar Hong Kong. Loans in foreign currencies consist of United States Dollars, Singapore Dollars, Euro and Hong Kong Dollars. Sesuai dengan laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Niaga kepada Bank Indonesia per tanggal 31 Desember 2003, 31 Juli 2003 dan 31 Desember 2002, pelampauan di atas Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada pihak tidak terkait merupakan pelampauan diatas ketentuan Bank Indonesia masing-masing 9,94%, 12,76% dan 19,73%. Pelampauan ini terutama disebabkan oleh melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat selama masa memburuknya kondisi ekonomi. As stated in Bank Niaga’s Legal Lending Limit report to Bank Indonesia as at 31 December 2003, 31 July 2003 and 31 December 2002, the breaches over Legal Lending Limit (LLL) requirements set by Bank Indonesia to nonrelated parties were 9.94%, 12.76% and 19.73%, respectively. These were primarily due to the depreciation of the Rupiah against United States Dollars during the economic crisis. Pada tanggal 31 Desember 2003, pelampauan diatas BMPK kepada pihak terkait sebesar 0,71%. As at 31 December 2003, the breach over the LLL requirements to related parties was 0.71%. Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan yang diikat dengan hipotik, hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka dan jaminan lainnya. Loans are generally collateralised by registered mortgages, powers of attorney to mortgage or sell, time deposits and by other guarantees. Pada tanggal 31 Desember 2003, tidak terdapat Exchange Offer Loans (EOL) yang dijaminkan (31 Juli 2003: USD 58,8 juta dijaminkan untuk pinjaman yang diterima) (lihat Catatan 18). As at 31 December 2003, there were no Exchange Offer Loans (EOL) pledged (31 July 2003: USD 58.8 million were pledged for borrowings) (refer to Note 18). Pada tanggal 31 Desember 2002, EOL sebesar USD 100,3 juta dijaminkan untuk kontrak cross currency swap dengan Deutsche Bank AG, Cabang Jakarta (lihat Catatan 8). As at 31 December 2002, EOL amounting to USD 100.3 million were pledged for the cross currency swap contracts with Deutsche Bank AG, Jakarta Branch (refer to Note 8). b. Berdasarkan sektor ekonomi 31 Desember/ December 2003 Rupiah - Perindustrian - Perdagangan, restoran dan hotel - Pertanian - Jasa dunia usaha - Konstruksi - Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi - Jasa pelayanan sosial - Pertambangan - Lain-lain 31 Juli/ July 2003 By economic sector 31 Desember/ December 2002 2,555,292 1,419,251 2,072,645 1,502,307 2,123,198 1,253,531 519,221 1,631,176 103,268 263,195 1,309,277 77,872 258,082 1,185,328 26,500 487,654 95,296 44,255 3,377,044 327,763 36,051 36,284 2,634,700 297,239 48,522 20,793 2,006,077 10,232,457 8,260,094 7,219,270 Rupiah Manufacturing Trading, restaurants and hotels Agriculture Business services Construction Transportation, warehousing and communications Social services Mining Others - Halaman – 5/28 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 9. 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b. b. Berdasarkan sektor ekonomi (lanjutan) 31 Desember/ December 2003 Mata uang asing - Perindustrian - Perdagangan, restoran dan hotel - Pertanian - Jasa dunia usaha - Konstruksi - Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi - Pertambangan - Listrik, gas dan air - Lain-lain Jumlah c. 1,726,870 1,765,439 692,461 92,643 710,149 73,571 393,875 98,232 613,997 13,598 569,602 106,883 420,872 224 354,063 84,154 193,429 30,904 342,262 31,607 197,284 566,352 357,371 37,663 209,979 990,196 Perindustrian Perdagangan, restoran dan hotel Pertanian Jasa dunia usaha Lain-lain Foreign currencies Manufacturing Trading, restaurants and hotels Agriculture Business services Construction Transportation, warehousing and communications Mining Electricity, gas and water Others - 3,984,077 4,458,229 14,272,938 12,244,171 11,677,499 Total 162,065 130,748 149,453 Loans receivable in subsidiary 14,435,003 12,374,919 11,826,952 Consolidated total c. Kredit bermasalah dan penyisihan penghapusannya berdasarkan sektor ekonomi Pokok/ Principal 31 Desember/ December 2002 1,809,107 31 Desember/ December 2003 d. 31 Juli/ July 2003 By economic sector (continued) 4,040,481 Kredit yang diberikan oleh anak perusahaan Jumlah konsolidasi LOANS (continued) Non performing loans and allowance for possible losses by economic sector 31 Juli/ July 2003 Penyisihan/ Allowance Pokok/ Principal 31 Desember/ December 2002 Penyisihan/ Allowance Pokok/ Principal Penyisihan/ Allowance 160,824 (68,606) 186,661 (59,596) 384,259 (149,019) 49,723 16,546 248,469 27,893 (16,152) (5,650) (98,545) (25,947) 72,983 1,360 256,677 21,110 (20,783) (242) (77,902) (18,585) 188,079 2,500 80,749 14,816 (88,085) (1,271) (5,366) (5,561) 503,455 (214,900) 538,791 (177,108) 670,403 (249,302) d. Berdasarkan kolektibilitas 31 Desember/ December 2003 Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Kredit yang diberikan oleh anak perusahaan 31 Juli/ July 2003 Manufacturing Trading, restaurants and hotels Agriculture Business services Others By collectibility 31 Desember/ December 2002 11,695,446 2,074,037 340,224 136,895 26,336 9,494,005 2,211,375 420,090 106,291 12,410 8,747,271 2,259,825 363,370 256,585 50,448 14,272,938 12,244,171 11,677,499 162,065 130,748 149,453 14,435,003 12,374,919 11,826,952 Pass Special mention Substandard Doubtful Loss Loans receivable in subsidiaries Halaman – 5/29 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 9. 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) d. e. LOANS (continued) d. Berdasarkan kolektibilitas (lanjutan) Termasuk dalam kredit yang diberikan klasifikasi lancar, dalam perhatian khusus dan kurang lancar per tanggal 31 Desember 2003 adalah kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp 141.248 (31 Juli 2003: Rp 152.098; 31 Desember 2002: Rp 196.963) dengan penyisihan penghapusannya sebesar Rp 2.135 (31 Juli 2003: Rp 1.402; 31 Desember 2002: Rp 1.970) (lihat Catatan 9g). Included in loans classified as pass, special mention and substandard as at 31 December 2003 were loans purchased from IBRA amounting to Rp 141,248 (31 July 2003: Rp 152,098; 31 December 2002: Rp 196,963) with an allowance for possible losses of Rp 2,135 (31 July 2003: Rp 1,402; 31 December 2002: Rp 1,970) (refer to Note 9g). Pada tanggal 31 Desember 2003, rasio kredit bermasalah kepada pihak tidak terkait setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusannya (NPL net) dan sebelum dikurangi penyisihan penghapusan (NPL gross) terhadap total kredit yang diberikan (tidak termasuk Exchange Offer Loans) masing-masing sebesar 2,07% dan 3,61% (31 Juli 2003: 3,06% dan 4,55%; 31 Desember 2002: 4,11% dan 6,16%). As at 31 December 2003, the percentage of nonperforming loans to non related party after deducting the allowance for possible losses (Net NPL) and before deducting the allowance for possible losses (Gross NPL) to total loans (exclude Exchange Offer Loans) was 2.07% and 3.61% (31 July 2003: 3.06% and 4.55%; 31 December 2002: 4.11% and 6.16%), respectively. e. Kredit yang direstrukturisasi 31 Desember/ December 2003 31 Juli/ July 2003 Restructured loans 31 Desember/ December 2002 Kredit yang direstrukturisasi 510,881 555,305 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (49,564) (58,353) (96,974) 461,317 496,952 989,950 f. Kredit sindikasi 1,086,924 Restructured loans Less: Allowance for possible losses Restructured loans include loans with rescheduled principal and interest payments, adjusted interest rates, reduced overdue interest, and increased loan facilities. Kredit yang direstrukturisasi meliputi antara lain penjadwalan ulang pembayaran pokok kredit dan bunga, penurunan tingkat suku bunga, penghapusan tunggakan bunga dan penambahan fasilitas kredit. f. By collectibility (continued) Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bank lain. Syndicated loans Syndicated loans represent loans provided to borrowers under syndication agreements with other banks. Halaman – 5/30 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 9. 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) f. LOANS (continued) f. Kredit sindikasi (lanjutan) Syndicated loans (continued) Bank Niaga’s participation in syndicated loans with other banks at 31 December 2003 amounted to Rp 880,909 (31 July 2003: Rp 915,004; 31 December 2002: Rp 1,047,515). Bank Niaga’s participation in syndicated loans ranged between 1% - 59% at 31 December 2003 (31 July 2003: 4% - 59%; 31 December 2002: 1% - 59%). Bank Niaga also acted as lead manager and/or arranger on 17% of the total syndicated loans at 31 December 2003 (31 July 2003: 18%; 31 December 2002: 17%). Keikutsertaan Bank Niaga dalam kredit sindikasi dengan bank lain pada tanggal 31 Desember 2003 adalah sebesar Rp 880.909 (31 Juli 2003: Rp 915.004; 31 Desember 2002: Rp 1.047.515). Partisipasi Bank Niaga dalam kredit sindikasi tersebut berkisar antara 1% - 59% pada tanggal 31 Desember 2003 (31 Juli 2003: 4% - 59%; 31 Desember 2002: 1% - 59%). Bank Niaga juga bertindak selaku pimpinan dan/atau arranger sebesar 17% dari seluruh kredit sindikasi tersebut pada tanggal 31 Desember 2003 (31 Juli 2003: 18%; 31 Desember 2002: 17%). g. g. Kredit yang dibeli dari BPPN Loans purchased from IBRA Selama tahun 2002, Bank Niaga membeli kredit dari BPPN melalui Program Pembelian Aset Kredit (“PPAK”) dengan pokok kredit sebesar Rp 294.802 dengan nilai pembelian kredit sebesar Rp 195.042. During 2002, Bank Niaga purchased certain loans from IBRA under “Program Pembelian Aset Kredit (PPAK)” with loan principal of Rp 294,802 and acquisition cost of Rp 195,042. Untuk seluruh saldo kredit yang dibeli dari BPPN melalui PPAK tersebut, Bank Niaga telah membuat perjanjian kredit baru dengan debitur untuk bagian kredit yang sustainable. For all outstanding loans purchased from IBRA through PPAK, Bank Niaga entered into new loan agreements with the debtors for the sustainable loan portion. Tidak terdapat tambahan dana yang diberikan kepada debitur yang dibeli dari BPPN melalui PPAK pada tahun 2003 (Rp 17.082 pada tahun 2002). There were no additional loans extended to debtors of loans purchased from IBRA through PPAK in 2003 (Rp 17,082 in 2002). Pembelian kredit seperti yang diuraikan diatas dilakukan oleh Bank Niaga melalui perantaraan pihak ketiga dimana Bank Niaga tidak memiliki kendali atas perusahaan tersebut. The above loans were purchased by Bank Niaga through non-related third party companies, in which Bank Niaga do not have control. Berikut adalah ikhtisar perubahan pinjaman yang dibeli dari BPPN selama periode berjalan: Below is the summary movement of loans purchased from IBRA during the period: 31 Desember/ December 2003 Pokok kredit Saldo 1 Januari Pembelian kredit dari BPPN selama periode berjalan Penghapusan kredit untuk porsi unsustainable Penerimaan kredit Penyesuaian karena penjabaran mata uang asing Saldo akhir 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 913 Loan principal Balance 1 January Loans purchased from IBRA during the period Unsustainable loan written off Repayment of loans receivable Foreign exchange translation adjustment 196,963 Ending balance 196,963 196,963 - - - 311,884 (48,453) (39,089) (7,262) (5,776) 141,248 152,098 (99,760) (16,074) Halaman – 5/31 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 9. 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) h. h. Penyisihan penghapusan Perubahan penyisihan sebagai berikut: penghapusan Saldo 1 Januari Penambahan penyisihan penghapusan selama periode berjalan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Penghapusan selama periode berjalan Penyesuaian karena penjabaran mata uang asing 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 (540,464) (540,464) (550,559) (323,612) (166,943) (85,700) Balance 1 January Increase in allowance for possible losses during the period (61,492) (27,398) (57,330) Bad debt recoveries 279,166 200,078 71,335 41,978 28,717 81,790 (604,424) (506,010) (540,464) Informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan Write-offs during the period Foreign exchange translation adjustment Ending balance The Directors believe the allowance for possible losses is adequate to cover possible losses arising from uncollectible loans. Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan yang dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan. i. Allowance for possible losses Movements in the allowance for possible losses are as follows: adalah 31 Desember/ December 2003 Saldo akhir LOANS (continued) i. Other significant information relating to loans Loans receivable from Bank Niaga’s employees consist of car loans, housing loans and loans for other purposes with various loan terms; repayment of which will be effected by monthly salary deductions. Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank Niaga terdiri dari kredit untuk membeli kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dengan berbagai jangka waktu dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan. 10. GOVERNMENT BONDS 10. OBLIGASI PEMERINTAH Informasi mengenai saat jatuh tempo dan tingkat suku bunga diungkapkan pada Catatan 35 dan 36. Information in respect of maturities and interest rates is disclosed in Notes 35 and 36. a. a. Berdasarkan jenis Obligasi Pemerintah yang dimiliki oleh Bank Niaga terdiri dari: By type The Government Bonds held by Bank Niaga consist of: Halaman – 5/32 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 10. GOVERNMENT BONDS (continued) 10. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan) a. a. Berdasarkan jenis (lanjutan) 31 Desember/ December 2003 Dimiliki hingga jatuh tempo: - Tingkat bunga tetap Diperdagangkan: - Tingkat bunga tetap - Tingkat bunga mengambang Tersedia untuk dijual: - Tingkat bunga tetap - Tingkat bunga mengambang By type (continued) 31 Desember/ December 2002 31 Juli/ July 2003 - - 3,911,038 Held to maturity: Fixed interest rate - 111,243 - 1,425,916 - 50,318 29,817 Trading: Fixed interest rate Floating interest rate - 111,243 1,425,916 80,135 2,442,658 2,113,739 3,244,984 21,305 950,540 630,233 4,556,397 3,266,289 1,580,773 4,667,640 4,692,205 5,571,946 Available for sale: Fixed interest rate Floating interest rate - Selama periode lima bulan yang berakhir 31 Desember 2003, tidak terdapat Obligasi Pemerintah dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo (selama periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2003: nominal Rp 2.950.457; selama tahun yang berakhir 31 Desember 2002: nominal Rp 3.688.779) yang dialokasikan ke kelompok tersedia untuk dijual maupun ke kelompok diperdagangkan (selama periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2003: nominal Rp 1.406.840; selama tahun yang berakhir 31 Desember 2002: nominal Rp nihil). During the five-month period ended 31 December 2003, there were no Government Bonds from held to maturity (during the seven-month period ended 31 July 2003: nominal amount of Rp 2,950,457; during the year ended 31 December 2002: nominal amount of Rp 3,688,779) transferred to available for sale or to trading (during the seven-month period ended 31 July 2003: nominal amount of Rp 1,406,840; during the year ended 31 December 2002: nominal amount Rp nil). Obligasi Pemerintah dengan nilai nominal sebesar Rp 1.697.772 telah dijual selama periode lima bulan yang berakhir 31 Desember 2003 (selama periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2003: Rp 2.511.828; selama tahun yang berakhir 31 Desember 2002: Rp 4.582.325) pada harga yang berkisar antara 100% - 109% selama periode lima bulan yang berakhir 31 Desember 2003 (selama periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2003: 97% - 111%; selama tahun yang berakhir 31 Desember 2002: 83% - 101%). Government Bonds with total nominal value of Rp 1,697,772 have been sold during the fivemonth period ended 31 December 2003 (during the seven-month period ended 31 July 2003: Rp 2,511,828; during the year ended 31 December 2002: Rp 4,582,325) at selling prices ranging from 100% - 109% during the five-month period ending 31 December 2003 (during the seven-month period ended 31 July 2003: 97% - 111%; during the year ended 31 December 2002: 83% - 101%). Halaman – 5/33 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 10. GOVERNMENT BONDS (continued) 10. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan) a. b. a. Berdasarkan jenis (lanjutan) By type (continued) Bank Niaga mengakui keuntungan bersih atas penjualan Obligasi Pemerintah tersebut sejumlah Rp 88.422 selama tahun yang berakhir 31 Desember 2003 (selama periode lima bulan yang berakhir 31 Desember 2003: Rp 58.540; selama periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2003: Rp 29.882; selama tahun yang berakhir 31 Desember 2002: Rp 21.535). Bank Niaga recognised a gain from the sale of the Government Bonds amounting to Rp 88,422 during the year ended 31 December 2003 (during the five-month period ended 31 December 2003: Rp 58,540; during the sevenmonth period ended 31 July 2003: Rp 29,882; during the year ended 31 December 2002: Rp 21,535). Pada tanggal 31 Desember 2003, nilai pasar Obligasi Pemerintah dalam kelompok diperdagangkan berkisar antara 95% - 101% (31 Juli 2003: 100% - 109%; 31 Desember 2002: 91% - 92%) dari nilai nominal obligasi dengan tingkat suku bunga tetap. Pada tanggal 31 Desember 2002, nilai pasar Obligasi Pemerintah dengan tingkat suku bunga mengambang dalam kelompok diperdagangkan adalah 99%. As at 31 December 2003, the market value of trading Government Bonds ranged from 95% 101% (31 July 2003: 100% - 109%; 31 December 2002: 91% - 92%) of the nominal amounts of fixed interest rate bonds. As at 31 December 2002, the market value of the trading Government Bonds with floating interest rate was 99%. Pada tanggal 31 Desember 2003, nilai pasar Obligasi Pemerintah dalam kelompok tersedia untuk dijual berkisar antara 99% - 101% (31 Juli 2003: 100% - 109%; 31 Desember 2002: 92% 94% ) dari nilai nominal obligasi dengan tingkat suku bunga tetap dan berkisar antara 99% - 100% pada tanggal 31 Desember 2003 (31 Juli 2003: 100%; 31 Desember 2002: 100% ) dari nilai nominal obligasi dengan tingkat suku bunga mengambang. As at 31 December 2003, the market value of available for sale Government Bonds ranged from 99% - 101% (31 July 2003: 100% - 109%; 31 December 2002: 92% - 94%) of the nominal amounts of fixed interest rate bonds and ranged from 99% - 100% as at 31 December 2003 (31 July 2003: 100%; 31 December 2002: 100%) of the nominal amounts of floating interest rate bonds. Pada tanggal 31 Desember 2002, Obligasi Pemerintah dengan nilai nominal Rp 350.000 telah dijual dengan janji dibeli kembali (lihat Catatan 16). As at 31 December 2002, Government Bonds with nominal amount of Rp 350,000 were sold under repurchase agreements (refer to Note 16). b. Program rekapitalisasi Recapitalisation program Pada tanggal 31 Mei 2000, Pemerintah Indonesia melaksanakan program rekapitalisasi dengan menerbitkan Obligasi Pemerintah. Berdasarkan program ini, Bank Niaga menerima Obligasi Pemerintah sebesar Rp 9.462.596 dengan tingkat suku bunga tetap berkisar antara 12,00% 12,25%. On 31 May 2000, the Government of Indonesia launched a recapitalisation program by issuing Government Bonds. Under this program, Bank Niaga received Government Bonds amounting to Rp 9,462,596 with fixed interest rates ranging from 12.00% - 12.25%. Pada tanggal 8 Desember 2000, Bank Niaga berpartisipasi dalam Bonds Exchange Offer dimana Bank Niaga mengganti Obligasi Pemerintah sebesar Rp 3.154.190 dengan tingkat suku bunga tetap 12% dengan Obligasi Pemerintah baru yang memiliki jumlah yang sama tetapi dengan tingkat suku bunga tetap antara 10% dan 16,5%. On 8 December 2000, Bank Niaga participated in Bonds Exchange Offer whereby Bank Niaga replaced its Government Bonds of value Rp 3,154,190 with fixed interest rate 12% with new Government Bonds with the same principal amount with fixed interest rates of 10% and 16.5%. Halaman – 5/34 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 10. GOVERNMENT BONDS (continued) 10. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan) b. b. Recapitalisation program (continued) Program rekapitalisasi (lanjutan) Pada tanggal 26 Maret 2002, Pemerintah Indonesia melalui Bank Indonesia menarik dan menyatakan lunas Obligasi Pemerintah tertentu. Sebagai pengganti Obligasi Pemerintah yang dilunasi tersebut, Departemen Keuangan menerbitkan Obligasi Pemerintah baru. On 26 March 2002, the Government of Indonesia through Bank Indonesia withdrew and declared settlement of certain Government Bonds. The Ministry of Finance then issued new Government Bonds to replace the settled Government Bonds. Dengan program ini, Obligasi Pemerintah milik Bank Niaga dengan tingkat suku bunga tetap sebesar Rp 3.785.038 yang masa jatuh temponya antara 15 Mei 2005 – 15 Pebruari 2006 telah ditarik dan diganti dengan Obligasi Pemerintah baru yang memiliki jumlah yang sama, dengan tingkat bunga mengambang dan masa jatuh tempo antara 25 Januari 2008 – 25 Juli 2009. Under this program, Bank Niaga’s Government Bonds with fixed interest rates amounting to Rp 3,785,038 and original maturities between 15 May 2005 – 15 February 2006 were withdrawn and replaced by new Government Bonds with the same principal amount, a floating interest rate and maturities between 25 January 2008 – 25 July 2009. 11. INVESTMENTS 11. PENYERTAAN 31 Desember/ December 2003 Penyertaan sementara dalam rangka debt to equity swaps Penyertaan jangka panjang - metode ekuitas Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan a. 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 20,290 24,418 24,410 25,251 45,541 4,161 28,579 2,893 27,303 (19,567) (20,370) (19,882) 25,974 8,209 7,421 Penyertaan sementara dalam rangka debt to equity swaps 31 Desember/ December 2003 Temporary investments from debt to equity swaps Long term investments - equity method Total Less: Allowance for possible losses a. Temporary investments from debt to equity swaps 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 2000 2001 2002 12,091 8,199 12,091 4,080 8,247 12,091 4,080 8,239 2000 2001 2002 Biaya perolehan 20,290 24,418 24,410 Cost (19,315) (20,329) (19,853) 4,089 4,557 Dikurangi: Penyisihan penghapusan 975 Penyertaan sementara adalah debt to equity swaps dalam rangka restrukturisasi kredit. Less: Allowance for possible losses Temporary investments are debt to equity swaps entered into as part of debt restructuring. Halaman – 5/35 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 11. INVESTMENTS (continued) 11. PENYERTAAN (lanjutan) a. b. Penyertaan sementara dalam rangka debt to equity swaps (lanjutan) a. Temporary investments from debt to equity swaps (continued) Penyertaan sementara dalam rangka debt to equity swaps pada tanggal 31 Desember 2003 dan 31 Juli 2003 digolongkan sebagai kurang lancar sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 5/10/PBI/2003 tentang “Prinsip Kehati-hatian dalam Kegiatan Penyertaan Modal” tanggal 11 Juni 2003 (31 Desember 2002: lancar). Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, periode maksimum atas kepemilikan investasi ini adalah 5 tahun sejak diperolehnya dan saldo yang tersisa setelahnya harus dihapusbukukan. Temporary investments from debt to equity swaps as at 31 December 2003 and 31 July 2003 were classified as substandard in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 5/10/PBI/2003 concerning “The Prudential Principle in Investment Activities” dated 11 June 2003 (31 December 2002: pass). According to Bank Indonesia regulations, the maximum period for holding these investments is 5 years from the acquisition date, after which the remaining balances must be written off. Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan diatas telah memadai. The Directors believe that the above allowance for possible losses is adequate. b. Penyertaan jangka panjang Bagian Bank Niaga atas saldo laba (akumulasi rugi)/ Bank Niaga’s share of retained earnings (accumulated losses) Biaya perolehan/ Cost 31 Desember/ December 2003 31 Juli/ July 2003 Long term investments 31 31 Desember/ Desember/ December December 2002 2003 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 Nilai tercatat/ Carrying value 31 Desember/ December 2003 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 Investments recorded under: Investasi dicatat menggunakan: Metode ekuitas Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 23,271 4,000 4,000 817 (683) (1,951) 24,088 3,317 2,049 1,163 25,251 844 4,161 844 2,893 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (252) 24,999 (41) 4,120 (29) Equity method Difference in transaction of equity changes in subsidiary Less: Allowance for possible losses 2,864 Seluruh penyertaan jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2003, 31 Juli 2003 dan 31 Desember 2002 digolongkan sebagai lancar. Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan di atas telah memadai. All long term investments as at 31 December 2003, 31 July 2003 and 31 December 2002 were classified as pass. The Directors believe that the above allowance for possible losses is adequate. Penyertaan jangka panjang dalam perusahaan asosiasi seperti yang disebutkan di atas mencakup: The above long term investments in associates include: Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership Nama perusahaan Metode ekuitas PT Asuransi Cigna PT CIMB Niaga Securities (dahulu PT Niaga Sekuritas) Kegiatan usaha 31 Desember/ December 2003 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 Business activity Asuransi jiwa 20% 20% 20% Life insurance Pialang Efek 49% 99% 99% Stockbroking Company’s name Equity method PT Asuransi Cigna PT CIMB Niaga Securities (formerly PT Niaga Sekuritas) Halaman – 5/36 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 11. INVESTMENTS (continued) 11. PENYERTAAN (lanjutan) b. b. Penyertaan jangka panjang (lanjutan) Long term investments (continued) As disclosed in Note 1, Bank Niaga’s ownership interest at PT Niaga Sekuritas was diluted from 99% to 49% resulting in a transaction difference relating to a change in the equity of subsidiary company being Rp 319, which was recorded as a separate account in the shareholders’ equity section of the consolidated balance sheet. Seperti dijelaskan pada Catatan 1, kepemilikan Bank Niaga di PT Niaga Sekuritas terdilusi dari 99% menjadi 49% yang menimbulkan selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan sebesar Rp 319 yang dicatat dalam akun terpisah di bagian ekuitas pada neraca konsolidasiaan. 12. FIXED ASSETS 12. AKTIVA TETAP Direct ownership of fixed assets: Aktiva tetap kepemilikan langsung: 31 Desember/December 2003 1 Januari/ January 2003 Harga perolehan/ nilai revaluasi Tanah Bangunan, termasuk renovasi Instalasi Perlengkapan dan perabot kantor Kendaraan bermotor Akumulasi penyusutan Bangunan, termasuk renovasi Instalasi Perlengkapan dan perabot kantor Kendaraan bermotor Nilai buku bersih Penambahan/ Additions 121,016 383 48,146 35,764 377 6,760 190,930 8,276 404,132 Pengurangan/ Disposals - 31 Desember/ December 2003 Revaluasi/ Revaluation 44,358 165,757 (2,591) (8,281) 22,016 15,642 67,948 49,885 29,086 2,952 (6,938) (1,977) 20,658 5,220 233,736 14,471 39,558 (19,787) 107,894 531,797 13,525 17,759 5,497 5,360 (2,591) (8,226) - 16,431 14,893 88,971 2,287 38,520 1,709 (7,042) (827) - 120,449 3,169 122,542 51,086 (18,686) - 154,942 281,590 376,855 Cost/ revalued amount Land Buildings, including renovation Installations Office equipment and furniture Motor vehicles Accumulated depreciation Buildings, including renovation Installations Office equipment and furniture Motor vehicles Net book value Halaman – 5/37 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 12. FIXED ASSETS (continued) 12. AKTIVA TETAP (lanjutan) 31 Juli/July 2003 1 Januari/ January 2003 Harga perolehan/ nilai revaluasi Tanah Bangunan, termasuk renovasi Instalasi Perlengkapan dan perabot kantor Kendaraan bermotor Akumulasi penyusutan Bangunan, termasuk renovasi Instalasi Perlengkapan dan perabot kantor Kendaraan bermotor Nilai buku bersih Penambahan/ Additions Pengurangan/ Disposals - 31 Juli/ July 2003 121,016 - 121,016 48,146 35,764 1,699 679 (1,954) (4,952) 47,891 31,491 190,930 8,276 11,656 1,299 (4,744) (828) 197,842 8,747 404,132 15,333 (12,478) 406,987 13,525 17,759 3,937 2,565 (1,954) (4,851) 15,508 15,473 88,971 2,287 21,793 1,210 (4,376) (656) 106,388 2,841 122,542 29,505 (11,837) 140,210 281,590 266,777 Cost/ revalued amount Land Buildings, including renovation Installations Office equipment and furniture Motor vehicles Accumulated depreciation Buildings, including renovation Installations Office equipment and furniture Motor vehicles Net book value 31 Desember/December 2002 1 Januari/ January 2002 Harga perolehan/ nilai revaluasi Tanah Bangunan, termasuk renovasi Instalasi Perlengkapan dan perabot kantor Kendaraan bermotor Akumulasi penyusutan Bangunan, termasuk renovasi Instalasi Perlengkapan dan perabot kantor Kendaraan bermotor Nilai buku bersih Penambahan/ Additions Pengurangan/ Disposals 31 Desember/ December 2002 123,192 - (2,176) 121,016 48,127 36,925 730 8,582 (711) (9,743) 48,146 35,764 165,291 9,273 37,878 5,486 (12,239) (6,483) 190,930 8,276 382,808 52,676 (31,352) 404,132 9,894 18,397 4,763 6,461 (1,132) (7,099) 13,525 17,759 63,460 4,009 35,144 711 (9,633) (2,433) 88,971 2,287 95,760 47,079 (20,297) 122,542 287,048 281,590 Cost/ revalued amount Land Buildings, including renovation Installations Office equipment and furniture Motor vehicles Accumulated depreciation Buildings, including renovation Installations Office equipment and furniture Motor vehicles Net book value Halaman – 5/38 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 12. FIXED ASSETS (continued) 12. AKTIVA TETAP (lanjutan) Details of the gain from the disposal of fixed assets are as follows: Rincian keuntungan penjualan aktiva tetap adalah sebagai berikut: Harga jual Nilai buku Keuntungan 31 Desember/ December 2003 1 Agustus/ August 31 Desember/ December 2003 1 Januari/ January 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 (12 bulan/ months) (5 bulan/ months) (7 bulan/ months) (12 bulan/ months) 1,489 (1,101) 426 (460) 1,063 (641) 11,936 (11,055) Proceeds Net book value 388 (34) 422 881 Gain Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 384/KMK/04/1998 tanggal 14 Agustus 1998 dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE29/PJ.42/1998 tanggal 17 September 1998, mengenai penilaian kembali aktiva tetap, Bank Niaga telah menilai kembali aktiva tetapnya pada tahun 2003. Penilaian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan pelaksanaan kuasi-reorganisasi di tahun 2003 seperti dijelaskan pada Catatan 1, 2d dan 42. Based on the Decision Letter of the Ministry of Finance No. 384/KMK/04/1998 dated 14 August 1998 and the Circular Letter of the Director General of Taxes No. SE-29/PJ.42/1998 dated 17 September 1998 regarding the revaluation of fixed assets, Bank Niaga had revalued its fixed assets in 2003. The revaluation was performed to fulfill one of the conditions in executing the quasi-reorganisation in 2003 as disclosed in Notes 1, 2d and 42. Penilaian kembali aktiva tetap tersebut dilakukan pada tanggal 31 Juli 2003 oleh PT Ujatek Baru, penilai independen, berdasarkan pendekatan perbandingan data pasar (Market Data Approach) untuk menilai tanah dan menggunakan pendekatan kalkulasi biaya (Cost Calculation Approach) untuk menilai aktiva tetap lainnya. Berdasarkan asas konservatif, manajemen Bank Niaga memutuskan untuk tidak membukukan kenaikan penilaian kembali aktiva tetap tersebut untuk tujuan kuasi-reorganisasi. Namun, manajemen Bank Niaga telah membukukan penilaian kembali aktiva tetap tersebut pada tanggal 31 Desember 2003 mengingat hasil penilaian kembali aktiva tetap tersebut mengindikasikan bahwa nilai buku aktiva tetap Bank Niaga berada dibawah nilai wajarnya. The revaluation of the fixed assets was performed as at 31 July 2003 by PT Ujatek Baru, an independent appraiser, based on the Market Data Approach for valuation of the land and Cost Calculation Approach for valuation of other fixed assets. On the basis of conservatism, Bank Niaga’s management decided not to book the fixed assets revaluation uplift for quasireorganisation purposes. However, Bank Niaga’s management have booked a revaluation of its fixed assets at 31 December 2003 given that the fixed assets revaluation result indicated that the net book value of Bank Niaga’s fixed assets was below its fair value. Bank Niaga melaporkan penilaian kembali aktiva tetap tersebut, kecuali untuk tanah dan kendaraan bermotor, kepada Kantor Pajak, dan telah memperoleh persetujuan dari Kantor Pajak pada tanggal 15 Oktober 2003 yang menyatakan bahwa Bank Niaga tidak terhutang pajak penghasilan final atas kenaikan penilaian kembali ini. Bank Niaga reported the fixed assets revaluation, except for land and motor vehicles, to the Tax Office and obtained approval from the Tax Office on 15 October 2003 confirming that Bank Niaga was not liable to final income tax on this revaluation increment. Halaman – 5/39 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 12. FIXED ASSETS (continued) 12. AKTIVA TETAP (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2003, manajemen Bank Niaga telah membukukan kenaikan penilaian kembali aktiva tetap sebesar Rp 107.894 berdasarkan hasil penilaian kembali yang dilakukan oleh PT Ujatek Baru. Kenaikan ini disajikan dalam akun “Selisih penilaian kembali aktiva tetap” sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasian Bank Niaga. As at 31 December 2003, Bank Niaga’s management has booked a revaluation increment of Rp 107,894 based on a revaluation by PT Ujatek Baru. This increment is included in the “Fixed assets revaluation reserve” as part of the equity section in Bank Niaga’s consolidated balance sheet. Pada tanggal 31 Desember 2003, Bank Niaga memiliki 52 (31 Juli 2003 dan 31 Desember 2002: 51) bidang tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) yang mempunyai masa manfaat 11 – 40 tahun. Masa berlaku HGB berakhir antara tahun 2004 sampai dengan 2028. As at 31 December 2003, Bank Niaga has 52 (31 July 2003 and 31 December 2002: 51) plots of land with “Hak Guna Bangunan” (HGB) titles which have a life time of 11 – 40 years. The HGB expiration period, ranges between 2004 up to 2028. Aktiva tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang menurut Dire ksi adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aktiva yang diasuransikan. Fixed assets, except land, have been insured for amounts which according to the Directors are adequate to cover possible losses of these assets. 13. AKTIVA LAIN-LAIN DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 31 Desember/ December 2003 Piutang bunga Agunan yang diambil alih Biaya dibayar di muka Penanaman neto sewa guna usaha Piutang pembiayaan konsumen Tagihan anjak piutang Jaminan keanggotaan dan uang muka jaminan Lain-lain 13. OTHER ASSETS AND PREPAYMENTS 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 415,902 Interest receivable 200,063 Foreclosed assets 112,047 Prepaid expenses 75,429 Net investment in direct financing leases Consumer financing 15,625 receivables 4,657 Factoring receivables 277,590 90,937 110,074 105,195 216,084 147,702 114,561 90,792 9,408 6,780 13,003 6,895 8,563 31,220 8,529 27,222 15,540 24,881 639,767 624,788 864,144 Dikurangi: Penyisihan penghapusan atas penanaman neto sewa guna usaha, piutang pembiayaan dan tagihan anjak piutang Penyisihan atas penurunan nilai agunan yang diambil alih (3,684) (15,170) (19,994) (33,823) (27,410) (22,728) 602,260 582,208 821,422 Security and membership deposits Others Less: Allowance for possible losses on the net investment in direct financing leases, consumer financing and factoring receivables Provision for diminution in value of foreclosed assets Halaman – 5/40 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 13. AKTIVA LAIN-LAIN DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA (lanjutan) 13. OTHER ASSETS (continued) AND PREPAYMENTS Termasuk ke dalam piutang bunga pada tanggal 31 Desember 2003 adalah piutang bunga Obligasi Pemerintah sebesar Rp 149.318 (31 Juli 2003: Rp 93.860; 31 Desember 2002: Rp 273.242). Included in interest receivable as at 31 December 2003 was interest receivable from Government Bonds of Rp 149,318 (31 July 2003: Rp 93,860; 31 December 2002: Rp 273,242). Direksi berpendapat bahwa saldo agunan yang diambil alih merupakan nilai bersih yang dapat direalisasi. The Directors believe that the foreclosed collateral balance represents net realisable value. 14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS 14. SIMPANAN NASABAH Simpanan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan pada Catatan 30. Informasi mengenai saat jatuh tempo dan tingkat suku bunga diungkapkan pada Catatan 35 dan 36. Deposits from related parties are disclosed in Note 30. Information in respect of maturities and interest rates is disclosed in Notes 35 and 36. a. a. By type and currency Berdasarkan jenis dan mata uang 31 Desember/ December 2003 Rupiah - Giro - Tabungan - Deposito berjangka - Sertifikat deposito Mata uang asing - Giro - Tabungan - Deposito berjangka 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 2,581,776 3,735,276 8,241,523 134 2,219,851 3,058,993 8,532,143 235 1,625,661 2,708,257 8,613,879 149 14,558,709 13,811,222 12,947,946 1,885,721 10,750 2,877,135 1,911,025 9,353 2,916,423 2,008,949 7,442 2,941,471 4,773,606 4,836,801 4,957,862 19,332,315 18,648,023 17,905,808 Rupiah Current accounts Savings Time deposits Certificates of deposits - Foreign currencies Current accounts Savings Time deposits - Simpanan nasabah dalam mata uang asing terdiri dari Dolar Amerika Serikat, Dolar Singapura, Yen, Euro dan lain-lain. Deposits from customers in foreign currencies primarily consist of United States Dollars, Singapore Dollars, Yen and Euro. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000, Pemerintah menjamin kewajiban tertentu dari Bank Niaga berdasarkan program penjaminan yang berlaku bagi bank umum. Jaminan tersebut berlaku sampai dengan 31 Januari 2004 dan akan diperpanjang secara otomatis setiap 6 bulan, kecuali Menteri Keuangan menetapkan sebaliknya. Based on the Decree of the Minister of Finance No. 179/KMK.017/2000 dated 26 May 2000, the Government guarantees certain liabilities of Bank Niaga under the guarantee program applicable to commercial banks. The guarantee is valid until 31 January 2004 with an automatic extension of 6 months, unless the Minister of Finance announces otherwise. Halaman – 5/41 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued) 14. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) b. Amounts blocked and pledged as loan collateral b. Simpanan yang diblokir dan dijadikan jaminan atas kredit yang diberikan 31 Desember/ December 2003 Giro Deposito berjangka dan sertifikat deposito 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 9,682 358,404 95,053 2,720,892 1,507,540 1,827,945 2,730,574 1,865,944 1,922,998 Current accounts Time and certificates of deposits 15. DEPOSITS FROM OTHER BANKS 15. SIMPANAN DARI BANK LAIN Informasi mengenai saat jatuh tempo dan tingkat suku bunga diungkapkan pada Catatan 35 dan 36. Information in respect of maturities and interest rates is disclosed in Notes 35 and 36. Berdasarkan jenis dan mata uang By type and currency 31 Desember/ December 2003 Rupiah - Giro - Tabungan - Deposito dan deposits on call Mata uang asing - Giro - Deposito dan deposits on call 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 126,160 5,684 704,385 163,852 4,587 465,641 48,040 125 552,211 836,229 634,080 600,376 9,634 11,428 20,183 8,490 3,904 4,475 21,062 28,673 8,379 857,291 662,753 608,755 Simpanan dari bank lain dalam mata uang asing terdiri dari Dolar Amerika Serikat, Dolar Singapura dan lain-lain. 16. EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI Informasi mengenai saat jatuh tempo dan tingkat suku bunga diungkapkan pada Catatan 35 dan 36. Rupiah Current accounts Savings Deposits and deposits on call Foreign currencies Current accounts Deposits and deposits on call - Deposits from other banks in foreign currencies consist of United States Dollars, Singapore Dollars, and others. 16. SECURITIES SOLD AGREEMENTS UNDER REPURCHASE Information in respect of maturities and interest rates is disclosed in Notes 35 and 36. Halaman – 5/42 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 16. SECURITIES SOLD UNDER AGREEMENTS (continued) 16. EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (lanjutan) By type and currency Berdasarkan jenis dan mata uang 31 Desember/ December 2003 Harga jual kembali/ Resale Price Rupiah - Obligasi Pemerintah - 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 Nilai bersih/ Carrying Amount Harga jual kembali/ Resale Price Nilai bersih/ Carrying Amount - - - - Harga jual kembali/ Resale Price 311,788 - Mata uang asing - Obligasi korporasi - Obligasi Pemerintah REPURCHASE - - - Nilai bersih/ Carrying Amount 305,120 Rupiah Government Bonds- 305,120 96,414 18,867 96,228 18,830 - - 115,058 - - 420,178 Foreign Currency Corporate bonds Government Bonds- 17. MARKETABLE SECURITIES ISSUED 17. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN Informasi mengenai saat jatuh tempo dan tingkat suku bunga diungkapkan pada Catatan 35 dan 36. Information in respect of maturities and interest rates is disclosed in Notes 35 and 36. Berdasarkan jenis dan mata uang By type and currency 31 Desember/ December 2003 Rupiah Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 - - 90,000 Rupiah Money market securities 18. BORROWINGS 18. PINJAMAN YANG DITERIMA Informasi mengenai saat jatuh tempo dan tingkat suku bunga diungkapkan pada Catatan 35 dan 36. Information in respect of maturities and interest rates is disclosed in Notes 35 and 36. Berdasarkan jenis dan mata uang By type and currency 31 Desember/ December 2003 Rupiah - Bank Indonesia - Bank lain - Kredit penerusan - Lain-lain 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 46,416 195,419 42,812 - 59,282 316,772 46,953 2,173 89,187 429,236 56,764 3,308 284,647 425,180 578,495 Rupiah Bank Indonesia Other banks Two step loans Other - Halaman – 5/43 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 18. BORROWINGS (continued) 18. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) By type and currency (continued) Berdasarkan jenis dan mata uang (lanjutan) 31 Desember/ December 2003 Mata uang asing - Exchange Offer Loans - Kredit penerusan - Bank lain 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 112,099 492,246 125,516 580,437 283,268 145,548 433,136 604,345 705,953 861,952 888,992 1,131,133 1,440,447 Foreign currencies Exchange Offer Loans Two step loans Other Banks - Bank Indonesia Bank Indonesia Merupakan fasilitas pinjaman likuiditas yang diperoleh dari Bank Indonesia yang dipinjamkan kembali kepada nasabah Bank Niaga yang memenuhi persyaratan program fasilitas pinjaman yang bersangkutan. Kredit yang diberikan kepada nasabah Bank Niaga sesuai dengan program ini diasuransikan pembayarannya pada PT Asuransi Kredit Indonesia (ASKRINDO). Represents liquidity borrowings facilities obtained from Bank Indonesia which are channelled to Bank Niaga’s qualified customers as intended by the borrowings facilities program. The corresponding loans granted to Bank Niaga’s local customers are insured to PT ASKRINDO (Indonesian Credit Insurance Corporation). Tingkat suku bunga per tahun atas fasilitas ini untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2003 berkisar antara 3,0% - 5,0% (untuk periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2003: 3,0% - 5,0%; untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2002: 5,8% - 16,0%). Annual interest rates on the above facilities for the year ended 31 December 2003 ranged from 3.0% 5.0% (for the seven-month period ended 31 July 2003: 3.0% - 5.0%; for the year ended 31 December 2002: 5.8% - 16.0%). BPPN IBRA Pinjaman dari BPPN merupakan pinjaman PT Saseka Gelora Finance dari Bank Niaga yang dialihkan kepada BPPN pada tanggal 29 Agustus 2000 sebagai bagian dari program rekapitalisasi Bank Niaga. Pinjaman ini terdiri dari pinjaman jangka pendek, pinjaman risk participation dan pinjaman subordinasi masing-masing Rp 44.800, Rp 33.294 dan Rp 12.000. Borrowings from IBRA, represent PT Saseka Gelora Finance’s borrowings from Bank Niaga, which were transferred to IBRA on 29 August 2000 as part of Bank Niaga’s recapitalisation program. The borrowings consist of short term borrowings, risk participation borrowings and subordinated borrowings of Rp 44,800, Rp 33,294 and Rp 12,000, respectively. Pada tahun 2002, BPPN melalui Program Penjualan Aset Kredit menjual semua kredit di atas kepada PT First Capital yang kemudian menjualnya kepada Xtraweb Finance Limited berdasarkan Perjanjian Jual Beli tanggal 26 Juli 2002. In 2002, IBRA, under the Loan Assets Sales Program, sold all of the above loans to PT First Capital who subsequently sold those loans to Xtraweb Finance Limited based on Sale and Purchase Agreement on 26 July 2002. Halaman – 5/44 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 18. BORROWINGS (continued) 18. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) BPPN (lanjutan) IBRA (continued) Pada tanggal 29 Juli 2002, PT Saseka Gelora Finance dan Xtraweb Finance Limited menyetujui penyelesaian pinjaman dengan nilai Rp 26.710. Berdasarkan Perjanjian Pembayaran Pin jaman yang ditandatangani kedua belah pihak, PT Saseka Gelora Finance mengakui keuntungan atas penyelesaian pinjaman tersebut sebesar Rp 63.384 sebagai pos luar biasa pada laporan laba rugi konsolidasian tahun 2002. On 29 July 2002, PT Saseka Gelora Finance and Xtraweb Finance Limited agreed a loan settlement amounting to Rp 26,710. Based on the agreement signed by both parties, PT Saseka Gelora Finance has recognised a gain on borrowings settlement of Rp 63,384 as an extraordinary item in the 2002 consolidated statement of income. Kredit Penerusan Two Step Loans Kredit penerusan terdiri dari fasilitas kredit dalam Rupiah dan mata uang asing yang diperoleh dari beberapa lembaga pembiayaan internasional melalui Pemerintah Indonesia yang ditujukan untuk membiayai proyek-proyek tertentu di Indonesia. Two-step loans consist of credit facilities in Rupiah and foreign currencies obtained from several international funding institutions through the Indonesian Government which are designated to finance specific projects in Indonesia. Kredit penerusan akan jatuh tempo pada tahun 2013 – 2017. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebesar 6,81% - 11,66% untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2003 (untuk periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2003: 6,81% - 12,00%; untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2002: 6,84% - 16,75%). Two-step loans will mature in the period from 2013 – 2017. Annual average interest rates were 6.81% 11.66% for the year ended 31 December 2003 (for the seven-month period ended 31 July 2003: 6.81% 12.00%; for the year ended 31 December 2002: 6.84% - 16.75%). Exchange Offer Loans Exchange Offer Loans Dalam rangka program restrukturisasi hutang perbankan nasional, Bank Niaga telah menukarkan beberapa pinjaman yang diterima dalam mata uang asing yang diperoleh dari bank-bank luar negeri dengan pinjaman baru yang jatuh temponya diperpanjang dan yang dijamin oleh Bank Indonesia sebagai berikut: In line with the national banks debt restructuring program, Bank Niaga have exchanged some of its foreign currency denominated borrowings from foreign banks, for new borrowings with extended maturities guaranteed by Bank Indonesia as follows: 31 Desember/ December 2003 Mata uang asing (dalam jutaan)/ Foreign currency (in million) USD Exchange Offer Loan II - 31 Juli/ July 2003 Mata uang asing (dalam jutaan)/ Foreign currency (in million) USD Setara Rupiah/ Rupiah equivalent Rp - 31 Desember/ December 2002 Setara Rupiah/ Rupiah equivalent Rp - Exchange Offer Loan II jatuh tempo dalam 3 atau 4 tahun angsuran dimulai dari bulan Mei 1999. Pada tahun 2003, Bank Niaga telah melunasi seluruh kewajibannya dalam Exchange Offer Loan II. Mata uang asing (dalam jutaan)/ Foreign currency (in million) USD - 31.65 Setara Rupiah/ Rupiah equivalent Rp 283,268 Exchange Offer Loan II Exchange Offer Loan II matured within 3 to 4 years of instalment started from May 1999. In 2003, Bank Niaga has re-paid its entire obligation under Exchange Offer Loan II. Halaman – 5/45 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 18. BORROWINGS (continued) 18. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) Exchange Offer Loans (lanjutan) Exchange Offer Loans (continued) Exchange Offer Loan II dikenakan bunga berdasarkan LIBOR, yang dibayar setiap enam bulan. Tingkat suku bunga per tahun untuk Exchange Offer Loan II yang jatuh tempo pada tahun 2005, 2004, 2003 dan 2002 masing-masing adalah sebesar 2,75%, 2,5%, 2,375% dan 2,25% di atas LIBOR. Exchange Offer Loan II bear interest based on LIBOR, with semi annually payment. Annual interest rates for Exchange Offer Loan II that mature in 2005, 2004, 2003 and 2002 were 2.75%, 2.5%, 2.375% and 2.25% above LIBOR, respectively. Bank lain Other banks 31 Desember/ December 2003 Rupiah - Bank Ekspor Indonesia - Lain-lain Mata uang asing - Fasilitas GSM - 102 - Deutsche Bank AG, Cabang Jakarta - Bumiputera – Commerce Berhad - Fasilitas Bankers’ Acceptance - Lain-lain 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 137,151 58,268 284,488 32,284 418,236 11,000 195,419 316,772 429,236 70,602 151,650 219,050 50,944 151,416 382,050 46,971 283,116 150,020 492,246 580,437 433,136 687,665 897,209 862,372 Rupiah Bank Ekspor Indonesia Other Foreign currencies GSM - 102 facilities Deutsche Bank AG, Jakarta Branch Bumiputera – Commerce Berhad Bankers’ Acceptance facilities Other - Bank Ekspor Indonesia Bank Ekspor Indonesia Pinjaman dari Bank Ekspor Indonesia merupakan pinjaman tanpa jaminan yang diterima oleh Bank Niaga untuk membiayai transaksi ekspor nasabah dengan tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebesar 12,0% untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2003 (untuk periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2003: 13,0%; untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2002: 13,2%). Borrowings from Bank Ekspor Indonesia represents Bank Niaga’s unsecured borrowings to refinance customers’ export transactions and bear average interest rates of 12.0% for the year ended 31 December 2003 (for the seven-month period ended 31 July 2003: 13.0%; for the year ended 31 December 2002: 13.2%). Fasilitas GSM – 102 GSM - 102 facilities Pinjaman melalui fasilitas GSM – 102 ditujukan untuk membiayai penerbitan letter of credit oleh Bank Niaga bagi kepentingan para pemasok komoditas pertanian Amerika Serikat melalui program Export Credit Guarantee Program (GSM – 102) yang dilaksanakan oleh Commodity Credit Corporation (CCC) – Departemen Pertanian Amerika Serikat. Borrowings under GSM – 102 facilities are intended to finance the issuance of the letter of credits by Bank Niaga in favour of United States Suppliers of agricultural commodities under the Export Credit Guarantee Program (GSM – 102) of the Commodity Credit Corporation (CCC) – US Department of Agriculture. Saldo pinjaman di atas merupakan pinjaman dari Deutsche Bank AG, New York; CoBank, Colorado dan Standard Chartered Bank, New York dan 98% dari pinjaman tersebut dijamin oleh CCC. The above borrowings balance represent borrowings from Deutsche Bank AG, New York; CoBank, Colorado and Standard Chartered Bank, New York and 98% of the borrowings are guaranteed by CCC. Halaman – 5/46 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 18. BORROWINGS (continued) 18. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) Deutsche Bank AG, Cabang Jakarta Deutsche Bank AG, Cabang Jakarta Pada tanggal 2 Juni 2003, Bank Niaga memperoleh pinjaman dari Deutsche Bank AG, Cabang Jakarta sebesar USD 45 juta yang jatuh tempo pada tanggal 2 September 2003 dengan tingkat suku bunga LIBOR ditambah 1%. Pinjaman tersebut dijamin dengan Exchange Offer Loan sebesar USD 58,8 juta (lihat Catatan 9a). Pinjaman ini telah dilunasi pada saat jatuh temponya. As at 2 June 2003, Bank Niaga obtained borrowing from Deutsche Bank AG, Jakarta Branch amounting to USD 45 million which have matured on 2 September 2003 with LIBOR interest rate plus 1%. The borrowing was pledged by Exhange Offer Loans of USD 58.8 million (refer to Note 9a). This borrowing has been repaid at maturity date. Bumiputera – Commerce, Berhad Bumiputera – Commerce, Berhad Pada tanggal 4 Desember 2003, Bank Niaga memperoleh pinjaman dari Bumiputera-Commerce, Berhad dengan tingkat suku bunga berkisar antara 1,47% - 1,81% yang ditujukan untuk meningkatkan likuiditasnya dan akan jatuh tempo pada tanggal 26 Januari 2004. Pada tanggal 31 Desember 2003, saldo pinjaman ini setara dengan USD 18 juta. On 4 December 2003, Bank Niaga obtained borrowing from Bumiputera-Commerce, Berhad with interest rate ranging from 1.47% to 1.81% designated for its liquidity purpose which will mature on 26 January 2004. As at 31 December 2003, the outstanding balance of this borrowing equivalent to USD 18 million. Bankers’ Acceptance Bankers’ Acceptance Pinjaman Bankers’ Acceptance merupakan pinjaman antar bank yang diperoleh Bank Niaga pada tanggal 16 Desember 2003 dari bank-bank luar negeri yang ditujukan untuk meningkatkan likuiditasnya. Pada tanggal 31 Desember 2003, pinjaman ini setara dengan USD 26 juta dengan tingkat suku bunga berkisar antara 2,27% - 2,66% dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2004. Bankers’ Acceptance borrowings represent interbank borrowings obtained by Bank Niaga on 16 December 2003 from various foreign banks designated for its liquidity purpose. As at 31 December 2003, these borrowings equivalent to USD 26 million with interest rate ranging from 2.27% to 2.66% and will matured on 15 March 2004. 19. INCOME TAX 19. PAJAK PENGHASILAN a. a. Hutang pajak 31 Desember/ December 2003 31 Juli/ July 2003 Taxes payable 31 Desember/ December 2002 Bank Niaga Pajak Penghasilan Pajak Pertambahan Nilai 12,619 92 17,373 242 20,611 146 Bank Niaga Income tax Value Added Tax Anak perusahaan 12,711 324 17,615 348 20,757 1,008 Subsidiaries 13,035 17,963 21,765 Halaman – 5/47 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 19. INCOME TAX (continued) 19. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) b. b. Pajak penghasilan Income tax 31 Desember/ December 2003 1 Agustus/ August 31 Desember/ December 2003 1 Januari/ January 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 (12 bulan/ months) (5 bulan/ months) (7 bulan/ months) (12 bulan/ months) Bank Niaga Tangguhan 25,582 61,109 (35,527) 15,904 Bank Niaga Deferred Anak perusahaan Kini Tangguhan (3,085) - 1,683 - (4,768) - (1,204) (4) Subsidiaries Current Deferred (3,085) 1,683 (4,768) (1,208) (3,085) 25,582 1,683 61,109 (4,768) (35,527) (1,204) 15,900 22,497 62,792 (40,295) 14,696 Konsolidasian Kini Tangguhan The reconciliation between income before tax, as shown in the consolidated statements of income, and taxable income is as follows: Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian dengan penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: Laba konsolidasian sebelum pajak dan pos luar biasa Pos luar biasa (Laba)/rugi sebelum pajak – anak perusahaan Laba sebelum pajak Bank Niaga Perbedaan waktu Perbedaan antara komersial dan fiskal pada: - Beban penyusutan - Laba yang belum direalisasi dari efek untuk tujuan diperdagangkan - Beban/(pemulihan) penyisihan penghapusan kredit - Laba yang belum direalisasi dari transaksi derivatif - Lain-lain Consolidated Current Deferred 31 Desember/ December 2003 1 Agustus/ August 31 Desember/ December 2003 1 Januari/ January 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 (12 bulan/ months) (5 bulan/ months) (7 bulan/ months) (12 bulan/ months) Consolidated income before tax and extraordinary item Extraordinary item 446,479 - 172,402 - 274,077 - 77,427 63,384 446,479 172,402 274,077 140,811 (4,806 ) 7 (4,813) (15,596) (Income)/lo ss before tax - subsidiaries 441,673 172,409 269,264 125,215 Income before tax Bank Niaga Timing differences Differences between commercial and fiscal amounts on: Depreciation expense - (14,043) (10,562) (3,481) (4,487) (12,180) 38,653 (50,833) (11,028) 197,030 74,264 122,766 (46,203) (63,334) 13,085 1,658 25,554 (64,992) (12,469) (59,308) 57,783 120,558 129,567 (9,009) (63,243) Unrealised gain on trading securities Allowance/(write back) for possible losses Unrealised gain on derivative transactions Other - Halaman – 5/48 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 19. INCOME TAX (continued) 19. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) b. Perbedaan tetap Perbedaan antara komersial dan fiskal pada: - Pajak penghasilan atas tabungan dan deposito berjangka yang ditanggung oleh Bank Niaga - Beban/(pendapatan) lain yang tidak dapat diperhitungkan untuk tujuan perpajakan - Beban penyisihan penghapusan aktiva produktif lainnya - Lain-lain Penghasilan kena pajak Akumulasi kerugian fiskal saldo awal Penyesuaian pajak Selisih penilaian kembali aktiva tetap fiskal Rugi fiskal yang sudah jatuh tempo Akumulasi kerugian fiskal saldo akhir 31 Desember/ December 2003 1 Agustus/ August 31 Desember/ December 2003 1 Januari/ January 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 (12 bulan/ months) (5 bulan/ months) (7 bulan/ months) (12 bulan/ months) Permanent differences Differences between commercial and fiscal amounts on: Withholding tax on savings and time deposits borned by Bank Niaga 114,079 36,978 77,101 211,281 59,950 88,039 (28,089) (89,517) 86,545 (31,205) 7,387 (62,784) 79,158 31,579 10,116 63,425 229,369 69,620 159,749 195,305 791,600 371,596 420,004 257,277 (7,058,067) - (6,638,063) - (7,058,067) - (7,465,235) 149,891 164,764 164,764 - - Taxable income Accumulated fiscal losses beginning balance Tax adjustment Fiscal fixed assets revaluation result 757,345 757,345 - - Expired fiscal loss (5,344,358) (5,344,358) (6,638,063) 31 Desember/ December 2003 (7,058,067) Other non taxable expense/ (income) Allowances for possible loses on other earning assets Other - Accumulated fiscal losses ending balance The ageing of the accumulated tax losses is set out in the table below: Berikut ini adalah perincian akumulasi kerugian fiskal dalam tabel di bawah ini: Tahun terjadinya: 1999 1998 Income tax (continued) b. Pajak penghasilan (lanjutan) 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 (5,344,358) - (5,344,358) (1,293,705) (5,344,358) (1,713,709) (5,344,358) (6,638,063) (7,058,067) Year of origination: 1999 1998 Jumlah ini sesuai dengan surat ketetapan pajak tahun 1998 dan 1999 yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak setelah dikurangi laba fiskal untuk tahun 2000 – 2003 dan revaluasi aktiva tetap pada tahun 1999 dan 2003. Berdasarkan peraturan pajak yang berlaku, saldo akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dikompensasikan hingga masing-masing tahun fiskal 2003 dan 2004. These balances are based on the 1998 and 1999 tax assessment letters issued by Tax Office after deducting fiscal profits for the years 2000 – 2003 and the fixed assets revaluation in 1999 and 2003. According to the prevailing tax regulation, the balance of these accumulated fiscal losses can be carried forward to the 2003 and 2004 fiscal years. Perhitungan perpajakan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2002 adalah sesuai dengan SPT Bank Niaga. The calculation of income tax for the years ended 31 December 2002 conform with Bank Niaga’s annual tax return. Halaman – 5/49 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 19. INCOME TAX (continued) 19. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) c. c. Aktiva pajak tangguhan As at 31 December 2003 Bank Niaga, parent company only, had a potential unrecognised deferred tax asset of Rp 2,093,520 mainly attributable to tax losses carried forward. On the grounds of convervatism, management have decided to only recognise deferred tax asset in respect of the cumulative tax losses as at 31 December 2003 (net of deferred tax liability) of Rp 165,818 (31 July 2003: Rp 104,710; 31 December 2002: Rp 140,236). Pada tanggal 31 Desember 2003, Bank Niaga, induk perusahaan saja, mempunyai aktiva pajak tangguhan potensial sebesar Rp 2.093.520 yang terutama timbul dari akumulasi kerugian fiskal. Atas asas konservatif, manajemen telah memutuskan untuk mencatat aktiva pajak tangguhan yang berkaitan dengan akumulasi kerugian fiskal tersebut pada tanggal 31 Desember 2003 (setelah dikurangi dengan kewajiban pajak tangguhan) sebesar Rp 165.818 (31 Juli 2003: Rp 104.710; 31 Desember 2002: Rp 140.236). d. d. Administrasi 31 Desember/ December 2003 Kewajiban segera Biaya yang masih harus dibayar Hutang bunga Pendapatan bunga diterima dimuka Komisi diterima dimuka Setoran jaminan Hutang yang berkaitan dengan transaksi kartu kredit dan kartu debit Lain-lain Administration Under the taxation laws in Indonesia, Bank Niaga submits tax returns on the basis of self assessments. The tax authorities may assess or amend taxes within ten years from the date the tax becomes due for payment. Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Bank Niaga dan anak perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri jumlah pajak yang terhutang. Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak tanggal terhutangnya pajak. 20. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN KEWAJIBAN LAIN-LAIN Deferred tax asset 20. ACCRUALS AND OTHER LIABILITIES 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 24,494 130,061 41,420 7,111 31,921 35,602 16,264 94,632 65,741 13,291 24,917 29,031 24,032 84,425 77,438 22,284 24,116 44,458 15,350 61,347 10,148 62,641 11,246 48,808 347,306 316,665 336,807 Obligations due immediately Accrued expenses Accrued interest Unearned interest income Unearned commission Security deposits Payable related to credit card and debit card transactions Other Halaman – 5/50 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 21. MODAL SAHAM DAN TAMBAHAN MODAL DISETOR 21. SHARE CAPITAL AND ADDITIONAL PAID UP CAPITAL Modal saham pada tanggal 31 Desember 2003, 31 Juli 2003 dan 31 Desember 2002 adalah sebagai berikut: The share capital as at 31 December 2003, 31 July 2003 and 31 December 2002 was as follows: Jumlah saham/ Number of shares Modal dasar: Saham biasa kelas A nominal Rp 500 (Rupiah penuh) setiap saham Saham biasa kelas B nominal Rp 5 (Rupiah penuh) setiap saham Belum ditempatkan: Saham biasa kelas A Saham biasa kelas B Ditempatkan dan disetor: Saham biasa kelas A Saham biasa kelas B Nilai nominal/ Nominal value 718,539,351 359,270 208,146,064,900 1,040,730 208,864,604,251 1,400,000 130,618,537,067 653,093 130,618,537,067 653,093 718,539,351 77,527,527,833 359,270 387,637 78,246,067,184 746,907 Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2003, 31 Juli 2003 dan 31 Desember 2002 adalah sebagai berikut: Authorised capital: Class A common shares par value of Rp 500 (full Rupiah) per share Class B common shares par value of Rp 5 (full Rupiah) per share Unissued: Class A common shares Class B common shares Issued and paid-in: Class A common shares Class B common shares The shareholders’ composition as at 31 December 2003, 31 July 2003 and 31 December 2002 were as follows: 31 Desember/December 2003 Pemegang saham Saham seri A - Komisaris - Direksi - Pemegang saham lainnya (kepemilikan di bawah 5%) Saham seri B - Commerce Asset –Holding Bhd, Malaysia - Negara Republik Indonesia qq BPPN - Pemegang saham lainnya (kepemilikan di bawah 5%) Jumlah lembar saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership Jumlah dalam Rupiah/ Amount in Rupiah 221,364 24,951 718,293,036 1 Shareholders 111 12 359,146 Class A share Commissioners Directors Other shareholders (ownership interest below 5%) Class B share Commerce Asset–Holding Bhd, Malaysia Republic of Indonesia qq IBRA Other shareholders (ownership interest below 5%) 41,331,001,000 20,459,237,955 53 26 206,655 102,296 15,737,288,878 20 78,687 78,246,067,184 100 746,907 Halaman – 5/51 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 21. MODAL SAHAM DAN TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan) 21. SHARE CAPITAL AND ADDITIONAL PAID UP CAPITAL (continued) 31 Juli/July 2003 Pemegang saham Saham seri A - Komisaris - Direksi - Pemegang saham lainnya (kepemilikan di bawah 5%) Saham seri B - Commerce Asset –Holding Bhd, Malaysia - Negara Republik Indonesia qq BPPN - Pemegang saham lainnya (kepemilikan di bawah 5%) Jumlah lembar saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership Jumlah dalam Rupiah/ Amount in Rupiah 221,364 24,951 - 111 12 718,293,036 1 359,146 39,900,000,000 35,257,339,955 51 45 199,500 176,287 2,370,187,878 3 11,851 78,246,067,184 100 746,907 Shareholders Class A share Commissioners Directors Other shareholders (ownership interest below 5%) Class B share Commerce Asset–Holding Bhd, Malaysia Republic of Indonesia qq IBRA Other shareholders (ownership interest below 5%) 31 Desember/December 2002 Pemegang saham Saham seri A - Komisaris - Direksi - Pemegang saham lainnya (kepemilikan di bawah 5%) Saham seri B - Commerce Asset –Holding Bhd, Malaysia - Negara Republik Indonesia qq BPPN - Pemegang saham lainnya (kepemilikan di bawah 5%) Jumlah lembar saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership Jumlah dalam Rupiah/ Amount in Rupiah 221,364 102,258 - 111 51 718,215,729 1 359,107 39,900,000,000 35,257,339,955 51 45 199,500 176,287 2,370,187,878 3 11,851 78,246,067,184 100 746,907 Shareholders Class A share Commissioners Directors Other shareholders (ownership interest below 5%) Class B share Commerce Asset–Holding Bhd, Malaysia Republic of Indonesia qq IBRA Other sharehold ers (ownership interest below 5%) Saham seri A dan saham seri B adalah saham biasa atas nama yang memiliki hak yang sama. Class A and class B shares are ordinary shares that have the same rights. Efektif pada tanggal 8 Nopember 2002, Negara Republik Indonesia qq BPPN menjual 51% kepemilikan di Bank Niaga kepada Commerce AssetHolding Bhd, Malaysia. Effective on 8 November 2002, Republic of Indonesia qq IBRA sold 51% ownership in Bank Niaga to Commerce Asset-Holding Bhd, Malaysia. Halaman – 5/52 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 21. MODAL SAHAM DAN TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan) 21. SHARE CAPITAL AND ADDITIONAL PAID UP CAPITAL (continued) Pemegang saham akhir Commerce Asset-Holding Bhd, Malaysia adalah sebagai berikut: The ultimate shareholders of Commerce AssetHolding Bhd, Malaysia are as follows: Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership Pemegang saham/Shareholders 27.8% 13.1% 10.1% 49.0% Employee Provident Fund Khazanah Nasional Berhad Kumpulan Wang Amanah Pencen Lain-lain dan Masyarakat/Others and Public 100.0% Jumlah/Total Khazanah Nasional Berhad dan Kumpulan Wang Amanah Pencen adalah entitas yang dimiliki oleh Pemerintah Malaysia. Khazanah Nasional Berhad and Kumpulan Wang Amanah Pencen are entities owned by the Government of Malaysia. Perubahan modal saham dan tambahan modal disetor untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2003, untuk periode lima bulan yang berakhir 31 Desember 2003, untuk periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2003, serta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2002, adalah sebagai berikut: Changes in share capital and additional paid up capital for the year ended 31 December 2003, for the five-month ended 31 December 2003, for the sevenmonth period ended 31 July 2003 and for the year ended 31 December 2002, are as follows: Modal saham ditempatkan dan disetor penuh/ Share capital issued and fully paid Tambahan modal disetor/ Additional paid up capital Saldo pada tanggal 1 Januari 2002 746,907 9,270,323 Balance at 1 January 2002 Saldo pada tanggal 31 Desember 2002 746,907 9,270,323 Balance at 31 December 2002 Saldo pada tanggal 31 Juli 2003 sebelum kuasi-reorganisasi 746,907 9,270,323 Balance at 31 July 2003 before quasi-reorganisation Penggunaan tambahan modal disetor untuk mengeliminasi akumulasi kerugian dalam rangka kuasi-reorganisasi - (8,731,614) Utilisation of additional paid up capital to eliminate accumulated losses in relation to quasi-reorganisation Saldo pada tanggal 31 Juli 2003 setelah kuasi-reorganisasi 746,907 538,709 Balance at 31 July 2003 after quasi-reorganisation Saldo pada tanggal 31 Desember 2003 746,907 538,709 Balance at 31 December 2003 Halaman – 5/53 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 21. MODAL SAHAM DAN TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan) 21. SHARE CAPITAL AND ADDITIONAL PAID UP CAPITAL (continued) Seperti dijelaskan pada Catatan 1, 2d dan 42 atas laporan keuangan konsolidasian, Bank Niaga melaksanakan kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Juli 2003. Dengan dilaksanakannya kuasi-reorganisasi ini, Bank Niaga mengeliminasi saldo akumulasi kerugian per tanggal 31 Juli 2003 sebesar Rp 8.731.614. As disclosed in Notes 1, 2d and 42 to the consolidated financial statements, Bank Niaga went through a quasi-reorganisation on 31 July 2003. With the execution of the quasi-reorganisation, Bank Niaga eliminated the balance of its accumulated losses as at 31 July 2003 of Rp 8,731,614. 22. INTEREST INCOME 22. PENDAPATAN BUNGA 31 Desember/ December 2003 (12 bulan/ months) Obligasi Pemerintah Kredit yang diberikan Surat berharga Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Lain-lain 1 Agustus/ August 31 Desember/ December 2003 (5 bulan/ months) 31 Desember/ December 2002 (12 bulan/ months) 547,700 1,564,582 98,464 177,338 675,522 45,109 370,362 889,060 53,355 1,134,048 1,209,074 144,349 85,612 36,868 38,066 18,339 47,546 18,529 186,341 46,554 2,333,226 954,374 1,378,852 2,720,366 Government Bonds Loans Marketable securities Placements with other banks and Bank Indonesia Other 23. INTEREST EXPENSE 23. BEBAN BUNGA 31 Desember/ December 2003 (12 bulan/ months) Simpanan nasabah Pinjaman yang diterima Surat berharga yang diterbitkan Lain-lain 1 Januari/ January 31 Juli/ July 2003 (7 bulan/ months) 1 Agustus/ August 31 Desember/ December 2003 (5 bulan/ months) 1 Januari/ January 31 Juli/ July 2003 (7 bulan/ months) 31 Desember/ December 2002 (12 bulan/ months) 1,247,390 92,217 1,797 66,753 428,945 26,250 23,079 818,445 65,967 1,797 43,674 2,014,334 154,821 22,671 76,228 1,408,157 478,274 929,883 2,268,054 24. PENDAPATAN JASA PERBANKAN LAINNYA Pendapatan jasa perbankan lainnya terutama terdiri dari komisi yang berasal dari tabungan, Visa Card, giro dan lain-lain. Deposits from customers Borrowings Marketable securities issued Other 24. OTHER BANKING SERVICES INCOME Other banking services income mainly consists of commissions from savings, Visa Card, current accounts and others. Halaman – 5/54 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 25. SALARIES AND BENEFITS 25. GAJI DAN TUNJANGAN 31 Desember/ December 2003 (12 bulan/ months) Gaji dan upah Tunjangan karyawan Uang jasa karyawan Lain-lain 1 Agustus/ August 31 Desember/ December 2003 (5 bulan/ months) 1 Januari/ January 31 Juli/ July 2003 (7 bulan/ months) 31 Desember/ December 2002 (12 bulan/ months) 194,639 78,220 7,637 4,720 93,843 33,837 6,034 2,671 100,796 44,383 1,603 2,049 147,375 70,624 1,410 3,424 285,216 136,385 148,831 222,833 Termasuk dalam gaji dan tunjangan selama tahun yang berakhir 31 Desember 2003 adalah gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada Direksi dan Komisaris Bank Niaga sejumlah Rp 18.391 (untuk periode lima bulan yang berakhir 31 Desember 2003: Rp 8.589; untuk periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2003: Rp 9.802; untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2002: Rp 14.065). Included in salaries and benefits for the year ended 31 December 2003 are salaries and other benefits for Directors and Commissioners of Bank Niaga totalling Rp 18,391 (for the five-month period ended 31 December 2003: Rp 8,589; for the seven-month period ended 31 July 2003: Rp 9,802; for the year ended 31 December 2002: Rp 14,065). 26. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 31 Desember/ December 2003 (12 bulan/ months) Salaries and wages Allowances Employees’ service benefits Other 1 Agustus/ August 31 Desember/ December 2003 (5 bulan/ months) 1 Januari/ January 31 Juli/ July 2003 (7 bulan/ months) 31 Desember/ December 2002 (12 bulan/ months) Pelatihan dan pendidikan Perlengkapan kantor Promosi Asuransi Jasa professional Sewa kendaraan Jasa manajemen Penyusutan dan pemeliharaan dari perabot kantor 15,472 30,413 66,006 5,775 12,702 11,816 12,604 8,325 15,410 36,484 2,283 7,938 5,187 6,087 7,147 15,003 29,522 3,492 4,764 6,629 6,517 10,035 24,895 39,090 4,888 11,783 9,188 7,535 11,134 4,894 6,240 10,373 Denda premi penjaminan pemerintah Lain-lain 80,158 42,094 38,064 16,000 44,973 246,080 128,702 117,378 178,760 Training and education Office supplies Promotion Insurance Professional services fees Vehicle rental Management fees Depreciation and maintenance of office equipment and furniture Penalty on premium fee of government guarantee Other 27. PENSION PLAN 27. DANA PENSIUN Bank Niaga memiliki program pensiun manfaat pasti melalui Dana Pensiun PT Bank Niaga Tbk yang pesertanya meliputi seluruh karyawan Bank Niaga yang menjadi peserta program dana pensiun. Bank Niaga sponsors a defined benefit pension fund through Dana Pensiun PT Bank Niaga Tbk that covers all employees of Bank Niaga who participate in the pension fund. Program tersebut memberikan manfaat pensiun yang akan dibayarkan kepada karyawan yang berhak pada saat karyawan pensiun atau pada saat karyawan tersebut berhenti sesuai dengan peraturan dana pensiun yang bersangkutan. Manfaat pensiun dihitung berdasarkan masa kerja karyawan tersebut pada Bank Niaga dan tingkat gaji terakhir pada saat pensiun. The plan calls for benefits to be paid to eligible employees at retirement or when the employees resign according to the pension fund regulation. The benefits paid at retirement are based primarily upon years of services with Bank Niaga and compensation rates near the retirement. Halaman – 5/55 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 27. PENSION PLAN (continued) 27. DANA PENSIUN (lanjutan) Pendanaan program pensiun ini dilakukan oleh Bank Niaga dengan membayar iuran tahunan yang setidaknya memenuhi jumlah minimum seperti yang diharuskan peraturan perundangan dana pensiun yang berlaku. Jumlah iuran ini umumnya meliputi manfaat pensiun untuk jasa karyawan masa kini, amortisasi biaya masa lalu dan koreksi aktuarial. Bank Niaga has funded the fund through annual contributions which are sufficient to meet the minimum requirements set forth in applicable pension fund laws. This contribution usually reflects benefits attributed to employees’ current service costs, as well as amortisation of past service cost and experience adjustments. Penilaian aktuaria atas biaya pensiun tanggal 31 Desember 2002 dilakukan oleh perusahaan konsultan aktuaria (PT Watson Wyatt Purbajaga) dengan menggunakan metode “Attained Age Normal”. The actuarial calculation of pension costs as at 31 December 2002 was prepared by a licensed actuarial consulting firm (PT Watson Wyatt Purbajaga) using the “Attained Age Normal” method. Asumsi aktuarial berikut ini digunakan menentukan nilai tunai dari manfaat pensiun: The following principal actuarial assumptions were used to measure the present value of the promised retirement benefit: untuk % Tingkat diskonto pertahun Tingkat kenaikan penghasilan dasar pensiun per tahun Proyeksi tingkat penghasilan yang diharapkan dari investasi jangka panjang per tahun Proyeksi kenaikan indeks biaya hidup per tahun 13 10 Annual discount rate Annual pension salary growth rate 13 Expected return on asssets per annum Expected increase in standard cost of living per annum 5 Sesuai dengan laporan aktuaria per tanggal 31 Desember 2002 tertanggal 10 Maret 2003, estimasi kewajiban aktuaria dan nilai wajar aktiva dana pensiun adalah sebagai berikut: Nilai wajar aktiva dana pensiun Kewajiban aktuaria Selisih lebih aktiva dana pensiun atas kewajiban aktuaria Sesuai dengan laporan internal aktuaria per tanggal 31 Desember 2003, jumlah nilai wajar aktiva dana pensiun adalah sebesar Rp 236.441, sedangkan jumlah kewajiban aktuaria adalah sebesar Rp 215.522 Dengan demikian terdapat selisih lebih sebesar Rp 20.919. Sampai dengan tanggal laporan ini, belum dilakukan penilaian aktuaria kembali atas biaya pensiun oleh perusahaan konsultan aktuaria atas dana pension tanggal 31 Desember 2003. Based on the actuarial report at 31 December 2002 dated 10 March 2003, the estimated actuarial liability and fair value of plan assets were as follows: 190,797 (178,142) Fair value of plan assets Actuarial liability 12,655 Excess of plan assets over actuarial liability Based on an internal actuarial report as at 31 December 2003, the total fair value of plan assets was Rp 236,441, whilst the total actuarial liability was Rp 215,522. Therefore, there is an excess of Rp 20,919. Up to the date of this report, no actuarial calculation has been prepared by any independence actuarial consulting firm on the pension fund as at 31 December 2003. 28. BASIC EARNINGS PER SHARE 28. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih kepada pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan. Basic earnings per share are calculated by dividing net income attributable to shareholders by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period. Halaman – 5/56 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 28. BASIC EARNINGS PER SHARE (continued) 28. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (lanjutan) 1 Agustus/ August 31 Desember/ December 2003 (5 bulan/ months) 31 Desember/ December 2003 (12 bulan/ months) Laba bersih kepada pemegang saham Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar (jumlah penuh) 467,255 233,518 5.97 2,98 31 Desember/ December 2003 Kewajiban komitmen, bersih Tagihan kontinjensi - Pendapatan bunga dalam penyelesaian Kewajiban kontinjensi - Kontijensi yang terkait dengan perdagangan - Garansi yang diterbitkan dalam bentuk: - Standby letters of credit - Bid bonds - Custom guarantees - Performance bonds - Advance payment bonds Kewajiban kontinjensi, bersih *) 141,119 2.99 1.80 Net income attributable to shareholders Weighted average number of ordinary shares outstanding (full amount) Earnings per share (full Rupiah) 29. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES 29. KOMITMEN DAN KONTINJENSI Kewajiban komitmen - Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan - Irrevocable letters of credit yang masih berjalan - Cek wisata yang belum digunakan - Penjualan tunai mata uang asing yang belum diselesaikan 233,737 31 Desember/ December 2002 (12 bulan/ months) 78,246,067,184 78,246,067,184 78,246,067,184 78,246,067,184 Laba bersih per saham (Rupiah penuh) Tagihan komitmen - Pembelian tunai mata uang asing yang belum diselesaikan 1 Januari/ January 31 Juli/ July 2003 (7 bulan/ months) -*) 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 536,353 173,664 Commitments receivable Spot foreign currency purchased (unmatured) Commitments payable Unused loan facilities Outstanding irrevocable letters of credit given to customers 1,789,119 2,005,519 1,542,322 217,224 159,889 389,447 15,350 16,151 20,253 440,021 109,842 2,021,693 2,621,580 2,061,864 2,021,693 2,085,227 1,888,200 Commitment payables, net 181,400 Contingent receivables Interest receivable on non performing assets -*) 255,932 253,807 Unused traveller’s cheques Spot foreign currency sold (unmatured) Contingent payables 24,017 29,801 38,789 21,891 18,640 5,320 235,813 41,961 26,550 11,447 8,935 213,946 38,861 28,284 16,720 10,681 176,971 62,318 347,642 329,540 333,763 91,710 75,733 152,363 Transaksi kontrak tunai mata uang asing dicatat di neraca konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2003. Hal ini berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/451/DPNP/IDPnP tanggal 20 Oktober 2003 mengenai Mark to Market untuk Spot dan Instrumen Derivatif. Trade-related contingencies Guarantees issued in the form of: Standby letters of credit Bid bonds Custom guarantees Performance bonds Advance payment bonds - Contingent payables, net Foreign currency spot transactions are recorded on consolidated balance sheet as at 31 December 2003. This is a result of Bank Indonesia Decree No. 5/451/DPNP/IDPnP dated 20 October 2003 titled Mark to Market for Spot and Derivative Instruments. *) Halaman – 5/57 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 30. INFORMASI MENGENAI PIHAK - PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA 30. RELATED PARTIES INFORMATION The details of balances with related parties that are associated parties with Bank Niaga were as follows: Rincian saldo transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang merupakan perusahaan asosiasi dengan Bank Niaga adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 2003 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 Assets Aktiva Current account with other banks Giro pada bank lain - Indover Bank 533 1,405 26 - Direktur dan karyawan Koperasi Karyawan Citra Niaga PT CIMB Niaga Securities (dahulu PT Niaga Sekuritas) Lain-lain Jumlah aktiva yang terkait dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Sebagai persentase terhadap total aktiva - 159,980 3,164 594 - - 590 172,483 170,514 163,760 Total assets associated with related parties 0.73% 0.75% 0.72% As a percentage to total assets - Liabilities Deposits from customers 1,753 398 561 157 398 - 663 - 29 7,681 4,480 - 3,529 - 1,522 15,479 151,650 29,614 10,531 1,486 2,498 29,991 16,980 1,354 1,640 31,835 17,900 906 3,412 Current accounts PT CIMB Niaga Securities (formerly PT Niaga Sekuritas) Directors and commissioners Savings Directors and commissioners Other Time Deposits Directors and commissioners Other Borrowings Bumiputera-Commerce, Berhad Indover Bank International Factors Singapore Other liabilities Accrued interest 202,808 54,718 78,921 Total liabilities associated with related parties 0.93% 0.26% 0.37% As a percentage to total liabilities - Sebagai persentase terhadap total kewajiban Director and employees Koperasi Karyawan Citra Niaga PT CIMB Niaga Securities (formerly PT Niaga Sekuritas) Other 166,610 2,499 Simp anan nasabah Jumlah kewajiban yang terkait dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa - 169,313 2,043 Kewajiban Giro - PT CIMB Niaga Securities (dahulu PT Niaga Sekuritas) - Direksi dan komisaris - Tabungan - Direksi dan komisaris - Lain-lain - Deposito Berjangka - Direksi dan komisaris - Lain-lain Pinjaman yang diterima - Bumiputera-Commerce, Berhad - Indover Bank - International Factors Singapore Kewajiban lain-lain Bunga yang masih harus dibayar Indover Bank Loans Kredit yang diberikan Halaman – 5/58 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 30. INFORMASI MENGENAI PIHAK - PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 30. RELATED PARTIES INFORMATION (continued) Adanya hubungan istimewa mungkin mengakibatkan persyaratan transaksi tersebut di atas tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa. Because of these relationships, it is possible that the terms of these transactions are not the same as those that would result from transactions between wholly nonrelated parties. 31. MINORITY INTEREST 31. HAK MINORITAS The minority interest in the net assets of subsidiaries is as follows: Hak minoritas atas kekayaan bersih anak perusahaan adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 2003 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 Hak minoritas awal tahun Bagian hak minoritas atas laba bersih tahun berjalan Pengaruh penambahan kepemilikan Bank Niaga Pengaruh pengurangan kepemilikan Bank Niaga Penyesuaian rugi bersih tahun 2001 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan anak 6,736 6,736 2,005 1,721 45 12,965 - - 1,423 - (9,413) Hak minoritas akhir tahun 8,239 (179) - (57) (39) 6,724 Minority interest at the end of the year 6,736 Information concerning the main business segments of Bank Niaga and subsidiaries is set out in the table below: Informasi yang berkaitan dengan segmen usaha utama dari Bank Niaga dan anak perusahaan disajikan dalam tabel di bawah ini: Laba operasional bersih/ Net operating income 1 Agustus/ August- 31 Desember/ December 2003 (5 bulan/ months) Translation adjustments (244) 32. SEGMENT INFORMATION 32. INFORMASI SEGMEN USAHA 31 Desember/ December 2003 (12 bulan/ months) Minority interest at the beginning of the year Net income attributable to minority interest for the year Effect of the increment of Bank Niaga’s ownership Effect of the reduction of Bank Niaga’s ownership Adjustment of 2001 net losses Laba/(rugi) bersih/ Net income/(loss) 1 Januari/ 31 31 January Desember/ Desember/ December December - 31 Juli/ July 2003 2002 2003 (7 bulan/ (12 bulan/ (12 bulan/ months) months) months) 1 Agustus/ August- 31 Desember/ December 2003 (5 bulan/ months) 1 Januari/ January - 31 Juli/ July 2003 (7 bulan/ months) Jumlah aktiva/ Total assets 31 Desember/ December 2002 (12 bulan/ months) 31 Desember/ December 2003 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 141,119 23,621,859 22,645,255 22,749,941 Parent company Subsidiaries: 94,061 380,216 344,264 324,534 Financing Investment 477 7,723 7,391 1,913 management 481 25,299 32,908 Securities Perusahaan induk Perusahaan anak: Pembiayaan Manajer investasi Sekuritas 309,856 159,449 150,407 (9,691) 467,255 233,518 233,737 22,183 6,751 15,432 29,502 31,358 8,397 22,961 3,508 - 1,210 (571) 2,298 571 447 416 3,563 - 1,210 (637) 2,353 637 Jumlah Eliminasi 335,547 1,094 166,839 489 168,708 605 20,674 2,231 502,176 (34,921) 242,488 (8,970) 259,688 (25,951) 236,138 24,009,798 23,022,209 23,109,296 (95,019) (260,469) (290,178) (271,734) Total Elimination Konsolidasian 336,641 167,328 169,313 22,905 467,255 233,518 233,737 141,119 23,749,329 22,732,031 22,837,562 Consolidated Halaman – 5/59 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 33. CREDIT RISK 33. RISIKO KREDIT Kebijakan perkreditan Bank Niaga digunakan sebagai pedoman utama dalam pemberian kredit. Pemahaman dan kedisiplinan penerapan atas kebijakan tersebut juga menjadi faktor utama bagi seluruh jajaran pejabat Bank Niaga yang terkait dengan perkreditan, termasuk Komisaris dan Direksi dalam melakukan aktivitas perkreditan. Bank Niaga’s credit policy is used as the main guidance for issuing credit. Understanding of and disciplined implementation of the policy has also been the main factor for all lines of Bank Niaga’s officers that are related to credit, including Commissioners and Directors in performing credit activities. Penetapan arah dan strategi perkreditan dirancang dan ditetapkan oleh Komite Risiko dan Kebijakan Kredit, yang juga bertanggung jawab untuk mengelola portofolio dan risiko kredit. The credit goal and strategy setting are designed and established by the Credit Risk and Policy Committee who is also responsible for managing credit portfolio and credit risk. Faktor utama yang dapat berperan besar untuk mengendalikan dan mengurangi risiko kredit adalah kemampuan dan kematangan satuan kerja perkreditan dalam membuat analisa kredit, sehingga pada akhirnya tercapai suatu keseimbangan antara pengelolaan risiko dengan pengembangan bisnis. The main factor that can control and reduce credit risk is the ability and maturity level of the credit units to analyse the credit, which will result in a balance between credit risk and business development considerations. 34. CURRENCY RISK 34. RISIKO MATA UANG Risiko valuta asing timbul sebagai akibat dari adanya posisi neraca dan rekening administratif (off balance sheet) baik di sisi aktiva maupun pasiva. Posisi valuta asing Bank Niaga dapat dikelompokkan dalam dua aktivitas: yaitu trading book, yang dilakukan dalam rangka perolehan keuntungan transaksi valuta asing dan banking book, yang dilakukan dalam rangka mengendalikan Posisi Devisa neto Bank Niaga secara keseluruhan. Foreign currency risks arise from on and off balance sheet positions both on the asset and liability sides. Bank Niaga’s foreign currency position management is divided into two activities: the trading book , which is managed to generate profits and the banking book, which is managed to control Bank Niaga’s overall Net Open Position. Maksimum Posisi Devisa Neto yang harus dijaga oleh bank di Indonesia adalah sebesar 20% dari modal bank. Bank Niaga memiliki kebijakan secara internal untuk mengelola Posisi Devisa Neto-nya. Untuk tujuan memperoleh keuntungan, kinerja dan limit risiko dihitung, dipantau dan dilaporkan kepada manajemen secara harian dengan menggunakan pendekatan “Value at Risk”. The maximum Net Open Position to be maintained by Indonesian banks is 20% of capital. Bank Niaga has internal policies to manage its Net Open Position. For profit optimisation purposes, performance and risk limits are calculated, monitored and reported to management on a daily basis using “Value at Risk” approach. Berikut adalah Posisi Devisa Neto, dalam nilai absolut pada tanggal 31 Desember 2003, 31 Juli 2003 dan 31 Desember 2002 per mata uang, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia (ekuivalen Rupiah): Below is the Net Open Position, in absolute amounts, as at 31 December 2003, 31 July 2003 and 31 December 2002 by currency, based on Bank Indonesia regulations (Rupiah equivalent): Halaman – 5/60 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 34. CURRENCY RISK (continued) 34. RISIKO MATA UANG (lanjutan) 31 Desember/ December 2003 Dolar Amerika Serikat Yen Euro Dolar Hong Kong Dolar Singapura Lain-lain 2,836 144 9,393 606** 8,731 3,062 24,772 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 50,409 277 4,694 162,441* 3,621 2,960 646 95 6,964 63 3,633 5,741 224,402 17,142 United States Dollars Yen Euro Hong Kong Dollars Singapore Dollars Other * Jumlah ini termasuk penyertaan di anak perusahaan dalam valuta asing sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tentang Posisi Devisa Neto bank umum tanggal 17 Juli 2003. Peraturan ini berlaku sejak ditetapkan. The amount includes investment in subsidiary in foreign currency in line with Bank Indonesia regulation No. 5/13/PBI/2003 concerning the Net Open Position for commercial banks dated 17 July 2003. This regulation came into force on the date of its enactment. * ** Pada tanggal 20 Nopember 2003, Bank Indonesia melalui suratnya No. 5/187/DPwBI/PwB11 menyetujui permintaan Bank Niaga untuk mengecualikan penyertaan di anak perusahaan dalam valuta asing dari perhitungan Posisi Devisa Neto. On 20 November 2003, Bank Indonesia through its letter No. 5/187/DPwBI/PwB11 has approved Bank Niaga’s request to exempt investment in subsidiary in foreign currency from the Net Open Position calculation. * * Pada tanggal 31 Desember 2003, Posisi Devisa Neto Bank Niaga terhadap modal adalah sebesar 1,48% (31 Juli 2003: 14,42%; 2002: 1,17%). As at 31 December 2003, the Net Open Position of Bank Niaga against capital was 1.48% (31 July 2003: 14.42%; 2002: 1.17%). 35. LIQUIDITY RISK 35. RISIKO LIKUIDITAS Pengelolaan likuiditas dan asset-liability dilakukan dibawah koordinasi Asset Liability Committee (ALCO) yang setiap bulannya melakukan rapat dengan melibatkan unit bisnis, treasury, kredit dan unit-unit lain yang relevan, untuk memastikan tercapainya posisi likuiditas pada tingkat yang diharapkan. Liquidity and asset liability management is under the coordination of the Asset Liability Committee (ALCO) who hold monthly meetings involving business units, treasury, credit and other relevant units to ensure the achievement of an expected liquidity position. Pengelolaan likuiditas Bank Niaga ditekankan pada penyesuaian arus dana masuk dan keluar. Kesenjangan arus dana diantisipasi dengan pemeliharaan aset likuid tingkat pertama yang berupa pemeliharaan cadangan wajib serta surat berharga jangka pendek yang sangat likuid. Aset likuid tingkat dua dipelihara melalui penempatan dana jangka pendek di bank lain serta surat berharga jangka panjang yang tersedia untuk diperdagangkan. Pengelolaan likuiditas juga dilakukan melalui pengelolaan struktur sumber dana dengan menerapkan batasan konsentrasi deposan. Selain itu, Bank Niaga senantiasa memelihara kemampuan melakukan akses ke pasar uang, dengan selalu memelihara hubungan dengan bank koresponden. Bank Niaga’s liquidity management focus on cash inflow and outflow. The gap in cash flow is anticipated through managing the first tier assets such as maintenance of reserve requirement and highly liquid short-term marketable securities. Second tier assets are managed through short-term placements with other banks and long-term available for sale marketable securities. Liquidity management is also performed through managing the structure of funding by implementing proper limits in the concentrations of depositors, as well as the amount and maturity of deposits. In addition, Bank Niaga maintains its ability to access the financial market, by maintaining its relationship with correspondence banks and its market standing. Halaman – 5/61 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 35. LIQUIDITY RISK (continued) 35. RISIKO LIKUIDITAS (lanjutan) The maturity tables on the following pages provide information about the expected maturities within which assets and liabilities are converted into cash in or out flows. Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari aktiva dan kewajiban menjadi arus kas masuk atau keluar. 31 Desember/December 2003 Nilai tercatat/ Carrying value AKTIVA Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Obligasi Pemerintah Penyertaan Aktiva tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan Aktiva pajak tangguhan-bersih Aktiva lain-lain dan biaya dibayar di muka Penyisihan penghapusan Lainnya/ Other Kurang dari/ Less than 1 bulan/month 1-3 bulan/months 3 - 12 bulan/months Lebih dari/ More than 5 tahun/yaers 1–5 tahun/years 300,286 300,286 - - - - - 941,130 941,130 - - - - - 384,613 384,613 - - - - - 1,571,644 778,994 2,730 14,407,877 221,796 4,667,640 45,541 45,541 1,499,162 78,957 2,730 932,278 221,796 - 72,482 1,704,177 - 269,329 3,615,305 99,375 - 273,581 5,312,290 4,436,907 - 157,1 27 2,843,827 131,358 - 376,855 166,334 376,855 166,334 - - - - - 602,260 602,260 - - - - - 24,467,700 2,817,019 2,734,923 1,776,659 3,984,009 10,022,778 3,132,312 ASSETS Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Marketable securities Derivative receivables Loans Acceptance receivables Government Bonds Investments Fixed assets net of accumulated depreciation Deferred tax asset -net Other assets and prepayments Allowance for possible losses (718,371 ) 23,749,329 KEWAJIBAN Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Pinjaman yang diterima Hutang pajak Penyisihan penghapusan atas transaksi pada rekening administratif Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain 19,332,315 857,291 1,657 320,735 888,992 13,035 13,035 11,191,551 809,251 304 320,735 205,949 - 3,231,163 750 322,513 - 1,184,164 47,290 173,243 - 3,725,437 1,353 187,287 - - 4,533 4,533 - - - - - 347,306 347,306 - - - - - 21,765,864 364,874 12,527,790 3,554,426 1,404,697 3,914,077 - Perbedaan jatuh tempo 2,701,836 2,452,145 (9,792,867 ) (1,777,767 ) 2,579,312 6,108,701 3,132,312 Posisi neto setelah penyi sihan penghapusan 1,983,465 LIABILITIES Deposits from customers Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables Borrowings Taxes payable Allowance for possible losses on off balance sheet transactions Accruals and other liabilities Maturity gap Net position, net of allowance Halaman – 5/62 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 35. LIQUIDITY RISK (continued) 35. RISIKO LIKUIDITAS (lanjutan) 31 Juli/July 2003 Nilai tercatat/ Carrying value AKTIVA Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Obligasi Pemerintah Penyertaan Aktiva tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan Aktiva pajak tangguhan-bersih Aktiva lain-lain dan biaya dibayar di muka Penyisihan penghapusan Lainnya/ Other Kurang dari/ Less than 1 bulan/month 1-3 bulan/months 3 - 12 bulan/months Lebih dari/ More than 5 tahun/yaers 1–5 tahun/years 232,677 232,677 - - - - - 858,722 858,722 - - - - - 290,204 290,204 - - - - - 1,986,707 1,836,529 3,499 12,318,373 155,024 4,692,205 28,579 28,579 1,685,409 775,455 3,499 1,243,552 - 234,900 1,281,359 155,024 - 21,006 2,383,080 - 523,177 3,549,658 4,329,355 - 66,398 516,891 3,860,7 24 362,850 - 266,777 105,303 266,777 105,303 - - - - - 582,208 582,208 - - - - - 23,356,807 2,364,470 3,707,915 1,671,283 2,404,086 8,402,190 4,806,863 ASSETS Cash Current accounts with Bank Indon esia Current accounts with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Marketable securities Derivative receivables Loans Acceptance receivables Government Bonds Investments Fixed assets net of accumulated depreciation Deferred tax asset -net Other assets and prepayments Allowance for possible losses (624,776 ) 22,732,031 KEWAJIBAN Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Pinjaman yang diterima Hutang pajak Penyisihan penghapusan atas transaksi pada rekening administratif Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Perbedaan jatuh tempo Posisi neto setelah penyi sihan penghapusan 18,648,023 662,753 768 128,231 1,131,133 17,963 17,963 15,262,906 464,020 768 128,231 145,400 - 2,353,337 198,108 503,619 - 1,028,779 625 227,770 - 3,001 147,937 - 106,407 - 5,816 5,816 - - - - - 316,665 316,665 - - - - - 20,911,352 340,444 16,001,325 3,055,064 1,257,174 150,938 106,407 2,445,455 2,024,026 (12,293,410) (1,383,781 ) 1,146,912 8,251,252 4,700,456 LIABILITIES Deposits from customers Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables Borrowings Taxes payable Allowance for possible losses on off balance sheet transactions Accruals and other liabilities Maturity gap Net position, net of allowance 1,820,679 Halaman – 5/63 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 35. LIQUIDITY RISK (continued) 35. RISIKO LIKUIDITAS (lanjutan) 31 Desember/December 2002 Nilai tercatat/ Carrying value AKTIVA Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Obligasi Pemerintah Penyertaan Aktiva tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan Aktiva pajak tangguhan-bersih Aktiva lain-lain dan biaya dibayar di muka Penyisihan penghapusan Kurang dari/ Less than 1 bulan/month Lainnya/ Other 1-3 bulan/months 3 - 12 bulan/months Lebih dari/ More than 5 tahun/yaers 1–5 tahun/years 291,504 291,504 - - - - - 874,772 874,772 - - - - - 432,799 429,230 3,569 - - - - 2,043,664 1,080,428 339 11,755,933 112,559 5,571,946 27,303 87,088 27,303 1,945,145 66,459 339 619,775 2,760 - 69,137 26,000 891,044 29,786 - 25,334 5,292 2,851,416 80,013 - 4,048 357,909 537,680 5,454,169 4,941,713 - 1,939,529 630,233 - 281,590 140,762 281,590 140,762 - - - - - 821,422 821,422 - - - - - 23,435,021 2,953,671 2,638,047 1,015,967 2,962,055 10,757,839 3,107,442 ASSETS Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Marketable securities Derivative receivables Loans Acceptance receivables Government Bonds Investments Fixed assets net of of accumulated depreciation Deferred tax asset -net Other assets and prepayments Allowance for possible losses (597,459 ) 22,837,562 KEWAJIBAN Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Hutang pajak Penyisihan penghapusan atas transaksi pada rekening administratif Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Perbedaan jatuh tempo Posisi neto setelah penyi sihan penghapusan 17,905,808 608,755 - 7,010,697 52,069 9,595,532 554,936 1,288,791 1,750 10,788 - - 420,178 67,370 453,785 - 90,807 855 4,621 323,089 35,423 6,282 61,746 413,741 4,769 - - 90,000 1,440,447 21,765 21,765 33,276 - 90,000 128,073 - 834,982 - 266,219 - 177,897 - 9,784 9,784 - - - - - 336,807 336,807 - - - - - 21,354,699 368,356 7,192,325 10,727,05 3 2,607,292 281,776 177,897 2,080,322 2,585,315 (4,554,278 ) (9,711,086 ) 354,763 10,476,063 2,929,545 LIABILITIES Deposits from customers Deposits from other banks Securities sold under repurchase agreements Derivative payables Acceptance payables Marketable s ecurities issued Borrowings Taxes payable Allowance for possible losses on off balance sheet transactions Accruals and other liabilities Maturity gap Net position, net of allowance 1,482,863 Halaman – 5/64 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 36. INTEREST RATE RISK 36. RISIKO TINGKAT BUNGA Risiko tingkat bunga timbul dari bermacam-macam layanan perbankan kepada nasabah termasuk deposito dan kredit yang diberikan, fasilitas giro dan instrumen rekening administratif. Interest rate risk arises from various banking products provided to customers including deposit taking and lending, current account facilities and off balance sheet instruments. ALCO Bank Niaga yang beranggotakan Direksi dan beberapa anggota manajemen senior, bertanggung jawab untuk menetapkan, melaksanakan serta menjaga kebijakan pengelolaan risiko tingkat bunga sesuai dengan pedoman umum Bank Niaga. Tujuan utama ALCO adalah memaksimalkan hasil usaha Bank Niaga dengan tetap memperhatikan batas -batas limit risiko kebijakan yang ditetapkan. Bank Niaga’s ALCO which consists of the Directors and selected members of senior management, is responsible for determining, executing and maintaining interest rate risk management policies in accordance with the overall guidelines of Bank Niaga. The main objective of ALCO is to maximise Bank Niaga’s return within predetermined risk limits. Tabel di bawah ini merupakan kisaran tingkat suku bunga per tahun untuk aktiva dan kewajiban yang penting: The table below summarises the range of interest rates per annum for significant assets and liabilities: 31 Desember/December 2003 Rupiah/ Rupiah % AKTIVA Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Surat berharga Kredit yang diberikan Obligasi Pemerintah - Tingkat bunga tetap - Tingkat bunga mengambang KEWAJIBAN Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Dolar Amerika Serikat/ United States Dollars % 1.83 – 8.00 7.70 – 19.13 10.09 – 20.84 0.61 – 1.12 0.50 – 10.00 3.19 – 8.00 10.00 – 12.25 8.38 – 8.43 – – ASSETS Placements with other banks and Bank Indonesia Marketable securities Loans Government Bonds Fixed interest rate Floating interest rate - 4.19 – 7.05 1.83 – 8.12 3.00 – 11.66 0.58 – 1.07 0.59 – 2.04 1.00 – 2.66 LIABILITIES Deposits from customers Deposits from other banks Borrowings 31 Juli/July 2003 Rupiah/ Rupiah % AKTIVA Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Surat berharga Kredit yang diberikan Obligasi Pemerintah - Tingkat bunga tetap - Tingkat bunga mengambang KEWAJIBAN Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Dolar Amerika Serikat/ United States Dollars % 5.5 – 9.42 10.43 – 19.13 10.00 – 22.00 0.60 – 1.18 1.05 – 10.13 4.75 – 10.00 10.00 – 14.00 9.18 – – ASSETS Placements with other banks and Bank Indonesia Marketable securities Loans Government Bonds Fixed interest rate Floating interest rate - 8.50 – 10.50 0 – 14.25 3.00 – 12.00 1.50 – 2.25 0.75 – 1.25 1.10 – 2.29 LIABILITIES Deposits from customers Deposits from other banks Borrowings Halaman – 5/65 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 36. INTEREST RATE RISK (continued) 36. RISIKO TINGKAT BUNGA (lanjutan) 31 Desember/December 2002 Rupiah/ Rupiah % AKTIVA Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Surat berharga Kredit yang diberikan Obligasi Pemerintah - Tingkat bunga tetap - Tingkat bunga mengambang KEWAJIBAN Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Dolar Amerika Serikat/ United States Dollars % 11.73 – 19.95 13.00 – 18.49 18.00 – 23.00 0.99 – 1.65 0.50 – 7.75 7.50 – 11.00 10.00 – 12.25 13.12 – 14.99 – – ASSETS Placements with other banks and Bank Indonesia Marketable securities Loans Government Bonds Fixed interest rate Floating interest rate - 5.48 – 13.51 6.00 – 16.35 5.77 – 19.25 1.69 – 2.27 2.25 – 2.75 3.01 – 3.20 LIABILITIES Deposits from customers Deposits from other banks Borrowings 37. MARKET RISK 37. RISIKO PASAR Risiko pasar adalah kemungkinan timbulnya kerugian akibat gejolak pasar yang menyangkut pergerakan atau perubahan tingkat suku bunga dan nilai tukar. Pengelolaan resiko ini dilakukan oleh Market Risk Committee (MARCO) yang memantau pergerakanpergerakan tersebut serta dampaknya terhadap portofolio Bank Niaga, termasuk Posisi Devisa Neto. Market risk involves the possibility of losses incurred from changes in interest rate and foreign exchange rate due to market volatility. Market Risk Committee (MARCO) monitors these changes and their impact on its portfolio as well as Net Open Positions as part of its market risk management. MARCO menetapkan batasan-batasan perdagangan seperti batasan posisi neto harian (daily Net Open Position) serta batasan potensi kerugian bagi tiap-tiap posisi yang diambil. Faktor-faktor yang diperhatikan dalam menetapkan batasan-batasan ini antara lain adalah tingkat kerugian dan pengembalian. Batasanbatasan tersebut dikaji ulang setidaknya satu kali dalam setahun, namun dalam situasi yang sangat bergejolak, batasan-batasan ini dapat ditinjau lebih sering atau dapat dibekukan untuk sementara waktu. MARCO defines acceptable limits on trading exposures, including daily Net Open Position limits and potential losses limit on positions taken. Factors considered in setting these position limits include risk and return levels acceptable by the management. Position limits are reviewed at least once a year, although in periods of extreme volatility they are scrutinised more often or suspended temporarily. Batasan-batasan perdagangan dipantau setiap hari berdasarkan kondisi pasar (mark-to-market) dan penerapan konsep Value-at-Risk (VAR) secara harian. Dengan mengetahui VAR setiap harinya, Bank Niaga dapat menutup setiap posisi yang menunjukkan indikasi potensi kerugian yang lebih besar dari pada batasan yang telah ditentukan. Trading limits are monitored daily based on market condition (mark-to-market) and the daily Value-atRisk (VAR) concept. By keeping track of its daily VAR, Bank Niaga is in a position to liquidate any open position, which indicates a potential loss greater than the pre-determined limits. Halaman – 5/66 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 38. OPERATIONAL RISK 38. RISIKO OPERASIONAL Risiko operasional adalah risiko kerugian karena sistem dan pengendalian yang tidak memadai, kesalahan manusia atau kegagalan manajemen. Termasuk di dalamnya adalah bencana alam, kegagalan sistem, risiko asuransi, risiko manajemen dana, risiko kendali operasi, penyelewengan dan ketidakpatuhan terhadap peraturan dan perundangundangan. Operational risk is the risk of losses as a result of inadequate systems and controls, human error or management failure. It includes the threat of natural disasters, systems failure, insurance risk, funds management risk, custodial operations risk, fraud and non compliance with legislation and regulations. Fungsi pengelolaan risiko dilakukan di setiap tingkat struktur operasional Bank Niaga. Unit pengawasan intern melakukan pemantauan yang cermat atas proses yang berlangsung di masing-masing tingkat atau unit kerja, sebelum dan sesudah dilakukannya transaksi. Selain itu, sebuah unit khusus dibentuk untuk memantau seluruh paparan risiko yang timbul dari setiap transaksi setiap harinya, serta memastikan bahwa transaksi-transaksi telah sesuai dengan kebijakan, peraturan dan batasan-batasan yang dibuat manajemen Bank Niaga. Risk management is carried out at every level of Bank Niaga’s operating structure. Internal control units closely monitor the process in its respective level or unit, prior and subsequent to each transaction being carried out. In addition, a special unit is set up to monitor all risk exposures arising from each transaction on a daily basis, and to make sure that it complies with the policy, rules and limits set down by Bank Niaga’s management. Pengelolaan risiko operasional juga dilakukan dengan memperkuat teknologi informasi sehingga kesalahan manusia dapat ditekan. Operational risk management is also done by strenghtening the information technology, which can reduce the human error. 39. PENGHENTIAN KEGIATAN OPERASIONAL CABANG/KANTOR PERWAKILAN LUAR NEGERI 39. DISCONTINUED OPERATION OF OVERSEAS BRANCH/AGENCY OFFICE Bank Niaga menutup kantor cabang Cayman Islands pada akhir Juni 2003 dan menerima surat persetujuan penutupan dari Cayman Islands Monetary Authority pada tanggal 18 Agustus 2003. Bank Niaga memberitahukan Bank Indonesia atas penutupan cabang Cayman Islands pada tanggal 28 Agustus 2003. Penghentian kegiatan operasional cabang Cayman Islands di tahun 2003 dan kantor perwakilan Los Angeles di tahun 2002 menghasilkan realisasi atas akumulasi selisih kurs penjabaran laporan keuangan sebesar masing-masing Rp 89.213 dan Rp 32.332. Realisasi ini diakui di laporan laba rugi konsolidasian masing-masing periode. Bank Niaga closed its Cayman Islands branch at the end of June 2003 and received a formal approval letter to close the branch from the Cayman Islands Monetary Authority on 18 August 2003. Bank Niaga notified Bank Indonesia of the closure of its Cayman Islands branch on 28 August 2003. The discontinued operation of the Cayman Islands branch in 2003 and Los Angeles agency office in 2002 resulted in the realisation of a cumulative translation adjustment of Rp 89,213 and Rp 32,332, respectively. These realisations were recognised in the respective period’s consolidated statements of income. Halaman – 5/67 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 40. AKTIVITAS FIDUCIARY 40. FIDUCIARY ACTIVITIES Bank Niaga provides custodial, trustee, investment management and mutual fund services to third parties. Assets that are held in a fiduciary capacity are not included in these consolidated financial statements. Total fees received from these services during the year ended 31 December 2003 were Rp 37,259 (during the five-month period ended 31 December 2003: Rp11,804; during the seven-month period ended 31 July 2003: Rp 25,455; during the year ended 31 December 2002: Rp 23,926). Bank Niaga menyediakan jasa kustodi, trustee, pengelolaan investasi dan reksa dana kepada pihak ketiga. Aktiva yang terdapat dalam aktivitas fiduciary tidak termasuk dalam laporan keuangan konsolidasian ini. Jumlah komisi yang diterima dari pemberian jasa ini selama tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2003 adalah Rp 37.259 (selama periode lima bulan yang berakhir 31 Desember 2003: Rp 11.804; selama periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2003: Rp 25.455; selama tahun yang berakhir 31 Desember 2002: Rp 23.926). 41. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM 31 Desember/ December 2003 Bank Niaga (tanpa memperhitungkan resiko pasar) Aktiva Tertimbang Menurut Risiko Total modal Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum 41. CAPITAL ADEQUACY RATIO 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 14,449,645 1,673,257 12,542,810 1,556,273 11,522,450 1,466,062 11.58% 12.41% 12.72% Bank Niaga (without market risk) Risk Weighted Assets Total capital Capital Adequacy Ratio 42. QUASI-REORGA NISATION 42. KUASI-REORGANISASI Sebagai dampak memburuknya kondisi ekonomi seperti yang dijelaskan pada Catatan 44, Bank Niaga masih memiliki akumulasi kerugian yang signifikan sejumlah Rp 8.731.614 dalam neraca konsolidasiaan tanggal 31 Juli 2003. As a result of the economic downturn as disclosed in Note 44, Bank Niaga still had significant accumulated losses amounting to Rp 8,731,614 in its 31 July 2003 consolidated balance sheet. Untuk memperoleh awal yang baik tanpa dibebani akumulasi kerugian, Bank Niaga telah melaksanakan kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Juli 2003 (lihat Catatan 1 dan 2d). In order to have a “fresh start” without being burdened by these accumulated losses, Bank Niaga executed a quasi-reorganisation as at 31 July 2003 (refer to Notes 1 and 2d). Sebagai salah satu persyaratan dalam pelaksanaan kuasi-reorganisasi, Bank Niaga menilai kembali seluruh aktiva dan kewajibannya pada nilai wajar yang menghasilkan kenaikan penilaian kembali aktiva bersih sebesar Rp 126.684 juta. For the purpose of fulfilling one of the conditions in the execution of quasi-reorganisation, Bank Niaga revalued all of its assets and liabilities to their fair value which resulting in a revaluation uplift of the net assets of Rp 126,684 million. Seperti yang telah dijelaskan pada Catatan 2d, manajemen Bank Niaga secara konservatif, memutuskan untuk tidak mengakui kenaikan penilaian kembali ini sebagai bagian dari quasireorganisasi. As disclosed in Note 2d, Bank Niaga’s management conservatively decided not to recognise this revaluation uplift, as part of the quasireorganisation. Halaman – 5/68 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 42. QUASI-REORGANISATION (continued) 42. KUASI-REORGANISASI (lanjutan) Manajemen dan pemegang saham bank berkeyakinan bahwa Bank Niaga memiliki prospek usaha yang baik di masa depan berdasarkan: • segmentasi pasar yang telah dikuasai saat ini; • kehandalan teknologi yang diterapkan; • produk-produk perbankan yang terus dikembangkan; • keyakinan yang begitu besar dari seluruh jajaran organisasi; • kinerja keuangan yang telah dicapai • mengacu kepada kebijakan dan strategi yang dimiliki. The management and shareholders of the bank believe that Bank Niaga has good future business prospects based on the following: • currently achieved market segmentation; • reliability of applied technology; • continuous development of banking products; • confidence from all lines within the organisation; • achieved financial performance; • referring to the designed policies and strategies. Melalui “Visi Niaga 2007”, Bank Niaga bertekad menjadi sebuah lembaga keuangan terkemuka dengan segmen jasa ritel. Inisiatif dan arah baru Bank Niaga ini akan memberikan landasan yang lebih kokoh serta mempercepat proses perubahan dan perwujudan dari keinginan Bank Niaga untuk menjadi “Lima Besar” lembaga keuangan di Indonesia. Through “Niaga Vision 2007”, Bank Niaga is committed to be a prime financial institution leveraging on retail services. Bank Niaga’s new initiative and direction will provide a more solid platform and accelerate the actualisation and transformation process of Bank Niaga’s aspiration to be a “Top Five” financial institution in Indonesia. Bank Niaga mendapatkan persetujuan untuk kuasireorganisasi tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank Niaga pada tanggal 17 Desember 2003 dan dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) melalui surat keputusannya No. S1955/PM/2003 tanggal 13 Agustus 2003 Bank Niaga obtained approval for the quasireorganisation at its Extraordinary General Shareholders’ Meeting dated 17 December 2003 and from the Capital Market Supervisory Board (Bapepam) through its decision letter No. S1955/PM/2003 dated 13 August 2003. Posisi keuangan konsolidasian Bank Niaga pada tanggal 31 Juli 2003 sebelum dan sesudah kuasi reorganisasi adalah sebagai berikut: The financial position of Bank Niaga at 31 July 2003 before and after quasi-reorganisation was as follow: Sebelum kuasireorganisasi/ Before quasireorganisation AKTIVA Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 2.370 Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 21.318 Surat berharga setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 73.584 Tagihan derivatif setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 35 Setelah kuasireorganisasi/ After quasireorganisation 232,677 858,722 232,677 858,722 287,834 287,834 1,965,389 1,965,389 1,762,945 1,762,945 3,464 3,464 ASSETS Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks net of allowance for possible losses of Rp 2,370 Placements with other banks and Bank Indonesia net of allowance for possible losses of Rp 21,318 Marketable securities net of allowance for possible losses of Rp 73,584 Derivative receivables net of allowance for possible losses of Rp 35 Halaman – 5/69 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 42. QUASI-REORGANISATION (continued) 42. KUASI-REORGANISASI (lanjutan) Sebelum kuasireorganisasi/ Before quasireorganisation Setelah kuasireorganisasi/ After quasireorganisation ASSETS (continued) AKTIVA (lanjutan) Kredit yang diberikan setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 506.010 - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Tagihan akseptasi setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 1.089 Obligasi Pemerintah Penyertaan setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 20.370 - Penyertaan sementara dalam rangka debt to equity swap - Penyertaan jangka panjang Aktiva tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 140.210 Aktiva pajak tangguhan – bersih Aktiva lain-lain dan biaya dibayar di muka JUMLAH AKTIVA Loans net of allowance for possible losses of Rp 506,010 169,109 11,643,254 169,109 11,643,254 153,935 4,692,205 153,935 4,692,205 4,089 4,120 4,089 4,120 266,777 105,303 266,777 105,303 582,208 582,208 Related parties Third parties Acceptance receivables net of allowance for possible losses of Rp 1,089 Government Bonds Investments net of allowance for possible losses of Rp 20,370 Temporary investments from debt to equity swaps Long term investments Fixed assets net of accumulated depreciation of Rp 140,210 Deferred tax asset - net Other assets and prepayments 22,732,031 22,732,031 TOTAL ASSETS LIABILITIES AND EQUITY KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Simpanan nasabah - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Simpanan dari bank lain Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Pinjaman yang diterima Hutang pajak Penyisihan penghapusan atas transaksi pada rekening administratif Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Jumlah kewajiban HAK MINORITAS LIABILITIES Deposits from customers 4,753 18,643,270 662,753 768 128,231 1,131,133 17,963 4,753 18,643,270 662,753 768 128,231 1,131,133 17,963 5,816 5,816 316,665 316,665 Related parties Third parties Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables Borrowings Taxes payable Allowance for possible losses on off balance sheet transactions Accruals and other liabilities 20,911,352 20,911,352 Total liabilities 6,724 6,724 MINORITY INTEREST Halaman – 5/70 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 42. QUASI-REORGANISATION (continued) 42. KUASI-REORGANISASI (lanjutan) Sebelum kuasireorganisasi/ Before quasireorganisation EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham untuk saham seri A, dan Rp 5 per saham untuk saham seri B Modal dasar – 718.539.351 saham seri A dan 208.146.064.900 saham seri B Modal ditempatkan dan disetor penuh - 718.539.351 saham seri A dan 77.527.527.833 saham seri B Tambahan modal disetor Selisih penilaian kembali aktiva tetap Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Laba/(rugi) yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Cadangan umum dan wajib Akumulasi kerugian Jumlah ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS Setelah kuasireorganisasi/ After quasireorganisation EQUITY Share capital - par value per share Rp 500 for class A shares, and Rp 5 for class B shares Authorised – 718,539,351 class A shares and 208,146,064,900 class B shares Issued and fully paid – 718,539,351 class A shares and 77,527,527,833 class B shares Additional paid up capital Fixed assets revaluation reserve Difference in transaction of equity changes in subsidiary 746,907 9,270,323 147,222 746,907 538,709 147,222 844 844 150,293 150,293 192,842 37,138 (8,731,614) 192,842 37,138 - Unrealised gain/(losses) available for sale securities Cumulative translation adjustments General and legal reserve Accumulated losses 1,813,955 1,813,955 Total equity 22,732,031 22,732,031 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Pelaksanaan kuasi-reorganisasi ini menyebabkan penyajian laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas konsolidasian yang diaudit terbagi atas periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2003 dan periode lima bulan yang berakhir 31 Desember 2003. Laporan-laporan untuk dua periode di atas telah digabungkan untuk menyajikan laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas konsolidasian yang tidak diaudit untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2003 dan telah disertakan dalam laporan keuangan konsolidasian untuk kemudahan pembaca. 43. PERISTIWA SETELAH TANGAL NERACA The execution of the quasi-reorganisation has led to the separation of the consolidated statement of income, changes in equity and cash flow being audited for the seven-month period ended 31 July 2003 and for the five-month period ended 31 December 2003. The statements for the two periods above have been combined to present the unaudited consolidated statement of income, changes in equity and cash flow for the year ended 31 December 2003 and have been included in the consolidated financial statements for the convenience of the reader only. 43. SUBSEQUENT EVENTS Pada tanggal 20 Januari 2004, Bank Niaga menyelesaikan lebih awal sebelum tanggal jatuh temponya, surat hutang yang dibeli dari Capital Instrument Limited (lihat Catatan 7e). On 20 January 2004, Bank Niaga early settled the secured note bought from Capital Instrument Limited (refer to Note 7e). Sehubungan dengan penyelesaian ini, Bank Niaga membeli kembali kredit bermasalah dengan nilai sebesar USD 1,63 juta yang sebelumnya telah dijual kepada Deutsche Bank AG, Cayman Islands. Pada tanggal 31 Desember 2003, Bank Niaga telah mencadangkan penyisihan sebesar USD 1,63 juta untuk mengantisipasi rencana penghapusbukuan kredit bermasalah tersebut. In relation to this settlement, Bank Niaga repurchased the non performing loan of USD 1.63 million which was previously sold to Deutsche Bank AG, Cayman Islands. As at 31 December 2003, Bank Niaga has provided an allowance of USD 1.63 million to anticipate its plan to write off the non performing loan. Halaman – 5/71 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 44. ECONOMIC CONDITIONS 44. KONDISI EKONOMI Indonesia mengalami kesulitan ekonomi berkepanjangan yang diperburuk dengan melemahnya ekonomi global. Pemulihan stabilitas ekonomi di Indonesia sangat tergantung pada efektifitas kebijakan yang diambil pemerintah, keputusan lembaga pemberi pinjaman internasional, perubahan dalam kondisi ekonomi global dan faktor-faktor lain, termasuk perkembangan peraturan dan politik, yang berada di luar kendali Bank Niaga. Indonesia has been experiencing a prolonged period of economic difficulty which has been compounded by a downturn in the global economy. Indonesia’s return to economic stability is dependent to a large extent on the effectiveness of measures taken by the government, decisions of international lending organisations, changes in global economic conditions and other factors including regulatory and political developments, which are beyond Bank Niaga’s control. Pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengakhiri program dengan International Monetary Fund (“IMF”) pada akhir tahun 2003. Di tahun 2004 dan seterusnya, Pemerintah tidak akan menerima lagi dana dari IMF ataupun tidak memiliki akses untuk penjadwalan kembali utang-utangnya melalui fasilitas Paris Club. Pemerintah telah menyiapkan jadwal program pemulihan ekonomi dan akan bertanggung jawab untuk memantau hasilnya. Peran IMF adalah untuk memberikan saran penerapan kebijakan ekonomi Pemerintah. Pemerintah akan mengambil bagian dalam konsultasi tahunan dan dalam PostProgramme Monitoring, yakni suatu program untuk negara-negara yang baru-baru ini mengakhiri program pemulihan ekonomi dengan IMF. The Government of Indonesia has decided to conclude its programme with the International Monetary Fund (“IMF”) at the end of 2003. In 2004 and beyond the Government will not receive anymore funds from the IMF nor have access to debt rescheduling through the facilities of the Paris Club. The Government has prepared a time frame for an economic recovery program and will be responsible for monitoring its outcome. The role of the IMF will be to provide advice on the implementation of the Government's economic policy. The Government will take part in annual consultations and in PostProgramme Monitoring, a programme for countries which have recently finished economic recovery programmes with the IMF. Kondisi tersebut mengakibatkan ketidakpastian ekonomi dan politik yang berkelanjutan, dan ketidakpastian dalam mengevaluasi kondisi keuangan dan kemampuan debitur untuk membayar hutangnya. Estimasi Bank Niaga atas penyisihan kerugian aktiva produktif hanya mencerminkan pengaruh dari kondisi perekonomian sebatas yang dapat ditentukan dan diperkirakan secara memadai. Direksi berpendapat bahwa penyisihan penghapusan atas aktiva produktif yang dibentuk adalah memadai. These circumstances give rise to continued economic and political uncertainties. Uncertainty is also attached to any evaluation of the financial condition and debt servicing capacity of the borrowers. Bank Niaga’s estimation of the allowance for possible losses on earning assets reflects the effect of economic conditions to the extent they can be reasonably determined and estimated. The Directors are of the opinion that the allowance for possible losses on earning assets is adequate. 45. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS 45. REKLASIFIKASI AKUN Kredit yang diberikan, simpanan nasabah dan pinjaman yang diterima di neraca konsolidasian tanggal 31 Desember 2003, 31 Juli 2003 dan 31 Desember 2002 masing-masing dirinci lebih lanjut menjadi pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga, dimana sebelumnya dalam neraca konsolidasian tanggal 31 Desember 2002, akun-akun tersebut tidak dirinci. Loans, deposits from customers and borrowings in consolidated balance sheets as at 31 December 2003, 31 July 2003 and 31 December 2002 are broken down into related parties and third parties, respectively, whereby previously in the consolidated balance sheet as at 31 December 2003, those accounts were not detailed. Halaman – 5/72 – Page < Index > PT BANK NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 45. RECLASSIFICATION (continued) 45. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan) OF ACCOUNTS Penyertaan di neraca konsolidasian untuk tanggal 31 Desember 2003, 31 Juli 2003 dan 31 Desember 2002 termasuk penyertaan sementara dalam rangka debt to equity swaps, dimana sebelumnya dalam neraca konsolidasian tanggal 31 Desember 2002, akun-akun tersebut diklasifikasikan sebagai aktiva lain-lain. Investments in consolidated balance sheets as at 31 December 2003, 31 July 2003 and 31 December 2002 includes temporary investments from debt to equity swaps and long term investments, whereby previously in the consolidated balance sheet as at 31 December 2003, those accounts were classified as other assets. Beberapa akun dalam neraca konsolidasian tanggal 31 Desember 2003, 31 Juli 2003 dan 31 Desember 2002 digabung ke dalam satu akun. Piutang bunga, biaya dibayar di muka, tagihan anjak piutang dan penanaman neto sewa guna usaha di gabung sebagai aktiva lain. Kewajiban segera dan biaya yang masih harus dibayar digabung sebagai biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain. Certain accounts in the consolidated balance sheets at 31 December 2003, 31 July 2003 and 31 December 2002 have been combined into one account. Interest receivables, prepayments, consumer financing receivables and investment in direct financing leases were combined as Other Assets. Obligations due immediately and accrued expenses have been combined as accrued expenses and other liabilities. Pendapatan dari perdagangan pasar uang dan pendapatan dari manajer investasi dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2003, untuk periode lima bulan yang berakhir 31 Desember 2003 dan periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2003 serta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2002 digabung sebagai pendapatan operasional lain-lain. Revenue from money market trading and revenue from investment management services in the consolidated statements of income for the year ended 31 December 2003, for the five-month period ended 31 December 2003 and the seven-month period ended 31 July 2003 and for the year ended 31 December 2002 have been combined as other operating income. Laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2002 telah disusun kembali penyajiannya agar sesuai dengan penyajian laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2003, untuk periode lima bulan yang berakhir 31 Desember 2003 dan periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2003. The consolidated cash flow’s presentation for the year ended 31 December 2002 has been represented to conform with the presentation of the consolidated cash flow for the year ended 31 December 2003, for the five-month period ended 31 December 2003 and the seven-month period ended 31 July 2003. 46. SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION 46. INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN Informasi berikut pada halaman 6/1 sampai dengan halaman 6/11 adalah informasi keuangan tambahan PT Bank Niaga Tbk, induk perusahaan saja, yang menyajikan penyertaan Bank Niaga pada anak perusahaan berdasarkan metode ekuitas. The following supplementary financial information of PT Bank Niaga Tbk, parent company only, on pages 6/1 to pages 6/11, presents Bank Niaga’s investment in subsidiaries under the equity method. Oleh karena perbedaan antara laporan keuangan induk perusahaan saja, dengan laporan keuangan konsolidasian tidak material, maka catatan atas laporan keuangan, induk perusahaan saja, tidak disajikan dalam informasi keuangan tambahan ini. On the basis that the differences between the parent company only and consolidated financial statements are not material, notes to the financial statements of the parent company only have not been included in this supplementary financial information. Halaman – 5/73 – Page < Index > INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT BANK NIAGA Tbk INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY BALANCE SHEETS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah, except par value per share) NERACA 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 AND 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham) 31 Desember/ December 2003 AKTIVA Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 4.606 pada 31 Desember 2003 (31 Juli 2003: Rp 2.370; 31 Desember 2002: Rp 4.161) Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 15.653 pada 31 Desember 2003 (31 Juli 2003: Rp 21.318; 31 Desember 2002: Rp 10.661) Surat berharga setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 73.141 pada 31 Desember 2003 (31 Juli 2003: Rp 73.584; 31 Desember 2002: Rp 21.159) Tagihan derivatif setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 33 pada 31 Desember 2003 (31 Juli 2003: Rp 35; 31 Desember 2002: Rp 10) Kredit yang diberikan setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 588.692 pada 31 Desember 2003 (31 Juli 2003: Rp 549.053; 31 Desember 2002: Rp 510.457) - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Tagihan akseptasi setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 947 pada 31 Desember 2003 (31 Juli 2003: Rp 1.089; 31 Desember 2002: Rp 1.122) Obligasi Pemerintah Penyertaan setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 12.120 pada 31 Desember 2003 (31 Juli 2003: Rp 13.016; 31 Desember 2002: Rp 28.930) - Penyertaan sementara dalam rangka debt to equity swaps - Penyertaan jangka panjang Aktiva tetap setelah dikurangi akumulasi penghapusan sebesar Rp 147.503 pada 31 Desember 2003 (31 Juli 2003: Rp 132.118; 31 Desember 2002: Rp 114.821) Aktiva pajak tangguhan - bersih Aktiva lain-lain dan biaya dibayar di muka JUMLAH AKTIVA * 31 Juli/ July 2003 *) 31 Desember/ December 2002 300,001 941,130 231,916 858,722 291,108 874,772 356,257 250,829 399,208 1,523,439 1,930,947 1,984,193 689,860 1,735,134 1,031,162 2,697 3,464 329 209,931 13,485,398 209,859 11,524,324 208,050 10,933,470 220,849 4,667,640 153,935 4,692,205 111,437 5,571,946 224 230,092 3,196 220,160 3,184 200,777 369,691 165,818 458,832 23,621,859 260,706 104,710 465,148 22,645,255 275,831 140,236 724,238 22,749,941 Setelah penyesuaian kuasi-reorganisasi (lihat Catatan 2d dan 42) ASSETS Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks net of allowance for possible losses of Rp 4,606 in 31 December 2003 (31 July 2003: Rp 2,370; 31 December 2002: Rp 4,161) Placements with other banks and Bank Indonesia net of allowance for possible losses of Rp 15,653 in 31 December 2003 (31 July 2003: Rp 21,318; 31 December 2002: Rp 10,661) Marketable securities net of allowance for possible losses of Rp 73,141 in 31 December 2003 (31 July 2003: Rp 73,584; 31 December 2002: Rp 21,159) Derivative receivables net of allowance for possible losses of Rp 33 in 31 December 2003 (31 July 2003: Rp 35; 31 December 2002: Rp 10) Loans net of allowance for possible losses of Rp 588,692 in 31 December 2003 (31 July 2003: Rp 549,053; 31 December 2002: Rp 510,457) Related parties Third parties Acceptance receivables net of allowance for possible losses of Rp 947 in 31 December 2003 (31 July 2003: Rp 1,089; 31 December 2002: Rp 1,122) Government Bonds Investments net of allowance for possible losses of Rp 12,120 in 31 December 2003 (31 July 2003:Rp 13,016; 31 December 2002: Rp 28,930) Temporary investments from debt to equity swaps Long term investments Fixed assets net of accumulated depreciation losses of Rp 147,503 in 31 December 2003 (31 July 2003: Rp 132,118; 31 December 2002: Rp 114,821) Deferred tax asset - net Other assets and prepayments TOTAL ASSETS After adjustment for quasi-reorganisation (refer to Note 2d * and 42) Halaman – 6/1 – Page < Index > INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT BANK NIAGA Tbk INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY BALANCE SHEETS 31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah, except par value per share) NERACA 31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 AND 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham) 31 Desember/ December 2003 31 Desember/ December 2002 31 Juli/ July 2003 *) LIABILITIES AND EQUITY KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES Deposits from customers KEWAJIBAN Simpanan nasabah - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Related parties Third parties Deposits from other banks Securities sold under repurchase agreements Derivative payables Acceptance payables Marketable securities issued Borrowings 22,852 19,325,287 857,291 30,878 18,649,625 662,753 48,417 17,880,940 610,039 1,657 320,735 - 768 128,231 - 420,179 67,370 453,785 90,000 151,650 631,652 12,711 1,050,710 17,615 1,366,725 20,757 4,533 5,816 9,784 318,265 284,904 305,818 Related parties Third parties Taxes payable Allowance for possible losses on off balance sheet transactions Accruals and other liabilities 21,646,633 20,831,300 21,273,814 Total liabilities - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Hutang pajak Penyisihan penghapusan atas transaksi pada rekening administratif Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Jumlah kewajiban EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham untuk saham Seri A, dan Rp 5 per saham untuk saham Seri B Modal dasar - 718.539.351 saham seri A dan 208.146.064.900 saham Seri B Modal ditempatkan dan disetor penuh - 718.539.351 saham seri A dan 77.527.527.833 saham seri B Tambahan modal disetor Selisih penilaian kembali aktiva tetap Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Laba/(rugi) yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Cadangan umum dan wajib Saldo laba/(akumulasi kerugian) Jumlah ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS * EQUITY Share capital - par value per share Rp 500 for class A shares, and Rp 5 for class B shares Authorised – 718,539,351 class A shares and 208,146,064,900 class B shares Issued and fully paid – 718,539,351 class A shares and 77,527,527,833 class B shares Additional paid up capital Fixed assets revaluation reserve Difference in transaction of equity changes in subsidiary 746,907 538,709 255,116 746,907 538,709 147,222 746,907 9,270,323 147,222 1,163 844 844 19,320 150,293 (51,897) 143,355 37,138 192,842 37,138 290,941 37,138 233,518 - 1,975,226 1,813,955 1,476,127 Total equity 23,621,859 22,645,255 22,749,941 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Setelah penyesuaian kuasi-reorganisasi (lihat Catatan 2d dan 42) (8,965,351) Unrealised gain/(losses) available for sale securities Cumulative translation adjustments General and legal reserve Retained earnings/ (accumulated losses) After adjustment for quasi-reorganisation (refer to Note 2d * and 42) Halaman – 6/2 – Page < Index > INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT BANK NIAGA Tbk INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2003, FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003 AND THE SEVENMONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003 AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah, except earnings per share) LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003, UN TUK PERIODE LIMA BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham) PENDAPATAN/(BEBAN) BUNGA Pendapatan bunga Pendapatan provisi dan komisi Beban bunga Beban provisi dan komisi Pendapatan bunga bersih 31 Desember/ December 2003 (lihat Catatan/ refer to Note 42) 1 Agustus/ August 31 Desember/ December 2003 1 Januari/ January 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 (12 bulan/ months) (5 bulan/ months) (7 bulan/ months) (12 bulan/ months) 2,281,893 95,827 929,618 50,036 1,352,275 45,791 2,682,971 58,400 2,377,720 979,654 1,398,066 2,741,371 (1,400,968) (83,504) (474,831) (38,402) (926,137) (45,102) (2,261,905) (32,050) (1,484,472) (513,233) (971,239) (2,293,955) 893,248 466,421 426,827 447,416 PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Pendapatan komisi dan jasa yang tidak berasal dari pemberian kredit 161,885 63,725 98,160 84,814 Laba penjualan efek 119,868 67,016 52,852 74,875 - 18,019 - - 75,485 - 50,833 80,385 6,900 43,244 109,011 49,904 59,107 90,845 83,973 466,249 198,664 341,337 384,651 (268,105) (228,764) (130,439) (118,493) (137,666) (110,271) (205,167). (168,396) (65) (50,898) - (2,701) - (4,900) - (20,720) - (95,375) (64,088) (364,535) (116,180) (248,355) (115,540) (85,955) (38,280) (47,675) (85,105) (99,516) (46,446) (53,070) (21,531) (86,556) (1,049,641) (505,636) (617,757) (841,758) 309,856 159,449 150,407 (9,691) Laba dari transaksi valuta asing Laba belum direalisasi dari efek untuk tujuan diperdagangkan Laba dari kontrak derivatif Laba dari pelunasan lebih awal atas Obligasi Pemerintah Pendapatan jasa perbankan lainnya BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Gaji dan tunjangan Umum dan administrasi Rugi belum direalisasi dari efek untuk tujuan diperdagangkan Rugi dari transaksi valuta asing Rugi dari kontrak derivatif Rugi restrukturisasi Tambahan penyisihan penghapusan aktiva produktif Sewa, penyusutan dan pemeliharaan gedung Penurunan permanen nilai surat berharga Lain-lain PENDAPATAN OPERASIONAL BERSIH - INTEREST INCOME/(EXPENSE) Interest income Fees and commissions income Interest expense Fees and commissions expense Net interest income OTHER OPERATING INCOME Non-credit related fees and commissions income Gain from sale of securities Gain from foreign exchange transactions Unrealised gain on trading securities Gain on derivative contracts Gain on early termination of Government Bonds Other banking services income OTHER OPERATING EXPENSES Salaries and benefits General and administrative Unrealised loss on trading securities Loss from foreign exchange transactions Loss on derivative contracts Loss on restructuring Additional allowance for possible losses on earning assets Building rental, depreciation and maintenance Permanent decline in value of marketable securities Other NET OPERATING INCOME Halaman – 6/3 – Page < Index > INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT BANK NIAGA Tbk INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2003, FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003 AND THE SEVENMONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003 AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah, except earnings per share) LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003, UN TUK PERIODE LIMA BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham) PENDAPATAN BUKAN OPERASIONAL - BERSIH Keuntungan dari pelunasan lebih awal atas Exchange Offer Program Pendapatan dari pemulihan selisih kurs penjabaran laporan keuangan atas penghentian kegiatan operasional cabang/kantor perwakilan luar negeri Lain-lain LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT/(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (Rupiah penuh) 31 Desember/ December 2003 (lihat Catatan/ refer to Note 42) 1 Agustus/ August 31 Desember/ December 2003 1 Januari/ January 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 (12 bulan/ months) (5 bulan/ months) (7 bulan/ months) (12 bulan/ months) - - 2,524 NON OPERATING INCOME - NET Gain on early termination of Exchange Offer Program Income from reversal of translation adjustment of discontinued operation 32,332 of overseas branch/ agency office 100,050 Others 89,213 42,604 12,960 89,213 29,644 131,817 12,960 118,857 134,906 441,673 172,409 269,264 125,215 25,582 61,109 (35,527) 467,255 233,518 233,737 141,119 NET INCOME 5,97 2,98 2,99 1,80 BASIC EARNINGS PER SHARE (Full Rupiah) INCOME BEFORE TAX 15,904 INCOME TAX CREDIT/(EXPENSE) Halaman – 6/4 – Page < Index > INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT BANK NIAGA Tbk INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2003 (refer to Note 42), FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003 AND THE SEVEN-MONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003 AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 (lihat Catatan 42), UNTUK PERIODE LIMA B ULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Modal saham/ Share capital Saldo 1 Januari 2002 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/ Difference in transaction of equity changes in subsidiary Selisih penilaian kembali aktiva tetap/ Fixed assets revaluation reserve Tambahan modal disetor/ Additional paid up capital Laba/(rugi) yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual/ Unrealised gain/(losses) available for sale securities Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Cumulative translation adjustments (227,476) 348,294 Akumulasi kerugian/ Accumulated losses Cadangan umum dan wajib/ General and legal reserve 37,138 Jumlah ekuitas/ Total equity (9,106,470) 9,270,323 147,222 844 - - - - - (25,021) - - (25,021) Cumulative translation adjustments Laba yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - - - - 222,218 - - - 222,2 18 Unrealised gain available for sale securities Laba yang direalisasi atas penjualan efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - - - - (46,639) - - - (46,639) Realised gain on sale of available for sale securites (32,332) Reversal of cumulative translation adjustments from discontinued operation of overseas branch/agency office Pemulihan selisih kurs penjabaran laporan keuangan cabang/ kantor perwakilan luar negeri yang dihentikan operasinya - - - - - (32,332) - - Laba bersih tahun berjalan - - - - - - - 141,119 746,907 9,270,323 147,222 844 290,941 37,138 Saldo 31 Desember 2002 (51,897) (8,965,351 ) 1,216,782 Balance as at 1 January 2002 746,907 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 141,119 Net income for the year 1,476,127 Balan ce as at 31 December 2002 Halaman – 6/5 – Page < Index > INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT BANK NIAGA Tbk INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED31 DECEMBER 2003 (refer to Note 42), FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003 AND THE SEVEN-MONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003 AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 (lihat Catatan 42), UNTUK PERIODE LIMA BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/ Difference in transaction of equity changes in subsidiary Selisih penilaian kembali aktiva tetap/ Fixed assets revaluation reserve Tambahan modal disetor/ Additional paid up capital Modal saham/ Share capital Laba/(rugi) yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual/ Unrealised gain/(losses) available for sale securities Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Cumulative translation adjustments (51,897) 746,907 9,270,323 147,222 844 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan - - - - - Laba yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - - - - 236,184 Laba yang direalisasi atas penjualan efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - - - - (33,994) Saldo 1 Januari 2002 Pemulihan selisih kurs penjabaran laporan keuangan cabang/ kantor perwakilan luar negeri yang dihentikan operasinya Laba bersih periode tujuh bulan sejak 1 Januari sampai dengan 31 Juli 2003 Saldo 31 Juli 2003 sebelum kuasi-reorganisasi Penggunaan tambahan modal disetorkan untuk mengeliminasi akumulasi kerugian dalam rangka kuasi-reorganisasi Saldo 31 Juli 2003 setelah kuasi-reorganisasi - - - - - saldo laba/ (akumulasi kerugian)/ Retained earnings/ (accumulated losses) Cadangan umum dan wajib/ General and legal reserve Jumlah ekuitas/ Total equity 37,138 (8,965,351) 1,476,127 Balance as at 1 January 2003 - - (8,886) Cumulative translation adjustments - - - 236,184 Unrealised gain available for sale securities - - - (33,994) Realised gain on sale of available for sale securites (89,213) Reversal of cumulative translation adjustments from discontinued operation of overseas branch/agency office 290,941 (8,886) (89,213) - - - - - - - - 141,119 233,737 746,907 9,270,323 147,222 844 (51,897) 290,941 37,138 233,737 233,737 746,907 9,270,323 147,222 844 150,293 192,842 37,138 (8,731,614) 1,813,955 - 746,907 (8,731,614) 538,709 - - - - - - 147,222 844 150,293 192,842 37,138 8,731,614 - 1,813,955 Net income for the seven-month period since 1 January to 31 July 2003 Balance as at 31 July 2003 before quasi-reorganisation Utilisation of additional paid up capital to eliminate accumulated looses in relation to the quasi-reorganisation Balance as at 31 July 2003 after quasi-reorganisation Halaman ~ 6/6 ~ Page < Index > INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT BANK NIAGA Tbk INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2003 (refer to Note 42), FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003 AND THE SEVEN-MONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003 AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 (lihat Catatan 42), UNTUK PERIODE LIMA B ULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Modal saham/ Share capital Saldo 1 Agustus 2003 setelah kuasi-reorganisasi Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/ Difference in transaction of equity changes in subsidiary Selisih penilaian kembali aktiva tetap/ Fixed assets revaluation reserve Tambahan modal disetor/ Additional paid up capital Laba/(rugi) yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual/ Unrealised gain/(losses) available for sale securities Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Cumulative translation adjustments 746,907 538,709 147,222 844 150,293 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan - - - - - Rugi yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - - - - (99,351) Laba yang direalisasi atas penjualan efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - - - - (31,622) Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan - - - 319 Selisih penilaian kembali aktiva tetap - - 107,894 - Laba bersih periode lima bulan sejak 1 Agustus sampai dengan 31 Desember 2003 Saldo 31 Desember 2003 192,842 Cadangan umum dan wajib/ General and legal reserve Saldo laba/ Retained earnings Jumlah ekuitas/ Total equity - - - (49,487) Cumulative t ranslation adjustments - - - (99,351) Unrealised loss a vailable for sale securities - - - (31,622) Realised gain on sale of available for sale securities - - - - 319 Difference in transaction of equity changes in subsidiary - - - - 107,894 Fixed assets revaluation reserve (49,487) 1,813,955 Balance as at 1 August 2003 after quasi -reorganisation 37,138 - - - - - - - 233,518 233,518 Net income for the five-month period since 1 August to 31 December 2003 746,907 538,709 255,116 1,163 19,320 143,355 37,138 233,518 1,975,226 Balance as at 31 December 2003 Halaman – 6/7 – Page < Index > INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT BANK NIAGA Tbk INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2003 (refer to Note 42), FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003 AND THE SEVEN-MONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003 AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 (lihat Catatan 42), UNTUK PERIODE LIMA B ULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Modal saham/ Share capital Saldo 1 Januari 2003 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/ Difference in transaction of equity changes in subsidiary Selisih penilaian kembali aktiva tetap/ Fixed assets revaluation reserve Tambahan modal disetor/ Additional paid up capital Laba/(rugi) yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual/ Unrealised gain/(losses) available for sale securities Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Cumulative translation adjustments (51,897) 290,941 746,907 9,270,323 147,222 844 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan - - - - - Laba yang belum direalisasi atas efek dalam k elompok tersedia untuk dijual - - - - 136,833 Laba yang direalisasi atas penjualan efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - - - - (65,616) Pemulihan selisih kurs penjabaran laporan keuangan cabang/ kantor perwakilan luar negeri yang dihentikan operasinya - - - - - Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan - - - 319 - Selisih penilaian kembali aktiva tetap - - 107,894 - - (58,373) Saldo laba/ (akumulasi kerugian)/ Retained earnings/ (accumulated losses) Cadangan umum dan wajib/ General and legal reserve 37,138 Jumlah ekuitas/ Total equity (8,965,351) 1,476,127 Balance as at 1 January 2003 Cumulative t ranslation adjustments - - (58,373) - - - 136,833 - - - (65,616) Realised gain on sale of available for sale securities Unrealised gain available for sale securities - - (89,213) Reversal of cumulative translation adjustments from discontinued operation of overseas branch/agency office - - - 319 Difference in transaction of equity changes in subsidiary - - - 107,894 Fixed assets revaluation reserve Utilisation of additional paid up capital to eliminate accumulated losses in relation to the quasi-reorganisation (89,213) Penggunaan tambahan modal disetor untuk mengeliminasi akumulasi kerugian dalam rangka kuasi -reorganisasi - - - - - - 8,731,614 - Laba bersih tahun berjalan - - - - - - - 467,255 467,255 Net income for the year 746,907 538,709 255,116 1,163 19,320 143,355 37,138 233,518 1,975,226 Balance as at 31 December 2003 Saldo 31 Desember 2003 (8,731,614) Halaman – 6/8 – Page < Index > INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT BANK NIAGA Tbk INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2003, FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003 AND THE SEVENMONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003 AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003, UN TUK PERIODE LIMA BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Arus kas dari kegiatan operasi: Bunga, provisi dan komisi yang diterima Bunga, provisi dan komisi yang dibayar Pendapatan operasional lainnya (Kerugian)/keuntungan selisih kurs - bersih Beban operasional lainnya Pendapatan bukan operasional - bersih Laba sebelum perubahan dalam aktiva dan kewajiban operasi Perubahan dalam aktiva dan kewajiban operasi: - Penurunan/(kenaikan) aktiva operasi: - Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia - Efek untuk tujuan diperdagangkan - Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - Kredit yang diberikan - Tagihan akseptasi - Aktiva lain-lain dan biaya dibayar di muka - Kenaikan/(penurunan) kewajiban operasi: - Simpanan nasabah - Simpanan dari bank lain - Kewajiban akseptasi - Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain - Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Kas bersih (digunakan untuk)/ diperoleh dari kegiatan operasi 31 Desember/ December 2003 (lihat Catatan/ refer to Note 42) 1 Agustus/ August 31 Desember/ December 2003 1 Januari/ January 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 (12 bulan/ months) (5 bulan/ months) (7 bulan/ months ) (12 bulan/ months) 2,783,491 1,038,003 1,745,488 (1,520,753) 127,349 (30,036) (773,347) 16,317 (537,592) 74,497 3,002 (345,836) 6,476 (983,161) 52,852 (33,038) (427,511) 9,841 603,021 238,550 364,471 Cash flows from operating activities: 3,042,178 Interest, fees and commissions received Payments of interest, fees (2,342,936) and commissions 6,900 Other operating income (237,334) Foreign exchange (losses)/gain – net (465,209) Other operating expenses 25,492 Non operating income - net 29,091 Profit before changes in operating assets and liabilities 110,698 57,883 52,815 231,696 1,418,781 247,252 (133,050) 667,633 194,538 192,504 751,148 52,714 (325,554) 654,364 (617,605) 394,649 (157) 12,610 (12,767) 43,856 (58,373) (49,487) (8,886) (25,021) Changes in operating assets and liabilities: Decrease/(increase) in operating assets: Placements with other banks and Bank Indonesia Trading securities Securities purchased under resale agreements Loans Acceptance receivables Other assets and prepayments Increase/(decrease) in operating liabilities: Deposits from customers: Deposits from other banks Acceptance payables Accruals and other liabilities Cummulative translation adjustments (132,385) 933,867 (1,066,252) (2,474,298) Net cash (used in)/provided from operating activities 455,762 (27,776) 413,173 1,275,506 42,589 (1,303,282) (75,772) 109,266 (2,639,306) (109,237) (2,002,271) (66,772) (637,035) (42,465) 54,452 (3,219,851) (53,423) Halaman – 6/9 – Page < Index > INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT BANK NIAGA Tbk INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2003, FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003 AND THE SEVENMONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003 AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003, UN TUK PERIODE LIMA BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 31 Desember/ December 2003 (lihat Catatan/ refer to Note 42) 1 Agustus/ August 31 Desember/ December 2003 1 Januari/ January 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 (12 bulan/ months) (5 bulan/ months) (7 bulan/ months) (12 bulan/ months) Cash flows from investing activities: Arus kas dari kegiatan investasi: Penurunan/(kenaikan) surat berharga yang tersedia untuk dijual dan yang dimiliki hingga jatuh tempo Penurunan/(kenaikan) Obligasi Pemerintah Penambahan aktiva tetap Hasil penjualan aktiva tetap Perolehan investasi jangka panjang 285,922 1,033,986 (748,064) 241,743 1,006,671 (34,431) 570 - (1,421,081) (21,370) 163 - 2,427,752 (13,061) 407 - 3,029,505 (47,934) 10,455 (125) Kas bersih diperoleh dari/(digunakan untuk) kegiatan investasi 1,258,732 1,667,034 3,233,644 (408,302) Decrease/(increase) in available for sale and held to maturity securities Decrease/(increase) in Government Bonds Acquisition of fixed assets Proceeds from sale of fixed assets Acquisition of long term investments Net cash provided from/(used in) investing activities (90,000) (583,424) (267,409) (90,000) (316,015) (420,178) - (420,178) Cash flows from financing activities: Decrease in marketable (10,000) securities issued (567,530) Decrease in fund borrowings Payment of securities sold under (46,556) repurchase agreements debt (267,409) (826,193) (624,086) Net cash used in financing activities 32,745 258,156 (225,411) 135,260 Net increase/(decrease) in cash and cash equivalents Kas dan setara kas pada awal periode 1,569,249 1,343,837 1,569,249 1,433,989 Cash and cash equivalents at the beginning of the period Kas dan setara kas pada akhir periode 1,601,994 1,601,994 1,343,837 1,569,249 Cash and cash equivalents at the end of the periode 300,001 941,130 360,863 300,001 941,130 360,863 231,916 858,722 253,199 1,601,994 1,601,994 1,343,837 Arus kas dari kegiatan pendanaan: Penurunan surat berharga yang diterbitkan Penurunan pinjaman yang diterima Pembayaran surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali Kas bersih digunakan untuk kegiatan pendanaan Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Jumlah kas dan setara kas (1,093,602) Cash and cash equivalents consist of: 291,108 Cash 874,772 Current accounts with Bank Indonesia 403,369 Current accounts with other banks 1,569,249 Total cash and cash equivalents Halaman – 6/10 – Page < Index > INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT BANK NIAGA Tbk INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2003, FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003 AND THE SEVENMONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003 AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002 (Expressed in million Rupiah) LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003, UN TUK PERIODE LIMA BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 31 Desember/ December 2003 (lihat Catatan/ refer to Note 42) 1 Agustus/ August 31 Desember/ December 2003 1 Januari/ January 31 Juli/ July 2003 31 Desember/ December 2002 (12 bulan/ months) (5 bulan/ months) (7 bulan/ months) (12 bulan/ months) Supplemental cash flow information: Informasi tambahan arus kas: Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: - Penghapusan akumulasi kerugian dalam rangka kuasi-reorganisasi - Penambahan nilai aktiva tetap dari penilaian kembali - Pendapatan dari pemulihan selisih kurs penjabaran laporan keuangan atas penghentian kegiatan operasioal cabang/kantor perwakilan luar negeri 8,731,614 8,731,614 - 107,894 107,894 - 89,213 - 89,213 Activities not affecting cash flows: Elimination of accumulated losses in - relation to the quasi-reorganisation Increase of fixed assets value due to revaluation Income from reversal of translation adjustments of discontinued operation of overseas 32,332 branch/agency office Halaman – 6/11 – Page < Index > Data Perusahaan Corporate Data < Index > Commerce Asset-Holding Berhad (CAHB) Induk Perusahaan PT Bank Niaga Tbk The Holding Company of PT Bank Niaga Tbk CAHB adalah konglomerat keuangan terkemuka dan kelompok perbankan kedua terbesar di Malaysia. CAHB merupakan sebuah perusahaan induk keuangan dengan kapitalisasi pasar di Bursa Efek Kuala Lumpur lebih dari RM 10 miliar (Rp 22.276 milliar) dan laba sebelum pajak tertinggi dalam sejarah perusahaan mencapai RM 1,241 milliar (Rp 2.765 miliar) ditahun 2003. Tiga bendera usaha utama CAHB adalah Bumiputra-Commerce Bank (BCB), yang merupakan salah satu bank komersial terbesar di Malaysia, Commerce International Merchant Bankers Berhad (CIMB) yang merupakan kelompok perbankan investasi terbaik Malaysia dan PT Bank Niaga Tbk. BCB membukukan laba sebelum pajak sebesar RM 640 juta (Rp 1.426 miliar) ditahun 2003 dan CIMB membukukan laba sebelum pajak sebesar RM 350,8 juta (Rp 781 miliar). The CAHB Group is a leading financial conglomerate and the second largest banking group in Malaysia. CAHB itself is a diversified financial holding company with a market capitalisation on the Kuala Lumpur Stock Exchange of over RM 10 billion (Rp 22,276 billion), recording the highest pre tax profit in its history at RM 1.24 billion (Rp 2,765 billion) in 2003. The three principal franchises of CAHB are Bumiputra-Commerce Bank (BCB), one of the largest commercial banks in Malaysia, Commerce International Merchant Bankers Berhad (CIMB), Malaysia’s premier investment banking group and PT Bank Niaga Tbk. In 2003 pre tax profits for BCB were RM 640 million (Rp 1,426 billion) and for CIMB, RM 350.8 million (Rp 781 billion). Commerce AssetHolding Berhad 53% PT Bank Niaga Tbk 74% 100% CIMB Berhad 100% BumiputraCommerce Bank Berhad 74% Commerce Asset Ventures Sdn Bhd 100% AMI Insurans Berhad 70% Commerce Asset Fund Managers Sdn Bhd Commerce Life Assurance Berhad 70% Commerce Trust Berhad ii 83 < Index > CAHB dan anak-anak perusahaan menyediakan jasa CAHB and its subsidiaries provide the full spectrum of keuangan yang lengkap sebagai berikut: financial services including: Perbankan komersial Perbankan investasi Pialang saham Pialang komoditas berjangka Fund management Perwaliamanatan Asuransi jiwa Offshore banking Modal ventura Sewa guna usaha dan pajak piutang Sewa beli Discount House Asuransi • • • • • • • • • • • • • Commercial Banking Investment banking Stock broking Futures broking Fund management Unit trust management Life insurance Offshore banking Venture capital Leasing and factoring Hire purchase Discount House General Insurance Pemegang saham besar CAHB per 31 Desember 2003 As of December 31st, 2003 the substantial adalah sebagai berikut: shareholders of CAHB were as follows: Employee Provident Fund (EPF) 27,88% Khazanah Nasional Berhad 13,11% Kumpulan Wang Amanah Pencen (KWAP) 10,05% Lainnya 48,96% Berikut adalah Laporan Keuangan CAHB yang telah di audit dan disajikan untuk memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.3/30/DPnP tanggal 14 Desember 2001 tentang “Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia”. • • • • Employee Provident Fund (EPF) 27.88% Khazanah Nasional Berhad 13.11% Kumpulan Wang Amanah Pencen (KWAP) 10.05% Others 48.96% The following are the Audited Financial Statements of CAHB which is presented to comply with Central Bank’s Circular Resolution No.3/30/DPnP, December 14th, 2001 regarding “Quarterly and Monthly Published Financial Statements of Commercial Banks and Certain Reports conveyed to Bank Indonesia”. iii < Index > Company No: 50841-W Commerce Asset-Holding Berhad (Incorporated in Malaysia) Consolidated balance sheet as at December 31st, 2003 and 2002 Assets Cash and short-term funds Securities purchased under resale agreements Deposits and placements with banks and other financial institutions Dealing securities Investment securities Loans and advances Other assets Deferred taxation Tax recoverable Statutory deposits with Bank Negara Malaysia Associates Fixed assets Goodwill Total Assets Liabilities and shareholders’ funds Deposit from customers Deposits and placements of banks and other financial Institutions Obligations on securities sold under repurchase agreements Bills and acceptances payable Other liabilities Taxation Amount due to Cagamas Berhad Loan stocks Bonds Irredeemable convertible unsecured loan stocks (’ICULS’) Other borrowings Subordinated notes Total liabilities Minority interests Share capital Reserves Less: Treasury shares, at cost Shareholders’ funds Total liabilities and shareholders’ funds Commitments and contingencies 2003 RM’000 2002 RM’000 14,054,557 109,276 7,385,020 77,448 294,520 10,366,978 11,947,433 54,496,898 3,734,036 359,924 44,318 1,473,860 55,377 675,540 321,260 97,933,977 1,810,718 10,721,471 16,238,881 48,771,610 3,276,480 278,698 138,838 1,594,425 179,109 663,990 330,035 91,466,723 63,154,229 60,756,722 8,350,809 8,311,576 4,548,823 4,813,454 2,855,311 270,851 1,302,253 865,830 502,964 3,597,035 3,784,146 3,153,753 64,008 1,490,517 924,000 502,964 89,029 1,308,756 1,140,000 89,202,309 832,081 2,628,960 5,424,619 (153,992) 7,899,587 97,933,977 96,061 1,253,859 83,934,641 362,883 2,586,290 4,686,023 (103,114) 7,169,199 91,466,723 152,373,702 104,204,597 iv < Index > Company No: 50841-W Commerce Asset-Holding Berhad (Incorporated in Malaysia) Consolidated income statement for the financial year ended December 31st, 2003 and 2002 2003 RM’000 Interest income Interest expense Net interest income Loan loss and provision Provision for other receivables Non-interest income Writeback/(provision) for commitments and contingencies Net income Overhead expenses Share of results of associates Profit before taxation and zakat Taxation Share of tax of associates Zakat Net profit after taxation and zakat Minority interests Net profit for the financial year after minority interests Earnings per share (sen) - Basic - Fully diluted Dividends per share (sen) - Final dividend of 5 sen less taxation (2002: 4.5 sen less taxation and 0.5 sen tax exempt) - Special dividend 5 sen less taxation (2002: Nil) 2002 RM’000 5,080,361 (2,533,728) 2,546,633 (631,916) (12,642) 1,902,075 1,031,934 4,072,035 (1,992,944) 2,079,091 (809,282) (3,535) 1,266,274 749,540 2,101 2,936,110 (1,706,179) 1,229,931 10,936 1,240,867 (285,006) (1,387) 954,474 (172,174) (279) 2,015,535 (1,280,265) 735,270 12,305 747,575 (146,426) (1,855) (2) 599,292 (33,848) 782,300 565,444 30.6 30.0 22.2 22.2 7.2 3.7 v1 < Index > Company No: 50841-W Commerce Asset-Holding Berhad (Incorporated in Malaysia) Company balance sheet as at December 31st, 2003 and 2002 2003 RM’000 2002 RM’000 Assets Cash and short-term funds Dealing securities Investment securities Loans and advances Other assets Tax recoverable Subsidiaries Amount owing by subsidiaries net of provision for doubtful debts of RM 852,820 (2002: RM 852,820) Associates Fixed assets Total assets 414,514 152,271 204,845 2,707 581,105 4,337,820 178,930 102,967 219,712 2,197 641,238 15,330 4,451,214 494,072 3,834 65,346 6,256,514 478,744 119,712 66,571 6,276,615 Liabilities and shareholders’ funds Other liabilities Amount owing to subsidiary Deferred taxation Bonds Total liabilities Share capital Reserves Less: Treasury shares, at cost Shareholders’ funds Total liabilities and shareholders’ funds 49,161 792,669 8,650 502,964 1,353,444 2,628,960 2,428,102 (153,992) 4,903,070 6,256,514 164,908 992,536 5,120 502,964 1,665,528 2,586,290 2,127,91 (103,114) 4,611,087 6,276,615 250,000 250,000 Commitments and contingencies vi < Index > Company No: 50841-W Commerce Asset-Holding Berhad (Incorporated in Malaysia) Company income statement for the financial year ended December 31st, 2003 and 2002 Interest income Interest expense Net interest expense Non-interest income Net income Overhead expenses Profit before taxation Taxation Net profit for the financial year Dividends per share (sen) - Final dividend of 5 sen less taxation (2002: 4.5 sen less taxation and 0.5 sen tax exempt) - Special dividend 5 sen less taxation (2002: Nil) 2003 RM’000 2002 RM’000 22,077 (41,264) (19,187) 414,209 395,022 (15,713) 379,309 (74,620) 304,689 30,806 (44,505) (13,699) 69,570 55,871 (10,463) 45,408 4,338 49,746 7.2 3.7 vii1 < Index > Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank Niaga Tbk Board of Commissioners and Directors PT Bank Niaga Tbk Dewan Komisaris - Board of Commissioners 1. Dr Rozali bin Mohamed Ali 2. Gunarni Soeworo : : 3. Sigid Moerkardjono : 4. Datuk Hamzah bin Bakar : 5. 6. 7. 8. : : : : Encik Mohd Salleh bin Mahmud Dato’ Halim bin Muhamat Ananda Barata* Mohammad Syahrial** Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris merangkap Komisaris Independen Komisaris, merangkap Komisaris Independen Komisaris, merangkap Komisaris Independen Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris President Commissioner Vice President Commissioner, serving concurrently as an Independent Commissioner Commissioner, serving concurrently as an Independent Commissioner Commissioner, serving concurrently as an Independent Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Direksi - Board of Directors 1. Peter B. Stok 2. Hashemi Albakri 3. Andi Mohammad Hatta 4. Daniel James Rompas 5. C. Heru Budiargo 6. Tay Un Soo 7. V. Catherinawati Hadiman : : : : : : : Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur President Director Vice President Director Director Director Director Director Director *) Sejak 17 Desember 2003 Since December 17th, 2003 **) Mengundurkan diri sejak 21 Oktober 2003 Resigned as at October 21st, 2003 < Index > Struktur Organisasi Organisation Structure Per 31 Desember 2003 As at December 31st, 2003 BOARD OF COMMISSIONERS AUDIT COMMITTEE CEO Peter B. Stok VICE CEO Hashemi Albakri SATUAN PENGAWAS INTERN Bambang Ratmanto, EVP CORPORATE AFFAIRS Ikky Dermabudiman, VP CONSUMER BANKING SALES Hashemi Albakri, ED CONSUMER BANKING DEVELOPMENT Lynna A. Muliawan, EVP BUSINESS BANKING D. James Rompas, ED CORPORATE BANKING V. Catherinawati Hadiman, ED NETWORK & SERVICES Yos Badilangoe, EVP IT & SYSTEM Andi M. Hatta, ED FINANCE & CORPORATE PLANNING Tay Un Soo, ED COMPLIANCE & RISK MANAGEMENT C. Heru Budiargo, ED JAKARTA CONSUMER I AREA Diah Sulianto, VP CONSUMER PRODUCT DEV. GROUP Jose Mari G. Alava, SVP BUSINESS DEV. GROUP Ari Purwandono, SVP TRADE FINANCE GROUP Zafril A. Hamzah, VP JKT REG. SERVICES AREA Suhardianto, SVP INFORMATION SYSTEM DEVELOPMENT GROUP Paul S. Hasjim, VP CORPORATE PLANNING GROUP Tay Un Soo, ED *) COMPLIANCE GROUP Irawan Santoso, VP JAKARTA CONSUMER II AREA Luki Presisa, VP PRIVATE BANKING GROUP Diah Paramaiswari, VP JAKARTA BUSINESS AREA Sindbad R. H., VP CORPORATE BANKING I GROUP Pandji Djajanegara, VP JABAR REG. SERVICES AREA Suhardianto, SVP *) FINANCIAL ACCOUNTING GROUP Handoyo Soebali, SVP RISK MANAGEMENT GROUP Rahardjo S. Unggul, VP CARD PRODUCT GROUP Mohamad Helmi, VP JATIM BUSINESS AREA Budi Wasito, VP CORPORATE BANKING II GROUP V. Catherinawati Hadiman, ED*) JATIM & IND. TIMUR REG. SERVICES AREA Noor Aidion, VP CORPORATE LEGAL GROUP L. Wulan Tumbelaka, VP HUMAN RESOURCES MANAGEMENT GROUP Awaldi, VP JATIM CONSUMER AREA Laksmi M, VP JATENG CONSUMER AREA Djoko Soeprapto, AVP JABAR CONSUMER AREA Reza A. Syafni, AVP (Coordinator) SUMATERA CONSUMER AREA Pardamean Sipayung, AVP (Coordinator) INDONESIA TIMUR CONS. AREA M. Pujiono Santoso, VP JATENG BUSINESS AREA Agus Hendarto, AVP (Coordinator) JABAR BUSINESS AREA Albert A. A. Orah, VP SUMATERA BUSINESS AREA Ign. Koeswidyantoro, VP SME BUSINESS GROUP Damianus L. Hufat, VP TREASURY MANAGEMENT GROUP Elizabeth Tanzil, VP FINANCIAL INSTITUTION & PRODUCT GROUP Rizki P. Hasan, VP JATENG REG. SERVICES AREA Yuri Yudistira, AVP SUMATERA REG. SERVICES AREA Nugrahanto Sundoro, AVP (Coordinator) INFRASTRUCTURE & TECHNOLOGY OPR. GROUP Andreas Tedja, VP OPERATION PROCESS REENGINEERING GROUP Deddy E. Ridwan, VP SUBSIDIARY & AFFILIATES MGT. Agos Cholan, EVP ELECTRONIC DELIVERY GROUP Rudi Budiman, VP (Coordinator) INVESTMENT SERVICE GROUP Teddy O.J. Punu, VP SPECIAL ASSET MANAGEMENT GROUP Benny Arya S., VP *) Tugas rangkap Dual Role < Index > Pejabat Eksekutif Senior Board of Senior Executive Lynna A. Muliawan Executive Vice President Head of Consumer Banking Development Bergabung dengan Bank Niaga sejak 1995 Lynna A. Muliawan Executive Vice President Head of Consumer Banking Development Joined Bank Niaga in 1995 Yosef Antonius Boliona Badilangoe Executive Vice President Head of Network and Services Bergabung dengan Bank Niaga sejak 1985 Yosef Antonius Boliona Badilangoe Executive Vice President Head of Network and Services Joined Bank Niaga in 1985 Bambang Ratmanto Executive Vice President Head of Internal Audit (Comptroller) Bergabung dengan Bank Niaga sejak 1985 Bambang Ratmanto Executive Vice President Head of Internal Audit (Comptroller) Joined Bank Niaga in 1985 Agos Cholan Executive Vice President Head of Subsidiaries & Affiliates Management Bergabung dengan Bank Niaga sejak in 2003 Agos Cholan Executive Vice President Head of Subsidiaries & Affiliates Management Joined Bank Niaga in 2003 Pejabat Perusahaan Principal Corporate Officers Corporate Affairs (merangkap Corporate M. Pujiono Santoso Vice President - East Indonesia Consumer Area Manager Corporate Affairs (serving concurrently as a Corporate Secretary) Consumer Banking Development Ikky Dermabudiman Vice President – Corporate Affairs Head Jose Mari G. Alava Senior Vice President – Consumer Product Development Group Head Consumer Banking Sales & Service Diah Hindraswarini Sulianto Vice President – Jakarta Consumer I Area Manager Diah Rahma Paramaiswari Vice President – Private Banking Group Head Mohammad Helmi Vice President - Card Product Group Head Luki Presisa Vice President – Jakarta Consumer II Area Manager Business Banking Laksmi Mustikaningrat Vice President – East Java Consumer Area Manager Ari Purwandono Senior Vice President – Business Development Group Head Djoko Soeprapto Assistant Vice President – Central Java Consumer Area Manager Sindbad Riyadi Hardjodipuro Vice President – Jakarta Business Area Manager Reza A. Syafni Assistant Vice President – West Java Consumer Area Coordinator Pardamean Sipayung Assistant Vice President - Sumatera Consumer Area Coordinator Budi Wasito Vice President – East Java Business Area Manager Agus Hendarto Assistant Vice President - Central Java Business Area Coordinator Albert A. A. Orah Vice President – West Java Business Area Manager x < Index > Ignatius Koeswidyantoro Vice President – Sumatera Business Area Manager Damianus L. Hufat Vice President - SME Business Group Head Deddy E. Ridwan Vice President – Operation Process Reengineering Group Head Rudi Budiman Vice President - Electronic Delivery Group Coordinator Corporate Banking Finance and Corporate Planning Zafril A. Hamzah Vice President – Trade Finance Group Head Tay Un Soo Executive Director - Dual role as a Corporate Planning Pandji Pratama Djajanegara Vice President – Corporate Banking I Group Head V. Catherinawati Hadiman Executive Director – Dual role as a Corporate Banking II Handoyo Soebali Senior Vice President – Financial Accounting Group Head L. Wulan Tumbelaka Vice President – Corporate Legal Group Head Elisabeth Tanzil Vice President – Treasury Management Group Head Compliance & Risk Management Rizki Pribadi Hasan Vice President – Financial Institution & Product Group Head Irawan Santoso Vice President – Compliance Group Head Teddy O.J Punu Vice President - Investment Service Group Head Rahardjo S. Unggul Vice President – Risk Management Group Head Benny Arya S. Vice President - Special Asset Management Group Head Awaldi Vice President – Human Resources Management Group Head Network and Services Subsidiaries & Affiliates Management Suhardianto Senior Vice President – Jakarta Regional Services Area Manager Suhardianto Senior Vice President – Dual role as a West Java Regional Services Area Manager Noor Aidlon Vice President – East Java and East Indonesia Regional Services Area Manager Yuri Yudistira Assistant Vice President - Central Java Regional Services Area Manager Nugrahanto Sundoro Assistant Vice President – Sumatera Regional Services Area Manager Information Technology and System Irawan Gunari President Director – PT CIMB Niaga Securities Parman Nataatmaja President Director - PT Niaga International Factors Paul Lie Managing Director - Niaga Finance Co. Ltd. Dennis Firmansjah President Director - PT Saseka Glora Finance Tri Agung Director - PT Niaga Aset Manajemen Steven L. Nov Kov President Director - PT Asuransi Cigna Paul Lie Managing Director - Niaga Remittance Ltd. Paul S. Hasjim Vice President – Information System Development Group Head Andreas Tedja Vice President – Infrastructure & Technology Operation Group Head xi 1 < Index > Profil karyawan Bank Niaga Tahun 2003 Bank Niaga Employee Profile Year 2003 No. Jenis Training Officer 1. 2. 3. Pengembangan Manajemen Pengembangan Fungsional - Operasi - Kredit / Keuangan - Pendukung Management Trainee Jumlah Peserta / Trainee Non Officer Type of Training 174 - 677 314 45 1,401 21 4 11 169 Management Development Functional Development Operations Credit / Finance Support Management Trainee 2,611 205 Total Jenjang Pendidikan 2003 % 2002 S2 S1 Diploma SMU SMP / SD 58 1,376 1,540 416 78 1.67% 39.68% 44.41% 12.00% 2.24% 41 1,335 1,601 431 84 1.17% 38.23% 45.85% 12.34% 2.41% Post Graduate Bachelor Diploma Senior High School Junior High School/Elementary School Jumlah 3,468 100% 3,492 100% Total Tahun Bekerja 2003 % 0-3 3-5 5 - 10 10 - 20 >20 525 258 965 1,363 357 15.14% 7.44% 27.83% 39.30% 10.29% 636 167 1,016 1,405 268 18.21% 4.78% 29.10% 40.23% 7.68% 0-3 3-5 5 - 10 10 - 20 > 20 Jumlah 3,468 100% 3,492 100% Total 2002 % % Education Level Years of Employment xii < Index > Produk dan Layanan Bank Niaga Products and Services of Bank Niaga Pinjaman Konsumer Consumer Loans Merupakan fasilitas pinjaman untuk pembelian rumah, (baik baru maupun tidak baru dilingkungan real estate atau bukan), ruko, rukan, vila, tanah, renovasi rumah dengan cara mudah, cepat dan ringan, serta memberikan banyak keuntungan. Niaga Kredit Rumah Niaga Housing Loan Loan facilities for ownership of house (new or pre-owned, in real estate areas or other locations), shop house, office house, villa, land and also house renovation – featuring affordable terms and conditions. Merupakan fasilitas pinjaman untuk pembelian mobil, baik baru ataupun tidak baru, dengan cara mudah, cepat dan ringan, serta memberikan banyak keuntungan. Niaga Kredit Mobil Niaga Car Loan Loan facilities for purchasing car, new or used car – easily, fast and with reasonably priced features. Merupakan fasilitas pinjaman untuk membiayai aneka kebutuhan seperti liburan, kesehatan, pendidikan, pernikahan, dan segala keperluan lainnya dengan cara mudah, cepat dan ringan, serta memberikan banyak keuntungan. Niaga Kredit Serba Guna Niaga Multipurpose Loan Convenient and affordable loan facilities for life’s various needs such as holidays, health, education and weddings, with easy terms and conditions. Memberikan kemudahan dalam berbelanja dan berbagai manfaat dari fasilitas angsuran SEE & GET, Transfer Saldo, dan Reimbursement sebagai pengganti belanja tunai. Disamping itu memberikan pula layanan Niaga Travel untuk keperluan perjalanan Niaga Kartu Kredit Niaga Credit Card Providing shopping convenience and the advantage of SEE & GET installment facility, Balance Transfer, and Reimbursement. Also featuring Niaga Travel Service for travel convenience. Tabungan Saving Accounts Tabungan dengan bunga harian yang memberikan berbagai kemudahan berbelanja tanpa uang tunai di seluruh dunia dengan Kartu Niaga serta kenyamanan bertransaksi tanpa batas waktu dan ruang melalui layanan ATM Niaga, phonebanking Niaga Access, Niaga Ponsel Access dan Internet Banking Niaga Global@ccess. Tabungan Bunga Harian A Rupiah savings account paying interest accrued on a daily basis providing the ease of cashless shopping anywhere using your Niaga Card and the ease of making transactions via ATM, “Niaga Access” phonebanking, Niaga Ponsel Access (handphone), or via internet banking using Tabungan bagi pribadi ekstra dalam mata uang Rupiah dengan bunga ekstra tinggi serta fleksibilitas transaksi dengan lima kartu ATM Niaga dengan laporan rekening terpadu yang memudahkan nasabah memonitor aktivitas transaksi rekening serta perkembangan simpanannya Niaga X-Tra Niaga savings account for “extra” individuals with extra high interest rate and featuring flexibility with five ATM Niaga cards and combined statement for customer’s easy monitoring of their accounts. Simpanan bagi perencanaan dana pendidikan anak sejak dini dengan perlindungan asuransi jiwa gratis dan kemudahan serta fleksibilitas dalam menentukan setoran perbulan dan jangka waktu sesuai kebutuhan dan kemampuan nasabah. Niaga Pendidikan A savings account to help you plan for your children’s education. With this product you can choose the term and monthly instalments to suit you and enjoy free insurance. xiii < Index > Tabungan dalam mata uang Rupiah untuk membantu mewujudkan kebutuhan dan rencana di masa depan dengan fleksibilitas dalam menentukan besarnya setoran dan jangka waktu serta perlindungan asuransi rawat inap dengan premi gratis. Niaga Mapan A Rupiah savings account with added protection for you and your family. In addition to providing you with flexibility on the amount and period of savings, this account provides free insurance in case your are hospitalised. Tabungan khusus bagi generasi muda dalam mata uang Rupiah dengan Kartu Niaga Cerdik yang memudahkan transaksi di ATM sert a belanja tanp a uang tunai di berbagai temp at belanja. Niaga Cerdik A Rupiah savings account for children and teenagers of fering the benefits of the Niaga Smart card, providing easy ATM access and cashless shopping anywhere. Simp anan dalam mata uang US Dolar dengan perlindungan asuransi kecelakaan diri, perjalanan dan kesehatan. Niaga Dolar Niaga Dollar A US Dollar savings account with daily accrued interest offering the advantages of accident, travel and health insurance. Deposito DepositAccount Simp anan berjangka bagi nasabah perorangan maupun perusahaan, dalam mat a uang Rupiah atau berbagai pilihan mata uang asing. Deposito Time Deposits Time deposit for individual and corporate customers in Rupiah with various choices of foreign currencies. Simp anan berjangka bagi nasabah perorangan maupun perusahaan dalam mata uang Rupiah yang dapat dicairkan sewaktu-waktu. Sertifikat Niaga (Seni) Rupiah denominated certificate of deposit for individual and corporate customers with easy withdrawal feature. Giro Rekening koran bagi nasabah perorangan maupun Perusahaan dalam mata uang Rupiah atau valuta asing lainnya, yang memberikan keamanan serta kemudahan dalam melakukan transaksi bisnis serhari-hari . Demand Deposit Giro Niaga Demand Deposit E-Banking Rupiah or foreign currencies current account for individual and corporate customers providing security and convenience in daily business transactions. E-Banking Kartu sakti untuk semua transaksi perbankan (tarik tunai, transfer dana, pembayaran tagihan) dan belanja tanp a uang tunai di berbagai temp at belanja. Kartu Niaga A multi purpose debit card providing easy access to all banking transactions and convenient shopping anywhere. Layanan phonebanking 24 jam untuk kemudahan dan kenyamanan berbagai transaksi perbankan dari seluruh Indonesia dengan pulsa lokal melalui satu nomor telepon sakti 14041. Niaga Access 14041 24 hour phonebanking service providing access to various banking services and accessible from all over Indonesia through one number, 14041. xiv < Index > Layanan perbankan melalui telepon selular yang aman dan nyaman, semudah mengirim SMS dimanapun dan kapanpun. Niaga Ponsel Access A cellular phonebanking service featuring secure and convenient access through SMS. Layanan Internet Banking yang dirancang untuk memudahkan nasabah melakukan berbagai transaksi perbankan dari belahan dunia manapun melalui situs www .bankniaga.com. Niaga Global@cces An internet banking service for easy access to various banking transactions through Bank Niaga’s website: www.bankniaga.com. Layanan pembayaran t agihan rutin dan isi ulang pulsa yang memberikan kebebasan cara pembayaran melalui ATM Niaga, Phone Banking Niaga 14041, internet banking Niaga maupun AUTODEBIT rekening atau kartu kredit Niaga Visa / Mastercard. Niaga Quick Pay Regular bill payment service (including mobile phone account payment) through various channels: ATM Niaga, Niaga Access Phonebanking Service, Niaga Global@ccess or through AUTODEBIT on savings account or Niaga V isa / Mastercard. Merupakan layanan inquiry system yang berbasis internet, yang memberikan kemudahan bagi nasabah Financial untuk mengakses rekening mereka lebih cepat dan real time. EFFICient Internet based account inquiry service for Financial Institutions clients providing fast and real time access to their accounts. Layanan perbankan elektronis terkini dari Bank Niaga yang memudahkan dalam melakukan transaksi dan mengakses berbagai informasi secara on line real time melalui terminal komputer (PC) ditempat nasabah beraktifitas. Cash Management Services (PC Banking) Electronic banking services providing easy and on-line, real time access to information and banking transactions through a customer's PC. Perbankan Bisnis, Treasury dan Korporasi Business, Treasury and Corporate Banking Perwaliamanatan Trust Service Memberikan layanan bagi para investor yang meliputi: Investment-related comprehensive services such as: • Wali Amanat: mewakili kepentingan investor atas surat hutang • Pembayaran Pokok & Bunga Obligasi serta Dividen Saham • • • Agen Konversi dan Agen Tukar • • • • • Trust Agent: representing Investor’s interest on bonds Bond’ s nominal and interest payment and share dividend Conversion Agent and Exchange Agent Issuing Agent, Monitoring Agent and Controlling Agent Security Agent and Escrow Agent Agen Penerbit, Agen Pemantau dan Agen Pengendali Security Agent dan Escrow Agent xv < Index > Jasa Kustodian Custodial Service Layanan administrasi portfolio investasi nasabah dengan standard ISO 9001:2000 meliputi Investment portfolio administration services with Standard ISO 9001:2000 including: • • Administrasi Unit Penyertaan Reksa Dana dan DPLK • • Administration of Mutual Fund and DPLK unit holder • Pencatatan dan penyelesaian transaksi efek baik warkat • Investment accounting and settlement handling of securities, both script and scripless Penatausahaan Surat Utang Negara dan Sertifikat Bank Indonesia Kredit UKM Pola Kemitraan Fasilitas pembayaran usaha bagi pemasok, distributor, sub kontraktor, pemegang hak franchise atau anak angkat dari perusahaan yang terpilih sebagai mitra Bank Niaga. Sub registry of Surat Utang Negara and Sertifikat Bank Indonesia Small Medium Enterprise Credit Through Partnership Business financing facilities for suppliers, distributors, subcontractors, franchise license holders or SME’s endorsed by Bank Niaga’s partners. Pembiayaan Perdagangan Trade Finance Fasilitas kredit dan layanan perbankan bagi nasabah yang melakukan kegiatan perdagangan domestik dan internasional: fasilitas L/C, Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN/Local Letter of Credit), Pinjaman Import, Bank Garansi, Negosiasi Wesel Eksport, dan Diskonto Wesel Ekspor. Loan facilities and banking services for domestic and international trading transactions such as: L/C facilities, Local Letter of Credit (SKBDN), Import Loan, Bank Guarantee, Export Bills Negotiation and Discounts. Pinjaman Loans Fasilitas pinjaman untuk kebutuhan modal kerja (termasuk modal kerja ekspor), investasi maupun perdagangan ekspor/impor. Loan facilities to suit a customer’s working capital requirements, investment as well as trade finance and related working capital needs Warehouse Financing Warehouse Financing Fasilitas pinjaman modal kerja dalam rangka kegiatan usahanya dengan jaminan berupa barang/komoditi yang ditempatkan di gudang (warehouse) yang dikontrol oleh collateral manager. A working capital loan facility backed by merchandise or commodities held and controlled by a collateral manager in a warehouse. xvi < Index > Layanan lain Other Services Layanan penyampaian kiriman uang dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke seluruh pelosok tanah air, melalui: transfer antar bank, Weselpos Niaga, dan Draft/Cheque serta dapat diakses melalui jaringan koresponden Bank Niaga di Malaysia (CashLaju), Saudi Arabia (SpeedCash), Uni Emirat Arab, Kuwait, Hong Kong dan Taiwan. Kas Kilat Niaga Remittance service for Indonesian Overseas Workers (TKI) to send money to their families in Indonesia through bank to bank transfer, Weselpos Niaga and bank drafts/cheques, with easy access through Bank Niaga’s network of correspondents in Malaysia (CashLaju), Saudi Arabia (Speedcash), United Arab Emirates, Kuwait, Hong Kong and Taiwan. Layanan transfer valuta asing ke seluruh dunia dengan cepat, murah dan nyaman, yang dapat dilakukan secara Full Amount, Full Pay atau Charge BEN. Layanan ini dilengkapi dengan fitur yang menguntungkan, seperti: Instant advise, email notification, kurs jual beli valuta asing yang kompetitif, serta ditunjang oleh team investigasi yang handal. Niaga Quick Transfer Fast, affordable and convenient fund transfer service all over the world that can be delivered through Full Amount, Full Pay or Charge BEN. Such service is provided with features, such as instant advice, e-mail notification, competitive exchange rate and a dedicated investigation team. Fasilitas penyewaan kotak penyimpanan barang-barang berharga yang terdapat dalam berbagai ukuran. Safe Deposit Box Safe deposit box rent facility for safekeeping of valuables, in various sizes. Layanan bagi nasabah perusahaan dalam mengelola penggajian karyawan secara rutin, bonus dan pembayaran lembur, dengan mendebet rekening perusahaan dan mengkredit rekening karyawan di Bank Niaga. Pembayaran Gaji Corporate Payroll Payroll, bonus and overtime payment services for corporate customers. Sesuai instruksi nasabah, Bank Niaga melaksanakan secara otomatis transaksi pengiriman dana secara rutin, pengalokasian pendapatan bunga, serta pengaturan jumlah dana di rekeningrekening nasabah. Autolink Automatic transaction facility including automatic regular remittance transactions, automatic interest income allocation and automatic maintenance of account balance. Laporan yang merangkum secara rutin untuk berbagai rekening seperti Giro, Niaga Dolar, Deposito dan Niaga Pendidikan yang memudahkan nasabah dalam pengelolaan rekeningnya. Niaga Laporan Terpadu Niaga Combined Statement One fully integrated account statement covering multiple accounts such as Giro, Niaga Dolar, Time Deposits and Niaga Pendidikan accounts. An easy method of managing all your accounts. Fasilitas pengiriman dana melalui Bank Niaga keseluruh pelosok Indonesia bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia. Weselpos Niaga Remittance services through draft to door delivery to beneficiary’s address, in cooperation with PT. Pos Indonesia. Layanan collection warkat-warkat USD yang tertarik di USA secara aman, bergaransi, cepat dan murah. Niaga Preferred Collection Services Secure, guaranteed, fast and affordable USD collection services for USD bank drafts/cheque drawn in USA. Layanan setoran pajak nasabah akan tercatat secara langsung di Kantor Pajak dengan menggunakan sistem MP3 Monitoring Pelaporan Pembayaran Pajak) dan pada Dirjen Bea Cukai untuk pajak impor dengan menggunakan sistem EDI Penerimaan Setoran Pajak Tax Payment Online tax payment service with MP3 system in cooperation with Tax Government and EDI system (Electronic Data Interchange) Directorate of Customs. xvii < Index > Daftar Alamat Kantor Bank Niaga Bank Niaga Directories Kantor Pusat 1 Graha Niaga Jl. Jend. Sudirman Kav. 58 Jakarta 12190 Tel : (021) 250 5151, 250 5252, 250 5353 Fax : (021) 250 5205 Telex : 60876 nagaho ia 60877 nagaho ia Kantor Pusat 2 Griya Niaga Bintaro Jl. Wahid Hasyim Blok B IV No.3 Bintaro Jaya Sektor VII Tangerang Tel : (021) 7486 2001 Kantor Pusat 3 Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 18 Jakarta 10130 Tel : (021) 6385 7667 Fax : (021) 6385 7612 Telex : 45806 gamabn ia 45894 gamabn ia 45327 gamabn ia Kantor Cabang JAKARTA Jakarta Pusat Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 18 Jakarta 10130 Tel : (021) 6385 7649, 6385 7667, 6385 7711 Fax : (021) 6385 7612 Telex : 45806 gamabn ia 45894 gamabn ia 45327 gamabn ia Thamrin Jl. M.H. Thamrin No. 53 Jakarta 10350 Tel : (021) 315 6761, 315 6721 Fax : (021) 315 6781 Telex : 44284 thabn ia Cikini Jl. Cikini Raya N0. 71A Jakarta 10330 Tel : (021) 230 1005 Fax : (021) 230 1236 Gambir Jl. Kwitang No.17–18, Gambir Jakarta 10110 Tel : (021) 230 0687 Fax : (021) 230 0665 Telex : 69122 gbrbn ia 61415 gbrbn ia Unika Atma Jaya Kampus Atma Jaya Jl. Jend. Sudirman Kav. 51 Jakarta Pusat Tel : (021) 570 8802, 572 2224 Fax : (021) 572 2224 RS Bunda Jl. Teuku Cik Ditiro No. 28 Jakarta 10350 Tel : (021) 392 8580-4 Fax : (021) 392 8601 Cempaka Putih Jl. Cempaka Putih Raya No. 102 Jakarta Pusat Tel : (021) 424 2506, 424 2469 Fax : (021) 4287 5165 ITC Mangga Dua Ruko Tekstil Blok C VI No.1 Jakarta Pusat Tel : (021) 601 1427 Fax : (021) 601 1425, 601 7605 Tanah Abang Komp. Pertokoan Tanah Abang Bukit Blok B No. 2 Jakarta Pusat Tel : (021) 345 6218, 345 6228 Fax : (021) 345 6223 Wisma Nugra Santana Jl. Jend. Sudirman Kav. 7-8 Jakarta Pusat Tel : (021) 5100 0091-3 Fax : (021) 5100 0096 Jakarta Selatan Wisma Pondok Indah II Wisma Pondok Indah, Lt. Dasar, Jl. Sultan Iskandar Muda Blok V TA Jakarta 12310 Tel : (021) 769 7101 Fax : (021) 769 7109 Falatehan Jl. Falatehan I No. 27 Jakarta Selatan Tel : (021) 270 2888, 270 0555 Fax : (021) 720 0207 Telex : 47324 falbn ia Mahakam Jl. Mahakam I No.14 Jakarta Selatan Tel : (021) 725 1550 Fax ; (021) 725 1477 Sudirman Graha Niaga Jl. Jend. Sudirman Kav. 58 Jakarta Selatan Tel ; (021) 250 5050 Fax : (021) 250 5458 Tebet Jl. Prof Dr. Supomo SH No. 15A, Tebet Jakarta Selatan Tel : (021) 829 5579, 830 1774-6 Fax : (021) 829 9032 Fatmawati Jl. Fatmawati No. 20 Jakarta 12140 Tel : (021) 765 6523 Fax : (021) 750 4812 Telex : 47981 fatbn ia Kemang Jl. Kemang Raya No.3 Jakarta 12730 Tel : (021) 719 4462 Fax : (021) 7179 1645 Mampang Mampang Plaza Jl. Buncit Raya No. 100, Jakarta 12790 Tel : (021) 798 2167, 798 2170 Fax : (021) 797 0551 Bursa Efek Jakarta Gedung Bursa Efek Jakarta II, Lantai Dasar Suite G.06 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan Tel : (021) 515 4766, 515 4768 Fax : (021) 515 4763 xviii < Index > Soepomo II (Lapangan Roos) Jl. Lapangan Roos Raya No.8 Jakarta Selatan Tel : (021) 829 3751, 829 3757 Fax : (021) 829 3758 Gran Melia Kuningan Graha Surya Inter Nusa Jl. HR Rasuna Said Kav. X-O, Kuningan Jakarta 12950 Tel : (021) 527 2801 Fax : (021) 527 2806 Metro Pondok Indah I Jl. Metro Duta Niaga Pondok Indah Plaza I Blok II UA Kav. 67-69 Jakarta 12310 Tel : (021) 750 3541, 750 3543 Fax : (021) 751 3915 Cipulir Jl. Cipulir Raya No. 17 Jakarta Selatan Tel : (021) 734 3344 Fax : (021) 734 3355 ITC Fatmawati Ruko ITC Fatmawati No.10 Jakarta Selatan Tel : (021) 7279 3900 Fax : (021) 7279 8300 RPX Center (FEDEX) Jl. Ciputat Raya Kav. 99 Jakarta Selatan Tel : (021) 7590 9101 Fax : (021) 7590 9102 Setiabudi Building II, Ground Floor Jl. HR. Rasuna Said Kav. 62 Kuningan Jakarta Selatan Tel : (021) 252 3236 Fax : (021) 252 2376 Veteran Jl. RC. Veteran No. 11-E Bintaro Jakarta Selatan Tel : (021) 735 4423 Fax : (021) 735 5641 Kemang II Jl. Kemang Raya No. 47-D Jakarta Selatan Tel : (021) 719 9812 Fax : (021) 719 9732 Sunter Mall Jl. Danau Sunter Utara G7 Kav. 11 Jakarta Utara Tel : (021) 6583 2398-9 Fax : (021) 651 9541 Jakarta Barat Pulogadung Gedung Sapta Mulia, Jl. Rawa Gelong V, Kav. OR. 3B Pulogadung Jakarta Utara Tel : (021) 4682 9134-5 Fax : (021) 4682 8052 Kota Jl. Roa Malaka Selatan No. 3-5, Kota Jakarta 11230 Tel : (021) 260 0260, 260 0266 Fax : (021) 260 0258 Telex : 42782 nagakt ia Tomang Jl. Tomang Raya No. 25 Jakarta 11440 Tel : (021) 566 0904 Fax : (021) 566 8276 Jakarta Design Center Gedung Jakarta Design Center Jl. Gatot Subroto Kav. 53 Jakarta 10260 Tel : (021) 549 5131, 549 5134 Fax : (021) 549 5135 Puri Indah Mall Puri Indah Mall (Pintu Timur), Lantai Dasar Jl. Puri Agung, Puri Indah Kembangan Jakarta Barat Tel : (021) 582 2639-40 Fax : (021) 582 2639 Kebon Jeruk Taman Aries Blok H-1, No. 15-16 Meruya Utara, Kebon Jeruk Jakarta Barat Tel : (021) 586 5122 Fax : (021) 586 5127 Jakarta Utara Kelapa Gading Jl. Boulevard Raya LB 3 No. 34-36 Kelapa Gading Jakarta 14240 Tel : (021) 450 0195-6 Fax : (021) 450 2365 Mega Mall Pluit Mega Mall Pluit Ruko No. R51 Jl. Pluit Raya Jakarta Utara Tel : (021) 6667 0399, 6667 0395 Fax : (021) 6667 0396 Jakarta Timur Jatinegara Jl. Jatinegara Timur No. 84 Jakarta 13300 Tel : (021) 8590 8405 Fax : (021) 8590 8406 Kalimalang Jl. Tarum Barat Blok Q No. 2 Kalimalang, Jakarta 13450 Tel : (021) 864 9361-4 Fax : (021) 865 6029 Gedung Pratama Jl. Pemuda No. 296, Rawamangun Jakarta Timur Tel : (021) 470 7067 Fax : (021) 470 6360 Cijantung Jl. Pendidikan I Cijantung Jakarta Timur Tel : (021) 8778 1110-2 Fax : (021) 8778 1115 xix 1 < Index > Jawa Barat Bandung Lembong Jl. Lembong No. 7 Bandung Tel : (022) 423 3360 Fax : (022) 423 9158 Telex : 28342 nagabd ia 28342 nagabd ia Dago Jl. Ir. H. Juanda No. 46, Dago Bandung Tel : (022) 424 1511 Fax : (022) 420 9743 Buah Batu Jl. Buah Batu No. 143 Bandung Tel : (022) 730 5703 Fax : (022) 730 5701 Riau Jl. RE Martadinata No. 134 Bandung Tel : (022) 424 1852 Fax : (022) 424 1855 Sukajadi Jl. Sukajadi No. 184 Bandung Tel : (022) 203 4412 Fax : (022) 203 8061 Cirebon Cirebon Jl. Siliwangi No. 110 Cirebon Tel : (0231) 206 981 Fax : (0231) 208 036 Telex : 28507 nagacb ia Plered Jl. Raya Panembahan No. 40, Kec. Weru-Plered Cirebon Tel : (0231) 323 500, 323 600 Fax : (0231) 323 400 Ahmad Yani Jl. A Yani Blok A8 No. 15 Bekasi Tel : (021) 8885 2401 - 3 Fax : (021) 8885 2386 Samsung Elektronik Indonesia Jl. Jababeka Raya Blok F 29-33 Cikarang Bekasi Tel : (021) 8983 7114 Fax : (021) 893 4273 Lippo Cikarang Ruko Menteng, Blok C No. 1 Jl. MH Thamrin, Lippo Cikarang Bekasi Tel : (021) 8990 2676 Fax : (021) 8990 2668 Bogor Depok Pajajaran Jl. Pajajaran No.33 Bogor Tel : (0251) 313 456 Fax : (0251) 320 845 ITB Jl. Ganesha No. 10, Kampus ITB Bandung Tel : (022) 253 4152, 253 4149 Fax : (022) 253 4154 Bogor Indah Plaza Jl. Raya Baru Kedung Badak Bogor Tel : (0251) 351 804, 351 807 Fax : (0251) 351 812 Univ. Bandung Raya (UNBAR) Jl. Ph Hasan Mustopha No. 25 Bandung Tel : (022) 710 3912 Fax : (022) 710 3912 Surya Kencana Jl. Surya Kencana No. 285 Bogor Tel : (0251) 344 111, 330 555 Fax : (0251) 352 666 Pasir Koja Jl. Terusan Pasir Koja No. 24/193A Bandung Tel : (022) 721 5708 Fax : (022) 721 5708 Citra Gran Cibubur Citra Gran Cibubur Blok R1/06 Bogor Tel : (021) 8459 8592 - 4 Fax : (021) 8459 8616 Cimahi Jl. Raya Cibabat No. 310, Cimahi, Bandung Tel : (022) 663 4801, 663 4802 Fax : (022) 663 4804 Bekasi Jl. Margonda Raya 192 Depok Tel : (021) 7721 2080, 7721 2082 Fax : (021) 7721 2085 Cinere Jl. Cinere Raya Blok A No. 12A & 14 Cinere, Depok Tel : (021) 753 3977, 753 3980 Fax : (021) 753 3979 Tasikmalaya Jl. Sutisna Senjaya No. 77 Tasikmalaya Tel : (0265) 323 100 Fax : (0265) 324 714 BANTEN Cilegon Wisma Permata (Krakatau Steel) Jl. KH Yasin Beji No. 2 Simpang Tiga Cilegon Tel : (0254) 383 550 Fax : (0254) 383 551 xx < Index > Tangerang Tangerang Jl. Daan Mogot No. 58 Tangerang 15111 Tel : (021) 552 2830 Fax : (021) 552 1064 Bintaro Jl. Cut Mutia II Bintaro Jaya Sektor VII Tangerang Tel : (021) 745 0539, 745 2223 Fax : (021) 745 2024 BSD Serpong Bumi Serpong Damai Sektor IV Ext. Blok RE No. 51 Tangerang Tel : (021) 537 9280 Fax : (021) 537 9240 Pamulang Pamulang Permai I Blok SH 18 No. 10 Pamulang Tangerang Tel : (021) 742 0066, 742 0480 Fax : (021) 742 0056 LG Electronic Jl. Tabri, Desa Cirarab, Bitung Tangerang Tel : (021) 597 9745-6 Fax : (021) 597 9747 Cengkareng Gedung JPT Cargo Area Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng Tangerang Tel : (021) 5591 5074 Fax : (021) 5591 5075 A .Yani Jl. A. Yani No.136 A Semarang Tel : (024) 831 9715 Fax : (024) 831 0892 Banyumanik Mal Harmoni, Jl. Sukun Raya No.68 Blok A-5 Banyumanik Semarang Tel : (024) 747 8766 Fax : (024) 747 8770 Majapahit Jl. Majapahit No. 218C Semarang Tel : (024) 673 3216 Fax : (024) 673 3122 Pelindo PT Pelindo III Jl. Coaster No. 10, Tanjung Mas Semarang Tel : (024) 357 4012 Fax : (024) 357 4012 Magelang Magelang Jl. Tidar No. 16 Magelang Tel : (0293) 364 391, 364 160 Fax : (0293) 364 121 Telex : 22252 nagamg ia Temanggung Temanggung Jl. Jend. Sudirman No. 45 Temanggung Tel : (0293) 491 2113 Fax : (0293) 491 2113 Klaten Klaten Jl. Pemuda No. 234 Klaten Tel : (0272) 324 968, 327 908 Fax : (0272) 327 907 D.I. Yogyakarta Solo Slamet Riyadi Jl. Slamet Riyadi No. 8 Solo Tel : (0271) 647 955 Fax : (0271) 647 391 Manahan Jl. L.U. Adisutjipto No. 28, Manahan Solo Tel : (0271) 712 555 Fax : (0271) 711 565 Pasar Legi Jl. S. Parman No. 79 Solo Tel : (0271) 642 370-1 Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 13 Yogyakarta Tel : (0274) 565 338 Fax : (0274) 565 095 Katamso Jl. Brigjen Katamso No. 118 Yogyakarta Tel : (0274) 373 800, 375 160 Fax : (0274) 410 065 Cik Ditiro Jl. Cik Ditiro No. 7 Yogyakarta Tel : (0274) 563 230 Fax : (0271) 584 440 Telex : 25113 cikbn ia JAWA TENGAH Kudus Semarang Pemuda Jl. Pemuda No. 21B Semarang Tel : (024) 351 5240 Fax : (024) 354 2421 Telex : 22289 nagasm ia 22129 nagasm ia Kudus Jl. A. Yani No.36 Kudus Tel : (0291) 432 323-5 Fax : (0291) 432 326 Telex : 223356 nagakd ia Banyuraden Ruko Banyuraden No. 7 Jl. Godean Km. 5,5 Yogyakarta Tel : (0274) 621 779 Fax : (0274) 621 779 xxi 1 < Index > Gejayan Jl. Gejayan No. 26A Yogyakarta Tel : (0274) 557 620 Fax : (0274) 557 621 Perak Jl. Perak Barat No. 145 Surabaya Tel : (031) 357 7880, 357 7884 Fax : (031) 357 7885 JAWA TIMUR Pertokoan Manyar Mega Indah Jl. Ngagel Jaya Selatan G-3 Surabaya Tel : (031) 502 9782, 503 0283 Fax : (031) 503 0281 Surabaya Darmo Jl. Raya Darmo No. 26 Surabaya Tel : (031) 568 3060, 568 3013 Fax : (031) 567 4354 Telex : 33243 nagada ia Rungkut Jl. Rungkut Madya No. 57 Surabaya Tel : (031) 870 4648, 871 1079 Fax : (031) 871 1120 Satelite May. Jen. Darmo Park I Blok V/2, Sungkono Surabaya Tel : (031) 567 8200, 566 9501 Fax : (031) 561 2951 PETRA Jl. Siwalankerto, Kampus UK Petra Surabaya Tel : (031) 843 9040, 849 4830, 849 4831 Kota Jl. Stasiun Kota No. 60 A-B Surabaya Tel : (031) 354 2081, 354 2085 Fax : (031) 354 1591 Kertajaya Jl. Raya Kertajaya No. 133–134A Surabaya Tel : (031) 504 9086, 504 9072 Fax : (031) 594 9087 Husada Jl. Dharmahusada No. 142 Surabaya Tel : (031) 594 9468, 594 9449 Fax : (031) 594 9480 Mulyosari Jl. Raya Mulyosari No. 166 Surabaya Tel : (031) 593 4815, 594 1826, 594 7598 Fax : (031) 594 5092 Tunjungan Jl. Tunjungan No. 47 Surabaya Tel : (031) 534 3537, 534 3539 Fax : (031) 531 5430 Telex : 32299 nagasb ia Sudirman Jl. P. Sudirman No. 59-61 Surabaya Tel : (031) 532 0050, 532 0025 Fax : (031) 532 5510, 532 5310 Telex : 34200 nagaps ia 34211 nagaps ia Andayani Jl. Jemur Andayani No. 53-A Surabaya Tel : (031) 843 8093, 843 2125 Fax : (031) 843 4669 Gedung Graha Pena Jl. A. Yani No. 88 Surabaya Tel : (031) 829 9371-2 STIE Perbanas Jl. Nginden Semolo No. 47 Surabaya Tel : (031) 599 7831, 592 4759 Kampus UNAIR Jl. Prof. Moestopo No. 47 Surabaya Tel : (031) 504 2647, 504 4646, 501 7320 Pasar Atum Pusat Perbelanjaan Pasar Atum Jl. Bunguran No. 45, Surabaya Telp : (031) 357 3672 Fax : (031) 357 3743 MALANG Malang Jl. Basuki Rahmat No. 26-28 Malang Tel : (0341) 363 100 Fax : (0341) 327 616 Telex : 31475 nagami ia ITN Jl. Bendungan Sigura-gura No. 2 Malang Tel : (0341) 577 700 Galunggung Jl. Galunggung No. 58 Malang Tel : (0341) 581 505 Fax : (0341) 581 506 A. Yani Jl. A. Yani No. 18-E Malang Tel : (0341) 411 891 Fax : (0341) 411 890 UNIBRAW Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang Tel : (0341) 586 011-2 Fax : (0341) 586 011 RSSA Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar (RSSA) Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 2 Malang Tel : (0341) 359 960 Fax : (0341) 359 960 Soekarno Hatta Ruko Soekarno Hatta Jl. Soekarno Hatta No. 2-2A Malang Tel : (0341) 404 411 Fax : (0341) 404 410 xxii < Index > Sidoarjo Sidoarjo Jl. A. Yani No. 15-A Sidoarjo Tel : (031) 896 1157, 896 1159 Fax : (031) 896 1327 Gateway Waru Ruko Gateway B-9 Sawotratap Jl. Suparman Waru Sidoarjo 61256 Tel : (031) 854 2908 Fax : (031) 855 4102 Gresik Gresik Jl. Dr. Sutomo No. 32 Gresik Tel : (031) 398 2103, 398 3995, 398 2114 Fax : (031) 398 2605 Jember Jl. Gajah Mada No. 74 Jember Tel : (0331) 487 311 Fax : (0331) 484 264 Kediri Kediri Jl. Dipenogoro No. 16 Kediri Tel : (0354) 683 995, 671 777 Fax : (0354) 671 778 BALI Sriwijaya Komplek Pertokoan Sriwijaya, A-8 Kuta Tel : (0361) 765 175 Fax : (0361) 759 749 Jimbaran Jl. Kembar Kampus Unud No. 1 Jimbaran Badung Tel : (0361) 742 1658 Fax : (0361) 704 271 Gianyar Ubud Jl. Wanara Wana No. 9A (Monkey Forest) Ubud Tel : (0361) 972 339 Fax : (0361) 972 340 PAPUA Mimika Kuala Kencana Suite 103, Kuala Kencana Center Timika, Papua Tel : (0901) 301 234 Fax : (0901) 301 233 Tembaga Pura I Single Shoping, Mile Post 68 Tembagapura, Papua Tel : (0901) 351 234, 404 011 Fax : (0901) 351 233 Tembaga Pura II Family Shoping Center, Mile 68 Tembagapura, Papua Tel : (0901) 352 333 Fax : (0901) 352 352 Badung Denpasar Jl. Melati No. 29 Denpasar Tel : (0361) 232 929 Fax : (0361) 263 510 Telex : 35633 nagabl ia Gatot Subroto Jl. Gatot Subroto No. 777X Denpasar Tel : (0361) 428 585 Fax : (0361) 415 844 Ridge Camp Mile Post 72 Ridge Camp Tembagapura Papua Yos Sudarso Jl. Yos Sudarso No. 19A Timika Irian Jaya Tel : (0901) 323 684-6, 8 Fax : (0901) 323 684 SUMATRA UTARA Medan Bukit Barisan Jl. Pos No. 7 (d/h. Bukit Barisan) Medan 20111 Tel : (061) 415 5445, 451 2256 Fax : (061) 453 0142 Telex : 51662 mdnbn ia 52157 mdnbn ia Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 11 Medan 20153 Tel : (061) 415 1100 Fax : (061) 452 4664 Telex : 51662 mdnbn ia 52157 mdnbn ia Thamrin Plaza Jl. Thamrin No. 75-R Medan Tel : (061) 735 1135 Fax : (061) 735 7232 Juanda Jl. Ir. H Juanda No. 14 Medan Tel : (061) 452 8534, 452 8550 Fax : (061) 452 8551 Kawasan Industri Medan Jl. Sumatera No. 7 Medan Tel : (061) 684 0080 Fax : (061) 685 0090 Medan Mall Jl. Pusat Pasar No. 10A Medan Tel : (061) 452 8877 Fax : (061) 452 4244 LAMPUNG Lampung Jl. Laks. Malahayati No. 34-40 Lampung Tel : (0721) 489 630-1, 485 773 Fax : (0721) 483 296 xxiii 1 < Index > RIAU SULAWESI SELATAN D.I. YOGYAKARTA Batam Makassar Jl. Laksamana Bintan, Komp. Executive Center Blok I No. 1 ABC, Sei Panas Batam Tel : (0778) 426 777 Fax : (0778) 454 373 Makassar Jl. Ahmad Yani No. 3 Makassar Tel : (0411) 318 718, 310 741-2 Fax : (0411) 317 049 Cabang Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 13 Yogyakarta Tel : (0274) 565 338 Fax : (0274) 565 095 JAWA TENGAH Panakkukang Jl. Raya Boulevard Ruko Rubby No. 2 Panakkukan Makassar Tel : (0411) 456 284-5 Fax : (0411) 456 286 Semarang PEKANBARU SULAWESI UTARA JAWA TIMUR Pekanbaru Manado Surabaya Jl. Jend. Sudirman Bo. 255 CD Pekanbaru Tel : (0761) 298 68, 295 65 Fax : (0761) 298 38 Manado Jl. Sam Ratulangi No. 20 Manado Tel : (0431) 863 100, 844 008 Fax : (0431) 860 400 Cabang Kertajaya Jl. Kertajaya No. 133-134A Surabaya 60282 Tel : (031) 501 2931-2 Fax : (031) 503 9447 BANK NIAGA CARD CENTRE Malang Jakarta Cabang Basuki Rahmat Jl. Basuki Rahmat No. 26-28 Malang 65111 Tel : (0341) 363 100 Fax : (0341) 327 616 Nagoya Komplek Nagoya Business Center Blok 6/26 Batam Tel : (0778) 432 832, 432 834 Fax : (0778) 432 835 Duri Jl. Hangtuah No. 410, Duri Pekanbaru Tel : (0765) 594 760, 591 643 Fax : (0765) 594 750 Nangka Jl. Tuanku Tambusai (d/h Nangka) Komplek Taman Mella Blok B No. 7 Pekanbaru Tel : (0761) 572 028 Fax : (0761) 572 023 KALIMANTAN TIMUR Balikpapan Balikpapan Kompleks Ruko Bandar Balikpapan Blok C-12A & 14 Jl. Jend. Sudirman, Klandasan Ulu Balikpapan Tel : (0542) 739 065-7 Fax : (0542) 739 069 Kantor Pusat Bank Niaga Gajah Mada Lt. 2 Jl. Gajah Mada No. 18 Jakarta Pusat 10130 Tel : (021) 6385 7707 Fax : (021) 6385 7610 Cabang Ahmad Yani Jl. A. Yani No. 136A Semarang 50241 Tel : (024) 831 9715 Fax : (024) 831 0892 SUMATERA UTARA Medan Cabang Falatehan Jl. Falatehan I/27 Lt. 3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160 Tel : (021) 724 8269, 270 0555 Fax : (021) 270 2829 Cabang Juanda Jl. Ir. H. Juanda No. 14 Medan 20152 Tel : (061) 457 3662, 457 4384 Fax : (061) 452 8551 JAWA BARAT PEKAN BARU Bandung Pekan Baru Cabang Dago Jl. Ir. H. Juanda No. 46 Bandung 40115 Tel : (022) 423 2311 Fax : (022) 423 1967 Cabang Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 255 CD Pekan Baru 28111 Tel : (0761) 295 65 Fax : (0761) 298 68 xxiv < Index > PAPUA Timika Cabang Kuala Kencana Suite 103 – Kuala Kencana Center Timika Tel : (0901) 301 833 Fax : (0901) 301 233 BALI Denpasar Cabang Melati Jl. Melati No. 29 Denpasar 80233 Tel : (0361) 232 929 Fax : (0361) 263 510 ANAK PERUSAHAAN PT. BANK NIAGA Tbk PT NIAGA ASET MANAJEMEN (Bank Niaga cabang Kemang) Jl. Kemang Raya No.3 Jakarta 12730 Tel : (021) 719 9363 Fax : (021) 719 9361 / 719 9369 NIAGA REMITTANCE Ltd. Causeway Bay, Flat 1803, 18/Floor, Causeway Bay Commercial Building 1-13 Sugar Street Causeway Bay, Hong Kong Tel : (1-852) 2526 0088 Fax : (1-852) 2577 0891 PT ASURANSI CIGNA Menara Kadin Indonesia - Lantai 6 Jl. HR Rasuna Said Blok X-5 Kav. 02-03 Jakarta Selatan Tel : (021) 5299 6098, 5299 6000 Fax : (021) 5299 6001 PT. CIMB NIAGA SECURITIES Graha Niaga, Lantai 12 Jl. Jend. Sudirman Kav. 58 Jakarta 12190 Tel : (021) 250 5717 Fax : (021) 250 5708 PT. NIAGA INTERNATIONAL FACTORS Gedung Bank Niaga - Lantai 3 Jl. Gajah Mada No. 18 Jakarta 10130 Tel : (021) 631 5458 Fax : (021) 631 5560 NIAGA FINANCE CO. LTD Room 3916-3918, Jardine House 1 Connaught Place Central Hong Kong Tel : (1-852) 2526 0942 Fax : (1-852) 2810 4831 Telex : 72477 ALFRD HX PT SASEKA GELORA FINANCE Graha TNT, Lantai 2 Jl. Dr. Saharjo No. 107 Jakarta 12810 Tel : (021) 8379 2288 Fax : (021) 830 1740 xxv 1 < Index > Informasi Tambahan Additional Information Bursa Efek Stock Exchange Saham PT. Bank Niaga Tbk (kode BNGA) dicatat dan diperdagangkan pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). The common stock of PT. Bank Niaga Tbk (trading symbol BNGA) is listed on the Jakarta Stock Exchange (JSX) and Surabaya Stock Exchange (SSX). Akuntan Publik Independent Public Accountants Drs. Hadi Sutanto & Rekan Gedung PricewaterhouseCoopers Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-3 Jakarta 12920 Tel : (62-21) 521 2901-06 Fax : (62-21) 521 2911-12 Drs. Hadi Sutanto & Partners Gedung PricewaterhouseCoopers Jl. H.R. Rasuna Said, Kav C-3, Jakarta 12920 Phone : (62-21) 521 2901-06 Fax : (62-21) 521 2911-12 Biro Administrasi Efek Transfer Agent & Registrar PT. Sirca Datapro Perdana Wisma Sirca, Jl. Johar No. 18, Menteng, Jakarta Pusat Phone : (62-21) 390 5920, 314 0032, 390 0645 Fax : (62-21) 390 0652, 314 0185 PT. Sirca Datapro Perdana Wisma Sirca, Jl. Johar No. 18, Menteng, Jakarta Pusat : (62-21) 390 5920, 314 0032, 390 0645 Fax : (62-21) 390 0652, 314 0185 xxvi Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Annual General Meeting of Shareholders Akan diadakan pada hari Kamis 8 April 2004. Pukul : 10.00 WIB s/d selesai Bertempat di Hotel Mulia - Ballroom 3, Ground Level. Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta 10270 Will take place on Thursday April 8th, 2004. At : 10.00 AM At Hotel Mulia - Ballroom 3, Ground Level. Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta 10270 Agenda RUPST adalah sebagai berikut : Agenda of the AGM is as follows : 1. Persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan dan pengesahan perhitungan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003. 2. Penetapan Penggunaan Laba Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003. 3. Penunjukan Akuntan Publik Perseroan untuk tahun buku 2004 dan penetapan Honorarium serta persyaratan lain berkenaan dengan penunjukan tersebut. 4. Pengangkatan anggota Komisaris dan Direksi Perseroan 5. Penetapan besarnya gaji / honorarium dan tunjangan lain bagi anggota Komisaris dan Direksi Perseroan. 6. Pemberian persetujuan atas pengalihan dan / atau penjaminan sebagian besar aset Perseroan dalam tahun buku 2004. 7. Persetujuan atas perubahan anggaran dasar Perseroan. 1. Approval on the Company’s Annual Report and Ratification of the Company’s Financial Statements for the year ended December 31st , 2003. 2. Appropriation of the Company’s profit or loss for the financial year ended December 31st, 2003 3. Appointment of a registered Public Accountant for the financial year 2004 and determination of his/her honorarium and other requirement related to the 4. Appointment of members of Board of Commissioners and Board of Directors. 5. Determination of salary/honorarium and allowances of the members of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors. 6. Approval to transfer, dispose or encumber the majority of the Company’s assets for the financial year 2004. 7. Approval to amendments to the Articles of Association. < Index > Surat Pernyataan Komisaris Commissioner Statement Yang bertandatangan di bawah ini telah membaca dan memeriksa dengan seksama serta menyetujui isi dari Naskah Laporan Tahunan Perseroan tahun 2003 terlampir, yang didalamnya juga memuat Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2003. The Undersigned has read and duly examined and approved the Annual Report of the Company for the year 2003 which include the Financial Statement of the year 2003. Yang bertandatangan, The Undersigned, Dr. Rozali bin Mohamed Ali Presiden Komisaris President commissioner Gunarni Soeworo Sigid Moerkardjono Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner Komisaris Commissioner Datuk Hamzah bin Bakar Encik Mohd Salleh bin Mahmud Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Dato’ Halim bin Muhamat Ananda Barata* Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Mohammad Syahrial** Komisaris Commissioner * Untuk periode 17 Desember 2003 sampai dengan RUPST 2004 The Period December 17th, 2003 until AGM 2004 ** Untuk periode 1 Januari - 21 Oktober 2003 Period January 1st - October 21st, 2003 xxvii < Index > Surat Pernyataan Direksi Director Statement Yang bertandatangan di bawah ini telah membaca dan memeriksa dengan seksama serta menyetujui isi dari Naskah Laporan Tahunan Perseroan tahun 2003 terlampir, yang didalamnya juga memuat Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2003. The Undersigned has read and duly examined and approved the Annual Report of the Company for the year 2003 which include the Financial Statement of the year 2003. Yang bertandatangan, The Undersigned, Peter B. Stok Presiden Direktur President Director Hashemi Albakri Andi Mohammad Hatta Wakil Presiden Direktur Vice President Director Direktur Director Tay Un Soo C. Heru Budiargo Direktur Director Direktur Director Daniel James Rompas V. Catherinawati Hadiman Direktur Director Direktur Director xxviii < Index > Laporan Tahunan dan Informasi lain tentang Bank Niaga dapat diperoleh di: Annual Reports and other information can be obtained from: Sekretaris Perusahaan Corporate Affairs (serving concurrently as a Corporate Secretary) Graha Niaga Jl. Jend. Sudirman Kav. 58 - 5th Floor Jakarta 12190 Tel : (021) 250 5151, 250 5252, 250 5353 ext. 5901 Fax : (021) 250 5205 e-mail : [email protected] http : www.bankniaga.com < Index >