Proses Manajemen Risiko dan Tata Kelola di

advertisement
Start
Enter
Selamat
Welcome
Bank Niaga, bank terkemuka di Indonesia untuk masa lebih
dari empat dekade, berhasil bangkit dari krisis keuangan
di Asia untuk menjadi bank ritel unggulan dengan portofolio
nasabah konsumer, bisnis dan korporasi yang proporsional
serta kinerja keuangan yang baik.
Bank Niaga, a leading bank in Indonesia for over four
decades, is emerging from the Asian financial crisis as a
premier retail bank with a well distributed portfolio of
consumer, business and corporate customers and a strong
financial performance.
Laporan ini menguraikan pertumbuhan laba bersih yang
dicapai, neraca yang baik dan penghargaan terhadap para
karyawan. Laporan ini mencerminkan pula cara berpikir
dan bertindak kami.
This report describes the growth achieved in net income, the
strength of our balance sheet and the value we place in our
people. It is also an insight as to how we think and act.
5. Ferry A. Junus
Manager
1. Martin Simorangkir
Manager
6. Agustina Lubis
Assistant Manager
4. Dadi Danuja
Manager
2. Cindy Prasetyo
Sub Manager
3. Wahyu Nenda Krisno Putra
Sub Manager
< Index >
datang di bank Anda
to your bank...
Enam Nilai Dasar Bank Niaga: merupakan nilai-
Bank Niaga’s Six Core Values: these are the
nilai yang diharapkan untuk dihayati seluruh karyawan dan
menjadi landasan bagi budaya Perusahaan.
values we expect of all our employees; they form the bedrock
of our corporate culture.
Komitmen terhadap kesetaraan, kejujuran, dan
standar etika bisnis.
Integritas
Integrity
A commitment to fairness, honesty and sound
business ethics.
Senantiasa mengutamakan nasabah.
Pelayanan
Service
Putting customer first, every time.
Dorongan kuat untuk meraih standar tertinggi
dalam segala yang dikerjakan.
Antusias
Enthusiasm
Kepemimpinan, berbagi pengetahuan dan kerja
sama.
Pengaruh
Influence
Leadership, the sharing of knowledge and
teamwork.
Proaktif, tepat waktu dan tuntas.
Tindakan
Action
To be proactive, timely and thorough.
Adaptasi
Adaptability
To face, accept and manage change.
Untuk menghadapi, menerima dan
mengelola perubahan.
A passion for achieving the highest standards
in everything we do.
1
< Index >
Salah satu
One of the leading
•
Didirikan pada 26 September 1955, berpengalaman
lebih dari empat dekade dalam memberikan layanan
berkualitas tinggi secara konsisten, menerapkan tata
kelola perusahaan yang baik dan terdepan dalam
pengembangan sumber daya manusia. Melalui Technical
Assistance Agreement dengan Citibank tahun 1974,
Bank Niaga berhasil mengembangkan landasan sistem
yang kokoh, etos kerja dan standar yang tinggi sampai
kini.
•
Established on September 26th 1955, with a track record
spanning four decades of consistent, high quality service,
governance and leadership in human resource
development. In signing a Technical Assistance
Agreement with Citibank in 1974, we set the foundation
of strong systems, work ethics, and standards in place
today.
•
Pionir teknologi informasi : ditahun 1987 Bank Niaga
merupakan bank pertama di Indonesia yang
menyediakan layanan ATM, memperoleh berbagai
penghargaan dibidang Teknologi Informasi dan barubaru ini merupakan yang pertama membangun Dual
Data Centre.
•
A pioneer in information technology: in 1987 we were
the first Indonesian bank to provide ATM service, and
more recently, the first to establish a Dual Data Centre.
We are recipient of numerous IT awards.
•
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada
tahun 1989.
•
Listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges
in 1989.
•
Menjalin sejumlah kerjasama strategis dengan institusi
internasional terkemuka dalam dasawarsa 90-an.
•
Built a number of strategic partnerships with leading
international institutions during the 1990s.
•
Tahun 2002: Commerce Asset-Holding Berhad (CAHB)
menjadi induk perusahaan Bank Niaga. CAHB adalah
lembaga keuangan ternama di Malaysia yang terdaftar
di Bursa Efek Kuala Lumpur. Melalui grup perbankan
CAHB, Bank Niaga memperoleh akses ke jaringan
internasional di Singapura, Hong Kong, Tokyo, London
dan Mauritius.
•
2002: Commerce Asset-Holding Berhad (CAHB) became
the holding company of the bank. CAHB is a leading
Malaysian financial institution listed on the Kuala Lumpur
Stock Exchange and through the CAHB group of banks,
Bank Niaga gains access to an international network in
Singapore, Hong Kong, Tokyo, London and Mauritius.
•
Tahun 2003: suatu kerjasama strategis terjalin di antara
anak perusahaan CAHB, CIMB (L) Limited dan
PT Niaga Sekuritas. Kerjasama ini diberi identitas baru
PT CIMB Niaga Securities.
•
2003: A strategic partnership was announced between
CAHB subsidiary, CIMB (L) Limited and PT Niaga
Sekuritas under a new identity, PT CIMB Niaga
Securities.
Keterangan-keterangan yang terdapat di dalam Buku
Laporan Tahunan ini, kecuali disebutkan lain, merujuk pada
Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Niaga Tbk dan
anak perusahaannya.
References throughout this annual report unless otherwise
stated refer to the consolidated financial statements of
PT Bank Niaga Tbk and subsidiaries.
2
< Index >
Bank terkemuka di Indonesia
Banks in Indonesia
26%
53%
21%
Commerce
AssetHolding
Berhad
IBRA
Public
PT
BANK
NIAGA Tbk
100%
Niaga
Finance
Co. Ltd
99%
82%
PT Niaga
Aset
Manajemen
PT Saseka
Gelora
Finance
53%
PT Niaga
International
Factors
60%
Niaga
Remittance
Ltd
20%
PT
Asuransi
Cigna
49%
PT CIMB
Niaga
Securities
3
< Index >
4
6
Contents
Daftar isi
8
9
11
14
16
19
25
27
33
60
73
82
85
i
viii
ix
x
xii
xiii
xviii
xxvi
Daftar Isi
Contents
Kinerja Bank Anda di tahun 2003
How your Bank Performed in 2003
Kejadian Penting 2003
Important Events 2003
Visi 2007
Vision 2007
Sambutan Presiden Komisaris
Message from the President Commissioner
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Laporan Komite Audit
Report of the Audit Committee
Sambutan Presiden Direktur
Message from the President Director
Dewan Direksi
Board of Directors
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Tinjauan Operasi
Operating Review
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Pernyataan Pengendalian Intern
Internal Control Statement
Kepatuhan dan Pengungkapan Hal-hal yang
bersifat material
Compliance and Material Disclosure
Informasi Pemegang Saham
Shareholder Information
Laporan Keuangan Konsolidasian
Consolidated Financial Statements
Data Perusahaan
Company Data
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank Niaga Tbk
Board of Commissioners and Directors PT Bank Niaga Tbk
Struktur Organisasi
Organisation Structure
Pejabat Eksekutif Senior
Board of Senior Executive
Profil Karyawan
Employee Profile
Produk dan Layanan
Products and Services
Daftar Alamat Kantor
Directories
Informasi Tambahan
Additional Information
4
< Index >
Halaman 11
Presiden Komisaris, Dr. Rozali
bin Mohamed Ali mengulas
kondisi ekonomi, perbankan
dan kinerja Bank Anda
Halaman 19 Presiden Direktur, Peter B.
Stok mengkaji kinerja Bank
Anda di tahun 2003 dan
tinjauan tentang pertumbuhan
mendatang
Jika Anda seorang
pemegang saham,
Page 11
President Commissioner, Dr. Rozali
bin Mohamed Ali discusses the state
of the economy, banking and the
performance of your bank
Page 19
President Director, Peter B. Stok
reviews your bank’s performance in
2003 and the outlook for growth
Page 85
In this section we cover shareholder
information and share prices
Page xiii
Check out the latest list
products and services
Page 50
Our feature, “Boundless Access”
shows how much easier it is getting
to bank with us
Page 52
Why not read our section on Human
Resources and careers
Page 60
We suggest you take a look at our
approach to managing risks, and our
code of governance as a public listed
company
As a shareholder,
Halaman 85 B e r i s i i n f o r m a s i b a g i
pemegang saham dan harga
saham
Halaman xiii Daftar produk dan layanan
Halaman 50 Fitur kami “Akses Tanpa
Batas” menunjukkan betapa
semakin mudahnya
melakukan aktivitas
perbankan bersama kami
Halaman 52 Mengapa tidak membaca
bagian tentang Sumber Daya
Manusia dan karir
Halaman 60
Kami sarankan membaca
sejenak bagaimana kami
melaksanakan pengelolaan
risiko dan penerapan tata
kelola perusahaan sebagai
perusahaan tercatat di bursa
efek
Jika Anda seorang
nasabah,
As a customer,
Jika Anda seorang
pencari kerja,
As a job seeker,
Dan jika
Anda baru mengenal
Bank Niaga...
And if you are
completely new to
Bank Niaga...
5
< Index >
Kinerja Bank Anda di tahun 2003
How your Bank performed in 2003
Analisa kinerja 5 tahun secara rinci dapat dilihat di halaman 30
For a detailed 5 year analysis please turn to page 30
(dalam miliar Rupiah) kecuali rasio, data saham tertentu, data karyawan dan cabang
(billion Rupiah) except ratios, selected share data, people and branches data
Laporan Laba Rugi
Pendapatan bunga bersih
Pendapatan selain bunga
Laba bersih
2003
938
493
467
2002
477
399
141
2001
167
457
203
Income Statement
Net interest income
Non interest income
Net income
Total Pinjaman / Total Loans
Laba Bersih / Net Income
938
14,408
11,756
Net
Interest
Income
8,931
Data Saham
Jumlah saham yang beredar
(dalam angka penuh)
Laba bersih (per saham)
Sekilas Neraca Akhir Tahun
Total aktiva
Total aktiva produktif
Total pinjaman
Total dana masyarakat
Total ekuitas
Modal inti (TIER-1)
477
Share Data
Shares issued (in whole number)
78,246,067,184
5.97
23,749
22,734
14,408
19,332
1,975
1,313
78,246,067,184
1.80
22,838
21,789
11,756
17,906
1,476
1,177
467
Net
Income
167
78,246,067,184
2.60
Net income (per share)
22,957
21,735
8,931
17,279
1,217
1,133
Balance Sheet Highlight at year end
Total assets
Total earning assets
Total loans
Total deposits from customers
Total equity
(TIER-1) Capital
203
2001
2002
2003
2001
141
2002
2003
Imbal Hasil Ekuitas / Return on Equity
40
37.53%
30
20.62%
Rasio Kinerja Tertentu %
Marjin pendapatan bunga bersih
Imbal hasil aktiva
Imbal hasil ekuitas
Pinjaman diberikan terhadap total dana masyarakat
Gross NPL (Non Performing Loans)
Rasio kecukupan modal
Rasio biaya terhadap pendapatan
4.22
1.92
37.53
72.82
3.61
11.58
50.44
2.19
0.61
12.22
60.23
6.16
12.72
65.94
0.84
0.37
20.62
45.96
8.28
16.58
78.99
Performance Ratios Highlight %
Net interest margin
Return on Assets
Return on Equity
Loan to Deposit Ratio
Gross NPL (Non Performing Loans)
Capital Adequacy Ratio
Cost to income ratio
20
12.22%
10
2001
Aset / Assets:
Komposisi yang membaik /
Improving Mix
100%
Karyawan dan Cabang
Jumlah karyawan tetap
Jumlah cabang
3,468
181
3,492
154
3,413
133
People and Branches
Number of permanent employees
Number of branches
19%
100%
Segmen Bisnis
Business Segment
21%
Konsumer
Customer
2003
Kewajiban /
Liabilities:
Dana Murah /
Low Cost Deposits
4,467
3,635
3,307
41%
40%
6
2002
Rp 22,838
2002
45%
Bisnis
Business
34%
Korporasi
Corporate
Rp 23,749
2003
2,484
2001
3,746
Giro /
Current
Account
2,716
Tabungan /
Savings
Account
2002
2003
7
< Index >
Kejadian Penting 2003
Important Events 2003
Bulan / Month
Perihal / Subject
Januari
January
•
Meluncurkan Niaga Ponsel Access
Launched Niaga Ponsel Access
Maret
March
•
Memperoleh Award “The best high availability Implementation on IBM eService iSeries in Indonesia”
dari PT IBM Indonesia
Achieved “The best high availability Implementation on IBM eService iSeries in Indonesia” from PT IBM Indonesia
Memperoleh International Standard Certificate ISO 9001:2000 for Information System Technology
Achieved International Standard Certificate ISO 9001:2000 for Information System Technology
Memperoleh “Bank Service Excellence Awards 2002” dari Marketing Research Indonesia
Achieved “Bank Service Excellence Awards 2002” from Marketing Research Indonesia
•
•
April
April
•
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)
Annual General Meeting of Shareholders (AGM)
Mei
May
•
Peluncuran Program Sejuta Buku
Launched One Million Book Programme
Juli
July
•
Pembukaan UKM Center ketiga di Sidoarjo
Opened the 3rd SME Center in Sidoarjo
Agustus
August
•
Penandatanganan kerjasama dengan Bumiputra-Commerce Bank Berhad untuk jasa pengiriman
uang (CashLaju) di Kuala Lumpur
Signed agreement with Bumiputra-Commerce Bank Berhad for remittance services (CashLaju) in Kuala Lumpur
Oktober
October
•
Memperoleh Award Platinum Partner 2003 dari Standard Chartered Bank untuk the Best Trade Bank
in South East Asia
Awarded Platinum Partner Award 2003 by Standard Chartered Bank for the Best Trade Bank in South East Asia.
Memperoleh ISO 9001:2000 in Quality Management System Category untuk Custodian Service and Bills Operation
Processing dari Societe Generale Surveillance (SGS)
Obtained ISO 9001:2000 in Quality Management System Category for Custodian Service and Bills Operation
Processing from Societe Generale Surveillance (SGS)
Bank Niaga menjadi pemenang ketiga dalam Annual Report Awards
Bank Niaga was ranked third in the Annual Report Awards
•
•
Nopember
November
•
•
•
Desember
December
•
CIMB (L) Limited membeli 51 persen saham PT Niaga Sekuritas
CIMB (L) Limited bought 51 per cent share of PT Niaga Sekuritas
Peluncuran Electronic Delivery Monitoring Centre
Launched Electronic Delivery Monitoring Centre
Pengembalian Bank Niaga ke pengawasan Bank Indonesia
Bank Niaga returned to the regular supervision of the Central Bank
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menyetujui Kuasi-Reorganisasi pada tanggal 31 Juli 2003
dan Employee Stock Option Programme (ESOP)
Extraordinary General Meeting (EGM) approved Quasi-Reorganisation as at July 31st, 2003 and Employee Stock
Option Programme
8
< Index >
Visi / Vision 2007
“Menjadi lima besar bank di Indonesia.”
“To become a top five bank in Indonesia”
Di tahun 2003 Bank Niaga meraih kemajuan pesat
untuk menjadi Bank Ritel Unggulan
In 2003 we made steady progress towards
recognition as a Premier Retail Bank
•
Terjadi pertumbuhan penyaluran kredit, terutama di
segmen perbankan konsumer dan perbankan bisnis.
Komposisi penyaluran dana murah Bank Niaga
meningkat, mencerminkan daya jangkau yang semakin
baik terhadap pasar ritel dan pengakuan atas layanan
berkualitas Bank Niaga.
•
Growth in lending was largely in the chosen segments
of consumer and business banking. The expansion of
the bank’s low cost deposit base reflected improved
reach into the retail market and recognition of the
service quality associated with our name.
•
Untuk menjaga keanekaragaman dan keseimbangan
bisnis, kami terus mengembangkan layanan perbankan
korporasi terutama melalui kegiatan treasury. Hal ini
memberikan prospek pertumbuhan yang
menguntungkan di masa depan melalui kerjasama
dengan PT CIMB Niaga Securities dan grup CAHB di
Malaysia.
•
Maintaining the diversity and balance of the bank’s
business activities, we continued to develop our
corporate banking service closely associated with our
treasury capability. This area provides us with exciting
growth prospects for the future working with PT CIMB
Niaga Securities and with the CAHB group in Malaysia.
Di tahun 2004 kami membangun momentum
pewujudan Visi kami melalui sejumlah langkah
strategis:
In 2004 we are building the momentum toward our
Vision through a number of strategic imperatives:
•
Fokus yang jelas: kami akan melanjutkan diversifikasi
portofolio kredit, baik dalam segmen konsumer, bisnis
dan korporasi. Kami akan meluncurkan perbankan
Syariah.
•
Clear focus: we expect to continue to diversify our loan
portfolio across consumer, business and corporate
segments. We are launching Syariah banking.
•
Jaringan Pelayanan: kami akan memperluas cabang
dan jaringan TI.
•
Delivery Channels: we are expanding our branch and
IT network.
•
Manajemen Penjualan: kami akan melipatduakan jumlah
tenaga pemasaran di tahun depan.
•
Sales Management: our marketing representatives will
double in the year ahead.
•
Operasi dan fungsi pendukung: kami akan menerapkan
sistem baru di antaranya Customer Relationship
Management (CRM), Credit Scoring, Risk Rating dan
Performance Management serta meluncurkan Human
Resources Information System (HRIS) yang baru.
•
Operation and support functions: new systems including
Customer Relationship Management (CRM), Credit
Scoring, Risk Rating and Performance Management
will be put in place and we are launching our Human
Resources Information System (HRIS).
9
< Index >
Dr. Rozali bin Mohamed Ali
Presiden Komisaris
President Commissioner
< Index >
Sambutan Presiden Komisaris
Message from the President Commissioner
Kinerja baik dengan kondisi operasional yang
stabil
A strong performance in stable operating
conditions
Industri perbankan tahun 2003 berada dalam kondisi operasi
yang stabil dengan pertumbuhan ekonomi 4,1 persen, inflasi
turun secara signifikan dan defisit anggaran yang terendah
di Asia, yakni 1,8 persen dari PDB. Ekonomi makro yang
stabil dan perbaikan di sektor konsumsi maupun bisnis,
mengiringi Indonesia memasuki era baru pasca IMF.
The banking industry in 2003 enjoyed stable operating
conditions with economic growth at 4.1 per cent, a significantly
reduced rate of inflation and a budget deficit of 1.8 per cent
of GDP, one of the lowest in Asia. Macroeconomic stability
and an improvement in both consumer and business
sentiment accompanied Indonesia into a new post-IMF era.
Dengan gembira saya laporkan bahwa Bank Niaga di tahun
2003 berhasil mencetak kinerjanya yang terbaik, apalagi
jika mengingat meningkatnya persaingan di sektor konsumer
dan ritel. Laba bersih mengalami kenaikan menjadi sebesar
Rp 467 miliar atau laba bersih Rp 5,97 per saham
dibandingkan dengan Rp 141 miliar atau Rp 1,80 per saham
di tahun 2002.
I am pleased to report a record result for the bank in 2003,
a particularly creditable performance given increased
competition in the retail and consumer markets. Net income
grew substantially to Rp 467 billion or Rp 5.97 earnings per
share compared with Rp 141 billion or Rp 1.80 per share
in 2002.
Perekonomian dan industri perbankan
The economy and the banking industry
Sektor konsumsi masih memegang peran penting dalam
perekonomian negeri ini, dengan kontribusi lebih dari 80
persen dari pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2003.
Meskipun investasi baru masih sedikit sehingga belum
dapat menciptakan lapangan pekerjaan sebagaimana yang
diharapkan, namun daya beli masyarakat membaik karena
adanya peningkatan pinjaman konsumer. Dengan
diselenggarakannya Pemilihan Umum di tahun 2004,
keadaan akan lebih positif berkat peningkatan konsumsi,
peningkatan jumlah uang beredar, dan pertumbuhan PDB
yang diperkirakan akan mencapai hampir 5 persen.
Penguatan nilai Rupiah dan tingkat inflasi yang telah
berkurang separuh menjadi sekitar 5 persen, memungkinkan
Bank Indonesia untuk mengurangi tingkat suku bunga SBI
secara bertahap. Bursa Efek Jakarta merupakan pasar
ekuitas dengan kinerja terbaik kedua di Asia dengan
pertumbuhan hampir 70 persen untuk Index Gabungan
Jakarta (JCI) dalam setahun, dan kondisi ini terus berlanjut
ketika memasuki tahun 2004.
The Indonesian consumer continued to play an important
role in the country’s fortunes, being responsible for over 80
per cent of the expansion of the economy in 2003. Despite
a paucity of new investment to create badly-needed jobs,
buying power held up not least due to an increase in
consumer credit and with an election year in 2004, the
outlook is positive with increased consumption, more money
in circulation and GDP growth expected to reach almost
5 per cent. A stronger Rupiah and a halving of inflation to
about 5 per cent allowed Bank Indonesia to gradually reduce
the SBI rate. The Jakarta Stock Exchange was Asia’s second
best performing equity market with growth of just under 70
per cent in the Jakarta Composite Index (JCI) during the
year, a rally which has continued into 2004.
Seiring dengan perkembangan-perkembangan positif dalam
tahun 2003, sungguh membesarkan hati melihat
pertumbuhan penyaluran pinjaman terutama di sektor usaha
kecil dan menengah. Rentang antara tingkat suku bunga
pinjaman dan tingkat suku bunga deposito mengalami
perbaikan signifikan sepanjang tahun ini yang disebabkan
Over the year as these positive developments played out,
it has been encouraging to see loan growth especially in
the small and medium enterprise sector. Spreads between
loan and deposit rates improved significantly during the year
as the pace of decline in lending rates was slower than that
for deposit rates. The bank’s improved performance (and
a revaluation gain on fixed assets) enabled our CAR (Capital
Adequacy Ratio) to be maintained at a comfortable level.
11
< Index >
oleh laju penurunan tingkat suku bunga kredit yang lebih
lambat dibandingkan dengan laju penurunan tingkat suku
bunga deposito. Kinerja Bank Niaga yang semakin baik
(dan selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap) telah
membuat CAR (Capital Adequacy Ratio) Bank Niaga
bertahan pada posisi yang baik.
Further regulations governing risk management were issued
in 2003 raising the level of reporting and control required
over the activities of banks and bringing the overall
development of bank supervision broadly into line with
international practice.
Sound progress
Tahun 2003 Pemerintah juga menetapkan peraturanperaturan lebih rinci tentang manajemen risiko yang
mengintensifkan pelaporan dan pengawasan terhadap
aktivitas-aktivitas Bank dan mendorong pelaksanaan
pengawasan Bank sesuai dengan praktek internasional.
Against this backdrop I am pleased to note there has been
substantial progress made in the key areas discussed in
last year’s report which underlined the strategic partnership
forged in 2002 as Commerce Asset-Holding Berhad (CAHB)
“... tahun yang ditandai dengan reorganisasi yang penting dan
kinerja istimewa dengan lingkungan operasional yang stabil....”
Kemajuan yang pesat
Dengan latar belakang perkembangan perekonomian dan
industri perbankan sebagaimana yang disebut di atas, saya
dengan gembira mencatat adanya kemajuan pesat di bidang
yang sangat penting, sebagaimana telah dilaporkan pada
tahun sebelumnya, yang menekankan pada kerjasama
strategis di tahun 2002 dimana Commerce Asset-Holding
Berhad (CAHB) menjadi pemegang saham mayoritas Bank
Niaga. Pertama, sebagaimana dapat dilihat pada halamanhalaman berikut, Bank Niaga telah menjalankan peran
penting sebagai salah satu bagian dalam proses pemulihan
ekonomi. Kedua, Bank Niaga telah memanfaatkan peluang
dari proses restrukturisasi dan konsolidasi pada sektor
perbankan melalui pengembangan bisnis baru. Ketiga,
Bank Niaga telah mulai memanfaatkan adanya peluang
kerjasama strategis dengan CAHB, tidak terbatas pada
berbagi pengalaman, melainkan juga kesempatan
pengembangan produk-produk tertentu seperti peluncuran
jasa pengiriman uang dari Tenaga Kerja Indonesia di
Malaysia yang ditawarkan melalui Bumiputra-Commerce
Bank Berhad, anggota Group CAHB. Hal menggembirakan
lainnya di masa yang akan datang adalah rencana koordinasi
untuk segmen korporasi dan pasar modal dengan PT CIMB
Niaga Securities, yang sekarang merupakan anak
perusahaan CIMB (L) Limited.
Terdapat beberapa perkembangan penting sekitar akhir
tahun 2003 yang perlu dicatat para pemegang saham. Bank
Niaga tidak lagi berada di bawah pengawasan langsung
BPPN. Setelah penutupan tahun 2003, Pemerintah Indonesia
mengumumkan pengurangan jumlah saham yang dimilikinya
di Bank Niaga sebesar 5,85 persen hingga mencapai 20,3
persen. Sehingga 26,88 persen saham Bank Niaga dimiliki
publik. Melalui suatu kuasi-reorganisasi yang dilaksanakan
pada bulan Juli, defisit yang terakumulasi dari tahun-tahun
sebelumnya telah dihilangkan sehingga manajemen dapat
merekomendasikan pembagian dividen kepada para
pemegang saham.
became the majority shareholder. First, as you will read in
successive pages, the Bank is already playing an important
role in the process of economic recovery. Second, the Bank
is taking advantage of opportunities from the processes of
restructuring and consolidation happening across the
banking sector by building new business. Third, the bank
is beginning to utilize the advantage of the strategic
partnership with CAHB, not just in terms of shared experience
but through selected product opportunities such as the
launch of the remittance service for Indonesian workers in
Malaysia offered through CAHB Group’s BumiputraCommerce Bank Berhad. Plans for a coordinated approach
to the corporate sector and capital market by working with
PT CIMB Niaga Securities, now a subsidiary of CIMB (L)
Limited, represents another exciting opportunity for the
future.
There were several important developments around the
year end for shareholders to note. The bank was able to
emerge from direct supervision under IBRA, the Indonesian
Bank Restructuring Agency. Subsequent to the year end
the Government of Indonesia announced a reduction of its
share holding in Bank Niaga by 5.85 per cent to 20.3 per
cent. Therefore, 26.88 per cent of the shares of Bank Niaga
are in public hands. Through a quasi-reorganisation carried
out in July the accumulated deficit of past years was cleared
leaving the management in a position to consider
recommending a return to paying dividends to shareholders.
Progress in the areas of governance and risk management
has been made but as international standards continue to
rise, the bank’s management team is focusing on still further
improvements.
Prospects
Completing a year characterized by important reorganisation
and excellent results in a stable operating environment we
believe your bank is well positioned for the year ahead.
Although there is still room for improvement in the areas
12
< Index >
Tata kelola perusahaan dan manajemen risiko telah
mengalami kemajuan namun mengingat bahwa standar
internasional senantiasa berkembang, maka tim Manajemen
Bank terus berusaha untuk melakukan penyempurnaanpenyempurnaan.
Prospek
Setelah menjalani tahun yang ditandai dengan reorganisasi
yang penting dan kinerja istimewa dengan lingkungan
operasional yang stabil, kami yakin bahwa Bank Anda
sangat siap untuk menghadapi tahun-tahun yang akan
datang. Meskipun masih terdapat hal yang perlu diperbaiki
of employment, direct investment and infrastructure
development, we view the 2004 economic conditions
positively. A welcome improvement in Indonesia’s credit
ratings will help Government plans to issue global bonds
to finance the budget deficit in 2004. To sustain the
momentum towards a stronger and more effective banking
industry, Bank Indonesia commissioned a study to develop
a vision for the future which encompassed the regulation,
independent supervision and infrastructure for supporting
the industry and the protection and empowerment of
customers. The implementation of these new measures is
planned to start in 2004.
“... a year characterized by important reorganisation and
excellent results in a stable operating environment...”
dalam penyediaan kesempatan kerja, investasi langsung
dan pengembangan infrastruktur, kami melihat kondisi
ekonomi tahun 2004 akan membaik. Peningkatan credit
rating Indonesia akan mempermudah Pemerintah dalam
mengeluarkan obligasi global untuk membiayai defisit
anggaran 2004. Untuk mempertahankan pertumbuhan ke
arah industri perbankan yang lebih kuat dan efektif, Bank
Indonesia telah membuat peta perbankan jangka panjang
yang memuat hal-hal mengenai peraturan, pengawasan
independen, infrastruktur yang mendukung industri perbankan
dan perlindungan terhadap nasabah. Hal ini akan mulai
diimplementasikan di tahun 2004.
Penghargaan dan Ucapan Terima Kasih
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)
yang lalu, dengan gembira kami menyambut Datuk Hamzah
bin Bakar untuk bergabung dengan Ibu Gunarni Soeworo dan
Bapak Sigid Moerkardjono sebagai Komisaris Independen.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
bulan Desember 2003, Bapak Mohammad Syahrial
mengundurkan diri sebagai Komisaris Bank Niaga dan kami
ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada
Bapak Syahrial atas bimbingan dan kontribusi yang diberikan
kepada Bank serta mengharapkan yang terbaik untuk Beliau.
Dalam kesempatan ini, kami juga menyambut gembira
kehadiran Bapak Ananda Barata sebagai pengganti Bapak
Syahrial. Perubahan auditor yaitu dari Kantor Akuntan Publik
Siddharta Siddharta & Widjaja (KPMG) ke Drs. Hadi Sutanto
& Rekan (PricewaterhouseCoopers) telah disetujui oleh
pemegang saham dalam RUPST, sesuai ketentuan Bapepam
tentang rotasi auditor.
Acknowledgement and Appreciation
At the Annual General Shareholders’ Meeting (AGM) last
year it was a pleasure to welcome Datuk Hamzah bin Bakar
who joins Ms. Gunarni Soeworo and Mr. Sigid Moerkardjono
as Independent Commissioners. At an Extraordinary General
Meeting of Shareholders in December 2003, Mr. Mohammad
Syahrial resigned from the Board of Commissioners and
we take this opportunity to thank Mr. Syahrial for his guidance
and contribution to the bank’s progress and wish him well
for the future. We welcomed Mr. Ananda Barata, in Mr.
Syahrial’s place. A change of auditors, from Siddharta
Siddharta & Widjaja (KPMG) to Drs Hadi Sutanto & Rekan
(PricewaterhouseCoopers) was approved by shareholders
at the AGM in compliance with Bapepam (the Indonesian
Capital Markets Supervisory Agency) regulations governing
the rotation of auditors.
I close this message by taking the opportunity to extend our
appreciation to the customers of Bank Niaga for their support,
to both Boards and their members, to the management,
staff, strategic and business partners and not least to you,
our shareholders.
Saya akhiri sambutan ini dengan menyampaikan
penghargaan dan terima kasih kepada para nasabah Bank
Niaga atas dukungannya, kepada Komisaris dan Direksi,
manajemen, karyawan, mitra strategis dan mitra bisnis,
serta pada Anda, para pemegang saham kami.
Dr. Rozali bin Mohamed Ali
Presiden Komisaris / President Commissioner
20 Pebruari 2004 / February 20th, 2004
13
< Index >
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dr. Rozali bin Mohamed Ali
President Commissioner
Presiden Komisaris PT Bank Niaga
Tbk sejak Nopember 2002.
Disamping itu, Beliau juga menjabat
sebagai Managing Director/Chief
Executive Officer di BumiputraCommerce Bank Berhad; Chairman
di Commerce International
Merchant Bankers Berhad, dan
Direktur di Commerce AssetHolding Berhad. Beliau menjabat
sebagai Direktur Eksekutif di
Commerce Asset-Holding Berhad
pada Januari 1996. Dari tahun 1990
hingga 1995, Beliau menjabat
sebagai Assisten Direktur Jendral
di Institute of Strategic and
International Studies (ISIS),
Malaysia dan Direktur di Center for
Environmental Studies. Sejak tahun
1970 hingga 1990, Beliau menjabat
berbagai posisi senior di bidang
Teknik, Operasional, Perencanaan,
Penelitian dan Administrasi di
National Electricity Board Malaysia.
Saat ini, Dr. Rozali juga menjabat
sebagai Komisaris di Malaysian
Energy Commission, serta sebagai
Chairman di Association of Banks
Malaysia. Beliau juga menduduki
jabatan dalam Asia-Pacific Advisory
Council di INSEAD dan anggota
Dewan International Centre for
Leadership in Finance (ICLIF).
Dr. Rozali meraih gelar BSc. di
bidang Mechanical Engineering dari
Brighton Polytechnic, Inggris, gelar
MSc. di bidang Thermal Power
Engineering, sekaligus gelar PhD
di bidang Electric Power System
Planning dari the Imperial College
of Science and Technology,
University of London.
Gunarni Soeworo
Vice President Commissioner
President Commissioner of
PT Bank Niaga Tbk since
November 2002. Concurrently, he
serves as Managing Director/Chief
Executive Officer at BumiputraCommerce Bank Berhad, Chairman
at Commerce International
Merchant Bankers Berhad and
Director at Commerce AssetHolding Berhad. He assumed the
post of Executive Director of
Commerce Asset-Holding Berhad
in January 1996. From 1990 to 1995
he served as Assistant Director
General of the Institute of Strategic
and International Studies (ISIS),
Malaysia and Director of the Center
for Environmental Studies. From
1970 to 1990 he held various senior
positions at the National Electricity
Board of Malaysia in engineering,
operations, planning, research and
administration.
Today Dr. Rozali also serves as a
Commissioner at the Malaysian
Energy Commission, as well as
Chairman of the Association of
Banks Malaysia. He also serves on
the Asia-Pacific Advisory Council
of INSEAD and on the Board of the
International Centre for Leadership
in Finance (ICLIF).
Dr. Rozali holds BSc. in Mechanical
Engineering from Brighton
Polytechnic, UK, MSc. in Thermal
Power Engineering and PhD in
Electric Power System Planning
from The Imperial College of
Science and Technology, University
of London.
Sejak bulan Juni 2000 menjabat
sebagai Wakil Presiden Komisaris
PT Bank Niaga Tbk. Sejak 1987
Beliau menjabat sejumlah posisi
manajemen senior di Bank Niaga
hingga mencapai puncak karier
sebagai Presiden Direktur dari Juni
1994 hingga Maret 1999, ketika
Beliau diangkat menjadi anggota
Dewan Komisaris.
Beliau juga menjabat Komisaris di
PT Garuda Indonesia Tbk, Wakil
Ketua Komite Nasional Corporate
Governance, dan anggota Dewan
Nasional Institut Bankir Indonesia
(IBI). Beliau juga pernah menjabat
sebagai Ketua Umum Perhimpunan
Bank Nasional (Perbanas) dan
Ketua Kompartemen Perbankan
Kadin Indonesia.
Sigid Moerkardjono
Commissioner
Vice President Commissioner of PT
Bank Niaga Tbk since June 2000.
Since 1987 Ms. Gunarni Soeworo
has held a number of senior
management positions in her career
at Bank Niaga culminating in
serving as President Director from
June 1994 to March 1999, at which
point she joined the Board of
Commissioners.
Sejak bulan Juni 2000 menjabat
sebagai Komisaris PT Bank Niaga
Tbk dan pada tahun 2002 diangkat
menjadi Komisaris Independen.
Sebelumnya menjabat sebagai
Direktur Kepatuhan (Maret 1999 –
Juni 2000), Kepala Auditor Internal
- Comptroller (Februari 1999 –
Maret 1999). Sebelum menjabat
anggota Direksi tahun 1999, sejak
1976 Beliau sudah memegang
berbagai posisi senior di Bank
Niaga termasuk Head of Internal
Audit (Comptroller), Area Manager
dan Pimpinan Cabang.
Ms. Soeworo serves as a
Commissioner at PT Garuda
Indonesia Tbk, Vice Chairperson
of National Committee for Corporate
Governance and Member of
National Board of the Indonesian
Bankers’ Institute (IBI). Ms.
Soeworo was former Chairperson
of National Private Sector Bank
Association (Perbanas) and
Chairperson of the Banking
Compartment of the Indonesian
Chamber of Trade and Commerce
(Kadin Indonesia).
Commissioner of PT Bank Niaga
Tbk since June 2000 and was
appointed in 2002 as an
Independent Commissioner.
Formerly served as Compliance
Director (March 1999 – June 2000)
and Comptroller (February 1999 –
March 1999). Before he joined the
Board of Directors in 1999, Mr.
Moerkardjono served since 1976
in a variety of senior positions at
the bank including Head of Internal
Audit (Comptroller), Area Manager
and Branch Manager.
14
< Index >
Encik Mohd Salleh bin
Mahmud
Commissioner
Datuk Hamzah bin Bakar
Commissioner
Sejak bulan Nopember 2002
menjabat sebagai Komisaris
PT Bank Niaga Tbk. Sekarang
Beliau menjabat sebagai Presiden
Komisaris Crest Petroleum Bhd.
Komisaris di Commerce
International Merchant Bankers
Bhd., Komisaris di UEM World Bhd.
dan Komisaris di Scomi Group Bhd.
Sebelumnya Beliau menjabat
berbagai posisi senior dan Direksi
di Petronas.
Commissioner of PT Bank Niaga
Tbk since November 2002. He
concurrently serves as President
Commissioner of Crest Petroleum
Bhd., Commissioner of Commerce
International Merchant Bankers
Bhd., Commissioner of UEM World
Bhd. and Commissioner of Scomi
Group Bhd. Prior to this he served
in Petronas where he held a number
of senior executive and board
positions.
Sejak bulan Nopember 2002
menjabat Komisaris PT Bank Niaga
Tbk. Beliau memiliki pengalaman
yang luas di bidang akuntansi di
Malaysia dan pernah menjabat
beberapa posisi senior, termasuk
Wakil Akuntan Publik (Manajemen),
Kantor Akuntan Publik, Departemen
Keuangan, Pemerintah Malaysia
dari April 2000 hingga sekarang.
Sebelumnya Beliau menjabat
berbagai posisi senior eksekutif di
Departemen Keuangan, Pekerjaan
Umum dan Telekomunikasi. Ia
ditunjuk sebagai Dewan Komisaris
Commerce Asset-Holding Berhad
tanggal 27 Pebruari 2001.
Commissioner of PT Bank Niaga
Tbk since November 2002. He has
extensive experience in accounting
in Malaysia and has held various
senior positions, including Vice
Public Accountant (Management),
Public Accountant’s Office,
Department of Finance,
Government of Malaysia from April
2000 to the present. Prior to this he
held a number of senior executive
positions at the Departments of
Finance, Public Services and
Telecommunications. He was
appointed to the Board of
Commerce Asset-Holding Berhad
on February 27th, 2001.
Ananda Barata
Commissioner
Dato’ Halim bin Muhamat
Commissioner
Sejak bulan Nopember 2002
menjabat Komisaris PT Bank Niaga
Tbk. Sebelum menjabat sebagai
Group Corporate Advisor di
Commerce Asset-Holding Berhad
sejak Pebruari 2004, Beliau adalah
Executive Director / Chief Operating
Officer di Bumiputra-Commerce
Bank Berhad. Selama tiga puluh
tahun Beliau bergabung dan
menjabat berbagai posisi di Bank
Bumiputra Malaysia Berhad.
Commissioner of PT Bank Niaga
Tbk since November 2002. He was
the Executive Director / Chief
Operating Officer of BumiputraCommerce Bank Berhad, prior to
his appointment as Group
Corporate Advisor at Commerce
Asset-Holding Berhad since
February 2004. Previously he held
various positions at Bank Bumiputra
Malaysia Berhad in a career which
spanned over 30 years.
Sejak bulan Desember 2003
menjabat Komisaris PT Bank Niaga
Tbk. Sebelumnya Beliau menjabat
sebagai Kepala Divisi Bank
Resolution & Divestment – Bank
Restructuring Unit – BPPN.
Sebelumnya Beliau juga menjabat
berbagai posisi eksekutif di PT Bank
Nusa Nasional dan The Chase
Manhattan Bank, Jakarta.
Memperoleh gelar BSBA di bidang
keuangan dari American University,
Washington DC, Amerika Serikat.
Commissioner of PT Bank Niaga
Tbk since December 2003. Until
recently he served as Division Head
of Bank Resolution & Divestment
– Bank Restructuring Unit - the
Indonesian Bank Restructuring
Agency (IBRA). Prior to this he held
executive positions at PT Bank
Nusa Nasional and The Chase
Manhattan Bank, Jakarta. He holds
BSBA degree in Finance from the
American University, Washington
DC, USA.
15
< Index >
Laporan Komite Audit
Tugas Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris
dalam memastikan dilaksanakannya tata kelola perusahaan
yang baik, yang meliputi tugas-tugas berikut:
The Audit Committee’s objective is to assist the Board of
Commissioners in ensuring good corporate governance
practices are adhered to and includes the following duties:
•
Menelaah perencanaan audit baik oleh pihak internal
maupun eksternal, termasuk merekomendasikan
penunjukan Kantor Akuntan Publik.
•
Review of the audit plan of internal and external auditors,
including recommending the appointment of external
auditors.
•
Menelaah laporan audit internal dan eksternal.
•
Review of all internal and external audit reports.
•
Menelaah pengendalian internal dan manajemen risiko.
•
Review of internal controls and risk management.
•
Menelaah penerapan tata kelola perusahaan, etika
bisnis serta pedoman perilaku.
•
Review of the implementation of corporate governance,
business ethics and code of conduct.
16
< Index >
Report of the Audit Committee
Sepanjang tahun 2003 Komite Audit telah melaksanakan 19 kali
pertemuan dan 3 kali pertemuan dengan Dewan Komisaris dengan
fokus pada:
During year 2003, the Audit Committee met 19 times and
3 times with the Board of Commissioners focusing on:
•
Peningkatan kualitas penyajian laporan keuangan agar sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
•
Improving the quality of financial reporting to comply
with regulations.
•
Penelaahan penerapan dan kelengkapan kebijakan manajemen
risiko, terutama risiko kredit, pasar dan operasional serta
kecukupan pengendalian internal.
•
Reviewing the implementation and adequacy of risk
management policy, especially credit risk, market risk,
operational risk and internal controls.
•
Penerapan tata kelola perusahaan, etika bisnis serta pedoman
perilaku.
•
Implementation of corporate governance, business
ethics, and code of conduct.
Susunan Komite Audit per 31 Desember 2003 adalah:
At December 31st, 2003 membership of the Audit Committee comprised:
Ketua
Chairperson
:
Sigid Moerkardjono
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Sekretaris merangkap Anggota
Secretary concurrently as a Member
:
Kanaka Puradiredja
Anggota
Member
:
Mawar I.R Napitupulu
Sigid Moerkardjono
Ketua Komite Audit
Audit Committee Chairperson
17
< Index >
Peter B. Stok
Presiden Direktur
President Director
< Index >
Sambutan Presiden Direktur
Message from the President Director
Nasabah dan Pemegang Saham,
Dear Customers and Shareholders,
Tahun 2003 merupakan momentum sangat penting bagi
Bank Niaga karena merupakan tahun dimulainya langkah
besar dalam mencapai komitmen yang tertuang sebagai
Visi Bank Niaga yaitu Visi 2007. Visi 2007 itu sendiri
merupakan bagian dari kerangka jangka panjang Bank
Niaga untuk dapat mengambil peran yang sangat besar
dalam industri keuangan nasional. Didukung dengan kondisi
makro ekonomi yang membaik, tahun 2003 memberikan
makna yang sangat membanggakan bagi Bank Niaga
karena keberhasilan-keberhasilan yang dicapai.
The year 2003 generated momentum for Bank Niaga in its
steps toward Vision 2007, the centre of the bank’s long term
planning framework designed to give Bank Niaga a prominent
role in the nation’s financial services industry. Good macro
economic conditions also helped drive the bank to a
successful result.
Dari sisi keuangan, Bank Niaga mencatat prestasi laba
bersih tiga kali lebih besar dibanding tahun 2002, yaitu
sebesar Rp 467 miliar sehingga earnings per share menjadi
Rp 5,97 dan return on equity meningkat menjadi 37,53
persen. Pinjaman tumbuh 23 persen dan di sisi lain Dana
Pihak Ketiga tumbuh 9 persen.
Tahun lalu, kami mencanangkan Lima Strategi Pokok yang
akan digunakan Bank Niaga untuk mencapai Visi 2007
yaitu pengembangan usaha, pengelolaan risiko, pembagian
peran dalam organisasi, kinerja keuangan serta peningkatan
sumber daya manusia. Dengan gembira saya sampaikan
bahwa kami mampu memenuhi sebagian besar dari kelima
Strategi Pokok dimaksud untuk periode tahun 2003.
1. Pengembangan Usaha
Dalam upaya mewujudkan usaha perbankan ritel, Bank
Niaga berhasil memperbaiki komposisi Dana Pihak Ketiga
dengan memperbesar dana murah (yaitu giro dan tabungan)
dibanding tahun lalu menjadi 43 persen (ditahun 2002
sebesar 36 persen). Cabang-cabang baru telah didirikan,
dan meluncurkan produk baru e-banking seperti Niaga
Ponsel Access. Berbagai aliansi strategis juga dilakukan
Bank Niaga ditahun 2003, misalnya kerjasama dengan PT
Asuransi Jiwa Sequis Life Indonesia dan PT Asuransi Jiwa
Asih Great Eastern, dengan PT Satelit Palapa Indonesia
untuk pengisian ulang pulsa melalui ATM dan Niaga Access,
dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Telkom untuk
pembayaran tagihan.
From the financial perspective, the bank’s net income was
over three times higher than 2002 at Rp 467 billion or
Rp 5.97 earnings per share and the return on equity increased
to 37.53 per cent. Lending grew 23 per cent and deposits
grew by 9 per cent.
Last year, we set five core strategies in the areas of business
development, risk management, organisational role sharing,
financial performance and human resources development
to achieve Vision 2007. I am pleased to report we were able
to deliver on the majority of these priorities in 2003.
1. Business Development
In the move into retail banking, the bank was able to improve
the composition of its deposits with low cost deposits (current
and savings account balances) representing 43 per cent of
total deposits compared with 36 per cent in 2002. We built
new branches and launched new e-banking products such
as Niaga Ponsel Access. We arranged a number of strategic
alliances in 2003, including cooperation with PT Asuransi
Jiwa Sequis Life Indonesia and PT Asuransi Jiwa Asih Great
Eastern, a top up mobile phone service with PT Satelit
Palapa Indonesia via ATM’s and Niaga Access, and a bills
payment service with Perusahaan Listrik Negara (PLN) and
Telkom.
Leading among Bank Niaga’s key success factors was our
excellent quality service supported by fast and efficient
transaction handling. We can only maintain such high standards
by investing in employee training and through continual
improvements in Information Technology. Recognition of Bank
Niaga’s commitment to excellent quality service over the last
few years came in the bank’s ranking by MRI research as
best yet again in a survey on service quality.
Beberapa kunci keberhasilan Bank Niaga juga didukung
oleh upaya-upaya yang berkaitan dengan Service Quality
19
< Index >
dengan memberikan layanan yang efisien dan cepat dalam
menangani transaksi. Hal ini dapat diwujudkan dengan
investasi yang berkelanjutan melalui pelatihan-pelatihan
karyawan dan pengembangan Teknologi Informasi. Hingga
saat ini Bank Niaga masih membuktikan komitmennya untuk
memberikan Service Quality terbaik bagi nasabah, dimana
secara konsisten bertahun-tahun Bank Niaga berada di
peringkat terbaik dalam Service Quality berdasarkan riset
oleh MRI.
2. Pengelolaan Risiko
Untuk meningkatkan kualitas pinjaman, Bank Niaga sangat
menaruh perhatian pada Manajemen Risiko sehingga di
tahun 2003 kualitas Pinjaman juga dapat diperbaiki. Kredit
bermasalah sebelum memperhitungkan cadangan
penghapusan (NPL gross) menurun menjadi 3,61 persen,
turun dari 6,16 persen di tahun 2002. Penurunan NPL ini
bukan hanya disebabkan oleh meningkatnya pinjaman baru,
namun juga oleh menurunnya jumlah / volume NPL itu
sendiri. Di lain pihak dampak dari pertumbuhan pinjaman
adalah menurunnya CAR dari 12,72 persen menjadi 11,58
persen ditahun 2003, yang masih diatas persyaratan yaitu
sebesar 8 persen.
Komposisi pinjaman juga dapat dikelola dengan baik
sehingga untuk perbankan konsumer menjadi 21 persen
(dari 19 persen tahun 2002), perbankan bisnis menjadi 45
persen (dari 41 persen ditahun 2002) dan perbankan
korporasi menjadi 34 persen (dari 40 persen ditahun 2002).
Dalam pemberian pinjaman Bank Niaga menekankan
pentingnya kualitas dan nilai jaminan di satu pihak, dan di
lain pihak memelihara jumlah pencadangan pinjaman yang
sangat cukup.
2. Risk Management
By placing more emphasis on risk management, the quality
of lending has improved in 2003. The level of gross nonperforming loans was lower at 3.61 per cent, down from
6.16 per cent a year earlier, an indicator not only of the
growth in new lending but also reduction in the volume of
problem loans itself. The effect of loan growth was the
reduction in the capital adequacy ratio from 12.72 per cent
in 2002 to 11.58 per cent in 2003, a level still above the
minimum requirement of 8 per cent.
The composition of the loan portfolio was well managed
with consumer banking contributing 21 per cent of total loans
(19 per cent in 2002), business banking contributing 45 per
cent (41 per cent in 2002) and corporate banking contributing
34 per cent (40 per cent in 2002). We were able to emphasize
the importance of quality and collateral value while on the
other hand maintaining a sufficient level of provision.
As Bank Niaga expands, extra care has been taken with
regard to providing adequate internal controls and adherence
to the principles of corporate governance in every aspect
of the organisation. Bank Niaga is recognised amongst
companies in Indonesia as a leader in practising good
corporate governance and has been an active participant
for improving the code of corporate governance in Indonesia.
3. Organisational Role Sharing
We have concentrated on maximising our efforts in each of
our chosen business segments. Business banking has
focused on the SME segment (small and medium enterprise)
for instance, via KKPA loans (credit offered through primary
cooperatives). Consumer banking has focused on car loans
Kami semakin dekat dalam mencapai visi menjadi lima
besar bank di Indonesia pada tahun 2007. Tahun depan
merupakan momen yang penting..., mengingat kami
melakukan investasi pada jaringan bank dan untuk
memenuhi kebutuhan nasabah yang lebih banyak dan
lebih bervariasi.
20
Pengembangan usaha Bank Niaga tetap dilakukan dengan
memperhatikan prinsip kehati-hatian sehingga Internal
Control dan tata kelola perusahaan (Corporate Governance)
senantiasa menjadi hal yang penting di setiap aspek
organisasi. Bank Niaga termasuk dalam kategori perusahaan
yang mempraktekkan Good Corporate Governance di
Indonesia dan berpartisipasi aktif untuk mengembangkannya
lebih jauh di Indonesia.
and housing loans while corporate banking has
expanded business selectively with the best corporate
borrowers.
In 2003 Bank Niaga contributed 16 per cent of the profits
of CAHB Group (Commerce Asset-Holding Berhad), our
< Index >
3. Pembagian Peran Dalam Organisasi
Upaya pembagian peran utama dilakukan dengan
menekankan fokus usaha pada masing-masing segmen,
dimana perbankan bisnis menjalankan usahanya dengan
fokus pada segmen UKM misalnya melalui program KKPA
(Kredit Koperasi Primer untuk Anggotanya). Perbankan
konsumer menekankan pada penjualan pinjaman melalui
Kredit Mobil dan Kredit Rumah, sedangkan perbankan
korporasi tetap tumbuh secara selektif dengan perusahaanperusahaan yang berkualitas baik.
Di tahun 2003 Bank Niaga memberikan kontribusi sebesar
16 persen laba CAHB (Commerce Asset-Holding Berhad)
Group yang merupakan pemegang saham mayoritas Bank
Niaga dan kami terus berupaya memanfaatkan kerjasama
dengan CAHB Group untuk memperbesar bisnis baru.
Group CAHB saat ini memiliki jaringan kantor BCB di
Singapura, Hong Kong, Tokyo, London dan Mauritius. Salah
satu contoh bentuk kerjasama dimaksud adalah layanan
jasa pengiriman uang bagi TKI di Malaysia melalui layanan
“CashLaju”. Sedangkan anak perusahaan Bank Niaga di
tahun 2003 telah memberikan kontribusi laba bersih sebesar
7,5 persen (Rp 35 miliar).
4. Kinerja Keuangan
Dalam rangka mengimbangi ekspansi usaha, dilakukan
berbagai usaha untuk memperbaiki struktur neraca. Dari sisi
Aktiva, berhasil diperbaiki dengan menurunkan rasio Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah terhadap Total Aktiva menjadi
hanya sebesar 20 persen (dibanding 24 persen ditahun 2002)
yang berarti Bank Niaga telah dapat mengurangi tingkat
ketergantungan pada pendapatan bunga Obligasi Rekap
dimaksud dan lebih fokus untuk meningkatkan pendapatan
dari pinjaman dan aktiva produktif lainnya.
holding company. CAHB’s network includes BCB offices in
Singapore, Hong Kong, Tokyo, London and Mauritius and
we are looking at how we can utilize this network more
effectively to enhance our earnings and generate new
business. One good example of the value of the network
was the creation of a remittance service known as “CashLaju”
for Indonesian workers in Malaysia wanting to send funds
home. Bank Niaga subsidiaries in 2003 contributed 7.5 per
cent (Rp 35 billion) to the consolidated net profits.
4. Financial Performance
Bank Niaga was able to improve the structure of the balance
sheet with a reduction in the level of Government
recapitalisation bonds to 20 per cent of total assets compared
with 24 per cent in 2002. This reduced the level of
dependence on interest earned from the bonds leaving the
bank to focus on improving its earnings from lending and
other interest earning assets.
Significant growth in profit was evident in 2003 alongside
an improvement in the cost to income ratio to 50.4 per cent
compared with 65.9 per cent last year. This has been
achieved by consistently re-engineering the business process,
controlling expenses and through the efforts of an assigned
‘efficiency team’.
A good business performance, among other successes,
contributed to the bank obtaining healthy bank status in
November 2003 moving directly under Bank Indonesia
supervision. This will help to improve Bank Niaga’s image
with its stakeholders. At an Extraordinary General
Shareholders’ Meeting on December 17th, 2003 shareholders
approved a quasi-reorganisation based on the financial report
of July 31st, 2003.
We moved closer to our vision of becoming a top 5 bank
by 2007. The year ahead will be crucial..., as we invest
in our bank network and to meet the needs of a larger,
more diverse customer base
Pada saat yang bersamaan, upaya-upaya peningkatan laba
perusahaan dilakukan dengan memperbaiki manajemen
biaya sehingga rasio biaya dibanding pendapatan dapat
ditekan menjadi 50,4 persen dari tahun sebelumnya yaitu
65,9 persen. Hal ini dilakukan dengan tetap konsisten
melakukan business process reengineering serta kontrol
pengeluaran biaya dan investasi secara khusus oleh tim
efisiensi.
5. Human Resources Development
In addition to routine training activities, the bank’s HR team
developed a distance-learning training platform to be effected
all over Indonesia. This program has been used for training
and certifying all frontliners. At the Extraordinary General
Shareholders’ Meeting, December 17th, 2003 approval was
21
< Index >
Kinerja Bank Niaga yang cukup menggembirakan di atas
diiringi pula oleh keberhasilan lain yang perlu dicatat yaitu
berhasilnya Bank Niaga keluar dari status Bank Dalam
Penyehatan pada bulan Nopember 2003 sehingga sejak
saat itu pengawasannya dikembalikan ke Bank Indonesia,
dengan demikian akan membantu meningkatkan citra Bank
Niaga di mata stakeholders secara keseluruhan. Pada
RUPSLB 17 Desember 2003 telah disetujui Kuasi Reorganisasi
yang didasarkan atas laporan keuangan per 31 Juli 2003.
5. Peningkatan Sumber Daya Manusia
Untuk Sumber Daya Manusia, di samping pelatihan-pelatihan
yang secara rutin dilakukan, pada tahun 2003 telah
dikembangkan platform training dengan konsep distance
learning yang beroperasi secara online di seluruh Indonesia.
Program ini dapat digunakan untuk pelatihan dan sertifikasi
seluruh frontliners. RUPSLB 17 Desember 2003 telah
menyetujui ESOP (Employee Stock Option Program) dengan
menerbitkan saham baru sebesar 5 persen dari lembar
saham ditempatkan dan disetor untuk meningkatkan rasa
kepemilikan karyawan terhadap Bank Niaga.
Dilain pihak untuk mendukung proses operasional layanan
yang dilakukan oleh Sumber Daya Manusia, maka upaya
pendukung juga mencakup memelihara stabilitas dan
meningkatkan secara kontinyu aspek Teknologi Informasi,
dimana pada tahun 2003 telah diimplementasikan Electronic
Delivery Monitoring Centre yang dioperasikan selama 24
jam sehari. Hal itu dimaksudkan agar Electronic Banking
dapat diberikan dengan prima. Di samping itu juga telah
dilakukan penyempurnaan terhadap Dual Data Center (DDC).
Tantangan
Di samping keberhasilan yang diperoleh Bank Niaga di
atas, tantangan yang saat ini masih dihadapi adalah
bagaimana Bank Niaga dapat memposisikan diri sebagai
perbankan ritel di tengah kompetisi yang cukup ketat
mengingat banyak bank yang juga mengarah pada usaha
perbankan ritel. Hal yang berkaitan dengan itu adalah upaya
penggalangan Dana Pihak Ketiga yang saat ini kami
perkirakan seharusnya masih dapat lebih baik lagi.
Pengembangan usaha yang memerlukan tenaga karyawan
baru dalam jumlah yang cukup besar juga merupakan
tantangan tersendiri, karena bukan hanya secara kuantitas
yang harus memenuhi, namun juga secara kualitas harus
dapat memenuhi syarat. Hal itu menjadi sangat penting
mengingat budaya dan nilai-nilai Bank Niaga yang telah
berjalan sangat baik harus dapat dipelihara oleh seluruh
karyawan baik yang telah ada maupun yang baru.
Tinjauan ke tahun 2004
Pemilihan Umum mendatang di Indonesia akan
mempengaruhi sentimen bisnis ditahun-tahun berikutnya.
Sebagaimana biasanya pada saat Pemilu, maka akan
terjadi peningkatan likuiditas dan peredaran uang. Prospek
given to issue additional new shares up to 5 per cent number
of shares issued and paid-up to be available for an Employee
Stock Option Program (ESOP), to reward and encourage
loyalty among our employees.
In addition to supporting the bank’s operations as carried
out by our employees, our Information Technology team
established an Electronic Delivery Monitoring Centre
operating 24 hours a day throughout the year. EDMC ensures
Bank Niaga can provide one of the best electronic banking
services available in the market. In the same year, the final
enhancements to our Dual Data Center (DDC) ensured the
bank has an effective back up for all data and systems
functionality.
Challenges
Amidst the bank’s overall success, our main challenges
continue to be to position Bank Niaga as a premier retail
bank in a highly competitive market with many banks moving
in the same direction and to find the most effective ways to
build low cost deposits, an area where we were successful
but believe we could have raised even more.
Large numbers of new employees to operate the expanded
bank is another challenge, not only in securing the right
quantity, but also the best quality people. This is a crucial
aspect as our success is dependent on building common
values and a strong culture shared equally by existing
employees and new ones.
Outlook 2004
The next election in Indonesia will influence business
sentiment for the year ahead. Traditionally election years
are times of increased liquidity and cash in circulation.
Prospects for increased banking business in 2004 will benefit
from the unusually low level of interest rates, rapid expansion
in retail mall construction, waiting lists of four to ten months
for recently launched small cars and increased investment
in bond and equity markets which will help strengthen the
corporate sector.
There are also a number of adverse factors to bear in mind,
including the continued high level of unemployment and
poverty, the relatively low level of direct investment, the
need for more investment in infrastructure, particularly
roads and power and a generally weak recovery of exports.
The determining factor for the future if there is just one,
must be the size and diversity of Indonesia’s population.
The relatively low penetration of banking services in this
market gives a clear indication of the vast opportunities
for Bank Niaga to explore. Recent media surveys covering
36 million Indonesian city dwellers show 86 per cent owned
a TV set, 43 per cent owned a motorcycle but only 26 per
cent owned a bank account.
22
< Index >
bagi peningkatan bisnis perbankan ditahun 2004 adalah
tingkat suku bunga rendah yang tidak biasanya terjadi,
ekspansi pusat perbelanjaan dan ritel yang cepat, kebutuhan
pembelian mobil yang cukup besar (hingga ada daftar
tunggu selama empat hingga sepuluh bulan untuk pembelian
mobil kecil yang baru-baru ini diluncurkan), serta peningkatan
investasi pada pasar obligasi dan saham yang akan
membantu memperkuat sektor korporasi.
Terdapat pula sejumlah faktor yang bertolakbelakang dan
perlu dicermati, seperti tetap tingginya tingkat penggangguran
dan kemiskinan, tingkat investasi langsung yang secara
relatif rendah, kebutuhan yang lebih banyak pada investasi
infrastruktur, khususnya jalan dan tenaga listrik serta ekspor
yang secara umum masih belum pulih. Faktor penentu
masa depan yang sangat penting adalah besarnya dan
beranekaragamnya masyarakat Indonesia. Penetrasi
layanan perbankan di pasar ini memberikan indikasi yang
jelas bahwa masih terdapat kesempatan besar yang dapat
dijajaki oleh Bank Niaga. Survei media terbaru yang
mengikutsertakan 36 juta penduduk kota Indonesia
menunjukkan bahwa 86 persen memiliki seperangkat TV,
43 persen memiliki sebuah sepeda motor namun hanya 26
persen memiliki sebuah rekening bank.
I and my colleagues are determined that Bank Niaga will capture
a substantial share of this future potential next year. To support the
realisation of Vision 2007, Bank Niaga will continue to carry out its
five core strategies in the areas of business development, risk
management, organisational role-sharing, financial performance
and human resources development.
On behalf of the Board of Directors, I would like to take this
opportunity to thank our stakeholders, customers, shareholders –
including CAHB as the biggest shareholder, the Indonesian Banking
Restructuring Agency, Bank Niaga’s ‘big family’ and society at large
for supporting Bank Niaga’s success. 2003 was a very important
year for us. With a strong performance, Bank Niaga will have the
opportunity to do even better in 2004 and the years ahead.
Kami dan segenap rekan kerja bertekad bahwa Bank Niaga
akan mengambil bagian pada masa depan yang sangat
potensial ditahun depan. Untuk mendukung pencapaian
Visi 2007, Bank Niaga akan tetap konsisten pada lima
Strategi Pokok yaitu pengembangan usaha, pengelolaan
risiko, pembagian peran dalam organisasi, kinerja keuangan
serta peningkatan sumber daya manusia.
Akhirnya, atas nama Direksi, perkenankanlah saya
menyampaikan terima kasih kepada seluruh stakeholder
yaitu para nasabah, mitra usaha, pemegang saham termasuk CAHB sebagai pemegang saham terbesar, Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), keluarga besar
Bank Niaga dan masyarakat luas yang telah mendukung
keberhasilan Bank Niaga. Tahun 2003 ini benar-benar
memiliki arti yang penting bagi kita. Dengan perpaduan
serta sinergi yang lebih kuat lagi, Bank Niaga akan memiliki
peluang usaha yang lebih baik lagi ditahun 2004 dan
seterusnya.
Peter B. Stok
Presiden Direktur / President Director
20 Pebruari 2004 / February 20th, 2004
23
< Index >
< Index >
Dewan Direksi
Board of Directors
1. C. Heru Budiargo
Director
2. Peter B. Stok
President Director
Presiden Direktur PT Bank
Niaga Tbk sejak Juni 2000 dan
Wakil Presiden Direktur dari
tahun 1994 hingga 1997. Selama
periode 1998 sampai 2000 Beliau
menduduki berbagai jabatan yaitu
Executive Vice President
PT Bank Mandiri, Direktur Utama
PT Bank Dagang Negara
(Persero), Direktur Utama
Aerowisata. Sebelumnya Beliau
pernah menjabat sebagai
Komisaris PT Aerowisata,
Komisaris Utama PT Bank
Danamon Tbk, Komisaris
PT Niaga Aset Manajemen dan
Komisaris PT Saseka Gelora
Finance.
Direktur Compliance & Risk
Management PT Bank Niaga
Tbk sejak Juni 2000. Beliau
menjabat berbagai posisi
manajemen senior sejak
bergabung dengan PT Bank
Niaga Tbk pada tahun 1977,
antara lain Corporate Affairs
Head, Human Resources Group
Head, Comptroller, dan Quality
Assurance & Audit Group Head.
Compliance and Risk
Management Director of PT Bank
Niaga Tbk since June 2000. He
has held a number of senior
management positions since
joining the bank in 1977 and
these include Corporate Affairs
Head, Human Resources Group
Head, Comptroller, and Quality
Assurance & Audit Group Head.
1
President Director of PT Bank
Niaga Tbk since June 2000 and
Vice President Director from 1994
to 1997. During the period 1998
to 2000, he held a number of
positions including Executive Vice
President PT Bank Mandiri
(Persero), President Director of
PT Bank Dagang Negara
(Persero) and President Director
of PT Aerowisata. Other positions
7
2
3
4
5
6
held in the past include
Commissioner of PT Aerowisata,
President Commissioner of
PT Bank Danamon Tbk,
Commissioner of PT Niaga Asset
Management and Commissioner
of PT Saseka Gelora Finance.
3. Tay Un Soo
Director
Direktur Finance & Corporate
Planning di PT Bank Niaga Tbk,
sejak November 2002. Beliau
adalah Certified Public
Accountant (Malaysia) dan
Certified Internal Auditor.
Mengawali karirnya di Price
Waterhouse pada tahun 1975.
Kemudian Beliau menduduki
berbagai posisi manajemen pada
management consulting dan
auditing sebelum bergabung
dengan Bank of Commerce
Berhad yang selanjutnya dikenal
sebagai
Commerce
Asset–Holding Berhad sebagai
Group Chief Internal Auditor di
Bumiputra–Commerce Bank.
Beliau menjabat sebagai ketua
dalam profesi internal audit,
sebelumnya menjabat sebagai
President of Information System
Audit & Control Association
(Malaysia Chapter), Chairperson
of Chief Internal Auditor
Networking Group (IBBM) dan
Vice President Institute of Internal
Auditors Malaysia.
Finance & Corporate Planning
Director of PT Bank Niaga Tbk,
since November 2002. A Certified
Public Accountant (Malaysia) and
Certified Internal Auditor, he
began his career at Price
Waterhouse in 1975. He then
held a series of management
positions in management
consulting and auditing before
joining Bank of Commerce
Berhad later known as
Commerce Asset–Holding
Berhad as the Group Chief
Internal Auditor operating out of
Bumiputra-Commerce Bank. A
leader in the internal auditing
profession, he was the past
President of Information System
Audit & Control Association
(Malaysia Chapter), Chairperson
of Chief Internal Auditor
Networking Group (IBBM), and
Vice President, Institute of
Internal Auditors Malaysia.
4. V. Catherinawati Hadiman
Director
Direktur Corporate Banking
PT Bank Niaga Tbk sejak
November 2002. Beliau
menduduki berbagai posisi senior
di PT Bank Niaga Tbk antara lain
Head of Corporate Banking,
Treasury Management Group
Head, Direktur PT Niaga
Management Company and
Niaga Finance Company Hong
Kong. Sebelumnya Beliau
merupakan Auditor di KPMG
Hanadi Sudjendro.
Corporate Banking Director of
PT Bank Niaga Tbk since
November, 2002. Her senior
career positions at PT Bank
Niaga Tbk include Head of
Corporate Banking, Treasury
Management Group Head,
Director of PT Niaga
Management Company and
Niaga Finance Company, Hong
Kong. She was formerly an
auditor at KPMG Hanadi
Sudjendro.
25
< Index >
5. Andi Mohammad Hatta
Director
Direktur Information
Technology & System PT Bank
Niaga Tbk sejak November
2002. Jabatan yang pernah
dipegang di PT Bank Niaga Tbk
sejak 1993 adalah Wakil
Presiden Direktur, Anggota Tim
Manajemen, Direktur dan
Comptroller (Kepala Satuan
Pengawas Intern). Beliau telah
berkarir di Bank Niaga selama
lebih dari 30 tahun.
Information Technology and
System Director of PT Bank
Niaga Tbk since November
2002. Positions held at PT Bank
Niaga Tbk since 1993 include
Vice President Director,
Member of the Management
Team, Director and Comptroller.
His career with Bank Niaga
covers over 30 years in the
bank’s development.
6. Daniel James Rompas
Director
Direktur Business Banking
PT Bank Niaga Tbk sejak
Nopember 2002. Beliau
menjabat sebagai Direktur sejak
tahun 1999 dan menduduki
berbagai posisi senior antara
lain Direktur Commercial
B a n k i n g , A n g g o ta Ti m
Manajemen, Special Asset
Management Group Head,
Corporate Banking Group
Head, dan Merchant Banking
Group Head.
Business Banking Director of
PT Bank Niaga Tbk since
November 2002. He has been
a Director since 1999 and held
senior positions including
Commercial Banking Director,
Member of the Management
Te a m , S p e c i a l A s s e t
Management Group Head,
Corporate Banking Group
Head, and Merchant Banking
Group Head.
7. Hashemi Albakri
Vice President Director
Wa k i l P r e s i d e n D i r e k t u r
PT Bank Niaga Tbk sejak
Nopember 2002. Beliau pernah
menjabat sebagai Direktur
South East Asia Bank, Ltd.,
Direktur Bumiputra-Commerce
Bank (BCB) International Trust
( L a b u a n ) , L td . , D i r e k t u r
Bumiputra-Commerce Bank (L)
L i m i t e d , E x e c u t i v e Vi c e
President dan Head of
Corporate dan Institutional
Banking di BumiputraCommerce Bank Berhad.
Sebelumnya
Beliau
menyelesaikan kualifikasi
dalam bidang hukum di Hudgell
Yeates & Co. dan Arbeid & Co.
Vice President Director PT Bank
Niaga Tbk since November
2002. His former positions
include Director of South East
Asia Bank, Ltd., Director
Bumiputra–Commerce Bank
(BCB) International Trust (L)
Limited., Director BumiputraCommerce Bank (Labuan), Ltd.,
Executive Vice President and
Head of Corporate and
Institutional Banking at
Bumiputra-Commerce Bank
Berhad. Prior to his career in
banking he completed his
articles at law firms Hudgell
Yeates & Co. and Arbeid & Co.
26
< Index >
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Analisa & Pembahasan oleh Manajemen Mengenai Kondisi Keuangan dan Hasil Operasional
Management’s Discussion & Analysis of Financial Condition and Results of Operations
Laporan Laba Rugi
Income Statement
Pendapatan bunga bersih meningkat hampir dua kali
lipat mencapai Rp 938 miliar di tahun 2003
Net interest income almost doubled to Rp 938 billion in
2003
Tingkat suku bunga Rupiah mengalami penurunan hampir
separuh dalam 24 bulan terakhir, sebesar 418 basis point
di tahun 2003 dan 400 basis point di tahun 2002 mengacu
pada SBI. Beberapa faktor yang memberikan kontribusi
terhadap peningkatan pendapatan bunga bersih yang
signifikan meliputi penurunan tingkat suku bunga simpanan
yang lebih cepat dibandingkan dengan penurunan tingkat
suku bunga kredit di tahun ini, peningkatan aktiva produktif,
penetapan pricing dan persyaratan kredit oleh Bank, serta
membaiknya komposisi pendanaan. Bunga bersih meningkat
hampir dua kali lipat dari Rp 477 miliar di tahun 2002 menjadi
Rp 938 miliar di tahun 2003. Pertumbuhan pendapatan
bunga bersih berlangsung terus di sepanjang tahun ini
dengan pendapatan tertinggi di triwulan terakhir.
Rupiah interest rates have halved in the last 24 months,
dropping by 418 basis points in 2003 and 400 basis points
in 2002 using the SBI benchmark. Several factors contributed
to a significant improvement in the bank’s net interest income,
including the decline in deposit rates that far exceeded the
decline in lending rates over the year, the expansion of the
interest-earning asset base, the bank’s pricing and terms
of credits, and an improvement in the mix of funding. Net
interest almost doubled from Rp 477 billion in 2002 to
Rp 938 billion in 2003. The growth of net interest income
was sustained throughout the year, with the highest net
interest income recorded in the fourth quarter.
Dalam miliar Rupiah
Bunga diterima dari:
2003
kontribusi %
% contribution
67
23
4
4
2
100
2002
1,209
1,134
144
186
47
2,720
kontribusi %
% contribution
44
42
5
6
2
100
Pinjaman
Obligasi Pemerintah
Surat berharga
Penempatan pada bank lain
Lainnya
1,565
548
98
86
36
2,333
Bunga dibayar untuk:
2003
kontribusi%
% contribution
2002
kontribusi%
% contribution
896
229
122
92
63
16
9
7
1,659
224
131
155
73
10
5
7
2
67
1,408
5
100
23
76
2,268
1
4
100
Deposit berjangka &
sertifikat deposito
Tabungan
Giro
Pinjaman yang diterima
Surat berharga yang
diterbitkan
Lainnya
In billion Rupiah
Interest earned from:
Loans
Government bonds
Marketable securities
Interbank placements
Other
Interest paid for:
Time deposits &
certificates of deposit
Saving account
Current accounts
Borrowing
Marketable securities
issued
Other
27
< Index >
Bunga diterima
Interest earned
Pendapatan bunga tercatat 14 persen lebih rendah di tahun
2003 yaitu sebesar Rp 2.333 miliar yang mencerminkan
penurunan tingkat suku bunga pasar dan perubahan
komposisi aktiva produktif Bank Niaga. Terlepas dari tingkat
suku bunga yang berlaku di pasar, bunga yang diperoleh
dari obligasi Pemerintah dan surat berharga lebih rendah
dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengingat
sebagian dari instrumen-instrumen ini telah dijual.
Peningkatan portofolio kredit Bank Niaga dalam Rupiah
(meningkat 42 persen menjadi Rp 10.195 miliar) memberikan
kontribusi terhadap pertumbuhan total pendapatan bunga
dari pinjaman yang naik sebesar 29 persen dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Penyaluran pinjaman dalam
valuta asing sedikit lebih rendah yang mencerminkan
kesuksesan Bank Niaga beralih ke bisnis ritel, dimana
pinjaman konsumen meningkat menjadi Rp 2.901 miliar,
atau 20,1 persen dari total pinjaman, dibanding 17,6 persen
tahun sebelumnya.
Interest income was 14 per cent lower in 2003 at Rp 2,333
billion reflecting the decline in market interest rates and
changes in the composition of the bank’s interest-earning
assets. Aside from the market interest rate situation, interest
earned from Government bonds and marketable securities
was lower compared with the previous year because the
total value of these instruments had been reduced through
disposals. The bank’s expanding Rupiah denominated loan
portfolio (up 42 per cent at Rp 10,195 billion) contributed to
a total of 29 per cent growth in interest earned from loans
year on year. The level of foreign currency lending was
slightly lower, reflecting the success of the bank’s shift toward
retail business and in particular to consumer lending which
increased in size to Rp 2,901 billion, resulting in a higher
contribution of 20.1 per cent of total lending, compared to
only 17.6 per cent previous year.
Interest paid
Bunga dibayar
Pengelolaan yang lebih baik atas kewajiban dan tingkat
suku bunga telah menurunkan jumlah bunga dibayar 38
persen hingga mencapai Rp 1.408 miliar. Komposisi dana
murah (giro dan tabungan) meningkat menjadi 43 persen
terhadap total dana masyarakat, dibanding 36 persen tahun
sebelumnya. Dana murah dalam Rupiah tumbuh secara
signifikan sebesar 45 persen mencapai Rp 6.317 miliar.
Deposito dalam valuta asing mengalami penurunan hampir
4 persen.
Better liability and interest rate management, has resulted
in a 38 per cent reduction in interest paid at Rp 1,408 billion.,
Low cost deposits (current and savings account balances)
now contributing 43 per cent of total deposits compared with
a 36 per cent contribution a year earlier. Low cost deposits
in Rupiah grew a significant 45 per cent to Rp 6,317 billion.
Deposits in foreign currencies reduced by less than 4 per
cent.
Other Operating Income
Pendapatan Operasional Lainnya
Pendapatan selain bunga meningkat 23 persen menjadi
Rp 493 miliar yang disebabkan oleh peningkatan pendapatan
komisi dan jasa di luar kredit (terutama berasal dari jasa
kustodian). Bank Niaga merupakan salah satu bank yang
terkemuka dalam jasa kustodian di Indonesia. Pendapatan
yang diperoleh dari penjualan efek, terutama dari obligasi
Pemerintah berbunga tetap, meningkat sebesar kurang
lebih Rp 46 miliar dan peningkatan pendapatan jasa
perbankan lainnya sebesar Rp 25 miliar juga memberikan
kontribusi terhadap meningkatnya pendapatan selain bunga.
Komposisi pendapatan komisi mengalami perubahan sejalan
dengan pertumbuhan pinjaman dan trade finance yang
diharapkan dapat terus berkembang sedangkan pendapatan
komisi dari penjualan produk yang terkait dengan reksadana
Non interest income was higher, up 23 per cent to Rp 493
billion due to increases in non-credit related fees and
commissions (mainly from custodial fees). Bank Niaga is
one of the top Custodian banks in Indonesia. Gains made
from the sale of securities, mainly fixed rate Government
bonds, increased to approximately Rp 46 billion and an
increase in other banking services income of Rp 25 billion
also contributed to the increase in non interest income. The
composition of fee income is changing as loan and trade
finance business is expected to continue to grow while the
contribution of mutual fund related income will proportionately
reduce. The Bank’s fee income ratio at 16.9 per cent in 2003
represented a significant increase compared to 12.6 per
cent in 2002.
28
< Index >
diperkirakan akan menurun. Di tahun 2003, fee income ratio
sebesar 16,9 persen merupakan suatu peningkatan yang
signifikan dibandingkan dengan 12,6 persen di tahun 2002.
Beban Operasional Lainnya
Sejalan dengan ekspansi yang dilakukan oleh Bank Niaga
di pasar ritel, penyebab utama kenaikan biaya sebesar 28
persen dibanding tahun 2002 adalah biaya karyawan termasuk
pelatihan dan biaya promosi. Meskipun demikian, di tahun
2003 ini rasio biaya terhadap pendapatan adalah 50,4 persen,
membaik dari 65,9 persen di tahun 2002. Terdapat peningkatan
provisi dan penyisihan penghapusan aktiva produktif yang
dilakukan sesuai dengan langkah Bank yang semakin berhatihati. Peningkatan biaya ini sejalan dengan rencana untuk
memperluas bisnis ritel dan konsumen yang telah
menunjukkan pertumbuhan dan profitabilitas yang lebih baik.
Laba Bersih
Di tahun 2003, pendapatan operasional bersih mencapai
Rp 337 miliar. Setelah memperhitungkan pendapatan non
operasional seperti pendapatan selisih kurs, manfaat pajak
penghasilan dan hak minoritas, maka laba bersih Bank
tahun 2003 adalah Rp 467 miliar atau Rp 5,97 per saham,
dibandingkan dengan Rp 141 miliar atau Rp 1,80 per saham
ditahun 2002.
Kontribusi Anak Perusahaan
Di akhir tahun 2003, anak perusahaan telah memberikan
kontribusi sebesar Rp 35 miliar atau 7,5 persen terhadap
profitabilitas Bank Niaga. Niaga Finance Co. Ltd. Hong
Kong merupakan kontributor utama sebesar Rp 26 miliar
atau 5,5 persen terhadap laba bersih Bank Niaga.
Other Operating Expenses
As the bank continues to expand in the very lucrative retail
market, costs relating to staff, training and the promotion of
the bank’s brand and service excellence were two of the
main features behind a 28 per cent increase in costs over
the year. However, the cost to income ratio at 50.4 per cent
in 2003 represented an improvement from 65.9 per cent in
2002. Provisions and allowances for possible losses on
earning assets increased, as the bank took a more prudent
view. The increases are in line with the plans to expand
retail and consumer business, areas already demonstrating
stronger growth and profitability.
Net Income
Net operating income for the year was Rp 337 billion. After
applying non-operating gains on translation adjustments,
deferred tax benefits and a small minority interest, net income
for the year was Rp 467 billion or Rp 5.97 per share,
compared with Rp 141 billion or Rp 1.80 per share in 2002.
Subsidiaries Contribution
As of year-end 2003, subsidiaries contributed Rp 35 billion
or 7.5 per cent to Bank Niaga’s group profitability. The main
contributor was Niaga Finance Co. Ltd. Hong Kong with
Rp 26 billion or 5.5 per cent to total Bank Niaga’s group net
profit.
Balance Sheet
Asset growth
Neraca
Bank Niaga menutup tahun 2003 dengan neraca yang lebih
baik yang mencerminkan selain peningkatan laba yang
diinvestasikan kembali, juga komposisi aktiva produktif yang
lebih baik. Total aktiva mengalami peningkatan sebesar
Rp 911 miliar atau meningkat 4 persen dibandingkan tahun
sebelumnya. Sejak tahun 2002, ketergantungan Bank Niaga
terhadap bunga dari obligasi Pemerintah telah berkurang
secara signifikan dengan saldo obligasi Pemerintah pada
The bank closed the year with a stronger balance sheet
reflecting not just the reinvestment of the improved earnings
but a better composition of earning assets. Total assets grew
by Rp 911 billion or an increase of 4 per cent compared to
previous year. For the second successive year the reliance
on interest from Government bonds was significantly reduced,
with the value of Government bonds in the balance sheet
lower by 16 per cent, representing 19.7 per cent of total
assets. The contribution of lending activities has now grown
from 39 per cent of total assets two years ago to 61 per cent
of total assets with total loan growth over the year of
bersambung ke halaman 32
continued on page 32
Pertumbuhan aktiva
29
< Index >
Data Keuangan Utama
Financial Highlights
Dalam miliar Rupiah, kecuali data per-saham biasa
Selama setahun
Laba / (rugi) bersih
Laba / (rugi) sebelum pajak
Per-saham biasa
Laba / (rugi) bersih
Pada Akhir tahun
Total aktiva
Total pinjaman
Cadangan penghapusan & penyisihan pinjaman
Total dana masyarakat
Modal inti (TIER-1)
Total ekuitas
Total kewajiban
Total aktiva produktif
Total aktiva produktif penghasil bunga
Pendapatan / (beban) bunga bersih
Pendapatan selain bunga
Total biaya dana pihak ketiga
Total pendapatan operasional
Total beban operasional
Laba / (rugi) operasional
Jumlah lembar saham yang ditempatkan dan disetor
(dalam angka penuh)
Rasio Keuangan Tertentu
Imbal hasil aktiva (ROA: Return on Assets)
Imbal hasil aktiva produktif (ROEA: Return on Earning Assets)
Imbal hasil ekuitas (ROE: Return on Equity)
Marjin pendapatan bunga bersih
Pendapatan selain bunga terhadap pendapatan operasional
Beban operasional terhadap pendapatan operasional
Rasio biaya terhadap pendapatan
Ekuitas terhadap total aktiva
Kewajiban terhadap ekuitas (dalam X)
Kewajiban terhadap aktiva (dalam X)
Rasio kecukupan modal (CAR: Capital Adequacy Ratio)
Cadangan penghapusan & penyisihan kredit terhadap total kredit
Kredit diklasifikasikan terhadap total kredit (NPL gross)
Kredit diklasifikasikan terhadap total kredit (NPL netto)
Kredit diberikan terhadap dana masyarakat
Giro Wajib Minimum (Rupiah)
Posisi Devisa Netto
Persentase Pelanggaran BMPK
- Pihak terkait
- Pihak tidak terkait
Persentase Pelampauan BMPK
- Pihak terkait
- Pihak tidak terkait
Jumlah karyawan a)
Jumlah cabang
a) Karyawan tetap. tidak termasuk anak perusahaan
# Saldo rata-rata modal inti / ekuitas defisit
30
2003
2002
2001
2000
1999
467
446
141
141
203
77
65
67
(5,604)
(5,604)
In billion Rupiah. except per share data
For the Year
Net income / (loss)
Net income / (loss) before tax
5.97
1.80
2.60
1.38
(4,442.00)
Per-Common Share
Net income (Loss)
23,749
14,408
(604)
19,332
1,313
1,975
21,766
22,734
22,688
938
493
1,247
2,922
(2,585)
337
22,838
11,756
(540)
17,906
1,177
1,476
21,355
21,789
21,762
477
399
2,014
3,176
(3,153)
23
22,957
8,931
(551)
17,279
1,133
1,217
21,738
21,735
21,717
167
457
1,809
2,838
(2,817)
22
18,887
6,278
(981)
14,290
839
1,096
17,798
18,049
18,034
(131)
770
1,319
2,404
(2,347)
57
6,651
6,122
(2,355)
12,578
(8,690)
(8,420)
15,083
7,905
7,902
(1,599)
212
2,305
1,652
(7,457)
(5,804)
78,246,067,184
78,246,067,184
78,246,067,184
78,246,067,184
718,539,351
1.92%
2.01%
37.53%
4.22%
16.86%
88.48%
50.44%
8.32%
11.02
0.92
11.58%
4.20%
3.61%
2.07%
72.82%
5.36%
1.48%
0.61%
0.65%
12.22%
2.19%
12.57%
99.28%
65.94%
6.46%
14.47
0.94
12.72%
4.60%
6.16%
4.11%
60.23%
5.35%
1.17%
0.37%
0.39%
20.62%
0.84%
16.09%
99.24%
78.99%
5.30%
17.87
0.95
16.58%
6.16%
8.28%
6.74%
45.96%
5.47%
2.29%
0.52%
0.52%
#
-1.01%
32.04%
97.62%
66.12%
5.80%
16.24
0.94
21.34%
15.62%
29.82%
43.93%
8.45%
22.64%
-59.22%
-51.62%
#
-14.73%
12.85%
451.27%
-27.11%
#
#
2.27
-122.61%
38.47%
73.84%
48.67%
5.44%
193.63%
0.71%
9.94%
3,468
181
19.73%
3,492
154
20.41%
3,413
133
22.72%
3,238
95
At Year End
Total assets
Total loans
Allowance for loan losses
Total deposits from customers
TIER-1 capital
Total equity
Total liabilities
Total earning assets
Total interest-earning assets
Net interest income / (expense)
Non interest income
Total cost of funds on third party funds
Total operating income
Total operating expense
Net operating income (expense)
Number of issued and paid-in shares
(in whole number)
Selected Financial Ratio
ROA: Return on Assets
ROEA: Return on Earning Assets
ROE: Return on Equity
Net interest margin
Non interest income to operating income
Operating expense to operating income
Cost to income ratio
Equity to total assets
Liabilities to shareholder's equity
Liabilities to total assets
CAR: Capital Adequacy Ratio
Loan losses allowance to total loans
Classified loans to total loans (NPL gross)
Classified loans to total loans (NPL net)
Loan to Deposit Ratio
Minimum deposit requirement (Rupiah)
Net open position
Percentage of legal lending limit violation
- Related parties
- Non-related parties
Percentage of loans over legal lending limit
- Related parties
- Non-related parties
Number of employees a)
Number of branches
32.54%
414.98%
3,345
78
a)
Permanent employees. excluding subsidiaries
# Deficit equity / Tier-1 balance.
31
< Index >
sambungan dari halaman 29
continued from page 29
neraca menurun 16 persen sehingga menjadi hanya
19,7 persen dari total aktiva. Kontribusi pinjaman telah
meningkat dari hanya sebesar 39 persen dua tahun lalu
menjadi 61 persen di tahun 2003, dengan pertumbuhan
pinjaman sebesar 23 persen menjadi Rp 14.408 miliar.
Secara keseluruhan, pertumbuhan pinjaman Rupiah sebesar
42 persen menjadi Rp 10.195 miliar sangatlah baik. Nonperforming loans (gross) bertahan di tingkat 3,61 persen
yang jauh lebih baik dibanding 6,16 persen di tahun 2002,
dan masih dalam batas yang dapat diterima.
23 per cent to Rp 14,408 billion. Within this overall
performance, Rupiah denominated loan growth of 42 per
cent at Rp 10,195 billion was particularly robust. Nonperforming loans (gross) stood at just 3.61 per cent, a
significant improvement compared with 6.16 per cent a year
ago and well within acceptable limits.
Kewajiban: lebih beragam dan dana murah yang
meningkat
Neraca yang semakin baik disebabkan peningkatan total
dana masyarakat sebesar 8 persen dan peningkatan dana
murah sehingga Bank Niaga memiliki profitabilitas yang lebih
baik. Kami berhasil menjalankan program pemasaran untuk
lebih mengembangkan pasar ritel dengan hasil meningkatnya
giro dan tabungan dalam Rupiah sebesar 45 persen menjadi
Rp 6.317 miliar, sedangkan deposito berjangka Rupiah tetap
masih merupakan sumber dana pihak ketiga yang paling
besar mencapai Rp 8.242 miliar pada tahun 2003. Ekspansi
yang terus dilaksanakan oleh Bank Niaga melalui pembukaan
cabang baru ataupun melalui perbankan elektronik diharapkan
dapat terus meningkatkan komposisi dana murah.
Modal
Modal pada 31 Desember 2003 adalah Rp 1.975 miliar,
meningkat 34 persen dari Rp 1.476 miliar ditahun 2002.
Peningkatan ini terutama berasal dari besarnya laba,
sedangkan penambahan modal yang disetor penuh sebesar
Rp 9.270 miliar telah diimbangi dengan akumulasi kerugian
sebesar Rp 8.732 miliar sejalan dengan kuasi-reorganisasi
di bulan Juli 2003. Selain itu terdapat penilaian kembali
aktiva tetap Bank sebesar Rp 108 miliar ditahun 2003.
Liabilities: more diversity and lower funding cost
Contributing to the overall improvement of the balance sheet
was an increase of 8 per cent in total deposits from customer
and a change of emphasis toward growth of lower cost third
party funds and hence better profitability. The bank’s
marketing programmes to build a bigger retail emphasis are
working, with current account and saving accounts in Rupiah
up 45 per cent to Rp 6,317 billion while time deposits in
Rupiah still remained the largest source of third party funds
at Rp 8,242 billion in 2003. Continued expansion of the
Bank Niaga franchise both on the ground and via electronic
access is expected to boost this trend.
Equity
Shareholders’ equity at December 31st, 2003 was Rp 1,975
billion an increase of 34 per cent from Rp 1,476 billion in
2002. The increase was primarily due to the effect of high
earnings, while additional paid up capital of Rp 9,270 billion
was off-set against accumulated losses of Rp 8,732 billion
following the quasi-reorganisation in July 2003. In addition
there was a revaluation of fixed assets at the end of 2003
amounting to Rp 108 billion.
The bank’s capital adequacy ratio at December 31st, 2003
was 11.58 per cent, comfortably higher than the Bank
Indonesia minimum requirement of 8 per cent. The bank
also reported a strong Tier-1 capital of Rp 1,313 billion as
of December 31 st , 2003 an increase of 11.5 per cent
compared to the previous year.
Rasio kecukupan modal Bank pada 31 Desember 2003
adalah 11,58 persen, lebih tinggi dari persyaratan minimum
Bank Indonesia sebesar 8 persen. Bank Niaga juga memiliki
modal Tier-1 yang kuat sebesar Rp 1.313 miliar pada
31 Desember 2003, meningkat 11,5 persen dibandingkan
tahun 2002.
32
< Index >
Tinjauan Operasi
Operating Review
Perbankan Konsumer
Consumer Banking
Perbankan Bisnis
Business Banking
Perbankan Korporasi
Corporate Banking
Operasi dan Teknologi Informasi
Operations and Information Technology
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Bank Niaga Peduli kepada Masyarakat
Bank Niaga in the Community
33
< Index >
Perbankan Konsumer
Consumer Banking
Lynna A. Muliawan,
Head of Consumer Banking Development
Tetap fokus pada nasabah, menyediakan produk
yang tepat
Staying focused on the customer, providing the
right products
Tim perbankan konsumer Bank Niaga memusatkan usaha
mereka di tahun 2003 mereorganisasi bauran produk kami
untuk difokuskan pada relung pasar utama, memenuhi
kebutuhan nasabah yang sebenarnya dan bahkan
memberikan standar layanan yang lebih tinggi dan efisiensi,
serta memanfaatkan kompetensi dalam memproses
transaksi. Ini membuktikan kami memiliki strategi yang
efektif dan dengan gembira kami melaporkan hasil yang
positif. Pinjaman perorangan meningkat mencapai
Bank Niaga’s consumer banking team concentrated on
rationalizing our mix of products focused at key market
niches, meeting genuine customer needs and delivered with
even higher service standards and efficiency, leveraging
our competence in processing transactions. This proved an
effective strategy and we are pleased to report positive
results. Consumer loans increased to Rp 2,901 billion.
Rupiah savings and current account balances in consumer
banking increased 45.7 per cent to Rp 6,316 billion. We
34
< Index >
initially expected still higher growth in funding however the
entire banking sector faced a certain amount of switching
by customers from Rupiah savings and deposits to mutual
funds as falling money market interest rates impacted yields.
Our response was to upgrade our range of mutual funds
as part of our service offer.
A growing presence, better qualified people
Our branch network grew to 181 outlets over the year which
include banking centres and kiosks, mobile banks and
payment points. We broadened our representation to include
Sumatera and Eastern Indonesia and consolidated several
general service branches to focus specifically on consumer
banking. “Preferred Circle” outlets were expanded to 26
nationwide, a substantial contributor to our funding base.
We opened 16 new kiosk style outlets, 17 cash collecting
units and a telesales centre. Financial planner training was
provided to raise our frontliner expertise level and we
completed the year with almost 1,000 marketing
Rp 2.901 miliar. Saldo tabungan dan giro dalam Rupiah
dari perbankan konsumer meningkat 45,7 persen menjadi
Rp 6.316 miliar. Pada awalnya kami masih berharap
pertumbuhan pendanaan yang lebih tinggi akan tetapi sektor
perbankan secara keseluruhan menghadapi peralihan
sejumlah tertentu dari nasabah yang memiliki tabungan
dan deposito dalam Rupiah ke reksadana sebagai dampak
turunnya tingkat suku bunga yang berlaku di pasar. Kami
menanggapinya dengan meningkatkan keragaman
reksadana sebagai bagian dari layanan yang kami tawarkan.
Kehadiran kami bertambah, karyawan juga lebih
berkualitas
Jaringan cabang bertambah hingga mencapai 181 gerai
termasuk cabang utama dan cabang pembantu, kios, kas
mobil dan payment point. Kami memperluas keberadaan
di Sumatera dan Indonesia Timur serta mengkonsolidasikan
beberapa cabang layanan umum untuk memfokuskan
khususnya pada perbankan konsumer. Preferred Circle
telah diperluas menjadi 26 gerai di seluruh Indonesia,
merupakan kontributor penting bagi sumber pendanaan.
Kami membuka 16 gerai baru berjenis kios, 17 unit kas
mobil dan sebuah telesales centre. Pelatihan perencanaan
keuangan diberikan untuk meningkatkan keahlian frontliners
< Index >
representatives tasked with generating new sales leads.
We expect to double this number in the year ahead. Our
ATM presence (both own and via shared networks) expanded
from 1,500 to 2,864 machines to give Bank Niaga customers
better access to their accounts from more ATMs than ever
before. Our IT support team provided instant monitoring of
all Bank Niaga ATMs to ensure we can maintain machine
availability at the optimum.
Relationship focused, technology driven
dan hingga akhir 2003 kami memiliki hampir 1.000 tenaga
pemasaran yang bertugas meningkatkan penjualan. Kami
berharap dapat melipatgandakan jumlah ini di tahun depan.
Kehadiran ATM (yang dimiliki sendiri dan via jaringan
bersama) diperbanyak dari 1.500 menjadi 2.864 mesin agar
nasabah Bank Niaga dapat mengakses rekening mereka
menggunakan ATM dengan lebih mudah dari yang pernah
ada sebelumnya. Tim pendukung TI setiap saat memonitor
semua ATM Bank Niaga untuk memastikan agar dapat
memelihara ketersediaan mesin tersebut secara optimal.
As competition grows, we have reorganised ourselves in
order to be more responsive, moving from the classic approach
of separate servicing for deposit and borrowing customers
to a more customer centric viewpoint. We now view our
customers and their needs from a total relationship perspective
rather than on a product-by-product basis. Part of the process
of doing this is to place more emphasis on the use of
information technology to provide customers electronic access
to the bank at times and in places that are most convenient
to them: building business through strengthening our
Boundless Access initiative while saving on the costs
associated with maintaining a traditional bricks and mortar
branch network. In January we launched a dedicated cellular
phone banking service, Niaga Ponsel Access.
Fokus pada hubungan yang baik, dukungan
teknologi
Sejalan dengan kompetisi yang semakin ketat, kami
melakukan reorganisasi agar dapat lebih responsif, beralih
dari pendekatan klasik yang memisahkan layanan untuk
nasabah penyimpan dana dan peminjam dana ke
pendekatan yang lebih fokus terhadap nasabah. Sekarang
kami memandang nasabah dan kebutuhan mereka dari
suatu perspektif hubungan yang menyeluruh dibandingkan
dengan dari product-by-product basis. Sebagai bagian dari
proses ini, kami menggunakan lebih banyak teknologi
informasi agar nasabah dapat mengakses ke bank secara
elektronik pada saat dan tempat yang paling nyaman bagi
mereka : membangun bisnis dengan memperkuat prakarsa
Akses Tanpa Batas, selain menghemat biaya yang
berhubungan dengan pemeliharaan jaringan cabang yang
sudah ada. Di bulan Januari kami meluncurkan suatu
layanan perbankan dengan telepon selular, Niaga Ponsel
Access.
36
< Index >
Siap melayani Anda
At your service
Di Bank Niaga layanan yang baik merupakan alasan utama
At Bank Niaga good service has been our very reason for
kami untuk tetap eksis, namun layanan yang baik akan dapat
existing, but service is only good when standards are
tetap dipertahankan bila standar senantiasa ditingkatkan dan
continuously raised and regularly re-examined. It was
dievaluasi secara teratur. Oleh sebab itu kami dengan bangga
therefore with some pride that we maintained our position
berhasil mempertahankan posisi pertama dalam Kualitas
as First in Service Quality as awarded by Marketing Research
Layanan sebagaimana diberikan oleh Marketing Research
Indonesia (MRI). We were also delighted to receive the
Indonesia (MRI). Kami juga dengan gembira menerima
Visa Electron Outstanding Performance Award for having
penghargaan Visa Electron Outstanding Performance Award
the highest average transaction amount, an indication in
atas jumlah transaksi rata-rata tertinggi, merupakan suatu
our view that good service remains vital in cultivating greater
indikasi bahwa bagi kami layanan yang baik itu tetap penting
levels of business from customers. Properti Indonesia
untuk meningkatkan bisnis yang diperoleh dari nasabah.
magazine recognised us as the most innovative bank for
Majalah Properti Indonesia memberikan penghargaan sebagai
housing loan products.
bank yang paling inovatif dalam mengembangkan produkproduk kredit rumah.
37
< Index >
Pertumbuhan pinjaman yang mantap
Strong credit growth
Terdapat sejumlah produk pinjaman yang berhasil diluncurkan
kembali di tahun ini. Salah satunya adalah Niaga Kredit
Rumah, suatu fasilitas pinjaman rumah dan merupakan yang
pertama menawarkan tingkat suku bunga tetap selama 20
tahun. Niaga Kredit Mobil telah diperkenalkan di bulan Maret
untuk para pembeli mobil dengan persyaratan yang kompetitif
termasuk rencana pembayaran kembali yang fleksibel.
Keistimewaan kartu kredit Bank Niaga telah ditingkatkan dan
jumlah pemegang kartu kredit meningkat lebih dari 50 persen
di tahun ini. Total pertumbuhan pinjaman perorangan
melampaui target dan menunjukkan adanya peningkatan
kontribusi terhadap total penyaluran pinjaman Bank sebesar
21 persen dibandingkan dengan 19 persen di tahun lalu. Di
saat yang sama kami berhasil mempertahankan kualitas
pinjaman mengingat non-performing pinjaman perorangan
sebenarnya lebih rendah yaitu 0,85 persen dari total pinjaman
dibandingkan dengan 0,9 persen di tahun 2002.
There were a number of successful credit products relaunched during the year. These included Niaga Kredit
Rumah, a house loan facility and the first to offer a 20 year
term that was soon being copied. Niaga Kredit Mobil was
introduced in March for car buyers with competitive terms
which included a flexible repayment plan. The features of
Bank Niaga’s credit card were improved and the active
cardholder base expanded by over 50 per cent during the
year. Total consumer credit growth was above target and
represents an increased contribution to the bank’s total
lending of 21 per cent compared to 19 per cent last year
but with no decline in quality as the level of non-performing
consumer loans was actually lower at 0.85 per cent of total
loans versus 0.9 per cent in 2002.
Aliansi strategis
Untuk memperluaskan dan memperdalam hubungan dengan
para nasabah, kami terus membangun aliansi strategis
dengan para spesialis di pelbagai bidang termasuk Daimler
Chrysler untuk pembiayaan mobil, merupakan bagian dari
rencana yang sudah ada untuk melakukan aliansi dengan
distributor dan pabrikan merek mobil lainnya. Kami
menawarkan nasabah private banking suatu gabungan
layanan wealth management dan produk perlindungan
kesehatan GoldenlinQ dengan PT Asuransi Jiwa Sequis
Life. Kami bekerjasama dengan PT Asuransi Jiwa Asih
Great Eastern menerbitkan suatu co-branded Mastercard,
menandatangani suatu kerjasama dengan Citibank dan AIG
Lippo guna memanfaatkan jaringan elektronik terpadu agar
nasabah dapat membayar
premi asuransi mereka
dengan lebih mudah. Kami
menjalin kerjasama dengan
ERA Indonesia, sebuah agen
properti dan sejumlah
pengembang kawasan
hunian yang besar untuk
menyediakan aspek yang
paling utama dari keamanan
finansial bagi sebuah
keluarga, yaitu sebuah
rumah baru.
Strategic alliances
To broaden and deepen our relationship with customers we
continued to build strategic alliances with specialists in a
number of fields including Daimler Chrysler for car finance,
adding to our existing plans with other leading auto brand
manufacturers and distributors. We offered private banking
customers a combined wealth management and healthcare
product GoldenlinQ with PT Asuransi Jiwa Sequis Life. In
cooperation with PT Asuransi Jiwa Asih Great Eastern we
issued a co-branded Mastercard. We signed an agreement
with Citibank and AIG Lippo to leverage our combined
electronic networks to make it easier for customers to pay
their insurance premiums. And we worked with ERA
Indonesia, a property agent and a number of large housing
developers to provide the most important aspect of financial
security for any family, a new home.
38
< Index >
Perbankan Bisnis
Business Banking
Daniel James Rompas, Director
Kinerja yang baik dengan potensi lebih besar lagi
Good results, but even greater potential
Segmen usaha kecil dan menengah merupakan peluang
yang besar bagi Bank Niaga, dan kami melakukan
pendekatan yang berbeda antara segmen usaha kecil dan
segmen usaha menengah dengan menyesuaikan produk,
layanan dan jenis jaringan/cabang untuk masing-masing
segmen.
The small and medium business segment is a vast
opportunity for Bank Niaga and our approach has been to
differentiate the small business segment from the middle
commercial market and organize ourselves to tailor our
product, presence and service accordingly.
Sejalan dengan prakarsa Bank secara menyeluruh untuk
fokus dalam berhubungan dengan nasabah dan dalam
menentukan target pasar dengan jelas, di tahun 2003 kami
berhasil mencapai pertumbuhan yang signifikan dan stabil
sebesar 36 persen dari total kredit, yang juga memberikan
kontribusi pada pendanaan. Proporsi dana murah pihak
ketiga berhasil ditingkatkan oleh tim perbankan bisnis
dari 27 persen menjadi 37 persen, terutama berasal dari
giro. Bisnis trade finance tumbuh sebesar 51 persen.
Strategi pelayanan usaha kecil
Besarnya pasar usaha kecil dan menengah (UKM)
merupakan tantangan terbesar. Kami telah memperluas
jaringan dan berencana untuk melakukan investasi besar
di tahun 2004 agar dapat semakin dekat dengan nasabah
pada segmen ini. Turun ke lapangan dan memahami
permasalahan setempat merupakan kunci keberhasilan
yang sangat penting.
Kami membagi kategori UKM ke dalam kategori kredit
usaha mikro dan kecil dan menilai setiap kredit berdasarkan
jumlah sales nasabah, total pinjaman masing-masing
nasabah, dan kriteria lain yang sesuai dengan peraturan
Bank Indonesia (sebagai contoh Rp 50 juta untuk usaha
mikro, Rp 500 juta untuk kredit usaha kecil). Pinjaman ini
diberikan melalui mitra kerja seperti lembaga Pemerintah
dan koperasi, bank perkreditan rakyat, perusahaan multifinance dan korporasi besar. Melalui merekalah kami
memberikan pinjaman kepada end user seperti petani atau
peternak, pedagang kecil atau usaha lokal. Pada bulan Mei
2003, bersama dengan sebuah BPR di Cipanas kami
menyalurkan total kredit mikro sebesar Rp 15 miliar, dimana
masing-masing pedagang eceran di Cianjur, Jawa Barat,
menerima Rp 50 juta. Pada bulan September 2003, kami
membantu 1.000 petani di Riau dengan total pembiayaan
sebesar Rp 29 miliar untuk mengembangkan perkebunan
In line with the Bank-wide initiative to focus on relationships
and clearly defined target markets, we were able to achieve
sound and balanced growth in 2003 of 36 per cent in terms
of total credits as well as contributing to deposits raised.
The proportion of low cost third party deposits raised by the
business banking team increased from 27 per cent to 37
per cent, mainly in the form of current accounts. Our trade
finance business grew by 51 per cent.
Strategies for serving the small business
The sheer size of the small and medium enterprise (SME)
market is our greatest challenge. We have broadened our
representation and plan to invest considerably in the year
ahead to bring us closer to customers in this segment. Being
on the ground and in touch with local issues is a critical
success factor.
We divide the SME category into micro and small business
credits and assess each credit using customer sales turnover,
total exposure for each customer and criteria in line with
Central Bank regulations (for example Rp 50 million for
micro credits, Rp 500 million for small enterprise credits).
Credit is provided through business partners. These partners
include Government institutions and cooperatives, rural
banks, multi-finance companies and large corporations. We
work through them to give financing to end users such
farmers or livestock breeders, small traders or local
businesses. In May 2003, through a rural bank (BPR) in
Cipanas, West Java we distributed Rp 15 billion in micro
credits of around Rp 50 million each to market retailers in
Cianjur. In September 2003, we helped 1,000 farmers in
Riau with finance totalling Rp 29 billion to develop palm oil
plantations. CPO (crude palm oil) prices are at historic highs
and working capital loans help these farmers to maintain
their crop yields from year to year.
39
< Index >
kelapa sawit. Dalam sejarahnya CPO (minyak kelapa sawit)
memiliki harga yang tinggi dan kredit modal kerja ini
dimaksudkan untuk membantu para petani tersebut
mempertahankan hasil panen mereka dari tahun ke tahun.
Selain itu kami juga menyalurkan pembiayaan bagi nasabah
UKM di pelbagai sektor antara lain agrobisnis, pertanian,
lembaga keuangan dan industri kecil untuk sektor manufaktur
dan perdagangan. UKM memberikan kemajuan cukup
berarti dalam rangka mencapai target pada Visi 2007.
Kami juga memberikan pinjaman bagi segmen ritel
menengah bawah (hingga sebesar Rp 5 miliar) dan
menengah atas. Untuk segmen ritel menengah bawah kami
fokuskan pada pusat-pusat perbelanjaan yang menghasilkan
bisnis baru maupun bisnis yang diperkenalkan oleh nasabah
yang sudah kami kenal jalur distribusinya. Yang dapat
dimasukkan ke dalam kategori menengah atas adalah
nasabah dengan aktiva atau penjualan hingga Rp 500 miliar
dalam sektor industri yang kami kuasai seperti farmasi,
o t o m o t i f , m e b e l , k e m a s a n d a n a g r o - e k s p o r.
Fokus transaksi
Menjalankan suatu bisnis kecil membutuhkan usaha yang
keras, karena itulah tim Perbankan Bisnis kami senantiasa
membantu mempermudah seluruh aktivitas pengusaha
kecil. Kami meluncurkan Niaga Kredit Ritel, suatu kredit
yang diproses lebih cepat untuk meningkatkan respon kami
terhadap nasabah ritel menengah. Apapun program atau
kategori nasabah, kami memiliki pendekatan yang
komprehensif kepada masing-masing nasabah yang kami
sebut solusi layanan menyeluruh, meliputi berbagai produk
seperti PC Banking yang menggunakan jalur khusus
komputer, jasa pengambilan uang tunai (pick up service),
pembayaran rekening dan perhitungan pajak serta konsultasi
keuangan lainnya.
Melalui program pertemuan khusus dengan nasabah
(Customer Gathering), kami dapat melakukan diskusi dengan
nasabah secara langsung dan memperoleh masukan
mengenai pendekatan dan jenis layanan yang diperlukan
nasabah. Dengan layanan yang semakin baik untuk
nasabah, kami dapat meningkatkan jumlah dana murah
yang sangat bermanfaat untuk komposisi pendanaan Bank
Niaga.
Under this programme approach we have financed SME
customers in several economic sectors, such as agricultural
plantations, farming, financial institutions and small industries
related to manufacturing and trading. SME is making good
progress toward our targets for Vision 2007.
We also operate credit programmes for the medium retail
segment (up to Rp 5 billion) and medium high end segment.
The former is concentrated in retail commercial centres
generating both new and referral business from existing
customers where we know and understand the supply and
distribution chain. The latter is defined as customers with
assets or sales up to Rp 500 billion within a range of industrial
sectors such as pharmaceutical, automotive, furniture,
packaging and agro-exports, sectors in which we have
experience and knowledge.
Transaction focused
Running a small business requires considerable effort, even
at the best of times, which is why our business banking
teams are constantly looking at ways to make life for the
small entrepreneur as easy as possible. We launched a
speedier credit processing system, Niaga Retail Credit to
improve our response time for medium retail customers.
Whatever the programme or category, our approach to each
customer is comprehensive; we call it a total solution service
which encompasses products such as PC Banking using a
dedicated line, cash pick up services, payment of bills and
tax assessment and financial advice.
Customer gatherings help promote discussion and better
understanding of how we can customise our approach and
as our service capabilities grow, the low cost deposits grow
also, contributing positively to the bank’s funding mix.
Our geographical spread
Our efforts so far have been to concentrate on the major
centres of commerce, in the islands of Java, Bali and
Sumatera which combined account for 65-70 per cent of
the population. Looking beyond this main axis using our
branch representation and visits to the other islands we are
able to capture suitable opportunities as they occur.
During the year we opened another SME business centre
at Sidoarjo, south of Surabaya and signed a cooperation
agreement with the local government to develop SME
40
< Index >
Jaringan yang tersebar luas
Usaha kami sejauh ini terpusatkan di pusat-pusat
perdagangan di sekitar pulau Jawa, Bali dan Sumatera
yang berpenduduk 65-70 persen dari keseluruhan penduduk
Indonesia. Namun demikian juga melayani wilayah-wilayah
lainnya.
business in the district. Our other centres are in Lampung,
Jakarta and Bandung, with further centres planned for
Yogyakarta, Bali and Makassar. Our service footprint covers
five business banking areas (Sumatera, West Java, Jakarta,
Central Java, and East Java) and two SME banking areas,
(West Indonesia and East Indonesia).
Business Banking is Education
Tahun ini kami membuka lagi tambahan UKM Center di
Sidoarjo (selatan Surabaya) dan menandatangani suatu
kerjasama dengan Pemerintah setempat untuk
mengembangkan UKM di kawasan tersebut. UKM Center
lainnya terdapat di Lampung, Jakarta dan Bandung. Kami
juga merencanakan pengembangan di Yogyakarta, Bali dan
Makasar. Layanan perbankan bisnis meliputi lima area
(yaitu Sumatera, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah dan
Jawa Timur), serta dua area untuk UKM yaitu Indonesia
Barat dan Indonesia Timur.
Aside from the day to day contact with our customers, we
managed a series of dedicated education workshops and
we invest in training for our account officers. Workshops
were held in March, September and December covering
SME support, general financing schemes and warehouse
financing.
Perbankan bisnis adalah pendidikan
Di samping aktivitas rutin sehari-hari dalam berhubungan
dengan nasabah, account officers mengikuti serangkaian
seminar dan pendidikan yang dirancang khusus untuk
mengembangkan wawasan dan pengetahuan mereka, yaitu
pada bulan Maret, September dan Desember yang
mencakup materi seputar UKM, skema pembiayaan secara
umum dan warehouse financing.
41
< Index >
Jawa Barat / West Java
21 KC
5 Kas Mobil
2 Payment Point
ATM Representation
Jawa Tengah / Central Java
12 KC
4 Kas Mobil
1 Payment Point
ATM Representation
Jaringan Bank Niaga
Yogyakarta
A growing network
Sumatera Utara/
North Sumatera
6
1
5
1
5
KC
Kas Mobil
Payment Point
ATM Representation
Kalimantan Timur/
East Kalimantan
Sulawesi Utara/
North Sulawesi
Papua Tengah/
Central Papua
1
1
1
1
5
KC
Kas Mobil
ATM Representation
KC
Kas Mobil
ATM Representation
KC
ATM Representation
KC
Kas Mobil
ATM Representation
Riau
5
1
KC
Kas Mobil
ATM Representation
Lampung
1
1
KC
Kas Mobil
ATM Representation
< Index >
Banten
7
Lampung UKM/SME
KC
ATM Representation
Jawa Timur/
East Java
29 KC
4 Kas Mobil
2 Payment Point
ATM Representation
Jakarta
41 KC
5 Kas Mobil
4 Payment Point
ATM Representation
Business Banking
Sumatera
Area covers
Business Banking
Jakarta
Area covers
Medan, Pekanbaru &
Batam
Jabotabek, Cilegon &
Bandar Lampung
42
Bandung UKM/SME
Sidoarjo UKM/SME
Business Banking
Jawa Barat/
West Java
Area covers
Business Banking
Jawa Tengah/
Central Java
Area covers
Business Banking
Jawa Timur/
East Java
Area covers
Bandung & Cirebon
Semarang, Kudus,
Magelang, Yogyakarta,
& Solo
Surabaya, Malang,
Gresik, Denpasar,
Makasar, Balikpapan,
Manado, Papua Barat
(Timika/Kuala Kencana)
Bali
5
1
KC
Kas Mobil
ATM Representation
Sulawesi Selatan/
South Sulawesi
2
1
KC
Payment Point
ATM Representation
KC (Kantor Cabang) - Branch
Kas Mobil - Mobile Unit
Payment Point
ATM
:
:
:
:
141
25
15
223
43
< Index >
Bank Niaga berarti Bisnis
Bank Niaga means Business
“Besarnya pasar Usaha Kecil dan Menengah merupakan tantangan
terbesar. Turun ke lapangan dan memahami permasalahan setempat
merupakan kunci keberhasilan yang sangat penting”
“The sheer size of the SME Market is our greatest challenge. Being on the ground and
in touch with local issues is a critical success factor”
Bersama BPR, Bank Niaga mendistribusikan kredit
mikro sebesar Rp 15 miliar atau Rp 50 juta untuk
masing-masing nasabah di Cianjur, Jawa Barat.
With a rural bank (BPR), Bank Niaga distributed Rp 15
billion in micro credits of Rp 50 million each in Cianjur,
West Java.
Kredit UKM memberikan kontribusi yang terus meningkat
terhadap total portofolio kredit Bank Niaga di tahun 2003.
The contribution of SME Loans to the Bank’s total portfolio
increased in 2003.
< Index >
“Membantu pertumbuhan gerai ritel, kami meluncurkan Niaga Kredit
Ritel, suatu sistem pemrosesan kredit yang lebih cepat”
“Helping retail outlets grow, we launched a speedy credit processing system, Niaga
Retail Credit”
“Terbang bersama kami”
“Come fly with me”
Bank Niaga dan RPX Group telah membina
hubungan perbankan selama 15 tahun. Bank
Niaga turut membantu pembiayaan
pengembangan usaha RPX melalui masa
krisis keuangan di tahun 1997-1998 dan masa
berikutnya. Hubungan dengan RPX
didasarkan atas kepercayaan dan layanan
yang baik, juga hubungan yang akan
mengantar RPX menjadi perusahaan regional
di bidang angkutan udara dan logistik.
Bank Niaga and RPX Group’s banking relationship goes
back 15 years. Bank Niaga has helped finance the company’s
business expansion through the financial crisis in 19971998 and beyond. It is a relationship based on service and
trust. And a relationship that is literally taking off as RPX
seeks to become a regional player in the growing airfreight
and logistics business.
Bapak Harsha E. Joesoef
Presiden Direktur RPX Group
45
< Index >
Perbankan Korporasi
Corporate Banking
V. Catherinawati Hadiman, Director
Aktivitas perbankan korporasi Bank Niaga mencakup
pinjaman korporasi, trade finance, cash management,
money market dan layanan foreign exchange untuk nasabah
perusahaan. Di lain pihak di masa mendatang melalui
kerjasama dengan PT CIMB Niaga Securities, kami memiliki
strategi untuk meningkatkan pendapatan komisi dari
pinjaman dan kegiatan pasar modal (saham dan obligasi).
The bank’s activities in the corporate sector encompass
corporate lending, trade finance, cash management, money
market and foreign exchange services for selected corporate
and institutional customers. Our strategy going forward is
to expand the bank’s fee earning base by working closely
with PT CIMB Niaga Securities in assisting companies to
make effective use of commercial lending and capital markets
(equity and debt).
Pinjaman korporasi
Corporate Lending
Pinjaman korporasi meningkat hampir sepertiga
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang diperoleh
dari penyaluran pinjaman modal kerja, pinjaman investasi
(jangka panjang), trade finance dan layanan cash
management.
Business was up by almost one third of the previous year
with activities centered around working capital loans, term
loans, trade finance and cash management services.
Treasury
Treasury
Pasar uang dan valuta asing di dalam negeri memberikan
reaksi yang positif terhadap kerjasama strategis Bank Niaga
dengan CAHB. Aktivitas derivatif tidak banyak, namun
The news of the Bank’s strategic partnership with CAHB
was received very positively in the local foreign exchange
and money markets. There was little activity in derivatives
“Pinjaman korporasi meningkat hampir sepertiga dibandingkan dengan
tahun sebelumnya...”
demikian terdapat peningkatan terhadap penggunaan option
untuk meningkatkan pendapatan dari bunga deposito yang
rendah. Stabilnya nilai tukar Rupiah membuat banyak
perusahaan tidak menggunakan transaksi forwards. Di lain
pihak suku bunga di tahun 2004 diperkirakan akan tetap
turun, untuk selanjutnya bertahan di semester kedua 2004.
Sebagai dampak maraknya pasar obligasi, Treasury
memperoleh keuntungan dari peningkatan yang signifikan
pada pendapatan komisi sebagai tambahan terhadap
pendapatan yang diperoleh dari transaksi valuta asing.
but the practice of utilizing options as a means to enhance
yields on low interest rate deposits grew. A stable rupiah
served to dissuade many corporate customers from using
forwards. Interest rates are expected to fall still further in
2004 before firming during the second half of the year. As
a result of the bullish bond market, Treasury benefited from
a significant increase in fee income in addition to earnings
from foreign exchange transactions.
46
< Index >
Trade Finance
Trade Finance
Volume trade finance (termasuk transaksi yang dihasilkan
oleh Business Banking) meningkat 36 persen menjadi
US$ 634 juta, memberikan kontribusi pada pendapatan
komisi Bank di tahun 2003 terutama dari pembiayaan ekspor.
Perkembangan positif lainnya untuk trade finance adalah
produk baru warehouse financing yang peluncurannya
disaksikan oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan di
Makasar pada April 2003, sertifikasi ISO 9001 untuk proses
ekspor impor dan penghargaan dari Bank Standard
Chartered sebagai “Bank dengan Trade Finance terbaik di
Asia Tenggara”.
Trade Finance volumes (including the business generated
by Business Banking) were up 36 per cent to US$ 634
million contributing to the bank’s fee income with particularly
strong growth in export financing during the year. Other
positive developments included the launch, witnessed by
the Minister of Trade and Industry, of a new warehousing
finance product in April 2003 in Makassar. The bank’s bill
processing system was accredited under ISO 9001 and an
award was received from Standard Chartered Bank for “Best
Trade Finance Bank in South East Asia”.
Investment Services Group
Investment Services Group
Investment Services Group memberikan kontribusi pendapatan
komisi yang signifikan yaitu meningkat hampir 50 persen
dibanding tahun 2002 yang diperoleh dari transaksi jasa
kustodian dan wali amanat. Custodial Service Division juga
berhasil meningkatkan mutu operasionalnya dengan ISO 9001
dan baru saja memperoleh penghargaan dari Surabaya Stock
Exchange sebagai bank kustodian yang paling aktif dalam
transaksi obligasi. Di tahun mendatang melalui kerjasama
dengan PT CIMB Niaga Securities, akan ditingkatkan transaksi
wali amanat, underwriting dan aktivitas lainnya di bidang jasa
kustodial untuk nasabah PT CIMB Niaga Securities.
Contributing to the bank’s total fee income from custodial
and trust services business, the Investment Services Group
had a very positive year with fees up almost 50 per cent
over 2002. Custodial Service Division succeeded in upgrading
its operations to ISO 9001 and recently was awarded by
Surabaya Stock Exchange as the most active custodian
bank in bond transactions. For the year ahead efforts will
be concentrated on closer cooperation with PT CIMB Niaga
Securities to develop corporate trust business, in underwriting
issues as well as developing new business in custodial
services for PT CIMB Niaga Securities customers.
Financial Institutions & Product Group
Financial Institutions & Product Group
Grup ini berhasil meningkatkan jasa cash management dan
jasa pengiriman uang. Beberapa kerjasama cash
management telah dijalin dengan lembaga-lembaga
keuangan lainnya, yakni ABN Amro, Bank UFJ Indonesia,
Bank of China, Bank of America dan AIG Lippo. Selain itu
juga dikembangkan suatu jasa electronic banking khusus
The group has successfully improved its cash management
and remittance service. Several new cash management
alliances were made with other financial institutions, namely
ABN Amro, Bank UFJ Indonesia, Bank of China, Bank of
America and AIG Lippo. The group has also developed an
electronic banking service tailored for financial institutions
called EFFICient. Together with Bumiputra-Commerce Bank,
“Business was up by almost one third of the previous year...”
untuk lembaga-lembaga keuangan yang dinamakan
EFFICient. Bekerjasama dengan Bumiputra-Commerce
Bank, juga telah meluncurkan CashLaju, suatu jasa
remittance bagi para Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia
untuk mengirimkan uang ke Tanah Air.
the group launched CashLaju, a remittance service for
Indonesian workers in Malaysia to send their money home.
47
< Index >
Semua nasabah adalah penting, dan kami
turut bangga atas keberhasilan mereka
All our customers are important, and when
they celebrate, we celebrate with them
Strategi perbankan korporasi tetap difokuskan hanya pada
pasar, segmen dan bisnis yang telah kami ketahui dan
pahami. Di tahun 2003 kami dengan gembira merayakan
keberhasilan seorang nasabah lama kami, Bapak Djoenaedi
Joesoef, yang dinobatkan sebagai “Entrepreneur of the
Year” oleh dewan juri independen yang diketuai oleh Bapak
Kuntoro Mangkusubroto dan disponsori oleh kantor akuntan
publik internasional Ernst and Young.
Part of our strategy at corporate banking is to remain focused
on niches and segments that we know and understand. In
2003 we were delighted to celebrate the success of a
longstanding customer, Mr. Djoenaedi Joesoef, named
“Entrepreneur of the Year” by an independent panel of judges
led by Mr. Kuntoro Mangkusubroto and sponsored by
international accounting firm, Ernst and Young.
Untuk itu kami mengucapkan selamat kepada Bapak
Djoenaedi Joesoef dan seluruh karyawan PT KONIMEX
KARYA UTAMA (Konimex) atas penghargaan yang diterima.
Hampir tiga puluh tahun yang lalu Bank Niaga memberikan
bantuan pembiayaan bagi pendirian kantornya di Jakarta
yang merupakan awal dari hubungan antara Bank Niaga
dengan Konimex hingga sekarang. Bapak Djoenaedi mulai
membangun usahanya dengan 70 orang karyawan dan
kini Konimex mempekerjakan 4.000 orang. Terdapat 400
jenis produk yang dihasilkan dengan lebih dari 100 merek
dagang, yang kini telah menjadi bagian dari
kebutuhan rumah tangga sehari-hari di seluruh Indonesia.
Suatu perjalanan yang cukup panjang yang membuat kami
turut bangga untuk menjadi bagian dari perjalanan
suksesnya.
Kami menanyakan kepada Bapak Djoenaedi apa yang
membuat Beliau menjadi nasabah setia Bank Niaga?
Our congratulations go to Mr. Djoenaedi Joesoef and
everyone at his company, PT KONIMEX KARYA UTAMA.
Nearly 30 years ago Bank Niaga was pleased to assist Mr.
Joesoef with finance to establish his Jakarta office. That
was the beginning of a relationship that continues to this
very day. When he started his business he had 70 employees.
Today the number of his employees is 4,000 producing 400
products, 100 trademarks and a brand that is a household
word across Indonesia. It has been a long journey and we
are proud to be a part of it.
We asked Mr. Djoenaedi what made him such a steady
customer?
“The answer is simple,” he says, “The systems and attitudes
at Bank Niaga have stood firm. Managers change, but the
level of service and commitment has always been there,
year after year and that is extremely rare in any service
business. I hope it never changes!”
“Jawabannya mudah,” katanya “Sistem dan sikap di Bank
Niaga yang kokoh. Meskipun susunan Manajemen
mengalami perubahan, namun tingkat layanan dan komitmen
yang diberikan tetap konsisten dari tahun ke tahun dan ini
sangat jarang ditemukan pada bisnis layanan. Saya berharap
ini tidak akan pernah berubah!”
“Sistem dan sikap di Bank Niaga yang kokoh.
Meskipun susunan Manajemen mengalami
perubahan, namun tingkat layanan dan komitmen
yang diberikan tetap konsisten dari tahun ke
tahun dan ini sangat jarang ditemukan pada
bisnis layanan. Saya berharap ini tidak akan
pernah berubah!” - Bapak Djoenaedi Joesoef,
Chairman of the Board PT Konimex Karya Utama.
“The systems and attitudes at Bank Niaga have
stood firm. Managers change, but the level of service and commitment has always been
there, year after year and that is extremely rare in any service business. I hope it never
changes!” - Mr. Djoenaedi Joesoef, Chairman of the Board PT Konimex Karya Utama.
< Index >
Operasi dan
Teknologi Informasi
Operations and Information Technology
Upaya untuk beralih ke perbankan ritel dan konsumer
dilakukan di tahun 2003 dengan berusaha meningkatkan
akses nasabah ke layanan perbankan elektronik dan juga
mendirikan lebih banyak gerai / jaringan cabang.
Nasabah Bank Niaga menginginkan informasi tentang
rekening bank mereka dan transaksi yang ada secara akurat
dan tepat waktu, dan kini semakin bertambah nasabah
yang ingin memperoleh informasi ini dengan segera. Tim
TI kami menjawab kebutuhan dimaksud dengan
menyelesaikan 53 proyek TI di tahun 2003, dimana 94
persen dari proyek tersebut dapat diselesaikan dalam 60
hari kerja. Beberapa proyek ini meliputi di antaranya Niaga
Quick Pay (layanan pembayaran tagihan rutin dan isi ulang
pulsa), peningkatan kemampuan transfer melalui SWIFT,
peningkatan fungsi pengolahan data dan akses yang lebih
mudah melalui ATM.
Agar bisnis berjalan lancar
Andi Mohammad Hatta, Director
The shift into individual and retail banking continued hand
in hand during 2003 with efforts to improve customer access
to the bank using more electronic channels and outlets.
Bank Niaga’s customers want timely and accurate
information about their bank accounts and the transactions
over these accounts, and increasingly they want to access
this information instantly. Our IT team has responded by
delivering solid results : 53 different projects were completed
over the year with 94 per cent of them delivered within 60
working days. A selection of these projects includes, Niaga
Quick Pay (a bill payment service), enhancements to the
bank’s SWIFT transfer service capability, improved data
mining functions and more ATM access.
Pertumbuhan jaringan Bank Niaga di tahun ini yang
meningkat 18 persen hingga mencapai 181 gerai tentunya
membutuhkan adanya sarana pendukung dan pemeliharaan
yang berkualitas. Sejalan dengan peningkatan jumlah
nasabah kami hingga mencapai 1.300.000 nasabah di akhir
tahun 2003, maka kami telah meningkatkan kemampuan
layanan agar para nasabah kami dapat mengakses rekening
melalui 2.864 ATM (baik ATM Bank Niaga maupun ATM
Bersama). Electronic Delivery Monitoring Center yang baru
diterapkan pada bulan Nopember 2003 dimaksudkan untuk
memastikan Bank menjalankan fungsinya secara penuh
siang dan malam hari.
Business as usual
Standar operasional yang tinggi sangat penting bagi Bank
Niaga, dan sebagai buktinya di bulan Maret 2003 telah
diterapkan ISO 9001:2000 untuk Teknologi Sistem Informasi,
dan juga diterimanya penghargaan dari IBM Indonesia untuk
implementasi dan pengoperasian peralatan eServer iSeries.
Di bulan yang sama melalui kerjasama yang erat dengan
Bumiputra-Commerce Bank Berhad, tim TI telah sangat
berperan dalam membantu pengembangan dan peluncuran
CashLaju yang merupakan layanan pengiriman uang bagi
para pekerja Indonesia di Malaysia. Selain itu baru-baru ini
Bank Niaga menerima dua penghargaan e-business dari
Warta Ekonomi, menduduki peringkat kedua untuk kategori
perbankan dan ketiga untuk seluruh industri.
High operating standards are essential at Bank Niaga, in
March an ISO 9001:2000 for Information System Technology
was implemented and the bank was awarded by IBM
Indonesia for the best High Availability Implementation on
IBM eServer iSeries in Indonesia. In the same month
through close cooperation with Bumiputra-Commerce Bank
Berhad the IT team played a key role in facilitating the
development and launch of the CashLaju money
transmission service for Indonesian workers in Malaysia.
The bank recently received further awards from Warta
Ekonomi magazine for our capability in e-business, coming
second in the category of banking and third overall for all
industries.
Menyongsong masa depan
Preparing for the future
Untuk mendukung pertumbuhan usaha Bank Niaga di masa
mendatang maka di kuartal terakhir tahun 2003 tim TI
melakukan reorganisasi dengan mengalihkan sebagian
fungsi pendukung untuk perbankan konsumer dan
perbankan bisnis ke tim Network & Services. Investasi untuk
hardware dan software di tahun 2004 akan menjadi dua
kali lipat di samping kami akan melakukan outsourcing
dengan mitra strategis untuk beberapa proyek
pengembangan. Kami akan memperkuat core applications
dan kapasitas infrastruktur untuk meningkatkan bisnis.
As the bank enters its next growth phase and reorganizes
both business and support units, IT must respond. In the
last quarter of 2003 the IT function was reorganized,
transferring the support of Consumer and Business Banking
to the Network & Services team. Capital expenditure on
hardware and software will double in 2004 and using
strategic partners we plan to outsource selected new
developments, while strengthening our core applications
and capacity to handle increased levels of business.
As the bank’s network grew over the year so too did the
required level of support and maintenance. The branch
network grew by 18 per cent to 181 outlets. As our customer
base grew we added to our service capability so that by
the end of the year any of our 1,300,000 customers could
access their accounts via 2,864 ATMs, including dedicated
Bank Niaga ATMs and ATM Bersama shared units. A new
Electronic Delivery Monitoring Centre was implemented in
November 2003 to ensure the bank was fully functional,
day and night in its electronic delivery systems.
49
< Index >
Akses tanpa Batas
Boundless Access
Tim dari TI dan Network & Services mempunyai tanggung jawab untuk mewujudkan slogan “Akses Tanpa Batas”. Dengan
slogan ini maka konsep ‘akses kapan saja, di mana saja’ diwujudkan melalui Dual Data Centre yang dibangun pada tahun
2002 dan ditambah dengan layanan-layanan baru di tahun 2003.
Bank Niaga’s IT and Network & Services Team has the responsibility to make the promise of “Boundless Access” a reality.
At the heart of this ‘access any time, anywhere’ concept is the Dual Data Centre which was set up in 2002 and some
additional service offerings were rolled out in 2003.
Niaga Ponsel
EDMC
Pengolahan Data dengan SAP
Yang terbaru dari serangkaian layanan
perbankan elektronik Bank Niaga
adalah Niaga Ponsel Access, suatu
standar baru perbankan yang mobile
/bergerak. Setelah mendaftarkan nomor
telepon seluler di ATM manapun,
nasabah dapat memperoleh informasi
saldo, memindahkan dana, membayar
tagihan, mengisi ulang pulsa dan
mendapatkan informasi nilai tukar
valuta asing dan tingkat suku bunga.
Electronic Delivery Monitoring Centre
kami luncurkan pada Nopember 2003
untuk memastikan agar Bank dapat
memonitor dan mengelola layanan
ATM, Phone Banking Call Centre,
Internet Banking, Cellular Banking dan
PC Banking selama 24 jam sehari.
Prakarsa yang dimulai pada tahun 2003
dengan bekerjasama dengan SAP ini
memungkinkan Bank Niaga memiliki
sejumlah sistem manajemen penting
yang dapat meningkatkan kinerja,
kemampuan perencanaan, penetapan
biaya dan penetapan harga / tarif dan
juga memahami para nasabah kami
dengan lebih baik menggunakan teknik
pengolahan data (data mining).
Niaga Ponsel
The latest in the family of electronic
banking services Niaga Ponsel sets
new standards in “on-the-move”
banking. After registering their mobile
phone number via any ATM, customers
can obtain balance information, transfer
between accounts, pay bills, re-load
their mobile phones and obtain
exchange and interest rate information.
EDMC
Our Electronic Delivery Monitoring
Centre launched in November 2003
ensures the Bank is able to monitor
and manage the performance of ATMs
bankwide, the Phone Banking Call
Centre, Internet Banking, Cellular
Banking and PC Banking services 24
hours a day.
Data Mining with SAP
This initiative began in 2003, in
conjunction with SAP and will give the
b a n k a n u m b e r o f i m p o r ta n t
management systems with which to
upgrade performance, planning, costing
and pricing capabilities as well as
understand our customers better using
data mining techniques.
50
< Index >
Internet Banking
Niaga Global@ccess
Call Center
Niaga Access 14041
JUST - DO - IT
Direktorat Operasi dan Teknologi Informasi Bank Niaga sepenuhnya difokuskan
agar unit bisnisnya menjalankan bisnis. Menurut Direktur TI, Andi Mohammad
Hatta, “TI seharusnya tidak tampak namun harus dapat diandalkan sepenuhnya”
Bank Niaga’s Directorate of Operation and Information Technology (DO-IT) is focused totally on letting the bank’s
business units do business “IT should be invisible yet totally reliable” says IT Director, Andi Mohammad Hatta
51
< Index >
Sumber Daya Manusia
C. Heru Budiargo, Director
Human Resources
Apa yang membedakan karyawan Bank Niaga?
What makes Bank Niaga people different?
Bank Niaga, pencipta lapangan kerja tanpa diskriminasi,
memiliki budaya yang sangat kuat hingga terbangun reputasi
dalam kompetensi dan layanan yang unggul di bidang jasa
keuangan selama bertahun-tahun. Layanan yang baik serta
hubungan yang baik dengan para nasabah diawali dan
diakhiri dengan mutu dan sikap yang baik para frontliners
kami. Lingkungan dan suasana kerja di Bank Niaga adalah
salah satu aspek pendorong dan pemberdayaan. Penilaian
kinerja murni didasarkan atas prestasi sehingga tidak ada
penghalang bagi karyawan yang berprestasi untuk
dipromosikan. Praktek dan kebiasaan sehari-hari membuat
kami mudah untuk melihat kontribusi setiap individu, dan
penghargaan yang diberikan adalah berdasarkan atas
kinerja semata.
Bank Niaga, an equal opportunities employer, has a very
strong culture, responsible for building a reputation for
excellent service and competence in financial services over
many years. Good service and a sound relationship with
our customers starts and ends with the quality and attitude
of our frontliners. The working environment at Bank Niaga
is one of encouragement and empowerment, a true
meritocracy in which there are no barriers to advancement.
Our practices and routines make it easy to see the
contribution of each individual and rewards are based solely
on performance.
Persaingan dalam dunia perbankan semakin kompetitif dari
waktu ke waktu, sehingga dalam hal ini usaha untuk
mempertahankan dan mengembangkan karyawan agar
mereka dapat tetap menjaga reputasi bank secara terusmenerus sekaligus memelihara kualitas pendapatan adalah
merupakan suatu prioritas. Visi kami adalah menjadi lima
besar bank pada tahun 2007 dan berdasarkan benchmark
kami sendiri di tahun 2003 kami telah menjadi 3 besar dilihat
dari laba yang dihasilkan oleh karyawan dan laba
dibandingkan dengan total biaya staf per karyawan.
Pelatihan memiliki peran yang penting, dan sepanjang tahun
2003 sekitar separuh dari 3.468 staf kami menghadiri
pelatihan intern formal, kursus ekstern dan pelatihan khusus.
Hampir semua karyawan ikut serta berbagi pengetahuan
dan aktivitas mentoring dalam 12 bulan terakhir. Budaya
berbagi pengetahuan telah membedakan Bank Niaga
terutama melalui role model oleh para pengawas, pelatihan,
standar yang tinggi dalam praktek sehari-hari serta sistem
kerja.
Bank Niaga menempatkan integritas pada prioritas tertinggi.
Setiap karyawan diminta untuk menandatangani penyataan
kode etik setiap tahun dan pelanggaran terhadap kode etik
tersebut harus dilaporkan, didiskusikan dan dikaji ulang
oleh Komite Personalia. Kebijakan Bank tidak memberi
toleransi sekecil apapun terhadap penyimpangan di bidang
etika bisnis dan integritas.
The banking landscape is more competitive than ever and
the retention and development of people who can sustain
the bank’s reputation and at the same time maintain a quality
earnings base will make the difference. Our vision is to be
a top 5 bank by 2007 and from our own benchmarking in
2003 we are already top 3 in terms of profit generated by
employee and profit to total staff costs per employee.
Training plays a big role and during the year about half of
our 3,468 staff attended formal internal training, external
courses and special events. Almost everyone participated
in some form of knowledge sharing and mentoring activities
in the last 12 months including the use of supervisors as
role models, through direct coaching and in the high standards
of day to day practices and working systems. It is the culture
of sharing of knowledge that differentiates Bank Niaga
Integrity is given the highest priority. Every employee is
requested to sign a Code of Conduct statement and breaches
of the code are reported, discussed and reviewed by the
Personnel Committee. The bank’s policy calls for zero
tolerance of any deviation from ethical business practice
and integrity.
Hiring for an expansion
The priority in human resources development during 2003
was very much on future planning. To fulfill our Vision 2007
we estimate the manpower of the bank will have to double
in size and our challenge is to hit this target, maintain and
improve productivity and build on the professional service
standards for which Bank Niaga is already well known.
52
< Index >
Merekrut untuk memenuhi kebutuhan ekspansi
Prioritas pengembangan sumber daya manusia untuk tahun
2003 adalah perencanaan untuk masa depan. Untuk
mencapai Visi 2007 kami memperkirakan Bank Niaga perlu
menggandakan jumlah tenaga kerjanya dan tantangan kami
adalah mencapai target ini, mempertahankan dan
meningkatkan produktivitas dan standar layanan yang
profesional yang telah terkenal dimiliki oleh Bank Niaga. Di
sepanjang tahun ini Bank Niaga telah menyelesaikan
rencana jangka panjangnya meliputi peralatan, metodologi,
manual dan sistem yang diperlukan untuk menambahkan
sekitar 3.000 karyawan baru sejak tahun 2003 sampai
dengan tahun 2007. Jumlah karyawan kami meningkat
sekitar 600 orang di tahun 2003. Penambahan ini termasuk
juga rekrutmen untuk karyawan non manajerial dengan
status pra headcount.
Memperluas peran SDM di seluruh jajaran Bank
Di tahun ini telah terjadi perubahan besar dalam perekrutan,
pelatihan dan pengembangan karier. Di masa depan,
manajemen unit lini dan bisnis diminta untuk mengemban
suatu peran yang aktif dalam Manajemen SDM, dan proses
pendelegasian ini tidak hanya untuk memastikan suatu
kebijakan perekrutan tenaga kerja lokal yang lebih efektif
di mana saja kami berada, namun juga mendorong para
manajer untuk menyadari pentingnya seleksi karyawan
yang baik sebagai suatu sarana untuk mencapai target
bisnis mereka. SDM sepanjang tahun ini sibuk menyiapkan
HRIS (Sistem Informasi Sumber Daya Manusia) untuk
diluncurkan di tahun 2004, mempersiapkan semua manajer
dengan informasi SDM secara online dan peralatan yang
membantu mereka untuk memperoleh dan mengelola orangorang terbaik di bidangnya. Manajemen SDM secara
bertahap akan memfokuskan diri sebagai konsultan bagi
unit bisnis Bank Niaga.
SDM dan Organisasi yang lebih ramping
Selama lebih dari 18 bulan yang lalu kami terus menerus
melakukan perampingan organisasi dengan mengurangi
tingkat pelaporan hingga menjadi empat tingkat (dari enam
tingkat sebelumnya). Selain itu, kami juga menerapkan
penilaian kinerja dan sistem insentif yang menyeluruh.
During the year we completed our long range plan agreeing
on the new recruitment tools, methodologies, manuals and
systems required to add 3,000 new staff to Bank Niaga by
2007. Our total manpower increased by around 600 staff
in 2003. This additional included new hires for non officer
employees with pra headcount status.
Broadening the HR role across the bank
It was also a year of progressive change in the way the
bank manages recruitment, training and career development.
Going forward, line and business unit management are
being asked to play an active role in HRM (human resources
management), and this process of devolution not only
ensures a more effective local recruitment policy wherever
we are represented but encourages managers to recognize
the importance of good selection as a means to achieving
their business targets. HRM was busy during the year
preparing an HRIS (Human Resources Information System)
to be launched during 2004, providing all managers with
online HR information and tools to assist them to obtain and
manage the best people for the job. HRM will increasingly
focus as a consultant to the business units of the bank.
HR and a flatter organization
Over the past 18 months we have steadily flattened the
organization by stripping out reporting levels to just four
(previously six levels) while implementing a comprehensive
performance appraisal and incentive system. In 2003 we
launched a new structure for the bank as an organization
to separate the business development function from the key
operational support functions.
Employee stock ownership
The Employee Stock Option Programme (ESOP) was
approved by shareholders in December 2003 giving
employees the opportunity to buy shares through an increase
in share capital without pre-emptive rights. This will form an
important part of our ongoing efforts to attract, retain and
motivate high quality, career-oriented achievers.
53
< Index >
“....kami berusaha untuk menjaga nilai-nilai dasar dan budaya
Bank Niaga sebagai kunci pertumbuhan laba yang berkualitas
secara terus menerus sekaligus mempertahankan reputasi kami.”
Di tahun 2003 kami meluncurkan suatu rancangan struktur
organisasi baru dimana Bank Niaga memisahkan fungsi
pengembangan bisnis dari fungsi pendukung operasional
utama.
Kepemilikan Saham oleh Karyawan
Employee Stock Option Programme (ESOP) telah disetujui
oleh para pemegang saham di bulan Desember 2003,
dimana karyawan mendapatkan kesempatan untuk membeli
saham Bank Niaga melalui penambahan modal tanpa hak
memesan efek terlebih dahulu. Prakarsa ini merupakan
bagian penting dari usaha berkelanjutan kami untuk menarik,
mempertahankan dan memotivasi para karyawan yang
berkualitas tinggi dan berorientasi pada karir.
Looking forward
2004 will be a year of significant expansion with a large
number of new branches to open and run. We will recruit
more than double the number of new entrants hired in 2003
at various levels of experience. We will continue to
concentrate on quality service and sales capability. Our
approach to rewarding staff is based on the function of their
job, their productivity and to offer incentives to retaining the
best. Greater emphasis will be given to raise the level of
understanding and adoption of good corporate governance
practices, business ethics and employee discipline as the
bank welcomes a substantial amount of new employees.
The implementation of a complete HR information and
resource planning system in 2004 will be a further valuable
tool in a phase of aggressive recruitment.
Tinjauan ke Depan
Tahun 2004 akan menjadi tahun penting untuk ekspansi
dengan pembukaan dan pengoperasian sejumlah besar
cabang baru. Kami akan merekrut lebih dari dua kali lipat
jumlah karyawan baru di tahun 2003 dengan berbagai
tingkat pengalaman. Kami akan terus berkonsentrasi pada
layanan yang berkualitas, serta kemampuan penjualan.
Penghargaan diberikan kepada karyawan berdasarkan pada
HR faces two big challenges; first, to continue to spread the
message both internally and externally that Bank Niaga is
steadily shifting its business focus toward the retail market.
Second, as we hire large numbers of new people for the
expansion, our efforts to preserve the core values and culture
of the bank are key to sustaining quality earnings growth
and preserving our reputation.
54
< Index >
“.....our efforts to preserve the core values and culture of the
bank are key to sustaining quality earnings growth and
preserving our reputation”.
fungsi pekerjaan, produktivitas mereka dan menawarkan
insentif untuk mempertahankan karyawan yang paling
berprestasi. Penekanan lebih besar akan diberikan untuk
meningkatkan pemahaman dan penerapan praktek tata
kelola perusahaan, etika bisnis dan disiplin karyawan
mengingat Bank Niaga akan menyambut banyak karyawan
baru. Implementasi informasi SDM dan sistem perencanaan
sumber daya manusia secara menyeluruh di tahun 2004
akan menjadi suatu alat yang semakin berharga pada fase
perekrutan yang agresif.
Sumber Daya Manusia menghadapi dua tantangan besar;
pertama, untuk meneruskan dan menyebarluaskan pesan
baik secara internal maupun eksternal bahwa Bank Niaga
secara mantap mengalihkan fokus bisnisnya menuju pasar
ritel. Kedua, sementara kami merekrut banyak karyawan
baru untuk memenuhi kebutuhan ekspansi, maka kami
berusaha untuk menjaga nilai-nilai dasar dan budaya Bank
Niaga sebagai kunci pertumbuhan laba yang berkualitas
secara terus menerus dan mempertahankan reputasi kami.
55
< Index >
Karir di Bidang Keuangan
Careers in Financial Services
“Pelatihan berperan besar di Bank Niaga. Budaya berbagi
pengetahuan membuat kami berbeda”
“Training plays a big role at Bank Niaga. It is the culture of sharing of knowledge
that make us different”
Layanan yang baik dan hubungan dengan nasabah ditentukan
oleh kualitas dan sikap karyawan Bank Niaga. Bank Niaga
merencanakan penambahan karyawan sejumlah 3.000 orang
sampai dengan tahun 2007.
Good service and customer relationships depend on the
quality and attitude of Niaga people. The Bank plans to add
3,000 new staff by 2007.
56
< Index >
Hampir seluruh karyawan Bank Niaga berpartisipasi dalam
berbagai pelatihan atau aktivitas mentoring di tahun 2003
Almost everyone at the bank participated in some form
of training or mentoring activities in 2003
“Employee Stock Option Programme
yang telah disetujui di tahun 2003
memberikan kesempatan kepada
karyawan untuk berpartisipasi dalam
penghargaan yang diberikan atas kerja
keras mereka seiring dengan ekspansi
yang dilakukan”
Sistem Perencanaan Sumber Daya Manusia yang baru
membantu kami mengelola jenjang karir untuk
mempertahankan karyawan yang berprestasi tinggi.
“An employee stock option
programme approved in 2003
gives employees the chance
to participate in the rewards
from their efforts, as the bank
expands”
A new Human Resource Department planning system
will help us manage career paths to retain the best.
57
< Index >
Bank Niaga peduli kepada Masyarakat
Di tahun 2003 aktivitas Tanggung Jawab Sosial Bank Niaga secara konsisten tetap difokuskan
pada tema “Niaga Peduli Pendidikan”
In 2003 for the Bank’s Corporate Social Responsibility activities were still consistently centred
around a “Niaga Cares about Education” theme.
Beasiswa dan Dukungan kepada Universitas
Scholarship and University Support
Donasi berupa beasiswa sejumlah Rp 1 miliar diberikan
dalam rangka peringatan ulang tahun Bank Niaga yang ke
48 pada 26 September 2003. Dukungan finansial ini ditujukan
bagi para mahasiswa yang kurang beruntung untuk
membantu penyelesaian studi mereka, bersamaan dengan
pemberian sumbangan dana langsung untuk melengkapi
fasilitas universitas seperti buku-buku baru untuk
perpustakaan dan penyediaan komputer. Tujuh universitas
yang terpilih yaitu Institut Teknologi Bandung, Universitas
Airlangga - Surabaya, Universitas Hasanuddin - Makassar,
Universitas Gajah Mada - Yogyakarta, Universitas Atmajaya
- Jakarta, Universitas Brawijaya - Malang dan Institut
Teknologi Sepuluh November - Surabaya.
A donation of Rp 1 billion for scholarships was given to
celebrate Bank Niaga’s 48th anniversary on September 26th,
2003. This financial support was directed to students from
under-privileged backgrounds to enable them to complete
their studies, together with some direct grants to improve
university facilities such as new books for libraries and the
provision of computers. Seven universities were selected:
Bandung Institute of Technology, Airlangga University Surabaya, Hasanuddin University - Makassar, Gajah Mada
University - Yogyakarta, Atmajaya University - Jakarta,
Brawijaya University - Malang and Tenth November Institute
of Technology - Surabaya.
Million Books Programme
Program Sejuta Buku
Program “Sejuta Buku“ merupakan suatu program
pengumpulan buku bacaan untuk disumbangkan bagi para
siswa dan anak-anak di yayasan sosial, panti asuhan dan
sekolah-sekolah pada komunitas yang kurang beruntung.
Program ini dimulai pada bulan Mei 2003 dengan
pengumpulan donasi buku baru dan bekas melalui jaringan
Bank Niaga di seluruh Indonesia dan pada akhir tahun
terkumpul sebanyak 802.621 buku yang telah dibagikan
kepada panti asuhan dan sekolah yang berhak
mendapatkannya.
The “Million Books” programme was highly successful in
providing children in social institutions, orphanages and
schools in under-privileged communities with reading
material. Starting in May 2003 the programme gathered
new and used books using the bank’s network across
Indonesia and by year end, 802,621 books had already
been distributed to deserving orphanages and schools.
UNICEF/UNESCO support for Elementary
Education
Continuing the programme with the Department of National
Education and these two aid agencies, Bank Niaga is
participating from 2002 to 2005 to improve and develop
standards at elementary schools and learning communities
in Cirebon. This initiative is designed to encourage the
school authorities to develop their own resources more
efficiently.
< Index >
Bank Niaga in the Community
Dukungan UNICEF/UNESCO untuk Pendidikan
Dasar
Melanjutkan kerjasama dengan Departemen Pendidikan
Nasional dan dua lembaga bantuan PBB yaitu UNICEF dan
UNESCO, Bank Niaga berpartisipasi dalam program tiga
tahun (dari tahun 2002 hingga tahun 2005) yaitu program
untuk meningkatkan standar pendidikan di sejumlah sekolah
dasar dan kelompok belajar di Kotamadya Cirebon. Prakarsa
ini dirancang untuk mendorong para pendidik sekolah agar
dapat mengembangkan sumber daya mereka sendiri secara
lebih efisien.
Niaga Junior Readers
Starting October 2003, Bank Niaga commenced a self help
initiative for the children of its employees to study English
through a voluntary teaching programme by Bank Niaga
employee. With the help and effort of Bank Niaga volunteers,
this English study programme will continue into 2004, to
broaden the outlook and knowledge of our children.
Aid and donations
In support of a number of good causes in the community
during the year the bank dispersed around Rp 1 billion.
Niaga Junior Readers
Berawal di bulan Oktober 2003, Bank Niaga memulai inisiatif
program belajar Bahasa Inggris untuk anak-anak karyawan
Bank Niaga, melalui program mengajar sukarela oleh
karyawan Bank Niaga. Dengan bantuan dan usaha secara
sukarela dari karyawan Bank Niaga, maka program belajar
Bahasa Inggris ini akan berlanjut terus hingga tahun 2004,
guna memperluas wawasan dan pengetahuan anak-anak
karyawan.
Bantuan dan donasi
Bank telah mengeluarkan bantuan dan donasi senilai kurang
lebih Rp 1 miliar untuk berbagai kegiatan amal bagi
masyarakat pada tahun 2003 ini.
Program Sejuta Buku
The Million Books Programme
59
< Index >
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Gunarni Soeworo
Vice President Commissioner
Mengapa tata kelola perusahaan
sedemikian penting bagi bank?
Corporate Governance: why is it
so important for banks?
Sebuah wawancara dengan Ibu Gunarni Soeworo, Wakil
Presiden Komisaris Bank Niaga. Ibu Gunarni Soeworo telah
memelopori tata kelola perusahaan selama bertahun-tahun.
Di bawah ini adalah pandangan Beliau tentang pokok bahasan
tata kelola perusahaan, suatu topik yang masih sering disalah
artikan.
An interview with Ms Gunarni Soeworo, Vice President
Commissioner of Bank Niaga. Ms. Gunarni Soeworo has
championed the good corporate governance cause for many
years. Here is a selection of her views on this often
misunderstood subject.
Apakah tata kelola perusahaan itu dan mengapa
sedemikian penting?
What is corporate governance and why is it so
important?
Tata kelola perusahaan adalah acuan pokok dari praktek,
sikap dan perilaku yang mendasari tanggung jawab moral
perusahaan untuk melindungi kepentingan pemegang saham,
karyawan, nasabah serta masyarakat luas. Baru-baru ini saya
membaca bahwa Federal Reserve Chairman, Alan Greenspan
menjabarkannya dengan lebih sederhana lagi :
“mengoptimalkan penggunaan sumber daya suatu bangsa
untuk tujuan yang paling produktif.”
Corporate governance (CG) is an umbrella term covering
practices, attitudes and codes of behaviour which support
responsible and moral management of companies for the
benefit of their shareholders, employees, customers and
the public at large. I read recently that Federal Reserve
Chairman, Alan Greenspan puts it even more simply: “to
promote the allocation of a nation’s savings to its most
productive uses.”
Tata kelola perusahaan menjadi sangat penting bagi Bank
karena peran Bank yang sangat dominan dalam pertumbuhan
ekonomi sebagai suatu sumber pembiayaan, di samping
alternatif sumber dari pasar modal (saham dan obligasi). Bank
perlu memiliki kewenangan dalam menyalurkan dana menjadi
pinjaman namun perlu juga meyakinkan bahwa dilakukan
pemeriksaan dan pengendalian proses pemberian pinjaman
guna melindungi kepentingan penyimpan dana, peminjam dan
pemegang saham. Jika publik telah memiliki keraguan bahwa
suatu bank memiliki tata kelola yang baik maka akan timbul
krisis kepercayaan dan dapat memicu penarikan dana besarbesaran yang juga dapat terjadi pada bank-bank lainnya.
CG is important to banks because banks have been
historically dominant in fast-emerging economies as one
important source of finance alongside equity and bond
markets for companies seeking to grow. The freedom of
bank managers to use depositors’ funds to lend is essential.
Equally of course is the need for checks and controls to
manage the process properly for the protection of depositors,
borrowers and public shareholders. If the public has some
doubts about the way a bank is governed, widespread
withdrawals could easily trigger problems not only for one
bank but possibly lead to a systemic failure.
Krisis ekonomi dan krisis kepercayaan terhadap perusahaan
telah menjadikan tata kelola perusahaan sebagai topik utama
yang menarik untuk dibahas dalam media masa. Krisis
keuangan di Asia yang dimulai di Thailand merupakan
katalisator bagi perubahan perbankan di Indonesia. Sedangkan
di Amerika Serikat, penurunan yang tajam atas harga saham
dan obligasi setelah kasus Enron dan Worldcom telah
mendorong munculnya ketentuan Sarbanes - Oxley yang
mengatur akurasi dan pertanggung jawaban atas keterbukaan
dan laporan perusahaan (lihat tabel di halaman berikut). Biaya
It took a major economic and corporate crisis to really bring
corporate governance on to the front pages of our
newspapers and our televisions scream. The Asian Financial
crisis, which began in Thailand in 1997, was a catalyst for
change in banking and corporate circles in Indonesia. In the
US, the sharp decline in stock and bond prices after the
collapse of Enron and Worldcom led ultimately to the
Sarbanes-Oxley Act, a series of tough measures to promote
transparency and reliability in corporate reporting (see table
next page). The cost of ignoring the principles of corporate
governance in developing countries has been estimated by
60
< Index >
yang timbul akibat mengabaikan prinsip tata kelola
perusahaan di negara berkembang diperkirakan oleh Bank
Dunia sebesar US 1 triliun, di lain pihak kini sedang dilakukan
perhitungan biaya yang timbul untuk di Amerika Serikat dan
Eropa. Dunia tentunya tidak dapat mentolerir timbulnya
kesalahan serupa di kemudian hari.
Ketentuan-ketentuan terkini yang terkait dengan
tata kelola perusahaan
Basel II
the World Bank at US$ 1 trillion and both the US and Europe
are still counting the financial and job losses of the past two
years of corporate malfeasance. The world just cannot afford
to make mistakes of this magnitude.
Recent corporate governance legislation and new
developments in Indonesia
Basel II
Di tahun 1998, Komite Basel pada Pengawasan Perbankan
memperkenalkan aturan kecukupan modal bagi bank untuk
menerapkan suatu kerangka pengukuran risiko keuangan.
Indonesia diwakili oleh kelompok-kelompok kerja yang ikut
terlibat dalam penyusunan aturan tersebut. Seperangkat
peraturan baru yang disebut BASEL II direncanakan akan
diselenggarakan di 2004 akan menggantikan ketentuan
semula dengan memasukkan perhitungan terhadap risiko
operasional dan risiko keuangan dimana kemudian akan
mensyaratkan adanya jumlah modal minimum yang
dibutuhkan dan tuntutan agar bank lebih terbuka dalam
laporan keuangannya.
In 1998, The Basel Committee on Banking Supervision
introduced capital adequacy rules for banks requiring them
to implement a financial risk measurement framework.
Indonesia was represented in working groups involved. A
new set of regulations called Basel II is planned in 2004 to
replace the original and covers operational risk as well as
financial risk and goes beyond minimum capital requirements
to a supervisory review process and greater disclosure of
banks’ financial status.
Bank Indonesia telah memberikan indikasi agar bank-bank
bersiap diri untuk menerapkan BASEL II.
Bank Indonesia has already indicated it expects banks to
be ready to implement Basel II
Standar Akuntansi Internasional
Pada Februari 2001 Komisi Eropa mengusulkan agar sejak
tahun 2005, semua laporan keuangan perusahaan yang
tercatat di Uni Eropa harus mengikuti standar akuntansi
internasional (IAS) guna meningkatkan transparansi
akuntansi dan menyediakan laporan yang lebih akurat dan
konsisten. Bank Indonesia telah mengadopsi standar baru
bekerjasama dengan IAI (Ikatan Akuntan Indonesia). Pada
Desember 2003 Bapepam mengeluarkan ketentuan yang
mensyaratkan adanya pernyataan pertanggung jawaban
oleh Direksi saat mempublikasikan laporan keuangan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
International Accounting Standards
In February 2001 the European Commission proposed from
2005, all listed EU companies’ accounts should be in
accordance with a set of international accounting standards
(IAS) to improve the transparency of accounting and provide
more accurate and consistent reports. Bank Indonesia has
adopted new standards working with the Indonesian Institute
of Accountants. In December 2003 Bapepam issued a
regulation calling for a signed Directors’ statement of
responsibility for the publishing of the financial statements,
in accordance with generally accepted accounting principles
in Indonesia.
Ketentuan Sarbanes-Oxley
Ketua Komisi Perbankan di Senat Amerika Serikat Paul
Sarbanes dan anggota kongres dari partai Republik Michael
Oxley telah membuat Ketentuan yang kemudian dijadikan
sebagai undang-undang pada bulan Juli 2002 di Amerika
Serikat. Undang-undang ini mengatur prosedur mengenai
akurasi dan keandalan dari keterbukaan / laporan keuangan
perusahaan dan membatasi auditor dari penyediaan jasa
non-auditing. Manajemen puncak harus melakukan verifikasi
laporan keuangan secara pribadi.
Sarbanes-Oxley Act
Senate Banking Committee Chairman, Paul Sarbanes and
Republican congressman Michael Oxley wrote the Act,
which became law in July 2002 in the US. It sets out
procedures regarding the accuracy and reliability of corporate
disclosures, restricts auditors from providing non-audit
services. It requires top executives to verify their accounts
personally.
Di Indonesia Asosiasi Praktisi Hukum sedang melihat
kemungkinan untuk mengajukan draft perubahan undangundang perseroan melalui konsultasi dengan Departemen
Perundang-undangan.
In Indonesia our Lawyers Association is looking closely at
drafting changes to company law in consultation with the
Ministry of Justice
61
< Index >
Bagaimana pendekatan Bank Niaga terhadap tata
kelola perusahaan ?
Alasan utama manajemen Bank Niaga menangani tata
kelola perusahaan dengan sangat serius adalah untuk
menjaga reputasi Bank. Merupakan tugas yang sangat
b e r a t u n t u k m e n e k a n k a n b e ta pa p e n t i n g n y a
mempertahankan reputasi yang baik di pasar keuangan.
Ketentuan-ketentuan mudah untuk diikuti, namun ketentuan
yang ada hanya memandu sebagian kecil dari aktivitas
manajemen sehari-hari. Selebihnya diatur oleh nilai-nilai
pribadi yang dimiliki seseorang yang dikembangkan melalui
budaya kejujuran, keterbukaan, tanggungjawab dan
akuntabilitas. Ini telah berlanjut menjadi budaya Bank Niaga.
Reputasi atas layanan Bank yang tinggi merupakan aspek
utama untuk meraih kepercayaan nasabah selama ini.
Bagaimana tata kelola perusahaan dipraktekkan
sehari-hari di Bank Niaga ?
Secara formal tentunya hal ini dipaparkan dalam analisa
dan pembahasan di dalam laporan tahunan ini. Tata kelola
perusahaan bukanlah sesuatu yang hanya akan dibahas
terbatas di ruang rapat, namun telah merupakan bagian
dari aktivitas bank sehari-hari. Bank Niaga mempunyai
struktur organisasi yang lebih ramping dibandingkan dengan
bank-bank lainnya, hal ini merupakan suatu usaha untuk
mempercepat komunikasi dan memperoleh pemahaman
yang lebih baik terhadap bisnis dan tantangan yang dihadapi.
Ya, di Bank Niaga terdapat pelatihan formal yang menyeluruh
mengenai setiap jenis manajemen risiko namun juga
senantiasa dilakukan pembahasan atas pentingnya prinsip
transparansi dan perilaku yang etis. Kedua aspek tersebut
ikut berperan dalam pengembangan karier. Tata kelola
perusahaan berpengaruh dalam kebijakan remunerasi,
dalam sistem penghargaan (reward) dan dalam kebijakan
mengenai Tanggung Jawab Sosial perusahaan. Hal-hal di
atas akan tercermin antara lain saat Bank Niaga menjalin
kerjasama dengan mitra strategisnya.
Pengendalian internal dan manajemen risiko Bank Niaga
merupakan bagian penting dalam tata kelola perusahaan,
untuk memastikan risiko yang ada dan dampaknya telah
dikelola secara memadai sebagaimana diharapkan oleh
semua stakeholder. Team Manajemen Risiko juga
bertanggung jawab terhadap pengalokasian modal secara
optimal. Lima Komite Eksekutif dimana masing-masing
komite mengawasi risiko yang berbeda, membantu
What is Bank Niaga’s approach to CG?
Bank Niaga’s management takes corporate governance
very seriously indeed for one key reason; the bank’s
reputation. It is very hard to overstate the importance of
maintaining a good reputation in a market economy. Rules
are easy to follow, but rules guide only a small number of
day-to-day management decisions. The rest are governed
by the personal code of values and judgment that good
managers must have, developed through a culture of fairness,
transparency, responsibility and accountability. That has
been and continues to be Bank Niaga’s culture. The bank’s
strong service reputation has everything to do with the trust
of the customer.
So how is corporate governance demonstrated in
practical terms?
Formally it is covered through detailed analysis and discussion
in the pages of this annual report. Corporate governance is
not something that is restricted to boardroom discussions.
It is part of the culture and is happening throughout the
bank, every day. Bank Niaga has a flatter organisation
structure than many other banks, a deliberate effort on the
part of the management to help speed communication and
obtain better understanding of our business and the
challenges we face. Yes, there is extensive formal training
on every type of risk management but there is also
communication of the important principles of transparency
and ethical behaviour. Both play a part in career development.
CG is influential in our remuneration policy, in our rewards
system and in our Corporate Social Responsibility policy as
we play a role in the community. Increasingly it will be evident
in the way we do business with strategic partners.
Bank Niaga’s approach to internal control and risk
management is a significant part of corporate governance
to protect and sustain the bank on behalf of all stakeholder’s,
The bank’s risk management team carry the responsibility
for adequately managing all risks and the optimum allocation
of capital. Assistance from five executive committees, each
with a specific area of risk to monitor, helps maintain the
quality and effectiveness of decision making.
Bank Niaga’s information technology (IT) systems are a
very important part of good corporate governance, by
providing access to data - the intelligence to enable us to
manage the bank’s financial performance and risk position.
62
< Index >
mempertahankan kualitas dan efektivitas pengambilan
keputusan.
Sistem teknologi informasi (TI) Bank Niaga juga merupakan
bagian yang sangat penting dalam tata kelola perusahaan,
dengan menyediakan akses ke data – suatu kecanggihan
yang memungkinkan kami untuk mengelola kinerja keuangan
sekaligus diimbangi dengan perhitungan risiko. Masih
banyak pekerjaan yang sedang kami laksanakan untuk
meningkatkan penyimpanan dan pengolahan data, proteksi
dan akses guna membantu Bank Niaga mematuhi
persyaratan pengawasan dan pelaporan ke Bank Indonesia.
Sudah pasti bahwa untuk mengelola semua ini
cukup mahal, sehingga tata kelola perusahaan
hanya merupakan biaya dan akan mengurangi
laba ?
Itu adalah suatu pertanyaan yang baik tetapi juga merupakan
suatu mitos. Memahami dan mengimplementasikan tata
kelola perusahaan justru dapat meningkatkan nilai dan
kemampuan menghasilkan laba bagi bank. Manajemen
risiko yang baik akan membuat Bank dapat melihat arah
bisnis kedepannya dengan jelas dan menghindari kesulitankesulitan. Memahami manajemen risiko akan membantu
mengembangkan strategi untuk menetapkan harga (pricing)
yang tepat.
Menyangkut biaya, sebagian telah diinvestasikan dalam
bentuk teknologi informasi. Bila Bank merasakan biaya ini
merupakan beban maka perlu dicari alternatif kerjasama
strategis dengan pihak lain. Di Thailand, enam bank terbesar
menguasai sekitar 75 persen dari pasar jasa keuangan.
Di Indonesia kita sudah menyaksikan adanya konsolidasi
penting di sektor perbankan baru-baru ini, termasuk Bank
Niaga, bank asing dan juga bank lokal sedang melakukan
konsolidasi dan sedang terjadi kecenderungan perubahan
kepemilikan secara signifikan. Ini berarti akan terdapat
gagasan baru dan peningkatan layanan bagi nasabah, lebih
banyak pengalaman, keahlian serta secara umum
membaiknya sektor perbankan yang akan bermanfaat bagi
semua pihak hal mana merupakan bagian dari tujuan tata
kelola perusahaan.
Work still goes on to improve data storage, protection and
access to help comply with the supervisory and reporting
requirements of Bank Indonesia as the industry regulator.
Surely the management of all of this is expensive
and so presumably CG is a cost and a drag on
profits?
That is a good question but it is also a myth. A sound grasp
and implementation of CG can raise the value and earning
power of a bank. Good risk management allows the bank
to see its future business direction clearly and avoid problems.
And a good grasp of risk management helps develop a
sound pricing strategy.
As to the costs, a number of them are already in the
investments necessary in information technology. And
increasingly when banks find this a burden, mergers and
cooperation arrangements are an alternative solution. In
nearby Thailand, the six largest banks control about 75 per
cent of the financial services market. In Indonesia we have
seen significant consolidation in the banking sector recently,
Bank Niaga included, as foreign banks as well as local
banks are merging and taking significant equity positions.
This often means new ideas and service improvements for
customers, the injection of more experience and expertise
and a general upgrading of the sector, providing value for
everyone. And more value creation is the best endorsement
of all for corporate governance.
63
< Index >
Tata Kelola Perusahaan
di Bank Niaga
Corporate Governance at Bank Niaga
Dewan Komisaris dan Direksi Bank Niaga memiliki komitmen
untuk memastikan bahwa praktek-praktek tata kelola
perusahaan dilaksanakan sebagai bagian mendasar dari
bentuk tanggung jawab mereka dalam melindungi dan
meningkatkan nilai bagi pemegang saham.
The Board of Commissioners and Board of Directors are
committed to ensuring that Good Corporate Governance
(GCG) practices are implemented as a fundamental part of
discharging their responsibility to protect and enhance
shareholder value.
Sejak Nopember 2000 Bank Niaga telah menerbitkan manual
tata kelola perusahaan yang mengatur aspek utama dan
penerapan praktek terbaik tata kelola perusahaan secara
nasional maupun internasional.
In November 2000 Bank Niaga published a GCG manual
setting out the key aspects and application of national and
international best practices in governance.
Principles of Good Corporate Governance
Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan
Ada empat prinsip utama berkenaan dengan tata kelola
perusahaan, yakni keterbukaan, tanggung jawab,
akuntabilitas dan kesetaraan. Prinsip ini tercermin pada
kegiatan operasional sehari-hari oleh para profesional yang
memiliki komitmen untuk menjalankan operasional Bank
sesuai dengan kepentingan utama Bank dan para pemegang
sahamnya. Informasi mengenai kegiatan operasional dan
hasil yang dicapai oleh Bank disebarkan secara teratur
kepada stakeholders (pihak-pihak yang berkepentingan)
melalui media massa, pertemuan publik dan juga pada
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Tim manajemen
Bank Niaga memegang komitmen untuk memastikan Bank
memenuhi semua peraturan dan hukum yang berlaku.
Dewan Komisaris
Di tahun 2003 Dewan Komisaris Bank Niaga terdiri dari
tujuh orang anggota, yaitu Presiden Komisaris, Wakil
Presiden Komisaris (dengan kapasitas sebagai Komisaris
Independen), dua Komisaris Independen yang lain dan tiga
anggota lainnya. Dewan Komisaris bertindak mewakili
Pemegang Saham bertugas memeriksa dan mengawasi
Direksi dalam peran kolektifnya mengelola Bank sesuai
dengan tujuan dan strategi-strategi bisnis yang telah
ditetapkan. Dewan ini bertugas mengawasi pekerjaan audit
ekternal maupun internal dan memastikan temuan audit
ditindaklanjuti. Komite Audit, Komite Remunerasi serta
Komite Nominasi membantu para Komisaris memastikan
tata kelola perusahaan diterapkan secara terus menerus.
Komisaris Independen
There are four core principles relating to GCG in Bank Niaga,
namely transparency, responsibility, accountability and
fairness. These principles are reflected in the day to day
operations and management of Bank Niaga by professionals
committed to operating in the best interests of the bank and
its shareholders. Information about the operations and the
results of the bank is disseminated regularly to stakeholders
using the media, through public meetings and also at the
Annual General Meeting of shareholders. Bank Niaga’s
management team remain committed to ensure the bank is
compliant with all regulations and all prevailing laws.
The Board of Commissioners
The Board of Commissioners of Bank Niaga consisted of
seven members, comprising a President Commissioner, a
Vice President Commissioner (in the capacity of Independent
Commissioner), a further two Independent Commissioners
and three members. The Board of Commissioners acts on
behalf of the shareholders to provide oversight and
supervision of the Board of Directors in their collective role
to manage the bank in line with stated goals and business
strategies. They are charged with supervising external and
internal audit work and to ensure audit findings are followed
up. The Audit Committee and the Remuneration and
Nomination committee assist the Commissioners in ensuring
good corporate governance practice is adhered to at all
times.
Independent Commissioners
Independent Commissioners are defined as persons not
affiliated in any way with the controlling shareholders, with
Komisaris Independen didefinisikan sebagai seseorang
64
< Index >
yang tidak terafiliasi dalam segala hal dengan pemegang
saham pengendali, tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
Direksi atau Dewan Komisaris serta tidak sedang menjabat
sebagai Direktur pada suatu perusahaan yang terkait dengan
Bank. Sesuai dengan peraturan yang berlaku minimum 30
persen dari total anggota Dewan Komisaris harus
independen.
no affiliated relation with any of the Board of Directors or
Commissioners and not concurrently holding the position of a
Director in a company related in any way with the bank.
According to the law not less than 30 per cent of the total
number of Commissioners shall be independent.
Direksi
The Board of Directors comprises a President Director, a Vice
President Director and five Directors, one of whom serves as
Compliance Director responsible for the implementation of
good corporate governance and compliance with the prevailing
laws and regulations relating to bank supervision and public
company status.
Direksi terdiri atas Presiden Direktur, Wakil Presiden Direktur
dan lima Direktur, salah satu Direktur menjabat sebagai
Direktur Kepatuhan yang bertanggung jawab terhadap
implementasi tata kelola perusahaan dan kepatuhan
terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
mengenai pengawasan bank dan status perusahaan publik.
Direksi bertanggung jawab untuk menciptakan pengawasan
internal yang efektif dan efisien, memonitor dan mengelola
risiko, memelihara iklim yang kondusif bagi peningkatan
produktivitas dan profesionalisme, mengelola sumber daya
manusia dan suksesi serta melaporkan kinerja Bank secara
keseluruhan kepada para pemegang saham pada Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Direksi dicalonkan dan dipilih oleh RUPST untuk masa
jabatan yang berakhir pada RUPST ketiga sejak tanggal
pengangkatan. Meskipun demikian, para pemegang saham
diperkenankan untuk memberhentikan Direktur sebelum
masa kerjanya berakhir melalui keputusan RUPST.
Pencalonan Direksi diusulkan oleh Komite Nominasi dan
Remunerasi yang terdiri dari paling sedikit tiga anggota
yang memiliki tanggung jawab sebagai berikut :
• Mengembangkan sistem nominasi bagi Direksi dan
•
•
•
•
Komisaris
Melaksanakan pengkajian ulang kinerja Direksi dan
Komisaris
Menyetujui peran, tanggung-jawab dan deskripsi tugas
secara rinci masing-masing anggota Direksi dan Komisaris
Merekomendasikan sistem remunerasi yang tepat bagi
Direksi dan Komisaris
Meyakinkan tersedianya suksesi kepemimpinan
The Board of Directors
The Board of Directors is responsible for effective and efficient
internal control, for monitoring and managing risks, to maintain
a conducive climate for increased productivity and
professionalism; to manage the bank’s human resources and
report to shareholders at the Annual General Meeting of
Shareholders (AGM) on the overall performance of the bank.
The Board of Directors are nominated and elected by the AGM
for a term that ends from the date of their appointment.
Shareholders may however, remove any Director prior to the
expiration of his or her office through the resolution of an AGM.
Nomination to the Board of Directors is proposed by the
Nomination and Remuneration Committee which consists of
at least three members with an Independent Commissioner as
the head of Committee with the following responsibilities:
• To develop the nomination system for both boards
• To conduct performance reviews of both boards
• To agree the roles, responsibilities and detailed job
description for each board member
• To recommend an appropriate remuneration system for
•
both boards
To assure the bank’s top management succession plan
All directors have unrestricted access to Bank Niaga’s records
and information including detailed financial and operational
reports from senior management as required, and may consult
with other employees and seek information upon request.
Semua Direktur memiliki akses tidak terbatas, boleh
mempergunakan semua catatan dan informasi Bank Niaga
65
< Index >
termasuk laporan keuangan dan operasional dari manajemen
senior sebagaimana diperlukan dan diperkenankan untuk
berkonsultasi dengan karyawan lain serta mencari informasi
sesuai dengan keperluan yang ada.
Pengkajian Kinerja Direksi dan Dewan Komisaris
Para pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan (RUPST) diperkenankan untuk mengkaji
ulang kinerja Direksi ataupun Dewan Komisaris, anggotaanggota yang ada serta tanggung jawab penting mereka.
Dewan Komisaris juga mengevaluasi kinerja Direksi, secara
individu dan secara tim pada pertemuan bulanan Dewan
Komisaris dan Direksi.
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris mengadakan rapat setiap bulan,
sedangkan Direksi mengadakan rapat paling sedikit dua
minggu sekali atau kapan saja jika diperlukan. Rapat Dewan
Komisaris dan Direksi diselenggarakan setiap bulan untuk
membahas kemajuan Bank secara umum. Setiap notulen
rapat terdaftar dan didiskusikan.
Performance Review of the Board of Directors and
Board of Commissioners
The shareholders at the Annual General Meeting of
Shareholders (AGM) may review the performance of either
board, the members and key areas of responsibilities. The
Board of Commissioners also evaluates the performance
of the Board of Directors, individually and as a team, at the
monthly joint Board Meeting.
Meetings of the Boards
The Board of Commissioners meets monthly, the Board of
Directors meets at least fortnightly or as and when required
and both boards meet together every month to discuss the
general progress of the bank. The minutes of each meeting
are tabled and discussed.
The summary of the board meetings by attendance during
2003 is as follows:
Ringkasan daftar hadir Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
di tahun 2003 adalah sebagai berikut:
Rapat Dewan
Komisaris
Board of
Commissioners
(BoC) Meetings
Dr Rozali bin Mohammed Ali
Gunarni Soeworo
Sigid Moerkardjono
Datuk Hamzah bin Bakar
Encik Mohd Saleh bin Mahmud
Dato’ Halim bin Muhamat
Mohammad Syahrial *)
Peter B. Stok
Hashemi Albakri
Andi M. Hatta
Tay Un Soo
V. Catherinawati Hadiman
C. Heru Budiargo
D. James Rompas
Rapat Direksi
Board of
Directors
(BoD) Meetings
Rapat Gabungan
Dewan Komisaris
dan Direksi
BoC and BoD
joint Meetings
12
12
11
11
8
12
6
-
12
12
11
11
8
12
6
-
22
22
19
22
22
19
22
11
12
11
12
12
11
11
*) Mengundurkan diri sejak 21 Oktober 2003
*) Resigned as at October 21st, 2003
66
< Index >
Komite-komite yang melapor kepada Dewan
Komisaris
Committees reporting to the Board of
Commissioners
Dewan Komisaris dibantu oleh dua komite yaitu:
The Board of Commissioners is assisted by two committees:
1. Komite Audit
1. The Audit Committee
Komite Audit mengadakan pertemuan sedikitnya sebulan
sekali, terdiri atas tiga anggota (termasuk satu Komisaris
Independen) dimana masing-masing sangat kompeten
dalam bidang keuangan, perbankan dan akuntansi.
Tanggung jawab kolektif mereka adalah mengawasi dan
memeriksa kelalaian yang terdapat pada laporan keuangan,
pengendalian internal dan proses audit.
The Audit Committee, meeting at least once a month, is
comprised of three members (including an Independent
Commissioner) each of whom is highly competent in finance,
banking and accounting. Their collective responsibility is
supervision and oversight of financial reporting, internal
control and the audit process.
Susunan Komite Audit di tahun 2003 adalah sebagai berikut:
The composition of the Audit Committee in 2003 was as
follows:
Ketua
: Sigid Moerkardjono
(Komisaris Independen)
Sekretaris dan Anggota : Kanaka Puradiredja
Anggota
: Mawar I.R Napitupulu
Chairperson
:
Secretary and Member
Member
:
:
Bp. Kanaka Puradiredja dan Ibu Mawar I.R Napitupulu
keduanya memiliki pengalaman yang luas dalam bidang
akuntansi dan manajemen keuangan dimana mereka
masing-masing adalah managing partner di salah satu
Kantor Akuntan Publik di Indonesia.
Both Mr. Kanaka and Ms. Mawar I.R Napitupulu have
considerable expertise in accounting and financial
management in their positions as managing partners of
Indonesian accounting firms.
2. Komite Nominasi dan Remunerasi
2. The Nomination and Remuneration Committee
Dewan Komisaris membentuk Komite Remunerasi di bulan
Maret 2000, dan kemudian digabungkan dengan Komite
Nominasi yang dibentuk pada bulan Maret 2002 (disahkan
pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2002)
dengan tugas untuk mengkaji dan menentukan:
The Board of Commissioners formed a Remuneration
Committee in March 2000, and combined it with a Nomination
Committee established on March 2002, (endorsed at the
Annual General Meeting of Shareholders 2002), with the
duties to review and determine:
•
•
Jumlah dan susunan Dewan Komisaris dan Direksi
•
Kriteria keanggotaan Dewan meliputi kualifikasi yang
diinginkan, dan pengalaman untuk individu yang baru
diangkat
The size and composition of the Board of Commissioners
and Directors.
•
The criteria for Board membership including desirable
qualifications and experience for individual new
appointees.
•
Potential candidates for appointment to the Boards of
Commissioners and Directors.
•
The basis for determining and calculating performancebased bonus payments awarded to Directors and
Commissioners to be proposed to the Annual General
Meeting of Shareholders of Bank Niaga.
•
The appropriate remuneration system for Board of
Commissioners and Directors.
•
Mengidentifikasi calon potensial untuk diangkat sebagai
anggota Dewan Komisaris dan Direksi
•
Dasar untuk menentukan dan menghitung pembagian
bonus prestasi yang diberikan kepada Direksi dan
Komisaris yang diusulkan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan Bank Niaga
•
Merekomendasikan sistem remunerasi yang tepat bagi
Direksi dan Komisaris
Komite Nominasi dan Remunerasi terdiri dari seluruh anggota
Dewan Komisaris dan Presiden Direktur.
Sigid Moerkardjono
(Independent Commissioner)
Kanaka Puradiredja
Mawar I.R Napitupulu
The Nomination and Remuneration Committee consists of
all members of the Board of Commissioners and the President
Director.
67
< Index >
3. Komite Eksekutif
Direksi dibantu oleh delapan Komite Eksekutif :
Komite Manajemen Risiko (RMC)
Komite Risiko dan Kebijakan Kredit (CRPC)
Komite Asset dan Liability (ALCO)
Komite Risiko Pasar (MARCO)
Komite Operasional dan Teknologi (OTC)
Komite Personalia (PC)
Komite Pengembangan Bisnis dan Pemasaran
3. Executive Committees
The Board of Directors is assisted by eight Executive
Committees:
•
•
•
•
•
•
•
Tanggung jawab Komite Eksekutif adalah untuk memberikan
opini secara profesional dan membantu Direksi dalam
mengimplementasikan strategi secara efisien dan efektif,
mengkaji ulang kinerja operasional dan masalah penting
yang dihadapi Bank Niaga serta mengelola risiko secara
sistematis dan proaktif.
Credit Risk and Policy Committee (CRPC)
Asset and Liability Committee (ALCO)
Market Risk Committee (MARCO )
Operation and Technology Committee (OTC)
Personnel Committee (PC)
Business Development and Marketing Committee
(BDMC)
(BDMC)
Komite Tata Kelola Perusahaan (CGC)
Risk Management Committee (RMC)
•
Corporate Governance Committee (CGC)
The Executive Committees are responsible to provide
professional opinions and assistance to directors in the
efficient and effective implementation of strategies, to review
operating performance and significant issues confronting
Bank Niaga and to managing risks systematically and
proactively.
68
< Index >
Tabel di bawah ini menunjukkan jumlah rapat yang
diselenggarakan oleh masing-masing komite dan kehadiran
masing-masing Direktur pada rapat tersebut di tahun 2003:
Komite
Committee
The table below shows the number of meetings held by
each committee and attendance by each of the Directors
during 2003:
Peter B.
Stok
Hashemi
Albakri
D. James
V.C.
Rompas Hadiman
A.M.
Hatta
C. Heru
Budiargo
Tay Un
Soo
Manajemen Risiko
Risk Management
Dipimpin oleh/chaired by:
Peter B. Stok
A
H
4
4
2
4
3
4
4
4
2
4
4
4
4
4
Risiko & Kebijakan Kredit
Credit Risk & Policy
Dipimpin oleh/Chaired by:
C. Heru Budiargo
A
H
12
13
8
13
12
13
13
13
*
13
10
13
*
13
Asset & Liability
Asset & Liability
Dipimpin oleh/Chaired by:
A
H
12
13
10
13
12
13
12
13
*
13
10
13
13
13
A
H
12
12
8
12
1*
12
11
12
*
*
10
12
10
12
A
H
5
5
3
5
*
5
*
5
5
5
4
5
5
5
A
H
9
10
7
10
10
10
9
10
8
10
10
10
9
10
A
H
6
6
6
6
4
6
5
6
4
6
2*
6
5
6
A
H
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Tay Un Soo
Risiko Pasar
Market Risk
Dipimpin oleh/Chaired by:
V. Catherinawati Hadiman
Operasional dan Teknologi
Operational and Technology
Dipimpin oleh/Chaired by:
Andi M. Hatta
Personalia
Personnel
Dipimpin oleh/Chaired by:
C. Heru Budiargo
Pengembangan Bisnis & Pemasaran
Business Development & Marketing
Dipimpin oleh/Chaired by:
Hashemi Albakri
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Dipimpin oleh/Chaired by:
Peter B. Stok
A: Rapat yang dihadiri
Attended meeting
H: Rapat yang diadakan
Meetings Held
*) Bukan anggota
Non members
69
< Index >
Kebijakan Remunerasi
Remuneration Policy
Anggaran Dasar Bank Niaga menyebutkan bahwa RUPST
menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi.
Pada RUPST di tahun 2003, kewenangan untuk
menetapkan remunerasi Direksi telah didelegasikan kepada
Dewan Komisaris.
Bank Niaga’s Articles of Association specify the AGM shall
determine the remuneration of the Board of Commissioners
and the Board of Directors. At the AGM of Shareholders in
2003, the authority to determine the Board of Directors
remuneration was delegated to the Board of Commissioners.
Remunerasi Komite Audit, Komisaris dan Direksi untuk
tahun 2003 dan 2002 dalam Rupiah adalah sebagai berikut:
The aggregate remuneration in Rupiah of the Audit Committee,
Commissioners and the Directors for the year 2003 and 2002
are as follows :
Komite Audit
Audit Committee
Total
Komisaris
Commissioners
Gaji
Salary
Tunjangan Tetap
Fixed Allowance
2003
2002
744,231,000
671,153,846
2003
2002
3,837,596,360
2,197,692,336
190,384,625 *)
79,500,000
4,027,980,985
2,277,192,336
2003
2002
8,261,165,760
7,182,217,928
Tunjangan Tetap
Fixed Allowance
6,101,873,558 *)
2,969,580,615
Total
14,363,039,318
Total
Direksi
Directors
Gaji
Salary
*) Kenaikan yang cukup signifikan dalam komponen Tunjangan
Tetap Komisaris dan Direksi di tahun 2003 (dibandingkan tahun
2002) disebabkan adanya perubahan kebijakan remunerasi
yang diterapkan di tahun 2003 sesuai keputusan RUPS tahun
2003, disamping adanya perbedaan perlakuan pajak, dimana
di tahun 2002 Tunjangan Tetap diberikan dalam bentuk Benefit
in Kind (subject to corporate tax) sedangkan di tahun 2003
Tunjangan Tetap diberikan dalam bentuk Benefit in Cash
(subject to individual tax).
10,151,798,543
*) The significant increase in Fixed Allowance for Commissioners
and Directors in 2003 (compared to 2002) was due to a change
of remuneration policy in accordance with AGM resolution in
2003, in addition to a change in tax treatment : in 2002 Fixed
Allowance was a Benefit in Kind (subject to corporate tax) and
in 2003 a Benefit in Cash (subject to individual tax).
Dalam RUPS April 2003 (untuk Laporan Keuangan tahun
At the AGM in April 2003 (for financial year 2002)
2002) telah disetujui pemberian Special Allowance / Bonus
shareholders approved a Special Allowance / Bonus / Tantiem
/ Tantiem bagi Komisaris dan Direksi Perseroan masingfor Commissioners and Directors as follows :
masing sebagai berikut :
Komisaris Rp 722.807.664 Commissioners
Direksi Rp 3.425.641.025 Directors
Special Allowance / Bonus / Tantiem bagi Komisaris dan
Direksi Perseroan untuk tahun 2003 akan dibicarakan dan
disetujui dalam RUPS tahun 2004 sehingga tidak tercantum
dalam Laporan ini.
The Special Allowance / Bonus / Tantiem for Commissioners
and Directors for financial year 2003 will be reviewed at
the AGM in 2004.
70
< Index >
Laporan Keuangan
Financial Reporting
Direksi bermaksud untuk menyajikan penilaian yang
seimbang, jelas dan bermanfaat atas posisi dan prospek
Bank Niaga dan anak perusahaannya dalam Buku Laporan
Tahunan terutama dalam Sambutan Presiden Komisaris,
Sambutan Presiden Direktur dan Analisa & Pembahasan
oleh Manajemen mengenai Kondisi Keuangan dan Hasil
Operasional.
The Boards aim to present a balanced, clear and meaningful
assessment of the Bank’s and Group’s financial positions
and prospects in the Annual Report primarily through the
Message from the President Commissioner, Message from
the President Director and Management’s Discussion &
Analysis of Financial Condition and Results of Operations.
Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab
atas Laporan Keuangan Konsolidasi
Directors’ Statement Regarding the Responsibility
for the Consolidated Financial Statement
Dapat dilihat pada bagian Laporan Auditor halaman pertama
sesuai ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
No. VIII.G.11 tertanggal 22 Desember 2003.
Please refer to the statement contained in the first page of
the Audit Report as required by Capital Market Supervisory
Board (Bapepam) Regulation No. VIII.G.11 December 22nd,
2003.
Indeks Persepsi Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Perception Index
Berdasarkan index yang disusun oleh Indonesian Institute
of Corporate Governance (IICG), di tahun 2003 Bank Niaga
berada di posisi kelima di antara perusahaan publik lainnya.
Bank Niaga was ranked fifth amongst public listed companies
in the survey conducted by the Indonesian Institute of
Corporate Governance (IICG).
Laporan Tahunan
Annual Report
Di tahun 2003 Bank Niaga berada di posisi ketiga diantara
perusahaan tercatat lainnya dalam hal transparansi yang
dinilai berdasarkan pada tingkat keterbukaan informasi
dalam Buku Laporan Tahunan 2002 sesuai dengan survey
yang dilakukan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara,
Direktorat Jendral Pajak, Badan Pengawas Pasar Modal,
Bursa Efek Jakarta, Ikatan Akuntan Indonesia dan Komite
Nasional tata kelola perusahaan.
In 2003 Bank Niaga was ranked third among public listed
companies for transparency based on the level of information
and disclosure in its annual report 2002 as surveyed by the
Ministry of State Owned Enterprises, Directorate General
of Tax, the Indonesian Capital Market Supervisory Agency,
the Jakarta Stock Exchange, the Indonesian Institute of
Accountants and The National Committee for Corporate
Governance.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Komunikasi yang efektif antara Bank Niaga dan pihak-pihak
yang berkepentingan (stakeholders) merupakan hal yang
sangat penting dalam penerapan tata kelola perusahaan
yang baik dan merupakan tanggung jawab Sekretaris
Perusahaan yang dalam hal ini berada di bawah supervisi
Presiden Direktur. Sekretaris Perusahaan juga bertugas
mengingatkan akan tanggung jawab dan akuntabilitasnya
dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.
Effective communication between the bank and its
stakeholders is an important factor in the implementation of
corporate governance and is the responsibility of the
Corporate Secretary who reports direct to the President
Director in this matter. The Corporate Secretary is also
tasked to remind the Board of Directors as to their
responsibility and accountability in implementing corporate
governance.
71
< Index >
Kegiatan Tata Kelola Perusahaan
di tahun 2003
Corporate Governance Calendar 2003
Januari
January
:
Revisi Pedoman Standar Etika Karyawan serta Penandatanganan oleh seluruh karyawan Bank Niaga.
Published a revised set of standards governing business ethics to be signed by all employees of Bank
Niaga.
Maret
:
1. Ibu Gunarni Soeworo, Wakil Presiden Komisaris, menjadi pembicara dalam sosialisasi
tentang “A Code for Good Corporate Governance for the Banking Sector” yang diselenggarakan oleh
FIAB (Federation of Indonesian Association of Banks).
2. Pembaharuan Piagam Nominasi dan Remunerasi.
1. Ms. Gunarni Soeworo, Vice President Commissioner, spoke on the subject of “A Code for Good
Corporate Governance for the Banking Sector” at the FIAB (Federation of the Indonesian Association
of Banks).
2. The Nomination and Remuneration Committee charter was revised.
:
Dalam rangka memperingati ulang tahun Indonesian Institute of Corporate Governance, Bp. C. Heru
Budiargo selaku Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko menjadi pembicara untuk topik “Paradigm
Shifting toward Good Corporate Governance”.
Mr. C. Heru Budiargo, Compliance and Risk Management Director gave a speech at an event commemorating
the anniversary of the Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG) on the topic “Paradigm Shifting
toward Good Corporate Governance”.
:
Bp. C. Heru Budiargo selaku Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko menjadi pembicara dalam
pertemuan bulanan yang diselenggarakan oleh National Committee for Corporate Governance membawakan
topik “How to Develop Transparency and Disclosure in your Company”.
Mr. C. Heru Budiargo, Compliance and Risk Management Director gave a speech at the monthly meeting
of the National Committee for Corporate Governance (NCCG) entitled “How to Develop Transparency
and Disclosure in your Company”.
:
Berpartisipasi dalam Survey Corporate Governance Perception Index yang dilakukan oleh the Indonesian
Institute of Corporate Governance, untuk menilai pencapaian perusahaan dalam mengimplementasikan
Tata Kelola Perusahaan.
Participation in the Corporate Governance Perception Index Survey of the IICG as an assessment of
Good Corporate Governance practices.
:
Terpilih sebagai pemenang ketiga Annual Report Awards dalam penyajian informasi yang transparan
untuk Laporan Tahunan 2002 dengan kategori Perusahaan Terbuka (Listed Company) yang diselenggarakan
oleh Menteri Negara Urusan BUMN, Direktorat Jendral Pajak, Badan Pengawas Pasar Modal, Bursa
Efek Jakarta, Ikatan Akuntan Indonesia dan National Committee for Corporate Governance.
Ranked third for Annual Report Awards amongst public listed companies for transparency based on the
level of information and disclosure in its Annual Report 2002 as surveyed by the Ministry of State Owned
Enterprises, Directorate General of Tax, the Indonesian Capital Market Supervisory Agency, the Jakarta
Stock Exchange, the Indonesian Institute of Accountants and the National Committee for Corporate
Governance.
Desember :
1. Berpartisipasi dalam Survey Pengukuran Corporate Governance Perception Index yang dilakukan
oleh the Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG).
2. Rapat Komite Tata Kelola Perusahaan melakukan revisi standar etika karyawan dalam hal penerimaan
hadiah dan bingkisan.
1. Participated in the Perception Index Measurement Survey run by IICG.
2. Meeting of the Corporate Governance Committee of Bank Niaga to revise the code of ethics relating
to procedures governing the receipt of gifts by employees.
March
Juni
June
Juli
July
Agustus
August
Oktober
October
December
72
< Index >
Pernyataan Pengendalian Intern
Internal Control Statement
Tanggung Jawab Direksi terhadap Pengendalian
Intern
Board of Directors’ Responsibility for Internal
Control
Direksi menyatakan bertanggung jawab terhadap sistem
pengendalian intern dan penelaahan terhadap
keefektifannya. Direksi memiliki komitmen untuk
meningkatkan sistem perbankan yang aman dan handal
melalui manajemen risiko yang efektif dan penerapan tata
kelola perusahaan yang baik.
The Board of Directors acknowledges its responsibility for
the system of internal control and for reviewing its
effectiveness. It is committed to promoting a secure and
sound banking system through effective risk management
and good corporate governance practices.
Pengendalian intern ditetapkan setelah mempertimbangkan
pengaruh lingkungan secara menyeluruh yang dilakukan
bersama-sama dengan penilaian yang memadai terhadap
risiko yang relevan serta mekanisme pemantauan yang
efektif. Meskipun demikian, penting untuk disadari bahwa
sistem pengendalian yang ada hanya dapat memberikan
keyakinan yang memadai dan tidak memberikan jaminan
sepenuhnya terhadap salah saji atau kerugian yang material.
Tujuan dari pengendalian intern adalah bukan untuk
meniadakan risiko sama sekali, namun untuk memungkinkan
Bank mencapai tujuannya dalam batas risiko yang masih
dapat dikelola. Keefektifan pengendalian intern harus dikaji
dalam konteks ini.
The internal controls were established after the overall
control environment had been considered together with a
proper assessment of the relevant risks and monitoring
mechanisms. However, it is essential to realize that any
control system can only provide reasonable and not absolute
assurance against any material misstatement or loss. The
objective of the system of internal control is not to eliminate
risk completely, but to enable the Bank to achieve its corporate
objectives within a managed risk profile. The effectiveness
of internal controls should be reviewed in this context.
Manajemen Risiko
Risk Management
Direksi memastikan bahwa proses yang berkesinambungan
untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengelola risiko
yang signifikan telah dilaksanakan sepanjang tahun. Proses
ini ditentukan melalui review teratur oleh Direksi dengan
menelaah hal-hal sebagai berikut:
The Board confirms that an on-going process for identifying,
evaluating and managing the Bank’s significant risks has
operated throughout the year. This process has been subject
to regular review by the Board and the main points of the
process are as follows:
•
Risiko strategis dipertimbangkan oleh Dewan Komisaris
dan Direksi dalam konteks kerangka kerja strategis yang
telah ditetapkan. Proses perencanaan strategis didukung
oleh rencana bisnis tahunan untuk merespon tantangantantangan strategis yang dihadapi Bank. Penelaahan
atas rencana bisnis per kuartal disampaikan kepada
Direksi, yang mencakup pencapaian kinerja dibandingkan
dengan rencana, analisa terhadap penyimpangan yang
signifikan serta indikator-indikator kinerja utama.
•
Strategic risks are considered by both Boards in the
context of an agreed strategic framework. The strategic
planning process is supported by an annual business
plan to respond to the strategic challenges facing the
Bank. Quarterly reviews of the business plan are provided
to the Board of Directors covering actual performance
against plan, analysis of significant variances and scrutiny
of key performance indicators.
•
Risiko bisnis dari setiap unit bisnis terkait ditelaah secara
independen dan teratur.
•
Business risks relating to the respective business units
are monitored via independent reviews on a regular
basis.
73
73
< Index >
•
74
Terdapat lima komite pada Bank Niaga termasuk Komite
Manajemen Risiko yang melakukan peninjauan dan
pengarahan terhadap profil risiko dan risk appetite.
Semua komite bertemu secara rutin untuk mengkaji
penerapan manajemen risiko dan dampaknya terhadap
kelangsungan bisnis Bank. Komite-komite tersebut
mendiskusikan risiko dan mengambil langkah-langkah
serta memberikan rekomendasi tindak lanjut yang
diperlukan.
•
There are five risk committees at the Bank including the
Risk Management Committee, which provide an overview
and direction for the Bank’s risk profile and risk appetite.
All the committees meet on a regular basis to review
the risk management implementation and the impact
on the Bank’s business. The committees discuss the
risks and measures taken and recommend suitable
follow-up actions to be taken.
Pengendalian Intern
Internal Control
Dibutuhkan pengendalian intern yang handal untuk
memastikan adanya pemisahan tugas, garis otoritas serta
kebijakan dan prosedur terkait secara jelas. Karyawan pada
semua jajaran mendapat pelatihan sehingga mereka dapat
mengimplementasikannya secara efektif dan bertindak
dengan cepat. Upaya pengawasan dilaksanakan untuk
memastikan pedoman dan prosedur yang ada sepenuhnya
diikuti dan penyimpangan yang ada akan ditindaklanjuti.
Direksi mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
memastikan bahwa kegiatan operasional sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
There are sound internal controls to ensure proper
segregation of duties together with clear lines of authority
and respective policy and procedures. Staff at every level
are trained so that they can implement effective and speedy
action. Supervisory efforts are made to ensure the guidelines
and procedures are adhered to and any deviations will be
addressed accordingly. The Bank has taken satisfactory
steps to ensure that its operations are in compliance with
regulatory requirements.
Audit intern dan ekstern melengkapi sistem pengendalian
intern dengan memberikan nilai tambah dan saran-saran,
memantau kecukupan dan integritas pengendalian intern
serta proses manajemen risiko. Bank juga diaudit oleh para
regulator.
The internal auditors and external auditors complement the
internal control system by adding value and providing
objective advice, relating to the adequacy and integrity of
internal controls and risk management processes. The Bank
is also audited by the regulatory authorities.
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit terdiri dari seorang Komisaris Independen dan
dua orang Akuntan Publik terdaftar independen dengan
reputasi baik yang memberikan kontribusi penting dalam
proses assurance. Komite Audit mengadakan pertemuan
secara rutin untuk menelaah laporan audit dan tindakantindakan yang telah diambil Manajemen.
The Audit Committee comprising of an Independent
Commissioner and two independent Public Accountants
each with a good reputation, makes an important contribution
to the monitoring process. The Audit Committee meets
regularly to review the audit reports and action taken by the
management.
Kesimpulan
Conclusion
Direksi memberikan opini bahwa sistem pengendalian intern
di Bank Niaga dilaksanakan secara memuaskan dan
langkah-langkah berkesinambungan telah diambil untuk
meningkatkan pengendalian intern sehingga sesuai dengan
perubahan-perubahan lingkungan.
The Board of Directors are of the opinion that the system
of internal controls in the Bank is operating satisfactionly
and that continuous steps are being taken in enhancing the
internal controls in order to meet the changing environment.
37
< Index >
Bagaimana manajemen risiko di Bank
dilaksanakan
How the Bank’s risk management is carried out
Hubungan antara risiko dan pendapatan
The connection between risk and reward
Langkah menuju visi jangka panjang Bank Niaga
memerlukan kemajuan dalam kualitas manajemen risiko
pada aktivitas Bank sehari-hari, khususnya pada proses
dan pengukuran risiko. Bank Niaga memperoleh
pendapatannya dari menerima dan mengelola risiko nasabah
untuk laba. Risiko adalah alasan mengapa kami melakukan
usaha. Struktur tata kelola manajemen risiko Bank yang
kuat menjadi dasar evaluasi keseimbangan antara risiko
dan tingkat pengembalian untuk menghasilkan pendapatan
yang berkesinambungan, mengurangi fluktuasi pendapatan
serta meningkatkan nilai bagi pemegang saham.
Progress toward the long term vision of Bank Niaga requires
progress in managing the risks of the bank’s every day
activities and in particular the process and quality of risk
assessment. Bank Niaga derives its revenues from assuming
and managing customer risk for profit. Risk is central to why
we do business. The bank’s strong risk governance structure
is used to evaluate risk and return to produce sustainable
revenue, to reduce the volatility of earnings and to increase
shareholder value.
Definisi kami mengenai risiko
Our definitions of risk
Bisnis Bank Niaga dipaparkan ke dalam empat risiko utama
yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas dan risiko
operasional.
The business of Bank Niaga is exposed to four major risks,
credit risk, market risk, liquidity risk and operational risk.
Risiko kredit adalah ketidakmampuan nasabah untuk
memenuhi kewajiban membayar kembali. Risiko pasar
adalah fluktuasi nilai asset yang disebabkan oleh perubahan
harga-harga pasar dan yields. Risiko likuiditas adalah
suatu ketidakmampuan untuk mengakomodasi jatuh tempo
kewajiban dan penarikan serta pembiayaan pertumbuhan
aktiva dan untuk memenuhi kewajiban pada tingkat harga
pasar yang layak. Risiko operasional adalah potensi
kerugian dari kejadian yang melibatkan orang, proses,
teknologi, permasalahan hukum, kejadian eksternal,
kepatuhan atau reputasi.
Credit risk is the inability of a customer to meet their
repayment or delivery obligations. Market risk is the
fluctuation of asset values caused by changes in market
prices and yields. Liquidity risk represents an inability to
accommodate liability maturities and withdrawals, to fund
asset growth and otherwise meet contractual obligations at
reasonable market rates. Operational risk is the potential
for loss resulting from events involving people, processes,
technology, legal issues, external events, execution of
regulations and others.
Siapa yang menilai risiko Bank?
Who assess the bank’s risks?
Risiko dibahas dan dinilai pada tingkatan Dewan Komisaris
(sebagaimana telah diuraikan sebelumnya), pada tingkatan
Direksi serta Board of Senior Executive (BoSE) dengan
menggunakan struktur komite yang menyeluruh seperti
ditunjukkan di halaman berikut.
Risk is discussed and assessed at the Board of
Commissioners level (as described earlier), at the level of
the Board of Directors and by the Board of Senior Executives
(BoSE) using a comprehensive committee structure as
described in the diagramme on the next page.
75
< Index >
Proses Manajemen Risiko dan Tata Kelola di Bank Niaga
The risk management and governance process at Bank Niaga
Board Committees
> Establish commitee
> Establish tolerance level &
shape risk profile
> Review portfolio concentration &
ensure diversification
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF
COMMISSIONERS
Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee
CRPC / ALCO / MARCO
> Establish policies and
approve limit
Kebijakan Kredit
Credit Risk Policy
Committee
ALCO MARCO
Komite Audit
Audit Committee
Komite
Operasional + TI
Operational + IT
Committee
Exposure review
Review
Risiko Bisnis
Busi ness Ri sk
Revi ew
Business Unit / Line
Management initiate and
manage risk and compliance
Unit Perbankan
Konsumen & Bisnis
Business &
Individual Banking
Revi ew
Ri si ko Pasar
Mar ket Ri sk
Revi ew
Treasury & ALM
BOD & BOC
delegate
responsibility
Review
Risiko Operasional
Operation Risk
Review
review
the portfolio
Audit Internal
BRR review credit risk portfolio
MRR review market risk
portfolio
ORR review operation risk
portfolio
Unit Operations
Operations
76
< Index >
Komite Eksekutif yang terlibat dalam manajemen
risiko adalah:
Executive Committees involved in risk
management:
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
Komite Manajemen Risiko
Komite Risiko dan Kebijakan Kredit
Komite Asset / Liability (ALCO)
Komite Risiko Pasar
Komite Operasional dan Teknologi
Risk Management Committee
Credit Risk and Policy Committee
The Asset/Liability Committee (ALCO)
Market Risk Committee
Operations and Technology Committee
Komite Eksekutif terdiri dari anggota Board of Senior
Executive dan Group Head terkait sebagai sekretaris.
Beberapa Group Head lainnya, Area Managers dan beberapa
Karyawan Senior turut diundang sebagai narasumber.
The Executive Committee members consist of the Board of
Senior Executives and several Group Heads who act as
secretaries for committees. Selected Group Heads, Area
Managers and senior officers are also invited to contribute
but not to vote.
Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee
Komite ini dipimpin oleh Presiden Direktur, beranggotakan
satu orang Komisaris dan anggota Board of Senior Executive.
Komite ini bertemu sedikitnya tiga bulan sekali untuk
menentukan dan menganalisa tingkat risiko yang berkaitan
dengan bisnis Bank, peluang bisnis yang ada dan kecukupan
modal Bank. Keputusan dari komite ini dituangkan menjadi
kebijakan operasional dan pedoman kerja untuk semua
tingkat organisasi.
Chaired by the President Director, one Commissioner and
the members of BoSE meets at least every three months
to determine the appetite for risk, based on analyses of the
risk profile of the bank’s business, the business opportunities
involved and the capital adequacy of the bank. Decisions
of this Committee are incorporated in operational policy and
working guidelines at all levels.
Tugas Komite ini adalah melakukan kajian atas :
The Risk Management Committee reviews :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Penetapan kerangka dan tata kelola manajemen risiko
Arah, strategi dan program manajemen risiko
Profil risiko dan analisa kecukupan modal
Kebijakan dan implementasi manajemen risiko
Metodologi pengukuran manajemen risiko
Rencana keadaan darurat (Contingency Plan)
Kecukupan pencadangan penghapusan
Untuk membantu peran komite dimaksud, maka kontrol dan
pemeriksaan secara independen terhadap aspek operasional
Bank dilakukan oleh internal audit yang diketuai oleh
Comptroller.
Frame work and governance in risk management
Direction, strategy and risk management programme
Risk profile and capital analysis
Policy and implementation for risk management
Methodology in risk measurement
Contingency plans for extraordinary events
Adequacy of provisions made for losses
In addition to the committee’s role, independent supervision
and control over the Bank’s operation is conducted by the
internal áudit unit, a working unit led by the Comptroller.
77
< Index >
Pengelolaan Risiko Kredit
Credit Risk Management
Risiko kredit di sini dimaksudkan sebagai ketidakmampuan
debitur untuk melunasi kewajibannya kepada Bank. Risiko
kredit dikelola dengan melakukan review terhadap:
Credit risk is the inability of a customer to meet their
repayment obligations. Credit risk is managed based on the
review of:
1. Diversifikasi risiko kredit dan portofolio (segmen bisnis
/ sektor industri / debitur)
2. Penetapan kebijakan dan prosedur kredit
3. Penetapan kecukupan pencadangan penghapusan
4. Penetapan profil indikator risiko kredit dan metode
pengukuran kredit
1. The diversification of credit risk and portfolio (business
segment / industry sectors / borrowers)
2. Credit policy and procedure
3. Adequacy of provisions for loan losses
4. Other major risk indicators and methods of credit risk
measurement
Komite Risiko dan Kebijakan Kredit bertemu sedikitnya 6 kali
setahun dan diketuai oleh Direktur Compliance and Risk
Management, dihadiri oleh Presiden Direktur dan anggota
Board of Senior Executive lainnya. Pertumbuhan pinjaman
yang sehat serta penurunan gross Non Performing Loan
Bank Niaga dari 6,16 persen menjadi 3,61 persen ditahun
2003 menunjukkan efektifitas pengelolaan risiko kredit di
Bank Niaga.
The Credit Risk and Policy Committee meets at least 6
times a year and is chaired by Director of Compliance and
Risk Management and attended by the President Director
and the other Board of Senior Executive members. The
Bank’s loan growth and reduction of the gross non performing
loan ratio from 6.16 per cent to 3.61 per cent in 2003 is one
indicator of the effectiveness of the Bank’s credit risk
management.
78
< Index >
Pinjaman di Bank Niaga
berdasarkan Industri
Loans by Industry
1% Jasa-jasa sosial/masyarakat
Social services
1% Layanan Konstruksi
1% Pertambangan
Mining
Construction services
6% Transportasi, pergudangan
dan komunikasi
Transportation, warehousing
and communications
1% Listrik, gas dan air
Electricity, gas and water
16% Jasa-jasa dunia usaha
Business services
4% Pertanian
Agriculture
25% Lain-lain
Others
2003
15% Perdagangan, restoran dan hotel
Trading, restaurants and hotels
30% Industri pengolahan
Manufacturing
1% Jasa-jasa sosial/masyarakat
Social services
6% Transportasi, pergudangan dan komunikasi
Transportation, warehousing and communications
1% Pertambangan
Mining
13% Jasa-jasa dunia usaha
Business services
2% Listrik, gas dan air
Electricity, gas and water
3% Pertanian
Agriculture
26% Lain-lain
Others
2002
15% Perdagangan, restoran dan hotel
Trading, restaurants and hotels
33% Industri pengolahan
Manufacturing
79
79
< Index >
Pengelolaan Risiko Likuiditas
Liquidity Risk Management
Pengelolaan risiko likuiditas adalah kemampuan yang
berkesinambungan untuk mengakomodasi jatuh tempo dan
penarikan kewajiban, serta membiayai pertumbuhan aktiva
dan untuk memenuhi kewajiban pada suku bunga pasar
yang layak. Manajemen likuiditas terlibat dalam aktifitas
Bank dalam memelihara kapasitas pembiayaan yang
bermacam-macam, aktiva lancar dan sumber kas lainnya
untuk mengakomodasi fluktuasi pada level aktiva dan
kewajiban yang disebabkan oleh gangguan bisnis atau
peristiwa yang tidak diantisipasi. Bank Niaga mengelola
risiko likuiditas pada beberapa tingkatan yaitu Grup
Keuangan, Akuntansi dan Perencanaan yang merumuskan
strategi likuiditas dan tingkat suku bunga, Grup Treasury
mengelola likuiditas dan tingkat suku bunga secara
operasional dan Komite Asset dan Liability (ALCO)
mengawasi posisi dan kondisi dari neraca Bank sehubungan
dengan kondisi pasar yang dalam pertemuan-pertemuan
bulanannya menentukan strategi optimal untuk mengelola
risiko ini. ALCO diketuai oleh Direktur Finance & Corporate
Planning dengan anggota terdiri dari Presiden Direktur dan
Board of Senior Executive.
Liquidity risk management is the ongoing ability to
accommodate liability maturities and withdrawals, to fund
asset growth and otherwise meet contractual obligations at
reasonable market rates. Liquidity management involves
the bank in maintaining ample and diverse funding capacity,
liquid assets and other sources of cash to accommodate
fluctuations in asset and liability levels caused by business
shocks or unanticipated events. Bank Niaga manages liquidity
risk on several levels; the Finance, Accounting and Planning
Group formulates liquidity and interest rate strategy, the
Treasury Group manages liquidity and interest rate exposure
operationally and the Asset and Liability Committee (ALCO)
oversees the position and condition of the bank’s balance
sheet relative to market conditions and determines at its
monthly meetings the optimum strategy to manage this risk.
ALCO is chaired by the Director of Finance & Corporate
Planning and membership consists of the President Director
and Board of Senior Executives.
ALCO memusatkan perhatiannya pada besarnya aktiva
lancar, termasuk kecukupan cadangan likuiditas di Bank
Indonesia, kemampuan Bank untuk menggalang dana dari
inter-bank market, struktur pendanaan Bank, jatuh tempo
aktiva dan kewajiban, tingkat suku bunga dan kecenderungan
pasar, kecukupan pendanaan di masa mendatang dan
kondisi ekonomi makro. Selama 2003, kemampuan
manajemen risiko likuiditas Bank terbukti dengan jelas dapat
menentukan struktur pendanaan yang semakin baik dengan
meningkatnya dana murah dengan stabil.
Pengelolaan Risiko Pasar
Risiko pasar adalah potensi kerugian yang disebabkan oleh
perubahan pada harga-harga pasar dan yields. Risiko pasar
berkaitan dengan pinjaman nasabah Bank, deposito, aktivitas
perdagangan surat-surat berharga dan produk derivatif.
Risiko pasar dikelola dalam batas risiko secara menyeluruh
dan menggunakan teknik lindung nilai (hedging). Seluruh
aktivitas perdagangan sehubungan pada pertukaran mata
uang asing, derivatif, pasar uang dan surat-surat berharga
dipantau setiap hari dan dikaji dengan basis mark to market
sesuai dengan limit yang ditetapkan oleh Komite Risiko
Pasar dan sejalan dengan peraturan Bank Indonesia. Komite
Risiko Pasar yang diketuai oleh Direktur Corporate Banking
bertemu sedikitnya setiap tiga bulan sekali dan dihadiri oleh
Presiden Direktur serta anggota Board of Senior Executive.
Penurunan kontribusi pendapatan bunga dari Obligasi
Pemerintah terhadap persentase total pendapatan bunga
ALCO focuses on the size of liquid assets, including reserve
requirements at Bank Indonesia, the capacity of the bank
to raise money on the inter-bank market, the bank’s funding
structure, maturities of assets and liabilities, interest rates
and expected trends, future funding requirements and macro
economic conditions. During 2003, the bank’s liquidity risk
management capabilities were evident in the improved
structure of the funding mix with a significant increase in
low cost, stable, third party deposits.
Market Risk Management
Market risk is the potential loss caused by changes in market
prices and yields. Market risk is therefore inherent in the
bank’s customer loans, deposits, in its trading activities, in
securities and in derivatives. Market risk is managed within
our overall appetite for risk using hedging techniques. All
trading activities in foreign exchange, derivatives, money
market and securities are monitored daily and assessed on
a mark to market basis conforming to limits set by the Market
Risk Committee and in line with Bank Indonesia regulations.
The Market Risk Committee meets at least once every three
months and is chaired by the Director of Corporate Banking
and attended by the President Director and members of the
Board of Senior Executives. The reduction in the contribution
of interest income from Government bonds as a percentage
of total interest income (as the bank’s customer loan portfolio
grew) is a good example of the continuous process of Bank
Niaga’s efforts through market risk management to optimize
yield from its asset mix.
80
< Index >
(seiring dengan peningkatan portfolio pinjaman perorangan)
merupakan suatu contoh yang baik dari proses usaha Bank
Niaga yang berkesinambungan melalui manajemen risiko
pasar untuk mengoptimalkan hasil dari bauran aktivanya.
Pengelolaan Risiko Operasional
Risiko operasional adalah potensi kerugian yang disebabkan
oleh suatu peristiwa yang melibatkan orang, kegagalan
proses, teknologi, permasalahan hukum, kejadian eksternal,
kepatuhan peraturan dan sebagainya. Di bawah struktur
tata kelola Bank, masing-masing unit bisnis bertanggung
jawab untuk risiko yang terjadi pada kegiatan operasional
sehari-hari dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur,
pengendalian dan pengawasan rutin. Sebagai tambahan,
risiko profil bank secara keseluruhan dan sistem pengawasan
intern telah dikembangkan dan dimonitor oleh Komite
Operasional dan Teknologi, yang diketuai oleh Direktur
Information Technology & System, dengan anggota Board
of Senior Executive serta beberapa Group Heads terkait.
Komite ini bertemu sekurangnya tiga kali dalam satu tahun
dan memusatkan perhatiannya kepada risiko operasional
yang berhubungan dengan pengembangan produk, sistem,
sumber daya manusia dan prinsip ‘know your customer’
sebagai aspek pencegahan terhadap kemungkinan adanya
penipuan dan malpraktek.
Operational Risk Management
Operational risk is the potential for loss resulting from events
involving people, processes failure, technology, legal issues,
external events, execution of regulations and others. Under
the bank’s corporate governance structure each business
unit carries the responsibility for the risks incurred in day to
day operations by following laid down policies and
procedures, controls and monitoring routines. In addition a
bankwide risk profile and internal control system has been
developed and is monitored by the Operations and
Technology Committee, chaired by the Director of IT with
participation by the Board of Senior Executives and selected
Group Heads. The committee meets three times a year
focusing on the operational risks related to product
development, systems, human resources and the principle
of ‘know your customer’ as a key preventative measure
against bad practice and fraud.
Audit Control
In addition to the risk management systems and committees
already mentioned Bank Niaga maintains an extra line of
defense in its Internal Control System. Aside from their
regular duties, the Director of Compliance and Risk
Management and the Comptroller can be invited in every
Audit Committee forum as the reference.
Audit Control
Sebagai tambahan terhadap sistem dan komite manajemen
risiko Bank Niaga telah membentuk fungsi khusus dalam
sistem pengendalian internnya. Disamping tugas-tugas rutin
yang ada, Direktur Compliance and Risk Management
serta Comptroller dapat diundang dan menghadiri setiap
Forum Komite Audit sebagai nara sumber.
Komite Audit Bank Niaga bertemu sedikitnya sekali dalam
sebulan sebagai bagian dari perannya untuk mengkaji ulang
setiap kegiatan operasional Bank. Audit intern mengemban
pengkajian secara independen pada semua area dan unit
bisnis secara sistematis, untuk membahas masalah
pengontrolan, memadai tidaknya kebijakan dan prosedur,
kepatuhan pada ketentuan bank sentral dan peraturan intern
serta efektivitas dari pengawasan dan struktur manajemen,
dan melaporkannya langsung kepada Presiden Direktur.
Bank Niaga’s Audit Committe meets at least once a month
as part of its role to review any and every activity within the
bank’s operations. Internal audit carries out independent
reviews of all areas and business units on a systematic
basis, to examine control issues, adequacy of policies and
procedures, compliance with central bank and internal
regulations and effectiveness of supervision and management
structures, reporting direct to the President Director.
In addition as described elsewhere, the Audit Committee of
the bank chaired by an Independent Commissioner with two
other independent members is tasked with reviewing the
effectiveness of the bank’s accounting systems, internal
audit function and the work of external auditors.
Sebagai tambahan dari seperti yang telah diuraikan
sebelumnya, Komite Audit Bank diketuai oleh seorang
Komisaris Independen dengan dua anggota independen
lain yang bertugas meninjau ulang efektivitas sistem
akuntansi Bank, dan fungsi internal audit dan pekerjaan
auditor ekstern.
81
< Index >
Kepatuhan dan Pengungkapan
Hal-hal yang bersifat material
Compliance and Material Disclosure
Bagian ini memberikan ikhtisar beberapa corporate actions
yang dilakukan oleh Bank dan kepatuhan terhadap peraturan
Bank Indonesia.
This section of the report highlights some of the Bank’s
corporate actions and matters of compliance with Bank
Indonesia regulations.
Paparan Publik
Public Expose
Sebagai bagian dari komitmen Bank untuk berkomunikasi
dengan para pemegang saham, masyarakat umum dan
media massa, maka Bank menyelenggarakan sebuah
Paparan Publik pada 25 April 2003 untuk menyampaikan
kondisi Bank Niaga.
As part of the bank’s commitment to have regular dialogue
with shareholders, the general public and the press, a public
expose was held April 25th, 2003 to disclose the condition
of the bank.
AGM and EGMs
RUPST dan RUPSLB
Selama tahun 2003, Bank Niaga telah mengadakan satu
kali Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)
dan dua kali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB).
RUPST diadakan pada tanggal 25 April 2003 dengan
menghasilkan beberapa keputusan yaitu:
•
•
•
•
Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan
Perseroan tahun buku 2002 dan mengesahkan
Perhitungan Tahunan Perseroan tahun buku 2002 yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik ”Siddharta
Siddharta & Widjaja”.
Menetapkan bahwa laba berjalan Perseroan tahun
buku 2002 diperhitungkan untuk menutup kerugian
kumulatif Perseroan dalam tahun buku sebelumnya
dan menetapkan tidak ada pembagian dividen kepada
pemegang saham Perseroan untuk tahun buku 2002.
Menyetujui penunjukkan Kantor Akuntan Publik ”Drs.
Hadi Sutanto & Rekan” sebagai kantor Akuntan Publik
yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan
untuk tahun buku 2003 dan
Menyetujui usul pengangkatan Datuk Hamzah bin Bakar
selaku tambahan Komisaris Independen Perseroan.
Pada tanggal 3 Nopember 2003, Perseroan
menyelenggarakan RUPSLB untuk menyetujui tindakan
Perseroan untuk melepaskan haknya dalam PT CIMB Niaga
Securities (dahulu PT Niaga Sekuritas) sebesar 51 persen
kepada CIMB (L) Limited Malaysia, suatu perusahaan yang
dimiliki secara tidak langsung oleh CAHB. Dengan adanya
pelepasan hak oleh Perseroan tersebut maka kepemilikan
During the year 2003 the bank held an Annual General
Meeting of Shareholders (AGM) and two Extraordinary
General Meetings of Shareholders (EGMs).
The AGM was held on April 25th, 2003. Material resolutions
passed at the AGM were among others:
•
Approval and acceptance of the Annual Report including
the Financial Statements for the year 2002 as audited
by “Siddharta Siddharta & Widjaja” as public accountant.
•
Approval of the Bank’s profit for year 2002 to be off-set
against the Bank’s cumulative losses in the previous
years and to declare that no dividend payment is to be
made to shareholders.
•
Appointment of “Drs. Hadi Sutanto & Rekan” as Public
Accountants to audit the Bank’s Financial Statements
for the year 2003 and
•
Appointment of Datuk Hamzah bin Bakar as an additional
Independent Commissioner.
On November 3rd, 2003 an EGM was held to approve the
acquisition by CIMB (L) Limited, Malaysia, a company owned
indirectly by CAHB, of 51 per cent shareholding in PT Niaga
Sekuritas. After the acquisition, ownership of the Bank in
PT CIMB Niaga Securities (formerly PT Niaga Sekuritas)
was diluted from 99 per cent to 49 per cent.
On December 17th, 2003 the Bank held another EGM,
relating to a Quasi Reorganisation and an Employee Stock
Option Program (ESOP). The EGM also approved resignation
of Mr. Mohammad Syahrial as Commissioner and appointed
Mr. Ananda Barata as a replacement.
82
< Index >
saham Perseroan dalam PT Niaga Sekuritas akan terdilusi
dari semula sebesar 99 persen menjadi sebesar 49 persen.
Pada tanggal 17 Desember 2003, Perseroan kembali
menyelenggarakan RUPSLB yang menyetujui pelaksanaan
Kuasi Reorganisasi dan Employee Stock Option Programme
(ESOP). RUPSLB juga menyetujui pengunduran diri Bapak
Mohammad Syahrial selaku Komisaris dan mengangkat
Bapak Ananda Barata sebagai menggantikan Bapak
Mohammad Syahrial.
IBRA’s Supervision
In September 2003, the Bank was released from supervision
by IBRA (the Indonesian Bank Restructuring Agency).
Outstanding Litigation
There were no outstanding material litigation cases as at
the reporting date.
Employee Code of Ethics
Status Pengawasan BPPN
Bank Niaga berhasil melepaskan statusnya sebagai Bank
Dalam Penyehatan (BDP) dari BPPN dibulan September
2003.
Litigasi yang belum terselesaikan
Hingga tanggal laporan ini, tidak terdapat litigasi yang perlu
dilaporkan.
In January 2003, the Bank published an updated code of
ethical behaviour to be adopted by all employees. The
management subsequently issued a regulation governing
the treatment of gifts or benefits offered by customers,
suppliers and other third parties to employees, Directors
and Commissioners.
Regulatory Compliance
•
Standar Etika Karyawan telah diperbaharui, terakhir dilakukan
dibulan Januari 2003. Sebagai tindak lanjut, manajemen
telah mengeluarkan peraturan mengenai penerimaan hadiah
atau bingkisan dari nasabah, supplier dan pihak ketiga
lainnya, yang berlaku baik bagi karyawan, Direksi dan
Komisaris.
Capital adequacy ratio: the bank’s capital adequacy ratio
as at December 31, 2003 was 11.58 per cent, well in
excess of the minimum ratio of 8 per cent as stipulated
by Bank Indonesia.
•
Non-performing loans: the bank’s gross NPL ratio
improved at reporting date to 3.61 per cent from 6.16
per cent in 2002.
Kepatuhan terhadap peraturan
•
Net Open Position: the bank’s net open position was
1.48 per cent compared with the Bank Indonesia
maximum limit of 20 per cent of equity. Credits, marketable
securities, derivative transactions and foreign exchange
transactions were all within acceptable limits as reported
to Bank Indonesia in 2003.
•
Legal lending limit: Bank Indonesia imposes limits on
the percentage of a bank’s credit which may be extended
to affiliated customers (10 per cent) and non-affiliated
customers (20 per cent).The bank had one outstanding
credit to a non-affiliated customer (a legacy loan prior
to the 1998 Rupiah crisis) in excess of the legal lending
limit for 9.94 per cent. Interest payments are being met
under this facility pending a future reduction of principal
outstanding. As at December 31st , 2003 the related
party limit was breached by 0.71 per cent.
Standar Etika Karyawan
•
Rasio Kecukupan Modal: Rasio kecukupan modal Bank
Niaga pada akhir Desember 2003 adalah 11,58 persen,
lebih besar dari batas minimum 8 persen yang
disyaratkan oleh Bank Indonesia.
•
Non-performing loan: Pada tanggal pelaporan, rasio
NPL gross Bank Niaga adalah 3,61 persen, semakin
baik bila dibandingkan dengan 6,16 persen ditahun
2002.
•
Posisi Devisa Neto: Posisi devisa neto Bank Niaga
adalah 1,48 persen jauh lebih rendah jika dibandingkan
83
< Index >
dengan batas maksimum yang di tetapkan Bank Indonesia
adalah 20 persen dari ekuitas. Kredit, surat
berharga, transaksi derivatif dan transaksi valuta asing
telah memenuhi ketentuan yang berlaku sebagaimana
yang dilaporkan kepada Bank Indonesia ditahun 2003.
•
Batas Maksimum Pemberian Kredit: Bank Indonesia
membatasi maksimum persentase kredit yang diberikan
bank kepada pihak terkait (10 persen) dan pihak tidak
terkait (20 persen). Terdapat kredit kepada pihak tidak
terkait yang melampaui ketentuan Batas Maksimum
Pemberian Kredit sebesar 9,94 persen akibat
melonjaknya nilai mata uang (kurs pada tahun 1998).
Meskipun demikian debitur ini masih dapat memenuhi
kewajiban pembayaran bunganya. Per 31 Desember
2003, jumlah pelampauan BMPK kepada pihak terkait
sebesar 0,71 persen.
•
Know Your Customer (Prinsip Mengenal Nasabah):
Bank Niaga sepenuhnya mematuhi peraturan Bank
Indonesia No. 3/10/PBI/2001, No. 5/21/PBI/2003 dan
No. 5/32/DPnP tentang Tindak Pidana Pencucian Uang
dan malpraktek lainnya. Sejumlah program pelatihan
telah dilaksanakan ditahun 2003 ini untuk memastikan
agar semua unit bisnis dan unit pendukung mendapat
penjelasan yang memadai tentang pencegahan praktek
pencucian uang. Sistem laporan transaksi nasabah juga
telah dikembangkan bersama oleh tim Teknologi
Informasi dan Compliance Management Group.
•
Know Your Customer (KYC): Bank Niaga is in full
compliance with Bank Indonesia regulation No.
3/10/PBI/2001, No. 5/21/PBI/2003 and No. 5/32/DPnP
relating to the prevention of money laundering and other
illegal practices. A number of specific training courses
were carried out in the year 2003 to ensure all business
and support units were properly briefed on the precautions
against and prevention of suspicious of money laundering.
Customer transaction reporting systems were
implemented by the bank’s IT team and Compliance
Management Group.
84
< Index >
Informasi Pemegang Saham
Shareholder Information
Perbandingan harga saham triwulanan selama tahun 2003 dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
2003 Quarterly share prices compared with the previous year
PERIODE
PERIOD
Quarter
1st
2nd
3rd
4th
TERTINGGI
HIGHEST
2003
Rp. 35,Rp. 50,Rp. 50,Rp. 35,-
2002
Rp.155,Rp.180,Rp. 60,Rp. 40,-
TERRENDAH
LOWEST
2003
Rp. 25,Rp. 25,Rp. 25,Rp. 25,-
PENUTUPAN
CLOSING
VOLUME (dalam ribuan unit)
VOLUME (in thousand unit)
2002
2003
2002
2003
2002
Rp. 55,Rp. 65,Rp. 30,Rp. 25,-
Rp. 25,Rp. 40,Rp. 30,Rp. 35,-
Rp. 135,Rp. 60,Rp. 30,Rp. 35,-
114.613
1.025.076
5.597.269
3.091.894
1.549.510
2.395.680
1.038.243
287.834
Perkembangan dan kebijakan dividen selama lima tahun terakhir
Share highlights and dividend policy for the last five years
DESCRIPTION
Jumlah pemegang saham
Total Shareholders
2003
2002
2001
2000
1999
10,191
7,750
5,694
7,126
7,055
- Nominal Rp 500 per saham / share
718,539,351
718,539,351
718,539,351
718,539,351
- Nominal Rp. 5,- per saham / share
77,527,527,833
77,527,527,833
77,527,527,833
77,527,527,833
1,513,582,378
Dividen tunai per saham
Cash dividend per share
-
-
-
-
-
Saham bonus yang dibagikan
per saham
Bonus share given per share
-
-
-
-
-
25.24
18.87
15.55
14.00
-
5.97
1.80
2.60
1.38
(4.442)
Jumlah saham yang beredar
Total Shares Issued
Nilai buku saham (Rp)
Book Value per share
Laba bersih per saham (Rp)
Net Income per share
718,539,351
85
< Index >
Perkembangan Saham
Share History
1. Pada bulan Agustus 1999 dalam rangka rekapitalisasi,
diadakan penawaran saham baru melalui Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue) III, dengan
perbandingan setiap 1 saham lama yang dimiliki dengan
nilai nominal Rp 500,- mempunyai hak untuk membeli
99 saham baru dengan nilai nominal Rp 5,- (kelas B).
Dengan demikian pada tahun 1999 ini terjadi
penambahan saham sejumlah 1.513.582.378 saham
Kelas B (rights yang diambil oleh publik/masyarakat).
1.
In the recapitalization programme, of August 1999, a
new share offering was made through Rights Issue III.
Each share with the nominal value of Rp 500,- had the
rights to purchase 99 common shares with par value of
Rp 5,- (class B). Consequently an additional
1,513,582,378 Class B common shares (rights acquired
by public) were issued in 1999.
2.
In May 2000, the remaining shares that had not been
acquired by the public under the Rights Issue III in 1999
being 69,621,813,371 Class B common shares, were
purchased by the Government as the Standby Buyer.
In addition, the Government purchased 6,392,132,084
Class B shares through private placement, as approved
at the Annual General Meeting of Shareholders (AGM)
on June 29th, 2000, in order to attain a Capital Adequacy
Ratio (CAR) of 4 per cent in that year.
3.
In April 2001, 77,463,606,512 shares were listed in the
scripless trading system, and hence the Bank’s shares
are traded on a scripless basis both on the Jakarta
Stock Exchange and the Surabaya Stock Exchange.
4.
In 2002 and 2003 the Bank did not issue any new
shares.
2. Pada bulan Mei 2000, sisa saham yang tidak diambil
alih oleh publik/masyarakat pada Rights Issue III tahun
1999 yaitu sejumlah 69.621.813.371 saham Kelas B,
diambil oleh Pemerintah selaku Pembeli Siaga. Selain
itu, adanya penambahan saham oleh Pemerintah
sebesar 6.392.132.084 saham Kelas B tanpa melalui
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yang disetujui dan
diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPST) tanggal 29 Juni 2000 yaitu dalam
rangka mencapai Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar
4 persen pada tahun yang bersangkutan.
3. Mulai bulan April 2001 saham-saham Bank Niaga
sebanyak 77.463.606.512 saham diikutkan dalam
penerapan sistem perdagangan saham tanpa warkat
(scripless trading), sehingga perdagangan saham di
bursa baik di Bursa Efek Jakarta maupun Bursa Efek
Surabaya dilakukan tanpa warkat.
4. Di tahun 2002 dan tahun 2003 tidak terjadi penambahan
saham Perseroan.
Kebijakan Dividen
1. Sejak tahun 1999, Bank Niaga tidak membagikan dividen
karena mengalami kerugian kumulatif yang diakibatkan
oleh krisis ekonomi.
2. Sejak tahun 2000 yaitu sejak Bank Niaga di rekapitalisasi
oleh Pemerintah, Bank telah memperoleh laba, namun
sesuai ketentuan program penjaminan dari Pemerintah
dan ketentuan Pasal 25 ayat 25.5 anggaran dasar
Perseroan, Bank Niaga belum diperbolehkan untuk
membagikan dividen, dan laba berjalan diperhitungkan
untuk menutup kerugian kumulatif dalam tahun-tahun
buku sebelumnya. Hal tersebut telah memperoleh
persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
Dividend Policy
1. Since 1999, the bank has not paid any dividend due to
cumulative losses caused by the economic crisis.
2. Since 2000, when the Bank was recapitalized by the
Government, the Bank has been making profits.
However, in accordance with the Government guarantee
program and stipulated in the Bank’s Articles of
Association Article 25 Clause 25.5, the Bank was not
permitted to pay any dividend and current profits were
utilized to off-set cumulative losses as approved by the
Annual General Meeting of Shareholders.
3. In order to set-off the Bank’s cumulative losses, an
Extraordinary Meeting of Shareholders on December
17th, 2003 agreed to execute a quasi reorganisation
enabling the Bank to be able to pay dividends in the
future.
3. Pada tahun 2003 dalam upaya menutupi kerugian
kumulatif tersebut, para pemegang saham Perseroan
melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB) pada tanggal 17 Desember 2003 telah
menyetujui untuk melakukan kuasi reorganisasi, sehingga
memungkinkan Bank untuk membagikan dividen pada
masa yang akan datang.
86
< Index >
Kronologis Penambahan dan Pencatatan Saham
Shares Listing Chronology
No
Keterangan Pengeluaran Saham
Description
Jumlah Saham
dikeluarkan
Number of
Shares Issued
Tanggal
Pencatatan
Listing Date
Bursa
Stock Exchange
Nilai Nominal Rp. 500,- per saham :
Nominal Value Rp. 500,- per share
1
Penawaran Umum Perdana
Initial Public Offering
5.000.000
29-11-1989
Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya
2
Dividen Saham
Stock Dividend
1.170.953
19-02-1991
Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya
3
Penawaran Umum Terbatas I
Rights Issue I
5.252.500
23-12-1992
Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya
4
Company Listing
Company Listing
46.353.964
01-03-1993
Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya
5
Saham bonus dari Agio
Bonus Share
57.777.417
26-12-1995
Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya
6
Obligasi Konversi
Convertible Bonds
42.020.000
15-02-1996
Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya
7
Penawaran Umum Terbatas II
Rights Issue II
31.514.487
15-11-1997
Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya
Jumlah (Total)
189.089.321
8
Pemecahan Nilai Nominal Saham
Stock Split
378.178.642
08-09-1997
Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya
9
Saham bonus dari Agio
Bonus Share
340,360,709
16-09-1997
Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya
Jumlah
718,539,351
Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya
71.135.395.749
Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya
Nilai Nominal Rp. 5,- per saham :
Nominal value Rp. 5,- per share
10
11
Penawaran Umum Terbatas III
Rights Issue III
Penawaran Saham Tanpa Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu
Private Placement
6.392.132.084
09-08-1999
Jumlah seluruh saham yang
dikeluarkan
Number of issued shares :
78.246.067.184
25-04-2001
& 21-03-2001
Jumlah saham dicatatkan
Listed shares
77.463.606.512
Jumlah saham tidak dicatatkan
Un Listed shares
782.460.672
* Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 29/1999 dan surat
persetujuan BPPN No. PB - 720/BPPN/0700 tanggal 6 Juli 2000
dimana sebanyak 1 persen dari seluruh jumlah saham yang
dikeluarkan wajib untuk tidak dicatatkan.
Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya
(tercatat sebanyak 5.609.671.412 saham)*
Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya
Tidak terdaftar
Un Listed
* Subject to PP No. 29/1999 and approval letter from BPPN
No. PB - 720/BPPN/0700 dated July 6th, 2000 which stipulates
that 1 per cent of shares issued should not be listed.
1
87
< Index >
Struktur Saham Perseroan pada 31 Desember 2003
Share Structure as at December 31st, 2003
Keterangan
Description
1. Jumlah Saham
Authorized Capital
Kelas A (nominal @Rp. 500,-)
Class A
Kelas B (nominal @Rp. 5,-)
Class B
2. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Issued and Paid-up Capital
Kelas A (nominal @Rp. 500,-)
Class A
Kelas B (nominal @Rp. 5,-)
Class B
3. Saham dalam Portepel
Shares in Portfolio
Kelas A (nominal @Rp. 500,-)
Class A
Kelas B (nominal @Rp. 5,-)
Class B
Jumlah Nominal (Rp)
Nominal (Rp)
Jumlah Saham
Number of Shares
208,864,604,251
1,400,000,000,000
718,539,351
359,269,675,500
208,146,064,900
1,040,730,324,500
78,246,067,184
746,907,314,665
718,539,351
359,269,675,500
77,527,527,833
387,637,639,165
130,618,537,067
653,092,685,335
-
-
130,618,537,067
653,092,685,335
Struktur pemegang saham mayoritas pada 31 Desember 2003
Majority Shareholder as at December 31st, 2003
Pemegang Saham
Shareholder
Jumlah Saham
Number of Shares
%
1. Commerce Asset-Holding Berhad - Commerce Asset-Holding Berhad
41,331,001,000
52.82
2. Negara Republik Indonesia - Republic of Indonesia
qq Badan Penyehatan Perbankan Nasional - qq Indonesian Bank Restructuring Agency
20,459,237,955
26.15
16,455,828,229
21.03
78,246,067,184
100
3. Pemegang saham lainnya (publik) - Others (public)
TOTAL :
88
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER/DECEMBER 2003, 31 JULI/JULY 2003
DAN/AND 31 DESEMBER/DECEMBER 2002
< Index >
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
TENTANG
TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
SERTA UNTUK PERIODE LIMA BULAN YANG
BERAKHIR 31 DESEMBER 2003, PERIODE TUJUH
BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003 DAN TAHUN
YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
DIRECTORS’ STATEMENT
REGARDING
THE RESPONSIBILITY FOR THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2003,
31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
AND FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31
DECEMBER 2003, THE SEVEN- MONTH PERIOD
ENDED 31 JULY 2003, AND FOR THE YEAR ENDED 31
DECEMBER
2002
PT BANK NIAGA Tbk
AND SUBSIDIARIES
Kami yang bertanda tangan dibawah ini:
We, the undersigned:
1. Nama
Alamat Kantor
Alamat Rumah
: Peter B. Stok
: Jl. Jend. Sudirman Kav. 58
: Jl. KH. Muhasyim IV/41,
RT.012/006 Cilandak
: 2505151, 2505252, 2505353
: Presiden Direktur
1. Name
Office address
Residential address
: Tay Un Soo
: Jl. Jend. Sudirman Kav. 58
: Komp. Bank Niaga
Jl. Bank Niaga No. 19 Pejaten
Pasar Minggu - Jakarta
: 2505151, 2505252, 2505353
: Direktur Keuangan dan
Perencanaan
2. Name
Office address
Residential address
Nomor Telepon
Jabatan
2. Nama
Alamat Kantor
Alamat Rumah
Nomor Telepon
Jabatan
Telephone
Title
Telephone
Title
Menyatakan bahwa:
Declare that:
1.
Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian
laporan keuangan konsolidasian PT Bank Niaga Tbk dan
anak perusahaan (“Bank”);
1.
2.
Laporan keuangan konsolidasian Bank telah disusun dan
disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia;
: Tay Un Soo
: Jl. Jend. Sudirman Kav. 58
: Komp. Bank Niaga
Jl. Bank Niaga No. 19 Pejaten
Pasar Minggu - Jakarta
: 2505151, 2505252, 2505353
: Finance and Corporate
Planning Director
We are responsible for the preparation and the
presentation of the consolidated financial statements of
PT Bank Niaga Tbk and subsidiaries (the “Bank”);
2.
The Bank’s consolidated financial statements have been
prepared and presented in accordance with accounting
principles generally accepted in Indonesia;
3. a. All information has been fully and correctly disclosed in
the Bank’s consolidated financial statements;
3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan konsolidasian
Bank telah dimuat secara lengkap dan benar;
b. Laporan keuangan konsolidasian Bank tidak mengandung
informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak
menghilangkan informasi atau fakta material;
4.
Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian
interen Bank.
: Peter B. Stok
: Jl. Jend. Sudirman Kav. 58
: Jl. KH. Muhasyim IV/41,
RT.012/006 Cilandak
: 2505151, 2505252, 2505353
: President Director
b. The Bank’s consolidated financial statements do not
contain false material information or facts, nor do they
not omit material information or facts;
4.
We are responsible for the Bank’s internal control
system.
This is our declaration, which has been made truthfully.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
JAKARTA, 20 Januari/January 2004
Atas nama dan mewakili Direksi/For and on behalf of the Board
Peter B. Stok
Direktur Utama/
President Director
Tay Un Soo
Direktur Keuangan dan Perencanaan/
Finance and Corporate Planning Director
< Index >
pwc
Kantor Akuntan Publik
Drs. Hadi Sutanto & Rekan
Gedung PricewaterhouseCoopers
Jl H.R. Rasuna Said Kav. C-3
Jakarta 12920 – INDONESIA
P.O. Box 2473 JKP 10001
Telephone: +62 21 521 2901 - 06
Facsimile: +62 21 521 2911/12
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM
INDEPENDENT AUDITORS' REPORT
TO THE SHAREHOLDERS OF
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
Kami telah mengaudit neraca konsolidasian PT Bank
Niaga Tbk (“Bank Niaga”) dan anak perusahaan
tanggal 31 Desember 2003 dan 31 Juli 2003, serta
laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan
laporan arus kas konsolidasian untuk periode lima
bulan yang berakhir tanggal 31 Desember 2003 dan
untuk periode tujuh bulan yang berakhir tanggal 31 Juli
2003. Laporan keuangan konsolidasian adalah
tanggung jawab manajemen. Tanggung jawab kami
terletak pada pernyataan pendapat atas laporan
keuangan konsolidasian berdasarkan audit kami.
Laporan keuangan konsolidasian Bank Niaga dan anak
perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2002 diaudit oleh auditor independen lain,
yang laporannya bertanggal 28 Pebruari 2003,
menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan
paragraf
penjelasan
mengenai
denda
atas
keterlambatan dan kekurangan pembayaran premi
program penjaminan pemerintah terhadap kewajiban
bank umum dan dampak memburuknya kondisi
ekonomi di Indonesia terhadap Bank Niaga dan anak
perusahaan di laporan tahun 2002.
We have audited the accompanying consolidated
balance sheets of PT Bank Niaga Tbk (“Bank Niaga”)
and subsidiaries as at 31 December 2003 and 31 July
2003, and the related consolidated statements of
income, changes in equity and cash flows for the fivemonth period ended 31 December 2003 and for the
seven-month period ended 31 July 2003. These
consolidated financial statements are the responsibility
of the management. Our responsibility is to express an
opinion on these consolidated financial statements
based on our audits. The consolidated financial
statements of Bank Niaga and subsidiaries for the year
ended 31 December 2002 were audited by other
independent auditors, whose report dated 28 February
2003, expressed an unqualified opinion with
explanatory paragraphs regarding the penalty assessed
on late payments and on the shortage of payments
related to the premium fees on the government
guarantee program on obligations of commercial banks
and the effects of the adverse economic conditions in
Indonesia on Bank Niaga and subsidiaries in 2002
report.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing
yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar
tersebut mengharuskan kami merencanakan dan
melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji
material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar
pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah
dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit
juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang
digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh
manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan
keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit
kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan
pendapat.
We conducted our audits in accordance with auditing
standards established by the Indonesian Institute of
Accountants. Those standards require that we plan and
perform the audit to obtain reasonable assurance that
the financial statements are free of material
misstatement. An audit includes examining, on a test
basis, evidence supporting the amounts and disclosures
in the financial statements. An audit also includes
assessing the accounting principles used and significant
estimates made by management, as well as evaluating
the overall presentation of the financial statements. We
believe that our audits provide a reasonable basis for
our opinion.
< Index >
pwc
Menurut
pendapat
kami,
laporan
keuangan
konsolidasian yang disebut di atas menyajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan
konsolidasian PT Bank Niaga Tbk dan anak perusahaan
tanggal 31 Desember 2003 dan 31 Juli 2003, dan hasil
usaha, serta arus kas konsolidasian untuk periode lima
bulan yang berakhir tanggal 31 Desember 2003 dan
untuk periode tujuh bulan yang berakhir tanggal 31 Juli
2003 sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia.
In our opinion, the consolidated financial statements
referred to above present fairly, in all material
respects, the consolidated financial position of
PT Bank Niaga Tbk and subsidiaries as at 31
December 2003 and 31 July 2003, and consolidated
results of their operations, and cash flows for the fivemonth period ended 31 December 2003 and for the
seven-month period ended 31 July 2003, in conformity
with accounting principles generally accepted in
Indonesia.
Seperti dijelaskan pada Catatan 1, 2d dan 42 atas
laporan keuangan konsolidasian, PT Bank Niaga Tbk
melaksanakan kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Juli
2003 sesuai dengan peraturan yang berlaku dan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No. 51
“Akuntansi
Kuasi-Reorganisasi”,
dan
selanjutnya mengeliminasi saldo akumulasi kerugian
pada tanggal 31 Juli 2003 sebesar Rp 8.731.614 juta.
Laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan
laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang
berakhir tanggal 31 Desember 2003 juga disajikan
dalam laporan keuangan konsolidasian untuk
kemudahan pembaca saja.
As disclosed in Notes 1, 2d and 42 to the consolidated
financial statements, PT Bank Niaga Tbk executed a
quasi-reorganisation as at 31 July 2003 in accordance
with the prevailing regulation and the Statement of
Financial Accounting Standard (PSAK) No. 51
“Accounting for Quasi-Reorganisation”, and had
therefore eliminated the balance of its accumulated
losses as at 31 July 2003 of Rp 8,731,614 million. The
consolidated statement of income, changes in equity
and cash flow for the year ended 31 December 2003
has also been presented in the consolidated financial
statements for the convenience of the reader only.
Audit kami dilaksanakan untuk menyatakan pendapat
atas
laporan
keuangan
konsolidasian
secara
keseluruhan. Informasi keuangan tambahan PT Bank
Niaga Tbk, induk perusahaan saja, pada dan untuk
periode lima bulan yang berakhir 31 Desember 2003
dan untuk periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli
2003 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2002 yang terlampir pada halaman 6/1
sampai 6/11, disajikan untuk tujuan analisa tambahan
dan bukan merupakan bagian yang diharuskan dari
laporan keuangan konsolidasian. Informasi keuangan
tambahan tersebut telah tercakup dalam prosedur audit
yang kami lakukan atas audit laporan keuangan
konsolidasian dan menurut pendapat kami, dalam segala
hal yang material, telah disajikan secara wajar, dalam
hubungannya dengan laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan.
Our audits were conducted to form an opinion on the
consolidated financial statements tak en as a whole.
The supplementary financial information on page 6/1
to 6/11 in respect of PT Bank Niaga Tbk, parent
company only, as at and for the five-month period
ended 31 December 2003 and for the seven-month
period ended 31 July 2003 and for the year ended 31
December 2002, is presented for the purposes of
additional analysis and is not a required part of the
consolidated
financial
statements.
Such
supplementary financial information has been
subjected to auditing procedures applied in the audit
of the consolidated financial statements and in our
opinion, is fairly stated in all material respects in
relation to the consolidated financial statements taken
as a whole.
JAKARTA
20 Januari/January 2004
Drs. Haryanto Sahari
Surat Izin Praktek Akuntan Publik/ License of Public AccountantNo. 98.1.0286
The accompanying consolidated financial statements are not intended to present the consolidated financial position, results of operations, and cash flows
in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. Accordingly the
accompanying consolidated balance sheets and related consolidated statements of income, and cash flows and their utilisation are not designed for those
who are not informed about Indonesian accounting principles, procedures and practices.
The standards, procedures and practices utilised in Indonesia to audit such consolidated financial statements may differ from those generally accepted in
countries and jurisdictions other than Indonesia.
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah,
except par value per share)
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali nilai nominal per saham)
Catatan/
Notes
AKTIVA
Kas
3
Giro pada
Bank Indonesia
4
Giro pada bank lain setelah
dikurangi penyisihan penghapusan
sebesar Rp 4.606 pada 31 Desember
2003 (31 Juli 2003: Rp 2.370;
31 Desember 2002: Rp 4.161)
2e,2k,5
Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia setelah
dikurangi penyisihan penghapusan
sebesar Rp 15.653 pada 31 Desember
2003 (31 Juli 2003: Rp 21.318;
31 Desember 2002: Rp 10.661)
2f,2k,6
Surat berharga
setelah dikurangi penyisihan
penghapusan sebesar Rp 73.141 pada
31 Desember 2003 (31 Juli 2003:
Rp 73.584; 31 Desember 2002:
Rp 21.159)
2g,2k,7
Tagihan derivatif
setelah dikurangi penyisihan
penghapusan sebesar Rp 33
pada 31 Desember 2003 (31 Juli 2003:
Rp 35; 31 Desember 2002: Rp 10)
2i,2k,8
Kredit yang diberikan
setelah dikurangi penyisihan
penghapusan sebesar Rp 604.424
pada 31 Desember 2003 (31 Juli 2003:
Rp 506.010; 31 Desember 2002:
Rp 540.464)
2j,2k,9
- Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
2v
- Pihak ketiga
Tagihan akseptasi
setelah dikurangi penyisihan
penghapusan sebesar Rp 947
pada 31 Desember 2003 (31 Juli 2003:
Rp 1.089; 31 Desember 2002: Rp 1.122) 2k,2l
Obligasi Pemerintah
2g,10
Penyertaan
setelah dikurangi penyisihan
penghapusan sebesar Rp 19.567
pada 31 Desember 2003 (31 Juli 2003:
Rp 20.370; 31 Desember 2002:
Rp 19.882)
2k,2m,11
- Penyertaan sementara dalam
rangka debt to equity swaps
- Penyertaan jangka panjang
Aktiva tetap
setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 154.942
pada 31 Desember 2003 (31 Juli 2003:
Rp 140.210; 31 Desember 2002:
Rp 122.542)
2n,12
Aktiva pajak tangguhan - bersih
2s,19c
Aktiva lain-lain dan biaya dibayar
di muka
2k,2o,13
JUMLAH AKTIVA
31 Desember/
December
2003
31 Juli/
July 2003 *)
31 Desember/
December
2002
ASSETS
Cash
Current accounts with
874,772
Bank Indonesia
Current accounts with other banks
net of allowance for possible
losses of Rp 4,606 in 31 December
2003 (31 July 2003: Rp 2,370;
428,638 31 December 2002: Rp 4,161)
Placements with other banks
and Bank Indonesia net of
allowance for possible losses of
Rp 15,653 in 31 December 2003
(31 July 2003: Rp 21,318;
2,033,003 31 December 2002: Rp 10,661)
Marketable securities net of
allowance for possible losses of
Rp 73,141 in 31 December 2003
(31 July 2003: Rp 73,584;
31 December 2002:
1,059,269
Rp 21,159)
Derivative receivables net of
allowance for possible losses of
Rp 33 in 31 December 2003
(31 July 2003: Rp 35;
329
31 December 2002: Rp 10)
Loans
net of allowance for
possible losses of
Rp 604,424 in 31 December 2003
(31 July 2003: Rp 506,010;
31 December 2002: Rp 540,464)
300,286
232,677
291,504
941,130
858,722
380,007
287,834
1,555,991
1,965,389
705,853
1,762,945
2,697
3,464
171,950
13,631,503
169,109
11,643,254
163,144
11,052,325
220,849
4,667,640
153,935
4,692,205
111,437
5,571,946
975
24,999
4,089
4,120
4,557
2,864
376,855
166,334
266,777
105,303
281,590
140,762
602,260
582,208
821,422
Related parties Third parties Acceptance receivables net of
allowance for possible losses of
Rp 947 in 31 December 2003
(31 July 2003: Rp 1,089;
31 December 2002: Rp 1,122)
Government Bonds
Investments
net of allowance for possible
losses of Rp 19,567 in
31 December 2003
(31 July 2003: Rp 20,370;
31 December 2002:Rp 19,882)
Temporary investments from debt to equity swaps
Long term investments Fixed assets
net of accumulated
depreciation of Rp154,942
in 31 December 2003
(31 July 2003: Rp 140,210;
31 December 2002:Rp 122,542)
Deferred tax asset - net
Other assets and
prepayments
23,749,329
22,732,031
22,837,562
TOTAL ASSETS
Setelah penyesuaian kuasi-reorganisasi (lihat Catatan 2d dan
42)
After adjustment for quasi-reorganisation (refer to Notes 2d *
and 42)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
*
Halaman – 1/1 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah,
except par value per share)
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali nilai nominal per saham)
Catatan/
Notes
31 Desember/
December
2003
31 Desember/
December
2002
31 Juli/
July 2003 *)
LIABILITIES AND EQUITY
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
Simpanan nasabah
- Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
- Pihak ketiga
Simpanan dari bank lain
Efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali
Kewajiban derivatif
Kewajiban akseptasi
Surat berharga yang diterbitkan
Pinjaman yang diterima
- Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
- Pihak ketiga
Hutang pajak
Penyisihan penghapusan atas transaksi
pada rekening administratif
Biaya yang masih harus dibayar
dan kewajiban lain-lain
2v
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 500
per saham untuk saham seri A,
dan Rp 5 per saham untuk saham
seri B
Modal dasar – 718.539.351
saham seri A dan 208.146.064.900
saham seri B
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 718.539.351 saham
seri A dan 77.527.527.833
saham seri B
Tambahan modal disetor
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
Selisih transaksi perubahan
ekuitas anak perusahaan
Laba/(rugi) yang belum direalisasi
atas efek dalam kelompok tersedia
untuk dijual
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Cadangan umum dan wajib
Saldo laba/(akumulasi kerugian)
Jumlah ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN
DAN EKUITAS
Related parties Third parties Deposits from other banks
Securities sold under
repurchase agreements
Derivative payables
Acceptance payables
Marketable securities issued
Borrowings
7,029
19,325,286
857,291
4,753
18,643,270
662,753
24,868
17,880,940
608,755
2h,16
2i,8
2l
17
18
1,657
320,735
-
768
128,231
-
420,178
67,370
453,785
90,000
2v
191,795
697,197
13,035
46,971
1,084,162
17,963
49,735
1,390,712
21,765
2k
4,533
5,816
9,784
20
347,306
316,665
336,807
Related parties Third parties Taxes payable
Allowance for possible losses on
off balance sheet transactions
Accruals and other
liabilities
21,765,864
20,911,352
21,354,699
Total liabilities
8,239
6,724
6,736
MINORITY INTEREST
15
2s,19a
Jumlah kewajiban
HAK MINORITAS
LIABILITIES
Deposits from customers
2p,14
31
EQUITY
Share capital - par value per
share Rp 500 for class A shares,
and Rp 5 for class B shares
21
2d,21,42
2n,12
Authorised – 718,539,351 class
A shares and 208,146,064,900
class B shares
Issued and fully paid –
718,539,351 class A
shares and 77,527,527,833
746,907
class B shares
9,270,323
Additional paid up capital
147,222 Fixed assets revaluation reserve
Difference in transaction of
844
equity changes in subsidiary
746,907
538,709
255,116
746,907
538,709
147,222
11b
1,163
844
2g
19,320
150,293
(51,897)
2c
143,355
37,138
192,842
37,138
290,941
37,138
2d,42
233,518
-
1,975,226
1,813,955
1,476,127
Total equity
23,749,329
22,732,031
22,837,562
TOTAL LIABILITIES
AND EQUITY
(8,965,351)
Unrealised gains/(losses) on
available for sale securities
Cumulative translation
adjustments
General and legal reserve
Retained earnings/
(accumulated losses)
Setelah penyesuaian kuasi-reorganisasi (lihat Catatan 2d dan
42)
After adjustment for quasi-reorganisation (refer to Notes 2d *
and 42)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
*
Halaman – 1/2 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2003, FOR THE FIVEMONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2003 AND THE SEVENMONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003
AND FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah,
except earnings per share)
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003, UN TUK PERIODE
LIMA BULAN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE
TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali laba bersih per saham)
31 Desember/
December
2003
Catatan/
Notes
PENDAPATAN/(BEBAN)
BUNGA
Pendapatan bunga
Pendapatan provisi dan komisi
Beban bunga
Beban provisi dan komisi
2q,22
2r
2q,23
Pendapatan bunga bersih
PENDAPATAN OPERASIONAL
LAINNYA
Pendapat an komisi dan jasa yang tidak
berasal dari pemberian kredit
Laba penjualan efek
Laba belum direalisasi dari efek
untuk tujuan diperdagangkan
Laba dari transaksi valuta asing
Laba dari kontrak derivatif
Laba dari pelunasan lebih awal
atas Obligasi Pemerintah
Pendapatan jasa perbankan lainnya
Lain-lain
BEBAN OPERASIONAL
LAINNYA
Gaji dan tunjangan
Umum dan administrasi
Rugi belum direalisasi dari efek
untuk tujuan diperdagangkan
Rugi dari transaksi valuta asing
Rugi dari kontrak derivatif
Rugi restrukturisasi
Tambahan penyisihan penghapusan
aktiva produktif
Sewa, penyusutan dan
pemeliharaan gedung
Penurunan permanen nilai surat
berharga
Lain - lain
PENDAPATAN OPERASIONAL
BERSIH
(lihat Catatan/
refer to Note 42)
1 Agustus/
August 31 Desember/
December
2003
1 Januari/
January 31 Juli/
July 2003
31 Desember/
December
2002
(12 bulan/
months)
(5 bulan/
months)
(7 bulan/
months)
(12 bulan/
months)
2,333,226
95,931
954,374
50,140
1,378,852
45,791
2,720,366
56,569
2,429,157
1,004,514
1,424,643
2,776,935
(1,408,157)
(83,148)
(478,274)
(38,205)
(929,883)
(44,943)
(2,268,054)
(31,950)
(1,491,305)
(516,479)
(974,826)
(2,300,004)
937,852
488,035
449,817
476,931
2g
165,342
120,397
64,974
67,356
100,368
53,041
90,234
74,891
2g
-
-
50,889
6,902
2c
2i
75,485
18,950
-
80,385
43,244
24
110,536
20,851
50,568
14,775
59,968
6,076
90,845
85,265
7,885
492,611
216,623
350,727
399,266
25
26
(285,216)
(246,080)
(136,385)
(128,702)
(148,831)
(117,378)
2g
(65)
(50,954)
-
2c
2i
2j
(110)
-
(4,900)
-
(19,060)
-
(92,998)
(67,955)
2k
(372,192)
(129,727)
(242,465)
(93,006)
(88,807)
(39,408)
(49,399)
(88,029)
(101,352)
(47,254)
(54,098)
(21,531)
(88,180)
(1,093,822)
(537,330)
(631,231)
(853,292)
336,641
167,328
169,313
22,905
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
(222,833)
(178,760)
-
INTEREST INCOME/
(EXPENSE)
Interest income
Fees and commissions income
Interest expense
Fees and commissions expense
Net interest income
OTHER OPERATING
INCOME
Non-credit related fees and
commissions income
Gain from sale of securities
Unrealised gain on
trading securities
Gain from foreign
exchange transactions
Gain on derivative contracts
Gain on early termination
of Government Bonds
Other banking services income
Other
OTHER OPERATING
EXPENSES
Salaries and benefits
General and administrative
Unrealised loss on
trading securities
Loss from foreign
exchange transactions
Loss on derivative contracts
Loss on restructuring
Additional allowance for possible
losses on earning assets
Building rental, depreciation
and maintenance
Permanent decline in value of
marketable securities
Other
NET OPERATING
INCOME
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
Halaman – 2/1 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2003, FOR THE FIVE-MONTH
PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2003 AND THE SEVENMONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003
AND FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah,
except earnings per share)
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003, UN TUK PERIODE
LIMA BULAN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE
TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali laba bersih per saham)
31 Desember/
December
2003
Catatan/
Notes
PENDAPATAN BUKAN
OPERASIONAL - BERSIH
Keuntungan dari pelunasan lebih awal
atas Exchange Offer Program
Pendapatan dari pemulihan selisih kurs
penjabaran laporan keuangan atas
penghentian kegiatan operasional
cabang/kantor perwakilan luar negeri
Lain-lain
18
2c,39
LABA SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN DAN POS
LUAR BIASA
MANFAAT/(BEBAN) PAJAK
PENGHASILAN
2s,19b
LABA SEBELUM POS
LUAR BIASA
POS LUAR BIASA
HAK MINORITAS ATAS
LABA BERSIH ANAK
PERUSAHAAN
18
31
LABA BERSIH
LABA BERSIH PER
SAHAM DASAR
(Rupiah penuh)
2u,28
(lihat Catatan/
refer to Note 42)
1 Agustus/
August 31 Desember/
December
2003
1 Januari/
January 31 Juli/
July 2003
31 Desember/
December
2002
(12 bulan/
months)
(5 bulan/
months)
(7 bulan/
months)
(12 bulan/
months)
-
-
-
89,213
20,625
5,074
89,213
15,551
109,838
5,074
104,764
NON OPERATING
INCOME - NET
Gain on early termination of
2,524
Exchange Offer Program
Income from reversal of translation
adjustments of discontinued
operation of overseas branch/
32,332
agency office
19,666
Other
54,522
446,479
172,402
274,077
77,427
INCOME BEFORE TAX
AND EXTRAORDINARY
ITEM
22,497
62,792
(40,295)
14,696
INCOME TAX
CREDIT/(EXPENSE)
468,976
235,194
233,782
92,123
INCOME BEFORE
EXTRAORDINARY ITEM
-
-
-
63,384
EXTRAORDINARY ITEM
468,976
235,194
233,782
155,507
(1,721)
(1,676)
(45)
(14,388)
MINORITY INTEREST IN
NET INCOME OF
SUBSIDIARIES
467,255
233,518
233,737
141,119
NET INCOME
1.80
BASIC EARNINGS
PER SHARE
(Full Rupiah)
5.97
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2.98
2.99
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
Halaman – 2/2 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2003 (refer to Note 42),
FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003
AND THE SEVEN-MONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003
AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 (lihat Catatan 42),
UNTUK PERIODE LIMA B ULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003
DAN PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Catatan/
Notes
Saldo 1 Januari 2002
Tambahan
modal disetor/
Additional
paid up capital
Modal
saham/
Share capital
Laba/(rugi) yang
belum direalisasi
atas efek dalam
kelompok tersedia
untuk dijual/
Unrealised
gain/(losses)
available for sale
securities
Selisih transaksi
perubahan
ekuitas anak
perusahaan/
Difference in
transaction of
equity changes in
subsidiary
Selisih penilaian
kembali
aktiva tetap/
Fixed assets
revaluation
reserve
746,907
9,270,323
147,222
844
Selisih kurs karena
penjabaran laporan
keuangan/
Cumulative
translation
adjustments
(227,476)
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
2c
-
-
-
-
-
Laba yang belum direalisasi atas
efek dalam kelompok tersedia
untuk dijual
2g
-
-
-
-
222,218
Laba yang direalisasi atas penjualan
efek dalam kelompok tersedia
untuk dijual
2g
-
-
-
-
(46,639)
Pemulihan selisih kurs
penjabaran laporan keuangan
cabang/kantor perwakilan luar
negeri yang dihentikan
operasinya
Laba bersih tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2002
2c,39
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
746,907
9,270,323
147,222
844
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
(51,897)
Cadangan umum
dan wajib/
General and legal
reserve
348,294
(25,021)
Akumulasi
kerugian/
Accumulated
losses
37,138
Jumlah ekuitas/
Total equity
(9,106,470)
1,216,782
Balance as at 1 January 2002
Cumulative t ranslation adjustments
-
-
(25,021)
-
-
-
222,218
-
-
-
(46,639)
Realised gain on sale of
available for sale securities
(32,332)
Reversal of cumulative translation
adjustments from discontinued
operation of overseas branch/
agency office
(32,332)
-
-
-
-
141,119
290,941
37,138
(8,965,351 )
141,119
1,476,127
Unrealised gain available for sale
securities
Net income for the year
Balance as at 31 December 2002
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman – 3/1 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2003 (refer to Note 42),
FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003
AND THE SEVEN-MONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003
AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 (lihat Catatan 42),
UNTUK PERIODE LIMA B ULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003
DAN PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Catatan/
Notes
Saldo 1 Januari 2003
Tambahan
modal disetor/
Additional
paid up capital
Modal
saham/
Share capital
Laba/(rugi) yang
belum direalisasi
atas efek dalam
kelompok tersedia
untuk dijual/
Unrealised
gain/(losses)
available for sale
securities
Selisih transaksi
perubahan
ekuitas anak
perusahaan/
Difference in
transaction of
equity changes in
subsidiary
Selisih penilaian
kembali
aktiva tetap/
Fixed assets
revaluation
reserve
Selisih kurs karena
penjabaran laporan
keuangan/
Cumulative
translation
adjustments
746,907
9,270,323
147,222
844
(51,897)
2c
-
-
-
-
-
Laba yang belum direalisasi
atas efek dalam kelompok
tersedia untuk dijual
2g
-
-
-
-
236,184
Laba yang direalisasi atas penjualan
efek dalam kelompok tersedia
untuk dijual
2g
-
-
-
-
(33,994)
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Pemulihan selisih kurs
penjabaran laporan keuangan
cabang/kantor perwakilan luar
negeri yang dihentikan
operasinya
2c,39
Laba bersih periode tujuh bulan sejak
1 Januari sampai dengan
31 Juli 2003
Saldo 31 Juli 2003 sebelum
kuasi-reorganisasi
Penggunaan tambahan modal
disetor untuk mengeliminasi
akumulasi kerugian dalam
rangka kuasi -reorganisasi
Saldo 31 Juli 2003 setelah
kuasi-reorganisasi
2d,42
-
-
-
-
-
Saldo laba/
(akumulasi
kerugian)/
Retained
earnings/
(accumulated
losses)
Cadangan umum
dan wajib/
General and legal
reserve
290,941
(8,965,351)
-
-
-
-
-
236,184
-
-
-
(33,994)
Realised gain on sale of
available for sale securities
(89,213)
Reversal of cumulative translation
adjustments from discontinued
operation of overseas branch/
agency office
(8,886)
(89,213)
-
-
-
-
-
-
-
746,907
9,270,323
147,222
844
150,293
192,842
37,138
746,907
(8,731,614 )
538,709
-
233,737
(8,731,614)
1,476,127
(8,886)
Cumulative t ranslation
adjustments
Unrealised gain available
for sale securities
233,737
Net income for the seven-month
period since 1 January to
31 July 2003
1,813,955
Balance as at 31 July 2003
before quasi -reorganisation
-
-
-
-
-
8,731,614
-
147,222
844
150,293
192,842
37,138
-
1,813,955
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Balance as at 1 January 2003
37,138
-
-
Jumlah ekuitas/
Total equity
Utilisation of additional
paid up capital to eliminate
accumulated losses in relation
to the quasi-reorganisation
Balance as at 31 July 2003
after quasi -reorganisation
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman – 3/2 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2003 (refer to Note 42),
FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003
AND THE SEVEN-MONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003
AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 (lihat Catatan 42),
UNTUK PERIODE LIMA B ULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003
DAN PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Catatan/
Notes
Saldo 1 Agustus 2003 setelah
kuasi-reorganisasi
Tambahan
modal disetor/
Additional
paid up capital
Modal
saham/
Share capital
Laba/(rugi) yang
belum direalisasi
atas efek dalam
kelompok tersedia
untuk dijual/
Unrealised
gain/(losses)
available for sale
securities
Selisih transaksi
perubahan
ekuitas anak
perusahaan/
Difference in
transaction of
equity changes in
subsidiary
Selisih penilaian
kembali
aktiva tetap/
Fixed assets
revaluation
reserve
Selisih kurs karena
penjabaran laporan
keuangan/
Cumulative
translation
adjustments
746,907
538,709
147,222
844
150,293
-
Cadangan umum
dan wajib/
General and legal
reserve
192,842
Saldo laba/
Retained
earnings
Jumlah ekuitas/
Total equity
1,813,955
Balance as at 1 August 2003
after quasi -reorganisation
37,138
-
-
-
(49,487)
Cumulative t ranslation
adjustments
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
2c
-
-
-
-
Rugi yang belum direalisasi
atas efek dalam kelompok
tersedia untuk dijual
2g
-
-
-
-
(99,351)
-
-
-
(99,351)
Unrealised loss available
for sale securities
Laba yang direalisasi atas penjualan
efek dalam kelompok tersedia
untuk dijual
2g
-
-
-
-
(31,622)
-
-
-
(31,622)
Realised gain on sale of
available for sale securities
11b
-
-
-
319
-
-
-
-
319
Difference in transaction of
equity changes in subsidiary
2n,12
-
-
107,894
-
-
-
-
-
107,894
Selisih transaksi perubahan
ekuitas anak perusahaan
Selisih penilaian kembali
aktiva tetap
Laba bersih periode lima bulan sejak
1 Agustus sampai dengan
31 Desember 2003
Saldo 31 Desember 2003
(49,487)
-
-
-
-
-
-
-
233,518
233,518
746,907
538,709
255,116
1,163
19,320
143,355
37,138
233,518
1,975,226
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Fixed assets revaluation
reserve
Net income for the five-month
period since 1 August to
31 December 2003
Balance as at 31 December 2003
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman – 3/3 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2003 (refer to Note 42),
FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003
AND THE SEVEN-MONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003
AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
LAPORAN PERUBAHAN EK UITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 (lihat Catatan 42),
UNTUK PERIODE LIMA B ULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003
DAN PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Catatan/
Notes
Saldo 1 Januari 2003
Tambahan
modal disetor/
Additional
paid up capital
Modal
saham/
Share capital
Laba/(rugi) yang
belum direalisasi
atas efek dalam
kelompok tersedia
untuk dijual/
Unrealised
gain/(losses)
available for sale
securities
Selisih transaksi
perubahan
ekuitas anak
perusaha an/
Difference in
transaction of
equity changes in
subsidiary
Selisih penilaian
kembali
aktiva tetap/
Fixed assets
revaluation
reserve
Selisih kurs karena
penjabaran laporan
keuangan/
Cumulative
translation
adjustments
746,907
9,270,323
147,222
844
(51,897)
2c
-
-
-
-
-
Laba yang belum direalisas i
atas efek dalam kelompok
tersedia untuk dijual
2g
-
-
-
-
136,833
Laba yang direalisasi atas penjualan
efek dalam kelompok tersedia
untuk dijual
2g
-
-
-
-
(65,616)
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Pemulihan selisih kurs
penjabaran laporan keuangan
cabang/kantor perwakilan luar
negeri yang dihentikan
operasinya
Selisih transaksi perubahan
ekuitas anak perusahaan
Selisih penilaian kembali
aktiva tetap
Penggunaan tambahan modal
disetor untuk mengeliminasi
akumulasi kerugian dalam
rangka kuasi -reorganisasi
Laba bersih tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2003
2c,39
-
-
-
-
-
11b
-
-
-
319
-
2n,12
-
-
107,894
-
-
2d,42
Saldo laba/
(akumulasi
kerugian)/
Retained
earnings/
(accumulated
losses)
Cadangan umum
dan wajib/
General and legal
reserve
290,941
(58,373)
37,138
Jumlah ekuitas/
Total equity
(8,965,351)
1,476,127
-
-
(58,373)
-
-
-
136,833
-
-
-
(65,616)
Balance as at 1 January 2003
Cumulative t ranslation
adjustments
Unrealised gain available
for sale securities
Realised gain on sale of
available for sale securities
-
-
(89,213)
Reversal of cumulative translation
adjustments from discontinued
operation of overseas branch/
agency office
-
-
-
319
Difference in transaction of
equity changes in subsidiary
-
-
-
107,894
Fixed assets revaluation
reserve
(89,213)
-
-
-
-
-
8,731,614
-
Utilisation of additional paid up
capital to eliminate
accumulated losses in relation
to the quasi-reorganisation
-
-
-
-
-
-
-
467,255
467,255
Net income for the year
746,907
538,709
255,116
1,163
19,320
143,355
37,138
233,518
1,975,226
Balance as at 31 December 2003
-
(8,731,614)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman – 3/4 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2003, FOR THE FIVE-MONTH
PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2003 AND THE SEVENMONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003
AND FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003, UN TUK PERIODE
LIMA BULAN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE
TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Arus kas dari kegiatan operasi:
Bunga, provisi dan komisi yang diterima
Bunga, provisi dan komisi
yang dibayar
Pendapatan operasional lainnya
(Kerugian)/keuntungan selisih kurs - bersih
Beban operasional lainnya
Pendapatan bukan operasional - bersih
Laba sebelum perubahan dalam
aktiva dan kewajiban operasi
Perubahan dalam aktiva dan kewajiban
operasi:
- Penurunan/(kenaikan)
aktiva operasi:
- Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia
- Efek untuk tujuan diperdagangkan
- Efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali
- Kredit yang diberikan
- Tagihan akseptasi
- Aktiva lain-lain dan biaya
dibayar dimuka
- Kenaikan/(penurunan) kewajiban
operasi:
- Simpanan nasabah
- Simpanan dari bank lain
- Kewajiban akseptasi
- Biaya yang masih harus dibayar
dan kewajiban lain-lain
- Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Kas bersih (digunakan untuk)/
diperoleh dari kegiatan operasi
31 Desember/
December
2003
(lihat Catatan/
refer to Note 42)
1 Agustus/
August 31 Desember/
December
2003
1 Januari/
January 31 Juli/
July 2003
31 Desember/
December
2002
(12 bulan/
months)
(5 bulan/
months)
(7 bulan/
months)
(12 bulan/
months)
2,834,609
1,057,952
1,776,657
(1,527,322)
130,474
(27,445)
(844,502)
2,319
(540,797)
76,250
3,933
(323,967)
(11,534)
(986,525)
54,224
(31,378)
(520,535)
13,853
568,133
261,837
306,296
Cash flows from operating activities:
3,091,372 Interest, fees and commissions received
Payments of interest,
(2,349,205)
fees and commissions
1,482
Other operating income
(251,371) Foreign exchange (losses)/gain - net
(490,448)
Other operating expenses
1,641
Non operating income - net
3,471
472,020
(17,303)
415,063
1,275,092
56,957
(1,292,395)
(74,711)
98,179
(2,651,725)
(109,237)
(2,083,509)
(66,772)
(568,216)
(42,465)
51,294
(3,150,427)
(53,423)
86,065
46,527
39,538
256,042
1,426,506
248,536
(133,050)
684,289
194,538
192,504
742,217
53,998
(325,554)
649,547
(617,434)
394,649
889
15,203
(14,314)
48,823
(58,373)
(49,487)
(8,886)
(25,021)
(167,539)
885,285
(1,052,824)
(2,419,011)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Profit before changes in
operating assets and liabilities
Changes in operating assets and
liabilities:
Decrease/(increase) in operating assets:
Placements with other banks and Bank Indonesia
Trading securities Securities purchased under resale agreements
Loans Acceptance receivables Other assets and prepayments Increase/(decrease) in operating liabilities:
Deposits from customers Deposits from other banks Acceptance payables Accruals and other liabilities Cummulative translation adjustments
Net cash (used in)/provided from
operating activities
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
Halaman – 4/1 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2003, FOR THE FIVE-MONTH
PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2003 AND THE SEVENMONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003
AND FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003, UN TUK PERIODE
LIMA BULAN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE
TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
31 Desember/
December
2003
(lihat Catatan/
refer to Note 42)
1 Agustus/
August 31 Desember/
December
2003
1 Januari/
January 31 Juli/
July 2003
31 Desember/
December
2002
(12 bulan/
months)
(5 bulan/
months)
(7 bulan/
months)
(12 bulan/
months)
Arus kas dari kegiatan investasi:
Penurunan/(kenaikan) surat berharga
yang tersedia untuk dijual dan yang
dimiliki hingga jatuh tempo
Penurunan/(kenaikan) Obligasi
Pemerintah
Penambahan aktiva tetap
Hasil penjualan aktiva tetap
287,565
1,046,163
(758,598)
214,826
1,006,631
(39,558)
1,489
(1,421,081)
(24,225)
426
2,427,712
(15,333)
1,063
3,029,505
(52,676)
11,936
Kas bersih diperoleh dari/(digunakan
untuk) kegiatan investasi
1,256,127
1,654,844
3,203,591
(398,717)
Cash flows from investing activities:
Decrease/(increase) in available
for sale and held to maturity
securities
Decrease/(increase) in Government
Bonds
Acquisition of fixed assets
Proceeds from sale of fixed assets
Net cash provided from/(used in)
investing activities
(90,000)
(551,456)
(242,142)
(90,000)
(309,314)
(420,178)
-
(420,178)
Cash flows from financing activities:
Decrease in marketable
(10,000)
securities issued
(612,669)
Decrease in fund borrowings
Payment for securites sold under
(16,418)
repurchase agreements
(242,142)
(819,492)
(639,087)
Net cash used in
financing activities
26,954
244,426
(217,472)
145,493
Net increase/(decrease) in
cash and cash equivalents
Kas dan setara kas pada
awal periode
1,599,075
1,381,603
1,599,075
1,453,582
Cash and cash equivalents at
the beginning of the period
Kas dan setara kas pada
akhir periode
1,626,029
1,626,029
1,381,603
1,599,075
Cash and cash equivalents at
the end of the period
300,286
941,130
384,613
300,286
941,130
384,613
232,677
858,722
290,204
1,626,029
1,626,029
1,381,603
Arus kas dari kegiatan pendanaan:
Penurunan surat berharga
yang diterbitkan
Penurunan pinjaman yang diterima
Pembayaran surat berharga yang dijual
dengan janji dibeli kembali
Kas bersih digunakan untuk
kegiatan pendanaan
Kenaikan/(penurunan) bersih kas
dan setara kas
Kas dan setara kas terdiri dari:
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Jumlah kas dan setara kas
(1,061,634)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Cash and cash equivalents consist of:
291,504
Cash
874,772 Current accounts with Bank Indonesia
432,799
Current accounts with other banks
1,599,075
Total cash and cash equivalents
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
Halaman – 4/2 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2003, FOR THE FIVE-MONTH
PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2003 AND THE SEVENMONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003
AND FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003, UN TUK PERIODE
LIMA BULAN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE
TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
31 Desember/
December
2003
(lihat Catatan/
refer to Note 42)
1 Agustus/
August 31 Desember/
December
2003
1 Januari/
January 31 Juli/
July 2003
31 Desember/
December
2002
(12 bulan/
months)
(5 bulan/
months)
(7 bulan/
months)
(12 bulan/
months)
Supplemental cash flow information:
Informasi tambahan arus kas:
Aktivitas yang tidak mempengaruhi
arus kas:
- Penghapusan akumulasi kerugian dalam
rangka kuasi-reorganisasi
- Penambahan nilai aktiva tetap dari
penilaian kembali
- Pendapatan dari pemulihan selisih kurs
penjabaran laporan keuangan
atas penghent ian kegiatan operasioal
cabang/kantor perwakilan luar negeri
8,731,614
8,731,614
-
107,894
107,894
-
89,213
-
89,213
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Activities not affecting cash flows:
Elimination of accumulated losses in - relation to the quasi-reorganisation
Increase of fixed assets value due to revaluation
Income from reversal of translation adjustments of discontinued
operation of overseas
32,332
branch/agency office
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
Halaman – 4/3 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
1.
1.
UMUM
GENERAL
PT Bank Niaga Tbk (“Bank Niaga”) didirikan
menurut hukum yang berlaku d i Indonesia,
berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan No. 90 yang
dibuat dihadapan Raden Meester Soewandi, Notaris
di Jakarta tanggal 26 September 1955 dan diubah
dengan akta notaris yang sama No. 9 tanggal 4
Nopember 1955. Akta-akta pendirian ini disahkan
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
(sekarang Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia) dengan surat keputusan No. J.A.5/110/15
tanggal 1 Desember 1955 dan telah diumumkan
dalam Tambahan Berita Negara No. 729, Berita
Negara Republik Indonesia No. 71 tanggal
4 September 1956.
PT Bank Niaga Tbk (“Bank Niaga") was established
in accordance with Indonesian Corporate Law by
Notarial Deed of Raden Meester Soewandi dated 26
September 1955 No. 90, which was amended by deed
No. 9 of the same notary dated 4 November 1955.
These deeds were approved by the Ministry of Justice
of the Republic of Indonesia (currently Ministry of
Justice and Human Rights) in its decision letter
No. J.A.5/110/15 dated 1 December 1955, and was
published in Supplement No. 729 to the State Gazette
of the Republic of Indonesia No. 71 dated
4 September 1956.
Bank Niaga memperoleh izin usaha sebagai bank
umum dan bank devisa masing-masing berdasarkan
surat
keputusan
Menteri
Keuangan
No. 249544/U.M.II tanggal 11 Nopember 1955 dan
surat
keputusan
Direksi
Bank
Indonesia
No. 7/116/Kep/Dir/UD tanggal 22 Nopember 1974.
Bank Niaga obtained a license as a commercial bank
and a foreign exchange bank based on the decision
letter of the Ministry of Finance No. 249544/U.M.II
dated 11 November 1955 and the decision letter of
the
Directors
of
Bank
Indonesia
No.
7/116/Kep/Dir/UD dated 22 November 1974,
respectively.
Anggaran Dasar Bank Niaga telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 34
tanggal 25 Nopember 2002, dibuat di hadapan Amrul
Partomuan Pohan, S.H., LLM, Notaris di Jakarta,
berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa tanggal 25 Nopember 2002
mengenai pembagian sisa kekayaan setelah likuidasi.
Perubahan ini telah dilaporkan ke Menteri Kehakiman
dan Hak Asasi Manusia.
Bank Niaga’s Articles of Association have been
amended from time to time, the latest by notarial
deed No. 34 of Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM,
in Jakarta, dated 25 November 2002 based on the
Extraordinary General Shareholders’ Meeting on 25
November 2002 regarding the distribution of the
remaining assets after liquidation. This amendment
was reported to the Ministry of Justice and Human
Rights.
Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Bank Niaga,
ruang lingkup kegiatan Bank Niaga adalah melakukan
usaha dibidang perbankan sesuai dengan undangundang dan peraturan yang berlaku. Kantor Pusat
Bank Niaga berlokasi di Jl. Jend. Sudirman Kav. 58,
Jakarta. Hingga tanggal 31 Desember 2003, jaringan
operasi Bank Niaga terbagi menjadi 5 wilayah yang
membawahi 181 kantor cabang domestik, cabang
pembantu domestik dan kios domestik plus.
According to Article 3 of its Articles of Association,
Bank Niaga’s scope of activities is to conduct
general banking services in accordance with the
prevailing laws and regulations. Bank Niaga’s head
office is located in Jl. Jend. Sudirman Kav. 58,
Jakarta. As at 31 December 2003, Bank Niaga’s
operation network was devided into 5 regions,
covering 181 domestic branches, sub-branches and
kiosk plus.
Pada tanggal 30 Mei 2000, Bank Niaga bersama
Pemerintah Republik Indonesia menandatangani
Perjanjian Penyertaan Modal Sementara Pemerintah
sebagai persetujuan Pemerintah Republik Indonesia
untuk melakukan penyetoran modal ke Bank Niaga
melalui program rekapitalisasi berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 52 tahun 1999. Sehubungan dengan
itu, pada tanggal 31 Mei 2000 Menteri Keuangan
menyetujui penerbitan Obligasi Pemerintah berbunga
tetap sebesar Rp 9.462.596 untuk membiayai
penyertaan modal sementara pemerintah tersebut.
Dengan selesainya rekapitalisasi ini maka modal
saham Bank Niaga yang ditempatkan dan disetor
menjadi
718.539.351
saham
seri
A
dan
77.527.527.833 saham seri B.
On 30 May 2000, Bank Niaga and Government of the
Republic of Indonesia signed the Government’s
Temporary Capital Injection Agreement, whereby the
Government of the Republic of Indonesia agreed to
inject capital into Bank Niaga through the
recapitalisation
program
under
Government
Regulation No. 52, year 1999. In relation to that, on
31 May 2000, the Ministry of Finance confirmed the
issuance of Fixed Rate Government Bonds of Rp
9,462,596 for financing the Government’s temporary
capital injection. Through this recapitalisation, Bank
Niaga’s issued and paid up capital became
718,539,351 class A shares and 77,527,527,833 class
B shares.
Halaman – 5/1 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
1.
1.
UMUM (lanjutan)
GENERAL (continued)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa tanggal 29 Juni 2000, para pemegang saham
menyetujui untuk mengubah modal disetor Bank
Niaga yang berasal dari Pemerintah Republik
Indonesia (qq. BPPN) dari 69.621.813.371 saham seri
B dengan jumlah nilai nominal Rp 348.109 menjadi
76.013.945.455 saham seri B dengan jumlah nilai
nominal Rp 380.070. Perubahan ini telah disetujui
oleh Direktorat Jendral Hukum dan Perundangundangan tanggal 30 Juni 2000.
Based on the Extraordinary General Shareholders’
Meeting dated 29 June 2000, the shareholders
agreed to change the paid up capital of Bank Niaga
from the Government of the Republic of Indonesia
(qq. IBRA) from 69,621,813,371 class B shares with
total par value of Rp 348,109 to 76,013,945,455
class B shares with total par value of Rp 380,070.
This change was approved by the Directorate
General of Laws and Regulations on 30 June 2000.
Sejak 8 Nopember 2002, Bank Niaga merupakan anak
perusahaan dari Commerce Asset-Holding Berhad,
Malaysia (lihat Catatan 21).
Since 8 November 2002, Bank Niaga has been a
subsidiary of Commerce Asset-Holding Berhad,
Malaysia (refer to Note 21).
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa Bank Niaga tanggal 17 Desember 2003, para
pemegang saham menyetujui:
Based on Bank Niaga’s Extraordinary General
Shareholders’ Meeting dated 17 December 2003, the
shareholders approved:
•
•
•
•
pelaksanaan kuasi-reorganisasi pada tanggal 31
Juli 2003 (lihat Catatan 42);
peningkatan modal ditempatkan dan disetor
dalam rangka pemberian opsi kepada karyawan
untuk membeli saham;
perubahan susunan Dewan Komisaris.
•
•
Bank Niaga has direct and indirect ownership in the
following subsidiaries and associates:
Bank Niaga mempunyai kepemilikan langsung dan
tidak langsung pada anak perusahaan dan perusahaan
asosiasi berikut ini:
Nama perusahaan/
Company’s name
a. Niaga Finance
Company Ltd.,
Hong Kong
b. PT Niaga Aset
Manajemen
c. PT Saseka Gelora
Finance
d. PT Niaga International
Factors
Kegiatan usaha/
Business activity
the execution of a quasi-reorganisation as at 31
July 2003 (refer to Note 42);
an increase of issued and fully paid up capital in
relation to the employee stock option program;
a change in the composition of the Board of
Commissioners.
Tahun beroperasi
Persentase kepemilikan/
komersial/
Percentage of ownership
Jumlah Aktiva/ Total Assets
31 Desember/ Year commercial 31 Desember/
31 Desember/
31 Desember/
operations
December
December
December
December
31 Juli/
31 Juli/
commenced
2003
July 2003
2002
2003
July 2003
2002
Pembiayaan/Financing
Manajemen investasi/
Investment management
99.99%
99.99%
99.99%
1982
204,721
185,261
177,793
99.00%
99.00%
99.00%
1997
7,723
7,391
1,912
Pembiayaan/Financing
Pembiayaan dan
anjak piutang/
Financing and factoring
81.96%
81.96%
81.96%
1993
127,961
101,289
91,137
53.00%
53.00%
53.00%
1990
47,502
57,641
54,062
49.00%
99.00%
99.00%
1992
57,223
25,299
32,908
59.99%
59.99%
59.99%
1999
2,578
2,384
2,481
20.00%
20.00%
20.00%
1990
178,201
116,623
111,062
e. PT CIMB Niaga Securities
(dahulu/formerly
Pialang efek/
PT Niaga Sekuritas) Stockbroking
f. Niaga Remittance Ltd.,
Pengiriman uang/
Hong Kong
Remmitance
g. PT Asuransi Cigna
Asuransi jiwa/
Life insurance
Halaman – 5/2 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
1.
1.
UMUM (lanjutan)
GENERAL (continued)
Semua anak perusahaan dan perusahaan asosiasi
Bank Niaga tersebut berkedudukan di Jakarta, kecuali
Niaga Finance Company Ltd. dan Niaga Remmitance
Ltd. yang berkedudukan di Hong Kong.
All of the subsidiaries and associates of Bank Niaga
listed above are domiciled in Jakarta, except for
Niaga Finance Company Ltd. and Niaga Remittance
Ltd., which are domiciled in Hong Kong.
Pada tanggal 3 Nopember 2003, Rapat Umum
Pemegang Saham PT Niaga Sekuritas, anak
perusahaan, memutuskan untuk meningkatkan modal
ditempatkan dari Rp 17.900 menjadi Rp 36.166.
Seluruh tambahan modal ditempatkan tersebut, telah
dipesan dan disetor oleh CIMB (L) Limited karena
Bank Niaga melepaskan haknya untuk memiliki
terlebih dahulu saham tersebut. Sebagai akibatnya,
kepemilikan Bank Niaga di PT Niaga Sekuritas
terdilusi dari 99% menjadi 49% (lihat Catatan 11b).
On 3 November 2003, at the General Shareholders’
Meeting of PT Niaga Sekuritas, the subsidiary,
resolved to increase the issued capital from
Rp 17,900 to Rp 36,166. All the additional issued
capital was subscribed and paid up by CIMB (L)
Limited as Bank Niaga waived its pre-emptive right
to acquire the shares. As a result, Bank Niaga’s
ownership interest at PT Niaga Sekuritas was diluted
from 99% to 49% (refer to Note 11b).
Dengan berubahnya susunan pemegang saham
tersebut, nama PT Niaga Sekuritas di ubah menjadi
PT CIMB Niaga Securities, efektif pada tanggal 4
Nopember 2003.
Following the above changes to the shareholders’
composition, the name of PT Niaga Sekuritas was
changed to PT CIMB Niaga Securities, effectively on
4 November 2003.
Pada tanggal 3 Desember 2002, Bank Niaga membeli
18.504 saham PT Saseka Gelora Finance yang
dimiliki oleh International Finance Corporation (IFC),
sehingga kepemilikan Bank Niaga meningkat dari
79,65% menjadi 81,96%.
On 3 December 2002, Bank Niaga acquired 18,504
shares of PT Saseka Gelora Finance owned by
International Finance Corporation (IFC), as a result,
Bank Niaga’s ownership increased from 79.65% to
81.96% .
Pada tanggal 31 Desember 2003, susunan Dewan
Komisaris dan Direksi Bank Niaga adalah sebagai
berikut:
As at 31 December 2003, the members of Bank
Niaga’s Board of Commissioners and Directors were
as follows:
Presiden Komisaris
Wakil Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Bpk/Mr Dr. Rozali bin Mohammed Ali
Ibu/Ms Gunarni Soeworo
Bpk/Mr Sigid Moekardjono
Bpk/Mr Datuk Hamzah bin Bakar
Bpk/Mr Encik Mohd. Salleh bin Mahmud
Bpk/Mr Dato’ Halim bin Muhamat
Bpk/Mr Ananda Barata *
President Commissioner
Vice President Commisioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Bpk/Mr Peter B. Stok
Bpk/Mr Hashemi Albakri bin Abu Bakar
Bpk/Mr Andi Mohammad Hatta
Bpk/Mr Tay Un Soo
Bpk/Mr C. Heru Budiargo
Bpk/Mr Daniel James Rompas
Ibu/Mrs Veronica Catherinawati Hadiman
President Director
Vice President Director
Director
Director
Director
Director
Director
*
Penunjukkan akan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan
dari Bank Indonesia.
Pada tanggal 31 Desember 2003, karyawan Bank
Niaga berjumlah 3.468 (31 Juli 2003: 3.466; 31
Desember 2002: 3.492).
Appointment will be effective upon receiving approval from
Bank Indonesia.
*
As at 31 December 2003, the number of employees of
Bank Niaga was 3,468 (31 July 2003: 3,466; 31
December 2002: 3,492).
Halaman – 5/3 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
Laporan keuangan konsolidasian PT Bank Niaga Tbk
(“Bank Niaga”) dan anak perusahaan telah
diselesaikan oleh Direksi pada tanggal 16 Januari
2004.
The consolidated financial statements of PT Bank
Niaga Tbk (“Bank Niaga”) and subsidiaries were
completed by the Directors on 16 January 2004.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian PT Bank Niaga Tbk dan anak
perusahaan yang sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umu m di Indonesia dan Peraturan No.
VIII.G.7. tentang “Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan” yang terdapat dalam lampiran keputusan
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No.
KEP -06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000.
Presented below are the significant accounting
policies adopted in preparing the consolidated
financial statements of PT Bank Niaga Tbk and
subsidiaries which are in conformity with accounting
principles generally accepted in Indonesia and
regulation No. VIII.G.7. regarding “Financial
Statements Presentation Guidelines” included in the
Appendix of the Decree of the Chairman of the
Capital Market Supervisory Board No. KEP06/PM/2000 dated 13 March 2000.
a.
a.
b.
Dasar
penyusunan
konsolidasian
laporan
keuangan
Basis of preparation of the consolidated
financial statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan
dasar harga perolehan dan konsep akrual, kecuali
dinyatakan secara khusus.
The consolidated financial statements have been
prepared on the basis of historical costs and the
accrual concept, unless otherwise stated.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan
penerimaan dan pengeluaran kas yang
dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan
arus kas konsolidasian, kas dan setara kas
mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan
giro pada bank lain.
The consolidated statements of cash flows
present cash receipts and payments classified on
the basis of operating, investing and financing
activities. For the purpose of the consolidated
statements of cash flows, cash and cash
equivalents include cash, current accounts with
Bank Indonesia and current accounts with other
banks.
Seluruh angka dalam laporan keuangan
konsolidasian ini, kecuali dinyatakan secara
khusus, dibulatkan menjadi jutaan Rupiah yang
terdekat.
Figures in the consolidated financial statements
are rounded to and stated in millions of Rupiah
unless otherwise stated.
b.
Prinsip-prinsip konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian meliputi
laporan keuangan Bank Niaga dan anak
perusahaan dimana Bank Niaga mempunyai
penyertaan saham dengan hak suara lebih dari
50%, baik langsung maupun tidak langsung, serta
apabila Bank Niaga memiliki 50% atau kurang
saham dengan hak suara tetapi dapat dibuktikan
adanya
pengendalian.
Anak
Perusahaan
dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian telah
beralih kepada Bank Niaga secara efektif dan
tidak dikonsolidasi sejak tanggal pelepasan.
Principles of consolidation
The consolidated financial statements include
the financial statements of Bank Niaga and
subsidiaries in which Bank Niaga directly or
indirectly has ownership of more than 50% of
the voting rights, or if equal or less than 50% of
the voting rights but Bank Niaga has the ability
to control the entity.
Subsidiaries are
consolidated from the date when effective
control is transferred to Bank Niaga and are no
longer consolidated from the date of disposal.
Halaman – 5/4 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
b.
c.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
b.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
Principles of consolidation (continued)
Dampak dari seluruh transaksi dan saldo antara
perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasikan
telah dieliminasi dalam penyajian laporan
keuangan konsolidasian.
The effect of all transactions and balances
between consolidated companies has been
eliminated in preparing the consolidated
financial statements.
Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam
penyajian laporan keuangan konsolidasian telah
diterapkan secara konsisten oleh anak
perusahaan, kecuali dinyatakan secara khusus.
The accounting policies adopted in preparing
the consolidated financial statements have been
consistently applied by the subsidiaries, unless
otherwise stated.
c.
Penjabaran mata uang asing
Foreign currency translation
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke
mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs
yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada
tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter
dalam mata uang asing dijabarkan ke Rupiah
dengan kurs pada tanggal neraca.
Transactions denominated in foreign currencies
are converted into Rupiah at the exchange rate
prevailing at the date of the transaction. At
balance sheet date, monetary assets and
liabilities in foreign currencies are translated
into Rupiah at the exchange rates prevailing at
balance sheet date.
Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang
timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan
penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam
mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi
konsolidasian.
Exchange gains and losses arising on
transactions in foreign currencies and on the
translation of foreign currency monetary assets
and liabilities are recognised in the consolidated
statement of income.
Laporan keuangan kantor cabang luar negeri
dijabarkan kedalam Rupiah dengan kurs sebagai
berikut:
The financial statements of overseas branches
were translated into Rupiah, using the following
exchange rates:
•
Aktiva dan kewajiban serta komitmen dan
kontinjensi – menggunakan kurs pada
tanggal neraca.
•
Assets and liabilities, commitments and
contingencies – at the exchange rates
prevailing at balance sheet date.
•
Pendapatan, beban, laba dan rugi –
menggunakan kurs rata-rata yang berlaku
pada bulan yang bersangkutan.
•
Revenues, expenses, gains and losses – at
the average monthly exchange rates.
Selisih yang timbul dari proses penjabaran
laporan keuangan tersebut disajikan pada bagian
ekuitas konsolidasian dalam neraca konsolidasian
sebagai “selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan”.
The resulting translation adjustment is presented
in the consolidated equity section of the balance
sheet as “cumulative translation adjustments”.
Jika kantor cabang luar negeri ditutup, jumlah
kumulatif selisih kurs yang timbul dari proses
penjabaran laporan keuangan sehubungan dengan
cabang
yang
bersangkutan
yang
telah
ditangguhkan, diakui sebagai pendapatan atau
beban dalam periode dimana penutupan kantor
cabang luar negeri dilakukan.
When an overseas branch is closed, the
cumulative translation adjustment relating to the
overseas branch that has previously been
deferred is recognised as income or expense in
the period in which the closure occurred.
Halaman – 5/5 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
c.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
c.
Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
Below are the major exchange rates used for
translation into Rupiah at 31 December 2003,
31 July 2003 and 31 December 2002 using the
Reuters’ middle rate at 16:00 Western Indonesia
Time (full Rupiah):
Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama
yang digunakan untuk penjabaran ke dalam
Rupiah pada tanggal 31 Desember 2003, 31 Juli
2003 dan 31 Desember 2002 yang menggunakan
kurs tengah Reuters pada pukul 16:00 Waktu
Indonesia Barat (Rupiah penuh):
31 Desember/
December
2003
Dolar Amerika Serikat
Yen
Euro
Dolar Singapura
d.
e.
8,425.00
78.93
10,648.76
4,964.27
31 Desember/
December
2002
31 Juli/
July 2003
8,490.00
70.74
9,644.82
4,832.30
d.
Kuasi-reorganisasi
Foreign currency translation (continued)
8,950.00
75.43
9,367.08
5,153.75
United States Dollars
Yen
Euro
Singapore Dollars
Quasi-reorganisation
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 51 “Akuntansi KuasiReorganisasi”, kuasi-reorganisasi merupakan
prosedur akuntansi yang mengatur perusahaan
untuk merestrukturisasi ekuitasnya dengan
menghilangkan defisit dan menilai kembali
seluruh aktiva dan kewajibannya berdasarkan
nilai wajarnya, tanpa melalui reorganisasi secara
hukum.
Based on the Statement of Financial Accounting
Standard (PSAK) No. 51 “Accounting for QuasiReorganisation”, a quasi-reorganisation is an
accounting procedure which provides for the
company’s restructuring of its equity by
eliminating its deficit and revaluing all of its
assets and liabilities to their fair value, without
going through a legal reorganisation.
Penentuan nilai wajar aktiva dan kewajiban Bank
Niaga dalam rangka kuasi-reorganisasi ini
dilakukan berdasarkan nilai pasar pada tanggal
kuasi-reorganisasi. Apabila nilai pasar tidak
tersedia atau tidak menggambarkan nilai wajar
yang sebenarnya, estimasi nilai wajar dilakukan
dengan mempertimbangkan harga aktiva sejenis,
estimasi perhitungan nilai sekarang (present
value) atau arus kas diskontoan dengan
mempertimbangkan tingkat risiko yang dihadapi
yang sesuai dengan karakteristik aktiva dan
kewajiban tersebut.
The determination of Bank Niaga’s assets and
liabilities fair values in relation to the quasireorganisation is done based on market value on
the date of quasi-reorganisation. Where the
market value is not available or does not
describe a real fair value, the estimated fair
value is determined by considering the price of
similar assets, estimation of fair value or
discounted cash flow by considering the risk
level based on the characteristics of the assets
and liabilities.
Atas dasar konservatif, manajemen Bank Niaga
memutuskan untuk tidak mengakui kenaikan atas
penilaian kembali nilai wajar aktiva dan
kewajiban tersebut (lihat Catatan 42).
On the basis of conservatism, Bank Niaga’s
management decided not to recognise the
revaluation uplift of the fair value of the assets
and liabilities (refer to Note 42).
e.
Giro pada bank lain
Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo
giro dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
Current accounts with other banks
Current accounts with other banks are stated at
their outstanding balances less any allowance
for possible losses.
Halaman – 5/6 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
f.
g.
Penempatan
Indonesia
pada
bank
lain
dan
Bank
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
f.
Placements with other banks and Bank
Indonesia
Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar
saldo
penempatan
dikurangi
penyisihan
penghapusan.
Placements with other banks are stated at the
outstanding balance less any allowance for
possible losses.
Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan
sebesar saldo penempatan dikurangi pendapatan
bunga yang ditangguhkan.
Placements with Bank Indonesia are stated at
the outstanding balance less unearned interest
income.
Surat berharga dan Obligasi Pemerintah
g.
Marketable securities and Government Bonds
Surat berharga yang dimiliki terdiri dari Sertifikat
Bank Indonesia, saham, obligasi korporasi, wesel
tagih dengan suku bunga mengambang (floating
rate notes), obligasi Republic of Indonesia (ROI),
unit penyertaan reksadana, dan surat berharga
pasar uang dan pasar modal lainnya.
Marketable securities consist of Bank Indonesia
Certificates, shares, corporate bonds, floating
rate notes, Republic of Indonesia (ROI) bonds,
mutual fund investment units and other money
market and capital market securities.
Obligasi Pemerintah yang dimiliki termasuk
Obligasi Pemerintah yang diterima dalam rangka
program rekapitalisasi dan Obligasi Pemerintah
yang dibeli setelahnya.
Government Bonds include those received as
part of the recapitalisation program and those
that have been subsequently purchased.
Surat berharga dan Obligasi Pemerintah yang
dimiliki diklasifikasikan ke dalam kelompok
untuk diperdagangkan, dimiliki hingga jatuh
tempo atau tersedia untuk dijual.
Marketable securities and Government Bonds
are classified as either trading, held to maturity
or available for sale.
Surat berharga dan Obligasi Pemerintah yang
diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk
diperdagangkan dinyatakan berdasarkan nilai
wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum
direalisasi akibat perubahan dalam nilai wajar
dilaporkan
dalam
laporan
laba
rugi
konsolidasian.
Marketable securities and Government Bonds
classified as trading are stated at fair value.
Unrealised gains or losses from changes in fair
values are credited or charged to the
consolidated statement of income.
Surat berharga dan Obligasi Pemerintah yang
diklasifikasikan ke dalam kelompok dimiliki
hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya
perolehan setelah ditambah atau dikurangi
dengan saldo premi atau diskonto yang belum
diamortisasi dan disajikan bersih setelah
dikurangi dengan penyisihan penghapusan,
kecuali untuk Obligasi Pemerintah dalam rangka
program rekapitalisasi yang diklasifikasikan ke
dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo
dinyatakan sebesar nilai nominalnya. Amortisasi
premi atau diskonto dilakukan berdasarkan
metode garis lurus sejak surat berharga tersebut
dibeli hingga tanggal jatuh temponya.
Marketable securities and Government Bonds
classified as held to maturity are stated at cost,
adjusted for unamortised premiums or discounts
and are presented net of an allowance for
possible losses, except for Government Bonds
from the recapitalisation program classified as
held to maturity are stated at nominal value.
Amortisation of premiums and discounts is based
on the straight-line method over the period from
purchase date until maturity.
Halaman – 5/7 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
g. Surat berharga dan Obligasi Pemerintah
(lanjutan)
g. Marketable securities and Government Bonds
(continued)
Surat berharga dan Obligasi Pemerintah yang
diklasifikasikan ke dalam kelompok tersedia
untuk dijual dinyatakan berdasarkan nilai wajar.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
sebagai akibat dari perubahan nilai wajar
disajikan pada bagian ekuitas konsolidasian.
Keuntungan atau kerugian yang telah direalisasi
dilaporkan
dalam
laporan
laba
rugi
konsolidasian.
Marketable securities and Government Bonds
classified as available for sale are stated at fair
value. Unrealised gains or losses from changes
in fair value are presented in the consolidated
equity section. Realised gains or losses are
credited or charged to the consolidated
statement of income.
Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar
yang berlaku. Direksi akan menentukan nilai
wajar surat berharga jika harga pasar atas surat
berharga tersebut tidak tersedia.
Fair values are determined based on quoted
market prices. Directors will assess the fair
value of marketable securities where a reliable
market value is not available.
Laba dan rugi yang direalisasi dari penjualan
surat berharga dan Obligasi Pemerintah dihitung
berdasarkan metode identifikasi khusus dan
dikreditkan/dibebankan dalam laporan laba rugi
konsolidasian periode yang bersangkutan.
Realised gains and losses from selling
marketable securities and Government Bonds
are calculated based on a specific identification
method and credited/charged to the current
period consolidated statement of income.
h. Efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali/efek yang dijual dengan janji dibeli
kembali
h.
Securities purchased under resale agreements/
securities sold under repurchase agreements
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
(reverse repos) disajikan sebagai tagihan sebesar
harga jual kembali yang disepakati dikurangi
dengan selisih antara harga beli dan harga jual
kembali yang disepakati (pendapatan bunga yang
ditangguhkan). Selisih antara harga beli dan
harga jual kembali yang disepakati tersebut
diamortisasi sebagai pendapatan bunga selama
jangka waktu sejak efek itu dibeli hingga saat
dijual kembali.
Securities purchased under resale agreements
(reverse repos) are presented as receivables at
the agreed resale price net of the difference
between the purchase price and the agreed
resale price (unearned interest income). The
difference between the purchase price and the
agreed resale price is amortised as interest
income over the period, commencing from the
acquisition date to the resale date.
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali
(repos) disajikan sebagai kewajiban sebesar
harga beli kembali yang disepakati dikurangi
selisih antara harga jual dan harga beli kembali
yang disepakati (beban bunga dibayar dimuka).
Selisih antara harga jual dan harga beli kembali
yang disepakati tersebut diamortisasi sebagai
beban bunga selama jangka waktu sejak efek
dijual hingga dibeli kembali.
Securities sold under repurchase agreements
(repos) are presented as liabilities at the agreed
repurchase price net of the difference between
the selling price and the agreed repurchase
price (prepaid interest expense). The difference
between the selling price and the agreed
repurchase price is amortised as interest
expense over the period commencing from the
selling date to the repurchase date.
Halaman – 5/8 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
i.
j.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
i.
Instrumen keuangan derivatif
Derivative financial instruments
Dalam melakukan usaha bisnisnya, Bank Niaga
melakukan transaksi instrumen keuangan
derivatif seperti kontrak berjangka mata uang
asing, foreign currency swaps, kontrak opsi mata
uang asing dan interest rate swaps. Instrumen
keuangan derivatif dinilai dan dibukukan di
neraca konsolidasian pada nilai wajar dengan
menggunakan harga pasar. Derivatif dicatat
sebagai aktiva apabila memiliki nilai wajar
positif dan sebagai kewajiban apabila memiliki
nilai wajar negatif.
In the normal course of business, Bank Niaga
enters into transactions involving derivative
financial instruments such as foreign currency
forward contracts, foreign currency swaps,
foreign currency option contracts and interest
rate swaps. Derivative instruments are valued
and recorded on consolidated balance sheet at
their fair value using market rates. Derivatives
are carried as assets when the fair value is
positive and as liabilities when the fair value is
negative.
Keuntungan atau kerugian yang terjadi dari
perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba
rugi konsolidasian.
Gains or losses as a result of fair value changes
are recognised in the consolidated statement of
income.
j.
Kredit yang diberikan
Loans
Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo
kredit
dikurangi
dengan
penyisihan
penghapusannya. Kredit yang diberikan dalam
rangka pembiayaan bersama (pinjaman sindikasi)
dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan
porsi risiko yang ditanggung oleh Bank Niaga.
Loans are stated at their outstanding balance
less any allowance for possible losses. Loans
under joint financing (syndicated loans) are
stated at the principal amount according to the
risk portion assumed by Bank Niaga.
Kredit yang direstrukturisasi dinyatakan sebesar
saldo kredit dikurangi dengan penyisihan
penghapusan dengan memperhitungkan nilai
tunai penerimaan kas masa depan setelah
restrukturisasi.
Restructured loans are stated at their
outstanding balance less any allowance for
possible losses which takes into account the net
present value of the total future cash receipts
after restructuring.
Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika
tidak terdapat prospek yang realistis mengenai
pengembalian
kredit
atau
hubungan
normal antara Bank Niaga dan debitur telah
berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi
dihapusbukukan dengan mendebit penyisihan
penghapusan. Pelunasan kemudian atas kredit
yang
telah
dihapusbukukan
sebelumnya,
dikreditkan ke dalam penyisihan penghapusan
kredit di neraca konsolidasian.
Loans are written off when there is no realistic
prospect of collection or when Bank Niaga’s
normal relationship with the borrowers has
ceased to exist. When loans are deemed
uncollectible, they are written off against the
related allowance for possible losses.
Subsequent recoveries are credited to the
allowance for possible losses in the consolidated
balance sheet.
Kredit yang dibeli dari Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (“BPPN”)
Loans purchased from the Indonesian Bank
Restructuring Agency (“IBRA”)
Selama tahun 2002, Bank Niaga membeli kredit
dari BPPN. Perlakuan akuntansi atas kredit ini
mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No.
4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002 tentang
“Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian
Kredit oleh Bank dari BPPN”.
During 2002, Bank Niaga purchased loans from
IBRA. The accounting treatment for these loans
follows
Bank
Indonesia
Regulation
No. 4/7/PBI/2002 dated 27 September 2002
regarding “Prudential Principles for Credits
Purchased by Banks from IBRA”.
Halaman – 5/9 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
j.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
j.
Kredit yang diberikan (lanjutan)
Loans (continued)
Kredit yang dibeli dari Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (“BPPN”) (lanjutan)
Loans purchased from the Indonesian Bank
Restructuring Agency (“IBRA”) (continued)
Selisih antara pokok kredit dan harga beli, jika
ada, dibukukan sebagai penyisihan penghapusan
kredit apabila Bank Niaga tidak membuat
perjanjian kredit baru dengan debitur, dan
dibukukan sebagai pendapatan ditangguhkan
apabila Bank Niaga membuat perjanjian baru
dengan debitur.
The difference between the oustanding loan
principal and purchase price, if any, is booked
as an allowance for possible losses if Bank
Niaga does not enter into a new loan agreement
with the borrowers, and as deferred income if
Bank Niaga does enter into a new loan
agreement with borrowers.
Penerimaan pembayaran dari debitur terlebih
dahulu diakui sebagai pengurang pokok kredit
dan kelebihan penerimaan pembayaran diakui
sebagai pendapatan bunga.
Koreksi atas
penyisihan penghapusan kredit atau pendapatan
ditangguhkan hanya dapat dilakukan apabila
Bank Niaga telah menerima pembayaran sebesar
harga belinya.
Any receipts from borrowers must be deducted
from the outstanding loan principal first, and
any excess is recognised as interest income. The
allowance for loan losses or deferred income is
only adjusted once Bank Niaga has received the
payment equivalent to the original purchase
price.
Pendapatan bunga atas kredit yang dibeli dari
BPPN diakui pada saat pendapatan tersebut
diterima (cash basis).
Interest income on loans purchased from IBRA
is recognised only to the extent that interest is
received in cash.
Kredit dihapus buku apabila dalam masa 5 tahun
sejak tanggal pembelian, kredit belum dilunasi.
Loans must be written off if they cannot be
recovered within 5 years from the date of
purchase.
k. Penyisihan penghapusan atas aktiva produktif
k.
Allowance for possible losses on earning assets
Aktiva produktif terdiri dari giro pada bank lain,
penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia,
surat berharga, efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang
diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan, serta
komitmen dan kontinjensi pada transaksi
rekening administratif yang mempunyai risiko
kredit.
Earning assets include current accounts with
other banks, placements with other banks and
Bank Indonesia, marketable securities, securities
purchased under resale agreements, derivative
receivables, loans, acceptance receivables,
investments, and commitments and contingencies
arising from off balance sheet transactions
which carry credit risk.
Penyisihan penghapusan atas aktiva produktif
ditentukan berdasarkan kriteria Bank Indonesia
sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank
Indonesia No. 31/148/KEP/DIR tanggal 12
Nopember 1998 yang mengklasifikasikan aktiva
produktif menjadi lima kategori dengan
persentase penyisihan penghapusan sebagai
berikut :
The allowances for possible losses on earning
assets have been determined using Bank
Indonesia criteria in accordance with the Decree
of Directors of Bank Indonesia No.
31/148/KEP/DIR dated 12 November 1998
which classified earning assets into five
categories with the percentage of allowance for
possible losses as follows:
Halaman – 5/10 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
k.
k. Penyisihan penghapusan atas aktiva produktif
(lanjutan)
Klasifikasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
Allowance for possible losses on earning assets
(continued)
Persentase minimum penyisihan penghapusan/
Minimum percentage of allowance for
possible losses
Lancar
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
1%
5%
15%
50%
100%
Classification
Pass
Special mention
Substandard
Doubtful
Loss
Persentase di atas berlaku untuk aktiva produktif
dan komitmen dan kontinjensi, dikurangi nilai
agunan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi
Bank Indonesia, kecuali untuk aktiva produktif
dan
komitmen
dan
kontinjensi
yang
dikategorikan sebagai lancar dan dalam perhatian
khusus, dimana persentasenya berlaku langsung
atas saldo aktiva produktif dan komitmen dan
kontinjensi yang bersangkutan.
The above percentages are applied to earning
assets and commitments and contingencies, less
the collateral value, in accordance with the
Decree of the Directors of Bank Indonesia,
except for earning assets and commitments and
contingencies categorised as pass and special
mention, where the rates are applied directly to
the outstanding balance of earning assets and
commitments and contingencies.
Untuk kredit korporasi dan menengah,
penyisihan penghapusan dibentuk berdasarkan
review dan evaluasi berkala atas risiko masingmasing debitur, sementara untuk kredit
konsumen, penyisihan penghapusan dibentuk
berdasarkan review atas jumlah portofolio kredit.
For corporate and business loans, allowances
for possible losses are provided based on
regular reviews and evaluations of individual
exposures, whilst for consumer loans, the
allowances for possible losses are provided
based on review of the loan portfolio.
Aktiva produktif dengan kolektibilitas lancar dan
dalam perhatian khusus, sesuai dengan peraturan
Bank Indonesia, digolongkan sebagai aktiva
produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk
aktiva produktif dengan kolektibilitas kurang
lancar, diragukan dan macet digolongkan sebagai
aktiva produktif bermasalah.
Earning assets classified as pass and special
mention, in accordance with Bank Indonesia
regulations, are considered performing. Nonperforming earning assets consist of assets
classified as substandard, doubtful and loss.
Penyisihan penghapusan kredit
penyisihan khusus dan umum.
dari
The allowance for loan losses consists of specific
and general provisions.
Penyisihan khusus terhadap kredit bermasalah
dihitung berdasarkan kemampuan peminjam
dalam membayar hutang dan kecukupan jaminan.
Jaminan tidak diperhitungkan dalam menentukan
penyisihan khusus atas kredit dengan kategori
dalam perhatian khusus.
Specific provisions for non-performing loans are
calculated based on the borrower's debt
servicing capacity and adequacy of collateral.
Collateral is not taken into account in
determining specific provisions for loans
classified as special mention.
terdiri
Halaman – 5/11 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
k. Penyisihan penghapusan atas aktiva produktif
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
k.
Allowance for possible losses on earning assets
(continued)
Penyisihan khusus dibuat jika kemampuan
membayar diidentifikasikan kurang baik dan,
menurut
pertimbangan
Direksi,
estimasi
kemampuan membayar peminjam berada di
bawah jumlah pokok dan bunga kredit yang
belum terbayar.
Specific provisions are made as soon as the debt
servicing of the loan is questionable and the
Directors consider that the estimated recovery
from the borrower is likely to fall short of the
amount of principal and interest outstanding.
Penyisihan
umum
dimaksudkan
untuk
menyisihkan kerugian yang belum teridentifikasi
namun diperkirakan mungkin terjadi berdasarkan
pengalaman masa lalu, dari keseluruhan
portofolio kredit. Dalam menentukan tingkat
penyisihan umum, Direksi mengacu pada
peraturan Bank Indonesia.
General provisions are maintained for losses
that are not yet identified but can reasonably be
expected to arise, based on historical experience,
from the existing overall loan portfolio. In
determining the level of general provisions, the
Directors use Bank Indonesia regulations.
Penyisihan penghapusan atas komitmen dan
kontinjensi pada transaksi rekening administratif
disajikan sebagai kewajiban di neraca
konsolidasian.
Allowances for possible losses on commitments
and contingencies arising from off balance sheet
transactions are presented in the liability section
of the consolidated balance sheet.
Pada tahun 2003, penyisihan penghapusan atas
penyertaan sementara ditentukan berdasarkan
kriteria Bank Indonesia sesuai dengan peraturan
Bank Indonesia No. 5/10/PBI/2003 tanggal
11 Juni 2003 tentang “Prinsip Kehati-hatian
dalam Kegiatan Penyertaan Modal” yang
mengklasifikasikan penyertaan sementara dalam
rangka debt to equity swaps menjadi empat
kategori
dengan
persentase
penyisihan
penghapusan sebagai berikut:
In 2003, the allowance for possible losses on
temporary investments has been determined
using Bank Indonesia criteria in accordance
with
Bank
Indonesia
regulation
No. 5/10/PBI/2003 dated 11 June 2003 on
“Prudential Principles in Investment Activities”
which classifies temporary investments from
debt to equity swaps into four categories with the
percentage of allowance for possible losses as
follows:
Klasifikasi
Lancar
Kurang lancar
Diragukan
Macet
Batas waktu sejak pengambilalihan/
Period since acquisition
Kurang dari 1 tahun/Less than 1 year
1 – 4 tahun/years
4 – 5 tahun/years
Apabila penyertaan modal sementara belum
ditarik kembali setelah 5 tahun meskipun debitur
telah memenuhi laba kumulatif pada saat itu/
If the temporary investment has not been
liquidated after 5 years irrespective that the
investee has already booked an accumulated
profit at that time
Classification
Pass
Substandard
Doubtful
Loss
Halaman – 5/12 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
l.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
l.
Tagihan dan kewajiban akseptasi
Acceptance receivables and payables
Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan
sebesar nilai nominalnya.
Acceptance receivables and payables are stated
at the value of the nominal.
Penyisihan penghapusan disajikan
pengurang dari akun tagihan akseptasi.
Acceptance receivables are recorded net of an
allowance for possible losses.
sebagai
m. Investments
m. Penyertaan
Penyertaan merupakan penanaman dana dalam
bentuk saham pada perusahaan non-publik yang
bergerak di bidang jasa keuangan yang tidak
melalui pasar modal untuk tujuan jangka
panjang, serta investasi sementara dalam rangka
debt to equity swaps.
Investments represent investments in nonpublicly-listed companies engaged in the
financial services industry held for the long
term, and temporary investments in debtor
companies as a result of debt to equity swaps.
Penyertaan jangka panjang
Long term investments
Investasi Bank Niaga yang mempunyai
persentase kepemilikan antara 20% hingga 50%
dicatat dengan metode ekuitas. Dengan metode
ini, investasi dicatat sebesar biaya perolehannya
dan nilainya disesuaikan dengan bagian Bank
Niaga atas laba atau rugi bersih perusahaan
asosiasi yang bersangkutan sesuai dengan jumlah
persentase kepemilikannya dikurangi dengan
penerimaan dividen sejak tanggal perolehannya.
Investments where Bank Niaga has an ownership
interest of 20% to 50% are recorded based on
the equity method. Under this method,
investments are stated at cost and adjusted for
Bank Niaga’s share of net income or losses of
the investees and deducted by dividends earned
since the date of acquisition.
Penyertaan sementara
Temporary investments
Penyertaan sementara berasal dari hasil
debt to equity swaps pada perusahaan debitur
dicatat sebesar biaya perolehannya, tanpa
mempertimbangkan persentase kepemilikan,
dikurangi dengan penyisihan penghapusan
berdasarkan kriteria Bank Indonesia seperti yang
dijelaskan pada Catatan 2k.
Temporary investments in debtor companies
arising from debt to equity swaps are recorded
at cost, regardless of the ownership interest,
deducted by an allowance for possible losses
based on the Bank Indonesia criteria as
disclosed in Note 2k.
Penurunan nilai penyertaan jangka panjang dan
sementara dibawah harga perolehan yang
sifatnya permanen diakui sebagai kerugian dalam
laporan laba rugi konsolidasian periode berjalan.
Permanent impairments in the value of long term
and temporary investments are recognised as
losses in the current year consolidated statement
of income.
Halaman – 5/13 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
n.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
n.
Aktiva tetap dan penyusutan
Fixed assets and depreciation
Aktiva tetap dicatat sebesar harga perolehannya,
kecuali aktiva tetap tertentu yang telah dinilai
kembali berdasarkan peraturan perundangan,
dikurangi dengan akumulasi penyusutannya.
Selisih penilaian kembali aktiva tetap dikreditkan
ke “selisih penilaian kembali aktiva tetap” yang
disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
Fixed assets are recorded at cost, except for
certain fixed assets which are revalued in
accordance with government regulations, less
accumulated depreciation. Differences resulting
from the revaluation of such fixed assets are
credited to the “fixed assets revaluation
reserve” presented in the equity section.
Kecuali tanah, semua aktiva tetap disusutkan
dengan menggunakan metode garis lurus
sepanjang estimasi masa manfaat aktiva yang
bersangkutan sebagai berikut:
Fixed assets, except land, are depreciated using
the straight line method over their expected
useful lives as follows:
Tahun/ Years
Bangunan
Renovasi bangunan milik sendiri
Instalasi (listrik, penyejuk udara, telepon,
telex)
Perlengkapan dan perabot kantor, kendaraan
bermotor
o.
Buildings
Renovation of owned buildings
Installations (electricity, air conditioning,
telephone, telex)
Office equipment and furniture,
motor vehicles
20
10
3-10
3-7
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dicatat
sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran
yang memperpanjang masa manfaat aktiva
dikapitalisasi dan disusutkan.
Maintenance and repair costs are charged as an
expense when incurred. Expenditure that extends
the future life of assets is capitalised and
depreciated.
Apabila nilai tercatat aktiva lebih besar dari nilai
yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat
aktiva diturunkan menjadi sebesar nilai yang
dapat diperoleh kembali, yang menggunakan
nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai
pakai.
When the carrying amount of an asset is greater
than its estimated recoverable amount, it is
written down immediately to its recoverable
amount, which is determined as the higher of net
selling price or value in use.
Apabila aktiva tetap tidak digunakan lagi atau
dijual, maka nilai perolehan dan akumulasi
penyusutannya dihapuskan dari laporan keuangan
konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang
terjadi, diakui dalam laporan laba rugi
konsolidasian periode terjadinya.
When assets are retired or disposed of, their
costs and the related accumulated depreciation
are eliminated from the consolidated financial
statements. The resulting gain or losses are
recognised in the related period’s consolidated
statement of income.
o.
Agunan yang diambil alih
Agunan yang diambil alih dalam penyelesaian
kredit diakui sebesar nilai bersih yang dapat
direalisasi. Selisih antara nilai agunan yang
diambil alih dengan sisa pokok kredit, jika ada,
dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian
periode berjalan. Selisih antara nilai agunan
yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui
sebagai keuntungan atau kerugian pada saat
penjualan agunan yang bersangkutan.
Foreclosed collateral
Foreclosed collateral is recognised at its net
realisable value. Differences between the value
of the foreclosed collateral and the remaining
loan principal, if any, is charged to the current
period consolidated statement of income. Any
differences between the value of the foreclosed
collateral and the proceeds from its sale is
recognised as a gain or loss upon the sale of the
foreclosed collateral.
Halaman – 5/14 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
p.
q.
r.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
p.
Simpanan nasabah
Deposits from customers
Giro dan tabungan dinyatakan sebesar nilai
kewajiban.
Current accounts and savings are stated at the
amount payable.
Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai
nominal.
Time deposits are stated at their nominal value.
Sertifikat deposito dinyatakan sebesar nilai
nominal dikurangi dengan bunga yang belum
diamortisasi.
Certificates of deposits are stated at their
nominal value less unamortised interest.
q.
Pendapatan dan beban bunga
Interest income and expense
Pendapatan dan beban bunga diakui berdasarkan
konsep akrual. Pendapatan bunga atas kredit
yang diberikan atau aktiva produktif lainnya yang
diklasifikasikan sebagai bermasalah diakui pada
saat pendapatan tersebut diterima.
Interest income and expense are recognised on
an accrual basis. Interest income on loans or
other earning assets that are classified as nonperforming is recognised only to the extent that
interest is received in cash.
Pada saat kredit diklasifikasikan sebagai
bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum
tertagih
akan
dibatalkan
pengakuannya.
Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut
diakui sebagai tagihan kontinjensi.
When a loan is classified as non-performing, any
interest income previously recognised but not yet
collected is reversed against interest income.
The reversed interest income is recognised as a
contingent receivable.
Penerimaan
tunai
atas
kredit
yang
diklasifikasikan sebagai diragukan atau macet
dipergunakan terlebih dahulu untuk mengurangi
pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok
kredit diakui sebagai pendapatan bunga dalam
laporan laba rugi konsolidasian.
Cash receipts from loans that are classified as
doubtful or loss are applied to the loan principal
first. The excess of cash receipts over loan
principal is recognised as interest income in the
consolidated statement of income.
r.
Pendapatan provisi dan komisi
Pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya
signifikan yang berkaitan langsung dengan
kegiatan perkreditan, atau pendapatan provisi dan
komisi yang berhubungan dengan jangka waktu
tertentu, diamortisasi berdasarkan metode garis
lurus sesuai dengan jangka waktu kontrak.
Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh
temponya, saldo pendapatan provisi dan komisi
yang ditangguhkan baru diakui pada saat kredit
dilunasi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya
diakui pada saat terjadinya transaksi.
Fee and commission income
Significant fees and commission income directly
related to lending activities, or fees and
commission income that relates to a specific
period are amortised using the straight-line
method over the term of the underlying contract.
Unamortised fees and commissions relating to
loans settled prior to maturity are recognised at
the settlement date. Other fees and commissions
are recognised at the transaction date.
Halaman – 5/15 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
s.
t.
u.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
s.
Perpajakan
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat
aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan
pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan
metode kewajiban. Tarif pajak yang berlaku saat
ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan.
Deferred income tax is provided using the
liability method, for all temporary differences
arising between the tax bases of assets and
liabilities and their carrying values for financial
reporting purposes. Currently enacted tax rates
are used to determine deferred income tax.
Aktiva pajak tangguhan diakui apabila besar
kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada
masa mendatang akan memadai untuk
dikompensasikan.
A deferred tax asset is recognised to the extent
that it is probable that future taxable profits will
be available against which the asset can be
utilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui
saat surat ketetapan pajak diterima atau jika
mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas
keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are
recorded when an assessment is received or, if
appealed against, when the results of the appeal
are determined.
t.
Dana pensiun
Pension plan
Bank Niaga memiliki program pensiun manfaat
pasti yang mencakup seluruh karyawan yang
mempunyai hak manfaat pensiun sebagaimana
ditetapkan dalam peraturan dana pensiun Bank
Niaga.
Bank Niaga has a defined benefit plan covering
all employees who have the right to pension
benefits as stipulated in Bank Niaga’s pension
fund regulations.
Beban jasa lalu dan koreksi yang belum diakui,
diamortisasi sesuai dengan estimasi sisa masa
kerja dari karyawan yang ada, sebagaimana yang
ditentukan oleh aktuaris.
Unrecognised
past
service
costs
and
unrecognised experience adjustments are
amortised over the expected future years of
service of existing employees, as determined by
an actuary.
u.
Laba per saham
Transaksi dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Earnings per share
A basic earnings per share is computed by
dividing net income with the weighted average
number of common shares outstanding during
the period.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan
membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang
jumlah saham biasa yang beredar pada tahun
yang bersangkutan.
v.
Taxation
v.
Bank Niaga dan anak perusahaan melakukan
transaksi dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa. Definisi pihak yang
mempunyai hubungan istimewa yang dipakai
adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK
No. 7 “Pengungkapan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa”.
Transactions with related parties
Bank Niaga and its subsidiaries enter into
transactions with related parties. The definition
of related parties used is in accordance with
PSAK No. 7 “Related party disclosures”.
Halaman – 5/16 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
v.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
v.
Transaksi antara Bank Niaga dan anak
perusahaan dengan Pemerintah Indonesia
termasuk setiap entitas yang dikendalikan oleh
Pemerintah dan antara Bank Niaga dan
perusahaan yang dimiliki oleh Bank Niaga dari
hasil debt to equity swaps, tidak diungkapkan
sebagai transaksi dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa.
Transactions between Bank Niaga and
subsidiaries with the Government of Indonesia,
including any entities controlled by the
Government, and between Bank Niaga and
entities owned by Bank Niaga as a result of debt
to equity swaps, are not disclosed as
transactions with related parties.
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa, apakah yang
dilaksanakan dengan atau tidak dengan syarat
atau kondisi normal yang sama dengan pihak
yang tidak mempunyai hubungan istimewa,
diungkapkan
dalam
laporan
keuangan
konsolidasian.
The nature of transactions and balances of
accounts with related parties, whether or not
transacted at normal terms and conditions
similar to those with non-related parties, are
disclosed in the consolidated financial
statements.
w. Employee service and retirement benefits
w. Uang jasa dan pensiun karyawan
Entitlements relating to employees’ voluntary
resignation and retirement as a result of past
services rendered by employees up to the
balance sheet date is calculated based on the
Law No. 13 of 2003 which became effective on
25 March 2003. Previously, a provision for
employee liabilities was calculated based on
Kep.Men 150/Men/2002 set out by the Minister
of Manpower.
Hak karyawan atas uang jasa sehubungan dengan
pengunduran diri karyawan secara sukarela dan
pensiun diakui sejak jasa diberikan oleh
karyawan sampai dengan tanggal neraca dan
dihitung sesuai dengan Undang-Undang No. 13
tahun 2003 yang berlaku efektif pada tanggal 25
Maret 2003. Sebelumnya, estimasi kewajiban
kepada karyawan dihitung sesuai dengan
Kep.Men 150/Men/2002 yang ditetapkan oleh
Menteri Tenaga Kerja.
x.
Transactions with related parties (continued)
x.
Penggunaan estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum mengharuskan Direksi untuk membuat
berbagai
estimasi
dan
asumsi
yang
mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban serta
pengungkapan aktiva dan kewajiban komitmen
dan kontinjensi pada tanggal laporan keuangan
konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban
selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya
dapat berbeda dari jumlah yang diestimasikan.
Use of estimates
The preparation of consolidated financial
statements in conformity with generally accepted
accounting principles requires the Directors to
make estimates and assumptions that affect the
reported amounts of assets and liabilities and
disclosure of commitments and contingencies
assets and liabilities at the date of the
consolidated financial statements and the
reported amount of revenues and expenses
during the reporting period. Actual results could
differ from those estimates.
Halaman – 5/17 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
3.
3.
KAS
31 Desember/
December
2003
Rupiah
Mata uang asing
CASH
31 Desember/
December
2002
31 Juli/
July 2003
264,719
35,567
179,562
53,115
232,891
58,613
300,286
232,677
291,504
The Rupiah balance includes cash in ATMs
(Automatic Teller Machines) amounting to
Rp 51,061 as at 31 December 2003 (31 July 2003:
Rp 18,038; 31 December 2002: Rp 42,056).
Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada
ATM (Automatic Teller Machine) berjumlah
Rp 51.061 pada tanggal 31 Desember 2003 (31 Juli
2003: Rp 18.038; 31 Desember 2002: Rp 42.056).
4.
4.
GIRO PADA BANK INDONESIA
CURRENT
INDONESIA
31 Desember/
December
2003
782,715
158,415
668,647
190,075
685,617
189,155
941,130
858,722
874,772
31 Desember/
December
2003
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
31 Desember/
December
2002
31 Juli/
July 2003
3,172
287,032
3,570
429,229
384,613
290,204
432,799
380,007
b.
By currency
1,582
383,031
(4,606)
(2,370)
287,834
b.
Berdasarkan kolektibilitas
Rupiah
United States Dollars
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
a.
Berdasarkan mata uang
Rupiah
Mata uang asing
BANK
As at 31 December 2003, the percentage of statutory
reserve in Rupiah and United States Dollars were
5.4% and 3.1% (31 July 2003: 5.0% and 3.3%; 31
December 2002: 5.4% and 3.1%), respectively.
5.
GIRO PADA BANK LAIN
a.
WITH
31 Desember/
December
2002
31 Juli/
July 2003
Pada tanggal 31 Desember 2003, persentase giro
wajib minimum dalam mata uang Rupiah dan Dolar
Amerika Serikat masing-masing adalah sebesar 5,4%
dan 3,1% (31 Juli 2003: 5,0% dan 3,3%; 31
Desember 2002: 5,4% dan 3,1%).
5.
ACCOUNTS
By currency
Berdasarkan mata uang
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Rupiah
Foreign currencies
(4,161)
Rupiah
Foreign currencies
Less:
Allowance for possible losses
428,638
By collectibility
Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31
Desember 2003, 31 Juli 2003 dan 31 Desember
2002 digolongkan sebagai lancar.
All current accounts with other banks as at 31
December 2003, 31 July 2003 and 31 December
2002 were classified as pass.
Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan
penghapusan di atas telah memadai.
The Directors believe that the above allowance
for possible losses is adequate.
Halaman – 5/18 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
6.
PENEMPATAN PADA BANK LAIN DAN BANK
INDONESIA
6.
PLACEMENTS WITH OTHER BANKS AND
BANK INDONESIA
Informasi mengenai saat jatuh tempo dan tingkat suku
bunga diungkapkan pada Catatan 35 dan 36.
Information in respect of maturities and interest rates
is disclosed in Notes 35 and 36.
a.
a.
Berdasarkan jenis dan mata uang
31 Desember/
December
2003
Rupiah
- Bank Indonesia – Call money
- Pinjaman tetap kepada bank
- Call money
- Deposito berjangka
Mata uang asing
- Call money
- Deposito berjangka
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
31 Desember/
December
2002
31 Juli/
July 2003
194,957
77,660
365,000
2,617
1,170,000
43,335
255,000
5,822
929,559
22,222
170,000
10,955
640,234
1,474,157
1,132,736
817,225
114,185
377,920
134,630
769,988
140,940
931,410
512,550
910,928
1,571,644
1,986,707
2,043,664
(15,653)
1,555,991
(21,318)
1,965,389
c.
b.
Berdasarkan kolektibilitas
(10,661)
Rupiah
Bank Indonesia – Call money Fixed loans to banks Call money Time deposits Foreign currency
Call money Time deposits -
Less:
Allowance for possible losses
2,033,003
Foreign currency placements with other banks
were mainly denominated in United States
Dollars.
Penempatan pada bank lain dalam mata uang
asing terutama terdiri dari penempatan dalam
Dolar Amerika Serikat.
b.
By type and currency
By collectibility
Seluruh penempatan pada bank lain dan Bank
Indonesia pada tanggal 31 Desember 2003, 31
Juli 2003 dan 31 Desember 2002 digolongkan
sebagai lancar.
All placements with other banks and Bank
Indonesia as at 31 December 2003, 31 July 2003
and 31 December 2002 were classified as pass.
Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan
penghapusan di atas telah memadai.
The Directors believe that the above allowance
for possible losses is adequate.
Penempatan pada bank lain dan Bank
Indonesia yang diblokir dan dijadikan sebagai
jaminan
c.
Placements with other banks and Bank
Indonesia blocked and pledged as collateral
Pada tanggal 31 Desember 2003, deposito
berjangka dalam mata uang Dolar Amerika
Serikat masing-masing setara dengan Rp 16.850
dan Rp 67.400 (31 Juli 2003: Rp 42.450 dan
Rp 67.920; 31 Desember 2002: Rp 49.225 dan
Rp 53.700) diblokir dan dijadikan jaminan untuk
fasilitas trade finance dan transaksi valuta asing.
As at 31 December 2003, time deposits in United
States Dollars currency equivalent to Rp 16,850
and Rp 67,400 (31 July 2003: Rp 42,450 and
Rp 67,920; 31 December 2002: Rp 49,225 and
Rp 53,700) were blocked and pledged for trade
finance and foreign exchange lines, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2002, deposito
berjangka dalam mata uang Dolar Amerika
Serikat setara dengan Rp 19.220 diblokir dan
dijadikan jaminan untuk pinjaman yang diterima.
As at 31 December 2002, time deposits in United
States Dollars currency equivalent to Rp 19,220
were blocked and pledged for borrowings.
Halaman – 5/19 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
6.
PENEMPATAN PADA BANK LAIN DAN BANK
INDONESIA (lanjutan)
c.
7.
6.
PLACEMENTS WITH OTHER BANKS AND
BANK INDONESIA (continued)
c.
Penempatan pada bank lain dan Bank
Indonesia yang diblokir dan dijadikan sebagai
jaminan (lanjutan)
Placements with other banks and Bank
Indonesia blocked and pledged as collateral
(continued)
Pada tanggal 31 Juli 2003, deposito berjangka
dalam mata uang Dolar Amerika Serikat setara
dengan Rp 4.245 diblokir dan dijadikan jaminan
untuk penghentian operasi kantor cabang
Cayman Islands (lihat Catatan 39).
As at 31 July 2003, time deposits in United
States Dollars currency equivalent to Rp 4,245
were blocked and pledged for the discontinued
operations of Cayman Islands branch (refer to
Note 39).
Pada tanggal 31 Desember 2002, deposito
berjangka dalam mata uang Dolar Amerika
Serikat setara dengan Rp 4.475 diblokir dan
dijadikan jaminan untuk penghentian operasi
kantor
perwakilan
Los
Angeles
(lihat
Catatan 39).
As at 31 December 2002, time deposits in United
States Dollars currency equivalent Rp 4,475
were blocked and pledged for the discontinued
operations of Los Angeles agency office (refer to
Note 39).
7.
SURAT BERHARGA
MARKETABLE SECURITIES
Informasi mengenai saat jatuh tempo dan tingkat
suku bunga diungkapkan pada Catatan 35 dan 36.
Information in respect of maturities and interest
rates is disclosed in Notes 35 and 36.
a.
a.
Berdasarkan jenis dan mata uang
31 Desember/
December 2003
Harga
Nilai
pasar/
tercatat/
Market
Carrying
price
value
31 Juli/
July 2003
Harga
Nilai
pasar/
tercatat/
Market
Carrying
price
value
By type and currency
31 Desember/
December 2002
Harga
Nilai
pasar/
tercatat/
Market
Carrying
price
value
Held to maturity:
Dimiliki hingga jatuh tempo:
Rupiah
- Sertifikat Bank Indonesia
- setelah dikurangi bunga
yang belum diamortisasi
sebesar Rp nihil pada 31
Desember 2003 (31 Juli 2003:
Rp 2.739; 31 Desember 2002:
Rp nihil)
- Obligasi korporasi
- setelah dikurangi
penurunan nilai permanen
sebesar Rp nihil pada
31 Desember 2003 (31 Juli 2003:
Rp nihil; 31 Desember 2002:
Rp 12.180)
- Tagihan wesel ekspor
-
34,000
500
34,500
750,356
34,509
34,000
500
-
34,978
784,856
42,820
1,153
41,400
Rupiah
Certificates of Bank Indonesia - net of
unamortised interest of
Rp nil in 31 December 2003
(31 July 2003: Rp 2,739;
31 December 2002:
Rp nil)
Corporate b onds - net of permanent
decline in value of
Rp nil in 31 December 2003
(31 July 2003: Rp nil;
31 December 2002:
Rp 12,180)
Bills receivable -
43,973
Halaman – 5/20 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
7.
7.
SURAT BERHARGA (lanjutan)
a.
a.
Berdasarkan jenis dan mata uang (lanjutan)
31 Desember/
December 2003
Nilai
Harga
tercatat/
pasar/
Carrying
Market
value
price
MARKETABLE SECURITIES (continued)
31 Juli/
July 2003
Nilai
Harga
tercatat/
pasar/
Carrying
Market
value
price
By type and currency (continued)
31 Desember/
December 2002
Nilai
Harga
tercatat/
pasar/
Carrying
Market
value
price
Held to maturity:
Dimiliki hingga jatuh tempo:
(continued)
(lanjutan)
Mata uang asing
- Wesel tagih dengan tingkat
suku bunga mengambang
- Obligasi konversi
- Obligasi korporasi
- setelah dikurangi diskonto
yang belum diamortisasi
sebesar Rp 40 pada 3 1
Desember 2003 (31 Juli 2003:
Rp 45; 31 Desember 2002:
Rp 56) dan penurunan nilai
permanen sebesar
Rp 20.268 pada 31
Desember 2003 (31 Juli
2003: Rp 20.424; 31
Desember 2002: Rp 21.531)
- Tagihan wesel ekspor
Foreign currency
60,842
2,696
273,537
119,185
57,900
234,470
59,298
2,717
276,420
82,394
54,939
276,246
50,211
2,864
300,670
72,033
456,260
420,829
425,778
Jumlah
490,760
1,205,685
469,751
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
(73,141)
Jumlah - bersih
417,619
31 Desember/
December
2003
Nilai
tercatat
dan
harga
pasar/
Carrying
value and
market
price
(73,584)
1,132,101
31 Juli/
July
2003
Nilai
tercatat
dan
harga
pasar/
Carrying
value and
market
price
(21,159)
448,592
Mata uang asing
- Wesel tagih dengan tingkat
suku bunga mengambang
- Obligasi Republic of
Indonesia (ROI)
- Obligasi korporasi
Jumlah
292,418
Floating rate notes Convertible bonds Corporate b onds - net of unamortised
discount of Rp 40
in 31 December 2003
(31 July 2003: Rp 45;
31 December 2002: Rp 56)
and permanent decline
in value of Rp 20,268
in 31 December 2003
(31 July 2003: Rp 20,424;
31 December 2002: Rp 21,531)
Bills receivable -
Total
Less:
Allowance for possible losses
Total - net
31 Desember/
December
2002
Nilai
tercatat
dan
harga
pasar/
Carrying
value and
market
price
Trading:
Diperdagangkan:
Rupiah
- Saham
- Unit penyertaan reksa dana
- Obligasi korporasi
44,620
625
-
267
27,476
243
10,855
12,720
625
27,743
23,818
Rupiah
Shares Mutual fund investment units Corporate bonds Foreign currency
-
-
30,658
Floating rate notes -
87,864
18,466
53,653
47,883
-
Republic of Indonesia (ROI) bonds Corporate bonds -
87,864
72,119
78,541
88,489
99,862
102,359
Total
Halaman – 5/21 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
7.
7.
SURAT BERHARGA (lanjutan)
a.
a.
Berdasarkan jenis dan mata uang (lanjutan)
31 Desember/
December
2003
Nilai
tercatat
dan
harga
pasar/
Carrying
value and
market
price
MARKETABLE SECURITIES (continued)
31 Juli/
July
2003
Nilai
tercatat
dan
harga
pasar/
Carrying
value and
market
price
By type and currency (continued)
31 Desember/
December
2002
Nilai
tercatat
dan
harga
pasar/
Carrying
value and
market
price
Available for sale:
Tersedia untuk dijual:
Rupiah
- Saham
- Unit penyertaan reksa dana
- Sertifikat Bank Indonesia
- Obligasi korporasi
Mata uang asing
- Wesel tagih dengan tingkat
suku bunga mengambang
- Obligasi korporasi
- Obligasi Republic of
Indonesia (ROI)
Jumlah
80,762
10,769
360
96,639
60,555
492
75,498
24,564
985
91,531
157,554
101,539
Foreign currency
108,214
230,318
56,778
201,565
Floating rate notesCorporate bonds-
-
143,110
148,436
Republic of Indonesia (ROI) bonds-
108,214
373,428
406,779
199,745
530,982
508,318
705,853
1,762,945
1,059,269
b.
Berdasarkan penerbit
31 Desember/
December
2003
Pemerintah dan Bank Indonesia
Bank
Korporasi
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
234,054
544,940
778,994
(73,141)
705,853
Total
Foreign currency marketable securities are
mainly denominated in United States Dollars.
Seluruh surat berharga dalam mata uang asing
terutama terdiri dari surat berharga dalam Dolar
Amerika Serikat.
b.
Rupiah
SharesMutual fund investment unitsCertificates of Bank Indonesia Corporate bonds-
31 Juli/
July
2003
911,932
315,452
609,145
1,836,529
(73,584)
1,762,945
By issuer
31 Desember/
December
2002
220,883
312,972
546,573
1,080,428
(21,159)
Governments and Bank Indonesia
Banks
Corporates
Less:
Allowance for possible losses
1,059,269
Halaman – 5/22 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
7.
7.
SURAT BERHARGA (lanjutan)
c.
c.
Berdasarkan kolektibilitas
31 Desember/
December
2003
Lancar
Macet
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
MARKETABLE SECURITIES (continued)
776,298
2,696
778,994
(73,141)
705,853
31 Juli/
July
2003
31 Desember/
December
2002
1,833,812
2,717
1,836,529
(73,584)
1,762,945
e.
Surat berharga yang dijadikan jaminan
Pass
Loss
1,068,301
12,127
1,080,428
(21,159)
Less:
Allowance for possible losses
1,059,269
The Directors believe that the above allowance
for possible losses is adequate.
Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan
penghapusan di atas telah memadai.
d.
By collectibility
d.
Marketable securities pledged as collateral
Pada tanggal 31 Desember 2003, tidak terdapat
surat berharga yang dijaminkan.
As at 31 December 2003, there were no
marketable securities pledged.
Pada tanggal 31 Desember 2002, Obligasi ROI
sebesar USD 1,6 juta (Rp 14.320) dijadikan
jaminan atas transaksi cross currency swap
dengan Deutsche Bank AG, Cabang Jakarta (lihat
Catatan 8).
As at 31 December 2002, ROI Bonds of USD 1.6
million (Rp 14,320) were pledged for cross
currency swap transaction with Deutsche Bank
AG, Jakarta Branch (refer to Note 8).
Pada tanggal 31 Desember 2002, Obligasi
Korporasi dan Obligasi ROI masing-masing
sebesar USD 10,7 juta (Rp 96.025) dan USD 4
juta (Rp 35.800) telah dijual dengan janji dibeli
kembali (lihat Catatan 16).
As at 31 December 2002, Corporate Bonds and
ROI Bonds of USD 10.7 million (Rp 96,025) and
USD 4 million (Rp 35,800), respectively were
sold under repurchase agreements (refer to
Note 16).
Informasi pokok lainnya sehubungan dengan
surat berharga
e.
Untuk periode lima bulan yang berakhir 31
Desember 2003, tidak terdapat penjualan surat
berharga untuk tujuan dimiliki hingga jatuh
tempo (untuk periode tujuh bulan yang berakhir
31 Juli 2003: Rp 8.820 dan USD 1,035 juta;
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2002:
Rp 11.000). Laba/(rugi) atas penjualan tersebut
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2003
sebesar Rp 1.661 (untuk periode lima bulan yang
berakhir 31 Desember 2003: Rp nihil; untuk
periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2003:
Rp 1.661; untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2002: Rp (6.400)) telah dibukukan
dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Other significant information
marketable securities
relating
to
For the five-month period ended 31 December
2003, there were no sale of marketable securities
classified as held to maturity (for the sevenmonth period ended 31 July 2003: Rp 8,820 and
USD 1.035 million; for the year ended 31
December 2002: Rp 11,000). Gains/(losses)
from these sales for the year ended 31 December
2003 amounted to Rp 1,661 (for the five-month
period ended 31 December 2003: Rp nil; for the
seven-month period ended 31 July 2003: Rp
1,661; for the year ended 31 December 2002:
Rp (6,400)) have been recorded in the
consolidated statement of income.
Halaman – 5/23 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
7.
7.
SURAT BERHARGA (lanjutan)
e.
Informasi pokok lainnya sehubungan dengan
surat berharga (lanjutan)
MARKETABLE SECURITIES (continued)
e.
Other significant information relating
marketable securities (continued)
to
Termasuk ke dala m obligasi korporasi untuk
tujuan dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal
31 Desember 2003, 31 Juli 2003 dan 31
Desember 2002 adalah surat hutang dengan nilai
nominal USD 31 juta yang diterbitkan oleh
Capital Instrument Limited, sebuah perusahaan
yang didirikan oleh Deutsche Bank AG, Cayman
Islands (Deutsche Bank). Surat hutang tersebut
dibeli pada tanggal 5 Juli 2002 sebagai bagian
dari penjualan kredit bermasalah dalam Loan
Assignment Agreement dengan Deutsche Bank
yang kemudian oleh Deutsche Bank ditransfer ke
Capital Instrument Limited. Bank Niaga juga
ditunjuk sebagai agen untuk menangani
administrasi
kredit
bermasalah
yang
bersangkutan berdasarkan Eligible Assets
Servicing Agreement yang ditandatangani
bersama dengan Capital Instrument Limited dan
berhak atas fee sebesar 5% dari total penerimaan.
Included in corporate bonds classified as held to
maturity as at 31 December 2003, 31 July 2003
and 31 December 2002 is a secured note
(“Note”) with nominal value of USD 31 million
issued by Capital Instrument Limited, a special
purpose vehicle established by Deutsche Bank
AG, Cayman Islands (Deutsche Bank). The Note
was purchased on 5 July 2002 as part of the sale
of a non-performing loan under the Loan
Assignment Agreement with Deutsche Bank, who
then assigned it to Capital Instrument Limited.
Bank Niaga was also appointed as the agent to
service the eligible asset (non-performing loan)
under the Eligible Assets Servicing Agreement
with Capital Instrument Limited and entitled to a
fee of 5% of all receipts.
Tingkat suku bunga yang digunakan untuk surat
hutang itu adalah tingkat suku bunga tetap
sebesar 1,05% yang berlaku untuk masa 10 tahun
ditambah tingkat pengembalian sebesar 95% dari
penerimaan kredit bermasalah. Surat hutang
tersebut terdaftar di Bursa Efek Cayman Islands
dan mendapat peringkat AA- oleh Standard &
Poor’s Rating Services pada tanggal 31
Desember 2003 dan 31 Juli 2003 (31 Desember
2002: peringkat AA). Saldo penyisihan
penghapusan dan penurunan nilai permanen atas
surat hutang ini pada tanggal 31 Desember 2003
masing-masing sebesar USD 5,5 juta dan USD
2,4 juta (31 Juli 2003: USD 5,5 juta dan USD 2,4
juta; 31 Desember 2002: USD 0,3 juta dan USD
2,4 juta).
The interest rate is fixed at 1.05% for 10 years
plus additional yield from 95% of the recovery
amount of the underlying non-performing loan.
The Note is listed on the Cayman Islands Stock
Exchange and rated as AA- by Standard &
Poor’s Rating Services at 31 December 2003
and 31 July 2003 (31 December 2002: rated
AA). The allowance for possible losses and
permanent diminution of this Note at 31
December 2003 was USD 5.5 million and USD
2.4 million (31 July 2003: USD 5.5 million and
USD 2.4 million; 31 December 2002: USD 0.3
million and USD 2.4 million), respectively.
Setelah
tanggal
neraca,
Bank
Niaga
menyelesaikan surat hutang ini sebelum jatuh
tempo (lihat Catatan 43).
Subsequent to the balance sheet date, Bank
Niaga early settled this Note (refer to Note 43).
Halaman – 5/24 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
7.
e.
8.
7.
SURAT BERHARGA (lanjutan)
MARKETABLE SECURITIES (continued)
e.
Informasi pokok lainnya sehubungan dengan
surat berharga (lanjutan)
Other significant information
marketable securities (continued)
relating
to
Pada tanggal 31 Desember 2002, termasuk di
dalam wesel tagih dengan tingkat suku bunga
mengambang tersedia untuk dijual adalah wesel
tagih yang diterbitkan oleh Deutsche Bank AG,
Cabang Singapura (Deutsche Bank Notes) sebesar
USD 12 juta. Bank Niaga telah mengakui
penurunan nilai wajar atas Deutsche Bank Notes
tersebut sebesar USD 5,7 juta atau setara dengan
Rp 51.396 dan telah dibebankan pada laporan
laba rugi konsolidasian tahun 2002.
As at 31 December 2002, included in floating
rate notes as available for sale was a note issued
by Deutsche Bank AG, Singapore Branch
(Deutsche Bank Notes) amounting to USD 12
million. Bank Niaga has recognised a permanent
decline in value of this Deutsche Bank Notes
amounting to USD 5.7 million or equivalent to
Rp 51,396 and has been charged to the 2002
consolidated statement of income.
Pada tahun 2003, Deutsche Bank Notes tersebut
telah diselesaikan sebelum tanggal jatuh
temponya (lihat Catatan 8).
In 2003, the Deutsche Bank Notes was settled
before its maturity date (refer to Note 8).
TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF
8.
DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES
31 Desember/December 2003
Instrumen
Jumlah nosional/
Notional amount
(Jumlah penuh/
Full amount)
Nilai wajar/Fair values
Tagihan derivatif/
Derivative receivables
Kewajiban derivatif/
Derivative payables
181
Foreign currency forwards
2,671
66
Foreign currency swaps
-
1,353
Interest rate swaps
57
2,730
57
1,657
Options
Kontrak berjangka valuta asing
USD
GBP
5,316,400
150,000
2
Swap valuta asing
USD
57,000,000
Swap tingkat suku bunga
IDR 80,000,000,000
Opsi
USD
3,389,166
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
Instruments
(33)
-
2,697
Less:
Allowance for possible losses
1,657
31 Juli/July 2003
Instrumen
Jumlah nosional/
Notional amount
(Jumlah penuh/
Full amount)
Nilai wajar/Fair values
Tagihan derivatif/
Derivative receivables
Kewajiban derivatif/
Derivative payables
Instruments
Kontrak berjangka valuta asing
USD
13,472,146
1,143
345
Foreign currency forwards
Swap valuta asing
USD
21,000,000
2,356
423
Foreign currency swaps
3,499
768
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
(35)
3,464
-
Less:
Allowance for possible losses
768
Halaman – 5/25 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
TAGIHAN
(lanjutan)
DAN
KEWAJIBAN
DERIVATIF
8.
DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES
(continued)
31 Desember/December 2002
Instrumen
Jumlah nosional/
Notional amount
(Jumlah penuh/
Full amount)
Nilai wajar/Fair values
Tagihan derivatif/
Derivative receivables
7,641,081
200,000
500,000
Kewajiban derivatif/
Derivative payables
Instruments
452
Foreign currency forwards
-
4,769
Market value forward contract
-
62,149
Foreign currency swaps
Kontrak berjangka valuta asing
USD
GBP
NZD
339
Kontrak berjangka atas nilai pasar
USD
12,000,000
Swap valuta asing
USD
SGD
JPY
EUR
60,819,050
2,610,250
120,266,000
1,000,000
339
67.370
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
(10)
329
-
Less:
Allowance for possible losses
67.370
Termasuk ke dalam swap valuta asing tanggal 31
Desember 2002 adalah kontrak cross currency swap
dengan Deutsche Bank AG, Cabang Jakarta, dimana
Bank Niaga membayar jumlah nosional sebesar
Rp 408.750 dan menerima jumlah nosional sebesar
USD 57,3 juta pada tanggal 25 Juli 2001. Bunga atas
jumlah nosional USD adalah tingkat bunga
mengambang yang didasarkan atas tingkat bunga
USD LIBOR enam bulanan ditambah 2%. Sedangkan
bunga atas jumlah nosional Rupiah adalah tingkat
bunga SBI tiga-bulanan ditambah dengan 0,5% dan
dikapitalisasi ke jumlah nosional Rupiah. Transaksi
ini dijamin dengan Exchange Offer Loan dan
Obligasi ROI yang berjumlah USD 100,3 juta dan
USD 1,6 juta pada tanggal 31 Desember 2002 (lihat
Catatan 7 dan 9a).
Included in the foreign currency swaps at 31
December 2002 were cross currency swap contracts
with Deutsche Bank AG, Jakarta Branch, whereby
Bank Niaga paid the notional amount of Rp 408,750
and received the notional amount of USD 57.3
million on 25 July 2001. The interest for USD
notional amount was floating rate based on sixmonth USD LIBOR interest rate plus 2%. Whilst, the
interest for Rupiah notional amount was based on
three-month Certificates of Bank Indonesia floating
rate plus 0.5% and capitalised into the Rupiah
notional amount. Exchange Offer Loans and ROI
Bonds of USD 100.3 million and USD 1.6 million,
respectively as at 31 December 2002 were pledged
for this transaction (refer to Notes 7 and 9a).
Pada tanggal 2 Juni 2003, transaksi tersebut telah
jatuh tempo dan Bank Niaga telah membukukan
kerugian sebesar ekuivalen Rp 921 pada laporan laba
rugi konsolidasian periode tersebut. Bank Niaga
memperoleh pinjaman dari Deutsche Bank AG,
Cabang Jakarta sebesar USD 45 juta untuk
membantu pelunasan swap valuta asing diatas yang
berjumlah USD 57,3 juta (lihat Catatan 18).
On 2 June 2003, this transaction matured and Bank
Niaga booked a loss equivalent to Rp 921 in that
period’s consolidated statement of income. Bank
Niaga obtained borrowings from Deutsche Bank AG,
Jakarta Branch of USD 45 million to support the
above settlement of foreign currency swap of USD
57.3 million (refer to Note 18).
Kontrak berjangka atas nilai pasar merupakan
kontrak dengan Deutsche Bank AG, Cabang
Singapura. Pada tanggal jatuh tempo (dalam 2 tahun
sejak tanggal transaksi, 26 September 2002) Bank
Niaga akan membayar atau menerima selisih bersih
antara nilai pasar Deutsche Bank Notes dengan nilai
nominal sebesar USD 12 juta dan nilai pasar
Indonesian Government Loan dengan nilai nominal
USD 4.075.300 dan JPY 838.554.449.
The market value of forward contract represents a
contract with Deutsche Bank AG, Singapore Branch.
On the termination date (stated as 2 years from the
trade date, 26 September 2002), Bank Niaga will pay
or receive the net differences between the market
value of Deutsche Bank Notes with face value equal
to USD 12 million and the market value of
Indonesian Government Loan with face value of
USD 4,075,300 and JPY 838,554,449.
Halaman – 5/26 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
9.
TAGIHAN
(lanjutan)
DAN
KEWAJIBAN
DERIVATIF
8.
DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES
(continued)
Pada tanggal 28 Maret 2003, transaksi yang
diuraikan diatas telah diseles aikan lebih awal
sebelum tanggal jatuh temponya dan Bank Niaga
telah membebankan laba selisih kurs sebesar
Rp 7.301 pada laporan laba rugi konsolidasian (lihat
Catatan 7e).
On 28 March 2003, the transaction above was early
settled and Bank Niaga has booked a foreign
exchange gain of Rp 7,301 to the consolidated
statement of income (refer to Note 7e).
Seluruh tagihan derivatif pada tanggal 31 Desember
2003, 31 Juli 2003 dan 31 Desember 2002
digolongkan sebagai lancar.
All derivative receivables as at 31 December 2003,
31 July 2003 and 31 December 2002 were classified
as pass.
Direksi berpendapat bahwa jumlah
penghapusan di atas telah memadai.
The Directors believe that the above allowance for
possible losses is adequate.
penyisihan
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN
LOANS
Kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa diungkapkan dalam Catatan 30.
Informasi mengenai jatuh tempo dan tingkat suku
bunga diungkapkan dalam Catatan 35 dan 36.
Loans to related parties are disclosed in Note 30.
Information in respect of maturities and interest rates
is disclosed in Notes 35 and 36.
a.
a.
Berdasarkan jenis dan mata uang
31 Desember/
December
2003
Rupiah
- Kredit tetap
- Rekening koran
- Kredit program BI
- Kredit konsumen
- Kartu kredit
- Karyawan
Mata uang asing
- Kredit tetap
- Exchange Offer Loans
- Kredit program BI, ekspor
dan konsumen
Jumlah
Dikurangi:
Pendapatan bunga diterima dimuka
Pendapatan bunga diterima dimukaExchange Offer Loan
Pendapatan bunga ditangguhkan
sehubungan dengan kredit
berkolektibilitas diragukan
dan macet
Penyisihan penghapusan
31 Juli/
July
2003
By type and currency
31 Desember/
December
2002
5,734,421
248,902
680,065
3,119,214
266,380
169,313
10,218,295
4,704,906
201,552
648,109
2,385,291
178,683
166,610
8,285,151
4,590,623
223,106
530,020
1,564,305
151,236
159,980
7,219,270
3,830,385
329,860
3,515,639
543,084
3,604,099
972,591
56,463
4,216,708
31,045
4,089,768
30,992
4,607,682
14,435,003
12,374,919
11,826,952
Rupiah
Fixed term Current accounts BI program loans Consumer loans Credit card Employees Foreign currencies
Fixed term Exchange Offer Loans BI program, export and consumer loans
Total
(24,499)
(55,241)
(67,038)
(233)
(408)
(1,339)
Less:
Unearned interest income
Unearned interest incomeExchange Offer Loan
(2,394)
(604,424)
(897)
(506,010)
(2,642)
(540,464)
Suspended interest related to
doubtful and loss loan
Allowance for possible losses
13,803,453
11,812,363
11,215,469
Halaman – 5/27 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
9.
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
a.
b.
LOANS (continued)
a.
Berdasarkan jenis dan mata uang (lanjutan)
By type and currency (continued)
Kredit yang diberikan dalam mata uang asing
terdiri dari Dolar Amerika Serikat, Dolar
Singapura, Euro dan Dolar Hong Kong.
Loans in foreign currencies consist of United
States Dollars, Singapore Dollars, Euro and
Hong Kong Dollars.
Sesuai dengan laporan Batas Maksimum
Pemberian Kredit Bank Niaga kepada Bank
Indonesia per tanggal 31 Desember 2003, 31 Juli
2003 dan 31 Desember 2002, pelampauan di atas
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
kepada
pihak
tidak
terkait
merupakan
pelampauan diatas ketentuan Bank Indonesia
masing-masing 9,94%, 12,76% dan 19,73%.
Pelampauan ini terutama disebabkan oleh
melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar
Amerika Serikat selama masa memburuknya
kondisi ekonomi.
As stated in Bank Niaga’s Legal Lending Limit
report to Bank Indonesia as at 31 December
2003, 31 July 2003 and 31 December 2002, the
breaches over Legal Lending Limit (LLL)
requirements set by Bank Indonesia to nonrelated parties were 9.94%, 12.76% and
19.73%, respectively. These were primarily due
to the depreciation of the Rupiah against United
States Dollars during the economic crisis.
Pada tanggal 31 Desember 2003, pelampauan
diatas BMPK kepada pihak terkait sebesar
0,71%.
As at 31 December 2003, the breach over the
LLL requirements to related parties was 0.71%.
Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan
yang diikat dengan hipotik, hak tanggungan atau
surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka
dan jaminan lainnya.
Loans are generally collateralised by registered
mortgages, powers of attorney to mortgage or
sell, time deposits and by other guarantees.
Pada tanggal 31 Desember 2003, tidak terdapat
Exchange Offer Loans (EOL) yang dijaminkan
(31 Juli 2003: USD 58,8 juta dijaminkan untuk
pinjaman yang diterima) (lihat Catatan 18).
As at 31 December 2003, there were no
Exchange Offer Loans (EOL) pledged (31 July
2003: USD 58.8 million were pledged for
borrowings) (refer to Note 18).
Pada tanggal 31 Desember 2002, EOL sebesar
USD 100,3 juta dijaminkan untuk kontrak cross
currency swap dengan Deutsche Bank AG,
Cabang Jakarta (lihat Catatan 8).
As at 31 December 2002, EOL amounting to
USD 100.3 million were pledged for the cross
currency swap contracts with Deutsche Bank
AG, Jakarta Branch (refer to Note 8).
b.
Berdasarkan sektor ekonomi
31 Desember/
December
2003
Rupiah
- Perindustrian
- Perdagangan, restoran
dan hotel
- Pertanian
- Jasa dunia usaha
- Konstruksi
- Pengangkutan, pergudangan
dan komunikasi
- Jasa pelayanan sosial
- Pertambangan
- Lain-lain
31 Juli/
July
2003
By economic sector
31 Desember/
December
2002
2,555,292
1,419,251
2,072,645
1,502,307
2,123,198
1,253,531
519,221
1,631,176
103,268
263,195
1,309,277
77,872
258,082
1,185,328
26,500
487,654
95,296
44,255
3,377,044
327,763
36,051
36,284
2,634,700
297,239
48,522
20,793
2,006,077
10,232,457
8,260,094
7,219,270
Rupiah
Manufacturing Trading, restaurants and hotels
Agriculture Business services Construction Transportation, warehousing and communications
Social services Mining Others -
Halaman – 5/28 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
9.
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
b.
b.
Berdasarkan sektor ekonomi (lanjutan)
31 Desember/
December
2003
Mata uang asing
- Perindustrian
- Perdagangan, restoran
dan hotel
- Pertanian
- Jasa dunia usaha
- Konstruksi
- Pengangkutan, pergudangan
dan komunikasi
- Pertambangan
- Listrik, gas dan air
- Lain-lain
Jumlah
c.
1,726,870
1,765,439
692,461
92,643
710,149
73,571
393,875
98,232
613,997
13,598
569,602
106,883
420,872
224
354,063
84,154
193,429
30,904
342,262
31,607
197,284
566,352
357,371
37,663
209,979
990,196
Perindustrian
Perdagangan, restoran
dan hotel
Pertanian
Jasa dunia usaha
Lain-lain
Foreign currencies
Manufacturing Trading, restaurants and hotels
Agriculture Business services Construction Transportation, warehousing and communications
Mining Electricity, gas and water Others -
3,984,077
4,458,229
14,272,938
12,244,171
11,677,499
Total
162,065
130,748
149,453
Loans receivable in
subsidiary
14,435,003
12,374,919
11,826,952
Consolidated total
c.
Kredit
bermasalah
dan
penyisihan
penghapusannya berdasarkan sektor ekonomi
Pokok/
Principal
31 Desember/
December
2002
1,809,107
31 Desember/
December 2003
d.
31 Juli/
July
2003
By economic sector (continued)
4,040,481
Kredit yang diberikan oleh
anak perusahaan
Jumlah konsolidasi
LOANS (continued)
Non performing loans and allowance for
possible losses by economic sector
31 Juli/
July 2003
Penyisihan/
Allowance
Pokok/
Principal
31 Desember/
December 2002
Penyisihan/
Allowance
Pokok/
Principal
Penyisihan/
Allowance
160,824
(68,606)
186,661
(59,596)
384,259
(149,019)
49,723
16,546
248,469
27,893
(16,152)
(5,650)
(98,545)
(25,947)
72,983
1,360
256,677
21,110
(20,783)
(242)
(77,902)
(18,585)
188,079
2,500
80,749
14,816
(88,085)
(1,271)
(5,366)
(5,561)
503,455
(214,900)
538,791
(177,108)
670,403
(249,302)
d.
Berdasarkan kolektibilitas
31 Desember/
December
2003
Lancar
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
Kredit yang diberikan oleh
anak perusahaan
31 Juli/
July
2003
Manufacturing
Trading, restaurants
and hotels
Agriculture
Business services
Others
By collectibility
31 Desember/
December
2002
11,695,446
2,074,037
340,224
136,895
26,336
9,494,005
2,211,375
420,090
106,291
12,410
8,747,271
2,259,825
363,370
256,585
50,448
14,272,938
12,244,171
11,677,499
162,065
130,748
149,453
14,435,003
12,374,919
11,826,952
Pass
Special mention
Substandard
Doubtful
Loss
Loans receivable in
subsidiaries
Halaman – 5/29 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
9.
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
d.
e.
LOANS (continued)
d.
Berdasarkan kolektibilitas (lanjutan)
Termasuk dalam kredit yang diberikan klasifikasi
lancar, dalam perhatian khusus dan kurang lancar
per tanggal 31 Desember 2003 adalah kredit yang
dibeli dari BPPN sebesar Rp 141.248 (31 Juli
2003: Rp 152.098; 31 Desember 2002: Rp
196.963) dengan penyisihan penghapusannya
sebesar Rp 2.135 (31 Juli 2003: Rp 1.402;
31 Desember 2002: Rp 1.970) (lihat Catatan 9g).
Included in loans classified as pass, special
mention and substandard as at 31 December
2003 were loans purchased from IBRA
amounting to Rp 141,248 (31 July 2003:
Rp 152,098; 31 December 2002: Rp 196,963)
with an allowance for possible losses of
Rp 2,135 (31 July 2003: Rp 1,402; 31 December
2002: Rp 1,970) (refer to Note 9g).
Pada tanggal 31 Desember 2003, rasio kredit
bermasalah kepada pihak tidak terkait setelah
dikurangi dengan penyisihan penghapusannya
(NPL net) dan sebelum dikurangi penyisihan
penghapusan (NPL gross) terhadap total kredit
yang diberikan (tidak termasuk Exchange Offer
Loans) masing-masing sebesar 2,07% dan 3,61%
(31 Juli 2003: 3,06% dan 4,55%; 31 Desember
2002: 4,11% dan 6,16%).
As at 31 December 2003, the percentage of nonperforming loans to non related party after
deducting the allowance for possible losses (Net
NPL) and before deducting the allowance for
possible losses (Gross NPL) to total loans
(exclude Exchange Offer Loans) was 2.07% and
3.61% (31 July 2003: 3.06% and 4.55%; 31
December
2002:
4.11%
and
6.16%),
respectively.
e.
Kredit yang direstrukturisasi
31 Desember/
December
2003
31 Juli/
July
2003
Restructured loans
31 Desember/
December
2002
Kredit yang direstrukturisasi
510,881
555,305
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
(49,564)
(58,353)
(96,974)
461,317
496,952
989,950
f.
Kredit sindikasi
1,086,924
Restructured loans
Less:
Allowance for possible losses
Restructured loans include loans with
rescheduled principal and interest payments,
adjusted interest rates, reduced overdue interest,
and increased loan facilities.
Kredit yang direstrukturisasi meliputi antara lain
penjadwalan ulang pembayaran pokok kredit dan
bunga, penurunan tingkat suku bunga,
penghapusan tunggakan bunga dan penambahan
fasilitas kredit.
f.
By collectibility (continued)
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan
kepada
debitur
berdasarkan
perjanjian
pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bank
lain.
Syndicated loans
Syndicated loans represent loans provided to
borrowers under syndication agreements with
other banks.
Halaman – 5/30 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
9.
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
f.
LOANS (continued)
f.
Kredit sindikasi (lanjutan)
Syndicated loans (continued)
Bank Niaga’s participation in syndicated loans
with other banks at 31 December 2003
amounted to Rp 880,909 (31 July 2003: Rp
915,004; 31 December 2002: Rp 1,047,515).
Bank Niaga’s participation in syndicated loans
ranged between 1% - 59% at 31 December 2003
(31 July 2003: 4% - 59%; 31 December 2002:
1% - 59%). Bank Niaga also acted as lead
manager and/or arranger on 17% of the total
syndicated loans at 31 December 2003 (31 July
2003: 18%; 31 December 2002: 17%).
Keikutsertaan Bank Niaga dalam kredit sindikasi
dengan bank lain pada tanggal 31 Desember 2003
adalah sebesar Rp 880.909 (31 Juli 2003: Rp
915.004; 31 Desember 2002: Rp 1.047.515).
Partisipasi Bank Niaga dalam kredit sindikasi
tersebut berkisar antara 1% - 59% pada tanggal
31 Desember 2003 (31 Juli 2003: 4% - 59%; 31
Desember 2002: 1% - 59%). Bank Niaga juga
bertindak selaku pimpinan dan/atau arranger
sebesar 17% dari seluruh kredit sindikasi tersebut
pada tanggal 31 Desember 2003 (31 Juli 2003:
18%; 31 Desember 2002: 17%).
g.
g. Kredit yang dibeli dari BPPN
Loans purchased from IBRA
Selama tahun 2002, Bank Niaga membeli kredit
dari BPPN melalui Program Pembelian Aset
Kredit (“PPAK”) dengan pokok kredit sebesar
Rp 294.802 dengan nilai pembelian kredit
sebesar Rp 195.042.
During 2002, Bank Niaga purchased certain
loans from IBRA under “Program Pembelian
Aset Kredit (PPAK)” with loan principal of
Rp 294,802 and acquisition cost of Rp 195,042.
Untuk seluruh saldo kredit yang dibeli dari BPPN
melalui PPAK tersebut, Bank Niaga telah
membuat perjanjian kredit baru dengan debitur
untuk bagian kredit yang sustainable.
For all outstanding loans purchased from IBRA
through PPAK, Bank Niaga entered into new
loan agreements with the debtors for the
sustainable loan portion.
Tidak terdapat tambahan dana yang diberikan
kepada debitur yang dibeli dari BPPN melalui
PPAK pada tahun 2003 (Rp 17.082 pada tahun
2002).
There were no additional loans extended to
debtors of loans purchased from IBRA through
PPAK in 2003 (Rp 17,082 in 2002).
Pembelian kredit seperti yang diuraikan diatas
dilakukan oleh Bank Niaga melalui perantaraan
pihak ketiga dimana Bank Niaga tidak memiliki
kendali atas perusahaan tersebut.
The above loans were purchased by Bank Niaga
through non-related third party companies, in
which Bank Niaga do not have control.
Berikut adalah ikhtisar perubahan pinjaman yang
dibeli dari BPPN selama periode berjalan:
Below is the summary movement of loans
purchased from IBRA during the period:
31 Desember/
December
2003
Pokok kredit
Saldo 1 Januari
Pembelian kredit dari BPPN
selama periode berjalan
Penghapusan kredit untuk
porsi unsustainable
Penerimaan kredit
Penyesuaian karena penjabaran
mata uang asing
Saldo akhir
31 Juli/
July
2003
31 Desember/
December
2002
913
Loan principal
Balance 1 January
Loans purchased from IBRA
during the period
Unsustainable loan
written off
Repayment of loans receivable
Foreign exchange translation
adjustment
196,963
Ending balance
196,963
196,963
-
-
-
311,884
(48,453)
(39,089)
(7,262)
(5,776)
141,248
152,098
(99,760)
(16,074)
Halaman – 5/31 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
9.
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
h.
h.
Penyisihan penghapusan
Perubahan penyisihan
sebagai berikut:
penghapusan
Saldo 1 Januari
Penambahan penyisihan
penghapusan selama periode
berjalan
Penerimaan kembali kredit
yang telah dihapusbukukan
Penghapusan selama periode
berjalan
Penyesuaian karena penjabaran
mata uang asing
31 Juli/
July
2003
31 Desember/
December
2002
(540,464)
(540,464)
(550,559)
(323,612)
(166,943)
(85,700)
Balance 1 January
Increase in allowance
for possible losses
during the period
(61,492)
(27,398)
(57,330)
Bad debt recoveries
279,166
200,078
71,335
41,978
28,717
81,790
(604,424)
(506,010)
(540,464)
Informasi pokok lainnya sehubungan dengan
kredit yang diberikan
Write-offs during the period
Foreign exchange
translation adjustment
Ending balance
The Directors believe the allowance for possible
losses is adequate to cover possible losses
arising from uncollectible loans.
Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan
penghapusan yang dibentuk cukup untuk
menutup kerugian yang mungkin timbul akibat
tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
i.
Allowance for possible losses
Movements in the allowance for possible losses
are as follows:
adalah
31 Desember/
December
2003
Saldo akhir
LOANS (continued)
i.
Other significant information relating to loans
Loans receivable from Bank Niaga’s employees
consist of car loans, housing loans and loans for
other purposes with various loan terms;
repayment of which will be effected by monthly
salary deductions.
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank
Niaga terdiri dari kredit untuk membeli
kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dengan
berbagai jangka waktu dan dibayar kembali
melalui pemotongan gaji setiap bulan.
10. GOVERNMENT BONDS
10. OBLIGASI PEMERINTAH
Informasi mengenai saat jatuh tempo dan tingkat suku
bunga diungkapkan pada Catatan 35 dan 36.
Information in respect of maturities and interest rates
is disclosed in Notes 35 and 36.
a.
a.
Berdasarkan jenis
Obligasi Pemerintah yang dimiliki oleh Bank
Niaga terdiri dari:
By type
The Government Bonds held by Bank Niaga
consist of:
Halaman – 5/32 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
10. GOVERNMENT BONDS (continued)
10. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)
a.
a.
Berdasarkan jenis (lanjutan)
31 Desember/
December
2003
Dimiliki hingga jatuh tempo:
- Tingkat bunga tetap
Diperdagangkan:
- Tingkat bunga tetap
- Tingkat bunga mengambang
Tersedia untuk dijual:
- Tingkat bunga tetap
- Tingkat bunga mengambang
By type (continued)
31 Desember/
December
2002
31 Juli/
July 2003
-
-
3,911,038
Held to maturity:
Fixed interest rate -
111,243
-
1,425,916
-
50,318
29,817
Trading:
Fixed interest rate Floating interest rate -
111,243
1,425,916
80,135
2,442,658
2,113,739
3,244,984
21,305
950,540
630,233
4,556,397
3,266,289
1,580,773
4,667,640
4,692,205
5,571,946
Available for sale:
Fixed interest rate Floating interest rate -
Selama periode lima bulan yang berakhir
31 Desember 2003, tidak terdapat Obligasi
Pemerintah dari kelompok dimiliki hingga jatuh
tempo (selama periode tujuh bulan yang berakhir
31 Juli 2003: nominal Rp 2.950.457; selama
tahun yang berakhir 31 Desember 2002: nominal
Rp 3.688.779) yang dialokasikan ke kelompok
tersedia untuk dijual maupun ke kelompok
diperdagangkan (selama periode tujuh bulan
yang berakhir 31 Juli 2003: nominal
Rp 1.406.840; selama tahun yang berakhir
31 Desember 2002: nominal Rp nihil).
During the five-month period ended 31 December
2003, there were no Government Bonds from
held to maturity (during the seven-month period
ended 31 July 2003: nominal amount of Rp
2,950,457; during the year ended 31 December
2002: nominal amount of Rp 3,688,779)
transferred to available for sale or to trading
(during the seven-month period ended 31 July
2003: nominal amount of Rp 1,406,840; during
the year ended 31 December 2002: nominal
amount Rp nil).
Obligasi Pemerintah dengan nilai nominal
sebesar Rp 1.697.772 telah dijual selama periode
lima bulan yang berakhir 31 Desember 2003
(selama periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli
2003: Rp 2.511.828; selama tahun yang berakhir
31 Desember 2002: Rp 4.582.325) pada harga
yang berkisar antara 100% - 109% selama
periode lima bulan yang berakhir 31 Desember
2003 (selama periode tujuh bulan yang berakhir
31 Juli 2003: 97% - 111%; selama tahun yang
berakhir 31 Desember 2002: 83% - 101%).
Government Bonds with total nominal value of
Rp 1,697,772 have been sold during the fivemonth period ended 31 December 2003 (during
the seven-month period ended 31 July 2003:
Rp 2,511,828;
during
the
year
ended
31 December 2002: Rp 4,582,325) at selling
prices ranging from 100% - 109% during the
five-month period ending 31 December 2003
(during the seven-month period ended 31 July
2003: 97% - 111%; during the year ended 31
December 2002: 83% - 101%).
Halaman – 5/33 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
10. GOVERNMENT BONDS (continued)
10. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)
a.
b.
a.
Berdasarkan jenis (lanjutan)
By type (continued)
Bank Niaga mengakui keuntungan bersih atas
penjualan Obligasi Pemerintah tersebut sejumlah
Rp 88.422 selama tahun yang berakhir 31
Desember 2003 (selama periode lima bulan yang
berakhir 31 Desember 2003: Rp 58.540; selama
periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2003:
Rp 29.882; selama tahun yang berakhir
31 Desember 2002: Rp 21.535).
Bank Niaga recognised a gain from the sale of
the Government Bonds amounting to Rp 88,422
during the year ended 31 December 2003
(during the five-month period ended 31
December 2003: Rp 58,540; during the sevenmonth period ended 31 July 2003: Rp 29,882;
during the year ended 31 December 2002:
Rp 21,535).
Pada tanggal 31 Desember 2003, nilai pasar
Obligasi
Pemerintah
dalam
kelompok
diperdagangkan berkisar antara 95% - 101% (31
Juli 2003: 100% - 109%; 31 Desember 2002:
91% - 92%) dari nilai nominal obligasi dengan
tingkat suku bunga tetap. Pada tanggal 31
Desember 2002, nilai pasar Obligasi Pemerintah
dengan tingkat suku bunga mengambang dalam
kelompok diperdagangkan adalah 99%.
As at 31 December 2003, the market value of
trading Government Bonds ranged from 95% 101% (31 July 2003: 100% - 109%; 31
December 2002: 91% - 92%) of the nominal
amounts of fixed interest rate bonds. As at 31
December 2002, the market value of the trading
Government Bonds with floating interest rate
was 99%.
Pada tanggal 31 Desember 2003, nilai pasar
Obligasi Pemerintah dalam kelompok tersedia
untuk dijual berkisar antara 99% - 101% (31 Juli
2003: 100% - 109%; 31 Desember 2002: 92% 94% ) dari nilai nominal obligasi dengan tingkat
suku bunga tetap dan berkisar antara 99% - 100%
pada tanggal 31 Desember 2003 (31 Juli 2003:
100%; 31 Desember 2002: 100% ) dari nilai
nominal obligasi dengan tingkat suku bunga
mengambang.
As at 31 December 2003, the market value of
available for sale Government Bonds ranged
from 99% - 101% (31 July 2003: 100% - 109%;
31 December 2002: 92% - 94%) of the nominal
amounts of fixed interest rate bonds and ranged
from 99% - 100% as at 31 December 2003 (31
July 2003: 100%; 31 December 2002: 100%) of
the nominal amounts of floating interest rate
bonds.
Pada tanggal 31 Desember 2002, Obligasi
Pemerintah dengan nilai nominal Rp 350.000
telah dijual dengan janji dibeli kembali (lihat
Catatan 16).
As at 31 December 2002, Government Bonds
with nominal amount of Rp 350,000 were sold
under repurchase agreements (refer to Note 16).
b.
Program rekapitalisasi
Recapitalisation program
Pada tanggal 31 Mei 2000, Pemerintah Indonesia
melaksanakan program rekapitalisasi dengan
menerbitkan Obligasi Pemerintah. Berdasarkan
program ini, Bank Niaga menerima Obligasi
Pemerintah sebesar Rp 9.462.596 dengan tingkat
suku bunga tetap berkisar antara 12,00% 12,25%.
On 31 May 2000, the Government of Indonesia
launched a recapitalisation program by issuing
Government Bonds. Under this program, Bank
Niaga received Government Bonds amounting to
Rp 9,462,596 with fixed interest rates ranging
from 12.00% - 12.25%.
Pada tanggal 8 Desember 2000, Bank Niaga
berpartisipasi dalam Bonds Exchange Offer
dimana Bank Niaga mengganti Obligasi
Pemerintah sebesar Rp 3.154.190 dengan tingkat
suku bunga tetap 12% dengan Obligasi
Pemerintah baru yang memiliki jumlah yang
sama tetapi dengan tingkat suku bunga tetap
antara 10% dan 16,5%.
On 8 December 2000, Bank Niaga participated
in Bonds Exchange Offer whereby Bank Niaga
replaced its Government Bonds of value
Rp 3,154,190 with fixed interest rate 12% with
new Government Bonds with the same principal
amount with fixed interest rates of 10% and
16.5%.
Halaman – 5/34 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
10. GOVERNMENT BONDS (continued)
10. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)
b.
b. Recapitalisation program (continued)
Program rekapitalisasi (lanjutan)
Pada tanggal 26 Maret 2002, Pemerintah
Indonesia melalui Bank Indonesia menarik dan
menyatakan lunas Obligasi Pemerintah tertentu.
Sebagai pengganti Obligasi Pemerintah yang
dilunasi
tersebut,
Departemen
Keuangan
menerbitkan Obligasi Pemerintah baru.
On 26 March 2002, the Government of Indonesia
through Bank Indonesia withdrew and declared
settlement of certain Government Bonds. The
Ministry of Finance then issued new Government
Bonds to replace the settled Government Bonds.
Dengan program ini, Obligasi Pemerintah milik
Bank Niaga dengan tingkat suku bunga tetap
sebesar Rp 3.785.038 yang masa jatuh temponya
antara 15 Mei 2005 – 15 Pebruari 2006 telah
ditarik dan diganti dengan Obligasi Pemerintah
baru yang memiliki jumlah yang sama, dengan
tingkat bunga mengambang dan masa jatuh
tempo antara 25 Januari 2008 – 25 Juli 2009.
Under this program, Bank Niaga’s Government
Bonds with fixed interest rates amounting to
Rp 3,785,038 and original maturities between
15 May 2005 – 15 February 2006 were
withdrawn and replaced by new Government
Bonds with the same principal amount, a floating
interest rate and maturities between 25 January
2008 – 25 July 2009.
11. INVESTMENTS
11. PENYERTAAN
31 Desember/
December
2003
Penyertaan sementara dalam rangka
debt to equity swaps
Penyertaan jangka panjang - metode
ekuitas
Jumlah
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
a.
31 Juli/
July
2003
31 Desember/
December
2002
20,290
24,418
24,410
25,251
45,541
4,161
28,579
2,893
27,303
(19,567)
(20,370)
(19,882)
25,974
8,209
7,421
Penyertaan sementara dalam rangka debt to
equity swaps
31 Desember/
December
2003
Temporary investments from
debt to equity swaps
Long term investments - equity
method
Total
Less:
Allowance for possible losses
a. Temporary investments from debt to equity
swaps
31 Juli/
July
2003
31 Desember/
December
2002
2000
2001
2002
12,091
8,199
12,091
4,080
8,247
12,091
4,080
8,239
2000
2001
2002
Biaya perolehan
20,290
24,418
24,410
Cost
(19,315)
(20,329)
(19,853)
4,089
4,557
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
975
Penyertaan sementara adalah debt to equity swaps
dalam rangka restrukturisasi kredit.
Less:
Allowance for possible losses
Temporary investments are debt to equity swaps
entered into as part of debt restructuring.
Halaman – 5/35 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
11. INVESTMENTS (continued)
11. PENYERTAAN (lanjutan)
a.
b.
Penyertaan sementara dalam rangka debt to
equity swaps (lanjutan)
a. Temporary investments from debt to equity
swaps (continued)
Penyertaan sementara dalam rangka debt to
equity swaps pada tanggal 31 Desember 2003 dan
31 Juli 2003 digolongkan sebagai kurang lancar
sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No.
5/10/PBI/2003 tentang “Prinsip Kehati-hatian
dalam Kegiatan Penyertaan Modal” tanggal 11
Juni 2003 (31 Desember 2002: lancar). Sesuai
dengan peraturan Bank Indonesia, periode
maksimum atas kepemilikan investasi ini adalah
5 tahun sejak diperolehnya dan saldo yang tersisa
setelahnya harus dihapusbukukan.
Temporary investments from debt to equity
swaps as at 31 December 2003 and 31 July 2003
were classified as substandard in accordance
with
Bank
Indonesia
Regulation
No.
5/10/PBI/2003 concerning “The Prudential
Principle in Investment Activities” dated 11 June
2003 (31 December 2002: pass). According to
Bank Indonesia regulations, the maximum
period for holding these investments is 5 years
from the acquisition date, after which the
remaining balances must be written off.
Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan
penghapusan diatas telah memadai.
The Directors believe that the above allowance
for possible losses is adequate.
b.
Penyertaan jangka panjang
Bagian Bank Niaga
atas saldo laba (akumulasi rugi)/
Bank Niaga’s share of retained
earnings (accumulated losses)
Biaya perolehan/
Cost
31
Desember/
December
2003
31
Juli/
July
2003
Long term investments
31
31
Desember/ Desember/
December December
2002
2003
31
Juli/
July
2003
31
Desember/
December
2002
Nilai tercatat/
Carrying value
31
Desember/
December
2003
31
Juli/
July
2003
31
Desember/
December
2002
Investments recorded
under:
Investasi dicatat
menggunakan:
Metode ekuitas
Selisih transaksi
perubahan ekuitas
anak perusahaan
23,271
4,000
4,000
817
(683)
(1,951)
24,088
3,317
2,049
1,163
25,251
844
4,161
844
2,893
Dikurangi:
Penyisihan
penghapusan
(252)
24,999
(41)
4,120
(29)
Equity method
Difference in
transaction of equity
changes in subsidiary
Less:
Allowance for
possible losses
2,864
Seluruh penyertaan jangka panjang pada tanggal
31 Desember 2003, 31 Juli 2003 dan 31
Desember 2002 digolongkan sebagai lancar.
Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan
penghapusan di atas telah memadai.
All long term investments as at 31 December
2003, 31 July 2003 and 31 December 2002 were
classified as pass. The Directors believe that the
above allowance for possible losses is adequate.
Penyertaan jangka panjang dalam perusahaan
asosiasi seperti yang disebutkan di atas
mencakup:
The above long term investments in associates
include:
Persentase kepemilikan/
Percentage of ownership
Nama perusahaan
Metode ekuitas
PT Asuransi Cigna
PT CIMB Niaga
Securities (dahulu
PT Niaga Sekuritas)
Kegiatan usaha
31 Desember/
December
2003
31 Juli/
July
2003
31 Desember/
December
2002
Business activity
Asuransi jiwa
20%
20%
20% Life insurance
Pialang Efek
49%
99%
99% Stockbroking
Company’s name
Equity method
PT Asuransi Cigna
PT CIMB Niaga
Securities (formerly
PT Niaga Sekuritas)
Halaman – 5/36 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
11. INVESTMENTS (continued)
11. PENYERTAAN (lanjutan)
b.
b.
Penyertaan jangka panjang (lanjutan)
Long term investments (continued)
As disclosed in Note 1, Bank Niaga’s ownership
interest at PT Niaga Sekuritas was diluted from
99% to 49% resulting in a transaction difference
relating to a change in the equity of subsidiary
company being Rp 319, which was recorded as a
separate account in the shareholders’ equity
section of the consolidated balance sheet.
Seperti dijelaskan pada Catatan 1, kepemilikan
Bank Niaga di PT Niaga Sekuritas terdilusi dari
99% menjadi 49% yang menimbulkan selisih
transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
sebesar Rp 319 yang dicatat dalam akun terpisah
di bagian ekuitas pada neraca konsolidasiaan.
12. FIXED ASSETS
12. AKTIVA TETAP
Direct ownership of fixed assets:
Aktiva tetap kepemilikan langsung:
31 Desember/December 2003
1 Januari/
January 2003
Harga perolehan/
nilai revaluasi
Tanah
Bangunan, termasuk
renovasi
Instalasi
Perlengkapan dan
perabot kantor
Kendaraan bermotor
Akumulasi penyusutan
Bangunan, termasuk
renovasi
Instalasi
Perlengkapan dan
perabot kantor
Kendaraan bermotor
Nilai buku bersih
Penambahan/
Additions
121,016
383
48,146
35,764
377
6,760
190,930
8,276
404,132
Pengurangan/
Disposals
-
31 Desember/
December
2003
Revaluasi/
Revaluation
44,358
165,757
(2,591)
(8,281)
22,016
15,642
67,948
49,885
29,086
2,952
(6,938)
(1,977)
20,658
5,220
233,736
14,471
39,558
(19,787)
107,894
531,797
13,525
17,759
5,497
5,360
(2,591)
(8,226)
-
16,431
14,893
88,971
2,287
38,520
1,709
(7,042)
(827)
-
120,449
3,169
122,542
51,086
(18,686)
-
154,942
281,590
376,855
Cost/
revalued amount
Land
Buildings, including
renovation
Installations
Office equipment
and furniture
Motor vehicles
Accumulated depreciation
Buildings, including
renovation
Installations
Office equipment
and furniture
Motor vehicles
Net book value
Halaman – 5/37 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
12. FIXED ASSETS (continued)
12. AKTIVA TETAP (lanjutan)
31 Juli/July 2003
1 Januari/
January 2003
Harga perolehan/
nilai revaluasi
Tanah
Bangunan, termasuk
renovasi
Instalasi
Perlengkapan dan
perabot kantor
Kendaraan bermotor
Akumulasi penyusutan
Bangunan, termasuk
renovasi
Instalasi
Perlengkapan dan
perabot kantor
Kendaraan bermotor
Nilai buku bersih
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Disposals
-
31 Juli/
July 2003
121,016
-
121,016
48,146
35,764
1,699
679
(1,954)
(4,952)
47,891
31,491
190,930
8,276
11,656
1,299
(4,744)
(828)
197,842
8,747
404,132
15,333
(12,478)
406,987
13,525
17,759
3,937
2,565
(1,954)
(4,851)
15,508
15,473
88,971
2,287
21,793
1,210
(4,376)
(656)
106,388
2,841
122,542
29,505
(11,837)
140,210
281,590
266,777
Cost/
revalued amount
Land
Buildings, including
renovation
Installations
Office equipment
and furniture
Motor vehicles
Accumulated depreciation
Buildings, including
renovation
Installations
Office equipment
and furniture
Motor vehicles
Net book value
31 Desember/December 2002
1 Januari/
January 2002
Harga perolehan/
nilai revaluasi
Tanah
Bangunan, termasuk
renovasi
Instalasi
Perlengkapan dan
perabot kantor
Kendaraan bermotor
Akumulasi penyusutan
Bangunan, termasuk
renovasi
Instalasi
Perlengkapan dan
perabot kantor
Kendaraan bermotor
Nilai buku bersih
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Disposals
31 Desember/
December 2002
123,192
-
(2,176)
121,016
48,127
36,925
730
8,582
(711)
(9,743)
48,146
35,764
165,291
9,273
37,878
5,486
(12,239)
(6,483)
190,930
8,276
382,808
52,676
(31,352)
404,132
9,894
18,397
4,763
6,461
(1,132)
(7,099)
13,525
17,759
63,460
4,009
35,144
711
(9,633)
(2,433)
88,971
2,287
95,760
47,079
(20,297)
122,542
287,048
281,590
Cost/
revalued amount
Land
Buildings, including
renovation
Installations
Office equipment
and furniture
Motor vehicles
Accumulated depreciation
Buildings, including
renovation
Installations
Office equipment
and furniture
Motor vehicles
Net book value
Halaman – 5/38 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
12. FIXED ASSETS (continued)
12. AKTIVA TETAP (lanjutan)
Details of the gain from the disposal of fixed assets
are as follows:
Rincian keuntungan penjualan aktiva tetap adalah
sebagai berikut:
Harga jual
Nilai buku
Keuntungan
31 Desember/
December
2003
1 Agustus/
August 31 Desember/
December
2003
1 Januari/
January 31 Juli/
July 2003
31 Desember/
December
2002
(12 bulan/
months)
(5 bulan/
months)
(7 bulan/
months)
(12 bulan/
months)
1,489
(1,101)
426
(460)
1,063
(641)
11,936
(11,055)
Proceeds
Net book value
388
(34)
422
881
Gain
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan
No. 384/KMK/04/1998 tanggal 14 Agustus 1998 dan
Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE29/PJ.42/1998 tanggal 17 September 1998, mengenai
penilaian kembali aktiva tetap, Bank Niaga telah
menilai kembali aktiva tetapnya pada tahun 2003.
Penilaian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah
satu persyaratan pelaksanaan kuasi-reorganisasi di
tahun 2003 seperti dijelaskan pada Catatan 1, 2d dan
42.
Based on the Decision Letter of the Ministry of
Finance No. 384/KMK/04/1998 dated 14 August
1998 and the Circular Letter of the Director General
of Taxes No. SE-29/PJ.42/1998 dated 17 September
1998 regarding the revaluation of fixed assets, Bank
Niaga had revalued its fixed assets in 2003. The
revaluation was performed to fulfill one of the
conditions in executing the quasi-reorganisation in
2003 as disclosed in Notes 1, 2d and 42.
Penilaian kembali aktiva tetap tersebut dilakukan
pada tanggal 31 Juli 2003 oleh PT Ujatek Baru,
penilai
independen,
berdasarkan
pendekatan
perbandingan data pasar (Market Data Approach)
untuk menilai tanah dan menggunakan pendekatan
kalkulasi biaya (Cost Calculation Approach) untuk
menilai aktiva tetap lainnya. Berdasarkan asas
konservatif, manajemen Bank Niaga memutuskan
untuk tidak membukukan kenaikan penilaian kembali
aktiva tetap tersebut untuk tujuan kuasi-reorganisasi.
Namun, manajemen Bank Niaga telah membukukan
penilaian kembali aktiva tetap tersebut pada tanggal
31 Desember 2003 mengingat hasil penilaian kembali
aktiva tetap tersebut mengindikasikan bahwa nilai
buku aktiva tetap Bank Niaga berada dibawah nilai
wajarnya.
The revaluation of the fixed assets was performed as
at 31 July 2003 by PT Ujatek Baru, an independent
appraiser, based on the Market Data Approach for
valuation of the land and Cost Calculation Approach
for valuation of other fixed assets. On the basis of
conservatism, Bank Niaga’s management decided not
to book the fixed assets revaluation uplift for quasireorganisation purposes. However, Bank Niaga’s
management have booked a revaluation of its fixed
assets at 31 December 2003 given that the fixed
assets revaluation result indicated that the net book
value of Bank Niaga’s fixed assets was below its fair
value.
Bank Niaga melaporkan penilaian kembali aktiva
tetap tersebut, kecuali untuk tanah dan kendaraan
bermotor, kepada Kantor Pajak, dan telah
memperoleh persetujuan dari Kantor Pajak pada
tanggal 15 Oktober 2003 yang menyatakan bahwa
Bank Niaga tidak terhutang pajak penghasilan final
atas kenaikan penilaian kembali ini.
Bank Niaga reported the fixed assets revaluation,
except for land and motor vehicles, to the Tax Office
and obtained approval from the Tax Office on 15
October 2003 confirming that Bank Niaga was not
liable to final income tax on this revaluation
increment.
Halaman – 5/39 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
12. FIXED ASSETS (continued)
12. AKTIVA TETAP (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2003, manajemen Bank
Niaga telah membukukan kenaikan penilaian kembali
aktiva tetap sebesar Rp 107.894 berdasarkan hasil
penilaian kembali yang dilakukan oleh PT Ujatek
Baru. Kenaikan ini disajikan dalam akun “Selisih
penilaian kembali aktiva tetap” sebagai bagian dari
ekuitas dalam neraca konsolidasian Bank Niaga.
As at 31 December 2003, Bank Niaga’s management
has booked a revaluation increment of Rp 107,894
based on a revaluation by PT Ujatek Baru. This
increment is included in the “Fixed assets
revaluation reserve” as part of the equity section in
Bank Niaga’s consolidated balance sheet.
Pada tanggal 31 Desember 2003, Bank Niaga
memiliki 52 (31 Juli 2003 dan 31 Desember 2002: 51)
bidang tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan
(HGB) yang mempunyai masa manfaat 11 – 40 tahun.
Masa berlaku HGB berakhir antara tahun 2004
sampai dengan 2028.
As at 31 December 2003, Bank Niaga has 52 (31 July
2003 and 31 December 2002: 51) plots of land with
“Hak Guna Bangunan” (HGB) titles which have a
life time of 11 – 40 years. The HGB expiration
period, ranges between 2004 up to 2028.
Aktiva tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan
dengan nilai pertanggungan yang menurut Dire ksi
adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian
atas aktiva yang diasuransikan.
Fixed assets, except land, have been insured for
amounts which according to the Directors are
adequate to cover possible losses of these assets.
13. AKTIVA LAIN-LAIN DAN BIAYA DIBAYAR
DIMUKA
31 Desember/
December
2003
Piutang bunga
Agunan yang diambil alih
Biaya dibayar di muka
Penanaman neto sewa guna usaha
Piutang pembiayaan
konsumen
Tagihan anjak piutang
Jaminan keanggotaan dan uang
muka jaminan
Lain-lain
13. OTHER ASSETS AND PREPAYMENTS
31 Juli/
July
2003
31 Desember/
December
2002
415,902
Interest receivable
200,063
Foreclosed assets
112,047
Prepaid expenses
75,429 Net investment in direct financing leases
Consumer financing
15,625
receivables
4,657
Factoring receivables
277,590
90,937
110,074
105,195
216,084
147,702
114,561
90,792
9,408
6,780
13,003
6,895
8,563
31,220
8,529
27,222
15,540
24,881
639,767
624,788
864,144
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan atas
penanaman neto sewa guna usaha,
piutang pembiayaan dan tagihan
anjak piutang
Penyisihan atas penurunan nilai
agunan yang diambil alih
(3,684)
(15,170)
(19,994)
(33,823)
(27,410)
(22,728)
602,260
582,208
821,422
Security and membership deposits
Others
Less:
Allowance for possible losses on
the net investment in direct
financing leases, consumer
financing and factoring
receivables
Provision for diminution in
value of foreclosed assets
Halaman – 5/40 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
13. AKTIVA LAIN-LAIN DAN BIAYA DIBAYAR
DIMUKA (lanjutan)
13. OTHER
ASSETS
(continued)
AND
PREPAYMENTS
Termasuk ke dalam piutang bunga pada tanggal 31
Desember 2003 adalah piutang bunga Obligasi
Pemerintah sebesar Rp 149.318 (31 Juli 2003: Rp
93.860; 31 Desember 2002: Rp 273.242).
Included in interest receivable as at 31 December
2003 was interest receivable from Government
Bonds of Rp 149,318 (31 July 2003: Rp 93,860; 31
December 2002: Rp 273,242).
Direksi berpendapat bahwa saldo agunan yang
diambil alih merupakan nilai bersih yang dapat
direalisasi.
The Directors believe that the foreclosed collateral
balance represents net realisable value.
14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
14. SIMPANAN NASABAH
Simpanan dari pihak yang mempunyai hubungan
istimewa diungkapkan pada Catatan 30. Informasi
mengenai saat jatuh tempo dan tingkat suku bunga
diungkapkan pada Catatan 35 dan 36.
Deposits from related parties are disclosed in Note
30. Information in respect of maturities and interest
rates is disclosed in Notes 35 and 36.
a.
a. By type and currency
Berdasarkan jenis dan mata uang
31 Desember/
December
2003
Rupiah
- Giro
- Tabungan
- Deposito berjangka
- Sertifikat deposito
Mata uang asing
- Giro
- Tabungan
- Deposito berjangka
31 Juli/
July
2003
31 Desember/
December
2002
2,581,776
3,735,276
8,241,523
134
2,219,851
3,058,993
8,532,143
235
1,625,661
2,708,257
8,613,879
149
14,558,709
13,811,222
12,947,946
1,885,721
10,750
2,877,135
1,911,025
9,353
2,916,423
2,008,949
7,442
2,941,471
4,773,606
4,836,801
4,957,862
19,332,315
18,648,023
17,905,808
Rupiah
Current accounts Savings Time deposits Certificates of deposits -
Foreign currencies
Current accounts Savings Time deposits -
Simpanan nasabah dalam mata uang asing terdiri
dari Dolar Amerika Serikat, Dolar Singapura,
Yen, Euro dan lain-lain.
Deposits from customers in foreign currencies
primarily consist of United States Dollars,
Singapore Dollars, Yen and Euro.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan
No. 179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000,
Pemerintah menjamin kewajiban tertentu dari
Bank Niaga berdasarkan program penjaminan
yang berlaku bagi bank umum. Jaminan tersebut
berlaku sampai dengan 31 Januari 2004 dan akan
diperpanjang secara otomatis setiap 6 bulan,
kecuali
Menteri
Keuangan
menetapkan
sebaliknya.
Based on the Decree of the Minister of Finance
No. 179/KMK.017/2000 dated 26 May 2000, the
Government guarantees certain liabilities of
Bank Niaga under the guarantee program
applicable to commercial banks. The guarantee
is valid until 31 January 2004 with an automatic
extension of 6 months, unless the Minister of
Finance announces otherwise.
Halaman – 5/41 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
14. SIMPANAN NASABAH (lanjutan)
b. Amounts blocked and pledged as loan collateral
b. Simpanan yang diblokir dan dijadikan
jaminan atas kredit yang diberikan
31 Desember/
December
2003
Giro
Deposito berjangka dan
sertifikat deposito
31 Juli/
July
2003
31 Desember/
December
2002
9,682
358,404
95,053
2,720,892
1,507,540
1,827,945
2,730,574
1,865,944
1,922,998
Current accounts
Time and certificates of
deposits
15. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
15. SIMPANAN DARI BANK LAIN
Informasi mengenai saat jatuh tempo dan tingkat suku
bunga diungkapkan pada Catatan 35 dan 36.
Information in respect of maturities and interest rates
is disclosed in Notes 35 and 36.
Berdasarkan jenis dan mata uang
By type and currency
31 Desember/
December
2003
Rupiah
- Giro
- Tabungan
- Deposito dan deposits on call
Mata uang asing
- Giro
- Deposito dan deposits on call
31 Juli/
July
2003
31 Desember/
December
2002
126,160
5,684
704,385
163,852
4,587
465,641
48,040
125
552,211
836,229
634,080
600,376
9,634
11,428
20,183
8,490
3,904
4,475
21,062
28,673
8,379
857,291
662,753
608,755
Simpanan dari bank lain dalam mata uang asing
terdiri dari Dolar Amerika Serikat, Dolar Singapura
dan lain-lain.
16. EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI
KEMBALI
Informasi mengenai saat jatuh tempo dan tingkat suku
bunga diungkapkan pada Catatan 35 dan 36.
Rupiah
Current accounts Savings Deposits and deposits on call Foreign currencies
Current accounts Deposits and deposits on call -
Deposits from other banks in foreign currencies
consist of United States Dollars, Singapore Dollars,
and others.
16. SECURITIES SOLD
AGREEMENTS
UNDER
REPURCHASE
Information in respect of maturities and interest rates
is disclosed in Notes 35 and 36.
Halaman – 5/42 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
16. SECURITIES SOLD UNDER
AGREEMENTS (continued)
16. EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI
KEMBALI (lanjutan)
By type and currency
Berdasarkan jenis dan mata uang
31 Desember/
December 2003
Harga jual
kembali/
Resale
Price
Rupiah
- Obligasi Pemerintah
-
31 Juli/
July 2003
31 Desember/
December 2002
Nilai bersih/
Carrying
Amount
Harga jual
kembali/
Resale
Price
Nilai bersih/
Carrying
Amount
-
-
-
-
Harga jual
kembali/
Resale
Price
311,788
-
Mata uang asing
- Obligasi korporasi
- Obligasi Pemerintah
REPURCHASE
-
-
-
Nilai bersih/
Carrying
Amount
305,120
Rupiah
Government Bonds-
305,120
96,414
18,867
96,228
18,830
-
-
115,058
-
-
420,178
Foreign Currency
Corporate bonds Government Bonds-
17. MARKETABLE SECURITIES ISSUED
17. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
Informasi mengenai saat jatuh tempo dan tingkat suku
bunga diungkapkan pada Catatan 35 dan 36.
Information in respect of maturities and interest rates
is disclosed in Notes 35 and 36.
Berdasarkan jenis dan mata uang
By type and currency
31 Desember/
December
2003
Rupiah
Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
31 Juli/
July
2003
31 Desember/
December
2002
-
-
90,000
Rupiah
Money market securities
18. BORROWINGS
18. PINJAMAN YANG DITERIMA
Informasi mengenai saat jatuh tempo dan tingkat suku
bunga diungkapkan pada Catatan 35 dan 36.
Information in respect of maturities and interest rates
is disclosed in Notes 35 and 36.
Berdasarkan jenis dan mata uang
By type and currency
31 Desember/
December
2003
Rupiah
- Bank Indonesia
- Bank lain
- Kredit penerusan
- Lain-lain
31 Juli/
July
2003
31 Desember/
December
2002
46,416
195,419
42,812
-
59,282
316,772
46,953
2,173
89,187
429,236
56,764
3,308
284,647
425,180
578,495
Rupiah
Bank Indonesia Other banks Two step loans Other -
Halaman – 5/43 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
18. BORROWINGS (continued)
18. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
By type and currency (continued)
Berdasarkan jenis dan mata uang (lanjutan)
31 Desember/
December
2003
Mata uang asing
- Exchange Offer Loans
- Kredit penerusan
- Bank lain
31 Juli/
July
2003
31 Desember/
December
2002
112,099
492,246
125,516
580,437
283,268
145,548
433,136
604,345
705,953
861,952
888,992
1,131,133
1,440,447
Foreign currencies
Exchange Offer Loans Two step loans Other Banks -
Bank Indonesia
Bank Indonesia
Merupakan fasilitas pinjaman likuiditas yang
diperoleh dari Bank Indonesia yang dipinjamkan
kembali kepada nasabah Bank Niaga yang memenuhi
persyaratan program fasilitas pinjaman yang
bersangkutan. Kredit yang diberikan kepada nasabah
Bank Niaga sesuai dengan program ini diasuransikan
pembayarannya pada PT Asuransi Kredit Indonesia
(ASKRINDO).
Represents liquidity borrowings facilities obtained
from Bank Indonesia which are channelled to Bank
Niaga’s qualified customers as intended by the
borrowings facilities program. The corresponding
loans granted to Bank Niaga’s local customers are
insured to PT ASKRINDO (Indonesian Credit
Insurance Corporation).
Tingkat suku bunga per tahun atas fasilitas ini untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 2003 berkisar
antara 3,0% - 5,0% (untuk periode tujuh bulan yang
berakhir 31 Juli 2003: 3,0% - 5,0%; untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2002: 5,8% - 16,0%).
Annual interest rates on the above facilities for the
year ended 31 December 2003 ranged from 3.0% 5.0% (for the seven-month period ended 31 July
2003: 3.0% - 5.0%; for the year ended 31 December
2002: 5.8% - 16.0%).
BPPN
IBRA
Pinjaman dari BPPN merupakan pinjaman PT Saseka
Gelora Finance dari Bank Niaga yang dialihkan
kepada BPPN pada tanggal 29 Agustus 2000 sebagai
bagian dari program rekapitalisasi Bank Niaga.
Pinjaman ini terdiri dari pinjaman jangka pendek,
pinjaman risk participation dan pinjaman subordinasi
masing-masing Rp 44.800, Rp 33.294 dan Rp 12.000.
Borrowings from IBRA, represent PT Saseka Gelora
Finance’s borrowings from Bank Niaga, which were
transferred to IBRA on 29 August 2000 as part of
Bank Niaga’s recapitalisation program. The
borrowings consist of short term borrowings, risk
participation
borrowings
and
subordinated
borrowings of Rp 44,800, Rp 33,294 and Rp 12,000,
respectively.
Pada tahun 2002, BPPN melalui Program Penjualan
Aset Kredit menjual semua kredit di atas kepada
PT First Capital yang kemudian menjualnya kepada
Xtraweb Finance Limited berdasarkan Perjanjian Jual
Beli tanggal 26 Juli 2002.
In 2002, IBRA, under the Loan Assets Sales
Program, sold all of the above loans to PT First
Capital who subsequently sold those loans to
Xtraweb Finance Limited based on Sale and
Purchase Agreement on 26 July 2002.
Halaman – 5/44 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
18. BORROWINGS (continued)
18. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
BPPN (lanjutan)
IBRA (continued)
Pada tanggal 29 Juli 2002, PT Saseka Gelora Finance
dan
Xtraweb
Finance
Limited
menyetujui
penyelesaian pinjaman dengan nilai Rp 26.710.
Berdasarkan Perjanjian Pembayaran Pin jaman yang
ditandatangani kedua belah pihak, PT Saseka Gelora
Finance mengakui keuntungan atas penyelesaian
pinjaman tersebut sebesar Rp 63.384 sebagai pos luar
biasa pada laporan laba rugi konsolidasian tahun
2002.
On 29 July 2002, PT Saseka Gelora Finance and
Xtraweb Finance Limited agreed a loan settlement
amounting to Rp 26,710. Based on the agreement
signed by both parties, PT Saseka Gelora Finance
has recognised a gain on borrowings settlement of
Rp 63,384 as an extraordinary item in the 2002
consolidated statement of income.
Kredit Penerusan
Two Step Loans
Kredit penerusan terdiri dari fasilitas kredit dalam
Rupiah dan mata uang asing yang diperoleh dari
beberapa lembaga pembiayaan internasional melalui
Pemerintah Indonesia yang ditujukan untuk
membiayai proyek-proyek tertentu di Indonesia.
Two-step loans consist of credit facilities in Rupiah
and foreign currencies obtained from several
international funding institutions through the
Indonesian Government which are designated to
finance specific projects in Indonesia.
Kredit penerusan akan jatuh tempo pada tahun 2013 –
2017. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah
sebesar 6,81% - 11,66% untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2003 (untuk periode tujuh bulan yang
berakhir 31 Juli 2003: 6,81% - 12,00%; untuk tahun
yang berakhir 31 Desember 2002: 6,84% - 16,75%).
Two-step loans will mature in the period from 2013 –
2017. Annual average interest rates were 6.81% 11.66% for the year ended 31 December 2003 (for
the seven-month period ended 31 July 2003: 6.81% 12.00%; for the year ended 31 December 2002:
6.84% - 16.75%).
Exchange Offer Loans
Exchange Offer Loans
Dalam rangka program restrukturisasi hutang
perbankan nasional, Bank Niaga telah menukarkan
beberapa pinjaman yang diterima dalam mata uang
asing yang diperoleh dari bank-bank luar negeri
dengan pinjaman baru yang jatuh temponya
diperpanjang dan yang dijamin oleh Bank Indonesia
sebagai berikut:
In line with the national banks debt restructuring
program, Bank Niaga have exchanged some of its
foreign currency denominated borrowings from
foreign banks, for new borrowings with extended
maturities guaranteed by Bank Indonesia as follows:
31 Desember/
December 2003
Mata
uang asing
(dalam jutaan)/
Foreign
currency
(in million)
USD
Exchange Offer Loan II
-
31 Juli/
July 2003
Mata
uang asing
(dalam jutaan)/
Foreign
currency
(in million)
USD
Setara
Rupiah/
Rupiah
equivalent
Rp
-
31 Desember/
December 2002
Setara
Rupiah/
Rupiah
equivalent
Rp
-
Exchange Offer Loan II jatuh tempo dalam 3 atau 4
tahun angsuran dimulai dari bulan Mei 1999. Pada
tahun 2003, Bank Niaga telah melunasi seluruh
kewajibannya dalam Exchange Offer Loan II.
Mata
uang asing
(dalam jutaan)/
Foreign
currency
(in million)
USD
-
31.65
Setara
Rupiah/
Rupiah
equivalent
Rp
283,268
Exchange Offer Loan II
Exchange Offer Loan II matured within 3 to 4 years
of instalment started from May 1999. In 2003, Bank
Niaga has re-paid its entire obligation under
Exchange Offer Loan II.
Halaman – 5/45 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
18. BORROWINGS (continued)
18. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
Exchange Offer Loans (lanjutan)
Exchange Offer Loans (continued)
Exchange Offer Loan II dikenakan bunga berdasarkan
LIBOR, yang dibayar setiap enam bulan. Tingkat
suku bunga per tahun untuk Exchange Offer Loan II
yang jatuh tempo pada tahun 2005, 2004, 2003 dan
2002 masing-masing adalah sebesar 2,75%, 2,5%,
2,375% dan 2,25% di atas LIBOR.
Exchange Offer Loan II bear interest based on
LIBOR, with semi annually payment. Annual interest
rates for Exchange Offer Loan II that mature in
2005, 2004, 2003 and 2002 were 2.75%, 2.5%,
2.375% and 2.25% above LIBOR, respectively.
Bank lain
Other banks
31 Desember/
December
2003
Rupiah
- Bank Ekspor Indonesia
- Lain-lain
Mata uang asing
- Fasilitas GSM - 102
- Deutsche Bank AG, Cabang Jakarta
- Bumiputera – Commerce Berhad
- Fasilitas Bankers’ Acceptance
- Lain-lain
31 Juli/
July
2003
31 Desember/
December
2002
137,151
58,268
284,488
32,284
418,236
11,000
195,419
316,772
429,236
70,602
151,650
219,050
50,944
151,416
382,050
46,971
283,116
150,020
492,246
580,437
433,136
687,665
897,209
862,372
Rupiah
Bank Ekspor Indonesia Other Foreign currencies
GSM - 102 facilities Deutsche Bank AG, Jakarta Branch Bumiputera – Commerce Berhad Bankers’ Acceptance facilities Other -
Bank Ekspor Indonesia
Bank Ekspor Indonesia
Pinjaman dari Bank Ekspor Indonesia merupakan
pinjaman tanpa jaminan yang diterima oleh Bank
Niaga untuk membiayai transaksi ekspor nasabah
dengan tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah
sebesar 12,0% untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2003 (untuk periode tujuh bulan yang
berakhir 31 Juli 2003: 13,0%; untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2002: 13,2%).
Borrowings from Bank Ekspor Indonesia represents
Bank Niaga’s unsecured borrowings to refinance
customers’ export transactions and bear average
interest rates of 12.0% for the year ended 31
December 2003 (for the seven-month period ended
31 July 2003: 13.0%; for the year ended 31
December 2002: 13.2%).
Fasilitas GSM – 102
GSM - 102 facilities
Pinjaman melalui fasilitas GSM – 102 ditujukan
untuk membiayai penerbitan letter of credit oleh Bank
Niaga bagi kepentingan para pemasok komoditas
pertanian Amerika Serikat melalui program Export
Credit Guarantee Program (GSM – 102) yang
dilaksanakan oleh Commodity Credit Corporation
(CCC) – Departemen Pertanian Amerika Serikat.
Borrowings under GSM – 102 facilities are intended
to finance the issuance of the letter of credits by Bank
Niaga in favour of United States Suppliers of
agricultural commodities under the Export Credit
Guarantee Program (GSM – 102) of the Commodity
Credit Corporation (CCC) – US Department of
Agriculture.
Saldo pinjaman di atas merupakan pinjaman dari
Deutsche Bank AG, New York; CoBank, Colorado
dan Standard Chartered Bank, New York dan 98%
dari pinjaman tersebut dijamin oleh CCC.
The above borrowings balance represent borrowings
from Deutsche Bank AG, New York; CoBank,
Colorado and Standard Chartered Bank, New York
and 98% of the borrowings are guaranteed by CCC.
Halaman – 5/46 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
18. BORROWINGS (continued)
18. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
Deutsche Bank AG, Cabang Jakarta
Deutsche Bank AG, Cabang Jakarta
Pada tanggal 2 Juni 2003, Bank Niaga memperoleh
pinjaman dari Deutsche Bank AG, Cabang Jakarta
sebesar USD 45 juta yang jatuh tempo pada tanggal 2
September 2003 dengan tingkat suku bunga LIBOR
ditambah 1%. Pinjaman tersebut dijamin dengan
Exchange Offer Loan sebesar USD 58,8 juta (lihat
Catatan 9a). Pinjaman ini telah dilunasi pada saat
jatuh temponya.
As at 2 June 2003, Bank Niaga obtained borrowing
from Deutsche Bank AG, Jakarta Branch amounting
to USD 45 million which have matured on 2
September 2003 with LIBOR interest rate plus 1%.
The borrowing was pledged by Exhange Offer Loans
of USD 58.8 million (refer to Note 9a). This
borrowing has been repaid at maturity date.
Bumiputera – Commerce, Berhad
Bumiputera – Commerce, Berhad
Pada tanggal 4 Desember 2003, Bank Niaga
memperoleh pinjaman dari Bumiputera-Commerce,
Berhad dengan tingkat suku bunga berkisar antara
1,47% - 1,81% yang ditujukan untuk meningkatkan
likuiditasnya dan akan jatuh tempo pada tanggal 26
Januari 2004. Pada tanggal 31 Desember 2003, saldo
pinjaman ini setara dengan USD 18 juta.
On 4 December 2003, Bank Niaga obtained
borrowing from Bumiputera-Commerce, Berhad
with interest rate ranging from 1.47% to 1.81%
designated for its liquidity purpose which will
mature on 26 January 2004. As at 31 December
2003, the outstanding balance of this borrowing
equivalent to USD 18 million.
Bankers’ Acceptance
Bankers’ Acceptance
Pinjaman Bankers’ Acceptance merupakan pinjaman
antar bank yang diperoleh Bank Niaga pada tanggal
16 Desember 2003 dari bank-bank luar negeri yang
ditujukan untuk meningkatkan likuiditasnya. Pada
tanggal 31 Desember 2003, pinjaman ini setara
dengan USD 26 juta dengan tingkat suku bunga
berkisar antara 2,27% - 2,66% dan akan jatuh tempo
pada tanggal 15 Maret 2004.
Bankers’
Acceptance
borrowings
represent
interbank borrowings obtained by Bank Niaga on
16 December 2003 from various foreign banks
designated for its liquidity purpose. As at 31
December 2003, these borrowings equivalent to
USD 26 million with interest rate ranging from
2.27% to 2.66% and will matured on 15 March
2004.
19. INCOME TAX
19. PAJAK PENGHASILAN
a.
a.
Hutang pajak
31 Desember/
December
2003
31 Juli/
July
2003
Taxes payable
31 Desember/
December
2002
Bank Niaga
Pajak Penghasilan
Pajak Pertambahan Nilai
12,619
92
17,373
242
20,611
146
Bank Niaga
Income tax
Value Added Tax
Anak perusahaan
12,711
324
17,615
348
20,757
1,008
Subsidiaries
13,035
17,963
21,765
Halaman – 5/47 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
19. INCOME TAX (continued)
19. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
b.
b.
Pajak penghasilan
Income tax
31 Desember/
December
2003
1 Agustus/
August 31 Desember/
December
2003
1 Januari/
January 31 Juli/
July 2003
31 Desember/
December
2002
(12 bulan/
months)
(5 bulan/
months)
(7 bulan/
months)
(12 bulan/
months)
Bank Niaga
Tangguhan
25,582
61,109
(35,527)
15,904
Bank Niaga
Deferred
Anak perusahaan
Kini
Tangguhan
(3,085)
-
1,683
-
(4,768)
-
(1,204)
(4)
Subsidiaries
Current
Deferred
(3,085)
1,683
(4,768)
(1,208)
(3,085)
25,582
1,683
61,109
(4,768)
(35,527)
(1,204)
15,900
22,497
62,792
(40,295)
14,696
Konsolidasian
Kini
Tangguhan
The reconciliation between income before tax, as
shown in the consolidated statements of income,
and taxable income is as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak seperti
yang disajikan dalam laporan laba rugi
konsolidasian dengan penghasilan kena pajak
adalah sebagai berikut:
Laba konsolidasian sebelum
pajak dan pos luar biasa
Pos luar biasa
(Laba)/rugi sebelum pajak
– anak perusahaan
Laba sebelum pajak Bank Niaga
Perbedaan waktu
Perbedaan antara komersial
dan fiskal pada:
- Beban penyusutan
- Laba yang belum direalisasi
dari efek untuk tujuan
diperdagangkan
- Beban/(pemulihan) penyisihan
penghapusan kredit
- Laba yang belum direalisasi
dari transaksi derivatif
- Lain-lain
Consolidated
Current
Deferred
31 Desember/
December
2003
1 Agustus/
August 31 Desember/
December
2003
1 Januari/
January 31 Juli/
July 2003
31 Desember/
December
2002
(12 bulan/
months)
(5 bulan/
months)
(7 bulan/
months)
(12 bulan/
months)
Consolidated income before tax
and extraordinary item
Extraordinary item
446,479
-
172,402
-
274,077
-
77,427
63,384
446,479
172,402
274,077
140,811
(4,806 )
7
(4,813)
(15,596)
(Income)/lo ss before
tax - subsidiaries
441,673
172,409
269,264
125,215
Income before tax
Bank Niaga
Timing differences
Differences between commercial
and fiscal amounts on:
Depreciation expense -
(14,043)
(10,562)
(3,481)
(4,487)
(12,180)
38,653
(50,833)
(11,028)
197,030
74,264
122,766
(46,203)
(63,334)
13,085
1,658
25,554
(64,992)
(12,469)
(59,308)
57,783
120,558
129,567
(9,009)
(63,243)
Unrealised gain
on trading securities
Allowance/(write back)
for possible losses
Unrealised gain on
derivative transactions
Other
-
Halaman – 5/48 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
19. INCOME TAX (continued)
19. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
b.
Perbedaan tetap
Perbedaan antara komersial
dan fiskal pada:
- Pajak penghasilan atas
tabungan dan deposito
berjangka yang ditanggung
oleh Bank Niaga
- Beban/(pendapatan) lain yang
tidak dapat diperhitungkan
untuk tujuan perpajakan
- Beban penyisihan penghapusan
aktiva produktif lainnya
- Lain-lain
Penghasilan kena pajak
Akumulasi kerugian fiskal saldo awal
Penyesuaian pajak
Selisih penilaian kembali
aktiva tetap fiskal
Rugi fiskal yang sudah
jatuh tempo
Akumulasi kerugian fiskal saldo akhir
31 Desember/
December
2003
1 Agustus/
August 31 Desember/
December
2003
1 Januari/
January 31 Juli/
July 2003
31 Desember/
December
2002
(12 bulan/
months)
(5 bulan/
months)
(7 bulan/
months)
(12 bulan/
months)
Permanent differences
Differences between commercial
and fiscal amounts on:
Withholding tax on savings and time deposits
borned by Bank Niaga
114,079
36,978
77,101
211,281
59,950
88,039
(28,089)
(89,517)
86,545
(31,205)
7,387
(62,784)
79,158
31,579
10,116
63,425
229,369
69,620
159,749
195,305
791,600
371,596
420,004
257,277
(7,058,067)
-
(6,638,063)
-
(7,058,067)
-
(7,465,235)
149,891
164,764
164,764
-
-
Taxable income
Accumulated fiscal losses beginning balance
Tax adjustment
Fiscal fixed assets revaluation
result
757,345
757,345
-
-
Expired fiscal loss
(5,344,358)
(5,344,358)
(6,638,063)
31 Desember/
December
2003
(7,058,067)
Other non taxable expense/ (income)
Allowances for possible loses on other earning assets
Other -
Accumulated fiscal losses ending balance
The ageing of the accumulated tax losses is set
out in the table below:
Berikut ini adalah perincian akumulasi kerugian
fiskal dalam tabel di bawah ini:
Tahun terjadinya:
1999
1998
Income tax (continued)
b.
Pajak penghasilan (lanjutan)
31 Juli/
July
2003
31 Desember/
December
2002
(5,344,358)
-
(5,344,358)
(1,293,705)
(5,344,358)
(1,713,709)
(5,344,358)
(6,638,063)
(7,058,067)
Year of origination:
1999
1998
Jumlah ini sesuai dengan surat ketetapan pajak
tahun 1998 dan 1999 yang dikeluarkan oleh
Kantor Pelayanan Pajak setelah dikurangi laba
fiskal untuk tahun 2000 – 2003 dan revaluasi
aktiva tetap pada tahun 1999 dan 2003.
Berdasarkan peraturan pajak yang berlaku, saldo
akumulasi
rugi
fiskal
tersebut
dapat
dikompensasikan hingga masing-masing tahun
fiskal 2003 dan 2004.
These balances are based on the 1998 and 1999
tax assessment letters issued by Tax Office after
deducting fiscal profits for the years 2000 –
2003 and the fixed assets revaluation in 1999
and 2003. According to the prevailing tax
regulation, the balance of these accumulated
fiscal losses can be carried forward to the 2003
and 2004 fiscal years.
Perhitungan perpajakan untuk tahun yang
berakhir tanggal 31 Desember 2002 adalah sesuai
dengan SPT Bank Niaga.
The calculation of income tax for the years
ended 31 December 2002 conform with Bank
Niaga’s annual tax return.
Halaman – 5/49 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
19. INCOME TAX (continued)
19. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
c.
c.
Aktiva pajak tangguhan
As at 31 December 2003 Bank Niaga, parent
company only, had a potential unrecognised
deferred tax asset of Rp 2,093,520 mainly
attributable to tax losses carried forward. On
the grounds of convervatism, management have
decided to only recognise deferred tax asset in
respect of the cumulative tax losses as at 31
December 2003 (net of deferred tax liability) of
Rp 165,818 (31 July 2003: Rp 104,710; 31
December 2002: Rp 140,236).
Pada tanggal 31 Desember 2003, Bank Niaga,
induk perusahaan saja, mempunyai aktiva pajak
tangguhan potensial sebesar Rp 2.093.520 yang
terutama timbul dari akumulasi kerugian fiskal.
Atas asas konservatif, manajemen telah
memutuskan untuk mencatat aktiva pajak
tangguhan yang berkaitan dengan akumulasi
kerugian fiskal tersebut pada tanggal 31
Desember 2003 (setelah dikurangi dengan
kewajiban pajak tangguhan) sebesar Rp 165.818
(31 Juli 2003: Rp 104.710; 31 Desember 2002:
Rp 140.236).
d.
d.
Administrasi
31 Desember/
December
2003
Kewajiban segera
Biaya yang masih harus dibayar
Hutang bunga
Pendapatan bunga diterima dimuka
Komisi diterima dimuka
Setoran jaminan
Hutang yang berkaitan dengan
transaksi kartu kredit dan kartu debit
Lain-lain
Administration
Under the taxation laws in Indonesia, Bank
Niaga submits tax returns on the basis of self
assessments. The tax authorities may assess or
amend taxes within ten years from the date the
tax becomes due for payment.
Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia,
Bank Niaga dan anak perusahaan menghitung,
menetapkan dan membayar sendiri jumlah pajak
yang terhutang. Direktorat Jenderal Pajak dapat
menetapkan dan mengubah kewajiban pajak
dalam batas waktu sepuluh tahun sejak tanggal
terhutangnya pajak.
20. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN
KEWAJIBAN LAIN-LAIN
Deferred tax asset
20. ACCRUALS AND OTHER LIABILITIES
31 Juli/
July
2003
31 Desember/
December
2002
24,494
130,061
41,420
7,111
31,921
35,602
16,264
94,632
65,741
13,291
24,917
29,031
24,032
84,425
77,438
22,284
24,116
44,458
15,350
61,347
10,148
62,641
11,246
48,808
347,306
316,665
336,807
Obligations due immediately
Accrued expenses
Accrued interest
Unearned interest income
Unearned commission
Security deposits
Payable related to credit card
and debit card transactions
Other
Halaman – 5/50 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
21. MODAL SAHAM DAN TAMBAHAN MODAL
DISETOR
21. SHARE CAPITAL AND ADDITIONAL PAID UP
CAPITAL
Modal saham pada tanggal 31 Desember 2003, 31 Juli
2003 dan 31 Desember 2002 adalah sebagai berikut:
The share capital as at 31 December 2003, 31 July
2003 and 31 December 2002 was as follows:
Jumlah saham/
Number of shares
Modal dasar:
Saham biasa kelas A nominal Rp 500
(Rupiah penuh) setiap saham
Saham biasa kelas B nominal Rp 5 (Rupiah
penuh) setiap saham
Belum ditempatkan:
Saham biasa kelas A
Saham biasa kelas B
Ditempatkan dan disetor:
Saham biasa kelas A
Saham biasa kelas B
Nilai
nominal/
Nominal
value
718,539,351
359,270
208,146,064,900
1,040,730
208,864,604,251
1,400,000
130,618,537,067
653,093
130,618,537,067
653,093
718,539,351
77,527,527,833
359,270
387,637
78,246,067,184
746,907
Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember
2003, 31 Juli 2003 dan 31 Desember 2002 adalah
sebagai berikut:
Authorised capital:
Class A common shares par value of
Rp 500 (full Rupiah) per share
Class B common shares par value of
Rp 5 (full Rupiah) per share
Unissued:
Class A common shares
Class B common shares
Issued and paid-in:
Class A common shares
Class B common shares
The shareholders’ composition as at 31 December
2003, 31 July 2003 and 31 December 2002 were as
follows:
31 Desember/December 2003
Pemegang saham
Saham seri A
- Komisaris
- Direksi
- Pemegang saham lainnya
(kepemilikan di bawah 5%)
Saham seri B
- Commerce Asset –Holding Bhd,
Malaysia
- Negara Republik Indonesia qq BPPN
- Pemegang saham lainnya
(kepemilikan di bawah 5%)
Jumlah
lembar saham
ditempatkan dan
disetor penuh/
Number of
shares issued
and fully paid
Persentase
kepemilikan/
Percentage
of ownership
Jumlah dalam
Rupiah/
Amount in Rupiah
221,364
24,951
718,293,036
1
Shareholders
111
12
359,146
Class A share
Commissioners Directors Other shareholders (ownership interest below 5%)
Class B share
Commerce Asset–Holding Bhd, Malaysia
Republic of Indonesia qq IBRA Other shareholders (ownership interest below 5%)
41,331,001,000
20,459,237,955
53
26
206,655
102,296
15,737,288,878
20
78,687
78,246,067,184
100
746,907
Halaman – 5/51 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
21. MODAL SAHAM DAN TAMBAHAN MODAL
DISETOR (lanjutan)
21. SHARE CAPITAL AND ADDITIONAL PAID UP
CAPITAL (continued)
31 Juli/July 2003
Pemegang saham
Saham seri A
- Komisaris
- Direksi
- Pemegang saham lainnya
(kepemilikan di bawah 5%)
Saham seri B
- Commerce Asset –Holding Bhd,
Malaysia
- Negara Republik Indonesia qq BPPN
- Pemegang saham lainnya
(kepemilikan di bawah 5%)
Jumlah
lembar saham
ditempatkan dan
disetor penuh/
Number of
shares issued
and fully paid
Persentase
kepemilikan/
Percentage
of ownership
Jumlah dalam
Rupiah/
Amount in Rupiah
221,364
24,951
-
111
12
718,293,036
1
359,146
39,900,000,000
35,257,339,955
51
45
199,500
176,287
2,370,187,878
3
11,851
78,246,067,184
100
746,907
Shareholders
Class A share
Commissioners Directors Other shareholders (ownership interest below 5%)
Class B share
Commerce Asset–Holding Bhd, Malaysia
Republic of Indonesia qq IBRA Other shareholders (ownership interest below 5%)
31 Desember/December 2002
Pemegang saham
Saham seri A
- Komisaris
- Direksi
- Pemegang saham lainnya
(kepemilikan di bawah 5%)
Saham seri B
- Commerce Asset –Holding Bhd,
Malaysia
- Negara Republik Indonesia qq BPPN
- Pemegang saham lainnya
(kepemilikan di bawah 5%)
Jumlah
lembar saham
ditempatkan dan
disetor penuh/
Number of
shares issued
and fully paid
Persentase
kepemilikan/
Percentage
of ownership
Jumlah dalam
Rupiah/
Amount in Rupiah
221,364
102,258
-
111
51
718,215,729
1
359,107
39,900,000,000
35,257,339,955
51
45
199,500
176,287
2,370,187,878
3
11,851
78,246,067,184
100
746,907
Shareholders
Class A share
Commissioners Directors Other shareholders (ownership interest below 5%)
Class B share
Commerce Asset–Holding Bhd, Malaysia
Republic of Indonesia qq IBRA Other sharehold ers (ownership interest below 5%)
Saham seri A dan saham seri B adalah saham biasa
atas nama yang memiliki hak yang sama.
Class A and class B shares are ordinary shares that
have the same rights.
Efektif pada tanggal 8 Nopember 2002, Negara
Republik Indonesia qq BPPN menjual 51%
kepemilikan di Bank Niaga kepada Commerce AssetHolding Bhd, Malaysia.
Effective on 8 November 2002, Republic of Indonesia
qq IBRA sold 51% ownership in Bank Niaga to
Commerce Asset-Holding Bhd, Malaysia.
Halaman – 5/52 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
21. MODAL SAHAM DAN TAMBAHAN MODAL
DISETOR (lanjutan)
21. SHARE CAPITAL AND ADDITIONAL PAID UP
CAPITAL (continued)
Pemegang saham akhir Commerce Asset-Holding
Bhd, Malaysia adalah sebagai berikut:
The ultimate shareholders of Commerce AssetHolding Bhd, Malaysia are as follows:
Persentase kepemilikan/
Percentage of ownership
Pemegang saham/Shareholders
27.8%
13.1%
10.1%
49.0%
Employee Provident Fund
Khazanah Nasional Berhad
Kumpulan Wang Amanah Pencen
Lain-lain dan Masyarakat/Others and Public
100.0%
Jumlah/Total
Khazanah Nasional Berhad dan Kumpulan Wang
Amanah Pencen adalah entitas yang dimiliki oleh
Pemerintah Malaysia.
Khazanah Nasional Berhad and Kumpulan Wang
Amanah Pencen are entities owned by the
Government of Malaysia.
Perubahan modal saham dan tambahan modal disetor
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2003, untuk
periode lima bulan yang berakhir 31 Desember 2003,
untuk periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2003,
serta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2002,
adalah sebagai berikut:
Changes in share capital and additional paid up
capital for the year ended 31 December 2003, for the
five-month ended 31 December 2003, for the sevenmonth period ended 31 July 2003 and for the year
ended 31 December 2002, are as follows:
Modal saham
ditempatkan
dan disetor
penuh/
Share capital
issued and
fully paid
Tambahan
modal disetor/
Additional paid
up capital
Saldo pada tanggal 1 Januari 2002
746,907
9,270,323
Balance at 1 January 2002
Saldo pada tanggal 31 Desember 2002
746,907
9,270,323
Balance at 31 December 2002
Saldo pada tanggal 31 Juli 2003
sebelum kuasi-reorganisasi
746,907
9,270,323
Balance at 31 July 2003
before quasi-reorganisation
Penggunaan tambahan modal disetor
untuk mengeliminasi akumulasi
kerugian dalam rangka
kuasi-reorganisasi
-
(8,731,614)
Utilisation of additional paid up
capital to eliminate
accumulated losses in relation
to quasi-reorganisation
Saldo pada tanggal 31 Juli 2003
setelah kuasi-reorganisasi
746,907
538,709
Balance at 31 July 2003
after quasi-reorganisation
Saldo pada tanggal 31 Desember 2003
746,907
538,709
Balance at 31 December 2003
Halaman – 5/53 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
21. MODAL SAHAM DAN TAMBAHAN MODAL
DISETOR (lanjutan)
21. SHARE CAPITAL AND ADDITIONAL PAID UP
CAPITAL (continued)
Seperti dijelaskan pada Catatan 1, 2d dan 42 atas
laporan keuangan konsolidasian, Bank Niaga
melaksanakan kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Juli
2003. Dengan dilaksanakannya kuasi-reorganisasi ini,
Bank Niaga mengeliminasi saldo akumulasi kerugian
per tanggal 31 Juli 2003 sebesar Rp 8.731.614.
As disclosed in Notes 1, 2d and 42 to the
consolidated financial statements, Bank Niaga went
through a quasi-reorganisation on 31 July 2003.
With the execution of the quasi-reorganisation, Bank
Niaga eliminated the balance of its accumulated
losses as at 31 July 2003 of Rp 8,731,614.
22. INTEREST INCOME
22. PENDAPATAN BUNGA
31 Desember/
December
2003
(12 bulan/
months)
Obligasi Pemerintah
Kredit yang diberikan
Surat berharga
Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia
Lain-lain
1 Agustus/
August 31 Desember/
December
2003
(5 bulan/
months)
31 Desember/
December
2002
(12 bulan/
months)
547,700
1,564,582
98,464
177,338
675,522
45,109
370,362
889,060
53,355
1,134,048
1,209,074
144,349
85,612
36,868
38,066
18,339
47,546
18,529
186,341
46,554
2,333,226
954,374
1,378,852
2,720,366
Government Bonds
Loans
Marketable securities
Placements with other banks
and Bank Indonesia
Other
23. INTEREST EXPENSE
23. BEBAN BUNGA
31 Desember/
December
2003
(12 bulan/
months)
Simpanan nasabah
Pinjaman yang diterima
Surat berharga yang diterbitkan
Lain-lain
1 Januari/
January 31 Juli/
July 2003
(7 bulan/
months)
1 Agustus/
August 31 Desember/
December
2003
(5 bulan/
months)
1 Januari/
January 31 Juli/
July 2003
(7 bulan/
months)
31 Desember/
December
2002
(12 bulan/
months)
1,247,390
92,217
1,797
66,753
428,945
26,250
23,079
818,445
65,967
1,797
43,674
2,014,334
154,821
22,671
76,228
1,408,157
478,274
929,883
2,268,054
24. PENDAPATAN JASA PERBANKAN LAINNYA
Pendapatan jasa perbankan lainnya terutama terdiri
dari komisi yang berasal dari tabungan, Visa Card,
giro dan lain-lain.
Deposits from customers
Borrowings
Marketable securities issued
Other
24. OTHER BANKING SERVICES INCOME
Other banking services income mainly consists of
commissions from savings, Visa Card, current
accounts and others.
Halaman – 5/54 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
25. SALARIES AND BENEFITS
25. GAJI DAN TUNJANGAN
31 Desember/
December
2003
(12 bulan/
months)
Gaji dan upah
Tunjangan karyawan
Uang jasa karyawan
Lain-lain
1 Agustus/
August 31 Desember/
December
2003
(5 bulan/
months)
1 Januari/
January 31 Juli/
July 2003
(7 bulan/
months)
31 Desember/
December
2002
(12 bulan/
months)
194,639
78,220
7,637
4,720
93,843
33,837
6,034
2,671
100,796
44,383
1,603
2,049
147,375
70,624
1,410
3,424
285,216
136,385
148,831
222,833
Termasuk dalam gaji dan tunjangan selama tahun
yang berakhir 31 Desember 2003 adalah gaji dan
kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada Direksi
dan Komisaris Bank Niaga sejumlah Rp 18.391
(untuk periode lima bulan yang berakhir 31 Desember
2003: Rp 8.589; untuk periode tujuh bulan yang
berakhir 31 Juli 2003: Rp 9.802; untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2002: Rp 14.065).
Included in salaries and benefits for the year ended
31 December 2003 are salaries and other benefits for
Directors and Commissioners of Bank Niaga
totalling Rp 18,391 (for the five-month period ended
31 December 2003: Rp 8,589; for the seven-month
period ended 31 July 2003: Rp 9,802; for the year
ended 31 December 2002: Rp 14,065).
26. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
31 Desember/
December
2003
(12 bulan/
months)
Salaries and wages
Allowances
Employees’ service benefits
Other
1 Agustus/
August 31 Desember/
December
2003
(5 bulan/
months)
1 Januari/
January 31 Juli/
July 2003
(7 bulan/
months)
31 Desember/
December
2002
(12 bulan/
months)
Pelatihan dan pendidikan
Perlengkapan kantor
Promosi
Asuransi
Jasa professional
Sewa kendaraan
Jasa manajemen
Penyusutan dan pemeliharaan dari
perabot kantor
15,472
30,413
66,006
5,775
12,702
11,816
12,604
8,325
15,410
36,484
2,283
7,938
5,187
6,087
7,147
15,003
29,522
3,492
4,764
6,629
6,517
10,035
24,895
39,090
4,888
11,783
9,188
7,535
11,134
4,894
6,240
10,373
Denda premi penjaminan pemerintah
Lain-lain
80,158
42,094
38,064
16,000
44,973
246,080
128,702
117,378
178,760
Training and education
Office supplies
Promotion
Insurance
Professional services fees
Vehicle rental
Management fees
Depreciation and maintenance of
office equipment and furniture
Penalty on premium fee of
government guarantee
Other
27. PENSION PLAN
27. DANA PENSIUN
Bank Niaga memiliki program pensiun manfaat pasti
melalui Dana Pensiun PT Bank Niaga Tbk yang
pesertanya meliputi seluruh karyawan Bank Niaga
yang menjadi peserta program dana pensiun.
Bank Niaga sponsors a defined benefit pension fund
through Dana Pensiun PT Bank Niaga Tbk that
covers all employees of Bank Niaga who participate
in the pension fund.
Program tersebut memberikan manfaat pensiun yang
akan dibayarkan kepada karyawan yang berhak pada
saat karyawan pensiun atau pada saat karyawan
tersebut berhenti sesuai dengan peraturan dana
pensiun yang bersangkutan. Manfaat pensiun dihitung
berdasarkan masa kerja karyawan tersebut pada Bank
Niaga dan tingkat gaji terakhir pada saat pensiun.
The plan calls for benefits to be paid to eligible
employees at retirement or when the employees
resign according to the pension fund regulation. The
benefits paid at retirement are based primarily upon
years of services with Bank Niaga and compensation
rates near the retirement.
Halaman – 5/55 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
27. PENSION PLAN (continued)
27. DANA PENSIUN (lanjutan)
Pendanaan program pensiun ini dilakukan oleh Bank
Niaga dengan membayar iuran tahunan yang
setidaknya memenuhi jumlah minimum seperti yang
diharuskan peraturan perundangan dana pensiun yang
berlaku. Jumlah iuran ini umumnya meliputi manfaat
pensiun untuk jasa karyawan masa kini, amortisasi
biaya masa lalu dan koreksi aktuarial.
Bank Niaga has funded the fund through annual
contributions which are sufficient to meet the
minimum requirements set forth in applicable
pension fund laws. This contribution usually reflects
benefits attributed to employees’ current service
costs, as well as amortisation of past service cost and
experience adjustments.
Penilaian aktuaria atas biaya pensiun tanggal 31
Desember 2002 dilakukan oleh perusahaan konsultan
aktuaria (PT Watson Wyatt Purbajaga) dengan
menggunakan metode “Attained Age Normal”.
The actuarial calculation of pension costs as at 31
December 2002 was prepared by a licensed actuarial
consulting firm (PT Watson Wyatt Purbajaga) using
the “Attained Age Normal” method.
Asumsi aktuarial berikut ini digunakan
menentukan nilai tunai dari manfaat pensiun:
The following principal actuarial assumptions were
used to measure the present value of the promised
retirement benefit:
untuk
%
Tingkat diskonto pertahun
Tingkat kenaikan penghasilan dasar pensiun per tahun
Proyeksi tingkat penghasilan yang diharapkan dari
investasi jangka panjang per tahun
Proyeksi kenaikan indeks biaya hidup per tahun
13
10
Annual discount rate
Annual pension salary growth rate
13
Expected return on asssets per annum
Expected increase in standard cost of living
per annum
5
Sesuai dengan laporan aktuaria per tanggal
31 Desember 2002 tertanggal 10 Maret 2003, estimasi
kewajiban aktuaria dan nilai wajar aktiva dana
pensiun adalah sebagai berikut:
Nilai wajar aktiva dana pensiun
Kewajiban aktuaria
Selisih lebih aktiva dana pensiun atas
kewajiban aktuaria
Sesuai dengan laporan internal aktuaria per tanggal
31 Desember 2003, jumlah nilai wajar aktiva dana
pensiun adalah sebesar Rp 236.441, sedangkan
jumlah kewajiban aktuaria adalah sebesar Rp 215.522
Dengan demikian terdapat selisih lebih sebesar Rp
20.919. Sampai dengan tanggal laporan ini, belum
dilakukan penilaian aktuaria kembali atas biaya
pensiun oleh perusahaan konsultan aktuaria atas dana
pension tanggal 31 Desember 2003.
Based on the actuarial report at 31 December 2002
dated 10 March 2003, the estimated actuarial
liability and fair value of plan assets were as follows:
190,797
(178,142)
Fair value of plan assets
Actuarial liability
12,655
Excess of plan assets over
actuarial liability
Based on an internal actuarial report as at 31
December 2003, the total fair value of plan assets
was Rp 236,441, whilst the total actuarial liability
was Rp 215,522. Therefore, there is an excess of Rp
20,919. Up to the date of this report, no actuarial
calculation has been prepared by any independence
actuarial consulting firm on the pension fund as at 31
December 2003.
28. BASIC EARNINGS PER SHARE
28. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba
bersih kepada pemegang saham dengan rata-rata
tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada
periode bersangkutan.
Basic earnings per share are calculated by dividing
net income attributable to shareholders by the
weighted average number of ordinary shares
outstanding during the period.
Halaman – 5/56 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
28. BASIC EARNINGS PER SHARE (continued)
28. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (lanjutan)
1 Agustus/
August 31 Desember/
December
2003
(5 bulan/
months)
31 Desember/
December
2003
(12 bulan/
months)
Laba bersih kepada pemegang saham
Rata-rata tertimbang jumlah saham
biasa yang beredar (jumlah penuh)
467,255
233,518
5.97
2,98
31 Desember/
December
2003
Kewajiban komitmen, bersih
Tagihan kontinjensi
- Pendapatan bunga dalam
penyelesaian
Kewajiban kontinjensi
- Kontijensi yang terkait dengan
perdagangan
- Garansi yang diterbitkan
dalam bentuk:
- Standby letters of credit
- Bid bonds
- Custom guarantees
- Performance bonds
- Advance payment bonds
Kewajiban kontinjensi, bersih
*)
141,119
2.99
1.80
Net income attributable to shareholders
Weighted average number of ordinary
shares outstanding (full amount)
Earnings per share (full Rupiah)
29. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
29. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Kewajiban komitmen
- Fasilitas kredit kepada debitur
yang belum digunakan
- Irrevocable letters of credit yang
masih berjalan
- Cek wisata
yang belum digunakan
- Penjualan tunai mata uang asing
yang belum diselesaikan
233,737
31 Desember/
December
2002
(12 bulan/
months)
78,246,067,184 78,246,067,184 78,246,067,184 78,246,067,184
Laba bersih per saham (Rupiah penuh)
Tagihan komitmen
- Pembelian tunai mata uang asing
yang belum diselesaikan
1 Januari/
January 31 Juli/
July 2003
(7 bulan/
months)
-*)
31 Juli/
July
2003
31 Desember/
December
2002
536,353
173,664
Commitments receivable
Spot foreign currency purchased (unmatured)
Commitments payable
Unused loan facilities Outstanding irrevocable letters of credit given to customers
1,789,119
2,005,519
1,542,322
217,224
159,889
389,447
15,350
16,151
20,253
440,021
109,842
2,021,693
2,621,580
2,061,864
2,021,693
2,085,227
1,888,200
Commitment payables, net
181,400
Contingent receivables
Interest receivable on non performing assets
-*)
255,932
253,807
Unused traveller’s cheques Spot foreign currency sold (unmatured)
Contingent payables
24,017
29,801
38,789
21,891
18,640
5,320
235,813
41,961
26,550
11,447
8,935
213,946
38,861
28,284
16,720
10,681
176,971
62,318
347,642
329,540
333,763
91,710
75,733
152,363
Transaksi kontrak tunai mata uang asing dicatat di neraca
konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2003. Hal ini
berdasarkan
Surat
Edaran
Bank
Indonesia
No. 5/451/DPNP/IDPnP tanggal 20 Oktober 2003 mengenai
Mark to Market untuk Spot dan Instrumen Derivatif.
Trade-related contingencies Guarantees issued in the form of:
Standby letters of credit Bid bonds Custom guarantees Performance bonds Advance payment bonds -
Contingent payables, net
Foreign currency spot transactions are recorded on
consolidated balance sheet as at 31 December 2003. This is
a result of Bank Indonesia Decree No. 5/451/DPNP/IDPnP
dated 20 October 2003 titled Mark to Market for Spot and
Derivative Instruments.
*)
Halaman – 5/57 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
30. INFORMASI MENGENAI PIHAK - PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
30. RELATED PARTIES INFORMATION
The details of balances with related parties that are
associated parties with Bank Niaga were as follows:
Rincian saldo transaksi dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa yang merupakan
perusahaan asosiasi dengan Bank Niaga adalah
sebagai berikut:
31 Desember/
December
2003
31 Juli/
July
2003
31 Desember/
December
2002
Assets
Aktiva
Current account with other banks
Giro pada bank lain
-
Indover Bank
533
1,405
26
-
Direktur dan karyawan
Koperasi Karyawan Citra Niaga
PT CIMB Niaga Securities
(dahulu PT Niaga Sekuritas)
Lain-lain
Jumlah aktiva yang terkait
dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Sebagai persentase terhadap
total aktiva
-
159,980
3,164
594
-
-
590
172,483
170,514
163,760
Total assets associated with
related parties
0.73%
0.75%
0.72%
As a percentage to total assets
-
Liabilities
Deposits from customers
1,753
398
561
157
398
-
663
-
29
7,681
4,480
-
3,529
-
1,522
15,479
151,650
29,614
10,531
1,486
2,498
29,991
16,980
1,354
1,640
31,835
17,900
906
3,412
Current accounts PT CIMB Niaga Securities (formerly PT Niaga Sekuritas)
Directors and commissioners Savings Directors and commissioners Other Time Deposits Directors and commissioners Other Borrowings
Bumiputera-Commerce, Berhad Indover Bank International Factors Singapore Other liabilities
Accrued interest
202,808
54,718
78,921
Total liabilities associated with
related parties
0.93%
0.26%
0.37%
As a percentage to total liabilities
-
Sebagai persentase terhadap
total kewajiban
Director and employees
Koperasi Karyawan Citra Niaga
PT CIMB Niaga Securities
(formerly PT Niaga Sekuritas)
Other
166,610
2,499
Simp anan nasabah
Jumlah kewajiban yang terkait
dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
-
169,313
2,043
Kewajiban
Giro
- PT CIMB Niaga Securities
(dahulu PT Niaga Sekuritas)
- Direksi dan komisaris
- Tabungan
- Direksi dan komisaris
- Lain-lain
- Deposito Berjangka
- Direksi dan komisaris
- Lain-lain
Pinjaman yang diterima
- Bumiputera-Commerce, Berhad
- Indover Bank
- International Factors Singapore
Kewajiban lain-lain
Bunga yang masih harus dibayar
Indover Bank
Loans
Kredit yang diberikan
Halaman – 5/58 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
30. INFORMASI MENGENAI PIHAK - PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
30. RELATED PARTIES INFORMATION (continued)
Adanya hubungan istimewa mungkin mengakibatkan
persyaratan transaksi tersebut di atas tidak sama
dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak
yang tidak mempunyai hubungan istimewa.
Because of these relationships, it is possible that the
terms of these transactions are not the same as those
that would result from transactions between wholly
nonrelated parties.
31. MINORITY INTEREST
31. HAK MINORITAS
The minority interest in the net assets of subsidiaries
is as follows:
Hak minoritas atas kekayaan bersih anak perusahaan
adalah sebagai berikut:
31 Desember/
December
2003
31 Juli/
July
2003
31 Desember/
December
2002
Hak minoritas awal tahun
Bagian hak minoritas atas laba
bersih tahun berjalan
Pengaruh penambahan kepemilikan
Bank Niaga
Pengaruh pengurangan kepemilikan
Bank Niaga
Penyesuaian rugi bersih tahun 2001
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan anak
6,736
6,736
2,005
1,721
45
12,965
-
-
1,423
-
(9,413)
Hak minoritas akhir tahun
8,239
(179)
-
(57)
(39)
6,724
Minority interest at the end
of the year
6,736
Information concerning the main business segments
of Bank Niaga and subsidiaries is set out in the table
below:
Informasi yang berkaitan dengan segmen usaha utama
dari Bank Niaga dan anak perusahaan disajikan dalam
tabel di bawah ini:
Laba operasional bersih/
Net operating income
1 Agustus/
August- 31
Desember/
December
2003
(5 bulan/
months)
Translation adjustments
(244)
32. SEGMENT INFORMATION
32. INFORMASI SEGMEN USAHA
31
Desember/
December
2003
(12 bulan/
months)
Minority interest at the beginning
of the year
Net income attributable to
minority interest for the year
Effect of the increment of
Bank Niaga’s ownership
Effect of the reduction of
Bank Niaga’s ownership
Adjustment of 2001 net losses
Laba/(rugi) bersih/
Net income/(loss)
1 Januari/
31
31
January Desember/ Desember/
December
December
- 31 Juli/
July 2003
2002
2003
(7 bulan/ (12 bulan/ (12 bulan/
months)
months)
months)
1 Agustus/
August- 31
Desember/
December
2003
(5 bulan/
months)
1 Januari/
January
- 31 Juli/
July 2003
(7 bulan/
months)
Jumlah aktiva/
Total assets
31
Desember/
December
2002
(12 bulan/
months)
31
Desember/
December
2003
31 Juli/
July
2003
31
Desember/
December
2002
141,119 23,621,859 22,645,255 22,749,941 Parent company
Subsidiaries:
94,061
380,216
344,264
324,534
Financing
Investment
477
7,723
7,391
1,913 management
481
25,299
32,908
Securities
Perusahaan induk
Perusahaan anak:
Pembiayaan
Manajer
investasi
Sekuritas
309,856
159,449
150,407
(9,691)
467,255
233,518
233,737
22,183
6,751
15,432
29,502
31,358
8,397
22,961
3,508
-
1,210
(571)
2,298
571
447
416
3,563
-
1,210
(637)
2,353
637
Jumlah
Eliminasi
335,547
1,094
166,839
489
168,708
605
20,674
2,231
502,176
(34,921)
242,488
(8,970)
259,688
(25,951)
236,138 24,009,798 23,022,209 23,109,296
(95,019) (260,469) (290,178) (271,734)
Total
Elimination
Konsolidasian
336,641
167,328
169,313
22,905
467,255
233,518
233,737
141,119 23,749,329 22,732,031 22,837,562
Consolidated
Halaman – 5/59 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
33. CREDIT RISK
33. RISIKO KREDIT
Kebijakan perkreditan Bank Niaga digunakan sebagai
pedoman utama dalam pemberian kredit. Pemahaman
dan kedisiplinan penerapan atas kebijakan tersebut juga
menjadi faktor utama bagi seluruh jajaran pejabat Bank
Niaga yang terkait dengan perkreditan, termasuk
Komisaris dan Direksi dalam melakukan aktivitas
perkreditan.
Bank Niaga’s credit policy is used as the main
guidance for issuing credit. Understanding of and
disciplined implementation of the policy has also
been the main factor for all lines of Bank Niaga’s
officers that are related to credit, including
Commissioners and Directors in performing credit
activities.
Penetapan arah dan strategi perkreditan dirancang dan
ditetapkan oleh Komite Risiko dan Kebijakan Kredit,
yang juga bertanggung jawab untuk mengelola
portofolio dan risiko kredit.
The credit goal and strategy setting are designed and
established by the Credit Risk and Policy Committee
who is also responsible for managing credit portfolio
and credit risk.
Faktor utama yang dapat berperan besar untuk
mengendalikan dan mengurangi risiko kredit adalah
kemampuan dan kematangan satuan kerja perkreditan
dalam membuat analisa kredit, sehingga pada akhirnya
tercapai suatu keseimbangan antara pengelolaan risiko
dengan pengembangan bisnis.
The main factor that can control and reduce credit
risk is the ability and maturity level of the credit units
to analyse the credit, which will result in a balance
between credit risk and business development
considerations.
34. CURRENCY RISK
34. RISIKO MATA UANG
Risiko valuta asing timbul sebagai akibat dari adanya
posisi neraca dan rekening administratif (off balance
sheet) baik di sisi aktiva maupun pasiva. Posisi
valuta asing Bank Niaga dapat dikelompokkan dalam
dua aktivitas: yaitu trading book, yang dilakukan
dalam rangka perolehan keuntungan transaksi valuta
asing dan banking book, yang dilakukan dalam
rangka mengendalikan Posisi Devisa neto Bank Niaga
secara keseluruhan.
Foreign currency risks arise from on and off balance
sheet positions both on the asset and liability sides.
Bank Niaga’s foreign currency position management
is divided into two activities: the trading book , which
is managed to generate profits and the banking book,
which is managed to control Bank Niaga’s overall
Net Open Position.
Maksimum Posisi Devisa Neto yang harus dijaga oleh
bank di Indonesia adalah sebesar 20% dari modal
bank. Bank Niaga memiliki kebijakan secara internal
untuk mengelola Posisi Devisa Neto-nya. Untuk
tujuan memperoleh keuntungan, kinerja dan limit
risiko dihitung, dipantau dan dilaporkan kepada
manajemen secara harian dengan menggunakan
pendekatan “Value at Risk”.
The maximum Net Open Position to be maintained by
Indonesian banks is 20% of capital. Bank Niaga has
internal policies to manage its Net Open Position.
For profit optimisation purposes, performance and
risk limits are calculated, monitored and reported to
management on a daily basis using “Value at Risk”
approach.
Berikut adalah Posisi Devisa Neto, dalam nilai
absolut pada tanggal 31 Desember 2003, 31 Juli 2003
dan 31 Desember 2002 per mata uang, sesuai dengan
peraturan Bank Indonesia (ekuivalen Rupiah):
Below is the Net Open Position, in absolute amounts,
as at 31 December 2003, 31 July 2003 and
31 December 2002 by currency, based on Bank
Indonesia regulations (Rupiah equivalent):
Halaman – 5/60 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
34. CURRENCY RISK (continued)
34. RISIKO MATA UANG (lanjutan)
31 Desember/
December
2003
Dolar Amerika Serikat
Yen
Euro
Dolar Hong Kong
Dolar Singapura
Lain-lain
2,836
144
9,393
606**
8,731
3,062
24,772
31 Juli/
July
2003
31 Desember/
December
2002
50,409
277
4,694
162,441*
3,621
2,960
646
95
6,964
63
3,633
5,741
224,402
17,142
United States Dollars
Yen
Euro
Hong Kong Dollars
Singapore Dollars
Other
*
Jumlah ini termasuk penyertaan di anak perusahaan dalam
valuta asing sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No.
5/13/PBI/2003 tentang Posisi Devisa Neto bank umum
tanggal 17 Juli 2003. Peraturan ini berlaku sejak ditetapkan.
The amount includes investment in subsidiary in foreign
currency in line with Bank Indonesia regulation
No. 5/13/PBI/2003 concerning the Net Open Position for
commercial banks dated 17 July 2003. This regulation came
into force on the date of its enactment.
*
**
Pada tanggal 20 Nopember 2003, Bank Indonesia melalui
suratnya No. 5/187/DPwBI/PwB11 menyetujui permintaan
Bank Niaga untuk mengecualikan penyertaan di anak
perusahaan dalam valuta asing dari perhitungan Posisi Devisa
Neto.
On 20 November 2003, Bank Indonesia through its letter
No. 5/187/DPwBI/PwB11 has approved Bank Niaga’s
request to exempt investment in subsidiary in foreign
currency from the Net Open Position calculation.
*
*
Pada tanggal 31 Desember 2003, Posisi Devisa Neto
Bank Niaga terhadap modal adalah sebesar 1,48% (31
Juli 2003: 14,42%; 2002: 1,17%).
As at 31 December 2003, the Net Open Position of
Bank Niaga against capital was 1.48% (31 July
2003: 14.42%; 2002: 1.17%).
35. LIQUIDITY RISK
35. RISIKO LIKUIDITAS
Pengelolaan likuiditas dan asset-liability dilakukan
dibawah koordinasi Asset Liability Committee (ALCO)
yang setiap bulannya melakukan rapat dengan
melibatkan unit bisnis, treasury, kredit dan unit-unit lain
yang relevan, untuk memastikan tercapainya posisi
likuiditas pada tingkat yang diharapkan.
Liquidity and asset liability management is under the
coordination of the Asset Liability Committee
(ALCO) who hold monthly meetings involving
business units, treasury, credit and other relevant
units to ensure the achievement of an expected
liquidity position.
Pengelolaan likuiditas Bank Niaga ditekankan pada
penyesuaian arus dana masuk dan keluar. Kesenjangan
arus dana diantisipasi dengan pemeliharaan aset likuid
tingkat pertama yang berupa pemeliharaan cadangan
wajib serta surat berharga jangka pendek yang sangat
likuid. Aset likuid tingkat dua dipelihara melalui
penempatan dana jangka pendek di bank lain serta surat
berharga jangka panjang yang tersedia untuk
diperdagangkan. Pengelolaan likuiditas juga dilakukan
melalui pengelolaan struktur sumber dana dengan
menerapkan batasan konsentrasi deposan. Selain itu,
Bank Niaga senantiasa memelihara kemampuan
melakukan akses ke pasar uang, dengan selalu
memelihara hubungan dengan bank koresponden.
Bank Niaga’s liquidity management focus on cash
inflow and outflow. The gap in cash flow is
anticipated through managing the first tier assets
such as maintenance of reserve requirement and
highly liquid short-term marketable securities.
Second tier assets are managed through short-term
placements with other banks and long-term available
for sale marketable securities. Liquidity management
is also performed through managing the structure of
funding by implementing proper limits in the
concentrations of depositors, as well as the amount
and maturity of deposits. In addition, Bank Niaga
maintains its ability to access the financial market,
by maintaining its relationship with correspondence
banks and its market standing.
Halaman – 5/61 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
35. LIQUIDITY RISK (continued)
35. RISIKO LIKUIDITAS (lanjutan)
The maturity tables on the following pages provide
information about the expected maturities within
which assets and liabilities are converted into cash in
or out flows.
Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi
mengenai perkiraan jatuh tempo dari aktiva dan
kewajiban menjadi arus kas masuk atau keluar.
31 Desember/December 2003
Nilai tercatat/
Carrying value
AKTIVA
Kas
Giro pada
Bank Indonesia
Giro pada bank
lain
Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia
Surat berharga
Tagihan derivatif
Kredit yang diberikan
Tagihan akseptasi
Obligasi Pemerintah
Penyertaan
Aktiva tetap – setelah
dikurangi akumulasi
penyusutan
Aktiva pajak tangguhan-bersih
Aktiva lain-lain dan biaya
dibayar di muka
Penyisihan penghapusan
Lainnya/
Other
Kurang dari/
Less than
1 bulan/month
1-3
bulan/months
3 - 12
bulan/months
Lebih dari/
More than
5 tahun/yaers
1–5
tahun/years
300,286
300,286
-
-
-
-
-
941,130
941,130
-
-
-
-
-
384,613
384,613
-
-
-
-
-
1,571,644
778,994
2,730
14,407,877
221,796
4,667,640
45,541
45,541
1,499,162
78,957
2,730
932,278
221,796
-
72,482
1,704,177
-
269,329
3,615,305
99,375
-
273,581
5,312,290
4,436,907
-
157,1 27
2,843,827
131,358
-
376,855
166,334
376,855
166,334
-
-
-
-
-
602,260
602,260
-
-
-
-
-
24,467,700
2,817,019
2,734,923
1,776,659
3,984,009
10,022,778
3,132,312
ASSETS
Cash
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with other banks
and Bank Indonesia
Marketable securities
Derivative receivables
Loans
Acceptance receivables
Government Bonds
Investments
Fixed assets net of
accumulated
depreciation
Deferred tax asset -net
Other assets and
prepayments
Allowance for possible losses
(718,371 )
23,749,329
KEWAJIBAN
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank lain
Kewajiban derivatif
Kewajiban akseptasi
Pinjaman yang diterima
Hutang pajak
Penyisihan penghapusan
atas transaksi pada
rekening administratif
Biaya yang masih harus dibayar
dan kewajiban lain-lain
19,332,315
857,291
1,657
320,735
888,992
13,035
13,035
11,191,551
809,251
304
320,735
205,949
-
3,231,163
750
322,513
-
1,184,164
47,290
173,243
-
3,725,437
1,353
187,287
-
-
4,533
4,533
-
-
-
-
-
347,306
347,306
-
-
-
-
-
21,765,864
364,874
12,527,790
3,554,426
1,404,697
3,914,077
-
Perbedaan jatuh tempo
2,701,836
2,452,145
(9,792,867 )
(1,777,767 )
2,579,312
6,108,701
3,132,312
Posisi neto setelah penyi sihan penghapusan
1,983,465
LIABILITIES
Deposits from customers
Deposits from other banks
Derivative payables
Acceptance payables
Borrowings
Taxes payable
Allowance for possible
losses on off balance
sheet transactions
Accruals and
other liabilities
Maturity gap
Net position, net of
allowance
Halaman – 5/62 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
35. LIQUIDITY RISK (continued)
35. RISIKO LIKUIDITAS (lanjutan)
31 Juli/July 2003
Nilai tercatat/
Carrying value
AKTIVA
Kas
Giro pada
Bank Indonesia
Giro pada bank
lain
Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia
Surat berharga
Tagihan derivatif
Kredit yang diberikan
Tagihan akseptasi
Obligasi Pemerintah
Penyertaan
Aktiva tetap – setelah
dikurangi akumulasi
penyusutan
Aktiva pajak tangguhan-bersih
Aktiva lain-lain dan biaya
dibayar di muka
Penyisihan penghapusan
Lainnya/
Other
Kurang dari/
Less than
1 bulan/month
1-3
bulan/months
3 - 12
bulan/months
Lebih dari/
More than
5 tahun/yaers
1–5
tahun/years
232,677
232,677
-
-
-
-
-
858,722
858,722
-
-
-
-
-
290,204
290,204
-
-
-
-
-
1,986,707
1,836,529
3,499
12,318,373
155,024
4,692,205
28,579
28,579
1,685,409
775,455
3,499
1,243,552
-
234,900
1,281,359
155,024
-
21,006
2,383,080
-
523,177
3,549,658
4,329,355
-
66,398
516,891
3,860,7 24
362,850
-
266,777
105,303
266,777
105,303
-
-
-
-
-
582,208
582,208
-
-
-
-
-
23,356,807
2,364,470
3,707,915
1,671,283
2,404,086
8,402,190
4,806,863
ASSETS
Cash
Current accounts with
Bank Indon esia
Current accounts with
other banks
Placements with other banks
and Bank Indonesia
Marketable securities
Derivative receivables
Loans
Acceptance receivables
Government Bonds
Investments
Fixed assets net of
accumulated
depreciation
Deferred tax asset -net
Other assets and
prepayments
Allowance for possible losses
(624,776 )
22,732,031
KEWAJIBAN
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank lain
Kewajiban derivatif
Kewajiban akseptasi
Pinjaman yang diterima
Hutang pajak
Penyisihan penghapusan
atas transaksi pada
rekening administratif
Biaya yang masih harus dibayar
dan kewajiban lain-lain
Perbedaan jatuh tempo
Posisi neto setelah penyi sihan penghapusan
18,648,023
662,753
768
128,231
1,131,133
17,963
17,963
15,262,906
464,020
768
128,231
145,400
-
2,353,337
198,108
503,619
-
1,028,779
625
227,770
-
3,001
147,937
-
106,407
-
5,816
5,816
-
-
-
-
-
316,665
316,665
-
-
-
-
-
20,911,352
340,444
16,001,325
3,055,064
1,257,174
150,938
106,407
2,445,455
2,024,026
(12,293,410)
(1,383,781 )
1,146,912
8,251,252
4,700,456
LIABILITIES
Deposits from customers
Deposits from other banks
Derivative payables
Acceptance payables
Borrowings
Taxes payable
Allowance for possible
losses on off balance
sheet transactions
Accruals and
other liabilities
Maturity gap
Net position, net of
allowance
1,820,679
Halaman – 5/63 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
35. LIQUIDITY RISK (continued)
35. RISIKO LIKUIDITAS (lanjutan)
31 Desember/December 2002
Nilai tercatat/
Carrying value
AKTIVA
Kas
Giro pada
Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada
bank lain dan Bank
Indonesia
Surat berharga
Tagihan derivatif
Kredit yang diberikan
Tagihan akseptasi
Obligasi Pemerintah
Penyertaan
Aktiva tetap – setelah
dikurangi akumulasi
penyusutan
Aktiva pajak tangguhan-bersih
Aktiva lain-lain dan biaya
dibayar di muka
Penyisihan penghapusan
Kurang dari/
Less than
1 bulan/month
Lainnya/
Other
1-3
bulan/months
3 - 12
bulan/months
Lebih dari/
More than
5 tahun/yaers
1–5
tahun/years
291,504
291,504
-
-
-
-
-
874,772
874,772
-
-
-
-
-
432,799
429,230
3,569
-
-
-
-
2,043,664
1,080,428
339
11,755,933
112,559
5,571,946
27,303
87,088
27,303
1,945,145
66,459
339
619,775
2,760
-
69,137
26,000
891,044
29,786
-
25,334
5,292
2,851,416
80,013
-
4,048
357,909
537,680
5,454,169
4,941,713
-
1,939,529
630,233
-
281,590
140,762
281,590
140,762
-
-
-
-
-
821,422
821,422
-
-
-
-
-
23,435,021
2,953,671
2,638,047
1,015,967
2,962,055
10,757,839
3,107,442
ASSETS
Cash
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with other
banks and Bank
Indonesia
Marketable securities
Derivative receivables
Loans
Acceptance receivables
Government Bonds
Investments
Fixed assets net of
of accumulated
depreciation
Deferred tax asset -net
Other assets and
prepayments
Allowance for possible losses
(597,459 )
22,837,562
KEWAJIBAN
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank lain
Efek yang dijual
dengan janji dibeli kembali
Kewajiban derivatif
Kewajiban akseptasi
Surat berharga yang
diterbitkan
Pinjaman yang diterima
Hutang pajak
Penyisihan penghapusan
atas transaksi pada
rekening administratif
Biaya yang masih
harus dibayar dan
kewajiban lain-lain
Perbedaan jatuh tempo
Posisi neto setelah penyi sihan penghapusan
17,905,808
608,755
-
7,010,697
52,069
9,595,532
554,936
1,288,791
1,750
10,788
-
-
420,178
67,370
453,785
-
90,807
855
4,621
323,089
35,423
6,282
61,746
413,741
4,769
-
-
90,000
1,440,447
21,765
21,765
33,276
-
90,000
128,073
-
834,982
-
266,219
-
177,897
-
9,784
9,784
-
-
-
-
-
336,807
336,807
-
-
-
-
-
21,354,699
368,356
7,192,325
10,727,05 3
2,607,292
281,776
177,897
2,080,322
2,585,315
(4,554,278 )
(9,711,086 )
354,763
10,476,063
2,929,545
LIABILITIES
Deposits from customers
Deposits from other banks
Securities sold under
repurchase agreements
Derivative payables
Acceptance payables
Marketable s ecurities
issued
Borrowings
Taxes payable
Allowance for possible
losses on off balance
sheet transactions
Accruals
and other
liabilities
Maturity gap
Net position, net of
allowance
1,482,863
Halaman – 5/64 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
36. INTEREST RATE RISK
36. RISIKO TINGKAT BUNGA
Risiko tingkat bunga timbul dari bermacam-macam
layanan perbankan kepada nasabah termasuk deposito
dan kredit yang diberikan, fasilitas giro dan instrumen
rekening administratif.
Interest rate risk arises from various banking
products provided to customers including deposit
taking and lending, current account facilities and off
balance sheet instruments.
ALCO Bank Niaga yang beranggotakan Direksi dan
beberapa anggota manajemen senior, bertanggung
jawab untuk menetapkan, melaksanakan serta
menjaga kebijakan pengelolaan risiko tingkat bunga
sesuai dengan pedoman umum Bank Niaga. Tujuan
utama ALCO adalah memaksimalkan hasil usaha
Bank Niaga dengan tetap memperhatikan batas -batas
limit risiko kebijakan yang ditetapkan.
Bank Niaga’s ALCO which consists of the Directors
and selected members of senior management, is
responsible for determining, executing and
maintaining interest rate risk management policies in
accordance with the overall guidelines of Bank
Niaga. The main objective of ALCO is to maximise
Bank Niaga’s return within predetermined risk
limits.
Tabel di bawah ini merupakan kisaran tingkat suku
bunga per tahun untuk aktiva dan kewajiban yang
penting:
The table below summarises the range of interest
rates per annum for significant assets and liabilities:
31 Desember/December 2003
Rupiah/
Rupiah
%
AKTIVA
Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia
Surat berharga
Kredit yang diberikan
Obligasi Pemerintah
- Tingkat bunga tetap
- Tingkat bunga mengambang
KEWAJIBAN
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank lain
Pinjaman yang diterima
Dolar Amerika Serikat/
United States Dollars
%
1.83 – 8.00
7.70 – 19.13
10.09 – 20.84
0.61 – 1.12
0.50 – 10.00
3.19 – 8.00
10.00 – 12.25
8.38 – 8.43
–
–
ASSETS
Placements with other banks
and Bank Indonesia
Marketable securities
Loans
Government Bonds
Fixed interest rate Floating interest rate -
4.19 – 7.05
1.83 – 8.12
3.00 – 11.66
0.58 – 1.07
0.59 – 2.04
1.00 – 2.66
LIABILITIES
Deposits from customers
Deposits from other banks
Borrowings
31 Juli/July 2003
Rupiah/
Rupiah
%
AKTIVA
Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia
Surat berharga
Kredit yang diberikan
Obligasi Pemerintah
- Tingkat bunga tetap
- Tingkat bunga mengambang
KEWAJIBAN
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank lain
Pinjaman yang diterima
Dolar Amerika Serikat/
United States Dollars
%
5.5 – 9.42
10.43 – 19.13
10.00 – 22.00
0.60 – 1.18
1.05 – 10.13
4.75 – 10.00
10.00 – 14.00
9.18
–
–
ASSETS
Placements with other banks
and Bank Indonesia
Marketable securities
Loans
Government Bonds
Fixed interest rate Floating interest rate -
8.50 – 10.50
0 – 14.25
3.00 – 12.00
1.50 – 2.25
0.75 – 1.25
1.10 – 2.29
LIABILITIES
Deposits from customers
Deposits from other banks
Borrowings
Halaman – 5/65 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
36. INTEREST RATE RISK (continued)
36. RISIKO TINGKAT BUNGA (lanjutan)
31 Desember/December 2002
Rupiah/
Rupiah
%
AKTIVA
Penempatan pada bank
lain dan Bank Indonesia
Surat berharga
Kredit yang diberikan
Obligasi Pemerintah
- Tingkat bunga tetap
- Tingkat bunga mengambang
KEWAJIBAN
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank lain
Pinjaman yang diterima
Dolar Amerika Serikat/
United States Dollars
%
11.73 – 19.95
13.00 – 18.49
18.00 – 23.00
0.99 – 1.65
0.50 – 7.75
7.50 – 11.00
10.00 – 12.25
13.12 – 14.99
–
–
ASSETS
Placements with other banks
and Bank Indonesia
Marketable securities
Loans
Government Bonds
Fixed interest rate Floating interest rate -
5.48 – 13.51
6.00 – 16.35
5.77 – 19.25
1.69 – 2.27
2.25 – 2.75
3.01 – 3.20
LIABILITIES
Deposits from customers
Deposits from other banks
Borrowings
37. MARKET RISK
37. RISIKO PASAR
Risiko pasar adalah kemungkinan timbulnya kerugian
akibat gejolak pasar yang menyangkut pergerakan
atau perubahan tingkat suku bunga dan nilai tukar.
Pengelolaan resiko ini dilakukan oleh Market Risk
Committee (MARCO) yang memantau pergerakanpergerakan tersebut serta dampaknya terhadap
portofolio Bank Niaga, termasuk Posisi Devisa Neto.
Market risk involves the possibility of losses incurred
from changes in interest rate and foreign exchange
rate due to market volatility. Market Risk Committee
(MARCO) monitors these changes and their impact
on its portfolio as well as Net Open Positions as part
of its market risk management.
MARCO menetapkan batasan-batasan perdagangan
seperti batasan posisi neto harian (daily Net Open
Position) serta batasan potensi kerugian bagi tiap-tiap
posisi yang diambil. Faktor-faktor yang diperhatikan
dalam menetapkan batasan-batasan ini antara lain
adalah tingkat kerugian dan pengembalian. Batasanbatasan tersebut dikaji ulang setidaknya satu kali
dalam setahun, namun dalam situasi yang sangat
bergejolak, batasan-batasan ini dapat ditinjau lebih
sering atau dapat dibekukan untuk sementara waktu.
MARCO defines acceptable limits on trading
exposures, including daily Net Open Position limits
and potential losses limit on positions taken. Factors
considered in setting these position limits include risk
and return levels acceptable by the management.
Position limits are reviewed at least once a year,
although in periods of extreme volatility they are
scrutinised more often or suspended temporarily.
Batasan-batasan perdagangan dipantau setiap hari
berdasarkan kondisi pasar (mark-to-market) dan
penerapan konsep Value-at-Risk (VAR) secara harian.
Dengan mengetahui VAR setiap harinya, Bank Niaga
dapat menutup setiap posisi yang menunjukkan
indikasi potensi kerugian yang lebih besar dari pada
batasan yang telah ditentukan.
Trading limits are monitored daily based on market
condition (mark-to-market) and the daily Value-atRisk (VAR) concept. By keeping track of its daily
VAR, Bank Niaga is in a position to liquidate any
open position, which indicates a potential loss
greater than the pre-determined limits.
Halaman – 5/66 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
38. OPERATIONAL RISK
38. RISIKO OPERASIONAL
Risiko operasional adalah risiko kerugian karena
sistem dan pengendalian yang tidak memadai,
kesalahan manusia atau kegagalan manajemen.
Termasuk di dalamnya adalah bencana alam,
kegagalan sistem, risiko asuransi, risiko manajemen
dana, risiko kendali operasi, penyelewengan dan
ketidakpatuhan terhadap peraturan dan perundangundangan.
Operational risk is the risk of losses as a result of
inadequate systems and controls, human error or
management failure. It includes the threat of natural
disasters, systems failure, insurance risk, funds
management risk, custodial operations risk, fraud
and non compliance with legislation and regulations.
Fungsi pengelolaan risiko dilakukan di setiap tingkat
struktur operasional Bank Niaga. Unit pengawasan
intern melakukan pemantauan yang cermat atas
proses yang berlangsung di masing-masing tingkat
atau unit kerja, sebelum dan sesudah dilakukannya
transaksi. Selain itu, sebuah unit khusus dibentuk
untuk memantau seluruh paparan risiko yang timbul
dari setiap transaksi setiap harinya, serta memastikan
bahwa transaksi-transaksi telah sesuai dengan
kebijakan, peraturan dan batasan-batasan yang dibuat
manajemen Bank Niaga.
Risk management is carried out at every level of
Bank Niaga’s operating structure. Internal control
units closely monitor the process in its respective
level or unit, prior and subsequent to each
transaction being carried out. In addition, a special
unit is set up to monitor all risk exposures arising
from each transaction on a daily basis, and to make
sure that it complies with the policy, rules and limits
set down by Bank Niaga’s management.
Pengelolaan risiko operasional juga dilakukan dengan
memperkuat teknologi informasi sehingga kesalahan
manusia dapat ditekan.
Operational risk management is also done by
strenghtening the information technology, which can
reduce the human error.
39. PENGHENTIAN KEGIATAN OPERASIONAL
CABANG/KANTOR
PERWAKILAN
LUAR
NEGERI
39. DISCONTINUED OPERATION OF OVERSEAS
BRANCH/AGENCY OFFICE
Bank Niaga menutup kantor cabang Cayman Islands
pada akhir Juni 2003 dan menerima surat persetujuan
penutupan dari Cayman Islands Monetary Authority
pada tanggal 18 Agustus 2003. Bank Niaga
memberitahukan Bank Indonesia atas penutupan
cabang Cayman Islands pada tanggal 28 Agustus
2003. Penghentian kegiatan operasional cabang
Cayman Islands di tahun 2003 dan kantor perwakilan
Los Angeles di tahun 2002 menghasilkan realisasi
atas akumulasi selisih kurs penjabaran laporan
keuangan sebesar masing-masing Rp 89.213 dan Rp
32.332. Realisasi ini diakui di laporan laba rugi
konsolidasian masing-masing periode.
Bank Niaga closed its Cayman Islands branch at the
end of June 2003 and received a formal approval
letter to close the branch from the Cayman Islands
Monetary Authority on 18 August 2003. Bank Niaga
notified Bank Indonesia of the closure of its Cayman
Islands branch on 28 August 2003. The discontinued
operation of the Cayman Islands branch in 2003 and
Los Angeles agency office in 2002 resulted in the
realisation of a cumulative translation adjustment of
Rp 89,213 and Rp 32,332, respectively. These
realisations were recognised in the respective
period’s consolidated statements of income.
Halaman – 5/67 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
40. AKTIVITAS FIDUCIARY
40. FIDUCIARY ACTIVITIES
Bank Niaga provides custodial, trustee, investment
management and mutual fund services to third
parties. Assets that are held in a fiduciary capacity
are not included in these consolidated financial
statements. Total fees received from these services
during the year ended 31 December 2003 were Rp
37,259 (during the five-month period ended 31
December 2003: Rp11,804; during the seven-month
period ended 31 July 2003: Rp 25,455; during the
year ended 31 December 2002: Rp 23,926).
Bank Niaga menyediakan jasa kustodi, trustee,
pengelolaan investasi dan reksa dana kepada pihak
ketiga. Aktiva yang terdapat dalam aktivitas fiduciary
tidak termasuk dalam laporan keuangan konsolidasian
ini. Jumlah komisi yang diterima dari pemberian jasa
ini selama tahun yang berakhir tanggal 31 Desember
2003 adalah Rp 37.259 (selama periode lima bulan
yang berakhir 31 Desember 2003: Rp 11.804; selama
periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2003: Rp
25.455; selama tahun yang berakhir 31 Desember
2002: Rp 23.926).
41. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL
MINIMUM
31 Desember/
December
2003
Bank Niaga (tanpa memperhitungkan
resiko pasar)
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
Total modal
Rasio Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum
41. CAPITAL ADEQUACY RATIO
31 Juli/
July
2003
31 Desember/
December
2002
14,449,645
1,673,257
12,542,810
1,556,273
11,522,450
1,466,062
11.58%
12.41%
12.72%
Bank Niaga
(without market risk)
Risk Weighted Assets
Total capital
Capital Adequacy Ratio
42. QUASI-REORGA NISATION
42. KUASI-REORGANISASI
Sebagai dampak memburuknya kondisi ekonomi
seperti yang dijelaskan pada Catatan 44, Bank Niaga
masih memiliki akumulasi kerugian yang signifikan
sejumlah Rp 8.731.614 dalam neraca konsolidasiaan
tanggal 31 Juli 2003.
As a result of the economic downturn as disclosed in
Note 44, Bank Niaga still had significant
accumulated losses amounting to Rp 8,731,614 in its
31 July 2003 consolidated balance sheet.
Untuk memperoleh awal yang baik tanpa dibebani
akumulasi kerugian, Bank Niaga telah melaksanakan
kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Juli 2003 (lihat
Catatan 1 dan 2d).
In order to have a “fresh start” without being
burdened by these accumulated losses, Bank Niaga
executed a quasi-reorganisation as at 31 July 2003
(refer to Notes 1 and 2d).
Sebagai salah satu persyaratan dalam pelaksanaan
kuasi-reorganisasi, Bank Niaga menilai kembali
seluruh aktiva dan kewajibannya pada nilai wajar
yang menghasilkan kenaikan penilaian kembali aktiva
bersih sebesar Rp 126.684 juta.
For the purpose of fulfilling one of the conditions in
the execution of quasi-reorganisation, Bank Niaga
revalued all of its assets and liabilities to their fair
value which resulting in a revaluation uplift of the
net assets of Rp 126,684 million.
Seperti yang telah dijelaskan pada Catatan 2d,
manajemen Bank Niaga secara konservatif,
memutuskan untuk tidak mengakui kenaikan
penilaian kembali ini sebagai bagian dari quasireorganisasi.
As disclosed in Note 2d, Bank Niaga’s management
conservatively decided not to recognise this
revaluation uplift, as part of the quasireorganisation.
Halaman – 5/68 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
42. QUASI-REORGANISATION (continued)
42. KUASI-REORGANISASI (lanjutan)
Manajemen dan pemegang saham bank berkeyakinan
bahwa Bank Niaga memiliki prospek usaha yang baik
di masa depan berdasarkan:
• segmentasi pasar yang telah dikuasai saat ini;
• kehandalan teknologi yang diterapkan;
• produk-produk
perbankan
yang
terus
dikembangkan;
• keyakinan yang begitu besar dari seluruh jajaran
organisasi;
• kinerja keuangan yang telah dicapai
• mengacu kepada kebijakan dan strategi yang
dimiliki.
The management and shareholders of the bank
believe that Bank Niaga has good future business
prospects based on the following:
• currently achieved market segmentation;
• reliability of applied technology;
• continuous development of banking products;
• confidence from all lines within the organisation;
• achieved financial performance;
• referring to the designed policies and strategies.
Melalui “Visi Niaga 2007”, Bank Niaga bertekad
menjadi sebuah lembaga keuangan terkemuka dengan
segmen jasa ritel. Inisiatif dan arah baru Bank Niaga
ini akan memberikan landasan yang lebih kokoh serta
mempercepat proses perubahan dan perwujudan dari
keinginan Bank Niaga untuk menjadi “Lima Besar”
lembaga keuangan di Indonesia.
Through “Niaga Vision 2007”, Bank Niaga is
committed to be a prime financial institution
leveraging on retail services. Bank Niaga’s new
initiative and direction will provide a more solid
platform and accelerate the actualisation and
transformation process of Bank Niaga’s aspiration to
be a “Top Five” financial institution in Indonesia.
Bank Niaga mendapatkan persetujuan untuk kuasireorganisasi tersebut dalam Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa Bank Niaga pada tanggal 17
Desember 2003 dan dari Badan Pengawas Pasar
Modal (Bapepam) melalui surat keputusannya No. S1955/PM/2003 tanggal 13 Agustus 2003
Bank Niaga obtained approval for the quasireorganisation at its Extraordinary General
Shareholders’ Meeting dated 17 December 2003 and
from the Capital Market Supervisory Board
(Bapepam) through its decision letter No. S1955/PM/2003 dated 13 August 2003.
Posisi keuangan konsolidasian Bank Niaga pada
tanggal 31 Juli 2003 sebelum dan sesudah kuasi
reorganisasi adalah sebagai berikut:
The financial position of Bank Niaga at 31 July 2003
before and after quasi-reorganisation was as follow:
Sebelum kuasireorganisasi/
Before quasireorganisation
AKTIVA
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain setelah dikurangi
penyisihan penghapusan sebesar
Rp 2.370
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia setelah dikurangi
penyisihan penghapusan sebesar
Rp 21.318
Surat berharga
setelah dikurangi penyisihan
penghapusan sebesar Rp 73.584
Tagihan derivatif
setelah dikurangi penyisihan
penghapusan sebesar Rp 35
Setelah kuasireorganisasi/
After quasireorganisation
232,677
858,722
232,677
858,722
287,834
287,834
1,965,389
1,965,389
1,762,945
1,762,945
3,464
3,464
ASSETS
Cash
Current accounts with Bank Indonesia
Current accounts with other banks
net of allowance for possible
losses of Rp 2,370
Placements with other banks
and Bank Indonesia net of
allowance for possible losses of
Rp 21,318
Marketable securities net of
allowance for possible losses of
Rp 73,584
Derivative receivables net of
allowance for possible losses of
Rp 35
Halaman – 5/69 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
42. QUASI-REORGANISATION (continued)
42. KUASI-REORGANISASI (lanjutan)
Sebelum kuasireorganisasi/
Before quasireorganisation
Setelah kuasireorganisasi/
After quasireorganisation
ASSETS (continued)
AKTIVA (lanjutan)
Kredit yang diberikan
setelah dikurangi penyisihan
penghapusan sebesar Rp 506.010
- Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
- Pihak ketiga
Tagihan akseptasi
setelah dikurangi penyisihan
penghapusan sebesar Rp 1.089
Obligasi Pemerintah
Penyertaan setelah dikurangi
penyisihan penghapusan sebesar
Rp 20.370
- Penyertaan sementara dalam
rangka debt to equity swap
- Penyertaan jangka panjang
Aktiva tetap setelah dikurangi
akumulasi penyusutan
sebesar Rp 140.210
Aktiva pajak tangguhan – bersih
Aktiva lain-lain dan biaya dibayar
di muka
JUMLAH AKTIVA
Loans
net of allowance for possible losses
of Rp 506,010
169,109
11,643,254
169,109
11,643,254
153,935
4,692,205
153,935
4,692,205
4,089
4,120
4,089
4,120
266,777
105,303
266,777
105,303
582,208
582,208
Related parties Third parties Acceptance receivables net of
allowance for possible losses of
Rp 1,089
Government Bonds
Investments
net of allowance for possible
losses of Rp 20,370
Temporary investments from debt to equity swaps
Long term investments Fixed assets
net of accumulated
depreciation of Rp 140,210
Deferred tax asset - net
Other assets and
prepayments
22,732,031
22,732,031
TOTAL ASSETS
LIABILITIES AND EQUITY
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
Simpanan nasabah
- Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
- Pihak ketiga
Simpanan dari bank lain
Kewajiban derivatif
Kewajiban akseptasi
Pinjaman yang diterima
Hutang pajak
Penyisihan penghapusan atas transaksi
pada rekening administratif
Biaya yang masih harus dibayar
dan kewajiban lain-lain
Jumlah kewajiban
HAK MINORITAS
LIABILITIES
Deposits from customers
4,753
18,643,270
662,753
768
128,231
1,131,133
17,963
4,753
18,643,270
662,753
768
128,231
1,131,133
17,963
5,816
5,816
316,665
316,665
Related parties Third parties Deposits from other banks
Derivative payables
Acceptance payables
Borrowings
Taxes payable
Allowance for possible losses on
off balance sheet transactions
Accruals and other
liabilities
20,911,352
20,911,352
Total liabilities
6,724
6,724
MINORITY INTEREST
Halaman – 5/70 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
42. QUASI-REORGANISATION (continued)
42. KUASI-REORGANISASI (lanjutan)
Sebelum kuasireorganisasi/
Before quasireorganisation
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 500
per saham untuk saham seri A, dan
Rp 5 per saham untuk saham seri B
Modal dasar – 718.539.351
saham seri A dan 208.146.064.900
saham seri B
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 718.539.351 saham
seri A dan 77.527.527.833
saham seri B
Tambahan modal disetor
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
Selisih transaksi perubahan
ekuitas anak perusahaan
Laba/(rugi) yang belum direalisasi
atas efek dalam kelompok tersedia
untuk dijual
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Cadangan umum dan wajib
Akumulasi kerugian
Jumlah ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN
DAN EKUITAS
Setelah kuasireorganisasi/
After quasireorganisation
EQUITY
Share capital - par value per
share Rp 500 for class A shares,
and Rp 5 for class B shares
Authorised – 718,539,351 class
A shares and 208,146,064,900
class B shares
Issued and fully paid –
718,539,351 class A
shares and 77,527,527,833
class B shares
Additional paid up capital
Fixed assets revaluation reserve
Difference in transaction of
equity changes in subsidiary
746,907
9,270,323
147,222
746,907
538,709
147,222
844
844
150,293
150,293
192,842
37,138
(8,731,614)
192,842
37,138
-
Unrealised gain/(losses)
available for sale securities
Cumulative translation
adjustments
General and legal reserve
Accumulated losses
1,813,955
1,813,955
Total equity
22,732,031
22,732,031
TOTAL LIABILITIES
AND EQUITY
Pelaksanaan kuasi-reorganisasi ini menyebabkan
penyajian laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas dan laporan arus kas konsolidasian yang
diaudit terbagi atas periode tujuh bulan yang berakhir
31 Juli 2003 dan periode lima bulan yang berakhir 31
Desember 2003. Laporan-laporan untuk dua periode
di atas telah digabungkan untuk menyajikan laporan
laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus
kas konsolidasian yang tidak diaudit untuk tahun
yang berakhir 31 Desember 2003 dan telah disertakan
dalam laporan keuangan konsolidasian untuk
kemudahan pembaca.
43. PERISTIWA SETELAH TANGAL NERACA
The execution of the quasi-reorganisation has led to
the separation of the consolidated statement of
income, changes in equity and cash flow being
audited for the seven-month period ended 31 July
2003 and for the five-month period ended 31
December 2003. The statements for the two periods
above have been combined to present the unaudited
consolidated statement of income, changes in equity
and cash flow for the year ended 31 December 2003
and have been included in the consolidated financial
statements for the convenience of the reader only.
43. SUBSEQUENT EVENTS
Pada tanggal 20 Januari 2004, Bank Niaga
menyelesaikan lebih awal sebelum tanggal jatuh
temponya, surat hutang yang dibeli dari Capital
Instrument Limited (lihat Catatan 7e).
On 20 January 2004, Bank Niaga early settled the
secured note bought from Capital Instrument Limited
(refer to Note 7e).
Sehubungan dengan penyelesaian ini, Bank Niaga
membeli kembali kredit bermasalah dengan nilai
sebesar USD 1,63 juta yang sebelumnya telah dijual
kepada Deutsche Bank AG, Cayman Islands. Pada
tanggal 31 Desember 2003, Bank Niaga telah
mencadangkan penyisihan sebesar USD 1,63 juta
untuk mengantisipasi rencana penghapusbukuan
kredit bermasalah tersebut.
In relation to this settlement, Bank Niaga repurchased the non performing loan of USD 1.63
million which was previously sold to Deutsche Bank
AG, Cayman Islands. As at 31 December 2003, Bank
Niaga has provided an allowance of USD 1.63
million to anticipate its plan to write off the non
performing loan.
Halaman – 5/71 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
44. ECONOMIC CONDITIONS
44. KONDISI EKONOMI
Indonesia
mengalami
kesulitan
ekonomi
berkepanjangan yang diperburuk dengan melemahnya
ekonomi global. Pemulihan stabilitas ekonomi di
Indonesia sangat tergantung pada efektifitas kebijakan
yang diambil pemerintah, keputusan lembaga pemberi
pinjaman internasional, perubahan dalam kondisi
ekonomi global dan faktor-faktor lain, termasuk
perkembangan peraturan dan politik, yang berada di
luar kendali Bank Niaga.
Indonesia has been experiencing a prolonged period
of economic difficulty which has been compounded
by a downturn in the global economy. Indonesia’s
return to economic stability is dependent to a large
extent on the effectiveness of measures taken by the
government, decisions of international lending
organisations, changes in global economic
conditions and other factors including regulatory
and political developments, which are beyond Bank
Niaga’s control.
Pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengakhiri
program dengan International Monetary Fund
(“IMF”) pada akhir tahun 2003. Di tahun 2004 dan
seterusnya, Pemerintah tidak akan menerima lagi
dana dari IMF ataupun tidak memiliki akses untuk
penjadwalan kembali utang-utangnya melalui fasilitas
Paris Club. Pemerintah telah menyiapkan jadwal
program pemulihan ekonomi dan akan bertanggung
jawab untuk memantau hasilnya. Peran IMF adalah
untuk memberikan saran penerapan kebijakan
ekonomi Pemerintah. Pemerintah akan mengambil
bagian dalam konsultasi tahunan dan dalam PostProgramme Monitoring, yakni suatu program untuk
negara-negara yang baru-baru ini mengakhiri program
pemulihan ekonomi dengan IMF.
The Government of Indonesia has decided to
conclude its programme with the International
Monetary Fund (“IMF”) at the end of 2003. In 2004
and beyond the Government will not receive anymore
funds from the IMF nor have access to debt
rescheduling through the facilities of the Paris Club.
The Government has prepared a time frame for an
economic recovery program and will be responsible
for monitoring its outcome. The role of the IMF will
be to provide advice on the implementation of the
Government's economic policy. The Government will
take part in annual consultations and in PostProgramme Monitoring, a programme for countries
which have recently finished economic recovery
programmes with the IMF.
Kondisi tersebut mengakibatkan ketidakpastian
ekonomi dan politik yang berkelanjutan, dan
ketidakpastian dalam mengevaluasi kondisi keuangan
dan kemampuan debitur untuk membayar hutangnya.
Estimasi Bank Niaga atas penyisihan kerugian aktiva
produktif hanya mencerminkan pengaruh dari kondisi
perekonomian sebatas yang dapat ditentukan dan
diperkirakan secara memadai. Direksi berpendapat
bahwa penyisihan penghapusan atas aktiva produktif
yang dibentuk adalah memadai.
These circumstances give rise to continued economic
and political uncertainties.
Uncertainty is also
attached to any evaluation of the financial condition
and debt servicing capacity of the borrowers. Bank
Niaga’s estimation of the allowance for possible
losses on earning assets reflects the effect of
economic conditions to the extent they can be
reasonably determined and estimated. The Directors
are of the opinion that the allowance for possible
losses on earning assets is adequate.
45. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
45. REKLASIFIKASI AKUN
Kredit yang diberikan, simpanan nasabah dan
pinjaman yang diterima di neraca konsolidasian
tanggal 31 Desember 2003, 31 Juli 2003 dan 31
Desember 2002 masing-masing dirinci lebih lanjut
menjadi pihak yang mempunyai hubungan istimewa
dan pihak ketiga, dimana sebelumnya dalam neraca
konsolidasian tanggal 31 Desember 2002, akun-akun
tersebut tidak dirinci.
Loans, deposits from customers and borrowings in
consolidated balance sheets as at 31 December
2003, 31 July 2003 and 31 December 2002 are
broken down into related parties and third parties,
respectively, whereby previously in the consolidated
balance sheet as at 31 December 2003, those
accounts were not detailed.
Halaman – 5/72 – Page
< Index >
PT BANK NIAGA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 DAN
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
45. RECLASSIFICATION
(continued)
45. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
OF
ACCOUNTS
Penyertaan di neraca konsolidasian untuk tanggal 31
Desember 2003, 31 Juli 2003 dan 31 Desember 2002
termasuk penyertaan sementara dalam rangka debt to
equity swaps, dimana sebelumnya dalam neraca
konsolidasian tanggal 31 Desember 2002, akun-akun
tersebut diklasifikasikan sebagai aktiva lain-lain.
Investments in consolidated balance sheets as at 31
December 2003, 31 July 2003 and 31 December
2002 includes temporary investments from debt to
equity swaps and long term investments, whereby
previously in the consolidated balance sheet as at 31
December 2003, those accounts were classified as
other assets.
Beberapa akun dalam neraca konsolidasian tanggal 31
Desember 2003, 31 Juli 2003 dan 31 Desember 2002
digabung ke dalam satu akun. Piutang bunga, biaya
dibayar di muka, tagihan anjak piutang dan penanaman
neto sewa guna usaha di gabung sebagai aktiva lain.
Kewajiban segera dan biaya yang masih harus dibayar
digabung sebagai biaya yang masih harus dibayar dan
kewajiban lain-lain.
Certain accounts in the consolidated balance sheets
at 31 December 2003, 31 July 2003 and 31
December 2002 have been combined into one
account.
Interest
receivables,
prepayments,
consumer financing receivables and investment in
direct financing leases were combined as Other
Assets. Obligations due immediately and accrued
expenses have been combined as accrued expenses
and other liabilities.
Pendapatan dari perdagangan pasar uang dan
pendapatan dari manajer investasi dalam laporan laba
rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2003, untuk periode lima bulan yang
berakhir 31 Desember 2003 dan periode tujuh bulan
yang berakhir 31 Juli 2003 serta untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2002 digabung sebagai
pendapatan operasional lain-lain.
Revenue from money market trading and revenue
from investment management services in the
consolidated statements of income for the year ended
31 December 2003, for the five-month period ended
31 December 2003 and the seven-month period
ended 31 July 2003 and for the year ended 31
December 2002 have been combined as other
operating income.
Laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2002 telah disusun kembali
penyajiannya agar sesuai dengan penyajian laporan
arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2003, untuk periode lima bulan yang
berakhir 31 Desember 2003 dan periode tujuh bulan
yang berakhir 31 Juli 2003.
The consolidated cash flow’s presentation for the
year ended 31 December 2002 has been represented
to conform with the presentation of the consolidated
cash flow for the year ended 31 December 2003, for
the five-month period ended 31 December 2003 and
the seven-month period ended 31 July 2003.
46. SUPPLEMENTARY FINANCIAL
INFORMATION
46. INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
Informasi berikut pada halaman 6/1 sampai dengan
halaman 6/11 adalah informasi keuangan tambahan
PT Bank Niaga Tbk, induk perusahaan saja, yang
menyajikan penyertaan Bank Niaga pada anak
perusahaan berdasarkan metode ekuitas.
The following supplementary financial information of
PT Bank Niaga Tbk, parent company only, on pages
6/1 to pages 6/11, presents Bank Niaga’s investment
in subsidiaries under the equity method.
Oleh karena perbedaan antara laporan keuangan
induk perusahaan saja, dengan laporan keuangan
konsolidasian tidak material, maka catatan atas
laporan keuangan, induk perusahaan saja, tidak
disajikan dalam informasi keuangan tambahan ini.
On the basis that the differences between the parent
company only and consolidated financial statements
are not material, notes to the financial statements of
the parent company only have not been included in
this supplementary financial information.
Halaman – 5/73 – Page
< Index >
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
PT BANK NIAGA Tbk
INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
BALANCE SHEETS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah,
except par value per share)
NERACA
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 AND
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali nilai nominal per saham)
31 Desember/
December
2003
AKTIVA
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
setelah dikurangi penyisihan
penghapusan sebesar Rp 4.606 pada
31 Desember 2003 (31 Juli 2003:
Rp 2.370; 31 Desember 2002:
Rp 4.161)
Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia
setelah dikurangi penyisihan
penghapusan sebesar Rp 15.653 pada
31 Desember 2003 (31 Juli 2003:
Rp 21.318; 31 Desember 2002:
Rp 10.661)
Surat berharga
setelah dikurangi penyisihan
penghapusan sebesar Rp 73.141 pada
31 Desember 2003 (31 Juli 2003:
Rp 73.584; 31 Desember 2002:
Rp 21.159)
Tagihan derivatif
setelah dikurangi penyisihan
penghapusan sebesar Rp 33 pada
31 Desember 2003 (31 Juli 2003:
Rp 35; 31 Desember 2002:
Rp 10)
Kredit yang diberikan
setelah dikurangi penyisihan
penghapusan sebesar Rp 588.692 pada
31 Desember 2003 (31 Juli 2003:
Rp 549.053; 31 Desember 2002:
Rp 510.457)
- Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
- Pihak ketiga
Tagihan akseptasi
setelah dikurangi penyisihan
penghapusan sebesar Rp 947 pada
31 Desember 2003 (31 Juli 2003:
Rp 1.089; 31 Desember 2002:
Rp 1.122)
Obligasi Pemerintah
Penyertaan
setelah dikurangi penyisihan
penghapusan sebesar Rp 12.120
pada 31 Desember 2003
(31 Juli 2003: Rp 13.016;
31 Desember 2002: Rp 28.930)
- Penyertaan sementara dalam rangka
debt to equity swaps
- Penyertaan jangka panjang
Aktiva tetap
setelah dikurangi akumulasi
penghapusan sebesar Rp 147.503 pada
31 Desember 2003 (31 Juli 2003:
Rp 132.118; 31 Desember 2002:
Rp 114.821)
Aktiva pajak tangguhan - bersih
Aktiva lain-lain dan biaya dibayar di muka
JUMLAH AKTIVA
*
31 Juli/
July 2003 *)
31 Desember/
December
2002
300,001
941,130
231,916
858,722
291,108
874,772
356,257
250,829
399,208
1,523,439
1,930,947
1,984,193
689,860
1,735,134
1,031,162
2,697
3,464
329
209,931
13,485,398
209,859
11,524,324
208,050
10,933,470
220,849
4,667,640
153,935
4,692,205
111,437
5,571,946
224
230,092
3,196
220,160
3,184
200,777
369,691
165,818
458,832
23,621,859
260,706
104,710
465,148
22,645,255
275,831
140,236
724,238
22,749,941
Setelah penyesuaian kuasi-reorganisasi (lihat Catatan 2d dan
42)
ASSETS
Cash
Current accounts with Bank Indonesia
Current accounts with other banks
net of allowance for possible
losses of Rp 4,606 in
31 December 2003
(31 July 2003: Rp 2,370;
31 December 2002: Rp 4,161)
Placements with other banks
and Bank Indonesia
net of allowance for possible
losses of Rp 15,653 in
31 December 2003
(31 July 2003: Rp 21,318;
31 December 2002: Rp 10,661)
Marketable securities
net of allowance for possible
losses of Rp 73,141 in
31 December 2003
(31 July 2003: Rp 73,584;
31 December 2002: Rp 21,159)
Derivative receivables
net of allowance for possible
losses of Rp 33 in
31 December 2003
(31 July 2003: Rp 35;
31 December 2002: Rp 10)
Loans
net of allowance for possible
losses of Rp 588,692 in
31 December 2003
(31 July 2003: Rp 549,053;
31 December 2002: Rp 510,457)
Related parties Third parties Acceptance receivables
net of allowance for possible
losses of Rp 947 in
31 December 2003
(31 July 2003: Rp 1,089;
31 December 2002: Rp 1,122)
Government Bonds
Investments
net of allowance for possible
losses of Rp 12,120 in
31 December 2003
(31 July 2003:Rp 13,016;
31 December 2002: Rp 28,930)
Temporary investments from debt to equity swaps
Long term investments Fixed assets
net of accumulated depreciation
losses of Rp 147,503 in
31 December 2003
(31 July 2003: Rp 132,118;
31 December 2002: Rp 114,821)
Deferred tax asset - net
Other assets and prepayments
TOTAL ASSETS
After adjustment for quasi-reorganisation (refer to Note 2d *
and 42)
Halaman – 6/1 – Page
< Index >
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
PT BANK NIAGA Tbk
INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
BALANCE SHEETS
31 DECEMBER 2003, 31 JULY 2003 AND
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah,
except par value per share)
NERACA
31 DESEMBER 2003, 31 JULI 2003 AND
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali nilai nominal per saham)
31 Desember/
December
2003
31 Desember/
December
2002
31 Juli/
July 2003 *)
LIABILITIES AND EQUITY
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES
Deposits from customers
KEWAJIBAN
Simpanan nasabah
- Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
- Pihak ketiga
Simpanan dari bank lain
Efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali
Kewajiban derivatif
Kewajiban akseptasi
Surat berharga yang diterbitkan
Pinjaman yang diterima
Related parties Third parties Deposits from other banks
Securities sold under
repurchase agreements
Derivative payables
Acceptance payables
Marketable securities issued
Borrowings
22,852
19,325,287
857,291
30,878
18,649,625
662,753
48,417
17,880,940
610,039
1,657
320,735
-
768
128,231
-
420,179
67,370
453,785
90,000
151,650
631,652
12,711
1,050,710
17,615
1,366,725
20,757
4,533
5,816
9,784
318,265
284,904
305,818
Related parties Third parties Taxes payable
Allowance for possible losses on
off balance sheet transactions
Accruals and other
liabilities
21,646,633
20,831,300
21,273,814
Total liabilities
- Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
- Pihak ketiga
Hutang pajak
Penyisihan penghapusan atas transaksi
pada rekening administratif
Biaya yang masih harus dibayar
dan kewajiban lain-lain
Jumlah kewajiban
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 500
per saham untuk saham Seri A,
dan Rp 5 per saham untuk
saham Seri B
Modal dasar - 718.539.351 saham
seri A dan 208.146.064.900
saham Seri B
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 718.539.351 saham
seri A dan 77.527.527.833
saham seri B
Tambahan modal disetor
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak
perusahaan
Laba/(rugi) yang belum direalisasi atas
efek dalam kelompok tersedia
untuk dijual
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Cadangan umum dan wajib
Saldo laba/(akumulasi kerugian)
Jumlah ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN
DAN EKUITAS
*
EQUITY
Share capital - par value per share
Rp 500 for class A shares,
and Rp 5 for class B shares
Authorised – 718,539,351 class A
shares and 208,146,064,900
class B shares
Issued and fully paid –
718,539,351 class A
shares and 77,527,527,833
class B shares
Additional paid up capital
Fixed assets revaluation reserve
Difference in transaction of
equity changes in subsidiary
746,907
538,709
255,116
746,907
538,709
147,222
746,907
9,270,323
147,222
1,163
844
844
19,320
150,293
(51,897)
143,355
37,138
192,842
37,138
290,941
37,138
233,518
-
1,975,226
1,813,955
1,476,127
Total equity
23,621,859
22,645,255
22,749,941
TOTAL LIABILITIES
AND EQUITY
Setelah penyesuaian kuasi-reorganisasi (lihat Catatan 2d dan
42)
(8,965,351)
Unrealised gain/(losses) available
for sale securities
Cumulative translation adjustments
General and legal reserve
Retained earnings/
(accumulated losses)
After adjustment for quasi-reorganisation (refer to Note 2d *
and 42)
Halaman – 6/2 – Page
< Index >
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
PT BANK NIAGA Tbk
INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
STATEMENTS OF INCOME
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2003, FOR THE FIVE-MONTH
PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2003 AND THE SEVENMONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003
AND FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah,
except earnings per share)
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003, UN TUK PERIODE
LIMA BULAN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE
TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali laba bersih per saham)
PENDAPATAN/(BEBAN) BUNGA
Pendapatan bunga
Pendapatan provisi dan komisi
Beban bunga
Beban provisi dan komisi
Pendapatan bunga bersih
31 Desember/
December
2003
(lihat Catatan/
refer to Note 42)
1 Agustus/
August 31 Desember/
December
2003
1 Januari/
January 31 Juli/
July 2003
31 Desember/
December
2002
(12 bulan/
months)
(5 bulan/
months)
(7 bulan/
months)
(12 bulan/
months)
2,281,893
95,827
929,618
50,036
1,352,275
45,791
2,682,971
58,400
2,377,720
979,654
1,398,066
2,741,371
(1,400,968)
(83,504)
(474,831)
(38,402)
(926,137)
(45,102)
(2,261,905)
(32,050)
(1,484,472)
(513,233)
(971,239)
(2,293,955)
893,248
466,421
426,827
447,416
PENDAPATAN OPERASIONAL
LAINNYA
Pendapatan komisi dan jasa yang tidak
berasal dari pemberian kredit
161,885
63,725
98,160
84,814
Laba penjualan efek
119,868
67,016
52,852
74,875
-
18,019
-
-
75,485
-
50,833
80,385
6,900
43,244
109,011
49,904
59,107
90,845
83,973
466,249
198,664
341,337
384,651
(268,105)
(228,764)
(130,439)
(118,493)
(137,666)
(110,271)
(205,167).
(168,396)
(65)
(50,898)
-
(2,701)
-
(4,900)
-
(20,720)
-
(95,375)
(64,088)
(364,535)
(116,180)
(248,355)
(115,540)
(85,955)
(38,280)
(47,675)
(85,105)
(99,516)
(46,446)
(53,070)
(21,531)
(86,556)
(1,049,641)
(505,636)
(617,757)
(841,758)
309,856
159,449
150,407
(9,691)
Laba dari transaksi valuta asing
Laba belum direalisasi dari efek
untuk tujuan diperdagangkan
Laba dari kontrak derivatif
Laba dari pelunasan lebih awal
atas Obligasi Pemerintah
Pendapatan jasa perbankan lainnya
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
Gaji dan tunjangan
Umum dan administrasi
Rugi belum direalisasi dari efek
untuk tujuan diperdagangkan
Rugi dari transaksi valuta asing
Rugi dari kontrak derivatif
Rugi restrukturisasi
Tambahan penyisihan penghapusan
aktiva produktif
Sewa, penyusutan dan pemeliharaan
gedung
Penurunan permanen nilai surat
berharga
Lain-lain
PENDAPATAN OPERASIONAL
BERSIH
-
INTEREST INCOME/(EXPENSE)
Interest income
Fees and commissions income
Interest expense
Fees and commissions expense
Net interest income
OTHER OPERATING
INCOME
Non-credit related fees and
commissions income
Gain from sale of
securities
Gain from foreign
exchange transactions
Unrealised gain on
trading securities
Gain on derivative contracts
Gain on early termination
of Government Bonds
Other banking services income
OTHER OPERATING EXPENSES
Salaries and benefits
General and administrative
Unrealised loss on
trading securities
Loss from foreign
exchange transactions
Loss on derivative contracts
Loss on restructuring
Additional allowance for possible
losses on earning assets
Building rental, depreciation
and maintenance
Permanent decline in value of
marketable securities
Other
NET OPERATING INCOME
Halaman – 6/3 – Page
< Index >
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
PT BANK NIAGA Tbk
INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
STATEMENTS OF INCOME
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2003, FOR THE FIVE-MONTH
PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2003 AND THE SEVENMONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003
AND FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah,
except earnings per share)
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003, UN TUK PERIODE
LIMA BULAN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE
TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali laba bersih per saham)
PENDAPATAN BUKAN
OPERASIONAL - BERSIH
Keuntungan dari pelunasan lebih awal
atas Exchange Offer Program
Pendapatan dari pemulihan selisih kurs
penjabaran laporan keuangan atas
penghentian kegiatan operasional
cabang/kantor perwakilan luar negeri
Lain-lain
LABA SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN
MANFAAT/(BEBAN) PAJAK
PENGHASILAN
LABA BERSIH
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
(Rupiah penuh)
31 Desember/
December
2003
(lihat Catatan/
refer to Note 42)
1 Agustus/
August 31 Desember/
December
2003
1 Januari/
January 31 Juli/
July 2003
31 Desember/
December
2002
(12 bulan/
months)
(5 bulan/
months)
(7 bulan/
months)
(12 bulan/
months)
-
-
2,524
NON OPERATING
INCOME - NET
Gain on early termination of
Exchange Offer Program
Income from reversal of translation
adjustment of discontinued operation
32,332
of overseas branch/ agency office
100,050
Others
89,213
42,604
12,960
89,213
29,644
131,817
12,960
118,857
134,906
441,673
172,409
269,264
125,215
25,582
61,109
(35,527)
467,255
233,518
233,737
141,119
NET INCOME
5,97
2,98
2,99
1,80
BASIC EARNINGS PER SHARE
(Full Rupiah)
INCOME BEFORE TAX
15,904 INCOME TAX CREDIT/(EXPENSE)
Halaman – 6/4 – Page
< Index >
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
PT BANK NIAGA Tbk
INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2003 (refer to Note 42),
FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003
AND THE SEVEN-MONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003
AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 (lihat Catatan 42),
UNTUK PERIODE LIMA B ULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003
DAN PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Modal
saham/
Share capital
Saldo 1 Januari 2002
Selisih transaksi
perubahan ekuitas
anak perusahaan/
Difference in
transaction of
equity changes in
subsidiary
Selisih penilaian
kembali
aktiva tetap/
Fixed assets
revaluation
reserve
Tambahan
modal disetor/
Additional
paid up capital
Laba/(rugi) yang
belum direalisasi
atas efek dalam
kelompok tersedia
untuk dijual/
Unrealised
gain/(losses)
available for sale
securities
Selisih kurs karena
penjabaran laporan
keuangan/
Cumulative
translation
adjustments
(227,476)
348,294
Akumulasi
kerugian/
Accumulated
losses
Cadangan umum
dan wajib/
General and legal
reserve
37,138
Jumlah ekuitas/
Total equity
(9,106,470)
9,270,323
147,222
844
-
-
-
-
-
(25,021)
-
-
(25,021)
Cumulative translation
adjustments
Laba yang belum direalisasi
atas efek dalam kelompok
tersedia untuk dijual
-
-
-
-
222,218
-
-
-
222,2 18
Unrealised gain available
for sale securities
Laba yang direalisasi atas penjualan
efek dalam kelompok
tersedia untuk dijual
-
-
-
-
(46,639)
-
-
-
(46,639)
Realised gain on sale of
available for sale securites
(32,332)
Reversal of cumulative
translation adjustments from
discontinued operation of
overseas branch/agency office
Pemulihan selisih kurs penjabaran
laporan keuangan cabang/
kantor perwakilan luar negeri
yang dihentikan operasinya
-
-
-
-
-
(32,332)
-
-
Laba bersih tahun berjalan
-
-
-
-
-
-
-
141,119
746,907
9,270,323
147,222
844
290,941
37,138
Saldo 31 Desember 2002
(51,897)
(8,965,351 )
1,216,782
Balance as at 1 January 2002
746,907
Selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan
141,119
Net income for the year
1,476,127
Balan ce as at 31 December 2002
Halaman – 6/5 – Page
< Index >
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
PT BANK NIAGA Tbk
INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEAR ENDED31 DECEMBER 2003 (refer to Note 42),
FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003
AND THE SEVEN-MONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003
AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 (lihat Catatan 42),
UNTUK PERIODE LIMA BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003
DAN PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Selisih transaksi
perubahan ekuitas
anak perusahaan/
Difference in
transaction of
equity changes in
subsidiary
Selisih penilaian
kembali
aktiva tetap/
Fixed assets
revaluation
reserve
Tambahan
modal disetor/
Additional
paid up capital
Modal
saham/
Share capital
Laba/(rugi) yang
belum direalisasi
atas efek dalam
kelompok tersedia
untuk dijual/
Unrealised
gain/(losses)
available for sale
securities
Selisih kurs karena
penjabaran laporan
keuangan/
Cumulative
translation
adjustments
(51,897)
746,907
9,270,323
147,222
844
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
-
-
-
-
-
Laba yang belum direalisasi
atas efek dalam kelompok
tersedia untuk dijual
-
-
-
-
236,184
Laba yang direalisasi atas penjualan
efek dalam kelompok tersedia
untuk dijual
-
-
-
-
(33,994)
Saldo 1 Januari 2002
Pemulihan selisih kurs penjabaran
laporan keuangan cabang/
kantor perwakilan luar negeri
yang dihentikan operasinya
Laba bersih periode tujuh bulan sejak
1 Januari sampai dengan
31 Juli 2003
Saldo 31 Juli 2003 sebelum
kuasi-reorganisasi
Penggunaan tambahan modal
disetorkan untuk mengeliminasi
akumulasi kerugian dalam
rangka kuasi-reorganisasi
Saldo 31 Juli 2003 setelah
kuasi-reorganisasi
-
-
-
-
-
saldo laba/
(akumulasi
kerugian)/
Retained
earnings/
(accumulated
losses)
Cadangan umum
dan wajib/
General and legal
reserve
Jumlah ekuitas/
Total equity
37,138
(8,965,351)
1,476,127
Balance as at 1 January 2003
-
-
(8,886)
Cumulative translation
adjustments
-
-
-
236,184
Unrealised gain available
for sale securities
-
-
-
(33,994)
Realised gain on sale of
available for sale securites
(89,213)
Reversal of cumulative
translation adjustments from
discontinued operation of
overseas branch/agency office
290,941
(8,886)
(89,213)
-
-
-
-
-
-
-
-
141,119
233,737
746,907
9,270,323
147,222
844
(51,897)
290,941
37,138
233,737
233,737
746,907
9,270,323
147,222
844
150,293
192,842
37,138
(8,731,614)
1,813,955
-
746,907
(8,731,614)
538,709
-
-
-
-
-
-
147,222
844
150,293
192,842
37,138
8,731,614
-
1,813,955
Net income for the seven-month
period since 1 January to
31 July 2003
Balance as at 31 July 2003
before quasi-reorganisation
Utilisation of additional
paid up capital to eliminate
accumulated looses in relation
to the quasi-reorganisation
Balance as at 31 July 2003
after quasi-reorganisation
Halaman ~ 6/6 ~ Page
< Index >
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
PT BANK NIAGA Tbk
INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2003 (refer to Note 42),
FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003
AND THE SEVEN-MONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003
AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 (lihat Catatan 42),
UNTUK PERIODE LIMA B ULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003
DAN PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Modal
saham/
Share capital
Saldo 1 Agustus 2003 setelah
kuasi-reorganisasi
Selisih transaksi
perubahan ekuitas
anak perusahaan/
Difference in
transaction of
equity changes in
subsidiary
Selisih penilaian
kembali
aktiva tetap/
Fixed assets
revaluation
reserve
Tambahan
modal disetor/
Additional
paid up capital
Laba/(rugi) yang
belum direalisasi
atas efek dalam
kelompok tersedia
untuk dijual/
Unrealised
gain/(losses)
available for sale
securities
Selisih kurs karena
penjabaran laporan
keuangan/
Cumulative
translation
adjustments
746,907
538,709
147,222
844
150,293
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
-
-
-
-
-
Rugi yang belum direalisasi
atas efek dalam kelompok
tersedia untuk dijual
-
-
-
-
(99,351)
Laba yang direalisasi atas penjualan
efek dalam kelompok tersedia
untuk dijual
-
-
-
-
(31,622)
Selisih transaksi perubahan
ekuitas anak perusahaan
-
-
-
319
Selisih penilaian kembali
aktiva tetap
-
-
107,894
-
Laba bersih periode lima bulan sejak
1 Agustus sampai dengan
31 Desember 2003
Saldo 31 Desember 2003
192,842
Cadangan umum
dan wajib/
General and legal
reserve
Saldo laba/
Retained earnings
Jumlah ekuitas/
Total equity
-
-
-
(49,487)
Cumulative t ranslation
adjustments
-
-
-
(99,351)
Unrealised loss a vailable
for sale securities
-
-
-
(31,622)
Realised gain on sale of
available for sale securities
-
-
-
-
319
Difference in transaction of
equity changes in subsidiary
-
-
-
-
107,894
Fixed assets revaluation
reserve
(49,487)
1,813,955
Balance as at 1 August 2003
after quasi -reorganisation
37,138
-
-
-
-
-
-
-
233,518
233,518
Net income for the five-month
period since 1 August to
31 December 2003
746,907
538,709
255,116
1,163
19,320
143,355
37,138
233,518
1,975,226
Balance as at 31 December 2003
Halaman – 6/7 – Page
< Index >
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
PT BANK NIAGA Tbk
INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2003 (refer to Note 42),
FOR THE FIVE-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2003
AND THE SEVEN-MONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003
AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 (lihat Catatan 42),
UNTUK PERIODE LIMA B ULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003
DAN PERIODE TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Modal
saham/
Share capital
Saldo 1 Januari 2003
Selisih transaksi
perubahan ekuitas
anak perusahaan/
Difference in
transaction of
equity changes in
subsidiary
Selisih penilaian
kembali
aktiva tetap/
Fixed assets
revaluation
reserve
Tambahan
modal disetor/
Additional
paid up capital
Laba/(rugi) yang
belum direalisasi
atas efek dalam
kelompok tersedia
untuk dijual/
Unrealised
gain/(losses)
available for sale
securities
Selisih kurs karena
penjabaran laporan
keuangan/
Cumulative
translation
adjustments
(51,897)
290,941
746,907
9,270,323
147,222
844
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
-
-
-
-
-
Laba yang belum direalisasi
atas efek dalam k elompok
tersedia untuk dijual
-
-
-
-
136,833
Laba yang direalisasi atas penjualan
efek dalam kelompok tersedia
untuk dijual
-
-
-
-
(65,616)
Pemulihan selisih kurs penjabaran
laporan keuangan cabang/
kantor perwakilan luar negeri
yang dihentikan operasinya
-
-
-
-
-
Selisih transaksi perubahan
ekuitas anak perusahaan
-
-
-
319
-
Selisih penilaian kembali
aktiva tetap
-
-
107,894
-
-
(58,373)
Saldo laba/
(akumulasi
kerugian)/
Retained
earnings/
(accumulated
losses)
Cadangan umum
dan wajib/
General and legal
reserve
37,138
Jumlah ekuitas/
Total equity
(8,965,351)
1,476,127
Balance as at 1 January 2003
Cumulative t ranslation
adjustments
-
-
(58,373)
-
-
-
136,833
-
-
-
(65,616)
Realised gain on sale of
available for sale securities
Unrealised gain available
for sale securities
-
-
(89,213)
Reversal of cumulative
translation adjustments from
discontinued operation of
overseas branch/agency office
-
-
-
319
Difference in transaction of
equity changes in subsidiary
-
-
-
107,894
Fixed assets revaluation
reserve
Utilisation of additional paid up
capital to eliminate
accumulated losses in relation
to the quasi-reorganisation
(89,213)
Penggunaan tambahan modal
disetor untuk mengeliminasi
akumulasi kerugian dalam
rangka kuasi -reorganisasi
-
-
-
-
-
-
8,731,614
-
Laba bersih tahun berjalan
-
-
-
-
-
-
-
467,255
467,255
Net income for the year
746,907
538,709
255,116
1,163
19,320
143,355
37,138
233,518
1,975,226
Balance as at 31 December 2003
Saldo 31 Desember 2003
(8,731,614)
Halaman – 6/8 – Page
< Index >
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
PT BANK NIAGA Tbk
INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2003, FOR THE FIVE-MONTH
PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2003 AND THE SEVENMONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003
AND FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003, UN TUK PERIODE
LIMA BULAN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE
TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Arus kas dari kegiatan operasi:
Bunga, provisi dan komisi yang diterima
Bunga, provisi dan komisi
yang dibayar
Pendapatan operasional lainnya
(Kerugian)/keuntungan selisih kurs - bersih
Beban operasional lainnya
Pendapatan bukan operasional - bersih
Laba sebelum perubahan dalam
aktiva dan kewajiban operasi
Perubahan dalam aktiva dan kewajiban
operasi:
- Penurunan/(kenaikan)
aktiva operasi:
- Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia
- Efek untuk tujuan diperdagangkan
- Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali
- Kredit yang diberikan
- Tagihan akseptasi
- Aktiva lain-lain dan biaya
dibayar di muka
- Kenaikan/(penurunan) kewajiban
operasi:
- Simpanan nasabah
- Simpanan dari bank lain
- Kewajiban akseptasi
- Biaya yang masih harus dibayar
dan kewajiban lain-lain
- Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Kas bersih (digunakan untuk)/
diperoleh dari kegiatan operasi
31 Desember/
December
2003
(lihat Catatan/
refer to Note 42)
1 Agustus/
August 31 Desember/
December
2003
1 Januari/
January 31 Juli/
July 2003
31 Desember/
December
2002
(12 bulan/
months)
(5 bulan/
months)
(7 bulan/
months )
(12 bulan/
months)
2,783,491
1,038,003
1,745,488
(1,520,753)
127,349
(30,036)
(773,347)
16,317
(537,592)
74,497
3,002
(345,836)
6,476
(983,161)
52,852
(33,038)
(427,511)
9,841
603,021
238,550
364,471
Cash flows from operating activities:
3,042,178 Interest, fees and commissions received
Payments of interest, fees
(2,342,936)
and commissions
6,900
Other operating income
(237,334) Foreign exchange (losses)/gain – net
(465,209)
Other operating expenses
25,492
Non operating income - net
29,091
Profit before changes in
operating assets and liabilities
110,698
57,883
52,815
231,696
1,418,781
247,252
(133,050)
667,633
194,538
192,504
751,148
52,714
(325,554)
654,364
(617,605)
394,649
(157)
12,610
(12,767)
43,856
(58,373)
(49,487)
(8,886)
(25,021)
Changes in operating assets and
liabilities:
Decrease/(increase) in operating assets:
Placements with other banks and Bank Indonesia
Trading securities Securities purchased under resale agreements
Loans Acceptance receivables Other assets and prepayments
Increase/(decrease) in operating liabilities:
Deposits from customers: Deposits from other banks Acceptance payables Accruals and other liabilities
Cummulative translation adjustments
(132,385)
933,867
(1,066,252)
(2,474,298)
Net cash (used in)/provided
from operating activities
455,762
(27,776)
413,173
1,275,506
42,589
(1,303,282)
(75,772)
109,266
(2,639,306)
(109,237)
(2,002,271)
(66,772)
(637,035)
(42,465)
54,452
(3,219,851)
(53,423)
Halaman – 6/9 – Page
< Index >
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
PT BANK NIAGA Tbk
INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2003, FOR THE FIVE-MONTH
PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2003 AND THE SEVENMONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003
AND FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003, UN TUK PERIODE
LIMA BULAN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE
TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
31 Desember/
December
2003
(lihat Catatan/
refer to Note 42)
1 Agustus/
August 31 Desember/
December
2003
1 Januari/
January 31 Juli/
July 2003
31 Desember/
December
2002
(12 bulan/
months)
(5 bulan/
months)
(7 bulan/
months)
(12 bulan/
months)
Cash flows from investing activities:
Arus kas dari kegiatan investasi:
Penurunan/(kenaikan) surat berharga yang
tersedia untuk dijual dan yang
dimiliki hingga jatuh tempo
Penurunan/(kenaikan)
Obligasi Pemerintah
Penambahan aktiva tetap
Hasil penjualan aktiva tetap
Perolehan investasi jangka panjang
285,922
1,033,986
(748,064)
241,743
1,006,671
(34,431)
570
-
(1,421,081)
(21,370)
163
-
2,427,752
(13,061)
407
-
3,029,505
(47,934)
10,455
(125)
Kas bersih diperoleh dari/(digunakan
untuk) kegiatan investasi
1,258,732
1,667,034
3,233,644
(408,302)
Decrease/(increase) in available for
sale and held to maturity securities
Decrease/(increase) in
Government Bonds
Acquisition of fixed assets
Proceeds from sale of fixed assets
Acquisition of long term investments
Net cash provided from/(used in)
investing activities
(90,000)
(583,424)
(267,409)
(90,000)
(316,015)
(420,178)
-
(420,178)
Cash flows from financing activities:
Decrease in marketable
(10,000)
securities issued
(567,530)
Decrease in fund borrowings
Payment of securities sold under
(46,556)
repurchase agreements debt
(267,409)
(826,193)
(624,086)
Net cash used in
financing activities
32,745
258,156
(225,411)
135,260
Net increase/(decrease) in
cash and cash equivalents
Kas dan setara kas pada
awal periode
1,569,249
1,343,837
1,569,249
1,433,989
Cash and cash equivalents at
the beginning of the period
Kas dan setara kas pada
akhir periode
1,601,994
1,601,994
1,343,837
1,569,249
Cash and cash equivalents at
the end of the periode
300,001
941,130
360,863
300,001
941,130
360,863
231,916
858,722
253,199
1,601,994
1,601,994
1,343,837
Arus kas dari kegiatan pendanaan:
Penurunan surat berharga
yang diterbitkan
Penurunan pinjaman yang diterima
Pembayaran surat berharga yang
dijual dengan janji dibeli kembali
Kas bersih digunakan untuk
kegiatan pendanaan
Kenaikan/(penurunan) bersih
kas dan setara kas
Kas dan setara kas terdiri dari:
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Jumlah kas dan setara kas
(1,093,602)
Cash and cash equivalents consist of:
291,108
Cash
874,772 Current accounts with Bank Indonesia
403,369
Current accounts with other banks
1,569,249
Total cash and cash equivalents
Halaman – 6/10 – Page
< Index >
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
PT BANK NIAGA Tbk
INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2003, FOR THE FIVE-MONTH
PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2003 AND THE SEVENMONTH PERIOD ENDED 31 JULY 2003
AND FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2002
(Expressed in million Rupiah)
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003, UN TUK PERIODE
LIMA BULAN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2003 DAN PERIODE
TUJUH BULAN YANG BERAKHIR 31 JULI 2003
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2002
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
31 Desember/
December
2003
(lihat Catatan/
refer to Note 42)
1 Agustus/
August 31 Desember/
December
2003
1 Januari/
January 31 Juli/
July 2003
31 Desember/
December
2002
(12 bulan/
months)
(5 bulan/
months)
(7 bulan/
months)
(12 bulan/
months)
Supplemental cash flow information:
Informasi tambahan arus kas:
Aktivitas yang tidak mempengaruhi
arus kas:
- Penghapusan akumulasi kerugian dalam
rangka kuasi-reorganisasi
- Penambahan nilai aktiva tetap dari
penilaian kembali
- Pendapatan dari pemulihan selisih kurs
penjabaran laporan keuangan
atas penghentian kegiatan operasioal
cabang/kantor perwakilan luar negeri
8,731,614
8,731,614
-
107,894
107,894
-
89,213
-
89,213
Activities not affecting cash flows:
Elimination of accumulated losses in - relation to the quasi-reorganisation
Increase of fixed assets value due to revaluation
Income from reversal of translation adjustments of discontinued
operation of overseas
32,332
branch/agency office
Halaman – 6/11 – Page
< Index >
Data Perusahaan
Corporate Data
< Index >
Commerce Asset-Holding Berhad (CAHB)
Induk Perusahaan PT Bank Niaga Tbk
The Holding Company of PT Bank Niaga Tbk
CAHB adalah konglomerat keuangan terkemuka dan
kelompok perbankan kedua terbesar di Malaysia. CAHB
merupakan sebuah perusahaan induk keuangan dengan
kapitalisasi pasar di Bursa Efek Kuala Lumpur lebih dari
RM 10 miliar (Rp 22.276 milliar) dan laba sebelum pajak
tertinggi dalam sejarah perusahaan mencapai RM 1,241
milliar (Rp 2.765 miliar) ditahun 2003. Tiga bendera usaha
utama CAHB adalah Bumiputra-Commerce Bank (BCB),
yang merupakan salah satu bank komersial terbesar di
Malaysia, Commerce International Merchant Bankers Berhad
(CIMB) yang merupakan kelompok perbankan investasi
terbaik Malaysia dan PT Bank Niaga Tbk. BCB membukukan
laba sebelum pajak sebesar RM 640 juta (Rp 1.426 miliar)
ditahun 2003 dan CIMB membukukan laba sebelum pajak
sebesar RM 350,8 juta (Rp 781 miliar).
The CAHB Group is a leading financial conglomerate and
the second largest banking group in Malaysia. CAHB itself
is a diversified financial holding company with a market
capitalisation on the Kuala Lumpur Stock Exchange of over
RM 10 billion (Rp 22,276 billion), recording the highest pre
tax profit in its history at RM 1.24 billion (Rp 2,765 billion)
in 2003. The three principal franchises of CAHB are
Bumiputra-Commerce Bank (BCB), one of the largest
commercial banks in Malaysia, Commerce International
Merchant Bankers Berhad (CIMB), Malaysia’s premier
investment banking group and PT Bank Niaga Tbk. In 2003
pre tax profits for BCB were RM 640 million (Rp 1,426
billion) and for CIMB, RM 350.8 million (Rp 781 billion).
Commerce
AssetHolding
Berhad
53%
PT
Bank Niaga
Tbk
74%
100%
CIMB
Berhad
100%
BumiputraCommerce
Bank Berhad
74%
Commerce
Asset
Ventures
Sdn Bhd
100%
AMI
Insurans
Berhad
70%
Commerce
Asset Fund
Managers
Sdn Bhd
Commerce
Life
Assurance
Berhad
70%
Commerce
Trust
Berhad
ii
83
< Index >
CAHB dan anak-anak perusahaan menyediakan jasa CAHB and its subsidiaries provide the full spectrum of
keuangan yang lengkap sebagai berikut: financial services including:
Perbankan komersial
Perbankan investasi
Pialang saham
Pialang komoditas berjangka
Fund management
Perwaliamanatan
Asuransi jiwa
Offshore banking
Modal ventura
Sewa guna usaha dan pajak piutang
Sewa beli
Discount House
Asuransi
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Commercial Banking
Investment banking
Stock broking
Futures broking
Fund management
Unit trust management
Life insurance
Offshore banking
Venture capital
Leasing and factoring
Hire purchase
Discount House
General Insurance
Pemegang saham besar CAHB per 31 Desember 2003 As of December 31st, 2003 the substantial
adalah sebagai berikut: shareholders of CAHB were as follows:
Employee Provident Fund (EPF) 27,88%
Khazanah Nasional Berhad 13,11%
Kumpulan Wang Amanah Pencen (KWAP) 10,05%
Lainnya 48,96%
Berikut adalah Laporan Keuangan CAHB yang telah di
audit dan disajikan untuk memenuhi ketentuan sebagaimana
diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.3/30/DPnP
tanggal 14 Desember 2001 tentang “Laporan Keuangan
Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan
Tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia”.
•
•
•
•
Employee Provident Fund (EPF) 27.88%
Khazanah Nasional Berhad 13.11%
Kumpulan Wang Amanah Pencen (KWAP) 10.05%
Others 48.96%
The following are the Audited Financial Statements of
CAHB which is presented to comply with Central Bank’s
Circular Resolution No.3/30/DPnP, December 14th, 2001
regarding “Quarterly and Monthly Published Financial
Statements of Commercial Banks and Certain Reports
conveyed to Bank Indonesia”.
iii
< Index >
Company No: 50841-W
Commerce Asset-Holding Berhad
(Incorporated in Malaysia)
Consolidated balance sheet
as at December 31st, 2003 and 2002
Assets
Cash and short-term funds
Securities purchased under resale agreements
Deposits and placements with banks and other
financial institutions
Dealing securities
Investment securities
Loans and advances
Other assets
Deferred taxation
Tax recoverable
Statutory deposits with Bank Negara Malaysia
Associates
Fixed assets
Goodwill
Total Assets
Liabilities and shareholders’ funds
Deposit from customers
Deposits and placements of banks and
other financial Institutions
Obligations on securities sold under repurchase
agreements
Bills and acceptances payable
Other liabilities
Taxation
Amount due to Cagamas Berhad
Loan stocks
Bonds
Irredeemable convertible unsecured loan stocks
(’ICULS’)
Other borrowings
Subordinated notes
Total liabilities
Minority interests
Share capital
Reserves
Less: Treasury shares, at cost
Shareholders’ funds
Total liabilities and shareholders’ funds
Commitments and contingencies
2003
RM’000
2002
RM’000
14,054,557
109,276
7,385,020
77,448
294,520
10,366,978
11,947,433
54,496,898
3,734,036
359,924
44,318
1,473,860
55,377
675,540
321,260
97,933,977
1,810,718
10,721,471
16,238,881
48,771,610
3,276,480
278,698
138,838
1,594,425
179,109
663,990
330,035
91,466,723
63,154,229
60,756,722
8,350,809
8,311,576
4,548,823
4,813,454
2,855,311
270,851
1,302,253
865,830
502,964
3,597,035
3,784,146
3,153,753
64,008
1,490,517
924,000
502,964
89,029
1,308,756
1,140,000
89,202,309
832,081
2,628,960
5,424,619
(153,992)
7,899,587
97,933,977
96,061
1,253,859
83,934,641
362,883
2,586,290
4,686,023
(103,114)
7,169,199
91,466,723
152,373,702
104,204,597
iv
< Index >
Company No: 50841-W
Commerce Asset-Holding Berhad
(Incorporated in Malaysia)
Consolidated income statement
for the financial year ended December 31st, 2003 and 2002
2003
RM’000
Interest income
Interest expense
Net interest income
Loan loss and provision
Provision for other receivables
Non-interest income
Writeback/(provision) for commitments and
contingencies
Net income
Overhead expenses
Share of results of associates
Profit before taxation and zakat
Taxation
Share of tax of associates
Zakat
Net profit after taxation and zakat
Minority interests
Net profit for the financial year after
minority interests
Earnings per share (sen)
- Basic
- Fully diluted
Dividends per share (sen)
- Final dividend of 5 sen less taxation (2002: 4.5
sen less taxation and 0.5 sen tax exempt)
- Special dividend 5 sen less taxation
(2002: Nil)
2002
RM’000
5,080,361
(2,533,728)
2,546,633
(631,916)
(12,642)
1,902,075
1,031,934
4,072,035
(1,992,944)
2,079,091
(809,282)
(3,535)
1,266,274
749,540
2,101
2,936,110
(1,706,179)
1,229,931
10,936
1,240,867
(285,006)
(1,387)
954,474
(172,174)
(279)
2,015,535
(1,280,265)
735,270
12,305
747,575
(146,426)
(1,855)
(2)
599,292
(33,848)
782,300
565,444
30.6
30.0
22.2
22.2
7.2
3.7
v1
< Index >
Company No: 50841-W
Commerce Asset-Holding Berhad
(Incorporated in Malaysia)
Company balance sheet
as at December 31st, 2003 and 2002
2003
RM’000
2002
RM’000
Assets
Cash and short-term funds
Dealing securities
Investment securities
Loans and advances
Other assets
Tax recoverable
Subsidiaries
Amount owing by subsidiaries net of provision
for doubtful debts of RM 852,820 (2002: RM 852,820)
Associates
Fixed assets
Total assets
414,514
152,271
204,845
2,707
581,105
4,337,820
178,930
102,967
219,712
2,197
641,238
15,330
4,451,214
494,072
3,834
65,346
6,256,514
478,744
119,712
66,571
6,276,615
Liabilities and shareholders’ funds
Other liabilities
Amount owing to subsidiary
Deferred taxation
Bonds
Total liabilities
Share capital
Reserves
Less: Treasury shares, at cost
Shareholders’ funds
Total liabilities and shareholders’ funds
49,161
792,669
8,650
502,964
1,353,444
2,628,960
2,428,102
(153,992)
4,903,070
6,256,514
164,908
992,536
5,120
502,964
1,665,528
2,586,290
2,127,91
(103,114)
4,611,087
6,276,615
250,000
250,000
Commitments and contingencies
vi
< Index >
Company No: 50841-W
Commerce Asset-Holding Berhad
(Incorporated in Malaysia)
Company income statement
for the financial year ended December 31st, 2003 and 2002
Interest income
Interest expense
Net interest expense
Non-interest income
Net income
Overhead expenses
Profit before taxation
Taxation
Net profit for the financial year
Dividends per share (sen)
- Final dividend of 5 sen less taxation (2002:
4.5 sen less taxation and 0.5 sen tax exempt)
- Special dividend 5 sen less taxation (2002: Nil)
2003
RM’000
2002
RM’000
22,077
(41,264)
(19,187)
414,209
395,022
(15,713)
379,309
(74,620)
304,689
30,806
(44,505)
(13,699)
69,570
55,871
(10,463)
45,408
4,338
49,746
7.2
3.7
vii1
< Index >
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
PT Bank Niaga Tbk
Board of Commissioners and Directors
PT Bank Niaga Tbk
Dewan Komisaris - Board of Commissioners
1. Dr Rozali bin Mohamed Ali
2. Gunarni Soeworo
:
:
3. Sigid Moerkardjono
:
4. Datuk Hamzah bin Bakar
:
5.
6.
7.
8.
:
:
:
:
Encik Mohd Salleh bin Mahmud
Dato’ Halim bin Muhamat
Ananda Barata*
Mohammad Syahrial**
Presiden Komisaris
Wakil Presiden Komisaris
merangkap Komisaris
Independen
Komisaris, merangkap
Komisaris Independen
Komisaris, merangkap
Komisaris Independen
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
President Commissioner
Vice President Commissioner, serving
concurrently as an Independent
Commissioner
Commissioner, serving concurrently as an
Independent Commissioner
Commissioner, serving concurrently as an
Independent Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Direksi - Board of Directors
1. Peter B. Stok
2. Hashemi Albakri
3. Andi Mohammad Hatta
4. Daniel James Rompas
5. C. Heru Budiargo
6. Tay Un Soo
7. V. Catherinawati Hadiman
:
:
:
:
:
:
:
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
President Director
Vice President Director
Director
Director
Director
Director
Director
*) Sejak 17 Desember 2003
Since December 17th, 2003
**) Mengundurkan diri sejak 21 Oktober 2003
Resigned as at October 21st, 2003
< Index >
Struktur Organisasi
Organisation Structure
Per 31 Desember 2003
As at December 31st, 2003
BOARD OF
COMMISSIONERS
AUDIT
COMMITTEE
CEO
Peter B. Stok
VICE CEO
Hashemi Albakri
SATUAN PENGAWAS
INTERN
Bambang Ratmanto, EVP
CORPORATE AFFAIRS
Ikky Dermabudiman, VP
CONSUMER BANKING
SALES
Hashemi Albakri, ED
CONSUMER BANKING
DEVELOPMENT
Lynna A. Muliawan, EVP
BUSINESS BANKING
D. James Rompas, ED
CORPORATE BANKING
V. Catherinawati
Hadiman, ED
NETWORK & SERVICES
Yos Badilangoe, EVP
IT & SYSTEM
Andi M. Hatta, ED
FINANCE & CORPORATE
PLANNING
Tay Un Soo, ED
COMPLIANCE & RISK
MANAGEMENT
C. Heru Budiargo, ED
JAKARTA CONSUMER I
AREA
Diah Sulianto, VP
CONSUMER PRODUCT
DEV. GROUP
Jose Mari G. Alava, SVP
BUSINESS DEV.
GROUP
Ari Purwandono, SVP
TRADE FINANCE
GROUP
Zafril A. Hamzah, VP
JKT REG. SERVICES
AREA
Suhardianto, SVP
INFORMATION SYSTEM
DEVELOPMENT GROUP
Paul S. Hasjim, VP
CORPORATE PLANNING
GROUP
Tay Un Soo, ED *)
COMPLIANCE GROUP
Irawan Santoso, VP
JAKARTA CONSUMER II
AREA
Luki Presisa, VP
PRIVATE BANKING
GROUP
Diah Paramaiswari, VP
JAKARTA BUSINESS
AREA
Sindbad R. H., VP
CORPORATE BANKING I
GROUP
Pandji Djajanegara, VP
JABAR REG. SERVICES
AREA
Suhardianto, SVP *)
FINANCIAL
ACCOUNTING GROUP
Handoyo Soebali, SVP
RISK MANAGEMENT
GROUP
Rahardjo S. Unggul, VP
CARD PRODUCT
GROUP
Mohamad Helmi, VP
JATIM BUSINESS
AREA
Budi Wasito, VP
CORPORATE BANKING II
GROUP
V. Catherinawati
Hadiman, ED*)
JATIM & IND. TIMUR
REG. SERVICES AREA
Noor Aidion, VP
CORPORATE LEGAL
GROUP
L. Wulan Tumbelaka, VP
HUMAN RESOURCES
MANAGEMENT GROUP
Awaldi, VP
JATIM CONSUMER
AREA
Laksmi M, VP
JATENG CONSUMER
AREA
Djoko Soeprapto, AVP
JABAR CONSUMER
AREA
Reza A. Syafni, AVP
(Coordinator)
SUMATERA CONSUMER
AREA
Pardamean Sipayung, AVP
(Coordinator)
INDONESIA TIMUR
CONS. AREA
M. Pujiono Santoso, VP
JATENG BUSINESS
AREA
Agus Hendarto, AVP
(Coordinator)
JABAR BUSINESS
AREA
Albert A. A. Orah, VP
SUMATERA BUSINESS
AREA
Ign. Koeswidyantoro, VP
SME BUSINESS
GROUP
Damianus L. Hufat, VP
TREASURY
MANAGEMENT GROUP
Elizabeth Tanzil, VP
FINANCIAL INSTITUTION
& PRODUCT GROUP
Rizki P. Hasan, VP
JATENG REG.
SERVICES AREA
Yuri Yudistira, AVP
SUMATERA REG.
SERVICES AREA
Nugrahanto Sundoro, AVP
(Coordinator)
INFRASTRUCTURE &
TECHNOLOGY OPR.
GROUP
Andreas Tedja, VP
OPERATION PROCESS
REENGINEERING
GROUP
Deddy E. Ridwan, VP
SUBSIDIARY &
AFFILIATES MGT.
Agos Cholan, EVP
ELECTRONIC DELIVERY
GROUP
Rudi Budiman, VP
(Coordinator)
INVESTMENT SERVICE
GROUP
Teddy O.J. Punu, VP
SPECIAL ASSET
MANAGEMENT GROUP
Benny Arya S., VP
*) Tugas rangkap
Dual Role
< Index >
Pejabat Eksekutif Senior
Board of Senior Executive
Lynna A. Muliawan
Executive Vice President
Head of Consumer Banking Development
Bergabung dengan Bank Niaga sejak 1995
Lynna A. Muliawan
Executive Vice President
Head of Consumer Banking Development
Joined Bank Niaga in 1995
Yosef Antonius Boliona Badilangoe
Executive Vice President
Head of Network and Services
Bergabung dengan Bank Niaga sejak 1985
Yosef Antonius Boliona Badilangoe
Executive Vice President
Head of Network and Services
Joined Bank Niaga in 1985
Bambang Ratmanto
Executive Vice President
Head of Internal Audit (Comptroller)
Bergabung dengan Bank Niaga sejak 1985
Bambang Ratmanto
Executive Vice President
Head of Internal Audit (Comptroller)
Joined Bank Niaga in 1985
Agos Cholan
Executive Vice President
Head of Subsidiaries & Affiliates Management
Bergabung dengan Bank Niaga sejak in 2003
Agos Cholan
Executive Vice President
Head of Subsidiaries & Affiliates Management
Joined Bank Niaga in 2003
Pejabat Perusahaan
Principal Corporate Officers
Corporate Affairs (merangkap Corporate
M. Pujiono Santoso
Vice President - East Indonesia Consumer Area Manager
Corporate Affairs (serving concurrently
as a Corporate Secretary)
Consumer Banking Development
Ikky Dermabudiman
Vice President – Corporate Affairs Head
Jose Mari G. Alava
Senior Vice President – Consumer Product Development
Group Head
Consumer Banking Sales & Service
Diah Hindraswarini Sulianto
Vice President – Jakarta Consumer I Area Manager
Diah Rahma Paramaiswari
Vice President – Private Banking Group Head
Mohammad Helmi
Vice President - Card Product Group Head
Luki Presisa
Vice President – Jakarta Consumer II Area Manager
Business Banking
Laksmi Mustikaningrat
Vice President – East Java Consumer Area Manager
Ari Purwandono
Senior Vice President – Business Development Group Head
Djoko Soeprapto
Assistant Vice President – Central Java Consumer Area
Manager
Sindbad Riyadi Hardjodipuro
Vice President – Jakarta Business Area Manager
Reza A. Syafni
Assistant Vice President – West Java Consumer Area
Coordinator
Pardamean Sipayung
Assistant Vice President - Sumatera Consumer Area
Coordinator
Budi Wasito
Vice President – East Java Business Area Manager
Agus Hendarto
Assistant Vice President - Central Java Business Area
Coordinator
Albert A. A. Orah
Vice President – West Java Business Area Manager
x
< Index >
Ignatius Koeswidyantoro
Vice President – Sumatera Business Area Manager
Damianus L. Hufat
Vice President - SME Business Group Head
Deddy E. Ridwan
Vice President – Operation Process Reengineering Group
Head
Rudi Budiman
Vice President - Electronic Delivery Group Coordinator
Corporate Banking
Finance and Corporate Planning
Zafril A. Hamzah
Vice President – Trade Finance Group Head
Tay Un Soo
Executive Director - Dual role as a Corporate Planning
Pandji Pratama Djajanegara
Vice President – Corporate Banking I Group Head
V. Catherinawati Hadiman
Executive Director – Dual role as a Corporate Banking II
Handoyo Soebali
Senior Vice President – Financial Accounting Group Head
L. Wulan Tumbelaka
Vice President – Corporate Legal Group Head
Elisabeth Tanzil
Vice President – Treasury Management Group Head
Compliance & Risk Management
Rizki Pribadi Hasan
Vice President – Financial Institution & Product Group Head
Irawan Santoso
Vice President – Compliance Group Head
Teddy O.J Punu
Vice President - Investment Service Group Head
Rahardjo S. Unggul
Vice President – Risk Management Group Head
Benny Arya S.
Vice President - Special Asset Management Group Head
Awaldi
Vice President – Human Resources Management Group
Head
Network and Services
Subsidiaries & Affiliates Management
Suhardianto
Senior Vice President – Jakarta Regional Services Area
Manager
Suhardianto
Senior Vice President – Dual role as a West Java Regional
Services Area Manager
Noor Aidlon
Vice President – East Java and East Indonesia Regional
Services Area Manager
Yuri Yudistira
Assistant Vice President - Central Java Regional Services
Area Manager
Nugrahanto Sundoro
Assistant Vice President – Sumatera Regional Services
Area Manager
Information Technology and System
Irawan Gunari
President Director – PT CIMB Niaga Securities
Parman Nataatmaja
President Director - PT Niaga International Factors
Paul Lie
Managing Director - Niaga Finance Co. Ltd.
Dennis Firmansjah
President Director - PT Saseka Glora Finance
Tri Agung
Director - PT Niaga Aset Manajemen
Steven L. Nov Kov
President Director - PT Asuransi Cigna
Paul Lie
Managing Director - Niaga Remittance Ltd.
Paul S. Hasjim
Vice President – Information System
Development Group Head
Andreas Tedja
Vice President – Infrastructure & Technology Operation
Group Head
xi 1
< Index >
Profil karyawan Bank Niaga Tahun 2003
Bank Niaga Employee Profile Year 2003
No.
Jenis Training
Officer
1.
2.
3.
Pengembangan Manajemen
Pengembangan Fungsional
- Operasi
- Kredit / Keuangan
- Pendukung
Management Trainee
Jumlah
Peserta / Trainee
Non Officer
Type of Training
174
-
677
314
45
1,401
21
4
11
169
Management Development
Functional Development
Operations
Credit / Finance
Support
Management Trainee
2,611
205
Total
Jenjang Pendidikan
2003
%
2002
S2
S1
Diploma
SMU
SMP / SD
58
1,376
1,540
416
78
1.67%
39.68%
44.41%
12.00%
2.24%
41
1,335
1,601
431
84
1.17%
38.23%
45.85%
12.34%
2.41%
Post Graduate
Bachelor
Diploma
Senior High School
Junior High School/Elementary School
Jumlah
3,468
100%
3,492
100%
Total
Tahun Bekerja
2003
%
0-3
3-5
5 - 10
10 - 20
>20
525
258
965
1,363
357
15.14%
7.44%
27.83%
39.30%
10.29%
636
167
1,016
1,405
268
18.21%
4.78%
29.10%
40.23%
7.68%
0-3
3-5
5 - 10
10 - 20
> 20
Jumlah
3,468
100%
3,492
100%
Total
2002
%
%
Education Level
Years of Employment
xii
< Index >
Produk dan Layanan Bank Niaga
Products and Services of Bank Niaga
Pinjaman Konsumer
Consumer Loans
Merupakan fasilitas pinjaman untuk
pembelian rumah, (baik baru maupun tidak
baru dilingkungan real estate atau bukan),
ruko, rukan, vila, tanah, renovasi rumah
dengan cara mudah, cepat dan ringan, serta
memberikan banyak keuntungan.
Niaga Kredit Rumah
Niaga Housing Loan
Loan facilities for ownership of house (new
or pre-owned, in real estate areas or other
locations), shop house, office house, villa,
land and also house renovation – featuring
affordable terms and conditions.
Merupakan fasilitas pinjaman untuk
pembelian mobil, baik baru ataupun tidak
baru, dengan cara mudah, cepat dan ringan,
serta memberikan banyak keuntungan.
Niaga Kredit Mobil
Niaga Car Loan
Loan facilities for purchasing car, new or
used car – easily, fast and with reasonably
priced features.
Merupakan fasilitas pinjaman untuk
membiayai aneka kebutuhan seperti liburan,
kesehatan, pendidikan, pernikahan, dan
segala keperluan lainnya dengan cara
mudah, cepat dan ringan, serta memberikan
banyak keuntungan.
Niaga Kredit Serba Guna
Niaga Multipurpose Loan
Convenient and affordable loan facilities for
life’s various needs such as holidays, health,
education and weddings, with easy terms
and conditions.
Memberikan kemudahan dalam berbelanja
dan berbagai manfaat dari fasilitas angsuran
SEE & GET, Transfer Saldo, dan
Reimbursement sebagai pengganti belanja
tunai. Disamping itu memberikan pula
layanan Niaga Travel untuk keperluan
perjalanan
Niaga Kartu Kredit
Niaga Credit Card
Providing shopping convenience and the
advantage of SEE & GET installment facility,
Balance Transfer, and Reimbursement. Also
featuring Niaga Travel Service for travel
convenience.
Tabungan
Saving Accounts
Tabungan dengan bunga harian yang
memberikan berbagai kemudahan
berbelanja tanpa uang tunai di seluruh dunia
dengan Kartu Niaga serta kenyamanan
bertransaksi tanpa batas waktu dan ruang
melalui layanan ATM Niaga, phonebanking
Niaga Access, Niaga Ponsel Access dan
Internet Banking Niaga Global@ccess.
Tabungan Bunga Harian
A Rupiah savings account paying interest
accrued on a daily basis providing the ease
of cashless shopping anywhere using your
Niaga Card and the ease of making
transactions via ATM, “Niaga Access”
phonebanking, Niaga Ponsel Access
(handphone), or via internet banking using
Tabungan bagi pribadi ekstra dalam mata
uang Rupiah dengan bunga ekstra tinggi
serta fleksibilitas transaksi dengan lima kartu
ATM Niaga dengan laporan rekening terpadu
yang memudahkan nasabah memonitor
aktivitas transaksi rekening serta
perkembangan simpanannya
Niaga X-Tra
Niaga savings account for “extra” individuals
with extra high interest rate and featuring
flexibility with five ATM Niaga cards and
combined statement for customer’s easy
monitoring of their accounts.
Simpanan bagi perencanaan dana
pendidikan anak sejak dini dengan
perlindungan asuransi jiwa gratis dan
kemudahan serta fleksibilitas dalam
menentukan setoran perbulan dan jangka
waktu sesuai kebutuhan dan kemampuan
nasabah.
Niaga Pendidikan
A savings account to help you plan for your
children’s education. With this product you
can choose the term and monthly instalments
to suit you and enjoy free insurance.
xiii
< Index >
Tabungan dalam mata uang Rupiah untuk
membantu mewujudkan kebutuhan dan
rencana di masa depan dengan fleksibilitas
dalam menentukan besarnya setoran dan
jangka waktu serta perlindungan asuransi
rawat inap dengan premi gratis.
Niaga Mapan
A Rupiah savings account with added
protection for you and your family. In addition
to providing you with flexibility on the amount
and period of savings, this account provides
free insurance in case your are hospitalised.
Tabungan khusus bagi generasi muda dalam
mata uang Rupiah dengan Kartu Niaga
Cerdik yang memudahkan transaksi di ATM
sert a belanja tanp a uang tunai di berbagai
temp at belanja.
Niaga Cerdik
A Rupiah savings account for children and
teenagers of fering the benefits of the Niaga
Smart card, providing easy ATM access and
cashless shopping anywhere.
Simp anan dalam mata uang US Dolar
dengan perlindungan asuransi kecelakaan
diri, perjalanan dan kesehatan.
Niaga Dolar
Niaga Dollar
A US Dollar savings account with daily
accrued interest offering the advantages of
accident, travel and health insurance.
Deposito
DepositAccount
Simp anan berjangka bagi nasabah
perorangan maupun perusahaan, dalam
mat a uang Rupiah atau berbagai pilihan
mata uang asing.
Deposito
Time Deposits
Time deposit for individual and corporate
customers in Rupiah with various choices
of foreign currencies.
Simp anan berjangka bagi nasabah perorangan
maupun perusahaan dalam mata uang Rupiah
yang dapat dicairkan sewaktu-waktu.
Sertifikat Niaga (Seni)
Rupiah denominated certificate of deposit
for individual and corporate customers with
easy withdrawal feature.
Giro
Rekening koran bagi nasabah perorangan
maupun Perusahaan dalam mata uang Rupiah
atau valuta asing lainnya, yang memberikan
keamanan serta kemudahan dalam melakukan
transaksi bisnis serhari-hari .
Demand Deposit
Giro Niaga
Demand Deposit
E-Banking
Rupiah or foreign currencies current account
for individual and corporate customers
providing security and convenience in daily
business transactions.
E-Banking
Kartu sakti untuk semua transaksi perbankan
(tarik tunai, transfer dana, pembayaran
tagihan) dan belanja tanp a uang tunai di
berbagai temp at belanja.
Kartu Niaga
A multi purpose debit card providing easy
access to all banking transactions and
convenient shopping anywhere.
Layanan phonebanking 24 jam untuk
kemudahan dan kenyamanan berbagai
transaksi perbankan dari seluruh Indonesia
dengan pulsa lokal melalui satu nomor
telepon sakti 14041.
Niaga Access 14041
24 hour phonebanking service providing
access to various banking services and
accessible from all over Indonesia through
one number, 14041.
xiv
< Index >
Layanan perbankan melalui telepon selular
yang aman dan nyaman, semudah mengirim
SMS dimanapun dan kapanpun.
Niaga Ponsel Access
A cellular phonebanking service featuring
secure and convenient access through SMS.
Layanan Internet Banking yang dirancang
untuk memudahkan nasabah melakukan
berbagai transaksi perbankan dari belahan
dunia manapun melalui situs
www .bankniaga.com.
Niaga Global@cces
An internet banking service for easy access
to various banking transactions through Bank
Niaga’s website: www.bankniaga.com.
Layanan pembayaran t agihan rutin dan isi
ulang pulsa yang memberikan kebebasan
cara pembayaran melalui ATM Niaga,
Phone Banking Niaga 14041, internet banking
Niaga maupun AUTODEBIT
rekening atau kartu kredit Niaga Visa /
Mastercard.
Niaga Quick Pay
Regular bill payment service (including
mobile phone account payment) through
various channels: ATM Niaga, Niaga Access
Phonebanking Service, Niaga Global@ccess
or through AUTODEBIT on savings account
or Niaga V isa / Mastercard.
Merupakan layanan inquiry system yang
berbasis internet, yang memberikan
kemudahan bagi nasabah Financial
untuk mengakses rekening mereka
lebih cepat dan real time.
EFFICient
Internet based account inquiry service for
Financial Institutions clients providing fast
and real time access to their accounts.
Layanan perbankan elektronis terkini dari
Bank Niaga yang memudahkan dalam
melakukan transaksi dan mengakses
berbagai informasi secara on line real time
melalui terminal komputer (PC) ditempat
nasabah beraktifitas.
Cash Management
Services (PC Banking)
Electronic banking services providing easy
and on-line, real time access to information
and banking transactions through a
customer's PC.
Perbankan Bisnis, Treasury dan Korporasi
Business, Treasury and Corporate Banking
Perwaliamanatan
Trust Service
Memberikan layanan bagi para investor yang meliputi:
Investment-related comprehensive services such as:
•
Wali Amanat: mewakili kepentingan investor atas surat
hutang
•
Pembayaran Pokok & Bunga Obligasi serta Dividen
Saham
•
•
•
Agen Konversi dan Agen Tukar
•
•
•
•
•
Trust Agent: representing Investor’s interest on bonds
Bond’ s nominal and interest payment and share dividend
Conversion Agent and Exchange Agent
Issuing Agent, Monitoring Agent and Controlling Agent
Security Agent and Escrow Agent
Agen Penerbit, Agen Pemantau dan Agen Pengendali
Security Agent dan Escrow Agent
xv
< Index >
Jasa Kustodian
Custodial Service
Layanan administrasi portfolio investasi nasabah dengan
standard ISO 9001:2000 meliputi
Investment portfolio administration services with Standard
ISO 9001:2000 including:
•
•
Administrasi Unit Penyertaan Reksa Dana dan DPLK
•
•
Administration of Mutual Fund and DPLK unit holder
•
Pencatatan dan penyelesaian transaksi efek baik warkat
•
Investment accounting and settlement handling of
securities, both script and scripless
Penatausahaan Surat Utang Negara dan Sertifikat Bank
Indonesia
Kredit UKM Pola Kemitraan
Fasilitas pembayaran usaha bagi pemasok, distributor, sub
kontraktor, pemegang hak franchise atau anak angkat dari
perusahaan yang terpilih sebagai mitra Bank Niaga.
Sub registry of Surat Utang Negara and Sertifikat Bank
Indonesia
Small Medium Enterprise Credit Through
Partnership
Business financing facilities for suppliers, distributors, subcontractors, franchise license holders or SME’s endorsed
by Bank Niaga’s partners.
Pembiayaan Perdagangan
Trade Finance
Fasilitas kredit dan layanan perbankan bagi nasabah yang
melakukan kegiatan perdagangan domestik dan
internasional: fasilitas L/C, Surat Kredit Berdokumen Dalam
Negeri (SKBDN/Local Letter of Credit), Pinjaman Import,
Bank Garansi, Negosiasi Wesel Eksport, dan Diskonto
Wesel Ekspor.
Loan facilities and banking services for domestic and
international trading transactions such as: L/C facilities,
Local Letter of Credit (SKBDN), Import Loan, Bank
Guarantee, Export Bills Negotiation and Discounts.
Pinjaman
Loans
Fasilitas pinjaman untuk kebutuhan modal kerja (termasuk
modal kerja ekspor), investasi maupun perdagangan
ekspor/impor.
Loan facilities to suit a customer’s working capital
requirements, investment as well as trade finance and
related working capital needs
Warehouse Financing
Warehouse Financing
Fasilitas pinjaman modal kerja dalam rangka kegiatan
usahanya dengan jaminan berupa barang/komoditi yang
ditempatkan di gudang (warehouse) yang dikontrol oleh
collateral manager.
A working capital loan facility backed by merchandise or
commodities held and controlled by a collateral manager
in a warehouse.
xvi
< Index >
Layanan lain
Other Services
Layanan penyampaian kiriman uang dari
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke seluruh
pelosok tanah air, melalui: transfer antar
bank, Weselpos Niaga, dan Draft/Cheque
serta dapat diakses melalui jaringan
koresponden Bank Niaga di Malaysia
(CashLaju), Saudi Arabia (SpeedCash), Uni
Emirat Arab, Kuwait, Hong Kong dan
Taiwan.
Kas Kilat Niaga
Remittance service for Indonesian Overseas
Workers (TKI) to send money to their families
in Indonesia through bank to bank transfer,
Weselpos Niaga and bank drafts/cheques,
with easy access through Bank Niaga’s
network of correspondents in Malaysia
(CashLaju), Saudi Arabia (Speedcash), United
Arab Emirates, Kuwait, Hong Kong and
Taiwan.
Layanan transfer valuta asing ke seluruh
dunia dengan cepat, murah dan nyaman,
yang dapat dilakukan secara Full Amount,
Full Pay atau Charge BEN. Layanan ini
dilengkapi dengan fitur yang
menguntungkan, seperti: Instant advise, email notification, kurs jual beli valuta asing
yang kompetitif, serta ditunjang oleh team
investigasi yang handal.
Niaga Quick Transfer
Fast, affordable and convenient fund transfer
service all over the world that can be delivered
through Full Amount, Full Pay or Charge
BEN. Such service is provided with features,
such as instant advice, e-mail notification,
competitive exchange rate and a dedicated
investigation team.
Fasilitas penyewaan kotak penyimpanan
barang-barang berharga yang terdapat
dalam berbagai ukuran.
Safe Deposit Box
Safe deposit box rent facility for safekeeping
of valuables, in various sizes.
Layanan bagi nasabah perusahaan dalam
mengelola penggajian karyawan secara
rutin, bonus dan pembayaran lembur,
dengan mendebet rekening perusahaan
dan mengkredit rekening karyawan di Bank
Niaga.
Pembayaran Gaji
Corporate Payroll
Payroll, bonus and overtime payment services
for corporate customers.
Sesuai instruksi nasabah, Bank Niaga
melaksanakan secara otomatis transaksi
pengiriman dana secara rutin,
pengalokasian pendapatan bunga, serta
pengaturan jumlah dana di rekeningrekening nasabah.
Autolink
Automatic transaction facility including
automatic regular remittance transactions,
automatic interest income allocation and
automatic maintenance of account balance.
Laporan yang merangkum secara rutin
untuk berbagai rekening seperti Giro, Niaga
Dolar, Deposito dan Niaga Pendidikan yang
memudahkan nasabah dalam pengelolaan
rekeningnya.
Niaga Laporan Terpadu
Niaga Combined
Statement
One fully integrated account statement
covering multiple accounts such as Giro,
Niaga Dolar, Time Deposits and Niaga
Pendidikan accounts. An easy method of
managing all your accounts.
Fasilitas pengiriman dana melalui Bank
Niaga keseluruh pelosok Indonesia
bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia.
Weselpos Niaga
Remittance services through draft to door
delivery to beneficiary’s address, in
cooperation with PT. Pos Indonesia.
Layanan collection warkat-warkat USD yang
tertarik di USA secara aman, bergaransi,
cepat dan murah.
Niaga Preferred
Collection Services
Secure, guaranteed, fast and affordable USD
collection services for USD bank
drafts/cheque drawn in USA.
Layanan setoran pajak nasabah akan
tercatat secara langsung di Kantor Pajak
dengan menggunakan sistem MP3
Monitoring Pelaporan Pembayaran Pajak)
dan pada Dirjen Bea Cukai untuk pajak
impor dengan menggunakan sistem EDI
Penerimaan Setoran
Pajak
Tax Payment
Online tax payment service with MP3 system
in cooperation with Tax Government and EDI
system (Electronic Data Interchange)
Directorate of Customs.
xvii
< Index >
Daftar Alamat Kantor Bank Niaga
Bank Niaga Directories
Kantor Pusat 1
Graha Niaga
Jl. Jend. Sudirman Kav. 58
Jakarta 12190
Tel : (021) 250 5151, 250 5252,
250 5353
Fax : (021) 250 5205
Telex : 60876 nagaho ia
60877 nagaho ia
Kantor Pusat 2
Griya Niaga Bintaro
Jl. Wahid Hasyim Blok B IV No.3
Bintaro Jaya Sektor VII
Tangerang
Tel : (021) 7486 2001
Kantor Pusat 3
Gajah Mada
Jl. Gajah Mada No. 18
Jakarta 10130
Tel : (021) 6385 7667
Fax : (021) 6385 7612
Telex : 45806 gamabn ia
45894 gamabn ia
45327 gamabn ia
Kantor Cabang
JAKARTA
Jakarta Pusat
Gajah Mada
Jl. Gajah Mada No. 18
Jakarta 10130
Tel : (021) 6385 7649, 6385 7667, 6385
7711
Fax : (021) 6385 7612
Telex : 45806 gamabn ia
45894 gamabn ia
45327 gamabn ia
Thamrin
Jl. M.H. Thamrin No. 53
Jakarta 10350
Tel : (021) 315 6761, 315 6721
Fax : (021) 315 6781
Telex : 44284 thabn ia
Cikini
Jl. Cikini Raya N0. 71A
Jakarta 10330
Tel : (021) 230 1005
Fax : (021) 230 1236
Gambir
Jl. Kwitang No.17–18, Gambir
Jakarta 10110
Tel : (021) 230 0687
Fax : (021) 230 0665
Telex : 69122 gbrbn ia
61415 gbrbn ia
Unika Atma Jaya
Kampus Atma Jaya
Jl. Jend. Sudirman Kav. 51
Jakarta Pusat
Tel : (021) 570 8802, 572 2224
Fax : (021) 572 2224
RS Bunda
Jl. Teuku Cik Ditiro No. 28
Jakarta 10350
Tel : (021) 392 8580-4
Fax : (021) 392 8601
Cempaka Putih
Jl. Cempaka Putih Raya No. 102
Jakarta Pusat
Tel : (021) 424 2506, 424 2469
Fax : (021) 4287 5165
ITC Mangga Dua
Ruko Tekstil Blok C VI No.1
Jakarta Pusat
Tel : (021) 601 1427
Fax : (021) 601 1425, 601 7605
Tanah Abang
Komp. Pertokoan Tanah Abang Bukit
Blok B No. 2
Jakarta Pusat
Tel : (021) 345 6218, 345 6228
Fax : (021) 345 6223
Wisma Nugra Santana
Jl. Jend. Sudirman Kav. 7-8
Jakarta Pusat
Tel : (021) 5100 0091-3
Fax : (021) 5100 0096
Jakarta Selatan
Wisma Pondok Indah II
Wisma Pondok Indah, Lt. Dasar,
Jl. Sultan Iskandar Muda Blok V TA
Jakarta 12310
Tel : (021) 769 7101
Fax : (021) 769 7109
Falatehan
Jl. Falatehan I No. 27
Jakarta Selatan
Tel : (021) 270 2888, 270 0555
Fax : (021) 720 0207
Telex : 47324 falbn ia
Mahakam
Jl. Mahakam I No.14
Jakarta Selatan
Tel : (021) 725 1550
Fax ; (021) 725 1477
Sudirman
Graha Niaga
Jl. Jend. Sudirman Kav. 58
Jakarta Selatan
Tel ; (021) 250 5050
Fax : (021) 250 5458
Tebet
Jl. Prof Dr. Supomo SH No. 15A, Tebet
Jakarta Selatan
Tel : (021) 829 5579, 830 1774-6
Fax : (021) 829 9032
Fatmawati
Jl. Fatmawati No. 20
Jakarta 12140
Tel : (021) 765 6523
Fax : (021) 750 4812
Telex : 47981 fatbn ia
Kemang
Jl. Kemang Raya No.3
Jakarta 12730
Tel : (021) 719 4462
Fax : (021) 7179 1645
Mampang
Mampang Plaza
Jl. Buncit Raya No. 100,
Jakarta 12790
Tel : (021) 798 2167, 798 2170
Fax : (021) 797 0551
Bursa Efek Jakarta
Gedung Bursa Efek Jakarta II,
Lantai Dasar Suite G.06
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta Selatan
Tel : (021) 515 4766, 515 4768
Fax : (021) 515 4763
xviii
< Index >
Soepomo II (Lapangan Roos)
Jl. Lapangan Roos Raya No.8
Jakarta Selatan
Tel : (021) 829 3751, 829 3757
Fax : (021) 829 3758
Gran Melia Kuningan
Graha Surya Inter Nusa
Jl. HR Rasuna Said Kav. X-O, Kuningan
Jakarta 12950
Tel : (021) 527 2801
Fax : (021) 527 2806
Metro Pondok Indah I
Jl. Metro Duta Niaga
Pondok Indah Plaza I Blok II UA
Kav. 67-69
Jakarta 12310
Tel : (021) 750 3541, 750 3543
Fax : (021) 751 3915
Cipulir
Jl. Cipulir Raya No. 17
Jakarta Selatan
Tel : (021) 734 3344
Fax : (021) 734 3355
ITC Fatmawati
Ruko ITC Fatmawati No.10
Jakarta Selatan
Tel : (021) 7279 3900
Fax : (021) 7279 8300
RPX Center (FEDEX)
Jl. Ciputat Raya Kav. 99
Jakarta Selatan
Tel : (021) 7590 9101
Fax : (021) 7590 9102
Setiabudi Building II,
Ground Floor
Jl. HR. Rasuna Said Kav. 62
Kuningan
Jakarta Selatan
Tel : (021) 252 3236
Fax : (021) 252 2376
Veteran
Jl. RC. Veteran No. 11-E
Bintaro
Jakarta Selatan
Tel : (021) 735 4423
Fax : (021) 735 5641
Kemang II
Jl. Kemang Raya No. 47-D
Jakarta Selatan
Tel : (021) 719 9812
Fax : (021) 719 9732
Sunter Mall
Jl. Danau Sunter Utara G7 Kav. 11
Jakarta Utara
Tel : (021) 6583 2398-9
Fax : (021) 651 9541
Jakarta Barat
Pulogadung
Gedung Sapta Mulia,
Jl. Rawa Gelong V, Kav. OR. 3B
Pulogadung
Jakarta Utara
Tel : (021) 4682 9134-5
Fax : (021) 4682 8052
Kota
Jl. Roa Malaka Selatan No. 3-5,
Kota Jakarta 11230
Tel : (021) 260 0260, 260 0266
Fax : (021) 260 0258
Telex : 42782 nagakt ia
Tomang
Jl. Tomang Raya No. 25
Jakarta 11440
Tel : (021) 566 0904
Fax : (021) 566 8276
Jakarta Design Center
Gedung Jakarta Design Center
Jl. Gatot Subroto Kav. 53
Jakarta 10260
Tel : (021) 549 5131, 549 5134
Fax : (021) 549 5135
Puri Indah Mall
Puri Indah Mall (Pintu Timur), Lantai Dasar
Jl. Puri Agung, Puri Indah
Kembangan
Jakarta Barat
Tel : (021) 582 2639-40
Fax : (021) 582 2639
Kebon Jeruk
Taman Aries Blok H-1, No. 15-16
Meruya Utara, Kebon Jeruk
Jakarta Barat
Tel : (021) 586 5122
Fax : (021) 586 5127
Jakarta Utara
Kelapa Gading
Jl. Boulevard Raya LB 3 No. 34-36
Kelapa Gading
Jakarta 14240
Tel : (021) 450 0195-6
Fax : (021) 450 2365
Mega Mall Pluit
Mega Mall Pluit Ruko No. R51
Jl. Pluit Raya
Jakarta Utara
Tel : (021) 6667 0399, 6667 0395
Fax : (021) 6667 0396
Jakarta Timur
Jatinegara
Jl. Jatinegara Timur No. 84
Jakarta 13300
Tel : (021) 8590 8405
Fax : (021) 8590 8406
Kalimalang
Jl. Tarum Barat Blok Q No. 2
Kalimalang,
Jakarta 13450
Tel : (021) 864 9361-4
Fax : (021) 865 6029
Gedung Pratama
Jl. Pemuda No. 296, Rawamangun
Jakarta Timur
Tel : (021) 470 7067
Fax : (021) 470 6360
Cijantung
Jl. Pendidikan I
Cijantung
Jakarta Timur
Tel : (021) 8778 1110-2
Fax : (021) 8778 1115
xix 1
< Index >
Jawa Barat
Bandung
Lembong
Jl. Lembong No. 7
Bandung
Tel : (022) 423 3360
Fax : (022) 423 9158
Telex : 28342 nagabd ia
28342 nagabd ia
Dago
Jl. Ir. H. Juanda No. 46,
Dago
Bandung
Tel : (022) 424 1511
Fax : (022) 420 9743
Buah Batu
Jl. Buah Batu No. 143
Bandung
Tel : (022) 730 5703
Fax : (022) 730 5701
Riau
Jl. RE Martadinata No. 134
Bandung
Tel : (022) 424 1852
Fax : (022) 424 1855
Sukajadi
Jl. Sukajadi No. 184
Bandung
Tel : (022) 203 4412
Fax : (022) 203 8061
Cirebon
Cirebon
Jl. Siliwangi No. 110
Cirebon
Tel : (0231) 206 981
Fax : (0231) 208 036
Telex : 28507 nagacb ia
Plered
Jl. Raya Panembahan No. 40,
Kec. Weru-Plered
Cirebon
Tel : (0231) 323 500, 323 600
Fax : (0231) 323 400
Ahmad Yani
Jl. A Yani Blok A8 No. 15
Bekasi
Tel : (021) 8885 2401 - 3
Fax : (021) 8885 2386
Samsung Elektronik Indonesia
Jl. Jababeka Raya
Blok F 29-33
Cikarang
Bekasi
Tel : (021) 8983 7114
Fax : (021) 893 4273
Lippo Cikarang
Ruko Menteng, Blok C No. 1
Jl. MH Thamrin, Lippo Cikarang
Bekasi
Tel : (021) 8990 2676
Fax : (021) 8990 2668
Bogor
Depok
Pajajaran
Jl. Pajajaran No.33
Bogor
Tel : (0251) 313 456
Fax : (0251) 320 845
ITB
Jl. Ganesha No. 10, Kampus ITB
Bandung
Tel : (022) 253 4152, 253 4149
Fax : (022) 253 4154
Bogor Indah Plaza
Jl. Raya Baru
Kedung Badak
Bogor
Tel : (0251) 351 804, 351 807
Fax : (0251) 351 812
Univ. Bandung Raya (UNBAR)
Jl. Ph Hasan Mustopha No. 25
Bandung
Tel : (022) 710 3912
Fax : (022) 710 3912
Surya Kencana
Jl. Surya Kencana No. 285
Bogor
Tel : (0251) 344 111, 330 555
Fax : (0251) 352 666
Pasir Koja
Jl. Terusan Pasir Koja No. 24/193A
Bandung
Tel : (022) 721 5708
Fax : (022) 721 5708
Citra Gran Cibubur
Citra Gran Cibubur Blok R1/06
Bogor
Tel : (021) 8459 8592 - 4
Fax : (021) 8459 8616
Cimahi
Jl. Raya Cibabat No. 310, Cimahi,
Bandung
Tel : (022) 663 4801, 663 4802
Fax : (022) 663 4804
Bekasi
Jl. Margonda Raya 192
Depok
Tel : (021) 7721 2080, 7721 2082
Fax : (021) 7721 2085
Cinere
Jl. Cinere Raya Blok A No. 12A & 14
Cinere, Depok
Tel : (021) 753 3977, 753 3980
Fax : (021) 753 3979
Tasikmalaya
Jl. Sutisna Senjaya No. 77
Tasikmalaya
Tel : (0265) 323 100
Fax : (0265) 324 714
BANTEN
Cilegon
Wisma Permata (Krakatau Steel)
Jl. KH Yasin Beji No. 2
Simpang Tiga
Cilegon
Tel : (0254) 383 550
Fax : (0254) 383 551
xx
< Index >
Tangerang
Tangerang
Jl. Daan Mogot No. 58
Tangerang 15111
Tel : (021) 552 2830
Fax : (021) 552 1064
Bintaro
Jl. Cut Mutia II
Bintaro Jaya Sektor VII
Tangerang
Tel : (021) 745 0539, 745 2223
Fax : (021) 745 2024
BSD Serpong
Bumi Serpong Damai
Sektor IV Ext. Blok RE No. 51
Tangerang
Tel : (021) 537 9280
Fax : (021) 537 9240
Pamulang
Pamulang Permai I
Blok SH 18 No. 10
Pamulang
Tangerang
Tel : (021) 742 0066, 742 0480
Fax : (021) 742 0056
LG Electronic
Jl. Tabri, Desa Cirarab, Bitung
Tangerang
Tel : (021) 597 9745-6
Fax : (021) 597 9747
Cengkareng
Gedung JPT Cargo Area
Bandar Udara Internasional
Soekarno Hatta
Cengkareng
Tangerang
Tel : (021) 5591 5074
Fax : (021) 5591 5075
A .Yani
Jl. A. Yani No.136 A
Semarang
Tel : (024) 831 9715
Fax : (024) 831 0892
Banyumanik
Mal Harmoni, Jl. Sukun Raya No.68
Blok A-5 Banyumanik
Semarang
Tel : (024) 747 8766
Fax : (024) 747 8770
Majapahit
Jl. Majapahit No. 218C
Semarang
Tel : (024) 673 3216
Fax : (024) 673 3122
Pelindo
PT Pelindo III
Jl. Coaster No. 10, Tanjung Mas
Semarang
Tel : (024) 357 4012
Fax : (024) 357 4012
Magelang
Magelang
Jl. Tidar No. 16
Magelang
Tel : (0293) 364 391, 364 160
Fax : (0293) 364 121
Telex : 22252 nagamg ia
Temanggung
Temanggung
Jl. Jend. Sudirman No. 45
Temanggung
Tel : (0293) 491 2113
Fax : (0293) 491 2113
Klaten
Klaten
Jl. Pemuda No. 234
Klaten
Tel : (0272) 324 968, 327 908
Fax : (0272) 327 907
D.I. Yogyakarta
Solo
Slamet Riyadi
Jl. Slamet Riyadi No. 8
Solo
Tel : (0271) 647 955
Fax : (0271) 647 391
Manahan
Jl. L.U. Adisutjipto No. 28,
Manahan
Solo
Tel : (0271) 712 555
Fax : (0271) 711 565
Pasar Legi
Jl. S. Parman No. 79
Solo
Tel : (0271) 642 370-1
Sudirman
Jl. Jend. Sudirman No. 13
Yogyakarta
Tel : (0274) 565 338
Fax : (0274) 565 095
Katamso
Jl. Brigjen Katamso No. 118
Yogyakarta
Tel : (0274) 373 800, 375 160
Fax : (0274) 410 065
Cik Ditiro
Jl. Cik Ditiro No. 7
Yogyakarta
Tel : (0274) 563 230
Fax : (0271) 584 440
Telex : 25113 cikbn ia
JAWA TENGAH
Kudus
Semarang
Pemuda
Jl. Pemuda No. 21B
Semarang
Tel : (024) 351 5240
Fax : (024) 354 2421
Telex : 22289 nagasm ia
22129 nagasm ia
Kudus
Jl. A. Yani No.36
Kudus
Tel : (0291) 432 323-5
Fax : (0291) 432 326
Telex : 223356 nagakd ia
Banyuraden
Ruko Banyuraden No. 7
Jl. Godean Km. 5,5
Yogyakarta
Tel : (0274) 621 779
Fax : (0274) 621 779
xxi 1
< Index >
Gejayan
Jl. Gejayan No. 26A
Yogyakarta
Tel : (0274) 557 620
Fax : (0274) 557 621
Perak
Jl. Perak Barat No. 145
Surabaya
Tel : (031) 357 7880, 357 7884
Fax : (031) 357 7885
JAWA TIMUR
Pertokoan Manyar Mega Indah
Jl. Ngagel Jaya Selatan G-3
Surabaya
Tel : (031) 502 9782, 503 0283
Fax : (031) 503 0281
Surabaya
Darmo
Jl. Raya Darmo No. 26
Surabaya
Tel : (031) 568 3060, 568 3013
Fax : (031) 567 4354
Telex : 33243 nagada ia
Rungkut
Jl. Rungkut Madya No. 57
Surabaya
Tel : (031) 870 4648, 871 1079
Fax : (031) 871 1120
Satelite
May. Jen. Darmo Park I Blok V/2,
Sungkono
Surabaya
Tel : (031) 567 8200, 566 9501
Fax : (031) 561 2951
PETRA
Jl. Siwalankerto, Kampus UK Petra
Surabaya
Tel : (031) 843 9040, 849 4830, 849
4831
Kota
Jl. Stasiun Kota No. 60 A-B
Surabaya
Tel : (031) 354 2081, 354 2085
Fax : (031) 354 1591
Kertajaya
Jl. Raya Kertajaya No. 133–134A
Surabaya
Tel : (031) 504 9086, 504 9072
Fax : (031) 594 9087
Husada
Jl. Dharmahusada No. 142
Surabaya
Tel : (031) 594 9468, 594 9449
Fax : (031) 594 9480
Mulyosari
Jl. Raya Mulyosari No. 166
Surabaya
Tel : (031) 593 4815, 594 1826, 594
7598
Fax : (031) 594 5092
Tunjungan
Jl. Tunjungan No. 47
Surabaya
Tel : (031) 534 3537, 534 3539
Fax : (031) 531 5430
Telex : 32299 nagasb ia
Sudirman
Jl. P. Sudirman No. 59-61
Surabaya
Tel : (031) 532 0050, 532 0025
Fax : (031) 532 5510, 532 5310
Telex : 34200 nagaps ia
34211 nagaps ia
Andayani
Jl. Jemur Andayani No. 53-A
Surabaya
Tel : (031) 843 8093, 843 2125
Fax : (031) 843 4669
Gedung Graha Pena
Jl. A. Yani No. 88
Surabaya
Tel : (031) 829 9371-2
STIE Perbanas
Jl. Nginden Semolo No. 47
Surabaya
Tel : (031) 599 7831, 592 4759
Kampus UNAIR
Jl. Prof. Moestopo No. 47
Surabaya
Tel : (031) 504 2647, 504 4646, 501
7320
Pasar Atum
Pusat Perbelanjaan Pasar Atum
Jl. Bunguran No. 45,
Surabaya
Telp : (031) 357 3672
Fax : (031) 357 3743
MALANG
Malang
Jl. Basuki Rahmat No. 26-28
Malang
Tel : (0341) 363 100
Fax : (0341) 327 616
Telex : 31475 nagami ia
ITN
Jl. Bendungan Sigura-gura No. 2
Malang
Tel : (0341) 577 700
Galunggung
Jl. Galunggung No. 58
Malang
Tel : (0341) 581 505
Fax : (0341) 581 506
A. Yani
Jl. A. Yani No. 18-E
Malang
Tel : (0341) 411 891
Fax : (0341) 411 890
UNIBRAW
Fakultas Ekonomi
Universitas Brawijaya
Malang
Tel : (0341) 586 011-2
Fax : (0341) 586 011
RSSA
Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar (RSSA)
Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 2
Malang
Tel : (0341) 359 960
Fax : (0341) 359 960
Soekarno Hatta
Ruko Soekarno Hatta
Jl. Soekarno Hatta No. 2-2A
Malang
Tel : (0341) 404 411
Fax : (0341) 404 410
xxii
< Index >
Sidoarjo
Sidoarjo
Jl. A. Yani No. 15-A
Sidoarjo
Tel : (031) 896 1157, 896 1159
Fax : (031) 896 1327
Gateway Waru
Ruko Gateway B-9 Sawotratap
Jl. Suparman Waru
Sidoarjo 61256
Tel : (031) 854 2908
Fax : (031) 855 4102
Gresik
Gresik
Jl. Dr. Sutomo No. 32
Gresik
Tel : (031) 398 2103, 398 3995, 398
2114
Fax : (031) 398 2605
Jember
Jl. Gajah Mada No. 74
Jember
Tel : (0331) 487 311
Fax : (0331) 484 264
Kediri
Kediri
Jl. Dipenogoro No. 16
Kediri
Tel : (0354) 683 995, 671 777
Fax : (0354) 671 778
BALI
Sriwijaya
Komplek Pertokoan Sriwijaya, A-8
Kuta
Tel : (0361) 765 175
Fax : (0361) 759 749
Jimbaran
Jl. Kembar Kampus Unud No. 1
Jimbaran Badung
Tel : (0361) 742 1658
Fax : (0361) 704 271
Gianyar
Ubud
Jl. Wanara Wana No. 9A (Monkey Forest)
Ubud
Tel : (0361) 972 339
Fax : (0361) 972 340
PAPUA
Mimika
Kuala Kencana
Suite 103, Kuala Kencana Center
Timika, Papua
Tel : (0901) 301 234
Fax : (0901) 301 233
Tembaga Pura I
Single Shoping, Mile Post 68
Tembagapura, Papua
Tel : (0901) 351 234, 404 011
Fax : (0901) 351 233
Tembaga Pura II
Family Shoping Center, Mile 68
Tembagapura, Papua
Tel : (0901) 352 333
Fax : (0901) 352 352
Badung
Denpasar
Jl. Melati No. 29
Denpasar
Tel : (0361) 232 929
Fax : (0361) 263 510
Telex : 35633 nagabl ia
Gatot Subroto
Jl. Gatot Subroto No. 777X
Denpasar
Tel : (0361) 428 585
Fax : (0361) 415 844
Ridge Camp
Mile Post 72 Ridge Camp
Tembagapura Papua
Yos Sudarso
Jl. Yos Sudarso No. 19A
Timika Irian Jaya
Tel : (0901) 323 684-6, 8
Fax : (0901) 323 684
SUMATRA UTARA
Medan
Bukit Barisan
Jl. Pos No. 7 (d/h. Bukit Barisan)
Medan 20111
Tel : (061) 415 5445, 451 2256
Fax : (061) 453 0142
Telex : 51662 mdnbn ia
52157 mdnbn ia
Gajah Mada
Jl. Gajah Mada No. 11
Medan 20153
Tel : (061) 415 1100
Fax : (061) 452 4664
Telex : 51662 mdnbn ia
52157 mdnbn ia
Thamrin Plaza
Jl. Thamrin No. 75-R
Medan
Tel : (061) 735 1135
Fax : (061) 735 7232
Juanda
Jl. Ir. H Juanda No. 14
Medan
Tel : (061) 452 8534, 452 8550
Fax : (061) 452 8551
Kawasan Industri Medan
Jl. Sumatera No. 7
Medan
Tel : (061) 684 0080
Fax : (061) 685 0090
Medan Mall
Jl. Pusat Pasar No. 10A
Medan
Tel : (061) 452 8877
Fax : (061) 452 4244
LAMPUNG
Lampung
Jl. Laks. Malahayati No. 34-40
Lampung
Tel : (0721) 489 630-1, 485 773
Fax : (0721) 483 296
xxiii 1
< Index >
RIAU
SULAWESI SELATAN
D.I. YOGYAKARTA
Batam
Makassar
Jl. Laksamana Bintan,
Komp. Executive Center
Blok I No. 1 ABC, Sei Panas
Batam
Tel : (0778) 426 777
Fax : (0778) 454 373
Makassar
Jl. Ahmad Yani No. 3
Makassar
Tel : (0411) 318 718, 310 741-2
Fax : (0411) 317 049
Cabang Sudirman
Jl. Jend. Sudirman No. 13
Yogyakarta
Tel : (0274) 565 338
Fax : (0274) 565 095
JAWA TENGAH
Panakkukang
Jl. Raya Boulevard Ruko Rubby No. 2
Panakkukan
Makassar
Tel : (0411) 456 284-5
Fax : (0411) 456 286
Semarang
PEKANBARU
SULAWESI UTARA
JAWA TIMUR
Pekanbaru
Manado
Surabaya
Jl. Jend. Sudirman Bo. 255 CD
Pekanbaru
Tel : (0761) 298 68, 295 65
Fax : (0761) 298 38
Manado
Jl. Sam Ratulangi No. 20
Manado
Tel : (0431) 863 100, 844 008
Fax : (0431) 860 400
Cabang Kertajaya
Jl. Kertajaya No. 133-134A
Surabaya 60282
Tel : (031) 501 2931-2
Fax : (031) 503 9447
BANK NIAGA CARD CENTRE
Malang
Jakarta
Cabang Basuki Rahmat
Jl. Basuki Rahmat No. 26-28
Malang 65111
Tel : (0341) 363 100
Fax : (0341) 327 616
Nagoya
Komplek Nagoya Business Center
Blok 6/26
Batam
Tel : (0778) 432 832, 432 834
Fax : (0778) 432 835
Duri
Jl. Hangtuah No. 410, Duri
Pekanbaru
Tel : (0765) 594 760, 591 643
Fax : (0765) 594 750
Nangka
Jl. Tuanku Tambusai
(d/h Nangka)
Komplek Taman Mella Blok B No. 7
Pekanbaru
Tel : (0761) 572 028
Fax : (0761) 572 023
KALIMANTAN TIMUR
Balikpapan
Balikpapan
Kompleks Ruko Bandar Balikpapan
Blok C-12A & 14
Jl. Jend. Sudirman, Klandasan Ulu
Balikpapan
Tel : (0542) 739 065-7
Fax : (0542) 739 069
Kantor Pusat
Bank Niaga Gajah Mada Lt. 2
Jl. Gajah Mada No. 18
Jakarta Pusat 10130
Tel : (021) 6385 7707
Fax : (021) 6385 7610
Cabang Ahmad Yani
Jl. A. Yani No. 136A
Semarang 50241
Tel : (024) 831 9715
Fax : (024) 831 0892
SUMATERA UTARA
Medan
Cabang Falatehan
Jl. Falatehan I/27 Lt. 3
Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
Tel : (021) 724 8269, 270 0555
Fax : (021) 270 2829
Cabang Juanda
Jl. Ir. H. Juanda No. 14
Medan 20152
Tel : (061) 457 3662, 457 4384
Fax : (061) 452 8551
JAWA BARAT
PEKAN BARU
Bandung
Pekan Baru
Cabang Dago
Jl. Ir. H. Juanda No. 46
Bandung 40115
Tel : (022) 423 2311
Fax : (022) 423 1967
Cabang Sudirman
Jl. Jend. Sudirman No. 255 CD
Pekan Baru 28111
Tel : (0761) 295 65
Fax : (0761) 298 68
xxiv
< Index >
PAPUA
Timika
Cabang Kuala Kencana
Suite 103 – Kuala Kencana Center
Timika
Tel : (0901) 301 833
Fax : (0901) 301 233
BALI
Denpasar
Cabang Melati
Jl. Melati No. 29
Denpasar 80233
Tel : (0361) 232 929
Fax : (0361) 263 510
ANAK PERUSAHAAN
PT. BANK NIAGA Tbk
PT NIAGA ASET MANAJEMEN
(Bank Niaga cabang Kemang)
Jl. Kemang Raya No.3
Jakarta 12730
Tel : (021) 719 9363
Fax : (021) 719 9361 / 719 9369
NIAGA REMITTANCE Ltd.
Causeway Bay, Flat 1803,
18/Floor, Causeway Bay
Commercial Building 1-13 Sugar Street
Causeway Bay, Hong Kong
Tel : (1-852) 2526 0088
Fax : (1-852) 2577 0891
PT ASURANSI CIGNA
Menara Kadin Indonesia - Lantai 6
Jl. HR Rasuna Said Blok X-5 Kav. 02-03
Jakarta Selatan
Tel : (021) 5299 6098, 5299 6000
Fax : (021) 5299 6001
PT. CIMB NIAGA SECURITIES
Graha Niaga, Lantai 12
Jl. Jend. Sudirman Kav. 58
Jakarta 12190
Tel : (021) 250 5717
Fax : (021) 250 5708
PT. NIAGA INTERNATIONAL FACTORS
Gedung Bank Niaga - Lantai 3
Jl. Gajah Mada No. 18
Jakarta 10130
Tel : (021) 631 5458
Fax : (021) 631 5560
NIAGA FINANCE CO. LTD
Room 3916-3918, Jardine House
1 Connaught Place Central
Hong Kong
Tel : (1-852) 2526 0942
Fax : (1-852) 2810 4831
Telex : 72477 ALFRD HX
PT SASEKA GELORA FINANCE
Graha TNT, Lantai 2
Jl. Dr. Saharjo No. 107
Jakarta 12810
Tel : (021) 8379 2288
Fax : (021) 830 1740
xxv 1
< Index >
Informasi Tambahan
Additional Information
Bursa Efek
Stock Exchange
Saham PT. Bank Niaga Tbk (kode BNGA) dicatat dan
diperdagangkan pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa
Efek Surabaya (BES).
The common stock of PT. Bank Niaga Tbk (trading symbol
BNGA) is listed on the Jakarta Stock Exchange (JSX) and
Surabaya Stock Exchange (SSX).
Akuntan Publik
Independent Public Accountants
Drs. Hadi Sutanto & Rekan
Gedung PricewaterhouseCoopers
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-3
Jakarta 12920
Tel
: (62-21) 521 2901-06
Fax : (62-21) 521 2911-12
Drs. Hadi Sutanto & Partners
Gedung PricewaterhouseCoopers
Jl. H.R. Rasuna Said, Kav C-3,
Jakarta 12920
Phone : (62-21) 521 2901-06
Fax
: (62-21) 521 2911-12
Biro Administrasi Efek
Transfer Agent & Registrar
PT. Sirca Datapro Perdana
Wisma Sirca, Jl. Johar No. 18, Menteng, Jakarta Pusat
Phone : (62-21) 390 5920, 314 0032, 390 0645
Fax
: (62-21) 390 0652, 314 0185
PT. Sirca Datapro Perdana
Wisma Sirca, Jl. Johar No. 18, Menteng, Jakarta Pusat
: (62-21) 390 5920, 314 0032, 390 0645
Fax
: (62-21) 390 0652, 314 0185
xxvi
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Annual General Meeting of Shareholders
Akan diadakan pada hari Kamis 8 April 2004.
Pukul : 10.00 WIB s/d selesai
Bertempat di Hotel Mulia - Ballroom 3, Ground Level.
Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta 10270
Will take place on Thursday April 8th, 2004.
At : 10.00 AM
At Hotel Mulia - Ballroom 3, Ground Level.
Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta 10270
Agenda RUPST adalah sebagai berikut :
Agenda of the AGM is as follows :
1. Persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan dan
pengesahan perhitungan Tahunan Perseroan untuk
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2003.
2. Penetapan Penggunaan Laba Perseroan untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003.
3. Penunjukan Akuntan Publik Perseroan untuk tahun buku
2004 dan penetapan Honorarium serta persyaratan lain
berkenaan dengan penunjukan tersebut.
4. Pengangkatan anggota Komisaris dan Direksi Perseroan
5. Penetapan besarnya gaji / honorarium dan tunjangan
lain bagi anggota Komisaris dan Direksi Perseroan.
6. Pemberian persetujuan atas pengalihan dan / atau
penjaminan sebagian besar aset Perseroan dalam tahun
buku 2004.
7. Persetujuan atas perubahan anggaran dasar Perseroan.
1. Approval on the Company’s Annual Report and
Ratification of the Company’s Financial Statements for
the year ended December 31st , 2003.
2. Appropriation of the Company’s profit or loss for the
financial year ended December 31st, 2003
3. Appointment of a registered Public Accountant for the
financial year 2004 and determination of his/her
honorarium and other requirement related to the
4. Appointment of members of Board of Commissioners
and Board of Directors.
5. Determination of salary/honorarium and allowances of
the members of the Company’s Board of Commissioners
and Board of Directors.
6. Approval to transfer, dispose or encumber the majority
of the Company’s assets for the financial year 2004.
7. Approval to amendments to the Articles of Association.
< Index >
Surat Pernyataan Komisaris
Commissioner Statement
Yang bertandatangan di bawah ini telah membaca dan memeriksa dengan seksama serta menyetujui isi dari Naskah
Laporan Tahunan Perseroan tahun 2003 terlampir, yang didalamnya juga memuat Laporan Keuangan Perseroan untuk
tahun buku 2003.
The Undersigned has read and duly examined and approved the Annual Report of the Company for the year 2003 which
include the Financial Statement of the year 2003.
Yang bertandatangan,
The Undersigned,
Dr. Rozali bin Mohamed Ali
Presiden Komisaris
President commissioner
Gunarni Soeworo
Sigid Moerkardjono
Wakil Presiden Komisaris
Vice President Commissioner
Komisaris
Commissioner
Datuk Hamzah bin Bakar
Encik Mohd Salleh bin Mahmud
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Dato’ Halim bin Muhamat
Ananda Barata*
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Mohammad Syahrial**
Komisaris
Commissioner
* Untuk periode 17 Desember 2003 sampai dengan RUPST 2004
The Period December 17th, 2003 until AGM 2004
** Untuk periode 1 Januari - 21 Oktober 2003
Period January 1st - October 21st, 2003
xxvii
< Index >
Surat Pernyataan Direksi
Director Statement
Yang bertandatangan di bawah ini telah membaca dan memeriksa dengan seksama serta menyetujui isi dari Naskah
Laporan Tahunan Perseroan tahun 2003 terlampir, yang didalamnya juga memuat Laporan Keuangan Perseroan untuk
tahun buku 2003.
The Undersigned has read and duly examined and approved the Annual Report of the Company for the year 2003 which
include the Financial Statement of the year 2003.
Yang bertandatangan,
The Undersigned,
Peter B. Stok
Presiden Direktur
President Director
Hashemi Albakri
Andi Mohammad Hatta
Wakil Presiden Direktur
Vice President Director
Direktur
Director
Tay Un Soo
C. Heru Budiargo
Direktur
Director
Direktur
Director
Daniel James Rompas
V. Catherinawati Hadiman
Direktur
Director
Direktur
Director
xxviii
< Index >
Laporan Tahunan dan Informasi lain tentang Bank Niaga dapat diperoleh di:
Annual Reports and other information can be obtained from:
Sekretaris Perusahaan
Corporate Affairs (serving concurrently as a Corporate Secretary)
Graha Niaga
Jl. Jend. Sudirman Kav. 58 - 5th Floor
Jakarta 12190
Tel
: (021) 250 5151, 250 5252, 250 5353 ext. 5901
Fax : (021) 250 5205
e-mail : [email protected]
http : www.bankniaga.com
< Index >
Download