Laporan Kajian Fiskal Semester I TA.2013 Rasio keseimbangan primer, rasio ini mencerminkan indikasi likuiditas. Semakin besar surplus kesimbangan primer, maka semakin baik kemampuan untuk membiayai defisit. Tabel VI.20 Rasio Keseimbangan Primer Daerah Sulsel PEMBIAYAAN Defisit APBN-P TA 2009 mencapai Rp88,62 triliun atau sekitar 1,58 persen dari PDB lebih rendah dari target defisit anggaran dalam APBN-P sebesar Rp129,84 triliun. Kinerja tersebut sejalan dengan dinamika kondisi ekonomi makro yang positif dan dampak kebijakan fiskal yang dilakukan Pemerintah. Di samping itu secara spesifik, kebijakan defisit anggaran tahun 2009 diarahkan dalam rangka konsolidasi fiskal dengan mempertahankan penurunan adanya defisit stimulus bagi sejalan dengan perekonomian. upaya-upaya Kebijakan meningkatkan penerimaan negara, reformulasi dana perimbangan yang adil dengan tujuan membagi beban antara pemerintah pusat dan daerah serta upaya penurunan belanja subsidi. 1,58 1,26 0,87 % 1,80 1,60 1,40 1,20 1,00 0,80 0,60 0,40 0,20 0,00 0,52 0,08 2005 2006 2007 2008 2009 Sumber: Laporan Realisasi Anggaran-Kementerian Keuangan & BPS Grafik VI.61 Tren Rasio Defisit Terhadap PDB 2005 - 2009 Keseimbangan primer yang merupakan selisih dari pendapatan termasuk hibah dengan pengeluaran yang tidak memiliki komponen bunga (pinjaman neto) tahun 2009 sebesar Rp5,16 triliun. Realisasi keseimbangan primer yang menurun dibandingkan tahun 2008 sebesar 144