GENETIK TANAMAN MENYERBUK SILANG : JAGUNG GENETIK JAGUNG Karakteristik Tanaman Jagung • • • • Populasi Genotipe Individu Genotipe Gamet Progeni Individu (Efek) Inbreeding : : : : : Heterogen Heterozigot Berlainan Tdk seragam & Heterozigot Ada TANAMAN JAGUNG Genetik : dalam populasi alami terdapat individu-individu yang secara genetik heterozigot untuk kebanyakan lokus. Genotipe: berbeda diantara individu, sehingga keragaman genetik dalam populasi sangat besar. Fenotipe : sama / hampir sama sehingga populasi itu memperlihatkan ciri varietas tertentu. Keragaman genetik dapat dipertahankan dari generasi ke generasi seterusnya, karena adanya kawin acak, sehingga frekuensi gen maupun frekuensi genotipe dapat tetap sama pada generasi turunannya Menurut Hukum Hardy-Weinberg: Frekuensi gen dan Frekuensi genotipe akan konstan dari generasi ke generasi pada suatu populasi kawin acak apabila tidak terjadi seleksi, mutasi & migrasi. Contoh : Mempertahankan keseimbangn genetik varietas jagung bersari bebas (OPV) (Mempertahankan kemurnian varietas OPV) Contoh : Mempertahankan keseimbangn genetik varietas jagung bersari bebas (OPV) atau Mempertahankan kemurnian varietas OPV Var Jagung bersari bersari bebas (OPV) : disebut mencapai keseimbangan genetik (keseimbangan H-W) apabila varietas tsb dari generasi ke generasi selanjutnya menghasilkn frekuensi gen & genotipe yang sama Suatu OPV yang sudah dilepas (direlease) dianggap sudah mencapai keseimbangan genetik. Keseimbangan tidak akan berubah jika: a. Jumlah tanaman > 300 b. Perkawinan acak c. Tidak ada seleksi d. Tidak ada migrasi, persilangan dg var lain. e. Tidak ada mutasi Pemuliaan Tanaman Menyerbuk Silang : Maka programnya adalah merubah frekuensi gen ke arah peningkatan frekuensi gen yang dikehendaki. Perubahan ini melalui seleksi. biasanya dilakukan Seleksi bertujuan untuk menciptakan populasi dengan fekuensi gen yang baru dan unik. Program pemuliaan tanaman ditentukan oleh populasi asal dan metode seleksi. Dasar : Populasi asal harus memiliki keragaman dan terdapat gen yang diinginkan. Populasi dasar dapat berasal dari varietas lokal atau populasi yang dibentuk oleh pemulia. Seleksi diarahkan untuk meningkatkan frekuensi gen yang diinginkan tadi. Varietas yang dibentuk pada tanaman menyerbuk silang umumnya adalah varietas hibrida dan varietas bersari bebas (OPV). . PEMBENTUKAN POPULASI DASAR Tujuan pembentukan populasi ini adalah untuk meningkatkan keragaman karakter yang mempunyai arti ekonomi penting dan mempertahankan keseragaman sifat lainnya. Misalnya : pemuliaan untuk peningkatan produksi, maka sifat produksi harus beragam pada populasi dasar, sedangkan karakter lain (kualitas) relatif seragam. Cara-2 pembentukan populasi dasar al : 1. Persilangan hanya antar populasi terpilih, yg berbeda untuk sifat yang akan dimuliakan, sedang sifat lainnya sama atau hampir sama. 2. Persilangan antar individu tanaman dalam populasi yang mempunyai fenotipe sama untuk sifat tidak penting. 3. Peningkatan populasi yang sifat tidak pentingnya berbeda sebelum memulai pembentukan populasi dasar. (Contoh : pada Jagung, Subandi 1999) Setelah melakukan persilangan tsb, diperlukan satu generasi kawin acak untuk kombinasikombinasi baru. Jika lebih dari satu generasi kawin acak sebelum dimulai seleksi merupakan langkah sia-sia, karena keragamannya akan tetap sama. Prosedur dalam seleksi tanaman menyerbuk silang berdasarkan pada empat hal yakni : 1. Dasar seleksi pada populasi asal. Seleksi dapat berdasarkan perbedaan fenotipe individu tanaman atau perbedaan genotipe melalui uji keturunan. 2. Pengendalian persilangan pada generasi awal. Dapat dibedakan atas : diketahui atau tidak diketahui tetuanya. 3. Tipe aksi gen (gene action). Seleksi dapat diarahkan untuk daya gabung umum (general combining ability), daya gabung khusus (specific combining ability) atau kedua-duanya. 4. Tipe varietas yang akan diciptakan dari hasil seleksi. Apabila dilakukan seleksi galur maka sasarannya terutama untuk merakit varietas hibrida atau varietas sintetik. Tabel 1. Klasifikasi Seleksi Terarah Tanaman Jagung Dasar seleksi Fenotipe individu tanaman Uji keturunan / progeni Pengendalian penyerbukan Salah satu atau tidak diketahui tetuanya Tipe Uji Progeni Prosedur / Seleksi Tidak ada Bersari bebas Diketahui tetua jantan Diketahui tetua jantan dan betina Tidak ada Seleksi massa Seleksi tongkol ke baris (Ear to row) Seleksi berulang fenotipe Seleksi berulang untuk daya gabung umum Daya gabung umum (DGU) Daya gabung khusus (DGK) DGU dan DGK Evaluasi terhadap Salah satu atau tidak diketahui tanaman atau tetuanya galur Silang banyak (poly cross) Seleksi berulang untuk daya gabung khusus Seleksi berulang resiprok Seleksi silang banyak TERIMA KASIH