BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR ........... TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN Menimbang : Bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal …. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor ….. Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Madiun yang diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Madiun tanggal …. Nomor …. Tahun 2016 Seri …, perlu mengatur Kedudukan, Susunan Organisasi, uraian tugas dan fungsi serta Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Madiun dalam Peraturan Bupati. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Undangundang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2730); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121); Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pelaksanaan Koordinasi, Pengawasan, dan Pembinaan Teknis terhadap Kepolisian Khusus, Penyidik Pegawai Negeri Sipil, dan Bentukbentuk Pengamanan Swakarsa; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114); Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota; Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Polisi Pamong Praja; Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2011 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja; Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2011 tentang Standar Operasional Prosedur Satuan Polisi Pamong Praja; Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Penetapan Jumlah Polisi Pamong Praja; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 tentang Pedoman Pakaian Dinas, Perlengkapan dan Peralatan Operasional Satuan Polisi Pamong Praja; 16. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja dan Angka Kreditnya; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Masyarakat; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 7 Tahun 2011 tentang Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Madiun; 19. Peraturan Bupati Madiun Nomor 32 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja. Menetapkan : MEMUTUSKAN PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MADIUN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Kabupaten adalah Kabupaten Madiun; 2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Madiun; 3. Bupati adalah Bupati Madiun; 4. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Kabupaten Madiun; 5. Peraturan Bupati adalah Peraturan Bupati Madiun; 6. Keputusan Bupati adalah Keputusan Bupati Madiun; 7. Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut PPNS adalah Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Kabupaten yang diberi wewenang khusus oleh Undang-undang untuk melakukan penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati; 8. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok jabatan non struktural keterampilan sesuai yang dengan keahlian, penetapannya profesi, dilakukan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan; 9. Satuan Polisi Pamong Praja, yang selanjutnya disingkat Satpol PP, adalah bagian perangkat daerah dalam penegakan Peraturan Daerah dan penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum; 10. Polisi Pamong Praja adalah anggota Satpol PP sebagai aparat pemerintah dalam penegakan Peraturan Daerah dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat; 11. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja adalah Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Madiun; 12. Sekretaris adalah Sekretaris pada Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Madiun; 13. Bidang adalah Bidang pada Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Madiun; 14. Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat adalah suatu keadaan dinamis yang memungkinkan Pemerintah, Pemerintah Daerah dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan tenteram, tertib dan teratur; 15. Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur dalam undang-undang; 16. Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya; 17. Penindakan adalah setiap tindakan hukum yang dilakukan oleh Penyidik/Penyidik Pembantu terhadap orang atau barang yang ada hubungannya dengan tindak pidana yang terjadi; 18. Peraturan pelaksanaan Peraturan Daerah adalah dokumen-dokumen yang sah yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang. (1) (2) (3) (4) (1) BAB II KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 Satuan Polisi Pamong Praja, yang selanjutnya disingkat Satpol PP, adalah bagian perangkat daerah dalam penegakan Peraturan Daerah dan penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum; Satuan Polisi Pamong Praja dipimpin oleh kepala satuan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati; Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas menegakkan Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah, dan Keputusan Kepala Daerah dan menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan program dan pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah dan Keputusan Kepala Daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, serta perlindungan masyarakat; b. pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah dan Keputusan Kepala Daerah; c. pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat di Kabupaten Madiun; d. pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat; e. pelaksanaan kebijakan penanggulangan kebakaran; f. pelaksanaan koordinasi penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah, dan Keputusan Kepala Daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Madiun, dan/atau aparatur lainnya; g. pengawasan dan pengendalian di bidang ketenteraman dan ketertiban umum, penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah, dan Keputusan Kepala Daerah; h. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hukum agar mematuhi dan menaati Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah, dan Keputusan Kepala Daerah; i. pelaksanaan pengembangan kemampuan organisasi meliputi pembinaan personil, administrasi umum, ketatalaksanaan, sarana dan prasarana kerja Satuan Polisi Pamong Praja; j. pelaksanaan pelaporan dan evaluasi; k. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 3 Susunan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja terdiri atas: a. Kepala Satuan. b. Sekretariat, membawahi: 1. Sub Bagian Umum dan kepegawaian; 2. Sub Bagian Program dan Laporan dan Keuangan. (2) (3) (4) (5) c. Bidang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat, membawahi: 1. Seksi Operasional dan Pengendalian; 2. Seksi Perlindungan Masyarakat; 3. Seksi Pemadam Kebakaran. d. Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah, membawahi: 1. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan; 2. Seksi Penyidikan dan Penindakan; 3. Seksi Sumber Daya Aparatur. e. Kelompok Jabatan Fungsional. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan; Masing-masing Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja; Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris; Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. BAB III URAIAN TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pasal 4 (1) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang penyelenggaraan ketertiban umum, ketentraman masyarakat, dan perlindungan masyarakat dan penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati dan penanggulangan kebakaran; (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai fungsi: a. penyusunan program dan pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, serta perlindungan masyarakat; b. pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati; c. pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat di Kabupaten Madiun; d. pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat; e. pelaksanaan kebijakan penanggulangan kebakaran; f. pelaksanaan koordinasi penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, dan Keputusan Bupati, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Madiun, dan/atau aparatur lainnya; g. pengawasan dan pengendalian di bidang ketenteraman dan ketertiban umum, penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, dan Keputusan Bupati; h. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hukum agar mematuhi dan menaati Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, dan Keputusan Bupati; i. pelaksanaan pengembangan kemampuan organisasi meliputi pembinaan personil, administrasi umum, ketatalaksanaan, sarana dan prasarana kerja Satuan Polisi Pamong Praja; j. pelaksanaan pelaporan dan evaluasi; j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya. Sekretariat Pasal 5 (1) Sekretaris mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program dan keuangan; (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris, mempunyai fungsi: a. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum; b. pengelolaan administrasi kepegawaian; c. pengelolaan administrasi keuangan; d. pengelolaan administrasi perlengkapan; e. pengelolaan urusan rumah tangga; f. pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan perundang-undangan; g. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Bidang; h. pengelolaan kearsipan dinas; i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja. Pasal 5 (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas : a. melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat-surat, penggandaan naskah-naskah dinas, kearsipan dinas; b. menyelenggarakan urusan rumah tangga dan keprotokolan; c. melaksanakan tugas di bidang hubungan masyarakat; d. mempersiapkan seluruh rencana kebutuhan kepegawaian mulai penempatan formasi, pengusulan dalam jabatan, usulan pensiun, peninjauan masa kerja, pemberian penghargaan, kenaikan pangkat, DP-3, DUK, Sumpah / Janji Pegawai, Gaji Berkala, kesejahteraan, mutasi dan pemberhentian pegawai, diklat, ujian dinas, izin belajar, pembinaan kepegawaian dan disiplin pegawai, menyusun standar kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional dan menyelenggarakan tata usaha kepegawaian lainnya. e. melakukan penyusunan kebutuhan perlengkapan, pengadaan dan perawatan peralatan kantor, pengamanan, usulan penghapusan aset serta menyusun laporan pertanggungjawaban atas barang-barang inventaris; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. (2) Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan dan Keuangan, mempunyai tugas : a. Menghimpun data dan menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program; b. melaksanakan pengolahan data; c. melaksanakan perencanaan program; d. menyiapkan bahan penataan kelembagaan, ketatalaksanaan dan perundang-undangan; e. menghimpun data dan menyiapkan bahan penyusunan program anggaran; f. melaksanakan monitoring dan evaluasi; g. melaksanakan penyusunan laporan; h. melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pembayaran gaji pegawai; i. melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan; j. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan ; k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. Bagian Kedua Bidang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Pasal 6 (1) Bidang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas- tugas di bidang ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat yang meliputi Operasional dan Pengendalian, Perlindungan Masyarakat dan Pemadam Kebakaran. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat, mempunyai fungsi: a. pembinaan dan pengendalian penertiban Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati ; b. pengawasan dan evaluasi pelaksanaan tugas Seksi Operasional dan Pengendalian, Seksi Perlindungan Masyarakat dan Seksi Pemadam Kebakaran ; c. pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait dan atau aparatur lainnya dalam rangka penyelenggaraan tugas ketertiban umum, ketenteraman masyarakat dan perlindungan masyarakat serta penanggulangan kebakaran ; d. pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait dalam rangka pengamanan asset daerah dan patroli wilayah ; e. perumusan dan pelaksanaan penyelenggaraan ketertiban umum, ketenteraman masyarakat dan perlindungan masyarakat ; f. penyusunan program kerja dan rencana kegiatan serta laporan pertangunggungjawan atas pelaksanaan tugas sesuai bidang tugasnya ; g. penyusunan program kerja dan rencana kegiatan serta laporan pertangunggungjawan atas pelaksanaan tugas sesuai bidang tugasnya ; pelaksanaan Pasal 7 (1) Seksi Operasional dan Pengendalian mempunyai tugas : a. merumuskan kebijakan dan petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat ; b. menyusun rencana kegiatan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat ; c. melakukan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat ; d. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat ; e. melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengamanan, pengawalan dan patroli penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat ; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat sesuai dengan bidang tugasnya. (2) Seksi Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas : a. mengumpulkan dan menganalisa data dan informasi satuan perlindungan masyarakat ; b. menyusun prosedur tetap, petunjuk teknis dan pelaksanaan satuan perlindungan masyarakat ; c. mengidentifikasi dan menyusun usulan sarana prasarana satuan perlindungan masyarakat ; d. menyusun kebutuhan satuan perlindungan masyarakat yang bertugas di TPS dan teknis pelaksanaan pembekalan pada pemilu ; e. menyiapkan satuan perlindungan masyarakat dalam rangka mendukung pengamanan penyelenggaraan pemilu ; f. menyiapkan dan melakukan kesiapsiagaan satuan perlindungan masyarakat untuk penugasan, pencarian, pertolongan dan penyelamatan korban bencana ; g. mengkoordinasikan dan bekerja sama dengan instansi terkait dalam pengembangan satuan perlindungan masyarakat ; h. membuka pos pantau bencana sebagai media informasi satuan perlindungan masyarakat ; i. menyusunan rencana kegiatan pelaksanaan, penyiapan dan pengaturan upacara kenegaraan ; j. melaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat sesuai dengan bidang tugasnya. (3) Seksi Pemadam Kebakaran, mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perencanaan kegiatan pembinaan dan pengembangan potensi masyarakat di lingkungan pemukiman, pekerjaan dan pendidikan terhadap penanggulangan kebakaran ; b. melaksanakan sosialisasi, pembinaan dan penyuluhan pemadam kebakaran meliputi : pencegahan, peringatan dini, mitigasi, dan kesiapsiagaan masyarakat ; c. melaksanakan fasilitasi dan melaksanakan pemberdayaan potensi masyarakat dilingkungan pemukiman, pekerjaan dan pendidikan dalam rangka penanggulangan kebakaran ; d. melaksanakan simulasi potensi masyarakat dilingkungan pemukiman, pekerjaan dan pendidikan penanggulangan kebakaran ; e. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait penanggulangan kebakaran ; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Ketiga Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah Pasal 8 (1) Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan, mengendalikan dan mempertanggungjawabkan tugas – tugas di bidang penegakan produk hukum daerah yang meliputi pembinaan, pengawasan, penyuluhan, penyidikan dan penindakan serta pengembangan sumber daya aparatur; (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah, mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan serta petunjuk teknis bidang penegakan produk hukum daerah; b. pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait dan lembaga pemerintah bidang penegakan produk hukum daerah ; c. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian bidang penegakan produk hukum daerah ; d. pelaksanaan koordinasi fasilitasi dan patroli penegakan produk hukum daerah ; e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang penegakan produk hukum daerah ; f. pengawasan dan evaluasi pelaksanaan tugas Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan, Seksi Penyidikan dan Penindakan serta Seksi Pengembangan Sumber Daya Aparatur ; g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 9 (1) Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan, mempunyai tugas : a. mengumpulkan dan menganalisis data sumberdaya aparatur untuk bahan pemberdayaan sumber daya masyarakat ; b. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dibidang pembinaan, pengawasan dan penyuluhan ; c. melaksanakan peningkatan kualitas sumber daya aparatur Polisi Pamong Praja, dan PPNS ; d. menyiapkan bahan koordinasi dan sinkronisasi dengan instansi terkait dalam pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan penyuluhan ; e. menyiapkandan mengkoordinasikan bahan penyuluhan ; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah sesuai bidang tugasnya. (2) Seksi Penyidikan dan Penindakan, mempunyai tugas : a. melaksanakan penyidikan dan penindakan terhadap pelanggaran produk hukum daerah ; b. memonitor tindak lanjut hasil penyidikan dan penindakan atas pelanggaran produk hukum daerah ; c. mengelola administrasi PPNS ; d. menyusun berkas penyidikan dan penindakan dan pelanggaran produk hukum daerah ; e. melaksanakan penindakan terhadap pelanggaran produk hukum daerah ; f. menyusun berkas penindakan atas pelanggaran produk hukum daerah dan mengirimkan berkas perkara sampai ke tingkat pengadilan ; g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah sesuai bidang tugasnya; BAB IV KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 10 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang diangkat oleh Bupati. (3) Jenis jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh Bupati berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB V TATA KERJA Pasal 11 (1) Dalam melaksanakan tugas pokok dan funginya, Kepala Satuan, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing – masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta Instansi lain diluar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas pokoknya masing - masing. (2) Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing - masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah - langkah yang diperlukan. (3) Setiap pemimpin satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasi bawahan masing - masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (4) Setiap pemimpin sebuah organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab pada atasannya masing – masing serta menyampaikan laporan berkala tepat waktu. (5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dan bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya. (6) Dalam menyampaikan laporan masing - masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. BAB VI PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN Pasal 12 (1) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerah sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku. (2) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Kepala Satuan melalui Sekretaris Daerah sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Bagan Struktur Organisasi Dinas Daerah sebagaimana tercantum pada lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini. Pasal 21 ini mulai berlaku Peraturan Bupati pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Madiun. Ditetapkan di Madiun pada tanggal : ……………….. BUPATI MADIUN ttd MUHTAROM