rancangan perbup sotk satpolpp

advertisement
BUPATI MADIUN
PROVINSI JAWA TIMUR
PERATURAN BUPATI MADIUN
NOMOR ........... TAHUN 2016
TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS
DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
KABUPATEN MADIUN
BUPATI MADIUN
Menimbang
:
Bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal …. Peraturan
Daerah Kabupaten Madiun Nomor ….. Tahun 2016 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Madiun yang
diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Madiun
tanggal …. Nomor …. Tahun 2016 Seri …, perlu mengatur
Kedudukan, Susunan Organisasi, uraian tugas dan fungsi
serta Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Madiun dalam Peraturan Bupati.
Mengingat
:
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan
Daerah-daerah
Kabupaten
dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara
Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Undangundang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Tahun
1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 2730);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan
Peraturan
Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494);
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan pemerintah Nomor 16 Tahun 1994
tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5121);
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6
Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2012 tentang Tata Cara Pelaksanaan Koordinasi,
Pengawasan, dan Pembinaan Teknis terhadap Kepolisian
Khusus, Penyidik Pegawai Negeri Sipil, dan Bentukbentuk Pengamanan Swakarsa;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114);
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 62 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di
Kabupaten/Kota;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor
38
Tahun
2010
tentang
Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Polisi
Pamong Praja;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 40 Tahun 2011 tentang Pedoman Organisasi dan
Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 54 Tahun 2011 tentang Standar Operasional
Prosedur Satuan Polisi Pamong Praja;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Penetapan
Jumlah Polisi Pamong Praja;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 69 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008
tentang
Standar
Pelayanan
Minimal
Bidang
Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2013 tentang Pedoman Pakaian Dinas,
Perlengkapan dan Peralatan Operasional Satuan Polisi
Pamong Praja;
16. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2014 Tentang Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
dan Angka Kreditnya;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 84 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan Masyarakat;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 7 Tahun
2011 tentang Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Madiun;
19. Peraturan Bupati Madiun Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja.
Menetapkan
:
MEMUTUSKAN
PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN
ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA
KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN
MADIUN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Kabupaten adalah Kabupaten Madiun;
2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten
Madiun;
3. Bupati adalah Bupati Madiun;
4. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Kabupaten
Madiun;
5. Peraturan Bupati adalah Peraturan Bupati Madiun;
6. Keputusan Bupati adalah Keputusan Bupati Madiun;
7. Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut
PPNS adalah Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil
tertentu di lingkungan Pemerintah Kabupaten yang diberi
wewenang
khusus
oleh
Undang-undang
untuk
melakukan penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan
Daerah dan Peraturan Bupati;
8. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok jabatan
non
struktural
keterampilan
sesuai
yang
dengan
keahlian,
penetapannya
profesi,
dilakukan
sesuai
dengan Peraturan perundang-undangan;
9.
Satuan Polisi Pamong Praja, yang selanjutnya disingkat
Satpol PP, adalah bagian perangkat daerah dalam
penegakan
Peraturan
Daerah
dan
penyelenggaraan
ketenteraman dan ketertiban umum;
10. Polisi Pamong Praja adalah anggota Satpol PP sebagai
aparat pemerintah dalam penegakan Peraturan Daerah
dan
penyelenggaraan
ketertiban
umum
dan
ketenteraman masyarakat;
11. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja adalah Kepala Satuan
Polisi Pamong Praja Kabupaten Madiun;
12. Sekretaris adalah Sekretaris pada Satuan Polisi Pamong
Praja Kabupaten Madiun;
13. Bidang adalah Bidang pada Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Madiun;
14. Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat adalah
suatu keadaan dinamis yang memungkinkan Pemerintah,
Pemerintah Daerah dan masyarakat dapat melakukan
kegiatannya dengan tenteram, tertib dan teratur;
15. Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik
untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang
diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat
atau tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang
diatur dalam undang-undang;
16. Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam
hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang
ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang
dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana
yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya;
17. Penindakan
adalah
setiap
tindakan
hukum
yang
dilakukan oleh Penyidik/Penyidik Pembantu terhadap
orang atau barang yang ada hubungannya dengan tindak
pidana yang terjadi;
18. Peraturan pelaksanaan Peraturan Daerah adalah
dokumen-dokumen
yang sah yang dikeluarkan oleh
pejabat yang berwenang.
(1)
(2)
(3)
(4)
(1)
BAB II
KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 2
Satuan Polisi Pamong Praja, yang selanjutnya disingkat
Satpol PP, adalah bagian perangkat daerah dalam
penegakan
Peraturan
Daerah
dan
penyelenggaraan
ketenteraman dan ketertiban umum;
Satuan Polisi Pamong Praja dipimpin oleh kepala satuan
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab
kepada bupati;
Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) mempunyai tugas menegakkan Peraturan Daerah,
Peraturan Kepala Daerah, dan Keputusan Kepala Daerah
dan menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat serta perlindungan masyarakat.
Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyelenggarakan
fungsi:
a. penyusunan program dan pelaksanaan penegakan
Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah dan
Keputusan Kepala Daerah, penyelenggaraan ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat, serta perlindungan
masyarakat;
b. pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Daerah,
Peraturan Kepala Daerah dan Keputusan Kepala Daerah;
c. pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum
dan ketenteraman masyarakat di Kabupaten Madiun;
d. pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat;
e. pelaksanaan kebijakan penanggulangan kebakaran;
f. pelaksanaan koordinasi penegakan Peraturan Daerah,
Peraturan Kepala Daerah, dan Keputusan Kepala Daerah,
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia,
Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Madiun,
dan/atau aparatur lainnya;
g. pengawasan dan pengendalian di bidang ketenteraman
dan ketertiban umum, penegakan Peraturan Daerah,
Peraturan Kepala Daerah, dan Keputusan Kepala Daerah;
h. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan
hukum agar mematuhi dan menaati Peraturan Daerah,
Peraturan Kepala Daerah, dan Keputusan Kepala Daerah;
i. pelaksanaan pengembangan kemampuan organisasi
meliputi pembinaan personil, administrasi umum,
ketatalaksanaan, sarana dan prasarana kerja Satuan
Polisi Pamong Praja;
j. pelaksanaan pelaporan dan evaluasi;
k. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan bidang tugasnya.
Pasal 3
Susunan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja terdiri atas:
a. Kepala Satuan.
b. Sekretariat, membawahi:
1. Sub Bagian Umum dan kepegawaian;
2. Sub Bagian Program dan Laporan dan Keuangan.
(2)
(3)
(4)
(5)
c. Bidang
Penyelenggaraan
Ketertiban
Umum
dan
Ketenteraman Masyarakat, membawahi:
1. Seksi Operasional dan Pengendalian;
2. Seksi Perlindungan Masyarakat;
3. Seksi Pemadam Kebakaran.
d. Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah, membawahi:
1. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan;
2. Seksi Penyidikan dan Penindakan;
3. Seksi Sumber Daya Aparatur.
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan;
Masing-masing Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Satuan Polisi Pamong Praja;
Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Sekretaris;
Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang.
BAB III
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja
Pasal 4
(1) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas
memimpin,
merumuskan,
mengatur,
membina,
mengendalikan,
mengkoordinasikan
dan
mempertanggungjawabkan kebijakan teknis penyusunan
dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di
bidang penyelenggaraan ketertiban umum, ketentraman
masyarakat, dan perlindungan masyarakat dan penegakan
Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati
dan penanggulangan kebakaran;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai
fungsi:
a. penyusunan program dan pelaksanaan penegakan
Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan
Bupati,
penyelenggaraan
ketertiban
umum
dan
ketenteraman
masyarakat,
serta
perlindungan
masyarakat;
b. pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Daerah,
Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati;
c. pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat di Kabupaten
Madiun;
d. pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat;
e. pelaksanaan kebijakan penanggulangan kebakaran;
f. pelaksanaan koordinasi penegakan Peraturan Daerah,
Peraturan
Bupati,
dan
Keputusan
Bupati,
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat
dengan
Kepolisian
Negara
Republik
Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kabupaten
Madiun, dan/atau aparatur lainnya;
g. pengawasan dan pengendalian di bidang ketenteraman
dan ketertiban umum, penegakan Peraturan Daerah,
Peraturan Bupati, dan Keputusan Bupati;
h. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan
hukum agar mematuhi dan menaati Peraturan Daerah,
Peraturan Bupati, dan Keputusan Bupati;
i. pelaksanaan pengembangan kemampuan organisasi
meliputi pembinaan personil, administrasi umum,
ketatalaksanaan, sarana dan prasarana kerja Satuan
Polisi Pamong Praja;
j. pelaksanaan pelaporan dan evaluasi;
j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan bidang tugasnya.
Sekretariat
Pasal 5
(1) Sekretaris mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,
mengkoordinasikan
dan
mengendalikan
kegiatan
administrasi
umum,
kepegawaian,
perlengkapan,
penyusunan program dan keuangan;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sekretaris, mempunyai fungsi:
a. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
b. pengelolaan administrasi kepegawaian;
c. pengelolaan administrasi keuangan;
d. pengelolaan administrasi perlengkapan;
e. pengelolaan urusan rumah tangga;
f. pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran
dan perundang-undangan;
g. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas
Bidang;
h. pengelolaan kearsipan dinas;
i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan
tatalaksana;
j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Satuan Polisi Pamong Praja.
Pasal 5
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas :
a. melaksanakan
penerimaan,
pendistribusian
dan
pengiriman surat-surat, penggandaan naskah-naskah
dinas, kearsipan dinas;
b. menyelenggarakan
urusan
rumah
tangga
dan
keprotokolan;
c. melaksanakan tugas di bidang hubungan masyarakat;
d. mempersiapkan
seluruh
rencana
kebutuhan
kepegawaian mulai penempatan formasi, pengusulan
dalam jabatan, usulan pensiun, peninjauan masa kerja,
pemberian penghargaan, kenaikan pangkat, DP-3, DUK,
Sumpah / Janji Pegawai, Gaji Berkala, kesejahteraan,
mutasi dan pemberhentian pegawai, diklat, ujian dinas,
izin belajar, pembinaan kepegawaian dan disiplin
pegawai, menyusun standar kompetensi pegawai, tenaga
teknis dan fungsional dan menyelenggarakan tata usaha
kepegawaian lainnya.
e. melakukan penyusunan kebutuhan perlengkapan,
pengadaan
dan
perawatan
peralatan
kantor,
pengamanan, usulan penghapusan aset serta menyusun
laporan
pertanggungjawaban
atas
barang-barang
inventaris;
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Sekretaris.
(2) Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan dan
Keuangan, mempunyai tugas :
a. Menghimpun data dan menyiapkan bahan koordinasi
penyusunan program;
b. melaksanakan pengolahan data;
c. melaksanakan perencanaan program;
d. menyiapkan
bahan
penataan
kelembagaan,
ketatalaksanaan dan perundang-undangan;
e. menghimpun data dan menyiapkan bahan penyusunan
program anggaran;
f. melaksanakan monitoring dan evaluasi;
g. melaksanakan penyusunan laporan;
h. melaksanakan
pengelolaan
keuangan
termasuk
pembayaran gaji pegawai;
i. melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan
keuangan;
j. menyusun
laporan
pertanggungjawaban
atas
pelaksanaan pengelolaan keuangan ;
k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Sekretaris.
Bagian Kedua
Bidang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan
Ketenteraman Masyarakat
Pasal 6
(1) Bidang
Penyelenggaraan
Ketertiban
Umum
dan
Ketenteraman Masyarakat mempunyai tugas memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas- tugas di
bidang ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat
yang meliputi Operasional dan Pengendalian, Perlindungan
Masyarakat dan Pemadam Kebakaran.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan
Ketenteraman Masyarakat, mempunyai fungsi:
a. pembinaan dan pengendalian penertiban Peraturan
Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati ;
b. pengawasan dan evaluasi pelaksanaan tugas Seksi
Operasional dan Pengendalian, Seksi Perlindungan
Masyarakat dan Seksi Pemadam Kebakaran ;
c. pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan instansi
terkait dan atau aparatur lainnya dalam rangka
penyelenggaraan tugas ketertiban umum, ketenteraman
masyarakat
dan
perlindungan
masyarakat
serta
penanggulangan kebakaran ;
d. pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan instansi
terkait dalam rangka pengamanan asset daerah dan
patroli wilayah ;
e. perumusan dan pelaksanaan penyelenggaraan ketertiban
umum, ketenteraman masyarakat dan perlindungan
masyarakat ;
f. penyusunan program kerja dan rencana kegiatan serta
laporan pertangunggungjawan atas pelaksanaan tugas
sesuai bidang tugasnya ;
g. penyusunan program kerja dan rencana kegiatan serta
laporan pertangunggungjawan atas pelaksanaan tugas
sesuai bidang tugasnya ;
pelaksanaan
Pasal 7
(1) Seksi Operasional dan Pengendalian mempunyai tugas :
a. merumuskan kebijakan dan petunjuk pelaksanaan
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat ;
b. menyusun rencana kegiatan penyelenggaraan ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat ;
c. melakukan
pengawasan
dan
pengendalian
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat ;
d. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat ;
e. melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengamanan,
pengawalan dan patroli penyelenggaraan ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat ;
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman
Masyarakat sesuai dengan bidang tugasnya.
(2) Seksi Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas :
a. mengumpulkan dan menganalisa data dan informasi
satuan perlindungan masyarakat ;
b. menyusun prosedur tetap, petunjuk teknis dan
pelaksanaan satuan perlindungan masyarakat ;
c. mengidentifikasi
dan
menyusun
usulan
sarana
prasarana satuan perlindungan masyarakat ;
d. menyusun kebutuhan satuan perlindungan masyarakat
yang bertugas di TPS dan teknis pelaksanaan
pembekalan pada pemilu ;
e. menyiapkan satuan perlindungan masyarakat dalam
rangka
mendukung
pengamanan
penyelenggaraan
pemilu ;
f. menyiapkan
dan melakukan kesiapsiagaan satuan
perlindungan masyarakat untuk penugasan, pencarian,
pertolongan dan penyelamatan korban bencana ;
g. mengkoordinasikan dan bekerja sama dengan instansi
terkait dalam pengembangan satuan perlindungan
masyarakat ;
h. membuka pos pantau bencana sebagai media informasi
satuan perlindungan masyarakat ;
i. menyusunan rencana kegiatan pelaksanaan, penyiapan
dan pengaturan upacara kenegaraan ;
j. melaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat
sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Seksi Pemadam Kebakaran, mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan perencanaan kegiatan pembinaan
dan pengembangan potensi masyarakat di lingkungan
pemukiman, pekerjaan dan pendidikan terhadap
penanggulangan kebakaran ;
b. melaksanakan sosialisasi, pembinaan dan penyuluhan
pemadam kebakaran meliputi : pencegahan, peringatan
dini, mitigasi, dan kesiapsiagaan masyarakat ;
c. melaksanakan
fasilitasi
dan
melaksanakan
pemberdayaan
potensi
masyarakat
dilingkungan
pemukiman, pekerjaan dan pendidikan dalam rangka
penanggulangan kebakaran ;
d. melaksanakan simulasi potensi masyarakat dilingkungan
pemukiman, pekerjaan dan pendidikan penanggulangan
kebakaran ;
e. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait
penanggulangan kebakaran ;
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman
Masyarakat sesuai dengan bidang tugasnya.
Bagian Ketiga
Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah
Pasal 8
(1) Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah mempunyai tugas
memimpin,
mengkoordinasikan,
mengendalikan
dan
mempertanggungjawabkan tugas – tugas di bidang
penegakan produk hukum daerah yang meliputi pembinaan,
pengawasan, penyuluhan, penyidikan dan penindakan serta
pengembangan sumber daya aparatur;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah,
mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan serta
petunjuk teknis bidang penegakan produk hukum
daerah;
b. pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan instansi
terkait dan lembaga pemerintah bidang penegakan
produk hukum daerah ;
c. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian bidang
penegakan produk hukum daerah ;
d. pelaksanaan koordinasi fasilitasi dan patroli penegakan
produk hukum daerah ;
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di
bidang penegakan produk hukum daerah ;
f. pengawasan dan evaluasi pelaksanaan tugas Pembinaan,
Pengawasan dan Penyuluhan, Seksi Penyidikan dan
Penindakan serta Seksi Pengembangan Sumber Daya
Aparatur ;
g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Satuan Polisi Pamong Praja sesuai dengan bidang
tugasnya.
Pasal 9
(1) Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan, mempunyai
tugas :
a. mengumpulkan dan menganalisis data sumberdaya
aparatur untuk bahan pemberdayaan sumber daya
masyarakat ;
b. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait
dibidang pembinaan, pengawasan dan penyuluhan ;
c. melaksanakan peningkatan kualitas sumber daya
aparatur Polisi Pamong Praja, dan PPNS ;
d. menyiapkan bahan koordinasi dan sinkronisasi dengan
instansi
terkait
dalam
pelaksanaan
pembinaan,
pengawasan dan penyuluhan ;
e. menyiapkandan mengkoordinasikan bahan penyuluhan ;
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah sesuai
bidang tugasnya.
(2) Seksi Penyidikan dan Penindakan, mempunyai tugas :
a. melaksanakan penyidikan dan penindakan terhadap
pelanggaran produk hukum daerah ;
b. memonitor tindak lanjut hasil
penyidikan dan
penindakan atas pelanggaran produk hukum daerah ;
c. mengelola administrasi PPNS ;
d. menyusun berkas penyidikan dan penindakan dan
pelanggaran produk hukum daerah ;
e. melaksanakan penindakan terhadap pelanggaran produk
hukum daerah ;
f. menyusun berkas penindakan atas pelanggaran produk
hukum daerah dan mengirimkan berkas perkara sampai
ke tingkat pengadilan ;
g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah sesuai
bidang tugasnya;
BAB IV
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 10
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah
tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi
dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang
keahliannya.
(2) Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang diangkat oleh Bupati.
(3) Jenis jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan
oleh Bupati berdasarkan kebutuhan dan beban kerja,
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB V
TATA KERJA
Pasal 11
(1) Dalam melaksanakan tugas pokok dan funginya, Kepala
Satuan, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian,
Kepala Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi
baik dalam lingkungan masing – masing maupun antar
satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta
Instansi lain diluar Pemerintah Daerah sesuai dengan
tugas pokoknya masing - masing.
(2) Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengawasi
bawahannya masing - masing dan bila terjadi penyimpangan
agar mengambil langkah - langkah yang diperlukan.
(3) Setiap pemimpin satuan organisasi bertanggung jawab
memimpin dan mengkoordinasi bawahan masing - masing
dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi
pelaksanaan tugas bawahannya.
(4) Setiap pemimpin sebuah organisasi wajib mengikuti dan
mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab pada
atasannya masing – masing serta menyampaikan laporan
berkala tepat waktu.
(5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan
organisasi
dan
bawahannya
wajib
diolah
dan
dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan
lebih lanjut dan untuk memberikan lebih lanjut dan untuk
memberikan petunjuk kepada bawahannya.
(6) Dalam menyampaikan laporan masing - masing kepada
atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada
satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai
hubungan kerja.
BAB VI
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
DALAM JABATAN
Pasal 12
(1) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja diangkat dan
diberhentikan oleh Bupati dari Pegawai Negeri Sipil yang
memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerah sesuai
dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku.
(2) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala
Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari
Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul
Kepala Satuan melalui Sekretaris Daerah sesuai dengan
peraturan perundang- undangan yang berlaku.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13
Bagan Struktur Organisasi Dinas Daerah sebagaimana
tercantum pada lampiran dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini.
Pasal 21
ini mulai berlaku
Peraturan Bupati
pada tanggal
diundangkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Madiun.
Ditetapkan di Madiun
pada tanggal : ………………..
BUPATI MADIUN
ttd
MUHTAROM
Download