PERAN ALUMNI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM TERHADAP PENGEMBANGAN KEAGAMAAN DI DESA SIDOKUMPUL, KEC. GUNTUR, KAB. DEMAK TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (SPd.I) Disusun oleh : Chamdun Anur 11107162 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2011 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : CAMDUN ANUR Nim : 11107162 Progam studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga, 5 Desember 2011 Yang menyatakan CHAMDUN ANUR Nim 11107162 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO : “ Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, dan merekalah orangorang yang beruntung”. (QS. Ali Imron: 104) PERSEMBAHAN 1. Bapak dan Ibu tercinta, Muh rohim dan Siti romlah yang telah membimbing dan mendidik dengan penuh kesabaran dan kasih sayang. 2. Saudaraku Farida, Ana, Ulya kehadiranku akan berarti apabila dapat menjadi suri tauladan bagimu. 3. Para dosenku, dan teman-teman seperjuangan. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehinga dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam haturkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilanl. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah “PERAN ALUMNI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM TERHADAP PENGEMBANGAN KEAGAMAAN DI DESA SIDOKUMPUL KEC. GUNTUR KAB. DEMAK TAHUN 2011/2012”. Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku ketua STAIN Salatiga 2. Dra. Siti Asdiqah selaku kaprogdi pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga 3. Dr. H. Sa’adi, M.Ag selaku ketua jurusann Tarbiyah STAIN Salatiga. 4. Drs. Miftahudin, M.Ag selaku dosen pembimbing yang berkenan mengarahkan dan meluangkan waktu dalam memberi bimbingan dan pengarahan dalam proses penyusunan skripsi. 5. Seluruh dosen STAIN Salatiga yang telah berkenan memberikan ilmu dan mengarahkan kepada penulis. 6. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan dukungan moril atau spiritual. 7. Bapak Sunarto selaku Kepala Desa Sidokumpul Kec. Guntur Kab. Demak dan masyarakat desa Sidokumpul yang telah meluangkan waktunya dan terselesainya skripsi ini. 8. Semua pihak yang telah membantu dan mengarahkan dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT dan mendapatkan balasan yang berlipat ganda, Amin. Dalam penulisan skripsi ini, penulis sadar masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran diharapkan oleh penulis untuk lebih baik. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya maupun pembaca pada umumnya. Amin ya robbal alamin. Salatiga, 1 Desember 2011 Penulis CHAMDUN ANUR 11107162 ix ABSTRAK Anur, Chamdun. 2011. Peran Alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul, Guntur, Demak Tahun 2011/2012. Skripsi jurusan Tarbiyah program studi pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, Pembimbing Miftahudin, M.Ag. Kata kunci : Peran Alumni Perguruan Tinggi Pengembangan Agama Islam. Agama Islam dan Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam bertujuan untuk memperbaiki dan memajukan pendidikan agama, yaitu dapat memberikan solusi berbagai problem kemasyarakatan yang berkaitan dengan agama. Peran alumni perguruan tinggi agama Islam terhadap pengembangan keagamaan merupakan tindakan dan usaha yang dilakukan setiap individu atau kelompok dalam meningkatkan kualitas / pemahaman masyarakat tentang Islam yang meliputi pengembangan pendidikan Islam, ritual keagamaan (ibadah) dan organisasi Islam. Tujuan penelitian in adalah untuk mengetahui peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan rujukan teoritis bagi peneliti yang lebih dalam lagi tentang peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya dalam pengembangan agama Islam, menjadi sumbangan informasi bagi alumni Perguruan Tinggi Agama Islam untuk lebih aktif dalam pengembangan agama Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian (field research). Teknik pengumpulan data dengan metode interview, penelitani obsevasi, metode dokumentasi. Hasil penelitian ini berupa peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak yaitu peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan meliputi peran alumni Perguruan TInggi Agama Islam dalam mengembangkan pendidikan Islam, ritual agama (ibadah) maupun organisasi Islam. Secara umum dari beberapa peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan bertujuan untuk membimbing, mengarahkan, dan memberikan motivasi kepada masyarakat dalam menjalani kehidupan sesuai dengan syari’at Islam dan selalu berserah diri kepada Allah SWT. DAFTAR ISI SAMPUL ..................................................................................................... i HALAMAN BERLOGO ............................................................................. ii HALAMAN JUDUL ................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iv PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii KATA PENGANTAR ................................................................................. viii ABSTRAK .................................................................................................. x DAFTAR ISI ............................................................................................... xi DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1 B. Fokus Penelitian ..................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4 D. Kegunaan Penelitian ................................................................ 5 E. Penegasan Istilah ..................................................................... 6 F. Metode Penelitian .................................................................... 9 G. Sistematika penulisan .............................................................. 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peran Alumni Perguruan Tinggi Agama Islam ......................... 16 1. Pengertian Peran dan Alumni Perguruan Tinggi Agama Islam .................................................................................. 2. Strategi Perguruan Tinggi Agama Islam 16 Dalam Meningkatkan Kualitas Calon Alumni ................................ 16 3. Peran dan Tanggung Jawab Alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam Masyarakat ......................................... 24 B. Pengembangan Keagamaan ..................................................... 37 1. Pengertian Pengembangan Keagamaan ............................... 37 2. Model-model pengembangan keagamaan ............................ 38 3. Peranan Agama dalam masyarakat ...................................... 45 C. Faktor penghambat dan pendukung dalam pengembangan keagamaan ................................................................................ 51 BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran umum Desa Sidokumpul Kec. Guntur Kab. Demak 56 B. Model pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec. Guntur Kab. Demak ............................................................................. 62 C. Peran alumni perguruan tinggi agama Islam di Desa Sidokumpul Kec. Guntur Kab. Demak ......................................................... 69 D. Faktor penghambat dan pendukung dalam menjalankan peran alumni perguruan tinggi agama Islam terhadap pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec. Guntur Kab. Demak ............................. 73 BAB IV PEMBAHASAN A. Model pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec. Guntur Kab. Demak .................................................................. 81 B. Peran alumni perguruan tinggi Agama Islam di Desa Sidokumpul Kec. Guntur Kab. Demak ...................................... 85 C. Faktor penghambat dan pendukung dalam menjalankan peran alumni perguruan tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec. Guntur Kab. Demak ....... 88 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................ 93 B. Saran ......................................................................................... 96 C. Penutup ...................................................................................... 97 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Daftar nama alumni perguruan tinggi Agama Islam Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak ............................................................... 61 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga pendidikan adalah tempat untuk memperoleh pengetahuan dan mengembangkan potensi masyarakat secara menyeluruh. Pendidikan tidak hanya memberikan pengetahuan tetapi juga membentuk moral agar tercipta masyarakat yang cerdas dan taat terhadap aturan. Sehingga diharapkan ketika selesai pendidikan dapat bermanfaat untuk diri sendiri, masyarakat, dan negara. Pendidikan yang bermutu merupakan wahana untuk membangun sumber daya manusia yang berwawasan IPTEK dan INTAKA yaitu sumber daya manusia yang mampu menerapkan, menguasai, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap dilandasi nilai nilai agama, moral, dan budaya luhur bangsa (Fuadudin, 1999 : 9). Tanpa pendidikan maka diyakini bahwa manusia sekarang tidak akan berbeda dengan generasi lampau, bahkan lebih rendah kualitasnya. Dengan demikian dapat dikatakan maju mundur atau baik buruknya suatu bangsa dan masyarakat tergantung kualitas dari penyelenggaraan pendidkan tersebut. Oleh karena itu, pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan keidupan bangsa. Melalui pendidikan proses transformasi dan kualitas manusia dapat mencapai nilai yang optimal dan kafaah (Siagian, 1984 :218). Perguruan Tinggi Agama Islam sebagai lembaga pendidikan yang 1 berkompeten dalam mengembangkan potensi masyarakat memiliki tanggung jawab untuk mencerdaskan masyarakat secara intelektual dan spiritual. Perguruan Tinggi Agama Islam diharapkan mampu menghasilkan alumnialumni yang berkualitas, berperan aktif terhadap pengembangan pendidikan, agama, dan kemasyarakatan. Jika out put Perguruan Tinggi Agama Islam mampu menjawab kebutuhan masyarakat sesuai dengan daya intelek yang di kuasai, maka kehadiran Perguruan Tinggi Agama Islam telah memberi saham konstruktif. Begitu pula sebaliknya jika out put Perguruan Tinggi Agama Islam tidak mampu berbuat banyak terhadap nation building dan orientasi individulnya maka perlu dipertanyakan dalam membangun sumber daya manusia. Fenomena yang masih terlihat saat ini banyak alumni Perguruan Tinggi Agama Islam kurang aktif di masyarakat baik dalam bidang agama atau organisasi kemasyarakatan. Hal ini disebabkan karena kurangnya kreatifitas pada mahasiswa. kreatifititas pada mahasiswa adalah kreatifitas yang dapat mempersiapkan setiap mahasiswa untuk dapat menyesuaikan diri dengan alam sekitar dan mampu memberikan arti dan manfaat kepada kehidupan (Isna 2001: 22). Pemilihan lokasi penelitian di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak dengan menempatkan peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan sebagai objek penelitian. Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak merupakan wilayah pedesaan dan mayoritas masyarakatnya sebagai petani dan pedagang. kondisi sosial ini menyebabkan terbatasnya waktu untuk meyediakan diri dalam memahami dan mendalami ilmu agama. Sehingga diasumsikan tingkat pengetahuan dan pemahaman agama masih kurang. Hal ini terlihat dari kegiatan keagamaan masih dilaksanakan berdasarkan tuntunan leluhur dan adat istiadat. Di samping itu kemajuan teknologi, dan informsi yang tidak digunakan dengan semestinya dan tidak diimbangi dengan pendidikan moral yang baik dapat berdampak negatif terhadap masyarakat, misalnya kemerosotan moral, perubahan nilai, tindakan kriminal, dan lahirnya agama yang bertentangan dengan Al quran dan hadits. Begitu juga lembaga pendidikan islam yang di harapkan mampu berperan dalam pendidikan agama di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak tidak banyak berpengaruh terhadap pengembangan keagamaan di masyarakat. Oleh karena itu, peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam sebagai masyarakat terdidik yang telah memperoleh pendidikan dan pengetahuan di perguruan tinggi mempunyai tanggung jawab untuk mebimbing dan mengarahkan msyarakat sesuai dengan syariat islam. Bukan hanya sekedar mengejar angka-angka, selembar ijazah, dan nilai formalitas, tetapi mampu memberikan manfaat dan megamalkan ilmunya untuk kepentingan agama dan masyarakat. Dengan kenyataan seperti diatas, maka penelitian yang berjudul peran alumni perguruan tinggi agama islam di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak di lakukan untuk mengetahui sejauh mana peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan khususnya agama islam di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. B. Fokus Penelitian Sebagai pokok masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana model pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak tahun 2011 ? 2. Bagaimana peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak tahun 2011 ? 3. Adakah faktor penghambat dan pendukung dalam menjalankan peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak tahun 2011? C. Tujuan penelitian Sebagai konsekuensi dari permasalahan pokok, maka tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui model pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak tahun 2011 2. Untuk mengetahui peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak tahun 2011 3. Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung dalam menjalankan peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak tahun 2011 D. Kegunaan penelitian 1. Manfaat teoritis a. Dapat dijadikan dasar yang lebih dalam tentang peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya dibidang keagamaan. b. Diharapkan mampu memberikan kemajuan bagi pengembangan dan peningkatan kualitas alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dan dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan islam. c. Dapat memberikan motivasi Perguruan Tinggi Agama Islam dan alumni Perguruan Tinggi Agama Islam untuk memberikan yang terbaik kepada masyarkat, karena pada dasarnya salah satu penentu keberhasilan dalam pembelajaran di perguruan tinggi adalah mampu menghasilkan alumni yang berkualitas. 2. Manfaat praktis a. Bagi penulis Dengan meneliti peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul, Kec Guntur Kab Demak akan menambah wawasan dan pemahaman yang lebih komprehensif tentang peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan. b. Bagi alumni Perguruan Tinggi Agama Islam Diharapkan dapat memberikan sumbangan dan motivasi kepada alumni Perguruan Tinggi Agama Islam agar lebih aktif dalam kegiatan keagamaan. c. Penelitian ini sebagai bagian usaha untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan pada jurusan tarbiyah khususnya. E. PENEGASAN ISTILAH. Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam penulisan skripsi perlu di jelaskan mengenai istilah-istilah yang ada dalam judul skripsi. Istilah-istilah tersebut adalah: 1. Peran. Pengertian peran dalam kamus lengkap bahasa Indonesia, peran adalah bagian yang dimainkan atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa. (Fajri dan Sanja: 486) Sedangkan menurut M. Ecchols dan Hasan Shadily (1976: 489) dalam An English - Indonesia Dictionary Peran adalah role yang berarti tugas. Jadi dapat disimpulkan peran diartikan sebagai suatu tindakan atau usaha yang dilakukan, dengan kata lain peran adalah tugas seseorang pada situasi tertentu. 2. Alumni Perguruan Tinggi Agama Islam. Perguruan tinggi adalah suatu lingkungan yang memiliki karakteristik sebagai lembaga ilmiah dan kampus sebagai masyarakat ilmiah. (Hamalik, 1999 : 13) Dalam Undang-undang No 20 tahun 2003 Bab IV Pasal 19 angka 1 menyatalan bahwa “pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program, Diploma, Sarjana, Magister, spesialis, dan dokter yang di selenggarakan di Perguruan Tinggi”. (Undang-Undang Sisdiknas, 2003 : 14) Berdasarkan pengertian di atas penulis mengartikan Alumni Perguruan Tinggi Agama Islam adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan di kampus yang diselenggarakan oleh Departemen Agama atau Lembaga yang menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan tentang agama dan telah mendapatkan gelar Diploma, Sarjana atau Magister. 3. Pengembangan keagamaan. Keagamaan adalah sesuatu yang berhubungan dengan Agama (Fajri dan Sanja : 23). Sedangkan menurut Hamidi dan Dardiri (1986: 49) agama adalah seperangkat I’tikad keyakinan, undang-undang, peraturan, bimbingan, layanan yang di gunakan untuk keselamatan dan kebahagian manusia di dunia dan di akhirat, dan agama Allah yaitu dinnul islam yang mencakup tanggung jawab manusia kepada Allah, tanggung jawab dirinya sebagai hamba Allah terhadap manusia atau masyarakat, dan tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. Dengan demikian pengembangan keagamaan merupakan bimbingan dan layanan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas agama yang meliputi ritual agama (ibadah) maupun muamalah. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan yang dimaksud dengan peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan adalah tindakan yang dilakukan oleh alumni Perguruan Tinggi Agama Islam yang bersifat bimbingan dan layanan terhadap pengembangan keagamaan yang meliputi pengembangan pendidikan keagamaan, ritual keagamaan dan lembaga keagamaan, khususnya agama islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. F. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pendekatan dan jenis penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, penelitian kualitatif menurut Klik dan Miller adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental tergabung dalam pengamatan terhadap manusia dalam pelaksanaan dan peristilahannya. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian di lakukan (Suharsimi Arikunto, 2004: 234) 2. Instrumen Penelitian Untuk dapat memahami makna dan penafsiran dari peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dan pengembangan keagamaan dibutuhkan keterlibatan langsung peneliti terhadap informan di lapangan. Oleh karena itu, instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen kunci. Keuntungan peneliti sebagai instrumen karena manusia memiliki ciri-ciri responsif, mudah menyesuaikan diri (adaptable), menekankan kepada keutuhan (holistik), mudah memproses data dengan cepat, serta dapat memanfaatkan dan menyelidiki yang tidak lazim. (S. Nasution, 2003: 8). 3. Lokasi dan waktu penelitian Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak, sedangkan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2011 sampai Oktober 2011. 4. Sumber data a. Sumber data primer diperoleh dari alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. b. Sumber data skunder dapat diperoleh dari Pemuka Agama, Kepala Desa dan masyarakat di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. 5. Teknik pengumpulan data Untuk memperoleh data secara holistik, integrativ dan relevan, maka teknik pengumpulan data yang akan digunakan meliputi : a. Metode interview Interview atau wawancara yaitu kegiatan yang di lakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapakan pertanyaan-pertanyaan yang Wawancara bermakna sistematis kepada para responden. tahapan interview (pewancara) dengan responden dan kegiatanyan dilakukan secara lisan (Soetrisno Hadi, 2000 : 196). Metode ini ditunjukan kepada alumni Perguruan Tinggi Agama Islam, pemuka agama, kepala Desa dan masyarakat yang dapat menjelaskan lebih jauh tentang peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak b. Metode observasi Observasi sebagai suatu pengamatan dan pencatatan secara sistematis tentang fenomena yang diteliti (Soetresno Hadi, 2000 : 136) Metode observasi digunakan untuk mendapatkan data seperti letak geografis, keadaan lingkungan masyarakat, dan kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan agama. c. Metode dokumentasi Metode dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertentu, majalah dokumen dan peralatan untuk memperoleh data. Metode dokumentasi digunakan untuk mencari data sejarah Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak, dan perubahan yang dilakukan struktur serta data lain yang berhubungan dengan pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. 6. Teknik analisis data. Secara umum penelitian dengan metode kualitatif merupakan penelitian non hipotetis, maka proses analisis datanya seperti yang di kemukakan Moleong Lexy adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola kategori dan susunan uraian dasar sehingga dapat menemukan hipotensis kerja yang disarankan oleh data (Sukan Darrumuiji, 2004: 101) Secara prosedural data yang digunakan di reduksi mengoptimalkan metode penelitian yang digunakan di reduksi yang disajikan disimpulkan dan diverbalkan serta di pilah-pilah menurut kategori data. Dimana sebelumnya di persiapkan antisipasi terhadap kemungkinan reduksi data serta merumuskan konsep. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu dan kemudian mengorganisasikan data sehingga dapat mengarah pada simpulan akhir. Tahapan berikutnmya adalah penyajian data dengan cara mengumpulkan data terhadap sekumpulan informasi yang tersusun, sehingga dapat tersaji dengan rapi dan sistematis. Sesudah data tersaji maka proses penarikan kesimpulan sejak mulai awal penelitian sampai berakhir di teliti dan dilakukan tinjauan ulang terhadap data yang telah tersaji sehingga dapat teruji validitasnya. 7. Pengecekan keabsahan data. Dalam penelitian metode analisis data yang di gunakan yaitu triangulasi (keabsahan) triangulasi adalah teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dari data itu, untuk keperluan pengecekan atau perbandingan terhadap data itu. Triangulasi dengan sumber dan metode membandingkan dan mengecek derajat kepercayan suatu informasi yang di peroleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Dalam metode kualitatif hal ini dicapai dengan jalan: a. Membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara b. Membandingkan apa yang dikatakan masyarakat dengan apa yang dikatakan alumni Perguruan Tinggi Agama Islam. c. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang terkait. d. Membandingkan apa yang di katakan key informan dan informan. 8. Tahap-tahap penelitian. Dalam penelitian ini ada beberapa tahap yang di lakukan oleh peneliti antara lain: a. Kegiatan administrasi yang meliputi pengajuan ijin operasional untuk melakukan penelitian kepada ketua STAIN Salatiga dan kepada Kepala Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. b. Memilih beberapa orang untuk di jadikan key informan dan informan. c. Melakukan observasi lapangan dan intrerview kepada informan sehingga langsung mendapatkan data. d. Meminjam, dokumen-dokumen yang di butuhkan untuk kelengkapan data penelitian. e. Menyusun data dan penyajian data dengan susunan dan urutan yang memungkinkan untuk memudahkan pemaknaan. f. Mereduksi data dengan cara membuat data-data yang lemah atau menyimpang dan membuang data yang tidak perlu, kemudian mengorganisasikan data sehingga dapat mengarah pada simpulan akhir. G. Sistematika Penulisan Bab I : Pendahuluan Merupakan gambaran keseluruhan skripsi yang meliputi: (a) latar belakang masalah; (b) fokus penelitian; (c) tujuan penelitian; (d) manfaat penelitian; (e) penegasan istilah; (f) metode penelitian; (g) sistematika penulisan. Bab II : Kajian Pustaka Pada bab ini akan di jelaskan hal-hal yang melingkupi teori dalam skripsi yaitu: (a) peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam, berisi ntentang pengertian peran dan alumni Perguruan Tinggi Agama Islam, strategi perguruan tinggi agama islam dalam meningkatkan kualitas alumni, peran dan tanggung jawab alumni Perguruan Tinggi pengembangan pengembangan Agama keagamaan, keagamaan, Islam dalam membahas masyarakat; tentang model-model (b) pengertian pengembangan keagamaan, paranan agama dalam masyarakat; dan (c) faktor penghambat dan pendukung dalam pengembangan keagamaan. BAB III : Paparan Data Pada bab ini akan di bahas mengenai: (a) gambaran umum Desa Sidokumoul Kec Guntur Kab Demak; (b) model pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak; (c) peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak; dan(d) faktor penghambat dan pendukung dalam menjalankan peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. BAB IV Pembahasan Pada bab ini akan di bahas tiga sub pokok yaitu: (a) model pengembamgan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak; (b) peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak; dan (c) faktor penghambat dan pendukung dalam menjalankan peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terthadap pengembngan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak BAB V: Penutup Pada bab ini berisi tentang: (a) kesimpulan; (b) saran-saran; dan (c) penutup. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peran Alumni Perguruan Tinggi Agama Islam 1. Pengertian peran dan alumni Perguruan Tinggi Agama Islam Peran adalah bagian yang dimainkan atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang pada suatu peristiwa. (Fajri dan Sanja : 486) pada definisi yang lain peran adalah role yang berarti tugas (Echols dan Shadily, 1976 : 489) Sedangkan alumni Perguruan Tinggi Agama Islam adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan di universitas (kampus) yang menjadi pusat pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan tentang Agama Islam (Harahap, 1985 : 15) Dengan demikian peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam diartikan sebagai tindakan atau perilaku seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan di kampus yang menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan Agama yang direalisasikan dalam tindakan nyata dan bermanfaat untuk masyarakat. 2. Strategi Perguruan Tinggi Agama Islam dalam meningkatkan kualitas calon alumni Strategi adalah suatu penataan potensi dan sumber daya agar efisien dalam memperoleh hasil yang diinginkan (Isna, 2001 : 75). 16 Secara umum strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dalam hal ini Syarin Harahap ( 1998 : 119) menyatakan bahwa ada lima strategi untuk meningkatkan kualitas Perguruan Tinggi Agama Islam, baik dalam penyelenggaraan pendidikan maupun kompetensi alumninya, kelima strategi tersebut adalah sebagai berikut: a. Pemilihan Raw Input Raw input atau yang sering dikenal dengan seleksi penerimaan mahasiswa baru, pada perguruan tinggi merupakan salah satu faktor penting dalam menghasilkan alumni yang kompeten. Pada kondisi ini, istilah garbage in garbage out akan mungkin lebih terjadi. Artinya akan tidak untuk mengharapkan alumni dengan hasil yang optimal karena yang masuk dalam Perguruan Tinggi Agama Islam hanya memiliki kemampuan terbatas. Input yang kurang di bawah secara intelektual jelas akan mempersulit dalam transformasi pendidikan dan pengetahuan, yang akhirnya akan berdampak pula terhadap kualitas mahasiswa. Dalam upaya mengatasi hal tersebut Perguruan Tinggi Agama Islam perlu membuka kajian-kajian umum yang menyangkut ilmu dan teknologi. Di samping itu pemberian muatan lokal pada kurikulum khususnya yang menyangkut ketrampilan profesional. Dapat juga melalui promosi (selebaran) yang dikirim ke SMU/MAN, adanya peningkatan pembinaan, melalui kegiatan PPL, KKN dan kegiatan-kegiatan lain yang berkesan dalam masyarakat, sehingga secara tidak langsung masyarakat akan mempunyai image yang baik terhadap Perguruan Tinggi Agama Islam, yang pada akhirnya akan meningkatkan animo masyarakat terhadap kualitas Perguruan Tinggi Agama Islam. Dengan demikian masyarakat mempunyai keinginan untuk memajukan Perguruan Tinggi Agama Islam dalam upaya mengadakan seleksi input yang ketat dalam menghasilkan mahasiswa unggul yang berdampak pada output (alumni) dalam menjalankan peran dan tanggung jawab dalam masyarakat. b. Peningkatan kualitas tenaga Pengajar Secara umum kuantitas tenaga pengajar (dosen) di Perguruan Tinggi Agama Islam belum mencapai yang ideal antara perbandingan jumlah dosen dengan mahasiswa. Dari segi kualitas bila ditunjukkan kepada derajat pendidikan dosen masih terdapat kesenjangan antara dosen yang berpendidikan S1, S2, S3, serta belum efektifnya pembinaan. Fuaduddin dan Cik Hasan Bisri dalam Mansur Isna (2001) menyatakan bahwa Pengembangan profesionalisme dosen dapat dinilai dengan melakukan penilaian terhadap diri sendiri, maksudnya para dosen dapat menginstruspeksi diri sendiri dengan melihat paradigma kategori tingkat profesionalisme masingmasing, yaitu : (1) Dosen profesional, dosen yang memiliki tingkat berpikir abstrak, tanggung jawab dan komitmen tinggi, melakukan peningkatan kemampuan terus-menerus, mampu mencetuskan ide dan mampu melaksanakannnya, (2) dosen yang suka mengkritik, biasanya memiliki tingkat berpikir abstrak tinggi tetapi rendah tanggung jawab dan komitmen terhadap pekerjaannya, pandai bicara, banyak ide, tetapi tidak mampu mengelola waktu untuk melaksanakannya, (3) dosen terlalu sibuk, biasanya memiliki komitmen dan tanggung jawab yang tinggi tetapi tingkat berpikir abstraknya rendah, energik, suka bekerja keras tetapi tidak diimbangi dengan kemampuan menyelesaikan persoalan secara sistematis dan realistis, dan (4) dosen yang tidak bermutu, memiliki tingkat berpikir abstrak, komitmen dan tanggung jawab yang rendah, terjebak pada rutinitas tanpa perhatian dan tanggung jawab untuk meningkatkan etos kerja. c. Penataan kurikulum Kurikulum Perguruan Tinggi Agama Islam diarahkan untuk menyiapkan mahasiswa yang mampu memahami ilmu agama dan mengamalkannyan di masyarakat. Kurikulum merupakan alat yang penting dalam merealisasikan fungsi perguruan tinggi dan sekaligus menjadi instrumen melaksanakan program perguruan tinggi. Oemar Hamalik (1993 : 3) mengatakan, pengembangan kurikulum dipolakan dalam Trikarma yang meliputi : 1) Kegiatan intrakurikulum adalah kegiatan di kampus yang sesuai dengan unsur-unsur kurikulum. 2) Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan kampus yang tidak berdasarkan unsur-unsur kurikulum. 3) Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang sama sekali di luar kurikulum. Secara logis terdapat hubungan antara Trikarma dan Tridarma fungsi perguruan tinggi dengan implikasi sebagai berikut: 1) Program pendidikan dan pengajaran dapat direalisasikan dengan cara mengembangkan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler dengan bobot dan proporsi yang berbeda. 2) Program penelitian direalisasikan melalui pengembangan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler dengan bobot dan proporsi untuk kokurikuler barangkali lebih besar. 3) Program pengabdian masyarakat direalisasikan melalui pengembangan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler dimana bobot proposi kokurikuler dan ekstrakurikuler dalam jumlah prosentase yang seimbang. d. Proses belajar mengajar Penyelenggaraan pengajaran dan kegiatan akademis di Perguruan Tinggi Agama Islam dilaksanakan dalam berbagai bentuk, diantaranya : 1) Kuliah 2) Responsi 3) Seminar 4) Penulisan makalah 5) Praktikum di laboratorium 6) Kerja lapangan dan kerja praktek 7) Penelitian 8) Penulisan laporan kerja praktek dan penelitian 9) Kuliah jarak jauh (Hamalik : 1995 : 15) Peningkatan kualitas belajar mengajar di perguruan tinggi Agama Islam menitik tekankankan pada kemampuan dan kualitas pada setiap dosen. Keberadaan dosen memegang peranan penting dalam proses belajar di kampus. Menurut Haidar Dauly dalam bukunya (1998 : 121) menyatakan bahwa proses belajar mengajar tergantung pada dua hal pokok, pertama sarana dan fasilitas, kedua ketrampilan tenaga pengajar dan secara umum proses belajar mengajar di Perguruan Tinggi Agama Islam baru terpenuhi pada hal-hal yang bersifat primer, tetapi masalah-masalah ketrampilan mengajar, sikap mental adalah hal pokok yang menentukan proses belajar mengajar. Sedangkan menurut Mansyur Isna (2001) menyatakan dalam upaya meningkatkan pembelajaran di kampus perlu diperbaiki aspek metodik dan religik. Dosen harus memiliki pemahaman yang mendalam atas materi yang disampaikan (Depth Of Understanding) dan mampu menyampaikan materi dengan penuh kreatifitas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses belajar mengajar tergantung dari kemampuan pada setiap dosen, sarana dan fasilitas perlu diperhatikan dalam menunjang kemampuan dosen. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran perlu keterlibatan dan tanggung jawab para pelaksana pendidikan melalui perubahan-perubahan yang dilakukan. e. Output (Alumni) Permasalahan yang sering muncul dari output (alumni) di Perguruan tinggi Agama Islam adalah tentang lapangan kerja dan eksistensinya dalam masyarakat. Hal ini disebabkan karena pelaksanaan pembelajaran di perguruan tinggi hanya bersifat kognitif saja, walaupun afektif dan psikomotorik diprioritaskan tetapi jumlahnya lebih kemampuan kognitif, sedikit bila dibandingkan dengan hal ini mendorong para alumninya mengalami kebingungan ketika selesai pendidikan baik dalam pekerjaan maupun dalam berinteraksi dengan masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut Hamalik (1999 : 3) menyatakan bahwa ada beberapa program pendidikan yang dilakukan oleh perguruan tinggi secara umum dalam meningkatkan kualitas alumninya, sehingga diharapkan para output (alumni) dapat memiliki jiwai kreatifitas yang dapat dikembangkan baik dalam lingkungan kampus maupun luar kampus, diantaranya : 1) Program non gelar adalah memberikan pengalaman belajar menuju pembentukan keahlian profesional dalam suatu ilmu pengetahuan, teknologi maupun seni. 2) Program gelar adalah memberikan pengalaman belajar menuju suatu keahlian akademik dalam suatu bidang ilmu pengetahuan, teknologi maupun seni. Menarik kesimpulan dari beberapa penjelasan diatas bahwa kemampuan dan kualitas perguruan tinggi dalam menyelenggarakan pendidikan sangat dipengaruhi dari output (alumni) itu sendiri dalam menjalankan tugas dan perannya di masyarakat. Secara garis besar perguruan tinggi umum maupun Perguruan Tinggi Agama Islam dalam upaya meningkatkan kemampuan dan kualitas alumninya dapat dilakukan melalui program pendidikan yang bersifat intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Upaya meningkatkan kualitas alumni dimulai sejak mahasiswa masih dalam proses belajar di kampus sampai mahasiswa selesai pendidikan di kampus dan memperoleh gelar sarjana, yang dikembangkan secara individu atau organisasi,artinya masyarakat membutuhkan kehadiran masyarakat yang terdidik dalam memberikan inovasi dan penyelesaian problem kehidupan dengan mengedepankan azas keimanan, ketakwaan dan konsistensi. 3. Peran dan Tanggung Jawab Alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam Masyarakat Peran dan tanggung jawab alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam masyarakat sejalan tujuan didirikannya Perguruan Tinggi Agama Islam itu sendiri. Secara umum Perguruan Tinggi Agama Islam bertujuan untuk memperbaiki dan memajukan pendidikan agama dan tenaga ahli agama guna keperluan pemerintah dan masyarakat yaitu dapat memberikan solusi terhadap berbagai problem kemasayarakatan yang berkaitan dengan agama. (Harahap : 1998 : 117) Dengan demikian bahwa peran dan tanggung jawab alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam masyarakat diarahkan pada upaya tiap individu atau kelompok alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam memberikan bimbingan maupun layanan terhadap pengembangan pendidikan agama, ritual keagamaan (ibadah) maupun lembaga keagamaan, agar masyarakat hidup sesuai dengan ajaran islam, dapat dipahami dan ditrpkan dalam kehidupan sehari-hari. a. Peran dan tanggung jawab alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam pendidikan keagamaan Pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agama. Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, non formal dan informal. Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Bab VI pasal 30 angka 4 menyatakan “Pendidikan keagamaan berbentuk pendidikan diniyyah, pesantren, pasraman, pabhaja dan bentuk lain sejenisnya” (Undang Sisdiknas : 2003 : 20). Dengan demikian perang dan tanggung jawab alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam pendidikan keagamaan adalah usaha yang dilakukan alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam mengembangkan agama melalui pengembangan pendidikan Islam baik pendidikan islam formal, non formal, maupun informal. Menurut Daulay (1999 : 16) menyatakan pendidikan Islam bertujuan untuk membentuk pribadi muslim yang seutuhnya, yaitu mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmaniah maupun rohaniah, dan menumbuh suburkan hubungan yang harmonis setiap pribadi dengan Allah, manusia dengan alam sekitar. Secara lebih khusus pendidikan Islam berupaya untuk membentuk khalifah di bumi sekaligus sebagai hamba Allah. Hal ini sesuai dengan firman dalam Surat Adh-Dzariyat ayat 56 : Artinya :”Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Membahas pendidikan tentu erat kaitannya dengan pengajaran dan pembelajaran. Oleh karena itu peran dan tanggung jawab alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam pendidikan keagamaan mengarah pada tampilan seorang pendidik yang memiliki capability dan loyalitas untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan Islam secara menyeluruh. Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 bab XI pasal 39 angka 2 menjelaskan “Pendidik merupakan tenaga yang profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil belajar, melakukan bimbingan, pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi (Undang Sisdiknas, 2003 : 27) Dengan demikian Peran dan tanggung jawab alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam pendidikan keagamaan meliputi tanggung jawab secara moral, pendidikan, maupun masyarakat yaitu mampu membimbing dan meningkatkan pengetahuan serta memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dalam berpikir dan berperilaku yang dilandasi keimanan dan ketakwaan. Peran dan tanggung jawab alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam pendidikan keagamaan berintikan pada 3 aspek, yaitu aspek iman, ilmu dan amal, yang pada dasarnya berisi tentang: 1) Menumbuh suburkan dan mengembangkan serta membentuk sikap positif dan disiplin serta cinta terhadap agama dalam berbagai kehidupan yang nantinya diharapkan menjadi manusia yang taat kepada perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. 2) Ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya merupakan motivasi intrinsik terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. Pengembangan pengetahuan agama dilandasi dengan pengetahuan ilmu dimungkinkan pembentukan pribadi yang berakhlak dan bertakwa kepada Allah SWT. Pengembangan tentang pentingnya agama dan ilmu maka masyarakat akan menyadari keharusan menjadi seorang hamba Allah yang beriman dan berilmu pengetahuan. Dengan iman dan ilmu masyarakat akan lebih bertakwa kepada Allah SWT. 3) Menumbuhkan dan membina ketrampilan beragama dalam semua lapangan hidup dan kehidupan serta dapat menghayati ajaran agama Islam secara mendalam dan bersifat menyeluruh, sehingga dapat digunakan sebagai pedoman hidup dalam hubungan dengan Allah SWT maupun lingkungan dan masyarakat. (Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1982 / 1983 : 84-85). Berdasarkan penjelasan diatas, bahwa peran dan tanggung jawab alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam pendidikan keagamaan adalah membimbing, mendidik serta mengarahkan masyarakat agar hidup sesuai dengan ajaran agama. Peran dan tanggung jawab alumni Perguruan Tinggi Agama Islam diarahkan pada seseorang pendidik yang memiliki kemampuan dan kualitas untuk mengembangkan pendidikan Islam baik pendidikan islam formal, non formal, maupun informal. Di samping itu, Pengembangan pendidikan keagamaan tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang agama, tetapi juga membentuk dan mendidik moral masyarakat agar sesuai dengan ajaran agama. b. Peran dan tanggung jawab alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam ritual keagamaan (ibadah) Ritual kegamaan atau disebut dengan ibadah adalah perilaku manusia yang dilakukan atas perintah Allah dan dicontohkan Rasulullah SAW seperti sholat, zakat, puasa dan lain-lain. Ritual keagamaan merupakan tata cara ibadah yang secara langsung menghubungkan manusia dengan Allah SWT, yang dilakukan untuk mendapatkan ridho-Nya. Ritual keagamaan ( ibadah) secara psikologis merupakan kondisining yang bersifat kejiwaan, yang merupakan manifestasi dari rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang diterima manusia. Peran dan tanggung jawab alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam ritual keagamaan atau ibadah bertujuan memberikan bimbingan, layanan, maupun pengarahan kepada masyarakat terhadap tata cara ibadah. Seperti sholat, puasa, zakat dan sejenisnya sesuai dengan syariat islam. Ritual keagamaan (ibadah) termasuk dalam dimensi horizontal yaitu peraturan-peraturan yang mengatur hubungan langsung dengan Allah SWT (ritual) yang meliputi : 1) Rukun Islam : Syahadat, mengerjakan sholat, zakat, puasa dan haji. 2) Ibadah badani bersifat phisik : bersuci, seperti wudhu, tayamum, mandi, i’tikaf, umroh, khitan, perawatan jenazah dan lain-lain. 3) Mali (bersifat harta) : qurban, sidqoh, fidyah, hibah, dan lain-lain (Hamidy dan Dardary : 1986 : 67-68) Ibadah atau ritual keagamaan merupakan perintah langsung dari Allah dan manusia tidak berhak membuat aturan sendiri tentang tata cara ibadah. Ibadah atau ritual keagamaan diperintahkan oleh Allah sejalan dengan akal manusia dan ibadah dipandang sebagai suatu kebutuhan karena pada dasarnya ibadah memenuhi hajat hidup manusia yang mempunyai pengaruh positif dan menjaga eksistensi manusia sebagai insan kamil yang menerima perintah dari Allah. Dengan demikian peran dan tanggung jawab alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam ritual keagamaan (ibadah) adalah menuntun dan membimbing masyarakat untuk menyeimbangkan kehidupan duniawi dan ukhrowi, kebutuhan materiil dan spiritual, yang masing-masing kebutuhan diletakkan pada proporsinya masingmasing. Ritual agama (ibadah) dalam Islam merupakan media untuk pembersihan jiwa, meningkatkan perbuatan baik, dan menahan perbuatan keji dan munkar. Sejalan dengan firman Allah dalam surat At-Taubah ayat : 103. Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikanmereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. Menarik kesimpulan dari beberapa penjelasan di atas peran dan tanggung jawab alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam ritual keagamaan (ibadah) adalah berupaya untuk memelihara masyarakat untuk menjadi insan kamil dengan cara, (1) memelihara agama (hifah al-din) dengan cara menunaikan rukun Islam, memelihara agama dari serangan musuh, memelihara jiwa agama yang tumbuh sejak lahir secara fitri dan orang yang tidak dapat menjaga kebutuhan ini berarti telah kehilangan esensi kehidupan, (2) memelihara jiwa (hifah al-nafs) dengan cara memenuhi hak hidup masing-masing anggota masyarakat sesuai dengan aturan yang berlaku, (3) memelihara akal pikiran (hifah al-aql) dengan cara menggunakan sebagaimana mestinya seperti memikirkan kekuasaan Allah, melalui diri sendiri, alam maupun yang lainnya, serta menghindarkan perbuatan yang merusak daya pikir, (4) memelihara keturunan (hifah al-nasl) dengan cara mengatur pernikahan dan melarang perbuatan tentang syariat pernikahan seperti berzina, pelecehan seksual dan lain, dan (5) memelihara kehormatan dan harta benda (hifah al-irdh waal-amwad) dengan cara mencari rizki yang halal untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan mengharamkan segala bentuk riba, perampokan dan penipuan, karena pada dasarnya rizki yang halal berpengaruh terhadap menjalankan ibadah (Muhaimin, dkk, 2005 : 293-294). c. Peran dan tanggung jawab alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam lembaga keagamaan. Lembaga keagamaan adalah bentuk organisasi atau ikatan sosial yang dibangun untuk pelayanan kepentingan kehidupan sosial atas dasar nilai-nilai dan simbol keagamaan (Muhaimin AG, 2004 : 175) Lembaga keagamaan merupakan sesuatu yang abstrak, dijelaskan melalui berbagai fenomena sosial yang relativ konkrit. Lembaga keagamaan dapat berupa kelompok-kelompok sosial, atau organisasi-organisasi sosial yang bersimbol agama. Simbol agama ini dapat berupa : 1) Identitas keagamaan (penamaan dan simbol). Penamaan atau simbol sebuah organisasi mengandung makna yang bersifat keagamaan misalnya As-Syafiiyah, simbol seperti bulan bintang dan bertulisan arab, cenderung menunjukkan identitas sebagai lembaga Islam. 2) Dasar dan tujuan sebuah organisasi keagamaan (apapun namanya) dapat dinilai sebagai lembaga keagamaan apabila secara nyata memiliki dasar dan tujuan organisasi yang bersifat keagamaan, misalnya dasar organisasi Islam, keimanan dan ketakwaan dengan tujuan meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan. 3) Jenis kegiatan, karakteristik terpenting pada sebuah organisasi keagamaan adanya kegiatan keagamaan. Organisasi atau kelompok sosial yang sehari-hari mengurusi kegiatan yang bersifat keagamaan adalah lembaga keagamaan. Misalnya ta’mir masjid, amil zakat, Nahdhatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dewan masjid, dewan dakwah, majlis-majlis agama dan sejenisnya (Muhaimin AG, 2004 : 177-178). Dengan demikian peran dan tanggung jawab alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam lembaga keagamaan merupakan tindakan dan usaha yang dilakukan alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam upaya mengembangkan agama melalui organisasi sosial atau kelompok sosial yang bergerak dan mengurusi kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan seperti ta’mir masjid, amil zakat, dewan dakwah, IPNU (Ikatan Pemuda Nahdhatul Ulama’) dan sejenisnya. Dengan demikian Muhaimin AG (2004 : 189-195) menyatakan bahwa peran dan tanggung jawab alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam lembaga keagamaan dirumuskan berdasarkan fungsi dari lembaga keagamaan itu sendiri dalam masyarakat yaitu : 1) Fungsi Ideologis Fungsi ideologis lembaga atau organisasi pada dasarnya berfungsi memberikan wadah pada penganut agama untuk bertindak mengimplementasikan gagasan dan nilai-nilai agama yang terkait dengan kehidupan sosial. Dalam setiap lembaga keagamaan secara implisit dan eksplisit mengandung banyak ide, gagasan atau nilai-nilai ajaran agama yang dijadikan sebagai dasar bertindak misalnya perilaku jujur, berkata benar, bersikap adil, tolong-menolong taat pada hukum-hukum agama, sejahtera lahir batin serta menciptakan perdamaian. Fungsi ideologis dalam lembaga keagamaan secara moral bertanggung jawab untuk memberikan pedoman hidup kepada setiap manusia agar taat terhadap ajaran agama, yaitu berkewajiban untuk menciptakan hidup damai dan tidak terombang-ambing oleh masuknya ideologi baru yang bertentangan dengan ajaran agama. Fungsi ideologis membimbing dan mengarahkan masyarakat agar tidak tercemari dengan masuknya ideologi asing dalam peradaban global. 2) Fungsi politis Fungsi politik pada dasarnya menempatkan lembaga keagamaan sebagai instrument untuk memenuhi kepentingan dan membangun kekuasaan. Pengertian kekuasaan dalam lembaga keagamaan sebagai fungsi politik tidak dalam bentuk kekuasaan formal, seperti menguasai atau memimpin lembaga-lembaga pemerintahan, tetapi kekuasaan informal yang hidup dalam masyarakat. menampilkan Fungsi seorang politik figur dalam organisasi dan pemimpin keagamaan yang mampu mengarahkan dan membimbing masyarakat untuk hidup sesuai dengan ajaran agama. Dengan adanya fungsi politik lembaga keagamaan berupaya menjalankan misinya sesuai dengan tujuan dan pengertian dari lembaga keagamaan itu sendiri. Fungsi politik lembaga keagamaan bertujuan untuk meghasilkan pemimpin dan mengarahkan pada setiap anggota untuk memiliki jiwa pemimpin yang adil, jujur dan bijaksana. 3) Fungsi Integrasi Fungsi integritas dalam lembaga keagamaan berfungsi untuk mengikat para pengikut agama (masyarakat) dari manapun latar belakang sosial maupun budaya agar hidup sesuai dengan ajaran agama. Melalui fungsi integrasi agama mampu mengikat masyarakat yang berbeda suku, ras, budaya, warna kulit, aspirasi, maupun status sosial untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang aman. Fungsi integrasi dalam lembaga keagamaan bertujuan kepada setiap masyarakat agar menjalani kehidupan dengan damai, saling tolong-menolong dan menghindari permusuhan. 4) Fungsi ekonomi Fungsi ekonomi dimaksudkan bahwa lembaga keagamaan memiliki fungsi yang bersifat ekonomi, baik secara langsung atau tidak langsung, yaitu memberikan kontribusi kepada masyarakat agar dapat hidup sejahtera. Fungsi ekonomi dapat berkembang karena agama menghendaki masyarakat mendapatkan kesejahteraan yang bersifat batiniyah, tetapi juga lahiriyah. Banyak nilai-nilai agama yang sejalan dengan fungsi ekonomi dalam lembaga keagamaan, misalnya anjuran untuk hidup hemat, bersedekah, memperhatikan fakir miskin, berzakat, maupun berhaji. Bahwa anjuran Alumni Perguruan Tinggi agama Islam tersebut juga berarti anjuran agar para masyarakat memiliki kemampuan ekonomi. Karena hanya orang-orang yang memiliki kemampuan tertentu yang dapat melakukan ajaran-ajaran agama tersebut. Tentu saja, cara-cara yang dilakukan dalam mendapatkan ekonomi melalui cara-cara yang benar dan syah menurut ajaran agama. 5) Fungsi pengawasan (kontrol) Lembaga sosial keagamaan pada umumnya bertanggung jawab atas adanya norma-norma, nilai-nilai, moral pada masyarakat dan anggotanya. Fungsi pengawasan bertujuan untuk memberikan control kepada masyarakat dan anggotanya, dapat menjalankan ajaran amar ma’ruf nahi munkar. Tidak mengherankan jiwa lembaga keagamaan akan melakukan reaksi apabila dalam masyarakat berkembang perilaku-perilaku maksiat, pelanggaran moral dan perbuatan-perbuatan jahat. Fungsi pengawasan sangat fungsional untuk membangun kehidupan damai dalam masyarakat, sehingga terbentuk persatuan dan kesatuan dalam masyarakat. 6) Fungsi Pemeliharaan Fungsi pemeliharaan adalah fungsi untuk meneruskan eksistensi agama itu sendiri. Melakukan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh lembaga keagamaan secara tidak langsung menunjukkan bahwa lembaga keagamaan hidup dan berkembang dalam masyarakat. Melalui pemeliharaan ajaran-ajaran agama diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, melalui berbagai cara. Misalnya melalui pendidikan baik yang berbentuk pendidikan formal, non formal maupun informal. Fungsi pemeliharaan bertujuan menjaga norma dan ajaran agama dalam masyarakat. Dengan adanya fungsi pemeliharaan peranan agama melalui organisasi keagamaan dapat mengarahkan masyarakat agar memiliki perilaku yang religius. B. Pengembangan Keagamaan 1. Pengertian pengembangan keagamaan Dalam kamus lengkap bahasa Indonesia keagamaan diartikan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan agama (Fajri dan Sanja : 23). Sejalan dengan apa yang dinyatakan oleh Hamidy dan Dardari (1986 : 49) bahwa keagamaan adalah sesuatu yang ada kaitannya dengan agama, dan agama merupakan seperangkat I’tikad, keyakinan, undang-undang, peraturan, bimbingan dan layanan yang digunakan untuk keselamatan manusia di dunia dan di akhirat. Agama mencakup tanggung jawab manusia dengan Allah, tanggung jawab dirinya sebagai hamba Allah terhadap manusia dan masyarakat, dan tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. Pada definisi yang lain agama adalah ajaran ilahi yang menuntun kepada kepercayaan-kepercayaan yang benar dan kepada tingkah laku maupun cara bergaul yang sebaik-baiknya (As-Samaluthi, 1987 : 35) Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Imron ayat 85 dijelaskan: Artinya: “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekalikali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi. Menarik kesimpulan dari penjelasan diatas, pengembangan keagamaan mengarah pada kemampuan setiap individu atau kelompok masyarakat dalam mengembangkan dan meningkatkan pemahaman tentang agama yang bermanfaat untuk diri sendiri maupun masyarakat. Pengembagan keagamaan ditujukan untuk memberikan bimbingan dan layanan kepada setiap individu atau kelompok masyarakat baik yang bersifat ibadah seperti sholat, zakat, puasa dan haji, maupun yang bersifat muamalah yaitu hubungan dengan manusia dan alam sekitar seperti budaya masyarakat atau pola pikir dan pola perilaku masyarakat sehingga diharapkan masyarakat dapat hidup sesuai dengan nilai dan norma agama. 2. Model-model pengembangan keagamaan Model pengembangan keagamaan merupakan suatu rencana atau pola pendekatan yang digunakan untuk mendesain peningkatan kualitas agama. Model pengembangan keagamaan merupakan pengembangan masyarakat Islam itu sendiri, yaitu model empiris pengembangan perilaku individual kolektif dalam dimensi amal sholeh, dengan titik tekan pada pemecahan masalah yang dihadapi masyarakat. Sasaran individual pada setiap individu muslim dengan orientasi sumber daya manusia, sasaran komunal adalah kelompok atau komunitas muslim dengan pengembangan agama pada masyarakat dan sasaran institusional adalah organisasi Islam atau kehidupan pranata sosial dengan pengembangan kualitas dan Islaminitas kelembagaan. a. Model pengembangan keagamaan melalui kegiatan dakwah Dakwah adalah proses konfrontatif kebenaran mealawan kebatilan, kemakrufan melawan kemungkaran, antara calon penghuni surga dan penghuni neraka. Sedangkan secara subtansial-filosofis dakwah adalah segala rekayasa dan redakaya untuk mengubah segala bentuk penyembahan kepada selain Allah kepada keyakinan tauhid, mengubah semua jenis kehidupan, kepada kehidupan yang lurus yang penuh dengan ketenangan batin dan kesejahteraan lahir berdasarkan nilainilai Islam. Model pengembangan keagamaan melalui kegiatan dakwah idealnya adalah bagaimana memperkenalkan Islam dengan cara yang menarik. Bentuk dakwah terus-menerus direformasi, bukan menyesuaikan diri terhadap segala kemajuan zaman, melainkan tetap berdiri diatas landasan tauhid Islam, dengan memodifikasi ungakapanungkapan budayanya, karena itu diperlukan da’i-da’i yang tahu bagaimana berbicara secara aktual, peka terhadap persoalan masa kini, punya pemahaman tentang Islam dan konteksnya dengan budaya. Dengan kata lain, tugas seorang da’i bukan hanya mengulang informasi tentang halal haram dengan cara-cara yang kaku dan mengancam. Merujuk kepada apa yang dicontohkan Rasulullah ketika membangun masyarakat Islam dalam mengembangkan agama islam pada saat itu, setidaknya ada dua tahapan yang harus ditempuh yaitu : takwin dan tanzim. Takwin adalah pembentukan masyarakat Islam dengan pokok kegiatan dakwah bil lisan sebagai ikhtiar sosialisasi aqidah, ukhuwah, dan ta’awun. Menurut Amrullah Ahmad (dalam Machendrawati dan Safei, 2001) menyatakan bahwa pada tahap takwin fundamental sosial Islam dalam bentuk aqidah, ukhuwah Islamiyah, dan taawun. Sasaran baru pada gilirannya akan mengungkap banyak perspektif strategi dan metodologi dakwah yang relevan, bahkan dapat ditransformasikan sebagai salah satu model pengembangan agama pada masyarakat Islam saat ini dan masyarakat yang akan datang. Tahap yang kedua adalah tanzim yaitu tahap pembinaan agama dan penataan masyarakat Islam melalui internalisasi dan eksternalisasi institusional Islam secara komprehensif dalam realitas sosial. Sehingga Amirullah Ahmad (dalam Machendrawati dan Safei, 2001) menyimpulkan pada tahap tanzim bertujuan untuk membentuk komunitas Islam dalam upaya peningkatan kualitas agama Islam. Pada tahap tanzim Rasulullah menitik tekankan pada 3 aspek yaitu, berpijak dari masjid dakwah Islam untuk menata dan mengembangkan masyarakat Islam. Memperkuat basis komunitas muslim dengan cara meningkatkan dakwah Islam dalam organisasi atau lembaga yang mempresentasikan ukhuwah Islamiyah (integritas jamaah muslim) dan berpijak pada kekuatan da’i yang ada pada organisasi dakwah tersebut. Sejalan dengan Nanih Machendrawati dan Ahmad Safei (2001) “salah satu model pengembangan keagamaan adalah melalui kegiatan dakwah yaitu konsep dan strategi dakwah yang diarahkan pada pemecahan masalah yang berhubungan dengan agama yang bertujuan untuk mebimbing dan mengajak masyarakat dalam amar ma’ruf nahi munkar. Dengan demikian Machendrawati dan Ahamd Safei (2001) mengatakan bahwa ada beberapa metode dakwah yang dapat digunakan dalam mengembangkan agama, yaitu : 1) Metode dakwah bil-lisan Pengembangan keagamaan melalui kegiatan dakwah bil lisan ditunjukkan untuk membantu generasi-generasi muda menghasilkan calon-calon mujahid dalam membangkitkan dan meningkatkan kualitas agama. Metode dakwah bil lisan bersifat verbalistik yaitu menganggap masyarakat sebagai objek dakwah. Metode dakwah bil lisan merupakan bentuk ceramah dari para mubaligh yang pasif. Dengan demikian, menurut Yudi latif (1999 : 100) menyatakan “Model dakwah yang cenderung verbalistik, pada wilayah teoritis dan konsepsional dapat memiskinkan produksi pemikiran-pemikiran Islam yang bermutu. Model dakwah bil-lisan menitik tekankan pada kemampuan mubaligh atau ulama’ dalam mengemas tema, metode, dan pesan-pesan dakwah. 2) Metode dakwah bil hal Pengembangan agama melalui metode dakwah bil hal bertujuan untuk memberikan layanan dan bimbingan bagaimana jalan seharusnya ditempuh dalam mewujudkan nilai-nilai Islam dalam kenyataan sosial kultural, yaitu antara pemikiran tentang dakwah (teori), dan proses pelembagaan nilai-nilai Islam dalam kenyataan sosial (realitas, praktek dakwah). Metode dakwah bil hal menciptakan dialog konsensual, yang memberikan kesempatan kepada umat untuk menyatakan pandangannya, merencanakan dan mengevaluasi perubahan sosial yang mereka kehendaki, serta bersama-sama menikmati hasil proses dakwah tersebut. b. Model pengembangan keagamaan melalui kegiatan pendidikan islam Pendidikan Islam sebagai suatu system transformasi diaktualisasikan memalui pelestarian amalan, anak sholeh, amal jariyah, kelapangan dada, dan ilmu bermanfaat. Model pengembangan keagamaan melalui kegiatan pendidikan islam bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang menempatkan iman dan takwa sebagai azas kehidupan. Model pengembangan keagamaan melalui kegiatan pendidikan Islam dikenal dua tujuan pokok, berdasarkan komponen sifat dasar manusia yaitu : 1) Tujuan pembangunan jasmani Manusia sebagai kholifah di bumi, berperan sebagai pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan sekitar yang memiliki kekuatan jasmani. Sebagaimana firman Allah dalam Al-qur’an surat Al-Baqarah ayat 247 : Artunya:”Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah Kami, Padahal Kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang Luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha mengetahui. 2) Tujuan pembangunan rohani (spiritual) Tujuan ini disebut juga pembangunan agama dalam pengertian yang komprehensif (bukan sekuler) sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Imran ayat 19 : Artinya :”Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”. Tujuan pembangunan rohani memurnikan dan menyucikan diri atau tauzhiyatu an-nafs secara individual dari sikap yang meruasak dan erat kaitannya daengan perkembangan intelegensi yang mengarahkan individu untuk dapat menemukan kebenaran yang sebenarnya. Menarik kesimpulan dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam upaya meningkatkan kualitas dan pemahaman tentang agama pada masyarakat Islam dilakukan melalui 2 cara yaitu : mengajak umat manusia atau seruan kepada umat manusia agar hidup sesuai dengan ajaran agama yaitu, strategi dakwah diarahkan untuk memberikan bimbingan dan layanan kepada masyarakat dalam upaya menyelesaikan problem kehidupan yang berhubungan dengan agama seperti tata cara beribadat, keimanan, ketakwaan, maupun organisasi Islam. Pengembangan agama melalui transformasi pendidikan Islam bertujuan untuk mengembangkan dan menjaga fitrah manusia sebagai khalifah di bumi, menjaga hubungan yang baik antara manusia dengan alam sekitar, manusia dengan manusia, manusia dengan Allah SWT yang diimplementasikan dalam bentuk ibadah dan muamalah yang dikerjakan berdasarkan ajaran agama Islam. 3. Peranan Agama dalam masyarakat Bagi umat Islam peranan agama sangat besar bagi kehidupan. Agama mengatur seluruh aspek hidup dan kehidupan, bahkan seluruh kegaiatan manusia baik dalam bekerja, menuntut ilmu, mencari rizki, hubungan dengan orang lain atau dalam keluarga dijiwai oleh agama. Agama mendorong umatnya untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan hidup yang dilandasi dengan moral Islam atau akhlak yang baik. Mengutip pernyataan Voltaire dan Loweil Thomas (dalam Muchlis Hamidi dan Dardiri, 1986 : 16) menyatakan “One of Courses of Our Modern (Ivitation is that we have no time to meditate”). Salah satu penyebab kehancuran yang melanda kebudayaan barat (modern) adalah karena kami tidak mempunyai waktu menyembah Tuhan. Senada dengan yang dikemukakan oleh August Comte menyatakan “Masyarakat masa kini dalam taraf berpikir positif yaitu manusia tidak ingat lagi dengan Tuhan. Artinya manusia telah mencapai ilmu pengetahuan yang cukup untuk menundukkan alam, orang tidak khawatir akan kutukan Tuhan. Menarik kesimpulan dari pernyataan diatas bahwa agama masih berpengaruh terhadap kebudayaan masyarakat saat ini, artinya bahwa agama masih dibutuhkan di masyarakat untuk menghadapi problemproblem kehidupan baik social maupun agama. Menurut Dr. Nico Syukur Dister dalam pengalaman dan motivasi beragama edisi ke dua menyatakan peran dan fungsi agama dalam masyarakat sebagai faktor psikologis yang dapat menimbulkan perilaku religius, yaitu: a. Agama sebagai sarana mengatasi frustasi Orang yang mengalami frustasi tidak jarang mulai berkelakuan religius. Dengan tujuan mencari ketenangan melalui agama, yaitu orang membelokkan arah kebutuhan dan keinginan suatu objek duniawi misalnya harta benda, penghargaan maupun jabatan kepada tindakan religius. Kegagalan yang diperoleh dan kepuasan yang tidak sesuai dengan kebutuhan akan menimbulkan sebuah keputusasaan, maka orang mengarahkan kebutuhannya kepada Tuhan. Mengharap pemenuhan keinginannya dari Allah. Agama sebagai jawaban atas frustasi yang dihadapi oleh manusia, agama mampu memberikan ketenangan, kesabaran dan penyerahan diri kepada Allah. b. Agama sebagai sarana untuk menjaga kesusilaan dan tata tertib masyarakat. Agama mengarahkan masyarakat untuk menjadi insane kamil, yaitu masyarakat yang taat terhadap norma agama dan norma sosial. Manusia sebagai individu dalam suatu masyarakat mengenal hak dan kewajiban. Agar tetap adanya keseimbangan dalam hidup maka hak dan kewajiban selalu berhadapan. Apabila haknya terdapat tanpa kewajiban, maka terjadi kesenjangan sosial dalam masyarakat akibatnya tata tertib dan ketentraman masyarakat tidak terjamin. Oleh karena itu manusia tidak dapat membatasi hak dan kewajiban baik terhadap orang lain maupun terhadap Tuhan. Agama mengajarkan, memberi petunjuk dan mengarahkan masyarakat agar berpikir dan ber perilaku sesuai dengan sistem nilai, yang bersumber pada hukum Allah baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yaitu agama dan al kaun, atau dengan perkataan lain agama dan al kaun yang membentuk budaya manusia yang disebut akhlakul karimah. (Hamidy dan Dardari, 1986 : 49) Dengan demikian bahwa agama sebagai sarana untuk menjaga kesusilaan dan tata tertib masyarakat diarahkan untuk membentuk pola pikir dan pola perilaku yang mencerminkan akhlak yang baik yaitu dengan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan agama pada masyarakat sehingga masyarakat memiliki perilaku religius, yang pada akhirnya tingkat kriminal dan kejahatan dapat dikurangi. c. Agama sebagai sarana untuk mengatasi ketakutan Problem kehidupan yang tidak dapat diselesaikan, kebutuhan dan keimanan yang tidak terpenuhi, kematian, maupun bencana sering menimbulkan ketakutan pada setiap manusia, manusia mengalami kebimbangan dan ketakutan dalam mencari solusi dan tempat untuk memohon pertolongan. Ketakutan yang berlebihan menyebabkan keputusasaan dan kecemasan dalam hati, ketakutan yang dialami manusia menunjukkan kesadaran bahwa manusia hanya makhluk yang lemah. Kesadaran-kesadaran ini membuat orang peka terhadap agama. Maka dengan demikian, ketakutan mempersiapkan manusia untuk menerima pewartaan agama sebagai kabar yang menggembirakan, yaitu kabar pembebasan dan penyelamatan mausia dari dosa dan maut. Agama memberikan solusi dann ketenangan jiwa bagi setiap mausia. Agama membimbing dan mengajarkan manusia untuk memiliki kesabaran dan penyerahan diri kepada Allah, dengan kata lain semua yang ada di dunia ini akan kembali kepada Allah, manusia hanya berusaha dan Allah yang akan menentukannya. Dengan demikian bahwa agama tidak hanya memberi petunjuk soal mati, kawin maupun cerai, tetapi agama memberikan pedoman dalam seluruh aspek hidup baik ukhrowi maupun duniawi. Agama tidak hanya berbicara tentang peristiwa dan hal-hal yang konkrit, faktawis, dan metafis, tetapi juga berbicara tentang yang gaib, sebagaimana firman Allah dalam Al-qur’an surat Ibrohim ayat 2 : Artinya: “Allah-lah yang memiliki segala apa yang di langit dan di bumi. dan kecelakaanlah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih. Agama mengarahkan kegiatan hidup manusia untuk sampai pada kebenaran mutlak. Nilai-nilai hidup yang universal dapat diperoleh dalam agama yaitu menuntun manusia kepada Allah. Mangajarkan dan mengarahkan manusia agar hidup sesuai dengan syariat agama. Sejalan dengan Muchlis Hamidy dan Dardiri (1986 : 10), Peran agama dalam kehidupan masyarakat meliputi : 1) Menunjukkan, membimbing, membina dan pedoman hidup dalam hubungan dengan pencipta, dengan makhluk lain dan terhadap diri sendiri. 2) Mengatur segala perbuatan manusia baik dalam aqidah atau keyakinan dan keimanan dalam ibadah atau menyembah Allah, dan dalam muamalah atau hubungan sosial. 3) Untuk mencapai tujuan hakiki manusia harus menempuh hidup ini dengan suatu usaha mendapatkan ridho Allah. C. Faktor penghambat dan pendukung dalam pengembagan keagamaan. Pengembangan keagamaan merupakan kemampuan dari setiap individu atau kelompok masyarakat dalam meningkatkan kualitas agama, khususnya agama Islam. Seiring kemajuan zaman keberadaan agama sebagai pedoman hidup mulai ditinggalkan dan dilupakan oleh masyarakat. Delam sejarah perkembangan agama Islam pada zaman Rasulullah sampai zaman sekarang, faktor utama yang menghambat dalam mengembangkan agama Islam pada masyarakat saat itu adalah masalah moral dan kurangnya pemahaman tentang agama. Menurut Nanih Machendrawaty dan Ahmad Safei (2001 : 196) menjelaskan “Ada banyak orang yang merasa dirinya kembali kepada Alqur’an dan sunnah secara murni dan konsekuen, tetapi tanpa disadari terjebak dalam 3 penyimpangan, hal ini disebabkan buruknya moral dan rendahnya pemahaman terhadap agama Islam. Tiga penyimpangan tersebut meliputi : 1. Penyimpangan kaum ekstrim. Sebutan “ekstrim” dikenakan pada kelompok orang yang berlebih-lebihan dalam bersikap, dalam Islam disebut al-ghuluw atau ausatuha. Kelompok ekstrim selalu menunjukkan sikap yang selalu benar, lebih ekstrim kelompok ini mudah menuduh orang lain dengan tudingan kafir, munafik maupun syirik. 2. Manipulator-manipulator agama, yaitu orang-orang yang ingin mengadaadakan ajaran atas nama Islam. Kelompok ini menyusupkan beberapa kebohongan-kebohongan ke dalam ajaran Islam, padahal tidak dijelaskan dalam Al-qur’an dan sunnah. Pengembangan kelompok ini ditujukan pada masyarakat yang rendah pemahamannya tentang agama. Ada 3 kelompok yang dapat dimasukkan kedalam kelompok manipulator agama yaitu orang-orang zindik (pura-pura beriman), kelompok-kelompok yang membuat ajaran-ajaran aneh, dan kelompok yang mengarang-arang ajaran semata-mata karena Allah (liwajhillah) 3. Kelompok-kelompok jahil yang teledor dalam menafsirkan Al-qur’an menggunakan Al-qur’an dan hadits yang telah diplesetkan untuk mengklaim argumennya yang sesuai dengan ajaran agama Islam agar diterima dan diakui kelompok lain. Berbeda dengan Thohari Musnamar dalam bukunya, Dasar-dasar konseptual bimbingan dan konseling Islami (1992) menjelaskan “Ada beberapa problem keagamaan yang dapat menghambat dalam upaya mengembangkan agama dalam masyarakat, diantaranya : 1. Problem pemilihan agama yaitu seseorang atau sekelompok individu yang belum beragama dan berkehendak untuk beragama, merasakan kesulitan untuk memeluk atau menganut sesuatu agama karena belum mampu meyakinkan diri agama mana yang tepat untuk dianut. 2. Problem kegoyahan iman yaitu seseorang atau sekelompok individu ynag senantiasa goyah dalam keimanannya, sehingga ada kecenderungan di suatu saat untuk murtad. 3. Problem karena perbedaan paham dan pandangan yaitu seseorang/ sekelompok individu menderita konflik batin karena mendapatkan informasi yang bertentangan mengenai keimanan atau ubudiyah yang menyebabkan sulit untuk melakukan suatu tindakan. 4. Problem ketidakpahaman mengenai ajaran agama yaitu sekelompok individu atau seseorang melakukan suatu tindakan atau perbuatan (disadari atau tidak disadari) merugikakn dirinya sendiri atau orang lain, karena tidak memahami secara penuh ajaran agama. Di samping itu, upaya dalam mengembangkan agama dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan upaya bimbingan kepada kelompok masyarakat atau setiap individual masyarakat yang mengalami problem keagamaan dapat dijadikan sebagai faktor pendukung untuk mencapai setiap tujuan pengembangan keagamaan. Melalui kemajuan teknologi dan informasi masyarakat dengan mudah memperoleh informasi tentang agama secara luas dan mendetail. Disisi lain dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi para mubaligh, ustadh, maupun cendikiawan muslim lebih aktif dan kreatif dalam menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam pengembangan dan pemberdayaan umat Islam. Melalui kemajuan teknologi dan informasi pengembangan agama melalui metode dakwah dapat lebih merata, yaitu menjangkau wilayah-wilayah perkotaan maupun pedesaan. Misalnya dakwah secara media (seperti lewat stasiun radio, maupun televisi) dengan tujuan para mubaligh lebih menghemat energi dan pikiran dengan harapan dapat meningkatkan kualitas berdakwah dalam upaya mencapai tujuan pengembangan agama. Sejalan dengan yang dinyatakan Sardar (dalam Nanih Machendrawaty dan Ahmad Safei, 2001 : 87), “sistem informasi yang digunakan dalam menunjang pengembangan agama pada masyarakat Islam didasarkan pada konsep Islami. Dalam konsep Islami, informasi adalah bagian dari kesatuan yang berjenjang fakta, informasi, ilmu dan hikmah. sedangkan teknologi dan informasi yang digunakan harus dikembangkan kaum muslimin sendiri sesuai dengan suatu pendekatan yang kritis dan seimbang.” Di samping pemanfaatan teknologi dan informasi yang digunakan secara Islami, bimbingan kepada masyarakat yang mengalami problem keagamaan dapat dijadikan salah satu faktor pendukung dalam mengembangkan agama Islam, yaitu : 1. Asas Fitrah Fitrah merupakan titik tolak utama dalam bimbingan dalam mengembangkan agama Islam, karena dalam konsep fitrah ketauhidan yang asli, artinya pada dasarnya manusia telah membawa fitarah (naluri beragama Islam yang mengEsakan Allah) sehingga bimbingan dalam mengembangkan agama senantiasa mengajak kembali manusia ke ajaran agama Islam. 2. Asas Kebahagiaan dunia dan akhirat Jika manusia mampu memahami idan menghayati fitrahnya, maka fitrah itu harus dibina dan dikembangkan dalam rangka mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Bimbingan dalam mengembangkan agama membantu tiap individu dan masyarakat menghayati tujuan hidup yaitu mengabdi kepada Allah, dalam rangka mencapai tujuan akhir sebagai manusia, yaitu mencapai kebahagian dunia dan akhirat. 3. Asas amal saleh dan akhlakul karimah Tujuan hidup manusia akan tercapai manakala manusia beramal shaleh dan berakhlak mulia, karena perilaku yang berakhlak menunjukkan fitrah mausia. 4. Asas”mauizatul hasanah” Bimbingan dalam megnembangkan agama melalui mauizatulhasanah yaitu penyampaian “hikmah” dengan cara yang sebaik-baiknya, sehingga tiap individu kelompok benar-benar ada kemauan untuk berubah. 5. Asas “mujadatul-ahsan” Bimbingan dalam mengembangkan agama melalui mujadatul–ahsan bertujuan untuk memberi kesan yang baik dari pelaku pengembang agama (pembimbing agama) dan yang dibimbing dalam rangka membuka pikiran dan hati, sehingga muncul pemahaman, penghayatan, keyakinan, akan keberanan dan kebaikan syariat Islam dan berusaha menjalankannya. (Musnamar, 1992 : 144-145) Dengan demikian faktor penghambat dan pendukung dalam mengembangkan agama diarahkan pada penyelesaian solusi setiap masalah yang berhubugnan dengan agama khususnya agama islam, upaya dalam mengatasi problem keagamaan terletak pada kemampuan umat Islam dalam memamahi agama islam dan kontrol diri terhadap perilaku-perilaku yang bertentangan dengan syariat Islam. Pemanfaatan teknologi informasi yang digunakan secara Islami dapat juga digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan kreatifitas para mubaligh, ustadh, maupun cendikiawan muslim, dalam menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam mengembangkan agama. Bimbingan dan pengarahan bagi tiap individu atau kelompok masyarakat yang mengalami problem keagamaan, seperti rendahnya pemahaman agama, kebimbangan dalam beragama, merupakan salah satu upaya mengatasi problem keagamaan dengan tujuan pemahaman dan keyakinan masyarakat terhadap agama Islam. meningkatkan BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran umum Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak 1. Profil Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak Desa Sidokumpul adalah sebuah kelurahan yang merupakan bagian dari Kec Guntur Kab Demak. Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak terdiri dari tiga dusun, yaitu : dusun Karanggawang, dusun Sandansari, dan dusun Wuluh. Mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Kondisi sosial seperti ini menyebabkan banyak masyarakat menghabiskan waktunya untuk bertani. Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak merupakan desa dalam taraf perkembangan. Setiap tahun mengalami peningkatan yang signifikan baik dalam pembangunan maupun sumber daya manusia. Sarana dan infrastruktur desa, seperti jalan, masjid, musholla, madrasah diniyah, madrasah ibtidaiyah, maupun TPA, dikelola dan dikembangkan secara profesional. Pembangunan di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak diprioritaskan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melaluli peningkatan potensi desa dan sumber daya manusia. Peran setiap individu masyarakat atau kelompok sosial masyarakat secara bersama-sama membangun dan mengembangkan desa Sidokumpul sesuai dengan peran masing-masing yaitu ulama’ atau ustadh bertugas mengarahkan dan membimbing masyarakat dalam menjalani hidup sesuai dengan syariat Islam, kaum intelektual bertugas meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan dan petugas keamanan menjaga keamanan dan kerukunan antar warga. Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak merupakan desa yang masih berpegang teguh pada budaya leluhur. Hal ini terlihat dari kegiatankegiatan masyarakat baik yang bersifat sosial maupun keagamaan masih dipengaruhi pola pikir dan pola perilaku leluhur. Oleh karena itu, peran dan kontribusi ustadh, kyai, pemuka agama, maupun alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak diharapkan dapat membimbing dan mengarahkan masyarakat sesuai ajaran Islam, dengan tidak menyampingkan budaya masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. 2. Keadaan masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. a. Luas wilayah : 410.998 ha b. Jumlah dusun : - Karanggawang - dusun Sandansari - dusun Wuluh c. Jumlah RT : 15 RT d. Jumlah RW : 8 RW dusun e. Jumlah Sidokumpul f. penduduk desa : 3091 jiwa Jumlah KK desa Sidokumpul : 403 KK 3. Keadaan sarana dan prasarana keagamaan desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. a. Sarana tempat ibadah 1) Masjid : Masjid Baitul Anam (dusun Baiturrohman (dusun Karanggawang) Masjid sandansari) Masjid Baiturrohim (dusun Wuluh) 2) Musholla b. : 15 lokal musholla Sarana tempat pendidikan Islam 1) Pendidikan Islam formal : - MI Nurul Huda Sidokumpul 2) Pendidikan Islam non formal : - Madrasah diniyyah Nurul Huda Sidokumpul - TPA Nurul Huda Sidokumpul - TPA Al-Ikhlas 3) Pendidikan Islam informal : - Pengajian ba’da maghrib remaja masjid Baitul Anam - Pengajian anak-anak ba’da maghrib di rumah-rumah warga dan musholla. c. Sarana tempat organisasi Islam - 3 lokal untuk ta’mir masjid - 1 lokal untuk kegiatan ibu fatayat 4. Keadaan umum lingkungan desa Sidokumpul Berdasarkan observasi penulis secara langsung keadaan lingkungan desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak cukup bagus, letak desa tidak jauh dari kota. Kondisi seperti ini memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi pendidikan, maupun pekerjaan. Maka desa Sidokumpul memiliki potensi untuk menjadi desa yang maju baik dari kesejahteraan masyarakat maupun sumber daya manusia. Tabel 3.1 Daftar nama alumni Perguruan Tinggi Agama Islam desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak tahun 2011 No Nama Pendidikan 1 Masjuki, S.Pdi UNISPAT Demak 2 Fathurrohman, S.Pdi IAIN Semarang 3 Son Ali, S.Pdi IAIN Semarang 4 Hambali, S.Pdi IAIN Semarang 5 Nur Aini, S.Pdi IAIN Semarang 6 Abdul Aziz, S.Pdi STAIN Salatiga 7 Susi Irawati, S.Pdi IAIN Semarang 8 Masrokah, S.Pdi UNISPAT Demak 9 Qoniah, S.Pdi UNISPAT Demak 10 Sholeh Iskandar, S.Ag UNISPAT Demak 11 Faridatun Nahdiyah, S.Pdi STAIN Salatiga 12 Saiful Bakrie,S.Pdi STAIN Salatiga 13 Sofwan,S.Pdi STAIN Salatiga 14 Nur Azizah, S.Pdi STAIN Salatiga 15 Suharto, S.Pdi STAIN Salatiga 16 Khudori, S.Pdi STAIN Salatiga 17 Ahmad Solkhan, S.Pdi IAIN Semarang 18 Salafudin Anur, S.Pdi UIN Yogyakarta 19 Nur Khasanah, S.pdi STAIN Kudus 20 Zainal Arifin, S.Pdi IAIN Semarang 21 Ahmad Solkhan, S.Pdi IAIN Semarang 22 Ikhsan, S.pdi UIN Yogyakarta 23 Suharno, S.pdi UNISSULA Semarang 24 Maslakah, S.pdi STAIN Kudus 25 Musyafa’, S.pdi IAIN Semarang 26 Muslichun, S.pdi IAIN Semarang 27 Yahya, S.pdi IAIN Semarang 28 Mas’udah, S.pdi STAIN Salatiga 29 Julaini, S.pdi UNISSULA Semarang 30 Asmuni, S.pdi IAIN Semarang 31 Muhammad Khanif, S.pdi STAIN Kudus 32 Masud, S.pdi UNSIK Demak 33 Khoirubatun Niswah, S.pdi UNSIK Demak 34 Syamsul Adib, S.pdi UNISSULA Semarang 35 Muzamil, S.pdi IAIN Semarang 36 Nurul Huda, S.pdi STAIN Kudus 37 Lutfil Hakim, S.pdi UNISSULA Semarang 38 Zamroni, S.pdi STAIN Salatiga 39 Abdul Aziz S .Ag STAIN Salatiga 40 Imron firdaus, S .Ag UNISPAT Demak 41 Sapinah, S.pdi UNISPAT Demak 42 Munawaroh, S.pdi UNSIK Demak 43 Muhammad Arifin, S.pdi UNSIK Demak 44 Mustawam, S.pdi IAIN Semarang 45 Khotidjah, S.pdi UNISSULA Semarang 46 Dwi Rahayu, S.pdi UNISPAT Demak 47 Muhtarom, S.pdi STAIN Kudus B. Model pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak Model pengembangan keagamaan adalah cara yang digunakan untuk meningkatkan kualitas dan pemahaman agama, khususnya agama Islam di desa Sidokumpul kec Guntur kab Demak. Pengembangan agama Islam di desa Sidokumpul kec Guntur kab Demak meliputi, (1) pengembangan pendidikan Islam baik pendidikan islam formal, non formal, maupun informal, seperti Madin, MI, TPA, pondok pesantren dan sejenisnya. (2) pengembangan ritual agama (ibadah) yaitu bimbingan kepada masyarakat agar menjalankan ibadah sesuai dengan syariat Islam, dan (3) pengembangan organisasi Islam seperti Ta’mir masjid, Bazis, ikatan remaja masjid dan sejenisnya. Pada tanggal 25 September 2011 Bpk Sunarto kepala desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak mengatakan, secara umum cara yang digunakan dalam mengembangkan agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak dilakukan melalui 2 cara yaitu : (1) Pengembangan agama Islam melalui kegiatan dakwah, dan (2) pengembangan agama Islam melalui kegiatan pendidikan Islam. 1. Pengembangan agama Islam melalui kegiatan dakwah Model pengembangan agama yang digunakan di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak salah satunya adalah melalui kegiatan dakwah, pengembangan agama Islam melalui kegiatan dakwah bertujuan untuk memberikan bimbingan dan mengajak masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam yaitu menjalankan perintah agama seperti sholat, puasa, berinteraksi dengan masyarakat, cara bersikap sesuai dengan norma dan ajaran Islam. Melalui kegiatan dakwah organisasi Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak seperti Ta’mir masjid, ibu-ibu fatayat, ikatan remaja masjid, badan amil zakat sering mengadakan kegiatan dakwah dengan tujuan memberikan motivasi kepada setiap anggota dapat hidup sesuai dengan ajaran agama dan memiliki keikhlasan mengabdi dalam meningkatkan kualitas agama dan sumber daya manusia di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. Kegiatan dakwah di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak digunakan sebagai sarana untuk memberikan motivasi kepada masyarakat agar tidak putus asa dalam menghadapi problem kehidupan dengan selalu berserah diri dan memohon petunjuk dari Allah SWT. Menurut seorang pemuka agama Bpk Ahmad Shobar dan Bpk Solkhan pada tanggal 7 dan 9 september 2011 menyatakan, kegiatan dakwah di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak dibagi dalam tiga bagian yaitu kegiatan dakwah rutin tiap minggu, kegiatan dakwah rutin tiap bulan dan tahunan. a. Kegiatan dakwah rutin tiap minggu Kegiatan dakwah rutin tiap minggu di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak dilaksanakan pada setiap hari senin, kamis dan jum’at. Kegiatan dakwah rutin tiap minggu di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak disebut pengajian dan mauludan. Kegiatan pengajian dan mauludan dilaksanakan di masjid yang ada di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak, yaitu masjid Baitul Anam di dusun Karanggawang, masjid Baiturrohman di dusun Sandansari dan msjid Baiturrohim di dusun Wuluh maupun di rumah-rumah warga secara bergulir. Pengajian dan mauludan di ikuti oleh jamaah bapakbapak atau ibu-ibu yang dipimpin oleh bapak Sholeh Iskandar, S.Ag, KH. Thamim Romly, bapak Sofwan, S.Pdi, K. Ahmad Faizin, K. Shobar Al-Khafidz. Tujuan dari pengajian dan mauludan di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak adalah membimbing dan mengarahkan masyarakat agar hidup dan menjalankan perintah agama sesuai dengan syariat Islam. Melalui kegiatan mauludan masyarakat diarahkan untuk menjalin kerukunan antar sesama. Materi dakwah yang disampaikan dalam kegiatan pengajian atau mauludan biasanya disesuaikan dengan peristiwa atau kejadian yang sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, misalnya bulan puasa materi ceramah berkaitan tentang tata cara pelaksanaan ibadah puasa, tata cara sholat, zakat maupun tata cara berinteraksi dan bergaul dengan masyarakat sekitar dan sebagainya. b. Kegiatan dakwah rutin tiap bulan Kegiatan dakwah rutin tiap bulan di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak dibedakan menjadi dua yaitu : 1) Kegiatan dakwah rutin tiap bulan jamaah pitulasan Kegiatan dakwah jamaah pitulasan dilaksanakan setiap tanggal tujuh belas. Kegiatan ini dilaksanakan di rumah-rumah warga secara bergilir. Kegiatan dakwah jamaah pitulasan terdiri dari sekumpulan bapak-bapak desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. Kegiatan ini dikelola dan diawasi berdasarkan keorganisasian. Setiap anggota memiliki tanggung jawab untuk menjaga nama baik organisasi. Sistem pembiayaan dilakukan berdasarkan swadaya dari masyarakat dan anggota, yang digunakan untuk membantu anggota lain yang terkena musibah, seperti sakit maupun kematian. Kegiatan dakwah jamaah pitulasan bertujuan untuk menjalin kerukunan antar warga di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. Di samping itu, kegiatan jamaah pitulasan juga digunakan sebagai sarana untuk membentuk tiap anggota memiliki jiwa tolong-menolong, tanggung jawab terhadap diri sendiri maupun masyarakat 2) Kegiatan dakwah rutin tiap bulan jamaah fatayat Kegiatan jamaah fatayat di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak merupakan kegiatan yang terdiri dari sekumpulan ibu-ibu desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. Organisasi ini terdiri dari anggota ibu-ibu yang berasal dari tiga dukuh yang ada di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak, yaitu dusun Karanggawang, dusun Sandansari dan dusun Wuluh. Organisasi jamaah ibu-ibu fatayat mengarahkan kegiatannya pada peningkatan kualitas sumber daya manusia baik spritual maupun intelektual dalam eksistensi peran wanita dalam keluarga dan masyarakat. Agenda bulanan pada kegiatan dakwah jamaah ibu-ibu fatayat menyelenggarakan tabligh atau pengajian dengan mengundang mubaligh dari luar desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak, hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman setiap anggota dan masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak tentang agama Islam. Sedangkan agenda tahunan kegiatan dakwah jamaah ibu fatayat mengadakan kegiatan ziarah maupun studi banding dengan tujuan untuk meningkatkan kerukunan antara anggota dengan harapan meningkat pula kerukunan masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. Pembiayaan dalam kegiatan dakwah jamaah ibu-ibu fatayat berdasarkan swadaya anggota dan masyarakat yang digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Misalnya santunan kepada anak yatim, perbaikan musholla, membantu fakir miskin dan lain-lain. Kegiatan dakwah jamaah ibu-ibu fatayat dilakukan di masjid-masjid yang berada di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak secara bergilir sesuai dengan ketentuan anggota. c. Kegiatan dakwah rutin tiap tahun Kegiatan dakwah rutin tiap tahun adalah kegiatan dakwah yang dilaksanakan setahun sekali di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperingati hari-hari besar agama maupun pada saat menjelang bulan Ramadhan. Kegiatan dakwah rutin tiap tahun di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak dilaksanakan di masjid-masjid yang ada di desa Sidokumpul semua administrasi dan pelaksanaannya diatur sendiri oleh setiap panitia penyelenggara yang dibentuk oleh setiap masjid. Kegiatan dakwah rutin tiap tahun berisi ceramah dari mubaligh atau dai yang didatangkan dari luar desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak, dan ceramah dari para pemuka agama seperti bapak Faizin, Ahmad Arifin, S.pdi, Bapak Sumiran, Ahmad Mustofa, Abdul Aziz, dan Ahmad Khudhori, S.pdi. Disamping itu kegiatan dakwah rutin tiap tahun di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak digunakan kepala desa yaitu Bapak Sunarto untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat tentang agenda desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak yang sudah dilaksanakan maupun yang masih dalam tahap rencana. Beliau juga memberikan bimbingan kepada masyarakat agar selalu menjaga kerukunan dan keamanan desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. Pembiayaan dakwah rutin tiap tahun diperoleh dari kas setiap masjid dan swadaya dari masyarkat, semua dana digunakan khusus untuk mengalokasikan kelancaran kegiatan tersebut. Tujuan utama dari penyelenggaraan kegiatan dakwah rutin tiap tahun adalah sebagai sarana introspeksi diri dan meningkatkan kerukunan antar warga dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan kualitas agama Islam di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. 2. Pengembangan agama Islam melalui kegiatan pendidikan Islam Model pengembangan agama Islam melalui kegiatan pendidikan Islam adalah pengembangan agama Islam dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan Islam yang ada di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. Pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak meliputi pendidikan Islam formal, non formal, maupun informal seperti MI Nurul Huda, Madrasah Diniyyah Nurul Huda, TPA Al-Ikhlas, TPA Nurul Huda, pengajian ba’da maghrib remaja masjid Baitul Anam, dan TPA-TPA yang diselenggarakan di rumah-rumah warga maupun musholla-musholla yang ada di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. Tujuan pengembangan agama Islam melalui kegiatan pendidikan Islam adalah mebimbing, mendidik, dan mengembangkan potensi masyarakat agar memiliki kecerdasan spiritual dan intelektual, yaitu masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak yang berpengatahuan dan berakhlak mulia. Seorang alumni Perguruan Tinggi Agama Islam Ahmad Solkhan S.pdi pada tanggal 18 september 2011 mengatakan, secara umum pengembangan agama Islam melalui kegiatan pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak ditekankan pada peningkatan pemahaman anak-anak dan remaja tentang agama Islam. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan generasi-generasi muda yang beriman dan berakhlak mulia. Peningkatan kualitas pendidikan Islam dalam mengembangkan agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak diarahkan pada peningkatan kualitas pendidikan Islam baik formal, non formal maupun informal. Pembelajaran pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak menggunakan teknik direc method yaitu pembelajaran secara langsung dengan menggunakan bahasa yang dipahami peserta didik. Pada tanggal 25 September 2011 kepala desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak Bpk Sunarto menyatakan bahwa secara umum tingkat pengetahuan ustadh dan guru dalam mengembangkan agama Islam melalui transformasi pendidikan Islam cukup memadai, dari beberapa pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak cukup rata-rata para ustadh dan guru merupakan alumni pondok pesantren dan strata S1, seperti bapak Masjuki, S.pdi, Son Ali, S.pdi, Nur Aini, S.pdi, Abdul Aziz, S.pdi, Ahmad Faizin, Kyai Thamim Romly, kyai Sholeh Iskandar, S.Ag. pengembangan agama Islam melalui transformasi pendidikan Islam digunakan sebagai sarana untuk menumbuhkan rasa pengabdian diri untuk mengembangkan agama Islam melalui transformasi pendidikan Islam. C. Peran Alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam seperti IAIN, STAIN, UIN dan sejenisnya di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak meliputi pengembangan pendidikan Islam, ritual agama (ibadah) dan organisasi Islam. 1. Peran Alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam pendidikan Islam Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak mengarah pada tampilan seorang pendidik atau pengajar yang memiliki kemampuan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan Islam, sehingga masyarakat di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak benar-benar memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan seharihari. Seorang alumni Perguruan Tinggi Agama Islam Son Ali S.pdi dan Zainal Arifin S.pdi oada tanggal 4 dan 8 September 2011 menyatakan “Secara umum peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam pendidikan Islam baik pendidikan Islam formal, non formal, maupun informal di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak diantaranya sebagai berikut : a. Mendidik yaitu meningkatkan pengetahuan masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak tentang agama Islam. b. Membimbing yaitu mengarahkan dan membimbing masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak agar bersikap dan berinteraksi dengan sesama warga dilandasi dengan norma, nilai-nilai ajaran Islam. c. Menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak tentang pentingnya pendidikan Islam. d. Memberi teladan yang baik dalam berpikir dan berperilaku bagi masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. e. Menjaga nama baik lembaga pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. 2. Peran Alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam ritual agama (Ibadah). Pada tanggal 18 September 2011 seorang alumni Perguruan Tinggi Agama Islam Dwi Rahayu S.pdi mengatakan, “peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam ritual agama (ibadah) seperti sholat, zakat, puasa, takziyah, perawatan jenazah di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak bertujuan untuk membimbing dan mengarahkan masyarakat ketika menjalani perintah agama yaitu ritual agama (ibadah) sesuai dengan syariah Islam”. Sejalan dengan apa yang dikatakan Sholeh Iskandar S.ag dan Son Ali S.pdi pada tanggal 30 Agustus dan 4 September 2011 mengatakan bahwa peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam ritual agama diupayakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak tentang agama Islam. Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam ritual agama (ibadah) seperti sholat, zakat, puasa, takziyah, perawatan jenazah dan lain-lain di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak meliputi : a. Membimbing masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak dalam menjalankan ritual agama (ibadah) sesuai dengan syariah Islam. b. Meningkatkan pemahaman masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak tentang agama Islam, sehingga diharapkan meningkat pula pemahaman masyarakat tentang tata cara pelaksanaan ritual agama (ibadah) yang benar. c. Melakukan ceramah-ceramah keagamaan yang membahas tentang tata cara pelaksanaan ibadah. d. Membimbing dan mengarahkan masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak dalam ritual agama (ibadah) melalui tindakantindakan nyata misalnya ikut serta dalam perawatan jenazah. e. Melakukan pengawasan terhadap masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak dalam kegiatan-kegiatan ibadah yang bersifat umum seperti qurban, wakaf, fidyah dan lain-lain. 3. Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam organisasi Islam. Tujuan organisasi Islam adalah untuk meningkatkan kontribusi organisasi Islam dalam meningkatkan sumber daya manusia di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak meliputi ta’mir masjid, badan amil zakat, ikatan remaja masjid, ikatan pemuda Nahdhatul Ulama’, organisasi jamaah ibu-ibu fatayat dan jamaah bapak-bapak pitulasan. Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam organisasi Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak menitik tekankan pada peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam sebagai anggota organisasi Islam maupun ketua organisasi. Menurut Muhtarom S.pdi dan Zainal Arifin S.pdi pada tanggal 23 dan 8 September 2011 menyatakan, peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam organisasi Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak meliputi : a. Menciptakan kerukunan antar sesama anggota dan masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. b. Mengarahkan masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak agar memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga dan masyarakat. c. Memberikan pedoman hidup kepada masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran agama Islam. d. Mengarahkan tiap anggota dan masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak menjalankan amar ma’ruf nahi munkar. e. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak melalui pemanfaatan potensi local desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. f. Menjaga nilai-nilai ajaran Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. (lihat field note no. 2 dan 3) D. Faktor penghambat dan pendukung dalam menjalankan peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak merupakan wilayah pedesaan dan masih dalam taraf perkembangan, tentunya masih banyak kekurangan dan hambatan yang dihadapi dalam bidang agama. Dari hasil observasi yang dilakukan, bahwa factor penghambat dalam mengembangkan agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak adalah sebagai berikut : 1. Faktor penghambat dalam mengembangkan pendidikan Islam a. Pemahaman masyarakat yang kurang tentang agama Islam Dalam upaya mengembangkan agama Islam melalui pendidikan Islam tingkat pemahaman masyarakat tentang agama memiliki pengaruh besar terhadap berhasilnya peningkatan kualitas agama di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. Berkaitan dengan hal tersebut, pada tanggal 18 September 2011 seorang Alumni Perguruan Tinggi Agama Islam Ahmad Solkhan S.pdi mengatakan bahwa pemahaman masyarakat tentang agama relatif masih kurang khususnya pada anak-anak dan remaja, karena pada dasarnya tujuan utama pengembangan agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak melalui pengembangan pendidikan Islam adalah menghasilkan generasi masa depan yang cerdas dan berakhlak mulia. Berbeda dengan pernyataan seorang pemuka agama Ahmad Shobar pada tanggal 7 September 2011 mengatakan, “pendidikan Islam pada anak-anak dan remaja di desa ini hanya terbatas dalam lembaga pendidikan Islam yang ada di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. Peran keluarga sebagai lembaga pendidikan utama kurang dapat diharapkan kontribusinya. Anak-anak dan remaja di desa ini dalam lingkungan keluarga diarahkan untuk selalu bekerja dan membantu orang tua, sehingga waktu yang tersedia untuk mempelajari agama Islam relative sedikit. Hal ini menyebabkan pemahaman terhadap agama Islam relativ sedikit juga.” b. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan Islam. Masyarakat di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak mata pencahariannya sebagai petani, sehingga waktu banyak digunakan untuk mencari kebutuhan sehari-hari. Menurut Zaenal Arifin S.pdi seorang alumni Perguruan Tinggi Agama Islam pada tanggal 8 September mengatakan bahwa pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak mulai terlupakan, karena masyarakatnya dari remaja, anak, maupun orang tua sibuk dengan kegiatan masing-masing. Belum timbul rasa kesadaran diri akan pentingnya pendidikan Islam. Banyak masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak menganggap pendidikan Islam hanya sebuah pengetahuan saja, tetapi seharusnya pendidikan Islam dianggap sebagai pengetahuan yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat. 2. Faktor penghambat dalam mengembangkan ritual agama (ibadah) Pengembangan ritual agama (ibadah) dimaksudkan untuk membimbing dan mengarahkan masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak dalam menjalankan perintah agama seperti sholat, zakat, puasa, qurban, fidyah, dan sejenisnya berdasarkan syariat Islam. Secara umum faktor yang menghambat dalam mengembangkan agama Islam melalui peningkatan kualitasa ibadah di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak adalah masalah pemahaman tentang agama Islam, dan kurangnya antusias warga dalam menjalankan ibadah. Pada tanggal 18 September 2011 Ahmad Solkhan S.pdi seorang alumni Perguruan Tinggi Agama Islam mengatakan, ”pemahaman masyarakat tentang agama di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak relative masih kurang, hal ini disebabkan karena pendidikan Islam yang diharapkan sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang agama Islam difokuskan dalam tingkat pengetahuan saja. Hal ini menyebabkan masyarakat kurang memahami dalam praktek secara langsung. Banyak masyarakat di desa ini menjalankan ibadah seperti sholat, zakat, dan lain-lain. Berdasarkan pengetahuan mereka, seringkali tidak sesuai dengan syariat Islam. Berbeda dengan pernyataan Dwi Rahayu S.pdi pada tanggal 18 September 2011 mengatakan bahwa masyarakat dalam menjalankan ibadah masih bersifat fungsional yaitu menjalankan ibadah ketika mendapatkan ujian dan musibah. Keadaan semacam ini menyebabkan tingkat ketakwaan masyarakat ditentukan oleh kehidupan duniawi saja, tanpa mengaharap ridho Allah SWT. 3. Faktor penghambat dalam mengembangkan organisasi Islam Tujuan utama organisasi Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak adalah menjaga kerukunan antar warga dan menjalankan amar ma’ruf nahi munkar. Sehingga secara umum yang menghambat pengembangan agama melalui peningkatan kualitas organisasi Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak adalah masalah yang berkaitan dengan moral dan kesadaran masyarakat akan pentingnya organisasi Islam dalam pemberdayaan sumber daya manusia. Pada tanggal 28 September 2011 seorang alumni Alumni Perguruan Tinggi Agama Islam Muhtarom S.pdi mengatakan bahwa masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak tidak begitu respon dengan keberadaan organisasi Islam di desa ini. Keberadaan organisasi Islam di tengah-tengah masyarakat dianggap sebagai suatu hal yang biasa, sehingga asumsi seperti ini membuat masyarakat lebih menarik diri dari organisasi Islam di desa ini. Masyarakat menganggap bahwa organisasi Islam yang ada di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak tidak berbeda jauh dengan organisasi-organisasi Islam pada umumnya yaitu mementingkan kepentingan anggota dan kesejahteraan anggota. Seringkali atas nama organisasi masyarakat di desa ini terjadi kesenjangan sosial antar warga sendiri. Dengan demikian keberadaan organisasi Islam diharapkan sebagai wadah umat Islam dalam menyampaikan aspirasi dan ideologis tetapi keberadaannya menjadi problem tersendiri dalam bidang agama di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. Di samping itu ada beberapa faktor pendukung yang dapat dimanfaatkan alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam menjalankan perannya terhadap pengembangan keagamaan, khususnya agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak diantaranya adalah sebagai berikut, yaitu : a. Faktor pendukung dalam mengembangkan pendidikan Islam. Berbicara tentang pendidikan erat kaitannya interaksi antara pendidik, peserta didik, maupun sarana dan prasarana, faktor pendukung dalam mengembangkan pendidikan Islam adalah memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan islam secara optimal. Menurut seorang alumni Perguruan Tinggi Agama Islam Sholeh Iskandar S.Ag mengatakan ”Sarana dan prasarana yang dimaksud adalah tempat-tempat pendidikan Islam seperti masjid, TPA, Madin, MI dan lain-lain dimanfaatkan dan benar-benar dijadikan sebagai pusat pengembangan pendidikan Islam”. Berbeda dengan Dwi Rahayu S.pdi mengatakan pemanfaatan teknologi informasi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mencari informasi tentang kajian-kajian agama Islam, yang kemudian dapat diterapkan dan bermanfaat bagi masyarakat di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. b. Faktor pendukung dalam mengembangkan ritual agama (ibadah) Pengembangan ritual agama (ibadah) yang dimaksud adalah memberikan bimbingan kepada masyarakat agar menjalankan perintah agama seperti sholat, zakat, puasa dan lain-lain sesuai dengan syariat Islam. Dalam hal ini, peran kyai, ulama’ maupun ustadh alam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang agamka besar pengaruhnya bagi masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. Seorang alumni Perguruan Tinggi Agama Islam Muhtarom S.pdi pada tanggal 23 September 2011 mengatakan bahwa keberadaan kyai, ulama’, ustadh maupun pemuka agama dianggap oleh masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak sebagai sumber informasi tentang agama Islam yang baik dan benar. Dengan demikian persepsi positif terhadap ustadh, ulama’, kyai maupun pemuka agama dapat digunakan sebagai sarana penunjang dalam mengembangkan agama Islam khususnya dalam ritual agama (ibadah) di desa ini, yaitu menjaga relasi yang baik dengan ustadh, kyai, ulama’ maupun pemuka agama di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak, sehingga lahir interaksi yang baik, dengan demikian secara bersama-sama dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang agama Islam, dengan melakukan pengkajian tentang agama Islam, ceramah keagamaan, dakwah, maupun bimbingan secara langsung. c. Faktor pendukung dalam mengembangkan organisasi Islam. Tujuan pengembangan organisasi Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak adalah meningkatkan kontribusi organisasi Islam itu sendiri dalam upaya meningkatkan sumber daya manusiadan kerukunan antar sesama. Dengan demikian pengembangan organisasi Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak mengarah pada eksistensi dan peran organisasi islam itu sendiri. Tanggal 4 September 2011 seorang alumni Perguruan Tinggi Agama Islam Son Ali S.pdi mengatakan dalam kondisi seperti ini, penataan management organisasi dan peran anggota dalam masyarakat menjadi tujuan utama dalam mengembangkan organisasi Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. Dengan demikian Penataan manajement organisasi dan meningkatkan peran anggota dalam masyarakat menjadi salah satu faktor penting dalam mengembangkan organisasi islam dengan harapan untuk mengubah persepsi masyarakat yang negatif terhadap organisasi Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak.Dengan kata lain upaya dalam mengembangkan organisasi Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak tidak mengalami problem yang berarti. BAB IV PEMBAHASAN Berdasarkan data-data yang telah dijelaskan pada bab III, maka pada bab IV akan dilakukan analisa data tentang peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan, diantaranya sebagai berikut : A. Model pengembangan keagamaan di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak Berdasarkan pada hasil penelitian bahwa pengembangan keagamaan di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak bertujuan untuk membimbing dan mengarahkan masyarakat agar dalam menjalani kehidupan berdasarkan nilai dan norma yang ada pada masyarakat maupun syariat Islam. Model pengembangan keagamaan di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak merupakan cara dan strategi yang dilakukan setiap individu masyarakat atau kelompok sosial masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas dan pemamahan masyarakat tentang agama Islam. Pengembangan keagamaan di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak menempatkan para ustadh, kyai, pemuka agama maupun alumni Perguruan Tinggi Agama Islam sebagai sumber informasi yang baik dan benar. Pola pikir dan pola perilaku dari para kyai, ustadh, pemuka agama maupun alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dijadikan sebagai contoh yang baik bagi masyarakat. Dengan demikian model pengembangan keagamaan di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak merupakan cara dan strategi yang digunakan para kyai, ustadh, 81 pemuka agama, maupun alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam meningkatkan kualitas dan pemahaman masyarakat tentang agama Islam, baik secara individual maupun kelompok. Dari hasil penelitian bahwa pengembangan keagamaan di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak meliputi, (1) pengembangan pendidikan Islam, yaitu meningkatan kualitas pendidikan Islam baik pendidikan Islam formal, non formal, maupun informal seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah diniyah (Madin), TPA, Pondok pesantren dan pendidikan Islam yang diselenggarakan di rumah-rumah warga. (2) pengembangan ritual agama (ibadah), yaitu peningkatan kualitas ibadah (ritual agama) seperti sholat, zakat, puasa, wakaf, qurban, dan sejenisnya dengan cara membimbing dan mengarahkan masyarakat dalam menjalankan ibadah atau ritual agama sesuai dengan syariat Islam. (3) pengembangan organisasi Islam, yaitu peningkatan kualitas organisasi Islam yang menitik tekankan pada peran anggota maupun organisasi itu sendiri di masyarakat, dalam upaya menciptakan kerukunan antar warga, dan meningkatkan sumber daya manusia. Dalam upaya mencapai setiap tujuan pengembangan keagamaan di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak dilakukan melalui dua cara yaitu (1) model pengembangan agama Islam melalui kegiatan dakwah, dan (2) model pengembangan agama Islam melalui metode kegiatan pendidikan Islam. 1. Model pengembangan agama Islam melalui kegiatan dakwah. Model pengembangan agama Islam melalui kegiatan dakwah di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak ditujukan untuk memberikan bimbingan dan mengajak masyarakat dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam, yaitu menjalankan perintah agama seperti sholat, zakat, puasa, interaksi dengan warga, cara bersikap maupun berpikir sesuai dengan norma dan ajaran syariat Islam. Di samping itu, pengembangan agama Islam melalui kegiatan dakwah di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak digunakan sebagai sarana untuk memberikan motivasi kepada masyarakat supaya menjalani kehidupan selalu berserah diri dan memohon pertolongan kepada Allah SWT. Pengembangan agama Islam melalui kegiatan dakwah di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak berupa tabligh, pengajian, khitobah, maupun seruan langsung kepada masyarakat melalui tindakan nyata seperti memberikan santunan kepada anak yatim, ikut partisipasi dalam organisasi Islam, maupun mengabdi mengajar pada lembaga-lembaga pendidikan Islam. Pengembangan agama Islam melalui kegiatan dakwah juga digunakan sebagai sarana untuk melatih masyarakat agar memiliki ras tanggung jawab, dan tolong menolong, dengan harapan terciptanya kerukunan antar sesama. Dengan demikian model pengembangan keagamaan melalui kegiatan dakwah bertujuan untuk mendidik, membimbing, mengarahkan dan memberikan motivasi kepada masyarakat baik dalam berpikir maupun berperilaku sesuai dengan norma dan syariat Islam, yaitu dengan cara meningkatkan pemahaman masyrakat tentang agama Islam melalui kegiatan-kegiatan dakwah seperti tabligh, pengajian, maupun tindakan- tindakan secara langsung yang bersifat positif, dengan harapan terjalinnya kerukunan antar warga. 2. Model pengembangan agama Islam melalui kegiatan pendidikan Islam. Model pengembangan agama Islam melalui kegiatan pendidikan Islam adalah upaya meningkatkan kualitas pendidikan Islam, dengan harapan meningkat pula pemahaman masyarakat tentang agama Islam. Tujuan dari pengembangan agama Islam melalui transformasi pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak adalah membentuk masyarakat yang memiliki kecerdasan spiritual dan intelektual yaitu masyarakat yang berpengetahuan dan berakhlak mulia, dengan memfokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan dan pemahaman tentang agama Islam pada anak-anak dan remaja. Pengembangan agama Islam melalui kegiatan pendidikan Islam ditujukan untuk mengembangkan pendidikan Islam baik formal, informal maupun non formal seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Diniyah (Madin), TPA, pondok pesantren, maupun pendidikan Islam yang diselenggarakan di rumah-rumah warga. Secara umum pengembangan agama Islam melalui kegiatan pendidikan islam di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak lebih ditekankan pada peningkatan kualitas pembelajaran pendidikan Islam. Oleh karena itu kemampuan pendidik sangat berpengaruh terhadap pemahaman masyarakat tentang agama Islam. Pembelajaran pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak menggunakan teknik direc method yaitu pembelajaran secara langsung dengan menggunakan bahasa-bahasa yang mudah dipahami, dengan harapan mempermudah dalam memahami agama Islam. Di samping itu, pembelajaran pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak tidak hanya sebatas memberikan pengetahuan tentang agama, tetapi juga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat untuk diri sendiri maupun masyarakat. B. Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak Keberadaan alumni Perguruan Tinggi Agama Islam seperti IAIN, STAIN, UIN dan sejenisnya ditengah-tengah masyarakat diharapkan mampu berperan dan memberikan kontribusinya terhadap pengembangan keagamaan khususnya agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. Adapun peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak, adalah sebagai berikut : 1. Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam pendidikan Islam. Pendidikan islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat yang memiliki kecerdasan emosional dan spiritual. Keberadaan alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak bertujuan mengarahkan dan membimbing masyarakat agar masyarakat di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak dapat memahami dan mengamalkan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari. Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak mengarah pada tampilan seorang pendidik yang memiliki kemauan untuk mendidik masyarakat agar memiliki pengetahuan tentang agama islam yang cukup, menumbuhkan kesadaran msyarakat tentang pentingnya pendidikan islam, dan memberikan teladan yang baik dalam berpikir dan berperilaku. Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam pendidikan islam meliputi pengembangan pendidikan islam melalui pendidikan islam formal seperti MI Nurul Huda, non formal seperti madrasah diniyah Nurul Huda, TPA Nurul Huda, maupun pendidikan islam informal seperti pengajian ba’da magrib. Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak diarahkan pada peningkatan pemahaman masyarakat tentang agama islam. 2. Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam ritual agama (ibadah) Secara umum Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam ritual agama (ibadah) di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak bertujuan membimbing dan mengarahkan masyarakat dalam menjalani ritual agama (ibadah) sesuai syariat islam. Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam ritual agama (ibadah) di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak tidak bersifat pasif maksudnya para alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam menjalankan perannya dalam ritual agama (ibadah) melalui tindakan nyata yaitu melakukan pengawasan secara langsung di masyarakat seperti kegiatan perwatan jenazah, pembagian zakat, qurban, maupun wakaf. Disamping itu, ceramah-ceramah keagamaan juga dilakukan para alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak yang dilakukan di masjid-masjid maupun kegiatan agama lainnya, dengan tujuan untuk menigkatkan pemahaman masyarakat tentang agama islam. Sehingga diharapkan meningkat pula pemahaman masyarakat tentang tatacara pelaksanaan ritual agama (ibadah) sesuai dengan syariat islam. Dengan demikian peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak dalam ritual agama (ibadah) adalah memberikan contoh yang baik dalam menjalankan ritual agama (ibadah) yang di ridhoi Allah. 3. Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam organisasi Islam Setiap organisasi islam organisasi Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak seperti ikatan pemuda Nahdhatul Ulama, ikatan ta’mir masjid,kegiatan ibu-ibu fatayat maupun kegiatan bapak-bapak pitulasan memilki tujuan untuk meningkatkan perannya di masyarakat. Oleh karena itu peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak dalam organisasi islam sesuai dengan tujuan organisasi islam itu sandiri , baik dalam lingkup anggota maupun ketua. Keberadaan alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak mengarahkan dan memberikan pedoman hidup kepada masyarakat sehingga terjalin kerukunan antar sesama masyarakat. Organisasi islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak menempatkan para alumni Perguruan Tinggi Agama Islam sebagai suri tauladan yang baik bagi masyarakat, segala perilaku dan pola piker dicontoh dan ditiru masyarakat. Oleh karena itu peran Alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak dalam organisasi islam mengarhkan masyarakat agar memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri keluarga dan masyarakat, sehingga terbentuk msyarakat yang menjaga nilai-nlai ajaran islam. C. Faktor penghambat dan pendukung dalam menjalankan peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak merupakan wilayah pedesaan dan masih dalam taraf perkembangan, tentunya pemahaman masyarakat tentang agama Islam kurang, sehingga masih banyak kekurangan dan hambatan dalam mengembangkan agama Islam. Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa factor penghambat dalam mengembangkan agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak meliputi : 1. Faktor penghambat dalam mengembangkan pendidikan Islam a. Pemahaman masyarakat yang kurang tentang agama Islam. Pemahaman masyarakat tentang agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak relatif kurang. Dalam upaya mengembangkan agama Islam melalui pengembangan pendidikan Islam tingkat pemahaman masyarakat tentang agama Islam besar pengaruhnya terhadap keberhasilan peningkatan kualitas agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. Pemahaman masyarakat yang kurang tentang agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak disebabkan pendidikan Islam hanya terbatas pada pendidikan Islam formal, peran lingkungan keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang terdekat kurang kontribusinya dalam meningkatkan kualitas pendidikan Islam. Banyak waktu difokuskan untuk bekerja dan membantu orang tua, sehingga waktu yang tersedia untuk memahami agama Islam kurang, akibatnya berpengaruh terhadap pemahaman masyarakat tentang agama Islam. b. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan Islam. Pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak dianggap sebagai suatu pengetahuan yang hanya bersifat kognitif. Persepsi masyarakat yang negative terhadap pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak menyebabkan rendahnya antusias masyarakat terhadap pendidikan Islam. Oleh karena itu masyarakat lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja. Kondisi seperti ini pendidikan Islam akan mulai dilupakan oleh masyarakat. Dengan demikian, peningkatan kualitas pendidikan Islam tidak hanya sebatas sebagai pengetahuan, tetapi dapat diterapkan dan bermanfaat bagi masyarakat dalam menghadapi problem kehidupan yang bersifat sosial maupun keagamaan. 2. Faktor penghambat dalam mengembangkan ritual agama (ibadah) Pengembangan agama Islam melalui peningkatan kualitas ibadah atau ritual agama bertujuan untuk memberikan bimbingan dan mengarahkan masyarakat dalam menjalankan ibadah sesuai dengan syariat Islam. Dari hasil penelitian faktor yang menghambat dalam mengembangkan ritual agama atau ibadah di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak adalah kurangnya antusias warga dalam menjalankan ibadah, kurangnya pemahaman masyarakat tentang agama islam, dan implementasi dalam kehidupan sehari-hari masih minim. Sehingga masyarakat kurang memahami agama Islam dalam praktek secara langsung. Di samping itu masyarakat dalam menjalankan ibadah atau ritual agama masih bersifat fungsional yaitu menjalankan perintah agama bukan karena motivasi dan kesadaran dari dalam sendiri. 3. Faktor penghambat dalam mengembangkan organisasi Islam Persepsi masyarakat yang negatif terhadap organisasi Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak menjadi masalah tersendiri dalam mengembangkan agama Islam melalui peningkatan kualitas organisasi Islam pada umumnya yaitu mementingkan kepentingan anggota dan kesejahteraan organisasi. Di samping itu, masih ada masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak menggunakan atas nama organisasi untuk menimbulkan kesenjangan social dan perpecahbelahan antar warga. Organisasi Islam diharapkan sebagai wadah umat Islam desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak dalam menyampaikan aspirasi dan ideologi digunakan sebagai sarana menimbulkan konflik dalam masyarakat. Dari hasil penelitian, ada beberapa faktor pendukung dalam menjalankan peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak, yaitu : a. Faktor pendukung dalam mengembangkan pendidikan Islam Faktor pendukung dalam mengembangkan agama Islam melalui peningkatan kualitas pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak adalah memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan Islam secara optimal, yaitu memanfaatkan masjid, TPA, Madin, MI, benar-benar sebagai pusat pengembangan Islam. Pemanfaatan teknologi informasi digunakan sebagai sarana untuk mencari informasi kajian-kajian Islam yang kemudian dapat diterapkan dan bermanfaat bagi masyarakat. b. Faktor pendukung dalam mengembangkan ritual agama (ibadah) Peran ustadh, kyai, alumni Perguruan Tinggi Agama Islam, maupun pemuka agama dalam mengembangkan agama Islam besar pengaruhnya terhadap peningkatan kualitas ritual agama (ibadah). Keberadaan ustadh, kyai, alumni Perguruan Tinggi Agama Islam maupun pemuka agama di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak sebagai sumber informasi tentang agama Islam yang baik dan benar. Dengan demikian upaya menjaga relasi yang baik dengan kyai, ustadh, maupun pemuka agama menjadi salah satu usaha yang baik dalam meningkatkan kualitas ibadah, yaitu menjalin interaksi yang baik secara bersama-sama meningkatkan pemahaman masyarakat tentang agama Islam. c. Faktor pendukung dalam mengembangkan organisasi Islam Organisasi Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak ditujukan untuk meningkatkan peran organisasi Islam sendiri di masyarakat dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia dan kerukunan antar warga. Penataan manajemen dan meningkatkan peran anggota di masyarakat diharapkan mengubah persepsi negetif tentang organisasi Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. Oleh karena itu peningkatan peran anggota, penataan manajemen, maupun peningkatan eksistensi organisasi Islam dalam masyarakat mampun memberikan solusi dan inovasi dalam mengatasi problem sosial maupun keagamaan. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian dan pembahasan mengenai peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Model pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak a. Model pengembangan agama Islam melalui metode dakwah untuk membimbing, mendidik, mengarahkan maupun memberikan motivasi kepada masyarakat dalam menjalani kehidupan baik dalam berpikir dan berperilaku sesuai dengan ajaran Islam, yaitu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang agama Islam melalui kegiatankegiatan dakwah seperti tabligh, pengajian maupun tindakan-tindakan secara langsung yang bersifat positif. b. Model pengembangan agama Islam melalui kegiatan pendidikan Islam, peningkatan kualitas pendidikan Islam baik formal, informal dan non formal dalam pembelajaran maupun kelembagaan. 2. Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak a. Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam pendidikan Islam, yaitu : membimbing, mendidik, menumbuhkan kesadaran masyarakat 93 akan pentingnya pendidikan Islam, dan menjaga nama baik lembaga pendidikan. b. Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam ritual agama (ibadah), yaitu : membimbing dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Islam, dan melakukan pengawasan terhadap masyarakat dalam menjalankan ibadah sesuai dengan syariat Islam. c. Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam organisasi Islam, yaitu menjadi figur dan contoh yang baik kepada masyarakat dan mengarahkan masyarakat dalam amar ma’ruf nahi munkar. 3. Faktor penghambat dan pendukung dalam menjalankan peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak a. Faktor penghambat dalam menjalankan peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. 1) Faktor penghambat dalam mengembangkan pendidikan Islam, yaitu kurangnya pemahaman masyarakat tentang Islam dan kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan Islam. 2) Faktor penghambat dalam mengembangkan ritual agama (ibadah), yaitu : kurangnya pemahaman masyarakat tentang Islam yang hanya sebatas pengetahuan yang tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan ritual agama (ibadah) yang dijalankan bukan karena kesadaran diri sendiri. 3) Faktor penghambat dalam mengembangkan organisasi Islam yaitu persepsi masyarakat yang negatif tentang organisasi Islam yang mementingkan kepentingkan kepentingan organisasi, keberadaan organisasi islam digunakan sebagai dan sarana untuk menimbulkan kesenjangan social maupun penyebab terjadinya konflik. b. Faktor pendukung dalam menjalankan peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. 1) Faktor pendukung dalam mengembangkan pendidikan Islam, yaitu pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan Islam yaitu masjid, TPA, Madin, MI secara optimal dan pemanfaatan teknologi informasi sebagai sumber informasi dalam memperoleh materi tentang kajian-kajian agama Islam. 2) Faktor pendukung dalam mengembangkan ritual agama (ibadah) yaitu menjalin interaksi yang baik dengan pemuka agama dalam upaya mengembangkan pemahaman tentang Islam. 3) Faktor pendukung dalam mengembangkan organisasi Islam, yaitu penataan manajemen keorganisasian, meningkatkan peran anggota dalam upaya menciptakan kerukunan meningkatkan sumber daya manusia. antar warga dan 4) Melakukan pengawasan terhadap kegiatan keagamaan pada masyarakat dengan harapan untuk mencegah aliran-aliran keagamaan yang bertentangan dengan agama Islam. B. Saran 1. Untuk kepala desa Sidokumpul a. Menambah kegiatan kemasyarakatan yang berhubungan dengan agama. b. Menambah sarana dan prasarana untuk meningkatkan kegiatan kemasyarakatan yang berhubungan dengan agama. 2. Untuk alumni perguruan tinggi agama Islam a. Meningkatkan kreatifitas untuk menghasilkan inovasi-inovasi terbaru dalam mengembangkan agama Islam, hendaknya mempelajari bukubuku tentang pengembangan agama Islam dalam upaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang agama Islam. b. Alumni perguruan tinggi agama Islam perlu menjalin interaksi yang baik dengan pemuka agama dengan harapan mempermudah dalam menjalankan perannya terhadap pengembangan agama Islam. c. Lebih aktif dalam kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan agama, untuk meningkatkan persepsi masyarakat yang positif terhadap keberadaan mahasiswa. d. Alumni perguruan tinggi agama Islam perlu menambah kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan agama Islam. 3. Untuk masyarakat a. Masyarakat lebih aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan agama. b. Masyarkat perlu meningkatkan pemahaman tentang Islam baik secara individual maupun kelompok, dengan meningkatkan antusias terhadap pendidikan Islam. C. Penutup Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillahi robbil alamin, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir studi dalam menyusun skripsi. Segala upaya telah dilakukan demi sempurnanya skripsi ini, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini tidak lepas dari terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran diharapkan menjadi motivasi untuk lebih baik. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan bagi orang laini yang membaca pada umumnya. DAFTAR PUSTAKA - Dadiri dan Muchlis Hamidy, 1986. Pendidikan Agama Islam. Surakarta : Universitas Sebelas Maret. - Echols dan Hassan Shadily. 1976. AnEnglish – Indonesia Dictionar. Jakarta : Gramedia. - Fuadudin dan Cik Hasan Bisri, 1999. Dinamika Pemikiran Islam di Perguruan Tinggi. Jakarta : logos. - Hadi, Sutrisno. 2000. Statistik, 1, 2, 3. Bandung : Remaja Rosdakarya. - Hamalik,Umar. 1999. Manajemen Belajar di Perguruan Tinggi. Bandung : Sinar Baru. - Harahap, Syahrin, 1998. Perguruan Tinggi Islam di Era Globalisasi. Yogyakarta : Tiara Wacana. - Isna, Mansur. 2000. Diskursus pendidikan Islam. Yogyakarta : Global Pustaka Utama. - J. Moleong, Lexy. 1999. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya. - Muhaimin AG (Ed). 2004. Damai di dunia untuk semua perspektif berbagai agama. Jakarta : Puslitbang kehidupan beragama. - Muhaimin, dkk. 2005. Kawasan dan Wawasan Studi Islam. Jakarta : Prenada Media. - Musnamar Thohari. 1992. Dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islami. Yogyakarta : 411 Press. - Nanih Machendrawati dan Agus Ahmad Safei, 2001. Pengembangan masyarkat Islam dari ideology, strategi dan tradisi. Bandung : Remaja Rosdakarya. - Nico Syukur Dister. Pengalaman dan motivasi beragama edisi kedua. Yogyakarta : Kanisius . - Siagian, 1984. Pengembangan Sumber Daya Insan, Jakarta : Gunung Agung. - Sukan, Darrumuji. 2004. Metode Petunjuk Praktis Untuk Penelitian Pemula. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. - Syamsil. 2005. Alqur’an dan Terjemahannya. Bandung : Syamsil Cipta Media. - Taufik, Nabil Muhammad As-samakuti, 1987. Pengaruh Agama Terhadap Struktur Keluarga. Surabaya : PT Bina Ilmu. - Undang-undang Sisdiknas No 20 tahun 2003 Bab XI pasal 39 Sinar Grafika. - . Sisdiknas no 20 tahun 2003 Bab IV pasal 19 Sinar Grafika. . Sisdiknas no 20 tahun 2003 Bab VI pasal 30 Sinar Grafika. PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK KECAMATAN GUNTUR KELURAHAN SIDOKUMPUL SURAT KETERANGAN PENELITIAN Nomor : Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak, menyatakan bahwa : Nama : CHAMDUN ANUR NIM : 11107162 Mahasiswa : STAIN Salatiga Jurusan : Tarbiyah Program studi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Telah melaksanakan penelitian tentang peran alumni perguruan tinggi agama Islam (PTAI) terhadap pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak tahun 2011/2012 pada : Tanggal 26 Agustus 2011 sampai dengan selesai. Demikian surat ini supaya digunakan sebagaimana mestinya. Sidokumpul, 26 September 2011 Kepala Desa SUNARTO HASIL WAWANCARA DENGAN ALUMNI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM Hari / tanggal wawancara : Selasa, 30 Agustus 2011 Tempat : Masjid Baitul Anam Wawancara dengan : Sholeh Iskandar, S.Ag (Si) Pukul : 18.30 WIB Peneliti : Menurut saudara, peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? Si : Menurut saya, peran alumni PTAI terhadap pengembangan agama Islam meliputi : a. pengembangan pendidikan Islam b. ritual agama (ibadah) c. pengembangan organisasi Islam Peneliti : Bagaimana model atau cara yang saudara lakukan dalam mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? Si : Didirikan pondok pesantren agar masyarakat bertambah keimanannya dan ketakwaannya serta menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya yang sudah tertera di dalam Alqur’an dan hadits. Peneliti : Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? Si : Sebagai fasilitator demi tercapainya tujuan pendidikan yaitu mengamalkan ilmu yang telah diperoleh atau mengabdikan untuk kepentingan masyarakat. Peneliti : Bagaimana peran saudara dalam meningkatkan kualitas ibadah di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? Si : Sebagai imam masjid Baitul anam yang berkewajiban membimbing dan mengarahkan masyarakat agar menjalankan ibadah sesuai dengan syariat Islam. Peneliti : Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? Si : sebagai ketua ta’mir masjid Baitul anam yang berkewajiban untuk memberikan contoh yang baik kepada anggota yaitu figure seseorang pemimpin yang bertanggung jawab. Peneliti : Menurut saudara, faktor penghambat dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? Si : Menurut saya secara umum faktor yang menghambat dalam mengembangkan pendidikan Islam adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang agama Islam hal ini disebabkan karena keadaan social masyarakat yang banyak waktnya dihabiskan untuk bekerja. Peneliti : Menurut saudara, faktor penghambat dalam meningkatkan kualitas ibadah di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? Si : menurut saya faktor yang menghambat dalam mengembangkan ritual agama adalah problem kegoyahan iman yaitu masyarakat senatiasa goyah dalam keimanannya, masih menjalankan larangan agama. Peneliti : Menurut saudara, faktor yang menghambat dalam mengembangkan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? Si : menurut saya faktor yang menghambat dalam mengembangkan organisasi Islam kurangnya kesadaran dari anggota akan tanggung jawab masing-masing. Peneliti : Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? Si : menurut saya salah satu faktor pendukung dalam mengembangkan pendidikan Islam adalah memanfaatkan kemajuan teknologi secara Islami, dan memanfaatkan sarana prasarana pendidikan Islam seperti tempat-tempat pendidikan baik formal, informal secara maksimal dan non formal, maupun benar-benar sebagai pusat pengembangan pendidikan Islam. Peneliti : Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? Si : menurut saya penataan manajemen organisasi Islam dan meningkatkan peran dan kontribusi anggota dalam masyarakat menjadi faktor penentu dalam mengembangkan organisasi Islam. Peneliti : Adakah faktor pendukung dalam meningkatkan kualitas ibadah pada masyarakat desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? Si : menurut saya faktor pendukung dalam mengembangkan ritual agama adalah bagaimana dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Islam, sehingga diharapkan masyarakat dapat menjalankan ritual agama (ibadah) tanpa pengawasan orang lain. Hari / tanggal wawancara : Minggu, 4 September 2011 Wawancara dengan : Bpk. Son Ali, S.pdi (SA) Tempat : MI Nurul Huda Pukul : 08.30 WIB Peneliti : Menurut saudara, peran alumni PTAI terhadap pengembangan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? SA : menurut saya peran alumni PTAI terhadap pengembangan Islam meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan agama Islam. Yaitu mencakup hubungan antara manusia dengan Allah, manusia dengan lingkungan sekitar ataupun masyarakat dapat berupa pendidikan Islam, ibadah (ritual agama) maupu organisasi Islam. Peneliti : Bagaimana model atau cara yang saudara lakukan dalam mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? SA : cara yang saya gunakan dalam mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah melalui transformasi pendidikan Islam yaitu meningkatkan kualitas pendidikan Islam dengan harapan meningkat pula pemahaman masyarakat tentang agama Islam. Peneliti : Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? SA : peran saya dalam pendidikan Islam adalah sebagai guru di MI Nurul Huda Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak yang berkewajiban membimbing, mendidik, dan memberikan motivasi agar menjadi masyarakat yang cerdas dan berakhlak mulia. Peneliti : Bagaimana peran saudara dalam meningkatkan kualitas ibadah di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? SA : peran saya dalam ritual agama (agama) memberika pengarahan kepada masyarakat melalui ceramah-ceramah keagamaan maupun pengajian. Peneliti : Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? SA : peran saya dalam organisasi Islam adalah menjadi anggota organisasi Islam yaitu IPNU yang berkewajiban menjaga nama baik organisasi dengan cara memberikan contoh dan figure yang baik kepada masyarakat dalam berfikir maupun berperilaku. Peneliti : Menurut saudara, faktor penghambat dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? SA : faktor yang menghambat dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan Islam. Peneliti : Menurut saudara, faktor penghambat dalam meningkatkan kualitas ibadah di Desa Sidokumpul kecamatan Guntur Kabupaten Demak? SA : faktor yang menghambat dalam mengembangkan ritual agama (ibadah) kurangnya pemahaman masyarakat tentang agama Islam yang kemudian berdampak pula terhadap tata cara ritual agama (ibadah) yang dikerjakan oleh masyarakat. Peneliti : Menurut saudara, faktor yang menghambat dalam mengembangkan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? SA : faktor yang menghambat dalam mengembangkan organisasi Islam adalah antusias masyarakat yang kurang terhadap keberadaan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak persepsi masyarakat yang negative tentang organisasi Islam yaitu organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak tidak berbeda jauh dengan organisasi pada umumnya mementingkan kepentingan anggota pada organisasi. Peneliti : Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? SA : memanfaatkan teknologi informasi dalam mencari kajian-kajian baru tentang agama Islam, diharapkan pendidikan Islam tidak bersifat monoton yang pada akhirnya menambah antusias warga tentang pentingnya pendidikan Islam. Peneliti : Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? SA : meningkatkan kontribusi anggota dalam kegiatan keagamaan dapat digunakan sebagai salah satu faktor pendukung dalam mengembangkan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak. Peneliti : Adakah faktor pendukung dalam meningkatkan kualitas ibadah pada masyarakat desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? SA : Keberadaan pemuka agama di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak menjadi sumber informasi tentang agama Islam yang baik dan benar. Keadaan ini menjalin relasi dan interaksi dengan pemuka agama diharapkan mempermudah mengembangkan agama Islam yaitu secara bersama-sama melakukan ceramahceramah keagamaan. Hari / tanggal wawancara : Minggu, 8 September 2011 Wawancara dengan : Bpk. Zainal Arifin, S.pdi (ZA) Tempat : Mushola Al Amin Pukul : 13.00 WIB Peneliti : Menurut saudara, peran alumni PTAI terhadap pengembangan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? ZA : menurut saya peran alumni PTAI terhadap pengembangan agama meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan agama, dapat berupa : a. pengembangan pendidikan Islam b. Pengembangan organisasi Islam, dan c. Ritual agama (ibadah) Peneliti : Bagaimana model atau cara yang saudara lakukan dalam mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? ZA : dalam upaya mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak metode ceramah yaitu mengajak masyarakat dalam amar ma’ruf nahi munkar dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pemahaman dan kualitas agama Islam. Peneliti : Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? ZA : sebagai fasilitator pendidika yang berkewajiban mengamalkan ilmu, membimbing, mengarahkan dan memberikan motivasi kepada masyarakat. Peneliti : Bagaimana peran saudara dalam meningkatkan kualitas ibadah di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? ZA : mengawasi setiap kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan agama Islam Peneliti : Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? ZA : mengajak setiap anggota untuk lebih aktif dan meningkatkan peran di masyarakat. Peneliti : Menurut saudara, faktor penghambat dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? ZA : faktor yang menghambat dalam mengembangkan pendidika Islam berkaitan dengan kurangnya penerapan langsung pendidikan Islam dalam kehidupan sehari-hari, pendidikan Islam hanya bersifat kognitif, tanpa ada implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti : Menurut saudara, faktor penghambat dalam meningkatkan kualitas ibadah di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? ZA : faktor yang menghambat dalam mengembangkan ritual agama (ibadah) adalah perbedaan pandangan dan pemahaman masyarakat dalam memahami ajaran agama Islam. Peneliti : Menurut saudara, faktor yang menghambat dalam mengembangkan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? ZA : faktor yang menghambat dalam mengembangkan organisasi Islam adalah kurangnya antusias warga terhadap keberadaan organisasi Islam hal ini disebabkan karena persepsi masyarakat yang negatif terhadap organisasi Islam yaitu mementingkan kepentingan anggota dan organisasi. Peneliti : Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? ZA : faktor pendukung dalam mengembangkan pendidikan Islam adalah memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan Islam seperti tempat pendidikan Islam formal, informal maupun non formal secara optimal yaitu benar-benar sebagai pusat pengembangan pendidika Islam. Peneliti : Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? ZA : Tujuan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah menciptakan kerukunan antar warga, oleh karena itu menjaga interaksi dan komunikasi yang baik dengan masyarakat diharapkan dapat mendukung dan meningkatkan peran anggota maupun organisasi Islam itu sendiri di masyarakat. Peneliti : Adakah faktor pendukung dalam meningkatkan kualitas ibadah pada masyarakat desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? ZA : menurut saya menjalin interaksi dengan pemuka agama di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak dapat dijadikan salah satu faktor pendukung dalam mengembangkan ritual agam (ibadah) karena masyarakat memandang pemuka agama sebagai sumber informasi yang baik dan benar. Hari / tanggal wawancara : Minggu, 18 September 2011 Wawancara dengan : Bpk. Ahmad Solkan, S.pdi (AS) Tempat : Musholla Al Ikhlas Pukul : 08.30 WIB Peneliti : Menurut saudara, peran alumni PTAI terhadap pengembangan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? AS : peran alumni PTAI terhadap pengembangan keagamaan, menurut saya meliputi : a. pengembangan pendidikan Islam b. Pengembangan organisasi Islam, dan c. Ritual agama (ibadah) Peneliti : Bagaimana model atau cara yang saudara lakukan dalam mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? AS : model pengembangan keagamaan berisi tentang strategi, caraq dan usaha untuk meningkatkan kualitas agama. Cara yang saya gunakan dalam mengembangkan agama Islam meliputi kegiatan dakwah yaitu memberikan bimbingan dan pengarahan kepada masyarakat melalui ceramah-ceramah keagamaan. Peneliti : Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? AS : sebagai fasilitator pendidikan Islam yaitu guru di MI Nurul Huda dan Madrasah Diniyyah Nurul Huda, berkewajiban membimbing, mendidik dan memberikan motivasi kepada masyarakat khususnya generasi-generasi muda desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak Peneliti : Bagaimana peran saudara dalam meningkatkan kualitas ibadah di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? AS : sebagai mudin yang bertugas mengarahkan dan mengawasi masyarakat agar menjalani ibadah sesuai dengan ajaran Islam. Peneliti : Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? AS : sebagai ketua ikatan Bapak pitulasan yang bertugas memberikan contoh yang baik kepada masyarakat akan tampilan seorang pemimpin yang bertanggung jawab dan menjaga kerukunan antar anggota. Peneliti : Menurut saudara, faktor penghambat dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? AS : faktor penghambat dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang Islam dan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan Islam. Peneliti : Menurut saudara, faktor penghambat dalam meningkatkan kualitas ibadah di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? AS : faktor penghambat dalam mengembangkan ritual agama (ibadah) adalah problem ketidakpahaman tentang agama Islam dan kurangnya antusias warga dalam menjalankan ritual agama (ibadah) Peneliti : Menurut saudara, faktor yang menghambat dalam mengembangkan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? AS : faktor penghambat dalam mengembangkan organisasi Islam di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak belum optimal masih dalam kalangan anggota dan organisasi. Peneliti : Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? AS : faktor pendukung dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Islam dan memanfaatkan sarana-prasarana pendidikan Islam secara optimal. Peneliti : Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? AS : faktor pendukung dalam mengembangkan organisasi Islam adalah meningkatkan peran dan kontribusi organisasi Islam itu sendiri dalam masyarakat, dengan harapan organisasi Islam dapat memberikan kesan yang baik dalam masyarakat. Peneliti : Adakah faktor pendukung dalam meningkatkan kualitas ibadah pada masyarakat desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? AS : faktor pendukung dalam mengembangkan ritual agama (ibadah) adalah dengan cara memperbanyak kegiatan-kegiatan keagamaan, secara bersama-sama para pemuka dapat memberikan pengarahan dan bimbingan secara langsung. Hari / tanggal wawancara : Minggu, 18 September 2011 Wawancara dengan : Dwi Rahayu, S.Pd.I (DR) Tempat : Rumah warga Pukul : 18.30 WIB Peneliti : Menurut saudara, peran alumni PTAI terhadap pengembangan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? DR : menurut saya peran alumni PTAI masyarakat sesuai dengan tujuan didirikannya PTAI itu sendiri, yaitu mengarahkan masyarakat dalam menyelesaikan problem keagamaan khususnya agama Islam. Peneliti : Bagaimana model atau cara yang saudara lakukan dalam mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? DR : model pengembangan keagamaan lebih diarahkan pada usaha dan cara dalam meningkatkan agama khususnya agama Islam. Salah satu cara yang saya gunakan dalam mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah melalui transformasi pendidikan Islam yaitu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang agama Islam melalui pembelajaranpembelajaran agama Islam secara optimal. Peneliti : Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? DR : tujuan pengembangan pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah menciptakan masyarakat yang berpengatahuan dan berakhlak mulia, khususnya pada generasi muda, sehingga peran saya dalam pendidikan Islam adalah menjadi guru yang bertugas membimbing, mendidik, mengarahkan dan memberikan motivasi kepada masyarakat. Peneliti : Bagaimana peran saudara dalam meningkatkan kualitas ibadah di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? DR : pengembangan ritual agama di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak dimaksudkan untuk membimbing dan mengarahkan masyarakat dalam melaksanakan ibadah sesuai dengan syariat Islam, oleh karena sebagai alumni PTAI saya bertugas untuk mengarahkan dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Islam, sehingga masyarakat dapat melaksanakan ibadah sesuai dengan syari’at Islam. Peneliti : Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? DR : peran saya dalam organisasi Islam hanya sebatas sebagai anggota organisasi, yaitu menjaga kerukunan antar anggota dan nama baik organisasi. Peneliti : Menurut saudara, faktor penghambat dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? DR : secara umum faktor penghambat dalam mengembangkan pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah berkaitan tentang tingkat pemahaman masyarakat yang kurang tentang Islam dan pendidikan Islam hanya sebatas sebagai pengetahuan tanpa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti : Menurut saudara, faktor penghambat dalam meningkatkan kualitas ibadah di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? DR : menurut saya faktor penghambat dalam mengembangkan ritual agama (ibadah) meliputi : a. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang agama Islam, sehingga berpengaruh terhadap pemahaman masyarakat tentang tata cara pelaksanaan ibadah. b. Ritual agama (ibadah) dilaksanakan bukan karena motivasi dari diri sendiri, melainkan bersifat fungsional. Peneliti : Menurut saudara, faktor yang menghambat dalam mengembangkan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? DR : faktor penghambat dalam mengembangkan organisasi Islam di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah antusias masyarakat yang negative terhadap keberadaan organisasi Islam di desa ini, hal ini dipengaruhi oleh persepsi masyarakat bahwa organisasi Islam di desa ini tidak berbeda jauh dengan organisasi pada umumnya yaitu mementingkan kepentingan anggota dan organisasi. Peneliti : Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? DR : faktor pendukung dalam mengembangkasn pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan secara optimal. Peneliti : Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? DR : faktor pendukung dalam mengembangkan organisasi Islam di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah tingginya motivasi dari setiap pemimpin organisasi untuk memberikan kontribusi yang lebih kepada masyarakat. Peneliti : Adakah faktor pendukung dalam meningkatkan kualitas ibadah pada masyarakat desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? DR : faktor pendukung dalam mengembangkan ritual agama (ibadah) adalah menjalin relasi dan interaksi yang baik dengan pemuka agama sehingga dengan bersama-sama meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Islam dengan harapan masyarakat dapat beribadah sesuai dengan syari’at Islam. Hari / tanggal wawancara : Jum’at, 23 September 2011 Wawancara dengan : Bpk. Muhtarom, S.pdi (MT) Tempat : Rumah warga Pukul : 18.30 WIB Peneliti : Menurut saudara, peran alumni PTAI terhadap pengembangan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? MT : peran alumni PTAI terhadap pengembangan keagamaan, menurut saya meliputi : a. pendidikan Islam b. Ritual agama (ibadah) c. Organisasi Islam Peneliti : Bagaimana model / cara yang saudara lakukan dalam mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? MT : dalam pengembangan agama Islam di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak model pengembangan agama Islam meliputi model pengembangan agama Islam melalui kegiatan dakwah yaitu membimbing dan mengarahkan masyarakat dalam amar ma’ruf nahi munkar. Pengembangan agama Islam melalui transformasi pendidikan Islam yaitu mengembangkan agama Islam melalui peningkatan kualitas pendidikan dalam upaya menghasilkan masyarakat desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak yang berpengetahuan dan berakhlak mulia. Peneliti : Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? MT : peran saya sebagai alumni PTAI dalam mengembangkan pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah tampilan seorang pendidik yang memiliki jiwa pengabdian untuk mengembangkan Islam melalui peningkatan kualitas pendidikan Islam yang bertugas membimbing, memberikan pengetahuan kepada masyarakat dan membentuk moral masyarakat yang sesuai dengan norma masyarakat. Peneliti : Bagaimana peran saudara dalam meningkatkan kualitas ibadah di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? MT : peran saya sebagai alumni PTAI dalam ritual agama (ibadah) adalah memberikan bimbingan dan arahan kepada masyarakat ketika menjalankan ibadah sesuai dengan syariat Islam melalui kegiatankegiatan ceramah, maupun pengawasan secara langsung. Peneliti : Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? MT : tujuan pengembangan organisasi Islam di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah menjaga kerukunan antar warga dan melayani masyarakat khususnya dalam bidang keagamaan, oleh karena itu peran saya dalam organisasi Islam adalah menjaga kerukunan dalam masyarakat dan meningkatkan peran saya sebagai salah satu anggota organisasi Islam di desa ini, dengan cara memberikan contoh dan figure yang baik dalam berfikir dan berperilaku. Peneliti : Menurut saudara, faktor penghambat dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? MT : menurut saya kendala dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak berkaitan tentang pemahaman masyarakat yang kurang tentang pendidikan Islam dan pendidikan Islam di desa ini hanya sebatas sebagai pengetahuan saja, minim dalam implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti : Menurut saudara, faktor penghambat dalam meningkatkan kualitas ibadah di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? MT : faktor yang menghambat dalam mengembangkan ritual agama (ibadah) di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang agama Islam, sehingga masyarakat menjalankan ritual agalma (ibadah) sesuai dengan pemahaman mereka, seringkali tidak sesuai dengan syari’at Islam. Peneliti : Menurut saudara, faktor yang menghambat dalam mengembangkan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? MT : persepsi masyarakat yang negatif terhadap keberadaan organisasi Islam di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak menjadi kendala dalam mengembangkan organisasi Islam di desa ini, masyarakat berpandangan bahwa organisasi Islam di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak tidak jauh berbeda dengan organisasi pada umumnya yaitu mementingkan kepentingan anggota dan organisasi. Peneliti : Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? MT : memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan Islam secara optimal dan sistem pembelajaran pendidikan Islam yang berbasis teknologi dan informasi diharapkan menarik antusias warga untuk lebih mementingkan pendidikan khususnya pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak. Peneliti : Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? MT : secara umum dalam pengembangan organisasi Islam di desa ini hanya berkaitan dengan peran anggota, persepsi masyarakat dan pelayanan organisasi Islam, oleh karena itu meningkatkan peran anggota mengubah persepsi negatif masyarakat tentang organisasi Islam dan meningkatkan pelayanan organisasi menjadi beberapa faktor pendukung dalam upaya mengembangkan organisasi Islam. Peneliti : Adakah faktor pendukung dalam meningkatkan kualitas ibadah pada masyarakat desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? MT : Di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak keberadaan pemuka agama menjadi sumber informasi yang baik dan benar tentang Islam, oleh karena itu menjalin relasi yang baik dengan pemuka agama dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang agama Islam yaitu dengan secara bersama-sama melakukan kajian-kajian tentang Islam. Dengan demikian diharapkan meningkat pula pemahaman masyarakat tentang tata cara pelaksanaan yang baik dan benar. HASIL WAWANCARA DENGAN PEMUKA AGAMA Hari / tanggal wawancara : Rabu , 7 September 2011 Wawancara dengan : Ahmad Shobar (AS) Tempat : Rumah warga Pukul Peneliti : 10.30 WIB : Bagaimana cara, bentuk atau model yang digunakan dalam mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? AS : model pengembangan keagamaan lebih ditekankan upaya dan usaha dalam upaya meningkatkan pemahaman dan kualitas agama, khususnya agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak. Secara umum pengembangan agama Islam do desa ini dibedakan menjadi 2 yaitu : a. Pengembangan agama Islam melalui kegiatan dakwah, dan b. Pengembangan agama Islam melalui transformasi pendidikan Islam. Peneliti : Adakah faktor penghambat dan pendukung dalam mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? AS : faktor penghambat meliputi a. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan Islam b. Ketidakpahaman masyarakat tentang agama Islam. c. Pendidikan Islam di desa ini hanya bersifat pengetahuan, melainkan tanpa adanya penerapan dalam kehidupan sehari-hari. d. Perbedaan pandangan dan pemahaman masyarakat tentang agama Islam. Faktor pendukung meliputi : a. Memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan Islam secara optimal. b. Melakukan bimbingan dan pengarahan kepada masyarakat secara konsisten. c. Tingginya rasa pengabdian dari para pemuka agama untuk mengembangkan agama Islam. Peneliti : Bagaimana solusi saudara dalam mengatasi faktor penghambat terhadap pengembangan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? AS : memperbanyak kegitaan-kegiatan keagamaan. - Lebih melibatkan masyarakat dalam setiap kegiatan-kegiatan keagamaan. - Meningkatkan pembelajaran pendidikan Islam, dengan cara lebih ditekankan pada aspek praktek secara langsung. - Memberikan bimbingan dan arahan melalui metode-metode yang arif dan bijaksana. Hari / tanggal wawancara : Jum’at, 9 September 2011 Wawancara dengan : Solkhan (SK) Tempat : Musholla Pukul : 18.30 WIB Peneliti : Bagaimana cara, bentuk atau model yang digunakan dalam mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? SK : salah satu cara yang saya lakukan dalam mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah meningkatkan pemahaman masyarakat dalam amar ma’ruf nahi munkar dengan cara memperbanyak kegiatan-kegiatan keagamaan. Peneliti : Adakah faktor penghambat dan pendukung dalam mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? SK : faktor penghambat meliputi : a. Kurangnya antusias warga dalam mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan. b. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang Islam, dan c. Buruknya kontrol diri. Faktor pendukung meliputi : a. Memanfaatkan sarana dan prasarana secara optimal b. Menjalin relasi yang baik dengan pemuka agama c. Memperbanyak kegiatan-kegiatan keagamaan Peneliti : Bagaimana solusi saudara dalam mengatasi faktor penghambat terhadap pengembangan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? SK : secara umum solusi yang dapat diambil dalam mengembangkan agama Islam di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah meningkatkan pemahaman masyarakat tentang agama Islam dan melakukan bimbingan dan arahan kepada masyarakat. Hari / tanggal wawancara : Minggu, 11 September 2011 Wawancara dengan : Ahmad Arifin(AF) Tempat : Rumah warga Pukul : 19.30 WIB Peneliti : Bagaimana cara, bentuk atau model yang digunakan dalam mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? AF : Tujuan pengembangan agama Islam di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang agama Islam sebagai pemuka agama hal yang saya lakukan adalah memberikan bimbingan dan mengarahkan masyarakat agar hidup sesuai dengan syari’at Islam. Peneliti : Adakah faktor penghambat dan pendukung dalam mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? AF : faktor penghambat dalam mengembangkan agama Islam di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak meliputi pemahaman masyarakat yang kurang tentang agama Islam dan faktor pendukung dalam mengembangkan agama Islam di desa ini meliputi peningkatan kualitas strategi pengembangan agama Islam. Peneliti : Bagaimana solusi saudara dalam mengatasi faktor penghambat terhadap pengembangan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? AF : solusi yang dapat ditempuh dalam menghadapi faktor penghambat dalam mengembangkan agama Islam di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah meningkatkan pemahaman masyarakat dengan cara memperbanyak kegiatankegiatan keagamaan. HASIL WAWANCARA DENGAN MASYARAKAT Hari / tanggal wawancara : Minggu, 4 September 2011 Wawancara dengan : Muhrokhim (MK) Tempat : Rumah warga Pukul : 09.00 WIB Peneliti : Apakah yang anda harapkan dari keberadaan alumni PTAI di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? MK : keberadaan alumni PTAI di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak diharapkan mampu membimbing dan mengarahkan masyarakat dalam menghadapi problem kehidupan yang berhubungan dengan agama. Alumni PTAI tidak hanya sebatasa berbicara omong kosong, tetapi juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti : Bagaimana pendapat saudara tentang pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? MK : pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak seperti Madin, TPA maupun Madrasah, apabila dilihat dari segi sarana tempat/ gedung cukup memadai. Tetapi hal ini bertolak belakang dengan kejadian di lapangan, masyarakat kurang menyadari akan pentingnya pendidikan Islam, masyarkat lebih mengarah pada pendidikan yang bersifat umum. Peneliti : Bagaimana pendapat saudara tentang organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? MK : keberadaan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak saya lihat kurang kontribusi dan perannya bagi masyarakat. Dengan demikian masyarakat akan menarik diri dari organisasi Islam di desa ini. Di samping itu persepsi masyarakat yang buruk tentang organisasi Islam yaitu masyarakat beranggapan organisasi pada umumnya yaitu mementingkan kepentingan anggota dan organisasi. Peneliti : Bagaimana pendapat saudara terhadap antusias warga dalam menjalankan ibadah (ritual agama) di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? MK : ibadah adalah merupakan urusan manusia dengan Allah, sehingga hal ini merupakan privasi masing-masing dari masyarakat, tetapi harapan dari menjalankan ibadah adalah bermanfaat dalam kehidupan bukan sekedar menggugurkan kewajiban. Hari / tanggal wawancara : Sabtu, 3 September 2011 Wawancara dengan : Ahmad Faizin (AF) Tempat : Musholla Pukul : 18.30 WIB Peneliti : Apakah yang anda harapkan dari keberadaan alumni PTAI di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? AF : Alumni PTAI adalah masyarakat terdidik, diharapkan dalam berfikir dan berperilaku sesuai dengan norma agama dan masyarakat, sehingga dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat. Peneliti : Bagaimana pendapat saudara tentang pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? AF : Pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak cukup bagus khususnya pendidikan Islam formal seperti MI Nurul Huda, antusias masyarakat tentang pendidikan Islam formal masih baik, tetapi di satu pihak pendidikan Islam informal dan non formal tidak begitu diminati oleh masyarakat. Peneliti : Bagaimana pendapat saudara tentang organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? AF : tujuan dari organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah menjaga kerukunan antar anggota dan masyarakat tetapi kenyataannya berbeda yang saya lihat, para anggota dan masyarakat menggunakan nama organisasi Islam untuk menimbulkan kesenjangan sosial. Peneliti : Bagaimana pendapat saudara terhadap antusias warga dalam menjalankan ibadah (ritual agama) di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? AF : Hal pokok yang menjadi masalah dalam meningkatkan kualitas agalma adalah pemahaman masyarakat yang kurang tentang agama Islam, oleh karena itu antusias dalam menjalankan ibadah relative kurang, hal ini menyebabkan ritual agama (ibadah) hanya bersifat fungsional. Hari / tanggal wawancara : Rabu, 31 Agustus 2011 Wawancara dengan : Nur Kholis (NK) Tempat : Masjid Pukul : 18.30 WIB Peneliti : Apakah yang anda harapkan dari keberadaan alumni PTAI di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? NK : menurut saya alumni PTAI di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak harus meningkatkan peran dan kontribusinya dalam masyarakat baik dalam bidang keagamaan maupun sosial. Khususnya dalam bidang keagamaan alumni PTAI kurang begitu aktif, alumni PTAI lebih fokus pada kegiatan individu masing- masing. Peneliti : Bagaimana pendapat saudara tentang pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? NK : tujuan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah menghasilkan masyarakat yang berpengetahuan dan berakhlak mulia, khususnya pada generasigenerasi muda, oleh karena itu peningkatan kualitas pendidikan Islam baik dari pengajar / sarana dan prasarana harus ditingkatkan. Peneliti : Bagaimana pendapat saudara tentang organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? NK : menurut saya organisasi Islam di Desa Sidokumpul peran dan kontribusinya cukup baik, khususnya organisasi-organisasi Islam yang anggotanya relatif banyak, mereka tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam membagi tugas dan peran dalam masyarakat. Peneliti : Bagaimana pendapat saudara terhadap antusias warga dalam menjalankan ibadah (ritual agama) di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? NK : secara umum antusias dalam menjalankan ibadah masih bersifat fungsional, ibadah dilaksanakan bukan karena motivasi dari diri sendiri, melainkan ada faktor luar yang mempengaruhi oleh karena itu ibadah hanya sebatas menggugurkan kewajiban tanpa ada hikmah dan implementasi dalam kehidupan sehari-hari. HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA Hari / tanggal wawancara : Minggu, 25 September 2011 Wawancara dengan : Kepala Desa (Sunarto / Su) Tempat : Rumah Kepala Desa Pukul : 19.30 WIB Peneliti : bagaimana persepsi bapak tentang peran alumni PTAI di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? Su : menurut saya peran alumni PTAI di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak meliputi pengembangan pendidikan Islam, ritual agama (ibadah) dan pengembangan organisasi Islam. Peran alumni PTAI ditujukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang agama Islam, dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Peneliti : Bagaimana model, bentuk atau cara yang digunakan dalam mengembangkan agama Islam di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? Su : secara umum pengembangan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak melalui kegiatan-kegiatan ceramah keagamaan dan peningkatan kualitas pendidikan Islam baik pendidikan Islam formal, informal maupun non formal. Peneliti : Adakah faktor penghambat dan pendukung dalam mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? Su : faktor penghambat a. Pemahaman masyarakat yang kurang tentang Islam. b. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan Islam. c. Kegiatan keagamaan seperti sholat, puasa dan lain-lain bersifat fungsional. d. Kurangnya antusias warga dalam mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan. Faktor pendukung : a. Memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi secara Islami. b. Memperbanyak ceramah-ceramah keagamaan dengan harapan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Islam. c. Memanfaatkan sarana prasarana seperti tempat ibadah, lembaga pendidikan, gedung-gedung organisasi Islam secara optimal. Peneliti : Bagaimana fasiltas penunjang dalam mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? Su : menurut saya fasilitas penunjang dalam mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak cukup memadai, misalnya tempat ibadah terdapat 3 masjid, dan 15 musholla, lembaga pendidikan Islam terdapat 1 Madrasah Diniyyah, 1 Madrasah Ibtidaiyah, 2 TPA, 1 Ponpes dalam taraf pembangunan dan beberapa gedung tempat perkumpulan organisasi Islam. Peneliti : Adakah kemajuan yang signifikan dari peran alumni PTAI terhadap pengembangan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? Su : a. Dalam pendidikan Islam 1. Secara bertahap pemahaman masyarakat tentang Islam mulai bertambah. 2. Masyarakat lebih sadar akan pentingnya pendidikan Islam 3. Pendidikan Islam bukan hanya sebagai pengetahuan, tetapi sudah dapat dipraktekkan sehari-hari. b. ritual agama 1. Masyarakat lebih antusias dalam menjalankan ibadah baik individu maupun kelompok. 2. Masyarkat lebih memahami dan dapat menjalankan ibadah sesuai dengan syari’at Islam. c. organisasi Islam 1. dari setiap masyarakat yang menjadi anggota organisasi Islam lebih memiliki sikap tanggung jawab. 2. Masyarakat lebih antusias terhadap keberadaan organisasi Islam. PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PEMUKA AGAMA 1) Bagaimana cara atau model yang digunakan dalam mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? 2) Adakah faktor penghambat dan pendukung dalam mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? 3) Bagaimana solusi saudara dalam mengatasi faktor penghambat terhadap pengembangan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? PEDOMAN WAWANCARA UNTUK MASYARAKAT 1) Apakah yang harapkan dari keberadaan alumni Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? 2) Bagaimana pendapat saudara tentang pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? 3) Bagaimana pendapat saudara tentang organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? 4) Bagaimana pendapat saudara terhadap antusias warga dalam menajalankan ibadah (ritual agama) di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA DESA 1) Bagaimana persepsi bapak tentang peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? 2) Bagaimana model, bentuk atau cara yang digunakan dalam mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? 3) Adakah factor penghambat dan pendukung dalam mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? 4) Bagaimana fasilitas penunjang dalam mengembangkan agama islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak? 5) Adakah kemajuan yang signifikan dari peran alumni PTAI pengembangan agama Islam di Desa Sidokumpul Guntur Demak? terhadap PEDOMAN WAWANCARA UNTUK ALUMNI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (PTAI) 1) Menurut saudara, peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) terhadap pengembangan agama Islam, meliputi apa saja? 2) Bagaiman model atau cara yang saudara lakukan dalam mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Guntur Demak? 3) Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Guntur Demak? 4) Bagaimana peran saudara dalam meningkatkan kualitas ibadah di Desa Sidokumpul Guntur Demak? 5) Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Guntur Demak? 6) Menurut saudara faktor yang menghambat dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Guntur Demak meliputi apa saja? 7) Menurut saudara faktor penghambat dalam meningkatkan kualitas ibadah di Desa Sidokumpul Guntur Demak meliputi apa saja? 8) Menurut saudara faktor penghambat dalam mengembangkan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Guntur Demak meliputi apa saja? 9) Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Guntur Demak? 10) Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Guntur Demak? 11) Adakah faktor pendukung dalam meningkatkan kualitas ibadah pada masyarakat desa Sidokumpul Guntur Demak? DAFTAR RIWAYAT HIDUP Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : CHAMDUN ANUR Tempat/ Tanggal lahir : Demak, 23 Februari 1989 Alamat : Karanggawang, Sidokumpul, Guntur, Demak Riwayat pendidikan 1. RA Nurul Huda, lulus tahun 1995 2. MI Nurul Huda, lulus tahun 2001 3. MTs Negeri Candisari Mranggen lulus tahun 2004 4. SMA Negeri 1 Mranggen lulus tahun 2007 5. S-1 STAIN Salatiga, lulus tahun 2012 Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya. Salatiga, 26 September 2011 Penulis Chamdun Anur