peran alumni perguruan tinggi agama islam

advertisement
PERAN ALUMNI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM
TERHADAP PENGEMBANGAN KEAGAMAAN
DI DESA SIDOKUMPUL, KEC. GUNTUR, KAB. DEMAK
TAHUN 2011
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama
Islam (SPd.I)
Disusun oleh :
Chamdun Anur
11107162
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2011
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: CAMDUN ANUR
Nim
: 11107162
Progam studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan yang terdapat
dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 5 Desember 2011
Yang menyatakan
CHAMDUN ANUR
Nim 11107162
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
   





   
  
“ Dan
hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf
dan mencegah dari yang munkar, dan merekalah orangorang yang beruntung”. (QS. Ali Imron: 104)
PERSEMBAHAN
1. Bapak dan Ibu tercinta, Muh rohim dan Siti romlah
yang telah membimbing dan mendidik dengan
penuh kesabaran dan kasih sayang.
2. Saudaraku
Farida, Ana, Ulya kehadiranku akan
berarti apabila dapat menjadi suri tauladan bagimu.
3. Para dosenku, dan teman-teman seperjuangan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehinga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Sholawat serta salam haturkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW
yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilanl.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat
guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah
“PERAN ALUMNI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM TERHADAP
PENGEMBANGAN
KEAGAMAAN
DI
DESA
SIDOKUMPUL
KEC.
GUNTUR KAB. DEMAK TAHUN 2011/2012”.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku ketua STAIN Salatiga
2.
Dra. Siti Asdiqah selaku kaprogdi pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga
3.
Dr. H. Sa’adi, M.Ag selaku ketua jurusann Tarbiyah STAIN Salatiga.
4.
Drs.
Miftahudin,
M.Ag selaku dosen pembimbing
yang
berkenan
mengarahkan dan meluangkan waktu dalam memberi bimbingan dan
pengarahan dalam proses penyusunan skripsi.
5.
Seluruh dosen STAIN Salatiga yang telah berkenan memberikan ilmu dan
mengarahkan kepada penulis.
6.
Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan dukungan moril atau
spiritual.
7.
Bapak Sunarto selaku Kepala Desa Sidokumpul Kec. Guntur Kab. Demak
dan masyarakat desa Sidokumpul yang telah meluangkan waktunya dan
terselesainya skripsi ini.
8.
Semua pihak yang telah membantu dan mengarahkan dalam penyelesaian
skripsi ini.
Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT dan
mendapatkan balasan yang berlipat ganda, Amin. Dalam penulisan skripsi ini,
penulis sadar masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kritik dan saran diharapkan oleh penulis untuk lebih baik. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis khususnya maupun pembaca pada umumnya. Amin ya
robbal alamin.
Salatiga, 1 Desember 2011
Penulis
CHAMDUN ANUR
11107162
ix
ABSTRAK
Anur, Chamdun. 2011. Peran Alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap
pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul, Guntur, Demak
Tahun 2011/2012. Skripsi jurusan Tarbiyah program studi pendidikan
Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga,
Pembimbing Miftahudin, M.Ag.
Kata kunci
: Peran Alumni Perguruan Tinggi
Pengembangan Agama Islam.
Agama
Islam
dan
Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam bertujuan untuk
memperbaiki dan memajukan pendidikan agama, yaitu dapat memberikan solusi
berbagai problem kemasyarakatan yang berkaitan dengan agama. Peran alumni
perguruan tinggi agama Islam terhadap pengembangan keagamaan merupakan
tindakan dan usaha yang dilakukan setiap individu atau kelompok dalam
meningkatkan kualitas / pemahaman masyarakat tentang Islam yang meliputi
pengembangan pendidikan Islam, ritual keagamaan (ibadah) dan organisasi Islam.
Tujuan penelitian in adalah untuk mengetahui peran alumni Perguruan
Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul
Kec Guntur Kab Demak. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat sebagai
bahan rujukan teoritis bagi peneliti yang lebih dalam lagi tentang peran alumni
Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya dalam pengembangan agama Islam,
menjadi sumbangan informasi bagi alumni Perguruan Tinggi Agama Islam untuk
lebih aktif dalam pengembangan agama Islam. Jenis penelitian ini adalah
penelitian (field research). Teknik pengumpulan data dengan metode interview,
penelitani obsevasi, metode dokumentasi. Hasil penelitian ini berupa peran alumni
Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan di Desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak yaitu peran alumni Perguruan Tinggi Agama
Islam terhadap pengembangan keagamaan meliputi peran alumni Perguruan
TInggi Agama Islam dalam mengembangkan pendidikan Islam, ritual agama
(ibadah) maupun organisasi Islam. Secara umum dari beberapa peran alumni
Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan bertujuan
untuk membimbing, mengarahkan, dan memberikan motivasi kepada masyarakat
dalam menjalani kehidupan sesuai dengan syari’at Islam dan selalu berserah diri
kepada Allah SWT.
DAFTAR ISI
SAMPUL .....................................................................................................
i
HALAMAN BERLOGO .............................................................................
ii
HALAMAN JUDUL ...................................................................................
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................
iv
PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .....................................................
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................
vii
KATA PENGANTAR .................................................................................
viii
ABSTRAK ..................................................................................................
x
DAFTAR ISI ...............................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
B. Fokus Penelitian .....................................................................
4
C. Tujuan Penelitian .....................................................................
4
D. Kegunaan Penelitian ................................................................
5
E. Penegasan Istilah .....................................................................
6
F. Metode Penelitian ....................................................................
9
G. Sistematika penulisan ..............................................................
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Peran Alumni Perguruan Tinggi Agama Islam .........................
16
1. Pengertian Peran dan Alumni Perguruan Tinggi Agama
Islam ..................................................................................
2. Strategi
Perguruan
Tinggi
Agama
Islam
16
Dalam
Meningkatkan Kualitas Calon Alumni ................................
16
3. Peran dan Tanggung Jawab Alumni Perguruan Tinggi
Agama Islam dalam Masyarakat .........................................
24
B. Pengembangan Keagamaan .....................................................
37
1. Pengertian Pengembangan Keagamaan ...............................
37
2. Model-model pengembangan keagamaan ............................
38
3. Peranan Agama dalam masyarakat ......................................
45
C. Faktor penghambat dan pendukung dalam pengembangan
keagamaan ................................................................................
51
BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Gambaran umum Desa Sidokumpul Kec. Guntur Kab. Demak
56
B. Model pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec. Guntur
Kab. Demak .............................................................................
62
C. Peran alumni perguruan tinggi agama Islam di Desa Sidokumpul
Kec. Guntur Kab. Demak .........................................................
69
D. Faktor penghambat dan pendukung dalam menjalankan peran alumni
perguruan tinggi agama Islam terhadap pengembangan keagamaan di
Desa Sidokumpul Kec. Guntur Kab. Demak .............................
73
BAB IV PEMBAHASAN
A. Model pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec.
Guntur Kab. Demak ..................................................................
81
B. Peran alumni perguruan tinggi Agama Islam di Desa
Sidokumpul Kec. Guntur Kab. Demak ......................................
85
C. Faktor penghambat dan pendukung dalam menjalankan peran
alumni perguruan tinggi Agama Islam terhadap pengembangan
keagamaan di Desa Sidokumpul Kec. Guntur Kab. Demak .......
88
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................
93
B. Saran .........................................................................................
96
C. Penutup ......................................................................................
97
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar nama alumni perguruan tinggi Agama Islam Desa Sidokumpul
Kec Guntur Kab Demak ...............................................................
61
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lembaga pendidikan adalah tempat untuk memperoleh pengetahuan
dan mengembangkan potensi masyarakat secara menyeluruh. Pendidikan tidak
hanya memberikan pengetahuan tetapi juga membentuk moral agar tercipta
masyarakat yang cerdas dan taat terhadap aturan. Sehingga diharapkan ketika
selesai pendidikan dapat bermanfaat untuk diri sendiri, masyarakat, dan
negara.
Pendidikan yang bermutu merupakan wahana untuk membangun
sumber daya manusia yang berwawasan IPTEK dan INTAKA yaitu sumber
daya manusia yang mampu menerapkan, menguasai, dan mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap dilandasi nilai nilai agama,
moral, dan budaya luhur bangsa (Fuadudin, 1999 : 9). Tanpa pendidikan
maka diyakini bahwa manusia sekarang tidak akan berbeda dengan generasi
lampau, bahkan lebih rendah kualitasnya.
Dengan demikian dapat dikatakan maju mundur atau baik buruknya
suatu bangsa dan masyarakat tergantung kualitas dari penyelenggaraan
pendidkan tersebut. Oleh karena itu, pendidikan merupakan upaya untuk
mencerdaskan keidupan bangsa. Melalui pendidikan proses transformasi dan
kualitas manusia dapat mencapai nilai yang optimal dan kafaah (Siagian, 1984
:218). Perguruan Tinggi Agama Islam sebagai lembaga pendidikan yang
1
berkompeten dalam mengembangkan potensi masyarakat memiliki tanggung
jawab untuk mencerdaskan masyarakat secara intelektual dan spiritual.
Perguruan Tinggi Agama Islam diharapkan mampu menghasilkan alumnialumni yang berkualitas, berperan aktif terhadap pengembangan pendidikan,
agama, dan kemasyarakatan. Jika out put Perguruan Tinggi Agama Islam
mampu menjawab kebutuhan masyarakat sesuai dengan daya intelek yang di
kuasai, maka kehadiran Perguruan Tinggi Agama Islam telah memberi saham
konstruktif. Begitu pula sebaliknya jika out put Perguruan Tinggi Agama
Islam tidak mampu berbuat banyak terhadap nation building dan orientasi
individulnya maka perlu dipertanyakan dalam membangun sumber daya
manusia.
Fenomena yang masih terlihat saat ini banyak alumni Perguruan
Tinggi Agama Islam kurang aktif di masyarakat baik dalam bidang agama
atau organisasi kemasyarakatan. Hal ini disebabkan
karena kurangnya
kreatifitas pada mahasiswa. kreatifititas pada mahasiswa adalah kreatifitas
yang dapat mempersiapkan setiap mahasiswa untuk dapat menyesuaikan diri
dengan alam sekitar dan mampu memberikan arti dan manfaat kepada
kehidupan (Isna 2001: 22).
Pemilihan lokasi penelitian di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak dengan menempatkan peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam
terhadap
pengembangan
keagamaan
sebagai
objek
penelitian.
Desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak merupakan wilayah pedesaan dan
mayoritas masyarakatnya sebagai petani dan pedagang. kondisi sosial ini
menyebabkan terbatasnya waktu untuk meyediakan diri dalam memahami dan
mendalami ilmu agama. Sehingga diasumsikan tingkat pengetahuan dan
pemahaman agama masih kurang. Hal ini terlihat dari kegiatan keagamaan
masih dilaksanakan berdasarkan tuntunan leluhur dan adat istiadat.
Di samping itu kemajuan teknologi, dan informsi yang tidak digunakan
dengan semestinya dan tidak diimbangi dengan pendidikan moral yang baik
dapat berdampak negatif terhadap masyarakat, misalnya kemerosotan moral,
perubahan nilai, tindakan kriminal, dan lahirnya agama yang bertentangan
dengan Al quran dan hadits.
Begitu juga lembaga pendidikan islam yang di harapkan mampu
berperan dalam pendidikan agama di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak tidak banyak berpengaruh terhadap pengembangan keagamaan di
masyarakat. Oleh karena itu, peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam
sebagai masyarakat terdidik yang telah memperoleh pendidikan dan
pengetahuan di perguruan tinggi mempunyai tanggung jawab untuk
mebimbing dan mengarahkan msyarakat sesuai dengan syariat islam. Bukan
hanya sekedar mengejar angka-angka, selembar ijazah, dan nilai formalitas,
tetapi mampu memberikan manfaat dan megamalkan ilmunya untuk
kepentingan agama dan masyarakat. Dengan kenyataan seperti diatas, maka
penelitian yang berjudul peran alumni perguruan tinggi agama islam di Desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak di lakukan untuk mengetahui sejauh
mana peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan
keagamaan khususnya agama islam di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak.
B. Fokus Penelitian
Sebagai pokok masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana model pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec
Guntur Kab Demak tahun 2011 ?
2. Bagaimana peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap
pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak tahun 2011 ?
3. Adakah faktor penghambat dan pendukung dalam menjalankan peran
alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan
keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak tahun 2011?
C. Tujuan penelitian
Sebagai konsekuensi dari permasalahan pokok, maka tujuan penelitian
ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui model pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul
Kec Guntur Kab Demak tahun 2011
2. Untuk mengetahui peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap
pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak
tahun 2011
3. Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung dalam menjalankan
peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan
keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak tahun 2011
D. Kegunaan penelitian
1. Manfaat teoritis
a. Dapat dijadikan dasar yang lebih dalam tentang peran alumni
Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya dibidang keagamaan.
b. Diharapkan mampu memberikan kemajuan bagi pengembangan dan
peningkatan kualitas alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dan dapat
memperkaya khasanah dunia pendidikan islam.
c. Dapat memberikan motivasi Perguruan Tinggi Agama Islam dan
alumni Perguruan Tinggi Agama Islam untuk memberikan yang
terbaik kepada masyarkat, karena pada dasarnya salah satu penentu
keberhasilan dalam pembelajaran di perguruan tinggi adalah mampu
menghasilkan alumni yang berkualitas.
2. Manfaat praktis
a. Bagi penulis
Dengan meneliti peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam
terhadap pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul, Kec Guntur
Kab Demak akan menambah wawasan dan pemahaman yang lebih
komprehensif tentang peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam
terhadap pengembangan keagamaan.
b.
Bagi alumni Perguruan Tinggi Agama Islam
Diharapkan dapat memberikan sumbangan dan motivasi kepada
alumni Perguruan Tinggi Agama Islam agar lebih aktif dalam kegiatan
keagamaan.
c.
Penelitian ini sebagai bagian usaha untuk menambah khasanah ilmu
pengetahuan pada jurusan tarbiyah khususnya.
E. PENEGASAN ISTILAH.
Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam penulisan skripsi perlu di
jelaskan mengenai istilah-istilah yang ada dalam judul skripsi.
Istilah-istilah tersebut adalah:
1. Peran.
Pengertian peran dalam kamus lengkap bahasa Indonesia, peran
adalah bagian yang dimainkan atau tindakan yang dilakukan oleh
seseorang dalam suatu peristiwa. (Fajri dan Sanja: 486)
Sedangkan menurut M. Ecchols dan Hasan Shadily (1976: 489) dalam An
English - Indonesia Dictionary Peran adalah role yang berarti tugas. Jadi
dapat disimpulkan peran diartikan sebagai suatu tindakan atau usaha
yang dilakukan, dengan kata lain peran adalah tugas seseorang pada
situasi tertentu.
2. Alumni Perguruan Tinggi Agama Islam.
Perguruan tinggi adalah suatu lingkungan yang memiliki
karakteristik sebagai lembaga ilmiah dan kampus sebagai masyarakat
ilmiah. (Hamalik, 1999 : 13)
Dalam Undang-undang No 20 tahun 2003 Bab IV Pasal 19 angka 1
menyatalan bahwa “pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan
setelah pendidikan menengah yang mencakup program, Diploma, Sarjana,
Magister, spesialis, dan dokter yang di selenggarakan di Perguruan
Tinggi”. (Undang-Undang Sisdiknas, 2003 : 14)
Berdasarkan pengertian di atas penulis mengartikan Alumni
Perguruan
Tinggi
Agama
Islam
adalah
seseorang
yang
telah
menyelesaikan pendidikan di kampus yang diselenggarakan oleh
Departemen Agama atau Lembaga yang menjadi pusat pengembangan
ilmu pengetahuan tentang agama dan telah mendapatkan gelar Diploma,
Sarjana atau Magister.
3. Pengembangan keagamaan.
Keagamaan adalah sesuatu yang berhubungan dengan Agama
(Fajri dan Sanja : 23). Sedangkan menurut Hamidi dan Dardiri (1986: 49)
agama adalah seperangkat I’tikad keyakinan, undang-undang, peraturan,
bimbingan, layanan yang di gunakan untuk keselamatan dan kebahagian
manusia di dunia dan di akhirat, dan agama Allah yaitu dinnul islam yang
mencakup tanggung jawab manusia kepada Allah, tanggung jawab dirinya
sebagai hamba Allah terhadap manusia atau masyarakat, dan tanggung
jawab terhadap lingkungan sekitar. Dengan demikian pengembangan
keagamaan merupakan bimbingan dan layanan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas agama yang meliputi ritual agama (ibadah) maupun
muamalah.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan yang dimaksud
dengan peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap
pengembangan keagamaan adalah tindakan yang dilakukan oleh alumni
Perguruan Tinggi Agama Islam yang bersifat bimbingan dan layanan
terhadap pengembangan keagamaan
yang
meliputi pengembangan
pendidikan keagamaan, ritual keagamaan dan lembaga keagamaan,
khususnya agama islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak.
F. METODE PENELITIAN.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan dan jenis penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif, penelitian kualitatif menurut Klik dan Miller adalah tradisi
tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental
tergabung dalam pengamatan terhadap manusia dalam pelaksanaan dan
peristilahannya.
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, penelitian
deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan
informasi mengenai status suatu gejala yaitu keadaan gejala menurut apa
adanya pada saat penelitian di lakukan (Suharsimi Arikunto, 2004: 234)
2. Instrumen Penelitian
Untuk dapat memahami makna dan penafsiran dari peran alumni
Perguruan
Tinggi
Agama
Islam
dan
pengembangan
keagamaan
dibutuhkan keterlibatan langsung peneliti terhadap informan di lapangan.
Oleh karena itu, instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri
sebagai instrumen kunci. Keuntungan peneliti sebagai instrumen karena
manusia
memiliki
ciri-ciri
responsif,
mudah
menyesuaikan
diri
(adaptable), menekankan kepada keutuhan (holistik), mudah memproses
data dengan cepat, serta dapat memanfaatkan dan menyelidiki yang tidak
lazim. (S. Nasution, 2003: 8).
3. Lokasi dan waktu penelitian
Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Desa Sidokumpul
Kec Guntur Kab Demak, sedangkan penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Maret 2011 sampai Oktober 2011.
4. Sumber data
a. Sumber data primer diperoleh dari alumni Perguruan Tinggi Agama
Islam di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak.
b. Sumber data skunder dapat diperoleh dari Pemuka Agama, Kepala
Desa dan masyarakat di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak.
5. Teknik pengumpulan data
Untuk memperoleh data secara holistik, integrativ dan relevan,
maka teknik pengumpulan data yang akan digunakan meliputi :
a. Metode interview
Interview atau wawancara yaitu kegiatan yang di lakukan untuk
mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapakan
pertanyaan-pertanyaan yang
Wawancara
bermakna
sistematis kepada para responden.
tahapan
interview
(pewancara)
dengan
responden dan kegiatanyan dilakukan secara lisan (Soetrisno Hadi,
2000 : 196).
Metode ini ditunjukan kepada alumni Perguruan Tinggi Agama
Islam, pemuka agama, kepala Desa dan masyarakat yang dapat
menjelaskan lebih jauh tentang peran alumni Perguruan Tinggi Agama
Islam terhadap pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec
Guntur Kab Demak
b. Metode observasi
Observasi sebagai suatu pengamatan dan pencatatan secara
sistematis tentang fenomena yang diteliti (Soetresno Hadi, 2000 : 136)
Metode observasi digunakan untuk mendapatkan data seperti letak
geografis, keadaan lingkungan masyarakat, dan kegiatan masyarakat
yang berhubungan dengan agama.
c. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya
barang-barang tertentu, majalah dokumen dan peralatan untuk
memperoleh data. Metode dokumentasi digunakan untuk mencari data
sejarah Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak, dan perubahan
yang dilakukan struktur serta data lain yang berhubungan dengan
pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak.
6. Teknik analisis data.
Secara umum penelitian dengan metode kualitatif merupakan
penelitian non hipotetis, maka proses analisis datanya seperti yang di
kemukakan Moleong Lexy adalah proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data kedalam pola kategori dan susunan uraian dasar
sehingga dapat menemukan hipotensis kerja yang disarankan oleh data
(Sukan Darrumuiji, 2004: 101)
Secara prosedural data yang digunakan di reduksi mengoptimalkan
metode penelitian yang digunakan di reduksi yang disajikan disimpulkan
dan diverbalkan serta di pilah-pilah menurut kategori data. Dimana
sebelumnya di persiapkan antisipasi terhadap kemungkinan reduksi data
serta merumuskan konsep.
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan
menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu dan
kemudian mengorganisasikan data sehingga dapat mengarah pada
simpulan akhir. Tahapan berikutnmya adalah penyajian data dengan cara
mengumpulkan data terhadap sekumpulan informasi yang tersusun,
sehingga dapat tersaji dengan rapi dan sistematis. Sesudah data tersaji
maka proses penarikan kesimpulan sejak mulai awal penelitian sampai
berakhir di teliti dan dilakukan tinjauan ulang terhadap data yang telah
tersaji sehingga dapat teruji validitasnya.
7. Pengecekan keabsahan data.
Dalam penelitian metode analisis data yang di gunakan yaitu
triangulasi (keabsahan) triangulasi adalah teknik pemeriksaan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain dari data itu, untuk keperluan pengecekan
atau perbandingan terhadap data itu.
Triangulasi dengan sumber dan metode membandingkan dan
mengecek derajat kepercayan suatu informasi yang di peroleh melalui
waktu dan alat yang berbeda. Dalam metode kualitatif hal ini dicapai
dengan jalan:
a. Membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara
b. Membandingkan apa yang dikatakan masyarakat dengan apa yang
dikatakan alumni Perguruan Tinggi Agama Islam.
c. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
terkait.
d.
Membandingkan apa yang di katakan key informan dan informan.
8. Tahap-tahap penelitian.
Dalam penelitian ini ada beberapa tahap yang di lakukan oleh
peneliti antara lain:
a. Kegiatan administrasi yang meliputi pengajuan ijin operasional untuk
melakukan penelitian kepada ketua STAIN Salatiga dan kepada
Kepala Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak.
b. Memilih beberapa orang untuk di jadikan key informan dan informan.
c. Melakukan observasi lapangan dan intrerview kepada informan
sehingga langsung mendapatkan data.
d. Meminjam, dokumen-dokumen yang di butuhkan untuk kelengkapan
data penelitian.
e. Menyusun data dan penyajian data dengan susunan dan urutan yang
memungkinkan untuk memudahkan pemaknaan.
f. Mereduksi data dengan cara membuat data-data yang lemah atau
menyimpang dan membuang data yang tidak perlu, kemudian
mengorganisasikan data sehingga dapat mengarah pada simpulan
akhir.
G. Sistematika Penulisan
Bab I
: Pendahuluan
Merupakan gambaran keseluruhan skripsi yang meliputi: (a) latar
belakang masalah; (b) fokus penelitian; (c) tujuan penelitian; (d)
manfaat penelitian; (e) penegasan istilah; (f) metode penelitian; (g)
sistematika penulisan.
Bab II : Kajian Pustaka
Pada bab ini akan di jelaskan hal-hal yang melingkupi teori dalam
skripsi yaitu: (a) peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam,
berisi ntentang pengertian peran dan alumni Perguruan Tinggi
Agama Islam, strategi perguruan tinggi agama islam dalam
meningkatkan kualitas alumni, peran dan tanggung jawab alumni
Perguruan
Tinggi
pengembangan
pengembangan
Agama
keagamaan,
keagamaan,
Islam
dalam
membahas
masyarakat;
tentang
model-model
(b)
pengertian
pengembangan
keagamaan, paranan agama dalam masyarakat; dan (c) faktor
penghambat dan pendukung dalam pengembangan keagamaan.
BAB III : Paparan Data
Pada bab ini akan di bahas mengenai: (a) gambaran umum Desa
Sidokumoul Kec Guntur Kab Demak; (b) model pengembangan
keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak; (c) peran
alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di Desa Sidokumpul Kec
Guntur Kab Demak; dan(d) faktor penghambat dan pendukung
dalam menjalankan peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam
terhadap pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec
Guntur Kab Demak.
BAB IV
Pembahasan
Pada bab ini akan di bahas tiga sub pokok yaitu: (a) model
pengembamgan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak; (b) peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di Desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak; dan (c) faktor penghambat
dan pendukung dalam menjalankan peran alumni Perguruan Tinggi
Agama Islam terthadap pengembngan keagamaan di Desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak
BAB V:
Penutup
Pada bab ini berisi tentang: (a) kesimpulan; (b) saran-saran; dan
(c) penutup.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Peran Alumni Perguruan Tinggi Agama Islam
1. Pengertian peran dan alumni Perguruan Tinggi Agama Islam
Peran adalah bagian yang dimainkan atau tindakan yang
dilakukan oleh seseorang pada suatu peristiwa. (Fajri dan Sanja : 486)
pada definisi yang lain peran adalah role yang berarti tugas (Echols dan
Shadily, 1976 : 489)
Sedangkan alumni Perguruan Tinggi Agama Islam adalah
seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan di universitas (kampus)
yang menjadi pusat pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan
tentang Agama Islam (Harahap, 1985 : 15)
Dengan demikian peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam
diartikan
sebagai
tindakan
atau
perilaku
seseorang
yang
telah
menyelesaikan pendidikan di kampus yang menjadi pusat pengembangan
ilmu pengetahuan Agama yang direalisasikan dalam tindakan nyata dan
bermanfaat untuk masyarakat.
2. Strategi Perguruan Tinggi Agama Islam dalam meningkatkan kualitas
calon alumni
Strategi adalah suatu penataan potensi dan sumber daya agar
efisien dalam memperoleh hasil yang diinginkan (Isna, 2001 : 75).
16
Secara umum strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis besar
haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Dalam hal ini Syarin Harahap ( 1998 : 119) menyatakan
bahwa ada lima strategi untuk meningkatkan kualitas Perguruan Tinggi
Agama Islam, baik dalam penyelenggaraan pendidikan maupun
kompetensi alumninya, kelima strategi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pemilihan Raw Input
Raw input atau yang sering dikenal dengan seleksi
penerimaan mahasiswa baru, pada perguruan tinggi merupakan
salah satu faktor penting dalam menghasilkan alumni yang
kompeten.
Pada kondisi ini, istilah garbage in garbage out akan
mungkin lebih terjadi. Artinya akan tidak untuk mengharapkan
alumni dengan hasil yang optimal karena yang masuk dalam
Perguruan Tinggi Agama Islam
hanya memiliki kemampuan
terbatas. Input yang kurang di bawah secara intelektual jelas akan
mempersulit dalam transformasi pendidikan dan pengetahuan,
yang akhirnya akan berdampak pula terhadap kualitas mahasiswa.
Dalam upaya mengatasi hal tersebut Perguruan Tinggi
Agama
Islam
perlu
membuka
kajian-kajian
umum
yang
menyangkut ilmu dan teknologi. Di samping itu pemberian muatan
lokal pada kurikulum khususnya yang menyangkut ketrampilan
profesional. Dapat juga melalui promosi (selebaran) yang dikirim
ke SMU/MAN, adanya peningkatan pembinaan, melalui kegiatan
PPL, KKN dan kegiatan-kegiatan lain yang berkesan dalam
masyarakat, sehingga secara tidak langsung masyarakat akan
mempunyai image yang baik terhadap Perguruan Tinggi Agama
Islam, yang pada akhirnya akan meningkatkan animo masyarakat
terhadap kualitas Perguruan Tinggi Agama Islam. Dengan
demikian masyarakat mempunyai keinginan untuk memajukan
Perguruan Tinggi Agama Islam dalam upaya mengadakan seleksi
input yang ketat dalam menghasilkan mahasiswa unggul yang
berdampak pada output (alumni) dalam menjalankan peran dan
tanggung jawab dalam masyarakat.
b. Peningkatan kualitas tenaga Pengajar
Secara umum kuantitas tenaga pengajar (dosen) di
Perguruan Tinggi Agama Islam belum mencapai yang ideal antara
perbandingan jumlah dosen dengan mahasiswa. Dari segi kualitas
bila ditunjukkan kepada derajat pendidikan dosen masih terdapat
kesenjangan antara dosen yang berpendidikan S1, S2, S3, serta
belum efektifnya pembinaan.
Fuaduddin dan Cik Hasan Bisri dalam
Mansur Isna
(2001) menyatakan bahwa Pengembangan profesionalisme dosen
dapat dinilai dengan melakukan penilaian terhadap diri sendiri,
maksudnya para dosen dapat menginstruspeksi diri sendiri dengan
melihat paradigma kategori tingkat profesionalisme masingmasing, yaitu : (1) Dosen profesional, dosen yang memiliki tingkat
berpikir abstrak, tanggung jawab dan komitmen tinggi, melakukan
peningkatan kemampuan terus-menerus, mampu mencetuskan ide
dan mampu melaksanakannnya, (2) dosen yang suka mengkritik,
biasanya memiliki tingkat berpikir abstrak tinggi tetapi rendah
tanggung jawab dan
komitmen terhadap pekerjaannya, pandai
bicara, banyak ide, tetapi tidak mampu mengelola waktu untuk
melaksanakannya, (3) dosen terlalu sibuk, biasanya memiliki
komitmen dan tanggung jawab yang tinggi tetapi tingkat berpikir
abstraknya rendah, energik, suka bekerja keras tetapi tidak
diimbangi dengan kemampuan menyelesaikan persoalan secara
sistematis dan realistis, dan (4) dosen yang tidak bermutu,
memiliki tingkat berpikir abstrak, komitmen dan tanggung jawab
yang rendah, terjebak pada rutinitas tanpa perhatian dan tanggung
jawab untuk meningkatkan etos kerja.
c. Penataan kurikulum
Kurikulum Perguruan Tinggi Agama Islam diarahkan
untuk menyiapkan mahasiswa yang mampu memahami ilmu
agama
dan
mengamalkannyan
di
masyarakat.
Kurikulum
merupakan alat yang penting dalam merealisasikan fungsi
perguruan tinggi dan sekaligus menjadi instrumen melaksanakan
program perguruan tinggi.
Oemar Hamalik (1993 : 3) mengatakan, pengembangan
kurikulum dipolakan dalam Trikarma yang meliputi :
1) Kegiatan intrakurikulum adalah kegiatan di kampus yang
sesuai dengan unsur-unsur kurikulum.
2) Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan kampus yang tidak
berdasarkan unsur-unsur kurikulum.
3) Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang sama sekali di
luar kurikulum.
Secara logis terdapat hubungan antara Trikarma dan
Tridarma fungsi perguruan tinggi dengan implikasi sebagai
berikut:
1) Program pendidikan dan pengajaran dapat direalisasikan
dengan
cara
mengembangkan
kegiatan
intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler dengan bobot dan proporsi
yang berbeda.
2) Program penelitian direalisasikan melalui pengembangan
intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler dengan bobot
dan proporsi untuk kokurikuler barangkali lebih besar.
3) Program
pengabdian
masyarakat
direalisasikan
melalui
pengembangan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler
dimana bobot proposi kokurikuler dan ekstrakurikuler dalam
jumlah prosentase yang seimbang.
d. Proses belajar mengajar
Penyelenggaraan pengajaran dan kegiatan akademis di
Perguruan Tinggi Agama Islam dilaksanakan dalam berbagai
bentuk, diantaranya :
1) Kuliah
2) Responsi
3) Seminar
4) Penulisan makalah
5) Praktikum di laboratorium
6) Kerja lapangan dan kerja praktek
7) Penelitian
8) Penulisan laporan kerja praktek dan penelitian
9) Kuliah jarak jauh (Hamalik : 1995 : 15)
Peningkatan kualitas belajar mengajar di perguruan tinggi
Agama Islam menitik tekankankan pada kemampuan dan kualitas
pada setiap dosen. Keberadaan dosen memegang peranan penting
dalam proses belajar di kampus.
Menurut Haidar Dauly dalam bukunya (1998 : 121) menyatakan
bahwa proses belajar mengajar tergantung pada dua hal pokok,
pertama sarana dan fasilitas, kedua ketrampilan tenaga pengajar
dan secara umum proses belajar mengajar di Perguruan Tinggi
Agama Islam baru terpenuhi pada hal-hal yang bersifat primer,
tetapi masalah-masalah ketrampilan mengajar, sikap mental adalah
hal pokok yang menentukan proses belajar mengajar.
Sedangkan menurut Mansyur Isna (2001) menyatakan
dalam upaya meningkatkan pembelajaran di kampus perlu
diperbaiki aspek metodik dan religik. Dosen harus memiliki
pemahaman yang mendalam atas materi yang disampaikan (Depth
Of Understanding) dan mampu menyampaikan materi dengan
penuh kreatifitas.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses belajar
mengajar tergantung dari kemampuan pada setiap dosen, sarana
dan fasilitas perlu diperhatikan dalam menunjang kemampuan
dosen. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran
perlu keterlibatan dan tanggung jawab para pelaksana pendidikan
melalui perubahan-perubahan yang dilakukan.
e. Output (Alumni)
Permasalahan yang sering muncul dari output (alumni) di
Perguruan tinggi Agama Islam adalah tentang lapangan kerja dan
eksistensinya dalam masyarakat. Hal ini disebabkan karena
pelaksanaan pembelajaran di perguruan tinggi hanya bersifat
kognitif saja, walaupun afektif dan psikomotorik diprioritaskan
tetapi jumlahnya lebih
kemampuan kognitif,
sedikit bila dibandingkan dengan
hal
ini
mendorong para alumninya
mengalami kebingungan ketika selesai pendidikan baik dalam
pekerjaan maupun dalam berinteraksi dengan masyarakat.
Berkaitan dengan hal tersebut Hamalik (1999 : 3)
menyatakan bahwa ada beberapa program pendidikan yang
dilakukan oleh perguruan tinggi secara umum dalam meningkatkan
kualitas alumninya, sehingga diharapkan para output (alumni)
dapat memiliki jiwai kreatifitas yang dapat dikembangkan baik
dalam lingkungan kampus maupun luar kampus, diantaranya :
1) Program non gelar adalah memberikan pengalaman belajar
menuju pembentukan keahlian profesional dalam suatu ilmu
pengetahuan, teknologi maupun seni.
2) Program gelar adalah memberikan pengalaman belajar menuju
suatu keahlian akademik dalam suatu bidang ilmu pengetahuan,
teknologi maupun seni.
Menarik kesimpulan dari beberapa penjelasan diatas
bahwa
kemampuan
dan
kualitas
perguruan
tinggi
dalam
menyelenggarakan pendidikan sangat dipengaruhi dari output
(alumni) itu sendiri dalam menjalankan tugas dan perannya di
masyarakat.
Secara garis besar perguruan tinggi umum maupun
Perguruan Tinggi Agama Islam dalam upaya meningkatkan
kemampuan dan kualitas alumninya dapat dilakukan melalui
program
pendidikan
yang
bersifat
intrakurikuler
dan
ekstrakurikuler. Upaya meningkatkan kualitas alumni dimulai
sejak mahasiswa masih dalam proses belajar di kampus sampai
mahasiswa selesai pendidikan di kampus dan memperoleh gelar
sarjana, yang dikembangkan secara individu atau organisasi,artinya
masyarakat membutuhkan kehadiran masyarakat yang terdidik
dalam memberikan inovasi dan penyelesaian problem kehidupan
dengan
mengedepankan
azas
keimanan,
ketakwaan
dan
konsistensi.
3. Peran dan Tanggung Jawab Alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam
Masyarakat
Peran dan tanggung jawab alumni Perguruan Tinggi Agama Islam
dalam masyarakat sejalan tujuan didirikannya Perguruan Tinggi Agama
Islam itu sendiri. Secara umum Perguruan Tinggi Agama Islam bertujuan
untuk memperbaiki dan memajukan pendidikan agama dan tenaga ahli
agama guna keperluan pemerintah dan masyarakat
yaitu dapat
memberikan solusi terhadap berbagai problem kemasayarakatan yang
berkaitan dengan agama. (Harahap : 1998 : 117)
Dengan demikian bahwa peran dan tanggung jawab alumni
Perguruan Tinggi Agama Islam dalam masyarakat diarahkan pada upaya
tiap individu atau kelompok
alumni Perguruan Tinggi Agama Islam
dalam memberikan bimbingan maupun layanan terhadap pengembangan
pendidikan
agama,
ritual
keagamaan
(ibadah)
maupun
lembaga
keagamaan, agar masyarakat hidup sesuai dengan ajaran islam, dapat
dipahami dan ditrpkan dalam kehidupan sehari-hari.
a. Peran dan tanggung jawab alumni Perguruan Tinggi Agama Islam
dalam pendidikan keagamaan
Pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan anggota
masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran
agama. Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur
pendidikan formal, non formal dan informal. Dalam Undang-undang
Nomor 20 tahun 2003 Bab VI pasal 30 angka 4 menyatakan
“Pendidikan keagamaan berbentuk pendidikan diniyyah, pesantren,
pasraman, pabhaja dan bentuk lain sejenisnya” (Undang Sisdiknas :
2003 : 20). Dengan demikian perang dan tanggung jawab alumni
Perguruan Tinggi Agama Islam dalam pendidikan keagamaan adalah
usaha yang dilakukan alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam
mengembangkan agama melalui pengembangan
pendidikan Islam
baik pendidikan islam formal, non formal, maupun informal.
Menurut Daulay (1999 : 16) menyatakan pendidikan Islam
bertujuan untuk membentuk pribadi muslim yang seutuhnya, yaitu
mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk
jasmaniah maupun rohaniah, dan menumbuh suburkan hubungan yang
harmonis setiap pribadi dengan Allah, manusia dengan alam sekitar.
Secara lebih khusus pendidikan Islam berupaya untuk membentuk
khalifah di bumi sekaligus sebagai hamba Allah. Hal ini sesuai dengan
firman dalam Surat Adh-Dzariyat ayat 56 :



   
Artinya :”Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Membahas pendidikan tentu erat kaitannya dengan pengajaran
dan pembelajaran. Oleh karena itu peran dan tanggung jawab alumni
Perguruan Tinggi Agama Islam dalam pendidikan keagamaan
mengarah pada tampilan seorang pendidik yang memiliki capability
dan loyalitas untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan Islam
secara menyeluruh.
Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 bab XI pasal 39
angka 2 menjelaskan “Pendidik merupakan tenaga yang profesional
yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
menilai
hasil
belajar,
melakukan bimbingan,
pelatihan,
serta
melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat, terutama bagi
pendidik pada perguruan tinggi (Undang Sisdiknas, 2003 : 27)
Dengan demikian Peran dan tanggung jawab alumni Perguruan
Tinggi Agama Islam dalam pendidikan keagamaan meliputi tanggung
jawab secara moral, pendidikan, maupun masyarakat yaitu mampu
membimbing dan meningkatkan pengetahuan serta memberikan
contoh yang baik kepada masyarakat dalam berpikir dan berperilaku
yang dilandasi keimanan dan ketakwaan.
Peran dan tanggung jawab alumni Perguruan Tinggi Agama
Islam dalam pendidikan keagamaan berintikan pada 3 aspek, yaitu
aspek iman, ilmu dan amal, yang pada dasarnya berisi tentang:
1) Menumbuh suburkan dan mengembangkan serta membentuk sikap
positif dan disiplin serta cinta terhadap agama dalam berbagai
kehidupan yang nantinya diharapkan menjadi manusia yang taat
kepada perintah Allah SWT dan Rasul-Nya.
2) Ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya merupakan motivasi
intrinsik
terhadap
pengembangan
ilmu
pengetahuan.
Pengembangan pengetahuan agama dilandasi dengan pengetahuan
ilmu dimungkinkan pembentukan pribadi yang berakhlak dan
bertakwa kepada Allah SWT. Pengembangan tentang pentingnya
agama dan ilmu maka masyarakat akan menyadari keharusan
menjadi seorang hamba Allah yang beriman dan berilmu
pengetahuan. Dengan iman dan ilmu masyarakat akan lebih
bertakwa kepada Allah SWT.
3) Menumbuhkan dan membina ketrampilan beragama dalam semua
lapangan hidup dan kehidupan serta dapat menghayati ajaran
agama Islam secara mendalam dan bersifat menyeluruh, sehingga
dapat digunakan sebagai pedoman hidup dalam hubungan dengan
Allah SWT
maupun lingkungan dan masyarakat. (Dirjen
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1982 / 1983 : 84-85).
Berdasarkan penjelasan diatas, bahwa peran dan tanggung
jawab alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam pendidikan
keagamaan adalah membimbing, mendidik serta mengarahkan
masyarakat agar hidup sesuai dengan ajaran agama. Peran dan
tanggung jawab alumni Perguruan Tinggi Agama Islam diarahkan
pada seseorang pendidik yang memiliki kemampuan dan kualitas
untuk mengembangkan pendidikan Islam baik pendidikan islam
formal, non formal, maupun informal. Di samping itu, Pengembangan
pendidikan keagamaan tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman masyarakat tentang agama, tetapi juga membentuk dan
mendidik moral masyarakat agar sesuai dengan ajaran agama.
b. Peran dan tanggung jawab alumni Perguruan Tinggi Agama Islam
dalam ritual keagamaan (ibadah)
Ritual kegamaan atau disebut dengan ibadah adalah perilaku
manusia yang dilakukan atas perintah Allah dan dicontohkan
Rasulullah SAW seperti sholat, zakat, puasa dan lain-lain. Ritual
keagamaan merupakan tata cara ibadah yang secara langsung
menghubungkan manusia dengan Allah SWT, yang dilakukan untuk
mendapatkan ridho-Nya. Ritual keagamaan ( ibadah) secara psikologis
merupakan kondisining yang bersifat kejiwaan, yang merupakan
manifestasi dari rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang diterima
manusia.
Peran dan tanggung jawab alumni Perguruan Tinggi Agama
Islam dalam ritual keagamaan atau ibadah bertujuan memberikan
bimbingan, layanan, maupun pengarahan kepada masyarakat terhadap
tata cara ibadah. Seperti sholat, puasa, zakat dan sejenisnya sesuai
dengan syariat islam. Ritual keagamaan (ibadah) termasuk dalam
dimensi horizontal yaitu peraturan-peraturan yang mengatur hubungan
langsung dengan Allah SWT (ritual) yang meliputi :
1) Rukun Islam : Syahadat, mengerjakan sholat, zakat, puasa dan haji.
2) Ibadah badani bersifat phisik : bersuci, seperti wudhu, tayamum,
mandi, i’tikaf, umroh, khitan, perawatan jenazah dan lain-lain.
3) Mali (bersifat harta) : qurban, sidqoh, fidyah, hibah, dan lain-lain
(Hamidy dan Dardary : 1986 : 67-68)
Ibadah atau ritual keagamaan merupakan perintah langsung
dari Allah dan manusia tidak berhak membuat aturan sendiri tentang
tata cara ibadah. Ibadah atau ritual keagamaan diperintahkan oleh
Allah sejalan dengan akal manusia dan ibadah dipandang sebagai suatu
kebutuhan karena pada dasarnya ibadah memenuhi hajat hidup
manusia yang mempunyai pengaruh positif dan menjaga eksistensi
manusia sebagai insan kamil yang menerima perintah dari Allah.
Dengan demikian peran dan tanggung jawab alumni Perguruan
Tinggi Agama Islam dalam ritual keagamaan (ibadah) adalah
menuntun dan membimbing masyarakat untuk menyeimbangkan
kehidupan duniawi dan ukhrowi, kebutuhan materiil dan spiritual,
yang masing-masing kebutuhan diletakkan pada proporsinya masingmasing.
Ritual agama (ibadah) dalam Islam merupakan media untuk
pembersihan jiwa, meningkatkan perbuatan baik, dan menahan
perbuatan keji dan munkar. Sejalan dengan firman Allah dalam surat
At-Taubah ayat : 103.











 






Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat
itu kamu membersihkan dan mensucikanmereka dan
mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha
mendengar lagi Maha mengetahui.
Menarik kesimpulan dari beberapa penjelasan di atas peran dan
tanggung jawab alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam ritual
keagamaan (ibadah) adalah berupaya untuk memelihara masyarakat
untuk menjadi insan kamil dengan cara, (1) memelihara agama (hifah
al-din) dengan cara menunaikan rukun Islam, memelihara agama dari
serangan musuh, memelihara jiwa agama yang tumbuh sejak lahir
secara fitri dan orang yang tidak dapat menjaga kebutuhan ini berarti
telah kehilangan esensi kehidupan, (2) memelihara jiwa (hifah al-nafs)
dengan cara memenuhi hak hidup masing-masing anggota masyarakat
sesuai dengan aturan yang berlaku, (3) memelihara akal pikiran (hifah
al-aql) dengan cara menggunakan sebagaimana mestinya seperti
memikirkan kekuasaan Allah, melalui diri sendiri, alam maupun yang
lainnya, serta menghindarkan perbuatan yang merusak daya pikir, (4)
memelihara keturunan
(hifah al-nasl)
dengan cara
mengatur
pernikahan dan melarang perbuatan tentang syariat pernikahan seperti
berzina, pelecehan seksual dan lain, dan (5) memelihara kehormatan
dan harta benda (hifah al-irdh waal-amwad) dengan cara mencari rizki
yang halal untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan mengharamkan
segala bentuk riba, perampokan dan penipuan, karena pada dasarnya
rizki yang halal berpengaruh terhadap menjalankan ibadah (Muhaimin,
dkk, 2005 : 293-294).
c. Peran dan tanggung jawab alumni Perguruan Tinggi Agama Islam
dalam lembaga keagamaan.
Lembaga keagamaan adalah bentuk organisasi atau ikatan
sosial yang dibangun untuk pelayanan kepentingan kehidupan sosial
atas dasar nilai-nilai dan simbol keagamaan (Muhaimin AG, 2004 :
175)
Lembaga keagamaan merupakan sesuatu yang abstrak,
dijelaskan melalui berbagai fenomena sosial yang relativ konkrit.
Lembaga keagamaan dapat berupa kelompok-kelompok sosial, atau
organisasi-organisasi sosial yang bersimbol agama. Simbol agama ini
dapat berupa :
1) Identitas keagamaan (penamaan dan simbol). Penamaan atau
simbol sebuah organisasi mengandung makna yang bersifat
keagamaan misalnya As-Syafiiyah, simbol seperti bulan bintang
dan bertulisan arab, cenderung menunjukkan identitas sebagai
lembaga Islam.
2) Dasar dan tujuan sebuah organisasi keagamaan (apapun namanya)
dapat dinilai sebagai lembaga keagamaan apabila secara nyata
memiliki dasar dan tujuan organisasi yang bersifat keagamaan,
misalnya dasar organisasi Islam, keimanan dan ketakwaan dengan
tujuan meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan.
3) Jenis kegiatan, karakteristik terpenting pada sebuah organisasi
keagamaan adanya kegiatan keagamaan. Organisasi atau kelompok
sosial
yang
sehari-hari mengurusi kegiatan
yang
bersifat
keagamaan adalah lembaga keagamaan. Misalnya ta’mir masjid,
amil zakat, Nahdhatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dewan
masjid, dewan dakwah, majlis-majlis agama dan sejenisnya
(Muhaimin AG, 2004 : 177-178).
Dengan demikian peran dan tanggung
jawab alumni
Perguruan Tinggi Agama Islam dalam lembaga keagamaan merupakan
tindakan dan usaha yang dilakukan alumni Perguruan Tinggi Agama
Islam dalam upaya mengembangkan agama melalui organisasi sosial
atau kelompok sosial yang bergerak dan mengurusi kegiatan-kegiatan
yang bersifat keagamaan seperti ta’mir masjid, amil zakat, dewan
dakwah, IPNU (Ikatan Pemuda Nahdhatul Ulama’) dan sejenisnya.
Dengan demikian Muhaimin AG (2004 : 189-195) menyatakan
bahwa peran dan tanggung jawab alumni Perguruan Tinggi Agama
Islam dalam lembaga keagamaan dirumuskan berdasarkan fungsi dari
lembaga keagamaan itu sendiri dalam masyarakat yaitu :
1) Fungsi Ideologis
Fungsi ideologis lembaga atau organisasi pada dasarnya
berfungsi memberikan wadah pada penganut agama untuk
bertindak mengimplementasikan gagasan dan nilai-nilai agama
yang terkait dengan kehidupan sosial. Dalam setiap lembaga
keagamaan secara implisit dan eksplisit mengandung banyak ide,
gagasan atau nilai-nilai ajaran agama yang dijadikan sebagai dasar
bertindak misalnya perilaku jujur, berkata benar, bersikap adil,
tolong-menolong taat pada hukum-hukum agama, sejahtera lahir
batin serta menciptakan perdamaian.
Fungsi ideologis dalam lembaga keagamaan secara moral
bertanggung jawab untuk memberikan pedoman hidup kepada
setiap manusia agar taat terhadap ajaran agama, yaitu berkewajiban
untuk menciptakan hidup damai dan tidak terombang-ambing oleh
masuknya ideologi baru yang bertentangan dengan ajaran agama.
Fungsi ideologis membimbing dan mengarahkan masyarakat agar
tidak tercemari dengan masuknya ideologi asing dalam peradaban
global.
2) Fungsi politis
Fungsi politik pada dasarnya menempatkan lembaga
keagamaan sebagai instrument untuk memenuhi kepentingan dan
membangun kekuasaan. Pengertian kekuasaan dalam lembaga
keagamaan sebagai fungsi politik tidak dalam bentuk kekuasaan
formal, seperti menguasai atau memimpin lembaga-lembaga
pemerintahan, tetapi kekuasaan informal yang hidup dalam
masyarakat.
menampilkan
Fungsi
seorang
politik
figur
dalam
organisasi
dan pemimpin
keagamaan
yang
mampu
mengarahkan dan membimbing masyarakat untuk hidup sesuai
dengan ajaran agama. Dengan adanya fungsi politik lembaga
keagamaan berupaya menjalankan misinya sesuai dengan tujuan
dan pengertian dari lembaga keagamaan itu sendiri.
Fungsi politik lembaga keagamaan bertujuan untuk
meghasilkan pemimpin dan mengarahkan pada setiap anggota
untuk memiliki jiwa pemimpin yang adil, jujur dan bijaksana.
3) Fungsi Integrasi
Fungsi integritas dalam lembaga keagamaan berfungsi
untuk mengikat para pengikut agama (masyarakat) dari manapun
latar belakang sosial maupun budaya agar hidup sesuai dengan
ajaran agama. Melalui fungsi integrasi agama mampu mengikat
masyarakat yang berbeda suku, ras, budaya, warna kulit, aspirasi,
maupun status sosial untuk menciptakan lingkungan masyarakat
yang aman. Fungsi integrasi dalam lembaga keagamaan bertujuan
kepada setiap masyarakat agar menjalani kehidupan dengan damai,
saling tolong-menolong dan menghindari permusuhan.
4) Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi dimaksudkan bahwa lembaga keagamaan
memiliki fungsi yang bersifat ekonomi, baik secara langsung atau
tidak langsung, yaitu memberikan kontribusi kepada masyarakat
agar dapat hidup sejahtera. Fungsi ekonomi dapat berkembang
karena
agama
menghendaki
masyarakat
mendapatkan
kesejahteraan yang bersifat batiniyah, tetapi juga lahiriyah. Banyak
nilai-nilai agama yang sejalan dengan fungsi ekonomi dalam
lembaga keagamaan, misalnya anjuran untuk hidup hemat,
bersedekah, memperhatikan fakir miskin, berzakat, maupun
berhaji. Bahwa anjuran Alumni Perguruan Tinggi agama Islam
tersebut juga berarti anjuran agar para masyarakat memiliki
kemampuan ekonomi. Karena hanya orang-orang yang memiliki
kemampuan tertentu yang dapat melakukan ajaran-ajaran agama
tersebut. Tentu saja, cara-cara yang dilakukan dalam mendapatkan
ekonomi melalui cara-cara yang benar dan syah menurut ajaran
agama.
5) Fungsi pengawasan (kontrol)
Lembaga sosial keagamaan pada umumnya bertanggung
jawab
atas
adanya
norma-norma,
nilai-nilai,
moral
pada
masyarakat dan anggotanya. Fungsi pengawasan bertujuan untuk
memberikan control kepada masyarakat dan anggotanya, dapat
menjalankan
ajaran
amar
ma’ruf
nahi
munkar.
Tidak
mengherankan jiwa lembaga keagamaan akan melakukan reaksi
apabila dalam masyarakat berkembang perilaku-perilaku maksiat,
pelanggaran
moral
dan
perbuatan-perbuatan
jahat.
Fungsi
pengawasan sangat fungsional untuk membangun kehidupan damai
dalam masyarakat, sehingga terbentuk persatuan dan kesatuan
dalam masyarakat.
6) Fungsi Pemeliharaan
Fungsi pemeliharaan adalah fungsi untuk meneruskan
eksistensi agama itu sendiri. Melakukan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh lembaga keagamaan secara tidak langsung
menunjukkan bahwa lembaga keagamaan hidup dan berkembang
dalam masyarakat. Melalui pemeliharaan ajaran-ajaran agama
diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, melalui
berbagai cara. Misalnya melalui pendidikan baik yang berbentuk
pendidikan formal, non formal maupun informal.
Fungsi pemeliharaan bertujuan menjaga norma dan ajaran agama
dalam masyarakat. Dengan adanya fungsi pemeliharaan peranan
agama
melalui
organisasi
keagamaan
dapat
mengarahkan
masyarakat agar memiliki perilaku yang religius.
B. Pengembangan Keagamaan
1. Pengertian pengembangan keagamaan
Dalam kamus lengkap bahasa Indonesia keagamaan diartikan
sebagai sesuatu yang berhubungan dengan agama (Fajri dan Sanja : 23).
Sejalan dengan apa yang dinyatakan oleh Hamidy dan Dardari (1986 : 49)
bahwa keagamaan adalah sesuatu yang ada kaitannya dengan agama, dan
agama merupakan seperangkat I’tikad, keyakinan, undang-undang,
peraturan, bimbingan dan layanan yang digunakan untuk keselamatan
manusia di dunia dan di akhirat. Agama mencakup tanggung jawab
manusia dengan Allah, tanggung jawab dirinya sebagai hamba Allah
terhadap manusia dan masyarakat, dan tanggung jawab terhadap
lingkungan sekitar. Pada definisi yang lain agama adalah ajaran ilahi yang
menuntun kepada kepercayaan-kepercayaan yang benar dan kepada
tingkah laku maupun cara bergaul yang sebaik-baiknya (As-Samaluthi,
1987 : 35)
Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Imron ayat 85 dijelaskan:












 
Artinya: “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekalikali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di
akhirat Termasuk orang-orang yang rugi.
Menarik kesimpulan dari penjelasan diatas, pengembangan
keagamaan mengarah pada kemampuan setiap individu atau kelompok
masyarakat dalam mengembangkan dan meningkatkan pemahaman
tentang agama yang bermanfaat untuk diri sendiri maupun masyarakat.
Pengembagan keagamaan ditujukan untuk memberikan bimbingan dan
layanan kepada setiap individu atau kelompok masyarakat baik yang
bersifat ibadah seperti sholat, zakat, puasa dan haji, maupun yang bersifat
muamalah yaitu hubungan dengan manusia dan alam sekitar seperti
budaya masyarakat atau pola pikir dan pola perilaku masyarakat sehingga
diharapkan masyarakat dapat hidup sesuai dengan nilai dan norma agama.
2. Model-model pengembangan keagamaan
Model pengembangan keagamaan merupakan suatu rencana atau
pola pendekatan yang digunakan untuk mendesain peningkatan kualitas
agama. Model pengembangan keagamaan merupakan pengembangan
masyarakat Islam itu sendiri, yaitu model empiris pengembangan perilaku
individual kolektif dalam dimensi amal sholeh, dengan titik tekan pada
pemecahan masalah yang dihadapi masyarakat. Sasaran individual pada
setiap individu muslim dengan orientasi sumber daya manusia, sasaran
komunal adalah kelompok atau komunitas muslim dengan pengembangan
agama pada masyarakat dan sasaran institusional adalah organisasi Islam
atau kehidupan pranata sosial dengan pengembangan kualitas dan
Islaminitas kelembagaan.
a. Model pengembangan keagamaan melalui kegiatan dakwah
Dakwah adalah proses konfrontatif kebenaran mealawan kebatilan,
kemakrufan melawan kemungkaran, antara calon penghuni surga dan
penghuni neraka. Sedangkan secara subtansial-filosofis dakwah adalah
segala rekayasa dan redakaya untuk mengubah segala bentuk
penyembahan kepada selain Allah kepada keyakinan tauhid, mengubah
semua jenis kehidupan, kepada kehidupan yang lurus yang penuh
dengan ketenangan batin dan kesejahteraan lahir berdasarkan nilainilai Islam.
Model pengembangan keagamaan melalui kegiatan dakwah
idealnya adalah bagaimana memperkenalkan Islam dengan cara yang
menarik.
Bentuk
dakwah
terus-menerus
direformasi,
bukan
menyesuaikan diri terhadap segala kemajuan zaman, melainkan tetap
berdiri diatas landasan tauhid Islam, dengan memodifikasi ungakapanungkapan budayanya, karena itu diperlukan da’i-da’i yang tahu
bagaimana berbicara secara aktual, peka terhadap persoalan masa kini,
punya pemahaman tentang Islam dan konteksnya dengan budaya.
Dengan kata lain, tugas seorang da’i bukan hanya mengulang
informasi tentang halal haram dengan cara-cara yang kaku dan
mengancam.
Merujuk kepada apa yang dicontohkan Rasulullah
ketika
membangun masyarakat Islam dalam mengembangkan agama islam
pada saat itu, setidaknya ada dua tahapan yang harus ditempuh yaitu :
takwin dan tanzim. Takwin adalah pembentukan masyarakat Islam
dengan pokok kegiatan dakwah bil lisan sebagai ikhtiar sosialisasi
aqidah, ukhuwah, dan ta’awun. Menurut Amrullah Ahmad (dalam
Machendrawati dan Safei, 2001) menyatakan bahwa pada tahap takwin
fundamental sosial Islam dalam bentuk aqidah, ukhuwah Islamiyah,
dan taawun. Sasaran baru pada gilirannya akan mengungkap banyak
perspektif strategi dan metodologi dakwah yang relevan, bahkan dapat
ditransformasikan sebagai salah satu model pengembangan agama
pada masyarakat Islam saat ini dan masyarakat yang akan datang.
Tahap yang kedua adalah tanzim yaitu tahap pembinaan agama dan
penataan masyarakat Islam melalui internalisasi dan eksternalisasi
institusional Islam secara komprehensif dalam realitas sosial. Sehingga
Amirullah
Ahmad
(dalam
Machendrawati
dan
Safei,
2001)
menyimpulkan pada tahap tanzim bertujuan untuk membentuk
komunitas Islam dalam upaya peningkatan kualitas agama Islam. Pada
tahap tanzim Rasulullah menitik tekankan pada 3 aspek yaitu, berpijak
dari masjid dakwah Islam untuk menata dan mengembangkan
masyarakat Islam. Memperkuat basis komunitas muslim dengan cara
meningkatkan dakwah Islam dalam organisasi atau lembaga yang
mempresentasikan ukhuwah Islamiyah (integritas jamaah muslim) dan
berpijak pada kekuatan da’i yang ada pada organisasi dakwah tersebut.
Sejalan dengan Nanih Machendrawati dan Ahmad Safei (2001) “salah
satu model pengembangan keagamaan adalah melalui kegiatan dakwah
yaitu konsep dan strategi dakwah yang diarahkan pada pemecahan
masalah yang berhubungan dengan agama yang bertujuan untuk
mebimbing dan mengajak masyarakat dalam amar ma’ruf nahi
munkar.
Dengan demikian Machendrawati dan Ahamd Safei (2001)
mengatakan bahwa ada beberapa metode dakwah yang dapat
digunakan dalam mengembangkan agama, yaitu :
1) Metode dakwah bil-lisan
Pengembangan keagamaan melalui kegiatan dakwah bil
lisan ditunjukkan untuk membantu generasi-generasi muda
menghasilkan calon-calon mujahid dalam membangkitkan dan
meningkatkan kualitas agama. Metode dakwah bil lisan bersifat
verbalistik yaitu menganggap masyarakat sebagai objek dakwah.
Metode dakwah bil lisan merupakan bentuk ceramah dari para
mubaligh yang pasif. Dengan demikian, menurut Yudi latif (1999 :
100) menyatakan “Model dakwah yang cenderung verbalistik, pada
wilayah teoritis dan konsepsional dapat memiskinkan produksi
pemikiran-pemikiran Islam yang bermutu. Model dakwah bil-lisan
menitik tekankan pada kemampuan mubaligh atau ulama’ dalam
mengemas tema, metode, dan pesan-pesan dakwah.
2) Metode dakwah bil hal
Pengembangan agama melalui metode dakwah bil hal
bertujuan untuk memberikan layanan dan bimbingan bagaimana
jalan seharusnya ditempuh dalam mewujudkan nilai-nilai Islam
dalam kenyataan sosial kultural, yaitu antara pemikiran tentang
dakwah (teori), dan proses pelembagaan nilai-nilai Islam dalam
kenyataan sosial (realitas, praktek dakwah). Metode dakwah bil hal
menciptakan dialog konsensual, yang memberikan kesempatan
kepada umat untuk menyatakan pandangannya, merencanakan dan
mengevaluasi perubahan sosial yang mereka kehendaki, serta
bersama-sama menikmati hasil proses dakwah tersebut.
b. Model pengembangan keagamaan melalui kegiatan pendidikan islam
Pendidikan
Islam
sebagai
suatu
system
transformasi
diaktualisasikan memalui pelestarian amalan, anak sholeh, amal
jariyah, kelapangan dada, dan ilmu bermanfaat. Model pengembangan
keagamaan melalui kegiatan pendidikan islam bertujuan untuk
meningkatkan sumber daya manusia yang menempatkan iman dan
takwa sebagai azas kehidupan. Model pengembangan keagamaan
melalui kegiatan pendidikan Islam dikenal dua tujuan pokok,
berdasarkan komponen sifat dasar manusia yaitu :
1) Tujuan pembangunan jasmani
Manusia sebagai kholifah di bumi, berperan sebagai pribadi
yang berinteraksi
dengan lingkungan sekitar yang memiliki
kekuatan jasmani. Sebagaimana firman Allah dalam Al-qur’an
surat Al-Baqarah ayat 247 :
  
    






  


  




















   
 
Artunya:”Nabi
mereka
mengatakan
kepada
mereka:
"Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi
rajamu." mereka menjawab: "Bagaimana Thalut
memerintah Kami, Padahal Kami lebih berhak
mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang
diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi
(mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih
rajamu dan menganugerahinya ilmu yang Luas dan tubuh
yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada
siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha Luas
pemberian-Nya lagi Maha mengetahui.
2) Tujuan pembangunan rohani (spiritual)
Tujuan ini disebut juga pembangunan agama dalam
pengertian yang komprehensif (bukan sekuler) sebagaimana firman
Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Imran ayat 19 :
   













   





  
Artinya :”Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah
hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang
telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang
ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah
sangat cepat hisab-Nya”.
Tujuan pembangunan rohani memurnikan dan menyucikan
diri atau tauzhiyatu an-nafs secara individual dari sikap yang
meruasak dan erat kaitannya daengan perkembangan intelegensi
yang mengarahkan individu untuk dapat menemukan kebenaran
yang sebenarnya.
Menarik kesimpulan dari beberapa penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa dalam upaya meningkatkan kualitas dan
pemahaman tentang agama pada masyarakat Islam dilakukan
melalui 2 cara yaitu : mengajak umat manusia atau seruan kepada
umat manusia agar hidup sesuai dengan ajaran agama yaitu,
strategi dakwah diarahkan untuk memberikan bimbingan dan
layanan kepada masyarakat dalam upaya menyelesaikan problem
kehidupan yang berhubungan dengan agama seperti tata cara
beribadat, keimanan, ketakwaan, maupun organisasi Islam.
Pengembangan agama melalui transformasi pendidikan
Islam bertujuan untuk mengembangkan dan menjaga fitrah
manusia sebagai khalifah di bumi, menjaga hubungan yang baik
antara manusia dengan alam sekitar, manusia dengan manusia,
manusia dengan Allah SWT yang diimplementasikan dalam bentuk
ibadah dan muamalah yang dikerjakan berdasarkan ajaran agama
Islam.
3. Peranan Agama dalam masyarakat
Bagi umat Islam peranan agama sangat besar bagi kehidupan.
Agama mengatur seluruh aspek hidup dan kehidupan, bahkan seluruh
kegaiatan manusia baik dalam bekerja, menuntut ilmu, mencari rizki,
hubungan dengan orang lain atau dalam keluarga dijiwai oleh agama.
Agama mendorong umatnya untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan
hidup yang dilandasi dengan moral Islam atau akhlak yang baik.
Mengutip pernyataan Voltaire dan Loweil Thomas (dalam
Muchlis Hamidi dan Dardiri, 1986 : 16) menyatakan “One of Courses of
Our Modern (Ivitation is that we have no time to meditate”). Salah satu
penyebab kehancuran yang melanda kebudayaan barat (modern) adalah
karena kami tidak mempunyai waktu menyembah Tuhan. Senada dengan
yang dikemukakan oleh August Comte menyatakan “Masyarakat masa
kini dalam taraf berpikir positif yaitu manusia tidak ingat lagi dengan
Tuhan. Artinya manusia telah mencapai ilmu pengetahuan yang cukup
untuk menundukkan alam, orang tidak khawatir akan kutukan Tuhan.
Menarik kesimpulan dari pernyataan diatas bahwa agama masih
berpengaruh terhadap kebudayaan masyarakat saat ini, artinya bahwa
agama masih dibutuhkan di masyarakat untuk menghadapi problemproblem kehidupan baik social maupun agama.
Menurut Dr. Nico Syukur Dister dalam pengalaman dan motivasi
beragama edisi ke dua menyatakan peran dan fungsi agama dalam
masyarakat sebagai faktor psikologis yang dapat menimbulkan perilaku
religius, yaitu:
a. Agama sebagai sarana mengatasi frustasi
Orang yang mengalami frustasi tidak jarang mulai berkelakuan
religius. Dengan tujuan mencari ketenangan melalui agama, yaitu
orang membelokkan arah kebutuhan dan keinginan suatu objek
duniawi misalnya harta benda, penghargaan maupun jabatan kepada
tindakan religius. Kegagalan yang diperoleh dan kepuasan yang tidak
sesuai dengan kebutuhan akan menimbulkan sebuah keputusasaan,
maka orang mengarahkan kebutuhannya kepada Tuhan. Mengharap
pemenuhan keinginannya dari Allah. Agama sebagai jawaban atas
frustasi yang dihadapi oleh manusia, agama mampu memberikan
ketenangan, kesabaran dan penyerahan diri kepada Allah.
b. Agama sebagai sarana untuk menjaga kesusilaan dan tata tertib
masyarakat.
Agama mengarahkan masyarakat untuk menjadi insane kamil,
yaitu masyarakat yang taat terhadap norma agama dan norma sosial.
Manusia sebagai individu dalam suatu masyarakat mengenal hak dan
kewajiban. Agar tetap adanya keseimbangan dalam hidup maka hak
dan kewajiban selalu berhadapan. Apabila haknya terdapat tanpa
kewajiban, maka terjadi kesenjangan sosial dalam masyarakat
akibatnya tata tertib dan ketentraman masyarakat tidak terjamin. Oleh
karena itu manusia tidak dapat membatasi hak dan kewajiban baik
terhadap orang lain maupun terhadap Tuhan. Agama mengajarkan,
memberi petunjuk dan mengarahkan masyarakat agar berpikir dan ber
perilaku sesuai dengan sistem nilai, yang bersumber pada hukum Allah
baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yaitu agama dan al kaun,
atau dengan perkataan lain agama dan al kaun yang membentuk
budaya manusia yang disebut akhlakul karimah. (Hamidy dan Dardari,
1986 : 49)
Dengan demikian bahwa agama sebagai sarana untuk menjaga
kesusilaan dan tata tertib masyarakat diarahkan untuk membentuk pola
pikir dan pola perilaku yang mencerminkan akhlak yang baik yaitu
dengan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan agama pada
masyarakat sehingga masyarakat memiliki perilaku religius, yang pada
akhirnya tingkat kriminal dan kejahatan dapat dikurangi.
c. Agama sebagai sarana untuk mengatasi ketakutan
Problem kehidupan yang tidak dapat diselesaikan, kebutuhan
dan keimanan yang tidak terpenuhi, kematian, maupun bencana sering
menimbulkan ketakutan pada setiap manusia, manusia mengalami
kebimbangan dan ketakutan dalam mencari solusi dan tempat untuk
memohon pertolongan. Ketakutan yang berlebihan menyebabkan
keputusasaan dan kecemasan dalam hati, ketakutan yang dialami
manusia menunjukkan kesadaran bahwa manusia hanya makhluk yang
lemah. Kesadaran-kesadaran ini membuat orang peka terhadap agama.
Maka dengan demikian, ketakutan mempersiapkan manusia untuk
menerima pewartaan agama sebagai kabar yang menggembirakan,
yaitu kabar pembebasan dan penyelamatan mausia dari dosa dan maut.
Agama memberikan solusi dann ketenangan jiwa bagi setiap mausia.
Agama membimbing dan mengajarkan manusia untuk memiliki
kesabaran dan penyerahan diri kepada Allah, dengan kata lain semua
yang ada di dunia ini akan kembali kepada Allah, manusia hanya
berusaha dan Allah yang akan menentukannya.
Dengan demikian bahwa agama tidak hanya memberi petunjuk
soal mati, kawin maupun cerai, tetapi agama memberikan pedoman
dalam seluruh aspek hidup baik ukhrowi maupun duniawi. Agama
tidak hanya berbicara tentang peristiwa dan hal-hal yang konkrit,
faktawis, dan metafis, tetapi juga berbicara tentang yang gaib,
sebagaimana firman Allah dalam Al-qur’an surat Ibrohim ayat 2 :
    






  
 
Artinya: “Allah-lah yang memiliki segala apa yang di langit dan di
bumi. dan kecelakaanlah bagi orang-orang kafir karena
siksaan yang sangat pedih.
Agama mengarahkan kegiatan hidup manusia untuk sampai
pada kebenaran mutlak. Nilai-nilai hidup yang universal dapat
diperoleh dalam agama yaitu menuntun manusia kepada Allah.
Mangajarkan dan mengarahkan manusia agar hidup sesuai dengan
syariat agama.
Sejalan dengan Muchlis Hamidy dan Dardiri (1986 : 10), Peran
agama dalam kehidupan masyarakat meliputi :
1) Menunjukkan, membimbing, membina dan pedoman hidup dalam
hubungan dengan pencipta, dengan makhluk lain dan terhadap diri
sendiri.
2) Mengatur segala perbuatan manusia baik dalam aqidah atau
keyakinan dan keimanan dalam ibadah atau menyembah Allah, dan
dalam muamalah atau hubungan sosial.
3) Untuk mencapai tujuan hakiki manusia harus menempuh hidup ini
dengan suatu usaha mendapatkan ridho Allah.
C. Faktor penghambat dan pendukung dalam pengembagan keagamaan.
Pengembangan keagamaan merupakan kemampuan dari setiap individu
atau kelompok masyarakat dalam meningkatkan kualitas agama, khususnya
agama Islam. Seiring kemajuan zaman keberadaan agama sebagai pedoman
hidup mulai ditinggalkan dan dilupakan oleh masyarakat.
Delam sejarah perkembangan agama Islam pada zaman Rasulullah
sampai
zaman
sekarang,
faktor
utama
yang
menghambat
dalam
mengembangkan agama Islam pada masyarakat saat itu adalah masalah moral
dan kurangnya pemahaman tentang agama.
Menurut Nanih Machendrawaty dan Ahmad Safei (2001 : 196)
menjelaskan “Ada banyak orang yang merasa dirinya kembali kepada Alqur’an dan sunnah secara murni dan konsekuen, tetapi tanpa disadari terjebak
dalam 3 penyimpangan, hal ini disebabkan buruknya moral dan rendahnya
pemahaman terhadap agama Islam. Tiga penyimpangan tersebut meliputi :
1. Penyimpangan kaum ekstrim. Sebutan “ekstrim” dikenakan pada
kelompok orang yang berlebih-lebihan dalam bersikap, dalam Islam
disebut al-ghuluw atau ausatuha. Kelompok ekstrim selalu menunjukkan
sikap yang selalu benar, lebih ekstrim kelompok ini mudah menuduh
orang lain dengan tudingan kafir, munafik maupun syirik.
2. Manipulator-manipulator agama, yaitu orang-orang yang ingin mengadaadakan ajaran atas nama Islam. Kelompok ini menyusupkan beberapa
kebohongan-kebohongan ke dalam ajaran Islam, padahal tidak dijelaskan
dalam Al-qur’an dan sunnah. Pengembangan kelompok ini ditujukan pada
masyarakat yang rendah pemahamannya tentang agama. Ada 3 kelompok
yang dapat dimasukkan kedalam kelompok manipulator agama yaitu
orang-orang zindik (pura-pura beriman), kelompok-kelompok yang
membuat ajaran-ajaran aneh, dan kelompok yang mengarang-arang ajaran
semata-mata karena Allah (liwajhillah)
3. Kelompok-kelompok jahil yang teledor dalam menafsirkan Al-qur’an
menggunakan Al-qur’an dan hadits yang telah diplesetkan untuk
mengklaim argumennya yang sesuai dengan ajaran agama Islam agar
diterima dan diakui kelompok lain.
Berbeda dengan Thohari Musnamar dalam bukunya, Dasar-dasar
konseptual bimbingan dan konseling Islami (1992) menjelaskan “Ada
beberapa problem keagamaan yang dapat menghambat dalam upaya
mengembangkan agama dalam masyarakat, diantaranya :
1. Problem pemilihan agama yaitu seseorang atau sekelompok individu yang
belum beragama dan berkehendak untuk beragama, merasakan kesulitan
untuk memeluk atau menganut sesuatu agama karena belum mampu
meyakinkan diri agama mana yang tepat untuk dianut.
2. Problem kegoyahan iman yaitu seseorang atau sekelompok individu ynag
senantiasa goyah dalam keimanannya, sehingga ada kecenderungan di
suatu saat untuk murtad.
3. Problem karena perbedaan paham dan pandangan yaitu seseorang/
sekelompok individu menderita konflik batin karena mendapatkan
informasi yang bertentangan mengenai keimanan atau ubudiyah yang
menyebabkan sulit untuk melakukan suatu tindakan.
4. Problem ketidakpahaman mengenai ajaran agama yaitu sekelompok
individu atau seseorang melakukan suatu tindakan atau perbuatan (disadari
atau tidak disadari) merugikakn dirinya sendiri atau orang lain, karena
tidak memahami secara penuh ajaran agama.
Di samping itu, upaya dalam mengembangkan agama dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi dan upaya bimbingan kepada kelompok
masyarakat atau setiap individual masyarakat yang mengalami problem
keagamaan dapat dijadikan sebagai faktor pendukung untuk mencapai setiap
tujuan pengembangan keagamaan. Melalui kemajuan teknologi dan informasi
masyarakat dengan mudah memperoleh informasi tentang agama secara luas
dan mendetail. Disisi lain dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan
informasi para mubaligh, ustadh, maupun cendikiawan muslim lebih aktif dan
kreatif dalam menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam pengembangan dan
pemberdayaan umat Islam. Melalui kemajuan teknologi dan informasi
pengembangan agama melalui metode dakwah dapat lebih merata, yaitu
menjangkau wilayah-wilayah perkotaan maupun pedesaan. Misalnya dakwah
secara media (seperti lewat stasiun radio, maupun televisi) dengan tujuan para
mubaligh lebih menghemat energi dan pikiran dengan harapan dapat
meningkatkan
kualitas
berdakwah
dalam
upaya
mencapai
tujuan
pengembangan agama.
Sejalan dengan yang dinyatakan Sardar (dalam Nanih Machendrawaty
dan Ahmad Safei, 2001 : 87), “sistem informasi yang digunakan dalam
menunjang pengembangan agama pada masyarakat Islam didasarkan pada
konsep Islami. Dalam konsep Islami, informasi adalah bagian dari kesatuan
yang berjenjang fakta, informasi, ilmu dan hikmah. sedangkan teknologi dan
informasi yang digunakan harus dikembangkan kaum muslimin sendiri sesuai
dengan suatu pendekatan yang kritis dan seimbang.”
Di samping pemanfaatan teknologi dan informasi yang digunakan
secara Islami, bimbingan kepada masyarakat yang mengalami problem
keagamaan
dapat
dijadikan
salah
satu
faktor
pendukung
dalam
mengembangkan agama Islam, yaitu :
1. Asas Fitrah
Fitrah merupakan titik tolak utama dalam bimbingan dalam
mengembangkan agama Islam, karena dalam konsep fitrah ketauhidan
yang asli, artinya pada dasarnya manusia telah membawa fitarah (naluri
beragama Islam yang mengEsakan Allah) sehingga bimbingan dalam
mengembangkan agama senantiasa mengajak kembali manusia ke ajaran
agama Islam.
2. Asas Kebahagiaan dunia dan akhirat
Jika manusia mampu memahami idan menghayati fitrahnya, maka
fitrah itu harus dibina dan dikembangkan dalam rangka mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat. Bimbingan dalam mengembangkan agama
membantu tiap individu dan masyarakat menghayati tujuan hidup yaitu
mengabdi kepada Allah, dalam rangka mencapai tujuan akhir sebagai
manusia, yaitu mencapai kebahagian dunia dan akhirat.
3. Asas amal saleh dan akhlakul karimah
Tujuan hidup manusia akan tercapai manakala manusia beramal
shaleh dan berakhlak mulia, karena perilaku yang berakhlak menunjukkan
fitrah mausia.
4. Asas”mauizatul hasanah”
Bimbingan dalam megnembangkan agama melalui mauizatulhasanah yaitu penyampaian “hikmah” dengan cara yang sebaik-baiknya,
sehingga tiap individu kelompok benar-benar ada kemauan untuk berubah.
5. Asas “mujadatul-ahsan”
Bimbingan dalam mengembangkan agama melalui mujadatul–ahsan
bertujuan untuk memberi kesan yang baik dari pelaku pengembang agama
(pembimbing agama) dan yang dibimbing dalam rangka membuka pikiran
dan hati, sehingga muncul pemahaman, penghayatan, keyakinan, akan
keberanan dan kebaikan syariat Islam dan berusaha menjalankannya.
(Musnamar, 1992 : 144-145)
Dengan
demikian
faktor
penghambat
dan
pendukung
dalam
mengembangkan agama diarahkan pada penyelesaian solusi setiap masalah
yang berhubugnan dengan agama khususnya agama islam, upaya dalam
mengatasi problem keagamaan terletak pada kemampuan umat Islam dalam
memamahi agama islam dan kontrol diri terhadap perilaku-perilaku yang
bertentangan dengan syariat Islam. Pemanfaatan teknologi informasi yang
digunakan secara Islami dapat juga digunakan sebagai sarana untuk
meningkatkan kreatifitas para mubaligh, ustadh, maupun cendikiawan muslim,
dalam menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam mengembangkan agama.
Bimbingan dan pengarahan bagi tiap individu atau kelompok
masyarakat yang mengalami problem keagamaan, seperti rendahnya
pemahaman agama, kebimbangan dalam beragama, merupakan salah satu
upaya
mengatasi
problem
keagamaan
dengan
tujuan
pemahaman dan keyakinan masyarakat terhadap agama Islam.
meningkatkan
BAB III
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Gambaran umum Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak
1. Profil Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak
Desa Sidokumpul adalah sebuah kelurahan yang merupakan
bagian dari Kec Guntur Kab Demak. Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak terdiri dari tiga dusun, yaitu : dusun Karanggawang, dusun
Sandansari, dan dusun Wuluh. Mayoritas masyarakatnya bermata
pencaharian sebagai petani. Kondisi sosial seperti ini menyebabkan
banyak masyarakat menghabiskan waktunya untuk bertani.
Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak merupakan desa dalam
taraf perkembangan. Setiap tahun mengalami peningkatan yang signifikan
baik dalam pembangunan maupun sumber daya manusia. Sarana dan
infrastruktur desa, seperti jalan, masjid, musholla, madrasah diniyah,
madrasah ibtidaiyah, maupun TPA, dikelola dan dikembangkan secara
profesional.
Pembangunan di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak
diprioritaskan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melaluli
peningkatan potensi desa dan sumber daya manusia. Peran setiap individu
masyarakat atau kelompok sosial masyarakat secara bersama-sama
membangun dan mengembangkan desa Sidokumpul sesuai dengan peran
masing-masing yaitu ulama’ atau ustadh bertugas mengarahkan dan
membimbing masyarakat dalam menjalani hidup sesuai dengan syariat
Islam, kaum intelektual bertugas meningkatkan sumber daya manusia
melalui pendidikan dan petugas keamanan menjaga keamanan dan
kerukunan antar warga.
Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak merupakan desa yang
masih berpegang teguh pada budaya leluhur. Hal ini terlihat dari kegiatankegiatan masyarakat baik yang bersifat sosial maupun keagamaan masih
dipengaruhi pola pikir dan pola perilaku leluhur. Oleh karena itu, peran
dan kontribusi ustadh, kyai, pemuka agama, maupun alumni Perguruan
Tinggi Agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak
diharapkan dapat membimbing dan mengarahkan masyarakat sesuai ajaran
Islam, dengan tidak menyampingkan budaya masyarakat desa Sidokumpul
Kec Guntur Kab Demak.
2. Keadaan masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak.
a.
Luas wilayah
: 410.998 ha
b.
Jumlah dusun
:
-
Karanggawang
- dusun Sandansari
- dusun Wuluh
c.
Jumlah RT
: 15 RT
d.
Jumlah RW
: 8 RW
dusun
e.
Jumlah
Sidokumpul
f.
penduduk
desa
: 3091 jiwa
Jumlah
KK
desa
Sidokumpul
: 403 KK
3. Keadaan sarana dan prasarana keagamaan desa Sidokumpul Kec Guntur
Kab Demak.
a. Sarana tempat ibadah
1) Masjid
: Masjid
Baitul
Anam
(dusun
Baiturrohman
(dusun
Karanggawang)
Masjid
sandansari)
Masjid
Baiturrohim
(dusun
Wuluh)
2) Musholla
b.
: 15 lokal musholla
Sarana tempat pendidikan Islam
1) Pendidikan Islam formal
: - MI Nurul Huda Sidokumpul
2) Pendidikan Islam non formal : - Madrasah diniyyah Nurul Huda
Sidokumpul
- TPA Nurul Huda Sidokumpul
- TPA Al-Ikhlas
3) Pendidikan Islam informal
: - Pengajian ba’da maghrib remaja
masjid Baitul Anam
- Pengajian
anak-anak
ba’da
maghrib di rumah-rumah warga
dan musholla.
c. Sarana tempat organisasi Islam
-
3 lokal untuk ta’mir masjid
-
1 lokal untuk kegiatan ibu fatayat
4. Keadaan umum lingkungan desa Sidokumpul
Berdasarkan observasi penulis secara langsung keadaan lingkungan
desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak cukup bagus, letak desa tidak
jauh dari kota. Kondisi seperti ini memudahkan masyarakat dalam
mengakses informasi pendidikan, maupun pekerjaan. Maka desa
Sidokumpul memiliki potensi untuk menjadi desa yang maju baik dari
kesejahteraan masyarakat maupun sumber daya manusia.
Tabel 3.1
Daftar nama alumni Perguruan Tinggi Agama Islam desa Sidokumpul Kec Guntur
Kab Demak tahun 2011
No
Nama
Pendidikan
1
Masjuki, S.Pdi
UNISPAT Demak
2
Fathurrohman, S.Pdi
IAIN Semarang
3
Son Ali, S.Pdi
IAIN Semarang
4
Hambali, S.Pdi
IAIN Semarang
5
Nur Aini, S.Pdi
IAIN Semarang
6
Abdul Aziz, S.Pdi
STAIN Salatiga
7
Susi Irawati, S.Pdi
IAIN Semarang
8
Masrokah, S.Pdi
UNISPAT Demak
9
Qoniah, S.Pdi
UNISPAT Demak
10
Sholeh Iskandar, S.Ag
UNISPAT Demak
11
Faridatun Nahdiyah, S.Pdi
STAIN Salatiga
12
Saiful Bakrie,S.Pdi
STAIN Salatiga
13
Sofwan,S.Pdi
STAIN Salatiga
14
Nur Azizah, S.Pdi
STAIN Salatiga
15
Suharto, S.Pdi
STAIN Salatiga
16
Khudori, S.Pdi
STAIN Salatiga
17
Ahmad Solkhan, S.Pdi
IAIN Semarang
18
Salafudin Anur, S.Pdi
UIN Yogyakarta
19
Nur Khasanah, S.pdi
STAIN Kudus
20
Zainal Arifin, S.Pdi
IAIN Semarang
21
Ahmad Solkhan, S.Pdi
IAIN Semarang
22
Ikhsan, S.pdi
UIN Yogyakarta
23
Suharno, S.pdi
UNISSULA Semarang
24
Maslakah, S.pdi
STAIN Kudus
25
Musyafa’, S.pdi
IAIN Semarang
26
Muslichun, S.pdi
IAIN Semarang
27
Yahya, S.pdi
IAIN Semarang
28
Mas’udah, S.pdi
STAIN Salatiga
29
Julaini, S.pdi
UNISSULA Semarang
30
Asmuni, S.pdi
IAIN Semarang
31
Muhammad Khanif, S.pdi
STAIN Kudus
32
Masud, S.pdi
UNSIK Demak
33
Khoirubatun Niswah, S.pdi
UNSIK Demak
34
Syamsul Adib, S.pdi
UNISSULA Semarang
35
Muzamil, S.pdi
IAIN Semarang
36
Nurul Huda, S.pdi
STAIN Kudus
37
Lutfil Hakim, S.pdi
UNISSULA Semarang
38
Zamroni, S.pdi
STAIN Salatiga
39
Abdul Aziz S .Ag
STAIN Salatiga
40
Imron firdaus, S .Ag
UNISPAT Demak
41
Sapinah, S.pdi
UNISPAT Demak
42
Munawaroh, S.pdi
UNSIK Demak
43
Muhammad Arifin, S.pdi
UNSIK Demak
44
Mustawam, S.pdi
IAIN Semarang
45
Khotidjah, S.pdi
UNISSULA Semarang
46
Dwi Rahayu, S.pdi
UNISPAT Demak
47
Muhtarom, S.pdi
STAIN Kudus
B. Model pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak
Model pengembangan keagamaan adalah cara yang digunakan untuk
meningkatkan kualitas dan pemahaman agama, khususnya agama Islam di
desa Sidokumpul kec Guntur kab Demak. Pengembangan agama Islam di desa
Sidokumpul kec Guntur kab Demak meliputi, (1) pengembangan pendidikan
Islam baik pendidikan islam formal, non formal, maupun informal, seperti
Madin, MI, TPA, pondok pesantren dan sejenisnya. (2) pengembangan ritual
agama (ibadah) yaitu bimbingan kepada masyarakat agar menjalankan ibadah
sesuai dengan syariat Islam, dan (3) pengembangan organisasi Islam seperti
Ta’mir masjid, Bazis, ikatan remaja masjid dan sejenisnya.
Pada tanggal 25 September 2011 Bpk Sunarto kepala desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak mengatakan, secara umum cara yang
digunakan dalam mengembangkan agama Islam di desa Sidokumpul Kec
Guntur Kab Demak dilakukan melalui 2 cara yaitu : (1) Pengembangan agama
Islam melalui kegiatan dakwah, dan (2) pengembangan agama Islam melalui
kegiatan pendidikan Islam.
1. Pengembangan agama Islam melalui kegiatan dakwah
Model pengembangan agama yang digunakan di desa Sidokumpul
Kec Guntur Kab Demak salah satunya adalah melalui kegiatan dakwah,
pengembangan agama Islam melalui kegiatan dakwah bertujuan untuk
memberikan bimbingan dan mengajak masyarakat desa Sidokumpul Kec
Guntur Kab Demak dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran
Islam yaitu menjalankan perintah agama seperti sholat, puasa, berinteraksi
dengan masyarakat, cara bersikap sesuai dengan norma dan ajaran Islam.
Melalui kegiatan dakwah organisasi Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur
Kab Demak seperti Ta’mir masjid, ibu-ibu fatayat, ikatan remaja masjid,
badan amil zakat sering mengadakan kegiatan dakwah dengan tujuan
memberikan motivasi kepada setiap anggota dapat hidup sesuai dengan
ajaran agama dan memiliki keikhlasan mengabdi dalam meningkatkan
kualitas agama dan sumber daya manusia di desa Sidokumpul Kec Guntur
Kab Demak. Kegiatan dakwah di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak digunakan sebagai sarana untuk memberikan motivasi kepada
masyarakat agar tidak putus asa dalam menghadapi problem kehidupan
dengan selalu berserah diri dan memohon petunjuk dari Allah SWT.
Menurut seorang pemuka agama Bpk Ahmad Shobar dan Bpk
Solkhan pada tanggal 7 dan 9 september 2011 menyatakan, kegiatan
dakwah di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak dibagi dalam tiga
bagian yaitu kegiatan dakwah rutin tiap minggu, kegiatan dakwah rutin
tiap bulan dan tahunan.
a. Kegiatan dakwah rutin tiap minggu
Kegiatan dakwah rutin tiap minggu di desa Sidokumpul Kec
Guntur Kab Demak dilaksanakan pada setiap hari senin, kamis dan
jum’at. Kegiatan dakwah rutin tiap minggu di desa Sidokumpul Kec
Guntur Kab Demak disebut pengajian dan mauludan. Kegiatan
pengajian dan mauludan dilaksanakan di masjid yang ada di desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak, yaitu masjid Baitul Anam di
dusun Karanggawang, masjid Baiturrohman di dusun Sandansari dan
msjid Baiturrohim di dusun Wuluh maupun di rumah-rumah warga
secara bergulir. Pengajian dan mauludan di ikuti oleh jamaah bapakbapak atau ibu-ibu yang dipimpin oleh bapak Sholeh Iskandar, S.Ag,
KH. Thamim Romly, bapak Sofwan, S.Pdi, K. Ahmad Faizin, K.
Shobar Al-Khafidz. Tujuan dari pengajian dan mauludan di desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak adalah membimbing dan
mengarahkan masyarakat agar hidup dan menjalankan perintah agama
sesuai dengan syariat Islam. Melalui kegiatan mauludan masyarakat
diarahkan untuk menjalin kerukunan antar sesama. Materi dakwah
yang disampaikan dalam kegiatan pengajian atau mauludan biasanya
disesuaikan dengan peristiwa atau kejadian yang sedang ramai
dibicarakan oleh masyarakat yang dihubungkan dengan kehidupan
sehari-hari, misalnya bulan puasa materi ceramah berkaitan tentang
tata cara pelaksanaan ibadah puasa, tata cara sholat, zakat maupun tata
cara berinteraksi dan bergaul dengan masyarakat sekitar dan
sebagainya.
b. Kegiatan dakwah rutin tiap bulan
Kegiatan dakwah rutin tiap bulan di desa Sidokumpul Kec
Guntur Kab Demak dibedakan menjadi dua yaitu :
1) Kegiatan dakwah rutin tiap bulan jamaah pitulasan
Kegiatan dakwah jamaah pitulasan dilaksanakan setiap
tanggal tujuh belas. Kegiatan ini dilaksanakan di rumah-rumah
warga secara bergilir. Kegiatan dakwah jamaah pitulasan terdiri
dari sekumpulan bapak-bapak desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak.
Kegiatan
ini
dikelola
dan
diawasi
berdasarkan
keorganisasian. Setiap anggota memiliki tanggung jawab untuk
menjaga nama baik organisasi. Sistem pembiayaan dilakukan
berdasarkan swadaya dari masyarakat dan anggota, yang digunakan
untuk membantu anggota lain yang terkena musibah, seperti sakit
maupun kematian. Kegiatan dakwah jamaah pitulasan bertujuan
untuk menjalin kerukunan antar warga di desa Sidokumpul Kec
Guntur Kab Demak. Di samping itu, kegiatan jamaah pitulasan
juga digunakan sebagai sarana untuk membentuk tiap anggota
memiliki jiwa tolong-menolong, tanggung jawab terhadap diri
sendiri maupun masyarakat
2) Kegiatan dakwah rutin tiap bulan jamaah fatayat
Kegiatan jamaah fatayat di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak merupakan kegiatan yang terdiri dari sekumpulan ibu-ibu
desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. Organisasi ini terdiri
dari anggota ibu-ibu yang berasal dari tiga dukuh yang ada di desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak, yaitu dusun Karanggawang,
dusun Sandansari dan dusun Wuluh. Organisasi jamaah ibu-ibu
fatayat mengarahkan kegiatannya pada peningkatan kualitas
sumber daya manusia baik spritual maupun intelektual dalam
eksistensi peran wanita dalam keluarga dan masyarakat.
Agenda bulanan pada kegiatan dakwah jamaah ibu-ibu
fatayat
menyelenggarakan
tabligh
atau
pengajian
dengan
mengundang mubaligh dari luar desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak, hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman setiap
anggota dan masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak
tentang agama Islam. Sedangkan agenda tahunan kegiatan dakwah
jamaah ibu fatayat mengadakan kegiatan ziarah maupun studi
banding dengan tujuan untuk meningkatkan kerukunan antara
anggota dengan harapan meningkat pula kerukunan masyarakat
desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak.
Pembiayaan dalam kegiatan dakwah jamaah ibu-ibu fatayat
berdasarkan swadaya anggota dan masyarakat yang digunakan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Misalnya santunan
kepada anak yatim, perbaikan musholla, membantu fakir miskin
dan lain-lain. Kegiatan dakwah jamaah ibu-ibu fatayat dilakukan di
masjid-masjid yang berada di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak secara bergilir sesuai dengan ketentuan anggota.
c. Kegiatan dakwah rutin tiap tahun
Kegiatan dakwah rutin tiap tahun adalah kegiatan dakwah yang
dilaksanakan setahun sekali di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperingati hari-hari besar
agama maupun pada saat menjelang bulan Ramadhan. Kegiatan
dakwah rutin tiap tahun di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak
dilaksanakan di masjid-masjid yang ada di desa Sidokumpul semua
administrasi dan pelaksanaannya diatur sendiri oleh setiap panitia
penyelenggara yang dibentuk oleh setiap masjid.
Kegiatan dakwah rutin tiap tahun berisi ceramah dari mubaligh
atau dai yang didatangkan dari luar desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak, dan ceramah dari para pemuka agama seperti bapak Faizin,
Ahmad Arifin, S.pdi, Bapak Sumiran, Ahmad Mustofa, Abdul Aziz,
dan Ahmad Khudhori, S.pdi. Disamping itu kegiatan dakwah rutin tiap
tahun di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak digunakan kepala
desa yaitu Bapak Sunarto untuk memberikan pengarahan kepada
masyarakat tentang agenda desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak
yang sudah dilaksanakan maupun yang masih dalam tahap rencana.
Beliau juga memberikan bimbingan kepada masyarakat agar selalu
menjaga kerukunan dan keamanan desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak.
Pembiayaan dakwah rutin tiap tahun diperoleh dari kas setiap
masjid dan swadaya dari masyarkat, semua dana digunakan khusus
untuk mengalokasikan kelancaran kegiatan tersebut. Tujuan utama dari
penyelenggaraan kegiatan dakwah rutin tiap tahun adalah sebagai
sarana introspeksi diri dan meningkatkan kerukunan antar warga dalam
upaya mengembangkan dan meningkatkan kualitas agama Islam di
Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak.
2. Pengembangan agama Islam melalui kegiatan pendidikan Islam
Model pengembangan agama Islam melalui kegiatan pendidikan
Islam adalah pengembangan agama Islam dengan cara meningkatkan
kualitas pendidikan Islam yang ada di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak. Pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak
meliputi pendidikan Islam formal, non formal, maupun informal seperti
MI Nurul Huda, Madrasah Diniyyah Nurul Huda, TPA Al-Ikhlas, TPA
Nurul Huda, pengajian ba’da maghrib remaja masjid Baitul Anam, dan
TPA-TPA yang diselenggarakan di rumah-rumah warga maupun
musholla-musholla yang ada di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak.
Tujuan pengembangan agama Islam melalui kegiatan pendidikan Islam
adalah mebimbing, mendidik, dan mengembangkan potensi masyarakat
agar memiliki kecerdasan spiritual dan intelektual, yaitu masyarakat desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak yang berpengatahuan dan berakhlak
mulia.
Seorang alumni Perguruan Tinggi Agama Islam Ahmad Solkhan
S.pdi pada tanggal 18 september 2011 mengatakan, secara umum
pengembangan agama Islam melalui kegiatan pendidikan Islam di desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak ditekankan pada peningkatan
pemahaman anak-anak dan remaja tentang agama Islam. Hal ini bertujuan
untuk menghasilkan generasi-generasi muda yang beriman dan berakhlak
mulia. Peningkatan kualitas pendidikan Islam dalam mengembangkan
agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak diarahkan pada
peningkatan kualitas pendidikan Islam baik formal, non formal maupun
informal. Pembelajaran pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur
Kab Demak menggunakan teknik direc method yaitu pembelajaran secara
langsung dengan menggunakan bahasa yang dipahami peserta didik.
Pada tanggal 25 September 2011 kepala desa Sidokumpul Kec
Guntur Kab Demak Bpk Sunarto menyatakan bahwa secara umum tingkat
pengetahuan ustadh dan guru dalam mengembangkan agama Islam melalui
transformasi pendidikan Islam cukup memadai, dari beberapa pendidikan
Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak cukup rata-rata para
ustadh dan guru merupakan alumni pondok pesantren dan strata S1, seperti
bapak Masjuki, S.pdi, Son Ali, S.pdi, Nur Aini, S.pdi, Abdul Aziz, S.pdi,
Ahmad Faizin, Kyai Thamim Romly, kyai Sholeh Iskandar, S.Ag.
pengembangan agama Islam melalui transformasi pendidikan Islam
digunakan sebagai sarana untuk menumbuhkan rasa pengabdian diri untuk
mengembangkan agama Islam melalui transformasi pendidikan Islam.
C. Peran Alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di Desa Sidokumpul Kec
Guntur Kab Demak.
Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam seperti IAIN, STAIN,
UIN dan sejenisnya di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak meliputi
pengembangan pendidikan Islam, ritual agama (ibadah) dan organisasi Islam.
1. Peran Alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam pendidikan Islam
Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam pendidikan
Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak mengarah pada
tampilan seorang pendidik atau
pengajar yang memiliki kemampuan
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan Islam, sehingga
masyarakat di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak benar-benar
memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan seharihari.
Seorang alumni Perguruan Tinggi Agama Islam Son Ali S.pdi dan
Zainal Arifin S.pdi oada tanggal 4 dan 8 September 2011 menyatakan
“Secara umum peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam
pendidikan Islam baik pendidikan Islam formal, non formal, maupun
informal di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak diantaranya sebagai
berikut :
a. Mendidik
yaitu
meningkatkan
pengetahuan
masyarakat
desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak tentang agama Islam.
b. Membimbing yaitu mengarahkan dan membimbing masyarakat desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak agar bersikap dan berinteraksi
dengan sesama warga dilandasi dengan norma, nilai-nilai ajaran Islam.
c. Menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat desa Sidokumpul Kec
Guntur Kab Demak tentang pentingnya pendidikan Islam.
d. Memberi teladan yang baik dalam berpikir dan berperilaku bagi
masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak.
e. Menjaga nama baik lembaga pendidikan Islam di desa Sidokumpul
Kec Guntur Kab Demak.
2. Peran Alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam ritual agama (Ibadah).
Pada tanggal 18 September 2011 seorang alumni Perguruan
Tinggi Agama Islam Dwi Rahayu S.pdi mengatakan, “peran alumni
Perguruan Tinggi Agama Islam dalam ritual agama (ibadah) seperti sholat,
zakat, puasa, takziyah, perawatan jenazah di desa Sidokumpul Kec Guntur
Kab Demak bertujuan untuk membimbing dan mengarahkan masyarakat
ketika menjalani perintah agama yaitu ritual agama (ibadah) sesuai dengan
syariah Islam”. Sejalan dengan apa yang dikatakan Sholeh Iskandar S.ag
dan Son Ali S.pdi pada tanggal 30 Agustus dan 4 September 2011
mengatakan bahwa peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam
ritual agama diupayakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat
desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak tentang agama Islam. Peran
alumni Perguruan Tinggi Agama Islam
dalam ritual agama (ibadah)
seperti sholat, zakat, puasa, takziyah, perawatan jenazah dan lain-lain di
desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak meliputi :
a. Membimbing masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak
dalam menjalankan ritual agama (ibadah) sesuai dengan syariah Islam.
b. Meningkatkan pemahaman masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur
Kab Demak tentang agama Islam, sehingga diharapkan meningkat pula
pemahaman masyarakat tentang tata cara pelaksanaan ritual agama
(ibadah) yang benar.
c. Melakukan ceramah-ceramah keagamaan yang membahas tentang tata
cara pelaksanaan ibadah.
d. Membimbing dan mengarahkan masyarakat desa Sidokumpul Kec
Guntur Kab Demak dalam ritual agama (ibadah) melalui tindakantindakan nyata misalnya ikut serta dalam perawatan jenazah.
e. Melakukan pengawasan terhadap masyarakat desa Sidokumpul Kec
Guntur Kab Demak dalam kegiatan-kegiatan ibadah yang bersifat
umum seperti qurban, wakaf, fidyah dan lain-lain.
3. Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam organisasi Islam.
Tujuan organisasi Islam adalah untuk meningkatkan kontribusi
organisasi Islam dalam meningkatkan sumber daya manusia di desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak meliputi ta’mir masjid, badan amil
zakat, ikatan remaja masjid, ikatan pemuda Nahdhatul Ulama’, organisasi
jamaah ibu-ibu fatayat dan jamaah bapak-bapak pitulasan.
Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam organisasi
Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak menitik tekankan pada
peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam sebagai anggota organisasi
Islam maupun ketua organisasi.
Menurut Muhtarom S.pdi dan Zainal Arifin S.pdi pada tanggal 23
dan 8 September 2011 menyatakan, peran alumni Perguruan Tinggi
Agama Islam dalam organisasi Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak meliputi :
a. Menciptakan kerukunan antar sesama anggota dan masyarakat desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak.
b. Mengarahkan masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak
agar memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga dan
masyarakat.
c. Memberikan pedoman hidup kepada masyarakat desa Sidokumpul Kec
Guntur Kab Demak dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran
agama Islam.
d. Mengarahkan tiap anggota dan masyarakat desa Sidokumpul Kec
Guntur Kab Demak menjalankan amar ma’ruf nahi munkar.
e. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur
Kab Demak melalui pemanfaatan potensi local desa Sidokumpul Kec
Guntur Kab Demak.
f. Menjaga nilai-nilai ajaran Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak. (lihat field note no. 2 dan 3)
D. Faktor penghambat dan pendukung dalam menjalankan peran alumni
Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan di
Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak.
Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak merupakan wilayah
pedesaan dan masih dalam taraf perkembangan, tentunya masih banyak
kekurangan dan hambatan yang dihadapi dalam bidang agama. Dari hasil
observasi yang dilakukan, bahwa factor penghambat dalam mengembangkan
agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak adalah sebagai
berikut :
1. Faktor penghambat dalam mengembangkan pendidikan Islam
a. Pemahaman masyarakat yang kurang tentang agama Islam
Dalam upaya mengembangkan agama Islam melalui pendidikan
Islam tingkat pemahaman masyarakat tentang agama memiliki
pengaruh besar terhadap berhasilnya peningkatan kualitas agama di
desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak.
Berkaitan dengan hal tersebut, pada tanggal 18 September 2011
seorang Alumni Perguruan Tinggi Agama Islam Ahmad Solkhan S.pdi
mengatakan bahwa pemahaman masyarakat tentang agama relatif
masih kurang khususnya pada anak-anak dan remaja, karena pada
dasarnya tujuan utama pengembangan agama Islam di desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak melalui pengembangan
pendidikan Islam adalah menghasilkan generasi masa depan yang
cerdas dan berakhlak mulia.
Berbeda dengan pernyataan seorang pemuka agama Ahmad
Shobar pada tanggal 7 September 2011 mengatakan, “pendidikan
Islam pada anak-anak dan remaja di desa ini hanya terbatas dalam
lembaga pendidikan Islam yang ada di desa Sidokumpul Kec Guntur
Kab Demak. Peran keluarga sebagai lembaga pendidikan utama kurang
dapat diharapkan kontribusinya. Anak-anak dan remaja di desa ini
dalam lingkungan keluarga diarahkan untuk selalu bekerja dan
membantu orang tua, sehingga waktu yang tersedia untuk mempelajari
agama Islam relative sedikit. Hal ini menyebabkan pemahaman
terhadap agama Islam relativ sedikit juga.”
b. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan
Islam.
Masyarakat di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak mata
pencahariannya sebagai petani, sehingga waktu banyak digunakan
untuk mencari kebutuhan sehari-hari.
Menurut Zaenal Arifin S.pdi seorang alumni Perguruan Tinggi
Agama Islam pada tanggal 8 September mengatakan bahwa
pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak mulai
terlupakan, karena masyarakatnya dari remaja, anak, maupun orang tua
sibuk dengan kegiatan masing-masing. Belum timbul rasa kesadaran
diri akan pentingnya pendidikan Islam. Banyak masyarakat desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak menganggap pendidikan Islam
hanya sebuah pengetahuan saja, tetapi seharusnya pendidikan Islam
dianggap sebagai pengetahuan yang dapat diimplementasikan dalam
kehidupan bermasyarakat.
2. Faktor penghambat dalam mengembangkan ritual agama (ibadah)
Pengembangan
ritual
agama
(ibadah)
dimaksudkan
untuk
membimbing dan mengarahkan masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur
Kab Demak dalam menjalankan perintah agama seperti sholat, zakat,
puasa, qurban, fidyah, dan sejenisnya berdasarkan syariat Islam. Secara
umum faktor yang menghambat dalam mengembangkan agama Islam
melalui peningkatan kualitasa ibadah di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak adalah masalah pemahaman tentang agama Islam, dan kurangnya
antusias warga dalam menjalankan ibadah.
Pada tanggal 18 September 2011 Ahmad Solkhan S.pdi seorang
alumni Perguruan Tinggi Agama Islam mengatakan, ”pemahaman
masyarakat tentang agama di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak
relative masih kurang, hal ini disebabkan karena pendidikan Islam yang
diharapkan sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman masyarakat
tentang agama Islam difokuskan dalam tingkat pengetahuan saja. Hal ini
menyebabkan masyarakat kurang memahami dalam praktek secara
langsung. Banyak masyarakat di desa ini menjalankan ibadah seperti
sholat, zakat, dan lain-lain. Berdasarkan pengetahuan mereka, seringkali
tidak sesuai dengan syariat Islam.
Berbeda dengan pernyataan Dwi Rahayu S.pdi pada tanggal 18
September 2011 mengatakan bahwa masyarakat dalam menjalankan
ibadah masih bersifat fungsional yaitu menjalankan ibadah ketika
mendapatkan ujian dan musibah. Keadaan semacam ini menyebabkan
tingkat ketakwaan masyarakat ditentukan oleh kehidupan duniawi saja,
tanpa mengaharap ridho Allah SWT.
3. Faktor penghambat dalam mengembangkan organisasi Islam
Tujuan utama organisasi Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak adalah menjaga kerukunan antar warga dan menjalankan amar
ma’ruf nahi munkar. Sehingga secara umum yang menghambat
pengembangan agama melalui peningkatan kualitas organisasi Islam di
desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak adalah masalah yang berkaitan
dengan moral dan kesadaran masyarakat akan pentingnya organisasi Islam
dalam pemberdayaan sumber daya manusia.
Pada tanggal 28 September 2011 seorang alumni Alumni Perguruan
Tinggi Agama Islam Muhtarom S.pdi mengatakan bahwa masyarakat desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak
tidak begitu respon dengan
keberadaan organisasi Islam di desa ini. Keberadaan organisasi Islam di
tengah-tengah masyarakat dianggap sebagai suatu hal yang biasa, sehingga
asumsi seperti ini membuat masyarakat lebih menarik diri dari organisasi
Islam di desa ini. Masyarakat menganggap bahwa organisasi Islam yang
ada di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak tidak berbeda jauh
dengan organisasi-organisasi Islam pada umumnya yaitu mementingkan
kepentingan anggota dan kesejahteraan anggota. Seringkali atas nama
organisasi masyarakat di desa ini terjadi kesenjangan sosial antar warga
sendiri.
Dengan demikian keberadaan organisasi Islam diharapkan sebagai
wadah umat Islam dalam menyampaikan aspirasi dan ideologis tetapi
keberadaannya menjadi problem tersendiri dalam bidang agama di desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak.
Di samping itu ada beberapa faktor pendukung yang dapat
dimanfaatkan alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam menjalankan
perannya terhadap pengembangan keagamaan, khususnya agama Islam di
desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak diantaranya adalah sebagai
berikut, yaitu :
a. Faktor pendukung dalam mengembangkan pendidikan Islam.
Berbicara tentang pendidikan erat kaitannya interaksi antara
pendidik, peserta didik, maupun sarana dan prasarana, faktor
pendukung
dalam
mengembangkan
pendidikan
Islam
adalah
memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan islam secara optimal.
Menurut seorang alumni Perguruan Tinggi Agama Islam Sholeh
Iskandar S.Ag mengatakan ”Sarana dan prasarana yang dimaksud
adalah tempat-tempat pendidikan Islam seperti masjid, TPA, Madin,
MI dan lain-lain dimanfaatkan dan benar-benar dijadikan sebagai pusat
pengembangan pendidikan Islam”.
Berbeda dengan Dwi Rahayu S.pdi mengatakan pemanfaatan
teknologi informasi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk
mencari informasi tentang kajian-kajian agama Islam, yang kemudian
dapat diterapkan dan bermanfaat bagi masyarakat di desa Sidokumpul
Kec Guntur Kab Demak.
b. Faktor pendukung dalam mengembangkan ritual agama (ibadah)
Pengembangan ritual agama (ibadah) yang dimaksud adalah
memberikan bimbingan kepada masyarakat agar menjalankan perintah
agama seperti sholat, zakat, puasa dan lain-lain sesuai dengan syariat
Islam. Dalam hal ini, peran kyai, ulama’ maupun ustadh alam
meningkatkan
pemahaman
masyarakat
tentang
agamka
besar
pengaruhnya bagi masyarakat desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak. Seorang alumni Perguruan Tinggi Agama Islam Muhtarom
S.pdi pada tanggal 23 September 2011 mengatakan bahwa keberadaan
kyai, ulama’, ustadh maupun pemuka agama dianggap oleh masyarakat
desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak sebagai sumber informasi
tentang agama Islam yang baik dan benar.
Dengan demikian persepsi positif terhadap ustadh, ulama’, kyai
maupun pemuka agama dapat digunakan sebagai sarana penunjang
dalam mengembangkan agama Islam khususnya dalam ritual agama
(ibadah) di desa ini, yaitu menjaga relasi yang baik dengan ustadh,
kyai, ulama’ maupun pemuka agama di desa Sidokumpul Kec Guntur
Kab Demak, sehingga lahir interaksi yang baik, dengan demikian
secara bersama-sama dapat meningkatkan pemahaman masyarakat
tentang agama Islam, dengan melakukan pengkajian tentang agama
Islam, ceramah keagamaan, dakwah, maupun bimbingan secara
langsung.
c. Faktor pendukung dalam mengembangkan organisasi Islam.
Tujuan pengembangan organisasi Islam di desa Sidokumpul Kec
Guntur Kab Demak adalah meningkatkan kontribusi organisasi Islam
itu sendiri dalam upaya meningkatkan sumber daya manusiadan
kerukunan antar sesama. Dengan demikian pengembangan organisasi
Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak mengarah pada
eksistensi dan peran organisasi islam itu sendiri.
Tanggal 4 September 2011 seorang alumni Perguruan Tinggi
Agama Islam Son Ali S.pdi mengatakan dalam kondisi seperti ini,
penataan management organisasi dan peran anggota dalam masyarakat
menjadi tujuan utama dalam mengembangkan organisasi Islam di desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak.
Dengan
demikian
Penataan
manajement
organisasi
dan
meningkatkan peran anggota dalam masyarakat menjadi salah satu
faktor penting dalam mengembangkan organisasi islam
dengan
harapan untuk mengubah persepsi masyarakat yang negatif terhadap
organisasi Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak.Dengan
kata lain upaya dalam mengembangkan organisasi Islam di desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak tidak mengalami problem yang
berarti.
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan data-data yang telah dijelaskan pada bab III, maka pada bab
IV akan dilakukan analisa data tentang peran alumni Perguruan Tinggi Agama
Islam terhadap pengembangan keagamaan, diantaranya sebagai berikut :
A. Model pengembangan keagamaan di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak
Berdasarkan pada hasil penelitian bahwa pengembangan keagamaan di
desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak bertujuan untuk membimbing dan
mengarahkan masyarakat agar dalam menjalani kehidupan berdasarkan nilai
dan norma yang ada pada masyarakat maupun syariat Islam.
Model pengembangan keagamaan di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak merupakan cara dan strategi yang dilakukan setiap individu
masyarakat atau kelompok sosial masyarakat dalam upaya meningkatkan
kualitas dan pemamahan masyarakat tentang agama Islam. Pengembangan
keagamaan di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak menempatkan para
ustadh, kyai, pemuka agama maupun alumni Perguruan Tinggi Agama Islam
sebagai sumber informasi yang baik dan benar. Pola pikir dan pola perilaku
dari para kyai, ustadh, pemuka agama maupun alumni Perguruan Tinggi
Agama Islam dijadikan sebagai contoh yang baik bagi masyarakat. Dengan
demikian model pengembangan keagamaan di desa Sidokumpul Kec Guntur
Kab Demak merupakan cara dan strategi yang digunakan para kyai, ustadh,
81
pemuka agama, maupun alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam
meningkatkan kualitas dan pemahaman masyarakat tentang agama Islam, baik
secara individual maupun kelompok.
Dari hasil penelitian bahwa pengembangan keagamaan di desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak meliputi, (1) pengembangan pendidikan
Islam, yaitu meningkatan kualitas pendidikan Islam baik pendidikan Islam
formal, non formal, maupun informal seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI),
Madrasah diniyah (Madin), TPA, Pondok pesantren dan pendidikan Islam
yang diselenggarakan di rumah-rumah warga. (2) pengembangan ritual agama
(ibadah), yaitu peningkatan kualitas ibadah (ritual agama) seperti sholat, zakat,
puasa, wakaf, qurban, dan sejenisnya dengan cara membimbing dan
mengarahkan masyarakat dalam menjalankan ibadah atau ritual agama sesuai
dengan syariat Islam. (3) pengembangan organisasi Islam, yaitu peningkatan
kualitas organisasi Islam yang menitik tekankan pada peran anggota maupun
organisasi itu sendiri di masyarakat, dalam upaya menciptakan kerukunan
antar warga, dan meningkatkan sumber daya manusia.
Dalam upaya mencapai setiap tujuan pengembangan keagamaan di desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak dilakukan melalui dua cara yaitu (1)
model pengembangan agama Islam melalui kegiatan dakwah, dan (2) model
pengembangan agama Islam melalui metode kegiatan pendidikan Islam.
1. Model pengembangan agama Islam melalui kegiatan dakwah.
Model pengembangan agama Islam melalui kegiatan dakwah di desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak ditujukan untuk memberikan
bimbingan dan mengajak masyarakat dalam menjalani kehidupan sesuai
dengan ajaran Islam, yaitu menjalankan perintah agama seperti sholat,
zakat, puasa, interaksi dengan warga, cara bersikap maupun berpikir sesuai
dengan norma dan ajaran syariat Islam. Di samping itu, pengembangan
agama Islam melalui kegiatan dakwah di desa Sidokumpul Kec Guntur
Kab Demak digunakan sebagai sarana untuk memberikan motivasi kepada
masyarakat supaya menjalani kehidupan selalu berserah diri dan memohon
pertolongan kepada Allah SWT.
Pengembangan agama Islam melalui kegiatan dakwah di desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak berupa tabligh, pengajian, khitobah,
maupun seruan langsung kepada masyarakat melalui tindakan nyata
seperti memberikan santunan kepada anak yatim, ikut partisipasi dalam
organisasi Islam, maupun mengabdi mengajar pada lembaga-lembaga
pendidikan Islam. Pengembangan agama Islam melalui kegiatan dakwah
juga digunakan sebagai sarana untuk melatih masyarakat agar memiliki ras
tanggung jawab, dan tolong menolong, dengan harapan terciptanya
kerukunan antar sesama.
Dengan demikian model pengembangan keagamaan melalui
kegiatan dakwah bertujuan untuk mendidik, membimbing, mengarahkan
dan memberikan motivasi kepada masyarakat baik dalam berpikir maupun
berperilaku sesuai dengan norma dan syariat Islam, yaitu dengan cara
meningkatkan pemahaman masyrakat tentang agama Islam melalui
kegiatan-kegiatan dakwah seperti tabligh, pengajian, maupun tindakan-
tindakan secara langsung yang bersifat positif, dengan harapan terjalinnya
kerukunan antar warga.
2. Model pengembangan agama Islam melalui kegiatan pendidikan Islam.
Model pengembangan agama Islam melalui kegiatan pendidikan
Islam adalah upaya meningkatkan kualitas pendidikan Islam, dengan
harapan meningkat pula pemahaman masyarakat tentang agama Islam.
Tujuan dari pengembangan agama Islam melalui transformasi pendidikan
Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak adalah membentuk
masyarakat yang memiliki kecerdasan spiritual dan intelektual yaitu
masyarakat
yang
berpengetahuan
dan
berakhlak
mulia,
dengan
memfokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan dan pemahaman
tentang agama Islam pada anak-anak dan remaja.
Pengembangan agama Islam melalui kegiatan pendidikan Islam
ditujukan untuk mengembangkan pendidikan Islam baik formal, informal
maupun non formal seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Diniyah
(Madin), TPA, pondok pesantren, maupun pendidikan Islam yang
diselenggarakan di rumah-rumah warga. Secara umum pengembangan
agama Islam melalui kegiatan pendidikan islam di Desa Sidokumpul Kec
Guntur Kab Demak lebih ditekankan pada peningkatan kualitas
pembelajaran pendidikan Islam. Oleh karena itu kemampuan pendidik
sangat berpengaruh terhadap pemahaman masyarakat tentang agama
Islam.
Pembelajaran pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak menggunakan teknik direc method yaitu pembelajaran secara
langsung dengan menggunakan bahasa-bahasa yang mudah dipahami,
dengan harapan mempermudah dalam memahami agama Islam. Di
samping itu, pembelajaran pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kec
Guntur Kab Demak tidak hanya sebatas memberikan pengetahuan tentang
agama, tetapi juga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
dan bermanfaat untuk diri sendiri maupun masyarakat.
B. Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di Desa Sidokumpul Kec
Guntur Kab Demak
Keberadaan alumni Perguruan Tinggi Agama Islam seperti IAIN,
STAIN, UIN dan sejenisnya ditengah-tengah masyarakat diharapkan mampu
berperan dan memberikan kontribusinya terhadap pengembangan keagamaan
khususnya agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. Adapun
peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan agama
Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak, adalah sebagai berikut :
1. Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam pendidikan Islam.
Pendidikan islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak
bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat yang
memiliki kecerdasan emosional dan spiritual. Keberadaan alumni
Perguruan Tinggi Agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak bertujuan mengarahkan dan membimbing masyarakat agar
masyarakat di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak dapat memahami
dan mengamalkan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari.
Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di desa Sidokumpul
Kec Guntur Kab Demak mengarah pada tampilan seorang pendidik yang
memiliki kemauan untuk mendidik masyarakat agar memiliki pengetahuan
tentang agama islam yang cukup, menumbuhkan kesadaran msyarakat
tentang pentingnya pendidikan islam, dan memberikan teladan yang baik
dalam berpikir dan berperilaku.
Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam pendidikan
islam meliputi pengembangan pendidikan islam melalui pendidikan islam
formal seperti MI Nurul Huda, non formal seperti madrasah diniyah Nurul
Huda, TPA Nurul Huda, maupun pendidikan islam informal seperti
pengajian ba’da magrib.
Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di desa Sidokumpul
Kec Guntur Kab Demak diarahkan pada peningkatan pemahaman
masyarakat tentang agama islam.
2. Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam ritual agama (ibadah)
Secara umum Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam
ritual agama (ibadah) di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak
bertujuan membimbing dan mengarahkan masyarakat dalam menjalani
ritual agama (ibadah) sesuai syariat islam.
Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam ritual agama
(ibadah) di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak tidak bersifat pasif
maksudnya para alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam
menjalankan perannya dalam ritual agama (ibadah) melalui tindakan nyata
yaitu melakukan pengawasan secara langsung di masyarakat seperti
kegiatan perwatan jenazah, pembagian zakat, qurban, maupun wakaf.
Disamping itu, ceramah-ceramah keagamaan juga dilakukan para
alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur
Kab Demak yang dilakukan di masjid-masjid maupun kegiatan agama
lainnya, dengan tujuan untuk menigkatkan pemahaman masyarakat
tentang agama islam. Sehingga diharapkan meningkat pula pemahaman
masyarakat tentang tatacara pelaksanaan ritual agama (ibadah) sesuai
dengan syariat islam.
Dengan demikian peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di
desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak dalam ritual agama (ibadah)
adalah memberikan contoh yang baik dalam menjalankan ritual agama
(ibadah) yang di ridhoi Allah.
3. Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam organisasi Islam
Setiap organisasi islam organisasi Islam di desa Sidokumpul Kec
Guntur Kab Demak seperti ikatan pemuda Nahdhatul Ulama, ikatan ta’mir
masjid,kegiatan ibu-ibu fatayat maupun kegiatan bapak-bapak pitulasan
memilki tujuan untuk meningkatkan perannya di masyarakat. Oleh karena
itu peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di desa Sidokumpul Kec
Guntur Kab Demak dalam organisasi islam sesuai dengan tujuan
organisasi islam itu sandiri , baik dalam lingkup anggota maupun ketua.
Keberadaan alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di Desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak mengarahkan dan memberikan
pedoman hidup kepada masyarakat sehingga terjalin kerukunan antar
sesama masyarakat. Organisasi islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab
Demak menempatkan para alumni Perguruan Tinggi Agama Islam sebagai
suri tauladan yang baik bagi masyarakat, segala perilaku dan pola piker
dicontoh dan ditiru masyarakat.
Oleh karena itu peran Alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di
desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak dalam organisasi islam
mengarhkan masyarakat agar memiliki tanggung jawab terhadap diri
sendiri keluarga dan masyarakat, sehingga terbentuk msyarakat yang
menjaga nilai-nlai ajaran islam.
C. Faktor penghambat dan pendukung dalam menjalankan peran alumni
Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan di
Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak.
Desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak merupakan wilayah
pedesaan dan masih dalam taraf perkembangan, tentunya pemahaman
masyarakat tentang agama Islam kurang, sehingga masih banyak kekurangan
dan hambatan dalam mengembangkan agama Islam. Dari hasil penelitian yang
dilakukan bahwa factor penghambat dalam mengembangkan agama Islam di
desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak meliputi :
1. Faktor penghambat dalam mengembangkan pendidikan Islam
a. Pemahaman masyarakat yang kurang tentang agama Islam.
Pemahaman masyarakat tentang agama Islam di desa Sidokumpul
Kec Guntur Kab Demak relatif kurang. Dalam upaya mengembangkan
agama Islam melalui pengembangan pendidikan Islam tingkat
pemahaman masyarakat tentang agama Islam besar pengaruhnya
terhadap keberhasilan peningkatan kualitas agama Islam di desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak.
Pemahaman masyarakat yang kurang tentang agama Islam di desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak disebabkan pendidikan Islam
hanya terbatas pada pendidikan Islam formal, peran lingkungan
keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang terdekat kurang
kontribusinya dalam meningkatkan kualitas pendidikan Islam. Banyak
waktu difokuskan untuk bekerja dan membantu orang tua, sehingga
waktu yang tersedia untuk memahami agama Islam kurang, akibatnya
berpengaruh terhadap pemahaman masyarakat tentang agama Islam.
b. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan Islam.
Pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak
dianggap sebagai suatu pengetahuan yang hanya bersifat kognitif.
Persepsi masyarakat yang negative terhadap pendidikan Islam di desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak menyebabkan rendahnya
antusias masyarakat terhadap pendidikan Islam. Oleh karena itu
masyarakat lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja.
Kondisi seperti ini pendidikan Islam akan mulai dilupakan oleh
masyarakat. Dengan demikian, peningkatan kualitas pendidikan Islam
tidak hanya sebatas sebagai pengetahuan, tetapi dapat diterapkan dan
bermanfaat bagi masyarakat dalam menghadapi problem kehidupan
yang bersifat sosial maupun keagamaan.
2. Faktor penghambat dalam mengembangkan ritual agama (ibadah)
Pengembangan agama Islam melalui peningkatan kualitas ibadah
atau ritual agama bertujuan untuk memberikan bimbingan dan
mengarahkan masyarakat dalam menjalankan ibadah sesuai dengan syariat
Islam.
Dari
hasil
penelitian
faktor
yang
menghambat
dalam
mengembangkan ritual agama atau ibadah di desa Sidokumpul Kec Guntur
Kab Demak adalah kurangnya antusias warga dalam menjalankan ibadah,
kurangnya
pemahaman
masyarakat
tentang
agama
islam,
dan
implementasi dalam kehidupan sehari-hari masih minim. Sehingga
masyarakat kurang memahami agama Islam dalam praktek secara
langsung. Di samping itu masyarakat dalam menjalankan ibadah atau
ritual agama masih bersifat fungsional yaitu menjalankan perintah agama
bukan karena motivasi dan kesadaran dari dalam sendiri.
3. Faktor penghambat dalam mengembangkan organisasi Islam
Persepsi masyarakat yang negatif terhadap organisasi Islam di desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak menjadi masalah tersendiri dalam
mengembangkan agama Islam melalui peningkatan kualitas organisasi
Islam pada umumnya yaitu mementingkan kepentingan anggota dan
kesejahteraan organisasi.
Di samping itu, masih ada masyarakat desa Sidokumpul Kec
Guntur
Kab Demak
menggunakan atas nama organisasi untuk
menimbulkan kesenjangan social dan perpecahbelahan antar warga.
Organisasi Islam diharapkan sebagai wadah umat Islam desa Sidokumpul
Kec Guntur Kab Demak dalam menyampaikan aspirasi dan ideologi
digunakan sebagai sarana menimbulkan konflik dalam masyarakat.
Dari hasil penelitian, ada beberapa faktor pendukung dalam
menjalankan peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap
pengembangan agama Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak,
yaitu :
a. Faktor pendukung dalam mengembangkan pendidikan Islam
Faktor pendukung dalam mengembangkan agama Islam melalui
peningkatan kualitas pendidikan Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur
Kab Demak adalah memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan
Islam secara optimal, yaitu memanfaatkan masjid, TPA, Madin, MI,
benar-benar sebagai pusat pengembangan Islam.
Pemanfaatan teknologi informasi digunakan sebagai sarana
untuk mencari informasi kajian-kajian Islam yang kemudian dapat
diterapkan dan bermanfaat bagi masyarakat.
b. Faktor pendukung dalam mengembangkan ritual agama (ibadah)
Peran ustadh, kyai, alumni Perguruan Tinggi Agama Islam,
maupun pemuka agama dalam mengembangkan agama Islam besar
pengaruhnya terhadap peningkatan kualitas ritual agama (ibadah).
Keberadaan ustadh, kyai, alumni Perguruan Tinggi Agama Islam
maupun pemuka agama di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak
sebagai sumber informasi tentang agama Islam yang baik dan benar.
Dengan demikian upaya menjaga relasi yang baik dengan kyai, ustadh,
maupun pemuka agama menjadi salah satu usaha yang baik dalam
meningkatkan kualitas ibadah, yaitu menjalin interaksi yang baik
secara bersama-sama meningkatkan pemahaman masyarakat tentang
agama Islam.
c. Faktor pendukung dalam mengembangkan organisasi Islam
Organisasi Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak
ditujukan untuk meningkatkan peran organisasi Islam sendiri di
masyarakat dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia dan
kerukunan antar warga. Penataan manajemen dan meningkatkan peran
anggota di masyarakat diharapkan mengubah persepsi negetif tentang
organisasi Islam di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak. Oleh
karena itu peningkatan peran anggota, penataan manajemen, maupun
peningkatan eksistensi organisasi Islam dalam masyarakat mampun
memberikan solusi dan inovasi dalam mengatasi problem sosial
maupun keagamaan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dan pembahasan mengenai peran alumni
Perguruan Tinggi Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan di desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Model pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul Kec Guntur
Kab Demak
a. Model pengembangan agama Islam melalui metode dakwah untuk
membimbing, mendidik, mengarahkan maupun memberikan motivasi
kepada masyarakat dalam menjalani kehidupan baik dalam berpikir
dan berperilaku sesuai dengan ajaran Islam, yaitu meningkatkan
pemahaman masyarakat tentang agama Islam melalui kegiatankegiatan dakwah seperti tabligh, pengajian maupun tindakan-tindakan
secara langsung yang bersifat positif.
b. Model pengembangan agama Islam melalui kegiatan pendidikan Islam,
peningkatan kualitas pendidikan Islam baik formal, informal dan non
formal dalam pembelajaran maupun kelembagaan.
2. Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam di Desa Sidokumpul
Kec Guntur Kab Demak
a. Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam pendidikan Islam,
yaitu : membimbing, mendidik, menumbuhkan kesadaran masyarakat
93
akan pentingnya pendidikan Islam, dan menjaga nama baik lembaga
pendidikan.
b. Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam
dalam ritual agama
(ibadah), yaitu : membimbing dan meningkatkan pemahaman
masyarakat tentang Islam, dan melakukan pengawasan terhadap
masyarakat dalam menjalankan ibadah sesuai dengan syariat Islam.
c. Peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam dalam organisasi Islam,
yaitu menjadi figur dan contoh yang baik kepada masyarakat dan
mengarahkan masyarakat dalam amar ma’ruf nahi munkar.
3. Faktor penghambat dan pendukung dalam menjalankan peran
alumni Perguruan Tinggi Agama Islam
terhadap pengembangan
keagamaan di desa Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak
a. Faktor penghambat dalam menjalankan peran alumni Perguruan Tinggi
Agama Islam terhadap pengembangan keagamaan di desa Sidokumpul
Kec Guntur Kab Demak.
1) Faktor penghambat dalam mengembangkan pendidikan Islam,
yaitu kurangnya pemahaman masyarakat tentang Islam dan
kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan
Islam.
2) Faktor penghambat dalam mengembangkan ritual agama (ibadah),
yaitu : kurangnya pemahaman masyarakat tentang Islam yang
hanya sebatas pengetahuan yang tidak diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari dan ritual agama (ibadah) yang dijalankan bukan karena
kesadaran diri sendiri.
3) Faktor penghambat dalam mengembangkan organisasi Islam yaitu
persepsi masyarakat yang negatif tentang organisasi Islam yang
mementingkan
kepentingkan
kepentingan
organisasi,
keberadaan organisasi islam digunakan sebagai
dan
sarana untuk
menimbulkan kesenjangan social maupun penyebab terjadinya
konflik.
b. Faktor pendukung dalam menjalankan peran alumni Perguruan Tinggi
Agama Islam terhadap pengembangan agama Islam di desa
Sidokumpul Kec Guntur Kab Demak.
1) Faktor pendukung dalam mengembangkan pendidikan Islam, yaitu
pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan Islam yaitu masjid,
TPA, Madin, MI secara optimal dan pemanfaatan teknologi
informasi sebagai sumber informasi dalam memperoleh materi
tentang kajian-kajian agama Islam.
2) Faktor pendukung dalam mengembangkan ritual agama (ibadah)
yaitu menjalin interaksi yang baik dengan pemuka agama dalam
upaya mengembangkan pemahaman tentang Islam.
3) Faktor pendukung dalam mengembangkan organisasi Islam, yaitu
penataan manajemen keorganisasian, meningkatkan peran anggota
dalam
upaya
menciptakan
kerukunan
meningkatkan sumber daya manusia.
antar
warga
dan
4) Melakukan pengawasan terhadap kegiatan keagamaan pada
masyarakat
dengan
harapan
untuk
mencegah
aliran-aliran
keagamaan yang bertentangan dengan agama Islam.
B. Saran
1. Untuk kepala desa Sidokumpul
a. Menambah kegiatan kemasyarakatan yang berhubungan dengan
agama.
b. Menambah sarana dan prasarana untuk meningkatkan kegiatan
kemasyarakatan yang berhubungan dengan agama.
2. Untuk alumni perguruan tinggi agama Islam
a. Meningkatkan kreatifitas untuk menghasilkan inovasi-inovasi terbaru
dalam mengembangkan agama Islam, hendaknya mempelajari bukubuku tentang pengembangan agama Islam dalam upaya meningkatkan
pemahaman masyarakat tentang agama Islam.
b. Alumni perguruan tinggi agama Islam perlu menjalin interaksi yang
baik dengan pemuka agama dengan harapan mempermudah dalam
menjalankan perannya terhadap pengembangan agama Islam.
c. Lebih aktif dalam kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan
agama, untuk meningkatkan persepsi masyarakat yang positif terhadap
keberadaan mahasiswa.
d. Alumni perguruan tinggi agama Islam
perlu menambah kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan agama Islam.
3. Untuk masyarakat
a. Masyarakat lebih aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan agama.
b. Masyarkat perlu meningkatkan pemahaman tentang Islam baik secara
individual maupun kelompok, dengan meningkatkan antusias terhadap
pendidikan Islam.
C. Penutup
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillahi robbil alamin, penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir studi dalam
menyusun skripsi.
Segala upaya telah dilakukan demi sempurnanya skripsi ini, penulis
menyadari
bahwa
dalam
penyusunan skripsi
ini
masih
jauh dari
kesempurnaan, hal ini tidak lepas dari terbatasnya kemampuan dan
pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran diharapkan
menjadi motivasi untuk lebih baik. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan bagi orang laini yang membaca
pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
-
Dadiri dan Muchlis Hamidy, 1986. Pendidikan Agama Islam. Surakarta :
Universitas Sebelas Maret.
-
Echols dan Hassan Shadily. 1976. AnEnglish – Indonesia Dictionar. Jakarta :
Gramedia.
-
Fuadudin dan Cik Hasan Bisri, 1999. Dinamika Pemikiran Islam di
Perguruan Tinggi. Jakarta : logos.
-
Hadi, Sutrisno. 2000. Statistik, 1, 2, 3. Bandung : Remaja Rosdakarya.
-
Hamalik,Umar. 1999. Manajemen Belajar di Perguruan Tinggi. Bandung :
Sinar Baru.
-
Harahap, Syahrin, 1998. Perguruan Tinggi Islam di Era Globalisasi.
Yogyakarta : Tiara Wacana.
-
Isna, Mansur. 2000. Diskursus pendidikan Islam. Yogyakarta : Global
Pustaka Utama.
-
J. Moleong, Lexy. 1999. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
-
Muhaimin AG (Ed). 2004. Damai di dunia untuk semua perspektif berbagai
agama. Jakarta : Puslitbang kehidupan beragama.
-
Muhaimin, dkk. 2005. Kawasan dan Wawasan Studi Islam. Jakarta : Prenada
Media.
-
Musnamar Thohari. 1992. Dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling
Islami. Yogyakarta : 411 Press.
-
Nanih Machendrawati dan Agus Ahmad Safei, 2001. Pengembangan
masyarkat Islam dari ideology, strategi dan tradisi. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
-
Nico Syukur Dister. Pengalaman dan motivasi beragama edisi kedua.
Yogyakarta : Kanisius .
-
Siagian, 1984. Pengembangan Sumber Daya Insan, Jakarta : Gunung Agung.
-
Sukan, Darrumuji. 2004. Metode Petunjuk Praktis Untuk Penelitian Pemula.
Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
-
Syamsil. 2005. Alqur’an dan Terjemahannya. Bandung : Syamsil Cipta
Media.
-
Taufik, Nabil Muhammad As-samakuti, 1987. Pengaruh Agama Terhadap
Struktur Keluarga. Surabaya : PT Bina Ilmu.
-
Undang-undang Sisdiknas No 20 tahun 2003 Bab XI pasal 39 Sinar Grafika.
-
. Sisdiknas no 20 tahun 2003 Bab IV pasal 19 Sinar Grafika.
. Sisdiknas no 20 tahun 2003 Bab VI pasal 30 Sinar Grafika.
PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
KECAMATAN GUNTUR
KELURAHAN SIDOKUMPUL
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
Nomor :
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Desa Sidokumpul Kecamatan
Guntur Kabupaten Demak, menyatakan bahwa :
Nama
: CHAMDUN ANUR
NIM
: 11107162
Mahasiswa
: STAIN Salatiga
Jurusan
: Tarbiyah
Program studi
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Telah melaksanakan penelitian tentang peran alumni perguruan tinggi agama
Islam (PTAI) terhadap pengembangan keagamaan di Desa Sidokumpul
Kecamatan Guntur Kabupaten Demak tahun 2011/2012 pada :
Tanggal 26 Agustus 2011 sampai dengan selesai.
Demikian surat ini supaya digunakan sebagaimana mestinya.
Sidokumpul, 26 September 2011
Kepala Desa
SUNARTO
HASIL WAWANCARA DENGAN ALUMNI PERGURUAN TINGGI
AGAMA ISLAM
Hari / tanggal wawancara
: Selasa, 30 Agustus 2011
Tempat
: Masjid Baitul Anam
Wawancara dengan
: Sholeh Iskandar, S.Ag (Si)
Pukul
: 18.30 WIB
Peneliti
: Menurut saudara, peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam
terhadap pengembangan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan
Guntur Kabupaten Demak?
Si
: Menurut saya, peran alumni PTAI terhadap pengembangan agama
Islam meliputi :
a. pengembangan pendidikan Islam
b. ritual agama (ibadah)
c. pengembangan organisasi Islam
Peneliti
: Bagaimana model atau cara yang saudara
lakukan dalam
mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan
Guntur Kabupaten Demak?
Si
: Didirikan
pondok
pesantren
agar
masyarakat
bertambah
keimanannya dan ketakwaannya serta menjalankan perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya yang sudah tertera di dalam Alqur’an
dan hadits.
Peneliti
: Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan pendidikan Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
Si
: Sebagai fasilitator demi tercapainya tujuan pendidikan yaitu
mengamalkan ilmu yang telah diperoleh atau mengabdikan untuk
kepentingan masyarakat.
Peneliti
: Bagaimana peran saudara dalam meningkatkan kualitas ibadah di
Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
Si
: Sebagai imam masjid Baitul anam yang berkewajiban membimbing
dan mengarahkan masyarakat agar menjalankan ibadah sesuai
dengan syariat Islam.
Peneliti
: Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan organisasi Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
Si
: sebagai ketua ta’mir masjid Baitul anam yang berkewajiban untuk
memberikan contoh yang baik kepada anggota yaitu figure seseorang
pemimpin yang bertanggung jawab.
Peneliti
: Menurut saudara, faktor penghambat dalam mengembangkan
pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten
Demak?
Si
: Menurut saya secara umum faktor yang menghambat dalam
mengembangkan pendidikan Islam adalah kurangnya pemahaman
masyarakat tentang agama Islam hal ini disebabkan karena keadaan
social masyarakat yang banyak waktnya dihabiskan untuk bekerja.
Peneliti
: Menurut saudara, faktor penghambat dalam meningkatkan kualitas
ibadah di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
Si
: menurut saya faktor yang menghambat dalam mengembangkan ritual
agama adalah problem kegoyahan iman yaitu masyarakat senatiasa
goyah dalam keimanannya, masih menjalankan larangan agama.
Peneliti
: Menurut saudara, faktor yang menghambat dalam mengembangkan
organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten
Demak?
Si
: menurut saya faktor yang menghambat dalam mengembangkan
organisasi Islam kurangnya kesadaran dari anggota akan tanggung
jawab masing-masing.
Peneliti
: Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan pendidikan Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
Si
: menurut saya salah satu faktor pendukung dalam mengembangkan
pendidikan Islam adalah memanfaatkan kemajuan teknologi secara
Islami, dan memanfaatkan sarana prasarana pendidikan Islam seperti
tempat-tempat pendidikan baik formal,
informal
secara
maksimal
dan
non formal, maupun
benar-benar
sebagai
pusat
pengembangan pendidikan Islam.
Peneliti
: Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan organisasi Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
Si
: menurut
saya
penataan
manajemen
organisasi
Islam
dan
meningkatkan peran dan kontribusi anggota dalam masyarakat
menjadi faktor penentu dalam mengembangkan organisasi Islam.
Peneliti
: Adakah faktor pendukung dalam meningkatkan kualitas ibadah pada
masyarakat desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
Si
: menurut saya faktor pendukung dalam mengembangkan ritual agama
adalah bagaimana dapat meningkatkan pemahaman masyarakat
tentang Islam, sehingga diharapkan masyarakat dapat menjalankan
ritual agama (ibadah) tanpa pengawasan orang lain.
Hari / tanggal wawancara
: Minggu, 4 September 2011
Wawancara dengan
: Bpk. Son Ali, S.pdi (SA)
Tempat
: MI Nurul Huda
Pukul
: 08.30 WIB
Peneliti
: Menurut saudara, peran alumni PTAI terhadap pengembangan Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
SA
: menurut saya peran alumni PTAI terhadap pengembangan Islam
meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan agama Islam. Yaitu
mencakup hubungan antara manusia dengan Allah, manusia dengan
lingkungan sekitar ataupun masyarakat dapat berupa pendidikan
Islam, ibadah (ritual agama) maupu organisasi Islam.
Peneliti
: Bagaimana model atau cara yang saudara
lakukan dalam
mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan
Guntur Kabupaten Demak?
SA
: cara yang saya gunakan dalam mengembangkan agama Islam di
Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak
adalah
melalui transformasi pendidikan Islam yaitu meningkatkan kualitas
pendidikan Islam dengan harapan meningkat pula pemahaman
masyarakat tentang agama Islam.
Peneliti
: Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan pendidikan Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
SA
: peran saya dalam pendidikan Islam adalah sebagai guru di MI Nurul
Huda Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak yang
berkewajiban membimbing, mendidik, dan memberikan motivasi
agar menjadi masyarakat yang cerdas dan berakhlak mulia.
Peneliti
: Bagaimana peran saudara dalam meningkatkan kualitas ibadah di
Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
SA
: peran saya dalam ritual agama (agama) memberika pengarahan
kepada masyarakat melalui ceramah-ceramah keagamaan maupun
pengajian.
Peneliti
: Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan organisasi Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
SA
: peran saya dalam organisasi Islam adalah menjadi anggota
organisasi Islam yaitu IPNU yang berkewajiban menjaga nama baik
organisasi dengan cara memberikan contoh dan figure yang baik
kepada masyarakat dalam berfikir maupun berperilaku.
Peneliti
: Menurut saudara, faktor penghambat dalam mengembangkan
pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten
Demak?
SA
: faktor yang menghambat dalam mengembangkan pendidikan Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah
kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan
Islam.
Peneliti
: Menurut saudara, faktor penghambat dalam meningkatkan kualitas
ibadah di Desa Sidokumpul kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
SA
: faktor yang menghambat dalam mengembangkan ritual agama
(ibadah) kurangnya pemahaman masyarakat tentang agama Islam
yang kemudian berdampak pula terhadap tata cara ritual agama
(ibadah) yang dikerjakan oleh masyarakat.
Peneliti
: Menurut saudara, faktor yang menghambat dalam mengembangkan
organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten
Demak?
SA
: faktor yang menghambat dalam mengembangkan organisasi Islam
adalah antusias masyarakat yang kurang terhadap keberadaan
organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten
Demak persepsi masyarakat yang negative tentang organisasi Islam
yaitu organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur
Kabupaten Demak tidak berbeda jauh dengan organisasi pada
umumnya mementingkan kepentingan anggota pada organisasi.
Peneliti
: Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan pendidikan Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
SA
: memanfaatkan teknologi informasi dalam mencari kajian-kajian baru
tentang agama Islam, diharapkan pendidikan Islam tidak bersifat
monoton yang pada akhirnya menambah antusias warga tentang
pentingnya pendidikan Islam.
Peneliti
: Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan organisasi Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
SA
: meningkatkan kontribusi anggota dalam kegiatan keagamaan dapat
digunakan
sebagai
salah
satu
faktor
pendukung
dalam
mengembangkan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan
Guntur Kabupaten Demak.
Peneliti
: Adakah faktor pendukung dalam meningkatkan kualitas ibadah pada
masyarakat desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
SA
: Keberadaan pemuka agama di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur
Kabupaten Demak menjadi sumber informasi tentang agama Islam
yang baik dan benar. Keadaan ini menjalin relasi dan interaksi
dengan pemuka agama diharapkan mempermudah mengembangkan
agama Islam yaitu secara bersama-sama melakukan ceramahceramah keagamaan.
Hari / tanggal wawancara
: Minggu, 8 September 2011
Wawancara dengan
: Bpk. Zainal Arifin, S.pdi (ZA)
Tempat
: Mushola Al Amin
Pukul
: 13.00 WIB
Peneliti
: Menurut saudara, peran alumni PTAI terhadap pengembangan Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
ZA
: menurut saya peran alumni PTAI terhadap pengembangan agama
meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan agama, dapat
berupa :
a. pengembangan pendidikan Islam
b. Pengembangan organisasi Islam, dan
c. Ritual agama (ibadah)
Peneliti
: Bagaimana model atau cara yang saudara
lakukan dalam
mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan
Guntur Kabupaten Demak?
ZA
: dalam upaya mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul
Kecamatan Guntur Kabupaten Demak metode ceramah yaitu
mengajak masyarakat dalam amar ma’ruf nahi munkar dapat
digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pemahaman
dan kualitas agama Islam.
Peneliti
: Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan pendidikan Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
ZA
: sebagai fasilitator pendidika yang berkewajiban mengamalkan ilmu,
membimbing, mengarahkan dan memberikan motivasi kepada
masyarakat.
Peneliti
: Bagaimana peran saudara dalam meningkatkan kualitas ibadah di
Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
ZA
: mengawasi setiap kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan
agama Islam
Peneliti
: Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan organisasi Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
ZA
: mengajak setiap anggota untuk lebih aktif dan meningkatkan peran
di masyarakat.
Peneliti
: Menurut saudara, faktor penghambat dalam mengembangkan
pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten
Demak?
ZA
: faktor yang menghambat dalam mengembangkan pendidika Islam
berkaitan dengan kurangnya penerapan langsung pendidikan Islam
dalam kehidupan sehari-hari, pendidikan Islam hanya bersifat
kognitif, tanpa ada implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Peneliti
: Menurut saudara, faktor penghambat dalam meningkatkan kualitas
ibadah di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
ZA
: faktor yang menghambat dalam mengembangkan ritual agama
(ibadah) adalah perbedaan pandangan dan pemahaman masyarakat
dalam memahami ajaran agama Islam.
Peneliti
: Menurut saudara, faktor yang menghambat dalam mengembangkan
organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten
Demak?
ZA
: faktor yang menghambat dalam mengembangkan organisasi Islam
adalah kurangnya antusias warga terhadap keberadaan organisasi
Islam hal ini disebabkan karena persepsi masyarakat yang negatif
terhadap organisasi Islam yaitu mementingkan kepentingan anggota
dan organisasi.
Peneliti
: Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan pendidikan Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
ZA
: faktor pendukung dalam mengembangkan pendidikan Islam adalah
memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan Islam seperti tempat
pendidikan Islam formal, informal maupun non formal secara
optimal yaitu benar-benar sebagai pusat pengembangan pendidika
Islam.
Peneliti
: Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan organisasi Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
ZA
: Tujuan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur
Kabupaten Demak adalah menciptakan kerukunan antar warga, oleh
karena itu menjaga interaksi dan komunikasi yang baik dengan
masyarakat diharapkan dapat mendukung dan meningkatkan peran
anggota maupun organisasi Islam itu sendiri di masyarakat.
Peneliti
: Adakah faktor pendukung dalam meningkatkan kualitas ibadah pada
masyarakat desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
ZA
: menurut saya menjalin interaksi dengan pemuka agama di Desa
Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak dapat dijadikan
salah satu faktor pendukung dalam mengembangkan ritual agam
(ibadah) karena masyarakat memandang pemuka agama sebagai
sumber informasi yang baik dan benar.
Hari / tanggal wawancara
: Minggu, 18 September 2011
Wawancara dengan
: Bpk. Ahmad Solkan, S.pdi (AS)
Tempat
: Musholla Al Ikhlas
Pukul
: 08.30 WIB
Peneliti
: Menurut saudara, peran alumni PTAI terhadap pengembangan Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
AS
: peran alumni PTAI terhadap pengembangan keagamaan, menurut
saya meliputi :
a. pengembangan pendidikan Islam
b. Pengembangan organisasi Islam, dan
c. Ritual agama (ibadah)
Peneliti
: Bagaimana model atau cara yang saudara
lakukan dalam
mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan
Guntur Kabupaten Demak?
AS
: model pengembangan keagamaan berisi tentang strategi, caraq dan
usaha untuk meningkatkan kualitas agama. Cara yang saya gunakan
dalam mengembangkan agama Islam meliputi kegiatan dakwah yaitu
memberikan bimbingan dan pengarahan kepada masyarakat melalui
ceramah-ceramah keagamaan.
Peneliti
: Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan pendidikan Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
AS
: sebagai fasilitator pendidikan Islam yaitu guru di MI Nurul Huda
dan Madrasah Diniyyah Nurul Huda, berkewajiban membimbing,
mendidik dan memberikan motivasi kepada masyarakat khususnya
generasi-generasi muda desa Sidokumpul Kecamatan Guntur
Kabupaten Demak
Peneliti
: Bagaimana peran saudara dalam meningkatkan kualitas ibadah di
Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
AS
: sebagai mudin yang bertugas mengarahkan dan mengawasi
masyarakat agar menjalani ibadah sesuai dengan ajaran Islam.
Peneliti
: Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan organisasi Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
AS
: sebagai ketua ikatan Bapak pitulasan yang bertugas memberikan
contoh yang baik kepada masyarakat akan tampilan seorang
pemimpin yang bertanggung jawab dan menjaga kerukunan antar
anggota.
Peneliti
: Menurut saudara, faktor penghambat dalam mengembangkan
pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten
Demak?
AS
: faktor penghambat dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa
Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak
adalah
kurangnya pemahaman masyarakat tentang Islam dan kurangnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan Islam.
Peneliti
: Menurut saudara, faktor penghambat dalam meningkatkan kualitas
ibadah di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
AS
: faktor penghambat dalam mengembangkan ritual agama (ibadah)
adalah problem ketidakpahaman tentang agama Islam dan kurangnya
antusias warga dalam menjalankan ritual agama (ibadah)
Peneliti
: Menurut saudara, faktor yang menghambat dalam mengembangkan
organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten
Demak?
AS
: faktor penghambat dalam mengembangkan organisasi Islam di desa
Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak belum optimal
masih dalam kalangan anggota dan organisasi.
Peneliti
: Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan pendidikan Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
AS
: faktor pendukung dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa
Sidokumpul
Kecamatan
Guntur
Kabupaten
Demak
adalah
meningkatkan
pemahaman
masyarakat
tentang
Islam
dan
memanfaatkan sarana-prasarana pendidikan Islam secara optimal.
Peneliti
: Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan organisasi Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
AS
: faktor pendukung dalam mengembangkan organisasi Islam adalah
meningkatkan peran dan kontribusi organisasi Islam itu sendiri
dalam
masyarakat,
dengan harapan organisasi Islam dapat
memberikan kesan yang baik dalam masyarakat.
Peneliti
: Adakah faktor pendukung dalam meningkatkan kualitas ibadah pada
masyarakat desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
AS
: faktor pendukung dalam mengembangkan ritual agama (ibadah)
adalah dengan cara memperbanyak kegiatan-kegiatan keagamaan,
secara bersama-sama para pemuka dapat memberikan pengarahan
dan bimbingan secara langsung.
Hari / tanggal wawancara
: Minggu, 18 September 2011
Wawancara dengan
: Dwi Rahayu, S.Pd.I (DR)
Tempat
: Rumah warga
Pukul
: 18.30 WIB
Peneliti
: Menurut saudara, peran alumni PTAI terhadap pengembangan Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
DR
: menurut saya peran alumni PTAI masyarakat sesuai dengan tujuan
didirikannya PTAI itu sendiri, yaitu mengarahkan masyarakat dalam
menyelesaikan problem keagamaan khususnya agama Islam.
Peneliti
: Bagaimana model atau cara yang saudara
lakukan dalam
mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan
Guntur Kabupaten Demak?
DR
: model pengembangan keagamaan lebih diarahkan pada usaha dan
cara dalam meningkatkan agama khususnya agama Islam. Salah satu
cara yang saya gunakan dalam mengembangkan agama Islam di
Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah
melalui
transformasi
pendidikan
Islam
yaitu
meningkatkan
pemahaman masyarakat tentang agama Islam melalui pembelajaranpembelajaran agama Islam secara optimal.
Peneliti
: Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan pendidikan Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
DR
: tujuan pengembangan pendidikan Islam di desa Sidokumpul
Kecamatan
Guntur
Kabupaten
Demak
adalah
menciptakan
masyarakat yang berpengatahuan dan berakhlak mulia, khususnya
pada generasi muda, sehingga peran saya dalam pendidikan Islam
adalah menjadi guru yang bertugas membimbing, mendidik,
mengarahkan dan memberikan motivasi kepada masyarakat.
Peneliti
: Bagaimana peran saudara dalam meningkatkan kualitas ibadah di
Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
DR
: pengembangan ritual agama di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur
Kabupaten Demak
dimaksudkan
untuk
membimbing
dan
mengarahkan masyarakat dalam melaksanakan ibadah sesuai dengan
syariat Islam, oleh karena sebagai alumni PTAI saya bertugas untuk
mengarahkan dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang
Islam, sehingga masyarakat dapat melaksanakan ibadah sesuai
dengan syari’at Islam.
Peneliti
: Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan organisasi Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
DR
: peran saya dalam organisasi Islam hanya sebatas sebagai anggota
organisasi, yaitu menjaga kerukunan antar anggota dan nama baik
organisasi.
Peneliti
: Menurut saudara, faktor penghambat dalam mengembangkan
pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten
Demak?
DR
: secara umum faktor penghambat dalam mengembangkan pendidikan
Islam di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak
adalah berkaitan tentang tingkat pemahaman masyarakat yang
kurang tentang Islam dan pendidikan Islam hanya sebatas sebagai
pengetahuan tanpa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Peneliti
: Menurut saudara, faktor penghambat dalam meningkatkan kualitas
ibadah di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
DR
: menurut saya faktor penghambat dalam mengembangkan ritual
agama (ibadah) meliputi :
a. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang agama Islam,
sehingga berpengaruh terhadap pemahaman masyarakat tentang
tata cara pelaksanaan ibadah.
b. Ritual agama (ibadah) dilaksanakan bukan karena motivasi dari
diri sendiri, melainkan bersifat fungsional.
Peneliti
: Menurut saudara, faktor yang menghambat dalam mengembangkan
organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten
Demak?
DR
: faktor penghambat dalam mengembangkan organisasi Islam di desa
Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah antusias
masyarakat yang negative terhadap keberadaan organisasi Islam di
desa ini, hal ini dipengaruhi oleh persepsi masyarakat bahwa
organisasi Islam di desa ini tidak berbeda jauh dengan organisasi
pada umumnya yaitu mementingkan kepentingan anggota dan
organisasi.
Peneliti
: Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan pendidikan Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
DR
: faktor pendukung dalam mengembangkasn pendidikan Islam di desa
Sidokumpul
Kecamatan
Guntur
Kabupaten
Demak
adalah
memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan secara optimal.
Peneliti
: Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan organisasi Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
DR
: faktor pendukung dalam mengembangkan organisasi Islam di desa
Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah tingginya
motivasi dari setiap pemimpin organisasi untuk memberikan
kontribusi yang lebih kepada masyarakat.
Peneliti
: Adakah faktor pendukung dalam meningkatkan kualitas ibadah pada
masyarakat desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
DR
: faktor pendukung dalam mengembangkan ritual agama (ibadah)
adalah menjalin relasi dan interaksi yang baik dengan pemuka agama
sehingga
dengan
bersama-sama
meningkatkan
pemahaman
masyarakat tentang Islam dengan harapan masyarakat dapat
beribadah sesuai dengan syari’at Islam.
Hari / tanggal wawancara
: Jum’at, 23 September 2011
Wawancara dengan
: Bpk. Muhtarom, S.pdi (MT)
Tempat
: Rumah warga
Pukul
: 18.30 WIB
Peneliti
: Menurut saudara, peran alumni PTAI terhadap pengembangan Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
MT
: peran alumni PTAI terhadap pengembangan keagamaan, menurut
saya meliputi :
a. pendidikan Islam
b. Ritual agama (ibadah)
c. Organisasi Islam
Peneliti
: Bagaimana
model
/
cara
yang
saudara
lakukan
dalam
mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan
Guntur Kabupaten Demak?
MT
: dalam pengembangan agama Islam di desa Sidokumpul Kecamatan
Guntur Kabupaten Demak model pengembangan agama Islam
meliputi model pengembangan agama Islam melalui kegiatan
dakwah yaitu membimbing dan mengarahkan masyarakat dalam
amar ma’ruf nahi munkar. Pengembangan agama Islam melalui
transformasi pendidikan Islam yaitu mengembangkan agama Islam
melalui peningkatan kualitas pendidikan dalam upaya menghasilkan
masyarakat desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak
yang berpengetahuan dan berakhlak mulia.
Peneliti
: Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan pendidikan Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
MT
: peran saya sebagai alumni PTAI dalam mengembangkan pendidikan
Islam di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak
adalah tampilan seorang pendidik yang memiliki jiwa pengabdian
untuk
mengembangkan
Islam
melalui
peningkatan
kualitas
pendidikan Islam yang bertugas
membimbing, memberikan
pengetahuan kepada masyarakat dan membentuk moral masyarakat
yang sesuai dengan norma masyarakat.
Peneliti
: Bagaimana peran saudara dalam meningkatkan kualitas ibadah di
Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
MT
: peran saya sebagai alumni PTAI dalam ritual agama (ibadah) adalah
memberikan bimbingan dan arahan kepada masyarakat ketika
menjalankan ibadah sesuai dengan syariat Islam melalui kegiatankegiatan ceramah, maupun pengawasan secara langsung.
Peneliti
: Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan organisasi Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
MT
: tujuan pengembangan organisasi Islam di desa Sidokumpul
Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah menjaga kerukunan
antar warga dan melayani masyarakat khususnya dalam bidang
keagamaan, oleh karena itu peran saya dalam
organisasi Islam
adalah menjaga kerukunan dalam masyarakat dan meningkatkan
peran saya sebagai salah satu anggota organisasi Islam di desa ini,
dengan cara memberikan contoh dan figure yang baik dalam berfikir
dan berperilaku.
Peneliti
: Menurut saudara, faktor penghambat dalam mengembangkan
pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten
Demak?
MT
: menurut saya kendala dalam mengembangkan pendidikan Islam di
Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak berkaitan
tentang pemahaman masyarakat yang kurang tentang pendidikan
Islam dan pendidikan Islam di desa ini hanya sebatas sebagai
pengetahuan saja, minim dalam implementasinya dalam kehidupan
sehari-hari.
Peneliti
: Menurut saudara, faktor penghambat dalam meningkatkan kualitas
ibadah di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
MT
: faktor yang menghambat dalam mengembangkan ritual agama
(ibadah) di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak
adalah kurangnya
pemahaman masyarakat tentang agama Islam,
sehingga masyarakat menjalankan ritual agalma (ibadah) sesuai
dengan pemahaman mereka, seringkali tidak sesuai dengan syari’at
Islam.
Peneliti
: Menurut saudara, faktor yang menghambat dalam mengembangkan
organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten
Demak?
MT
: persepsi masyarakat yang negatif terhadap keberadaan organisasi
Islam di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak
menjadi kendala dalam mengembangkan organisasi Islam di desa ini,
masyarakat
berpandangan
bahwa
organisasi
Islam
di
desa
Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak tidak jauh
berbeda dengan organisasi pada umumnya yaitu mementingkan
kepentingan anggota dan organisasi.
Peneliti
: Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan pendidikan Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
MT
: memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan Islam secara optimal
dan sistem pembelajaran pendidikan Islam yang berbasis teknologi
dan informasi diharapkan menarik antusias warga untuk lebih
mementingkan pendidikan khususnya pendidikan Islam di desa
Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak.
Peneliti
: Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan organisasi Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
MT
: secara umum dalam pengembangan organisasi Islam di desa ini
hanya berkaitan dengan peran anggota, persepsi masyarakat dan
pelayanan organisasi Islam, oleh karena itu meningkatkan peran
anggota mengubah persepsi negatif masyarakat tentang organisasi
Islam dan meningkatkan pelayanan organisasi menjadi beberapa
faktor pendukung dalam upaya mengembangkan organisasi Islam.
Peneliti
: Adakah faktor pendukung dalam meningkatkan kualitas ibadah pada
masyarakat desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
MT
: Di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak
keberadaan pemuka agama menjadi sumber informasi yang baik dan
benar tentang Islam, oleh karena itu menjalin relasi yang baik
dengan pemuka agama dapat digunakan sebagai sarana untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang agama Islam yaitu
dengan secara bersama-sama melakukan kajian-kajian tentang Islam.
Dengan
demikian
diharapkan
meningkat
pula
pemahaman
masyarakat tentang tata cara pelaksanaan yang baik dan benar.
HASIL WAWANCARA DENGAN PEMUKA AGAMA
Hari / tanggal wawancara
: Rabu , 7 September 2011
Wawancara dengan
: Ahmad Shobar (AS)
Tempat
: Rumah warga
Pukul
Peneliti
: 10.30 WIB
: Bagaimana cara, bentuk atau model yang digunakan dalam
mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan
Guntur Kabupaten Demak?
AS
: model pengembangan keagamaan lebih ditekankan upaya dan usaha
dalam upaya meningkatkan pemahaman dan kualitas agama,
khususnya agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur
Kabupaten Demak. Secara umum pengembangan agama Islam do
desa ini dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Pengembangan agama Islam melalui kegiatan dakwah, dan
b. Pengembangan agama Islam melalui transformasi pendidikan
Islam.
Peneliti
: Adakah faktor penghambat dan pendukung dalam mengembangkan
agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten
Demak?
AS
: faktor penghambat meliputi
a. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan
Islam
b. Ketidakpahaman masyarakat tentang agama Islam.
c. Pendidikan Islam di desa ini hanya bersifat pengetahuan,
melainkan tanpa adanya penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
d. Perbedaan pandangan dan pemahaman masyarakat tentang
agama Islam.
Faktor pendukung meliputi :
a. Memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan Islam secara
optimal.
b. Melakukan bimbingan dan pengarahan kepada masyarakat secara
konsisten.
c. Tingginya rasa pengabdian dari para pemuka agama untuk
mengembangkan agama Islam.
Peneliti
: Bagaimana solusi saudara dalam mengatasi faktor penghambat
terhadap pengembangan agama Islam di Desa Sidokumpul
Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
AS
: memperbanyak kegitaan-kegiatan keagamaan.
- Lebih melibatkan masyarakat dalam setiap kegiatan-kegiatan
keagamaan.
- Meningkatkan pembelajaran pendidikan Islam, dengan cara lebih
ditekankan pada aspek praktek secara langsung.
- Memberikan bimbingan dan arahan melalui metode-metode yang
arif dan bijaksana.
Hari / tanggal wawancara
: Jum’at, 9 September 2011
Wawancara dengan
: Solkhan (SK)
Tempat
: Musholla
Pukul
: 18.30 WIB
Peneliti
: Bagaimana cara, bentuk atau model yang digunakan dalam
mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan
Guntur Kabupaten Demak?
SK
: salah satu cara yang saya lakukan dalam mengembangkan agama
Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak
adalah meningkatkan pemahaman masyarakat dalam amar ma’ruf
nahi
munkar
dengan
cara
memperbanyak
kegiatan-kegiatan
keagamaan.
Peneliti
: Adakah faktor penghambat dan pendukung dalam mengembangkan
agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten
Demak?
SK
: faktor penghambat meliputi :
a. Kurangnya antusias warga dalam mengikuti kegiatan-kegiatan
keagamaan.
b. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang Islam, dan
c. Buruknya kontrol diri.
Faktor pendukung meliputi :
a. Memanfaatkan sarana dan prasarana secara optimal
b. Menjalin relasi yang baik dengan pemuka agama
c. Memperbanyak kegiatan-kegiatan keagamaan
Peneliti
: Bagaimana solusi saudara dalam mengatasi faktor penghambat
terhadap pengembangan agama Islam di Desa Sidokumpul
Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
SK
: secara umum solusi yang dapat diambil dalam mengembangkan
agama Islam di desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten
Demak adalah meningkatkan pemahaman masyarakat tentang agama
Islam dan melakukan bimbingan dan arahan kepada masyarakat.
Hari / tanggal wawancara
: Minggu, 11 September 2011
Wawancara dengan
: Ahmad Arifin(AF)
Tempat
: Rumah warga
Pukul
: 19.30 WIB
Peneliti
: Bagaimana cara, bentuk atau model yang digunakan dalam
mengembangkan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan
Guntur Kabupaten Demak?
AF
: Tujuan pengembangan agama Islam di desa Sidokumpul Kecamatan
Guntur
Kabupaten
Demak
bertujuan
untuk
meningkatkan
pemahaman masyarakat tentang agama Islam sebagai pemuka agama
hal yang saya lakukan adalah memberikan bimbingan dan
mengarahkan masyarakat agar hidup sesuai dengan syari’at Islam.
Peneliti
: Adakah faktor penghambat dan pendukung dalam mengembangkan
agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten
Demak?
AF
: faktor penghambat dalam mengembangkan agama Islam di desa
Sidokumpul Kecamatan Guntur
Kabupaten Demak
meliputi
pemahaman masyarakat yang kurang tentang agama Islam dan faktor
pendukung dalam mengembangkan agama Islam di desa ini meliputi
peningkatan kualitas strategi pengembangan agama Islam.
Peneliti
: Bagaimana solusi saudara dalam mengatasi faktor penghambat
terhadap pengembangan agama Islam di Desa Sidokumpul
Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
AF
: solusi yang dapat ditempuh dalam menghadapi faktor penghambat
dalam
mengembangkan
agama
Islam
di
desa
Sidokumpul
Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah meningkatkan
pemahaman masyarakat dengan cara memperbanyak kegiatankegiatan keagamaan.
HASIL WAWANCARA DENGAN MASYARAKAT
Hari / tanggal wawancara
: Minggu, 4 September 2011
Wawancara dengan
: Muhrokhim (MK)
Tempat
: Rumah warga
Pukul
: 09.00 WIB
Peneliti
: Apakah yang anda harapkan dari keberadaan alumni PTAI di desa
Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
MK
: keberadaan alumni PTAI di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur
Kabupaten
Demak
diharapkan
mampu
membimbing
dan
mengarahkan masyarakat dalam menghadapi problem kehidupan
yang berhubungan dengan agama. Alumni PTAI tidak hanya
sebatasa berbicara omong kosong, tetapi juga dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Peneliti
: Bagaimana pendapat saudara tentang pendidikan Islam di desa
Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
MK
: pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten
Demak seperti Madin, TPA maupun Madrasah, apabila dilihat dari
segi sarana tempat/ gedung cukup memadai. Tetapi hal ini bertolak
belakang dengan kejadian di lapangan,
masyarakat
kurang
menyadari akan pentingnya pendidikan Islam, masyarkat lebih
mengarah pada pendidikan yang bersifat umum.
Peneliti
: Bagaimana pendapat saudara tentang organisasi Islam di Desa
Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
MK
: keberadaan organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur
Kabupaten Demak saya lihat kurang kontribusi dan perannya bagi
masyarakat. Dengan demikian masyarakat akan menarik diri dari
organisasi Islam di desa ini. Di samping itu persepsi masyarakat
yang buruk tentang organisasi Islam yaitu masyarakat beranggapan
organisasi pada umumnya yaitu mementingkan kepentingan anggota
dan organisasi.
Peneliti
: Bagaimana pendapat saudara terhadap antusias warga dalam
menjalankan ibadah (ritual agama) di Desa Sidokumpul Kecamatan
Guntur Kabupaten Demak?
MK
: ibadah adalah merupakan urusan manusia dengan Allah, sehingga
hal ini merupakan privasi masing-masing dari masyarakat, tetapi
harapan dari menjalankan ibadah adalah bermanfaat dalam
kehidupan bukan sekedar menggugurkan kewajiban.
Hari / tanggal wawancara
: Sabtu, 3 September 2011
Wawancara dengan
: Ahmad Faizin (AF)
Tempat
: Musholla
Pukul
: 18.30 WIB
Peneliti
: Apakah yang anda harapkan dari keberadaan alumni PTAI di desa
Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
AF
: Alumni PTAI adalah masyarakat terdidik, diharapkan dalam berfikir
dan berperilaku sesuai dengan norma agama dan masyarakat,
sehingga dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.
Peneliti
: Bagaimana pendapat saudara tentang pendidikan Islam di desa
Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
AF
: Pendidikan Islam
di Desa Sidokumpul
Kecamatan Guntur
Kabupaten Demak cukup bagus khususnya pendidikan Islam formal
seperti MI Nurul Huda, antusias masyarakat tentang pendidikan
Islam formal masih baik, tetapi di satu pihak pendidikan Islam
informal dan non formal tidak begitu diminati oleh masyarakat.
Peneliti
: Bagaimana pendapat saudara tentang organisasi Islam di Desa
Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
AF
: tujuan dari organisasi Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur
Kabupaten Demak adalah menjaga kerukunan antar anggota dan
masyarakat tetapi kenyataannya berbeda yang saya lihat, para
anggota dan masyarakat menggunakan nama organisasi Islam untuk
menimbulkan kesenjangan sosial.
Peneliti
: Bagaimana pendapat saudara terhadap antusias warga dalam
menjalankan ibadah (ritual agama) di Desa Sidokumpul Kecamatan
Guntur Kabupaten Demak?
AF
: Hal pokok yang menjadi masalah dalam meningkatkan kualitas
agalma adalah pemahaman masyarakat yang kurang tentang agama
Islam, oleh karena itu antusias dalam menjalankan ibadah relative
kurang, hal ini menyebabkan ritual agama (ibadah) hanya bersifat
fungsional.
Hari / tanggal wawancara
: Rabu, 31 Agustus 2011
Wawancara dengan
: Nur Kholis (NK)
Tempat
: Masjid
Pukul
: 18.30 WIB
Peneliti
: Apakah yang anda harapkan dari keberadaan alumni PTAI di desa
Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
NK
: menurut saya alumni PTAI di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur
Kabupaten Demak harus meningkatkan peran dan kontribusinya
dalam masyarakat baik dalam bidang keagamaan maupun sosial.
Khususnya dalam bidang keagamaan alumni PTAI kurang begitu
aktif, alumni PTAI
lebih fokus pada kegiatan individu masing-
masing.
Peneliti
: Bagaimana pendapat saudara tentang pendidikan Islam di desa
Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
NK
: tujuan pendidikan Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur
Kabupaten
Demak
adalah
menghasilkan
masyarakat
yang
berpengetahuan dan berakhlak mulia, khususnya pada generasigenerasi muda, oleh karena itu peningkatan kualitas pendidikan
Islam baik dari pengajar / sarana dan prasarana harus ditingkatkan.
Peneliti
: Bagaimana pendapat saudara tentang organisasi Islam di Desa
Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
NK
: menurut saya organisasi Islam di Desa Sidokumpul peran dan
kontribusinya cukup baik, khususnya organisasi-organisasi Islam
yang anggotanya relatif banyak, mereka tidak mengalami kesulitan
yang berarti dalam membagi tugas dan peran dalam masyarakat.
Peneliti
: Bagaimana pendapat saudara terhadap antusias warga dalam
menjalankan ibadah (ritual agama) di Desa Sidokumpul Kecamatan
Guntur Kabupaten Demak?
NK
: secara umum antusias dalam menjalankan ibadah masih bersifat
fungsional, ibadah dilaksanakan bukan karena motivasi dari diri
sendiri, melainkan ada faktor luar yang mempengaruhi oleh karena
itu ibadah hanya sebatas menggugurkan kewajiban tanpa ada hikmah
dan implementasi dalam kehidupan sehari-hari.
HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA
Hari / tanggal wawancara
: Minggu, 25 September 2011
Wawancara dengan
: Kepala Desa (Sunarto / Su)
Tempat
: Rumah Kepala Desa
Pukul
: 19.30 WIB
Peneliti
: bagaimana persepsi bapak tentang peran alumni PTAI di desa
Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
Su
: menurut saya peran alumni PTAI di Desa Sidokumpul Kecamatan
Guntur Kabupaten Demak meliputi pengembangan pendidikan
Islam, ritual agama (ibadah) dan pengembangan organisasi Islam.
Peran alumni PTAI
ditujukan untuk meningkatkan pemahaman
masyarakat tentang agama Islam, dapat dilakukan secara individu
maupun kelompok.
Peneliti
: Bagaimana model, bentuk atau cara yang digunakan dalam
mengembangkan agama Islam di desa Sidokumpul Kecamatan
Guntur Kabupaten Demak?
Su
: secara umum pengembangan agama Islam di Desa Sidokumpul
Kecamatan Guntur Kabupaten Demak melalui kegiatan-kegiatan
ceramah keagamaan dan peningkatan kualitas pendidikan Islam baik
pendidikan Islam formal, informal maupun non formal.
Peneliti
: Adakah faktor penghambat dan pendukung dalam mengembangkan
agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten
Demak?
Su
: faktor penghambat
a. Pemahaman masyarakat yang kurang tentang Islam.
b. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan
Islam.
c. Kegiatan keagamaan seperti sholat, puasa dan lain-lain bersifat
fungsional.
d. Kurangnya antusias warga dalam mengikuti kegiatan-kegiatan
keagamaan.
Faktor pendukung :
a. Memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi secara Islami.
b. Memperbanyak ceramah-ceramah keagamaan dengan harapan
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Islam.
c. Memanfaatkan sarana prasarana seperti tempat ibadah, lembaga
pendidikan, gedung-gedung organisasi Islam secara optimal.
Peneliti
: Bagaimana fasiltas penunjang dalam mengembangkan agama Islam
di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
Su
: menurut saya fasilitas penunjang dalam mengembangkan agama
Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak
cukup memadai, misalnya tempat ibadah terdapat 3 masjid, dan 15
musholla, lembaga pendidikan Islam terdapat 1 Madrasah Diniyyah,
1 Madrasah Ibtidaiyah, 2 TPA, 1 Ponpes dalam taraf pembangunan
dan beberapa gedung tempat perkumpulan organisasi Islam.
Peneliti
: Adakah kemajuan yang signifikan dari peran alumni PTAI terhadap
pengembangan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur
Kabupaten Demak?
Su
: a.
Dalam pendidikan Islam
1. Secara bertahap pemahaman masyarakat tentang Islam mulai
bertambah.
2. Masyarakat lebih sadar akan pentingnya pendidikan Islam
3. Pendidikan Islam bukan hanya sebagai pengetahuan, tetapi
sudah dapat dipraktekkan sehari-hari.
b.
ritual agama
1. Masyarakat lebih antusias dalam menjalankan ibadah baik
individu maupun kelompok.
2. Masyarkat lebih memahami dan dapat menjalankan ibadah
sesuai dengan syari’at Islam.
c.
organisasi Islam
1. dari setiap masyarakat yang menjadi anggota organisasi
Islam lebih memiliki sikap tanggung jawab.
2. Masyarakat lebih antusias terhadap keberadaan organisasi
Islam.
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PEMUKA AGAMA
1) Bagaimana cara atau model yang digunakan dalam mengembangkan agama
Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
2) Adakah faktor penghambat dan pendukung dalam mengembangkan agama
Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
3) Bagaimana solusi saudara dalam mengatasi faktor penghambat terhadap
pengembangan agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur
Kabupaten Demak?
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK MASYARAKAT
1) Apakah yang harapkan dari keberadaan alumni Perguruan Tinggi Agama
Islam (PTAI) di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
2) Bagaimana pendapat saudara tentang pendidikan Islam di Desa Sidokumpul
Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
3) Bagaimana pendapat saudara tentang organisasi Islam di Desa Sidokumpul
Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
4) Bagaimana pendapat saudara terhadap antusias warga dalam menajalankan
ibadah (ritual agama) di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten
Demak?
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA DESA
1) Bagaimana persepsi bapak tentang peran alumni Perguruan Tinggi Agama
Islam (PTAI) di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
2) Bagaimana model, bentuk atau cara yang digunakan dalam mengembangkan
agama Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
3) Adakah factor penghambat dan pendukung dalam mengembangkan agama
Islam di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
4) Bagaimana fasilitas penunjang dalam mengembangkan agama islam di Desa
Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak?
5) Adakah kemajuan yang signifikan dari peran alumni PTAI
pengembangan agama Islam di Desa Sidokumpul Guntur Demak?
terhadap
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK ALUMNI PERGURUAN TINGGI
AGAMA ISLAM (PTAI)
1) Menurut saudara, peran alumni Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI)
terhadap pengembangan agama Islam, meliputi apa saja?
2) Bagaiman model atau cara yang saudara lakukan dalam mengembangkan
agama Islam di Desa Sidokumpul Guntur Demak?
3) Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa
Sidokumpul Guntur Demak?
4) Bagaimana peran saudara dalam meningkatkan kualitas ibadah di Desa
Sidokumpul Guntur Demak?
5) Bagaimana peran saudara dalam mengembangkan organisasi Islam di Desa
Sidokumpul Guntur Demak?
6) Menurut saudara faktor yang menghambat dalam mengembangkan pendidikan
Islam di Desa Sidokumpul Guntur Demak meliputi apa saja?
7) Menurut saudara faktor penghambat dalam meningkatkan kualitas ibadah di
Desa Sidokumpul Guntur Demak meliputi apa saja?
8) Menurut saudara faktor penghambat dalam mengembangkan organisasi Islam
di Desa Sidokumpul Guntur Demak meliputi apa saja?
9) Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan pendidikan Islam di Desa
Sidokumpul Guntur Demak?
10) Adakah faktor pendukung dalam mengembangkan organisasi Islam di Desa
Sidokumpul Guntur Demak?
11) Adakah faktor pendukung dalam meningkatkan kualitas ibadah pada
masyarakat desa Sidokumpul Guntur Demak?
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: CHAMDUN ANUR
Tempat/ Tanggal lahir
: Demak, 23 Februari 1989
Alamat
: Karanggawang, Sidokumpul, Guntur, Demak
Riwayat pendidikan
1.
RA Nurul Huda, lulus tahun 1995
2.
MI Nurul Huda, lulus tahun 2001
3.
MTs Negeri Candisari Mranggen lulus tahun 2004
4.
SMA Negeri 1 Mranggen lulus tahun 2007
5.
S-1 STAIN Salatiga, lulus tahun 2012
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
Salatiga, 26 September 2011
Penulis
Chamdun Anur
Download