Teori-teori Pembentukan Bumi Berbagai teori pembentukan bumi banyak dimuat dalam berbagai pustaka. Asal-usul bumi pada dasarnya masih berupa hipotesis, yang dapat disebutkan sebagai berikut. 1. Hipotesis kabut (nebular hypothesis), oleh Immanuel Kant dan Pierre Simon Laplace o Asal mula tata surya berasal dari massa gas atau kabut yang berbentuk cakram o Massa gas semakin lama memadat dan berpisah menjadi lingkaranlingkaran yang sepusat, kemudian menggumpal meliputi suatu inti o Terbentuk planet-planet yang beredar mengelilingi pusat massa gas, yang dikenal sebagai matahari 2. Hipotesis planetesimal (planetesimal hypothesis), oleh Chamberlain dan Moulton o Planet dianggap sebagai hasil perpaduan fragmen-fragmen material matahari, dikarenakan oleh adanya pengaruh gravitasional 3. Hipotesis pasang-surut (tidal hypothesis), oleh Jeans dan Jeffreys o Mirip dengan teori planetesimal, tetapi penyebabnya ialah adanya bintang lain yang lewat dekat dengan matahari o Berlalunya bintang tersebut menimbulkan gelombang pasang yang melepaskan diri dari matahari menjadi sejumlah besar butiran o Butiran-butiran yang besar menarik butiran-utiran kecil dan membentuk planet 4. Hipotesis bintang kembar (twin-sun hypothesis), oleh Hoyle o Tata surya berasal dari bekas kembaran matahari yang meledak dan pecah berkeping-keping o Beberapa material menjadi satu, terkonsentrasi membentuk planet oleh proses gravitasional 5. Hipotesis protoplanet (protoplanet hypothesis), oleh C.F. von Weizsacker dan dimodifikasi Gerald P. Kuiper o Teori ini menyempurnakan hipotesis kabut Kant dan Laplace o Kabut yang berotasi secara cepat akan membentuk pusaran besar pada beberapa tempat di atas cakram materi kabut o Masing-masing pusaran besar tersebut kemudian mengumpulkan material di sekelilingnya karena ikatan gravitasional dan membentuk suatu protoplanet. Protoplanet ini yang kemudian membentuk planet yang saat ini dikenal o Pusaran yang lebih kecil yang ada dalam pusaran besar membentuk satelit- satelit planet-planet tersebut. Kerak Bumi (the crust) o Lapisan luar berupa Sial (silica-alumina) o Lapisan bawah berupa Sima (silica-magnesia) Selubung Bumi (the mantle) o Lapisan tengah, tersusun oleh materi ultra basis o Komposisi mineral yang ada antara lain olivine, besi, magnesium Inti Bumi (the core) o Banyak mengandung nikel dan besi (Ni-Fe) o Dapat dibagi menjadi dua: 1. Outer core, bersifat lebih cair atau plastis 2. Inner core, bersifat hampir padat Tabel 2. Karakteristik Lapisan- lapisan Bumi No Bagian Kedalaman (km) o Suhu ( C) Tekanan (atm) Bentuk Kepadatan (kg/m3) 1 Continental crust 25 - 90 0 - 700 s.d 18.900 Padat 2.500 2 Oceanic crust 5 -10 0 - 700 s.d. 18.900 Padat 3.000 3 Upper mantle 400 700 -1.300 Padat 3.000 4 Transition zone 400 -1.050 1.300 -1.800 Padat 3.380-4.600 5 Lower mantis 1.050 - 2.885 1.800 -2.800 Padai 4.600=5.400 6 Outer core 2.885 - 5.155 3.200 Cair 0,900-12,200 7 Inner core 5.155 - 6.370 4.500 Padat 13.000 s.d. 405.000 s.d. 4.163.450