Kenalkan Konsentrasi Keuangan Syariah, Program MD Adakan Open House dan Seminar Thursday, 11 June 2015 10:42 Program MD mengadakan Seminar Prospek Perbankan dan Pasar Modal Syariah di Indonesia, Selasa (9/6/2015). YOGYAKARTA – Pengelola Program Magister dan Doktor (MD) FEB UGM terus berupaya mengenalkan Konsentrasi Keuangan Syariah Program Studi Magister Sains (MSi) Manajemen ke calon mahasiswa baru. Pengenalan tersebut salah satunya dilakukan Pengelola Program MD melalui Open House dan Seminar dengan tema Prospek Perbankan dan Pasar Modal Syariah di Indonesia , Selasa (9/6/2015). Ketua Program Studi MSi Manajemen, Mamduh M Hanafi MBA PhD, dalam sambutannya mengatakan bahwa Konsentrasi Keuangan Syariah Program Studi MSi Manajemen sudah mulai ditawarkan pada Tahun Akademik 2015/2016. Dijelaskan Mamduh MBA PhD,konsentrasi baru tersebut secara umum bertujuan menyelenggarakan pendidikan dan riset yang berkualitas dalam rangka menjawab tantangan industri keuangan dan perbankan syariah. Selain memiliki pengetahuan yang mendalam di bidang manajemen pada umumnya, Konsentrasi Keuangan Syariah juga didesain untuk menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan mendalam di bidang keuangan dan perbankan syariah. Lebih jauh lagi, lulusan dari program ini juga diharapkan 1/3 Kenalkan Konsentrasi Keuangan Syariah, Program MD Adakan Open House dan Seminar Thursday, 11 June 2015 10:42 memiliki ke ahlian dalam melakukan riset dan mendiseminasikan hasil riset di bidang manajemen dan keuangan s y a riah dengan menjunjung kode etik penelitian. “Kompetensi tersebut akan menjadi bekal yang penting dalam pekerjaan, karena setiap pekerjaan membutuhkan peran riset. Contohnya di pemasaran, untuk mengetahui bagaimana menyampaikan pesan ke konsumen dengan pas dan seperti apa profil konsumen kita, itu memerlukan riset,” ujar Mamduh MBA PhD. Sementara itu, dalam Seminar Prospek Perbankan dan Pasar Modal Syariah di Indonesia, Pengelola Program MD menghadirkan dua pembicara. Kedua pembicara tersebut yakni Fikri Ausyah dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Irfan Noor Riza, pakar pasar modal dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Fikri Ausyah mengawali paparannya dengan menyajikan riset ICD Thomson Reuters tentang pengembangan aset keuangan syariah di beberapa negara. Riset tersebut menunjukkkan bahwa aset keuangan syariah Indonesia baru mencapai 35,629 juta dolar. Jumlah ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-9 dari 10 negara dengan aset keuangan syariah tersbesar di dunia. Adapun peringkat pertama ditempati Malaysia dengan nilai aset yang mencapai 423,285 juta dolar. Fikri lebih lanjut mengungkapkan keyakinannya bahwa peluang perbankan syariah di Indonesia untuk tumbuh masih sangat terbuka lebar. Hal ini didasari alasan bahwa menurut Fikri, perekonomian sebuah negara suatu saat akan mencapai titik puncak, dan akan turun. Sebaliknya, Indonesia masih memiliki ruang untuk mengembangkan industri perbankan syariah. 2/3 Kenalkan Konsentrasi Keuangan Syariah, Program MD Adakan Open House dan Seminar Thursday, 11 June 2015 10:42 “Kita punya potensi besar karena kita adalah negara muslim terbesar di dunia. Namun, ada beberapa aspek yang perlu dibenahi, salah satunya adalah kesiapan sumber daya manusia,” ujar Fikri. Pembicara selanjutnya, Irfan Noor Riza, mengawali paparannya dengan menjelaskan bahwa prospek pasar modal syariah di Indonesia juga masih terbuka lebar. Hal ini didasari pertimbangan bahwa masih banyak orang yang belum menyadari keunggulan dari investasi. Kebanyakan orang, disebut Irfan, justru menghabiskan uangnya untuk konsumsi. Lebih lanjut Irfan menyatakan bahwa saham syariah yang tercantum di BEI sangat menjanjikan. Pendapat Irfan ini didasari fakta bahwa 28 dari 30 saham yang tergabung di Jakarta Islamic Index (JII) juga masuk dalam indeks saham LQ 45, yang merupakan saham paling liquid di BEI.(aht) 3/3