Daily Industry Update

advertisement
Global Markets Group
SUm
Daily Industry Update
Economic Research
06 Oktober 2015
Info Industri
Pemerintah mematangkan rencana penerbitan paket kebijakan ekonomi tahap III yang akan dititkberatkan pada reformulasi harga
dan tarif serta perizinan sektor pertanahan dan tata ruang. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan
dirinya mengantongi cukup banyak bahan dari berbagai kementerian untuk diseleksi sesuai prioritas dan urgensi lantas dimasukkan ke dalam
paket. Darmin menambahkan paket ketiga ini belum menyentuh sektor kelautan dan perikanan, serta sektor ketenagakerjaan. Kendati hanya
dijadwalkan untuk membahas dua topik tersebut, Darmin menuturkan terbuka peluang bagi kabinet untuk membahas kajian terhadap harga
BBM jenis Premium. Revisi harga BBM merupakan salah satu yang dikaji untuk masuk dalam paket kebijakan ekonomi tahap III yang
ditargetkan meluncur pada pekan ini.
Berdasarkan Data Uang Beredar yang dipublikasikan Bank Indonesia, posisi M2 pada akhir Agustus 2015 tercatat senilai Rp4.403
triliun, atau tumbuh 13,3% (y-o-y). Posisi tersebut meningkat sebesar 0,68% dibandingkan dengan pertumbuhan Juli 2015 yang senilai
Rp4.373,2 triliun atau tumbuh sebesar 12,5% (y-o-y). Peningkatan pertumbuhan M2 tersebut bersumber dari seluruh komponen M2, yaitu M1,
uang kuasi, dan surat berharga selain saham. Komponen M1 atau uang kartal dan giro rupiah pada Agustus 2015 tercatat senilai Rp1.026,4
triliun, mengalami kenaikan pertumbuhan menjadi 14,6% (y-o-y) dari 12,3% (y-o-y) pada Juli 2015. Peningkatan M1 tersebut bersumber dari
uang kartal yang tumbuh 6,0% (y-o-y) pada Agustus 2015, setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi 4,7% (y-o-y). Posisi uang
kuasi tercatat senilai Rp3.361,1 triliun atau tumbuh 12,7% (y-o-y), lebih tinggi dibanding pertumbuhan Juli 2015 yang sebesar 12,4% (y-o-y).
Bank Indonesia mencatat suku bunga kredit pada bulan Agustus 2015 relatif stabil di tengah turunnya suku bunga simpanan.
Berdasarkan Data Uang Beredar yang dipublikasikan Bank Indonesia, pada Agustus 2015 suku bunga kredit tercatat sebesar 12,92% sama
dengan Juli 2015. Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka 1, 3, 6, dan 12 bulan pada Agustus 2015 mengalami penurunan. Suku
bunga simpanan berjangka 1, 3, 6, dan 12 bulan pada Agustus 2015 masing-masing tercatat sebesar 7,65%, 8,06%, 8,64%, dan 8,58%.
Kementerian BUMN meminta pagu anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk BUMN dinaikkan menjadi Rp34,32 triliun atau
bertambah Rp3 triliun dari rencana semula sekitar Rp31,32 triliun. Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan tambahan PMN tersebut
antara lain untuk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Pertani (Persero), PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Pelabuhan Indonesia III (Persero),
PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero). Wijaya Karya diusulkan mendapat tambahan Rp1 triliun sehingga total PMN yang
diusulkan menjadi Rp4 triliun. Rini mengatakan penambahan modal untuk Wijaya Karya tersebut dilakukan karena perseroan didorong untuk
menggarap proyek infrastruktur di luar Jawa. Menurutnya, proyek di luar Jawa yang bakal digarap oleh perseroan adalah jalan tol BalikpapanSamarinda. Selain itu, Wijaya Karya juga berencana menggarap proyek pembangkit listrik di Aceh dengan kapasitas 2x220 mega watt. Pada
awalnya, nilai PMN untuk pembangkit listrik itu hanya sekitar Rp450 miliar. Namun, dengan adanya total PMN senilai Rp4 triliun, nilai
tambahan ekuitas untuk proyek pembangkit listrik tenaga uap itu mencapai Rp1,2 triliun. Selain itu PT Perusahaan Perdagangan Indonesia
diusulkan mendapat tambahan PMN senilai Rp1 triliun atau lebih besar dari rencana semula sekitar Rp500 miliar dan PT Pertani serta PT
Sang Hyang Seri masing-masing diusulkan mendapat senilai Rp250 miliar. Di samping itu, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) bakal
mendapatkan PMN senilai Rp1 triliun yang rencananya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan investasi untuk pengembangan kapasitas
dan peningkatan pelayanan di pelabuhan kawasan timur Indonesia.
Realisasi penyaluran kredit usaha rakyat atau KUR hingga 30 September 2015 baru mencapai Rp4,02 triliun, atau sekitar 13,4% dari
target sepanjang tahun ini senilai Rp30 triliun. Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mengatakan penyaluran KUR
hingga akhir September 2015 masih relatif rendah. Hal itu disebabkan karena program tersebut baru dapat dilaksanakan pada 18 Agustus
2015. Darmin menuturkan hingga 30 September 2015, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. baru menyalurkan KUR senilai Rp3,51
triliun. Padahal, alokasi yang diberikan pemerintah kepada bank tersebut mencapai Rp21,4 triliun. Menurutnya, penyaluran KUR oleh PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk. juga masih relatif rendah, yakni Rp349 miliar dari target Rp3,2 trilun. Kemudian PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk. senilai Rp159 miliar dari target Rp3,2 triliun. Darmin juga mengatakan dengan performa penyaluran KUR seperti saat ini, maka
ditargetkan hingga akhir tahun hanya akan mencapai Rp19,24 triliun, atau sekitar 21,37% dari target.
World Bank memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 akan mencapai 5,3%. Proyeksi tersebut lebih tinggi
dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini yang diprediksi hanya 4,7%. Proyeksi ekonomi Indonesia pada tahun depan yang akan
mencapai 5,3% tersebut karena paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah mulai terasa atau menunjukan dampak positif di masyarakat
pada 2016. Paket kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah, lanjutnya, memang tidak dapat berdampak secara jangka pendek. Proyeksi
tersebut juga didasari kondisi perekonomian Indonesia di 2016 juga didukung oleh meningkatnya belanja infrastrukur oleh pemerintah maupun
swasta. Belanja pemerintah akan tumbuh 3,2% pada 2016, lebih tinggi dari perkiraan tahun ini 2,1%. Belanja modal pun diyakini tumbuh 5%
pada 2016, lebih tinggi dari perkiraan tahun ini yang 3,7%. Pertumbuhan ekonomi tahun depan dipengaruhi naiknya investasi pemerintah dan
swasta. Ada juga paket kebijakan ekonomi yang fokus untuk mendorong investasi dan ekspor. Ekspor Indonesia akan mengalami
pertumbuhan sebesar 4,7% dan impor diprediksi naik sebesar 3,6% pada 2016. Kenaikan pada ekspor dan impor Indonesia pada tahun
depan terjadi karena perdagangan dunia diperkirakan akan mulai membaik. Kondisi ekonomi China yang diprediksi akan membaik sehingga
dapat mendorong peningkatan permintaan komoditas dari Indonesia.
Harga minyak mentah WTI dan Brent kembali melanjutkan penguatannya di hari ketiga perdagangan. Minyak West Texas Intermediate
(WTI) di New York Mercantile Exchange untuk kontrak November 2015, hari ini menguat 0,15% ke US$46,33 per barel. Pada penutupan
Senin, WTI reli 1,58% ke US$46,26/barel. Harga minyak Brent di London kontrak November, pada pagi ini menguat 0,2% ke 49,35 per barel.
Pada penutupan perdagangan Senin, Brent naik 2,33% ke US$49,25/US$. Harga minyak menguat di hari ketiga, setelah jumlah rig
pengeboran di AS merosot ke lima tahun rendah. Kondisi tersebut berpotensi mengurangi kelebihan pasokan global. Minyak mentah juga naik
setelah bursa reli, di tengah spekulasi Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga di level rendah lebih lama.
Asosiasi Industri Minuman Ringan menyatakan pertumbuhan industri minuman ringan maksimal sebesar 3% seiring dengan
kemerosotan daya beli masyarakat disertai meningkatnya biaya produksi. Ketua Umum Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim)
Triyono Prijosoesilo mengatakan melihat perjalanan kinerja beragam segmen hingga semester I/2015 mencapai nilai positif dianggap sudah
baik. Menurutnya, sepanjang semester I/2015 rerata kinerja beragam jenis minuman ringan tidak mengalami pertumbuhan, hanya segmen air
minum dalam kemasan yang bertumbuh double digit dan teh yang bertumbuh pada kisaran 2% - 3%. Merujuk kinerja tahun lalu, volume
produksi minuman ringan tercatat 31,525 miliar liter dengan kontribusi terbesar dari air minum dalam kemasan (AMDK) sebanyak 25,606
miliar liter, teh (2,13 miliar liter), jus (1,16 miliar liter) dan lainnya. Kinerja pertumbuhan industri tahun lalu, melesat double digit atau sebesar
11,3% dibandingkan dengan realisasi kinerja 2013. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional, dan dukungan daya beli masyarakat.
Sumber: bisnis.com
PT Bank Maybank Indonesia – Global Markets Group
1
Global Markets Group
Economic Research
Indikator Konsumsi Indonesia
220.0
200.0
180.0
Indeks Harga Properti di 16 Kota Besar
Consumer Confidence Index (Indonesia)
Residential Property Price Index: 16 City: Small (Indonesia)
Residential Property Price Index: 16 City: Medium (Indonesia)
Retail Sales Survey: Retail Sales Index
(Indonesia)
Consumer Price Index (Indonesia)
220.0
200.0
Residential Property Price Index: 16 City: Large (Indonesia)
Residential Property Price Index: 16 City (Indonesia)
160.0
140.0
180.0
120.0
160.0
100.0
140.0
80.0
120.0
Sumber: CEIC
Sumber: CEIC
Harga Komoditas
Data Penjualan Otomotif
240
210
180
150
120
90
60
30
Total Penjualan Mobil (Ribu Unit)
Total Penjualan Motor (Ribu Unit) (Kanan)
800
600
400
Komoditas
Satuan
Harga
Minyak Brent
USD/bbl
49
CPO
MYR/ton
2,287
Batubara
(4,200 kcal)
USD/ton
Nikel 3 Bulan
USD/MT
9,950
USd/lb
234
USD/TOunce
1,136
Tembaga
200
Emas Dunia
34
Sumber: Bloomberg
Sumber: Bloomberg
Perkembangan Ekspor Indonesia
Sumber: BPS
Ekspor Nonmigas Beberapa Golongan Barang HS 2 Digit
Sumber: BPS
PT Bank Maybank Indonesia – Global Markets Group
2
Global Markets Group
Economic Research
Indikator Ekonomi Makro
Indicators
2013
Inflation (% YoY)
Core Inflation (% YoY)
Exchange Rate Eop (Rp/ US$)
Exchange Rate Avg (Rp/ US$)
Curent Account (% GDP)
Fiscal Balance (% GDP)
Interest Rate
BI Rat e (% p.a)
Time Deposit 3 mont h (% p.a)
Lending rat e working capit al (% p.a)
8.38
4.98
12189
10564
-3.18
-2.33
1Q
7.32
4.61
11404
2014
2Q
3Q
6.70
4.53
4.81
4.04
11969
12212
2014F
4QF
8.36
4.93
12440
-2.33
-4.26
-3.02
-2.71
7.50
7.61
12.12
7.50
8.28
12.37
7.50
8.34
12.63
7.50
9.38
12.79
7.75
8.95
12.81
26.53
13.67
20.43
34.95
21.60
13.60
1.77
1230
10.18
7744
9.62
172.4
6.25
99.4
5.58
24.90
12.93
16.58
34.64
19.45
11.56
18.58
12.72
17.30
22.46
17.20
13.64
15.15
10.14
13.33
16.40
13.16
13.32
17.29
11.51
10.83
13.16
11.58
12.29
329
10.98
1984
1.18
314
2.41
2218
13.01
291
-5.08
1851
-0.89
275
-14.38
1814
-7.09
102.6
5.14
107.7
5.03
111.2
4.92
111.9
5.01
8.36
4.93
12440
11885
-3.09
-2.20
1QF
6.38
5.04
13084
2015
2QF
3QF
7.26
7.18
5.04
5.01
13332
14750
2015F
4QF
4.12
4.31
15000
4.12
4.31
15000
13757
-1.83
-1.90
-1.92
-2.05
-1.95
-1.92
7.75
8.94
12.79
7.50
8.81
12.82
7.50
8.27
12.70
7.50
8.10
12.62
7.50
8.11
12.60
7.50
8.11
12.60
17.29
11.51
10.83
13.16
11.58
12.29
2.16
1208
-1.78
7867
1.59
160.8
5.94
111.9
5.02
16.69
11.56
9.95
13.54
11.28
16.04
2.40
282
-14.05
1605
-19.10
14.05
9.92
10.77
10.14
10.38
12.65
2.56
243
-22.48
1569
-29.26
11.98
10.44
7.44
12.49
9.50
11.79
2.76
234
-19.39
1479
-20.07
11.32
10.44
10.36
13.12
11.06
13.50
2.82
230
-16.29
1488
-18.01
111.6
4.72
108.0
4.67
103.0
4.82
101.0
4.92
11.32
11.28
11.36
13.50
11.86
13.50
2.82
990
-18.03
6141
-21.94
290.3
5.85
101.0
4.78
Credit
Grow th (% YoY)
Propert y Credit
Consumer credit
Working Capit al Credit
Invest ment Credit
Total Credit
Deposit
NPL Commercial Banks (% )
Car Sales (1000 Units)
Car Sales Grow th (% y-o-y)
M otorcycle Sales (1000 Units)
M otorcycle Sales Grow th (% y-o-y)
Government Capex (Rp tn)
Unemployment Rate (% )
International Reserve (US$ bn)
GDP Grow th (% )
Note : the red numbers are forecast
Source : BII Economic Research
MAYBANK INDONESIA ECONOMIC RESEARCH DIVISION
Sentral Senayan III, 8th Floor
Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno - Senayan
Jakarta 10270, Indonesia
Ph: +62 (021) 29228888
Fax: +62 (021) 29228849
Juniman
Chief Economist
[email protected]
Anup Kumar
Fixed Income Analyst
[email protected]
Myrdal Gunarto
Industry Analyst
[email protected]
DISCLAIMER: The information contained has been taken from sources we deem reliable. PT Bank Maybank Indonesia and/or its affiliated
companies and/or their respective employees and/or agents disclaim any liabilities including the accuracy or completeness of the
information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions
thereof. The information contained in this report is not to be taken as any recommendation made by PT Bank Maybank Indonesia or any
other person to enter any agreement with regard to any investment mentioned in this document. This report is prepared for general
circulation. It does not have regards to the specific person who may receive this report. In considering any investments you should make
your own independent assessment and seek your own professional financial and legal advice.
ANALYST CERTIFICATION: Each contributor to this report hereby certifies that all the views expressed accurately reflect our views3about
of 3
the companies, securities and all pertinent variables. It is also certified that the biews and recommendations contained in this report are not
and will not be influenced by any part or all of our compensation.
Download