analisis pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas pada perusahaan

advertisement
ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA
PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA INDUSTRI YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA
Rosanna Purba
Dosen Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan
ABSTRAK
Tujuan utama perusahaan adalah menghasilkan tingkat profitabilitas yang optimal untuk
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dengan
menggunakan aset yang produktif atau modal keseluruhan maupun modal sendiri. Penelitian ini berjudul
“Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia”. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan likuiditas dan profitabilitas selanjutnya
menganalisis signifikansi pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas pada Perusahaan Sektor Aneka Industri.
Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan tahunan Perusahaan Sektor Aneka Industri
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id. Variabel penelitian
ini terdiri dari likuiditas yang diwakili oleh current ratio sebagai variabel independen dan profitabilitas yang
diwakili oleh return on assets sebagai variabel dependen. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini berarti bahwa likuiditas
merupakan indikator yang berpengaruh besar terhadap tingkat profitabilitas pada Perusahaan Sektor Aneka
Industri.
Kata Kunci : likuiditas, current ratio, profitabilitas, return on assets
ABSTRACT
The main purpose of a company is obtaining the level of profitability at the optimal level that can
described the ability of a company to obtain profits for a certain period by using productive assets or total
capital and equity capital. The title of this research is “The Analysis of Influence of Liquidity Toward
Profitability of Various Industries Sector Companies That Listed in Indonesian Stock Exchange ”. The purposes
of this research are to describe liquidity and profitability then to analyze the influence significance liquidity
toward profitability of Various Industries Sector Companies that listed in Indonesian Stock Exchange.
Data that used in this research are financial statements and annual report from Various Industries
Sector Companies that listed in Indonesian Stock Exchange that published through website www.idx.co.id.
Variables that used in this research are liquidity represented by current ratio as independent variable and
profitability represented by return on assets as dependent variable. The result of this research concluded that
liquidity have the positive and significant influence toward profitability. This result meaning that liquidity is the
indicators that have the big influence toward the level of profitability in Various Industries Sector Companies.
Keywords : likuiditas, current ratio, profitabilitas, return on assets
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Informasi akuntansi merupakan informasi
berupa laporan keuangan yang dapat membantu
manajemen mengambil keputusan. Laporan
keuangan
tersebut dapat dilihat kinerja
manajemen dalam mengelola sumber daya
perusahaan apakah dapat ditingkatkan atau
dipertahankan sesuai dengan target perusahaan.
Laporan keuangan juga dapat digunakan sebagai
informasi atas aktivitas dan kinerja pada periode
lalu sehingga manajemen dapat mengevaluasi
maupun menyusun perencanaan untuk kegiatan
perusahaan di masa yang akan datang.
Data keuangan akan lebih berarti bagi pihakpihak yang berkepentingan apabila data tersebut
diperbandingkan untuk dua periode atau lebih,
dan dianalisis lebih lanjut sehingga dapat
diperoleh data yang akan dapat mendukung
keputusan yang akan diambil oleh manajemen.
Analisis terhadap laporan keuangan tersebut
berguna untuk mengetahui profitabilitas perusahaan
dan dapat memprediksi untuk masa yang akan
datang.
Profitabilitas
merupakan
tujuan
utama
perusahaan dalam mendirikan suatu perusahaan yakni
mendapatkan laba setinggi-tingginya. Profitabilitas
sebagai salah satu indikator untuk mengukur kinerja
keuangan perusahaan dan merupakan gambaran
kemampulabaan
perusahaan.
Semakin
besar
profitabilitas akan semakin baik karena akan
menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik
pula karena memiliki return yang semakin besar.
Likuiditas merupakan salah satu faktor yang sangat
mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Rasio
likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan
untuk mmenuhi kewajiban/utang jangka pendeknya.
Perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah perusahaan yang sahamnya terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada tahun 2009-2013 yang termasuk
dalam Perusahaan Sektor Aneka Industri. Pemilihan
sektor aneka industri karena sektor ini merupakan
1
kelompok emiten yang terbesar dibanding dengan
kelompok industri yang lain yang sudah ada,
dengan menggunakan dasar asumsi bahwa
semakin besar objek yang diamati maka akan
semakin akurat hasil kajian.
2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas,
maka yang menjadi rumusan masalah adalah:
a. Bagaimana
gambaran
likuiditas
dan
profitabilitas pada Perusahaan Sektor Aneka
Industri yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
b. Apakah terdapat pengaruh likuiditas terhadap
profitabilitas pada Perusahaan Sektor Aneka
Industri yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
a. Mengetahui
gambaran
likuiditas
dan
profitabilitas pada Perusahaan Sektor Aneka
Industri yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
b. Mengetahui dan menganalisis pengaruh
likuiditas
terhadap
profitabilitas
pada
Perusahaan Sektor Aneka Industri yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4.
Metode Penelitian
Populasi penelitian adalah perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun
2009-2013. Adapun sampel yang digunakan
adalah Sektor Aneka Industri. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah (1) Situs Bursa Efek
Indonesia (www.idx.co.id), dan (2) situs
www.sahamok.com. Seleksi sampel dilakukan
secara purposive sampling.
Metode analisis yang digunakan untuk
menguji hipotesis adalah analisis regresi
sederhana dengan terlebih dahulu melakukan uji
asumsi klasik. Teknik analisis data menggunakan
alat bantu software SPSS (Statistic Product and
Service Solution) versi 20.
Berikut ini merupakan kerangka pemikiran
yang digunakan dalam penelitian ini
Likuiditas
(X)
Profitabilitas
(Y)
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
B. LANDASAN TEORI
1.
Laporan Keuangan
Berikut ini terdapat beberapa definisi laporan
keuangan. Menurut Martani, dkk. (2012:8),
laporan keuangan adalah informasi keuangan yang
dihasilkan oleh proses akuntansi. Laporan keuangan
(financial statement) menurut Ardiyos (2010:418),
adalah laporan yang berisi informasi tentang kondisi
keuangan dari hasil operasi perusahaan pada periode
tertentu.
Laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) per 1 September 2007 yang
dirumuskan oleh IAI (2008:3) adalah laporan yang
menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pengguna dalam pengambilan keputusan
ekonomi.
Menurut Rudianto (2012:20), tujuan penyajian
laporan keuangan oleh sebuah entitas adalah sebagai
berikut:
a. Untuk memberikan informasi keuangan yang
dapat dipercaya mengenai sumber-sumber
ekonomi dan kewajiban serta modal perusahaan.
b. Untuk memberikan informasi yang dapat
dipercaya mengenai perubahan sumber-sumber
ekonomi perusahaan yang timbul dalam aktivitas
usaha demi memperoleh laba.
c. Untuk memberikan informasi keuangan yang
membantu
para pemakai laporan untuk
mengestimasi
potensi
perusahaan
dalam
menghasilkan laba di masa depan.
d. Untuk memberikan informasi keuangan yang
membantu
para pemakai laporan
ketika
mengestimasi
potensi
perusahaan
dalam
menghasilkan laba.
e. Untuk memberikan informasi penting lainnya
mengenai perubahan sumber-sumber ekonomi
dan kewajiban, seperti informasi tentang aktivitas
pembiayaan dan investasi.
f. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi
lain yang berhubungan dengan laporan keuangan
yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan,
seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi
yang dianut perusahaan.
2.
Rasio Keuangan
Menurut Astuti (2004:29), rasio keuangan adalah
penggunaan informasi akuntansi yang dirancang
untuk membantu mengevaluasi laporan keuangan.
Definisi rasio keuangan lainnya menurut Wibowo
(2009:20) adalah penghitungan rasio-rasio untuk
menilai keadaan keuangan perusahaan di masa lalu,
saat ini dan meramalkan kemungkinan yang akan
terjadi di masa depan.
Menurut Brigham dan Joel (2009:133), terdapat
lima jenis rasio keuangan yaitu:
a. Liquidity Ratio, yaitu yang menunjukkan
hubungan antara kas dan aset lancar perusahaan
lainnya dengan kewajiban lancarnya.
b. Asset Management Ratio, yaitu rasio yang
mengukur seberapa efektif sebuah perusahaan
mengukur asetnya.
2
c. Financial Leverage, yaitu rasio yang
menggambarkan penggunaan dana utang.
d. Profitability Ratio, yaitu sekelompok rasio
yang menunjukkan kombinasi dari pengaruh
likuidasi manajemen aset, dan utang pada
hasil operasi.
e. Market Value Ratio, yaitu sekumpulan rasio
yang
menghubungkan
harga
saham
perusahaan dengan laba, arus kas, dan nilai
buku per sahamnya.
3. Likuiditas
Menurut Weston dalam Kasmir (2010:110),
rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio
yang menggambarkan kemampuan perusahaan
memenuhi (utang) jangka pendek. Jenis -jenis
rasio likuiditas yang dapat digunakan terdiri dari:
a. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar (current ratio) merupakan rasio
untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendek
atau utang yang segera jatuh tempo pada saat
ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain,
seberapa banyak aktiva lancar tersedia untuk
menutupi kewajiban jangka pendek yang
segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula
dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur
tingkat keamanan (margin of safety) suatu
perusahaan. Semakin tinggi current ratio
suatu perusahaan berarti semakin kecil risiko
kegagalan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Akibatnya
risiko yang akan ditanggung pemegang saham
juga semakin kecil. Nilai current ratio yang
tinggi dari suatu perusahaan akan mengurangi
ketidakpastian
bagi
investor,
namun
mengindikasikan
adanya
dana
yang
menganggur (idle cash) sehingga akan
mengurangi tingkat profitabilitas perusahaan.
Current ratio yang terlalu tinggi menunjukkan
kelebihan uang kas atau aktiva lancar lainnya
dibandingkan dengan yang dibutuhkan
sekarang.
b. Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio cepat (quick ratio) atau rasio sangat
lancar merupakan rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan memenuhi atau
membayar kewajiban atau utang lancar (utang
jangka pendek) dengan aktiva lancar.
c. Rasio Kas (Cash Ratio)
Rasio kas (cash ratio) merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur seberapa besar
uang kas yang tersedia untuk membayar
hutang. Ketersediaan uang kas dapat
ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau
yang setara dengan kas seperti rekening giro
atau tabungan di bank.
d. Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover)
Rasio perputaran kas (cash turnover)
digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan
modal kerja perusahaan yang dibutuhkan
untuk membayar tagihan (utang) dan biaya-biaya
yang berkaitan dengan penjualan. Untuk mencari
modal kerja, kurangi aktiva lancar terhadap utang
lancar.
e. Inventory to Net Working Capital
Inventory to net working capital merupakan rasio
yang
digunakan
untuk
mengukur
atau
membandingkan antara jumlah sediaan yang ada
dengan modal kerja perusahaan. Modal kerja tersebut
terdiri dari pengurangan antara aktiva lancar dengan
utang lancar.
Rasio
yang digunakan sebagai variabel
independen (X) adalah rasio lancar (current ratio).
Rumus untuk menghitungnya sebagai berikut:
Current Ratio =
4.
Profitabilitas
Menurut Sudana (2011:22), rasio profitabilitas
yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:
a. Return On Assets (ROA)
Rasio ini menggambarkan perusahaan dengan
menggunakan seluruh aset yang dimiliki untuk
menghasilkan laba setelah pajak. Rasio ini
penting
bagi
pihak
manajemen
untuk
mengevaluasi efektivitas dan efis iensi manajemen
perusahaan dalam mengelola seluruh aset
perusahaan. Semakin besar ROA, berarti semakin
efisien penggunaan aset perusahaan atau dengan
kata lain dengan jumlah aset yang sama bisa
dihasilkan laba yang lebih besar dan sebaliknya.
b. Return On Equity (ROE)
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba setelah pajak dengan
menggunakan modal sendiri yang dimiliki
perusahaan. Rasio ini penting bagi pemegang
saham untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi
pengelolaan modal sendiri yang dilakukan oleh
pihak manajemen perusahaan. Semakin tinggi
rasio ini berarti semakin efisien penggunaan
modal sendiri yang dilakukan oleh pihak
manajemen perusahaan.
c. Profit Margin Ratio
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan keuntungan atau laba dengan
menggunakan penjualan yang dicapai perusahaan.
Semakin tinggi rasio menunjukkan bahwa
perusahaan semakin efisien dalam menjalankan
operasinya. Rasio ini dibedakan menjadi tiga
antara lain, net profit margin, operating profit
margin, gross profit margin.
Rasio yang digunakan sebagai variabel dependen
(Y) adalah return on assets (ROA). Formula untuk
menghitungnya sebagai berikut:
ROA =
3
5.
Pengaruh Current Ratio Terhadap Return
On Assets (ROA)
Menurut Munawir (2004:72), current ratio
menunjukkan tingkat keamanan (margin of
safety) kreditor jangka pendek, ataupun
kemampuan perusahaan untuk membayar hutanghutang tersebut. Rasio ini menekankan pada peran
penting pendanaan utang bagi perusahaan dengan
menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang
didukung oleh pendanaan utang (Horne dan John,
2009:210).
Menurut Horne dan John (2009:323),
likuiditas perusahaan berbanding terbalik dengan
profitabilitas.
Maksudnya, semakin tinggi
likuiditas
perusahaan
maka
kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba semakin
rendah.
C. PEMBAHASAN
1. Analisis
a. Gambaran Likuiditas pada Perusahaan
Sektor Aneka Industri
Gambaran likuiditas yang dalam hal ini
diwakili oleh current ratio akan dibahas
berdasarkan hasil uji statistik deskriptif yang akan
disajikan dalam tabel berikut ini. Adapun yang
akan digambarkan terkait nilai maksimum,
minimum, dan rata-rata variabel current ratio.
Tabel 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
CR
105
.069
4.018
1.631
ROA
105
.001
.325
.070
Valid N (listwise)
105
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 1,
nilai maksimum likuiditas dalam hal ini
menggunakan current ratio pada Perusahaan
Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode tahun 2009– 2013
mencapai angka 4,018 atau 401,8% yang dimiliki
oleh Perusahaan Indo Kordsa pada tahun 2010.
Hal ini berarti perusahaan mampu memenuhi
kewajiban jangka pendeknya sebesar 401%.
Perusahaan mampu mengurangi ketidakpastian
bagi investor karena memiliki aset lancar yang
baik.
Nilai minimum current ratio pada perusahaan
Sektor Aneka Industri sebesar 0,069 dimiliki oleh
Perusahaan Nusantara Inti Corpora pada tahun
2012. Hal ini berarti perusahaan tersebut
mengalami risiko terhadap pengembalian hutang
jangka pendek yang akan segera jatuh tempo.
Rata-rata nilai current ratio pada Perusahaan
Sektor Aneka Industri sebesar 1,631. Hal ini
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek atau utang
yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara
keseluruhan sebesar 163%.
b. Gambaran Profitabilitas pada Perusahaan
Sektor Aneka Industri
Gambaran profitabilitas disajikan berdasarkan uji
statistik deskriptif yang disajikan dalam Tabel 1.
Gambaran yang diberikan seputar nilai maksimum,
minimum dan rata-ratanya variabel tersebut.
Nilai maksimum profitabilitas dalam hal ini
menggunakan Return On Assets (ROA) pada
perusahaan Sektor Aneka Industri mencapai angka
0,325 dimiliki oleh perusahaan Indospring pada tahun
2012, berarti dengan jumlah aset yang sama bisa
dihasilkan laba yang lebih besar. Perusahaan yang
memiliki ROA yang tinggi lebih disukai investor
karena atas laba tersebut perusahaan akan
menggunakan sumber dana internal untuk membiayai
perusahaan.
Nilai minimum ROA dimiliki oleh perusahaan
Multistrada Arah Sarana dengan nilai 0,001 pada
tahun 2012 yang berarti penggunaan aset kurang
efisien sehingga mendapatkan laba yang relatif kecil.
Rata-rata nilai ROA sebesar 0,07 dan mengalami
fluktuasi setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan
bahwa perusahaan hanya mampu memperoleh laba
bersih sebesar 7% dibandingkan dengan total asetnya.
c. Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas
Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri
Pengaruh likuiditas dalam hal ini diwakili oleh
current ratio terhadap profitabilitas yang diwakili
oleh return on assets dapat dilihat dari hasil analisis
dengan menggunakan regresi linier sederhana,
koefisien korelasi dan determinasi, dan uji hipotesis.
Hasil analisis regresi sederhana disajikan dalam
tabel berikut ini:
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Sederhana
Coef f icients a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
1 (Constant)
B
Std. Error
.028
.013
t
Sig.
1.912
.058
3.217
.002
Beta
CR
.023
.007
a. Dependent Variable: ROA
.302
Berdasarkan Tabel 2 di atas persamaan regresi
sederhana antara variabel independen (CR) terhadap
variabel dependen (ROA) dapat diformulasikan
sebagai berikut:
ROA = 0,028 + 0,023 CR + Ɛ
Persamaan tersebut berarti terdapat pengaruh positif
likuiditas yaitu current ratio terhadap profitabilitas
yaitu return on assets pada perusahaan Sektor Aneka
Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Tabel 3. Koefisien Korelasi dan Determinasi
Model
R
Model Summaryb
Adjusted R
R Square
Square
1
.302 a
.091
a. P redictors: (Constant), CR
b. Dependent Variable: ROA
.082
Std. Error of
the Estimate
.054
4
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui
derajat hubungan linear antara satu variabel
dengan
variabel lainnya. Adapun
hasil
pengolahan data yang menunjukkan koefisien
korelasi dan determinasi dalam penelitian ini
disajikan dalam Tabel 3.
Berdasarkan Tabel 3 diperoleh nilai r sebesar
0,302 yang berarti hubungan antara current ratio
dan return on assets pada perusahaan Sektor
Aneka Industri periode tahun 2009-2013 lemah
karena hanya sebesar 30,2%. Selanjutnya untuk
nilai R2 sebesar 0,091 yang berarti return on
assets dapat dijelaskan oleh current ratio sebesar
9,1%.
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian
ini addalah uji t. Adapun hipotesis yang diuji
sebagai berikut:
1) H0 diterima jika t hitung < ttabel artinya likuiditas
tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas pada Perusahaan
Sektor Aneka Industri di Bursa Efek
Indonesia
2) H0 ditolak jika t hitung > ttabel maka H0 artinya
likuiditas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas pada Perusahaan
Sektor Aneka Industri di Bursa Efek
Indonesia
Hasil pengujian pada Tabel 2 untuk uji t
dengan tingkat kepercayaan 95% maka diperoleh
nilai t hitung sebesar 3,217 dan nilai t tabel sebesar
1,983 untuk df = 103 dan α = 0,025. Berdasarkan
pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa t hitung
> ttabel yaitu 3,217 > 1,983 sehingga H0 ditolak
artinya likuiditas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas pada Perusahaan
Sektor Aneka Industri di Bursa Efek Indonesia.
2. Evaluasi
a. Likuiditas pada Perusahaan Sektor Aneka
Industri
Berdasarkan
hasil penelitian,
terdapat
Perusahaan Sektor Aneka Industri yang memiliki
likuiditas kecil dalam hal ini diproksikan oleh
current ratio yaitu sebesar 0,069 berarti
perusahaan hanya mampu mencapai nilai current
ratio 6,9% yaitu Perusahaan Nusantara Inti
Corpora pada tahun 2012.
Pada sisi lain, terdapat juga perusahaan yang
memiliki current ratio yang tinggi yaitu Indo
Kordsa. Perusahaan tersebut mampu mencapai
nilai current ratio sebesar 401,8%.
Adapun rata-rata current ratio sebesar 163%.
Berarti rata-rata current ratio pada Perusahaan
Sektor Aneka Industri sudah lebih dari 100%, hal
ini menunjukkan current ratio yang cukup baik.
b. Profitabilitas pada Perusahaan Sektor
Aneka Industri
Return On Assets (ROA) adalah rasio yang
menggambarkan
kemampuan
perusahaan
menggunakan seluruh aset yang dimiliki untuk
menghasilkan laba setelah pajak. Adapun ROA
merupakan
proksi
yang
digunakan
untuk
profitabilitas. Rasio ini penting bagi pihak
manajemen untuk mengevaluasi efektivitas dan
efisiensi manajemen perusahaan dalam mengelola
seluruh aset perusahaan (Atmaja, 2003). Berdasarkan
hasil penelitian, nilai ROA terendah dimiliki oleh
Perusahaan Multistrada Arah Sarana yaitu sebesar
0,001 pada tahun 2012. Hal ini berarti perusahaan
tersebut hanya mampu mencapai tingkat ROA 0,1%.
Sebaliknya nilai maksimum ROA sebesar 32,5%
yang dimiliki oleh Perusahaan Indospring pada tahun
2012. Tentu saja nilai ROA yang tinggi mampu
menarik minat investor terhadap Perusahaan
Indospring.
Adapun rata-rata ROA pada Perusahaan Sektor
Aneka Industri sebesar 7%. Melihat pencapaian ROA
yang dicapai Indospring sebesar 32,45% pada tahun
2012, tentu saja angka 7% merupakan angka yang
sangat kecil.
c. Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas
Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri
Berdasarkan hasil analisis atas pengujian regresi
linear sederhana, diketahui bahwa likuiditas yang
diproksikan dengan current ratio memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap profitabilitas yang
diproksi dengan return on assets.
Hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi yaitu
ROA = 0,028 + 0,023 CR + Ɛ. Besar pengaruh yang
dimaksud adalah 0,023 yang memiliki arti bahwa
setiap kenaikan current ratio sebesar 1 akan diikuti
dengan kenaikan ROA sebesar 0,023 dan sebaliknya
setiap penurunan current ratio sebesar 1 akan diikuti
dengan penurunan ROA sebesar 0,023. Selain itu
angka 0,023 juga menunjukkan pengaruh positif
likuiditas terhadap profitabilitas.
Berdasarkan analisis terhadap uji korelasi
diperoleh 30,2% yang menunjukkan korelasi yang
lemah antara current ratio dan ROA. Koefisien
determinasi menunjukkan bahwa ROA hanya mampu
dijelaskan oleh current ratio sebesar 9,1% dan
sisanya sebesar 90,9% dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak dibahas dalam penelitian ini seperti rasio
solvabilitas,
pertumbuhan
penjualan,
ukuran
perusahaan, dan variabel lainnya.
Analisis terhadap uji t menunjukkan t hitung > t tabel
yaitu 3,217 > 1,983 yang menunjukkan bahwa
pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas positif dan
signifikan pada Perusahaan Sektor Aneka Industri di
Bursa Efek Indonesia.
D. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan terdahulu maka dapat
diambil beberapa kesimpulan, sebagai berikut:
a. Rata-rata likuiditas yang diproksikan dengan
current ratio yang dihasilkan oleh Perusahaan
Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa
5
b.
c.
d.
e.
f.
Efek Indonesia periode tahun 2009 – 2013
cukup baik karena lebih besar dari 100% yaitu
sebesar 163%.
Rata-rata profitabilitas yang diproksikan
dengan return on assets pada Perusahaan
Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode tahun 2009 – 2013
kurang baik yaitu hanya sebesar 7%.
Hasil persamaan regresi linear sederhana
yaitu: ROA = 0,028 + 0,023 CR + Ɛ. Hal ini
menunjukkan terdapatnya pengaruh positif
likuiditas
terhadap
profitabilitas
pada
Perusahaan Sektor Aneka Industri yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
tahun 2009 – 2013.
Berdasarkan pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji t diperoleh t hitung > t tabel yaitu
3,217 > 1,983 yang menunjukkan bahwa
likuiditas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas pada Perusahaan Sektor
Aneka Industri di Bursa Efek Indonesia tahun
2009 – 2013.
Terdapat hubungan yang lemah antara
likuiditas dan profitabilitas pada Perusahaan
Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada Perusahaan Sektor Aneka
Industri yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode tahun 2009 – 2013. Hal ini
dapat dilihat dari koefisien korelasi sebesar
30,2%.
Hasil koefisien determinasi sebesar 9,1%
menjelaskan bahwa hanya 9,1% variabel
likuiditas mempengaruhi profitabilitas sisanya
sebesar 90,9% dipengaruhi oleh faktor lain
misalnya rasio likuiditas lainnya seperti rasio
cepat dan rasio kas, rasio solvabilitas,
pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan.
Horne, James C. Van dan John M. Wachowicz Jr.,
2012, Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan,
Jakarta : Salemba Empat.
----------,
2009,
Prinsip-prinsip
Manajemen
Keuangan, Jakarta : Salemba Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2008, Standar Akuntansi
Keuangan Per 1 September 2007, Jakarta :
Salemba Empat.
Jati,
2008,
Pengaruh Likuiditas
Terhadap
Profitabilitas Pada PT Mustika Ratu, Tbk,
Semarang : Universitas Diponegoro. Skripsi.
Kasmir, 2010, Pengantar Manajemen Keuangan,
Edisi Pertama, Cetakan pertama, Jakarta :
Kencana Prenada Media Grup.
Martani, Dwi, dkk, 2012, Akuntansi Keuangan
Berbasis PSAK, Jakarta : Salemba Empat.
Munawir, 2004, Analisa Laporan Keuangan, Edisi
Keempat, Cetakan Ketiga Belas, Yogyakarta :
Liberty.
Ghozali,
Imam,
2005,
Aplikasi
Analisis
Multivariate
Dengan
Program
SPSS,
Semarang : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Rudianto, 2012, Pengantar Akuntansi, Jakarta :
Erlangga.
Sudana, I Made, 2011, Manajemen Keuangan
Perusahaan Teori dan Praktik, Jakarta :
Erlangga.
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta.
2.
Saran
Adapun saran yang dapat diberikan melalui
penelitian ini adalah:
a. Sebaiknya periode pengamatan diperpanjang
untuk memperoleh jumlah sampel yang lebih
banyak dan melibatkan juga sektor lainnya
sehingga
memungkinkan
diambilnya
kesimpulan yang lebih baik dan akurat serta
mencerminkan kondisi yang sebenarnya.
b. Mempertimbangkan informasi atau faktor
alternatif lain untuk menguji pengaruh
likuiditas terhadap profitabilitas .
E.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiyos, 2010, Kamus Besar Akuntansi, Jakarta
: Penerbit Citra Harta Prima.
Atmaja,
Lukas
Setia, 2003, Manajemen
Keuangan, Edisi Revisi, Yogyakarta : Andi
Offset.
Astuti, Dewi, 2004, Manajemen Keuangan,
Cetakan Pertama, Jakarta : Ghalia Indonesia.
6
Download