ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA INDUSTRI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Rosanna Purba Dosen Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan ABSTRAK Tujuan utama perusahaan adalah menghasilkan tingkat profitabilitas yang optimal untuk menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dengan menggunakan aset yang produktif atau modal keseluruhan maupun modal sendiri. Penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan likuiditas dan profitabilitas selanjutnya menganalisis signifikansi pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas pada Perusahaan Sektor Aneka Industri. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan tahunan Perusahaan Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id. Variabel penelitian ini terdiri dari likuiditas yang diwakili oleh current ratio sebagai variabel independen dan profitabilitas yang diwakili oleh return on assets sebagai variabel dependen. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini berarti bahwa likuiditas merupakan indikator yang berpengaruh besar terhadap tingkat profitabilitas pada Perusahaan Sektor Aneka Industri. Kata Kunci : likuiditas, current ratio, profitabilitas, return on assets ABSTRACT The main purpose of a company is obtaining the level of profitability at the optimal level that can described the ability of a company to obtain profits for a certain period by using productive assets or total capital and equity capital. The title of this research is “The Analysis of Influence of Liquidity Toward Profitability of Various Industries Sector Companies That Listed in Indonesian Stock Exchange ”. The purposes of this research are to describe liquidity and profitability then to analyze the influence significance liquidity toward profitability of Various Industries Sector Companies that listed in Indonesian Stock Exchange. Data that used in this research are financial statements and annual report from Various Industries Sector Companies that listed in Indonesian Stock Exchange that published through website www.idx.co.id. Variables that used in this research are liquidity represented by current ratio as independent variable and profitability represented by return on assets as dependent variable. The result of this research concluded that liquidity have the positive and significant influence toward profitability. This result meaning that liquidity is the indicators that have the big influence toward the level of profitability in Various Industries Sector Companies. Keywords : likuiditas, current ratio, profitabilitas, return on assets A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Informasi akuntansi merupakan informasi berupa laporan keuangan yang dapat membantu manajemen mengambil keputusan. Laporan keuangan tersebut dapat dilihat kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaan apakah dapat ditingkatkan atau dipertahankan sesuai dengan target perusahaan. Laporan keuangan juga dapat digunakan sebagai informasi atas aktivitas dan kinerja pada periode lalu sehingga manajemen dapat mengevaluasi maupun menyusun perencanaan untuk kegiatan perusahaan di masa yang akan datang. Data keuangan akan lebih berarti bagi pihakpihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisis lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung keputusan yang akan diambil oleh manajemen. Analisis terhadap laporan keuangan tersebut berguna untuk mengetahui profitabilitas perusahaan dan dapat memprediksi untuk masa yang akan datang. Profitabilitas merupakan tujuan utama perusahaan dalam mendirikan suatu perusahaan yakni mendapatkan laba setinggi-tingginya. Profitabilitas sebagai salah satu indikator untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dan merupakan gambaran kemampulabaan perusahaan. Semakin besar profitabilitas akan semakin baik karena akan menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik pula karena memiliki return yang semakin besar. Likuiditas merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mmenuhi kewajiban/utang jangka pendeknya. Perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2013 yang termasuk dalam Perusahaan Sektor Aneka Industri. Pemilihan sektor aneka industri karena sektor ini merupakan 1 kelompok emiten yang terbesar dibanding dengan kelompok industri yang lain yang sudah ada, dengan menggunakan dasar asumsi bahwa semakin besar objek yang diamati maka akan semakin akurat hasil kajian. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah: a. Bagaimana gambaran likuiditas dan profitabilitas pada Perusahaan Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? b. Apakah terdapat pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas pada Perusahaan Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : a. Mengetahui gambaran likuiditas dan profitabilitas pada Perusahaan Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Mengetahui dan menganalisis pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas pada Perusahaan Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Metode Penelitian Populasi penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2013. Adapun sampel yang digunakan adalah Sektor Aneka Industri. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), dan (2) situs www.sahamok.com. Seleksi sampel dilakukan secara purposive sampling. Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi sederhana dengan terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik. Teknik analisis data menggunakan alat bantu software SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 20. Berikut ini merupakan kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini Likuiditas (X) Profitabilitas (Y) Gambar 1. Kerangka Pemikiran B. LANDASAN TEORI 1. Laporan Keuangan Berikut ini terdapat beberapa definisi laporan keuangan. Menurut Martani, dkk. (2012:8), laporan keuangan adalah informasi keuangan yang dihasilkan oleh proses akuntansi. Laporan keuangan (financial statement) menurut Ardiyos (2010:418), adalah laporan yang berisi informasi tentang kondisi keuangan dari hasil operasi perusahaan pada periode tertentu. Laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 September 2007 yang dirumuskan oleh IAI (2008:3) adalah laporan yang menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Menurut Rudianto (2012:20), tujuan penyajian laporan keuangan oleh sebuah entitas adalah sebagai berikut: a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber-sumber ekonomi dan kewajiban serta modal perusahaan. b. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan sumber-sumber ekonomi perusahaan yang timbul dalam aktivitas usaha demi memperoleh laba. c. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan untuk mengestimasi potensi perusahaan dalam menghasilkan laba di masa depan. d. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan ketika mengestimasi potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. e. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan sumber-sumber ekonomi dan kewajiban, seperti informasi tentang aktivitas pembiayaan dan investasi. f. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan. 2. Rasio Keuangan Menurut Astuti (2004:29), rasio keuangan adalah penggunaan informasi akuntansi yang dirancang untuk membantu mengevaluasi laporan keuangan. Definisi rasio keuangan lainnya menurut Wibowo (2009:20) adalah penghitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini dan meramalkan kemungkinan yang akan terjadi di masa depan. Menurut Brigham dan Joel (2009:133), terdapat lima jenis rasio keuangan yaitu: a. Liquidity Ratio, yaitu yang menunjukkan hubungan antara kas dan aset lancar perusahaan lainnya dengan kewajiban lancarnya. b. Asset Management Ratio, yaitu rasio yang mengukur seberapa efektif sebuah perusahaan mengukur asetnya. 2 c. Financial Leverage, yaitu rasio yang menggambarkan penggunaan dana utang. d. Profitability Ratio, yaitu sekelompok rasio yang menunjukkan kombinasi dari pengaruh likuidasi manajemen aset, dan utang pada hasil operasi. e. Market Value Ratio, yaitu sekumpulan rasio yang menghubungkan harga saham perusahaan dengan laba, arus kas, dan nilai buku per sahamnya. 3. Likuiditas Menurut Weston dalam Kasmir (2010:110), rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi (utang) jangka pendek. Jenis -jenis rasio likuiditas yang dapat digunakan terdiri dari: a. Rasio Lancar (Current Ratio) Rasio lancar (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan. Semakin tinggi current ratio suatu perusahaan berarti semakin kecil risiko kegagalan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Akibatnya risiko yang akan ditanggung pemegang saham juga semakin kecil. Nilai current ratio yang tinggi dari suatu perusahaan akan mengurangi ketidakpastian bagi investor, namun mengindikasikan adanya dana yang menganggur (idle cash) sehingga akan mengurangi tingkat profitabilitas perusahaan. Current ratio yang terlalu tinggi menunjukkan kelebihan uang kas atau aktiva lancar lainnya dibandingkan dengan yang dibutuhkan sekarang. b. Rasio Cepat (Quick Ratio) Rasio cepat (quick ratio) atau rasio sangat lancar merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar. c. Rasio Kas (Cash Ratio) Rasio kas (cash ratio) merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar hutang. Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas seperti rekening giro atau tabungan di bank. d. Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover) Rasio perputaran kas (cash turnover) digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan (utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan. Untuk mencari modal kerja, kurangi aktiva lancar terhadap utang lancar. e. Inventory to Net Working Capital Inventory to net working capital merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan. Modal kerja tersebut terdiri dari pengurangan antara aktiva lancar dengan utang lancar. Rasio yang digunakan sebagai variabel independen (X) adalah rasio lancar (current ratio). Rumus untuk menghitungnya sebagai berikut: Current Ratio = 4. Profitabilitas Menurut Sudana (2011:22), rasio profitabilitas yang lazim digunakan adalah sebagai berikut: a. Return On Assets (ROA) Rasio ini menggambarkan perusahaan dengan menggunakan seluruh aset yang dimiliki untuk menghasilkan laba setelah pajak. Rasio ini penting bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi efektivitas dan efis iensi manajemen perusahaan dalam mengelola seluruh aset perusahaan. Semakin besar ROA, berarti semakin efisien penggunaan aset perusahaan atau dengan kata lain dengan jumlah aset yang sama bisa dihasilkan laba yang lebih besar dan sebaliknya. b. Return On Equity (ROE) Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Rasio ini penting bagi pemegang saham untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi pengelolaan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efisien penggunaan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. c. Profit Margin Ratio Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan atau laba dengan menggunakan penjualan yang dicapai perusahaan. Semakin tinggi rasio menunjukkan bahwa perusahaan semakin efisien dalam menjalankan operasinya. Rasio ini dibedakan menjadi tiga antara lain, net profit margin, operating profit margin, gross profit margin. Rasio yang digunakan sebagai variabel dependen (Y) adalah return on assets (ROA). Formula untuk menghitungnya sebagai berikut: ROA = 3 5. Pengaruh Current Ratio Terhadap Return On Assets (ROA) Menurut Munawir (2004:72), current ratio menunjukkan tingkat keamanan (margin of safety) kreditor jangka pendek, ataupun kemampuan perusahaan untuk membayar hutanghutang tersebut. Rasio ini menekankan pada peran penting pendanaan utang bagi perusahaan dengan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh pendanaan utang (Horne dan John, 2009:210). Menurut Horne dan John (2009:323), likuiditas perusahaan berbanding terbalik dengan profitabilitas. Maksudnya, semakin tinggi likuiditas perusahaan maka kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba semakin rendah. C. PEMBAHASAN 1. Analisis a. Gambaran Likuiditas pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Gambaran likuiditas yang dalam hal ini diwakili oleh current ratio akan dibahas berdasarkan hasil uji statistik deskriptif yang akan disajikan dalam tabel berikut ini. Adapun yang akan digambarkan terkait nilai maksimum, minimum, dan rata-rata variabel current ratio. Tabel 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean CR 105 .069 4.018 1.631 ROA 105 .001 .325 .070 Valid N (listwise) 105 Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 1, nilai maksimum likuiditas dalam hal ini menggunakan current ratio pada Perusahaan Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009– 2013 mencapai angka 4,018 atau 401,8% yang dimiliki oleh Perusahaan Indo Kordsa pada tahun 2010. Hal ini berarti perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya sebesar 401%. Perusahaan mampu mengurangi ketidakpastian bagi investor karena memiliki aset lancar yang baik. Nilai minimum current ratio pada perusahaan Sektor Aneka Industri sebesar 0,069 dimiliki oleh Perusahaan Nusantara Inti Corpora pada tahun 2012. Hal ini berarti perusahaan tersebut mengalami risiko terhadap pengembalian hutang jangka pendek yang akan segera jatuh tempo. Rata-rata nilai current ratio pada Perusahaan Sektor Aneka Industri sebesar 1,631. Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan sebesar 163%. b. Gambaran Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Gambaran profitabilitas disajikan berdasarkan uji statistik deskriptif yang disajikan dalam Tabel 1. Gambaran yang diberikan seputar nilai maksimum, minimum dan rata-ratanya variabel tersebut. Nilai maksimum profitabilitas dalam hal ini menggunakan Return On Assets (ROA) pada perusahaan Sektor Aneka Industri mencapai angka 0,325 dimiliki oleh perusahaan Indospring pada tahun 2012, berarti dengan jumlah aset yang sama bisa dihasilkan laba yang lebih besar. Perusahaan yang memiliki ROA yang tinggi lebih disukai investor karena atas laba tersebut perusahaan akan menggunakan sumber dana internal untuk membiayai perusahaan. Nilai minimum ROA dimiliki oleh perusahaan Multistrada Arah Sarana dengan nilai 0,001 pada tahun 2012 yang berarti penggunaan aset kurang efisien sehingga mendapatkan laba yang relatif kecil. Rata-rata nilai ROA sebesar 0,07 dan mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan hanya mampu memperoleh laba bersih sebesar 7% dibandingkan dengan total asetnya. c. Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Pengaruh likuiditas dalam hal ini diwakili oleh current ratio terhadap profitabilitas yang diwakili oleh return on assets dapat dilihat dari hasil analisis dengan menggunakan regresi linier sederhana, koefisien korelasi dan determinasi, dan uji hipotesis. Hasil analisis regresi sederhana disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Sederhana Coef f icients a Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model 1 (Constant) B Std. Error .028 .013 t Sig. 1.912 .058 3.217 .002 Beta CR .023 .007 a. Dependent Variable: ROA .302 Berdasarkan Tabel 2 di atas persamaan regresi sederhana antara variabel independen (CR) terhadap variabel dependen (ROA) dapat diformulasikan sebagai berikut: ROA = 0,028 + 0,023 CR + Ɛ Persamaan tersebut berarti terdapat pengaruh positif likuiditas yaitu current ratio terhadap profitabilitas yaitu return on assets pada perusahaan Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tabel 3. Koefisien Korelasi dan Determinasi Model R Model Summaryb Adjusted R R Square Square 1 .302 a .091 a. P redictors: (Constant), CR b. Dependent Variable: ROA .082 Std. Error of the Estimate .054 4 Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linear antara satu variabel dengan variabel lainnya. Adapun hasil pengolahan data yang menunjukkan koefisien korelasi dan determinasi dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 3. Berdasarkan Tabel 3 diperoleh nilai r sebesar 0,302 yang berarti hubungan antara current ratio dan return on assets pada perusahaan Sektor Aneka Industri periode tahun 2009-2013 lemah karena hanya sebesar 30,2%. Selanjutnya untuk nilai R2 sebesar 0,091 yang berarti return on assets dapat dijelaskan oleh current ratio sebesar 9,1%. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini addalah uji t. Adapun hipotesis yang diuji sebagai berikut: 1) H0 diterima jika t hitung < ttabel artinya likuiditas tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas pada Perusahaan Sektor Aneka Industri di Bursa Efek Indonesia 2) H0 ditolak jika t hitung > ttabel maka H0 artinya likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas pada Perusahaan Sektor Aneka Industri di Bursa Efek Indonesia Hasil pengujian pada Tabel 2 untuk uji t dengan tingkat kepercayaan 95% maka diperoleh nilai t hitung sebesar 3,217 dan nilai t tabel sebesar 1,983 untuk df = 103 dan α = 0,025. Berdasarkan pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa t hitung > ttabel yaitu 3,217 > 1,983 sehingga H0 ditolak artinya likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas pada Perusahaan Sektor Aneka Industri di Bursa Efek Indonesia. 2. Evaluasi a. Likuiditas pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Berdasarkan hasil penelitian, terdapat Perusahaan Sektor Aneka Industri yang memiliki likuiditas kecil dalam hal ini diproksikan oleh current ratio yaitu sebesar 0,069 berarti perusahaan hanya mampu mencapai nilai current ratio 6,9% yaitu Perusahaan Nusantara Inti Corpora pada tahun 2012. Pada sisi lain, terdapat juga perusahaan yang memiliki current ratio yang tinggi yaitu Indo Kordsa. Perusahaan tersebut mampu mencapai nilai current ratio sebesar 401,8%. Adapun rata-rata current ratio sebesar 163%. Berarti rata-rata current ratio pada Perusahaan Sektor Aneka Industri sudah lebih dari 100%, hal ini menunjukkan current ratio yang cukup baik. b. Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Return On Assets (ROA) adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menggunakan seluruh aset yang dimiliki untuk menghasilkan laba setelah pajak. Adapun ROA merupakan proksi yang digunakan untuk profitabilitas. Rasio ini penting bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi manajemen perusahaan dalam mengelola seluruh aset perusahaan (Atmaja, 2003). Berdasarkan hasil penelitian, nilai ROA terendah dimiliki oleh Perusahaan Multistrada Arah Sarana yaitu sebesar 0,001 pada tahun 2012. Hal ini berarti perusahaan tersebut hanya mampu mencapai tingkat ROA 0,1%. Sebaliknya nilai maksimum ROA sebesar 32,5% yang dimiliki oleh Perusahaan Indospring pada tahun 2012. Tentu saja nilai ROA yang tinggi mampu menarik minat investor terhadap Perusahaan Indospring. Adapun rata-rata ROA pada Perusahaan Sektor Aneka Industri sebesar 7%. Melihat pencapaian ROA yang dicapai Indospring sebesar 32,45% pada tahun 2012, tentu saja angka 7% merupakan angka yang sangat kecil. c. Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Berdasarkan hasil analisis atas pengujian regresi linear sederhana, diketahui bahwa likuiditas yang diproksikan dengan current ratio memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas yang diproksi dengan return on assets. Hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi yaitu ROA = 0,028 + 0,023 CR + Ɛ. Besar pengaruh yang dimaksud adalah 0,023 yang memiliki arti bahwa setiap kenaikan current ratio sebesar 1 akan diikuti dengan kenaikan ROA sebesar 0,023 dan sebaliknya setiap penurunan current ratio sebesar 1 akan diikuti dengan penurunan ROA sebesar 0,023. Selain itu angka 0,023 juga menunjukkan pengaruh positif likuiditas terhadap profitabilitas. Berdasarkan analisis terhadap uji korelasi diperoleh 30,2% yang menunjukkan korelasi yang lemah antara current ratio dan ROA. Koefisien determinasi menunjukkan bahwa ROA hanya mampu dijelaskan oleh current ratio sebesar 9,1% dan sisanya sebesar 90,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini seperti rasio solvabilitas, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, dan variabel lainnya. Analisis terhadap uji t menunjukkan t hitung > t tabel yaitu 3,217 > 1,983 yang menunjukkan bahwa pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas positif dan signifikan pada Perusahaan Sektor Aneka Industri di Bursa Efek Indonesia. D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan terdahulu maka dapat diambil beberapa kesimpulan, sebagai berikut: a. Rata-rata likuiditas yang diproksikan dengan current ratio yang dihasilkan oleh Perusahaan Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa 5 b. c. d. e. f. Efek Indonesia periode tahun 2009 – 2013 cukup baik karena lebih besar dari 100% yaitu sebesar 163%. Rata-rata profitabilitas yang diproksikan dengan return on assets pada Perusahaan Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009 – 2013 kurang baik yaitu hanya sebesar 7%. Hasil persamaan regresi linear sederhana yaitu: ROA = 0,028 + 0,023 CR + Ɛ. Hal ini menunjukkan terdapatnya pengaruh positif likuiditas terhadap profitabilitas pada Perusahaan Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009 – 2013. Berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t diperoleh t hitung > t tabel yaitu 3,217 > 1,983 yang menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas pada Perusahaan Sektor Aneka Industri di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 – 2013. Terdapat hubungan yang lemah antara likuiditas dan profitabilitas pada Perusahaan Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Perusahaan Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009 – 2013. Hal ini dapat dilihat dari koefisien korelasi sebesar 30,2%. Hasil koefisien determinasi sebesar 9,1% menjelaskan bahwa hanya 9,1% variabel likuiditas mempengaruhi profitabilitas sisanya sebesar 90,9% dipengaruhi oleh faktor lain misalnya rasio likuiditas lainnya seperti rasio cepat dan rasio kas, rasio solvabilitas, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan. Horne, James C. Van dan John M. Wachowicz Jr., 2012, Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, Jakarta : Salemba Empat. ----------, 2009, Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, Jakarta : Salemba Empat. Ikatan Akuntan Indonesia, 2008, Standar Akuntansi Keuangan Per 1 September 2007, Jakarta : Salemba Empat. Jati, 2008, Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada PT Mustika Ratu, Tbk, Semarang : Universitas Diponegoro. Skripsi. Kasmir, 2010, Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan pertama, Jakarta : Kencana Prenada Media Grup. Martani, Dwi, dkk, 2012, Akuntansi Keuangan Berbasis PSAK, Jakarta : Salemba Empat. Munawir, 2004, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Cetakan Ketiga Belas, Yogyakarta : Liberty. Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Rudianto, 2012, Pengantar Akuntansi, Jakarta : Erlangga. Sudana, I Made, 2011, Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik, Jakarta : Erlangga. Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta. 2. Saran Adapun saran yang dapat diberikan melalui penelitian ini adalah: a. Sebaiknya periode pengamatan diperpanjang untuk memperoleh jumlah sampel yang lebih banyak dan melibatkan juga sektor lainnya sehingga memungkinkan diambilnya kesimpulan yang lebih baik dan akurat serta mencerminkan kondisi yang sebenarnya. b. Mempertimbangkan informasi atau faktor alternatif lain untuk menguji pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas . E. DAFTAR PUSTAKA Ardiyos, 2010, Kamus Besar Akuntansi, Jakarta : Penerbit Citra Harta Prima. Atmaja, Lukas Setia, 2003, Manajemen Keuangan, Edisi Revisi, Yogyakarta : Andi Offset. Astuti, Dewi, 2004, Manajemen Keuangan, Cetakan Pertama, Jakarta : Ghalia Indonesia. 6