Adhitya PutrantoArdhani, Pengaruh Switching Cosf sebagai Pemoderasi Hubungan... Pengaruh Switching Cost sebagai Pemoderasi Hubungan antara Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Adhitya Putranto Ardhani Universitas Kristen Duta Wacana ABSTRACT The aim of this research is to exornine the moderating effect of switching cost on the relationship between customer satisfaction The reiearch object is 150 customers who use mobile phone Sim"ia-ioyaiy. Card in Yogtakarta. The result shows that the moderating effect of switching cost on the relationship between satisfaction and loyatty is not supported. However the ffict ;f customer satisfaction on loyalty persists with or without the switching cost. Keywords: Switching Cost, Customer Satisfaction, Customer Loyalty PENDAIIT]LUAN Dalam perkembangan dunia yang semakin maju dan cepat seperti sekarang ini, kebutuhan manusia akan telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat yang semakin tingg juga menyebabkan kebututran akan alat komunikasi yang fleksibel semakin meningkat, berdaya jangkau luas. Saat ini alat komunikasi yang mudatr dibawa mcnjadi sangat penting. Mobite phone kemudian menjadi kebutuhan dan bukan lagi menjadi barang mewah. Sistem kerja mobile phone tidak dapat dipisatrkan dengan sebuatr alat yang menjadi kunci pengaktif mobile phone yaitu kartu seluler ataa sim card. Terdapat banyak pilihan kartu seluler yang dapat digunakan oleh pengguna mobile phone dan hal ini menjadi suatu persaingan yang menarik antar operator kartu seluler. Saat ini bermacam-macam kartu seluler beredar di pasar antara lain, Telkomsel dengan Simpati dan Kartu As, Indosat dengan Mentari dan IM3 serta Exelcomindo dengan ProXl-nya (Kartu Bebas dan Jempol). Kondisi ini mengakibatkan ketatnya persaingan antar operator kartu seluler dalam menarik perhatian para pengguna mobile phone. Persaingan tersebut cenderung menitik beratkan pada ?isilitas yang ditawarkan. SeIap kartu seluler memberikan fasilitas yang berbeda meskipun dari operator yang sulma. Fasilitas-fasilitas yang ditawarkan antara lain berupa bonus pulsa, bebas 155 Jurnal Riset Manajemen & Bisnis. Volume: 2, No 2, Desember 2007 roaming, harga rendah untuk setiap call unit dan sms, kelancaran jaringan, pilihan harga voucher yang bervariasi mulai dari yang berharga hanya lima ribuan sampai dengan yang berharga ratusan ribu dan masih banyak lagi fasilitas lain yang ditawarkan. Fasilitas yang didapatkan oleh para pengguna mobile phone dari setiap kartu seluler sangat mempengaruhi kepuasan konsumen, yang selanjutnya akan berdampak pada tinggi rendatrnya loyalitas konsumen atas kartu yang digunakan. Loyalitas ini dapat dilihat dari sikap konsumen, yaitu keengganan pengguna mobile phone untuk berganti kartu selulernya. Loyalitas setiap pengguna kartu seluler dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat relatif, seperti hatnya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna kartu seluler, jenis pekerjaan, jumlah penghasilan serta bisa juga dipengaruhi oleh ,Sradtching Cost atau biaya peralihan (biaya yang harus dikeluarkan bila ingin beralih atau berganti produk). Menurut Porter (1998) switching cost drdefinisikan sebagai biaya yang dilibatkan dalam mengubah satu penyedia (asa) ke penyedia yang lain. Sedangkan menurut Jackson (1985) switching cost merupakan penjumlatran dari faktor ekonomi psikologis dan biaya-biaya fisik (biaya ini meliputi biaya transaksi, biaya pencarian, biaya belajar dan bisa juga waktu dan tenaga). Faktor ini menjadi penting artinya karena memaksa konsumen menjadi loyal. Konsekuensinya adalatr perusahaan dapat mempertahankan konsumennya dalam jangka pendek (Aydin et.al, 2005). Secara teoritis dan empiris telatr dibuktikan batrwa switching cosl memegang peranan penting terutama bagr perusalraan dalam memperoleh keunggulan bersaing (competitive advantage). Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh switching cost dalam memoderasi hubungan antara kepuasan konsumen dengan loyalitas konsumen GSM pra bayar di Yogyakarta. Sedangkan kartu seluler GSM pra bayar yang akan diteliti meliputi: Simpati, As, ProXL (Bebas), ProXL (Jempol), IM3, dan Mentari. TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Kepuasan Konsunen Persaingan bisnis yang semakin ketat, dimana banyak produk dan jasa yang terlibat dalam pemenuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Kunci utama memenangkan persaingan adalatr memberikan nilai dan kepuasan pelanggan, melalui produk dan jasa berkualitas dengan harga yang bersaing. 156 Adhitya Putranto Ardhani, Pengaruh Switching Cosf sebagai Pemoderasi Hubungan... Kepuasan pelanggan adalah suatu output yang dihasilkan dari proses perbandingan pasca beli antara kinerja (actual performance) dengan biaya yang tdadi (Churchill dan Suprenant, L982 dalam Aydin et.a\,2005). Engel (1990) juga menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau pslampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil (outcome) tidak memenuhi harapan. Selain itu masih terdapat 2 konsep tentang kepuasan pelanggan, yaitu: transaction-specific dan general overall (Yi, L99l dalam Aydin et.a|,2005). Transaction-specific adalah konsep kepuasan yang dihasilkan dari proses penilaian setelah konsumen membeli produk tersebut sedangkan general-overall adalatr konsep kepuasan yang dihasilkan dengan cara meranking berbagai macam produk, berdasarkan pengalaman konsumen (Johnson & Fornell, L99L dalam Aydin et.a1,2005). Dalam hal ini konsep general-overall atau overall satisfaction menjadi lebih penting nilainya atau artinya karena mampu mencerminkan kinerja perusahaan pada rmsa lalu, saat ini dan yang akan datang (Anderson et.al, tggi aa/ramAyd'* et.a1,2005). Loyalitas Dampak kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan dan pembelian ulang berbeda-beda untuk setiap penrsatraan. Pelanggan yang loyal belum tentu mereka puas, sebaliknya pelanggan yang puas cenderung untuk menjadi pelanggan yang loyal. Saat ini yang dibutuhkan oleh pelanggan adalatr pelayanan serta manfaat dad produk tersebut. Selain uffig, pelanggan mengeluarkan waktu dan tenaga untuk mendapatkan suatu produk. Loyalitas merupakan gabungan antara proses intelektual dan emosional, antara pelanggan dan penrsahaan. Akibaorya loyalitas tidak dapat dipaksakan, meskipun loyalitas dapat diukur dan dikelola (Rangkutt,2002). Gross dalam Rangkuti (2002) mengembangkan suatu model yang menunjukkan batrwa konsumen memilih membeli atau tidak suatu produk berdasarkan lima komponen nilai, yaitu : 1. Nilai Fungsi Manfaat suatu produk dikaitkan dengan kemampuan produk tersebut untuk memenuhi fungsinya dari sudut pandang- pertimbangan ekonomi. 2. Nilai Sosial Manfaat suatu produk dikaitkan dengan kemampuan produk tersebut 3. Nilai Emosi Manfhat suatu produk dikaitkan dengan kemampuan produk tersebut untuk mengidentilkan penggunanya dengan suatu kelompok sosial. untuk membangkitkan perasaan atau emosi penggunanya. 157 Jumal Riset Manajemen & Bisnis. Volume: 2, No 2, Desember 2007 4. 5. Nilai Epistem Manfaat suatu produk dikaitkan dengan kemampuan produk tersebut untuk memenuhi keingintahuan pemakainya. Nilai Kondisi Manfaat suatu produk dikaitkan dengan kemampuan produk tersebut untuk memenuhi keperluan penggunanya pada saat dan kondisi tertentu. Hal inilah yang mendukung munculnya loyalitas pengguna prodtrk tersebut. Walaupun suatu produk atau jasa berkualitas serta memuaskan pelanggan, namun belum tentu produk atau jasa tersebut bernilai bagi pelanggan. Semakin bernilai suatu produk, semakin bertambatr kebutuhan pelanggan yang dapat dipenuhi oleh produk atau jasa tersebut. Pelanggan semakin loyal jika produk tersebut semakin berguna baginya (hal ini bersifat relatif dengan yang diperkirakan akan diterima dari pesaing). Switching Cost Perusatraan pada umrmmya berupaya untuk membentuk suatu rintangan peralihan atau biasa disebut biaya peralihan (switching cost), sehingga pelanggan merasa enggan atau rugi bila berganti produk lain. Secara umum dapat dijelaskan batrwa switching cost adalatr biaya yang dilibatkan dalam mengubah satu produk ke produk yang lain. ,Switching cost atau rintangan pengalihan ini dapat berupa biaya pencarian, biaya transaksi, biaya belajar atau pematrarnan, potongan harga k*rusus bagi pelanggan yang loyal, kebiasaan pelanggan, biaya emosional, resiko finansial, sosial dan psikologi (Fandy, 1998). Menurut Klemperer (1995) dan Kim et.al (2003) dalam Aydin et.al (2005) switching cost ttdak hanya meliputi biaya (uang) yang dikeluarkan, tetapi juga efek psikologis dalam menjadi pelanggan baru suatu perusahaan dan usaha-usaha yang dilakukan dalam membeli produk (merek) baru. Dalam proses switching terdapat urutan atau prosedur tertentu yang harus dilakukan. Yaitu berawal dari proses pengarnbilan keputusan pembelian sampai dengan implementasi pelanggan dari keputusan itu. Secara terperinci ada lima talrapan dalam prosedur switching, yaitu pengenalan, pencarian informasi, evaluasi, pembelian dan perilaku setelah pembelian. Sebagai contoh bila seorang konsumen ingin beralih kartu seluler maka ia perlu mengevaluasi operator yang akan dipakainya seperti jangkauan area, harga, layanan peJanggan dan nantinya ia juga harus memberitatru nomer baru tersebut kepada keluarga dan juga teman-temannya. 158 Adhitya Putranto Ardhani, Pengaruh Switching Cosf sebagai Pemoderasi Hubungan... Penelitian Terdahulu Teknologi GSM merupakan sistem yang global untuk komunikasi serba cepat. Teknologi ini telah dipakai di hampir seluruh negara di dunia, mulai dari Eropa, Amerika, Asia hingga Afrika. Di Perancis penelitian mengenai switching cosl dilakukan oleh Lee et.al (2001). Penelitian tersebut menguji pengaruh switching cost terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen terhadap jasa layanan telepon seluler. Penelitian ini melibatkan256 pengguna telepon seluler. Dari penelitian ini diperoleh hasil batrwa switching cost secara tidak langsung (sebagai moderator) berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, sebab kepuasan dan kesetiaan tetap menjadi faktor utama dalam loyalitas. Penelitian ini menyimpulkan, kepuasan dan kesetiaan konsumen bila ditambatr dengan switching cost akan membangun loyalitas konsumen. Penelitian lain dilakukan oleh Aydin et.al (2004). Tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan di Prancis, yaitu penelitian tentang switching yang dihubungkan dengan pemakaian jasa layanan telepon seluler. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh switching cost terhadap loyalitas pengguna kartu seluler yang menggunakan teknologi GSM. Penelitian yang dilakukan di Turki ini mengambil sampel sebanyak 1662 orang pemakai telepon seluler. Dari hasil penelitian tersebut juga diperoleh hasil bahwa switching co.s, secara tidak langsung (sebagai moderator) mempunyai pengaruh terhadap kepuasan konsumen, karena kepuasan dan kepercayuran tetap menjadi yang utama dalam mempengaruhi loyalitas. Atau dengan kata lain kepuasan dan kepercayaan bila ditambatr dengan faktor switching cost akan membangun loyalitas konsumen yang kuat. Hipotesis Palmer (1998) dalam Aydin et.al (2005) menyatakan bahwa pelanggan tidak akan menjaga sikap baik pada operator (penyedia jasa layanan) bila ada alternatif lain yang bisa memberikan kepuasan. Banyak studi lain yang menunjulJ<an batrwa kepuasan pelanggan secara positif mempengaruhi loyalitas (Gronholdt et.al, 2000; Kristensen et.al, 2000 Gerpott et.al, 200L; Sharma, 200L; Bruhn & Grund, 2000 dalam Aydin et.al, 2005). Maka hipotesis yang pertama adalah: H; Kepttasan pelanggan memberikan penganth yang positif pada loyalitas pelanggan. ying Switching cosl memberikan beberapa keuntungan pada perusahaan berpenganrh langsung pada loyalitas konro*"r, hal itu mengurangi kepekaan harga dan kepuasan konsumen, dan secara fungsional para 159 Jumal Riset Manajemen & Bisnis. Volume: 2, No 2, Desember 2007 pelanggan merasakan merek yang sama sebagai merek yang berbeda. Dengan kata lain dengan adanya switching cost, para pelanggan diharapkan untuk memilih sebuah produk secara fungsional, kesaman merek menunjukkan kesetiaan pada merek. Jika para pelanggan peka terhadap atribut produk seperti lanalitas, ketidakpastian akan mengurangi kepekaan harga, dan para pelanggan akan bersikap setia pada merek. Dad alasan-alasan tersebut, switching cost merupakan faktor yang secara langsung mempengaruhi kepekaan pelanggan terhadap tingkat harga dan kesetiaan pelanggan. Oleh karena itu maka hipotesis yang kedua adalah H2: : Loyalitas pelanggan akan tebih htat pada pelanggan yang mempertimbangkan switcing cost daripada mereka yafig tidak. Pada studi empiris yang lain (Jone s et.al, 2000 ; Feick et.al, }OOL Aydin et.a|,2005) menunjul*an bahwa ada suahr hubungan yang lebih dalam lematr antara kepuasan dengan loyalitas pelanggan pada pelanggan yang merasakan tingginya switching cost drbarrding dengan pelanggan yang kurang merasakan switching cost. Singkatnya switching cost merupakan suatu moderator yang mempengaruhi loyalitas pelanggan. Maka hipotesis yang ketiga adalah : H3: Pengaruh antara kepuasan dengan loyalitas pelanggan akan semakin lemah pada pelanggan dengan tingkat pengalann yang tinggi (highperceived) terhadap switching cost dibanding pada pelanggan dengan low-p erceived switching cost. METODA PEI{ELITIAN Jenis dan Metoda Pengumpulan Data N. Data Primer Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber data atau obyek penelitian. Data tersebut antara lain seberapa besar kepuasan konsumen dan switching cost yang dirasakan dalam mempenganrhi loyalitas pelanggan terhadap kartu seluler GSM pra bayar yang dipakainya. Selain itu juga data mengenai profil konsumen seperti jenis kelarrin, pekerjaan, pendapatan, pengeluaran dan karm seluler GSM pra bayar yang digunakan. Metoda pengumpulan data primer yang dilalrukan dalam penelitian ini adalah dengan metode pertanyaan karena metode ini sangat efektif dan lebih reliabel. Metode ini berbentuk pengisian kuesioner. 160 Adhitya PutrantoArdhani, Pengaruh Switching Costsebagai Pemoderasi Hubungan... b. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh bukan dari obyek penelitian secara langsung. Data sekunder bisa diperoleh dari jurnal, buku acuan, majalatr dan berbagai media lainnya yang didalamnya terdapat batran dan berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Metoda Pengambllxa gampel Dalam penelitian ini s penelitian adalatr masyarakat Daerah lstimewa Yogyakama yang menggunakan kartu seluler GsM pra bayar (Simpati, As, ProXL Bebas, ProXL Jempol, IM3 dan Mentari) dan sampel yang diambil untuk diteliti adalah masyarakat Kotamadya DIY yang menggunakan kartu seluler GsM pra bayar (Simpati, As, PorXL Bebas, porXl Jempol, IM3 dan Mentari). Metoda yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive random sampling, dimana tiap individu yang telah ditetapkan dalarn sampel mempunyai peluang dan kesempatan yang sama besar untut dipilih. Defrnisi Variabel Dan Pengukuran Variabel yang menjadi perhatian utama dalam penelitian ini adalatr satu variabel dependen yaitu loyalitas konsumen, satu variabel independen yaitu kepuasan konsumen dan switching cost sebagai variabel moderasi. Untuk mengukur loyalitas pelanggan digunakan skala loyalitas pelanggan yang dikembangkan oleh Narayandas (1996) dalam Aydin et.al (2005). Ukuran operasional tentang kesetiaan (loyalitas) pelanggan yaitu hak membeli kembali, balasan bagi yang beralih ke produk pesaing, kesediaaan untuk merekomendasikan produk yang dipakai kepada keluarga, teman dan orang lain. Untuk mengukur kepuasan pelanggan digunakan indek kepuasan pelanggan Amerika (NQRC, 1995) dan Feick et.al (2001) dalam Aydin et.al (2005). Uluran operasional kepuasan pelanggan yaitu keselunrhan kepuasan dan penyesuaian dengan harapan. Keseluruhan kepuasan antara lain harga dan area jangkauan. Untuk mengukur switching cost menggunakan skala yang diadaptasi dari Burnham et.al (2003), Guiltinan (1989) dan Jones et.al (2003) dalam Aydin et.al (2005). Ukuran operasional tentang switching cost ynfi meliputi biaya pembelian, biaya ketidakpastian, biaya evaluasi dan biaya belajar. Desain Penelitian Berdasarkan telaatr literatur dan pengembangan hipotesis yang telah dibatras sebelumnya, maka desain penelitian ini adalatr sebagai berikut: 161 Jumal Riset Manajemen & Bisnis. Volume:2, No 2, Desember2007 Gambar I Model Penelitian Dalam Fandy (1998), loyalitas dipengaruhi oleh tiga variabel, yaitu kepuasan konsumen ditambah dengan rintangan peralihan dikruangi dengan keluhan akan membangun loyalitas. Namun dalam penelitian ini hanya ada dua variabel yang mempengaruhi loyalitas yaitu customer satisfaction dan switching cost. Dari garnbar diatas dapat dilihat batrwa customer satisfaction merupakan variabel utama dan switching cosl sebagai variabel moderasi dalam membangun loyalitas. Modet Statistis Analisis regresi adalatr suatu teknik statistik yang berguna untuk memeriksa dan memodelkan hubungan berbagai variabel. Dalam penelitian ini pengaruh switching cost sebagai variabel moderator terhadap hubungan antara kepuasan dengan loyalitas konsumen diuji dengan Moderated Regression Analysis (IIRA). MM adalah bentuk regresi yang dirancang secara hierarki untuk menentukan antara dua variabel yang dipengaruhi oleh variabel ketiga atau moderating. Model persamaan statistiknya adalatr sebagai berikut : Y =o + FrX, + qrXr+ p3XrX2 Keterangan: = Loyalitas Konsumen = Kepuasan Konsumen = Swltching Cost XL.X2 = Interalsi antara Kepuasan Konsumen dengan Switching Cost Y X1 X2 Pengujian Vatiditas Kuesioner Uji validitas dilakukan untuk mengetatrui seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas dilakukan dengan korelasi antar skor yang 162 Adhitya Putranto Ardhani, Pengaruh Switching Cosf sebagai Pemoderasi Hubungan... diperlukan pada masing-masing pertanyaan dengan skor total adalatr skor yang diperoleh dari hasil penjumlatran semua skor pertanyaan. Jika r hitung > r tabel maka pengukuran dengan d=S%o adalatr valid. Dalam pengukuran validitas ini penulis menggunakan rumus product moment. Rumus yang digunakan adalatr sebagai berikut: Rry= Keterangan: Rxy x y N = koefisien korelasi setiap pertanyaan = skor dari setiap pertanyaan = skor total dari setiap pertanyaan. =jnmlnfo sampel Pengujian Retiabilitas Kuesioner ini digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil penguhran relatif konsisten apabila pengukuran ini diulangr dua kali atau lebih. Dalam pengukuran reliabittas ini peneliti menggunakan nrmus koefisien cronbach alpha. Rumus koefisien cronbach alpha adalah sebagai berikut: Analisis ,=k k lr-2*'l -lL' o' J Keterangan: r k oi & = koefisien reliabilitas yang dicari. = jumlah butir pertanyaan. = varian butir-butir pertanyaan. =varian skor tes. Dimana, F-z- E+)' oi2 N =/t4 N Keterangan: = varian butir pertanyaan ke-n (misalnya ke-l, ke-2dan seterusnya). = jumlah skor jawaban subyek untuk butir pertanyaan ke-n. otz Xxi 163 Jumal Riset Manajemen & Bisnis. Volume: 2, No 2, Desember 2007 Pengujian Hipotesis B. Uii , Uji t digunakan untuk melihat signifikansi pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian adalatr dengan membandingkan nilai t-statistik dengan t-tabel berdasarkan besarnya o yang bersedia kita tanggung. Atau dengan membandingkan antara probabilitas dengan besarnya o yang bersedia kita tanggung. o menunjutkan besarnya level resiko yang bersedia ditanggung oleh peneliti jika kesimpulan yang diambil salatr. Rumus uji t adalatr sebagai berikut: 1_ f, ,-@ Keterangan: pi = koefisien regrcsi variabel independen. Sepi = error standard variabel independen. Kriteria pengujian yang digunakan adalah, Ho diterima apabila nilai probabilitas > 0,05, sebaliknya Ho ditolak apabila nilai probabilitas < 0,05 b. Uji r2 Uji ini dilakukan dengan menentukan koefisien determinan (r2) yang berguna untuk mengukur seberapa besar variasi dapat diterangkan oleh variabel-variabel bebas secara bersamaan. Nilai 12 diperoleh dari : !e'i ^ u -z_7 r-L-w Keterangan: Zr't Zy'i = jumlah kuadrat residual. = jumlatr kuadrat total. r2 menyatakan berapa besar an variabel-variabel independen menerangkan variabel dependen . P terletak antara 0 sampai dengan 1. k0 berarti tidak ada hubungan antara variabel x dengan y. kL menunjukkan hubungan yang sempurna antara x dan y, ymg artinya perubahan x mampu menjelaskan l00%o perubahan y. 12 semakin mendekati 0 berarti model yang digunakan kurang baik. 164 Adhitya Putranto Ardhani, Pengaruh Switching Cosf sebagai Pemoderasi Hubungan... c. Uji F Pengujian dengan menggunakan uji F untuk menguji keberartian variabel-variabel bebas secara bersamaan terhadap variabel terikat. Nilai F hitung diperoleh dari: r' (t 'o= -t) l-r2 (n-r) Keterangan: 12 = koefisien determinasi. N - jumlah data. K = jumlatr parameter yang dies"masi. Kriteria pengujian yang digunakan adalatr, Ho diterima apabila probabilitas nilai F > 0,05, sebaliknya Ho ditolak apabila probabilitas nilai F< 0,05 HASIL DAN PEMBAIIASAN Total responden yang diambil sebagai sampel adalatr 150 pengguna karhr seluler GSM pra bayar, lima puluh responden digunakan sebagai uji validitas dan reliabilitas, sedangkan jawaban dari 100 responden digunakan untuk dianalisis. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas bertujuan untuk mengetahui seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya atau untuk mengetahui sah tidaknya suatu kuesioner. Setiap item pertanyaan pada kuesioner dinyatakan valid jika pearson product moment correlation cofficient lebrh besar dari 0.187 dan signifikan pada level 0.05 (p<0.05) dengan jumlah kasus lima puluh responden. Dan hasil yang didapat dari tiap item pertanyaan melebihi 0.187, yang artinya batrwa tiap item pertanyaan dalam kuesioner adalatr signifikan. 165 Jumal Riset Manajemen & Bisnis. Volume: 2, No 2, Desember 2007 Tabel 1 Hasil Uji Validitas 7 Nama Item Switch 1 Switch 2 Switch 3 Switch 4 Switch 5 Switch 6 Switch 7 8 Loval 9 Loval2 10 Loval 3 11 L2 Loval4 Loval5 L3 hras L4 Puas 2 Puas 3 No 1 2 3 4 5 6 15 1 L r-hitung r-tabel Status Valid 0.1 87 0,3236 Valid 0,187 0,4313 Valid 0.6939 0.187 Valid 0,4223 0,187 Valid 0,3437 0,187 Valid 0.4632 0.187 Valid 0.2030 0.187 Valid 0,3845 0,187 Valid 0,187 0,6918 Valid 0.5590 0.1.87 0.187 Valid 0,5462 Valid 0,4794 0,187 Valid 0,466L 0,187 0,187 Valid 0,4ggg Valid 0,5425 0,187 Sumber: Data diolah. Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran ini diulangi dua khli atau lebih. Dalam pengukuran reliabilitas ini penulis menggunakan rumus koefisien cronbach alpha. Menurut Nurgiyantoro (2000), untuk instrumen berupa angket, indeks reliabilitas untuk jenis-jenis reliabilitas tersebut dinyatakan reliabel jika r yang diperoleh paling tidak mencapai 0.6. Dari hasil perhitungan menunjult<an batrwa nilai cronbach alpha untuk semua variabel melebihi 0.6 yaitu 0.8430, yang artinya batrwa pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel memiliki konsistensi lebih dari 0.6. 166 Adhitya Putranto Mhani, Pengaruh &dching 6bsf sebagai Pemoderasi Hubungan. .. Tabel2 Ilasil Uji Reliabilitas . Keteranqan r-hihrnq Koefisien Alpha 0,M30 Sumber: Data diolah. r-tabel 0,187 Status Reliabel Hasil pengujian validitas dan reliabilitas menunjuk&an bahwa data yang dipakai dalam penelitian ini adalatr valid dan reliabel. Statistik Deskriptif Dalam statistik deskriptif berisi tentang penjelasan tiap-tiap variabel dengan angka yang dihasilkan dari pengolatran data yang telatr dilakukan. Tabel3 IIasiI Statistik Deskriptif Variabel 1. Xl (satisfaction) 2. X2 (switching cost) 3. X3 (moderafng) 4. Y 0ovalw) Min Std Deviation Max Mean 15 12.77 35 525 25 30.06 385.88 7+0 3.038 69.955 21..10 L7 2.368 10 23 1.462 N 100 100 100 100 Sumber: Data diolatr. Variabel independen pertama Xl memiliki nilai rata-rata sebesar 12.77, dengan nitai minimal sebesar 10 dan nitai maksimal sebesar 15 dengan simFangan baku sebesar 1.462. Sedangkan variabel independen kedua X2 memiliki nilai rata-rata sebesar 30.06, dengan nilai minimal sebesar 23 darr nilai maksimal sebesar 35 dengan simpangan baku sebesar 3.038. Variabel x3 yang merupakan moderating effect (perkalian \ dengan Xr), memiliki nilai rata-rata sebesar 385.88, dengan nilai minimal sebesar 240 dan nilai maksimal sebesar 525 dengan simpangan baku sebesar 69.955. Adapun variabel dependen (Y), memiliki nilai rata-rata sebesar 21.L0, degan nilai minimal sebesar L7 dan nilai maksimal sebesar 25, dengan simpangan baku sebesar 2.368. 167 Jurnal Riset Manajemen.& Bisnis. Volume: 2, No 2, Desember 2007 Hasil MRA Untuk mengetatrui hubungan antara kepuasan konsumen dan switching cost terhadap loyalitas konsumen maka analisis dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik regresi berganda yang pengolatran dan perhitnngan data dilakukan dengan program SP,S,S for Windows. Penelitian dilakukan dengan melalui tiga tatrap regresi, yaitu dengan hasil seperti pada tabel berikut: Tabel4 Hasil MRA Reeression I Loyal @ependent) Satisfaction Reeression2 Loyal @ependent) Switch Regression 3 Loyal @ependent) Satisfaction Switch Moderatine Coefficient Sienificant R-Square 1,069 0,000 Coefficient Simificant 0,436 R-Souare o,ios 0,000 o.irg Coefricient Sisnificant R-Ssuare -0,405 o,ist -0,400 0,747 0,297 0,477 0,477 0.477 4,46t Sumber: Data diolatr. Hasil pengolatran data untuk regresi bagian pertama menunjukkan bahwa kepuasan konsumen (&) memiliki koefisien sebesar 1,069 dan taraf signifikan p=0.000, dengan r-square 0,436, yang artinya kepuasan pelanggan memberikan pengaruh yang positif pada loyalitas pelanggan terdukung. koefisien sebesar 0,365 dan taraf signifikan p=0.000, dengan r-square 0,219, yang artinya loyalitas pelanggan akan lebih kuat pada pelanggan yang mempertimbangkan switching cost daripada mereka yang tidak terdukung. Dan pada regresi bagran ketiga untuk moderating ( X3 ) dengan tiga variabel yaitu kepuasan konsumen, switching cost dan moderating menunjukkan masing-masing untuk kepuasan konsumen koefisien sebesar 0,400 dan taraf signifikan p=0747, untuk switching cost koefisien sebesar 0,405 dan taraf signifikan p=0.451 dan untuk moderating koefisien sebesar 4,46L dan taraf signifikan 0.287 , dengan r-square 0,47'7 , yang artinya hipotesis 168 Adhitya Putranto Ardhani, Pengaruh Switching Cosf sebagai Pemoderasi Hubungan... yang mengatakan bahwa pengaruh antara kepuasan dengan loyalitas pelanggan akan semakin lematr pada pelanggan dengan tingkat pengakuan yang tinggi (high-perceived) terhadap switching cosl dibanding pada pelanggan dengan low-p erc eiv ed sw itching co s t ttdak terdukung. Pembahasan Dari data yang telatr dijelaskan, maka analisis yang dapat dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut; pertama, H 1 terdukung yaitu bahwa kepuasan pelanggan memberikan pengaruh yang positif pada loyalitas pelanggan. Kepuasan yang dirasakan oleh konsumen ini karena dipengaruhi oleh berbagai hal, antara lain yang pertama yaitu kesesuaian antara harapan sebelum membeli dengan sesudatr menggunakan karm GSM pra bayar. Kedua, layanan (angkauan area, harga ,dll) yang memuaskan yang diberikan oleh operator karm GSM pra bayar kepada konsumen. Ketiga, berhasilnya penrsatraan yang memproduksi kartu GSM pra bayar tersebut membangun image, sehingga konsumen yang memakai produk dari penrsahaan tersebut dengan sendirinya merasa puas walaupun belum menggunakan kartu GSM pra bayar tersebut. Kedua, H, terdukung yaitu loyalitas pelanggan akan lebih kuat pada pelanggan yang mempertimbangkan switching cost daipada mereka yang tidak. Dengan adanya switching cost ini paling tidak konsumen harus mengeluarkan biaya tambatran bila harus berganti kartu GSM pra bayar. Biaya tersebut meliputi biaya membeli kartu GSM pra bayar yang baru, dan biaya pemberitatruan kepada keluarga, teman atas nomor yang baru. Disamping itu konsumen juga harus membandingkan kinerja semua operator (layanan, jangkauan area, harga, dll) sebelum beralih ke kartu lain yang tentu saja membutuhkan waktu yang lama. Hal inilah yang mendorong konsumen untuk menjadi loyal terhadap kartu GSM pra bayar yffig saat ini digunakan. Ketiga, H, tidak terdukung, yaitu batrwa pengaruh antara kepuasan dengan loyalitas pelanggan akan semakin lemah pada pelanggan dengan tingkat pengakuan yang tinggt (high-perceived) terhadap switching cost dibanding pada pelanggan dengan low-perceived switching cost. Kondisi ini menjelaskan dengan ada ataupun tidak adanya switching cost, kepuasan konsumen sudatr sangat kuat dalam mempenganrhi loyalitas. Hal ini disebabkan oleh muratrnya kartu perdana GSM pra bayar. Banyaknya jenis kartu mengakibatkan persaingan harga antar operator kartu GSM pra bayar semakin ketat dengan harga yang semakin muratr. Kondisi ini inilah yang membuat konsumen kurang begitu mempertimbangkan switching cost blla akan beralih ke kartu yang lain, sehingga dengan ada ataupun tidak adanya 169 Jumal Riset Manajemen & Bisnis. Volume: 2, No 2, Desember 2007 switching cost, kepuasan konsumen sudatr sangat kuat dalam mempengaruhi loyalitas. SIMPT]LAN DAN SARAN Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengartrh switching cost dalam memoderasi hubungan antara kepuasan konsumen dengan loyalitas konsumen GSM pra bayar. Hasil pengujian pertama menunjul&an kepuasan konsumen memberikan pengaruh yang positif pada loyalitas pelanggan. Sedangkan loyalitas pelanggan akan sedikit lebih kuat pada pelanggan yang mempenimbangkan switching cost daripada mereka yang tidak, ha1 ini membuktikan batrwa switching cost berpengarutr pada loyalitas walaupun kecil. Namun demikian hasil pengujian ketiga berbeda dengan pengujian pertama dan kedua. Pada pengujian ketiga pengaruh antara kepuasan dengan loyalitas pelanggan akan semakin lemah pada pelanggan dengan tingkat pengakuan yang tingg, (highperceived) terhadap switching cosl dibanding pada pelanggan dengan low-perceiveQ switching casl tidak terdukung. Hal ini menunjukkan bahwa ada ataupun tidak adanya switching cost sebagai variabel moderator, kepuasan konsumen sudah sangat kuat dalam mempengaruhi loyalitas. Tidak terdukungnya efek pemoderasi dapat disebabkan oleh jumlatt yang sampel belum dapat mewakili konsumen pengguna kartu pra bayar di Yogyakarta. Sampel keseluruhan yang diambil dalam penelitian ini hanya berjumtah 150 responden dan berlokasi hanya di kotamadya Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk penelitian selanjutnya diharapkari 'sampel yang diambil bisa lebih banyak dan tempat penelitian bisa merata, yaitu diambil dari tiap provinsi di Indonesia. 170 Adhitya Putranto Ardhani, Pengaruh Switching Cosf sebagai Pemoderasi Hubungan... DAFTAR PUSTAI(A Aydin, S., ozer, G., dan Arasil, o. 2005. Customer loyalty and the effect of switching cost as a moderator variable: A case in the Turkish mobile phone market, Marketing Intelligence and planning, vol 23 (1). Gujarati, D. t997. Ekonomefrika Dasar, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta. Kofler, P dan Susanto, A,B. L999. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba Empat, Jakarta. Lee, J., dan Feick, L.200L The impact of switching cost on the customer satisfaction-loyalty link mobile phone in France, The Journal of Service Marketing. Vol 15 (1). Ntrrgiyantoro, 8., Gunawan dan Marzuki. 2000. Statistik Terapan, Gadjah Mada University Pres s, Yogtakarta. Rangkuti, F. 2002. Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan dan Analisis Kasus PLN-JP, PT Gramedia Pustaka (Jtama, Jakarta. Santoso, S. 1998. Aplikasi Excel dalam Statistik Bisnis, PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Santoso, S. 2003. Statistik Deskriptif, Andi Offset, Yogtakarta. Scott, D. 2003. Customer Satisfaction, Penerbit PPM, Jakarta. Simamora, Bilson. 2004. Panduan riset Pemasaran, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sonni. L997. Problem Pemasaran & Solusinya, PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Sumodiningrat, G. 1993. Ekonometrika Pengantar, B2FE, yogtakarta. TJiptono, F. 1995. Strategi Pemasaran, Andi Offset, yogtakarta. 171