BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Qatar Airways merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa dengan business model yang melakukan penjualan tiket penerbangan dan dikategorikan sebagai perusahaan jasa pariwisata. Qatar Airways Indonesia berpusat di Jakarta dengan memiliki beberapa department yang terdiri dari Sales & Marketing, Finance dan juga Reservation & Ticketing. Qatar Airways, perusahaan penerbangan komersil yang didirikan berdasarkan dasar hukum negara Qatar melayani penerbangan dari dan ke Indonesia sejak Desember tahun 2001 dimana pelayanan penerbangan yang dilakukan merupakan penerbangan berbasis pelayanan penuh dan melayani dua kota di Indonesia yaitu Jakarta dan Bali. Qatar Airways berkantor pusat di Doha, Qatar yang juga menjadi basis pengubung penerbangan – penerbangan yang dimilikinya. Qatar Airways hingga saat ini telah melayani 144 kota tujuan yang dimana Jakarta dan Bali merupakan kota tujuan penerbangan ini. Dilihat dari geografisnya Doha, Qatar memiliki keuntungan sebagai perusahan penerbangan yang dapat menghubungkan penumpang dari Indonesia yang ingin terbang ke Amerika, Eropa, Timur Tengah dan juga Afrika. Berbagai 45 46 tujuan tersebut diterbangi melalui Doha dan dengan lanjutan penerbangan ke negara atau kota tujuan. 4.1.1. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Qatar Airways kantor cabang Jakarta. Perusahaan ini yang berdasarkan badan hukum Indonesia tercatat beralamat pada Menara BCA Grand Indonesia LT. 38 SUITE 3802 Jl. MH. Thamrin No. 1, Jakarta 10310 Fokus penelitian ini dilakukan pada departemen sales dan marketing dimana departemen ini beserta komponen staf pendukungnya merupakan pemeran utama dalam menciptakan, merencanakan, implementasi, dan menganalisa proses dari komunikasi pemasaran beserta strateginya. Ditempat terpisah dilakukan wawancara terhadap konsumen pilihan yang telah dipilih oleh peneliti sebagai salah satu komponen dalam melakukan triangulasi data sebagai bagian verifikasi atau keabsahan dari data yang diperoleh atau yang telah diterima. 4.1.2. Visi dan Misi a) Visi Visi dari perusahaan penerbangan ini menjadi sebuah merek global yang diakui dunia atau “excellence in everything we do” dimana ini dilakukan dengan menerapkan janji atau brand promise kepada para konsumennya. 47 b) Misi Qatar Airways memiliki nilai – nilai yang diangkat dalam organisasinya. Nilai – nilai ini dianggap sebagai sebuah tujuan atau misi yang diangkat yaitu Pride in Qatar, Customer First, Driving Excellence, Honest & Loyal, One Team. Nilai – nilai ini diharapkan dapat membawa perusahaan penerbangan ini menjadi sebuah perusahaan penerbangan yang diakui dunia dengan membawa nilai kultural dan juga kesatuan tim. 4.1.3. Sejarah Perusahaan Qatar Airways merupakan penerbangan nasional milik negara Qatar yang didirikan tahun 1994 dengan hanya beberapa rute penerbangan secara regional di timur tengah. Hal ini berlangsung hingga dua tahun setelah awal didirikannya perusahaan penerbangan ini hingga akhirnya di ambil alih kepemimpinannya oleh Akbar Al Baker pada tahun 1996. Pada tahun 1997 perusahaan penerbangan ini kembali memulai strategi baru dibawah pimpinan baru dan mengalami sebuah transformasi bertahap yang signifikan. Hingga saat ini perusahaan penerbangan Qatar telah melayani lebih dari 140 tujuan penerbangan ke berbagai belahan dunia dan menjadi salah satu perusahaan penerbangan yang melaju pesat mengalahkan rival dalam industri yang sama. Qatar Airways di Indonesia telah mulai beroperasi tahun 2001 dengan memulai pelayanan Denpasar, dan Jakarta sebagai tujuan penerbangan di 48 Indonesia. Jakarta merupakan kantor cabang utama untuk cabang negara Indonesia. 4.1.4. Struktur Perusahaan Qatar Airways Jakarta yang merupakan bagian dari Qatar Airways secara global memiliki komponen struktur organisasi yang menjalankan fungsinya sebagai sebuah kantor cabang secara independen. Dibawah ini adalah gambaran dari struktur perusahaan Qatar Airways Jakarta. (1) Ticketing & Reservation Departemen ini merupakan departemen yang berhubungan secara langsung dengan konsumen. Tujuan dari departemen ini adalah melayani pembelian tiket atau layanan lainnya seperti perubahan jadwal penerbangan atau melakukan pengembalian dan juga layanan lainnya. Departemen ini dalam melakukan pelayanannya dapat dituju melalui kantor pelayanan atau ticketing counter sebagai walk in customer atau melalui telepon yang juga melayani semua permintaan penumpang baik pelayanan untuk selama, sebelum atau sesudah penerbangan. Dalam melakukan pelayanannya tersebut para penumpang tidak diharuskan untuk datang langsung ke kantor pelayanan apabila memang tidak berhubungan secara langsung dengan pembayaran, selain dari pembayaran secara online, atau permintaan yang hanya bisa dilakukan secara langsung tanpa bisa dilakukan melalui telepon. 49 (2) Finance Departemen ini bertugas dalam melakukan segala macam jenis pembayaran terhadap vendor dan melakukan pembukuan secara lengkap untuk dilaporkan kembali kepada kantor pusat untuk rekonsiliasi dari pembukuan perusahaan. (3) Sales & Marketing Bagian ini terbagi menjadi dua yaitu sales dan marketing dimana tanggung jawab bagian Sales adalah untuk memastikan semua penjualan dilakukan kepada konsumen. Bagian ini berhubungan langsung dengan konsumen baik itu secara langsung atau melalui distributor. Distributor dari perusahaan ini adalah biro perjalanan wisata yang membantu penjualan dari tiket Qatar Airways itu sendiri. Bagian sales berhubungan dengan biro perjalanan wisata baik melalui telepon atau dengan melakukan kunjungan rutin sehingga dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh biro perjalanan wisata tersebut. Sedangkan departemen Marketing bertanggung jawab dalam membuat konsep pemasaran termasuk didalamnya semua kegiatan promosi dan juga periklanan. Bagian ini melakukan riset dan berhubungan erat dengan media guna mendapatkan tempat promosi yang sesuai dengan positioning dari perusahaan. Departemen ini juga melakukan semua press release dan juga penyembaran informasi melalui personal selling, melalui email dan 50 juga newsletter. Newsletter yang dikeluarkan secara berkala berisi informasi kepada biro perjalanan wisata maupun penawaran atau promosi terhadap konsumen secara langsung. Reservation Ticketing Manager Reservation Ticketing Supervisor Corporate Sales Executive Senior Reservation Ticketing Agent Reservation Ticketing Agent Sales Executive Country Manager Indonesia Sales & Marketing Manager Pricing & Sales Support Marketing Coordinator Marketing Executive Finance Supervisor Business Finance Manager Senior Finance Assistant Finance Assistant Gambar 4.1 Struktur Organisasi Qatar Airways Jakarta 4.2. Hasil Penelitian Pada bab IV ini akan dipaparkan hasil penelitian mengenai strategi promosi online yang dilakukan oleh Qatar Airways Indonesia untuk meningkatkan penjualan secara online tahun 2014 berdasarkan kerangka teori yang terdapat pada bab II dan rumusan masalah di bab I. 51 Pengamatan pada pelaksanaan di lapangan yang dirangkum dari hasil wawancara mendalam penulis dengan beberapa narasumber yaitu Luciana Siwu dan Nurlaila Purnamasari dari tim marketing & sales pada Qatar Airways di Menara BCA Grand Indonesia dimana kantor Qatar Airways berada dan juga pihak ketiga Bapak Bayu Wima Nugraha di tempat terpisah sebagai penumpang dan juga konsumen dari Qatar Airways. Hasil dari penelitian ini akan di paparkan pada beberapa sub bab dalam bab IV ini. Berdasarkan kerangka konsep yang dijelaskan di bab II bahwa penggunaan strategi promosi dihasilkan berdasarkan analisa yang dilakukan sebelumnya dengan menggunakan terapan manajemen SOSTAC. Penjelasan akan terapan tersebut dijelaskan sebagai berikut; (1) Situational Analysis Analisa situasi yang dijelaskan dalam SOSTAC digunakan untuk menggambarkan beberapa komponen dari produk atau merek yang diteliti. Penggambaran jelas dari analisa situasi akan membantu perencana pemasaran memetakan strategi promosi dan taktik yang akan digunakan dan dilakukan untuk mencapai tujuan pemasaran. Dalam penggunaannya analisa situasi dijelaskan dengan mendeskripsikan SWOT dari produk atau merek itu sendiri. Penggambaran SWOT memberikan sebuah identifikasi pada produk atau merek yang dipromosikan guna lebih mengetahui kondisi di dalam dan di luar akan produk atau merek tersebut. Deskripsi SWOT yang dipaparkan 52 dibawah ini didapatkan dari wawancara mendalam dengan Ibu Nurlaila Purnamasari dan dirangkum guna mendapatkan poin jelas akan apa yang menjadi keunggulan dan kelemahan merek tersebut. a) Kekuatan (Internal Strenghts) i. Frekuensi penerbangan dua kali sehari dari dan ke Doha. ii. Harga yang kompetitif dibandingkan dengan kompetitor iii. Fanbase yang besar pada salah satu networking site, Facebook iv. Ekspansi yang terus dilakukan untuk menambah tujuan atau destinasi penerbangan. b) Kelemahan (Internal Weakness) i. Kesadaran merek yang kurang dibandingkan dengan Singapore Airlines dan Emirates. ii. Tidak adanya keseragaman armada yang digunakan untuk setiap jam penerbangan. c) Peluang (External Opportunities) i. Banyaknya orang yang berpergian ke luar negeri. ii. Penetrasi internet yang terus meningkat. iii. Kepercayaan konsumen untuk melakukan transaksi secara online. d) Ancaman (External Threats) i. Frekuensi penerbangan Emirates yang telah 3 kali dalam sehari ii. Etihad Airways meningkatkan frekuensi penerbangan menjadi 2 kali dalam sehari 53 iii. Singapore Airlines yang menurunkan harga untuk beberapa rute utama. Selain dari yang telah dibeberkan diatas berdasarkan hasil wawancara mendalam, hasil observasi yang berhasil ditangkap oleh peneliti adalah keberadaan Qatar Airways di social media terutama di facebook memiliki fanbase yang besar karena partnership yang dilakukan dengan klub sepak bola Barcelona. Dalam situasi analisa juga dilihat customer atau konsumen dari produk tersebut. Dalam hal ini Qatar Airways yang beroperasi di Indonesia hanya beroperasi di dua kota besar yaitu Jakarta dan Bali sehingga konsumennya adalah masyarakat yang memang tinggal di dua kota besar ini ataupun sekitarnya. Namun apabila dilihat secara geografis bahwa kedua kota tersebut banyak terhubung dengan kota – kota besar lainnya dengan maskapai lokal sehingga masih memungkinkan dan tidak menutup kemungkinan adanya konsumen diluar daerah dari dua kota besar tersebut. Saluran distribusi menjadi aspek yang sama pentingnya dengan konsumen itu sendiri. Berikut merupakan saluran distribusi penjualan Qatar Airways Indonesia; a) Qatar Airways City Ticket Office, pembelian yang dilakukan secara langsung ke kantor penjualan Qatar Airways. 54 b) Travel Agent, pembelian yang dilakukan melalui travel agent tanpa harus kembali ke Qatar Airways untuk pembayaran atau konfirmasi. c) Internet Booking Engine, pembelian melalui website tanpa harus berada secara langsung di kantor penjualan Qatar Airways. Penjelasan mengenai deskripsi SWOT, konsumen dan distribusi menggambarkan dengan jelas analisa situasi guna menajamkan tujuan Qatar Airways yang akan dijelaskan di poin berikut. (2) Objectives Tahap berikut dalam terapan manajemen SOSTAC adalah menentukan tujuan dari promosi. Hal ini diketahui lebih lanjut dari hasil wawancara dengan Ibu Luciana Siwu. a) To Sell “Tujuan promosi yang kami miliki ada beberapa dikarenakan target market kami beragam. Salah satu tujuan strategi promosi tersebut adalah strategi promosi online atau yang lebih ke B2C yaitu untuk meningkatkan jumlah penjualan online sebesar 15% dari financial year tahun sebelumnya” 55 b) To Sizzle Lebih lanjut lagi mengenai tujuan dari komunikasi pemasaran itu sendiri, selain untuk menjual, strategi ini dilakukan untuk memperkuat brand awareness dari Qatar Airways itu sendiri yang diharapkan hasil akhirnya adalah trial untuk melakukan pembelian. “Yang pasti sih brand awareness. Dan meningkatkan penetrasi penjualan online dari fanbase atau database yang kita miliki bisa dibilang induce trial lah dari situ.” Menambahkan apa yang telah dijelaskan diatas, berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa tujuan komunikasi yang dimiliki Qatar Airways berfokus pada brand awareness dan juga melakukan penjualan. Hal ini dilakukan oleh Qatar Airways Indonesia karena kompetisi yang terjadi dan apabila dibandingkan dengan kompetitor seperti Singapore Airlines dan Emirates, Qatar Airways masih memiliki brand recall yang rendah. (3) Strategy Tahap berikut adalah menentukan strategi promosi yang akan dilakukan apakah akan dilakukan secara online, offline ataupun saling memenuhi antara satu dengan lainnya. “Basically sih integrationnya maunya menyeluruh ya. Antara offline sama online harus bisa saling completing each other. Expectation nya karena kita belom liat Indonesia as a market yang entirely digital. ” 56 (4) Tactics Tahapan berikutnya pemilihan secara menyeluruh tools yang digunakan dalam strategi promosi yang akan dilakukan. Selain dari tools promosi online, tools promosi konvensional juga digunakan namun dibedakan karena masing – masing strategi promosi memiliki tujuan yang sedikit berbeda salah satunya adalah tidak mengarahkan konsumen untuk membeli dari internet booking engine. Karena Qatar Airways merupakan sebuah perusahaan penerbangan, dan salah satu alasan orang untuk melakukan penerbangan adalah untuk melakukan perjalanan bisnis, atau untuk liburan. Sehingga jadwal penggunaan tools promosi ini berdasarkan dari kalender aktifitas yang berpusat pada hari raya dan juga hari libur anak sekolah. (5) Actions Peninjuan secara berkala perlu dilakukan guna mendapatkan visibilitas akan strategi promosi yang dilakukan apakah telah sesuai dengan tujuan awal. Peninjauan berkala ini dilakukan tiap bulan dengan membandingkan hasil penjualan. Apabila dalam peninjauan tersebut terdapat sebuah ketimpangan dari hasil yang telah dilakukan maka akan di tinjau kembali akan penggunaan tools yang digunakan, baik itu harus ditambahkan, dikurangi frekuensi ataupun penempatannya. 57 Hasil temuan peneliti selama masa observasi adalah bahwa masa peninjauan merupakan masa yang krusial dan dapat menjadi sebuah penentuan tersendiri, namun hal ini hanya bersifat taktikal atau sementara guna mereaksi dari kompetitor. Reaksi yang dihasilkan dari tinjauan ini merupakan sebuah sales promotion guna mendapatkan kembali perhatian dari target khalayak. Sales promotion ini dilakukan baik secara online maupun secara offline atau secara konvensional namun dibanyak kesempatan perbandingannya merupakan 1:2 dimana tools promosi konvensional akan mendapatkan porsi lebih banyak. (6) Control Tahapan ini berguna untuk mengukur strategi promosi yang dijalankan. Hal ini dapat diamati dari jumlah penjualan atau sales dan juga jumlah internet penetration untuk melihat sampai seberapa besar jangkauan informasi yang telah dikeluarkan oleh Qatar Airways. Qatar Airways menggunakan bantuan sebuah piranti lunak Omniture milik Adobe yang memberikan data web analytic sehingga para pemasar dan perencana pemasaran mendapatkan kejelasan data sebagai bagian keputusan dan hasil akhir. Data yang diberikan oleh Omniture ini menggambarkan dari direct mail yang dikirimkan, dan juga laporan mengenai unique visitor. Dari hasil unique visitor tersebut piranti lunak ini memberikan sebuah analisa akan konversi para pengunjung halaman 58 web qatarairways.com/id dan bagaimana perilaku online mereka hingga pada tahap pembelian. Data yang dihasilkan sepanjang bulan April 2013 hingga Maret 2014 dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya adalah US$ 15,660,400 berbanding US$ 13,467,944 dimana terdapat kenaikan sebesar 14% untuk hasil penjualan sedangkan ada kenaikan conversion percentage dari 1.6% menjadi 2.1% pada hasil visitor di halaman qatarairways.com/id dibandingkan tahun sebelumnya. Terapan manajemen SOSTAC diatas memberikan sebuah petunjuk jelas guna menjalankan sebuah strategi promosi. Strategi promosi online yang dilakukan Qatar Airways akan diuji berdasarkan sebuah strategi STOP and SIT yang dijelaskan lebih lanjut pada bagian berikut. 4.2.1. Segmentations, Targeting, Objectives, Positioning S dalam STOP berarti Segmentations atau berusaha membagi pasar ke dalam sebuah klasifikasi kelompok yang unik. Jawaban yang terangkum dari wawancara dengan Ibu Luciana Siwu sebagai Sales & Marketing Manager menjawab pertanyaan yang berhubungan erat dengan segmentation konsumen Qatar Airways Indonesia. “Audiens individu menjadi sasaran utama dalam strategi promosi ini. Jadi dapat dikatakan bahwa target kami adalah perorangan atau individu, karena selain individu kami juga menargetkan travel agent sebagai B2B” 59 Lebih lanjut lagi Ibu Luciana Siwu menjelaskan mengenai segmentasi dari para konsumen Qatar Airways Indonesia. “Apabila dilihat dari social economic status mereka karena kami merupakan premium brand target market yang kami tuju adalah mereka para professionals dan executives dan corporation yang mampu membayar untuk sebuah premium flight experience ini kalau dilihat secara age professional bisa dibilang dari kisaran 30 - 50 dilihat secara B2C karena kami menargetkan B2B yaitu travel agent”. Peneliti menambahkan berdasarkan hasil observasi bahwa secara B2B Qatar Airways menargetkan para agen perjalanan. Agen perjalanan yang ditargetkan adalah yang merupakan nama besar di industri pariwisata seperti Golden Rama, Dwidaya, Avia, Panorama, Bayu Buana dan beberapa agen perjalanan kenamaan lainnya, Para agen perjalanan ini juga memiliki kunci dalam target Qatar Airways namun memiliki pendekatan yang berbeda dengan target konsumen secara langsung atau B2C. Para agen perjalanan ini memegang peranan besar dalam menentukan penjualan untuk pelanggan mereka yang telah mewakili end user karena konsep paket yang diberikan sebagai layanan mereka seperti konsultansi mengenai penerbangan atau kota tujuan. T dalam STOP berarti Targeting atau usaha yang harus dilakukan sebuah perusahaan untuk menargetkan kepada kelompok yang spesifik dalam pasar yang telah dibagi diawal secara segmen. Tentunya dalam konteks 60 untuk meningkatkan penjualan, salah satu yang menjadi pertanyaan utama adalah target audiens. Siapakah yang menjadi fokus utama dalam strategi promosi yang direncanakan. Qatar Airways dalam hal ini telah menentukan target pasar yang akan mereka tuju dengan SES A, B+ dan B. Target pasar ini adalah para konsumen yang secara psikografis mengutamakan kenyamanan dan pengalaman atau experience dengan merek premium Hal ini juga dikuatkan dengan hasil wawancara dengan Bapak Bayu Wima Nugraha sebagai salah satu penumpang Qatar Airways Indonesia. “Karena Qatar Airways memiliki convenient transit time. Dan not to mention harganya juga kompetitif kalo dibandingkan dengan yang lain, dan juga tujuannya yang memang kebanyakan menjadi tujuan saya pergi.” Positioning dari Qatar Airways adalah “premium airlines” atau maskapai penerbangan premium. Hal ini disampaikan pada kesempatan terpisah oleh narasumber dan juga secara langsung melalui pengamatan peneliti. Objectives dalam STOP merupakan sebuah tujuan promosi yang spesifik. Bukan untuk menambahkan tapi memenuhi tujuan secara keseluruhan dari tujuan promosi. Dalam hal ini telah dijelaskan diawal pada deskripsi SOSTAC untuk menarik minat dan peningkatan penjualan secara online. 61 4.2.2. Sequence, Integration, Tools Sequence atau tahapan adalah eksekusi dalam strategi promosi online. Eksekusi ini menggambarkan atau memetakan penggunaan tools yang digunakan. Hal ini dapat dilihat secara langsung dari jadwal penempatan media dan juga media promosi yang dipilih. Qatar Airways menerapkan sistem tahunan secara finansial dari bulan April hingga bulan Maret tahun berikut. Dibawah ini merupakan tabel jadwal penempatan atau penggunaan tools promosi Qatar Airways Indonesia yang tergambar secara tahun finansial 2013/2014; Tabel 4.1 Tabel Jadwal Promosi Qatar Airways Indonesia Tools promosi ini dijalankan bersamaan di beberapa kesempatan guna mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam menentukan tools promosi yang digunakan menurut Ibu Nurlaila Purnamasari selaku Marketing Coordinator Indonesia Qatar Airways, harus disesuaikan dengan tujuan promosi itu sendiri. Integrasi dalam bagian strategi promosi online menggambarkan sebuah keterkaitan antara tools promosi yang digunakan dengan database yang 62 dimiliki. Hal ini terlihat dari web analytics Qatar Airways yang dapat mengidentifikasi para konsumen yang kembali ataupun yang sudah terdaftar sebagai anggota atau member dari Qatar Airways. Dalam aplikasi Tools yang digunakan, Qatar Airways menerapkan dan menggunakan beberapa aplikasi tools online. Berikut ini merupakan tools promosi online yang digunakan oleh Qatar Airways Indonesia beserta pelaksanaannya. a) Advertising Advertising merupakan salah satu tools yang paling banyak digunakan dalam kegiatan promosi terutama untuk promosi online. Salah satu jenis online advertising yang dilakukan oleh Qatar Airways adalah dengan memasang iklan online atau online banner ads pada media online terkemuka di Indonesia terutama dengan penetrasi internet terbanyak adalah Jakarta dan juga search ads pada search engine terkemuka. i. Banner Ads Pemasangan iklan pada beberapa website yang telah ditentukan oleh Qatar Airways Indonesia. Website yang dituju ada portal berita yang banyak dituju oleh orang – orang berdasarkan segmentasi yang telah ditentukan oleh Qatar Airways Indonesia. 63 ii. Search Ads Pemasangan iklan online pada search engine terkemuka yaitu Google. Dimana penempatan tersebut memberikan tautan berdasarkan keywords atau kata kunci yang telah ditentukan sebelumnya sehingga pada saat seseorang melakukan pencarian maka hasil yang ditampilkan akan berada pada prioritas awal. Tujuan utama dengan pemasangan iklan ini adalah pada masa promosi untuk melakukan penjualan dimana tautan pada iklan – iklan tersebut akan merujuk kepada Internet Booking Engine pada halaman qatarairways.com/id. Qatar Airways melakukan penempatan iklan pada media online seperti okezone.com, dan nowjakarta.co.id dan google sebagai search engine yang digunakan untuk search ads. b) Public Relations Press release yang merupakan salah satu tools Public Relations dilakukan oleh Qatar Airways melalui Social Media yang dimilikinya sebagai salah satu bentuk viral marketing terutama pada Social Networking Sites seperti Facebook dan Twitter. Selain disertakan dalam Social Networking Sites, Press Release tersebut juga dikirimkan kepada para redaksi media terutama media online. Media seperti the Kompas, Jakarta Post, DestinAsian, 64 Tempo.com, MNC Media dan lainnya yang memiliki platform online ataupun portal berita. Press release yang disebarkan oleh Qatar Airways ke media – media ini beragam dari informasi mengenai destinasi baru, sebuah produk baru atau sebuah program yang dijalankan baik dalam skala lokal maupun skala global. c) Sponsorship Sponsorship yang dilakukan oleh Qatar Airways biasanya dalam bentuk link atau tautan dari halaman web utama dari perusahaan yang disponsori. Tautan tersebut akan menuju langsung ke halaman qatarairways.com/id dimana konsumen atau calon konsumen dapat melakukan pembelian secara online. Sponsorship disini adalah bentuk lain dari hasil bentuk kerjasama baik secara finansial ataupun nonfinansial yang memungkinkan Qatar Airways untuk memberikan atau menempatkan link ataupun terdapat dalam sebuah halaman website dari sebuah organisasi atau perusahaan. Hingga saat ini Qatar Airways bekerja sama hanya dengan beberapa organisasi seperti perkumpulan sebuah klub bisnis yang menempatkan link pada halaman utama web dan lembaga pendidikan untuk Inggris, IBEC, yang mendapatkan keuntungan dengan sponsorship berupa potongan harga tetap dan juga bantuan secara finansial untuk event yang diselenggarakannya. 65 d) Direct Mail Aplikasi direct mail yang dilakukan oleh Qatar Airways menggunakan e-mail atau lebih sering disebut sebagai e-newsletter. Informasi dalam e-newsletter dikirimkan ke database yang telah dimiliki. Informasi yang terdapat dalam e-newsletter tersebut juga termasuk tautan atau link yang akan merujuk langsung ke halaman promosi dan juga booking widget atau alat penjualan langsung dari website qatarairways.com atau yang dikenal dengan Internet Booking Engine. Direct mail yang dilakukan Qatar Airways hanya sebatas pada tujuan komunikasi untuk melakukan penjualan, dan hal ini dilakukan dengan digabungkan dengan adanya sales promotion. Sales promotion yang dilakukan oleh Qatar Airways Indonesia berupa potongan harga atau harga spesial dan juga insentif seperti pemberian voucher belanja apabila melakukan pembelian tiket melalui internet booking engine Qatar Airways. Voucher belanja ini dapat digunakan di duty free atau toko bebas bea di bandara Doha di saat penumpang transit. Hasil yang diharapkan agar para konsumen tertarik untuk melakukan pembelian secara online sebagai nilai tambah dari pembelian tiket itu sendiri. Observasi dari peneliti memperlihatkan selain dari tools promosi yang digunakan oleh Qatar Airways, ada sebuah tools promosi yaitu word of mouth yang menurut peneliti tidak diperlihatkan. Hal ini dapat dikondisikan sebagai sebuah tools promosi yang tidak terdefinisikan dari sisi Qatar Airways Indonesia karena hanya dilakukan satu atau dua kali 66 dalam tahun tahun finansial tersebut. Hal ini dapat menjadi sebuah rujukan untuk penelitian baru. 4.3. Pembahasan Dalam melakukan strategi promosi, agar tujuannya tercapai dan mendapatkan hasil yang maksimal maka tim dari Qatar Airways Indonesia melakukan beberapa tahapan. Mulai dari tahapan penentuan konsumen yang ingin dituju, saluran distribusi, tujuan komunikasi pemasaran, tahapan strategi promosi yang digunakan, taktik penggunaan tools dan melakukan peninjauan berkala hingga akhirnya pengukuran keberhasilan dari program promosi yang dilakukan. Pembahasan berikut ini merupakan hasil dari observasi yang telah dilakukan dan juga wawancara mendalam. Peneliti menggunakan konsep SOSTAC dan juga STOP and SIT dalam menggambarkan strategi promosi yang dilakukan terutama strategi promosi online. Situational Analysis, Qatar Airways melakukan analisa situasi yang mendeskripsikan keadaan Qatar Airways dengan deskripsi SWOT, di lanjutkan penentuan target konsumen dan terakhir pemilihan saluran distribusi. Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan, Qatar Airways Indonesia memiliki kekuatan atau strength sebagai perusahaan penerbangan yang memiliki penerbangan dengan frekuensi yang lebih dari satu kali dalam satu hari dan memiliki koneksi ke negara di Eropa dan Amerika. Selain itu Qatar Airways juga memiliki harga yang kompetitif dibandingkan dengan para 67 kompetitornya secara langsung. Ditambah dengan rencana ekspansi yang terus menerus menambah portfolio penerbangan Qatar Airways dari Indonesia ke negara – negara tujuan di Eropa, Amerika, dan Afrika. Meski dengan sedemikian banyaknya kekuatan yang dimiliki Qatar Airways Indonesia juga memiliki kelemahan. Hal yang dapat dilihat dari kacamata peneliti adalah bahwa penggunaan armada pesawat menjadi hal yang sangat penting, apabila perbedaan dalam armada pesawat terbang hal tersebut dapat memberikan ketidakseragaman informasi yang diberikan karena fasilitas yang berbeda dari tiap armada pesawat terbang. Dan yang terutama adalah kurangnya brand awareness dari para target market mengenai Qatar Airways sebagai perusahaan penerbangan komersial. Beberapa peluang yang dimiliki Qatar Airways adalah dalam segi keberadaan online mereka melihat penetrasi internet yang terus meningkat dan juga ekspansi yang terus terjadi. Dan yang menjadi ancaman bahwa kompetitor lainnya sudah mulai bahkan telah mendahului Qatar Airways dalam hal frekuensi penerbangan seperti Emirates Airways yang telah terbang tiga kali dalam sehari dan Singapore Airlines yang mulai mengurangi harga mereka sehingga terjadinya perbedaan harga yang makin kompetitif. Objectives dalam SOSTAC menggambarkan tujuan komunikasi. Hal ini menjadi penting guna mendapatkan fokus tujuan dari strategi promosi yang akan dilakukan. Mengingat bahwa Qatar Airways Indonesia memiliki fanbase yang begitu besar di facebook, follower di twitter dan juga database mailing 68 list sehingga hal ini menjadi sebuah media tersendiri yang dianggap sebagai sebuah keuntungan, namun masih kurang di manfaatkan. Terutama digunakan dalam menyampaikan informasi. Peneliti melihat bahwa fanpage yang dimiliki merupakan fanpage global dengan semua informasi yang diberikan di salurkan oleh para marketing staff Qatar Airways di seluruh dunia. Tujuan komunikasi pemasaran Qatar Airways adalah To Sell atau untuk mencapai tujuan penjualan. Ada kalanya strategi ini disertai dengan adanya sales promotion sehingga membuat para konsumen berminat untuk melakukan pembelian secara online. Kedua, To Sizzle, kata lain yang digunakan untuk mencapai Brand Awareness. Tim dari Qatar Airways percaya bahwa dengan adanya awareness maka kemungkinan terjadinya penjualan akan dapat terjadi. Strategy, dalam hal ini menentukan sebuah strategi promosi yang akan digunakan apakah online, offline, maupun saling melengkapi satu dengan lainnya. Tactics, membuat timeline untuk penempatan dari tools promosi tersebut. Salah satu hal yang dijadikan pertimbangan pada saat melakukan penempatan ini adalah musim liburan atau pada saat konsumen mencari tiket atau informasi mengenai tiket ke tujuan yang diinginkan. Actions menjelaskan poin tentang peninjauan terhadap strategi promosi yang dilakukan. Peninjauan dilakukan terhadap strategi promosi online dan konvensional untuk melihat proporsional akan pemilihan tools yang. 69 Menurut pengamatan peneliti bahwa industri ini merupakan industri yang sangat dinamis sehingga peninjauan berkala memungkinkan Qatar Airways untuk melakukan perubahan dengan cepat apabila strategi yang dilakukan tidak berhasil atau kurang menunjukkan hasil yang diinginkan. Pada kenyataannya menurut Ibu Nurlaila Purnamasari banyak sekali penempatan yang merupakan hasil dari tinjauan berkala yang merupakan taktikal. Sehingga banyak perencanaan yang semisalnya semula dilakukan untuk perencanaan branding untuk meningkatkan brand awareness dirubah dikarenakan adanya sales promotion tanpa adanya penempatan fokus awal yang ditentukan. Control, merupakan tahapan terakhir dari SOSTAC yang dilakukan Qatar Airways. Pada tahap ini dilakukan sebuah pengukuran keberhasilan dari strategi promosi yang dilakukan. Hal ini dilakukan dengan beberapa aspek yang dihitung yaitu jumlah hasil penjualan dibandingkan tahun sebelumnya, number of unique visitor atau jumlah pengunjung ke halaman qatarairways.com/id. Pengukuran online ini menggunakan software web analytic Omniture. Selain dari jumlah penjualan yang meningkat sebesar 14% terlihat bahwa conversion percentage juga meningkat dari 1.6% menjadi 2.1% dari number of unique visitor. Penggunaan data analisa yang digunakan oleh Qatar Airways sudah sesuai dengan apa yang diharapkan dari sebuah promosi yang dilakukan secara online, dimana hasil dapat terlihat dari hasil kunjungan website. Penggunaan 70 software Omniture untuk hasil web analytic memberikan poin – poin yang dapat ditelusuri lebih dalam. Satu hal yang mungkin belum diterapkan oleh Qatar Airways adalah melakukan sebuah diagnosa kinerja secara online. Hal ini berhubungan dengan website qatarairways.com/id untuk melihat bagaimana sebuah market tertentu dalam hal ini Indonesia berperilaku. Dalam Omniture terlihat sebuah tingkatan dalam sebuah website dimana orang pergi atau keluar dari sebuah halaman dikarenakan mengalami sebuah kendala. Dari situ dapat dianalisa lebih mendalam dengan survey yang dapat memberikan gambaran mengapa konsumen pergi dalam sebuah sesi ketika online. Setelah pendeskripsian atau pemetaan dengan konsep SOSTAC dilakukan maka ditentukanlah sebuah strategi promosi online. Dalam hal ini peneliti menggunakan strategi promosi STOP and SIT. STOP merupakan kepanjangan akan Segmentations, Targeting, Objectives, Positioning. Untuk segmen pasar yang dituju oleh Qatar Airways terbagi dalam B2C untuk konsumen secara langsung dan secara segmen B2B untuk agen perjalanan. Dilihat dari segmentasinya adalah konsumen yang berusia 30 hingga 50 tahun dengan penghasilan yang memadai atau para pekerja profesional yang mampu membayar tingkat kenyamanan tinggi dengan merek premium. Positioning dari Qatar Airways adalah sebagai “Premium Airlines” dengan target pasar yang dituju adalah konsumen dengan SES A, B+ dan B. Sedangkan untuk Objectives yang dijelaskan disini menjadi pelengkap atau 71 untuk melengkapi dan memenuhi tujuan komunikasi pemasaran yang dijelaskan pada SOSTAC. Sedangkan dalam SIT yang diawali dengan Sequences atau tahapan dapat dilihat dari penempatan masa promosi dalam timeline. Penempatan ini berdasarkan pada hasil riset lampau dan juga kalender tahunan dimana terlihat adanya peningkatan. Masa liburan atau waktu – waktu penting atau sebuah acara penting yang mengharuskan seseorang untuk berpergian ke kota atau negara tersebut. Pengetahuan akan kalender acara – acara penting selain dari yang terlihat jelas seperti liburan anak sekolah, libur hari raya atau liburan akhir tahun akan menjadi sebuah keuntungan guna mendapatkan visibilitas yang tinggi karena sudah di antisipasi akan lonjakan pencarian spesifik. Contoh, apabila terdapat konferensi internasional yang diadakan di Afrika pada bulan Maret maka penempatan di bulan Februari akan memberikan kesempatan para penumpang atau calon konsumen untuk mengetahui mengenai informasi akan perusahaan penerbangan yang memiliki tujuan tersebut. Disebutkan oleh Belch and Belch bahwa kemungkinan besar ada sebuah medium yang ingin digunakan namun tidak dapat diraih atau meraih khalayak yang dituju salah satunya adalah kendala geografis42. Namun salah satu keuntungan dari penggunaan internet dalam strategi promosi online bahwa internet tidak mengenal batasan geografis sehingga walaupun saat ini target 42 George E .Belch and Michael A. Belch. Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspective Sixth Edition. New York: McGraw Hill/Irwin, 323. 72 khalayak yang dituju oleh Qatar Airways masih berkisar pada Jakarta dan Denpasar dimana Qatar Airways beroperasi. Hal ini yang memperkuat mengenai strategi promosi online dan pemilihan media dikarenakan ketersediaan dari media tersebut. Integration menggambarkan akan keterkaitan sebuah tools yang digunakan dengan database yang dimiliki sehingga konsumen dapat teridentifikasi setiap kali melakukan pembelian. Namun selain dari itu integrasi disini dapat ditarik sebuah kerangka baru akan penggunaannya dalam strategi promosi. Qatar Airways telah mendefinisikan bahwa penggunaan strategi promosi online merupakan integrasi yang diharapkan dapat melengkapi strategi promosi konvensional beserta tools yang digunakan. Beberapa hal yang menjadi sebuah pertimbangan apabila memang Qatar Airways ingin mengganti atau melengkapi strategi promosi konvensional dengan online. Beberapa hal yang harus diperhatikan apabila strategi pemasaran nantinya akan dirubah secara online maka beberapa hal yang harus di perhatikan antara lain; akses ke internet tinggi, dan apabila pembelian secara online dapat memberikan online value proposition dibandingkan dengan saluran konvensional, produk tersebut dapat dihantarkan secara online, dan produk yang dipasarkan dapat distandarisasi tanpa pembeli harus melihat secara fisik untuk melakukan pembelian. 43 43 Dave Chaffey and PR Smith. eMarketing eXcellence. Planning and Optimizing Your Digital Marketing 3rd edition. Oxford: Butterworth-Heinemann, 2008, 459. 73 Namun penggunaan tools promosi dipilih berdasarkan dengan tujuannya masing – masing dan tiap penggunaanya selalu merujuk kembali kepada tujuan komunikasi yang telah ditentukan. Hal ini juga ditekankan oleh Subash C. Jain bahwa guna mendapatkan program promosi yang efektif fokus pada khalayak yang dituju dan juga tujuan yang spesifik.44 Dibawah ini tools dalam promosi yang dilakukan secara online dan secara konvensional. Terlihat perbedaan yang mendasar pada tools yang digunakan. Tools Online Advertising Selling Sales Promotion PR Sponsorship Direct Mail Exhibitions Merchandizing Packaging Word of Mouth Konvensional Interactive display Ads, Search Ads, banner Ads. Chat, Affiliate Marketing Incentives, Online Loyalty Newsletters, links, virals Online event, site Opt-in email enewsletter Virtual exhibitions e-alerts Virtual tours Email a friend, links TV, Radio, Billboard Personal selling Coupon Press releases Event sponsorship Mail, e-mail, telemarketing Events, expo Exhibitions Social media Tabel 4.2 Perbedaan Tools Promosi Online vs Konvensional Dan yang terakhir adalah penentuan tools yang digunakan. Peneliti menggambarkan penggunaan Tools untuk strategi promosi berdasarkan akan tujuan komunikasi pemasaran. 44 Subhash C. Jain. Marketing Planning and Strategy 6th edition. Michigan: Cengage SouthWestern, 1999, 485. online 74 (1) To Sell Dalam memenuhi tujuan penjualan maka tim Qatar Airways menggunakan tools promosi berikut; a) Advertising (Banner) Iklan online dilakukan oleh Qatar Airways dengan melakukan penempatan iklan banner. Penempatan dilakukan pada media – media online seperti okezone.com dan nowjakarta.co.id. Dalam iklan banner ini diberikan tautan yang akan mengarahkan langsung ke halaman qatarairways.com/id dengan ada booking widget sehingga konsumen dapat melakukan pembelian secara online. b) Direct Mail Aplikasi dari direct mail yang dikeluarkan oleh Qatar Airways Indonesia selalu dikaitkan dengan adanya sales promotion yang dimana didalamnya terdapat tautan yang akan mengarahkan ke halaman pembelian website qatarairways.com/id. c) Public Relations (Social Networking Sites) Informasi yang diberikan biasanya juga berhubungan dengan sales promotion atau mengenai destinasi tertentu yang mendapatkan coverage. Semua informasi ini diberikan link atau tautan lebih lanjut ke website Qatar Airways. 75 (2) To Sizzle Guna meraih tujuannya yaitu mendapatkan brand awareness terhadap Qatar Airways Indonesia maka digunakan beberapa tools promosi dibawah ini. a) Advertising (Search Ads) Agar audiens lebih mengenal Qatar Airways maka salah satu bentuk iklan online yang dilakukan oleh Qatar Airways adalah dengan memasang iklan search ads pada search engine. Search ads ini akan memunculkan Qatar Airways pada saat keyword atau kata kunci di masukkan ke dalam pencarian, baik satu atau sebagian dari keyword tersebut. b) Sponsorship Salah satu tools promosi dari Qatar Airways untuk meningkatkan awareness adalah dengan adanya sponsorship baik dengan organisasi ataupun sebuah lembaga. Link yang diberikan atau ditempatkan pada halaman website pihak ketiga ini akan meneruskan ke halaman qatarairways.com/id baik ke halaman muka ataupun halaman spesifik, seperti halaman informasi harga promosi. Tautan yang merupakan imbalan dari sponsorship diberikan kepada Qatar Airways untuk bantuan secara finansial ataupun non finansial dari organisasi yang bekerja sama. 76 c) Public Relations Mengingat bahwa keberadaan follower dan juga fanbase dari social media Qatar Airways telah mencapai jumlah yang tinggi sehingga social media menjadi efektif dalam mencapai tujuan tersebut. Qatar Airways dalam hal ini akan mem-posting informasi berupa informasi yang berhubungan dengan produk Qatar Airways itu sendiri atau informasi yang di tempatkan hanya sekedar “Branding”. Menambahkan poin mengenai social media. Qatar Airways yang menggunakan social media sebagai medium dalam menyampaikan informasi dalam tools public relations telah menggunakan social media optimization dimana dalam website Qatar Airways terdapat sebuah fitur yang memperbolehkan para konsumennya untuk membagi informasi dengan memberikan tautan ke halaman tersebut melalui akun social media yang mereka miliki. Ide dibalik social media optimization adalah bahwa sebuah pemasaran akan lebih efektif apabila dilihat oleh orang banyak45. Deskripsi strategi promosi yang diberikan oleh Qatar Airways mendeskripsikan penggunaan online dan konvensional dimana untuk bisnis yang memiliki multi channel, tujuan pemasaran harus fokus pada perbandingan kekuatan dan kelemahan dari channel yang digunakan.46 45 Jason Miletsky. Principles of Internet Marketing: New Tools & Methods for Web Developers. Boston: Cengage Learning, 2010, 79. 46 Dave Chaffey and PR Smith. eMarketing eXcellence. Planning and Optimizing Your Digital Marketing 3rd edition. Oxford: Butterworth-Heinemann, 2008, 449. 77 Dengan adanya perbandingan maka dapat memberikan gambaran yang lebih jelas akan penunjukan tujuan khalayak.