Mycoplasma hominis Oleh : Helen NIM : 078114024 Fakultas Farmasi Sanata Dharma Abstrak Terdapat sekitar 200 spesies dalam kelas bakteri tidak berdinding sel yang dikenal sebagai Molikutes. Sedikitnya 15 dari spesies ini diduga berasal dari manusia, sementara yang lain diisolasi dari hewan dan tumbuhan. Molikutes berasal dari nenek moyang Gram positif melalui reduksi ukuran genom; genom yang paling kecil dari mycoplasma adalah lebih kecil dua kali dari ukuran genom virus besar tertentu. Mycoplasma adalah organisme terkecil yang dapat hidup bebas di alam dan dapat hidup di dalam pembenihan di laboratorium. Bakteri ini mempunyai sifat-sfat sebagai berikut : 1. Mempunyai unit reproduktif terkecil yang berukuran 125-250 nm. 2. Mycoplasma bersifat pleomorfik karena tidak mempunyai dinding sel yang keras,. Dan sebagai gantinya diliputi oleh “unit selaput” berlapis tiga yang berisi sterol (sterol digunakan untuk pertumbuhannya). 3. Bakteri ini sama sekali resisten terhadap penisilin karena tidak memiliki struktur dinding sel tempat penisilin bekerja. 4. Bakteri ini dapat berkembang biak dalam pembenihan tanpa sel; pada agar, pusat koloni secara khas tertanam di bawah permukaan. 5. Pertumbuhannya dihambat oleh antibodi spesifik. 6. Mycoplasma mempunyai afinitas terhadap selaput sel mamalia Pada manusia terdapat 4 spesies yang penting secara primer, yaitu : Mycoplasma pneumoniae, Mycoplasma hominis, Mycoplasma genitalium, dan Ureaplasma urealyticum. Kata kunci : Molikutes, Gram positif KLASIFIKASI Mycoplasma hominis Kingdom Divisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Bacteria : Firmicutes : Mollicutes : Mycoplasmatales : Mycoplasmataceae : Mycoplasma : Mycoplasma hominis Mycoplasma hominis adalah bakteri yang berasal dari daerah urogenital yang bersifat pathogenik bagi manusia. Spesies ini tergolong pada kelompok mycoplasmas sensu lato, atau Mollicutes (“kulit halus”), bakteri tanpa dinding sel. Kelas Mollicutes (sekitar 200 spesies) tergolong dalam takson bakteri sebagai bakteri Gram-positif dengan kandungan G+C yang rendah, atau Firmiculates (“kulit kasar”), yang memiliki kulit tebal. Kehilangan dinding sel ini kemudian menjadi asal asul dari karakter dasar kelas Mollicutes, yang mana melalui sifat Firmiculate, berhubungan dengan Clostridia dan Bacili. Kedua kelompok terakhir ini kemungkinan paraphyletic. Mycoplasmas juga dapat dikatakan unik hal ini dikarenakan kecilnya ukuran sel (0.2 sampai 0.3 mikrometer) dan gen yang dimilikinya (dari 0.6 sampai 1.4 Mb). Mereka diperkirakan sebagai organisme terkecil yang mampu melakukan replikasi sendiri. Oleh karena itu mereka dipelajari sebagai model untuk “sel terkecil”. Evolusi reduktif gen mycopasmal terjadi beberapa kali dan berlangsung sangat cepat. Pengurangan ukuran yang tejadi pada gen mycoplasmal kemungkinan berhubungan dengan cara hidup bakteri ini selama mereka berhubungan dekat dengan inang mereka. Bakteri ini bersifat commensal ataupun pathogen, dan beberapa bersifat parasit intrasel yang fakultatif. Mereka ditemukan baik pada hewan (termasuk serangga dan manusia) dan tumbuhan (Spiroplasma dan Phytoplasma). Penyesuaian terhadap gaya hidup sebagai parasit, berdasarkan pada penggunaan sumber-sumber yang berasal dari sel inang dalam hal ini berarti beberapa fungsi metabolis tidak lagi dibutuhkan. Mycoplasma yang kebanyakan spesifik seperti inangnya yang menyebabkan penyakit kronik dengan perkembangan yang lambat pada manusia dan hewan. Mycoplasma pada manusia ditemukan dalam bermacam-macam penyakit yang menyerang pernapasan dan area urogenital. Mycoplasma yang menginfeksi hewan peternakan dapat menyebabkan pleuropneumonia serta kerugian yang cukup besar. Pengobatan menggunakan antibiotik sering kali gagal untuk memusnahkan bakteri ini. Kemampuan pathogen untuk memenuhi siklus gen diharapkan akan membawa kita pada pengertian yang lebih baik mengenai fisiologi, kemampuan patogenik dan spesifikasi inang dari mycoplasma, serta mengembangkan cara pencegahan baru dan strategi perawatan. Dimana gen mycoplasma dalam jumlah besar akan menghasilkan strategi-strategi gen yang dapat dibandingkan berdasarkan evolusi grup yang berbeda-beda (dengan catatan : ke-patogenik-an, spesifikasi inang, dan juga morfologi dan kebutuan nutrisi). Deskripsi dari Mycoplasma hominis Mycoplasma hominis adalah sekelompok bakteri yang tidak dapat ditentukan apakah ini merupakan bagian dari flora normal yang berada di vagina atau bukan. Bakteri ini juga dianggap sebagai penyebab sakit radang tulang panggul (salpingitis dan abses tuba ovarium). Kalaupun demikian, bakteri ini hanya salah satu dari penyebab yang diketahui. Spesies ini diketahui sering kali berkoloni di daerah genital dari pria dan wanita yang aktif secara seksual. Bakteri ini juga telah diasosiasikan dengan post-abortal dan post-partum fever. Salah satu karakteristik bakteri ini adalah tumbuh dalam koloni yang berbentuk “telur goreng” dalam media agar glukosa dalam jangka waktu 2448 jam. Mycoplasma hominis merupakan salah satu dari spesies mycoplasma yang mana pasti bersifat patogenik pada manusia. Urutan gen pada Mycoplasma hominis belum diketahui sampai sekarang. Mycoplasma hominis adalah mycoplasma oportunistik, yang seperti Ureaplasma urealyiticum, yang mungkin membentuk bagian dari komemsal flora urogenital pada manusia dewasa. Mycoplasma hominis adalah spesies mycplasma yang memiliki kemungkinan terbesar untuk terimplikasi pada infeksi genital wanita. Mycoplasma hominis juga dapat menyebakan infeksi pada anak yang baru lahir dan infeksi selain pada area genital, khususnya pada penurunan kekebalan tubuh. Basis molekuler dari potensi patogenik Mycoplasma hominis tidak diketahui. Mycoplasma hominis dengan semua kerabat dekatnya seharusnya membawa kita pada pengertian yang lebih baik mengenai basis molekuler dari spesifikasi inang. Perbandingan ini akan diteruskan ke siklus gen atas manusia patogen lainnya, yang dikategorikan dalam grup filogenetik yang berbeda untuk mengidentifikasi faktor-faktor baru untuk virulensi dan ganguan pada dinding organ yang berongga. Pengetahuan akan gen dari Mycoplasma hominis juga akan memfasilitasi analisis terhadap kelompok bakteri lainnya yang terisolasi secara klinis dari bagian tubuh manusia yang berbeda-beda, antibiotik yang tahan akan perubahan (dari sumber in vitro atau in vivo) dan hasil dari mutagenesis acak lewat transposisi. Penyakit yang ditimbulkan Secara spesifik, tidak ada penyakit spesifik yang hanya ditimbulkan oleh Mycoplasma hominis. Pada wanita, Mycoplasma hominis diasosiasikan sebagai salah satu organisme penyebab radang tulang panggul. Sakit ini membentuk radang kelainan pada area genital bagian atas pada wanita dan mungkin juga termasuk kombinasi dari endometritis, salpingitis (infeksi tuba uterus), abses tuba ovarium, dan atau peritronitis pada tulang panggul. Sedangkan pada pria, kemungkinan untuk terjadinya penyakit radang tulang panggul lebih rendah dibanding pada wanita. Pada pria, Mycoplasma hominis dapat menyebabkan kemandulan. Juga pada bayi yang terlahir prematur dari ibu yang telah terinfeksi, dapat menyebabkan penyakit meningitis. Mycoplasma hominis pada saat infeksi Gejala Pada gejala-gejala yang ditimbulkan oleh Mycoplasma hominis juga tidak begitu spesifik bahkan dapat sama sekali tidak menimbulkan gejala. Tetapi adanya bakteri Mycoplasma hominis ini dapat diketahui pada 10% dari wanita yang diambil sampel darahnya dan diperiksa, dimana wanita tersebut mengalami demam setelah proses persalinan. Juga dapat diketahui pada recipient dari operasi transplantasi sumsum tulang. Pencegahan Jangan melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang terjangkit bakteri ini. Serta hindari kebiasaan ganti-ganti pasangan. Juga terdapat antibodi alami yang ada di dalam tubuh manusia sehingga pertumbuhan dari Mycoplasma hominis ini dapat dihambat atau dihentikan. Pengobatan Pengobatan dari penyakit yang ditimbulkan oleh Mycoplasma hominis ini adalah dengan pemberian antibiotik. Antibiotik yang terbukti dapat menghentikan serta mencegah pertumbuhan Mycoplasma hominis diantaranya adalah tetrasiklin, kloramfenikol, streptomicin, dan gentamicin. Namun lama kelamaan, bakteri bersifat resisten terhadap antibiotik-antibiotik yang sudah ada, kemudian ditemukan antibiotik baru yaitu tetM. Sruktur Tetrasiklin DAFTAR PUSTAKA Bonang, Gerrad, dan Enggar S. Koeswardono, 1982, Mikrobiologi Kedokteran untuk Laboratorium dan Klinik, 29-30, Penerbit PT. Gramedia, Jakarta Koneman, Elmer W., dkk, 1997, Diagnostic Microbiology fifth edition, 857866 dan 881-882, Lippincott Williams and Willans, USA Jawetz, dkk, 1991, Medical Microbiology nineteenth edition, 268-271, Prentice Hall, United States of America Jawetz, dkk, 1996, Mikrobiologi Kedokteran edisi 20, 326-330, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta Anonim, 2002, Kamus Saku Kedokteran Dorland, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta Anonim, 2007, Mycoplasma hominis, http://en.wikipedia.org/wiki/Mycoplasma_hominis, diakses pada tanggal 18 Februari 2008 Anonim, 2008, General information about Mycoplasma, http://www.genoscope.cns.fr/spip/Mycoplasma-hominis-causes genital.html, diakses pada tanggal 18 Februari 2008 Anonim, 2006, Mycoplasma hominis attaches to and locates intercellularyin human spermatozoa, http://humrep.oxfordjournals.org/cgi/content/full/21/6/1591, diakses 16 Maret 2008 Anonim, 2008, ME/CFS Pathophysiology, http://en.wikipedia.org/wiki/ME/CFS_pathophysiology#Bacterial, diakses pada tanggal 8 Mei 2008 Anonim, 1998, Definition : Mycoplasma hominis, http://cancerweb.ncl.ac.uk/cgi-bin/omd?mycoplasma+hominis,8 Mei 2008 Anonim, http://www.venereology.ru/cms-images/i-big/41dd3cbb33592.jpg, diakses pada tanggal 9 Mei 2008 Anonim, http://www.indepthlearning.org/images/SmearWithBV.jpg, diakses pada tanggal 9 Mei 200 Anonim, http://ill.ru/artpic/art346_1.jpg, diakses pada tanggal 9 Mei 2008 Anonim. http://www.proteinscience.org/cgi/content/abstract/10/12/2577, diakses pada tanggal 9 Mei 2008 Anonim, Diffuse alveolar hemorrage associated with Mycoplasma hominis respiratory tract infection in a bone marrow transplant recipient, www.advms.pl/ms_2006/ZdrodowskaStefanow_B_et%20al_Ureaplasma%20urealyticum%20and%20Mycopl asma%20hominis%.pdf, diakses pada tanggal 13 Mei 2008 Rottem, Shlomo, dan Shmuel Razin, 1973, Membrane Lipids of Mycoplasma hominis, www.jb.asm.org, diakses pada tanggal 14 Mei 2008