ABSTRAK Berdasarkan kandungan zat gizinya, tepung wortel berpotensi untuk dijadikan sumber zat gizi seperti β- karoten, serat, lemak , karbohidrat, protein yang diperlukan oleh tubuh. Oleh karena itu, tepung wortel dapat ditambahkan pada pembuatan biskuit, sehingga menjadikan biskuit lebih bergizi. Penelitiaan ini merupakan penelitian eksperimen pembuatan biskuit dengan penambahan tepung wortel 5%, 15%, dan 25%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui daya terima biskuit yang ditentukan dengan uji organoleptik terhadap rasa, aroma, warna, dan tekstur, dan untuk mengetahui kadar vitamin A biskuit dengan menggunakan perhitungan DKBM (Daftar Komposisi Bahan Makanan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biskuit dengan penambahan tepung wortel sebanyak 5% dan 15% disukai panelis baik dalam segi rasa, aroma, maupun tekstur. Sedangkan pada penambahan tepung wortel 25% kurang disukai panelis dalam segi rasa, aroma, tekstur, dan dari segi warna tidak disukai panelis. Pada ketiga perlakuan 5%, 15%, 25% kandungan vitamin A pada biskuit mengalami peningkatan masing-masing 8,4 RE, 25,1 RE, dan 41,9 RE. Berdasarkan analisis sidik ragam, penambahan tepung wortel dengan berbagai variasi memberi pengaruh yang berbeda terhadap warna, rasa, aroma dan tekstur pada biskuit. Disarankan kepada masyarakat agar dapat menjadikan tepung wortel sebagai makanan alternatif sumber makanan yang kaya akan vitamin A. Juga, perlu dilakukan penganekaragaman makanan lainnya dengan penambahan tepung wortel sebagai makanan yang tinggi vitamin A. Kata kunci : biskuit, tepung wortel, organoleptik, vitamin A Universitas Sumatera Utara ABSTRACT Based on nutritional content, carrot flour were potential to be a source of nutrients such as β-carotene, fiber, fat, carbohydrates, proteins needed by the body. Therefore, carrot flour can be added for the biscuits, so that cookies can be nutritious. This study was the experiment of making biscuit addition of carrot fluor 5%, 15%, and 25%. This research aims to find out acceptability of biscuits determined with organoleptic test including flavor, aroma, color, and texture as measured by the hedonic scale and to determine levels of vitamin A by using a calculation DKBM biscuits (List of Food Composition). These result of this study showed that the biscuits with 5% and 15% added carrot flour were preferred by the panelists in terms of taste, aroma, and texture. While the addition of 25% carrot flour were a bit dislike in terms of flavor, aroma, texture and in terms of color is in dislike by the panelists. At the third treatment 5%, 15%, 25% the ingredient of vitamin A on the biscuits have increased respectively 8.4 RE, RE 25.1, and 41.9 RE. Based on the analysis of variance, the addition of carrot flour with various added carrot flour make different influence to biscuit’s taste, color, flavor, aroma and texture. It is recommended to the society to use flour carrot as alternative food sources which is rich of vitamin A. In addition, it is necessary to do other foods diversification by adding carrot flour to have dietary high in vitamin A. Keywords: biscuits, carrots flour, organoleptic test, vitamin A Universitas Sumatera Utara