BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan PT. Samsung Electronic Indonesia sebagai pemimpin pasar telepon seluler di Indonesia memiliki basis pelanggan yang tinggi, dengan porsi 30.8% pasar telepon seluler dikuasai produk Samsung. Evaluasi menggunakan model diamond menunjukkan arena PT. SEIN adalah Industri telepon seluler, dengan kategori produk untuk bersaing adalah ponsel pintar yang berbasis sistem operasi android, segmen pasarnya adalah pengguna kelas menengah meliputi konsumen muda dan kalangan profesional dan area pemasaran untuk seluruh wilayah Indonesia. Kendaraan atau vehicle yang digunakan untuk menuju arena yang sudah ditetapkan adalah dengan menggandeng PT.Erajaya Swasembada Tbk untuk mengoperasikan Samsung Experience Store di seluruh Indonesia, memperkuat kemitraan dengan distributor dan menjalin aliansi strategis dengan stakeholder industri telekomunikasi seperti operator dan jasa penyedia aplikasi konten. Differentiator atau hal unik yang menjadi pembeda produk Samsung adalah kualitas produk telepon seluler terutama pada layar yang jernih, baterai yang tahan lama dan kamera berkualitas dengan harga terjangkau disertai teknologi terbaru. Staging atau tahapan untuk menjalankan strategi dimulai dari menguasai pangsa pasar telepon seluler kemudia memperkuat litbang dan membangun basis produksi di Indonesia perusahaan agar dapat memperluas pasar dengan produk ponsel sesuai permintaan pasar. Economic logic dengan 91 menetapkan pertumbuhan penjualan telepon seluler mencapai 40% setiap tahunnya dan harga premium untuk ponsel dengan fitur tertentu. Analisis karakteristik industri menunjukkan bahwa industri telepon seluler merupakan industri yang besar dan industri telepon seluler dapat disimpulkan bahwa pasar dari industri telepon seluler masih bisa berkembang dengan rata-rata pertumbuhan 15%-20% per tahun. Identifikasi lingkungan eksternal melalui analisis lingkungan ekonomi diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi yang diprediksi mencapai 5.8% di tahun 2015, yang didukung dari sektor manufaktur dan perdagangan memberikan peluang yang baik bagi industri telepon seluler untuk terus tumbuh. PT.Samsung Electronic Indonesia juga dapat memanfaatkan peluang melalui demografi yang mendukung pertumbuhan industri telepon seluler karena sekitar 67% penduduk Indonesia berada di usia kerja dan produktif. Pembatasan impor telepon seluler yang dan wacana pengenaan telepon seluler sebagai barang mewah yang dikenakan pajak menjadi ancaman dalam industri telepon seluler di Indonesia Analisis mengenai Porter’s five-forces of competition menunjukan sifat-sifat persaingan dalam industri telepon seluler adalah persaingan antar perusahaan sifatnya adalah tinggi, ancaman dari pendatang baru adalah rendah, ancaman dari produk pengganti adalah tinggi, ancaman dari daya tawar pemasok adalah rendah serta ancaman dari daya tawar konsumen adalah tinggi. Sedangkan berdasarkan perhitungan Herfindahl Hirschman Index juga didapatkan bahwa karakteristik industri telekomunikasi adalah merupakan pasar oligopoly dimana 92 terjadi persaingan ketat pada 5 produsen telepon seluler besar yaitu Samsung, Cross, Nokia, Apple, LG Berdasarkan analisis mengenai analisis kekuatan penentu industri telepon seluler,maka yang menjadi kekuatan penggerak yang mempengaruhi arah industri telepon seluler adalah pertumbuhan migrasi ke telepon seluler pintar, turunnya harga rata-rata telepon seluler, kepemilikan perangkat telepon seluler ganda, perkembangan internet dan tumbuhnya media sosial. Hasil evaluasi strategis PT. SEIN diperoleh bahwa strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan posisi pemimpin pasar sudah tepat. 5.2 Rekomendasi Berdasarkan evaluasi strategi yang dilakukan PT. SEIN, analisis lingkungan internal serta analisis lingkungan eksternal, dan untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar. Berdasarkan identifikasi dan analisis strategi yang dijalankan PT. SEIN saat ini, maka strategi pengembangan outlet retail seperti mengoperasikan Samsung Experience Store (SES), memperkuat kerjasama dengan operator seluler dan memperkuat kerjasama dan menambah jumlah distributor masih harus dipertahankan oleh PT. SEIN karena masih berdampak cukup baik terhadap nilai penjualan perusahaan. Pada perkembangan industri telepon seluler yang mengarah pada telepon pintar (smartphone), PT. SEIN harus berkonsentrasi pada pengembangan telepon pintar kelas menengah terutama yang berada dalam kisaran harga Rp 2,000,000 93 – Rp 2,500,000 dan fokus pada telepon seluler kelas premium dengan kisaran harga diatas Rp. 7,500,000 yang sudah menjadi produk andalan PT. SEIN dan memiliki kontribusi baik dalam menigkatkan pangsa pasar dan nilai penjualan selama ini. Berdasarkan analisis analisis karakteristik industri dan Indeks Herfindahl yang mengklasifikasikan industri telepon seluler berada dalam pasar oligopoli, dimana PT. SEIN bersaing dalam pasar yang besar, namun hanya ada beberapa perusahaan sebagai pemain utama dalam pasar, maka diperlukan strategi pembeda yaitu bersama sama dengan operator telekomunikasi untuk melakukan kerjasama dan pengembangan jaringan 4G dan 5G di Indonesia. PT. SEIN perlu menambah jumlah distributor, terutama di daerah-daerah yang pangsa pasar produk telepon seluler Samsung kecil seperti, Sumatera bagian utara, Sumatera bagian selatan, Jawa barat, sebagian wilayah Jawa Timur, Kalimantan Barat dan Sulawesi Utara. Penambahan distributor dapat dilakukan dengan menambah distributor baru dengan menggandeng distributor lokal dari setiap daerah ataupun dapat memanfaatkan jaringan toko retail modern seperti Carefour, Hypermarket, Hero dan lain-lain. Terkait rencana Pemerintah untuk mengenakan tarif pajak barang mewah terhadap produk telepon seluler, maka PT.SEIN mulai mengurangi impor barang jadi produk telepon seluler dan beralih melakukan produksi dan perakitan di Indonesia. Selain mengambangkan basis produksi, PT.SEIN juga perlu mengembangkan basis riset prduk telepon seluler di Indonesia, mengingat 94 Indonesia sebagai pasar yang cukup besar dan memiliki kontribusi yang besar dari nilai penjualan terhadap PT.SEIN dan Samsung Electronic secara global. 95