BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Profil Perusahaan PT Energi Mega Persada Tbk adalah sebuah perusahaan hulu migas independen dengan kantor pusat di Jakarta, Indonesia. Operasi PT.Energi Mega Persada Tbk mencakup kepulauan Indonesia dari bagian utara Sumatera ke Kalimantan Timur, Jawa Timur dan Indonesia. Komitmen PT.Energi Mega Persada Tbk adalah menjalankan usaha secara etis, sosial dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Saham energi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia di bawah simbol ENRG Oktober 2001 Energi Mega Persada didirikan dan dikenal sebagai perusahaan produsen, pengembang dan eksplorasi dalam sektor hulu minyak dan gas bumi. Februari 2003 Mengakuisisi RHI Corporation (RHI), pemilik Kondur Petroleum S.A. (Kondur), operator KKS Malacca Strait dan menguasai 34,46% working interest atas Malacca Strait. Februari 2004 44 45 Mengakuisisi PT Imbang Tata Alam (ITA) yang menguasai 26,03% working interest di KKS Malacca Strait. Kondur dan ITA bersama-sama memiliki 60,49% working interest di KKS Malaca Strait. Maret 2004 Mengakuisis Kalila Energy Ltd. (KEL) dan Pan Asia Enterprise Ltd. (PAN), menjadi pemilik langsung 100% Lapindo Brantas Inc. (“Lapindo”). Lapindo memiliki 50% working interest dan merupakan operator KKS Brantas. Juni 2004 Tercatat di Bursa Efek Jakarta dengan kode saham ENRG. Agustus 2004 Mengakuisisi Energi Mega Pratama Inc, sehingga memiliki 100% working interest KKS Kangean melalui EMP Exploration (Kangean) Limited dan EMP Kangean Ltd. EMP Kangean Ltd adalah operator KKS Kangean. Januari 2006 Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I menghasilkan dana sebesar Rp3,78 triliun untuk pembelian aset PT. Tunas Harapan Perkasa (“THP”) termasuk Rp 832 miliar untuk memenuhi persyaratan modal kerja. Januari 2006 Mengakuisisi PT. Tunas Harapan Perkasa (“THP”) dengan total sebesar USD308,6 juta, memiliki 5 Kontraktor Kerja Sama terpisah melalui 5 anak perusahaan. Total Cadangan minyak dan gas 2P THP pada 31 Desember 2012 adalah sebesar 67,39 juta barel ekuivalen. 46 Mei 2007 Menyelesaikan transaksi dengan Mitsubishi Corporation (“Mitubishi”) dan Japan Petroleum Exploration Co. Ltd. (“JAPEX”) untuk menjadikan mereka mitra strategis melalui pembelian saham anak perusahaan Perseroan, Energi Mega Pratama Inc. Sebagai hasil transaksi ini adalah Mitsubishi dan JAPEX memiliki total 50% working interest tak langsung di KKS Kangean dan menerima USD360 juta dari hasil transaksi. Kepemilikan EMP sebesar 50% di blok KKS Kangean sama denan 20% cadangan 2P Perseroan pada 31 Desember 2012. Juli 2007 Melakukan dekonsolidasi Lapindo Brantas, Inc. Kalila Energy Ltd. (“KEL”), dan Pan Asia Enterprise (“PAN”) dari laporan keuangan konsolidasi (sesuai dengan Standar Akutansi Indonesia). Maret 2008 Melakukan konversi pinjaman dari Minarak Labuan Co. (L) Ltd. (“MLC”) kepada Kalila Energy Ltd. KEL dan PAN, menjadi saham KEL dan PAN. KEL dan PAN adalah pemilik Lapindo. Dengan demikian kepemilikan Perseroan di KEL dan PAN terdilusi menjadi masing-masing 0,0117783% dan 0.0009999%. April 2008 Mengakuisisi KKS Tonga senilai USD11,8 juta. KKS Tonga diperkirakan memiliki hingga 90 juta barel ekuivalen minyak (prospective 47 resources). Blok yang berlokasi di Sumatera Utara telah menghasilkan 850 barel minyak per hari di sumur Tonga – 1. Mei 2009 Perseroan memperoleh 2 KKS Coal Bed Metahne (CBM) di Kalimantan (Sangata II dan Tabulako) dengan perkiraan sumber daya gabungan sebesar 1,5 triliun kaki kubik gas. November 2009 Perseroan menandatangani perjanjian dengan INPEX Masela Ltd. (“INPEX”) untuk mengakuisisi 10% working interest di KKS Masela yang beralokasi di Laut Arafura. KKS Masela telah memperoleh sertifikasi atas cadangan gas 2P sebesar lebih dari 18 triliun kaki kubik. Februari 2010 Perseroan berhasil melaksanakan Penawaran Umum Terbatas II yang menghasilkan Rp4,84 triliun (sekitas USD19 juta). Perolehan ini digunakan untuk membayar sebagian besar pinjaman (US$250 juta) dan untuk mengamankan akuisisi 10% kepemilikan KKS Masela dari INPEX. Setelah pembayaran pinjaman, rasio hutang terhadap modal dalam laporan keuangan perseroan membaik dari 3,2 kali (2009) menjadi 0,6 kali (2010). Kepemilikan 10% EMP di blok KKS Masela telah menambah cadangan 2P Perseroan sebesar 308 juta barel minyak ekuivalen. November 2010 48 Perseroan menyelesaikan transaksi akuisisi 10% KKS Masela dari INPEX. Dengan transaksi ini, maka cadangan 2P bersih Perseroan meningkat sebanyak 142% menjadi 523 juta barrel ekuivalen minyak per 31 Desember 2012. Desember 2011 Mengakuisisi 18,73% porsi efektif pada KSS ONWJ senilai USD2,4/barel yang meningkatkan cadangan 2P bersih perusahaan sebesar 10% dan meningkatkan produksi bersih Perusahaan sebesar 72%. 4.1.2 Visi & Elemen Strategi Perseroan 1. Visi Perseroan Menjadi Perusahaan Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas independen terkemuka di Asia. Menerapkan keunggulan dalam kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan, menjunjung tinggi tata kelola perusahaan yang baik, dan berkontribusi dalam pengembangan komunitas. 2. Elemen Strategi Perseroan a. Membentuk sumber daya manusia yang handal dan memiliki kinerja tinggi b. Mendorong pertumbuhan perusahaan secara organik melalui kegiatan eksplorasi dan pengembangan dari portofolio yang sudah ada. 49 c. Mempercepat pertumbuhan perusahaan dengan mengakuisisi aset-aset yang mempunyai harga kompetitif yang berada di lokasi strategis serta memiliki prospek cadangan dan sumber daya yang baik. d. Meningkatkan keunggulan operasi untuk semua kegiatan usaha perusahaan (sumber daya manusia, operasi yang efisien, pemahaman teknis, dan lain-lain). e. Memproduksi sejumlah besar cadangan minyak dan gas. f. Mengingatkan produksi minyak dan gas yang telah dimiliki. 4.1.3 Produk, Jasa dan Keunggulan 1. Produk dan Jasa PT. Energi Mega Persada Tbk adalah salah satu Perseroan yang mengeksplorasi dan memproduksi minyak dan gas bumi di Indonesia, yang terbagi atas beberapa anak perusahaan dan mengoperasikannya. Blok –blok minyak dan gas bumi yang berskala besar itu terbagi di beberapa anak perusahan sebagai berikut: Sumatera a. KKS Malacca Strait b. KKS Gebang JOB c. KKS Bentu d. KKS Korinci Baru 50 e. TAC Gelam f. KKS Tonga Jawa: a. KKS Kangean b. KKS ONWJ Kalimantan: a. TAC Senberah b. KKS Tabulako c. KKS Sangata II CBM Maluku a. KKS Masela 2. Keunggulan Kunggulan PT. Energi Mega Persada Tbk dalam manajemen cadangan minyak dan gas, pengguna teknologi modern dan inovatif serta teknik-teknik pengeboran yang diterapkan Perseroan dalam eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi di area seluas lebih dari 28.000 km2. PT. Energi Mega Persada Tbk merupakan pemasok utama gas bumi bagi industri-industri yang sedang berkembang pesat di wilayah Jawa Timur dan pelanggan utama di Sumatera dan Kalimantan. 4.1.4 Struktur Organisasi Susunan pengurus perseroan adalah sebagai berikut: 51 Board of Commissioners: - President Commissioner : Ari S. Hoedaja - Independent Commissioner : A. Qoyum Tjandranegara - Independent Commissioner : Sulaiman Zuhdi Pane - Commissioner : Suyitno Patmosukismo President Director : Imam P. Agustino Director : Didit A. Ratam Director : Syailendra Bakrie Director : Amir Balfas 52 4.2 Hasil Penelitian Dalam penelitian ini, guna mendapatkan hasil yang relevan dengan tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui Strategi Investor Relations PT Energi Mega Persada Tbk Dalam Mengkomunikasikan Kepemilikan Bakrie Kepada Investor dan Calon Investor, maka dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara mendalam (in depth interview) kepada pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan tersebut dan observasi. Wawancara dua narasumber dilakukan secara langsung dengan meminta waktu khusus. Penelitian dilakukan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan November 2013 yang diawali dengan observasi dan dilanjutkan dengan wawancara mendalam. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data kualitatif yang sesuai dengan metode penelitian dan diuraikan secara deskriptif sebagai berikut. 4.2.1 Identifikasi Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk. Investor Relations adalah salah satu bagian dari Public Relations dalam sebuah perusahaan yang tugasnya adalah mencari Investor atau pemegang saham yang akan membeli saham dari perusahaannya, menjaga dan mempertahankan Investor dan menjaga komunikasi dan hubungan baik dengan mereka. Adanya Investor Relations yang betugas untuk menarik dan mempertahankan Investor-nya memberikan keuntungan tidak langsung terhadap 53 perusah haan, karena dengan harrga saham nnaik di pasarran berarti ppublik atauppun Investorr percaya keepada PT. Energi E Megaa Persada T Tbk mengenaai masa deppan perusah haan dan value dari perrusahaan terrsebut dan m masa depann investasinyya. Sehingg ga dengan menaiknya m haarga saham ddi perusahann tersebut akkan membanntu perusah haan tersebu ut pada saat melakuukan akssi-aksi korpporasi sepeerti menerbiitkan saham kembali ataaupun mengeeluarkan oblligasi akan m mempermuddah mereka.. uktur organiisasi yang menggambaarkan tentaang Berikut adalah stru keberad daan Investorr Relations dan d divisi-diivisi terkait ddalam perusaahaan. Skeema 1. Orga anization Cha art PT. Enerrgi Mega Peersada Tbk, 22013. 54 Dari struktur organisasi tersebut bisa dilihat bahwa divisi Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk berhubungan langsung dengan Direktur Utama Perusahaan dan tidak ada di bawah divisi Public Relations seperti yang seharusnya. Hal tersebut tidak sesuai dengan pengertian dari Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations, menyebutkan terdapat delapan khalayak utama humas, salah satunya adalah para Investor pasar uang atau masyarakat keuangan. Dengan demikian, fungsi Investor Relations menjadi bagian dari fungsi humas.i Apabila di gambarkan dari pernyataan Frank Jefkins dalan bukunya Public Relations, seharusnya Investor relations berada di dalam divisi Public Relations karena Investor Relations adalah salah satu fungsi dari Public Relations. Sedangkan Public Relations di PT. Energi Mega Persada Tbk juga tidak berada di divisi sendiri melainkan di bawah divisi Human Resources Development, dimana Public Relations memberikan report kepada kepala HRD yang selanjuatnya akan di sampaikan lagi kepada Direktur Utama. Menurut penulis, komunikasi seperti tidak efektif karena semakin jauh Public Relations dengan pemegang keputusan maka semakin lama pula actions yang dilakukan oleh sebuah perusahaan apabila terjadi sesuatu karena banyak bagian yang harus di lalui terlebih dahulu yang pada akhirnya masalahnya sudah menjadi terlalu lama. 55 Idealnya, divisi Public Relations harus berdiri sendiri dan harus mempunyai hubungan langsung atau melaporkan langsung ke Direktur Utama Perushaaan, seperti posisi dari divisi Investor Relations di PT. Energi Mega Persada TBk saat ini. Corporate Secretary dan VP Legal atau Sekretaris Perusahan di PT EMP Tbk juga berhubungan dengan Investor Relations dalam hal ini Investor Relations yang bertanggung jawab dengan Investor langsung dan untuk Corporate Secretary bertanggung jawab atas komunikasi antara Perseroan dengan berbagai pemangku kepentingan seperti: Bapepam, Lembaga Keuangan, Bursa Efek Indonesia, pemegang saham dan publik. Hal tersebut sesuai dengan perraturan BApepam-LK No. IX.I.4 dan peraturan PT Bursa Efek Indonesia Jakarta NO. 1-A, yang mengharuskan perseroan mengangkat Corporate Secretary. Corporate Secretary ini juga bertanggung jawab kepada Direksi. Secara umum ada dua bagian yang terlibat dalam menjaga hubungan dengan Investor yaitu Investor Relations itu sendiri yang lebih fokus terhadap mencari dan mempertahankan Investor dan menjalin hubungan dengan Investor, para analis investasi, media dan Investor itu sendiri. Selain itu, keberadaan Corporate Secretary dalam hal ini juga membantu divisi Investor Relations, mereka membantu Investor relations dalam melakukan hubungan dan komunikasi dengan badan-badan regulator dan juga bertanggung jawab atas hubungan dengan Investor seperti membantu pada saat akan dilakukannya Rapat 56 Umum Pemegang Saham (RUPS) dan korespondensi dengan badan regulator mengenai berbagai macam kegiatan material yang terjadi di perusahaan tersebut. Investor Relations dan Corporate Secretary tidak berada di dalam satu divisi, melainkan terpisah satu sama lain. Hal ini menggambarkan bahwa Investor Relations dan Corporate Secretary di PT. Energi Mega Persada Tbk tidak menjadi satu melainkan terpisah. Masing-masing mempunyai kewajiban yang harus dikerjakan dan masing-masing memberikan report langsung kepada Direktur Utama. Pada saat Investor Relations dalam tahap awal mencari Investor, peran Corporate Secretary tidak terlalu signifikan, dimana tidak ada keterlibatan langsung Corporate Secretary dalam melakukan kegiatan tersebut. Namun pada saat melakukan RUPS, memberikan informasi kepada publik dan badan regulator, pada saat itu Corporate Secretary dan Investor Relations melakukan kerjasama dalam memberikan informasi kepada public dan badan regulator terkait. Investor Relations membuat press relase yang diberikan kepada media dan Corporate Secretary membuat korespondensi yang harus di berikan kebadan regulator seperti BEI dan Bapepam terkait dengan keterbukaan informasi yang harus dilakukan. Walaupun di dalam struktur organisasi tersebut tempat Corporate Secretary berada di atas Investor Relations, bukan berarti Investor Relations memberikan report ke Corporate Secretary. Tapi, bagan tersebut menggambarkan bahwa Corporate Secretary memberikan masukan-masukan 57 kepada Direktur mengenai hal-hal ataupun aksi perusahan yang sesuai dengan hukum yang ada karena Corporate Secretary di PT. Energi Mega Persada Tbk sekaligus sebagai VP Legal. Kesimpulannya, dua divisi tersebut sama-sama memiliki tugas masingmasing dan melakukan kerjasama pada saat memang harus melakukan kerjasama. 4.2.2 Tugas Investor Relations dan Corporate Secretary PT. Energi Mega Persada Tbk. Secara umum tugas dari Investor Relations di PT. Energi Mega Persada TBK adalah mencari calon Investor dan menjaga Investor yang sudah ada agar tidak menjual sahamnya. Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk sebagai salah satu perusahaan terbuka, Perseoran terus memelihara hubungan dengan para Investor dan para analis melalui divisi hubungan Investor dan divisi ini bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Mereka memiliki tugas anatara lain, sebagai berikut: 1. Mempromosikan rencana pertumbuhan perusahaan kepada komunitas Investor dalam acara Equity Forum, Road Shows, dll 2. Memberikan informasi terkini mengenai kinerja keuangan dan produksi Perusahaan kepada komunitas Investor secara berkala. 58 3. Membuat siaran pers atas transaksi material oleh Perusahan untuk di konsusmsi oleh Investor, media, dan BEI/OJK 4. Melakukan supervisi atas situs web Perusahaan dan bertanggung jawab langsung atas Laporan Tahunan Perusahaan. Dapat dilihat dari tugas-tugas tersebut diatas, bahwa Investor Relations lebih fokus terhadap bagaimana mencari Investor, bagaimana memberikan informasi yang seharusnya di berikan kepada publik dalam bentuk press release yang harus mereka berikan pada saaat ada perubahan mengenai transaksi material yang terjadi di PT.Energi Mega Persada Tbk Dalam menjalankan kegiatannya, Investor Relations dibantu oleh Corporate Secretary yang melakukan hubungan dengan badan regulator dan Investor. Corporate Secretary mempersiapkan RUPS, meberikan keterangan dan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh BEI dan Bapepam mengenai keterbukaan informasi yang harus PT. Energi Mega Persada Tbk lakukan. Adapun tugas dari Corporate Secretary di PT. Energi Mega Persada Tbk dalam membantu Investor Relations dalam menjalankan tugasanya ada 2, yaitu tugas internal dan tugas external. Adapun tugas dan tanggung dari sekretaris perusahaan di PT. Energi Mega Persada Tbk secara external adalah: 1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturanperaturan yang berlaku di bidang Pasar Modal 59 2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan 3. Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan Undang-undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya 4. Peraturan Bapepan-LK dan ketentuan Bursa Efek Indonesia; dan secara efektif menjalankan peran penghubung/contact person antara Perseroan dengan Bapepan-LK, Bursa Efek Indonesia dan masyarakat. Sedangkan tugas internal Corporate Secretary adalah: 1. Sebagai penanggung jawab persiapan dari pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan tindakan yang dilakukan oleh perseroan (corporate action) 2. Bertindak selaku penanggung jawab atas persiapan dan pelaksanaan tindakan-tindakan dengan Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia dan lembaga serta profesi penunjang pasar modal. Dari rincian tugas dan tanggung jawab dari Corporate Secretary terlihat jelas bahwa Corporatae Secretary membantu Investor Relations dalam hal memberikan informasi kepada badan regulator dan masayarakat, selain itu Corporate Secretary di PT. Energi Mega Persada TBk juga membantu dalam melaksanakan RUPS di perusahaan dan menjadi guide line atas peraturan- 60 peraturan yang harus di patuhi oleh perusahaan dan Investor Relations dalam menjalankan tugasnya. Menjadi penyambung komunikasi antara perusahaan dan badan regulator dan berbagai pemangku kepentigan. Corporate Secretary ini menurut peneliti orang yang membantu Investor Relations dan perusahaan dalam menjalankan (corporate action) berhubungan dengan Pasar Modal sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia. Tugas dari Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk selain menjalin hubungan baik dengan Investor, selain itu Investor Relations bertugas mencari calon Investor dan harus terus melakukan komunikasi untuk menjaga hubungan baik dengan Investor, adapun penjelasan mengenai tugas Investor Relations adalah sebagai berikut: 4.2.2.1 Mencari Investor Fungsi Investor Relations (IR) pada organisasi bisnis atau perusahaan muncul karena perusahaan menjual sahamnya masyarakat melalui pasar modal (go Public) Sebagai tahap awal kegiatan yang di lakukan oleh PT. Energi mega Persada Tbk pada saat setelah melakukan IPO ( Initial Public Offering ), Investor Relations mancatatkan diri ke bursa efek untuk menjual saham kepada publik. 61 Setelah melaksanakan penawan perdana saham melalui IPO tahap selanjutnya yang dilakukan oleh PT. Energi Mega Persada Tbk adalah mencari financial analis / analisis jaminan. Para analisis jaminan ini di pekerjakan oleh Perusahaan untuk memberikan informasi kepada calon investor mengenai status financial perusahaan tersebut. Seperti yang dikatakan Bapak Herwin Hidayat selaku key informan, “Divisi Investor relations mempromosikan perusahaan agar saham di beli di pasar, dengan cara memberikan data dan informasi perusahaan kepada analis seperti bisnis strategi, financial forecast, perkiraan sales 2 – 3 tahun kedepan, pricing oil and gas 2 – 3 tahun kedepan, production target. Jadi Investor Relations memberikan key value drivers kepada para analis untuk bahan mereka mulai membuat report yang nantinya akan di distribusikan kepada BEI “1 Jadi hal pertama yang dilakukan oleh Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk setelah mendaftarkan diri di BEI adalah membuat laporan mengenai perusahaan yang bertujuan untuk mempromosikan perusahaan agar saham yang sudah ada di BEI bisa terjual dan dengan demikian para pemegang saham memepercayai perusahaan mengenai masa depan perusahaan seperti apa dengan mereka melihat laporan yang dibuat oleh analis tersebut. Setelah itu, analis melakukan Equity Confrence ( non deal roadshow ) yaitu mempertemukan Investor Relations dan Direktur Utama perusahaan dalam hal ini PT. Energi Mega Persada Tbk dengan para calon Investor.seperti yang disampaikan oleh Bapak Herwin Hidayat selaku key informan, 1 Wawancara dengan Bapak Herwin Hidayat selaku Vice of Investor Relations PT. Energi Mega PErsada Tbk, pada tanggal 16 Juli 2013. 62 “Untuk membantu penjualan saham, para analis melakukan equity conference yang dilakukandi Singapore, Hongkong, London dan New York dan apa yang mereka lakukan, mereka menyewa kamar di hotel dan mereka undang puluhan calon Investor kesitu dan datang satu satu kedalam kamar tersebut, biasanya dari PT. Energi Mega Persada Tbk adan Investor Relations dan Direksi, setiap sejam bergantian masuk Investor yang sudah di undang dan di schedule kan oleh si analis dan biasanya sejam – sejam dan kita menceritakan cerita yang sama kepada para calon Investor. Biasanya kita melakukan ini dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Jadi dari pertama meeting sampai selesai kta memperlihatkan kemereka bahwa kita semangat dan tidak memperlihatkan capek atau tidak semangat kepada mereka, karena kita tidak pernah tahu pada akhirnya mereka akan membeli saham kita atau tidak”2 Setelah melakukan Equity Conference atau non deal roadshow yang dilakukan di beberapa Negara, setelah itu pihak Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk melakukan roadshow ke Negara yang sama menemui calon Investor yang berminat membeli saham PT. Energi Mega Persada Tbk dari hasil non deal roadshows yang lalu, seperti yang disampaikan oleh Bapak Herwin Hidayat selaku key informan, “ setelah melakukan Equity Conference atau non deal roadshows selanjutnya kita melakukan roadshow yang sudah di arrange waktunya dari sebelumnya oleh analis, road shows adalah sama seperti non deal roadshows tapi roadshows ini bedanya kita mendatangi mereka satu persatu, dari satu gedung ke gedung yang lain, yang tentunya sudah di arrange waktunya sebelumnya tentunya oleh analis dan agenda nya dalam roadshows itu adalah kita mempresentasikan kepada mereka apa yang ada di perusahaan kita. Biasanya dalam sehari kita bisa mbertemu 4 - 6 calon Investor. Kita menceritakan cerita yang sama dalam setiap pertemuan, dan mereka mempunyai pertanyaan yang berbeda – beda ada yang bertanya 2 Wawancara dengan Bapak Herwin Hidayat selaku Vice of Investor Relations PT. Energi Mega PErsada Tbk, pada tanggal 16 Juli 2013. 63 tentang industrinya, ada yang bertanya operasional perusahaan , perusahaan secara spesifik “3 Bisa disimpulkan dari penyataan pernyataan tersebut diatas bahwa Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk melakukan cara – cara tersebut sebagai srategi yang mereka buat untuk mencari calon Investor. Pada saat Investor Relations melakukan non deal roadshow ataupun deal roadshow, ternyata beberapa Investor melihat sisi positif nya Bakrie Group dimata calon Investor, seperti yang disampaikan oleh Pak Herwin Hidayat selaku key Informan, “ beberapa Investor melihat postif terhadap kepemilikan PT. Energi Mega Persadan di bawah Bakrie Group, mereka melihat Bakrie sudah mempunyai nama di beberapa perusahaannya seperti Esia, Bakrie Land, dan mereka melihat Bakrie sebagai kelompok usaha yang menjalankan usaha nya dengan baik di Indonesia, mereka melihat bakrie sudah ada di usahanya sejak lama sehingga mereka tidak menyangsikan kepiawaian Bakrie Group di dalam usahanya dan mereka selalu disana dan menyelesaikan segala urusannya walaupun banyak kontroversi yang terjadi”4 Bisa di lihat dari penyataan Pak Herwin di atas ada Investor yang menganggap kelompok usaha Bakrie itu kompeten di bidangnya dan merka tidak meragukan dengan kekuatan dari Bakrie Family yang sudah ada di Indonesia sejak bertahun tahun. Selain itu beberapa Investor melihat sisi positifnya dari 3 Wawancara dengan Bapak Herwin Hidayat selaku Vice of Investor Relations PT. Energi Mega PErsada Tbk, pada tanggal 16 Juli 2013. 4 Wawancara dengan Bapak Herwin Hidayat selaku Vice of Investor Relations PT. Energi Mega PErsada Tbk, pada tanggal 16 Juli 2013 64 grup Bakrie adalah mudahnya berhubungan dengan badan regulator dan pemerintahan, seperti yang disampaikan oleh Pak Herwin Hidayat selaku key informan, “ Bakrie Group mempunyai akses yang mudah ke Pemerintahan, karena mempunyai good professional relationship dengan regulator di Indonesia yang mana bisa mempermudah perizinan yang sangat penting di di usaha oil and gas”5 Dari pernyataan peryantaan tersebut dapat disimpulkan bahwa, sebagian calon Investor melihat sisi positif dari PT. Energi Mega Persada Tbk menjadi salah satu bagian dari kelompok usaha Bakrie, hal ini bagus untuk Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk dan tentunya untuk perusahaan dimana sudah mendapat kepercayaan diawal dari para calon Investor sehingga Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk hanya tinggal meyakinkan calon investor dengan memberikan informasi mengenai hal – hal positif lainnya dan itu menjadi salah satu tugas dari Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk. 4.2.2.2 Komunikasi Dengan Investor Komunikasi dengan para Investor adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh para Investor Relations, hal ini menjadi bagian terpennting dalam tugas Investor Relations. Komunikasi yang dilakukan tidak hanya pada saat ada 5 Wawancara dengan Bapak Herwin Hidayat selaku Vice of Investor Relations PT. Energi Mega PErsada Tbk, pada tanggal 16 Juli 2013 65 masalah saja dan keharusan yang memang harus dilakukan, tetapi harus dilakukan secara terus menerus agar semua informasi yang ingin PT. Energi Mega Persada Tbk sampaikan dan informasi yang para Investor inginkan bisa tersampaikan. Investor adalah salah satu yang terpenting, dalam hal ini untuk memberikan segala informasi yang harus para pemegang saham ketahui, selain harus disampaikan pada saat laporan tahunan, Rapat Umum Pemegang Saham, selain itu pada saat masalah muncul dan itu mempengaruhi atau belum mempengaruhi harus segera di lakukan tindakan. Kegiatan yang bisa dilakukan oleh Investor Relations dalam menyampaikan semua informasi mengenai perusahaan dapat menggunakan laporan tahunan, serta bisa menggunakan web site peusahaan untuk memberikan informasi kepada Investor, analisis jaminan serta media massa dan salah satunya adalah dengan press release. 1. Press Release / Siaran Pers Salah satu hal yang dilakukan oleh Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk dalam melakukan komunikasi kepada para Investor ataupun menyampaikan informasi kepada para Investor dengan selalu membuat press release yang selalu di distribusikan ke pihak – pihak terkait, seperti yang di sampaikan oleh Pak Rizki Rusdji selaku informan, “cara kita mengkomunikasikan dan menjaga hubungan baik dengan Investor adalah dengan cara Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk selalu 66 mendirtribusikan kepada para analis dan media masa dalam bentuk press release”6 Press Release dibuat oleh Pak Herrwin Hidayat selaku Vice Investor Relations, hal ini dilakukan agar semua informasi yang harus disampaikan bisa tersampaikan langsung kepada publik melalui media massa. Selalin itu, untuk konfirmasi dan yang bertanggung jawab untuk press release adalah Pak Herwin sendiri. Press release / siaran pers adalah informasi dari individu atau organisasi yang disampaikan kepada media massa dengan maksud untuk diberitakan.ii Contoh dari press release yang mereka keluarkan pada saat ada perjanjian yang dibuat oleh PT. Energi Mega Persada Tbk yang dilakukan oleh anak perusahaannya. Perjanjian tersebut merupakan penjanjain kotrak produksi dan penjualan gas yang dilakukan oleh anak perusahaan disalah satu blok yang dimiliki oleh PT. Energi Mega Persada Tbk di Riau. Press release yang dibuat untuk mem informasikan mengenai kegiatan material yang mereka lakukan, karena sekecil apapun hal-hal yang memang harus di ketahui oleh publik mengenai perusahaan maka Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk harus memberikan informasi tersebut, dan Investor 6 Wawancara dengan Bapak Rizki Rusjdi selaku Research Officer Staff Investor Relations PT. Energi Mega PErsada Tbk, pada tanggal 09 Okt 2013 67 Relations PT. Energi Mega Persada Tbk menggunakan press release sebagai salah satu media yang Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk gunakan. Press release benar-benar sangat di gunakan dan di andalkan di PT. Energi Mega Persada Tbk sebagai alat untuk komunikasi kepada para Investor dan ke badan regulator . Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk menggunakannya sebagai alat untuk mengkomunikasi semua hal yang terjadi di dalam perusahaan namun juga Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk lakukan untuk men konfirmasi kepada media mengenai kesalahan pemberitaan yang media massa lakukan. Seperti press release yang Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk buat pada saat ada spekulasi yang tidak akurat yang di beritakan oleh beberapa media mengenai akuisisi saham PT. Energi Mega Persada Tbk. Media tersebut adalah Bisnis Indonesia dan Detik Finance. Dalam press release nya, PT.Energi Mega Persada menyatakan bahwa ada ketidak akuratan spekulasi yang media tersebut buat dalam berita di media mengenai akuisisi saham PT. Energi Mega Persada Tbk.Di dalam press release tersebut terdapat penyatan yang benar mengenai berita yang sebenarnya. Jadi, press release yang di buat oleh Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk bukan hanya mengenai keterbukaan informasi yang memang harus PT. Energi Mega Persada Tbk lakukan, tetapi juga PT. Energi mega Persada Tbk gunakan untuk beberapa hal seperti klarifikasi berita-berita yang tidak akurat. 68 4.2.2.3 Mempertahankan Investor Walaupun sudah mendapatkan kepercayaan dari publik dan Investor dengan terjualnya saham di bursa efek, tidak sampai disitu pekerjaan yang dilakukan oleh Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk, banyak hal yang terjadi seiring dengan berjalannya perusahaan, salah satunya adalah apabila terjadi hal yang tidak baik terdap salah satu kelompok usaha Bakrie lainnya yang berdampak langsung kepada turunya saham PT. Energi Mega Persada Tbk. Dengan kejadian seperti itu IR PT. Energi Mega PErsada Tbk tidak hanya diam saja melihat hal tersebut, mereka melalkukan tindakan yang sudah menjadi hal yang selalu dilakukan yang ada di Investor Relations dengan meghubungi Investor tersebut satu persatu dan menjelaskan bahwa tidak ada huungan nya dengan kejadian yang terjadi di kelompok usaha Bakrie lainnya dengan PT. Energi Mega Persada Tbk, seperti yang disampaikan oleh Pak Herwin Hidayat selaku key informan, “ pada saat saham turun dan itu karena kelompok usaha Bakrie lainnya sedang mengalami masalah, maka apa yang saya lakukan? Saya menelpon satu persatu Investor yang saya punya nomor telponya dan menjelaskan langsung apa yang terjadi ini tidak akan berdampak kepada PT. Energi Mega PErsada Tbk, karena walaupun kita satu grup usaha Bakrie, namun kita berjalan independen dengan baik dan profesionalm kita sudah mempunyai check dan balance nya karena kita sudah mencatatkan diri ke BEI ada requirement yang harus kita patuhi, dan banyak lagi hal – hal yang harus kita lakukan secara independen”7 7 Wawancara dengan Bapak Herwin Hidayat selaku Vice of Investor Relations PT. Energi Mega PErsada Tbk, pada tanggal 16 Juli 2013 69 Dalam daara menangaani masalah yang terjadii, Investor R Relations suddah mempun nyai langk kah-langkah yang hharus dilakkukan apabbila masallah terjadi,ssehingga hal ini akan efeektif dilakukkan. Skema 2.2. Alur Prosess Penangang gan Masalahh Investor Reelations PT. Energi Megga Peersada Tbk, 22013 Seperti yaang terlihat dapa d skema 2.2 diatas, ccara Investorr Relations P PT. Energi Mega M Persad da Tbk dalam m menanganni masalah yaang dihadappi adalah: 70 1. Harus mengetahui apa sesungguhnya masalah tersebut, seperti apa masalahnya. 2. Menguhungi Investor dan menjelaskan apa yang sedang terjadi dan menjelaskan bahwa saat ini sedang di lakukan penanganan dari masalah tersebut. 3. Mencari sumber masalah, apakah berasal dari Investor atau dampak dari masalah yang terjadi pada salah satu kelompok usaha Bakrie lainnya yang berdampak ke PT. Energi Mega Persada. 4. Klarifikasi masalah yang terjadi. Setelah mendapatkan masalah apa yang sedang terjadi hal selanjutnya adalah menklarifikasi masalah tersebut / menyelesaikan masalah tersebut kepada yang bersangkutan. Hal yang dialkukan oleh Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk pada saat ada Investor yang menjual sahamnya sangat besar adalah dengan cara menghubungi Investor tersebut dan menanyakan alasan mereka apa dan setelah itu mereka menjelaskan bisnis plan mereka kedepan, seperti yang dikatakan oleh Bapak Rizky Rusjdi selaku informan, “pada saat saham kita anjlok da karena ada salah satu Investornya menjual saham, hal yang kita lakukan adalah menghubungi Investor tersebut dengan menanyakan mengapa menjualnya dan kita berusaha menjelaskan bisnis plan kita kedepan seperti apa walaupun itu sudah terlambat “8 8 Wawancara dengan Bapak Rizki Rusjdi selaku Research Officer Staff Investor Relations PT. Energi Mega PErsada Tbk, pada tanggal 09 Okt 2013 71 Komunikasi yang dilakukan oleh Investor Relations PT Energi Mega Persada Tbk selain melalui web site dan laporan tahunan Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk juga menggunakan media sebagai salah satu alat untuk menyampaikan informasi dan menjaga hubungan dengan Investor dan tidak hanya satu media yang Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk gunakan. Adapun media-media yang dipilih seperti yang di sampaikan oleh Pak Rizki Rusdji selaku informan, “ media-media yang dipilih: petromindo.com, medua worl wide seperti Jak Post, Investor Daily, Bisnis Indonesia. Selain itu ada Detik Finance, Kontan, Viva news.com dam Finance Today”9 Alasan pemilihan dari media media tersebut adalah media yang mempunyai cakupan yang luas dan world wide. Selain itu, pada saat Investor Relations PT. Energi Mega Persad Tbk melakukan RUPS, Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk melakukan screaning media, mereka memilih media media mana saja yang diundang adalah media yang tentunya tidak memberitakan negatif tentang PT. Energi Mega Persada Tbk, dipilih seperti yang di sampaikan oleh Pak Rizki Rusdji selaku informan, “ kita melakukan screaning media pada saat akan melakukan RUPS, siapa saja media yang di undang, media yang seing memberikan berita-berita 9 Wawancara dengan Bapak Rizki Rusjdi selaku Research Officer Staff Investor Relations PT. Energi Mega PErsada Tbk, pada tanggal 09 Okt 2013 72 negatif ditakutkan akan bertanya hal-hal yang aneh-aneh pada saat press conferece”10 Media massa adalah prioritas ke dua setelah badan regulator dan bursa efek dalam penyampaian informasi, hal ini dilakukan karena harus adanya keterbukaan informasi dan diharapkan penyebaran informasi bisa lebih merata di berikan ke publik. Selain membina hubungan baik dengan Investor, Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk juga harus membina hubungan baik dengan media, hal ini dilakukan oleh Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk dengan tujuan agar dapat membina hubungan baik walaupun media tersebut sudah meberitakan yang tidak baik tentang perusahaan kita, seperti yang dikatakan oleh Bapak Herwin Hidayat selaku key informan. “ media pernah salah memberitakan tentang kita dan hal itu terbukti bahwa mereka salah dengan data tersebut,pada saat berita itu dimuat di media, hal yang saya lakukan adalah menghubungi media dan bicara baik-baik memberitahukan bahwa datanya salah, lalu mereka meminta maaf dan pada berikutnya mereka memberitakan hal yang baik-baik tentang kita, padahal saya tidak minta diberitakan. Dan satu hal, janagn pernah menjadiakan media sebagai lawan walaupun mereka memberitakan yang tidak baik”11 Penyataan tersebut memberikan jawaban bahwa berhubungan baik dengan media adalah salah satu hal yang harus dilakukan oleh Investor Relations dan bersikap baik terhadap media walaupun Investor Relations PT. Energi Mega 10 Wawancara dengan Bapak Rizki Rusjdi selaku Research Officer Staff Investor Relations PT. Energi Mega PErsada Tbk, pada tanggal 09 Okt 2013 11 Wawancara dengan Bapak Herwin Hidayat selaku Vice of Investor Relations PT. Energi Mega PErsada Tbk, pada tanggal 16 Juli 2013 73 Persada Tbk tahu media massa tersebut salah. Hal ini menjadi salah satu strategi yang Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk lakukan. Langkah lain yang dilakukan oleh Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk pada saat diberitakan tidak baik oleh media adalah dengan cara menghubungi media langsung untuk klarifikasi dan setelah itu menghubungi Investor menjelaskan berita tersebut, seperti yang dikatakan oleh Bapak Herwin Hidayat selaku key informan, “pada saat ada berita jelek tida benar tentang perusahaan kita, pekerjaan yang dilakukan oleh Investor Relations adalah satu, menghubungi media dan selanjutnya menghubungi Investor”12 Salah satu strategi yang seharusnya dilakukan oleh Investor Relations dalam menjaga hubungan baik dengan media adalah dengan membuat acara khusus dengan media, misalnya mengadakan media gathering. Tetapi hal ini tidak dilakukan oleh Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk, yang mereka lakukan hanya keep contact dengan media massa dan selalu memberikan press release pada saat ada informasi yang ingin disampaikan, seperti yang dikatakan oleh Bapak Rizki Rusjdi selaku informan, “ kita tidak ada treat khusus terhadap media yang kita lakukan hanya tetap berhubungan dengan mereka dan memberikan press release pada saat ada informasi yang ingin disampaikan kepada media dan press conference pada saat setelah RUPS”13 12 Wawancara dengan Bapak Herwin Hidayat selaku Vice of Investor Relations PT. Energi Mega PErsada Tbk, pada tanggal 16 Juli 2013 13 Wawancara dengan Bapak Rizki Rusjdi selaku Investor Relations PT. Energi Mega PErsada Tbk, pada tanggal 09 Okt 2013 74 Salah satu strategi kita untuk mentreat media adalah dengan cara pada saat press conference setelah RUPS kita menghadirkan Direktur Utama PT. Energi Mega Persada Tbk dan tentunya Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk juga untuk menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh media, seperti yang dikatakan oleh Bapak Rizki Rusjdi selaku informan, “ pada saat press conference setelah RUPS hampir selalu dan tidak pernah absent Direktur Utama kita selalu hadir pada saat press conference berlangsung, hal in dilakukan agar media dapat bertanya langsung dan langsung didjawab oleh Direktur Utamanya”14 Seperti yang terdapat dalam buku Frazier Moore yang berjudul Humas Membangun Citra dengan Komunikasi bahwa Para Direktur yang dipilih untuk menyampaikan kepentingan para pemegang saham merupakan faktor penting dalam hubungan pemegang saham. Hal itu menjadi peranan Direktur dalam Hubungan Pemegang Saham. Jadi, strategi yang dilakukan oleh Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk dalam hal ini sudah mengacu kepada teori yang ada. Karena keberadaaan para Direktur PT. Energi Mega Persada Tbk pada saat press conference dapat memberikan dampak yang baik dalam mempengaruhi opini umum. 14 Wawancara dengan Bapak Rizki Rusjdi selaku Investor Relations PT. Energi Mega PErsada Tbk, pada tanggal 09 Okt 2013 75 4.3 Pembaha asan Ternyata strategi yan ng diterapkaan oleh Inveestor Relatioons PT. Enerrgi Mega Persada P Tbk k tidak tidak k sama sepeerti teori yaang ada yanng sudah saaya pelajari, beberapa langkah-lan ngkah tidakk di jalankaan seperti, tidak adannya perencaanaan dan ev valuasi yang g dilakukan dalam langkkah-langkahh yang mereeka lakukan n. Skema a 3. Alur prosses Strategi Yang Dilakuukan Oleh P PT. Energi M Mega Persadda Tbk Diban ndingkan Denngan Teori, 2013