1 analisis network-darsini

advertisement
Analisis Network Proyek Rehabilitasi Sekolah Dasar Negeri
Combongan 1 Kecamatan Sukoharjo
Kabupaten Sukoharjo
Darsini
Dosen Program Studi Teknik Industri ~ Fakultas Teknik
Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
Email : [email protected]
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk menentukan urutan pekerjaan atau
elemen pekerjaan agar diperoleh waktu penyelesaian proyek secara efektif, dan
(2) untuk menentukan kegiatan-kegiatan kritis dengan metode analisis jaringan
kerja (network) guna mengetahui waktu menyelesaikan kegiatan proyek.
Penelitian dilaksanakan di SD Negri 1 Combongan Sukoharjo Kabupaten
Sukoharjo.
Metode yang yang digunakan dalam pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan dan tanya jawab langsung kepada pekerja proyek yang menjadi
obyek penelitian. Teknik analisis data dilakukan dengan membuat jaringan kerja
untuk menentukan perkiraan atau estimasi waktu kegiatan dan penentuan jalur
kritis.
Hasil yang diperoleh bahwa dalam melaksanakan rehabilitasi pembangunan
Sekolah Dasar Negri Combongan 1 Sukoharjo selama 46 hari, berdasarkan
analisis menggunakan jalur kritis dari 22 kegiatan yang dilaksanakan
diselesaikan selama 39 hari dengan kegiatan kritisnya pada kegiatan A-C-D-E-FG-H-J-L-O-T-V. Jadi selain kegiatan kritis tersebut mempunyai kelonggaran
waktu untuk kegiatan yang lain. Kegiatan kritis adalah kegiatan yang paling
menentukan proyek tersebut selesai.
Kata-kata kunci : Jaringan kerja (network), kegiatan kritis.
Pendahuluan
Saat ini banyak sekali pembangunan proyek yang sedang dibangun sebagai
konsekuensi dari pembangunan di segala bidang. Hal ini terbukti dengan maraknya
berbagai kegiatan pembangunan dan proyek-proyek. Proyek merupakan rangkaian
kegiatan yang saling keterkaitan dan saling mempengaruhi antara satu dengan yang
lainnya, yang sifatnya sementara dan berlangsung dalam jangka terbatas, dengan alokasi
sumber daya tertentu yang dimaksudkan untuk menghasilkan produk yang kriteria
mutunya telah digaris.
Berbagai kegiatan proyek yang berlangsung saat ini, maka perlu setiap pengelola
proyek dituntut untuk mampu menghadapi sejumlah kagiatan dan komplektitas proyek
yang cenderung bertambah. Oleh karena itu, dibutuhkan metode yang mampu
meningkatkan mutu perencanaan dan penjadwalan proyek, salah satu metode yang
dapat digunakan untuk menjawab tantangan tersebut adalah dengan analisis jaringan
kerja (network). Metode analisa jaringan kerja merupakan metode yang dianggap
mampu menyediakan teknik dasar dalam menentukan urutan dan kurun waktu kegiatan
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
proyek dan selanjutnya dapat memberikan waktu penyelesaian proyek secara
keseluruhan.
Dalam kegiatan proyek membutuhkan perencanaan, koordinasi, dan pengawasan
secara teliti karena menyangkut berbagai macam kegiatan. Proyek dapat pula
didefinisikan sebagai suatu sistem yang kompleks yang melibatkan koordinasi dari
sejumlah bagian yang terpisah dari organisasi dan di dalamnya terdapat skedul dan
syarat-syarat dimana sejumlah orang harus bekerja. Oleh karena itu dalam kegiatan
proyek membutuhkan perencanaan, koordinasi, dan pengawasan secara teliti karena
menyangkut berbagai macam kegiatan. Keberhasilan suatu proyek sangat tergantung
pada ketepatan pemilihan seseorang sebagai manager proyek dan bekerja keras serta
dedikasi anggota tim proyek.
Berdasarkan uraian di atas, akan dicoba untuk mendeskripsikan elemen-elemen
proyek dari pembangunan gedung sekolah dasar dengan suatu jaringan kerja,
melakukan perhitungan waktu penyelesaian proyek, serta menentukan jalur kritis, pada
proyek pembangunan gedung Sekolah Dasar yang dilakukan oleh SD Negri Combongan
01 Sukoharjo. Dengan harapan bahwa hal ini dapat digunakan sebagai bahan
perbandingan antara hasil perhitungan secara teoritis dengan kenyataan yang ada di
lapangan, juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyelenggaraan
proyek selanjutnya.
Menurut Soeharto (1999), dalam bukunya “Manajemen Proyek dari Konseptual
sampai Operasional” manajemen proyek adalah kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan sumber daya perusahaan untuk
mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. Lebih jauh manajemen proyek
menggunakan pendekatan dan hirarki (arus kegiatan) vertikal maupun horisontal.
Fungsi-fungsi manajemen proyek adalah sebagai berikut : (1) Pengelolaan
lingkungan proyek. Lingkungan proyek adalah total jumlah kegiatan atau pekerjaan
yang harus dilakukan untuk menghasilkan produk yang diinginkan oleh proyek tersebut.
Misalnya product engineering konstruksi dapat berupa instalasi gedung bertingkat,
sedang proyek engineering manufaktur berupa kendaraan bermotor dengan tipe baru.
(2) Pengelolaan waktu dan jadwal. (3) Waktu dan jadwal merupakan salah satu sasaran
utama proyek. Keterlambatan akan mengakibatkan kerugian, misalnya : penambahan
biaya, kehilangan product memasuki pasaran. Pengelolan waktu meliputi, perencanaan,
penyusunan dan pengendalian jadwal. Salah satu teknik untu maksud tersebut adalah
mengelola float dan Slack pada jaringan kerja, serta konsep cadangan waktu. (4)
Pengelolaan biaya. Pengelolaan biaya meliputi segala aspek yang berkaitan dengan
hubungan antara dana dan kegiatan proyek, mulai dari proses memperkirakan keperluan
dana, memilih serta mencari sumber serta macam pembiayaan, perencanaan dan
pengendalian alokasi pemakaian biaya. (5) Pengelolaan kualitas atau mutu. Mutu dalam
kaitannya dengan proyek dapat diartikan sebagai memenuhi syarat untuk penggunaan
yang telah ditentukan oleh Fit For Intended Use. Untuk memenuhi syarat tersebut
diperlukan proses, mulai dari pengkajian apa saja, syarat-syarat yang dikehendaki oleh
pemilik proyek, menjabarkan persyaratan tersebut menjadi kriteria dan spesifikasi,
menerangkan menjadi gambar-gambar instalasi atau produksi, menganalisa sumber
daya dan jadwal, merencanakan dan mengendalikan aspek mutu pada tahap produksi.
(Simarmata, 1983).
Keberhasilan yang telah dicapai dalam suatu industri tersebut menjadikan
manajemen proyek dihormati sebagai bagian penting dari sistem akuisisi yang besar.
Oleh karena itu sekarang manajemen proyek dapat pula diterima dalam pengembangan
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
produk, organisasi non profit, institusi keuangan, dan sector pemerintahh. Luasnya
pemakaian manajemen proyek, menunjukkan bahwa ukuran organisasi bukanlah faktor
kunci yang menyebabkan perlunya manajemen proyek. Contoh yang termasuk dalam
manajemen proyek antara lain : Training karyawan, proyek konstruksi, penelitian dan
pengembangan, pengembangan produk baru, memulai bisnis baru, pemasangan instalasi
computer, perencanaan program Universitas dan lain-lain.
Yamit (1993), menyebutkan bahwa secara umum manajemen proyek
mempunyai tiga tahapan sebagai berikut : (1) Perencanaan, meliputi identifikasi
kegiatan, perkiraan waktu kegiatan, dan hubungan logika ketergantungan antar kegiatan.
(2) Skeduling. Berdasarkan tahapan perencanaan kemudian dibuat skedul sumber daya
yang diperlukan (tenaga kerja, mesin dan uang) untuk setiap pekerjaan). (3)
Pengawasan. Meliputi perkembangan proyek, memperbaharui diagram network dalam
menghadapi setiap terjadi perubahan selama proyek berlangsung.
Menurut Soeharto (1999), jalur kritis yaitu jalur yang memiliki komponenkomponen kegiatan dengan total jumlah waktu terlama dan menunjukkan kurun waktu
penyelesaian proyek tercepat. Jalur kritis terdiri dari rangkaian kegiatan kritis, dimulai
dari kegiatan pertama sampai pada kegiatan terakhir proyek.
Sedangkan menurut Taha (1997), lintasan kritis (Critical path) adalah lintasan
yang paling menentukan penyelesaian proyek secara keseluruhan, yang digambarkan
dengan dua garis anak panah sejajar. Penggunaan NE, EET, dan LET pada jaringan
kerja (network) untuk menentukan lintasan kritis.
Dalam estimasi waktu kegiatan yang diharapkan ini menggunakan metode
PERT (Program Evaluation and Review Technique) sedang dalam melakukan estimasi
waktu kegiatan menggunakan tiga estimasi, yaitu : (1) Waktu optimistik, yaitu : waktu
kegiatan bila semuanya berjalan baik tanpa hambatan atau penundaan, (2) Waktu
realistik, yaitu : waktu kegiatan yang akan terjadi ila suatu kegiatan dilaksanakan dalam
kondisi normal, dengan penundaan tertentu yang dapat diterima, (3) Waktu pesimistik,
yaitu : waktu kegiatan bila terjadi hambatan atau penundaan lebih dari semestinya.
Metode jalur kritis atau Critical - Path Method (CPM) dikembangkan mulai
tahun 1957 oleh E.I. du pont de Nemours & Company untuk pengawasan proyek
konstruksi.
Permasalahan yang menjadi fokus perhatian penelitian ini adalah sebagai
berikut: (1) Bagaimana menentukan urutan pekerjaan atau elemen pekerjaan agar
diperoleh waktu penyelesaian proyek secara efektif, (2) Bagaimana menentukan
kegiatan-kegiatan kritis dengan metode analisa jaringan kerja (network) guna
mengetahui waktu menyelesaikan kegiatan proyek.
Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah : (1) Untuk menentukan
urutan pekerjaan atau elemen pekerjaan agar diperoleh waktu penyelesaian proyek
secara efektif, dan (2) Untuk menentukan kegiatan-kegiatan kritis dengan metode
analisa jaringan kerja (network) guna mengetahui waktu menyelesaikan kegiatan
proyek.
Penelitian dilaksanakan pada proyek pembangunan Sekolah Dasar Negeri
Combongan I Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo. Waktu yang diperlukan
untuk penelitian ini adalah selama 8 (delapan) bulan.
Dalam penelitian ini penulis melakukan pengamatan dan tanya jawab langsung
kepada pekerja pada obyek penelitian untuk mendapatkan data-data pendukung dalam
penelitian, antara lain data tentang jumlah tenaga kerja, elemen-elemen pekerjaan,
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
bahan dan alat, waktu penyelesaian pekerjaan, jumlah ruang yang akan direnovasi serta
sarana dan prasarana dalam renovasi gedung SD Negri Combongan 1 Sukoharjo.
Data yang diperoleh dapam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti yang
diperoleh dengan dua metode yaitu: (1) Metode interview, dengan mengadakan
wawancara langsung dalam bentuk pertanyaan kepada responden atau staf administrasi.
(2) Metode observasi, pengumpulan data dengan pengamatan secara langsung ke objek
penelitian guna memperoleh dan mengetahui kejadian sesungguhnya di perusahaan.
Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, diambil dari
literatur-literatur, majalah, publikasi dan biro statistik serta sumber-sumber lain yang
berkaitan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: (a) Alat yang terdiri
dari buku, pena, kalkulator, penggaris dan alas tulis. (b)Bahan terdiri dari data yang
digunakan untuk proses perhitungan selanjutnya
Secara garis besar langkah penelitian dibagi menjadi dua tahap : (a) Tahap
persiapan. Tahap persiapan meliputi penentuan obyek penelitian dan pembuatan
proposal penelitian dan pengurusan izin ke lokasi penelitian. (b) Tahap pelaksanaan
kegiatan. Tahap ini meliputi dua tahap kegiatan pokok yaitu : penelitian dan pengolahan
data.
Analisis data dilakukan dari hasil adalah seagai berikut : (a) Membuat diagram
jaringan kerja (network). (b) Menghitung perkiraan atau estimasi waktu kegiatan.
TE =
a + 4 (m )b
6
Dimana :
TE = waktu aktivitas yang diharapkan
a = waktu optimis
m = waktu normal (realistik)
b = waktu pesimis
Perhitungan jalur kritis dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu
perhitungan maju dan perhitungan mundur. Untuk melakukan perhitungan ini lingkaran
kejadian dibagi menjadi tiga bagian (menurut Tjutju Tarliah dan Akhmad Dimyati,
1992), sebagai berikut :
b
a
c
Keterangan :
a = untuk nomer event
b = ruang
c = ruang untuk menunjukkan saat paling lambat
terjadinya event.
Perhitungan maju (foreward computation) ialah perhitungan maju bergerak dari
initial event menuju ke terminal event. Sedangkan perhitungan mundur (backward
computation) yaitu perhitungan bergerak dari terminal event menuju ke initial event
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Hasil dan Pembahasan
Data urutan pekerjaan yang dilakukan dalam rehabilitasi SD Negri Combongan I
Sukoharjo sebagai berikut :
Tabel 1. Data urutan pekerjaan yang dilakukan dalam rehabilitasi
SD Negri Combongan I Sukoharjo
1
Pembongkaran gedung SD Combongan 1 Sukoharjo
A
Kegiatan
Sebelum
nya
-
2
Penyediaan material (batu, split, pasir, semen, batu bata)
B
A
3
Penyediaan besi dan pembuatan sambungan
C
A
4
Membuat tembok setinggi penambahan tiang
D
B, C
5
Memasang besi untuk tiang
E
D
6
Mengecor tiang
F
E
7
Menyelesaikan pemasangan tembok
G
F
8
Membuat beton balk
H
G
I
A
J
H, I
Jenis Pekerjaan
No
9
10
Membuat / menyediakan kuda-kuda dan rangka atap,
genteng, krepus, talang dan lisplang
Memasang kuda-kuda dan rangka atap, genteng, krepus,
talang dan lisplang dan menyediakan begel
Kode
kegiatan
11
Menyediakan begel
K
A
12
Memasang begel
L
J, K
13
Menyediakan instalasi listrik, air, bak mandi, closet
M
A
14
Memasang pipa listrik, air, bak mandi, closet
N
15
Membuat plesteran untuk dinding
O
16
Menyediakan kayu plafon dan eternit
P
M
J, K, L,
N
A
17
Memasang plafond dan eternit
Q
P
18
Membuat beton untuk dasar lantai
R
Q
19
Menyediakan tegel keramik
S
A
20
Memasang tegel
T
Q, R, S
21
Menyediakan cat
U
A
22
Melakukan pengecatan
V
T, O
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Tabel 2. Data Estimasi waktu masing-masing pekerjaan
SD Negeri Combongan I Sukoharjo
No
Jenis Pekerjaan
Kode
kegiatan
Waktu
Optimis
(a)
Waktu
Normal
(m)
Waktu
Pesimis
(b)
Waktu di
harapkan
(TE)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
A
2
3
4
3
B
0.5
1
1.5
1
C
2
3
4
3
D
6
7
9
7
E
2
3
4
3
5
Pembongkaran gedung SD
Combongan 1 Sukoharjo
Penyediaan material (batu, split,
pasir, semen, batu bata)
Penyediaan besi dan pembuatan
sambungan
Membuat tembok setinggi
penambahan tiang
Memasang besi untuk tiang
6
7
Mengecor tiang
Menyelesaikan pemasangan tembok
F
G
0.5
1
1
2
1.5
3
1
2
8
Membuat beton balk
Membuat / menyediakan kuda-kuda
dan rangka atap, genteng, krepus,
talang dan lisplang
Memasang kuda-kuda dan rangka
atap, genteng, krepus, talang dan
lisplang dan menyediakan begel
Menyediakan begel
H
0.5
1
2
1
I
4
5
6
5
J
3
4
5
4
K
0.5
1
2
1
L
1
2
3
2
M
0.5
1
1.5
1
N
1
2
3
2
O
4
6
7
6
P
0.5
1
1.5
1
17
18
Memasang begel
Menyediakan instalasi listrik, air,
bak mandi, closet
Memasang pipa listrik, air, bak
mandi, closet
Membuat plesteran untuk dinding
Menyediakan kayu plafon dan
eternity
Memasang plafond dan eternit
Membuat beton untuk dasar lantai
Q
R
4
1
5
2
7
3
5
2
19
20
Menyediakan tegel keramik
Memasang tegel
S
T
0.5
3
1
4
1.5
5
1
4
21
22
Menyediakan cat
Melakukan pengecatan
U
V
0.5
2
1
3
1.5
4
1
3
1
2
3
4
9
10
13
14
11
12
15
16
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Penentuan Jalur Kritis (Critical Path Method) yaitu Setelah dibuat estimasi
waktu optimis dan pesimis dalam pekerjaan tersebut kemudian dilakukan perhitungan
untuk mengetahui waktu penyelesaian proyek atau umur proyek. Untuk menghitung
umur proyek, maka total waktu jalur kritis sama dengan umur proyek. Dalam metode
jalur kritis atau CPM (Critical Path Method) waktu pengerjaan setiap pekerjaan, secara
relatif dapat diperkirakan dengan pasti. Dalam kenyataannya mungkin suatu proyek
mempunyai waktu pengerjaan yang tidak dapat diperkirakan dengan pasti.
Metode yang dirancang untuk menentukan lama waktu pengerjaan kegiatan
adalah variable random yang disebut dengan Program Evaluation and Review
Technique (PERT). Waktu setiap kegiatan dihitung atas dasar tiga perkiraan yaitu waktu
optimis, waktu pesimis dan waktu normal. Notasi yang digunakan seperti rumus di atas.
Dari jaringan kerja dapat diketahui dari masing-masing jalur. Seperti pada
lampiran 2 umur proyek rehabilitasi/pembangunan SD N 1 Combongan diperoleh umur
proyek/total waktu jalur kritis 39 hari. Oleh karena itu jalur kritis dapat pula
didefinisikan sebagai jalur yang memiliki umur terpanjang dari semua jalur yang
dimulai dari peristiwa awal hingga peristiwa yang terakhir. Dalam diagram network
mungkin saja terdapat lebih dari satu jalur kritis, bahkan semua jalur yang ada dalam
network diagram dapat merupakan jalur kritis.
Kegunaan kalur kritis adalah untuk mengetahui kegiatan yang memiliki
kepekaan sangat tinggi atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan atau sering disebut
sebagai kegiatan kritis. Apabila kegiatan kritis mengalami keterlambatan penyelesaian,
maka akan memperlambat penyelesaian proyek secara keseluruhan, meskipun kegiatan
lain tidak mengalami keterlambatan. Demikian pula halnya apabila diinginkan
pencepatan penyelesaian waktu proyek secara keseluruhan, maka percepatlah waktu
penyelesaian kegiatan kritis. Oleh karena itu selama jangka waktu penyelesaian proyek,
jalur kritis dapat berubah sebagai akibat dari keterlambatan penyelesaian kegiatan
maupun pencepatan penyelesaian proyek.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap kegiatan yang terletak di
antara dua peristiwa kritis merupakan kegiatan kritis. Kegiatan pada proyek
penyelesaian rehabilitasi gedung SD Negeri Combongan 1 adalah diperoleh bahwa : (a)
Peristiwa kritis adalah peristiwa 1, 2, 3, 4, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15 dan 16. (b)
Kegiatan kritis adalah kegiatan A, C, D, E, F, G, H, J, L, O, T, dan V. (c) Jalur kritis
adalah jalur A, C, D, E, F, G, H, J, L, O, T, dan V. (d) Total waktu jalur kritis = 3 + 3 +
7 + 3 + 1 + 2 + 1 + 4 + 2 + 6 + 4 + 3 = 39 hari.
Penentuan CPM (Critical Path Method) yaitu berdasarkan pelaksanaan
rehabilitasi/pembangunan SD Negri Combongan 1 Sukoharjo memerlukan waktu
selama 46 hari yang meliputi: (a) pekerjaan persiapan, selama 5 hari; (b) pekerjaan
pasangan, 15 hari; (c) pekerjaan beton, 4 hari; (d) pekerjaan atap, 15 hari; (e)
pekerjaan cat, 4 hari; dan (f)pekerjaan lain-lain, 3 hari
Sedangkan perhitungan dengan menggunakan analisis jalur kritis, proyek
tersebut memerlukan waktu 39 hari, dari hasil tersebut terlihat bahwa pembangunan /
rehabilitasi Sekolah Dasar Negeri 1 Combongan Sukoharjo yang dilaksanakan oleh
Sekolah memerlukan waktu yang cukup lama.
Dari hasil perhitungan dengan network dengan CPM (Critical Path Method)
dapat diketahui jalur/kegiatan kritis, dimana jalur tersebut merupakan merupakan
lintasan kegiatan yang paling menentukan penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Kegunaan Jalur kritis adalah untuk mengetahui kegiatan yang memiliki kepekaan sangat
tinggi atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan. Hal ini disebabkan karena apabila kita
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
berpedoman pada penyelesaian jalur yang lebih pendek, maka pekerjaan tersebut belum
dapat selesai secara keseluruhan. Dengan demikian waktu yang diperlukan adalah
waktu-waktu untuk menyelesaikan pekerjaan dari A-AZ adalah selama 46 hari, dan
dengan menggunakan network sebagai alat penyusunan perencanaan dapat diketahui
bahwa waktu penyelesaian proyek tersebut hanya 39 hari sesuai dengan jalur kritis.
Kesimpulan
SD Negri Combongan 1 dalam melaksanakan pembangunan/ rehabilitasi
memerlukan waktu selama 46 hari sedangkan yang efektif selama 39 hari.
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode jalur kritis kritis,
pembangunan SD N Combongan 1 dapat diselesaikan selama 39 hari, dengan kegiatan
kritisnya A – C – D – E – F – G – H – J – L – O – T – V. Dari kegiatan kritis ini
terdapat beberapa kegiatan yang mempunyai kelonggaran waktu yang dapat digunakan
oleh pekerja dalam pelaksanaan proyek tersebut. Kegiatan yang mempnyai kelonggaran
tersebut adalah B – I – K – M – N – P – Q – R – S – U.
Daftar Rujukan
Dimyati, Tjutju Tarliah dan Ahmad Dimyati, 1992 : Operations Research Model-model
Pengambilan Keputusan. Bandung. Penerbit Sinar Baru.
Simartama, Dj, A. 1983. Operations Research (sebuah pengantar), Teknik-teknik
Optimasi Kuantitatif dari Sistem-sistem Operasional. Jakarta: PT. Gramedia.
Soeharto, Iman. 1999. Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasional. Edisi
kedua, Jakarta: Erlangga.
Subagyo, Pangestu dan Marwan Asri. 1983. Dasar-dasar Operasional Research Edisi
2. Yogyakarta: BPFE.
Taha, Hamdy A,.1997. Riset Operasi Edisi Kelima.Jakarta: Binarupa Aksara.
, 1996. Riset Operasi, Suatu Pengantar Jilid I, Edisi kelima. Jakarta:
Binarupa Aksara.
Yamit, Zulian 1993 : Manajemen Kuantitatif Bisnis untuk Operations Research, Edisi 1,
Yogyakarta. BPFE.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Lampiran : gambar analisis network (jaringan kerja) dengan perhitungan maju dan
mundur.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Download