berikut ini

advertisement
Sistem Ekskresi Manusia
Sistem ekskresi merupakan sistem dalam tubuh kita yang berfungsi mengeluarkan zatzat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh dan zat yang keberadaannya dalam tubuh akan
mengganggu tubuh kita.
A. Organ Sistem Ekskresi
Alat-alat ekskresi pada manusia meliputi organ-organ atau bagian tubuh tertentu,
yaitu paru-paru, hati, ginjal dan kulit.
1. Paru-paru
Paru-paru sebagai organ untuk bernapas mengeluarkan zat sisa pernapasan berupa
CO2 dan uap air. Zat-zat ini berasal dari jaringan tubuh yang dibawa oleh darah dan
dikeluarkan oleh paru-paru.
Gambar Paru-paru
Sumber: Encarta, 2008
2. Hati
Hati merupakan organ tubuh yang berbentuk dua bongkahan berwarna merah dan
terletak di rongga perut sebelah kanan. Hati mampu merombak protein dan zat sisa seperti
ureum. Dalam hati terjadi perombakan sel darah merah. Zat besi (Fe), dan globin (Sejenis
protein). Zat besi dan globin dipergunakan lagi dalam pembentukan sel darah merah baru,
sedangkan Hemin akan diubah menjadi zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin) dan
kemudian dibuang bersama urin. Empedu yang dihasilkan hati tersusun atas ait, garam-garam
mineral, urea, bilirubin disalurkan ke dalam kantung empedu dan kemudian akan masuk
ke dalam usus halus. Cairan empedu yang dimanfaatkan di usus adalah garam-garam empedu
(berwana kuning kehijauan), akan dikeluarkan bersama-sama feses dan urin.
Gambar struktur Hati
Sumber: Encarta, 2008
3. Ginjal
Ginjal manusia merupakan organ yang jumlahnya sepasang. Letak ginjal di dalam
rongga perut ke arah bagian belakang. Kedudukan ginjal sebelah kiri lebih tinggi sedikit
daripada ginjal kanan. Dari ginjal keluar sepasang saluran yang disebut ureter, yaitu saluran
yang berisi urin dari ginjal. Ureter akan menuju ke kandung kemih. Dari kandung kemih, urin
disalurkan keluar melalui saluran yang disebut uretra. Ginjal manusia berbentuk seperti
kacang merah. Jika dibelah secara membujur, ginjal terdiri atas tiga lapisan, yakni korteks
(kulit ginjal), medula (sumsum ginjal, dan pelvis (rongga ginjal). Perhatikan Gambar.
Pada dasarnya, ginjal terdiri atas ribuan saringan kecil yang disebut nefron. Suatu
nefron terdiri atas kapsula Bowman, tubulus proksimal, tubulus distal, dan lengkung Henle.
Di dalam kapsula Bowman terdapat glomerulus. Pembentukan urine atau air seni akan
melewati bagian-bagian tersebut. Pembentukan urine terjadi melalui tiga tahap, yakni filtrasi
(penyaringan), reabsorpsi (penyerapan kembali), dan sekresi (pengeluaran). Setiap saat, ginjal
senantiasa menyaring darah sehingga selalu terbentuk urine. Pada glomerulus, darah akan
disaring dan dihasilkan air serta bahan terlarut lainnya (filtrasi). Hasil penyaringan tersebut
akan mengalir melalui tubulus proksimal, lengkung Henle, dan tubulus distal. Pada tempat
tersebut, terjadi penyerapan kembali bahan-bahan yang masih diperlukan tubuh (reabsorpsi).
Selain itu, terjadi juga pengeluaran bahan-bahan yang tidak diperlukan tubuh (sekresi)
sehingga terbentuklah urine. Selanjutnya, urine akan mengalir menuju pelvis, ureter, kandung
kemih, uretra, dan dikeluarkan dari tubuh. Urine dari rongga ginjal, menuju ke kandung
kemih melalui ureter.
Saat kandung kemih penuh maka dindingnya menjadi tegang. Hal ini akan
merangsang kita untuk membuang urine. Saat dinding kandung kemih tegang, dinding
saluran urin (uretra) berelaksasi. Pengeluaran urin sesuai kehendak kita, yaitu dengan
memerintahkan otot spinkter di ujung uretra untuk berkontraksi atau berelaksasi. Bila
diperintahkan untuk kontraksi maka urin akan tertahan. Sebaliknya, bila relaksasi urin akan
dikeluarkan.
Gambar Kandung Kemih, Ginjal, Ureter, Uretra
Sumber: Encarta, 2008
Gambar Ginjal pada Manusia
Sumber: http://www.emc.maricopa.edu/
Gambar Badan Malphigi
Sumber: Encarta, 2008
4. Kulit
Kulit mempunyai fungsi utama sebagai pelindung tubuh. Kulit melindungi tubuh dari
perubahan lingkungan, sinar yang membakar tubuh, kuman penyakit, dan zat-zat kimia. Kulit
pun dapat berfungsi sebagai alat ekskresi. Struktur kulit terdiri atas lapisan epidermis dan
dermis.
Gambar Struktur Kulit
Sumber: Biology, 2008
Epidermis bagian terluar biasanya merupakan bagian yang tersusun dari sel-sel mati
sehingga mudah mengelupas. Pergantian lapisan epidermis dilakukan oleh lapisan sel-sel
hidup, yang disebut lapisan Malphigi. Warna kulit seseorang ditentukan oleh pigmen yang
terkandung di dalam sel-sel lapisan Malphigi. Sel-sel ini disuplai makanan dan oksigen oleh
pembuluh kapiler yang ada di bawahnya.
Dermis atau kulit jangat merupakan lapisan kulit tempat terdapatnya akar rambut,
kelenjar minyak, saraf, pembuluh darah, jaringan lemak dan kelenjar keringat. Bagian
pangkal akar rambut berupa kantong yang disebut folikel rambut. Pada akar rambut,
menempel otot polos. Otot polos ini saat berkontraksi akan membuat rambut menjadi tegak.
Pada folikel terdapat papilla rambut, yaitu jaringan yang selalu membelah dan membuat
rambut semakin panjang terutama pada rambut yang tumbuh di kepala. Pada rambut terdapat
pigmen yang memberikan warna kepada rambut. Kelenjar minyak pada kulit berfungsi untuk
meminyaki rambut dan permukaan kulit sehingga terjaga dari pengaruh suhu yang tinggi atau
keadaan kekeringan dari lingkungan. Saraf pada kulit berfungsi sebagai organ reseptor dari
rangsang panas, dingin, tekanan, dan rasa sakit. Pembuluh darah dalam kulit penting untuk
menyuplai makanan dan oksigen pada jaringan yang ada dalam dermis. Jaringan lemak
berfungsi sebagai isolator tubuh, sehingga orang yang mempunyai lapisan lemak tebal di
bawah kulitnya lebih tahan terhadap cuaca dingin. Kelenjar keringat berbentuk seperti saluran
yang bergulung tak teratur dengan kapiler-kapiler darah. Kelenjar keringat menyerap air dan
garam-garam dari kapiler darah. Penyerapan ini berlangsung lebih banyak apabila pembuluh
kapiler melebar. Melebarnya pembuluh kapiler bisa diakibatkan oleh suhu badan lebih tinggi
dari lingkungan.
B. Gangguan pada Sistem Ekskresi
Apabila terjadi penyumbatan saluran kantung empedu, cairan empedu akan masuk ke
peredaran darah, sehingga darah akan berwarna kekuningkuningan (sakit kuning).
Sebaliknya, feses berwarna coklat abu-abu (bukan kuning). Penyakit pada hati ini disebut
hepatitis. Penyakit ini ada yang disebabkan oleh virus dan ada pula yang disebabkan oleh
beban kelenjar hati yang terlalu berat.
Air dan garam-garam mineral akan dikeluarkan melalui pori-pori kelenjar keringat.
Pengeluaran keringat yang berlebihan akan menyebabkan "lapar garam". Kurangnya kadar
garam dalam darah akan menyebabkan kekejangan dan pingsan. Kegiatan kelenjar keringat
dipengaruhi oleh pengatur suhu tubuh yang berada di dalam otak (hipotalamus). Dalam
keadaan suhu tubuh yang lebih tinggi (akibat aktivitas tubuh yang tinggi, misalnya olahraga
atau sakit panas), maka banyak keringat yang keluar. Keringat di permukaan tubuh akan
menguap dengan mengambil panas tubuh. Dengan demikian, suhu tubuh akan kembali dingin
(normal). Keluarnya air menyebabkan tubuh kekurangan air dan otak memberi tanda /sinyal
rasa haus pada tubuh. Urin seseorang dapat mengandung gula yang disebabkan faktor tertentu
sehingga dikatakan menderita diabetes mellitus atau sakit gula atau kencing manis. Dalam
sehari kita sebaiknya minum minimal 8 gelas air untuk membantu proses penyaringan oleh
ginjal. Kekurangan air dapat menyebabkan pengendapan zat sisa di dalam ginjal atau
kandung kemih yang dapat membentuk batu ginjal.
Sumber: Nenden Fauziah, dkk. 2009. Ilmu pengetahuan Alam 3. Jakarta: Pusat Pembukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Download