BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Laporan Keuangan Laporan

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan cara yang digunakan oleh suatu entitas
untuk menggambarkan bagaimana kondisi entitas tersebut terutama
mengenai posisi keuangannya. Karena dalam laporan keuangan tersebut
terkadang berbagai informasi yang berguna bagi para pemakai laporan
keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, laporan
keuangan harus memberikan penjelasan yang lengkap dan tepat mengenai
kejadian-kejadian ekonomi yang mempengaruhi entitas tersebut agar tidak
menyesatkan penggunanya.
Pengertian laporan keuangan ada berbagai macam yaitu :
a. Ikatan Akuntan Indonesia (2009)
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan
adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas
sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pengguna yang ingin
menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen
11
PENGARUH PROFITABILITAS …, SETIYAWAN, FAKULTAS EKONOMI UMP, 2014
berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi,
keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau
menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk
mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
b. Baridwan (2010)
Menyatakan laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu
proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi
keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan
keuangan
ini
dibuat
oleh
manajemen
dengan
tujuan
untuk
mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
oleh para pemilik perusahaan. Disamping itu laporan keuangan dapat
juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai
laporan kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Menurut Baridwan
komponen laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan.
c. Sugiri dan Riyono (2008)
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu siklus akuntansi.
Sebagai hasil akhir dari suatu siklus akuntansi, laporan keuangan
menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan
ekonomik berbagai pihak. Tujuan laporan keuangan dapat ditinjau dari
perspektif informasi
dan perspektif pertanggungjawaban. Dari
perspektif informasi adalah untuk menyediakan informasi yang
12
PENGARUH PROFITABILITAS …, SETIYAWAN, FAKULTAS EKONOMI UMP, 2014
bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna laporan keuangan tentang
posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan. Dari perspektif
pertanggungjawaban (stewardship), tujuan laporan keuangan adalah
untuk menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh menejemen atas
sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. dari Prespektif ini,
laporan keuangan adalah alat pertanggungjawaban menejemen kepada
para pemilik perusahaan.
d. Harahap (2001)
Tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan informasi
yang berguna untuk pengambilan keputusan ekonomis. Para pemakai
laporan akan menggunakannya untuk meramalkan, membandingkan,
dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis
yang diambilnya.
e. Munawir (2004)
Laporan keuangan adalah pelaporan peristiwa-peristiwa keuangan
perusahaan yang dapat diartikan sebagai laporan keuangan. Dalam
Munawir laporan keuangan terdiri dari neraca dan perhitungan laba
rugi serta laporan perubahan modal, dimana neraca menunjukkan atau
menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu
perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan perhitungan laba rugi
memperlihatkan hasil yang telah dicapai serta biaya yang terjadi
selama periode tertentu.
13
PENGARUH PROFITABILITAS …, SETIYAWAN, FAKULTAS EKONOMI UMP, 2014
Ikatan Akuntan Indonesia (2009) menyebutkan pengguna laporan
keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan,
pemberi pinjaman, pemasok dan kreditur usaha lainnya, pelanggan,
pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat. Mereka
menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan
informasi yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi :
a. Investor, yaitu berkepentingan dengan resiko dan hasil dari
investasi yang mereka lakukan. Informasi dibutuhkan untuk
menentukan apakah mereka akan membeli, menahan, atau menjual
investasi
tersebut.
Investor
biasanya
melihat
kemampuan
perusahaan untuk membayar dividen.
b. Karyawan, yang membutuhkan informasi mengenai stabilitas dan
profitabilitas, perusahaan dan kemampuan memberi balas jasa,
imbalan pascakerja, dan kesempatan kerja.
c. Pemberi pinjaman, yang menggunakan informasi akuntansi untuk
membantu mereka memutuskan apakah pinjaman dan bunganya
dapat dibayar pada waktu jatuh tempo.
d. Pemasok dan kreditor usaha lainnya, yang membutuhkan informasi
mengenai kemampuan perusahaan untuk
melunasi hutang-
hutangnya pada saat jatuh tempo.
e. Pelanggan,
yang berkepentingan dengan informasi
tentang
kelangsungan hidup perusahaan terutama bagi mereka yang
memiliki perjanjian jangka panjang dengan perusahaan.
14
PENGARUH PROFITABILITAS …, SETIYAWAN, FAKULTAS EKONOMI UMP, 2014
f. Pemerintah,
yang
berkepentingan
dengan
informasi
untuk
mengatur aktifitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak, untuk
menyusun statistik pendapatan nasional dan lain-lain.
g. Masyarakat, yang berkepentingan dengan informasi tentang
kecenderungan
dan
perkembangan
terakhir
kemakmuran
perusahaan serta berbagai aktivitas yang menyertainya.
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat
informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat
karakteristik kualitatif pokok yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan,
dan dapat diperbandingkan Bardiwan(2010) :
1. Dapat dipahami
Informasi yang berkualitas adalah informasi yang dengan mudah dan
segera dapat dipahami oleh pemakainya. Pemakai informasi
diasumsikan mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai
aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk
mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Walaupun
demikian, kesulitan pemakai untuk memahami informasi tertentu tidak
dapat digunakan sebagai alasan untuk tidak memasukkan informasi itu
kedalam laporan keuangan.
2. Relevan
Informasi mempunyai kualitas relevan bila dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pemakai, yaitu dengan cara dapat berguna untuk
15
PENGARUH PROFITABILITAS …, SETIYAWAN, FAKULTAS EKONOMI UMP, 2014
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan,
menegaskan, atau mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu.
Relevansi informasi bermanfaat dalam peramalan (predictive) dan
penegasan (confirmatory), yang keduanya berkaitan satu sama lain.
Prediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan serta hal lainnya
seringkali didasarkan pada informasi posisi keuangan dan kinerja
masa
lalu.
Relevansi
informasi
dipengaruhi
oleh
hakikat
materialitasnya.
3. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable).Informasi
memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai
penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang
seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat
disajikan. Keandalan ini penting dan dapat mempengaruhi relevansi
karena jika hakikat dan penyajiannya tidak dapat diandalkan maka
penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan.
Keandalan informasi dipengaruhi oleh :
-
Penyajian jujur.
-
Substansi mengungguli bentuk.
-
Netralitas.
-
Pertimbangan sehat.
-
Kelengkapan.
16
PENGARUH PROFITABILITAS …, SETIYAWAN, FAKULTAS EKONOMI UMP, 2014
4. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan
antarperiode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan
kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan
keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh
karenanya, pengukuran dan penyajian transaksi yang sama harus
dilakukan secara konsisten. Daya banding tidak berarti keseragaman,
sehingga menghalangi penggunaan standar akuntansi yang lebih baik.
Laporan keuangan yang reliabel harus mempunyai daya uji,
ketepatan penyajian, dan netralitas. Daya uji ditunjukkan ketika laporan
keuangan diukur dengan menggunakan metode pengukuran yang sama
oleh beberapa pihak yang berbeda, tetapi tetap mendapatkan hasil yang
serupa. Ketepatan penyajian memiliki maksud bahwa angka-angka dan
penjelasan dalam laporan keuangan mewakili apa yang benar-benar ada
dan terjadi. Netralitas memiliki maksud bahwa informasi dalam laporan
keuangan tidak dibuat berdasarkan kebutuhan atau kepentingan pihak
tertentu, tetapi harus disajikan secara benar dan tidak bias.Laporan
keuangan yang komparatif adalah laporan keuangan yang dapat
diperbandingkan dengan laporan keuangan yang serupa menyangkut
perusahaan yang berbeda. Laporan keuangan yang konsisten adalah
laporan keuangan yang menggunakan perlakuan akuntansi yang sama
untuk setiap periode.
17
PENGARUH PROFITABILITAS …, SETIYAWAN, FAKULTAS EKONOMI UMP, 2014
Baridwan (2010) menyatakan isi dari laporan keuangan terdiri dari
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas
yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Neraca
Neraca adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu unit
usaha pada tanggal tertentu. Keadaan keuangan ini ditunjukkan dengan
jumlah harta yang dimiliki yang disebut aktiva dan jumlah kewajiban
perusahaan yang disebut pasiva, atau dengan kata lain, aktiva adalah
investasi di dalam perusahaan dan pasiva merupakan sumber-sumber
yang digunakan untuk investasi tersebut.
2. Laporan Laba Rugi.
Adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan
biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu. Selisih
antara pendapatan-pendapatan dan biaya merupakan laba yang
diperoleh atau rugi yang diderita perusahaan.
3. Laporan Perubahan Modal.
Disamping penyusunan neraca dan laporan laba rugi, pada akhir
periode akuntansi biasanya juga disusun laporan yang menunjukkan
sebab-sebab perubahan modal perusahaan. Didalam laporan ini
ditunjukkan laba tidak dibagi awal periode, ditambah dengan laba
seperti yang tercantum di dalam laporan perhitungan laba rugi dan
dikurangi dengan dividen yang diumumkan selama periode yang
bersangkutan.
18
PENGARUH PROFITABILITAS …, SETIYAWAN, FAKULTAS EKONOMI UMP, 2014
4. Laporan Arus Kas
Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas oleh
karena itu tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyajikan
informasi relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu
perusahaan selama suatu periode tertentu.
2.2
Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu diartikan sebagai suatu pemanfaatan informasi
laporan keuangan oleh pengambil keputusan sebelum informasi tersebut
kehilangan kapasitas atau kesempatan untuk mempengaruhi pengambilan
keputusan. Ketepatan waktu tidak menjamin relevansi informasi tetapi
relevansi akan mustahil jika tidak tepat waktu. Oleh karena itu ketepatan
waktu adalah batasan penting pada publikasi laporan keuangan. Ketepatan
waktu mengimplikasikan bahwa laporan keuangan seharusnya disajikan
pada suatu interval waktu yang teratur, untuk menjelaskan perubahan dalam
perusahaan yang akan mempengaruhi pemakai informasi dalam membuat
prediksi keputusan. Beberapa pendapat mengenai ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan :
a. Ikatan Akuntan Indonesia (2009) menyatakan bahwa jika terdapat
penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan, maka
informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya.
b. Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (2008), menyatakan bahwa
laporan keuangan wajib disajikan secara tahunan berdasarkan tahun
19
PENGARUH PROFITABILITAS …, SETIYAWAN, FAKULTAS EKONOMI UMP, 2014
takwin, artinya laporan keuangan pada akhir periode akuntansi yaitu
tanggal 31 Desember.
c. Chariri dan Ghozali (2003) menyebutkan informasi harus tersedia tepat
waktu bagi pengambil keputusan sebelum mereka kehilangan atau
kemampuan untuk mempengaruhi keputusan yang diambil. Sehingga,
informasi dikatakan tidak relevan jika tidak tepat waktu.
d. Suwardjono (2006) ketepatan waktu adalah tersediannya informasi bagi
pembuat keputusan pada saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut
kehilangan kekuatan untuk mempengaruhi keputusan. Ketepatan waktu
tidak tidak membuat informasi menjadi berpaut tetapi kurangnya
ketepatan waktu dapat menyita keberpautan yang melekat pada
informasi.
e. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan Nomor KEP-460/BL/2008 tanggal 10 November 2008 dan
mulai berlaku saat ditetapkan menyatakan bahwa perusahaan yang telah
melakukan pencatatan di Bursa Efek Indonesia mempunyai kewajiban
penyampaian laporan berkala. Laporan keuangan tahunan harus disertai
dengan laporan Akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan
kepada Bapepam dan selambat-lambatnya pada akhir bulan ke-3 (tiga)
setelah tanggal Laporan Keuangan Tahunan.
f. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan Nomor KEP-346/BL/2011 tanggal 5 Juli 2011 dan berlaku
saat ditetapkan menggantikan KEP-460/BL/2008 menyatakan bahwa
20
PENGARUH PROFITABILITAS …, SETIYAWAN, FAKULTAS EKONOMI UMP, 2014
perusahaan yang telah melakukan pencatatan di Bursa Efek Indonesia
mempunyai
kewajiban
penyampaian
laporan
berkala.
Laporan
keuangan tahunan harus disertai dengan laporan Akuntan dalam rangka
audit atas laporan keuangan disampaikan kepada Bapepam dan
masyarakat selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal
Laporan Keuangan Tahunan.
g. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan
Nomor
KEP-431/BL/2012
sebagai
pengganti
KEP-
346/BL/2011 menyatakan menyatakan bahwa emiten atau perusahaan
publik yang pernyataannya pendaftarannya telah menjadi efektif wajib
menyampaiakan laporan tahunan kepada Bapepam dan paling lama 4
(empat) bulan setelah tahun buku berakhir serta dimuat dalam website
emiten yang bersangkutan
2.3
Profitabilitas
Profitabilitas mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan
yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh
dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi semakin baik rasio
profitabilitas menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan
perusahaan (Fahmi,2011). Sehingga perusahaan akan cenderung tepat waktu
untuk mempublikasikan informasi tersebut kepada pihak-pihak lain yang
berkepentingan begitu juga sebaliknya.
21
PENGARUH PROFITABILITAS …, SETIYAWAN, FAKULTAS EKONOMI UMP, 2014
Dalam penelitian ini, profitabilitas diukur dengan menggunakan
Return On Assets (ROA), yaitu rasio keuntungan bersih setelah pajak untuk
menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki oleh
perusahaan. ROA menunjukkan kemampuan atas modal yang diinvestasikan
dalam keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba.
2.4
Solvabilitas
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar
beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.
Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya,
baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan
(Kasmir,2011).
Kreditor dan pemegang saham, selain berminat terhadap kondisi
keuangan jangka pendek perusahaan, juga memperhatikan kondisi keuangan
jangka panjang karena posisi keuangan jangka pendek yang baik tidak selalu
paralel dengan posisi keuangan jangka panjang. Kondisi keuangan jangka
pendek yang baik tidak menjamin adanya kondisi keuangan yang baik pula
untuk jangka panjang. Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya, baik
kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang (Munawir,
2004). Suatu perusahaan dikatakan solvabel apabila perusahaan tersebut
22
PENGARUH PROFITABILITAS …, SETIYAWAN, FAKULTAS EKONOMI UMP, 2014
mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua
hutangnya.
Dalam penelitian ini diproksikan dengan debt to total asset ratio yang
mengukur perbandingan antara total utang (total liabilities) dengan total
aktiva (total Assets) (Fahmi,2011). Dengan kata lain, seberapa besar aktiva
perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan
berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Apabila rasionya semakin tinggi
artinya pendanaan dengan utang semakin banyak , maka semakin sulit bagi
perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena dikhawatirkan
tidak mampu menutupi utang-utangnya dengan aktiva yang dimilikinya
begitu juga sebaliknya. Semakin rendah semakin baik karena aman bagi
kreditor saat likuidasi.
2.5
Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya
apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang
tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo (Kasmir, 2011).
Dalam penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan untuk mengukur
kemampuan adalah rasio lancar (current ratio). Rasio lancar dihitung
dengan membagi aktiva lancar (current assets) dengan hutang lancar
(current liabilities) untuk perusahaan yang tidak termasuk kategori industri
perbankan sedangakan untuk industri perbankan menggunakan Loan to
23
PENGARUH PROFITABILITAS …, SETIYAWAN, FAKULTAS EKONOMI UMP, 2014
Debt Ratio yang mengukur perbandingan jumlah kredit yang diberikan
dengan total dana pihak ketiga (Kasmir,2011). Likuiditas merupakan ukuran
yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi
hutang jangka pendek. Oleh karena itu, rasio tersebut menunjukkan
seberapa jauh tuntutan dari kreditur jangka pendek dipenuhi oleh aktiva
yang diperkirakan menjadi kas dalam waktu singkat.
Perusahaan yang memiliki tingkat rasio likuiditas tinggi menunjukkan
bahwa perusahaan tersebut memilliki kemampuan yang tinggi dalam
melunasi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini merupakan berita baik
sehingga perusahaan akan cenderung lebih cepat dalam penyampaian
laporan keuangan.
2.6
Struktur Kepemilikan
Struktur kepemilikan perusahaan secara langsung akan menentukan
besar kecilnya kekuasaan manajer terhadap pemegang saham. Struktur
kepentingan ini akan menimbulkan konflik kepentingan antara manajer
dengan pemegang saham. Apabila struktur kepemilikan lebih banyak berada
pada pihak manajer, maka manajer akan lebih leluasa dalam melakukan
pilihan-pilihan metode akuntansi, serta kebijakan-kebijakan akuntansi
perusahaan. Tetapi jika struktur kepemilikan lebih banyak berada pada
pemegang saham, maka pemegang saham akan lebih leluasa mengontrol
manajer, sehingga manajer akan bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
24
PENGARUH PROFITABILITAS …, SETIYAWAN, FAKULTAS EKONOMI UMP, 2014
Kepemilikan perusahaan dari pihak luar mempunyai kekuatan yang
besar dalam mempengaruhi perusahaan baik melalui media masa maupun
kritikan atau komentar yang semuanya merupakan kekuatan publik atau
masyarakat. Dengan adanya konsentrasi kepemilikan pihak luar maka akan
mengubah
pengelolaan
perusahaan
yang
semula
berjalan
dengan
sekehendak hati menjadi perusahaan yang berjalan dengan pengawasan
(Ukago et al.,2005) dalam Srimindarti (2008).
Struktur kepemilikan dapat dilihat dari berapa besar prosentase saham
yang dimiliki oleh publik (pihak luar) dan manajemen (pihak dalam). Pada
perusahaan yang proporsi kepemilikan publik lebih besar akan cenderung
tepat waktu dalam pelaporan keuangannya. Dalam penelitian ini, struktur
kepemilikan diukur dengan prosentase banyaknya saham perusahaan yang
dimiliki oleh publik.
2.7
Kerangka Pemikiran
Laporan keuangan yang diumumkan oleh perusahaan terutama
perusahaan yang telah go publik merupakan informasi relevan yang dapat
digunakan oleh investor untuk mengambil keputusan secara cepat dan
rasional. Meskipun laporan keuangan tidak semua dapat dipublikasikan
namun tetap bisa memberikan informasi yang mempunyai pengaruh
keuangan di masa depan dan penjelasan yang cukup mengenai aktivitas
perusahaan agar tidak menimbulkan kesesatan bagi para pengguna laporan
keuangan. (PAPI,2008)
25
PENGARUH PROFITABILITAS …, SETIYAWAN, FAKULTAS EKONOMI UMP, 2014
Informasi yang ada pada laporan keuangan relevan digunakan untuk
mengambil suatu keputusan ekonomi jika laporan keuangan tersebut
disampaikan secara tepat waktu, dimana informasi harus tersedia untuk
pengambilan keputusan Baridwan.(2010). Oleh karena itu, sesuai dengan
surat keputusan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
Nomor KEP-460/BL/2008 dan KEP-346/BL/2011 laporan keuangan
tahunan harus disertai dengan laporan Akuntan dengan pendapat yang lazim
dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan
ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan untuk periode
2010 dan 2011. Keputusan Nomor KEP-431/BL/2012 menyatakan
penyampaian laporan keuangan ke Bapepam selambat-lambatnya pada akhir
bulan keempat (120 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan untuk
periode 2012.
Dari uraian diatas dapat dibuat kerangka pemikiran yang dapat dilihat
pada gambar 1 :
Profitabilitas
Solvabilitas
Ketepatan Waktu
Penyampaian Laporan
Keuangan
Likuiditas
Struktur Kepemilikan
Gambar 1 : Kerangka Pemikiran
26
PENGARUH PROFITABILITAS …, SETIYAWAN, FAKULTAS EKONOMI UMP, 2014
2.8
Hipotesis
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang disajikan dalam
penelitian ini adalah :
H1 :
Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan perusahaan.
H2 :
Solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan perusahaan.
H3 :
Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan perusahaan.
H4 :
Struktur kepemilikan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan.
27
PENGARUH PROFITABILITAS …, SETIYAWAN, FAKULTAS EKONOMI UMP, 2014
Download