1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring meningkatnya populasi manusia menyebabkan meningkatnya
kebutuhan air. Jumlah populasi dunia akan meningkat dari 6 miliar pada tahun
2000 menjadi 8-10 miliar orang pada tahun 2050. Hal ini akan menyebabkan
masalah utama yaitu berkurangnya atau menurunnya kuantitas air (Seneviratne,
2007). Menurut Efendi (2003) air merupakan sumber daya yang diperlukan dan
dimanfaatkan oleh mahluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus
dimanfaatkan dengan baik dan sesuai tata guna terutama oleh manusia maupun
mahluk hidup lainnya. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus
dilakukan secara bijaksana, dengan memperhitungkan kepentingan generasi
sekarang maupun generasi mendatang.
Penyimpanan air hujan merupakan langkah yang paling utama dilakukan
untuk mengatasi masalah kekurangan air baik dalam kebutuhan pertanian dan
keperluan rumah tangga terutama pada daerah yang semi kering dan krisis air.
Dalam beberapa tahun terakhir, penyimpanan air hujan pada unit-unit pedesaan
untuk memenuhi kebutuhan air rumah tangga masih terbatas karena efisiensi
penyerapan air hujan dari jenis vegetasi tangkapan air terbatas yang menyebabkan
jumlah air yang terkumpul rendah (Li et al., 2004).
Selain penyimpanan air hujan, langkah untuk penyerapan air hujan adalah
melalui Daerah Tangkapan Air (DTA) atau yang sering disebut catchment area.
DTA merupakan daerah yang penting karena melalui DTA air yang mengalir
dalam tanah dapat ditampung (Sulistio, 2012). Sering terjadinya perubahan
penggunaan dan pengelolaan lahan yang kurang memperhatikan faktor konservasi
tanah dan air menyebabkan berkurangnya potensi DTA. Sumber daya lahan dan
air yang tidak sesuai dengan peruntukannya dapat mengakibatkan degradasi
terhadap kondisi DTA. Hal ini dapat menyebabkan pengelolaan terhadap
penggunaan sumber daya alam yang berlebihan, dan dapat mengakibatkan
terganggunya keseimbangan tata air dan turunnya kemampuan tanah produksi
lahan (Sulistio, 2012).
1
Keberadaan air tanah terutama pada daerah DTA dipengaruhi oleh curah
hujan, jenis tanah dan evapotranspirasi vegetasi. Pada lahan kering keberadaan air
ditentukan oleh jenis vegetasi, baik vegetasi yang bersifat musiman dan vegetasi
yang hidup sepanjang tahun (Chleq & Dupriez, 1988). Vegetasi memiliki peranan
dalam pengaturan air tanah. Peranan ini ditentukan oleh struktur dan komposisi
tumbuhan penyusun komunitas tumbuhan (Sancayaningsih dan Saputra, 2013).
Menurut Tjakrawarsa dan Handoko (2013) adanya perubahan tutupan vegetasi
terutama pada daerah tangkapan air merupakan salah satu faktor penting yang
memberikan dampak terhadap perubahan debit mata air.
Mata Air Geger merupakan mata air yang berada di Dusun Geger Desa
Seloharjo Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Mata air ini
merupakan mata air yang mengalir sepanjang tahun baik saat musim kemarau
maupun musim hujan dan dimanfaatkan oleh masyarakat Dusun Geger. Akan
tetapi, pada saat musim kemarau 2014 terjadi penurunan debit air. Penurunan
debit air ini mengakibatkan berkurangnya pasokan air ke rumah warga.
Sebagian besar lahan yang berada di atas mata air ini dimanfaatkan untuk
pertanian dan perkebunan. Apabila terjadi pemanfaatan lahan yang berlebihan
dikawasan mata air ini tentunya akan mempengaruhi jumlah debit air setiap
tahunnya. Mengingat pentingnya vegetasi pada daerah sekitar mata air, maka
diperlukan adanya penelitian tentang struktur dan komposisi vegetasi pohon yang
terdapat di sekitar mata air tersebut.
B.
Permasalahan
Berdasarkan latar belakang, rumusan permasalahan pada penelitian yang
akan dilakukan yaitu sebagai berikut:
1.
Bagaimana struktur dan komposisi vegetasi pohon di sekitar mata air
Geger Desa Seloharjo, Pundong, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta?
2.
Bagaimana peranan penutupan vegetasi ditinjau dari luas kanopi pohon
dan transpirasi daun pada pohon di sekitar DTA mata air Geger Desa
Seloharjo, Pundong, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta?
3.
Bagaimana pengaruh musim kemarau dan musim hujan terhadap debit air
di mata air Geger Desa Seloharjo, Pundong, Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta?
2
C.
Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui struktur dan komposisi vegetasi pohon di sekitar mata air
Geger
Desa
Seloharjo
Kecamatan
Pundong
Kabupaten
Bantul,
Yogyakarta.
2.
Untuk mempelajari peranan penutupan vegetasi ditinjau dari luas kanopi
dan transpirasi daun pada pohon di sekitar mata air Geger Desa Seloharjo
Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
3.
Untuk mempelajari pengaruh musim kemarau dan musim hujan terhadap
debit air di mata air Geger Desa Seloharjo Kecamatan Pundong,
Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
D.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu sebagai berikut:
1.
Tersedianya informasi struktur dan komposisi pohon di sekitar mata air
Geger
Desa
Seloharjo
Kecamatan
Pundong
Kabupaten
Bantul,
Yogyakarta.
2.
Tersedianya
informasi
peran
penutupan
vegetasi
pohon
dalam
meningkatkan kualitas air di sekitar mata air Geger Desa Seloharjo
Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
3.
Tersedianya informasi mengenai peranan vegetasi pohon dalam upaya
konservasi air dan konservasi lahan.
4.
Sebagai masukan kepada pemerintah dalam mengambil kebijakan untuk
konservasi air.
3
Download