Indonesia Naik ke Peringkat “Investment Grade”

Indonesia Naik ke Peringkat “Investment Grade” Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings, telah menaikkan peringkat Indonesia ke tingkat “Investment Grade”. Menurut Director Group Fitch’s Asia‐Pasific Sovereign Ratings, Phillip McNicholas, Kamis (15/12/2011), alasannya adalah menguatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dan resilien, rendahnya rasio utang publik dan terus mengalami penurunan, menguatnya likuiditas eksternal, serta kerangka kebijakan makro yang hati‐hati. Menteri Perdagangan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Gita Wirjawan, menyatakan bahwa banyak hal positif dari kenaikan peringkat ini, seperti akan meningkatnya investasi di dalam negeri yang mana secara tidak langsung akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini juga dianggap sebagai angin segar oleh Menteri Keuangan, Agus Martowardjojo, dimana menurut beliau Indonesia akan menjadi semakin menarik di mata para investor asing. Sedangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan bahwa meskipun peringkat Indonesia sudah naik menjadi “Investment Grade”, namun ada beberapa hal yang masih menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia, yaitu berbagai masalah politik serta korupsi. Oleh karena itu, beliau berjanji untuk terus meningkatkan perekonomian Indonesia, sehingga lapangan kerja tumbuh dan kemiskinan dapat dikurangi. Selain itu, pemerintah juga terus waspada dengan krisis ekonomi yang terjadi di Eropa saat ini dimana diharapkan krisis tersebut tidak menular ke Indonesia. (rh) Sumber : 1. http://finance.detik.com/read/2011/12/15/190749/1792301/4/naikkan‐peringkat‐ri‐ke‐
investment‐grade‐ini‐alasan‐fitch?f990101mainnews 2. http://finance.detik.com/read/2011/12/16/080919/1792492/4/raih‐investment‐grade‐ri‐bisa‐
raup‐tambahan‐investasi‐rp‐81‐triliun?f990101mainnews 3. http://finance.detik.com/read/2011/12/16/092613/1792527/4/agus‐marto‐investment‐grade‐
hasil‐kerja‐keras‐13‐tahun?f990101mainnews 4. http://finance.detik.com/read/2011/12/16/112721/1792646/4/ri‐raih‐investment‐grade‐sby‐
masih‐pusing‐soal‐korupsi?f990101mainnews