BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Pengertian Manajemen adalah suatu seni dalam ilmu dan proses pengorganisasian seperti perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengendalian atau pengawasan. Dalam pengertian manajemen sebagai seni karna seni berfungsi dalam mengujudkan tujuan yang nyata dengan hasil atau manfaat sedangkan manajemen sebagai ilmu yang berfungsi menerangkan fenomena-fenomena, kejadian sehingga memberikan penjelasan yang sebenarnya. Manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu "Manage" yang berarti, mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan, memimpin. Sedangkan Pengertian Manajemen secara etimologis adalah seni melaksanakan dan mengatur. Pengertian manajemen juga dipandang sebagai disiplin ilmu yang mengajarkan proses mendapatkan tujuan organisasi dalam upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik organisasi. Orang yang melakukan manajemen disebut dengan manajer. Istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu: 15 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Manajemen sebagai suatu proses. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan akivitas manajemen. Manajemen sebagai sumber suatu seni (Art) dan sebagai ilmu pengetahuan (Science). Manajemen dapat diartiluaskan dari pengertian di atas yaitu : 1. Janmes A.F. Stoner (2006: organisasi.org) “Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Menurut pengertiannya, manajemen adalah seni (art) atau suatu ilmu pengetahuan. Mengenai ini pun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenaran. 2.1.2 Fungsi Manajemen Fungsi manajemen menurut Vickyindiarto (2010) adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/ melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi dan mengendalikan. Namun saat ini , kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu: 1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajemen mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tidak dapat berjalan. 2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan 17 http://digilib.mercubuana.ac.id/ orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagibagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang mengerjakannya, harus dikerjakan, bagaimana siapa yang tugas-tugas harus tersebut dikelompokan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil. 3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha dengan memberi bimbingan, saran perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang ditetapkan semula. 4. Pengendalian (controlling) adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan. Bila tidak perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dan tujuan yang telah digariskan semula menurut Vickyindiarto (2010). 18 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.2 Manajemen Operasional 2.2.1 Pengertian Manajemen Operasional Pengertian Manajemen Operasional menurut Draft (2006:216) adalah : “Manajemen Operasional adalah bidang manajemen yang mengkhususkan pada produksi barang dan jasa, serta menggunakan alat-alat dan teknik-teknik khusus untuk memecahkan masalah-masalah produksi” Manajemen operasional adalah bentuk pengelolaan secara menyeluruh dan optimal pada masalah tenaga kerja, barang-barang seperti mesin, peralatan, bahan-bahan mentah, atau produk apa saja yang sekiranya bisa dijadikan sebuah produk barang dan jasa yang biasa dijualbelikan. Sesuai dengan definisinya sendiri, manajeman yang berasal dari kata manage yang berarti mengatur penggunaan. Jika disandingkan dengan kata operasional, artinya dalah pengaturan pada masalah produksi atau operasional baik dalam bidang barang atau jasa. Selanjutnya, secara definisi, manajemen operasional juga sebagai penanggung jawab dalam sebuah organisasi bisnis yang mengurusi persoalan produksi. Baik dalam bidang barang atau jasa. Dilihat dari definisi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, fungsi manajemen operasional, yakni dalam hal pengambilan keputusan mengenai kebutuhan-kebutuhan operasional. Kedua, manajamen operasional mesti juga memperhatikan mengenai sistemnya. Terutama sistem transformasi. Sistem ini termasuk juga dalam sistem pengurusan mengenai membuat 19 http://digilib.mercubuana.ac.id/ rancangan serta analisis dalam operasi nanti. Yang ketiga atau terakhir mengenai hak pengambilan keputusan dalam sebuah manajemen operasional. Sebagaimana dikehatui bahwa keputusan adalah hal yang terpenting bagi seseorang agar bisa bersikap tegas dan tepat, demi lancarnya manajemen operasional yang tengah dijalankan. Oleh karena itu, manajemen operasional sangat erat kaitannya dengan pengambilan keputusan seorang pemimpin operasional. Dalam persoalan manajemen operasional, ada struktur kepengurusan yang mesti dibentuk, tetapi bukan hanya dibentuk, melainkan mesti juga dilaksanakan sebagaimana fungsi dari masing-masing tugasnya. Pimpinan tertinggi dalam sistem manajemen operasional adalah manajer operasional. Mereka-mereka ini yang menjadi tiang atau pilar-pilar dalam berjalannya manajemen operasional. Tugas dari seorang manajer adalah melakukan dan memetakan fungsi-fungsi manajemen sesuai dengan tugasnya, misalnya membuat konsep dalam hal perencanaan, pembentukan staf, pengorganisasian, serta memiliki jiwa kepemimpinan dalam mengendalikan manajemen operasional secara keseluruhan. Sepenuhnya, manajer itu mesti berorientasi pada pengarahan baik dalam hal pengeluaran atau output dari jumlah, kualitas barang, harga yang terus dikontrol, serta waktu yang tepat dalam memanjakan konsumen, sesuai 20 http://digilib.mercubuana.ac.id/ dengan permintaan para konsumen, maka rasanya pas, jika para manajer operasional memanjakan konsumen selayaknya adalah raja. Dalam dunia manajemen operasional, para pemegang keputusan, manajer operasional juga memiliki tanggung jawab yang tidak sedikit. Di antaranya sebagai manajer mestilah mempunyai pikiran luas sehingga konsepnya mesti menghasilkan barang dan jasa. Mengenai pengambilan keputusan sebagai bentuk operasi dan sistem transformasi yang akan dilakukan. Namun sebelum mengambil sebuah keputusan itu, kita terlebih dulu tidak terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan, tapi terlebih dulu kita mengkajinya dalam langkah pengambilan keputusan lewat fungsi operasi. Dari fungsi operasi juga ada bagian yang mesti dijabarkan dalam pengembangannya, seperti harus disiapkan adanya proses produksi dan operasi, ada juga jasa penunjang pelayanan produksi, yang melingkupi perencanaan serta pengendalaian dan kontrol yang ekstra. Begitulah fitrah yang harus ada pada pola manajemen operasional. Jika kita melihat dari segi ruang lingkup manajemen operasional, akan mengarah pada kriteria yang memang wajib dilaksanakan. Ambil contoh, kita membuat perancangan desain sistem produksi dan operasi itu sendiri. Kita tentu harus melakukan seleksi dari perencanaan suatu desain produk tersebut, seleksi yang meliputi mengenai perancangan dalam peralatan, memilih lokasi dan site perusahaan serta unit produksi. Selain itu, 21 http://digilib.mercubuana.ac.id/ kita juga mesti menyiapkan rancangan sebagai tata letak dan arus kerja nanti, juga membuat rancangan tugas pekerjaan. langkah terakhir, menyusun strategi dalam memproduksi serta pemilihan kapasitas yang baik. Sementara itu, adanya penyusunan rencana produk dan operasi dalam manajemen operasional, pengendalian persediaan atau dalam hal penambahan bahan, upgrade mesin yang ada, pengendalian mutu baik ditingkat barang dan jasa juga meliputi manajemen sumber daya manusia. Itulah yang disebut sebagai pengorganisasian sistem produksi pada manajemen operasional. Manajemen operasional juga meliputi langkah-langkah dalam pengambilan keputusan sebagaimana telah disebut di awal. Jika melihatnya dari segi pengambilan keputusan, sedikitnya ada empat langkah dalam pengambilan keputusan dalam manajemen operasional, yaitu pengambilan keputusan dari peristiwa yang pasti, dari peristiwa yang mengandung risiko, dari peristiwa yang belum pasti, dan peristiwa yang lahir dari pertentanganpertentangan dari keadaan lain. Selain itu, ada juga proses yang disebut lewat keputusan, yakni mengenai proses fisik sebuah produk maupun dari fasilitas yang dipakai. Juga dari sisi kapasitas yang melingkupi keputusan dalam menghasilkan jumlah, beserta pemilihan tempat dan waktu yang tepat. Ada juga manajemen operasional yang dilihat dari segi persediaan, baik itu mengenai apa yang dipesan, kualitas bahan hingga kapan bahan 22 http://digilib.mercubuana.ac.id/ tersebut akan dipesan. Tenaga kerja yang meliputi pemilihan tenaga kerja lewat seleksi, rekrutmen, pemberian gaji, pemberian kompensansi atau promosi, hingga PHK. Selain itu, mesti juga memastikan kualitas atau mutu yang meliputi mutu barang dan jasa dari yang dihasilkan, desain peralatan, serta pengawasan produk atau jasa. Dari beberapa kriteria yang dimaksud adalah langkah sebagai salah satu jenis pengambilan keputusan dalam manajemen operasional. Sebelum kita melangkah dalam hal pengambilan keputusankeputusan atau mengeluarkan suatu produk, ada baiknya kita memetakan strategi yang akan digunakan dalam teori manajemen operasional. Salah satu strategi dalam menetapkan arah dan tujuan untuk mengambil keputusan bisnis lewat perencanaan formal sehingga mampu menghasilkan pola pengambilan keputusan yang konsisten serta menjadi keunggulan saat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. 2.2.2 Fungsi Manajemen Operasional Ada pengertian yang penting mendukung pelaksanaan kegiatan manajemen operasional, yaitu fungsi manajemen operasional, sistem manajemen operasional, dan keputusan di dalam manajemen operasional. 23 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Pertama ; manajemen operasional yang dapat dinyatakan, bahwa manajemen operasional bertanggung jawab untuk mengelola bagian atau fungsi di dalam organisasi yang menghasilkan barang dan jasa. Kedua ; mengenai sistem yang berkaitan dengan perumusan transformasi (konversi) yang menghasilkan barang dan jasa. Ketiga ; merupakan unsur terpenting di dalam manajemen operasional, yaitu pengambilan keputusan, khususnya keputusan yang tidak terprogram dan beresiko. Selanjutnya ada empat fungsi penting dalam manajemen operasional. 1. Proses pengolahan, yang menyangkut metode dan teknik yang digunakan untuk pengolahan faktor masukan (inputs factors). 2. Jasa-jasa penunjang, yang merupakan sarana pengorganisasian yang perlu dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. 3. Perencanaan, yang merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan operasional yang akan dilakukan dalam satu kurun waktu atau periode tertentu. 4. Pengendalian dan pengawasan, yang merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan apa yang telah direncanakan, sehingga maksud dan tujuan pengunaan dan 24 http://digilib.mercubuana.ac.id/ pengolahan masukan (inputs) yang secara nyata dapat dinyatakan. Proses pengolahan merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan peralatan, sehingga masukan atau inputs dapat diolah menjadi keluaran atau outputs yang merupakan barang atau jasa, yang pada akhirnya dapat dijual kepada pelanggan, untuk memungkinkan organisasi memperoleh hasil keuntungan yang diharapkan. Sedang jasa-jasa penunjang di dalam melayani operasional akan dimulai dengan melakukan aktifitas sebagai berikut. 1. Desain produk dan Jasa, di mana banyak terjadi perubahan atau variasi dari produk dan jasa yang dihasilkan yang dibutukan atau diinginkan oleh konsumen. 2. Teknologi, di mana organisasi atau perusahaan harus dapat mengikuti perkembangan teknologi. Di dalam fungsi operasional, pengembangan teknologi mempunyai dampak dalam bidang berikut ini. 1) Peralatan yang digunakan, yang dapat menimbulkan penambahan dana untuk investasi dan biaya produksi untuk pengolahan yang lebih murah. 25 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2) Bahan yang diolah, dapat menimbulkan penggantian bahan yang dibutuhkan atau jumlah pemakaian bahan yang lebih hemat dan efisien. 3) Cara pengolahan yang lebih sederhana, sehingga dapat menciptakan biaya operasional yang lebih murah. 4) Penciptaan mutu atau kualitas produk yang dihasilkan lebih baik, sehingga inspeksi dan pengendalian dapat dilakukan secara intensif. 3. Menggunakan sumber daya yang ada (uses of resources). Mesin dan peralatan serta tenaga kerja dan bahan-bahan perlu diupayakan agar dapat dipergunakan secara optimal dan dapat lebih hemat dan efisien. Diperlukan tahapan langkah untuk dapat melakukan cara ini secara sistematis. 1) Melakukan Studi Kerja (Work Study), untuk mengkaji dan menganalisis pengukuran yang hati-hati atas seluruh pekerjaan (jobs) dan kegiatan organisasi secara keseluruhan. 2) Manajemen Bahan (Materials Management), yang berkaitan dengan proses penentuan pengadaan bahan, prosedur permintaan pengaturan/antisipasi bahan, perencanaan penyimpangan persediaan, bahan, dan Research), yang matematis dalam pengendalian/pengawasan persediaan. 3) Riset Operasional menggunakan (Operational pendekatan model 26 http://digilib.mercubuana.ac.id/ mengoptimalkan penggunaan bahan bagi upaya untuk meminimalkan biaya operasional. Tujuannya untuk melaksanakan operasional secara efektif dan efisien. Perencanaan fungsi operasional agar kegiatan dapat terarah bagi pencapaian tujuan manajemen dan fungsi operasional dapat terlaksana secara efektif serta efisien. Perencanaan dilakukan dalam hubungannya dengan fungsi operasional adalah dengan menyusun : 1. Perencanaan operasional, 2. Perencanaan persediaan dan pengadaan, 3. Perencanaan mutu, 4. Perencanaan penggunaan kapasitas, 5. Perencaan penggunaan SDM. Tujuan pengoperasian sistem di dalam manajemen operasi secara umum adalah dengan kreatifitas yang tinggi dapat menciptakan pertambahan nilai (value added) pada ouput yang diberikan bagi konsumen melalui pemanfaatan bagian-bagian dari input, serta melakukan inspeksi yang akurat pada proses konversi (quality assurence). Fluktuasi yang tidak menentu di dalam manajemen operasional akan merupakan bagian yang sulit dikendalikan sehingga tidak dapat dimasukan di dalam perencanaan operasional, seperti pengaruh-pengaruh lingkungan (pemogokan kerja, bencana alam, dll) yang menyebabkan 27 http://digilib.mercubuana.ac.id/ setiap perencanaan dengan realisasinya akan selalu berbeda. Mengantisipasinya, manajer operasional harus mampu melakukan peramalan yang akurat (forecasting) terhadap keadaan yang sulit diduga (uncertainty). Umpan balik, di dalam manajemen operasional, merupakan proses informasi yang dapat dikendalikan oleh manajer di dalam pengambilan keputusan untuk melaksanakan aktivitas serta kebutuhan akan perbaikanperbaikan yang mungkin dilakukan. Teknologi, yang perkembangannya sangat cepat dan canggih yang secara ilmiah harus diikuti dengan perkembangan serta penyesuaian fasilitas tempat kerja, peralatan, serta diikuti dengan peningkatan keterampilan dan kemampuan SDM yang berhubungan dengan proses konversi. 2.2.3 Manajemen Operasional Menghadapi Lingkungan Global Tidak semua negara dapat bergeser dari industrialisasi ke manufaktur dan jasa atau layanan, karena banyak perekonomian negara-negara belum masuk ke era industrialisasi. Selain Amerika Serikat, Lingkar pasifik, Amerika Utara, dan Eropa Barat, di luar itu terjadi kesenjangan permintaan karena produksi yang terbatas. Beberapa negara miskin tidak mampu memproduksi secara efisien dan lainnya tidak dapat bersaing pada tingkat perekonomian dunia (Adam and Eberrt,1995). Salah satu regional 28 http://digilib.mercubuana.ac.id/ yang memasuki masa transisi adalah Eropa Timur, yang merupakan pangsa pasar yang potensial untuk memasarkan produk ataupun layanan, karena kenyataannya semua negara dengan kultur sosialis masih dalam tahap transisi untuk memasuki tahap industrialisasi dan globalisasi. Disisi lain, dapat dilihat bahwa walau sama-sama negara kapitalis yang demokratik, seperti Canada dan Unites State Amerika adalah sangat berbeda. Dari lingkungan ini dapat dilihat bahwa peran manajemen operasional sangat ditentukan faktor lingkungan internal masingmasing, walaupun lingkungan eksternal yang sama dirumuskan dengan globalisasi. 29 http://digilib.mercubuana.ac.id/