Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 1, Februari 2016 ISSN 2502-6968 (Media Cetak) IMPLEMENTASI METODE BAYES KEAMANAN GEDUNG UNTUK MENDETEKSI GERAK Edward Robinson Siagian Dosen Tetap STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan http : // www.stmik-budidarma.ac.id //Email: [email protected] ABSTRAK sistem. Masalah keamanan merupakan hal terpenting dalam kehidupan di dunia ini. Oleh karena itu, manusia wajib menggunakan akal untuk mempelajari dan menciptakan keamanan itu. Perkembangan teknologi kamera yang semakin pesat sekarang ini ditandai dengan munculnya berbagai macam kamera digital, selain untuk mangambil gambar diam yang sering disebut dengan foto, juga dapat merekam atau menangkap gambar yang bergerak dalam bentuk video. Adapun dalam rancangan ini juga memanfaatkan metode bayes, metode bayes ini merupakan metode yang baik di dalam mesin pembelajaran berdasarkan data training, dengan menggunakan probabilitas bersyarat sebagai dasarnya. Bayesian probability adalah teori terbaik dalam menghadapi masalah estimasi dan penarikan kesimpulan. Bayesian method dapat digunakan untuk penarikan kesimpulan pada kasus-kasus dengan multiple source of measurement yang tidak dapat ditangani oleh metode lain seperti model hierarki yang kompleks. Methode bayesian ini akan diterapkan pada pendeteksi gerak dengan membuat data training dengan menggunakan webcam sehingga webcam akan bekerja apabila data tidak sesuai data training yang sudah di input. Kata Kunci : Bayesian Method 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak usaha yang dilakukan untuk meningkatkan keamanan dalam lingkungan sistem. Masalah keamanan merupakan hal terpenting dalam kehidupan di dunia ini. Oleh karena itu, manusia wajib menggunakan akal untuk mempelajari dan menciptakan keamanan itu. Perkembangan teknologi kamera yang semakin pesat sekarang ini ditandai dengan munculnya berbagai macam kamera digital, selain untuk mangambil gambar diam yang sering disebut dengan foto, juga dapat merekam atau menangkap gambar yang bergerak dalam bentuk video. Webcam adalah salah satu jenis kamera digital yang mampu melakukan hal-hal tersebut. Dari sinilah muncul pemikiran untuk memanfaatkannya sebagai kamera yang berfungsi untuk mengawasi suatu ruangan perkantoran atau pertokoan. Teknologi seperti ini telah banyak terjual di pasaran dengan metode yang berbeda. Pembuatan sistem keamanan ini dibuat dengan memanfaatkan kamera digital, yakni webcam sebagai pengambil gambar, di mana webcam dapat dengan mudah berkomunikasi data dengan PC (Personal Computer) melalui port USB dan mudah dicari di pasaran. Salah satu kelemahan dari webcam adalah kurang mampu mengambil obyek pada ruang gelap yang menyebabkan obyek yang ditangkap menjadi kurang jelas. Adapun dalam rancangan ini juga memanfaatkan metode bayes, metode bayes ini merupakan metode yang baik di dalam mesin pembelajaran berdasarkan data training, dengan menggunakan probabilitas bersyarat sebagai dasarnya. Bayesian probability adalah teori terbaik dalam menghadapi masalah estimasi dan penarikan kesimpulan. Bayesian method dapat digunakan untuk penarikan kesimpulan pada kasus-kasus dengan multiple source of measurement yang tidak dapat ditangani oleh metode lain seperti model hierarki yang kompleks. Methode bayesian ini akan diterapkan pada pendeteksi gerak dengan membuat data training dengan menggunakan webcam sehingga webcam akan bekerja apabila data tidak sesuai data training yang sudah di input. Sistem pemantauan keamanan suatu ruangan perkantoran dengan menggunakan suatu kamera untuk mengamankan ruang tersebut dari gerakan merupakan salah satu solusi penyelesaian permasalahan keamanan. Dengan menggunakan kamera Webcam diharapkan sistem keamanan dapat terpadu dan dapat melihat setiap gerakan atau manusia pada suatu ruangan khusus. Berdasarkan uraian diatas maka saya tertarik dengan judul “Implementasi Metode bayes Keamanan Gedung Untuk Mendeteksi Gerak” 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil rumusan masalah yaitu : 1. Bagaimana cara mendeteksi gerak dengan webcam secara otomatis 2. Bagaimana marancang aplikasi yang dapat menerima input Webcam dengan mikrokontroler ATMEGA. Implementasi Metode Bayes Keamanan Gedung Untuk Mendeteksi Gerak. Oleh: Edward Robinson Siagian 29 Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 1, Februari 2016 3. Bagaimana mengolah data dari webcam dengan metode Bayes. 1.3 Batasan Masalah Penelitian memiliki batasan masalah agar masalah yang dbahas tidak melebar,adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Mikrokontroller hanya mendapat input dari Webcam 2. Jarak tangkap webcam maksimal 5 meter. 3. Webcam hanya menampilkan visual dari objek saja. 4. Sebagai penggerak Webcam digunakan motor stepper. 5. Jika ada 2 objek yang ditampilkan adalah yang terdeteksi pertama kali oleh sensor. 6. Webcam hanya bisa bergerak kekiri dan kanan. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan perancangan alat keamana ini adalah: 1. Untuk mendeteksi gerak dengan webcam secara otomatis mengikuti gerak. 2. Untuk merancang aplikasi yang dapat menerima input dari webcam. 3. Untuk menerapkan metode bayes pada webcam. Dalam perancangan alat deteksi gerak ini diharapkan dapat membawah manfaat ,diantaranya : 1. Dapat membantu security dalam mengawasi sistem keamanan dalam suatu ruangan. 2. Mengembangkan nilai guna Webcam agar lebih efektif dalam bidang keamanan. 2. Landasan Teori 2.1 Mikrokontroller Mikrokontroler adalah mikrokomputer chip tunggal yang dirancang secara spesifik untuk aplikasiaplikasi control dan bukan untuk aplikasi-aplikasi serbaguna. Perangkat ini seringkali digunakan untuk memenuhi kebutuhan control tertentu, seperti mengendalikan sebuah penggerak motor. Mikrokomputer chip tunggal, di lain pihak, biasanya melaksanakan beragam fungsi yang berbeda dan dapat mengendalikan beberapa proses dalam waktu yang bersamaan. Aplikasi-Aplikasi yang tipikal meliputi control perangkat-perangkat peripheral meliputi control perangkat-perangkat peripheral seperti motor, penggerak, printer, dan komponen komponen subsistem minor. Mikrokontroller berfungsi untuk mengontrol kerja suatu sistem. Di dalam mikroprosesor, tetapi dengan penambahan perangkat-perangkat lain seperti ROM, RAM, PIO, SIO, Counter dan rangkaian Clock. Mikrokontroller didesain dengan instruksi-instruksi yang lebih luas dan 8 bit instruksi digunakan untuk membaca data instruksi dari internal memory ke ALU. 2.2 Metode Bayes Metode Bayes ini merupakan metode yang baik didalam mesin pembelajaran berdasarkan data ISSN 2502-6968 (Media Cetak) training, dengan menggunakan probabilitas bersyarat sebagai dasarnya. Kelebihan & Kekurangan dari metode Bayesian Theory Bayesian Decision Theory adalah pendekatan secara statistik untuk menghitung tradeoffs diantara keputusan yang berbeda-beda, dengan menggunakan probabilitas dan costs yang menyertai suatu pengambilan keputusan tersebut. Contoh dari Bayesian theory adalah kasus pasien yang memiliki kesulitan dalam bernafas. Keputusan yang diambil adalah antara pasien menderita asma atau pasien menderita kanker paru-paru. Keputusan 1: Menyatakan seseorang menderita kanker paru-paru walaupun sebenarnya gejala asma (cost: cukup tinggi- menakuti pasien, pasien menjalani tes-tes yang tidak perlu) Keputusan 2: Menyatakan seseorang menderita asma walaupun sebenarnya kanker paru-paru (cost: sangat tinggikehilangan kesempatan untuk megobati kanker pada stadium awal, kematian) Bayesian theory mempunyai berbagai keuntungan jika dibandingkan dengan beberapa teori lainnya, yaitu: 1. Interpolation. Bayesian method menghubungkan segala hal dengan teori-teori engineering. Pada saat berhadapan dengan suatu problem, terdapat pilihan mengenai seberapa besar waktu dan usaha yang dilakukan oleh manusia vs komputer. Pada saat membuat suatu sistem, terlebih dahulu diharuskan untuk membuat sebuah model keseluruhan dan ditentukan faktor pengontrol pada model tersebut. Bayesian method menghubungkan perbedaan yang besar karena Bayesian prior dapat menjadi sebuah delta function dari suatu model yang luas. 2. Language. Bayesian method mempunyai bahasa tersendiri untuk menetapkan hal-hal yang prior dan posterior. Hal ini secara signifikan membantu pada saat menyelesaikan bagian yang sulit dari sebuah solusi. 3. Intuitions. Bayesian method melibatkan prior dan integration, dua aktivitas yang berguna secara luas. 3. Analisa Dan Perancangan 3.1 Analisa masalah Dalam bab ini akan dibahas mengenai analisa kerja alat yang digunakan, dengan memgetahui bagaimana alat tersebut dapat mendeteksi gerak. Dengan melakukan analisa ini akan mempermudah perancangan perangkat lunak dalam sistem. 3.2 Kamera pendeteksi gerak Kamera yang digunakan dalam sistem ini berfungsi untuk menangkap gambar yang akan dilihat Implementasi Metode Bayes Keamanan Gedung Untuk Mendeteksi Gerak. Oleh: Edward Robinson Siagian 30 Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 1, Februari 2016 oleh pemakai, dan gambar yang diambil akan dipindai oleh perangkat lunak untuk mendeteksi adanya gerakan. Dalam pendeteksian gerak ini, kamera akan mengambil gambar awal yang akan digunakan sebagai data awal (data training) kemudian kamera akan mengambil gambar lain dan mengolah gambar yang lain sebagai pendeteksi gerak. Metode yang digunakan untuk mendeteksi gerak ini yaitu metode bayes dimana metode ini akan bekerja sesuai input yang diberikan. Input tersebut berupa gambar yang dijadikan data training untuk kamera sehingga gambar atau data baru yang diterima kamera tidak sesuai dengan input data yang diberi akan di deteksi kamera. Adapun contoh pendeteksi yang dilakukan seperti Gambar di bawah ini: ISSN 2502-6968 (Media Cetak) pengurangan pixel. Operasi pengurangan yang terjadi pada bagian yang tidak bergerak dalam citra akan menghasilkan nilai RGB (red,green,blue) per pixel sama dengan nol, sedangkan bagian yang bergerak dalam citra memberikan nilai RGB (red,green,blue) per pixel tidak sama dengan nol. Dengan mengevaluasi selisih nilai RGB per pixel, dapat diketahui keadaan citra bila terdapat obyek yang bergerak. Nilai RGB per pixel pada koordininat x,y citra pertama dikurangkan dengan nilai pixel koordinat x,y citra kedua. Seperti dijelaskan di atas jika hasil pengurangan bernilai nol maka dinyatakan tidak ada gerakan, begitu pula sebaliknya. Untuk mengantisipasi nilai kurang dari nol maka hasil dari pengurangan ditambahkan suatu konstanta. Obyek yang ditangkap dibuat bercahaya untuk mempermudah pendeteksian gerakan. Dengan obyek yang bercahaya perbedaan citra dari sisi nilai RGB per pixel akan lebih jelas dan pendeteksian gerakan jadi lebih mudah Gambar 3.1 Input Gambar Gambar di atas merupakan gambar yang djadikan sebagai input data untuk mendeteksi gerak pada kamera. Gambar 3.2 Input Gambar Jika gambar di atas dimisal di dalam himpunan image terdapat dua image ukuran 3 x 3 piksel maka: =x–y= - = 0 0 0 Gambar 3.3 Koordinat RGB Dalam gambar hitam putih, setiap pixel dapat direpresentasikan dalam satu bit, berisi 1 bila warnanya hitam dan berisi 0 bila warnanya putih. Ketika komputer akan menggambar mulailah komputer mencari angka-angka yang mengartikan informasi dari gambar. Setiap komputer menemukan angka 0 komputer akan menggambar warna putih, ketika menemukan angka 1 komputer akan menggambar sebuah pixel dengan warna hitam. Tidak mendeteksi gerak karena hasil = 0 =x–y= - = mendeteksi gerak hasil tidak sama dengan nol Dengan gambaran diatas dibuatlah teori keputusan bayes tentang gerak yang akan dijadikan data training yaitu jika x = y bernilai 0 yang artinya tidak ada gerak ,bila x≠y bernilai 1 yang artinya gerak. Data yang diinput dengan data yang baru akan diolah dengan menggunaka pencitraan , untuk mendeteksi gerak biasanya menggunakan Implementasi Metode Bayes Keamanan Gedung Untuk Mendeteksi Gerak. Oleh: Edward Robinson Siagian (A) 31 Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 1, Februari 2016 ISSN 2502-6968 (Media Cetak) 3. (B) Gambar 3.4 A dan B Bitmap hitam putih dan representasi biner Dengan pembentukan gambar diatas setiap gambar dibentuk dalam biner, jadi setiap gambar yang berbeda bentuk binernya juga berbeda . suatu objek apakah itu manusia, hewan, tumbuhan dan lainnya sehingga diklasifikasikan terhadap objek. Kemungkinan dilakukan pengembangan bahasa program yang digunakan, agar bisa diterapkan pada jenis sistem operasi yang berbeda Daftar Pustaka 1. Aneka webcam dan fungsinya 2.URL:http//www.Bhineka .com 2. http//www.securitydocs.com/libraly/1127. 3. http// www.innovativeelectronics.com. 4. Imam Santoso(2009) ,Monitoring Ruang Dengan Webcam. 5. Kamus Bahasa Indonesia, Penerbit Dinas Pendidikan (2008) Defenisi perancangan. 6. Lia Rosmalia (2009) ,Perancangan Alat Pengontrol 7. Mesran (2008),Diktad :Pemograman Dasar Visual Basic,STMIK BUDIDARMA,Medan. 8. Mirza Satriawan (2008) Dinamika Gerak. 1. 10.Octa Heriana (2009) Pemisahan Berdasarkan 2. Metode Bayes. 3. 11. Suyanto, M (2008) Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. 4. 12. Surya Sumpeno (2008) Sistem Tutor Cerdas. 5. Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian dari skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Program aplikasi yang dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman visual basic ini mudah dalam hal penggunaannya, dikarenakan fitur yang mengatur semua opsi pada webcam dibuat semudah dan sesederhana mungkin. 2. Aplikasi yang dirancang bisa bekerja dengan baik pada webcam eksternal baik dengan resolusi kecil maupun tinggi, pada webcam internal program bekerja secara otomatis dalam mengenali webcam tanpa harus menginstall driver terlebih dahulu. 3. Pendeteksian gerak dengan menggunakan webcam dilakukan secara otomatis, dan hasil yang didapat cukup baik dengan resolusi webcam yang standar dan pada pengambilan malam hari kurang jelas dikarenakan intensitas cahaya yang kurang. 5.2 Saran Saran yang dapat diambil berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian dari skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Perlu pengembangan sistem lebih lanjut sehingga sistem bisa menjadi alat keamanan yang handal.. 2. Kedepannya bisa menerapkan OpenCV terhadap aplikasi sehingga memungkinkan pengenalan Implementasi Metode Bayes Keamanan Gedung Untuk Mendeteksi Gerak. Oleh: Edward Robinson Siagian 32